BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Prasiklus Jumlah siswa Presentase (%) , ,33 JUMLAH

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. tindakan penelitian adalah sebagai berikut. a. Observasi awal dan wawancara dengan guru kelas II SD Negeri

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1.1. Pelaksanaan Tindakan Sesuai dengan perencanaan penelitian yang telah dirancang, maka pelaksanaan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Kategori Frekuensi Persentase (%) 1. < 65 Tidak Tuntas 6 23, Tuntas 20 76,92 Jumlah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Oktober 2016 dan Selasa, 18 Oktober Tahap pra siklus ini bertujuan untuk

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bab IV Hasil Penelitian Dan Pembahasan

BAB IV HASILPENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Subjek Penelitan Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Sidorejo Lor 01

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Berikut ini merupakan penjelasan tiap siklusnya.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Nama sekolah : SD NEGERI CIPETE 1. Hari/Tanggal : Sabtu, 17 Mei 2014

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Hasil penelitian ini akan diuraikan dalam tahapan tahapan pada setiap

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1 Hasil belajar Siswa Pra Siklus

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. bagian tumbuhan. Dalam pembelajaran IPA siswa belajar dengan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. untuk memperoleh gambaran proses pembelajaran IPA. Menurut guru kelas

Gambar 4.1 Diagram Persentase ketuntasan siswa pada prasiklus

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

siswa kurang memahami materi yang disampaikan guru,

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Transkripsi:

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Penelitian 4.1.1 Pelaksanaan Siklus 1 Pelaksanaan pembelajaran siklus 1 dilakukan dengan menerapkan tiga tahap penelitian tindakan kelas yaitu perencanaan, pelaksanaan tindakan dan observasi, dan refleksi. 4.1.1.1 Perencanaan Dalam tahap ini peneliti mempersiapkan segala sesuatu yang akan digunakan dalam penelitian pembelajaran kooperatif tipe talking stick antara lain: menelaah materi pembelajaran Bahasa Indonesia kelas 3 dan mengkaji indikatorindikatornya, menyesuaikan dengan tujuan pembelajaran, menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran, melakukan uji validitas instrumen, menyiapkan lembar observasi, menyiapkan soal evaluasi untuk mengukur tingkat keberhasilan dalam pembelajaran dan yang terakhir menyiapkan alat peraga. 4.1.1.2 Pelaksanaan Tindakan dan Observasi Pertemuan pertama dalam siklus 1 dilaksanakan pada hari Selasa tanggal 31 Maret 2015. Pokok bahasan yang diajarkan adalah kegemaran dengan materi drama. Dalam pelaksanaan pertemuan pertama ini, guru melaksanakan langkahlangkah pembelajaran yang meliputi kegiatan awal, kegiatan inti dan kegiatan akhir sesuai dengan rencana pelaksanaan pembelajaran yang telah disusun. Peneliti melaksanakan RPP yang sudah dibuat. Pada saat pembelajaran siklus 1 pertemuan 1 berlangsung, dilakukan pengamatan oleh 1 observer yaitu guru kelas 3. Observer mengamati proses pembelajaran dari awal hingga akhir pembelajaran dengan cara mengisi lembar observasi yang telah disediakan peneliti. Lembar observasi tersebut berisi pernyataan untuk mengamati tindakan guru dalam proses pembelajaran. Dari hasil observasi dapat diketahui apa yang menjadi kelemahan dan kelebihan saat proses pembelajaran berlangsung. Adapun pelaksanaan tindakan yang dilakukan pada siklus 1 pertemuan 1 disajikan melaui tabel 11 berikut: 33

34 Tabel 11 Tabel Pelaksanaan Tindakan Siklus 1 Pertemuan 1 Apersepsi Memberikan pertanyaan kepada siswa sebagai berikut : 1) Anak-anak, siapa yang pernah melihat pentas drama? 2) Dalam pementasan drama apa yang dilakukan para pemerannya? Eksplorasi Siswa mendengarkan penjelasan dari guru mengenai pengertian drama dan unsure-unsur dalam drama (latar, penokohan, ekpresi) pada buku LKS halaman 40. Siswa dan guru melakukan tanya jawab mengenai hal-hal yang belum atau kurang dimengerti dari materi drama yang disampaikan guru. Siswa mendengarkan dialog teks drama yang dibacakan guru dengan ekspresi yang sesuai pada buku paket halaman 152 yang berisi tentang jam wajib belajar. Siswa dan guru melakukan tanya jawab mengenai isi dialog drama tentang jam wajib belajar pada buku paket halaman 152. Siswa mendengarkan peraturan dari guru mengenai model pembelajaran yang akan digunakan dalam pembelajaran yaitu model talking stick. Elaborasi Siswa membaca kembali teks dialog drama tentang jam wajib belajar pada buku paket halaman 152. Siswa bernyanyi lagu Naik Delman untuk menjalankan tongkat Siswa yang mendapat tongkat saat lagu berhenti dinyanyikan

35 maju kedepan kelas untuk mengambil undian pertanyaan pertanyaan mengenai isi dialog drama (latar, sifat, penokohan) Siswa menjawab pertanyaan secara lisan tentang alur cerita, penokohan, ekspresi dalam drama dan latar Siswa lain diberikan kesempatan untuk menjawab pertanyaan, jika pertanyaan tidak terjawab dengan benar Konfirmasi Siswa yang dapat menjawab pertanyaan dengan benar mendapat tepuk tangan dan berhak mengambil kartu hadiah yang berupa makanan ringan. Siswa yang tidak dapat menjawab pertanyan mengambil kartu sangsi yang berupa perintah untuk bernyanyi dan membaca puisi. Guru meluruskan kesalahpahaman dan memberikan penguatan dari jawaban siswa (konfirmasi) Pada kegiatan awal guru mengucapkan salam dan melakukan doa bersama siswa. Guru melakukan absensi dan mengkondisikan kelas dengan serta memberikan motivasi dan apersepsi kemudian diteruskan meyampaikan topik pembelajaran yaitu tentang menirukan dialog drama anak dan tujuan pembelajaran. Siswa mendengarkan penjelasan dari guru dengan materi menirukan dialog teks drama anak mengenai pengertian drama dan langkah-langkah memerankan unsure-unsur dalam drama dengan baik pada LKS halaman 40. Dilanjutkan dengan melakukan tanya jawab mengenai hal yang belum atau kurang dimengerti dari penjelasan yang disampaikan guru mengenai drama. Kemudian pembelajaran dilanjutkan dengan siswa mendengarkan percakapan teks drama yang dibacakan guru pada buku paket halaman 152 mengenai jam wajib belajar. Guru melakukan

36 percakapan dengan menggunakan ekspresi yang sesuai dengan isi dialog. Siswa memperhatikan dan mengikuti alur cerita yang dibacakan guru. Kemudian guru dan siswa melakukan tanya jawab mengenai isi dialog drama mengenai jam wajib belajar yang sudah dibacakan. Setelah melakukan tanya jawab guru menyampaikan model pembelajaran yang akan dilaksanakan pada pembelajaran ini yaitu dengan menggunakan talking stick. Guru memberikan penjelasan mengenai langkah langkah dan peraturan dalam penerapan model pembelajaran talking stick yaitu : 1.) Guru memperlihatkan media yang diguanakan yaitu tongkat; 2.) Siswa mendengarkan percakapan drama pada buku paket halaman 152 tentang jam wajib belajar dengan cermat; 3.) Siswa diberi waktu untuk mempelajari kembali teks drama mengenai jam wajib belajar; 4.) Setelah memepelajari teks drama mengenai jam wajib belajar, siswa diminta menutup bukunya; 5.) Guru memberikan tongkat pada salah satu siswa; 6.) Siswa diminta bernyanyi lagu Naik Delman dan tongkat berjalan mengikuti lagu; 7.) Saat guru megucapkan stop maka siswa berhenti bernyanyi dan berhenti menjalankan tongkat; 8.) Siswa yang mendapat tongkat akan diminta maju kedepan kelas untuk mengambil undian pertanyaan yang harus dijawab; 9.) Siswa yang dapat menjawab akan mendapat kartu hadiah yang berisi makanan ringan yang boleh dimakan saat pembelajaran selesai yaitu saat istirahat: 10.) Siswa yang tidak dapat menjawab pertanyaan akan mendapatkan kartu sangsi yang berupa perintah untuk bernyanyi dan berpuisi. Setelah siswa memamahami peraturan yang disampaikan pembelajaran dengan model talking stick dimulai. Siswa diberikan kesempatan untuk membaca dan memahami kembali materi dan isi dari dialog percakapan mengenai jam wajib belajar yang telah dibacakan guru. Kemudian siswa diminta untuk menutup bukunya. Guru memberikan motivasi dengan memeperlihatkan kartu sangsi dan kartu hadiah bagi siswa yang tidak dapat dan dapat menjawab pertanyaan. Sehingga siswa menjadi lebih termotivasi agar dapat menjawab pertanyaan. Siswa diminta bersiap-siap dan pembelajaran dimulai. Siswa bernyanyi lagu Naik Delman untuk menjalankan tongkat. Ada beberapa siswa yang terlihat cemas dan tidak tertib, siswa menjalankan tongkat dengan dilempar dan guru memberikan

37 teguran tegas pada siswa tersebut, sehingga pembelajaran dapat berjalan dengan tertib. Siswa yang mendapat tongkat pada saat lagu berhenti dinyanyikan mendapat kesempatan untuk maju kedepan kelas untuk mengambil undian pertanyaan. Pertanyaan berisi tentang isi dialog, latar dan penokohan drama. Bagi siswa yang dapat menjawab pertanyaan akan mendapat kartu hadiah yang dapat ditukarkan berupa makanan ringan setelah pembelajaran selesai. Reward yang berupa makanan ringan diharapkan dapat meningkatkan motivasi siswa agar dapat menjawab pertanyaan dengan benar. Sedangkan bagi siswa yang tidak dapat menjawab pertanyaan akan mendapat kartu sangsi. Sangsi yang diberlakukan bersifat positif dan menumbuhkan motivasi belajar siswa yaitu yang berisi perintah untuk bernyanyi atau membaca puisi. Pada kegiatan akhir siswa dan guru saling memberi umpan balik mengenai meteri yang sudah disampaikan yaitu tentang drama. Di akhir pertemuan, guru memberikan beberapa pertanyaan sebagai umpan penguasaan materi. Kemudian guru mengakhiri pelajaran dan mengucapkan salam penutup. Pertemuan kedua dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 1 April 2015. Materi yang diajarkan adalah menirukan dialog dan bermain drama. Dalam pertemuan 2 ini, guru melaksanakan langkah-langkah pembelajaran yang meliputi kegiatan awal, kegiatan inti dan kegiatan akhir sesuai dengan rencana pelaksanaan pembelajaran yang telah disusun. Pada kegiatan awal guru mengkondisikan kelas, melakukan apersepsi dengan memberikan pertanyaan tentang materi sebelumnya dan mengkaitkan pengetahuan dengan materi yang akan dipelajari yaitu menirukan dialog dan bermain peran dengan ekpresi yang tepat. Adapun pelaksanaan tindakan yang dilakukan pada siklus 1 pertemuan 2 disajikan melaui tabel 12 berikut:

38 Tabel 12 Tabel Pelaksanaan Tindakan Siklus 1 Pertemuan 2 Apersepsi Mengulas kembali mengenai pembelajaran pada pertemuan sebelumnya tentang materi drama yang disampaikan pada pertemuan sebelumnya. Eksplorasi Siswa mendengarkan ulasan dari guru mengenai materi drama pada pertemuan sebelumnya Siswa mendengarkan dialog teks drama yang dibacakan guru mengenai jam wajib belajar dengan ekspresi yang sesuai pada buku paket halaman 152 Siswa dan guru melakukan tanya jawab mengenai isi dialog drama tentang jam wajib belajar Siswa mendengarkan peraturan dari guru mengenai model pembelajaran yang akan digunakan dalam pembelajaran yaitu model talking stick. Elaborasi Siswa membentuk kelompok yang terdiri dari 4 orang Kelompok berlatih melakukan dialog drama tentang jam wajib belajar yang ada pada buku paket halaman 152. Siswa bernyanyi lagu Disini Senang Disana Senang untuk menjalankan tongkat Siswa yang mendapat tongkat maju kedepan kelas untuk bermain peran Siswa mengambil undian sebagai pembagian pemeran Siswa yang mengambil undian mengungkapkan sifat atau karakter dari tokoh yang akan dimainkannya Siswa bermain peran sesuai dengan undian yang didapat Kelompok memerankan dialog drama tentang jam wajib belajar

39 Konfirmasi dengan ekspresi yang sesuai. Siswa lain memberikan tepuk tangan bagi kelompok yang maju kedepan untuk bermain drama Siswa yang dapat bermain peran dengan baik dengan ekpresi yang tepat dan mendapat nilai paling tinggi dari guru mendapat reward berupa mahkota bintang yang sudah disiapkan guru. Guru memberikan kesempatan siswa untuk menanyakan halhal yang kurang atau belum dipahami siswa Pada kegiatan inti, siswa dikelompokkan menjadi beberapa kelompok. Tiap kelompok berisi 4 orang. Kelompok diminta berlatih untuk bermain peran dalam dialog drama pada buku paket halaman 152 mengenai jam wajib belajar. Teks drama berisi 4 pemeran yaitu Tina, Doni, Riri sebagai siswa dan pemeran guru. Kemudian guru meminta siswa unuk menutup buku dan memulai pembelajaran menggunakan model kooperatif tipe talking stick. Guru menyiapkan tongkat lalu diberikan pada salah satu anggota kelompok. Siswa bernyanyi lagu Disana Senang Disini Senang untuk menjalankan tongkat. Pada pertemuan kedua siswa terlihat antusias dalam melakukan pembelajaran talking stick. Saat guru mengucapkan "stop" tongkat berhenti dan siswa yang memegang tongkat mendapat kesempatan maju kedepan kelas untuk bermain peran bersama kelompoknya. Kelompok maju dan mengambil undian pemeran. Undian tersebut menentukan pemeran dari dialog yang akan dibacakan. Siswa lain memberikan tepuk tangan bagi kelompok yang sudah maju kedepan kelas. Guru bertindak sebagai juri yang akan memilih kelompok terbaik dalam bermain peran dengan menggunakan ekspresi yang tepat dan tidak membawa dialog pada buku. Kelompok terbaik mendapatkan reward dari guru yang berupa mahkota bintang. Guru dan siswa bertanya jawab tentang materi yang kurang jelas atau belum

40 diketahui siswa. Siswa dibimbing guru meluruskan kesalah pahaman dan diberi penguatan. Pada kegiatan akhir dilakukan tahap kesimpulan, siswa dan guru saling memberi umpan balik mengenai penokohan dalam drama. Di akhir pertemuan, guru memberikan beberapa pertanyaan sebagai umpan penguasaan materi. Kemudian guru mengakhiri pelajaran dan mengucapkan salam penutup. Tabel 13 Keterlaksanaan Sintaks Pembelajaran Kooperatif tipe Talking Stick Siklus 1 Keterlaksanaan Siklus No Siklus 1 f (Pertemuan Pertama) Ya Tidak 1. Pertemuan 1 11 4 2. Pertemuan 2 13 2 Berdasarkan tabel 13, aktivitas tindakan model pembelajaran talking stick yang dilakukan guru nampak ada kekurangan dalam mengkondisikan suasana kelas. Nampak pada raut siswa yang terlihat cemas dan terlihat ada siswa yang menjalankan tongkat dengan cara melempar, ini dikarenakan siswa belum terlalu memahami materi yang disampaikan sehingga siswa merasa cemas jika mendapat giliran menjawab pertanyaan. Sehingga pertanyaan yang diberikan guru masih ada yang belum terjawab dengan benar. Guru belum memberikan kesempatan kepada siswa lain untuk menjawab pertanyaan yang tidak terjawab pada siswa yang mendapat tongkat. Guru tidak meluruskan kesalahpahaman dan memberi penguatan pada jawaban yang disampaikan siswa. Guru juga belum mengajak siswa untuk menarik kesimpulan bersama dan melakukan refleksi. Pada pertemuan kedua, hasil observasi menunjukkan bahwa kegiatan pembelajaran pada pertemuan kedua sudah lebih baik dari pertemuan sebelumnya. Guru dapat mengkondisikan suasana kelas menjadi lebih menyenangkan sehingga siswa tidak lagi terlihat cemas. Siswa menjalankan tongkat dengan tertib. Namun saat bermain peran siswa tidak diminta untuk menghafal isi dialog sehingga siswa masih mengacu pada buku paket.

41 Selama melakukan pembelajaran kooperatif tipe talking stick untuk kedua kalinya, secara keseluruhan penyajiannya sudah cukup sistematis. Guru mengelola kelas dengan baik, memberikan motivasi kepada siswa saat proses pembelajaran. Pertemuan ketiga dilakukan pada hari Sabtu tanggal 4 April 2015. Pertemuan ketiga ini digunakan untuk membuat rangkuman mengenai pembelajaran tentang dialog drama pada pertemuan sebelumnya dan memberikan evaluasi kepada siswa dengan tujuan untuk mengetahui berhasil tidaknya pembelajaran Bahasa Indonesia dengan menerapkan pembelajaran kooperatif tipe talking stick. Guru menyampaikan tata tertib dalam mengerjakan evaluasi pembelajaran yang akan dilakukan. Guru membagi lembar soal evaluasi belajar Bahasa Indonesia, siswa mengerjakan soal evaluasi. Guru mengawasi jalannya evaluasi pembelajaran. Setelah selesai, siswa mengumpulkan hasil pekerjaannya kepada guru. Kegiatan selanjutnya yaitu melakukan refleksi terhadap pembelajaran tentang drama. Kemudian guru mengakhiri pembelajaran dengan mengucapkan salam penutup. 4.1.1.3 Refleksi Setelah pembelajaran selesai guru dan observer melakukan refleksi tentang kegiatan pembelajaran yang telah berjalan. Refleksi ini didasarkan pada hasil observasi yang dilakukan observer selama pembelajaran berlangsung. Berdasarkan hasil observasi, kendala yang ditemui pada siklus 1 yaitu: 1.) Guru kurang mengkondisikan suasana kelas 2.) Guru tidak memberikan arahan kepada siswa untuk memahami materi dengan seksama sehingga siswa terlihat cemas dan kurang siap mendapatkan tongkat 3.) Guru tidak memberikan kesempatan kepada siswa lain untuk menjawab pertanyaan yang tidak terjawab 4.) Guru tidak meluruskan kesalahpahaman dan memberi penguatan pada jawaban yang disampaikan siswa. 5.) Persentase ketuntasan hasil evaluasi siklus 1 hanya mencapai 75% dimana masih terdapat 8 siswa yang nilainya dibawah KKM. Persentase tersebut belum mecapai 80% sebagaimana yang telah ditargetkan dalam indikator kinerja penelitian ini.

42 Upaya yang akan dilakukan dalam mengatasi berbagai kendala tersebut untuk memperbaiki pembelajaran siklus 2 adalah sebagai berikut: 1.) Guru menciptakan suasana yang nyaman dengan mengajak siswa bernyanyi. Saat memberi serangkaian pertanyaan disertai dengan wajah ramah, suara menyejukkan, dan nada yang lembut. 2.) Guru memberikan arahan kepada siswa untuk mempelajari materi dengan seksama karena selama pembelajaran berlangsung siswa tidak diperbolehkan membuka buku 3.) Guru memberikan kesempatan kepada siswa lain untuk menjawab pertanyaan yang tidak dapat terjawab agar siswa lebih aktif dalam pembelajaran 4.) Guru meluruskan kesalahpahaman untuk jawaban siswa yang kurang tepat serta memberikan penguatan 5.) Menanyakan kesukaran dan meberikan perhatian lebih bagi siswa yang tidak mencapai KKM 4.1.2 Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II 4.1.2.1 Perencanaan Persiapan yang dilakukan peneliti dalam melaksanakan siklus II ini agar efektivitas pembelajaran dapat meningkat dibandingkan pada siklus I yaitu melihat dan menelaah hasil refleksi siklus 1. Mencari strategi untuk memperbaiki kekurangan-kekurangan serta mempertahankan dan meningkatkan kelebihan pada siklus 1. Mencari referensi dan sumber belajar yang sesuai dengan tujuan pembelajaran, menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran sesuai dengan indikatornya, menyiapkan alat evaluasi untuk mengukur tingkat keberhasilan dalam pembelajaran dan yang terakhir menyiapkan alat peraga. Setelah semua perangkat pembelajaran disiapkan langkah selanjutnya yaitu menyiapkan lembar observasi yang akan digunakan untuk menilai pelaksanaan pembelajaran dengan pembelajaran kooperatif tipe talking stick. 4.1.2.2 Pelaksanaan Tindakan dan Observasi Pertemuan pertama dilaksanakan pada hari Sabtu tanggal 11 April 2015. Pokok bahasan yang diajarkan dalam pertemuan ini adalah kegemaran dengan

43 materi peristiwa. Guru melaksanakan langkah-langkah pembelajaran yang meliputi kegiatan awal, kegiatan inti dan kegiatan akhir sesuai dengan rencana pelaksanaan pembelajaran yang telah disusun. Adapun pelaksanaan tindakan yang dilakukan pada siklus 2 pertemuan 1 disajikan melaui tabel 14 berikut: Apersepsi Tabel 14 Tabel Pelaksanaan Tindakan Siklus 2 Pertemuan 1 Guru memperlihatkan sebuah benda yaitu telepon. Guru memberikan pertanyaan kepada siswa sebagai berikut : 1) Anak-anak, siapa yang tahu nama benda ini? 2) Siapa yang pernah menggunakannya? 3) Apa fungsinya? 4) Apa saja yang dapat dibincangkan melalui telepon? Eksplorasi Elaborasi Siswa mendengarkan penjelasan dari guru mengenai pengertian peristiwa. Siswa dan guru melakukan tanya jawab mengenai hal-hal yang belum atau kurang dimengerti mengenai materi peristiwa Siswa membaca teks cerita pada buku paket mengenai peristiwa kecelakaan Siswa dan guru melakukan tanya jawab mengenai isi cerita peristiwa kecelakaan Siswa mendengarkan peraturan dari guru mengenai model pembelajaran yang akan digunakan dalam pembelajaran yaitu model talking stick. Siswa dibagi menjadi kelompok satu bangku 2 orang Siswa membuat percakapan melalui telepon mengenai cerita

44 peristiwa kecelakaan dengan menjawab 5W+1H Kelompok berlatih melakukan percakapan melalui telepon yang telah dibuat dengan teman sebangku Siswa bernyanyi lagu Potong Bebek Angsa untuk menjalankan tongkat Bangku yang mendapat tongkat maju kedepan kelas untuk melakukan percakapan melaui telepon Kelompok lain memeberikan tanggapan mengenai percakapan telepon tentang peristiwa yng dilakukan kelompok lain Kelompok yang bermain peran menunjuk kelompok lain unttuk meyimpilkan isi percakapan yang dilakukan Konfirmasi Kelompok yang dapat melakukan percakapan melalui telepon tentang menceritakan peristiwa kecelakaan dengan baik dan mendapat nilai paling tinggi dari guru mendapat tepuk tangan dan berhak mendapatkan mahkota bintang yang sudah disipakan guru. Pada kegiatan awal guru dan siswa berdoa. Setelah itu guru mengabsensi siswa dan mengkondisikan kelas, melakukan apersepsi dengan memperlihatkan benda berupa telepon rumah. Guru memberikan pertanyaan mengenai fungsi dari telepon dan memberikan penjelasan bahwa telepon dapat digunakan untuk menceritakan suatu peristiwa kepada orang lain. Dilanjutkan dengan penyampaian tujuan pembelajaran. Pada kegiatan inti guru menjelaskan materi peristiwa pada LKS halaman 41 tentang pengertian peristiwa, hal-hal yang harus diingat saat hendak menceritakan peristiwa, dan hal-hal yang harus diperhatikan dalam menceritakan

45 peristiwa. Dilanjutkan dengan tanya jawab mengenai hal-hal yang belum dan kurang dipahami mengenai mateeri peristiwa yang telah disampaikan. Kemudian siswa mendengarkan cerita tentang peristiwa kecelakaan pada buku paket. Siswa dan guru mengulas kembali mengenai isi cerita. Kemudian siswa dibagi menjadi kelompok satu bangku. Siswa diberi tugas untuk membuat percakapan melalui telepon menganai isi peristiwa kecelakaan yang ada pada buku paket dengan membuat pertanyaan 5W+1H. Kelompok berlatih melakukan percakapan melalui telepon menceritakan peristiwa kecelakaan yan ada pada bacan. Kemudian guru meminta siswa unuk menutup buku dan memulai pembelajaran menggunakan model kooperatif tipe talking stick. Guru menyiapkan tongkat lalu diberikan pada salah satu anggota kelompok, siswa yang mendapatkan tongkat mendapat kesempatan untuk maju kedepan kelas mempraktekan percakapan melalui telepon yang telah dibuat dengan alat peraga telepon rumah dan handphone yang telah disiapkan guru. Guru bertindak sebagai juri. Bagi kelompok yang dapat mempraktikan percakapan dengan baik maka akan mendapat reward dari guru yaitu berupa mahkota bintang. Di akhir pertemuan, guru memberikan beberapa pertanyaan sebagai umpan penguasaan materi. Kemudian guru mengakhiri pelajaran dan mengucapkan salam penutup. Pertemuan kedua dilaksanakan pada hari Selasa tanggal 14 April 2014. Guru melaksanakan langkah-langkah pembelajaran yang meliputi kegiatan awal, kegiatan inti dan kegiatan akhir sesuai dengan rencana pelaksanaan pembelajaran yang telah disusun. Adapun pelaksanaan tindakan yang dilakukan pada siklus 2 pertemuan 2 disajikan melaui tabel 15 dihalaman berikut.

46 Tabel 15 Tabel Pelaksanaan Tindakan Siklus 2 Pertemuan 2 Apersepsi Guru melakukan apersepsi dengan memberikan pertanyaan kepada siswa sebagai berikut : 1) Anak-anak, siapa yang pernah merayakan hari ulang tahun? 2) Apakah kalian masih mengingat bagaimana acara ulang tahun kalian? 3) Bagaimana perasaan kalian saat merayakan hari ulang tahun? Guru memberikan informasi kepada peserta didik bahwa acara ulang tahun merupakan peristiwa yang menyenangkan yang akan selalu kita ingat dan dapat kita ceritakan kepada orang lain Eksplorasi Siswa mendengarkan ulasan dari guru mengenai materi peristiwa pada pertemuan sebelumnya Siswa mendengarkan cerita peristiwa tentang kecelakaan yang dibacakan guru pada buku paket. Siswa dan guru mengulas kembali mengenai isi cerita peristiwa kecelakaan pada buku paket Siswa mendengarkan peraturan dari guru mengenai model pembelajaran yang akan digunakan dalam pembelajaran yaitu model talking stick. Elaborasi Siswa bernyanyi lagu Potong Bebek Angsa untuk menjalankan tongkat Siswa yang mendapat tongkat saat lagu berhenti dinyanyikan maju kedepan kelas untuk mengambil undian pertanyaan mengenai isi cerita peristiwa

47 kecelakaan pada buku paket. Siswa menjawab pertanyaan secara lisan mengenai isi cerita peristiwa yang diceritakan Siswa lain diberikan kesempatan untuk menjawab pertanyaan, jika pertanyaan tidak terjawab dengan benar Konfirmasi Siswa yang dapat menjawab pertanyaan dengan benar mendapat tepuk tangan dan berhak mengambil kartu hadiah yang berupa makanan ringan. Siswa yang tidak dapat menjawab pertanyan mengambil kartu sangsi yang berupa perintah untuk bernyanyi dan membaca puisi. Pada kegiatan awal guru meminta salah satu siswa memimpin berdoa bersama. Guru mengabsen siswa dan mengkondisikan kelas, melakukan apersepsi dengan memberikan umpan pertanyaan seputar materi sebelumnya tentang peristiwa dan mengkaitkan pengetahuan dengan materi yang akan dipelajari. Pada kegiatan inti siswa mendengarkan cerita tentang peristiwa kecelakaan yang dibacakan guru pada buku paket. Kemudian siswa diminta membaca kembali dengan seksama. Kemudian siswa diminta menutup bukunya. Sebagai motivasi guru memperlihatkan kartu hadiah dan kartu sangsi pada siswa jika dapat menjawab pertanyaan dan yang tidak dapat menjawab pertanyaan yang diberikan. Pada pertemuan kedua hadiah berupa makanan ringan dan sangsi berupa perintah untuk membaca pantun dan puisi. Siswa bernyanyi lagu Potong Bebek Angsa untuk menjalankan tongkat. Tongkat berhenti saat guru mengatakan "stop". Siswa yang mendapat tongkat maju kedepan kelas dan mengambil undian pertanyaan. Bagi siswa yang menyerah dan tidak dapat menjawab pertanyaan wajib menunjuk temannya yang lain untuk menjawab pertanyaan. Jika benar tamannya akan mendapat kartu hadiah dan siswa tadi terbebas dari kartu sangsi. Pembelajaran berjalan menyenangkan. Siswa terlihat antusias dan dan tertib

48 melakukan pembelajaran talking stick. Pertanyaan yang diberikan guru terjawab dengan benar. Di akhir pertemuan, guru memberikan beberapa pertanyaan sebagai umpan penguasaan materi. Kemudian guru mengakhiri pelajaran dan mengucapkan salam penutup. Tabel 16 Keterlaksanaan Sintaks Pembelajaran Kooperatif tipe Talking Stick Siklus 2 Keterlaksanaan Siklus No Siklus 2 F Ya Tidak 1. Pertemuan 1 15 0 2. Pertemuan 2 15 0 Berdasarkan tabel 2, hasil observasi menunjukkan bahwa guru sudah melaksanakan semua indikator pembelajaran talking stick yang sudah ditentukan. Secara keseluruhan kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh guru sudah terlaksana dengan baik. Hal ini terlihat dari kemampuan guru dalam menguasai kelas. Guru sudah mampu menciptakan suasana kelas yang nyaman dan kondusif sehingga pembelajaran berjalan dengan lancar. Guru juga sudah memberikan kesempatan sebanyak-banyaknya kepada siswa untuk bertanya dan menyatakan pendapatnya sehingga siswa lebih aktif dan mudah memahami materi yang diajarkan. Melalui kegiatan talking stick yang dilakukan siswa bersama anggota kelompoknya, siswa menjadi lebih antusias dalam mengerjakan tugas. Pada pertemuan kedua, hasil observasi menunjukkan bahwa guru semakin menguasai pembelajaran dengan baik. Dalam pertemuan kedua ini, guru sudah melaksanakan semua indikator pembelajaran dengan baik. Guru mampu membimbing jalannya permainan estefet tongkat baik sehingga suasana kelas menjadi terkontrol dan tidak tegang. Siswa juga sudah mampu melaksanakan apa yang seharusnya dilaksanakan tanpa harus menunggu perintah dari guru. Hal ini disebabkan karena siswa sudah memahami dan menguasai langkah-langkah pembelajaran talking stick dengan baik. Dalam kegiatan talking stick siswa dapat menjadi tutor sebaya bagi siswa lainnya. Kreativitas siswa juga bertambah karena didukung dengan alat peraga yang memadai.

49 Pertemuan ketiga dilaksanakan pada hari Jumat tanggal 17 April 2015. Pertemuan ketiga ini digunakan untuk evaluasi pembelajaran Bahasa Indonesia dengan tujuan untuk mengetahui berhasil tidaknya pembelajaran Bahasa Indonesia dengan menerapkan pembelajaran kooperatif tipe talking stick.dalam kegiatan inti guru menyampaikan tata tertib dalam mengerjakan evaluasi pembelajaran yang akan dilakukan. Guru membagi lembar soal evaluasi dan siswa mengerjakan soal evaluasi. Guru mengawasi jalannya evaluasi pembelajaran. Setelah selesai, siswa mengumpulkan soal evaluasi dan jawaban siswa. Kegiatan selanjutnya yaitu guru mengakhiri pembelajaran dengan mengucapkan salam penutup. Apabila hasil evaluasi telah mencapai indikator keberhasilan yang telah ditentukan maka pembelajaran ini akan berhenti sampai siklus II dan tidak dilanjutkan ke siklus berikutnya. 4.1.2.3 Refleksi Pada siklus 2 berdasarkan hasil observasi yang dilakukan observer pembelajaran talking stick berjalan tanpa kendala apapun. Guru dan siswa menguasai langkah pembelajaran dengan baik. Sehingga hasil belajar dari soal evaluasi yang dikerjakan siswa mencapai ketuntasan 100%. 4.2 Data Hasil Belajar 4.2.1 Data Hasil Belajar Siklus 1 Data hasil evaluasi yang diperoleh pada siklus I akan disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi. Tabel distribusi frekuensi hasil evaluasi siswa kelas 3 di SD Mangunsari 5 Salatiga adalah sebagai berikut:

50 Tabel 17 Hasil Evaluasi Siklus 1 Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Siswa Kelas 3 SD Negeri Mangunsari 5 Salatiga Tahun Pelajaran 2014/2015 No Interval Frekuensi Persentase 1 87-93 3 9,37% 2 80-86 5 15,62% 3 73-79 5 15,62% 4 66-72 11 34,37% 5 59-65 4 12,5% 6 52-58 4 12,5% 32 100% Hasil evaluasi siklus 1 menunjukkan rentang nilai yang diperoleh siswa. Rentang nilai 52-58 sebanyak 4 siswa, 59-65 sebanyak 4 siswa, 66-72 sebanyak 11 siswa, 73-79 sebanyak 5 siswa, 80-86 sebanyak 5 siswa, dan 87-93 sebanyak 3. Data tabel 3 dapat disajikan ke dalam diagram 2 sebagai berikut: Frekuensi 12 11 10 Jumlah Siswa 8 6 4 3 5 5 4 4 Frekuensi 2 0 87-93 80-86 73-79 66-72 59-65 52-58 Nilai Gambar 2. Grafik Hasil Belajar Siklus I Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Siswa Kelas 3 SD Mangunsari 5 Salatiga Tahun Pelajaran 2014/2015

51 4.2.2 Data Hasil Belajar Siklus 2 Data hasil evaluasi siklus II disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi sebagai berikut: Tabel 18 Hasil Evaluasi Siklus 2 Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Siswa Kelas 3 SD Mangunsari 5 Salatiga Tahun Pelajaran 2014/2015 NO Interval Frekuensi Persentase 1 91-97 2 6,25% 2 84-90 7 21,87% 3 77-83 8 25% 4 70-76 15 46,87% 32 100% Hasil evaluasi siklus 2 menunjukkan rentang nilai yang di peroleh siswa. Rentang nilai 70-76 sebanyak 15 siswa, 77-83 sebanyak 8 siswa, 84-90 sebanyak 7 siswa, 91-97 sebanyak 2 siswa. Data tabel 4 dapat disajikan ke dalam diagram sebagai berikut: Jumlah Siswa 16 14 12 10 8 6 4 2 0 Frekuensi 15 7 8 2 91-97 84-90 77-83 70-76 Nilai Frekuensi Gambar 3. Grafik Hasil Belajar Siklus 2 Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Siswa Kelas 3 SD Mangunsari 5 Salatiga Tahun Pelajaran 2014/2015

52 4.3 Analisis Data 4.3.1 Analisis Ketuntasan Analisis ketuntasan dilakukan dengan membandingkan data mentah dengan nilai KKM pada mata pelajaran Bahasa Indonesiadengan menggunakan model pembelajaran kooperatif Tipe talking stick. Berdasarkan hasil belajar yang telah diperoleh siswa setelah pembelajaran siklus I ini dapat disimpulkan bahwa ketuntasan hasil belajar siswa meningkat setelah menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe talking stick, terbukti dari sebagian besar siswa yang tuntas KKM. Hal ini dapat dilihat pada tabel 4.5 berikut: Tabel 19 Ketuntasan Hasil Belajar Siklus 1 Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Siswa Kelas 3 SD Negeri Mangunsari 5 Salatiga Tahun Pelajaran 2014/2015 Ketuntasan Frekuensi Persentase Tuntas 24 75% Tidak tuntas 8 25% Jumlah 32 100% Maximum 88 Minimum 52 Rata rata 72,06 Keadaan ketuntasan pembelajaran siswa dapat disajikan dalam gambar diagram berikut ini:

53 Persentase Ketuntasan Hasil Belajar Siklus 1 25% 75% Belum Tuntas Tuntas Gambar 4. Ketuntasan Hasil Belajar Bahasa Indonesia Siklus 1 Siswa Kelas 3 SD Mangunsari 5 Salatiga Tahun Pelajaran 2014/2015 Gambar 4. menunjukkan hasil analisis data siklus 1 bahwa dari 32 siswa yang mengikuti evaluasi pembelajaran, terdapat 24 siswa (75%) mampu mencapai KKM (70) dan 8 siswa (25%) masih berada di bawah KKM. Berdasarkan ketuntasan hasil belajar siswa pada siklus I yang belum mencapai target, maka dilakukan refleksi untuk memperbaiki dan merancang pembelajaran siklus II. Pada pelaksanaan siklus II ini didapatkan hasil belajar siswa yang meningkat dibanding dengan hasil pada siklus I. Peningkatan ketuntasan hasil belajar siswa pada siklus II ini dapat dilihat pada tabel 4.6 berikut: Tabel 20 Ketuntasan Hasil Belajar Siklus 2 Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Siswa Kelas 3 SD Negeri Mangunsari 5 Salatiga Tahun Pelajaran 2014/2015 Ketuntasan Frekuensi Persentase Tuntas 32 100% Tidak tuntas 0 0% Jumlah 32 100% Maximum 94 Minimum 70 Rata rata 79,93

54 Keadaan ketuntasan pembelajaran siswa dapat disajikan dalam diagram 4 berikut ini: Persentase Ketuntasan Hasil Belajar Siklus 2 0% 100% Belum Tuntas Tuntas Gambar 5. Ketuntasan Hasil Belajar Bahasa Indonesia Siklus 2 Siswa Kelas 3 SD Mangunsari 5 Salatiga Tahun Pelajaran 2014/2015 Gambar 5. menunjukkan ketuntasan hasil belajar sikus 2 mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas III SD Negeri Mangunsari 5 Salatiga bahwa dari 32 siswa yang mengikuti evaluasi pembelajaran, 100 % siswa mampu mencapai KKM ( 70) dan tidak ada siswa yang mendapat nilai di bawah KKM. 4.3.2 Analisis Komparatif Hasil Belajar Bahasa Indonesia Pengolahan data hasil belajar Bahasa Indonesia dari pra siklus, siklus I dan siklus II akan dianalisa dengan analisis komparatif. Berikut ini adalah tabel mengenai hasil rekapitulasi pra siklus, siklus 1 dan siklus 2. Tabel 21 Perbandingan Hasil Belajar Bahasa Indonesia Pra Siklus, Siklus 1 dan Siklus 2 Kelas 3 SD Mangunsari 5 Salatiga Tahun Pelajaran 2014/2015 Prasiklus Siklus I Siklus II Ketuntasan F % F % F % Tuntas 10 31,25 24 75 32 100 Tidak tuntas 22 68,75 Jumlah 32 100 32 100 32 100 Rata rata 63,81 72,06 79,93 Maksimum 76 88 93 Minimum 46 52 70 8 25 0 0

55 Berdasarkan tabel 21, menunjukkan bahwa hasil belajar siswa pra siklus, siklus I, dan siklus II selalu mengalami peningkatan. Pada pra siklus, siswa yang tuntas sebanyak 10 orang dengan persentase 31,25%, sedangkan siswa yang tidak tuntas sebanyak 22 orang dengan persentase 68,75%. Pembelajaran siklus 1 terjadi peningkatan hasil belajar siswa dibandingkan hasil pra siklus, siswa yang tuntas dalam siklus I adalah 24 siswa 75%, sedangkan siswa yang tidak tuntas sebanyak 8 orang dengan persentase 25%. Kemudian pembelajaran siklus 2 terjadi peningkatan hasil belajar dibandingkan dengan hasil siklus I. Siswa yang tuntas sebanyak 32 orang dengan persentase 100%. Nilai rata-rata pra siklus, siklus I, dan siklus II juga mengalami peningkatan yaitu 63,81 pada prasiklus, 72,06 pada siklus I, dan 79,93 pada siklus II. Dari hasil belajar yang diperoleh pada siklus II, ketercapaian indikator keberhasilan sangat sangat baik, karena melebihi standar indikator keberhasilan yang sudah ditentukan, yaitu 80% dan sebagian besar siswa mampu menguasai materi dengan baik. Sehingga tidak perlu diadakan tindakan siklus berikutnya. Berikut ini merupakan gambar perbandingan dari hasil evaluasi pembelajaran Bahasa Indonesia:

56 Perbandingan Hasil Belajar Prasiklus, Siklus 1 dan Siklus 2 Jumlah Siswa 35 30 25 20 15 10 5 0 Prasiklus Siklus 1 Siklus 2 Belum Tuntas Tuntas Gambar 6. Perbandingan Hasil Belajar Bahasa Indonesia Pra Siklus, Siklus I dan Siklus II SD Mangunsari 5 Salatiga Tahun Pelajaran 2014/2015 4.4 Pembahasan Dari pelaksanaan pembelajaran siklus I dan II serta membandingkan dengan kondisi awal (Pra Siklus), ternyata penerapan pembelajaran kooperatif tipe talking stick mampu meningkatkan hasil belajar. Seperti yang diharapkan oleh peneliti, peningkatan terjadi cukup signifikan. Hal itu terlihat dari hasil belajar siswa yang diperoleh setelah melakukan tindakan. Analisis hasil evaluasi dari tindakan yang dilakukan dalam pelaksanaan pembelajaran siklus I dan II persentase siswa yang tuntas meningkat dari 75% menjadi 100%. Mengingat standar patokan yang di harapkan peneliti yaitu dengan indikator keberhasilan sebesar 80% Hasil dari pelaksanaan pembelajaran siklus II yaitu sebesar 100% siswa tuntas, merupakan gambaran bahwa pelaksanaan tindakan siklus II sudah seperti yang diharapkan oleh peneliti. Karena sudah melebihi indikator keberhasilan mengajar, peningkatan hasil belajar juga dapat dilihat dari nilai rata-rata yang diperoleh dalam setiap siklus yakni pada prasiklus rata-rata 63,81 pada prasiklus, 72,06 pada siklus 1, dan 79,93 pada siklus 2.

57 Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, menunjukkan bahwa hasil penelitian ini sejalan dengan teori yang dikemukakan oleh Sudjana (2001 :10) model pembelajaran talking stick merupakan model pembelajaran yang menggunakan alat berupa tongkat sebagai alat bantu bagi guru untuk mengajukan pertanyaan kepada siswa dengan menimbulkan suasana yang menyenangkan. Siswa terlibat aktif pada proses pembelajaran sehingga memberikan dampak positif terhadap kualitas interaksi dan komunikasi yang berkualitas, dapat memotivasi siswa untuk meningkatkan prestasi belajarnya. Melalui pembelajaran talking stick, siswa dapat bekerjasama dengan anggota kelompoknya untuk membantu menjawab dengan tepat. Siswa saling mengeluarkan ide yang dimilikinya. Siswa juga dapat menjadi tutor sebaya bagi siswa lainnya dimana siswa yang kurang mampu bertanya pada siswa yang mampu, sedangkan siswa yang mampu membantu temannya yang kurang mampu. Sehingga terjalin interaksi positif diantara siswa yang kemudian dapat memotivasi siswa untuk bekerja lebih baik lagi agar kelompoknya mendapatkan hasil yang paling baik. Dalam penelitian ini menunjukkan adanya peningkatan rata-rata dan jumlah persentase siswa yang tuntas dari prasiklus, siklus 1, dan siklus 2. Hasil belajar yang diperoleh pada prasiklus, siklus 1, dan siklus 2 menunjukkan bahwa penerapan pembelajaran talking stick terbukti dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Hal ini terjadi karena penerapan pembelajaran talking stick dilakukan dengan sistematis dan sesuai dengan langkah-langkah yang telah ditentukan. Melalui kegiatan pembelajaran ini siswa dapat menjadi lebih bertanggung jawab terhadap tugas yang diberikan kepadanya. Melalui tongkat yang diterima siswa menjadi lebih sungguh-sungguh dalam mengerjakan tugas karena sewaktu-waktu guru akan memberikan tongkat kepada siswa. Siswa yang selalu berpartisipasi dalam kelompok maka akan lebih mudah dalam memahami materi, sehingga hasil belajarnya juga meningkat.