Siti Aminah 1) Fakultas Perikanan Universitas Lambung Mangkurat Banjarbaru ABSTRAK

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Siti Aminah 1) Fakultas Perikanan Universitas Lambung Mangkurat Banjarbaru ABSTRAK"

Transkripsi

1 ANALISIS PEMANFAATAN SUMBERDAYA IKAN KEMBUNG (Ratrellger pp) DI PERAIRAN KABUPATEN TANAH LAUT PROVINSI KALIMANTAN SELATAN UTILIZATION ANALYSIS OF THE MACKEREL (RASTRELLIGER SPP) RESOURCES IN TANAH LAUT REGENCY SOUTH KALIMANTAN PROVINCE St Amnah 1) 1) Program Stud Pemanfaatan Sumberdaya Perkanan Fakulta Perkanan Unverta Lambung Mangkurat Banjarbaru ABSTRAK Kabupaten Tanah Laut adalah alah atu kabupaten d Provn Kalmantan Selatan yang mempunya poten umberdaya kan kembung (Ratrellger pp) yang cukup potenal. Peneltan n bertujuan untuk mengetma poten dan tngkat pemanfaatan umberdaya kan kembung d Kabupaten Tanah Laut, Metode peneltan yang dgunakan adalah metode urve, yatu dengan wawancara dan oberva langung d lapangan. Anal yang dgunakan dalam peneltan n adalah anal poten umberdaya kan kembung. Dar hal peneltan menunjukkan bahwa poten makmum letar kan kembung d Kabupaten Tanah Laut ebear 3.97 ton per tahun dengan tngkat pemanfaatan ebear 77%. Kata Kunc: pemanfaatan, kan kembung, Kabupaten Tanah Laut. ABSTRACT Tanah Laut a regency n South Kalmantan Provnce whch ha potental mackerel (Ratrellger pp) reource. The objectve of the reearch were to etmate level utlzaton of n the mackerel at Tanah Laut Dtrct. Reearch actvte whch had been done ncluded fhng gear analy, tock analy. The utlzaton level of mackerel reource had acheved 77%. Keyword: utlzaton, mackerel, Tanah Laut Regency PENDAHULUAN Perkanan merupakan alah atu bdang yang dharapkan mampu menjad penopang penngkatan keejahteraan rakyat Indonea. Sub ektor n dapat berperan dalam pemulhan dan pertumbuhan perekonoman banga Indonea, karena poten umberdaya kan yang bear, bak dalam jumlah maupun keragamannya. Selan tu umberdaya kan termauk 179

2 Fh Scentae, Volume 1 No., Deember 011, hal umberdaya yang dapat dperbaharu (renewable reouce) ehngga dengan pengelolaan yang bjakana, maka akan dapat teru dnkmat manfaatnya. Pemanfaatan umberdaya perkanan, khuunya perkanan tangkap untuk peraran laut ampa aat n mah ddomna oleh uaha perkanan rakyat yang umumnya memlk karaktertk kala uaha kecl, aflka teknolog yang ederhana, jangkauan penangkapan yang terbata d ektar panta dan produktvta yang relatf mah rendah. Menurut Baru et al. (1991), produktvta nelayan yang rendah umumnya dakbatkan oleh rendahnya keteramplan dan pengetahuan erta penggunaan alat penangkapan maupun perahu yang mah ederhana ehngga efektvta dan efen alat tangkap dan penggunaan faktor-faktor produk lannya belum optmal. Keadaan n angat berpengaruh terhadap pendapatan yang dterma oleh nelayan dan pada akhrnya mempengaruh pula tngkat keejahteraannya. Kabupaten Tanah Laut merupakan alah atu kabupaten d Provn Kalmantan Selatan yang letaknya d ebelah barat dan ebelah utara Laut Jawa. Po terebut angat trateg ehngga menjadkan Kabupaten Tanah Laut ebaga alah atu penghal produk perkanan terutama kan kembung. Produk kan kembung pada tahun 006 ebear 5,5 ton /tahun (Dna Kelautan dan Perkanan Kabupaten Tanah Laut, 007). Poten umberdaya kan pelag terutama kan kembung d Kabupaten Tanah Laut merupakan alah atu komodta yang cukup bear memberkan kontrbu terhadap pendapatan al daerah (PAD) Kabupaten Tanah Laut, oleh karenanya umberdaya kan kembung haru tetap dkelola ecara bak dan arf yang ddukung oleh umberdaya manua yang dandalkan untuk mengelola poten terebut ecara profeonal dan berkelanjutan. Upaya pengembangan keunggulan kompettf udah menjad prorta dalam pengembangan ektor perkanan dan kelautan, mengngat umberdaya kan kembung d daerah Kabupaten Tanah Laut mampu memberkan kontrbu yang cukup bear dalam pembangunan daerah. Pemanfaatan umberdaya kan kembung dharapkan dapat memenuh kebutuhan konum dan dapat memenuh kontnuta paar aat n dan yang akan datang, ehngga 180

3 St Amnah: Anal Pemanfaatan Sumberdaya Ikan Kembung... penngkatan keejahteraan nelayan dapat optmal dan berkelanjutan. Hal n pentng karena pemanfaatan yang dlakukan harulah dengan tetap menjaga keteredaan umberdaya kan kembung yang berkelanjutan d Kabupaten Tanah Laut. Peneltan n bertujuan untuk mengetma poten dan tngkat pemanfaatan umberdaya kan kembung d Kabupaten Tanag Laut. Manfaat dar peneltan yang dharapkan adalah ebaga bahan nforma bag ntan terkat dan nelayan mengena udah ejauh mana tngkat pemanfaatan umberdaya kan kembung dmanfaatkan ehngga dapat menjad acuan untuk pengelolaan umberdaya kan kembung elanjutnya. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Peneltan n dlakanakan d Peraran Kabupaten Tanah Laut Provn Kalmantan Selatan. Selama 4 bulan yatu bulan maret ampa jun 007. B. Metode Peneltan Peneltan n dlakukan dengan menggunakan metode urve dan oberva lapangan. Data yang dkumpulkan adalah data prmer dan data ekunder. Pengumpulan data prmer dlakukan melalu pengukuran dan pengamatan langung terhadap unt penangkapan kan kembung erta wawancara menggunakan daftar pertanyaan yang eua dengan tujuan peneltan. C. Anal Data Metode anal yang dgunakan dalam peneltan n adalah anal poten umberdaya kan kembung dan tandara alat tangkap. 1. Poten umberdaya kan kembung Poten umberdaya kan kembung dapat dketahu dar data dan nforma tentang hal tangkapan dan upaya penangkapan kan kembung elama 5 tahun terakhr dengan menggunakan anal catch per unt effort (CPUE) atau hal tangkapan per upaya penangkapan. Menurut Spare and Venema (1989), rumu yang dgunakan adalah: Keterangan: Catch CPUE...(1) Effort Catch (C) = Total hal tangkapan (kg) 181

4 Fh Scentae, Volume 1 No., Deember 011, hal Effort (F) = Total upaya penangkapan (trp) CPUE = Hal tangkapan per upaya penangkapan (kg/trp) Nla CPUE dar total hal tangkapan (C) dapat dgunakan untuk pendugaan tok ecara ederhana. Model yang dgunakan untuk data yang cenderung lner adalah model Schaefer, dengan tahapan ebaga berkut: 1. Hubungan antara upaya penangkapan (f) dengan hal tangkapan per atuan upaya penangkapan (CPUE) adalah: CPUE a bf...() Keterangan: a = Interep b = Kemrngan (lop) c = Hal tangkapan f = Upaya penangkapan. Hubungan antara upaya penangkapan (f) dengan hal tangkapan (c) adalah: C af bf...(3) 3. Upaya optmum dperoleh dengan cara menyamakan turunan pertama upaya penangkapan dengan nol (C 1 dperoleh rumu: C a bf = 0), ehngga 1 C a bf a F opt...(4) b 4. Produk makmum letar (MSY) dperoleh dengan menubttu nla upaya optmum, ehngga dperoleh: Cmak MSY a / 4b...(5) Cmak aa b b a 4b = a b = MSY = a b 4b a 4b Berdaarkan parameter nterep a dan lope b ecara matematka dapat dcar menggunakan peramaan regre lner ederhana, yatu peramaan Y = a + bx. Rumu-rumu Surplu Producton Model terebut hanya berlaku bla parameter b bernla negatf, artnya penambahan upaya penangkapan akan menyebabkan penurunan CPUE. Sebalknya jka dalam perhtungan dperoleh nla koefen b potf, maka perhtungan poten dan upaya penangkapan optmum tdak perlu dlanjutkan, hal n mengndkakan bahwa penambahan upaya penangkapan mah memungknkan untuk menngkatkan hal tangkapan. (Sparre and Venema, 1989). a b a b 4b 18

5 St Amnah: Anal Pemanfaatan Sumberdaya Ikan Kembung.... Standara alat tangkap Pada umumnya dalam uatu peraran untuk menangkap atu jen pee kan tertentu dapat menggunakan berbaga alat tangkap yang berbeda. Terlepa dar fat hal tangkapan, hal tangkapan utama atau ampngan dar uatu jen alat tangkap tetap haru dperhatkan. Menurut Gulland (1983), etap alat tangkap dapat menangkap bermacam-macam jen kan yang terdapat d uatu daerah penangkapan. Mang-mang alat tangkap memlk kemampuan yang kemampuan penangkapan yang debut Fhng Power Index (FPI) dalam etap tahunnya dengan atuan waktu penangkapan atau dengan jumlah atuan opera penangkapan. Untuk menentukan jen alat tangkap dapat djadkan tandar adalah dengan melhat nla laju tangkapan rata-rata (CPUE) alat tangkap yang terbear atau dengan kata lan jen alat tangkap terebut palng domnan d uatu peraran. Rumu yang dgunakan adalah ebaga berkut: C CPUE f berbeda dalam menangkap uatu jen kan, oleh karena tu perlu adanya tandara upaya penangkapan terlebh dahulu ebelum menentukan nla poten letar dan upaya penangkapan optmum dalam uatu lngkungan peraran. Pemlhan alat tangkap tandar dapat ddaarkan pada domnan atau tdaknya alat tangkap terebut d uatu daerah. Tujuan akhr dar metode n adalah untuk menyeragamkan upaya penangkapan karena etap alat tangkap memlk daya tangkap yang StdEffort CPUE FPI CPUE StdEffort FPI C CPUE f CPUE FPI CPUE StdEffort FPI total xf xf ( ( FPI xf)) ( FPI xf ) berbeda-beda. Upaya penangkapan tandar dnyatakan ebaga jumlah eluruh atuan perkalan antara 183

6 Fh Scentae, Volume 1 No., Deember 011, hal Keterangan: C S : Hal tangkapan (catch) per tahun alat tangkap tandar (kg); f : Upaya penangkapan (effort) per tahun alat tangkap tandar (trp); C : Hal tangkapan (catch) per tahun jen alat tangkap lan (kg); F : Upaya penangkapan (effort) per tahun jen alat tangkap lan (trp); CPUE : Hal tangkapan per upaya penangkapan tahunan alat tangkap tandar (kg/trp); CPUE : Hal tangkapan per upaya penangkapan tahunan jen alat tangkap lan (kg/trp); FPI S : Indek kuaa penangkapan (Fhng Power Indek) alat tangkap tandar; FPI : Indek kuaa penangkapan (Fhng Power Indek) jen alat tangkap lan; Std Effort : Upaya penangkapan Keterangan : C : Jumlah hal tangkapan kan kembung pada tahun ke-; dan MSY : Maxmum utanable yeld (produk makmum letar) HASIL DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN a. Sumberdaya Ikan Kembung Perkembangan produk hal tangkapan kan kembung d alat tangkap tandar etelah d tandara; Std Effort : Upaya penangkapan alat tangkap lan etelah d tandara; Std Effor t otal : Upaya penangkapan keeluruhan etelah dtandara. 3. Pendugaan tngkat pemanfaatan Tngkat pemanfaatan umberdaya kan kembung (Ratrellger pp) dapat dketahu dengan cara menghtung propor jumlah hal tangkapan pada tahun tertentu dar nla produk makmum letar (MSY). Rumu dar tngkat pemanfaatan adalah: C Tngkat pemanfaatan = x100% MSY Kabupaten Tanah Laut elama lma tahun mengalam penngkatan etap tahunnya. Pada tahun 00 total hal tangkapan kg elanjutnya etap tahun mengalam penngkatan hngga tahun 006 total hal tangkapan kg (Gambar 1). Produk hal tangkapan kan kembung n dhalkan dar alat tangkap pure ene dan jarng nang lngkar. Upaya penangkapan (effort) d peraran Kabupaten Tanah Laut dalam 184

7 St Amnah: Anal Pemanfaatan Sumberdaya Ikan Kembung... kurun waktu lma tahun (00-006) mengalam penngkatan tap tahunnya. Pada tahun 00 effort ebear 3.68 trp/tahun kemudan etap tahun mengalam penngkatan effort ampa tahun 006 ebear trp/tahun (Gambar ) Total Hal Tangkapan (kg) Tahun Gambar 1. Perkembangan produk kan kembung d Kabupaten Tanah Laut tahun Effort (trp) Tahun Gambar. Perkembangan effort penangkapan kan kembung d Kabupaten Tanah Laut tahun Upaya penangkapan (effort) yang dlakukan dkut dengan penngkatan produk hal tangkapan, namun tdak dkut penngkatan produktvta dar kedua alat tangkap yang dukur dengan atuan catch per unt effort (CPUE). Nla CPUE alat tangkap yang udah dtandara 185

8 Fh Scentae, Volume 1 No., Deember 011, hal (jarng nang lngkar dan pure ene) untuk menangkap kembung menunjukkan cenderung berfluktua elama lma tahun. Alat tangkap yang djadkan tandar adalah pure ene, karena produktvtanya lebh tngg dbandngkan jarng nang lngkar. Nla CPUE terendah terjad pada tahun 006 yatu ebear 39,48 kg/trp dengan effort ebear trp. Nla CPUE tertngg terjad pada tahun 003 yatu ebear 45,6 kg/trp dengan nla effort ebear trp dan pada tahun-tahun lannya Korela antara CPUE dengan effort menunjukkan hubungan yang negatf, yatu emakn tngg effort emakn rendah nla CPUE. Korela negatf antara CPUE dengan effort mengndkakan bahwa produktvta alat tangkap jarng nang lngkar dan pure ene akan menurun apabla effort mengalam penngkatan. Korela antara nla CPUE dan Effort dapat dlhat pada Gambar 3. Nla poten makmum letar (MSY) perkanan kembung dperoleh ebear 3.97 ton/tahun dengan effort berfluktua. Dengan berfluktuanya pada tngkat poten makmum letar nla CPUE yang dperoleh, maka perlu dketahu hubungan antara nla CPUE dengan effort dan hal tangkapan. Dengan mengetahu nla CPUE maka dapat dketahu kecenderungan produktvta dar alat tangkap yang ada dalam kurun waktu tertentu. (F my ) ebear trp per tahun dan tngkat pemanfaatannya ebear 77%. Hubungan kuadratk antara upaya penangkapan dan hal tangkapan kan kembung d Kabupaten Tanah Laut dapat dlhat pada Gambar 4. CPUE (kg / trp) Effort (trp) Gambar 3. Hubungan CPUE dengan effort kan kembung d Kabupaten Tanah Laut. 186

9 St Amnah: Anal Pemanfaatan Sumberdaya Ikan Kembung... Produk (Ton) Effort (Trp) Gambar 4. Hubungan produk dengan effort kan kembung d Kabupaten Tanah Laut. Berdaarkan gambar d ata, terlhat hubungan antara produk dan effort kan kembung d peraran Kabupaten Tanah Laut berbentuk parabola, artnya etap penambahan effort maka akan menngkatkan produk ampa mencapa ttk makmum, kemudan akan terjad penurunan produk untuk tap penngkatan ntenta penguahaan umberdaya. Poten dan Peluang Sumberdaya Ikan Kembung Informa tentang poten umberdaya yang tereda perlu dketahu untuk pengelolaan umberdaya ecara optmal tanpa mengganggu umberdaya yang ada. keletaran Nkjuluw (00) menyatakan bahwa pemanfaatan umberdaya kan perlu kehat-hatan agar tdak ampa pada kond kelebhan penangkapan (over fhng). Hal anal produk kan kembung dengan menggunakan model urplu produk Schaefer menunjukkan nla Maxmum Sutanable Yeld (MSY) ebear 3.97 ton per tahun dengan upaya penangkapan optmum ebear trp per tahun. Hal tangkapan pada tahun 006 ebear.553 ton dan upaya penangkapan ebear trp. Hal n berart tngkat pemanfaatan umberdaya kan kembung d Kabupaten Tanah Laut pada tahun 006 mencapa 77%. Pemanfaatan umberdaya kan kembung d Kabupaten Tanah Laut dalam kurun waktu lma tahun terakhr (00-006) belum mencapa ttk Maxmum Sutanable Yeld (MSY), kond n memberkan dugaan bahwa pengelolaan umberdaya kan kembung mah memungknkan untuk dekplota 187

10 Fh Scentae, Volume 1 No., Deember 011, hal mengngat pada bata yang melebh poten letar belum tercapa, ehngga member peluang untuk menngkatkan produk. Pauly (1979) dan Panayotou (198) yang dacu dalam Atmaja dan Haluan (003) menggunakan MSY ebaga ttk aaran acuan pengelolaan perkanan, terutama ketdakpatan ehubungan dengan kekurangan data pada laju penangkapan kan. Maxmum Sutanable Yeld (MSY) menurut Cunnngham (1981) yang dacu dalam Atmaja dan Haluan (003) hanya dgunakan ebaga ttk aaran acuan pengelolaan umberdaya kan dalam jangka waktu yang pendek. Upaya penangkapan optmum (f opt ) dar unt penangkapan kan kembung etelah danal dperoleh nla trp/tahun, ementara upaya penangkapan pada tahun 006 ebear trp, hal n berart belum melampau upaya optmum atau tngkat pengupayaan pada tahun 006 ebear 50%. Peluang pemanfaatan poten umberdaya kan kembung yang tera ebear 3% dar total poten letar atau ebear 744 ton/tahun dengan menngkatkan upaya penangkapan yang tera ebear 50% dar total upaya penangkapan atau ebear trp/tahun dbutuhkan trateg yang tepat. Cara yang dapat dlakukan dengan kond peluang penngkatan ekplota yang ada dan tngkat pengupayaan yang mah cukup tngg adalah dengan menambah unt penangkapan kan yang produktf epert pure ene KESIMPULAN DAN SARAN Kempulan Berdaarkan hal anal pemanfaatan umberdaya kan kembung d Kabupaten Tanah Laut dapat dmpulkan bahwa poten makmum letar kan kembung d Kabupaten Tanah Laut ebear 3.97 ton per tahun dan tngkat pemanfaatannya ebear 77%. Saran Perlu peran pemerntah daerah dalam pengelolaan dan pemanfaatan umberdaya kan kembung yang berkelanjutan, dengan mengatur upaya penangkapan optmum agar tdak melebh bata poten makmum letar. 188

11 St Amnah: Anal Pemanfaatan Sumberdaya Ikan Kembung... DAFTAR PUSTAKA Atmaja S. B., dan Haluan J., 003. Perubahan Hal Tangkapan Leter kan Pelag d Laut Jawa dan Sektarnya. Buletn PSP. Departemen Pemanfaatan Sumberdaya Perkanan. Fakulta Perkanan dan Kelautan. Inttut Pertanan Bogor. Baru H. R. Badrudn dan N Naamn Poten Sumberdaya Perkanan Laut dan Strateg Pemanfaatannya Bag Pengembangan Perkanan yang Berkelanjutan. Prodng Forum II Perkanan Sukabum, 18 1 Jun Puat Peneltan dan Pengembangan Pertanan Departemen Pertanan. Jakarta hal. Dna Kelautan dan Perkanan Kabupaten Tanah Laut Perkanan DATI II Kabupaten Tanah Laut. Data Stattk Nkjuluw, V.P.H. 00. Rezm Pengelolaan Sumberdaya Perkanan. Putaka Cdendo. Jakarta. Sparre PE, Urn & Venema SC Introductonal to Tropcal Fh Stock Aement: Part -1 Manual. FAO Fh Tech. Paper Rome. 337 hal. 189

Pengantar. Ilustrasi 29/08/2012. LT Sarvia/ REGRESI LINEAR BERGANDA ( MULTIPLE LINEAR REGRESSION )

Pengantar. Ilustrasi 29/08/2012. LT Sarvia/ REGRESI LINEAR BERGANDA ( MULTIPLE LINEAR REGRESSION ) 9/08/0 ( MULTIPLE LINEA EGEION ) Elty arva, T., MT. Fakulta Teknk Juruan Teknk Indutr Unverta Krten Maranatha Bandung Pengantar Pada e ebelumnya kta hanya menggunakan atu buah X, dengan model Y = a + bx

Lebih terperinci

3 METODOLOGI PENELITIAN

3 METODOLOGI PENELITIAN 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Peneltan Loka peneltan adalah d Kabupaten Selayar (Lampran 1), dengan waktu peneltan ektar 10 (epuluh) bulan, dar tahap perapan ampa urvey lapangan dlakukan

Lebih terperinci

Kajian Pemilihan Struktur Dua Rantai Pasok yang Bersaing Untuk Strategi Perbaikan Kualitas

Kajian Pemilihan Struktur Dua Rantai Pasok yang Bersaing Untuk Strategi Perbaikan Kualitas JURNAL TEKNIK POITS Vol. 1, No. 1, (01 1-5 1 Kaan Pemlhan Struktur Dua Ranta Paok yang Berang Untuk Strateg Perbakan Kualta Ika Norma Kharmawat, Lakm Prta W, Suhud Wahyud Juruan atematka Fakulta atematka

Lebih terperinci

PROPOSAL SKRIPSI JUDUL:

PROPOSAL SKRIPSI JUDUL: PROPOSAL SKRIPSI JUDUL: 1.1. Latar Belakang Masalah SDM kn makn berperan besar bag kesuksesan suatu organsas. Banyak organsas menyadar bahwa unsur manusa dalam suatu organsas dapat memberkan keunggulan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Hpotess Peneltan Berkatan dengan manusa masalah d atas maka penuls menyusun hpotess sebaga acuan dalam penulsan hpotess penuls yatu Terdapat hubungan postf antara penddkan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan dan kestabilan ekonomi, adalah dua syarat penting bagi kemakmuran

BAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan dan kestabilan ekonomi, adalah dua syarat penting bagi kemakmuran BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pertumbuhan dan kestablan ekonom, adalah dua syarat pentng bag kemakmuran dan kesejahteraan suatu bangsa. Dengan pertumbuhan yang cukup, negara dapat melanjutkan pembangunan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tujuan Peneltan Peneltan n bertujuan untuk mengetahu Pembelajaran Kooperatf Tpe Student Team Achevement Dvon (STAD) dengan Meda Komk Lebh Efektf darpada Pembelajaran dengan

Lebih terperinci

Marzuki Program Studi Pendidikan Matematika FKIP Universitas Almuslim ABSTRAK

Marzuki Program Studi Pendidikan Matematika FKIP Universitas Almuslim ABSTRAK PERBANDINGAN PRETAI IWA ANTARA PEMBELAJARAN PROBLEM OLVING DENGAN METODE KONVENONAL PADA DALIL PHYTAGORA TERHADAP IWA KELA VIII MP NEGERI PEUANGAN ELATAN KABUPATEN BIREUEN Marzuk Program tud Penddkan Matematka

Lebih terperinci

Penggunaan Metode Branch and Bound dan Gomory Cut dalam Menentukan Solusi Integer Linear Programming

Penggunaan Metode Branch and Bound dan Gomory Cut dalam Menentukan Solusi Integer Linear Programming JURNAL SAINTIFIK VOL. NO., JANUARI 0 Penggunaan Metode Branch and Bound dan Gomory Cut dalam Menentukan Solu Integer Lnear Programmng Wahyudn Nur, Nurul Mukhlah Abdal Program Stud Matematka FMIPA Unverta

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskrps Data Hasl Peneltan Satelah melakukan peneltan, penelt melakukan stud lapangan untuk memperoleh data nla post test dar hasl tes setelah dkena perlakuan.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tujuan Peneltan Dalam uatu peneltan tentu ada tujuan yang ngn dcapa eua dengan latar belakang dan rumuan maalah yang telah durakan d ata. Tujuan peneltan adalah:. Untuk mengetahu

Lebih terperinci

ABSTRAK. Lentera :Vol.12, No.3, Nopember

ABSTRAK. Lentera :Vol.12, No.3, Nopember PERBEDAAN PRETAI BELAJAR PENYEDERHANAAN BENTUK AKAR YANG DIAJARKAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE TANYA JAWAB DAN METODE KOOPERATIF MODEL GROUP INVETIGAI PADA IWA KELA X MA NEGERI 7 KOTA LHOKEUMAWE Marzuk Doen

Lebih terperinci

( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) IV. PEMBAHASAN

( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) IV. PEMBAHASAN 8 IV PEMBAHASAN 4 Aum Berkut n aum yang dgunakan dalam memodelkan permanan a Harga paar P ( merupakan fung turun P ( kontnu b Fung baya peruahaan- C ( fung baya peruahaan- C ( merupakan fung nak C ( C

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Universitas Sumatera Utara

BAB 2 LANDASAN TEORI. Universitas Sumatera Utara BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertan Analsa Regres Dalam kehdupan sehar-har, serng kta jumpa hubungan antara satu varabel terhadap satu atau lebh varabel yang lan. Sebaga contoh, besarnya pendapatan seseorang

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Teori Galton berkembang menjadi analisis regresi yang dapat digunakan sebagai alat

BAB 2 LANDASAN TEORI. Teori Galton berkembang menjadi analisis regresi yang dapat digunakan sebagai alat BAB LANDASAN TEORI. 1 Analsa Regres Regres pertama kal dpergunakan sebaga konsep statstk pada tahun 1877 oleh Sr Francs Galton. Galton melakukan stud tentang kecenderungan tngg badan anak. Teor Galton

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk menjawab permasalahan yaitu tentang peranan pelatihan yang dapat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk menjawab permasalahan yaitu tentang peranan pelatihan yang dapat BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Peneltan Untuk menjawab permasalahan yatu tentang peranan pelathan yang dapat menngkatkan knerja karyawan, dgunakan metode analss eksplanatf kuanttatf. Pengertan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara BAB 1 ENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Secara umum dapat dkatakan bahwa mengambl atau membuat keputusan berart memlh satu dantara sekan banyak alternatf. erumusan berbaga alternatf sesua dengan yang sedang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang digunakan meliputi: (1) PDRB Kota Dumai (tahun ) dan PDRB

BAB III METODE PENELITIAN. yang digunakan meliputi: (1) PDRB Kota Dumai (tahun ) dan PDRB BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jens dan Sumber Data Jens data yang dgunakan dalam peneltan n adalah data sekunder. Data yang dgunakan melput: (1) PDRB Kota Duma (tahun 2000-2010) dan PDRB kabupaten/kota

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMPN 8 Bandar Lampung. Populasi dalam

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMPN 8 Bandar Lampung. Populasi dalam 1 III. METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel Peneltan n dlaksanakan d SMPN 8 Bandar Lampung. Populas dalam peneltan n adalah seluruh sswa kelas VII SMPN 8 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 01/013 yang terdr

Lebih terperinci

BAB V ANALISA PEMECAHAN MASALAH

BAB V ANALISA PEMECAHAN MASALAH BAB V ANALISA PEMECAHAN MASALAH 5.1 Analsa Pemlhan Model Tme Seres Forecastng Pemlhan model forecastng terbak dlakukan secara statstk, dmana alat statstk yang dgunakan adalah MAD, MAPE dan TS. Perbandngan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 7 BAB LANDASAN TEORI.1 Analsa Regres Analsa regres dnterpretaskan sebaga suatu analsa yang berkatan dengan stud ketergantungan (hubungan kausal) dar suatu varabel tak bebas (dependent varable) atu dsebut

Lebih terperinci

Teknik Lingkungan Itenas No.2 Vol.1 Jurnal Institut Teknologi Nasional [September 2013]

Teknik Lingkungan Itenas No.2 Vol.1 Jurnal Institut Teknologi Nasional [September 2013] Reka Lngkungan Teknk Lngkungan Itena No.2 Vol.1 Jurnal Inttut Teknolog Naonal [September 2013] Pengolahan Lmbah Car Hotel Aton Braga Cty Walk dengan Proe Ftoremeda menggunakan Tumbuhan Eceng Gondok DEBORA

Lebih terperinci

* PERANCANGAN SISTEM PENGENDALIAN BERTINGKAT PADA STEAM DRUM PT INDONESIA POWER UBP SUB UNIT PERAK-GRATI

* PERANCANGAN SISTEM PENGENDALIAN BERTINGKAT PADA STEAM DRUM PT INDONESIA POWER UBP SUB UNIT PERAK-GRATI * PERANCANGAN SISTEM PENGENDALIAN BERTINGKAT PADA STEAM DRUM PT INDONESIA POWER UBP SUB UNIT PERAK-GRATI Oleh : eko wahyudanto (409.05.004) Pembmbng : Ir.Mochamad.Ilya HS NIP. 949099 97903 00 Latar Belakang

Lebih terperinci

ANALISIS BENTUK HUBUNGAN

ANALISIS BENTUK HUBUNGAN ANALISIS BENTUK HUBUNGAN Analss Regres dan Korelas Analss regres dgunakan untuk mempelajar dan mengukur hubungan statstk yang terjad antara dua varbel atau lebh varabel. Varabel tersebut adalah varabel

Lebih terperinci

BAB III HIPOTESIS DAN METODOLOGI PENELITIAN

BAB III HIPOTESIS DAN METODOLOGI PENELITIAN BAB III HIPOTESIS DAN METODOLOGI PENELITIAN III.1 Hpotess Berdasarkan kerangka pemkran sebelumnya, maka dapat drumuskan hpotess sebaga berkut : H1 : ada beda sgnfkan antara sebelum dan setelah penerbtan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di MTs Negeri 2 Bandar Lampung dengan populasi siswa

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di MTs Negeri 2 Bandar Lampung dengan populasi siswa III. METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel Peneltan n dlakukan d MTs Neger Bandar Lampung dengan populas sswa kelas VII yang terdr dar 0 kelas yatu kelas unggulan, unggulan, dan kelas A sampa dengan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskrps Data Hasl Peneltan Peneltan n menggunakan peneltan ekspermen; subyek peneltannya dbedakan menjad kelas ekspermen dan kelas kontrol. Kelas ekspermen dber

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Al-Azhar 3 Bandar Lampung yang terletak di

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Al-Azhar 3 Bandar Lampung yang terletak di III. METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel Peneltan n dlaksanakan d SMP Al-Azhar 3 Bandar Lampung yang terletak d Jl. Gn. Tanggamus Raya Way Halm, kota Bandar Lampung. Populas dalam peneltan n adalah

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PEELITIA 3.1. Kerangka Pemkran Peneltan BRI Unt Cbnong dan Unt Warung Jambu Uraan Pekerjaan Karyawan Subyek Analss Konds SDM Aktual (KKP) Konds SDM Harapan (KKJ) Kuesoner KKP Kuesoner KKJ la

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Sebelum dilakukan penelitian, langkah pertama yang harus dilakukan oleh

BAB III METODE PENELITIAN. Sebelum dilakukan penelitian, langkah pertama yang harus dilakukan oleh BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desan Peneltan Sebelum dlakukan peneltan, langkah pertama yang harus dlakukan oleh penelt adalah menentukan terlebh dahulu metode apa yang akan dgunakan dalam peneltan. Desan

Lebih terperinci

BOKS A SUMBANGAN SEKTOR-SEKTOR EKONOMI BALI TERHADAP EKONOMI NASIONAL

BOKS A SUMBANGAN SEKTOR-SEKTOR EKONOMI BALI TERHADAP EKONOMI NASIONAL BOKS A SUMBANGAN SEKTOR-SEKTOR EKONOMI BALI TERHADAP EKONOMI NASIONAL Analss sumbangan sektor-sektor ekonom d Bal terhadap pembangunan ekonom nasonal bertujuan untuk mengetahu bagamana pertumbuhan dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. SMK Negeri I Gorontalo. Penetapan lokasi tersebut berdasarkan pada

BAB III METODE PENELITIAN. SMK Negeri I Gorontalo. Penetapan lokasi tersebut berdasarkan pada 3 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat Dan Waktu Peneltan 3.1.1 Tempat Peneltan Peneltan yang dlakukan oleh penelt berlokas d Kelas Ak 6, SMK Neger I Gorontalo. Penetapan lokas tersebut berdasarkan pada

Lebih terperinci

BAB VB PERSEPTRON & CONTOH

BAB VB PERSEPTRON & CONTOH BAB VB PERSEPTRON & CONTOH Model JST perseptron dtemukan oleh Rosenblatt (1962) dan Mnsky Papert (1969). Model n merupakan model yang memlk aplkas dan pelathan yang lebh bak pada era tersebut. 5B.1 Arstektur

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE MAMDANI DALAM MENGHITUNG TINGKAT INFLASI BERDASARKAN KELOMPOK KOMODITI (Studi Kasus pada Data Inflasi Indonesia)

PENERAPAN METODE MAMDANI DALAM MENGHITUNG TINGKAT INFLASI BERDASARKAN KELOMPOK KOMODITI (Studi Kasus pada Data Inflasi Indonesia) PENERAPAN METODE MAMDANI DALAM MENGHITUNG TINGKAT INFLASI BERDASARKAN KELOMPOK KOMODITI (Stud Kasus pada Data Inflas Indonesa) Putr Noorwan Effendy, Amar Sumarsa, Embay Rohaet Program Stud Matematka Fakultas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian merupakan cara atau langkah-langkah yang harus

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian merupakan cara atau langkah-langkah yang harus BAB III METODE PENELITIAN Metode peneltan merupakan cara atau langkah-langkah yang harus dtempuh dalam kegatan peneltan, sehngga peneltan yang dlakukan dapat mencapa sasaran yang dngnkan. Metodolog peneltan

Lebih terperinci

BAB II METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian. variable independen dengan variabel dependen.

BAB II METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian. variable independen dengan variabel dependen. BAB II METODOLOGI PENELITIAN A. Bentuk Peneltan Jens peneltan yang dgunakan dalam peneltan n adalah peneltan deskrptf dengan analsa kuanttatf, dengan maksud untuk mencar pengaruh antara varable ndependen

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen 3 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desan Peneltan Metode yang dgunakan dalam peneltan n adalah metode ekspermen karena sesua dengan tujuan peneltan yatu melhat hubungan antara varabelvarabel

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen yang telah dilaksanakan di SMA

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen yang telah dilaksanakan di SMA III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Peneltan Peneltan n merupakan stud ekspermen yang telah dlaksanakan d SMA Neger 3 Bandar Lampung. Peneltan n dlaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2012/2013.

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertan Regres Regres pertama kal dpergunakan sebaga konsep statstka oleh Sr Francs Galton (1822 1911). Belau memperkenalkan model peramalan, penaksran, atau pendugaan, yang

Lebih terperinci

EL2005 Elektronika PR#01

EL2005 Elektronika PR#01 EL2005 Elektronka PR#0 SOAL B C E G a. Buktkan bahwa n = ( ). b. Turunkan peramaan untuk A v = /. c. Htung nla n dan A v = / jka dberkan = 00 kω, = 00 Ω, = kω, dan = 00. d. Ulang oal (c) jka dberkan =

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE FUZZY ITEM RESPONSE THEORY PADA e-learning COMPUTERIZED ADAPTIVE TEST

PENERAPAN METODE FUZZY ITEM RESPONSE THEORY PADA e-learning COMPUTERIZED ADAPTIVE TEST Vol. 4, No. Deember 014 ISSN 088-130 PENERAPAN METODE FUZZY ITEM RESPONSE THEORY PADA e-learning COMPUTERIZED ADAPTIVE TEST Dah Kuumawat 1, Andharn Dw Cahyan.Muhammad Fuad 3 Program Stud Teknk Informatka,

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN A. Hasl Peneltan Pada peneltan yang telah dlakukan penelt selama 3 mnggu, maka hasl belajar matematka pada mater pokok pecahan d kelas V MI I anatussbyan Mangkang Kulon

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tujuan Peneltan Tujuan peneltan n adalah untuk mengetahu perbandngan hal belajar antara metode ceramah dengan metode mnd mappng pada mater pokok tem pernapaan manua d MT. PI

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. bersifat statistik dengan tujuan menguji hipotesis yang telah ditetapkan.

III. METODE PENELITIAN. bersifat statistik dengan tujuan menguji hipotesis yang telah ditetapkan. 3 III. METDE PENELITIAN A. Metode Peneltan Metode peneltan merupakan langkah atau aturan yang dgunakan dalam melaksanakan peneltan. Metode pada peneltan n bersfat kuanttatf yatu metode peneltan yang dgunakan

Lebih terperinci

Bab 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

Bab 1 PENDAHULUAN Latar Belakang 11 Bab 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perbankan adalah ndustr yang syarat dengan rsko. Mula dar pengumpulan dana sebaga sumber labltas, hngga penyaluran dana pada aktva produktf. Berbaga kegatan jasa

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. persamaan penduga dibentuk untuk menerangkan pola hubungan variabel-variabel

BAB 2 LANDASAN TEORI. persamaan penduga dibentuk untuk menerangkan pola hubungan variabel-variabel BAB LANDASAN TEORI. Analss Regres Regres merupakan suatu alat ukur yang dgunakan untuk mengukur ada atau tdaknya hubungan antar varabel. Dalam analss regres, suatu persamaan regres atau persamaan penduga

Lebih terperinci

ANALISIS BIOEKONOMI PADA PEMANFAATAN SUMBERDAYA IKAN PELAGIS BESAR DI PERAIRAN BONTANG

ANALISIS BIOEKONOMI PADA PEMANFAATAN SUMBERDAYA IKAN PELAGIS BESAR DI PERAIRAN BONTANG Analss Boekonom Pada Pemanfaatan Sumberdaya Ikan Pelangs Besar (Heru Suslo) 25 ANALISIS BIOEKONOMI PADA PEMANFAATAN SUMBERDAYA IKAN PELAGIS BESAR DI PERAIRAN BONTANG (Boeonom Analyss of Bg Pelag Fsh Resoures

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jens Peneltan Jens peneltan n adalah peneltan quas expermental dengan one group pretest posttest desgn. Peneltan n tdak menggunakan kelas pembandng namun sudah menggunakan

Lebih terperinci

BAB.3 METODOLOGI PENELITIN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini di laksanakan di Sekolah Menengah Pertama (SMP) N. 1 Gorontalo pada kelas

BAB.3 METODOLOGI PENELITIN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini di laksanakan di Sekolah Menengah Pertama (SMP) N. 1 Gorontalo pada kelas 9 BAB.3 METODOLOGI PENELITIN 3. Lokas dan Waktu Peneltan Peneltan n d laksanakan d Sekolah Menengah Pertama (SMP) N. Gorontalo pada kelas VIII. Waktu peneltan dlaksanakan pada semester ganjl, tahun ajaran

Lebih terperinci

HUBUNGAN KEMAMPUAN KEUANGAN DAERAH TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

HUBUNGAN KEMAMPUAN KEUANGAN DAERAH TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT HUBUNGAN KEMAMPUAN KEUANGAN DAERAH TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT ABSTRAK STEVANY HANALYNA DETHAN Fakultas Ekonom Unv. Mahasaraswat Mataram e-mal : stevany.hanalyna.dethan@gmal.com

Lebih terperinci

ε adalah error random yang diasumsikan independen, m X ) adalah fungsi

ε adalah error random yang diasumsikan independen, m X ) adalah fungsi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Analss regres merupakan suatu metode yang dgunakan untuk menganalss hubungan antara dua atau lebh varabel. Pada analss regres terdapat dua jens varabel yatu

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. digunakan untuk mengetahui bagaimana pengaruh variabel X (celebrity

METODE PENELITIAN. digunakan untuk mengetahui bagaimana pengaruh variabel X (celebrity 37 III. METODE PENELITIAN 3.1 Jens dan Sumber Data Jens peneltan yang dgunakan adalah peneltan deskrptf, yang mana dgunakan untuk mengetahu bagamana pengaruh varabel X (celebrty endorser) terhadap varabel

Lebih terperinci

2. Menentukan model nonlinier jerapan P yang paling baik. PENDAHULUAN

2. Menentukan model nonlinier jerapan P yang paling baik. PENDAHULUAN PENDAHULUAN Latar Belakang Fofor (P) merupakan unur hara pentng dalam tanah. Keteredaan P bag tanaman erng bermaalah, bentuk fofor yang tereda atau umlah yang dapat dambl oleh tanaman hanya ebagan kecl

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN 6 BAB IV HAIL PENELITIAN A. Deskrps Data Hasl Peneltan Untuk mengetahu keefektfan penerapan model pembelajaran cooperatve learnng tpe TAD (tudent Teams-Achevement Dvsons) terhadap hasl belajar matematka

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 13 Bandar Lampung. Populasi dalam

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 13 Bandar Lampung. Populasi dalam III. METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel Peneltan n dlaksanakan d SMP Neger 3 Bandar Lampung. Populas dalam peneltan n yatu seluruh sswa kelas VIII SMP Neger 3 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 0/03 yang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL ANALISIS

BAB IV HASIL ANALISIS BAB IV HASIL ANALISIS. Standarda Varabel Dalam anal yang dtamplan pada daftar tabel, dar e-39 wadu yang meml fator-fator melput luaan DAS, apata awal wadu, 3 volume tahunan rerata pengendapan edmen, dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan strategi pembelajaran mind mapping dalam pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan strategi pembelajaran mind mapping dalam pendekatan 35 BAB III METODE PENELITIAN A. Jens dan Desan Peneltan Jens peneltan n adalah kuas ekspermen. Pada peneltan n terdapat dua kelompok subjek peneltan yatu kelompok ekspermen yang dberkan suatu perlakuan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dipakai adalah penelitian kuantitatif, dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dipakai adalah penelitian kuantitatif, dengan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan dan Jens Peneltan Jens peneltan yang dpaka adalah peneltan kuanttatf, dengan menggunakan metode analss deskrptf dengan analss statstka nferensal artnya penuls dapat

Lebih terperinci

Jurnal Ilmiah Widya Teknik Vol No ISSN

Jurnal Ilmiah Widya Teknik Vol No ISSN Jurnal Ilmah Wdya Teknk Vol. 13 --- No. 1 --- 2014 IN 1412-7350 PENERAPAN MODEL OPTIMAI LINE BALANCING DAN GENETIC ALGORITHM (TUDI KAU: PT. KARYA MEKAR DEWATAMALI) Andy Lanto, Dan Retno ar Dew*, Dn Endah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. berjumlah empat kelas terdiri dari 131 siswa. Sampel penelitian ini terdiri dari satu kelas yang diambil dengan

BAB III METODE PENELITIAN. berjumlah empat kelas terdiri dari 131 siswa. Sampel penelitian ini terdiri dari satu kelas yang diambil dengan 7 BAB III METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel 1. Populas Populas dalam peneltan n adalah seluruh sswa kelas XI SMA Yadka Bandar Lampung semester genap tahun pelajaran 014/ 015 yang berjumlah empat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian dilakukan secara purposive atau sengaja. Pemilihan lokasi penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian dilakukan secara purposive atau sengaja. Pemilihan lokasi penelitian BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokas Peneltan Peneltan dlaksanakan d Desa Sempalwadak, Kecamatan Bululawang, Kabupaten Malang pada bulan Februar hngga Me 2017. Pemlhan lokas peneltan dlakukan secara purposve

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Di dalam matematika mulai dari SD, SMP, SMA, dan Perguruan Tinggi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Di dalam matematika mulai dari SD, SMP, SMA, dan Perguruan Tinggi Daftar Is Daftar Is... Kata pengantar... BAB I...1 PENDAHULUAN...1 1.1 Latar Belakang...1 1.2 Rumusan Masalah...2 1.3 Tujuan...2 BAB II...3 TINJAUAN TEORITIS...3 2.1 Landasan Teor...4 BAB III...5 PEMBAHASAN...5

Lebih terperinci

KEPUTUSAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP NOMOR : 115 TAHUN 2003 TENTANG PEDOMAN PENENTUAN STATUS MUTU AIR MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP,

KEPUTUSAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP NOMOR : 115 TAHUN 2003 TENTANG PEDOMAN PENENTUAN STATUS MUTU AIR MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP, S A L I N A N KEPUTUSAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP NOMOR : 115 TAHUN 003 TENTANG PEDOMAN PENENTUAN STATUS MUTU AIR MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP, Menmbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal

Lebih terperinci

BAB V ANALISIS RESPON DINAMIK TANAH DAN RESPON SPEKTRA DESAIN

BAB V ANALISIS RESPON DINAMIK TANAH DAN RESPON SPEKTRA DESAIN BAB V ANALISIS RESPON DINAMIK TANAH DAN RESPON SPEKTRA DESAIN Anal repon te pefk dlakukan untuk mengevalua repon tanah lokal terhadap gerakan batuan daar d bawahnya. Kond tanah lokal mempengaruh karaktertk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang Matematka sebaga bahasa smbol yang bersfat unversal memegang peranan pentng dalam perkembangan suatu teknolog. Matematka sangat erat hubungannya dengan kehdupan nyata.

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN MODEL

BAB IV PEMBAHASAN MODEL BAB IV PEMBAHASAN MODEL Pada bab IV n akan dlakukan pembuatan model dengan melakukan analss perhtungan untuk permasalahan proses pengadaan model persedaan mult tem dengan baya produks cekung dan jont setup

Lebih terperinci

Nama : Crishadi Juliantoro NPM :

Nama : Crishadi Juliantoro NPM : ANALISIS INVESTASI PADA PERUSAHAAN YANG MASUK DALAM PERHITUNGAN INDEX LQ-45 MENGGUNAKAN PORTOFOLIO DENGAN METODE SINGLE INDEX MODEL. Nama : Crshad Julantoro NPM : 110630 Latar Belakang Pemlhan saham yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan dalam upayanya memperoleh pendapatan akan melakukan

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan dalam upayanya memperoleh pendapatan akan melakukan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perusahaan dalam upayanya memperoleh pendapatan akan melakukan penjualan. Sebelum penjualan dlakukan basanya akan dsepakat terlebh dahulu bagamana cara pembayaran

Lebih terperinci

Peramalan Produksi Sayuran Di Kota Pekanbaru Menggunakan Metode Forcasting

Peramalan Produksi Sayuran Di Kota Pekanbaru Menggunakan Metode Forcasting Peramalan Produks Sayuran D Kota Pekanbaru Menggunakan Metode Forcastng Esrska 1 dan M. M. Nzam 2 1,2 Jurusan Matematka, Fakultas Sans dan Teknolog, UIN Sultan Syarf Kasm Rau Jl. HR. Soebrantas No. 155

Lebih terperinci

EVALUASI METODE PENELUSURAN KERAGAMAN DALAM BLOK DENGAN ANALISIS INTERBLOK

EVALUASI METODE PENELUSURAN KERAGAMAN DALAM BLOK DENGAN ANALISIS INTERBLOK Prosdng SPMIPA. pp. 147-15. 006 ISBN : 979.704.47.0 EVALUASI METODE PENELUSURAN KERAGAMAN DALAM BLOK DENGAN ANALISIS INTERBLOK Rta Rahmawat, I Made Sumertajaya Program Stud Statstka Jurusan Matematka FMIPA

Lebih terperinci

Sistem Pengaturan Waktu Riil

Sistem Pengaturan Waktu Riil Stem engaturan Waktu Rl Algortma engatur Dgtal Ir. Jo ramudjanto, M.Eng. Juruan Teknk Elektro FTI ITS Telp. 594730 Fax.59337 Emal: jo@ee.t.ac.d Stem engaturan Waktu Rl - 0 Objektf: Metode Dan enalaan arameter

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pretest postes control group design dengan satu macam perlakuan. Di dalam

BAB III METODE PENELITIAN. pretest postes control group design dengan satu macam perlakuan. Di dalam BAB III METODE PEELITIA A. Bentuk Peneltan Peneltan n merupakan peneltan ekspermen dengan model pretest postes control group desgn dengan satu macam perlakuan. D dalam model n sebelum dmula perlakuan kedua

Lebih terperinci

ANALISIS DATA KATEGORIK (STK351)

ANALISIS DATA KATEGORIK (STK351) Suplemen Respons Pertemuan ANALISIS DATA KATEGORIK (STK351) 7 Departemen Statstka FMIPA IPB Pokok Bahasan Sub Pokok Bahasan Referens Waktu Korelas Perngkat (Rank Correlaton) Bag. 1 Koefsen Korelas Perngkat

Lebih terperinci

BAB VIII PENUTUP 8.1. Kesimpulan Penelitian

BAB VIII PENUTUP 8.1. Kesimpulan Penelitian A VIII PENUTUP 8.. Kesmpulan Peneltan Dalam peneltan yang tela dlakukan, dperole nformas knerja transms dan spektrum gelombang serta stabltas terumbu ottle Reef TM sebaga peredam gelombang ambang terbenam

Lebih terperinci

BAB III PERBANDINGAN ANALISIS REGRESI MODEL LOG - LOG DAN MODEL LOG - LIN. Pada prinsipnya model ini merupakan hasil transformasi dari suatu model

BAB III PERBANDINGAN ANALISIS REGRESI MODEL LOG - LOG DAN MODEL LOG - LIN. Pada prinsipnya model ini merupakan hasil transformasi dari suatu model BAB III PERBANDINGAN ANALISIS REGRESI MODEL LOG - LOG DAN MODEL LOG - LIN A. Regres Model Log-Log Pada prnspnya model n merupakan hasl transformas dar suatu model tdak lner dengan membuat model dalam bentuk

Lebih terperinci

RANGKAIAN SERI. 1. Pendahuluan

RANGKAIAN SERI. 1. Pendahuluan . Pendahuluan ANGKAIAN SEI Dua elemen dkatakan terhubung ser jka : a. Kedua elemen hanya mempunya satu termnal bersama. b. Ttk bersama antara elemen tdak terhubung ke elemen yang lan. Pada Gambar resstor

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ketahanan pangan adalah ketersedaan pangan dan kemampuan seseorang untuk mengaksesnya. Sebuah rumah tangga dkatakan memlk ketahanan pangan jka penghunnya tdak berada

Lebih terperinci

Contoh 5.1 Tentukan besar arus i pada rangkaian berikut menggunakan teorema superposisi.

Contoh 5.1 Tentukan besar arus i pada rangkaian berikut menggunakan teorema superposisi. BAB V TEOEMA-TEOEMA AGKAIA 5. Teorema Superposs Teorema superposs bagus dgunakan untuk menyelesakan permasalahan-permasalahan rangkaan yang mempunya lebh dar satu sumber tegangan atau sumber arus. Konsepnya

Lebih terperinci

PEMODELAN KARAKTERISTIK TINGKAT PENDIDIKAN ANAK DI PROVINSI JAWA BARAT MENGGUNAKAN LOG LINEAR

PEMODELAN KARAKTERISTIK TINGKAT PENDIDIKAN ANAK DI PROVINSI JAWA BARAT MENGGUNAKAN LOG LINEAR PEMODELAN KARAKTERISTIK TINGKAT PENDIDIKAN ANAK DI PROVINSI JAWA BARAT MENGGUNAKAN LOG LINEAR Resa Septan Pontoh 1), Neneng Sunengsh 2) 1),2) Departemen Statstka Unverstas Padjadjaran 1) resa.septan@unpad.ac.d,

Lebih terperinci

REGRESI DAN KORELASI LINEAR SEDERHANA. Regresi Linear

REGRESI DAN KORELASI LINEAR SEDERHANA. Regresi Linear REGRESI DAN KORELASI LINEAR SEDERHANA Regres Lnear Tujuan Pembelajaran Menjelaskan regres dan korelas Menghtung dar persamaan regres dan standard error dar estmas-estmas untuk analss regres lner sederhana

Lebih terperinci

MEREDUKSI SISTEM PERSAMAAN LINEAR FUZZY PENUH DENGAN BILANGAN FUZZY TRAPESIUM

MEREDUKSI SISTEM PERSAMAAN LINEAR FUZZY PENUH DENGAN BILANGAN FUZZY TRAPESIUM MEREDUKSI SISTEM PERSAMAAN LINEAR FUZZY PENUH DENGAN BILANGAN FUZZY TRAPESIUM Tut Susant, Mashad, Sukamto Mahasswa Program S Matematka Dosen Jurusan Matematka Fakultas Matematka dan Ilmu Pengetahuan Alam

Lebih terperinci

BAB 4 PERHITUNGAN NUMERIK

BAB 4 PERHITUNGAN NUMERIK Mata kulah KOMPUTASI ELEKTRO BAB PERHITUNGAN NUMERIK. Kesalahan error Pada Penelesaan Numerk Penelesaan secara numers dar suatu persamaan matemats kadang-kadang hana memberkan nla perkraan ang mendekat

Lebih terperinci

Isthifa Kemal dan Siti Nurbaya, Pengaruh Hasil Belajar...

Isthifa Kemal dan Siti Nurbaya, Pengaruh Hasil Belajar... PENGARUH HASIL BELAJAR SISWA DALAM MENULIS PANTUN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) DI KELAS IV SD NEGERI 70 BANDA ACEH Ithfa Kemal 1 dan St Nurbaya ABSTRAK Hal belajar

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SD Al-Azhar 1 Wayhalim Bandar Lampung. Populasi

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SD Al-Azhar 1 Wayhalim Bandar Lampung. Populasi 3 III. METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel Peneltan n dlaksanakan d SD Al-Azhar Wayhalm Bandar Lampung. Populas dalam peneltan n adalah seluruh sswa kelas V yang terdr dar 5 kelas yatu V A, V B, V

Lebih terperinci

Preferensi untuk alternatif A i diberikan

Preferensi untuk alternatif A i diberikan Bahan Kulah : Topk Khusus Metode Weghted Product (WP) menggunakan perkalan untuk menghubungkan ratng atrbut, dmana ratng setap atrbut harus dpangkatkan dulu dengan bobot atrbut yang bersangkutan. Proses

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. pelajaran 2011/ Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X yang

METODE PENELITIAN. pelajaran 2011/ Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X yang III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Peneltan Peneltan n telah dlaksanakan d SMA Neger 1 Bandar Lampung pada tahun pelajaran 011/ 01. Populas peneltan n adalah seluruh sswa kelas X yang terdr dar

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN. penerapan Customer Relationship Management pada tanggal 30 Juni 2011.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN. penerapan Customer Relationship Management pada tanggal 30 Juni 2011. 44 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN 4.1 Penyajan Data Peneltan Untuk memperoleh data dar responden yang ada, maka dgunakan kuesoner yang telah dsebar pada para pelanggan (orang tua sswa) d Kumon

Lebih terperinci

ANALISIS REGRESI. Catatan Freddy

ANALISIS REGRESI. Catatan Freddy ANALISIS REGRESI Regres Lner Sederhana : Contoh Perhtungan Regres Lner Sederhana Menghtung harga a dan b Menyusun Persamaan Regres Korelas Pearson (Product Moment) Koefsen Determnas (KD) Regres Ganda :

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. sebuah fenomena atau suatu kejadian yang diteliti. Ciri-ciri metode deskriptif menurut Surakhmad W (1998:140) adalah

BAB III METODE PENELITIAN. sebuah fenomena atau suatu kejadian yang diteliti. Ciri-ciri metode deskriptif menurut Surakhmad W (1998:140) adalah BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Peneltan Metode yang dgunakan dalam peneltan n adalah metode deskrptf. Peneltan deskrptf merupakan peneltan yang dlakukan untuk menggambarkan sebuah fenomena atau suatu

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. estimasi, uji keberartian regresi, analisa korelasi dan uji koefisien regresi.

BAB 2 LANDASAN TEORI. estimasi, uji keberartian regresi, analisa korelasi dan uji koefisien regresi. BAB LANDASAN TEORI Pada bab n akan durakan beberapa metode yang dgunakan dalam penyelesaan tugas akhr n. Selan tu penuls juga mengurakan tentang pengertan regres, analss regres berganda, membentuk persamaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode BAB III METODE PENELITIAN Desan Peneltan Metode peneltan yang dgunakan dalam peneltan n adalah metode deskrptf analts dengan jens pendekatan stud kasus yatu dengan melhat fenomena permasalahan yang ada

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Dalam pembuatan tugas akhr n, penulsan mendapat referens dar pustaka serta lteratur lan yang berhubungan dengan pokok masalah yang penuls ajukan. Langkah-langkah yang akan

Lebih terperinci

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Obyek dalam penelitian ini adalah kebijakan dividen sebagai variabel

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Obyek dalam penelitian ini adalah kebijakan dividen sebagai variabel 4 BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Obyek Peneltan Obyek dalam peneltan n adalah kebjakan dvden sebaga varabel ndependen (X) dan harga saham sebaga varabel dependen (Y). Peneltan n dlakukan untuk

Lebih terperinci

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN IV. HASIL DAN PEMBAHASAN Data terdr dar dua data utama, yatu data denyut jantung pada saat kalbras dan denyut jantung pada saat bekerja. Semuanya akan dbahas pada sub bab-sub bab berkut. A. Denyut Jantung

Lebih terperinci

BAB V PENGEMBANGAN MODEL FUZZY PROGRAM LINIER

BAB V PENGEMBANGAN MODEL FUZZY PROGRAM LINIER BAB V PENGEMBANGAN MODEL FUZZY PROGRAM LINIER 5.1 Pembelajaran Dengan Fuzzy Program Lner. Salah satu model program lnear klask, adalah : Maksmumkan : T f ( x) = c x Dengan batasan : Ax b x 0 n m mxn Dengan

Lebih terperinci

BAB VIB METODE BELAJAR Delta rule, ADALINE (WIDROW- HOFF), MADALINE

BAB VIB METODE BELAJAR Delta rule, ADALINE (WIDROW- HOFF), MADALINE BAB VIB METODE BELAJAR Delta rule, ADALINE (WIDROW- HOFF), MADALINE 6B.1 Pelathan ADALINE Model ADALINE (Adaptve Lnear Neuron) dtemukan oleh Wdrow & Hoff (1960) Arstekturnya mrp dengan perseptron Perbedaan

Lebih terperinci

Deret Taylor & Diferensial Numerik. Matematika Industri II

Deret Taylor & Diferensial Numerik. Matematika Industri II Deret Taylor & Derensal Numerk Matematka Industr II Maclaurn Power Seres Deret Maclaurn adalah penaksran polnom derajat tak hngga 0 0! 0 n n 0 n! Notce: Deret nnte tak hngga menyatakan bahwa akhrnya deret

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. diteliti. Banyaknya pengamatan atau anggota suatu populasi disebut ukuran populasi,

BAB 2 LANDASAN TEORI. diteliti. Banyaknya pengamatan atau anggota suatu populasi disebut ukuran populasi, BAB LANDASAN TEORI.1 Populas dan Sampel Populas adalah keseluruhan unt atau ndvdu dalam ruang lngkup yang ngn dtelt. Banyaknya pengamatan atau anggota suatu populas dsebut ukuran populas, sedangkan suatu

Lebih terperinci

BAB IV PERHITUNGAN DAN ANALISIS

BAB IV PERHITUNGAN DAN ANALISIS BAB IV PERHITUNGAN DAN ANALISIS 4.1 Survey Parameter Survey parameter n dlakukan dengan mengubah satu jens parameter dengan membuat parameter lannya tetap. Pengamatan terhadap berbaga nla untuk satu parameter

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI LNSN TEORI. nala Jarngan Kera Metode arngan kera dperkenalkan menelang decade 0-an, oleh atu tm engneer dan ahl matematka dar peruahaan u Pont bekera ama dengan Rand orporaton, dalam uaha mengembangkan

Lebih terperinci