ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA SISTEM INFORMASI AKUNTANSI (STUDI KASUS DI PT. LAJU PERDANA INDAH)

Transkripsi

1 ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA SISTEM INFORMASI AKUNTANSI (STUDI KASUS DI PT. LAJU PERDANA INDAH) Tan, Regina Kurniawati Budiono Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Dian Nuswantoro Semarang ABSTRAKSI Peranan teknologi informasi sangat membantu manajemen perusahaan mengambil keputusan. Sistem informasi Akuntansi yang terkomputerisasi menghasilkan informasi yang berkualitas sehingga menyokong efektifitas kinerja perusahaan. Peningkatan efektifitas kinerja sistem informasi akuntansi membutuhkan peranan dari manajemen dalam mendukung pengembangan sistem informasi akuntansi. Populasi yang digunakan adalah seluruh karyawan PT. Laju Perdana Indah (Pabrik Gula Pakis Baru) yang menggunakan SIA yang jumlahnya 50 responden karena yang menggunakan sistem informasi akuntansi hanya 50 orang. Berdasarkan hasil uji t diperoleh bahwa hanya dukungan manajemen puncak yang berpengaruh terhadap kinerja sistem informasi akuntansi. Keterlibatan pengguna dalam pengembangan sistem informasi akuntansi, pelatihan dan pendidikan pengguna sistem informasi akuntansi, kemampuan pengguna sistem informasi akuntansi, dan formalisasi pengembangan sistem tidak berpengaruh terhadap kinerja sistem informasi akuntansi. Berdasarkan hasil dari uji f menunjukan bahwa keterlibatan pengguna dalam pengembangan sistem informasi akuntansi, pelatihan dan pendidikan pengguna sistem informasi akuntansi, kemampuan pengguna sistem informasi akuntansi, dukungan manajemen puncak, dan formalisasi pengembangan sistem secara bersama sama berpengaruh terhadap kinerja sistem informasi akuntansi. Kata kunci : kinerja, sistem informasi akuntansi, keterlibatan pengguna, pelatihan dan pendidikan pengguna, kemampuan pengguna, dukungan manajemen puncak, formalisasi pengembangan sistem.

2 ANALYSIS OF THE FACTORS AFFECTING THE PERFORMNCE OF ACCOUNTING INFORMATION SYSTEMS (CASE STUDY ON PT. LAJU PERDANA INDAH) Tan, Regina Kurniawati Budiono Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Dian Nuswantoro Semarang ABSTARCT The role of information technology is helping the company s management took the decision. Computerized accounting information systems produce a quality information that supports the effectiveness of the company s performance. Increasing the effectiveness of the accounting information system performance requires a role in supporting the development of management accounting information systems. The population is all employees of PT. Laju Perdana Indah (Sugar Factory Pakis Baru) that use AIS as many as 50 respondents. Based on t test results show that only the support of top management affects the performance of accounting information system. User involvement in the development of accounting information systems, training and education of accounting information systems users, the ability of accounting information systems users, and formalization of the development of the system do not affect the performance of accounting information systems. Based on the results of the f-test show that user involvement in the development of accounting information systems, training and education of accounting information systems users, the ability of accounting information systems users, top management support, and formalization of system development simultaneously effect on the performance of accounting information systems. Keywords : performance, accounting information systems, user involvement, training and education of users, the ability of users, top management support, system development formalization.

3 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Peningkatan penggunaan teknologi komputer merupakan dampak dari perkembangan teknologi informasi. Peranan teknologi informasi sangat membantu pihak menejemen perusahaan dalam menyediakan informasi bagi pengambilan keputusan. Penerapan sistem informasi berbasis komputer dibutuhkan karena kebutuhan informasinya yang cepat dan tepat. Teknologi komputer dan sistem informasi bermanfaat sebagai alat pendukung untuk meningkatkan kinerja perusahaan tetapi menjadi senjata utama bagi perusahaan dalam persaingan dengan perusahaan lainnya. Penelitian ini merujuk pada penelitian Prabowo, dkk (2014) yang mengatakan bahwa keterlibatan pemakai, kemampuan teknik personal, dukungan pimpinan bagian tidak berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja sistem tetapi program pendidikan dan pelatihan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja sistem. Ditambah dengan penelitian Antari, dkk (2015) yang menyatakan bahwa terdapat dampak yang signifikan antara formalisasi pengembangan SIA terhadap kinerja sistem informasi akuntansi. Perusahaan yang melakukan pengembangan sistem setidaknya melibatkan pihak pihak yang menggunakan sistem tersebut agar pengguna sistem dapat member masukkan terhadap sistem yang sedang dikembangkan. Hendra (2014) dan Antari, dkk (2015) mengatakan adanya pengaruh keterlibatan pemakai dalam pengembangan sistem informasi akuntansi dalam kinerja sistem informasi akuntansi. Adanya pelatihan dan pendidikan sistem dalam suatu perusahaan dapat mempengaruhi tingkatan kemampuan teknik pemakai sistem itu sendiri, apabila kemampuan teknik pengguna sistem tingki memukinkan meningkatnya kinerja sistem informasi akuntansi dalam perusahaan. Daryani (2013) berpendapat bahwa kemampuan pemakai sistem informasi akuntansi berdampak signifikan pada kinerja sistem informasi akuntansi. Pengguna SIA dalam perusahaan tidak hanya orang orang yang menjalankan dan bersentuhan langsung dengan sistem tersebut tetapi juga atasan dari manajemen yang bersangkutan dengan sistem informasi akuntansi tersebut. Setidaknya partisipasi dan dukungan dari menejemen puncak dapat membantu pengembangan sistem informasi akuntansi yang sedang dikembangkan. Menurut Almilia dan Briliantien (2007), Hidayati (2011), dan Antari, dkk (2015) mengatakan bahwa dukungan manajemen puncak mempengaruhi kinerja sistem informasi akuntansi secara signifikan. Formalisasi pengembangan sistem informasi akuntansi merupakan umpan balik dari pengembangan sistem itu sendiri. Formalisasi pengembangan sistem informasi akuntansi berpengaruh terhadap kinerja sistem informasi akuntansi Hendra, dkk (2014) Faktor-faktor tersebut antara lain keterlibatan pengguna, pelatihan dan pendidikan pengguna, kemampuan pengguna, dukungan manajemen puncak, dan formalisasi pengembangan sistem. Variabel formalisasi pengembangan sistem ditambahkan karena formalisasi merupakan umpan balik dari pengembangan sistem yang dapat menunjang kinerja sistem informasi akuntansi. Model ini mengkaji lima variabel yang berkaitan dengan kinerja sistem informasi akuntansi yang dilihat dari kepuasan pengguna dan pemakaian sistem. Pemilihan variabelvariabel ini karena peneliti menganggap variabel-variabel tersebut dapat mengukur kinerja

4 sistem informasi akuntansi. Peneliti memilih perusahaan PT. Laju Perdana Indah karena di perusahaan tersebut belum pernah dilakukan survei mengenai kinerja sistem informasi akuntansi. Ini bertujuan guna memahami bagaimana sistem informasi akuntansi yang ada dalam perusahaan tersebut sehingga perusahaan tersebut dapat mengetahui bagaimana kinerja sistem informasi akuntansi yang ada. Oleh sebab itu maka judul dari penelitian ini adalah ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA SISTEM INFORMASI AKUNTANSI (STUDI KASUS DI PT LAJU PERDANA INDAH TINJAUAN PUSTAKA Landasan Teori Penelitian ini merupakan penelitian mengenai sistem informasi akuntansi yang menggunakan teori dari akuntansi perilaku karena variabel variabel yang ada di dalam penelitian ini adalah variabel yang berkaitan dengan tanggapan individual dalam sebuah organisasi menanggapi sistem informasi yang ada dalam perusahaan. Sistem yang digunakan perusahaan sangat berhubungan erat dengan hubungan untuk penyesuaian dan pengendalian pada lingkungan guna kelangsungan hidup usaha. Teori kontinjensi memiliki dalil bahwa daya guna suatu organisasi dalam mengatasi ketidakpastian lingkungan merupakan unsur dari sistem yang dibentuk untuk mengatasi kebutuhan lingkungan yang saling berkaitan. Teori kontinjensi adalah alat yang digunakan untuk menjelaskan berbagai variasi dari struktur organisasi. Dengan menyuvei pengembangan dari teori teori ini, dapat diketahui bahwa teori ini didasarkan pada model yang disampaikan secara tidak memadai, sehingga didasarkan pada konsep pengendalian dan efektivitas organisasional. Suatu konsep teori yang digunakan untuk penelitian ini dikembangkan oleh Galbraith (1973) yaitu information processing theory (IP). Teori IP adalah salah satu teori kontinjensi yang mendalilkan bahwa kapasitas dari pengelolaan informasi dari suatu organisasi harus sesuai dengan kebutuhan informasinya, jika kapasitas pengelolaan informasi dipergunakan untuk memiliki dampak yang signifikan terhadap kinerja. Teori ini mengganggap bahwa suatu organisasi adalah sistem yang kompleks dimana masalah utamanya ialah semakin besar pemanfaatan informasi yang berhubungan dengan lingkungannya. Semakin besar ketidak pastian didalam lingkungan perusahaan maka semakin besar jumlah informasi yang perlu diproses untuk mencapai tingkat kinerja tertentu.

5 Keterlibatan Pengguna dalam Pengembangan SIA Pelatihan & Pendidikan Pengguna SIA (X2) Kemampuan Pengguna SIA (X3) Kinerja SIA (Y) Dukungan Manajemen Puncak (X4) Formalisasi Pengembangan SIA (X5) Gambar 1 : Kerangka Konseptual Menurut Prabowo, dkk (2014) pemakai sistem informasi akuntansi dilihat sebagai orang yang mengetahui segala sesuatu tentang sistem informasi akuntansi yang digunakannya. Hambatan teknis maupun non teknis pasti pernah terjadi pada pengguna. Oleh karena hal tersebut pemakai harus diikut sertakan ketika pengembangan sistem. Penyertaan pengguna bagi keberhasilan pengembangan sistem diharapkan dapat menaikkan tingkat komitmen dan peketerlibatan pemakai hingga dapat menerima dan dapat meningkatkan tingkat kepuasan dan pemakaian sistem. Keterlibatan pengguna sistem berguna untuk mengomunikasikan informasi yang dibutuhkan dalam pengembangan sistem informasi akuntansi karena pengguna sistem informasi mengerti informasi seperti apakah yang dibutuhkan, Romney dan Steinbart (2012). Hasil penelitian yang dilakukan Antari, dkk (2015), Widyaningrum (2015), dan Hendra, dkk (2014) menunjukkan bahwa keterlibatan pemakai dalam pengembangan sistem mempengaruhi kinerja sistem informasi akuntansi seara signifikan. Dari uraian tersebut maka dapat disimpulkan hipotesis : H1 : Keterlibatan pengguna dalam pengembangan sistem informasi akuntansi berpengaruh secara signifikan pada kinerja sistem informasi akuntansi. Pendidikan dan pelatihan yang diikuti oleh pegawai memperlihatkan kemampuan intelektual dan jenis keterampilan pegawai, Siagian (2015). Romney dan Steinbart (2012) menyatakan bahwa pelatihan dan pendidikan pengguna sistem diharapkan memberikan keuntungan dan investasi bagi perusahaan. Menurut Prabowo, dkk (2014) mengatakan bahwa program pelatihan dan pendidikan pengguna sistem informasi akuntansi banyak diperlukan untuk memberi dan menaikkan tingkat kemampuan dan pengetahuan pengguna terhadap sistem informasi akuntansi yang digunakan agar pengguna menjadi lebih puas dan akan memakai sistem yang sudah dikuasainya dengan baik. Penelitian Prabowo, dkk (2014) dan Antari, dkk (2015) menyatakan bahwa program pendidikan dan pelatihan berdampak secara positif dan signifikan

6 terhadapkinerja sistem informasi akuntansi. Dari uraian tersebut maka dapat disimpulkan hipotesis: H2 : Pelatihan dan pendidikan pengguna sistem informasi akuntansi berpengaruh secara signifikan pada kinerja sistem informasi akuntansi. Kemampuan pengguna sistem informasi akuntahsi sangat dibutuhkan karena sistem akan berjalan dengan baik dan maksimal jika penggunanya memiliki kemampuan dalam penguasaan sistem tersebut. Seberapa tingkat kemampuan pengguna sistem akan terlihat saat pengguna manjalankan sistem yang ada. Kemampuan pengguna dapat ditingkatkan dengan adanya pelatihan dan pendidikan tentang sistem informasi akuntansi yang dimiliki perusahaan. Hasil penelitian Daryani (2013) dan Setyawan (2013) menunjukkan bahwa kemampuan teknik personal berdampak terhadap kinerja sistem informasi akuntansi. Dari uraian tersebut maka dapat disimpulkan hipotesis : H3 : Kemampuan pengguna sistem informasi akuntansi berpengaruh secara signifikan pada kinerja sistem informasi akuntansi. Menurut Lubis (2011) keterlibatan manajemen puncak sangat penting karena pengembangan sistem membutuhkan koordinasi dan kendali dari manajemen puncak yang bertujuan untuk peraikkan kinerja. Antari, dkk (2015) dan Hidayati (2011) menunjukkan secara empiris bahwa dukungan manajemen puncak memiliki dampak positif dengan kinerja sistem informasi akuntansi. Faktor dukungan manajemen puncak sangat penting pada setiap aktivitas perusahaan dari aktivitas finansial hingga operasional karena anggta dari manajemen puncak merupakan orang orang yang berpengaruh banyak dalam perusahaan terutama dalam pengambilan keputusan. Manajemen puncak juga dapat menjadi suatu penyemangat bagi bawahannya untuk menjadi lebih baik dalam malaksanakan pekerjaan. Bentuk dari dukungan manajemen puncak dapat berupa pengetahuan manajer akuntansi dan partisipasi manajemen. Ratnaningsih dan Suryana (2014) menyatakan dalam risetnya bahwa pengetahuan manajer akuntansi dan partisipasi manajemen dapat meningkatkan kinerja sistem informasi akuntansi. Dari uraian tersebut maka dapat disimpulkan hipotesis : H4 : Dukungan manajemen puncak berpengaruh secara signifikan pada kinerja sistem informasi akuntansi. Perusahaan selalu memiliki standar untuk perkembangan perusahaan tersebut. Manajemen dipandu oleh standar standar untuk kinerja perusahaan yang sesuai dengan tujuan perusahaan, McLeod dan Schell (2008). Hendra, dkk (2014) menyatakan formulasi pengembangan sistem berdampak secara signifikan pada variabel kinerja SIA. Perusahaan menformalisasikan sistem untuk mengurangi keberagaman dan terutama untuk menata, memprediksi dan mengontrolnya secara efektif. Perusahaan condong untuk menformalisasikan dan mengkoordinasi antara pembuat sistem dan pengguna atau diantara pembuat sistem tersebut. Berdasarkan hasil penelitian Antari, dkk (2015) menyatakan bahwa terdapat dampak yang signifikan antara formalisasi pengembangan SIA pada kinerja SIA. Dari uraian tersebut maka dapat disimpulkan hipotesis : H5 : Formalisasi pengembangan sistem berpengaruh secara signifikan pada kinerja sistem informasi akuntansi.

7 METODE PENELITIAN Variabel Penelitian dan Definisi Operasional A. Kinerja Sistem Informasi Akuntansi Kepuasan pengguna sistem informasi akuntansi mampu memperlihatkan seberapa jauh sistem dapat memenuhi kebutuhan dan rasa puas dari pengguna sistem informasi tersebut. Pengukuran variabel ini menggunakan 13 item dan 7 poin skala likertmengacu pada Almilia dan Briliantien (2007). Dari skala 1 (Sangat Tidak Setuju) hingga skala 7 (Sangat Setuju). Variabel ini diukur dengan indikator berikut ini : 1. Sistem mampu membantu departemen berfungsi dgn baik. 2. Sistem penting dalam kesuksesan kinerja departemen saya. 3. Sistem mampu meningkatkan kepuasan kerja saya. 4. Sistem memberikan informasi yang dibutuhkan departemen saya. 5. Sistem di dalam aplikasi lain dapat digunakan untuk mengakses informasi guna memenuhi kebutuhan di departemen saya. 6. Saya senang menggunakan sistem yang ada. 7. Dengan sistem yang ada, departemen saya mampu mengerjakan tugasnya lebih mudah dan lebih efisien. 8. Sistem memberikan kontribusi dalam pencapaian tujuan dan misi organisasi. 9. Karyawan di departemen saya tertarik untuk menggunakan sistem yang ada. 10. Sistem dilengkapi dengan informasi yang akurat dan reliabel. 11. Sistem dengan mudah menyesuaikan pada kondisi baru, sesuai dgn perkembangan kebutuhan informasi. 12. Saya sering menggunakan sistem informasi di perusahaan. 13. Saya ingin menggunakan sistem informasi dalam perusahaan. B. Keterlibatan Pengguna Dalam Pengembangan Sistem Informasi Akuntansi Pengukuran keterlibatan pengguna dalam pengembangan sistem informasi akuntansi menggunakan 2 item dan 7 poin skala likertmengacu pada Almilia dan Briliantien (2007). Dari skala 1 (Sangat Tidak Setuju) hingga skala 7 (Sangat Setuju). Variabel ini diukur dengan indikator berikut ini : 1. Tingkat partisipasi saya dalam pengembangan sistem. 2. Tingkat pengaruh saya dalam pengembangan sistem. C. Pelatihan dan Pendidikan Pengguna Pengukuran pelatihan dan pendidikan sistem informasi akuntansi menggunakan 2 item dan 7 poin skala likertmengacu pada Setyawan (2013). Dari skala 1 (Sangat Tidak Setuju) hingga skala 7 (Sangat Setuju). Variabel ini diukur dengan indikator dibawah ini : 1. Program pelatihan dan pendidikan perlu diberikan agar pengguna sistem bisa menggunakan sistem dengan benar. 2. Program pelatihan dan pendidikan untuk mengerjakan cara pemakaian sistem yang benar kepada pengguna memiliki keuntungan yang tinggi bagi saya dalam pekerjaan dengan menggunakan sistem.

8 D. Kemampuan Pengguna Sistem Informasi Akuntansi Pengukuran kemampuan pengguna sistem informasi akuntansi menggunakan 3 item dan 7 poin skala likert mengacu pada Hidayati (2011). Dari skala 1 (Sangat Tidak Setuju) hingga skala 7 (Sangat Setuju). Variabel ini diukur dengan indikator dibawah ini : 1. Kemampuan spesialis dalam perancangan dan pengembangan sistem. 2. Kemampuan umum dalam perancangan dan pengembangan sistem. 3. Pengalaman yang cukup dalam menggunakan sistem. E. Dukungan Manajemen Puncak Pengukuran dukungan manajemen puncak menggunakan 5 item dan 7 poin skala likertmengacu pada Almilia dan Briliantien (2007). Dari skala 1 (Sangat Tidak Setuju) hingga skala 7 (Sangat Setuju). Variabel ini diukur dengan indikator dibawah ini : 1. Manajemen puncak mahir dalam menggunakan komputer. 2. Manajemen puncak memiliki harapan yang tinggi terhadap penggunaan SI. 3. Manajemen puncak secara aktif terlibat dalam perencanaan operasi SI. 4. Manajemen puncak memberikan perhatian tinggi terhadap kinerja SI. 5. Manajemen puncak sgt senang akan rating pemakaian SI daridepartment-departemen pemakai F. Formalisasi Pengembangan Sistem Informasi Akuntansi Pengukuran formalisasi pengembangan sistem informasi akuntansi menggunakan 5 item dan 7 poin skala likertmengacu pada Almilia dan Briliantien (2007). Dari skala 1 (Sangat Tidak Setuju) hingga skala 7 (Sangat Setuju). Variabel ini diukur dengan indikator dibawah ini : 1. Laporan proyek diserahkan kepada manajer departemen SI. 2. Dokumentasi pengembangan sistem disiapkan dengan format yang telah distandarisasi. 3. Teknik dan waktu pencatatan yang harus dilakukan oleh setiap orang, telah disiapkan saat SI disosialisasikan. 4. Biaya pengembangan SI dialokasikan ke pengembangan SI per bagian. 5. Dilakukannya pengenalan terhadap pengendalian SI berbasis komputer pada pengembangan SI yang saat ini dipakai. Populasi dan Sampel Populasi yang dipakai adalah seluruh karyawan PT. Laju Perdana Indah (Pabrik Gula Pakis Baru) yang menggunakan SIA. PT. Laju Perdana Indah memiliki tiga kantor yaitu kantor utama di Prudential Tower lantai 20 Jalan Jendral Sudirman Kav 79 Jakarta, Jalan Raya Tayu Pati Km 3 Pakis Tayu Pati Jawa Tenggah, Jalan Ogan Komering Ulu Timur Kota Palembang Sumatera Selatan. Karyawan di Pabrik Gula Pakis Baru ada 50 orang dari karyawan yang menggunakan SIA PT. Laju Perdana Indah (Pabrik Gula Pakis Baru) yang ada di desa Pakis Kecamatan Tayu, Pati Jawa Tengah. Jumlah populasi yang digunakan 50 responden karena yang menggunakan sistem informasi akuntansi hanya 50 orang.

9 Keterangan Jumlah (orang) Persentase Usia <30 tahun tahun tahun >50 tahun Pendidikan SMA Diploma Sarjana Pasca Sarjana Masa Kerja < 2 tahun 2 4 tahun 4 6 tahun 6 10 tahun >10 tahun Metode Analisis Data Tabel Gambaran Umum Responden 43,18% 50% 4,55% 2,27% 40,91% 15,91% 43,18% 0% 4.55% 11.36% 22,73% 59,1% 2,27% Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan analisis kuantitatif. Analisis kuantitatif dipakai untuk memperkirakan besar dari pengaruh secara kuantitatif mengenai perubahan kejadian-kejadian dengan menggunakan statistik (Indriantoro, 2014). Proses dari analisis data terdiri dari beberapa tahap yaitu : tahap persiapan, statistik deskriptif, pengujian kualitas data, dan pengujian hipotesis. Statistik deskriptif dalam penelitian merupakan proses tranformasi data penelitian dalam bentuk tabulasi data sehingga mudah dipahami dan digunakan. Uji kualitas data mencakup uji reliabilitas dan uji validitas untuk mengetahui apakah indikator dari variabel yang digunakan reliabel dan valid, agar dapat mengukur hipotesis. Analisis regresi linier berganda merupakan metode statistik yang umum digunakan untuk menganalisis hubungan antara variabel dependen dan variabel independen, Ghozali (2011). Analisis regresi linier berganda mencakup persamaan regresi, uji f, uji t dan koefisien determinasi. HASIL DAN PEMBAHASAN Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. Collinearity Statistics B Std. Error Beta Tolerance VIF (Constant) Keterlibatan Pengguna SIA Pelatihan & pendidikan 1 pengguna SIA Kemampuan pengguna SIA Dukungan Manajemen Puncak Formalisasi Pengembangan SIA a. Dependent Variable: Kinerja SIA

10 Berdasarkan tabel hasil pada tabel tersebut maka persamaan garis regresi linier berganda seperti dibawah ini : Y = 2,01 + 0,068X 1 + 0,149X 2-0,051X 3 + 0,36X 4 + 0,127X 5. ANOVA a Model Sum of Squares df Mean Square F Sig. Regression b 1 Residual Total a. Dependent Variable: Kinerja SIA b. Predictors: (Constant), Formalisasi Pengembangan SIA, Kemampuan pengguna SIA, Keterlibatan Pengguna SIA, Dukungan Manajemen Puncak, Pelatihan & pendidikan pengguna SIA Hasil dari output spss tersebut menunjukkan bahwa uji f signifikan, ini dibuktikan dari nilai signifikan 0,001 yang kurang dari 0,05. Dapat disimpulkan bahwa variabel keterlibatan pengguna dalam pengembangan SIA, pelatihan dan pendidikan pengguna SIA, kemampuan pengguna SIA, dukungan manajemen puncak, dan formalisasi pengembangan SIA secara bersama-sama berpengaruh secara signifikan pada kinerja SIA. Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. Collinearity Statistics B Std. Error Beta Tolerance VIF (Constant) Keterlibatan Pengguna SIA Pelatihan & pendidikan 1 pengguna SIA Kemampuan pengguna SIA Dukungan Manajemen Puncak Formalisasi Pengembangan SIA a. Dependent Variable: Kinerja SIA a) Pengaruh keterlibatan pengguna dalam pengembangan SIA terhadap kinerja SIA. Dalam pengujian pengaruh keterlibatan pengguna dalam pengembangan SIA terhadap kinerja SIA dihasilkan nilai signifikan sebesar 0,359. Hasil nilai signifikasi ini lebih besar dari 0,05. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa X tidak berdampak secara signifikan terhadap Y. Hasil dari penelitian ini menyatakan bahwa keterlibatan pengguna dalam pengembangan SIA tidak berdampak pada kinerja SIA. Hal ini bertentangan dengan teori IP karena pengguna sistem hanya menggunakan sistem dan tidak ikut berpartisipasi dalam pengembangan sistem sehingga tidak berdampak dalam kinerja sistem informasi akuntansi.

11 b) Pengaruh pendidikan dan pelatihan pengguna dalam pengembangan SIA terhadap kinerja SIA. Dalam pengujian pengaruh pendidikan dan pelatihan pengguna SIA terhadap kinerja SIA dihasilkan nilai signifikan sebesar 0,333. Hasil nilai signifikasi ini lebih besar dari 0,05. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa X tidak berpengaruh secara signifikan terhadap Y. Hasil dari penelitian ini menyatakan bahwa pelatihan dan pendidikan SIA tidak berdampak pada kinerja SIA. Hal ini bertentangan dengan teori IP karena tidak seluruh pengguna sistem mendapat pelatihan dan pendidikan sistem secara khusus dan hanya sebatas training dari perusahaan sehingga tidak berdampak dalam kinerja sistem informasi akuntansi. c) Pengaruh kemampuan pengguna SIA terhadap kinerja SIA. Dalam pengujian pengaruh kemampuan pengguna SIA terhadap kinerja SIA dihasilkan nilai signifikan sebesar 0,663. Hasil nilai signifikasi ini lebih besar dari 0,05. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa X tidak berpengaruh secara signifikan terhadap Y. Hasil dari penelitian ini menyatakan bahwa kemampuan pengguna dalam SIA tidak berdampak pada kinerja SIA. Hal ini bertentangan dengan teori IP karena mayoritas dari pengguna sistem tidak memiliki kemampuan spesialis dan memiliki kemampuan umum yang rata-rata meskipun memiliki pengalaman menggunakan sistem yang cukup lama sehingga tidak berdampak dalam kinerja sistem informasi akuntansi. d) Pengaruh dukungan manajemen puncak terhadap kinerja SIA. Dalam pengujian pengaruh keterlibatan pengguna dalam pengembangan SIA terhadap kinerja SIA dihasilkan nilai signifikan sebesar 0,006. Hasil nilai signifikasi ini kurang dari 0,05. Dengan demikian disimpulkan bahwa X berdampak secara signifikan terhadap Y. Ini dapat disebabkan oleh sistem yang sudah disediakan oleh manajemen puncak dalam operasional perusahaan. Mengingat bahwa PT Laju Perdana Indah (PG Pakis Baru) merupakan cabang perusahaan bukan perusahaan induk. Hal ini berarti tinggi rendahnya dukungan manajemen puncak berdampak terhadap kinerja SIA. e) Pengaruh formalisasi pengembangan SIA terhadap kinerja SIA. Dalam pengujian pengaruh pendidikan dan pelatihan pengguna SIA terhadap kinerja SIA dihasilkan nilai signifikan sebesar 0,341. Hasil nilai signifikasi ini lebih besar dari 0,05. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa X tidak berpengaruh secara signifikan terhadap Y. Hasil dari penelitian ini menyatakan bahwa formalisasi pengembangan sistem tidak berdampak pada kinerja SIA. Hal ini berlawanan dengan teori IP karena pengguna sistem tidak memberikan umpan balik pada saat pengembangan sistem tetapi hanya pada saat penggunaan sistem sehingga tidak berdampak dalam kinerja sistem informasi akuntansi.

12 Model Summary b Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate a a. Predictors: (Constant), Formalisasi Pengembangan SIA, Kemampuan pengguna SIA, Keterlibatan Pengguna SIA, Dukungan Manajemen Puncak, Pelatihan & pendidikan pengguna SIA b. Dependent Variable: Kinerja SIA Dari hasil tersebut dapat dilihat bahwa hasil dari uji koefisien determinasi nilai adjusted r square adalah diartikan dengan keterlibatan pengguna dalam pengembangan SIA, pelatihan dan pendidikan pengguna SIA, kemampuan pengguna SIA, dukungan manajemen puncak, dan formalisasi pengembangan SIA dapat menjelaskan kinerja SIA hanya sebesar dan sisanya sebesar dipengaruhi oleh faktor-faktor lainnya. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah diperoleh pada BAB IV, dapat dibuat kesimpulan berikut : 1. Keterlibatan pengguna SIA tidak berdampak signifikan pada kinerja SIA. Berdasarkan information processing theory yang merupakan perkembangan dari teori kontijensi maka dapat disimpulkan semakin besar keterlibatan pengguna didalam proses pengembangan SIA perusahaan maka semakin besar jumlah informasi yang didapat guna diproses untuk mencapai tingkat kinerja SIA yang lebih tinggi. 2. Pelatihan dan pendidikan pengguna SIA tidak berdampak secara signifikan pada kinerja SIA. Berdasarkan teori IP yang merupakan perkembangan dari teori kontijensi maka dapat disimpulkan semakin tinggi tingkat pendidikan dan pelatihan pengguna sistem informasi akuntansi perusahaan maka semakin besar jumlah informasi yang didapat guna merancang dan mengembangkan sistem informasi akuntansi perusahaan untuk mencapai tingkat kinerja SIA yang lebih tinggi. 3. Kemampuan pengguna sistem tidak berdampak secara signifikan pada kinerja SIA. Berdasarkan teori IP yang merupakan perkembangan dari teori kontijensi maka dapat disimpulkan bertambah tingginya tingkat kemampuan pengguna sistem informasi akuntansi perusahaan maka bertambah besar jumlah informasi yang didapat guna merancang dan mengembangkan sistem informasi akuntansi perusahaan untuk mencapai tingkat kinerja SIA yang lebih tinggi. 4. Dukungan manajemen puncak berdampak secara signifikan pada kinerja SIA. Ini dapat disebabkan oleh sistem yang sudah disediakan oleh manajemen puncak dalam operasional perusahaan. Mengingat bahwa PT Laju Perdana Indah (PG Pakis Baru) merupakan cabang perusahaan bukan perusahaan induk. Berdasarkan teori IP yang merupakan perkembangan dari teori kontijensi maka dapat disimpulkan semakin tinggi tingkat dukungan manajemen puncak maka semakin besar tingkat keterlibatan manajemen puncak dalam merancang dan mengembangkan sistem informasi akuntansi perusahaan untuk mencapai tingkat kinerja SIA yang lebih tinggi karena dukungan manajemen puncak dapat mencapai tujuan perushaan. 5. Formalisasi pengembangan SIA tidak berdampak secara signifikan pada kinerja SIA. Berdasarkan teori IP merupakan perkembangan dari teori kontijensi maka dapat disimpulkan semakin tinggi tingkat formalisasi pengembangan sistem dalam perusahaan maka semakin besar

13 jumlah informasi yang didapat guna merancang dan mengembangkan serta memperbaiki sistem informasi akuntansi yang ada di dalam perusahaan untuk mencapai tingkat kinerja SIA yang lebih tinggi. 6. Koefisien determinasi dalam penelitian ini sebesar yang mendindikasikan bahwa hanya 31,3% kinerja SIA yang dipengaruhi oleh keterlibatan pengguna SIA, pelatihan dan pendidikan pengguna SIA, kemampuan pengguna SIA, dukungan manajemen puncak, dan formalisasi pengembangan sistem. Sedangkan sisanya dipengaruhi oleh variabel-variabel lainnya. Saran Untuk meningkatkan kinerja SIA dalam perusahaan maka dibutuhkan pertimbangan dari pengguna SIA mengenai apa yang dibutuhkan agar kinerja SIA dalam perusahaan lebih efisien. Untuk sistem yang khusus digunakan dalam bidang akuntansi di seluruh departemen perusahaan perlu dibentuk agar pengguna sistem informasi akuntansi berjalan dengan baik dan tidak tercampur dengan distem-sistem yang lainnya untuk itu pelatihan dan pendidikan yang lebih dari training sangat dibutuhkan agar kemampuan pengguna juga lebih tinggi agar kinerja SIA lebih tinggi pula. Untuk formalisasi dari pengembangan sistem manajemen puncak dapat meninjau langsung ke pengguna-pengguna sistem agar dapat mengetahui apa yang dibutuhkan oleh pengguna sistem. Keterbatasan 1. Tidak dilakukan wawancara secara langsung kepada responden sehingga jawaban responden tidak memperlihatkan jawaban yang sebenarnya. 2. Jumlah populasi responden yang terbatas maka mempengaruhi hasil dari riset. 3. Variabel riset ini terbatas sehingga berakibat pada tingkat pengaruh variabel independen rendah. Saran Untuk Penelitian Mendatang 1. Penelitian yang selanjutnya sebaiknya diadakan pada perusahaan yang memiliki jumlah populasi pengguna sistem informasi akuntansi yang lebih banyak. 2. Penelitian selanjutnya sebaiknya memerlukan metode wawancara terhadap respondennya dan tidak hanya menyebar kuesioner dalam perusahaan dengan menyerahkan kuesioner pada pihak perusahaan agar responden mendapat penjelasan dari peneliti. 3. Penelitian Selanjutnya diharapkan menambah variabel yang sekiranya berpengaruh terhadap kinerja SIA agar hasil dari koefisien determinasi lebih besar dari penelitian ini.

14 DAFTAR PUSTAKA Almilia, Luciana S.dan Briliantien, Irmaya. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi Pada Bank Umum Pemerintah di Wilayah Surabaya dan Sidoarjo, Jurnal Akuntansi STIE Perbanas Surabaya. Antari, Kadek R., Diatmika, Putu G., dan Adiputra, Made P Faktor-Faktor Yang Berpengaruh Terhadap Kinerja Sistem Informasi Akuntansi Pada Bank Perkreditan Rakyat Di Kabupaten Buleleng. E-Jurnal S1 Universitas Pendidikan Ganesha. Vol 3 No 1. Gozali, Imam Aplikasi Analisis Multivariate dengan Aplikasi SPSS. BP UNDIP. Hidayati, Ani Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi Pada Kementrian Kelautan Dan Perikanan RI, Jurnal Akuntansi Universitas Gunadarma. Indriantoro, N., dan Supomo, B Metodologi Penelitian Bisnis. Yogyakarta : BPFE. Jogiyanto Sistem Teknologi Informasi. Yogyakarta : Andi Offset. Kadir, Abdul Dasar Perencanaan dan ImplementasiDatabase Rasional. Yogyakarta : Andi Yogyakarta. Kieso, D., Kimmel, P., dan Weygandt, J Financial Accounting. Hoboken : John Wiley & Sons, Inc. Komara, Acep Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi. SNA VIII Solo. Hal Lubis, Arfan.I Akuntansi Keperilakuan. Jakarta : Salemba Empat. McLeod, R. dan Schell, G Sistem Informasi Manajemen. Jakarta : Salemba Empat. Mulyadi Sistem Akuntansi. Jakarta : Salemba Empat. Prabowo, Galang R Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi (Studi Kasus Pada Lingkungan Pemerintah Kabupaten Temanggung). Semarang : Universitas Negeri Semarang. Hal Ratnaningsih, Kadek I. dan Suaryana, I Pengaruh Kecanggihan Teknologi Informasi, Partisipasi Manajemen, Dan Pengetahuan Manajer Akuntansi Pada Efektifitas Sistem Informasi Akuntansi. E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana 6.1. Hal 1-16 Romney, M dan Steinbart, P Accounting Information Systems. London : Pearson. Siagian, Sondang.P Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta : Bumi Aksara.

15 Widayningrum, Vitra Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi (SIA) (Studi Kasus PT. Sinarmas Distribusi Nusantara), Jurnal Universitas PGRI Yogyakarta (dipublikasikan).