UNSUR KEGIATAN PENGEVALUASIAN PENGELOLAAN LABORATORIUM BESERTA JENIS PEKERJAANYA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "UNSUR KEGIATAN PENGEVALUASIAN PENGELOLAAN LABORATORIUM BESERTA JENIS PEKERJAANYA"

Transkripsi

1 PELATIHAN BIMTEK dan JABFUNG PRANATA LABORATORIUM PENDIDIKAN TERAMPIL UNSUR KEGIATAN PENGEVALUASIAN PENGELOLAAN LABORATORIUM BESERTA JENIS PEKERJAANYA OKTOBER 2017 UNSRI PALEMBANG

2 ANDI SETIAWAN Ph.D Jurusan Kimia, FMIPA UNIVERSITAS LAMPUNG Jl. Sumantri Brojonegoro No.1 Bandar Lamping INDONESIA Telp Mob andi.setiawan@fmipa.unila.ac.id NATURAL PRODUCTS CHEMISTRY MARINE ORGANISMS

3 Konsep Manajemen Pengelolaan Laboratorium 3 Konsep Dasar... Mengidentifikasi kebutuhan proses untuk mencapai hasil yang telah direncanakan Monitoring resiko secara terus menerus ( Risk-based thinking ) Memahami Sebab dan Akibat Mengelola proses dan sistem menggunakan pendekatan PDCA

4 Proses Secara Umum Bagaimana melaksanakan proses documented or not) Pengembangan rencana berdasarkan resiko INPUT Keterkaitan dan interaksi dalam Proses OUTPUT JASA/PRODUK PELANGGAN (Internal or external) Pengaruh pada kualitas output Aspek Lingkungan/Dampak Resiko Keamanan dan Kesehatan, Pengaruh Sosial Penggunaan Energi dll. MONITOR/PENGUKURAN EVALUASI

5 Sebab dan Akibat Sistem Managemen Komitmen Kompetensi SDM Visi dan Misi Penunjang K3L Instruksi kerja Unsur Proses Kegiatan Kendali dokumen Monitoring & Pengukuran STD Evaluasi Efektivitas Kemampuan mencapai hasil yang direncanakan TARGET Peralatan dan Bahan Energi Unsur Penunjang Audit Internal Tindakan CI Kaji Ulang Manajemen (Eavaluasi) Efisiensi Pencapaian hasil yang terencana dengan sumber daya minimum

6 KETERKAITAN UNSUR KEGIATAN EVALUASI DAN PENGEMBANGAN PENGELOLAAN LABORATORIUM Bagaimana meningkatkan kegiatan selanjut ACTION PLAN Apa yang akan anda lakukan Bagaimana Anda Melakukan (Prosedure) CHECK DO Apakah pekerjaan yang dilakukan sudah sesuai rencana Lakukan Apa yang anda rencanakan

7 HUBUNGAN CI, AI dan MR CI: continuous improvement; AI: audit internal; MR: management review Continuous Improvement (CI) P2 D2 TQM S2 P1 A1 D1 C1 QMS A2 C2 P = Plan D = Do C = Check A = Act Management Review S1 Audit Internal 1 tahun Waktu S1 = Kondisi awal S2 = Sasaran yang akan dicapai

8 MATRIKS BUTIR-BUTIR KEGIATAN DALAM TUGAS POKOK PLP SUB UNSUR TUGAS POKOK TERAMPIL AHLI P1 P2 P3 A1 A2 A PERANCANGAN KEG LAB PENGOPERASIAN 2 PERALATAN & PENGGUNAAN BAHAN 3 PEMELIHARAAN/ PERAWATAN EVALUASI SIST KERJA LAB PENGEMBANGAN KEG LAB

9 Unsur Kegiatan Pengevaluasian dan Pengembangan Pengelolaan Laboratorium dan Jenis Pekerjaan

10 (1) Mengevaluasi pemeliharaan/perawatan peralatan kategori 1 dan bahan umum; Satuan Hasil : Laporan evaluasi pemeliharaan / perawatan peralatan kategori 1 dan bahan umum Angka Kredit : 0.16 Pelaksana : PLP Pelaksana Lanjut

11 Kriteria : Kegiatan yang dimaksud adalah penilaian efektivitas kegiatan pemeliharaan peralatan kategori 1 dengan bahan umum yang telah dilakukan oleh PLP Pelaksana. Hasil evaluasi harus mengidentifikasi kesesuaian/ ketidaksesuaian pelaksanaan kegiatan dengan program/ jadwal yang ditetapkan, kualitas pekerjaan pemeliharaan yang telah dilakukan, output hasil pemeliharaan, dan rekomendasi perbaikan atau peningkatan pemeliharaan ke depan.

12 Tolok ukur evaluasi adalah bagusnya kinerja alat yang penggunaannya memakai bahan umum. Hasil evaluasi harus menunjukkan bahwa sistem pemeliharaan/ perawatan yang telah dilakukan tersebut berdampak positif/negatif terhadap kinerja alat. Dasar pemberian angka kredit adalah kegiatan evaluasi terhadap seluruh peralatan kategori 1 yang menggunakan bahan umum yang ada di laboratorium yang dilakukan per semester.

13 Contoh: Seorang PLP Pelaksana Lanjutan melakukan evaluasi terhadap hasil pekerjaan pemeliharaan/perawatan seluruh peralatan kategori 1 dengan bahan umum yang telah dilakukan oleh PLP Pelaksana. Sebagai bagian dari kegiatan tersebut, yang bersangkutan juga melakukan pengecekan teknis yang cermat di lapangan satu persatu peralatan kategori 1 dan bahan umum, dan mencatat semua kondisi hasil pemeliharaan/perawatan yang telah dilakukan, dan dituangkan dalam laporan evaluasi, maka mendapat angka kredit sebesar = Apabila pekerjaan tersebut dilaksanakan oleh 2 PLP Pelaksana Lanjutan, maka angka kredit yang diperoleh masingmasing adalah = 0.16/2 = 0.08.

14 Bukti Fisik: Laporan pelaksanaan kegiatan dalam formulir kegiatan yang harus berisi unsur yang dievaluasi, kesimpulan dan rekomendasi teknis perbaikan pemeliharaan alat ke depan, diverifikasi oleh PLP yang jenjang jabatannya lebih tinggi, dan disahkan Kepala Laboratorium.

15 (2) Mengevaluasi pemeliharaan/perawatan peralatan kategori 1 dan bahan khusus; Satuan Hasil : Laporan evaluasi pemeliharaan / perawatan peralatan kategori 1 dan bahan umum Angka Kredit : 0.20 Pelaksana : PLP Penyelia

16 Kriteria: Kegiatan yang dimaksud adalah penilaian efektivitas kegiatan pemeliharaan peralatan kategori 1 dengan bahan khusus yang telah dilakukan oleh PLP Pelaksana Lanjutan. Hasil evaluasi harus mengidentifikasi kesesuaian/ ketidaksesuaian pelaksanaan kegiatan dengan program/ jadwal yang ditetapkan, kualitas pekerjaan pemeliharaan yang telah dilakukan, output hasil pemeliharaan, dan rekomendasi perbaikan atau peningkatan pemeliharaan ke depan.

17 Tolok ukur evaluasi adalah bagusnya kinerja alat yang penggunaannya memakai bahan umum. Hasil evaluasi harus menunjukkan bahwa sistem pemeliharaan /perawatan yang telah dilakukan tersebut berdampak positif/negatif terhadap kinerja alat.

18 Contoh: Seorang PLP Penyelia melakukan evaluasi terhadap hasil pekerjaan pemeliharaan/perawatan seluruh peralatan kategori 1 dengan bahan khusus yang telah dilakukan oleh PLP Pelaksana, dalam kurun satu semester. Sebagai bagian dari pekerjaan tersebut, dia juga melakukan evaluasi satu persatu seluruh peralatan kategori 1 dengan bahan khusus dengan cermat dan mencatat semua kondisi hasil perawatan yang telah dilakukan, kemudian menuangkannya dalam laporan evaluasi, maka dia mendapat angka kredit sebesar Apabila pekerjaan evaluasi dimaksud dilaksanakan oleh 2 PLP Penyelia, maka angka kredit yang diperoleh masing-masing adalah = 0.20/2 = 0,10.

19 Bukti Fisik: Laporan pelaksanaan kegiatan dalam formulir kegiatan yang harus berisi unsur yang dievaluasi, kesimpulan dan rekomendasi teknis perbaikan alat ke depan, diverifikasi oleh PLP yang jenjang jabatannya lebih tinggi dan disahkan Kepala Laboratorium.

20 (3) Mengevaluasi SOP pengoperasian peralatan kategori 1 dengan penggunaan bahan umum; Satuan Hasil : Laporan evaluasi SOP pengoperasian peralatan kategori 1 dengan penggunaan bahan umum Angka kredit : 0.30 Pelaksana : PLP Penyelia

21 Kriteria: SOP pengoperasian alat adalah instruksi kerja berupa urutan tindakan yang harus dilakukan oleh seorang operator dalam menggunakan suatu alat, biasanya merupakan saduran dari manual operation yang tersedia sebagai paket dari alat. Dalam mengoperasikan alat untuk memfasilitasi kegiatan pendidikan/penelitian/pengabdian pada masyarakat tentunya proses pengoperasian alat akan melibatkan penggunaan bahan. Jika terjadi perubahan kinerja alat karena masa pakai, atau ada penggantian grade bahan yang digunakan, maka SOP yang telah tersedia harus dievaluasi apakah masih sesuai dengan perubahan tersebut untuk tetap mampu menjamin kualitas hasil produksi atau pengukuran alat tersebut.

22 PLP Penyelia bertugas melakukan hal tersebut, hasil evaluasi berupa kesimpulan apakah SOP masih layak atau harus diupdate, serta rekomendasi teknis pemutakhiran yang harus dilakukan jika diperlukan. Angka kredit dihitung setiap kali melakukan evaluasi terhadap seluruh SOP pengoperasian peralatan kategori 1 yang menggunakan bahan umum.

23 Contoh: Dalam satu semester, seorang PLP Penyelia mengevaluasi 3 buah SOP pengoperasian alat kategori 1 yang menggunakan bahan umum, maka angka kredit yang diperoleh adalah Angka kredit yang sama juga akan diperoleh oleh PLP yang laboratoriumnya hanya memiliki 1 SOP dari 1 alat kategori 1. Bukti Fisik: Rekaman pelaksanaan kegiatan dalam formulir kegiatan yang harus berisi unsur yang dievaluasi, kesimpulan dan rekomendasi teknis perbaikan SOP, diverifikasi oleh PLP yang jenjang jabatannya lebih tinggi, dan disahkan oleh Kepala Laboratorium.

24 (4) Mengevaluasi SOP pemeliharaan/perawatan peralatan kategori 1 dan bahan umum; Satuan Hasil : Laporan evaluasi SOP pemeliharaan/ perawatan peralatan kategori 1 dan bahan umum Angka kredit : 0.25 Pelaksana : PLP Penyelia

25 Kriteria: Seperti halnya SOP pengoperasian, SOP pemeliharaanpun biasanya merupakan saduran dari manual operation yang tersedia sebagai paket dari alat. Tergantung jenis alat, typikal periode pemeliharaan dapat berupa pemeliharaan mingguan, bulanan, triwulan, dan seterusnya. Dengan bertambahnya waktu pakai, bisa saja periode pemeliharaan tersebut harus diubah, atau petunjuk teknis cara/tahapan pemeliharaannya harus diubah pula. Hal seperti itu harus muncul sebagai hasil dari kegiatan mengevaluasi SOP pemeliharaan/perawatan peralatan.

26 Pada kegiatan ini PLP Penyelia mengevaluasi SOP pemeliharaan /perawatan peralatan kategori 1 yang menggunakan bahan umum. Angka kredit dihitung setiap kali melakukan evaluasi terhadap seluruh SOP peralatan kategori 1 yang menggunakan bahan umum. Contoh: Dalam satu semester, seorang PLP Penyelia mengevaluasi 3 buah SOP pemeliharaan alat kategori 1 yang menggunakan bahan umum, maka angka kredit yang diperoleh adalah Angka kredit yang sama juga akan diperoleh oleh PLP yang laboratoriumnya hanya memiliki 1 SOP dari 1 alat kategori 1.

27 Bukti Fisik: Rekaman pelaksanaan kegiatan dalam formulir kegiatan yang harus berisi unsur yang dievaluasi, kesimpulan dan rekomendasi teknis perbaikan SOP, yang diverifikasi oleh PLP yang jenjang jabatannya lebih tinggi dan disahkan oleh Kepala Laboratorium.

28 (5) Mengevaluasi pedoman penilaian peralatan kategori 1 dan bahan umum; Satuan Hasil : Laporan evaluasi pedoman penilaian peralatan kategori 1 dan bahan umum Angka kredit : 0.12 Pelaksana : PLP Penyelia

29 Kriteria: Pedoman penilaian alat adalah petunjuk kerja untuk menilai kemampuan pengukuran suatu alat terutama menyangkut limit deteksi, presisi, akurasi, atau bias, dikaitkan dengan tuntutan kebutuhan hasil pengukuran. Seperti halnya evaluasi terhadap SOP pengoperasian dan SOP pemeliharaan, maka hasil evaluasi terhadap pedoman penilaian peralatanpun harus berupa kesimpulan apakah pedoman dari suatu alat tertentu masih layak atau harus diupdate, serta rekomendasi teknis pemutakhiran yang harus dilakukan jika diperlukan.

30 Pada kegiatan ini PLP Penyelia melakukan evaluasi pada pedoman penilaian peralatan kategori 1 yang menggunakan bahan umum, dengan memberikan laporan hasil evaluasi dan rekomendasi teknis. Angka kredit untuk butir kegiatan ini dihitung setiap kali melakukan evaluasi, dilaporkan persemester.

31 Contoh: Dalam satu semester, seorang PLP Penyelia mengevaluasi 3 buah pedoman penilaian alat kategori 1 yang menggunakan bahan umum, maka angka kredit yang diperoleh adalah Angka kredit yang sama juga akan diperoleh oleh PLP yang laboratoriumnya hanya memiliki 1 pedoman penilaian 1 alat kategori 1 yang dievaluasi. Bukti Fisik: Rekaman pelaksanaan kegiatan dalam formulir kegiatan yang harus berisi unsur yang dievaluasi, kesimpulan dan rekomendasi teknis perbaikan pedoman penilaian, diverifikasi oleh PLP yang jenjang jabatannya lebih tinggi dan disahkan oleh Kepala Laboratorium.

32 Pengembangan Kegiatan Laboratorium Mengembangkan sistem pengelolaan laboratorium sebagai anggota; Satuan Hasil : naskah/sistem pengembangan pengelolan laboratorium Angka Kredit : 0.14 Pelaksana : Tim PLP Ahli dan Terampil

33 Kriteria: Kegiatan dimaksud dilakukan oleh tim pengembang yang terdiri dari PLP Ahli Madya sebagai ketua tim, yang beranggotakan PLP Ahli Muda, Ahli Pertama, dan PLP Penyelia, serta Kepala Laboratorium sebagai Manajer Puncak. Lingkup pekerjaan mengembangkan sistem pengelolaan laboratorium adalah melakukan penyusunan sistem manajemen mutu, mengimplementasikannya dalam praktek laboratorium seharihari, melakukan evaluasi dan tindak lanjut hasil evaluasi, dan melakukan perbaikan berkesinambungan agar mutu pelayanan laboratorium terpelihara, dan mampu memberikan pelayanan terbaik kepada dosen, mahasiswa, dan masyarakat pengguna.

34 Perbaikan berkesinambungan sangat perlu dilakukan agar sistem manajemen mutu yang diterapkan senantiasa mutakhir disesuaikan dengan perkembangan IPTEK dan tuntutan peningkatan mutu pelayanan secara kontinyu. Sebagai anggota tim, PLP Penyelia melakukan kegiatan ini sesuai arahan dari PLP Ahli Madya sebagai ketua. Dasar pemberian angka kredit adalah setiap kegiatan yang berhubungan dengan pengembangan sistem pengelolaan laboratorium dalam satu semester.

35 SISTEM MANAJEMEN MUTU " Audit Mutu Internal" dan

36 Audit mutu internal adalah suatu pemeriksaan sistematik dan tidak memihak untuk menetapkan bahwa berbagai kegiatan sistem manajemen mutu dan hasil berkaitan sesuai dengan pengaturan yang telah direncanakan, bahwa pengaturan itu diterapkan secara efektif, dan telah sesuai untuk mencapai tujuan. Audit mutu internal laboratorium hendaknya dilaksanakan laboratorium itu sendiri untuk memverifikasi berbagai unsur sistem manajemen mutu laboratorium itu telah efektif dan sesuai dengan pencapaian tujuan mutu yang telah ditetapkan.

37 Audit mutu internal laboratorium hendaknya dilaksanakan laboratorium itu sendiri untuk memverifikasi berbagai unsur sistem manajemen mutu laboratorium itu telah efektif dan sesuai dengan pencapaian tujuan mutu yang telah ditetapkan. Audit mutu internal laboratorium hendaknya ditujukan untuk: 1. Menetapkan kesesuaian atau ketidaksesuaian unsur sistem manajemen mutu dengan dokumentasi tertentu. 2. Menetapkan keefektifan sistem manajemen mutu yang diterapkan dalam memenuhi tujuan mutu Guna memenuhi persyaratan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

38 Kegunaan audit mutu yang meratakan jalan untuk penyempurnaan dan peningkatan berkelanjutan beberapa diantaranya adalah: 1) Menetapkan kecukupan dan kesesuaian sistem manajemen mutu. 2) Menetapkan agar sistem manajemen mutu yang telah diadakan memenuhi persyaratan standar tertentu atau dokumen dasar yang terhadapnya audit dilaksanakan. 3) Menghubungkan sistem manajemen mutu terdokumentasi untuk memenuhi tujuan yang telah ditetapkan. 4) Menetapkan keefektifan sistemmanajemen mutu. 5) Menetapkan keefektifan dengan pemeriksaan dan memberikan bukti objektif, bahwa sistemmanajemen mutu yang diterapkan memenuhi tujuan mutu yang telah ditetapkan. 6) Mengakses keefektifan sistemmanajemen mutu dan program jaminan mutu laboratorium. 7) Melengkapi manajemen dengan suatu evaluasi status dan kesesuaian berkelanjutan dari program jaminan mutu.

39 Bukti Dokumen: Dokumen level 1: Kebijakan audit internal. Dokumen level 2: Prosedur audit internal Daftar auditor internal Rencana program dan jadwal audit tahunan Rencana analisa hasil audit Bukti Kerja: Rekaman tim audit, rencana audit detail, rekaman hasil audit, tindak lanjut audit, monitoring dan closing audit internal Evaluasi kinerja auditor Rekaman hasil analisa audit internal Report untuk rekomendasi CI & kaji ulang manajemen. Temuan Audit yg Berhubungan dengan hasil uji Peningkatan Efektivitas Penerapan sistem Audit Internal Tindak lanjut Audit Kesesuaian Kebijakan & prosedur Rekaman Audit ) Audit internal dilakukan periodik (siklus 1 tahun) seluruh elemen (ISO) dilakukan oleh personel terlatih & mengerti manajemen & teknis ISO dan independen M. Mutu bertanggungjawab: perencanaan, pengorganisasian, dan analisa hasil audit. AI

40 "Kaji Ulang Manajemen" Tanggung Jawab Manajemen Tanggung jawab utama manajemen Kepala Lab. tidak terbatas pada berbagi hal berikut. 1. Menetapkan kebijakan mutu. 2. Menciptakan organisasi laboratorium yang efisien dan efektif. 3. Menyediakan berbagai sumber, seperti fasilitas fisik (gedung, peralatan, dan lain-lain); prasarana, sumber daya manusia; sumber dana; sumber informasi; dan sebagainya. 4. Menetapkan tanggung jawab dan kewenangan personel laboratorium. 5. Menetapkan sistem verifikasi. 6. Menunjuk koordinator mutu. 7. Melaksanakan kaji ulang manajemen secara berkala.

41 Kaji ulang manajemen adalah kegiatan pengkajian yang dipimpin oleh Kepala Laboratorium untuk memastikan keberlanjutan dari kesesuaian dan keefektifan sistem manajemen. Kaji ulang manajemen pada umumnya mencakup: 1. Kecukupan tenaga kerja, betbagai sumber lain, dan struktut organisasi. 2. Tingkat penerapan sistem organisasi. 3. Mengkaji umpan balik eksternal (dari pelanggan) dan internal. 4. Mengkaji untuk kerja laboratorium dan proses secara menyeluruh. Berdasarkan kaji ulang ini, tindakan yang tepat hendaknya dilakukan oleh Kepala Lab untuk membuat sistem manajemen lebih efektif untuk memenuhi tujuan.

42 Pokok permasalahan yang dikaji ulang Ada sejumlah pokok permasalahan yang dapat dipertimbangkan pada kaji ulang. Beberapa hal berikut, tetapi tidak terbatas pada: 1. Hasil audit internal yang terakhir serta tindak lanjut yang belum dapat diselesaikan. Umpan balik customer(keluhan), yang negatif (keluhan) dan positif. Perubahan dalam standar mutu produk oleh pemerintah. Peraturan baru atau peraturan yang dimutakhirkan oleh pemerintah. Perubahan metode pengujian, karena perubahan atau standar mutu produk atau atas permintaan customer.

43 Teknologi pengujian baru Kesesuaian kebijakan dan prosedur sistemmanajemen mutu. Laporan dari staf manajerial dan penyelia. Status tindakan perbaikan dan pencegahan yang dipersyaratkan. Assesmen oleh badan eksternal (KAN). Hasil uji banding dan uji profisiensi antar laboratorium. Perubahan volume dan jenis pekerjaan. Kegiatan pengendalian mutu internal. Sumber daya, kecukupan, keefektifan, dan kesesuaiannya. Pelatihan staf. Tindak lanjut dari kaji ulang manajemen terdahulu. Ketidaksesuaian dalam pengujian dan sistemmanajemen mutu. Hasil dari proses penyempurnaan berkelanjutan. Evaluasi pemasok. Pengembangan ruang lingkup layanan (pengujian). Penetapan manajer mutu dan teknis.

44 Bukti Dokumen: Dokumen level 1: Kebijakan kaji ulang manajemen. Dokumen level 2: Prosedur kaji ulang manajemen Daftar peserta kaji ulang manajemen Rencana kaji ulang manajemen Bukti Kerja: Rekaman hasil kaji ulang manajemen Rekaman temuan dan rencana tindakan perbaikan Evaluasi hasil CI yang telah berjalan Keputusan tentang peningkatan berkelanjutan (continuous improvement) Capaian sasaran mutu Sasaran, objektif dan rencana kegiatan untuk tahun berikutnya. Sistem manajemen laboratorium Kaji Ulang Manajemen Kegiatan pengujian Kebijakan & prosedur (4.15.1) Temuan kaji ulang (4.15.2) Agenda kaji ulang manajemen: kecocokan kebijakan & prosedur laporan staf manajerial dan personel penyelia hasil audit internal terakhir tindakan perbaikan & pencegahan asesmen badan eksternal hasil uji banding & uji profisiensi perubahan volume dan jenis pekerjaan unpan balik customer pengaduan rekomendasi untuk peningkatan faktor-faktor lain yang relevan KUM

45 CONTOH: Kegiatan Pengujian pada Pengabdian Masyarakat (Untuk Layanan Jasa Pengujian) Agenda kaji ulang manajemen: kecocokan kebijakan & prosedur laporan staf manajerial (PLP Ahli) dan personel penyelia (PLP Ahli) hasil audit internal terakhir tindakan perbaikan & pencegahan asesmen badan eksternal hasil uji banding & uji profisiensi perubahan volume dan jenis pekerjaan unpan balik pelangan pengaduan rekomendasi untuk peningkatan faktor-faktor lain yang relevan

46 Any Questions?

47

PEDOMAN KNAPPP 02:2007 Persyaratan Umum Akreditasi Pranata Litbang

PEDOMAN KNAPPP 02:2007 Persyaratan Umum Akreditasi Pranata Litbang PEDOMAN 02:2007 Persyaratan Umum Akreditasi Pranata Litbang 1. Organisasi dan Lingkup Kegiatan 1.1. Organisasi 1.1.1 Pranata Litbang merupakan organisasi yang kegiatan intinya adalah penelitian dan pengembangan,

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI. sesuai standar ISO 9001 di PT X. dan rekomendasi dari penulis kepada

BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI. sesuai standar ISO 9001 di PT X. dan rekomendasi dari penulis kepada BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI Bab ini merupakan penutup yang berisi simpulan untuk menjawab pertanyaan dengan justifikasi hasil penelitian penerapan sistem manajemen mutu sesuai standar ISO 9001 di PT

Lebih terperinci

ZAKIYAH Badan Standardisasi Nasional. Badan Penelitian dan Pengembangan Departemen Pekerjaan Umum Bandung, 13 Juni 2007

ZAKIYAH Badan Standardisasi Nasional. Badan Penelitian dan Pengembangan Departemen Pekerjaan Umum Bandung, 13 Juni 2007 SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001: 2000/SNI 19-9001-2001 ZAKIYAH Badan Standardisasi Nasional Badan Penelitian dan Pengembangan Departemen Pekerjaan Umum Bandung, 13 Juni 2007 1 OBJEKTIF : Mendapatkan gambaran

Lebih terperinci

-1- DOKUMEN STANDAR MANAJEMEN MUTU

-1- DOKUMEN STANDAR MANAJEMEN MUTU -1- LAMPIRAN VII PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT NOMOR 27/PRT/M/2016 TENTANG PENYELENGGARAAN SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM DOKUMEN STANDAR MANAJEMEN MUTU 1. Lingkup Sistem Manajemen

Lebih terperinci

PPMI ( Pusat Penjaminan Mutu )

PPMI ( Pusat Penjaminan Mutu ) PPMI ( Pusat Penjaminan Mutu ) Pusat Penjaminan Mutu Internal (PPMI) Akbid Bhakti Putra Bangsa Purworejo (selanjutnya Akbid Purworejo) yang berada dan bertanggung jawab kepada Direktur bertugas untuk mengkoordinir,

Lebih terperinci

Audit Internal dan Kaji Ulang Managemen

Audit Internal dan Kaji Ulang Managemen LABORATORIUM SENTRAL ILMU HAYATI UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG Audit Internal dan Kaji Ulang Managemen JONI KUSNADI AUDIT INTERNAL LABORATORIUM DEFINISI AUDIT Sebuah proses yang sistematik, independen,

Lebih terperinci

PEDOMAN KNAPPP 02 : 2007 PERSYARATAN AKREDITASI PRANATA PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KOMISI NASIONAL AKREDITASI PRANATA PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN

PEDOMAN KNAPPP 02 : 2007 PERSYARATAN AKREDITASI PRANATA PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KOMISI NASIONAL AKREDITASI PRANATA PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PEDOMAN KNAPPP 02 : 2007 PERSYARATAN AKREDITASI PRANATA PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KOMISI NASIONAL AKREDITASI PRANATA PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN Pedoman ini diterbitkan oleh Sekretariat KNAPPP Alamat:

Lebih terperinci

BAB V SISTEM MANAJEMEN LINGKUNGAN

BAB V SISTEM MANAJEMEN LINGKUNGAN BAB V SISTEM MANAJEMEN LINGKUNGAN I. Persiapan Penerapan a. Langkah-langkah penerapan SML; Tahap 1 : Pengembangan dan komitmen terhadap kebijakan lingkungan Tahap 2 : Perencanaan Aspek lingkungan dan dampak

Lebih terperinci

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. Implementasi kebijakan mutu di SMKTI Bandar Lampung dilaksanakan

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. Implementasi kebijakan mutu di SMKTI Bandar Lampung dilaksanakan 112 BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan 6.1.1. Kebijakan Manajemen Sekolah Implementasi kebijakan mutu di SMKTI Bandar Lampung dilaksanakan dengan menata ulang aktifitasnya sesuai dengan persyaratan

Lebih terperinci

SURAT KEPUTUSAN REKTOR INSTITUT TEKNOLOGI DEL No. 011/ITDel/Rek/SK/I/18. Tentang SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL INSTITUT TEKNOLOGI DEL

SURAT KEPUTUSAN REKTOR INSTITUT TEKNOLOGI DEL No. 011/ITDel/Rek/SK/I/18. Tentang SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL INSTITUT TEKNOLOGI DEL SURAT KEPUTUSAN REKTOR INSTITUT TEKNOLOGI DEL No. 011/ITDel/Rek/SK/I/18 Tentang SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL INSTITUT TEKNOLOGI DEL REKTOR INSTITUT TEKNOLOGI DEL Menimbang : a. bahwa Institut Teknologi

Lebih terperinci

PERAN PLP DALAM MANAJEMEN LABORATORIUM PENDIDIKAN

PERAN PLP DALAM MANAJEMEN LABORATORIUM PENDIDIKAN PERAN PLP DALAM MANAJEMEN LABORATORIUM PENDIDIKAN P R O F. F A T C H I Y A H, M. K E S., P H D. D I R E K T U R B I O S A I N S I N S T I T U T E U B K E T U A T I M P A K P L P U B W O R K S H O P P E

Lebih terperinci

Daftar Periksa Audit SMM ISO 9001:2008. Memeriksa Ada struktur organisasi

Daftar Periksa Audit SMM ISO 9001:2008. Memeriksa Ada struktur organisasi Daftar Periksa Audit SMM ISO 9001:2008 Nomor Substansi Persyaratan Yang Diperiksa Klausul 4.1. Persyaratan umum organisasi seperti : struktur organisasi, bisnis proses organisasi, urutan proses, criteria

Lebih terperinci

PERSYARATAN MANAJEMEN LABORATORIUM PENGUJIAN SESUAI ISO/IEC : 2005

PERSYARATAN MANAJEMEN LABORATORIUM PENGUJIAN SESUAI ISO/IEC : 2005 PERSYARATAN MANAJEMEN LABORATORIUM PENGUJIAN SESUAI ISO/IEC 17025 : 2005 ASIAH PUSLITBANG KUALITAS DAN LABORATORIUM LINGKUNGAN - KLHK asiah1312@yahoo.com 081318888067 1 Latar Belakang Apakah lab pengujian

Lebih terperinci

PEDOMAN KNAPPP 01:2005. Kata Pengantar

PEDOMAN KNAPPP 01:2005. Kata Pengantar Kata Pengantar Pertama-tama, kami mengucapkan puji syukur kepada Allah SWT yang atas izinnya revisi Pedoman Komisi Nasional Akreditasi Pranata Penelitian dan Pengembangan (KNAPPP), yaitu Pedoman KNAPPP

Lebih terperinci

BAB II PROSES BISNIS PT. INDONESIA POWER UBP KAMOJANG

BAB II PROSES BISNIS PT. INDONESIA POWER UBP KAMOJANG BAB II PROSES BISNIS PT. INDONESIA POWER UBP KAMOJANG PT. Indonesia Power UBP Kamojang saat ini telah menerapkan sistem manajemen terpadu, dengan tiga sub sistemnya yang terdiri dari Sistem Manajemen Mutu

Lebih terperinci

Manual Mutu Laboratorium Penyakit Dan Kesehatan Ikan Fakultas Perikanan Dan Ilmu Kelautan Universitas Brawijaya

Manual Mutu Laboratorium Penyakit Dan Kesehatan Ikan Fakultas Perikanan Dan Ilmu Kelautan Universitas Brawijaya Manual Mutu Laboratorium Penyakit Dan Kesehatan Ikan Fakultas Perikanan Dan Ilmu Kelautan Universitas Brawijaya LABORATORIUM PARASIT DAN PENYAKIT IKAN FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA

Lebih terperinci

Menyetujui untuk diterbitkan Pada Tanggal 13 Oktober Oleh

Menyetujui untuk diterbitkan Pada Tanggal 13 Oktober Oleh 2017 No. Dok.: PM-WM-01 No. Rev.: 1 Tgl. Berlaku: Oktober 2017 Hal: 1 / 13 Menyetujui untuk diterbitkan Pada Tanggal 13 Oktober 2017 Oleh DEKAN Pedoman Mutu ini menguraikan Sistem Manajemen Mutu di Fakultas

Lebih terperinci

MANUAL MUTU SPMI (MANUAL MUTU = QUALITY MANUAL) Disampaikan oleh: Dr. Eming Sudiana, M.Si.

MANUAL MUTU SPMI (MANUAL MUTU = QUALITY MANUAL) Disampaikan oleh: Dr. Eming Sudiana, M.Si. MANUAL MUTU SPMI (MANUAL MUTU = QUALITY MANUAL) Disampaikan oleh: Dr. Eming Sudiana, M.Si. Pelatihan SPMI, Auditor SPMI, dan Akreditasi Prodi Universitas Perjuangan Tasikmalaya, 3-7 Agustus 2016 Dokumen

Lebih terperinci

Prof. Fatchiyah, M.Kes.,PhD. Direktur Biosains Institute UB Tim PAK PLP UB. workshop pengelolaan laboratorium (Fatchiyah) 1

Prof. Fatchiyah, M.Kes.,PhD. Direktur Biosains Institute UB Tim PAK PLP UB. workshop pengelolaan laboratorium (Fatchiyah) 1 Prof. Fatchiyah, M.Kes.,PhD. Direktur Biosains Institute UB Tim PAK PLP UB workshop pengelolaan laboratorium (Fatchiyah) 1 *KLASIFIKASI LABORATORIUM INDIKATOR TIPE LABORATORIUM I II III IV JENIS LAB KEDUDUKAN

Lebih terperinci

DOKUMEN KEBIJAKAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL (SPMI)

DOKUMEN KEBIJAKAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL (SPMI) DOKUMEN KEBIJAKAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL (SPMI) AKADEMI KEPERAWATAN BETHESDA TOMOHON 2017 I. Visi, Misi dan Tujuan VISI Menjadi Program Studi DIII Keperawatan Yang Berdaya Saing Nasional, berlandaskan

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001:2015 Di PPID LAPAN

IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001:2015 Di PPID LAPAN IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001:2015 Di PPID LAPAN ADE IMAN SANTOSO 1 Maret 2017 PT. CATUR DAYA SOLUSI 1 SIKLUS P-D-C-A Organization and its context (4) Plan Support & Operation (7, 8) Do Customer

Lebih terperinci

PEDOMAN SISTIM PENGENDALIAN INTERN

PEDOMAN SISTIM PENGENDALIAN INTERN PEDOMAN SISTIM PENGENDALIAN INTERN DANA PENSIUN PERHUTANI 2007 DAFTAR ISI I. PENDAHULUAN... 1 II. MAKSUD DAN TUJUAN... 2 III. RUANG LINGKUP... 2 3.1 Pihak Yang Berkepentingan... 3 3.2 Lingkungan Pengendalian

Lebih terperinci

5. TANGGUNG JAWAB MANAJEMEN 6. MANAJEMEN SUMBER DAYA 7. REALISASI PRODUK 8. PENGUKURAN,ANALISA & PERBAIKAN

5. TANGGUNG JAWAB MANAJEMEN 6. MANAJEMEN SUMBER DAYA 7. REALISASI PRODUK 8. PENGUKURAN,ANALISA & PERBAIKAN 5. TANGGUNG JAWAB MANAJEMEN 6. 7. 8. 1.1 UMUM Persyaratan SMM ini untuk organisasi adalah: Yang membutuhkan kemampuan untuk menyediakan produk secara konsisten yang sesuai dengan persyaratan pelanggan

Lebih terperinci

MANUAL PROSEDUR TINDAKAN KOREKTIF DAN PENCEGAHAN

MANUAL PROSEDUR TINDAKAN KOREKTIF DAN PENCEGAHAN MANUAL PROSEDUR TINDAKAN KOREKTIF DAN PENCEGAHAN PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2015 MANUAL PROSEDUR TINDAKAN KOREKTIF DAN PENCEGAHAN PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA FAKULTAS

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI 3.1 ISO/1EC 17025:2008 3.1.1 Pendahuluan ISO/IEC 17025 Edisi pertama (1999) ISO/IEC 17025 diterbitkan sebagai hasil dari pengalaman yang ekstensif dalam implementasi ISO/IEC Guide

Lebih terperinci

LAPORAN TINJAUAN MANAJEMEN

LAPORAN TINJAUAN MANAJEMEN LAPORAN TINJAUAN MANAJEMEN LABORATORIUM TEKNIK TEGANGAN TINGGI JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2015 Visi Menjadi laboratorium yang andal dan dipercaya masyarakat dalam melayani

Lebih terperinci

MANUAL PROSEDUR TINDAKAN KOREKTIF DAN PENCEGAHAN

MANUAL PROSEDUR TINDAKAN KOREKTIF DAN PENCEGAHAN MANUAL PROSEDUR TINDAKAN KOREKTIF DAN PENCEGAHAN PUSAT PEMBINAAN AGAMA UNIVERSITAS BRAWIJAYA 00019 01 004. Revisi : 03 Tanggal : 4 Oktober 2011 Disetujui oleh : Ketua Pusat Pembinaan Agama Tanggal: 04-10-2011

Lebih terperinci

K A T A P E N G A N T A R

K A T A P E N G A N T A R K A T A P E N G A N T A R Salah satu tugas Menteri Negara Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi adalah melakukan koordinasi pelaksanaan kegiatan penelitian dan pengembangan secara nasional untuk memacu

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Berdasarkan deskripsi hasil penelitian dan pembahasan mengenai implementasi

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Berdasarkan deskripsi hasil penelitian dan pembahasan mengenai implementasi I. KESIMPULAN BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI Berdasarkan deskripsi hasil penelitian dan pembahasan mengenai implementasi SMM ISO 9001:2000 terhadap penjaminan mutu kinerja sekolah yang dilaksanakan di

Lebih terperinci

K E B I J A K A N M U T U A K ADEMIK FAKULTAS AGAMA ISLAM

K E B I J A K A N M U T U A K ADEMIK FAKULTAS AGAMA ISLAM K E B I J A K A N M U T U A K ADEMIK FAKULTAS AGAMA ISLAM UNIVERSITAS KUTAI KARTANEGARA TENGGARONG PENGESAHAN Nama Dokumen: KEBIJAKAN MUTU FAKULTAS AGAMA ISLAM UNIVERSITAS KUTAI KARTANEGARA No Dokumen:

Lebih terperinci

Manual Mutu UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2010

Manual Mutu UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2010 Manual Mutu UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2010 Manual Mutu Universitas Brawijaya Kode Dokumen : 0000005000 Revisi : 0 Tanggal : 3 Desember 2010 Diajukan oleh : Ketua Unit Jaminan Mutu Ttd dr. M.Saifur Rohman,

Lebih terperinci

INTERNAL AUDIT K3 TJIPTO S.

INTERNAL AUDIT K3 TJIPTO S. INTERNAL AUDIT K3 TJIPTO S. LANGKAH SMK3 TAHAPAN 1. INPUT : KEBIJAKAN DAN PERENCANAAN 2. PROCESS: IMPLEMENTASI DAN OPERASI 3. OUTPUT : EVALUASI DAN TINJAU ULANG INPUT 1. Pembentukan tim 2. Penentuan lingkup

Lebih terperinci

Sistem manajemen mutu Persyaratan

Sistem manajemen mutu Persyaratan SNI ISO 9001-2008 Standar Nasional Indonesia Sistem manajemen mutu Persyaratan ICS 03.120.10 Badan Standardisasi Nasional SNI ISO 9001-2008 Daftar isi Daftar isi... i Prakata... iv Pendahuluan... vi 0.1

Lebih terperinci

PROSEDUR KERJA PENGENDALIAN DOKUMEN

PROSEDUR KERJA PENGENDALIAN DOKUMEN SOP UMG I1.1 PENGENDALIAN DOKUMEN 1 dari 5 1.0 Tujuan Prosedur ini menjelaskan proses pengendalian dokumen untuk memastikan dokumen yang digunakan dikendalikan dengan baik dan benar. 2.0 Ruang Lingkup

Lebih terperinci

Rekapitulasi Persyaratan (Standar) SMM ISO 9001:2008

Rekapitulasi Persyaratan (Standar) SMM ISO 9001:2008 Rekapitulasi Persyaratan (Standar) SMM ISO 9001:2008 Klausul 4.0 Sistem Manajemen Mutu 4.1 Persyaratan umum Apakah organisasi telah : (a) Menetapkan proses-proses yang dibutuhkan oleh SMM serta aplikasinya

Lebih terperinci

1. INPUT : KEBIJAKAN DAN PERENCANAAN 2. PROCESS: IMPLEMENTASI DAN OPERASI 3. OUTPUT : EVALUASI DAN TINJAU ULANG

1. INPUT : KEBIJAKAN DAN PERENCANAAN 2. PROCESS: IMPLEMENTASI DAN OPERASI 3. OUTPUT : EVALUASI DAN TINJAU ULANG Mata Kuliah - 12 1. INPUT : KEBIJAKAN DAN PERENCANAAN 2. PROCESS: IMPLEMENTASI DAN OPERASI 3. OUTPUT : EVALUASI DAN TINJAU ULANG 1. Pembentukan tim 2. Penentuan lingkup SMK3 3. Tinjau awal 4. Kebijakan

Lebih terperinci

Manual Mutu. Jurusan Keperawatan. Jurusan S1 Keperawatan

Manual Mutu. Jurusan Keperawatan. Jurusan S1 Keperawatan Manual Mutu Jurusan Keperawatan Jurusan S1 Keperawatan UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2010 Manual Mutu Jurusan Keperawatan Jurusan S1 Keperawatan Kode Dokumen : 00802 05000 Revisi : 1 Tanggal : 1 Desember

Lebih terperinci

Persyaratan Umum Lembaga Sertifikasi Ekolabel

Persyaratan Umum Lembaga Sertifikasi Ekolabel Pedoman KAN 801-2004 Persyaratan Umum Lembaga Sertifikasi Ekolabel Komite Akreditasi Nasional Kata Pengantar Pedoman ini diperuntukkan bagi lembaga yang ingin mendapat akreditasi sebagai Lembaga Sertifikasi

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 TATA CARA PENYUSUNAN SMK3 KONSTRUKSI BIDANG PEKERJAAN UMUM

LAMPIRAN 1 TATA CARA PENYUSUNAN SMK3 KONSTRUKSI BIDANG PEKERJAAN UMUM LAMPIRAN 1 TATA CARA PENYUSUNAN SMK3 KONSTRUKSI BIDANG PEKERJAAN UMUM LAMPIRAN 1 TATA CARA PENYUSUNAN SMK3 KONSTRUKSI BIDANG PEKERJAAN UMUM BAGI PENYEDIA JASA Elemen-elemen yang harus dilaksanakan oleh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penelitian, 2) fokus penelitian, 3) tujuan penelitian, 4) kegunaan penelitian, 5)

BAB I PENDAHULUAN. penelitian, 2) fokus penelitian, 3) tujuan penelitian, 4) kegunaan penelitian, 5) BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini, akan dibahas beberapa hal pokok yang mencakup 1) latar belakang penelitian, 2) fokus penelitian, 3) tujuan penelitian, 4) kegunaan penelitian, 5) ruang lingkup penelitian,

Lebih terperinci

MANUAL PROSEDUR AUDIT MUTU AKADEMIK INTERNAL

MANUAL PROSEDUR AUDIT MUTU AKADEMIK INTERNAL MANUAL PROSEDUR AUDIT MUTU AKADEMIK INTERNAL POLITEKNIK LP3I JAKARTA TAHUN 2016 ii iii DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN... ii KATA PENGANTAR... iii DAFTAR ISI... iv Bab I Penjelasan Umum... 2 A. Definisi dan

Lebih terperinci

SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL UNIVERSITAS MUSLIM NUSANTARA AL-WASHLIYAH

SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL UNIVERSITAS MUSLIM NUSANTARA AL-WASHLIYAH SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL UNIVERSITAS MUSLIM NUSANTARA AL-WASHLIYAH PENDAHULUAN Universitas Muslim Nusantara Al-Washliyah Medan mempunyai Lembaga Penjaminan Mutu (LPM) yang terstruktur dan independen

Lebih terperinci

Perancangan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008 : Studi Kasus

Perancangan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008 : Studi Kasus Perancangan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008 : Studi Kasus Nadyah Aprilla Hake 1, Jani Rahardjo 2 Abstract: Nowadays, companies must have an ISO 9001-2008 certificate to be able to compete in the market.

Lebih terperinci

KEBIJAKAN MUTU AKADEMIK

KEBIJAKAN MUTU AKADEMIK Kode Dokumen Nama Dokumen Edisi Disahkan Tanggal Disimpan di- KM-AAYKPN Kebijakan Mutu 01-Tanpa 24 Agustus 2010 UPM-AAYKPN Revisi KEBIJAKAN MUTU AKADEMIK AKADEMI AKUNTANSI YKPN YOGYAKARTA Disusun Oleh

Lebih terperinci

BAB III PEMBAHASAN. 3.1 Tinjauan Teori

BAB III PEMBAHASAN. 3.1 Tinjauan Teori BAB III PEMBAHASAN 3.1 Tinjauan Teori 3.1.1 Pengertian Proses Menurut Wikipedia proses adalah urutan pelaksanaan atau kejadian yang terjadi secara alami atau didesain, mungkin menggunakan waktu, ruang,

Lebih terperinci

AUDIT MUTU INTERNAL SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN IMMI SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN IMMI

AUDIT MUTU INTERNAL SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN IMMI SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN IMMI AUDIT MUTU INTERNAL AUDIT MUTU INTERNAL SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN IMMI SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN IMMI JL. RAYA TANJUNG BARAT NO. 11 PS. MINGGU JAKARTA SELATAN TELP. 021 781 7823, 781 5142 FAX. -21 781 5144

Lebih terperinci

Sistem Manajemen Mutu Sarana Pelayanan Kesehatan

Sistem Manajemen Mutu Sarana Pelayanan Kesehatan Sistem Manajemen Mutu Sarana Pelayanan Kesehatan Hanevi Djasri, dr, MARS Pusat Kebijakan dan Manajemen Kesehatan (PMPK) FK-UGM www.mutupelayanankesehatan.net Pengertian sistem Suatu rangkaian fungsi Suatu

Lebih terperinci

KEBIJAKAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL UNIVERSITAS ABULYATAMA

KEBIJAKAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL UNIVERSITAS ABULYATAMA KEBIJAKAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL UNIVERSITAS ABULYATAMA LEMBAGA PENJAMINAN MUTU UNIVERSITAS ABULYATAMA ACEH BESAR 2013 Universitas Abulyatama KEBIJAKAN SPMI UNIVERSITAS ABULYATAMA Nomor:../. /..

Lebih terperinci

Q # Pertanyaan Audit Bukti Audit 4 Konteks Organisasi 4.1 Memahami Organisasi dan Konteksnya

Q # Pertanyaan Audit Bukti Audit 4 Konteks Organisasi 4.1 Memahami Organisasi dan Konteksnya Q # Pertanyaan Audit Bukti Audit 4 Konteks Organisasi 4.1 Memahami Organisasi dan Konteksnya 4.1q1 Bagaimana organisasi menentukan masalah eksternal dan internal yang relevan dengan tujuan dan arah strategis?

Lebih terperinci

AUDIT INTERNAL SNI ISO 9001:2015. Oleh: Ade Khaerudin Taufiq & Sik Sumaedi

AUDIT INTERNAL SNI ISO 9001:2015. Oleh: Ade Khaerudin Taufiq & Sik Sumaedi AUDIT INTERNAL SNI ISO 9001:2015 Oleh: Ade Khaerudin Taufiq & Sik Sumaedi Topik Konsep dasar Audit Mutu Internal Perencanaan dan Persiapan Audit Mutu Internal Pelaksanaan Audit Mutu Internal Pelaporan

Lebih terperinci

PEDOMAN MANAJEMEN MUTU UPT PUSKESMAS II NEGARA No Kode : Terbitan : No Revisi : Tgl Mulai Berlaku : Halaman :

PEDOMAN MANAJEMEN MUTU UPT PUSKESMAS II NEGARA No Kode : Terbitan : No Revisi : Tgl Mulai Berlaku : Halaman : 1. PENDAHULUAN Pedoman Manajemen Mutu ini menjelaskan secara garis besar sistem manajemen mutu Puskesmas Timika. Semua ketentuan maupun persyaratan serta kebijakan yang tertuang dalam Pedoman Manajemen

Lebih terperinci

ISO 9001:2000. Persyaratan-persyaratan Sistem Manajemen Mutu

ISO 9001:2000. Persyaratan-persyaratan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2000 Persyaratan-persyaratan Sistem Manajemen Mutu Quality Mangement System ISO 9000 series.. Published by International Organization for Stantardization (ISO) a world wide federation of national

Lebih terperinci

2. Menyusun kebutuhan peralatan kategori 1 pada kegiatan pengabdian kepada. V. UNSUR PENGELOLAAN LABORATORIUM A. PLP Terampil Pelaksana

2. Menyusun kebutuhan peralatan kategori 1 pada kegiatan pengabdian kepada. V. UNSUR PENGELOLAAN LABORATORIUM A. PLP Terampil Pelaksana V. UNSUR PENGELOLAAN LABORATORIUM A. PLP Terampil Pelaksana 1. Menyusun program tahunan pengelolaan laboratorium sebagai anggota; (Angka Kredit 0.07) Lihat penjelasan butir kegiatan romawi V huruf F nomor

Lebih terperinci

JOB DESCRIPTION. ( Rincian Tugas )

JOB DESCRIPTION. ( Rincian Tugas ) JOB DESCRIPTION ( Rincian Tugas ) BADAN PENJAMINAN MUTU UNIVERSITAS JANABADRA YOGYAKARTA 2013 PENGANTAR Puji dan syukur kami haturkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat dan rahmat-nya dapat diselesaikan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Gambaran Umum PT. Freshklindo Graha Solusi

BAB II TINJAUAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Gambaran Umum PT. Freshklindo Graha Solusi 14 BAB II TINJAUAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Gambaran Umum PT. Freshklindo Graha Solusi PT. Freshklido Graha Solusi adalah perusahaan jasa kebersihan terkemuka di Indonesia, yang menawarkan solusi cerdas

Lebih terperinci

PROSEDUR KERJA Tanggal Revisi : 19 April 2011 Pengendalian Dokumen Tanggal Berlaku : 26 April 2011 Kode Dokumen : PK STEKPI PPMA 001/R2

PROSEDUR KERJA Tanggal Revisi : 19 April 2011 Pengendalian Dokumen Tanggal Berlaku : 26 April 2011 Kode Dokumen : PK STEKPI PPMA 001/R2 PROSEDUR KERJA Tanggal Revisi : 19 April 2011 Pengendalian Dokumen Tanggal Berlaku : 26 April 2011 Kode Dokumen : PK STEKPI PPMA 001/R2 HALAMAN PENGESAHAN Dibuat oleh: Diperiksa oleh: Disahkan oleh: Nama

Lebih terperinci

Standar Pelayanan Prima Universitas Brawijaya

Standar Pelayanan Prima Universitas Brawijaya Standar Pelayanan Prima Universitas Brawijaya Universitas Brawijaya Malang 2012 Standar Pelayanan Prima Universitas Brawijaya Kode Dokumen : 00000 04002 Revisi : 0 Tanggal : 29 Juni 2012 Diajukan oleh

Lebih terperinci

Oleh: Dr. Widarto, M.Pd.

Oleh: Dr. Widarto, M.Pd. SMM LABORATORIUM-BENGKEL SEKOLAH & MADRASAH BERDASAR ISO 9001-2008 Oleh: Dr. Widarto, M.Pd. FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA DISAMPAIKAN PADA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN (DIKLAT) PENGELOLAAN

Lebih terperinci

TL-4103 Manajemen Teknik Lingkungan AUDIT LINGKUNGAN

TL-4103 Manajemen Teknik Lingkungan AUDIT LINGKUNGAN TL-4103 Manajemen Teknik Lingkungan AUDIT LINGKUNGAN SIKLUS MANAJEMEN VISI (Cita-cita) MISI (Tujuan, Sasaran) KEBIJAKAN DAN STRATEGI ACTION Tindakan Perbaikan & Pencegahan PLAN (PERENCANAAN/ PERANCANGAN)

Lebih terperinci

ANALISIS GAP AUDIT INTERNAL UNTUK MELIHAT KESIAPAN CV. BINA RAKSA DALAM MENERAPKAN ISO 9001:2000

ANALISIS GAP AUDIT INTERNAL UNTUK MELIHAT KESIAPAN CV. BINA RAKSA DALAM MENERAPKAN ISO 9001:2000 ANALISIS GAP AUDIT INTERNAL UNTUK MELIHAT KESIAPAN CV. BINA RAKSA DALAM MENERAPKAN ISO 9001:2000 Hendang Setyo Rukmi Ambar Harsono Boga Kascaryanjati Teknik Industri Institut Teknologi Nasional hendang@itenas.ac.id

Lebih terperinci

EVALUASI AUDIT INTERNAL LUB PTBN UNTUK MENILAI EFEKTIFITAS IMPLEMENTASI ISO/IEC 17025:2005

EVALUASI AUDIT INTERNAL LUB PTBN UNTUK MENILAI EFEKTIFITAS IMPLEMENTASI ISO/IEC 17025:2005 ISSN 1979-2409 Evaluasi Audit Internal LUB PTBN 2008-2011 Untuk Menilai Efektifitas Implementasi ISO/I 17025:2005 (Masripah) EVALUASI AUDIT INTERNAL LUB PTBN 2008-2011 UNTUK MENILAI EFEKTIFITAS IMPLEMENTASI

Lebih terperinci

BUPATI PENAJAM PASER UTARA

BUPATI PENAJAM PASER UTARA a BUPATI PENAJAM PASER UTARA PERATURAN BUPATI PENAJAM PASER UTARA NOMOR 31 TAHUN 2012 TENTANG PENYELENGGARAAN SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA

Lebih terperinci

Quality Assurance Office PELAKSANAAN AUDIT

Quality Assurance Office PELAKSANAAN AUDIT PELAKSANAAN AUDIT AMI adalah Audit (tentang) Sistem Merupakan pemeriksaan yang mendalam terhadap sistem mutu untuk menentukan efektivitas dan kesesuaian terhadap standar Pemeriksaan ini bertujuan untuk

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI Bagian ini merupakan tahap akhir dalam penulisan karya ilmiah. Dalam bagian ini akan dipaparkan kesimpulan dan beberapa rekomendasi dari hasil penelitian yang dilakukan

Lebih terperinci

PENGALAMAN KONSULTAN MANAJEMEN MUTU DALAM MENINGKATKAN MUTU SARANA PELAYANAN KESEHATAN

PENGALAMAN KONSULTAN MANAJEMEN MUTU DALAM MENINGKATKAN MUTU SARANA PELAYANAN KESEHATAN PENGALAMAN KONSULTAN MANAJEMEN MUTU DALAM MENINGKATKAN MUTU SARANA PELAYANAN KESEHATAN Outline Bahasan Pendahuluan Akreditasi RS & ISO 9000 Penerapan Continual Improvement Penutup PENDAHULUAN Bagian 1

Lebih terperinci

Sumber: ISO Environmental Management System Self-Assesment Checklist, GEMI (1996)

Sumber: ISO Environmental Management System Self-Assesment Checklist, GEMI (1996) Sumber: ISO 14001 Environmental Management System Self-Assesment Checklist, GEMI (1996) DAFTAR ISI Pengantar Prinsip-Prinsip Standar ISO 14001 Cara Menggunakan Cheklist Interpretasi Penilaian Standar ISO

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.590, 2013 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KESEHATAN. Manajemen Mutu. Laboraturium. Kesehatan Lingkungan Pengendalian Penyakit. Pedoman PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR

Lebih terperinci

KLAUSUL-KLAUSUL DALAM DOKUMEN ISO 9001

KLAUSUL-KLAUSUL DALAM DOKUMEN ISO 9001 KLAUSUL-KLAUSUL DALAM DOKUMEN ISO 9001 Oleh: Dimas Rahadian AM, S.TP. M.Sc Email: rahadiandimas@yahoo.com PROGRAM STUDI ILMU DAN TEKNOLOGI PANGAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA KLAUSUL-KLAUSUL ISO

Lebih terperinci

MANUAL PROSEDUR TINDAKAN KOREKTIF DAN PENCEGAHAN

MANUAL PROSEDUR TINDAKAN KOREKTIF DAN PENCEGAHAN MANUAL PROSEDUR TINDAKAN KOREKTIF DAN PENCEGAHAN JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2011 0 MANUAL PROSEDUR TINDAKAN KOREKTIF DAN PENCEGAHAN JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK

Lebih terperinci

J udul Dokumen : R IWAYAT REVISI MANUAL SISTEM MANAJEMEN K3 MANUAL K3 M - SPS - P2K3. Perubahan Dokumen : Revisi ke Tanggal Halaman Perubahan

J udul Dokumen : R IWAYAT REVISI MANUAL SISTEM MANAJEMEN K3 MANUAL K3 M - SPS - P2K3. Perubahan Dokumen : Revisi ke Tanggal Halaman Perubahan Kode Dokumentasi : M SPS SMK3 Halaman : 1 dari 2 J udul Dokumen : M - SPS - P2K3 Dokumen ini adalah properti dari PT SENTRA PRIMA SERVICES Tgl Efektif : 09 Februari 2015 Dibuat Oleh, Disetujui Oleh, Andhi

Lebih terperinci

Manual Prosedur Pelaksanaan Audit Internal

Manual Prosedur Pelaksanaan Audit Internal Manual Prosedur Pelaksanaan Audit Internal Laboratorium Biosains Universitas Brawijaya Malang 2012 Manual Prosedur Audit Internal Laboratorium Biosains Universitas Brawijaya Kode Dokumen : 000xx 05004

Lebih terperinci

BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN METEOROLOGI KELAS I FRANS KAISIEPO BIAK PEDOMAN MUTU PEDOMAN MUTU

BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN METEOROLOGI KELAS I FRANS KAISIEPO BIAK PEDOMAN MUTU PEDOMAN MUTU Halaman : 1 dari 19 Menyetujui untuk diterbitkan Pada Tanggal 19 Agustus 2014 Oleh Kepala Stasiun Meteorologi Kelas I Frans Kaisiepo Biak Luwi Budi Nugroho NIP. 195807231981091001 Pedoman ini menguraikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perubahan di segala bidang. Hal ini juga berdampak pada kondisi lingkungan bisnis

BAB I PENDAHULUAN. perubahan di segala bidang. Hal ini juga berdampak pada kondisi lingkungan bisnis BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Di era globalisasi yang terus berkembang dengan pesat telah menyebabkan perubahan di segala bidang. Hal ini juga berdampak pada kondisi lingkungan bisnis

Lebih terperinci

PROSEDUR SISTEM MUTU Tanggal Revisi : SISTEM MUTU Tanggal Berlaku : 01 Oktober 2009 Kode Dokumen : PM-UII-02

PROSEDUR SISTEM MUTU Tanggal Revisi : SISTEM MUTU Tanggal Berlaku : 01 Oktober 2009 Kode Dokumen : PM-UII-02 1. TUJUAN : 1. Untuk memastikan perangkat sistem dan struktur dokumentasi serta mekanisme yang digunakan dalam implementasi Sistem Manajemen Mutu. 2. Untuk memastikan pengaturan dan cara pemberian kode

Lebih terperinci

DP INFORMASI KAN MENGENAI PROSEDUR AKREDITASI JANUARI 2004

DP INFORMASI KAN MENGENAI PROSEDUR AKREDITASI JANUARI 2004 DP.01.02 INFORMASI KAN MENGENAI PROSEDUR AKREDITASI JANUARI 2004 Komite Akreditasi Nasional National Accreditation Body of Indonesia Gedung Manggala Wanabakti, Blok IV, Lt. 4 Jl. Jend. Gatot Subroto, Senayan,

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 27 TAHUN 2013 TENTANG

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 27 TAHUN 2013 TENTANG PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 27 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN DAN PENERAPAN MANAJEMEN MUTU LABORATORIUM PADA UNIT PELAKSANA TEKNIS DI BIDANG TEKNIK KESEHATAN DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

DEPARTEMEN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI UNIVERSITAS HASANUDDIN FAKULTAS KEDOKTERAN

DEPARTEMEN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI UNIVERSITAS HASANUDDIN FAKULTAS KEDOKTERAN DEPARTEMEN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI UNIVERSITAS HASANUDDIN FAKULTAS KEDOKTERAN MANUAL PROSEDUR AUDIT MUTU AKADEMIK INTERNAL (AMAI) FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS HASANUDDIN Baru FAKULTAS

Lebih terperinci

Manual Prosedur Tinjauan Manajemen

Manual Prosedur Tinjauan Manajemen Manual Prosedur Tinjauan Manajemen Unit Jaminan Mutu Jurusan Teknologi Industri Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Brawijaya Malang 2013 Manual Prosedur Tinjauan Manajemen Unit Jaminan

Lebih terperinci

PT. ADIWARNA ANUGERAH ABADI

PT. ADIWARNA ANUGERAH ABADI PROSEDUR NO DOKUMEN : P-AAA--05 STATUS DOKUMEN : MASTER COPY NO : NOMOR REVISI : 00 TANGGAL EFEKTIF : 01 JULI 2011 DIBUAT OLEH : DIPERIKSA OLEH : DISETUJUI OLEH : DOKUMEN KONTROL MANAJEMEN REPRESENTATIF

Lebih terperinci

SOP AUDIT MUTU INTERNAL

SOP AUDIT MUTU INTERNAL UNIVERSITAS ISLAM MALANG SOP AUDIT MUTU INTERNAL UNIVERSITAS ISLAM MALANG Kode : UNISMA- PPM.03.05.15 Tanggal : 25 Mei 2015 Revisi : 1 Halaman : 1 dari 9 SOP AUDIT MUTU INTERNAL Proses Penanggungjawab

Lebih terperinci

Lampiran 3 FORMAT DAFTAR SIMAK AUDIT INTERNAL PENYEDIA JASA

Lampiran 3 FORMAT DAFTAR SIMAK AUDIT INTERNAL PENYEDIA JASA Lampiran 3 FORMAT DAFTAR SIMAK AUDIT INTERNAL PENYEDIA JASA FORMAT DAFTAR SIMAK AUDIT INTERNAL PENYEDIA JASA 1 NO U R A I A N 1 KEBIJAKAN 7.00% a. Apakah Penyedia Jasa mempunyai Kebijakan K3? 0 50 100

Lebih terperinci

AUDIT & INSPEKSI K3 PERTEMUAN #14 TKT TAUFIQUR RACHMAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA INDUSTRI

AUDIT & INSPEKSI K3 PERTEMUAN #14 TKT TAUFIQUR RACHMAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA INDUSTRI AUDIT & INSPEKSI K3 PERTEMUAN #14 TKT302 KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA INDUSTRI 6623 TAUFIQUR RACHMAN PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS ESA UNGGUL KEMAMPUAN AKHIR YANG DIHARAPKAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Suatu perusahaan memiliki beberapa fungsi penting yang menunjang kegiatan-kegiatan yang ada. Dalam rangka mencapai visi dan misi tertentu, suatu perusahaan memiliki

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KOTA BEKASI NOMOR : SERI : E PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 30 TAHUN 2010 TENTANG

BERITA DAERAH KOTA BEKASI NOMOR : SERI : E PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 30 TAHUN 2010 TENTANG BERITA DAERAH KOTA BEKASI NOMOR : 30 2010 SERI : E PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 30 TAHUN 2010 TENTANG PENYELENGGARAAN SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA BEKASI DENGAN

Lebih terperinci

STANDARD OPERATING PROCEDURE (SOP) TINDAKAN KOREKTIF DAN PENCEGAHAN

STANDARD OPERATING PROCEDURE (SOP) TINDAKAN KOREKTIF DAN PENCEGAHAN STANDARD OPERATING PROCEDURE (SOP) TINDAKAN KOREKTIF DAN PENCEGAHAN JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2017 0 Standard Operating Procedure TINDAKAN KOREKTIF DAN PENCEGAHAN JURUSAN

Lebih terperinci

Sistem manajemen mutu Persyaratan

Sistem manajemen mutu Persyaratan Standar Nasional Indonesia Sistem manajemen mutu Persyaratan ICS 03.120.10 Badan Standardisasi Nasional Daftar isi Daftar isi... i Prakata... iv Pendahuluan... vi 0.1 Umum... vi 0.2 Pendekatan proses...

Lebih terperinci

Bahan Ajar PANDUAN MUTU

Bahan Ajar PANDUAN MUTU Bahan Ajar PELATIHAN TENDIK PLP DIREKTORAT PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN TINGGI KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL 2011 LOGO PT (Contoh) [ NAMA LABORATORIUM ] [ JURUSAN ]

Lebih terperinci

Pengelolaan Keluhan Pelanggan/E-Complaint Dalam Perspektif Manajemen Mutu

Pengelolaan Keluhan Pelanggan/E-Complaint Dalam Perspektif Manajemen Mutu Pengelolaan Keluhan Pelanggan/E-Complaint Dalam Perspektif Manajemen Mutu Milestone Pencapaian Visi-Misi UB VISI UB Menjadi universitas unggul yang berstandar internasional dan mampu berperan aktif dalam

Lebih terperinci

KEBIJAKAN MUTU AKADEMI KEBIDANAN BHAKTI PUTRA BANGSA PURWOREJO

KEBIJAKAN MUTU AKADEMI KEBIDANAN BHAKTI PUTRA BANGSA PURWOREJO KEBIJAKAN MUTU AKADEMI KEBIDANAN BHAKTI PUTRA BANGSA PURWOREJO Jl. Lingkar Selatan, Borokulon, Banyuurip, Purworejo, telp (0275)3120275 Email : akbid_purworejo@yahoo.com TAHUN 2012 1 AKADEMI KEBIDANAN

Lebih terperinci

KAN-G-XXX Nomor terbit: 1 Mei 2013

KAN-G-XXX Nomor terbit: 1 Mei 2013 PANDUAN LEMBAGA INSPEKSI DALAM RANGKA MELAKUKAN KAJIAN KESESUAIAN (GAP ANALYSIS) DOKUMENTASI SISTEM MUTU OPERASIONAL INSPEKSI TERHADAP STANDAR ISO/IEC 17020:2012 1. PENDAHULUAN 1) Panduan Kajian Kesesuaian

Lebih terperinci

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN TINGGI UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT BADAN PENJAMINAN MUTU (BPM) PENGESAHAN

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN TINGGI UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT BADAN PENJAMINAN MUTU (BPM) PENGESAHAN Halaman 1 dari 10 PENGESAHAN Dibuat Oleh Diperiksa Oleh Dr. H. Abdi Fitria, S.Hut. MP Nama Jabatan Tanda Tangan Ir. Hairil Ifansyah, MP Ketua Bidang Monev Wakil Manajemen Mutu Disahkan Oleh Dr.Ir.H.Rustam

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Audit Operasinal 2.1.1 Pengertian Audit Operasional Audit operasional merupakan salah satu istilah yang digunakan dalam melakukan pemeriksaan untuk menilai efisiensi dan

Lebih terperinci

DOKUMEN/BUKU SPMI UNIVERSITAS NAROTAMA

DOKUMEN/BUKU SPMI UNIVERSITAS NAROTAMA DOKUMEN/BUKU SPMI UNIVERSITAS NAROTAMA Juni 2011 KEBIJAKAN MUTU KEBIJAKAN SPMI UNIVERSITAS NAROTAMA (KM-BPM-01) Tgl. Terbit : 1 juni 2011 Status Revisi :1 DISIAPKAN OLEH DIPERIKSA OLEH DISAHKAN OLEH Nama

Lebih terperinci

PROSEDUR MUTU SISTEM Universitas Nusa Cendana TINJAUAN MANAJEMEN (02)

PROSEDUR MUTU SISTEM Universitas Nusa Cendana TINJAUAN MANAJEMEN (02) 1. TUJUAN Prosedur ini mengatur tata cara pelaksanaan Tinjauan (kaji ulang) Manajemen, untuk memastikan bahwa sistem mutu telah dijalankan dengan baik. 2. RUANG LINGKUP Prosedur ini mencakup pelaksanaan

Lebih terperinci

Standard Operating Procedure Tinjauan Manajemen

Standard Operating Procedure Tinjauan Manajemen Standard Operating Procedure Tinjauan Manajemen Jurusan Teknologi Industri Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Brawijaya Malang 2017 LEMBAR IDENTIFIKASI UNIVERSITAS BRAWIJAYA Tinjauan Manajemen

Lebih terperinci

BIMBINGAN TEKNIS (BIMTEK) PENGELOLAAN LABORATORIUM BAGI PRANATA LABORATORIUM PENDIDIKAN (PLP)

BIMBINGAN TEKNIS (BIMTEK) PENGELOLAAN LABORATORIUM BAGI PRANATA LABORATORIUM PENDIDIKAN (PLP) PEDOMAN PENYELENGGARAAN BIMBINGAN TEKNIS (BIMTEK) PENGELOLAAN LABORATORIUM BAGI PRANATA LABORATORIUM PENDIDIKAN (PLP) DIREKTORAT KARIR DAN KOMPETENSI SDM DIREKTORAT JENDERAL SUMBER DAYA IPTEK DAN DIKTI

Lebih terperinci

Lampiran 1. Perancangan Sistem Manajemen Mutu. Pada PT. Garuda Indonesia. Pedoman Mutu. Sistem Manajemen Mutu Perusahaan

Lampiran 1. Perancangan Sistem Manajemen Mutu. Pada PT. Garuda Indonesia. Pedoman Mutu. Sistem Manajemen Mutu Perusahaan 180 Lampiran 1 Perancangan Sistem Manajemen Mutu Pada PT. Garuda Indonesia Pedoman Mutu Sistem Manajemen Mutu Perusahaan Dalam menjalankan proses bisnisnya, PT. Garuda Indonesia harus menerapkan sistem

Lebih terperinci

BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH

BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH DRAFT PERATURAN KEPALA BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PROVINSI JAWA TENGAH NOMOR : 800 / 7683 / 2014 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PEDOMAN PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

Lebih terperinci

BIDANG MANAJEMEN AIR MINUM MANAJEMEN MUTU

BIDANG MANAJEMEN AIR MINUM MANAJEMEN MUTU MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI BIDANG MANAJEMEN AIR MINUM MANAJEMEN MUTU PAM.MM02.001.01 BUKU PENILAIAN DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM BADAN PEMBINAAN KONSTRUKSI DAN SUMBER DAYA MANUSIA PUSAT PEMBINAAN

Lebih terperinci

Kebijakan Sistem Penjaminan Mutu Internal di Universitas Kristen Indoneisa

Kebijakan Sistem Penjaminan Mutu Internal di Universitas Kristen Indoneisa PRAKTIK BAIK SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL DI PERGURUAN TINGGI Kebijakan Sistem Penjaminan Mutu Internal di Perguruan Tinggi Kebijakan Sistem Penjaminan Mutu Internal di Universitas Kristen Indoneisa

Lebih terperinci