PEDOMAN MANAJEMEN MUTU UPT PUSKESMAS II NEGARA No Kode : Terbitan : No Revisi : Tgl Mulai Berlaku : Halaman :

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PEDOMAN MANAJEMEN MUTU UPT PUSKESMAS II NEGARA No Kode : Terbitan : No Revisi : Tgl Mulai Berlaku : Halaman :"

Transkripsi

1 1. PENDAHULUAN Pedoman Manajemen Mutu ini menjelaskan secara garis besar sistem manajemen mutu Puskesmas Timika. Semua ketentuan maupun persyaratan serta kebijakan yang tertuang dalam Pedoman Manajemen ini merupakan acuan untuk menjalankan kegiatan operasional Puskesmas Timika. Sistem manajemen mutu ini mulai berlaku tanggal 20 Mei Penerapan sistem manajemen mutu dimaksudkan untuk menjadikan gambaran secara umum sistem manajemen mutu dalam mencapai komitmen mutu, sasaran mutu, serta kepuasan pelanggan sehingga tujuan Puskesmas Timika secara keseluruhan dalam aspek mutu tercapai. 2. PROFIL PUSKESMAS Nama : Alamat :... Produk: 1. Pelayanan Upaya Kesehatan Perorangan Pendaftaran dan Rekam Medik Klinik Umum Klinik Gigi Pelayanan Imunisasi Pelayanan Kesehatan Ibu Pelayanan Kesehatan Anak Pelayanan Obat Pelayanan Laboratorium Pelayanan KB Pelayanan Gizi Pelayanan Konseling Remaja Pelayanan Gawat Darurat 2. Pelayanan Upaya Kesehatan Masyarakat Program Posyandu Lansia Program Posyandu Balita Upaya Kesehatan Sekolah (UKS) UKGS Pusling

2 Dokumen Terkait: Bias Kesling PHN Promkes Surveilens 1. Pedoman Penyelenggaraan Puskesmas: Kemenkes No 75 Tahun Pedoman Pengobatan Puskesmas SPO tiap Program 4. Peraturan Bupati ttg Struktur Organisasi Puskesmas 5. Profil Puskesmas Timika 2.1 VISI MISI PUSKESMAS Visi: Misi: STRUKTUR ORGANISASI Kegiatan operasional dan interaksi fungsi-fungsi dalam menjalankan kegiatannya dipetakan sebagaimana tampak dalam bagan (terlampir) 3. LINGKUP APLIKASI Pedoman Manajemen Mutu ini digunakan pada seluruh pelayanan Puskemas Timika, meliputi Upaya kesehatan Perorangan serta upaya kesehatan

3 masyarakat dan diimplementasikan dengan pengecualian pada klausul 7.3 persyaratan ISO 9001 :2008 tentang desain dan pengembangan. Hal ini dilakukan karena berdasarkan pada Peraturan Menteri Kesehatan RI No: 75 Tahun 2014 bahwa Puskesmas, dalam hal ini adalah Puskesmas Timika merupan Unit Pelaksana Teknis (UPT) dari Dinas Kesehatan Kabupaten Mimika. Oleh karenanya, Puskesmas Timika tidak melakukan proses Desain dan Pengembangan Pelayanan mandiri. 4. SISTEM MANAJEMEN MUTU 4.1 Persyaratan Umum a) Sistem Manajemen Mutu Dinas Puskesmas Timika dibuat berdasarkan persyaratan standar ISO-9001:2008. b) Seluruh fungsi ataupun kegiatan termasuk kegiatan yang dikontrakkan pada pihak luar dikendalikan sesuai sistem manajemen mutu ini. c) Sumberdaya maupun informasi yang diperlukan untuk menjalankan sistem manajemen mutu dipastikan dipenuhi, termasuk sumberdaya untuk mendukung pencapaian sasaran-sasaran mutu yang ingin dicapai. d) Manajemen memantau, mengukur, menganalisa setiap proses atau kegiatan dan melakukan tindakan perbaikan. e) Kegiatan sistem manajemen mutu menerapkan prinsip manajemen: Plan Do Check Action dan pengendalian proses dilakukan sejak awal. 4.2 Persyaratan Dokumen Umum Sistem manajemen mutu PuskesmasTimika didokumentasikan dalam bentuk dan terdiri dari: a) Pedoman Manajemen Mutu

4 b) Prosedur kerja c) Sasaran mutu d) Formulir e) Rekaman/Arsip Mutu Pedoman Manajemen Mutu Pedoman Manajemen Mutu ini disiapkan oleh Tim Pengembangan Manajemen Mutu Puskesmas Timika dan disahkan oleh Kepala Puskesmas Timika serta didelegasikan kepada Wakil Manajemen (Management Representative/ MR) yang telah ditunjuk oleh Kepala Puskesmas. Manajemen Representative bertanggung jawab untuk menjamin sistem manajemen mutu dengan semua kebijakan/ persyaratan yang tertuang didalamnya dipahami oleh karyawan dan pimpinan serta dilaksanakan secara konsisten berdasarkan persyaratan standar ISO 9001:2008. Pedoman Manajemen Mutu ini termasuk dokumen yang dikendalikan, sehingga tata cara pengendaliannya mengikuti ketentuan sebagaimana tertuang dalam prosedur pengendalian dokumen. Pedoman Manajemen Mutu ini akan ditinjau ulang 1 (satu) tahun sekali untuk penyesuaian / perbaikan. DOKUMEN TERKAIT 1. SK Tim Pengembangan Manajemen Mutu Puskesmas 2. SK Wakil Manajemen/MR Sistem Pengendalian Dokumen Dokumen sistem manajemen mutu dipastikan terkendali. a) Dokumen sistem manajemen mutu adalah dokumen-dokumen yang memuat informasi yang digunakan sebagai acuan untuk melaksanakan sistem manajemen mutu.

5 b) Pengendalian dokumen dimaksudkan agar dokumen sistem manajemen mutu yang dipergunakan adalah dokumen yang tepat dan benar. c) Cara pengendalian dokumen diatur dalam prosedur dan dipahami oleh semua karyawan.. d) Prosedur pengendalian dokumen mengatur hal-hal sbb: Cara pembuatan dokumen Cara pengesahan dokumen sebelum digunakan Peninjauan ulang & revisi dokumen Penempatan /penggunaan dokumen Identifikasi dan ketelusuran dokumen Penyimpanan dokumen yang sudah tidak berlaku e) Pedoman Manajemen mutu, prosedur kerja atau SPO dikendalikan secara terpusat oleh sekretariat ISO dibawah koordinasi MR. Sedangkan dokumen pendukung lainnya seperti panduan program (UKM) dan dokumen eksternal lainnya dikelola oleh masingmasing unit setelah medapatkan pengesahan dari secretariat ISO Puskesmas. DOKUMEN TERKAIT 1. Prosedur Pengendalian dokumen Pengendalian Rekaman/Arsip Mutu Semua rekaman/arsip/catatan mutu dikelola dengan baik. a) Rekaman adalah dokumen berisi informasi historis yang timbul dari kegiatan yang telah dilaksanakan. b) Tujuan pengendalian rekaman adalah untuk memastikan semua data kegiatan dapat dimanfaatkan secara maksimal untuk perbaikan.

6 c) Rekaman dipastikan teridentifikasi dengan jelas dan ditata dengan rapi sehingga mudah dan cepat ditemukan bila diperlukan. d) Rekaman yang ada pada unit dikendalikan oleh masing-masing koordinator unit pelayanan/ program. DOKUMEN TERKAIT 1. Prosedur Pengendalian Rekaman 5. TANGGUNG JAWAB MANAJEMEN 5.1 Komitmen Top Manajemen Manajemen Puskesmas bertekad untuk menjalankan Sistem Manajemen Mutu secara konsisten dan konsekuen untuk mendukung pencapaian sasaran-sasaran yang diinginkan. Untuk itu maka diwajibkan Kepala Puskesmas dan koordinator unit pelayanan/program untuk: f) Memahami konsep sistem manajemen mutu dan menjalankannya secara konsisten. g) Mengkomunikasikan kepada seluruh karyawan tentang pentingnya mutu dan kepuasan pelanggan. h) Memastikan seluruh karyawan memahami esensi sistem manajemen mutu. i) Mensosialisasikan kebijakan mutu dan sasaran-sasaran yang ingin dicapai j) Melakukan evaluasi untuk melihat efektivitas sistem manajemen mutu. k) Memastikan tersedianya sumberdaya untuk mendukung pelaksanaan sistem l) Memastikan perbaikan terus menerus dilakukan pada semua aspek kegiatan

7 5.2 Fokus Pelanggan Kepala Puskesmas, koordinator Unit dan Koordinator pelayanan/program terkait dengan pelanggan berkewajiban memiliki pengetahuan yang baik tentang pelanggan Puskesmas Timika. Koordinator unit pelayanan/program memelihara dan senantiasa memperbaharui data pelanggan serta catatan tentang pelanggan untuk memungkinkan karyawan memahami profil setiap pelanggan, sedangkan Wakil Manajemen bertanggungjawab untuk : a) Mengidentifikasi dan memahami persyaratan yang diminta oleh pelanggan Puskesmas Timika. b) Mengkomunikasikan informasi persyaratan pelanggan kepada Unit secara tercatat c) Memastikan setiap Koordinator unit pelayanan/program yang berhubungan dengan informasi persyaratan pelanggan bertanggung jawab untuk mengkoordinasikan kegiatan berikutnya secara terkendali. DOKUMEN TERKAIT 1. Prosedur identifikasi persyaratan pelanggan 2. Prosedur penanganan keluhan pelanggan 5.3 Kebijakan Mutu a) Kebijakan mutu adalah pernyataan resmi Puskesmas Timika yang memuat komitmen mutu dan kepedulian terhadap kepuasan pelanggan. b) Isi Kebijakan mutu sejalan dengan visi - misi atau tujuan Puskesmas

8 c) Kebijakan mutu menjadi acuan untuk menetapkan sasaran mutu, mengevaluasi pencapaian sasaran serta acuan perbaikan yang akan dilakukan. d) Kebijakan mutu disosialisasikan dan dipastikan dipahami oleh seluruh karyawan Puskesmas e) Kebijakan mutu ditinjau secara berkala untuk menjamin kesesuaiannya Kebijakan Mutu Puskesmas Timika adalah: Puskesmas Timika Berkomitmen untuk memberikan pelayanan Prima dan terbaik sesuai dengan pesyaratan pelanggan dan ketentuan perundangan yang berlaku dengan melakukan evaluasi dan tindak lanjut secara terus menerus dan berkesinambungan. 5.4 Perencanaan Sasaran Mutu a) Setiap Unit menetapkan sasaran-sasaran dengan kaidah SMART (Specific, Measurable, Achievable, Relevant, Time bound) b) Koordinator Unit memastikan Unit yang dipimpinnya membuat perencanaan kerja untuk mencapai sasaran-sasaran unit kerjanya. c) Sasaran mutu sesuai dengan kebijakan mutu dan mendukung tercapainya visi dan Misi Puskesmas d) Sasaran sasaran setiap Unit dipastikan terdokumentasi Perencanaan sistem manajemen mutu Puskesmas beserta setiap Unit berkewajiban membuat perencanaan kerja (Renja) termasuk : a) Merencanakan sistem manajemen mutu

9 b) Memastikan sistem manajemen mutu yang telah dibuat dijalankan secara efektif c) Memastikan semua sasaran dan persyaratan yang telah ditetapkan dicapai d) Memelihara/ mempertahankan sistem manajemen mutu pada fungsinya masing-masing e) Melakukan perbaikan /penyempurnaan sistem manajemen mutu f) Merencanakan peningkatan hasil kerja DOKUMEN TERKAIT: 1. Dokumen sasaran mutu 2. Laporan Pencapaian Program 5.5 Tugas, Tanggung Jawab & Wewenang Tanggung Jawab dan Wewenang Tugas, tanggung jawab & wewenang karyawan/pimpinan diatur dengan jelas dan terdokumentasi khususnya karyawan yang melaksanakan pekerjaan yang terkait dengan mutu dan kepuasan pelanggan a) Setiap pegawai Struktural dan staf pelaksana dipastikan memahami tugas, tanggung jawab dan wewenangnya. b) Uraian tugas, tanggung jawab & wewenang dibuat oleh Kepala Puskesmas c) Dokumen uraian tugas dipegang oleh staf yang bersangkutan dan salinan disimpan di Unit Tata Usaha Puskesmas. d) Dokumen uraian tugas harus dikendalikan, isinya diperbarui bila terjadi perubahan proses pekerjaan. e) Uraian tugas dibuat berdasarkan Tupoksi yang ada. DOKUMEN TERKAIT :

10 1. Struktur Organisasi dan Tupoksi Puskesmas Wakil Manajemen (Management Representative) Wakil manajemen adalah seorang pegawai internal Puskesmas Timika yang ditunjuk oleh Kepala Puskesmas dan bertanggung jawab untuk menjamin kesesuaian dan efektivitas implementasi sistem manajemen mutu. Wakil Manajemen mendapat otoritas yang cukup untuk menjalankan tugas dan tanggung jawabnya sbb : a) Mengembangkan sistem manajemen mutu sesuai persyaratan standar. b) Menjamin sistem dilaksanakan secara efektif pada semua fungsi. c) Menjamin sistem manajemen mutu dipertahankan. d) Menjamin sistem manajemen mutu diperbaiki terus menerus. e) Melaporkan hasil atau kinerja sistem manajemen mutu kepada Kepala Puskesmas f) Mengupayakan peningkatan kesadaran dan pemahaman karyawan dalam sistem manajemen mutu. g) Membina hubungan dengan pihak eksternal untuk hal-hal yang berkaitan dengan sistem manajemen mutu. h) Menyelenggarakan program pendukung untuk membudayakan kesadaran mutu keseluruh karyawan. i) Melakukan komunikasi kepada seluruh karyawan j) Mengkoordinasikan kegiatan internal audit DOKUMEN TERKAIT 1. Uraian tugas & tanggung jawab Wakil Manajemen 2. Prosedur Tinjauan Manajemen

11 5.5.3 Komunikasi Internal Komunikasi internal antar pimpinan dengan karyawan merupakan kegiatan yang sangat penting untuk menunjang mekanisme kerja, karenanya sistem komunikasi dipastikan diatur dengan baik dan menekankan hal-hal sbb: a) Kepala Puskesmas mengupayakan agar komunikasi dengan bawahannya dipastikan berjalan lancar. b) Komunikasi diarahkan untuk peningkatan pemahaman bawahan mengenai sistem manajemen mutu. c) Komunikasi diarahkan agar karyawan memahami target-target pekerjaan yang ingin dicapai. d) Komunikasi diarahkan untuk memastikan persyaratan yang telah ditetapkan dipenuhi. e) Komunikasi internal diatur secara sistematis dan terdokumentasi. f) Komunikasi internal untuk menjelaskan sistem manajemen mutu kepada karyawan g) Komunikasi internal membangun kesadaran mutu demi kepuasan pelanggan h) Penyelenggaraan rapat koordinasi dan diatur dengan baik. i) Kepala Puskesmas mengadakan pertemuan rutin dengan seluruh staf setiap 1 (satu) bulan sekali dan pertemuan khusus apabila diperlukan. DOKUMEN TERKAIT 1. Prosedur Komunikasi Internal 5.6 Tinjauan Manajemen Umum

12 Evaluasi merupakan kegiatan manajemen yang sangat penting dalam rangka pengendalian suatu proses dan kinerja termasuk evaluasi dalam implementasi Sistem Manajemen Mutu Masukan tinjauan manajemen a) Wakil manajemen melaksanakan rapat tinjauan manajemen minimal 6 bulan sekali. b) Tinjauan manajemen dipastikan terdokumentasi atau dinotulenkan c) Agenda tinjauan manajemen ditentukan jauh hari sebelum evaluasi dilaksanakan. d) Agenda tinjauan manajemen mencakup antara lain hal-hal sbb: hasil audit internal umpan balik / keluhan pelanggan kinerja proses/ hasil pelayanan hasil tindakan koreksi/pencegahan tindak lanjut dari hasil tinjauan sebelumnya rencana perubahan/ perbaikan Sistem manajemen Mutu Out put tinjauan manajemen a) Hasil tinjauan manajemen dibagikan kepada pihak-pihak yang berkepentingan b) Hasil tinjauan manajemen memuat keputusan-keputusan/kesimpulan mengenai tindakan tindakan yang perlu diambil. c) Tatacara melaksanakan tinjauan manajemen diuraikan dalam prosedur tinjauan manajemen DOKUMEN TERKAIT 1. Prosedur Tinjauan Manajemen

13 6. PENGELOLAAN SUMBERDAYA 6.1 Ketersediaan Sumberdaya a) Sumberdaya untuk menjalankan Sistem manajemen Mutu serta untuk mencapai sasaran yang telah ditetapkan dipastikan terpenuhi. b) Sumberdaya yang diperlukan diidentifikasi oleh Koordinator Unit dan disampaikan kepada manajemen melalui mekanisme yang telah diatur DOKUMEN TERKAIT 1. Prosedur Pengadaan sarana prasarana 6.2Sumber Daya Manusia Umum Kepala Puskemas menjamin karyawan yang bekerja di Puskemas memiliki kompetensi berdasarkan pendidikan, pengalaman, pelatihan,dan ketrampilan yang sesuai Kompetensi, Kepedulian, dan Pelatihan Kompetensi yang diperlukan oleh setiap karyawan agar dapat melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya secara tepat dan benar sesuai dengan sasaran dan persyaratan yang telah direncanakan harus dipastikan dipenuhi. Kepala Puskesmas bertanggung jawab untuk: a) Menentukan pelatihan yang diperlukan oleh setiap bawahannya b) Memastikan pelatihan dilaksanakan. Pelatihan dapat dilakukan dalam bentuk, atau kegiatan apapun yang bertujuan memberikan kompetensi kepada karyawan. c) Mengambil tindakan lainnya selain pelatihan yang sesuai dengan permasalahan d) Mengevaluasi efektif/ tidaknya tindakan yang telah diambil

14 e) Meningkatkan kesadaran karyawan mengenai pentingnya peranan setiap karyawan dalam pekerjaan mereka untuk mencapai sasaran mutu demi kepuasan pelanggan f) Meminta Kabag TU untuk mengelola arsip karyawan yang memuat informasi mengenai pelatihan, keterampilan dan pengalaman kerja karyawan. DOKUMEN TERKAIT 1. Persyaratan kompetensi 2. Hasil analisis kompetensi tiap karyawan 3. Prosedur Penilaian Kinerja 4. Prosedur Pelatihan 5. Prosedur Pengendalian Rekaman 6. Uraian Tugas Karyawan 7. Data Karyawan 6.3 Sarana Kerja a) Sarana kerja / infrastruktur untuk mendukung pekerjaan dan mencapai sasaran dan persyaratan produk maupun proses dipastikan terpenuhi. b) Melakukan pemeliharaan secara teratur terhadap alat alat maupun fasilitas pendukungnya agar senantiasa dalam kondisi baik dan siap dioperasikan. c) Sarana kerja baru yang diperlukan secepatnya diidentifikasi dan ditindak lanjuti sesuai prosedur yang berlaku. d) Ka Bag TU bertanggung jawab untuk memastikan kecukupan dan kelengkapan sarana kerja dan kelaikan kondisi sarana kerja pada bagian yang dipimpinnya.

15 DOKUMEN TERKAIT 1. Prosedur pemeliharaan sarana prasarana 2. Daftar Inventarisasi barang 6.4 Lingkungan Kerja a) Lingkungan tempat kerja dikendalikan b) Pengendalian lingkungan kerja dimaksudkan agar lingkungan kerja senantiasa dalam keadaan rapi, bersih, aman dan nyaman. c) Karyawan dan pimpinan berkewajiban mengupayakan dan menjamin agar lingkungan kerjanya terkendali. d) Pengendalian lingkungan kerja dimaksudkan untuk mendukung komitmen mutu dan kepuasan pelanggan dan untuk mencapai kesesuaian terhadap persyaratan proses pelayanan yang telah ditetapkan. e) Kepala Puskesmas mewajibkan semua karyawan untuk menjalankan program tata graha (5R= Ringkas Rapih Resik Rawat Rajin) f) Setiap Koordinator Unit bertanggung jawab untuk memastikan program 5 R dipahami dan dijalankan oleh seluruh karyawan pada setiap unit kerjanya. DOKUMEN TERKAIT 1. Prosedur Tata Graha 7. REALISASI PRODUK 7.1. Perencanaan Realisasi Produk Puskesmas Timika menetapkan dan merencanakan agar realisasi pelayanan konsisten dengan persyaratan-persyaratan dari sistem manajemen mutu,

16 serta telah didokumentasikan dalam bentuk yang sesuai dengan metodemetode operasional yang digunakan oleh puskesmas. Menetapkan hal-hal berikut secara tepat dalam perencanaan proses untuk realisasi pelayanan: a. Sasaran mutu untuk pelayanan, b. Kebutuhan menetapkan proses-proses dan dokumentasi serta memberikan sumber-sumber daya dan fasilitas terhadap pelayanan, c. Aktivitas-aktivitas verifikasi dan validasi serta kriteria untuk pelayanan, d. Catatan-catatan yang diperlukan agar memberikan kesesuaian dari prosesproses dan pelayanan yang dihasilkan. Dokumen Terkait Prosedur Pengendalian Pelayanan Rawat Jalan Prosedur Pengendalian Pelayanan Penunjang Prosedur Pengendalian Program

17 7.2 PROSES-PROSES YANG BERKAITAN DENGAN PELANGGAN Penentuan Persyaratan-Persyaratan yang berkaitan dengan produk Kepala Puskesmas memastikan proses yang berhubungan dengan pelanggan untuk memenuhi kepuasan pelanggan sesuai Sistem Manajemen Mutu. Management Representative mengidentifikasi dan memastikan persyaratan pelanggan untuk dipenuhi sesuai dengan sistem pelayanan mutu puskesmas dan menjamin pemenuhan persyaratan pelanggan. Penanggungjawab Unit Pelayanan Terkait melaksanakan pelayanan sesuai dengan sasaran mutu untuk memenuhi persyaratan pelanggan dan melakukan perbaikan untuk memenuhi persyaratan pelanggan Dokumen Terkait : Pengendalian Pelayanan Rawat Jalan Pengendalian Pelayanan Penunjang Pengendalian Pelayanan Program Inform concern Tinjauan persyaratan yang berkaitan dengan pelayanan Menetapkan persyaratan pelanggan yang terkait dengan pelayanan, meliputi : Persyaratan untuk menerima pelayanan dan proses pelayanan. Persyaratan lain yang diperlukan untuk pelanggan tertentu Komunikasi dengan pelanggan Puskesmas menetapkan dan menerapkan proses komunikasi yang efektif dengan pelanggan mengenai ; a. Informasi pelayanan b. Umpan balik pelanggan, termasuk keluhan-keluhan pelanggan. 7.3 Desain dan Pengembangan

18 Puskesmas sebagai UPT Dinas Kesehatan Kab Mimika tidak mempunyai kewenangan untuk melakukan desain dan pengembangan produk/pelayanan, sehingga persyaratan sistem manajemen mutu ISO 9001:2008 terkait dengan desain dan pengembangan puskesmas dikecualikan 7.4. Pembelian Proses Pembelian Puskesmas Timika menjamin bahwa setiap barang yang dibeli sesuai dengan persyaratan-persyaratan yang ditetapkan. Kepala Puskesmas menetapkan prosedur pengadaan barang di Puskesmas Tim pengadaan dan pengelolaan Barang Menerapkan,memelihara dan mengembangkan prosedur pengadaan barang di semua unit pelayanan. Menentukan pengadaan barang yang sesuai dan memenuhi kebutuhan yang diperlukan Koordinator Unit Pelayanan Terkait Mengidentifikasi kebutuhan barang yang akan dibutuhkan di unit pelayanan masing-masing Puskesmas Timika dapat memenuhi kebutuhan barang yang diperlukan oleh pelanggan dalam proses pelayanan. a. Menerangkan kalimat yang dimaksud dengan barang adalah : Alat Medis Alat Non Medis Obat-obatan Bahan habis Pakai Alat Tulis Kantor b. Menetapkan prosedur pengadaan barang untuk menetukan kebutuhan barang yang diperlukan dalam proses palayanan.

19 c. Kegiatan pengadaan barang dilakukan oleh seksi pengadaan dan pengelolaan barang. d. Sebelum pengadaan barang dilaksanakan semua persyaratan produk harus dibahas secara jelas. e. Perencanaan pengadaan barang harus terlebih dahulu dibuat sebelum dilaksanakan. f. Bila kegiatan pengadaan barang melibatkan unit-unit yang lain, maka harus dipastikan adanya kejelasan pengaturan mengenai keterlibatan/wewenang unit-unit terkait. g. Komunikasi pada semua tahap kegiatan pengadaan barang harus tercatat. Dokumen Terkait : Prosedur Pengadaan Barang

20 Informasi Pembelian Tim pengadaan dan pengolahan barang menjamin persyaratan yang tepat sebelum dikomunikasikan ke rekanan. Informasi memasukkan persyaratan pembelian untuk persetujuan pembelian barang menurut kriteria meliputi: Spesifikasi barang, harga, pembayaran, pengiriman, dan pelayanan purna jual Verifikasi Barang yang dibeli Puskesmas Timika menetapkan dan melaksanakan aktifitas verifikasi penerimaan untuk menjamin barang atau material yang dibeli sesuai dengan persyaratannya. 7.5 PELAYANAN Pengendalian Pelayanan Puskesmas Timika menentukan pengendalian pelayanan dan proses pelayanan ruang lingkup puskesmas melalui: a. Ketersediaan informasi dari pelayanan. b. Menetapkan prosedur kerja (SPO) yang dibutuhkan. c. Penggunaan dan pemeliharaan peralatan yang sesuai untuk proses pelayanan. d. Menetapakan aktivitas pengukuran dan pemantauan Validasi Proses Produksi Menetapkan peraturan untuk validasi proses apabila diterapkan meliputi a. Prosedur peninjauan-ulang dan adanya kriteria persetujuan dari proses-proses. b. Persetujuan peralatan dan kualifiksi karyawan. c. Penggunaan prosedur dan metode yang dispesifikan d. Kebutuhan untuk catatan-catatan e. Validasi ulang

21 Identifikasi dan Mampu Telusur a) Seluruh pelayanan puskesmas yang telah dilaksanakan harus diidentifikasi sehingga mampu ditelusuri b) Secara garis besar, proses identifikasi melalui proses rekam medik, buku registrasi, laporan kegiatan, laporan program, dan sebagainya Barang Milik Pelanggan a) Puskesmas merawat dan menjaga dari kerusakan dan kehilangan barang milik pelanggan selama berada di bawah kendali Puskesmas atau digunakan dalam proses pemberian pelayanan kepada pelanggan ybs. b) Bila barang milik pelanggan digunakan atau digabungkan dalam pemberian pelayanan (seperti: Data Rekam medik pasien, spesimen laboratorium, obat yang dibawa sendiri, alat kesehatan milik sendiri), maka barang tersebut harus diidentifikasi, diverifikasi, dilindungi dan dijaga. c) Bila ada barang milik pelanggan yang hilang, rusak atau tidak sesuai maka hal tersebut harus dilakukan penanganan sesuai prosedur pengendalian ketidaksesuaian pelayanan Penjagaan produk a) Puskesmas melindungi kesesuaian produk selama proses internal dan penyerahan (seperti pengiriman vaksin, rujukan pasien) kepada petugas kesehatan/sarana kesehatan lainnya. b) Penjagaan ini meliputi identifikasi, penanganan, pengemasan, penyimpanan dan perlindungan

22 7.6. PENGENDALIAN ALAT PEMERIKSAAN DAN PENGUKURAN Kepala Puskesmas menetapkan dan menerapkan prosedur pengendalian alat ukur yang diperlukan untuk menjamin kesesuaian pelayanan terhadap persyaratan yang dispesifikasikan dan agar menjamin kapabilitas pengukuran konsisten dengan persyaratan pengukuran. Apabila dapat diterapkan, maka alat itu harus : a. Dikalibrasi dan disesuaikan setiap 1 tahun sekali atau sebelum dipergunakan b. Dijaga dari penyesuaian-penyesuaian yang dapat mengakibatkan kalibrasi tidak sahih c. Dijaga dari kerusakan dan penurunan keandalan selama penggunaan, pemeliharaan dan penyimpanan. d. Catatan tentang hasil-hasil kalibrasi didokumentasikan e. Memiliki validitas dari hasil-hasil terdahulu yag dinilai ulang, jika pada alat ukur itu ditemukan bahwa waktu kalibrasi telah jatuh tempo serta melakukan tindakan korektif. Dokumen Terkait 1. Prosedur Pengendalian Kalibrasi 2. Daftar Inventarisasi Barang 3. Prosedur Pemeliharaan Barang 8. PENGUKURAN, ANALISA DAN PERBAIKAN 8.1 Umum a) Semua unit melakukan pengukuran dan pemantauan terhadap kegiatannya. b) Pemantauan dan pengukuran direncanakan sebelum dilaksanakan c) Data kegiatan dikumpulkan untuk dianalisa. d) Hasil pengukuran/pemantauan/analisa dipakai untuk : Membuktikan kesesuaian pelayanan rawat jalan

23 Memastikan kesesuaian sistem manajemen mutu Melakukan perbaikan secara terus-menerus e) Metode pemantauan/ pengukuran /analisa /perbaikan dipastikan sesuai dengan tujuan. f) Bila teknik statistik dipergunakan maka dipastikan mengikuti kaidah-kaidah yang benar dan termuat dalam prosedur. DOKUMEN TERKAIT : 1. Prosedur Pengendalian Hasil Pelayanan yang Tidak Sesuai 12.2 Pengukuran dan Pemantauan Kepuasan Pelanggan a) Persepsi pelanggan dan kepuasan terhadap pelayanan rawat jalan yang diberikan puskesmas harus dipantau secara berkala. b) Pemantauan dimaksudkan untuk untuk menilai dan mengukur kinerja sistem manajemen mutu serta mengetahui apakah persyaratan pelanggan telah dipenuhi. c) Metode untuk memperoleh informasi dan pemanfaatan informasi yang diperoleh dipastikan tertuang dalam prosedur. DOKUMEN TERKAIT : 1. Prosedur Penanganan Keluhan Pelanggan 2. Prosedur Survei Kepuasan Pelanggan Audit Internal a) Tujuan audit adalah untuk memastikan sistem manajemen mutu diimplementasikan secara efektif dan hasilnya sesuai dengan yang telah direncanakan

24 b) Tim audit dibentuk oleh Manajemen Representatif dan disahkan oleh Kepala Puskesmas dan dibekali pelatihan yang cukup sebelum melaksanakan audit. c) Program audit direncanakan oleh ketua tim audit dengan mempertimbangkan tingkat kepentingan dan kekritisan unit yang akan diaudit d) Audit harus dilakukan secara sistematis, objektif, terencana dan terdokumentasi serta mengedepankan integritas dan independensi. e) Audit harus dilakukan sesuai dengan prosedur audit yang telah ditetapkan. f) Dalam setiap pelaksanaan audit, auditor harus memperhatikan hasil audit yang terdahulu untuk mengevaluasi efektivitasnya. g) Kriteria audit, lingkup, frekuensi dan metode-metode yang akan digunakan dipastikan ditentukan dalam prosedur audit internal. h) Pelaksanaan audit dilakukan secara objektif dan mengikuti ketentuan persyaratan audit. i) Koordinator unit yang diperiksa bertanggung jawab untuk menindak-lanjuti temuan audit pada unit-nya. j) Tindakan koreksi diambil segera mungkin untuk mengeliminasi ketidak-sesuaian yang telah ditemukan k) Tindak lanjut audit harus mencakup verifikasi terhadap tindakan tindakan yang telah diambil. l) Ketua tim audit bertanggung jawab dan melapor kepada Manajemen Representatif DOKUMEN TERKAIT 1. Prosedur Audit Internal 2. Prosedur Tindakan Koreksi/Pencegahan

25 Pemantauan dan Pengukuran Proses Pelayanan/Program a) Metode pemantauan dan pengukuran yang digunakan untuk mengevaluasi efektivitas sistem manajemen mutu dan pelayanan/program harus dipastikan keabsahannya. b) Metode yang digunakan harus dapat dibuktikan kemampuannya untuk mencapai hasil yang telah direncanakan. c) Bila hasil yang direncanakan tidak tercapai maka tindakan koreksi dan pencegahannya harus dilakukan untuk memastikan kesesuaian terhadap produk. DOKUMEN TERKAIT: 1. Prosedur Pelayanan/Program 2. Rekam medik Pemantauan dan Pengukuran Pelayanan/Program Puskesmas a) Pemantauan dan pengukuran pelayanan/program Puskesmas dilakukan sesuai prosedur b) Tujuan pemantauan dan pengukuran pelayanan/program Puskesmas untuk memastikan semua persyaratan pelayanan /program terpenuhi. c) Pengukuran dan pemantauan dilaksanakan pada tahapan yang telah ditentukan. d) Pemantauan dan pengukuran pelayanan/program Puskesmas dilaksanakan berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan yang tertuang dalam rencana monitoring pelayanan/program yang dibuat oleh MR e) Catatan hasil pemantauan dan pengukuran pelayanan/program Puskesmas harus dicatat termasuk personil yang melaksanakan.

26 12.3 Pengendalian Hasil Pelayanan yang Tidak Sesuai a) Hasil seluruh pelayanan/program yang tidak sesuai adalah yang kondisinya berada di luar batas persyaratan yang telah ditetapkan pada rencana monitoring pelayanan/program b) Hasil pelayanan/program yang tidak sesuai dikendalikan serta dicegah agar tidak digunakan dan tidak dikirim ke proses selanjutnya c) Pengendalian dan tanggung jawab serta wewenang untuk menangani yang tidak sesuai harus ditetapkan dalam prosedur. a) Konsesi adalah kesepakatan untuk memberi persetujuan terhadap Pelayanan/program Puskesmas tidak sesuai. Di Puskesmas dinamakan Persetujuan Hasil Pelayanan f) Konsesi hanya boleh dilakukan dalam kondisi sangat khusus dan setelah mendapat persetujuan, minimal dari yang mewakili g) Bila Pelayanan Puskesmas tidak sesuai tidak di-konsesi maka harus ditangani secara tuntas dan efektif dengan salah satu atau beberapa cara berikut ini: Diperbaiki untuk menghilangkan ketidak-sesuaian Mengubah kegunaan Mengizinkan penggunaan/pengiriman atas persetujuan Diproses ulang h) Ketidak-sesuaian dan tindakan yang diambil harus dicatat i) Bilamana pelayanan/program Puskesmas tidak sesuai diperbaiki maka harus dilakukan verifikasi ulang. g) Bilamana Pelayanan/program Puskesmas tidak sesuai telah terlanjur diterima pelanggan, maka puskesmas harus mengambil langkahlangkah yang sesuai untuk menangani akibat /potensi akibatnya. DOKUMEN TERKAIT :

27 Prosedur Pengendalian hasil pelayanan Tidak Sesuai 12.4 Analisis Data a) Data-data proses atau implementasi sistem manajemen mutu harus dikelola dengan baik b) Data dianalisa dengan menggunakan teknik-teknik yang sesuai, misalkan menggunakan teknik statistik. c) Analisa data dilakukan oleh setiap Koordinator Unit/Program, kegiatannya untuk mengetahui tingkat kinerja masing-masing proses/melihat kesenjangan-kesenjangan yang ada sehingga dapat dilakukan tindakan perbaikan. b) Prosedur analisa data dibuat oleh MR dan menjadi acuan bagi semua fungsi lainnya. c) Hasil analisa data harus mengarah pada pengidentifikasian ketidaksesuaian ketidak-efektifan dan tindakan-tindakan perbaikan yang diperlukan. d) Data dianalisa antara lain untuk memantau : Kepuasan pelanggan Kesesuaian terhadap persyaratan Pelayanan Puskesmas Karakteristik dan kecenderungan proses,pelayanan Puskesmas Kinerja Pemasok Sebagai dasar untuk mengambil langkah-langkah yang diperlukan. DOKUMEN TERKAIT Prosedur Analisis Data 12.5 Tindakan Koreksi/Prevensi dan Perbaikan Terus Menerus Program Perbaikan Terus Menerus

28 a) Seluruh karyawan dan koordinator wajib melakukan perbaikan secara terus menerus terhadap efektivitas sistem manajemen mutu sesuai dengan tugas, tanggung jawab dan wewenangnya. b) Semua perbaikan mengacu pada komitmen yang tertuang dalam kebijakan mutu,sasaran mutu, hasil audit, analisa data tindakan koreksi dan prevensi serta tinjauan manajemen. DOKUMEN TERKAIT Prosedur Tindakan Koreksi dan Pencegahan Tindakan Koreksi dan prevensi a) Penyebab-penyebab terjadinya ketidak-sesuaian dipastikan dieliminasi/ dihilangkan dan dicegah dari terjadi lagi. b) Tujuan dari tindakan koreksi dan tindakan prevensi adalah mencegah terulangnya masalah yang sama dan untuk meningkatkan kinerja puskesmas secara keseluruhan. c) Upaya tindakan koreksi /prevensi dipastikan sesuai dengan skala dampak yang dapat ditimbulkan dari masalah tersebut. d) Agar proses tindakan koreksi berjalan lancar dan hasilnya efektif, dipastikan prosedur tindakan koreksi disediakan yang mencakup: 1. Meninjau ketidak-sesuaian termasuk keluhan pelanggan. 2. Menentukan penyebab-penyebab masalah 3. Merencanakan dan melaksanakan tindakan koreksi 4. Menyimpan Rekaman Mutu tindakan koreksi 5. Meninjau efektivitas tindakan koreksi e) Koordinator Unit bertanggung-jawab memastikan tindakan koreksi/ prevensi yang telah dilaksanakan efektif f) Tindakan koreksi/ prevensi harus sesuai dengan dampak dari masalah

29 g) Prosedur tindakan koreksi/ prevensi dipastikan dibuat DOKUMEN TERKAIT Prosedur Tindakan Koreksi dan Pencegahan 9. PENUTUP Demikian Pedoman Manajemen mutu ini dibuat dan telah disahkan oleh Kepala Puskesmas untuk dijadikan acuan dalam bertindak dan mengambil keputusan dalam rangka menjalankan sistem manajemen serta tugas, tanggung jawab masing-masing sesuai dengan kapasitas dan wewenang yang telah diberikan. Selamat bekerja, Kepala Puskesmas dan seluruh karyawan mendukung sepenuhnya pelaksanaan sistem manajemen mutu ini sebagai komitmen bersama tanpa pengecualian.

30 REKAMAN HISTORIS PERUBAHAN No. Isi Perubahan Tanggal mulai berlaku

31

BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN METEOROLOGI KELAS I FRANS KAISIEPO BIAK PEDOMAN MUTU PEDOMAN MUTU

BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN METEOROLOGI KELAS I FRANS KAISIEPO BIAK PEDOMAN MUTU PEDOMAN MUTU Halaman : 1 dari 19 Menyetujui untuk diterbitkan Pada Tanggal 19 Agustus 2014 Oleh Kepala Stasiun Meteorologi Kelas I Frans Kaisiepo Biak Luwi Budi Nugroho NIP. 195807231981091001 Pedoman ini menguraikan

Lebih terperinci

Checklist Audit Mutu ISO 9001:2008

Checklist Audit Mutu ISO 9001:2008 Checklist Audit Mutu ISO 9001:2000 Checklist Audit Mutu ISO 9001:2008 :2008 4. 4.1 4.1 4.1 Sistem Manajemen Mutu Persyaratan Umum Apakah organisasi menetapkan dan mendokumentasikan sistem manajemen mutu

Lebih terperinci

5. TANGGUNG JAWAB MANAJEMEN 6. MANAJEMEN SUMBER DAYA 7. REALISASI PRODUK 8. PENGUKURAN,ANALISA & PERBAIKAN

5. TANGGUNG JAWAB MANAJEMEN 6. MANAJEMEN SUMBER DAYA 7. REALISASI PRODUK 8. PENGUKURAN,ANALISA & PERBAIKAN 5. TANGGUNG JAWAB MANAJEMEN 6. 7. 8. 1.1 UMUM Persyaratan SMM ini untuk organisasi adalah: Yang membutuhkan kemampuan untuk menyediakan produk secara konsisten yang sesuai dengan persyaratan pelanggan

Lebih terperinci

ISO 9001:2000. Persyaratan-persyaratan Sistem Manajemen Mutu

ISO 9001:2000. Persyaratan-persyaratan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2000 Persyaratan-persyaratan Sistem Manajemen Mutu Quality Mangement System ISO 9000 series.. Published by International Organization for Stantardization (ISO) a world wide federation of national

Lebih terperinci

-1- DOKUMEN STANDAR MANAJEMEN MUTU

-1- DOKUMEN STANDAR MANAJEMEN MUTU -1- LAMPIRAN VII PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT NOMOR 27/PRT/M/2016 TENTANG PENYELENGGARAAN SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM DOKUMEN STANDAR MANAJEMEN MUTU 1. Lingkup Sistem Manajemen

Lebih terperinci

KLAUSUL-KLAUSUL DALAM DOKUMEN ISO 9001

KLAUSUL-KLAUSUL DALAM DOKUMEN ISO 9001 KLAUSUL-KLAUSUL DALAM DOKUMEN ISO 9001 Oleh: Dimas Rahadian AM, S.TP. M.Sc Email: rahadiandimas@yahoo.com PROGRAM STUDI ILMU DAN TEKNOLOGI PANGAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA KLAUSUL-KLAUSUL ISO

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang berorientasi pada kepuasan pelanggan. Dengan adanya Akreditasi Klinik

BAB I PENDAHULUAN. yang berorientasi pada kepuasan pelanggan. Dengan adanya Akreditasi Klinik BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Klinik Muhammadiyah Kemlagi, Mojokerto atau Klinik Pratama merupakan unit pelayanan kesehatan strata pertama yang bertugas menyelenggarakan upaya kesehatan perorangan

Lebih terperinci

Sistem Manajemen Mutu Sarana Pelayanan Kesehatan

Sistem Manajemen Mutu Sarana Pelayanan Kesehatan Sistem Manajemen Mutu Sarana Pelayanan Kesehatan Hanevi Djasri, dr, MARS Pusat Kebijakan dan Manajemen Kesehatan (PMPK) FK-UGM www.mutupelayanankesehatan.net Pengertian sistem Suatu rangkaian fungsi Suatu

Lebih terperinci

Rekapitulasi Persyaratan (Standar) SMM ISO 9001:2008

Rekapitulasi Persyaratan (Standar) SMM ISO 9001:2008 Rekapitulasi Persyaratan (Standar) SMM ISO 9001:2008 Klausul 4.0 Sistem Manajemen Mutu 4.1 Persyaratan umum Apakah organisasi telah : (a) Menetapkan proses-proses yang dibutuhkan oleh SMM serta aplikasinya

Lebih terperinci

Menyetujui untuk diterbitkan Pada Tanggal 13 Oktober Oleh

Menyetujui untuk diterbitkan Pada Tanggal 13 Oktober Oleh 2017 No. Dok.: PM-WM-01 No. Rev.: 1 Tgl. Berlaku: Oktober 2017 Hal: 1 / 13 Menyetujui untuk diterbitkan Pada Tanggal 13 Oktober 2017 Oleh DEKAN Pedoman Mutu ini menguraikan Sistem Manajemen Mutu di Fakultas

Lebih terperinci

PENINGKATAN MUTU PUSKESMAS AN PEDOMAN PENINGKATAN MUTU PUSKESMAS PINKER

PENINGKATAN MUTU PUSKESMAS AN PEDOMAN PENINGKATAN MUTU PUSKESMAS PINKER PENINGKAT MUTU PUSKESMAS PENINGKAT MUTU PUSKESMAS PINKER PENINGKAT MUTU PUSKESMAS BAB I PENDAHULU A. Latar Belakang Puskesmas merupakan pusat penggerak pembangunan berwawasan kesehatan, pusat pemberdayaan

Lebih terperinci

BAB V ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB V ANALISA DAN PEMBAHASAN BAB V ANALISA DAN PEMBAHASAN 5.1 Audit Internal Audit ini meliputi semua departemen. Coordinator audit/ketua tim audit ditentukan oleh Manajemen Representative dan kemudian ketua tim audit menunjuk tim

Lebih terperinci

PEDOMAN MUTU PT YUSA INDONESIA. Logo perusahaan

PEDOMAN MUTU PT YUSA INDONESIA. Logo perusahaan PEDOMAN MUTU PT YUSA INDONESIA Logo perusahaan DISETUJUI OLEH: PRESIDEN DIREKTUR Dokumen ini terkendali ditandai dengan stempel DOKUMEN TERKENDALI. Dilarang mengubah atau menggandakan dokumen tanpa seizing

Lebih terperinci

J udul Dokumen : R IWAYAT REVISI MANUAL SISTEM MANAJEMEN K3 MANUAL K3 M - SPS - P2K3. Perubahan Dokumen : Revisi ke Tanggal Halaman Perubahan

J udul Dokumen : R IWAYAT REVISI MANUAL SISTEM MANAJEMEN K3 MANUAL K3 M - SPS - P2K3. Perubahan Dokumen : Revisi ke Tanggal Halaman Perubahan Kode Dokumentasi : M SPS SMK3 Halaman : 1 dari 2 J udul Dokumen : M - SPS - P2K3 Dokumen ini adalah properti dari PT SENTRA PRIMA SERVICES Tgl Efektif : 09 Februari 2015 Dibuat Oleh, Disetujui Oleh, Andhi

Lebih terperinci

Q # Pertanyaan Audit Bukti Audit 4 Konteks Organisasi 4.1 Memahami Organisasi dan Konteksnya

Q # Pertanyaan Audit Bukti Audit 4 Konteks Organisasi 4.1 Memahami Organisasi dan Konteksnya Q # Pertanyaan Audit Bukti Audit 4 Konteks Organisasi 4.1 Memahami Organisasi dan Konteksnya 4.1q1 Bagaimana organisasi menentukan masalah eksternal dan internal yang relevan dengan tujuan dan arah strategis?

Lebih terperinci

PENINGKATAN MUTU PUSKESMAS AN PEDOMAN PENINGKATAN MUTU PUSKESMAS SEMATANG BORANG

PENINGKATAN MUTU PUSKESMAS AN PEDOMAN PENINGKATAN MUTU PUSKESMAS SEMATANG BORANG PENINGKAT MUTU PUSKESMAS PENINGKAT MUTU PUSKESMAS SEMATG BORG PENINGKAT MUTU PUSKESMAS BAB I PENDAHULU A. Latar Belakang Puskesmas merupakan pusat penggerak pembangunan berwawasan kesehatan, pusat pemberdayaan

Lebih terperinci

Sistem manajemen mutu Persyaratan

Sistem manajemen mutu Persyaratan Standar Nasional Indonesia Sistem manajemen mutu Persyaratan ICS 03.120.10 Badan Standardisasi Nasional Daftar isi Daftar isi... i Prakata... iv Pendahuluan... vi 0.1 Umum... vi 0.2 Pendekatan proses...

Lebih terperinci

PERSYARATAN ISO 9001 REVISI 2008 HANYA DIGUNAKAN UNTUK PELATIHAN

PERSYARATAN ISO 9001 REVISI 2008 HANYA DIGUNAKAN UNTUK PELATIHAN PERSYARATAN ISO 9001 REVISI 2008 HANYA DIGUNAKAN UNTUK PELATIHAN 4. Sistem Manajemen Mutu (=SMM) 4.1 Persyaratan Umum Organisasi harus menetapkan, mendokumentasikan, menerapkan dan memelihara suatu SMM

Lebih terperinci

PEDOMAN MUTU TANGGUNG JAWAB MANAJEMEN

PEDOMAN MUTU TANGGUNG JAWAB MANAJEMEN Disusun oleh: Management Representative, Disetujui oleh: Dekan, Dr. H. Andoyo Sastromiharjo,M.Pd. Prof. Dr. Didi Sukyadi,M.A. 5.1 KOMITMEN Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni Universitas Pendidikan Indonesia

Lebih terperinci

ISI SK KAK SPO TELUSUR

ISI SK KAK SPO TELUSUR BAB 1 (13 KRITERIA) N O KRITER IA 1 1.1.1 Di ditetapkan jenis-jenis pelayanan yang disediakan bagi masyarakat dan dilakukan kerja sama untuk mengidentifikasi dan merespon kebutuhan dan harapan masyarakat

Lebih terperinci

Daftar Periksa Audit SMM ISO 9001:2008. Memeriksa Ada struktur organisasi

Daftar Periksa Audit SMM ISO 9001:2008. Memeriksa Ada struktur organisasi Daftar Periksa Audit SMM ISO 9001:2008 Nomor Substansi Persyaratan Yang Diperiksa Klausul 4.1. Persyaratan umum organisasi seperti : struktur organisasi, bisnis proses organisasi, urutan proses, criteria

Lebih terperinci

Sistem manajemen mutu Persyaratan

Sistem manajemen mutu Persyaratan SNI ISO 9001-2008 Standar Nasional Indonesia Sistem manajemen mutu Persyaratan ICS 03.120.10 Badan Standardisasi Nasional SNI ISO 9001-2008 Daftar isi Daftar isi... i Prakata... iv Pendahuluan... vi 0.1

Lebih terperinci

BAB III PEMBAHASAN. 3.1 Tinjauan Teori

BAB III PEMBAHASAN. 3.1 Tinjauan Teori BAB III PEMBAHASAN 3.1 Tinjauan Teori 3.1.1 Pengertian Proses Menurut Wikipedia proses adalah urutan pelaksanaan atau kejadian yang terjadi secara alami atau didesain, mungkin menggunakan waktu, ruang,

Lebih terperinci

BAB II PROSES BISNIS PT. INDONESIA POWER UBP KAMOJANG

BAB II PROSES BISNIS PT. INDONESIA POWER UBP KAMOJANG BAB II PROSES BISNIS PT. INDONESIA POWER UBP KAMOJANG PT. Indonesia Power UBP Kamojang saat ini telah menerapkan sistem manajemen terpadu, dengan tiga sub sistemnya yang terdiri dari Sistem Manajemen Mutu

Lebih terperinci

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DAA 4.1 ahap Persiapan Pada tahap persiapan ini, perusahaan telah membentuk tim ISO dan mengadakan pelatihan-pelatihan yang bersifat umum untuk memahami konsep dasar sistem

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 ISO 9001:2008 Gambar 2.1 Model Sistem Manajemen Mutu Berbasis Proses Sumber : ISO 9000:2005 Gambar 2.1 menggambarkan sistem manajemen mutu berdasarkan proses yang diuraikan dalam

Lebih terperinci

PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR 4 TAHUN 2010 TENTANG SISTEM MANAJEMEN FASILITAS DAN KEGIATAN PEMANFAATAN TENAGA NUKLIR

PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR 4 TAHUN 2010 TENTANG SISTEM MANAJEMEN FASILITAS DAN KEGIATAN PEMANFAATAN TENAGA NUKLIR PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR 4 TAHUN 2010 TENTANG SISTEM MANAJEMEN FASILITAS DAN KEGIATAN PEMANFAATAN TENAGA NUKLIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL dan ANALISIS PENELITIAN

BAB 4 HASIL dan ANALISIS PENELITIAN BAB 4 HASIL dan ANALISIS PENELITIAN 4.1 Hasil Pengumpulan Data Penulis melakukan observasi langsung pada PT. BROCO MUTIARA ELECTRICAL INDUSTR dan melakukan wawancara dengan bagian MR (Management Representative)

Lebih terperinci

BAB I PENYELENGGARAAN PELAYANAN PUSKESMAS ITEM INSTRUMEN 1 Apakah ada SK Jenis jenis Pelayanan sesuai dengan prioritas

BAB I PENYELENGGARAAN PELAYANAN PUSKESMAS ITEM INSTRUMEN 1 Apakah ada SK Jenis jenis Pelayanan sesuai dengan prioritas INSTRUMEN KAJI BANDING BAB I PENYELENGGARAAN PELAYANAN PUSKESMAS NO ITEM INSTRUMEN 1 Apakah ada SK Jenis jenis Pelayanan sesuai dengan prioritas 2 Apakah tersedia informasi tentang jenis pelayanan 3 Apakah

Lebih terperinci

SK AKREDITASI BAB I EP NAMA DOKUMEN ADA TDK ADA SK Ka Puskesmas ttg jenis pelayanan yang

SK AKREDITASI BAB I EP NAMA DOKUMEN ADA TDK ADA SK Ka Puskesmas ttg jenis pelayanan yang SK AKREDITA BAB I EP NAMA DOKUMEN TDK 1.1.1.1 SK Ka Puskesmas ttg jenis pelayanan yang disediakan. Brosur, flyer, papan pemberitahuan, poster. 1.1.5.2 SK Kepala Puskesmas tentang penetapan indikator prioritas

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 TATA CARA PENYUSUNAN SMK3 KONSTRUKSI BIDANG PEKERJAAN UMUM

LAMPIRAN 1 TATA CARA PENYUSUNAN SMK3 KONSTRUKSI BIDANG PEKERJAAN UMUM LAMPIRAN 1 TATA CARA PENYUSUNAN SMK3 KONSTRUKSI BIDANG PEKERJAAN UMUM LAMPIRAN 1 TATA CARA PENYUSUNAN SMK3 KONSTRUKSI BIDANG PEKERJAAN UMUM BAGI PENYEDIA JASA Elemen-elemen yang harus dilaksanakan oleh

Lebih terperinci

Manual Prosedur Pengendalian Produk Tidak Sesuai

Manual Prosedur Pengendalian Produk Tidak Sesuai Manual Prosedur Pengendalian Produk Tidak Sesuai Unit Jaminan Mutu Teknologi Industri Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Brawijaya Malang 2013 Manual Prosedur Pengendalian Produk Yang Tidak

Lebih terperinci

ZAKIYAH Badan Standardisasi Nasional. Badan Penelitian dan Pengembangan Departemen Pekerjaan Umum Bandung, 13 Juni 2007

ZAKIYAH Badan Standardisasi Nasional. Badan Penelitian dan Pengembangan Departemen Pekerjaan Umum Bandung, 13 Juni 2007 SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001: 2000/SNI 19-9001-2001 ZAKIYAH Badan Standardisasi Nasional Badan Penelitian dan Pengembangan Departemen Pekerjaan Umum Bandung, 13 Juni 2007 1 OBJEKTIF : Mendapatkan gambaran

Lebih terperinci

12/10/2008. Sachbudi Abbas Ras Model ISO 9001:2008. Hak Cipta pada Sachbudi Abbas Ras

12/10/2008. Sachbudi Abbas Ras Model ISO 9001:2008. Hak Cipta pada Sachbudi Abbas Ras Persyaratan ISO 9001:2008 Sachbudi Abbas Ras abbasras@yahoo.com Model ISO 9001:2008 2 1 Pendekatan Proses Digunakan dalam pengembangan, implementasi, dan peningkatan efektifitas SMM. Proses adalah suatu

Lebih terperinci

Manual Prosedur Pengendalian Produk Tidak Sesuai

Manual Prosedur Pengendalian Produk Tidak Sesuai Manual Prosedur Pengendalian Produk Tidak Sesuai Jurusan Ilmu Ekonomi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya Malang 2011 Manual Prosedur Pengendalian Produk Tidak Sesuai Jurusan Ilmu Ekonomi

Lebih terperinci

PERSYARATAN ISO 9001:2008 (KLAUSUL 7 8)

PERSYARATAN ISO 9001:2008 (KLAUSUL 7 8) #4 - Klausul 7-8 ISO 9001:2008 1 PERSYARATAN ISO 9001:2008 (KLAUSUL 7 8) TIN420 Sistem Manajemen Kualitas #7 Realisasi Produk (1) 2 #7.1 #7.2 Perencanaan Realisasi Produk Proses Yang Berkaitan Dengan Pelanggan

Lebih terperinci

UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA FAKULTAS MIPA Kampus Ketintang Surabaya Telp. (031) Fax (031) Web site:

UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA FAKULTAS MIPA Kampus Ketintang Surabaya Telp. (031) Fax (031) Web site: Kampus Ketintang Surabaya - 60231 Web site: www.fmipa.unesa.ac.id No. PM//MR/FMIPA- Nomor Revisi : 02 Tanggal Terbit : Disusun oleh: Disetujui oleh: Nama Dr. Fida Rachmadiarti, M.Kes. Nama Prof. Dr. Suyono,

Lebih terperinci

PEDOMAN KNAPPP 02 : 2007 PERSYARATAN AKREDITASI PRANATA PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KOMISI NASIONAL AKREDITASI PRANATA PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN

PEDOMAN KNAPPP 02 : 2007 PERSYARATAN AKREDITASI PRANATA PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KOMISI NASIONAL AKREDITASI PRANATA PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PEDOMAN KNAPPP 02 : 2007 PERSYARATAN AKREDITASI PRANATA PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KOMISI NASIONAL AKREDITASI PRANATA PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN Pedoman ini diterbitkan oleh Sekretariat KNAPPP Alamat:

Lebih terperinci

Jenis layanan. Sk, pedoman/kak, SOP survei ikm, register, bukti umpan balik/ survei pengguna, evaluasi kemudahan mendapatkan pelayanan.

Jenis layanan. Sk, pedoman/kak, SOP survei ikm, register, bukti umpan balik/ survei pengguna, evaluasi kemudahan mendapatkan pelayanan. kelompok ADMEN BAB 1 dokumen diperlukan unit Jenis layanan survei IKM SK jenis layanan, Pedoman/ KAK,/SOP ttg informasi layanan dalam dan luar gedung, brosur/leaflet dll, proses penyusunan jadwal kegiatan

Lebih terperinci

Manual Prosedur Audit Internal

Manual Prosedur Audit Internal Manual Prosedur Audit Internal Unit Jaminan Mutu Jurusan Teknologi Industri Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Brawijaya Malang 2013 Manual Prosedur Audit Internal Unit Jaminan Mutu Jurusan

Lebih terperinci

Manual Prosedur Pengendalian Produk yang Tidak Sesuai

Manual Prosedur Pengendalian Produk yang Tidak Sesuai Manual Prosedur Pengendalian Produk yang Tidak Sesuai PUSAT PEMBINAAN AGAMA (PPA) UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2012 MANUAL PROSEDUR PENGENDALIAN PRODUK YANG TIDAK SESUAI PUSAT PEMBINAAN AGAMA UNIVERSITAS

Lebih terperinci

Lampiran 1. Perancangan Sistem Manajemen Mutu. Pada PT. Garuda Indonesia. Pedoman Mutu. Sistem Manajemen Mutu Perusahaan

Lampiran 1. Perancangan Sistem Manajemen Mutu. Pada PT. Garuda Indonesia. Pedoman Mutu. Sistem Manajemen Mutu Perusahaan 180 Lampiran 1 Perancangan Sistem Manajemen Mutu Pada PT. Garuda Indonesia Pedoman Mutu Sistem Manajemen Mutu Perusahaan Dalam menjalankan proses bisnisnya, PT. Garuda Indonesia harus menerapkan sistem

Lebih terperinci

K A T A P E N G A N T A R

K A T A P E N G A N T A R K A T A P E N G A N T A R Salah satu tugas Menteri Negara Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi adalah melakukan koordinasi pelaksanaan kegiatan penelitian dan pengembangan secara nasional untuk memacu

Lebih terperinci

Manual Prosedur Tinjauan Manajemen

Manual Prosedur Tinjauan Manajemen Manual Prosedur Tinjauan Manajemen Unit Jaminan Mutu Jurusan Teknologi Industri Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Brawijaya Malang 2013 Manual Prosedur Tinjauan Manajemen Unit Jaminan

Lebih terperinci

Manual Prosedur. Audit Internal

Manual Prosedur. Audit Internal Manual Prosedur Audit Internal Jurusan Ilmu Ekonomi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya Malang 2011 Manual Prosedur Audit Internal Jurusan Ilmu Ekonomi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

Lebih terperinci

UPT PUSKESMAS SAITNIHUTA

UPT PUSKESMAS SAITNIHUTA PEMERINTAH KABUPATEN HUMBANG HASUNDUTAN DINAS KESEHATAN UPT PUSKESMAS SAITNIHUTA Desa Saitnihuta Kecamatan Doloksanggul kode pos : 2457 Email :puskesmassaitnihuta@yahoo.co.id KEPUTUSAN KEPALA UPT PUSKESMAS

Lebih terperinci

AUDIT SML SML

AUDIT SML SML No.Terbit: 01 Halaman: 1 / 7 SML-2.454.00-00 Nama: Disiapkan oleh Tanggal: Tanda-Tangan Jabatan: Sekretaris ISO Nama: Diperiksa oleh Tanggal: Tanda-Tangan Jabatan: Manajer Mutu Nama: Disetujui oleh Tanggal:

Lebih terperinci

MANUAL PROSEDUR PROSEDUR AUDIT INTERNAL

MANUAL PROSEDUR PROSEDUR AUDIT INTERNAL JURUSAN SOSIOLOGI FISIP UB MANUAL PROSEDUR Kode Dokumen : 01101 06017 Revisi : Tgl Efektif : 15 Februari 2011 Jumlah Halaman : PROSEDUR AUDIT INTERNAL Disusun oleh : Unit Jaminan Mutu Sosiologi Disahkan

Lebih terperinci

Berilah tanda centang ( ) pada checklist data dokumen di bawah ini! Dokumen Telusur Internal No. Dokumen Kebijakan

Berilah tanda centang ( ) pada checklist data dokumen di bawah ini! Dokumen Telusur Internal No. Dokumen Kebijakan Nama Puskesmas : Alamat : Berilah tanda centang ( ) pada checklist data dokumen di bawah ini! Dokumen Telusur Internal No. Dokumen Kebijakan 1 SK Ka Puskesmas Tentang Jenis Pelayanan 2 SK Ka Puskesmas

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 27 TAHUN 2013 TENTANG

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 27 TAHUN 2013 TENTANG PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 27 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN DAN PENERAPAN MANAJEMEN MUTU LABORATORIUM PADA UNIT PELAKSANA TEKNIS DI BIDANG TEKNIK KESEHATAN DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

PRINSIP 1: KOMITMEN DAN KEBIJAKAN PRINSIP 2: PERENCANAAN

PRINSIP 1: KOMITMEN DAN KEBIJAKAN PRINSIP 2: PERENCANAAN PRINSIP 1: KOMITMEN DAN KEBIJAKAN 4.2. Kebijakan Lingkungan Manajemen puncak harus menetapkan kebijakan lingkungan organisasi dan memastikan bahwa kebijakan tersebut: a) sesuai dengan skala dan karakteristik

Lebih terperinci

KAN-G-XXX Nomor terbit: 1 Mei 2013

KAN-G-XXX Nomor terbit: 1 Mei 2013 PANDUAN LEMBAGA INSPEKSI DALAM RANGKA MELAKUKAN KAJIAN KESESUAIAN (GAP ANALYSIS) DOKUMENTASI SISTEM MUTU OPERASIONAL INSPEKSI TERHADAP STANDAR ISO/IEC 17020:2012 1. PENDAHULUAN 1) Panduan Kajian Kesesuaian

Lebih terperinci

Manual Prosedur. Audit Internal

Manual Prosedur. Audit Internal Manual Prosedur Audit Internal Jurusan Ilmu Ekonomi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya Malang 2011 Manual Prosedur Audit Internal Jurusan Ilmu Ekonomi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

Lebih terperinci

Sumber: ISO Environmental Management System Self-Assesment Checklist, GEMI (1996)

Sumber: ISO Environmental Management System Self-Assesment Checklist, GEMI (1996) Sumber: ISO 14001 Environmental Management System Self-Assesment Checklist, GEMI (1996) DAFTAR ISI Pengantar Prinsip-Prinsip Standar ISO 14001 Cara Menggunakan Cheklist Interpretasi Penilaian Standar ISO

Lebih terperinci

Checklist AIM UKPA Siklus 11 Tahun 2012

Checklist AIM UKPA Siklus 11 Tahun 2012 Nama UKPA : AIM UKPA Siklus 11 Nama Auditor Ketua : Nama Auditor Anggota : - Atikah,Dr.Dra.Apt,MSi Tanggal Penilaian : 20 September 2012 A. Permintaan Tindakan Koreksi (PTK) 1. Tindakan Koreksi atas temuan

Lebih terperinci

Model Rencana Impelementasi Pengembangan SML-14001

Model Rencana Impelementasi Pengembangan SML-14001 Model Rencana Impelementasi Pengembangan SML-14001 ELEMEN ISO 14001 IMPLEMENTASI PENANGGUNG- 4.2. Kebijakan Lingkungan Mengevaluasi kebijakan SMM & SMK3 dan menyusun kebijakan lingkungan sesuai persyaratan

Lebih terperinci

Manual Prosedur Audit Keuangan

Manual Prosedur Audit Keuangan Manual Prosedur Audit Keuangan Satuan Pengawas Internal Universitas Brawijaya Malang 2011 Manual Prosedur Audit Keuangan Satuan Pengawas Internal Universitas Brawijaya Kode Dokumen : 00010 02007 Revisi

Lebih terperinci

Manual Prosedur Pelaksanaan Audit Internal

Manual Prosedur Pelaksanaan Audit Internal Manual Prosedur Pelaksanaan Audit Internal Laboratorium Biosains Universitas Brawijaya Malang 2012 Manual Prosedur Audit Internal Laboratorium Biosains Universitas Brawijaya Kode Dokumen : 000xx 05004

Lebih terperinci

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN TINGGI UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT BADAN PENJAMINAN MUTU (BPM) PENGESAHAN

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN TINGGI UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT BADAN PENJAMINAN MUTU (BPM) PENGESAHAN Halaman 1 dari 10 PENGESAHAN Dibuat Oleh Diperiksa Oleh Dr. H. Abdi Fitria, S.Hut. MP Nama Jabatan Tanda Tangan Ir. Hairil Ifansyah, MP Ketua Bidang Monev Wakil Manajemen Mutu Disahkan Oleh Dr.Ir.H.Rustam

Lebih terperinci

PROSEDUR MUTU TINDAKAN PERBAIKAN DAN PENCEGAHAN. 4. REFERENSI : ISO 9001 : 2008 Klausul & Manual Mutu PT.

PROSEDUR MUTU TINDAKAN PERBAIKAN DAN PENCEGAHAN. 4. REFERENSI : ISO 9001 : 2008 Klausul & Manual Mutu PT. MUTU 1. TUJUAN Untuk menjamin setiap masalah yang timbul diupayakan penanggulangannya secara terkoordinasi serta mencegah terulangnya masalah yang sama, juga mencegah potensi ketidaksesuaian yang mungkin

Lebih terperinci

Manual Prosedur Pengendalian Produk yang Tidak Sesuai

Manual Prosedur Pengendalian Produk yang Tidak Sesuai Manual Prosedur Pengendalian Produk yang Tidak Sesuai GUGUS JAMINAN MUTU FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2011 Manual Prosedur Pengendalian Produk yang Tidak Sesuai Gugus Jaminan

Lebih terperinci

PEDOMAN PENGORGANISASIAN UNIT KERJA PUSKESMAS TAMAMAUNG TAHUN 2014

PEDOMAN PENGORGANISASIAN UNIT KERJA PUSKESMAS TAMAMAUNG TAHUN 2014 PEDOMAN PENGORGANISASIAN UNIT KERJA PUSKESMAS TAMAMAUNG TAHUN 2014 PEMERINTAH KOTA MAKASSAR DINAS KESEHATAN UPTD PUSKESMAS TAMAMAUNG DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN...... 2 BAB II GAMBARAN UMUM PUSKESMAS...

Lebih terperinci

PEDOMAN MUTU PUSKESMAS DAN KESELAMATAN PASIEN

PEDOMAN MUTU PUSKESMAS DAN KESELAMATAN PASIEN PEDOMAN MUTU PUSKESMAS DAN KESELAMATAN PASIEN Sistematika pedoman peningkatan mutu : 1. Pendahuluan a. Latar belakang b. Tujuan c. Pengertian d. Ruang lingkup 2. Sistem mananejem mutu dan keselamatan pasien

Lebih terperinci

LAMPIRAN LEMBAR OBSERVASI PADA PDAM TIRTANADI MEDAN : JALAN SISINGAMANGARAJA NO. 1 MEDAN. Kode Klausul Terlaksana Tidak

LAMPIRAN LEMBAR OBSERVASI PADA PDAM TIRTANADI MEDAN : JALAN SISINGAMANGARAJA NO. 1 MEDAN. Kode Klausul Terlaksana Tidak L-1 LAMPIRAN L-1 OBSERVASI LEMBAR OBSERVASI PADA PDAM TIRTANADI MEDAN NAMA PERUSAHAAN ALAMAT BIDANG USAHA : PDAM TIRTANADI MEDAN : JALAN SISINGAMANGARAJA NO. 1 MEDAN : PENGELOLA AIR BERSIH Kode Klausul

Lebih terperinci

MANUAL PROSEDUR PENGENDALIAN PRODUK YANG TIDAK SESUAI GUGUS JAMINAN MUTU

MANUAL PROSEDUR PENGENDALIAN PRODUK YANG TIDAK SESUAI GUGUS JAMINAN MUTU MANUAL PROSEDUR PENGENDALIAN PRODUK YANG TIDAK SESUAI GUGUS JAMINAN MUTU FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU PERIKANAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2014 Manual Prosedur Pengendalian Produk yang Tidak Sesuai Fakultas

Lebih terperinci

PROSEDUR AUDIT INTERNAL SISTEM MUTU DAN SAFETY

PROSEDUR AUDIT INTERNAL SISTEM MUTU DAN SAFETY PT. MEGA PERSADA INDONESIA Mechanical Electrical and HVAC Contractor SISTEM MUTU DAN SAFETY No. Dokumen No. Revisi 04 MPI-PM-03 Tanggal Berlaku 20-10-2014 Jabatan Nama Tanda Tangan Disusun Oleh Tim ISO

Lebih terperinci

PERSYARATAN ISO 9001:2008 (KLAUSUL 4 6)

PERSYARATAN ISO 9001:2008 (KLAUSUL 4 6) #3 - Klausul 4-6 ISO 9001:2008 1 PERSYARATAN ISO 9001:2008 (KLAUSUL 4 6) TIN420 Sistem Manajemen Kualitas #4 Sistem Manajemen Mutu 2 #4.1 Persyaratan Umum #4.2 Persyaratan Dokumen #4.2.1 #4.2.2 #4.2.3

Lebih terperinci

PROSEDUR KERJA Tanggal Revisi : 19 April 2011 Pengendalian Dokumen Tanggal Berlaku : 26 April 2011 Kode Dokumen : PK STEKPI PPMA 001/R2

PROSEDUR KERJA Tanggal Revisi : 19 April 2011 Pengendalian Dokumen Tanggal Berlaku : 26 April 2011 Kode Dokumen : PK STEKPI PPMA 001/R2 PROSEDUR KERJA Tanggal Revisi : 19 April 2011 Pengendalian Dokumen Tanggal Berlaku : 26 April 2011 Kode Dokumen : PK STEKPI PPMA 001/R2 HALAMAN PENGESAHAN Dibuat oleh: Diperiksa oleh: Disahkan oleh: Nama

Lebih terperinci

MANUAL PROSEDUR AUDIT INTERNAL

MANUAL PROSEDUR AUDIT INTERNAL UNIT TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2011 UNIT TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI UNIVERSITAS BRAWIJAYA Kode Dokumen : 00013 05004 Revisi : 0 Diajukan oleh : Management

Lebih terperinci

Diklat Pendamping Akreditasi FKTP MATERI INTI 6 TEKNIK AUDIT INTERNAL

Diklat Pendamping Akreditasi FKTP MATERI INTI 6 TEKNIK AUDIT INTERNAL MATERI INTI 6 TEKNIK AUDIT INTERNAL I. Deskripsi Singkat Seiring dengan kemajuan iptek dan tuntutan pelayanan masyarakat, dari waktu waktu ke waktu dituntut upaya peningkatan mutu pelayanan yang berkesinambungan

Lebih terperinci

KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL UNIVERSITAS MALIKUSSALEH FAKULTAS TEKNIK Cot Tgk Nie Reuleut Telp Fax

KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL UNIVERSITAS MALIKUSSALEH FAKULTAS TEKNIK Cot Tgk Nie Reuleut Telp Fax 1 dari 5 Tanggal Terbit: Nama Jabatan Tanda Tangan DISAHKAN OLEH Ir. Syamsul Bahri, M. Si Dekan 2 dari 5 1. TUJUAN Mengenali serta mengidentifikasi ketidaksesuaian yang terjadi selama kegiatan belajar

Lebih terperinci

PANDUAN PENYUSUNAN PEDOMAN, PANDUAN, KERANGKA ACUAN DAN SOP. No. Dokumen: PD/Dalu/Mjht/A/01

PANDUAN PENYUSUNAN PEDOMAN, PANDUAN, KERANGKA ACUAN DAN SOP. No. Dokumen: PD/Dalu/Mjht/A/01 Kabupaten Majapahit PUSKESMAS DALU I. DEFINISI PANDUAN PENYUSUNAN PEDOMAN, PANDUAN, KERANGKA ACUAN DAN SOP No. Dokumen: PD/Dalu/Mjht/A/01 PANDUAN No. Revisi : Tanggal Terbit : Halaman : 1-8 Tanda tangan

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN SANGGAU DINAS KESEHATAN PUSKESMAS ENTIKONG KEPALA PUSKESMAS ENTIKONG,

PEMERINTAH KABUPATEN SANGGAU DINAS KESEHATAN PUSKESMAS ENTIKONG KEPALA PUSKESMAS ENTIKONG, PEMERINTAH KABUPATEN SANGGAU DINAS KESEHATAN PUSKESMAS ENTIKONG Jl. Lintas Malindo Entikong (78557) Telepon (0564) 31294 Email : puskesmasentikong46@gmail.com KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS ENTIKONG NOMOR

Lebih terperinci

URAIAN TUGAS BERDASARKAN JABATAN. Kepala Puskesmas A. Tugas Pokok Mengusahakan agar fungsi puskesmas dapat diselenggarakan dengan baik.

URAIAN TUGAS BERDASARKAN JABATAN. Kepala Puskesmas A. Tugas Pokok Mengusahakan agar fungsi puskesmas dapat diselenggarakan dengan baik. URAIAN TUGAS BERDASARKAN JABATAN Kepala Puskesmas A. Tugas Pokok Mengusahakan agar fungsi puskesmas dapat diselenggarakan dengan baik. B. Fungsi 1. Sebagai Pemegang kebijakan 2. Sebagai Manajer C. Kegiatan

Lebih terperinci

PEDOMAN KNAPPP 01:2005. Kata Pengantar

PEDOMAN KNAPPP 01:2005. Kata Pengantar Kata Pengantar Pertama-tama, kami mengucapkan puji syukur kepada Allah SWT yang atas izinnya revisi Pedoman Komisi Nasional Akreditasi Pranata Penelitian dan Pengembangan (KNAPPP), yaitu Pedoman KNAPPP

Lebih terperinci

PERATURAN DEPARTEMEN AUDIT INTERNAL

PERATURAN DEPARTEMEN AUDIT INTERNAL PERATURAN DEPARTEMEN AUDIT INTERNAL Bab I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Tujuan Peraturan ini dibuat dengan tujuan menjalankan fungsi pengendalian internal terhadap kegiatan perusahaan dengan sasaran utama keandalan

Lebih terperinci

PEDOMAN KNAPPP 02:2007 Persyaratan Umum Akreditasi Pranata Litbang

PEDOMAN KNAPPP 02:2007 Persyaratan Umum Akreditasi Pranata Litbang PEDOMAN 02:2007 Persyaratan Umum Akreditasi Pranata Litbang 1. Organisasi dan Lingkup Kegiatan 1.1. Organisasi 1.1.1 Pranata Litbang merupakan organisasi yang kegiatan intinya adalah penelitian dan pengembangan,

Lebih terperinci

Manual Prosedur Pengendalian Produk yang Tidak Sesuai

Manual Prosedur Pengendalian Produk yang Tidak Sesuai Manual Prosedur Pengendalian Produk yang Tidak Sesuai Laboratorium Biosains Universitas Brawijaya Malang 2012 Manual Prosedur Pengendalian Produk Yang Tidak Sesuai Laboratorium Biosains Universitas Brawijaya

Lebih terperinci

Pengendalian Produk Yang Tidak Sesuai

Pengendalian Produk Yang Tidak Sesuai Kode Dokumen 00008 0400 Revisi Tanggal 0 Nop 01 Manual Prosedur Pengendalian Produk Yang Tidak Sesuai LEMBAGA PENGKAJIAN DAN PENGEMBANGAN PENDIDIKAN (LP3) Universitas Brawijaya Malang 01 Manual Prosedur

Lebih terperinci

MANUAL MUTU PUSKESMAS PURWANEGARA I

MANUAL MUTU PUSKESMAS PURWANEGARA I MANUAL MUTU PUSKESMAS PURWANEGARA I I. Pendahuluan A. Latar belakang: 1. Profil organisasi a. Gambaran umum organisasi UPT Puskesmas Purwanegara1 terletak di Kecamatan Purwanegara yang merupakan bagian

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Gambaran Umum PT. Freshklindo Graha Solusi

BAB II TINJAUAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Gambaran Umum PT. Freshklindo Graha Solusi 14 BAB II TINJAUAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Gambaran Umum PT. Freshklindo Graha Solusi PT. Freshklido Graha Solusi adalah perusahaan jasa kebersihan terkemuka di Indonesia, yang menawarkan solusi cerdas

Lebih terperinci

MANUAL PROSEDUR TINDAKAN KOREKTIF DAN PENCEGAHAN

MANUAL PROSEDUR TINDAKAN KOREKTIF DAN PENCEGAHAN MANUAL PROSEDUR TINDAKAN KOREKTIF DAN PENCEGAHAN PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2015 MANUAL PROSEDUR TINDAKAN KOREKTIF DAN PENCEGAHAN PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA FAKULTAS

Lebih terperinci

TL-4103 Manajemen Teknik Lingkungan AUDIT LINGKUNGAN

TL-4103 Manajemen Teknik Lingkungan AUDIT LINGKUNGAN TL-4103 Manajemen Teknik Lingkungan AUDIT LINGKUNGAN SIKLUS MANAJEMEN VISI (Cita-cita) MISI (Tujuan, Sasaran) KEBIJAKAN DAN STRATEGI ACTION Tindakan Perbaikan & Pencegahan PLAN (PERENCANAAN/ PERANCANGAN)

Lebih terperinci

PERATURAAN MENTERI PEKERJAAN UMUM NOMOR : 04/PRT/M/2009

PERATURAAN MENTERI PEKERJAAN UMUM NOMOR : 04/PRT/M/2009 MENTERI PEKERJAAN UMUM REPUBLIK INDONESIA PERATURAAN MENTERI PEKERJAAN UMUM NOMOR : 04/PRT/M/2009 TENTANG SISTEM MANAJEMEN MUTU (SMM) DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM ] [ ] [ ] [ ] [ ] [ ] [ ] [ DEPERTEMEN PEKERJAAN

Lebih terperinci

Manual Prosedur Audit Internal

Manual Prosedur Audit Internal Manual Prosedur Audit Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya Malang 2011 i Manual Prosedur Audit Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya Kode Dokumen : 00800 04004 Revisi : 0 Tanggal : 30 Mei 2011

Lebih terperinci

ANALISIS PENERAPAN ISO TS DALAM PELAKSANAAN AUDIT MUTU INTERNAL PADA PT HONDA LOCK INDONESIA

ANALISIS PENERAPAN ISO TS DALAM PELAKSANAAN AUDIT MUTU INTERNAL PADA PT HONDA LOCK INDONESIA ANALISIS PENERAPAN ISO TS 16949 DALAM PELAKSANAAN AUDIT MUTU INTERNAL PADA PT HONDA LOCK INDONESIA Disusun Oleh: Nama : Pittauli Aritonang NPM : 35412674 Jurusan : Teknik Industri Pembimbing : Dr. Ina

Lebih terperinci

BAB V SISTEM MANAJEMEN LINGKUNGAN

BAB V SISTEM MANAJEMEN LINGKUNGAN BAB V SISTEM MANAJEMEN LINGKUNGAN I. Persiapan Penerapan a. Langkah-langkah penerapan SML; Tahap 1 : Pengembangan dan komitmen terhadap kebijakan lingkungan Tahap 2 : Perencanaan Aspek lingkungan dan dampak

Lebih terperinci

Tinjauan Manajemen. Oktober 2011

Tinjauan Manajemen. Oktober 2011 Tinjauan Manajemen Oktober 2011 Unit Jaminan Mutu Jurusan Teknologi Industri Pertanian Universitas Brawijaya Malang 2011 Daftar Isi I. Pelaksanaan... 1 II. Lingkup Pembahasan... 1 III. Hasil dan Tindak

Lebih terperinci

MIA APRIANTHY ( )

MIA APRIANTHY ( ) OLEH: I PUTU WIDHARMADI (122080050) ACHMAD ANWARUDIN (122080002) MIA APRIANTHY (122080076) KELOMPOK II PENDAHULUAN Seri ISO 9000 adalah suatu system terpadu untuk mengoptimalkan efektifitas mutu suatu

Lebih terperinci

MANUAL PROSEDUR AUDIT MUTU AKADEMIK INTERNAL

MANUAL PROSEDUR AUDIT MUTU AKADEMIK INTERNAL MANUAL PROSEDUR AUDIT MUTU AKADEMIK INTERNAL POLITEKNIK LP3I JAKARTA TAHUN 2016 ii iii DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN... ii KATA PENGANTAR... iii DAFTAR ISI... iv Bab I Penjelasan Umum... 2 A. Definisi dan

Lebih terperinci

Standard Operating Procedure Tinjauan Manajemen

Standard Operating Procedure Tinjauan Manajemen Standard Operating Procedure Tinjauan Manajemen Jurusan Teknologi Industri Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Brawijaya Malang 2017 LEMBAR IDENTIFIKASI UNIVERSITAS BRAWIJAYA Tinjauan Manajemen

Lebih terperinci

(tanda tangan kapus,hapus tulisan ini)

(tanda tangan kapus,hapus tulisan ini) UPT PUSKESMAS BUTUH (tanda tangan kapus,hapus tulisan ini) dr. Christinawati NIP. 19710122 200212 2 005 I. DEFINISI 1. Pedoman Pedoman/ panduan adalah: kumpulan ketentuan dasar yang memberi arah langkahlangkah

Lebih terperinci

Manual Prosedur Audit Internal

Manual Prosedur Audit Internal Manual Prosedur Audit Internal Gugus Jaminan Mutu Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Brawijaya Malang 2011 Manual Prosedur Audit Internal Gugus Jaminan Mutu Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan

Lebih terperinci

Manual Prosedur Pengendalian Produk Tidak Sesuai. PROGRAM PASCASARJANA Universitas Brawijaya Malang

Manual Prosedur Pengendalian Produk Tidak Sesuai. PROGRAM PASCASARJANA Universitas Brawijaya Malang Manual Prosedur Pengendalian Produk Tidak Sesuai PROGRAM PASCASARJANA Universitas Brawijaya Malang 2012 Manual Prosedur Pengendalian Produk Tidak Sesuai PROGRAM PASCASARJANA Universitas Brawijaya Kode

Lebih terperinci

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. Implementasi kebijakan mutu di SMKTI Bandar Lampung dilaksanakan

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. Implementasi kebijakan mutu di SMKTI Bandar Lampung dilaksanakan 112 BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan 6.1.1. Kebijakan Manajemen Sekolah Implementasi kebijakan mutu di SMKTI Bandar Lampung dilaksanakan dengan menata ulang aktifitasnya sesuai dengan persyaratan

Lebih terperinci

program dan penyelenggaraan pelayanan 33 SK Kepala Puskesmas dan SPO dokumentasi prosedur dan pencatatan kegiatan. Pedoman pendokumentasian prosedur

program dan penyelenggaraan pelayanan 33 SK Kepala Puskesmas dan SPO dokumentasi prosedur dan pencatatan kegiatan. Pedoman pendokumentasian prosedur BAB I N DOKUMEN O SK Ka Puskesmas ttg jenis pelayanan yang disediakan. Brosur, flyer, papan pemberitahuan, poster Brosur, flyer, papan pemberitahuan, poster SK Kepala Puskesmas dan SPO menjalin komunikasi

Lebih terperinci

Manual Prosedur Audit Internal

Manual Prosedur Audit Internal Manual Prosedur Audit Internal Gugus Jaminan Mutu Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Brawijaya Malang 2011 Manual Prosedur Audit Internal Gugus Jaminan Mutu Fakultas Teknologi Pertanian Universitas

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001:2015 Di PPID LAPAN

IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001:2015 Di PPID LAPAN IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001:2015 Di PPID LAPAN ADE IMAN SANTOSO 1 Maret 2017 PT. CATUR DAYA SOLUSI 1 SIKLUS P-D-C-A Organization and its context (4) Plan Support & Operation (7, 8) Do Customer

Lebih terperinci

PANDUAN MUTU PELAYANAN PUBLIK

PANDUAN MUTU PELAYANAN PUBLIK UNIT PENYELENGGARA BALAI PEMBIBITAN TERNAK UNGGUL DAN HIJAUAN PAKAN TERNAK (BPTU-HPT) SEMBAWA Nomor Terbitan/Revisi : 2 / 1 : 04002/OT.080/Kpts/F2.D/04/2016 Panduan Mutu Pelayanan Publik ini tidak boleh

Lebih terperinci

Panduan audit sistem manajemen mutu dan/atau lingkungan

Panduan audit sistem manajemen mutu dan/atau lingkungan Standar Nasional Indonesia Panduan audit sistem manajemen mutu dan/atau lingkungan ICS 13.020 Badan Standardisasi Nasional Daftar isi Daftar isi... i Prakata.... ii Pendahuluan... iii 1 Ruang lingkup...

Lebih terperinci