PERSYARATAN MANAJEMEN LABORATORIUM PENGUJIAN SESUAI ISO/IEC : 2005
|
|
- Hengki Hadiman
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 PERSYARATAN MANAJEMEN LABORATORIUM PENGUJIAN SESUAI ISO/IEC : 2005 ASIAH PUSLITBANG KUALITAS DAN LABORATORIUM LINGKUNGAN - KLHK asiah1312@yahoo.com
2 Latar Belakang Apakah lab pengujian kita kompeten? Apakah hasil uji kita diakui oleh masyarakat dunia? Apakah sistem organisasi/sistem manajemen kita efisien? Apakah pelanggan lab puas dengan pelayanan kita? Akeditasi Lab ISO/IEC 17025:2005
3 Mengapa Lab. perlu diakreditasi? Memastikan bahwa lab. kompeten sesuai standard Meningkatkan kepercayaan pelanggan lab. terhadap validitas hasil pengujian Hasil uji diakui oleh masyarakat nasional, regional & internasional
4 Akreditasi berarti : - Peningkatan biaya (investasi) - Perlu waktu lebih - Perlu Pemikiran lebih - Perlu rekruitmen pegawai baru? Adakah keuntungan buat organisasi??
5 PERAN AKREDITASI LABORATORIUM Eksport hasil perikanan Import limbah untuk pemanfaatan Sertifikat akreditasi yang dikeluarkan oleh KAN sudah diakui oleh negara-negara kawasan Asia Pasifik karena sudah mempunyai perjanjian saling pengakuan (Mutual Recognition Agreements). 5
6 PERAN LABORATORIUM LINGKUNGAN DALAM PENANGANAN PENCEMARAN LINGKUNGAN 6
7 7 MANFAAT AKREDITASI SESUAI ISO/IEC 17025: 2005 Memastikan kompetensi laboratorium (sesuai ISO/IEC 17025); Meningkatkan kepercayaan pengguna jasa (regulator, konsumen, dll) akan validitas hasil pengujian atau kalibrasi; Hasil pengujian diakui oleh partner/mutual Recognition Agreement (MRA) regional dikawasan Asia Pasifik (APLAC) dan Internasional (ILAC)
8 Quality management system Quality assurance Quality control Registrasi sebagai Laboratorium Lingkungan oleh Kementerian Ligkungan Hidup dan Kehutanan
9 9 Meningkatkan kualitas data penelitian bidang lingkungan Meningkatkan kualitas data IKLH Kepuasan pengguna jasa laboratorium PERAN LABORATORIUM LINGKUNGAN Mendukung penegakan hukum lingkungan Memberikan masukan kajian baku mutu Lingkungan yang tepat Kajian AMDAL, dampak perubahan iklim Menilai status Lingkungan dengan tepat Meningkatkan pengawasan (program proper, superkasih,dll)
10 FILOSOFI SISTEM MANAJEMEN MUTU Say what You Do Tulis Apa yang Anda Kerjakan. Do What You Say Kerjakan Apa Yang AndaTulis. Record For All Your Activity Rekam Semua kegiatan Anda. Action Any Different (Continous Improvement) Perbaikan terus menerus.
11 11 KONSEP PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN MUTU SESUAI ISO/IEC Penilaian implementasi - ISO/IEC Peraturan perundangundangan Dokumen sistem mutu : - Panduan Mutu - SOP - Instruksi Kerja - Formulir Penilaian kesesuaian dokumen asiah1312@gmail.com
12 12 SNI ISO/IEC 17025: 2008 Butir-butir ISO/IEC /23 No Persyaratan Manajemen Persyaratan Teknis 1 Organisasi Umum 2 Sistem Manajemen Personil 3 Pengendalian Dokumen Kondisi Akomodasi dan Lingkungan 4 Kaji Ulang Permintaan, Tender dan Kontrak Metode Pengujian & Validasi Metode 5 Subkontrak Pengujian Peralatan 6 Pembelian Jasa dan Perbekalan Ketertelusuran Pengukuran 7 Pelayanan Kepada Pelanggan Pengambilan Contoh Uji 8 Pengaduan Penanganan Contoh Uji 9 Pengendalian Pekerjaan Pengujian yang Tidak Sesuai Jaminan Hasil Pengujian 10 Peningkatan Pelaporan Hasil 11 Tindakan Perbaikan 12 Tindakan Pencegahan 13 Pengendalian Rekaman 14 Audit Internal 15 Kaji Ulang Manajemen
13 kompeten objektif represen tatif Tepat waktu relevan valid tertelusur reporting
14 RUANG LINGKUP LABORATORIUM LINGKUNGAN 17/05/2016 Proses pengambilan sample Pengelolaan sample Preparasi sampel Pengukuran dan QC Perhitungan dan pelaporan 14
15 Organisasi Laboratorium Sistem manajemen harus mencakup pekerjaan yang dilakukan dalam fasilitas laboratorium baik dalam maupun luar laboratorium permanen ataupun sementara. Laboratorium harus : a. Mempunyai personel manajerial dan teknis yang bertanggung jawab dan memiliki wewenang dan sumber daya yang cukup. b. Memiliki pengaturan untuk menjamin personel bebas dari pengaruh komersial. c. Memiliki kebijakan dan prosedur untuk melindungi kerahasiaan informasi dan hak kepemilikan pelanggan. d. Memiliki kebijakan dan prosedur untuk menghindari pengurangan kepercayaan pada kompetensinya. e. Menetapkan stuktur organisasi dan manajemen laboratorium. f. Menentukan tanggung jawab, wewenang dan hubungan antar semua personel yang melaksanakan pengujian g. Melakukan penyeliaan yang memadai pada staf penguji dan kalibrasi. h. Memiliki manajemen teknis yang bertanggung jawab atas pelaksanakan teknis dan ketersediaan sumber daya. i. Menunjuk seorang personel menjadi manajer mutu untuk memastikan sistem manajemen mutu. j. Menjamin bahwa personel menyadari relevansi dan pentingnya kegiatanpengujian.
16 Contoh sistem organisasi lab. MANAJER PUNCAK MANAJER ADMINISTRASI MANAJER TEKNIS LAB A MANAJER TEKNIS LAB B MANAJER TEKNIS LAB C MANAJER MUTU DEPUTI DEPUTI DEPUTI DEPUTI DEPUTI PENYELIA PERLENGKAP AN PENYELIA ADMINIS TRASI PENYELIA PENYELIA PENYELIA KELOMPOK PENJAMIN MUTU STAF STAF PENGUJI PENGUJI PENGUJI
17 Sistem Mutu Laboratorium harus menetapkan, menerapkan dan memelihara sistem manajemen mutu yang sesuai dengan lingkup kegiatannya Laboratorium harus mendokumentasikan seluruh kegiatan sistem mutu Kebijakan sistem manajemen mutu harus dinyatakan dalam panduan mutu. Keseluruhan sasaran mutu harus ditetapkan dan dikaji ulang manajemen. Manajemen puncak harus memberikan bukti komitmen tentang pengembangan dan implementasi sistem manajemen mutu. Manajemen puncak harus mengkomunikasikan kepada organisasi tentang pentingnya memenuhi persyaratan pelanggan. Peranan dan tanggung jawab manajemen teknis dan manajemen mutu termasuk tanggung jawab bersama untuk memastikan kesesuaian dengan standar. Manajemen puncak harus menjamin integritas sistem manajemen mutu, saat perubahan terjadi maka harus diimplementasikan.
18 Pengendalian Dokumen Semua dokumen yang diterbitkan merupakan bagian dari sistem manajemen yang dikaji ulang dan disahkan oleh personel yang berwenang. Prosedur yang dilakukan harus menjamin bahwa edisi resmi sesuai tersedia di seluruh tempat agar efektif, dokumen dikaji ulang secara berkala, dokumen yang eidak sah atau kadaluarsa harus ditarik dari peredaran, dan dokumen kadaluarsa disimpan untuk keperluan ilegal. Apabila ada perubahan dokumen, maka harus diidentifikasi dalam dokumen dan lampiran yang sesuai. apabila dokumen diijinkan dilakukan amandemen maka harus ditetapkan pihak yang berwenang dalam mengamandemen dokumen.
19 Kaji Ulang Permintaan (Tender dan Kontrak) Laboratorium harus menetapkan dan memelihara prosedur untuk kaji ulang permintaan, tender dan kontrak. Kebijakan dan prosedur untuk melakukan kaji ulang yang berkaitan dengan kontrak pengujian harus memastikan bahwa: a) Persyaratan dan metode uji yang akan digunakan, ditetapkan, didokumentasikan dan dipahami sebagaimana mestinya; b) Mempunyai kemampuan dan sumber daya untuk memenuhi persyaratan; Perbedaan apapun antara permintaan atau tender dan kontrak harus diselesaikan sebelum pekerjaan dilakukan.
20 Sub Kontrak Pengujian Apabila laboratorium mensubkontrakkan pekerjaan karena suatu keadaan yang tak terduga, maka harus diserahkan pada kontrak yang kompeten. Laboratorium harus memberikan informasi kepada pelanggan tentang aturan yang ditetapkan dan mendapatkan persetujuan pelanggan. Laboratorium harus bertanggung jawab kepada subkontraktor kecuali ada pihak yang berwenang yang merubah persetujuan. Laboratorium harus memelihara semua daftar subkontraktor.
21 Pembelian Jasa dan Perbekalan Laboratorium harus mempunyai kebijakan dalam melakukan pembelian jasa yang mempengaruhi sistem mutu. Laboratorium harus memverifikasi kesesuain bahan yang digunakan. Dokumen pembelian barang harus menjelaskan jasa dan pembekalan yang dibeli. Laboratorium harus mengevaluasi pemasok bahan habis pakai yang digunakan. 4.7 Pelayanan Kepada customer Laboratorium harus mengupayakan kerjasama dengan pelanggan untuk memantau kegiatan sistem mutu. Laboratorium harus memberikan umpan balik kepada pelanggan baik positif maupun negatif.
22 Pengaduan Laboratorium harus mempunyai kebijakan untuk menyelesaikan pengaduan yang diterima dari pelanggan atau pihak-pihak lainnya. Rekaman semua pengaduan dan penyelidikan serta tindakan perbaikan yang dilakukan oleh laboratorium harus dipelihara. 4.9 Pengendalian Pekerjaan Pengujian yang Tidak Sesuai Laboratorium harus mempunyai kebijakan dalam mengatasi ketidaksesuaian hasil dengan prosedur yang digunakan. Bila dalam evaluasi ditemukan kembali hasil yang tidak sesuai maka segera dilakukan tindakan perbaikan.
23 Tindakan Perbaikan Laboratorium harus mempunyai kebijakan dan pihak yang berwenang untuk melakukan tindakan perbaikan. Laboratorium harus melakukan analisis penyebab tentang adanya ketidaksesuaian hasil yang didapatkan dengan prosedur Laboratorium harus menetapkan prosedur perbaikan yang sesuai dengan prosedur laboratorium yang telah ditetapkan. Laboratorium harus melakukan pemantauan terhadap tindakan perbaikan yang dilakukan. Masalah dalam pelaksanaan sistem mutu Laboratorium dapat diidentifikasi melalui : Pengendalian pekerjaan yang tidak sesuai Audit internal atau eksternal Kaji ulang manajemen Umpan balik dari pelanggan Pengamatan staf.
24 Tindakan Pencegahan Peningkatan yang dilakukan harus diidentifikasi agar mencegah adanya kemungkinan terjadi kesalahan terhadap standar sistem mutu. Prosedur dalam melakukan pencegahan harus dilakukan sejak tahap awal agar efektif Pengendalian Rekaman Laboratorium harus menetapkan prosedur dalam melakukan pengendalian rekaman baik secara manajerial maupun teknis. Semua rekaman harus dipelihara dan disimpan dengan baik.
25 Rekaman Teknis Laboratorium harus merekam secara teknis kegiatan laboratorium dari awal sampai periode tertentu agar mendapat informasi yang cukup untuk menetapkan jejak audit. Pengamatan, data dan perhitungan harus direkam dengan baik Audit Internal Jadwal serta prosedur yang digunakan dalam sistem mutu laboratorium harus sesuai dengan standar internasional. Bila ditemukan ketidaksesuain pada efektifitas kegiatan, laboratorium harus melakukan tindakan perbaikan.
26 26 TUJUAN AUDIT INTERNAL LABORATORIUM Identifikasi ketidaksesuaian sedini mungkin sehingga dapat dilakukan tindakan perbaikan dan mencegah terulangnya kembali ketidaksesuaian yang serupa. Identifikasi kesempatan peningkatan sistem manajemen mutu dengan menghindari: - penyimpangan/ketidaksesuaian yang tidak perlu terjadi; - persyaratan yang sudah tidak berlaku namun tetap diterapkan di laboratorium; - Kegiatan yang tidak efesien dan efisien; - Memberikan jaminan kepada manajemen laboratorium bahwa sistem manajemen mutu yang sedang diterapkan tepat sesuai dengan yang ditetapkan. asiah1312@gmail.com
27 Kaji Ulang Manajemen. Laboratorium harus melakukan pengkajian ulang manajemen secara berkala sesuai dengan jadwal agar tetap memelihara sistem mutu. Maksud dan tujuan kaji ulang manajemen : Untuk melakukan evaluasi efektifitas dan efisiensi sistem manajemen mutu laboratorium; Melakukan dan mencapai kebijakan mutu serta sasaran mutu yang sudah ditetapkan oleh sebuah laboratorium; Melakukan tindakan efektifitas dan efesiensi kinerja sebuah laboratorium; Mencapai kepuasan pelanggan sesuai dengan permintaan; Melakukan tindakan pencegahan termasuk didalamnya sasaran, kebijakan dan rencana tindakan perbaiakn yang akan dilakukan di periode tahun mendatang
28 28 Jangan ditiru!!!!! Contoh manajer puncak yang punya komitmen tapi tidak didukung oleh seluruh personelnya
29 29 SISTEM INFORMASI LINGKUNGAN HIDUP 10/11 UU RI No. 32 Tahun 2009 Perlindungan & Pengelolaan LH Pasal 69 (1) j: Setiap orang dilarang memberikan informasi palsu, menyesatkan, menghilangkan informasi, merusak informasi, atau memberikan keterangan yang tidak benar Pasal 113 : Setiap orang yang memberikan informasi palsu, menyesatkan, menghilangkan informasi, merusak informasi, atau memberikan keterangan yang tidak benar yang diperlukan dalam kaitannya dengan pengawasan dan penegakan hukum yang berkaitan dengan perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup sebagaimana dimaksud dalam Pasal 69 ayat (1) huruf j dipidana dengan pidana penjara paling lama 1 (satu) tahun DAN denda paling banyak Rp ,00 (satu miliar rupiah) 17/05/2016 asiah1312@gmail.com
30 30
BAB III LANDASAN TEORI
BAB III LANDASAN TEORI 3.1 ISO/1EC 17025:2008 3.1.1 Pendahuluan ISO/IEC 17025 Edisi pertama (1999) ISO/IEC 17025 diterbitkan sebagai hasil dari pengalaman yang ekstensif dalam implementasi ISO/IEC Guide
Lebih terperinciAudit Internal dan Kaji Ulang Managemen
LABORATORIUM SENTRAL ILMU HAYATI UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG Audit Internal dan Kaji Ulang Managemen JONI KUSNADI AUDIT INTERNAL LABORATORIUM DEFINISI AUDIT Sebuah proses yang sistematik, independen,
Lebih terperinciPendahuluan 12/17/2009
12/17/2009 Pendahuluan Edisi pertama mengacu kepada ISO 9001:1994 dan ISO 9002:1994. Standar-standar tersebut telah digantikan dengan ISO 9001:2000 yang menyebabkan perlunya menyelaraskan ISO/IEC 17025.
Lebih terperinciAUDIT INTERNAL (SNI ) Nama Laboratorium : Alamat
AUDIT INTERNAL (SNI 19 17025) Nama Laboratorium Alamat Bagian 1 : Informasi Umum Beri tanda X pada kotak yang sesuai Keterangan (bila diperlukan) 1.1 Apakah laboratorium memiliki kegiatan lain selain pengujian
Lebih terperinciPersyaratan umum kompetensi laboratorium pengujian dan laboratorium kalibrasi
Standar Nasional Indonesia Persyaratan umum kompetensi laboratorium pengujian dan laboratorium kalibrasi (ISO/IEC 17025:2005, IDT) ICS 03.120.20 Badan Standardisasi Nasional Daftar Isi Daftar Isi...i
Lebih terperinciKETIDAK SESUAIAN DAN TINDAKAN KOREKSI
KETIDAK SESUAIAN DAN TINDAKAN KOREKSI Masdiana C Padaga Disampaikan pada Pelatihan Audit Laboratorium Berbasis ISO/IEC 17025-2008 untuk Audit Internal. Universitas Brawijaya, Malang 12-14 April 2016 Perkembangan
Lebih terperinciOleh: Dr. Widarto, M.Pd.
SMM LABORATORIUM-BENGKEL SEKOLAH & MADRASAH BERDASAR ISO 9001-2008 Oleh: Dr. Widarto, M.Pd. FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA DISAMPAIKAN PADA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN (DIKLAT) PENGELOLAAN
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA
No.590, 2013 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KESEHATAN. Manajemen Mutu. Laboraturium. Kesehatan Lingkungan Pengendalian Penyakit. Pedoman PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Laboratorium Pengujian Mutu Menurut ISO/IEC Guide 2 1986 laboratorium adalah instansi/lembaga yang melaksanakan kalibrasi dan atau pengujian. Sementara Pengujian adalah kegiatan
Lebih terperinciSTANDAR INTERNASIONAL
STANDAR INTERNASIONAL ISO/IEC 17025 Edisi kedua 15-05-2005 ISO/IEC 17025 (Versi Bahasa Indonesia) Persyaratan Umum Kompetensi Laboratorium Pengujian dan Laboratorium Kalibrasi Diterjemahkan oleh Komite
Lebih terperinciKAN-G-XXX Nomor terbit: 1 Mei 2013
PANDUAN LEMBAGA INSPEKSI DALAM RANGKA MELAKUKAN KAJIAN KESESUAIAN (GAP ANALYSIS) DOKUMENTASI SISTEM MUTU OPERASIONAL INSPEKSI TERHADAP STANDAR ISO/IEC 17020:2012 1. PENDAHULUAN 1) Panduan Kajian Kesesuaian
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 27 TAHUN 2013 TENTANG
PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 27 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN DAN PENERAPAN MANAJEMEN MUTU LABORATORIUM PADA UNIT PELAKSANA TEKNIS DI BIDANG TEKNIK KESEHATAN DENGAN RAHMAT
Lebih terperinciBahan Ajar PANDUAN MUTU
Bahan Ajar PELATIHAN TENDIK PLP DIREKTORAT PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN TINGGI KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL 2011 LOGO PT (Contoh) [ NAMA LABORATORIUM ] [ JURUSAN ]
Lebih terperinciPERAN PLP DALAM MANAJEMEN LABORATORIUM PENDIDIKAN
PERAN PLP DALAM MANAJEMEN LABORATORIUM PENDIDIKAN P R O F. F A T C H I Y A H, M. K E S., P H D. D I R E K T U R B I O S A I N S I N S T I T U T E U B K E T U A T I M P A K P L P U B W O R K S H O P P E
Lebih terperinciGLP PERTEMUAN KE-5 SEJARAH ISO : 2008 PENGENALAN DAN PEMAHAMAN ISO : /16/2011
PERTEMUAN KE-5 PENGENALAN DAN PEMAHAMAN ISO 17025 : 2005 SEJARAH ISO 17025 : 2008 GLP 1. The New Zealand Testing Laboratory Registration Act of 1972 2. Mendirikan A Testing Laboratory Registration Council
Lebih terperinciPENGETAHUAN SNI ISO/IEC 17025:2008. By Rangga K Negara, ST
PENGETAHUAN By Rangga K Negara, ST DEFINISI : Standar Nasional Indonesia (SNI) : Standar yang ditetapkan oleh Badan Standardisasi Nasional dan berlaku secara nasional. STANDAR : Spesifikasi teknis atau
Lebih terperinci5. TANGGUNG JAWAB MANAJEMEN 6. MANAJEMEN SUMBER DAYA 7. REALISASI PRODUK 8. PENGUKURAN,ANALISA & PERBAIKAN
5. TANGGUNG JAWAB MANAJEMEN 6. 7. 8. 1.1 UMUM Persyaratan SMM ini untuk organisasi adalah: Yang membutuhkan kemampuan untuk menyediakan produk secara konsisten yang sesuai dengan persyaratan pelanggan
Lebih terperinciKomite Akreditasi Nasional
PEDOMAN 501-2003 Penilaian Kesesuaian Persyaratan Umum Lembaga Sertifikasi Personel Adopsi dari ISO/IEC 17024 : 2003 Komite Akreditasi Nasional 1 dari 14 Penilaian Kesesuaian - Persyaratan Umum Lembaga
Lebih terperinci2015, No Radioaktif (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 74, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4370); 4. Perat
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1923, 2015 BAPETEN. Labotarium. Dosimetri Eksterna. Pencabutan. PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR 11 TAHUN 2015 TENTANG LABORATORIUM DOSIMETRI EKSTERNA
Lebih terperinciPersyaratan Umum Lembaga Sertifikasi Ekolabel
Pedoman KAN 801-2004 Persyaratan Umum Lembaga Sertifikasi Ekolabel Komite Akreditasi Nasional Kata Pengantar Pedoman ini diperuntukkan bagi lembaga yang ingin mendapat akreditasi sebagai Lembaga Sertifikasi
Lebih terperinciDP SNI : Persyaratan umum kompetensi Laboratorium pengujian dan laboratorium kalibrasi (Full Adoption of ISO/IEC 17025)
DP.01.13 SNI 19 17025-2000 SNI 19-17025-2000: Persyaratan umum kompetensi Laboratorium pengujian dan laboratorium kalibrasi (Full Adoption of ISO/IEC 17025) Persyaratan umum kompetensi Laboratorium pengujian
Lebih terperinciSYARAT DAN ATURAN AKREDITASI LABORATORIUM DAN LEMBAGA INSPEKSI
KAN 01 Rev. 5 SYARAT DAN ATURAN AKREDITASI LABORATORIUM DAN LEMBAGA INSPEKSI Komite Akreditasi Nasional National Accreditation Body of Indonesia Gedung I BPPT, Lt. 14 Jl. MH Thamrin No. 8, Kebon Sirih,
Lebih terperinciProf. Fatchiyah, M.Kes.,PhD. Direktur Biosains Institute UB Tim PAK PLP UB. workshop pengelolaan laboratorium (Fatchiyah) 1
Prof. Fatchiyah, M.Kes.,PhD. Direktur Biosains Institute UB Tim PAK PLP UB workshop pengelolaan laboratorium (Fatchiyah) 1 *KLASIFIKASI LABORATORIUM INDIKATOR TIPE LABORATORIUM I II III IV JENIS LAB KEDUDUKAN
Lebih terperinciPEDOMAN KAN MENGENAI INTERPRETASI ISO/IEC 17025:2005. Issue Number : 3 April 2016
KAN-G-07 PEDOMAN KAN MENGENAI INTERPRETASI ISO/IEC Issue Number : 3 April 2016 Komite Akreditasi Nasional National Accreditation Body of Indonesia Gedung I BPPT Lantai 14 Jl. M. H. Thamrin No. 8, Jakarta
Lebih terperinciPEDOMAN KNAPPP 02:2007 Persyaratan Umum Akreditasi Pranata Litbang
PEDOMAN 02:2007 Persyaratan Umum Akreditasi Pranata Litbang 1. Organisasi dan Lingkup Kegiatan 1.1. Organisasi 1.1.1 Pranata Litbang merupakan organisasi yang kegiatan intinya adalah penelitian dan pengembangan,
Lebih terperinciPERSYARATAN TAMBAHAN LABORATORIUM LINGKUNGAN
Lampiran I Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor : 06 Tahun 2009 Tanggal : 6 April 2009 PERSYARATAN TAMBAHAN LABORATORIUM LINGKUNGAN Persyaratan ini digunakan sebagai persyaratan tambahan ISO/IEC
Lebih terperinciPERSYARATAN TAMBAHAN LABORATORIUM LINGKUNGAN
PERSYARATAN TAMBAHAN LABORATORIUM LINGKUNGAN Lampiran I Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor : 06 Tahun 2009 Tanggal : 6 April 2009 PERSYARATAN TAMBAHAN LABORATORIUM LINGKUNGAN Persyaratan
Lebih terperinciSistem Manajemen Mutu Sarana Pelayanan Kesehatan
Sistem Manajemen Mutu Sarana Pelayanan Kesehatan Hanevi Djasri, dr, MARS Pusat Kebijakan dan Manajemen Kesehatan (PMPK) FK-UGM www.mutupelayanankesehatan.net Pengertian sistem Suatu rangkaian fungsi Suatu
Lebih terperinciPETUNJUK PELAKSANAAN KOMPETENSI LABORATORIUM LINGKUNGAN
PETUNJUK PELAKSANAAN KOMPETENSI LABORATORIUM LINGKUNGAN DEPUTI BIDANG PEMBINAAN SARANA TEKNIS DAN PENINGKATAN KAPASITAS KEMENTERIAN NEGARA LINGKUNGAN HIDUP 2010 KATA PENGANTAR Perlindungan dan pengelolaan
Lebih terperinciBAB 2 STUDI PUSTAKA. 6 Universitas Indonesia
BAB 2 STUDI PUSTAKA 2.1. Pendahuluan Penerapan sistem standardisasi akan berjalan efektif dan efisien jika didukung oleh prasarana dan sarana teknis yang memadai, berupa Lembaga Sertifikas i, Lembaga Inspeksi,
Lebih terperinciPERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR 11 TAHUN 2015 TENTANG LABORATORIUM DOSIMETRI EKSTERNA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR 11 TAHUN 2015 TENTANG LABORATORIUM DOSIMETRI EKSTERNA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR, Menimbang : bahwa untuk
Lebih terperinciPERSYARATAN SERTIFIKASI F-LSSM
PERSYARATAN SERTIFIKASI LEMBAGA SERTIFIKASI SISTIM MUTU () KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN R.I BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN INDUSTRI BALAI RISET DAN STANDARDISASI INDUSTRI PALEMBANG JL. PERINDUSTRIAN II
Lebih terperinciSYARAT DAN ATURAN AKREDITASI LABORATORIUM DAN LEMBAGA INSPEKSI
KAN 01 SYARAT DAN ATURAN AKREDITASI LABORATORIUM DAN LEMBAGA INSPEKSI Terbitan Nomor: 4 Februari 2012 Komite Akreditasi Nasional National Accreditation Body of Indonesia Gedung Manggala Wanabakti, Blok
Lebih terperinciSistem manajemen mutu Persyaratan
Standar Nasional Indonesia Sistem manajemen mutu Persyaratan ICS 03.120.10 Badan Standardisasi Nasional Daftar isi Daftar isi... i Prakata... iv Pendahuluan... vi 0.1 Umum... vi 0.2 Pendekatan proses...
Lebih terperinciUNSUR KEGIATAN PENGEVALUASIAN PENGELOLAAN LABORATORIUM BESERTA JENIS PEKERJAANYA
PELATIHAN BIMTEK dan JABFUNG PRANATA LABORATORIUM PENDIDIKAN TERAMPIL UNSUR KEGIATAN PENGEVALUASIAN PENGELOLAAN LABORATORIUM BESERTA JENIS PEKERJAANYA 23-25 OKTOBER 2017 UNSRI PALEMBANG andi.setiawan@fmipa.unila.ac.id
Lebih terperinciMEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP TENTANG LABORATORIUM LINGKUNGAN.
SALINAN PERATURAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP NOMOR 06 TAHUN 2009 TENTANG LABORATORIUM LINGKUNGAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP, Menimbang: a. bahwa untuk menjamin akuntabilitas jasa pengujian parameter
Lebih terperinciSISTEM-SISTEM TERKAIT MANAJEMEN MUTU PADA INDUSTRI PANGAN
SISTEM-SISTEM TERKAIT MANAJEMEN MUTU PADA INDUSTRI PANGAN ISO 22000 ISO 14001 ISO 17025 OHSAS Budaya Kerja 5S/5R Budaya Kerja K3 Sistem Manajemen Halal ISO 9001 Konsumen/Masyarakat IMPLEMENTASI ISO 9001:
Lebih terperinci-1- DOKUMEN STANDAR MANAJEMEN MUTU
-1- LAMPIRAN VII PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT NOMOR 27/PRT/M/2016 TENTANG PENYELENGGARAAN SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM DOKUMEN STANDAR MANAJEMEN MUTU 1. Lingkup Sistem Manajemen
Lebih terperinciLAMPIRAN 1 TATA CARA PENYUSUNAN SMK3 KONSTRUKSI BIDANG PEKERJAAN UMUM
LAMPIRAN 1 TATA CARA PENYUSUNAN SMK3 KONSTRUKSI BIDANG PEKERJAAN UMUM LAMPIRAN 1 TATA CARA PENYUSUNAN SMK3 KONSTRUKSI BIDANG PEKERJAAN UMUM BAGI PENYEDIA JASA Elemen-elemen yang harus dilaksanakan oleh
Lebih terperinciSistem manajemen mutu Persyaratan
SNI ISO 9001-2008 Standar Nasional Indonesia Sistem manajemen mutu Persyaratan ICS 03.120.10 Badan Standardisasi Nasional SNI ISO 9001-2008 Daftar isi Daftar isi... i Prakata... iv Pendahuluan... vi 0.1
Lebih terperinciISO 9001:2000. Persyaratan-persyaratan Sistem Manajemen Mutu
ISO 9001:2000 Persyaratan-persyaratan Sistem Manajemen Mutu Quality Mangement System ISO 9000 series.. Published by International Organization for Stantardization (ISO) a world wide federation of national
Lebih terperinciKLAUSUL-KLAUSUL DALAM DOKUMEN ISO 9001
KLAUSUL-KLAUSUL DALAM DOKUMEN ISO 9001 Oleh: Dimas Rahadian AM, S.TP. M.Sc Email: rahadiandimas@yahoo.com PROGRAM STUDI ILMU DAN TEKNOLOGI PANGAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA KLAUSUL-KLAUSUL ISO
Lebih terperinciBSN PEDOMAN Persyaratan umum lembaga sertifikasi produk. Badan Standardisasi Nasional
BSN PEDOMAN 401-2000 Persyaratan umum lembaga sertifikasi produk Badan Standardisasi Nasional Adopsi dari ISO/IEC Guide 65 : 1996 Prakata ISO (Organisasi Internasional untuk Standardisasi) dan IEC (Komisi
Lebih terperinciEVALUASI AUDIT INTERNAL LUB PTBN UNTUK MENILAI EFEKTIFITAS IMPLEMENTASI ISO/IEC 17025:2005
ISSN 1979-2409 Evaluasi Audit Internal LUB PTBN 2008-2011 Untuk Menilai Efektifitas Implementasi ISO/I 17025:2005 (Masripah) EVALUASI AUDIT INTERNAL LUB PTBN 2008-2011 UNTUK MENILAI EFEKTIFITAS IMPLEMENTASI
Lebih terperinciRekapitulasi Persyaratan (Standar) SMM ISO 9001:2008
Rekapitulasi Persyaratan (Standar) SMM ISO 9001:2008 Klausul 4.0 Sistem Manajemen Mutu 4.1 Persyaratan umum Apakah organisasi telah : (a) Menetapkan proses-proses yang dibutuhkan oleh SMM serta aplikasinya
Lebih terperinciChecklist Audit Mutu ISO 9001:2008
Checklist Audit Mutu ISO 9001:2000 Checklist Audit Mutu ISO 9001:2008 :2008 4. 4.1 4.1 4.1 Sistem Manajemen Mutu Persyaratan Umum Apakah organisasi menetapkan dan mendokumentasikan sistem manajemen mutu
Lebih terperinciK A T A P E N G A N T A R
K A T A P E N G A N T A R Salah satu tugas Menteri Negara Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi adalah melakukan koordinasi pelaksanaan kegiatan penelitian dan pengembangan secara nasional untuk memacu
Lebih terperinciPersyaratan umum pengoperasian berbagai lembaga inspeksi
Standar Nasional Indonesia Persyaratan umum pengoperasian berbagai lembaga inspeksi ICS 03.120.20 Badan Standardisasi Nasional Daftar isi Daftar isi...i Prakata...ii Pendahuluan... iii 1 Ruang lingkup...
Lebih terperinciMANAJEMEN LAB LECTURE 3. By Djadjat Tisnadjaja, Universitas Nusa Bangsa, Bogor
MANAJEMEN LAB LECTURE 3 By Djadjat Tisnadjaja, Universitas Nusa Bangsa, Bogor 1 KONSEP MUTU LABORATORIUM ISO 8402 : mutu adalah karakteristik menyeluruh dari suatu barang atau jasa yang menunjukkan kemampuannya
Lebih terperinciPEDOMAN KNAPPP 01:2005. Kata Pengantar
Kata Pengantar Pertama-tama, kami mengucapkan puji syukur kepada Allah SWT yang atas izinnya revisi Pedoman Komisi Nasional Akreditasi Pranata Penelitian dan Pengembangan (KNAPPP), yaitu Pedoman KNAPPP
Lebih terperinciINFORMASI SERTIFIKASI ISO 9001
Nomor : 8/1 Edisi-Revisi : E-2 Tanggal : 01 Juni 2016 Hal : 1 dari 9 LSSM BBTPPI Semarang (BISQA) adalah lembaga sertifikasi sistem manajemen mutu yang telah diakreditasi (diakui) oleh Komite Akreditasi
Lebih terperinciRANCANGAN PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR TENTANG LABORATORIUM DOSIMETRI EKSTERNA
RANCANGAN PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR TAHUN TENTANG LABORATORIUM DOSIMETRI EKSTERNA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR, Menimbang : a. bahwa untuk
Lebih terperinciTUGAS AKHIR. Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Mata Kuliah Kerja Praktek Jenjang Strata Satu ( S1 )
TUGAS AKHIR Pelaksanaan Akreditasi ISO 17025:2008 untuk Peningkatan Kualitas Hasil Pengujian Pada Laboratorium Pengembangan Analisa (LPA) DI PT. XY Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Mata Kuliah Kerja Praktek
Lebih terperinciDP 4.1.5c1. DP 4.1.5c2. DP j 4.2 SASARAN DAN PROGRAM MUTU TAHUN PENGENDALIAN DAN KAJIULANG DOKUMEN SISTEM MUTU KAJI-ULANG DOKUMEN MUTU
1/10 an PM 4.3.2.1. DAFTAR INDUK DOKUMEN SISTEM MUTU LABORATORIUM RISET TERPADU UNDANA Judul ISO/IEC 17025-2005 NoP M Judul No. Judul IK No. IK Judul Formulir PERSYARATAN 4.0 MANAJEMEN ORGANISASI 4.1 Daftar
Lebih terperinciManajemen laboratorium. by Djadjat Tisnadjaja
Manajemen laboratorium by Djadjat Tisnadjaja 1 Praktek berlaboratorium yang benar (GLP) Penggunaan istilah Good Laboratory Practice (GLP) dalam suatu peraturan pertama kalai ditemukan dalam New Zealand
Lebih terperinciDOKUMENTASI SISTEM MUTU ISO Lecture 4 By D. Tisnadjaja
DOKUMENTASI SISTEM MUTU ISO 17025 Lecture 4 By D. Tisnadjaja 1 Dokumentasi Sistem Mutu Merupakan salah satu persyaratan mutlak yang dibutuhkan oleh lab bila ingin diakreditasi oleh Badan Akreditasi Dibuat
Lebih terperinciCODES OF PRACTICE. Dokumen: Codes of Practice Edisi / Rev: 1 / 2 Tanggal: 03 April 2017 Hal : Hal 1 dari 7
1. Pendahuluan Codes of Practice ini telah ditulis sesuai dengan persyaratan badan akreditasi nasional dan dengan persetujuan PT AJA Sertifikasi Indonesia yang saat ini beroperasi. PT. AJA Sertifikasi
Lebih terperinciQ # Pertanyaan Audit Bukti Audit 4 Konteks Organisasi 4.1 Memahami Organisasi dan Konteksnya
Q # Pertanyaan Audit Bukti Audit 4 Konteks Organisasi 4.1 Memahami Organisasi dan Konteksnya 4.1q1 Bagaimana organisasi menentukan masalah eksternal dan internal yang relevan dengan tujuan dan arah strategis?
Lebih terperinciPERSYARATAN ISO 9001:2008 (KLAUSUL 7 8)
#4 - Klausul 7-8 ISO 9001:2008 1 PERSYARATAN ISO 9001:2008 (KLAUSUL 7 8) TIN420 Sistem Manajemen Kualitas #7 Realisasi Produk (1) 2 #7.1 #7.2 Perencanaan Realisasi Produk Proses Yang Berkaitan Dengan Pelanggan
Lebih terperinciPERSYARATAN ISO 9001 REVISI 2008 HANYA DIGUNAKAN UNTUK PELATIHAN
PERSYARATAN ISO 9001 REVISI 2008 HANYA DIGUNAKAN UNTUK PELATIHAN 4. Sistem Manajemen Mutu (=SMM) 4.1 Persyaratan Umum Organisasi harus menetapkan, mendokumentasikan, menerapkan dan memelihara suatu SMM
Lebih terperinciCODES OF PRACTICE. 1. Pendahuluan
1. Pendahuluan Codes of Practice ini telah ditulis sesuai dengan persyaratan badan akreditasi nasional dan dengan persetujuan PT AJA Sertifikasi Indonesia yang saat ini beroperasi. PT. AJA Sertifikasi
Lebih terperinciLaboratorium medik Persyaratan khusus untuk mutu dan kompetensi
Standar Nasional Indonesia Laboratorium medik Persyaratan khusus untuk mutu dan kompetensi (ISO 15189:2007, IDT) ICS 03.120.10; 11.100.01 Badan Standardisasi Nasional Daftar isi Daftar isi...i Prakata...ii
Lebih terperinciPEMANTAUAN DAN PENGUKURAN PRODUK MUTU SEMEN
Halaman : 1 dari 7 PEMANTAUAN DAN PENGUKURAN PRODUK MUTU SEMEN Aktivitas Nama Jabatan Tanda Tangan Tanggal Diperiksa oleh Ir. SUPRAPTONO Kasie Yantek Produksi 31 Oktober 2016 Disyahkan oleh Ir. TRI HARSI,
Lebih terperinciMenteri Perdagangan Republik Indonesia
Menteri Perdagangan Republik Indonesia PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR: 51/M-DAG/PER/10/2009 TENTANG PENILAIAN TERHADAP UNIT PELAKSANA TEKNIS DAN UNIT PELAKSANA TEKNIS DAERAH METROLOGI
Lebih terperinciSistem Manajemen Lingkungan Menurut ISO 14001
Materi yang terdapat dalam halaman ini adalah materi yang disampaikan dalam Pelatihan Audit Lingkungan yang diadakan atas kerja sama antara Departemen Biologi FMIPA IPB bekerja sama dengan Bagian PKSDM
Lebih terperinciPEDOMAN KNAPPP 02 : 2007 PERSYARATAN AKREDITASI PRANATA PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KOMISI NASIONAL AKREDITASI PRANATA PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN
PEDOMAN KNAPPP 02 : 2007 PERSYARATAN AKREDITASI PRANATA PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KOMISI NASIONAL AKREDITASI PRANATA PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN Pedoman ini diterbitkan oleh Sekretariat KNAPPP Alamat:
Lebih terperinci2 Mengingat penyelenggaraan kegiatan standardisasi dan penilaian kesesuaian; e. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, hur
LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.216, 2014 PERDAGANGAN. Standardisasi. Penilaian Kesesuaian Perumusan. Pemberlakuan. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5584) UNDANG-UNDANG
Lebih terperinciPT INTEGRITA GLOBAL SERTIFIKAT PANDUAN SERTIFIKASI PRODUK LEMBAGA SERTIFIKASI PRODUK
PT INTEGRITA GLOBAL SERTIFIKAT PANDUAN SERTIFIKASI PRODUK LEMBAGA SERTIFIKASI PRODUK PT INTEGRITA GLOBAL SERTIFIKAT Kompleks Ruko Taman Tekno Boulevard, Blok A 20 Jl. Taman Tekno Widya, Serpong, Tangerang
Lebih terperinciPedoman: PD Rev. 02
Pedoman: PD-07-01.Rev. 02 PERSYARATAN DAN ATURAN SERTIFIKASI SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001 : 2008 / SISTEM MANAJEMEN LINGKUNGAN ISO 14001 : 2004. INDAH KARYA REGISTER CERTIFICATION SERVICES I. UMUM 1.1
Lebih terperinciSISTEM MANAJEMEN LINGKUNGAN MENURUT ISO 14001
SISTEM MANAJEMEN LINGKUNGAN MENURUT ISO 14001 Materi yang terdapat dalam halaman ini adalah materi yang disampaikan dalam Pelatihan Audit Lingkungan yang diadakan atas kerja sama antara Departemen Biologi
Lebih terperinciINFORMASI SERTIFIKASI ISO 9001
LSSM BBTPPI Semarang (BISQA) adalah lembaga sertifikasi sistem manajemen mutu yang telah diakreditasi (diakui) oleh Komite Akreditasi Nasional - Badan Standardisasi Nasional (KAN-BSN) dalam memberikan
Lebih terperinciBAB III PEMBAHASAN. 3.1 Tinjauan Teori
BAB III PEMBAHASAN 3.1 Tinjauan Teori 3.1.1 Pengertian Proses Menurut Wikipedia proses adalah urutan pelaksanaan atau kejadian yang terjadi secara alami atau didesain, mungkin menggunakan waktu, ruang,
Lebih terperinciLampiran 1 KUESIONER PENELITIAN (Berdasarkan PP 50 Tahun 2012) Nama : Alamat : Jabatan : Lama Bekerja : NO Isi pertanyaan Kel.
Lampiran KUESIONER PENELITIAN (Berdasarkan PP 5 Tahun ) Nama : Alamat : Jabatan : Lama Bekerja : NO Isi pertanyaan Kel. Yang Pemenuhan Keterangan ditanya 3 Ya Tdk 4. PEMBANGUNAN DAN PEMELIHARAAN KOMITMEN..
Lebih terperinciPANDUAN INTERPRETASI UNTUK BUTIR-BUTIR PEDOMAN BSN 401-2000 : "PERSYARATAN UMUM LEMBAGA SERTIFIKASI PRODUK"
PEDOMAN KAN 402-2007 PANDUAN INTERPRETASI UNTUK BUTIR-BUTIR PEDOMAN BSN 401-2000 : "PERSYARATAN UMUM LEMBAGA SERTIFIKASI PRODUK" Komite Akreditasi Nasional Adopsi dari IAF-GD5-2006 Issue 2 1 KATA PENGANTAR
Lebih terperinciMenyetujui untuk diterbitkan Pada Tanggal 13 Oktober Oleh
2017 No. Dok.: PM-WM-01 No. Rev.: 1 Tgl. Berlaku: Oktober 2017 Hal: 1 / 13 Menyetujui untuk diterbitkan Pada Tanggal 13 Oktober 2017 Oleh DEKAN Pedoman Mutu ini menguraikan Sistem Manajemen Mutu di Fakultas
Lebih terperinciA. KRITERIA AUDIT SMK3
LAMPIRAN II PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR...TAHUN 2010 TENTANG SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA PEDOMAN PENILAIAN PENERAPAN SMK3 A. KRITERIA AUDIT SMK3 1 PEMBANGUNAN DAN
Lebih terperinciUNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2014 TENTANG STANDARDISASI DAN PENILAIAN KESESUAIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
SALINAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2014 TENTANG STANDARDISASI DAN PENILAIAN KESESUAIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa Pemerintah
Lebih terperinciPedoman KAN KLASIFIKASI KETIDAKSESUAIAN
Pedoman KAN KLASIFIKASI KETIDAKSESUAIAN 1. Pendahuluan Untuk mengharmonisasikan hasil asesmen laboratorium yang dilaksanakan oleh KAN, diperlukan Pedoman tentang Klasifikasi Ketidaksesuaian. Pedoman KAN
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 ISO 9001:2008 Gambar 2.1 Model Sistem Manajemen Mutu Berbasis Proses Sumber : ISO 9000:2005 Gambar 2.1 menggambarkan sistem manajemen mutu berdasarkan proses yang diuraikan dalam
Lebih terperinciUNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2014 TENTANG STANDARDISASI DAN PENILAIAN KESESUAIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2014 TENTANG STANDARDISASI DAN PENILAIAN KESESUAIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa Pemerintah Negara
Lebih terperinciBADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN METEOROLOGI KELAS I FRANS KAISIEPO BIAK PEDOMAN MUTU PEDOMAN MUTU
Halaman : 1 dari 19 Menyetujui untuk diterbitkan Pada Tanggal 19 Agustus 2014 Oleh Kepala Stasiun Meteorologi Kelas I Frans Kaisiepo Biak Luwi Budi Nugroho NIP. 195807231981091001 Pedoman ini menguraikan
Lebih terperinciLampiran 1. Perancangan Sistem Manajemen Mutu. Pada PT. Garuda Indonesia. Pedoman Mutu. Sistem Manajemen Mutu Perusahaan
180 Lampiran 1 Perancangan Sistem Manajemen Mutu Pada PT. Garuda Indonesia Pedoman Mutu Sistem Manajemen Mutu Perusahaan Dalam menjalankan proses bisnisnya, PT. Garuda Indonesia harus menerapkan sistem
Lebih terperinciZAKIYAH Badan Standardisasi Nasional. Badan Penelitian dan Pengembangan Departemen Pekerjaan Umum Bandung, 13 Juni 2007
SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001: 2000/SNI 19-9001-2001 ZAKIYAH Badan Standardisasi Nasional Badan Penelitian dan Pengembangan Departemen Pekerjaan Umum Bandung, 13 Juni 2007 1 OBJEKTIF : Mendapatkan gambaran
Lebih terperinciPEMANTAUAN DAN PENGUKURAN SML
No.Terbit: 01 Halaman: 1 / 5 PEMANTAUAN SML-2.451.00-00 Disiapkan oleh Jabatan: Sekretaris ISO Diperiksa oleh Jabatan: Manajer Disetujui oleh Jabatan: Wakil Manajemen TERKENDALI STATUS DOKUMEN (beri tanda
Lebih terperinciMENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP,
SALINAN PERATURAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP REPUBLIK INDONESIA NOMOR: 06 TAHUN 2006 TENTANG PEDOMAN UMUM STANDARDISASI KOMPETENSI PERSONIL DAN LEMBAGA JASA LINGKUNGAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP,
Lebih terperinciTerbitan Nomor : 4 Desember 2012
KAN 02 SYARAT DAN ATURAN AKREDITASI PENYELENGGARA UJI PROFISIENSI (PUP) Terbitan Nomor : 4 Desember 2012 Komite Akreditasi Nasional National Accreditation Body of Indonesia Gedung Manggala W anabakti,
Lebih terperinciBAB V SISTEM MANAJEMEN LINGKUNGAN
BAB V SISTEM MANAJEMEN LINGKUNGAN I. Persiapan Penerapan a. Langkah-langkah penerapan SML; Tahap 1 : Pengembangan dan komitmen terhadap kebijakan lingkungan Tahap 2 : Perencanaan Aspek lingkungan dan dampak
Lebih terperinciLampiran 3 FORMAT DAFTAR SIMAK AUDIT INTERNAL PENYEDIA JASA
Lampiran 3 FORMAT DAFTAR SIMAK AUDIT INTERNAL PENYEDIA JASA FORMAT DAFTAR SIMAK AUDIT INTERNAL PENYEDIA JASA 1 NO U R A I A N 1 KEBIJAKAN 7.00% a. Apakah Penyedia Jasa mempunyai Kebijakan K3? 0 50 100
Lebih terperinciUNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2014 TENTANG STANDARDISASI DAN PENILAIAN KESESUAIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
SALINAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2014 TENTANG STANDARDISASI DAN PENILAIAN KESESUAIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa Pemerintah
Lebih terperinciPEDOMAN MUTU PT YUSA INDONESIA. Logo perusahaan
PEDOMAN MUTU PT YUSA INDONESIA Logo perusahaan DISETUJUI OLEH: PRESIDEN DIREKTUR Dokumen ini terkendali ditandai dengan stempel DOKUMEN TERKENDALI. Dilarang mengubah atau menggandakan dokumen tanpa seizing
Lebih terperinciYuuk..belajar lagi!!!
Yuuk..belajar lagi!!! SUB SISTEM PENERAPAN STANDAR 1. Mendukung terwujudnya jaminan mutu barang, jasa, proses, sistem atau personil sehingga memberi kepercayaan pelanggan 2. menjamin peningkatan produktivitas,
Lebih terperinciPEDOMAN PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN (SMK3)
LAMPIRAN I PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 50 TAHUN 2012 TENTANG PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA PEDOMAN PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
Lebih terperinciAuditor Akreditasi Lembaga Sertifikasi Ekolabel
Pedoman KAN 802-2004 Auditor Akreditasi Lembaga Sertifikasi Ekolabel Komite Akreditasi Nasional Kata Pengantar Pedoman ini diperuntukkan bagi Komite Akreditasi Nasional (KAN) didalam melakukan rekruitmen
Lebih terperinciBAB V ANALISA DATA. Sampel uji diterima oleh Manajer Teknis. Kaji ulang terhadap permintaan pemeriksaan Permintaan Ditolak NOT OK
BAB V ANALISA DATA 5.1 Perbaikan Alur Kerja Penanganan Sampel Uji Sesudah Proses Akreditasi ISO 17025:2008 5.1.1 Alur Kerja Penanganan Sampel Uji Sebelum Proses Akreditasi Sampel uji diterima oleh Manajer
Lebih terperinciSALINAN PERATURAN MENTERI PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2014 TENTANG
SALINAN PERATURAN MENTERI PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2014 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN MENTERI PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG PENYELENGGARAAN
Lebih terperinciMEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP TENTANG LABORATORIUM LINGKUNGAN.
SALINAN PERATURAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP NOMOR 06 TAHUN 2009 TENTANG LABORATORIUM LINGKUNGAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP, Menimbang: a. bahwa untuk menjamin akuntabilitas jasa pengujian parameter
Lebih terperinciPRINSIP 1: KOMITMEN DAN KEBIJAKAN PRINSIP 2: PERENCANAAN
PRINSIP 1: KOMITMEN DAN KEBIJAKAN 4.2. Kebijakan Lingkungan Manajemen puncak harus menetapkan kebijakan lingkungan organisasi dan memastikan bahwa kebijakan tersebut: a) sesuai dengan skala dan karakteristik
Lebih terperinciPERATURAN BADAN NASIONAL SERTIFIKASI PROFESI NOMOR : 3 / BNSP / III / 2014 TENTANG PEDOMAN KETENTUAN UMUM LISENSI LEMBAGA SERTIFIKASI PROFESI
PERATURAN BADAN NASIONAL SERTIFIKASI PROFESI NOMOR : 3 / BNSP / III / 2014 TENTANG PEDOMAN KETENTUAN UMUM LISENSI LEMBAGA SERTIFIKASI PROFESI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KETUA BADAN NASIONAL SERTIFIKASI
Lebih terperinciSYARAT DAN ATURAN AKREDITASI LABORATORIUM
DP.01.07 SYARAT DAN ATURAN AKREDITASI LABORATORIUM Komite Akreditasi Nasional National Accreditation Body of Indonesia Gedung Manggala Wanabakti, Blok IV, Lt. 4 Jl. Jend. Gatot Subroto, Senayan, Jakarta
Lebih terperinciJADWAL RCCHEM LEARNING CENTER TAHUN 2017
JADWAL RCCHEM LEARNING CENTER TAHUN No Judul Kursus Biaya Investasi Tanggal Maret 1 Highly Effective Leadership Rp 4,500,000,- 02 Maret - 03 Maret 2 Teknik Kalibrasi Alat Ukur Dasar Rp 8,850,000,- 06 Maret
Lebih terperinci