SALINAN P U T U S A N Nomor : 20/Pdt.G/2012/PA. Sgr. BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

Transkripsi

1 SALINAN P U T U S A N Nomor : 20/Pdt.G/2012/PA. Sgr. BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Agama Singaraja yang mengadili perkara tertentu pada tingkat pertama, telah menjatuhkan putusan sebagai berikut, dalam perkara Cerai Talak antara; PEMOHON, umur 42 tahun, agama Islam, pekerjaan pedagang, tempat tinggal di Kabupaten Buleleng, sebagai Pemohon; Melawan TERMOHON, umur 41 tahun, agama Islam, pekerjaan pedagang, tempat tinggal di Kabupaten Buleleng, sebagai Termohon; Pengadilan Agama tersebut; Telah membaca dan mempelajari berkas perkara; Telah mendengarkan keterangan Pemohon dan Termohon serta saksisaksi di depan persidangan; TENTANG DUDUK PERKARANYA Bahwa Pemohon dengan surat Permohonannya tertanggal 20 Maret 2012 yang telah terdaftar pada Kepaniteraan Pengadilan Agama Singaraja dengan Register Nomor :20/Pdt.G/2012/PA. Sgr, tanggal 20 Maret 2012 telah mengemukakan hal-hal sebagai berikut: Bahwa berdasarkan alasan/dalil-dalil di atas, Pemohon mohon agar Ketua Pengadilan Agama Singaraja memanggil para pihak, memeriksa, mengadili dan selanjutnya menjatuhkan putusan yang amarnya berbunyi sebagai berikut : Bahwa antara Pemohon dengan Termohon adalah pasangan suami isteri sah yang telah menikah secara syari'at Islam pada tanggal 03 Nopember 1988, yang dicatat oleh Pegawai Pencatat Nikah Kantor Urusan Agama Kecamatan Buleleng, Kabupaten Buleleng;

2 2. Bahwa setelah pernikahan antara Pemohon dan Termohon hidup rukun sebagaimana layaknya suami isteri di rumah orang tua Pemohon di Semarang selama 1 (satu) tahun, kemudian pindah dan tinggal di rumah orang tua Termohon selama 6 (enam) bulan, kemudian yang terakhir pindah dan tinggal di kos di Jalan Diponegoro 4 (empat) tahun ; Bahwa selama pernikahan tersebut Pemohon dan Termohon telah dikaruniai 4 (empat) orang anak masing-masing bernama : ANAK I PEMOHON DAN TERMOHON, perempuan, lahir tanggal 19 April 1989 ( umur 22 tahun 11 bulan ) ; ANAK II PEMOHON DAN TERMOHON, laki-laki, lahir tahun 1994 (umur 18 tahun) ; ANAK III PEMOHON DAN TERMOHON, perempuan, lahir tahun 2000 (umur 12 tahun) ; ANAK IV PEMOHON DAN TERMOHON, perempuan, lahir bulan Juni 2007 (umur 4 tahun 9 bulan) ; saat ini anak yang pertama sudah menikah, anak yang kedua dan keempat berada dalam asuhan Termohon, sedangkan anak ketiga berada dalam asuhan kakak kandung Pemohon ; Bahwa semula rumah tangga Pemohon dan Termohon berjalan rukun dan harmonis, akan tetapi sejak bulan Agustus 2011 mulai goyah, sering terjadi perselisihan dan pertengkaran yang disebabkan : Pemohon mempunyai wanita idaman lain yang bernama WANITA IDAMAN LAIN, sedangkan Termohon mempunyai pria idaman lain bernama PRIA IDAMAN LAIN; Termohon merasa kurang terhadap nafkah yang diberikan Pemohon terhadap Termohon, padahal semua hasil kerja antara Pemohon dan Termohon di bawa oleh Termohon ; Termohon sering memukul anak, jika anak dalam keadaan rewel (sakit) ;

3 5. Bahwa akibat dari perselisihan dan pertengkaran tersebut sejak tanggal 10 Agustus 2011, antara Pemohon dan Termohon terjadi pisah tempat tinggal selama 7 (tujuh) bulan 10 (sepuluh) hari dan selama itu pula sudah tidak ada hubungan lagi ; Bahwa selama pisah tempat tinggal antara Pemohon dan Termohon, Termohon sering menghalangi Pemohon ketika ingin berkunjung menemuai anak ; Bahwa oleh karena sikap Termohon yang demikian, Pemohon beranggapan Termohon tidak mau taat kepada Pemohon dan harapan untuk mewujudkan rumah tangga yang sakinah, mawaddah dan warahmah tampaknya sudah sangat sulit dapat terwujud, karenanya Pemohon bermaksud mentalak Termohon ; Bahwa berdasarkan alasan/dalil-dalil di atas, Pemohon mohon agar Ketua Pengadilan Agama Singaraja memanggil para pihak, memeriksa, mengadili dan selanjutnya menjatuhkan putusan yang amarnya berbunyi sebagai berikut : PRIMAIR Mengabulkan permohonan Pemohon; Memberi izin kepada Pemohon ( PEMOHON ) untuk menjatuhkan talak satu raj'i terhadap Termohon ( TERMOHON ) di hadapan sidang Pengadilan Agama Singaraja; Membebankan biaya perkara menurut hukum; SUBSIDAIR Apabila pengadilan berpendapat lain mohon putusan yang seadil-adilnya; Bahwa pada hari sidang yang telah ditetapkan Pemohon dan Termohon telah datang menghadap di persidangan dan Majelis Hakim telah menasehati Pemohon dan Termohon agar berusaha rukun kembali dalam membina rumah tangga, namun tidak berhasil ; Bahwa atas perintah Majelis Hakim, Pemohon dan Termohon telah melaksanakan mediasi di Pengadilan Agama Singaraja pada hari Rabu, tanggal 18 April 2012, dengan hakim mediator MUHAMMAD RAIS, S.Ag., M.Si., namun tidak juga berhasil mendamaikan Pemohon dan Termohon;

4 Bahwa kemudian Ketua Majelis membacakan surat permohonan Pemohon dalam persidangan tertutup untuk umum yang isinya tetap dipertahankan Pemohon; Bahwa atas dalil-dalil permohonan Pemohon tersebut, Termohon telah mengajukan jawaban secara lisan yang pada pokoknya sebagai berikut; Bahwa benar Pemohon dan Termohon adalah pasangan suami isteri yang sah, yang menikah pada tanggal 3 Nopember 1988; Bahwa Pemohon dan Termohon beberapa kali pindah tempat tinggal dan terakhir kali Pemohon dan Termohon bertempat tinggal di kos yang beralamat di Jalan Diponegoro Gang Pisang RT.003, Kabupaten Buleleng; Bahwa benar Pemohon dan Termohon telah dikarunai 4 (empat) orang anak yang bernama; ANAK I PEMOHON DAN TERMOHON; ANAK II PEMOHON DAN TERMOHON; ANAK III PEMOHON DAN TERMOHON; ANAK IV PEMOHON DAN TERMOHON; Bahwa memang benar, sejak bulan Agustus 2011 antara Pemohon dan Termohon sering terjadi perselisihan dan bertengkar; Bahwa memang benar Termohon pernah memiliki pria idaman lain yang bernama PRIA IDAMAN LAIN tapi itu dulu sebelum Pemohon dan Termohon memiliki anak yang keempat, Pemohonlah yang sekarang punya wanita idaman lain; Bahwa Pemohon memang selalu kurang memberi nafkah untuk Termohon; - - Bahwa memang benar Termohon pernah memukul anak, tapi tujuannya untuk memdidik anak, bila anak itu nakal; Bahwa sejak bulan Agustus 2011, antara Pemohon dengan Termohon telah pisah tempat tinggal, Pemohon yang pergi meninggalkan Termohon;

5 - Bahwa selama pisah tempat tinggal, Pemohon tidak pernah memberi nafkah lagi kepada Termohon ; Bahwa Termohon tidak memberikan izin Pemohon untuk menemui dan mengajak anak yang bernama ANAK IV PEMOHON DAN TERMOHON karena Pemohon meminta kepada Termohon untuk membawa anak Pemohon dan Termohon yang bernama ANAK IV PEMOHON DAN TERMOHON di tengah jalan, Pemohon tidak pernah mau datang ke tempat tinggal Termohon untuk mengajak anak secara baik-baik; Bahwa Termohon tidak keberatan diceraikan Pemohon; Bahwa atas jawaban Termohon tersebut, Pemohon telah mengajukan replik secara lisan yang pada pokoknya sebagai berikut; Bahwa memang benar kejadian Termohon berselingkuh dengan PRIA IDAMAN LAIN sudah lama berlalu yaitu pada tahun 2006, namun tetap saja menjadi masalah dalam rumah tangga Pemohon dan Termohon; Bahwa bila Pemohon bertemu dengan Termohon di tengah jalan, Termohon selalu marah-marah kepada Pemohon, bagaimana Pemohon mau datang ke tempat tinggal Termohon; Bahwa memang benar sejak pisah tempat tinggal, Pemohon tidak lagi memberi nafkah kepada Termohon, tapi Pemohon masih memberi nafkah kepada anak; Bahwa sebagai akibat talak yang akan Pemohon jatuhkan kepada Termohon, Pemohon akan memberikan kepada Termohn mut ah berupa uang sebesar Rp ,- (lima ratus ribu rupiah) dan nafkah selama Termohon menjalani masa iddah setiap harinya Rp ,- (lima ribu rupiah) atau totalnya Rp ,- (empat ratus lima puluh ribu rupiah); Bahwa saat ini Pemohon sedang tidak bekerja; Bahwa atas replik Pemohon tersebut, Termohon telah mengajukan duplik secara lisan yang pada pokoknya sebagai berikut;

6 - Bahwa Termohon meminta mut ah berupa uang sebesar Rp ,- (tujuh ratus ribu rupiah) dan untuk nafkah selama masa iddah Termohon minta setiap hari sebesar Rp ,- (dua puluh lima ribu rupiah) atau totalnya Rp ,- (dua juta dua ratus lima puluh ribu rupiah); Bahwa Termohon tidak tahu apa pekerjaan Pemohon saat ini; Bahwa Pemohon telah mengajukan alat bukti surat berupa; Foto Kutipan Akta Nikah, yang dikeluarkan oleh Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Buleleng, Kabupaten Buleleng, telah meterai dan diberi cap pos dan telah dicocokan dengan aslinya, dan oleh Termohon bukti tersebut dibenarkan, kemudian oleh Ketua Majelis diberi kode P.1; Foto copy KTP atas nama Pemohon, telah meterai dan diberi cap pos dan telah dicocokan dengan aslinya, dan oleh Termohon bukti tersebut dibenarkan, kemudian oleh Ketua Majelis diberi kode P.2 ; Bahwa Pemohon telah pula menghadapkan 2 (dua) saksi yaitu: SAKSI 1, umur 39 tahun, agama Islam, pekerjaan wiraswasta, bertempat tinggal di Kabupaten Buleleng, yang telah memberikan keterangan dibawah sumpah sebagai berikut: Bahwa saksi sudah lama berteman dengan Pemohon; Bahwa saksi tahu, Pemohon dan Termohon adalah pasangan suami isteri; - Bahwa saksi tahu, Pemohon dan Termohon telah dikaruni 4 orang anak ; - Bahwa yang saksi tahu berdasarkan cerita Pemohon kepada saksi, antara Pemohon dengan Termohon sering terjadi perselisihan dan pertengkaran - Bahwa saksi tidak tahu penyebab perselisihan dan pertengkaran antara Pemohon dengan Termohon; Bahwa Pemohon pernah meminjam clurit kepada saksi, kata Pemohon mau cari orang yang nama PRIA IDAMAN LAIN, tapi saksi tidak memberikannya, tapi saksi tidak tahu pasti apa penyebabnya;

7 - Bahwa antara Pemohon dengan Termohon telah pisah tempat tinggal sejak bulan Agustus 2011, Pemohon tinggal di Jalak Putih sedangkan Termohon tinggal di Jalan Sawo; Bahwa sebelum pisah rumah, Pemohon dan Termohon bertempat tinggal di rumah kos di Singaraja; Bahwa dulu Pemohon bekerja jualan isi perut ayam, penghasilannya kirakira Rp ,- sampai Rp ,- itu kalau semuanya habis, tapi sekarang saksi tidak tahu lagi pekerjaan Pemohon; Bahwa saksi sudah pernah memberi masukan kepada Pemohon agar jangan bercerai, tapi tidak berhasi;; Bahwa saksi tidak sanggup menasehati Pemohon dan Termohon; SAKSI 2, umur 45 tahun, agama Hindu, pekerjaan ibu rumah tangga, bertempat tinggal di Kabupaten Buleleng, dan setelah bersumpah menurut agamanya telah memberikan keterangan sebagai berikut : - Bahwa saksi adalah teman Pemohon; Bahwa saksi kenal dengan Pemohon, karena dulu Pemohon sering keliling berdagang sampai di rumah saksi; Bahwa saksi mengetahui, Pemohon dan Termohon adalah pasangan suami isteri ; Bahwa Pemohon dan Termohon telah dikaruniai 4 (empat orang anak); - Bahwa yang saksi ingat, dulu Pemohon pernah datang ke rumah saksi menceritakan bahwa Termohon pergi meninggalkan dirinya selama beberapa minggu, kemudian saksi memberikan pinjaman uang agar Pemohon dan Termohon bisa rukun kembali dan yang saksi tahu waktu itu, Pemohon dan Termohon rukun kembali; Bahwa beberapa bulan yang lalu, Termohon bercerita kepada saksi melalui telpon, katanya antara Pemohon dan Termohon telah pisah rumah;

8 - Bahwa saksi sudah pernah menasehati Pemohon tapi belum pernah menasehati Termohon; Bahwa saksi tidak sanggup lagi mendamaikan Pemohon dan Termohon; Menimbang, bahwa Pemohon dan Termohon telah menyatakan tidak keberatan dengan keterangan saksi-saksi tersebut; Bahwa kemudian Pemohon menyatakan akan memberikan mut ah kepada Termohon berupa uang sebesar Rp ,- (lima ratus ribu rupiah) dan nafkah selama Termohon menjalani masa iddah yang total seluruhnya sebesar Rp ,- (satu juta rupiah); Bahwa atas kesanggupan Pemohon tersebut, Termohon menyatakan tetap meminta mu tah dan nafkah selama menjalani masa iddah sebagaimana yang telah dinyatakannya dalam duplik; Bahwa dalam kesimpulannya, Pemohon dan Termohon telah menyatakan tidak akan mengajukan sesuatu apapun lagi serta mohon putusan; Bahwa untuk menyingkat uraian putusan ini, maka semua peristiwa hukum yang tercantum dalam Berita Acara Persidangan perkara ini merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari putusan ini; TENTANG HUKUMNYA Menimbang, bahwa maksud permohonan Pemohon seperti telah diuraikan di atas ; Menimbang, bahwa Majelis Hakim telah berusaha menasehati Pemohon dan Termohon rukun kembali dalam membina rumah tangga, namun tidak berhasil; Menimbang, bahwa atas perintah Majelis Hakim, Pemohon dan Termohon telah melaksanakan mediasi di Pengadilan Agama Singaraja pada hari Rabu, tanggal 25 April 2012 dengan hakim mediator MUHAMMAD RAIS, S.Ag., M.Si., namun tidak juga berhasil mendamaikan Pemohon dan Termohon;

9 Menimbang, bahwa sebelum mempertimbangkan pokok perkara, Majelis Hakim akan terlebih dahulu mempertimbangkan mengenai kewenangan Pengadilan Agama in casu Pengadilan Agama Singaraja untuk memeriksa dan mengadili perkara a quo dan juga kualitas hukum para pihak dalam perkara ini (persona standi in judicio); Menimbang, bahwa Pemohon dan Termohon masing-masing beragama Islam, sebagaimana tercantum dalam surat permohonan Pemohon dan tidak ada bantahan mengenai hal itu, dan perkara a quo adalah perkara perceraian yang terjadi antara orang-orang yang beragama Islam, dan berdasarkan bukti P.2 dan relaas panggilan untuk Termohon, terbukti bahwa Pemohon dan Termohon benar bertempat tinggal di wilayah hukum Kabupaten Buleleng, oleh karenanya Pengadilan Agama in casu Pengadilan Agama Singaraja berwenang untuk memeriksa dan memutus perkara a quo (vide Pasal 49 dan Pasal 66 Ayat (2) Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 Jo. Pasal 129 Kompilasi Hukum Islam); ---- Menimbang, bahwa berdasarkan bukti P.1, berupa foto copy Kutipan Akta Nikah atas nama Pemohon dan Termohon, terbukti bahwa Pemohon dan Termohon terikat dalam perkawinan yang sah menurut hukum, oleh karenanya Pemohon dan Termohon mempunyai kualitas hukum untuk bertindak sebagai pihak dalam perkara ini; Menimbang, bahwa Pemohon mengajukan permohonan izin untuk menjatuhkan talak terhadap Termohon dengan alasan pokok bahwa sejak bulan Agustus 2011, antara Pemohon dengan Termohon sering terjadi perselisihan dan pertengkaran yang disebabkan Pemohon dan Termohon masing-masing memiliki wanita dan pria idaman lain, Termohon selalu merasa kurang dengan nafkah yang Pemohon berikan dan Termohon sering memukul anak; Menimbang, bahwa dalam jawabannya, ternyata Termohon mengakui dan membenarkan sebagian dalil permohonan Pemohon, sehingga dari dalil-dalil yang telah diakui dan tidak dibantah tersebut diperoleh fakta sebagai berikut; --- 9

10 - Bahwa Pemohon dan Termohon adalah pasangan suami isteri yang sah, yang telah menikah pada tanggal 3 Nopember 1988, di Kantor Urusan Agama Kecamatan Buleleng; Bahwa Pemohon dan Termohon telah dikaruniai 4 (empat) orang anak, yang masing-masing bernama; 1. ANAK I PEMOHON DAN TERMOHON; ANAK II PEMOHON DAN TERMOHON; ANAK III PEMOHON DAN TERMOHON; ANAK IV PEMOHON DAN TERMOHON; Bahwa antara Pemohon dan Termohon sering terjadi pertengkaran dan perselisihan sejak bulan Agutsus 2011 yang disebabkan: Pemohon memiliki wanita idaman lain yang bernama WANITA IDAMAN LAIN; Termohon merasa kurang dengan nafkah yang Pemohon berikan; Bahwa antara Pemohon dengan Termohon telah pisah tempat tinggal sejak bulan Agustus 2011; Menimbang, bahwa telah terjadi replik dan duplik antara Pemohon dengan Termohon, yang pada pokoknya masing-masing bertahan pada dalil permohonan dan dalil jawabannya semula; Menimbang, bahwa terhadap dalil permohonan yang diakui dan dibenarkan oleh Termohon dan dalil jawaban yang tidak dibantah secara tegas oleh Pemohon, Majelis Hakim berpendapat tidak perlu membuktikan lagi tentang adanya perselisihan dan pertengkaran antara Pemohon dengan Termohon yang disebabkan hal-hal sebagaimana tersebut di atas, oleh karena pengakuan merupakan bukti yang mengikat dan sempurna sebagaimana yang dimaksud Pasal 1925 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata Jo. Pasal 311 RBg, oleh karenanya Pemohon dan Termohon terikat dengan pengakuannya tersebut dan 10

11 terhadap fakta yang telah diakui tersebut dinyatakan telah terbukti kebenarannya; Menimbang, bahwa meskipun dalil permohonan Pemohon yang menyatakan Termohon memiliki pria idaman lain yang bernama PRIA IDAMAN LAIN diakui dan dibenarkan oleh Termohon, namun karena kejadian itu terjadi pada tahun 2006 dan setelah kejadian tersebut, Pemohon dan Termohon hidup rukun kembali sebagaimana yang diakui sendiri oleh Pemohon, bahkan kemudian Pemohon dan Termohon dikaruniai anak yang keempat yang bernama ANAK IV PEMOHON DAN TERMOHON, Majelis Hakim berpendapat tidaklah tepat kejadian tersebut dijadikan dalil dalam permohonan cerai talak ini, sebab kejadian tersebut sudah selesai dengan telah rukunnya kembali Pemohon dengan Termohon, Majelis Hakim juga berpendapat, pernyataan Pemohon yang menyatakan kejadian perselingkuhan Termohon dengan PRIA IDAMAN LAIN tersebut selalu membayangi kehidupan rumah tangga Pemohon dan Termohon adalah sikap yang tidak dewasa dalam menjaga keutuhan rumah tangga, dalam hal ini Majelis Hakim mengemukakan dalil Quran Surat An Nisa ayat 34 yang berbunyi : Artinya : Dan wanita-wanita yang kamu khawatirkan nusyuznya, maka nasehatilah mereka dan pisahkanlah mereka di tempat tidur mereka, dan pukullah mereka. Kemudian jika mereka menta`atimu, maka janganlah kamu mencari-cari jalan untuk menyusahkannya. Sesungguhnya Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar. Menimbang, bahwa untuk menguatkan dalil permohonannya, Pemohon telah menghadirkan 2 (dua) orang saksi yang bernama SAKSI 1 dan SAKSI 2;

12 Menimbang, bahwa dari keterangan 2 (dua) orang saksi Pemohon tersebut, diperoleh keterangan yang saling bersesuaian sebagai berikut; Bahwa antara Pemohon dengan Termohon sering terjadi perselisian dan pertengkaran ; Bahwa antara Pemohon dengan Termohon telah pisah tempat tinggal sejak bulan Agustus 2011; Bahwa para saksi tidak sanggup lagi merukunkan Pemohon dan Termohon Menimbang, bahwa berdasarkan dalil permohonan Pemohon dan jawaban Termohon serta keterangan 2 (dua) orang saksi tersebut di atas, diperoleh fakta yang menyangkut keadaan rumah tangga Pemohon dan Termohon sebagai berikut: Bahwa antara Pemohon dan Termohon sering terjadi perselisihan dan pertengkaran yang terus menerus sejak bulan bulan Agustus 2011 yang disebabkan, antara lain; Pemohon memiliki wanita idaman lain yang bernama WANITA IDAMAN LAIN; Termohon selalu merasa kurang dengan nafkah yang Pemohon berikan; Bahwa antara Pemohon dengan Termohon telah pisah tempat tinggal sejak bulan Agustus 2011, Pemohon bertempat tinggal di Jalak Putih sedangkan Termohon bertempat tinggal di Jalan Sawo; Bahwa sejak pisah tempat tinggal, Pemohon tidak lagi memberikan nafkah kepada Termohon; Menimbang, bahwa dalam pemeriksaan perkara ini Majelis Hakim memandang tidak perlu untuk mempermasalahkan fakta tentang apa dan siapa yang menyebabkan terjadinya perselisihan dan pertengkaran dalam rumah tangga Pemohon dan Termohon, akan tetapi fakta yang perlu diungkap adalah tentang pecahnya rumah tangga Pemohon dan Termohon itu sendiri 12

13 sebagaimana maksud Yurisprudensi Mahkamah Agung RI Nomor 38 K/AG/1990 tanggal dan Nomor 266 K/AG/1993 tanggal ; Menimbang, bahwa Pasal 1 Ayat (1) Undang-Undang Nomor 1 tahun 1974 menyatakan bahwa perkawinan adalah ikatan lahir batin antara suami dan isteri, untuk mewujudkan rumah tangga yang bahagia berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa; Menimbang, bahwa ikatan batin menurut penjelasan pasal tersebut merupakan unsur yang penting dalam suatu perkawinan, apabila ikatan batin sudah tidak ada lagi, maka perkawinan tersebut sudah pecah, sehingga mempertahankan perkawinan tersebut merupakan hal yang sia-sia dan tidak akan bermanfaat bagi kedua belah pihak; Menimbang, bahwa tekad yang kuat Pemohon untuk menceraikan Termohon dan kerelaan Termohon untuk diceraikan oleh Pemohon, ditambah lagi dengan fakta bahwa sejak bulan Agustus 2011 antara Pemohon dan Termohon telah pisah tempat tinggal, sudah merupakan petunjuk bahwa antara Pemohon dengan Termohon sudah tidak terdapat ikatan batin lagi; Menimbang, bahwa pada uraian sebelum ini telah dipertimbangkan bahwa telah terbukti antara Pemohon dan Termohon telah terjadi perselisihan, sehingga tidak dapat hidup rukun lagi dalam rumah tangga dan dihubungkan dengan fakta bahwa perkawinan Pemohon dan Termohon telah pecah, ditambah lagi upaya damai baik yang dilakukan melalui mediasi di pengadilan maupun upaya-upaya damai yang dilakukan orang-orang dekat tidak berhasil merukunkan Pemohon dan Termohon, Majelis Hakim berpendapat permohonan Pemohon untuk diizinkan menjatuhkan talak satu raj i terhadap Termohon, telah memenuhi ketentuan Pasal 39 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 jo. Pasal 22 dan Pasal 19 huruf f Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 dan Pasal 116 huruf f Kompilasi Hukum Islam, oleh karenanya dapat dikabulkan;

14 Menimbang, bahwa sesuai dengan ketentuan Pasal 149 Kompilasi Hukum Islam bahwa apabila perkawinan putus karena talak maka bekas suami wajib memberikan mut ah kepada bekas istri dan nafkah, maskan serta kiswah selama bekas isteri menjalani masa iddah; Menimbang, bahwa di persidangan, Pemohon telah menyatakan akan memberikan mut ah kepada Termohon berupa uang sebesar Rp ,- (lima ratus ribu rupiah) sedangkan Termohon meminta mut ah berupa uang sebesar Rp ,- (tujuh ratus ribu rupiah); Menimbang, bahwa yang menjadi pokok permasalahan pemberian mut ah tersebut adalah berapa besar mut ah yang layak yang harus diberikan oleh Pemohon kepada Termohon sebagai akibat dari talak yang akan dijatuhkan Pemohon terhadap Termohon; Menimbang, bahwa di persidangan Pemohon mengaku bahwa pada saat ini dirinya sedang tidak bekerja, namun demikian bukan berarti dengan tidak memiliki pekerjaan, Pemohon lalu bebas dari segala kewajibannya sebagai seorang suami yang akan menjatuhkan talak terhadap isterinya; Menimbang, bahwa dengan memperhatikan kesanggupan Pemohon dan besarnya mut ah yang pantas diterima Termohon, Majelis Hakim berpendapat, adalah patut dan layak untuk menghukum Pemohon untuk membayar kepada Termohon mut ah berupa uang sebesar Rp ,- (lima ratus ribu rupiah); --- Menimbang, bahwa sebagaimana maksud Pasal 153 huruf b Kompilasi Hukum Islam, apabila perkawinan putus karena perceraian, waktu tunggu bagi wanita yang masih haid ditetapkan 3 (tiga) kali suci dengan sekurang-kurangnya 90 hari, dengan demikian ditetapkan waktu tunggu (iddah) bagi Termohon adalah selama 90 hari; Menimbang, bahwa sebagaimana maksud Pasal 150, 151 dan 152 Kompilasi Hukum Islam, selama Termohon menjalani masa iddah, Pemohon masih berhak untuk rujuk kepada Termohon dan Termohon dilarang untuk 14

15 menerima pinangan dan menikah dengan laki-laki lain, oleh karenanya Pemohon wajib memberikan nafkah, maskan dan kiswah kepada Termohon selama Termohon menjalani masa iddah; Menimbang, bahwa di persidangan Pemohon menyatakan kesanggupannya untuk memberikan nafkah selama Termohon menjalani masa iddah yang total seluruhnya sebesar Rp ,- (satu juta rupiah) sedangkan Termohon tetap meminta nafkah selama menjalani masa iddah yang total seluruhnya sebesar Rp ,- (dua juta dua ratus lima puluh ribu rupiah); Menimbang, bahwa kebutuhan akan makan adalah kebutuhan dasar yang harus terpenuhi untuk setiap orang dan dengan memperhatikan batas standar minimal yang harus terpenuhi bagi orang yang tinggal di Kota Singaraja untuk sekali makan adalah sebesar Rp ,- (lima ribu rupiah) dan dalam sehari setiap orang harus makan minimal 3 (tiga) kali; Menimbang, bahwa dengan memperhatikan kemampuan Pemohon dan batas standar minimal akan kebutuhan makan Termohon setiap harinya, Majelis Hakim berpendapat adalah layak dan patut untuk menghukum Pemohon untuk membayar kepada Termohon, nafkah selama Termohon menjani masa iddah yang total seluruhnya sebesar Rp ,- (satu juta tiga ratus lima puluh ribu rupiah); Menimbang, bahwa dalam perkara cerai talak, perceraian baru terjadi setelah diucapkannya ikrar talak oleh Pemohon terhadap Termohon di depan persidangan, dan untuk maksud pasal 84 Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989, maka berdasarkan ketentuan Pasal 71 ayat (2) dan pasal 72, perintah dalam ketentuan tersebut akan dituangkan dalam amar Penetapan ikrar talak ; Menimbang, bahwa perkara ini termasuk bidang perkawinan, maka berdasarkan ketentuan Pasal 89 ayat (1) Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989, sebagaimana telah yang telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2006 dan dengan Undang-Undang Nomor 50 Tahun 2009, perubahan kedua dari 15

16 Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989, maka semua biaya perkara dibebankan kepada Pemohon; Memperhatikan semua pasal dan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan hukum syara yang berkenaan dengan perkara ini; M E N G A D I L I 1. Mengabulkan permohonan Pemohon; Memberi izin kepada Pemohon (PEMOHON) untuk menjatuhkan talak satu raj i terhadap Termohon (TERMOHON) di depan sidang Pengadilan Agama Singaraja; Menghukum Pemohon untuk membayar kepada Termohon berupa; Mut ah berupa uang sebesar Rp (lima ratus ribu rupiah); Nafkah selama menjalani masa iddah yang totalnya sebesar Rp ,- (satu juta tiga ratus lima puluh ribu rupiah); Membebankan kepada Pemohon untuk membayar biaya perkara yang hingga putusan ini dihitung sebesar Rp ,- (dua ratus empat puluh satu ribu rupiah); Demikian putusan dijatuhkan dalam permusyawaratan Majelis Hakim Pengadilan Agama Singaraja pada hari Senin, tanggal 7 Mei 2012 M. bertepatan dengan tanggal 15 Rabiul Akhir 1433 H. oleh kami MUH. DALHAR ASNAWI, S.H., selaku Ketua Majelis, ABDUL RAHMAN, S.Ag., dan ABDUL MUSTOPA, S.HI., masing-masing selaku Hakim Anggota. Putusan mana diucapkan oleh majelis tersebut dalam persidangan yang terbuka untuk umum pada hari Rabu, tanggal 9 Mei 2012 M. bertepatan dengan tanggal 17 Rabiul Akhir 1433 H. dibantu oleh RICHAH LAILI SIFA, S.H., selaku Panitera Pengganti dengan dihadiri oleh Pemohon dan Termohon; Hakim-Hakim Anggota, ttd ABDUL RAHMAN, S.Ag. Ketua Majelis, ttd MUH. DALHAR ASNAWI, S.H. 16

17 ttd ABDUL MUSTOPA, S.HI. Panitera Pengganti, ttd RICHAH LAILI SIFA, S.H. Perincian Biaya Perkara : Pendaftaran Rp ,- Biaya Proses Rp ,- Panggilan Rp ,- Redaksi Rp ,- Meterai Rp ,- Jumlah Rp ,- (dua ratus empat puluh satu ribu rupiah) Untuk salinan yang sama bunyinya oleh Panitera Pengadilan Agama Singaraja SUPIAN, S.H. Catatan admin: Telah dilakukan anonimasi pada salinan putusan/penetapan ini demi untuk menjaga kerahasiaan identitas para pihak, para saksi dan pihak lain yang terkait dengan perkara ini, dengan demikian salinan putusan/penetapan yang telah dianonimasi ini, sedikit memiliki perbedaan dengan putusan/penetapan aslinya, namun demikian anonimasi ini tidak merubah pertimbangan hukum dan isi putusan/penetapan. 17