Ambarawa dan tanah gambut Ambarawa campur belerang memperoleh hasil berupa
|
|
- Farida Kurniawan
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB V ANALISIS HASIL PENELITIAN Pengujan yang telah dlakukan d Laboratorum Mekanka Tanah. Fakultas Teknk Spl dan Perencanaan. Unverstas Islam Indonesa, untuk tanah gambut Ambarawa dan tanah gambut Ambarawa campur belerang memperoleh hasl berupa sfat-sfat fsk dan mekank tanah,. Sfat fsk tanah melput kadar ar tanah (w), berat volume tanah (y). berat volume kenng (yk). berat jens tanah (Gs). sudut geser dalam tanah U?), kohes tanah (c), dan batas-batas alterberg, sedangkan sfat mekank tanah melput parameter kuat tekan bebas (qu) dan uj Pemadatan Proktor Standar. 5.1 Sfat Fsk Tanah Gambut Asl Analss Kadar Ar Tanah Hasl yang ddapat pada pengujan danalss dengan rumus kadar ar van» *"" -to haslnya dtabelkan pada tabe 5.1 Ww w-.100 o Ws 5S\ w-.100% 24.^ = 1071,88% 34
2 Analss Berat Volume Kerng Berat volume kerng dapat dhtung dengan rumus berat volume kenng, contoh perhtungan sebaga berkut: w= 1110,18% yh Yd = T"22- = 7 kn 1+ w 1+ 11,108 7T - = 0,0923 tzr/cnr Analss Berat Jens Tanah (Specfc gravty) Tujuan pengujan m adalah untuk mengetahu besamya nla perbandngan antara berat butr tanah dengan berat ar destlas dudara dengan volume yang sama pada suhu terentu, basanya dambl pada suhu 27.5 C. Hasl pengujan berat jens tanah dapat dhtung, contoh perhtungannya sebaga berkut : Contoh perhtungan berat jens tanah : v = (W2-WI) (W4-W1)-(W3-W2) ( ) ( ,2)-( ) 1,559 gr/cm' y pada 27,5 = 0,996 y padat" - 27,5" Gs=/ /MpadaTy =]^.9 ( pada27,5" ' " q_q96 Dengan cara yang sama untuk menghtung sampel yang lan, lalu hasl dar perhtungan tersebut dtabelkan pada tanel 5.3 d bawah n :
3 Tabel 5.1 Kadar Ar Tanah Asl pada Konds Dsturb Berat contaner, gr w 21,70 21,90 Berat cont. + tanah basah, yr W2 59,20 63,10 Berat cont. + tanah kerng, gr w: ,20 Berat ar, gr A = W2 - W ,90 Berat tanah kernl;, sr B = W3-W ,30 Kadar ar, % (A/B). 100% 1071,88 148,48 Kadar ar rata-rata, /7o Analss Berat Volume Tanah Ipmk berat volume tanah dgunakan rumus sebaga berkut 7b W V Yh = 83,01 = 1,097 gr/cnr 75.7 to Tabel 5.2 Berat Volume Tanah I No Keterangan I II III 1 ' Dameter rng d (cm) Tngg rng t (cm) 2,31 2, Volume rng V (cm') j 1 5 Berat rngwl (gr) , Berat rw + tanah W2 (gr) Berat tanah W2-W1 (gr) " Berat Volume tanah yh,: (gr/cm3) : 8 7b rata-rata (gr/cm') 1,117,097 1,
4 Tabel 5.3 Hasl Pengujan Specfc Grafty 1 No pengujan/sampel Berat Pcknometer (VVT) 23,20 16,20 3 Berat Pcknometer +tanah kerng (W2) 28,00 21, Berat Pcknometer + tanah -r ar (W3) 50,06 43,55 Berat Pcknometer -+- ar (W4) 48,80 41, Temperatur (to) 27,50 27,50 \ 7 Berat tanah kerng (Wt) 4,80 4,95 ; j j 8. A = Wt + W4 53,60! 46,65 I 9 ; I = A - W3 3,54. 3,10 10 Berat Jens tanah. y. = Wt /1 1,35 j % n ; Gs =y, y.p^t'c/ /yupada27,5" 1,36 12 Gs rata-rata 1,36 + 1,6 2 1 = 1,48 1, Sfat Mekank Tanah Gambut As Uj Pemadatan Proktor Standar Tanah yang dgunakan untuk sample dkenngkan terlebh dahulu dengan cara djemur, setelah tu tanah dtumbuk dan dsanng dengan sanngan no 4. Sampel dpaka secukupnya, tap sample beratnya 1 kg sebanyak 6 buah. Penambahan ar terus dlakukan sampa mendapatkan volume kenng optmum. Hasl pengujan pemadatan dapat dlhat pada tabel 5.5 dan dposskan dalam grafk 5.2 berkut n.
5 38 Tabel 5.4 Hasl Pengujan Proktor Standar Tanah Gambut No. Sampel 4 Volume slnder cm1 944,82! Berat slnder gr Berat tanah basah gr Kadar ar mula-mula %,JJ ,335 11,335 Penambahan ar ml Berat slnder + tanah sr I 2610 I 2710 Berat tanah padat gr ~\T6o" "2730""" _862~" Berat vol. lanah basah sr 0,510 0,667 j ~Qj9\~T~0.9]2' Kadar ar % 73,02 81,53 j 9L25 M16.17^ Berat vol. tanah kerng gr O to 0,295 Contoh perhtungan berat volume tanah pada sampel no 0,367 0,41 l~to,412t 6.395" 7b = W 482 V 944,82 0,510 sr,cm' 0,510 + w 1+ 0,7302 0,295 sr cm' S 5 a I kadar ar % Grafk 5.1 Pemadatan Proktor Standar Tanah Gamb ut
6 uj Tekan Bebas Tanah Asl Untuk tanah ash dengan kadar ar asl tdak dapat duj karena kadar a terlalu tngg, oleh karena tu untuk uj Tekan Bebas dgunakan kadar ar optmum yang haslnya akan djadkan perbandngan dengan hasl uj Tekan Bebas tanah gambut campur belerang. Pada uj Tekan Bebas dal dbaca setap perpendekan tanah -40 setap 30 detk. Dar pembacaan tersebut dbuat grafk tegangan-regangan dengan tegangan sebaga sumbu -y(kg'cnr) dan regangan sebaga sumbu -x(%). Menghtungnya dengan menggunakan rumus (4.4) sampa (4.10). Contoh perhtungan tegangan sampel tanah - kadar ar optmum : Pada detk ke 30 pembacaan dal perpendekan tanah 40 AL - dal: 10; = 40/4 0" = =AL/Lo% = (0.040/7.49)% = 0.53% koreks =1-8 = 1- (0,53%) - 0,995 A r Ao, koreks = 11,371/0,995 =11,428 Pada pembacaan dal 40 terbaca dal beban 1,2 setara dengan beban 0,80304 kg. Tegangan = qu = Pmaks/A
7 40 qu = 0,80304/ qu = 0, kg'cm2 Setelah sampel mencapa beban optmum, dlakukan pcngukuran sudut pecah (a) dengan memlh sudut yang terkecl. Dan pembacaan beban optmum dan sudut pecah dapat dhtung kohes (c) dan sudut geser dalam (d) ). Contoh perhtungan kohes pada tanah -r kadar ar optmum : qu c = tgff c= -- 0,227 ks cm 2.1g a Perhtungan sudut geser dalam pada tanah - kadar ar optmum = 0% belerang o = 2. (a-45)'' tp = 2. (57-45)" cp = 24 Tabel 5.5 Hasl Pengujan Tanah + w optmum + 0% belerang Sampel Tanah - w optmum - 0% belerang u" 57 <P 24 qu(kg/cnr) { c( kg/cm") Untuk tanah asl dengan kadar ar asl karena kadar ar sangat tngg maka tdak dapat dbentuk menjad sebuah sampel, oleh karena tu tdak dapat duj pada pengujan Kuat Tekan Bebas.
8 Uj Traksal UU Tanah Asl Pada uj Traksal UU dal dbaca setap perpendekan tanah -40 setap 30 detk. Dan pembacaan tersebut dbuat grafk tegangan-regangan dengan tegangan (o-a2)/2 sebaga sumbu -Y (kg/cm2) dan regangan (a+a2)/2 sebaga sumbu -X (%) sama pada uj Tekan Bebas, tetap pada uj Traksal UU sampel dber tekanan sel sebesar 0,5 kg/cm2, 1,0 kg/cm2, dan 2,0 kg/cm2, kemudan dposskan pada grafk lngkaran Mohr dengan sumbu -X berupa tegangan normal dan sumbu -Y berupa tegangan geser. Perhtungannya menggunakan rumus (4.1 1) sampa (4.16). Perhtungan tegangan pada konds sampel tanah +- w optmum +- 0% belerant: AH = dal/1000 = 40/1000 = 0,040 s = (AH/H0)% = (0,040/7,63)% = 0,524% koreks = 1 - s = 1-(0,524%) = 0,995 Pada pembacaan dal -40, terbaca dal beban 10 maka : Tegangan, Ao = P/A = c? - o3 Aa = k.(l- ). dal IS =. (1 -e) x dal A
9 42 Ao = 0, S Aa = 0,1706 kg cm2 Untuk membuat grafk lngkaran Mohr, dgunakan Pmaks/A = 2,060 ks/cnr 0] = a, + (P 1;,ks/A) a, = 0,5 + 2,06 = 2,56 ks/cnr cr} -a, _ 2,56-0,5 ~ - = 1.03 ks cm" ~> - cr, + ct. _ = 1,^3 kg cnr Dengan cara yang sama dbuat lngkaran Mohr untuk nr, = 1ks cm2, dan o^ 2 kg/cm -, kemudan dtark gars lner dan menynggung masng-masnu lngkaran tersebut yang merupakan gars keruntuhan, dan gars keruntuhan tersebut ddapatkan nla kohes yang merupakan ttk potong gars selubung keruntuhan dengan sumbu -y serta nla sudut geser dalam Dalam grafk lngkaran Mohr dgunakan dameter lngkaran = a-, - a,. o. 0,5 a - o2 = P/A , , ] + o ,24309 (*y, r rs2yn v (o - a2)/2 1,0?032 Angel of shearng resstence Q Apperen coheson (kg/cm") , ,6(8025
10 ^ Normal Stree (kg/cm1) Gambar 5.2 Grafk Lngkaran Mohr Tanah +w optmum +0% belerang 5.3 Sfat Fsk Tanah Gambut Campur Belerang Setelah dcampur belerang sfat fsk tanah campuran berubah terutama pada kohes dan sudut geser dalam dar uj Tekan Bebas, yang haslnya dtabelkan pada tabelkan pada tabel 5.8 dbawah n. Tabel 5.6 Perubahan Kohes dan Sudut Geser Dalam Tanah Campuran No Keterangan c kg/cm2 <P Yk (gr/cm2) w (%) 1 Tanah + 5% belerang 0, , ,37 2 Tanah + 10% belerang 0, , ,37 I 4 Tanah + 15% belerang 0, , ,91! Tanah + 20% belerang 0, , ,06! j l Sfat Mekank Tanah Gambut Campur Belerang 5.4. Analss Uj Tekan Bebas Tanah Gambut +Belerang Pada uj Tekan Bebas terlhat perubahan besarnya (qu), hal n karena perubahan dar kohes dan sudut geser dalam.
11 44 Contoh perhtungan tegangan pada sampel tanah - 10% belerang (0 har). Pada detk ke 30 pembacaan dal perpendekan tanah 40 AL = dall\f = 40/10-' = 0,040 = A/,/Lo% = (0,040/7.49)% = 0,53% koreks = 1- s = l-(0.53%) = 0,995 A = Ao/koreks = 11,371/0,995 =11,428 mm2 Pada pembacaan dal 40 terbaea dal beban 2, setara dengan beban 1,3384 kg. Tegangan = qu = P. /A ~ mats 'x = 1,3384/11428 = 0, kg/cm2 Setelah sampel mencapa, beban optmum, dlakukan pengukuran sudut pecah (a) dengan mem, h sudut },ng terkecl. Dan pembacaan beban optmum dan udut pecah dapat dhtung kohes (c) dan sudut geser dalam (<f>). Contoh perhtungan kohes pada tanah - 10% oelerang. qu c = 2xtga
12 c = = ke/cnr 2.ts60 Contoh perhtungan sudut geser dalam pada tanah + 10% belerang S = 2x(a-45)" ( _ -,,-,0 ((> = 2.(60-45)" =30 Dengan cara yang sama untuk menghtung sampel dengan varas kadar belerang yang lan, dtabelkan dbawah n. label 5.7 Hasl I j Tekan Bebas Tanah Campur Belerang No Keterangan c kg/cm" 0" qu kg/cm" 1 tanah asl + w,. 0,227! 24 0, > tanah 5% belerang 0, tanah + 10% belerang 0,313 ; 30 1, tanah + 15% belerang 0,297! 30 1, tanah + 20% belerang 0.279! 26 : 0, ' a 0.6 -j ' t j * } » f '! ' 0C /o 5< Vo 10% kadar 15% belerang 20% 25 Gambar 5.3 Grafk Uj Tekan Bebas Tanah Campur Belerang - n, "
13 46 Dar tabel dan grafk datas dapat dsmpulkan kadar optmum belerang adalah 10% dan berat sampel. Maka untuk curng tme dpaka campuran belerang 10% berat sampel Analss Uj Tnaksal UU Tanah campur Belerang Pada uj Tnaksal UU pada tanah campur belerang terjad perubahan, dengan perhtungan yang sama pada uj Traksal UU tanah ash. Tabel 5.8 Tabel Hasl Pengujan Traksal Tanah Campur Beleran" j No Keterangan c kg/c nr ; 1 tanah asl + \vl)p, ' </>" 2 z 1 L! 4 1 ; I j tanah + 5% belerang \ ,60768 tanah-j- 10% belerang : 20,17074 tanah + 15% belerang 1, ,45986 ; ' tanah + 20% belerang , Waktu Pemeraman {Curng Tme) Analss Uj Tekan Bebas Tanah Campuran Dengan ('.urng Tme Selama Curng Tme tetap terjad perubahan pada kohes, sudut geser dak dan (qu), perubahan yang terjad tdak sebesar perubahan yang terjad pada saat tanah ash dcampur dengan belerang dan yang terjad antara har ke-3 dan ke-7, karena har berkutnya perubahan tdak begtu besar, tetap tetap terjad penngkatan dan lebh stabl dan sebelumnya, hasl dar pengujan Kuat Tekan Bebas dengan perhtungan yang sama dengan uj Tekan Bebas yang telah dhtung sebelumnya d tabelkan pada tabel 5.9 sepert d bawah n. lam
14 4/ Tabel 5.9 Hasl Uj Tekan Bebas Tanah Gambut +Kadar Belerang Optmu m No Curng tme har (gr/cm'),476 Yk (gr/cm'1) 0,73298 qu (kg/cm") (kg/cm ) 0,496! 29 7 har 1,476 0,73298! , har,476 0, har 28 har 1,476 0,73298 I 1,23069 j. 0,524 : 29! "U476 j 0,732987X24515 ^0J56~^ 30~ -1,24515 Gambar 5.4 Grafk uj Tekan Bebas dengan Curng Tme Analss Pengujan Traksal UU Tanah Campuran dengan ( urng Tme Pada uj Traksal UU seama cwng tme juga erlhat adanya perubahan pada kohes, dan sudut geser dalam, dengan cara perhtungan yang sama pada uj Traksal UU sebelumnya ddapat hasl sepert yang dtabelkan pada tabel 5.8 yang ada d bawah n.
15 48 j No Tabel 5.10 Hasl Percobaan Uj Iraksal VV dengan curng tme ("urng tme 1 (gr/cm') (gr/cm') 1 3 har 1,476 0,73298 l~ 1, Yk c (kg/cm"") 0" 7 7 har 1,476 0, , ~ l -> 2> 14 har 1,476 0,73298 j 1, , har 1,476! 0,73298 j, j 5 I j 28 har j 1, ,959 j I 1,476 0,73298 j""~ U4040-' j "' I- $T 2.5 L 5! U> 2 - " 1.5 I. I f- /ssss^^^^s- 1T har Gambar 5.5 Grafk Kohes Selama Curng Tme -'-'45, 40 j g I S 20! I 15 o 10 «5 0 /V L_2fl. S3_^, 'k20.s59-. u...a ,;21J579._ har Gambar 5.6 Grafk Sudut Geser Dalam Selama Curng Tme
BAB III LANDASAN TEORI. berasal dari peraturan SNI yang terdapat pada persamaan berikut.
BAB III LANDASAN TEORI 3. Kuat Tekan Beton Kuat tekan beban beton adalah besarna beban per satuan luas, ang menebabkan benda uj beton hanur bla dbeban dengan gaa tekan tertentu, ang dhaslkan oleh mesn
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen yang telah dilaksanakan di SMA
III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Peneltan Peneltan n merupakan stud ekspermen yang telah dlaksanakan d SMA Neger 3 Bandar Lampung. Peneltan n dlaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2012/2013.
Lebih terperinciKORELASI PARAMETER KUAT GESER TANAH HASIL PENGUJIAN TRIAKSIAL DAN UNCONFINED COMPRESSION STRENGTH (UCS)
Jurnal Sans dan Teknolog (), Maret 0: -0 ISSN 4- KORELASI PARAMETER KUAT GESER TANAH HASIL PENGUJIAN TRIAKSIAL DAN UNCONFINED COMPRESSION STRENGTH (UCS) Soewgnjo Agus Nugroho, Agus Ika Putra, Rugun Ermna
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. sebuah fenomena atau suatu kejadian yang diteliti. Ciri-ciri metode deskriptif menurut Surakhmad W (1998:140) adalah
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Peneltan Metode yang dgunakan dalam peneltan n adalah metode deskrptf. Peneltan deskrptf merupakan peneltan yang dlakukan untuk menggambarkan sebuah fenomena atau suatu
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN
BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN A. Hasl Peneltan Pada peneltan yang telah dlakukan penelt selama 3 mnggu, maka hasl belajar matematka pada mater pokok pecahan d kelas V MI I anatussbyan Mangkang Kulon
Lebih terperinciBAB V ANALISA PEMECAHAN MASALAH
BAB V ANALISA PEMECAHAN MASALAH 5.1 Analsa Pemlhan Model Tme Seres Forecastng Pemlhan model forecastng terbak dlakukan secara statstk, dmana alat statstk yang dgunakan adalah MAD, MAPE dan TS. Perbandngan
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Tempat dan Waktu Penelitian Bahan dan Alat Pengumpulan Data Data Vegetasi
15 METODE PENELITIAN Tempat dan Waktu Peneltan Peneltan dlaksanakan d hutan rakyat kayu bawang yang terdapat d tga Desa, yatu Desa Pasar Pedat d Kabupaten Bengkulu Tengah, Desa Sawang Lebar dan Desa Dusun
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Al-Azhar 3 Bandar Lampung yang terletak di
III. METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel Peneltan n dlaksanakan d SMP Al-Azhar 3 Bandar Lampung yang terletak d Jl. Gn. Tanggamus Raya Way Halm, kota Bandar Lampung. Populas dalam peneltan n adalah
Lebih terperinciRangkuman hasil penelitian disampaikan dalam bentuk tabel dan grafik,
BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN Pada bab n durakan mengena hasl peneltan serta analssnya. Rangkuman hasl peneltan dsampakan dalam bentuk tabel dan grafk, sedangkan data detal hasl peneltan dan perhtungan Laboratorum
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri I Tibawa pada semester genap
5 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3. Lokas Dan Waktu Peneltan Peneltan n dlaksanakan d SMA Neger I Tbawa pada semester genap tahun ajaran 0/03. Peneltan n berlangsung selama ± bulan (Me,Jun) mula dar tahap
Lebih terperinciBAB.3 METODOLOGI PENELITIN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini di laksanakan di Sekolah Menengah Pertama (SMP) N. 1 Gorontalo pada kelas
9 BAB.3 METODOLOGI PENELITIN 3. Lokas dan Waktu Peneltan Peneltan n d laksanakan d Sekolah Menengah Pertama (SMP) N. Gorontalo pada kelas VIII. Waktu peneltan dlaksanakan pada semester ganjl, tahun ajaran
Lebih terperinciBAB III HIPOTESIS DAN METODOLOGI PENELITIAN
BAB III HIPOTESIS DAN METODOLOGI PENELITIAN III.1 Hpotess Berdasarkan kerangka pemkran sebelumnya, maka dapat drumuskan hpotess sebaga berkut : H1 : ada beda sgnfkan antara sebelum dan setelah penerbtan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. berjumlah empat kelas terdiri dari 131 siswa. Sampel penelitian ini terdiri dari satu kelas yang diambil dengan
7 BAB III METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel 1. Populas Populas dalam peneltan n adalah seluruh sswa kelas XI SMA Yadka Bandar Lampung semester genap tahun pelajaran 014/ 015 yang berjumlah empat
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskrps Data Hasl Peneltan Satelah melakukan peneltan, penelt melakukan stud lapangan untuk memperoleh data nla post test dar hasl tes setelah dkena perlakuan.
Lebih terperinciIV. UKURAN SIMPANGAN, DISPERSI & VARIASI
IV. UKURAN SIMPANGAN, DISPERSI & VARIASI Pendahuluan o Ukuran dspers atau ukuran varas, yang menggambarkan derajat bagamana berpencarnya data kuanttatf, dntaranya: rentang, rentang antar kuartl, smpangan
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 13 Bandar Lampung. Populasi dalam
III. METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel Peneltan n dlaksanakan d SMP Neger 3 Bandar Lampung. Populas dalam peneltan n yatu seluruh sswa kelas VIII SMP Neger 3 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 0/03 yang
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI. Teori Galton berkembang menjadi analisis regresi yang dapat digunakan sebagai alat
BAB LANDASAN TEORI. 1 Analsa Regres Regres pertama kal dpergunakan sebaga konsep statstk pada tahun 1877 oleh Sr Francs Galton. Galton melakukan stud tentang kecenderungan tngg badan anak. Teor Galton
Lebih terperinciContoh 5.1 Tentukan besar arus i pada rangkaian berikut menggunakan teorema superposisi.
BAB V TEOEMA-TEOEMA AGKAIA 5. Teorema Superposs Teorema superposs bagus dgunakan untuk menyelesakan permasalahan-permasalahan rangkaan yang mempunya lebh dar satu sumber tegangan atau sumber arus. Konsepnya
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini, penulis memilih lokasi di SMA Negeri 1 Boliyohuto khususnya
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Peneltan 3.1.1 Tempat Peneltan Pada peneltan n, penuls memlh lokas d SMA Neger 1 Bolyohuto khususnya pada sswa kelas X, karena penuls menganggap bahwa lokas
Lebih terperinciANALISIS REGRESI. Catatan Freddy
ANALISIS REGRESI Regres Lner Sederhana : Contoh Perhtungan Regres Lner Sederhana Menghtung harga a dan b Menyusun Persamaan Regres Korelas Pearson (Product Moment) Koefsen Determnas (KD) Regres Ganda :
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. bersifat statistik dengan tujuan menguji hipotesis yang telah ditetapkan.
3 III. METDE PENELITIAN A. Metode Peneltan Metode peneltan merupakan langkah atau aturan yang dgunakan dalam melaksanakan peneltan. Metode pada peneltan n bersfat kuanttatf yatu metode peneltan yang dgunakan
Lebih terperinciBAB III METODELOGI PENELITIAN. metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif
BAB III METODELOGI PENELITIAN 3.1 Desan Peneltan Metode peneltan mengungkapkan dengan jelas bagamana cara memperoleh data yang dperlukan, oleh karena tu metode peneltan lebh menekankan pada strateg, proses
Lebih terperinciMEKANIKA TANAH 2 KESTABILAN LERENG ROTASI. UNIVERSITAS PEMBANGUNAN JAYA Jl. Boulevard Bintaro Sektor 7, Bintaro Jaya Tangerang Selatan 15224
MEKANIKA TANAH 2 KESTABILAN LERENG ROTASI UNIVERSITAS PEMBANGUNAN JAYA Jl. Boulevard Bntaro Sektor 7, Bntaro Jaya Tangerang Selatan 15224 MODEL KERUNTUHAN ROTASI ANALISIS CARA KESEIMBANGAN BATAS Cara n
Lebih terperinciBAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Obyek dalam penelitian ini adalah kebijakan dividen sebagai variabel
4 BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Obyek Peneltan Obyek dalam peneltan n adalah kebjakan dvden sebaga varabel ndependen (X) dan harga saham sebaga varabel dependen (Y). Peneltan n dlakukan untuk
Lebih terperinciKecocokan Distribusi Normal Menggunakan Plot Persentil-Persentil yang Distandarisasi
Statstka, Vol. 9 No., 4 47 Me 009 Kecocokan Dstrbus Normal Menggunakan Plot Persentl-Persentl yang Dstandarsas Lsnur Wachdah Program Stud Statstka Fakultas MIPA Unsba e-mal : Lsnur_w@yahoo.co.d ABSTRAK
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI. estimasi, uji keberartian regresi, analisa korelasi dan uji koefisien regresi.
BAB LANDASAN TEORI Pada bab n akan durakan beberapa metode yang dgunakan dalam penyelesaan tugas akhr n. Selan tu penuls juga mengurakan tentang pengertan regres, analss regres berganda, membentuk persamaan
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI. Universitas Sumatera Utara
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertan Analsa Regres Dalam kehdupan sehar-har, serng kta jumpa hubungan antara satu varabel terhadap satu atau lebh varabel yang lan. Sebaga contoh, besarnya pendapatan seseorang
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN PENGARUH PENGGUNAAN METODE GALLERY WALK
BAB IV PEMBAASAN ASIL PENELITIAN PENGARU PENGGUNAAN METODE GALLERY WALK TERADAP ASIL BELAJAR MATA PELAJARAN IPS MATERI POKOK KERAGAMAN SUKU BANGSA DAN BUDAYA DI INDONESIA A. Deskrps Data asl Peneltan.
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI. persamaan penduga dibentuk untuk menerangkan pola hubungan variabel-variabel
BAB LANDASAN TEORI. Analss Regres Regres merupakan suatu alat ukur yang dgunakan untuk mengukur ada atau tdaknya hubungan antar varabel. Dalam analss regres, suatu persamaan regres atau persamaan penduga
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SD Al-Azhar 1 Wayhalim Bandar Lampung. Populasi
3 III. METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel Peneltan n dlaksanakan d SD Al-Azhar Wayhalm Bandar Lampung. Populas dalam peneltan n adalah seluruh sswa kelas V yang terdr dar 5 kelas yatu V A, V B, V
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang Manova atau Multvarate of Varance merupakan pengujan dalam multvarate yang bertujuan untuk mengetahu pengaruh varabel respon dengan terhadap beberapa varabel predktor
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen dengan populasi penelitian yaitu
4 III. METODE PENELITIAN A. Populas Peneltan Peneltan n merupakan stud ekspermen dengan populas peneltan yatu seluruh sswa kelas VIII C SMP Neger Bukt Kemunng pada semester genap tahun pelajaran 01/013
Lebih terperinciBAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA
BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA 4. PENGUJIAN PENGUKURAN KECEPATAN PUTAR BERBASIS REAL TIME LINUX Dalam membuktkan kelayakan dan kehandalan pengukuran kecepatan putar berbass RTLnux n, dlakukan pengujan dalam
Lebih terperinciBAB III PROSEDUR PENELITIAN. penelitian, hal ini dilakukan untuk kepentingan perolehan dan analisis data.
BAB III PROSEDUR PENELITIAN A. Metode Peneltan Metode peneltan harus dsesuakan dengan masalah dan tujuan peneltan, hal n dlakukan untuk kepentngan perolehan dan analss data. Mengena pengertan metode peneltan,
Lebih terperinciIV. HASIL DAN PEMBAHASAN
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN Data terdr dar dua data utama, yatu data denyut jantung pada saat kalbras dan denyut jantung pada saat bekerja. Semuanya akan dbahas pada sub bab-sub bab berkut. A. Denyut Jantung
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen
3 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desan Peneltan Metode yang dgunakan dalam peneltan n adalah metode ekspermen karena sesua dengan tujuan peneltan yatu melhat hubungan antara varabelvarabel
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. menggunakan strategi pembelajaran mind mapping dalam pendekatan
35 BAB III METODE PENELITIAN A. Jens dan Desan Peneltan Jens peneltan n adalah kuas ekspermen. Pada peneltan n terdapat dua kelompok subjek peneltan yatu kelompok ekspermen yang dberkan suatu perlakuan
Lebih terperinciPROPOSAL SKRIPSI JUDUL:
PROPOSAL SKRIPSI JUDUL: 1.1. Latar Belakang Masalah SDM kn makn berperan besar bag kesuksesan suatu organsas. Banyak organsas menyadar bahwa unsur manusa dalam suatu organsas dapat memberkan keunggulan
Lebih terperinciBAB V INTEGRAL KOMPLEKS
6 BAB V INTEGRAL KOMPLEKS 5.. INTEGRAL LINTASAN Msal suatu lntasan yang dnyatakan dengan : (t) = x(t) + y(t) dengan t rl dan a t b. Lntasan dsebut lntasan tutup bla (a) = (b). Lntasan tutup dsebut lntasan
Lebih terperinciPENANGANAN BAHAN PADAT S1 TEKNIK KIMIA FT UNS Sperisa Distantina
PENANGANAN BAHAN PAAT S1 TEKNIK KIMIA FT UNS Spersa stantna. SCREENING: MENENTUKAN UKURAN PARTIKEL Mater: Cara-cara menentukan ukuran partkel. Analss data ukuran partkel menggunakan screen shaker. Evaluas
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. yang digunakan meliputi: (1) PDRB Kota Dumai (tahun ) dan PDRB
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jens dan Sumber Data Jens data yang dgunakan dalam peneltan n adalah data sekunder. Data yang dgunakan melput: (1) PDRB Kota Duma (tahun 2000-2010) dan PDRB kabupaten/kota
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jens dan Pendekatan Peneltan Jens peneltan n termasuk peneltan korelasonal (correlatonal studes. Peneltan korelasonal merupakan peneltan yang dmaksudkan untuk mengetahu ada
Lebih terperinciNama : Crishadi Juliantoro NPM :
ANALISIS INVESTASI PADA PERUSAHAAN YANG MASUK DALAM PERHITUNGAN INDEX LQ-45 MENGGUNAKAN PORTOFOLIO DENGAN METODE SINGLE INDEX MODEL. Nama : Crshad Julantoro NPM : 110630 Latar Belakang Pemlhan saham yang
Lebih terperinciBAB 4 METODOLOGI PENELITIAN DAN ANALISIS
28 BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN DAN ANALISIS 4.1 Kerangka Pemkran dan Hpotess Dalam proses peneltan n, akan duj beberapa varabel software yang telah dsebutkan pada bab sebelumnya. Sesua dengan tahapan-tahapan
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
7 BAB LANDASAN TEORI.1 Analsa Regres Analsa regres dnterpretaskan sebaga suatu analsa yang berkatan dengan stud ketergantungan (hubungan kausal) dar suatu varabel tak bebas (dependent varable) atu dsebut
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
8 III. METODE PENELITIAN A. Metode Peneltan Metode peneltan adalah suatu cara yang dpergunakan untuk pemecahan masalah dengan teknk dan alat tertentu sehngga dperoleh hasl yang sesua dengan tujuan peneltan.
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskrps Data Hasl Peneltan Peneltan n menggunakan peneltan ekspermen; subyek peneltannya dbedakan menjad kelas ekspermen dan kelas kontrol. Kelas ekspermen dber
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pembangunan dalam sektor energi wajib dilaksanakan secara sebaik-baiknya. Jika
BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Energ sangat berperan pentng bag masyarakat dalam menjalan kehdupan seharhar dan sangat berperan dalam proses pembangunan. Oleh sebab tu penngkatan serta pembangunan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. pretest postes control group design dengan satu macam perlakuan. Di dalam
BAB III METODE PEELITIA A. Bentuk Peneltan Peneltan n merupakan peneltan ekspermen dengan model pretest postes control group desgn dengan satu macam perlakuan. D dalam model n sebelum dmula perlakuan kedua
Lebih terperinciBAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah data pengujian pada
BAB 5 ASIL DAN PEMBAASAN 5. asl Peneltan asl peneltan akan membahas secara lebh lengkap mengena penyajan data peneltan dan analss data. 5.. Penyajan Data Peneltan Sampel yang dgunakan dalam peneltan n
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertan Regres Regres pertama kal dpergunakan sebaga konsep statstka oleh Sr Francs Galton (1822 1911). Belau memperkenalkan model peramalan, penaksran, atau pendugaan, yang
Lebih terperinciBAB VII STABILITAS TEBING
BAB VII STABILITAS TEBING VII - BAB VII STABILITAS TEBING 7. TINJAUAN UMUM Perhtungan stabltas lereng/tebng dgunakan untuk perhtungan keamanan tebng dss-ss sunga yang terganggu kestablannya akbat adanya
Lebih terperinciIII.METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini subyek yang digunakan adalah siswa VII A SMPN 5
33 III.METODE PENELITIAN A Jens Dan Desan Peneltan. Jens peneltan yang dgunakan dalam peneltan n adalah peneltan kuanttatf. Peneltan n merupakan peneltan korelas yang bertujuan untuk mengetahu hubungan
Lebih terperinciPENENTUAN DENSITAS PERMUKAAN
PENENTUAN DENSITAS PERMUKAAN Pada koreks topograf ada satu nla yang belum dketahu nlanya yatu denstas batuan permukaan (rapat massa batuan dekat permukaan). Rapat massa batuan dekat permukaan dapat dtentukan
Lebih terperinciPENGGUNAAN DINDING GESER SEBAGAI ELEMEN PENAHAN GEMPA PADA BANGUNAN BERTINGKAT 10 LANTAI
PENGGUNAAN DINDING GESER SEBAGAI ELEMEN PENAHAN GEMPA PADA BANGUNAN BERTINGKAT 10 LANTAI Reky Stenly Wndah Dosen Jurusan Teknk Spl Fakultas Teknk Unverstas Sam Ratulang Manado ABSTRAK Pada bangunan tngg,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Sebelum dilakukan penelitian, langkah pertama yang harus dilakukan oleh
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desan Peneltan Sebelum dlakukan peneltan, langkah pertama yang harus dlakukan oleh penelt adalah menentukan terlebh dahulu metode apa yang akan dgunakan dalam peneltan. Desan
Lebih terperinciIII. METODELOGI PENELITIAN. Suatu penelitian dapat berhasil dengan baik dan sesuai dengan prosedur ilmiah,
III. METODELOGI PENELITIAN A. Metode Peneltan Suatu peneltan dapat berhasl dengan bak dan sesua dengan prosedur lmah, apabla peneltan tersebut menggunakan metode atau alat yang tepat. Dengan menggunakan
Lebih terperinciPost test (Treatment) Y 1 X Y 2
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Peneltan Metode Peneltan adalah cara lmah untuk memaham suatu objek dalam suatu kegatan peneltan. Peneltan yang dlakukan n bertujuan untuk mengetahu penngkatan hasl
Lebih terperinciBAB IX. STATISTIKA. CONTOH : HASIL ULANGAN MATEMATIKA 5 SISWA SBB: PENGERTIAN STATISTIKA DAN STATISTIK:
BAB IX. STATISTIKA. CONTOH : HASIL ULANGAN MATEMATIKA 5 SISWA SBB: PENGERTIAN STATISTIKA DAN STATISTIK: BAB IX. STATISTIKA Contoh : hasl ulangan Matematka 5 sswa sbb: 6 8 7 6 9 Pengertan Statstka dan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Fuzzy Set Pada tahun 1965, Zadeh memodfkas teor hmpunan dmana setap anggotanya memlk derajat keanggotaan yang bernla kontnu antara 0 sampa 1. Hmpunan n dsebut dengan hmpunaan
Lebih terperinciBAB IV. METODE PENELITIAN
BAB IV. METODE PENELITIAN Peneltan yang dsajkan dalam proposal n bertujuan untuk melakukan kajan komprehensf tentang karakterstk dndng bata tanah Hat dengan atau tanpa perkuatan tulangan dan pengaruhnya
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Metode dalam penelitian merupakan suatu cara yang digunakan oleh peneliti
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desan Peneltan Metode dalam peneltan merupakan suatu cara yang dgunakan oleh penelt dalam mencapa tujuan peneltan. Metode dapat memberkan gambaran kepada penelt mengena langkah-langkah
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Adapun yang menjadi objek penelitian adalah siswa MAN Model Gorontalo.
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Peneltan 3.1.1 Tempat Peneltan Adapun yang menjad objek peneltan adalah sswa MAN Model Gorontalo. Penetapan lokas n ddasarkan pada beberapa pertmbangan yakn,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. SMK Negeri I Gorontalo. Penetapan lokasi tersebut berdasarkan pada
3 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat Dan Waktu Peneltan 3.1.1 Tempat Peneltan Peneltan yang dlakukan oleh penelt berlokas d Kelas Ak 6, SMK Neger I Gorontalo. Penetapan lokas tersebut berdasarkan pada
Lebih terperinciBAB IV PERHITUNGAN DAN ANALISIS
BAB IV PERHITUNGAN DAN ANALISIS 4.1 Survey Parameter Survey parameter n dlakukan dengan mengubah satu jens parameter dengan membuat parameter lannya tetap. Pengamatan terhadap berbaga nla untuk satu parameter
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di MTs Negeri 2 Bandar Lampung dengan populasi siswa
III. METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel Peneltan n dlakukan d MTs Neger Bandar Lampung dengan populas sswa kelas VII yang terdr dar 0 kelas yatu kelas unggulan, unggulan, dan kelas A sampa dengan
Lebih terperinciANALISIS PENGARUH BEBAN GEMPA DAN PONDASI TIANG BOR TERHADAP KEAMANAN LERENG DI TEGALALANG, GIANYAR-BALI
Konferens Nasonal Teknk Spl 11 Unverstas Tarumanagara, 26-27 Oktober 2017 ANALISIS PENGARUH BEBAN GEMPA DAN PONDASI TIANG BOR TERHADAP KEAMANAN LERENG DI TEGALALANG, GIANYAR-BALI I Gust Ngurah Putu Dharmayasa
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian pengembangan yang
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jens Peneltan Jens peneltan yang dgunakan adalah peneltan pengembangan yang bertujuan membuat suatu produk dan duj kelayakannya. B. Metode Pengembangan Peneltan n menggunakan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
41 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Peneltan Berdasarkan masalah yang akan dtelt dengan melhat tujuan dan ruang lngkup dserta dengan pengolahan data, penafsran serta pengamblan kesmpulan, maka metode
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN MODEL
BAB IV PEMBAHASAN MODEL Pada bab IV n akan dlakukan pembuatan model dengan melakukan analss perhtungan untuk permasalahan proses pengadaan model persedaan mult tem dengan baya produks cekung dan jont setup
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sugiyono (2008:56) menjelaskan metode penelitian deskriptif adalah:
41 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Peneltan Sugyono (008:56) menjelaskan metode peneltan deskrptf adalah: Rumusan masalah deskrptf adalah suatu rumusan masalah yang berkenaan dengan pertanyaan
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Metode dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Penggunaan metode eksperimen ini
III. METODE PENELITIAN A. Metode Peneltan Metode dalam peneltan n adalah metode ekspermen. Penggunaan metode ekspermen n bertujuan untuk mengetahu apakah suatu metode, prosedur, sstem, proses, alat, bahan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. penelitian dilakukan secara purposive atau sengaja. Pemilihan lokasi penelitian
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokas Peneltan Peneltan dlaksanakan d Desa Sempalwadak, Kecamatan Bululawang, Kabupaten Malang pada bulan Februar hngga Me 2017. Pemlhan lokas peneltan dlakukan secara purposve
Lebih terperinciMENGANALISA GANGGUAN PADA 331 WEIGHT FEEDER 2 UNTUK MENINGKATKAN PRODUKSI DI PT. SEMEN GRESIK (PERSERO).Tbk PABRIK TUBAN ABSTRAK
Nelson ulstono Teknk Mesn Unverstas Islam Malang 015 MENGANALIA GANGGUAN PADA 331 WEIGHT FEEDER UNTUK MENINGKATKAN PRODUKI DI PT. EMEN GREIK (PERERO).Tbk PABRIK TUBAN Nelson ulstono, Teknk Mesn, Fakultas
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN
6 BAB IV HAIL PENELITIAN A. Deskrps Data Hasl Peneltan Untuk mengetahu keefektfan penerapan model pembelajaran cooperatve learnng tpe TAD (tudent Teams-Achevement Dvsons) terhadap hasl belajar matematka
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dipakai adalah penelitian kuantitatif, dengan
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan dan Jens Peneltan Jens peneltan yang dpaka adalah peneltan kuanttatf, dengan menggunakan metode analss deskrptf dengan analss statstka nferensal artnya penuls dapat
Lebih terperinciUKURAN S A S MPE P L P of o. D r D. r H. H Al A ma m s a d s i d Sy S a y h a z h a, SE S. E, M P E ai a l i : l as a y s a y h a
UKURAN SAMPEL Prof. Dr. H. Almasd Syahza, SE., MP Emal: asyahza@yahoo.co.d Webste: http://almasd. almasd.staff. staff.unr.ac.d Penelt Senor Unverstas Rau Penentuan Sampel Peneltan lmah hampr selalu hanya
Lebih terperinciKOMPARASI HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MEDIA MACROMEDIA FLASH DAN MICROSOFT POWERPOINT YANG DISAMPAIKAN MELALUI PENDEKATAN CHEMO-EDUTAINTMENT
Sgt Pratmoko, dkk. Komparas Hasl Belajar Sswa... 99 KOMPARASI HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MEDIA MACROMEDIA FLASH DAN MICROSOFT POWERPOINT YANG DISAMPAIKAN MELALUI PENDEKATAN CHEMO-EDUTAINTMENT Sgt Pratmoko,
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. pelajaran 2011/ Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X yang
III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Peneltan Peneltan n telah dlaksanakan d SMA Neger 1 Bandar Lampung pada tahun pelajaran 011/ 01. Populas peneltan n adalah seluruh sswa kelas X yang terdr dar
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. digunakan untuk mengetahui bagaimana pengaruh variabel X (celebrity
37 III. METODE PENELITIAN 3.1 Jens dan Sumber Data Jens peneltan yang dgunakan adalah peneltan deskrptf, yang mana dgunakan untuk mengetahu bagamana pengaruh varabel X (celebrty endorser) terhadap varabel
Lebih terperinciANALISIS DATA KATEGORIK (STK351)
Suplemen Respons Pertemuan ANALISIS DATA KATEGORIK (STK351) 7 Departemen Statstka FMIPA IPB Pokok Bahasan Sub Pokok Bahasan Referens Waktu Korelas Perngkat (Rank Correlaton) Bag. 1 Koefsen Korelas Perngkat
Lebih terperinciPendahuluan. 0 Dengan kata lain jika fungsi tersebut diplotkan, grafik yang dihasilkan akan mendekati pasanganpasangan
Pendahuluan 0 Data-data ang bersfat dskrt dapat dbuat contnuum melalu proses curve-fttng. 0 Curve-fttng merupakan proses data-smoothng, akn proses pendekatan terhadap kecenderungan data-data dalam bentuk
Lebih terperinciBAB II DASAR TEORI DAN METODE
BAB II DASAR TEORI DAN METODE 2.1 Teknk Pengukuran Teknolog yang dapat dgunakan untuk mengukur konsentras sedmen tersuspens yatu mekank (trap sampler, bottle sampler), optk (optcal beam transmssometer,
Lebih terperinciBAB V ANALISIS FAKTOR-FAKTOR BEBAN DAN TAHANAN (LOAD AND RESISTANCE FACTOR)
BAB V ANALISIS FAKTOR-FAKTOR BEBAN DAN TAHANAN (LOAD AND RESISTANCE FACTOR) 5.1 Umum Pada bab V n dbahas mengena hasl perhtungan faktor-faktor beban (load) atau serng dsebut dengan faktor pengal beban,
Lebih terperinciBab 2 AKAR-AKAR PERSAMAAN
Analsa Numerk Bahan Matrkulas Bab AKAR-AKAR PERSAMAAN Pada kulah n akan dpelajar beberapa metode untuk mencar akar-akar dar suatu persamaan yang kontnu. Untuk persamaan polnomal derajat, persamaannya dapat
Lebih terperinciBAB X RUANG HASIL KALI DALAM
BAB X RUANG HASIL KALI DALAM 0. Hasl Kal Dalam Defns. Hasl kal dalam adalah fungs yang mengatkan setap pasangan vektor d ruang vektor V (msalkan pasangan u dan v, dnotaskan dengan u, v ) dengan blangan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian yang bertujuan untuk mendeskripsikan
BAB III METODE PENELITIAN A. Jens Peneltan Peneltan n merupakan peneltan yang bertujuan untuk mendeskrpskan langkah-langkah pengembangan perangkat pembelajaran matematka berbass teor varas berupa Rencana
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan (Research and
III. METODE PENELITIAN A. Desan Peneltan Peneltan n merupakan peneltan pengembangan (Research and Development). Peneltan pengembangan yang dlakukan adalah untuk mengembangkan penuntun praktkum menjad LKS
Lebih terperinciBAB II TEORI ALIRAN DAYA
BAB II TEORI ALIRAN DAYA 2.1 UMUM Perhtungan alran daya merupakan suatu alat bantu yang sangat pentng untuk mengetahu konds operas sstem. Perhtungan alran daya pada tegangan, arus dan faktor daya d berbaga
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Hpotess Peneltan Berkatan dengan manusa masalah d atas maka penuls menyusun hpotess sebaga acuan dalam penulsan hpotess penuls yatu Terdapat hubungan postf antara penddkan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian merupakan cara atau langkah-langkah yang harus
BAB III METODE PENELITIAN Metode peneltan merupakan cara atau langkah-langkah yang harus dtempuh dalam kegatan peneltan, sehngga peneltan yang dlakukan dapat mencapa sasaran yang dngnkan. Metodolog peneltan
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. aturan-aturan, direncanakan oleh para peneliti untuk memecahkan
39 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Peneltan Metodolog peneltan adalah cara yang dlakukan secara sstemats mengkut aturan-aturan, drencanakan oleh para penelt untuk memecahkan permasalahan yang hdup
Lebih terperinciBAB IV TRIP GENERATION
BAB IV TRIP GENERATION 4.1 PENDAHULUAN Trp Generaton td : 1. Trp Producton 2. Trp Attracton j Generator Attractor - Setap tempat mempunya fktor untuk membangktkan dan menark pergerakan - Bangktan, Tarkan
Lebih terperinciANALISIS BENTUK HUBUNGAN
ANALISIS BENTUK HUBUNGAN Analss Regres dan Korelas Analss regres dgunakan untuk mempelajar dan mengukur hubungan statstk yang terjad antara dua varbel atau lebh varabel. Varabel tersebut adalah varabel
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA 2 Tahun Pelajaran
III. METODE PENELITIAN A. Settng Peneltan Peneltan n menggunakan data kuanttatf dengan jens Peneltan Tndakan Kelas (PTK). Peneltan n dlaksanakan d SMAN 1 Bandar Lampung yang beralamat d jalan Jend. Sudrman
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian merupakan prosedur atau cara yang ditempuh dalam
BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Peneltan Metode peneltan merupakan prosedur atau cara yang dtempuh dalam mencapa suatu tujuan peneltan. Tujuan peneltan yang akan dlakukan adalah untuk mengetahu perbandngan
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMPN 8 Bandar Lampung. Populasi dalam
1 III. METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel Peneltan n dlaksanakan d SMPN 8 Bandar Lampung. Populas dalam peneltan n adalah seluruh sswa kelas VII SMPN 8 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 01/013 yang terdr
Lebih terperinciBOKS A SUMBANGAN SEKTOR-SEKTOR EKONOMI BALI TERHADAP EKONOMI NASIONAL
BOKS A SUMBANGAN SEKTOR-SEKTOR EKONOMI BALI TERHADAP EKONOMI NASIONAL Analss sumbangan sektor-sektor ekonom d Bal terhadap pembangunan ekonom nasonal bertujuan untuk mengetahu bagamana pertumbuhan dan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
BAB III METODE PENELITIAN Desan Peneltan Metode peneltan yang dgunakan dalam peneltan n adalah metode deskrptf analts dengan jens pendekatan stud kasus yatu dengan melhat fenomena permasalahan yang ada
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
1 BAB III METODE PENELITIAN.1 Tempat dan Waktu Peneltan Peneltan n dlakukan d areal IUPHHK-HA PT Mamberamo Alasmandr yatu pada hutan prmer (BLOK RKT 01), Logged Over Area (LOA) berumur tahun (Blok RKT
Lebih terperinci