IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "IV. HASIL DAN PEMBAHASAN"

Transkripsi

1 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan ditunjukkan hasil perhitungan analisis data penelitian serta pembahasannya yang meliputi gambaran umum lokasi penelitian, karakteristik responden, uji validitas, uji reliabilitas, uji model-fit, dan juga uji hipotesis. 4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian Penelitian ini menggunakan data responden yang diperoleh di Kecamatan Getasan, Desa Batur, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah dengan batasan wilayah sebagai berikut : Sebelah Utara : Desa Sumogawe Sebelah Selatan : Gunung Merbabu Sebelah Barat : Desa Kopeng Sebelah Timur : Desa Tajuk Secara geografis, Desa Batur memiliki data orbitrasi (jarak dari pusat pemerintahan) adalah sebagai berikut : Pusat Pemerintahan Kecamatan : 3 km Pusat Pemerintahan Kabupaten : 30 km Pusat Pemerintahan Provinsi : 35 km Desa Batur terbagi menjadi 19 dusun yang terdiri dari 19 RW dan 54 RT. Luas keseluruhan tanah baik jalan, sawah, pemukiman, bangunan umum, pemakaman, dan peternakan adalah 1081,75 Ha. Letak Desa Batur berada di 1200 mdpl dengan suhu udara rata-rata 30 o C dengan curah hujan sebesar 2500 mm/tahun. 4.2 Karakteristik Responden Analisis deskriptif responden dimaksudkan untuk melihat karakteristik umum responden. Seluruh responden dalam peneilitian ini merupakan petani sayuran di Kecamatan Getasan, Desa Batur. Gambaran umum responden dapat dilihat dalam beberapa tabel berikut ini : 18

2 4.2.1 Keputusan Petani Data keputusan petani yang ini dimaksudkan untuk melihat tingkatan dalam sistem pertanian organik yang diterapkan oleh responden dan melihat berapa presentase responden yang memiliki keputusan untuk menerapkan sistem pertanian organik dan non-organik. Tabel 4.1 Data Keputusan Petani Sistem Frekuensi Persentase (%) Tidak organik 6 5,5 Belum organik 11 10,0 Akan Mencoba 5 4,5 Pernah mencoba 26 23, ,4 Total ,0 Dari tabel 4.1 terlihat bahwa 56,4% responden sudah menerapkan sistem pertanian organik, 43,6% lainnya masih belum menerapkan sistem pertanian organik (non-organik). Berdasarkan jawaban responden, peneliti membagi sistem pertanian non-organik ke dalam 4 tingkatan: i. Tidak Subjek merupakan kelompok petani yang sedang tidak menerapkan pertanian organik dan memiliki keyakinan untuk tetap bertahan dengan sistem yang sedang diterapkan, untuk proses budidaya selanjutnya. Terdapat 6 petani yang masuk ke dalam kelompok ini. ii. Belum Subjek merupakan kelompok petani yang sedang tidak menerapkan pertanian organik tapi memiliki pandangan kedepan bahwa mereka akan menerapkan sistem pertanian organik suatu saat nanti (belum tahu kapan). Terdapat 11 petani yang masuk ke dalam kelompok ini. iii. Akan Mencoba Subjek merupakan kelompok petani yang belum pernah menerapkan pertanian organik tapi sudah memiliki rencana untuk beralih ke sistem pertanian organik untuk waktu yang sudah ditentukan, direncanakan kurang dari 3 tahun ke depan. Terdapat 5 petani yang masuk ke dalam kelompok ini dalam penelitian ini. 19

3 iv. Pernah Mencoba Subjek merupakan kelompok petani yang sudah pernah menerapkan sistem pertanian organik dan kembali lagi ke sistem pertanian non-organik karena alasanalasan tertentu. Terdapat 26 petani yang masuk ke dalam kelompok ini v. Subjek merupakan kelompok petani yang sedang menerapkan sistem pertanian organik, baik yang masih semi-organik maupun organik tersertifikasi. Terdapat 62 petani yang masuk ke dalam kelompok ini Tidak ada presentase yang dominan antara penerapan sistem pertanian organik dan non-organik, sehingga data yang digunakan dalam penelitian ini dipercaya memiliki nilai yang bervariasi karena data yang terkumpul bersumber dari berbagai sudut pandang yang berbeda Umur Petani Data umur responden dimaksudkan untuk mengetahui rentang umur seluruh responden sehingga dapat diketahui umur responden yang paling banyak dan persebaran data responden serta penerapan sistem pertanian yang sedang masingmasing petani jalani saat proses pengambilan data. Tabel 4.2 Frekuensi Umur Kategori Sistem Pertanian Umur Tidak Belum Akan Pernah Total (tahun) Mencoba Mencoba f % f % f % f % f % f % ,91 3 2, ,55 6 5,45 3 2,73 9 8, , , ,82 2 1, , , ,18 TOTAL 6 5., , , , Rata- Rata (tahun) Dari tabel 4.2 diketahui bahwa umur responden memiliki rentang yang jauh mulai dari katergori umur tahun sampai kategori umur tahun. Dapat dilihat bahwa petani yang menerapkan sistem pertanian organik didominasi oleh petani dengan rentang umur tahun, dengan rata-rata 49 tahun. Perbedaan rata- 20

4 rata umur pada setiap kelas sistem pertanian tidak memiliki rentang yang jauh sehingga dapat dikatakan bahwa rentang umur tidak terlalu mempengaruhi keputusan petani dalam menentukan salah satu sistem pertanian Jenis Kelamin Berikut adalah tabel gambaran umum perbandingan jenis kelamin seluruh responden penelitian ini : Tabel 4.3 Perbandingan Jenis Kelamin Tidak Belum Akan Pernah organik organik mencoba mencoba Total f % f % f % f % f % f % Laki-Laki 5 4,5 7 6,4 3 2, , , ,3 Perempuan 1 0,9 4 3,6 2 1, , , ,7 Total 6 5, , , , Dari tabel 4.3 terlihat bahwa 57,3% responden merupakan petani laki-laki dan sisanya 42,7% merupakan petani perempuan. Jika melihat per-kategori sistem pertanian, hampir seluruh kategori didominasi oleh kaum pria, kecuali di kategori kelompok petani yang pernah mencoba organik. Walaupun jumlah petani pria dan wanita yang menerapkan pertanian organik lebih banyak dari pada petani nonorganik, perbandingan tersebut tidak begitu jauh sehingga bisa dikatakan bahwa hasil analisa kedepannya merupakan data yang diambil dari dua sudut pandang, laki-laki dan perempuan yang hampir sama kuatnya Distribusi Kondisi Lingkungan Sosial Petani Data distribusi berikut diharapkan mampu memperlihatkan gambaran umum responden dalam menilai dirinya sendiri terhadap keadaan lingkungan sosial di sekitar petani. Lingkungan sosial petani ini merupakan sudut pandang masingmasing individu petani yang petani rasakan dan alami secara nyata dan sudah dikelompokkan ke dalam masing-masing sistem pertanian. Data pada tabel 4.4 merupakan rata-rata skor yang dipilih oleh responden dan sudah dikelompokkan pada masing-masing kategori sistem pertanian dengan skor 1-5 (sangat tidak setuju sangat setuju). 21

5 Tabel 4.4 Distribusi Kondisi Lingkungan Sosial Petani No Lingkungan Sosial Tergabung dalam kelompok tani organik dengan banyak anggota Tidak Skor per Kategori Sistem Pertanian Belum Akan Mencoba Pernah Mencoba 1,00 1,00 1,20 3,35 4,73 Selalu mengikuti programprogram dalam kelompok tani 1,00 1,09 1,40 2,92 4,42 Selalu hadir dalam kegiatan penyuluhan kelompok tani 1,00 1,00 1,60 3,08 4,35 Selalu aktif mengungkapkan pendapat dalam kelompok tani Penyuluh selalu memberikan solusi terhadap permasalahan yang dihadapi petani Penyuluh selalu memberikan informasi penting kepada petani Penyuluh memberikan inovasi-inovasi menguntungkan kepada petani 1,17 1,00 1,80 2,88 4,37 1,00 1,00 1,20 3,77 4,18 1,00 1,00 1,20 3,65 4,24 1,00 1,00 1,20 3,73 4,00 Rata-Rata Skor Total 1,02 1,01 1,37 3,34 4,33 Sumber : Data primer yang dioilah, 2016 Petani memiliki sudut pandang yang beragam mengenai lingkungan sosial di sekitar mereka. Data dari tabel 4.4 menunjukkan kondisi bahwa lingkungan sosial di kalangan petani organik memiliki skor yang lebih tinggi dibandingkan lingkungan sosial di kalangan petani non-organik. Rata-rata skor total ini menunjukkan bahwa banyak petani organik setuju bahwa lingkungan sosial mereka mendukung keputusan mereka dalam menerapkan pertanian organik, sedangkan kelompok petani non-organik cenderung memiliki nilai lingkungan sosial yang lebih rendah daripada petani organik Distribusi Persepsi Petani tentang Risiko Pertanian Data distribusi berikut diharapkan dapat memperlihatkan seberapa jauh pengetahuan petani tentang risiko pertanian sayuran organik. Persepsi petani ini merupakan sudut pandang masing-masing individu petani yang petani rasakan dan alami secara nyata dan sudah dikelompokkan ke dalam masing-masing sistem pertanian. Data pada tabel 4.5 merupakan rata-rata skor yang dipilih oleh responden 22

6 dan sudah dikelompokkan pada masing-masing kategori sistem pertanian dengan skor 1-5 (sangat setuju sangat tidak setuju). Tabel 4.5 Distribusi Persepsi Petani terhadap Risiko Pertanian No Risiko Risiko Produksi : Pengolahan pertanian organik sangat susah Risiko Produksi : Pertanian organik memiliki kemungkinan gagal lebih besar daripada pertanian konvensional Risiko finansial : modal bertani secara organik sangat besar/mahal Risiko finansial : Keuntungan diperoleh petani dalam jangka waktu yang lama Risiko harga dan pasar : produk pertanian organik dibandingkan dengan pertanian non-organik harganya jauh lebih murah Risiko harga dan pasar : harga dari produk pertanian organik kondisinya fluktuatif Tidak Skor per Kategori Sistem Pertanian Belum Akan Mencoba Pernah Mencoba 1,33 1,45 3,00 3,65 3,90 1,33 1,45 3,00 3,62 4,03 3,00 2,27 3,20 4,19 4,58 3,00 2,27 3,20 3,92 3,89 3,00 2,18 3,20 3,23 3,40 3,00 2,27 3,00 2,85 2,76 Rata-Rata Skor Total 2,44 1,98 3,10 3,58 3,76 Tabel distribusi ini menunjukkan bahwa kelompok petani organik memiliki persepsi tidak setuju terhadap risiko produksi dan finansial pada pertanian organik, sedangkan pada risiko harga dan pasar seluruh kategori kelompok tani kecuali kelompok petani yang belum organik cenderung merasakan hal yang sama karena memiliki nilai yang tidak berbeda jauh. Secara keseluruhan, rata-rata skor total menunjukkan bahwa kategori petani organik dan petani yang sudah pernah mencoba sistem organik merasa tidak setuju dengan risiko pertanian organik yang ditawarkan Distribusi Karakter Petani Data distribusi berikut diharapkan dapat memperlihatkan gambaran umum responden dalam menilai kepribadian yang dimiliki oleh masing-masing individu. Karakter petani ini merupakan sudut pandang masing-masing individu petani yang 23

7 petani rasakan dan alami secara nyata dan sudah dikelompokkan ke dalam masingmasing sistem pertanian. Data pada tabel 4.6 merupakan rata-rata skor yang dipilih oleh responden dan sudah dikelompokkan pada masing-masing kategori sistem pertanian dengan skor 1-5 (sangat tidak setuju sangat setuju). Tabel 4.6 Distribusi Karakter Petani No Karakter Petani Suka mencari informasi ten-tang pertanian organik melalui penyuluhan Suka mencari informasi ten-tang pertanian organik melalui media massa Merupakan seorang yang kosmopolitan terhdap pertanian organik Terbuka dengan lingkungan untuk mencari informasi mengenai pertanian organik Tertarik dengan inovasiinovasi yang baru Selalu tahu jika ada inovasi baru mengenai pertanian organik. Selalu menerapkan inovasi-inovasi baru tentang pertanian organik Tidak Skor per Kategori Sistem Pertanian Belum Akan Mencoba Pernah Mencoba 1,00 1,00 1,20 2,12 3,84 1,00 1,00 1,20 2,31 3,69 1,00 1,09 1,60 2,46 3,82 1,00 1,09 1,40 2,46 3,87 1,00 1,00 1,20 2,38 3,60 1,00 1,00 1,20 2,27 3,58 1,00 1,00 1,20 2,27 3,58 Rata-Rata Skor Total 1,00 1,03 1,29 2,32 3,71 Data disitribusi mengenai karakter petani menunjukkan bahwa sebagian besar responden belum memiliki nilai karakter yang informatif dan inovatif dan terbuka terhadap pertanian organik, baik dari segi informasi maupun inovasi, bahkan ratarata skor kelompok petani yang sudah menerapkan sistem pertanian organik saja masih belum bisa menyentuh skor Distribusi Persepsi Petani Terhadap Pertanian Data distribusi berikut diharapkan dapat memperlihatkan gambaran umum responden dalam menilai pertanian sayuran organik secara umum. persepsi petani ini merupakan sudut pandang masing-masing individu petani yang petani rasakan dan alami secara nyata dan sudah dikelompokkan ke dalam masing-masing sistem pertanian. Data pada tabel 4.7 merupakan rata-rata skor yang dipilih oleh responden 24

8 dan sudah dikelompokkan pada masing-masing kategori sistem pertanian dengan skor 1-5 (sangat tidak setuju sangat setuju). Tabel 4.7 Distribusi Persepsi Petani terhadap Pertanian No Persepsi Petani Pertanian organik sebagai salah satu solusi untuk meningkatkan kesejahteraan petani Pertanian organik dapat memperbaiki kondisi ekonomi keluarga saya Pertanian organik dapat meningkatkan dan menjaga kualitas tanah dan unsur hara di dalam tanah Produktivitas lahan pertanian organik saya tidak menurun Hasil pertanian organik lebih menyehatkan bagi saya dan konsumen Hasil pertanian organik lebih awet dan tahan lama Tidak Skor per Kategori Sistem Pertanian Belum Akan Mencoba Pernah Mencoba 1,0 1,0 1,6 3,3 3,9 1,0 1,0 1,6 3,4 3,9 2,7 2,6 2,6 2,9 4,0 2,7 2,6 2,6 3,1 4,1 2,5 2,5 2,6 3,8 4,4 2,5 2,5 2,6 3,9 4,3 Rata-Rata Skor Total 2,1 2,1 2,3 3,4 4,1 Data menunjukkan bahwa kelompok petani organik cenderung setuju dengan persepsi yang bagus terhadap pertanian organik. Rata-rata skor total juga menunjukkan bahwa kelompok petani yang tergabung dalam kategori non-organik cenderung tidak setuju dengan persepsi yang bagus terhadap pertanian organik Potensi Keberlanjutan Bertani Secara Data berikut diharapkan dapat memperlihatkan gambaran umum responden dalam menentukan keputusannya untuk melakukan budidaya sayuran organik secara terus-menerus. Keputusan petani ini berasal dari sudut pandang masingmasing individu petani dan sudah dikelompokkan ke dalam masing-masing sistem pertanian. Data pada tabel 4.8 merupakan rata-rata skor yang dipilih oleh responden dan sudah dikelompokkan pada masing-masing kategori sistem pertanian dengan skor 1-5 (sangat tidak setuju sangat setuju). 25

9 Tabel 4.8 Distribusi Perilaku Petani Kategori Sistem pertanian Sangat Tidak Setuju (orang) Potensi Keberlanjutan Pertanian Tidak Setuju (orang) Netral (orang) Setuju (orang) Sangat Setuju (orang) Rata2 skor Tidak Belum Akan Mencoba Sudah Mencoba TOTAL (orang) Data menunjukkan bahwa kelompok petani di dalam kategori tidak organik dan belum organik masih enggan untuk melanjutkan ke pertanian organik dalam jangka waktu yang singkat. Kelompok petani dalam kategori sudah pernah mencoba sistem pertanian organik maupun yang sedang menerapkan pertanian organik cenderung setuju untuk tetap melanjutkan budidaya sayuran dengan sistem pertanian organik. Terdapat data yang menarik pada tabel tersebut dimana ada salah satu petani organik yang sangat tidak setuju untuk melanjutkan sistem pertanian organik. Dari hasil wawancara, diketahui bahwa petani ini adalah petani independen yang bukan merupakan anggota kelompok tani dan petani tersebut menganggap bahwa kegiatan bertani organik yang selama ini dilakukan kurang mendapat dukungan dari lingkungan sosial di sekitarnya (dapat diketahui dari nilai lingkungan sosial yang rendah) seperti tidak turut aktif dalam kegiatan kelompok tani, pelatihan, dan juga penyuluhan. Hal inilah yang membuatnya merasa dirugikan karena tanpa dukungan lingkungan sosial di sekitarnya, kegiatan pertanian yang dijalaninya tidak berjalan dengan lancar. 4.3 Uji Keabsahan data Uji keabsahan data berikut mencakup hasil pengujian validitas, reliabilitas dan juga uji model-fit dari data yang sudah didapat sehingga dapat diketahui data apa saja yang tidak layak untuk proses pengolahan data selanjutnya. Terdapat 5 variabel yang digunakan pada penelitian ini yang terdiri dari 3 variabel endogen, 1 variabel kendali, dan juga 1 variabel eksogen. Variabel-variabel tersebut adalah LS 26

10 (Lingkungan Sosial petani), R (Risiko Pertanian ), KP (Karakteristik Petani), PP (Persepsi Petani) dan juga PRP (Perilaku Petani). a. Uji Validitas Uji validitas dilakukan untuk mengukur apakah instrumen penelitian benarbenar mampu mengukur konstruk yang digunakan. Peneliti menggunakan metode analisis faktor untuk mengetahui validitas instrumen penelitian. Tinggi rendahnya validitas suatu instrumen kuesioner dapat dilihat melalui factor loading dengan menggunakan software SPSS Statistic 20.0 Tabel 4.9 Hasil Uji Validitas (Pertama) Item Factor Fokus Item Factor Fokus Status Kuesioner Loading Komponen Kuesioner Loading Komponen Status LS1 0,657 2 Valid KP2a 0,808 1 Valid LS2a 0,645 1 Valid KP2b 0,812 1 Valid LS2b 0,632 1 dan 2 Tidak Valid KP3a 0,907 1 Valid LS2c 0,630 1 Valid KP3b 0,834 1 Valid LS3a 0,746 1 Valid KP3c 0,827 1 Valid LS3b 0,715 1 Valid PP1a 0,787 2 Valid LS3c 0,719 1 Valid PP1b 0,793 2 Valid R1a 0,813 2 Valid PP2a 0,772 3 Valid R1b 0,796 2 Valid PP2b 0,784 3 Valid R2a 0,745 2 Valid PP3a 0,606 2 Valid R2b 0,573 2 Valid PP3b 0,597 1 dan 3 Tidak Valid R3a 0,692 4 Valid PRP1 0,689 2 Valid R3b 0,877 4 Valid PRP2 0,803 2 Valid KP1a 0,775 1 Valid KP1b 0,772 1 Valid Hasil dari uji validitas pertama pada tabel 4.9 menunjukkan bahwa sebenarnya seluruh item di kuesioner memenuhi syarat factor loading sebesar > 0,5, namun ada beberapa item pertanyaan yang tidak terekstrak dengan sempurna ke dalam salah satu faktor dan harus dihilangkan pada uji validitas selanjutnya. Oleh karena itu indikator LS2b dan PP3b akan dihilangkan pada uji validitas selanjutnya. 27

11 Tabel 4.10 Hasil Uji Validitas (kedua) Uji Tes KMO dan Bartlett Syarat Hasil Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy. 0,5 0,897 Bartlett's Test of Sphericity Approx. Chi-Square 4863,099 Sig. 0,05 0,000 Hasil uji validitas kedua menyatakan bahwa data indikator dinyatakan dapat dianalisa karena nilai yang keluar hasil uji uji KMO dan Barlett s Test sudah memenuhi syarat (lihat tabel 4.10). Dengan nilai KMO Measure of Sampling Adequacy 0,897 (di atas 0,5), serta nilai Bartlett s Test dengan Chi-Square sebesar 4863,099 dan signifikan pada 0,000 (di bawah 0,005) maka disimpulkan bahwa data dapat dilanjutkan ke uji analisis faktor. Tabel 4.11 Hasil Uji Analisis Faktor Item Kuesioner Factor Loading Fokus Komponen Status Item Kuesioner Factor Loading Fokus Komponen Status LS1 0,671 1 Valid KP2a 0,824 1 Valid LS2a 0,669 1 Valid KP2b 0,829 1 Valid LS2c 0,655 1 Valid KP3a 0,915 1 Valid LS3a 0,751 1 Valid KP3b 0,845 1 Valid LS3b 0,723 1 Valid KP3c 0,837 1 Valid LS3c 0,721 1 Valid PP1a 0,787 2 Valid R1a 0,823 2 Valid PP1b 0,793 2 Valid R1b 0,805 2 Valid PP2a 0,751 3 Valid R2a 0,746 2 Valid PP2b 0,773 3 Valid R2b 0,574 2 Valid PRP1 0,689 2 Valid R3a 0,700 4 Valid PRP2 0,795 2 Valid R3b 0,871 4 Valid KP1a 0,796 1 Valid KP1b 0,792 1 Valid Hasil uji validitas kedua dengan 110 responden dilakukan dengan analisis faktor dan tersajikan pada tabel Rotated Component Matrix (Tabel 4.11). Dari output tersebut dapat dilihat bahwa setiap item pertanyaan sudah terekstrak sempurna ke dalam salah satu faktor komponen dengan loading factor > 0,50. Dapat disimpulkan bahwa variabel yang dapat diolah selanjutnya adalah variabel Lingkungan Sosial (LS) dengan enam item pertanyaan, Risiko (R) dengan enam 28

12 item pertanyaan, Karakteristik Petani (KP) dengan tujuh item pertanyaan, Persepsi Petani (PP) dengan empat item pertanyaan, dan juga Perilaku Petani (PRP) dengan dua item pertanyaan. b. Uji Reliabilitas Uji reliabilitas merupakan uji yang dilakukan untuk mengukur apakah kuesioner benar-benar merupakan indikator yang mengukur suatu variabel. Reliabilitas dalam penelitian ini diuji dengan metode Chronbach s Alpha. Menurut Nunnaly dalam Ghozali (2006), suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai Chronbach s Alpha > 0,60 Tabel 4.12 Hasil Uji Reliabilitas Variabel Chronbach s Alpha Keterangan Lingkungan Sosial 0,988 Reliabel Risiko 0,834 Reliabel Karakter Petani 0,981 Reliabel Persepsi Petani 0,943 Reliabel Perilaku petani 0,901 Reliabel Hasil pengujian reliabilitas dengan menggunakan software SPSS Statistic 20.0 menunjukkan bahwa semua variabel dinilai mampu memberikan hasil pengukuran yang konsisten karena semua variabel memiliki nilai Chronbach s Alpha > 0, Uji Goodness of Fit Pengujian goodness of fit ini merupakan uji model-fit yang digunakan untuk mengetahui ukuran kesesuaian input observasi dengan prediksi dari model yang diajukan. Pengujian goodness of fit dilakukan dengan menggunakan software IBM AMOS 22.0 dan hasilnya dapat dilihat pada tabel Dari hasil pengujian, terlihat bahwa beberapa kriteria goodness of fit belum menunjukkan indikasi yang baik. Dimulai dari nilai Chi-square yang menunjukkan angka 264,981 yang didapat dari nilai Chi-square yang dibagi dengan degree of freedom. Indeks ini merupakan indeks kesesuaian parsimonious yang mengukur hubungan goodness of fit model dengan jumlah koefisien-koefisien estimasi yang diharapkan untuk mencapai tingkat kesesuaian. Nilai chi-square dianggap baik karena nilainya lebih kecil dari nilai tabel sebesar 341,95. 29

13 Tabel 4.13 Hasil Uji Goodness of Fit Indeks Nilai Kritis Nilai Keterangan Chi-square < 341,95 264,981 Baik Probability level 0,05 0,0 Baik CMIN/DF < 2,00/3,00 4,569 Kurang baik GFI 0,90 0,747 Kurang baik AGFI 0,90 0,604 Kurang baik RMSEA 0,08 0,181 Kurang baik TLI 0,90 0,856 Cukup baik CFI 0,90 0,893 Cukup baik NFI 0,90 0,868 Cukup baik Nilai CMIN/DF dinilai masih kurang bagus karena masih berada di atas nilai kritis (2,00/3,00) yaitu 4,569. Nilai GFI menunjukkan derajat kesesuaian dari data yang diprediksi dengan data aktual tanpa menyesuaikan degree of freedom-nya. Semakin tinggi nilai GFI maka semakin baik modelnya. Dalam tabel terlihat bahwa nilai GFI 0,747 masih dinilai kurang baik karena masih dibawah nilai yang diharapkan ( 0,90). AGFI merupakan GFI yang disesuakan dengan degree of freedom-nya. Dengan nilai GFI yang kurang baik, maka nilai AGFI sebesar 0,604 juga masih jauh dari nilai yang diharapkan. RMSEA digunakan untuk mengkompensasi nilai Chi-square dalam sampel yang besar. Nilai yang direkomendasikan untuk indeks RMSEA adalah 0,08, maka ilai RMSEA sebesar 0,181 menunjukkan tingkat kesesuaian yang kurang baik. TLI merupakan indeks kesesuaian model yang kurang dipengaruhi oleh ukuran sampel. Dengan nilai rekomendasi 0,90, maka nilai TLI 0,856 dinilai masih cukup baik. CFI merupakan indeks yang membandingkan model yang diuji dengan null model. Indeks ini dianjurkan memiliki nilai yang mendekati 1 karena semakin mendekati angka 1 maka model yang diajukan dinilai memiliki tingkat kesesuaian yang baik. Dengan begitu nilai 0,893 menunjukkan bahwa model sudah memiliki kesesuaian yang cukup baik. Sama dengan CFI, NFI juga menunjukkan ukuran 30

14 perbandingan antara model yang diajukan dan null model. Dengan begitu nilai NFI 0,868 juga dianggap masih cukup baik karena sudah mendekati nilai rekomendasi 0, Pengujian Hipotesis Setelah kriteria goodness of fit struktural yang diestimasi dapat terpenuhi, maka tahap selanjutnya adalah analisis terhadap hubungan-hubungan struktural model (pengujian hipotesis). Pengujian Structural Equation Modeling (SEM) dalam penelitian ini menggunakan software AMOS Pengujian hipotesis dilakukan dengan menganalisis tingkat signifikansi hubugan kausalitas antar konstruk dalam model yang didasakan pada nilai Critical Ratio (C.R). Nilai C.R sendiri dianalisis dengan mengacu pada cut of value tabel T. Tabel 4.14 Syarat Signifikansi Score Cut of Value Critical Ratio 1% 2,56 Sumber : Tabel T 5% 1,96 10% 1,645 Variabel dianggap berpengaruh signifikan jika nilai Critical Ratio (C.R) pada output AMOS menunjukkan nilai lebih atau sama dengan 1,96 karena berarti variabel tersebut memiliki tingkat signifikansi 95%. Hasil analisa regresi dapat dilihat pada tabel output berikut ini : Tabel 4.15 Output Regresi AMOS Variabel Critical Ratio Probabilitas Estimasi Persepsi <--- Lingk_sos 4,536 *** 0,481 Persepsi <--- Risiko 3,218,001 0,571 Persepsi <--- Karakter 0,560,576 0,035 Perilaku <--- Persepsi 8,312 *** 0,972 LS1 <--- Lingk_sos 16,441 *** 0,985 LS2 <--- Lingk_sos 15,597 *** 0,963 LS3 <--- Lingk_sos 0,857 R1 <--- Risiko 3,655 *** 0,918 R2 <--- Risiko 3,543 *** 0,767 R3 <--- Risiko 0,342 KP1 <--- Karakter 19,964 *** 0,967 KP2 <--- Karakter 19,953 *** 0,967 31

15 Tabel 4.15 Output Regresi AMOS Variabel Critical Ratio Probabilitas Estimasi KP3 <--- Karakter 0,917 PP1 <--- Persepsi 8,684 *** 0,930 PP2 <--- Persepsi 0,660 PRP1 <--- Perilaku 0,906 PRP2 <--- Perilaku 16,573 *** 0,929 Tabel output regresi dari software AMOS itulah yang berikutnya akan dianalisa dan digunakan untuk menjawab hipotesa yang telah diajukan. Tabel output tersebut digunakan untuk mengetahui besarnya pengaruh antar variabel dengan melihat nilai Critical Ratio dan juga nilai signifikansinya. Sedangakan kolom estimasi digunakan untuk melihat seberapa besar nilai standar deviasi variabel yang terpengaruh oleh nilai standar deviasi variabel bebas Pengaruh Lingkungan Sosial terhadap Persepsi tentang Pertanian Sayuran Pengujian hipotesis pertama ini ingin membuktikan bahwa ada pengaruh antara lingkungan sosial petani sayuran terhadap persepsi petani tentang pertanian sayuran organik. Asumsi ini diuji melalui hasil regresi Variabel Lingkungan Sosial dan Variabel Persepsi. Supaya lebih jelas, maka berikut peneliti tampilkan hasil regresi terukur dan regresi terstandar dari output AMOS : Tabel 4.16 Output Hipotesis 1 Regresi Regresi Terstandar Variabel C.R. P Estimasi Persepsi <--- Lingk_sos 4,536 *** 0,481 Dari hasil pengolahan maka didapatkan nilai Critical Ratio (C.R.) variabel lingkungan sosial terhadap persepsi sebesar 4,536. Dapat disimpulkan bahwa lingkungan sosial memiliki pengaruh dengan signifikansi level < 1% karena nilai C.R. berada di atas 2,5. Hal ini juga ditandai dengan adanya simbol tiga bintang pada kolom probabilitas, yang berarti Variabel Lingkungan Sosial berpengaruh signifikan terhadap Variabel Persepsi dengan nilai siginifikansinya kurang dari 0,001. Terlihat juga pada tabel Standardized Regression bahwa meningkatnya 1 32

16 satuan standar deviasi lingkungan sosial petani akan meningkatkan 0,481 satuan standar deviasi persepsi petani. Hasil ini sejalan dengan teori yang diutarakan Amsyari (1986) bahwa lingkungan sosial dapat mempengaruhi seseorang dalam mengambil suatu tindakan. Dalam hal ini lingkungan sosial petani sayuran organik ternyata juga mempengaruhi persepsi petani terhadap pertanian sayuran organik. Lingkungan sosial petani disini bisa saja merupakan sesama anggota kelompok tani, antar petani, keluarga, juga penyuluh pertanian. Dapat dilihat pada Tabel 4.4 bahwa ternyata tergabungnya petani ke dalam kelompok tani secara aktif akan membuat petani memiliki persepsi yang baik terhadap pertanian organik. Selain anggota dalam kelompok tani, keaktifan petani dalam mengikuti penyuluhan juga ternyata dapat merubah sudut pandang petani terhadap pertanian organik. Sehingga dapat dikatakan bahwa lingkungan sosial ini tidak luput dari peran aktif penyuluh dalam melaksanakan program penyuluhan. Penyuluh juga tidak bisa bergerak secara individu, namun harus menggandeng beberapa anggota kelompok tani organik untuk bekerja sama mensosialisasikan pertanian organik ke petani-petani yang masih menerapakan sistem pertanian nonorganik. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa hipotesis pertama diterima, bahwa ada pengaruh antara lingkungan sosial petani dengan persepsi petani tentang pertanian sayuran organik Pengaruh Risiko Pertanian Sayuran terhadap Persepsi tentang Pertanian Sayuran Pengujian hipotesis kedua ini ingin membuktikan bahwa ada pengaruh antara persepsi petani tentang risiko pertanian sayuran organik terhadap persepsi petani tentang pertanian sayuran organik. Asumsi ini diuji melalui hasil regresi Variabel Risiko dan Variabel Persepsi. Supaya lebih jelas, maka berikut peneliti tampilkan hasil regresi terukur dan regresi terstandar dari output AMOS : Tabel 4.17 Output Hipotesis 2 Regresi Regresi Terstandar Variabel C.R. P Estimasi Persepsi <--- Risiko 3,218 0,001 0,571 33

17 Dari hasil pengolahan maka didapatkan nilai Critical Ratio (C.R.) variabel risiko terhadap persepsi sebesar 3,218. Dapat disimpulkan bahwa risiko memiliki pengaruh dengan signifikansi level < 1% karena nilai C.R. berada di atas 2,5. Hal ini juga ditandai dengan nilai 0,001 pada kolom probabilitas, yang berarti signifikasi pengaruh yang diberikan Variabel Risiko terhadap Variabel Persepsi sebesar 0,001. Terlihat juga pada tabel Standardized Regression bahwa meningkatnya 1 satuan standar deviasi persepsi petani tentang risiko pertanian sayuran organik akan meningkatkan 0,571 satuan standar deviasi persepsi petani tentang pertanian sayuran organik. Setiap perlakuan yang diaplikasikan ke dalam sistem budidaya pertanian pasti memiliki risiko yang bermacam-macam. Hal inilah yang menjadi pertimbangan petani dalam melakukan budidaya dan mempengaruhi persepsi mereka terhadap pertanian sayuran organik. Petani yang menganggap bahwa pertanian sayuran organik tidak memiliki risiko yang besar, akan memiliki persepsi yang baik terhadap pertanian sayuran organik itu sendiri. Sedangkan petani yang menganggap bahwa pertanian sayuran organik memiliki risiko yang besar, akan memiliki persepsi yang buruk juga terhadap pertanian sayuran organik. Ada juga petani yang menganggap bahwa pertanian sayuran organik memiliki risiko yang tinggi, namun juga menganggap bahwa risiko yang tinggi akan mendatangkan keuntungan yang tinggi, sehingga memiliki nilai persepsi yang baik terhadap pertanian sayuran organik. Hal ini didukung oleh tabel 4.5 yang menunjukkan bahwa kategori kelompok petani organik cenderung tidak merasakan risiko produksi dan risiko finansial selama menerapkan sistem pertanian organik. Beda halnya dengan kelompok petani non-organik yang masih memiliki persepsi bahwa pertanian organik memiliki risiko produksi dan risiko finansial besar. Namun, baik kelompok petani organik maupun non-organik memiliki persepsi yang sama pada risiko harga pasar bahwa hasil dari produksi pertanian organik masih memiliki harga yang fluktuatif di pasaran dan masih perlu bersaing dengan hasil dari produksi pertanian nonorganik. Hal inilah yang dapat mempengaruhi petani dalam membentuk persepsi mereka terhadap pertanian sayuran organik. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa hipotesis 2 dalam penelitian ini diterima, bahwa persepsi petani tentang 34

18 risiko pertanian sayuran organik mempengaruhi persepsi petani tentang pertanian sayuran organik Pengaruh Karakter Petani terhadap Persepsi tentang Pertanian Sayuran Pengujian hipotesis ketiga ini ingin membuktikan bahwa ada pengaruh antara karakter petani sayuran terhadap persepsi mereka tentang pertanian sayuran organik. Asumsi ini diuji melalui hasil regresi Variabel Karakter dan Variabel Persepsi. Supaya lebih jelas, maka berikut peneliti tampilkan hasil regresi terukur dan regresi terstandar dari output AMOS : Tabel 4.18 Output Hipotesis 3 Regresi Regresi Terstandar Variabel C.R. P Estimasi Persepsi <--- Karakter 0,560 0,576 0,035 Dari hasil pengolahan maka didapatkan nilai Critical Ratio (C.R.) variabel karakter terhadap persepsi sebesar 0,560. Dapat disimpulkan bahwa karakter petani tidak memiliki pengaruh karena nilai C.R berada di bawah 1,645 (lihat tabel 4.14 syarat signifikansi). Probabilitas yang dihasilkan pun sebesar 0,576, yang artinya variabel karakter petani hanya mampu mempengaruhi sekitar 42% variabel persepsi saja. Terlihat juga pada tabel Standardized Regression bahwa meningkatnya 1 satuan standar deviasi karakter petani hanya akan meningkatkan 0,035 satuan standar deviasi persepsi petani. Hasil analisis yang didapat agak bertolak belakang dengan yang dikemukakan oleh Soekarwati dalam penelitian Ferdias (2005) yang mengatakan bahwa karakter petani akan turut menentukan pengambilan keputusan petani. Karakter petani yang inovatif, kosmopolitan dan informatif ternyata tidak mempengaruhi persepsi mereka terhadap pertanian organik. Hal ini didukung oleh Tabel 4.6 dan Tabel 4.7 yang menunjukkan bahwa banyak petani organik memiliki nilai karakter yang informatif dan inovatif, tetapi memiliki persepsi yang tidak baik terhadap pertanian organik karena mereka hanya mengikuti teman-teman di anggota kelompok tani mereka saja tanpa mempertimbangkan risiko dan hasilnya. Begitu jugan dengan petani yang sebenarnya menganggap dirinya tidak memiliki nilai karakter yang informatif dan inovatif tapi memiliki persepsi yang baik terhadap 35

19 pertanian organik. Dari hasil analisis maka disimpulkan bahwa hipotesis 3 dalam penelitian ini ditolak, bahwa karakter petani ternyata tidak mempengaruhi persepsi petani terhadap pertanian sayuran organik Pengaruh Persepsi Petani tentang Pertanian Sayuran terhadap Perilaku Petani tentang Pertanian Sayuran Pengujian hipotesis keempat ini ingin membuktikan bahwa ada pengaruh antara persepsi petani sayuran terhadap perilaku mereka tentang pertanian sayuran organik. Asumsi ini diuji melalui hasil regresi Variabel Persepsi dan Variabel Perilaku Petani. Supaya lebih jelas, maka berikut peneliti tampilkan hasil regresi terukur dan regresi terstandar dari output AMOS : Tabel 4.19 Output Hipotesis 4 Regresi Regresi Terstandar Variabel C.R. P Estimasi Perilaku <--- Persepsi 8,312 *** 0,972 Dari hasil pengolahan maka didapatkan nilai Critical Ratio (C.R.) variabel persepsi petani terhadap perilaku petani sebesar 8,312. Dapat disimpulkan bahwa persepsi petani memiliki pengaruh dengan signifikansi level < 1% karena nilai C.R berada di atas 2,5. Hal ini juga ditandai dengan adanya simbol tiga bintang pada kolom probabilitas, yang berarti Variabel Persepsi berpengaruh signifikan terhadap Variabel Perilaku dengan nilai siginifikansinya < 0,001. Terlihat juga pada tabel Standardized Regression bahwa meningkatnya 1 satuan standar deviasi persepsi petani akan meningkatkan 0,972 satuan standar deviasi perilaku petani. Seperti teori yang diungkapkan oleh Prayitno et, al. (2014) bahwa persepsi yang dimiliki seseorang akan mempengaruhi perilaku orang tersebut. Sama halnya dengan petani, melalui faktor eksternal dan internal yang ada pada petani, maka akan terbentuk persepsi pada masing-masing petani tentang pertanian sayuran organik. Persepsi inilah yang kemudian dituangkan dalam perilaku mereka dalam menerapkan sistem budidaya sayuran organik. Petani yang memiliki persepsi yang baik terhadap sayuran organik memiliki kecenderungan untuk menerapkan sistem pertanian sayuran organik. Begitu juga petani yang memliki persepsi yang kurang baik terhadap pertanian sayuran organik cenderung ragu-ragu untuk menerapkan sistem pertanian sayuran organik. 36

20 Pada tabel 4.8 juga terlihat bahwa petani yang sudah pernah menerapkan pertanian organik cenderung memilih untuk tetap melanjutkan pertanian organik, berbeda dengan petani yang belum pernah mencoba pertanian organik, masih ragu-ragu untuk mengambil keputusan dalam menerapkan pertanian organik. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa hipotesis 4 pada penelitian ini diterima, bahwa ada hubungan antara persepsi petani tentang usahatani organik dengan perilaku petani terhadap pertanian sayuran organik. 37

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Kegiatan penelitian dilaksanakan pada bulan Juni sampai bulan Agustus 2016. Tempat pelaksanaan kegiatan penelitian berada di Kecamatan Getasan, Kabupaten

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. terdaftar di Badan Pusat Statistik (BPS) sejak sampel. Berikut jumlah perusahaan yang berpartisipasi:

BAB III METODE PENELITIAN. terdaftar di Badan Pusat Statistik (BPS) sejak sampel. Berikut jumlah perusahaan yang berpartisipasi: BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Objek dan Lokasi Penelitian Dalam penelitian ini, objek penelitian adalah karyawan-karyawan dengan jabatan manajer pada perusahaan manufaktur yang ada di kota Semarang yang

Lebih terperinci

3. METODE PENELITIAN 3.1. Penentuan Waktu dan Lokasi 3.2. Jenis Penelitian 3.3. Teknik Pengambilan Sampel

3. METODE PENELITIAN 3.1. Penentuan Waktu dan Lokasi 3.2. Jenis Penelitian 3.3. Teknik Pengambilan Sampel 3. METODE PENELITIAN 3.1. Penentuan Waktu dan Lokasi Penelitian dilaksanakan pada 12 Februari 2016 hingga13 April 2016 di Desa Kenteng, Kecamatan Bandungan, Kabupaten Semarang. Pemilihan lokasi dilakukan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. metode pengambilan sampel yang digunakan adalah non-probability sampling dan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. metode pengambilan sampel yang digunakan adalah non-probability sampling dan BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Deskripsi Objek Penelitian Data diambil menggunakan kuesioner yang dibagikan kepada konsumen Indomaret Point Pandanaran di kota Semarang. Populasi

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN Penelitian yang bertujuan untuk meneliti adanya pengaruh persepsi biaya, persepsi kenyamanan, dan persepsi resiko terhadap minat beli situs tokobagus.com. Karena itulah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN digilib.uns.ac.id BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Bagian ini bertujuan untuk mengungkap hasil penelitian dan pembahasannya. Tahapan awal dalam menganalisis data yang dilakukan yaitu dimulai dengan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Responden Pada bab IV ini akan menampilkan hasil penelitian yang berupa gambaran umum objek penelitian dan data deskriptif serta menyajikan hasil komputasi

Lebih terperinci

VITA ANDYANI EA24. Dosen Pembimbing: Dr. Wardoyo, SE., MM

VITA ANDYANI EA24. Dosen Pembimbing: Dr. Wardoyo, SE., MM Kamis, 29 September 2016 PENGARUH ORIENTASI PASAR, INOVASI PRODUK, DAN ORIENTASI KEWIRAUSAHAAN TERHADAP KINERJA PEMASARAN PADA USAHA MIKRO KECIL MAKANAN DAN MINUMAN DI WILAYAH JAKARTA TIMUR VITA ANDYANI

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi dalam penelitian ini adalah di Kabupaten Ngawi, Jawa Timur. Alasan

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi dalam penelitian ini adalah di Kabupaten Ngawi, Jawa Timur. Alasan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Lokasi dalam penelitian ini adalah di Kabupaten Ngawi, Jawa Timur. Alasan memilih Kabupaten Ngawi, Jawa Timur karena untuk memudahkan penulis melakukan penelitian

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1 BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 5.1 Analisis Deskriptif 1. Analisis secara deskriptif Bagian ini akan membahas hasil pengolahan data yang telah dikumpulkan dari lapangan berdasarkan karakteristik

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan dijelaskan mengenai hasil analisa data Pengaruh Customer Experience dan Perceived Quality terhadap Brand Trust Guna Meningkatkan Customer Loyalty dengan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. langsung kepada responden yang mengisi kuesioner pada aplikasi google form di

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. langsung kepada responden yang mengisi kuesioner pada aplikasi google form di 30 BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Pengumpulan Data Pada penelitian ini, yang menjadi objek penelitiannya adalah mahasiswa program studi akuntansi Universitas Islam Indonesia. Kuesioner

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Data Responden Tabel berikut menunjukkan distribusi responden pada masing-masing perusahaan manufaktur. Tabel 4.1. Jumlah Responden Dalam Penelitian No. Nama Perusahaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menjelaskan bahwa populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Populasi

BAB III METODE PENELITIAN. menjelaskan bahwa populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Populasi 23 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel 3.1.1 Populasi Populasi adalah kelompok subyek yang hendak digeneralisasikan oleh hasil penelitian (Sugiyono, 2014). Sedangkan Arikunto (2010) menjelaskan

Lebih terperinci

BAB VI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENENTU KEPUTUSAN HUTANG

BAB VI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENENTU KEPUTUSAN HUTANG BAB VI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENENTU KEPUTUSAN HUTANG Bab ini akan memaparkan analisis terhadap faktor-faktor yang menentukan keputusan hutang pada pemilik usaha tenun dengan menggunakan Theory Planned

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi dalam penelitian ini adalah di Kabupaten Purbalingga, Jawa

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi dalam penelitian ini adalah di Kabupaten Purbalingga, Jawa BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Lokasi dalam penelitian ini adalah di Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah. Alasan memilih Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah karena untuk memudahkan penulis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dalam menghasilkan data yang dapat diyakini kebenarannya, sehingga informasi

BAB III METODE PENELITIAN. dalam menghasilkan data yang dapat diyakini kebenarannya, sehingga informasi BAB III METODE PENELITIAN Bab ini bertujuan untuk memberikan landasan yang valid dan reliabel dalam menghasilkan data yang dapat diyakini kebenarannya, sehingga informasi yang dihasilkan dapat dipercaya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan tujuannya penelitian ini termasuk applied research atau

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan tujuannya penelitian ini termasuk applied research atau BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Ruang Lingkup Penelitian Berdasarkan tujuannya penelitian ini termasuk applied research atau penelitian terapan yang mana didalamnya terdapat solusi atas suatu permasalahan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN Bab ini bertujuan untuk mengungkap hasil analisis data penelitian dan pembahasannya. Pembahasan diawali dengan dimulai hasil statistik deskriptif yang bertujuan untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data, baik data yang bersifat data sekunder maupun data primer, dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2013).

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Bab ini bertujuan untuk memberikan suatu dasar yang valid dan reliabel untuk

BAB III METODE PENELITIAN. Bab ini bertujuan untuk memberikan suatu dasar yang valid dan reliabel untuk BAB III METODE PENELITIAN Bab ini bertujuan untuk memberikan suatu dasar yang valid dan reliabel untuk menghasilkan data yang dapat diyakini kebenarannya, sehingga informasi yang diperoleh dari penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jooyeon Ha dan Soo Cheong Jang (2009). Rancangan yang digunakan dalam

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jooyeon Ha dan Soo Cheong Jang (2009). Rancangan yang digunakan dalam BAB III METODOLOGI PENELITIAN Rancangan Penelitian Penelitian ini mengacu pada penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Jooyeon Ha dan Soo Cheong Jang (2009). Rancangan yang digunakan dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB III DESAIN DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian causal method yaitu

BAB III DESAIN DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian causal method yaitu 3.1 Jenis Penelitian BAB III DESAIN DAN METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan jenis penelitian causal method yaitu merupakaan jenis penelitian untuk mendapatkan penjelasan hubungan antar variabel

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITAN DAN PEMBAHASAN A. GAMBARAN UMUM OBYEK/SUBYEK PENELITIAN 1. Obyek dan Subyek Penelitian Objek dalam penelitian ini yaitu Centro yang ada di Mall Ambarrukmo Plaza Jl. Laksda Adisucipto

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Rancangan Penelitian. dari antisipasi teknologi baru. Rancangan penelitian yang disajikan berbentuk

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Rancangan Penelitian. dari antisipasi teknologi baru. Rancangan penelitian yang disajikan berbentuk BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian ini mengacu pada penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Finger et al (203) yang bertujuan untuk mengetahui anteseden dan konsekuensi

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. A. Deskripsi Obyek Penelitian. Universitas Trisakti angkatan sebagai respondennya. Dari penyebaran kuesioner

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. A. Deskripsi Obyek Penelitian. Universitas Trisakti angkatan sebagai respondennya. Dari penyebaran kuesioner BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Obyek Penelitian 1. Gambaran Umum Responden Objek penelitian yang ditetapkan adalah mahasiswa Program S1 Fakultas Ekonomi Universitas Trisakti angkatan 2006-2010

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. A. Statistik Deskriptif. terhadap pernyataan-pernyataan didalam kuesioner. Deskripsi Data bertujuan untuk

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. A. Statistik Deskriptif. terhadap pernyataan-pernyataan didalam kuesioner. Deskripsi Data bertujuan untuk 50 BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Deskripsi Data merupakan ringkasan jawaban yang diberikan responden terhadap pernyataan-pernyataan didalam kuesioner. Deskripsi Data bertujuan

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN. 5.1 Gambaran Umum Kantor Sekretariat Pemerintah Provinsi Bali

BAB V HASIL PENELITIAN. 5.1 Gambaran Umum Kantor Sekretariat Pemerintah Provinsi Bali BAB V HASIL PENELITIAN 5.1 Gambaran Umum Kantor Sekretariat Pemerintah Provinsi Bali Kantor Sekretariat Pemerintah Daerah Provinsi Bali terletak di jalan Niti Mandala Renon Denpasar dengan perangkat Daerah

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. sumber Badan Pusat Statistik (BPS) Berdasarkan hasil penyebaran kuesioner

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. sumber Badan Pusat Statistik (BPS) Berdasarkan hasil penyebaran kuesioner BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Data Responden Data dalam penelitian ini menggunakan perusahaan-perusahaan manufaktur besar dan sedang di Kota Semarang. Dalam penelitian ini data-data perusahaan manukfaktur

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Bab ini bertujuan untuk memberikan landasan yang valid dan reliabel untuk

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Bab ini bertujuan untuk memberikan landasan yang valid dan reliabel untuk BAB III METODOLOGI PENELITIAN Bab ini bertujuan untuk memberikan landasan yang valid dan reliabel untuk menghasilkan data yang dapat diyakini kebenarannya, sehingga informasi yang diperoleh dari penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perusahaan, para karyawan merupakan salah satu aset inti yang penting

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perusahaan, para karyawan merupakan salah satu aset inti yang penting 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam perusahaan, para karyawan merupakan salah satu aset inti yang penting untuk melaksanakan kegiatan. Mereka memberi pengaruh besar terhadap kondisi perusahaan.

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISA DATA 4.1 Profile Responden

BAB 4 ANALISA DATA 4.1 Profile Responden BAB 4 ANALISA DATA 4.1 Profile Responden Pada penelitian ini, peneliti telah menyusun profile responden yang dibagi kedalam beberapa macam, yakni berdasarkan: 1. Nama pusat kebugaran langganan responden

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel 3.1.1 Populasi Populasi merupakan wilayah generalisasi yang terdiri dari obyek atau subyek yang mempunyai karakteristik tertentu yang telah ditetapkan

Lebih terperinci

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Analisis Deskriptif Analisis deskriptif dimaksudkan untuk mengetahui karakteristik dan tanggapan responden terhadap item-item pertanyaan dalam kuesioner. Responden

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Statistik Deskriptif Statistik deskriptif bertujuan untuk memberikan gambaran atau deskripsi suatu data yang ditinjau dari nilai rata-rata (mean) dan standar deviasi.

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PENELITIAN. menghasilkan produk berupa kain-kain polosan berwarna (kain yang tidak

BAB IV ANALISIS DATA DAN PENELITIAN. menghasilkan produk berupa kain-kain polosan berwarna (kain yang tidak BAB IV ANALISIS DATA DAN PENELITIAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian 1. Sejarah PT. Sari Warna Asli III Perusahaan tekstil PT Sari Warna Asli III adalah perusahaan yang menghasilkan produk berupa kain-kain

Lebih terperinci

BAB IV BAB ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Kuisioner yang disebar kepada responden sebanyak 120 buah. Pada saat

BAB IV BAB ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Kuisioner yang disebar kepada responden sebanyak 120 buah. Pada saat BAB IV BAB ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4. Profil Responden Penelitian Kuisioner yang disebar kepada responden sebanyak 20 buah. Pada saat pengembalian hanya kembali 3 kuesioner, dimana terdapat 4 kuesioner

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 1 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Perusahaan PT. Infomedia Solusi Humanika (INSANI) yang beralamatkan di Jl RS Fatmawati No 75 Jakarta Selatan didirikan di Jakarta pada 24 Oktober 2012 berdasarkan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. hubungan antara satu dengan variabel yang lain (Sugiyono, 2005).

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. hubungan antara satu dengan variabel yang lain (Sugiyono, 2005). BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan penelitian eksplanatori adalah penelitian yang bermaksud menjelaskan kedudukan variabel-variabel yang diteliti serta

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek dan Subyek Penelitian 1. Obyek Obyek penelitian merupakan sasaran untuk mendapatkan suatu data dan obyek pada penelitian ini adalah Waroeng Spesial Sambal di Yogyakarta.

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN. estimasi loading factor, bobot loading factor (factor score wight), dan error variance

BAB V PEMBAHASAN. estimasi loading factor, bobot loading factor (factor score wight), dan error variance BAB V PEMBAHASAN 5.1 Analisis Konfirmatori Analisis faktor konfirmatori dalam penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan estimasi loading factor, bobot loading factor (factor score wight), dan error variance

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Rancangan Penelitian. Lopez (2010). Rancangan penelitian ini menggunakan metode hypothesis testing,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Rancangan Penelitian. Lopez (2010). Rancangan penelitian ini menggunakan metode hypothesis testing, BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian ini mengacu pada penelitian yang dilakukan oleh Camison dan Lopez (2010). Rancangan penelitian ini menggunakan metode hypothesis testing,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. membantu dalam menyelesaikan penelitian ini.

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. membantu dalam menyelesaikan penelitian ini. BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Studi Literatur Dalam menyelesaikan laporan tugas akhir ini harus sesuai dengan Metode penelitian, langkah awal yaitu melakukan studi literatur dan jurnal yang

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. pembahasan penemuan penelitian. Diawali dengan hasil statistik

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. pembahasan penemuan penelitian. Diawali dengan hasil statistik BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 4.1. Uji Pedahuluan Bab ini bertujuan untuk mengemukakan hasil analisis data dan pembahasan penemuan penelitian. Diawali dengan hasil statistik deskriptif yang bertujuan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Data Responden Data responden dalam penelitian ini mengunakan mahasiswa di universitas negeri dan swasta yang memiliki program studi akuntansi dan manajemen berakreditasi

Lebih terperinci

BAB 5 ANALISIS HASIL STUDI. responden yang berada di Sumatera Utara. Karakteristik responden merupakan

BAB 5 ANALISIS HASIL STUDI. responden yang berada di Sumatera Utara. Karakteristik responden merupakan BAB 5 ANALISIS HASIL STUDI 5.1 Deskripsi Umum Sampel Penelitian Setelah dilakukan penyebaran kuesioner kepada responden maka hasil kuesioner yang layak dan secara penuh mengisi kuesioner berjumlah 134

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang relevan untuk mendesain suatu studi penelitian, menjamin

BAB III METODE PENELITIAN. yang relevan untuk mendesain suatu studi penelitian, menjamin BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Penelitian merupakan suatu kesatuan dari beberapa desain yang menggambarkan secara detail dari suatu penelitian. Tujuan memahami desain penelitian adalah

Lebih terperinci

BAB III METODA PENELITIAN. Rancangan Penelitian. Penelitian ini mengacu pada penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh

BAB III METODA PENELITIAN. Rancangan Penelitian. Penelitian ini mengacu pada penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh BAB III METODA PENELITIAN Rancangan Penelitian Penelitian ini mengacu pada penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Porral dan Mangin (206) dengan judul Food Private Labels Brands:The Role Of Consumer

Lebih terperinci

59

59 BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 5.1. Hasil Penelitian 5.1.1. Pendahuluan Tahapan pada bab ini adalah analisa hasil penelitian dengan cara mengolah data-data yang didapatkan sebelumnya, sehingga dapat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan metode penelitian survey. Penelitian survey adalah penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan metode penelitian survey. Penelitian survey adalah penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini dilakukan di Bandara internasional, Penelitian ini menggunakan metode penelitian survey. Penelitian survey adalah penelitian yang dilakukan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek dan Subjek Penelitian 1. Gambaran Objek Penelitian Objek yang digunakan dalam penelitian ini adalah produk Eiger. PT. Eigerindo Multi Produk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di PT. Nasmoco Bengawan Motor Solo

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di PT. Nasmoco Bengawan Motor Solo BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini dilakukan di PT. Nasmoco Bengawan Motor Solo Baru, Sukoharjo.Penelitian ini menggunakan metode penelitian survey. Penelitian survey adalah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Karakteristik Responden Penelitian ini dilakukan pada PT. Rezeki Supermarketing sebuah perusahaan retail tradisional yang terletak di Jakarta, dengan mengambil

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN ANALISIS. faktor yang mempengaruhi niat beli konsumen E-Commerce berdasarkan kerangka

BAB IV HASIL DAN ANALISIS. faktor yang mempengaruhi niat beli konsumen E-Commerce berdasarkan kerangka BAB IV HASIL DAN ANALISIS Pada bab ini akan membahas tentang analisis data dan hasil penelitian faktor faktor yang mempengaruhi niat beli konsumen E-Commerce berdasarkan kerangka Technology Acceptance

Lebih terperinci

Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XVIII Program Studi MMT-ITS, Surabaya 27 Juli 2013

Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XVIII Program Studi MMT-ITS, Surabaya 27 Juli 2013 PENDEKATAN METODE STRUCTURAL EQUATION MODELLING (SEM) UNTUK ANALISA PERSEPSI PEGAWAI TERHADAP GAYA KEPEMIMPINAN DI INDUSTRI MANUFAKTUR (STUDI KASUS PT. FERRO SIDOARJO) Sonny Faizal 1) dan Indung Sudarso

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN. Surabaya pada Januari 2014, sebagai repository. Website ini dibuat untuk

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN. Surabaya pada Januari 2014, sebagai repository. Website ini dibuat untuk BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN 4.1. Profil Aplikasi SIR SIR adalah layanan arsip online yang dikelola oleh perpustakaan Stikom Surabaya pada Januari 2014, sebagai repository. Website ini dibuat untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian ini dikategorikan sebagai explanatory research yaitu penelitian yang bertujuan menjelaskan hubungan kausal antara variabel-variabel melalui

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis pendekatan dan penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian survey, yaitu penelitian yang dilakukan dengan mengambil sampel secara langsung dari populasi,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 31 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Obyek/ Subyek Penelitian 1. Sejarah Smartphone Xiaomi Salah satu perusahaan yang memproduksi smartphone adalah Xiaomi. Xiaomi sendiri mulai menjual

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu menggunakan pendekatan kuantitatif. Penelitian ini menjelaskan hubungan mempengaruhi dan dipengaruhi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Nusantara Tour di Semarang. Populasi dalam penelitian ini adalah semua pelanggan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Nusantara Tour di Semarang. Populasi dalam penelitian ini adalah semua pelanggan BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Deskripsi Objek Penelitian Data diambil menggunakan kuesioner yang dibagikan kepada pelanggan Nusantara Tour di Semarang. Populasi dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. teknik sampling, definisi operasional variabel dan teknik analisis yang digunakan. A. Desain Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. teknik sampling, definisi operasional variabel dan teknik analisis yang digunakan. A. Desain Penelitian digilib.uns.ac.id 23 BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian berisi tentang desain penelitian, populasi, sampel dan teknik sampling, definisi operasional variabel dan teknik analisis yang digunakan.

Lebih terperinci

KUESIONER. 2. Berapa usia anda? a tahun c tahun b tahun d. > 26 tahun

KUESIONER. 2. Berapa usia anda? a tahun c tahun b tahun d. > 26 tahun 72 KUESIONER Berilah tanda (X) pada salah satu pilihan anda : I. Karakteristik Responden 1. Jenis kelamin anda? a. Laki-laki b. Perempuan Nama Responden: Tujuan Kuesioner Penelitian Kuesioner ini bertujuan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Penelitian Penelitian ini menganalisa bagaimana pengaruh kepribadian, komunikasi, dan kelompok referensi terhadap pengambilan keputusan konsumen menggunakan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Swasta di Semarang yang memiliki akreditasi A.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Swasta di Semarang yang memiliki akreditasi A. BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Objek dan Lokasi Penelitian 3.1.1 Objek Penelitian Objek yang diteliti adalah mahasiswa ekonomi dan bisnis jurusan akuntansi dan non-akuntansi pada Universitas Negeri

Lebih terperinci

BAB 3 DESAIN PENELITIAN

BAB 3 DESAIN PENELITIAN BAB 3 DESAIN PENELITIAN Bab ini akan menjelaskan hal-hal yang berkaitan dengan desain yang dipergunakan dalam penelitian antara lain : jenis penelitian, populasi dan sampel, pengukuran konsep, jenis data

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. karyawan pada bagian perawat. Populasi yang masuk dalam kriteria

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. karyawan pada bagian perawat. Populasi yang masuk dalam kriteria BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian 3.1.1 Populasi Populasi mengacu pada keseluruhan kelompok orang, kejadian, atau hal minat yang ingin peneliti investigasi (Sekaran, 2006). Dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. yang dibagikan. Kuesioner yang disebarkan berjumlah 130 kuesioner. Jumlah

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. yang dibagikan. Kuesioner yang disebarkan berjumlah 130 kuesioner. Jumlah BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Dalam Bab IV disajikan analisis terhadap data yang telah diperoleh selama pelaksanaan penelitian. Data yang terkumpul tersebut merupakan data

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. alamat Jalan Rekso Bayan No 1 Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta,

BAB III METODE PENELITIAN. alamat Jalan Rekso Bayan No 1 Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek dan Subyek Penelitian: Obyek penelitian ini adalah Polresta Yogyakarta Polda DIY, dengan alamat Jalan Rekso Bayan No 1 Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, Indonesia.

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA

BAB IV ANALISIS DATA BAB IV ANALISIS DATA 4.1. Validitas dan Reliabilitas Pretest Pada bab ini akan dijabarkan hasil temuan yang telah dilakukan. Penelitian dilakukan dengan menyebarkan kuesioner kepada responden yang menjadi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Sumber Data dan Tehnik Pengumpulan Data Data yang di gunakan dalam penelitian ini bersumber dari data primer. Menurut Azwar (2009) data primer adalah data yang di peroleh

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. analisis, pengukuran dan lingkungan penelitian. merek terhadap kesedian pelanggan untuk membayar harga premium,

BAB III METODE PENELITIAN. analisis, pengukuran dan lingkungan penelitian. merek terhadap kesedian pelanggan untuk membayar harga premium, BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian ini difokuskan pada tujuan studi, dimensi waktu, unit analisis, pengukuran dan lingkungan penelitian. 3.1.1 Tujuan Studi Studi ini bertujuan

Lebih terperinci

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Putra Baru Swalayan berlokasi di daerah Poncowati, Terbanggi Besar, Lampung

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Putra Baru Swalayan berlokasi di daerah Poncowati, Terbanggi Besar, Lampung IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Profil Putra Baru Swalayan Putra Baru Swalayan merupakan salah satu dari bisnis ritel yang ada di Indonesia. Putra Baru Swalayan berlokasi di daerah Poncowati, Terbanggi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN A. Subjek dan Objek Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Subjek dari penelitian ini adalah konsumen Hero Supermarket di Kota Yogyakarta, sedangkan objek dalam penelitian ini adalah Hero Supermarket di

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. disebarkan sebanyak 45 kuesioner dan yang dapat diolah sebanyak 40 kuisioner. Grafik 4.1.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. disebarkan sebanyak 45 kuesioner dan yang dapat diolah sebanyak 40 kuisioner. Grafik 4.1. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Profil Responden Penelitian ini ditujukan pada bank yang berada di Bandung Pusat dengan responden bersyarat yaitu seorang manajer bank. Dalam hal ini peneliti

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. konsumen yang sedang belanja di Outline store. Sedangkan metode pengambilan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. konsumen yang sedang belanja di Outline store. Sedangkan metode pengambilan 67 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Deskripsi Objek Penelitian Data diambil menggunakan kuesioner yang dibagikan kepada konsumen Outline store di kota Semarang. Populasi dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN Dalam bab ini akan dilakukan pengujian dan analisis model berdasarkan data kuesioner yang terkumpul untuk menjawab pertanyaan penelitian dan hipotesis yang telah diajukan

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN BAB IV METODE PENELITIAN 1.1. Desain Penelitian Pada penelitian ini penulis menggunakan penelitian menggunakan metode Kausalitas, digunakan untuk meneliti pada pupolasi atau sampel tertentu, pengumpulan

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN 33 BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Identifikasi Responden Pada penelitian ini jumlah sampel yang digunakan adalah pemilik usaha laundry di Surabaya, sebanyak 120 responden. Dengan Menggunaan metode

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di perusahaan PT. Sari Warna Asli III,

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di perusahaan PT. Sari Warna Asli III, BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini dilakukan di perusahaan PT. Sari Warna Asli III, Karanganyar. Penelitian ini menggunakan metode penelitian survey. Penelitian survey adalah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. contact person kepada WP yang telah diwajibkan menggunakan e-filing

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. contact person kepada WP yang telah diwajibkan menggunakan e-filing BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Obyek Penelitian 1. Analisis Karakteristik Responden Data penelitian yang digunakan adalah primer yang diperoleh dengan mengajukan beberapa pertanyaan

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB 4 ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN BAB 4 ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 4.1. Karakteristik Responden Demi memberikan deskripsi mengenai responden yang menjadi obyek penelitian, penulis membuat karakteristik responden dimana dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian Kantor Pelayanan Pajak Pratama Sleman merupakan salah satu instansi vertikal Direktorat Jenderal Pajak yang terletak di Jalan Ring Road

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian survei. Penelitian survei adalah suatu

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian survei. Penelitian survei adalah suatu 32 BAB III METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian survei. Penelitian survei adalah suatu jenis penelitian yang mengambil sampel dari satu populasi dan menggunakan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Obyek Penelitian Deskripsi obyek penelitian dimaksudkan untuk mengetahui karakteristik dari obyek yang diteliti. Penelitian ini mengambil sampel nasabah

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Dalam penelitian ini populasi yang digunakan adalah seluruh guru PAUD di Salatiga, dengan menggunakan sampel guru PAUD di Salatiga yang diambil dari 3 kecamatan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. melalui penyebaran kuesioner. Analisis yang dilakukan terhadap data pada

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. melalui penyebaran kuesioner. Analisis yang dilakukan terhadap data pada BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Bab IV berisi tentang analisis dan pembahasan data yang diperoleh responden melalui penyebaran kuesioner. Analisis yang dilakukan terhadap data pada pembahasan ini untuk

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Obyek dan Subyek Penelitian 1. Obyek penelitian. Obyek dalam penelitian ini adalah tempat hiburan karaoke Princess Syahrini F-KTV di Yogyakarta.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek dan Subyek Penelitian Obyek yang digunakan dalam penelitian ini adalah Universitas Muhammadiyah Yogyakarta yang berada di Jalan Lingkar Selatan, Kasihan, Bantul, Daerah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Kebayoran, Jakarta Selatan selama penelitian. Kebayoran Lama, Jakarta Selatan yang dipilih sebagai tempat penelitian.

BAB III METODE PENELITIAN. Kebayoran, Jakarta Selatan selama penelitian. Kebayoran Lama, Jakarta Selatan yang dipilih sebagai tempat penelitian. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Industri ini mengacu pada kegiatan operasional percetakan dan obyek penelitian ini ialah untuk mengetahui besarnya pengaruh Kepercayaan Pelanggan dan Kualitas

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Deskripsi Karakterisitik Responden. dapat di jelaskan pada tabel sebagai berikut;

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Deskripsi Karakterisitik Responden. dapat di jelaskan pada tabel sebagai berikut; BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Karakterisitik Responden Berdasarkan hasil perhitungan responden dalam penelitian ini, di klasifikasikan menjadi tiga karakteristik dengan frekuensi keseluruhan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN ANALISIS

BAB IV HASIL DAN ANALISIS BAB IV HASIL DAN ANALISIS 4.1 Profil Responden Bagian ini akan membahas karakteristik responden. Karakteristik dasar responden yang ditanyakan adalah jenis kelamin, pendidikan formal terakhir, usia, jenis

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 49 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Karakteristik Responden Kuesioner disebar kepada 100 orang nasabah Bank Tabungan Negara cabang Pekalongan dengan kriteria nasabah yang akan atau sedang memanfaatkan pelayanan

Lebih terperinci

PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KERIPIK KENTANG (Studi Kasus pada Agronas Gizi Food, Kota Batu) ABSTRAK

PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KERIPIK KENTANG (Studi Kasus pada Agronas Gizi Food, Kota Batu) ABSTRAK PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KERIPIK KENTANG (Studi Kasus pada Agronas Gizi Food, Kota Batu) Nur Amalia Ma rufah 1, Panji Deoranto 2, Rizky Luthfian Ramadhan Silalahi 2* 1 Alumni,

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Survey Peneliti menyebarkan kuesioner pretest kepada 30 orang responden, yaitu pelanggan PT Asuransi Ramayana Tbk. Kemudian peneliiti melakukan uji reliabilitas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Tahap Awal. 1. Studi Literatur 2. Pengumpulan Data Awal (Observasi dan Wawancara) 3. Identifikasi dan Analisis Masalah

BAB III METODE PENELITIAN. Tahap Awal. 1. Studi Literatur 2. Pengumpulan Data Awal (Observasi dan Wawancara) 3. Identifikasi dan Analisis Masalah BAB III METODE PENELITIAN Pada subbab ini menjelaskan tentang tahapan yang dilakukan dari proses awal sampai akhir dalam penelitian. Secara singkat tahapan penelitian dapat dilihat pada gambar 3.1 Tahap

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. A. Analisis Deskriptif. adalah 120 kuesioner. Jumlah kuesioner yang kembali adalah sebanyak 104

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. A. Analisis Deskriptif. adalah 120 kuesioner. Jumlah kuesioner yang kembali adalah sebanyak 104 BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Analisis Deskriptif Analisis deskriptif dimaksudkan untuk mengetahui karakteristik responden dan tanggapan responden. Jumlah kuesioner yang diedarkan dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. PROFIL KOPERASI CU PUNDHI ARTA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. PROFIL KOPERASI CU PUNDHI ARTA BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. PROFIL KOPERASI CU PUNDHI ARTA Koperasi CU Pundhi Arta merupakan koperasi simpan pinjam yang berbadan hukum Kabupaten Bantul Daerah Istimewa Yogyakarta dengan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Gambaran Umum Obyek/Subyek Penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Gambaran Umum Obyek/Subyek Penelitian BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Obyek/Subyek Penelitian Responden dari penelitian ini berasal dari 1 Kota 4 Kabupaten yang ada di Provinsi D.I.Yogyakarta, meliputi Bantul, Gunung

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Bab ini bertujuan untuk mengungkap hasil analisis data penelitian dan

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Bab ini bertujuan untuk mengungkap hasil analisis data penelitian dan BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN Bab ini bertujuan untuk mengungkap hasil analisis data penelitian dan pembahasannya, yang meliputi analisis deskriptif, uji validitas, uji reliabilitas, uji asumsi model

Lebih terperinci