HUBUNGAN ANTARA PRASANGKA DENGAN AGRESIVITAS PADA AGAMA (KRISTEN-ISLAM) DI POSO PASCA KONFLIK POSO TAHUN OLEH DENNYS CHRISTOVEL DESE

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "HUBUNGAN ANTARA PRASANGKA DENGAN AGRESIVITAS PADA AGAMA (KRISTEN-ISLAM) DI POSO PASCA KONFLIK POSO TAHUN OLEH DENNYS CHRISTOVEL DESE"

Transkripsi

1 HUBUNGAN ANTARA PRASANGKA DENGAN AGRESIVITAS PADA AGAMA (KRISTEN-ISLAM) DI POSO PASCA KONFLIK POSO TAHUN OLEH DENNYS CHRISTOVEL DESE TUGAS AKHIR Diajukan Kepada Fakultas Psikologi Guna Memenuhi Sebagian Dari Persyaratan Untuk Mencapai Gelar Sarjana Psikologi Program Studi Psikologi FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA SALATIGA 2015

2

3

4 ii

5 iii

6 iv

7 v HUBUNGAN ANTARA PRASANGKA DENGAN AGRESIVITAS PADA AGAMA (KRISTEN-ISLAM) DI POSO PASCA KONFLIK POSO TAHUN Dennys Christovel Dese Sutarto Wijono Heru Astikasari S.M. Program Studi Psikologi FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA SALATIGA 2015

8 vi Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara prasangka dengan agresivitas pada agama (Kristen-Islam) di Poso pasca Konflik Poso tahun Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan skala sebagai instrumen penelitian. Subjek dalam penelitian ini merupakan masyarakat pemeluk agama kristen poso di Kecamatan Pamona Puselemba yang berjumlah 122 orang dengan masa usia antara tahun. Instrumen penelitian ini menggunakan skala prasangka yang dikembangkan berdasarkan teori prasangka dari Sears (1985).Sedangkan skala agresivitas merupakan adaptasi dari skala agresivitas yang dikembangkan Buss dan Perry (1992).Skala prasangkaterdiri dari 29 item dan 20 item dinyatakan lolos seleksi daya diskriminasi item dengan koefisien alpha cronbachnya 0,860. Sedangkan skala agresivitas terdiri dari 29 item dan 23 item dinyatakan lolos uji diskriminasi item dengan alpha cronbach sebesar 0,892. Hasil uji korelasi menggunakan pearson correlation diperoleh skor pearson correlation sebesar 0,994 dengan signifikansi yang menunjukan bahwa terdapat hubungan positif signifikan antara prasangka dengan agresivitas pada masyarakat agama (Kristen) Poso di Kecamatan Pamona Puselemba. Berdasarkan hasil uji analisis deskriptif menunjukkan bahwa prasangka dan agresivitaspada masyarakat agama (Kristen) Poso di Kecamatan Pamona Puselemba berada pada kategori sedang. Kata Kunci :Prasangka, Agresivitas, Agama, Konflik, Poso i

9 vii Abstract This study aims to determine the relationship between prejudice to aggressiveness in religions (Christian-Islam) in post-conflict Poso Poso in This study uses quantitative methods to scale as a research instrument. Subjects in this study is the religious communities in the district of Poso Christian Pamona puselemba the period amounted to 122 people with ages between years. This research instrument using a scale developed prejudices based on the theory of prejudice from Sears (1985). While the scale of aggressiveness is an adaptation of the scale of aggressiveness developed by Buss and Perry (1992). Prejudice scale consists of 29 items and 20 items passed the selection item discrimination power with cronbachnya alpha coefficient While the aggressiveness scale consists of 29 items and 23 items passed the discrimination test items with a Cronbach alpha of Pearson correlation test results using the Pearson correlation score obtained correlation of with significance which shows that there is a significant positive relationship between prejudice to aggressiveness in religious communities (Christians) Poso in Pamona Puselemba. Based on the test results of descriptive analysis shows that prejudice and aggressiveness on religious communities (Christians) Poso in Pamona Puselemba in middle category. Keywords: Prejudice, Aggressiveness, Religion, Conflict, Poso ii

10 1 PENDAHULUAN Masalah konflik menjadi fenomena yang seakan menjadi biasa dalam masyarakat Indonesia.Kondisi Negara Indonesia dengan segala macam kemajemukan dan heterogenitas.indonesia merupakan sebuah negara yang terdiri dari multi etnis dan multi budaya.dewasa ini, Indonesia telah menjadi negara yang multi partai dalam sistem politiknya.kondisi yang demikian, membuat masyarakat tidak dapat terhindar masyarakatnya dari timbulnya berbagai bentuk konflik vertikal ataupun horizontal. Situasi ini terjadi karena setiap kelompok atau individu punya tujuan yang berbeda satu dengan yang lain. Pertentangan kepentingan itu memunculkan konflik yang terus menjadi bagian dalam rangka untuk memperjuangkan kepentingan masing-masing (Lestari, 2009).Pernyataan tersebut sejalan dengan ungkapan seperti berikut, konflik terjadi ketika tujuan masyarakat tidak sejalan, berbagai perbedaan pendapat dan kepentingan.oleh sebab itu, konflik biasanya bisa diselesaikan tanpa adanya kekerasaan, sehingga sering menghasilkan situasi yang lebih baik bagi sebagian besar atau semua pihak yang terlibat (Fisher, 2001). Pada saat ini Indonesia sangat rentan dengan perpecahan, terjadi berbagai gejolak konflik di berbagai daerah.salah satunya konflik yang terjadi di Poso yang di sinyalir oleh berbagai kalangan adalah konflik bernuansa suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA).Konflik tersebut terjadi karena adanya pertikaian suku dan pemeluk agama Islam dan Kristen.Peristiwa kerusuhan diawali dengan pertikaian antar dua pemuda yang berbeda agama, sehingga belarut dan berhujung dengan terjadinya kerusuhan.implikasi-implikasi kepentingan politik elit nasional, elit lokal dan militer juga diduga menyulut terjadinya konflik horizontal, sehingga sulit mencari penyelesaian yang lebih tepat.sementara itu, terkesan pihak keamanan polri lamban

11 2 menangani konflik tersebut, sehigga konflik terjadi belarut larut yang telah memakan korban jiwa dan harta. Secara umum konflik di poso sudah berlangsung tiga kali.awal kerusuhan terjadi Desember 1998, konflik kedua terjadi April 2000, tidak lama setelah kerusuhan tahap dua terjadi lagi kerusuhan ketiga di bulan Mei-Juni 2000.Kemudian konflik masih terus berlanjut dengan terjadinya kerusuhan pada Juli 2001, hingga pada November Peristiwa konflik tersebut memperlihatkan adanya keterkaitan antara satu dengan yang lain, sehingga kerusuhan-kerusuhan dicermati dalam konteks jilid satu sampai 3. Pada akhir dibentuk kesepakatan damai pada bulan Desember 2001 dalam deklarasi Malino. Pada dasarnya masyarakat Poso begitu rukun dan saling menghargai dimana terlihat masing-masing penganut agama baik Kristen maupun Islam, mereka begitu taat menjalankan kegiatan atau ajaran agamanya dengan benar, sehingga sebelumnya jarang terjadi tindak kekerasan atau kriminal.konflik Poso muncul saat pintu politik terbuka lebar di masyarakat.perebutan kekuasaan suku, agama & antargolongan (SARA) mulai nampak adanya gejala-gejala terjadi di Poso.Hal tersebut di perberat timbulya ketimpangan struktural yang terjadi dalam masyarakat.perebutan kekuasaan yang di lakukan para elite lokal, memanfaatkan momentum masyarakat Poso yang sedang melaksanakan ibadah Ramadhan dan peringatan Hari Raya Natal.Momentum religius ini di seret ke kancah politik yang berujung munculnya konflik (Hasrullah, 2009).Selanjutnya, Jusuf Kalla (dalam Hasrullah, 2009) menegaskan bahwa penyebab konflik Poso bukan kriminal melainkan konflik struktural, elite yang berbeda agama yang menyebabkan timbulnya ketimpangan.konflik Poso telah memakan banyak korban jiwa serta meninggalkan trauma psikologis yang sulit diukur tersebut, ternyata hanya disulut dari persoalan-persoalan sepele berupa perkelahian antar

12 3 pemuda.solidaritas kelompok memang muncul dalam kerusuhan itu. Namun, konteksnya masih murni seputar dunia remaja, yakni: isu miras dan isu tempat maksiat. Penulis telah mencatat hasil observasi dan wawancara dengan beberapa orang yang pernah mengalami konflik di Poso sejak tahun Temuan tersebut menunjukan bahwa mereka memiliki kecenderungan untuk dapat melakukan tindakan tertentu kepada orang lain. Dari sisi positif, terlihat bahwa sesama kelompok sendiri mereka lebih menghargai bahkan menganggap orang lain seperti saudara mereka sendiri karena merasa berada dalam satu kelompok.dalam hal ini adalah memiliki satu kepercayaan/iman yang sama. Sementara itu, tindakan lain dari sisi negatif, antara lain mengejek orang lain, meremehkan orang lain bahkan sampai mengajak orang lain untuk melakukan tindakan kekerasan fisik atau berkelahi. Tindakan ini dilakukan karena sisi lain merasa daerahnya terganggu dan tujuan atau kepentingannya dihalangi serta terkadang melakukan tindakan tersebut tanpa ada maksud lain. Tindakan yang di lakukan tanpa ada maksud tersebut karena ada rasa menganggap diri mereka lebih hebat dari orang lain yang belum pernah mengalami konflik sosial. Tindakan-tindakan yang di lakukan oleh orang-orang yang pernah mengalami konflik sosial seperti meremehkan orang lain, mengejek orang lain, menyakiti tanpa sebab memancing amarah orang lain, dan tindakan yang lain merupakan bentuk agresivitas. Bentuk nyata agresivitas yang dilakukan masyarakat adalah maraknyaperkelahian/tawuran antar kelompok, yangsering membawa korban jiwa. Hal yang terjadi pada saat tawuran sebenarnya adalah perilaku agresi dari seorang individu atau kelompok.

13 4 Pertanyaannya kemudian adalah mengapakasus-kasus sepele dalam kehidupan sosialmasyarakat sehari-hari dapat tiba-tiba berubah menjadi bencana besar yang berakibat hilangnya nyawa manusia? Peristiwa tersebut banyak mendapat sorotan dan perhatian baik dari masyarakat, pemerintah, pendidik serta psikolog karena adanya gejala peningkatan tingkah laku agresif. Sehingga, disini jelas bahwa agresivitas menarik untuk di teliti. Penelitian dari Maharani (2004) menunjukan bahwa ketika terjadi konflik yang terus menerus maka akan terjadi peningkatan agresivitas. Akibatnya, tindak kekerasan dan keadaan di daerah konflik yang mencekam membawa pengaruh negatif maupun positif bagi remaja yang hidup di daerah tersebut. Pengaruh positif biasanya lebih kepada rasa kekompakan atau rasa tanggung jawab untuk mempertahankan daerah atau keluarga serta harta yang dimiliki dalam satu kelompok yang sama.namun, dampak negatif lah yang begitu tampak ditimbulkan dari agresivitas dalam konflik. Dalam penelitian Hasrullah (2009) mengenai Dendam konflik poso periode menyatakan ketika perseteruan menyentuh ranah agama sebagai dasar keyakinan umat, world-view, maka konflik tidak dapat dikendalikan lagi, sebab masalah agama mudah menyulut sentimen individu dan kelompok yang sangat sesnsitif dan berakibat kepada konflik berkepanjangan di Poso sehingga tampak seolah-olah konflik antar agama yang akibatnya terjadi dendam, pembantaian, dan lahirnya tragedi kemanusiaan yang semuanya termasuk bentuk agresivitas. Penelitian lain yang dilakukan oleh Destrianus (2011) mengenai pengaruh sikap terhadap agresivitas masyarakat pasca konflik sosial Halmahera, ditemukan bahwa semakin positif sikap terhadap konflik sosial semakin tinggi pula agresivitas verbal/fisik yang ditimbulkan oleh masyarakat.

14 5 Sebagai salah satu bentuk gejala kejiwaan, agresi pastilah mempunyai penyebab tertentu.dalamkonteks pengaruh subkultural, sumberagresi adalah komunikasi atau kontaklangsung yang berulang kali terjadi antarsesama anggota masyarakat di lingkungan tempat tinggal.mengingat kondisi masyarakat,maka peer group berperan juga dalammewarnai perilaku masyarakat yangbersangkutan.dalam peristiwa konflik antar agama ini, salah satu penyebab dari munculnya perilaku agresi adalah prasangka dari dua kelompok agama yangberbeda tersebut.konflik seringkali mendasari munculnya perilaku agresi antar kelompok dan konflik antar kelompok seringkali dipicu oleh keadaan in group vs out group sehingga anggota kelompok diwarnai oleh perasaan prasangka (Helmi & Soedardjo, 1998).Walaupun masyarakat dari kedua agama tersebut telah sejak lama hidupberdampingan pada suatu daerah tertentu, perbedaan mendasar yang dimiliki olehkedua agama ini tetap saja mengakibatkan rasa in group maupun out group dalamproses interaksi sosial mereka.sejalan dengan ini, Tajfel (1978) mengemukakan bahwa terjadinya prasangkadisebabkan adanya ingroup favoritism, yaitu kecenderungan untukmendiskriminasikan dalam perlakuan yang lebih baik atau menguntungkaningroup di atas outgroup. Salah satu teori prasangka adalah realistic conflict theory yang memandang prasangka berakar dari kompetisi sejumlah kelompok sosial terhadap sejumlah komoditas maupun peluang, apabila kompetisi berlanjut maka masing-masing anggota akan memandang anggota kelompok lain sebagai musuh, sehingga jika terdapat isyarat agresi maka perilaku agresi akan muncul (Baron & Byrne, 2004).Baron & Byrne (2004) mendefinisikan prasangka sebagaisebuah sikap (biasanya negatif) terhadap anggota kelompok tertentu, semataberdasarkan keanggotaan mereka dalam kelompok tersebut. Prasangka merupakansalah satu fenomena yang hanya bisa ditemui dalam

15 6 kehidupan sosial.seseorangtidak mungkin berprasangka bila tidak pernah mengalami kontak sosial denganindividu lain, di samping itu prasangka memiliki fungsi heuristik (jalan pintas),yaitu langsung menilai sesuatu tanpa memprosesnya secara terperinci dalam alampikiran (kognisi) kita.gunanya adalah agar kita tidak terlalu lama membuangwaktu dan energi untuk sesuatu yang telah terlebih dahulu kita ketahui dampaknya(sarwono, 2006).Masalahnya, sering sekali orang berprasangka secara berlebihansehingga orang tersebut tidak rasional lagi dan akhirnya membuat keputusan yangkeliru. Adanya berbagai kepentingan yang sama dari kolompok yang berbeda diatas dapat menyebabkan munculnya prasangka pada tiap-tiap kelompok atau agama,dimana prasangka tersebut akan meningkatkan kecenderungan untuk berperilakuagresif pada kelompok lain atau agama lain. Sejalan dengan hal ini Jaspars &Warnaen (1982) mengatakan bahwa terdapat dua hal yang seringkali merupakansumber konflik antar kelompok dan salah satunya adalah prasangka. Konflik agama yang sering terjadi di Indonesia dan menimbulkan banyak kerugian baik fisik maupun psikis adalah diantaranya konflik yang terjadi antara masyarakat penganut agama Kristen dan masyarakat penganut agama Islam.Prasangka terhadap masyarakat penganut agama (Kristen-Islam) sudah jauh lebih lama muncul dibandingkan dengan prasangka-prasangka yang muncul pada agama-agama lain di Indonesia.Diantaranya konflik antara agama yang terjadi di Ambon Maluku dan Poso. Secara singkat dapat disimpulkan bahwa dalam konflik antar agama terdapattindakan-tindakan yang dimaksudkan secara sengaja untuk menyakiti individumaupun kelompok lain yang dalam hal ini dapat diartikan sebagai agresi, dan agresivitas dapat dimunculkan oleh adanya prasangka. Berpijak dari latarbelakang

16 7 permasalahan yang penulis kemukakan di atas, maka penulismengadakan penelitian dengan judul Hubungan antara Prasangka dengan Agresivitas pada Agama (Islam- Kristen) di Poso Pasca Konflik Poso Tahun TINJAUAN PUSTAKA Agresivitas Soemantri (2006) menjelaskan, bahwa perilaku agresif merupakan tindakan nyata dan mengancam sebagai ungkapan benci. Sedangkan Buss & Perry (1992) mengatakan bahwa agresivitas adalah tindakan yang bersifat kekerasan baik dalam bentuk fisik maupun verbal yang bertujuan menyerang atau menyakiti orang lain. Pengertian agresivitas menurut Buss & Perry (1992), yang dipakai dalam penelitian ini. Aspek-aspek Agresivitas Menurut Buss & Perry (1992), ada 4 aspek dalam Agresivitas yaitu : a. Agresi Fisik (physical aggression) merupakan bentuk perilaku yang dilakukan dengan menyerang secara fisik. b. Agresi verbal (verbal aggression). Agresi yang dilakukan untuk melukai orang lain secara verbal. Perilaku ini bertujuan untuk menyerang, melukai dan melanggar hak orang lain berupa perkataan dan ucapan kasar. c. Kemarahan (anger) merupakan suatu bentuk indirect aggression atau agresi tidak langsung berupa perasaaan benci kepada orang lain maupun sesuatu hal atau karena seseorang tidak mencapai tujuannya. d. Permusuhan (hostility) merupakan komponen kognitif dalam agresivitas yang terdiri atas perasaan ingin menyakiti dan ketidakadilan.

17 8 Sedangkan Soemantri (2006), menyatakan bahwa perilaku agresif dapat dibedakan dilihat dari bagaimana perilaku agresif tersebut terungkap, yaitu: a. Perilaku agresif yang bersifat fisik, berupa serangan langsung pada objek agresif. b. Ledakan agresif, berupa tingkah laku yang tidak terkontrol seperti tantrum. c. Perilaku agresif verbal, berupa dusta, marah, mengancam, dan sebagainya. d. Perilaku agresif tidak langsung, misalnya merusak barang milik orang lainmenjadi objek agresif. Selanjutnya Sarwono (1999) menambahkan bahwa agresi terdiri daridua jenis yaitu hostile aggression dan instrumental aggression.hostileaggression adalah tindakan agresi yang dilakukan berdasarkan perasaanpermusuhan, sedangkan instrumental aggression adalah tindakan agresi yangditujukan semata-mata untuk mencapai tujuan tertentu, bahkan antara pelakudan korban kadang-kadang tidak ada hubungan pribadi. Berdasarkan uraian diatas, penulis dapat menarik kesimpulan bahwaagresivitas memiliki beberapa jenis antara lain adalah agresivitasyang bersifat fisik seperti memukul maupun menendang, agresivitas yangbersifat verbal seperti mencaci, perilaku kemarahan (Hostile aggression) danperilaku penolakan (instrumental aggression). Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Agresivitas Menurut Koeswara (1988), faktor-faktor yang menjadi pencetus kemunculan perilaku agresif, yaitu: a) Frustrasi. b) Stres c) Deindividuasi

18 9 d) Kekuasaan dan Kepatuhan e) Efek Senjata f) Provokasi g) Alkohol h) Suhu Udara Menurut Dollard, dkk. (dalam Lever, 1976), prasangka dalam teori frustrasi agresi termasuk ke dalam salah satu faktor yang mempengaruhi agresif. Orang yang memiliki prasangka juga di pahami oleh Dollard, dkk. (dalam Lever, 1976) sebagai orang yang juga telah memiliki perasaan frustrasi. Frustrasi dapat di sebabkan oleh berbagai macam faktor.allport (dalam Idhamsyah, 2012) menjelaskan ada empat hal yang menyebabkan frustrasi yaitu; kekurangan pada kondisi fisik dan pemenuhan dasar, masalah di keluarga, hidup lebih dekat pada komunitas, dan kondisi sosial dan kebijakan sosial. Selanjutnya, Baron & Byrne (2004) mengatakan adanya pengaruh dari faktor Prasangka terhadap agresivitas, yang menyatakan bahwa agresivitas seringkali didasari oleh konflik antar kelompok sedangkan konflik antar kelompok seringkali dipicu oleh perasaan in group vs out group sehingga anggota kelompok diwarnai perasaan prasangka. Salah satu teori tentang prasangka adalah realistic conflict theory yang memandang prasangka berakar dari kompetisi sejumlah kelompok sosial terhadap suatu komoditas maupun peluang, apabila kompetisi berlanjut maka masingmasing anggota kelompok akan memandang anggota kelompok lain sebagai musuh, sehingga jika terdapat isyarat agresi maka perilaku agresi akan muncul. Baron & Byrne (2004) juga mengungkapkan bahwa ketika kelompok bersaing satu sama lain untuk memperoleh sumber daya yang berharga (contoh: pekerjaan, perumahan,

19 10 kesempatan, pendidikan), mereka dapat memandang satu sama lain dengan pandangan negatif yang terus meningkat. Hasilnya dapat berupa prasangka etnis dan rasial yang berskala penuh, dan hal tersebut sayangnya sering kali diekspresikan secara terbuka, dalam bentuk aksi agresi yang membahayakan dan diarahkan pada mereka yang dipersepsikan sebagai musuh. Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa faktor penyebab agresivitas diantaranya adalah faktor frustasi, stres, deindividuasi, kekuasaan & kepatuhan, efek senjata, provokasi, alcohol, suhu udara dan faktor prasangka. Prasangka Baron & Byrne (2004) mendefinisikan prasangka sebagai sebuah sikap (biasanya negatif) terhadap anggota kelompok tertentu, semata berdasarkan keanggotaan mereka dalam kelompok tersebut. Brown (2005) menyatakan bahwa prasangka seringkali didefinisikan sebagai penilaian negatif yang salah atau tidak berdasar mengenai anggota suatu kelompok, tetapi definisi semacam itu menimbulkan kesulitan konseptual karena ada masalah pemastian apakah penilaian sosial itu memang salah atau sekedar menyimpang dari kenyataan.sebagai gantinya, prasangka didefinisikan sebagai sikap, emosi, atau perilaku negatif terhadap anggota suatu kelompok karena keanggotaanya di kelompok tersebut. Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan oleh penulis bahwa prasangka adalah suatu sikap negatif yang ditujukan kepada seseorang berkaitan dengan keanggotaannya pada suatu kelompok tertentu.

20 11 Aspek Perilaku Prasangka Terdapat tiga aspek prasangka yang diungkapkan oleh Sears (1985, h.148), yaitu: 1. Kognitif Merupakan representasi apa yang dipercayai oleh individu pemilik sikap, berisi persepsi, kepercayaan, dan stereotipe yang dimiliki individu mengenai sesuatu. 2. Afektif Merupakan perasaan yang menyangkut aspek emosional perasaan yang dimiliki terhadap sesuatu, banyak dipengaruhi oleh kepercayaan atau apa yang kita percayai sebagai benar dan berlaku bagi objek termaksud. 3. Konatif. Merupakan aspek kecenderungan berperilaku tertentu sesuai dengan sikap yang dimiliki oleh seseorang. Hubungan antara prasangka dengan agresivitas Banyaknya konflik-konflik yang mengandung unsur-unsur agresi terjadi karena prasangka agama ini, memicu munculnya penelitian-penelitian tentang hal tersebut, diantaranya adalah penelitian dari Abidin (1999) yang meneliti tentang prasangka rasial dan persepsi perilaku agresif pada kelompok mahasiswa pribumi dan Cina dari empat universitas di kota Bandung. Abidin (1999) menemukan bahwa kelompok mahasiswa yang lebih berprasangka memiliki tingkat persepsi agresi yang lebih positif dibandingkan mahasiswa yang kurang berprasangka. Mereka lebih menerima jika terjadi kekerasan yang dilakukan etniknya terhadap etnik lain.

21 12 Penelitian lain yang juga menyangkut tentang prasangka etnis yang dapat menimbulkan perilaku agresif adalah penelitian yang dilakukan oleh Nuraeni & Faturochman (2006) dengan judul faktor prasangka sosial dan identitas sosial dalam perilaku agresi pada konflik warga: kasus konflik warga Bearland dan warga Palmeriam matraman jakarta timur (social prejudice and social identity factors of aggressive behavior in social conflicts), penelitian ini mendapatkan kesimpulan bahwa prasangka sosial berpengaruh terhadap perilaku agresi baik pada warga Bearland maupun pada warga Palmeriam. Penelitian ini mendapatkan data statistik yang sangat signifikan mengenai variabel prasangka sosial dan variabel perilaku agresi. Baron & Byrne (2004), menyatakan bahwa agresivitas seringkali didasari oleh konflik antar kelompok sedangkan konflik antar kelompok seringkali dipicu oleh perasaan in group vs out group sehingga anggota kelompok diwarnai perasaan prasangka. Salah satu teori tentang prasangka adalah realistic conflict theory yang memandang prasangka berakar dari kompetisi sejumlah kelompok sosial terhadap suatu komoditas maupun peluang, apabila kompetisi berlanjut maka masing-masing anggota kelompok akan memandang anggota kelompok lain sebagai musuh, sehingga jika terdapat isyarat agresi maka agresivitas akan muncul. Sikap penuh prasangka terhadap anggota kelompok ras atau agama berbeda telah ditengarai sebagai prediktor potensial untuk peningkatan agresi terhadap anggota kelompok-kelompok tersebut. Sikap prasangka telah diidentifikasi sebagai konstruk psikologis utama dalam menjelaskan agresi yang dimotivasi secara agama dan rasial, dengan merendahkan kelompok lain dan mempertanyakan keabsahan hak partisipasi sosial mereka maka terbentuklah dasar untuk membenarkan perilaku agresif terhadap kelompok minoritas (Krahe, 2005).

22 13 Dapat di simpulkan bahwa ketika kelompok bersaing satu sama lain untuk memperoleh sumber daya yang berharga (contoh: pekerjaan, perumahan, kesempatan, pendidikan), mereka dapat memandang satu sama lain dengan pandangan negatif yang terus meningkat. Hasilnya dapat berupa prasangka agama dan rasial yang berskala penuh, dan hal tersebut sayangnya sering kali diekspresikan secara terbuka, dalam bentuk aksi agresi yang membahayakan dan diarahkan pada mereka yang dipersepsikan sebagai musuh. Hipotesis Berdasarkan teori-teori yang telah disebutkan di atas dan dengan memperhatikan pembatasan masalah pada penelitian ini, maka untuk mengetahui hubungan antara prasangka dengan agresivitas, peneliti mengajukan hipotesis sebagai berikut: Ada Hubungan signifikan antara Prasangka dengan Agresivitas pada Agama (Kristen- Islam) di Poso Pasca Konflik Poso Tahun METODE PENELITIAN Variabel Penelitian Prasangka(Variabel bebas) Dalam penelitian ini pengukuran terhadap prasangka negatif dilakukan dengan menggunakan skala sikap prasangka terhadap masyarakat agama Kristen-Islam yang di kembangkan oleh peneliti sendiri. Selanjutnya skala sikap ini akan mengungkap 3 aspek dari prasangka yaitu aspek (1) aspek afeksi, yang merujuk pada perasaan emosi (rasa suka atau tidak suka) mengenai objek sikap; (2) aspek konatif, menjelaskan bagaimana seseorang akan berespon pada suatu hal tertentu; (3) aspek kognisi, yaitu kepercayaan,persepsi dan informasi yang dimiliki individu tentang objek sikap.

23 14 Agresivitas (Variabel terikat) Agresivitas adalah perilaku yang ditujukan untuk menyakiti orang lain baik secara fisik maupun verbal. Pada penelitian ini agresivitas diukur dengan menggunakan skala sikap agresivitasterhadap masyarakat agama Kristen-Islam. Selanjutnya skala sikap ini mengungkap 4 aspek agresi, yaitu agresi fisik, agresi verbal, agresi kemarahan, dan agresi permusuhan terhadap masyarakat agama Kristen-Islam; faktor-faktor tersebut mengacu pada teori yang dikemukakan oleh Buss dan Perry (1992), serta dikaitkan dengan teori Soemantri (2006), dan Sarwono (1999). Populasi dan Sampel Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh masyarakat agama kristen Kabupaten Poso di Kecamatan Pamona puselembasebanyak jiwa (2012). Sampel pada penelitian ini adalah 122 orang dari populasi penelitian dengan usia tahun. Pemilihan usia subjek pada penelitian ini didasari pertimbangan bahwa pada usia ini interaksi sosial yang dialami oleh individu akan meningkat.desmita (2007), menyatakan bahwa selama periode ini individu melibatkan diri secara khusus dalam karir, pernikahan, dan hidup berkeluarga oleh karena itu pada masa ini dunia personal menjadi lebih luas dan kompleks dibandingkan dengan masa-masa sebelumnya dan sesudahnya.selanjutnya menurut Levinson (1978), pada tahun ini pemilihan struktur kehidupan pada individu menjadi lebih mantap dan telah menemukan tempatnya di masyarakat. Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data yang digunakan adalah menggunakan skala pengukuran psikologi, yang terdiri dari 2 skala, yaitu skala prasangkadan skala perilaku agresivitas.item dalam skala-skala tersebut dikelompokkan dalam pernyataan favorable dan unfavorable dengan menggunakan 4 alternatif jawaban dari skala Likert yang telah dimodifikasi yaitu, Sangat Sesuai (SS), Sesuai (S), Tidak Sesuai (TS), dan

24 15 Sangat Tidak Sesuai (STS).Pernyataan favorablests=1, TS=2, S=3, SS=4 sedangkanpernyataanunfavorablests=4, TS=3, S=2, SS=1 Skor individu pada skala sikap, yang merupakan skor sikapnya, adalah jumlah skor dari keseluruhan pernyataan yang ada dalam skala.keseluruhan data diperoleh dari skala psikologi yang telah dibagikan kepada subjek. Berdasarkan pada perhitungan uji seleksi item dan reliabilitas Skala Prasangkayang terdiri dari 29 item, diperoleh item yang gugur sebanyak 9 item, sisa item yang tidak gugur sebanyak 20 item setelah pengujian dua putaran, dengan koefisien korelasi item totalnya bergerak antara 0,305-0,710. Sedangkan teknik pengukuran untuk menguji reliabilitas adalah menggunakan teknik koefisien Alpha Cronbach, sehingga dihasilkan koefisien Alpha pada Skala Prasangka sebesar 0,860.Koefisien ini dikartagorikan dalam reliable yang cukup (Azwar, 1997).Hal ini berarti SkalaPrasangka mempunyaireliabilitas yang baik. Perhitungan uji seleksi item dan reliabilitas kelompok skala Agresivitasyang terdiri dari 29 item, diperoleh 6 item yang gugur, sehingga tersisa 23 item yang dapat di gunakan setelah dua kali putaran, dengan koefisien korelasi item total bergerak antara 0,324-0,690, dan koefisien Alpha pada kelompok skalaagresivitassebesar 0,892 yang artinya kelompok skala tersebut reliabel. Analisis Data Teknik yang digunakan untuk menguji hubungan antara kedua variabel penelitian adalah korelasi Product Moment dari Pearson. Dalam penelitian ini, analisis data akan dilakukan dengan bantuan program khusus komputer statistik yaitu SPSS version 16.0 for windows.

25 16 HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Analisis Deskriptif Berikut adalah hasil perhitungan nilai rata-rata, minimal, maksimal, dan standar deviasi sebagai hasil pengukuran skala Prasangkapada masyarakat Agama Kristen di Kecamatan Pamona Puselemba Kabupaten Poso dapat dilihat pada tabel di bawah ini: Tabel 1.1 Kategori Prasangka Interval Kategori F % Mean SD 68 x 80 Sangat Tinggi 4 3,29 % 56 x <68 Tinggi 23 18,86% 44 x <56 Sedang 51 41,80% 47,573 10, x <44 Rendah 36 29,50% 20 x <32 Sangat Rendah 8 6,55% Jumlah % Maximum = 78 Minimum = 24 Dari tabel 1.1 di atas, dapat dilihat bahwa sebagian besar Masyarakat memiliki Prasangka yang berada pada kategori sedang yaitu 51orang atau sebesar 41,80%. Kemudian juga Masyarakat yang memiliki Prasangka pada kelompok yang sangat tinggi yaitu 4 orang atau sebesar 3,29%. Lalu pada Masyarakat dengan tingkat Prasangka yang tinggi yaitu 23 orang atau sebesar 18,85%. Kemudian di tingkat Prasangka yang rendah pada masyarakat sebesar 36 orang atau sebesar 29,50 %. Dan yang terakhir dalam kelompok yang sangat rendah pada Prasangka pada masyakat sebanyak 8 orang atau sebesar 6,55%. Skor paling rendah adalah 24, skor paling tinggi adalah 78, dan rata-ratanya sebesar 47,573 dengan standar deviasi 10,624. Selanjutnya hasil perhitungan nilai rata-rata, minimal, maksimal, dan standar deviasi sebagai hasil pengukuran skala Agresivitaspada masyarakat Agama Kristen di Kecamatan Pamona Puselemba Kabupaten Poso dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

26 17 Tabel 1.2 Kategori Agresivitas Interval Kategori F % Mean SD 78,2 x 92 Sangat Tinggi 4 3,28 % 64,4 x <78,2 Tinggi 16 13,11% 50,6 x <64,4 Sedang 53 43,44% 54,393 11,988 36,8 x <50,6 Rendah 39 31,97% 23 x <36,8 Sangat Rendah 10 8,20% Jumlah % Maximum = 90 Minimum = 27 Dari tabel 1.2 di atas, dapat dilihat bahwa sebagian besar Masyarakat memiliki Agresivitas yang berada pada kategori sedang yaitu 53 orang atau sebesar 43%. Kemudian juga Masyarakat yang memiliki Agresivitas pada kategori yang sangat tinggi yaitu 4 orang atau sebesar 3,28%. Lalu pada Masyarakat dengan tingkat Agresivitas yang tinggi yaitu 16 orang atau sebesar 13,11%. Kemudian di tingkat Agresivitas yang rendah pada Masyarakat sebesar 39 orang atau sebesar 31,97 %. Dan yang terakhir dalam kategori yang sangat rendah pada Agresivitas pada Masyarakat sebanyak 10 orang atau sebesar 8,20%. Skor paling rendah adalah 27, skor paling tinggi adalah 90, dan rata-ratanya sebesar 54,393dengan standar deviasi 11,988.

27 18 Uji Asumsi Uji asumsi yang dilakukan terdiri dari uji normalitas dan uji linearitas. Uji normalitas dapat dilihat pada tabel 1.3 di bawah ini: Tabel Skala 1.3 Uji Normalitas One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Prasangka Agresivitas N Normal Parameters a Mean Std. Deviation Most Extreme Differences Absolute Positive Negative Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. (2-tailed) a. Test distribution is Normal. Pada Tabel Skala 1.3 pada kelompok Prasangkadiperoleh nilai K-S-Z sebesar 0,962 dengan probabilitas (p) atau signifikansi sebesar 0,313 (p>0,05). Kelompok Agresivitas nilai K-S-Z sebesar 0,869 dengan probabilitas (p) atau signifikansi sebesar 0,437.Dengan demikian kedua kelompok berdistribusi normal.

28 19 Sementara itu, hasil uji linearitas dapat dilihat pada tabel 1.4 di bawah ini : Tabel Skala 1.4 Uji Linearitas Agresivitas * Prasangka Between Groups ANOVA Table Sum of Squares df Mean Square F Sig. (Combined) Linearity E4.000 Deviation from Linearity Within Groups Total Uji linearitas dilakukan untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antara variabel bebas dengan variabel tergantung. Hubungan yang linear menggambarkan bahwa perubahan pada variabel bebas akan cenderung diikuti oleh perubahan variabel tergantung dengan membentuk garis linear. Uji lineritas hubungan antara prasangka dengan agresivitas masyarakatdiperoleh nilai Fhitung sebesar 1,296 lebih kecil dari nilai Ftabel yang sebesar 279,307 dengan nilai probabilitas sebesar 0,168 > 0,05. Dari data di atas dapat dikatakan bahwa variabel prasangka mempunyai korelasi yang linear dengan variabel agresivitas.

29 20 Korelasi Prasangka dan Agresivitas Korelasi Prasangka dan Agresivitas dapat di lihat pada tabel di bawah ini : Prasangka Agresivitas Tabel Skala 1.5 Uji Korelasi Pearson Correlation Correlations Prasangka Agresivitas ** Sig. (1-tailed).000 N Pearson Correlation Sig. (1-tailed) ** 1 N **. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). Pada skala 1.4 di atas dapat di defenisikan bahwa korelasi antara Prasangka dengan Agresivitas adalah 0,994 dan tingkat signifikan antara keduanya adalah 0,000 pada populasi 122. Kemudian korelasi Agresivitas dengan Prasangka adalah 0,994 dan tingkat signifikan antara keduanya adalah 0,000 pada populasi 122. Pembahasan Berdasarkan hasil analisa data penelitian mengenai Hubungan Antara Prasangka dengan Agresivitas Pada Agama Kristen-Islam di Poso Pasca Konflik Poso Tahun dengan menggunakan program SPSS versi 16.0, diperoleh korelasi antara Prasangka dengan Agresivitas di peroleh hasil perhitungan koefisien korelasi (r) sebesar 0,994 dengan signifikansi sebesar 0,00 (p < 0,05). Dapat disimpulkan bahwa ada hubungan positif signifikan antara Prasangka dengan Agresivitaspada AgamaKristen-Islam di Poso Pasca Konflik Poso artinya semakin positif masyarakat agama kristen yang berprasangka dengan Agama Islam maka semakin

30 21 tinggi pula Agresivitas Masyarakat Kristen. Sebaliknya semakin negatif masyarakat agama kristen yang berprasangka dengan agama islam maka semakin rendah pula agresivitas masyarakat Kristen. Sebagian besar masyarakat yang menganggap bahwa prasangka yang menjadi bagian dari kehidupan akan menimbulkan adanya agresivitas.hal ini sejalan dengan pendapat dari Krahe (2005), yang menyatakan bahwa sikap penuh prasangka terhadap anggota kelompok ras atau agama berbeda telah ditengarai sebagai prediktor potensial untuk peningkatan agresi terhadap anggota kelompok-kelompok tersebut. Sikap prasangka telah diidentifikasi sebagai konstruk psikologis utama dalam menjelaskan agresi yang dimotivasi secara agama dan rasial, dengan merendahkan kelompok lain dan mempertanyakan keabsahan hak partisipasi sosial mereka maka terbentuklah dasar untuk membenarkan agresivitas terhadap kelompok pemeluk agama mayoritas lainnya. Penelitian lain yang juga menyangkut tentang prasangka yang dapat menimbulkan agresivitas adalah penelitian yang dilakukan oleh Nuraeni & Faturochman (2006) dengan judul faktor prasangka sosial dan identitas sosial dalam tindakan agresi pada konflik warga: kasus konflik warga Bearland dan warga Palmeriam matraman jakarta timur (social prejudice and social identity factors of aggressive behavior in social conflicts), penelitian ini mendapatkan kesimpulan bahwa prasangka sosial berpengaruh terhadap tindakan agresi baik pada warga Bearland maupun pada warga Palmeriam. Penelitian ini mendapatkan data statistik yang sangat signifikan mengenai variabel prasangka sosial dan variabel agresivitas.lebih jauh menelusuri hubungan antara prasangka dengan agresivitas, pendapat dari beberapa tokoh dapat menjelaskan fenomena ini, seperti Baron dan Byrne (2004), yang berpendapat bahwa adanya stereotipe adalah indikator dari prasangka dan prasangka

31 22 menimbulkan perilaku diskriminatif yang salah satu bentuknya adalah tindakan agresif yang merusak. Sejalan dengan pendapat yang dikemukakan oleh Baron dan Byrne, Billig dan Tajfel, (1973) menyatakan bahwa prasangka dan diskriminasi adalah hal yang seringkali merupakan sumber dari konflik antar kelompok disebabkan oleh kategorisasi sosial, identitas sosial dan perbandingan sosial. Berdasarkan hasil penelitian dan uraian yang telah disampaikan, maka dapat ditarik suatu kesimpulan bahwaada hubungan positif dan signifikan antara Prasangka dengan Agresivitaspada Agama(Kristen-Islam) di Poso Pasca Konflik Poso dari hasil ini penulis melihat bahwa masyarakat yang sangat berprasangka dengan masyarakat pemeluk agama lain (Islam) cenderung melakukan agresivitasyang tinggi namun sebaliknya masyarakat yang kurang atau bahkan tidak berprasangka terhadap masyarakat pemeluk agama lain (Islam)cenderung tidak melakukan agresivitas yang tinggi. Hal ini dapat terlihat dari Sumbangan efektif dari prasangka dalam agresivitas sebanyak 98,8% dari seluruh sumbangan efektif yang ada (100%) sementara 1,2% berasal dari faktor lainnya. Saran Setelah penulis melakukan penelitian dan pengamatan langsung dilapangan serta melihat hasil penelitian yang ada, maka berikut ini beberapa saran yang penulis ajukan: 1. Bagi subjek penelitian. Dengan dilakukannya penelitian ini diharapkan bagi subjek penelitian (masyarakat agamakristen) yang memiliki prasangka yang tinggi agar lebih bisa untuk meminimalkan atau menghilangkan prasangka yang negative. Hal itu dapat dilakukan dengan cara menambah pengetahuan tentang prasangka

32 23 negatifdan dampaknya dalam kehidupan sehari-hari, sehingga juga akhirnya tindakan agresivitas berkurang atau hilang untuk terwujudnya keharmonisan dan perdamaian yang sesungguhnya dari kedua belah pihak masyarakat pemeluk agama. 2. Bagi Pemerintah dan kepala daerah. Hendaknya pihak pemerintah terutama bagi para kepala daerahagar dapat membantu memberikan pemahaman serta pegentahuan supaya masyarakat dapat meminimalkan prasangka mereka terhadap pemeluk agama lain dengan latar belakang konflik poso, dan memperhatikan serta mengontrol kegiatan-kegiatan dalam masyarakat, sehingga yang mengarah pada prasangka pasca konflik tidak tampak lagi dalam masyarakat. Selain itu pemerintah atau kepala daerah juga harus sering mengadakan kegiatan-kegiatan yang dapat membangun keharmonisan serta kekompakan dalam masyarakat poso yang berujung pada perdamaian yang sesungguhnya dalam masyarakat poso. 3. Bagi Peneliti selanjutnya. Peneliti selanjutnya dapat melakukan atau mengukur lebih mendalam tentang hubungan prasangka dengan agresivitas pada agama (Islam-Kristen) pasca konflik poso dengan mengambil populasi atau sampel masyarakat pemeluk agama Islam, untuk melihat perbandingan hubungan apakah hasilnyasama atau berbeda dengan populasi atau sampel pada masyarakat pemeluk agama Kristen.

33 24 DAFTAR PUSTAKA Abidin, Z Prasangka Rasial dan Persepsi Agresi pada Kelompok Mahasiswa Pribumi dan Cina dari Empat Perguruan Tinggi di Bandung.Tesis. Yogyakarta: Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada. Azwar, Saifuddin Reliabilitas dan Validitas. Yogyakarta: Sigma Alpha. Azwar, S. (2012).Penyusunan skala psikologi.edisi 2. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Baron, A. R., & Byne, D. (2004).Psikologi sosial.jakarta: Penerbit Erlangga. Billig, M. & Tajfel, H. 1973, Social categorization and similarity in Intergroup behavior, European Journal of Social Psychology, 3, Brown, Robert Menangani Prasangka dari Perspektif Psikologi Sosial. Jogjakarta: Pustaka Pelajar Offset. Buss A.H., & Perry M., (1992). The aggression questionnaire.journal of personality and social psychology 63, Desmita Psikologi Perkembangan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Destrianus, (2011).Hubungan antara sikap terhadap konflik sosial di Halmahera Tahun dengan agresivitas mahasiswa Halmahera.Salitiga: Fakultas PsikologiUKSW. Fisher, Simon, dkk. (2001). Mengelola Konflik : Keterampilan dan Strategi Untuk Bertindak, Cetakan Pertama, Alih Bahasa S.N. Kartikasari, dkk, The British Counsil, Indonesia, Jakarta. Hasrullah. (2009). Dendam konflik poso(periode ). Jakarta : PT. Gramedia pustaka utama. Helmi & Soedardjo Beberapa Perspektif Perilaku Agresi. Buletin Psikologi. No. 2, Jaspars, J.M.S. & Warnaen, S Intergroup Relation, Ethnic Identity and Self-evaluation in Indonesia, in H. Tajfel (ed) Social Identity andintergroup Relation, London: Cambridge University Press. Krahe, B. (2005). Perilaku agresif.yogyakarta: Pustaka pelajar. Lestari.(2009, januari 26).Informasi umum tentang Indonesia.Dipetik Februari 27, 2013, dari lestari web: Lever, H. (1976). Frustatio and Prejudice in South Africa. Journal of Social psychology, 100 (1), Levison, D.J., Darrow, D.N., Klein, E.B., Levinson MA & McKee, B The Seasons Of a Man s Life. New York: Knopf

34 25 Maharani, dkk (2004).Gambaran penyesuaian Sosial Dan Agresivitas Pada Remaja Yang Pernah Hidup Dalam Situasi Konflik Di Aceh.Unika Atma Jaya. Mar at, 1991.Sikap manusia perubahan serta pengukurannya.jakarta: Ghalia Indonesia. Nuraeni & Faturochman Faktor Prasangka Sosial dan Identitas Sosial dalam Perilaku Agresi pada Konflik Warga: Kasus Konflik Warga Bearland dan Warga Palmeriam Matraman Jakarta Timur. SosiosainsBerkala Penelitian Pascasarjana Ilmu-Ilmu Sosial Universitas GadjahMada. Vol.19. Sarwono, Sarlito W Psikologi Sosial: Individu dan Teori-teori Psikologi Sosial. Jakarta: Balai Pustaka Sears, D.O, dkk. (1985). Psikologi Sosial jilid 2. Jakarta: Erlangga Soemanntri, Sutjihati Psikologi Anak Luar Biasa. Bandung: PT Refika Aditama. Tajfel, H. (ed) Differentiation betweeen Social Groups: Studies in the Social Psychology of Intergroup Relations, European Monographs in Social Psychology, No 14, London: Academic Press

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah konflik menjadi fenomena yang seakan menjadi biasa dalam masyarakat Indonesia. Kondisi Negara Indonesia dengan segala macam kemajemukan dan heterogenitas.

Lebih terperinci

BAB IV PELAKSANAAN, HASIL PENELITIAN, DAN PEMBAHASAN

BAB IV PELAKSANAAN, HASIL PENELITIAN, DAN PEMBAHASAN BAB IV PELAKSANAAN, HASIL PENELITIAN, DAN PEMBAHASAN A. Persiapan Penelitian Persiapan penelitian dimulai dengan mempersiapkan alat ukur, yaitu menggunakan satu macam skala untuk mengukur self esteem dan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Subjek dan Tempat Penelitian Penelitian dilakukan di SMP Negeri 1 Ngablak yang berada di desa Ngablak, kecamatan Ngablak Kabupaten Magelang. Alasan pelaksanaan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Dalam bab ini akan dibahas tentang orientasi kancah penelitian, subjek penelitian, prosedur penelitian, hasil uji coba, hasil uji asumsi, hasil uji hipotesa dan pembahasan.

Lebih terperinci

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN A. Kancah Penelitian Penelitian mengenai Hubungan antara tingkat pendidikan ibu dengan motivasi melanjutkan pendidikan strata 2 pada mahasiswi Suku Jawa Fakultas

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian dilaksanakan di SMP Kristen Satya Wacana yang terletak di Jalan Diponegoro, Salatiga. Populasi penelitian adalah semua

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Populasi Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian populasi. Arikunto (2010) menjelaskan bahwa penelitian populasi hanya dapat dilakukan bagi populasi terhingga dan subjeknya

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 2 Salatiga. Letak sekolah ini mudah diakses dan sangat strategis yang berada di tengah kota

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. penelitian. Subyek dalam penelitian ini adalah mahasiswa baru tahun

BAB IV PEMBAHASAN. penelitian. Subyek dalam penelitian ini adalah mahasiswa baru tahun BAB IV PEMBAHASAN A. Deskripsi Subjek Penelitian ini adalah penelitian populasi, sehingga tidak digunakan sampel untuk mengambil data penelitian. Semua populasi dijadikan subyek penelitian. Subyek dalam

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Bab ini menguraikan hasil penelitian sesuai dengan data yang diperoleh. Pembahasan diawali dengan memberikan gambaran subjek penelitian, pelaksanaan penelitian, pengumpulan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Orientasi Kancah Penelitian Penelitian dilakukan di SMA Theresiana Salatiga yang terletak di jalan Kemiri Raya II Salatiga dengan akreditasi A. SMA Theresiana merupakan

Lebih terperinci

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN A. Orientasi Kancah Penelitian Perusahaan Daerah Air Minum Salatiga adalah Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) yang sudah dirintis oleh Pemerintah Belanda sejak tahun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Di Indonesia saat ini telah dijumpai beberapa warga etnis seperti Arab, India, Melayu apalagi warga etnis Tionghoa, mereka sebagian besar telah menjadi warga Indonesia,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Subyek dalam penelitian ini adalah siswa MA Boarding School Amanatul

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Subyek dalam penelitian ini adalah siswa MA Boarding School Amanatul BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Subyek Subyek dalam penelitian ini adalah siswa MA Boarding School Amanatul Ummah Surabaya. Siswa MA Boarding School Amanatul Ummah Surabaya kelas XI

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. gambaran umum partisipan. mengenai gambaran umum partisipan.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. gambaran umum partisipan. mengenai gambaran umum partisipan. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Partisipan Penelitian Gambaran umum partisipan terlihat dari tabel distribusi frekuensi.distribusi frekuensi juga digunakan untuk memaparkan persentase

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di sekolah SMK NEGERI 1 Kecamatan SUTERA Kabupaten Pesisir Selatan. 4.2. Pelaksanaan Penelitian 4.2.1. Tempat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa Jurusan Psikologi

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa Jurusan Psikologi BAB III METODE PENELITIAN A. Populasi, Sampel, dan Teknik Sampling 1. Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa Jurusan Psikologi Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Subjek dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMK Negeri 1 Wirosari Kabipaten Grobogan yang beralamat di jalan Gajah Mada No.144

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mendefinikan pendekatan kuantitatif yaitu: pendekatan ini akan lebih baik jika dilengkapi dengan tabel, grafik, bagan,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mendefinikan pendekatan kuantitatif yaitu: pendekatan ini akan lebih baik jika dilengkapi dengan tabel, grafik, bagan, A. Desain Penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pendekatan yang digunakan dalam penelitian yang berjudul Hubungan Antara Self Esteem dengan Tingkah Laku Agresi pada Remaja Awal ini adalah pendekatan

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. Tabel 8 Distribusi sampel penelitian berdasarkan Usia Usia Jumlah (N) Persentase (%) TOTAL

BAB IV PEMBAHASAN. Tabel 8 Distribusi sampel penelitian berdasarkan Usia Usia Jumlah (N) Persentase (%) TOTAL BAB IV PEMBAHASAN A. Deskripsi Subyek Subyek dalam penelitian ini adalah pasien diabetes melitus tipe 2 yang melakukan rawat jalan di RSUD dr. H. Slamet Martodirdjo, Kabupaten Pamekasan. Selanjutnya akan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Subjek dalam penelitian ini adalah pengendara motor berusia tahun

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Subjek dalam penelitian ini adalah pengendara motor berusia tahun A. Deskripsi Subjek BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Subjek dalam penelitian ini adalah pengendara motor berusia 17-23 tahun yang berjumlah 80 orang. Dalam 80 orang subjek penelitian dapat dikelompokkan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Orientasi Kancah Penelitian Subjek penelitian ini adalah anggota dari kelompokkelompok game yang bermain Ayo Dance di Salatiga, tepatnya anggota Narciz Community

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. A. Deskripsi Data Penelitian ini dilakukan terhadap siswa di MAN se Kabupaten Blitar

BAB IV HASIL PENELITIAN. A. Deskripsi Data Penelitian ini dilakukan terhadap siswa di MAN se Kabupaten Blitar BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data Penelitian ini dilakukan terhadap siswa di MAN se Kabupaten Blitar yang berjumlah 92 responden, untuk mengetahui seberapa besar pengaruh keterampilan dasar mengajar

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. variabel yang diperoleh dari hasil penelitian di lapangan. Variabel dalam

BAB IV HASIL PENELITIAN. variabel yang diperoleh dari hasil penelitian di lapangan. Variabel dalam BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data Deskripsi data adalah kegiatan menyajikan data dari data yang dikumpulkan. 1 Dalam penelitian ini data diambil dari masing-masing variabel yang diperoleh dari

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Bab ini menguraikan hasil penelitian sesuai dengan data yang diperoleh. Pembahasan diawali dengan memberikan gambaran subjek penelitian, pelaksanaan penelitian, pengumpulan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dan keputusan pembelian. Peneliti mendeskripsikan skor brand image dan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dan keputusan pembelian. Peneliti mendeskripsikan skor brand image dan BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. HASIL PENELITIAN 1. DESKRIPSI SUBJEK Pada bagian ini, peneliti akan mendeskripsikan skor brand image dan keputusan pembelian. Peneliti mendeskripsikan skor brand

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 VALIDITAS ITEM SKALA SIKAP PERSEPSI SISWA TERHADAP GAYA KEPEMIMPINAN GURU DAN MOTIVASI BELAJAR

LAMPIRAN 1 VALIDITAS ITEM SKALA SIKAP PERSEPSI SISWA TERHADAP GAYA KEPEMIMPINAN GURU DAN MOTIVASI BELAJAR LAMPIRAN 1 VALIDITAS ITEM SKALA SIKAP PERSEPSI SISWA TERHADAP GAYA KEPEMIMPINAN GURU DAN MOTIVASI BELAJAR Validitas Item Skala Sikap Motivasi Belajar Variabel Corrected Item Total Keterangan Correlation

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. penelitian, pelaksanaan penelitian, prosedur pengolahan data, deskripsi data

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. penelitian, pelaksanaan penelitian, prosedur pengolahan data, deskripsi data BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan diuraikan hasil penelitian sesuai dengan data yang diperoleh. Pembahasan diawali dengan memberikan gambaran umum subjek penelitian, pelaksanaan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data Penelitian dengan judul Pengaruh lingkungan keluarga dan motivasi belajar intrinsik terhadap prestasi belajar siswa Mata Pelajaran Korespondensi kelas X Administrasi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. untuk menguraikan kecenderungan jawaban responden dari tiap-tiap variabel,

BAB IV HASIL PENELITIAN. untuk menguraikan kecenderungan jawaban responden dari tiap-tiap variabel, 81 BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data Penelitian ini berjudul perbedaan kompetensi guru PAI tersertifikasi melalui portofolio dan PLPG pada hasil belajar siswa SMKN se Kota Kediri, penyajian hasil

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Lokasi, Populasi, dan Sampel Penelitian. ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik

BAB III METODE PENELITIAN. A. Lokasi, Populasi, dan Sampel Penelitian. ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik 34 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Populasi, dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Lokasi pada penelitian ini adalah di Universitas Pendidikan Indonesia Bandung. 2. Populasi Penelitian Populasi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. kecenderungan jawaban responden dari tiap-tiap variabel, baik tadarus Al- Qur an, shalat

BAB IV HASIL PENELITIAN. kecenderungan jawaban responden dari tiap-tiap variabel, baik tadarus Al- Qur an, shalat BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data Statistik deskriptif ini digunakan sebagai dasar untuk menguraikan kecenderungan jawaban responden dari tiap-tiap variabel, baik tadarus Al- Qur an, shalat berjama

Lebih terperinci

Salam sejahtera, dengan hormat

Salam sejahtera, dengan hormat DAFTAR LAMPIRAN LAMPIRAN I : Instrumen Penelitian PENGANTAR Salam sejahtera, dengan hormat Dalam rangka proses penyelesaian Tesis ini sebagai salah satu syarat guna memperoleh gelar Magister Sains Psikologi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. kecenderungan jawaban responden dari tiap-tiap variabel, tentang budaya. religius dan pembentukan karakter peserta didik.

BAB IV HASIL PENELITIAN. kecenderungan jawaban responden dari tiap-tiap variabel, tentang budaya. religius dan pembentukan karakter peserta didik. 101 BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data Statistik deskriptif ini digunakan sebagai dasar untuk menguraikan kecenderungan jawaban responden dari tiap-tiap variabel, tentang budaya religius dan pembentukan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Persiapan dan Pelaksanaan Penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Persiapan dan Pelaksanaan Penelitian 60 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Persiapan dan Pelaksanaan Penelitian a. Persiapan penelitian Penelitian ini dimulai dengan merumuskan variabel penelitian melalui berbagai

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Obyek Penelitian Penelitian ini dilakukan di SMK Telekomunikasi Tunas Harapan yang beralamat di Jalan Umbul Senjoyo No. 3 Kab.Semarang. Populasi penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 40 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMP N 1 Ngadirejo Kabupaten Temanggung sebagai tempat penelitian sedangkan untuk menguji validitas

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN 143 BAB IV HASIL PENELITIAN Pada bab ini diuraikan tentang: a) deskripsi data; b) uji prasyarat analisis; dan c) pengujian hipotesis penelitian. A. Deskripsi Data Penyajian statistik deskripsi hasil penelitian

Lebih terperinci

LAMPIRAN A RELIABILITAS ALAT UKUR

LAMPIRAN A RELIABILITAS ALAT UKUR LAMPIRAN A RELIABILITAS ALAT UKUR 1. Reliabilitas Aitem Locus of Control Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items.22 23 Item-Total Statistics Scale Mean if Item Deleted Scale Variance if Item

Lebih terperinci

Blue Print Skala Harga Diri dan Skala Keharmonisan Keluarga

Blue Print Skala Harga Diri dan Skala Keharmonisan Keluarga 71 Blue Print Skala Harga Diri dan Skala Keharmonisan Keluarga 72 Lampiran 1 Aspek 1.Peneri maan Diri 2.Pengho rmatan Diri Indikator Perilaku a.menerim a diri apa adanya. b.puas dengan dirinya. c.disegani

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1. Surat Keterangan Ijin Penelitian

LAMPIRAN 1. Surat Keterangan Ijin Penelitian 51 LAMPIRAN 1 Surat Keterangan Ijin Penelitian 52 LAMPIRAN 2 Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian 53 LAMPIRAN 3 Angket Penelitian ANGKET PENELITIAN Identitas Siswa Nama :... Pendidikan Orang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif dengan analisis korelasi. Korelasi merupakan istilah statistik yang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Kranggan Kabupaten Temanggung, dengan populasi penelitian sebanyak 219

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Kranggan Kabupaten Temanggung, dengan populasi penelitian sebanyak 219 54 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Kranggan Kecamatan Kranggan Kabupaten Temanggung, dengan populasi penelitian sebanyak

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Bandung, yang terletak di Jalan Pasir Kaliki Nomor 51. Pemilihan lokasi

BAB III METODE PENELITIAN. Bandung, yang terletak di Jalan Pasir Kaliki Nomor 51. Pemilihan lokasi BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Menengah Atas Negeri 6 Bandung, yang terletak di Jalan Pasir Kaliki Nomor 51. Pemilihan lokasi tersebut

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA

BAB IV ANALISIS DATA BAB IV ANALISIS DATA A. Deskripsi Data Penelitian ini berjudul Pengaruh Penggunaan Media Cetak dan Media Audio Visual Terhadap Prestasi Belajar Al-Qur an Hadits di MTs Negeri Aryojeding. Penelitian ini

Lebih terperinci

Contoh Analisis Data Korelasi Kecerdasan Emosi terhadap Stress Kerja 1. Sebaran Data Kecerdasan Emosi Hasil Skoring Kuesioner

Contoh Analisis Data Korelasi Kecerdasan Emosi terhadap Stress Kerja 1. Sebaran Data Kecerdasan Emosi Hasil Skoring Kuesioner Contoh Analisis Data Korelasi Kecerdasan Emosi terhadap Stress Kerja 1. Sebaran Data Kecerdasan Emosi Hasil Skoring Kuesioner 1. Sebaran Data Stress Kerja Hasil Skoring Kuesioner 2. Jumlah Skor Setiap

Lebih terperinci

UJI RELIABILITAS AITEM KUALITAS HIDUP AITEM EFIKASI DIRI. Reliability Statistics. Cronbach's Reliability Statistics. Cronbach's .

UJI RELIABILITAS AITEM KUALITAS HIDUP AITEM EFIKASI DIRI. Reliability Statistics. Cronbach's Reliability Statistics. Cronbach's . LAMPIRAN 62 UJI RELIABILITAS AITEM KUALITAS HIDUP Reliability Statistics Alpha N of Items.914 22 AITEM EFIKASI DIRI Reliability Statistics Alpha N of Items.908 10 63 UJI NORMALITAS Descriptive Statistics

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Masyarakat Turen Masyarakat Turen berjumlah kurang lebih sekitar 2.000-an orang. Dalam kehidupan bermasyarakat, sifat gotong royong, tolong-menolong dan kekeluargaan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum dan Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMK Tarunatama Getasan yang beralamat di Jalan Raya Salatiga-Kopeng KM. 09 Kecamatan Getasan

Lebih terperinci

LAMPIRAN LAMPIRAN 1. SKALA KECERDASAN EMOSI SEBELUM UJI COBA. No Pernyataan Pilihan Jawaban

LAMPIRAN LAMPIRAN 1. SKALA KECERDASAN EMOSI SEBELUM UJI COBA. No Pernyataan Pilihan Jawaban LAMPIRAN LAMPIRAN 1. SKALA KECERDASAN EMOSI SEBELUM UJI COBA No Pernyataan Pilihan Jawaban 1. Saya tahu alasan yang membuat saya sedih 2. Saya tidak tahu mengapa temanteman menjauhi saya 3. Prestasi yang

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA TENTANG IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI DENGAN KINERJA KARYAWAN

BAB IV ANALISIS DATA TENTANG IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI DENGAN KINERJA KARYAWAN 54 BAB IV ANALISIS DATA TENTANG IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI DENGAN KINERJA KARYAWAN A. Pengujian Hipotesis 1. Uji Validitas dan Reabilitas Menurut Sumardi Suryabrata validitas soal adalah derajat kesesuain

Lebih terperinci

FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA SALATIGA

FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA SALATIGA Lampiran 1. ANGKET FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA SALATIGA 2013 PENGANTAR Salam sejahtera, Dalam rangka penyelesaian studi (S1) dan untuk mencapai gelar sarjana psikologi, dibutuhkan

Lebih terperinci

SURAT PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN. Kesehatan, Program Studi S1 Ilmu Keperawatan, Universitas

SURAT PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN. Kesehatan, Program Studi S1 Ilmu Keperawatan, Universitas 97 Lampiran 1. Angket Penelitian SURAT PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN Dengan hormat, Saya yang bertanda tangan di bawah ini, mahasiswa Fakultas Ilmu Kesehatan, Program Studi S1 Ilmu Keperawatan, Universitas

Lebih terperinci

Lampiran 1: Surat Ijin Studi Pendahuluan

Lampiran 1: Surat Ijin Studi Pendahuluan Lampiran 1: Surat Ijin Studi Pendahuluan 66 Lampiran 2: Surat Persetujuan Responden Penelitian (Informed Concent) LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN PENELITIAN Saya Melly Trio Anitha (NIM 462012061)

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. menjalankan sinkretisme Islam dibandingkan sinkretisme Jawa dalam kehidupannya.

BAB IV HASIL PENELITIAN. menjalankan sinkretisme Islam dibandingkan sinkretisme Jawa dalam kehidupannya. BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1 Deskripsi Subjek Penelitian Penelitian dilaksanakan di Program Studi Bimbingan dan Konseling (BK) FKIP UKSW Salatiga. Subjek dalam penelitian ini adalah mahasiswa BK etnik Jawa

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang telah peneliti lakukan menunjukkan bahwa di sekolah tersebut

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang telah peneliti lakukan menunjukkan bahwa di sekolah tersebut BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi, Populasi, dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di salah satu sekolah di Kota Indramayu yaitu SMA PGRI 2 Sindang yang beralamat di

Lebih terperinci

diperoleh. Pembahasan diawali dengan memberikan gambaran umum subjek Subjek penelitian ini adalah remaja yang bersekolah di MTsN Pitalah

diperoleh. Pembahasan diawali dengan memberikan gambaran umum subjek Subjek penelitian ini adalah remaja yang bersekolah di MTsN Pitalah BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan diuraikan hasil penelitian sesuai dengan data yang diperoleh. Pembahasan diawali dengan memberikan gambaran umum subjek penelitian, pelaksanaan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Kecamatan Kaloran Kabupaten Temanggung. Dalam penelitian ini seluruh

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Kecamatan Kaloran Kabupaten Temanggung. Dalam penelitian ini seluruh BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 2 dan SMP Negeri 3 Kecamatan Kaloran Kabupaten Temanggung. Dalam penelitian ini seluruh

Lebih terperinci

HANDOUT METODE PENELITIAN KUANTITATIF ANALISIS DATA MENGGUNAKAN SPSS

HANDOUT METODE PENELITIAN KUANTITATIF ANALISIS DATA MENGGUNAKAN SPSS HANDOUT METODE PENELITIAN KUANTITATIF ANALISIS DATA MENGGUNAKAN SPSS UJI RELIABILITAS DAN SELEKSI ITEM a. Pindahkan hasil data item dari tabulasi di Excel ke data view SPSS b. Di bagian variable view rubah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil uji validitas angket dengan riset partisipan perawat

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil uji validitas angket dengan riset partisipan perawat BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Uji Validitas dan Reliabilitas 4.5.3. Hasil uji validitas angket dengan riset partisipan perawat Uji validitas dilakukan pada 15 orang perawat di ruang Anggrek

Lebih terperinci

LAMPIRAN A. A-1 Skala Stres Kerja Karyawan. A-2 Skala Kecerdasan Emosi

LAMPIRAN A. A-1 Skala Stres Kerja Karyawan. A-2 Skala Kecerdasan Emosi LAMPIRAN A A-1 Skala Stres Kerja Karyawan A-2 Skala Kecerdasan Emosi 56 57 57 A-1. Skala Stres Kerja Pada Karyawan No. Angket : Jenis Kelamin : Instruksi/Petunjuk Mengerjakan Di bawah ada beberapa pernyataan,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan kuantitatif.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan kuantitatif. BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan kuantitatif. Pendekatan ilmiah didisain untuk menjawab pertanyaan penelitian atau hipotesis secara

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain penelitian deskriptif korelasional. Deskriptif digunakan untuk melukiskan secara sistematis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian dengan menggunakan pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian dengan menggunakan pendekatan BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian dengan menggunakan pendekatan kuantitatif, dimana penelitian ini ditujukan untuk meneliti populasi atau sampel tertentu,

Lebih terperinci

DAFTAR LAMPIRAN. LAMPIRAN 1 : INSTRUMEN PENELITIAN A. Kuesioner / Skala Iklim Organisasi, Motivasi Kerja dan Kepuasan Kerja

DAFTAR LAMPIRAN. LAMPIRAN 1 : INSTRUMEN PENELITIAN A. Kuesioner / Skala Iklim Organisasi, Motivasi Kerja dan Kepuasan Kerja DAFTAR LAMPIRAN LAMPIRAN 1 : INSTRUMEN PENELITIAN A. Kuesioner / Skala Iklim Organisasi, Motivasi Kerja dan Kepuasan Kerja Kepada Yth. Bapak/Ibu/Sdr/i responden Di Tempat Dengan hormat, PENGANTAR (Permohonan

Lebih terperinci

Lampiran 1. Uji Validitas dan Reliabilitas Skala Self-efficacy PENGOLAHAN PERTAMA Reliability Statistics Cronbach's

Lampiran 1. Uji Validitas dan Reliabilitas Skala Self-efficacy PENGOLAHAN PERTAMA Reliability Statistics Cronbach's Lampiran 1. Uji Validitas dan Reliabilitas Skala Self-efficacy PENGOLAHAN PERTAMA Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items.554 22 Item-Total Statistics Scale Mean if Item Deleted Scale Variance

Lebih terperinci

BAB. III METODE PENELITIAN. digunakan dalam penelitian ini adalah nonprobability sampling, yaitu teknik

BAB. III METODE PENELITIAN. digunakan dalam penelitian ini adalah nonprobability sampling, yaitu teknik 56 BAB. III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian Lokasi penelitian ini dilakukan di Universitas Pendidikan Indonesia. Populasi penelitiannya adalah mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. sebagai berikut Kelas VII sebanyak 14 siswa, kelas VIII sebanyak 23 siswa

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. sebagai berikut Kelas VII sebanyak 14 siswa, kelas VIII sebanyak 23 siswa 39 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Objek Penelitian Dalam penelitian ini peneliti mengambil subjek di asrama SMP ICMBS Sidoarjo sebanyak 50 orang, yang terbagi dalam tiga kelas. Adapun

Lebih terperinci

Siswa dan Siswi SMA Katolik Mgr. Soegijapranata Pasuruan.

Siswa dan Siswi SMA Katolik Mgr. Soegijapranata Pasuruan. 79 Lampiran 1 Skala Uji Coba Alat Ukur Penelitian Kepada Yth: Pasuruan, 13 Maret s/d Selasa 20 Maret 2012 Siswa dan Siswi SMA Katolik Mgr. Soegijapranata Pasuruan. Dengan hormat Dalam rangka pembuatan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. keharmonisan keluarga dengan rasa percaya diri siswa di SMP Negeri 3 Kota

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. keharmonisan keluarga dengan rasa percaya diri siswa di SMP Negeri 3 Kota BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Data penelitian ini diperoleh melalui penyebaran angket kepada sampel penelitian untuk mendapatkan data yang berkaitan dengan hubungan antara keharmonisan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Hasil Penelitian Penelitian ini terdiri dari satu variabel bebas dan satu variabel terikat. Data variabel bebas yaitu persepsi siswa terhadap pelajaran matematika

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian korelasional. Penelitian ini bertujuan untuk menemukan ada atau tidaknya hubungan dan

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. Penelitian ini dilaksanakan di MTsN Aryojeding Rejotangan. kemampuan penalaran matematika dengan hasil belajar materi bangun ruang

BAB IV PEMBAHASAN. Penelitian ini dilaksanakan di MTsN Aryojeding Rejotangan. kemampuan penalaran matematika dengan hasil belajar materi bangun ruang BAB IV PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Deskripsi Data Penelitian ini dilaksanakan di MTsN Aryojeding Rejotangan Tulungagung. (Deskripsi lokasi penelitian dapat dilihat pada lampiran 4). Tujuan dilaksanakannya

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. ini adalah stres kerja. peneliti menggunakan kuesioner yang berisikan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. ini adalah stres kerja. peneliti menggunakan kuesioner yang berisikan BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskriptif Data Variabel X dan Y Dalam penelitian ini ada dua variabel yang menjadi objek penelitian yaitu variabel bebas dan variabel terikat. Variabel bebas

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN 110 BAB IV HASIL PENELITIAN Pada bab ini diuraikan tentang: a) deskripsi data; b) uji prasyarat; dan c) pengujian hipotesis penelitian. A. Deskripsi Data Penelitian ini berjudul Pengaruh Profesionalisme

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS PENELITIAN Profil Partisipan Pada pengambilan data di lapangan, peneliti memperoleh partisipan

BAB 4 ANALISIS PENELITIAN Profil Partisipan Pada pengambilan data di lapangan, peneliti memperoleh partisipan BAB 4 ANALISIS PENELITIAN 4.1. Profil Partisipan Pada pengambilan data di lapangan, peneliti memperoleh partisipan sebanyak 150 remaja dengan rentang usia 15-18 tahun dan berjenis kelamin laki-laki dan

Lebih terperinci

Lampiran 1. : Bila Saudara sangat setuju dengan pernyataan. : Bila Saudara setuju dengan pernyataan. : Bila Saudara tidak setuju dengan pernyataan

Lampiran 1. : Bila Saudara sangat setuju dengan pernyataan. : Bila Saudara setuju dengan pernyataan. : Bila Saudara tidak setuju dengan pernyataan Lampiran 1 IDENTITAS DIRI Nama : Alamat : Jenis Kelamin : Pendidikan : Golongan PNS : PETUNJUK 1. Isilah identitas diri saudara pada tempat yang telah disediakan. 2. Bacalah daftar pertanyaan berikut ini

Lebih terperinci

DAFTAR LAMPIRAN. PENGANTAR (Permohonan Pengisian Kuesioner)

DAFTAR LAMPIRAN. PENGANTAR (Permohonan Pengisian Kuesioner) DAFTAR LAMPIRAN LAMPIRAN 1. INSTRUMEN PENELITIAN Kepada Yth. Bapak/Ibu/Sdr/i responden Di Tempat PENGANTAR (Permohonan Pengisian Kuesioner) Dengan hormat, Saya adalah mahasiswa Program Pascasarjana (S2)

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA A. Deskripsi Data 1. Deskripsi Data Umum Hasil Penelitian MTs Negeri 1 Sragen berdiri pada tahun 1983 dengan NSS 121133140003. Terletak di Jl. Letjend Suprapto No. 47

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Subjek Penelitian Subjek pada penelitian ini adalah seluruh siswa kelas IV di SDN Sumowono 02 yang terletak di jalan Haji Anwar No.39 Dusun Sukorono,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. terdahulu mengenai self-esteem dan kecenderungan kesepian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. terdahulu mengenai self-esteem dan kecenderungan kesepian BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Subjek Penelitian ini dimulai dari penemuan masalah yang telah terjadi di lapangan. Dari permasalahan tersebut peneliti mencoba mencari penelitianpenelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi pada penelitian ini adalah wanita dewasa madya di RT 02 RW 06

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi pada penelitian ini adalah wanita dewasa madya di RT 02 RW 06 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Dan Sampel Penelitian Populasi pada penelitian ini adalah wanita dewasa madya di RT 02 RW 06 Kelurahan Isola yang berjumlah 61 orang. Peneliti menggunakan teknik sampling

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

BAB III METODE PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional BAB III METODE PENELITIAN Pada bab ini membahas mengenai metode penelitian, dan dalam hal ini akan dibatasi secara sistematis sebagai berikut: Variabel penelitian, subjek penelitian, metode dan instrument

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Pada bab ini, akan dipaparkan mengenai hasil penelitian mengenai cara

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Pada bab ini, akan dipaparkan mengenai hasil penelitian mengenai cara BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Pada bab ini, akan dipaparkan mengenai hasil penelitian mengenai cara atasan memimpin dan kinerja bawahan yang meliputi hasil penelitian data, hasil pembahasan penelitian yang

Lebih terperinci

Angket untuk Riset Partisipan Perawat

Angket untuk Riset Partisipan Perawat Lampiran 1. Angket penelitian Angket untuk Riset Partisipan Perawat Lembar Persetujuan Riset Partisipan Dengan ini saya memohon kesediaan Bapak/Ibu terlibat dalam proses penelitian saya sebagai riset partisipan

Lebih terperinci

LAMPIRAN A UJI NORMALITAS, LINEARITAS DAN DAYA BEDA ITEM

LAMPIRAN A UJI NORMALITAS, LINEARITAS DAN DAYA BEDA ITEM 70 LAMPIRAN A UJI NORMALITAS, LINEARITAS DAN DAYA BEDA ITEM 71 SKALA ADVERSITY QUOTIENT Case Processing Summary N % Cases Valid 100 100.0 Excluded a 0.0 Total 100 100.0 a. Listwise deletion based on all

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada bab ini akan diuraikan mengenai metode yang akan digunakan dalam

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada bab ini akan diuraikan mengenai metode yang akan digunakan dalam 38 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pada bab ini akan diuraikan mengenai metode yang akan digunakan dalam penelitian ini, yang meliputi: desain penelitian, variabel penelitian, definisi konseptual dan operasional

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Profil Kantor Pertanahan Kabupaten Magelang 1. Sejarah Kantor Pertanahan Kabupaten Magelang Kantor Pertanahan Kabupaten Magelang beralamat di Jalan Sokarno Hatta

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. kecenderungan jawaban responden dari tiap-tiap variabel, baik mengenai

BAB IV HASIL PENELITIAN. kecenderungan jawaban responden dari tiap-tiap variabel, baik mengenai BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data Statistik deskriptif digunakan sebagai dasar untuk menguraikan kecenderungan jawaban responden dari tiap-tiap variabel, baik mengenai kompetensi guru, motivasi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. penelitian berdasarkan jenis kelamin, usia dan IPK dapat dilihat pada tabel 4.1, 4.2, 4.3. Tabel 4.1

BAB IV HASIL PENELITIAN. penelitian berdasarkan jenis kelamin, usia dan IPK dapat dilihat pada tabel 4.1, 4.2, 4.3. Tabel 4.1 BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1 Deskripsi Subjek Penelitian Mahasiswa Fakultas Bahasa dan Sastra yang menjadi anggota lembaga kemahasiswaan periode 2012/2013 berjumlah 49 orang mahasiswa. Deskripsi subjek

Lebih terperinci

BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Subjek Penelitian Subjek dalam penelitian ini merupakan siswa kelas XI SMK Saraswati Salatiga yang populasinya berjumlah 478 siswa. Kelas XI SMK Saraswati

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. diperoleh di lapangan. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas X 1 yang

BAB IV HASIL PENELITIAN. diperoleh di lapangan. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas X 1 yang BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data Deskripsi data yang akan disajikan dari hasil penelitian ini adalah untuk memberikan gambaran secara umum mengenai penyebaran data yang diperoleh di lapangan.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Variabel penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah:

BAB III METODE PENELITIAN. Variabel penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah: 18 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Variabel Penelitian Variabel penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah: Variabel independent : motivasi kerja (X 1 ) dan sikap karyawan (X 2 ) Variabel dependent

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. suatu sebaran dikatakan tidak normal apabila p<0,05.

BAB IV PEMBAHASAN. suatu sebaran dikatakan tidak normal apabila p<0,05. BAB IV PEMBAHASAN A. Pengujian Hipotesis Hipotesis dapat didefinisikan sebagai pernyataan mengenai populasi yang diuji kebenarannya berdasarkan data yang diperoleh dari sampel penelitian. Berdasarkan variabel

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1.1. Deskripsi Tempat Penelitian SMA Kristen 1 Salatiga adalah salah satu sekolah swasta yang begitu diperhitungkan dan disegani dari banyak sekolah lain di Salatiga.

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA ADVERSITY QUOTIENT DENGAN PRESTASI AKADEMIK PADA MAHASISWA BK FKIP UKSW ANGKATAN 2013 SKRIPSI

HUBUNGAN ANTARA ADVERSITY QUOTIENT DENGAN PRESTASI AKADEMIK PADA MAHASISWA BK FKIP UKSW ANGKATAN 2013 SKRIPSI HUBUNGAN ANTARA ADVERSITY QUOTIENT DENGAN PRESTASI AKADEMIK PADA MAHASISWA BK FKIP UKSW ANGKATAN 2013 SKRIPSI Diajukan kepada Progam Studi Bimbingan dan Konseling untuk memenuhi sebagian dari syarat-syarat

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA KONSEP DIRI DENGAN PENYESUAIAN DIRI PADA PESERTA DIDIK KELAS VII SMP NEGERI 2 CAMPURDARAT TULUNGAGUNG TAHUN PELAJARAN 2014/2015

HUBUNGAN ANTARA KONSEP DIRI DENGAN PENYESUAIAN DIRI PADA PESERTA DIDIK KELAS VII SMP NEGERI 2 CAMPURDARAT TULUNGAGUNG TAHUN PELAJARAN 2014/2015 Artikel Skripsi HUBUNGAN ANTARA KONSEP DIRI DENGAN PENYESUAIAN DIRI PADA PESERTA DIDIK KELAS VII SMP NEGERI CAMPURDARAT TULUNGAGUNG TAHUN PELAJARAN 014/015 ARTIKEL SKRIPSI Diajukan untuk Penulisan Skripsi

Lebih terperinci

Agresivitas. Persahabatan. Kesepian. Penolakan

Agresivitas. Persahabatan. Kesepian. Penolakan HUBUNGAN ANTARA KESEPIAN DENGAN AGRESIVITAS PADA REMAJA MADYA DI SMA X BOGOR LATAR BELAKANG MASALAH Agresivitas Persahabatan Kesepian Penolakan AGRESIVITAS Perilaku merugikan atau menimbulkan korban pihak

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Penelitian ini dilakukan di unit Pelayanan Teknis Dinas Pendidikan Kecamatan Tembarak Kabupaten Temanggung yang melibatkan

Lebih terperinci

Uji Normalitas Sebaran Hasil Penelitian Utama. Uji Linearitas Hasil Penelitian Utama

Uji Normalitas Sebaran Hasil Penelitian Utama. Uji Linearitas Hasil Penelitian Utama Uji Normalitas Sebaran Hasil Penelitian Utama One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test makna hidup harga diri N 80 80 Normal Parameters(a,b) Most Extreme Differences Mean 79,64 109,85 Std. Deviation 8,070 9,834

Lebih terperinci