ANALISA KORELASI TERHADAP FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HASIL PRODUKSI KARET PADA PT. PERKEBUNAN NUSANTARA III MEDAN TUGAS AKHIR ARI SYOFWAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "ANALISA KORELASI TERHADAP FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HASIL PRODUKSI KARET PADA PT. PERKEBUNAN NUSANTARA III MEDAN TUGAS AKHIR ARI SYOFWAN"

Transkripsi

1 ANALISA KORELASI TERHADAP FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HASIL PRODUKSI KARET PADA PT. PERKEBUNAN NUSANTARA III MEDAN TUGAS AKHIR ARI SYOFWAN DEPARTEMEN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 009 Nusantara III Medan, 009. USU Repostory 009

2 PERSETUJUAN Judul : A NALISA KORELASI TERHADAP FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HASIL PRODUKSI KARET PADA PT. PERKEBUNAN NUSANTARA III MEDAN Kategor : TUGAS AKHIR Nama : ARI SYOFWAN Nomor Induk Mahasswa : Program Stud : DIPLOMA III STATISTIKA Departemen Fakultas : MATEMATIKA : MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM (FMIPA) UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Dluluskan d Medan, Jun 009 Dketahu/Dsetuju oleh Departemen Matematka FMIPA USU Ketua, Pembmbng, Dr. Sab Suwlo, M.Sc Dra. Mardnngsh, M.S NIP NIP Nusantara III Medan, 009. USU Repostory 009

3 PERNYATAAN ANALISA KORELASI TERHADAP FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HASIL PRODUKSI KARET PADA PT. PERKEBUNAN NUSANTARA III MEDAN TUGAS AKHIR Saya mengaku bahwa tugas akhr n adalah hasl kerja saya sendr, kecual beberapa kutpan dan rngkasan yang masng masng dsebutkan sumbernya. Medan, Jun 009 ARI SYOFWAN Nusantara III Medan, 009. USU Repostory 009

4 PENGHARGAAN Puj dan syukur penuls panjatkan kepada Allah SWT Yang Maha Pemurah dan Maha Penyayang, dengan lmpah kurna-nya kertas kajan n berhasl dselesakan dalam waktu yang telah dtetapkan. Ucapan terma kash saya sampakan kepada Dra. Mardnngsh M.S selaku pembmbng pada penyelesaan tugas akhr n yang telah memberkan panduan dan penuh kepercayaan kepada saya untuk menyempurnakan kajan n. Panduan rngkas, padat dan profesonal telah dberkan kepada saya agar penuls dapat menyelesakan tugas akhr n. Ucapan terma kash juga dtunjukan kepada ketua dan sekretars Departemen Dr. Sab Suwlo, M.Sc. dan Drs. Henr Ran Stepu, M.S., Dekan dan Pembantu Dekan Fakultas Matematka dan Ilmu Pengetahuan Alam Unverstas Sumatera Utara, semua dosen pada Departemen Matematka FMIPA USU, pegawa d FMIPA USU, dan rekan-rekan kulah. Akhrnya, tdak terlupakan kepada bapak dan bu serta semua ahl keluarga yang selama n memberkan bantuan dan dorongan yang dperlukan selama menyelesakan tugas akhr n. Semoga Allah SWT akan membalasnya. Nusantara III Medan, 009. USU Repostory 009

5 DAFTAR ISI Halaman Persetujuan Pernyataan Penghargaan Daftar Is Daftar Tabel Daftar Gambar v v v v BAB 1 Pendahuluan Latar Belakang 1 1. Identfkas Masalah 1.3 Ruang Lngkup Maksud dan Tujuan Manfaat Peneltan Metode Peneltan Lokas dan Waktu Peneltan Teknk Pengumpulan Data Sstematka Penulsan 5 BAB Landasan Teor 7.1 Regres Lner Sederhana 7. Regres Lner Berganda 8.3 Uj Keberartan Regres 9.4 Koefsen Korelas 11.5 Uj Keberartan Koefsen Korelas 14 BAB 3 Analss dan Evaluas Analss dan Evaluas Data Menentukan Persamaan Regres Lner Berganda Uj Keberartan Regres Menentukan Koefsen Korelas Uj Keberartan Koefsen Korelas 5 BAB 4 Implementas Sstem Seklas Tentang SPSS 7 4. Mengaktfkan SPSS Membuka Lembar Baru Menama Varabel Pengsan Data Pengolahan Data Dengan Persamaan Regres Pengolahan Data Dengan Persamaan Korelas 33 Nusantara III Medan, 009. USU Repostory 009

6 BAB 5 Penutup Kesmpulan Saran 36 Daftar Pustaka 37 Lampran : Berkas Nusantara III Medan, 009. USU Repostory 009

7 DAFTAR TABEL Halaman Tabel 3.1 Data Produks, Pupuk dan Curah Hujan 15 Tabel 3. Hasl Analss Data 18 Tabel 3.3 Tabel Perhtungan Uj Regres Nusantara III Medan, 009. USU Repostory 009

8 DAFTAR GAMBAR Halaman Gambar 4.1 Mengaktfkan SPSS 8 Gambar 4. Wndows Evaluaton Verson 8 Gambar 4.3 Layar Kerja Varabel Vew 9 Gambar 4.4 Data yang Dolah 30 Gambar 4.5 Plh Analyze, Regreson, Lner 31 Gambar 4.6 Kotak Dalog Lner Regreson 31 Gambar 4.7 Kotak Dalog Lner Regreson Statstc 3 Gambar 4.8 Kotak Dalog Lner Regreson Plot 3 Gambar 4.9 Kotak Dalog Lner Regreson Optons 33 Gambar 4.10 Plh Analyze, correlate, bvarate 34 Gambar 4.11 Bvarate Correlatons 34 Nusantara III Medan, 009. USU Repostory 009

9 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Karet merupakan salah satu komodt yang memberkan andl cukup besar dalam perekonoman Indonesa, peranan komodtas n terlhat dar berbaga seg dantaranya sebaga sumber pendapatan petan, penyerapan tenaga kerja, penunjang ndustr pengolahan karet yang terkat dengan penermaan devsa Negara. PT. Perkebunan Nusantara III adalah salah satu perusahaan perkebunan yang menanam karet yang d kelola oleh pemerntah dan perusahaan n termasuk dalam Badan Usaha Mlk Negara (BUMN). Sebaga salah satu perusahaan perkebunan, PT. Perkebunan Nusantara III sangat memperhatkan produks. Beberapa faktor yang mempengaruh hasl produks karet antara lan yang dgunakan penuls sebaga varable adalah pemakaan pupuk dan curah hujan. Namun kenyataannya sangat banyak varable yang mempengaruh hasl produks karet. Hasl produks d masa yang akan datang dapat mendekat tetap atau menngkat ataupun mungkn juga mengalam penurunan. Oleh karena tu, perlu d ketahu seberapa kuat pengaruh varable tersebut untuk mengetahu ramalan jumlah produks untuk tahun berkutnya yang harus dperhatkan oleh perusahaan tersebut. Dalam mengnplkaskan penurunan, penngkatan, atau tetapnya jumlah Nusantara III Medan, 009. USU Repostory 009

10 produks pentng d perhatkan faktor-faktor yang dapat mempengaruhnya agar dapat dkendalkan, pengendalan yang dmaksud adalah dengan membatas setap tndakan yang danggap mengurang nla tambah dan menngkatkan hal-hal yang danggap dapat menakan nla tambah terhadap produks. Dengan kata lan, pentngnya mengetahu faktor yang mempengaruh hasl produks sebaga tolak ukur dalam pengamblan keputusan untuk menunjang pencapaan hasl produks yang maksmal. Dengan demkan penelt tertark untuk menganalsa faktor-faktor apa saja yang berpengaruh terhadap hasl produks karet d PT. Perkebunan Nusantara III Medan. Penuls membuat judul peneltan n adalah : Analsa Korelas Terhadap Faktor Yang Mempengaruh Hasl Produks Karet pada PT. Perkebunan Nusantara III Medan. 1. Identfkas Masalah Adapun masalah yang d bahas dalam penulsan tugas akhr adalah untuk mengetahu persamaan regres sebaga persamaan penduga hasl produks tersebut. Serta untuk mengetahu besarnya pengaruh beberapa faktor sepert pupuk dan curah hujan terhadap produks tanaman karet pada PT. Perkebunan Nusantara III Medan. Masalah yang tmbul secara rnc adalah : 1. Mengetahu pengaruh dar masng-masng faktor terhadap jumlah produks karet. Nusantara III Medan, 009. USU Repostory 009

11 . Menganalsa hasl produks karet pada tap kebun untuk tahun-tahun selanjutnya. 1.3 Ruang Lngkup Untuk mengarahkan peneltan n agar tdak menympang dar sasaran yang dtuju maka perlu membuat batasan ruang lngkup permasalahan. Sebaga pembatasan masalah n adalah penganalsaan data kuanttatf statstk yakn menggunakan analsa korelas dan regres lner berganda. Data kuanttatf yang dgunakan adalah produks karet dan faktor-faktor yang mempengaruhnya yatu pupuk dan curah hujan, sehngga proses penganalsaannya dlakukan dengan analsa korelas dan uj keberartan regres. 1.4 Maksud dan Tujuan Maksud dadakannya peneltan n adalah untuk mengaplkaskan pengetahuan yang ddapat selama perkualahan tentang penerapan analsa korelas dan regres lner. Tujuan dadakannya peneltan n adalah untuk mengetahu apakah secara sgnfkan (meyaknkan) terdapat korelas postf, negatf atau tdak berkorelas antara jumlah ketersedaan beras dengan jumlah produks beras dan jumlah kebutuhan beras. Nusantara III Medan, 009. USU Repostory 009

12 1.5 Manfaat Peneltan Secara umum peneltan n bermanfaat untuk mengetahu pengaruh faktor produks yatu jumlah pupuk dan curah hujan terhadap jumlah produks karet pada PT. Perkebunan Nusantara III Medan. Selan tujuan tersebut, peneltan n dharapkan dapat member manfaat sebaga berkut : 1. Hasl peneltan n dapat member gambaran tentang hubungan antara jumlah pupuk dan curah hujan terhadap hasl produks karet d PT. Perkebunan Nusantara III Medan.. Hasl peneltan n dapat member nformas yang dapat dgunakan sebaga acuan pemerntah dalam menentukan proses produks karet. 3. hasl peneltan n dapat member masukan bag peneltan selanjutnya yang berkenaan dengan masalah hasl produks karet. 1.6 Metodolog Peneltan Lokas dan Waktu Peneltan Peneltan dlakukan penuls mula Aprl 009. Adapun lokas peneltaan n dadakan d PT. Perkebunan Nusantara III yang terletak d Jl. Se Batang Har No. Medan. Nusantara III Medan, 009. USU Repostory 009

13 1.6. Teknk Pengumpulan Data Untuk memperoleh data yang dperlukan maka penuls melakukan peneltan yang dlakukan langsung ke Kantor PT. Perkebunan Nusantara III Medan. Pengumpulan data dlakukan dengan cara wawancara dengan pegawa, staf, dan dar buku serta arsp berupa laporan tahunan dar lembaga tersebut. Nusantara III Medan, 009. USU Repostory 009

14 1.7 SISTEMATIKA PENULISAN BAB 1 PENDAHULUAN Bers tentang latar belakang, dentfkas masalah, ruang lngkup, maksud dan tujuan, manfaat, metodolog peneltan, dan sstematka penulsan. BAB LANDASAN TEORI Dalam bab n menjelaskan tentang sesuatu yang mencakup penyelesaan masalah dengan judul dan masalah yang dutarakan. BAB 3 ANALISA PEMBAHASAN Bab n berskan tentang hasl analsa dan pembahasan mengena produks tanaman karet pada PT. Perkebunan Nusantara III Medan. BAB 4 IMPLEMENTASI SISTEM Pada bab n langkah langkah pengolahan data dengan memaka sstem komputersas. BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN Bab n berskan tentang kesmpulan dan saran dar hasl pembahasan. Nusantara III Medan, 009. USU Repostory 009

15 BAB LANDASAN TEORI.1 Regres Lner Sederhana Regres lner sederhana yang varabel bebasnya ( X ) berpangkat palng tngg satu.untuk regres lner sederhana, regres lner hanya melbatkan dua varabel ( X dan Y ).persamaan regresnya dapat dtulskan dalam bentuk sebaga berkut : Y a + bx Dmana : Y varabel tak bebas X varabel bebas a blangan konstan b koefsen regres Nla a dan b dapat dperoleh dengan rumus sebaga berkut : a ( Y )( X ) ( X )( n( X ) ( X ) X Y ) n b X Y ( X )( n X ( X ) Y ) Nusantara III Medan, 009. USU Repostory 009

16 . Regres Lner berganda Bla regres lner sederhana dgunakan untuk mengetahu hubungan dua varabel yatu satu varabel bebas ( X ) dan satu varabel tak bebas ( Y ), maka regres lner berganda dgunakan untuk mengetahu hubungan antara dua varabel atau lebh varabel bebas ( X ) dengan varabel tak bebas ( Y ) dan juga dgunakan untuk meramalkan nla varabel tak bebas Y jka seluruh varabel bebasnya sudah dketahu nlanya dan semua koefsen regres parsal sudah dhtung. Bla dalam regres lner sederhana hanya ada satu varabel bebas X yang dhubungkan dengan varabel tak bebas y lner dalam X, sehngga bentuk taksran Y a + bx, maka dalam regres lner berganda terdapat sejumlah ( sebut saja k buah, k>1) varabel bebas yang dhubungkan dengan lner dalam semua varabel bebas. Jka varabel bebas X 1, X, X 3,,X k dan varabel tak bebas Y, maka bentuk umum lner berganda atas X 1, X, X 3, X k akan dtaksr oleh : Y a + b 1 X 1 +b X +b 3 X 3 + +b k X k Dengan konstanta a 0 dan koefsen a 1, a, a 3,,a k dapat dtaksr berdasarkan n buah pasangan data X 1, X, X 3,, X k. Y sepert halnya mencar a dan b dalam model Nusantara III Medan, 009. USU Repostory 009

17 Y a + bx dperlukan n buah pasangan data X dan Y, maka untuk mencar a 0, a 1, a, a 3,, a k dperlukan juga pasangan data (X 1, X,, X k,y). Untuk regres lner berganda dengan varabel bebas X 1, dan X, metode kuadrat terkecl memberkan hasl bahwa koefsen koefsen a 0, a 1, a, dapat dhtung dengan sstem persamaan yatu : Y na X 1 + a + 0 a1 X YX 1 a X 1 a1 X a X 1X YX a X + a1 X 1X + 0 a X Untuk mendapatkan harga harga a 0, a 1, dan a dar persamaan d atas dsusun menurut datanya dan kemudan dapat dselesakan dengan metode elmnas dan substtus..3 Uj Keberartan Regres Uj keberartan regres dperlukan untuk mengetahu apakah sekelompok varable bebas secara bersamaan mempunya pengaruh terhadap varable tak bebas. Langkah langkah untuk pengujan keberartan regres adalah sebaga berkut: Nusantara III Medan, 009. USU Repostory 009

18 1. Kumpulkan data dalam bentuk tabel.. Statstk uj adalah: F JKreg k JKres ( n k 1) Dengan: F Statstk F yang menyebar mengkut dstrbus derajat kebebasan V 1 k dan V n k 1 Jkreg Jumlah kuadrat regres: b 1 y x 1 +b y x +b y x b k y x k x 1 X 1 X, X X, X 3 X, X k X y Y 1 Y dengan derajat kebebasan (dk) k JKres Jumlah Kuadrat Resdu (ssa) ( Y Yˆ) Dengan derajat kebebasan n k 1 3. Krtera Pengujan. a. H B B... B 0 (n berart bahwa antara Y dengan X 1 dan X tdak o: 1 k ada hubungan) H : 0 ( n berart bahwa Y tergantung pada X 1 dan X atau kedua 1 B j duanya) Nusantara III Medan, 009. USU Repostory 009

19 b. Tolak H 0 Jka Terma H 0 Jka F Htung > F Tabel F Htung < F Tabel.4 Koefsen Korelas Dalam kehdupan, kadang kta dhadapkan pada stuas dmana harus mencar hubungan antara dua varable yang kta amat. Msalkan bagamana hubungan antara jumlah produks karet dengan curah hujan. Untuk melhat hubungan tersebut kta dapat menggunakan analsa korelas. Korelas merupakan stlah yang dgunakan untuk mengukur kekuatan hubungan antar varabel. Analsa korelas adalah cara untuk mengetahu ada atau tdaknya hubungan antar varabel msalnya hubungan dua varabel. Apabla terdapat hubungan antara varabel maka perubahan perubahan yang terjad pada salah satu varabel akan mengakbatkan terjadnya perubahan pada varabel lannya. Jad, dar analss korelas dapat dketahu hubungan antara varabel tersebut. Korelas yang terjad antara dua varabel dapat berupa korelas postf, korelas negatf, tdak ada korelas ataupun korelas sempurna. 1. Korelas Postf. Korelas Postf adalah Korelas dua varabel, dmana apabla varabel bebas X menngkat maka varabel tak bebas Y cenderung menngkat pula. Hasl perhtungan korelas mendekat +1 atau sama dengan +1 Nusantara III Medan, 009. USU Repostory 009

20 . Korelas Negatf. Korelas Negatf adalah Korelas dua varabel, dmana apabla varabel bebas X menngkat maka varabel tak bebas Y cenderung menurun. Hasl perhtungan korelas mendekat -1 atau mendekat Tdak ada Korelas Tdak adanya korelas terjad apabla varabel bebas X dan varabel tak bebas Y tdak menunjukkan adanya hubungan. Hasl perhtungan korelas mendekat 0 atau sama dengan Korelas Sempurna Korelas Sempurna adalah korelas dua varabel dmana kenakan atau penurunan harga varabel X berbandng dengan kenakan atau penurunan harga varabel tak bebas Y. Jka yang dukur korelas antara varabel X dengan varabel Y dnotaskan r xy, maka rumus yang dgunakan adalah: r xy n X n X Y ( X )( Y ) ( X ) ( n Y ( Y ) ) Dmana : n Banyaknya pasangan data X dan Y X Jumlah nla nla dar varabel X Y 1 Jumlah nla nla dar varabel Y Nusantara III Medan, 009. USU Repostory 009

21 X Jumlah kuadrat nla nla dar varabel X Y Jumlah kuadrat nla nla dar varabel Y X Y Jumlah hasl kal nla-nla varabel X dan Y Sedangkan untuk menghtung korelas antara varabel tak bebas dengan dua varabel bebas adalah : r y.x1 r y.x n n n X n X 1 X ( X ( Y 1 Y ( X X X 1 ( n ) 1 ( )( Y X ( n ) )( Y Y ) ( ( Y ) Y ) Y ) ) ) Ukuran yang dpaka untuk mengetahu derajat hubungan antara dua varabel atau lebh terutama untuk data kuanttatf dsebut koefsen korelas. Besar keclnya hubungan antara dua varabel dnyatakan dengan blangan. Koefsen Korelas n bergerak antara 0,000 sampa 1,000 atau antara 0,000 sampa -0,000 tergantung kepada arah korelas. Koefsen yang bertanda postf menunjukan arah korelas yang postf, koefsen korelas yang bertanda negatf menunjukkan arah korelas yang negatf, sedang koefsen yang bernla 0,000 menunjukkan tdak adanya hubungan. Untuk lebh memudahkan mengetahu bagamana sebenarnya keeratan hubungan antara varabel varabel tersebut, dapat dlhat perumusan sebaga berkut: -1,00 r -0,80 Berart Berkorelas Kuat -0,79 r -0,50 Berart Berkorelas Sedang Nusantara III Medan, 009. USU Repostory 009

22 -0,49 r 0,49 Berart Berkorelas Lemah 0,50 r 0,79 Berart Berkorelas Sedang 0,80 r 1,00 Berart Berkorelas Kuat.5 Uj Keberartan Koefsen Korelas Setelah dperoleh r y.x1 dan r y.x maka langkah selanjutnya adalah melakukan uj keberartan koefsen korelas antara X dan Y. Dengan langkah langkah sebaga berkut: 1. Statstk Uj adalah: t 0 n n 1 r Dengan : r Koefsen Korelas n Banyak Pasangan. Krtera Pengujan Tolak H 0 Jka t Htung > t Tabel dan terma H 0 Jka t Htung < t Tabel Dengan t Tabel dperoleh dar table t dengan α dan dk n k 1. Nusantara III Medan, 009. USU Repostory 009

23 BAB 3 ANALISIS DAN EVALUASI 3.1 Analss dan Evaluas Data Data yanag dambl dar kantor PT. Perkebunan Nusantara III Medan adalah data produks tanaman karet, pupuk dan curah hujan d tap tap kebun pada tahun 008. Data dsajkan dalam tabel berkut : Tabel 3.1 Data Produks, Pupuk dan Curah Hujan Pada Tahun 008 No Kebun Y X 1 X 1 KANAU KRPPT KLAJI KMSTN KSDDP Nusantara III Medan, 009. USU Repostory 009

24 6 KPMDI KAMBT KSSIL LDSHU KBDBY KBANG KGPMA KSDUN KGPAR KSPTH KSGGI KTARA KRBTN KHPGS KBGTU Jumlah Sumber : PT. Perkebunan Nusantara III Medan Dmana : Y Produks Karet (Ton) X 1 Pupuk (Ton) X Curah Hujan (mm) Setelah melhat data yang terseda, maka penganalsaan dan pembahasan atas data tersebut oleh penuls dkelompokkan dalam Empat bagan yatu : Nusantara III Medan, 009. USU Repostory 009

25 1. Menentukan persaman regres lner berganda. Uj keberartan regres 3. Menentukan koefsen korelas 4. Uj keberartan korelas Menentukan Persamaan Regres Lner Berganda Untuk Melhat hubungan antara varabel varabel bebas yatu jumlah produks beras dan jumlah kebutuhan beras ( X 1, X ) terhadap varabel tak bebas yatu jumlah ketersedan ( permbangan ) beras ( Y ), Maka langkah pertama yang dlakukan adalah menentukan persamaan regres lner berganda. Tabel 3. Nla nla yang dperlukan untuk menghtung koefsen koefsen regers a 0, a 1, a Nusantara III Medan, 009. USU Repostory 009

26 Nusantara III Medan, 009. USU Repostory 009

27 Dar tabel d atas dperoleh nla nla sebaga berkut : Y X X X X X 1 Y X Y X X Y n 0 Y 1955,5 Nusantara III Medan, 009. USU Repostory 009

28 X 1 174,7 X 30,75 Persamaan mencar nla koefsen regres: Y na X 1 + a + 0 a1 X YX 1 a X 1 a1 X a X 1X YX a X + a1 X 1X + 0 a X Dapat kta substtuskan nla - nla yang bersesuaan, sehngga dperoleh persamaan d bawah n : a a a a a a a a a Setelah persamaan d atas dselesakan maka d peroleh koefsen koefsen regres lner sebaga berkut : a ,601 a 1 8,484 a -0,307 Jad persamaan regeresnya adalah : Yˆ 1185,601+8,484 X 1+(-0,307) X 3.1. Uj Keberartan Regres Nusantara III Medan, 009. USU Repostory 009

29 Setelah persamaan regres lner berganda dperoleh, maka dbutuhkan suatu pengujan hpotesa mengena keberartan model regres dengan krtera pengujan : Tolak H 0 jka F htung > F tabel Terma H 0 jka F htung < F tabel Dengan F tabel dperoleh dar F dengan α 0.05 dan dk pemblang k, dk penyebut n k -1 Rumus yang dgunakan sebaga berkut : F htung JK JK res reg k ( n k 1) Dengan : JK reg a yx1+ a 1 yx JK res n 1 ( Y Yˆ) Nusantara III Medan, 009. USU Repostory 009

30 Nusantara III Medan, 009. USU Repostory 009

31 Dar nla nla datas dapat dketahu nla jumlah kuadrat regres (JK reg ),nla jumlah kuadrat resdu (JK res ) sehngga dperoleh nla F htung. JK reg a 1 yx 1 + a yx (8,484) ( ) + (-0,307) ( ,5) , , ,0575 Untuk JK res dapat dketahu dar table 3.3 sepert dbawah n : JK res ( Y Yˆ) n , Jad F htung dapat dcar dengan rumus dbawah n : Nusantara III Medan, 009. USU Repostory 009

32 F htung JK JK res reg k n k , , , , ,665 F tabel F ( )( k; n k 1) α F (0.05)(;17) 3,59 Jad karena F htung > F tabel yatu114,665 > 3,59 maka H 0 dtolak. Hal n berart persamaan regres lner ganda Y atas X 1 dan X bersfat nyata yang berart bahwa pupuk dan curah hujan secara bersama sama mempengaruh produks karet Menentukan Koefsen Korelas Dar tabel 3. dapat dcar koefsen korelas antara varabel tak bebas Y dengan menggunakan rumus: Nusantara III Medan, 009. USU Repostory 009

33 r y.x 1 n X 1Y ( X 1)( Y ) 1 1 { n X ( X ) }{ ( n Y ( Y ) ) } 0( ) (3.494)(39.110) (0)( ) (3.494) ((0)( ) (39.110) ) 0,95 r y.x n X Y ( X )( Y ) { n X ( X ) }{ ( n Y ( Y ) ) } 0( ) (46.415)(39.110) (0)( ) (46.415) ((0)( ) (39.110) ) -0,6 Perhtungan koefsen korelas antar varabel bebas r 1 n X 1X ( X 1)( X ) 1 1 { n X ( X ) }{ ( n X ( X ) ) } (0)( ) (3.494) ((0)( ) (46.415)) 0( ) (3.494)(46.415) -0,114 Berdasarkan perhtungan korelas antar varabel X 1 dan X terhadap varabel Y dapat dsmpulkan bahwa : 1. Varabel X 1 berkorelas kuat terhadap Y. Varable X berkorelas lemah terhadap Y 3. Varable X 1 berkorelas lemah terhadap X Nusantara III Medan, 009. USU Repostory 009

34 3.1.4 Uj keberartan koefsen koelas Setelah koefsen korelas dperoleh,maka dbutuhkan suatu pengujan hpotesa mengena keberartan koefsen dengan krtera pengujan : Tolak H 0 jka t htung > t tabel dan terma H 0 jka t htung < t tabel dengan t tabel dperoleh dar table t dengan α dan dk n k - 1 Untuk melakukan pengujan dgunakan rumus : t 0 r n 1 r Nla t htung untuk n0 dan t 1 r n 1 r r yx 1 0,95 adalah sebaga berkut : 0, ( 0,95) 13,1951 Nla htung t untuk n0 dan r yx -0,6 adalah sebaga berkut : r n t 1 r 0,6 1 0 ( 0,6) -1,15181 Nusantara III Medan, 009. USU Repostory 009

35 Untuk taraf nyata α 0.05 dengan dk 17 dar daftar dstrbus student t nla t tabel,11 untuk t 1 13,1951 maka t htung > t tabel sehngga H 0 dtolak yang berart bahwa ada hubungan secara domnan antara jumlah pupuk terhadap hasl produks karet. Sedangkan untuk t -1,15181 maka t htung < t tabel sehngga H 0 dterma yang berart tdak ada hubungan secara domnan antara curah hujan terhadap hasl produks karet. BAB 4 IMPLEMENTASI SISTEM 4.1 Seklas Tentang SPSS SPSS ( Statstcal Package For Servce Soluton ) dbuat pada tahun 1968 oleh mahasswa dar Standford Unversty. SPSS pada awalnya merupakan salah satu paket program olah data statstc yang dtujukan untuk analss data lmu-lmu socal, yang Nusantara III Medan, 009. USU Repostory 009

36 dahulu namanya Socal Package For Servce Soluton. Serng dengan perkembangannya, SPSS berubah nama sesua dengan kebutuhannya. SPSS sudah mampu memproses data statstc pada berbaga bdang lmu, bak lmu sosal maupun non sosal. Penggunaan SPSS Dmaksudkan untuk melakukan analss dengan cepat. 4. Mengaktfkan SPSS Klk Tombol start pada wndows, kemudan klk program, lalu klk SPSS. Selan cara tu, program SPSS bsa daktfkan melalu con shortcut pada tamplan desktop. Gambar 4.1 Mengaktfkan SPSS 4.3 Membuka lembar Baru Dar tamplan yang muncul pada start saat membuka SPSS, Plh type n data untuk membuat data baru atau dar menu fle, plh new maka akan muncul jendela edtor, kemudan klk data. Nusantara III Medan, 009. USU Repostory 009

37 4.4 Menama Varabel Klk varabel vew, yang terletak dsebelah kr bawah jendela edtor, lalu lakukan langkah langkah sebaga berkut : 1. Name : Ketk nama varabel yang kta ngnkan.. Type : Sesuakan type data dengan apa yang kta ngnkan. 3. Wdth : Dgunakan untuk menentukan jarak / lembar kolom. 4. Label : Ketkkan nama sesua dengan denttas dar nama,hanya terdr dar 8 dgt / karakter. 5. Value : Dgunakan untuk mengs penjelasan nama ( label ) pada varabel. 6. Mssng : Dgunakan untuk menjelaskan data yang hlang. 7. Columns : Dgunakan untuk menentukan lebar kolom. Nusantara III Medan, 009. USU Repostory 009

38 8. Algn : Dgunakan untuk menentukan letak pengsan data, apakah rata kr, rata kanan, atau dtengah tengah kolom. 9. Measure : Dgunakan untuk menentukan jens data. Gambar 4.3 Layar kerja Varabel Vew 4.5 Pengsan Data 1. Aktfkan jendela data dengan mengklk data vew, yang terletak dsudut kr bawah jendela edtor.. Selanjutnya ketkkan data yang sesua untuk setap varabel yang telah ddefnskan. Nusantara III Medan, 009. USU Repostory 009

39 Gambar 4.4 Data yang dolah 4.6 Pengolahan Data Dengan Persamaan Regres 1. Tamplkan fle yang akan dtentukan oleh persamaan regres pada jendela edtor yang tampak.. Plh menu analyze, kemudan plh sub menu Regresson dengan cursor, dan plh lner yang keluar pada tamplan jendela edtor. Nusantara III Medan, 009. USU Repostory 009

40 Gambar 4.5 Plh Analyze, Regreson, Lner 3. Setelah muncul kotak dalog, kemudan sorot varabel yang menjad varabel tdak bebas dan pndahkan ke kotak varabel dependent,demkan juga sorot varabel ndependent. Nusantara III Medan, 009. USU Repostory 009

41 Gambar 4.6 Kotak Dalog Lner Regreson 4. Klk statstc pada kotak dalog lner regresson, aktfkan estmate, model ft, casewse dagnostcs, kemudan klk contnue untuk melanjutkannya. Gambar 4.7 Kotak dalog Lner Regreson Statstc 5. Kemudan klk plots pada kotak tersebut, lalu plh Hstogram dan Normal probablty plot. Kemudan klk contnue. Gambar 4.8 Kotak dalog Lner Regreson Plot 6. Plh kolom Optons dengan mengklk plhan tersebut. Nusantara III Medan, 009. USU Repostory 009

42 Pengsan: Untuk steppng method crtera, dgunakan uj F dengan standard eror 0,05. oleh karena tu angka entry dplh 0,05. kemudan klk contnue, lalu klk OK pada kotak dalog lner regresson untuk melhat haslnya / outputnya. Gambar 4.9 : Kotak Dolog Lner Regreson Optons 4.7 Pengolahan Data Dengan Persamaan Korelas 1. Untuk mengetahu korelas antara varabel tak bebas dengan varabel bebas maka lakukan analyze, kemudan plh sub menu Corelate, kemudan plh bvarate. Nusantara III Medan, 009. USU Repostory 009

43 Gambar 4.10 Plh Analyze, correlate, bvarate. Setelah muncul kotak dalog, kemudan sorot varebel varabel yang akan dtentukan korelasnya dan pndahkan ke kotak varables 3. Pada kolom correlaton coeffcents, plh pearson, sedang pada kolom test of sgnfcant, plh two taled, lalu klk OK. Nusantara III Medan, 009. USU Repostory 009

44 Gambar 4.11 Bvarate Correlatons BAB 5 PENUTUP 5.1 Kesmpulan Berdasarkan analsa yang telah dlakukan, maka dapat dambl beberapa kesmpulan yatu: 1. Dar hasl perhtungan dperoleh bahwa persamaan penduga dar jumlah produks karet untuk jumlah pupuk dan curah hujan adalah : Yˆ 1185,601+8,484 X 1+(-0,307) X yang berart bahwa untuk setap pertambahan X 1 ( jumlah pupuk ) sebesar satu ton, maka rata - rata jumlah produks karet Yˆ bertambah sebesar 8,484 ton dan setap pertambahan X ( curah hujan ), maka rata rata produks berkurang sebesar 0,307 ton.. Melalu uj keberartan regres, dmana α 0.05 dsmpulkan bahwa H 0 dtolak. Hal n berart bahwa persamaan regres lner ganda Y atas X 1 dan X bersfat nyata yang berart bahwa jumlah pupuk dan curah hujan secara bersama-sama mempengaruh jumlah produks karet. 3. Berdasarkan perhtungan korelas antara varabel X 1 dan X terhadap varabel Y dapat dsmpulkan bahwa varabel X 1 berkorelas kuat terhadap varabel Y, varabel X berkorelas lemah terhadap varabel Y, dan varabel X 1 berkorelas lemah terhadap varabel X. Nusantara III Medan, 009. USU Repostory 009

45 4. Melalu uj keberatan koefsen korelas, dengan α 0.05 dsmpulkan bahwa untuk t 1 13,1951 maka t htung > t tabel sehngga H 0 dtolak yang berart bahwa ada hubungan secara domnan antara jumlah pupuk terhadap jumlah produks karet. Sedangkan untuk t -1,15181 maka t htung < t tabel sehngga H 0 dterma yang berart bahwa tdak ada hubungan secara domnan antara jumlah curah hujan terhadap jumlah produks karet. 5. Saran 1. Penuls menyarankan agar metode regres dapat dpaka dalam meramalkan data produks.. Faktor-faktor yang mempengaruh produks karet perlu dperhatkan, sebelum membentuk model regres, agar model yang terbentuk akurat dan dapat dgunakan untuk berbaga keperluan. Nusantara III Medan, 009. USU Repostory 009

46 DAFTAR PUSTAKA Hartono Statstka untuk Peneltan. Pekanbaru: Lembaga Stud Flsafat, Kemasyarakatan, Kependdkan dan Perempuan. Prof. Dr. Husan Usman, M.Pd dan R. Purnomo Setady Akbar, M.Pd.006. Pengantar Statstka.Jakarta:Bum Aksara Sudjana.199.Metode Statstk.Bandung:Tarsto Bandung. Algfar Analss Regres. Yogyakarta: BPFE. Mulanto, Sr Pengolahan Data statstk Dengan SPSS 15.0.Semarang: And Offset. Nusantara III Medan, 009. USU Repostory 009

47 Regresson Varables Entered/Removed(b) Varables Model Entered 1 Curah hujan, Pupuk(a) Varables Removed a All requested varables entered. b Dependent Varable: Produks Karet. Enter Method Model Summary(b) Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estmate 1.965(a) a Predctors: (Constant), Curah hujan, Pupuk b Dependent Varable: Produks Karet ANOVA(b) Model Sum of Squares df Mean Square F Sg. 1 Regresson (a) Resdual Total a Predctors: (Constant), Curah hujan, Pupuk b Dependent Varable: Produks Karet Coeffcents(a) Unstandardzed Coeffcents Standardzed Coeffcents t Sg. Model B Std. Error Beta B Std. Error 1 (Constant) Pupuk Curah hujan a Dependent Varable: Produks Karet Nusantara III Medan, 009. USU Repostory 009

48 Hstogram Dependent Varable: Produks Karet N 0 Dev Std E-16 Mean Resduals Statstcs(a) Mnmum Maxmum Mean Std. Devaton N Predcted Value Resdual Std. Predcted Value Std. Resdual a Dependent Varable: Produks Karet Charts 6 5 Frequency Regresson Standardzed Resdual Nusantara III Medan, 009. USU Repostory 009

49 Dependent Varable: Produks Karet Standardzed Resdual Regresson of Plot P-P Normal Expected Cum Prob Observed Cum Prob Nusantara III Medan, 009. USU Repostory 009

50 Dependent Varable: Produks Karet Scatterplot Produks Karet Regresson Standardzed Predcted Value 3 Correlatons Correlatons Produks Karet Pupuk Curah hujan Produks Karet Pearson Correlaton 1.95(**) -.6 Sg. (-taled) N Pupuk Pearson Correlaton.95(**) Sg. (-taled) N Curah hujan Pearson Correlaton Sg. (-taled) N ** Correlaton s sgnfcant at the 0.01 level (-taled). Nusantara III Medan, 009. USU Repostory 009

BAB 2 LANDASAN TEORI. persamaan penduga dibentuk untuk menerangkan pola hubungan variabel-variabel

BAB 2 LANDASAN TEORI. persamaan penduga dibentuk untuk menerangkan pola hubungan variabel-variabel BAB LANDASAN TEORI. Analss Regres Regres merupakan suatu alat ukur yang dgunakan untuk mengukur ada atau tdaknya hubungan antar varabel. Dalam analss regres, suatu persamaan regres atau persamaan penduga

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 7 BAB LANDASAN TEORI.1 Analsa Regres Analsa regres dnterpretaskan sebaga suatu analsa yang berkatan dengan stud ketergantungan (hubungan kausal) dar suatu varabel tak bebas (dependent varable) atu dsebut

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. estimasi, uji keberartian regresi, analisa korelasi dan uji koefisien regresi.

BAB 2 LANDASAN TEORI. estimasi, uji keberartian regresi, analisa korelasi dan uji koefisien regresi. BAB LANDASAN TEORI Pada bab n akan durakan beberapa metode yang dgunakan dalam penyelesaan tugas akhr n. Selan tu penuls juga mengurakan tentang pengertan regres, analss regres berganda, membentuk persamaan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Teori Galton berkembang menjadi analisis regresi yang dapat digunakan sebagai alat

BAB 2 LANDASAN TEORI. Teori Galton berkembang menjadi analisis regresi yang dapat digunakan sebagai alat BAB LANDASAN TEORI. 1 Analsa Regres Regres pertama kal dpergunakan sebaga konsep statstk pada tahun 1877 oleh Sr Francs Galton. Galton melakukan stud tentang kecenderungan tngg badan anak. Teor Galton

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Universitas Sumatera Utara

BAB 2 LANDASAN TEORI. Universitas Sumatera Utara BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertan Analsa Regres Dalam kehdupan sehar-har, serng kta jumpa hubungan antara satu varabel terhadap satu atau lebh varabel yang lan. Sebaga contoh, besarnya pendapatan seseorang

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertan Regres Regres pertama kal dpergunakan sebaga konsep statstka oleh Sr Francs Galton (1822 1911). Belau memperkenalkan model peramalan, penaksran, atau pendugaan, yang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan dan kestabilan ekonomi, adalah dua syarat penting bagi kemakmuran

BAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan dan kestabilan ekonomi, adalah dua syarat penting bagi kemakmuran BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pertumbuhan dan kestablan ekonom, adalah dua syarat pentng bag kemakmuran dan kesejahteraan suatu bangsa. Dengan pertumbuhan yang cukup, negara dapat melanjutkan pembangunan

Lebih terperinci

LABORATORIUM STATISTIK DAN OPTIMASI INDUSTRI PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN JAWA TIMUR

LABORATORIUM STATISTIK DAN OPTIMASI INDUSTRI PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN JAWA TIMUR TNR 1 space 1.15 LABORATORIUM STATISTIK DAN OPTIMASI INDUSTRI PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN JAWA TIMUR LAPORAN RESMI MODUL IV TNR 1 Space.0 ANALISIS

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Hpotess Peneltan Berkatan dengan manusa masalah d atas maka penuls menyusun hpotess sebaga acuan dalam penulsan hpotess penuls yatu Terdapat hubungan postf antara penddkan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB LANDASAN TEORI.1 Pengertan Regres Regres pertama kal dgunakan sebaga konsep statstka oleh Sr Francs Galton (18 1911).Belau memperkenalkan model peramalan, penaksran, atau pendugaan, yang selanjutnya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini, penulis memilih lokasi di SMA Negeri 1 Boliyohuto khususnya

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini, penulis memilih lokasi di SMA Negeri 1 Boliyohuto khususnya BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Peneltan 3.1.1 Tempat Peneltan Pada peneltan n, penuls memlh lokas d SMA Neger 1 Bolyohuto khususnya pada sswa kelas X, karena penuls menganggap bahwa lokas

Lebih terperinci

PENENTUAN KOEFISIEN MULTIPLE REGRESI DENGAN MENGGUNAKAN METODE LINIER PROGRAMMING

PENENTUAN KOEFISIEN MULTIPLE REGRESI DENGAN MENGGUNAKAN METODE LINIER PROGRAMMING PENENTUAN KOEFISIEN MULTIPLE REGRESI DENGAN MENGGUNAKAN METODE LINIER PROGRAMMING SKRIPSI RINA ASTRY GINTING 060823031 PROGRAM STUDI SARJANA MATEMATIKA DEPARTEMEN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan dalam sektor energi wajib dilaksanakan secara sebaik-baiknya. Jika

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan dalam sektor energi wajib dilaksanakan secara sebaik-baiknya. Jika BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Energ sangat berperan pentng bag masyarakat dalam menjalan kehdupan seharhar dan sangat berperan dalam proses pembangunan. Oleh sebab tu penngkatan serta pembangunan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. diteliti. Banyaknya pengamatan atau anggota suatu populasi disebut ukuran populasi,

BAB 2 LANDASAN TEORI. diteliti. Banyaknya pengamatan atau anggota suatu populasi disebut ukuran populasi, BAB LANDASAN TEORI.1 Populas dan Sampel Populas adalah keseluruhan unt atau ndvdu dalam ruang lngkup yang ngn dtelt. Banyaknya pengamatan atau anggota suatu populas dsebut ukuran populas, sedangkan suatu

Lebih terperinci

PROPOSAL SKRIPSI JUDUL:

PROPOSAL SKRIPSI JUDUL: PROPOSAL SKRIPSI JUDUL: 1.1. Latar Belakang Masalah SDM kn makn berperan besar bag kesuksesan suatu organsas. Banyak organsas menyadar bahwa unsur manusa dalam suatu organsas dapat memberkan keunggulan

Lebih terperinci

BAB III HIPOTESIS DAN METODOLOGI PENELITIAN

BAB III HIPOTESIS DAN METODOLOGI PENELITIAN BAB III HIPOTESIS DAN METODOLOGI PENELITIAN III.1 Hpotess Berdasarkan kerangka pemkran sebelumnya, maka dapat drumuskan hpotess sebaga berkut : H1 : ada beda sgnfkan antara sebelum dan setelah penerbtan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. berjumlah empat kelas terdiri dari 131 siswa. Sampel penelitian ini terdiri dari satu kelas yang diambil dengan

BAB III METODE PENELITIAN. berjumlah empat kelas terdiri dari 131 siswa. Sampel penelitian ini terdiri dari satu kelas yang diambil dengan 7 BAB III METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel 1. Populas Populas dalam peneltan n adalah seluruh sswa kelas XI SMA Yadka Bandar Lampung semester genap tahun pelajaran 014/ 015 yang berjumlah empat

Lebih terperinci

BAB.3 METODOLOGI PENELITIN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini di laksanakan di Sekolah Menengah Pertama (SMP) N. 1 Gorontalo pada kelas

BAB.3 METODOLOGI PENELITIN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini di laksanakan di Sekolah Menengah Pertama (SMP) N. 1 Gorontalo pada kelas 9 BAB.3 METODOLOGI PENELITIN 3. Lokas dan Waktu Peneltan Peneltan n d laksanakan d Sekolah Menengah Pertama (SMP) N. Gorontalo pada kelas VIII. Waktu peneltan dlaksanakan pada semester ganjl, tahun ajaran

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen 3 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desan Peneltan Metode yang dgunakan dalam peneltan n adalah metode ekspermen karena sesua dengan tujuan peneltan yatu melhat hubungan antara varabelvarabel

Lebih terperinci

ANALISIS BENTUK HUBUNGAN

ANALISIS BENTUK HUBUNGAN ANALISIS BENTUK HUBUNGAN Analss Regres dan Korelas Analss regres dgunakan untuk mempelajar dan mengukur hubungan statstk yang terjad antara dua varbel atau lebh varabel. Varabel tersebut adalah varabel

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskrps Data Hasl Peneltan Satelah melakukan peneltan, penelt melakukan stud lapangan untuk memperoleh data nla post test dar hasl tes setelah dkena perlakuan.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. SMK Negeri I Gorontalo. Penetapan lokasi tersebut berdasarkan pada

BAB III METODE PENELITIAN. SMK Negeri I Gorontalo. Penetapan lokasi tersebut berdasarkan pada 3 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat Dan Waktu Peneltan 3.1.1 Tempat Peneltan Peneltan yang dlakukan oleh penelt berlokas d Kelas Ak 6, SMK Neger I Gorontalo. Penetapan lokas tersebut berdasarkan pada

Lebih terperinci

UJI NORMALITAS X 2. Z p i O i E i (p i x N) Interval SD

UJI NORMALITAS X 2. Z p i O i E i (p i x N) Interval SD UJI F DAN UJI T Uj F dkenal dengan Uj serentak atau uj Model/Uj Anova, yatu uj untuk melhat bagamanakah pengaruh semua varabel bebasnya secara bersama-sama terhadap varabel terkatnya. Atau untuk menguj

Lebih terperinci

REGRESI DAN KORELASI LINEAR SEDERHANA. Regresi Linear

REGRESI DAN KORELASI LINEAR SEDERHANA. Regresi Linear REGRESI DAN KORELASI LINEAR SEDERHANA Regres Lnear Tujuan Pembelajaran Menjelaskan regres dan korelas Menghtung dar persamaan regres dan standard error dar estmas-estmas untuk analss regres lner sederhana

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dipakai adalah penelitian kuantitatif, dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dipakai adalah penelitian kuantitatif, dengan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan dan Jens Peneltan Jens peneltan yang dpaka adalah peneltan kuanttatf, dengan menggunakan metode analss deskrptf dengan analss statstka nferensal artnya penuls dapat

Lebih terperinci

STATISTICAL STUDENT OF IST AKPRIND

STATISTICAL STUDENT OF IST AKPRIND E-mal : statstkasta@yahoo.com Blog : Analss Regres SederhanaMenggunakan MS Excel 2007 Lsens Dokumen: Copyrght 2010 sssta.wordpress.com Seluruh dokumen d sssta.wordpress.com dapat dgunakan dan dsebarkan

Lebih terperinci

ANALISIS REGRESI. Catatan Freddy

ANALISIS REGRESI. Catatan Freddy ANALISIS REGRESI Regres Lner Sederhana : Contoh Perhtungan Regres Lner Sederhana Menghtung harga a dan b Menyusun Persamaan Regres Korelas Pearson (Product Moment) Koefsen Determnas (KD) Regres Ganda :

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB PENDAHULUAN. Latar Belakang Dalam kehdupan sehar-har, serngkal dumpa hubungan antara suatu varabel dengan satu atau lebh varabel lan. D dalam bdang pertanan sebaga contoh, doss dan ens pupuk yang dberkan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen yang telah dilaksanakan di SMA

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen yang telah dilaksanakan di SMA III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Peneltan Peneltan n merupakan stud ekspermen yang telah dlaksanakan d SMA Neger 3 Bandar Lampung. Peneltan n dlaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2012/2013.

Lebih terperinci

Independent Var. Dependent Var. Test. Nominal Interval Independent t-test, ANOVA. Nominal Nominal Cross Tabs, Chi Square, dan Koefisien Kontingensi

Independent Var. Dependent Var. Test. Nominal Interval Independent t-test, ANOVA. Nominal Nominal Cross Tabs, Chi Square, dan Koefisien Kontingensi Independent Var. Dependent Var. Test Nomnal Interval Independent t-test, ANOVA Nomnal Nomnal Cross Tabs, Ch Square, dan Koefsen Kontngens Nomnal Ordnal Mann Whtney, Kolmogorov- Smrnow, Kruskall Walls Ordnal

Lebih terperinci

IV. UKURAN SIMPANGAN, DISPERSI & VARIASI

IV. UKURAN SIMPANGAN, DISPERSI & VARIASI IV. UKURAN SIMPANGAN, DISPERSI & VARIASI Pendahuluan o Ukuran dspers atau ukuran varas, yang menggambarkan derajat bagamana berpencarnya data kuanttatf, dntaranya: rentang, rentang antar kuartl, smpangan

Lebih terperinci

BAB II METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian. variable independen dengan variabel dependen.

BAB II METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian. variable independen dengan variabel dependen. BAB II METODOLOGI PENELITIAN A. Bentuk Peneltan Jens peneltan yang dgunakan dalam peneltan n adalah peneltan deskrptf dengan analsa kuanttatf, dengan maksud untuk mencar pengaruh antara varable ndependen

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Sebelum dilakukan penelitian, langkah pertama yang harus dilakukan oleh

BAB III METODE PENELITIAN. Sebelum dilakukan penelitian, langkah pertama yang harus dilakukan oleh BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desan Peneltan Sebelum dlakukan peneltan, langkah pertama yang harus dlakukan oleh penelt adalah menentukan terlebh dahulu metode apa yang akan dgunakan dalam peneltan. Desan

Lebih terperinci

ANALISIS DATA KATEGORIK (STK351)

ANALISIS DATA KATEGORIK (STK351) Suplemen Respons Pertemuan ANALISIS DATA KATEGORIK (STK351) 7 Departemen Statstka FMIPA IPB Pokok Bahasan Sub Pokok Bahasan Referens Waktu Korelas Perngkat (Rank Correlaton) Bag. 1 Koefsen Korelas Perngkat

Lebih terperinci

Analisis Regresi Linear Sederhana

Analisis Regresi Linear Sederhana Analss Regres Lnear Sederhana Al Muhson Pendahuluan Menggunakan metode statstk berdasarkan data yang lalu untuk mempredks konds yang akan datang Menggunakan pengalaman, pernyataan ahl dan surve untuk mempredks

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. bersifat statistik dengan tujuan menguji hipotesis yang telah ditetapkan.

III. METODE PENELITIAN. bersifat statistik dengan tujuan menguji hipotesis yang telah ditetapkan. 3 III. METDE PENELITIAN A. Metode Peneltan Metode peneltan merupakan langkah atau aturan yang dgunakan dalam melaksanakan peneltan. Metode pada peneltan n bersfat kuanttatf yatu metode peneltan yang dgunakan

Lebih terperinci

KORELASI DAN REGRESI LINIER. Debrina Puspita Andriani /

KORELASI DAN REGRESI LINIER. Debrina Puspita Andriani    / KORELASI DAN REGRESI LINIER 9 Debrna Puspta Andran www. E-mal : debrna.ub@gmal.com / debrna@ub.ac.d 2 Outlne 3 Perbedaan mendasar antara korelas dan regres? KORELASI Korelas hanya menunjukkan sekedar hubungan.

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di MTs Negeri 2 Bandar Lampung dengan populasi siswa

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di MTs Negeri 2 Bandar Lampung dengan populasi siswa III. METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel Peneltan n dlakukan d MTs Neger Bandar Lampung dengan populas sswa kelas VII yang terdr dar 0 kelas yatu kelas unggulan, unggulan, dan kelas A sampa dengan

Lebih terperinci

III. METODELOGI PENELITIAN. Suatu penelitian dapat berhasil dengan baik dan sesuai dengan prosedur ilmiah,

III. METODELOGI PENELITIAN. Suatu penelitian dapat berhasil dengan baik dan sesuai dengan prosedur ilmiah, III. METODELOGI PENELITIAN A. Metode Peneltan Suatu peneltan dapat berhasl dengan bak dan sesua dengan prosedur lmah, apabla peneltan tersebut menggunakan metode atau alat yang tepat. Dengan menggunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan strategi pembelajaran mind mapping dalam pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan strategi pembelajaran mind mapping dalam pendekatan 35 BAB III METODE PENELITIAN A. Jens dan Desan Peneltan Jens peneltan n adalah kuas ekspermen. Pada peneltan n terdapat dua kelompok subjek peneltan yatu kelompok ekspermen yang dberkan suatu perlakuan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri I Tibawa pada semester genap

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri I Tibawa pada semester genap 5 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3. Lokas Dan Waktu Peneltan Peneltan n dlaksanakan d SMA Neger I Tbawa pada semester genap tahun ajaran 0/03. Peneltan n berlangsung selama ± bulan (Me,Jun) mula dar tahap

Lebih terperinci

BAB 3 GAMBARAN UMUM TEMPAT RISET

BAB 3 GAMBARAN UMUM TEMPAT RISET BAB 3 GAMBARAN UMUM TEMPAT RISET 3. Sejarah dan Kegatan Operasonal Perusahaan 8 3.. Sejarah Perkemangan Kantor Perwaklan Bank Indonesa Wlayah I (Sumut & Aceh) 8 3. Struktur Organsas dan Deskrps Tugas Kantor

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jens Peneltan Peneltan n merupakan peneltan lapangan kuanttatf yang bersfat korelasonal. Peneltan lapangan merupakan suatu peneltan untuk memperoleh data-data yang sebenarnya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. sebuah fenomena atau suatu kejadian yang diteliti. Ciri-ciri metode deskriptif menurut Surakhmad W (1998:140) adalah

BAB III METODE PENELITIAN. sebuah fenomena atau suatu kejadian yang diteliti. Ciri-ciri metode deskriptif menurut Surakhmad W (1998:140) adalah BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Peneltan Metode yang dgunakan dalam peneltan n adalah metode deskrptf. Peneltan deskrptf merupakan peneltan yang dlakukan untuk menggambarkan sebuah fenomena atau suatu

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 41 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Peneltan Berdasarkan masalah yang akan dtelt dengan melhat tujuan dan ruang lngkup dserta dengan pengolahan data, penafsran serta pengamblan kesmpulan, maka metode

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jens dan Pendekatan Peneltan Jens peneltan n termasuk peneltan korelasonal (correlatonal studes. Peneltan korelasonal merupakan peneltan yang dmaksudkan untuk mengetahu ada

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Al-Azhar 3 Bandar Lampung yang terletak di

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Al-Azhar 3 Bandar Lampung yang terletak di III. METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel Peneltan n dlaksanakan d SMP Al-Azhar 3 Bandar Lampung yang terletak d Jl. Gn. Tanggamus Raya Way Halm, kota Bandar Lampung. Populas dalam peneltan n adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode BAB III METODE PENELITIAN Desan Peneltan Metode peneltan yang dgunakan dalam peneltan n adalah metode deskrptf analts dengan jens pendekatan stud kasus yatu dengan melhat fenomena permasalahan yang ada

Lebih terperinci

HASIL UJI VALIDITAS DATA

HASIL UJI VALIDITAS DATA HASIL UJI VALIDITAS DATA Correlatons Correlatons PercevedRelaton shp_orentaton Pearson Correlaton.909 X. X.2 X.3 X.4 X.5 PercevedRelatonshp_Orentat on Pearson Correlaton.942 Pearson Correlaton.898 Pearson

Lebih terperinci

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2016 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN GURU KELAS SD

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2016 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN GURU KELAS SD SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 0 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN GURU KELAS SD BAB V STATISTIKA Dra.Hj.Rosdah Salam, M.Pd. Dra. Nurfazah, M.Hum. Drs. Latr S, S.Pd., M.Pd. Prof.Dr.H. Pattabundu, M.Ed. Wdya

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen dengan populasi penelitian yaitu

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen dengan populasi penelitian yaitu 4 III. METODE PENELITIAN A. Populas Peneltan Peneltan n merupakan stud ekspermen dengan populas peneltan yatu seluruh sswa kelas VIII C SMP Neger Bukt Kemunng pada semester genap tahun pelajaran 01/013

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang Manova atau Multvarate of Varance merupakan pengujan dalam multvarate yang bertujuan untuk mengetahu pengaruh varabel respon dengan terhadap beberapa varabel predktor

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Dalam pembuatan tugas akhr n, penulsan mendapat referens dar pustaka serta lteratur lan yang berhubungan dengan pokok masalah yang penuls ajukan. Langkah-langkah yang akan

Lebih terperinci

I. PENGANTAR STATISTIKA

I. PENGANTAR STATISTIKA 1 I. PENGANTAR STATISTIKA 1.1 Jens-jens Statstk Secara umum, lmu statstka dapat terbag menjad dua jens, yatu: 1. Statstka Deskrptf. Statstka Inferensal Dalam sub bab n akan djelaskan mengena pengertan

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. digunakan untuk mengetahui bagaimana pengaruh variabel X (celebrity

METODE PENELITIAN. digunakan untuk mengetahui bagaimana pengaruh variabel X (celebrity 37 III. METODE PENELITIAN 3.1 Jens dan Sumber Data Jens peneltan yang dgunakan adalah peneltan deskrptf, yang mana dgunakan untuk mengetahu bagamana pengaruh varabel X (celebrty endorser) terhadap varabel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode peneltan atau metodolog peneltan adalah strateg umum yang danut dalam mengumpulkan dan menganalss data yang dperlukan, guna menjawab persoalanpersoalan yang d hadap. Adapun

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk menjawab permasalahan yaitu tentang peranan pelatihan yang dapat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk menjawab permasalahan yaitu tentang peranan pelatihan yang dapat BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Peneltan Untuk menjawab permasalahan yatu tentang peranan pelathan yang dapat menngkatkan knerja karyawan, dgunakan metode analss eksplanatf kuanttatf. Pengertan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Istilah regresi diperkenalkan oleh seorang yang bernama Francis Gulton dalam

BAB 2 LANDASAN TEORI. Istilah regresi diperkenalkan oleh seorang yang bernama Francis Gulton dalam BAB LANDASAN TEORI Pengertan Regres Istlah regres dperkenalkan oleh seorang yang ernama Francs Gulton dalam makalah erjudul Regresson Towerd Medacraty n Heredtary Stature Menurut hasl peneltan elau, meskpun

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskrps Data Hasl Peneltan Peneltan n menggunakan peneltan ekspermen; subyek peneltannya dbedakan menjad kelas ekspermen dan kelas kontrol. Kelas ekspermen dber

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN PENGARUH PENGGUNAAN METODE GALLERY WALK

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN PENGARUH PENGGUNAAN METODE GALLERY WALK BAB IV PEMBAASAN ASIL PENELITIAN PENGARU PENGGUNAAN METODE GALLERY WALK TERADAP ASIL BELAJAR MATA PELAJARAN IPS MATERI POKOK KERAGAMAN SUKU BANGSA DAN BUDAYA DI INDONESIA A. Deskrps Data asl Peneltan.

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN A. Hasl Peneltan Pada peneltan yang telah dlakukan penelt selama 3 mnggu, maka hasl belajar matematka pada mater pokok pecahan d kelas V MI I anatussbyan Mangkang Kulon

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan (Research and

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan (Research and III. METODE PENELITIAN A. Desan Peneltan Peneltan n merupakan peneltan pengembangan (Research and Development). Peneltan pengembangan yang dlakukan adalah untuk mengembangkan penuntun praktkum menjad LKS

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB PEDAHULUA. Latar Belakang Rsko ddentfkaskan dengan ketdakpastan. Dalam mengambl keputusan nvestas para nvestor mengharapkan hasl yang maksmal dengan rsko tertentu atau hasl tertentu dengan rsko yang

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SD Al-Azhar 1 Wayhalim Bandar Lampung. Populasi

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SD Al-Azhar 1 Wayhalim Bandar Lampung. Populasi 3 III. METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel Peneltan n dlaksanakan d SD Al-Azhar Wayhalm Bandar Lampung. Populas dalam peneltan n adalah seluruh sswa kelas V yang terdr dar 5 kelas yatu V A, V B, V

Lebih terperinci

Kecocokan Distribusi Normal Menggunakan Plot Persentil-Persentil yang Distandarisasi

Kecocokan Distribusi Normal Menggunakan Plot Persentil-Persentil yang Distandarisasi Statstka, Vol. 9 No., 4 47 Me 009 Kecocokan Dstrbus Normal Menggunakan Plot Persentl-Persentl yang Dstandarsas Lsnur Wachdah Program Stud Statstka Fakultas MIPA Unsba e-mal : Lsnur_w@yahoo.co.d ABSTRAK

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. hasil penelitian. Walaupun penelitian ini merupakan penelitian kuasi eksperimen,

BAB III METODE PENELITIAN. hasil penelitian. Walaupun penelitian ini merupakan penelitian kuasi eksperimen, BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desan Peneltan Metode peneltan n adalah quas ekspermen karena terdapat unsur manpulas, yatu mengubah keadaan basa secara sstemats ke keadaan tertentu serta tetap

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Semakin tinggi penerimaan Pajak di Indonesia, semakin tinggi pula kualitas

BAB I PENDAHULUAN. Semakin tinggi penerimaan Pajak di Indonesia, semakin tinggi pula kualitas BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pajak merupakan sumber penermaan terpentng d Indonesa. Oleh karena tu Pemerntah selalu mengupayakan bagamana cara menngkatkan penermaan Pajak. Semakn tngg penermaan

Lebih terperinci

BAB IV CONTOH PENGGUNAAN MODEL REGRESI GENERALIZED POISSON I. Kesulitan ekonomi yang tengah terjadi akhir-akhir ini, memaksa

BAB IV CONTOH PENGGUNAAN MODEL REGRESI GENERALIZED POISSON I. Kesulitan ekonomi yang tengah terjadi akhir-akhir ini, memaksa BAB IV CONTOH PENGGUNAAN MODEL REGRESI GENERALIZED POISSON I 4. LATAR BELAKANG Kesultan ekonom yang tengah terjad akhr-akhr n, memaksa masyarakat memutar otak untuk mencar uang guna memenuh kebutuhan hdup

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokas Peneltan Lokas peneltan adalah d kampus Jurusan Penddkan Teknk Spl FPTK UPI yang beralamat d Jl. Dr. Setabud No. 07 Bandung, 40154. 3. Metode Peneltan Metode peneltan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN. penerapan Customer Relationship Management pada tanggal 30 Juni 2011.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN. penerapan Customer Relationship Management pada tanggal 30 Juni 2011. 44 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN 4.1 Penyajan Data Peneltan Untuk memperoleh data dar responden yang ada, maka dgunakan kuesoner yang telah dsebar pada para pelanggan (orang tua sswa) d Kumon

Lebih terperinci

PowerPoint Slides by Yana Rohmana Education University of Indonesian

PowerPoint Slides by Yana Rohmana Education University of Indonesian SIFAT-SIFAT ANALISIS REGRESI PowerPont Sldes by Yana Rohmana Educaton Unversty of Indonesan 2007 Laboratorum Ekonom & Koperas Publshng Jl. Dr. Setabud 229 Bandung, Telp. 022 2013163-2523 Hal-hal yang akan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Universitas Sumatera Utara

BAB 2 LANDASAN TEORI. Universitas Sumatera Utara BAB LANDASAN TEORI Unverstas Sumatera Utara . Pengertan Regres Istlah regres pertama kal dperkenalkan oleh Francs Galtom. Menurut Galtom, analss regres erkenaan dengan stud ketergantungan dar satu varael

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara BAB 1 ENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Secara umum dapat dkatakan bahwa mengambl atau membuat keputusan berart memlh satu dantara sekan banyak alternatf. erumusan berbaga alternatf sesua dengan yang sedang

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 13 Bandar Lampung. Populasi dalam

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 13 Bandar Lampung. Populasi dalam III. METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel Peneltan n dlaksanakan d SMP Neger 3 Bandar Lampung. Populas dalam peneltan n yatu seluruh sswa kelas VIII SMP Neger 3 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 0/03 yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode peneltan atau metodolog peneltan adalah strateg umum yang danut dalam mengumpulkan dan menganalss data yang dperlukkan, guna menjawab persoalan yang dhadap. Adapun rencana

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode peneltan atau metodolog peneltan adalah strateg umum yang danut dalam mengumpulkan dan menganalss data yang dperlukkan, guna menjawab persoalan yang dhadap. Adapun rencana

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Adapun yang menjadi objek penelitian adalah siswa MAN Model Gorontalo.

BAB III METODE PENELITIAN. Adapun yang menjadi objek penelitian adalah siswa MAN Model Gorontalo. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Peneltan 3.1.1 Tempat Peneltan Adapun yang menjad objek peneltan adalah sswa MAN Model Gorontalo. Penetapan lokas n ddasarkan pada beberapa pertmbangan yakn,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pretest postes control group design dengan satu macam perlakuan. Di dalam

BAB III METODE PENELITIAN. pretest postes control group design dengan satu macam perlakuan. Di dalam BAB III METODE PEELITIA A. Bentuk Peneltan Peneltan n merupakan peneltan ekspermen dengan model pretest postes control group desgn dengan satu macam perlakuan. D dalam model n sebelum dmula perlakuan kedua

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian dilakukan secara purposive atau sengaja. Pemilihan lokasi penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian dilakukan secara purposive atau sengaja. Pemilihan lokasi penelitian BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokas Peneltan Peneltan dlaksanakan d Desa Sempalwadak, Kecamatan Bululawang, Kabupaten Malang pada bulan Februar hngga Me 2017. Pemlhan lokas peneltan dlakukan secara purposve

Lebih terperinci

Configural Frequency Analysis untuk Melihat Penyimpangan pada Model Log Linear

Configural Frequency Analysis untuk Melihat Penyimpangan pada Model Log Linear SEMINAR NASIONAL MATEMATIKA DAN PENDIDIKAN MATEMATIKA UNY 2016 Confgural Frequency Analyss untuk Melhat Penympangan pada Model Log Lnear Resa Septan Pontoh 1, Def Y. Fadah 2 1,2 Departemen Statstka FMIPA

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN. metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif

BAB III METODELOGI PENELITIAN. metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif BAB III METODELOGI PENELITIAN 3.1 Desan Peneltan Metode peneltan mengungkapkan dengan jelas bagamana cara memperoleh data yang dperlukan, oleh karena tu metode peneltan lebh menekankan pada strateg, proses

Lebih terperinci

Apabila dua variabel X dan Y mempunyai hubungan, maka nilai variabel X yang sudah diketahui dapat dipergunakan untuk mempekirakan / menaksir Y.

Apabila dua variabel X dan Y mempunyai hubungan, maka nilai variabel X yang sudah diketahui dapat dipergunakan untuk mempekirakan / menaksir Y. ANALISIS KORELASI (ANALISIS HUBUNGAN) Korelas Hubungan antar kejadan (varabel) yang satu dengan kejadan (varabel) lannya (dua varabel atau lebh), yang dtemukan oleh Karl Pearson pada awal 1900 Apabla dua

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMPN 8 Bandar Lampung. Populasi dalam

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMPN 8 Bandar Lampung. Populasi dalam 1 III. METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel Peneltan n dlaksanakan d SMPN 8 Bandar Lampung. Populas dalam peneltan n adalah seluruh sswa kelas VII SMPN 8 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 01/013 yang terdr

Lebih terperinci

SELANG KEPERCAYAAN UNTUK KOEFISIEN GARIS REGRESI LINEAR DENGAN METODE LEAST MEDIAN SQUARES 1 ABSTRAK

SELANG KEPERCAYAAN UNTUK KOEFISIEN GARIS REGRESI LINEAR DENGAN METODE LEAST MEDIAN SQUARES 1 ABSTRAK SELANG KEPERCAYAAN UNTUK KOEFISIEN GARIS REGRESI LINEAR DENGAN METODE LEAST MEDIAN SQUARES Harm Sugart Jurusan Statstka FMIPA Unverstas Terbuka emal: harm@ut.ac.d ABSTRAK Adanya penympangan terhadap asums

Lebih terperinci

ε adalah error random yang diasumsikan independen, m X ) adalah fungsi

ε adalah error random yang diasumsikan independen, m X ) adalah fungsi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Analss regres merupakan suatu metode yang dgunakan untuk menganalss hubungan antara dua atau lebh varabel. Pada analss regres terdapat dua jens varabel yatu

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ketahanan pangan adalah ketersedaan pangan dan kemampuan seseorang untuk mengaksesnya. Sebuah rumah tangga dkatakan memlk ketahanan pangan jka penghunnya tdak berada

Lebih terperinci

Pendahuluan. 0 Dengan kata lain jika fungsi tersebut diplotkan, grafik yang dihasilkan akan mendekati pasanganpasangan

Pendahuluan. 0 Dengan kata lain jika fungsi tersebut diplotkan, grafik yang dihasilkan akan mendekati pasanganpasangan Pendahuluan 0 Data-data ang bersfat dskrt dapat dbuat contnuum melalu proses curve-fttng. 0 Curve-fttng merupakan proses data-smoothng, akn proses pendekatan terhadap kecenderungan data-data dalam bentuk

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode 8 III. METODE PENELITIAN A. Metode Peneltan Metode peneltan adalah suatu cara yang dpergunakan untuk pemecahan masalah dengan teknk dan alat tertentu sehngga dperoleh hasl yang sesua dengan tujuan peneltan.

Lebih terperinci

PEMODELAN KARAKTERISTIK TINGKAT PENDIDIKAN ANAK DI PROVINSI JAWA BARAT MENGGUNAKAN LOG LINEAR

PEMODELAN KARAKTERISTIK TINGKAT PENDIDIKAN ANAK DI PROVINSI JAWA BARAT MENGGUNAKAN LOG LINEAR PEMODELAN KARAKTERISTIK TINGKAT PENDIDIKAN ANAK DI PROVINSI JAWA BARAT MENGGUNAKAN LOG LINEAR Resa Septan Pontoh 1), Neneng Sunengsh 2) 1),2) Departemen Statstka Unverstas Padjadjaran 1) resa.septan@unpad.ac.d,

Lebih terperinci

Bab 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

Bab 1 PENDAHULUAN Latar Belakang 11 Bab 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perbankan adalah ndustr yang syarat dengan rsko. Mula dar pengumpulan dana sebaga sumber labltas, hngga penyaluran dana pada aktva produktf. Berbaga kegatan jasa

Lebih terperinci

METODE REGRESI RIDGE UNTUK MENGATASI KASUS MULTIKOLINEAR

METODE REGRESI RIDGE UNTUK MENGATASI KASUS MULTIKOLINEAR METODE REGRESI RIDGE UNTUK MENGATASI KASUS MULTIKOLINEAR Margaretha Ohyver Jurusan Matematka, Fakultas Sans dan Teknolog, Bnus Unversty Jl. Kh.Syahdan No.9, Palmerah, Jakarta 480 ethaohyver@bnus.ac.d,

Lebih terperinci

Hubungan Model Kurva Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga di Provinsi Sulawesi Selatan dengan Elastisitasnya

Hubungan Model Kurva Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga di Provinsi Sulawesi Selatan dengan Elastisitasnya Vol. 8, No., 9-101, Januar 01 Hubungan Model Kurva Pengeluaran Konsums Rumah Tangga d Provns Sulawes Selatan dengan Elaststasnya Adawayat Rangkut Abstrak Seleks kurva pengeluaran konsums masyarakat Sulawes

Lebih terperinci

Post test (Treatment) Y 1 X Y 2

Post test (Treatment) Y 1 X Y 2 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Peneltan Metode Peneltan adalah cara lmah untuk memaham suatu objek dalam suatu kegatan peneltan. Peneltan yang dlakukan n bertujuan untuk mengetahu penngkatan hasl

Lebih terperinci

LAPORAN PENELITIAN. Pola Kecenderungan Penempatan Kunci Jawaban Pada Soal Tipe-D Melengkapi Berganda. Oleh: Drs. Pramono Sidi

LAPORAN PENELITIAN. Pola Kecenderungan Penempatan Kunci Jawaban Pada Soal Tipe-D Melengkapi Berganda. Oleh: Drs. Pramono Sidi LAPORAN PENELITIAN Pola Kecenderungan Penempatan Kunc Jawaban Pada Soal Tpe-D Melengkap Berganda Oleh: Drs. Pramono Sd Fakultas Matematka dan Ilmu Pengetahuan Alam Me 1990 RINGKASAN Populas yang dambl

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN BAB III PROSEDUR PENELITIAN A. Metode Peneltan Metode adalah suatu cara yang dtempuh untuk mencapa suatu tujuan. Sepert yang dpaparkan oleh Surakhmad (985:3) yatu Metode merupakan cara utama yang dpergunakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Di dalam matematika mulai dari SD, SMP, SMA, dan Perguruan Tinggi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Di dalam matematika mulai dari SD, SMP, SMA, dan Perguruan Tinggi Daftar Is Daftar Is... Kata pengantar... BAB I...1 PENDAHULUAN...1 1.1 Latar Belakang...1 1.2 Rumusan Masalah...2 1.3 Tujuan...2 BAB II...3 TINJAUAN TEORITIS...3 2.1 Landasan Teor...4 BAB III...5 PEMBAHASAN...5

Lebih terperinci

HUBUNGAN KEMAMPUAN KEUANGAN DAERAH TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

HUBUNGAN KEMAMPUAN KEUANGAN DAERAH TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT HUBUNGAN KEMAMPUAN KEUANGAN DAERAH TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT ABSTRAK STEVANY HANALYNA DETHAN Fakultas Ekonom Unv. Mahasaraswat Mataram e-mal : stevany.hanalyna.dethan@gmal.com

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Sebelum melakukan penelitian, langkah yang dilakukan oleh penulis

BAB III METODE PENELITIAN. Sebelum melakukan penelitian, langkah yang dilakukan oleh penulis BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desan Peneltan Sebelum melakukan peneltan, langkah yang dlakukan oleh penuls adalah mengetahu dan menentukan metode yang akan dgunakan dalam peneltan. Sugyono (2006: 1) menyatakan:

Lebih terperinci

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA SALATIGA TAHUN

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA SALATIGA TAHUN PENINGKATAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA TENTANG BERCERITA DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN KOMUNIKATIF SISWA KELAS II SDN ANGKATAN LOR 02 KECAMATAN TAMBAKROMO KABUPATEN PATI SEMESTER I TAHUN 2011 / 2012

Lebih terperinci

BAB III METODELOGIPENELITIAN. pada semester genap tahun ajaran 2012/2013. Penelitian ini dilaksanakan selama ±4 bulan dari persiapan sampai

BAB III METODELOGIPENELITIAN. pada semester genap tahun ajaran 2012/2013. Penelitian ini dilaksanakan selama ±4 bulan dari persiapan sampai 3 BAB III METODELOGIPENELITIAN 3. Lokas dan Waktu Peneltan 3.. Lokas Peneltan Peneltan n dlaksanakan d SMA Neger Bonepanta pada kelas X pada semester genap tahun ajaran 0/03. 3.. Waktu Peneltan Peneltan

Lebih terperinci