FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INVESTASI DOMESTIK DI INDONESIA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INVESTASI DOMESTIK DI INDONESIA"

Transkripsi

1 Jurnal EKOBISTEK Fakultas Ekonom, Volume 4, No., Oktober 015 ISSN : FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INVESTASI DOMESTIK DI INDONESIA Engla Desnm Slva, Fakultas Ekonom Unverstas Putra Indonesa YPTK Padang e-mal : engladesnm1986@ymal.com Abstrak Menngkatnya kesejahteraan masyarakat dtanda dengan menngkatnya nla Produk Domestk Bruto (PDB) yang selanjutnya akan menngkatkan pendapatan perkapta rl masyarakat dalam suatu perode tertentu. Dalam melaksanakan pembangunan tersebut tentu sangat membutuhkan dana pembangunan yang besar dan tdak terlepas dar peranan penanaman modal (nvestas) sebaga sumber dana atau modal dalam pembangunan. Dharapkan dengan adanya nvestas yang dtanamkan untuk penngkatan kapastas produks yang pada glrannya akan menngkatkan produks dan penngkatan pertumbuhan ekonom suatu daerah. Peneltan n bertujuan untuk mengetahu faktor-faktor yang palng berpengaruh terhadap nvestas domestk d Indonesa perode tahun Jens peneltan n adalah deskrptf dan asosatf yatu peneltan yang mendskrptfkan varabel peneltan dan menemukan ada tdaknya pengaruh antara varabel bebas dengan varabel terkat. Jens data adalah data sekunder. Teknk pengumpulan data dalam peneltan n adalah stud pustaka dan dokumentas dar tahun 1998 sampa 007. Analss data yang dgunakan adalah deskrptf dan nduktf yatu: uj prasyarat (multkolnertas, normaltas sebaran data, autokorelas), analss regres berganda, uj t dan uj F. Hasl peneltan n adalah terdapat pengaruh sgnfkan antara pendapatan nasonal, tngkat nflas dan tngkat suku bunga terhadap nvestas d Indonesa secara pasal maupun secara bersamaan. Abstract Increased welfare socety s characterzed by the ncreasng value of Gross Domestc Product (GDP) whch wll further ncrease the real per capta ncome of the people n a gven perod. In the development s certanly very great need of development funds and can not be separated from the role of nvestment (nvestment) as a source of funds or captal n development. Hopefully, by the captal nvested to ncrease producton capacty, whch n turn wll ncrease producton and economc growth of a regon. Ths study ams to determne the factors that most nfluence on domestc nvestment n Indonesa durng the years Ths research s descrptve and assocatve e mendskrptfkan research study varables and found the exstence of nfluence between ndependent varables wth the dependent varable. Ths type of data s secondary data. Data collecton technques n ths research s the study of lterature and documentaton from 1998 to 007. Analyss of the data used s descrptve and nductve namely: the prerequste test (multcolnearty, the normalty of the data dstrbuton, autocorrelaton), multple regresson analyss, t test and F test results Ths study was a sgnfcant effect of natonal ncome, nflaton and nterest rates on nvestments n Indonesa are pasal or smultaneously. PENDAHULUAN Pembangunan hanya dapat dlaksanakan apabla stabltas nasonal dalam keadaan mantap.makn mantap stabltas nasonal, makn lancar usaha pembangunan dan sebalknya, pembangunan yang berhasl akan lebh memantapkan stabltas nasonal. Oleh karena tu hendaknya pembangunan harus dlaksanakan dengan berlandaskan pada trlog pembangunan, yatu : pemerataan pembangunan dan hasl-haslnya yang menuju tercptanya keadlan sosal bag seluruh rakyat, pertumbuhan ekonom yang cukup tngg dan stabltas nasonal yang sehat dan dnams. Investas secara agregat dapat dlakukan oleh pemerntah dan swasta. Besarnya kebutuhan nvestas n Engla Desnm Slva Faktor-Faktor Yang Mempengaruh Investas... 1

2 Jurnal EKOBISTEK Fakultas Ekonom, Volume 4, No., Oktober 015 ISSN : tergantung pada sumber-sumber pembayaan pembangunan yang dapat dsedakan bak yang berasal dar sektor pemerntah maupun sektor non pemerntah (swasta dan masyarakat). Untuk tu dperlukan peranan pemerntah dalam pembangunan, namun terbatasnya dana yang dmlk serta semakn meluasnya spektrum pembangunan memaksa pemerntah untuk melaksanakan kegatan nvestas secara cermat, bak mengena prortas maupun dampaknya terhadap nvestas swasta. Dalam hubungan n pula pemerntah perlu mendorong peran serta masyarakat, bak dalam pembayaan nvestas melalu proyek-proyek PMDN dan PMA maupun penngkatan tabungan masyarakat. Kebjaksanaan tersebut terutama pembangunan nfrastruktur, deregulas ekonom, stabltas ekonom / moneter, dan upaya peran serta lembagalembaga keuangan atau perbankan dalam memoblsas dana masyarakat. Upaya dalam penngkatan nvestas d suatu negara tdaklah mudah dsebabkan banyaknya faktor-faktor yang mempengaruhnya antara lan pendapatan nasonal, tngkat nflas dan tngkat suku bunga. Berkut n dsajkan data tentang perkembangan pendapatan nasonal, tngkat nflas dan tngkat suku bunga d Indonesa selama kurun waktu sepuluh tahun terakhr : Jumlah PDB Indonesa cenderung mengalam kenakan dar tahun ke tahun, namun dengan adanya krss ekonom pada tahun 1997 jumlah PDB mengalam penurunan dar Rp ,6 mlyar menjad Rp ,6 mlyar pada tahun 1998 dengan laju pertumbuhan 13,0%. Hal n terjad karena krss ekonom yang mengakbatkan beberapa lapangan usaha sepert ndustr dan konstruks mengalam tekanan yang sangat kuat sehngga knerja dar kedua sektor tersebut sangat lemah. In juga dkut oleh tnggnya tngkat nflas pada tahun 1998 yatu sebesar 77,63% dan tngkat suku bunga yang cenderung menngkat dar 15,8% pada tahun 1997 menjad menjad 15,37% pada tahun Pada tahun 1999 sampa dengan 005 PDB Indonesa terus mengalam kenakan dar tahun ke tahun. Jumlah tertngg yatu pada tahun 005 sebesar Rp ,9 mlyar dengan laju pertumbuhan 5,60%. Sementara tu nflas terendah terjad pada tahun pada tahun 1999 sebesar,01%. Pada tahun 005 tngkat nflas kembal nak menjad 17,11% dsebabkan karena adanya perubahan struktur poltk dan ekonom dalam neger. Sedangkan tngkat suku bunga tertngg yatu pada tahun 1999 yatu sebesar 0,97%. Ternyata dengan terjadnya penurunan PDB, tnggnya nflas, dan kenakan tngkat suku bunga n berpengaruh terhadap nvestas domestk d Indonesa dmana jumlah nvestas domestk juga mengalam penurunan yang cukup berart pada tahun 1998 dan baru mengalam kenakan kembal pada tahun 000 sebesar Rp93.897,10 mlyar dengan laju pertumbuhan 76,76% per tahun. Berdasarkan hal tesebut d atas maka penuls tertark untuk mengkaj secara statstk apakah terdapat pengaruh varabel bebas terhadap varabel terkat. Dengan tdak mengabakan varabel lan, untuk membuktkan hal n perlu dlakukan suatu peneltan lmah yang dtuangkan dalam bentuk skrps yang berjudul : Faktor- Faktor Yang Mempengaruh Investas Domestk d Indonesa KAJIAN TEORI Investas dapat ddefnskan sebaga tambahan bersh terhadap stok kaptal (captal stock). Istlah lan dar nvestas adalah akumulas modal (captal accumulaton) atau pembentukan modal (captal formaton). Dengan demkan, d dalam makro ekonom pengertan nvestas atau akumulas modal tu adalah berbeda atau tdak sama dengan modal (captal) (Nanga, 001 : 14). Investas atau penanaman modal terjad karena adanya keputusan dar satu manajemen untuk melakukan penanaman modalnya, dengan menggunakan pertmbangan yang matang berdasarkan tujuan tertentu. Tujuan nvestas dalam suatu keputusan untuk nvestas yang berbuny keputusan nvestas merupakan pengorbanan uang yang ada, dkonverskan dengan memperhtungkan segala resko. Pengertan nvestas d atas ternyata mengambl pemsalan suatu nvestor yang memlk uang dalam frmnya, sedangkan Engla Desnm Slva Faktor-Faktor Yang Mempengaruh Investas... 13

3 Jurnal EKOBISTEK Fakultas Ekonom, Volume 4, No., Oktober 015 ISSN : dalam pembahasan skrps n penuls hanya melhat dar seg nvestas dalam neger saja. Modal yang dmaksud dapat dsmpulkan menjad dua, yatu : a. Modal asng, adalah alat pembayaran luar neger yang tdak merupakan kajan dar kekayaan devsa Indonesa, yang dengan persetujuan pemerntah dgunakan untuk pembayaan perusahaan Indonesa. b. Modal dalam neger, adalah bagan dar kekayaan ndonesa termasuk hak-hak dan bendabenda, bak yang dmlk negara maupun swasta yang dsedakan dengan menjalankan suatu usaha. Menurut Sukrno (00 : 109), faktor-faktor utama yang mempengaruh nvestas adalah : a. Tngkat Keuntungan Yang Akan Dperoleh b. Suku Bunga. c. Ramalan Mengena Keadaan Ekonom Masa Depan. d. Kemajuan Tekhnolog e. Tngkat Pendapatan Nasonal dan perubahannya. f. Keuntungan Perusahaan Yang dmaksud dengan pendapatan nasonal adalah stlah yang menerangkan tentang nla barang dan jasa-jasa yang dprodukskan suatu negara dalam suatu tahun tertentu. Dalam konsep yang lebh spesfk, pengertan Produk Nasonal atau Pendapatan Nasonal d atas dbedakan pada dua pengertan : Produk Nasonal Bruto (PNB) dan Produk Domestk Bruto (PDB). Produk nasonal yang dwujudkan oleh warga negara suatu negara dnamakan Produk Nasonal Bruto (PNB), sedangkan Produk Domestk Bruto (PDB) adalah produk nasonal yang dwujudkan oleh penduduk dalam suatu negara (Sukrno, 00 : 18). Menurut Sukrno (000 : 31), pendapatan nasonal dapat dhtung dengan tga macam pendekatan, yatu : a. Pendekatan Pengeluaran / Perbelanjaan, dlakukan dengan cara menghtung dan menaksr nla alran perbelanjaan yang dlakukan oleh rumah tangga, penanam modal, pemerntah dan sektor luar neger. b. Pendekatan Pendapatan, menerangkan bahwa pendapatan nasonal dapat dhtung dengan cara menjumlahkan balas jasa yang dterma oleh faktor-faktor produks yang turut serta dalam proses produks d wlayah suatu negara. c. Pendekatan Produks, dlakukan dengan menghtung dan menaksr nla tambah, yatu pertambahan nla uang dar sesuatu barang yang dwujudkan oleh setap perusahaan dalam perekonoman. Oleh karena tu, cara n memperhatkan pertambahan nla dalam proses produks. Jad dalam penghtungan pandapatan nasonal, nla pendapatan dan perbelanjaan yang dhtung adalah nla alran yang berlaku dalam suatu tahun tertentu. Alran pendapatan faktor-faktor produks dtentukan nlanya dengan memperhatkan nla gaj dan upah, sewa, bunga dan keuntungan yang dperoleh dalam satu tahun. Menurut Khalwaty (000 : 5), nflas adalah suatu keadaan yang mengndkaskan semakn melemahnya daya bel yang dkut dengan semakn merosotnya nla rl (ntrnsk) mata uang suatu negara. Sedangkan menurut Sukrno (1994 : 15), nflas dapat ddefnskan sebaga proses kenakan harga-harga yang berlaku dalam suatu perekonoman. Jad, nflas merupakan satu keadaan dmana terjad kenakan harga-harga secara tajam (absolute) yang berlangsung terus menerus dalam jangka waktu yang cukup lama. Serama dengan kenakan harga-harga tersebut, nla barang juga turun secara tajam sebandng dengan kenakan hargaharga tersebut. Menurut Boedono (1985 : 75), tngkat bunga yatu sebaga harga dar penggunaan uang untuk jangka waktu tertentu. Pengertan tngkat bunga sebaga harga n bsa juga dnyatakan sebaga harga yang harus dbayar apabla terjad pertukaran antara satu rupah sekarang dan satu rupah nant. Sedangkan tngkat suku bunga SBI menurut Bank Indonesa adalah Engla Desnm Slva Faktor-Faktor Yang Mempengaruh Investas... 14

4 Jurnal EKOBISTEK Fakultas Ekonom, Volume 4, No., Oktober 015 ISSN : tngkat suku bunga Sertfkat Bank Indonesa yang dtetapkan oleh pemerntah (BI) sebaga dasar penetapan tngkat suku bunga pada perbankan Indonesa. Jad tngkat suku bunga merupakan persentase dar modal yang dpnjam dar phak luar atau tngkat keuntungan yang ddapatkan oleh penabung d Bank atau tngkat baya yang dkeluarkan oleh nvestor yang menanamkan dananya pada saham. Perbedaan dengan peneltan terdahulu yatu adanya varabel pendapatan nasonal dan nflas, dsampng suku bunga. Selan tu tahun peneltan yang dgunakan mula dar tahun METODOLOGI PENELITIAN Jens Peneltan Jens peneltan yang penuls lakukan termasuk peneltan deskrptf dan asosatf, karena peneltan n menjelaskan yang dtelt apa adanya dan data yang dgunakan berbentuk angka-angka. Peneltan n menjelaskan pengaruh antara varabel bebas yatu pendapatan nasonal, nflas dan suku bunga dengan varabel terkat yatu nvestas domestk. Teknk Pengumpulan Data Untuk dapat menganalss permasalahan dan mencar pemecahan masalah yang dngnkan, maka teknk pengumpulan data yang dpaka dalam peneltan n adalah stud dokumentas. Dmana data yang dperoleh dar dokumendokumen yang sudah dpublkaskan oleh Badan Pusat Statstk (BPS) propns Sumatera Barat dar tahun 1998 sampa tahun 007. Hpotess Berdasarkan pada kerangka konseptual d atas, maka hpotess yang dapat drumuskan dalam peneltan n adalah : 1. Terdapat pengaruh yang sgnfkan antara pendapatan nasonal terhadap nvestas domestk. H 0 : 1 = 0 H a : 1 0. Terdapat pengaruh yang sgnfkan antara tngkat nflas terhadap nvestas domestk. H 0 : = 0 H a : 0 3. Terdapat pengaruh yang sgnfkan antara tngkat suku bunga terhadap nvestas domestk. H 0 : 3 = 0 H a : Terdapat pengaruh yang sgnfkan antara pendapatan nasonal, tngkat nflas dan tngkat suku bunga terhadap nvestas domestk. H 0 : 1 = = 3 = 0 H a : : β 1 β β 3 0 Teknk Analss Data Uj Multkolneartas Multkolneartas melakukan analss dengan rumus product moment yang djabarkan dalam bentuk matrks koleras. Analss n bertujuan untuk melhat korelas sesama varabel bebas. Jka terdapat masalah multkolneartas, maka salah satu varabel bebas tersebut harus delmnr atau dkeluarkan dar analss regres berganda (Idrs, 004:49). Untuk menentukan ada tdaknya multkolneartas maka dlakukan dengan cara membandngkan koefsen korelas dengan nla krtsnya 0,05 dengan rumus: r [ n X n X Y ( X ( X Krtera sebaga berkut: Jka ) ( Y ) ) ] [ n Y ( Y ) pengujannya r r XY Maka Terdapat Multkolneartas Jka r r XY Maka Tdak Terdapat Multkolneartas Uj Normaltas Sebaran Data Untuk menguj apakah data yang danalss berdstrbus secara normal maka sebelum pemakaan tekhnk statsttk dlakukan uj normaltas secara non parametrk dengan tekhnk Kolmogrov- Smrnov dengan krtera pengujan sebaga berkut (Santoso, 00 : ) : Jka sg α maka data tersebar secara normal tab tab ] Engla Desnm Slva Faktor-Faktor Yang Mempengaruh Investas... 15

5 Jurnal EKOBISTEK Fakultas Ekonom, Volume 4, No., Oktober 015 ISSN : Jka sg < α maka data tdak tersebar secara normal Uj Homogentas Uj homogentas dgunakan untuk melhat apakah data homogen atau tdak. Pengujan homogentas menggunakan metode Kolmogrov-Smrnov pada α = 0,05 dengan krtera sebaga berkut (Santoso, 00 : 6) : Jka nla sg α varans homogen Jka nla sg < α varans tdak homogen Uj Autokorelas Autokorelas dgunakan apabla data yang dgunakan adalah data tme seres gunanya adalah untuk menguj apakah dalam sebuah model regres lnear ada korelas antara kesalahan pengganggu pada perode t dengan kesalahan pada perode t -1 (sebelumnya). Jka terjad korelas, berart ada problema autokorelas. Model yang bak adalah model yang bebas dar autokorelas (Idrs,004:69). Uj tu menggunakan rumus Durbn Watson (Gujarat,1997:15) yatu: ( U t U t 1) d = U Hasl dar rumus tersebut (nla d) kemudan dbandngkan dengan nla Durbn Watson, nla d tersebut dapat dlhat pada tabel berkut n: Koefsen Determnas (R) Untuk mengetahu kontrbus varabel bebas dalam menjelaskan varabel tdak bebas dgunakan koefsen determnas (R). Menurut Gujarat (1999), rumus yang dgunkan adalah: R Uj F 1 X 1Y X Y t Y X Y 3 3 Untuk menguj tngkat keberartan hubungan keseluruhan varabel bebas secara bersama-sama terhadap varabel terkat dgunakan uj F dengan rumus sebaga berkut : R / k 1 F ht 1 R / n k Dmana : F = Nla F yang dhtung k = Jumlah varabel pengaruh dan varabel terpengaruh n = Jumlah sampel R = Koefsen determnas Pengujan n juga dlakukan dengan membandngkan Fhtung dengan Ftabel dengan ketentuan sebaga berkut : Jka Fhtung < Ftabel maka H0 dterma dan Ha dtolak berart varabel bebas tdak mempunya pengaruh terhadap varabel terkat. Jka Fhtung Ftabel maka H0 dtolak dan Ha dterma berart varabel bebas mempunya pengaruh terhadap varabel terkat. Uj t Uj t dgunakan utnuk mengetahu tngkat sgnfkan masng-masng varabel bebas terhadap varabel terkat. Menurut Supranto (1983 : 148) rumusannya adalah : tht S ) ( Dmana : t = Nla t yang dhtung β = Koefsen regres varabel X S (β) = Standar error dar koefsen β Untuk pengujan n dgunakan hpotess sebaga berkut : H0 : β1= β = 0 ( tdak ada pengaruh) Ha : β1 β 0 ( ada pengaruh) Pengujan dlakukan dengan membandngkan nla t htung yang ddapat dengan nla t tabel yang ketentuannya sebaga berkut: Jka, t htung < t tabel atau t htung -t tab Ho dterma dan Ha dtolak. Jka, t htung t tabel atau t htung < -t tab Ho dtolak dan Ha dterma. Engla Desnm Slva Faktor-Faktor Yang Mempengaruh Investas... 16

6 Jurnal EKOBISTEK Fakultas Ekonom, Volume 4, No., Oktober 015 ISSN : Untuk menguj hpotess, dsampng memaka uj t dan uj F juga dpaka uj sg dengan α yang dgunakan dalam peneltan n dengan krtera : Jka sg α Ho dterma sg < α Ho dtolak Hasl peneltan dan Pembahasan Uj Multkolneartas Dar analss data peneltan, uj multkolneartas dlakukan melalu koefsen korelas yang dapat dlhat pada Tabel berkut Berdasarkan pengolahan data dengan bantuan SPSS yang dlakukan dengan menggunakan One-Sample Kolmogrov-Smrnov dengan 10 tahun data observas dapat dketahu semua data dalam peneltan n adalah normal sebab semua nla sgnfkan varabel > α = 0,05. Uj Homogentas Uj homogentas varans dlakukan untuk mengetahu apakah varans masngmasng varabel homogen. dar analss data dperoleh hasl uj homogentas varans sepert terlhat pada Tabel d bawah n: Tabel d atas memperlhatkan bahwa antara log X1 dengan log X dperoleh nla korelas sebesar 0,77, antara log X1 log X3 dperoleh nla korelas sebesar 0,781 dan antara log X dengan log X3 dperoleh nla korelas sebesar 0,99. Jad dapat dsmpulkan bahwa tdak ada multkolneartas karena koefsen korelas d atas kecl dar nla krssnya atau level sg. (-taled) > α = 0,05. Uj Normaltas Sebaran Data Uj normaltas sebaran data dlakukan dengan menggunakan program SPSS (Statstcal Product and Servce Soluton) dengan teknk One-Sample Kolmogrov-Smrnov. Dstrbus data dkatakan tersebar secara normal apabla nla sg α, dan data dkatakan tdak tersebar secara normal apabla nla sg < α. Hal tu, lebh jelasnya dapat dlhat pada Tabel berkut: Sebaran Data Hasl Uj Normaltas Uj Autokorelas Uj autokorelas dlakukan untuk mengetahu apakah terjad kasus autokorelas pada data yang berbentuk tme seres, yatu data yang dkumpulkan dar tahun ke tahun. Pada peneltan n jumlah n adalah 10 tahun, k adalah 3 dan α = 0,05, kemudan hasl perbandngan dengan DW pada pada Tabel dbawah n: Dar analss data pada Tabel d atas dperoleh nla koefsen Durbn Watson (DW), pada peneltan n tdak terdapat autokorelas. Engla Desnm Slva Faktor-Faktor Yang Mempengaruh Investas... 17

7 Jurnal EKOBISTEK Fakultas Ekonom, Volume 4, No., Oktober 015 ISSN : Persamaan regres peneltan adalah: Log Y = Log α + β1 Log X1 + β Log X + β3 Log X3 + Ut Log Y = 5, ,07 Log X1-0,07 Log X 1,178 Log X3 Pengaruh secara bersama-sama jumlah pendapatan nasonal (X1), tngkat nflas (X) dan tngkat suku bunga (X3) terhadap jumlah nvestas domestk d Indonesa (Y) adalah sebesar 0,848 atau 84,80 persen. Hal n berart sebanyak 15,0 persen nvestas domestk d Indonesa dtentukan oleh varabel lannya yang tdak penuls telt. Sedangkan tngkat pengaruh ke tga varabel bebas tersebut (X1, X dan X3) terhadap varabel terkat 0,91 atau 9,10 persen. Berdasarkan pada analss varance, maka secara keseluruhan model tersebut dapat dkategorkan sebaga model yang bak dalam menjelaskan hubungan antara varabel bebas dan varabel terkat (F = 11,144 dengan α 5%), tetap pengaruhnya secara parsal kecl. Pembahasan Dar hasl peneltan yang telah danalss dan dtemukan varabel terkat, yatu nvestas domestk Indonesa (Y) dan varabel bebas yatu, pendapatan nasonal (X1), tngkat nflas (X) dan tngkat suku bunga (X3). dalam pembahasan n yang dlakukan berdasarkan hasl peneltan yang ddapat dar lapangan dan juga dar hasl kajan teor pada bab sebelumnya. adapun tujuan dar pembahasan n adalah untuk menjelaskan dan mengnterpretaskan hasl yang dperoleh. Berdasarkan hasl uj hpotess yang dlakukan bahwa pendapatan nasonal (X1), yang dalam peneltan n dengan ndkator Produk Domestk Bruto atas harga konstan 000 mempunya pengaruh yang sgnfkan terhadap jumlah nvestas domestk d Indonesa (Y). Terdapatnya pengaruh yang sgnfkan antara pendapatan nasonal terhadap nvestas domestk mengndkaskan bahwa nvestas domestk d Indonesa dtentukan oleh besarnya pendapatan nasonal. Dengan kata lan nak turunnya jumlah pendapatan nasonal akan berpengaruh terhadap jumlah nvestas domestk d Indonesa. Apabla pendapatan nasonal nak maka akan mengkbatkan jumlah nvestas domestk d Indonesa juga nak, sebalknya apabla pendapatan nasonal turun maka jumlah nvestas domestk d Indonesa juga mengalam penurunan. Berdasarkan hasl uj hpotess yang dlakukan bahwa tngkat nflas (X), tdak terdapat pengaruh yang sgnfkan terhadap jumlah nvestas domestk d Indonesa (Y). Tdak terdapatnya pengaruh yang sgnfkan antara tngkat nflas terhadap nvestas domestk mengndkaskan bahwa nvestas domestk tdak selalu dtentukan oleh tngkat nflas d Indonesa. Berdasarkan hasl uj hpotess yang dlakukan bahwa tngkat suku bunga (X3), mempunya pengaruh yang sgnfkan terhadap jumlah nvestas domestk d Indonesa (Y). Terdapatnya pengaruh yang sgnfkan antara tngkat suku terhadap nvestas domestk mengndkaskan bahwa nvestas domestk dtentukan oleh perubahan tngkat suku bunga d Indonesa. Tngg rendahnya tngkat suku bunga akan berpengaruh terhadap nvestas domestk d Indonesa. Berdasarkan hasl uj hpotess yang dlakukan bahwa terdapat pengaruh yang sgnfkan antara pendapatan nasonal (X1), tngkat nflas (X), dan tngkat suku bunga (X3) terhadap nvestas domestk d Indonesa (Y). Besarnya sumbangan parsal dar masng-masng varabel adalah 84,80 persen. n berart varas nak turunnya nvestas domestk dpengaruh oleh pendapatan nasonal, tngkat nflas dan Engla Desnm Slva Faktor-Faktor Yang Mempengaruh Investas... 18

8 Jurnal EKOBISTEK Fakultas Ekonom, Volume 4, No., Oktober 015 ISSN : tngkat suku bunga. Sedangkan ssanya 15,0 persen dpengaruh oleh varabel lan.. KESIMPULAN Sesua dengan tujuan peneltan, maka dar hasl peneltan yang telah dlakukan n dapat dsmpulkan sebaga berkut. 1. Investas domestk d Indonesa dpengaruh secara sgnfkan oleh pendapatan nasonal dmana t htung lebh besar dar t tabel 5,410 >,447 dengan tngkat sg = 0,00 α < 0,05 akbatnya Ho dtolak dan Ha dterma. Sumbangan secara parsal jumlah pendapatan nasonal terhadap nvestas domestk d Indonesa sebesar 8,99 persen dengan asums caters parbus. Berart jka pendapatan nasonal menngkat jumlah nvestas domestk d Indonesa juga akan menngkat.. Investas domestk d Indonesa tdak dpengaruh oleh tngkat nflas dmana -t htung lebh besar dar -t tabel -0,777 > -,447 dengan tngkat sg = 0,466 > α = 0,05 akbatnya Ho dterma dan Ha dtolak. Sumbangan secara parsal tngkat nflas terhadap nvestas domestk d Indonesa sebesar 9,1 persen dengan asums caters parbus. Berart nvestas domestk d Indonesa tdak selalu dtentukan oleh laju tngkat nflas.. 3. Investas domestk d Indonesa dpengaruh secara sgnfkan oleh tngkat suku bunga dmana -t htung lebh kecl dar -t tabel -,574 < -,447 dengan tngkat sg 0,04 < α = 0,05 akbatnya Ho dtolak dan Ha dterma. Sumbangan secara parsal dar tngkat nflas terhadap nvestas domestk d Indonesa sebesar 5,4 persen dengan asums caters parbus. Berart jka tngkat suku bunga menngkat jumlah nvestas domestk d Indonesa akan menurun. 4. Secara bersama-sama pendapatan nasonal, tngkat nflas, dan tngkat suku bunga berpengaruh sgnfkan terhadap jumlah nvestas d Indonesa, dmana dperoleh nla Fhtung lebh besar dar Ftabel (11,144 > 4,76) atau sgnfkan yang dperoleh adalah 0,007 < α = 0,05. Sumbangan secara bersamasama ketga varabel bebas dalam peneltan n terhadap pengangguran Indonesa adalah sebesar 84,80 persen. Saran Berttk tolak dar uraan yang telah dkemukakan sebelumnya dan hasl hpotess peneltan n serta kesmpulan yang dperoleh dar hasl analss, maka dapat dkemukakan saran-saran sebaga berkut. 1. Investas domestk d Indonesa dperkrakan akan menngkat apabla jumlah pendapatan nasonal menngkat. Untuk tu perlu dtumbuhkan klm ekonom yang lebh kondusf agar dapat menngkatkan garah nvestas dalam neger, yang pada akhrnya akan menngkatkan pertumbuhan perekonoman nasonal.. Tngkat nflas berpengaruh secara tdak sgnfkan terhadap nvestas domestk d Indonesa, untuk tu dperlukan peran aktf pemerntah dalam mengendalkan laju nflas. Sepert dengan jalan menstablsas harga. 3. Tngkat suku bunga berpengaruh terhadap nvestas domestk d Indonesa. Dengan menngkatnya tngkat suku bunga, maka akan menurunkan jumlah nvestas domestk d Engla Desnm Slva Faktor-Faktor Yang Mempengaruh Investas... 19

9 Jurnal EKOBISTEK Fakultas Ekonom, Volume 4, No., Oktober 015 ISSN : Indonesa. Untuk tu dperlukan peran pemerntah dalam mengendalkan tngkat suku bunga agar tdak memberatkan bag duna usaha. 4. Investas domestk d Indonesa tdak hanya dpengaruh oleh ketga varabel bebas yang telah penuls telt, karena mash banyak faktor-faktor lannya yang mempengaruh. Maka, dsarankan pada penelt selanjutnya untuk dapat mengkaj dan menelt faktorfaktor lan yang ada d luar varabel yang penuls telt. Sehngga akan adapat dketahu sebeberapa besar faktor-faktor tersebut mempengaruh nvestas domestk d Indonesa.dengan tujuan peneltan, maka dar hasl peneltan yang telah dlakukan n dapat dsmpulkan sebaga berkut. DAFTAR PUSTAKA BPS. (006/007). Statstk Indonesa Tahun BPS Sumatera Barat. Budono. (00). Pengantar Ekonom Mkro I. Yogyakarta: BPFE Froyen, Rchard T. (003). Macroeconomc Theores and Polces. Unversty Of North Carolna, USA Gujarat, Damodar (Terjemahan oleh: Sumarso Zen).(1999). Ekonometrka Dasar. Erlangga. Jakarta. Idrs. (004). Pelathan Analss SPSS. Padang: Tm Labor Komputer fakultas Ekonom Unverstas Neger Padang. Jhngan ML. (003). Ekonom Pembangunan dan Perencanaan. Jakarta: PT Grafndo Persada Mankw, N.Gregory (003). Teor Makro Ekonom. Eds Kelma. Jakarta: Erlangga. Noprn Ekonom Moneter Buku II. Yogyakarta: BPFE. Todaro, Mchael P. dan Stephenc C Smth. (003). Pembangunan Ekonom eds ke 7. Jogyakarta: PT Raja Grafndo Persada. Salvatore, Domnc (1997). Ekonom Internasonal. Jakarta : Erlangga. Sukrno, Sadono. (1999). Pengantar Teor Ekonom. Jakarta: FEUI. (000). Makro Ekonom Modern : Perkembangan Pemkran Dar Klask Hngae Keynesan Baru. Jakarta : PT. Raja Grafndo Persada. (00). Teor Makro Ekonom. Jakarta: Grafndo Persada. Supranto, J (1995). Ekonometrka, Buku Satu. Jakarta: LPFE Unverstas Indonesa Tajul Khalwaty Inflas dan Solusnya. Jakarta: PT. Grameda Pustaka Utama Engla Desnm Slva Faktor-Faktor Yang Mempengaruh Investas... 0

BAB III HIPOTESIS DAN METODOLOGI PENELITIAN

BAB III HIPOTESIS DAN METODOLOGI PENELITIAN BAB III HIPOTESIS DAN METODOLOGI PENELITIAN III.1 Hpotess Berdasarkan kerangka pemkran sebelumnya, maka dapat drumuskan hpotess sebaga berkut : H1 : ada beda sgnfkan antara sebelum dan setelah penerbtan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan dan kestabilan ekonomi, adalah dua syarat penting bagi kemakmuran

BAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan dan kestabilan ekonomi, adalah dua syarat penting bagi kemakmuran BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pertumbuhan dan kestablan ekonom, adalah dua syarat pentng bag kemakmuran dan kesejahteraan suatu bangsa. Dengan pertumbuhan yang cukup, negara dapat melanjutkan pembangunan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. estimasi, uji keberartian regresi, analisa korelasi dan uji koefisien regresi.

BAB 2 LANDASAN TEORI. estimasi, uji keberartian regresi, analisa korelasi dan uji koefisien regresi. BAB LANDASAN TEORI Pada bab n akan durakan beberapa metode yang dgunakan dalam penyelesaan tugas akhr n. Selan tu penuls juga mengurakan tentang pengertan regres, analss regres berganda, membentuk persamaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Sebelum dilakukan penelitian, langkah pertama yang harus dilakukan oleh

BAB III METODE PENELITIAN. Sebelum dilakukan penelitian, langkah pertama yang harus dilakukan oleh BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desan Peneltan Sebelum dlakukan peneltan, langkah pertama yang harus dlakukan oleh penelt adalah menentukan terlebh dahulu metode apa yang akan dgunakan dalam peneltan. Desan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertan Regres Regres pertama kal dpergunakan sebaga konsep statstka oleh Sr Francs Galton (1822 1911). Belau memperkenalkan model peramalan, penaksran, atau pendugaan, yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode BAB III METODE PENELITIAN Desan Peneltan Metode peneltan yang dgunakan dalam peneltan n adalah metode deskrptf analts dengan jens pendekatan stud kasus yatu dengan melhat fenomena permasalahan yang ada

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB LANDASAN TEORI.1 Pengertan Regres Regres pertama kal dgunakan sebaga konsep statstka oleh Sr Francs Galton (18 1911).Belau memperkenalkan model peramalan, penaksran, atau pendugaan, yang selanjutnya

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskrps Data Hasl Peneltan Satelah melakukan peneltan, penelt melakukan stud lapangan untuk memperoleh data nla post test dar hasl tes setelah dkena perlakuan.

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Teori Galton berkembang menjadi analisis regresi yang dapat digunakan sebagai alat

BAB 2 LANDASAN TEORI. Teori Galton berkembang menjadi analisis regresi yang dapat digunakan sebagai alat BAB LANDASAN TEORI. 1 Analsa Regres Regres pertama kal dpergunakan sebaga konsep statstk pada tahun 1877 oleh Sr Francs Galton. Galton melakukan stud tentang kecenderungan tngg badan anak. Teor Galton

Lebih terperinci

PROPOSAL SKRIPSI JUDUL:

PROPOSAL SKRIPSI JUDUL: PROPOSAL SKRIPSI JUDUL: 1.1. Latar Belakang Masalah SDM kn makn berperan besar bag kesuksesan suatu organsas. Banyak organsas menyadar bahwa unsur manusa dalam suatu organsas dapat memberkan keunggulan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. berjumlah empat kelas terdiri dari 131 siswa. Sampel penelitian ini terdiri dari satu kelas yang diambil dengan

BAB III METODE PENELITIAN. berjumlah empat kelas terdiri dari 131 siswa. Sampel penelitian ini terdiri dari satu kelas yang diambil dengan 7 BAB III METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel 1. Populas Populas dalam peneltan n adalah seluruh sswa kelas XI SMA Yadka Bandar Lampung semester genap tahun pelajaran 014/ 015 yang berjumlah empat

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Universitas Sumatera Utara

BAB 2 LANDASAN TEORI. Universitas Sumatera Utara BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertan Analsa Regres Dalam kehdupan sehar-har, serng kta jumpa hubungan antara satu varabel terhadap satu atau lebh varabel yang lan. Sebaga contoh, besarnya pendapatan seseorang

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN PENGARUH PENGGUNAAN METODE GALLERY WALK

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN PENGARUH PENGGUNAAN METODE GALLERY WALK BAB IV PEMBAASAN ASIL PENELITIAN PENGARU PENGGUNAAN METODE GALLERY WALK TERADAP ASIL BELAJAR MATA PELAJARAN IPS MATERI POKOK KERAGAMAN SUKU BANGSA DAN BUDAYA DI INDONESIA A. Deskrps Data asl Peneltan.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini, penulis memilih lokasi di SMA Negeri 1 Boliyohuto khususnya

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini, penulis memilih lokasi di SMA Negeri 1 Boliyohuto khususnya BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Peneltan 3.1.1 Tempat Peneltan Pada peneltan n, penuls memlh lokas d SMA Neger 1 Bolyohuto khususnya pada sswa kelas X, karena penuls menganggap bahwa lokas

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen yang telah dilaksanakan di SMA

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen yang telah dilaksanakan di SMA III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Peneltan Peneltan n merupakan stud ekspermen yang telah dlaksanakan d SMA Neger 3 Bandar Lampung. Peneltan n dlaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2012/2013.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 41 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Peneltan Berdasarkan masalah yang akan dtelt dengan melhat tujuan dan ruang lngkup dserta dengan pengolahan data, penafsran serta pengamblan kesmpulan, maka metode

Lebih terperinci

BAB.3 METODOLOGI PENELITIN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini di laksanakan di Sekolah Menengah Pertama (SMP) N. 1 Gorontalo pada kelas

BAB.3 METODOLOGI PENELITIN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini di laksanakan di Sekolah Menengah Pertama (SMP) N. 1 Gorontalo pada kelas 9 BAB.3 METODOLOGI PENELITIN 3. Lokas dan Waktu Peneltan Peneltan n d laksanakan d Sekolah Menengah Pertama (SMP) N. Gorontalo pada kelas VIII. Waktu peneltan dlaksanakan pada semester ganjl, tahun ajaran

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENEITIAN Peneltan n merupakan peneltan deskrptf, yang dalam penulsannya dmaksudkan untuk menjabarkan penyerapan tenaga kerja berdasarkan konds wlayah peneltan. Analss dlakukan secara kualtatf

Lebih terperinci

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Obyek dalam penelitian ini adalah kebijakan dividen sebagai variabel

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Obyek dalam penelitian ini adalah kebijakan dividen sebagai variabel 4 BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Obyek Peneltan Obyek dalam peneltan n adalah kebjakan dvden sebaga varabel ndependen (X) dan harga saham sebaga varabel dependen (Y). Peneltan n dlakukan untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pretest postes control group design dengan satu macam perlakuan. Di dalam

BAB III METODE PENELITIAN. pretest postes control group design dengan satu macam perlakuan. Di dalam BAB III METODE PEELITIA A. Bentuk Peneltan Peneltan n merupakan peneltan ekspermen dengan model pretest postes control group desgn dengan satu macam perlakuan. D dalam model n sebelum dmula perlakuan kedua

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Hpotess Peneltan Berkatan dengan manusa masalah d atas maka penuls menyusun hpotess sebaga acuan dalam penulsan hpotess penuls yatu Terdapat hubungan postf antara penddkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Objek penelitian ini adalah nilai tambah sektor pertanian untuk PDRB

BAB III METODE PENELITIAN. Objek penelitian ini adalah nilai tambah sektor pertanian untuk PDRB 73 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Peneltan Objek peneltan n adalah nla tambah sektor pertanan untuk PDRB Jawa Barat berupa data tme seres perode 1985-005. selan tu penuls memlh varabel yang mempengaruhnya

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. persamaan penduga dibentuk untuk menerangkan pola hubungan variabel-variabel

BAB 2 LANDASAN TEORI. persamaan penduga dibentuk untuk menerangkan pola hubungan variabel-variabel BAB LANDASAN TEORI. Analss Regres Regres merupakan suatu alat ukur yang dgunakan untuk mengukur ada atau tdaknya hubungan antar varabel. Dalam analss regres, suatu persamaan regres atau persamaan penduga

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. bersifat statistik dengan tujuan menguji hipotesis yang telah ditetapkan.

III. METODE PENELITIAN. bersifat statistik dengan tujuan menguji hipotesis yang telah ditetapkan. 3 III. METDE PENELITIAN A. Metode Peneltan Metode peneltan merupakan langkah atau aturan yang dgunakan dalam melaksanakan peneltan. Metode pada peneltan n bersfat kuanttatf yatu metode peneltan yang dgunakan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen dengan populasi penelitian yaitu

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen dengan populasi penelitian yaitu 4 III. METODE PENELITIAN A. Populas Peneltan Peneltan n merupakan stud ekspermen dengan populas peneltan yatu seluruh sswa kelas VIII C SMP Neger Bukt Kemunng pada semester genap tahun pelajaran 01/013

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri I Tibawa pada semester genap

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri I Tibawa pada semester genap 5 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3. Lokas Dan Waktu Peneltan Peneltan n dlaksanakan d SMA Neger I Tbawa pada semester genap tahun ajaran 0/03. Peneltan n berlangsung selama ± bulan (Me,Jun) mula dar tahap

Lebih terperinci

UJI NORMALITAS X 2. Z p i O i E i (p i x N) Interval SD

UJI NORMALITAS X 2. Z p i O i E i (p i x N) Interval SD UJI F DAN UJI T Uj F dkenal dengan Uj serentak atau uj Model/Uj Anova, yatu uj untuk melhat bagamanakah pengaruh semua varabel bebasnya secara bersama-sama terhadap varabel terkatnya. Atau untuk menguj

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang digunakan meliputi: (1) PDRB Kota Dumai (tahun ) dan PDRB

BAB III METODE PENELITIAN. yang digunakan meliputi: (1) PDRB Kota Dumai (tahun ) dan PDRB BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jens dan Sumber Data Jens data yang dgunakan dalam peneltan n adalah data sekunder. Data yang dgunakan melput: (1) PDRB Kota Duma (tahun 2000-2010) dan PDRB kabupaten/kota

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan dalam upayanya memperoleh pendapatan akan melakukan

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan dalam upayanya memperoleh pendapatan akan melakukan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perusahaan dalam upayanya memperoleh pendapatan akan melakukan penjualan. Sebelum penjualan dlakukan basanya akan dsepakat terlebh dahulu bagamana cara pembayaran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. bersumber dari Badan Pusat Statistik (BPS) dan Bank Indonesia (BI). Data yang

BAB III METODE PENELITIAN. bersumber dari Badan Pusat Statistik (BPS) dan Bank Indonesia (BI). Data yang BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jens dan Sumber Data Sumber data yang dgunakan dalam peneltan n adalah data sekunder bersumber dar Badan Pusat Statstk (BPS) dan Bank Indonesa (BI). Data yang dgunakan dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan strategi pembelajaran mind mapping dalam pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan strategi pembelajaran mind mapping dalam pendekatan 35 BAB III METODE PENELITIAN A. Jens dan Desan Peneltan Jens peneltan n adalah kuas ekspermen. Pada peneltan n terdapat dua kelompok subjek peneltan yatu kelompok ekspermen yang dberkan suatu perlakuan

Lebih terperinci

BOKS A SUMBANGAN SEKTOR-SEKTOR EKONOMI BALI TERHADAP EKONOMI NASIONAL

BOKS A SUMBANGAN SEKTOR-SEKTOR EKONOMI BALI TERHADAP EKONOMI NASIONAL BOKS A SUMBANGAN SEKTOR-SEKTOR EKONOMI BALI TERHADAP EKONOMI NASIONAL Analss sumbangan sektor-sektor ekonom d Bal terhadap pembangunan ekonom nasonal bertujuan untuk mengetahu bagamana pertumbuhan dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode dalam penelitian merupakan suatu cara yang digunakan oleh peneliti

BAB III METODE PENELITIAN. Metode dalam penelitian merupakan suatu cara yang digunakan oleh peneliti BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desan Peneltan Metode dalam peneltan merupakan suatu cara yang dgunakan oleh penelt dalam mencapa tujuan peneltan. Metode dapat memberkan gambaran kepada penelt mengena langkah-langkah

Lebih terperinci

BAB II METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian. variable independen dengan variabel dependen.

BAB II METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian. variable independen dengan variabel dependen. BAB II METODOLOGI PENELITIAN A. Bentuk Peneltan Jens peneltan yang dgunakan dalam peneltan n adalah peneltan deskrptf dengan analsa kuanttatf, dengan maksud untuk mencar pengaruh antara varable ndependen

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk menjawab permasalahan yaitu tentang peranan pelatihan yang dapat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk menjawab permasalahan yaitu tentang peranan pelatihan yang dapat BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Peneltan Untuk menjawab permasalahan yatu tentang peranan pelathan yang dapat menngkatkan knerja karyawan, dgunakan metode analss eksplanatf kuanttatf. Pengertan

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN A. Hasl Peneltan Pada peneltan yang telah dlakukan penelt selama 3 mnggu, maka hasl belajar matematka pada mater pokok pecahan d kelas V MI I anatussbyan Mangkang Kulon

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SD Al-Azhar 1 Wayhalim Bandar Lampung. Populasi

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SD Al-Azhar 1 Wayhalim Bandar Lampung. Populasi 3 III. METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel Peneltan n dlaksanakan d SD Al-Azhar Wayhalm Bandar Lampung. Populas dalam peneltan n adalah seluruh sswa kelas V yang terdr dar 5 kelas yatu V A, V B, V

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dipakai adalah penelitian kuantitatif, dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dipakai adalah penelitian kuantitatif, dengan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan dan Jens Peneltan Jens peneltan yang dpaka adalah peneltan kuanttatf, dengan menggunakan metode analss deskrptf dengan analss statstka nferensal artnya penuls dapat

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskrps Data Hasl Peneltan Peneltan n menggunakan peneltan ekspermen; subyek peneltannya dbedakan menjad kelas ekspermen dan kelas kontrol. Kelas ekspermen dber

Lebih terperinci

HUBUNGAN KEMAMPUAN KEUANGAN DAERAH TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

HUBUNGAN KEMAMPUAN KEUANGAN DAERAH TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT HUBUNGAN KEMAMPUAN KEUANGAN DAERAH TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT ABSTRAK STEVANY HANALYNA DETHAN Fakultas Ekonom Unv. Mahasaraswat Mataram e-mal : stevany.hanalyna.dethan@gmal.com

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen 3 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desan Peneltan Metode yang dgunakan dalam peneltan n adalah metode ekspermen karena sesua dengan tujuan peneltan yatu melhat hubungan antara varabelvarabel

Lebih terperinci

BAB IV CONTOH PENGGUNAAN MODEL REGRESI GENERALIZED POISSON I. Kesulitan ekonomi yang tengah terjadi akhir-akhir ini, memaksa

BAB IV CONTOH PENGGUNAAN MODEL REGRESI GENERALIZED POISSON I. Kesulitan ekonomi yang tengah terjadi akhir-akhir ini, memaksa BAB IV CONTOH PENGGUNAAN MODEL REGRESI GENERALIZED POISSON I 4. LATAR BELAKANG Kesultan ekonom yang tengah terjad akhr-akhr n, memaksa masyarakat memutar otak untuk mencar uang guna memenuh kebutuhan hdup

Lebih terperinci

ε adalah error random yang diasumsikan independen, m X ) adalah fungsi

ε adalah error random yang diasumsikan independen, m X ) adalah fungsi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Analss regres merupakan suatu metode yang dgunakan untuk menganalss hubungan antara dua atau lebh varabel. Pada analss regres terdapat dua jens varabel yatu

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN. penerapan Customer Relationship Management pada tanggal 30 Juni 2011.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN. penerapan Customer Relationship Management pada tanggal 30 Juni 2011. 44 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN 4.1 Penyajan Data Peneltan Untuk memperoleh data dar responden yang ada, maka dgunakan kuesoner yang telah dsebar pada para pelanggan (orang tua sswa) d Kumon

Lebih terperinci

ANALISIS BENTUK HUBUNGAN

ANALISIS BENTUK HUBUNGAN ANALISIS BENTUK HUBUNGAN Analss Regres dan Korelas Analss regres dgunakan untuk mempelajar dan mengukur hubungan statstk yang terjad antara dua varbel atau lebh varabel. Varabel tersebut adalah varabel

Lebih terperinci

ANALISIS REGRESI. Catatan Freddy

ANALISIS REGRESI. Catatan Freddy ANALISIS REGRESI Regres Lner Sederhana : Contoh Perhtungan Regres Lner Sederhana Menghtung harga a dan b Menyusun Persamaan Regres Korelas Pearson (Product Moment) Koefsen Determnas (KD) Regres Ganda :

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan dalam sektor energi wajib dilaksanakan secara sebaik-baiknya. Jika

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan dalam sektor energi wajib dilaksanakan secara sebaik-baiknya. Jika BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Energ sangat berperan pentng bag masyarakat dalam menjalan kehdupan seharhar dan sangat berperan dalam proses pembangunan. Oleh sebab tu penngkatan serta pembangunan

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. pelajaran 2011/ Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X yang

METODE PENELITIAN. pelajaran 2011/ Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X yang III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Peneltan Peneltan n telah dlaksanakan d SMA Neger 1 Bandar Lampung pada tahun pelajaran 011/ 01. Populas peneltan n adalah seluruh sswa kelas X yang terdr dar

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Peneltan 3.3.1 Tempat Peneltan Peneltan n dlaksanakan d SMP Neger Gorontalo khususnya pada sswa kelas VIII. 3.3. Waktu Peneltan Peneltan n dlaksanakan selama

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di MTs Negeri 2 Bandar Lampung dengan populasi siswa

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di MTs Negeri 2 Bandar Lampung dengan populasi siswa III. METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel Peneltan n dlakukan d MTs Neger Bandar Lampung dengan populas sswa kelas VII yang terdr dar 0 kelas yatu kelas unggulan, unggulan, dan kelas A sampa dengan

Lebih terperinci

PENDAPATAN PER KAPITA DAN SUKU BUNGA DEPOSITO BERPENGARUH SIGNIFIKAN TERHADAP JUMLAH SIMPANAN DEPOSITO PADA BANK UMUM DI KOTA CIREBON

PENDAPATAN PER KAPITA DAN SUKU BUNGA DEPOSITO BERPENGARUH SIGNIFIKAN TERHADAP JUMLAH SIMPANAN DEPOSITO PADA BANK UMUM DI KOTA CIREBON EKO-REGIONAL, Vol.4, No., September 9 PENDAPATAN PER KAPITA DAN SUKU BUNGA DEPOSITO BERPENGARUH SIGNIFIKAN TERHADAP JUMLAH SIMPANAN DEPOSITO PADA BANK UMUM DI KOTA CIREBON Oleh: Aan Jajul 1), Nunk Kadarwat

Lebih terperinci

Pemodelan Regresi Variabel Moderasi Dengan Metode Sub-Group. Regression Modeling of Moderating Variable with a Method of Sub Group

Pemodelan Regresi Variabel Moderasi Dengan Metode Sub-Group. Regression Modeling of Moderating Variable with a Method of Sub Group Jurnal EKSPONENSIAL Volume 6, Nomor, Nopember 05 ISSN 085-789 Pemodelan Regres Varabel Moderas Dengan Metode Sub-Group Regresson Modelng of Moderatng Varable wth a Method of Sub Group Rsna Septawat, Des

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Al-Azhar 3 Bandar Lampung yang terletak di

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Al-Azhar 3 Bandar Lampung yang terletak di III. METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel Peneltan n dlaksanakan d SMP Al-Azhar 3 Bandar Lampung yang terletak d Jl. Gn. Tanggamus Raya Way Halm, kota Bandar Lampung. Populas dalam peneltan n adalah

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 7 BAB LANDASAN TEORI.1 Analsa Regres Analsa regres dnterpretaskan sebaga suatu analsa yang berkatan dengan stud ketergantungan (hubungan kausal) dar suatu varabel tak bebas (dependent varable) atu dsebut

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. diteliti. Banyaknya pengamatan atau anggota suatu populasi disebut ukuran populasi,

BAB 2 LANDASAN TEORI. diteliti. Banyaknya pengamatan atau anggota suatu populasi disebut ukuran populasi, BAB LANDASAN TEORI.1 Populas dan Sampel Populas adalah keseluruhan unt atau ndvdu dalam ruang lngkup yang ngn dtelt. Banyaknya pengamatan atau anggota suatu populas dsebut ukuran populas, sedangkan suatu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. sebuah fenomena atau suatu kejadian yang diteliti. Ciri-ciri metode deskriptif menurut Surakhmad W (1998:140) adalah

BAB III METODE PENELITIAN. sebuah fenomena atau suatu kejadian yang diteliti. Ciri-ciri metode deskriptif menurut Surakhmad W (1998:140) adalah BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Peneltan Metode yang dgunakan dalam peneltan n adalah metode deskrptf. Peneltan deskrptf merupakan peneltan yang dlakukan untuk menggambarkan sebuah fenomena atau suatu

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMPN 8 Bandar Lampung. Populasi dalam

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMPN 8 Bandar Lampung. Populasi dalam 1 III. METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel Peneltan n dlaksanakan d SMPN 8 Bandar Lampung. Populas dalam peneltan n adalah seluruh sswa kelas VII SMPN 8 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 01/013 yang terdr

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. SMK Negeri I Gorontalo. Penetapan lokasi tersebut berdasarkan pada

BAB III METODE PENELITIAN. SMK Negeri I Gorontalo. Penetapan lokasi tersebut berdasarkan pada 3 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat Dan Waktu Peneltan 3.1.1 Tempat Peneltan Peneltan yang dlakukan oleh penelt berlokas d Kelas Ak 6, SMK Neger I Gorontalo. Penetapan lokas tersebut berdasarkan pada

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Adapun yang menjadi objek penelitian adalah siswa MAN Model Gorontalo.

BAB III METODE PENELITIAN. Adapun yang menjadi objek penelitian adalah siswa MAN Model Gorontalo. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Peneltan 3.1.1 Tempat Peneltan Adapun yang menjad objek peneltan adalah sswa MAN Model Gorontalo. Penetapan lokas n ddasarkan pada beberapa pertmbangan yakn,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ketahanan pangan adalah ketersedaan pangan dan kemampuan seseorang untuk mengaksesnya. Sebuah rumah tangga dkatakan memlk ketahanan pangan jka penghunnya tdak berada

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jens Peneltan Jens peneltan n adalah peneltan quas expermental dengan one group pretest posttest desgn. Peneltan n tdak menggunakan kelas pembandng namun sudah menggunakan

Lebih terperinci

III. METODELOGI PENELITIAN. Suatu penelitian dapat berhasil dengan baik dan sesuai dengan prosedur ilmiah,

III. METODELOGI PENELITIAN. Suatu penelitian dapat berhasil dengan baik dan sesuai dengan prosedur ilmiah, III. METODELOGI PENELITIAN A. Metode Peneltan Suatu peneltan dapat berhasl dengan bak dan sesua dengan prosedur lmah, apabla peneltan tersebut menggunakan metode atau alat yang tepat. Dengan menggunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode peneltan atau metodolog peneltan adalah strateg umum yang danut dalam mengumpulkan dan menganalss data yang dperlukkan, guna menjawab persoalan yang dhadap. Adapun rencana

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. hasil penelitian. Walaupun penelitian ini merupakan penelitian kuasi eksperimen,

BAB III METODE PENELITIAN. hasil penelitian. Walaupun penelitian ini merupakan penelitian kuasi eksperimen, BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desan Peneltan Metode peneltan n adalah quas ekspermen karena terdapat unsur manpulas, yatu mengubah keadaan basa secara sstemats ke keadaan tertentu serta tetap

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 13 Bandar Lampung. Populasi dalam

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 13 Bandar Lampung. Populasi dalam III. METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel Peneltan n dlaksanakan d SMP Neger 3 Bandar Lampung. Populas dalam peneltan n yatu seluruh sswa kelas VIII SMP Neger 3 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 0/03 yang

Lebih terperinci

BABl PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang sedang berkembang dengan tingkat

BABl PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang sedang berkembang dengan tingkat BABl PENDAHULUAN 1.1. LAT AR BELAKANG PERMASALAHAN ndonesa merupakan negara yang sedang berkembang dengan tngkat populas yang cukup besar. Dengan jumlah penduduk dewasa n mencapa lebh dar 180 juta jwa

Lebih terperinci

I. PENGANTAR STATISTIKA

I. PENGANTAR STATISTIKA 1 I. PENGANTAR STATISTIKA 1.1 Jens-jens Statstk Secara umum, lmu statstka dapat terbag menjad dua jens, yatu: 1. Statstka Deskrptf. Statstka Inferensal Dalam sub bab n akan djelaskan mengena pengertan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 40 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Dalam peneltan n penuls bermaksud untuk menelt bagamana pengaruh perubahan kebjakan moneter terhadap jumlah kredt yang dberkan oleh bank pada beberapa kelompok bank berdasarkan

Lebih terperinci

METODE REGRESI RIDGE UNTUK MENGATASI KASUS MULTIKOLINEAR

METODE REGRESI RIDGE UNTUK MENGATASI KASUS MULTIKOLINEAR METODE REGRESI RIDGE UNTUK MENGATASI KASUS MULTIKOLINEAR Margaretha Ohyver Jurusan Matematka, Fakultas Sans dan Teknolog, Bnus Unversty Jl. Kh.Syahdan No.9, Palmerah, Jakarta 480 ethaohyver@bnus.ac.d,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jens Peneltan Peneltan n merupakan peneltan lapangan kuanttatf yang bersfat korelasonal. Peneltan lapangan merupakan suatu peneltan untuk memperoleh data-data yang sebenarnya

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN. Bab ini dibagi menjadi dua bagian, yaitu objek penelitian dan desain penelitian.

BAB III OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN. Bab ini dibagi menjadi dua bagian, yaitu objek penelitian dan desain penelitian. BAB III OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN Bab n dbag menjad dua bagan, yatu objek peneltan dan desan peneltan. III.1 Objek Peneltan Objek peneltan dalam skrps n adalah nla perusahaan LQ 45 perode 2009-2011.

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. digunakan untuk mengetahui bagaimana pengaruh variabel X (celebrity

METODE PENELITIAN. digunakan untuk mengetahui bagaimana pengaruh variabel X (celebrity 37 III. METODE PENELITIAN 3.1 Jens dan Sumber Data Jens peneltan yang dgunakan adalah peneltan deskrptf, yang mana dgunakan untuk mengetahu bagamana pengaruh varabel X (celebrty endorser) terhadap varabel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jens dan Pendekatan Peneltan Jens peneltan n termasuk peneltan korelasonal (correlatonal studes. Peneltan korelasonal merupakan peneltan yang dmaksudkan untuk mengetahu ada

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokas Peneltan Lokas peneltan adalah d kampus Jurusan Penddkan Teknk Spl FPTK UPI yang beralamat d Jl. Dr. Setabud No. 07 Bandung, 40154. 3. Metode Peneltan Metode peneltan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. menghimpun dana dari pihak yang kelebihan dana (surplus spending unit) kemudian

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. menghimpun dana dari pihak yang kelebihan dana (surplus spending unit) kemudian Pengaruh Captal Structure terhadap Proftabltas pada Industr Perbankan d Indonesa Mutara Artkel n d-dgtalsas oleh Perpustakaan Fakultas Ekonom-Unverstas Trsakt, 2016. 021-5663232 ext.8335 BAB I PENDAHULUAN

Lebih terperinci

Nama : Crishadi Juliantoro NPM :

Nama : Crishadi Juliantoro NPM : ANALISIS INVESTASI PADA PERUSAHAAN YANG MASUK DALAM PERHITUNGAN INDEX LQ-45 MENGGUNAKAN PORTOFOLIO DENGAN METODE SINGLE INDEX MODEL. Nama : Crshad Julantoro NPM : 110630 Latar Belakang Pemlhan saham yang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. bulan November 2011 dan direncanakan selesai pada bulan Mei 2012.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. bulan November 2011 dan direncanakan selesai pada bulan Mei 2012. BAB III METODOLOGI PENELITIAN 1.1. Tempat dan waktu Peneltan Peneltan dlakukan pada Perusahaan Daerah Ar Mnum Kabupaten Gorontalo yang beralamat d jalan Gunung Bolyohuto No. 390 Kelurahan Bolhuangga Kecamatan

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek penelitian merupakan variabel-variabel yang menjadi perhatian

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek penelitian merupakan variabel-variabel yang menjadi perhatian 58 BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Peneltan Objek peneltan merupakan varabel-varabel yang menjad perhatan penelt. Peneltan n terdr dar dua varabel yatu ndependent varable/varabel bebas (X)

Lebih terperinci

KORELASI DAN REGRESI LINIER. Debrina Puspita Andriani /

KORELASI DAN REGRESI LINIER. Debrina Puspita Andriani    / KORELASI DAN REGRESI LINIER 9 Debrna Puspta Andran www. E-mal : debrna.ub@gmal.com / debrna@ub.ac.d 2 Outlne 3 Perbedaan mendasar antara korelas dan regres? KORELASI Korelas hanya menunjukkan sekedar hubungan.

Lebih terperinci

PEMODELAN KARAKTERISTIK TINGKAT PENDIDIKAN ANAK DI PROVINSI JAWA BARAT MENGGUNAKAN LOG LINEAR

PEMODELAN KARAKTERISTIK TINGKAT PENDIDIKAN ANAK DI PROVINSI JAWA BARAT MENGGUNAKAN LOG LINEAR PEMODELAN KARAKTERISTIK TINGKAT PENDIDIKAN ANAK DI PROVINSI JAWA BARAT MENGGUNAKAN LOG LINEAR Resa Septan Pontoh 1), Neneng Sunengsh 2) 1),2) Departemen Statstka Unverstas Padjadjaran 1) resa.septan@unpad.ac.d,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian dilakukan secara purposive atau sengaja. Pemilihan lokasi penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian dilakukan secara purposive atau sengaja. Pemilihan lokasi penelitian BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokas Peneltan Peneltan dlaksanakan d Desa Sempalwadak, Kecamatan Bululawang, Kabupaten Malang pada bulan Februar hngga Me 2017. Pemlhan lokas peneltan dlakukan secara purposve

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Sebelum melakukan penelitian, langkah yang dilakukan oleh penulis

BAB III METODE PENELITIAN. Sebelum melakukan penelitian, langkah yang dilakukan oleh penulis BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desan Peneltan Sebelum melakukan peneltan, langkah yang dlakukan oleh penuls adalah mengetahu dan menentukan metode yang akan dgunakan dalam peneltan. Sugyono (2006: 1) menyatakan:

Lebih terperinci

ZULIA HANUM Jurnal Ilmiah Ekonomikawan ISSN: Edisi 11 Des 2012 ABSTRAK

ZULIA HANUM Jurnal Ilmiah Ekonomikawan ISSN: Edisi 11 Des 2012 ABSTRAK PENGARUH WITH HOLDING TA SYSTEM PADA PENGUSAHA KENA PAJAK TERHADAP PENERIMAAN PAJAK PERTAMBAHAN NILAI (STUDI KASUS KPP PRATAMA MEDAN PETISAH) ZULIA HANUM Jurnal Ilmah Ekonomkawan ISSN: 1693-7600 Eds 11

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN 6 BAB IV HAIL PENELITIAN A. Deskrps Data Hasl Peneltan Untuk mengetahu keefektfan penerapan model pembelajaran cooperatve learnng tpe TAD (tudent Teams-Achevement Dvsons) terhadap hasl belajar matematka

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian mengenai Analisis Pengaruh Kupedes Terhadap Performance

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian mengenai Analisis Pengaruh Kupedes Terhadap Performance BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokas dan Waktu Peneltan Peneltan mengena Analss Pengaruh Kupedes Terhadap Performance Busness Debtur dalam Sektor Perdagangan, Industr dan Pertanan dlaksanakan d Bank Rakyat

Lebih terperinci

Model Regresi Variabel dengan Metode Selisih Mutlak. Moderating Variable Regression Model with an Absolute Difference Method

Model Regresi Variabel dengan Metode Selisih Mutlak. Moderating Variable Regression Model with an Absolute Difference Method Model Regres Varabel dengan Metode Selsh Mutlak Moderatng Varable Regresson Model wth an Absolute Dfference Method Desy Ika Rachmawat 1, Des Yunart, dan Darnah And Nohe 3 1 Mahasswa Program Stud Statstka

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. penelitian, hal ini dilakukan untuk kepentingan perolehan dan analisis data.

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. penelitian, hal ini dilakukan untuk kepentingan perolehan dan analisis data. BAB III PROSEDUR PENELITIAN A. Metode Peneltan Metode peneltan harus dsesuakan dengan masalah dan tujuan peneltan, hal n dlakukan untuk kepentngan perolehan dan analss data. Mengena pengertan metode peneltan,

Lebih terperinci

ANALISIS DATA KATEGORIK (STK351)

ANALISIS DATA KATEGORIK (STK351) Suplemen Respons Pertemuan ANALISIS DATA KATEGORIK (STK351) 7 Departemen Statstka FMIPA IPB Pokok Bahasan Sub Pokok Bahasan Referens Waktu Korelas Perngkat (Rank Correlaton) Bag. 1 Koefsen Korelas Perngkat

Lebih terperinci

PowerPoint Slides by Yana Rohmana Education University of Indonesian

PowerPoint Slides by Yana Rohmana Education University of Indonesian SIFAT-SIFAT ANALISIS REGRESI PowerPont Sldes by Yana Rohmana Educaton Unversty of Indonesan 2007 Laboratorum Ekonom & Koperas Publshng Jl. Dr. Setabud 229 Bandung, Telp. 022 2013163-2523 Hal-hal yang akan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode peneltan atau metodolog peneltan adalah strateg umum yang danut dalam mengumpulkan dan menganalss data yang dperlukkan, guna menjawab persoalan yang dhadap. Adapun rencana

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian merupakan cara atau langkah-langkah yang harus

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian merupakan cara atau langkah-langkah yang harus BAB III METODE PENELITIAN Metode peneltan merupakan cara atau langkah-langkah yang harus dtempuh dalam kegatan peneltan, sehngga peneltan yang dlakukan dapat mencapa sasaran yang dngnkan. Metodolog peneltan

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN. metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif

BAB III METODELOGI PENELITIAN. metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif BAB III METODELOGI PENELITIAN 3.1 Desan Peneltan Metode peneltan mengungkapkan dengan jelas bagamana cara memperoleh data yang dperlukan, oleh karena tu metode peneltan lebh menekankan pada strateg, proses

Lebih terperinci

III.METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini subyek yang digunakan adalah siswa VII A SMPN 5

III.METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini subyek yang digunakan adalah siswa VII A SMPN 5 33 III.METODE PENELITIAN A Jens Dan Desan Peneltan. Jens peneltan yang dgunakan dalam peneltan n adalah peneltan kuanttatf. Peneltan n merupakan peneltan korelas yang bertujuan untuk mengetahu hubungan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Metode dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Penggunaan metode eksperimen ini

III. METODE PENELITIAN. Metode dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Penggunaan metode eksperimen ini III. METODE PENELITIAN A. Metode Peneltan Metode dalam peneltan n adalah metode ekspermen. Penggunaan metode ekspermen n bertujuan untuk mengetahu apakah suatu metode, prosedur, sstem, proses, alat, bahan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang Manova atau Multvarate of Varance merupakan pengujan dalam multvarate yang bertujuan untuk mengetahu pengaruh varabel respon dengan terhadap beberapa varabel predktor

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode peneltan atau metodolog peneltan adalah strateg umum yang danut dalam mengumpulkan dan menganalss data yang dperlukan, guna menjawab persoalanpersoalan yang d hadap. Adapun

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. mencari jawaban atau menggambarkan permasalahan yang akan dibahas. Metode

BAB III METODE PENELITIAN. mencari jawaban atau menggambarkan permasalahan yang akan dibahas. Metode 34 BAB III METODE PENELITIAN A Metode yang Dgunakan Metode peneltan merupakan suatu pendekatan yang dgunakan untuk mencar jawaban atau menggambarkan permasalahan yang akan dbahas Metode peneltan juga dapat

Lebih terperinci

REGRESI DAN KORELASI LINEAR SEDERHANA. Regresi Linear

REGRESI DAN KORELASI LINEAR SEDERHANA. Regresi Linear REGRESI DAN KORELASI LINEAR SEDERHANA Regres Lnear Tujuan Pembelajaran Menjelaskan regres dan korelas Menghtung dar persamaan regres dan standard error dar estmas-estmas untuk analss regres lner sederhana

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dalam situs BAPEPAM dan berjumlah dua puluh delapan reksadana yang berasal dari dua

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dalam situs BAPEPAM dan berjumlah dua puluh delapan reksadana yang berasal dari dua BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Ruang Lngkup Peneltan Reksadana yang dgunakan dalam peneltan n adalah reksadana yang terdaftar dalam stus BAPEPAM dan berjumlah dua puluh delapan reksadana yang berasal

Lebih terperinci

Post test (Treatment) Y 1 X Y 2

Post test (Treatment) Y 1 X Y 2 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Peneltan Metode Peneltan adalah cara lmah untuk memaham suatu objek dalam suatu kegatan peneltan. Peneltan yang dlakukan n bertujuan untuk mengetahu penngkatan hasl

Lebih terperinci