BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN
|
|
- Susanti Agusalim
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN Sebelum membahas pengumpulan data, terlebih dahulu akan dibahas mengenai proses produksi yang terdapat di PT. ITU Aircon Co. untuk mengetahui alur proses, mesin-mesin yang digunakan dan produk yang dihasilkan. PT. ITU Aircon Co. memproduksi Air Handling Unit dengan berbagai tipe untuk berbagai macam ukuran ruangan. Air Handling Unit yang dihasilkan digunakan sebagai pendingin ruangan yang digunakkan untuk gedung-gedung. Bahan-bahan yang digunakan adalah aluminium, black steel, galvanic steel dan copper tube. Air Handling Unit yang dihasilkan di PT. ITU Aircon Co. memiliki berbagai tipe menurut ukuran dan kemampuan Air Handling Unit tersebut di antara lain adalah CS 156, CS 217 dan CS 270 (pada pembahasan ini digunakan tipe yang paling sering diproduksi, yaitu CS 270). Dalam pembuatan Air Handling Unit CS 270 ini, terdapat 8 proses utama yang dilakukan, yaitu: 1. Fin Press Pada proses ini, aluminium foil dipotong sesuai ukuran yang dibutuhkan. 2. Hairpin Pada proses ini, copper tube dipotong atau dipotong dan ditekuk sesuai ukuran yang dibutuhkan.
2 43 3. Cutting Pada proses ini, galvanic stell dipotong sesuai ukuran yang dibutuhkan. 4. Pelubangan otomatis Proses ini dilakukan pada 2 jenis mesin sesuai ukuran yang dibutuhkan. Untuk ukuran yang lebih kecil, digunakan CNC trumpf, sedangkan untuk ukuran yang lebih besar, digunakan CNC armada. Pada proses ini dibuat lubang-lubang baut pada galvanic steel. 5. Flexpander Pada proses ini, copper tube yang telah digabungkan dengan aluminium yang telah digabungkan pada proses assembly fin coil agar perpindahan panas dan dingin yang terjadi pada fincoil dapat terjadi secara maksimal. 6. Brazing Proses brazing atau pengelasan, digunakan untuk menggabungkan fincoil dan black steel. 7. Bending Pada proses ini, galvanic stell yang telah dilubangi kemudian ditekuk agar dapat dihubungkan satu sama lain dengan media perekatnya adalah baut. 8. Bor manual Pada proses ini, black steel dibor unutk menciptakan lubang yang nantinya akan dilas dengan copper tube yang telah dipotong-potong sebelum digabungkan dengan fincoil.
3 44 Untuk penjelasan mengenai proses produksi pada PT.ITU Aircon Co. dapat dilihat pada Operation Process Chart di bawah ini: Gambar 4.1 Operation Process Chart PT ITU Aircon Co.
4 Hasil Pengumpulan Data Pengumpulan data difokuskan pada Produksi Air Handling Unit tipe CS 270 yang paling sering diproduksi di PT ITU Aircon Co. Hasil pengumpulan data yang telah dilakukan selama berada di PT ITU Aircon Co. akan dibahas lebih lanjut pada sub bab berikut. Adapun data-data tersebut adalah: Data Kapasitas Mesin, Layout dan Data Produksi Seperti telah disebutkan di atas bahwa terdapat 8 proses utama pada proses produksi, data-data kapasitas mesin dan data produksi akan dilampirkan di bawah ini: Tabel 4.1 Kapasitas Mesin No Nama Mesin Jml Mesin % scrap tiap operasi Kapasitas Mesin/jam 1 Fin Press HairPin dan 45 3 Cutting CNC Armada CNC Trumpf Bending Mesin Bor Assembly Fin Coil Flexpander Brazing Kolam Periksa Assemby Floor Sumber: data internal PT ITU Aircon Co. Dari hasil perhitungan from to chart yang didapat dari PT ITU Aircon Co., didapat bahwa jumlah from to chart adalah:
5 46 Tabel 4.2 FTC awal PT ITU Aircon Co. FTC Hasil 1,2 1 1,3 1 1,4 1 1,6 1 2,9 1 3,9 1 4,5 1 9,10 1 5,7 1 6,7 1 10,11 1 7, , , ,14 1 Total 15 Sumber: data internal PT ITU Aircon Co.
6 Gambar 4.2 Layout lama PT ITU Aircon Co. 47
7 Pengumpulan Data Routing sheet Dari data yang didapatkan di atas, dapat dibuat routing sheet. Tujuan dari pembuatan routing sheet ini adalah untuk menentukan jumlah mesin teoritis yang dibutuhkan pada setiap proses produksinya. Beberapa perincian mengenai perhitungan pada routing sheet akan dijabarkan di bawah ini: 1. Jumlah disiapkan didapatkan dari hasil perhitungan sebagai berikut: Jumlah disiapkan = jumlah diharapkan 1 % scrap 2. Jumlah mesin teoritis didapatkan dari hasil perhitungan di bawah ini: Jumlah mesin jumlah disiapkan teoritis = reliabilitas mesin Kapasitas mesin Berikut adalah contoh perhitungan pada mesin Fin press: Diketahui: Jam kerja per hari = 7 % scrap = 5% Reliabilitas mesin = 95% Kapasitas mesin/hari = 240 X 7 = 1680 Jumlah yang diharapkan = 2174 Jumlah 2174 disiapkan = = Jumlah mesin 2196 teoritis = = 1.45 mesin Berikut adalah tabel routing sheet PT ITU Aircon Co.
8 Tabel 4.3 Routing Sheet PT ITU Aircon Co. 49
9 Multi Product Proccess Chart Dari perhitungan Multi Product Proccess Chart diketahui kebutuhan mesin secara keseluruhan. Hasil dari Multi Product Proccess Chart tersebut dilampirkan pada data tabel kebutuhan jumlah mesin. Multi Product Proccess Chart dan tabel kebutuhan jumlah mesin tersebut dilampirkan di bawah ini beserta contoh perhitungan pembulatannya: Contoh perhitungan pembulatan pada tabel kebutuhan jumlah mesin pada mesin Fin Press: Diketahui: Jumlah mesin teoritis = 1.45 Angka di belakang koma dibagi dengan angka di depan koma. Apabila hasil yang didapatkan <0.1 maka dilakukan pembulatan ke bawah dan apabila hasil yang didapatkan 0.1, maka angka dibulatkan ke atas. Pada mesin Fin Press, angka jumlah kebutuhan mesin adalah maka 0.45 perhitungan pembulatan adalah = karena hasilnya >0.1, maka 1 pembulatan dilakukan ke atas. Maka angka jumlah mesin yang dibutuhkan adalah 2.
10 Gambar 4.3 Multi Product Process Chart PT ITU Aircon Co. 51
11 Material Handling Planning Sheet Material Handling Planning Sheet digunakan untuk menghitung kebutuhan material handling untuk perpindahan material antar fasilitas berikut ini adalah contoh perhitungan dan tabel Material Handling Planning Sheet.
12 Tabel 4.4 Material Handling Planning Sheet (sekarang) 53
13 54 Tabel 4.5 Material Handling Planning Sheet (usulan) Adapun contoh perhitungan Material Handling Planning Sheet (MHPS) adalah sebagai berikut :
14 55 Total Weight = Unit prepared x Weight Unit = 1x 500 = 500Kg UMR Cost/Equipment = x det ik perpindahan( permeter) xdis tance 3600x = x x8 = Frequency/hour = Total Weight Capacity = 500 / 1200 = 0.42 (dibulatkan ke atas) menjadi 1 Cost = Cost/Equipment x Frequency/hour x 2 = x 1 x 2 = From To Chart Perhitungan From to Chart digunakan untuk menentukan hubungan antara setiap fasilitas, berapa aktivitas yang dilakukan antara fasilitas yang satu dan yang lainnya. Berikut adalah tabel hasil perhitungan From to Chart.
15 56 No Nama Mesin Storage Fin Press HairPin Cutting CNC Armada CNC Trumpf Bending Mesin Bor Assembly Fin Coil Flexpander Brazing Kolam Periksa Assemby Floor Warehouse Total s Storage Fin 1 Press HairPin Cutting 1 1 CNC 4 Armada 1 1 CNC 5 Trumpf Bending Mesin 7 Bor 1 1 Assemb ly Fin 8 Coil 1 1 Flexpan 9 der Brazing 1 1 Kolam 11 Periksa 1 1 Assemb 12 y Floor 1 1 Wareho 13 use 0 Total Gambar 4.4 From To Chart PT ITU Aircon Co.
16 57 Dari total hasil perhitungan From To Chart usulan, didapat bahwa jumlah yang didapat adalah Activity Relationship Chart Actvity relationship chart dapat disebut sebagai bentuk lain dari From To Chart atau merupakan terjemahan dari From To Chart dari bentuk grafik ke bentuk diagram. Berikut adalah diagram tersebut: Gambar 4.5 Activity Relationship Chart PT ITU Aircon Co Graph Based Construction Method Berikut ini adalah contoh iterasi yang dilakukan untuk menyelesaikan metode grafik ini:
17 58 Tabel 4.6 Iterasi sembilan Graph Method iterasi Total faces total 8,10,3 3 Selain itu, di bawah ini terdapat contoh penggambaran hasil dari iterasi kesembilan di atas. 1 2 Gambar 4.6 Iterasi kesembilan dari Graph method
18 59 Di bawah ini adalah hasil iterasi terakhir dari perhitungan dengan metode grafik beserta gambar akhir dari penempatan fasilitas-fasilitas pada lantai produksi. Tabel 4.7 Iterasi dua belas Graph Method iterasi Total faces total 13,12,11 1 Data perhitungan iterasi selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 1 Gambar 4.7 Iterasi akhir dari Graph method
19 60 Dari hasil pembahasan di atas, didapatkan layout usulan sesuai dengan perhitungan yang telah dilakukan. Hasil tersebut adalah:
20 Gambar 4.8 Layout usulan PT ITU Aircon Co. 61
21 Analisa Hasil Perhitungan Analisa From To Chart dengan From To Chart metode Graph Analisa mengenai perhitungan ini didasarkan kepada kebutuhan pabrik pada produk Air Handling Unit CS 270. Perhitungan sebelumnya dengan total keseluruhan keterkaitan antar mesin yang menghasilkan angka 15. total kurang baik dikarenakan hubungan antar mesin-mesin buruk. Untuk itu adanya perubahan pada sektor produksi pada produk Air Handling Unit CS 270. Untuk melakukan perubahan pada susunan mesin di lantai produksi, dibutuhkan perhitungan yang tepat untuk melakukan perhitungan keterkaitan antar mesin-mesin. Melalui pengamatan yang dilakukan maka didapat keterkaitan antar mesin, yang selanjutnya digunakan untuk mencari jumlah aliran material pada mesin-mesin yang berkaitan. Setelah didapat jumlahnya lalu dilakukan penyesuaian pada layout yang telah ada. Setelah dilakukan perhitungan dengan metode graph didapatkan total From To Chart sebesar 20. maka perbandingan From To Chart yang lama dan yang baru lebih baik yang baru. Dikarenakan keterkaitan antar mesin menjadi lebih beraturan dan berurutan Analisa Bentuk Tata Letak Lama Peletakan mesin pada tata letak lama berdasarkan pada produk-produk awal yang dibuat oleh PT ITU Aircon Co. karena itu, untuk produk dengan ukuran besar seperti Air Handling Unit CS 270, terjadi biaya lebih
22 63 pada perpindahan material, dan dapat terjadi delay yang disebabkan perpindahan material yang memakan waktu lebih lama. Selain itu, seiring dengan bertambahnya saingan dalam produksi peralatan tata udara, permintaan pasar berkurang drastis sehingga pabrik tidak dapat lagi memproduksi secara mass produk sehingga lini produksi terpaksa harus diubah Analisa Tata Letak Baru Dengan Perhitungan Metode Graph Peletakan mesin pada tata letak yang baru merupakan hasil analisa dari proses produksi yang terjadi saat ini dengan kapasitas produksi yang disesuaikan dengan rata-rata junlah pemesanan pada produk yang paling sering dipesan yaitu Air Handling Unit CS 270. Berdasarkan pertimbangan dan analisa yang dilakukan, dengan dengan menggunakan metode graph ini, didapat hasil bahwa tata letak yang baru dengan hasil perhitungan keterkaitan antar mesin adalah 20, ternyata memang lebih baik bila dibandingkan dengan tata letak yang lama dengan jumlah keterkaitan antar mesin yaitu 15. Metode ini berhubungan dengan jumlah keterkaitan antar mesin dan tingkat kepentingan dari tiap-tiap proses dan alasan pendeskripsian alasan dari tiap-tiap permesinan. Peletakan mesinmesin tetap pada bangunan yang sama, hanya saja lebih terstruktur sehingga proses yang dilakukan bisa lebih efektif dan efisien.
23 Analisa Perbedaan Tata Letak Baru Dengan Tata Letak Lama Seperti yang sudah disebutkan di atas bahwa tata letak baru ini diterapkan untuk memenuhi kebutuhan pabrik akan produk dengan ukuran yang cukup besar dan jumlah pemesanan terbanyak yang dipesan oleh pelanggan PT ITU Aircon Co. Tata letak baru ini diharapkan dapat memberikan keuntungan baik dari segi waktu, jarak dan biaya. Beberapa kelebihan yang terdapat pada tata letak yang baru ini jika dibandingkan dengan tata letak yang baru adalah bahwa pada tata letak yang baru, peletakan mesin-mesinnya lebih teratur dan terstruktur sehingga dapat mengurangi biaya, waktu, dan jarak. Dengan menggunakan graph method ini beberapa pengeluaran dapat diminimasi, seperti penggunaan material handling dan peletakan mesin agar proses produksi tidak terganggu. Dengan berubahnya tata letak tersebut, maka diharapkan bahwa proses produksi akan semakin baik dan biaya yang ditimbulkan oleh penggunaan material handling yang salah dapat diminimasi. Berikut ini adalah gambar sebagai perbandingan antara tata letak yang lama dan tata letak yang baru.
24 65 Tabel 4.8 Analisa hasil Material Handling Planning Sheet dan Graph Method Faktor Dari-Ke Sebelum Sesudah Keterangan Storage - Hairpin Dengan Graph Method, didapat jarak tempuh yang lebih Jarak dekat sehingga dapat Kolam Periksa - Assembly menguntungkan bagi Floor perusahaan Assembly Floor - Storage Material Handling Storage - FinPress Forklift Hand Pallet Brazing - Kolam Periksa Forklift Trolley Storage - Hairpin Forklift Hand Pallet Dengan perhitungan yang didapat dari MHPS, didapat bahwa terdapat selisih biaya material handling dengan presentase sebesar 27,8% yaitu RP.15809,- tiap harinya
25 Gambar 4.9 Diagram hubungan produk Air Handling Unit CS
26 67 Gambar 4.10 Diagram hubungan produk Air Handling Unit CS 270 metode Graph
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN
66 BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Pengumpulan Data Dari seluruh data yang telah dikumpulkan, dilakukan pengolahan data yang dapat dilihat secara keseluruhan pada lampiran. 4.2 Analisis Data 4.2.1 OPC (Operation
Lebih terperinciBAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Perancangan Tata Letak Fasilitas (PTLF) 4.1.1 Pengumpulan Data Pengumpulan data dilakukan di Mechanical Fabrication Department (lantai produksi Divisi Mekanik). Dari hasil
Lebih terperinciUSULAN TATA LETAK LANTAI PRODUKSI PT ITU AIRCON CO. DENGAN METODE GRAPH BASED CONSTRUCTION
USULAN TATA LETAK LANTAI PRODUKSI PT ITU AIRCON CO. DENGAN METODE GRAPH BASED CONSTRUCTION TUGAS AKHIR Oleh Sascha Alexander Prasetya 0800776835 FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK INDUSTRI UNIVERSITAS BINA
Lebih terperinciEvaluasi Perencanaan Tata Letak Fasilitas Peleburan dan Pencetakan Terhadap Optimasi Proses Aliran Material pada PT. PANGERAN KARANG MURNI
UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Teknik Industri Skripsi Sarjana Semester Genap tahun 2005/2006 Evaluasi Perencanaan Tata Letak Fasilitas Peleburan dan Pencetakan Terhadap Optimasi Proses Aliran Material
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan industri di bidang manufaktur khususnya di Indonesia dan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan industri di bidang manufaktur khususnya di Indonesia dan sekitarnya telah mengalami perkembangan yang sangat pesat. Hal ini dapat dilihat dengan munculnya
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metodologi Penelitian Keberhasilan suatu penelitian sangat ditentukan oleh langkah-langkah penelitian yang baik, sehingga penelitian tersebut dapat menghasilkan suatu bentuk
Lebih terperinciUSULAN PERBAIKAN LAYOUT PRODUKSI OBLONG PADA DIVISI GARMEN LOKAL DI PT MKF, LTD.
USULAN PERBAIKAN LAYOUT PRODUKSI OBLONG PADA DIVISI GARMEN LOKAL DI PT MKF, LTD. Fendi Staf Produksi, Industri Manufaktur, PT ASTRA DAIHATSU MOTOR HEAD OFFICE, Jln. Gaya Motor III No. 5, Sunter II, Jakarta
Lebih terperinciSystematic Layout Planning
Materi #3 TIN314 Perancangan Tata Letak Fasilitas Systematic Layout Planning 2 (2) Aliran material (1) Data masukan dan aktivitas (3) Hubungan aktivitas (5a) Kebutuhan ruang (7a) Modifikasi (4) Diagram
Lebih terperinciSYSTEMATIC LAYOUT PLANNING (SLP) PERTEMUAN #3 TKT TAUFIQUR RACHMAN PERANCANGAN TATA LETAK FASILITAS
SYSTEMATIC LAYOUT PLANNING (SLP) PERTEMUAN #3 TKT306 PERANCANGAN TATA LETAK FASILITAS 6623 TAUFIQUR RACHMAN PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS ESA UNGGUL KEMAMPUAN AKHIR YANG DIHARAPKAN
Lebih terperinciBAB V ANALISIS HASIL. 5.1 Analisis Tata Letak Fasilitas Awal dan Usulan
BAB V ANALISIS HASIL 5.1 Analisis Tata Letak Fasilitas Awal dan Usulan 5.1.1. Analisis Tata Letak Fasilitas Awal Pada kondisi awal lantai produksi, pengaturan tata letak pada PT IKP cenderung menempatkan
Lebih terperinciABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK PT Indta Pramatajaya merupakan perusahaan yang bergerak di bidang manufaktur pembuatan sparepart mobil dan motor. Bahan produksi yang digunakan oleh perusahaan semuanya adalah logam seperti pada
Lebih terperinciBAB V HASIL DAN ANALISA
BAB V HASIL DAN ANALISA Dalam bab ini akan dikemukakan hasil dari pengumpulan dan pengolahan data yang dilakukan pada bab IV dan kaitannya dengan teori yang menjadi landasan dalam pengolahan data tersebut.
Lebih terperinciABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK PT Sinar Terang Logamjaya atau yang sering disebut PT Stallion adalah perusahaan yang bergerak dibidang manufaktur pembuatan sparepart motor dengan bahan baku logam, seperti pedal motor, cup tanki
Lebih terperinciBAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Ekstraksi dan Pengolahan Data Hasil ekstrasi data yang penulis peroleh dari lapangan antara lain : 1) Ekstrasi data mesin, dapat dilihat pada halaman lampiran (halaman 99)
Lebih terperinciBAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Pengaturan Jam Kerja Berikut adalah kebijakan jam kerja di PT. XX Tabel 4.1 Jam Kerja Reguler Reguler Hari Jam Kerja Istirahat Total Waktu Kerja Senin - Kamis
Lebih terperinciUNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Teknik Industri Tugas Akhir Sarjana Semester Genap tahun 2006/2007
UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Teknik Industri Tugas Akhir Sarjana Semester Genap tahun 2006/2007 ANALISA DAN USULAN PERBAIKAN LAYOUT PRODUKSI OBLONG PADA DIVISI GARMEN LOKAL DI PT MULIA KNITTING FACTORY
Lebih terperinciUSULAN PERBAIKAN TATA LETAK FASILITAS LANTAI PRODUKSI PRODUK SEPATU PERLENGKAPAN DINAS HARIAN (STUDI KASUS PADA CV. MULIA)
USULAN PERBAIKAN TATA LETAK FASILITAS LANTAI PRODUKSI PRODUK SEPATU PERLENGKAPAN DINAS HARIAN (STUDI KASUS PADA CV. MULIA) Widya Nurcahayanty Tanjung 1, Fauzan Hariz Harimansyah E-mail: widya@uai.ac.id
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Landasan Teori Perancangan tata letak pabrik merupakan kegiatan yang berhubungan dengan perancangan unsur fisik suatu kegiatan, yang biasanya berhubungan dengan industri manufaktur.
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Tata Letak Fasilitas 2.1.1 Definisi Tata Letak Fasilitas 1) Menurut Sritomo (1992, p52), tata letak fasilitas didefinisikan sebagai tata cara pengaturan fasilitas - fasilitas fisik
Lebih terperinciABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK Perusahaan CV. Little Step adalah perusahaan yang bergerak di bidang garmen. Produk yang dihasilkan oleh perusahaan antara lain kemeja, kaos, dan celana tidur. Produk-produk tersebut dipasarkan
Lebih terperinciANALISIS PERANCANGAN TATA LETAK DAN FASILITAS DALAM UPAYA MENINGKATKAN KAPASITAS PRODUKSI PADA OLT. METAL WORKS SKRIPSI. Oleh: Victor
ANALISIS PERANCANGAN TATA LETAK DAN FASILITAS DALAM UPAYA MENINGKATKAN KAPASITAS PRODUKSI PADA OLT. METAL WORKS SKRIPSI Oleh: Victor 0800739114 PROGRAM GANDA MANAJEMEN DAN TEKNIK INDUSTRI UNIVERSITAS BINA
Lebih terperinciABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK PT. Agronesia merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di bidang industri manufaktur dengan beberapa divisi, meliputi divisi karet, makanan dan minuman, serta es balok. Divisi barang teknik
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Pengertian Tata Letak Pabrik atau Fasilitas Tata letak pabrik atau fasilitas produksi dan area kerja adalah masalah yang kerap kali kita jumpai dalam teknik
Lebih terperinciBAB V HASIL DAN ANALISIS
BAB V HASIL DAN ANALISIS 5.1 Hasil & Analisa Dari hasil perancangan tata letak fasilitas, penempatan stasiun kerja disesuaikan dengan keterkaitan aktivitas antar stasiun kerja satu dengan stasiun kerja
Lebih terperinciDAFTAR ISI. 1.2 Perumusan Masalah Tujuan Penelitian Ruang Lingkup Penelitian Sistematika Penulisan...
DAFTAR ISI Halaman ABTRAK...i ABSTRACT... ii KATA PENGANTAR... iii DAFTAR ISI... v DAFTAR TABEL... viii DAFTAR GAMBAR... x DAFTAR LAMPIRAN... xii BAB I PENDAHULUAN...1 1.1 Latar Belakang Masalah... 1 1.2
Lebih terperinciUNIVERSITAS BINA NUSANTARA
UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Teknik Industri Skripsi Sarjana Semester Genap tahun 2005/2006 USULAN TATA LETAK DAN MATERIAL HANDLING UNTUK MINIMASI JARAK PADA LANTAI PRODUKSI MAGIC TAPE PT. FAJARINDO
Lebih terperinciABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK Bengkel teknik ABC Jaya adalah suatu bengkel yang bergerak di bidang manufaktur. Bengkel tersebut memproduksi beberapa macam produk, antara lain accesories perhiasan, matres, medali, dan tabung
Lebih terperinciBAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 1.1 Pengumpulan Data Berdasarkan latar belakang perumusan masalah yang telah dikemukakan maka dilakukan pengumpulan data-data yang digunakan dalam perancangan tata
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
29 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Definisi Perancangan Tata Letak Salah satu kegiatan rekayasa industri yang paling tua adalah menata letak fasilitas. Dan tata letak yang baik selalu mengarah kepada perbaikan-perbaikan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METDLGI PENELITIAN 3.1 Metodologi Penelitian Metodologi penelitian menguraikan seluruh kegiatan yang dilaksanakan selama penelitian berlangsung dari awal proses penelitian sampai akhir penelitian.
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan industri yang semakin pesat membuat persaingan antara industri satu dengan yang lainnya semakin ketat, hal ini juga didukung dengan kebutuhan masyarakat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Perancangan fasilitas memiliki pengaruh yang sangat besar di dalam proses operasi perusahaan karena merupakan dasar dari keseluruhan proses produksi. Dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. lama, maka kesalahan di dalam analisis dan perencanaan layout akan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perencanaan tataletak fasilitas produksi merupakan suatu persoalan yang penting, karena pabrik atau industri akan beroperasi dalam jangka waktu yang lama,
Lebih terperinciPerbaikan Tata Letak Fasilitas Departemen Sheet Metal 1 PT. MCP
Pramono, et al. / Perbaikan Tata Letak Fasilitas Departemen Sheet Metal 1 PT. MCP / Jurnal Titra, Vol. 3, No. 2, Juli 2015, pp. 347-352 Perbaikan Tata Letak Fasilitas Departemen Sheet Metal 1 PT. MCP Meylinda
Lebih terperinciDAFTAR ISI HALAMAN JUDUL
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... LEMBAR PERSETUJUAN TUGAS AKHIR... LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR... HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN... LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN... LEMBAR PERSETUJUAN PUBLIKASI... ABSTRAKSI...
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN Metode diartikan sebagai cara yang tepat, kemudian penelitian adalah kegiatan ilmiah untuk memperoleh pengetahuan yang benar tentang suatu masalah. Di dalam penelitian ini menggunakan
Lebih terperinciPERANCANGAN TATA LETAK FASILITAS PRODUKSI PT MITRA PRESISI PLASTINDO
PERANCANGAN TATA LETAK FASILITAS PRODUKSI PT MITRA PRESISI PLASTINDO TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana Teknik Industri BERNADUS TOFAN ADI PRANATA 14 16 08097
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN
38 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Hasil 1. Perhitungan Menurut Perusahaan PT Yeong Shin Indonesia adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang sub assy electronic part dan automotive
Lebih terperinciPerancangan Ulang Tata Letak Pabrik untuk Meminimalisasi Material Handling pada Industri Pembuat Boiler
Petunjuk Sitasi: embiring, A. C. (2017). Perancangan Ulang Tata Letak Pabrik untuk Meminimalisasi Material Handling pada Industri Pembuat Boiler. Prosiding SNTI dan SATELIT 2017 (pp. C242-247). Malang:
Lebih terperinciABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK PT. Press Metal Indo Jaya merupakan salah satu perusahaan besar yang memproduksi produk teknologi dengan bahan utama logam, terutama spare part motor. Berdasarkan pengamatan yang dilakukan di perusahaan
Lebih terperinciUNIVERSITAS BINA NUSANTARA
UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Teknik Industri Tugas Akhir Semester Genap tahun 2007/2008 USULAN TATA LETAK LANTAI PRODUKSI PADA PT.STAR MUSTIKA PLASTMETAL DENGAN METODE GRAPH Mochammad Mirwan Nugraha
Lebih terperinciBAB V ANALISIS DAN INTERPRETASI
BAB V ANALISIS DAN INTERPRETASI Berdasarkan pengolahan data yang telah dilakukan pada bab IV dimulai dari perhitungan performansi tata letak awal sampai dengan perancangan tata letak usulan dapat dianalisa
Lebih terperinciTUGAS AKHIR. Usulan Re-Layout Tata Letak Fasilitas Produksi Dengan Menggunakan Metode SLP di Departemen Produksi Bagian OT Cair di PT IKP
TUGAS AKHIR Usulan Re-Layout Tata Letak Fasilitas Produksi Dengan Menggunakan Metode SLP di Departemen Produksi Bagian OT Cair di PT IKP Diajukan Guna Melengkapi Sebagian Syarat Dalam mencapai gelar Sarjana
Lebih terperinciBAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
BAB IV PENGMPLAN DAN PENGOLAHAN DATA. Pengumpulan Data.. Profil Perusahaan CV. RIA PALLET merupakan sebuah perusahaan industri manufaktur yang memproduksi pallet, perusahaan ini mengolah bahan baku dasar
Lebih terperinciTUGAS AKHIR PERANCANGAN TATA LETAK FASILITAS PRODUKSI PRODUK TEFFLON DAN GRINDING DENGAN METODE SYSTEMATIC LAYOUT PLANNING & SIMULASI PROMODEL
TUGAS AKHIR PERANCANGAN TATA LETAK FASILITAS PRODUKSI PRODUK TEFFLON DAN GRINDING DENGAN METODE SYSTEMATIC LAYOUT PLANNING & SIMULASI PROMODEL Disusun Oleh : HERI SETIAWAN 41613110042 PROGRAM STUDI TEKNIK
Lebih terperinciUSULAN PERANCANGAN ULANG TATA LETAK PABRIK PADA PT. XYZ
USULAN PERANCANGAN ULANG TATA LETAK PABRIK PADA PT. XYZ Nofi Erni 1, Lamto Widodo 2,Yunike Poala 2 1 Program Studi Teknik Industri Universitas Esa Unggul 2 Program Studi Teknik Industri Universitas Tarumanagara
Lebih terperinciKhristian Edi Nugroho; Dimas Rahmawan; Prayogo Adi Utomo
USULAN TATA LETAK ULANG MENGGUNAKAN SOFTWARE QUANTITATIVE SYSTEMS UNTUK MEMINIMALKAN JARAK PERPINDAHAN BAHAN DI LANTAI PRODUKSI DEPARTEMEN MECHANIC PT JEFTA PRAKARSA PRATAMA Khristian Edi Nugroho; Dimas
Lebih terperinciBAB V ANALISA DAN HASIL
BAB V ANALISA DAN HASIL Berdasarkan pengolahan data yang telah dilakukan sebelumnya, maka dapat dilakukan beberapa analisa seperti yang dijelaskan berikut ini: 5.1 Analisa Aliran Material dengan From To
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perencanaan Tata Letak Fasilitas merupakan suatu kegiatan yang dimana penempatan suatu departemen dan sub departemennya diletakkan sesuai kebutuhan yang diinginkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. memiliki implikasi strategis bagi perusahaan. Keputusan tata letak dapat
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Keputusan perusahaan mengenai tata letak (layout) ialah keputusan yang memiliki implikasi strategis bagi perusahaan. Keputusan tata letak dapat mempengaruhi prioritas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ini tentunya dapat dilakukan dengan cara mengatur layout pabrik sedemikian rupa
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Lantai produksi suatu perusahaan manufaktur perlu dirancang dengan baik, supaya aliran produksi dapat berjalan dengan lancar, efektif, dan efisien. Hal ini
Lebih terperinciBAB 3 METODE PEMECAHAN MASALAH
BAB 3 METODE PEMECAHAN MASALAH 3.1 Flowchart Pemecahan Masalah Untuk memberikan gambaran yang sistematik guna mempermudah pembaca dalam memahami masalah yang dibahas dalam skripsi ini, maka dibuatlah flowchart
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Teknik Pengumpulan Data Dalam proses penulisan skripsi mengenai perancangan tata letak ini, penulis mengumpulkan dan menyusun data-data yang berhasil dikumpulkan oleh penulis.
Lebih terperinciANALISA PERANCANGAN TATA LETAK LANTAI PRODUKSI DIVISI WELDING UNTUK MENINGKATKAN KAPASITAS PRODUKSI DI PT. XX
ANALISA PERANCANGAN TATA LETAK LANTAI PRODUKSI DIVISI WELDING UNTUK MENINGKATKAN KAPASITAS PRODUKSI DI PT. XX Alfa Firdaus, Dedy Pratama Program Studi Teknik, Fakultas Teknik Universitas Mercu Buana Jakarta
Lebih terperinciUNIVERSITAS BINA NUSANTARA
UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Teknik Industri Tugas Akhir Sarjana Semester Ganjil Tahun 2006/2007 Abstrak STUDY PERBAIKAN BLOCK LAYOUT LANTAI PRODUKSI PADA PT. INDO KERAMIK INTI WIDYA UNTUK MEMINIMALISASI
Lebih terperinciBAB V ANALISIS HASIL
BAB V ANALISIS HASIL 5.1. Analisis Tata Letak Fasilitas Awal dan Usulan 5.1.1. Analisis Tata Letak Fasilitas Awal Pada kondisi awal lantai produksi, pengaturan tata letak pada PT TFI cenderung menempatkan
Lebih terperinciPembahasan Materi #6
1 TIN314 Perancangan Tata Letak Fasilitas Pembahasan 2 Perencanaan Aliran Material Kelompok Analisa Aliran Pola Aliran Teknik Analisa Aliran Data Analisa Aliran 6623 - Taufiqur Rachman 1 Perencanaan Aliran
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perancangan tata letak fasilitas merupakan rancangan dari fasilitas-fasilitas
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan Perancangan tata letak fasilitas merupakan rancangan dari fasilitas-fasilitas industri yang akan didirikan atau dibangun. Di dunia industri, perencanaan
Lebih terperinciUSULAN TATA LETAK LANTAI PRODUKSI BARU GUNA MEMAKSIMUMKAN KAPASITAS DI PT. X
USULAN TATA LETAK LANTAI PRODUKSI BARU GUNA MEMAKSIMUMKAN KAPASITAS DI PT. X TUGAS AKHIR Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Sarjana Teknik Industri LYDIA STEFANY SUNARDI 10 06
Lebih terperinciBAB V ANALISIS PEMECAHAN MASALAH
BAB V ANALISIS PEMECAHAN MASALAH 5. Analisa Perancangan Tata Letak dengan Metode Systematic Layout Planning (SLP). 5.. Activity Relationship Chart (ARC). Langkah awal yang dilakukan untuk merancang tata
Lebih terperincikesamaan routing produk pada layout fasilitas. Layout module memperluas ide dari cell dalam cellular layout dan departemen dalam process layout
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ketatnya persaingan dunia industri saat ini, menuntut perusahaan untuk tanggap dalam memenuhi keinginan dan kepuasan konsumen agar dapat bersaing dengan kompetitor.
Lebih terperinciUSULAN PERANCANGAN TATA LETAK PABRIK KELAPA SAWIT DENGAN METODE SYSTEMATIC LAYOUT PLANNING (STUDI KASUS: PT. Kencana Andalan Nusantara) TUGAS AKHIR
USULAN PERANCANGAN TATA LETAK PABRIK KELAPA SAWIT DENGAN METODE SYSTEMATIC LAYOUT PLANNING (STUDI KASUS: PT. Kencana Andalan Nusantara) TUGAS AKHIR Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar
Lebih terperinciDAFTAR ISI... ABSTRAK... ABSTACT... KATA PENGANTAR... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN... BAB I PENDAHULUAN... 1
DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN LEMBAR PERNYATAAN ABSTRAK... ABSTACT... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN... iii iv v viii xi xiii xv BAB I PENDAHULUAN... 1
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian dan tujuan rancang fasilitas Wignjosoebroto (2009; p. 67) menjelaskan, Tata letak pabrik adalah suatu landasan utama dalam dunia industri. Perancangan tata letak pabrik
Lebih terperinciUSULAN TATA LETAK PABRIK DI PT DJARUM DIVISI WORKSHOP (MACHINE SHOP & FABRIKASI) AKIBAT PEMINDAHAN LOKASI PABRIK
USULAN TATA LETAK PABRIK DI PT DJARUM DIVISI WORKSHOP (MACHINE SHOP & FABRIKASI) AKIBAT PEMINDAHAN LOKASI PABRIK Saiful Arief Hidayat 1*, V. Ariyono 1 Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknologi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. meliputi pengaturan tataletak fasilitas produksi seperti mesin-mesin, bahan-bahan,
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pengaturan tataletak fasilitas produksi merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kinerja dari suatu pabrik. Pengaturan tataletak lantai produksi meliputi
Lebih terperinciBAB V. ANALISIS DAN PEMBAHASAN
BAB V. ANALISIS DAN PEMBAHASAN Setelah selesai, dari mulai tahap pengumpulan data, sampai analisis, kemudian munculah sebuah desain ruangan tata letak PT. Santek khusus produk pembuatan special tool yang
Lebih terperinciBAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1. Pengumpulan Data 4.1.1 Data Umum Perusahaan PT. Fyrom International berdiri pada tahun 2010 di Jl. Raya Narogong Km.10 Bantar Gebang, Bekasi, Jawa Barat. bermula
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN I-1
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Industri-industri kini kian berkembang seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk diindonesia. Pertambahan jumlah penduduk membuat daya beli dari suatu produk menjadi
Lebih terperinciBAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Pengumpulan Data 4.1.1 Sekilas Perusahaan PT. Sakti Prima (bukan nama asli-nama disamarkan) merupakan perusahaan yang bergerak di bidang Pertambangan Nasional
Lebih terperinciDAFTAR DIAGRAM Diagram Judul Halaman 5.1. Penjadwalan Awal Produk Singlet Penjadwalan Awal Produk Baju Penjadwalan Awal Produk Jaket
ABSTRAK PT. Surya Mulia Adikriya (PT. SMA) adalah perusahaan manufaktur yang bergerak dalam bidang garment yang memproduksi pakaian jadi dengan model, ukuran, dan jumlah yang sesuai dengan pesanan konsumen
Lebih terperinciLAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara
LAMPIRAN Bantalan Poros (KR3) Cast Steel Gandengan Gandengan (KR2) Round Bar Belakang (KB15) Depan (KB14) UNP 200 UNP 100 Plate Bar Besi Siku Besi Strip MS Plate 10 MS Plate 8 S-12 S-11 S-10 S-9 S-8 S-
Lebih terperinciLEMBAR PENGESAHAN ABSTRAK...
DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN ABSTRAK... i ABSTRACT... ii KATA PENGANTAR... iii DAFTAR ISI... v DAFTAR TABEL... viii DAFTAR GAMBAR... ix BAB I PENDAHULUAN... I-1 1.1. Latar Belakang Masalah... I-1 1.2.
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 FLOW CHART PEMECAHAN MASALAH Untuk memberikan gambaran yang sistematik guna mempermudah pembaca dalam memahami masalah yang dibahas dalam skripsi ini, maka dibuatlah suatu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah CV. Jaya Teknik adalah perusahaan yang bergerak di bidang manufaktur yang memproduksi sebuah pagar, perusahaan CV. Jaya Teknik berdiri pada tahun 2013 perusahaan
Lebih terperinciPerbaikan Rancangan Tata Letak Lantai Produksi di CV. XYZ
Jurnal AL-AZHAR INDONESIA SERI SAINS DAN TEKNOLOGI, Vol., No., September 8 Perbaikan Rancangan Tata Letak Lantai Produksi di CV. XYZ Nunung Nurhasanah, Bima Prasetya Simawang Teknik Industri, Fakultas
Lebih terperinciBAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
BAB IV PENGMPLAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1. Pengumpulan Data 4.1.1. Profil Perusahaan Nama Perusahaan : PT TFI. Alamat Perusahaan : Kawasan Multiguna Taman Tekno BSD Sektor XI Blok H2 BSD City Tangerang
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN Penulis melakukan penelitian di CV.Karya Logam dengan menggunakan tahapan-tahapan penelitian. Tahapan-tahapan penelitian tersebut antara lain : 3.1. Studi Lapangan Studi lapangan
Lebih terperinciPROGRAM PENDIDIKAN SARJANA EKSTENSI DEPARTEMEN TEKNIK INDUSTRI
PERANCANGAN ULANG TATA LETAK FASILITAS PRODUKSI DENGAN MENERAPKAN TRAVEL CHART, ALGORITMA BLOCPLAN DAN CORELAP DI PT. CAHAYA BINTANG MEDAN TUGAS SARJANA Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat-syarat
Lebih terperinciRancangan Tata Letak Fasilitas Bagian Produksi pada CV. VISA INSAN MADANI
Reka Interga ISSN: 2338-5081 Teknik Industri Itenas No.3 Vol.1 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional [Desember 2013] Rancangan Tata Letak Fasilitas Bagian Produksi pada CV. VISA INSAN MADANI FARIEZA
Lebih terperinciPerancangan Ulang Tata Letak Mesin pada Lantai Produksi di Biro Workshop PT. Semen Padang
Petunjuk Sitasi: Yulius, H., Irsan, & Lenggogeni, P. (07). Perancangan Ulang Tata Letak pada Lantai Produksi di Biro Workshop PT. Semen Padang. Prosiding SNTI dan SATELIT 07 (pp. C-). Malang: Jurusan Teknik
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang. Kelancaran aliran produksi harus diperhatikan dalam perencanaan tata letak
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kelancaran aliran produksi harus diperhatikan dalam perencanaan tata letak lantai produksi karena perancangan lantai produksi merupakan salah satu bagian dari perencanaan
Lebih terperinciABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK Perusahaan PT PINDAD merupakan perusahaan industri dan manufaktur yang bergerak dalam pembuatan produk militer komersial di Indonesia. Salah satu produk yang dibuat oleh perusahaan ini adalah kendaraan
Lebih terperinciPenyebab. Pembangunan Pabrik Baru Perubahan Kapasitas Perubahan Design Produk Produk Baru Dll
LAY - OUT DESIGN Penyebab Pembangunan Pabrik Baru Perubahan Kapasitas Perubahan Design Produk Produk Baru Dll Kriteria Kinerja 1. Minimasi Kongesti 2. Minimasi Material Handling Cost 3. Effisiensi Penggunaan
Lebih terperinciPERANCANGAN ULANG TATALETAK FASILITAS DENGAN METODE GRAFIK DAN ALGORITMA CRAFT PADA PT. PRIMA INDAH SANITON
PERANCANGAN ULANG TATALETAK FASILITAS DENGAN METODE GRAFIK DAN ALGORITMA CRAFT PADA PT. PRIMA INDAH SANITON T U G A S S A R J A N A Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat-Syarat Memperoleh Gelar
Lebih terperinciPERANCANGAN ULANG TATALETAK FASILITAS PRODUKSI DENGAN MENERAPKAN ALGORITMA BLOCPLAN DAN ALGORITMA CORELAP PADA PT. VOLTAMA
PERANCANGAN ULANG TATALETAK FASILITAS PRODUKSI DENGAN MENERAPKAN ALGORITMA BLOCPLAN DAN ALGORITMA CORELAP PADA PT. VOLTAMA VISTA MEGAH ELECTRIC INDUSTRY TUGAS SARJANA Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari
Lebih terperinciSystematic Layout Planning
Systematic Layout Planning Dimas Yuwono Wicaksono, ST., MT. dimas_yw@yahoo.com SYSTEMATIC LAYOUT PLANNING Richard Muther Input Data and Activities 1. Flow of Materials 2. Activity Relationships 3. Relationship
Lebih terperinciTIN314 - Perancangan Tata Letak Fasilitas Materi #5 Genap 2015/2106. TIN314 - Perancangan Tata Letak Fasilitas
Materi #5 TIN314 Perancangan Tata Letak Fasilitas Pembahasan Materi #5 2 Perencanaan Aliran Material Kelompok Analisa Aliran Pola Aliran Teknik Analisa Aliran Data Analisa Aliran 6623 - Taufiqur Rachman
Lebih terperinciBAB V ANALISIS DAN INTERPRETASI
BAB V ANALISIS DAN INTERPRETASI Berdasarkan pengolahan data yang telah dilakukan pada bab IV dimulai dari perhitungan performansi tata letak awal sampai dengan perancangan tata letak usulan dapat dianalisa
Lebih terperinciPERANCANGAN ULANG TATALETAK FASILITAS PRODUKSI DENGAN ALGORITMA BLOCPLAN DAN ALGORITMA CRAFT DI CV. ABC HARDWARE INDUSTRY
PERANCANGAN ULANG TATALETAK FASILITAS PRODUKSI DENGAN ALGORITMA BLOCPLAN DAN ALGORITMA CRAFT DI CV. ABC HARDWARE INDUSTRY TUGAS SARJANA Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat-Syarat Memperoleh Gelar
Lebih terperinciPERANCANGAN TEKNIK INDUSTRI 2
PERANCANGAN TEKNIK INDUSTRI 2 PROJECT 4 PERANCANGAN TATA LETAK FASILITAS LABORATORIUM TEKNIK INDUSTRI PROJECT 4 PERANCANGAN TATA LETAK FASILITAS 5.1 TUJUAN PRAKTIKUM Project ini bertujuan agar tiap-tiap
Lebih terperinciBAB 5 SIMPULAN DAN SARAN
BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berikut ini merupakan simpulan berdasarkan hasil pengolahan data dan analisis, yaitu: 1. Tata letak awal pada gudang produk jadi PT Amico Primarasa belum optimal dalam
Lebih terperinciTUGAS AKHIR. Ditulis untuk memenuhi sebagian persyaratam akademik guna memperoleh gelar Sarjana Teknik Strata satu
TUGAS AKHIR USULAN PERBAIKAN TATA LETAK FASILITAS INDUSTRI GUNA MENGURANGI MATERIAL HANDLING DENGAN METODE SYSTEMATIC LAYOUT PLANNING (STUDI KASUS : CV. GARUDA PLASTIK) Ditulis untuk memenuhi sebagian
Lebih terperinciANALISIS ALIRAN MATERIAL PERTEMUAN #5 TKT TAUFIQUR RACHMAN PERANCANGAN TATA LETAK FASILITAS
ANALISIS ALIRAN MATERIAL PERTEMUAN #5 TKT306 PERANCANGAN TATA LETAK FASILITAS 6623 TAUFIQUR RACHMAN PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS ESA UNGGUL KEMAMPUAN AKHIR YANG DIHARAPKAN
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tata letak fasilitas merupakan pengorganisasian fasilitas-fasilitas fisik perusahaan untuk menghasilkan efisiensi penggunaan sumber daya perusahaan. Perencanaan fasilitas
Lebih terperinciANALISIS PERANCANGAN TATA LETAK FASILITAS PABRIK PADA FORBOYS
ANALISIS PERANCANGAN TATA LETAK FASILITAS PABRIK PADA FORBOYS Dimas Ayu Mardhika 1*, Harun Indra Kusuma 1, Mariyatul Qibtiyah 1 1 Program Studi Teknik Industri, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1-1
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada zaman sekarang ini, industri sudah berkembang sangat pesat seiring dengan perkembangan teknologi. Dengan adanya perkembangan teknologi tersebut, maka munculah
Lebih terperinciSeminar Nasional IENACO ISSN: PERANCANGAN TATA LETAK CV.KARYA LOGAM DENGAN MEMPERTIMBANGKAN PERENCANAAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU
PERANCANGAN TATA LETAK CV.KARYA LOGAM DENGAN MEMPERTIMBANGKAN PERENCANAAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU Taufik Martha Andrianta 1, Slamet Setio Wigati 2 Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknologi Industri,
Lebih terperinciRENCANA PROGRAM KEGIATAN PERKULIAHAN SEMESTER (RPKPS)
RENCANA PROGRAM KEGIATAN PERKULIAHAN SEMESTER (RPKPS) Kode / Nama Mata Kuliah : E124702/Perancangan Tata Letak Fasilitas Revisi 4 Satuan Kredit Semester : 2 SKS Tgl revisi : 16 Juli 2015 Jml Jam kuliah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini, dunia industri khususnya industri pakaian (garment)
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dewasa ini, dunia industri khususnya industri pakaian (garment) mengalami perkembangan yang sangat pesat. Hal ini dikarenakan permintaan konsumen yang semakin meningkat
Lebih terperinci