BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA"

Transkripsi

1 BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 1.1 Pengumpulan Data Berdasarkan latar belakang perumusan masalah yang telah dikemukakan maka dilakukan pengumpulan data-data yang digunakan dalam perancangan tata letak di CV. BSS. Data tersebut berupa: produk, mesin dan perlatan produksi, penanganan material handling, kapasitas produksi dan data pendukung lainya yang diperlukan Mesin dan Peralatan Produksi Mesin-mesin dan peralatan industri yang ada di CV. BSS sebagian besar merupakan mesin-mesin dan peralatan yang telah digunakan pada departemen produksi ditempat lama yang akan dipindahkan ke tempat yang baru dan dirancang dengan lay-out baru dari awal. 1. Mesin Mesin yang digunakan pada CV. BSS terdiri dari beberapa mesin yang akan digunakan pada proses produksi di departemen produksi, antara lain : 46

2 47 a. Mesin Bubut Mesin Bubut adalah mesin utama yang digunakan dalam proses produksi untuk membuat produk tefflon dan servis grinding serta sebagai mesin untuk melakukan proses akhir yaitu finising pada kedua produk tersebut. Dan juga untuk perbaikan bahan sparepart yang rusak. b. Mesin Las Listrik dan Las Asitelin Mesin Las digunakan untuk pengelasan ketika ada perbaikan mengenai sparepart dari produk tefflon dan grinding jika perlu dilakukannya perbaikan sebelum dilakukan proses produksi pada mesin bubut. c. Mesin Bor Mesin Bor juga digunakan untuk perbaikan kecil dan penambahan konsep produk tefflon dan grinding pada kedua sparepart tersebut sesuai dengan permintaan pelanggan. 2. Fasilitas a. Exhaus Fan (Penyedot Limbah) Exhaus Fan adalah sejenis mesin dengan penggunaan sebagai penyedot debu yang dihasilkan oleh proses produksi produk tefflon dan grinding di area produksi. b. Kompresor Kompresor digunakan sebagai alat untuk membersihkan sisa limbah atau debu yang menempel pada setiap mesin produksi.

3 48 c. Rak Rak digunakan untuk meletakkan peralatan pendukung dari mesin untuk fasilitas produksi. Rak ini terdapat pada masing-masing mesin stasiun kerja. d. Katrol dan troli (kereta dorong) Katrol dan troli digunakan untuk mengangkat part roll dengan berat melebihi 50kg Gambar Produk Tefflon dan Grinding Gambar 4. 1 Gambar Produk tefflon

4 49 Gambar 4. 2 Produk Grinding 1.2 Pengolahan Data Perancangan Lay-out dengan Systematic Lay-out Planning Langkah awal dalam perancangan tata letak lantai produksi dengan melakukan pengolahan data. Adapun beberapa tahapan dalam pengolahan data tersebut antara lain : 1. Membuat Operational Process Chart (OPC) Operationtional Process Chart (OPC) menunjukkan beberapa bagian yaitu keterangan dokumenter, komponen utama dan tambahan, proses yang dialami oleh setiap komponen sampai dengan produk jadi, waktu proses setiap operasi dan pemeriksaan, dan total waktu produksi.

5 50 Berdasarkan peta proses operasi terdapat 11 operasi, 7 inspeksi dan 1 penyimpanan untuk produk tefflon, dan terdapat 4 operasi, 5 inspeksi dan 1 penyimpanan untuk produk grinding. Dari Operationtional Process Chart (OPC) yang dibuat dengan asumsi part roll dengan panjang 700mm menghasilkan total waktu produksi untuk 1 pcs produk Tefflon selama kurang lebih sekitar 2 jam dan produksi untuk 1 pcs produk grinding selama kurang lebih sekitar 30 menit. Berikut gambar Operationtional Process Chart (OPC) dapat dilihat pada gambar berikut :

6 51 Peta Proses Operasi (Operational Process Chart) pada CV. BSS NAMA = Recover Tefflon PABRIK = CV. Berkat Sukses Sejahtera DIPETAKAN OLEH = Heri Setiawan TANGGAL DIPETAKAN = Maret 2017 TEFFLON KATALIS YUCALAC R208 AD 11 BASE PEWARNA PART ROLL PENCAMPURAN 5m m 0-1 Bubut Lapisan Besi PENCAMPURAN 0-4 5m 5m 0-2 Amplas u/ meratakan permukaan Periksa campuran bahan sebelum pelapisan d Periksa diameter besi BAHAN TEFFLON m Pelapisan 1 dengan cor bahan 10d 10d 6 Periksa kualitas bahan 20m 0-7 Bubut lapisan Tefflon Periksa campuran bahan sebelum pelapisan 20m Periksa diameter Tefflon dan Proses Pendinginan Pelapisan 2 dengan 5m cor bahan 10d 20m Periksa diameter Tefflon dan Proses Pendinginan 20m 0-9 Bubut lapisan Tefflon 10m 0-10 Finishing 2m Periksa ukuran diameter dan panjang 2. Packing SIMPAN Gambar 4. 3 Peta Proses Operasi Produk Tefflon

7 52 Peta Proses Operasi (Operational Process Chart) pada CV. BSS NAMA = Grinding PABRIK = CV. Berkat Sukses Sejahtera DIPETAKAN OLEH = Heri Setiawan TANGGAL DIPETAKAN = Maret 2017 GRINDING PART ROLL 10d 1 Periksa diameter karet 20m 0-1 Grinding 1 10d 3m Pembersihan dengan Tinner dan Powder Periksa diameter karet 10d 2 Periksa Kekerasan karet 10m 0-3 Grinding 2 10d 3 Periksa diameter dan kekerasan karet 2m Finishing 2. Cek & Packing SIMPAN Gambar 4. 4 Peta Proses Operasi Produk Grinding

8 53 2. Membuat Multi Part Process Chart (MPPC) Berikut merupakan gambar MPPC untuk hubungan proses produksi dari produk Recover Tefflon dan Grinding

9 54

10 55 3. Membuat From to Chart Tabel 4. 1 Kapasitas produk tefflon dan grnding Nama Produk Kapasitas / 8 Jam Kapasitas/ Minggu Tefflon 5 28 Grinding Alat material handling yang digunakan adalah 3 kereta dorong (trolley) dengan ukuran 50 x 50 x 70 cm. Tabel 4. 2 Frekuensi perpindahan material dengan trolley Nama Part Ukuran Jumlah part Trolley Frekuensi Perpindahan Berat Jarak Roll Tefflon Ø x mm 5 50x50x70 cm 20 kg 15 meter Roll Grinding Ø x mm 10 50x50x70 cm 50 kg 8 meter Campuran Tefflon kg 0 3 kg 5 meter Tabel 4. 3 From to Chart Frekuensi perpindahan produk tefflon From To A B C D E F G TOTAL A 5 5 B C 5 5 D 5 5 E F G TOTAL Keterangan : A. Permintaan/Order B. Gudang Bahan Baku C. Pembubutan D. Pencampuran Bahan E. Pelapisan Tefflon F. Periksa G. Finishing

11 56 Tabel 4. 4 From to Chart Frekuensi perpindahan produk Grinding From To A B C D E TOTAL A B C D E TOTAL Keterangan : A. Permintaan/Order B. Periksa D. Periksa E. Finishing C. Grinding 4. Membuat Activity Relationship Chart (ARC) Sebelum membuat ARC, dilakukan pembagian proses produksi ke dalam beberapa stasiun kerja. Stasiun kerja tersebut antara lain: a. Office Ruangan kantor digunakan untuk tempat adminitrasi dan tempat dokumen. Dan mengatur kinerja perusahaan dan disebelahnya terdapat rest area yang dapat dimanfaatkan untuk ruang tamu.

12 57 b. Ruang Pimpinan Produksi Ruang Pimpinan produksi digunakan oleh pimpinan produksi yang akan mengatur proses produksi terkait penjadwalan, gambar produk, dan penyimpanan data serta arsip mengenai proses proses produksi. c. Area Recover Tefflon Area ini dimanfaatkan untuk produksi tefflon dengan beberapa mesin dan fasilitas lain yang mendukung produksi tersebut. Dengan proses pelapisan tefflon dengan beberapa campuran bahan sehingga menjadi part roll mesin cetak. d. Area Finishing 1 Ruangan ini akan menjadi satu dengan area recover tefflon karena merupakan tempat proses finishing atau kelanjutan dari proses produksi tefflon tahap akhir. e. Area Grinding. Area ini digunakan untuk pengerjaan servis grinding untuk pengolahan karet dengan proses grinda lapisan karet sesuai standar part roll. f. Area Finishing 2 Tempat ini akan disatukan dengan area griding dimana menjadi area proses akhir untuk servis grinding sebagai pengecekan akhir dan finishing karet.

13 58 g. Bor & Las Tempat ini akan menjadi tempat quality control terhadap part roll yang rusak sebelum proses recover tefflon dan grinding untuk memastikan kualitas part roll sesuai standar pada mesin cetak. h. Gudang Barang Jadi Gudang bahan jadi digunakan untuk tempat penyimpanan produk part roll selesai proses produksi, pengecekan paling akhir dan packing sebelum barang dikirim ke pelanggan. i. Gudang Barang Order Gudang barang order adalah tempat untuk meletakkan barang dari pelanggan yang akan di proses produksi dan dilakukan pengecekan tahan awal dengan kesesuaian standar mesin cetak dan permintaan pelanggan sebelum proses produksi. j. Limbah Area Area ini sebagai tempat pembuangan akhir untuk limbah proses produksi seperti serbuk karet, sampah produksi berupa bubutan besi dan lapisan tefflon yang rusak. Pembuatan Activity Relation Chart (ARC) diperoleh dari data-data urutan aktivitas dalam proses produksi yang akan dihubungkan secara berpasangan untuk mengetahui tingkat hubungan antar aktivitas tersebut. Hubungan tersebut ditinjau dari beberapa aspek diantaranya adalah hubungan keterkaitan secara organisasi, aliran material, peralatan yang digunakan, manusia, informasi, dan keterkaitan lingkungan. Activity Relationship Chart merupakan peta keterkaitan aktivitas yang

14 59 berupa belah ketupat yang terdiri dari 2 bagian yaitu bagian atas yang menunjukkan simbol derajat keterkaitan antara dua departemen sedangkan bagian bawah merupakan alasan yang dipakai untuk mengukur derajat keterkaitan. Dalam menyusun Activity Relation Chart (ARC) ada beberapa pertimbangan sebagai berikut: Gudang barang order merupakan tempat awal peletakan material part roll. Gudang barang order sangat perlu dekat dengan R.pimpinan produksi untuk kemudahan pengecekan. Area grinding mutlak dekat dengan area finishing 1 dimana prosesnya berurutan. Area recover tefflon mutlak dekat dengan area finishing 2 dimana prosesnya berurutan. Gudang barang jadi sangat perlu berdekatan dengan Office karena kemudahan untuk quality control dan data pembuatan surat sebelum dikirim. Kantor mutlak dekat dengan R.pimpinan produksi dimana untuk mempermudah pengendalian mengenai kendala data sebelum dilakukannya proses produksi sesuai dalam pengawasan. Limbah area dan area bor dan las tidak ingin didekatkan dengan office dan ruang pimpinan produksi karena bising dan berdebu. Serta tidak ingin didekatkan dengan gudang barang jadi dan gudang barang order karena berbahaya untuk terbakar.

15 Berdasarkan derajat hubungan antar aktivitas dan alasannya, maka peta hubungan keterkaitan aktivitas (A R C) untuk 10 stasiun kerja: 60 Activity Relationship Chart (ARC) Nama : Tefflon dan Grinding Pabrik : CV. BSS Tanggal Dipetakan : Maret 2017 Aktifitas 1 Office & Rest Area 2 R.Pimpinan Produksi 3 Grinding 4 Finishing 1 5 Recover Tefflon 6 Finishing 2 7 Bor & Las 8 Gudang Jadi 9 Gudang Barang Order 10 Limbah Area Tingkat Hubungan 1 2 A 2 3 X E O O X A O O 1,2, O X X 2,4, O X X E U E I E A X E U X 1,2,3 4, U E E X O O U O 9 5 4, ,5 U O O ,5 X O E X O E E X X No Alasan 1 Urutan Proses 2 Menggunakan Informasi Yang Sama 3 Membutuhkan Area Yang sama 4 Bising 5 Berdebu Sandi A I U E O X Keterangan Mutlak Perlu Berdekatan Sangat Perlu Berdekatan Penting Berdekatan Kedekatan Biasa Tidak Perlu Berdekatan Tidak Diinginkan Berdekatan

16 61 5. Penentuan Working Sheet for Activity Relathionship Chart Pada tahap ini adalah untuk menentukan aktivitas hubungan kedekatan antara setiap area dengan bentuk yang lebih ringkas. Sehingga penyajian peta Activity Relationship Chart lebih mudah dipahami dan dapat dilanjutkan pada tahap selanjutnya pada pembuatan Activity Relationship Diagram. Tabel 4. 5 Worsheet (lembar kerja) Activity Relationship Chart WORK SHEET FOR ACTIVITY RELATIONSHIP CHART No ACTIVITY DEGREE OF CLOSENESS A I U E O X 1 Office 2 8,9 4,6 3,5,7 2 R. Pimpinan Produksi ,5 6,7 3 Grinding Finishing 1 3 6, Recover Tefflon 6 3,4,7 1,8,9 6 Finishing ,9 4,8,9 7 Bor & Las 3,5 2,8,9 1,2,8,9 8 Gudang Jadi Gudang Barang Order 1, Limbah Area 4,6 5,8 1,2

17 62 6. Penentuan Luas Area yang dibutuhkan Sebelum merancang layout usulan yang terlebih dahulu harus diperhatikan adalah penentuan kebutuhan luas ruangan, hal - hal yang diperlukan dalam penentuan kebutuan luas area yang dibutuhkan yaitu kebutuhan tingkat produksi (production rate), peralatan yang dibutuhkan untuk proses produksi dan karyawan yang dibutuhkan. Dalam penentuan kebutuan luas ruangan proses produksi CV. BSS, akan mengunakan konsep fasilitas industri yaitu dimana penentuan kebutuan ruangan berdasarkan fasilitas produksi dan fasilitas pendukung proses produksi yang dipergunakan. (Wignjosoebroto, 2009) Luas ruangan dihitung dari ukuran masing masing jenis mesin atau perlatan yang digunakan dikalikan dengan jumlah mesin peralatan tersebut ditambah dengan kelonggaran untuk operator dan jarak bebas (space). Untuk tiap mesin atau fasilitas pendukung digunakan teloransi 0,75-1 meter pada setiap sisi mesin, dan untuk kelonggaran operator, dan allowance = 150%. (James M apple, 1990)

18 63 Tabel 4. 6 Penentuan Luas Lantai Produksi No. Kegiatan/Departemen /Area No. Operasi Nama Peralatan Pendukung Mesin/ Peralatan Fasilitas pembantu Ruang Operator Ruang Material Jumlah Mesin/Per Jumlah Template (m2) Mesin alatan (150%) Operasi Area 1 Office & Rest Area Meja, Kursi, Rak x R. Pimpinan Produksi 1 Meja, Kursi, Rak x Grinding 2 Mesin 1,5 x 3 1 x 1 0,5 x 3 1 X x Finishing 1 3 Mesin 1,5 x 3 1 x 1 0,5 x 3 1 X ,5 x 4, Recover Tefflon 4 Mesin 1,5 x 2,5 1 x 1 0,5 x 3 1 X x 5, Finishing 2 5 Mesin 1,5 x 2 1 x 1 0,5 x 3 1 X x 5, Bor & Las 6 Mesin 1,5 x 2 1 x 1 0,5 x 3 1 X x Gudang Jadi 7 Rak 2 x x Gudang Barang Order 8 Rak 2 x x Limbah Area 9 Mesin 1 x x Jumlah Jumlah Luas Jumlah Kelonggaran Luas Area Jumlah Total

19 64 7. Membuat Area Relationship Diagram (ARD) Activity Relathionship Chart (ARC) / Peta aktivitas yang telah dibuat dan Worksheet / lembar kerja kemudian digunakan sebagai dasar pembuatan Activity Relationship Diagram (ARD) yaitu untuk menentukan letak masingmasing aktivitas/ depatement. Peta aktivitas dan lembar kerja tersebut memudahkan untuk membuat diagram keterkaitan aktivitas (ARD). Berdasarkan peta aktivitas dan lembar kerja, maka diagram keterkaitan aktivitas (Activity Relationship Diagram) selengkapnya pada gambar 4.6 berikut ini : Activity Relathionship Diagram (ARD) pada CV. BSS Nama : Produk Tefflon dan Grinding Pabrik : CV. Berkat Sukses Sejahtera Dipetakan oleh : Heri Setiawan Tanggal Dipetakan : April Gambar 4. 5 Activity Relationship Diagram (ARD)

20 65 Keterangan : 1. Office 2. Ruang Pimpinan Produksi 3. Area grinding 4. Finishing 1 5. Recover Tefflon 6. Finishing 2 7. Bor dan Las 8. Gudang Barang Jadi 9. Gudang Barag Order 10. Limbah Area 8. Membuat Space Relationship Diagram Space Relationship Diagram dapat dilakukan setelah dilakukan analisis terhadap luasan yang dibutuhkan dan dikombinasikan dengan blok layout dan ARD. Dengan luas area yang dipakai 8 x 24 meter. Berikut gambar block layout dapat dilihat pada gambar 4.7 dan diagram hubungan ruangan pada gambar 4.8. Gambar 4. 6 Block Layout

21 66 Space Relathionship Diagram (ARD) pada CV. BSS Nama : Produk Tefflon & Grinding Pabrik : CV. Berkat Sukses Sejahtera Dipetakan oleh : Heri Setiawan Tanggal Dipetakan : April Gambar 4. 7 Space Relationship Diagram Keterangan : 1. Office (24 m 2 ) 2. Ruang Pim. Produksi (4 m 2 ) 3. Area grinding (25 m 2 ) 4. Finishing 1 (12,5 m 2 ) 5. Recover Tefflon (27,5 m 2 ) 6. Finishing 2 (13,5 m 2 ) 7. Bor dan Las (12 m 2 ) 8. Gudang Barang Jadi (12 m 2 ) 9. Gudang Barag Order (12 m 2 ) 10. Limbah Area (4 m 2 )

22 9. Merancang Template Tata Letak Fasilitas Produksi & Material handling 67 Dari hasil pengolahan data yang telah dilakukan baik dari pembuatan Activity Relationship Chart (ARC), penyusunan Worksheet, perhitungan luas lantai produksi, pembuatan Activity Relathionship Diagram (ARD) dan pembuatan Diagram Hubungan Ruangan, maka diperoleh rancangan template dengan luas area yang dipakai 141,5 m 2 dari luas yang disediakan yaitu 8 x 24 m atau seluas 192 m 2 pada gambar 18. Dengan analisa sistem material handling yang digunakan selama proses produksi berlangsung. Sistem material handling yang digunakan antara lain : a. Kereta dorong (troli) Kereta dorong ukuran 50 x 50 x 70 cm. Kereta dorong ini digunakan untuk alat material handling dari : Gudang barang order ke area grinding, area recover tefflon serta area bor dan las. Area loading ke gudang barang order dan area barang jadi ke area loading. Area finishing ke gudang barang jadi. b. Rak Rak digunakan sebagai tempat dan alat untuk fasilitas pembantu di setiap area sekitar mesin dan mudah untuk dipindahkan. Rak bahan

23 68 tefflon juga digunakan untuk penyimpanan dan perpindahan bahan baku tefflon. Rak untuk penyimpanan part roll pada gudang barang order maupun gudang barang jadi. c. Katrol Merupakan alat material handling yang dipakai di area grinding dan area recover tefflon untuk mengangkat material atu part roll di naikan ke dudukn mesin sebelum proses produksi ketika berat beban part roll melebihi kapasitas angkut diatan kg.

24 69 Gambar 4. 8 Template Tata Letak Fasilitas

25 Simulasi Promodel Simulasi merupakan kegiatan meniru proses nyata yang disebut sistem dengan sebuah model untuk memahami bagaimana sistem tersebut bekerja. Simulasi dengan komputer merupakan model dievaluasi secara numerik, dan data dikumpulkan untuk mengestimasi karakteristik yang sebenarnya dari model. Dari hasil analisa sebelum dilakukannya simulasi didapatkan penggunaan mesin sebagai berikut : 1. 1 Buah mesin Grinding Buah mesin finishing untuk part roll grinding Buah mesin Recover tefflon Buah mesin finishing untuk finishing part roll recover Selain dari data yang didapatkan diperoleh pula asumsi mengenai part roll yang akan digunakan sebagai pengerjaan proses produksi dalam simulasi dengan panjang 700mm. Dengan waktu untuk proses produksi 1pcs tefflon sekitar 2 jam, sedangkan waktu untuk proses produksi 1 pcs grinding sekitar 30 menit. Maka akan dilakukan simulasi dari data yang telah didapatkan dari proses dimulai dari area gudang barang order ke proses produksi dan sampai ke gudang barang jadi selama 1 hari kerja yaitu 8 jam dan di kalkulasi selama 1 minggu selama 46 jam sebagai berikut:

26 71 a. Layout Simulasi Promodel Gambar 4. 9 Layout Simulasi Promodel

27 72 b. Processing Promodel Sebelum dilakukannya simulasi perlu ditentukan processing yaitu mengenai waktu proses pengerjaan produksi dengan waktu untuk proses produksi 1pcs tefflon sekitar 2 jam, sedangkan waktu untuk proses produksi 1 pcs grinding sekitar 30 menit adalah sebagai berikut: Gambar 4. 10Tabel Processing Simulasi Promodel c. Jalankan Simulasi Dari data layout dan processing maka telah dapat dijalankan simulasi sesuai layout dan waktu yang telah ditentukan selama 8 jam proses produksi sebagai berikut:

28 73 Gambar Jalannya SimulasiPromodel d. Hasil Simulasi Dari hasil simulasi selama proses 8 jam didapatkan hasil 30pcs produk dan jika dijalankan simulasi selama 46 jam atau seminggu dihasilkan produk 183 pcs. Dapat dilihat pada gambar berikut Gambar Hasil Simulasi selama 8 jam

29 74 Gambar Hasil Simulasi selama 46 jam

BAB V HASIL DAN ANALISIS

BAB V HASIL DAN ANALISIS BAB V HASIL DAN ANALISIS 5.1 Hasil & Analisa Dari hasil perancangan tata letak fasilitas, penempatan stasiun kerja disesuaikan dengan keterkaitan aktivitas antar stasiun kerja satu dengan stasiun kerja

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR PERANCANGAN TATA LETAK FASILITAS PRODUKSI PRODUK TEFFLON DAN GRINDING DENGAN METODE SYSTEMATIC LAYOUT PLANNING & SIMULASI PROMODEL

TUGAS AKHIR PERANCANGAN TATA LETAK FASILITAS PRODUKSI PRODUK TEFFLON DAN GRINDING DENGAN METODE SYSTEMATIC LAYOUT PLANNING & SIMULASI PROMODEL TUGAS AKHIR PERANCANGAN TATA LETAK FASILITAS PRODUKSI PRODUK TEFFLON DAN GRINDING DENGAN METODE SYSTEMATIC LAYOUT PLANNING & SIMULASI PROMODEL Disusun Oleh : HERI SETIAWAN 41613110042 PROGRAM STUDI TEKNIK

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode diartikan sebagai cara yang tepat, kemudian penelitian adalah kegiatan ilmiah untuk memperoleh pengetahuan yang benar tentang suatu masalah. Di dalam penelitian ini menggunakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dapat dilakukan dengan cara mengatur lay-out pabrik sedemikian rupa berdasarkan

BAB I PENDAHULUAN. dapat dilakukan dengan cara mengatur lay-out pabrik sedemikian rupa berdasarkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Lantai produksi suatu perusahaan manufaktur perlu dirancang dengan baik, supaya aliran produksi dapat berjalan dengan lancar, efektif, dan efisien. Hal ini tentunya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metodologi Penelitian Keberhasilan suatu penelitian sangat ditentukan oleh langkah-langkah penelitian yang baik, sehingga penelitian tersebut dapat menghasilkan suatu bentuk

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METDLGI PENELITIAN 3.1 Metodologi Penelitian Metodologi penelitian menguraikan seluruh kegiatan yang dilaksanakan selama penelitian berlangsung dari awal proses penelitian sampai akhir penelitian.

Lebih terperinci

Systematic Layout Planning

Systematic Layout Planning Materi #3 TIN314 Perancangan Tata Letak Fasilitas Systematic Layout Planning 2 (2) Aliran material (1) Data masukan dan aktivitas (3) Hubungan aktivitas (5a) Kebutuhan ruang (7a) Modifikasi (4) Diagram

Lebih terperinci

BAB V. ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB V. ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB V. ANALISIS DAN PEMBAHASAN Setelah selesai, dari mulai tahap pengumpulan data, sampai analisis, kemudian munculah sebuah desain ruangan tata letak PT. Santek khusus produk pembuatan special tool yang

Lebih terperinci

BAB V HASIL DAN ANALISA

BAB V HASIL DAN ANALISA BAB V HASIL DAN ANALISA Dalam bab ini akan dikemukakan hasil dari pengumpulan dan pengolahan data yang dilakukan pada bab IV dan kaitannya dengan teori yang menjadi landasan dalam pengolahan data tersebut.

Lebih terperinci

SYSTEMATIC LAYOUT PLANNING (SLP) PERTEMUAN #3 TKT TAUFIQUR RACHMAN PERANCANGAN TATA LETAK FASILITAS

SYSTEMATIC LAYOUT PLANNING (SLP) PERTEMUAN #3 TKT TAUFIQUR RACHMAN PERANCANGAN TATA LETAK FASILITAS SYSTEMATIC LAYOUT PLANNING (SLP) PERTEMUAN #3 TKT306 PERANCANGAN TATA LETAK FASILITAS 6623 TAUFIQUR RACHMAN PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS ESA UNGGUL KEMAMPUAN AKHIR YANG DIHARAPKAN

Lebih terperinci

Perencanaan Kebutuhan Luas Lahan pada Tata Letak Fasilitas Area Pelayanan Proses di Alya Jaya Motor

Perencanaan Kebutuhan Luas Lahan pada Tata Letak Fasilitas Area Pelayanan Proses di Alya Jaya Motor Perencanaan Kebutuhan Luas Lahan pada Tata Letak Fasilitas Area Pelayanan Proses di Alya Jaya Motor Risthia Eriana Putri 1, Hery Irwan 2,Zaenal Arifin 3 1 Program Studi Teknik Industri, Universitas Riau

Lebih terperinci

BAB V ANALISIS DAN INTERPRETASI

BAB V ANALISIS DAN INTERPRETASI BAB V ANALISIS DAN INTERPRETASI Berdasarkan pengolahan data yang telah dilakukan pada bab IV dimulai dari perhitungan performansi tata letak awal sampai dengan perancangan tata letak usulan dapat dianalisa

Lebih terperinci

BAB V ANALISIS HASIL

BAB V ANALISIS HASIL BAB V ANALISIS HASIL 5.1. Analisis Tata Letak Fasilitas Awal dan Usulan 5.1.1. Analisis Tata Letak Fasilitas Awal Pada kondisi awal lantai produksi, pengaturan tata letak pada PT TFI cenderung menempatkan

Lebih terperinci

BAB V ANALISIS DAN INTERPRETASI

BAB V ANALISIS DAN INTERPRETASI BAB V ANALISIS DAN INTERPRETASI Berdasarkan pengolahan data yang telah dilakukan pada bab IV dimulai dari perhitungan performansi tata letak awal sampai dengan perancangan tata letak usulan dapat dianalisa

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 FLOW CHART PEMECAHAN MASALAH Untuk memberikan gambaran yang sistematik guna mempermudah pembaca dalam memahami masalah yang dibahas dalam skripsi ini, maka dibuatlah suatu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. meliputi pengaturan tataletak fasilitas produksi seperti mesin-mesin, bahan-bahan,

BAB I PENDAHULUAN. meliputi pengaturan tataletak fasilitas produksi seperti mesin-mesin, bahan-bahan, BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pengaturan tataletak fasilitas produksi merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kinerja dari suatu pabrik. Pengaturan tataletak lantai produksi meliputi

Lebih terperinci

PANDUAN PRAKTIKUM PENANGANAN BAHAN DAN PERENCANAAN TATA LETAK FASILITAS

PANDUAN PRAKTIKUM PENANGANAN BAHAN DAN PERENCANAAN TATA LETAK FASILITAS PANDUAN PRAKTIKUM PENANGANAN BAHAN DAN PERENCANAAN TATA LETAK FASILITAS Disusun Oleh Tim Dosen dan Asisten PLO 2017 LABORATORIUM KOMPUTASI DAN ANALISIS SISTEM JURUSAN TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN FAKULTAS

Lebih terperinci

BAB V ANALISIS PEMECAHAN MASALAH

BAB V ANALISIS PEMECAHAN MASALAH BAB V ANALISIS PEMECAHAN MASALAH 5. Analisa Perancangan Tata Letak dengan Metode Systematic Layout Planning (SLP). 5.. Activity Relationship Chart (ARC). Langkah awal yang dilakukan untuk merancang tata

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Perancangan fasilitas memiliki pengaruh yang sangat besar di dalam proses operasi perusahaan karena merupakan dasar dari keseluruhan proses produksi. Dalam

Lebih terperinci

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA BAB IV PENGMPLAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1. Pengumpulan Data 4.1.1. Profil Perusahaan Nama Perusahaan : PT TFI. Alamat Perusahaan : Kawasan Multiguna Taman Tekno BSD Sektor XI Blok H2 BSD City Tangerang

Lebih terperinci

Evaluasi Perencanaan Tata Letak Fasilitas Peleburan dan Pencetakan Terhadap Optimasi Proses Aliran Material pada PT. PANGERAN KARANG MURNI

Evaluasi Perencanaan Tata Letak Fasilitas Peleburan dan Pencetakan Terhadap Optimasi Proses Aliran Material pada PT. PANGERAN KARANG MURNI UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Teknik Industri Skripsi Sarjana Semester Genap tahun 2005/2006 Evaluasi Perencanaan Tata Letak Fasilitas Peleburan dan Pencetakan Terhadap Optimasi Proses Aliran Material

Lebih terperinci

USULAN PERANCANGAN TATA LETAK PABRIK KELAPA SAWIT DENGAN METODE SYSTEMATIC LAYOUT PLANNING (STUDI KASUS: PT. Kencana Andalan Nusantara) TUGAS AKHIR

USULAN PERANCANGAN TATA LETAK PABRIK KELAPA SAWIT DENGAN METODE SYSTEMATIC LAYOUT PLANNING (STUDI KASUS: PT. Kencana Andalan Nusantara) TUGAS AKHIR USULAN PERANCANGAN TATA LETAK PABRIK KELAPA SAWIT DENGAN METODE SYSTEMATIC LAYOUT PLANNING (STUDI KASUS: PT. Kencana Andalan Nusantara) TUGAS AKHIR Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar

Lebih terperinci

Pembahasan Materi #8

Pembahasan Materi #8 Materi #8 TIN314 Perancangan Tata Letak Fasilitas Pembahasan Materi #8 2 Dasar Penentuan Metode Penentuan Fasilitas Yang Dipertimbangkan Rancangan Alternatif Tata Letak Diagram Hubungan Ruangan Derajat

Lebih terperinci

Pembahasan Materi #9

Pembahasan Materi #9 1 TIN314 Perancangan Tata Letak Fasilitas Pembahasan 2 Dasar Penentuan Metode Penentuan Fasilitas Yang Dipertimbangkan Rancangan Alternatif Tata Letak Diagram Hubungan Ruangan Derajat Nilai Kedekatan 6623

Lebih terperinci

PERANCANGAN ULANG TATA LETAK FASILITAS PABRIK PEMBUATAN RANGKA MEJA PING-PONG PADA CV SHIAMIQ TERANG ABADI

PERANCANGAN ULANG TATA LETAK FASILITAS PABRIK PEMBUATAN RANGKA MEJA PING-PONG PADA CV SHIAMIQ TERANG ABADI PERANCANGAN ULANG TATA LETAK FASILITAS PABRIK PEMBUATAN RANGKA MEJA PING-PONG PADA CV SHIAMIQ TERANG ABADI Ade Putri K 1, Alifah K 2, Finda Arwi M 3, Rizqy W 4, Virda Hersy L. S 5, Wakhid Ahmad Jauhari

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metode yang dipergunakan dalam penelitian ini merupakan metode gabungan, yang menyatukan antara studi pustaka yang penulis lakukan dengan data-data yang diperoleh dari lokasi

Lebih terperinci

PERANCANGAN TEKNIK INDUSTRI 2

PERANCANGAN TEKNIK INDUSTRI 2 PERANCANGAN TEKNIK INDUSTRI 2 PROJECT 4 PERANCANGAN TATA LETAK FASILITAS LABORATORIUM TEKNIK INDUSTRI PROJECT 4 PERANCANGAN TATA LETAK FASILITAS 5.1 TUJUAN PRAKTIKUM Project ini bertujuan agar tiap-tiap

Lebih terperinci

Seminar Nasional IENACO ISSN: PERANCANGAN TATA LETAK CV.KARYA LOGAM DENGAN MEMPERTIMBANGKAN PERENCANAAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU

Seminar Nasional IENACO ISSN: PERANCANGAN TATA LETAK CV.KARYA LOGAM DENGAN MEMPERTIMBANGKAN PERENCANAAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU PERANCANGAN TATA LETAK CV.KARYA LOGAM DENGAN MEMPERTIMBANGKAN PERENCANAAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU Taufik Martha Andrianta 1, Slamet Setio Wigati 2 Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknologi Industri,

Lebih terperinci

PENENTUAN KEBUTUHAN LUAS AREA PERTEMUAN #8 TKT TAUFIQUR RACHMAN PERANCANGAN TATA LETAK FASILITAS

PENENTUAN KEBUTUHAN LUAS AREA PERTEMUAN #8 TKT TAUFIQUR RACHMAN PERANCANGAN TATA LETAK FASILITAS PENENTUAN KEBUTUHAN LUAS AREA PERTEMUAN #8 TKT306 PERANCANGAN TATA LETAK FASILITAS 6623 TAUFIQUR RACHMAN PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS ESA UNGGUL KEMAMPUAN AKHIR YANG DIHARAPKAN

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Perencanaan Tata Letak Fasilitas 2.1.1 Pengertian Perencanaan Fasilitas Perencanaan tata letak fasilitas termasuk kedalam bagian dari perancangan tata letak pabrik. Perencanaan

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN 5.1 Dasar Re-layout Perusahaan

BAB V PEMBAHASAN 5.1 Dasar Re-layout Perusahaan BAB V PEMBAHASAN 5.1 Dasar Re-layout Perusahaan Perancangan ulang tata letak atau re-layout ruang laboratorium kimia PT INTERTEK UTAMA SERVICE ini didasarkan kepada kondisi ruang laboratorium yang terpisah

Lebih terperinci

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Pengaturan Jam Kerja Berikut adalah kebijakan jam kerja di PT. XX Tabel 4.1 Jam Kerja Reguler Reguler Hari Jam Kerja Istirahat Total Waktu Kerja Senin - Kamis

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 66 BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Pengumpulan Data Dari seluruh data yang telah dikumpulkan, dilakukan pengolahan data yang dapat dilihat secara keseluruhan pada lampiran. 4.2 Analisis Data 4.2.1 OPC (Operation

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Ekstraksi dan Pengolahan Data Hasil ekstrasi data yang penulis peroleh dari lapangan antara lain : 1) Ekstrasi data mesin, dapat dilihat pada halaman lampiran (halaman 99)

Lebih terperinci

BAB IV. PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB IV. PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA BAB IV. PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Pengumpulan Data Tahap pengumpulan data adalah tahap dimana semua data dikumpulkan melalui beberapa metode yang ada serta berdasarkan data-data yang sudah ada,

Lebih terperinci

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Gambaran Umum Perusahaan 4.1.1. Sejarah dan Perkembangan Perusahaan CV. MS Bakery adalah suatu perusahaan yang bergerak dalam industri makanan (food industri).

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian dan tujuan rancang fasilitas Wignjosoebroto (2009; p. 67) menjelaskan, Tata letak pabrik adalah suatu landasan utama dalam dunia industri. Perancangan tata letak pabrik

Lebih terperinci

PERANCANGAN ULANG TATA LETAK FASILITAS PADA UKM ROTI SHENDY

PERANCANGAN ULANG TATA LETAK FASILITAS PADA UKM ROTI SHENDY PERANCANGAN ULANG TATA LETAK FASILITAS PADA UKM ROTI SHENDY Wakhid Ahmad Jauhari 1, Arda Candra Faisal Pinastika 2, Chirstina Ayu Kusumawardani 3, Eva Kholisoh 4, Helma Hayu Juniar 5, Rafiq Ramadhan 6,

Lebih terperinci

Program StudiTeknikIndustri, Universitas Riau Kepulauan Batam 2,3

Program StudiTeknikIndustri, Universitas Riau Kepulauan Batam 2,3 USULAN PERBAIKAN TATA LETAK FASILITAS PERKANTORAN DI PT. BPR MITRA ARTA MULIA BENGKALIS RIAU Triyono 1, Nandar Cundara A 2, Hery Irwan 3 1 Program StudiTeknikIndustri, Universitas Riau Kepulauan Batam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pengaturan tataletak fasilitas produksi. Pengaturan tataletak fasilitas produksi

BAB I PENDAHULUAN. pengaturan tataletak fasilitas produksi. Pengaturan tataletak fasilitas produksi BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Salah satu faktor yang mempengaruhi kinerja dari suatu perusahaan adalah pengaturan tataletak fasilitas produksi. Pengaturan tataletak fasilitas produksi meliputi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Penelitian merupakan suatu rangkaian tahapan proses penelitian yang panjang dan terkait secara sistematika. Tiap tahap merupakan penentu tahap berikutnya, karena itu harus

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tata letak fasilitas merupakan pengorganisasian fasilitas-fasilitas fisik perusahaan untuk menghasilkan efisiensi penggunaan sumber daya perusahaan. Perencanaan fasilitas

Lebih terperinci

PDF Compressor Pro KATA PENGANTAR. Tekinfo --- Jurnal Ilmiah Teknik Industri dan Informasi -- 1

PDF Compressor Pro KATA PENGANTAR. Tekinfo --- Jurnal Ilmiah Teknik Industri dan Informasi -- 1 Tekinfo --- Jurnal Ilmiah Teknik Industri dan Informasi -- 1 KATA PENGANTAR Puji syukur Alhamdulillah, kami sampaikan ke hadirat Allah YME, karena terealisasinya Tekinfo, Jurnal Ilmiah Teknik Industri

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH. Adapun urutan langkah-langkah dalam melakukan penelitian ini adalah sebagai

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH. Adapun urutan langkah-langkah dalam melakukan penelitian ini adalah sebagai BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH Adapun urutan langkah-langkah dalam melakukan penelitian ini adalah sebagai berikut : Studi Pendahuluan Identifikasi Masalah Penentuan Tujuan Penelitian Pengumpulan Data

Lebih terperinci

Perancangan Ulang Tata Letak Fasilitas di PT. Dwi Komala dengan Metode Systematic Layout Planning

Perancangan Ulang Tata Letak Fasilitas di PT. Dwi Komala dengan Metode Systematic Layout Planning Performa (2013) Vol. 12, No. 1: 39-50 Perancangan Ulang Tata Letak Fasilitas di PT. Dwi Komala dengan Metode Systematic Layout Planning R. Pitaloka Naganingrum*, 1), Wakhid Ahmad Jauhari 2), Lobes Herdiman

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara LAMPIRAN Bantalan Poros (KR3) Cast Steel Gandengan Gandengan (KR2) Round Bar Belakang (KB15) Depan (KB14) UNP 200 UNP 100 Plate Bar Besi Siku Besi Strip MS Plate 10 MS Plate 8 S-12 S-11 S-10 S-9 S-8 S-

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR USULAN PERANCANGAN ULANG TATA LETAK FASILITAS DENGAN METODE SYSTEMATIC LAYOUT PLANNING (SLP) PADA PT. XYZ

TUGAS AKHIR USULAN PERANCANGAN ULANG TATA LETAK FASILITAS DENGAN METODE SYSTEMATIC LAYOUT PLANNING (SLP) PADA PT. XYZ TUGAS AKHIR USULAN PERANCANGAN ULANG TATA LETAK FASILITAS DENGAN METODE SYSTEMATIC LAYOUT PLANNING (SLP) PADA PT. XYZ Diajukan guna melengkapi sebagian syarat dalam mencapai gelar Sarjana Strata Satu (S1)

Lebih terperinci

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Pengumpulan Data. 4.1.1 Sejarah Perusahaan Pada era perkembangan teknologi yang sedemikian pesatnya, banyak perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa pelayanan

Lebih terperinci

Perancangan Tata Letak

Perancangan Tata Letak 1 TIN314 Perancangan Tata Letak Fasilitas Perancangan Tata Letak 2 Definisi: pengaturan tata letak fasilitasfasilitas operasi dengan memanfaatkan area yang tersedia untuk penempatan mesin-mesin, bahan-bahan,

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR. Usulan Re-Layout Tata Letak Fasilitas Produksi Dengan Menggunakan Metode SLP di Departemen Produksi Bagian OT Cair di PT IKP

TUGAS AKHIR. Usulan Re-Layout Tata Letak Fasilitas Produksi Dengan Menggunakan Metode SLP di Departemen Produksi Bagian OT Cair di PT IKP TUGAS AKHIR Usulan Re-Layout Tata Letak Fasilitas Produksi Dengan Menggunakan Metode SLP di Departemen Produksi Bagian OT Cair di PT IKP Diajukan Guna Melengkapi Sebagian Syarat Dalam mencapai gelar Sarjana

Lebih terperinci

USULAN PERBAIKAN TATA LETAK FASILITAS LANTAI PRODUKSI PRODUK SEPATU PERLENGKAPAN DINAS HARIAN (STUDI KASUS PADA CV. MULIA)

USULAN PERBAIKAN TATA LETAK FASILITAS LANTAI PRODUKSI PRODUK SEPATU PERLENGKAPAN DINAS HARIAN (STUDI KASUS PADA CV. MULIA) USULAN PERBAIKAN TATA LETAK FASILITAS LANTAI PRODUKSI PRODUK SEPATU PERLENGKAPAN DINAS HARIAN (STUDI KASUS PADA CV. MULIA) Widya Nurcahayanty Tanjung 1, Fauzan Hariz Harimansyah E-mail: widya@uai.ac.id

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mungkin pasti akan dapat mengungguli perusahaan lain. Apa yang dimiliki

BAB I PENDAHULUAN. mungkin pasti akan dapat mengungguli perusahaan lain. Apa yang dimiliki BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada zaman modern sekarang ini, pastilah akan membuat manusia dituntut untuk harus berpikir lebih maju. Manusia yang dapat memanfaatkan waktunya dengan sebaik mungkin,

Lebih terperinci

ANALISA PERANCANGAN TATA LETAK LANTAI PRODUKSI DIVISI WELDING UNTUK MENINGKATKAN KAPASITAS PRODUKSI DI PT. XX

ANALISA PERANCANGAN TATA LETAK LANTAI PRODUKSI DIVISI WELDING UNTUK MENINGKATKAN KAPASITAS PRODUKSI DI PT. XX ANALISA PERANCANGAN TATA LETAK LANTAI PRODUKSI DIVISI WELDING UNTUK MENINGKATKAN KAPASITAS PRODUKSI DI PT. XX Alfa Firdaus, Dedy Pratama Program Studi Teknik, Fakultas Teknik Universitas Mercu Buana Jakarta

Lebih terperinci

PERANCANGAN ULANG TATA LETAK FASILITAS PRODUKSI DI UD. NUR INTAN PEGIRIKAN TEGAL

PERANCANGAN ULANG TATA LETAK FASILITAS PRODUKSI DI UD. NUR INTAN PEGIRIKAN TEGAL PERANCANGAN LANG TATA LETAK FASILITAS PRODKSI DI D. NR INTAN PEGIRIKAN TEGAL Disusun Oleh: Muhammad Ravi (441194) Pembimbing: 1. Rossi Septy Wahyuni, ST., MT 2. Ainul Haq P, ST., MMSI. LATAR BELAKANG Perkembangan

Lebih terperinci

Program StudiTeknikIndustri, Universitas Riau Kepulauan Batam 2,3,4

Program StudiTeknikIndustri, Universitas Riau Kepulauan Batam 2,3,4 USULAN PERBAIKAN TATA LETAK RUANG LOGISTIK PADA PT. SCHNEIDER ELECTRIC MANUFACTURING BATAM LOT 208 Sutrisno 1,NandarCundara A 2, Refdilzon Yasra 3, Bambang W.Widodo 4 1 Program StudiTeknikIndustri, Universitas

Lebih terperinci

Perancangan Ulang Tata Letak Fasilitas Untuk Meminimasi Ongkos Material Handling

Perancangan Ulang Tata Letak Fasilitas Untuk Meminimasi Ongkos Material Handling Performa (2014) Vol. 13, No.2: 91-100 Perancangan Ulang Tata Letak Fasilitas Untuk Meminimasi Ongkos Material Handling Rizki Wahyuniardi, Agi A. Setiawan Teknik Industri, Fakultas Teknik, UniversitasPasundan

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR. Ditulis untuk memenuhi sebagian persyaratam akademik guna memperoleh gelar Sarjana Teknik Strata satu

TUGAS AKHIR. Ditulis untuk memenuhi sebagian persyaratam akademik guna memperoleh gelar Sarjana Teknik Strata satu TUGAS AKHIR USULAN PERBAIKAN TATA LETAK FASILITAS INDUSTRI GUNA MENGURANGI MATERIAL HANDLING DENGAN METODE SYSTEMATIC LAYOUT PLANNING (STUDI KASUS : CV. GARUDA PLASTIK) Ditulis untuk memenuhi sebagian

Lebih terperinci

USULAN PERBAIKAN TATA LETAK PABRIK DAN MATERIAL HANDLING PADA PT. XYZ

USULAN PERBAIKAN TATA LETAK PABRIK DAN MATERIAL HANDLING PADA PT. XYZ Jurnal Ilmiah Teknik Industri (2016), Vol. 4 No. 3, 141 148 USULAN PERBAIKAN TATA LETAK PABRIK DAN MATERIAL HANDLING PADA PT. XYZ I Wayan Sukania 1, Silvi Ariyanti 2 dan Nathaniel 1 1 Program Studi Teknik

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH 3.1. Diagram Alir 43 Gambar 3.1 Diagram Alir Metodologi Penelitian Sumber : Dibuat oleh penulis menggunakan software Visio 2003 44 3.2. Observasi Lapangan Kegiatan ini

Lebih terperinci

PABRIK DAN POLA ALIRAN BAHAN (STUDI KASUS GARUDA BRASS PATI)

PABRIK DAN POLA ALIRAN BAHAN (STUDI KASUS GARUDA BRASS PATI) REDISAIN LAYOUT PABRIK DAN POLA ALIRAN BAHAN (STUDI KASUS GARUDA BRASS PATI) Manindo Simanjuntak, Nia Budi Puspitasari, ST. MT, Rani Rumita, ST. MT nona.nindo@gmail.com, niabudipuspitasari@gmail.com, ranirumita@gmail.com

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tata letak fasilitas didefenisikan sebagai kumpulan unsur-unsur fisik yang diatur

BAB I PENDAHULUAN. Tata letak fasilitas didefenisikan sebagai kumpulan unsur-unsur fisik yang diatur 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tata letak fasilitas didefenisikan sebagai kumpulan unsur-unsur fisik yang diatur mengikuti aturan atau logika tertentu. Unsur-unsur fisik dapat berupa mesin, peralatan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan industri sekarang ini sangat pesat ditandai dengan semakin dinamisnya kegiatan kegiatan pembangunan yang menandai pertumbuhan ekonomi yang selalu

Lebih terperinci

ABSTRAK. vii. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. vii. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK PT Alpine Cool merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang manufaktur. Produk yang dihasilkan perusahaan adalah Refigerator System atau yang lebih dikenal dengan sebutan panel pendingin. Dari

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Perancangan Tata Letak Tata letak pabrik (plant layout) atau letak fasilitas (facilities layout) pada dasarnya dapat didefinisikan sebagai suatu cara pengaturan fasilitas-fasilitas

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Perusahaan CV. Little Step adalah perusahaan yang bergerak di bidang garmen. Produk yang dihasilkan oleh perusahaan antara lain kemeja, kaos, dan celana tidur. Produk-produk tersebut dipasarkan

Lebih terperinci

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA BAB IV PENGMPLAN DAN PENGOLAHAN DATA. Pengumpulan Data.. Profil Perusahaan CV. RIA PALLET merupakan sebuah perusahaan industri manufaktur yang memproduksi pallet, perusahaan ini mengolah bahan baku dasar

Lebih terperinci

PERANCANGAN ULANG TATA LETAK AREA PRODUKSI PT X DENGAN METODE SYSTEMATIC PLANT LAYOUT

PERANCANGAN ULANG TATA LETAK AREA PRODUKSI PT X DENGAN METODE SYSTEMATIC PLANT LAYOUT PERANCANGAN ULANG TATA LETAK AREA PRODUKSI PT X DENGAN METODE SYSTEMATIC PLANT LAYOUT Teguh Oktiarso 1), Henrix Setyawan Loekito 2) 1),2) Program Studi Teknik Industri, Universitas Ma Chung Jl. Villa Puncak

Lebih terperinci

Studi Kelayakan Usulan Perancangan Ulang Tata Letak Fasilitas (Studi Kasus di Rafi Furniture)

Studi Kelayakan Usulan Perancangan Ulang Tata Letak Fasilitas (Studi Kasus di Rafi Furniture) Studi Kelayakan Usulan Perancangan Ulang Tata Letak Fasilitas (Studi Kasus di Rafi Furniture) Isana Arum Primsari Teknik Industri FTI Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta Email: i_prisa@yahoo.com ABSTRAK

Lebih terperinci

PERANCANGAN ULANG TATA LETAK FASILITAS PABRIK TAHU DAN PENERAPAN METODE 5S

PERANCANGAN ULANG TATA LETAK FASILITAS PABRIK TAHU DAN PENERAPAN METODE 5S PERANCANGAN ULANG TATA LETAK FASILITAS PABRIK TAHU DAN PENERAPAN METODE 5S Merry Siska 1 dan Henriadi 2 Abstrak: UD. Dhika Putra merupakan perusahaan yang bergerak dalam pembuatan tahu. Saat ini kondisi

Lebih terperinci

STUDI KASUS PERBANDINGAN PERANCANGAN TATA LETAK FASILITAS PABRIK PADA PT SENNATRA PENDAWATAMA SECARA MANUAL DAN DENGAN SOFTWARE VIP-PLANOPT10

STUDI KASUS PERBANDINGAN PERANCANGAN TATA LETAK FASILITAS PABRIK PADA PT SENNATRA PENDAWATAMA SECARA MANUAL DAN DENGAN SOFTWARE VIP-PLANOPT10 Journal Industrial Servicess Vol. 3c No. 1 Oktober 2017 STUDI KASUS PERBANDINGAN PERANCANGAN TATA LETAK FASILITAS PABRIK PADA PT SENNATRA PENDAWATAMA SECARA MANUAL DAN DENGAN SOFTWARE VIP-PLANOPT10 Hartono,

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN Penulis melakukan penelitian di CV.Karya Logam dengan menggunakan tahapan-tahapan penelitian. Tahapan-tahapan penelitian tersebut antara lain : 3.1. Studi Lapangan Studi lapangan

Lebih terperinci

Perancangan Ulang Tata Letak Fasilitas Pada Sistem Produksi Flow Shop (Studi Kasus Pt. Xxx Pekanbaru)

Perancangan Ulang Tata Letak Fasilitas Pada Sistem Produksi Flow Shop (Studi Kasus Pt. Xxx Pekanbaru) Seminar Nasional Teknologi Informasi, Komunikasi dan Industri (SNTIKI) 8 ISSN : 2085-9902 Pekanbaru, 9 November 2016 Perancangan Ulang Tata Letak Fasilitas Pada Sistem Produksi Flow Shop (Studi Kasus Pt.

Lebih terperinci

Pembahasan Materi #10

Pembahasan Materi #10 1 TIN314 Perancangan Tata Letak Fasilitas Pembahasan 2 Dasar Penentuan Pertimbangan Penentuan Desain Fasilitas Pertimbangan Desain Fasilitas Luas Lantai (Gudang Bahan Baku, Mesin, Gudang Bahan Jadi, Perkantoran)

Lebih terperinci

PENENTUAN LUAS LANTAI PERTEMUAN #9 TKT TAUFIQUR RACHMAN PERANCANGAN TATA LETAK FASILITAS

PENENTUAN LUAS LANTAI PERTEMUAN #9 TKT TAUFIQUR RACHMAN PERANCANGAN TATA LETAK FASILITAS PENENTUAN LUAS LANTAI PERTEMUAN #9 TKT306 PERANCANGAN TATA LETAK FASILITAS 6623 TAUFIQUR RACHMAN PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS ESA UNGGUL KEMAMPUAN AKHIR YANG DIHARAPKAN Menerapkan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 29 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Definisi Perancangan Tata Letak Salah satu kegiatan rekayasa industri yang paling tua adalah menata letak fasilitas. Dan tata letak yang baik selalu mengarah kepada perbaikan-perbaikan

Lebih terperinci

ANALISIS PERANCANGAN TATA LETAK DAN FASILITAS DALAM UPAYA MENINGKATKAN KAPASITAS PRODUKSI PADA OLT. METAL WORKS SKRIPSI. Oleh: Victor

ANALISIS PERANCANGAN TATA LETAK DAN FASILITAS DALAM UPAYA MENINGKATKAN KAPASITAS PRODUKSI PADA OLT. METAL WORKS SKRIPSI. Oleh: Victor ANALISIS PERANCANGAN TATA LETAK DAN FASILITAS DALAM UPAYA MENINGKATKAN KAPASITAS PRODUKSI PADA OLT. METAL WORKS SKRIPSI Oleh: Victor 0800739114 PROGRAM GANDA MANAJEMEN DAN TEKNIK INDUSTRI UNIVERSITAS BINA

Lebih terperinci

REKAYASA DAN INOVASI TEKNOLOGI UNTUK PENINGKATAN KUALITAS HIDUP BANGSA

REKAYASA DAN INOVASI TEKNOLOGI UNTUK PENINGKATAN KUALITAS HIDUP BANGSA . PROCEEDINGS SEMINARNASIONALRISETDANTEKNOLGITERAPAN(RITEKTRA)KE4 REKAYASADANINOVASITEKNOLOGI UNTUKPENINGKATANKUALITASHIDUPBANGSA 17SEPTEMBER2014 UNIVERSITASSANATADHARMA YOGYAKARTAINDONESIA Editor: TheJinAi,Dr.Eng

Lebih terperinci

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Pengumpulan Data 4.1.1 Sekilas Perusahaan PT. Sakti Prima (bukan nama asli-nama disamarkan) merupakan perusahaan yang bergerak di bidang Pertambangan Nasional

Lebih terperinci

Usulan Perbaikan Tata Letak Pabrik dengan Menggunakan Systematic Layout Planning (SLP) di CV. Arasco Bireuen

Usulan Perbaikan Tata Letak Pabrik dengan Menggunakan Systematic Layout Planning (SLP) di CV. Arasco Bireuen Malikussaleh Industrial Engineering Journal Vol.4 No.2 (2015) 4-10 ISSN 2302 934X Industrial Management Usulan Perbaikan Tata Letak Pabrik dengan Menggunakan Systematic Layout Planning (SLP) di CV. Arasco

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Teknik Industri Skripsi Sarjana Semester Genap tahun 2005/2006 USULAN TATA LETAK DAN MATERIAL HANDLING UNTUK MINIMASI JARAK PADA LANTAI PRODUKSI MAGIC TAPE PT. FAJARINDO

Lebih terperinci

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1. Pengumpulan Data Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara dan melihat langsung ke lantai produksi PT Indokemas Sukses Makmur. Data yang telah di kumpulakan

Lebih terperinci

PERANCANGAN ULANG TATA LETAK PADA LANTAI PRODUKSI UNTUK PERCEPATAN PRODUKSI

PERANCANGAN ULANG TATA LETAK PADA LANTAI PRODUKSI UNTUK PERCEPATAN PRODUKSI Seminar NasionalInovasi Dan AplikasiTeknologi Di Industri 0 ISSN 08-8 ITN Malang, Pebruari 0 PERANCANGAN ULANG TATA LETAK PADA LANTAI PRODUKSI UNTUK PERCEPATAN PRODUKSI Dessi Mufti ), Padri Zulma Putra

Lebih terperinci

USULAN PERBAIKAN LAYOUT WORKSHOP UNTUK MEMPERBAIKI KINERJA WAREHOUSE DI DIVISI PRODUCT PT. ABC

USULAN PERBAIKAN LAYOUT WORKSHOP UNTUK MEMPERBAIKI KINERJA WAREHOUSE DI DIVISI PRODUCT PT. ABC USULAN PERBAIKAN LAYOUT WORKSHOP UNTUK MEMPERBAIKI KINERJA WAREHOUSE DI DIVISI PRODUCT PT. ABC TUGAS AKHIR Oleh SIGIT HARYANTO 1201006650 FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI JURUSAN TEKNI K INDUS TRI UNIVERSITAS

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada zaman sekarang ini, industri sudah berkembang sangat pesat seiring dengan perkembangan teknologi. Dengan adanya perkembangan teknologi tersebut, maka munculah

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK PT. Agronesia merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di bidang industri manufaktur dengan beberapa divisi, meliputi divisi karet, makanan dan minuman, serta es balok. Divisi barang teknik

Lebih terperinci

Perancangan Ulang Fasilitas Produksi Menggunakan 2-OptAlgorithm Di PT. XYZ ABSTRAK

Perancangan Ulang Fasilitas Produksi Menggunakan 2-OptAlgorithm Di PT. XYZ ABSTRAK Perancangan Ulang Fasilitas Produksi Menggunakan 2-OptAlgorithm Di PT. XYZ Setiawan Adi Nugroho 1,Evi Febianti 2, Bobby Kurniawan 3 1,2, 3 Jurusan Teknik Industri Universitas Sultan Ageng Tirtayasa San.5424@yahoo.com

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Teknik Industri Tugas Akhir Sarjana Semester Ganjil Tahun 2006/2007 Abstrak STUDY PERBAIKAN BLOCK LAYOUT LANTAI PRODUKSI PADA PT. INDO KERAMIK INTI WIDYA UNTUK MEMINIMALISASI

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Tata Letak Fasilitas 2.1.1 Definisi Tata Letak Fasilitas 1) Menurut Sritomo (1992, p52), tata letak fasilitas didefinisikan sebagai tata cara pengaturan fasilitas - fasilitas fisik

Lebih terperinci

Perancangan Ulang Tata Letak Mesin pada Lantai Produksi di Biro Workshop PT. Semen Padang

Perancangan Ulang Tata Letak Mesin pada Lantai Produksi di Biro Workshop PT. Semen Padang Petunjuk Sitasi: Yulius, H., Irsan, & Lenggogeni, P. (07). Perancangan Ulang Tata Letak pada Lantai Produksi di Biro Workshop PT. Semen Padang. Prosiding SNTI dan SATELIT 07 (pp. C-). Malang: Jurusan Teknik

Lebih terperinci

BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN Bab 7 Kesimpulan dan Saran BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN 7.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil pengolahan data dan analisis yang telah dilakukan pada bab sebelumnya, maka dapat disimpulkan hal-hal berikut ini

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 19 III. METODE PENELITIAN 3.1 Kerangka Pemikiran Konseptual Penelitian ini diawali dengan melakukan studi tahap awal di CV Massitoh Catering Services, yaitu mengenai struktur organisasi, ruang lingkup,

Lebih terperinci

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL........... i HALAMAN PERNYATAAN.......... ii HALAMAN PENGESAHAN.......... iii HALAMAN PERSEMBAHAN... iv KATA PENGANTAR............ v DAFTAR ISI... vii DAFTAR TABEL... x DAFTAR

Lebih terperinci

PERANCANGAN TATA LETAK AREA PRODUKSI DENGAN MENGGUNAKAN METODE ARC PADA CV GADING PUTIH DI SEMARANG

PERANCANGAN TATA LETAK AREA PRODUKSI DENGAN MENGGUNAKAN METODE ARC PADA CV GADING PUTIH DI SEMARANG PERANCANGAN TATA LETAK AREA PRODUKSI DENGAN MENGGUNAKAN METODE ARC PADA CV GADING PUTIH DI SEMARANG Ivana Mulia Kartika Jurusan Manajemen Jejaring Bisnis / Fakultas Bisnis dan Ekonomika ivanamuliakartika@gmail.com

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI 2.1. Penelitian Terdahulu Penelitian mengenai tata letak fasilitas sudah dilakukan oleh banyak peneliti terdahulu dengan tempat dan analisis yang berbeda antara satu

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perancangan tata letak fasilitas manufaktur dapat berpengaruh secara langsung terhadap aliran material didalam pabrik. Tata letak pabrik yang baik dapat memberikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perancangan tata letak fasilitas merupakan rancangan dari fasilitas-fasilitas

BAB I PENDAHULUAN. Perancangan tata letak fasilitas merupakan rancangan dari fasilitas-fasilitas BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan Perancangan tata letak fasilitas merupakan rancangan dari fasilitas-fasilitas industri yang akan didirikan atau dibangun. Di dunia industri, perencanaan

Lebih terperinci

USULAN PERBAIKAN TATA LETAK FASILITAS Pada CV ARCON S INDONESIA

USULAN PERBAIKAN TATA LETAK FASILITAS Pada CV ARCON S INDONESIA SLAN PERBAKAN TATA LETAK FASLTAS Pada CV ARCON S NDONESA Nama : rda Aprianti NPM : 334777 Jurusan : Teknik ndustri Pembimbing: Rossi Septy Wahyuni, ST., MT. PENDAHLAN Peningkatan Kinerja Perusahaan Tata

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. tertentu, dengan tujuan untuk dijual kembali atau dikonsumsikan dalam siklus

BAB II LANDASAN TEORI. tertentu, dengan tujuan untuk dijual kembali atau dikonsumsikan dalam siklus BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Inventory dan Klasifikasinya Inventory meliputi semua barang yang dimiliki perusahaan pada saat tertentu, dengan tujuan untuk dijual kembali atau dikonsumsikan dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah CV. Jaya Teknik adalah perusahaan yang bergerak di bidang manufaktur yang memproduksi sebuah pagar, perusahaan CV. Jaya Teknik berdiri pada tahun 2013 perusahaan

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Teknik Pengumpulan Data Dalam proses penulisan skripsi mengenai perancangan tata letak ini, penulis mengumpulkan dan menyusun data-data yang berhasil dikumpulkan oleh penulis.

Lebih terperinci