PERANCANGAN TEKNIK INDUSTRI 2
|
|
- Hartanti Gunardi
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 PERANCANGAN TEKNIK INDUSTRI 2 PROJECT 4 PERANCANGAN TATA LETAK FASILITAS LABORATORIUM TEKNIK INDUSTRI
2 PROJECT 4 PERANCANGAN TATA LETAK FASILITAS 5.1 TUJUAN PRAKTIKUM Project ini bertujuan agar tiap-tiap kelompok mampu menentukan jumlah mesin, jumlah operator, kebutuhan fasilitas non-produksi, luas area produksi, agar semua pesanan dari konsumen dapat dipenuhi. Selain itu, tiap-tiap kelompok juga mampu menerapkan tahapan systematic layout planning (SLP) yang meliputi pembuatan Flow Analysis baik secara kuantitatif (From to Chart) maupun kualitatif (Activity Relationship Chart), Space Relationship Diagram (SRD) dengan menggunakan Software dan template layout. Keseluruhan tahapan SLP dilakukan selama 3 minggu dengan hasil akhir berupa template tata letak pabrik pada kertas A0. Komponen penilaian meliputi hasil dari tiap tahapan SLP, hasil akhir dari layout, kerjasama dan presentasi tugas. 5.2 PROSEDUR PELAKSANAAN PRAKTIKUM Prosedur praktikum Project 4 terdiri dari tiga bagian utama yaitu perencanaan kebutuhan fasilitas produksi, analisa aliran antar fasilitas dan rencana tata letak, dan pembuatan serta penyajian detail rancangan dalam bentuk gambar template tata letak pada kertas A Perencanaan kebutuhan fasilitas produksi 1. Pada awal praktikum diadakan pre-test secara lisan selama 20 menit. Tiap praktikan dilakukan tanya jawab seputar materi praktikum oleh dosen/asisten. 2. Asisten menjelaskan kepada praktikan tentang dasar teori serta prosedur praktikum. 3. Asisten memberikan pemahaman tentang skrap, efisiensi, dan kelonggaran. 4. Praktikan masuk ke Lab komputer, kemudian asisten memberikan data-data MPPC dan skenario dari data yang diperlukan. 5. Praktikan menggunakan komputer menghitung total jumlah mesin yang diperlukan untuk membuat produk mainan mobil. 6. Praktikan merencanakan kebutuhan fasilitas non-produksi, meliputi auxiliary service (gudang penerimaan, gudang pengiriman, ruang peralatan, dll) dan employee service (tempat parkir, ruang ganti, toilet, kantin, dan lain-lain). 7. Praktikan membuat sketsa penempatan semua fasilitas untuk masing-masing stasiun kerja dan sketsa fasilitas non-produksi. 8. Praktikan menghitung kebutuhan luas lantai produksi dan non-produksi. 9. Praktikan menghitung jumlah personil untuk seluruh pabrik Analisa hubungan/aliran antar fasilitas secara kuantitatif dan kualitatif 1. Praktikan membuat matriks biaya hubungan antar fasilitas di lantai produksi dalam bentuk From To Chart. 2. Dengan informasi matriks biaya dan luas tiap fasilitas fabrikasi sebagai masukan, praktikan menggunakan software WinQS untuk mendapatkan diagram blok tata letak untuk lantai fabrikasi. 3. Praktikan membuat Activity Relationship Chart (ARC) untuk menganalisa hubungan antar fasilitas non fabrikasi. 4. Dengan menggunakan masukan ARC dan luas area non fabrikasi mapun total fabrikasi, praktikan membuat tiga alternatif diagram blok seluruh pabrik dengan software Blockplan. 5. Dengan menggunakan hasil (3) dan (4), praktikan membuat tiga alternatif diagram blok yang feasible dan menganalisa dan mempresentasikan kelebihan dan kekurangan dari tiap diagram. 2
3 6. Asisten memilih salah satu diagram blok terbaik yang dilanjutkan untuk ke tahap selanjutnya Pembuatan dan penyajian detail hasil rancangan 1. Berdasarkan hasil blok diagram terpilih, praktikan melakukan rancangan detail tiap ruangan dan seluruh areal pabrik dengan skala. 2. Praktikan melakukan konsultasi dengan asisten/dosen terkait hasil detail rancangan untuk mendapatkan persetujuan untuk dicetak pada kertas A0. 3. Praktikan mencetak template layout pada kertas A0 dan mempresentasikan hasil rancangan di depan asisten dan dosen. 5.3 DASAR TEORI Tujuan Perancangan Tata Letak Fasilitas Tata letak pabrik (plant layout) atau tata letak fasilitas (fasilities layout) dapat didefinisikan sebagai tata cara pengaturan fasilitas-fasilitas pabrik guna menunjang kelancaran proses produksi. Pengaturan tersebut akan coba memanfaatkan luas area (space) untuk penempatan mesin atau fasilitas penunjang produksi lainnya, kelancaran gerakan perpindahan material, penyimpanan material (storage) baik yang bersifat temporer maupun permanen, personel pekerja dan sebagainya. Dalam tata letak fasilitas ada dua hal yang diatur letaknya yaitu pengaturan mesin (machine layout) dan pengaturan departemen yang ada dari pabrik (departemen layout). Tujuan utama didalam perancangan tata letak fasilitas pada dasarnya adalah untuk meminimalkan total biaya yang antara lain menyangkut elemen-elemen biaya sebagai berikut: 1. Biaya untuk konstruksi dan instalasi baik untuk bangunan mesin, maupun fasilitas produksi lainnya. 2. Biaya pemindahan bahan (material handling costs). 3. Biaya produksi, maintenance, safety, dan biaya-biaya penyimpanan produk setengah jadi. Suatu tata letak fasilitas yang baik, akan dapat memberikan keuntungan-keuntungan dalam sistem produksi, yaitu sebagai berikut: 1. Menaikkan output produksi. 2. Mengurangi waktu tunggu (delay). 3. Mengurangi proses pemindahan bahan (material handling). 4. Penghematan penggunaan areal untuk produksi, gudang dan service. 5. Pendaya guna yang lebih besar dari pemakaian mesin, tenaga kerja, dan/atau fasilitas produksi lainnya. 6. Mengurangi inventory in-process. 7. Proses manufacturing yang lebih singkat. 8. Mengurangi resiko bagi kesehatan dan keselamatan kerja dari operator. 9. Memperbaiki moral dan kepuasan kerja. 10. Mempermudah aktivitas supervise. 11. Mengurangi kemacetan dan kesimpangsiuran. 12. Mengurangi faktor yang bisa merugikan dan mempengaruhi kualitas dari bahan baku ataupun produk jadi Langkah-Langkah Perancangan Tata Letak Fasilitas Secara garis besar, langkah-langkah perancangan tata letak fasilitas memiliki prosedur seperti dalam gambar 1 dan dapat diuraikan sebagai berikut: Analisa Produk Adalah aktivitas untuk menganalisa macam dari jumlah produk yang harus dibuat dan didasarkan pada pertimbangan kelayakan teknis dan ekonomis. Analisa Proses Adalah langkah untuk menganalisis macam dan urutan proses pengerjaan produksi/komponen yang telah ditetapkan untuk dibuat. 3
4 Analisa Pasar Merupakan langkah penting untuk mengidentifikasikan macam dan jumlah produk yang dibutuhkan. Informasi volume produk digunakan untuk menetapkan kapasitas produksi, yang pada gilirannya akan memberi keputusan tentang banyaknya mesin dan fasilitas produksi lainnya yang dibutuhkan. Analisa Macam & Jumlah Mesin/Equipment dan Luas Area Yang Dibutuhkan Dengan memperhatikan volume produk yang harus dibuat, waktu standard untuk menghasilkan satu unit produk, jam kerja dan efisiensi mesin, maka jumlah mesin, termasuk juga jumlah operator yang diperlukan dapat ditentukan. Pengembangan Alternatif Tata Letak (Layout) Dari mesin-mesin atau fasilitas produksi yang telah dipilih macam/jenis dan dihitung jumlah yang diperlukan maka persoalan yang dihadapi adalah bagaimana harus diatur tata letaknya di dalam pabrik. Perancangan Tata Letak Mesin dan Departemen-Departemen Dalam Pabrik Hasil dari analisis terhadap alternatif layout, selanjutnya dipakai sebagai dasar pengaturan fasilitas fisik dari pabrik. Penetapan departemen-departemen penunjang (office, storage, personel facilities, parking area, dan lain-lain) serta pengaturan tata letak departemen masing-masing akan dilaksanakan pada kebutuhan, struktur organisasi yang ada dan derajat hubungannya. Analisis Produk Analisis Produk Analisis Proses Analisis Proses Analisis Macam Jumlah Mesin/ Equipment dan Area Yang Dibutuhkan Analisis Ekonomi Alternatif Tata Letak (Layout) Macam Layout Yang Sesuai Pola Aliran Material Space Area Yang Tersedia Analisa Aliran Material Struktur Organisasi Tata Letak Mesin dan Departemen Sistem Pemindahan Material Tata Letak Fasilitas Perkantoran Fasilitas Personil Fasilitas Penunjang Lain Tata Letak Departemen Produksi Luas Total Pabrik (Final Space) Yang Diperlukan Building Requirment Building Design Detail Konstruksi Bangunan Gambar 1. Diagram Skematis Langkah Dasar Parancangan Tata Letak Pabrik 4
5 5.3.3 Jenis-Jenis Layout 1. Product layout, Tata letak jenis ini membentuk suatu garis mengikuti jenjang proses pengerjaan produksi suatu produk dari awal hingga akhir. 2. Process layout, Layout pada jenis tata letak berdasarkan proses memiliki bagian yang saling terpisah satu sama lain di mana aliran bahan baku terputus-putus dengan mesin disusun sesuai fungsi dalam suatu grup departemen. 3. Fixed-position layout, digunakan untuk proyek yang produknya tidak dapat dipindah. 4. Group Technology, merupakan pengelompokan menjadi keluarga komponen dari barangbarang yang memiliki kesamaan desain atau karakteristik pabrikasi. (1) (2) Shipbuilding (3) (4) Gambar 2. Jenis-jenis Layout: (1) product layout; (2) process layout; (3) fixed position layout; (4) Group Technology (GT) Sumber Informasi Perancangan Fasilitas Pabrik Desain Produk Gambar kerja Assembly Charts Parts list Bills of Materials Prototype Desain Proses Route Sheet, atau Operation Process Chart (OPC) Penjadwalan (schedule design) Banyak produk yang harus dibuat Kapan produk akan dibuat Penentuan Jumlah Mesin dan Luas Lantai Produksi Menghitung Kebutuhan Mesin dan Operator Dengan dasar Multi Product Process Chart (MPPC), dapat dihitung kebutuhan jumlah mesin yang diperlukan untuk melaksankan masing-masing operasi. Dimulai dari 5
6 proses paling awal, dihitung waktu set up dan waktu proses, sehingga diketahui jumlah produk yang dapat dihasilkan oleh mesin tersebut dalam 1 jam. Ada dua faktor yang dapat mempengaruhi laju produksi yang telah ditentukan. Yang pertama adalah adanya skrap yang dihasilkan dari proses produksi dan yang kedua adalah efisiensi produksi. Faktor pertama, skrap, perlu diperhatikan dalam perhitungan jumlah bahan baku yang disiapkan. Dan faktor kedua efisiensi, perlu diperhatikan dalam perhitungan jumlah mesin yang diperlukan untuk memenuhi seluruh pesanan. Pertama perlu diberi kelonggaran untuk skrap yang akan terjadi pada setiap operasi pada setiap komponen, sehingga jika mencapai rakitan, akan tersedia jumlah produk yang diinginkan. Untuk menentukannya, dimulai dari operasi paling akhir pada setiap komponen yang akan menghasilkan skrap, dan bekerja mundur ke operasi pertama. Dengan memasukkan skrap pada pada tiap operasi, jumlah produk yang dibutuhkan untuk komponen ini dapat dihitung. Mengingat bahwa setiap mesin tidak pernah bekerja dengan efisiensi 100% maka jumlah barang yang diproses, dihitung dengan memperhatikan efisiensi tiap-tiap mesin. Jumlah mesin yang dibutuhkan untuk memproduksi satu komponen dapat dihitung dari perbandingan jumlah produk yang direncanakan dibagi dengan jumlah produk yang dapat dihasilkan oleh mesin tersebut dalam satu jam. Apabila jumlah mesin ditemukan dalam angka pecahan, angka tersebut tidak perlu dibulatkan. Pembulatan jumlah mesin dilakukan untuk total kebutuhan mesin yang diperlukan untuk memporoses semua komponen. Jumlah mesin yang dibutuhkan menjadi dasar untuk menentukan jumlah operator yang diperlukan. Penentuan jumlah operator dapat dilakukan dengan melihat kondisi penanganan mesin. Dalam kondisi mesin sudah terotomasi (computerized), seorang operator dapat menangani beberapa mesin sekaligus. Untuk kondisi mesin manual, seorang operator biasanya menangani satu mesin. Untuk kasus tertentu, diamana mesin yang digunakan berukuran besar, atau benda kerja yang diproses mempunyai ukuran besar atau diperlukan penanganan yang harus dilakukan oleh beberapa orang, maka dalam kasus ini, satu mesin ditangani oleh beberapa operator. Kebutuhan dalam 1 tahun Jumlah produksi/jam Jumlah barang yang direncanakan Jumlah mesin/komponen Jumlah seluruh kebutuhan mesin = Jumlah kebutuhan operator = Asumsi sama dg jml kebutuhan mesin Luas lantai per stasiun keja = Jml L mesin, peralatan & operator Jumlah luas lantai produksi = Jml L lantai / stasiun Gambar 3. Alur Penentuan Jumlah Mesin dan Luas Lantai Produksi 6
7 Menghitung Kebutuhan Luas Lantai Produksi Jumlah kebutuhan luas lantai produksi, dapat dihitung dengan menjumlahkan kebutuhan luas yang digunakan untuk meletakkan mesin, fasilitas penunjang maupun operator. Beberapa hal yang perlu diperhatikan adalah tempat yang diperlukan untuk meletakkan benda kerja (komponen) baik sebelum diproses ataupun setelah diproses, cukup diletakkan di lantai, di rak atau meja kerja. Hal ini diperlukan mengingat seberapa luas tempat yang harus disediakan untuk menyimpan benda kerja tersebut. Setelah luas lantai yang dibutuhkan untuk masing-masing stasuiun diketahui maka dapat dijumlahkan untuk mendapatkan total luas produksi. Kelongaran akan diberikan pada masing-masing stasiun, sehingga fasilitas-fasilitas yang diperlukan dalam satu stasiun kerja, dapat diletakkan dengan baik dan masih cukup ruangan untuk operator bergerak dari mesin, fasilitas maupun dalam aktivitas bekerja. Kelonggaran masih akan diberikan untuk memberikan ruang gerak bagi material handling dan pergerakan operator. Untuk itu perlu dipikirkan jenis material handling yang akan digunakan, kereta dorong, fork lift atau manual. Hal ini akan berpengaruh dalam perencanaan penempatan stasiun kerja. Gambar 4. Skersa penempatan fasilitas stasiun Analisa Aliran Material Analisa aliran material (flow of materials) berkaitan dengan usaha-usaha pengukuran kuantitatif untuk setiap gerakan perpindahan material diantara departemen-departemen atau aktivitas-aktivitas. Peta yang umum digunakan untuk melakukan analisis ini yaitu: String diagram Multi-column process charts From-to chart Process chart From-to chart merupakan teknik yang paling sering digunakan untuk perancangan tata letak fasilitas dan pemindahan bahan dalam suatu proses produksi. Angka-angka yang ada dalam from-to chart menunjukkan total dari berat beban yang harus dipindahkan, jarak perpindahan bahan, volume atau kombinasi-kombinasi dari faktor-faktor ini. 7
8 Tabel 1. Aliran proses 5 buah komponen Part Routing (Operation Sequence) 1 R A B D C F S 2 R B D C A S 3 R E F B A C D S 4 R F A C D S 5 R C A D S Tabel 2. Data jumlah dan berat komponen Part Jumlah/hari Berat (pound) Total Berat (pound) Derajat kepentingan Activity Relationship Analysis Gambar 5. Skema From To Chart Activity Relationship Chart (ARC) dipakai untuk analisa layout berdasarkan pertimbanganpertimbangan yang bersifat kualitatif. ARC menggantikan angka-angka kuantitatif seperti dalam from to chart dengan suatu penilaian mengenai derajat keterdekatan (closeness) antara departemen satu dengan departemen lain. 8
9 5.3.8 Perancangan Layout Gambar 6. Activity Relationship Chart Space Relationship Diagram (SRD) merupakan kombinasi antara kebutuhan luasan dan Activity Relationship Diagram. Untuk mendesain alternatif layout dengan cara memperhatikan Space Relationship Diagram dan melakukan modifikasi seperlunya berdasarkan batasan-batasan dan pertimbangan-pertimbangan khusus lainnya. Desain layout secara umum dapat ditunjukkan dalam bentuk Block Plan. Block Plan merupakan diagram blok dengan skala tertentu yang mempresentasikan bangunan dan normalnya juga menunjukkan lokasi dari dinding-dinding penyekat yang memisahkan blok satu dengan blok lainnya Gambar 7. Bentuk Block Plan 9
10 5.3.9 Pembuatan Detail Rancangan Layout Layout yang secara fungsional efektif adalah layout yang didalam aplikasinya juga menyebabkan aktivitas material handlingnya bisa berlangsung secara efisien. Untuk mempresentasikan rancangan layout, dapat dibuat dengan memakai salah satu metode berikut ini: 1. Gambar atau sketsa 2. Two dimensional iconic models (template) 3. Three-dimensional iconic models 5.4 REFERENSI [1] Apple, L.M., 1977, Plant Layout and Material Handling, Wiley, New York. [2] Heragu, S, 1997, Facilities Design, PWS Publishing company, Boston. [3] Meyers, F.E., Plant Layout and Material Handling, Prentice-Hall Inc, New Jersey. [4] Tompkins et al, 1996, Facilities Planning, Wiley, New York. [5] Wignjosoebroto, Sritomo, 2003, Tata Letak Pabrik dan Pemindahan Bahan, Penerbit Guna Widya, Surabaya. 5.5 ALAT DAN BAHAN 1. Komputer dengan software: Micosoft Excel,WinQS, Block Plan dan Microsoft Visio 2. OPC atau MPPC 3. Skenario: a. Jumlah produk yang dihasilkan dalam satu tahun. b. Jumlah jam kerja efektif dalam satu hari, jumlah hari kerja efektif dalam satu tahun. c. Besarnya skrap untuk tiap proses operasi. d. Besarnya efisiensi tiap mesin. e. Dimensi mesin f. Besarnya kelonggaran mesin dan area produksi. g. Luas area h. Data ongkos transportasi i. Data jumlah dan berat komponen 5.6 PORTOFOLIO LAPORAN Laporan tugas perancangan Project 4 meliputi komponen sebagai berikut: 1. Kebutuhan fasilitas mesin 2. Kebutuhan fasilitas non-produksi 3. Kebutuhan luas lantai produksi dan non-produksi 4. Kebutuhan operator 5. From To Chart 6. ARC 7. SRD (QS dan Block Plan) dan tiga alternatif diagram blok 8. Template Spesifikasi akhir dari template: Berukuran A0 Menggambarkan ukuran sesungguhnya (baik untuk mesin, bangunan, jalan dll) Terdapat gambar aliran material dari setiap komponen Untuk fasilitas non produksi ukuran kursi, meja, mobil, dll juga menggambarkan ukuran sesungguhnya Jumlah mesin di template harus sesuai dengan kebutuhan Layout tidak harus didasarkan pada Process Layout (bisa menggunakan Cell Layout atau model lain yang reasonable) dengan syarat jumlah mesin tidak bertambah secara signifikan 10
SYSTEMATIC LAYOUT PLANNING (SLP) PERTEMUAN #3 TKT TAUFIQUR RACHMAN PERANCANGAN TATA LETAK FASILITAS
SYSTEMATIC LAYOUT PLANNING (SLP) PERTEMUAN #3 TKT306 PERANCANGAN TATA LETAK FASILITAS 6623 TAUFIQUR RACHMAN PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS ESA UNGGUL KEMAMPUAN AKHIR YANG DIHARAPKAN
Lebih terperinciPerancangan Tata Letak
1 TIN314 Perancangan Tata Letak Fasilitas Perancangan Tata Letak 2 Definisi: pengaturan tata letak fasilitasfasilitas operasi dengan memanfaatkan area yang tersedia untuk penempatan mesin-mesin, bahan-bahan,
Lebih terperinciSystematic Layout Planning
Materi #3 TIN314 Perancangan Tata Letak Fasilitas Systematic Layout Planning 2 (2) Aliran material (1) Data masukan dan aktivitas (3) Hubungan aktivitas (5a) Kebutuhan ruang (7a) Modifikasi (4) Diagram
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian dan tujuan rancang fasilitas Wignjosoebroto (2009; p. 67) menjelaskan, Tata letak pabrik adalah suatu landasan utama dalam dunia industri. Perancangan tata letak pabrik
Lebih terperinciBAB V HASIL DAN ANALISIS
BAB V HASIL DAN ANALISIS 5.1 Hasil & Analisa Dari hasil perancangan tata letak fasilitas, penempatan stasiun kerja disesuaikan dengan keterkaitan aktivitas antar stasiun kerja satu dengan stasiun kerja
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Pengertian Tata Letak Pabrik
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Tata Letak Pabrik Menurut Apple (1990), Tata letak pabrik dapat didefinisikan sebagai tata cara pengaturan fasilitas fasilitas pabrik guna menunjang kelancaran proses
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pada bab ini akan menguraikan mengenai landasanlandasan teori serta acuan lain yang digunakan untuk menyelesaikan penelitian. 2.1 Perencanaan Fasilitas Tata letak pabrik adalah
Lebih terperinciPERANCANGAN TATA LETAK FASILITAS PERTEMUAN #2 TKT TAUFIQUR RACHMAN PERANCANGAN TATA LETAK FASILITAS
PERANCANGAN TATA LETAK FASILITAS PERTEMUAN #2 TKT306 PERANCANGAN TATA LETAK FASILITAS 6623 TAUFIQUR RACHMAN PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS ESA UNGGUL KEMAMPUAN AKHIR YANG DIHARAPKAN
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METDLGI PENELITIAN 3.1 Metodologi Penelitian Metodologi penelitian menguraikan seluruh kegiatan yang dilaksanakan selama penelitian berlangsung dari awal proses penelitian sampai akhir penelitian.
Lebih terperinciPerancangan Tata Letak
Materi #2 TIN314 Perancangan Tata etak Fasilitas Perancangan Tata etak 2 Definisi: pengaturan tata letak fasilitas-fasilitas operasi dengan memanfaatkan area yang tersedia untuk penempatan mesin-mesin,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metodologi Penelitian Keberhasilan suatu penelitian sangat ditentukan oleh langkah-langkah penelitian yang baik, sehingga penelitian tersebut dapat menghasilkan suatu bentuk
Lebih terperinciSILABUS MATA KULIAH. Pengalaman Pembelajaran. 1. Mendiskusikan pentingnya. perancangan tata
SILABUS MATA KULIAH Program Studi : Teknik Industri Kode Mata Kuliah : TKI-310 Nama Mata Kuliah : Perancangan Tata Letak Fasilitas Jumlah SKS : 2 Semester : VI Mata Kuliah Pra Syarat : TKI-307 Perencanaan
Lebih terperinciKONSEP DASAR TENTANG DESAIN PABRIK
KONSEP DASAR TENTANG DESAIN PABRIK Suatu lay-out pada umumnya ditentukan oleh jenis proses yang mendukungnya. Karena proses yang terjadi dalam industri begitu luasnya, maka lay-out yang direncanakan untuk
Lebih terperinci3. Masukkan alasan setiap pasangan departemen pada peta keterkaitan yang. didasarkan pada informasi karyawan dan pihak manajemen atau
71 3. Masukkan alasan setiap pasangan departemen pada peta keterkaitan yang didasarkan pada informasi karyawan dan pihak manajemen atau pengetahuan tentang keterkaitan antar kegiatan. 4. Catat derajat
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Perancangan Tata Letak Pabrik 2.1.1 Definisi Perancangan Tata Letak Fasilitas Pengertian perencanaan fasilitas dapat dikemukakan sebagai proses perancangan fasilitas, termasuk
Lebih terperinciTATA LETAK PABRIK KULIAH 1: INTRODUCTION
TATA LETAK PABRIK KULIAH 1: INTRODUCTION By: Rini Halila Nasution, ST, MT TUJUAN Setelah mengikuti perkuliahan Tata Letak Pabrik, mahasiswa diharapkan mampu memahami aspek-aspek yang berkaitan dengan analisa
Lebih terperinciPANDUAN PRAKTIKUM PENANGANAN BAHAN DAN PERENCANAAN TATA LETAK FASILITAS
PANDUAN PRAKTIKUM PENANGANAN BAHAN DAN PERENCANAAN TATA LETAK FASILITAS Disusun Oleh Tim Dosen dan Asisten PLO 2017 LABORATORIUM KOMPUTASI DAN ANALISIS SISTEM JURUSAN TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN FAKULTAS
Lebih terperinciPDF Compressor Pro KATA PENGANTAR. Tekinfo --- Jurnal Ilmiah Teknik Industri dan Informasi -- 1
Tekinfo --- Jurnal Ilmiah Teknik Industri dan Informasi -- 1 KATA PENGANTAR Puji syukur Alhamdulillah, kami sampaikan ke hadirat Allah YME, karena terealisasinya Tekinfo, Jurnal Ilmiah Teknik Industri
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Tata Letak Pabrik atau Perancangan Fasilitas Menurut Apple (1990, hal 2), Rekayasawan rancang fasilitas menganalisis, membentuk konsep, merancang dan mewujudkan sistem
Lebih terperinciPERTEMUAN #1 PENGANTAR PERANCANGAN TATA LETAK FASILITAS TKT TAUFIQUR RACHMAN PERANCANGAN TATA LETAK FASILITAS
PENGANTAR PERANCANGAN TATA LETAK FASILITAS PERTEMUAN #1 TKT306 PERANCANGAN TATA LETAK FASILITAS 6623 TAUFIQUR RACHMAN PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS ESA UNGGUL VISI DAN MISI
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH. Adapun urutan langkah-langkah dalam melakukan penelitian ini adalah sebagai
BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH Adapun urutan langkah-langkah dalam melakukan penelitian ini adalah sebagai berikut : Studi Pendahuluan Identifikasi Masalah Penentuan Tujuan Penelitian Pengumpulan Data
Lebih terperinciBAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 1.1 Pengumpulan Data Berdasarkan latar belakang perumusan masalah yang telah dikemukakan maka dilakukan pengumpulan data-data yang digunakan dalam perancangan tata
Lebih terperinciTIN314 Perancangan Tata Letak Fasilitas. h t t p : / / t a u f i q u r r a c h m a n. w e b l o g. e s a u n g g u l. a c. i d
1 TIN314 Perancangan Tata Letak Fasilitas Detail Mata Kuliah 2 Kode TIN314 Nama Perancangan Tata Letak Fasilitas Bobot 3 sks 6623 - Taufiqur Rachman 1 Deskripsi 3 Mata Kuliah Perancangan dan Tata Letak
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI 2.1. Penelitian Terdahulu Penelitian mengenai tata letak fasilitas sudah dilakukan oleh banyak peneliti terdahulu dengan tempat dan analisis yang berbeda antara satu
Lebih terperinciPERANCANGAN TATA LETAK FASILITAS DAN ALGORITMA BLOCPLAN
PERANCANGAN TATA LETAK FASILITAS DAN ALGORITMA BLOCPLAN Disusun Oleh: Risya Yuthika (1102120156) Septi Kurniawan (1102130054) Tio Auzan Hawali (1102120067) Nenden Widha Soraya (1102120157) Achmad Rizaldi
Lebih terperinciUSULAN PERANCANGAN TATA LETAK PABRIK KELAPA SAWIT DENGAN METODE SYSTEMATIC LAYOUT PLANNING (STUDI KASUS: PT. Kencana Andalan Nusantara) TUGAS AKHIR
USULAN PERANCANGAN TATA LETAK PABRIK KELAPA SAWIT DENGAN METODE SYSTEMATIC LAYOUT PLANNING (STUDI KASUS: PT. Kencana Andalan Nusantara) TUGAS AKHIR Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara berkembang, yang biasanya memiliki salah satu ciri
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Indonesia merupakan negara berkembang, yang biasanya memiliki salah satu ciri dengan menjamurnya perusahaan industri. Setiap industri yang ada dituntut untuk
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. secara umum ditinjau dari sudut pandang produksi adalah susunan fasilitas produksi
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Definisi Tata Letak Fasilitas adalah Suatu tata cara pengaturan fasilitas fasilitas produksi guna menunjang proses produksi (Sritomo, 1996). Tata Letak secara umum
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian dan Tujuan Perencanaan Tata Letak Perencanaan tata letak dapat dikemukakan sebagai proses perancangan tata letak, termasuk di dalamnya analisis, perencanaan, desain
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Definisi Tata Letak Pabrik Salah satu kegiatan rekayasa industri yang paling tua adalah menata letak fasilitas. Dan tata letak yang baik selalu mengarah kepada perbaikan-perbaikan
Lebih terperinciSystematic Layout Planning
Systematic Layout Planning Dimas Yuwono Wicaksono, ST., MT. dimas_yw@yahoo.com SYSTEMATIC LAYOUT PLANNING Richard Muther Input Data and Activities 1. Flow of Materials 2. Activity Relationships 3. Relationship
Lebih terperinciRENCANA PROGRAM KEGIATAN PERKULIAHAN SEMESTER (RPKPS)
RENCANA PROGRAM KEGIATAN PERKULIAHAN SEMESTER (RPKPS) Kode / Nama Mata Kuliah : E124702/Perancangan Tata Letak Fasilitas Revisi 4 Satuan Kredit Semester : 2 SKS Tgl revisi : 16 Juli 2015 Jml Jam kuliah
Lebih terperinciSILABUS MATAKULIAH. Revisi : 4 Tanggal Berlaku : 4 September 2015
SILABUS MATAKULIAH Revisi : 4 Tanggal Berlaku : 4 September 2015 A. Identitas 1. Nama Matakuliah : Perancangan Tata Letak Fasilitas 2. Program Studi : Teknik Industri 3. Fakultas : Teknik 4. Bobot sks
Lebih terperinciUniversitas Kristen Maranatha
ABSTRAK PT Sinar Terang Logamjaya merupakan salah satu perusahaan yang memproduksi sparepart motor yang berbahan utama logam. Perusahaan menerapkan layout lantai produksi berupa layout by process. oleh
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Tata Letak Fasilitas 2.1.1 Definisi Tata Letak Fasilitas 1) Menurut Sritomo (1992, p52), tata letak fasilitas didefinisikan sebagai tata cara pengaturan fasilitas - fasilitas fisik
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI. konsep, dan mewujudkan sistem pembuatan barang atau jasa. Rancangan ini pada
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Tata Letak Pabrik Tata letak pabrik adalah suatu rancangan fasilitas, menganalisis, membentuk konsep, dan mewujudkan sistem pembuatan barang atau jasa. Rancangan ini
Lebih terperinciTATA LETAK PABRIK KULIAH 2: PERENCANAAN LAYOUT
TATA LETAK PABRIK KULIAH 2: PERENCANAAN LAYOUT By: Rini Halila Nasution, ST, MT Alat, bahan dan pekerja harus diatur posisinya sedemikian rupa dalam suatu pabrik, sehingga hasilnya paling efektif dan ekonomis.
Lebih terperinciABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK Perusahaan CV. Little Step adalah perusahaan yang bergerak di bidang garmen. Produk yang dihasilkan oleh perusahaan antara lain kemeja, kaos, dan celana tidur. Produk-produk tersebut dipasarkan
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI 2.1. Tinjauan Pustaka 2.1.1. Penelitian Terdahulu Prabowo (2007) dalam penelitian yang berjudul Usulan Perancangan Tata Letak Rumah Sakit. Penelitian tersebut memberikan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Perancangan Tata Letak Tata letak pabrik (plant layout) atau letak fasilitas (facilities layout) pada dasarnya dapat didefinisikan sebagai suatu cara pengaturan fasilitas-fasilitas
Lebih terperinciPERANCANGAN ULANG TATA LETAK FASILITAS PABRIK PEMBUATAN RANGKA MEJA PING-PONG PADA CV SHIAMIQ TERANG ABADI
PERANCANGAN ULANG TATA LETAK FASILITAS PABRIK PEMBUATAN RANGKA MEJA PING-PONG PADA CV SHIAMIQ TERANG ABADI Ade Putri K 1, Alifah K 2, Finda Arwi M 3, Rizqy W 4, Virda Hersy L. S 5, Wakhid Ahmad Jauhari
Lebih terperinciPERANCANGAN PROSES 81
PERANCANGAN PROSES 81 Keterkaitan Perancangan Produk, Perancangan Proses, Perancangan Jadwal,dan Perancangan Fasilitas Perancangan Produk Perancangan Fasilitas Perancangan Proses Perancangan Jadwal 82
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. 37 Jurnal Rekayasa Sistem & Industri Volume 1, Nomor 1, Juli 2014
PERANCANGAN USULAN TATA LETAK FASILITAS PEMBUATAN MEETING CHAIR PADA DEPARTEMEN KONTRUKSI PT CHITOSE INDONESIA MANUFACTURING DENGAN PENDEKATAN GROUP TECHNOLOGY DAN ALGORITMA BLOCPLAN UNTUK MEMINIMASI MOMEN
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Definisi Line Balancing Line Balancing adalah suatu analisis yang mencoba melakukan suatu perhitungan keseimbangan hasil produksi dengan membagi beban antar proses secara berimbang
Lebih terperinciAPLIKASI ALGORITMA BLOCK PLAN DAN ALDEP DALAM PERANCANGAN ULANG TATA LETAK FASILITAS PRODUKSI PABRIK PENGOLAHAN KARET
APLIKASI ALGORITMA BLOCK PLAN DAN ALDEP DALAM PERANCANGAN ULANG TATA LETAK FASILITAS PRODUKSI PABRIK PENGOLAHAN KARET Ukurta Tarigan, Uni P. P. Tarigan, dan Zulfirmansyah A. Dalimunthe Departemen Teknik
Lebih terperinciOptimalisasi Tata Letak Mesin Produksi Terhadap Kinerja Karyawan Pada CV. ABC Aceh Besar
Malikussaleh Industrial Engineering Journal Vol.3 No.2 (2014) 4-9 ISSN 2302 934X Industrial Management Optimalisasi Tata Letak Mesin Produksi Terhadap Kinerja Karyawan Pada CV. ABC Aceh Besar Dewi Mulyati*
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Perencanaan Tata Letak Fasilitas 2.1.1 Pengertian Perencanaan Fasilitas Perencanaan tata letak fasilitas termasuk kedalam bagian dari perancangan tata letak pabrik. Perencanaan
Lebih terperinciPENDAHULUAN DEFINISI, RUANG LINGKUP, TUJUAN, DAN PROSEDUR PERANCANGAN FASILITAS
PENDAHULUAN DEFINISI, RUANG LINGKUP, TUJUAN, DAN PROSEDUR PERANCANGAN FASILITAS 7 Definisi Pabrik Pabrik/Industri setiap tempat dimana faktor-faktor seperti : manusia, mesin dan peralatan (fasilitas) produksi
Lebih terperinciSILABUS MATA KULIAH. Pengalaman Pembelajaran. 1. Aplikasi data antropometri 2. Analisis Motion Study 3. Ekonomi gerakan (Motion Economy)
SILABUS MATA KULIAH Program Studi : Teknik Industri Kode Mata Kuliah : TKI-317 Nama Mata Kuliah : Perancangan Teknik Industri II Jumlah SKS : 3 Semester : VI Mata Kuliah Pra Syarat : Perancangan Teknik
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Penelitian merupakan suatu rangkaian tahapan proses penelitian yang panjang dan terkait secara sistematika. Tiap tahap merupakan penentu tahap berikutnya, karena itu harus
Lebih terperinciBAB V HASIL DAN ANALISA
BAB V HASIL DAN ANALISA Dalam bab ini akan dikemukakan hasil dari pengumpulan dan pengolahan data yang dilakukan pada bab IV dan kaitannya dengan teori yang menjadi landasan dalam pengolahan data tersebut.
Lebih terperinciANALISIS PRODUK DAN PROSES MANUFAKTURING
ANALISIS DAN PROSES MANUFAKTURING Suatu rancangan ataupun rencana tentang tata letak fasilitas pabrik tidaklah akan bisa dibuat efektif apabila data penunjang mengenai bermacam-macam faktor yang berpengaruh
Lebih terperinciBAB V. ANALISIS DAN PEMBAHASAN
BAB V. ANALISIS DAN PEMBAHASAN Setelah selesai, dari mulai tahap pengumpulan data, sampai analisis, kemudian munculah sebuah desain ruangan tata letak PT. Santek khusus produk pembuatan special tool yang
Lebih terperinciLandasan Teori BAB II
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Penyesuaian dan Kelonggaran Pembakuan sistem kerja tidak dapat di lepasakan dari dua aspek berikut, yaitu: pemberian penyesuaian dan pemberian kelonggaran. Penyesuaian diberikan
Lebih terperinciBAB III PEMBUATAN ROUTING SHEET DAN MULTIPLE PRODUCT PROCESS CHART ASISTEN PRAKTIKUM PLO 2015
BAB III PEMBUATAN ROUTING SHEET DAN MULTIPLE PRODUCT PROCESS CHART ASISTEN PRAKTIKUM PLO 2015 ROUTING SHEET Routing sheet adalah lembar isian yang akan menjelaskan kebutuhan sumber daya bahan baku dan
Lebih terperinciKETENTUAN PENULISAN LAPORAN AKHIR (BENDEL) PRAKTIKUM PERANCANGAN TATA LETAK FASILITAS
KETENTUAN PENULISAN LAPORAN AKHIR (BENDEL) PRAKTIKUM PERANCANGAN TATA LETAK FASILITAS 1. BENDEL dibuat oleh masing-masing kelompok dalam bentuk HARDCOVER dan masing-masing kelompok menyerahkan SOFTCOPY
Lebih terperinciDESAIN ULANG TATA LETAK FASILITAS PRODUKSI MENGGUNAKAN METODE SYSTEMATIC LAYOUT PLANNING PADA PABRIK KELAPA SAWIT SUNGAI PAGAR
DESAIN ULANG TATA LETAK FASILITAS PRODUKSI MENGGUNAKAN METODE SYSTEMATIC LAYOUT PLANNING PADA PABRIK KELAPA SAWIT SUNGAI PAGAR Mustofa Choir 1, Dodi Sofyan Arief 2, Merry Siska 3 Jurusan Teknik Mesin,
Lebih terperinciUSULAN PERBAIKAN TATA LETAK FASILITAS LANTAI PRODUKSI PRODUK SEPATU PERLENGKAPAN DINAS HARIAN (STUDI KASUS PADA CV. MULIA)
USULAN PERBAIKAN TATA LETAK FASILITAS LANTAI PRODUKSI PRODUK SEPATU PERLENGKAPAN DINAS HARIAN (STUDI KASUS PADA CV. MULIA) Widya Nurcahayanty Tanjung 1, Fauzan Hariz Harimansyah E-mail: widya@uai.ac.id
Lebih terperinciTUGAS AKHIR PERANCANGAN TATA LETAK FASILITAS PRODUKSI PRODUK TEFFLON DAN GRINDING DENGAN METODE SYSTEMATIC LAYOUT PLANNING & SIMULASI PROMODEL
TUGAS AKHIR PERANCANGAN TATA LETAK FASILITAS PRODUKSI PRODUK TEFFLON DAN GRINDING DENGAN METODE SYSTEMATIC LAYOUT PLANNING & SIMULASI PROMODEL Disusun Oleh : HERI SETIAWAN 41613110042 PROGRAM STUDI TEKNIK
Lebih terperinciPembahasan Materi #8
Materi #8 TIN314 Perancangan Tata Letak Fasilitas Pembahasan Materi #8 2 Dasar Penentuan Metode Penentuan Fasilitas Yang Dipertimbangkan Rancangan Alternatif Tata Letak Diagram Hubungan Ruangan Derajat
Lebih terperinciPembahasan Materi #9
1 TIN314 Perancangan Tata Letak Fasilitas Pembahasan 2 Dasar Penentuan Metode Penentuan Fasilitas Yang Dipertimbangkan Rancangan Alternatif Tata Letak Diagram Hubungan Ruangan Derajat Nilai Kedekatan 6623
Lebih terperinciUSULAN RANCANGAN ULANG TATA LETAK FASILITAS DENGAN METODE ALGORITMA CORELAP UNTUK MEMINIMUMKAN JARAK LINTASAN DI RESTORAN LIANA SIDOARJO
USULAN RANCANGAN ULANG TATA LETAK FASILITAS DENGAN METODE ALGORITMA CORELAP UNTUK MEMINIMUMKAN JARAK LINTASAN DI RESTORAN LIANA SIDOARJO Enny Ariyani Teknik Industri FTI-UPNv Jatim Abstraksi Permasalahan
Lebih terperinciPERANCANGAN ULANG TATA LETAK PADA LANTAI PRODUKSI UNTUK PERCEPATAN PRODUKSI
Seminar NasionalInovasi Dan AplikasiTeknologi Di Industri 0 ISSN 08-8 ITN Malang, Pebruari 0 PERANCANGAN ULANG TATA LETAK PADA LANTAI PRODUKSI UNTUK PERCEPATAN PRODUKSI Dessi Mufti ), Padri Zulma Putra
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. jasa. Menurut Heizer dan Render (2009:4) manajemen operasi adalah serangkaian
BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Tinjauan Pustaka Manajemen operasi merupakan salah satu fungsi penting dalam suatu perusahaan atau organisasi untuk menghasilkan produk berupa barang
Lebih terperinciUSULAN PERBAIKAN LAYOUT PRODUKSI OBLONG PADA DIVISI GARMEN LOKAL DI PT MKF, LTD.
USULAN PERBAIKAN LAYOUT PRODUKSI OBLONG PADA DIVISI GARMEN LOKAL DI PT MKF, LTD. Fendi Staf Produksi, Industri Manufaktur, PT ASTRA DAIHATSU MOTOR HEAD OFFICE, Jln. Gaya Motor III No. 5, Sunter II, Jakarta
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI 2.1. Tinjauan Pustaka 2.1.1. Penelitian Terdahulu Dasi (2008), melakukan penelitian yang berlokasi di CV. Pandanus Internusa untuk mendapatkan informasi mengenai
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1-1
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada zaman sekarang ini, industri sudah berkembang sangat pesat seiring dengan perkembangan teknologi. Dengan adanya perkembangan teknologi tersebut, maka munculah
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Tata Letak Pabrik Tata letak adalah suatu landasan utama dalam dunia industri. Terdapat berbagai macam pengertian atau definisi mengenai tata letak pabrik. Wignjosoebroto
Lebih terperinciTUGAS AKHIR. Usulan Re-Layout Tata Letak Fasilitas Produksi Dengan Menggunakan Metode SLP di Departemen Produksi Bagian OT Cair di PT IKP
TUGAS AKHIR Usulan Re-Layout Tata Letak Fasilitas Produksi Dengan Menggunakan Metode SLP di Departemen Produksi Bagian OT Cair di PT IKP Diajukan Guna Melengkapi Sebagian Syarat Dalam mencapai gelar Sarjana
Lebih terperinciANALISA PERANCANGAN TATA LETAK LANTAI PRODUKSI DIVISI WELDING UNTUK MENINGKATKAN KAPASITAS PRODUKSI DI PT. XX
ANALISA PERANCANGAN TATA LETAK LANTAI PRODUKSI DIVISI WELDING UNTUK MENINGKATKAN KAPASITAS PRODUKSI DI PT. XX Alfa Firdaus, Dedy Pratama Program Studi Teknik, Fakultas Teknik Universitas Mercu Buana Jakarta
Lebih terperinciPENENTUAN KEBUTUHAN LUAS AREA PERTEMUAN #8 TKT TAUFIQUR RACHMAN PERANCANGAN TATA LETAK FASILITAS
PENENTUAN KEBUTUHAN LUAS AREA PERTEMUAN #8 TKT306 PERANCANGAN TATA LETAK FASILITAS 6623 TAUFIQUR RACHMAN PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS ESA UNGGUL KEMAMPUAN AKHIR YANG DIHARAPKAN
Lebih terperinciKETENTUAN PENULISAN LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM PERANCANGAN TATA LETAK FASILITAS PTA 2015/2016 LABORATORIUM TEKNIK INDUSTRI LANJUT
KETENTUAN PENULISAN LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM PERANCANGAN TATA LETAK FASILITAS PTA 2015/2016 LABORATORIUM TEKNIK INDUSTRI LANJUT 1. Laporan Akhir dibuat oleh masing-masing kelompok dalam bentuk HARDCOPY
Lebih terperinciABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK PT. Press Metal Indo Jaya merupakan salah satu perusahaan besar yang memproduksi produk teknologi dengan bahan utama logam, terutama spare part motor. Berdasarkan pengamatan yang dilakukan di perusahaan
Lebih terperinciABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK PT Indta Pramatajaya merupakan perusahaan yang bergerak di bidang manufaktur pembuatan sparepart mobil dan motor. Bahan produksi yang digunakan oleh perusahaan semuanya adalah logam seperti pada
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN Metode diartikan sebagai cara yang tepat, kemudian penelitian adalah kegiatan ilmiah untuk memperoleh pengetahuan yang benar tentang suatu masalah. Di dalam penelitian ini menggunakan
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Pengertian Tata Letak Pabrik atau Fasilitas Tata letak pabrik atau fasilitas produksi dan area kerja adalah masalah yang kerap kali kita jumpai dalam teknik
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tata letak fasilitas merupakan pengorganisasian fasilitas-fasilitas fisik perusahaan untuk menghasilkan efisiensi penggunaan sumber daya perusahaan. Perencanaan fasilitas
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. Teknik tata cara kerja adalah suatu ilmu yang terdiri atas teknik-teknik dan prinsipprinsip
6 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Teknik Tata Cara Kerja Teknik tata cara kerja adalah suatu ilmu yang terdiri atas teknik-teknik dan prinsipprinsip untuk mendapatkan suatu rancangan (design) sistem kerja yang
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
10 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Perancangan sistem kerja Suatu ilmu yang terdiri dari teknik-teknik dan prinsip-prinsip untuk mendapatkan rancanganterbaik dari system kerja yang bersangkutan. Teknik-teknik
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
29 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Definisi Perancangan Tata Letak Salah satu kegiatan rekayasa industri yang paling tua adalah menata letak fasilitas. Dan tata letak yang baik selalu mengarah kepada perbaikan-perbaikan
Lebih terperinciREKAYASA DAN INOVASI TEKNOLOGI UNTUK PENINGKATAN KUALITAS HIDUP BANGSA
. PROCEEDINGS SEMINARNASIONALRISETDANTEKNOLGITERAPAN(RITEKTRA)KE4 REKAYASADANINOVASITEKNOLOGI UNTUKPENINGKATANKUALITASHIDUPBANGSA 17SEPTEMBER2014 UNIVERSITASSANATADHARMA YOGYAKARTAINDONESIA Editor: TheJinAi,Dr.Eng
Lebih terperinciPerencanaan Kebutuhan Luas Lahan pada Tata Letak Fasilitas Area Pelayanan Proses di Alya Jaya Motor
Perencanaan Kebutuhan Luas Lahan pada Tata Letak Fasilitas Area Pelayanan Proses di Alya Jaya Motor Risthia Eriana Putri 1, Hery Irwan 2,Zaenal Arifin 3 1 Program Studi Teknik Industri, Universitas Riau
Lebih terperinciSISTEM ALIRAN MATERIAL
SISTEM ALIRAN MATERIAL 207 Pentingnya Perencanaan Pola Aliran Material Perencanaan pola aliran material menjadi dasar untuk rancangan dasar dari fasilitas dan efisiensi seluruh operasi Keberhasilan perusahaan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. tertentu, dengan tujuan untuk dijual kembali atau dikonsumsikan dalam siklus
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Inventory dan Klasifikasinya Inventory meliputi semua barang yang dimiliki perusahaan pada saat tertentu, dengan tujuan untuk dijual kembali atau dikonsumsikan dalam
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. perencanaan dan integrasi pada aliran komponen-komponen suatu produk untuk
1 TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Tata Letak Pabrik Definisi tata letak pabrik dan pemindahan bahan menurut Apple (1990), perencanaan dan integrasi pada aliran komponen-komponen suatu produk untuk mendapatkan
Lebih terperinciPERANCANGAN ULANG TATA LETAK AREA PRODUKSI PT X DENGAN METODE SYSTEMATIC PLANT LAYOUT
PERANCANGAN ULANG TATA LETAK AREA PRODUKSI PT X DENGAN METODE SYSTEMATIC PLANT LAYOUT Teguh Oktiarso 1), Henrix Setyawan Loekito 2) 1),2) Program Studi Teknik Industri, Universitas Ma Chung Jl. Villa Puncak
Lebih terperinciEvaluasi Perencanaan Tata Letak Fasilitas Peleburan dan Pencetakan Terhadap Optimasi Proses Aliran Material pada PT. PANGERAN KARANG MURNI
UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Teknik Industri Skripsi Sarjana Semester Genap tahun 2005/2006 Evaluasi Perencanaan Tata Letak Fasilitas Peleburan dan Pencetakan Terhadap Optimasi Proses Aliran Material
Lebih terperinciSISTEM PENANGANAN MATERIAL
SISTEM PENANGANAN MATERIAL 167 Penanganan Material (Material Handling) merupakan seni pergerakan/pemindahan material secara ekonomis dan aman. Material handling dirancang menggunakan metode yang tepat
Lebih terperinciUsulan Perbaikan Tata Letak Fasilitas dengan Menggunakan Algoritma CRAFT
Malikussaleh Industrial Engineering Journal Vol.4 No.2 (2015) 36-41 ISSN 2302 934X Industrial Management Usulan Perbaikan Tata Letak Fasilitas dengan Menggunakan Algoritma CRAFT Suharto Tahir *, Syukriah
Lebih terperinciKode: DU1.2.4-KUR-04.RPS/ IIP-331
Judul UNIVERSITAS TRISAKTI JAKARTA Dokumen Level: RPS Rencana Pembelajaran Semester Ruang Lingkup Program Studi Sarjana Teknik Industri Kode/No : DU1.2.4-KUR-04.RPS/IIP-331 Tanggal Dikeluarkan: 21/02/16
Lebih terperinciMODUL 4 PERENCANAAN PROSES
MODUL 4 PERENCANAAN PROSES 1. Deskripsi Perencanaan proses merupakan tahapan untuk menentukan bagaimana suatu produk itu diproduksi. Tahapan tersebut mendefinisikan secara detil proses produksi dan perakitan,
Lebih terperinciPembahasan Materi #10
1 TIN314 Perancangan Tata Letak Fasilitas Pembahasan 2 Dasar Penentuan Pertimbangan Penentuan Desain Fasilitas Pertimbangan Desain Fasilitas Luas Lantai (Gudang Bahan Baku, Mesin, Gudang Bahan Jadi, Perkantoran)
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. Toyota Production System atau yang biasa disingkat menjadi TPS. TPS adalah
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Toyota Production System Toyota Production System atau yang biasa disingkat menjadi TPS. TPS adalah aktivitas pada tingkat keseluruhan perusahaan berdasarkan pada kesadaran untuk
Lebih terperinciPENENTUAN LUAS LANTAI PERTEMUAN #9 TKT TAUFIQUR RACHMAN PERANCANGAN TATA LETAK FASILITAS
PENENTUAN LUAS LANTAI PERTEMUAN #9 TKT306 PERANCANGAN TATA LETAK FASILITAS 6623 TAUFIQUR RACHMAN PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS ESA UNGGUL KEMAMPUAN AKHIR YANG DIHARAPKAN Menerapkan
Lebih terperinciPembahasan Materi #6
1 TIN314 Perancangan Tata Letak Fasilitas Pembahasan 2 Perencanaan Aliran Material Kelompok Analisa Aliran Pola Aliran Teknik Analisa Aliran Data Analisa Aliran 6623 - Taufiqur Rachman 1 Perencanaan Aliran
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Pengertian dan Tujuan Tata Letak Definisi tata letak ditinjau dari sudut pandang produksi adalah susunan fasilitas fasilitas produksi untuk memperoleh efisiensi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ini tentunya dapat dilakukan dengan cara mengatur layout pabrik sedemikian rupa
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Lantai produksi suatu perusahaan manufaktur perlu dirancang dengan baik, supaya aliran produksi dapat berjalan dengan lancar, efektif, dan efisien. Hal ini
Lebih terperinciABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK PT Sinar Terang Logamjaya atau yang sering disebut PT Stallion adalah perusahaan yang bergerak dibidang manufaktur pembuatan sparepart motor dengan bahan baku logam, seperti pedal motor, cup tanki
Lebih terperinciBAB V PEMBAHASAN 5.1 Dasar Re-layout Perusahaan
BAB V PEMBAHASAN 5.1 Dasar Re-layout Perusahaan Perancangan ulang tata letak atau re-layout ruang laboratorium kimia PT INTERTEK UTAMA SERVICE ini didasarkan kepada kondisi ruang laboratorium yang terpisah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi, bidang ekonomi merupakan bidang yang menjadi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era globalisasi, bidang ekonomi merupakan bidang yang menjadi perhatian utama dunia, sehingga struktur perekonomian suatu negara harus benarbenar kuat, karena
Lebih terperinci