PERUMUSAN STRATEGI PURCHASING DI PT. XYZ

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PERUMUSAN STRATEGI PURCHASING DI PT. XYZ"

Transkripsi

1 PERUMUSAN STRATEGI PURCHASING DI PT. XYZ Adelia Viviany Suwarsono 1) dan Iwan Vanany 2) 1) Program Studi Magister Manajemen Teknologi, Institut Teknologi Sepuluh Nopember Jl. Cokroaminoto 12A, Surabaya, 60264, Indonesia 1) 2) Jurusan Teknik Industri, Institut Teknologi Sepuluh Nopember ABSTRAK PT. XYZ adalah salah satu perusahaan minyak dan gas terbesar dimana pengoperasiannya tersebar di seluruh dunia. Buyer atau Purchasing Engineer adalah seseorang yang melakukan pembelian suatu barang/jasa dari PR (Purchase Requisition) hingga menjadi PO (Purchase Order) atau Kontrak. Setiap proses pengadaan mempunyai batas maksimal waktu pengerjaan yang ideal. Apabila buyer/purchasing engineer mengerjakan proses pengadaan di luar batas waktu pengerjaan yang ditentukan, maka disebut dengan backlog. Penelitian ini bertujuan unuk merumuskan strategi agar dapat mengurangi jumlah backlog yang terjadi. Analytical Hierarchy Process (AHP) digunakan untuk melakukan pembobotan pada tiap-tiap Indikator, Matrix IE digunakan untuk mengetahui posisi perusahaan kemudian melakukan analisis SWOT untuk merumuskan strategi dalam mereduksi jumlah backlog yaitu dengan membandingkan kekuatan dan kelemahan terhadap unsur eksternal yaitu peluang dan ancaman. Hasil analisis menunjukkan bahwa sering terjadinya backlog disebabkan karena keterbatasan jumlah buyer/purchasing engineer dalam mengerjakan jumlah pekerjaan yang banyak. Perumusan strategi berdasarkan analisis SWOT yaitu dengan memanfaatkan sistem/tools yang canggih untuk membuat tempelate pengadaan untuk pekerjaan yang sifatnya berulang, membuat program untuk mengontrol pekerjaan dalam memonitor proses expediting dan memisahkan tanggungjawab antara proses pengadaan dan proses expediting hingga barang diterima. Untuk mengurangi kompleksitas pekerjaan dari pihak eksternal (vendor atau supplier), maka diharapkan mengevaluasi kinerja vendor dengan menggunakan Balance Score Card. Kata kunci: Buyer, Purchasing, IE Matrix, SWOT, AHP PENDAHULUAN PT. XYZ adalah salah satu perusahaan minyak dan gas terbesar dimana pengoperasiannya tersebar di seluruh dunia. Dalam menunjang kegiatan operasionalnya, PT.XYZ bekerja sama dengan mitra kerja lainnya untuk mendapatkan suatu barang/jasa. PT.XYZ merupakan anak perusahaan dari perusahaan besar dari Prancis, yang bekerjasama dengan Indonesia dengan kewenangan untuk melakukan pencarian dan pengolahan bahan mineral migas untuk mendapatkan nilai ekonomi produk yang lebih baik, yang disebut dengan Kontraktor/Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS). Kontraktor/Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) adalah badan usaha atau bentuk usaha tetap yang ditetapkan untuk melakukan Eksplorasi dan Eksploitasi pada suatu Wilayah Kerja berdasarkan KKS dengan SKK Migas. Pedoman Tata Kerja (PTK) ini dir ancang oleh Badan Pelaksana Kegiatan Hulu Minyak dan Gas Bumi (BPMIGAS). Di Indonesia, regulasi yang berlaku untuk pengadaan di sektor minyak dan gas, selain undang-undang yaitu Pedoman Tata Kerja 007 Revisi II tahun 2011 yang diterbitkan oleh BPMigas. Pedoman ini dimaksudkan untuk memberikan satu pola pikir, pengertian, dan pedoman pelaksanaan teknis serta administratif yang terintegrasi dan jelas A-18-1

2 bagi seluruh pengelola kegiatan usaha hulu Minyak dan Gas Bumi di wilayah Republik Indonesia, dalam pengelolaan rantai suplai. Purchasing Department merupakan sebuah departemen yang melakukan pengadaan barang/jasa, akan tetapi lebih banyak pembelian barang. PR (Purchase Requisition) adalah sebuah permintaan dimana karena adanya kebutuhan barang/jasa yang akan diproses dengan proses pengadaan untuk memilih vendor/supplier yang kompeten dan mengikatnya dengan Purchase Order atau Kontrak. Kontrak di sini bukan hanya PO (Purchasing Order) saja, tetapi juga OA (Outline Agreement) lalu CRO (Contract Receive Order) yang merupakan bagian dari OA (Outline Agreement). Fungsi dan tanggung jawab seorang buyer/purchasing engineer selain menjalankan proses pengadaan, dan juga tidak hanya dari Purchase Order saja, tetapi juga ketepatan pengiriman barang dari vendor/supplier, menghitung denda/penalty bagi vendor/supplier yang terlambat dalam pengiriman barang, kualitas dan komitmen dari vendor/supplier, penghematan budget, serta kemampuan untuk bekerja cepat dalam proses pengadaan harus sesuai dengan peraturan pengadaan yang beralaku di Indonesia. Untuk menjadi buyer/purchasing engineer yang bisa bekerja dengan optimal, seorang buyer/purchasing engineer harus ahli dalam membagi tugas dan tanggungjawabnya. Setiap proses pengadaan mempunyai batas maksimal waktu pengerjaan yang ideal. Apabila buyer/purchasing engineer mengerjakan proses pengadaan di luar batas waktu pengerjaan yang ditentukan, maka disebut dengan backlog. Oleh karena itu, perlu adanya perubahan strategi purchasing yang bertujuan utama untuk mereduksi backlog di perusahaan PT XYZ. Tabel 1. Jumlah Backlog Berdasarkan Nilai Kontrak Nilai Kontrak Durasi Jumlah Backlog Persentase(%) < USD 50, hari % USD 50,000-USD 500, hari 44 23% USD 500,000-USD 2,000, hari 2 1% USD 2,000,000-USD 5,000, hari 3 2% > USD 5,000, hari 2 1% Tujuan dari penelitian ini adalah rancangan strategi agar dapat mengurangi jumlah backlog yang terjadi pada departemen purchasing di PT.XYZ, dan bermanfaat bagi seluruh divisi dan departemen yang berkaitan dengan buyer/purchasing engineer dalam mengurangi jumlah backlog dan mengoptimalkan kinerja purchasing departement. METODE Untuk mencapai tujuan penelitian, metode SWOT digunakan karena unutk menentukan indikator internal dan eksternal. Menentukan tingkat kepentingan tiap indikator dengan menggunakan metode AHP. Bobot kriteria penilaian kemudian dikalikan dengan skala/rating untuk menentukan nilai tiap indikator, sehingga dapat diketahui faktor yang sangat mempengaruhi terjadinya backlog. Setelah itu kita dapat lihat posisi Purchasing Department berada di kuadran pada Matrix IE yang merupakan matriks yang diperoleh dari proses penggabungan kondisi lingkungan internal dengan eksternal dalam matriks IFE dan matriks EFE. Langkah terakhir yang dilakukan adalah analisis SWOT. SWOT menurut Sutojo dan Kleinsteuber (2002) adalah untuk menentukan tujuan usaha yang realistis, sesuai dengan kondisi perusahaan dan oleh karenanya diharapkan lebih mudah tercapai. Ada delapan langkah dalam membuat Matriks SWOT, yaitu identifikasi peluang eksternal, identifikasi ancaman eksternal, Identifikasi kekuatan internal, identifikasi kelemahan internal, A-18-2

3 menyesuaikan antara kekuatan internal dengan peluang eksternal, dan catat hasil Strategi SO dalam sel yang ditentukan, menyesuaikan antara kelemahan internal dengan peluang eksternal, dan catat hasil Strategi WO dalam sel yang ditentukan, menyesuaikan antara kekuatan internal dengan ancaman eksternal, dan catat hasil Strategi ST dalam sel yang ditentukan, menyesuaikan antara kelemahan internal dengan ancaman eksternal, dan catat hasil Strategi WT dalam sel yang ditentukan. Kotler dalam Sitinjak (2000) menyatakan bahwa strategi adalah sekumpulan cara-cara untuk mencapai tujuan, dan strategi adalah suatu pendekatan logis yang akan menentukan arah sebuah aksi. Langkah ini adalah untuk menghasilkan alternatif strategi yang layak, bukan untuk memilih strategi mana yang terbaik. Tidak semua strategi yang dikembangkan dalam Matriks SWOT akan dipilih untuk implementasi. HASIL DAN PEMBAHASAN Analisis Jawaban Kuisioner Faktor Internal Berikut ini adalah Tabel yang menunjukkan jawaban dari partisipan atau responden mengenai faktor internal. Tabel 2. Rangkuman Jawaban Faktor Internal ASPEK FAKTOR BOBOT S W SKALA/ RATING NILAI Fasilitas Kantor Cara kerja karyawan yang sudah sistematis Sistem/tools yang digunakan perusahaan sudah rapi dan canggih Rotasi/Perpindahan Karyawan (Internal) Jumlah Buyer/purchasing engineer Jumlah Pekerjaan (Banyaknya Jumlah PR/Purchase Requisition) Variasi Tanggungjawab Pekerjaan pada setiap buyer (Proses Pengadaan, Menghitung Penalty, Expediting, Delivery, Follow Up semua jenis dokumen yang masuk dan keluar) Waktu mengerjakan pekerjaan Turn-over Karyawan Total Bobot 1.00 Skor 2.68 Analisis Kekuatan (Strength) Analisis Bobot Dari Tabel 2, dapat diketahui ada 4 indikator kekuatan. Dari keempat indikator tersebut, dapat diketahui indikator yang mempunyai bobot tertinggi adalah cara kerja karyawan yang sudah sistematis dengan bobot 0,21. Analisis Skala Skala pengukuran mulai dari 1 sampai 4. Skor 1 menunjukkan kondisi yang sangat tidak baik dam skor 4 menunjukkan kondisi yang sangat baik. Dengan skala yaitu, 1,00-1,75 = Sangat Tidak Baik, 1,75-2,50 = Tidak Baik, 2,50-3,25 = Baik, dan 3,25-4,00 = Sangat Baik. Berdasarkan jawaban rangkuman dari jawaban responden,pada Tabel 2, maka ada 3 indikator yang sangat baik kondisinya adalah cara kerja karyawan yang sudah sistematis, A-18-3

4 fasilitas kantor, dan sistem/tools yang digunakan perusahaan sudah rapi dan canggih dengan skala 4. Sedangkan skala terendah menunjukkan indikator yang memiliki skala terendah adalah Rotasi/Perpindahan Karyawan (Internal) dengan skala 3. Berdasarkan hasil skala yang ada, maka dapat dianalisis secara lengkap pada masing masing indikator,yaitu Cara kerja karyawan yang sudah sistematis dengan skala 4. Skala tersebut termasuk kategori Sangat Baik. Fasilitas Kantor dengan skala 4. Skala tersebut termasuk kategori Sangat Baik. Sistem/tools yang digunakan perusahaan sudah rapi dan canggih dengan skala 4. Skala tersebut termasuk kategori Sangat Baik. Rotasi/Perpindahan Karyawan (Internal) dengan skala 3. Skala tersebut termasuk kategori Baik. Analisis Nilai Nilai merupakan perkalian antara bobot dengan skala. Indikator yang penting dan dalam kondisi yang baik adalah indikator yang mempunyai nilai yang tinggi. Dan sebaliknya untuk indikator yang tidak penting dan dalam kondisi yang kurang baik adalah indikator yang mempunyai nilai rendah. Berdasarkan pada Tabel 2, menunjukkan bahwa indikator tertinggi adalah cara kerja karyawan yang sudah sistematis dengan nilai Sedangkan indikator yang memiliki nilai terendah yaitu Rotasi/Perpindahan Karyawan (Internal) dengan nilai 0.17 Hal ini berarti indikator ini merupakan aspek kekuatan, tetapi kondisinya paling kurang baik dan bobotnya kurang penting dibandingkan dengan indikator lain. Jika diurutkan berdasarkan indikator yang menjadi kekuatan pada Purchasing Department di PT.XYZ adalah sebagai berikut: 1. Cara kerja karyawan yang sudah sistematis 2. Sistem/tools yang digunakan perusahaan sudah rapi dan canggih 3. Fasilitas Kantor 4. Rotasi/Perpindahan Karyawan (Internal) Analisis Kelemahan (Weakness) Analisis Bobot Dari Tabel 2, dapat diketahui ada 5 indikator kelemahan. Dari kelima indikator tersebut, dapat diketahui indikator yang mempunyai bobot tertinggi adalah Variasi Tanggungjawab Pekerjaan pada setiap buyer (Proses Pengadaan, Menghitung Penalty, Expediting, Delivery, Follow Up semua jenis dokumen yang masuk dan keluar) dengan bobot 0,19. Analisis Skala Berdasarkan jawaban rangkuman dari jawaban responden,pada Tabel 2, maka ada 2 indikator yang mempunyai skala tertinggi adalah jumlah pekerjaan (banyaknya j umlah PR/Purchase Requisition) dan turn-over karyawann dengan skala 2. Sedangkan yang memiliki skala terendah adalah Jumlah Buyer/Purchasing Engeneer, Variasi Tanggungjawab Pekerjaan pada setiap buyer (Proses Pengadaan, Menghitung Penalty, Expediting, Delivery, Follow Up semua jenis dokumen yang masuk dan keluar), dan waktu mengerjakan pekerjaan dengan skala 1. Berdasarkan hasil skala yang ada, maka dapat dianalisis secara lengkap pada masing-masing indikator yaitu Jumlah Pekerjaan (Banyaknya Jumlah PR/ Purchase Requisition) dengan skala 2. Skala tersebut termasuk kategori Tidak Baik. Turn-over Karyawan dengan skala 2. Skala tersebut termasuk kategori Tidak Baik. Waktu mengerjakan pekerjaan dengan skala 1. Skala tersebut termasuk kategori Sangat Tidak Baik. Jumlah Buyer/purchasing engineer dengan skala 1. Skala tersebut termasuk kategori Sangat Tidak Baik. Variasi Tanggungjawab Pekerjaan pada setiap buyer (Proses Pengadaan, Menghitung Penalty, Expediting, Delivery, Follow Up semua jenis dokumen yang masuk dan keluar) dengan skala 1. Skala tersebut termasuk kategori Sangat Tidak Baik. A-18-4

5 Analisis Nilai Berdasarkan pada Tabel 2, menunjukkan bahwa indikator tertinggi adalah Jumlah Pekerjaan (Banyaknya Jumlah PR/ Purchase Requisition) dengan nilai Sedangkan indikator yang memiliki nilai terendah yaitu Jumlah Buyer/purchasing engineer dengan nilai Jika diurutkan berdasarkan indikator yang menjadi kelemahan pada Purchasing Department di PT.XYZ adalah sebagai berikut: 1. Jumlah Pekerjaan (Banyaknya Jumlah PR/Purchase Requisition). 2. Variasi Tanggungjawab Pekerjaan pada setiap buyer (Proses Pengadaan, Menghitung Penalty, Expediting, Delivery, Follow Up semua jenis dokumen yang masuk dan keluar) 3. Turn-over Karyawan 4. Waktu mengerjakan pekerjaan 5. Jumlah buyer/purchasing engineer Analisis Jawaban Kuisioner Faktor Eksternal Berikut ini adalah Tabel yang menunjukkan jawaban dari partisipan atau responden mengenai faktor eksternal: Tabel 3. Rangkuman Jawaban Faktor Eksternal ASPEK FAKTOR BOBOT O T SKALA/ RATING NILAI Banyaknya Jumlah Mitra Kerja Perubahan Regulasi (PTK 007 SKK Migas) Dunia masih memerlukan Minyak dan Gas Kompleksitas Pekerjaan Harga Pasar/Harga Jual Minyak Dunia Isu Pergantian Pemegang Operator KKKS (Kontraktor Kontrak Kerjasama) Banyaknya jumlah energi terbarukan Total Bobot 1.00 Skor 2.95 Analisis Peluang (Opportunity) Analisis Bobot Dari Tabel 3, dapat diketahui ada 3 indikator peluang. Dari ketiga indikator tersebut, dapat diketahui indikator yang mempunyai bobot tertinggi adalah Perubahan Regulasi (PTK 007 SKK Migas) dengan bobot 0,32. Analisis Skala Berdasarkan jawaban rangkuman dari jawaban responden,pada Tabel 3, maka ada 3 indikator dan semua indikator menunjukkan angka 4 yang berarti peluang untuk Purchasing Department sangat baik kondisinya. Berdasarkan hasil skala yang ada, maka dapat dianalisis secara lengkap pada masing-masing indikator yaitu Perubahan Regulasi (PTK 007 SKK Migas) dengan skala 4. Skala tersebut termasuk kategori Sangat Baik. Banyaknya Jumlah Mitra Kerja dengan skala 4,00. Skala tersebut termasuk kategori Sangat Baik. Dunia masih memerlukan Minyak dan Gas dengan skala 4,00. Skala tersebut termasuk kategori Sangat Baik. Analisis Nilai Berdasarkan pada Tabel 3, menunjukkan bahwa indikator tertinggi adalah Perubahan Regulasi (PTK 007 SKK Migas) dengan nilai rata rata 1,29. Sedangkan indikator yang memiliki nilai terendah yaitu Dunia masih memerlukan Minyak dan Gas dengan nilai A-18-5

6 Jika diurutkan berdasarkan indikator yang menjadi peluang pada Purchasing Department di PT.XYZ adalah sebagai berikut: 1. Perubahan Regulasi (PTK 007 SKK Migas). 2. Banyaknya Jumlah Mitra Kerja. 3. Dunia masih memerlukan Minyak dan Gas. Analisis Ancaman (Threat) Analisis Bobot Dari Tabel 3, dapat diketahui ada 4 indikator ancaman. Dari keempat indikator tersebut, dapat diketahui indikator yang mempunyai bobot tertinggi adalah Kompleksitas Pekerjaan dengan bobot 0,26. Analisis Skala Berdasarkan jawaban rangkuman dari jawaban responden,pada Tabel 3, maka ada 3 indikator yang memiliki skala tertinggi adalah Kompleksitas Pekerjaan, Harga Pasar/Harga Jual Minyak Dunia, dan Isu Pergantian Pemegang Operator KKKS (Kontraktor Kontrak Kerjasama) dengan skala 2. Sedangkan indikator yang memiliki skala terendah adalah Banyaknya jumlah energi terbarukan dengan skala 1. Berdasarkan hasil skala yang ada, maka dapat dianalisis secara lengkap pada masing masing indikator yaitu Kompleksitas Pekerjaan dengan skala 2. Skala tersebut termasuk kategori Tidak Baik. Harga Pasar/Harga Jual Minyak Dunia dengan skala 2. Skala tersebut termasuk kategori Tidak Baik. Isu Pergantian Pemegang Operator KKKS (Kontraktor Kontrak Kerjasama) dengan skala 2. Skala tersebut termasuk kategori Tidak Baik. Banyaknya jumlah energi terbarukan dengan skala 1. Skala tersebut termasuk kategori Sangat Tidak Baik. Analisis Nilai Berdasarkan pada Tabel 3, menunjukkan bahwa indikator tertinggi adalah Kompleksitas Pekerjaan dengan nilai 0,52. Sedangkan indikator yang memiliki nilai terendah yaitu Banyaknya jumlah energi terbarukan dengan nilai 0,05. Jika diurutkan berdasarkan indikator yang menjadi peluang pada Purchasing Department di PT.XYZ adalah sebagai berikut: 1. Kompleksitas Pekerjaan 2. Isu Pergantian Pemegang Operator KKKS (Kontraktor Kontrak Kerjasama) 3. Harga Pasar/Harga Jual Minyak Dunia. 4. Banyaknya jumlah energi terbarukan Analisis Matriks IE Berdasarkan perhitungan matriks IFE diperoleh dengan skor 2,67. Sedangkan analisis dengan matriks EFE diperoleh dengan skor 2,95. Untuk melihat posisi perusahaan pada matriks IFE dan EFE dapat dilihat pada grafik berikut ini: A-18-6

7 2.68 ; Gambar 1. Matriks IFE dan EFE Pada gambar 1, dapat dilihat bahwa posisi perusahaan berada pada Kuadran V. Kuadran V menunjukkan bahwa strategi bahwa strategi yang digunakan adalah "Hold and Maintain" yang berupa strategi intensif (Market Penetration dan Product Developement). Penyusunan Strategi (Analisis SWOT) Perumusan Strategi yang dapat dilakukan untuk memecahkan masalah penelitian dalam mereduksi jumlah backlog dapat digambarkan pada Tabel matrix analisis SWOT berikut ini: Tabel 4. Matrix Analisis SWOT Formulasi Strategi Peluang (O) 1. Perubahan Regulasi (PTK 007 SKK Migas). 2. Banyaknya Jumlah Mitra Kerja. 3. Dunia masih memerlukan Minyak dan Gas. Ancaman (T) 1. Kompleksitas Pekerjaan. 2. Isu Pergantian Pemegang Operator KKKS (Kontraktor Kontrak Kerjasama). 3. Harga Pasar/Harga Jual Minyak Dunia. 4. Banyaknya jumlah energi terbarukan. Kekuatan (S) 1. Cara kerja karyawan yang sudah sistematis. 2. Fasilitas Kantor. 3. Sistem/tools yang digunakan sudah rapi dan canggih. 4. Rotasi/Perpindahan Karyawan (Internal). Strategi SO 1. Memanfaatkan sistem/tools yang canggih untuk pekerjaan yang sifatnya berulang 2. Bekerjasama dengan SKK Migas untuk menyeragamkan tempelate pengadaan. Strategi ST 1. Untuk mengurangi kompleksitas pekerjaan dari pihak eksternal, diharapkan mengevaluasi kinerja vendor sebagai pihak eksternal dengan Balance Scorecard. 2. Keterbukaan informasi yang diperoleh manajemen agar tidak mempengaruhi kinerja buyer/purchasing engineer yang membawa dampak pada produkrivitas. Kelemahan (W) 1. Jumlah Pekerjaan (Banyaknya Jumlah PR/Purchase Requisition). 2. Turn-over Karyawan. 3. Variasi Tanggungjawab Pekerjaan pada setiap buyer Buyer/Purchasing Engineer Menghitung Penalty, Expediting, Delivery, Follow Up semua jenis dokumen yang masuk dan keluar). 4. Waktu mengerjakan pekerjaan. 5. Jumlah buyer/purchasing engineer. Strategi WO 1. Menambah kekurangan jumlah buyer/purchasing engineer dengan melakukan outsorcing. 2. Melakukan sertifikasi terkait dengan perubahan regulasi PTK 007 SKK Migas. Strategi WT 1. Membuat program untuk mengontrol pekerjaan dalam memonitor proses expediting. 2. Memisahkan tanggungjawab antara proses pengadaan dan proses expediting hingga barang diterima. A-18-7

8 KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Perumusan strategi berdasarkan analisis SWOT dalam upaya untuk mereduksi jumlah backlog pada purchasing department di PT.XYZ ini yaitu dengan memanfaatkan kekuatan perusahaan dimana sistem/tools yang canggih untuk membuat tempelate pengadaan untuk pekerjaan yang sifatnya berulang. Dengan adanya jumlah mitra kerja yang banyak, maka dapat menambah jumlah buyer/purchasing engineer dengan cara outsourcing. Diharapkan dengan adanya perubahan regulasi PTK 007 SKK Migas, maka semua Buyer/Purchasing Engineer diharapkan mengikuti pelatihan dan sertifikasi PTK 007 SKK Migas. Disamping itu, mengingat bahwa jumlah buyer/purchasing engineer yang sedikit, maka membuat program untuk mengontrol pekerjaan dalam memonitor proses expediting dan memisahkan tanggungjawab antara proses pengadaan dan proses expediting hingga barang diterima. Untuk mengurangi kompleksitas pekerjaan dari pihak eksternal (vendor atau supplier), maka diharapkan mengevaluasi kinerja vendor dengan menggunakan Balance Score Card. Saran Untuk penelitian selanjutnya, perlu dilakukan analisis lebih mendalam sampai dengan tahap pengambilan keputusan. Tahap pengambilan keputusan yang merupakan tahap akhir dalam perumusan strategi, yaitu menentukan alternatif strategi yang paling baik dan tepat untuk diimplementasikan pada perusahaan. Analisis yang digunakan dalam penentuan keputusan ini menggunakan matriks QSPM (Quality Strategic Planning Matrix). DAFTAR PUSTAKA Besiou, Maria, (2014). Sweeden. Purchasing Power And Purchasing Strategies, Lund University, BPMIGAS, (2011). Pedoman Pengelolaan Rantai Suplai Kontraktor Kontrak Kerja Sama, Nomor 007 Revisi II, Jakarta. Fred, R. David. (2010). Manajemen Strategis. Salemba Empat, Jakarta Kotler, Philip; Armstrong, Garry, (2008). Jakarta. Prinsip-prinsip Pemasaran, Jilid 1, Erlangga, Mulyono, S. (1991). Operations Research. Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Jakarta. Pujawan, I. (2010). Supply Chain Management Ed. 2, Guna Widya. Surabaya Saaty, T. (1994). Fundamentals of Decision Making. RWS Publications, Pittsburgh, USA. Sitinjak, Robert, (2000). Strategi Kebijakan Pemberantasan Korupsi Kejaksaan AgungRepublik Indonesia: Analisis SWOT dan AHP. Universitas Indonesia, Jakarta. Soesilo, I Nining. (2002). Reformasi Pembangunan Perlu Pendekatan Manajemen Strategik, Buku I. Universitas Indonesia, Jakarta. Sutojo, S. dan Kleinsteuber, (2002), Analisis SWOT, Erlangga, Jakarta. (diakses pada 09 Januari 2015) (diakses pada 09 Januari 2015) A-18-8

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK PT. Mulia Lestari adalah salah satu perusahaan tekstil terkemuka yang beralamatkan di Jl. Cibaligo no. 70 Cimindi-Cimahi. Produk yang dihasilkan adalah kain rajut, yang sebagian besar adalah berbentuk

Lebih terperinci

III. METODE KAJIAN A. Pengumpulan Data Pengumpulan data yang digunakan adalah : 1. Pengumpulan data primer melalui survei lapangan, wawancara

III. METODE KAJIAN A. Pengumpulan Data Pengumpulan data yang digunakan adalah : 1. Pengumpulan data primer melalui survei lapangan, wawancara 20 III. METODE KAJIAN A. Pengumpulan Data Pengumpulan data yang digunakan adalah : 1. Pengumpulan data primer melalui survei lapangan, wawancara (lampiran 1) dengan pihak perusahaan sebanyak 3 responden

Lebih terperinci

PERUMUSAN STRATEGI KORPORAT PERUSAHAAN CHEMICAL

PERUMUSAN STRATEGI KORPORAT PERUSAHAAN CHEMICAL PERUMUSAN STRATEGI KORPORAT PERUSAHAAN CHEMICAL Mochammad Taufiqurrochman 1) dan Buana Ma ruf 2) Manajemen Industri Program Studi Magister Manajemen Teknologi Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PROBLEM SOLVING

BAB 3 METODE PROBLEM SOLVING BAB 3 METODE PROBLEM SOLVING Penetapan Kriteria Optimasi Penetapan kriteria optimasi dalam studi ini akan dijabarkan sebagai berikut: Kekuatan aspek internal perusahaan yang terdiri dari kekuatan dan kelemahan

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian PT. Pelni merupakan perusahaan pelayaran nasional yang bergerak dalam bidang jasa dan memberikan pelayanan kepada masyarakat dalam hal pelayanan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Lembar judul... Lembar pengesahan... Lembar pernyataan... Kata pengantar... Daftar Isi... Daftar Tabel... Daftar Gambar... Intisari...

DAFTAR ISI. Lembar judul... Lembar pengesahan... Lembar pernyataan... Kata pengantar... Daftar Isi... Daftar Tabel... Daftar Gambar... Intisari... DAFTAR ISI Lembar judul... Lembar pengesahan... Lembar pernyataan... Kata pengantar... Daftar Isi... Daftar Tabel... Daftar Gambar... Intisari... Abstract...... i ii iii iv vi xi xiii xv xvi BAB I PENDAHULUAN

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN. Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian ini dilakukan di kawasan Kalimalang, Jakarta Timur.

IV METODE PENELITIAN. Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian ini dilakukan di kawasan Kalimalang, Jakarta Timur. IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian ini dilakukan di kawasan Kalimalang, Jakarta Timur. Pemilihan lokasi penelitian ini dilakukan secara sengaja berdasarkan pertimbangan

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan pada Pia Apple Pie yang berada di Jalan Pangrango 10 Bogor. Pemilihan lokasi dilakukan secara sengaja (purposive) dengan

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK CV. X adalah perusahaan konveksi dan sablon yang berada di Jl. Baturahayu, terusan Buah Batu, Bandung. Perusahaan ini berdiri sejak tahun 2008 hingga sekarang. Dari tahun 2011 s/d 2014 perusahaan

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN STRATEGI PEMASARAN INDUSTRI KECIL- MENENGAH PRODUK IKAN TERI NASI

PENGEMBANGAN STRATEGI PEMASARAN INDUSTRI KECIL- MENENGAH PRODUK IKAN TERI NASI PENGEMBANGAN STRATEGI PEMASARAN INDUSTRI KECIL- MENENGAH PRODUK IKAN TERI NASI Rachmad Hidayat Teknik Industri Universitas Trunojoyo Madura Kampus Unijoyo Jl. Raya Telang, PO BOX 2 Kamal Email: rachmad_h@ymail.com

Lebih terperinci

ANALISIS PERUMUSAN STRATEGI DI X TRAVEL DENGAN METODE QSPM

ANALISIS PERUMUSAN STRATEGI DI X TRAVEL DENGAN METODE QSPM ANALISIS PERUMUSAN STRATEGI DI X TRAVEL DENGAN METODE QSPM Amanda Nur Cahyawati, Dwi Hadi Sulistyarini, Suluh Elman Swara Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya Jln. MT. Haryono

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di Gama Catering yang beralamat di Komp. Bumi Panyileukan Blok G 13 No. 20 Kota Bandung. Pemilihan lokasi penelitian dilakukan

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Mitra Alam. Pemilihan lokasi ini dilakukan secara sengaja (purposive) dengan pertimbangan bahwa perusahaan tersebut merupakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan pada kawasan Objek Wisata Alam Talaga Remis di Desa Kadeula Kecamatan Pasawahan Kabupaten Kuningan, Jawa Barat. Kegiatan

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Metode yang Digunakan Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif yaitu metode yang meneliti status sekelompok manusia, suatu objek, suatu

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di tempat produksi sate bandeng pada UKM Awal Putra Mandiri yang berlokasi di Jl. Ratu Rangga Blok B No.252 Rt. 02/11, Kampung

Lebih terperinci

III. METODE KAJIAN A. Lokasi dan Waktu B. Metode Kerja 1. Pengumpulan data

III. METODE KAJIAN A. Lokasi dan Waktu B. Metode Kerja 1. Pengumpulan data 15 III. METODE KAJIAN A. Lokasi dan Waktu Pengambilan data dilakukan di PT. Mitra Bangun Cemerlang yang terletak di JL. Raya Kukun Cadas km 1,7 Kampung Pangondokan, Kelurahan Kutabaru, Kecamatan Pasar

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. design) kualitatif dan kuantitatif. Analisis kualitatif digunakan untuk

BAB III METODE PENELITIAN. design) kualitatif dan kuantitatif. Analisis kualitatif digunakan untuk 55 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sifat Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian campuran (mixed methods research design) kualitatif dan kuantitatif. Analisis kualitatif digunakan untuk

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 19 III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Langkah awal yang dilakukan dalam penelitian ini adalah mengetahui visi, misi dan tujuan Perum Pegadaian. Kemudian dilakukan analisis lingkungan internal

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah penelitian deskriptif, jenis penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana faktor faktor internal

Lebih terperinci

4.4 Metode Pengolahan dan Analisis Data

4.4 Metode Pengolahan dan Analisis Data 4. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di PT Semestaguna Food & Beverage. Perusahaan tersebut beralamat di JL.Ring Road, Bogor Utara, Taman Yasmin. Kota Bogor. Penelitian akan dilakukan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 33 III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian PT Bank Syariah Mandiri hadir, tampil, dan tumbuh sebagai bank yang mampu memadukan idealisme usaha dengan nilai-nilai rohani, yang melandasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 29 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis strategi yang sesuai untuk Rumah Makan Ayam Goreng & Bakar Mang Didin Asgar yang berlokasi di Jalan Ahmad Yani

Lebih terperinci

PERUMUSAN STRATEGI PENGEMBANGAN PERUSAHAAN INDUSTRI KIMIA PEWARNA KERAMIK DAN PEWARNA KACA MENGGUNAKAN METODE FRED R. DAVID (Studi Kasus Di PT.

PERUMUSAN STRATEGI PENGEMBANGAN PERUSAHAAN INDUSTRI KIMIA PEWARNA KERAMIK DAN PEWARNA KACA MENGGUNAKAN METODE FRED R. DAVID (Studi Kasus Di PT. PERUMUSAN STRATEGI PENGEMBANGAN PERUSAHAAN INDUSTRI KIMIA PEWARNA KERAMIK DAN PEWARNA KACA MENGGUNAKAN METODE FRED R. DAVID (Studi Kasus Di PT.ZX) Arif Syafi ur Rochman 1) dan Buana Ma ruf 2) Manajemen

Lebih terperinci

BAB IV HASIL ANALISIS DATA. kesengajaan karena kondisi keluarga yang pindah ke Babadan untuk

BAB IV HASIL ANALISIS DATA. kesengajaan karena kondisi keluarga yang pindah ke Babadan untuk 36 BAB IV HASIL ANALISIS DATA 4.. Gambaran Umum Perusahaan Bisnis Air Isi Ulang BERKAH merupakan salah satu UKM yang bergerak di bidang air minum isi ulang dan didirikan pada tanggal Mei 204 dengan pemilik

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Metode Penentuan Sampel

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Metode Penentuan Sampel IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Elsari Brownies & Bakery (EBB) yang bertempat di Jalan Raya Pondok Rumput Nomor 18 RT 06/RW 11, Kelurahan Kebon Pedes,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 2.1 Objek dan Lokasi Penelitian Objek penelitian ini adalah di bengkel sepeda motor Budi Motor, tepatnya di Jalan Wolter Monginsidi Kecamatan Pedurungan Kota Semarang. Alasan

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data

METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di dua lokasi, yakni Perum Perhutani Unit I Jawa Tengah, khususnya di Kesatuan Bisnis Mandiri (KBM) Agroforestry yang membawahi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 35 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan pada restoran iga bakar Mang Opan yang terletak di Jl. Adhyaksa II No.1A, Buah Batu, Bandung. Pemilihan tempat dilakukan

Lebih terperinci

PEMILIHAN KONTRAKTOR PERBAIKAN ROTOR DI PEMBANGKIT LISTRIK PT XYZ DENGAN MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS DAN GOAL PROGRAMMING

PEMILIHAN KONTRAKTOR PERBAIKAN ROTOR DI PEMBANGKIT LISTRIK PT XYZ DENGAN MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS DAN GOAL PROGRAMMING PEMILIHAN KONTRAKTOR PERBAIKAN ROTOR DI PEMBANGKIT LISTRIK PT XYZ DENGAN MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS DAN GOAL PROGRAMMING Akhmad Rusli 1, *), dan Udisubakti Ciptomulyono 2) 1, 2) Program

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 42 III. METODE PENELITIAN A. Metode Dasar Penelitian Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskripsi analisis yaitu metode penelitian yang menuturkan dan menafsirkan data sehingga

Lebih terperinci

PERUMUSAN STRATEGI PERUSAHAAN PT X MENGGUNAKAN MATRIKS EVALUASI FAKTOR

PERUMUSAN STRATEGI PERUSAHAAN PT X MENGGUNAKAN MATRIKS EVALUASI FAKTOR PERUMUSAN STRATEGI PERUSAHAAN PT X MENGGUNAKAN MATRIKS EVALUASI FAKTOR Departemen Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara Abstrak: Perubahan lingkungan industri dan peningkatan persaingan

Lebih terperinci

IV. METODOLOGI PENELITIAN

IV. METODOLOGI PENELITIAN IV. METODOLOGI PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di Ciapus Bromel yang terletak di Ciapus Jl. Tamansari Rt 03/04, Desa Tamansari, Kecamatan Tamansari, Kabupaten Bogor, Jawa

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI A. Lokasi dan Waktu B. Pengumpulan Data

BAB III METODOLOGI A. Lokasi dan Waktu B. Pengumpulan Data 13 BAB III METODOLOGI A. Lokasi dan Waktu Kegiatan ini dibatasi sebagai studi kasus pada komoditas pertanian sub sektor tanaman pangan di wilayah Bogor Provinsi Jawa Barat. Pemilihan lokasi dilakukan secara

Lebih terperinci

BAB VII FORMULASI STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA. 7.1 Perumusan Strategi Pengembangan Usaha Produk Sayuran Organik

BAB VII FORMULASI STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA. 7.1 Perumusan Strategi Pengembangan Usaha Produk Sayuran Organik 96 BAB VII FORMULASI STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA 7.1 Perumusan Strategi Pengembangan Usaha Produk Sayuran Organik Analisis lingkungan membantu perusahaan dalam menentukan langkah strategi yang tepat dalam

Lebih terperinci

ANALISA METODE SWOT DAN PERENCANAAN STRATEGI GUNA MENENTUKAN STRATEGI BISNIS PERUSAHAAN PANEL LISTRIK PADA PT. LAKSANA PANEL

ANALISA METODE SWOT DAN PERENCANAAN STRATEGI GUNA MENENTUKAN STRATEGI BISNIS PERUSAHAAN PANEL LISTRIK PADA PT. LAKSANA PANEL ANALISA METODE SWOT DAN PERENCANAAN STRATEGI GUNA MENENTUKAN STRATEGI BISNIS PERUSAHAAN PANEL LISTRIK PADA PT. LAKSANA PANEL Hana Mareta Rachmawati 1*, Ahmad Juang Pratama 1 1 Program Studi Teknik Industri

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Obyek Penelitian Dalam penelitian ini obyek yang dituju adalah Irama Mas. Toko Elektronik Irama Mas adalah suatu toko yang menjual berbagai macam alat elektronik besar seperti

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN

IV METODE PENELITIAN IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Rahat Cafe 1 yang berlokasi di Jalan Malabar 1 No.1 (samping Pangrango Plaza) kota Bogor. Pemilihan lokasi penelitian dilakukan

Lebih terperinci

Lingkungan umum Lingkungan operasional (Struktur Industri) Tahapan dalam Penyusunan Strategi

Lingkungan umum Lingkungan operasional (Struktur Industri) Tahapan dalam Penyusunan Strategi ABSTRAK Mobile Information Technology (MIT) adalah perusahaan yang bergerak di bidang retail penjualan notebook, berlokasi di Bandung Electronic Centre lantai 1 G3. MIT didirikan pada tahun 2007. MIT penjualan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 29 A. Metode Dasar Penelitian III. METODE PENELITIAN Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analitis. Ciri-ciri metode deskriptif analitis adalah memusatkan pada pemecahan

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kedua tempat usaha di kota Bogor, yaitu KFC Taman Topi dan Rahat cafe. KFC Taman Topi berlokasi di Jalan Kapten Muslihat

Lebih terperinci

ANALISIS PEMECAHAN MASALAH DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN ISKANDARINI. Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara

ANALISIS PEMECAHAN MASALAH DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN ISKANDARINI. Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara ANALISIS PEMECAHAN MASALAH DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN ISKANDARINI Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara A. Kerangka Analisis Strategis Kegiatan yang paling penting dalam proses analisis adalah memahami

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN IV METODOLOGI PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi yang dijadikan sebagai tempat penelitian adalah PT Godongijo Asri yang beralamat di Desa Serua, Kecamatan Cinangka, Sawangan, Depok, Jawa

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian ini dilakukan pada CV Salim Abadi (CV SA), yang terletak di Jalan Raya Punggur Mojopahit Kampung Tanggul Angin, Kecamatan Punggur,

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI. Studi Pendahuluan. Identifikasi Masalah. Pengumpulan Data. Analisa Faktor Internal dan Eksternal

BAB 3 METODOLOGI. Studi Pendahuluan. Identifikasi Masalah. Pengumpulan Data. Analisa Faktor Internal dan Eksternal BAB 3 METODOLOGI Studi Pendahuluan Studi Pustaka Identifikasi Masalah Pengumpulan Data Analisa Faktor Internal dan Eksternal Pengolahan data Analisa Strategi dengan metode SWOT, IE Matrix, dan QSPM Penetapan

Lebih terperinci

PERENCANAAN STRATEGIS PENGEMBANGAN INDUSTRI KERIPIK BUAH DI UKM VANESHA FRUIT CHIPS MALANG JAWA TIMUR

PERENCANAAN STRATEGIS PENGEMBANGAN INDUSTRI KERIPIK BUAH DI UKM VANESHA FRUIT CHIPS MALANG JAWA TIMUR PERENCANAAN STRATEGIS PENGEMBANGAN INDUSTRI KERIPIK BUAH DI UKM VANESHA FRUIT CHIPS MALANG JAWA TIMUR Industrial Strategic Development Planning of Fruit Chips in SMES Vanesha Fruit Chips Malang East Java

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK CV Anugrah Trijaya Sakti bergerak dalam bidang pembuatan sandal dan sepatu. Pada tanggal 1 April 2002, Daniel D.W Setyadi mendirikan perusahaan ini yang berada di Jl. Brujul No 6-7 Taman Kopo Indah

Lebih terperinci

III. METODE KAJIAN A. Pengumpulan Data

III. METODE KAJIAN A. Pengumpulan Data 27 III. METODE KAJIAN A. Pengumpulan Data Lokasi tempat pelaksanaan Program Misykat DPU DT berada di kelurahan Loji Gunung Batu, Kecamatan Ciomas, Kotamadya Bogor, Jawa Barat. Waktu pengumpulan data selama

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di Pabrik Kelapa Sawit Adolina PT Perkebunan Nusantara IV yang terletak di Kelurahan Batang Terap Kecamatan Perbaungan Kabupaten

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di peternakan domba Tawakkal Farm (TF) Jalan Raya Sukabumi Km 15 Dusun Cimande Hilir No. 32, Caringin, Bogor. Pemilihan lokasi

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Lokasi penelitian dilaksanakan pada perusahaan CV Septia Anugerah Jakarta, yang beralamat di Jalan Fatmawati No. 26 Pondok Labu Jakarta Selatan. CV Septia Anugerah

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3. Disain Penelitian Menurut Sarwono, Jonathan (2006:79) dalam melakukan penelitian salah satu hal penting adalah membuat desain penelitian. Desain Penelitian bagaikan sebuah peta

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di PT. Amani Mastra yang kantornya terletak di

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di PT. Amani Mastra yang kantornya terletak di 38 BAB IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di PT. Amani Mastra yang kantornya terletak di Kompleks Perumahan Cikunir, Jatibening, Jakarta dan memiliki perkebunan sayuran

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Manajemen Manajemen merupakan proses pengkoordinasian kegiatan-kegiatan pekerjaan sehingga pekerjaan tersebut terselesaikan secara efisien

Lebih terperinci

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PERUMAHAN BEKASI TIMUR REGENSI 3

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PERUMAHAN BEKASI TIMUR REGENSI 3 ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PERUMAHAN BEKASI TIMUR REGENSI 3 Yulita Veranda Usman 1, Wiwi Yaren 2 1,2) Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Pancasila 1) yulita@univpancasila.ac.id Abstrak

Lebih terperinci

ANALISIS PEMECAHAN MASALAH DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN. I S K A N D A R I N I Fakultas Pertanian Jurusan Sosial Ekonomi Universitas Sumatera Utara

ANALISIS PEMECAHAN MASALAH DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN. I S K A N D A R I N I Fakultas Pertanian Jurusan Sosial Ekonomi Universitas Sumatera Utara ANALISIS PEMECAHAN MASALAH DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN I S K A N D A R I N I Fakultas Pertanian Jurusan Sosial Ekonomi Universitas Sumatera Utara A. Kerangka Analisis Strategis Kegiatan yang paling penting

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN. (PKPBDD) yang terletak di Jalan Raya Sawangan No. 16B, Pancoran Mas,

IV. METODE PENELITIAN. (PKPBDD) yang terletak di Jalan Raya Sawangan No. 16B, Pancoran Mas, IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di Pusat Koperasi Pemasaran Belimbing Dewa Depok (PKPBDD) yang terletak di Jalan Raya Sawangan No. 16B, Pancoran Mas, Depok. Pemilihan

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Penelitian ini dilakukan pada PT. Sumbar Surya Sejati yang merupakan salah satu distributor oli Pertamina di Sumatera Barat berdiri sejak 6 Oktober 1994. Permasalahan yang muncul pada PT. Sumbar

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PROBLEM SOLVING

BAB 3 METODE PROBLEM SOLVING BAB 3 METODE PROBLEM SOLVING 3.1 Penetapan Kriteria Penelitian Kriteria Optimasi yang digunakan untuk menganalisis alternatif-alternatif strategi bisnis yang akan digunakan Restaurant PT Okirobox Indonesia

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif kualitatif. Menurut

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif kualitatif. Menurut 28 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif kualitatif. Menurut Sugiyono (2006) penelitian deskriptif kualitatif yaitu penelitian yang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI. 3.1 Lokasi dan Waktu Magang Kegiatan magang ini berlokasi di permukiman Telaga Golf Sawangan, yang terletak di Depok.

BAB III METODOLOGI. 3.1 Lokasi dan Waktu Magang Kegiatan magang ini berlokasi di permukiman Telaga Golf Sawangan, yang terletak di Depok. 9 BAB III METODOLOGI 3.1 Lokasi dan Waktu Magang Kegiatan magang ini berlokasi di permukiman Telaga Golf Sawangan, yang terletak di Depok. U Gambar 2. Peta Telaga Golf Sawangan, Depok Sumber: Anonim 2010.

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN IV METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di Wisata Agro Tambi yang terletak di Kecamatan Kejajar, Kabupaten Wonosobo. Pemilihan lokasi ini ditentukan secara sengaja

Lebih terperinci

2.5.3 CP Matrix Matching Stage Matriks TOWS/SWOT Matriks SPACE Matriks Internal-External...

2.5.3 CP Matrix Matching Stage Matriks TOWS/SWOT Matriks SPACE Matriks Internal-External... ABSTRAK Atmosphere Café yang terletak di Jalan Lengkong Besar no. 97 menyediakan berbagai jenis masakan, mulai dari masakan Indonesia, masakan Eropa, dan juga masakan Jepang. Dalam satu tahun terakhir

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODOLOGI PENELITIAN. Objek dari penelitian ini adalah strategi bersaing PT. Bintang

BAB III OBJEK DAN METODOLOGI PENELITIAN. Objek dari penelitian ini adalah strategi bersaing PT. Bintang 63 BAB III OBJEK DAN METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Objek dan Ruang Lingkup Penelitian Objek dari penelitian ini adalah strategi bersaing PT. Bintang Samudra Utama. Adapun yang menjadi fokus dalam penelitian

Lebih terperinci

ANALISIS STRATEGI BISNIS PADA PT. INDOVICKERS FURNITAMA SKRIPSI

ANALISIS STRATEGI BISNIS PADA PT. INDOVICKERS FURNITAMA SKRIPSI ANALISIS STRATEGI BISNIS PADA PT. INDOVICKERS FURNITAMA Oleh TIARA YUNIANDARI 1200996404 ISMANINGTIAS 1201002381 SKRIPSI PROGRAM SARJANA EKONOMI MANAGEMENT DEPARTMENT SCHOOL OF BUSINESS MANAGEMENT BINUS

Lebih terperinci

III..METODOLOGI. A. Lokasi dan Waktu Kajian

III..METODOLOGI. A. Lokasi dan Waktu Kajian 31 III..METODOLOGI A. Lokasi dan Waktu Kajian 1. Lokasi Kajian Kajian ini dilaksanakan di Kecamatan Semparuk Kabupaten Sambas Kalimantan Barat. Lembaga yang menjadi subyek kajian ialah Unit Pelaksana Kegiatan

Lebih terperinci

III. METODE KAJIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Kajian

III. METODE KAJIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Kajian III. METODE KAJIAN 3.. Kerangka Pemikiran Kajian Sinergi yang saling menguntungkan antara petani dan perusahaan (PT ATB) dalam pengusahaan perkebunan merupakan faktor penting dalam usaha pengembangan perkebunan

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Metode Penentuan Sampel

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Metode Penentuan Sampel IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada restoran tradisional khas Jawa Timur Pondok Sekararum yang terletak di Kecamatan Ciomas, Kabupaten Bogor, Propinsi

Lebih terperinci

EVALUASI KINERJA SUPPLIER DENGAN INTEGRASI METODE DEMATEL, ANP DAN TOPSIS (STUDI KASUS: PT. XYZ)

EVALUASI KINERJA SUPPLIER DENGAN INTEGRASI METODE DEMATEL, ANP DAN TOPSIS (STUDI KASUS: PT. XYZ) EVALUASI KINERJA SUPPLIER DENGAN INTEGRASI METODE DEMATEL, ANP DAN TOPSIS (STUDI KASUS: PT. XYZ) Rista Dwi Novianto 1) dan Suparno 2) Program Studi Magister Manajemen Teknologi Bidang keahlian Manajemen

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK PT Caraka Yasa adalah perusahaan yang bergerak di bidang jasa ekspedisi yang berdiri pada tahun 1985. Dalam 5 tahun terakhir PT Caraka Yasa tidak mencapai target penjualan yang seharusnya yaitu

Lebih terperinci

VII PERUMUSAN STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA

VII PERUMUSAN STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA VII PERUMUSAN STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA 7.1 Tahap pemasukan data ( The Input Stage ) Tahap pertama setelah identifikasi faktor internal dan eksternal yang dirumuskan menjadi kekuatan, kelemahan, peluang

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN. di industri perunggasan khususnya telur ayam ras petelur. AAPS berlokasi di km

IV. METODE PENELITIAN. di industri perunggasan khususnya telur ayam ras petelur. AAPS berlokasi di km 37 IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Perusahaan AAPS, perusahaan yang bergerak di industri perunggasan khususnya telur ayam ras petelur. AAPS berlokasi

Lebih terperinci

penelitian ini diharapkan mampu menghasilkan alternatif strategi yang lebih objektif.

penelitian ini diharapkan mampu menghasilkan alternatif strategi yang lebih objektif. IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan pada usaha sate bebek H. Syafe i Cibeber, Kota Cilegon, Provinsi Banten. Pemilihan lokasi penelitian ini dilakukan secara sengaja

Lebih terperinci

MATERI 3 ANALISIS PEMECAHAN MASALAH DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN

MATERI 3 ANALISIS PEMECAHAN MASALAH DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN MATERI 3 ANALISIS PEMECAHAN MASALAH DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN A. Kerangka Analisis Strategis Kegiatan yang paling penting dalam proses analisis adalah memahami seluruh informasi yang terdapat pada suatu

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN DAN ANALISIS Faktor-faktor strategis pembentuk SWOT PT. KLS

BAB V PEMBAHASAN DAN ANALISIS Faktor-faktor strategis pembentuk SWOT PT. KLS BAB V PEMBAHASAN DAN ANALISIS 5.1. Faktor-faktor strategis pembentuk SWOT PT. KLS Proses pengambilan keputusan strategis selalu berkaitan dengan pengembangan misi, tujuan strategi, dan kebijakan perusahaan.

Lebih terperinci

BAB III 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB III 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Subjek dan Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di Diamond Journey Network, yang merupakan badan usaha yang bergerak di bidang pariwisata. Diamond Journey ini

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN 19 BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif yang bertujuan untuk memberikan gambaran tentang suatu ruang lingkup perusahaan atau gejala

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN DAN ANALISA. mudah dan cepat serta mampu menterjemahkan Al-Qur'an. Metode ini

BAB III METODE PENELITIAN DAN ANALISA. mudah dan cepat serta mampu menterjemahkan Al-Qur'an. Metode ini BAB III METODE PENELITIAN DAN ANALISA A. Kerangka Pemikiran LPBA Muyassaroh merupakan salah satu lembaga pembelajaran bahasa Arab untuk mampu membaca kitab kuning tanpa harakat secara mudah dan cepat serta

Lebih terperinci

INTEGRASI METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) DAN GOAL PROGRAMMING DALAM OPTIMASI PEMILIHAN ALTERNATIF PEMASOK DI PT. XYZ INDONESIA POWER

INTEGRASI METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) DAN GOAL PROGRAMMING DALAM OPTIMASI PEMILIHAN ALTERNATIF PEMASOK DI PT. XYZ INDONESIA POWER INTEGRASI METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) DAN GOAL PROGRAMMING DALAM OPTIMASI PEMILIHAN ALTERNATIF PEMASOK DI PT. XYZ INDONESIA POWER Juwita Metrihayu Rahmadani dan Udisubakti Ciptomulyono Program

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI. Gambar 4. Peta Lokasi Penelitian: Masterplan Sentul City (Atas); Jalur Sepeda Sentul City (Bawah) Tanpa Skala

BAB III METODOLOGI. Gambar 4. Peta Lokasi Penelitian: Masterplan Sentul City (Atas); Jalur Sepeda Sentul City (Bawah) Tanpa Skala BAB III METODOLOGI 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Kegiatan penelitian ini mengambil lokasi di jalur sepeda Sentul City, Bogor, Indonesia (Gambar 4). Adapun waktu kegiatan penelitian ini kurang lebih selama

Lebih terperinci

Formulasi Strategi pada Perusahaan Mebel Vafa Furniture di Kota Malang Oleh : Hadi Siswanto. Dosen Pembimbing : Dr. Mintarti Rahayu, SE.

Formulasi Strategi pada Perusahaan Mebel Vafa Furniture di Kota Malang Oleh : Hadi Siswanto. Dosen Pembimbing : Dr. Mintarti Rahayu, SE. Formulasi Strategi pada Mebel Vafa Furniture di Kota Malang Oleh : Hadi Siswanto Dosen Pembimbing : Dr. Mintarti Rahayu, SE., MM Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aplikasi manajemen strategik yang

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Profil Perusahaan 4.1.1 Sejarah Singkat dan Perkembangan PT Bima Drilling Tools Kegiatan usaha penunjang minyak bumi dan gas tediri dari dua macam: Usaha Jasa

Lebih terperinci

Perumusan Strategi Pada GIANT Supermarket Pulosari Malang Berdasarkan Quantitative Strategic Planning Matrix

Perumusan Strategi Pada GIANT Supermarket Pulosari Malang Berdasarkan Quantitative Strategic Planning Matrix Perumusan Strategi Pada GIANT Supermarket Pulosari Malang Berdasarkan Quantitative Strategic Planning Matrix FADHILAH PRASETYANINGTYASSAKTI NARDIYAH Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Brawijaya Jl.

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Metode Penentuan Responden

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Metode Penentuan Responden IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan pada usaha Durian Jatohan Haji Arif (DJHA), yang terletak di Jalan Raya Serang-Pandeglang KM. 14 Kecamatan Baros, Kabupaten

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN A. Metode Dasar Penelitian B. Metode Pengumpulan Data 1. Metode Penentuan Lokasi Penelitian 2. Metode Pengambilan Sampel

METODE PENELITIAN A. Metode Dasar Penelitian B. Metode Pengumpulan Data 1. Metode Penentuan Lokasi Penelitian 2. Metode Pengambilan Sampel 39 I. METODE PENELITIAN A. Metode Dasar Penelitian Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analitis yaitu metode penelitian dengan membahas suatu permasalahan dengan cara

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN BAB IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di perusahaan Tyas Orchid yang berkantor di Bukit Cimanggu City Blok Q6 No 19 Jl. KH. Sholeh Iskandar, Bogor. Pemilihan objek

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 41 III. METODE PENELITIAN A. Metode Dasar Penelitian Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analitis yaitu metode penelitian dengan membahas suatu permasalahan dengan

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di PT. Godongijo Asri yang berlokasi di Jalan Cinangka Km 10, Kecamatan Sawangan, Kotamadya Depok. Pemilihan lokasi penelitian

Lebih terperinci

VII. FORMULASI STRATEGI

VII. FORMULASI STRATEGI VII. FORMULASI STRATEGI 7.1 Tahapan Masukan (Input Stage) Tahapan masukan (input stage) merupakan langkah pertama yang harus dilakukan sebelum melalui langkah kedua dan langkah ketiga didalam tahap formulasi

Lebih terperinci

FORMULASI STRATEGI MENGHADAPI PERSAINGAN INDUSTRI KULINER PADA EINS BISTRO & BOUTIQUE DI BANDUNG *

FORMULASI STRATEGI MENGHADAPI PERSAINGAN INDUSTRI KULINER PADA EINS BISTRO & BOUTIQUE DI BANDUNG * Reka Integra ISSN: 338-508 Jurusan Teknik Industri Itenas No. Vol.03 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional April 05 FORMULASI STRATEGI MENGHADAPI PERSAINGAN INDUSTRI KULINER PADA EINS BISTRO & BOUTIQUE

Lebih terperinci

Seminar Nasional : Menggagas Kebangkitan Komoditas Unggulan Lokal Pertanian dan Kelautan Fakultas Pertanian Universitas Trunojoyo Madura

Seminar Nasional : Menggagas Kebangkitan Komoditas Unggulan Lokal Pertanian dan Kelautan Fakultas Pertanian Universitas Trunojoyo Madura ANALISIS STRATEGI SWOT UNTUK MEMPERLUAS PEMASARAN PRODUK KURMA SALAK UD BUDI JAYA BANGKALAN Moh. Sirat ) 1, Rakmawati) 2 Banun Diyah Probowati ) 2 E-mail : rakhma_ub@yahoo.com dan banundiyah@yahoo.com

Lebih terperinci

FORMULASI STRATEGI PENGEMBANGAN PRODUK TERHADAP TINGKAT VOLUME PENJUALAN Studi Kasus pada PT. Indomilk

FORMULASI STRATEGI PENGEMBANGAN PRODUK TERHADAP TINGKAT VOLUME PENJUALAN Studi Kasus pada PT. Indomilk JURNAL ILMIAH RANGGAGADING Volume 5 No. 1, April 005 : 45 5 FORMULASI STRATEGI PENGEMBANGAN PRODUK TERHADAP TINGKAT VOLUME PENJUALAN Studi Kasus pada PT. Indomilk Oleh : Weman Suardi Dosen pada Sekolah

Lebih terperinci

Nofianty ABSTRAK

Nofianty ABSTRAK Nofianty - 0600670101 ABSTRAK PT. Surya Toto adalah sebuah perusahaan yang bergerak dalam bidang saniter atau alat perlengkapan mandi. Tujuan penulisan dari skripsi ini adalah mengidentifikasikan masalah

Lebih terperinci

FORMULASI STRATEGI PEMASARAN DEVELOPER GUNA MENINGKATKAN DAYA SAING DALAM MENGHADAPI MASYARAKAT EKONOMI ASEAN

FORMULASI STRATEGI PEMASARAN DEVELOPER GUNA MENINGKATKAN DAYA SAING DALAM MENGHADAPI MASYARAKAT EKONOMI ASEAN Konferensi Nasional Teknik Sipil 11 Universitas Tarumanagara, 26-27 Oktober 2017 FORMULASI STRATEGI PEMASARAN DEVELOPER GUNA MENINGKATKAN DAYA SAING DALAM MENGHADAPI MASYARAKAT EKONOMI ASEAN Rinaldy Aldi

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen 2.1.1 Definisi Manajemen Menurut Stephen P. Robins dan Mary Coulter (2012:9) manajemen adalah mengkoordinasikan dan mengawasi kegiatan kerja orang lain sehingga kegiatan

Lebih terperinci

METODE KAJIAN. 3.1 Kerangka Pemikiran

METODE KAJIAN. 3.1 Kerangka Pemikiran III. METODE KAJIAN 3.1 Kerangka Pemikiran Potensi perikanan yang dimiliki Kabupaten Lampung Barat yang sangat besar ternyata belum memberikan kontribusi yang optimal bagi masyarakat dan pemerintah daerah.

Lebih terperinci

DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN

DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN i DAFTAR ISI DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN i iii iii iv 1 PENDAHULUAN Latar Belakang 1 Rumusan Masalah 4 Tujuan Penelitian 4 Manfaat Penelitian 5 Ruang Lingkup Penelitian 5 2 TINJAUAN

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian

BAB 3 METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian 27 BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Disain Penelitian Dalam penelitian ini, jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI ILMIAH. ANALISIS STRATEGI PEMASARAN BEBEK GORENG (Studi kasus: Warung Makan Bebek Goreng H. Slamet Kartasura)

NASKAH PUBLIKASI ILMIAH. ANALISIS STRATEGI PEMASARAN BEBEK GORENG (Studi kasus: Warung Makan Bebek Goreng H. Slamet Kartasura) NASKAH PUBLIKASI ILMIAH ANALISIS STRATEGI PEMASARAN BEBEK GORENG (Studi kasus: Warung Makan Bebek Goreng H. Slamet Kartasura) Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Teknik Jurusan

Lebih terperinci

III METODE PENELITIAN. Daerah penelitian adalah wilayah pesisir di Kecamatan Punduh Pidada,

III METODE PENELITIAN. Daerah penelitian adalah wilayah pesisir di Kecamatan Punduh Pidada, 35 III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian Daerah penelitian adalah wilayah pesisir di Kecamatan Punduh Pidada, Kabupaten Pesawaran, Provinsi Lampung. Pemilihan daerah penelitian dilakukan

Lebih terperinci