III. METODE PENELITIAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "III. METODE PENELITIAN"

Transkripsi

1 29 A. Metode Dasar Penelitian III. METODE PENELITIAN Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analitis. Ciri-ciri metode deskriptif analitis adalah memusatkan pada pemecahan permasalahan yang ada dan merupakan masalah yang aktual. Data yang dikumpulkan mula-mula disusun, dijelaskan kemudian dianalisis (Surakhmad, 2004). Teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik survei. Teknik survei merupakan teknik pengumpulan dan analisis data berupa opini dari subjek yang diteliti (responden) melalui tanya jawab secara mendalam (indepth interview) (Indriantoro dan Supomo, 2002). B. Metode Pengumpulan Data 1. Metode Penentuan Lokasi Penentuan lokasi penelitian dilakukan secara purposive yaitu melalui pilihan-pilihan berdasarkan kesesuaian karakteristik yang dimiliki calon sampel/responden dengan kriteria tertentu yang ditetapkan/dikehendaki oleh peneliti dan sesuai tujuan penelitian (Mardikanto, 2009). Penelitian ini dilakukan di Kabupaten Pacitan dengan pertimbangan Kabupaten Pacitan sebagai salah satu kabupaten di Jawa Timur yang memiliki sumberdaya besar dari subsektor perikanan khususnya perikanan tangkap yaitu komoditas ikan tuna dengan hasil produksi sebesar kg pada tahun Jumlah produksi ikan tuna di Jawa Timur yaitu : Tabel 3. Jumlah Produksi Ikan Tuna di Jawa Timur Tahun No Kabupaten Produksi (Kg) Pacitan Trenggalek - 338, ,17 283, Blitar Malang 9.100, , , , ,04 5. Jember 4.596, , , , ,2 6. Pasuruan , ,82 Sumber : Bappeda Jawa Timur, 2015 Berdasar data Tabel 3 dapat dilihat bahwa kabupaten yang memiliki produksi ikan tuna paling tinggi adalah Kabupaten Pacitan dibanding 29

2 30 dengan kelima kabupaten yang lain. Hal ini membuka peluang bagi agroindustri di Kabupaten Pacitan untuk mengolah ikan tuna dengan campuran bahan baku tahu sehingga menghasilkan produk tahu tuna yang kini marak dikembangkan. Keberadaan agroindustri tahu tuna di Kabupaten Pacitan tersebar di tiga Kecamatan yaitu Kecamtan Pacitan, Ngadirojo, dan Kecamtan Pringkuku dengan masing masing Kecamatan memiliki agroindustri sebanyak 27 unit, 3unit, dan 1 unit. Kecamatan Pacitan memiliki agroindustri terbanyak dibanding dua kecamatan yang lain. Hal ini terjadi karena kegiatan agroindustri tahu tuna mulai dirintis pertama kali di Kecamatan Pacitan, sehingga banyak memotivasi orang lain di wilayah tersebut untuk mengikuti kegiatan yang sama. 2. Metode Pengambilan Sampel a) Penentuan informan kunci untuk identifikasi faktor-faktor kunci strategis Faktor strategis adalah faktor-faktor yang dijadikan sebagai komponen dalam melakukan perumusan strategi. Prosedur sampling yang terpenting adalah bagaimana menentukan informan kunci (key informan) yang memiliki informasi sesuai dengan fokus penelitian. Pemilihan informan kunci lebih tepat dilakukan secara sengaja (purposive) (Bungin, 2003). Informan kunci memiliki beberapa kriteria dimana pihak tersebut mengetahui dan memahami tentang agroindustri tahu tuna, memiliki pengalaman usaha minimal 4 tahun, serta masih terlibat aktif pada kegiatan yang menjadi perhatian penelitian sehingga mampu memberikan informasi sesuai kebutuhan penelitian. Responden dalam penelitian strategi pemasaran tahu tuna ini total berjumlah 15 responden, terdiri dari 4 produsen tahu tuna, pemasar 3 responden, pemasok ikan tuna 1 responden, konsumen 4 responden, pesaing 1 responden, dan pemerintah 2 responden. Kegiatan wawancara dilakukan dengan alat bantu kuisioner kepada responden dan diperoleh faktor-faktor internal dan eksternal yang dapat diidentifikasi menjadi

3 31 kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman dalam pemasaran tahu tuna di Kabupaten Pacitan. Jumlah responden tidak dibatasi karena bukan soal keterwakilan yang ditentukan tetapi kredibilitas dan kekayaan informasi dari responden. Apabila dalam pengumpulan data sudah tidak lagi ditemukan variasi informasi, maka penelitian tidak perlu lagi untuk mencari informan baru, sehingga proses pengumpulan informasi dianggap sudah selesai. Dengan demikian, penelitian kualitatif tidak dipersoalkan jumlah sampel yang digunakan (Raco, 2010). b) Penentuan bobot, rating pada matriks IFE-EFE dan Nilai Daya Tarik / Atractiveness Score (AS) dalam Quantitative Strategic Planning Matrix (QSPM) Penyusunan kuisioner diperlukan terlebih dahulu untuk dapat dilakukan penentuan bobot dan Nilai Daya Tarik (AS). Kuisioner berisi faktor internal (kekuatan dan kelemahan) dan eksternal (peluang dan ancaman) serta alternatif strategi yang akan dipertimbangkan untuk menjadi prioritas strategi dalam proses pemasaran agroindustri tahu tuna. Kuisioner tersebut diwawancarakan kepada informan kunci yang dipilih secara purposive dan responden memberikan bobot dan rating terhadap faktor strategis yang telah diuraikan. Informan kunci yang digunakan dalam penentuan bobot dan AS yaitu: 1) Pengusaha agroindustri tahu tuna 2 responden, yang memiliki pengalaman lebih dalam mengusahakan tahu tuna minimal 4 tahun, memiliki kontinyuitas produksi minimal 5 kali produksi dalam satu minggu dan kapasitas produksi dalam sekali proses minimal menghasilkan 10 kilogram tahu tuna. 2) Instansi pemerintah 2 responden, yaitu Dinas Koperasi, Perindustrian, dan Perdagangan Kabupaten Pacitan dan Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pacitan.

4 32 C. Jenis dan Sumber Data 1. Data Primer Dalam penelitian ini data primer diperoleh melalui wawancara langsung di lapang dengan menggunakan kuisioner. Sumber data primer adalah pelaku agroindustri tahu tuna, pemasar, pemasok, konsumen akhir tahu tuna, pesaing dan instansi pemerintah. Data primer terdiri dari proses produksi, proses distribusi, data harga, dan faktor-faktor strategis dari lingkungan internal maupun eksternal agroindustri tahu tuna di Kabupaten Pacitan. 2. Data Sekunder Data sekunder diperoleh dari instansi atau lembaga di Kabupaten Pacitan yang terkait dengan penelitian ini dengan cara pencatatan, seperti data jumlah agroindustri tahu tuna di Kabupaten Pacitan dan keadaan agroindustri tahu tuna yang diperoleh dari Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pacitan serta keadaan umum dan data monografi daerah penelitian yang diperoleh dari BPS Kabupaten Pacitan. D. Teknik Pengumpulan Data 1. Wawancara Teknik wawancara digunakan untuk mengumpulkan data primer dengan melakukan wawancara langsung kepada responden berdasarkan daftar pertanyaan (kuisioner) yang telah dipersiapkan sebelumnya. Kegiatan wawancara ini dilakukan oleh dua pihak yaitu pewawancara dan yang diwawancarai atau narasumber mengenai kejadian, kegiatan, organisasi, dan sebagainya. Teknik ini dilakukan dengan mewawancara secara langsung kepada responden yang terdiri dari pengusaha tahu tuna, pemasar, konsumen akhir, pesaing, pemasok, serta pihak dari instansi pemerintah yaitu Kepala Dinas Koperasi, Perindustrian, dan Perdagangan Kabupaten Pacitan dan Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pacitan berdasarkan pertanyaan yang telah disiapkan sebelumnya. Daftar pertanyaan yang disiapkan mengenai faktor-faktor strategis lingkungan

5 33 internal dan eksternal agroindustri agroindustri tahu tuna di Kabupaten Pacitan. 2. Observasi Teknik observasi dilakukan dengan mengadakan pengamatan langsung terhadap obyek yang akan diteliti sehingga didapatkan gambaran yang jelas seperti proses produksi, kegiatan pemasaran, dan proses distribusi sehingga didapatkan gambaran yang jelas tentang faktorfaktor internal dan eksternal strategi pemasaran tahu tuna di Kabupaten Pacitan. 3. Pencatatan Teknik pencatatan digunakan untuk mencatat data hasil wawancara, mencatat hasil pengamatan langsung terhadap objek yang diteliti, serta mencatat data sekunder dari instansi atau lembaga yang ada hubungannya dengan penelitian strategi pemasaran tahu tuna di Kabupaten Pacitan. Data sekunder yang dibutuhkan diantaranya adalah data jumlah agroindustri tahu tuna di Kabupaten Pacitan dan keadaan agroindustri tahu tuna yang diperoleh dari Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pacitan, data volume produksi setiap kali melakukan kegiatan produksi, data harga tahu tuna dari pengusaha tahu tuna, serta keadaan umum dan data monografi daerah penelitian yang diperoleh dari BPS Kabupaten Pacitan. E. Metode Analisa Data 1. Analisis Faktor Internal dan Eksternal a. Matriks IFE IFE (Internal Factor Evaluation) dan EFE (Eksternal Factor Evaluation) Analisis faktor internal dan eksternal dimasukkan kedalam matriks IFE (Internal Factor Evaluation) dan EFE (Eksternal Factor Evaluation). Matriks IFE dan EFE merupakan alat dalam merumuskan strategi pemasaran. Matriks IFE bertujuan mengetahui faktor-faktor internal kunci yang menjadi kekuatan dan kelemahan di dalam agroindustri seperti produksi, bauran pemasaran, sumberdaya manusia,

6 34 sumberdaya keuangan, dan manajemen. Sedangkan matriks EFE bertujuan mengidentifikasikan faktor-faktor eksternal kunci yang menjadi peluang dan ancaman bagi pemasaran tahu tuna seperti kondisi perekonomian, kebijakan pemerintah, sosial budaya, lembaga pemasaran, pesaing, pemasok, teknologi, dan konsumen. Adapun tahapan dalam membuat matriks IFE dan EFE yaitu : 1) Menentukan faktor-faktor yang penting dari lingkungan internal dan eksternal yang menjadi kekuatan, kelemahan, ancaman dan peluang bagi agroindustri tahu tuna. 2) Penentuan bobot masing-masing faktor ditentukan dengan skala 0,20 untuk faktor yang sangat kuat, 0,15 untuk faktor yang kuat, 0,10 untuk faktor rata-rata, dan 0,05 untuk faktor yang lemah. Jumlah seluruh bobot harus sebesar 1,0. Bobot mengindikasikan signifikansi relatif dari suatu faktor terhadap keberhasilan agroindustri. 3) Masing-masing faktor diberi peringkat mulai dari 1 sampai 4 yang menggambarkan seberapa besar efektifitas strategi yang dimiliki agroindustri tahu tuna saat ini dalam memberikan respon terhadap faktor tersebut. Pada matriks IFE faktor kekuatan harus mendapat peringkat 3 atau 4 dan kelemahan harus mendapat peringkat 1 atau 2. Sedangkan untuk matriks EFE baik peluang maupaun ancaman dapat menerima peringkat 1, 2, 3, atau 4. 4) Mengalikan bobot dan rating untuk menentukan skor. 5) Menjumlahkan skor untuk memperoleh total skor pembobotan agroindustri tahu tuna. Skor menunjukkan bagaimana agroindustri tahu tuna bereaksi terhadap faktor strategi internal dan eksternal. Tabel 4. Matriks IFE Faktor-Faktor Internal Utama Bobot Rating Skor=Bobot x Rating Kekuatan - Kelemahan - Total Sumber : David, 2011

7 35 Tabel 5. Matriks EFE Faktor-Faktor Eksternal Utama Bobot Rating Skor=Bobot x Rating Peluang - Ancaman - Total Sumber : David, 2011 Tabel 6. Bobot Nilai Matriks IFE dan Matriks EFE Nilai Bobot 0,20 Sangat kuat 0,15 Kuat 0,10 Rata-rata 0,05 Lemah Sumber : David, 2011 Tabel 7. Rating Nilai Matriks IFE dan Matriks EFE Nilai IFE EFE 4 Sangat kuat Respon sangat bagus 3 Kuat Respon diatas rata-rata 2 Lemah Respon rata-rata 1 Sangat lemah Respon dibawah rata-rata Sumber : David, 2011 Menurut David (2011), dalam matriks IFE total skors pembobotan berkisar 1,0-4,0 dengan rata-rata 2,5. Jika total skor pembobotan IFE dibawah 2,5 berarti kondisi internal agroindustri tahu tuna tergolong lemah. Jika total skor pembobotan IFE diatas 2,5 berarti kondisi internal agroindustri tahu tuna tergolong kuat. Dalam matriks EFE total skors pembobotan berkisar 1,0-4,0 dengan rata-rata 2,5. Jika total skor pembobotan EFE dibawah 2,5 berarti kondisi eksternal agroindustri tahu tuna tergolong lemah. Jika total skor pembobotan IFE diatas 2,5 berarti kondisi eksternal agroindustri tahu tuna tergolong kuat. Total skor 4,0 menunjukkan agroindustri tahu tuna merespon peluang maupun ancaman yang dihadapi dengan baik. Sedangkan apabila total skor 1,0 menunjukkan agroindustri tahu tuna tidak memanfaatkan peluang yang ada dan tidak menghindari ancaman dengan baik.

8 36 b. Analisis matriks I-E (Matriks Internal Eksternal) Total Nilai EFE Matriks IE (Internal Eksternal) merupakan gabungan dari matriks IFE dan matriks EFE. Matriks IE berisi sembilan macam sel yang memperlihatkan kombinasi total nilai terboboti dari matriks IFE dan matriks EFE. Matriks IE dianalisis guna mengetahui posisi agroindustri saat ini dan merumuskan suatu agroindustri. Matriks ini dapat dilihat pada Gambar 2. Tinggi 3,00-4,00 Sedang 2,00-2,99 Rendah 1,00-1,99 Tinggi ,00 I Tumbuh Dan Membangun IV Tumbuh Dan Membangun VII Menjaga dan Mempertahan kan strategi yang dapat diterapkan oleh Total Nilai IFE Sedang 2,00-2,99 II Tumbuh Dan Membangun V Menjaga dan Mempertahankan VIII Panen atau Disvestasi Rendah 1,00-1,99 III Menjaga dan Mempertahan kan VI Panen atau Disvestasi IX Panen atau Disvestasi Gambar 2. Matriks Internal Eksternal (I-E) (Rangkuti, 2006) Pada matriks IE sumbu horizontal menunjukkan skor total IFE dan sumbu vertikal menunjukkan skor total matriks EFE. Pada sumbu horizontal skor matriks IFE mulai 1,00 sampai 1,99 menunjukkan posisi internal yang lemah. Skor 2,00 sampai 2,99 menunjukkan posisi faktor internal yang sedang dan skor 3,00 sampai 4,00 menunjukkan posisi faktor internal yang kuat. Sumbu vertikal yang menunjukkan skor total matriks EFE pada skor mulai 1,00 sampai 1,99 menunjukkan faktor eksternal berupa peluang dan ancaman yang tidak terkoordinir dengan baik oleh agroindustri sehingga termasuk kriteria kemampuan merespon yang rendah. Skor mulai 2,00 sampai 2,99 menunjukkan kemampuan agroindustri untuk merespon peluang dan ancaman termasuk sedang, dan skor 3,00 sampai 4,00

9 37 menunjukkan kemampuan agroindustri untuk merespon peluang dan ancaman termasuk tinggi. Matriks Internal dan Eksternal (I-E) dapat dibagi menjadi tiga bagian utama yang memiliki implikasi berbeda. Pertama meliputi bagian sel I, II, dan IV termasuk bagian tumbuh dan membangun, strategi yang sesuai adalah strategi intensif seperti penetrasi pasar, pengembangan pasar, dan pengembangan produk. Selain itu dapat pula dilakukan strategi integrasi kedepan, kebelakang, dan strategi horizontal. Strategi integrasi kedepan yaitu strategi yang menjalankan arus kendali bidang distribusi mulai dari distributor hingga retailer. Strategi integrasi kebelakang yaitu strategi yang meningkatkan kendali atas keberadaan pemasok. Sedangkan stratgei integrasi horizontal yaitu strategi yang meningkatkan kendali atas agroindustri pesaing. Kedua meliputi bagian sel III, V, dan VII dapat ditangani dengan baik melalui strategi menjaga atau memelihara dan mempertahankan seperti penetrasi pasar dan pengembangan produk. Ketiga meliputi bagian sel VI, VIII, dan IX yang termasuk bagian panen atau divestasi (David, 2002). 2. Alternatif Strategi Pemasaran Perumusan alternatif strategi pemasaran agroindustri tahu tuna di Kabupaten Pacitan digunakan alat analisis Matriks SWOT. David (2012), menyatakan bahwa matriks SWOT merupakan alat pencocokan yang penting karena dapat menggambarkan secara jelas faktor eksternal agroindustri berupa peluang dan ancaman yang dihadapi dengan kekuatan dan kelemahan yang dimiliki. Analisis ini dapat membantu mengambil keputusan dalam mengambangkan suatu agroindustri dengan empat tipe strategi yaitu : strategi kekuatan-peluang (S-O strategies), strategi kelemahan peluang (W-O strategies), strategi kekuatan ancaman (S-T strategies) dan strategi kelemahan-ancaman (W-T strategies). Delapan tahapan dalam penentuan alternatif strategi yang dibangun melalui matriks SWOT adalah sebagai berikut : a. Menuliskan peluang faktor eksternal kunci agroindustri tahu tuna.

10 38 b. Menuliskan ancaman faktor eksternal kunci agroindustri tahu tuna. c. Menuliskan kekuatan faktor internal kunci agroindustri tahu tuna. d. Menuliskan kelemahan faktor internal kunci agroindustri tahu tuna. e. Mencocokkan kekuatan faktor internal dengan peluang faktor eksternal dan mencatat Strategi S-O dalam sel yang sudah ditentukan. f. Mencocokkan kelemahan faktor internal dengan peluang faktor eksternal dan mencatat Strategi W-O dalam sel yang sudah ditentukan. g. Mencocokkan kekuatan faktor internal dengan ancaman faktor eksternal dan mencatat Strategi S-T dalam sel yang sudah ditentukan. h. Mencocokkan kelemahan faktor internal dengan ancaman faktor eksternal dan mencatat Strategi S-T dalam sel yang sudah ditentukan. Faktor Eksternal Faktor Internal Opportunities (O) Menentukan faktorfaktor peluang eksternal Threats (T) Menentukan faktor-faktor ancaman eksternal Strenght (S) Menentukan faktorfaktor kekuatan internal Strategi S-O Menciptakan strategi yang menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang Strategi S-T Menciptakan strategi yang menggunakan kekuatan untuk mengatasi ancaman Weakness (W) Menentukan faktorfaktor kelemahan internal Gambar 3. Matriks SWOT (Rangkuti, 2000). Strategi W-O Menciptakan strategi yang meminimalkan kelemahan untuk memanfaatkan peluang Strategi W-T Menciptakan strategi yang meminimalkan kelemahan dan menghindari ancaman Matriks ini merupakan alat pencocokan yang penting bagi manajer atau agroindustri untuk mengambil keputusan : a. Strategi SO (Strength Opportunities) adalah strategi yang digunakan agroindustri untuk memanfaatkan kekuatan internal agroindustri yang dimiliki untuk mendapat keuntungan dari peluang yang ada. b. Strategi WO (Weakness Opportunities) adalah strategi yang digunakan agroindustri untuk meminimalkan kelemahan internal yang dimiliki dan

11 39 memperbaiki kelemahan tersebut untuk mengambil keuntungan dari peluang eksternal yang ada. c. Strategi ST (Strength Threats) adalah strategi yang digunakan agroindustri untuk mengoptimalkan kekuatan internal yang dimiliki untuk mengatasi atau mengurangi ancaman eksternal yang ada. d. Strategi WT (Weakness Threats) adalah strategi yang digunakan agroindustri untuk mengurangi kelemahan internal yang dimiliki agroindustri sehingga dapat mengatasi dan menghindari ancaman eksternal yang ada. 3. Prioritas Strategi Pemasaran Penentuan prioritas strategi dalam pemasaran tahu tuna menggunakan alat analisis Quantitative Strategic Palnning Matrix (QSPM). Matriks QSPM merupakan alat untuk mengevaluasi dan memilih strategi yang paling cocok dengan lingkungan eksternal dan internal agroindustri yang telah diidentifikasi pada matriks IFE dan EFE sebelumnya. QSPM merupakan tahap akhir dalam kerangka kerja analisis formulasi strategi. Teknik ini dapat menunjukkan secara jelas strategi alternatif yang paling baik untuk dipilih (David, 2011). Tabel 8. Matriks QSPM Faktor kunci Kekuatan Kelemahan Peluang Ancaman Jumlah Total Nilai Daya Tarik Sumber : David, 2011 Bobot Alternatif Strategi Strategi 1 Strategi 2 Strategi 3 AS TAS AS TAS AS TAS Keterangan : AS : Attractive Score (Nilai Daya Tarik) TAS : Total Attractive Score (Total Nilai Daya Tarik) Enam tahapan dalam pembuatan QSPM yang harus dilakukan adalah sebagai berikut :

12 40 a. Membuat daftar peluang atau ancaman dari faktor eksternal dan kekuatan atau kelemahan faktor internal sesuai Matriks IFE dan EFE. b. Memberi bobot pada setiap faktor yang diambil dari bobot Matriks IFE dan Matriks EFE. c. Memeriksa matriks SWOT dan mengenali strategi-strategi alternatif yang harus dipertimbangkan untuk diterapkan oleh organisasi. d. Menentukan Nilai Daya Tarik (AS) yang didefinisikan sebagai nilai numerik yang mengindikasikan daya tarik relatif dari strategi di rangkaian alternatif tertentu. Skor Daya Tarik ditentukan dengan mengamati setiap faktor internal dan eksternal utama satu per satu. Nilai skor ini harus diberikan pada setiap strategi untuk menunjukkan daya tarik relatif satu strategi atas strategi yang lain dengan memepertimbangkan faktor tertentu. Kisaran Skor Daya Tarik adalah 1 = tidak memiliki daya tarik, 2 = daya tariknya rendah, 3 = daya tariknya sedang, 4 = daya tariknya tinggi. e. Menghitung Skor Daya Tarik Total (TAS) yang didefinisikan sebagai hasil kali antara bobot dengan Skor Daya Tarik (AS). Total Nilai Daya Tarik menunjukkan daya tarik relatif dari masing-masing strategi alternatif, dengan hanya mempertimbangkan dampak dari faktor keberhasilan krisis eksternal atau internal yang berdekatan. Semakin tinggi Nilai Total Daya Tarik, semakin menarik strategi alternatif tersebut. f. Menghitung Jumlah Total Nilai Daya Tarik di setiap kolom strategi dari QSPM. Jumlah Total Nilai Daya Tarik menunjukkan strategi yang paling menarik dalam rangkaian alternatif. Semakin tinggi nilainya menunjukkan semakin menarik strategi tersebut.

METODE PENELITIAN A. Metode Dasar Penelitian B. Metode Pengumpulan Data 1. Metode Penentuan Lokasi Penelitian 2. Metode Pengambilan Sampel

METODE PENELITIAN A. Metode Dasar Penelitian B. Metode Pengumpulan Data 1. Metode Penentuan Lokasi Penelitian 2. Metode Pengambilan Sampel 39 I. METODE PENELITIAN A. Metode Dasar Penelitian Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analitis yaitu metode penelitian dengan membahas suatu permasalahan dengan cara

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 41 III. METODE PENELITIAN A. Metode Dasar Penelitian Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analitis yaitu metode penelitian dengan membahas suatu permasalahan dengan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 42 III. METODE PENELITIAN A. Metode Dasar Penelitian Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskripsi analisis yaitu metode penelitian yang menuturkan dan menafsirkan data sehingga

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di tempat produksi sate bandeng pada UKM Awal Putra Mandiri yang berlokasi di Jl. Ratu Rangga Blok B No.252 Rt. 02/11, Kampung

Lebih terperinci

III. METODE KAJIAN A. Pengumpulan Data Pengumpulan data yang digunakan adalah : 1. Pengumpulan data primer melalui survei lapangan, wawancara

III. METODE KAJIAN A. Pengumpulan Data Pengumpulan data yang digunakan adalah : 1. Pengumpulan data primer melalui survei lapangan, wawancara 20 III. METODE KAJIAN A. Pengumpulan Data Pengumpulan data yang digunakan adalah : 1. Pengumpulan data primer melalui survei lapangan, wawancara (lampiran 1) dengan pihak perusahaan sebanyak 3 responden

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN. Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian ini dilakukan di kawasan Kalimalang, Jakarta Timur.

IV METODE PENELITIAN. Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian ini dilakukan di kawasan Kalimalang, Jakarta Timur. IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian ini dilakukan di kawasan Kalimalang, Jakarta Timur. Pemilihan lokasi penelitian ini dilakukan secara sengaja berdasarkan pertimbangan

Lebih terperinci

III. METODE KAJIAN A. Pengumpulan Data

III. METODE KAJIAN A. Pengumpulan Data 27 III. METODE KAJIAN A. Pengumpulan Data Lokasi tempat pelaksanaan Program Misykat DPU DT berada di kelurahan Loji Gunung Batu, Kecamatan Ciomas, Kotamadya Bogor, Jawa Barat. Waktu pengumpulan data selama

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN. di industri perunggasan khususnya telur ayam ras petelur. AAPS berlokasi di km

IV. METODE PENELITIAN. di industri perunggasan khususnya telur ayam ras petelur. AAPS berlokasi di km 37 IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Perusahaan AAPS, perusahaan yang bergerak di industri perunggasan khususnya telur ayam ras petelur. AAPS berlokasi

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN. (PKPBDD) yang terletak di Jalan Raya Sawangan No. 16B, Pancoran Mas,

IV. METODE PENELITIAN. (PKPBDD) yang terletak di Jalan Raya Sawangan No. 16B, Pancoran Mas, IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di Pusat Koperasi Pemasaran Belimbing Dewa Depok (PKPBDD) yang terletak di Jalan Raya Sawangan No. 16B, Pancoran Mas, Depok. Pemilihan

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Mitra Alam. Pemilihan lokasi ini dilakukan secara sengaja (purposive) dengan pertimbangan bahwa perusahaan tersebut merupakan

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian ini dilakukan pada CV Salim Abadi (CV SA), yang terletak di Jalan Raya Punggur Mojopahit Kampung Tanggul Angin, Kecamatan Punggur,

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data

METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di dua lokasi, yakni Perum Perhutani Unit I Jawa Tengah, khususnya di Kesatuan Bisnis Mandiri (KBM) Agroforestry yang membawahi

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN IV METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di Wisata Agro Tambi yang terletak di Kecamatan Kejajar, Kabupaten Wonosobo. Pemilihan lokasi ini ditentukan secara sengaja

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Metode Penentuan Sampel

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Metode Penentuan Sampel IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada restoran tradisional khas Jawa Timur Pondok Sekararum yang terletak di Kecamatan Ciomas, Kabupaten Bogor, Propinsi

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN IV METODOLOGI PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi yang dijadikan sebagai tempat penelitian adalah PT Godongijo Asri yang beralamat di Desa Serua, Kecamatan Cinangka, Sawangan, Depok, Jawa

Lebih terperinci

4.4 Metode Pengolahan dan Analisis Data

4.4 Metode Pengolahan dan Analisis Data 4. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di PT Semestaguna Food & Beverage. Perusahaan tersebut beralamat di JL.Ring Road, Bogor Utara, Taman Yasmin. Kota Bogor. Penelitian akan dilakukan

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di peternakan domba Tawakkal Farm (TF) Jalan Raya Sukabumi Km 15 Dusun Cimande Hilir No. 32, Caringin, Bogor. Pemilihan lokasi

Lebih terperinci

III METODE PENELITIAN. Daerah penelitian adalah wilayah pesisir di Kecamatan Punduh Pidada,

III METODE PENELITIAN. Daerah penelitian adalah wilayah pesisir di Kecamatan Punduh Pidada, 35 III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian Daerah penelitian adalah wilayah pesisir di Kecamatan Punduh Pidada, Kabupaten Pesawaran, Provinsi Lampung. Pemilihan daerah penelitian dilakukan

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di PT. Godongijo Asri yang berlokasi di Jalan Cinangka Km 10, Kecamatan Sawangan, Kotamadya Depok. Pemilihan lokasi penelitian

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Metode Penentuan Sampel

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Metode Penentuan Sampel IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Elsari Brownies & Bakery (EBB) yang bertempat di Jalan Raya Pondok Rumput Nomor 18 RT 06/RW 11, Kelurahan Kebon Pedes,

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan pada Pia Apple Pie yang berada di Jalan Pangrango 10 Bogor. Pemilihan lokasi dilakukan secara sengaja (purposive) dengan

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Metode Penentuan Responden

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Metode Penentuan Responden IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan pada usaha Durian Jatohan Haji Arif (DJHA), yang terletak di Jalan Raya Serang-Pandeglang KM. 14 Kecamatan Baros, Kabupaten

Lebih terperinci

3. METODOLOGI PENELITIAN

3. METODOLOGI PENELITIAN 3. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian yang dilakukan ini didasarkan pada suatu pemikiran bahwa perlu dilaksanakan pengembangan agroindustri serat sabut kelapa berkaret. Pengembangan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 19 III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Langkah awal yang dilakukan dalam penelitian ini adalah mengetahui visi, misi dan tujuan Perum Pegadaian. Kemudian dilakukan analisis lingkungan internal

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN BAB IV METODE PENELITIAN 4. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di PT. Kaliduren Estates yang berlokasi di Perkebunan Tugu/Cimenteng, Desa Langkap Jaya, Kecamatan Lengkong, Kabupaten Sukabumi.

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah penelitian deskriptif, jenis penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana faktor faktor internal

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian PT. Pelni merupakan perusahaan pelayaran nasional yang bergerak dalam bidang jasa dan memberikan pelayanan kepada masyarakat dalam hal pelayanan

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kedua tempat usaha di kota Bogor, yaitu KFC Taman Topi dan Rahat cafe. KFC Taman Topi berlokasi di Jalan Kapten Muslihat

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Metode yang Digunakan Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif yaitu metode yang meneliti status sekelompok manusia, suatu objek, suatu

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN Strategi Pengembangan Usaha Maharani Farm Gambar 4. Kerangka Pemikiran Operasional IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian ini dilakukan di Rumah Potong Ayam Maharani Farm yang beralamat

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di PT. Amani Mastra yang kantornya terletak di

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di PT. Amani Mastra yang kantornya terletak di 38 BAB IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di PT. Amani Mastra yang kantornya terletak di Kompleks Perumahan Cikunir, Jatibening, Jakarta dan memiliki perkebunan sayuran

Lebih terperinci

METODE KAJIAN. 3.1 Kerangka Pemikiran

METODE KAJIAN. 3.1 Kerangka Pemikiran III. METODE KAJIAN 3.1 Kerangka Pemikiran Potensi perikanan yang dimiliki Kabupaten Lampung Barat yang sangat besar ternyata belum memberikan kontribusi yang optimal bagi masyarakat dan pemerintah daerah.

Lebih terperinci

III. METODE KAJIAN A. Lokasi dan Waktu B. Metode Kerja 1. Pengumpulan data

III. METODE KAJIAN A. Lokasi dan Waktu B. Metode Kerja 1. Pengumpulan data 15 III. METODE KAJIAN A. Lokasi dan Waktu Pengambilan data dilakukan di PT. Mitra Bangun Cemerlang yang terletak di JL. Raya Kukun Cadas km 1,7 Kampung Pangondokan, Kelurahan Kutabaru, Kecamatan Pasar

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Koperasi Unit Desa (KUD) Puspa Mekar yang berlokasi di Jl. Kolonel Masturi, Kecamatan Parongpong, Kabupaten Bandung Barat.

Lebih terperinci

III. METODE KAJIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Kajian

III. METODE KAJIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Kajian III. METODE KAJIAN 3.. Kerangka Pemikiran Kajian Sinergi yang saling menguntungkan antara petani dan perusahaan (PT ATB) dalam pengusahaan perkebunan merupakan faktor penting dalam usaha pengembangan perkebunan

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Metode Penentuan Sampel

IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Metode Penentuan Sampel IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di Kawasan Agroteknobisnis Sumedang (KAS), Kecamatan Sumedang Selatan, Kabupaten Sumedang, Provinsi Jawa Barat. Penentuan lokasi

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data

IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan pada produksi karet remah di PT ADEI Crumb Rubber Industry yang berlokasi di Jalan Imam Bonjol, Kel. Satria, Kec. Padang Hilir,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di Gama Catering yang beralamat di Komp. Bumi Panyileukan Blok G 13 No. 20 Kota Bandung. Pemilihan lokasi penelitian dilakukan

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN

IV METODE PENELITIAN IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Rahat Cafe 1 yang berlokasi di Jalan Malabar 1 No.1 (samping Pangrango Plaza) kota Bogor. Pemilihan lokasi penelitian dilakukan

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Kelompok Pembudidaya Ikan (Pokdakan) Curug Jaya di Kampung Curug Jaya, Kecamatan Bojongsari, Kota Depok. Pemilihan tempat

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN BAB IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di perusahaan Tyas Orchid yang berkantor di Bukit Cimanggu City Blok Q6 No 19 Jl. KH. Sholeh Iskandar, Bogor. Pemilihan objek

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. design) kualitatif dan kuantitatif. Analisis kualitatif digunakan untuk

BAB III METODE PENELITIAN. design) kualitatif dan kuantitatif. Analisis kualitatif digunakan untuk 55 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sifat Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian campuran (mixed methods research design) kualitatif dan kuantitatif. Analisis kualitatif digunakan untuk

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN

IV METODE PENELITIAN IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Kegiatan penelitian ini dilaksanakan di Koperasi Simpan Pinjam Warga Sepakats beralamat di Jalan Raya Cibanteng Bogor No. 02 Cihideung Ilir- Ciampea

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di dua desa yaitu di Desa Tangkil dan Hambalang di Kecamatan Citereup, Kabupaten Bogor. Penelitian di kedua desa ini adalah

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PROBLEM SOLVING

BAB 3 METODE PROBLEM SOLVING BAB 3 METODE PROBLEM SOLVING Penetapan Kriteria Optimasi Penetapan kriteria optimasi dalam studi ini akan dijabarkan sebagai berikut: Kekuatan aspek internal perusahaan yang terdiri dari kekuatan dan kelemahan

Lebih terperinci

penelitian ini diharapkan mampu menghasilkan alternatif strategi yang lebih objektif.

penelitian ini diharapkan mampu menghasilkan alternatif strategi yang lebih objektif. IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan pada usaha sate bebek H. Syafe i Cibeber, Kota Cilegon, Provinsi Banten. Pemilihan lokasi penelitian ini dilakukan secara sengaja

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penentuan Lokasi Pemilihan lokasi penelitian dilakukan dilakukan secara purposive (sengaja) yaitu berdasarkan pertimbanganpertimbangan tertentu sesuai dengan tujuan

Lebih terperinci

III. METODE KAJIAN 3.1 Lokasi dan Waktu 3.2 Metode Kerja Pengumpulan Data

III. METODE KAJIAN 3.1 Lokasi dan Waktu 3.2 Metode Kerja Pengumpulan Data III. METODE KAJIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian ini akan dilakukan di CV. Bening Jati Anugerah yang terletak di Desa Parung Kabupaten Bogor. Waktu pelaksanaan penelitian April sampai dengan Agustus

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif kualitatif. Menurut

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif kualitatif. Menurut 28 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif kualitatif. Menurut Sugiyono (2006) penelitian deskriptif kualitatif yaitu penelitian yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian pada produk teh siap minum Walini Peko yang diproduksi oleh

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian pada produk teh siap minum Walini Peko yang diproduksi oleh 44 BAB III METODE PENELITIAN 3.1.Objek dan Tempat Penelitian Penelitian pada produk teh siap minum Walini Peko yang diproduksi oleh Industri Hilir Teh (IHT) PT Perkebunan Nusantara (PTPN) VIII di Cibiru,

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN 19 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Pemasaran adalah faktor penting dalam manajemen perusahaan. Strategi pemasaran yang diterapkan harus seiring dengan misi dan tujuan perusahaan. Strategi

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian ini dilakukan di Kabupaten Batu Bara pada ruang

III. METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian ini dilakukan di Kabupaten Batu Bara pada ruang 23 III. METODE PENELITIAN 3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian ini dilakukan di Kabupaten Batu Bara pada ruang lingkup wilayah kerja Dinas Perkebunan Kabupaten Batu Bara dan Dinas Pertanian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan pada kawasan Objek Wisata Alam Talaga Remis di Desa Kadeula Kecamatan Pasawahan Kabupaten Kuningan, Jawa Barat. Kegiatan

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Lokasi dan Waktu Prosedur Penelitian Pengumpulan Data

METODE PENELITIAN Lokasi dan Waktu Prosedur Penelitian Pengumpulan Data 12 METODE PENELITIAN Lokasi dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan di Perusahaan Madu Mutiara Tugu Ibu, Depok dan Apriari Pramuka, Cibubur.Pemilihan lokasi penelitian dilakukan secara sengaja berdasarkan

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di Pabrik Kelapa Sawit Adolina PT Perkebunan Nusantara IV yang terletak di Kelurahan Batang Terap Kecamatan Perbaungan Kabupaten

Lebih terperinci

N = Ukuran populasi. IFE, EFE, SWOT dan QSP. Beberapa metode analisis yang digunakan dapat. a. Analisis Deskriptif. Keterangan : n = Jumlah sampel

N = Ukuran populasi. IFE, EFE, SWOT dan QSP. Beberapa metode analisis yang digunakan dapat. a. Analisis Deskriptif. Keterangan : n = Jumlah sampel A. Pengumpulan Data Penelitian dilaksanakan di beberapa industri sepatu di Kecamatan Ciomas Kabupaten Bogor. Pengumpulan data dilaksanakan dari bulan April sampai Juli 2008. Pengumpulan data meliputi data

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Lokasi penelitian dilaksanakan pada perusahaan CV Septia Anugerah Jakarta, yang beralamat di Jalan Fatmawati No. 26 Pondok Labu Jakarta Selatan. CV Septia Anugerah

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI A. Lokasi dan Waktu B. Pengumpulan Data

BAB III METODOLOGI A. Lokasi dan Waktu B. Pengumpulan Data 13 BAB III METODOLOGI A. Lokasi dan Waktu Kegiatan ini dibatasi sebagai studi kasus pada komoditas pertanian sub sektor tanaman pangan di wilayah Bogor Provinsi Jawa Barat. Pemilihan lokasi dilakukan secara

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 35 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan pada restoran iga bakar Mang Opan yang terletak di Jl. Adhyaksa II No.1A, Buah Batu, Bandung. Pemilihan tempat dilakukan

Lebih terperinci

3.1 KERANGKA PEMIKIRAN

3.1 KERANGKA PEMIKIRAN III. METODOLOGI 3.1 KERANGKA PEMIKIRAN Pada masa krisis periode 1998-2000 usaha kecil merupakan salah satu bagian penting dari perekonomian Indonesia dikarenakan kemampuannya dalam menghadapi terpaan krisis

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Martabak Air Mancur Bogor yang terletak di Jl. Sudirman, untuk pemilihan lokasinya dilakukan secara sengaja (purposive)

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 33 III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian PT Bank Syariah Mandiri hadir, tampil, dan tumbuh sebagai bank yang mampu memadukan idealisme usaha dengan nilai-nilai rohani, yang melandasi

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di perusahaan kopi bubuk Inkopas Sejahtera, Pemilihan lokasi ditentukan secara sengaja, karena adanya pertimbangan bahwa

Lebih terperinci

PERENCANAAN STRATEGI PENGEMBANGAN AGROINDUSTRI KRIPIK SINGKONG PRESTO DI CASSAVA GEDONGAN, KELURAHAN LEDOK, SALATIGA

PERENCANAAN STRATEGI PENGEMBANGAN AGROINDUSTRI KRIPIK SINGKONG PRESTO DI CASSAVA GEDONGAN, KELURAHAN LEDOK, SALATIGA PERENCANAAN STRATEGI PENGEMBANGAN AGROINDUSTRI KRIPIK SINGKONG PRESTO DI CASSAVA GEDONGAN, KELURAHAN LEDOK, SALATIGA Irma Wardani,Mohamad Hanif Khoirudin Staf Pengajar Program Studi Agroteknologi UNIBA

Lebih terperinci

VII. FORMULASI STRATEGI

VII. FORMULASI STRATEGI VII. FORMULASI STRATEGI 7.1 Tahapan Masukan (Input Stage) Tahapan masukan (input stage) merupakan langkah pertama yang harus dilakukan sebelum melalui langkah kedua dan langkah ketiga didalam tahap formulasi

Lebih terperinci

3.1. Kerangka Pemikiran III. METODE PENELITIAN

3.1. Kerangka Pemikiran III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran III. METODE PENELITIAN Industri farmasi merupakan salah satu industri besar dan berpengaruh di Indonesia, karena Indonesia merupakan pasar obat potensial (Pharos, 2008) Hingga saat

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3. Disain Penelitian Menurut Sarwono, Jonathan (2006:79) dalam melakukan penelitian salah satu hal penting adalah membuat desain penelitian. Desain Penelitian bagaikan sebuah peta

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data

IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di outlet takoyummy yang berlokasi di Plaza Ekalokasari Bogor. Pemilihan lokasi penelitian dilakukan secara sengaja (Purposive)

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 29 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis strategi yang sesuai untuk Rumah Makan Ayam Goreng & Bakar Mang Didin Asgar yang berlokasi di Jalan Ahmad Yani

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini merupakan studi kasus suatu rantai pasokan udang vaname. Penelitian ini dilaksanakan di berbagai tempat, yaitu pada produsen benih

Lebih terperinci

IV METODOLOGI PENELITIAN

IV METODOLOGI PENELITIAN IV METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian analisis strategi pengembangan usaha di lakukan di Mangestoni Putri Poultry Shop, Desa Gadingsari, Kecamatan Sanden, Kabupaten Bantul.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 2.1 Objek dan Lokasi Penelitian Objek penelitian ini adalah di bengkel sepeda motor Budi Motor, tepatnya di Jalan Wolter Monginsidi Kecamatan Pedurungan Kota Semarang. Alasan

Lebih terperinci

IV. METODOLOGI PENELITIAN

IV. METODOLOGI PENELITIAN 37 IV. METODOLOGI PENELITIAN Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Loka Farm yang terletak di Desa Jogjogan, Kelurahan Cilember, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor. Pemilihan lokasi ini

Lebih terperinci

STRATEGI PENGEMBANGAN PRODUKSI KEMUKUS DI DESA BANYUASIN KEMBARAN KECAMATAN LOANO KABUPATEN PURWOREJO

STRATEGI PENGEMBANGAN PRODUKSI KEMUKUS DI DESA BANYUASIN KEMBARAN KECAMATAN LOANO KABUPATEN PURWOREJO STRATEGI PENGEMBANGAN PRODUKSI KEMUKUS DI DESA BANYUASIN KEMBARAN KECAMATAN LOANO KABUPATEN PURWOREJO Mukhamad Johan Aris, Uswatun Hasanah, Dyah Panuntun Utami Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian

Lebih terperinci

III. METODOLOGI KAJIAN

III. METODOLOGI KAJIAN III. METODOLOGI KAJIAN 3.1 Kerangka Pemikiran Kemiskinan merupakan penyakit ekonomi pada suatu daerah yang harus di tanggulangi. Kemiskinan akan menyebabkan ketidakberdayaan masyarakat dalam mengelola

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada Bulan Februari 2013 hingga April 2013. Dengan tahapan pengumpulan data awal penelitian dilaksanakan pada Bulan

Lebih terperinci

III..METODOLOGI. A. Lokasi dan Waktu Kajian

III..METODOLOGI. A. Lokasi dan Waktu Kajian 31 III..METODOLOGI A. Lokasi dan Waktu Kajian 1. Lokasi Kajian Kajian ini dilaksanakan di Kecamatan Semparuk Kabupaten Sambas Kalimantan Barat. Lembaga yang menjadi subyek kajian ialah Unit Pelaksana Kegiatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang akan digunakan adalah penelitian deskriptif. Metode analisis

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang akan digunakan adalah penelitian deskriptif. Metode analisis BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Jenis penelitian yang akan digunakan adalah penelitian deskriptif. Metode analisis deskriptif adalah metode yang digunakan untuk meneliti sekelompok manusia,

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK PT. Mulia Lestari adalah salah satu perusahaan tekstil terkemuka yang beralamatkan di Jl. Cibaligo no. 70 Cimindi-Cimahi. Produk yang dihasilkan adalah kain rajut, yang sebagian besar adalah berbentuk

Lebih terperinci

Analisis SWOT Deskriptif Kualitatif untuk Pariwisata

Analisis SWOT Deskriptif Kualitatif untuk Pariwisata CHAPTER-09 Analisis SWOT Deskriptif Kualitatif untuk Pariwisata SWOT Filosofi SWOT Analisis SWOT atau Tows adalah alat analisis yang umumnya digunakan untuk merumuskan strategi atas identifikasi berbagai

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Manajemen Manajemen merupakan proses pengkoordinasian kegiatan-kegiatan pekerjaan sehingga pekerjaan tersebut terselesaikan secara efisien

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek dan Subjek Penelitian 3.1.1 Objek Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis strategi pengembangan bisnis pada Bakso Lotus Jembar. Adapun yang menjadi objek

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April - Mei 2015 di agroindustri kelanting

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April - Mei 2015 di agroindustri kelanting III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April - Mei 2015 di agroindustri kelanting MT Production, Dua Saudara, Kadung Trisno, dan Mitra Lestari,

Lebih terperinci

METODE Lokasi dan Waktu Teknik Sampling

METODE Lokasi dan Waktu Teknik Sampling METODE Metode yang digunakan dalam memperoleh dan menganalisis data adalah kombinasi antara pendekatan kuantitatif dan pendekatan kualitatif. Pendekatan kuantitatif dilakukan dengan metode survei kepada

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1 Kerangka Pemikiran Penelitian Proses perumusan strategi pada restoran Kebun Kita dimulai dengan mengetahui visi dan misinya, kemudian menganalisis permasalahan yang terjadi,

Lebih terperinci

III. METODE KAJIAN. B. Pengolahan dan Analisis Data

III. METODE KAJIAN. B. Pengolahan dan Analisis Data 19 III. METODE KAJIAN Kajian ini dilakukan di unit usaha Pia Apple Pie, Bogor dengan waktu selama 3 bulan, yaitu dari bulan Agustus hingga bulan November 2007. A. Pengumpulan Data Metode pengumpulan data

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif, yaitu metode

BAB 3 METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif, yaitu metode BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif, yaitu metode yang bertujuan membantu memecahkan masalah yang bertujuan membantu memecahkan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI. Gambar 4. Peta Lokasi Penelitian: Masterplan Sentul City (Atas); Jalur Sepeda Sentul City (Bawah) Tanpa Skala

BAB III METODOLOGI. Gambar 4. Peta Lokasi Penelitian: Masterplan Sentul City (Atas); Jalur Sepeda Sentul City (Bawah) Tanpa Skala BAB III METODOLOGI 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Kegiatan penelitian ini mengambil lokasi di jalur sepeda Sentul City, Bogor, Indonesia (Gambar 4). Adapun waktu kegiatan penelitian ini kurang lebih selama

Lebih terperinci

ANALISIS PEMECAHAN MASALAH DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN. I S K A N D A R I N I Fakultas Pertanian Jurusan Sosial Ekonomi Universitas Sumatera Utara

ANALISIS PEMECAHAN MASALAH DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN. I S K A N D A R I N I Fakultas Pertanian Jurusan Sosial Ekonomi Universitas Sumatera Utara ANALISIS PEMECAHAN MASALAH DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN I S K A N D A R I N I Fakultas Pertanian Jurusan Sosial Ekonomi Universitas Sumatera Utara A. Kerangka Analisis Strategis Kegiatan yang paling penting

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Lokasi dan Waktu Penelitian

METODE PENELITIAN. Lokasi dan Waktu Penelitian METODE PENELITIAN Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian dilakukan di Provinsi Sulawesi Selatan, meliputi empat kabupaten yaitu : Kabupaten Takalar, Bone, Soppeng, dan Wajo. Penentuan lokasi penelitian

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN BAB IV METODE PENELITIAN 4. Lokasi dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di pabrik pupuk organik PT Agrindo Surya Graha yang berlokasi di jalan PLTP Angkrong, Kampung Sunda Wenang, RT 25/ Rw 11,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis dan Metode Penelitian Jenis penelitian ini adalah survei sedangkan metodenya yaitu penelitian kuantitatif. Penelitian survei merupakan penelitian kuantitatif dengan

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PROBLEM SOLVING

BAB 3 METODE PROBLEM SOLVING BAB 3 METODE PROBLEM SOLVING 3.1 Penetapan Kriteria Penelitian Kriteria Optimasi yang digunakan untuk menganalisis alternatif-alternatif strategi bisnis yang akan digunakan Restaurant PT Okirobox Indonesia

Lebih terperinci

MATERI 3 ANALISIS PEMECAHAN MASALAH DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN

MATERI 3 ANALISIS PEMECAHAN MASALAH DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN MATERI 3 ANALISIS PEMECAHAN MASALAH DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN A. Kerangka Analisis Strategis Kegiatan yang paling penting dalam proses analisis adalah memahami seluruh informasi yang terdapat pada suatu

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Kegiatan penelitian dilaksanakan di Kabupaten Langkat selama 3 (tiga)

III. METODE PENELITIAN. Kegiatan penelitian dilaksanakan di Kabupaten Langkat selama 3 (tiga) III. METODE PEELITIA. Tempat dan Waktu Penelitian Kegiatan penelitian dilaksanakan di Kabupaten Langkat selama 3 (tiga) bulan terhitung mulai Januari 2009 sampai dengan Maret 2009. Jenis dan Sumber Data.

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN 29 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Kerangka Pemikiran Sektor UKM memiliki peran dan fungsi sangat strategik dalam pertumbuhan perekonomian Indonesia, tetapi kredit perbankan untuk sektor ini dinilai masih

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research), yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research), yaitu BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research), yaitu dengan meneliti langsung data yang terkait dengan penelitian ke lokasi

Lebih terperinci

IV. METODOLOGI PENELITIAN

IV. METODOLOGI PENELITIAN IV. METODOLOGI PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di Ciapus Bromel yang terletak di Ciapus Jl. Tamansari Rt 03/04, Desa Tamansari, Kecamatan Tamansari, Kabupaten Bogor, Jawa

Lebih terperinci

BAB III 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB III 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Subjek dan Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di Diamond Journey Network, yang merupakan badan usaha yang bergerak di bidang pariwisata. Diamond Journey ini

Lebih terperinci

III METODE PENELITIAN

III METODE PENELITIAN III METODE PENELITIAN Lokasi dan Waktu Kajian Kajian ini dilakukan di Kabupaten Bogor, dari mulai November 202 sampai dengan Mei 203 dengan batasan waktu data dari tahun 2000 sampai 202. Pertimbangan pemilihan

Lebih terperinci