BAB 3 METODOLOGI. Studi Pendahuluan. Identifikasi Masalah. Pengumpulan Data. Analisa Faktor Internal dan Eksternal

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB 3 METODOLOGI. Studi Pendahuluan. Identifikasi Masalah. Pengumpulan Data. Analisa Faktor Internal dan Eksternal"

Transkripsi

1 BAB 3 METODOLOGI Studi Pendahuluan Studi Pustaka Identifikasi Masalah Pengumpulan Data Analisa Faktor Internal dan Eksternal Pengolahan data Analisa Strategi dengan metode SWOT, IE Matrix, dan QSPM Penetapan Strategi Analisa data Perancangan Rencana Kerja Kesimpulan Gambar 3.1 Diagram Alir Metodologi Pemecahan Masalah

2 36 TAHAP I : The Input Stage FAKTOR EKSTERNAL FAKTOR INTERNAL 1. ASPEK PASAR 2. ASPEK KOMPETITOR 3. ASPEK KOMUNITAS 4. ASPEK PEMERINTAH 1. Aspek Manajemen dan Keuangan 2. Aspek Sumber Daya Manusia (SDM) 3. Aspek Sistem Informasi 4. Aspek Produksi dan Operasi EVALUASI FAKTOR EKSTERNAL EVALUASI FAKTOR INTERNAL MATRIKS EFE MATRIKS IFE TAHAP II : ANALISIS MATRIK SWOT (Strengths, Weakness, Opportunities, Threats Matrix) MATRIK IE (Internal-External Matrix) TAHAP III : PENENTUAN STRATEGI Quantitative Strategic Planning Matrix (QSPM) USULAN IMPLEMENTASI STRATEGI Gambar 3.2 Flow Chart Pengolahan data

3 Penjelasan Metodologi Pemecahan Masalah Sesuai dengan diagram alir yang ada diatas, Metodologi pemecahan masalah diawalai dengan studi pendahuluan. Pada bagian ini dilakukan pengumpulan informasi baik itu yang berupa masalah atau factor yang secara tidak langsung bisa berpotensi menjadi masalah. Pada proses ini juga dilakukan studi pustaka untukbisa menentukan metode analisis yang paling cocok digunakan untuk menyelesaikan masalah yang ada. Langkah selanjutnya adalah identifikasi masalah, pada bagian inistiap masalah diidentifikasikan dan selanjutnya dilakukan pengumpulan data yang berhubungan dengan masalah-masalah tersebut, pengumpulan data ini dilakukan dengan batasan sesuai dengan metode yang akan digunakan. Setelah semua data penunjang terkumpul dilakukan proses pengolahan data dengan metode yang gtelah dipelajari di tahap studi pustaka. Pengolahan data ini memisahkan antara faktor internal dan eksternal perusahaan. Proses setelah pengolahan data dengan menggunakan matriks, dilakukan analisa sampai didapat strategi yang paling sesuai. Strategi ini dijadika acuan dasar dalam membuat rekomendasi perencanaan kerja. 3.2 Penjelasan Pengolahan Data Dari skema alur kerja diatas dapat di-brake down lagi mengenai alur penetapan model perencanaan strategi sampai dengan penetapan strateginya. Model perencanaan strategi yang digunakan adalah model dari Fred R. David.

4 38 Perencanaan strategi model Fred R David yang digunakan meliputi 3 tahapan analisa, antara lain : - Tahap pertama (The Input Stage), yaitu tahap awal yang fungsinya untuk menjabarkan faktor- faktor yang mempengaruhi perusahaan, baik itu faktor internal maupun faktor eksternal. Faktor-faktor ini dijabarkan sesuai dengan pembagian aspeknya. Kemudian pada tahap ini juga dilakukan analisa awal dengan menggunakan matriks. Dari 3 matriks yang ada pada, yaitu External Factor Evaluation (EFE) Matrix, Internal Factor Evaluation (IFE) matrix, dan Competitive Profile (CP) Matrix, hanya dua yang digunakan, yaitu matriks EFE dan matriks IFE. - Tahap kedua (The Matching Stage), yaitu tahap perumusan beberapa strategi alternatif. Martiks yang digunakan pada tahap ini dari 5 matriks yang disebutkan pada bab 2, digunakan 2 matriks yaitu matriks SWOT / TOWS (Strengths, Weakness, Opportunities, Threats Matrix) dan Matriks IE (Internal-External Matrix). - Tahap Ketiga (The Decision Stage), yaitu tahap penentuan strategi alternatif utama dari strategi yang sebelumnya didapat pada tahap kedua. Matriks yang digunakan adalah Quantitative Strategic Planning Matrix (QSPM) 3.3 Analisa Kondisi Perencanaan Strategi Perencanaan Strategis merupakan proses penyusunan rencana jangka panjang perusahaan. Oleh karena itu biasanya proses yang diambil lebih banyak

5 39 menggunakan proses analisis. Jadi pada perencanaan strategis ini aspek-aspek baik dari tingkat top manajemen sampai pada middle manajemen sangat dibutuhkan. Tujuannya adalah untuk menentukan alternatif strategi sesuai dengan visi, misi, sasaran dan kebijakan perusahaan. Saat ini Stamping Tools Division PT TMMIN strategi bisnis yang dijalankan belum optimal. Kesimpulan tersebut didapat dari hasil konsultasi dengan manajemen tingkat divisi. Proyek yang dikerjaan oleh divisi hanya sebatas proyek internal perusahaan yang memproduksi mobil Toyota dan sebagai supporting untuk produksi body mobil untuk pasar lokal. Pada bagian lain, dari hasil pengamatan dapat dilihat adanya ketidakefisienan dalam penggunaan teknologi yang ada. Masih banyak didapatkan kondisi dimana kapasitas produksi tidak berjalan dengan maksimal. Serta masih banyak ditemukan kondisi kapasitas produksi yang tidak seimbang di tiap seksi yang ada di Stamping Tools Division PT TMMIN. Dari kondisi diatas, Stamping Tools Division PT TMMIN memerlukan suatu perencanaan strategi yang dapat memaksimalkan kapasitas produksi yang dimiliki dan jika memungkinkan dapat menyeimbangkan kapasitas produksi tiap seksi sehingga tidak terjadi kondisi yang tidak seimbang di setiap seksi.

6 Teknik Pengumpulan Data Metode pengumpulan data yang dilakukan berbeda antara data faktor internal dan data faktor eksternal. Metode pengumpulan data untuk faktor eksternal meliputi 4 aspek yaitu : Aspek pasar, aspek kompetitor, aspek komunitas dan aspek pemerintah. Dari keempat aspek tersebut dijabarkan menjadi faktor peluang (Opportunities) dan ancaman (Threats). Proses penjabaran dan penentuan kategori pada faktor eksternal menggunakan cara wawancara dengan manajemen dan melihat data management index divisi. Sedangkan untuk faktor internal meliputi aspek manajemen, aspek sumber daya manusia (SDM), aspek sistem informasi dan aspek produksi atau operasi. dari aspek-aspek tersebut kemudian dijabarkan menjadi faktor kekuatan (Strengths) dan kelemahan (Weakness). Penentuan kategori kekuatan dan kelemahan pada faktor internal ini mengunakan metode kuisioner terbuka dan wawancara dengan pihak manajemen divisi Tahap I : The Input Stage 1. Penentuan Faktor Eksternal - Aspek Pasar Perkembangan dunia otomotif di Indonesia sangat pesat, hal tersebut dapat dilihat dari semakin tingginya angka penjualan mobil baik itu untuk pasar domestik ataupun eksport. Sesuai dengan perkembangan

7 41 teknologi pembuatan mobil saat ini, teknologi pembuatan body mobil secara full press body sudah menjadi keharusan. Melihat kondisi seperti itu maka bisnis pembutan cetakan body (press Die) sangat berkembang pesat. Pada setiap 1 jenis mobil bisa terdapat lebih dari 100 Dies. Stamping Tools Division PT TMMIN merupakan salah satu perusahaan pembuat Die yang memiliki teknologi tinggi. Batasan pasar yang dimiliki perusahaan ada di kawasan Asia-Afrika Oleh karena itu, jika pemasaran Dies ini bisa merambah keluar (selain proyek Toyota).. maka diharapkan dapat menambah income perusahaan. Faktor-faktor yang termasuk kedalam aspek ini didapatkan dari hasil pembahasan dengan pihak manajemen divisi. - Aspek Kompetitor Persaingan perusahaan die manufacturing di Indonesia cukup kuat. Terhitung terdapat 5 perusahaan besar dengan modal asing yang bergerak dibidang ini. Stamping Tools Division PT TMMIN termasuk kedalam perusahaan yang memiliki daya saing tinggi. Oleh karena itu pada aspek kompetitor ini ada beberapa faktor yang bisa dijadikan peluang usaha. Nilai tambah dari faktor ini adalah faktor teknologi mulai dari perancangan produk sampai dengan proses permesinan dan finishing-nya. Semakin tinggi teknologi yang digunakan maka akan semakin tinggi pula kemampuan bersainganya.

8 42 - Aspek Komunitas Aspek komunitas menyangkut semua perusahaan yang ikut andil dalam pembuatan produk perusahaan, seperti pada pemasok bahan baku dan komponen pendukung. Aspek ini juga dapat diperhitungkan untuk merencanakan strategi perusahaan. Selain itu, perusahaan banyak menggunakan software, hardware dan mesin yang berasal dari luar negeri, sehingga memungkinkan terjadinya ketergantungan terhadap pada supplier tersebut. - Aspek Pemerintah Kebijakan pemerintah dapat mempengaruhi kinerja dan upaya perbaikan, pajak merupakan salah satu contoh yang dapat langsung dirasakan. Namun hal lain yang mempengaruhi dan dirasa sangat berpengaruh belakangan ini adalah kebijakan-kebijakan baru yang dilakukan oleh pemerintahan yang baru mengenai bea cukai. Penerapan aturan bea cukai ini dapat mempengaruhi harga pasokan bahan baku dan part-part yang bisa digunakan.maksud dan tujuan pemerintah tidak dapat kita sangkal adalah demi kebaikan dan demi kemajuan bersama. Namun dalam praktek di lapangan, efek dari dikeluarkannya suatu kebijakan yang benar dapat mengganggu kondisi yang sudah berjalan sebelumnya. Selama ini perusahaan selalu melakukan langkah-langkah standar dan sesuai aturan, dengan adanya kebijakan yang baru dan

9 43 dimana hampir sebagian besar perusahaan di Indonesia melakukan prosedur yang salah dengan cara-cara korupsi dan kolusi maka efek membuat ketat prosedur pengecekan membuat proses pengiriman barang dari luar negeri menjadi terhambat. Walaupun bukan faktor utama namun patut dipertimbangkan hasil pengumpulan data dari aspek ini terhadap rencana formulasi strategis. 2. Penentuan Faktor Internal Penentuan faktor-faktor yang menyangkut faktor internal dengan melakukan wawancara langsung dan melihat kondisi management index divisi. Selain itu digunakan juga metode kuisioner sehingga dapat langsung diketahui apakah suatu faktor tersebut masuk kedalam kategori kekuatan atau kelemahan - Aspek Manajemen Aspek manajemen bisa menjadi aspek utama yang dipertimbangkan dalam menetukan perencanaan strategi karena kebijakan manajemen dapat menjadi langkah awal keberhasilan perusahaab - Aspek Sumber daya Manusia (SDM) Sumber daya manusia sebagai pelaku dari kebijakan uga merupakan faktor penentu keberhasilan ssuatu strategi. Strategi yang sempurna sekalipun tanpa didukung oleh SDM yang berkompeten akan menjadi sia-sia.

10 44 - Aspek sistem informasi Aspek ini merupakan sarana untuk menunjang tercapainya tujuan perusahaan. Dimana dengan siste ii suatu proses akan berjalan lebih efektif dan efisien - Aspek produksi / operasi Aspek ini juga merupakan aspek pelaksana dari kebijakan manajemen. 3. Pembobotan (Weight) Faktor Eksternal dan Internal - Faktor Eksternal Di langkah ini hasil dari penjabaran masing-masing aspek (pasar, kompetitor, komunitas, pemerintah) yang berupa faktor-faktor yang lebih mendetail akan diperbandingkan antara faktor yang satu dengan lainnya dan di beri skor bobot sesuai dengan tingkat kepentingannya. Dalam perbandingan pasangan, pembuat keputusan membandingkan 2 alternatif menurut satu kriteria dan mengindikasikan dengan lebih. Adapun bobot penilaian yang dimaksud adalah sebagai berikut : Bobot 4 atau 1/4 apabila hasil perbandingannya sangat mencolok, dimana faktor yang satu sangat berpengaruh dibandingkan dengan faktor yang lain Bobot 3 atau 1/3 apabila perbandingan salah satu faktor lebih berpengaruh dengan selisih pengaruh cukup jauh bila dibandingkan dengan faktor lainnya.

11 45 Bobot 2 atau 1/2 apabila perbandingan salah satu faktor sedikit lebih berpengaruh dibandingkan dengan faktor yang lain. Bobot 1 apabila kedua faktor mempunyai pengaruh yang sama satu sama lain. Sebagai catatan bobot x ataupun 1/x hanya masalah posisi dalam matrik analisis tersebut. Apabila faktor terbanding (posisinya berada di atas tabel matrik) lebih besar pengaruhnya dari faktor pembanding (posisinya berada di kolom pembanding dalam tabel matrik) maka nilainya akan bulat (4; 3; 2), demikian sebaliknya maka nilainya akan berupa pecahan (1/4; 1/3; 1/2). Selanjutnya setelah evaluasi dengan membandingkan masing-masing faktor tersebut selesai, hasil pembobotan tersebut di kalkulasi dalam sebuah perhitungan dalam tabel selanjutnya. Cara pembobotan tersebut adalah dengan menjumlahkan tiap baris dan hasilnya di total.nilai total tersebut digunakan sebagai pembagi dari nilai jumlah tiap faktornya. Dari perhitungan tabel 1 dan 2 akan didapat bobot dari tiap-tiap faktor tersebut yang selanjutnya bobot tersebut dijadikan nilai Weight untuk perhitungan di matriks EFE - Faktor Internal Berbeda dengan evaluasi faktor eksternal, pada langkah ini tentang evaluasi faktor internal. Data dan perhitungan yang dipakai diambil dari

12 46 hasil kuisioner yang diisi oleh perwakilan dari tiap bagian yang ada di divisi Ada dua tipe data yang dapat diproses yaitu data dari pertanyaan pertama yang berupa check list tentang pandangan terhadap kinerja yang selama ini telah berjalan dan besarnya harapan yang di tuntut untuk lebih baik di masa datang. Hasil dari pertanyaan pertama ini nantinya akan dapat menentukan faktor-faktor mana yang menjadi kekuatan internal dan faktor-faktor yang menjadi kelemahan internal dari perusahaan. Sedangkan untuk pertanyaan ke dua yang berupa pertanyaan yang meminta responden untuk menentukan urutan kepentingan dari yang dianggap paling penting sampai yang dianggap tidak terlalu penting, dari hasil rata-rata pengumpulan data ini akan didapat bobot dari masingmasing faktor dan akan dipakai dalam matrik IFE pada langkah berikutnya. 4. Matriks Faktor Ekstenal External Factor Evaluation (EFE) Matrix Matriks EFE digunakan untk mengevaluasi faktor-faktor eksternal perusahaan. Hasil dari evaluasi ini bisa mengindikasikan apakan perusahaan sudah berjalan dengan baik atau belum. Langkah kerja membuat matriks ini adalah : - Buat daftar critical success factor. Faktor ini sudah dikategorikan kedalam Peluang dan ancaman pada tahap sebelumnya. Kemudian tempatkan faktor-faktor ini di bagan sebelah kiri.

13 47 - Tentukan bobot (weight) dari critical success faktor tadi sesuai dengan hasil dari langkah sebelumnya. Jumlah bobot harus sebesar 1,0. kemudian bobot diletakan dibagan sebelah kanan dari critical success factor. - Tentukan rating dari setiap critical success factor antara 1 sampai 4, dimana : 1 = dibawah rata-rata, 2 = rata-rata, 3 = diatas rata-rata, 4 = sangat bagus Rating ditentukan berdasarkan efektivitas strategi perusahaan. Dengan demikian nilainya didasarkan pada kondisi perusahaan. Poin rating di tempatkan disebelah kanan bobot. - Kalikan niali bobot dengan nilai rating-nya untuk mendapatkan skor semua critical success factor. - Jumlahkan semua skor untuk mendapatkan skor total bagi perusahaan yang dinilai. Skor total adalah 4,0 mengindikasikan bahwa perusahaan merespon dengan cara luar biasa terhadap peluang-peluang yang ada dan menghindari ancaman-ancaman di luar.

14 48 5. Matriks Faktor Internal Internal Factor Evaluation (IFE) Matrix Matriks IFE digunakan untk mengevaluasi faktor-faktor internal perusahaan. Hasil dari evaluasi ini bisa mengindikasikan apakah perusahaan sudah berjalan dengan baik atau belum. Langkah kerja membuat matriks ini adalah : - Buat daftar critical success factor. Faktor ini sudah dikategorikan kedalam Peluang dan ancaman pada tahap sebelumnya. Kemudian tempatkan faktor-faktor ini di bagan sebelah kiri. - Tentukan bobot (weight) dari critical success faktor tadi sesuai dengan hasil dari langkah sebelumnya. Jumlah bobot harus sebesar 1,0. kemudian bobot diletakan dibagan sebelah kanan dari critical success factor. - Tentukan rating dari setiap critical success factor antara 1 sampai 4, dimana : 1 = dibawah rata-rata, 2 = rata-rata, 3 = diatas rata-rata, 4 = sangat bagus Rating ditentukan berdasarkan efektivitas strategi perusahaan. Dengan demikian nilainya didasarkan pada kondisi perusahaan. Poin rating di tempatkan disebelah kanan bobot.

15 49 - Kalikan nilai bobot dengan nilai rating-nya untuk mendapatkan skor semua critical success factor. - Jumlahkan semua skor untuk mendapatkan skor total bagi perusahaan yang dinilai. Nilai rata-rata adlah 2,5. jika ilainya berada dibawah 2,5 menandakan bahwa secara internal perusahaan adalah lemah, sedangkan nilai yang berada diatas 2,5 menunjukan posisi internal yang kuat. Seperti halnya pada matriks EFE, matriks IFE terdiri dari cukup banyak faktor. Jumlah faktornya tidak berdampak pada jumlah bobot karena ia selalu berjumlah 1, Tahap II : The Matching Stage Matriks yang ada pada bagian Matching Stage ini berfokus pada pembangkitan strategi-strategi alternatif yang dapat dilaksanakan melalui penggabungan faktor internal dan eksternal yang utama. - Matriks SWOT (Streghts, Weakness, Opportunities, Threats) Matriks SWOT yang digunakan disini adalah matriks SWOT yang bersifat tidak menyeluruh atau matriks untuk satu perusahaan. Matriks yang digunakan terbatas pada satu tingkatan unit usaha (Strategic Business Unit atau SBU). Pada matriks ini dikempangka 4 tipe strategi yang masing-masing memasangkan faktor internal dan eksternal perusahaan. Faktor-faktor tersebut

16 50 sama dengan yang dijabarkan di matriks IFE dan EFE. 4 tipe strategi tesebut adalah : Strategi SO (Strengths-Opportunities) Strategi ini menggunakan kekuatan diluar untuk meraih peluang-peluang yang ada di luar. Strategi WO (Weakness-Opportunities) Strategi ini bertujuan untuk memperkecil kelemahan-kelemahan internal perusahaan dengan memanfaatkan peluang-peluang eksternal. Kadang kala perusahaan mengalami kesulitan karena adanya kelemahankelemahan internal Strategi ST (Strengths-Threats) Melalui strategi ini perusahaan berusahaa untuk menghindari atau mengurangi dampak dari ancaman-ancaman eksternal. Hal ini bukan berarti perusahaan yang tangguh akan harus selalu medapatkan ancaman. Startegi WT (Weakness-Threats) Strategi ini merupakan taktik untuk bertahan dengan cara mengurangi kelemahan internal serta menghindari ancaman. Suatu perusahaan yang dihadapkan pada sejumlah kelemahan internal dan ancaman eksternal sesungguhnya berada dalam kondisi yang berbahaya.

17 51 Matriks SWOT terdiri dari 9 sel. Ada 4 sel untuk key success factor, empat sel untk strategi, dan satu sel yang berada di pojok kiri atas selalu kosong. Keempat sel strategi berlabelkan SO, WO, ST, dan WT yang dikembangkan melalui key success factor pada sel yang berlabelkan S, W, O, dan T. - Matriks IE (Internal-Eksternal) Matriks IE bermanfaat untuk memposisikan suatu SBU (Strategic bisnis unit) perusahaan kedalam matriks yang terdiri dari 9 sel. IE Matrix terdiri atas dua dimensi, yaitu : skor total dari IFE matrix pada sumbu X dan skor total EFE Matrix pada sumbu Y. masing-masing SBU harus membentuk IFE Matrix dan EFE Matrix-nya. Pada sumbu X pada IE Matrix, skornya ada tiga, yaitu : skor 1,0-1,99 menyatakan posisi internal yang lemah, skor 2,00-2,99 posisinya rata-rata, dan skor 3,0-4,0 adalah kuat. Dengan cara yang sama, sumbu Y dipakai untuk EFE Matrix, skor 1,0-1,9 adalah rendaj, 2,0-2,99 adalah sedang, dan skor 3,0-4,0 adalah tinggi Tahap III : The Decision Stage Pada tahap ini digunakan Quantitative Strategic Planning Matrix (QSPM). Dan attractiveness score (AS) didapat dari hasil kuisioer terhadap 3 orang perwakilan tiap departemen pada stamping Tools Division PT TMMIN - Quantitative Strategic Planning Matrix (QSPM)

18 52 Komponen utama dari QSPM terdiri dari : key success factor, strategic Alternative, Weight, Attractiveness Score, Total Attractiveness Score, dan Sum Total Attractiveness Score. Berikut adalah langkah-langkah dari QSPM Tahap 1. Buat daftar peluang, ancaman, kekuatan, dan kelemahan SBU perusahan dikolom sebelah kiri QSPM. Informasi ini diambil dari EFE Matrix dan IFE Matrix, Minimal sepuluh external cditical success factor dan sepuluh internal critical success factor ke dalam QSPM. Tahap 2. buat nilai Weight pada masing-masing faktordengan nilai yang sama dengan nilai yang ada pada matriks IFE ddan EFE. Tahap 3. identifikasikan strategi alternative yang pelaksanaannya dipertimbangkan oleh perusahaan. Tahap 4. Tetapkan Attractiveness Score (AS), yaitu nilai yang menunjukan kemenarikan relative untuk masing-masing strategi yang dipilih. Nilai AS adalah: 1 = tidak menarik, 2 = agak menarik, 3 = secara logis menarik, dan 4 = sangat menarik. Tahap 5. Hitung Total Attractiveness Score. Total Attractiveness Scoredidapt dari perkalian Weight dengan Attractiveness Score. Pada masing-masing baris. Total Attractiveness Score menunjukan relative attractiveness dari masingmasing alternative strategi. Tahap 6. Hitung Sum Total Attractiveness Score. Jumlahkan semua Total Attractiveness Score pada masing-masing klom QSPM. Dari memerapa nilai

19 53 TAS yang didapat, nilai TAS dari alternative strategi tertinggilah yang menunjukan bahwa alternative strategi tersebut menjadi pilihan utama. - Rencana Implementasi Strategi Untuk penerapan strategi-strategi alternative yang sdah didapat dari hasil analisa, dibuatkan table rencana imlementasi strategi. Table ini berisikan tentang detail tahapan kerja menuju tercapainya tujuan dari strategi alternative tersebut. Tujuan dari penerapan strategi alternative tersebut harus sejalan dengan visi dan misi perusahaan.

IV METODE PENELITIAN. Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian ini dilakukan di kawasan Kalimalang, Jakarta Timur.

IV METODE PENELITIAN. Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian ini dilakukan di kawasan Kalimalang, Jakarta Timur. IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian ini dilakukan di kawasan Kalimalang, Jakarta Timur. Pemilihan lokasi penelitian ini dilakukan secara sengaja berdasarkan pertimbangan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 33 III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian PT Bank Syariah Mandiri hadir, tampil, dan tumbuh sebagai bank yang mampu memadukan idealisme usaha dengan nilai-nilai rohani, yang melandasi

Lebih terperinci

METODE KAJIAN. 3.1 Kerangka Pemikiran

METODE KAJIAN. 3.1 Kerangka Pemikiran III. METODE KAJIAN 3.1 Kerangka Pemikiran Potensi perikanan yang dimiliki Kabupaten Lampung Barat yang sangat besar ternyata belum memberikan kontribusi yang optimal bagi masyarakat dan pemerintah daerah.

Lebih terperinci

III. METODE KAJIAN A. Pengumpulan Data Pengumpulan data yang digunakan adalah : 1. Pengumpulan data primer melalui survei lapangan, wawancara

III. METODE KAJIAN A. Pengumpulan Data Pengumpulan data yang digunakan adalah : 1. Pengumpulan data primer melalui survei lapangan, wawancara 20 III. METODE KAJIAN A. Pengumpulan Data Pengumpulan data yang digunakan adalah : 1. Pengumpulan data primer melalui survei lapangan, wawancara (lampiran 1) dengan pihak perusahaan sebanyak 3 responden

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian ini dilakukan pada CV Salim Abadi (CV SA), yang terletak di Jalan Raya Punggur Mojopahit Kampung Tanggul Angin, Kecamatan Punggur,

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kedua tempat usaha di kota Bogor, yaitu KFC Taman Topi dan Rahat cafe. KFC Taman Topi berlokasi di Jalan Kapten Muslihat

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Teknik Industri Skripsi Sarjana Teknik Industri Semester Ganjil 2005/2006 ANALISA STRATEGI PENGEMBANGAN STAMPING TOOLS DIVISION PT TOYOTA MOTOR MANUFACTURING INDONESIA

Lebih terperinci

III METODE PENELITIAN. Daerah penelitian adalah wilayah pesisir di Kecamatan Punduh Pidada,

III METODE PENELITIAN. Daerah penelitian adalah wilayah pesisir di Kecamatan Punduh Pidada, 35 III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian Daerah penelitian adalah wilayah pesisir di Kecamatan Punduh Pidada, Kabupaten Pesawaran, Provinsi Lampung. Pemilihan daerah penelitian dilakukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan pada kawasan Objek Wisata Alam Talaga Remis di Desa Kadeula Kecamatan Pasawahan Kabupaten Kuningan, Jawa Barat. Kegiatan

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah penelitian deskriptif, jenis penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana faktor faktor internal

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan pada Pia Apple Pie yang berada di Jalan Pangrango 10 Bogor. Pemilihan lokasi dilakukan secara sengaja (purposive) dengan

Lebih terperinci

Analisis SWOT Deskriptif Kualitatif untuk Pariwisata

Analisis SWOT Deskriptif Kualitatif untuk Pariwisata CHAPTER-09 Analisis SWOT Deskriptif Kualitatif untuk Pariwisata SWOT Filosofi SWOT Analisis SWOT atau Tows adalah alat analisis yang umumnya digunakan untuk merumuskan strategi atas identifikasi berbagai

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 41 III. METODE PENELITIAN A. Metode Dasar Penelitian Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analitis yaitu metode penelitian dengan membahas suatu permasalahan dengan

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data

METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di dua lokasi, yakni Perum Perhutani Unit I Jawa Tengah, khususnya di Kesatuan Bisnis Mandiri (KBM) Agroforestry yang membawahi

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di tempat produksi sate bandeng pada UKM Awal Putra Mandiri yang berlokasi di Jl. Ratu Rangga Blok B No.252 Rt. 02/11, Kampung

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian PT. Pelni merupakan perusahaan pelayaran nasional yang bergerak dalam bidang jasa dan memberikan pelayanan kepada masyarakat dalam hal pelayanan

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN IV METODOLOGI PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi yang dijadikan sebagai tempat penelitian adalah PT Godongijo Asri yang beralamat di Desa Serua, Kecamatan Cinangka, Sawangan, Depok, Jawa

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Metode yang Digunakan Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif yaitu metode yang meneliti status sekelompok manusia, suatu objek, suatu

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Dewasa ini persaingan dunia usaha berkembang dengan pesat, hal ini dapat kita

BAB 1 PENDAHULUAN. Dewasa ini persaingan dunia usaha berkembang dengan pesat, hal ini dapat kita BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini persaingan dunia usaha berkembang dengan pesat, hal ini dapat kita lihat dengan banyaknya bermunculan usaha-usaha sejenis yang pada dasarnya mereka mendirikan

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN

IV METODE PENELITIAN IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Rahat Cafe 1 yang berlokasi di Jalan Malabar 1 No.1 (samping Pangrango Plaza) kota Bogor. Pemilihan lokasi penelitian dilakukan

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di PT. Amani Mastra yang kantornya terletak di

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di PT. Amani Mastra yang kantornya terletak di 38 BAB IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di PT. Amani Mastra yang kantornya terletak di Kompleks Perumahan Cikunir, Jatibening, Jakarta dan memiliki perkebunan sayuran

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN Strategi Pengembangan Usaha Maharani Farm Gambar 4. Kerangka Pemikiran Operasional IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian ini dilakukan di Rumah Potong Ayam Maharani Farm yang beralamat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN DAN ANALISA. mudah dan cepat serta mampu menterjemahkan Al-Qur'an. Metode ini

BAB III METODE PENELITIAN DAN ANALISA. mudah dan cepat serta mampu menterjemahkan Al-Qur'an. Metode ini BAB III METODE PENELITIAN DAN ANALISA A. Kerangka Pemikiran LPBA Muyassaroh merupakan salah satu lembaga pembelajaran bahasa Arab untuk mampu membaca kitab kuning tanpa harakat secara mudah dan cepat serta

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN BAB IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di perusahaan Tyas Orchid yang berkantor di Bukit Cimanggu City Blok Q6 No 19 Jl. KH. Sholeh Iskandar, Bogor. Pemilihan objek

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 19 III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Langkah awal yang dilakukan dalam penelitian ini adalah mengetahui visi, misi dan tujuan Perum Pegadaian. Kemudian dilakukan analisis lingkungan internal

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PROBLEM SOLVING

BAB 3 METODE PROBLEM SOLVING BAB 3 METODE PROBLEM SOLVING Penetapan Kriteria Optimasi Penetapan kriteria optimasi dalam studi ini akan dijabarkan sebagai berikut: Kekuatan aspek internal perusahaan yang terdiri dari kekuatan dan kelemahan

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Mitra Alam. Pemilihan lokasi ini dilakukan secara sengaja (purposive) dengan pertimbangan bahwa perusahaan tersebut merupakan

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN IV METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di Wisata Agro Tambi yang terletak di Kecamatan Kejajar, Kabupaten Wonosobo. Pemilihan lokasi ini ditentukan secara sengaja

Lebih terperinci

3.1. Kerangka Pemikiran III. METODE PENELITIAN

3.1. Kerangka Pemikiran III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran III. METODE PENELITIAN Industri farmasi merupakan salah satu industri besar dan berpengaruh di Indonesia, karena Indonesia merupakan pasar obat potensial (Pharos, 2008) Hingga saat

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN A. Metode Dasar Penelitian B. Metode Pengumpulan Data 1. Metode Penentuan Lokasi Penelitian 2. Metode Pengambilan Sampel

METODE PENELITIAN A. Metode Dasar Penelitian B. Metode Pengumpulan Data 1. Metode Penentuan Lokasi Penelitian 2. Metode Pengambilan Sampel 39 I. METODE PENELITIAN A. Metode Dasar Penelitian Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analitis yaitu metode penelitian dengan membahas suatu permasalahan dengan cara

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Metode Penentuan Sampel

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Metode Penentuan Sampel IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada restoran tradisional khas Jawa Timur Pondok Sekararum yang terletak di Kecamatan Ciomas, Kabupaten Bogor, Propinsi

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di PT. Godongijo Asri yang berlokasi di Jalan Cinangka Km 10, Kecamatan Sawangan, Kotamadya Depok. Pemilihan lokasi penelitian

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di peternakan domba Tawakkal Farm (TF) Jalan Raya Sukabumi Km 15 Dusun Cimande Hilir No. 32, Caringin, Bogor. Pemilihan lokasi

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data

IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan pada produksi karet remah di PT ADEI Crumb Rubber Industry yang berlokasi di Jalan Imam Bonjol, Kel. Satria, Kec. Padang Hilir,

Lebih terperinci

penelitian ini diharapkan mampu menghasilkan alternatif strategi yang lebih objektif.

penelitian ini diharapkan mampu menghasilkan alternatif strategi yang lebih objektif. IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan pada usaha sate bebek H. Syafe i Cibeber, Kota Cilegon, Provinsi Banten. Pemilihan lokasi penelitian ini dilakukan secara sengaja

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Lokasi penelitian dilaksanakan pada perusahaan CV Septia Anugerah Jakarta, yang beralamat di Jalan Fatmawati No. 26 Pondok Labu Jakarta Selatan. CV Septia Anugerah

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Pengumpulan Data Internal dan Eksternal Data Ekstenal yang dikumpulkan didapat dari data Divisi Stamping Tools PT.TMMIN, berupa Division Management Index (DMI) tahun 2004.

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif, yaitu metode

BAB 3 METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif, yaitu metode BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif, yaitu metode yang bertujuan membantu memecahkan masalah yang bertujuan membantu memecahkan

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif yang menggambarkan kondisi eksternal dan internal PT. Padang Digital Indonesia saat ini

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di Gama Catering yang beralamat di Komp. Bumi Panyileukan Blok G 13 No. 20 Kota Bandung. Pemilihan lokasi penelitian dilakukan

Lebih terperinci

Bab 3 Metodologi Penelitian

Bab 3 Metodologi Penelitian Bab 3 Metodologi Penelitian 3.1 Flowchart Pemecahan Masalah Penelitian adalah kegiatan dalam mengumpulkan, mengolah, menganalisis, dan menyajikan data yang dilakukan secara sistematis dan objektif untuk

Lebih terperinci

ANALISIS PERUMUSAN STRATEGI DI X TRAVEL DENGAN METODE QSPM

ANALISIS PERUMUSAN STRATEGI DI X TRAVEL DENGAN METODE QSPM ANALISIS PERUMUSAN STRATEGI DI X TRAVEL DENGAN METODE QSPM Amanda Nur Cahyawati, Dwi Hadi Sulistyarini, Suluh Elman Swara Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya Jln. MT. Haryono

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN 19 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Pemasaran adalah faktor penting dalam manajemen perusahaan. Strategi pemasaran yang diterapkan harus seiring dengan misi dan tujuan perusahaan. Strategi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif kualitatif. Menurut

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif kualitatif. Menurut 28 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif kualitatif. Menurut Sugiyono (2006) penelitian deskriptif kualitatif yaitu penelitian yang

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK PT. Mulia Lestari adalah salah satu perusahaan tekstil terkemuka yang beralamatkan di Jl. Cibaligo no. 70 Cimindi-Cimahi. Produk yang dihasilkan adalah kain rajut, yang sebagian besar adalah berbentuk

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN. (PKPBDD) yang terletak di Jalan Raya Sawangan No. 16B, Pancoran Mas,

IV. METODE PENELITIAN. (PKPBDD) yang terletak di Jalan Raya Sawangan No. 16B, Pancoran Mas, IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di Pusat Koperasi Pemasaran Belimbing Dewa Depok (PKPBDD) yang terletak di Jalan Raya Sawangan No. 16B, Pancoran Mas, Depok. Pemilihan

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN

IV METODE PENELITIAN IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Kegiatan penelitian ini dilaksanakan di Koperasi Simpan Pinjam Warga Sepakats beralamat di Jalan Raya Cibanteng Bogor No. 02 Cihideung Ilir- Ciampea

Lebih terperinci

MATERI 3 ANALISIS PEMECAHAN MASALAH DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN

MATERI 3 ANALISIS PEMECAHAN MASALAH DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN MATERI 3 ANALISIS PEMECAHAN MASALAH DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN A. Kerangka Analisis Strategis Kegiatan yang paling penting dalam proses analisis adalah memahami seluruh informasi yang terdapat pada suatu

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Metode Penentuan Responden

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Metode Penentuan Responden IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan pada usaha Durian Jatohan Haji Arif (DJHA), yang terletak di Jalan Raya Serang-Pandeglang KM. 14 Kecamatan Baros, Kabupaten

Lebih terperinci

VII. FORMULASI STRATEGI

VII. FORMULASI STRATEGI VII. FORMULASI STRATEGI 7.1 Tahapan Masukan (Input Stage) Tahapan masukan (input stage) merupakan langkah pertama yang harus dilakukan sebelum melalui langkah kedua dan langkah ketiga didalam tahap formulasi

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3. Disain Penelitian Menurut Sarwono, Jonathan (2006:79) dalam melakukan penelitian salah satu hal penting adalah membuat desain penelitian. Desain Penelitian bagaikan sebuah peta

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian ini dilakukan di Kabupaten Batu Bara pada ruang

III. METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian ini dilakukan di Kabupaten Batu Bara pada ruang 23 III. METODE PENELITIAN 3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian ini dilakukan di Kabupaten Batu Bara pada ruang lingkup wilayah kerja Dinas Perkebunan Kabupaten Batu Bara dan Dinas Pertanian

Lebih terperinci

BAB III 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB III 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Subjek dan Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di Diamond Journey Network, yang merupakan badan usaha yang bergerak di bidang pariwisata. Diamond Journey ini

Lebih terperinci

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN BAB III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Konsep Strategi Perusahaan Manajemen meliputi perencanaan, pengarahan, pengorganisasian dan pengendalian atas keputusan-keputusan dan

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK CV. X adalah perusahaan konveksi dan sablon yang berada di Jl. Baturahayu, terusan Buah Batu, Bandung. Perusahaan ini berdiri sejak tahun 2008 hingga sekarang. Dari tahun 2011 s/d 2014 perusahaan

Lebih terperinci

III. METODE KAJIAN A. Pengumpulan Data

III. METODE KAJIAN A. Pengumpulan Data 27 III. METODE KAJIAN A. Pengumpulan Data Lokasi tempat pelaksanaan Program Misykat DPU DT berada di kelurahan Loji Gunung Batu, Kecamatan Ciomas, Kotamadya Bogor, Jawa Barat. Waktu pengumpulan data selama

Lebih terperinci

III. METODOLOGI KAJIAN

III. METODOLOGI KAJIAN III. METODOLOGI KAJIAN 3.1 Kerangka Pemikiran Kemiskinan merupakan penyakit ekonomi pada suatu daerah yang harus di tanggulangi. Kemiskinan akan menyebabkan ketidakberdayaan masyarakat dalam mengelola

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Martabak Air Mancur Bogor yang terletak di Jl. Sudirman, untuk pemilihan lokasinya dilakukan secara sengaja (purposive)

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 29 A. Metode Dasar Penelitian III. METODE PENELITIAN Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analitis. Ciri-ciri metode deskriptif analitis adalah memusatkan pada pemecahan

Lebih terperinci

ANALISIS PEMECAHAN MASALAH DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN. I S K A N D A R I N I Fakultas Pertanian Jurusan Sosial Ekonomi Universitas Sumatera Utara

ANALISIS PEMECAHAN MASALAH DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN. I S K A N D A R I N I Fakultas Pertanian Jurusan Sosial Ekonomi Universitas Sumatera Utara ANALISIS PEMECAHAN MASALAH DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN I S K A N D A R I N I Fakultas Pertanian Jurusan Sosial Ekonomi Universitas Sumatera Utara A. Kerangka Analisis Strategis Kegiatan yang paling penting

Lebih terperinci

DAFTAR ISI ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... ii DAFTAR ISI... iv DAFTAR TABEL... ix DAFTAR GAMBAR... x DAFTAR LAMPIRAN... xi BAB 1 PENDAHULUAN

DAFTAR ISI ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... ii DAFTAR ISI... iv DAFTAR TABEL... ix DAFTAR GAMBAR... x DAFTAR LAMPIRAN... xi BAB 1 PENDAHULUAN ABSTRAK Dengan semakin majunya pertumbuhan perekonomian Indonesia, tidak dapat dipungkiri bahwa hal tersebut diakibatkan oleh perkembangan sektor industri yang semakin pesat, baik industri migas maupun

Lebih terperinci

ANALISIS PEMECAHAN MASALAH DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN ISKANDARINI. Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara

ANALISIS PEMECAHAN MASALAH DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN ISKANDARINI. Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara ANALISIS PEMECAHAN MASALAH DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN ISKANDARINI Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara A. Kerangka Analisis Strategis Kegiatan yang paling penting dalam proses analisis adalah memahami

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang akan digunakan adalah penelitian deskriptif. Metode analisis

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang akan digunakan adalah penelitian deskriptif. Metode analisis BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Jenis penelitian yang akan digunakan adalah penelitian deskriptif. Metode analisis deskriptif adalah metode yang digunakan untuk meneliti sekelompok manusia,

Lebih terperinci

BAB III. Metodologi Penelitian

BAB III. Metodologi Penelitian BAB III Metodologi Penelitian 3.1 Desain Penelitian Dalam penelitian ini, jenis penilitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif. Metode analisis deskriptif adalah suatu metode yang digunakan untuk

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN. di industri perunggasan khususnya telur ayam ras petelur. AAPS berlokasi di km

IV. METODE PENELITIAN. di industri perunggasan khususnya telur ayam ras petelur. AAPS berlokasi di km 37 IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Perusahaan AAPS, perusahaan yang bergerak di industri perunggasan khususnya telur ayam ras petelur. AAPS berlokasi

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN BAB IV METODE PENELITIAN 4. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di PT. Kaliduren Estates yang berlokasi di Perkebunan Tugu/Cimenteng, Desa Langkap Jaya, Kecamatan Lengkong, Kabupaten Sukabumi.

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di Pabrik Kelapa Sawit Adolina PT Perkebunan Nusantara IV yang terletak di Kelurahan Batang Terap Kecamatan Perbaungan Kabupaten

Lebih terperinci

VII PERUMUSAN STRATEGI PENGEMBANGAN BISNIS KARET ALAM OLAHAN PT ADEI CRUMB RUBBER INDUSTRY

VII PERUMUSAN STRATEGI PENGEMBANGAN BISNIS KARET ALAM OLAHAN PT ADEI CRUMB RUBBER INDUSTRY VII PERUMUSAN STRATEGI PENGEMBANGAN BISNIS KARET ALAM OLAHAN PT ADEI CRUMB RUBBER INDUSTRY 7.1. Tahapan Masukan Tahapan masukan terdiri dari matriks EFE (External Factors Evaluation) dan IFE (Internal

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 35 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan pada restoran iga bakar Mang Opan yang terletak di Jl. Adhyaksa II No.1A, Buah Batu, Bandung. Pemilihan tempat dilakukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 29 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis strategi yang sesuai untuk Rumah Makan Ayam Goreng & Bakar Mang Didin Asgar yang berlokasi di Jalan Ahmad Yani

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Metode Penentuan Sampel

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Metode Penentuan Sampel IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Elsari Brownies & Bakery (EBB) yang bertempat di Jalan Raya Pondok Rumput Nomor 18 RT 06/RW 11, Kelurahan Kebon Pedes,

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di dua desa yaitu di Desa Tangkil dan Hambalang di Kecamatan Citereup, Kabupaten Bogor. Penelitian di kedua desa ini adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penentuan Lokasi Pemilihan lokasi penelitian dilakukan dilakukan secara purposive (sengaja) yaitu berdasarkan pertimbanganpertimbangan tertentu sesuai dengan tujuan

Lebih terperinci

III. METODE KAJIAN A. Lokasi dan Waktu B. Metode Kerja 1. Pengumpulan data

III. METODE KAJIAN A. Lokasi dan Waktu B. Metode Kerja 1. Pengumpulan data 15 III. METODE KAJIAN A. Lokasi dan Waktu Pengambilan data dilakukan di PT. Mitra Bangun Cemerlang yang terletak di JL. Raya Kukun Cadas km 1,7 Kampung Pangondokan, Kelurahan Kutabaru, Kecamatan Pasar

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis dan Metode Penelitian Jenis penelitian ini adalah survei sedangkan metodenya yaitu penelitian kuantitatif. Penelitian survei merupakan penelitian kuantitatif dengan

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN BAB IV METODE PENELITIAN 4. Lokasi dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di pabrik pupuk organik PT Agrindo Surya Graha yang berlokasi di jalan PLTP Angkrong, Kampung Sunda Wenang, RT 25/ Rw 11,

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 42 III. METODE PENELITIAN A. Metode Dasar Penelitian Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskripsi analisis yaitu metode penelitian yang menuturkan dan menafsirkan data sehingga

Lebih terperinci

4.4 Metode Pengolahan dan Analisis Data

4.4 Metode Pengolahan dan Analisis Data 4. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di PT Semestaguna Food & Beverage. Perusahaan tersebut beralamat di JL.Ring Road, Bogor Utara, Taman Yasmin. Kota Bogor. Penelitian akan dilakukan

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kabupaten Asahan, untuk melihat kajian secara

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kabupaten Asahan, untuk melihat kajian secara III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Kabupaten Asahan, untuk melihat kajian secara umum. Sedangkan untuk kajian detil dilakukan di kecamatan-kecamatan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 28 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Target/Objek Penelitian Penelitian dilakukan dalam bentuk studi kasus pada PT. PERTAMINA dimana penelitian ini mempunyai tujuan utama yaitu melakukan kajian atas analisis

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Metode Penentuan Sampel

IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Metode Penentuan Sampel IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di Kawasan Agroteknobisnis Sumedang (KAS), Kecamatan Sumedang Selatan, Kabupaten Sumedang, Provinsi Jawa Barat. Penentuan lokasi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 10 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Manajemen Strategik Manajemen strategik didefinisikan sebagai sekumpulan keputusan dan tindakan yang menghasilkan perumusan (formulasi) dan pelaksanaan (implementasi) rencana-rencana

Lebih terperinci

III..METODOLOGI. A. Lokasi dan Waktu Kajian

III..METODOLOGI. A. Lokasi dan Waktu Kajian 31 III..METODOLOGI A. Lokasi dan Waktu Kajian 1. Lokasi Kajian Kajian ini dilaksanakan di Kecamatan Semparuk Kabupaten Sambas Kalimantan Barat. Lembaga yang menjadi subyek kajian ialah Unit Pelaksana Kegiatan

Lebih terperinci

PERUMUSAN STRATEGI PERUSAHAAN PT X MENGGUNAKAN MATRIKS EVALUASI FAKTOR

PERUMUSAN STRATEGI PERUSAHAAN PT X MENGGUNAKAN MATRIKS EVALUASI FAKTOR PERUMUSAN STRATEGI PERUSAHAAN PT X MENGGUNAKAN MATRIKS EVALUASI FAKTOR Departemen Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara Abstrak: Perubahan lingkungan industri dan peningkatan persaingan

Lebih terperinci

Formulasi Strategi pada Perusahaan Mebel Vafa Furniture di Kota Malang Oleh : Hadi Siswanto. Dosen Pembimbing : Dr. Mintarti Rahayu, SE.

Formulasi Strategi pada Perusahaan Mebel Vafa Furniture di Kota Malang Oleh : Hadi Siswanto. Dosen Pembimbing : Dr. Mintarti Rahayu, SE. Formulasi Strategi pada Mebel Vafa Furniture di Kota Malang Oleh : Hadi Siswanto Dosen Pembimbing : Dr. Mintarti Rahayu, SE., MM Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aplikasi manajemen strategik yang

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Metode yang digunakan Metode yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif deskriptif. Menurut (Sanders, Tom J., 2012) Penelitian manajemen strategis cenderungdilakukan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI Langkah awal yang perlu dilakukan untuk menjawab tantangan dan persaingan global di bidang industri manufaktur otomotif khususnya di seksi Die Design, adalah suatu analisa manajemen

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen 2.1.1 Definisi Manajemen Menurut Stephen P. Robins dan Mary Coulter (2012:9) manajemen adalah mengkoordinasikan dan mengawasi kegiatan kerja orang lain sehingga kegiatan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR DAFTAR TABEL DAFTAR LAMPIRAN I. PENDAHULUAN.. 1

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR DAFTAR TABEL DAFTAR LAMPIRAN I. PENDAHULUAN.. 1 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN Halaman.. i..vi.. viii.. ix I. PENDAHULUAN.. 1 1.1. Latar Belakang.. 1 1.2. Identifikasi Masalah..5 1.3. Rumusan Masalah.. 6 1.4. Tujuan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada Bulan Februari 2013 hingga April 2013. Dengan tahapan pengumpulan data awal penelitian dilaksanakan pada Bulan

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN DAN ANALISIS Faktor-faktor strategis pembentuk SWOT PT. KLS

BAB V PEMBAHASAN DAN ANALISIS Faktor-faktor strategis pembentuk SWOT PT. KLS BAB V PEMBAHASAN DAN ANALISIS 5.1. Faktor-faktor strategis pembentuk SWOT PT. KLS Proses pengambilan keputusan strategis selalu berkaitan dengan pengembangan misi, tujuan strategi, dan kebijakan perusahaan.

Lebih terperinci

FORMULASI STRATEGI MENGHADAPI PERSAINGAN INDUSTRI KULINER PADA EINS BISTRO & BOUTIQUE DI BANDUNG *

FORMULASI STRATEGI MENGHADAPI PERSAINGAN INDUSTRI KULINER PADA EINS BISTRO & BOUTIQUE DI BANDUNG * Reka Integra ISSN: 338-508 Jurusan Teknik Industri Itenas No. Vol.03 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional April 05 FORMULASI STRATEGI MENGHADAPI PERSAINGAN INDUSTRI KULINER PADA EINS BISTRO & BOUTIQUE

Lebih terperinci

2. TINJAUAN PUSTKA 2.1. Kajian Teori Sayuran Organik Manajemen Strategi

2. TINJAUAN PUSTKA 2.1. Kajian Teori Sayuran Organik Manajemen Strategi 2. TINJAUAN PUSTKA 2.1. Kajian Teori 2.1.1 Sayuran Organik Pertanian organik adalah salah satu teknologi pertanian yang berwawasan lingkungan serta menghindari penggunaan bahan kimia dan pupuk yang bersifat

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka Pengertian manajemen strategi banyak dikemukakan oleh banyak ahli di dunia, pengertian tersebut tertuang di dalam berbagai karya ilmiah mereka. Manajemen strategi

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di perusahaan kopi bubuk Inkopas Sejahtera, Pemilihan lokasi ditentukan secara sengaja, karena adanya pertimbangan bahwa

Lebih terperinci

N = Ukuran populasi. IFE, EFE, SWOT dan QSP. Beberapa metode analisis yang digunakan dapat. a. Analisis Deskriptif. Keterangan : n = Jumlah sampel

N = Ukuran populasi. IFE, EFE, SWOT dan QSP. Beberapa metode analisis yang digunakan dapat. a. Analisis Deskriptif. Keterangan : n = Jumlah sampel A. Pengumpulan Data Penelitian dilaksanakan di beberapa industri sepatu di Kecamatan Ciomas Kabupaten Bogor. Pengumpulan data dilaksanakan dari bulan April sampai Juli 2008. Pengumpulan data meliputi data

Lebih terperinci

PERUMUSAN STRATEGI PENGEMBANGAN PERUSAHAAN INDUSTRI KIMIA PEWARNA KERAMIK DAN PEWARNA KACA MENGGUNAKAN METODE FRED R. DAVID (Studi Kasus Di PT.

PERUMUSAN STRATEGI PENGEMBANGAN PERUSAHAAN INDUSTRI KIMIA PEWARNA KERAMIK DAN PEWARNA KACA MENGGUNAKAN METODE FRED R. DAVID (Studi Kasus Di PT. PERUMUSAN STRATEGI PENGEMBANGAN PERUSAHAAN INDUSTRI KIMIA PEWARNA KERAMIK DAN PEWARNA KACA MENGGUNAKAN METODE FRED R. DAVID (Studi Kasus Di PT.ZX) Arif Syafi ur Rochman 1) dan Buana Ma ruf 2) Manajemen

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek dan Subjek Penelitian 3.1.1 Objek Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis strategi pengembangan bisnis pada Bakso Lotus Jembar. Adapun yang menjadi objek

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN 19 BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif yang bertujuan untuk memberikan gambaran tentang suatu ruang lingkup perusahaan atau gejala

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN 36 BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Metode Penelitian Dalam melakukan penelitian ini, peneliti menggunakan metode deskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai variabel mandiri

Lebih terperinci