PERUMUSAN STRATEGI KORPORAT PERUSAHAAN CHEMICAL

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PERUMUSAN STRATEGI KORPORAT PERUSAHAAN CHEMICAL"

Transkripsi

1 PERUMUSAN STRATEGI KORPORAT PERUSAHAAN CHEMICAL Mochammad Taufiqurrochman 1) dan Buana Ma ruf 2) Manajemen Industri Program Studi Magister Manajemen Teknologi Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya Jl.Cokroaminoto 12A, Surabaya, ) 2) ABSTRAK Industri manufaktur Indonesia dewasa ini terus berkembang di tengah iklim persaingan yang semakin ketat. Hal ini bukan hanya isu strategi di tingkat fungsional, tetapi juga pada tingkat bisnis dan korporat. Pada tingkat ini dibutuhkan strategi yang mampu menciptakan daya saing yang berkelanjutan. Penelitian ini menghasilkan formulasi strategi perusahaan chemical yang bergerak pada bidang bisnis chemical paper dan water treatment. Identifikasi faktor-faktor internal dan eksternal yang berpengaruh pada perusahaan dilakukan melalui kuisioner stakeholders. Pada penelitian ini melibatkan 10 subfaktor internal dan 10 subfaktor eksternal tiap masing-masing bidang bisnis. Dari 7 responden diperoleh hasil perbandingan berpasangan yang selanjutnya dianalisis dengan metode AHP dengan memakai bantuan software Expert Choice 11 dan Analytical Hierarchy Process EVM Multiple Input untuk pembobotan subfaktor. Selanjutnya dilakukan tiga tahapan dalam melakukan perumusan strategi dengan menggunakan model David. Tiga tahapan tersebut yaitu tahap pengumpulan data (Input Stage), tahap pencocokan (Matching Stage), tahap pengambilan keputusan (Decision Stage). Dari hasil analisis didapatkan strategi terpilih yang mempunyai nilai TAS terbesar pada bidang bisnis chemical paper adalah market development sebesar 6,14. Sedangkan untuk bidang bisnis water treatment terdapat dua strategi terpilih yaitu market penetration dan market development, dengan nilai TAS yang sama tinggi sebesar 6,04. Kata kunci: chemical industry, Analytical Hierarchy Process (AHP), formulasi strategi, strategi korporat PENDAHULUAN Proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia awal tahun 2013 mengalami pertumbuhan yang menuju batas bawah. Hal ini diperkuat dengan sejumlah parameter. Pertama, menurut informasi dari Kemenperin (2013), realisasi pertumbuhan ekonomi pada triwulan I 2013 yang hanya mencapai 6,02% lebih lambat dibandingkan triwulan sebelumnya yang tumbuh 6,11%. Kedua, masih lemahnya permintaan domestik karena turunnya daya beli akibat ekspektasi inflasi terkait kenaikan harga BBM. Ketiga, lambatnya pemulihan kinerja ekspor karena krisis finansial yang masih membayangi ekonomi global. Melihat kondisi perekonomian Indonesia saat ini diharapkan pemerintah dapat berupaya untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi di Indonesia melalui sektor-sektor lain yang lebih menjanjikan. Salah satu sektor yang dapat dimanfaatkan oleh pemerintah untuk mendongkrak pertumbuhan ekonomi Indonesia yaitu sektor perindustrian. Dalam penelitian ini akan membahas mengenai industri chemical pendukung industri kertas di Indonesia baik di bidang proses pembuatan kertas dan pengolahan limbah kertas tersebut. Potensi pasar yang tersedia bagi industri tersebut masih besar, hal ini berdasarkan dari data yang diperoleh dari Indonesian Commercial Newsletter (2011) mengenai A-38-1

2 perkembangan produksi kertas yang dalam lima tahun terakhir terus mengalami peningkatan, meningkat rata-rata sebesar 3,40% pertahunnya, pada tahun 2009 meningkat sebesar 12,80% menjadi ton. Tentunya, hal ini merupakan peluang yang harus dimanfaatkan dengan baik oleh perusahaan. Tujuan dari penelitian ini yaitu merancang strategi korporat perusahaan chemical yang bisa membantu perusahaan dalam memasuki persaingan industri yang sebenarnya. Selama ini pemanfaatan aplikasi ilmu strategi di perusahaan industri chemical kurang dimanfaatkan, jika ada industri chemical yang memanfaatkan aplikasi ilmu strategi masih sebatas pada level fungsional tetapi jarang ditemui pengaplikasian strategi pada level bisnis dan korporat. METODE PENELITIAN Pada penelitian ini, untuk menganalisis strategi korporat yang akan diterapkan oleh perusahaan yaitu dengan menggunakan matriks SWOT dan QSPM (Quantitative Strategic Planning Matrix) yang merupakan bagian dari metode David. Sedangkan untuk proses pembobotan dan analisis situasi internal dan eksternal pada lingkungan bisnis perusahaan yaitu dengan menggunakan metode Analytical Hierarchy Process (AHP), dengan bantuan software Expert Choice 11 dan Analytical Hierarchy Process EVM Multiple Input untuk pembobotan subfaktor. Analytical Hierarchy Process (AHP) Proses Hierarki Analitik (AHP) dikembangkan oleh Saaty (1993) dan dipergunakan untuk menyelesaikan permasalahan yang komplek atau tidak berkerangka dimana data dan informasi statistik dari masalah yang dihadapi sangat sedikit. Syarat untuk konsistensi matriks yaitu inkonsitensi 10% ialah tingkat inkonsistensi yang masih bisa diterima. Secara umum hirarki dapat dibedakan menjadi dua jenis yaitu: 1. Hirarki struktural, yaitu masalah yang kompleks diuraikan menjadi bagian-bagiannya atau elemen-elemennya menurut ciri atau besaran tertentu. 2. Hirarki fungsional, menguraikan masalah yang kompleks menjadi bagian-bagiannya sesuai hubungan esensialnya. Tahapan Dalam Manajemen Strategi David Menurut Fred R. David (2011), cara menentukan strategi utama adalah dengan melakukan tiga tahapan (three-stage) kerangka kerja dengan matriks sebagai model analisisnya. Perangkat atau alat yang berbentuk matriks tersebut telah sesuai dengan segala ukuran dan tipe organisasi perusahaan, sehingga alat tersebut dapat dipakai untuk membantu para ahli strategi dalam mengidentisifikasi, mengevaluasi, dan memilih strategi-strategi yang paling tepat. A-38-2

3 1. TAHAP PENGUMPULAN DATA Tahap 1: The Input Stage Evaluasi Faktor Eksternal Evaluasi Faktor Internal Matriks EFE Matriks IFE Evaluasi Kompetitor Competitive Profile Matrix (CPM) 2. TAHAP ANALISIS Tahap 2: The Matching Stage Matriks SWOT HASIL DAN PEMBAHASAN INPUT STAGE 3. TAHAP PENGAMBILAN KEPUTUSAN Tahap 3: The Decision Stage Matriks Perencanaan Strategis Kuantitatif Quantitative Strategic Planning Matrix (QSPM) Gambar 1 Tiga Tahapan Strategi Fred R. David Dalam penelitian ini untuk menentukan nilai bobot dulakukan oleh 7 responden pakar yang akan memberikan penilaian dengan menggunakan metode perbandingan berpasangan Analytical Hierarchy Process (AHP) dimana satu sub-faktor dibandingkan dengan subfaktor lainnya untuk diperbandingkan tingkat kepentingannya dengan menggunakan skala tertentu, yaitu nilai 1 sampai dengan 9, untuk penilaian sama penting sampai dengan mutlak lebih penting. Pengolahan data pembobotan hasil metode perbandingan berpasangan menggunakan software Expert Choice 11 dan Analytical Hierarchy Process EVM Multiple Input, dimana hasil akhir yang didapat berupa bobot untuk setiap sub-faktor dalam kriteria yang sama. Matriks IFE Dari hasil perhitungan didapat nilai total faktor internal bidang bisnis chemical paper dan water treatment adalah sebesar 2,47 dan 2,38. Hal ini berarti perusahaan dalam dua bidang bisnis tersebut belum menggunakan keunggulan secara optimal serta belum mampu mengurangi kelemahan yang ada. Dengan kata lain, perusahaan berada dalam posisi kondisi internal yang tidak cukup kuat dalam menghadapi perubahan yang ada. Pada evaluasi faktor internal ini, nilai bobot tertinggi untuk bidang bisnis chemical paper dan water treatment kriteria keunggulan ada pada faktor kualitas bahan baku chemical yang didukung oleh pemasok dalam negeri maupun luar negeri dengan rating sebesar 3,68. Ini berarti perusahaan baik dalam bidang bisnis chemical paper dan water treatment memiliki sumberdaya berupa bahan baku chemical yang berkualitas dan diharapkan dapat meningkatkan kualitas produk chemical paper dan water treatment. A-38-3

4 Tabel 1 Matriks IFE Bidang Bisnis Chemical Paper NO FAKTOR INTERNAL BOBOT RATING NILAI FAKTOR KEUNGGULAN 1 Kualitas bahan baku chemical paper yang didukung oleh pemasok dalam negeri maupun luar negeri 0,18 3,68 0,66 2 Pangsa pasar chemical paper yang dimiliki sekitar 40% 0,13 3,68 0,48 3 Sarana dan prasarana penelitian chemical paper yang lengkap 0,03 3,54 0,11 4 Kualitas tenaga kerja yang berpengalaman 0,06 3,54 0,21 5 Perusahaan memiliki modal yang kuat 0,12 3,39 0,41 FAKTOR KELEMAHAN 1 Sistem administrasi keuangan yang masih manual 0,12 1,49 0,18 2 Kondisi peralatan dan fasilitas produksi chemical paper yang terbatas dan manual 0,21 1,10 0,23 3 Kepedulian pada standart kerja yang rendah 0,08 1,22 0,10 4 Kapasitas produksi chemical paper masih kecil dan terbatas 0,03 1,49 0,04 5 Tidak adanya struktur dan jabatan perusahaan berpengaruh pada job description 0,03 1,64 0,05 TOTAL 1,00 2,47 Sedangkan nilai bobot tertinggi untuk kriteria kelemahan pada bidang bisnis chemical paper adalah faktor kondisi peralatan dan fasilitas produksi chemical paper yang terbatas dan manual sebesar 0,21. Pada bidang bisnis water treatment nilai bobot faktor tertinggi untuk kriteria kelemahan terdapat pada faktor sistem administrasi keuangan yang masih manual sebesar 0,19. Dimana dua faktor kelemahan tersebut memberikan hambatan di dalam pengembangan produk dan manajemen perusahaan secara lebih profesional. Tabel 2 Matriks IFE Bidang Bisnis Water Treatment NO FAKTOR INTERNAL BOBOT RATING NILAI FAKTOR KEUNGGULAN 1 Kualitas bahan baku chemical water treatment yang didukung oleh pemasok dalam negeri maupun luar negeri 0,22 3,68 0,81 2 Pangsa pasar chemical water treatment yang dimiliki sekitar 30% 0,13 3,39 0,44 3 Sarana dan prasarana penelitian chemical water treatment yang lengkap 0,09 3,39 0,31 4 Kualitas tenaga kerja yang berpengalaman 0,03 3,54 0,11 5 Citra perusahaan chemical lokal yang baik 0,03 3,13 0,09 FAKTOR KELEMAHAN 1 Sistem administrasi keuangan yang masih manual 0,19 1,22 0,23 2 Kondisi peralatan dan fasilitas produksi chemical water treatment yang terbatas dan manual 0,15 1,22 0,18 3 Kepedulian pada standart kerja yang rendah 0,06 1,10 0,07 4 Kualitas produk chemical water treatment sering tidak konsisten 0,06 1,35 0,08 5 Tidak adanya struktur dan jabatan perusahaan berpengaruh pada job description 0,04 1,49 0,06 TOTAL 1,00 2,38 Matriks EFE Dari hasil perhitungan matriks EFE pada bidang bisnis chemical paper didapat nilai total eksternal sebesar 3,15. Ini berarti perusahaan dapat memanfaatkan peluang secara optimal serta dapat mengatasi ancaman yang ada. Sedangkan untuk bidang bisnis water treatment didapat nilai total eksternal sebesar 2,65 hal ini menunjukkan bahwa perusahaan dalam bidang bisnis ini belum memanfaatkan peluang secara optimal serta tidak dapat mengatasi ancaman yang ada. Dengan kata lain, perusahaan dalam bidang bisnis water A-38-4

5 treatment berada dalam posisi yang cukup lemah dalam menghadapi kondisi eksternal yang dinamis. Pada evaluasi faktor eksternal ini, untuk bidang bisnis chemical paper nilai bobot faktor tertinggi terdapat pada kriteria peluang yaitu faktor perkembangan teknologi produksi chemical paper yang memiliki bobot sebesar 0,23 dan rating sebesar 3,84. Ini berarti faktor perkembangan teknologi produksi harus menjadi pertimbangan utama dalam melihat kondisi eksternal sebagai peluang terbesar. Hal ini berlaku juga untuk bidang bisnis water treatment dimana, faktor perkembangan teknologi produksi chemical water treatment memiliki nilai bobot tertinggi sebesar 0,18 dengan rating sebesar 3,07. Tabel 3 Matriks EFE Bidang Bisnis Chemical Paper NO FAKTOR EKSTERNAL BOBOT RATING NILAI FAKTOR PELUANG 1 Lokasi industri yang strategis 0,15 3,54 0,53 2 Produk substitusi yang semakin berkembang 0,04 2,78 0,11 3 Tingkat suku bunga pinjaman rendah 0,02 3,39 0,07 4 Perkembangan teknologi produksi chemical paper 0,23 3,84 0,88 5 Kurs dollar turun 0,03 1,92 0,06 FAKTOR TANTANGAN 1 Pengurangan subsidi oleh pemerintah 0,20 3,62 0,72 2 Isu pencemaran lingkungan 0,08 3,54 0,28 3 Ketergantungan teknologi luar 0,04 2,03 0,08 4 Kondisi perekonomian negara 0,07 1,74 0,12 5 Kondisi keamanan dalam negeri 0,14 2,03 0,28 TOTAL 1,00 3,15 Tabel 4 Matriks EFE Bidang Bisnis Water Treatment NO FAKTOR EKSTERNAL BOBOT RATING NILAI FAKTOR PELUANG 1 Produk substitusi yang semakin berkembang 0,04 3,39 0,14 2 Tingkat Kebutuhan produk chemical water treatment 0,03 3,48 0,10 3 Persaingan harga produk chemical water treatment 0,16 3,84 0,61 4 Perkembangan teknologi produksi chemical water treatment 0,18 3,07 0,55 5 Kebijakan pemerintah daerah mengenai standart buangan limbah industri 0,04 1,92 0,08 FAKTOR TANTANGAN 1 Jumlah kompetitor chemical water treatment 0,08 3,54 0,28 2 Pengurangan subsidi oleh pemerintah 0,09 3,84 0,35 3 Ketergantungan teknologi luar 0,05 2,12 0,11 4 Kondisi perekonomian negara 0,11 1,35 0,15 5 Kondisi keamanan dalam negeri 0,21 1,35 0,28 TOTAL 1,00 2,65 Pada kriteria tantangan, untuk bidang bisnis chemical paper nilai bobot faktor tertinggi berada pada faktor pengurangan subsidi oleh pemerintah dengan bobot sebesar 0,20 dan rating sebesar 3,62. Sedangkan untuk bidang bisnis water treatment nilai bobot faktor tertinggi adalah faktor kondisi keamanan dalam negeri dengan bobot sebesar 0,21 dan rating sebesar 1,35. Pada faktor ini cukup menjadi ancaman bagi perusahaan meski respon perusahaan saat ini masih kurang tanggap. Matriks Profil Kompetitif (CPM) Matriks profil kompetitif digunakan untuk mengidentifikasi pesaing utama perusahaan serta kekuatan dan kelemahan mereka. Analisis komparatif ini memberikan informasi strategis internal yang penting. Dari hasil pengolahan data didapat posisi PT. XYZ dalam A-38-5

6 bidang bisnis chemical paper lebih baik dibanding perusahaan lokal dan asing. Bobot tertinggi ada pada faktor kualitas produk dimana pada faktor tersebut PT. XYZ mempunyai rating lebih rendah dibandingkan dengan perusahaan asing sebesar 3,54, yang berarti PT. XYZ dalam bisnis chemical paper masih cukup lemah dalam menjaga kualitas produk dibandingkan dengan pesaingnya, hal ini juga sama untuk bidang bisnis water treatment. Sedangkan posisi PT XYZ pada bidang bisnis water treatment sama dengan kompetitor perusahaan asing. Keunggulan PT. XYZ dalam bidang bisnis chemical paper dan water treatment terdapat pada faktor harga yang kompetitif. Ini berarti PT. XYZ mampu bersaing dengan kompetitor lokal maupun asing melalui harga produk yang lebih kompetitif. Tabel 5 Data Hasil Matriks Profil Kompetitif (CPM) Bidang Bisnis Chemical Paper PT. XYZ Kharisma Abadi Nalco 3,57 3,04 3,43 Bidang Bisnis Water Treatment PT. XYZ Liku Telaga Nalco 3,36 3,20 3,36 MATCHING STAGE (Matriks SWOT) Pada tahap pencocokan, terdapat matriks SWOT yang digunakan sebagai analisis. Pada matriks SWOT dihasilkan beberapa strategi perusahaan yang didasarkan atas peluang, tantangan, keunggulan, serta kelemahan perusahaan itu sendiri. Strategi yang dihasilkan mempertimbangkan kombinasi antara keempat kondisi tersebut sehingga akan dihasilkan strategi berdasarkan kombinasi sebagai berikut: Strategi SO - Meningkatkan kualitas produk chemical paper untuk dapat bersaing dengan produk lain (S1, S3, S4, S5, O1, O2, O4) - Mengembangkan penelitian produk chemical paper dalam menghadapi perkembangan teknologi chemical paper (S3, S4, S5, O2, O4) - Meningkatkan skill dan support system untuk bersaing dengan kompetitor lain (S4, S5, O4) Strategi ST - Mengoptimalkan SDM, bahan baku, sarana, dan prasarana penelitian chemical paper (S1, S3, S4, S5, T1, T2, T3) - Mengembangkan pangsa pasar produk chemical paper (S2, S5, T1) - Mengoptimalkan penggunaan modal yang dimiliki (S1, S3, S4, S5, T1, T2, T3, T4) Strategi WO - Mengembangkan teknologi produksi chemical paper untuk meningkatkan produksi dan kualitas produk (W2, W4, O1, O2, O4) - Kontribusi terhadap opportunity untuk memperbaiki kelemahan yang ada dengan cara : Set-up struktur organisasi dan job description sesuai dengan kebutuhan perusahaan (W5, O2, O4) Set-up sistem administrasi keuangan dengan lebih modern dan tertata (W1, O3) Strategi WT - Meningkatkan kepedulian pada standart kerja (W2, W3, T2, T3) - Merevitalisasi peralatan dan fasilitas produksi chemical paper (W2, W4, T3) - Perbaikan sistem manajemen perusahaan (W1, W3, W5, T1) Gambar 2 Analisis Matriks SWOT Bidang Bisnis Chemical Paper A-38-6

7 Strategi SO - Meningkatkan kualitas dan kuantitas produk chemical water treatment untuk dapat bersaing dan memenuhi kebutuhan customer (S1, S2, S3, S4, S5, O1, O2, O3, O4, O5) - Mengembangkan penelitian produk chemical water treatment dalam menghadapi perkembangan teknologi chemical water treatment (S3, S4, O1, O2, O4) - Meningkatkan skill dan support system untuk bersaing dengan kompetitor lain (S3, S4, O1, O2, O3, O4) Strategi ST - Mengoptimalkan SDM, bahan baku, sarana, dan prasarana penelitian chemical water treatment (S1, S2, S5, T1, T3, T4, T5) - Mengembangkan pangsa pasar produk chemical water treatment (S1, S3, S4, T1, T2, T3) - Meningkatkan kerjasama dengan berbagai stakeholders (S2, T1) DECISION STAGE (Matriks QSP) Strategi WO - Mengembangkan teknologi produksi chemical water treatment untuk meningkatkan produksi dan kualitas produk (W2, W4, O1, O2, O3, O4, O5) - Kontribusi terhadap opportunity untuk memperbaiki kelemahan yang ada dengan cara : Set-up struktur organisasi dan job description sesuai dengan kebutuhan perusahaan (W5, O1, O4) Set-up sistem administrasi keuangan dengan lebih modern dan tertata (W1, O3) Strategi WT - Meningkatkan kepedulian pada standart kerja (W2, W3, T3) - Merevitalisasi peralatan dan fasilitas produksi chemical water treatment (W2, W4, T3) - Perbaikan sistem manajemen perusahaan (W1, W3, W5, T2) Gambar 3 Analisis Matriks SWOT Bidang Bisnis Water Treatment Matriks QSP digunakan untuk melihat seberapa besar kemenarikan atau kemampuan strategi yang ada dalam menjawab atau memenuhi kondisi perusahaan ditinjau dari sisi peluang, tantangan, keunggulan, serta kelemahan yang ada dengan suatu penilaian dari pengambil keputusan strategis perusahaan. Tabel 6 Input Stage Bidang Bisnis Chemical Paper dan Water Treatment INPUT STAGE Chemical Paper Water Treathment IFE : 2,47 EFE : 3,15 CPM : 3,57 IFE : 2,38 EFE : 2,65 CPM : 3,36 Tabel 7 Matching Stage Bidang Bisnis Chemical Paper dan Water Treatment MATCHING STAGE CHEMICAL PAPER AND WATER TREATMENT Matriks SWOT Market Penetration Market Development Product Development Horizontal Integration Tabel 8 Decision Stage Bidang Bisnis Chemical Paper dan Water Treatment Strategi Terpilih Market Penetration Market Development Product Development Horizontal Integration QUANTITATIVE STRATEGIC PLANNING MATRIX Chemical Paper dan Water Treatment Bentuk Strategi Terpilih Meningkatkan service skill terhadap customer dan membentuk tim marketing Menetapkan perluasan pasar ke seluruh wilayah Jawa dan penambahan kapasitas produksi Mengembangkan inovasi produk Meningkatkan kerjasama dengan pesaing dalam pengembangan produk baru Berikut adalah hasil dari analisis daya tarik masing-masing faktor terhadap masingmasing strategi seperti tampak pada tabel 9 di bawah ini. A-38-7

8 Tabel 9 Nilai Total Attractive Score Bidang Bisnis Chemical Paper dan Water Treatment BIDANG BISNIS MARKET PENETRATION MARKET DEVELOPMENT PRODUCT DEVELOPMENT HORIZONTAL INTEGRATION TAS TAS TAS TAS Chemical Paper 5,96 6,14 6,07 5,19 Water Treatment 6,04 6,04 5,79 5,63 Nilai TAS (Total Attractive Score) diperoleh dari hasil perkalian antara bobot pada faktor internal dan eksternal. Dari hasil analisis QSPM didapatkan strategi terpilih yang mempunyai nilai TAS terbesar pada bidang bisnis chemical paper adalah Market Development sebesar 6,14, bentuk strategi terpilihnya yaitu menetapkan perluasan pasar ke seluruh wilayah Jawa Barat dan penambahan kapasitas produksi. Sedangkan untuk bidang bisnis water treatment terdapat dua strategi terpilih dengan nilai yang sama tinggi sebesar 6,04. Strategi tersebut yaitu Market Penetration, bentuk strategi terpilihnya yaitu meningkatkan service skill terhadap customer dan membentuk tim marketing dan strategi Market Development, dalam bentuk strategi terpilihnya berupa menetapkan perluasan pasar ke seluruh wilayah Jawa Barat dan penambahan kapasitas produksi. KESIMPULAN Penelitian ini menyajikan penerapan model manajemen strategi David yang digunakan untuk merancang dan menentukan strategi PT. XYZ bidang bisnis chemical paper dan water treatment ruang lingkup industri chemical dalam negeri. Hasil dari perumusan strategi dengan menggunakan metode David didapatkan strategi terpilih yang mempunyai nilai TAS terbesar pada bidang bisnis chemical paper adalah market development sebesar 6,14. Adapun bentuk strategi terpilihnya yaitu menetapkan perluasan pasar ke seluruh wilayah Jawa Barat dan penambahan kapasitas produksi. Sedangkan untuk bidang bisnis water treatment terdapat dua strategi terpilih dengan nilai yang sama tinggi yaitu market penetration dengan bentuk strategi terpilihnya yaitu meningkatkan service skill terhadap customer dan membentuk tim marketing dan strategi market development dalam bentuk strategi terpilihnya berupa menetapkan perluasan pasar ke seluruh wilayah Jawa Barat dan penambahan kapasitas produksi, dengan nilai TAS yang sama sebesar 6,04. DAFTAR PUSTAKA David, Fred, R Manajemen Strategis Konsep. Edisi 12, Salemba empat., Jakarta. Indonesian Commercial Newsletter (ICN) Profil Industri Pulp dan Kertas (diakses pada tanggal 09 April 2013) Kementerian Perindustrian Republik Indonesia Laju Pertumbuhan Industri Pengolahan Non Migas. growthc.php., (diakses pada tanggal 30 April 2013) Saaty, T.L Proses Hirarki Analitik Untuk Pengambilan Keputusan dalam Situasi yang Kompleks (Terjemah), PT Pustaka Binaman Pressindo., Jakarta. A-38-8

PERUMUSAN STRATEGI PENGEMBANGAN PERUSAHAAN INDUSTRI KIMIA PEWARNA KERAMIK DAN PEWARNA KACA MENGGUNAKAN METODE FRED R. DAVID (Studi Kasus Di PT.

PERUMUSAN STRATEGI PENGEMBANGAN PERUSAHAAN INDUSTRI KIMIA PEWARNA KERAMIK DAN PEWARNA KACA MENGGUNAKAN METODE FRED R. DAVID (Studi Kasus Di PT. PERUMUSAN STRATEGI PENGEMBANGAN PERUSAHAAN INDUSTRI KIMIA PEWARNA KERAMIK DAN PEWARNA KACA MENGGUNAKAN METODE FRED R. DAVID (Studi Kasus Di PT.ZX) Arif Syafi ur Rochman 1) dan Buana Ma ruf 2) Manajemen

Lebih terperinci

PERUMUSAN STRATEGI PERUSAHAAN PT X MENGGUNAKAN MATRIKS EVALUASI FAKTOR

PERUMUSAN STRATEGI PERUSAHAAN PT X MENGGUNAKAN MATRIKS EVALUASI FAKTOR PERUMUSAN STRATEGI PERUSAHAAN PT X MENGGUNAKAN MATRIKS EVALUASI FAKTOR Departemen Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara Abstrak: Perubahan lingkungan industri dan peningkatan persaingan

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian PT. Pelni merupakan perusahaan pelayaran nasional yang bergerak dalam bidang jasa dan memberikan pelayanan kepada masyarakat dalam hal pelayanan

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PROBLEM SOLVING

BAB 3 METODE PROBLEM SOLVING BAB 3 METODE PROBLEM SOLVING Penetapan Kriteria Optimasi Penetapan kriteria optimasi dalam studi ini akan dijabarkan sebagai berikut: Kekuatan aspek internal perusahaan yang terdiri dari kekuatan dan kelemahan

Lebih terperinci

III METODE PENELITIAN. Daerah penelitian adalah wilayah pesisir di Kecamatan Punduh Pidada,

III METODE PENELITIAN. Daerah penelitian adalah wilayah pesisir di Kecamatan Punduh Pidada, 35 III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian Daerah penelitian adalah wilayah pesisir di Kecamatan Punduh Pidada, Kabupaten Pesawaran, Provinsi Lampung. Pemilihan daerah penelitian dilakukan

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN. Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian ini dilakukan di kawasan Kalimalang, Jakarta Timur.

IV METODE PENELITIAN. Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian ini dilakukan di kawasan Kalimalang, Jakarta Timur. IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian ini dilakukan di kawasan Kalimalang, Jakarta Timur. Pemilihan lokasi penelitian ini dilakukan secara sengaja berdasarkan pertimbangan

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK PT. Mulia Lestari adalah salah satu perusahaan tekstil terkemuka yang beralamatkan di Jl. Cibaligo no. 70 Cimindi-Cimahi. Produk yang dihasilkan adalah kain rajut, yang sebagian besar adalah berbentuk

Lebih terperinci

DAFTAR ISI ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... ii DAFTAR ISI... iv DAFTAR TABEL... ix DAFTAR GAMBAR... x DAFTAR LAMPIRAN... xi BAB 1 PENDAHULUAN

DAFTAR ISI ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... ii DAFTAR ISI... iv DAFTAR TABEL... ix DAFTAR GAMBAR... x DAFTAR LAMPIRAN... xi BAB 1 PENDAHULUAN ABSTRAK Dengan semakin majunya pertumbuhan perekonomian Indonesia, tidak dapat dipungkiri bahwa hal tersebut diakibatkan oleh perkembangan sektor industri yang semakin pesat, baik industri migas maupun

Lebih terperinci

2.5.3 CP Matrix Matching Stage Matriks TOWS/SWOT Matriks SPACE Matriks Internal-External...

2.5.3 CP Matrix Matching Stage Matriks TOWS/SWOT Matriks SPACE Matriks Internal-External... ABSTRAK Atmosphere Café yang terletak di Jalan Lengkong Besar no. 97 menyediakan berbagai jenis masakan, mulai dari masakan Indonesia, masakan Eropa, dan juga masakan Jepang. Dalam satu tahun terakhir

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Martabak Air Mancur Bogor yang terletak di Jl. Sudirman, untuk pemilihan lokasinya dilakukan secara sengaja (purposive)

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Metode yang Digunakan Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif yaitu metode yang meneliti status sekelompok manusia, suatu objek, suatu

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah penelitian deskriptif, jenis penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana faktor faktor internal

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Lokasi dan Waktu Kajian Kajian ini dilakukan di Kabupaten Bogor, dengan batasan waktu data dari tahun 2000 sampai dengan 2009. Pertimbangan pemilihan lokasi kajian antar

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Dewasa ini persaingan dunia usaha berkembang dengan pesat, hal ini dapat kita

BAB 1 PENDAHULUAN. Dewasa ini persaingan dunia usaha berkembang dengan pesat, hal ini dapat kita BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini persaingan dunia usaha berkembang dengan pesat, hal ini dapat kita lihat dengan banyaknya bermunculan usaha-usaha sejenis yang pada dasarnya mereka mendirikan

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Mitra Alam. Pemilihan lokasi ini dilakukan secara sengaja (purposive) dengan pertimbangan bahwa perusahaan tersebut merupakan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 41 III. METODE PENELITIAN A. Metode Dasar Penelitian Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analitis yaitu metode penelitian dengan membahas suatu permasalahan dengan

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian ini dilakukan pada CV Salim Abadi (CV SA), yang terletak di Jalan Raya Punggur Mojopahit Kampung Tanggul Angin, Kecamatan Punggur,

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. BPK-RI Perwakilan Provinsi Lampung didirikan pada tanggal 7 Juni 2006, berdasarkan Surat

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. BPK-RI Perwakilan Provinsi Lampung didirikan pada tanggal 7 Juni 2006, berdasarkan Surat BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Gambaran Umum BPK RI Perwakilan Provinsi Lampung BPK-RI Perwakilan Provinsi Lampung didirikan pada tanggal 7 Juni 2006, berdasarkan Surat Keputusan BPK RI Nomor 23/SK/

Lebih terperinci

BAB VII FORMULASI DAN PEMILIHAN STRATEGI. oleh perusahaan. Pengidentifikasian faktor-faktor eksternal dan internal dilakukan

BAB VII FORMULASI DAN PEMILIHAN STRATEGI. oleh perusahaan. Pengidentifikasian faktor-faktor eksternal dan internal dilakukan 144 BAB VII FORMULASI DAN PEMILIHAN STRATEGI 7.1 Analisis Matriks EFE dan IFE Tahapan penyusunan strategi dimulai dengan mengidentifikasi peluang dan ancaman yang dihadapi perusahaan serta kekuatan dan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Halaman DAFTAR TABEL... xiii DAFTAR GAMBAR... xiv DAFTAR LAMPIRAN... xv

DAFTAR ISI. Halaman DAFTAR TABEL... xiii DAFTAR GAMBAR... xiv DAFTAR LAMPIRAN... xv DAFTAR ISI DAFTAR TABEL... xiii DAFTAR GAMBAR... xiv DAFTAR LAMPIRAN... xv I. PENDAHULUAN... 1 1.1. Latar Belakang... 1 1.2. Perumusan masalah... 3 1.3. Tujuan Penelitian... 7 1.4. Manfaat Penelitian...

Lebih terperinci

penelitian ini diharapkan mampu menghasilkan alternatif strategi yang lebih objektif.

penelitian ini diharapkan mampu menghasilkan alternatif strategi yang lebih objektif. IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan pada usaha sate bebek H. Syafe i Cibeber, Kota Cilegon, Provinsi Banten. Pemilihan lokasi penelitian ini dilakukan secara sengaja

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di tempat produksi sate bandeng pada UKM Awal Putra Mandiri yang berlokasi di Jl. Ratu Rangga Blok B No.252 Rt. 02/11, Kampung

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan pada kawasan Objek Wisata Alam Talaga Remis di Desa Kadeula Kecamatan Pasawahan Kabupaten Kuningan, Jawa Barat. Kegiatan

Lebih terperinci

BAB VII FORMULASI STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA. 7.1 Perumusan Strategi Pengembangan Usaha Produk Sayuran Organik

BAB VII FORMULASI STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA. 7.1 Perumusan Strategi Pengembangan Usaha Produk Sayuran Organik 96 BAB VII FORMULASI STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA 7.1 Perumusan Strategi Pengembangan Usaha Produk Sayuran Organik Analisis lingkungan membantu perusahaan dalam menentukan langkah strategi yang tepat dalam

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pertumbuhan ekonomi di Indonesia saat ini terus meningkat. Hal ini mengakibatkan pengusaha-pengusaha harus bisa mengembangkan pola pikir yang kritis dalam menentukan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 33 III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian PT Bank Syariah Mandiri hadir, tampil, dan tumbuh sebagai bank yang mampu memadukan idealisme usaha dengan nilai-nilai rohani, yang melandasi

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan pada Pia Apple Pie yang berada di Jalan Pangrango 10 Bogor. Pemilihan lokasi dilakukan secara sengaja (purposive) dengan

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di PT. Godongijo Asri yang berlokasi di Jalan Cinangka Km 10, Kecamatan Sawangan, Kotamadya Depok. Pemilihan lokasi penelitian

Lebih terperinci

VII PERUMUSAN STRATEGI PENGEMBANGAN BISNIS KARET ALAM OLAHAN PT ADEI CRUMB RUBBER INDUSTRY

VII PERUMUSAN STRATEGI PENGEMBANGAN BISNIS KARET ALAM OLAHAN PT ADEI CRUMB RUBBER INDUSTRY VII PERUMUSAN STRATEGI PENGEMBANGAN BISNIS KARET ALAM OLAHAN PT ADEI CRUMB RUBBER INDUSTRY 7.1. Tahapan Masukan Tahapan masukan terdiri dari matriks EFE (External Factors Evaluation) dan IFE (Internal

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK CV. X adalah perusahaan konveksi dan sablon yang berada di Jl. Baturahayu, terusan Buah Batu, Bandung. Perusahaan ini berdiri sejak tahun 2008 hingga sekarang. Dari tahun 2011 s/d 2014 perusahaan

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di Pabrik Kelapa Sawit Adolina PT Perkebunan Nusantara IV yang terletak di Kelurahan Batang Terap Kecamatan Perbaungan Kabupaten

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI. Studi Pendahuluan. Identifikasi Masalah. Pengumpulan Data. Analisa Faktor Internal dan Eksternal

BAB 3 METODOLOGI. Studi Pendahuluan. Identifikasi Masalah. Pengumpulan Data. Analisa Faktor Internal dan Eksternal BAB 3 METODOLOGI Studi Pendahuluan Studi Pustaka Identifikasi Masalah Pengumpulan Data Analisa Faktor Internal dan Eksternal Pengolahan data Analisa Strategi dengan metode SWOT, IE Matrix, dan QSPM Penetapan

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di PT. Amani Mastra yang kantornya terletak di

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di PT. Amani Mastra yang kantornya terletak di 38 BAB IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di PT. Amani Mastra yang kantornya terletak di Kompleks Perumahan Cikunir, Jatibening, Jakarta dan memiliki perkebunan sayuran

Lebih terperinci

Universitas Bakrie LAMPIRAN

Universitas Bakrie LAMPIRAN LAMPIRAN Lampiran 1 : Susunan Hirarki AHP pada Balanced Scorecard 106 Lampiran 2 : Susunan Hirarki dan Bobot dari setiap perspektif, sasaran strategis, dan KPI Balanced Scorecard pada software expert choice

Lebih terperinci

VII. FORMULASI STRATEGI

VII. FORMULASI STRATEGI VII. FORMULASI STRATEGI 7.1 Tahapan Masukan (Input Stage) Tahapan masukan (input stage) merupakan langkah pertama yang harus dilakukan sebelum melalui langkah kedua dan langkah ketiga didalam tahap formulasi

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN IV METODOLOGI PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi yang dijadikan sebagai tempat penelitian adalah PT Godongijo Asri yang beralamat di Desa Serua, Kecamatan Cinangka, Sawangan, Depok, Jawa

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN. keripik pisang Kondang Jaya binaan koperasi BMT Al-Ikhlaas. yang terletak di

BAB IV METODE PENELITIAN. keripik pisang Kondang Jaya binaan koperasi BMT Al-Ikhlaas. yang terletak di 135 BAB IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian merupakan studi kasus yang dilakukan pada suatu usaha kecil keripik pisang Kondang Jaya binaan koperasi BMT Al-Ikhlaas. yang terletak

Lebih terperinci

FORMULASI STRATEGI MENGHADAPI PERSAINGAN INDUSTRI KULINER PADA EINS BISTRO & BOUTIQUE DI BANDUNG *

FORMULASI STRATEGI MENGHADAPI PERSAINGAN INDUSTRI KULINER PADA EINS BISTRO & BOUTIQUE DI BANDUNG * Reka Integra ISSN: 338-508 Jurusan Teknik Industri Itenas No. Vol.03 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional April 05 FORMULASI STRATEGI MENGHADAPI PERSAINGAN INDUSTRI KULINER PADA EINS BISTRO & BOUTIQUE

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN A. Metode Dasar Penelitian B. Metode Pengumpulan Data 1. Metode Penentuan Lokasi Penelitian 2. Metode Pengambilan Sampel

METODE PENELITIAN A. Metode Dasar Penelitian B. Metode Pengumpulan Data 1. Metode Penentuan Lokasi Penelitian 2. Metode Pengambilan Sampel 39 I. METODE PENELITIAN A. Metode Dasar Penelitian Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analitis yaitu metode penelitian dengan membahas suatu permasalahan dengan cara

Lebih terperinci

III. METODE KAJIAN A. Pengumpulan Data Pengumpulan data yang digunakan adalah : 1. Pengumpulan data primer melalui survei lapangan, wawancara

III. METODE KAJIAN A. Pengumpulan Data Pengumpulan data yang digunakan adalah : 1. Pengumpulan data primer melalui survei lapangan, wawancara 20 III. METODE KAJIAN A. Pengumpulan Data Pengumpulan data yang digunakan adalah : 1. Pengumpulan data primer melalui survei lapangan, wawancara (lampiran 1) dengan pihak perusahaan sebanyak 3 responden

Lebih terperinci

METODE KAJIAN. 3.1 Kerangka Pemikiran

METODE KAJIAN. 3.1 Kerangka Pemikiran III. METODE KAJIAN 3.1 Kerangka Pemikiran Potensi perikanan yang dimiliki Kabupaten Lampung Barat yang sangat besar ternyata belum memberikan kontribusi yang optimal bagi masyarakat dan pemerintah daerah.

Lebih terperinci

3.1. Kerangka Pemikiran III. METODE PENELITIAN

3.1. Kerangka Pemikiran III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran III. METODE PENELITIAN Industri farmasi merupakan salah satu industri besar dan berpengaruh di Indonesia, karena Indonesia merupakan pasar obat potensial (Pharos, 2008) Hingga saat

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Metode Penentuan Sampel

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Metode Penentuan Sampel IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Elsari Brownies & Bakery (EBB) yang bertempat di Jalan Raya Pondok Rumput Nomor 18 RT 06/RW 11, Kelurahan Kebon Pedes,

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif yang menggambarkan kondisi eksternal dan internal PT. Padang Digital Indonesia saat ini

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 29 A. Metode Dasar Penelitian III. METODE PENELITIAN Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analitis. Ciri-ciri metode deskriptif analitis adalah memusatkan pada pemecahan

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Metode Penentuan Responden

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Metode Penentuan Responden IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan pada usaha Durian Jatohan Haji Arif (DJHA), yang terletak di Jalan Raya Serang-Pandeglang KM. 14 Kecamatan Baros, Kabupaten

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif, yaitu metode

BAB 3 METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif, yaitu metode BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif, yaitu metode yang bertujuan membantu memecahkan masalah yang bertujuan membantu memecahkan

Lebih terperinci

ANALISA METODE SWOT DAN PERENCANAAN STRATEGI GUNA MENENTUKAN STRATEGI BISNIS PERUSAHAAN PANEL LISTRIK PADA PT. LAKSANA PANEL

ANALISA METODE SWOT DAN PERENCANAAN STRATEGI GUNA MENENTUKAN STRATEGI BISNIS PERUSAHAAN PANEL LISTRIK PADA PT. LAKSANA PANEL ANALISA METODE SWOT DAN PERENCANAAN STRATEGI GUNA MENENTUKAN STRATEGI BISNIS PERUSAHAAN PANEL LISTRIK PADA PT. LAKSANA PANEL Hana Mareta Rachmawati 1*, Ahmad Juang Pratama 1 1 Program Studi Teknik Industri

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 10 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Manajemen Strategik Manajemen strategik didefinisikan sebagai sekumpulan keputusan dan tindakan yang menghasilkan perumusan (formulasi) dan pelaksanaan (implementasi) rencana-rencana

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Manajemen Manajemen merupakan proses pengkoordinasian kegiatan-kegiatan pekerjaan sehingga pekerjaan tersebut terselesaikan secara efisien

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. industri tersebut sangat membutuhkan informasi dan kreativitas dengan

BAB I PENDAHULUAN. industri tersebut sangat membutuhkan informasi dan kreativitas dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Ekonomi merupakan salah satu aspek penting dalam perkembangan Negara Indonesia. Faktanya, faktor penentu kemajuan perekonomian suatu Negara tidak lagi semata-mata

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan analisis hasil pengolahan data maka dapat disimpulkan bahwa:

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan analisis hasil pengolahan data maka dapat disimpulkan bahwa: BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan analisis hasil pengolahan data maka dapat disimpulkan bahwa: 1. Dapat diketahui faktor eksternal PT. Gema Shafa Marwa adalah: a. Faktor

Lebih terperinci

III. METODE KAJIAN A. Lokasi dan Waktu B. Metode Kerja 1. Pengumpulan data

III. METODE KAJIAN A. Lokasi dan Waktu B. Metode Kerja 1. Pengumpulan data 15 III. METODE KAJIAN A. Lokasi dan Waktu Pengambilan data dilakukan di PT. Mitra Bangun Cemerlang yang terletak di JL. Raya Kukun Cadas km 1,7 Kampung Pangondokan, Kelurahan Kutabaru, Kecamatan Pasar

Lebih terperinci

ANALISIS PERUMUSAN STRATEGI DI X TRAVEL DENGAN METODE QSPM

ANALISIS PERUMUSAN STRATEGI DI X TRAVEL DENGAN METODE QSPM ANALISIS PERUMUSAN STRATEGI DI X TRAVEL DENGAN METODE QSPM Amanda Nur Cahyawati, Dwi Hadi Sulistyarini, Suluh Elman Swara Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya Jln. MT. Haryono

Lebih terperinci

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN. teoretik. Manajemen strategi didefinisikan sebagai ilmu tentang perumusan

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN. teoretik. Manajemen strategi didefinisikan sebagai ilmu tentang perumusan 22 BAB III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Manajemen Strategi Penelitian ini menggunakan perencanaan strategi sebagai kerangka teoretik. Manajemen strategi didefinisikan sebagai

Lebih terperinci

VI. PERUMUSAN STRATEGI

VI. PERUMUSAN STRATEGI VI. PERUMUSAN STRATEGI 6.1. Analisis Lingkungan Dalam menentukan alternatif tindakan atau kebijakan pengelolaan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Bantargebang, dibutuhkan suatu kerangka kerja yang logis. Analisis

Lebih terperinci

FORMULASI STRATEGI UNTUK PENGEMBANGAN PASAR INDUSTRI SELULER DI PEKANBARU (STUDI KASUS PERUSAHAAN XXX)

FORMULASI STRATEGI UNTUK PENGEMBANGAN PASAR INDUSTRI SELULER DI PEKANBARU (STUDI KASUS PERUSAHAAN XXX) FORMULASI STRATEGI UNTUK PENGEMBANGAN PASAR INDUSTRI SELULER DI PEKANBARU (STUDI KASUS PERUSAHAAN XXX) Gezang Putri Agung dan Fuad Achmadi Project Management, Magister Management Technology, ITS Jl. Cokroaminoto

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. lebih lanjut dalam perencanaan dan perumusan strategi bisnis. Jadi akan di jabarkan

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. lebih lanjut dalam perencanaan dan perumusan strategi bisnis. Jadi akan di jabarkan BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN Ada pengkajian yang secara teoritis menjadi landasan teori yang di rumuskan lebih lanjut dalam perencanaan dan perumusan strategi bisnis. Jadi akan di jabarkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 35 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan pada restoran iga bakar Mang Opan yang terletak di Jl. Adhyaksa II No.1A, Buah Batu, Bandung. Pemilihan tempat dilakukan

Lebih terperinci

6 SIMPULAN DAN SARAN Simpulan 104 Saran 105 DAFTAR PUSTAKA 106 LAMPIRAN 111 RIWAYAT HIDUP

6 SIMPULAN DAN SARAN Simpulan 104 Saran 105 DAFTAR PUSTAKA 106 LAMPIRAN 111 RIWAYAT HIDUP iii DAFTAR ISI DAFTAR TABEL vi DAFTAR GAMBAR vii DAFTAR LAMPIRAN vii 1 PENDAHULUAN Latar Belakang 1 Perumusan Masalah 3 Tujuan Penelitian 4 Manfaat Penelitian 4 Ruang Lingkup Penelitian 4 2 TINJAUAN PUSTAKA

Lebih terperinci

FORMULASI STRATEGI PEMASARAN DEVELOPER GUNA MENINGKATKAN DAYA SAING DALAM MENGHADAPI MASYARAKAT EKONOMI ASEAN

FORMULASI STRATEGI PEMASARAN DEVELOPER GUNA MENINGKATKAN DAYA SAING DALAM MENGHADAPI MASYARAKAT EKONOMI ASEAN Konferensi Nasional Teknik Sipil 11 Universitas Tarumanagara, 26-27 Oktober 2017 FORMULASI STRATEGI PEMASARAN DEVELOPER GUNA MENINGKATKAN DAYA SAING DALAM MENGHADAPI MASYARAKAT EKONOMI ASEAN Rinaldy Aldi

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di peternakan domba Tawakkal Farm (TF) Jalan Raya Sukabumi Km 15 Dusun Cimande Hilir No. 32, Caringin, Bogor. Pemilihan lokasi

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Metode Penentuan Sampel

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Metode Penentuan Sampel IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada restoran tradisional khas Jawa Timur Pondok Sekararum yang terletak di Kecamatan Ciomas, Kabupaten Bogor, Propinsi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Salah satu sektor yang berperan penting dalam perekonomian Indonesia adalah

BAB 1 PENDAHULUAN. Salah satu sektor yang berperan penting dalam perekonomian Indonesia adalah 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu sektor yang berperan penting dalam perekonomian Indonesia adalah industry garment, pengembangan garmen atau pakaian jadi merupakan kunci dari peningkatan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen 2.1.1 Definisi Manajemen Menurut Stephen P. Robins dan Mary Coulter (2012:9) manajemen adalah mengkoordinasikan dan mengawasi kegiatan kerja orang lain sehingga kegiatan

Lebih terperinci

III. METODE KAJIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Kajian

III. METODE KAJIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Kajian III. METODE KAJIAN 3.. Kerangka Pemikiran Kajian Sinergi yang saling menguntungkan antara petani dan perusahaan (PT ATB) dalam pengusahaan perkebunan merupakan faktor penting dalam usaha pengembangan perkebunan

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PROBLEM SOLVING

BAB 3 METODE PROBLEM SOLVING BAB 3 METODE PROBLEM SOLVING 3.1 Penetapan Kriteria Penelitian Kriteria Optimasi yang digunakan untuk menganalisis alternatif-alternatif strategi bisnis yang akan digunakan Restaurant PT Okirobox Indonesia

Lebih terperinci

2. TINJAUAN PUSTKA 2.1. Kajian Teori Sayuran Organik Manajemen Strategi

2. TINJAUAN PUSTKA 2.1. Kajian Teori Sayuran Organik Manajemen Strategi 2. TINJAUAN PUSTKA 2.1. Kajian Teori 2.1.1 Sayuran Organik Pertanian organik adalah salah satu teknologi pertanian yang berwawasan lingkungan serta menghindari penggunaan bahan kimia dan pupuk yang bersifat

Lebih terperinci

Lingkungan umum Lingkungan operasional (Struktur Industri) Tahapan dalam Penyusunan Strategi

Lingkungan umum Lingkungan operasional (Struktur Industri) Tahapan dalam Penyusunan Strategi ABSTRAK Mobile Information Technology (MIT) adalah perusahaan yang bergerak di bidang retail penjualan notebook, berlokasi di Bandung Electronic Centre lantai 1 G3. MIT didirikan pada tahun 2007. MIT penjualan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Industri kosmetik merupakan salah satu industri yang memiliki prospek

BAB I PENDAHULUAN. Industri kosmetik merupakan salah satu industri yang memiliki prospek BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Industri kosmetik merupakan salah satu industri yang memiliki prospek yang cerah dan memberikan peluang pasar yang cukup luas dan besar. Terbukti dengan semakin

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Teoritis Strategi merupakan rumusan perencanaan komprehensif tentang bagaimana perusahaan akan mencapai misi dan tujuannya. Strategi akan memaksimalkan keunggulan

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN IV METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di Wisata Agro Tambi yang terletak di Kecamatan Kejajar, Kabupaten Wonosobo. Pemilihan lokasi ini ditentukan secara sengaja

Lebih terperinci

Analisis SWOT Deskriptif Kualitatif untuk Pariwisata

Analisis SWOT Deskriptif Kualitatif untuk Pariwisata CHAPTER-09 Analisis SWOT Deskriptif Kualitatif untuk Pariwisata SWOT Filosofi SWOT Analisis SWOT atau Tows adalah alat analisis yang umumnya digunakan untuk merumuskan strategi atas identifikasi berbagai

Lebih terperinci

STRATEGI PENGEMBANGAN PASAR PARTY PARTNER MARKET DEVELOPMENT STRATEGY OF PARTY PARTNER

STRATEGI PENGEMBANGAN PASAR PARTY PARTNER MARKET DEVELOPMENT STRATEGY OF PARTY PARTNER ISSN : 2355-9357 e-proceeding of Management : Vol.4, No.1 April 2017 Page 119 STRATEGI PENGEMBANGAN PASAR PARTY PARTNER MARKET DEVELOPMENT STRATEGY OF PARTY PARTNER Akhmad Rayaldy Prodi S1 Manajemen Bisnis

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1 Strategi Strategi merupakan alat untuk mencapai tujuan jangka panjang. Menurut David (2008) strategi merepresentasikan tindakan yang akan diambil

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Berdasarkan pengalaman yang lalu hanya beberapa hari saja TPA Leuwigajah ditutup, sampah di Bandung Raya sudah menumpuk. Oleh karena itu sebagai solusinya Pemerintah

Lebih terperinci

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN BAB III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Konsep Strategi Perusahaan Manajemen meliputi perencanaan, pengarahan, pengorganisasian dan pengendalian atas keputusan-keputusan dan

Lebih terperinci

PENENTUAN STRATEGI BISNIS DI ATMOSPHERE CAFÉ DENGAN MENGGUNAKAN METODE QSPM

PENENTUAN STRATEGI BISNIS DI ATMOSPHERE CAFÉ DENGAN MENGGUNAKAN METODE QSPM 1 PENENTUAN STRATEGI BISNIS DI ATMOSPHERE CAFÉ DENGAN MENGGUNAKAN METODE QSPM LAPORAN TUGAS AKHIR Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Akademik Mencapai Gelar Sarjana Strata Satu Pada Jurusan Teknik Industri

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN

BAB 2 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN BAB 2 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Pengertian Strategi Menurut David (2009, p18) Strategi adalah sarana bersama dengan tujuan jangka panjang hendak dicapai. Strategi bisnis mencakup ekspansi

Lebih terperinci

PERUMUSAN STRATEGI PURCHASING DI PT. XYZ

PERUMUSAN STRATEGI PURCHASING DI PT. XYZ PERUMUSAN STRATEGI PURCHASING DI PT. XYZ Adelia Viviany Suwarsono 1) dan Iwan Vanany 2) 1) Program Studi Magister Manajemen Teknologi, Institut Teknologi Sepuluh Nopember Jl. Cokroaminoto 12A, Surabaya,

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. informasi dari kalangan aparat pemerintah dan orang yang berhubungan erat

III. METODE PENELITIAN. informasi dari kalangan aparat pemerintah dan orang yang berhubungan erat III. METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Data-data yang digunakan untuk penelitian ini merupakan gabungan antara data primer dan data sekunder. Data primer mencakup hasil penggalian pendapat atau

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN BAB IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di perusahaan Tyas Orchid yang berkantor di Bukit Cimanggu City Blok Q6 No 19 Jl. KH. Sholeh Iskandar, Bogor. Pemilihan objek

Lebih terperinci

III. METODE KAJIAN A. Pengumpulan Data

III. METODE KAJIAN A. Pengumpulan Data 27 III. METODE KAJIAN A. Pengumpulan Data Lokasi tempat pelaksanaan Program Misykat DPU DT berada di kelurahan Loji Gunung Batu, Kecamatan Ciomas, Kotamadya Bogor, Jawa Barat. Waktu pengumpulan data selama

Lebih terperinci

PERENCANAAN STRATEGI PENGEMBANGAN AGROINDUSTRI KRIPIK SINGKONG PRESTO DI CASSAVA GEDONGAN, KELURAHAN LEDOK, SALATIGA

PERENCANAAN STRATEGI PENGEMBANGAN AGROINDUSTRI KRIPIK SINGKONG PRESTO DI CASSAVA GEDONGAN, KELURAHAN LEDOK, SALATIGA PERENCANAAN STRATEGI PENGEMBANGAN AGROINDUSTRI KRIPIK SINGKONG PRESTO DI CASSAVA GEDONGAN, KELURAHAN LEDOK, SALATIGA Irma Wardani,Mohamad Hanif Khoirudin Staf Pengajar Program Studi Agroteknologi UNIBA

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di KUB Hurip Mandiri Kecamatan Cisolok,

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di KUB Hurip Mandiri Kecamatan Cisolok, 98 BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di KUB Hurip Mandiri Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi. Pemilihan lokasi dilakukan secara sengaja (purposive) dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di Gama Catering yang beralamat di Komp. Bumi Panyileukan Blok G 13 No. 20 Kota Bandung. Pemilihan lokasi penelitian dilakukan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI A. Lokasi dan Waktu B. Pengumpulan Data

BAB III METODOLOGI A. Lokasi dan Waktu B. Pengumpulan Data 13 BAB III METODOLOGI A. Lokasi dan Waktu Kegiatan ini dibatasi sebagai studi kasus pada komoditas pertanian sub sektor tanaman pangan di wilayah Bogor Provinsi Jawa Barat. Pemilihan lokasi dilakukan secara

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3. Disain Penelitian Menurut Sarwono, Jonathan (2006:79) dalam melakukan penelitian salah satu hal penting adalah membuat desain penelitian. Desain Penelitian bagaikan sebuah peta

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Dalam penelitian mengenai strategi bauran pemasaran pertama kali peneliti akan mempelajari mengenai visi misi dan tujuan perusahaan, dimana perusahaan yang

Lebih terperinci

Lampiran 1. Daftar pertanyaan dan kuesioner wawancara penelitian. DAFTAR PERTANYAAN dan KUESIONER WAWANCARA PENELITIAN

Lampiran 1. Daftar pertanyaan dan kuesioner wawancara penelitian. DAFTAR PERTANYAAN dan KUESIONER WAWANCARA PENELITIAN LAMPIRAN 77 Lampiran. Daftar pertanyaan dan kuesioner wawancara penelitian DAFTAR PERTANYAAN dan KUESIONER WAWANCARA PENELITIAN Judul : Kajian Strategi Pemasaran Sarana Transportasi Laut PT. PELNI di Kawasan

Lebih terperinci

KEPUTUSAN PEMILIHAN SRATEGI PENGEMBANGAN SENTRA INDUSTRI KECIL MENENGAH DAUR ULANG SAMPAH BAHAN KACA DI MALANG

KEPUTUSAN PEMILIHAN SRATEGI PENGEMBANGAN SENTRA INDUSTRI KECIL MENENGAH DAUR ULANG SAMPAH BAHAN KACA DI MALANG KEPUTUSAN PEMILIHAN SRATEGI PENGEMBANGAN SENTRA INDUSTRI KECIL MENENGAH DAUR ULANG SAMPAH BAHAN KACA DI MALANG Purnomo 1), Rudy Setiawan 2), 1),2) Program Studi Teknik Industri, Fakultas Sains dan Teknologi

Lebih terperinci

Perumusan Strategi Pada GIANT Supermarket Pulosari Malang Berdasarkan Quantitative Strategic Planning Matrix

Perumusan Strategi Pada GIANT Supermarket Pulosari Malang Berdasarkan Quantitative Strategic Planning Matrix Perumusan Strategi Pada GIANT Supermarket Pulosari Malang Berdasarkan Quantitative Strategic Planning Matrix FADHILAH PRASETYANINGTYASSAKTI NARDIYAH Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Brawijaya Jl.

Lebih terperinci

IDENTIFIKASI DAN STRATEGI PENGEMBANGAN ENERGI GEOTERMAL DI INDONESIA

IDENTIFIKASI DAN STRATEGI PENGEMBANGAN ENERGI GEOTERMAL DI INDONESIA IDENTIFIKASI DAN STRATEGI PENGEMBANGAN ENERGI GEOTERMAL DI INDONESIA Aan Zainal M 1), Udisubakti Ciptomulyono 2) dan I K Gunarta 3) 1) Program Studi Magister Teknik Industri, Institut Teknologi Sepuluh

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang akan digunakan adalah penelitian deskriptif. Metode analisis

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang akan digunakan adalah penelitian deskriptif. Metode analisis BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Jenis penelitian yang akan digunakan adalah penelitian deskriptif. Metode analisis deskriptif adalah metode yang digunakan untuk meneliti sekelompok manusia,

Lebih terperinci

BAB III 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB III 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Subjek dan Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di Diamond Journey Network, yang merupakan badan usaha yang bergerak di bidang pariwisata. Diamond Journey ini

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis Kerangka pemikiran teoritis yang digunakan dalam penelitian ini berasal dari penulusuran teori-teori yang relevan dengan masalah penelitian. Adapun

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data

IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan pada produksi karet remah di PT ADEI Crumb Rubber Industry yang berlokasi di Jalan Imam Bonjol, Kel. Satria, Kec. Padang Hilir,

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kedua tempat usaha di kota Bogor, yaitu KFC Taman Topi dan Rahat cafe. KFC Taman Topi berlokasi di Jalan Kapten Muslihat

Lebih terperinci

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Saran DAFTAR PUSTAKA... xiv LAMPIRAN

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Saran DAFTAR PUSTAKA... xiv LAMPIRAN ABSTRAK Persaingan di era globalisasi banyak memiliki tantangan dan hambatan bukan hanya dari lingkungan internal perusahaan saja tetapi lingkungan eksternal perusahaan dan posisi perusahaan, PT. Fajar

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 40 III. METODE PENELITIAN 3.1 Kerangka Pemikiran Perencanaan dan pembangunan suatu daerah haruslah disesuaikan dengan potensi yang dimiliki daerah bersangkutan dan inilah kunci keberhasilan program pengembangan

Lebih terperinci