BAB III METODE PENELITIAN. Objek penelitian yang digunakan oleh penulis terdiri dari variabel bebas

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB III METODE PENELITIAN. Objek penelitian yang digunakan oleh penulis terdiri dari variabel bebas"

Transkripsi

1 46 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Peneltan Dan Metode Peneltan Objek Peneltan Objek peneltan yang dgunakan oleh penuls terdr dar varabel bebas (ndependent varable) pertama yatu klan televs. Sedangkan yang menjad varabel terkat (dependent varable) adalah ctra merek. Telkom Flex merupakan salah satu dar anak perusahaan PT. Telkom Tbk. Adapun yang djadkan responden pada peneltan n adalah pengguna dan anggota fan page facebooknya Flex. Hal n dplh karena dengan meda sosal kta bsa berkomunkas dengan sapa pun dan dmana pun juga, karena masyarakat kta yang kn sudah sangat akrab dengan nternet sehngga untuk berhubungan melalu meda n sangatlah mudah sehngga bsa menerma nformas kapan pun dan dmana pun dengan mudahnya. Berdasarkan objek peneltan tersebut, maka akan danalss mengena peranan Iklan d meda televs dalam menngkatkan Ctra Merek Telkom Flex (surve pada pengguna dan anggota fan page facebook Flex) Metode Peneltan Menurut Sugyono (01:) Metode Peneltan pada dasarnya merupakan cara lmah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Adapun metode peneltan yang dgunakan dalam penulsan n adalah metode

2 47 deskrptf verfkatf. Metode deskrptf adalah peneltan yanag bertujuan membuat deskrps atau suatu fenomena sosal atau alam secara sstemats, faktual, dan akurat (Wardyanta, 006:5) Menurut Husen Umar (004:94) untuk peneltan yang mengunakan metode deskrps atau metode eskpermen dapat memaka desan kausaltas. Desan kausaltas n berguna untuk menganalss hubungan-hubungan antara satu varabel dengan yang lannya. Menurut Sugyono (01:4) metode deskrptf adalah metode yang dgunakan untuk menganalss data dengan cara mendeskrpskan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagamana adanya tanpa bermaksud membuat kesmpulan yang berlaku umum atau generalsas. Dengan demkan peneltan deskrptf dsn bertujuan untuk memperoleh gambaran mengena perseps konsumen atas klan d meda televs dan ctra merek dar Telkom Flex. Adapun verfkatf pada dasarnya ngn menguj kebenaran dar suatu hpotess yang dlaksanakan melalu pengumpulan data d lapangan. Dalam peneltan n duj mengena peranan klan d meda televs dalam menngkatkan ctra merek Telkom Flex. Mengngat peneltan n bersfat deskrptf dan verfkatf yang dlaksanakan melalu pengumpulan data d lapangan, maka metode peneltan yang dgunakan adalah metode deskrptf dan juga explanatory survey. Yatu suatu surve yang dgunakan untuk menjelaskan hubungan klausal antara dua

3 48 varabel melalu pengujan hpotess, surve dlakukan dengan cara mengambl sampel dar populas dan menggunakan kusoner sebaga alat pengumpul data. 3. Operasonalsas Varabel Suahrsm Arkunto (006;118) mengemukan bahwa Varabel adalah objek peneltan atau apa yang menjad ttk perhatan atau suatu peneltan. Varabel yang dkaj dalam peneltan n melput klan televs sebaga varabel bebas dan ctra merek sebaga varabel terkat. Skala pengukuran yang dgunakan adalah skala sematk dar 1 sampa 5. Skala pengukuran n dkembangkan oleh Osgood (Sugyono, 01:91-9). Skala n tersusun dalam satu gars kontnu. Jawaban sangat postf (sangat bak) terletak d bagan kanan gars, dan jawaban sangat negatf (sangat tdak bak) terletak pada bagan kr gars atau sebalknya. Data yang dperoleh adalah data nterval dan basanya skala n dgunkan untuk mengukur skap/karakterstk tertentu yang dmlk oleh penelt. Responden dapat memberkan jawaban, pada rentang jawaban yang postf sampa dengan negatf. Hal n tergantung pada perseps responden terhadap yang dnla.

4 49 Tabel 3.1 Operasonalsas Varabel Varabel/ Sub Varabel Iklan (X) Konsep Varabel/ Sub Varabel Segala bentuk penyajan dan promos de, barang atau jasa secara nonpersonal yang dlakukan oleh perusahaan, sponsor tertentu yang memerlukan pembayaran. Indkator Ukuran Skala No. Instrument Msson Message Kotler dan Keller (01:478) Tujuan dalam perklanan merupakan langkah pertama yang harus dlakukan sebelum membuat suatu klan. Tujuan n berdasarkan pada keputusan masa lalu tentang pasar sasaran, postonng, dan bauran pemasaran. Pesan klan n dplh dalam memutuskan memlh klan karena basanya dpengaruh oleh tema, teknk atau cara, serta sasaran yang akan dtuju. Tema klan tu sendr harus sngkat, jelas, dan mudah dpaham. - Kesesuaan klan dengan tujuan dalam memberkan nformas - Kesesuaan klan dengan tujuan dalam mengngatkan produk Flex - Kesesuaan klan dengan tujuan dalam membujuk konsumen menggunakan produk Flex - Kemudahan pemahaman pesan klan dan tema klan - Daya tark klan - Kepercayaan terhadap bntang klan dan s klan akan nformas yang dsamapkan - Tngkat kesesuaan klan dengan tujuan dalam memberkan nformas - Tngkat kesesuaan klan dengan tujuan dalam mengngatkan produk Flex - Tngkat kesesuaan klan dengan tujuan dalam membujuk konsumen menggunakan produk Flex - Tngkat kemudahan pemahaman pesan klan dan tema klan - Tngkat daya tark klan - Tngkat kepercayaan terhadap bntang klan dan s klan akan nformas yang dsamapkan Ordnal Ordnal , 7, 8. Meda Meda merupakan masalah bagamana mencar cara yang efektf dan efsen dalam menyampakan sejumlah pesan yang benar-benar dkehendak oleh konsumen sebaga sasarannya. - Ketepatan meda televs yang dplh dalam penayangan klan. - Frekuens penayangan klan Flex d meda televs. - Ketepatan waktu penayangan klan d meda televs. - Tngkat ketepatan meda televs yang dplh dalam penayangan klan - Tngkat frekuens penayangan klan Flex d meda televs. - Tngkat ketepatan waktu penayangan klan d meda televs. Ordnal

5 50 Ctra Merek (Y) Ctra merek merupakan seperangkat keyaknan mengena merek tertentu. Ctra merek yang postf dapat dbentuk oleh kekuatan hubungan, manfaat, dan keunkan. Powered Keller (007:58) Semakn seseorang memkrkan nformas produk dan menghubungkannya dengan pengetahuan merek yang ada, maka yang lebh kuat dapat menghaslkan asosas merek. - Pengetahuan konsumen tentang semua kegatan yang d sponsor oleh Flex - Pengetahuan konsumen tentang kemasan Flex - Kecocokan Flex dengan event yang d sponsornya - Tngkat pengetahuan konsumen tentang semua kegatan yang d sponsor oleh Flex - Tngkat pengetahuan konsumen tentang kemasan Flex - Tngkat kecocokan Flex dengan event yang d sponsornya Ordnal Beneft Unque Pengertan dasar, asosas merek yang bak dcptakan dengan meyaknkan konsumen bahwa merek memlk kesesuaan atrbut dan bermanfaat bag mereka yang membutuhkan kemudan membentuk keseluruhan pendapat postf tentang merek. Hal n merek mempunya suatu keuntungan yang kompettf dan hal tersebut member konsumen suatu alasan mengapa mereka perlu membel merek tertentu. Perbedaan tersebut dkomunkaskan dengan tegas dengan membuat perbandngan langsung dengan pesang - Ketepatan saluran televs yang dgunakan dalam penayangan klannya - Kemudahan dalam mendaptkan produk Flex - Kepercayaan untuk bsa dpaka dmana saja - Keberagaman layanan dan ftur Flex - Daya tark kemasan produk Flex - Kesukaan akan logo baru dar Flex - Kesukaan akan slogan yang dpak Flex - Tngkat ketepatan saluran televs yang dgunakan dalam penayangan klannya - Tngkat kemudahan dalam mendaptkan produk Flex - Tngkat kepercayaan untuk bsa dpaka dmana saja - Tngkat keberagaman layanan dan ftur Flex - Tngkat daya tark kemasan produk Flex - Tngkat kesukaan akan logo baru dar Flex - Tngkat kesukaan akan slogan yang dpak Flex Ordnal Ordnal Sumber dan Cara Penentuan Data/Informas Untuk kepentngan peneltan n, jens dan sumber data yang dperlukan dkelompokkan ke dalam macam sumber data, yatu:

6 51 1. Sumber data prmer Sumber data prmer merupakan sumber data dmana data yang dngnkan dapat dperoleh secara langsung dar subjek yang berhubungan langsung dengan peneltan dalam hal n adalah anggota fan page facebook Flex.. Sumber data sekunder Sumber data sekunder merupakan data yang dperoleh secara tdak langsung, yatu dengan cara mencar nformas d berbaga meda mengena hal-hal yang berkatan dengan masalah peneltan tersebut. 3.4 Populas, Sampel, dan Teknk Samplng Populas Menurut Sugyono (01:115) Populas adalah wlayah generalsas yang terdr atas; objek/subjek yang mempunya kuanttas dan karakterstk tertentu yang dtetapkan oleh penelt untuk dpelajar dan dtark kesmpulan. Secara umum, populas adalah kumpulan dar ndvdu yang memlk karakterstk dan kuanttas cenderung sama sebagamana telah dtetapkan dalam suatu peneltan. Berdasarkan pengertan populas tersebut maka populas pada peneltan n adalah anggota fan page facebook Flex yang berjumlah 015 orang Sampel Menurut Sugyono (01:116) Sampel adalah sebagan dar jumlah dan karakterstk yang dmlk oleh populas tersebut. Sampel adalah bagan dar populas yang akan djadkan bahan peneltan. Jka populas besar dan penelt

7 5 tdak mungkn mempelajar semua populas yang ada, dkarenakan keterbatasan dana, waktu, dan tenaga, maka penelt menggunakan sampel yang dambl dar populas tersebut. Setap yang dpelajar dar populas tersebut maka kesmpulannya akan dberlakukan untuk populas. Untuk menentukan sampel dar populas yang telah dtetapkan perlu dlakukan suatu pengukuran yang dapat menghaslkan jumlah n. rumus yang dgunakan sebaga berkut : n = (Husen Umar, 004:59) Keterangan : n = ukuran sampel N = ukuran populas e = persentase kelonggaran keteltan karena kesalahan pengamblan sampel yang mash dapat dtolerr (e = 0,1) Pada penelltan n responden yang dtelt adalah anggota fan page facebook Flex d Bandung. Dan dapat dtentukan sampel dengan perhtungan sebaga berkut: n = x 0,1 n = 95,71 = 100 Dar perhtungan datas ddapatkan sampel yang dgunakan berjumlah 95 responden dan untuk keakuratan peneltan maka jumlah sampel tersebut dnakan menjad 100 responden.

8 Teknk Samplng Menurut Sugyono (01:73) bahwa yang dmaksud dengan teknk samplng merupakan teknk pengamblan sampel. Samplng adalah proses pengamblan sebagan elemen populas untuk memaham karakterstk dar keseluruhan elemen populas. krtera teknk samplng yang bak adalah: 1. Dapat menghaslkan gambaran yang dapat dpercaya dar seluruh populas. Dapat menentukan press dar hasl peneltan 3. Sederhana dan mudah dlaksanakan 4. Dapat memberkan keterangan sebanyak mungkn tentan populas dengan baya mnmal Teknk samplng dalam peneltan n menggunakan smple random samplng. Menurut Suharsm Arkunto (006:111) smple random samplng adalah proses memlh satuan samplng dar populas sedemkan rupa sehngga setap satuan samplng dalam populas mempunya peluang yang sama besar untuk terplh ke dalam sampel, dan peluang tu dketahu sebelum pemlhan dlakukan. Cara n dlakukan karena anggota pupulas danggap homogen. Pada peneltan n, populasnya relatf homogen yatu anggota fan page facebook Flex. Berdasarkan teknk pengamblan sampel, maka penuls mengambl jumlah sampel 100 orang anggota fan page facebook Flex. Jumlah n dambl berdasarkan pertmbangan bahwa jumlah n sudah melebh jumlah sampel mnmal untuk sampel peneltan, sehngga data yang dperoleh cukup akurat dan dapat dpertanggung jawabkan serta mengatas keterbatasan baya dan waktu untuk melakukan peneltan n.

9 Teknk Pengumpulan Data Teknk pengumpulan data merupakan suatu cara yang dgunakan untuk memperoleh data. Adapun alat pengumpulan data yang dgunakannya dalam peneltan n adalah sebaga berkut: 1. Stud lteratur, yatu pengumpulan data dengan cara mempelajar buku, majalah lmah, guna memperoleh nformas yang berhubungan dengan teorteor dan konsep-konsep yang berkatan dengan masalah dan varabel yang dtelt yang terdr dar klan, dan ctra merek. Yatu Marketng Management Kotler dan Keller 01, dan juga Strategc Brand Management Internatonal Edton Buldng, Managng, and Measurng Brand Equty Keller Observas, dlakukan dengan mengamat langsung objek yang berhubungan dengan masalah yang dtelt khususnya mengena klan d meda televs, dan ctra merek Telkom Flex. 3. Kuesoner yatu sejumlah pertanyaan tertuls yang dgunakan untuk memperoleh nformas dar responden dalam art tentang prbadnya atau halhal yang d ketahu. 4. Dokumentas, yatu menyeldk benda-benda tertuls sepert buku, majalah, dokumen, catatan haran, dan lannya. Dantaranya Top Brand Indeks dalam Majalah Marketng dan juga Best Brand Award dalam Majalah Swa.

10 Rancangan Analss Data Dan Pengujan Hpotess Rancangan Analss Data Setelah data yang dperoleh dar responden melalu kusoner terkumpul, langkah selanjutnya adalah mengolah dan menafsrkan data sehngga dar hasl tersebut dapat dlhat apakah ada peranan klan melalu meda televs dalam menngkatkan ctra merek. Dalam mengolah data n, prosedur yang dlaksanakan adalah sebaga berkut: 1. Menyusun data. Kegatan n dlakukan dengan cara memerksa lembar jawaban yang telah ds oleh responden, dalam hal kelengkapan jawaban, untuk menentukan layak tdaknya lembar jawaban tersebut untuk dproses lebh lanjut.. Menghtung bobot nla dengan skala Lkert dengan ukuran nterval, artnya yang dtelt mempunya lma plhan jawaban dengan urutan perngkat Sangat Bak Sekal (SBS), Bak Sekal (BS), Cukup Bak (CB), Kurang Bak (KB), dan Sangat Tdak Bak (STB).Untuk lebh jelasnya krtera pemberan skor dapat dlhat pada tabel d baawah n. Tabel 3. Pedoman Nla Angket Alternatf Jawaban Skor (+) Skor (-) Sangat Bak Sekal(SBS) Bak Sekal (BS) Cukup Bak (CB) Kurang Bak (KB) Sangat Tdak Bak (STB) Sumber : Sugyono (01:133)

11 56 3. Rekaptulas nla angket peranan klan melalu meda televs dalam menngkatkan ctra merek. 5. Pada peneltan n, setap jawaban responden dhtung, peneltan n adalah ddasarkan pada pedoman kategorsas yang dvsualsaskan dalam bentuk skor deal dengan langkah-langkah sebaga berkut : a. Menghtung skor terendah dan skor tertngg dar bobot nstrumen sebaga berkut : Skor terendah = SR x JB x JR Skor tertngg = ST x JB x JR Keterangan: SR = Skor terendah ST = Skor tertngg JB = Jumlah butr pertanyaan JR = Jumlah responden b. Menghtung rentang dengan cara mengurangkan skor tertngg dengan skor terendah kemudan haslnya dbag lma. c. Menentukan ukuran sangat tngg, tngg, sedang, rendah, dan sangat rendah. d. Membuat parameter untuk krtera sangat tngg, tngg, sedang, rendah, dan sangat rendah. SR R S T ST a b c d e

12 57 (Sugyono : 01:135) e. Membandngkan skor total tap varabel dengan parameter d atas untuk memperoleh gambaran peranan klan melalu meda televs dalam menngkatkan ctra merek Pengujan Valdtas Dan Relabltas Pengujan Valdtas Menurut Suharsmn Arkunto (006:168) Valdtas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tngkat kevaldan dan kesahhan suatu nstrumen. Suatu nstrumen yang vald atau sahh memlk valdtas yang tngg. Sebalknya nstrumen yang kurang berart memlk valdtas rendah. Uj valdtas yang dlakukan bertujuan untuk menguj sejauh mana tem kuesoner yang vald dan mana yang tdak. Hal n dlakukan dengan mencar korelas setap tem pertanyaan dengan skor total pernyataan untuk hasl jawaban responden yang mempunya skala pengukuran ordnal mnmal serta plhan jawaban lebh dar dua plhan, perhtungan korelas antara pertanyaan kesatu dengan skor total dgunakan alat uj korelas Pearson (product moment coefsent of corelaton) dengan rumus: r xy N. XY ( X ).( Y ) (Sumber: Suharsm Arkunto 006:74) N. X ( X ) N. Y ( Y ) Keterangan: r X Y = Koefsen valdtas tem yang dcar = Skor yang dperoleh subjek dar seluruh tem = Skor total

13 58 X Y X Y N = Jumlah skor dalam dstrbus X = Jumlah skor dalam dstrbus Y = Jumlah Kuadrat dalam skor dstrbus X = Jumlah Kuadrat dalam skor dstrbus Y = Banyaknya responden Keputusan pengujan valdtas responden menggunakan taraf sgnfkans sebaga berkut : 1. Item pertanyaan-pertanyaan responden peneltan dkatakan vald jka r htung lebh besar atau sama dengan r tabel (r htung r tabel ).. Item pertanyaan-pertanyaan responden peneltan dkatakan tdak vald jka r htung lebh kecl dar r tabel (r htung r tabel ) Pengujan Relabltas Instrumen peneltan dsampng harus vald, juga harus dapat dpercaya (relabel). Malhotra (006:309) mengemukakan bahwa Relabltas adalah sejauh mana skala mampu mencptakan hasl yang konssten jka pengukuran berulang dlakukan terhadap karakterstk tertentu. Jka suatu nstrumen dapat dpercaya maka data yang dhaslkan oleh nstrumen tersebut dapat dpercaya. Pengujan reabltas kuesoner peneltan dlakukan dengan rumus Alpha. Rumus Alpha dgunakan untuk mencar relabltas nstrumen yang skornya bukan 1 dan 0, msalnya angket atau soal bentuk uraan. (Suharsm Arkunto, 006:196) Koefsen Alpha Cronbach (Cα) merupakan statstk yang palng umum dgunakan untuk menguj relabltas suatu nstrumen peneltan. Suatu nstrumen

14 59 peneltan dndkaskan memlk tngkat relabltas memada jka koefsen alpha Cronbach lebh besar atau sama dengan 0,70 (Har, Anderson, Tatham & Black, 1998:88). Rumus yang dgunakan untuk mengukur relabltas adalah: r 11 k 1 t k 1 t (Suharsm Arkunto, 006:196) Keterangan: r 11 k = relabltas nstrumen = banyaknya butr pertanyaan atau butr soal t = jumlah varans butr soal t = varans total Sedangkan rumus varansnya adalah: X N X N (Suharsm Arkunto, 006: 184) Keterangan: = varans X = jumlah skor N = jumlah responden Perhtungan relabltas pertanyaan bsa juga dlakukan dengan bantuan program SPSS 16.0 for wndows Method of Successve Interval (MSI) Mengngat skala pengukuran dalam menjarng data peneltan n seluruhnya dukur dalam skala ordnal, yatu skala yang berjenjang dmana sesuatu lebh atau kurang dar yang lan. Maka skala ordnal tersebut harus drubah kedalam bentuk skala nterval, karena merupakan syarat pengolahan data

15 60 dengan penerapan statstc parametrc. Metode data n dsebut Method Successve Interval (MSI) adapun langkah-langkahnya adalah sebaga berkut: 1. Perhatkan setap butr.. Untuk setap butr tersebut tentukan berapa orang yang menjawab skor 1,, 3, 4, 5. yang dsebut dengan frekuens. 3. Setap frekuens dbag dengan banyaknya responden dan haslnya dsebut propors. 4. Tentukan propors komulatf 5. Dengan menggunakan tabel dstrbus normal, htung nla z untuk setap propors komulatf yang dperoleh. 6. Tentukan nla denstas untuk setap nla z yang dperoleh (dengan menggunakan tabel denstas) 7. Tentukan nla skala dengan menggunakan rumus NS Densty at Lower Lmt Densty at Upper Lmt Area Below Upper Lmt Area Below Lower Lmt 8. Tentukan nla transformas dengan menggunakan rumus Y NS k k = 1+ NS mn Langkah-langkah d atas jka d jabarkan dalan bentuk tabel akan terlhat sepert berkut: Tabel 3.3 Pengubahan Data Ordnal ke Interval Krtera/Unsur Frekuens Propors Propors kumulatf Nla Scale value Catatan : Skala terkecl dbuat sebesar 1, maka SV terkecl adalah +1

16 Regres Lner Sederhana Dalam peneltan n, data akan danalss dengan menggunakan regres lner sederhana. Regres sederhana ddasarkan pada hubungan fungsonal ataupun kausal satu varabel ndependen dengan satu varabel dependen. Persamaan umum regres lner sederhana adalah : Ŷ = a + bx Dmana: Ŷ a b X = Subjek dalam varabel dependen yang dpredkskan. = Harga Y bla X = 0 (harga konstan) = Angka arah atau koefsen regres, yang menunjukkan angka penngkatan ataupun penurunan varabel dependen yang ddasakan pada varabel ndependen. bla b (+) maka nak, dan bla (-) maka terjad penurunan. = Subjek pada varabel ndependen yang mempunya nla tertentu. Secara tekns, harga b merupakan tangen dar perbandngan antara panjang gars varabel dependen setelah persamaan regres dtemukan. perhtungan harga a dan b dtunjukkan dalam rumus dbawah n : a = ( Y )( X ) ( X )( n X ( X ) X Y ) b = n X Y n X ( X )( ( X ) X Y ) Setelah harga a dan b dtemukan, maka persamaan regres lner sederhana dapat dsusun. Selan dengan rumus datas, korelas dapat dhtung dengan rumus berkut:

17 6 r = n X Y X Y n X X ny Y Adapun untuk mengetahu kuat rendahnya hubungan pengaruh dapat dklasfkaskan menurut Sugyono (01:183) sebaga berkut: Tabel 3.4 Pedoman Untuk Memberkan Interpretas Koefsen Korelas Interval Koefsen Klasfkas 0,000 0,199 Sangat Rendah 0,00 0,399 Rendah 0,400 0,599 Sedang 0,600 0,799 Kuat 0,800 1,000 Sangat Kuat Sumber : Sugyono (01:183) Rancangan Pengujan Hpotess Langkah terakhr dalam kegatan analss data adalah melakukan uj hpotess. Tujuan dar uj hpotess adalah untuk mengetahu apakah terdapat hubungan yang cukup jelas dan dapat dpercaya antara varabel ndependen dengan varabel dependen. Melalu langkah n dapat dambl suatu kesmpulan, menerma atau menolak hpotess yang telah drumuskan. Rumus yang dgunakan penuls untuk menguj hpotess yatu Uj Sgnfkas Koefsen Korelas (uj t- student) untuk menguj hpotess parsal yang tersrat dar hpotess peneltan, sepert dkemukakan oleh Sugyono (01:15). Rumus yang dgunakan adalah: rs n t 1 r s Dmana : t = Dstrbus student dengan derajat kebebasan (dk) = n

18 63 r s = Koefsen korelas n = Banyaknya sampel Secara statstk hpotess yang akan duj dalam pengamblan keputusan penermaan atau penolakan hpotess dapat dtuls sebaga berkut: a) Ho = α 0, artnya klan d meda televs tdak berperan postf dalam menngkatkan ctra merek Tlekom Flex. b) Ha = α > 0, artnya klan d meda televs berperan postf dalam menngkatkan ctra merek Tlekom Flex. Untuk menentukan besarnya sumbangan X terhadap Y, dapat dgunakan rumus koefsen determnas atau koefsen penentu. KD = r x 100% (Sudjana, 1996:371) Menguj hpotess secara smultan melalu uj F dengan rumus: (Sudjana, 1996:385) Dengan krtera pengamblan H 0 dtolak jka Fhtung < Ftabel artnya X berpengaruh nyata terhadap Y. Tngkat kesalahan yang dtolelr dalam peneltan n sebesar = 0,05 atau 5% atau tngkat sgnfkans 5% dan derajat kebebasan (dk=n-) dalam hal n hpotess dterma.

19 64

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian merupakan cara atau langkah-langkah yang harus

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian merupakan cara atau langkah-langkah yang harus BAB III METODE PENELITIAN Metode peneltan merupakan cara atau langkah-langkah yang harus dtempuh dalam kegatan peneltan, sehngga peneltan yang dlakukan dapat mencapa sasaran yang dngnkan. Metodolog peneltan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini, penulis memilih lokasi di SMA Negeri 1 Boliyohuto khususnya

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini, penulis memilih lokasi di SMA Negeri 1 Boliyohuto khususnya BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Peneltan 3.1.1 Tempat Peneltan Pada peneltan n, penuls memlh lokas d SMA Neger 1 Bolyohuto khususnya pada sswa kelas X, karena penuls menganggap bahwa lokas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. SMK Negeri I Gorontalo. Penetapan lokasi tersebut berdasarkan pada

BAB III METODE PENELITIAN. SMK Negeri I Gorontalo. Penetapan lokasi tersebut berdasarkan pada 3 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat Dan Waktu Peneltan 3.1.1 Tempat Peneltan Peneltan yang dlakukan oleh penelt berlokas d Kelas Ak 6, SMK Neger I Gorontalo. Penetapan lokas tersebut berdasarkan pada

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Hpotess Peneltan Berkatan dengan manusa masalah d atas maka penuls menyusun hpotess sebaga acuan dalam penulsan hpotess penuls yatu Terdapat hubungan postf antara penddkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. sebuah fenomena atau suatu kejadian yang diteliti. Ciri-ciri metode deskriptif menurut Surakhmad W (1998:140) adalah

BAB III METODE PENELITIAN. sebuah fenomena atau suatu kejadian yang diteliti. Ciri-ciri metode deskriptif menurut Surakhmad W (1998:140) adalah BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Peneltan Metode yang dgunakan dalam peneltan n adalah metode deskrptf. Peneltan deskrptf merupakan peneltan yang dlakukan untuk menggambarkan sebuah fenomena atau suatu

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk menjawab permasalahan yaitu tentang peranan pelatihan yang dapat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk menjawab permasalahan yaitu tentang peranan pelatihan yang dapat BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Peneltan Untuk menjawab permasalahan yatu tentang peranan pelathan yang dapat menngkatkan knerja karyawan, dgunakan metode analss eksplanatf kuanttatf. Pengertan

Lebih terperinci

BAB II METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian. variable independen dengan variabel dependen.

BAB II METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian. variable independen dengan variabel dependen. BAB II METODOLOGI PENELITIAN A. Bentuk Peneltan Jens peneltan yang dgunakan dalam peneltan n adalah peneltan deskrptf dengan analsa kuanttatf, dengan maksud untuk mencar pengaruh antara varable ndependen

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. berjumlah empat kelas terdiri dari 131 siswa. Sampel penelitian ini terdiri dari satu kelas yang diambil dengan

BAB III METODE PENELITIAN. berjumlah empat kelas terdiri dari 131 siswa. Sampel penelitian ini terdiri dari satu kelas yang diambil dengan 7 BAB III METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel 1. Populas Populas dalam peneltan n adalah seluruh sswa kelas XI SMA Yadka Bandar Lampung semester genap tahun pelajaran 014/ 015 yang berjumlah empat

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. digunakan untuk mengetahui bagaimana pengaruh variabel X (celebrity

METODE PENELITIAN. digunakan untuk mengetahui bagaimana pengaruh variabel X (celebrity 37 III. METODE PENELITIAN 3.1 Jens dan Sumber Data Jens peneltan yang dgunakan adalah peneltan deskrptf, yang mana dgunakan untuk mengetahu bagamana pengaruh varabel X (celebrty endorser) terhadap varabel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Sebelum dilakukan penelitian, langkah pertama yang harus dilakukan oleh

BAB III METODE PENELITIAN. Sebelum dilakukan penelitian, langkah pertama yang harus dilakukan oleh BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desan Peneltan Sebelum dlakukan peneltan, langkah pertama yang harus dlakukan oleh penelt adalah menentukan terlebh dahulu metode apa yang akan dgunakan dalam peneltan. Desan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pretest postes control group design dengan satu macam perlakuan. Di dalam

BAB III METODE PENELITIAN. pretest postes control group design dengan satu macam perlakuan. Di dalam BAB III METODE PEELITIA A. Bentuk Peneltan Peneltan n merupakan peneltan ekspermen dengan model pretest postes control group desgn dengan satu macam perlakuan. D dalam model n sebelum dmula perlakuan kedua

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertan Regres Regres pertama kal dpergunakan sebaga konsep statstka oleh Sr Francs Galton (1822 1911). Belau memperkenalkan model peramalan, penaksran, atau pendugaan, yang

Lebih terperinci

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Obyek dalam penelitian ini adalah kebijakan dividen sebagai variabel

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Obyek dalam penelitian ini adalah kebijakan dividen sebagai variabel 4 BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Obyek Peneltan Obyek dalam peneltan n adalah kebjakan dvden sebaga varabel ndependen (X) dan harga saham sebaga varabel dependen (Y). Peneltan n dlakukan untuk

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri I Tibawa pada semester genap

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri I Tibawa pada semester genap 5 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3. Lokas Dan Waktu Peneltan Peneltan n dlaksanakan d SMA Neger I Tbawa pada semester genap tahun ajaran 0/03. Peneltan n berlangsung selama ± bulan (Me,Jun) mula dar tahap

Lebih terperinci

BAB.3 METODOLOGI PENELITIN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini di laksanakan di Sekolah Menengah Pertama (SMP) N. 1 Gorontalo pada kelas

BAB.3 METODOLOGI PENELITIN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini di laksanakan di Sekolah Menengah Pertama (SMP) N. 1 Gorontalo pada kelas 9 BAB.3 METODOLOGI PENELITIN 3. Lokas dan Waktu Peneltan Peneltan n d laksanakan d Sekolah Menengah Pertama (SMP) N. Gorontalo pada kelas VIII. Waktu peneltan dlaksanakan pada semester ganjl, tahun ajaran

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. bersifat statistik dengan tujuan menguji hipotesis yang telah ditetapkan.

III. METODE PENELITIAN. bersifat statistik dengan tujuan menguji hipotesis yang telah ditetapkan. 3 III. METDE PENELITIAN A. Metode Peneltan Metode peneltan merupakan langkah atau aturan yang dgunakan dalam melaksanakan peneltan. Metode pada peneltan n bersfat kuanttatf yatu metode peneltan yang dgunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Objek yang diteliti dalam penelitian ini adalah, pengembangan karier (X) dan

BAB III METODE PENELITIAN. Objek yang diteliti dalam penelitian ini adalah, pengembangan karier (X) dan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Peneltan Objek yang dtelt dalam peneltan n adalah, pengembangan karer (X) dan kepuasan kerja (Y) pada Hotel Cpaku Indah. Responden dalam peneltan n adalah seluruh karyawan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen dengan populasi penelitian yaitu

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen dengan populasi penelitian yaitu 4 III. METODE PENELITIAN A. Populas Peneltan Peneltan n merupakan stud ekspermen dengan populas peneltan yatu seluruh sswa kelas VIII C SMP Neger Bukt Kemunng pada semester genap tahun pelajaran 01/013

Lebih terperinci

PROPOSAL SKRIPSI JUDUL:

PROPOSAL SKRIPSI JUDUL: PROPOSAL SKRIPSI JUDUL: 1.1. Latar Belakang Masalah SDM kn makn berperan besar bag kesuksesan suatu organsas. Banyak organsas menyadar bahwa unsur manusa dalam suatu organsas dapat memberkan keunggulan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen yang telah dilaksanakan di SMA

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen yang telah dilaksanakan di SMA III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Peneltan Peneltan n merupakan stud ekspermen yang telah dlaksanakan d SMA Neger 3 Bandar Lampung. Peneltan n dlaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2012/2013.

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan (Research and

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan (Research and III. METODE PENELITIAN A. Desan Peneltan Peneltan n merupakan peneltan pengembangan (Research and Development). Peneltan pengembangan yang dlakukan adalah untuk mengembangkan penuntun praktkum menjad LKS

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan strategi pembelajaran mind mapping dalam pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan strategi pembelajaran mind mapping dalam pendekatan 35 BAB III METODE PENELITIAN A. Jens dan Desan Peneltan Jens peneltan n adalah kuas ekspermen. Pada peneltan n terdapat dua kelompok subjek peneltan yatu kelompok ekspermen yang dberkan suatu perlakuan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode BAB III METODE PENELITIAN Desan Peneltan Metode peneltan yang dgunakan dalam peneltan n adalah metode deskrptf analts dengan jens pendekatan stud kasus yatu dengan melhat fenomena permasalahan yang ada

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Peneltan 3.3.1 Tempat Peneltan Peneltan n dlaksanakan d SMP Neger Gorontalo khususnya pada sswa kelas VIII. 3.3. Waktu Peneltan Peneltan n dlaksanakan selama

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 13 Bandar Lampung. Populasi dalam

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 13 Bandar Lampung. Populasi dalam III. METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel Peneltan n dlaksanakan d SMP Neger 3 Bandar Lampung. Populas dalam peneltan n yatu seluruh sswa kelas VIII SMP Neger 3 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 0/03 yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jens Peneltan Peneltan n merupakan peneltan lapangan kuanttatf yang bersfat korelasonal. Peneltan lapangan merupakan suatu peneltan untuk memperoleh data-data yang sebenarnya

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di MTs Negeri 2 Bandar Lampung dengan populasi siswa

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di MTs Negeri 2 Bandar Lampung dengan populasi siswa III. METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel Peneltan n dlakukan d MTs Neger Bandar Lampung dengan populas sswa kelas VII yang terdr dar 0 kelas yatu kelas unggulan, unggulan, dan kelas A sampa dengan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Metode dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Penggunaan metode eksperimen ini

III. METODE PENELITIAN. Metode dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Penggunaan metode eksperimen ini III. METODE PENELITIAN A. Metode Peneltan Metode dalam peneltan n adalah metode ekspermen. Penggunaan metode ekspermen n bertujuan untuk mengetahu apakah suatu metode, prosedur, sstem, proses, alat, bahan

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. pelajaran 2011/ Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X yang

METODE PENELITIAN. pelajaran 2011/ Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X yang III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Peneltan Peneltan n telah dlaksanakan d SMA Neger 1 Bandar Lampung pada tahun pelajaran 011/ 01. Populas peneltan n adalah seluruh sswa kelas X yang terdr dar

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dipakai adalah penelitian kuantitatif, dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dipakai adalah penelitian kuantitatif, dengan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan dan Jens Peneltan Jens peneltan yang dpaka adalah peneltan kuanttatf, dengan menggunakan metode analss deskrptf dengan analss statstka nferensal artnya penuls dapat

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskrps Data Hasl Peneltan Satelah melakukan peneltan, penelt melakukan stud lapangan untuk memperoleh data nla post test dar hasl tes setelah dkena perlakuan.

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMPN 8 Bandar Lampung. Populasi dalam

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMPN 8 Bandar Lampung. Populasi dalam 1 III. METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel Peneltan n dlaksanakan d SMPN 8 Bandar Lampung. Populas dalam peneltan n adalah seluruh sswa kelas VII SMPN 8 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 01/013 yang terdr

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini, yang menjadi variabel bebas atau independent (X)

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini, yang menjadi variabel bebas atau independent (X) 33 BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Peneltan Pada peneltan n, yang menjad varabel bebas atau ndependent (X) adalah Custumer Relatonshp Management, sementara varabel terkat atau dependent (Y)

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskrps Data Hasl Peneltan Peneltan n menggunakan peneltan ekspermen; subyek peneltannya dbedakan menjad kelas ekspermen dan kelas kontrol. Kelas ekspermen dber

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Al-Azhar 3 Bandar Lampung yang terletak di

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Al-Azhar 3 Bandar Lampung yang terletak di III. METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel Peneltan n dlaksanakan d SMP Al-Azhar 3 Bandar Lampung yang terletak d Jl. Gn. Tanggamus Raya Way Halm, kota Bandar Lampung. Populas dalam peneltan n adalah

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SD Al-Azhar 1 Wayhalim Bandar Lampung. Populasi

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SD Al-Azhar 1 Wayhalim Bandar Lampung. Populasi 3 III. METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel Peneltan n dlaksanakan d SD Al-Azhar Wayhalm Bandar Lampung. Populas dalam peneltan n adalah seluruh sswa kelas V yang terdr dar 5 kelas yatu V A, V B, V

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokas Peneltan Lokas peneltan adalah d kampus Jurusan Penddkan Teknk Spl FPTK UPI yang beralamat d Jl. Dr. Setabud No. 07 Bandung, 40154. 3. Metode Peneltan Metode peneltan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. hasil penelitian. Walaupun penelitian ini merupakan penelitian kuasi eksperimen,

BAB III METODE PENELITIAN. hasil penelitian. Walaupun penelitian ini merupakan penelitian kuasi eksperimen, BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desan Peneltan Metode peneltan n adalah quas ekspermen karena terdapat unsur manpulas, yatu mengubah keadaan basa secara sstemats ke keadaan tertentu serta tetap

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. mencari jawaban atau menggambarkan permasalahan yang akan dibahas. Metode

BAB III METODE PENELITIAN. mencari jawaban atau menggambarkan permasalahan yang akan dibahas. Metode 34 BAB III METODE PENELITIAN A Metode yang Dgunakan Metode peneltan merupakan suatu pendekatan yang dgunakan untuk mencar jawaban atau menggambarkan permasalahan yang akan dbahas Metode peneltan juga dapat

Lebih terperinci

Post test (Treatment) Y 1 X Y 2

Post test (Treatment) Y 1 X Y 2 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Peneltan Metode Peneltan adalah cara lmah untuk memaham suatu objek dalam suatu kegatan peneltan. Peneltan yang dlakukan n bertujuan untuk mengetahu penngkatan hasl

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen 3 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desan Peneltan Metode yang dgunakan dalam peneltan n adalah metode ekspermen karena sesua dengan tujuan peneltan yatu melhat hubungan antara varabelvarabel

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN PENGARUH PENGGUNAAN METODE GALLERY WALK

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN PENGARUH PENGGUNAAN METODE GALLERY WALK BAB IV PEMBAASAN ASIL PENELITIAN PENGARU PENGGUNAAN METODE GALLERY WALK TERADAP ASIL BELAJAR MATA PELAJARAN IPS MATERI POKOK KERAGAMAN SUKU BANGSA DAN BUDAYA DI INDONESIA A. Deskrps Data asl Peneltan.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jens dan Pendekatan Peneltan Jens peneltan n termasuk peneltan korelasonal (correlatonal studes. Peneltan korelasonal merupakan peneltan yang dmaksudkan untuk mengetahu ada

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN. metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif

BAB III METODELOGI PENELITIAN. metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif BAB III METODELOGI PENELITIAN 3.1 Desan Peneltan Metode peneltan mengungkapkan dengan jelas bagamana cara memperoleh data yang dperlukan, oleh karena tu metode peneltan lebh menekankan pada strateg, proses

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. estimasi, uji keberartian regresi, analisa korelasi dan uji koefisien regresi.

BAB 2 LANDASAN TEORI. estimasi, uji keberartian regresi, analisa korelasi dan uji koefisien regresi. BAB LANDASAN TEORI Pada bab n akan durakan beberapa metode yang dgunakan dalam penyelesaan tugas akhr n. Selan tu penuls juga mengurakan tentang pengertan regres, analss regres berganda, membentuk persamaan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN. penerapan Customer Relationship Management pada tanggal 30 Juni 2011.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN. penerapan Customer Relationship Management pada tanggal 30 Juni 2011. 44 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN 4.1 Penyajan Data Peneltan Untuk memperoleh data dar responden yang ada, maka dgunakan kuesoner yang telah dsebar pada para pelanggan (orang tua sswa) d Kumon

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB LANDASAN TEORI.1 Pengertan Regres Regres pertama kal dgunakan sebaga konsep statstka oleh Sr Francs Galton (18 1911).Belau memperkenalkan model peramalan, penaksran, atau pendugaan, yang selanjutnya

Lebih terperinci

ANALISIS REGRESI. Catatan Freddy

ANALISIS REGRESI. Catatan Freddy ANALISIS REGRESI Regres Lner Sederhana : Contoh Perhtungan Regres Lner Sederhana Menghtung harga a dan b Menyusun Persamaan Regres Korelas Pearson (Product Moment) Koefsen Determnas (KD) Regres Ganda :

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. persamaan penduga dibentuk untuk menerangkan pola hubungan variabel-variabel

BAB 2 LANDASAN TEORI. persamaan penduga dibentuk untuk menerangkan pola hubungan variabel-variabel BAB LANDASAN TEORI. Analss Regres Regres merupakan suatu alat ukur yang dgunakan untuk mengukur ada atau tdaknya hubungan antar varabel. Dalam analss regres, suatu persamaan regres atau persamaan penduga

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 7 BAB LANDASAN TEORI.1 Analsa Regres Analsa regres dnterpretaskan sebaga suatu analsa yang berkatan dengan stud ketergantungan (hubungan kausal) dar suatu varabel tak bebas (dependent varable) atu dsebut

Lebih terperinci

BAB III HIPOTESIS DAN METODOLOGI PENELITIAN

BAB III HIPOTESIS DAN METODOLOGI PENELITIAN BAB III HIPOTESIS DAN METODOLOGI PENELITIAN III.1 Hpotess Berdasarkan kerangka pemkran sebelumnya, maka dapat drumuskan hpotess sebaga berkut : H1 : ada beda sgnfkan antara sebelum dan setelah penerbtan

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Indomaret yang berada di Jalan Tubagus Ismail

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Indomaret yang berada di Jalan Tubagus Ismail BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 1.1 Objek Peneltan Peneltan n dlakukan d Indomaret yang berada d Jalan Tubagus Ismal Raya No. 18 bandung dengan menelt keragaman produk sebaga varabel bebas (ndependen)

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 41 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Peneltan Berdasarkan masalah yang akan dtelt dengan melhat tujuan dan ruang lngkup dserta dengan pengolahan data, penafsran serta pengamblan kesmpulan, maka metode

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Universitas Sumatera Utara

BAB 2 LANDASAN TEORI. Universitas Sumatera Utara BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertan Analsa Regres Dalam kehdupan sehar-har, serng kta jumpa hubungan antara satu varabel terhadap satu atau lebh varabel yang lan. Sebaga contoh, besarnya pendapatan seseorang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Sebelum melakukan penelitian, langkah yang dilakukan oleh penulis

BAB III METODE PENELITIAN. Sebelum melakukan penelitian, langkah yang dilakukan oleh penulis BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desan Peneltan Sebelum melakukan peneltan, langkah yang dlakukan oleh penuls adalah mengetahu dan menentukan metode yang akan dgunakan dalam peneltan. Sugyono (2006: 1) menyatakan:

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Teori Galton berkembang menjadi analisis regresi yang dapat digunakan sebagai alat

BAB 2 LANDASAN TEORI. Teori Galton berkembang menjadi analisis regresi yang dapat digunakan sebagai alat BAB LANDASAN TEORI. 1 Analsa Regres Regres pertama kal dpergunakan sebaga konsep statstk pada tahun 1877 oleh Sr Francs Galton. Galton melakukan stud tentang kecenderungan tngg badan anak. Teor Galton

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. penelitian, hal ini dilakukan untuk kepentingan perolehan dan analisis data.

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. penelitian, hal ini dilakukan untuk kepentingan perolehan dan analisis data. BAB III PROSEDUR PENELITIAN A. Metode Peneltan Metode peneltan harus dsesuakan dengan masalah dan tujuan peneltan, hal n dlakukan untuk kepentngan perolehan dan analss data. Mengena pengertan metode peneltan,

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN A. Hasl Peneltan Pada peneltan yang telah dlakukan penelt selama 3 mnggu, maka hasl belajar matematka pada mater pokok pecahan d kelas V MI I anatussbyan Mangkang Kulon

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Karangkajen, Madrasah Tsanawiyah Mu'allimaat Muhammadiyah Yogyakarta,

BAB III METODE PENELITIAN. Karangkajen, Madrasah Tsanawiyah Mu'allimaat Muhammadiyah Yogyakarta, BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Peneltan Peneltan n dlakukan pada 6 (enam) MTs d Kota Yogyakarta, yang melput: Madrasah Tsanawyah Neger Yogyakarta II, Madrasah Tsanawyah Muhammadyah Gedongtengen,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Adapun yang menjadi objek penelitian adalah siswa MAN Model Gorontalo.

BAB III METODE PENELITIAN. Adapun yang menjadi objek penelitian adalah siswa MAN Model Gorontalo. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Peneltan 3.1.1 Tempat Peneltan Adapun yang menjad objek peneltan adalah sswa MAN Model Gorontalo. Penetapan lokas n ddasarkan pada beberapa pertmbangan yakn,

Lebih terperinci

III. METODELOGI PENELITIAN. Suatu penelitian dapat berhasil dengan baik dan sesuai dengan prosedur ilmiah,

III. METODELOGI PENELITIAN. Suatu penelitian dapat berhasil dengan baik dan sesuai dengan prosedur ilmiah, III. METODELOGI PENELITIAN A. Metode Peneltan Suatu peneltan dapat berhasl dengan bak dan sesua dengan prosedur lmah, apabla peneltan tersebut menggunakan metode atau alat yang tepat. Dengan menggunakan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian merupakan cara ilmiah yang digunakan untuk

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian merupakan cara ilmiah yang digunakan untuk A. Metode dan Desan Peneltan 1. Metode Peneltan BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metode peneltan merupakan cara lmah yang dgunakan untuk mendapatkan data dengan tujuan tertentu. Dalam art yang lebh luas,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tujuan Peneltan Tujuan dalm peneltan n adalah mengetahu keefektfan strateg pembelajaran practce-rehearsal pars dengan alat peraga smetr lpat dan smetr putar dalam menngkatkan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Peneltan Metode peneltan adalah cara lmah untuk memaham suatu objek dalam suatu kegatan peneltan. Menurut Sugyono (013: 6) bahwa: Metode peneltan dapat dartkan sebaga

Lebih terperinci

UJI NORMALITAS X 2. Z p i O i E i (p i x N) Interval SD

UJI NORMALITAS X 2. Z p i O i E i (p i x N) Interval SD UJI F DAN UJI T Uj F dkenal dengan Uj serentak atau uj Model/Uj Anova, yatu uj untuk melhat bagamanakah pengaruh semua varabel bebasnya secara bersama-sama terhadap varabel terkatnya. Atau untuk menguj

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam melakukan penelitian, terlebih dahulu menentukan metode penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam melakukan penelitian, terlebih dahulu menentukan metode penelitian 57 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desan Peneltan Dalam melakukan peneltan, terlebh dahulu menentukan metode peneltan yang akan dgunakan sehngga akan mempermudah proses peneltan tersebut. Desan Peneltan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan oleh penulis yaitu korelasional dan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan oleh penulis yaitu korelasional dan 46 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desan Peneltan Jens peneltan yang dlakukan oleh penuls yatu korelasonal dan verfkatf yatu suatu metode yang dgunakan untuk menentukan apakah terdapat hubungan antara dua

Lebih terperinci

BAB III DESAIN PENELITIAN. Objek penelitian dari pengaruh aplikasi otomatisasi kantor terhadap

BAB III DESAIN PENELITIAN. Objek penelitian dari pengaruh aplikasi otomatisasi kantor terhadap 43 BAB III DESAIN PENELITIAN A. Objek Peneltan Objek peneltan dar pengaruh aplkas otomatsas kantor terhadap efektvtas kerja karyawan pada Dvs Manajemen Sumber Daya Manusa PT. INTI (PERSERO) Bandung adalah

Lebih terperinci

REGRESI DAN KORELASI LINEAR SEDERHANA. Regresi Linear

REGRESI DAN KORELASI LINEAR SEDERHANA. Regresi Linear REGRESI DAN KORELASI LINEAR SEDERHANA Regres Lnear Tujuan Pembelajaran Menjelaskan regres dan korelas Menghtung dar persamaan regres dan standard error dar estmas-estmas untuk analss regres lner sederhana

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode berasal dari kata Yunani yaitu methodos yang beraal dari kata meta

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode berasal dari kata Yunani yaitu methodos yang beraal dari kata meta BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Peneltan Metode berasal dar kata Yunan yatu methodos yang beraal dar kata meta yang berart jalan atau cara. Jad metode adalah cara kerja yang dlakukan untuk mencapa

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode adalah suatu pendekatan yang dilakukan untuk mendapatkan data

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode adalah suatu pendekatan yang dilakukan untuk mendapatkan data BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Peneltan Metode adalah suatu pendekatan yang dlakukan untuk mendapatkan data yang dperlukan sehngga mendapatkan hasl yang optmal (Suharsm Arkunto : 1998). Metode

Lebih terperinci

ANALISIS BENTUK HUBUNGAN

ANALISIS BENTUK HUBUNGAN ANALISIS BENTUK HUBUNGAN Analss Regres dan Korelas Analss regres dgunakan untuk mempelajar dan mengukur hubungan statstk yang terjad antara dua varbel atau lebh varabel. Varabel tersebut adalah varabel

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sugiyono (2008:56) menjelaskan metode penelitian deskriptif adalah:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sugiyono (2008:56) menjelaskan metode penelitian deskriptif adalah: 41 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Peneltan Sugyono (008:56) menjelaskan metode peneltan deskrptf adalah: Rumusan masalah deskrptf adalah suatu rumusan masalah yang berkenaan dengan pertanyaan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. diteliti. Banyaknya pengamatan atau anggota suatu populasi disebut ukuran populasi,

BAB 2 LANDASAN TEORI. diteliti. Banyaknya pengamatan atau anggota suatu populasi disebut ukuran populasi, BAB LANDASAN TEORI.1 Populas dan Sampel Populas adalah keseluruhan unt atau ndvdu dalam ruang lngkup yang ngn dtelt. Banyaknya pengamatan atau anggota suatu populas dsebut ukuran populas, sedangkan suatu

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan dan kestabilan ekonomi, adalah dua syarat penting bagi kemakmuran

BAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan dan kestabilan ekonomi, adalah dua syarat penting bagi kemakmuran BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pertumbuhan dan kestablan ekonom, adalah dua syarat pentng bag kemakmuran dan kesejahteraan suatu bangsa. Dengan pertumbuhan yang cukup, negara dapat melanjutkan pembangunan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN 6 BAB IV HAIL PENELITIAN A. Deskrps Data Hasl Peneltan Untuk mengetahu keefektfan penerapan model pembelajaran cooperatve learnng tpe TAD (tudent Teams-Achevement Dvsons) terhadap hasl belajar matematka

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. bulan November 2011 dan direncanakan selesai pada bulan Mei 2012.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. bulan November 2011 dan direncanakan selesai pada bulan Mei 2012. BAB III METODOLOGI PENELITIAN 1.1. Tempat dan waktu Peneltan Peneltan dlakukan pada Perusahaan Daerah Ar Mnum Kabupaten Gorontalo yang beralamat d jalan Gunung Bolyohuto No. 390 Kelurahan Bolhuangga Kecamatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 61 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokas dan Subjek Populas/Sampel Peneltan 1. Lokas Peneltan Lokas peneltan adalah SMP Neger 1 Jalancagak yang terletak d Jalan Raya Jalancagak KM 16 Kecamatan Jalancagak

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tujuan Peneltan Adapun tujuan dar peneltan n adalah:. Untuk mengetahu pelaksanaan model pembelajaran Problem Based Learnng pada mater pokok kalor kelas VII d MTs Nurul Itthad

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian merupakan prosedur atau cara yang ditempuh dalam

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian merupakan prosedur atau cara yang ditempuh dalam BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Peneltan Metode peneltan merupakan prosedur atau cara yang dtempuh dalam mencapa suatu tujuan peneltan. Tujuan peneltan yang akan dlakukan adalah untuk mengetahu perbandngan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jens Peneltan Jens peneltan n adalah peneltan quas expermental dengan one group pretest posttest desgn. Peneltan n tdak menggunakan kelas pembandng namun sudah menggunakan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menjelaskan secara operasional mengenai penelitian yang akan dilaksanakan.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menjelaskan secara operasional mengenai penelitian yang akan dilaksanakan. 1 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Defns Operasonal Defns operasonal merupakan penjelasan maksud dar stlah yang menjelaskan secara operasonal mengena peneltan yang akan dlaksanakan. Defns operasonal n

Lebih terperinci

III.METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini subyek yang digunakan adalah siswa VII A SMPN 5

III.METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini subyek yang digunakan adalah siswa VII A SMPN 5 33 III.METODE PENELITIAN A Jens Dan Desan Peneltan. Jens peneltan yang dgunakan dalam peneltan n adalah peneltan kuanttatf. Peneltan n merupakan peneltan korelas yang bertujuan untuk mengetahu hubungan

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Perusahaan Daerah Kebersihan Kota Bandung Jl. Surapati No.

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Perusahaan Daerah Kebersihan Kota Bandung Jl. Surapati No. BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN A. Objek Peneltan Peneltan n dlakukan d Perusahaan Daerah Kebershan Kota Bandung Jl. Surapat No. 15 Bandung. Adapun yang menjad responden dalam peneltan n adalah para

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Pizza Hut Garden 6 - Jakarta Barat. Penelitian dilakukan pada bulan Mei 2014 Juni 2014.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Pizza Hut Garden 6 - Jakarta Barat. Penelitian dilakukan pada bulan Mei 2014 Juni 2014. BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Peneltan 1. Tempat dan peneltan dlakukan Peneltan n dlaksanakan d Pzza Hut Garden 6 - Jakarta Barat 2. Waktu Pengumpulan data Peneltan dlakukan pada bulan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Objek Peneltan Objek peneltan dar pengaruh Sstem Otomatsas Kantor terhadap Efektvtas Komunkas Internal pada Drectorate Human Captal and General Affar PT Telekomunkas Indonesa

Lebih terperinci

BAB III METODELOGIPENELITIAN. pada semester genap tahun ajaran 2012/2013. Penelitian ini dilaksanakan selama ±4 bulan dari persiapan sampai

BAB III METODELOGIPENELITIAN. pada semester genap tahun ajaran 2012/2013. Penelitian ini dilaksanakan selama ±4 bulan dari persiapan sampai 3 BAB III METODELOGIPENELITIAN 3. Lokas dan Waktu Peneltan 3.. Lokas Peneltan Peneltan n dlaksanakan d SMA Neger Bonepanta pada kelas X pada semester genap tahun ajaran 0/03. 3.. Waktu Peneltan Peneltan

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Variabel penelitian pada umunya adalah segala sesuatu yang berbentuk

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Variabel penelitian pada umunya adalah segala sesuatu yang berbentuk 5 BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Peneltan Varabel peneltan pada umunya adalah segala sesuatu yang berbentuk apa yang dtetapkan oleh penelt untuk dpelajar sehngga dperoleh nformas tentang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menghasilkan Lembar Kegiatan Siswa (LKS) pada materi Geometri dengan

BAB III METODE PENELITIAN. menghasilkan Lembar Kegiatan Siswa (LKS) pada materi Geometri dengan BAB III METODE PENELITIAN A. Jens Peneltan Peneltan n merupakan peneltan pengembangan yang bertujuan untuk menghaslkan Lembar Kegatan Sswa (LKS) pada mater Geometr dengan pendekatan pembelajaran berbass

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek penelitian dalam penelitian ini adalah tanggapan responden mengenai

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek penelitian dalam penelitian ini adalah tanggapan responden mengenai BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Peneltan Objek peneltan dalam peneltan n adalah tanggapan responden mengena varabel bebas adalah Pengelolaan barang dagangan (X) dengan ndkator kualtas, harga,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN. Tempat dan Waktu Peneltan Peneltan dlakukan pada sswa kelas XI d SMA Neger Gorontalo, Kota Gorontalo waktu peneltan dlaksanakan d mula pada bulan Oktober 03 sampa bulan Desember

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Peneltan Metode peneltan yang dgunakan dalam peneltan n adalah metode ekspermen dengan bentuk kuas ekspermen. Pre test dlakukan d awal peneltan dan post tes dlakukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Peneltan 1. Tempat Peneltan Peneltan n dlakukan pada sswa kelas X tahun ajaran 013/014 yang bertempat d SMA N 1Sambungmacan Sragen.. Waktu Peneltan Peneltan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Setiap melakukan penelitian ilmiah diperlukan suatu metode penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Setiap melakukan penelitian ilmiah diperlukan suatu metode penelitian 4 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Peneltan Setap melakukan peneltan lmah dperlukan suatu metode peneltan tertentu yang dharapkan dapat memberkan arah dan cara dalam memecahkan permasalahan peneltan.

Lebih terperinci

ANALISIS DATA KATEGORIK (STK351)

ANALISIS DATA KATEGORIK (STK351) Suplemen Respons Pertemuan ANALISIS DATA KATEGORIK (STK351) 7 Departemen Statstka FMIPA IPB Pokok Bahasan Sub Pokok Bahasan Referens Waktu Korelas Perngkat (Rank Correlaton) Bag. 1 Koefsen Korelas Perngkat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. lapangan atau bisa disebut dengan kata field research yakni dengan

BAB III METODE PENELITIAN. lapangan atau bisa disebut dengan kata field research yakni dengan BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Peneltan Peneltan n merupakan peneltan yang dlakukan secara langsung d lapangan atau bsa dsebut dengan kata feld research yakn dengan melakukan peneltan dan pengamblan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. atau sedang mengkonsumsi produk Kalimilk Susu Yogyakarta.

BAB III METODE PENELITIAN. atau sedang mengkonsumsi produk Kalimilk Susu Yogyakarta. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokas Peneltan dan Unt Analss Peneltan n dlakukan d wlayah Yogyakarta pada konsumen yang sudah pernah atau sedang mengkonsums produk Kalmlk Susu Yogyakarta. 3.2 Unt Analss

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN BAB III PROSEDUR PENELITIAN A. Metode Peneltan Metode adalah suatu cara yang dtempuh untuk mencapa suatu tujuan. Sepert yang dpaparkan oleh Surakhmad (985:3) yatu Metode merupakan cara utama yang dpergunakan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Peneltan Pada peneltan n, metode yang dgunakan adalah metode kuas ekspermen. Metode n dlakukan untuk mengetahu ada atau tdaknya pengaruh pendekatan keteramplan metakogntf

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Suharsimi Arikunto (1998:151) mengatakan bahwa Metode merupakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Suharsimi Arikunto (1998:151) mengatakan bahwa Metode merupakan BAB III METODOLOGI PENELITIAN A Metode Peneltan Suharsm Arkunto (1998:151) mengatakan bahwa Metode merupakan cara yang dlakukan oleh seseorang dalam mencapa tujuan Metode peneltan menurut Nana Syaodh (005:5)

Lebih terperinci