Estimasi dan Uji Hipotesis

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Estimasi dan Uji Hipotesis"

Transkripsi

1 Modul 7 Estimasi dan Uji Hipotesis Bambang Prastyo, S.Sos. PENDAHULUAN pa yang akan Anda lakukan setelah Anda selesai melakukan penelitian? A Tentunya Anda akan mengambil suatu kesimpulan. Nah seperti Anda ketahui bahwa dalam melakukan penelitian, biasanya kita hanya memakai sampel dan data dari sampel tersebut akan kita pakai untuk mewakili populasi. Lalu bagaimana data yang ada di sampel tersebut bisa menggambarkan keadaan di populasi? Untuk itu kita akan mencoba melakukan suatu inferensi (menarik kesimpulan). Dalam ilmu statistik ada dua konsep berkaitan dengan inferensia. Pertama, apa yang kita kenal sebagai estimasi atau secara sederhana kita katakan sebagai pendugaan. Dalam hal ini kita akan menduga keadaan di populasi dengan memakai data yang ada di tingkat sampel. Kedua, yang disebut sebagai pengujian hipotesis, yaitu apabila kita ingin memeriksa apakah data yang ada di tingkat sampel mendukung atau berlawanan dengan dugaan peneliti. Kedua hal tersebut akan kita coba bahas di dalam Modul 7 ini. Setelah mempelajari Modul 7 ini, Anda diharapkan dapat memanfaatkan statistika dalam penyusunan inferensi melalui estimasi terhadap data dari suatu sampel. Secara khusus, setelah mempelajari Modul 7 ini, Anda dapat: 1. menjelaskan pengertian estimasi parameter dan uji hipotesis; 2. melakukan perhitungan dan interpretasi; 3. menetapkan besaran sampel.

2 7.2 Pengantar Statistik Sosial P Kegiatan Belajar 1 Estimasi Parameter dan uji Hipotesis engertian estimasi, sesungguhnya bukan merupakan satu hal yang asing dalam kehidupan manusia, termasuk Anda. Dalam kehidupan seharihari, pasti kita akan melakukan estimasi. Coba Anda ingat lagi. Apakah Anda pernah melakukan estimasi? Baik, saya akan coba membantu Anda untuk mengingat. Pernahkah Anda menduga siapa yang akan memenangkan pertandingan final sepak bola antara Prancis dan Italia? Pernahkah Anda menduga apakah Anda akan lulus mata kuliah pengantar statistik sosial? Masih banyak lagi contoh pendugaan, yang tentunya Anda lebih tahu. Nah sesungguhnya, Anda sudah melakukan suatu estimasi. Dengan demikian, secara sederhana kita dapat mengatakan bahwa estimasi adalah pendugaan. Estimasi akan kita pakai sebagai dasar untuk kita melakukan suatu keputusan. Dalam statistik, estimasi dikatakan sebagai salah satu cara untuk mengemukakan pernyataan induktif (menyatakan karakteristik populasi dengan menggunakan karakteristik yang didapat dari sampel ) Coba Anda perhatikan Gambar 7.1 mengenai estimasi. Gambar 7.1. Gambar 7.1 menunjukkan bagaimana kita melakukan pendugaan terhadap parameter populasi yang belum kita ketahui, dengan memakai data statistik di sampel yang sudah kita ketahui dengan melakukan penelitian. Nah, dalam melakukan estimasi, kita memakai beberapa estimator. Estimator adalah statistik yang digunakan untuk melakukan estimasi parameter

3 ISIP4215/MODUL populasi. Contohnya, Seorang peneliti ingin meneliti tingkat kesejahteraan buruh yang ada di kompleks buruh Coca cola. Tercatat ada 1554 buruh yang ada di kompleks tersebut. Untuk itu, peneliti tersebut mengambil sampel sebanyak 250 buruh dan dari hasil penelitian diketahui bahwa rata-rata pendapatan responden per bulan sebesar Rp ,00. Berdasarkan data di tingkat sampel tersebut itu, peneliti bertanya lebih jauh lagi, apakah memang di tingkat populasi (dari 1554 buruh tersebut) memang memiliki pendapatan sebesar Rp ,00? Untuk menjawab pertanyaan tersebut maka peneliti tersebut akan melakukan estimasi terhadap rata-rata penghasilan buruh di tingkat populasi dengan memakai data rata-rata penghasilan buruh di tingkat sampel. Lalu apa yang dimaksud dengan uji hipotesis? Apa perbedaan antara uji hipotesis dengan estimasi? Memang benar bahwa baik estimasi maupun uji hipotesis adalah sama-sama pendugaan terhadap parameter populasi. Namun demikian, ada perbedaan yang mendasar antara estimasi dan uji hipotesis. Apabila dalam estimasi, kita menduga kenyataan yang ada di tingkat populasi dengan memakai data di sampel maka uji hipotesis lebih ditujukan untuk membuat suatu pertimbangan tentang perbedaan antara nilai statistik di sampel dengan nilai parameter populasi. Dengan adanya perbedaan nilai tersebut maka dalam pengujian hipotesis, kita akan diperkenalkan dengan suatu hipotesis, yang disebut sebagai hipotesis nul (Ho) dan hipotesis alternatif (Ha). Sebagai contoh, seorang peneliti yang sedang melakukan penelitian di suatu desa menanyakan mengenai rata-rata usia responden. di mana ternyata rata-rata usia responden adalah 32. Sebelum peneliti tersebut melakukan penelitian maka ia mengumpulkan data sekunder di kelurahan. Dari data sekunder tersebut, peneliti menemukan bahwa rata-rata usia penduduk yang masuk dalam karakteristik sampel adalah 30. Nah tentunya timbul pertanyaan dalam diri peneliti, mengapa terdapat perbedaan data, antara data yang ada di tingkat sampel (32), dengan data yang ada di tingkat populasi (30)? Untuk menjawab keingintahuan tersebut maka si peneliti akan melakukan suatu pengujian. yang kita kenal dengan pengujian hipotesis. Nah, apakah Anda melihat dengan jelas perbedaan antara estimasi dan uji hipotesis? Apabila kita simpulkan, estimasi adalah suatu langkah untuk melakukan pendugaan terhadap parameter populasi yang belum diketahui, dengan memakai data statistik yang ada di tingkat sampel. Uji hipotesis adalah suatu langkah pendugaan terhadap nilai parameter yang sudah

4 7.4 Pengantar Statistik Sosial diketahui, dengan membandingkan pada data statistik yang ada di tingkat sampel. Untuk materi mengenai pengujian hipotesis ini akan kita bahas lebih jauh dalam modul delapan. Untuk saat ini, ada baiknya kita membahas terlebih dahulu mengenai estimasi parameter populasi secara lebih mendalam. A. ESTIMASI TITIK Di awal modul ini kita sudah mencoba melihat pengertian dari estimasi. Ternyata dalam statistik dikenal ada dua jenis estimasi, yaitu estimasi titik dan estimasi interval. Nah kita coba bahas satu per satu mengenai jenis estimasi tersebut. Estimasi titik adalah suatu nilai tunggal yang dihitung berdasar pengukuran sampel yang akan dipakai untuk menduga nilai tunggal yang ada di tingkat populasi, yang belum kita ketahui. Kita bisa, memakai nilai ratarata atau mean sebagai estimator, standar deviasi maupun variance. Ketiga pengukuran tersebut merupakan estimator yang baik karena cara pembentukan mean sampel dari nilai-nilai sampel sama dengan cara pembentukan mean populasi. Secara sederhana bisa kita katakan bahwa ratarata dari rata-rata sejumlah sampel akan sama nilainya dengan rata-rata di populasi (distribusi sampling). Masih bingung? Baiklah kita lihat dalam contoh berikut ini. Katakanlah ada seorang peneliti yang melakukan penelitian terhadap 100 orang yang mengikuti tes ujian masuk kursus komputer. Ke-100 orang tersebut dibagi dalam 5 kelompok. Ternyata dari hasil penelitian tersebut didapat data sebagai berikut: Tabel 7.1. Rata-rata Nilai yang Didapat Kelompok (Sampel) Nilai Rata-rata I 9 II 8 III 9 IV 8 V 6

5 ISIP4215/MODUL Berdasar Tabel 7.1 kita tahu bahwa kelompok I terdiri dari 20 orang, demikian pula kelompok lainnya. Dari 20 orang dalam tiap kelompok dihitung rata-rata nilai yang didapat. Kemudian, kita coba menghitung ratarata yang didapat oleh setiap kelompok. Nah rata-rata dari kelima kelompok itu, cenderung akan menyamai rata-rata dari 100 orang peserta tersebut (populasinya). Dengan demikian, kita dapat menduga bahwa rata-rata di tingkat populasi adalah ( ):5 =8. Dengan demikian, kita bisa merumuskan sebagai berikut: Estimasi Populasi: (X) =µ Keterangan : - sigma (total jumlah) - X bar (rata-rata sampel) - µ Miu (rata-rata populasi) Demikian pula halnya untuk variance, rumusnya: Variance: S 2 2 (X X) = n 1 keterangan: S2 variance n sampel Apabila kita mencoba menghitung contoh kasus dari peneliti tadi maka kita dapat menghitung bahwa nilai variance dari populasi tersebut adalah: Nilai Rata-rata 2 (X X) 9 (9-8) 2 = 1 8 (8-8) 2 = 0 9 (9-8) 2 = 1 8 (8-8) 2 = 0 6 (6-8) 2 = = = 1, Standar deviasi, rumusnya: Standard Deviasi: S= S 2

6 7.6 Pengantar Statistik Sosial Dalam contoh kasus dari peneliti tadi maka nilai standar deviasi dari populasi tersebut adalah 1,5 = 1, Dari hasil perhitungan nilai rata-rata, dan standar deviasi maka kita dapat mengambil kesimpulan bahwa estimasi titik untuk rata-rata nilai ujian masuk peserta adalah 8, dengan standar deviasi 1, B. ESTIMASI TITIK TERHADAP PROPORSI POPULASI Pada bagian sebelumnya kita sudah mempelajari cara menghitung estimasi titik untuk nilai tertentu yang nilainya sudah kita ketahui (sudah pasti). Namun, sering kali kita juga melakukan pendugaan terhadap sesuatu hal yang proporsi populasinya tidak kita ketahui. Contohnya, apabila suatu ketika Anda ingin menduga berapa banyak pemirsa televisi yang menonton acara pertandingan final sepak bola piala Eropa tahun Nah, untuk mewakili proporsi pemirsa televisi yang menonton pertandingan final sepak bola itu kita gunakan rumus Variance proporsi: S2 = npq Keterangan : S 2 = variance proporsi n = Jumlah percobaan (sampel) p = Proporsi sampel sukses x q = Proporsi sampel gagal (I -p) Standard deviasi proporsi: S = S 2 Standard error proporsi: Sp = ( pq n ) Kita coba terapkan rumus-rumus proporsi tersebut dalam contoh. Dari data suatu biro penelitian, diketahui ada sebanyak 900 mahasiswa UT yang ingin menonton pertandingan final sepak bola. Ternyata setelah dilakukan penelitian, hanya ada 576 warga yang bisa menonton final sepak bola tersebut. Dengan demikian, estimasi titik terhadap proporsi jumlah pemirsa yang menonton pertandingan final adalah:

7 ISIP4215/MODUL P = x 576 = = 0,64 n 900 q = 1-p= 1-0,64 = 0,36 Estimasi terhadap variance, standar deviasi proporsi dan standard error proporsi S 2 = npq = 900 (0,64) (0,36) = 207,36 S = S 2 = 207,36 = 14,4 Sp = ( pq n ) = (0,64)(0,36) = 0, LATIHAN Untuk memperdalam pemahaman Anda mengenai materi di atas, kerjakanlah latihan berikut! 1) Buat bagan perbedaan estimasi dan uji hipotesis! 2) Buat bagan perbedaan estimasi titik terhadap nilai populasi dan estimasi titik terhadap proporsi populasi! Petunjuk Jawaban Latihan l) Lihat lagi penjelasan tentang estimasi dan uji hipotesis. Buat berdasar pengertian, fungsi, serta persyaratan untuk masing-masing. 2) Lihat lagi penjelasan tentang masing-masing estimasi, buat berdasar pengertian, fungsinya, serta rumus yang digunakan. RANGKUMAN Secara sederhana kita dapat mengatakan bahwa estimasi adalah pendugaan. Estimasi akan kita pakai sebagai dasar untuk kita melakukan suatu keputusan. Dalam melakukan estimasi, kita memakai beberapa estimator. Estimator adalah statistik yang digunakan untuk melakukan estimasi parameter populasi. Seorang peneliti melakukan estimasi ratarata di tingkat populasi dengan memakai data rata-rata di tingkat sampel.

8 7.8 Pengantar Statistik Sosial Dalam statistik, dikenal ada 2 jenis estimasi, yaitu estimasi titik dan estimasi interval. Estimasi titik adalah suatu nilai tunggal yang dihitung berdasar pengukuran sampel yang akan dipakai untuk menduga nilai tunggal yang ada di tingkat populasi, yang belum kita ketahui. Kita bisa memakai nilai rata-rata atau mean sebagai estimator, standar deviasi maupun variance. Estimasi titik terhadap proporsi adalah pendugaan terhadap sesuatu hal yang proporsi populasinya tidak kita ketahui. Selain estimasi kita juga memiliki uji hipotesis yang juga merupakan pendugaan terhadap parameter populasi. Namun demikian, ada perbedaan yang mendasar antara estimasi dan uji hipotesis. Apabila dalam estimasi, kita menduga kenyataan yang ada di tingkat populasi dengan memakai data di sampel maka uji hipotesis lebih ditujukan untuk membuat suatu pertimbangan tentang perbedaan antara nilai statistik di sampel dengan nilai parameter populasi. Dalam pengujian hipotesis, kita diperkenalkan dengan suatu perumusan hipotesis, yang disebut sebagai hipotesis nul (Ho) dan hipotesis alternatif (Ha). TES FORMATIF 1 Pilihlah satu jawaban yang paling tepat! 1) Estimasi adalah salah satu cara untuk... A. menyatakan karakteristik populasi B. menyatakan karakteristik sampel C. menyatakan pernyataan deduktif dari populasi D. menyatakan pernyataan induktif terhadap sampel 2) Pernyataan yang benar adalah... A. dalam estimasi, kita menduga kenyataan yang ada di tingkat populasi dengan memakai data di sampel B. dalam estimasi, kita menduga kenyataan yang ada di tingkat sampel dengan memakai data di populasi C. dalam estimasi kita membuat suatu pertimbangan tentang perbedaan antara nilai statistik di sampel dengan nilai parameter populasi D. dalam estimasi kita membuat suatu pertimbangan tentang persamaan antara nilai statistik di sampel dengan nilai parameter populasi 3) Distribusi sampling mengandung pengertian bahwa... A. rata-rata sampel, akan sama nilainya dengan rata-rata di populasi B. rata-rata sejumlah populasi dibagi dengan rata-rata sejumlah sampel, akan sama nilainya dengan rata-rata di populasi

9 ISIP4215/MODUL C. rata-rata sampel akan sama nilainya dengan rata-rata dari rata-rata sejumlah populasi D. rata-rata dari rata-rata sejumlah sampel, akan sama nilainya dengan rata-rata di populasi 4) Pendugaan terhadap proporsi populasi yang tidak diketahui, disebut sebagai... A. estimasi titik B. estimasi proporsi C. estimasi sampel D. estimasi populasi 5) Notasi untuk rata-rata populasi adalah... A. µ B. X C. Σ D. Mo Cocokkanlah jawaban Anda dengan Kunci Jawaban Tes Formatif 1 yang terdapat di bagian akhir modul ini. Hitunglah jawaban yang benar. Kemudian, gunakan rumus berikut untuk mengetahui tingkat penguasaan Anda terhadap materi Kegiatan Belajar 1. Tingkat penguasaan = Jumlah Jawaban yang Benar 100% Jumlah Soal Arti tingkat penguasaan: % = baik sekali 80-89% = baik 70-79% = cukup < 70% = kurang Apabila mencapai tingkat penguasaan 80% atau lebih, Anda dapat meneruskan dengan Kegiatan Belajar 2. Bagus! Jika masih di bawah 80%, Anda harus mengulangi materi Kegiatan Belajar 1, terutama bagian yang belum dikuasai.

10 7.10 Pengantar Statistik Sosial Kegiatan Belajar 2 Estimasi Interval dan Penetapan Besar Sampel A. ESTIMASI INTERVAL Estimasi interval adalah suatu estimasi terhadap parameter populasi dengan memakai range (interval nilai). Berbeda dengan estimasi titik yang hasilnya merupakan suatu angka mutlak (angka pasti) maka estimasi interval merupakan sekumpulan angka, yang kita duga salah satunya adalah nilai yang kita duga. Dengan demikian, sesungguhnya estimasi titik merupakan hasil pendugaan yang lebih akurat. Pertanyaan sekarang adalah mengapa kita melakukan estimasi interval? Jawabnya adalah apabila kita melakukan estimasi interval maka hasil pendugaan kita akan lebih objektif. Kita juga dapat menyatakan berapa besar tingkat kepercayaan kita bahwa interval yang terbentuk memang mengandung nilai parameter yang kita duga. Tingkat kepercayaan tersebut ditunjukkan dengan peluang membuat kesalahan dalam menentukan interval dan dinyatakan dalam bentuk persentase. Bicara tentang interval kepercayaan (confidence interval) maka dalam ilmu sosial, interval kepercayaan yang sering dipergunakan adalah 90%, 95% atau 99%. Pada dasarnya seorang peneliti bebas menentukan berapa besar interval kepercayaan yang akan dipergunakan. Pertimbangannya adalah dengan semakin tingkat kepercayaan yang diberikan maka semakin tinggi pula tingkat kepercayaan bahwa parameter populasi yang diestimasi terletak dalam interval yang terbentuk, namun penelitian itu menjadi semakin tidak teliti. Gambar 7.2 berikut akan membantu Anda memahami penjelasan mengenai keterkaitan besarnya interval kepercayaan dengan ketelitian.

11 ISIP4215/MODUL Gambar 7.2. Gambar 7.2 menunjukkan bahwa dengan semakin besar interval kepercayaan yang diberikan maka interval yang terbentuk akan semakin besar, dengan demikian ketepatan estimasi semakin besar, namun ketelitiannya semakin kecil. Ketika peneliti menetapkan interval kepercayaan sebesar 99% maka interval yang terbentuk mulai dari titik 10 hingga titik 100 (range sebesar 90), dengan demikian kemungkinan bahwa parameter populasi (misalkan parameter populasi 50) akan berada pada interval yang terbentuk besar. Namun, ketika peneliti menetapkan interval kepercayaan sebesar 95% maka interval yang terbentuk mengecil (25-75) dengan range 50. Demikian pula ketika peneliti menetapkan interval kepercayaan 90% maka intervalnya semakin mengecil (40-60) dengan range sebesar 20. Nah dengan semakin mengecilnya interval yang terbentuk maka kemungkinan bahwa parameter akan berada pada interval yang terbentuk akan semakin kecil (ditunjukkan dengan range yang semakin mengecil), namun ketelitiannya semakin tinggi. Bicara mengenai ketelitian, kita bisa mengaitkan dengan pengertian alpha (daerah penolakan). Apabila kita menetapkan interval kepercayaan sebesar 95% maka dengan kata lain kita menetapkan alpha sebesar 5 % (100-95). Pengertiannya adalah kita memberikan toleransi untuk melakukan kesalahan sebanyak 5 kali dalam 100 kali percobaan. Nah demikian pula kita

12 7.12 Pengantar Statistik Sosial menetapkan interval kepercayaan sebesar 90% (alpha 10%) maka kita memberikan toleransi untuk melakukan kesalahan sebanyak 10 kali dalam 100 kali percobaan. Jelas bukan bahwa dengan kita memberikan toleransi kesalahan 5 kali, tentunya akan lebih baik (teliti) dibandingkan 10 kali. Dengan demikian, interval kepercayaan 95% (alpha 0.05) akan lebih teliti dibandingkan interval 90% (alpha 0.10). Penjelasan mengenai alpha ini akan kita bahas lebih lanjut pada modul sembilan. Sekarang kita kembali pada materi mengenai estimasi interval. Kita langsung saja dengan memakai sebuah contoh. Apabila di desa Tegalarang, diketahui bahwa rata-rata usia penduduk berdasarkan data di kelurahan adalah 35,3. (untuk informasi ini, anggaplah bahwa peneliti tidak tahu mengenai data rata-rata usia penduduk tersebut). Seorang peneliti yang sedang melakukan penelitian di desa Tegalarang itu, menemukan dari hasil penelitian bahwa rata-rata usia penduduk di desa Tegalarang adalah 36.3 tahun, dengan standar deviasi sebesar 13.3 yang didapat dengan menggunakan sampel sebanyak 120 orang, dari keseluruhan penduduk (populasi) sebesar 400 orang. Nah dengan mengetahui rata-rata usia di sampel, peneliti ingin melakukan estimasi terhadap rata-rata usia penduduk di populasi, (ingat bahwa yang mengetahui rata-rata usia penduduk desa Tegalarang adalah hanya kita saja. si peneliti tidak tahu. dan tidak perlu kita beri tahu). Kemudian, peneliti menggunakan interval kepercayaan sebesar 95%. Dengan interval kepercayaan itu maka peneliti memiliki kepercayaan bahwa nilai parameter di tingkat populasi akan berada pada interval ± Z standard error dari rata-rata populasi. Kita coba tinggalkan dulu kebingungan peneliti terhadap usaha estimasinya, kita coba bahas dulu apa maksud kalimat ± Z standard error dari rata-rata populasi. Sebelum kita melangkah lebih jauh, ada baiknya kita melihat beberapa penjelasan berikut. Masih ingat ketika kita membahas mengenai estimasi titik? Kita tahu bahwa rata-rata dari rata sampel akan sama dengan rata-rata populasi. Nah, sesungguhnya kita sudah bicara mengenai distribusi sampling. Distribusi sampling adalah sejumlah nilai yang didapatkan dari hasil sejumlah pengamatan atau sampel, yang menggambarkan penyebaran dan pemusatan data di tingkat populasi, yang cenderung akan membentuk kurva normal. Nah, apabila kita mengenal standar deviasi di tingkat sampel dan populasi maka dalam distribusi sampling standar deviasi disebut sebagai standard error. Standard deviasi ini sangat dipengaruhi oleh besar kecilnya sampel.

13 ISIP4215/MODUL Apabila jumlah sampel semakin besar maka standard error akan semakin kecil, demikian pula sebaliknya. Rumus dari standard error adalah: σ X = n keterangan: X = standard error σ = standard deviasi di tingkat populasi n = jumlah sampel Apabila nilai σ tidak diketahui maka kita bisa gunakan nilai s, dengan S rumus: σ x = di mana s: standar deviasi di tingkat sampel. n 1 Kalimat ± Z standard error dari rata-rata populasi, apabila digambarkan dalam kurva, akan tampak seperti Gambar 7.3. x x + Z σ µ x Z σ Gambar 7.3. Untuk nilai Z maka kita perlu melihat pada tabel Z berapa nilai yang ada. yang tentunya dipengaruhi oleh besar kecilnya interval kepercayaan yang diberikan. Kita lihat 3 nilai yang umum dipakai oleh ahli ilmu sosial. Interval kepercayaan Nilai Z pada tabel Z 90% 1,645 95% 1,96 99% 2,58 Nah, kini kita kembali pada peneliti yang sedang melakukan estimasi di desa Tegalarang. Diketahui: X = 36,3 n = 120 s = 13,3 Ditanya: estimasi interval dengan kepercayaan 95%

14 7.14 Pengantar Statistik Sosial Jawab : S X ± Z n X + Z S 1 13,3 = 36,3 ± 1, ,3 = 36,3 ± 1, < µ < 36,3 ± 1,96 13, = 33,95 < µ < 38,65 Dengan demikian, kita menginterpretasikan hasil estimasi peneliti tersebut dengan mengatakan bahwa peneliti memiliki 95% kemungkinan bahwa nilai rata-rata di populasi akan berada pada interval 33,95 sampai 38,65. Bisa juga disimpulkan bahwa peneliti memiliki kepercayaan 95% bahwa interval 33,95 sampai 38,65 akan mencakup nilai rata-rata di populasi. Dalam bentuk kurva akan terlihat seperti Gambar 7.4. Gambar 7.4. Nah kita sama-sama tahu bahwa berdasar data kelurahan, memang benar bahwa rata-rata populasi (35,3) memang berada pada interval 33,95 sampai 38,65. Dengan demikian, peneliti sudah benar dalam melakukan estimasi terhadap nilai parameter populasi dengan memakai data statistik yang ia miliki di tingkat sampel. B. PENETAPAN BESAR SAMPEL Dalam penelitian kuantitatif, jumlah sampel sering kali menjadi suatu permasalahan yang tidak habis-habisnya diperdebatkan. Mengapa? Kita mengambil hanya sebagian dari populasi yang ada maka selalu timbul pertanyaan apakah sampel yang sudah kita ambil benar-benar dapat mewakili

15 ISIP4215/MODUL populasi yang ada. Apakah poling yang sering dilakukan oleh Kompas dapat mewakili seluruh penduduk Indonesia? Nah, untuk menjamin bahwa data yang sudah kita dapatkan di tingkat sampel mewakili populasinya maka kita harus menetapkan jumlah (besaran) sampel yang memang dapat dikatakan mewakili populasi. Tentu tidak mungkin kita hanya mengambil sampel sebanyak 100 orang untuk mewakili populasi yang berjumlah orang. Lalu berapa jumlah sampel yang bisa kita ambil? Dalam hal besaran sampel yang ideal. memang masih banyak diperdebatkan oleh ahli sosial. Ada yang mengatakan bahwa kita bisa mengambil 10% dari seluruh populasi yang ada. Ada juga yang mengatakan bahwa minimal 25% dari populasi. Terlepas dari perdebatan ahli sosial, setidaknya kita dapat mempertimbangkan untuk menentukan besaran sampel dengan mengingat bahwa semakin besar sampel. atau semakin jumlah sampel mendekati jumlah populasi maka penelitian kita akan akurat. Dalam Tabel 7.2 berikut Anda akan melihat bagaimana besaran sampel akan mempengaruhi pada besarnya range interval sehingga ketepatan data lebih akurat. Tabel 7.2. Perubahan Besaran Sampel terhadap Range Interval dengan Alpha 0.05 Besaran sampel Range interval 100 $ $ $ $ $196 Sumber: George Argyrous, (130). Tabel 7.2 menunjukkan bahwa apabila kita menggunakan jumlah sampel sebanyak 100 maka range interval berjarak $1970, sedangkan apabila kita menambah jumlah sampel menjadi 200 maka range menjadi semakin kecil. sehingga ketepatan data menjadi semakin akurat. Apabila Anda perhatikan dengan cermat, terlihat bahwa perubahan besaran sampel dari 100 ke 200 membuat perubahan range sebesar $580 (dari $1970 hingga $1390), sementara perubahan sampel dari 1000 hingga hanya membuat perubahan range interval sebesar $424 (dari $620 hingga $196). Dengan pertimbangan inilah maka banyak survei-survei sosial dan polling atau jajak

16 7.16 Pengantar Statistik Sosial pendapat menetapkan jumlah sampel sekalipun mereka mencoba melakukan generalisasi data terhadap populasi. Kita tidak perlu memperdebatkan berapa besar sampel yang ideal. Sebaiknya kita menetapkan besaran sampel yang sebesar mungkin, dengan mempertimbangkan faktor-faktor, seperti besaran interval kepercayaan yang kita gunakan, heterogenitas populasi, serta faktor-faktor teknis, seperti masalah tenaga pengumpul data, waktu, serta dana. LATIHAN Untuk memperdalam pemahaman Anda mengenai materi di atas, kerjakanlah latihan berikut! 1) Buktikan bahwa dengan memakai interval kepercayaan yang berbeda, maka range interval akan berbeda! 2) Buktikan bahwa dengan memakai jumlah sampel yang berbeda, dalam interval kepercayaan yang sama, hasilnya akan berbeda! Petunjuk Jawaban Latihan 1) Gunakan rumus estimasi interval. Pakai interval kepercayaan 90%, 95%, 99%. Lihat lagi penjelasannya dalam materi. 2) Gunakan rumus estimasi interval. Pakai interval kepercayaan 95%, dengan sampel 100, 200, serta 300. Lihat lagi penjelasannya dalam materi. RANGKUMAN Estimasi interval adalah suatu estimasi terhadap parameter populasi dengan memakai range (interval nilai). Estimasi interval merupakan sekumpulan angka, yang kita duga salah satunya adalah nilai yang kita duga. Dengan melakukan estimasi interval maka hasil pendugaan kita akan lebih objektif. Kita juga dapat menyatakan berapa besar tingkat kepercayaan kita. bahwa interval yang terbentuk memang mengandung nilai parameter yang kita duga. Dalam ilmu sosial, interval kepercayaan yang sering digunakan adalah 90 %, 95 % atau 99 %.

17 ISIP4215/MODUL Pada dasarnya seorang peneliti bebas menentukan berapa besar interval kepercayaan yang akan dipergunakan. Pertimbangannya adalah dengan semakin besar tingkat kepercayaan yang diberikan maka semakin tinggi pula tingkat kepercayaan bahwa parameter populasi yang diestimasi terletak dalam interval yang terbentuk, namun penelitian itu menjadi semakin tidak teliti. Apabila kita menetapkan interval kepercayaan sebesar 95% maka dengan kata lain kita menetapkan alpha sebesar 5% (100-95). Pengertiannya adalah kita memberikan toleransi untuk melakukan kesalahan sebanyak 5 kali dalam 100 kali percobaan. Dengan interval kepercayaan itu maka peneliti memiliki kepercayaan bahwa nilai parameter di tingkat populasi akan berada pada interval ± Z standard error dari rata-rata populasi. Terlepas dari perdebatan ahli sosial, setidaknya kita dapat mempertimbangkan untuk menentukan besaran sampel dengan mengingat bahwa semakin besar sampel. atau semakin jumlah sampel mendekati jumlah populasi maka penelitian kita akan akurat. Sebaiknya kita menetapkan besaran sampel yang sebesar mungkin, dengan mempertimbangkan faktor-faktor, seperti besaran interval kepercayaan yang kita gunakan, heterogenitas populasi, serta faktor-faktor teknis, seperti masalah tenaga surveier, waktu, serta dana. TES FORMATIF 2 Pilihlah satu jawaban yang paling tepat! 1) Pernyataan yang benar adalah... A. estimasi interval merupakan hasil pendugaan yang lebih akurat dibanding estimasi titik B. estimasi interval lebih objektif dibanding estimasi titik C. estimasi titik lebih akurat dibanding estimasi interval, namun memiliki objektivitas yang sama D. estimasi interval lebih akurat dibanding estimasi titik, namun memiliki objektivitas yang sama 2) Dalam menentukan besarnya interval kepercayaan, didasarkan pada... A. semakin besar tingkat kepercayaan yang diberikan maka semakin tinggi pula tingkat kepercayaan bahwa parameter populasi yang diestimasi terletak dalam interval yang terbentuk, namun penelitian itu menjadi semakin tidak teliti B. semakin besar tingkat kepercayaan yang diberikan maka semakin tinggi pula tingkat kepercayaan bahwa parameter populasi yang

18 7.18 Pengantar Statistik Sosial diestimasi terletak dalam interval yang terbentuk dan penelitian itu menjadi semakin teliti C. semakin besar tingkat kepercayaan yang diberikan maka semakin rendah tingkat kepercayaan bahwa parameter populasi yang diestimasi terletak dalam interval yang terbentuk, namun penelitian itu menjadi semakin tidak teliti D. semakin besar tingkat kepercayaan yang diberikan maka semakin rendah tingkat kepercayaan bahwa parameter populasi yang diestimasi terletak dalam interval yang terbentuk dan penelitian itu menjadi semakin teliti 3) σ X merupakan notasi dari standar deviasi... A. sampel B. distribusi sampling C. dari rata-rata D. populasi 4) Apabila diketahui: X = 36,3; n = 120; s = 13,3; interval kepercayaan 95%. Setelah dilakukan perhitungan dengan memakai rumus estimasi interval, didapat nilai 33,95 dan 38,65. Maka, interpretasi hasil estimasi tersebut adalah... A. peneliti memiliki 95% kemungkinan bahwa nilai rata-rata di populasi akan berada pada interval 33,95 sampai 38,65 B. peneliti memiliki 95% kemungkinan bahwa nilai rata-rata di populasi adalah 33,95 atau 38,65 C. peneliti memiliki 95% kepastian bahwa nilai rata-rata di populasi mencakup nilai 33,95 dan 38,65 D. memiliki 95% kepastian bahwa nilai rata-rata di populasi akan berada pada interval 33,95 sampai 38,65 5) Rumus σ X = n σ digunakan apabila... A. nilai s tidak diketahui B. nilai s diketahui C. nilai σ tidak diketahui D. nilai σ diketahui Cocokkanlah jawaban Anda dengan Kunci Jawaban Tes Formatif 2 yang terdapat di bagian akhir modul ini. Hitunglah jawaban yang benar. Kemudian, gunakan rumus berikut untuk mengetahui tingkat penguasaan Anda terhadap materi Kegiatan Belajar 2.

19 ISIP4215/MODUL Tingkat penguasaan = Jumlah Jawaban yang Benar 100% Jumlah Soal Arti tingkat penguasaan: % = baik sekali 80-89% = baik 70-79% = cukup < 70% = kurang Apabila mencapai tingkat penguasaan 80% atau lebih, Anda dapat meneruskan dengan modul selanjutnya. Bagus! Jika masih di bawah 80%, Anda harus mengulangi materi Kegiatan Belajar 2, terutama bagian yang belum dikuasai.

20 7.20 Pengantar Statistik Sosial Kunci Jawaban Tes Formatif Tes Formatif 1 1) A. Estimasi adalah salah satu cara untuk mengemukakan pernyataan induktif (menyatakan karakteristik populasi dengan menggunakan karakteristik yang didapat dari sampel) Kita menduga data populasi dengan memakai data sampel. 2) A. Dalam estimasi, kita menduga kenyataan yang ada di tingkat populasi dengan memakai data di sampel, dan bukan sebaliknya, sedangkan untuk melihat perbedaan nilai antara populasi dan sampel memakai uji statistik, dan bukan estimasi. 3) D. Pengertian dari distribusi sampling adalah rata-rata dari rata-rata sejumlah sampel, akan sama nilainya dengan rata-rata populasi. Dengan demikian, ada beberapa sampel yang diambil dari satu populasi. 4) B. Estimasi titik terhadap proporsi adalah pendugaan terhadap sesuatu hal yang proporsi populasinya tidak kita ketahui. 5) A. Notasi untuk rata-rata populasi adalah µ. X adalah notasi untuk ratarata di sampel, 1: merupakan notasi untuk total penjumlahan, sedangkan merupakan notasi untuk daerah penolakan Ho. Tes Formatif 2 1) B. Estimasi interval lebih objektif dibanding estimasi titik, namun implikasinya estimasi titik lebih akurat. 2) A. Dengan semakin tinggi interval kepercayaan yang diberikan maka range interval akan semakin besar, dengan demikian ketepatan estimasi semakin besar, namun penelitian menjadi semakin tidak teliti. 3) B. X merupakan notasi untuk standar deviasi distribusi sampling, merupakan notasi untuk standar deviasi sampel merupakan notasi untuk standar deviasi populasi, sedangkan standar deviasi dari ratarata tidak ada dalam statistik. 4) A. Dalam estimasi. kita selalu bicara mengenai probabilita atau kemungkinan, bukan bicara mengenai suatu nilai yang pasti. Dalam estimasi interval kita selalu bicara mengenai interval atau range, misalnya mulai dari 33,95 sampai 38,65. 5) C. Apabila nilai σ tidak diketahui maka kita bisa gunakan nilai s, S dengan rumus: σ X = n 1.

Uji Statistik Hipotesis

Uji Statistik Hipotesis Modul 8 Uji Statistik Hipotesis Bambang Prasetyo, S.Sos. D PENDAHULUAN alam Modul 7, Anda sudah diperkenalkan pada inferensi. yang mencakup estimasi dan uji hipotesis. Dalam Modul 7, Anda juga sudah belajar

Lebih terperinci

MODUL 4 Latihan KB Peluang minimal muncul gambar dalam dua kali lemparan! 2. Peluang (putih) dalam kasus sepuluh bola di dalam suatu wadah

MODUL 4 Latihan KB Peluang minimal muncul gambar dalam dua kali lemparan! 2. Peluang (putih) dalam kasus sepuluh bola di dalam suatu wadah MODUL 4 Latihan KB 1. 1. Peluang minimal muncul gambar dalam dua kali lemparan! 2. Peluang (putih) dalam kasus sepuluh bola di dalam suatu wadah Penyelesaian 1. Asas peristiwa soal 1 adalah peristiwa independen

Lebih terperinci

DISTRIBUSI SAMPLING besar

DISTRIBUSI SAMPLING besar DISTRIBUSI SAMPLING besar Distribusi Sampling Sampling = pendataan sebagian anggota populasi = penarikan contoh / pengambilan sampel Sampel yang baik Sampel yang representatif, yaitu diperoleh dengan memperhatikan

Lebih terperinci

(ESTIMASI/ PENAKSIRAN)

(ESTIMASI/ PENAKSIRAN) ESTIMASI PENDAHULUAN Karena adanya berbagai alasan seperti banyaknya individu dalam populasi amatan, maka penelitian keseluruhan terhadap populasi tersebut tidaklah ekonomis, baik tenaga, waktu, maupun

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian 1. Waktu Penelitian Penelitian dimulai tanggal 1 April 2016 sampai dengan tanggal 31 Juli 2016. 2. Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan di

Lebih terperinci

Pengantar Statistik. Nanang Erma Gunawan

Pengantar Statistik. Nanang Erma Gunawan Pengantar Statistik Nanang Erma Gunawan nanang_eg@uny.ac.id Sekilas tentang sejarah Statistik Statistik: pada awal zaman Masehi, bangsa-bangsa mengumpulkan data untuk mendapatkan informasi mengenai pajak,

Lebih terperinci

Ummu Kalsum UNIVERSITAS GUNADARMA

Ummu Kalsum UNIVERSITAS GUNADARMA Ummu Kalsum UNIVERSITAS GUNADARMA 2016 Inferensia Statistika : Mencakup semua metode yang digunakan untuk penarikan kesimpulan atau generalisasi mengenai populasi dengan melakukan pengambilan sampel (sampling)

Lebih terperinci

STATISTIKA BISNIS PENDUGAAN STATISTIKA. Deden Tarmidi, SE., M.Ak., BKP. Modul ke: Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Program Studi Akuntansi

STATISTIKA BISNIS PENDUGAAN STATISTIKA. Deden Tarmidi, SE., M.Ak., BKP. Modul ke: Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Program Studi Akuntansi Modul ke: STATISTIKA BISNIS PENDUGAAN STATISTIKA Fakultas Ekonomi dan Bisnis Deden Tarmidi, SE., M.Ak., BKP. Program Studi Akuntansi www.mercubuana.ac.id PENDAHULUAN Data yang sudah didapat dari populasi

Lebih terperinci

STATISTIKA. Statistika pengkuantifikasian (pengkuantitatifan) hasil-hasil pengamatan terhadap kejadian, keberadaan, sifat/karakterisitik, tempat, dll.

STATISTIKA. Statistika pengkuantifikasian (pengkuantitatifan) hasil-hasil pengamatan terhadap kejadian, keberadaan, sifat/karakterisitik, tempat, dll. STATISTIKA Statistika pengkuantifikasian (pengkuantitatifan) hasil-hasil pengamatan terhadap kejadian, keberadaan, sifat/karakterisitik, tempat, dll. Statistika deskriptif: pencatatan dan peringkasan hasil

Lebih terperinci

SESI 11 STATISTIK BISNIS

SESI 11 STATISTIK BISNIS Modul ke: SESI 11 STATISTIK BISNIS Sesi 11 ini bertujuan agar Mahasiswa dapat mengetahui teori Hipoesa Sampel Besar statistik yang berguna sebagai alat analisis data Ekonomi dan Bisnis. Fakultas EKONOMI

Lebih terperinci

ESTIMASI. Arna Fariza PENDAHULUAN

ESTIMASI. Arna Fariza PENDAHULUAN ESTIMASI Arna Fariza PENDAHULUAN MATERI LALU Karena adanya berbagai alasan seperti banyaknya individu dalam populasi amatan, maka penelitian keseluruhan terhadap populasi tersebut tidaklah ekonomis, baik

Lebih terperinci

statistika untuk penelitian

statistika untuk penelitian statistika untuk penelitian Kelompok Ilmiah Remaja (KIR) Delayota Experiment Team (D Expert) 2013 Freeaninationwallpaper.blogspot.com Apa itu Statistika? Statistika adalah ilmu yang mempelajari cara pengumpulan,

Lebih terperinci

Setelah mengikuti mata kuliah ini mahasiswa mampu menjelaskan prinsipprinsip dasar statistika, dan mampu melakukan beberapa analisis statistika

Setelah mengikuti mata kuliah ini mahasiswa mampu menjelaskan prinsipprinsip dasar statistika, dan mampu melakukan beberapa analisis statistika 2 N i 1 x i N 2 Z X Setelah mengikuti mata kuliah ini mahasiswa mampu menjelaskan prinsipprinsip dasar statistika, dan mampu melakukan beberapa analisis statistika sederhana s 2 n i 1 x i x n 1 2 No.

Lebih terperinci

Konsep-konsep Dasar Statistika

Konsep-konsep Dasar Statistika Modul 1 Konsep-konsep Dasar Statistika M. Husni Arifin, M.Si. S PENDAHULUAN ebelum Anda mempelajari modul kedua sampai ke sembilan, Anda harus sudah memahami terlebih dahulu materi modul pertama yang menjelaskan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Distribusi Normal Salah satu distribusi frekuensi yang paling penting dalam statistika adalah distribusi normal. Distribusi normal berupa kurva berbentuk lonceng setangkup yang

Lebih terperinci

Statistik Dasar. 1. Pendahuluan Persamaan Statistika Dalam Penelitian. 2. Penyusunan Data Dan Penyajian Data

Statistik Dasar. 1. Pendahuluan Persamaan Statistika Dalam Penelitian. 2. Penyusunan Data Dan Penyajian Data Statistik Dasar 1. Pendahuluan Persamaan Statistika Dalam Penelitian 2. Penyusunan Data Dan Penyajian Data 3. Ukuran Tendensi Sentral, Ukuran Penyimpangan 4. Momen Kemiringan 5. Distribusi Normal t Dan

Lebih terperinci

MODUL TEORI ESTIMASI ATAU MENAKSIR TEORI ESTIMASI ATAU MENAKSIR

MODUL TEORI ESTIMASI ATAU MENAKSIR TEORI ESTIMASI ATAU MENAKSIR TEORI ESTIMASI ATAU MENAKSIR MODUL 9 TEORI ESTIMASI ATAU MENAKSIR. Pendahuluan Untuk menginginkan mengumpulkan populasi kita lakukan dengan statistik berdasarkan data yang diambil secara sampling yang

Lebih terperinci

Unit 5. Analisis Komparatif Dengan Uji Perbedaan Dua Mean. Yacinta Asih Nugraheni, S. Pd. Pendahuluan

Unit 5. Analisis Komparatif Dengan Uji Perbedaan Dua Mean. Yacinta Asih Nugraheni, S. Pd. Pendahuluan Unit 5 Analisis Komparatif Dengan Uji Perbedaan Dua Mean Yacinta Asih Nugraheni, S. Pd Pendahuluan S eorang guru ingin mengetahui apakah terdapat perbedaan prestasi belajar siswa kelas II di sekolah dan

Lebih terperinci

ESTIMASI. Widya Setiafindari

ESTIMASI. Widya Setiafindari ESTIMASI Widya Setiafindari Tujuan Pembelajaran Menjelaskan konsep-konsep dasar yang mendukung pendugaan rata-rata populasi, persentase dan varians Menghitung dugaan-dugaan (estimates) rata-rata populasi

Lebih terperinci

Pengantar Statistika Sosial Pertemuan 1 : 4 September 2011

Pengantar Statistika Sosial Pertemuan 1 : 4 September 2011 Pengantar Statistika Sosial Pertemuan 1 : 4 September 2011 Chairul Hudaya, ST. M.Eng chairul.hudaya@gmail.com Universitas Terbuka Korea Selatan 1 Perkenalan Tutor Mahasiswa Ph.D University of Science and

Lebih terperinci

Statistika (MMS-1403)

Statistika (MMS-1403) Statistika (MMS-1403) Dr. Danardono, MPH danardono@ugm.ac.id Program Studi Statistika Jurusan Matematika FMIPA UGM MMS-1403 p.1/93 Distribusi Sampling Statistik Populasi: himpunan keseluruhan obyek yang

Lebih terperinci

TINJAUAN MATA KULIAH... Modul 1: PENGERTIAN, UNSUR, DAN TAHAPAN PENYUSUNAN PROGRAMA PENYULUHAN PERTANIAN

TINJAUAN MATA KULIAH... Modul 1: PENGERTIAN, UNSUR, DAN TAHAPAN PENYUSUNAN PROGRAMA PENYULUHAN PERTANIAN Daftar Isi TINJAUAN MATA KULIAH....... i Modul 1: PENGERTIAN, UNSUR, DAN TAHAPAN PENYUSUNAN PROGRAMA PENYULUHAN PERTANIAN... 1.1 Pengertian Programa Penyuluhan Pertanian... 1.2 Latihan... 1.4 Rangkuman

Lebih terperinci

TEORI PENDUGAAN (TEORI ESTIMASI)

TEORI PENDUGAAN (TEORI ESTIMASI) TEORI PENDUGAAN (TEORI ESTIMASI) Tujuan Pembelajaran Mempelajari bagaimana cara melakukan pendugaan parameter populasi berasarkan statistik yang dihitung dari sampel A. Pendahuluan Pendahuluan : Tujuan

Lebih terperinci

MODUL PRAKTIKUM STATISTIKA 2. Laboratorium Jurusan. Manajemen Dasar. Fakultas Ekonomi UNIVERSITAS GUNADARMA. Versi 3.1. Tahun Penyusunan 2012

MODUL PRAKTIKUM STATISTIKA 2. Laboratorium Jurusan. Manajemen Dasar. Fakultas Ekonomi UNIVERSITAS GUNADARMA. Versi 3.1. Tahun Penyusunan 2012 MODUL PRAKTIKUM STATISTIKA 2 Versi 3.1 Tahun Penyusunan 2012 Tim Penyusun 1. Ir. Rina Sugiarti, MM 2. Lies Handrijaningsih, SE.,MM 3. Budi Sulistyo SE.,MM 4. Oktavia Anna Rahayu 5. Intan Permatasari Laboratorium

Lebih terperinci

PENAKSIRAN PARAMETER TM_3

PENAKSIRAN PARAMETER TM_3 PENAKSIRAN PARAMETER TM_3 Pendahuluan Statistik inverensial membicarakan bgmn mengeneralisasi informasi yg telah diperoleh. Segala aturan, dan cara, yg dpt di pakai sebagai alat dlm mencoba menarik kesimpulan

Lebih terperinci

METODE SAMPLING. Met. Sampling-T.Parulian

METODE SAMPLING. Met. Sampling-T.Parulian METODE SAMPLING Dari populasi hingga sampel Proses pengambilan sampel (sampling) dari populasi merupakan proses utama dalam statistika induktif. Sampling dilakukan karena seorang peneliti tidak mungkin

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Jenis dan metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan penelitian deskriptif dan penelitian kuantitatif, serta menggunakan

Lebih terperinci

Pengujian hipotesis. Mata Kuliah: Statistik Inferensial. Hipotesis

Pengujian hipotesis. Mata Kuliah: Statistik Inferensial. Hipotesis PENGUJIAN HIPOTESIS Prof. Dr. H. Almasdi Syahza, SE., MP Email: asyahza@yahoo.co.id 1 Hipotesis Hipotesis adalah suatu pernyataan mengenai nilai suatu parameter populasi yang dimaksudkan untuk pengujian

Lebih terperinci

Sampling, Estimasi dan Uji Hipotesis

Sampling, Estimasi dan Uji Hipotesis Sampling, Estimasi dan Uji Hipotesis Tujuan Pembelajaran Memahami perlunya suatu sampling (pengambilan sampel) serta keuntungan- keuntungan melakukannya Menjelaskan pengertian sampel acak untuk sampling

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN DAN PENELITIAN SAMPEL. (Dharminto)

METODE PENELITIAN DAN PENELITIAN SAMPEL. (Dharminto) METODE PENELITIAN DAN PENELITIAN SAMPEL (Dharminto) Penelitian (research) merupakan rangkaian kegiatan ilmiah dalam rangka pemecahan suatu permasalahan. Jadi penelitian merupakan bagian dari usaha pemecahan

Lebih terperinci

TINJAUAN MATA KULIAH...

TINJAUAN MATA KULIAH... iii Daftar Isi TINJAUAN MATA KULIAH... xi MODUL 1: HAKIKAT PENDIDIKAN MATEMATIKA 1.1 Tujuan Penelitian Pendidikan... 1.3 Latihan... 1.15 Rangkuman... 1.16 Tes Formatif 1..... 1.17 Metode Ilmiah... 1.18

Lebih terperinci

Unit 6. Analisis Komparatif Dengan Pengujian Chi Kwadrat (Chi Square) Yacinta Asih Nugraheni, S.Pd. Pendahuluan

Unit 6. Analisis Komparatif Dengan Pengujian Chi Kwadrat (Chi Square) Yacinta Asih Nugraheni, S.Pd. Pendahuluan Unit 6 Analisis Komparatif Dengan Pengujian Chi Kwadrat (Chi Square) Yacinta Asih Nugraheni, S.Pd Pendahuluan D alam penelitian yang dilakukan data yang diperoleh tidak selamanya berupa data skala interval

Lebih terperinci

APLIKASI STATISTIKA. Tri Indri Hardini

APLIKASI STATISTIKA. Tri Indri Hardini APLIKASI STATISTIKA Tri Indri Hardini ilmu yang mempelajari bagaimana merencanakan, mengumpulkan, menganalisis, menginterpretasi, dan mempresentasikan data. Singkatnya, statistika adalah ilmu yang berkenaan

Lebih terperinci

Materi Kuliah: Statistik Inferensial

Materi Kuliah: Statistik Inferensial TEORI PENDUGAAN STATISTIK Prof. Dr. Almasdi Syahza, SE., MP Email: asyahza@yahoo.co.id 1 Teori Statistik Pengujian Hipotesa Besar Pengujian Hipotesa Kecil Memilih Ukuran Teori Statistik Pengujian Hipotesa

Lebih terperinci

Penduga : x p s r b. Pertemuan Ke 9. BAB V PENDUGAAN PARAMETER

Penduga : x p s r b. Pertemuan Ke 9. BAB V PENDUGAAN PARAMETER Pertemuan Ke 9. BAB V PENDUGAAN PARAMETER 5.1 Pengertian Pendugaan Parameter. Pendugaan merupakan suatu bagian dari statistik inferensia yaitu suatu pernyataan mengenai parameter populasi yang tidak diketahui

Lebih terperinci

TINJAUAN MATA KULIAH...

TINJAUAN MATA KULIAH... iii Daftar Isi TINJAUAN MATA KULIAH....... ix MODUL 1: PENGANTAR METODE PENELITIAN EKONOMI 1.1 Definisi Penelitian dan Klasifikasi Penelitian Menurut Tujuan dan Metode 1.5 Latihan... 1.7 Rangkuman 1.9

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 30 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode penelitian Tentang suatu metode dalam penelitian oleh Surakhmad (98: 3), dijelaskan bahwa: Memperoleh data yang diharapkan sesuai dengan tujuan dan pokok masalah

Lebih terperinci

Metode Penelitian Kuantitatif Aswad Analisis Deskriptif

Metode Penelitian Kuantitatif Aswad Analisis Deskriptif Analisis Deskriptif Tanpa mengurangi keterumuman, pembahasan analisis deskriptif kali ini difokuskan kepada pembahasan tentang Ukuran Pemusatan Data, dan Ukuran Penyebaran Data Terlebih dahulu penting

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. tersebut dapat dipertanggungjawabkan hasilnya. Berdasarkan metode penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. tersebut dapat dipertanggungjawabkan hasilnya. Berdasarkan metode penelitian BAB III METODE PENELITIAN Metode merupakan unsur yang penting dalam penelitian ilmiah, karena metode yang digunakan dalam penelitian dapat menemukan apakah penelitian tersebut dapat dipertanggungjawabkan

Lebih terperinci

SELAMAT BERJUMPA. Dengan Mata Kuliah STATISTIKA

SELAMAT BERJUMPA. Dengan Mata Kuliah STATISTIKA SELAMAT BERJUMPA Dengan Mata Kuliah STATISTIKA STATISTIKA STATISTICs atau STATISTIK STATISTIC Istilah statistik mengandung pengertian : 1. Data Statistik ; yaitu kumpulan bahan keterangan yang berupa angka

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS PENGARUH KETELADANAN GURU TERHADAP KEDISIPLINAN SISWA DI MTS SALAFIYAH WONOYOSO PEKALONGAN

BAB IV ANALISIS PENGARUH KETELADANAN GURU TERHADAP KEDISIPLINAN SISWA DI MTS SALAFIYAH WONOYOSO PEKALONGAN BAB IV ANALISIS PENGARUH KETELADANAN GURU TERHADAP KEDISIPLINAN SISWA DI MTS SALAFIYAH WONOYOSO PEKALONGAN A. Analisis tentang keteladanan guru di MTs Salafiyah Wonoyoso Pekalongan Setelah data dikumpulkan,

Lebih terperinci

DISPERSI DATA. - Jangkauan (Range) - Simpangan/deviasi Rata-rata (Mean Deviation) - Variansi (Variance) - Standar Deviasi (Standart Deviation)

DISPERSI DATA. - Jangkauan (Range) - Simpangan/deviasi Rata-rata (Mean Deviation) - Variansi (Variance) - Standar Deviasi (Standart Deviation) DISPERSI DISPERSI DATA Ukuran penyebaran suatu kelompok data terhadap pusat data. - Jangkauan (Range) - Simpangan/deviasi Rata-rata (Mean Deviation) - Variansi (Variance) - Standar Deviasi (Standart Deviation)

Lebih terperinci

TINJAUAN MATA KULIAH...

TINJAUAN MATA KULIAH... Daftar Isi TINJAUAN MATA KULIAH... i MODUL 1: STRATEGI PEMBELAJARAN 1.1 Hakikat Strategi Pembelajaran... 1.2 Latihan... 1.12 Rangkuman... 1.13 Tes Formatif 1..... 1.13 Berbagai Jenis Strategi Pembelajaran...

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini akan dilakukan di Jurusan Psikologi Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia yang berlokasi

Lebih terperinci

PENARIKAN SAMPEL & PENDUGAAN PARAMETER

PENARIKAN SAMPEL & PENDUGAAN PARAMETER PENARIKAN SAMPEL & PENDUGAAN PARAMETER Arti Penarikan Sampel Populasi ( Universe) adalah totalitas dari semua objek atau individu yang memiliki karakteristik tertentu, jelas dan lengkap yang akan diteliti

Lebih terperinci

ESTIMASI. Podojoyo, SKM, M.Kes. Podojoyo 1

ESTIMASI. Podojoyo, SKM, M.Kes. Podojoyo 1 ESTIMASI Podojoyo, SKM, M.Kes Podojoyo 1 Definisi Estimasi Suatu metode dimana kita dapat memperkirakan nilai populasi (parameter) dengan memakai nilai sampel (statistik) Podojoyo 2 Didalam estimasi nilai

Lebih terperinci

BAB 6 PENAKSIRAN PARAMETER

BAB 6 PENAKSIRAN PARAMETER BAB 6 PENAKSIRAN PARAMETER Bab 6 PENAKSIRAN PARAMETER Standar Kompetensi : Setelah mengikuti kuliah ini, mahasiswa dapat memahami hubungan nilai sampel dan populasi dan menentukan distribusi sampling yang

Lebih terperinci

DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL INSPEKTORAT JENDERAL DIKLAT METODOLOGI PENELITIAN SOSIAL PARUNG BOGOR, MEI 2005 TEKNIK SAMPLING

DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL INSPEKTORAT JENDERAL DIKLAT METODOLOGI PENELITIAN SOSIAL PARUNG BOGOR, MEI 2005 TEKNIK SAMPLING DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL INSPEKTORAT JENDERAL DIKLAT METODOLOGI PENELITIAN SOSIAL PARUNG BOGOR, 25 28 MEI 2005 TEKNIK SAMPLING Oleh: NUGRAHA SETIAWAN UNIVERSITAS PADJADJARAN TEKNIK SAMPLING Oleh:

Lebih terperinci

STATISTIKA DESKRIPTIF. Tendensi Sentral & Ukuran Dispersi

STATISTIKA DESKRIPTIF. Tendensi Sentral & Ukuran Dispersi STATISTIKA DESKRIPTIF Tendensi Sentral & Ukuran Dispersi Statistik dan Statistika Statistik : nilai-nilai ukuran data yang mudah dimengerti. Contoh : statistik liga sepak bola Indonesia Statistika : ilmu

Lebih terperinci

MA5283 STATISTIKA Bab 3 Inferensi Untuk Mean

MA5283 STATISTIKA Bab 3 Inferensi Untuk Mean MA5283 STATISTIKA Bab 3 Inferensi Untuk Mean Orang Cerdas Belajar Statistika Silabus Silabus dan Tujuan Peubah acak kontinu, distribusi dan Tabel normal, penaksiran titik dan selang, uji hipotesis untuk

Lebih terperinci

TEORI PENDUGAAN STATISTIK. Oleh : Riandy Syarif

TEORI PENDUGAAN STATISTIK. Oleh : Riandy Syarif TEORI PENDUGAAN STATISTIK Oleh : Riandy Syarif Pendugaan adalah proses menggunakan sampel (penduga) untuk menduga parameter (Populasi) yg tidak diketahui. Ilustrasi : konferensi perubahan iklim di Bali

Lebih terperinci

Estimasi dan Confidence Interval

Estimasi dan Confidence Interval Estimasi dan Confidence Interval Tjipto Juwono, Ph.D. April 5, 2016 TJ (SU) Estimasi dan Confidence Interval April 2016 1 / 30 Point Estimate Point Estimate: Adalah suatu nilai tunggal (point) yang diperoleh

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. suatu permasalahan (Azwar,2012:1). Desain penelitian dapat diartikan suatu

BAB III METODE PENELITIAN. suatu permasalahan (Azwar,2012:1). Desain penelitian dapat diartikan suatu BAB III METODE PENELITIAN 1.1 Desain Penelitian Penelitian merupakan suatu rangkaian kegiatan ilmiah dalam memecahkan suatu permasalahan (Azwar,2012:1). Desain penelitian dapat diartikan suatu rancangan

Lebih terperinci

Konsep-konsep Dasar Statistika

Konsep-konsep Dasar Statistika MODUL 1 Konsep-konsep Dasar Statistika KEGIATAN BELAJAR 1 Pengertian dan Pemanfaatan Statistika A. PENGERTIAN STATISTIKA Statistik adalah suatu kumpulan angka yang tersusun lebih dari satu angka. Misalnya

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 53 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini akan dilakukan pada bulan Juli sampai dengan Agustus 2009, yang dilaksanakan di Sekolah Dasar dan Sekolah Menengah Pertama

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. petani sayur di Dusun Jubelan Desa Jubelan Kecamatan Sumowono dan

BAB IV HASIL PENELITIAN. petani sayur di Dusun Jubelan Desa Jubelan Kecamatan Sumowono dan BAB IV HASIL PENELITIAN Penelitian Kemampulabaan di kalangan petani sayur di Dusun Jubelan Kabupaten semarang bertujuan untuk mengetahui kemampulabaan petani sayur di Dusun Jubelan Desa Jubelan Kecamatan

Lebih terperinci

Materi Kuliah: Statistik Inferensial

Materi Kuliah: Statistik Inferensial TEORI PENDUGAAN STATISTIK Prof. Dr. Almasdi Syahza, SE., MP Email: asyahza@yahoo.co.id 1 Teori Statistik Titik Parameter Interval Teori Statistik Titik Parameter Interval 3 1 PENDUGA TUNGGAL SEBAGAI FUNGSI

Lebih terperinci

STATISTIK PERTEMUAN VII

STATISTIK PERTEMUAN VII STATISTIK PERTEMUAN VII Distribusi Sampling Distribusi Sampling merupakan distribusi teoritis (distribusi kemungkinan) dari semua hasil sampel yang mungkin, dengan ukuran sampel yang tetap N, pada statistik

Lebih terperinci

PENDUGAAN PARAMETER STATISTIK INDUSTRI 1

PENDUGAAN PARAMETER STATISTIK INDUSTRI 1 PENDUGAAN PARAMETER STATISTIK INDUSTRI 1 Agustina Eunike, ST., MT., MBA Mengetahui populasi dan membuat pernyataan peluang mengenai elemen yang diambil dari populasi tersebut Tidak mengetahui distribusi

Lebih terperinci

Kuliah 4. Ukuran Penyebaran Data

Kuliah 4. Ukuran Penyebaran Data Kuliah 4. Ukuran Penyebaran Data Mata Kuliah Statistika Dr. Ir. Rita Rostika MP. 21 Maret 2012 Prodi Perikanan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Padjadjaran Content Rentang Data Rentang

Lebih terperinci

PENGERTIAN PENGUJIAN HIPOTESIS

PENGERTIAN PENGUJIAN HIPOTESIS PENGUJIAN HIPOTESIS PENGERTIAN PENGUJIAN HIPOTESIS HUPO From: BAHASA YUNANI THESIS Pernyataan yang mungkin benar atau mungkin salah terhadap suatu populasi Lemah, kurang, di bawah Teori, proposisi, atau

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Pendekatan dan Metodologi 3.1.1 Pendekatan Penelitian Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Bahwa dalam penelitian kuantitatif

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode 44 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Penelitian eksperimen diartikan sebagai metode penelitian yang digunakan

Lebih terperinci

B. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMA N 1 Kaliwungu yang beralamat di Kecamatan Kaliwungu Kabupaten Kendal pada

B. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMA N 1 Kaliwungu yang beralamat di Kecamatan Kaliwungu Kabupaten Kendal pada BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis dan desain penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang berlandaskan pada filsafat

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 1 Getasan. Populasi penelitian ini adalah siswa kelas X SMA Negeri 1 Getasan Tahun

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimen. Metode penelitian eksperimen dapat diartikan sebagai metode penelitian yang digunakan untuk

Lebih terperinci

Estimasi dan Confidence Interval

Estimasi dan Confidence Interval Estimasi dan Confidence Interval Tjipto Juwono, Ph.D. June 2017 TJ (SU) Estimasi dan Confidence Interval June 2017 1 / 31 Point Estimate Point Estimate: Adalah suatu nilai tunggal (point) yang diperoleh

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk menghindari perbedaan penafsiran dan memudahkan dalam

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk menghindari perbedaan penafsiran dan memudahkan dalam 28 BAB III METODE PENELITIAN A. Definisi Operasional Untuk menghindari perbedaan penafsiran dan memudahkan dalam memahami serta mendapatkan pengertian yang jelas tentang judul Kajian Penggunaan Pembelajaran

Lebih terperinci

BAB I. Pengertian Dasar dalam Statistika. A. Statistika, Statistik, Statistika Deskriptif

BAB I. Pengertian Dasar dalam Statistika. A. Statistika, Statistik, Statistika Deskriptif BAB I Pengertian Dasar dalam Statistika A. Statistika, Statistik, Statistika Deskriptif 1. Pengertian Statistika Statistika adalah bagian dari matematika yang secara khusus membicarakan cara-cara pengumpulan,

Lebih terperinci

Interval Estimation. Tjipto Juwono, Ph.D. May 20, TJ (SU) Interval Estimation May / 24

Interval Estimation. Tjipto Juwono, Ph.D. May 20, TJ (SU) Interval Estimation May / 24 Interval Estimation Tjipto Juwono, Ph.D. May 20, 2015 TJ (SU) Interval Estimation May 2015 1 / 24 Outline 1 Pendahuluan 2 Pengertian Confidence Interval 3 Menghitung t 4 Menyusun Confidence Interval 5

Lebih terperinci

STATISTIK DESKRIPTIF. Abdul Rohman, S.E

STATISTIK DESKRIPTIF. Abdul Rohman, S.E LOGO STATISTIK DESKRIPTIF Konsep Statistika STATISTIKA : Kegiatan untuk : mengumpulkan data menyajikan data menganalisis data dengan metode tertentu menginterpretasikan hasil analisis KEGUNAAN? Melalui

Lebih terperinci

PENGUJIAN HIPOTESIS 1

PENGUJIAN HIPOTESIS 1 PENGUJIAN HIPOTESIS 1 Pengertian Pengujian Hipotesis From: BAHASA YUNANI HUPO THESIS Lemah, kurang, di bawah Teori, proposisi, atau pernyataan yang disajikan sebagai bukti Hipotesis suatu pernyataan yang

Lebih terperinci

Interval Estimation. Tjipto Juwono, Ph.D. May 13, TJ (SU) Interval Estimation May / 17

Interval Estimation. Tjipto Juwono, Ph.D. May 13, TJ (SU) Interval Estimation May / 17 Interval Estimation Tjipto Juwono, Ph.D. May 13, 2016 TJ (SU) Interval Estimation May 2015 1 / 17 Pendahuluan Point Estimator Perhatikan MPC pada persamaan regresi Ŷ i = ˆβ 1 + ˆβ 2 X i = 2.3121+0.5231X

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel

BAB III METODOLOGI PENELITIAN Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel Variabel-variabel penelitian dan definisi operasional variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 3.1.1.

Lebih terperinci

PERTEMUAN 7 HIPOTESIS PENELITIAN

PERTEMUAN 7 HIPOTESIS PENELITIAN PERTEMUAN 7 HIPOTESIS PENELITIAN A. TUJUAN PEMBELAJARAN Pada pertemuan ini akan dijelaskan hipotesis penelitian. Melalui ekspositori, Anda harus mampu: 7.1. Menjelaskan pengertian hipotesis 7.2. Menjelaskan

Lebih terperinci

Pengertian Pengujian Hipotesis

Pengertian Pengujian Hipotesis PENGUJIAN HIPOTESIS Pengertian Pengujian Hipotesis HUPO BAHASA YUNANI THESIS Pernyataan yang mungkin benar atau mungkin salah terhadap suatu populasi Lemah, kurang, di bawah Teori, proposisi, atau pernyataan

Lebih terperinci

Analisis Data dan Penggunaan Aplikasi Komputer (SPSS)

Analisis Data dan Penggunaan Aplikasi Komputer (SPSS) Analisis Data dan Penggunaan Aplikasi Komputer (SPSS) Dr. Herman, M.A. P PENDAHULUAN ada modul ini Anda dapat mempelajari pokok bahasan analisis data dan penggunaan aplikasi komputer untuk analisis data.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dengan 53 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif komparatif. Alasan menggunakan pendekatan komparatif

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1 \ BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Informasi-informasi faktual yang diperoleh berdasarkan hasil observasi maupun penelitian sangatlah beragam. Informasi yang dirangkum sedemikian rupa disebut dengan

Lebih terperinci

PENDUGAAN PARAMETER STATISTIK INDUSTRI 1

PENDUGAAN PARAMETER STATISTIK INDUSTRI 1 PENDUGAAN PARAMETER STATISTIK INDUSTRI 1 Agustina Eunike, ST., MT., MBA Mengetahui populasi dan membuat pernyataan peluang mengenai elemen yang diambil dari populasi tersebut Tidak mengetahui distribusi

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN Dalam bab metodologi penelitian, akan dibahas mengenai variabel penelitian, masalah penelitian, subjek penelitian, metode pengambilan data, alat ukur yang digunakan, prosedur

Lebih terperinci

PENELITIAN KUANTITATIF MAGISTER PSIKOLOGI UNIVERSITAS GUNADARMA JUNI-2012

PENELITIAN KUANTITATIF MAGISTER PSIKOLOGI UNIVERSITAS GUNADARMA JUNI-2012 PENELITIAN KUANTITATIF MAGISTER PSIKOLOGI UNIVERSITAS GUNADARMA JUNI-2012 Metodologi penelitian adalah suatu cabang ilmu yang membahas tentang cara atau metode yang digunakan dalam kegiatan penelitian.

Lebih terperinci

STATISTIK Hypothesis Testing 2 Contoh kasus

STATISTIK Hypothesis Testing 2 Contoh kasus STATISTIK Hypothesis Testing 2 Contoh kasus Chapter 6 Sulidar Fitri, M.Sc Analisis Data Deskriptif Menghitung ukuran tendensi central (mean, median dan modus) dan ukuran dispersi (range, mean deviasi,

Lebih terperinci

Pengaruh Ketrampilan dan Kedisiplinan Kerja Terhadap Produktivitas Kerja : Studi Pada Karyawan UD. Ambar Jati Di Klaten. Sri Hartana F BAB I

Pengaruh Ketrampilan dan Kedisiplinan Kerja Terhadap Produktivitas Kerja : Studi Pada Karyawan UD. Ambar Jati Di Klaten. Sri Hartana F BAB I Pengaruh Ketrampilan dan Kedisiplinan Kerja Terhadap Produktivitas Kerja : Studi Pada Karyawan UD. Ambar Jati Di Klaten. Sri Hartana F1299113 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pesatnya kemajuan

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Pada penelitian ini, penulis akan menggunakan metode penelitian kuantitatif deskriptif untuk menjawab rumusan permasalahan yang telah ditetapkan sebelumnya.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Pengertian dan Kegunaan Statistika

BAB 1 PENDAHULUAN Pengertian dan Kegunaan Statistika BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Pengertian dan Kegunaan Statistika Statistik dapat berarti tiga hal. Pertama statistik bisa berarti kumpulan data. Ada buku bernama Buku Statistik Indonesia (Statistical Pocketbook

Lebih terperinci

UNIVERSITAS NEGERI MALANG FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN JURUSAN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT

UNIVERSITAS NEGERI MALANG FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN JURUSAN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT UKURAN PEMUSATAN MAKALAH UNTUK MEMENUHI TUGAS MATAKULIAH Dasar-dasar Biostatistik Deskriptif Yang dibina oleh Bapak Dr. Saichudin, M.Kes Ibu dr. Anindya, S.Ked Oleh : Derada Imanadani 130612607847/2013

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 56 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Deskripsi Kegiatan Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMP PGRI 11 Palembang dimulai dari tanggal 10 Agustus 2015 s/d 1 Oktober 2015. Kegiatan

Lebih terperinci

TATAP MUKA IV UKURAN PENYIMPANGAN SKEWNESS DAN KURTOSIS. Fitri Yulianti, SP. MSi.

TATAP MUKA IV UKURAN PENYIMPANGAN SKEWNESS DAN KURTOSIS. Fitri Yulianti, SP. MSi. TATAP MUKA IV UKURAN PENYIMPANGAN SKEWNESS DAN KURTOSIS Fitri Yulianti, SP. MSi. UKURAN PENYIMPANGAN Pengukuran penyimpangan adalah suatu ukuran yang menunjukkan tinggi rendahnya perbedaan data yang diperoleh

Lebih terperinci

BI5106 ANALISIS BIOSTATISTIK Bab 5 Uji Hipotesis

BI5106 ANALISIS BIOSTATISTIK Bab 5 Uji Hipotesis BI5106 ANALISIS BIOSTATISTIK Bab 5 Uji Hipotesis Orang Biologi Tidak Anti Statistika Silabus Silabus dan Tujuan Konsep uji hipotesis, kesalahan tipe 1 dan 2, uji hipotesis untuk mean (1 dan 2 sampel),

Lebih terperinci

METODE STATISTIKA. oleh Bambang Juanda -Ketua PS PWD (S2 & S3), SPS-IPB -Anggota TADF Kemenkeu

METODE STATISTIKA. oleh Bambang Juanda -Ketua PS PWD (S2 & S3), SPS-IPB -Anggota TADF Kemenkeu METODE STATISTIKA oleh Bambang Juanda -Ketua PS PWD (S2 & S3), SPS-IPB -Anggota TADF Kemenkeu When you can measure what you are speaking about and express it in numbers, you know something about it. But

Lebih terperinci

BAB IX BAGAIMANA MENENTUKAN UKURAN SAMPEL DAN TEKNIK SAMPLING?

BAB IX BAGAIMANA MENENTUKAN UKURAN SAMPEL DAN TEKNIK SAMPLING? BAB IX BAGAIMANA MENENTUKAN UKURAN SAMPEL DAN TEKNIK SAMPLING? Didalam sub bab 3.2 pada penyusunan laporan penelitian di atas, tentang populasi, sampel, sensus, sampling, lihat tentang ISTILAH (TERMINOLOGI)

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. awal peradaban manusia. Pada awal zaman Masehi, bangsa-bangsa

BAB 1 PENDAHULUAN. awal peradaban manusia. Pada awal zaman Masehi, bangsa-bangsa BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pengolahan informasi statistik mempunyai sejarah jauh ke belakang sejak awal peradaban manusia. Pada awal zaman Masehi, bangsa-bangsa mengumpulkan data statistik

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini merupakan metode

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini merupakan metode 46 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. METODE PENELITIAN Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini merupakan metode penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif yaitu suatu metode dalam

Lebih terperinci

BAB 3: NILAI RINGKASAN DATA

BAB 3: NILAI RINGKASAN DATA BAB 3: NILAI RINGKASAN DATA Penyajian data dalam bentuk tabel dan grafik memberikan kemudahan bagi kita untuk menggambarkan data dan membuat kesimpulan terhadap sifat data. Namun tabel dan grafik belum

Lebih terperinci

Bagian 2. Probabilitas. Struktur Probabilitas. Probabilitas Subyektif. Metode Frekuensi Relatif Kejadian untuk Menentukan Probabilitas

Bagian 2. Probabilitas. Struktur Probabilitas. Probabilitas Subyektif. Metode Frekuensi Relatif Kejadian untuk Menentukan Probabilitas Probabilitas Bagian Probabilitas A) = peluang (probabilitas) bahwa kejadian A terjadi 0 < A) < 1 A) = 0 artinya A pasti terjadi A) = 1 artinya A tidak mungkin terjadi Penentuan nilai probabilitas: Metode

Lebih terperinci

Gambar 3.1 Skema Tahapan Penelitian

Gambar 3.1 Skema Tahapan Penelitian BAB III METODOLOGI Metodologi merupakan cara yang digunakan sebagai unsur pengumpulan data. Penelitian selalu memerlukan metode untuk mempermudah kinerja penelitian. Metode adalah suatu jalan atau cara

Lebih terperinci

STATISTIKA INDUSTRI 2 TIN 4004

STATISTIKA INDUSTRI 2 TIN 4004 STATISTIKA INDUSTRI 2 TIN 4004 Pertemuan 2 Outline: Uji Hipotesis: Langkah-langkah Uji Hipotesis Jenis Uji Hipotesis satu populasi Uji Z Referensi: Walpole, R.E., Myers, R.H., Myers, S.L., Ye, K., Probability

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan di SMP Negeri 7 Medan yang beralamat di Adam

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan di SMP Negeri 7 Medan yang beralamat di Adam BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di SMP Negeri 7 Medan yang beralamat di Adam Malik No. 12 Medan. Penelitian ini pelaksanaannya pada Tahun Pelajaran 2013/2014,

Lebih terperinci

PERAN STATISTIKA DALAM METODE PENELITIAN EKONOMI

PERAN STATISTIKA DALAM METODE PENELITIAN EKONOMI PERAN STATISTIKA DALAM METODE PENELITIAN EKONOMI Pengertian Statistika metode yang berhubungan dengan penyajian dan penafsiran kejadian yang bersifat peluang dalam suatu penyelidikan terencana atau penelitian

Lebih terperinci