MODUL 4 Latihan KB Peluang minimal muncul gambar dalam dua kali lemparan! 2. Peluang (putih) dalam kasus sepuluh bola di dalam suatu wadah

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "MODUL 4 Latihan KB Peluang minimal muncul gambar dalam dua kali lemparan! 2. Peluang (putih) dalam kasus sepuluh bola di dalam suatu wadah"

Transkripsi

1 MODUL 4 Latihan KB Peluang minimal muncul gambar dalam dua kali lemparan! 2. Peluang (putih) dalam kasus sepuluh bola di dalam suatu wadah Penyelesaian 1. Asas peristiwa soal 1 adalah peristiwa independen (bebas), yaitu suatu peristiwa yang tidak mempengaruhi peristiwa lainnya. Apabila kita melempar mata uang satu kali maka peluang munculnya gambar adalah ½. Apabila kita melempar mata uang untuk kedua kalinya maka peluang munculnya gambar lagi adalah setengah. Hal. ini terjadi karena kedua kejadian tersebut adalah independen, di mana lemparan pertama tidak mempengaruhi lemparan kedua. Kemudian, berapa peluang sisi gambar akan muncul dalam dua kali lemparan? Untuk menghitung peluang tersebut kita dapat mengalikan hasil peluang marginal. Dengan demikian, rumus untuk kejadian gabungan independen adalah P(A B) = P(A) x P(B) = P(½) x P(½) = ¼ Jadi peluang munculnya gambar dalam dua kali lemparan adalah ¼ 2. Asas peristiwa dependen, yaitu suatu peristiwa tergantung pada peristiwa lain. Kejadian ini juga sering disebut kejadian bersyarat, yaitu suatu peristiwa yang keberadaannya disyaratkan oleh peristiwa lain. Rumus untuk bersyarat yang dependen: P(G/H) = Seperti contoh dalam asas-asas peristiwa dimana kita memasukkan l0 bola ke dalam sebuah wadah yang kosong dan tertutup, di mana ada 1 bola dengan warna hitam dan memiliki motif kotak. 3 bola berwarna hitam dengan motif bergaris, 2 bola berwarna putih dengan motif bergaris serta 4 bola berwarna putih dengan motif kotak, Pertanyaannya adalah berapa peluang terambilnya bola bermotif kotak jika bola tersebut berwarna putih? Maka, berdasar rumus bersyarat dependen => = = 66,67% 4/10 didapat dari peluang bola berwarna putih dan bermotif kotak, yaitu ada 4 dari sepuluh bola yang ada, sedangkan bola yang berwarna putih keseluruhannya ada 6 dari sepuluh bola yang ada. Yang menjadi syarat disini adalah bola berwarna putih. Jadi peluang putih yang terambil adalah 66,67% Latihan KB 2. Carilah dalam tabel binomial, apabila diketahui n = 12, P = 0,1, x = 7 p n x Nilai yang ditunjuk adalah 0,0000 dan karena merupakan tabel binomial distribusi biasa bukan kumulatif maka nilainya tetap yaitu 0,

2 MODUL 5 Latihan KB 1. Apabila dalam sebuah sekolah ada 3500 siswa, meliputi kelas l sebanyak 1000; kelas 2 sebanyak 1000; serta kelas 3 sebanyak 1500 siswa. Peneliti ingin melihat apakah ada hubungan antara sikap siswa kelas l, 2, serta 3 terhadap metode pengajaran guru. Untuk itu ia akan mengambil sampel sebanyak 350 orang secara stratifikasi. coba Anda buat tahap pengambilan sampelnya. Penyelesaian : Tahapan dalam penarikan sampel berstrata pada contoh soal diatas adalah: a. membagi elemen populasi ke dalam 3 strata karena yang diteliti adalah kelas 1, 2 dan 3 yang berjumlah 3. b. Melihat jumlah seluruh siswa dengan jumlah sampel yang ingin diambil dapat diambil kesimpulan bahwa penarikan sampel dilakukan dengan secara proporsional.. c. Sampel dari masing-masing strata dapat dilakukan dengan metode acak sederhana, terlihat dalam tabel berikut ini: Tabel. Penarikan Sampel Berstrata Proporsional Strata Kelas Jumlah Persentase (%) Jumlah Sampel , , , Jumlah Total Latihan KB 2. Saudara mahasiswa, untuk memperdalam pemahaman Anda mengenai penarikan sampel non probabilita, coba buat contoh penarikan sampel secara purposif, quota, serta bola salju. Contoh penarikan sampel: 1. Secara purposif 2. Secara Quota 3. Secara Bola Salju Penyelesaian: Kita ambil contoh soal KB Seandainya yang akan diteliti tentang metode pengajaran dari guru, tetapi ingin mendapatkan hasil penelitian yang sesuai dengan keinginan guru tersebut. Maka yang diambil sampel adalah dari siswa atau siswi yang cenderung suka pada guru yang bersangkutan. 2. Misalnya dalam penelitian tentang tingkat pendapatan orang tua siswa (pengambilan sampel yang cenderung heterogen). Kita kelompokkan antara siswa perempuan dan laki-laki dan kemudian menentukan jatah kategorinya, berapa laki-laki dan perempuannya. 3. Misalnya dalam penelitian kasus yang sensitif seperti kasus pornografi, dapat ditanyakan pada salah satu siswa yang mengerti (responden 1) kemudian siswa tersebut menunjuk temannya (responden 2) dan temannya tadi menunjuk yang lainnya yang mengetahui kasus tersebut (responden 3). Begitu seterusnya. 2

3 MODUL 6 Latihan KB Buktikan bahwa dengan memakai interval kepercayaan yang berbeda, maka range interval akan berbeda! 2. Buktikan bahwa dengan memakai jumlah sampel yang berbeda, dalam interval kepercayaan yang sama, hasilnya akan berbeda! Penyelesaian : Seperti contoh soal pada modul 6 hal 6.9 Buku Materi Pengantar Statistik Sosiologi. Seorang peneliti yang sedang melakukan penelitian di desa Tegalarang itu menemukan dari hasil penelitian bahwa rata-rata usia penduduk di desa Tegalarang adalah 36,3 tahun, dengan standar deviasi sebesar l3,3 yang didapat dengan menggunakan sampel sebanyak 120 orang, dari keseluruhan penduduk (populasi) sebesar 400 orang. Nah dengan mengetahui rata-rata usia di sampel, peneliti ingin melakukan estimasi terhadap rata-rata usia penduduk di populasi. Kemudian, peneliti menggunakan interval kepercayaan sebesar 95%. Dengan interval kepercayaan itu maka peneliti memiliki kepercayaan bahwa nilai parameter di tingkat populasi akan berada pada interval ± rata-rata populasi. Interval kepercayaan Nilai Z pada tabel Z ( normal ) 90% 1,645 95% 1,96 99% 2,58 Diketahui = 36,3 n = 120 s = 13,3 Ditanya estimasi interval dengan kepercayaan 95% Jawab = ± = 36,3 ± 1,96 = 36,3-1,96 < µ < 36,3 + 1,96 = 33,92 < µ < 38,68 33,92 36,3 38,68 1. Bila diubah tingkat kepercayaannya menjadi 90% Maka = ± = 36,3 ± 1,645 = 36,3-1,645 < µ < 36,3 + 1,645 = 34,3 < µ < 38,3 34,3 36,3 38,3 Jadi dapat dibuktikan bahwa dengan tingkat kepercayaan yang berubah maka estimasi interval berubah juga. 2. Bila diubah jumlah sampelnya menjadi 100 dengan tingkat kepercayaannya tetap 95% Maka = ± dari 3

4 = 36,3 ± 1,96 = 36,3-1,96 < µ < 36,3 + 1,96 = 33,7 < µ < 38,9 33,7 36,3 38,9 Jadi dapat dibuktikan bahwa dengan tingkat kepercayaan yang sama dengan jumlah sampel yang berbeda maka estimasi interval berubah juga. Latihan KB 2. 1) Coba Anda buat pertimbangan, nilai signifikansi yang akan Anda ambil apabila ada laporan bahwa mahasiswa UT di Jakarta memakai obat terlarang. 2) Coba Anda melakukan uji hipotesis apabila Di ketahui µ = 800 σ = 40 = 70 n = 100 u = 0,05 (dari tabel z, nilainya adalah 1,96) Penyelesaian : 1. Berdasar data contoh soal 6.29 maka nilai signifikan yang akan diambil sebesar 10%. a. Rumusan hipotesisnya: Ho : mahasiswa UT di Jakarta memakai narkoba UT = 1 Ha : mahasiswa UT di Jakarta tidak memakai narkoba UT < 1 b. Pengandaian: Bila Ho di tolak maka Ha diterima yang artinya mahasiswa UT di Jakarta tidak pakai narkoba. Bila Ho di terima maka Ha ditolak yang artinya mahasiswa UT di Jakarta pakai narkoba. 2. Berdasar data tersebut, maka kita bisa memulai melakukan uji hipotesis. a. Merumuskan hipotesis null dan hipotesis alternatif. Ho: µ = 800 Ha: µ < 800 b. Memilih uji statistik yang sesuai Uji yang dipakai adalah tes Z c. Menentukan taraf signifikansi (alpha) dalam kasus di atas, nilai signifikansinya ditentukan sebesar 0,05, dari tabel Z nilainya 1,96 d. Melakukan perhitungan = = - 182,5 e. Mengambil keputusan atau kesimpulan Nilai z hitung lebih kecil dari z tabel maka Ho ditolak Dalam bentuk kurva terlihat sebagai berikut: -182,5-1,96 1,96 4

5 MODUL 7 Latihan KB 1. coba Anda lakukan pengujian hipotesa untuk kasus berikut. Dari 25 orang yang diteliti, mereka ditanya apakah mereka setuju jika sistem remunerasi diperbaiki atau tidak. Dari jawaban mereka, l0 orang mengatakan tidak setuju, dan 15 orang mengatakan setuju. pola jawaban mereka adalah sebagai berikut. Keterangan: S (setuju) T (tidak setuju) T SSSS T SSSSSSS TT S TT SS TTT S T Lakukan pengujian hipotesis dengan menggunakan alpha 0,05 Penyelesaian : T SSSS T SSSSSSS TT S TT SS TTT S T N1 (T) = 10 N2 (S) = 15 Dilihat dari data didapat munculnya tidak setuju (T) adalah 10 dan setuju (S) adalah 15, berdasarkan tabel run untuk satu sampel nilainya adalah 6 dan dari tabel run untuk dua sampel adalah 22. N1 Tabel Run Satu Sampel untuk alpha = 5% N Tabel Run Dua Sampel untuk alpha = 5% N1 N Jadi dapat diambil kesimpulan bahwa hipotesa null dalam kasus kita terima karena nilai run hasil pengamatan 11 berada diantara nilai untuk satu sampel dan dua sampel (6 sampai 22)

6 Latihan KB 2. Cobalah hitung nilai chi square untuk Tabel 7.2 bila diketahui 0,05 dengan df 4=9, Tabel 7.2. Agama yang Dianut Mahasiswa UT (n=300) Agama Frekuensi Islam 60 Kristen 30 Katolik 40 Hindu 5 Budha 1 Jumlah 136 Penyelesaian : 1. Nilai E dari agama yang dianut mahasiswa UT adalah 136 : 5 = 27,2 2. Sehingga perhitungan adalah 3. = = 1, , , ,9278 = 3,2801 Hasil ini menunjukkan bahwa hipotesa null diterima. 3,2801 9,49 6

7 MODUL 8 Latihan KB 1. Buatlah urutan yang harus dilakukan dalam melakukan pengujian hipotesis untuk membandingkan dua kelompok Penyelesaian: Pengujian yang dapat dilakukan untuk membandingkan dua kelompok dapat dilakukan dengan menggunakan Pengujian Binomial untuk membandingkan dua Proporsi, test untuk dua sampel independen (data berskala interval dan rasio) dan test untuk dua sampel berpasangan (diasumsikan sampel berhubungan satu dengan yang lainnya). Pada dasarnya semua langkah-langkah pengujian hipotesis adalah sama. Adapun langkah langkah urutan yang ditempuh adalah sebagai berikut : 1. Pengujian Binomial Rumus yang digunakan a. Menentukan Hipotesis penelitian Ho : Ha : b. Menentukan daerah penolakan Ho ( ). Nilai harus dilihat dalam tabel Z untuk uji dua arah (karena dua arah maka nilai harus dibagi dua terlebih dahulu). Ho akan diterima diterima jika nilai Z > -nilai dari Z tabel atau Z < dari nilai Z tabel dan Ho akan ditolak jika nilai Z < -nilai dari Z tabel atau Z > dari nilai Z tabel. c. Langkah berikutnya adalah melakukan perhitungan dengan rumus diatas, dimana d. Langkah terakhir adalah mengambil kesimpulan, apakah Ho diterima atau ditolak. 2. Test untuk dua sampel independen Rumus yang digunakan Dengan derajat bebas = a. Melakukan hipotesis : a. Ho : b. Ha : b. Menentukan daerah penolakan Ho ( ). Karena menggunakan rumus t maka nilai harus dilihat dalam tabel t. Ho akan diterima diterima jika nilai t > -nilai dari t tabel atau t < dari nilai t tabel dan Ho akan ditolak jika nilai t < -nilai dari t tabel atau t > dari nilai t tabel. 7

8 c. Berikutnya melakukan perhitungan dengan rumus t diatas. d. Mengambil kesimpulan apakah Ho ditolak atau diterima. 3. Test untuk dua sampel berpasangan Rumus yang digunakan Dimana = Dengan d.f. = a. Melakukan hipotesis : Ho : atau Ha : atau b. Menentukan daerah penolakan Ho ( ). Karena menggunakan rumus t maka nilai harus dilihat dalam tabel t. Ho akan diterima diterima jika nilai t > -nilai dari t tabel atau t < dari nilai t tabel dan Ho akan ditolak jika nilai t < -nilai dari t tabel atau t > dari nilai t tabel. c. Berikutnya melakukan perhitungan dengan rumus t diatas. d. Mengambil kesimpulan apakah Ho ditolak atau diterima. Latihan KB 2. Lakukan pengujian hipotesis dengan menggunakan uji U Mann-Whitney dan uji Tes Mc Nemar. 1. Dengan mengambil contoh soal nomor 1 hal 8.24 modul 8 pada test formatif 2 untuk uji U Mann-Whitney Seorang psikolog anak ingin melihat apakah ada perbedaan antara anak dengan orang tua lengkap dan anak dengan single parents dalam hal skor mengerjakan tugas. Hasil tes yang diberikan kepada anak-anak tersebut adalah sebagai berikut : Tabel 2.1 Skor Mengerjakan Tugas Orang Tua Lengkap (OTL) Single Parents (SP) a. Langkah pertama dalam menggunakan uji Mann-Whitney adalah dengan membuat Hipotesis. Hipotesisnya adalah : Ho : jumlah hasil skor OTL sama dengan jumlah skor SP di tingkat populasi. Ha : jumlah hasil skor OTL lebih kecil dari jumlah skor SP di tingkat populasi. b. Langkah kedua yaitu mengurutkan data yang ada dan membuat ranking. Dari data tersebut bila diurutkan adalah 60, 68, 70, 75, 75, 80, 80, 80, 80, dan 85 berarti terdapat 8

9 10 data yang dapat dibuat ranking mulai dari 1 hingga 10. Digambarkan dengan tabel sebagai berikut: Tabel 2.2 Rangking Skor Mengerjakan Tugas Skor Mengerjakan Tugas Status Ranking 60 OTL 1 68 SP 2 70 OTL 3 75 SP 4,5 75 SP 4,5 80 OTL 7,5 80 OTL 7,5 80 SP 7,5 80 SP 7,5 85 OTL 10 c. Langkah ketiga adalah membuat rata-rata ranking dari masing-masing kelompok, yaitu anak dengan OTL dan anak dengan SP. Hasilnya terlihat dalam tabel sebagai berikut : Tabel 2.3 Skor Mengerjakan Tugas Skor Mengerjakan Tugas Status Ranking Jumlah Skor Ranking 60 OTL ,5+7, OTL 3 = OTL 7,5 80 OTL 7,5 85 OTL SP 2 2+4,5+4,5+7,5+7,5 75 SP 4,5 = SP 4,5 80 SP 7,5 80 SP 7,5 Dengan menggunakan rumus uji U maka dapat diperoleh nilai sebagai berikut : atau atau - = 14 - = 11 9

10 Nilai U yang terkecil, yaitu 11. Selanjutnya dilakukan pengujian dengan distribusi normal, yaitu : σ Sehingga - - = -0, dibulatkan menjadi -0,32 Jika α ya g dig aka adalah maka dapat disimp lka bahwa Ho ditolak kare a nilai Z hitung (-0,32) lebih kecil dari Z α ( ) d. Langkah terakhir yang diambil adalah kesimpulan, dimana jumlah skor anak dengan orang tua lengkap lebih kecil dari jumlah skor anak dengan single parents. 2. Uji tes Mc Nemar digunakan untuk Uji Dua Sampel Berhubungan Contoh kasus mengambil dari soal test formatif 2 nomor 4 hal 8.25 modul 8 Pengamatan sosial ingin melihat apakah ada perubahan pada para ibu untuk menghidangkan makanan sehat, setelah penyuluhan terhadap gizi bagi anak diberikan. Dari penelitian ini didapat hasil sebelum dan sesudah kampanye terhadap pemilihan makanan sehat sebagai berikut : Perubahan pilihan terhadap makanan sehat Sebelum Penyuluhan Makanan Kurang Bergizi Makanan bergizi Makanan Bergizi Sesudah Penyuluhan Makanan Kurang Bergizi De ga besara α a. Menentukan rumusan hipotesisnya, yaitu: Ho : Kemungkinan perubahan para ibu akan menghidangkan makanan bergizi ke makanan kurang bergizi adalah sama dengan kemungkinan para ibu untuk menghidangkan makanan kurang bergizi ke makanan bergizi, yaitu ½ Ha : Kemungkinan para ibu akan menghidangkan makanan kurang bergizi lebih besar dibanding kemungkinan para ibu untuk menghidangkan makanan dari makanan kurang bergizi ke makanan bergizi, yaitu ½ b. Menentukan daerah penolakan Ho ( ). Ho akan diterima diterima jika nilai tes < dari nilai t tabel dan Ho akan ditolak jika nilai tes > dari nilai t tabel. c. Melakukan perhitungan 10

11 Rumus yang digunakan dalam Tes Mc Nemar adalah - atau -D - D D dengan derajat bebas = 1 Dengan α dan derajat bebas 1, maka dari hasil tabel chi square didapat nilai 2,706. d. Mengambil kesimpulan. Karena nilai Mc Nemar tes < dari t Tabel (tα) ( < ) maka Ho diterima Ya g berarti bahwa sesudah penyuluhan terhadap gizi bagi anak diberikan kemungkinan para ibu akan merubah menghidangkan makanan bergizi ke makanan kurang bergizi adalah sama dengan kemungkinan para ibu untuk memilih menghidangkan makanan kurang bergizi ke makanan bergizi, yaitu ½. 11

12 MODUL 9 Latihan KB 1. Suatu penelitian dilakukan untuk mengetahui apakah ada perbedaan antara kelompok Pegawai Negeri sipil dan Swasta dalam memberikan pertimbangan untuk memilih partai politik. untuk menjawab pertanyaan tersebut, maka dilakukan pengumpulan data melalui dua kelompok sampel yang diambil secara random. Dari 2500 sampel PNS, 1000 orang menyatakan bahwa pertimbangan memilih partai adalah karena misi dan visi partai yang jelas, 700 orang karena pemimpin partai yang reformis; dan 800 orang karena anjuran atasan. Selanjutnya, dari 1200 sampel Pegawai Swasta, 650 orang menyatakan bahwa pertimbangan memilih partai adalah karena visi dan misi partai yang jelas, 450 orang memilih pemimpin partai yang reformis, dan 100 orang karena misi dan visi. Berdasarkan permasalahan penelitian tersebut, ujilah dengan alpha 5% apakah ada perbedaan antara kelompok Pegawai Negeri Sipil dan Swasta dalam memberikan pertimbangan untuk memilih Partai Politik. Yang digambarkan dalam tabel sebagai berikut: Tabel.9.1 Pertimbangan Memilih Partai Politik Alasan Pegawai Negeri Sipil Pegawai Swasta Jumlah Visi dan Misi Yang Jelas Pemimpin Reformis Anjuran Atasan Jumlah Penyelesaian: a. Menentukan Hipotesis. HO : (tidak terdapat perbedaan pertimbangan untuk memilih partai politik antara pegawai negeri sipil dan pegawai swasta). Ha : (terdapat perbedaan pertimbangan untuk memilih partai politik antara pegawai negeri sipil dan pegawai swasta). b. Menentukan Nilai Kritis. Taraf nyata ditentukan 5% dan derajat bebas didapat dengan menggunakan rumus df = (k-1) (r-1) yaitu df = 3-1 (2-1) = 2 1 = 2 Nilai chi kuadrat untuk df = 2 dan taraf nyata 5% dilihat dalam tabel adalah 5,991 c. Menghitung Nilai. Persentase alasan memilih visi dan misi yang jelas Frekuensi pertimbangan memilih dengan alasan visi dan misi yang jelas sebagai berikut : Pegawai Negeri Sipil = ,6% = Pegawai Swasta = ,6% = 535 Persentase alasan pemimpin partai yang reformis Frekuensi memilih dengan alasan pemimpin yang reformis sebagai berikut : 12

13 Pegawai Negeri Sipil = ,08% = 777 Pegawai Swasta = ,08% = 373 Persentase alasan memilih atas anjuran atasan Frekuensi memilih dengan alasan pemimpin yang reformis sebagai berikut : Pegawai Negeri Sipil = ,32% = 608 Pegawai Swasta = ,32% = 292 Alasan Pertimbangan Memilih Partai Politik Tabel 9.2 Tabel untuk menghitung chi kuadrat. fo fe (fofe) (fo-fe)² Pegawai Visi dan Negeri Sipil ,86 Misi jelas Pegawai Swasta ,72 Pegawai Pemimpin Negeri Sipil ,63 Reformis Pegawai Swasta ,9 Pegawai Anjuran Negeri Sipil ,63 Atasan Pegawai Swasta ,25 Jumlah ,99 Berdasarkan tabel, nilai chi kuadrat hitung = 246,99. Jika diperhatikan maka nilai chi kuadrat hitung ternyata lebih besar dari chi kuadrat tabel, yaitu 246,99 > 5,991. d. Membuat kesimpulan. Hasil pengujian menggambarkan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima. Oleh sebab itu, dapat disimpulkan terdapat perbedaan yang signifikan antara alasan pertimbangan pegawai negeri sipil dan pegawai swasta dalam memilih partai politik. Perbedaan itu tercermin seperti data dalam sampel. Berdasarkan data yang terkumpul, alasan atas anjuran atasan dalam memilih partai politik pada pegawai swasta yang paling rendah, karena alasan atas anjuran atasan pada pegawai negeri sipil jumlahnya lebih banyak dari pegawai swasta Latihan KB 2. Suatu penelitian dilakukan untuk meneliti mengenai perbedaan antara peserta keluarga berencana dengan bukan peserta keluarga berencana dalam pengaturan jumlah anak. salah satu variabel yang diteliti adalah jarak anak pertama dengan anak kedua. pada keluarga peserta keluarga berencana ditarik sampel sebanyak 80 dan diketahui rata-rata jarak anak pertama dan anak kedua adalah 5 tahun dengan standar deviasi 2. sedangkan pada keluarga bukan peserta keluarga berencana ditarik sampel sebanyak 60 dan diketahui jarak anak pertama dan kedua adalah 3 tahun dengan standar deviasi 3. Taraf signifikansi yang digunakan adalah 0,01. Lakukanlah pengujian hipotesis untuk dua rata-rata populasi 13

14 Penyelesaian : Diketahui : = 5 = 3 = 80 = 60 = 2 = 3 Merumuskan hipotesis null dan hipotesis alternatifnya. 1. Hipotesis null (Ho) : atau Tidak ada perbedaan yang signifikan antara peserta keluarga berencana dengan bukan peserta keluarga berencana dalam pengaturan jumlah anak pada jarak kelahiran antara anak pertama dan anak kedua. Pada penelitian diatas diasumsikan jarak kelahiran anak pada keluarga peserta keluarga berencana lebih besar dari pada keluarga yang bukan peserta keluarga berencana. Jadi rumus hipotesis alternatifnya adalah atau jarak kelahiran anak pada keluarga peserta keluarga berencana lebih besar dari pada keluarga yang bukan peserta keluarga berencana 2. Menentukan uji statistik yang sesuai. Kare a ked a j mlah sampel yait dengan menggunakan uji statistik tes z. 3. Menentukan taraf nyata. Pada penelitian ini telah ditentukan nilai α pabila dilihat pada tabel untuk distribusi kurva normal, maka akan didapat nilai z sebesar 2,58. Titik 2,58 ini yang akan membatasi daerah penerimaan Ho dan daerah penolakan Ho. Melakukan perhitungan dengan rumus z hitung untuk dua rata-rata populasi. 4. Mengambil kesimpulan. Oleh kare a ilai hit g lebih dari ilai tabel (α) maka hipotesis ll ditolak. 2,58 4,44 Kesimpulannya adalah jarak anak pertama dan kedua pada keluarga peserta keluarga berencana lebih besar dari pada keluarga yang bukan peserta keluarga berencana. 14

15 Latihan KB 3. Suatu penelitian ingin mengetahui pola mobilitas para pendatang di Jakarta. Penelitian ini ingin memperbandingkan antar pedagang jamu keliling dengan pedagang sayur keliling dalam melakukan kegiatan pulang kampung. Salah satu variabel yang digunakan adalah frekuensi pulang kampung dalam setahun. pada pedagang jamu keliling ditarik sampel sebanyak 25 dan diketahui rata-rata hitungnya sebesar 4 dengan standar deviasi 3. sedangkan pada pedagang sayur keliling ditarik sampel sebanyak l5 dan diketahui rata-rata hitungnya sebesar 3 dengan standar deviasi 2. Taraf nyata yang digunakan adalah 0,01. Lakukanlah pengujian hipotesis untuk dua rata-rata populasi ini. Penyeleseian : 1. Merumuskan hipotesis null dan hipotesis alternatifnya. Hipotesis null (Ho) : atau Tidak ada perbedaan dalam melakukan kegiatan pulang kampung antara pedagang jamu dan pedagang sayur keliling. Jadi rumus hipotesis alternatifnya (Ha) adalah atau 2. Menentukan uji statistik yang sesuai. Karena ked a j mlah sampel yait maka uji statistik menggunakan test t. 3. Menentukan taraf nyata (α). Pada penelitian ini taraf nyata adalah sebesar 0,01 4. Menentukan nilai kritis. Dari perumusan penelitian tersebut adalah penelitian dua arah, batasa pe erimaa hipotesis ll dite t ka ilai α de ga derajat bebas sebesar = De ga derajat bebas 8 ilai α 0,01 pada test untuk uji dua arah sebesar 2, Melakukan perhitungan dengan rumus z hitung untuk dua rata-rata populasi. Pada penelitian diatas diketahui : = 4 = 3 = 25 = 15 = 3 = 2 15

16 6. Mengambil kesimpulan. Kare a ilai t hit g lebih ke il dari ilai t α maka hipotesis tergambar seperti dibawah ini. ll (Ho) diterima Hal i i -2, ,143 2,712. Kesimpulan yang dapat diambil dalam penelitian ini adalah Tidak ada perbedaan dalam melakukan kegiatan pulang kampung dalam satu tahun antara pedagang jamu dan pedagang sayur keliling. 16

Uji Statistik Hipotesis

Uji Statistik Hipotesis Modul 8 Uji Statistik Hipotesis Bambang Prasetyo, S.Sos. D PENDAHULUAN alam Modul 7, Anda sudah diperkenalkan pada inferensi. yang mencakup estimasi dan uji hipotesis. Dalam Modul 7, Anda juga sudah belajar

Lebih terperinci

Estimasi dan Uji Hipotesis

Estimasi dan Uji Hipotesis Modul 7 Estimasi dan Uji Hipotesis Bambang Prastyo, S.Sos. PENDAHULUAN pa yang akan Anda lakukan setelah Anda selesai melakukan penelitian? A Tentunya Anda akan mengambil suatu kesimpulan. Nah seperti

Lebih terperinci

1.1 Contoh Soal dan Pembahasan Uji 1 Sampel a. Uji Binomial Untuk kasus ukuran sampel 25 Dilakukan penelitian untuk mengetahui kecenderungan

1.1 Contoh Soal dan Pembahasan Uji 1 Sampel a. Uji Binomial Untuk kasus ukuran sampel 25 Dilakukan penelitian untuk mengetahui kecenderungan 1.1 Contoh Soal dan Pembahasan 1.1.1 Uji 1 Sampel a. Uji Binomial Untuk kasus ukuran sampel 5 Dilakukan penelitian untuk mengetahui kecenderungan masyarakat dalam memilih perawatan kecantikan. Berdasarkan

Lebih terperinci

Statistik Non Parametrik-2

Statistik Non Parametrik-2 Statistik Non Parametrik-2 UJI RUN 2 Uji Run Disebut juga uji random Bertujuan untuk menentukan apakah urutan yang dipilih atau sampel yang diambil diperoleh secara random atau tidak Didasarkan atas banyaknya

Lebih terperinci

UJI PERBEDAAN DUA SAMPEL. Materi Statistik Sosial Administrasi Negara FISIP UI

UJI PERBEDAAN DUA SAMPEL. Materi Statistik Sosial Administrasi Negara FISIP UI UJI PERBEDAAN DUA SAMPEL Materi Statistik Sosial Administrasi Negara FISIP UI Digunakan untuk menentukan apakah dua perlakukan sama atau tidak sama Uji parametrik Uji non parametrik: T- test asumsi: distribusi

Lebih terperinci

Analisis Pengaruh Kepuasan Konsumen Serta Dampaknya

Analisis Pengaruh Kepuasan Konsumen Serta Dampaknya Analisis Pengaruh Kepuasan Konsumen Serta Dampaknya Terhadap Loyalitas Jasa Kereta Api X Ray Farandy 15209111 Fitriansyah Hambali, SE, MM Latar Belakang Pada jaman sekarang ini sarana transportasi merupakan

Lebih terperinci

CHI SQUARE. Pengantar

CHI SQUARE. Pengantar BAB 1 CHI SQUARE CHI SQUARE Pengantar Dua buah gejala atau lebih pada kenyataannya sebenarnya hanya dapat diperbandingkan atau dihubungkan. Oleh karena itu untuk mengkaji keterkaitan antara dua buah gejala

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. semu, karena itu diadakan Pre-test atau tes awal sebelum kegiatan eksperimen. Tabel 1

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. semu, karena itu diadakan Pre-test atau tes awal sebelum kegiatan eksperimen. Tabel 1 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4. Deskripsi Hasil Penelitian 4.. Deskripsi Hasil Penelitian Variabel 0 (skor tes awal) Kegiatan penelitan ini dilakukan dengan menggunakan metode eksperiman semu,

Lebih terperinci

PENGUJIAN HIPOTESIS. 2,5% (Ho ditolak) 2,5% ( Ho ditolak )

PENGUJIAN HIPOTESIS. 2,5% (Ho ditolak) 2,5% ( Ho ditolak ) PENGUJIAN HIPOTESIS 1. Pengertian Hipotesis Hypo = Sementara Thesis = Jawaban Jadi hipotesis adalah jawaban sementara dari suatu pernyataan ( pejabat, mahasiswa, pegawai dan lain sebagainya.contoh : 1.

Lebih terperinci

Pokok Bahasan: Chi Square Test

Pokok Bahasan: Chi Square Test Pokok Bahasan: Chi Square Test Start Pokok Bahasan A. Pengertian Distribusi Chi Kuadrat B. Uji Kecocokan (Goodness of Fit Test) (Kontigensi Table Test) 1 Instruksional Umum Memberi penjelasan tentang distribusi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode 44 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Penelitian eksperimen diartikan sebagai metode penelitian yang digunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian oleh Arikunto (2002:136) adalah cara yang digunakan oleh penliti dalam mengumpulkan data penelitian. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen

Lebih terperinci

Uji chi-kuadrat merupakan pengujian hipotesis tentang perbandingan antara frekuensi sampel yang benar-benar terjadi (selanjutnya disebut dengan

Uji chi-kuadrat merupakan pengujian hipotesis tentang perbandingan antara frekuensi sampel yang benar-benar terjadi (selanjutnya disebut dengan Uji chi-kuadrat merupakan pengujian hipotesis tentang perbandingan antara frekuensi sampel yang benar-benar terjadi (selanjutnya disebut dengan frekuensi observasi, dilambangkan dengan fo ) dengan frekuensi

Lebih terperinci

MODUL UJI NON PARAMETRIK (CHI-SQUARE/X 2 )

MODUL UJI NON PARAMETRIK (CHI-SQUARE/X 2 ) MODUL UJI NON PARAMETRIK (CHI-SQUARE/X 2 ) Tujuan Praktikum: Membantu mahasiswa memahami materi Distribusi Chi Square Pengambilan keputusan dari suatu kasus dengan menggunakan kaidah dan syarat Distribusi

Lebih terperinci

UJI ANOVA. Imam Gunawan DISTRIBUSI F

UJI ANOVA. Imam Gunawan DISTRIBUSI F UJI ANOVA Imam Gunawan DISTRIBUSI F Ditribusi F memiliki ciri-ciri, yaitu: 1. Nilai F adalah nonnegatif.. Distribusi F merupakan distribusi kontinu. Nilainya mulai dari 0 dan tidak memiliki batas atas.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. metode eksperimen. Dalam penelitian ini, peneliti membagi subjek yang diteliti

BAB III METODE PENELITIAN. metode eksperimen. Dalam penelitian ini, peneliti membagi subjek yang diteliti BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode dan Desain Penelitian Metode merupakan suatu cara ilmiah yang digunakan untuk mencapai maksud dan tujuan tertentu. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian merupakan suatu cara yang digunakan peneliti untuk mendapatkan data valid yang digunakan untuk memecahkan suatu masalah. Metode deskriptif

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang akan dilakukan dalam penelitian ini merupakan penelitian komparatif dengan pendekatan kuantitatif. Penelitian ini ingin mengetahui perbedaan

Lebih terperinci

UJI STATISTIK NON PARAMETRIK. Widha Kusumaningdyah, ST., MT

UJI STATISTIK NON PARAMETRIK. Widha Kusumaningdyah, ST., MT UJI STATISTIK NON PARAMETRIK Widha Kusumaningdyah, ST., MT SIGN TEST Sign Test Digunakan untuk menguji hipotesa tentang MEDIAN dan DISTRIBUSI KONTINYU. Pengamatan dilakukan pada median dari sebuah distribusi

Lebih terperinci

Pemilihan Data (Sampel) Penelitian

Pemilihan Data (Sampel) Penelitian Pemilihan Data (Sampel) Penelitian 1. Populasi dan Sampel Populasi yaitu sekelompok orang, kejadian atau segala sesuatu yang mempunyai karakteristik tertentu. Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian

Lebih terperinci

Materi KBK sem 7 Prinsip data Prinsip statistik dalam penelitian Statistik deskriptif Statistik inferensial

Materi KBK sem 7 Prinsip data Prinsip statistik dalam penelitian Statistik deskriptif Statistik inferensial Dr. Arlinda Sari Wahyuni, MKes Materi KBK sem 7 Prinsip data Prinsip statistik dalam penelitian Statistik deskriptif Statistik inferensial Apa statistik??? Statistik Disiplin ilmu yang mempelajari metode

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode eksperimen. Metode tersebut digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan April sampai Juni 2014. Adapun lokasi penelitian akan dilaksanakan di Sekolah Menengah Pertama Babussalam

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. mencapai tujuan. Nazir (1983 : 52) menyatakan bahwa Metode penelitian adalah

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. mencapai tujuan. Nazir (1983 : 52) menyatakan bahwa Metode penelitian adalah BAB III PROSEDUR PENELITIAN A. METODE PENELITIAN Metode adalah cara yang digunakan oleh seorang peneliti untuk mencapai tujuan. Nazir (1983 : 52) menyatakan bahwa Metode penelitian adalah bagaimana secara

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif yaitu tentang data

III. METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif yaitu tentang data III. METODE PENELITIAN Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif yaitu suatu metode dalam meneliti status kelompok manusia, suatu objek, suatu kondisi, suatu sistem pemikiran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Di lingkup kelurahan Kecamatan Lowokwaru Kota Malang

BAB III METODE PENELITIAN. Di lingkup kelurahan Kecamatan Lowokwaru Kota Malang BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat Penelitian Di lingkup kelurahan Kecamatan Lowokwaru Kota Malang B. Jenis Penelitian Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 26 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Objek dan Lokasi Penelitian Obyek yang digunakan dalam penelitian ini di PT. Nasmoco Pemuda Semarang jalan Pemuda No. 72 Semarang, sedangkan lokasi penelitian ini dilaksanakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. sungguhan (true experimental research) dan semu (quasi experimental research).

BAB III METODE PENELITIAN. sungguhan (true experimental research) dan semu (quasi experimental research). BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode dan Desain Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Penelitian eksperimental dibagi menjadi dua, yakni penelitian eksperimental

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Mardalis (2009: 24) mengartikan metode sebagai:

BAB III METODE PENELITIAN. Mardalis (2009: 24) mengartikan metode sebagai: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Mardalis (2009: 24) mengartikan metode sebagai: Suatu cara atau teknis yang dilakukan dalam proses penelitian, sedangkan penelitian itu sendiri diartikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Surakhmad (Andrianto, 2011: 29) mengungkapkan ciri-ciri metode korelasional, yaitu:

BAB III METODE PENELITIAN. Surakhmad (Andrianto, 2011: 29) mengungkapkan ciri-ciri metode korelasional, yaitu: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Pada penelitian ini pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif, yaitu pendekatan yang menggunakan data yang dikualifikasikan/dikelompokkan dan

Lebih terperinci

STATISTIK NON PARAMETRIK (2) Debrina Puspita Andriani /

STATISTIK NON PARAMETRIK (2) Debrina Puspita Andriani    / STATISTIK NON PARAMETRIK (2) 13 Debrina Puspita Andriani E-mail : debrina.ub@gmail.com / debrina@ub.ac.id 2 Outline Uji Korelasi Urutan Spearman Statistik Non Parametrik 3 Uji Korelasi Urutan Spearman

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode 38 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Penelitian ini memiliki tujuan untuk melihat pengaruh pembelajaran

Lebih terperinci

ESTIMASI. Arna Fariza PENDAHULUAN

ESTIMASI. Arna Fariza PENDAHULUAN ESTIMASI Arna Fariza PENDAHULUAN MATERI LALU Karena adanya berbagai alasan seperti banyaknya individu dalam populasi amatan, maka penelitian keseluruhan terhadap populasi tersebut tidaklah ekonomis, baik

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. tujuan, gambaran hubungan antar variabel, perumusan hipotesis sampai dengan

BAB III METODE PENELITIAN. tujuan, gambaran hubungan antar variabel, perumusan hipotesis sampai dengan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian merupakan rangkaian sistematis dari penjelasan secara rinci tentang keseluruhan rencana penelitian mulai dari perumusan masalah, tujuan,

Lebih terperinci

Statistik & Hipotesis

Statistik & Hipotesis Hypothesis testing Widya Rahmawati Statistik & Hipotesis Statistik tidak hanya membantu dalam menggambarkan atau menampilkan data saja, tapi juga untuk menguji kebenaran suatu hipotesis Hipotesis adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif korelasi dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif korelasi dengan BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif korelasi dengan rancangan Cross Sectional yaitu dengan melakukan pengukuran variabel independen (bebas) yang

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Populasi penelitian ini, yaitu seluruh siswa kelas XI IPA SMA Negeri 5 Bandar

III. METODE PENELITIAN. Populasi penelitian ini, yaitu seluruh siswa kelas XI IPA SMA Negeri 5 Bandar III. METDE PENELITIAN A. Populasi Penelitian Populasi penelitian ini, yaitu seluruh siswa kelas XI IPA SMA Negeri 5 Bandar Lampung pada semester ganjil Tahun Pelajaran 0/ 0 yang terdiri atas 4 kelas berjumlah

Lebih terperinci

KULIAH 2 : UJI NON PARAMETRIK 1 SAMPEL. Tim Pengajar STATSOS Lanjutan

KULIAH 2 : UJI NON PARAMETRIK 1 SAMPEL. Tim Pengajar STATSOS Lanjutan KULIAH : UJI NON PARAMETRIK 1 SAMPEL Tim Pengajar STATSOS Lanjutan What is Statistics Science of gathering, analyzing, interpreting, and presenting data Branch of mathematics Facts and figures Measurement

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB LANDASAN TEORI.1 Metode Statistik Nonparametrik Metode statistik nonparametrik adalah metode yang modelnya tidak menetapkan syarat-syarat mengenai parameter-parameter populasi yang merupakan induk

Lebih terperinci

Pengantar Statistika Bab 1

Pengantar Statistika Bab 1 BAB 14 PENGUJIAN HIPOTESA SAMPEL KECIL 1 Pengujian Hipotesa Sampel Kecil 4 DEFINISI Pengertian Sampel Kecil Sampel kecil yang jumlah sampel kurang dari 30, maka nilai standar deviasi (s) berfluktuasi relatif

Lebih terperinci

PENGUJIAN HIPOTESIS DESKRIPTIF (Satu sampel) Wahyu Hidayat, M.Pd

PENGUJIAN HIPOTESIS DESKRIPTIF (Satu sampel) Wahyu Hidayat, M.Pd PENGUJIAN HIPOTESIS DESKRIPTIF (Satu sampel) Wahyu Hidayat, M.Pd Definisi Pengujian hipotesis deskriptif pada dasarnya merupakan proses pengujian generalisasi hasil penelitian yang didasarkan pada satu

Lebih terperinci

BAB XII PENGUJIAN DISTRIBUSI CHI-SQUARED. Pada bab ini akan dibahas mengenai pengujian distribusi dengan menggunakan chi-squared.

BAB XII PENGUJIAN DISTRIBUSI CHI-SQUARED. Pada bab ini akan dibahas mengenai pengujian distribusi dengan menggunakan chi-squared. BAB XII PENGUJIAN DISTRIBUSI CHI-SQUARED Deskripsi: Pada bab ini akan dibahas mengenai pengujian distribusi dengan menggunakan chi-squared. Manfaat: Memberikan konsep pengujian distribusi chi-squared yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian 1. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah eksperimen. Jenis penelitian ini merupakan penelitian yang bertujuan untuk menilai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek dan Subjek Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Objek penelitian adalah variabel-variabel yang diteliti. Menurut Arikunto (2010:161) variabel adalah objek penelitian yang menjadi titik perhatian

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Penelitian ini bertujuan untuk menemukan hubungan sebab-akibat, dan untuk meneliti pengaruh dari

Lebih terperinci

ANALISIS NON-PARAMETRIK UJI KOEFESIEN KONTINGENSI. Oleh: M. Rondhi, SP, MP, Ph.D

ANALISIS NON-PARAMETRIK UJI KOEFESIEN KONTINGENSI. Oleh: M. Rondhi, SP, MP, Ph.D ANALISIS NON-PARAMETRIK UJI KOEFESIEN KONTINGENSI Oleh: M. Rondhi, SP, MP, Ph.D Analisis non-parametrik merupakan alat analisis yang digunakan jika data yang digunakan memiliki distribusi nominal atau

Lebih terperinci

BAB IV METODOLOGI RISET

BAB IV METODOLOGI RISET BAB IV METODOLOGI RISET 4.. Objek Riset Objek penelitian ini dilakukan LPP TVRI Kantor Pusat yang beralamat di Jalan Gerbang Pemuda, Senayan Jakarta selama kurang lebih 4 bulan mulai bulan Oktober 20 sampai

Lebih terperinci

Mata Kuliah: Statistik Inferensial

Mata Kuliah: Statistik Inferensial UJI CHI-KUADRAT Prof. Dr. H. Almasdi Syahza, SE., MP Email: asyahza@yahoo.co.id 1 Uji chi-kuadrat Uji Chi-Kuadrat untuk Keselarasan Uji Chi-Kuadrat untuk uji Kenormalan Uji Chi-Kuadrat untuk uji Independensi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. verifikatif. Menurut Fathoni (2006:96-97) menyatakan bahwa :

BAB III METODE PENELITIAN. verifikatif. Menurut Fathoni (2006:96-97) menyatakan bahwa : BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Metode dalam penelitian ini menggunakan metode penelitian survey verifikatif. Menurut Fathoni (2006:96-97) menyatakan bahwa : Penelitian survey yaitu suatu

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian merupakan cara pemecahan masalah penelitian yang

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian merupakan cara pemecahan masalah penelitian yang BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode penelitian merupakan cara pemecahan masalah penelitian yang dilaksanakan secara terencana dan cermat dengan maksud mendapatkan fakta dan simpulan

Lebih terperinci

ANGKET PENELITIAN KEMAMPULABAAN PETANI SAYUR. Di Desa Jubelan Dusun Jubelan Kecamatan Sumowono. Kabupaten Semarang

ANGKET PENELITIAN KEMAMPULABAAN PETANI SAYUR. Di Desa Jubelan Dusun Jubelan Kecamatan Sumowono. Kabupaten Semarang No. Responden: ANGKET PENELITIAN KEMAMPULABAAN PETANI SAYUR Di Desa Jubelan Dusun Jubelan Kecamatan Sumowono Kabupaten Semarang Kepada: Yth. Kepala Desa Jubelan Kecamatan Sumowono Guna melengkapi tugas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode eksperimen, yaitu prosedur untuk menyelidiki hubungan sebab akibat dengan menempatkan obyek secara

Lebih terperinci

UJI HIPOTESIS UNTUK PROPORSI

UJI HIPOTESIS UNTUK PROPORSI PENGUJIAN HIPOTESIS UJI HIPOTESIS UNTUK PROPORSI Uji Hipotesis untuk Proporsi Data statistik sampel: - = Proporsi kejadian sukses dalam sampel - p = Proporsi kejadian sukses dalam populasi - - Statistik

Lebih terperinci

Pertemuan Ke-13. Nonparametrik_Uji Satu Sampel_M.Jainuri, M.Pd

Pertemuan Ke-13. Nonparametrik_Uji Satu Sampel_M.Jainuri, M.Pd Pertemuan Ke-13 1 Pengantar Statistik Nonparametrik Uji nonparametrik (uji bebas distribusi) digunakan bila asumsi-asumsi pada uji parametrik tidak dipenuhi. Asumsi yang paling lazim pada uji parametrik

Lebih terperinci

ANALISIS PERBANDINGAN KECEPATAN PENGIRIMAN PESAN PADA APLIKASI INSTAN MESSENGER

ANALISIS PERBANDINGAN KECEPATAN PENGIRIMAN PESAN PADA APLIKASI INSTAN MESSENGER ANALISIS PERBANDINGAN KECEPATAN PENGIRIMAN PESAN PADA APLIKASI INSTAN MESSENGER Dyah Nur Prabawati 19110377 Dosen Pembimbing: Dr. Rudi Trisno Yuwono, S.Kom., MMSI. Latar Belakang Indonesia adalah salah

Lebih terperinci

Statistika Ekonomi UT ESPA 4123

Statistika Ekonomi UT ESPA 4123 Statistika Ekonomi UT ESPA 413 Angka Indeks 1. Angka indeks harga dapat digunakan untuk menghitung... A. Nilai riil suatu variabel B. Tingkat inflasi C. Nilai nominal suatu variabel D. A dan B saja yang

Lebih terperinci

BAB 4 METODE PENELITIAN

BAB 4 METODE PENELITIAN BAB 4 METODE PENELITIAN 4.1 Desain Penelitian Dalam penelitian mengenai perilaku pacaran pada remaja di SMA PATRIOT Bekasi, penulis menggunakan pendekatan kuantitatif dengan rancangan Cross Sectional,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pijakan dari serangkaian pelaksanaan kegiatan dalam penelitian. Memilih

BAB III METODE PENELITIAN. pijakan dari serangkaian pelaksanaan kegiatan dalam penelitian. Memilih BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian 1. Pendekatan Penelitian Penelitian memerlukan sebuah pendekatan yang digunakan sebagai pijakan dari serangkaian pelaksanaan kegiatan dalam penelitian.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menjadi objek penelitian ini adalah Atribut Produk terkait dengan Keputusan

BAB III METODE PENELITIAN. menjadi objek penelitian ini adalah Atribut Produk terkait dengan Keputusan 29 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat Dan Waktu Penelitian Berdasarkan rumusan masalah yang telah ditetapkan sebelumnya maka yang menjadi objek penelitian ini adalah Atribut Produk terkait dengan Keputusan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Pendekatan Penelitian dan Metode Penelitian. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dan kualitatif,

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Pendekatan Penelitian dan Metode Penelitian. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dan kualitatif, 5 BAB III METODE PENELITIAN A. METODE DAN DESAIN PENELITIAN. Pendekatan Penelitian dan Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dan kualitatif, karena hasil penelitiannya dapat

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN. tujuan yang diantaranya adalah menemukan, mengembangkan, dan menguji

METODOLOGI PENELITIAN. tujuan yang diantaranya adalah menemukan, mengembangkan, dan menguji III. METODOLOGI PENELITIAN Metodologi penelitian adalah suatu alat dan cara yang sistematis yang dimiliki dan ditempuh oleh seorang peneliti dalam usaha mengadakan penelitian agar tercapainya tujuan yang

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Shot Case Study (Sugiono 2010: 110) menjelaskan bahwa terdapat suatu

III. METODE PENELITIAN. Shot Case Study (Sugiono 2010: 110) menjelaskan bahwa terdapat suatu 20 III. METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini dilakukan secara langsung dalam kegiatan pembelajaran pada siswa kelas X3. Desain penelitian ini menggunakan rancangan desain One- Shot Case

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Sedangkan skor data post-test adalah skor yang diambil setelah melakukan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Sedangkan skor data post-test adalah skor yang diambil setelah melakukan BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian Skor data pre-test dalam penelitian ini adalah skor data yang diambil sebelum pelaksanaan adanya tindakan pada siswa yang menjadi sampel. Sedangkan

Lebih terperinci

Analisis Data kategorik tidak berpasangan skala pengukuran numerik

Analisis Data kategorik tidak berpasangan skala pengukuran numerik Analisis Data kategorik tidak berpasangan skala pengukuran numerik Uji t dengan 2 kelompok Uji t Tidak Berpasangan Uji t dikembangkan oleh William Sealy Gosset. Dalam artikel publikasinya, ia menggunakan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. penelitian ini diadakan Pre-test atau tes awal sebelum kegiatan eksperimen. Data hasil tes awal.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. penelitian ini diadakan Pre-test atau tes awal sebelum kegiatan eksperimen. Data hasil tes awal. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4. Deskripsi Hasil Penelitian 4.. Deskripsi Hasil Penelitian Variabel 0 (skor tes awal) Kegiatan penelitan ini dilakukan dengan menggunakan metode eksperiman semu,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metodologi penelitian adalah suatu kerangka yang memuat langkah-langkah yang ditempuh dalam menyelesaikan permasalahan yang dihadapi. Pada bagian ini akan dijelaskan secara

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis/ Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian experimen semu (Quasi Experiment). Meneliti pengaruh penyuluhan kesehatan

Lebih terperinci

STATISTIKA INDUSTRI 2 TIN 4004

STATISTIKA INDUSTRI 2 TIN 4004 STATISTIKA INDUSTRI 2 TIN 4004 Pertemuan 2 Outline: Uji Hipotesis: Langkah-langkah Uji Hipotesis Jenis Uji Hipotesis satu populasi Uji Z Referensi: Walpole, R.E., Myers, R.H., Myers, S.L., Ye, K., Probability

Lebih terperinci

STATISTIK PERTEMUAN IX

STATISTIK PERTEMUAN IX STATISTIK PERTEMUAN IX UJI SAMPEL TUNGGAL Prosedur sampel tunggal biasanya bertipe goodness of fit. Dalam hal ini kita menarik suatu sampel random dan kemudian menguji hipotesis apakah sampel-sampel tersebut

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Rancangan Penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN Rancangan penelitian ini penulis menggunakan desain praeksperimental dengan pola Randomized Control Group Only Design. Dalam rancangan ini sekelompok

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam Pedoman Operasional Penulisan Skripsi disebutkan bahwa Desain

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam Pedoman Operasional Penulisan Skripsi disebutkan bahwa Desain BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Dalam Pedoman Operasional Penulisan Skripsi disebutkan bahwa Desain penelitian ini menjelaskan metode penelitian yang digunakan dan bagaimana prosedur penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Bhakti Pekanbaru, pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam.

BAB III METODE PENELITIAN. Bhakti Pekanbaru, pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam. BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 24 Februari s/d 17 Maret 2014, dan lokasi penelitian ini adalah di Sekolah Menengah Atas Tri Bhakti Pekanbaru,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kuantitatif, artinya penelitian digunakan untuk meneliti suatu fenomena

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kuantitatif, artinya penelitian digunakan untuk meneliti suatu fenomena 46 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif, artinya penelitian digunakan untuk meneliti suatu fenomena yang terjadi

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Verifikatif, dengan jenis pendekatan survei. Menurut Nazir (2005: 63), penelitian

III. METODOLOGI PENELITIAN. Verifikatif, dengan jenis pendekatan survei. Menurut Nazir (2005: 63), penelitian III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian Deskriptif Verifikatif, dengan jenis pendekatan survei. Menurut Nazir (2005: 63), penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2008:3). Dalam penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2008:3). Dalam penelitian BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metodologi Penelitian Metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2008:3). Dalam penelitian penulis

Lebih terperinci

UJI STATISTIK NON PARAMETRIK. Widha Kusumaningdyah,, ST., MT

UJI STATISTIK NON PARAMETRIK. Widha Kusumaningdyah,, ST., MT UJI STATISTIK NON PARAMETRIK Widha Kusumaningdyah,, ST., MT UJI KERANDOMAN (RANDOMNESS TEST / RUN TEST) Uji KERANDOMAN Untuk menguji apakah data sampel yang diambil merupakan data yang acak / random Prosedur

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 19 Bandarlampung yang terletak di Jl.

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 19 Bandarlampung yang terletak di Jl. III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 19 Bandarlampung yang terletak di Jl. Soekarno Hatta Gg. Turi Raya No. 1 Bandar Lampung. Populasi dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB ΙΙ LANDASAN TEORI

BAB ΙΙ LANDASAN TEORI 7 BAB ΙΙ LANDASAN TEORI Berubahnya nilai suatu variabel tidak selalu terjadi dengan sendirinya, bisa saja berubahnya nilai suatu variabel disebabkan oleh adanya perubahan nilai pada variabel lain yang

Lebih terperinci

II. HASIL DAN PEMBAHASAN

II. HASIL DAN PEMBAHASAN II. HASIL DAN PEMBAHASAN 2.1 Karakteristik Responden Berdasarkan jawaban responden yang telah diklasifikasikan menurut jenis kelamin, umur, pendidikan, jenis pekerjaan, dan pengeluaran dalam satu bulan,

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS PENGARUH VARIASI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA SMP NEGERI 3 PEKALONGAN

BAB IV ANALISIS PENGARUH VARIASI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA SMP NEGERI 3 PEKALONGAN BAB IV ANALISIS PENGARUH VARIASI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA SMP NEGERI 3 PEKALONGAN A. Analisis Variasi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam SMP Negeri 3 Pekalongan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. ini, maka perlu dijelaskan beberapa istilah sehingga terdapat kesamaan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. ini, maka perlu dijelaskan beberapa istilah sehingga terdapat kesamaan BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Definisi Operasional Untuk menghindari salah pengertian dan penafsiran dalam penelitian ini, maka perlu dijelaskan beberapa istilah sehingga terdapat kesamaan landasan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. produk barang atau jasa yang dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan

BAB I PENDAHULUAN. produk barang atau jasa yang dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dewasa ini persaingan dalam dunia usaha semakin ketat, terlebih dengan semakin meningkatnya kebutuhan dan keinginan konsumen. Hal ini menyebabkan semua perusahaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMK Negeri 9 Garut yang beralamatkan di Jalan Raya Bayongbong Km.07 Desa Panembong Tlp. (0262) 4772522 Garut. B. Metode Penelitian

Lebih terperinci

UJI CHI KUADRAT Pengujian Hipotesis Deskriptif untuk 1 Sampel

UJI CHI KUADRAT Pengujian Hipotesis Deskriptif untuk 1 Sampel STATISTIKA NON-PARAMETRIK UJI CHI KUADRAT Pengujian Hipotesis Deskriptif untuk 1 Sampel Oleh : Suci Barlian Sari (H12115025) Melly Amelia (H12115009) UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR 2017 KATA PENGANTAR

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam bab ini akan dijelaskan tentang prosedur yang digunakan dalam

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam bab ini akan dijelaskan tentang prosedur yang digunakan dalam BAB III METODOLOGI PENELITIAN Dalam bab ini akan dijelaskan tentang prosedur yang digunakan dalam penelitian. Secara berturut-turut akan diuraikan a) metode penelitian; b) populasi dan sampel; c) desain

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimen. Menurut Sugiyono (2010:107) Penelitian eksperimen diartikan

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimen. Menurut Sugiyono (2010:107) Penelitian eksperimen diartikan 35 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Dalam penelitian ini penulis akan menggunakan metode penelitian eksperimen. Menurut Sugiyono (2010:107) Penelitian eksperimen diartikan sebagai metode

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan metode penelitian eksperimen. Desain penelitian ini menggunakan quasi experimental design dan jenis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian kuantitatif yang akan dilakukan merupakan metode eksperimen yang berdesain posttest-only control design, karena tujuan dalam penelitian ini

Lebih terperinci

Dr. I Gusti Bagus Rai Utama, SE., M.MA., MA.

Dr. I Gusti Bagus Rai Utama, SE., M.MA., MA. Dr. I Gusti Bagus Rai Utama, SE., M.MA., MA. Hipotesis statistik Sebuah pernyataan tentang parameter yang menjelaskan sebuah populasi (bukan sampel). Statistik Angka yang dihitung dari sekumpulan sampel.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN Lokasi dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian Lokasi Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN Lokasi dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian Lokasi Penelitian 19 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Lokasi dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian 3.1.1. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian adalah di SMK Negeri 9 Garut, Jl. Raya Bayongbong Km.7 Desa Panembong Kecamatan

Lebih terperinci

Statistik Non Parametrik

Statistik Non Parametrik Statistik Non Parametrik Tjipto Juwono, Ph.D. March 2017 TJ (SU) Non Parametrik March 2017 1 / 26 Tipe-tipe Variabel dan Level Pengukuran Tipe-tipe Variabel kualitatif Bersifat non-numerik (tidak dapat

Lebih terperinci

Pengujian Hipotesis Komperatif 2 sampel Independen ( UJI Mann-Whitney )

Pengujian Hipotesis Komperatif 2 sampel Independen ( UJI Mann-Whitney ) Makalah Statistika Non Parametrik Pengujian Hipotesis Komperatif 2 sampel Independen ( UJI Mann-Whitney ) Oleh : Kelompok 10 ELSA RESA SARI ( H121 15 309 ) PUJI PUSPA SARI ( H121 15 701 ) SARINA ( H121

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Setelah merumuskan hipotesis yang diturunkan secara deduktif dari landasan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Setelah merumuskan hipotesis yang diturunkan secara deduktif dari landasan BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Setelah merumuskan hipotesis yang diturunkan secara deduktif dari landasan teoritis pada Bab II, maka langkah berikutnya pada Bab III ini adalah menguji

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kelompok eksperimen adalah siswa yang diberikan perlakuan (treatment) dengan

BAB III METODE PENELITIAN. kelompok eksperimen adalah siswa yang diberikan perlakuan (treatment) dengan BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Metode dan Desain Penelitian Metode merupakan suatu cara ilmiah yang digunakan untuk mencapai maksud dan tujuan tertentu. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Data Hasil Penelitian Kegiatan penelitian dilaksanakan pada tanggal 4 Mei 013 sampai 30 Mei 013 di Madrasah Ibtida iyah Miftahul Ahlakiyah semarang. Dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan, yaitu penelitian yang dilakukan dengan terjun ke lapangan. Penelitian ini mengambil lokasi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode Penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitiannya (Arikunto, 006;160). Metode penelitian yang digunakan

Lebih terperinci

TEKNIK SAMPLING MODUL: 7

TEKNIK SAMPLING MODUL: 7 TEKNIK SAMPLING MODUL: 7 ISTILAH PENTING DALAM PENELITIAN POPULASI ELEMEN SAMPEL SUBYEK SAMPLING Proses menyeleksi sejumlah elemen dari populasi sehingga dengan mempelajari sampel dan memahami sifat-sifat

Lebih terperinci

BAB IV PENGARUH BIMBINGAN ORANG TUA TERHADAP PEMBENTUKAN KEPRIBADIAN PESERTA DIDIK SD MUHAMMADIYAH 03 PANJUNAN PETARUKAN PEMALANG

BAB IV PENGARUH BIMBINGAN ORANG TUA TERHADAP PEMBENTUKAN KEPRIBADIAN PESERTA DIDIK SD MUHAMMADIYAH 03 PANJUNAN PETARUKAN PEMALANG BAB IV PENGARUH BIMBINGAN ORANG TUA TERHADAP PEMBENTUKAN KEPRIBADIAN PESERTA DIDIK SD MUHAMMADIYAH 03 PANJUNAN PETARUKAN PEMALANG A. Analisis bimbingan orang tua peserta didik SD Muhammadiyah 03 Panjunan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan di kelas VIII SMP Negeri 1

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan di kelas VIII SMP Negeri 1 25 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini telah dilaksanakan di kelas VIII SMP Negeri 1 Ajibarang kabupaten Banyumas pada semester genap bulan April tahun ajaran 2011/2012.

Lebih terperinci