PERKIRAAN LAJU ALIR OPTIMUM SUMUR GAS DENGAN ANALISIS NODAL. Edward ML Tobing
|
|
- Hengki Hermawan
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 PERKIRAAN LAJU ALIR OPTIMUM SUMUR GAS DENGAN ANALISIS NODAL Edward ML Tobing Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi Minyak dan Gas Bumi "LEMIGAS" S A R I Untuk mengetahui kemamuan sumur gas W# berroduksi telah dilakukan uji deliverability jenis uji back ressure. Uji deliverability tersebut terdiri dari emat (4 laju alir gas yang masing-masing berlangsung selama 40 menit, melalui bukaan choke yang berbeda. Analisis terhada uji deliverability tersebut telah dilakukan dengan memlot antara log P terhada log q sc, yang menghasilkan harga n dan C masing-masing sebesar 0,78686 dan 0, MMscf/hari/sia n. Serta harga Absolute Oen Flow Potential dieroleh sebesar 56,65 MMscf/hari. Berdasarkan arameter n dan C tersebut telah dikembangkan kurva Inflow Performance Relationshi (IPR yang menunjukkan kinerja aliran fluida reservoir dari formasi roduktif menuju lubang sumur. Kemudian dengan menggunakan metoda enurunan tekanan di dalam ia tegak (tubing aliran gas, maka telah dikembangkan kurva Tubing Performance Relationshi (TPR yang meruakan kinerja aliran fluida reservoir dari lubang sumur menuju keala sumur melalui tubing. Dengan menerakan analisis Nodal untuk menentukan laju alir otimum sumur gas, melalui lot silang antara kurva IPR dan TPR, maka laju alir otimum sumur gas W# bila digunakan komlesi tubing dengan ukuran 5,0 inch (ouide diameter adalah sebesar MMscf/hari ada tekanan alir dasar sumur 1108,11 sia. Kata kunci : analisis Nodal, laju alir otimum, sumur gas 1. PENDAHULUAN Dengan membuka suatu sumur yang menghubungkan ermukaan dengan reservoir gas akan menimbulkan ketidak setimbangan tekanan dalam reservoir. Gradien tekanan yang ditimbulkannya akan menyebabkan fluida gas dalam media berori itu mengalir ke arah sumur. Gas yang mengalir akan memunyai sifat yang khas, yaitu bersifat daat dimamatkan (comressible. Sifat khas ini serta rendahnya harga viskositas menyebabkan aliran gas tersebut mungkin tidak murni laminer (aliran viscous, melainkan diengaruhi ula oleh unsur inersia dan turbulensi. Hal ini terutama terjadi ada laju roduksi yang besar atau ada gradien tekanan yang besar, seerti aliran di dekat lubang sumur. Secara umum yang dimaksud dengan engujian sumur hidrokarbon adalah mengamati tekanan dasar sumur ada saat sumur diroduksikan atau ditutu. Pengujian sumur saat diroduksikan dilakukan dengan cara membuka sumur untuk jangka waktu tertentu, dan umumnya dimulai ada kondisi tekanan reservoar di sekeliling sumur telah stabil. Sedangkan engujian saat sumur ditutu, engamatan dilakukan setelah sumur diroduksikan untuk jangka waktu tertentu. Perkiraan Laju Alir Otimum Sumur Gas Dengan Analisis Nodal ; Edward ML Tobing 65
2 Tujuan enulisan makalah ini adalah untuk memerkirakan laju alir otimum sumur gas W# dari laangan "W" yang terletak di Sulawesi Selatan, berdasarkan hasil uji roduksi back ressure dengan menerakan analisis Nodal. Unsur utama yang terlibat didalamnya adalah Inflow Performance Relationshi (IPR dari sumur dan Tubing Performance Relationshi (TPR. IPR adalah kinerja aliran fluida reservoir dari formasi roduktif menuju lubang sumur. Sedangkan TPR adalah kinerja aliran fluida reservoar dari lubang sumur menuju keala sumur melalui ia tegak (tubing. Analisis yang diterakan adalah dengan analisis Nodal, melalui lot silang IPR dan TPR. Penentuan laju alir otimum sumur gas W# dari laangan "W" tersebut dierlukan sebagai dasar aakah laangan gas tersebut layak untuk dikembangkan berdasarkan kajian keekonomian dari royek engembangan laangan gas tersebut.. PENGUJIAN SUMUR Ditinjau dari tujuan engujian sumur, maka daat dibagi dalam (dua jenis, yaitu: (1 engujian untuk mengetahui kemamuan sumur untuk berroduksi (deliverability dan ( engujian untuk mengetahui karakteristik reservoir, baik berua sifat fisik, geometri, mauun tekanan reservoir. Pada jenis ertama menyangkut engujian untuk memerkirakan enurunan laju roduksi dengan berkurangnya tekanan reservoir. Jenis kedua meliuti uji drawdown (single atau multirate test dan uji ressure build u. Dari analisis uji drawdown dieroleh arameter transmiscibility (kh dan erkiraan batas reservoir. Sedangkan dari analisis uji ressure build u dieroleh arameter tekanan rata-rata reservoir dan juga arameter transmiscibility. a. Deliverability Dalam erencanaan engembangan laangan gas, dierlukan hubungan antara enurunan laju roduksi dengan tekanan reservoar sebagai akibat berlangsungnya roses deletion dari suatu reservoir gas. Uji enentuan deliverability (Ahmed, T. and McKinney, P.D, 005 ada awalnya dikenal dengan ersamaan emiris yang selaras dengan hasil engamatan. Persamaan tersebut meruakan hubungan antara q sc terhada P ada kondisi aliran stabil, yang dinyatakan dengan Q sc r n wf C P P... (1 Harga "n" adalah arameter yang mencerminkan derajat engaruh inersia turbulensi ada aliran gas. Harga "n" sama dengan 1 berarti ola aliran yang terbentuk adalah laminar, dan harga "n" lebih kecil dari satu maka faktor inersia turbulensi turut bereran (harga "n" dibatasi aling kecil 0,5. Berdasarkan ersamaan (1, bila dibuat grafik dalam sistem koordinat log-log, maka dieroleh hubungan linier berikut: Log Q sc = log C + nlog P... ( dimana: P P r P wf Contoh grafik tersebut daat dilihat ada ada Gambar 1. Gambar 1. Grafik deliverability sumur gas (Ikoku C.U., 1984 Harga C daat dicari secara grafis, yaitu berdasarkan titik erotongan grafik dengan sumbu mendatar (Q sc, dalam satuan (MMscf/ 66 M&E, Vol. 11, No. 1, Maret 013
3 hari/(sia n. Harga n dieroleh dari sudut kemiringan grafik dengan sumbu tegak ( P. Satuan ukuran lain yang digunakan dalam analisis deliverablity adalah "Absolut Oen Flow Potential" (AOFP (Beggs H. D., Besaran otential ini dieroleh bila kedalam ersamaan (1 dimasukkan harga P wf sama dengan nol, atau: AOFP = C... (3 P r Permeabilitas batuan reservoir gas akan memengaruhi lama waktu aliran mencaai kondisi stabil. Pada reservoir yang agak ketat kestabilan dicaai ada waktu yang lama. Sesuai dengan keadaan ini, maka salah satu uji yang daat digunakan untuk memeroleh deliverability adalah uji Flow After Flow atau disebut uji Back Pressure. b. Uji Back Pressure Yang ertama mengusulkan metoda uji sumur gas untuk mengetahui kemamuan sumur berroduksi dengan memberikan tekanan balik (back ressure yang berbeda-beda adalah Pierce dan Rawlins. Uji konvensional ini dimulai dengan menstabilkan tekanan reservoir yaitu dengan jalan menutu sumur, sehingga daat menentukan harga P r. Sumur dimulai diroduksikan dengan laju alir tertentu (Q g1 sehingga aliran mencaai kondisi stabil. Laju roduksi daat diubah-ubah samai dengan emat (4 kali, dan setia kali sumur berroduksi amati hingga tekanan mencaai stabil sebelum merubah dengan laju roduksi lainnya. Serta setia kali erubahan laju roduksi tidak didahului dengan menutu sumur. Secara skematis roses uji "Back Pressure" dierlihatkan ada Gambar. Analisis deliverability didasarkan ada kondisi aliran yang stabil, sehingga untuk keerluan ini diambil tekanan alir dasar sumur (P wf ada akhir dari erioda suatu laju roduksi. Pada Gambar dinyatakan dengan P wf1, P wf, P wf3 dan P wf4. Analisis data untuk keerluan embuatan grafik deliverability didasarkan ada metoda konvensional yaitu memlot antara log P terhada log Q sc. Gambar. Skema uji flow after flow (back ressure test (Ikoku C.U., 1984 c. Inflow Performance Relationshi Kinerja aliran fluida reservoir dari formasi roduktif menuju lubang sumur disebut inflow erformance, dan untuk menganalisis dan mengevaluasi kinerja tersebut dilakukan dengan mengembangkan kurva Inflow Performance Relationshi (IPR (Ahmed, T. and McKinney, P.D, 005 ; Guo, B. and Lyons, W.C., 007. Kurva IPR tersebut menggambarkan hubungan antara laju alir dengan tekanan alir dasar sumur (P wf, yang ditunjukkan ada Gambar 3. Semakin lama sumur diroduksikan maka semakin turun tekanan reservoirnya, sehingga kurva IPR untuk suatu sumur berubah dengan berjalannya waktu. Dengan demikian maka kurva IPR daat digunakan untuk memrediksi roduksi di masa yang akan datang dalam setia kondisi reservoir. Disaming itu kurva IPR daat juga digunakan untuk mengevaluasi otensi deliverabilitas sumur dibawah kondisi ermukaan yang bervariasi. 3. ANALISIS NODAL Analisis nodal adalah suatu metode untuk menganalisis sistem roduksi yang memerhitungkan sistem tersebut secara keseluruhan dari reservoir samai ke ermukaan, untuk memerkirakan laju alir roduksi yang otimum. Dalam analisis nodal Perkiraan Laju Alir Otimum Sumur Gas Dengan Analisis Nodal ; Edward ML Tobing 67
4 Bila didefinisikan I P Tz f.6665 ( q 4 5 D untuk kondisi statis menjadi: Tz I 1000 ( ( Tz... (5... (6 Gambar 3. Plot silang kurva IPR dan kurva TPR (Ikoku C.U., 1984 ditentukan beberaa enyelesaian titik nodal, di antaranya titik nodal ada dasar sumur, keala sumur, dan searator. Penentuan enyelesaian titik nodal didasarkan ada masalah yang akan dianalisis. Jika dasar sumur digunakan sebagai enyelesaian titik nodal dalam analisis nodal, maka sebagai inflow erformance adalah Inflow Performance Relationshi sumur dan outflow erformance adalah Tubing Performance Relationshi (TPR (Ahmed, T. and McKinney, P.D, 005 ; Guo, B. and Lyons, W.C., 007, dengan catatan tubing shoe diletakkan ada uncak ay zone. Perotongan kurva berdasarkan lot silang IPR dan TPR meruakan harga laju alir otimum dari komlesi suatu ukuran ia tegak (tubing ada sumur tersebut (Gambar Penurunan Tekanan Pada Pia Tegak Metode erhitungan enurunan tekanan ada ia tegak sumur gas telah dikembangkan oleh Cullender and Smith (Ikoku C. U., 1984 Pendekatan yang dilakukan melalui faktor deviasi gas yang meruakan fungsi dari suhu dan tekanan berikut: Persamaan (4 daat diselesaikan secara numerik tetai membutuhkan langkah yang sangat anjang dan memakan waktu. Kemudian disarankan untuk menyelesaikannya dengan menggunakan aturan traesium dan simson. Kedalaman sumur diilih dari tiga kedalaman yaitu 0, Z/, dan Z. Untuk kondisi statis, faktor integral daat dinyatakan sebagai: P ( I P Tz ( 1000 d dan ersamaan (4 menjadi:... (7... (8 Persamaan (8 daat dibagi menjadi dua bagian ersamaan untuk setia rangkaian aliran. Untuk bagian atas, Untuk bagian bawah,... (9... (10 Sehingga tekanan statik dasar sumur ada kedalaman Z, didaat : di mana : ( I I ( ( I ( ( I I ( ( I I 37.5 Z ( ( I I 37.5 Z ( ( I I 37.5 Z g atau,... (11 I dieroleh ada Z=0,I ada Z/ dan I ada Z. (3((1000 gz 53.34( I I I 11.5 gz ( I 4I I g g Pw Pt P d Tz f.6665 ( q D 1000 ( Tz 1000 g Z... ( Dalam menerakan teknik tersebut, cara trialerror dibutuhkan. Aturan traesium digunakan untuk mendaatkan harga I dan selanjutnya I dalam dua taha erhitungan. 68 M&E, Vol. 11, No. 1, Maret 013
5 Langkah kerja untuk menyelesaikan kondisi ertama yaitu ada suhu dan tekanan intermediate ada titik tengah dari kolom vertikal dan mengulang erhitungan untuk kondisi kedua yaitu ada dasar sumur. Harga I dihitung ertama kali dari ersamaan (6 ada kondisi ermukaan. Lalu harga I dilakukan anggaan (I = I saat kondisi awal dan dihitung ada kondisi ertengahan. Dengan menggunakan harga I tersebut, harga baru dari I daat dihitung. Harga baru I digunakan untuk erhitungan kembali harga. Langkah kerja tersebut diulang samai erhitungan yang didaat yang sesuai dengan anggaan semula (dengan erbedaan kurang dari 1 si. Langkah kerja yang telah dilakukan diulang untuk interval yang kedua untuk menghitung harga I dan. 3.. Penentuan Laju Alir Otimum Sumur Gas W# Untuk mengetahui kemamuan sumur untuk berroduksi dan karakteristik reservoir terhada sumur gas W# dari Laangan "W", telah dilakukan uji kandungan laisan atau Drill Stem Test yang terdiri dari rangkaian uji deliverability dan uji tekanan bentuk (Pressure Buildu. Pengujian dilakukan ada komlesi liner 7 inch dengan kedalaman erforasi feet di bawah emukaan laut, dan ada suhu reservoir o F. Uji deliverability yang telah dilakukan yaitu dengan uji Back Pressure. Sebagai taha awal engujian, terlebih dahulu dilakukan stabilization selama 0 menit dengan menutu choke dan mencatat tekanan statik dasar sumur. Pengujian Back Pressure dilakukan dengan 4(emat laju alir dan bukaan ukuran choke yang berbeda, yang masing-masing engaliran dilakukan dalam waktu 40 menit. Selama engujian berlangsung, selain laju alir gas dan tekanan alir dasar sumur yang diamati, juga engamatan terhada secific gravity gas dari setia erubahan bukaan ukuran choke dan laju alir gas. Bagian akhir rangkaian engujian dilakukan uji ressure build u dengan menutu sumur selama 345 menit untuk mengamati erubahan kenaikan tekanan statik dasar sumur. Hasil engamatan engujian back ressure tersebut daat dilihat ada Tabel. Untuk daat menganalisis hasil uji deliverability, terlebih dahulu memersiakan tabulasi berdasarkan data engamatan dari Tabel 1. Tabulasi terdiri dari q sc, P wf, P wf, dan (P r - P wf untuk setia uji aliran. Dalam hal ini Pr ditentukan sebesar 1165,6 sia. Selanjutnya lot antara log (P r - P wf terhada log q sc, yang ditunjukkan ada Gambar 4. Berdasarkan ersamaan ( dan enarikan garis rata-rata dari keemat titik lot, maka harga C dan n masing-masing dieroleh sebesar 0, MMscf/hari/sia n dan 0,787. Dengan mensubsitusikan harga Pwf sama dengan nol dan aremeter C dan "n" ada ersamaan (, maka harga AOFP dieroleh sebesar 56,65 MMscf/hari. Jenis Kegiatan Tabel 1. Data uji back ressure sumur W# Lama Kegiatan (menit Tekanan Dasar Sumur (sia Bukaan Choke 1/64 inch Q sc MM scf/h Stabilization , SG Gas Aliran ertama , ,586 Aliran kedua , ,585 Aliran ketiga , ,58 Aliran keemat , ,58 Tutu sumur , Perkiraan Laju Alir Otimum Sumur Gas Dengan Analisis Nodal ; Edward ML Tobing 69
6 Gambar 4. Plot log (Pr -Pwf terhada log q sc Pengembangan kurva IPR daat dilakukan dengan memlot tekanan alir dasar sumur (P wf terhada laju alir gas (q sc. Berdasarkan hasil uji deliverability, maka arameter C dan n daat digunakan. Dengan mengangga harga P wf dan mensubsitusikan harga C dan n ada ersamaan (, maka daat dihitung harga q sc. Hasil erhitungan dan lot tekanan alir dasar sumur (P wf terhada laju alir gas (q sc tersebut masing-masing ditunjukkan ada Tabel 3 dan Gambar 5. Penentuan laju alir otimum sumur gas W# di laangan "W" daat dilakukan dengan memlot silang antara kurva IPR yang telah dikembangkan sebelumnya dengan kurva TPR. Pengembangan kurva TPR dilakukan terhada tiga (3 ukuran tubing, masing masing sebesar 3,5 inch Ouide Diameter (.99 inch Inside Diameter, 4,5 inch Ouide Diameter (3.958 inchi Inside Diameter, dan 5 inch Ouide Diameter (4.494 inch Inside Diameter. Tubing ditematkan ada kedalaman 350 ft dan tekanan keala tubing ditentukan sebesar 150 sia yang diangga sebagai tekanan abandon keala tubing. Dengan menggunakan bantuan erangkat lunak PIPESIM version (anonim, 008, maka erhitungan tekanan alir dasar sumur ada berbagai laju alir dengan metoda enurunan tekanan ada ia tegak yang dikembangkan oleh Cullender and Smith (Ikoku C.U., 1984 daat dilakukan untuk ketiga ukuran tubing di atas. Hasil erhitungan tersebut sebagai outflow untuk tiga ukuran tubing daat dilihat ada Tabel 4. Bila dilot antara P wf dan q sc dari tabel tersebut ada kurva IPR yang sebelumnya telah dibuat, maka akan membentuk kurva TPR. Perotongan kurva IPR dan TPR meruakan laju alir gas otimum yang dimungkinkan untuk setia ukuran tubing. Dengan demikian maka laju alir gas otimum daat ditentukan, yaitu untuk ukuran tubing.99 inch ID, laju alir gas otimum 3.97 MMscf/hari ada tekanan alir dasar sumur 1151,35 sia. Untuk ukuran tubing inch ID, laju alir gas otimum sebesar MMscf/hari ada tekanan alir dasar sumur 114,3 sia. Dan untuk ukuran tubing inch ID, laju alir gas otimum MMscf/hari ada tekanan alir dasar sumur sebesar 1108,11 sia. 5. PEMBAHASAN Tujuan engujian yang telah dilakukan terhada sumur W# adalah untuk memerkirakan kemamuan sumur berroduksi atau Tabel. Perhitungan uji back ressure sumur W# Aliran q sc (MMscf/h P wf (sia P wf (sia (P r wf x 10 3 (sia , , , , , , , ,5 P r = 1165,6 sia 70 M&E, Vol. 11, No. 1, Maret 013
7
8 lebih dikenal sebagai uji deliverability melalui uji back ressure, yaitu dengan memberikan tekanan balik yang berbeda-beda. Agar tekanan reservoar daat menjadi stabil maka dilakukan enutuan sumur selama 0 menit, dan engukuran tekanan statik reservoar dieroleh sebesar sia. Selanjutnya dari sumur W# diroduksikan gas dengan mengubah emat ukuran choke yang masing-masing diroduksikan selama 40 menit, dan menghasilkan 4 (emat erubahan laju alir serta dicaai tekanan alir dasar sumur yang stabil (Tabel 1. Berdasarkan analisis uji ressure build u yang telah dilakukan secara terisah untuk mengetahui karakteristik reservoir, maka harga ermeabilitas efektif batuan terhada gas dieroleh sebesar 995,8 md, yang termasuk dalam kategori Tabel 4. Kurva tubing erformance relationshi OUTFLOW No. Tubing ID=.99 inch Tubing ID=3.958 inch Tubing ID=4.494 inch q sc (MMscf/h P wf (Psia q sc (MMscf/h P wf (Psia q sc (MMscf/h P wf (Psia 1 0,5 158,9 0,5 157,5 0,5 156,9 5,4 30,7 5,4 7,0 5,4 00,0 3 10,6 47,5 10,6 30,7 10,6 64,9 4 15, 608,1 15, 378,4 15, 305,4 5 0,5 781,1 0,5 456,8 0,5 359,5 6 5,1 937,8 5,1 54,3 5,1 408,1 7 30,3 1097,3 30,3 605,4 30,3 464,9 8 3,3 1151,4 3,3 635,1 3,3 486,5 9 35,6 151,4 35,6 686,5 35,6 516, 10 40, 1389, 40, 748,6 40, 563, 11 50,0 900,0 50,0 667,6 1 61, 1078,4 61, 783, ,8 114,3 65,8 835, ,1 113,5 71,1 90,7 15 8, 1391,9 8, 107, ,5 1108, ,4 1175, ,6 154, ,9 1300, ,4 1391,9 7 M&E, Vol. 11, No. 1, Maret 013
9 Gambar 6. Plot IPR vs TPR Sumur W# ermeabilitas batuan yang baik. Mengacu ada harga ermeabilitas efektif batuan terhada gas tersebut, maka sangat dimungkinkan setia erubahan roduksi gas mencaai kondisi yang stabil serta tekanan alir dasar sumur yang juga stabil. Berdasarkan lot antara log (P r - P wf terhada log qsc (Gambar 4, maka dieroleh harga C sebesar MMscf/hari/sia n dan harga "n" sebesar 0,787. Dari harga "n" yang dieroleh menunjukkan terbentuknya ola aliran intermediate diantara ola aliran laminer dan dan ola aliran turbulen ada laju alir gas antara MMscf/hari samai dengan 8.33 MMscf/ hari. Hal tersebut juga mencerminkan bererannya faktor inersia turbulen ada aliran di sandface (aliran dari lubang erforasi menuju dasar sumur. Mengacu ada harga C dan n tersebut didaat harga AOFP sebesar 56,65 MMscf/hari, dan termasuk dalam kategori roduksi gas yang cuku tinggi. Arti secara fisik dari AOFP tersebut adalah bila dari reservoir gas yang memunyai tekanan sebesar sia dan diroduksikan ada kondisi tekanan alir dasar sumur (P wf = 0 sia, maka gas daat diroduksikan sebesar MMscf/hari. Perkiraan kinerja aliran gas dari reservoir ke lubang sumur daat digambarkan dalam bentuk kurva IPR (Gambar 5, yang meruakan hubungan antara laju alir gas terhada tekanan alir dasar sumur. Pada Gambar 5 tersebut menunjukkan bahwa dengan turunnya tekanan alir dasar sumur, maka laju alir gas akan semakin meningkat. Laju alir gas (q sc maksimum dicaai sebesar 56,65 MMscf/hari ada harga P wf = 0 sia, yang sama dengan harga AOFP ada erhitungan sebelumnya. Selanjutnya erlu dilakukan validasi terhada rakiraan kurva IPR yang telah dikembangkan tersebut, yaitu dengan melakukan enyelarasan antara kurva IPR dengan emat (4 laju alir gas ada berbagai ukuran bukaan choke dari hasil uji Back Pressure (Tabel 1. Hasil enyelarasan tersebut daat dilihat ada Gambar-5, yang menunjukkan bahwa kurva IPR yang telah dikembangkan selaras dengan hasil uji Back Pressure. Perkiraan Laju Alir Otimum Sumur Gas Dengan Analisis Nodal ; Edward ML Tobing 73
10 Berdasarkan hasil lot silang antara kurva IPR dan kurva TPR untuk ukuran tubing masingmasing sebesar 3,5 inch (OD, 4,5 inch (OD dan 5 inch (OD dengan batasan tekanan enutuan (abandon keala tubing sebesar 150 sia, maka dieroleh erkiraan laju alir gas maksimum untuk ketiga ukuran tubing tersebut masing masing sebesar 3.97 MMscf/hari, MMscf/hari dan MMscf/hari. Dari hasil yang dieroleh menunjukkan bahwa laju alir maksimum yang terbesar ( MMscf/hari didaat ada ukuran tubing 5 inch (OD. Hal tersebut dimungkinkan karena semakin besar ukuran tubing, maka enurunan tekanan (ressure dro seanjang ia tubing akan semakin kecil, sehingga gas yang daat diroduksikan akan semakin besar yang ditunjukkan oleh tekanan alir dasar sumur yang memunyai harga terkecil, yaitu sebesar 1108,11 sia. Demikian juga adanya analogi ada bentuk kurva IPR (Gambar 6 yang menggambarkan hubungan antara laju alir gas yang semakin tinggi, maka tekanan alir dasar sumur akan semakin kecil. Berdasarkan erkiraan laju alir gas maksimum (q gas maksimum yang dieroleh, jika dibagi dengan harga AOFP maka menghasilkan harga erbandingan sebesar 15,9%. Angka erbandingan tersebut memenuhi syarat dalam engineering ractice sebagai roduksi maksimum dari setia sumur gas yang diizinkan [(q gas maksimum/aofp < 5% (Ikoku C.U., 1984, agar recovery yang dicaai dari reservoar gas tersebut menjadi maksimum. 6. KESIMPULAN a. Berdasarkan analisis hasil uji back ressure ada sumur gas W#, maka harga "n" dieroleh sebesar 0,787 yang menunjukkan turut bererannya faktor inersia turbulen ada aliran di sandface. b. Harga absolut oen flow otential (AOFP dieroleh sebesar 56,65 MMscf/hari. c. Uji validitas rakiraan kurva IPR terhada hasil uji laju alir roduksi gas dari emat (4 ukuran bukaan choke yang digunakan, yaitu 3/64 inch, 48/64 inch, 80/64 inch, dan 136/ 64 inch, menunjukkan keselarasan yang memadai. d. Laju alir otimum sumur gas W# dieroleh sebesar MMscf/hari dengan ukuran tubing 5.0 inch (OD ada tekanan alir dasar sumur 1108,11 sia. DAFTAR PUSTAKA Ahmed, Tarek. and McKinney, P.D, 005, Advanced Reservoir Engineering, Elsevier Science and Technology Books, Oxford. Beggs H. Dale, 1984, Gas Production Oeration, OGCI Inc, Tulsa.Guo, B. and Lyons, W.C., 007, Petroleum Production Engineering, Elsevier Science and Technology Books. Ikoku Chi U, 1984, Natural Gas Production Engineering, John Wiley & Sons. Inc, Canada. Reference Manual and Technical Descrition PIPESIM Version 008.1, 008, Schlumberger Production System Analysis Software. DAFTAR SIMBOL C = Konstanta, (MMscf/hari/(sia n D = Diameter dalam ia tegak, inch f = Faktor gesekan moody n = Harga konstanta antara 0,5-1,0 P = Tekanan reservoir rata-rata ada saat r sumur ditutu, sia t = Tekanan tubing (keala sumur, sia w = Tekanan dasar sumur, sia P wf = Tekanan alir dasar sumur, sia Q sc = Laju roduksi ada keadaan standard, Mscf/hari q = Laju alir gas, MMscfd T = Suhu, o R z = Faktor deviasi gas Z = Kedalaman sumur, ft g = Gas gravity (udara = 1.00 Subsrit s = statik 74 M&E, Vol. 11, No. 1, Maret 013
ANALISA UJI DELIVERABILITAS RESERVOIR GAS BERDASARKAN DATA UJI SUMUR UNTUK OPTIMASI LAJU ALIR MAKSIMUM PADA SUMUR X LAPANGAN S PROPOSAL TUGAS AKHIR
ANALISA UJI DELIVERABILITAS RESERVOIR GAS BERDASARKAN DATA UJI SUMUR UNTUK OPTIMASI LAJU ALIR MAKSIMUM PADA SUMUR X LAPANGAN S PROPOSAL TUGAS AKHIR Oleh : SUGI PRASETYO 071.11.339 JURUSAN TEKNIK PERMINYAKAN
Lebih terperinciAnalisis Performance Sumur X Menggunakan Metode Standing Dari Data Pressure Build Up Testing
Abstract JEEE Vol. 5 No. 1 Novrianti, Yogi Erianto Analisis Performance Sumur X Menggunakan Metode Standing Dari Data Pressure Build Up Testing Novrianti 1, Yogi Erianto 1, Program Studi Teknik Perminyakan
Lebih terperinciPEMODELAN MATEMATIS UNTUK MENGHITUNG KEMAMPUAN PRODUKSI SUMUR GAS
Fakultas MIPA, Universitas Neeri Yoyakarta, 16 Mei 009 PEMODELAN MATEMATIS UNTUK MENGHITUNG KEMAMPUAN PODUKSI SUMU GAS Mohammad Taufik Jurusan Fisika FMIPA Universitas Padjadjaran Jl. aya Bandun - Sumedan
Lebih terperinciANALISA SISTEM NODAL DALAM METODE ARTICIAL LIFT
ANALISA SISTEM NODAL DALAM METODE ARTICIAL LIFT Oleh: *)Ganjar Hermadi ABSTRAK Dalam industri migas khususnya bidang teknik produksi, analisa sistem nodal merupakan salah satu metode yang paling sering
Lebih terperinciSeminar Nasional Cendekiawan 2015 ISSN: OPTIMASI PRODUKSI LAPANGAN GAS DENGAN ANALISIS NODAL
OPTIMASI PRODUKSI LAPANGAN GAS DENGAN ANALISIS NODAL Abstrak Deane Parahita Program Studi Teknik Perminyakan Trisakti Produktivitas sumur ditunjukkan dari kemampuan suatu formasi untuk memproduksi fluida
Lebih terperinciKonsep Gas Deliverability
BAB 3 Konsep Gas Deliverability Terdapat tiga komponen penting dalam gas deliverability, yaitu aliran gas di reservoir, aliran gas sepanjang pipa vertikal, dan aliran gas sepanjang pipa horizontal. Ketiga
Lebih terperinciHYDROGRAPH HYDROGRAPH 5/3/2017
5/3/2 HYDROGRAH REKAYASA HIDROLOGI Norma usita, ST.MT. HYDROGRAH Debit rencana banjir atau imasan banjir rencana di tentukan dengan beberaa metode, yaitu analitis, rasional, infitrasi, dan emiris. Metode
Lebih terperinciIntegral dan Persamaan Diferensial
Sudaryatno Sudirham Studi Mandiri Integral dan Persamaan Diferensial ii Darublic BAB 3 Integral (3) (Integral Tentu) 3.. Luas Sebagai Suatu Integral. Integral Tentu Integral tentu meruakan integral yang
Lebih terperinciSeminar Nasional Cendekiawan 2015 ISSN: Perencanaan Ulang Sumur Gas Lift pada Sumur X
Perencanaan Ulang Sumur Gas Lift pada Sumur X Amanu Pinandito, Sisworini, Sisworini, Djunaedi Agus Wibowo Abstrak Sumur X yang sudah beroperasi sejak 2004 merupakan sumur yang menggunakan gas lift sejak
Lebih terperinciOPTIMASI PRODUKSI LAPANGAN GAS UNTUK SUPPLY GAS INJEKSI SUMUR SUMUR GAS LIFT SECARA TERINTEGRASI
OPTIMASI PRODUKSI LAPANGAN GAS UNTUK SUPPLY GAS INJEKSI SUMUR SUMUR GAS LIFT SECARA TERINTEGRASI oleh : Unggul Nugroho Edi, MT *) ABSTRAK Dalam penelitian ini digunakan metode simulasi model reservoir,
Lebih terperinciHALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PENGESAHAN... ii HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH... iii HALAMAN PERSEMBAHAN... iv KATA PENGANTAR... v RINGKASAN... vi DAFTAR ISI... vii DAFTAR GAMBAR... ix
Lebih terperinciOPTIMASI LAJU PRODUKSI PADA SUMUR GAS X-01 DAN SUMUR GAS X-02 PADAA LAPANGAN Y BERDASARKAN DATAA UJI DELIVERABILITY SKRIPSI
OPTIMASI LAJU PRODUKSI PADA SUMUR GAS X-01 DAN SUMUR GAS X-02 PADAA LAPANGAN Y BERDASARKAN DATAA UJI DELIVERABILITY SKRIPSI Oleh ; FADHIL SANDY 113.060.076 PROGRAM STUDI TEKNIK PERMINYAKAN FAKULTAS TEKNOLOGI
Lebih terperinciPembicaraan fluida menjadi relatif sederhana, jika aliran dianggap tunak (streamline atau steady)
DINAMIKA FLUIDA Hidrodinamika meruakan cabang mekanika yang memelajari fluida bergerak (gejala tentang fluida cuku komleks) Pembicaraan fluida terdaat bermacam-macam antara lain: - dari jenis fluida (kental
Lebih terperinciUNJUKKERJA TURBIN AIR MIKRO ALIRAN SILANG TERHADAP VARIASI SUDUT SUDU JALAN (RUNNER) PADA DEBIT KONSTAN UNTUK PLTMH
A.15. Unjukkerja Turbin Air Mikro Aliran Silang Terhada Variasi Sudut Sudu Jalan... (Yusuf Dewantara Herlambang) UNJUKKERJA TURBIN AIR MIKRO ALIRAN SILANG TERHADA VARIASI SUDUT SUDU JALAN (RUNNER) ADA
Lebih terperinciDAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... HALAMAN PENGESAHAN... KATA PENGANTAR... RINGKASAN... DAFTAR ISI... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR TABEL... DAFTAR LAMPIRAN...
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... HALAMAN PENGESAHAN... KATA PENGANTAR... RINGKASAN... DAFTAR ISI... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR TABEL... DAFTAR LAMPIRAN... BAB I. PENDAHULUAN... 1.1. Latar Belakang... 1.2. Permasalahan...
Lebih terperinciOFFSHORE, Volume 1 No. 2 Desember 2017 :33 38; e -ISSN :
OFFSHORE, Volume 1 No. 2 Desember 2017 :33 38; e -ISSN : 2549-8681 ANALISA PBU-MIT GUNA PENENTUAN DELIVERABILITY DENGAN METODE KONVENSIONAL DAN LIT MENGGUNAKAN SOFTWARE SAPHIR DAN PERHITUNGAN MANUAL PADA
Lebih terperinciMEKANIKA TANAH (CIV -205)
MEKANIKA TANAH (CIV -205) OUTLINE Dasar-dasar konsolidasi tanah Proses konsolidasi Teori Terzaghi Uji konsolidasi dilaboratorium Intreetasi data hasil uji lab KOMPONEN PENURUNAN TANAH Penambahan beban
Lebih terperinciSTUDY DELIVERABILITY PRODUKSI GAS DI PROVINSI X DENGAN MENGGUNAKAN SIMULATOR FORGAS TUGAS AKHIR. Oleh: GILANG PRIAMBODO NIM :
STUDY DELIVERABILITY PRODUKSI GAS DI PROVINSI X DENGAN MENGGUNAKAN SIMULATOR TUGAS AKHIR Oleh: GILANG PRIAMBODO NIM : 122 05 059 Diajukan sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan gelar SARJANA TEKNIK
Lebih terperinciFLUIDA STATIK. Dengan demikian gaya-gaya yang bekerja hanya gayagaya normal yaitu gaya tekan yang bekerja tegak lurus pada permukaannya.
FLUID STTIK Fluida statik meruakan bagian dari hidrolika yang memelajari gaya-gaya tekan cairan dalam keadaan diam. Karena cairan dalam keadaan diam maka tidak terdaat geseran baik antara laisan cairan
Lebih terperinciSeminar Nasional Cendekiawan 2015 ISSN: OPTIMASI PRODUKSI PADA PAD G-76 DENGAN PROGRAM TERINTEGRASI SUMUR DAN JARINGAN PIPA PRODUKSI
OPTIMASI PRODUKSI PADA PAD G-76 DENGAN PROGRAM TERINTEGRASI SUMUR DAN JARINGAN PIPA PRODUKSI Abstrak Pradhita Audi Jurusan Teknik Perminyakan, Fakultas Teknologi Kebumian dan Energi, Universitas Trisakti
Lebih terperinciDika Dwi Muharahman*, Nurul Gusriani, Elis Hertini. Departemen Matematika, Universitas Padjadjaran *E mail:
Perubahan Perilaku Pengguna nstant Messenger dengan Menggunakan Analisis Koresondensi Bersama (Studi Kasus Mahasiswa di Program Studi S-1 Matematika FMPA Unad) Dika Dwi Muharahman*, Nurul Gusriani, Elis
Lebih terperinciPenentuan Struktur Bawah Permukaan Daerah Pantai Panjang Kota Bengkulu Dengan Metode Seismik Refraksi
Jurnal Gradien Vol.4 No.2 Juli 2008 : 337-34 Penentuan Struktur Bawah Permukaan Daerah Pantai Panjang Kota Bengkulu Dengan Metode Seismik Refraksi Refrizon, Suwarsono, Herno Yudiansyah Jurusan Fisika,
Lebih terperinciIkatan Ahli Teknik Perminyakan indonesia. Ikatan Ahli Teknik Perminyakan Indonesia Simposium Nasional IATMI 2009 Bandung, 2-5 Desember 2009
Ikatan Ahli Teknik Perminyakan Indonesia Simosium Nasional IATMI 2009 Bandung, 2-5 Desember 2009 Makalah Profesional IATMI 09 039 Pengaruh Laju Alir Fluida ada Otimasi Diameter Pia Transmisi Minyak Titik
Lebih terperinciKEASLIAN KARYA ILMIAH...
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PENGESAHAN... ii KATA PENGANTAR... iii HALAMAN PERSEMBAHAN... v PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH... vi RINGKASAN... vii DAFTAR ISI... viii DAFTAR GAMBAR... xiv DAFTAR
Lebih terperinciANALISA PENENTUAN KARAKTERISTIK RESERVOIR, KERUSAKAN FORMASI, DAN DELIVERABILITAS GAS PADA SUMUR AST-1
Seminar Nasional Cendekiawan ke 3 Tahun 2017 ISSN (P) : 2460-8696 Buku 1 ISSN (E) : 2540-7589 ANALISA PENENTUAN KARAKTERISTIK RESERVOIR, KERUSAKAN FORMASI, DAN DELIVERABILITAS GAS PADA SUMUR AST-1 Muh.
Lebih terperinciBAB III STATIKA FLUIDA
A STATKA LUDA Tujuan ntruksional Umum (TU) Mahasiswa diharakan daat merencanakan suatu bangunan air berdasarkan konse mekanika fluida, teori hidrostatika dan hidrodinamika Tujuan ntruksional Khusus (TK)
Lebih terperinciOPTIMASI PRODUKSI TERINTEGRASI PADA LAPANGAN GAS TERDIPLESI
OPTIMASI PRODUKSI TERINTEGRASI PADA LAPANGAN GAS TERDIPLESI TUGAS AKHIR Oleh: IMRON FAJAR KURNIAWAN NIM 12204059 Diajukan sebagai syarat untuk mendapatkan gelar SARJANA TEKNIK pada Program Studi Teknik
Lebih terperinciANALISIS DATA UJI PRESSURE BUILD-UP
JP Vol.1 No.3 Mei 017 ISSN 549-1008 ANALISIS DATA UJI PRESSURE BUILD-UP DAN MODIFIED ISOCHRONAL UNTUK MENGETAHUI KONDISI RESERVOIR DAN PRODUKTIVITAS SUMUR GAS RM#13 PT. PERTAMINA EP ASSET PENDOPO FIELD
Lebih terperinciHITUNGAN KOORDINAT, AZIMUTH/ARAH DAN JARAK
PENGUKURAN POLIGON Pengukuran dan Pemetaan Hutan : HITUNGAN KOORDINAT, AZIMUTH/ARAH DAN JARAK Y φq Dq Q(Xq,Yq) θq P(X,Y) φq = Azimuth/arah P ke Q 0 X θq Dq = Azimuth/arah Q ke P = Jarak dari P ke Q P(X,Y)
Lebih terperinciGELOMBANG BUNYI. Cepat rambat bunyi di udara yang dipengaruhi oleh tekanan dinyatakan dengan persamaan : pada gas ideal ; M
SMK Negeri Rangkasbitung GELOMBANG BUNYI Bunyi meruakan salah satu bentuk gelombang mekanik, yaitu gelombang yang memerlukan medium sebagai erambatannya. Bunyi yang merambat ada medium udara bentuknya
Lebih terperinciOptimasi Injeksi Gas untuk Peningkatan Produksi pada Lapangan Gas Lift dengan Sistem yang Terintegrasi
Optimasi Injeksi Gas untuk Peningkatan pada Lapangan Gas Lift dengan Sistem yang Terintegrasi Oleh : Riska Milza Khalida* Dr.Ir. Pudjo Sukarno, M.Sc** Sari Dalam penelitian ini, simulasi dan analisa performa
Lebih terperinciRizal Fakhri, , Sem1 2007/2008 1
SUATU ANALISA KINERJA GAS LIFT PADA SUMUR MIRING DENGAN MENGGUNAKAN SIMULATOR Gas lift Performance Analysis In Inclined Well Using Simulator Oleh: Rizal Fakhri* Sari Adanya kemiringan pada suatu sumur
Lebih terperinciANALISIS TRANSPORTASI DAN INSTALASI RIGID RISER PADA SISTEM FREE STANDING HYBRID RISER
ANALISIS TRANSPORTASI DAN INSTALASI RIGID RISER PADA SISTEM FREE STANDING HYBRID RISER Yonathan Mozes Mandagi 1, Paramashanti 2 1 Program Studi Teknik Kelautan, Institut Teknologi Bandung, Jl. Ganeca 10
Lebih terperinciEVALUASI PERHITUNGAN POTENSI SUMUR MINYAK TUA DENGAN WATER CUT TINGGI
EVALUASI PERHITUNGAN POTENSI SUMUR MINYAK TUA DENGAN WATER CUT TINGGI Agustinus Denny Unggul Raharjo 1* 1 Jurusan Teknik Perminyakan, Fakultas Teknik Perminyakan & Pertambangan, Universitas Papua Jalan
Lebih terperinciDAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... HALAMAN PENGESAHAN... PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH... HALAMAN PERSEMBAHAN... KATA PENGANTAR... RINGKASAN...
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL.... HALAMAN PENGESAHAN.... PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH.... HALAMAN PERSEMBAHAN.... KATA PENGANTAR.... RINGKASAN.... DAFTAR ISI.... viii DAFTAR GAMBAR.... DAFTAR TABEL....
Lebih terperinciEVALUASI TEKNIS DAN EKONOMIS WELL COMPLETION UNTUK UKURAN TUBING PADA SUMUR MINYAK X-26 DI PT. PERTAMINA EP ASSET 2 PENDOPO FIELD
EVALUASI TEKNIS DAN EKONOMIS WELL COMPLETION UNTUK UKURAN TUBING PADA SUMUR MINYAK X-26 DI PT. PERTAMINA EP ASSET 2 PENDOPO FIELD EVALUATION OF TECHNICAL AND ECONOMIC WELL COMPLETION FOR SIZE TUBING ON
Lebih terperinciFungsi dan Grafik Diferensial dan Integral
Studi Mandiri Fungsi dan Grafik Diferensial dan Integral oleh Sudaratno Sudirham i Hak cita ada enulis, SUDIRHAM, SUDARYATNO Fungsi dan Grafik, Diferensial dan Integral Oleh: Sudaratmo Sudirham Darublic,
Lebih terperinciBAB III MODEL EXPONENTIAL GENERALIZED AUTOREGRESSIVE CONDITIONAL HETEROSCEDASTIC IN MEAN (EGARCH-M)
30 BAB III MODEL EXPOETIAL GEERALIZED AUTOREGRESSIVE CODITIOAL HETEROSCEDASTIC I MEA (EGARCH-M) 3.1 Proses EGARCH Exonential GARCH (EGARCH) diajukan elson ada tahun 1991 untuk menutui kelemahan model ARCH/GARCH
Lebih terperinciPERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PENGESAHAN... PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH... HALAMAN PERSEMBAHAN... KATA PENGANTAR... RINGKASAN... DAFTAR ISI... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR TABEL... BAB I. PENDAHULUAN...
Lebih terperinciSeminar Nasional Cendekiawan 2015 ISSN: ANALISA PRESSURE BUILD UP DAN INTERFERENCE TEST PADA SUMUR ALPHA DAN BETA LAPANGAN X
ANALISA PRESSURE BUILD UP DAN INTERFERENCE TEST PADA SUMUR ALPHA DAN BETA LAPANGAN X Abstract Arya Bintang Graha, Mulia Ginting, Edward Tobing Program Studi Teknik Perminyakan, Universitas Trisakti The
Lebih terperinci270 o. 90 o. 180 o PENDAHULUAN
PENDAHULUAN Latar Belakang Perkembangan analisis data saat ini masih bertumu ada analisis untuk data linear. Disisi lain, untuk kasus-kasus tertentu engukuran dilakukan secara sirkular. Beberaa ilustrasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Salah satu kegiatan pengumpulan data bawah permukaan pada kegiatan pengeboran sumur minyak dan atau gas bumi baik untuk sumur eksplorasi maupun untuk sumur
Lebih terperinciPenentuan Absolute Open Flow Pada Akhir Periode Laju Alir Plateau Sumur Gas Estimation Absolute Open Flow Of The End Of Plateau Rate Of Gas Well
Penentuan Absolute Open Flow Pada Akhir Periode Laju Alir Plateau Sumur Gas Estimation Absolute Open Flow Of The End Of Plateau Rate Of Gas Well NOVRIANTI Jurusan Teknik Perminyakan Fakultas Teknik Universitas
Lebih terperinciInisiasi 2 (MATERI ENERGI GELOMBANG)
Inisiasi 2 (MATEI ENEGI GELMBANG) Saudara mahasiswa, calon endidik bangsa, selamat bertemu dalam kegiatan tutorial online kedua. Untuk kegiatan kali ini, kita akan berdiskusi tentang gelombang, teatnya
Lebih terperinciBAB 3. Perhitungan Perubahan Entalpi
BAB Perhitungan Perubahan Entali.1. ransisi Fasa ransisi Fasa terjadi dari fasa adat menjadi fasa air, dari fasa air menjadi fasa gas, dan sebaliknya. Pada roses transisi ini terjadi erubahan entali (dan
Lebih terperinciTinjauan Pustaka. Enhanced oil recovery adalah perolehan minyak dengan cara menginjeksikan bahanbahan yang berasal dari luar reservoir (Lake, 1989).
Bab II Tinjauan Pustaka II.1 Enhanced Oil Recovery (EOR) Enhanced oil recovery (EOR) adalah metode yang digunakan untuk memperoleh lebih banyak minyak setelah menurunnya proses produksi primer (secara
Lebih terperinciUJIAN TENGAH SEMESTER KALKULUS I Senin, 5 Maret 1999 Waktu : 2,5 jam
UJIAN TENGAH SEMESTER KALKULUS I Senin, 5 Maret 999 Waktu :,5 jam SETIAP NOMOR MEMPUNYAI BOBOT 0. Misalkan diketahui fungsi f dengan ; 0 f() = ; < 0 Gunakan de nisi turunan untuk memeriksa aakah f 0 (0)
Lebih terperinciSeminar Nasional Cendekiawan 2015 ISSN: ANALISA PRESSURE BUILD UP TEST PADA SUMUR X LAPANGAN Y DENGAN METODE HORNER MANUAL DAN ECRIN 4.
ANALISA PRESSURE BUILD UP TEST PADA SUMUR X LAPANGAN Y DENGAN METODE HORNER MANUAL DAN ECRIN 4.10 Agus Andri Yulianto, Djoko Sulistyanto, Albert Larope Abstract The main purpose of a hydrocarbons well
Lebih terperinciSistem Sumur Dual Gas Lift
Bab 2 Sistem Sumur Dual Gas Lift 2.1 Metode Pengangkatan Buatan (Artificial Lift Penurunan tekanan reservoir akan menyebabkan penurunan produktivitas sumur minyak, serta menurunkan laju produksi sumur.
Lebih terperinciANALISIS PENGARUH BEBAN PANAS (Q) TERHADAP KARAKTERISTIK PERPINDAHAN PANAS KONVEKSI NATURAL PELAT DATAR
ANALISIS PENGARUH BEBAN PANAS (Q) TERHADAP KARAKTERISTIK PERPINDAHAN PANAS KONVEKSI NATURAL PELAT DATAR Pieter W. Teteleta * Abstract Exerimental studies conducted to investigate the effect of a flat late
Lebih terperinciPEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT DINAS PENDIDIKAN SMK NEGERI 1 BALONGAN
PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT DINAS PENDIDIKAN SMK NEGERI BALONGAN MODUL PEMBELAJARAN Kode. Dok PBM. Edisi/Revisi A/ Tanggal Juli Halaman dari A. Kometensi Inti KI : Memahami, menerakan, menganalisis,
Lebih terperinciSiklus Carnot dan Hukum Termodinamika II
Siklus Carnot dan Hukum Termodinamika II Siklus Carnot Siklus adalah suatu rangkaian roses sedemikian rua sehingga akhirnya kembali keada keadaan semula. Perhatikan Gambar 1! Gambar 1. Siklus termodinamika.
Lebih terperinciSOAL DAN PEMBAHASAN TRY OUT 1 MATEMATIKA SMP/MTs KABUPATEN TAHUN PELAJARAN 2015/2016
SOAL DAN PEMBAHASAN TRY OUT MATEMATIKA SMP/MTs KABUPATEN TAHUN PELAJARAN 5/6. Pada lomba matematika, ditentukan untuk jawaban yang benar mendaat skor, jawaban salah mendaat skor, sedangkan tidak menjawab
Lebih terperinciFORUM TEKNOLOGI Vol. 03 No. 4
OPTIMASI POMPA PCP DENGAN MENGGUNAKAN ANALISA SISTEM NODAL Ganjar Hermadi *) ABSTRAK Progressive Cavity Pump (PCP) adalah salah satu jenis pompa yang digunakan dalam industri perminyakan sebagai alat pengangkatan
Lebih terperinciBAB II. Landasan Teori
I Pendahuluan 1.1 Latar elakang Pondasi meruakan elemen bangunan ang berfungsi untuk menalurkan semua beban ang bekerja ada struktur tersebut ke dalam tanah, samai kedalaman tertentu aitu samai laisan
Lebih terperinciAPLIKASI JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK PENDUGAAN MUTU. Sandra 1)
Alikasi Jaringan Syaraf Tiruan (Sandra) APLIKASI JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK PENDUGAAN MUTU MANGGA SEGAR SECARA NON-DESTRUKTIF Sandra 1) 1) Staf Pengajar Fakultas Pertanian, Universitas Andalas Padang
Lebih terperinciSeminar Nasional Inovasi Dan Aplikasi Teknologi Di Industri 2017 ISSN ITN Malang, 4 Pebruari 2017
Seminar Nasional Inovasi Dan Alikasi Teknologi Di Industri 207 ISSN 2085-428 ITN Malang, 4 Pebruari 207 ANALISA PEMILIHAN ALTERNATIF EKSEKUSI PROYEK PENINGKATAN KINERJA FASILTAS PENGUJIAN SUMUR MINYAK
Lebih terperinciSeminar Nasional Cendekiawan 2015 ISSN:
EVALUASI PERBANDINGAN METODE REGULER GAS LIFT DAN COILED TUBING GAS LIFT UNTUK APLIKASI DI LAPANGAN MSF Galih Aristya, Widartono Utoyo Program Studi Teknik Perminyakan Universitas Trisakti Abstrak Pada
Lebih terperinciRANCANG BANGUN SISTEM TRANSMISI
Jurnal Teknologi Bahan dan Barang Teknik ISSN : 089-4767 Deartemen Perindustrian I Vol. 1 No. 5 Tahun 011 Hal. 9-35 ANCANG BANGUN SISTEM TANSMISI AT(Automatic Transmission), AMT(Automated Manual Transmission),
Lebih terperinciOPTIMASI PRODUKSI LAPANGAN MINYAK MENGGUNAKAN METODE ARTIFICIAL LIFT DENGAN ESP PADA LAPANGAN TERINTEGRASI
OPTIMASI PRODUKSI LAPANGAN MINYAK MENGGUNAKAN METODE ARTIFICIAL LIFT DENGAN ESP PADA LAPANGAN TERINTEGRASI Oleh : Agus Sugiharto, ST. MT *) ABSTRAK Tahapan tahapan dalam memproduksikan minyak dari reservoir
Lebih terperinciPENGGUNAAN DYNAMIC NODAL SYSTEM ANALYSIS PADA SUMUR GAS X-3 Application of Dynamic Nodal System Analysis on Gas Well X-3
PENGGUNAAN DYNAMIC NODAL SYSTEM ANALYSIS PADA SUMUR GAS X-3 Application of Dynamic Nodal System Analysis on Gas Well X-3 Oleh : Indra Gunawan* Sari Optimasi produksi sumur gas pada suatu waktu produksi
Lebih terperinciBAB 1. PENDAHULUAN 4. Asumsi yang digunakan untuk menyederhanakan permasalahan pada penelitian ini adalah:
Bab 1 Pendahuluan Pada saat produksi awal suatu sumur minyak, fluida dapat mengalir secara natural dari dasar sumur ke wellhead atau kepala sumur. Seiring dengan meningkatnya produksi dan waktu operasi,
Lebih terperinciAcoustics An Introduction by Heinrich Kuttruff
Acoustics An Introduction by Heinrich Kuttruff Diterjemahkan oleh : Okta Binti Masfiatur Rohmah Fisika, FMIPA, Universitas Sebelas Maret, 1 Bab 4 4.1 Solusi dari ersamaan gelombang 48 4. Gelombang harmonik
Lebih terperinci8. Rangkaian Arus Searah, Pemroses Energi
ntroduction to ircuit nalysis Time Domain www.dirhamblora.com 8. angkaian rus Searah, Pemroses Energi Kita mengetahui bahwa salah satu bentuk gelombang dasar adalah bentuk gelombang anak tangga. Di bagian
Lebih terperinciaintis Volume 12 Nomor 1, April 2011, 22-28
Jurnal aintis Volume 1 Nomor 1, April 011, -8 ISSN: 1410-7783 Perhitungan Laju Alir Minyak Setiap Lapisan pada Sumur Commingle Distribution Of Calculated Rate Oil Flow To Commingle Well Ali Musnal Jurusan
Lebih terperincioleh seperangkat variabel X, maka persamaan di atas dinamakan persamaan struktural, dan modelnya disebut model struktural.
ANALISIS JALUR A. PENGERTIAN ANALISIS JALUR Telaah statistika menyatakan bahwa untuk tujuan eramalan/ endugaan nilai Y atas dasar nilai-nilai X 1, X,., X i, ola hubungan yang sesuai adalah ola hubungan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI.1 etode Perancangan etode erancangan adalah roses berikir sistematis untuk menyelesaikan suatu masalah, sehingga mendaatkan hasil enyelesaian yang maksimal untuk mencaai sesuatu yang
Lebih terperinciOPTIMASI PRODUKSI SUMUR-SUMUR CONTINUOUS GAS LIFT PADA LAPANGAN Y SKRIPSI. Oleh : AULIA RAHMAN PRABOWO / TM
OPTIMASI PRODUKSI SUMUR-SUMUR CONTINUOUS GAS LIFT PADA LAPANGAN Y SKRIPSI Oleh : AULIA RAHMAN PRABOWO 113.090.031 / TM PROGRAM STUDI TEKNIK PERMINYAKAN FAKULTAS TEKNOLOGI MINERAL UNIVERSITAS PEMBANGUNAN
Lebih terperinciBAB VI HUKUM KEKEKALAN ENERGI DAN PERSAMAAN BERNOULLI
BAB VI HUKUM KEKEKALAN ENERGI DAN PERSAMAAN BERNOULLI Tujuan Intruksional Umum (TIU) Mahasiswa diharakan daat merencanakan suatu bangunan air berdasarkan konse mekanika luida, teori hidrostatika dan hidrodinamika.
Lebih terperinciBAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. disimpulkan beberapa hal sebagai berikut, yaitu: dibandingkan lapisan lainnya, sebesar MSTB.
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Berdasarkan analisa dan perhitungan yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut, yaitu: 1. Hasil analisa decline curve dari semua
Lebih terperinciEdwil Suzandi; PT.Semberani Persada Oil (SemCo) Sigit Sriyono; PT.Semberani Persada Oil (SemCo) Made Primaryanta; PT.Semberani Persada Oil (SemCo)
IATMI 2005-33 PROSIDING, Simposium Nasional Ikatan Ahli Teknik Perminyakan Indonesia (IATMI) 2005 Institut Teknologi Bandung (ITB), Bandung, 16-18 November 2005. OPTIMASI PRODUKSI DENGAN MENGGUNAKAN METODE
Lebih terperinciPertemuan IV II. Torsi
Pertemuan V. orsi.1 Definisi orsi orsi mengandung arti untir yang terjadi ada batang lurus aabila dibebani momen (torsi) yang cendrung menghasilkan rotasi terhada sumbu longitudinal batang, contoh memutar
Lebih terperinciPeramalan Nilai Tukar (Kurs) Rupiah Terhadap Dolar Tahun 2017 dengan Menggunakan Metode Arima Box-Jenkins
Prosiding SI MaNIs (Seminar Nasional Integrasi Matematika dan Nilai Islami) Vol.1, No.1, Juli 2017, Hal. 253-261 -ISSN: 2580-4596; e-issn: 2580-460X Halaman 253 Peramalan Nilai Tukar (Kurs) Ruiah Terhada
Lebih terperinciDINAMIKA FLUIDA. nurhidayah.staff.unja.ac.id
DINAMIKA FLUIDA nurhidayah@unja.ac.id nurhidayah.staff.unja.ac.id Fluida adalah zat alir, sehingga memiliki kemampuan untuk mengalir. Ada dua jenis aliran fluida : laminar dan turbulensi Aliran laminar
Lebih terperinciBAB IV ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN
BAB IV ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN 4.1 Analisa Data Tujuan dari optimasi ESP dengan cara mengubah Pump Size adalah untuk mengoptimalkan laju alir produksi sesuai dengan kemampuan sumur. Penentuan laju
Lebih terperinciJUDUL HALAMAN PENGESAHAN
DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL... HALAMAN PENGESAHAN... KATA PENGANTAR... RINGKASAN... DAFTAR ISI... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR TABEL... DAFTAR LAMPIRAN... BAB I. PENDAHULUAN... 1.1 Latar Belakang... 1.2
Lebih terperinciModifikasi Hydrograf Satuan Sintetik Nakayasu Sungai Cisangkuy Dengan Metoda Optimasi
Modifikasi Hydrograf Satuan Sintetik Nakayasu Sungai Cisangkuy Dengan Metoda Otimasi Ariani Budi Safarina ABSTRAK Metoda hydrograf satuan sintetik dierlukan untuk menentukan arameter banjir di daerah aliran
Lebih terperinciSKRIPSI ANALISIS PENGELOMPOKKAN KECAMATAN DI KODYA SURABAYA BERDASARKAN VARIABEL-VARIABEL KEPENDUDUKAN, KESEHATAN DAN PENDIDIKAN
SKRIPSI ANALISIS PENGELOMPOKKAN KECAMATAN DI KODYA SURABAYA BERDASARKAN VARIABEL-VARIABEL KEPENDUDUKAN, KESEHATAN DAN PENDIDIKAN Oleh : Rengganis L. N. R 302 00 046 PENDAHULUAN Latar Belakang Penduduk
Lebih terperinciAnalisis Bottlenecking dalam Jaringan Perpipaan Lapangan Minyak. Analysis of Bottlenecking Problem in Oil Field Piping Network
Analisis Bottlenecking dalam Jaringan Perpipaan Lapangan Minyak Analysis of Bottlenecking Problem in Oil Field Piping Network Oleh: Adolf S. P. Manurung* Sari Lapangan X memiliki lima sumur produksi minyak
Lebih terperinciBiaya Modal (Cost of Capital)
Bahan Ajar : Manajemen Keuangan II Digunakan untuk melengkai buku wajib Disusun oleh: Nila Firdausi Nuzula Biaya Modal (Cost of Caital) Caital Budgeting dan Cost of Caital (CoC) meruakan dua konse yang
Lebih terperinciK13 Revisi Antiremed Kelas 10 Matematika Wajib
K Revisi Antiremed Kelas 0 Matematika Wajib Fungsi Kuadrat - Latihan Soal Doc. Name: RKAR0MATWJB050 Version : 06-0 halaman 0. Ordinat titik balik grafik fungsi arabola y x x (5 9) adalah 5, > 0. Absis
Lebih terperinciANALISA PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK GULA KRISTAL PUTIH DENGAN METODE SEVEN TOOLS Lailatus Sholiha, Achmad Syaichu 6
ANALISA PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK GULA KRISTAL PUTIH DENGAN METODE SEVEN TOOLS Lailatus Sholiha, Achmad Syaichu 6 Abstrak: Adanya MEA dan rencana swasembada gula nasional tahun 019 yang mengharuskan
Lebih terperinciIII. PEMBAHASAN. dimana, adalah proses Wiener. Kemudian, juga mengikuti proses Ito, dengan drift rate sebagai berikut: dan variance rate yaitu,
4 masing menyatakan drift rate dan variance rate dari. Untuk roses stokastik yang didefinisikan ada ruang robabilitas (Ω,, berlaku hal berikut: Misalkan adalah roses Wiener ada (Ω,,. Integral stokastik
Lebih terperinciFaktor-Faktor yang Mempengaruhi Pergeseran Kesetimbangan
Standar Kometensi Kometensi Dasar Menjelaskan kinetika dan kesetimbangan reaksi kimia serta faktor-faktor yang memengaruhinya. Menjelaskan engertian reaksi kesetimbangan. Menyelidiki faktor-faktor yang
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI. Menurut Smith dan Skousen dalam bukunya Intermediate Accounting sebagai
BAB 2 ANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Persediaan Menurut Smith dan Skousen dalam bukunya Intermediate Accounting sebagai berikut: Barang-barang yang dimiliki untuk dijual dalam kegiatan normal erusahaan,
Lebih terperinciJenis Pekerjaan Utama Responden di Lokasi Studi.
Deskrisi Rinci Rona Lingkungan Hidu Awal dengan nelayan juragan dan buruh nelayan (10,06%) juga termasuk ke dalam jenis mata encaharian yang akan terkena damak langsung dari adanya rencana usaha dan/atau
Lebih terperinciBAB V ANALISA SENSITIVITAS MODEL SIMULASI
BAB V ANALISA SENSITIVITAS MODEL SIMULASI Simulasi menggunakan model sistem reservoir seperti yang dijelaskan dan divalidasi dengan data lapangan pada Bab IV terdahulu, selanjutnya akan dilakukan analisa
Lebih terperinciOPTIKA FISIS. Celah Ganda Young Layar Putih
OPTIKA FISIS A. Interferensi Cahaya : Peraduan antara dua atau lebih gelombang cahaya yang menghasilkan ola tertentu. Untuk engamatan Interferensi gelombang cahaya, agar hasilnya daat diamati dierlukan
Lebih terperinciDISAIN WAKTU BUKA SUMUR UJI BACK PRESSURE PADA SUMUR MINYAK SEMBUR ALAMI UNTUK MEMBERIKAN HASIL PERMEABILITAS YANG LEBIH AKURAT
JTM Vol. XVI No.4/2009 DISAIN WAKTU BUKA SUMUR UJI BACK PRESSURE PADA SUMUR MINYAK SEMBUR ALAMI UNTUK MEMBERIKAN HASIL PERMEABILITAS YANG LEBIH AKURAT Deddy Surya Wibowo 1, Tutuka Ariadji 1 Sari Metode
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1. Diagram alir Penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pengumpulan Data Data Reservoir (Pwf,Ps,Pb) Data Produksi (Qt, Qo, Qw, WC, GOR, SG, ºAPI) Perhitungan Qmax dan Qopt dari IPR Aktual Evaluasi ESP
Lebih terperinciPERENCANAAN INJEKSI GAS SUMUR GAS LIFT LANGSUNG DARI SUMUR GAS Oleh: Enos Eben Ezer* Dr. Ir. Pudjo Sukarno*
PERENCANAAN INJEKSI GAS SUMUR GAS LIFT LANGSUNG DARI SUMUR GAS Oleh: Enos Eben Ezer* Dr. Ir. Pudjo Sukarno* Sari Artificial Lift adalah metode pengangkatan Buatan yang bertujuan untuk membantu kemampuan
Lebih terperinciAnalisa Injection Falloff Pada Sumur X dan Y di Lapangan CBM Sumatera Selatan dengan Menggunakan Software Ecrin
Analisa Injection Falloff Pada Sumur X dan Y di Lapangan CBM Sumatera Selatan dengan Menggunakan Software Ecrin Yosua Sions Jurusan Teknik Perminyakan Fakultas Teknik Kebumian dan Energi Universitas Trisakti
Lebih terperinciJURNAL TEKNOLOGI INFORMASI & PENDIDIKAN ISSN : VOL. 5 NO. 1 MARET 2012
PERANCANGAN KENDALI PID DIGITAL PADA KELUARAN BUCK KONVERTER BERDASARKAN PERUBAHAN BEBAN Irma Husnaini ABSTRACT This research about design of digital Proortional Integral Derivative (PID) controller to
Lebih terperinciBAB III ANALISA TRANSIEN TEKANAN UJI SUMUR INJEKSI
BAB III ANALISA TRANSIEN TEKANAN UJI SUMUR INJEKSI Pada bab ini dibahas tentang beberapa metode metode analisis uji sumur injeksi, diantaranya adalah Hazebroek-Rainbow-Matthews 2 yang menggunakan prosedur
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN
III. MEODOLOGI PENELIIAN A. WAKU DAN EMPA Penelitian dilakukan di UP F echnoark Fakultas eknologi Pertanian (FAEA), Institut Pertanian Bogor (IPB), Bogor. Penelitian ini dilakukan selama bulan Maret -
Lebih terperinciBAB 3 PEMBAHASAN. 3.1 Pemilahan Data
BAB 3 PEMBAHASAN 3.1 Pemilahan Data Pemilahan data dilakukan untuk menentukan data mana saja yang akan diolah. Dalam enelitian ini, data yang diikutsertakan dalam engolahan ditentukan berdasarkan teori
Lebih terperinciAlgoritma Jaringan Syaraf Tiruan Hopfield
2.6. Jaringan Saraf Tiruan Hofield Jaringan syaraf Tiruan Hofield termasuk iterative autoassociative network yang dikembangkan oleh Hofield ada tahun 1982, 1984. Dalam aringan Hofield, semua neuron saling
Lebih terperinciI.PENDAHULUAN 1 BAB II. TINJAUAN UMUM LAPANGAN
HALAMAN JUDUL ------------------------------------------------------------------- i HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ------------------------- ii HALAMAN PENGESAHAN -------------------------------------------------------
Lebih terperinciInstitut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya. Analisa Kestabilan Lyapunov
Institut Teknologi Seuluh Noember Surabaya Analisa Kestabilan Lyaunov Contoh Soal Ringkasan Latihan Contoh Soal Ringkasan Latihan Sistem Keadaan Kesetimbangan Kestabilan dalam Arti Lyaunov Penyajian Diagram
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3. Kerangka Pemikiran Penelitian ini dimulai dengan adanya ermasalahan yang ditemukan oleh enulis yakni mengenai validitas CAPM di dalam engalikasiannya terhada engukuran
Lebih terperinci