PERKIRAAN LAJU ALIR OPTIMUM SUMUR GAS DENGAN ANALISIS NODAL. Edward ML Tobing

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PERKIRAAN LAJU ALIR OPTIMUM SUMUR GAS DENGAN ANALISIS NODAL. Edward ML Tobing"

Transkripsi

1 PERKIRAAN LAJU ALIR OPTIMUM SUMUR GAS DENGAN ANALISIS NODAL Edward ML Tobing Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi Minyak dan Gas Bumi "LEMIGAS" S A R I Untuk mengetahui kemamuan sumur gas W# berroduksi telah dilakukan uji deliverability jenis uji back ressure. Uji deliverability tersebut terdiri dari emat (4 laju alir gas yang masing-masing berlangsung selama 40 menit, melalui bukaan choke yang berbeda. Analisis terhada uji deliverability tersebut telah dilakukan dengan memlot antara log P terhada log q sc, yang menghasilkan harga n dan C masing-masing sebesar 0,78686 dan 0, MMscf/hari/sia n. Serta harga Absolute Oen Flow Potential dieroleh sebesar 56,65 MMscf/hari. Berdasarkan arameter n dan C tersebut telah dikembangkan kurva Inflow Performance Relationshi (IPR yang menunjukkan kinerja aliran fluida reservoir dari formasi roduktif menuju lubang sumur. Kemudian dengan menggunakan metoda enurunan tekanan di dalam ia tegak (tubing aliran gas, maka telah dikembangkan kurva Tubing Performance Relationshi (TPR yang meruakan kinerja aliran fluida reservoir dari lubang sumur menuju keala sumur melalui tubing. Dengan menerakan analisis Nodal untuk menentukan laju alir otimum sumur gas, melalui lot silang antara kurva IPR dan TPR, maka laju alir otimum sumur gas W# bila digunakan komlesi tubing dengan ukuran 5,0 inch (ouide diameter adalah sebesar MMscf/hari ada tekanan alir dasar sumur 1108,11 sia. Kata kunci : analisis Nodal, laju alir otimum, sumur gas 1. PENDAHULUAN Dengan membuka suatu sumur yang menghubungkan ermukaan dengan reservoir gas akan menimbulkan ketidak setimbangan tekanan dalam reservoir. Gradien tekanan yang ditimbulkannya akan menyebabkan fluida gas dalam media berori itu mengalir ke arah sumur. Gas yang mengalir akan memunyai sifat yang khas, yaitu bersifat daat dimamatkan (comressible. Sifat khas ini serta rendahnya harga viskositas menyebabkan aliran gas tersebut mungkin tidak murni laminer (aliran viscous, melainkan diengaruhi ula oleh unsur inersia dan turbulensi. Hal ini terutama terjadi ada laju roduksi yang besar atau ada gradien tekanan yang besar, seerti aliran di dekat lubang sumur. Secara umum yang dimaksud dengan engujian sumur hidrokarbon adalah mengamati tekanan dasar sumur ada saat sumur diroduksikan atau ditutu. Pengujian sumur saat diroduksikan dilakukan dengan cara membuka sumur untuk jangka waktu tertentu, dan umumnya dimulai ada kondisi tekanan reservoar di sekeliling sumur telah stabil. Sedangkan engujian saat sumur ditutu, engamatan dilakukan setelah sumur diroduksikan untuk jangka waktu tertentu. Perkiraan Laju Alir Otimum Sumur Gas Dengan Analisis Nodal ; Edward ML Tobing 65

2 Tujuan enulisan makalah ini adalah untuk memerkirakan laju alir otimum sumur gas W# dari laangan "W" yang terletak di Sulawesi Selatan, berdasarkan hasil uji roduksi back ressure dengan menerakan analisis Nodal. Unsur utama yang terlibat didalamnya adalah Inflow Performance Relationshi (IPR dari sumur dan Tubing Performance Relationshi (TPR. IPR adalah kinerja aliran fluida reservoir dari formasi roduktif menuju lubang sumur. Sedangkan TPR adalah kinerja aliran fluida reservoar dari lubang sumur menuju keala sumur melalui ia tegak (tubing. Analisis yang diterakan adalah dengan analisis Nodal, melalui lot silang IPR dan TPR. Penentuan laju alir otimum sumur gas W# dari laangan "W" tersebut dierlukan sebagai dasar aakah laangan gas tersebut layak untuk dikembangkan berdasarkan kajian keekonomian dari royek engembangan laangan gas tersebut.. PENGUJIAN SUMUR Ditinjau dari tujuan engujian sumur, maka daat dibagi dalam (dua jenis, yaitu: (1 engujian untuk mengetahui kemamuan sumur untuk berroduksi (deliverability dan ( engujian untuk mengetahui karakteristik reservoir, baik berua sifat fisik, geometri, mauun tekanan reservoir. Pada jenis ertama menyangkut engujian untuk memerkirakan enurunan laju roduksi dengan berkurangnya tekanan reservoir. Jenis kedua meliuti uji drawdown (single atau multirate test dan uji ressure build u. Dari analisis uji drawdown dieroleh arameter transmiscibility (kh dan erkiraan batas reservoir. Sedangkan dari analisis uji ressure build u dieroleh arameter tekanan rata-rata reservoir dan juga arameter transmiscibility. a. Deliverability Dalam erencanaan engembangan laangan gas, dierlukan hubungan antara enurunan laju roduksi dengan tekanan reservoar sebagai akibat berlangsungnya roses deletion dari suatu reservoir gas. Uji enentuan deliverability (Ahmed, T. and McKinney, P.D, 005 ada awalnya dikenal dengan ersamaan emiris yang selaras dengan hasil engamatan. Persamaan tersebut meruakan hubungan antara q sc terhada P ada kondisi aliran stabil, yang dinyatakan dengan Q sc r n wf C P P... (1 Harga "n" adalah arameter yang mencerminkan derajat engaruh inersia turbulensi ada aliran gas. Harga "n" sama dengan 1 berarti ola aliran yang terbentuk adalah laminar, dan harga "n" lebih kecil dari satu maka faktor inersia turbulensi turut bereran (harga "n" dibatasi aling kecil 0,5. Berdasarkan ersamaan (1, bila dibuat grafik dalam sistem koordinat log-log, maka dieroleh hubungan linier berikut: Log Q sc = log C + nlog P... ( dimana: P P r P wf Contoh grafik tersebut daat dilihat ada ada Gambar 1. Gambar 1. Grafik deliverability sumur gas (Ikoku C.U., 1984 Harga C daat dicari secara grafis, yaitu berdasarkan titik erotongan grafik dengan sumbu mendatar (Q sc, dalam satuan (MMscf/ 66 M&E, Vol. 11, No. 1, Maret 013

3 hari/(sia n. Harga n dieroleh dari sudut kemiringan grafik dengan sumbu tegak ( P. Satuan ukuran lain yang digunakan dalam analisis deliverablity adalah "Absolut Oen Flow Potential" (AOFP (Beggs H. D., Besaran otential ini dieroleh bila kedalam ersamaan (1 dimasukkan harga P wf sama dengan nol, atau: AOFP = C... (3 P r Permeabilitas batuan reservoir gas akan memengaruhi lama waktu aliran mencaai kondisi stabil. Pada reservoir yang agak ketat kestabilan dicaai ada waktu yang lama. Sesuai dengan keadaan ini, maka salah satu uji yang daat digunakan untuk memeroleh deliverability adalah uji Flow After Flow atau disebut uji Back Pressure. b. Uji Back Pressure Yang ertama mengusulkan metoda uji sumur gas untuk mengetahui kemamuan sumur berroduksi dengan memberikan tekanan balik (back ressure yang berbeda-beda adalah Pierce dan Rawlins. Uji konvensional ini dimulai dengan menstabilkan tekanan reservoir yaitu dengan jalan menutu sumur, sehingga daat menentukan harga P r. Sumur dimulai diroduksikan dengan laju alir tertentu (Q g1 sehingga aliran mencaai kondisi stabil. Laju roduksi daat diubah-ubah samai dengan emat (4 kali, dan setia kali sumur berroduksi amati hingga tekanan mencaai stabil sebelum merubah dengan laju roduksi lainnya. Serta setia kali erubahan laju roduksi tidak didahului dengan menutu sumur. Secara skematis roses uji "Back Pressure" dierlihatkan ada Gambar. Analisis deliverability didasarkan ada kondisi aliran yang stabil, sehingga untuk keerluan ini diambil tekanan alir dasar sumur (P wf ada akhir dari erioda suatu laju roduksi. Pada Gambar dinyatakan dengan P wf1, P wf, P wf3 dan P wf4. Analisis data untuk keerluan embuatan grafik deliverability didasarkan ada metoda konvensional yaitu memlot antara log P terhada log Q sc. Gambar. Skema uji flow after flow (back ressure test (Ikoku C.U., 1984 c. Inflow Performance Relationshi Kinerja aliran fluida reservoir dari formasi roduktif menuju lubang sumur disebut inflow erformance, dan untuk menganalisis dan mengevaluasi kinerja tersebut dilakukan dengan mengembangkan kurva Inflow Performance Relationshi (IPR (Ahmed, T. and McKinney, P.D, 005 ; Guo, B. and Lyons, W.C., 007. Kurva IPR tersebut menggambarkan hubungan antara laju alir dengan tekanan alir dasar sumur (P wf, yang ditunjukkan ada Gambar 3. Semakin lama sumur diroduksikan maka semakin turun tekanan reservoirnya, sehingga kurva IPR untuk suatu sumur berubah dengan berjalannya waktu. Dengan demikian maka kurva IPR daat digunakan untuk memrediksi roduksi di masa yang akan datang dalam setia kondisi reservoir. Disaming itu kurva IPR daat juga digunakan untuk mengevaluasi otensi deliverabilitas sumur dibawah kondisi ermukaan yang bervariasi. 3. ANALISIS NODAL Analisis nodal adalah suatu metode untuk menganalisis sistem roduksi yang memerhitungkan sistem tersebut secara keseluruhan dari reservoir samai ke ermukaan, untuk memerkirakan laju alir roduksi yang otimum. Dalam analisis nodal Perkiraan Laju Alir Otimum Sumur Gas Dengan Analisis Nodal ; Edward ML Tobing 67

4 Bila didefinisikan I P Tz f.6665 ( q 4 5 D untuk kondisi statis menjadi: Tz I 1000 ( ( Tz... (5... (6 Gambar 3. Plot silang kurva IPR dan kurva TPR (Ikoku C.U., 1984 ditentukan beberaa enyelesaian titik nodal, di antaranya titik nodal ada dasar sumur, keala sumur, dan searator. Penentuan enyelesaian titik nodal didasarkan ada masalah yang akan dianalisis. Jika dasar sumur digunakan sebagai enyelesaian titik nodal dalam analisis nodal, maka sebagai inflow erformance adalah Inflow Performance Relationshi sumur dan outflow erformance adalah Tubing Performance Relationshi (TPR (Ahmed, T. and McKinney, P.D, 005 ; Guo, B. and Lyons, W.C., 007, dengan catatan tubing shoe diletakkan ada uncak ay zone. Perotongan kurva berdasarkan lot silang IPR dan TPR meruakan harga laju alir otimum dari komlesi suatu ukuran ia tegak (tubing ada sumur tersebut (Gambar Penurunan Tekanan Pada Pia Tegak Metode erhitungan enurunan tekanan ada ia tegak sumur gas telah dikembangkan oleh Cullender and Smith (Ikoku C. U., 1984 Pendekatan yang dilakukan melalui faktor deviasi gas yang meruakan fungsi dari suhu dan tekanan berikut: Persamaan (4 daat diselesaikan secara numerik tetai membutuhkan langkah yang sangat anjang dan memakan waktu. Kemudian disarankan untuk menyelesaikannya dengan menggunakan aturan traesium dan simson. Kedalaman sumur diilih dari tiga kedalaman yaitu 0, Z/, dan Z. Untuk kondisi statis, faktor integral daat dinyatakan sebagai: P ( I P Tz ( 1000 d dan ersamaan (4 menjadi:... (7... (8 Persamaan (8 daat dibagi menjadi dua bagian ersamaan untuk setia rangkaian aliran. Untuk bagian atas, Untuk bagian bawah,... (9... (10 Sehingga tekanan statik dasar sumur ada kedalaman Z, didaat : di mana : ( I I ( ( I ( ( I I ( ( I I 37.5 Z ( ( I I 37.5 Z ( ( I I 37.5 Z g atau,... (11 I dieroleh ada Z=0,I ada Z/ dan I ada Z. (3((1000 gz 53.34( I I I 11.5 gz ( I 4I I g g Pw Pt P d Tz f.6665 ( q D 1000 ( Tz 1000 g Z... ( Dalam menerakan teknik tersebut, cara trialerror dibutuhkan. Aturan traesium digunakan untuk mendaatkan harga I dan selanjutnya I dalam dua taha erhitungan. 68 M&E, Vol. 11, No. 1, Maret 013

5 Langkah kerja untuk menyelesaikan kondisi ertama yaitu ada suhu dan tekanan intermediate ada titik tengah dari kolom vertikal dan mengulang erhitungan untuk kondisi kedua yaitu ada dasar sumur. Harga I dihitung ertama kali dari ersamaan (6 ada kondisi ermukaan. Lalu harga I dilakukan anggaan (I = I saat kondisi awal dan dihitung ada kondisi ertengahan. Dengan menggunakan harga I tersebut, harga baru dari I daat dihitung. Harga baru I digunakan untuk erhitungan kembali harga. Langkah kerja tersebut diulang samai erhitungan yang didaat yang sesuai dengan anggaan semula (dengan erbedaan kurang dari 1 si. Langkah kerja yang telah dilakukan diulang untuk interval yang kedua untuk menghitung harga I dan. 3.. Penentuan Laju Alir Otimum Sumur Gas W# Untuk mengetahui kemamuan sumur untuk berroduksi dan karakteristik reservoir terhada sumur gas W# dari Laangan "W", telah dilakukan uji kandungan laisan atau Drill Stem Test yang terdiri dari rangkaian uji deliverability dan uji tekanan bentuk (Pressure Buildu. Pengujian dilakukan ada komlesi liner 7 inch dengan kedalaman erforasi feet di bawah emukaan laut, dan ada suhu reservoir o F. Uji deliverability yang telah dilakukan yaitu dengan uji Back Pressure. Sebagai taha awal engujian, terlebih dahulu dilakukan stabilization selama 0 menit dengan menutu choke dan mencatat tekanan statik dasar sumur. Pengujian Back Pressure dilakukan dengan 4(emat laju alir dan bukaan ukuran choke yang berbeda, yang masing-masing engaliran dilakukan dalam waktu 40 menit. Selama engujian berlangsung, selain laju alir gas dan tekanan alir dasar sumur yang diamati, juga engamatan terhada secific gravity gas dari setia erubahan bukaan ukuran choke dan laju alir gas. Bagian akhir rangkaian engujian dilakukan uji ressure build u dengan menutu sumur selama 345 menit untuk mengamati erubahan kenaikan tekanan statik dasar sumur. Hasil engamatan engujian back ressure tersebut daat dilihat ada Tabel. Untuk daat menganalisis hasil uji deliverability, terlebih dahulu memersiakan tabulasi berdasarkan data engamatan dari Tabel 1. Tabulasi terdiri dari q sc, P wf, P wf, dan (P r - P wf untuk setia uji aliran. Dalam hal ini Pr ditentukan sebesar 1165,6 sia. Selanjutnya lot antara log (P r - P wf terhada log q sc, yang ditunjukkan ada Gambar 4. Berdasarkan ersamaan ( dan enarikan garis rata-rata dari keemat titik lot, maka harga C dan n masing-masing dieroleh sebesar 0, MMscf/hari/sia n dan 0,787. Dengan mensubsitusikan harga Pwf sama dengan nol dan aremeter C dan "n" ada ersamaan (, maka harga AOFP dieroleh sebesar 56,65 MMscf/hari. Jenis Kegiatan Tabel 1. Data uji back ressure sumur W# Lama Kegiatan (menit Tekanan Dasar Sumur (sia Bukaan Choke 1/64 inch Q sc MM scf/h Stabilization , SG Gas Aliran ertama , ,586 Aliran kedua , ,585 Aliran ketiga , ,58 Aliran keemat , ,58 Tutu sumur , Perkiraan Laju Alir Otimum Sumur Gas Dengan Analisis Nodal ; Edward ML Tobing 69

6 Gambar 4. Plot log (Pr -Pwf terhada log q sc Pengembangan kurva IPR daat dilakukan dengan memlot tekanan alir dasar sumur (P wf terhada laju alir gas (q sc. Berdasarkan hasil uji deliverability, maka arameter C dan n daat digunakan. Dengan mengangga harga P wf dan mensubsitusikan harga C dan n ada ersamaan (, maka daat dihitung harga q sc. Hasil erhitungan dan lot tekanan alir dasar sumur (P wf terhada laju alir gas (q sc tersebut masing-masing ditunjukkan ada Tabel 3 dan Gambar 5. Penentuan laju alir otimum sumur gas W# di laangan "W" daat dilakukan dengan memlot silang antara kurva IPR yang telah dikembangkan sebelumnya dengan kurva TPR. Pengembangan kurva TPR dilakukan terhada tiga (3 ukuran tubing, masing masing sebesar 3,5 inch Ouide Diameter (.99 inch Inside Diameter, 4,5 inch Ouide Diameter (3.958 inchi Inside Diameter, dan 5 inch Ouide Diameter (4.494 inch Inside Diameter. Tubing ditematkan ada kedalaman 350 ft dan tekanan keala tubing ditentukan sebesar 150 sia yang diangga sebagai tekanan abandon keala tubing. Dengan menggunakan bantuan erangkat lunak PIPESIM version (anonim, 008, maka erhitungan tekanan alir dasar sumur ada berbagai laju alir dengan metoda enurunan tekanan ada ia tegak yang dikembangkan oleh Cullender and Smith (Ikoku C.U., 1984 daat dilakukan untuk ketiga ukuran tubing di atas. Hasil erhitungan tersebut sebagai outflow untuk tiga ukuran tubing daat dilihat ada Tabel 4. Bila dilot antara P wf dan q sc dari tabel tersebut ada kurva IPR yang sebelumnya telah dibuat, maka akan membentuk kurva TPR. Perotongan kurva IPR dan TPR meruakan laju alir gas otimum yang dimungkinkan untuk setia ukuran tubing. Dengan demikian maka laju alir gas otimum daat ditentukan, yaitu untuk ukuran tubing.99 inch ID, laju alir gas otimum 3.97 MMscf/hari ada tekanan alir dasar sumur 1151,35 sia. Untuk ukuran tubing inch ID, laju alir gas otimum sebesar MMscf/hari ada tekanan alir dasar sumur 114,3 sia. Dan untuk ukuran tubing inch ID, laju alir gas otimum MMscf/hari ada tekanan alir dasar sumur sebesar 1108,11 sia. 5. PEMBAHASAN Tujuan engujian yang telah dilakukan terhada sumur W# adalah untuk memerkirakan kemamuan sumur berroduksi atau Tabel. Perhitungan uji back ressure sumur W# Aliran q sc (MMscf/h P wf (sia P wf (sia (P r wf x 10 3 (sia , , , , , , , ,5 P r = 1165,6 sia 70 M&E, Vol. 11, No. 1, Maret 013

7

8 lebih dikenal sebagai uji deliverability melalui uji back ressure, yaitu dengan memberikan tekanan balik yang berbeda-beda. Agar tekanan reservoar daat menjadi stabil maka dilakukan enutuan sumur selama 0 menit, dan engukuran tekanan statik reservoar dieroleh sebesar sia. Selanjutnya dari sumur W# diroduksikan gas dengan mengubah emat ukuran choke yang masing-masing diroduksikan selama 40 menit, dan menghasilkan 4 (emat erubahan laju alir serta dicaai tekanan alir dasar sumur yang stabil (Tabel 1. Berdasarkan analisis uji ressure build u yang telah dilakukan secara terisah untuk mengetahui karakteristik reservoir, maka harga ermeabilitas efektif batuan terhada gas dieroleh sebesar 995,8 md, yang termasuk dalam kategori Tabel 4. Kurva tubing erformance relationshi OUTFLOW No. Tubing ID=.99 inch Tubing ID=3.958 inch Tubing ID=4.494 inch q sc (MMscf/h P wf (Psia q sc (MMscf/h P wf (Psia q sc (MMscf/h P wf (Psia 1 0,5 158,9 0,5 157,5 0,5 156,9 5,4 30,7 5,4 7,0 5,4 00,0 3 10,6 47,5 10,6 30,7 10,6 64,9 4 15, 608,1 15, 378,4 15, 305,4 5 0,5 781,1 0,5 456,8 0,5 359,5 6 5,1 937,8 5,1 54,3 5,1 408,1 7 30,3 1097,3 30,3 605,4 30,3 464,9 8 3,3 1151,4 3,3 635,1 3,3 486,5 9 35,6 151,4 35,6 686,5 35,6 516, 10 40, 1389, 40, 748,6 40, 563, 11 50,0 900,0 50,0 667,6 1 61, 1078,4 61, 783, ,8 114,3 65,8 835, ,1 113,5 71,1 90,7 15 8, 1391,9 8, 107, ,5 1108, ,4 1175, ,6 154, ,9 1300, ,4 1391,9 7 M&E, Vol. 11, No. 1, Maret 013

9 Gambar 6. Plot IPR vs TPR Sumur W# ermeabilitas batuan yang baik. Mengacu ada harga ermeabilitas efektif batuan terhada gas tersebut, maka sangat dimungkinkan setia erubahan roduksi gas mencaai kondisi yang stabil serta tekanan alir dasar sumur yang juga stabil. Berdasarkan lot antara log (P r - P wf terhada log qsc (Gambar 4, maka dieroleh harga C sebesar MMscf/hari/sia n dan harga "n" sebesar 0,787. Dari harga "n" yang dieroleh menunjukkan terbentuknya ola aliran intermediate diantara ola aliran laminer dan dan ola aliran turbulen ada laju alir gas antara MMscf/hari samai dengan 8.33 MMscf/ hari. Hal tersebut juga mencerminkan bererannya faktor inersia turbulen ada aliran di sandface (aliran dari lubang erforasi menuju dasar sumur. Mengacu ada harga C dan n tersebut didaat harga AOFP sebesar 56,65 MMscf/hari, dan termasuk dalam kategori roduksi gas yang cuku tinggi. Arti secara fisik dari AOFP tersebut adalah bila dari reservoir gas yang memunyai tekanan sebesar sia dan diroduksikan ada kondisi tekanan alir dasar sumur (P wf = 0 sia, maka gas daat diroduksikan sebesar MMscf/hari. Perkiraan kinerja aliran gas dari reservoir ke lubang sumur daat digambarkan dalam bentuk kurva IPR (Gambar 5, yang meruakan hubungan antara laju alir gas terhada tekanan alir dasar sumur. Pada Gambar 5 tersebut menunjukkan bahwa dengan turunnya tekanan alir dasar sumur, maka laju alir gas akan semakin meningkat. Laju alir gas (q sc maksimum dicaai sebesar 56,65 MMscf/hari ada harga P wf = 0 sia, yang sama dengan harga AOFP ada erhitungan sebelumnya. Selanjutnya erlu dilakukan validasi terhada rakiraan kurva IPR yang telah dikembangkan tersebut, yaitu dengan melakukan enyelarasan antara kurva IPR dengan emat (4 laju alir gas ada berbagai ukuran bukaan choke dari hasil uji Back Pressure (Tabel 1. Hasil enyelarasan tersebut daat dilihat ada Gambar-5, yang menunjukkan bahwa kurva IPR yang telah dikembangkan selaras dengan hasil uji Back Pressure. Perkiraan Laju Alir Otimum Sumur Gas Dengan Analisis Nodal ; Edward ML Tobing 73

10 Berdasarkan hasil lot silang antara kurva IPR dan kurva TPR untuk ukuran tubing masingmasing sebesar 3,5 inch (OD, 4,5 inch (OD dan 5 inch (OD dengan batasan tekanan enutuan (abandon keala tubing sebesar 150 sia, maka dieroleh erkiraan laju alir gas maksimum untuk ketiga ukuran tubing tersebut masing masing sebesar 3.97 MMscf/hari, MMscf/hari dan MMscf/hari. Dari hasil yang dieroleh menunjukkan bahwa laju alir maksimum yang terbesar ( MMscf/hari didaat ada ukuran tubing 5 inch (OD. Hal tersebut dimungkinkan karena semakin besar ukuran tubing, maka enurunan tekanan (ressure dro seanjang ia tubing akan semakin kecil, sehingga gas yang daat diroduksikan akan semakin besar yang ditunjukkan oleh tekanan alir dasar sumur yang memunyai harga terkecil, yaitu sebesar 1108,11 sia. Demikian juga adanya analogi ada bentuk kurva IPR (Gambar 6 yang menggambarkan hubungan antara laju alir gas yang semakin tinggi, maka tekanan alir dasar sumur akan semakin kecil. Berdasarkan erkiraan laju alir gas maksimum (q gas maksimum yang dieroleh, jika dibagi dengan harga AOFP maka menghasilkan harga erbandingan sebesar 15,9%. Angka erbandingan tersebut memenuhi syarat dalam engineering ractice sebagai roduksi maksimum dari setia sumur gas yang diizinkan [(q gas maksimum/aofp < 5% (Ikoku C.U., 1984, agar recovery yang dicaai dari reservoar gas tersebut menjadi maksimum. 6. KESIMPULAN a. Berdasarkan analisis hasil uji back ressure ada sumur gas W#, maka harga "n" dieroleh sebesar 0,787 yang menunjukkan turut bererannya faktor inersia turbulen ada aliran di sandface. b. Harga absolut oen flow otential (AOFP dieroleh sebesar 56,65 MMscf/hari. c. Uji validitas rakiraan kurva IPR terhada hasil uji laju alir roduksi gas dari emat (4 ukuran bukaan choke yang digunakan, yaitu 3/64 inch, 48/64 inch, 80/64 inch, dan 136/ 64 inch, menunjukkan keselarasan yang memadai. d. Laju alir otimum sumur gas W# dieroleh sebesar MMscf/hari dengan ukuran tubing 5.0 inch (OD ada tekanan alir dasar sumur 1108,11 sia. DAFTAR PUSTAKA Ahmed, Tarek. and McKinney, P.D, 005, Advanced Reservoir Engineering, Elsevier Science and Technology Books, Oxford. Beggs H. Dale, 1984, Gas Production Oeration, OGCI Inc, Tulsa.Guo, B. and Lyons, W.C., 007, Petroleum Production Engineering, Elsevier Science and Technology Books. Ikoku Chi U, 1984, Natural Gas Production Engineering, John Wiley & Sons. Inc, Canada. Reference Manual and Technical Descrition PIPESIM Version 008.1, 008, Schlumberger Production System Analysis Software. DAFTAR SIMBOL C = Konstanta, (MMscf/hari/(sia n D = Diameter dalam ia tegak, inch f = Faktor gesekan moody n = Harga konstanta antara 0,5-1,0 P = Tekanan reservoir rata-rata ada saat r sumur ditutu, sia t = Tekanan tubing (keala sumur, sia w = Tekanan dasar sumur, sia P wf = Tekanan alir dasar sumur, sia Q sc = Laju roduksi ada keadaan standard, Mscf/hari q = Laju alir gas, MMscfd T = Suhu, o R z = Faktor deviasi gas Z = Kedalaman sumur, ft g = Gas gravity (udara = 1.00 Subsrit s = statik 74 M&E, Vol. 11, No. 1, Maret 013

ANALISA UJI DELIVERABILITAS RESERVOIR GAS BERDASARKAN DATA UJI SUMUR UNTUK OPTIMASI LAJU ALIR MAKSIMUM PADA SUMUR X LAPANGAN S PROPOSAL TUGAS AKHIR

ANALISA UJI DELIVERABILITAS RESERVOIR GAS BERDASARKAN DATA UJI SUMUR UNTUK OPTIMASI LAJU ALIR MAKSIMUM PADA SUMUR X LAPANGAN S PROPOSAL TUGAS AKHIR ANALISA UJI DELIVERABILITAS RESERVOIR GAS BERDASARKAN DATA UJI SUMUR UNTUK OPTIMASI LAJU ALIR MAKSIMUM PADA SUMUR X LAPANGAN S PROPOSAL TUGAS AKHIR Oleh : SUGI PRASETYO 071.11.339 JURUSAN TEKNIK PERMINYAKAN

Lebih terperinci

Analisis Performance Sumur X Menggunakan Metode Standing Dari Data Pressure Build Up Testing

Analisis Performance Sumur X Menggunakan Metode Standing Dari Data Pressure Build Up Testing Abstract JEEE Vol. 5 No. 1 Novrianti, Yogi Erianto Analisis Performance Sumur X Menggunakan Metode Standing Dari Data Pressure Build Up Testing Novrianti 1, Yogi Erianto 1, Program Studi Teknik Perminyakan

Lebih terperinci

PEMODELAN MATEMATIS UNTUK MENGHITUNG KEMAMPUAN PRODUKSI SUMUR GAS

PEMODELAN MATEMATIS UNTUK MENGHITUNG KEMAMPUAN PRODUKSI SUMUR GAS Fakultas MIPA, Universitas Neeri Yoyakarta, 16 Mei 009 PEMODELAN MATEMATIS UNTUK MENGHITUNG KEMAMPUAN PODUKSI SUMU GAS Mohammad Taufik Jurusan Fisika FMIPA Universitas Padjadjaran Jl. aya Bandun - Sumedan

Lebih terperinci

ANALISA SISTEM NODAL DALAM METODE ARTICIAL LIFT

ANALISA SISTEM NODAL DALAM METODE ARTICIAL LIFT ANALISA SISTEM NODAL DALAM METODE ARTICIAL LIFT Oleh: *)Ganjar Hermadi ABSTRAK Dalam industri migas khususnya bidang teknik produksi, analisa sistem nodal merupakan salah satu metode yang paling sering

Lebih terperinci

Seminar Nasional Cendekiawan 2015 ISSN: OPTIMASI PRODUKSI LAPANGAN GAS DENGAN ANALISIS NODAL

Seminar Nasional Cendekiawan 2015 ISSN: OPTIMASI PRODUKSI LAPANGAN GAS DENGAN ANALISIS NODAL OPTIMASI PRODUKSI LAPANGAN GAS DENGAN ANALISIS NODAL Abstrak Deane Parahita Program Studi Teknik Perminyakan Trisakti Produktivitas sumur ditunjukkan dari kemampuan suatu formasi untuk memproduksi fluida

Lebih terperinci

Konsep Gas Deliverability

Konsep Gas Deliverability BAB 3 Konsep Gas Deliverability Terdapat tiga komponen penting dalam gas deliverability, yaitu aliran gas di reservoir, aliran gas sepanjang pipa vertikal, dan aliran gas sepanjang pipa horizontal. Ketiga

Lebih terperinci

HYDROGRAPH HYDROGRAPH 5/3/2017

HYDROGRAPH HYDROGRAPH 5/3/2017 5/3/2 HYDROGRAH REKAYASA HIDROLOGI Norma usita, ST.MT. HYDROGRAH Debit rencana banjir atau imasan banjir rencana di tentukan dengan beberaa metode, yaitu analitis, rasional, infitrasi, dan emiris. Metode

Lebih terperinci

Integral dan Persamaan Diferensial

Integral dan Persamaan Diferensial Sudaryatno Sudirham Studi Mandiri Integral dan Persamaan Diferensial ii Darublic BAB 3 Integral (3) (Integral Tentu) 3.. Luas Sebagai Suatu Integral. Integral Tentu Integral tentu meruakan integral yang

Lebih terperinci

Seminar Nasional Cendekiawan 2015 ISSN: Perencanaan Ulang Sumur Gas Lift pada Sumur X

Seminar Nasional Cendekiawan 2015 ISSN: Perencanaan Ulang Sumur Gas Lift pada Sumur X Perencanaan Ulang Sumur Gas Lift pada Sumur X Amanu Pinandito, Sisworini, Sisworini, Djunaedi Agus Wibowo Abstrak Sumur X yang sudah beroperasi sejak 2004 merupakan sumur yang menggunakan gas lift sejak

Lebih terperinci

OPTIMASI PRODUKSI LAPANGAN GAS UNTUK SUPPLY GAS INJEKSI SUMUR SUMUR GAS LIFT SECARA TERINTEGRASI

OPTIMASI PRODUKSI LAPANGAN GAS UNTUK SUPPLY GAS INJEKSI SUMUR SUMUR GAS LIFT SECARA TERINTEGRASI OPTIMASI PRODUKSI LAPANGAN GAS UNTUK SUPPLY GAS INJEKSI SUMUR SUMUR GAS LIFT SECARA TERINTEGRASI oleh : Unggul Nugroho Edi, MT *) ABSTRAK Dalam penelitian ini digunakan metode simulasi model reservoir,

Lebih terperinci

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PENGESAHAN... ii HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH... iii HALAMAN PERSEMBAHAN... iv KATA PENGANTAR... v RINGKASAN... vi DAFTAR ISI... vii DAFTAR GAMBAR... ix

Lebih terperinci

OPTIMASI LAJU PRODUKSI PADA SUMUR GAS X-01 DAN SUMUR GAS X-02 PADAA LAPANGAN Y BERDASARKAN DATAA UJI DELIVERABILITY SKRIPSI

OPTIMASI LAJU PRODUKSI PADA SUMUR GAS X-01 DAN SUMUR GAS X-02 PADAA LAPANGAN Y BERDASARKAN DATAA UJI DELIVERABILITY SKRIPSI OPTIMASI LAJU PRODUKSI PADA SUMUR GAS X-01 DAN SUMUR GAS X-02 PADAA LAPANGAN Y BERDASARKAN DATAA UJI DELIVERABILITY SKRIPSI Oleh ; FADHIL SANDY 113.060.076 PROGRAM STUDI TEKNIK PERMINYAKAN FAKULTAS TEKNOLOGI

Lebih terperinci

Pembicaraan fluida menjadi relatif sederhana, jika aliran dianggap tunak (streamline atau steady)

Pembicaraan fluida menjadi relatif sederhana, jika aliran dianggap tunak (streamline atau steady) DINAMIKA FLUIDA Hidrodinamika meruakan cabang mekanika yang memelajari fluida bergerak (gejala tentang fluida cuku komleks) Pembicaraan fluida terdaat bermacam-macam antara lain: - dari jenis fluida (kental

Lebih terperinci

UNJUKKERJA TURBIN AIR MIKRO ALIRAN SILANG TERHADAP VARIASI SUDUT SUDU JALAN (RUNNER) PADA DEBIT KONSTAN UNTUK PLTMH

UNJUKKERJA TURBIN AIR MIKRO ALIRAN SILANG TERHADAP VARIASI SUDUT SUDU JALAN (RUNNER) PADA DEBIT KONSTAN UNTUK PLTMH A.15. Unjukkerja Turbin Air Mikro Aliran Silang Terhada Variasi Sudut Sudu Jalan... (Yusuf Dewantara Herlambang) UNJUKKERJA TURBIN AIR MIKRO ALIRAN SILANG TERHADA VARIASI SUDUT SUDU JALAN (RUNNER) ADA

Lebih terperinci

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... HALAMAN PENGESAHAN... KATA PENGANTAR... RINGKASAN... DAFTAR ISI... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR TABEL... DAFTAR LAMPIRAN...

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... HALAMAN PENGESAHAN... KATA PENGANTAR... RINGKASAN... DAFTAR ISI... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR TABEL... DAFTAR LAMPIRAN... DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... HALAMAN PENGESAHAN... KATA PENGANTAR... RINGKASAN... DAFTAR ISI... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR TABEL... DAFTAR LAMPIRAN... BAB I. PENDAHULUAN... 1.1. Latar Belakang... 1.2. Permasalahan...

Lebih terperinci

OFFSHORE, Volume 1 No. 2 Desember 2017 :33 38; e -ISSN :

OFFSHORE, Volume 1 No. 2 Desember 2017 :33 38; e -ISSN : OFFSHORE, Volume 1 No. 2 Desember 2017 :33 38; e -ISSN : 2549-8681 ANALISA PBU-MIT GUNA PENENTUAN DELIVERABILITY DENGAN METODE KONVENSIONAL DAN LIT MENGGUNAKAN SOFTWARE SAPHIR DAN PERHITUNGAN MANUAL PADA

Lebih terperinci

MEKANIKA TANAH (CIV -205)

MEKANIKA TANAH (CIV -205) MEKANIKA TANAH (CIV -205) OUTLINE Dasar-dasar konsolidasi tanah Proses konsolidasi Teori Terzaghi Uji konsolidasi dilaboratorium Intreetasi data hasil uji lab KOMPONEN PENURUNAN TANAH Penambahan beban

Lebih terperinci

STUDY DELIVERABILITY PRODUKSI GAS DI PROVINSI X DENGAN MENGGUNAKAN SIMULATOR FORGAS TUGAS AKHIR. Oleh: GILANG PRIAMBODO NIM :

STUDY DELIVERABILITY PRODUKSI GAS DI PROVINSI X DENGAN MENGGUNAKAN SIMULATOR FORGAS TUGAS AKHIR. Oleh: GILANG PRIAMBODO NIM : STUDY DELIVERABILITY PRODUKSI GAS DI PROVINSI X DENGAN MENGGUNAKAN SIMULATOR TUGAS AKHIR Oleh: GILANG PRIAMBODO NIM : 122 05 059 Diajukan sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan gelar SARJANA TEKNIK

Lebih terperinci

FLUIDA STATIK. Dengan demikian gaya-gaya yang bekerja hanya gayagaya normal yaitu gaya tekan yang bekerja tegak lurus pada permukaannya.

FLUIDA STATIK. Dengan demikian gaya-gaya yang bekerja hanya gayagaya normal yaitu gaya tekan yang bekerja tegak lurus pada permukaannya. FLUID STTIK Fluida statik meruakan bagian dari hidrolika yang memelajari gaya-gaya tekan cairan dalam keadaan diam. Karena cairan dalam keadaan diam maka tidak terdaat geseran baik antara laisan cairan

Lebih terperinci

Seminar Nasional Cendekiawan 2015 ISSN: OPTIMASI PRODUKSI PADA PAD G-76 DENGAN PROGRAM TERINTEGRASI SUMUR DAN JARINGAN PIPA PRODUKSI

Seminar Nasional Cendekiawan 2015 ISSN: OPTIMASI PRODUKSI PADA PAD G-76 DENGAN PROGRAM TERINTEGRASI SUMUR DAN JARINGAN PIPA PRODUKSI OPTIMASI PRODUKSI PADA PAD G-76 DENGAN PROGRAM TERINTEGRASI SUMUR DAN JARINGAN PIPA PRODUKSI Abstrak Pradhita Audi Jurusan Teknik Perminyakan, Fakultas Teknologi Kebumian dan Energi, Universitas Trisakti

Lebih terperinci

Dika Dwi Muharahman*, Nurul Gusriani, Elis Hertini. Departemen Matematika, Universitas Padjadjaran *E mail:

Dika Dwi Muharahman*, Nurul Gusriani, Elis Hertini. Departemen Matematika, Universitas Padjadjaran *E mail: Perubahan Perilaku Pengguna nstant Messenger dengan Menggunakan Analisis Koresondensi Bersama (Studi Kasus Mahasiswa di Program Studi S-1 Matematika FMPA Unad) Dika Dwi Muharahman*, Nurul Gusriani, Elis

Lebih terperinci

Penentuan Struktur Bawah Permukaan Daerah Pantai Panjang Kota Bengkulu Dengan Metode Seismik Refraksi

Penentuan Struktur Bawah Permukaan Daerah Pantai Panjang Kota Bengkulu Dengan Metode Seismik Refraksi Jurnal Gradien Vol.4 No.2 Juli 2008 : 337-34 Penentuan Struktur Bawah Permukaan Daerah Pantai Panjang Kota Bengkulu Dengan Metode Seismik Refraksi Refrizon, Suwarsono, Herno Yudiansyah Jurusan Fisika,

Lebih terperinci

Ikatan Ahli Teknik Perminyakan indonesia. Ikatan Ahli Teknik Perminyakan Indonesia Simposium Nasional IATMI 2009 Bandung, 2-5 Desember 2009

Ikatan Ahli Teknik Perminyakan indonesia. Ikatan Ahli Teknik Perminyakan Indonesia Simposium Nasional IATMI 2009 Bandung, 2-5 Desember 2009 Ikatan Ahli Teknik Perminyakan Indonesia Simosium Nasional IATMI 2009 Bandung, 2-5 Desember 2009 Makalah Profesional IATMI 09 039 Pengaruh Laju Alir Fluida ada Otimasi Diameter Pia Transmisi Minyak Titik

Lebih terperinci

KEASLIAN KARYA ILMIAH...

KEASLIAN KARYA ILMIAH... DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PENGESAHAN... ii KATA PENGANTAR... iii HALAMAN PERSEMBAHAN... v PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH... vi RINGKASAN... vii DAFTAR ISI... viii DAFTAR GAMBAR... xiv DAFTAR

Lebih terperinci

ANALISA PENENTUAN KARAKTERISTIK RESERVOIR, KERUSAKAN FORMASI, DAN DELIVERABILITAS GAS PADA SUMUR AST-1

ANALISA PENENTUAN KARAKTERISTIK RESERVOIR, KERUSAKAN FORMASI, DAN DELIVERABILITAS GAS PADA SUMUR AST-1 Seminar Nasional Cendekiawan ke 3 Tahun 2017 ISSN (P) : 2460-8696 Buku 1 ISSN (E) : 2540-7589 ANALISA PENENTUAN KARAKTERISTIK RESERVOIR, KERUSAKAN FORMASI, DAN DELIVERABILITAS GAS PADA SUMUR AST-1 Muh.

Lebih terperinci

BAB III STATIKA FLUIDA

BAB III STATIKA FLUIDA A STATKA LUDA Tujuan ntruksional Umum (TU) Mahasiswa diharakan daat merencanakan suatu bangunan air berdasarkan konse mekanika fluida, teori hidrostatika dan hidrodinamika Tujuan ntruksional Khusus (TK)

Lebih terperinci

OPTIMASI PRODUKSI TERINTEGRASI PADA LAPANGAN GAS TERDIPLESI

OPTIMASI PRODUKSI TERINTEGRASI PADA LAPANGAN GAS TERDIPLESI OPTIMASI PRODUKSI TERINTEGRASI PADA LAPANGAN GAS TERDIPLESI TUGAS AKHIR Oleh: IMRON FAJAR KURNIAWAN NIM 12204059 Diajukan sebagai syarat untuk mendapatkan gelar SARJANA TEKNIK pada Program Studi Teknik

Lebih terperinci

ANALISIS DATA UJI PRESSURE BUILD-UP

ANALISIS DATA UJI PRESSURE BUILD-UP JP Vol.1 No.3 Mei 017 ISSN 549-1008 ANALISIS DATA UJI PRESSURE BUILD-UP DAN MODIFIED ISOCHRONAL UNTUK MENGETAHUI KONDISI RESERVOIR DAN PRODUKTIVITAS SUMUR GAS RM#13 PT. PERTAMINA EP ASSET PENDOPO FIELD

Lebih terperinci

HITUNGAN KOORDINAT, AZIMUTH/ARAH DAN JARAK

HITUNGAN KOORDINAT, AZIMUTH/ARAH DAN JARAK PENGUKURAN POLIGON Pengukuran dan Pemetaan Hutan : HITUNGAN KOORDINAT, AZIMUTH/ARAH DAN JARAK Y φq Dq Q(Xq,Yq) θq P(X,Y) φq = Azimuth/arah P ke Q 0 X θq Dq = Azimuth/arah Q ke P = Jarak dari P ke Q P(X,Y)

Lebih terperinci

GELOMBANG BUNYI. Cepat rambat bunyi di udara yang dipengaruhi oleh tekanan dinyatakan dengan persamaan : pada gas ideal ; M

GELOMBANG BUNYI. Cepat rambat bunyi di udara yang dipengaruhi oleh tekanan dinyatakan dengan persamaan : pada gas ideal ; M SMK Negeri Rangkasbitung GELOMBANG BUNYI Bunyi meruakan salah satu bentuk gelombang mekanik, yaitu gelombang yang memerlukan medium sebagai erambatannya. Bunyi yang merambat ada medium udara bentuknya

Lebih terperinci

Optimasi Injeksi Gas untuk Peningkatan Produksi pada Lapangan Gas Lift dengan Sistem yang Terintegrasi

Optimasi Injeksi Gas untuk Peningkatan Produksi pada Lapangan Gas Lift dengan Sistem yang Terintegrasi Optimasi Injeksi Gas untuk Peningkatan pada Lapangan Gas Lift dengan Sistem yang Terintegrasi Oleh : Riska Milza Khalida* Dr.Ir. Pudjo Sukarno, M.Sc** Sari Dalam penelitian ini, simulasi dan analisa performa

Lebih terperinci

Rizal Fakhri, , Sem1 2007/2008 1

Rizal Fakhri, , Sem1 2007/2008 1 SUATU ANALISA KINERJA GAS LIFT PADA SUMUR MIRING DENGAN MENGGUNAKAN SIMULATOR Gas lift Performance Analysis In Inclined Well Using Simulator Oleh: Rizal Fakhri* Sari Adanya kemiringan pada suatu sumur

Lebih terperinci

ANALISIS TRANSPORTASI DAN INSTALASI RIGID RISER PADA SISTEM FREE STANDING HYBRID RISER

ANALISIS TRANSPORTASI DAN INSTALASI RIGID RISER PADA SISTEM FREE STANDING HYBRID RISER ANALISIS TRANSPORTASI DAN INSTALASI RIGID RISER PADA SISTEM FREE STANDING HYBRID RISER Yonathan Mozes Mandagi 1, Paramashanti 2 1 Program Studi Teknik Kelautan, Institut Teknologi Bandung, Jl. Ganeca 10

Lebih terperinci

EVALUASI PERHITUNGAN POTENSI SUMUR MINYAK TUA DENGAN WATER CUT TINGGI

EVALUASI PERHITUNGAN POTENSI SUMUR MINYAK TUA DENGAN WATER CUT TINGGI EVALUASI PERHITUNGAN POTENSI SUMUR MINYAK TUA DENGAN WATER CUT TINGGI Agustinus Denny Unggul Raharjo 1* 1 Jurusan Teknik Perminyakan, Fakultas Teknik Perminyakan & Pertambangan, Universitas Papua Jalan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... HALAMAN PENGESAHAN... PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH... HALAMAN PERSEMBAHAN... KATA PENGANTAR... RINGKASAN...

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... HALAMAN PENGESAHAN... PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH... HALAMAN PERSEMBAHAN... KATA PENGANTAR... RINGKASAN... DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL.... HALAMAN PENGESAHAN.... PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH.... HALAMAN PERSEMBAHAN.... KATA PENGANTAR.... RINGKASAN.... DAFTAR ISI.... viii DAFTAR GAMBAR.... DAFTAR TABEL....

Lebih terperinci

EVALUASI TEKNIS DAN EKONOMIS WELL COMPLETION UNTUK UKURAN TUBING PADA SUMUR MINYAK X-26 DI PT. PERTAMINA EP ASSET 2 PENDOPO FIELD

EVALUASI TEKNIS DAN EKONOMIS WELL COMPLETION UNTUK UKURAN TUBING PADA SUMUR MINYAK X-26 DI PT. PERTAMINA EP ASSET 2 PENDOPO FIELD EVALUASI TEKNIS DAN EKONOMIS WELL COMPLETION UNTUK UKURAN TUBING PADA SUMUR MINYAK X-26 DI PT. PERTAMINA EP ASSET 2 PENDOPO FIELD EVALUATION OF TECHNICAL AND ECONOMIC WELL COMPLETION FOR SIZE TUBING ON

Lebih terperinci

Fungsi dan Grafik Diferensial dan Integral

Fungsi dan Grafik Diferensial dan Integral Studi Mandiri Fungsi dan Grafik Diferensial dan Integral oleh Sudaratno Sudirham i Hak cita ada enulis, SUDIRHAM, SUDARYATNO Fungsi dan Grafik, Diferensial dan Integral Oleh: Sudaratmo Sudirham Darublic,

Lebih terperinci

BAB III MODEL EXPONENTIAL GENERALIZED AUTOREGRESSIVE CONDITIONAL HETEROSCEDASTIC IN MEAN (EGARCH-M)

BAB III MODEL EXPONENTIAL GENERALIZED AUTOREGRESSIVE CONDITIONAL HETEROSCEDASTIC IN MEAN (EGARCH-M) 30 BAB III MODEL EXPOETIAL GEERALIZED AUTOREGRESSIVE CODITIOAL HETEROSCEDASTIC I MEA (EGARCH-M) 3.1 Proses EGARCH Exonential GARCH (EGARCH) diajukan elson ada tahun 1991 untuk menutui kelemahan model ARCH/GARCH

Lebih terperinci

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PENGESAHAN... PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH... HALAMAN PERSEMBAHAN... KATA PENGANTAR... RINGKASAN... DAFTAR ISI... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR TABEL... BAB I. PENDAHULUAN...

Lebih terperinci

Seminar Nasional Cendekiawan 2015 ISSN: ANALISA PRESSURE BUILD UP DAN INTERFERENCE TEST PADA SUMUR ALPHA DAN BETA LAPANGAN X

Seminar Nasional Cendekiawan 2015 ISSN: ANALISA PRESSURE BUILD UP DAN INTERFERENCE TEST PADA SUMUR ALPHA DAN BETA LAPANGAN X ANALISA PRESSURE BUILD UP DAN INTERFERENCE TEST PADA SUMUR ALPHA DAN BETA LAPANGAN X Abstract Arya Bintang Graha, Mulia Ginting, Edward Tobing Program Studi Teknik Perminyakan, Universitas Trisakti The

Lebih terperinci

270 o. 90 o. 180 o PENDAHULUAN

270 o. 90 o. 180 o PENDAHULUAN PENDAHULUAN Latar Belakang Perkembangan analisis data saat ini masih bertumu ada analisis untuk data linear. Disisi lain, untuk kasus-kasus tertentu engukuran dilakukan secara sirkular. Beberaa ilustrasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Salah satu kegiatan pengumpulan data bawah permukaan pada kegiatan pengeboran sumur minyak dan atau gas bumi baik untuk sumur eksplorasi maupun untuk sumur

Lebih terperinci

Penentuan Absolute Open Flow Pada Akhir Periode Laju Alir Plateau Sumur Gas Estimation Absolute Open Flow Of The End Of Plateau Rate Of Gas Well

Penentuan Absolute Open Flow Pada Akhir Periode Laju Alir Plateau Sumur Gas Estimation Absolute Open Flow Of The End Of Plateau Rate Of Gas Well Penentuan Absolute Open Flow Pada Akhir Periode Laju Alir Plateau Sumur Gas Estimation Absolute Open Flow Of The End Of Plateau Rate Of Gas Well NOVRIANTI Jurusan Teknik Perminyakan Fakultas Teknik Universitas

Lebih terperinci

Inisiasi 2 (MATERI ENERGI GELOMBANG)

Inisiasi 2 (MATERI ENERGI GELOMBANG) Inisiasi 2 (MATEI ENEGI GELMBANG) Saudara mahasiswa, calon endidik bangsa, selamat bertemu dalam kegiatan tutorial online kedua. Untuk kegiatan kali ini, kita akan berdiskusi tentang gelombang, teatnya

Lebih terperinci

BAB 3. Perhitungan Perubahan Entalpi

BAB 3. Perhitungan Perubahan Entalpi BAB Perhitungan Perubahan Entali.1. ransisi Fasa ransisi Fasa terjadi dari fasa adat menjadi fasa air, dari fasa air menjadi fasa gas, dan sebaliknya. Pada roses transisi ini terjadi erubahan entali (dan

Lebih terperinci

Tinjauan Pustaka. Enhanced oil recovery adalah perolehan minyak dengan cara menginjeksikan bahanbahan yang berasal dari luar reservoir (Lake, 1989).

Tinjauan Pustaka. Enhanced oil recovery adalah perolehan minyak dengan cara menginjeksikan bahanbahan yang berasal dari luar reservoir (Lake, 1989). Bab II Tinjauan Pustaka II.1 Enhanced Oil Recovery (EOR) Enhanced oil recovery (EOR) adalah metode yang digunakan untuk memperoleh lebih banyak minyak setelah menurunnya proses produksi primer (secara

Lebih terperinci

UJIAN TENGAH SEMESTER KALKULUS I Senin, 5 Maret 1999 Waktu : 2,5 jam

UJIAN TENGAH SEMESTER KALKULUS I Senin, 5 Maret 1999 Waktu : 2,5 jam UJIAN TENGAH SEMESTER KALKULUS I Senin, 5 Maret 999 Waktu :,5 jam SETIAP NOMOR MEMPUNYAI BOBOT 0. Misalkan diketahui fungsi f dengan ; 0 f() = ; < 0 Gunakan de nisi turunan untuk memeriksa aakah f 0 (0)

Lebih terperinci

Seminar Nasional Cendekiawan 2015 ISSN: ANALISA PRESSURE BUILD UP TEST PADA SUMUR X LAPANGAN Y DENGAN METODE HORNER MANUAL DAN ECRIN 4.

Seminar Nasional Cendekiawan 2015 ISSN: ANALISA PRESSURE BUILD UP TEST PADA SUMUR X LAPANGAN Y DENGAN METODE HORNER MANUAL DAN ECRIN 4. ANALISA PRESSURE BUILD UP TEST PADA SUMUR X LAPANGAN Y DENGAN METODE HORNER MANUAL DAN ECRIN 4.10 Agus Andri Yulianto, Djoko Sulistyanto, Albert Larope Abstract The main purpose of a hydrocarbons well

Lebih terperinci

Sistem Sumur Dual Gas Lift

Sistem Sumur Dual Gas Lift Bab 2 Sistem Sumur Dual Gas Lift 2.1 Metode Pengangkatan Buatan (Artificial Lift Penurunan tekanan reservoir akan menyebabkan penurunan produktivitas sumur minyak, serta menurunkan laju produksi sumur.

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH BEBAN PANAS (Q) TERHADAP KARAKTERISTIK PERPINDAHAN PANAS KONVEKSI NATURAL PELAT DATAR

ANALISIS PENGARUH BEBAN PANAS (Q) TERHADAP KARAKTERISTIK PERPINDAHAN PANAS KONVEKSI NATURAL PELAT DATAR ANALISIS PENGARUH BEBAN PANAS (Q) TERHADAP KARAKTERISTIK PERPINDAHAN PANAS KONVEKSI NATURAL PELAT DATAR Pieter W. Teteleta * Abstract Exerimental studies conducted to investigate the effect of a flat late

Lebih terperinci

PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT DINAS PENDIDIKAN SMK NEGERI 1 BALONGAN

PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT DINAS PENDIDIKAN SMK NEGERI 1 BALONGAN PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT DINAS PENDIDIKAN SMK NEGERI BALONGAN MODUL PEMBELAJARAN Kode. Dok PBM. Edisi/Revisi A/ Tanggal Juli Halaman dari A. Kometensi Inti KI : Memahami, menerakan, menganalisis,

Lebih terperinci

Siklus Carnot dan Hukum Termodinamika II

Siklus Carnot dan Hukum Termodinamika II Siklus Carnot dan Hukum Termodinamika II Siklus Carnot Siklus adalah suatu rangkaian roses sedemikian rua sehingga akhirnya kembali keada keadaan semula. Perhatikan Gambar 1! Gambar 1. Siklus termodinamika.

Lebih terperinci

SOAL DAN PEMBAHASAN TRY OUT 1 MATEMATIKA SMP/MTs KABUPATEN TAHUN PELAJARAN 2015/2016

SOAL DAN PEMBAHASAN TRY OUT 1 MATEMATIKA SMP/MTs KABUPATEN TAHUN PELAJARAN 2015/2016 SOAL DAN PEMBAHASAN TRY OUT MATEMATIKA SMP/MTs KABUPATEN TAHUN PELAJARAN 5/6. Pada lomba matematika, ditentukan untuk jawaban yang benar mendaat skor, jawaban salah mendaat skor, sedangkan tidak menjawab

Lebih terperinci

FORUM TEKNOLOGI Vol. 03 No. 4

FORUM TEKNOLOGI Vol. 03 No. 4 OPTIMASI POMPA PCP DENGAN MENGGUNAKAN ANALISA SISTEM NODAL Ganjar Hermadi *) ABSTRAK Progressive Cavity Pump (PCP) adalah salah satu jenis pompa yang digunakan dalam industri perminyakan sebagai alat pengangkatan

Lebih terperinci

BAB II. Landasan Teori

BAB II. Landasan Teori I Pendahuluan 1.1 Latar elakang Pondasi meruakan elemen bangunan ang berfungsi untuk menalurkan semua beban ang bekerja ada struktur tersebut ke dalam tanah, samai kedalaman tertentu aitu samai laisan

Lebih terperinci

APLIKASI JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK PENDUGAAN MUTU. Sandra 1)

APLIKASI JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK PENDUGAAN MUTU. Sandra 1) Alikasi Jaringan Syaraf Tiruan (Sandra) APLIKASI JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK PENDUGAAN MUTU MANGGA SEGAR SECARA NON-DESTRUKTIF Sandra 1) 1) Staf Pengajar Fakultas Pertanian, Universitas Andalas Padang

Lebih terperinci

Seminar Nasional Inovasi Dan Aplikasi Teknologi Di Industri 2017 ISSN ITN Malang, 4 Pebruari 2017

Seminar Nasional Inovasi Dan Aplikasi Teknologi Di Industri 2017 ISSN ITN Malang, 4 Pebruari 2017 Seminar Nasional Inovasi Dan Alikasi Teknologi Di Industri 207 ISSN 2085-428 ITN Malang, 4 Pebruari 207 ANALISA PEMILIHAN ALTERNATIF EKSEKUSI PROYEK PENINGKATAN KINERJA FASILTAS PENGUJIAN SUMUR MINYAK

Lebih terperinci

Seminar Nasional Cendekiawan 2015 ISSN:

Seminar Nasional Cendekiawan 2015 ISSN: EVALUASI PERBANDINGAN METODE REGULER GAS LIFT DAN COILED TUBING GAS LIFT UNTUK APLIKASI DI LAPANGAN MSF Galih Aristya, Widartono Utoyo Program Studi Teknik Perminyakan Universitas Trisakti Abstrak Pada

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN SISTEM TRANSMISI

RANCANG BANGUN SISTEM TRANSMISI Jurnal Teknologi Bahan dan Barang Teknik ISSN : 089-4767 Deartemen Perindustrian I Vol. 1 No. 5 Tahun 011 Hal. 9-35 ANCANG BANGUN SISTEM TANSMISI AT(Automatic Transmission), AMT(Automated Manual Transmission),

Lebih terperinci

OPTIMASI PRODUKSI LAPANGAN MINYAK MENGGUNAKAN METODE ARTIFICIAL LIFT DENGAN ESP PADA LAPANGAN TERINTEGRASI

OPTIMASI PRODUKSI LAPANGAN MINYAK MENGGUNAKAN METODE ARTIFICIAL LIFT DENGAN ESP PADA LAPANGAN TERINTEGRASI OPTIMASI PRODUKSI LAPANGAN MINYAK MENGGUNAKAN METODE ARTIFICIAL LIFT DENGAN ESP PADA LAPANGAN TERINTEGRASI Oleh : Agus Sugiharto, ST. MT *) ABSTRAK Tahapan tahapan dalam memproduksikan minyak dari reservoir

Lebih terperinci

PENGGUNAAN DYNAMIC NODAL SYSTEM ANALYSIS PADA SUMUR GAS X-3 Application of Dynamic Nodal System Analysis on Gas Well X-3

PENGGUNAAN DYNAMIC NODAL SYSTEM ANALYSIS PADA SUMUR GAS X-3 Application of Dynamic Nodal System Analysis on Gas Well X-3 PENGGUNAAN DYNAMIC NODAL SYSTEM ANALYSIS PADA SUMUR GAS X-3 Application of Dynamic Nodal System Analysis on Gas Well X-3 Oleh : Indra Gunawan* Sari Optimasi produksi sumur gas pada suatu waktu produksi

Lebih terperinci

BAB 1. PENDAHULUAN 4. Asumsi yang digunakan untuk menyederhanakan permasalahan pada penelitian ini adalah:

BAB 1. PENDAHULUAN 4. Asumsi yang digunakan untuk menyederhanakan permasalahan pada penelitian ini adalah: Bab 1 Pendahuluan Pada saat produksi awal suatu sumur minyak, fluida dapat mengalir secara natural dari dasar sumur ke wellhead atau kepala sumur. Seiring dengan meningkatnya produksi dan waktu operasi,

Lebih terperinci

Acoustics An Introduction by Heinrich Kuttruff

Acoustics An Introduction by Heinrich Kuttruff Acoustics An Introduction by Heinrich Kuttruff Diterjemahkan oleh : Okta Binti Masfiatur Rohmah Fisika, FMIPA, Universitas Sebelas Maret, 1 Bab 4 4.1 Solusi dari ersamaan gelombang 48 4. Gelombang harmonik

Lebih terperinci

8. Rangkaian Arus Searah, Pemroses Energi

8. Rangkaian Arus Searah, Pemroses Energi ntroduction to ircuit nalysis Time Domain www.dirhamblora.com 8. angkaian rus Searah, Pemroses Energi Kita mengetahui bahwa salah satu bentuk gelombang dasar adalah bentuk gelombang anak tangga. Di bagian

Lebih terperinci

aintis Volume 12 Nomor 1, April 2011, 22-28

aintis Volume 12 Nomor 1, April 2011, 22-28 Jurnal aintis Volume 1 Nomor 1, April 011, -8 ISSN: 1410-7783 Perhitungan Laju Alir Minyak Setiap Lapisan pada Sumur Commingle Distribution Of Calculated Rate Oil Flow To Commingle Well Ali Musnal Jurusan

Lebih terperinci

oleh seperangkat variabel X, maka persamaan di atas dinamakan persamaan struktural, dan modelnya disebut model struktural.

oleh seperangkat variabel X, maka persamaan di atas dinamakan persamaan struktural, dan modelnya disebut model struktural. ANALISIS JALUR A. PENGERTIAN ANALISIS JALUR Telaah statistika menyatakan bahwa untuk tujuan eramalan/ endugaan nilai Y atas dasar nilai-nilai X 1, X,., X i, ola hubungan yang sesuai adalah ola hubungan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI.1 etode Perancangan etode erancangan adalah roses berikir sistematis untuk menyelesaikan suatu masalah, sehingga mendaatkan hasil enyelesaian yang maksimal untuk mencaai sesuatu yang

Lebih terperinci

OPTIMASI PRODUKSI SUMUR-SUMUR CONTINUOUS GAS LIFT PADA LAPANGAN Y SKRIPSI. Oleh : AULIA RAHMAN PRABOWO / TM

OPTIMASI PRODUKSI SUMUR-SUMUR CONTINUOUS GAS LIFT PADA LAPANGAN Y SKRIPSI. Oleh : AULIA RAHMAN PRABOWO / TM OPTIMASI PRODUKSI SUMUR-SUMUR CONTINUOUS GAS LIFT PADA LAPANGAN Y SKRIPSI Oleh : AULIA RAHMAN PRABOWO 113.090.031 / TM PROGRAM STUDI TEKNIK PERMINYAKAN FAKULTAS TEKNOLOGI MINERAL UNIVERSITAS PEMBANGUNAN

Lebih terperinci

BAB VI HUKUM KEKEKALAN ENERGI DAN PERSAMAAN BERNOULLI

BAB VI HUKUM KEKEKALAN ENERGI DAN PERSAMAAN BERNOULLI BAB VI HUKUM KEKEKALAN ENERGI DAN PERSAMAAN BERNOULLI Tujuan Intruksional Umum (TIU) Mahasiswa diharakan daat merencanakan suatu bangunan air berdasarkan konse mekanika luida, teori hidrostatika dan hidrodinamika.

Lebih terperinci

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. disimpulkan beberapa hal sebagai berikut, yaitu: dibandingkan lapisan lainnya, sebesar MSTB.

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. disimpulkan beberapa hal sebagai berikut, yaitu: dibandingkan lapisan lainnya, sebesar MSTB. BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Berdasarkan analisa dan perhitungan yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut, yaitu: 1. Hasil analisa decline curve dari semua

Lebih terperinci

Edwil Suzandi; PT.Semberani Persada Oil (SemCo) Sigit Sriyono; PT.Semberani Persada Oil (SemCo) Made Primaryanta; PT.Semberani Persada Oil (SemCo)

Edwil Suzandi; PT.Semberani Persada Oil (SemCo) Sigit Sriyono; PT.Semberani Persada Oil (SemCo) Made Primaryanta; PT.Semberani Persada Oil (SemCo) IATMI 2005-33 PROSIDING, Simposium Nasional Ikatan Ahli Teknik Perminyakan Indonesia (IATMI) 2005 Institut Teknologi Bandung (ITB), Bandung, 16-18 November 2005. OPTIMASI PRODUKSI DENGAN MENGGUNAKAN METODE

Lebih terperinci

Pertemuan IV II. Torsi

Pertemuan IV II. Torsi Pertemuan V. orsi.1 Definisi orsi orsi mengandung arti untir yang terjadi ada batang lurus aabila dibebani momen (torsi) yang cendrung menghasilkan rotasi terhada sumbu longitudinal batang, contoh memutar

Lebih terperinci

Peramalan Nilai Tukar (Kurs) Rupiah Terhadap Dolar Tahun 2017 dengan Menggunakan Metode Arima Box-Jenkins

Peramalan Nilai Tukar (Kurs) Rupiah Terhadap Dolar Tahun 2017 dengan Menggunakan Metode Arima Box-Jenkins Prosiding SI MaNIs (Seminar Nasional Integrasi Matematika dan Nilai Islami) Vol.1, No.1, Juli 2017, Hal. 253-261 -ISSN: 2580-4596; e-issn: 2580-460X Halaman 253 Peramalan Nilai Tukar (Kurs) Ruiah Terhada

Lebih terperinci

DINAMIKA FLUIDA. nurhidayah.staff.unja.ac.id

DINAMIKA FLUIDA. nurhidayah.staff.unja.ac.id DINAMIKA FLUIDA nurhidayah@unja.ac.id nurhidayah.staff.unja.ac.id Fluida adalah zat alir, sehingga memiliki kemampuan untuk mengalir. Ada dua jenis aliran fluida : laminar dan turbulensi Aliran laminar

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN 4.1 Analisa Data Tujuan dari optimasi ESP dengan cara mengubah Pump Size adalah untuk mengoptimalkan laju alir produksi sesuai dengan kemampuan sumur. Penentuan laju

Lebih terperinci

JUDUL HALAMAN PENGESAHAN

JUDUL HALAMAN PENGESAHAN DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL... HALAMAN PENGESAHAN... KATA PENGANTAR... RINGKASAN... DAFTAR ISI... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR TABEL... DAFTAR LAMPIRAN... BAB I. PENDAHULUAN... 1.1 Latar Belakang... 1.2

Lebih terperinci

Modifikasi Hydrograf Satuan Sintetik Nakayasu Sungai Cisangkuy Dengan Metoda Optimasi

Modifikasi Hydrograf Satuan Sintetik Nakayasu Sungai Cisangkuy Dengan Metoda Optimasi Modifikasi Hydrograf Satuan Sintetik Nakayasu Sungai Cisangkuy Dengan Metoda Otimasi Ariani Budi Safarina ABSTRAK Metoda hydrograf satuan sintetik dierlukan untuk menentukan arameter banjir di daerah aliran

Lebih terperinci

SKRIPSI ANALISIS PENGELOMPOKKAN KECAMATAN DI KODYA SURABAYA BERDASARKAN VARIABEL-VARIABEL KEPENDUDUKAN, KESEHATAN DAN PENDIDIKAN

SKRIPSI ANALISIS PENGELOMPOKKAN KECAMATAN DI KODYA SURABAYA BERDASARKAN VARIABEL-VARIABEL KEPENDUDUKAN, KESEHATAN DAN PENDIDIKAN SKRIPSI ANALISIS PENGELOMPOKKAN KECAMATAN DI KODYA SURABAYA BERDASARKAN VARIABEL-VARIABEL KEPENDUDUKAN, KESEHATAN DAN PENDIDIKAN Oleh : Rengganis L. N. R 302 00 046 PENDAHULUAN Latar Belakang Penduduk

Lebih terperinci

Analisis Bottlenecking dalam Jaringan Perpipaan Lapangan Minyak. Analysis of Bottlenecking Problem in Oil Field Piping Network

Analisis Bottlenecking dalam Jaringan Perpipaan Lapangan Minyak. Analysis of Bottlenecking Problem in Oil Field Piping Network Analisis Bottlenecking dalam Jaringan Perpipaan Lapangan Minyak Analysis of Bottlenecking Problem in Oil Field Piping Network Oleh: Adolf S. P. Manurung* Sari Lapangan X memiliki lima sumur produksi minyak

Lebih terperinci

Biaya Modal (Cost of Capital)

Biaya Modal (Cost of Capital) Bahan Ajar : Manajemen Keuangan II Digunakan untuk melengkai buku wajib Disusun oleh: Nila Firdausi Nuzula Biaya Modal (Cost of Caital) Caital Budgeting dan Cost of Caital (CoC) meruakan dua konse yang

Lebih terperinci

K13 Revisi Antiremed Kelas 10 Matematika Wajib

K13 Revisi Antiremed Kelas 10 Matematika Wajib K Revisi Antiremed Kelas 0 Matematika Wajib Fungsi Kuadrat - Latihan Soal Doc. Name: RKAR0MATWJB050 Version : 06-0 halaman 0. Ordinat titik balik grafik fungsi arabola y x x (5 9) adalah 5, > 0. Absis

Lebih terperinci

ANALISA PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK GULA KRISTAL PUTIH DENGAN METODE SEVEN TOOLS Lailatus Sholiha, Achmad Syaichu 6

ANALISA PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK GULA KRISTAL PUTIH DENGAN METODE SEVEN TOOLS Lailatus Sholiha, Achmad Syaichu 6 ANALISA PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK GULA KRISTAL PUTIH DENGAN METODE SEVEN TOOLS Lailatus Sholiha, Achmad Syaichu 6 Abstrak: Adanya MEA dan rencana swasembada gula nasional tahun 019 yang mengharuskan

Lebih terperinci

III. PEMBAHASAN. dimana, adalah proses Wiener. Kemudian, juga mengikuti proses Ito, dengan drift rate sebagai berikut: dan variance rate yaitu,

III. PEMBAHASAN. dimana, adalah proses Wiener. Kemudian, juga mengikuti proses Ito, dengan drift rate sebagai berikut: dan variance rate yaitu, 4 masing menyatakan drift rate dan variance rate dari. Untuk roses stokastik yang didefinisikan ada ruang robabilitas (Ω,, berlaku hal berikut: Misalkan adalah roses Wiener ada (Ω,,. Integral stokastik

Lebih terperinci

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pergeseran Kesetimbangan

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pergeseran Kesetimbangan Standar Kometensi Kometensi Dasar Menjelaskan kinetika dan kesetimbangan reaksi kimia serta faktor-faktor yang memengaruhinya. Menjelaskan engertian reaksi kesetimbangan. Menyelidiki faktor-faktor yang

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Menurut Smith dan Skousen dalam bukunya Intermediate Accounting sebagai

BAB 2 LANDASAN TEORI. Menurut Smith dan Skousen dalam bukunya Intermediate Accounting sebagai BAB 2 ANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Persediaan Menurut Smith dan Skousen dalam bukunya Intermediate Accounting sebagai berikut: Barang-barang yang dimiliki untuk dijual dalam kegiatan normal erusahaan,

Lebih terperinci

Jenis Pekerjaan Utama Responden di Lokasi Studi.

Jenis Pekerjaan Utama Responden di Lokasi Studi. Deskrisi Rinci Rona Lingkungan Hidu Awal dengan nelayan juragan dan buruh nelayan (10,06%) juga termasuk ke dalam jenis mata encaharian yang akan terkena damak langsung dari adanya rencana usaha dan/atau

Lebih terperinci

BAB V ANALISA SENSITIVITAS MODEL SIMULASI

BAB V ANALISA SENSITIVITAS MODEL SIMULASI BAB V ANALISA SENSITIVITAS MODEL SIMULASI Simulasi menggunakan model sistem reservoir seperti yang dijelaskan dan divalidasi dengan data lapangan pada Bab IV terdahulu, selanjutnya akan dilakukan analisa

Lebih terperinci

OPTIKA FISIS. Celah Ganda Young Layar Putih

OPTIKA FISIS. Celah Ganda Young Layar Putih OPTIKA FISIS A. Interferensi Cahaya : Peraduan antara dua atau lebih gelombang cahaya yang menghasilkan ola tertentu. Untuk engamatan Interferensi gelombang cahaya, agar hasilnya daat diamati dierlukan

Lebih terperinci

DISAIN WAKTU BUKA SUMUR UJI BACK PRESSURE PADA SUMUR MINYAK SEMBUR ALAMI UNTUK MEMBERIKAN HASIL PERMEABILITAS YANG LEBIH AKURAT

DISAIN WAKTU BUKA SUMUR UJI BACK PRESSURE PADA SUMUR MINYAK SEMBUR ALAMI UNTUK MEMBERIKAN HASIL PERMEABILITAS YANG LEBIH AKURAT JTM Vol. XVI No.4/2009 DISAIN WAKTU BUKA SUMUR UJI BACK PRESSURE PADA SUMUR MINYAK SEMBUR ALAMI UNTUK MEMBERIKAN HASIL PERMEABILITAS YANG LEBIH AKURAT Deddy Surya Wibowo 1, Tutuka Ariadji 1 Sari Metode

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Diagram alir Penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pengumpulan Data Data Reservoir (Pwf,Ps,Pb) Data Produksi (Qt, Qo, Qw, WC, GOR, SG, ºAPI) Perhitungan Qmax dan Qopt dari IPR Aktual Evaluasi ESP

Lebih terperinci

PERENCANAAN INJEKSI GAS SUMUR GAS LIFT LANGSUNG DARI SUMUR GAS Oleh: Enos Eben Ezer* Dr. Ir. Pudjo Sukarno*

PERENCANAAN INJEKSI GAS SUMUR GAS LIFT LANGSUNG DARI SUMUR GAS Oleh: Enos Eben Ezer* Dr. Ir. Pudjo Sukarno* PERENCANAAN INJEKSI GAS SUMUR GAS LIFT LANGSUNG DARI SUMUR GAS Oleh: Enos Eben Ezer* Dr. Ir. Pudjo Sukarno* Sari Artificial Lift adalah metode pengangkatan Buatan yang bertujuan untuk membantu kemampuan

Lebih terperinci

Analisa Injection Falloff Pada Sumur X dan Y di Lapangan CBM Sumatera Selatan dengan Menggunakan Software Ecrin

Analisa Injection Falloff Pada Sumur X dan Y di Lapangan CBM Sumatera Selatan dengan Menggunakan Software Ecrin Analisa Injection Falloff Pada Sumur X dan Y di Lapangan CBM Sumatera Selatan dengan Menggunakan Software Ecrin Yosua Sions Jurusan Teknik Perminyakan Fakultas Teknik Kebumian dan Energi Universitas Trisakti

Lebih terperinci

JURNAL TEKNOLOGI INFORMASI & PENDIDIKAN ISSN : VOL. 5 NO. 1 MARET 2012

JURNAL TEKNOLOGI INFORMASI & PENDIDIKAN ISSN : VOL. 5 NO. 1 MARET 2012 PERANCANGAN KENDALI PID DIGITAL PADA KELUARAN BUCK KONVERTER BERDASARKAN PERUBAHAN BEBAN Irma Husnaini ABSTRACT This research about design of digital Proortional Integral Derivative (PID) controller to

Lebih terperinci

BAB III ANALISA TRANSIEN TEKANAN UJI SUMUR INJEKSI

BAB III ANALISA TRANSIEN TEKANAN UJI SUMUR INJEKSI BAB III ANALISA TRANSIEN TEKANAN UJI SUMUR INJEKSI Pada bab ini dibahas tentang beberapa metode metode analisis uji sumur injeksi, diantaranya adalah Hazebroek-Rainbow-Matthews 2 yang menggunakan prosedur

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN III. MEODOLOGI PENELIIAN A. WAKU DAN EMPA Penelitian dilakukan di UP F echnoark Fakultas eknologi Pertanian (FAEA), Institut Pertanian Bogor (IPB), Bogor. Penelitian ini dilakukan selama bulan Maret -

Lebih terperinci

BAB 3 PEMBAHASAN. 3.1 Pemilahan Data

BAB 3 PEMBAHASAN. 3.1 Pemilahan Data BAB 3 PEMBAHASAN 3.1 Pemilahan Data Pemilahan data dilakukan untuk menentukan data mana saja yang akan diolah. Dalam enelitian ini, data yang diikutsertakan dalam engolahan ditentukan berdasarkan teori

Lebih terperinci

Algoritma Jaringan Syaraf Tiruan Hopfield

Algoritma Jaringan Syaraf Tiruan Hopfield 2.6. Jaringan Saraf Tiruan Hofield Jaringan syaraf Tiruan Hofield termasuk iterative autoassociative network yang dikembangkan oleh Hofield ada tahun 1982, 1984. Dalam aringan Hofield, semua neuron saling

Lebih terperinci

I.PENDAHULUAN 1 BAB II. TINJAUAN UMUM LAPANGAN

I.PENDAHULUAN 1 BAB II. TINJAUAN UMUM LAPANGAN HALAMAN JUDUL ------------------------------------------------------------------- i HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ------------------------- ii HALAMAN PENGESAHAN -------------------------------------------------------

Lebih terperinci

Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya. Analisa Kestabilan Lyapunov

Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya. Analisa Kestabilan Lyapunov Institut Teknologi Seuluh Noember Surabaya Analisa Kestabilan Lyaunov Contoh Soal Ringkasan Latihan Contoh Soal Ringkasan Latihan Sistem Keadaan Kesetimbangan Kestabilan dalam Arti Lyaunov Penyajian Diagram

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3. Kerangka Pemikiran Penelitian ini dimulai dengan adanya ermasalahan yang ditemukan oleh enulis yakni mengenai validitas CAPM di dalam engalikasiannya terhada engukuran

Lebih terperinci