Analisis Tegangan dan Regangan
|
|
- Hendri Kurniawan
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Repect, Profeionalim, & Entrepreneurhip Mata Kuliah : Mekanika Bahan Kode : TSP 05 SKS : 3 SKS Analii Tegangan dan Regangan Pertemuan 1, 13
2 Repect, Profeionalim, & Entrepreneurhip TIU : Mahaiwa dapat menganalii tegangan normal dan geer menggunakan lingkaran Mohr TIK : Mahaiwa dapat menganalii tegangan pada bidang
3 Repect, Profeionalim, & Entrepreneurhip Sub Pokok Bahaan : Tegangan Bidang Tegangan Utama dan Tegangan Geer Makimum
4 Repect, Profeionalim, & Entrepreneurhip Tegangan Bidang Jeni-jeni tegangan ang timbul pada batang akibat tarik, tekan, maupun tori ang udah dipelajari hingga aat ini adalah merupakan contoh-contoh dari tegangan bidang (plane tre) Tinjau uatu elemen kubu dalam gambar, dengan umbu z ejajar dengan tepi-tepi elemen Bila bahan berada dalam keadaan tegangan bidang dalam bidang, maka hana muka dan dari elemen ang mengalami tegangan, muka z tidak bertegangan dan umbu z adalah normal permukaan terebut Tegangan bukanlah vektor karena tidak dapat dijumlahkan dengan aturan jajaran genjang. Sebenarna tegangan merupakan bearan ang lebih rumit daripada vektor dan dalam matematika diebut tenor. Bearan tenor lainna adalah regangan dan momen ineria
5 Repect, Profeionalim, & Entrepreneurhip Tegangan Bidang Tegangan Normal Tegangan normal, mempunai ubkrip ang menunjukkan muka di mana tegangan normal terebut bekerja Tegangan ang bekerja di muka dari elemen dinotaikan Tegangan ang bekerja di muka dari elemen dinotaikan Tegangan normal ang ama bekerja di muka ang berlawanan Tegangan Geer Tegangan geer t, memiliki dua ubkrip, ubkrip pertama menunjukkan muka di mana tegangan bekerja, ubkrip kedua menunjukkan arah di muka terebut Tegangan t bekerja di muka dalam arah umbu Tegangan t bekerja di muka dalam arah umbu
6 Repect, Profeionalim, & Entrepreneurhip Tegangan Bidang Perjanjian Tanda Tegangan normal bernilai poitif untuk tegangan tarik, dan bernilai negatif untuk tegangan tekan Tegangan geer bernilai poitif apabila bekerja di muka poitif dalam arah poitif, atau bekerja di muka negatif dalam arah negatif. Sedangkan tegangan geer bernilai negatif apabila bekerja dalam muka dan arah ang tidak bertanda ama t = t Untuk memudahkan penggambaran elemen tegangan bidang, biaana cukup digambarkan dalam bentuk dua dimeni
7 Repect, Profeionalim, & Entrepreneurhip Tegangan Bidang Tegangan di Potongan Miring Selanjutna akan ditinjau tegangan pada elemen kubu tadi, apabila elemen ini diputar berlawanan jarum jam melalui udut q terhadap umbu Elemen ang diputar ini terkait dengan umbu 1, 1 dan z 1 Tegangan normal dan geer pada elemen baru ini diberi notai 1, 1, t 11 dan t 11 Pada elemen ini berlaku pula hubungan t t 11 11
8 Repect, Profeionalim, & Entrepreneurhip Tegangan Bidang Tegangan di Potongan Miring Potongan elemen tegangan ang mempunai muka miring ang ama dengan muka 1 dari elemen miring, ditunjukkan pada gambar kiri Untuk menulikan peramaan keetimbangan potongan elemen terebut, maka dibuat free-bod diagram ang menunjukkan gaa-gaa ang bekerja di emua muka Lua muka kiri (muka negatif) diberi notai A o. Stree Force
9 Repect, Profeionalim, & Entrepreneurhip Tegangan Bidang Suun peramaan keetimbangan SF 1 = 0 1 A o ec q A o co q t A o in q A o tan q in q t A o tan q co q = 0 SF 1 = 0 t 11 A o ec q + A o in q t A o co q A o tan q co q + t A o tan q in q = 0 Karena t = t, maka dua peramaan di ata dapat diederhanakan : 1 = co q + in q + t in q co q t 11 = ( )in q co q + t (co q in q) Jika q = 0 o atau 90 o??
10 Repect, Profeionalim, & Entrepreneurhip Tegangan Bidang Dari peramaan-peramaan dalam trigonometri : 1 co q co q 1 in q 1 co q Maka peramaan ebelumna dapat ditulikan menjadi : co q t q 1 in t 11 in q t co q 1 1 in q co q in q Peramaan ini diebut peramaan tranformai untuk tegangan bidang, karena peramaan ini mentranformaikan komponen tegangan dari atu item umbu ke item umbu lainna
11 Repect, Profeionalim, & Entrepreneurhip Tegangan Bidang Dengan mengganti nilai q menjadi q+90 o, maka akan diperoleh 1 : co q t q 1 in Dan akhirna akan didapatkan pula hubungan : 1 1 Peramaan ini menunjukkan bahwa jumlah tegangan normal ang bekerja di muka-muka ang aling tegak luru dari elemen tegangan bidang adalah kontan dan tidak bergantung pada udut q.
12 Repect, Profeionalim, & Entrepreneurhip Tegangan Bidang Jika emua tegangan ang bekerja di elemen adalah nol kecuali tegangan normal, maka elemen dikatakan berada dalam keadaan tegangan uniakial Peramaan tranformai ang berkaitan adalah : 1 1 co q t 11 in q 1 atau t 11 mak = t mak = 0.5
13 Repect, Profeionalim, & Entrepreneurhip Tegangan Bidang Apabila = = 0, namun t dan t 0 maka elemen dikatakan berada dalam keadaan geer murni (pure hear) Peramaan tranformai ang berkaitan adalah : 1 t in q t 11 t co q 1 t 11 1 mak pada q = 45 o
14 Repect, Profeionalim, & Entrepreneurhip Tegangan Bidang Bila elemen mengalami tegangan normal dalam arah dan, tanpa ada tegangan geer maka elemen dikatakan berada dalam keadaan tegangan biakial Peramaan tranformai ang berkaitan adalah : q 1 co t 11 in q
15 Repect, Profeionalim, & Entrepreneurhip Contoh 1 Sebuah elemen ang berada dalam keadaan tegangan bidang mengalami tegangan = 110 MPa, = 40 MPa dan t = t = 7 MPa, eperti tampak pada gambar. Hitunglah emua tegangan ang bekerja pada uatu elemen ang miring pada udut q = 45 o
16 Repect, Profeionalim, & Entrepreneurhip Jawab : MPa MPa t = 7 MPa in q = in 90 o = 1 co q = co 90 o = 0 co q t in q 1 = (0) + 7(1) = 10 MPa t 11 in q t co q = 35(1) + 7(0) = 35 MPa co q t in q 1 = 75 35(0) = 75 MPa Soal
17 Repect, Profeionalim, & Entrepreneurhip Tegangan Utama & Tegangan Geer Makimum Tegangan normal makimum dan minimum (ang diebut dengan tegangan utama), dicari dari peramaan tranformai untuk 1 ang dideferenial terhadap q dan menamakanna dengan nol. q d 1 in q t dq co Yang menghailkan t tan q p Dua harga udut q p ang diperoleh berbeda ebear 180 o, ehingga q p endiri mempunai dua nilai ang berbeda 90 o. Sudut q p dikenal ebagai udut utama Bidang ang berkaitan dengan udut utama, diebut dengan bidang utama
18 Repect, Profeionalim, & Entrepreneurhip Tegangan Utama & Tegangan Geer Makimum Dari peramaan untuk tan q p, maka dapat diperoleh pula hubungan untuk in q p dan co q p ebagai berikut t in q p R Dengan nilai R adalah : co q p R R t
19 Repect, Profeionalim, & Entrepreneurhip Tegangan Utama & Tegangan Geer Makimum Dari dua buah nilai q p ang diperoleh, maka akan ditemukan bearna tegangan tegangan utama ebagai berikut : 1, t Dengan 1 merupakan tegangan utama makimum, dan adalah tegangan utama minimum Dari peramaan terebut dapat dilihat pula bahwa berlaku juga hubungan ang menatakan 1 + = + Tegangan geer adalah ama dengan nol di bidang-bidang utama
20 Repect, Profeionalim, & Entrepreneurhip Tegangan Utama & Tegangan Geer Makimum Elemen-elemen ang berada dalam keadaan tegangan uniakial dan tegangan biakial, memiliki bidang utama berupa bidang-bidang dan itu endiri (karena nilai tan q p = 0, ang dipenuhi oleh q p = 0 o dan 90 o ) Elemen ang berada dalam geer murni, memiliki bidang utama ang berorientai 45 o terhadap umbu (karena tan q p =, ang dipenuhi oleh q p = 45 o dan 135 o ). Jika t poitif, maka 1 = t, da = - t Elemen dalam keadaan Tegangan Uniakial dan Biakial Elemen dalam keadaan Geer Murni
21 Repect, Profeionalim, & Entrepreneurhip Tegangan Utama & Tegangan Geer Makimum Dengan cara ang ama tegangan geer makimum dan bidang dimana tegangan terebut bekerja dapat dicari dari peramaan tranformai untuk t 11 ang dideferenial terhadap q dan menamakanna dengan nol. dt 11 co q t in q 0 dq Yang menghailkan tan q t Diperoleh pula hubungan antara q dan q p ebagai berikut : q o 1 q p1 45 q o q p1 45
22 Repect, Profeionalim, & Entrepreneurhip Tegangan Utama & Tegangan Geer Makimum Bearna tegangan geer makimum ang diperoleh adalah : t mak Dapat dibuktikan pula bahwa tegangan geer makimum ama dengan etengah eliih tegangan-tegangan utama 1 t mak Bidang-bidang tegangan geer makimum juga mengandung tegangan normal ang bearna ama dengan : ratarata t
23 Repect, Profeionalim, & Entrepreneurhip Contoh Sebuah elemen ang dalam keadaan tegangan bidang mengalami tegangan = 85 MPa, = 9 MPa dan t = 3 MPa eperti tampak pada gambar. a. Tentukan tegangan utama dan tunjukkan tegangan terebut pada uatu gambar elemen ang berorientai benar b. Tentukan tegangan geer makimum dan tunjukkan tegangan terebut pada gambar elemen ang berorientai benar
24 Repect, Profeionalim, & Entrepreneurhip Jawab : Tegangan Utama t tan q p ( 3) 0, ( 9) q p = 150,69 o q p = 75,35 o q p = 330,69 o q p = 165,35 o MPa MPa t = 3 MPa Untuk q p = 165,35 o co q t in q 1 = (0,87) 3(0,4895) = 93,37 MPa Untuk q p = 75,35 o co q t in q 1 = (0,87) 3(0,4895) = 37,37 MPa
25 Repect, Profeionalim, & Entrepreneurhip Tegangan Geer Makimum 85 9 tan q 1,7815 t ( 3) q = 60,69 o q = 30,35 o t mak in q t co q = 57(0,87) 3(0,489) = 65,35 MPa Tegangan normal terkait : 85 9 ratarata 8MPa Soal
26 Repect, Profeionalim, & Entrepreneurhip Sub Pokok Bahaan : Lingkaran Mohr Untuk Tegangan Bidang Hukum Hooke Untuk Tegangan Bidang
27 Repect, Profeionalim, & Entrepreneurhip Lingkaran Mohr Untuk Tegangan Bidang Peramaan tranformai untuk tegangan bidang dapat dinatakan dalam bentuk grafi ang ering dikenal dengan Lingkaran Mohr Sebutan Lingkaran Mohr diberikan untuk menghargai jaa ilmuwan Jerman Otto Chritian Mohr ( ) ang menemukanna pada tahun 188. Lingkaran Mohr ini angat berguna dalam analii tegangan, karena dapat memberikan beragam informai tegangan normal dan tegangan geer ang bekerja pada etiap bidang dari uatu elemen
28 Repect, Profeionalim, & Entrepreneurhip Peramaan-peramaan tranformai untuk tegangan bidang dapat ditulikan kembali menjadi : Jika kedua ii dikuadratkan, dan jumlahkan keduana maka akan didapatkan : Lingkaran Mohr Untuk Tegangan Bidang q t q 1 in co q t q t 1 1 co in t t
29 Repect, Profeionalim, & Entrepreneurhip Lingkaran Mohr Untuk Tegangan Bidang Dengan mengingat bahwa : ratarata R Maka peramaan terebut dapat ditulikan ringka : t 1 rata rata 11 R Peramaan terebut merupakan peramaan lingkaran dalam item koordinat 1 dan 1, memiliki radiu R dan puat lingkaran terebut terletak pada 1 = rata-rata dan t 11 = 0 t
30 Repect, Profeionalim, & Entrepreneurhip Dalam menggambarkan lingkaran Mohr, diambil keepakatan tegangan geer poitif digambar dalam arah umbu vertikal ke bawah dan udut poitif ebear q digambarkan berlawanan arah jarum jam Lingkaran Mohr Untuk Tegangan Bidang R t 0 ; C
31 Repect, Profeionalim, & Entrepreneurhip Lingkaran Mohr Untuk Tegangan Bidang Apabila nilai, dan t diketahui, maka dapat digambarkan Lingkaran Mohr dengan langkah ebagai berikut : Gambarkan item koordinat 1 (abi) dan t 11 (ordinat) Tentukan lokai puat lingkaran (titik C) Tentukan lokai titik A (q = 0 o ), ang merepreentaikan tegangan di muka, dan titik B (q = 90 o ) ang merepreentaikan tegangan di muka Gari ang melalui titik A, B dan puat C merupakan diameter lingkaran Dengan menggunakan titik C ebagai puat, gambarkan lingkaran Mohr melalui titik A dan B
32 Repect, Profeionalim, & Entrepreneurhip Lingkaran Mohr Untuk Tegangan Bidang Tegangan Geer Mak co q p 1 R t in q p1 R Tegangan Utama Mak 1 co co q t in q R 1 in in q t co q R
33 Repect, Profeionalim, & Entrepreneurhip Tegangan Bidang Contoh 3 Di uatu titik pada permukaan uatu ilinder bertekanan, bahanna mengalami tegangan biakial = 90 MPa dan = 0 MPa. Dengan menggunakan Lingkaran Mohr, tentukanlah tegangan ang bekerja di uatu elemen ang miring pada udut q = 30 o.
34 Repect, Profeionalim, & Entrepreneurhip R t MPa D ( 1 ;t 11 ) q = 30 o R 1 = rerata + R co 60 o = 7,5 MPa t 11 = R in 60 o = 30,3 MPa q = 90 o B (0;0) 60 o C (55;0) A (90;0) q = 0 o 1 t 11 q = 10 o D ( 1 ;t 11 ) 1 = rerata R co 60 o = 37,5 MPa t 11 = R in 60 o = 30,3 MPa
35 Repect, Profeionalim, & Entrepreneurhip Contoh 4 Sebuah elemen ang dalam keadaan tegangan bidang di permukaan mein bear, mengalami tegangan = 105 MPa, = 35 MPa dan t = 7,5 MPa. Dengan menggunakan Lingkaran Mohr, tentukanlah: a.tegangan ang bekerja di uatu elemen ang miring pada udut q = 40 o b.tegangan utama c.tegangan geer makimum
36 Repect, Profeionalim, & Entrepreneurhip R t , 5 44, 51MPa S 1 (70;R) q S1 = 64,08 o D ( 1;t 11) q = 40 o q = 90 o B (35; 7,5) R 1 = ,51(co 41,84 o ) = 103,16 MPa 80 o t 11 = 44,51(in 41,84 o ) = 9,69 MPa q = 109,08 o P ( ;0) = 70 MPa 44,51 MPa = 5,49 MPa 41,84 o C (70;0) 41,84 o 38,16 o P 1 ( 1 ;0) q = 19,08 o 1 = 70 MPa + 44,51 MPa 1 = 114,51 MPa A (105;7,5) q = 0 o q = 130 o D ( 1 ;t 11 ) 1 = 70 44,51(co 41,84 o ) = 36,84 MPa t 11 = 44,51(in 41,84 o ) = 9,69 MPa S (70;+R) q S = 6,9 o t 11
37 Repect, Profeionalim, & Entrepreneurhip Soal
Analisis Tegangan dan Regangan
a home base to ecellence Mata Kuliah : Mekanika Bahan Kode : TSP 05 SKS : 3 SKS Analisis Tegangan dan Regangan Pertemuan - 10 a home base to ecellence TIU : Mahasiswa dapat menganalisis tegangan normal
Lebih terperinciLentur Pada Balok Persegi
Integrit, Proeionalim, & Entrepreneurhip Mata Kuliah Kode SKS : Peranangan Struktur Beton : CIV-204 : 3 SKS Lentur Pada Balok Peregi Pertemuan 4,5,6,7 Integrit, Proeionalim, & Entrepreneurhip Sub Pokok
Lebih terperinciBAB VIII METODA TEMPAT KEDUDUKAN AKAR
6 BAB VIII METODA TEMPAT EDUDUAN AAR Dekripi : Bab ini memberikan gambaran ecara umum mengenai diagram tempat kedudukan akar dan ringkaan aturan umum untuk menggambarkan tempat kedudukan akar erta contohcontoh
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN KEPUSTAKAAN
BAB TINJAUAN KEPUSTAKAAN.1 Perenanaan Geometrik Jalan Perenanaan geometrik jalan merupakan bagian dari perenanaan jalan yang difokukan pada perenanaan bentuk fiik jalan ehingga dihailkan jalan yang dapat
Lebih terperinciRespect, Professionalism, & Entrepreneurship. Mata Kuliah : Mekanika Bahan Kode : TSP 205. Analisis Penampang. Pertemuan 4, 5, 6
Mata Kuliah : Mekanika Bahan Kode : TSP 05 SKS : SKS nalisis Penampang Pertemuan 4, 5, 6 TU : Mahasiswa dapat menghitung properti dasar penampang, seperti luas, momen statis, momen inersia TK : Mahasiswa
Lebih terperinciSET 2 KINEMATIKA - DINAMIKA: GERAK LURUS & MELINGKAR. Gerak adalah perubahan kedudukan suatu benda terhadap titik acuannya.
MATERI DAN LATIHAN SOAL SBMPTN TOP LEVEL - XII SMA FISIKA SET KINEMATIKA - DINAMIKA: GERAK LURUS & MELINGKAR a. Gerak Gerak adalah perubahan kedudukan uatu benda terhadap titik acuannya. B. Gerak Luru
Lebih terperinciPERTEMUAN 3 PENYELESAIAN PERSOALAN PROGRAM LINIER
PERTEMUAN PENYELESAIAN PERSOALAN PROGRAM LINIER Setelah dapat membuat Model Matematika (merumukan) peroalan Program Linier, maka untuk menentukan penyeleaian Peroalan Program Linier dapat menggunakan metode,
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
II-1 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Konep Daar Beton Bertulang Beton bertulang adalah beton ang ditulangi dengan lua dan jumlah tulangan ang tidak kurang dari nilai minimum, ang diaratkan dengan atau tanpa
Lebih terperinciBAB VII PERENCANAAN BALOK INDUK PORTAL MELINTANG
GROUP BAB VII PERENANAAN BALOK INDUK PORTAL MELINTANG 7. Perenanaan Balok Induk Portal Melintang Perenanaan balok induk meliputi perhitungan tulangan utama, tulangan geer/ engkang, tulangan badan, dan
Lebih terperinciSPMB 2002 Matematika Dasar Kode Soal
SPMB 00 Matematika Daar Kode Soal Doc. Name: SPMB00MATDAS999 Verion : 0- halaman 0. Diketahui egitiga ABC dengan A(,5), B (4,), dan C(6,4). Peramaan gari yang melalui titik A dan tegak luru gari BC adalah.
Lebih terperinciBB 1 DSR-DSR NLSS DLM LMU MEKNK BHN 1.1. Kedudukan Mekanika Bahan dalam Teknik Sipil Mekanika bahan merupakan ilmu ang mempelajari karakteritik elemen truktur berkaitan dengan kekuatan (trength), kekakuan
Lebih terperinciTransformasi Laplace dalam Mekatronika
Tranformai Laplace dalam Mekatronika Oleh: Purwadi Raharjo Apakah tranformai Laplace itu dan apa perlunya mempelajarinya? Acapkali pertanyaan ini muncul dari eorang pemula, apalagi begitu mendengar namanya
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang berlaku untuk mendapatkan suatu struktur bangunan yang aman
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pembebanan Dalam perencanaan uatu truktur bangunan haru memenuhi peraturanperaturan ang berlaku untuk mendapatkan uatu truktur bangunan ang aman ecara kontruki. Struktur bangunan
Lebih terperinciMATEMATIKA IV. MODUL 9 Transformasi Laplace. Zuhair Jurusan Teknik Elektro Universitas Mercu Buana Jakarta 2007 年 12 月 16 日 ( 日 )
MATEMATIKA IV MODUL 9 Tranformai Laplace Zuhair Juruan Teknik Elektro Univerita Mercu Buana Jakarta 2007 年 2 月 6 日 ( 日 ) Tranformai Laplace Tranformai Laplace adalah ebuah metode yangdigunakan untuk menyeleaikan
Lebih terperinciDAFTAR NOTASI. tarik dan mempunyai titik pusat yang sama dengan. titik pusat tulangan tersebut, dibagi dengan
Daftar Notai hatam.an. - 1 DAFTAR NOTASI.:'#, a = bentang geer, jarak antara beban terpuat dan muka dari tumpuan. a = tinggi blok peregi tegangan tekan ekivalen. A = lua efektif beton tarik di ekitar tulangan
Lebih terperinciFIsika KARAKTERISTIK GELOMBANG. K e l a s. Kurikulum A. Pengertian Gelombang
Kurikulum 2013 FIika K e l a XI KARAKTERISTIK GELOMBANG Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan memiliki kemampuan berikut. 1. Memahami pengertian gelombang dan jeni-jeninya.
Lebih terperinciBAB II TEGANGAN TINGGI IMPULS
BAB II TEGANGAN TINGGI IMPULS 2. TEGANGAN IMPULS Tegangan Impul (impule voltage) adalah tegangan yang naik dalam waktu ingkat ekali kemudian diuul dengan penurunan yang relatif lambat menuju nol. Ada tiga
Lebih terperinciPertemuan XV X. Tegangan Gabungan
Pertemuan XV X. Tegangan Gabungan 0. Beban Gabungan Pada kebanakan struktur, elemenna harus mampu menahan lebih dari satu jenis beban, misalna suatu balok dapat mengalami aksi simultan momen lentur dan
Lebih terperinciInstitut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya. MATERI Prosedur Plot Tempat Kedudukan Akar
Intitut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya MATERI Proedur Plot Tempat Kedudukan Akar Sub Pokok Bahaan Anda akan belajar. Proedur plot Letak Kedudukan Akar. Proedur plot dengan bantuan Matlab Pengantar.
Lebih terperinciTOPIK: ENERGI DAN TRANSFER ENERGI
TOPIK: ENERGI DN TRNSFER ENERGI SOL-SOL KONSEP: 1 Ketika ebuah partikel berotai (berputar terhadap uatu umbu putar tertentu) dalam uatu lingkaran, ebuah gaya bekerja padanya mengarah menuju puat rotai.
Lebih terperinciKata engineer awam, desain balok beton itu cukup hitung dimensi dan jumlah tulangannya
Kata engineer awam, deain balok beton itu cukup hitung dimeni dan jumlah tulangannya aja. Eit itu memang benar menurut mereka. Tapi, ebagai orang yang lebih mengerti truktur, apakah kita langung g mengiyakan?
Lebih terperinciGERAK MELINGKAR. Disusun oleh : Ir. ARIANTO
GEAK MELINGKA Diuun oleh : Ir. AIANTO DEFINISI GEAK MELINGKA PENGETIAN 1 ADIAN PEIODA DAN FEKENSI KELAJUAN ANGULE DAN KELAJUAN LINIE HUBUNGAN ANTA ODA GEAK BENDA DI LUA DINDING MELINGKA GEAK BENDA DI DALAM
Lebih terperinciROOT LOCUS. 5.1 Pendahuluan. Bab V:
Bab V: ROOT LOCUS Root Locu yang menggambarkan pergeeran letak pole-pole lup tertutup item dengan berubahnya nilai penguatan lup terbuka item yb memberikan gambaran lengkap tentang perubahan karakteritik
Lebih terperinciTEKNOLOGI BETON Sifat Fisik dan Mekanik
TEKNOLOGI BETON Sifat Fiik dan Mekanik Beton, ejak dulu dikenal ebagai material dengan kekuatan tekan yang memadai, mudah dibentuk, mudah diproduki ecara lokal, relatif kaku, dan ekonomi. Agar menghailkan
Lebih terperinciMODEL MATEMATIK SISTEM FISIK
MODEL MATEMATIK SISTEM FISIK PEMODELAN MATEMATIK Model Matematik Gambaran matematik dari karakteritik dinamik uatu item. Beberapa item dinamik eperti mekanika, litrik, pana, hidraulik, ekonomi, biologi
Lebih terperinciAnalisa Kendali Radar Penjejak Pesawat Terbang dengan Metode Root Locus
ISBN: 978-60-7399-0- Analia Kendali Radar Penjejak Peawat Terbang dengan Metode Root Locu Roalina ) & Pancatatva Heti Gunawan ) ) Program Studi Teknik Elektro Fakulta Teknik ) Program Studi Teknik Mein
Lebih terperinciBAB II MOTOR INDUKSI TIGA FASA. perbedaan relatif antara putaran rotor dengan medan putar (rotating magnetic
BAB II MOTOR INDUKSI TIGA FASA. Umum Karena keederhanaanya,kontruki yang kuat dan karakteritik kerjanya yang baik,motor induki merupakan motor ac yang paling banyak digunakan.penamaannya beraal dari kenyataan
Lebih terperinciTRANSFORMASI LAPLACE. Asep Najmurrokhman Jurusan Teknik Elektro Universitas Jenderal Achmad Yani. 11 April 2011 EL2032 Sinyal dan Sistem 1
TRANSFORMASI LAPLACE Aep Najmurrokhman Juruan Teknik Elektro Univerita Jenderal Achmad Yani April 20 EL2032 Sinyal dan Sitem Tujuan Belajar : mengetahui ide penggunaan dan definii tranformai Laplace. menurunkan
Lebih terperinciInstitut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya. Matrik Alih
Intitut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya Matrik Alih Materi Contoh Soal Ringkaan Latihan Aemen Materi Contoh Soal Ringkaan Latihan Aemen Pengantar Dalam Peramaan Ruang Keadaan berdimeni n, teradapat
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. tersebut. Menurut PBI 1983, pengertian dari beban-beban tersebut adalah
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pembebanan Dalam perencanaan uatu truktur bangunan haru memenuhi peraturanperaturan ang berlaku untuk mendapatkan uatu truktur bangunan ang aman ecara kontruki. Struktur bangunan
Lebih terperinciDESAIN SISTEM KENDALI MELALUI TANGGAPAN FREKUENSI
BAB VIII DESAIN SISEM ENDALI MELALUI ANGGAPAN FREUENSI Dalam bab ini akan diuraikan langkah-langkah peranangan dan kompenai dari item kendali linier maukan-tunggal keluaran-tunggal yang tidak berubah dengan
Lebih terperinciAntiremed Kelas 11 FISIKA
Antiremed Kela 11 FISIKA Gerak Harmoni Sederhana - Latihan Soal Doc Name: AR11FIS0401 Verion : 01-07 halaman 1 01. Dalam getaran harmonik, percepatan getaran (A) elalu ebanding dengan impangannya tidak
Lebih terperinciTransformasi Laplace. Slide: Tri Harsono PENS - ITS. Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS) - ITS
Tranformai Laplace Slide: Tri Harono PENS - ITS 1 1. Pendahuluan Tranformai Laplace dapat digunakan untuk menyatakan model matemati dari item linier waktu kontinu tak ubah waktu, Tranformai Laplace dapat
Lebih terperinciBAB II MOTOR INDUKSI TIGA FASA
BAB MOTOR NDUKS TGA FASA.1 Umum Motor induki merupakan motor aru bolak balik (AC) yang paling lua digunakan dan dapat dijumpai dalam etiap aplikai indutri maupun rumah tangga. Penamaannya beraal dari kenyataan
Lebih terperinciFISIKA. Sesi INDUKSI ELEKTROMAGNETIK A. FLUKS MAGNETIK ( Ф )
FSKA KELAS X PA - KURKULUM GABUNGAN 08 Sei NGAN NDUKS ELEKTROMAGNETK nduki elektromagnetik adalah gejala terjadinya GGL induki ada enghantar karena erubahan fluk magnetik yang melingkuinya. A. FLUKS MAGNETK
Lebih terperinciNina membeli sebuah aksesoris komputer sebagai hadiah ulang tahun. Kubus dan Balok. Bab. Di unduh dari : Bukupaket.com
Bab Kubu dan Balok ujuan embelajaran etelah mempelajari bab ini iwa diharapkan mampu: Mengenal dan menyebutkan bidang, ruuk, diagonal bidang, diagonal ruang, bidang diagonal kubu dan balok; Menggambar
Lebih terperinciRespect, Professionalism, & Entrepreneurship. Mata Kuliah : Mekanika Bahan Kode : TSP 205. Torsi. Pertemuan - 7
Mata Kuliah : Mekanika Bahan Kode : TSP 05 SKS : 3 SKS Torsi Pertemuan - 7 TIU : Mahasiswa dapat menghitung besar tegangan dan regangan yang terjadi pada suatu penampang TIK : Mahasiswa dapat menghitung
Lebih terperinciBola Nirgesekan: Analisis Hukum Kelestarian Pusa pada Peristiwa Tumbukan Dua Dimensi
Bola Nirgeekan: Analii Hukum Keletarian Pua pada Peritiwa Tumbukan Dua Dimeni Akhmad Yuuf 1,a), Toni Ku Indratno 2,b) 1,2 Laboratorium Teknologi Pembelajaran Sain, Fakulta Keguruan dan Ilmu Pendidikan,
Lebih terperinciANALISA STRUKTUR TIKUNGAN JALAN RAYA BERBENTUK SPIRAL-SPIRAL DENGAN PENDEKATAN GEOMETRI
ANALISA STRUKTUR TIKUNGAN JALAN RAYA BERBENTUK SPIRAL-SPIRAL DENGAN PENDEKATAN GEOMETRI Edi Sutomo Program Studi Magiter Pendidikan Matematika Program Paca Sarjana Univerita Muhammadiyah Malang Jln Raya
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Peatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi membuat matematika menjadi angat penting artinya, bahkan dapat dikatakan bahwa perkembangan ilmu pengetahuan dan
Lebih terperinciBAB II Dioda dan Rangkaian Dioda
BAB II Dioda dan Rangkaian Dioda 2.1. Pendahuluan Dioda adalah komponen elektronika yang teruun dari bahan emikonduktor tipe-p dan tipe-n ehingga mempunyai ifat dari bahan emikonduktor ebagai berikut.
Lebih terperinciPEMODELAN KINEMATIKA SISTEM PENGARAHAN MISIL DENGAN PERHITUNGAN GANGGUAN PADA LANDASAN. Moh. Imam Afandi*) ABSTRACT
PEMODELAN KINEMATIKA SISTEM PENGARAHAN MISIL DENGAN PERHITUNGAN GANGGUAN PADA LANDASAN Moh. Imam Afandi*) ABSTRACT Kinemati modeling of miile aiming ytem ha been done for a moing target with the alulation
Lebih terperinciBANGUN DATAR 1. PERSEGI. s Persegi
NGUN TR. PERSEGI a. Pengertian Peregi Peregi adalah bangun datar yang mempunyai empat buah ii ama panjang dan memiliki empat udut iku-iku. b. Sifat-ifat Peregi Sifat-ifat peregi antara lain :. eempat iinya
Lebih terperinciBab 3 (3.1) Universitas Gadjah Mada
Bab 3 Sifat Penampang Datar 3.1. Umum Didalam mekanika bahan, diperlukan operasi-operasi yang melihatkan sifatsifat geometrik penampang batang yang berupa permukaan datar. Sebagai contoh, untuk mengetahui
Lebih terperinciPENGEMBANGAN PERANGKAT LUNAK MENGGUNAKAN METODE ELEMEN HINGGA UNTUK PERANCANGAN KOLOM BETON BERTULANG
Doen Pembimbing:. Tavio, ST, MS, Ph.D. Data Iranata, ST, MT, Ph.D. Ir. Iman Wimbadi, MS Ahmad Faa Ami 7 PENGEMBANGAN PERANGKAT UNAK MENGGUNAKAN METODE EEMEN HINGGA UNTUK PERANANGAN KOOM BETON BERTUANG
Lebih terperinciBAB I TEGANGAN DAN REGANGAN
BAB I TEGANGAN DAN REGANGAN.. Tegangan Mekanika bahan merupakan salah satu ilmu yang mempelajari/membahas tentang tahanan dalam dari sebuah benda, yang berupa gaya-gaya yang ada di dalam suatu benda yang
Lebih terperinciBAB III PRINSIP-PRINSIP PERENCANAAN
BAB III PRINSIP-PRINSIP PERENCANAAN 3.1 PRINSIP PERENCANAAN Pada daarna didalam perencanaan komponen truktur ang dieani lentur, akial atau kominai ean lentur dan akial haru dipenuhi ketentuan ang tertera
Lebih terperinciTOPIK: HUKUM GERAK NEWTON. Sebuah bola karet dijatuhkan ke atas lantai. Gaya apakah yang menyebabkan bola itu memantul?
SOAL-SOAL KONSEP TOPIK: HUKUM GERAK NEWTON Sebuah bla karet dijatuhkan ke ata lantai. Gaya apakah yang menyebabkan bla itu memantul? Mlekul-mlekul pada lantai melawan/menlak bla aat menumbuk lantai dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Seiring dengan kemajuan teknologi, ebagian bear pelaku teknik ipil memanaatkan komputer untuk menyeleaikan pekerjaan analia truktur. Dalam prakteknya pekerjaan analia
Lebih terperinciMatriks Transformasi
Marik Tranformai A Marik Tranformai dan Koordina Homogen Kombinai benuk perkalian dan ranlai unuk ranformai geomeri 2D ke dalam uau marik dilakukan dengan mengubah marik 2 2 menjadi marik 3 3 Unuk iu maka
Lebih terperinciSudaryatno Sudirham. Analisis Keadaan Mantap Rangkaian Sistem Tenaga
Sudaryatno Sudirham Analii Keadaan Mantap angkaian Sitem Tenaga ii BAB 4 Motor Ainkron 4.. Kontruki Dan Cara Kerja Motor merupakan piranti konveri dari energi elektrik ke energi mekanik. Salah a atu jeni
Lebih terperinciPENGUJIAN MOTOR INDUKSI DENGAN BESAR TAHANAN ROTOR YANG BERBEDA
BAB IV. PENGUJIAN MOTOR INDUKSI DENGAN BESAR TAHANAN ROTOR YANG BERBEDA Bab ini membaha tentang pengujian pengaruh bear tahanan rotor terhadap tori dan efiieni motor induki. Hail yang diinginkan adalah
Lebih terperinciIII TRANSFORMASI. = ; (ad bc). Jika
10 III TRANSFORMASI 3.1 Tranformai Bilinear a + b Dari peramaan (2.30), yaitu = T( = ; (ad bc). Jika c + d maka peramaan terebut dapat dikalikan dengan c + d, ehingga diperoleh c + d = a + b. Selanjutnya
Lebih terperinciW = F. s. Dengan kata lain usaha yang dilakukan Fatur sama dengan nol. Kompetensi Dasar
Kompeteni Daar Dengan kata lain uaha yang dilakukan Fatur ama dengan nol. Menganalii konep energi, uaha, hubungan uaha dan perubahan energi, dan hukum kekekalan energi untuk menyeleaikan permaalahan gerak
Lebih terperinciBAB I TEGANGAN DAN REGANGAN
BAB I TEGANGAN DAN REGANGAN.. Tegangan Dalam mekanika bahan, pengertian tegangan tidak sama dengan vektor tegangan. Tegangan merupakan tensor derajat dua, sedangkan vektor, vektor apapun, merupakan tensor
Lebih terperinciBAB III PEMBAHASAN TEOREMA DAN LEMMA YANG DIBUTUHKAN DALAM KONSTRUKSI ARITMETIK GF(5m)
BAB III PEMBAHASAN TEOREMA DAN LEMMA YANG DIBUTUHKAN DALAM KONSTRUKSI ARITMETIK GF5m) Teori finite field mulai diperkenalkan pada abad ke tujuh dan abad ke delapan dengan tokoh matematikanya Pierre de
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. melayani kapal, dalam bongkar/muat barang dan atau menaikkan/menurunkan
II. TINJAUAN PUSTAKA A. Umum Dermaga adalah bangunan di tepi laut (ungai, danau) yang berfungi untuk melayani kapal, dalam bongkar/muat barang dan atau menaikkan/menurunkan penumpang (Aiyanto, 2008). Dermaga
Lebih terperinciKorelasi antara tortuositas maksimum dan porositas medium berpori dengan model material berbentuk kubus
eminar Naional Quantum #25 (2018) 2477-1511 (8pp) Paper eminar.uad.ac.id/index.php/quantum Korelai antara tortuoita imum dan poroita medium berpori dengan model material berbentuk kubu FW Ramadhan, Viridi,
Lebih terperinciSISTEM KENDALI KECEPATAN MOTOR DC Oleh: Ahmad Riyad Firdaus Politeknik Batam
SSTEM ENDAL ECEATAN MOTOR DC Oleh: Ahmad Riyad Firdau oliteknik Batam. Tujuan 1. Memahami kelebihan dan kekurangan item kendali lingkar tertutup (cloe-loop) dibandingkan item kendali terbuka (open-loop).
Lebih terperinciKAJIAN TEORITIS DALAM MERANCANG TUDUNG PETROMAKS TEORETYCAL STUDY ON DESIGNING A PETROMAKS SHADE. Oleh: Gondo Puspito
KAJIAN TEORITIS DALAM MERANCANG TUDUNG PETROMAKS TEORETYCAL STUDY ON DESIGNING A PETROMAKS SHADE Oleh: Gondo Pupito Staf Pengajar Departemen Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan, PSP - IPB Abtrak Pada penelitian
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN SISTEM
BAB III PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini akan dibaha mengenai perancangan dan realiai dari kripi meliputi gambaran alat, cara kerja ytem dan modul yang digunakan. Gambar 3.1 merupakan diagram cara kerja
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
88 BAB IV HASIL PEELITIA DA PEMBAHASA Dalam bab ini dipaparkan; a) hail penelitian, b) pembahaan. A. Hail Penelitian 1. Dekripi Data Dekripi hail penelitian yang diperoleh dari pengumpulan data menggunakan
Lebih terperinciSOAL TRY OUT UJIAN SEKOLAH Mata Pelajaran : Matematika. Hari tanggal : JAWABLAH PERTANYAAN DIBAWAH INI DENGAN MENYILANG JAWABAN YANG PALING BENAR!
SOAL TRY OUT UJIAN SEKOLAH Mata Pelajaran : Matematika Waktu : 10 menit Hari tanggal : JAWABLAH PERTANYAAN DIBAWAH INI DENGAN MENYILANG JAWABAN YANG PALING BENAR! 1. 343 + 17 5 18 = n Nilai n adalah...
Lebih terperinciBAB II MOTOR INDUKSI TIGA FASA
BAB II MOTOR INDUKSI TIGA FASA 2.1 Umum Motor litrik merupakan beban litrik yang paling banyak digunakan di dunia, Motor induki tiga faa adalah uatu mein litrik yang mengubah energi litrik menjadi energi
Lebih terperinciBAB III NERACA ZAT DALAM SISTIM YANG MELIBATKAN REAKSI KIMIA
BAB III EACA ZAT DALAM SISTIM YAG MELIBATKA EAKSI KIMIA Pada Bab II telah dibaha neraca zat dalam yang melibatkan atu atau multi unit tanpa reaki. Pada Bab ini akan dibaha neraca zat yang melibatkan reaki
Lebih terperinciMotor Asinkron. Oleh: Sudaryatno Sudirham
Motor Ainkron Oleh: Sudaryatno Sudirham. Kontruki Dan Cara Kerja Motor merupakan piranti konveri dari energi elektrik ke energi mekanik. Salah atu jeni yang banyak dipakai adalah motor ainkron atau motor
Lebih terperinciBAB II MOTOR INDUKSI TIGA PHASA. Motor induksi adalah motor listrik arus bolak-balik yang putaran rotornya
BAB MOTOR NDUKS TGA PHASA.1 Umum Motor induki adalah motor litrik aru bolak-balik yang putaran rotornya tidak ama dengan putaran medan tator, dengan kata lain putaran rotor dengan putaran medan pada tator
Lebih terperinciSimulasi Springback pada Laser Beam Bending dan Rotary Draw Bending untuk Pipa AISI 304L
F108 Simulai Springback pada Laer Beam dan Rotary Draw untuk Pipa AISI 304L Adnan Syadidan, Ma Irfan P. Hidayat, dan Wikan Jatimurti Departemen Teknik Material, Fakulta Teknologi Indutri, Intitut Teknologi
Lebih terperinciPERILAKU HIDRAULIK FLAP GATE PADA ALIRAN BEBAS DAN ALIRAN TENGGELAM ABSTRAK
Konfereni Naional Teknik Sipil (KoNTekS ) Sanur-Bali, - Juni PERILAKU HIDRAULIK FLAP GATE PADA ALIRAN BEBAS DAN ALIRAN TENGGELAM Zufrimar, Budi Wignyoukarto dan Itiarto Program Studi Teknik Sipil, STT-Payakumbuh,
Lebih terperinciDEFERENSIAL PARSIAL BAGIAN I
DEFEENSAL PASAL BAGAN Diferenial parial olume uatu iliner berjari-jari r engan ketinggian h inatakan oleh r h Yakni bergantung kepaa ua bearan, aitu r an h. Jika r kita jaga tetap an ketinggian h kita
Lebih terperinciDEFINISI DAN RUANG SOLUSI
DEFINISI DAN RUANG SOLUSI Pada bagian ini akan dibaha tentang bai dan dimeni menggunakan pengertian dari kebebaan linear ( beba linear dan merentang ) yang dibaha pada bab ebelumnya. Definii dari bai diberikan
Lebih terperinciLaporan Praktikum Teknik Instrumentasi dan Kendali. Permodelan Sistem
Laporan Praktikum Teknik Intrumentai dan Kendali Permodelan Sitem iuun Oleh : Nama :. Yudi Irwanto 0500456. Intan Nafiah 0500436 Prodi : Elektronika Intrumentai SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI NUKLIR BAAN TENAGA
Lebih terperinciMEKANIKA TANAH DASAR DASAR DISTRIBUSI TEGANGAN DALAM TANAH
MEKANIKA TANAH DASAR DASAR DISTRIBUSI TEGANGAN DALAM TANAH MEKANIKA TANAH DASAR DASAR DISTRIBUSI TEGANGAN DALAM TANAH UNIVERSITAS PEMBANGUNAN JAYA Jl. Boulevard Bintaro Sektor 7, Bintaro Jaya Tangerang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam perkembangan jaman yang cepat seperti sekarang ini, perusahaan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam perkembangan jaman yang cepat eperti ekarang ini, peruahaan dituntut untuk memberikan laporan keuangan yang benar dan akurat. Laporan keuangan terebut
Lebih terperinciPENAKSIR RASIO DAN PRODUK EKSPONENSIAL YANG EFISIEN UNTUK VARIANSI POPULASI PADA SAMPLING ACAK SEDERHANA
PEAKIR RAIO DA PRODUK EKPOEIAL YAG EFIIE UTUK VARIAI POPULAI PADA AMPLIG ACAK EDERHAA Mega Elmaanti 1* Firdau Hapoan irait 1 Mahaiwa Program 1 Matematika Doen Juruan Matematika Fakulta Matematika dan Ilmu
Lebih terperinciSILABUS MATA KULIAH STMIK DUTA BANGSA SURAKARTA
Program Studi : Sitem Informai Kode Mata Kuliah : MKB-108 Nama Mata Kuliah : Sitem Bai Data Jumlah SKS : 3 Semeter : 3 Mata Kuliah Pra Syarat : SILABUS MATA KULIAH STMIK DUTA BANGSA SURAKARTA Dekripi Mata
Lebih terperinciTegangan Dalam Balok
Mata Kuliah : Mekanika Bahan Kode : TSP 05 SKS : SKS Tegangan Dalam Balok Pertemuan 9, 0, TIU : Mahasiswa dapat menghitung tegangan yang timbul pada elemen balok akibat momen lentur, gaya normal, gaya
Lebih terperinciBAB III DASAR-DASAR PERENCANAAN BETON BERTULANG. Beton adalah campuran pasir dan agregat yang tercampur bersama oleh bahan
BAB III DASAR-DASAR PERENCANAAN BETON BERTULANG 3.1 Daar Teori Struktur Beton Beton adalah ampuran pair dan agregat ang terampur berama oleh bahan perekat ang terbuat dari emen dan air. Beton nenpunai
Lebih terperinciANALISIS PENGONTROL TEGANGAN TIGA FASA TERKENDALI PENUH DENGAN BEBAN RESISTIF INDUKTIF MENGGUNAKAN PROGRAM PSpice
NLISIS PENGONTROL TEGNGN TIG FS TERKENDLI PENUH DENGN BEBN RESISTIF INDUKTIF MENGGUNKN PROGRM PSpice Heber Charli Wibiono Lumban Batu, Syamul mien Konentrai Teknik Energi Litrik, Departemen Teknik Elektro
Lebih terperinciBAB II MOTOR INDUKSI SATU PHASA II.1. KONSTRUKSI MOTOR INDUKSI SATU PHASA
BAB MOTOR NDUKS SATU HASA.. KONSTRUKS MOTOR NDUKS SATU HASA Kontruki motor induki atu phaa hampir ama dengan motor induki phaa banyak, yaitu terdiri dari dua bagian utama yaitu tator dan rotor. Keduanya
Lebih terperinciBAB XV PEMBIASAN CAHAYA
243 BAB XV PEMBIASAN CAHAYA. Apakah yang dimakud dengan pembiaan cahaya? 2. Apakah yang dimakud indek bia? 3. Bagaimana iat-iat pembiaan cahaya? 4. Bagaimana pembentukan dan iat bayangan pada lena? 5.
Lebih terperinciBAB VI TRANSFORMASI LAPLACE
BAB VI TRANSFORMASI LAPLACE Kompeteni Mahaiwa mampu. Menentukan nilai tranformai Laplace untuk fungi-fungi yang ederhana. Menggunakan ifat-ifat tranformai untuk menentukan nilai tranformai Laplace untuk
Lebih terperinciBAB II IMPEDANSI SURJA MENARA DAN PEMBUMIAN
BAB II IMPEDANI UJA MENAA DAN PEMBUMIAN II. Umum Pada aluran tranmii, kawat-kawat penghantar ditopang oleh menara yang bentuknya dieuaikan dengan konfigurai aluran tranmii terebut. Jeni-jeni bangunan penopang
Lebih terperinciBAB II MOTOR INDUKSI TIGA PHASA
BAB MOTOR NDUKS TGA PHASA.1 Umum Motor induki merupakan motor aru bolak balik ( AC ) yang paling lua digunakan dan dapat dijumpai dalam etiap aplikai indutri maupun rumah tangga. Penamaannya beraal dari
Lebih terperinciBAB III PARAMETER DAN TORSI MOTOR INDUKSI TIGA FASA. beban nol motor induksi dapat disimulasikan dengan memaksimalkan tahanan
BAB III PAAMETE DAN TOSI MOTO INDUKSI TIGA FASA 3.1. Parameter Motor Induki Tiga Faa Parameter rangkaian ekivalen dapat dicari dengan melakukan pengukuran pada percobaan tahanan DC, percobaan beban nol,
Lebih terperinciFISIKA. Sesi GELOMBANG BUNYI A. CEPAT RAMBAT BUNYI
FSKA KELAS X A - KURKULUM GABUNGAN 0 Sei NGAN GELOMBANG BUNY Bunyi merupakan gelombang longitudinal (arah rambatan dan arah getarannya ejajar) yang merambat melalui medium erta ditimbulkan oleh umber bunyi
Lebih terperinciANALISIS PENGARUH TEGANGAN INJEKSI TERHADAP KINERJA MOTOR INDUKSI TIGA FASA ROTOR BELITAN (Aplikasi pada Laboratorium Konversi Energi Listrik FT-USU)
ANALISIS PENGARUH TEGANGAN INJEKSI TERHADAP KINERJA MOTOR INDUKSI TIGA FASA ROTOR BELITAN (Aplikai pada Laboratorium Konveri Energi Litrik FT-USU) Tondy Zulfadly Ritonga, Syamul Amien Konentrai Teknik
Lebih terperinciPenentuan Jalur Terpendek Distribusi Barang di Pulau Jawa
Penentuan Jalur Terpendek Ditribui Barang di Pulau Jawa Stanley Santoo /13512086 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Intitut Teknologi Bandung, Jl. Ganeha 10 Bandung
Lebih terperinciANALISIS PERILAKU KERUNTUHAN BALOK BETON BERTULANG DENGAN PENULANGAN SISTIM GRUP PADA JALUR AREA GAYA TARIK
ANALISIS PERILAKU KERUNTUHAN BALOK BETON BERTULANG DENGAN PENULANGAN SISTIM GRUP PADA JALUR AREA GAYA TARIK Yenny Nurchaanah 1*, Muhammad Ujianto 1 1 Program Studi Teknik Sipil, Fakulta Teknik, Univerita
Lebih terperinciMODUL IV ESTIMASI/PENDUGAAN (3)
MODUL IV ETIMAI/PENDUGAAN (3) A. ETIMAI RAGAM Etimai ragam digunakan untuk menduga ragam σ berdaarkan ragam dari uatu populai normal contoh acak berukuran n. Ragam contoh ini akan digunakan ebagai nilai
Lebih terperinciPERSAMAAN GARIS LURUS
PERSAMAAN GARIS LURUS ( PERSAMAAN LINEAR ) Indikator :. Siswa dapat contoh persamaan garis lurus dalam berbagai bentuk dan variabel.. Siswa dapat menusun tabel pasangan dan menggambar grafik pada koordinat
Lebih terperinciPERBANDINGAN KUAT GESER KOLOM BETON BERTULANG YANG MEMIKUL BEBAN LATERAL SIKLIK
Konfereni Naional Teknik Sipil 3 (KoNTekS 3) Jakarta, 6 7 Mei 2009 PERBANDINGAN KUAT GESER KOLOM BETON BERTULANG YANG MEMIKUL BEBAN LATERAL SIKLIK Johane Januar Sudjati 1 1 Program Studi Teknik Sipil,
Lebih terperinciFungsi dan Grafik Diferensial dan Integral
Sudaratno Sudirham Studi Mandiri Fungsi dan Grafik Diferensial dan Integral ii Darpublic BAB 9 Turunan Fungsi-Fungsi (1 (Fungsi Mononom, Fungsi Polinom 9.1. Pengertian Dasar Kita telah melihat bahwa apabila
Lebih terperinciTransformasi Laplace
Tranformai Laplace Muhafzan Agutu 22 Tranformai Laplace 3 Denii Tranformai Laplace Dalam bagian ini kita akan membicarakan ifat-ifat dan beberapa aplikai dari tranformai Laplace. Denii Diberikan uatu fungi
Lebih terperinciElemen dengan tegangan-tegangan normal dan geser pada permukaannya
Bab 8 Analisis Tegangan dan Regangan Bidang 8.1. Pendahuluan Dalam bab-bab sebelumna telah dibahas tentang tegangan dan regangan normal atau geser pada suatu batang. Tegangan-tegangan tersebut dapat terjadi
Lebih terperinciModul 3 Akuisisi data gravitasi
Modul 3 Akuiii data gravitai 1. Lua Daerah Survey Lua daerah urvey dieuaikan dengan target yang diinginkan. Bila target anomaly berukuran lokal (cukup kecil), maka daerah urvey tidak perlu terlalu lua,
Lebih terperinciBAB XIV CAHAYA DAN PEMANTULANYA
227 BAB XIV CAHAYA DAN PEMANTULANYA. Apakah cahaya terebut? 2. Bagaimana ifat perambatan cahaya? 3. Bagaimana ifat pemantulan cahaya? 4. Bagaimana pembentukan dan ifat bayangan pada cermin? 5. Bagaimana
Lebih terperinciBab 5. Migrasi Pre-Stack Domain Kedalaman. (Pre-stack Depth Migration - PSDM) Adanya struktur geologi yang kompleks, dalam hal ini perubahan kecepatan
Bab 5 Migrai Pre-Stack Domain Kedalaman (Pre-tack Depth Migration - PSDM) Adanya truktur geologi yang komplek, dalam hal ini perubahan kecepatan dalam arah lateral memerlukan teknik terendiri dalam pengolahan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Dekripi Data Untuk mengetahui pengaruh penggunaan media Audio Viual dengan metode Reading Aloud terhadap hail belajar iwa materi العنوان, maka penuli melakukan
Lebih terperinciSENTIA 2012 POLINEMA MALANG KALIBRASI KAMERA TUNGGAL MENGGUNAKAN TRANSFORMASI LINIER (DLT)
SENTIA POLINEMA MALANG KALIBASI KAMEA TUNGGAL MENGGUNAKAN TANSFOMASI LINIE (DLT) Giri Wahu Wiriato, Heru Arwoko, Eko Mulanto 3, Andi Kuuma Indrawan 4 Juruan Teknik Elektro Univerita Mataram, Univerita
Lebih terperinci