SISTEM KENDALI KECEPATAN MOTOR DC Oleh: Ahmad Riyad Firdaus Politeknik Batam

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "SISTEM KENDALI KECEPATAN MOTOR DC Oleh: Ahmad Riyad Firdaus Politeknik Batam"

Transkripsi

1 SSTEM ENDAL ECEATAN MOTOR DC Oleh: Ahmad Riyad Firdau oliteknik Batam. Tujuan 1. Memahami kelebihan dan kekurangan item kendali lingkar tertutup (cloe-loop) dibandingkan item kendali terbuka (open-loop). Mampu melakukan analia kinerja uatu item kendali. 3. Mengetahui pengaruh pengendali proporional, pengendali integral, pengendali derivatif pada item kendali. 4. Memahami item kendali kecepatan ederhana. Daar Teori Banyak ekali alat atau proe yang bergantung pada kecepatan putar ebuah motor litrik, mialnya mixer yang ering digunakan oleh ibu rumah tangga, mein bor di bengkel eorang montir, abuk berjalan di indutri perakitan mobil, bahkan juga pembangkitan tegangan di LTA 1. engaturan kecepatan motor, dengan demikian, menjadi angat penting. Untuk kepentingan kendali kecepatan, uatu motor litrik dapat direpreentaikan ebagai item dengan atu maukan dan atu keluaran : Maukan Energi Elektrik (tegangan, V) MOTOR eluaran Energi Mekanik (putaran, ω) Agar dapat mengendalikan putaran motor, ditambahkan uatu komponen lain yang mengendalikan bear maukan energi (dikenal ecara umum dalam item kontrol ebagai ekuator, dalam kau motor litrik, komponen ini berupa rangkaian penguat dengan tranitor ataupun rangkaian penggerak dengan thyritor dan lain-lain) : 1 Di ebuah LTA yang umum : air menggerakkan turbin, turbin digunakan untuk menggerakkan generator dan motor aru earah ini kemudian digunakan memutar uatu alternator tiga faa. 1

2 Energi Elektrik, terkendali (ebanding dengan inyal atur) Energi Elektrik enguat MOTOR ω Sinyal ontrol (ebanding dengan ω yang diinginkan) Sitem kendali eperti di ata, dengan maukan plant yang tidak tergantung dari keluaran, dikenal dengan item kontrol lingkar terbuka (open - loop control ytem) Agar keluaran item tidak mudah terganggu, dapat ditambahkan komponen lain yang mengukur keluaran item dan kemudian membandingkannya dengan keluaran yang diinginkan ( maukan acuan). nilah yang diebut item kontrol lingkar tertutup (cloed - loop control ytem), Error detector + Vref (t) Σ maukan acuan - ontroler ( Aktuator A motor M( ω (t) S Senor A. Motor DC Motor DC bekerja berdaarkan prinip gaya elektromagnetik ehingga apabila motor terebut diberi catu daya, aru akan mengalir ke dalam motor kemudian menghailkan tori putar yang ebanding dengan aru terebut. emodelan Rangkaian internal Motor DC ecara ederhana dan analiinya adalah ebagai berikut : Untuk diketahui, kata loop dalam open-loop atau cloed-loop ering diterjemahkan menjadi lingkar atau engkelit ataupun dengan hanya penyeuaian ejaan, menjadi lup.

3 eramaan tori yang dibangkitkan oleh Motor DC dapat didekati ecara linear menurut peramaan berikut ini : T a i...(1) dimana a dalah kontanta jangkar motor yang bergantung pada banyaknya lilitan pada jangkar, jumlah kutub medan, tipe belitan dan penampang jangkarnya. Adapun bearnya tegangan ggl induki lawan yang dibangkitkan motor ketika berputar adalah ebanding dengan kontanta motor b dan kecepatan udut putaran motor ω: e b ω...() Dengan menggunakan hukum newton, bahwa peramaan tori yang terkait dengan momen ineria dan raio redaman dari motor adalah: dω T J + bω...(3) dt dari peramaan (1) dan (3) diperoleh: i dω J + bω dt a...(4) Sedangkan bearnya tegangan V menurut hukum kirchoff adalah: di V ir + L + e...(5) dt di V ir + L + b ω...(6) dt 3

4 Dengan me-laplace-kan peramaan (3) dan (6) dan menubtituikannya, maka diperoleh fungi tranfer antara kecepatan udut motor ω terhadap tegangan armature V dimana a b ω( V ( LJ + ( JR + Lb) + br +...(7) eramaan (7) diata memiliki 5 kontanta yang belum diketahui. Nilai-nilai terebut pada daarnya bia diperoleh dari percobaan identifikai plant. ada prakitum aat ini kami tidak melakukan proe identifikai terebut. ami langung menggunakan kontanta yang biaa dipakai dalam analii motor DC. ontanta terebut didapatkan dari itu internet. Adapun kontanta terebut adalah ebagai berikut : 1. moment of inertia of the rotor (J) 0.1 kg.m^/^. damping ratio of the mechanical ytem (b) 0.01 N/m 3. electromotive force contant ( b a ) 0.3 Nm/Amp 4. electric reitance (R) ohm 5. electric inductance (L) 0.1 H ehingga diperoleh fungi tranfer ebagai berikut: ω( V ( (8) B. engendali D engontrol D adalah jeni pengontrol yang banyak diaplikaikan dalam kontrol proe indutri karena keederhanaan trukturnya, lebih tahan terhadap gangguan luar erta dapat diterapkan dalam kondii operai yang bervariai. Tetapi pengontrol D perlu ditala ecara benar yaitu menentukan harga kontanta pengontrol proporional, integral dan derivatif yang mengoptimalkan kinerja item. Setelah tiga parameter terebut ditala, maka nilai parameter pengontrol terebut pada D biaanya dipertahankan tetap elama proe pengontrolan. 4

5 Sebuah item kendali cloe-loop yang daar, diperlihatkan pada gambar 1 terdiri dari ebuah pengendali dan ebuah plant. ada makalah ini D digunakan ebagai pengendali. engendali D ini terdiri dari tiga buah komponen: bagian proportional, bagian integral dan bagian derivative. engendali D menggunakan peramaan kendali ebagai berikut: C ( 1+ + Td Ti dimana d p i... (9) adalah parameter proporional, i p Ti adalah parameter integral dan d p Td adalah parameter derivatif. Dalam perancangan pengendali D, ketiga kontata terebut haru dipilih agar item cloe-loop memberikan repon yang diinginkan. Repon yang diinginkan harulah memiliki ettling time yang minimal dengan overhoot yang kecil atau tanpa overhoot dari repon tep item cloe-loop. Gambar 1. Sitem cloe-loop D Controller ebenarnya terdiri dari 3 jeni cara pengaturan yang aling dikombinaikan, yaitu (roportional) Controller, D (Derivative) Controller, dan (ntegral) Controller. Maing-maing memiliki parameter tertentu yang haru diet untuk dapat beroperai dengan baik, yang diebut ebagai kontanta. Setiap jeni, memiliki kelebihan dan kekurangan maing-maing, hal ini dapat dilihat pada tabel di bawah ini : 5

6 Tabel 1 Repon D Controller Terhadap erubahan ontanta[1] Cloed-Loop Repone Rie Time Overhoot Settling Time SS Error p Decreae ncreae Small change Decreae i Decreae ncreae ncreae Eliminate d Small change Decreae Decreae Small change 1. roportional Controller Dari tabel 1 diketahui bahwa Controller dapat mengurangi rie time, menambah overhoot, dan mengurangi teady tate error. Diagram blok item pengendali adalah ebagai berikut: Jika fungi tranfer motor DC eperti pada peramaan (8), maka cloed-loop fungi tranfer item di ata dengan menggunakan Controller adalah ebagai berikut : C( R( ( (10) ). roportional-derivative Controller Diagram blok item pengendali adalah ebagai berikut: 6

7 Cloed-Loop tranfer function item di ata dengan D Controller adalah : C( R( 30 D + ( D ) + ( (11) ) 3. roportional-ntegral Controller Diagram blok item pengendali adalah ebagai berikut: + Cloed-Loop tranfer function item di ata dengan Controller adalah : C( R( ( ) (1) ) 4. roportional-ntegral-derivative Controller Diagram blok item pengendali adalah ebagai berikut: + + D Cloed-Loop tranfer function item di ata dengan D Controller adalah : C( 30 D (1) 3 R( + ( ) + ( ) + 30 ) D 7

8 . Alat dan Bahan 1. C (eronal Computer). MATLAB 6.1 V. roedur raktikum A. Repon motor DC tanpa pengendali (open repon) Buat imulai dengan menggunakan MATLAB. Berikan maukan STE (ebagai repreentai tegangan maukan 1 volt) num[0 0 30]; den[ ]; Gtf(num,den); tep(g); title('step Repon Open-Loop Sytem'); 3. Amati keluarannya: 3 Step Repone.5 Sytem: G eak amplitude >.7 Overhoot (%): 0 At time (ec) > 10 Amplitude Time (ec) 8

9 4. Dari grafik diperlihatkan, ketika motor DC diberikan maukan ebear 1 volt maka motor DC akan mengalami perputaran dengan kecepatan ebear,7 rad/. Artinya ketika tanpa pengendali, antara maukan dengan keluaran memiliki atuan yang berbeda. Dengan pengendali, diinginkan nilai refereni maukannya adalah kecepatan motor yang diinginkan, bukan ebuah tegangan. B. roportional Controller Diketahui fungi tranfer cloe loop adalah ebagai berikut: C( R( ( ) 1. Ambil nilai adalah 300, kemudian maukannya R( adalah 1 atuan kecepatan putaran motor ebagai refereni (1 rad/ (fungi STE). Buatlah imulai dengan menggunakan matlab. p 300; num[0 0 30*p]; den[1 0.1 (11+30*p)]; Gtf(num,den); tep(g); title('step Repon engendali dengan p 300'); 3. eluaran dari item etelah menggunakan pengendali (proporional) adalah: 9

10 1.8 Step Repone Sytem: G eak amplitude: 1.71 Overhoot (%): 71.5 At time (ec): Amplitude Sytem: G Settling Time (ec): Sytem: G Rie Time (ec): Sytem: G Final Value: Time (ec) 4. Amati grafik terebut, dan jelakan!!! TUGAS 1. Buatlah imulai untuk roportional-derivative (D) controller, roportional- ntegral () controller, roportional-ntegral-derivative (D) controller dengan menggunakan intak MATLAB. Amati keluaran grafiknya, dan jelakan!! 10

SISTEM KENDALI POSISI MOTOR DC Oleh: Ahmad Riyad Firdaus Politeknik Batam

SISTEM KENDALI POSISI MOTOR DC Oleh: Ahmad Riyad Firdaus Politeknik Batam SISTEM KENDALI POSISI MOTOR DC Oleh: Ahmad Riyad Firdaus Politeknik Batam I. Tujuan 1. Mampu melakukan analisis kinerja sistem pengaturan posisi motor arus searah.. Mampu menerangkan pengaruh kecepatan

Lebih terperinci

SISTEM KENDALI OTOMATIS. PID (Proportional-Integral-Derivative)

SISTEM KENDALI OTOMATIS. PID (Proportional-Integral-Derivative) SISTEM KENDALI OTOMATIS PID Proportional-Integral-Derivative Diagram Blok Sitem Kendali Pendahuluan Urutan cerita :. Pemodelan item. Analia item 3. Pengendalian item Contoh : motor DC. Pemodelan mendapatkan

Lebih terperinci

PERANCANGAN SISTEM PENGENDALI PID DENGAN BANTUAN METODE SIMULASI SOFTWARE MATLAB

PERANCANGAN SISTEM PENGENDALI PID DENGAN BANTUAN METODE SIMULASI SOFTWARE MATLAB Jurnal Reaki (Journal of Science and Technology) Juruan Teknik imia oliteknik Negeri Lhokeumawe Vol.6 No.11, Juni 008 SSN 1693-48X ERANCANGAN SSTEM ENGENDAL D DENGAN BANTUAN METODE SMULAS SOFTWARE MATLAB

Lebih terperinci

MODUL 2 SISTEM KENDALI KECEPATAN

MODUL 2 SISTEM KENDALI KECEPATAN MODUL SISTEM KENDALI KECEPATAN Kurniawan Praetya Nugroho (804005) Aiten: Muhammad Luthfan Tanggal Percobaan: 30/09/06 EL35-Praktikum Sitem Kendali Laboratorium Sitem Kendali dan Komputer STEI ITB Abtrak

Lebih terperinci

BAB 3 PEMODELAN MATEMATIS DAN SISTEM PENGENDALI

BAB 3 PEMODELAN MATEMATIS DAN SISTEM PENGENDALI 26 BAB 3 PEMODELAN MATEMATIS DAN SISTEM PENGENDALI Pada tei ini akan dilakukan pemodelan matemati peramaan lingkar tertutup dari item pembangkit litrik tenaga nuklir. Pemodelan matemati dibentuk dari pemodelan

Lebih terperinci

PERBANDINGAN TUNING PARAMETER KONTROLER PD MENGGUNAKAN METODE TRIAL AND ERROR DENGAN ANALISA GAIN PADA MOTOR SERVO AC

PERBANDINGAN TUNING PARAMETER KONTROLER PD MENGGUNAKAN METODE TRIAL AND ERROR DENGAN ANALISA GAIN PADA MOTOR SERVO AC , Inovtek, Volume 6, Nomor, April 26, hlm. - 5 PERBANDINGAN TUNING PARAMETER ONTROLER PD MENGGUNAAN METODE TRIAL AND ERROR DENGAN ANALISA GAIN PADA MOTOR SERVO AC Abdul Hadi PoliteknikNegeriBengkali Jl.

Lebih terperinci

Transformasi Laplace dalam Mekatronika

Transformasi Laplace dalam Mekatronika Tranformai Laplace dalam Mekatronika Oleh: Purwadi Raharjo Apakah tranformai Laplace itu dan apa perlunya mempelajarinya? Acapkali pertanyaan ini muncul dari eorang pemula, apalagi begitu mendengar namanya

Lebih terperinci

Laporan Praktikum Teknik Instrumentasi dan Kendali. Permodelan Sistem

Laporan Praktikum Teknik Instrumentasi dan Kendali. Permodelan Sistem Laporan Praktikum Teknik Intrumentai dan Kendali Permodelan Sitem iuun Oleh : Nama :. Yudi Irwanto 0500456. Intan Nafiah 0500436 Prodi : Elektronika Intrumentai SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI NUKLIR BAAN TENAGA

Lebih terperinci

BAB II MOTOR INDUKSI TIGA FASA

BAB II MOTOR INDUKSI TIGA FASA BAB II MOTOR INDUKSI TIGA FASA 2.1 Umum Motor litrik merupakan beban litrik yang paling banyak digunakan di dunia, Motor induki tiga faa adalah uatu mein litrik yang mengubah energi litrik menjadi energi

Lebih terperinci

Perancangan Sliding Mode Controller Untuk Sistem Pengaturan Level Dengan Metode Decoupling Pada Plant Coupled Tanks

Perancangan Sliding Mode Controller Untuk Sistem Pengaturan Level Dengan Metode Decoupling Pada Plant Coupled Tanks JURNAL TEKNIK ITS Vol. 6, No., (07) ISSN: 337-3539 (30-97 Print) B-4 Perancangan Sliding Mode Controller Untuk Sitem Pengaturan Level Dengan Metode Decoupling Pada Plant Coupled Tank Boby Dwi Apriyadi

Lebih terperinci

Perancangan Pengendali PID. Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Perancangan Pengendali PID. Institut Teknologi Sepuluh Nopember Perancangan Pengendali PID Intitut Teknologi Seuluh Noember Materi Contoh Soal Latihan Ringkaan Materi Contoh Soal Perancangan Pengendali P Perancangan Pengendali PI Perancangan Pengendali PD Perancangan

Lebih terperinci

Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya. MATERI Konsep Letak Kedudukan Akar

Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya. MATERI Konsep Letak Kedudukan Akar Intitut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya MATERI Konep Letak Kedudukan Akar Konep ketabilan, dapat dijelakan melalui pandangan ebuah kerucut lingkaran yang diletakkan tegak diata bidang datar. Bila kerucut

Lebih terperinci

BAB II MOTOR INDUKSI TIGA FASA

BAB II MOTOR INDUKSI TIGA FASA BAB MOTOR NDUKS TGA FASA.1 Umum Motor induki merupakan motor aru bolak balik (AC) yang paling lua digunakan dan dapat dijumpai dalam etiap aplikai indutri maupun rumah tangga. Penamaannya beraal dari kenyataan

Lebih terperinci

BAB II MOTOR INDUKSI TIGA PHASA

BAB II MOTOR INDUKSI TIGA PHASA BAB MOTOR NDUKS TGA PHASA.1 Umum Motor induki merupakan motor aru bolak balik ( AC ) yang paling lua digunakan dan dapat dijumpai dalam etiap aplikai indutri maupun rumah tangga. Penamaannya beraal dari

Lebih terperinci

BAB II MOTOR INDUKSI TIGA PHASA. Motor induksi adalah motor listrik arus bolak-balik yang putaran rotornya

BAB II MOTOR INDUKSI TIGA PHASA. Motor induksi adalah motor listrik arus bolak-balik yang putaran rotornya BAB MOTOR NDUKS TGA PHASA.1 Umum Motor induki adalah motor litrik aru bolak-balik yang putaran rotornya tidak ama dengan putaran medan tator, dengan kata lain putaran rotor dengan putaran medan pada tator

Lebih terperinci

Simulasi Unjuk Kerja Sistem Kendali PID Pada Proses Evaporasi Dengan Sirkulasi Paksa

Simulasi Unjuk Kerja Sistem Kendali PID Pada Proses Evaporasi Dengan Sirkulasi Paksa 1 Simulai Unjuk erja Sitem endali ada roe Evaporai engan Sirkulai aka Ade Elbani Juruan Teknik Elektro Fakulta Teknik, Univerita Tanjungpura ontianak e-mail : adeelbani@yahoo.com Abtract roe evaporai ering

Lebih terperinci

PERANCANGAN KENDALI PID DENGAN MATLAB. Sri Sukamta ABSTRAK

PERANCANGAN KENDALI PID DENGAN MATLAB. Sri Sukamta ABSTRAK Jurnal Teknik Elektro Vol. No.1 1 PERANCANGAN ENAL P ENGAN MATLAB Sri Sukamta ABSTRA Perancangan P elama ini menggunakan metoda trial and error dengan erhitungan yang memakan waktu lama. MatLab yang dilengkai

Lebih terperinci

PENGUJIAN MOTOR INDUKSI DENGAN BESAR TAHANAN ROTOR YANG BERBEDA

PENGUJIAN MOTOR INDUKSI DENGAN BESAR TAHANAN ROTOR YANG BERBEDA BAB IV. PENGUJIAN MOTOR INDUKSI DENGAN BESAR TAHANAN ROTOR YANG BERBEDA Bab ini membaha tentang pengujian pengaruh bear tahanan rotor terhadap tori dan efiieni motor induki. Hail yang diinginkan adalah

Lebih terperinci

BAB II TEGANGAN TINGGI IMPULS

BAB II TEGANGAN TINGGI IMPULS BAB II TEGANGAN TINGGI IMPULS 2. TEGANGAN IMPULS Tegangan Impul (impule voltage) adalah tegangan yang naik dalam waktu ingkat ekali kemudian diuul dengan penurunan yang relatif lambat menuju nol. Ada tiga

Lebih terperinci

BAB II MOTOR INDUKSI TIGA PHASA. Motor-motor pada dasarnya digunakan sebagai sumber beban untuk

BAB II MOTOR INDUKSI TIGA PHASA. Motor-motor pada dasarnya digunakan sebagai sumber beban untuk BAB II MOTOR INDUKSI TIGA PHASA.1. Secara Umum Motor-motor pada daarnya digunakan ebagai umber beban untuk menjalankan alat-alat tertentu atau membantu manuia dalam menjalankan pekejaannya ehari-hari,

Lebih terperinci

Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya. Karakteristik Sistem Orde Pertama

Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya. Karakteristik Sistem Orde Pertama Intitut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya arakteritik Sitem Orde Pertama Materi Contoh Soal Ringkaan Latihan Materi Contoh Soal Sitem Orde Pertama arakteritik Repon Waktu Ringkaan Latihan Pada bagian

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH TEGANGAN INJEKSI TERHADAP KINERJA MOTOR INDUKSI TIGA FASA ROTOR BELITAN (Aplikasi pada Laboratorium Konversi Energi Listrik FT-USU)

ANALISIS PENGARUH TEGANGAN INJEKSI TERHADAP KINERJA MOTOR INDUKSI TIGA FASA ROTOR BELITAN (Aplikasi pada Laboratorium Konversi Energi Listrik FT-USU) ANALISIS PENGARUH TEGANGAN INJEKSI TERHADAP KINERJA MOTOR INDUKSI TIGA FASA ROTOR BELITAN (Aplikai pada Laboratorium Konveri Energi Litrik FT-USU) Tondy Zulfadly Ritonga, Syamul Amien Konentrai Teknik

Lebih terperinci

TE Dasar Sistem Pengaturan. Kontroler

TE Dasar Sistem Pengaturan. Kontroler TE09346 aar Sitem engaturan ontroler r. Jo ramudijanto, M.Eng. Juruan Teknik Elektro FT TS Telp. 5947302 Fax.593237 Email: jo@ee.it.ac.id aar Sitem engaturan - 06 efinii ontroler Struktur ontroler ontroler

Lebih terperinci

TRANSFORMASI LAPLACE. Asep Najmurrokhman Jurusan Teknik Elektro Universitas Jenderal Achmad Yani. 11 April 2011 EL2032 Sinyal dan Sistem 1

TRANSFORMASI LAPLACE. Asep Najmurrokhman Jurusan Teknik Elektro Universitas Jenderal Achmad Yani. 11 April 2011 EL2032 Sinyal dan Sistem 1 TRANSFORMASI LAPLACE Aep Najmurrokhman Juruan Teknik Elektro Univerita Jenderal Achmad Yani April 20 EL2032 Sinyal dan Sitem Tujuan Belajar : mengetahui ide penggunaan dan definii tranformai Laplace. menurunkan

Lebih terperinci

BAB II MOTOR INDUKSI TIGA FASA. perbedaan relatif antara putaran rotor dengan medan putar (rotating magnetic

BAB II MOTOR INDUKSI TIGA FASA. perbedaan relatif antara putaran rotor dengan medan putar (rotating magnetic BAB II MOTOR INDUKSI TIGA FASA. Umum Karena keederhanaanya,kontruki yang kuat dan karakteritik kerjanya yang baik,motor induki merupakan motor ac yang paling banyak digunakan.penamaannya beraal dari kenyataan

Lebih terperinci

BAB II MOTOR INDUKSI TIGA PHASA. Motor induksi merupakan motor arus bolak balik (AC) yang paling luas

BAB II MOTOR INDUKSI TIGA PHASA. Motor induksi merupakan motor arus bolak balik (AC) yang paling luas BAB MOTOR NDUKS TGA PHASA. Umum Motor induki merupakan motor aru bolak balik (AC) yang paling lua digunakan dan dapat dijumpai dalam etiap aplikai indutri maupun rumah tangga. Penamaannya beraal dari kenyataan

Lebih terperinci

STEP RESPONS MOTOR DC BY USING COMPRESSION SIGNAL METHOD

STEP RESPONS MOTOR DC BY USING COMPRESSION SIGNAL METHOD STEP RESPONS MOTOR DC BY USING COMPRESSION SIGNAL METHOD Satrio Dewanto Computer Engineering Department, Faculty of Engineering, Binu Univerity Jl.K.H.Syahdan no 9, Palmerah, Jakarta Barat 11480 dewanto@gmail.com

Lebih terperinci

Analisis Hemat Energi Pada Inverter Sebagai Pengatur Kecepatan Motor Induksi 3 Fasa

Analisis Hemat Energi Pada Inverter Sebagai Pengatur Kecepatan Motor Induksi 3 Fasa ELEKTRIKA Volume 01, Nomor 01, September 017 ISSN: 597-796 Analii Hemat Energi Pada Inverter Sebagai Pengatur Kecepatan Motor Induki 3 Faa Bambang Prio Hartono dan Eko Nurcahyo Program Teknik Litrik Diploma

Lebih terperinci

Simulasi dan Deteksi Hubung Singkat Impedansi Tinggi pada Stator Motor Induksi Menggunakan Arus Urutan Negatif

Simulasi dan Deteksi Hubung Singkat Impedansi Tinggi pada Stator Motor Induksi Menggunakan Arus Urutan Negatif Simulai dan Deteki Hubung Singkat Impedani Tinggi pada Stator Motor Induki Menggunakan Aru Urutan Negatif Muhammad Amirul Arif 0900040. Doen Pembimbing :. Dima Anton Afani, ST., MT., Ph. D.. I G. N. Satriyadi

Lebih terperinci

ANALISIS SIMULASI STARTING MOTOR INDUKSI ROTOR SANGKAR DENGAN AUTOTRANSFORMATOR

ANALISIS SIMULASI STARTING MOTOR INDUKSI ROTOR SANGKAR DENGAN AUTOTRANSFORMATOR ANALSS SMULAS SARNG MOOR NDUKS ROOR SANGKAR DENGAN AUORANSFORMAOR Aprido Silalahi, Riwan Dinzi Konentrai eknik Energi Litrik, Departemen eknik Elektro Fakulta eknik Univerita Sumatera Utara (USU) Jl. Almamater

Lebih terperinci

2. Berikut merupakan komponen sistem kendali atau sistem pengaturan, kecuali... a. Sensor b. Tranducer c. Penguat d. Regulator *

2. Berikut merupakan komponen sistem kendali atau sistem pengaturan, kecuali... a. Sensor b. Tranducer c. Penguat d. Regulator * ELOMPO I 1. Suunan komponen-komponen yang aling dihubungkan edemikian rupa ehingga dapat mengendalikan atau mengatur keluaran yang euai harapan diebut ebagai... a. Sitem Pengaturan * b. Sitem Otomati c.

Lebih terperinci

Transformasi Laplace. Slide: Tri Harsono PENS - ITS. Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS) - ITS

Transformasi Laplace. Slide: Tri Harsono PENS - ITS. Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS) - ITS Tranformai Laplace Slide: Tri Harono PENS - ITS 1 1. Pendahuluan Tranformai Laplace dapat digunakan untuk menyatakan model matemati dari item linier waktu kontinu tak ubah waktu, Tranformai Laplace dapat

Lebih terperinci

DESAIN SISTEM KENDALI MELALUI TANGGAPAN FREKUENSI

DESAIN SISTEM KENDALI MELALUI TANGGAPAN FREKUENSI BAB VIII DESAIN SISEM ENDALI MELALUI ANGGAPAN FREUENSI Dalam bab ini akan diuraikan langkah-langkah peranangan dan kompenai dari item kendali linier maukan-tunggal keluaran-tunggal yang tidak berubah dengan

Lebih terperinci

BAB 6 DISAIN LUP TUNGGAL KONTROL BERUMPAN-BALIK

BAB 6 DISAIN LUP TUNGGAL KONTROL BERUMPAN-BALIK BAB 6 DISAIN LUP TUNGGAL KONTROL BERUMPAN-BALIK 6. KESTABILAN LUP KONTROL 6.. Peramaan Karakteritik R( G c ( G v ( G ( C( H( Gambar 6. Lup kontrol berumpan-balik Peramaan fungi alihnya: C( R( Gc ( Gv (

Lebih terperinci

FISIKA. Sesi INDUKSI ELEKTROMAGNETIK A. FLUKS MAGNETIK ( Ф )

FISIKA. Sesi INDUKSI ELEKTROMAGNETIK A. FLUKS MAGNETIK ( Ф ) FSKA KELAS X PA - KURKULUM GABUNGAN 08 Sei NGAN NDUKS ELEKTROMAGNETK nduki elektromagnetik adalah gejala terjadinya GGL induki ada enghantar karena erubahan fluk magnetik yang melingkuinya. A. FLUKS MAGNETK

Lebih terperinci

Sistem Pengendalian Level Cairan Tinta Printer Epson C90 Sebagai Simulasi Pada Industri Percetakan Menggunakan Kontroler PID

Sistem Pengendalian Level Cairan Tinta Printer Epson C90 Sebagai Simulasi Pada Industri Percetakan Menggunakan Kontroler PID 6 8 6 8 kecepatan (rpm) kecepatan (rpm) 3 5 67 89 33 55 77 99 3 Sitem Pengendalian Level Cairan Tinta Printer Epon C9 Sebagai Simulai Pada Indutri Percetakan Menggunakan Kontroler PID Firda Ardyani, Erni

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini akan dibaha mengenai perancangan dan realiai dari kripi meliputi gambaran alat, cara kerja ytem dan modul yang digunakan. Gambar 3.1 merupakan diagram cara kerja

Lebih terperinci

BAB II MOTOR INDUKSI SATU PHASA II.1. KONSTRUKSI MOTOR INDUKSI SATU PHASA

BAB II MOTOR INDUKSI SATU PHASA II.1. KONSTRUKSI MOTOR INDUKSI SATU PHASA BAB MOTOR NDUKS SATU HASA.. KONSTRUKS MOTOR NDUKS SATU HASA Kontruki motor induki atu phaa hampir ama dengan motor induki phaa banyak, yaitu terdiri dari dua bagian utama yaitu tator dan rotor. Keduanya

Lebih terperinci

STUDI PERBANDINGAN BELITAN TRANSFORMATOR DISTRIBUSI TIGA FASA PADA SAAT PENGGUNAAN TAP CHANGER (Aplikasi pada PT.MORAWA ELEKTRIK TRANSBUANA)

STUDI PERBANDINGAN BELITAN TRANSFORMATOR DISTRIBUSI TIGA FASA PADA SAAT PENGGUNAAN TAP CHANGER (Aplikasi pada PT.MORAWA ELEKTRIK TRANSBUANA) STUDI PERBADIGA BELITA TRASFORMATOR DISTRIBUSI TIGA FASA PADA SAAT PEGGUAA TAP CHAGER (Aplikai pada PT.MORAWA ELEKTRIK TRASBUAA) Bayu T. Sianipar, Ir. Panuur S.M. L.Tobing Konentrai Teknik Energi Litrik,

Lebih terperinci

SISTEM PENGENDALI ARUS START MOTOR INDUKSI PHASA TIGA DENGAN VARIASI BEBAN

SISTEM PENGENDALI ARUS START MOTOR INDUKSI PHASA TIGA DENGAN VARIASI BEBAN Sitem Pengendali Aru Start Motor Induki Phaa Tiga dengan Variai Beban SISTEM PENGENDALI ARUS START MOTOR INDUKSI PHASA TIGA DENGAN VARIASI BEBAN Oleh : Yunita, ) Hendro Tjahjono ) ) Teknik Elektro UMSB

Lebih terperinci

PERTEMUAN 3 PENYELESAIAN PERSOALAN PROGRAM LINIER

PERTEMUAN 3 PENYELESAIAN PERSOALAN PROGRAM LINIER PERTEMUAN PENYELESAIAN PERSOALAN PROGRAM LINIER Setelah dapat membuat Model Matematika (merumukan) peroalan Program Linier, maka untuk menentukan penyeleaian Peroalan Program Linier dapat menggunakan metode,

Lebih terperinci

ANALISIS PENGONTROL TEGANGAN TIGA FASA TERKENDALI PENUH DENGAN BEBAN RESISTIF INDUKTIF MENGGUNAKAN PROGRAM PSpice

ANALISIS PENGONTROL TEGANGAN TIGA FASA TERKENDALI PENUH DENGAN BEBAN RESISTIF INDUKTIF MENGGUNAKAN PROGRAM PSpice NLISIS PENGONTROL TEGNGN TIG FS TERKENDLI PENUH DENGN BEBN RESISTIF INDUKTIF MENGGUNKN PROGRM PSpice Heber Charli Wibiono Lumban Batu, Syamul mien Konentrai Teknik Energi Litrik, Departemen Teknik Elektro

Lebih terperinci

PENGAMATAN PERILAKU TRANSIENT

PENGAMATAN PERILAKU TRANSIENT JETri, Volume, Nomor, Februari 00, Halaman 5-40, ISSN 4-037 PENGAMATAN PERIAKU TRANSIENT Irda Winarih Doen Juruan Teknik Elektro-FTI, Univerita Triakti Abtract Obervation on tranient behavior i crucial

Lebih terperinci

DESAIN SISTEM KENDALI MELALUI ROOT LOCUS

DESAIN SISTEM KENDALI MELALUI ROOT LOCUS Bab VI: DESAIN SISEM ENDALI MELALUI OO LOCUS oot Lou dapat digunakan untuk mengamati perpindahan pole-pole (lup tertutup) dengan mengubah-ubah parameter penguatan item lup terbukanya ebagaimana telah ditunjukkan

Lebih terperinci

BAB III PARAMETER DAN TORSI MOTOR INDUKSI TIGA FASA. beban nol motor induksi dapat disimulasikan dengan memaksimalkan tahanan

BAB III PARAMETER DAN TORSI MOTOR INDUKSI TIGA FASA. beban nol motor induksi dapat disimulasikan dengan memaksimalkan tahanan BAB III PAAMETE DAN TOSI MOTO INDUKSI TIGA FASA 3.1. Parameter Motor Induki Tiga Faa Parameter rangkaian ekivalen dapat dicari dengan melakukan pengukuran pada percobaan tahanan DC, percobaan beban nol,

Lebih terperinci

Yusak Tanoto, Felix Pasila Jurusan Teknik Elektro, Universitas Kristen Petra Surabaya 60236,

Yusak Tanoto, Felix Pasila Jurusan Teknik Elektro, Universitas Kristen Petra Surabaya 60236, Tranformai Tegangan Tiga Faa Aimetri untuk DC-Link Voltage Control Menggunakan Kompenator LPF dan Perbandingan njuk Kerjanya dengan Kompenator PID Yuak Tanoto, Felix Paila Juruan Teknik Elektro, niverita

Lebih terperinci

MODEL MATEMATIK SISTEM FISIK

MODEL MATEMATIK SISTEM FISIK MODEL MATEMATIK SISTEM FISIK PEMODELAN MATEMATIK Model Matematik Gambaran matematik dari karakteritik dinamik uatu item. Beberapa item dinamik eperti mekanika, litrik, pana, hidraulik, ekonomi, biologi

Lebih terperinci

TE Dasar Sistem Pengaturan

TE Dasar Sistem Pengaturan TE09346 Daar Stem Pengaturan Perancangan ontroler : ontroler Prooronal Integral Ir Jo Pramudjanto, MEng Juruan Teknk Elektro FTI ITS Tel 594730 Fax59337 Emal: jo@eetacd Daar Stem Pengaturan 06b Objektf:

Lebih terperinci

Pengendalian Kadar Keasaman (ph) Pada Sistem Hidroponik Stroberi Menggunakan Kontroler PID Berbasis Arduino Uno

Pengendalian Kadar Keasaman (ph) Pada Sistem Hidroponik Stroberi Menggunakan Kontroler PID Berbasis Arduino Uno Pengendalian Kadar Keaaman (ph) Pada Sitem Hidroponik Stroberi Menggunakan Kontroler PID Berbai Arduino Uno Ika Kutanti, Pembimbing : M. Aziz Mulim, Pembimbing : Erni Yudaningtya. Abtrak Pengendalian kadar

Lebih terperinci

ANALISA KESTABILAN SISTEM KENDALI EKSITASI GENERATOR TIPE ARUS SEARAH TANPA DAN DENGAN PENGENDALI BERDASARKAN PENDEKATAN TANGGAPAN FREKUENSI

ANALISA KESTABILAN SISTEM KENDALI EKSITASI GENERATOR TIPE ARUS SEARAH TANPA DAN DENGAN PENGENDALI BERDASARKAN PENDEKATAN TANGGAPAN FREKUENSI ANALISA ESTABILAN SISTEM ENDALI ESITASI GENERATOR TIPE ARUS SEARAH TANPA DAN DENGAN PENGENDALI BERDASARAN PENDEATAN TANGGAPAN FREUENSI Heru Dibyo Lakono (1)*, Mazue (2), Wayu Diafridho A (3) (1,2) Juruan

Lebih terperinci

DESAIN SISTEM KENDALI MELALUI ROOT LOCUS

DESAIN SISTEM KENDALI MELALUI ROOT LOCUS DESAIN SISEM KENDALI MELALUI ROO LOCUS Pendahuluan ahap Awal Deain Kompenai Lead Kompenai Lag Kompenai Lag-Lead Kontroler P, PI, PD dan PID eknik Elektro IB [EYS-998] hal dari 46 Pendahuluan Speifikai

Lebih terperinci

SIMULASI KARAKTERISTIK MOTOR INDUKSI TIGA FASA BERBASIS PROGRAM MATLAB

SIMULASI KARAKTERISTIK MOTOR INDUKSI TIGA FASA BERBASIS PROGRAM MATLAB 36 SIULASI KAAKTEISTIK OTO INDUKSI TIGA FASA BEBASIS POGA ATLAB Yandri Juruan Teknik Elektro, Fakulta Teknik Univerita Tanjungpura E-mail : yandri_4@yahoo.co.id Abtract otor uki angat lazim digunakan pada

Lebih terperinci

Harrij Mukti K. Kata kunci: Slip energy recovery, Motor Induksi, Rotor Belitan, Konverter, Chopper

Harrij Mukti K. Kata kunci: Slip energy recovery, Motor Induksi, Rotor Belitan, Konverter, Chopper Harrij Mukti, Penggunaan Modified Slip Energy Recovery Drive (Merd) Pada Sitem Pengaturan Kecepatan Motor Induki Rotor Belitan PENGGUNAAN MODIFIED SLIP ENERGY RECOVERY DRIVE () PADA SISTEM PENGATURAN KECEPATAN

Lebih terperinci

BAB VIII METODA TEMPAT KEDUDUKAN AKAR

BAB VIII METODA TEMPAT KEDUDUKAN AKAR 6 BAB VIII METODA TEMPAT EDUDUAN AAR Dekripi : Bab ini memberikan gambaran ecara umum mengenai diagram tempat kedudukan akar dan ringkaan aturan umum untuk menggambarkan tempat kedudukan akar erta contohcontoh

Lebih terperinci

Analisis Rangkaian Listrik Jilid 2

Analisis Rangkaian Listrik Jilid 2 Sudaryatno Sudirham nalii angkaian itrik Jilid Sudaryatno Sudirham, nalii angkaian itrik nalii angkaian Menggunakan Tranformai aplace Setelah mempelajari bab ini kita akan memahami konep impedani di kawaan.

Lebih terperinci

PERANCANGAN SISTEM CONTROL LEVEL DAN PRESSURE PADA BOILER DI WORKSHOP INSTRUMENTASI BERBASIS DCS CENTUM CS3000 YOKOGAWA

PERANCANGAN SISTEM CONTROL LEVEL DAN PRESSURE PADA BOILER DI WORKSHOP INSTRUMENTASI BERBASIS DCS CENTUM CS3000 YOKOGAWA PERANCANGAN SISTEM CONTROL LEVEL DAN PRESSURE PADA BOILER DI WORKSHOP INSTRUMENTASI BERBASIS DCS CENTUM CS3000 YOKOGAWA Oleh : Awal Mu amar 2404 100 030 Pembimbing : Hendra Cordova ST, MT Fitri Adi Ikandarianto

Lebih terperinci

Motor Asinkron. Oleh: Sudaryatno Sudirham

Motor Asinkron. Oleh: Sudaryatno Sudirham Motor Ainkron Oleh: Sudaryatno Sudirham. Kontruki Dan Cara Kerja Motor merupakan piranti konveri dari energi elektrik ke energi mekanik. Salah atu jeni yang banyak dipakai adalah motor ainkron atau motor

Lebih terperinci

Sudaryatno Sudirham. Analisis Keadaan Mantap Rangkaian Sistem Tenaga

Sudaryatno Sudirham. Analisis Keadaan Mantap Rangkaian Sistem Tenaga Sudaryatno Sudirham Analii Keadaan Mantap angkaian Sitem Tenaga ii BAB 4 Motor Ainkron 4.. Kontruki Dan Cara Kerja Motor merupakan piranti konveri dari energi elektrik ke energi mekanik. Salah a atu jeni

Lebih terperinci

Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya. Matrik Alih

Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya. Matrik Alih Intitut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya Matrik Alih Materi Contoh Soal Ringkaan Latihan Aemen Materi Contoh Soal Ringkaan Latihan Aemen Pengantar Dalam Peramaan Ruang Keadaan berdimeni n, teradapat

Lebih terperinci

Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya. MATERI Prosedur Plot Tempat Kedudukan Akar

Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya. MATERI Prosedur Plot Tempat Kedudukan Akar Intitut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya MATERI Proedur Plot Tempat Kedudukan Akar Sub Pokok Bahaan Anda akan belajar. Proedur plot Letak Kedudukan Akar. Proedur plot dengan bantuan Matlab Pengantar.

Lebih terperinci

Aplikasi Jaringan Saraf Tiruan pada Shunt Active Power Filter Tiga Fasa

Aplikasi Jaringan Saraf Tiruan pada Shunt Active Power Filter Tiga Fasa Aplikai Jaringan Saraf iruan pada Shunt Active Power Filter iga Faa Hanny H. umbelaka, hiang, Sorati Fakulta eknologi Indutri, Juruan eknik Elektro, Univerita Kriten Petra Jl. Siwalankerto 121-131, Surabaya

Lebih terperinci

BAB II Dioda dan Rangkaian Dioda

BAB II Dioda dan Rangkaian Dioda BAB II Dioda dan Rangkaian Dioda 2.1. Pendahuluan Dioda adalah komponen elektronika yang teruun dari bahan emikonduktor tipe-p dan tipe-n ehingga mempunyai ifat dari bahan emikonduktor ebagai berikut.

Lebih terperinci

BAB 2 MOTOR INDUKSI TIGA FASA. DC disebut motor konduksi. Lain halnya pada motor AC, kumparan rotor tidak

BAB 2 MOTOR INDUKSI TIGA FASA. DC disebut motor konduksi. Lain halnya pada motor AC, kumparan rotor tidak BAB 2 MOTOR INDUKSI TIGA FASA 2.1. Umum Secara umum, motor litrik berfungi untuk mengubah energi litrik menjadi energi mekanik yang berupa tenaga putar. Di dalam motor DC, energi litrik diambil langung

Lebih terperinci

Induksi Elektromagnetik. Untuk mempermudah memahami materi ini, perhatikan peta konsep berikut ini. Induksi Elektromagnetik.

Induksi Elektromagnetik. Untuk mempermudah memahami materi ini, perhatikan peta konsep berikut ini. Induksi Elektromagnetik. Bab 13 Induki Elektromagnetik Pada uatu malam, ketika Ani edang belajar IPA. Tiba-tiba ayah Ani mendekat ambil bertanya keada Ani. Aa bedanya aru litrik yang ditimbulkan oleh ebuah baterai dengan aru litrik

Lebih terperinci

Analisa Kendali Radar Penjejak Pesawat Terbang dengan Metode Root Locus

Analisa Kendali Radar Penjejak Pesawat Terbang dengan Metode Root Locus ISBN: 978-60-7399-0- Analia Kendali Radar Penjejak Peawat Terbang dengan Metode Root Locu Roalina ) & Pancatatva Heti Gunawan ) ) Program Studi Teknik Elektro Fakulta Teknik ) Program Studi Teknik Mein

Lebih terperinci

PEMILIHAN OP-AMP PADA PERANCANGAN TAPIS LOLOS PITA ORDE-DUA DENGAN TOPOLOGI MFB (MULTIPLE FEEDBACK) F. Dalu Setiaji. Intisari

PEMILIHAN OP-AMP PADA PERANCANGAN TAPIS LOLOS PITA ORDE-DUA DENGAN TOPOLOGI MFB (MULTIPLE FEEDBACK) F. Dalu Setiaji. Intisari PEMILIHN OP-MP PD PENCNGN TPIS LOLOS PIT ODE-DU DENGN TOPOLOGI MFB MULTIPLE FEEDBCK PEMILIHN OP-MP PD PENCNGN TPIS LOLOS PIT ODE-DU DENGN TOPOLOGI MFB MULTIPLE FEEDBCK Program Studi Teknik Elektro Fakulta

Lebih terperinci

TOPIK: ENERGI DAN TRANSFER ENERGI

TOPIK: ENERGI DAN TRANSFER ENERGI TOPIK: ENERGI DN TRNSFER ENERGI SOL-SOL KONSEP: 1 Ketika ebuah partikel berotai (berputar terhadap uatu umbu putar tertentu) dalam uatu lingkaran, ebuah gaya bekerja padanya mengarah menuju puat rotai.

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN PROTOTIPE PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKROHIDRO (PLTMH)

RANCANG BANGUN PROTOTIPE PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKROHIDRO (PLTMH) RANCANG BANGUN PROTOTIPE PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKROIRO (PLTM) Fifi ety Sholihah, Ir. Joke Pratilatiaro, MT. Mahaiwa Juruan Teknik Elektro Indutri, PENS-ITS, Surabaya,Indoneia, e-mail: pipipiteru@yahoo.com

Lebih terperinci

BAB V ANALISIS HASIL PERANCANGAN

BAB V ANALISIS HASIL PERANCANGAN BAB V ANALISIS HASIL PERANCANGAN 5.1. Proe Fluidiai Salah atu faktor yang berpengaruh dalam proe fluidiai adalah kecepatan ga fluidiai (uap pengering). Dalam perancangan ini, peramaan empirik yang digunakan

Lebih terperinci

Analisa Kekokohan Tanggapan Tegangan Sistem Eksitasi Generator Terhadap Perubahan Parameterkonstanta Penguatan Generator dengan Berbagai Pengendali

Analisa Kekokohan Tanggapan Tegangan Sistem Eksitasi Generator Terhadap Perubahan Parameterkonstanta Penguatan Generator dengan Berbagai Pengendali Jurnal Sain, eknologi dan Indutri, Vol. 13, No.1, Deember 215, pp.9-18 ISSN 1693-239 print/issn 247-939 online Analia ekokohan anggapan egangan Sitem Ekitai enerator erhadap Perubahan Parameterkontanta

Lebih terperinci

BANK SOAL DASAR OTOMATISASI

BANK SOAL DASAR OTOMATISASI BANK SOAL DASA OTOMATISASI 6 iv DAFTA ISI Halaman Bio Data Singkat Penuli.... Kata Pengantar Daftar Ii i iii iv Pemodelan Blok Diagram Sitem..... Analia Sitem Fiik Menggunakan Peramaan Diferenial......

Lebih terperinci

Kesalahan Akibat Deferensiasi Numerik pada Sinyal Pengukuran Getaran dengan Metode Beda Maju, Mundur dan Tengah

Kesalahan Akibat Deferensiasi Numerik pada Sinyal Pengukuran Getaran dengan Metode Beda Maju, Mundur dan Tengah Kealahan Akibat Defereniai Numerik pada Sinyal Pengukuran Getaran dengan Metode Beda Maju, Mundur Tengah Zainal Abidin Fandi Purnama Lab. Dinamika Puat Rekayaa Indutri, ITB, Bandung E-mail: za@dynamic.pauir.itb.ac.id

Lebih terperinci

4. BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS. pengujian simulasi open loop juga digunakan untuk mengamati respon motor DC

4. BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS. pengujian simulasi open loop juga digunakan untuk mengamati respon motor DC 4. BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS 4.1 Pengujian Open Loop Motor DC Pengujian simulasi open loop berfungsi untuk mengamati model motor DC apakah memiliki dinamik sama dengan motor DC yang sesungguhnya. Selain

Lebih terperinci

Pengaruh Perubahan Set Point pada Pengendali Fuzzy Logic untuk Pengendalian Suhu Mini Boiler

Pengaruh Perubahan Set Point pada Pengendali Fuzzy Logic untuk Pengendalian Suhu Mini Boiler 72 Jurnal Rekayaa Elektrika Vol., No. 4, Oktober 23 Pengaruh Perubahan Set Point pada Pengendali Fuzzy Logic untuk Pengendalian Suhu Mini Boiler Bhakti Yudho Suprapto, Wahidin Wahab 2, dan Mg. Abdu Salam

Lebih terperinci

Bahan Ajar Fisika Momentum, Impuls dan Tumbukan SMK Negeri 1 Rangkasbitung Iqro Nuriman, S.Si, M.Pd

Bahan Ajar Fisika Momentum, Impuls dan Tumbukan SMK Negeri 1 Rangkasbitung Iqro Nuriman, S.Si, M.Pd ahan jar Fiika Momentum, Imul dan Tumbukan SMK Negeri Rangkabitung PEMERINTH KUPTEN LEK DINS PENDIDIKN & KEUDYN SMK NEGERI RNGKSITUNG Jl. Dewi Sartika No 6L. Tel (05 0895 05349 Rangkabitung 434 MOMENTUM,

Lebih terperinci

MATEMATIKA IV. MODUL 9 Transformasi Laplace. Zuhair Jurusan Teknik Elektro Universitas Mercu Buana Jakarta 2007 年 12 月 16 日 ( 日 )

MATEMATIKA IV. MODUL 9 Transformasi Laplace. Zuhair Jurusan Teknik Elektro Universitas Mercu Buana Jakarta 2007 年 12 月 16 日 ( 日 ) MATEMATIKA IV MODUL 9 Tranformai Laplace Zuhair Juruan Teknik Elektro Univerita Mercu Buana Jakarta 2007 年 2 月 6 日 ( 日 ) Tranformai Laplace Tranformai Laplace adalah ebuah metode yangdigunakan untuk menyeleaikan

Lebih terperinci

PERANCANGAN MOTOR INDUKSI SATU FASA JENIS ROTOR SANGKAR (SQIRREL CAGE)

PERANCANGAN MOTOR INDUKSI SATU FASA JENIS ROTOR SANGKAR (SQIRREL CAGE) Abtrak MAKALAH SEMINAR TUGAS AKHIR PERANCANGAN MOTOR INDUKSI SATU FASA JENIS ROTOR SANGKAR (SQIRREL CAGE) Anton Suila L2F 399366 Juruan Teknik Elektro Fakulta Teknik Univeita Diponegoro Sermarang 2004

Lebih terperinci

Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya

Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya Intitut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya Aturan Ziegler Nichol Perancangan Pengendali Ziegler Nichol Tipe 2 Terkadang pemodelan matemati plant uah untuk dilakukan. Jika hal ini terjadi maka perancangan

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR RESUME PID. Oleh: Nanda Perdana Putra MN / 2010 Teknik Elektro Industri Teknik Elektro. Fakultas Teknik. Universitas Negeri Padang

TUGAS AKHIR RESUME PID. Oleh: Nanda Perdana Putra MN / 2010 Teknik Elektro Industri Teknik Elektro. Fakultas Teknik. Universitas Negeri Padang TUGAS AKHIR RESUME PID Oleh: Nanda Perdana Putra MN 55538 / 2010 Teknik Elektro Industri Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Negeri Padang PROPORSIONAL INTEGRAL DIFERENSIAL (PID) Pendahuluan Sistem

Lebih terperinci

RESPON SISTEM DITINJAU DARI PARAMETER KONTROLER PID PADA KONTROL POSISI MOTOR DC

RESPON SISTEM DITINJAU DARI PARAMETER KONTROLER PID PADA KONTROL POSISI MOTOR DC RESPON SISTEM DITINJAU DARI PARAMETER KONTROLER PID PADA KONTROL POSISI MOTOR DC Dwiana Hendrawati Prodi Teknik Konversi Energi Jurusan Teknik Mesin Politeknik Negeri Semarang Jl. Prof. H. Sudarto, SH.,

Lebih terperinci

SIMULASI PERANCANGAN FASA TERTINGGAL SISTEM KENDALI DIGITAL

SIMULASI PERANCANGAN FASA TERTINGGAL SISTEM KENDALI DIGITAL JISSN : 58-7 SIMULASI PERANCANAN FASA TERTINAL SISTEM KENALI IITAL Cekma Cekdin Program Studi Teknik Eelektro Fakulta Teknik Univerita Muhammadiyah Palembang Jalan Jenderal Ahmad Yani Ulu Palembang Email

Lebih terperinci

MODUL PANDUAN LABORATORIUM SISTEM KENDALI DAN ELEKTRONIKA LANJUT PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS JAMBI

MODUL PANDUAN LABORATORIUM SISTEM KENDALI DAN ELEKTRONIKA LANJUT PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS JAMBI MODUL PANDUAN Oleh: SWADEXI ISTIQPHARA, S.T., M.T ANISA ULYA DARAJAT, S.T., M.T LABORATORIUM SISTEM KENDALI DAN ELEKTRONIKA LANJUT PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS JAMBI 2017 1

Lebih terperinci

PENGENDALIAN TEKANAN PADA PRESSURE PROCESS RIG MELALUI MODBUS MENGGUNAKAN KONTROLER FUZZY-PID. Tedy Ade Wijaya

PENGENDALIAN TEKANAN PADA PRESSURE PROCESS RIG MELALUI MODBUS MENGGUNAKAN KONTROLER FUZZY-PID. Tedy Ade Wijaya PENGENDALIAN TEKANAN PADA PRESSURE PROCESS RIG 38-714 MELALUI MODBUS MENGGUNAKAN KONTROLER FUZZY-PID Tedy Ade Wijaya 08 100 639 Simulai Sidang Tuga Akhir januari 011 Pembahaan Materi Pendahuluan Perancangan

Lebih terperinci

1. suara guntur terdengar 12 sekon setelah kilat terlihat. Jika jarak asal kilat dari pengamat adalah 3960 m, berapakah cepat rambat bunyi?

1. suara guntur terdengar 12 sekon setelah kilat terlihat. Jika jarak asal kilat dari pengamat adalah 3960 m, berapakah cepat rambat bunyi? . uara guntur terdengar ekon etelah kilat terlihat. Jika jarak aal kilat dari engamat adalah 3960 m, beraakah ceat rambat bunyi? 3960 330m/ t 3. eorang iwa X berdiri diantara dua dinding dan Q eerti ditunjukan

Lebih terperinci

BAB II IMPEDANSI SURJA MENARA DAN PEMBUMIAN

BAB II IMPEDANSI SURJA MENARA DAN PEMBUMIAN BAB II IMPEDANI UJA MENAA DAN PEMBUMIAN II. Umum Pada aluran tranmii, kawat-kawat penghantar ditopang oleh menara yang bentuknya dieuaikan dengan konfigurai aluran tranmii terebut. Jeni-jeni bangunan penopang

Lebih terperinci

PERANCANGAN RANGKAIAN PENGENDALI KECEPATAN MOTOR INDUKSI AC TIGA FASE MENGGUNAKAN METODE SPACE VECTOR DAN KENDALI PROPORTIONAL INTEGRAL ( PI )

PERANCANGAN RANGKAIAN PENGENDALI KECEPATAN MOTOR INDUKSI AC TIGA FASE MENGGUNAKAN METODE SPACE VECTOR DAN KENDALI PROPORTIONAL INTEGRAL ( PI ) PERANCANGAN RANGKAIAN PENGENDALI KECEPATAN MOTOR INDUKSI AC TIGA FASE MENGGUNAKAN METODE SPACE VECTOR DAN KENDALI PROPORTIONAL INTEGRAL ( PI ) SPEED CONTROL DESIGN OF THREE PHASE AC INDUCTION MO- TOR USING

Lebih terperinci

ROOT LOCUS. 5.1 Pendahuluan. Bab V:

ROOT LOCUS. 5.1 Pendahuluan. Bab V: Bab V: ROOT LOCUS Root Locu yang menggambarkan pergeeran letak pole-pole lup tertutup item dengan berubahnya nilai penguatan lup terbuka item yb memberikan gambaran lengkap tentang perubahan karakteritik

Lebih terperinci

Analisis Tegangan dan Regangan

Analisis Tegangan dan Regangan Repect, Profeionalim, & Entrepreneurhip Mata Kuliah : Mekanika Bahan Kode : TSP 05 SKS : 3 SKS Analii Tegangan dan Regangan Pertemuan 1, 13 Repect, Profeionalim, & Entrepreneurhip TIU : Mahaiwa dapat menganalii

Lebih terperinci

JURNAL TEKNOLOGI INFORMASI & PENDIDIKAN ISSN : VOL. 7 NO. 1 Maret 2014

JURNAL TEKNOLOGI INFORMASI & PENDIDIKAN ISSN : VOL. 7 NO. 1 Maret 2014 JURNAL TEKNOLOI INFORMASI & PENDIDIKAN ISSN : 86 498 VOL. 7 NO. Maret 4 IMPLEMENTASI KOMPENSATOR PI-LEAD PADA KESTABILAN TEANAN KELUARAN BUCK KONVERTER. Irma Hunaini Anil Amirin Suriyatno 3 ABSTRACT Thi

Lebih terperinci

SISTEM KENDALI OTOMATIS Fungsi Alih dan Diagram Blok

SISTEM KENDALI OTOMATIS Fungsi Alih dan Diagram Blok SISTEM KENDALI OTOMATIS Fungi Alih dan Diagram Blok Model Matemati Sitem Peramaan matemati yang menunjukkan hubungan antara input dan output item. Dengan mengetahui model matematinya, maka tingkah laku

Lebih terperinci

Bab 5. Migrasi Pre-Stack Domain Kedalaman. (Pre-stack Depth Migration - PSDM) Adanya struktur geologi yang kompleks, dalam hal ini perubahan kecepatan

Bab 5. Migrasi Pre-Stack Domain Kedalaman. (Pre-stack Depth Migration - PSDM) Adanya struktur geologi yang kompleks, dalam hal ini perubahan kecepatan Bab 5 Migrai Pre-Stack Domain Kedalaman (Pre-tack Depth Migration - PSDM) Adanya truktur geologi yang komplek, dalam hal ini perubahan kecepatan dalam arah lateral memerlukan teknik terendiri dalam pengolahan

Lebih terperinci

KONTROL PROPORSIONAL INTEGRAL DERIVATIF (PID) UNTUK MOTOR DC MENGGUNAKAN PERSONAL COMPUTER

KONTROL PROPORSIONAL INTEGRAL DERIVATIF (PID) UNTUK MOTOR DC MENGGUNAKAN PERSONAL COMPUTER KONTROL PROPORSIONAL INTEGRAL DERIVATIF (PID) UNTUK MOTOR DC MENGGUNAKAN PERSONAL COMPUTER Erwin Susanto Departemen Teknik Elektro, Institut Teknologi Telkom Bandung Email: ews@ittelkom.ac.id ABSTRACT

Lebih terperinci

Kontrol Kecepatan Motor DC Dengan Metode PID Menggunakan Visual Basic 6.0 Dan Mikrokontroler ATmega 16

Kontrol Kecepatan Motor DC Dengan Metode PID Menggunakan Visual Basic 6.0 Dan Mikrokontroler ATmega 16 Kontrol Kecepatan Motor DC Dengan Metode PID Menggunakan Viual Baic 6.0 Dan Mikrokontroler ATmega 6 Muhammad Rizki Setiawan, M. Aziz Mulim dan Goegoe Dwi Nuantoro Abtrak Dalam penelitian ini telah diimplementaikan

Lebih terperinci

Bambang Siswanto Pasca Sarjana Teknik Pengaturan

Bambang Siswanto Pasca Sarjana Teknik Pengaturan Bambang Siswanto 2208202004 Pasca Sarjana Teknik Pengaturan Latar Belakang Motor DC banyak dipakai pada proses industri Penggunaan kontroler PID pada motor industri Penggunaan metode Algoritma Genetik

Lebih terperinci

Pengendalian Kadar Keasaman (ph) Pada Pengendapan Tahu Menggunakan Kontroler PID Berbasis ATmega328

Pengendalian Kadar Keasaman (ph) Pada Pengendapan Tahu Menggunakan Kontroler PID Berbasis ATmega328 Pengendalian Kadar Keaaman (ph) Pada Pengendapan Tahu Menggunakan Kontroler PID Berbai ATmega38 Dyah Ayu Anggreini T, Retnowati, Rahmadwati. Abtrak Pengendalian kadar keaaman pada pengendapan tahu angat

Lebih terperinci

JURNAL TEKNOLOGI INFORMASI & PENDIDIKAN ISSN : VOL. 5 NO. 2 SEPTEMBER 2012

JURNAL TEKNOLOGI INFORMASI & PENDIDIKAN ISSN : VOL. 5 NO. 2 SEPTEMBER 2012 JURNAL TEKNOLOI INFORMASI & PENDIDIKAN ISSN : 86 498 VOL. 5 NO. SEPTEMBER PERANCANAN KOMPENSATOR PI LEAD PADA KESTABILAN TEANAN BUCK CONVERTER Irma Hunaini Anil ABSTRACT Thi aer decribe a combination two

Lebih terperinci

Penentuan Parameter-Parameter Karakteristik Sel Surya untuk Kondisi Gelap dan Kondisi Penyinaran dari Kurva Karakteristik Arus-Tegangan (I-V)

Penentuan Parameter-Parameter Karakteristik Sel Surya untuk Kondisi Gelap dan Kondisi Penyinaran dari Kurva Karakteristik Arus-Tegangan (I-V) Penentuan Parameter-Parameter Karakteritik Sel Surya untuk Kondii Gelap dan Kondii Penyinaran dari Kurva Karakteritik Aru-Tegangan (-) A. Suhandi, Y. R. Tayubi, Hikmat, A. Eliyana Juruan Pendidikan Fiika

Lebih terperinci

Analisis Rangkaian Listrik Di Kawasan s

Analisis Rangkaian Listrik Di Kawasan s Sudaryatno Sudirham nalii angaian itri Di Kawaan - Sudaryatno Sudirham, nalii angaian itri 3 nalii angaian Menggunaan Tranformai aplace Setelah mempelajari bab ini ita aan memahami onep impedani di awaan.

Lebih terperinci

Perancangan Pengendali PI. Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Perancangan Pengendali PI. Institut Teknologi Sepuluh Nopember Perancangan Pengendal PI Inttut Teknolog Seuluh Noember Mater ontoh Soal Lathan ngkaan Mater ontoh Soal Perancangan Pengendal P Perancangan Pengendal PI Perancangan Pengendal PD Perancangan Pengendal PID

Lebih terperinci

Aplikasi Perbandingan Pengendali P, PI, Dan PID Pada Proses Pengendalian Suhu Dalam Sistem Mini Boiler

Aplikasi Perbandingan Pengendali P, PI, Dan PID Pada Proses Pengendalian Suhu Dalam Sistem Mini Boiler Jurnal Amplifier ol. No. 2, November 20 Aplikai Perbandingan Pengendali P, PI, Dan PID Pada Proe Pengendalian Suhu Dalam Sitem Mini Boiler Bhakti Yudho S *, Hera Hikmarika, Suci Dwiayanti, Purwanto Juruan

Lebih terperinci