Lampiran 1. N= jumlah data tiap subgroup * jumlah subgroup = 6 * 6 = 36 data

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Lampiran 1. N= jumlah data tiap subgroup * jumlah subgroup = 6 * 6 = 36 data"

Transkripsi

1 Lampiran 1 Pengujian Kenormalan, Keseragaman, dan Kecukupan Data Stasiun 1 (Pemasangan cape 1) Data di bawah ini merupakan data waktu pemasangan cape 1 dalam satuan detik yang diperoleh dari hasil pengamatan, data tesebut dikelompokkan ke dalam beberapa subgroup: Sub Data kegroup N jumlah data tiap subgroup * jumlah subgroup 6 * 6 36 data x i x N S N i 1 (x i N 1 x) ( ) + ( ) + ( ) ( )

2 Lampiran 1 Uji Kenormalan Data Interval Kelas Batas Kelas Oi ei Z 1 Z P(Z 1) P(Z ) P(Z ) -P(Z 1) Oi gab ei gab (Oi - ei) /ei < 7.49 < ~ > 9.65 > ~ k log n log c Data maksimum k Data minimum

3 Contoh Perhitungan (untuk k 1): Z 1 BKB x S Z BKA x S ei (P(Z ) P(Z1)) * N ( ) *36.99 V k 4 1 r 1 1 α χ χ χ ( α, V) hitung hitung < <.4591 χ (α, V) Maka data berdistribusi normal

4 Berdasarkan perhitungan di atas, maka diperoleh nilai daerah penerimaan, sehingga dapat dinyatakan bahwa data normal. χ hitung berada pada Uji Keseragaman Data Sub group Data ke Jumlah Rata-rata x x k i dimana: k adalah jumlah sub group σ N i 1 (x i N 1 x) ( ) ( ) + ( ) ( ) σ x σ n

5 BKA x + c σ x ( * 0.07) BKB x c σ x 8.40 ( * 0.07) Perhitungan dan grafik di atas menunjukkan bahwa rata-rata dari tiap subgroup berada diantara batas kelas atas dan batas kelas bawah, sehingga data waktu pemasangan cape 1 yang diperoleh bersifat seragam. Uji Kecukupan Data N C α N'. (36 * ) N > C. α N' N N i 1 x N i i 1 x x data telah cukup i N i 1 i (30.55)

6 Berdasarkan perhitungan di atas, diperoleh jumlah data pengamatan (N) lebih besar dari pada jumlah data secara teori (N ), sehingga data waktu pemasangan cape 1 yang diperoleh dari pengamatan dinyatakan cukup. Stasiun (Penyolderan) Data di bawah ini merupakan data waktu penyolderan dalam satuan detik yang diperoleh dari hasil pengamatan, data tesebut dikelompokkan ke dalam beberapa subgroup: Sub Data kegroup N jumlah data tiap subgroup * jumlah subgroup 6 * 6 36 data x i x N S N i 1 (x i N 1 x) ( ) + ( ) + ( ) ( )

7 Uji Kenormalan Data Interval Kelas Batas Kelas Oi ei Z 1 Z P(Z 1) P(Z ) P(Z ) -P(Z 1) Oi gab ei gab (Oi - ei) /ei < < ~ > > ~ k log n Data maksimum c log 36 k Data minimum

8 Contoh Perhitungan (untuk k 1): Z 1 BKB x S Z BKA x S ei (P(Z ) P(Z1)) * N ( ) * V k 4 1 r 1 1 α χ χ χ ( α, V) hitung hitung < < χ (α, V) Maka data berdistribusi normal

9 Berdasarkan perhitungan di atas, maka diperoleh nilai daerah penerimaan, sehingga dapat dinyatakan bahwa data normal. χ hitung berada pada Uji Keseragaman Data Sub group Data ke Jumlah Rata-rata x x k i dimana: k adalah jumlah sub group σ N i 1 (x i x) N 1 ( ) ( ) + ( ) ( ) σ x σ n

10 BKA x + c σ x ( *1.917) BKB x c σ x ( *1.917) Perhitungan dan grafik di atas menunjukkan bahwa rata-rata dari tiap subgroup berada diantara batas kelas atas dan batas kelas bawah, sehingga data waktu penyolderan yang diperoleh bersifat seragam. Uji Kecukupan Data N 36 C α 0.05 C. α N' N > N' N N i 1 x N i i 1 x (36 * ) ( ) x data telah cukup i N i 1 i

11 Berdasarkan perhitungan di atas, diperoleh jumlah data pengamatan (N) lebih besar dari pada jumlah data secara teori (N ), sehingga data waktu penyolderan yang diperoleh dari pengamatan dinyatakan cukup. Stasiun 3 (Pemasangan cape ) Data di bawah ini merupakan data waktu pemasangan cape dalam satuan detik yang diperoleh dari hasil pengamatan, data tesebut dikelompokkan ke dalam beberapa subgroup: Sub Data kegroup N jumlah data tiap subgroup * jumlah subgroup 6 * 6 36 data x i x N S N i 1 (x i N 1 x) ( ) ( ) + ( ) ( )

12 Uji Kenormalan Data Interval Kelas Batas Kelas Oi ei Z 1 Z P(Z 1) P(Z ) P(Z ) -P(Z 1) Oi gab ei gab (Oi - ei) /ei < 1.58 < ~ > > ~ k log n Data maksimum c log 36 k Data minimum

13 Contoh Perhitungan (untuk k 1): Z 1 BKB x S Z BKA x S ei (P(Z ) P(Z1)) * N ( ) * V k 4 1 r 1 1 α χ χ χ ( α, V) hitung hitung < < χ (α, V) Maka data berdistribusi normal

14 Berdasarkan perhitungan di atas, maka diperoleh nilai daerah penerimaan, sehingga dapat dinyatakan bahwa data normal. χ hitung berada pada Uji Keseragaman Data Sub group Data ke Jumlah Rata-rata x x k i dimana: k adalah jumlah sub group σ N i 1 (x i x) N 1 ( ) + ( ) + ( ) ( ) σ x σ n

15 BKA x + c σ x ( * 0.46) BKB x c σ x ( * 0.46) Perhitungan dan grafik di atas menunjukkan bahwa rata-rata dari tiap subgroup berada diantara batas kelas atas dan batas kelas bawah, sehingga data waktu pemasangan cape yang diperoleh bersifat seragam. Uji Kecukupan Data N C α N' (36 * ) N > C. α N' N N i 1 x N i i 1 x x data telah cukup i N i 1 i (539.56)

16 Berdasarkan perhitungan di atas, diperoleh jumlah data pengamatan (N) lebih besar dari pada jumlah data secara teori (N ), sehingga data waktu pemasangan cape yang diperoleh dari pengamatan dinyatakan cukup. Stasiun 4 (Bending Pipa Kapileri) Data di bawah ini merupakan data waktu bending pipa kapileri dalam satuan detik yang diperoleh dari hasil pengamatan, data tesebut dikelompokkan ke dalam beberapa subgroup: Sub Data kegroup N jumlah data tiap subgroup * jumlah subgroup 6 * 6 36 data x i x N S N i 1 (x i N 1 x) ( ) ( ) + ( ) ( )

17 Uji Kenormalan Data Interval Kelas Batas Kelas Oi ei Z 1 Z P(Z 1) P(Z ) P(Z ) -P(Z 1) Oi gab ei gab (Oi - ei) /ei < 9.46 < ~ > > ~ k log n Data maksimum c log 36 k Data minimum

18 Contoh Perhitungan (untuk k 1): Z 1 BKB x S Z BKA x S ei (P(Z ) P(Z1)) * N ( ) * V k 5 r 1 1 α χ χ χ ( α, V) hitung hitung < < χ (α, V) Maka data berdistribusi normal

19 Berdasarkan perhitungan di atas, maka diperoleh nilai daerah penerimaan, sehingga dapat dinyatakan bahwa data normal. χ hitung berada pada Uji Keseragaman Data Sub group Data ke Jumlah Rata-rata x x k i dimana: k adalah jumlah sub group σ N i 1 (x i x) N 1 ( ) ( ) + ( ) ( ) σ x σ n

20 BKA x + c σ x ( * 0.468) BKB x c σ x ( * 0.468) Perhitungan dan grafik di atas menunjukkan bahwa rata-rata dari tiap subgroup berada diantara batas kelas atas dan batas kelas bawah, sehingga data waktu bending pipa kapileri yang diperoleh bersifat seragam. Uji Kecukupan Data N 36 C α C. α N' N > (36* ) (419.6) N' N N i 1 x N i i 1 x x data telah cukup i N i 1 i

21 Berdasarkan perhitungan di atas, diperoleh jumlah data pengamatan (N) lebih besar dari pada jumlah data secara teori (N ), sehingga data waktu bending pipa kapileri yang diperoleh dari pengamatan dinyatakan cukup. Stasiun 5 (Bending Suction Line) Data di bawah ini merupakan data waktu bending suction line dalam satuan detik yang diperoleh dari hasil pengamatan, data tesebut dikelompokkan ke dalam beberapa subgroup: Sub Data kegroup N jumlah data tiap subgroup * jumlah subgroup 6 * 6 36 data x i x N S N i 1 (x i N 1 x) ( ) ( ) + ( ) ( )

22 Uji Kenormalan Data Interval Kelas Batas Kelas Oi ei Z 1 Z P(Z 1) P(Z ) P(Z ) -P(Z 1) Oi gab ei gab (Oi - ei) /ei < < ~ > 18.9 > ~ k log n Data maksimum c log 36 k Data minimum

23 Contoh Perhitungan (untuk k 1): Z 1 BKB μ σ Z BKA μ σ ei (P(Z ) P(Z1)) * N ( ) * V k 4 1 r 1 1 α χ χ χ ( α, V) hitung hitung < < χ (α, V) Maka data berdistribusi normal

24 Berdasarkan perhitungan di atas, maka diperoleh nilai daerah penerimaan, sehingga dapat dinyatakan bahwa data normal. χ hitung berada pada Uji Keseragaman Data Sub group Data ke Jumlah Rata-rata x x k i dimana: k adalah jumlah sub group σ N i 1 (x i N 1 x) ( ) + ( ) + ( ) ( ) σ x σ n

25 BKA x + c σ x ( * 0.541) 16.0 BKB x c σ x ( * 0.541) Perhitungan dan grafik di atas menunjukkan bahwa rata-rata dari tiap subgroup berada diantara batas kelas atas dan batas kelas bawah, sehingga data waktu bending suction line yang diperoleh bersifat seragam. Uji Kecukupan Data N C α N' N > C. α N' N N i 1 x N i i 1 x (36* ) (537.99) x data telah cukup i N i 1 i

26 Berdasarkan perhitungan di atas, diperoleh jumlah data pengamatan (N) lebih besar dari pada jumlah data secara teori (N ), sehingga data waktu bending suction line yang diperoleh dari pengamatan dinyatakan cukup.

27 Lampiran BAGAN ANALISA Bagian : Stasiun 1 Tanggal : 6 Juli 006 No : 1 Operasi : Pemasangan cape 1 Analis : Sri Wahyuni Lembar ke 1 dari 1 Keterangan Keterangan No LH TMU RH No Tangan Kiri Tangan Kanan 1. Mengambil suction line Menjangkau suction line R0A 13.1 R0A Menjangkau suction line Memegang suction line G1C G1C3 Memegang suction line Membawa suction line M16C 18.7 M16C Membawa suction line Melepaskan suction line Rl1.0 Menjangkau sisi kanan suction line R38A 0.7 Memegang sisi kanan suction line G1C Rl1 Melepaskan suction line. Memasang cape 14.4 R14B Menjangkau cape 10.8 G1C3 Memegang cape 10.3 M6C Membawa cape 16. PSE Mengarahkan cape ke suction line 10.6 APA Melepaskan suction line Rl Menyimpan suction line Menjangkau sisi kiri suction line R38A 0.7 Memegang sisi kiri suction line Memasangkan cape ke suction line G1C Rl1 Melepaskan cape 7.9 R8A Menjangkau sisi kanan suction line 10.8 G1C3 Memegang sisi kanan suction line Membawa suction line M18C 0.4 M18C Membawa suction line Melepaskan suction line Rl1.0 Rl1 Melepaskan suction line Faktor Konversi Jumlah ulang per No Keterangan Eleman Kelonggaran Waktu Total waktu TMU Gerakan 18.5% (detik) (detik) (detik) siklus 1 Mengambil suction line Memasang cape Menyimpan suction line Total L-1

28 Lampiran L- BAGAN ANALISA Bagian : Stasiun Tanggal : 6 Juli 006 No : Operasi : Penyolderan Analis : Sri Wahyuni Lembar ke 1 dari 1 Keterangan Keterangan No LH TMU RH No Tangan Kiri Tangan Kanan 1. Mengambil suction line 18.6 TBC1 Memutar badan 11.4 R16A Menjangkau suction line Menjangkau suction line R16A 11.4 G1C3 Memegang suction line Memegang suction line G1C Membawa suction line M10A 11.3 M10A Membawa suction line 18.6 TBC1 Memutar badan Membawa suction line M6C 10.3 M6C Membawa suction line Perubahan pemegangan G 5.6 G Perubahan pemegangan Mengarahkan suction line Mengarahkan suction line P1NSE 10.4 P1NSE ke dudukan ke dudukan Melepaskan suction line Rl1.0 Rl1 Melepaskan suction line. Mengambil pipa kapileri 18.6 TBC1 Memutar badan 9.6 R1A Menjangkau pipa kapileri Menjangkau pipa kapileri R1A 10.8 G1C3 Memegang pipa kapileri Memegang pipa kapileri G1C Membawa pipa kapileri M8A 9.7 M8A Membawa pipa kapileri 18.6 TBC1 Memutar badan Membawa pipa kapileri M6C 10.3 M6C Membawa pipa kapileri Perubahan pemegangan G 5.6 G Perubahan pemegangan Mengarahkan pipa kapileri P1NSE 10.4 P1NSE Mengarahkan pipa kapileri Melepaskan pipa kapileri Rl1.0 Rl1 Melepaskan pipa kapileri 8.5 FM Menginjak pedal mesin 3. Proses mesin Faktor Konversi Jumlah ulang per No Keterangan Eleman Kelonggaran Waktu Total waktu TMU Gerakan 7.0% (detik) (detik) (detik) siklus 1 Mengambil suction line Mengambil pipa kapileri Proses mesin Total

29 Lampiran L-3 BAGAN ANALISA Bagian : Stasiun 3 Tanggal : 6 Juli 006 No : 3 Operasi : Pemasangan cape Analis : Sri Wahyuni Lembar ke 1 dari Keterangan Keterangan No LH TMU RH No Tangan Kiri Tangan Kanan 1. Mengambil suction line Menjangkau suction line R0A 13.1 Memegang suction line G1C 13.1 R0A Menjangkau suction line 8.7 G1C Memegang suction line Membawa suction line M1C 15. M1C Membawa suction line Melepaskan suction line Rl1.0 Menjangkau sisi kanan suction line R38A 0.7 Memegang sisi kanan suction line G1C Rl1 Melepaskan suction line. Memasang cape 14.4 R14B Menjangkau cape 10.8 G1C3 Memegang cape 9. M5C Membawa cape 16. PSE Mengarahkan cape ke suction line 10.6 APA Memasangkan cape ke suction line Melepaskan suction line Rl1.0 Menjangkau sisi kiri suction line R38A 0.7 Memegang sisi kiri suction line G1C 8.7 Rl1 Melepaskan cape 9.15 R11A Menjangkau sisi kanan suction 8.7 G1C Memegang sisi kanan suction line 7.3 EF Memperhatikan batas ukuran Melepaskan suction line Rl Pemberian tanda Menjangkau sisi kanan suction line R11A 9.15 Memegang sisi kanan suction line G1C 8.7 Rl1 Melepaskan suction line 11.5 R10B Menjangkau spidol 7.3 G1C1 Memegang spidol 5.5 M4C Membawa spidol ke tangan kiri Menjangkau tutup spidol RfA.0 Memegang tutup spidol G1C1 7.3 D1E Membuka spidol.0 MfC Membawa spidol ke suction line 5.6 P1SE Mengarahkan spidol ke suction line.0 MfC Membawa spidol ke tangan kiri 5.6 P1SE Mengarahkan spidol ke tutupnya 10.6 APA Menutup spidol Melepaskan tutup spidol Rl1 0.6 M4B Membawa spidol ke tempat penyimpanan.0 Rl1 Melepaskan spidol Faktor Konversi Jumlah ulang per No Keterangan Eleman Kelonggaran Waktu TMU Gerakan 30.5% (detik) (detik) siklus Total waktu (detik) 1 Mengambil suction line Memasang cape Pemberian tanda Total BAGAN ANALISA Bagian : Stasiun 3 Tanggal : 6 Juli 006 No : 3 Operasi : Pemasangan cape Lembar Universitas Kristen ke dari Maranatha Keterangan Keterangan No LH TMU RH No Tangan Kiri Tangan Kanan 4. Menyimpan suction line

30 Lampiran L-4

31 Lampiran L-5 BAGAN ANALISA Bagian : Stasiun 4 Tanggal : 6 Juli 006 No : 4 Operasi : Bending pipa kapileri Analis : Sri Wahyuni Lembar ke 1 dari Keterangan Keterangan No LH TMU RH No Tangan Kiri Tangan Kanan 1. Mengambil suction line Menjangkau suction line R16A 11.4 Memegang suction line G1C 11.4 R16A Menjangkau suction line 8.7 G1C Memegang suction line Membawa suction line M1C 15. M1C Membawa suction line Melepaskan suction line Rl1.0. Memutar pengunci ragum Menjangkau sisi kanan suction line R18A 14.9 Memegang sisi kanan suction line G1C 8.7 Rl1 Melepaskan suction line 11.4 R16A Menjangkau sisi kanan suction line 8.7 G1C Memegang sisi kanan suction line Mengarahkan suction line ke dudukan ragum P1NSE 10.4 P1NSE Mengarahkan suction line ke dudukan ragum.0 Rl1 Melepaskan suction line 7.0 R6A Menjangkau pengunci ragum.0 G1A Memegang pengunci ragum 5.4 T90S Memutar kunci.0 Rl1 Melepaskan pengunci ragum 3. Bending pipa kapileri 6.1 R4A Menjangkau sisi kanan pipa kapileri 10.8 G1C3 Memegang sisi kanan pipa kapileri C1 Memutar pipa kapileri.0 Rl1 Melepaskan pipa kapileri 4. Membuka pengunci ragum 6.1 R4A Menjangkau pengunci ragum.0 G1A Memegang pengunci ragum 5.4 T90S Memutar kunci.0 Rl1 Melepaskan pengunci ragum Faktor Konversi Jumlah ulang per No Keterangan Eleman Kelonggaran Waktu Total waktu TMU Gerakan 7.0% (detik) (detik) (detik) siklus 1 Mengambil suction line Memutar pengunci ragum Bending pipa kapileri Membuka pengunci ragum Total 7.740

32 Lampiran L-6 BAGAN ANALISA Bagian : Stasiun 4 Tanggal : 6 Juli 006 No : 4 Operasi : Bending pipa kapileri Analis : Sri Wahyuni Lembar ke dari Keterangan Keterangan No LH TMU RH No Tangan Kiri Tangan Kanan 5. Menyimpan suction line 7.0 R6A Menjangkau sisi kanan suction line Melepaskan suction line Rl1 8.7 G1C Memegang sisi kanan suction line Menjangkau sisi kiri suction line R18A 14.9 Memegang sisi kiri suction line G1C 8.7 Rl1 Melepaskan suction line 11.4 R16A Menjangkau sisi kanan suction line 8.7 G1C Memegang sisi kanan suction line Membawa suction line M14C 16.9 M14C Membawa suction line Melepaskan suction line Rl1.0 Rl1 Melepaskan suction line No Faktor Jumlah Keterangan Eleman Kelonggaran Waktu Total waktu TMU Konversi ulang per Gerakan 7.0% (detik) (detik) (detik) siklus Total waktu halaman Menyimpan suction line Total 11.30

33 Lampiran L-7 BAGAN ANALISA Bagian : Stasiun 5 Tanggal : 6 Juli 006 No : 5 Operasi : Bending suction line Analis : Sri Wahyuni Lembar ke 1 dari Keterangan Keterangan No LH TMU RH No Tangan Kiri Tangan Kanan 1. Mengambil suction line Menjangkau suction line R6A 15.8 Memegang suction line G1C 15.8 R6A Menjangkau suction line 8.7 G1C Memegang suction line Membawa suction line M18C 0.4 M18C Membawa suction line.0 Rl1 Melepaskan suction line. Bending suction line 14.9 R4A Menjangkau sisi kiri suction line 10.8 G1C3 Memegang sisi kiri suction line 10.6 APA Menekan suction line ke arah alat bending 8.0 C4 Memutar suction line 10.6 APA Menekan suction line ke arah alat bending Menekan pipa kapileri ke arah alat bending APA 10.6 Memutar pipa kapileri -1C4 33. Menekan pipa kapileri ke arah alat bending APA 10.6 Perubahan pemegangan G 5.6 G Perubahan pemegangan.0 Rl1 Melepaskan suction line 3. Merapikan hasil bending 13.1 R0A Menjangkau sisi kanan suction line 8.7 G1C Memegang sisi kanan suction line Membawa suction line M16C 18.7 M16C Membawa suction line Melepaskan suction line Rl1.0 Rl1 Melepaskan suction line Menjangkau sisi kiri suction line RfA 13.1 R0A Menjangkau sisi kiri suction line Memegang sisi kiri suction line G5 0.0 G5 Memegang sisi kiri suction line Menekan suction line ke Menekan suction line ke APA 10.6 APA permukaan meja permukaan meja Perubahan pemegangan G 5.6 Rl Melepaskan suction line No Faktor Jumlah Keterangan Eleman Kelonggaran Waktu TMU Konversi ulang per Gerakan 7.0% (detik) (detik) siklus Total waktu (detik) 1 Mengambil suction line Bending suction line Merapikan hasil bending Total 1.408

34 Lampiran L-8 BAGAN ANALISA Bagian : Stasiun 5 Tanggal : 6 Juli 006 No : 5 Operasi : Bending suction line Analis : Sri Wahyuni Lembar ke dari Keterangan Keterangan No LH TMU RH No Tangan Kiri Tangan Kanan 4. Menyimpan suction line 13.1 R0A Menjangkau sisi kanan suction line 8.7 G1C Memegang sisi kanan suction line Membawa suction line M16C 18.7 M16C Membawa suction line Melepaskan suction line Rl1.0 Rl1 Melepaskan suction line No Keterangan Eleman Gerakan TMU Faktor Konversi (detik) Kelonggaran 7.0% Waktu (detik) Jumlah ulang per siklus Total waktu (detik) Total waktu halaman Menyimpan suction line Total 14.35

35 Lampiran 3 BAGAN ANALISA (Usulan) Bagian : Stasiun 1 Tanggal : 9 Oktober 006 No : 1 Operasi : Pemasangan cape 1 Analis : Sri Wahyuni Lembar ke 1 dari 1 Keterangan Keterangan No LH TMU RH No Tangan Kiri Tangan Kanan 1. Mengambil suction line Menjangkau suction line R0A 13.1 R0A Menjangkau suction line Memegang suction line G1C G1C3 Memegang suction line Membawa suction line M16C 18.7 M16C Membawa suction line Melepaskan suction line Rl1.0 Rl1 Melepaskan suction line. Memasang cape Menjangkau sisi kanan suction line R38A 0.7 R14A Menjangkau cape Memegang sisi kanan suction line G1C G1C3 Memegang cape 10.3 M6C Membawa cape 16. PSE Mengarahkan cape ke suction line 10.6 APA Memasangkan cape ke suction line Melepaskan suction line Rl1.0 Rl1 Melepaskan cape 3. Menyimpan suction line Menjangkau sisi kiri Menjangkau sisi kanan R38A 0.7 R8A suction line suction line Memegang sisi kiri suction Memegang sisi kanan G1C G1C3 line suction line Membawa suction line M18C 0.4 M18C Membawa suction line Melepaskan suction line Rl1.0 Rl1 Melepaskan suction line No Faktor Jumlah Keterangan Eleman Kelonggaran Waktu Total waktu TMU Konversi ulang per Gerakan 14.5% (detik) (detik) (detik) siklus 1 Mengambil suction line Memasang cape Menyimpan suction line Total L3-1

36 Lampiran 3 L3- BAGAN ANALISA (Usulan) Bagian : Stasiun Tanggal : 9 Oktober 006 No : Operasi : Penyolderan Analis : Sri Wahyuni Lembar ke 1 dari 1 Keterangan Keterangan No LH TMU RH No Tangan Kiri Tangan Kanan 1. Mengambil suction line Menjangkau suction line R6A 7.0 R6A Menjangkau suction line Memegang suction line G1C G1C3 Memegang suction line Membawa suction line M10C 13.5 M10C Membawa suction line Perubahan pemegangan G 5.6 G Perubahan pemegangan Mengarahkan suction line Mengarahkan suction line P1NSE 10.4 P1NSE ke dudukan ke dudukan Melepaskan suction line Rl1.0 Rl1 Melepaskan suction line. Mengambil pipa kapileri Menjangkau pipa kapileri R6A 7.0 R6A Menjangkau pipa kapileri Memegang pipa kapileri G1C G1C3 Memegang pipa kapileri Membawa pipa kapileri M6C 10.3 M6C Membawa pipa kapileri Perubahan pemegangan G 5.6 G Perubahan pemegangan Mengarahkan pipa kapileri P1NSE 10.4 P1NSE Mengarahkan pipa kapileri Melepaskan pipa kapileri Rl1.0 Rl1 Melepaskan pipa kapileri 8.5 FM Menginjak pedal mesin 3. Proses mesin Faktor Konversi Jumlah ulang per No Keterangan Eleman Kelonggaran Waktu Total waktu TMU Gerakan.0% (detik) (detik) (detik) siklus 1 Mengambil suction line Mengambil pipa kapileri Proses mesin Total

37 Lampiran 3 L3-3 BAGAN ANALISA (Usulan) Bagian : Stasiun 3 Tanggal : 9 Oktober 006 No : 3 Operasi : Pemasangan cape Analis : Sri Wahyuni Lembar ke 1 dari Keterangan Keterangan No LH TMU RH No Tangan Kiri Tangan Kanan 1. Mengambil suction line Menjangkau suction line R0A 13.1 R0A Menjangkau suction line Memegang suction line G1C 8.7 G1C Memegang suction line Membawa suction line M1C 15. M1C Membawa suction line Melepaskan suction line Rl1.0 Rl1 Melepaskan suction line. Memasang cape Menjangkau sisi kanan suction line R38A 0.7 R14A Menjangkau cape Memegang sisi kanan suction line G1C G1C3 Memegang cape 9. M5C Membawa cape 16. PSE Mengarahkan cape ke suction line 10.6 APA Memasangkan cape ke suction line Melepaskan suction line Rl1.0 Rl1 Melepaskan cape Menjangkau sisi kiri suction line R38A 0.7 R11A Menjangkau sisi kanan suction line Memegang sisi kiri suction line G1C 8.7 G1C Memegang sisi kanan suction line 7.3 EF Memperhatikan batas ukuran Melepaskan suction line Rl Pemberian tanda Menjangkau sisi kanan suction line R11A 9.15 Memegang sisi kanan suction line G1C 8.7 Rl1 Melepaskan suction line 8.7 R10A Menjangkau spidol 7.3 G1C1 Memegang spidol 5.5 M4C Membawa spidol ke tangan kiri Menjangkau tutup spidol RfA.0 Memegang tutup spidol G1C1 7.3 D1E Membuka spidol.0 MfC Membawa spidol ke suction line 5.6 P1SE Mengarahkan spidol ke suction line.0 MfC Membawa spidol ke tangan kiri 5.6 P1SE Mengarahkan spidol ke tutupnya 10.6 APA Menutup spidol Melepaskan tutup spidol Rl1 5.5 M4C Membawa spidol ke tempat penyimpanan Melepaskan suction line Rl1.0 Rl1 Melepaskan spidol Faktor Konversi Jumlah ulang per No Keterangan Eleman Kelonggaran Waktu TMU Gerakan 0.5% (detik) (detik) siklus Total waktu (detik) 1 Mengambil suction line Memasang cape Pemberian tanda Total

38 Lampiran 3 L3-4 BAGAN ANALISA (Usulan) Bagian : Stasiun 3 Tanggal : 9 Oktober 006 No : 3 Operasi : Pemasangan cape Analis : Sri Wahyuni Lembar ke dari Keterangan Keterangan No LH TMU RH No Tangan Kiri Tangan Kanan 4. Menyimpan suction line Menjangkau sisi kiri suction line R11A 9.15 R10A Menjangkau suction line Memegang sisi kiri suction line G1C 8.7 G1C Memegang suction line Membawa suction line M15C M15C Membawa suction line Melepaskan suction line Rl1.0 Rl1 Melepaskan suction line No Faktor Jumlah Keterangan Eleman Kelonggaran Waktu Total waktu TMU Konversi ulang per Gerakan 0.5% (detik) (detik) (detik) siklus Total waktu halaman Menyimpan suction line Total

39 Lampiran 3 L3-5 BAGAN ANALISA (Usulan) Bagian : Stasiun 4 Tanggal : 9 Oktober 006 No : 4 Operasi : Bending pipa kapileri Analis : Sri Wahyuni Lembar ke 1 dari Keterangan Keterangan No LH TMU RH No Tangan Kiri Tangan Kanan 1. Mengambil suction line Menjangkau suction line R16A 11.4 R16A Menjangkau suction line Memegang suction line G1C 8.7 G1C Memegang suction line Membawa suction line M1C 15. M1C Membawa suction line Melepaskan suction line Rl1.0 Rl1 Melepaskan suction line. Memutar pengunci ragum Menjangkau sisi kanan Menjangkau sisi kanan suction R18A 14.9 R16A suction line line Memegang sisi kanan Memegang sisi kanan suction G1C 8.7 G1C suction line line Mengarahkan suction line ke Mengarahkan suction line ke P1NSE 10.4 P1NSE dudukan ragum dudukan ragum.0 Rl1 Melepaskan suction line 7.0 R6A Menjangkau pengunci ragum.0 G1A Memegang pengunci ragum 5.4 T90S Memutar kunci.0 Rl1 Melepaskan pengunci ragum 3. Bending pipa kapileri 6.1 R4A Menjangkau sisi kanan pipa kapileri 10.8 G1C3 Memegang sisi kanan pipa kapileri C1 Memutar pipa kapileri.0 Rl1 Melepaskan pipa kapileri 4. Membuka pengunci ragum 6.1 R4A Menjangkau pengunci ragum.0 G1A Memegang pengunci ragum 5.4 T90S Memutar kunci Melepaskan suction line Rl1.0 Rl1 Melepaskan pengunci ragum Faktor Konversi Jumlah ulang per No Keterangan Eleman Kelonggaran Waktu TMU Gerakan 19.0% (detik) (detik) siklus Total waktu (detik) 1 Mengambil suction line Memutar pengunci ragum Bending pipa kapileri Membuka pengunci ragum Total

40 Lampiran 3 L3-6 BAGAN ANALISA (Usulan) Bagian : Stasiun 4 Tanggal : 9 Oktober 006 No : 4 Operasi : Bending pipa kapileri Analis : Sri Wahyuni Lembar ke dari Keterangan Keterangan No LH TMU RH No Tangan Kiri Tangan Kanan 5. Menyimpan suction line Menjangkau sisi kiri suction Menjangkau sisi kanan R18A 14.9 R6A line suction line Memegang sisi kiri suction Memegang sisi kanan G1C 8.7 G1C line suction line Membawa suction line M14C 16.9 M14C Membawa suction line Melepaskan suction line Rl1.0 Rl1 Melepaskan suction line No Faktor Jumlah Keterangan Eleman Kelonggaran Waktu Total waktu TMU Konversi ulang per Gerakan 19.0% (detik) (detik) (detik) siklus Total waktu halaman Menyimpan suction line Total 7.74

41 Lampiran 3 L3-7 BAGAN ANALISA (Usulan) Bagian : Stasiun 5 Tanggal : 9 Oktober 006 No : 5 Operasi : Bending suction line Analis : Sri Wahyuni Lembar ke 1 dari Keterangan Keterangan No LH TMU RH No Tangan Kiri Tangan Kanan 1. Mengambil suction line Menjangkau suction line R4A 14.9 R4A Menjangkau suction line Memegang suction line G1C 8.7 G1C Memegang suction line Membawa suction line M18C 0.4 M18C Membawa suction line.0 Rl1 Melepaskan suction line. Bending suction line 14.9 R4A Menjangkau sisi kiri suction line 10.8 G1C3 Memegang sisi kiri suction line 10.6 APA Menekan suction line ke arah alat bending 8.0 C4 Memutar suction line 10.6 APA Menekan suction line ke arah alat bending Menekan pipa kapileri ke arah alat bending APA 10.6 Memutar pipa kapileri -1C4 33. Menekan pipa kapileri ke arah alat bending APA 10.6 Perubahan pemegangan G 5.6 G Perubahan pemegangan.0 Rl1 Melepaskan suction line 3. Merapikan hasil bending 13.1 R0A Menjangkau sisi kanan suction line 8.7 G1C Memegang sisi kanan suction line Membawa suction line M16C 18.7 M16C Membawa suction line Melepaskan suction line Rl1.0 Rl1 Melepaskan suction line Menjangkau sisi kiri suction Menjangkau sisi kiri suction RfA 13.1 R0A line line Memegang sisi kiri suction line G5 0.0 G5 Memegang sisi kiri suction line Menekan suction line ke Menekan suction line ke APA 10.6 APA permukaan meja permukaan meja Perubahan pemegangan G 5.6 Rl Melepaskan suction line No Keterangan Eleman Gerakan TMU Faktor Jumlah Kelonggaran Waktu Total waktu Konversi ulang per 19.0% (detik) (detik) (detik) siklus 1 Mengambil suction line Bending suction line Merapikan hasil bending Total

42 Lampiran 3 L3-8 BAGAN ANALISA (Usulan) Bagian : Stasiun 5 Tanggal : 9 Oktober 006 No : 5 Operasi : Bending suction line Analis : Sri Wahyuni Lembar ke dari Keterangan Keterangan No LH TMU RH No Tangan Kiri Tangan Kanan 4. Menyimpan suction line 13.1 R0A Menjangkau sisi kanan suction line 8.7 G1C Memegang sisi kanan suction line Membawa suction line M16C 18.7 M16C Membawa suction line Melepaskan suction line Rl1.0 Rl1 Melepaskan suction line No Faktor Jumlah Keterangan Eleman Kelonggaran Waktu Total waktu TMU Konversi ulang per Gerakan 19.0% (detik) (detik) (detik) siklus Total waktu halaman Menyimpan suction line Total 1.73

43 Lampiran 4 PETA ALIRAN PROSES Ringkasan Pekerjaan : Pembuatan Suction Line KEGIATAN Sekarang Usulan Beda Nomor Peta : 1 Jml Wkt Jml Wkt Jml Wkt Orang : Bahan : V Operasi 10 Sekarang : V Usulan : Pemeriksaan Dipetakan oleh : Sri Wahyuni Transportasi 9 Tanggal dipetakan : 3 Agustus 006 Menunggu - Penyimpanan 1 Jarak Total Lambang Analisa Tindakan URAIAN KEGIATAN Bahan (tembaga) dibawa dari gudang Bahan dipotong dengan menggunakan mesin potong otomatis Bahan dipindahkan ke bagian pemasangan cape 1 Pemasangan cape 1 Peyolderan dengan menggunakan mesin solder Bahan dipindahkan ke bagian pemasangan cape Pemasangan cape Penandaan dengan menggunakan spidol dan papan pengukur Bahan dipindahkan ke bagian bending pipa kapileri Bending pipa kapileri dengan bantuan ragum Bahan dipindahkan ke bagian pengecatan Bahan dicat dengan menggunakan cat Bahan dipindahkan ke bagian pengeringan Bahan dikeringkan dengan menggunakan kipas angin Diperiksa Bahan dipindahkan ke bagian bending suction line Bending suction line dengan menggunakan alat bending manual Bahan dipindahkan ke bagian pack ing Diperiksa Dipacking dengan menggunakan tali Dipindahkan ke tempat penyimpanan Jarak Jumlah Waktu Apa Dimana Kapan Siapa Bagaimana Catatan Ruang Gabung Ubah Urutan Tempat Orang Perbaiki L4-1

44 Lampiran 5 Kelonggaran Hambatan Tak Terhindarkan (menggunakan sampling) Stasiun Pemasangan Cape 1 Pengamatan hari ke-1 Waktu Pengamatan : Senin, 9 Oktober 006 Jam kerja : 9 jam dari pukul Interval pengamatan : 6 menit No. Bilangan Random Jam Kunjungan Bekerja Bekerja Bekerja Bekerja Bekerja Bekerja Bekerja Bekerja Bekerja Bekerja Bekerja Bekerja Bekerja Bekerja Bekerja Bekerja Bekerja Bekerja Bekerja Bekerja Bekerja Bekerja Bekerja Bekerja Bekerja Bekerja Bekerja Bekerja Bekerja Bekerja Kegiatan OIU Jenis Jumlah Pengamatan hari ke- Waktu Pengamatan : Selasa, 10 Oktober 006 L5-1

45 Lampiran 5 L5- Jam kerja : 9 jam dari pukul Interval pengamatan : 6 menit No. Bilangan Random Jam Kunjungan Bekerja Bekerja Bekerja Bekerja Bekerja Bekerja Bekerja Bekerja Bekerja Bekerja Bekerja Bekerja Bekerja Bekerja Bekerja Bekerja Bekerja Bekerja Bekerja Bekerja Bekerja Bekerja Bekerja Bekerja Bekerja Bekerja Bekerja Bekerja Bekerja Bekerja Kegiatan OIU Jenis Jumlah Pengamatan hari ke-3 Waktu Pengamatan : Rabu, 11 Oktober 006 Jam kerja : 9 jam dari pukul Interval pengamatan : 6 menit

46 Lampiran 5 L5-3 No. Bilangan Random Jam Kunjungan Bekerja Bekerja Bekerja Bekerja Bekerja Bekerja Bekerja Bekerja Bekerja Bekerja Bekerja Bekerja Bekerja Bekerja Bekerja Bekerja Bekerja Bekerja Bekerja Bekerja Bekerja Bekerja Bekerja Bekerja Bekerja Bekerja Bekerja Bekerja Bekerja Bekerja Kegiatan OIU Jenis Jumlah Pengamatan hari ke-4 Waktu Pengamatan : Kamis, 1 Oktober 006 Jam kerja : 9 jam dari pukul Interval pengamatan : 6 menit No. Bilangan Random Jam Kunjungan Bekerja Bekerja Kegiatan OIU Jenis Jumlah

47 Lampiran 5 L Bekerja Bekerja Bekerja Bekerja Bekerja Bekerja Bekerja Bekerja Bekerja Bekerja Bekerja Bekerja Bekerja Bekerja Bekerja Bekerja Bekerja Bekerja Bekerja Bekerja Bekerja Bekerja Bekerja Bekerja Bekerja Bekerja Bekerja Bekerja Pengamatan hari ke-5 Waktu Pengamatan : Jumat, 13 Oktober 006 Jam kerja : 9 jam dari pukul Interval pengamatan : 6 menit No. Bilangan Random Jam Kunjungan Bekerja Bekerja Bekerja Bekerja Bekerja Bekerja Kegiatan OIU Jenis Jumlah

48 Lampiran 5 L Bekerja Bekerja Bekerja Bekerja Bekerja Bekerja Bekerja Bekerja Bekerja Bekerja Bekerja Bekerja Bekerja Bekerja Bekerja Bekerja Bekerja Bekerja Bekerja Bekerja Bekerja Bekerja Bekerja Bekerja Stasiun penyolderan Pengamatan hari ke-1 Waktu Pengamatan : Senin, 9 Oktober 006 Jam kerja : 9 jam dari pukul Interval pengamatan : 6 menit No. Bilangan Random Jam Kunjungan Bekerja Bekerja Bekerja Bekerja Bekerja Bekerja Bekerja Kegiatan OIU Jenis Jumlah

49 Lampiran 5 L Bekerja Bekerja Bekerja Bekerja Bekerja Bekerja Bekerja Bekerja Bekerja Bekerja Bekerja Bekerja Bekerja Bekerja Bekerja Bekerja Bekerja Bekerja Bekerja Bekerja Bekerja Bekerja Bekerja Pengamatan hari ke- Waktu Pengamatan : Selasa, 10 Oktober 006 Jam kerja : 9 jam dari pukul Interval pengamatan : 6 menit No. Bilangan Random Jam Kunjungan Bekerja Bekerja Bekerja Bekerja Bekerja Bekerja Bekerja Bekerja Bekerja Bekerja Bekerja Bekerja Bekerja Kegiatan OIU Jenis Jumlah

50 Lampiran 5 L Bekerja Bekerja Bekerja Bekerja Bekerja Bekerja Bekerja Bekerja Bekerja Bekerja Bekerja Bekerja Bekerja Bekerja Bekerja Bekerja Bekerja Pengamatan hari ke-3 Waktu Pengamatan : Rabu, 11 Oktober 006 Jam kerja : 9 jam dari pukul Interval pengamatan : 6 menit No. Bilangan Random Jam Kunjungan Bekerja Bekerja Bekerja Bekerja Bekerja Bekerja Bekerja Bekerja Bekerja Bekerja Bekerja Bekerja Bekerja Bekerja Bekerja Bekerja Kegiatan OIU Jenis Jumlah

51 Lampiran 5 L Bekerja Bekerja Bekerja Bekerja Bekerja Bekerja Bekerja Bekerja Bekerja Bekerja Bekerja Bekerja Bekerja Bekerja Pengamatan hari ke-4 Waktu Pengamatan : Kamis, 1 Oktober 006 Jam kerja : 9 jam dari pukul Interval pengamatan : 6 menit No. Bilangan Random Jam Kunjungan Bekerja Bekerja Bekerja Bekerja Bekerja Bekerja Bekerja Bekerja Bekerja Bekerja Bekerja Bekerja Bekerja Bekerja Bekerja Bekerja Bekerja Bekerja Bekerja Bekerja Kegiatan OIU Jenis Jumlah

52 Lampiran 5 L Bekerja Bekerja Bekerja Bekerja Bekerja Bekerja Bekerja Bekerja Bekerja Bekerja Pengamatan hari ke-5 Waktu Pengamatan : Jumat, 13 Oktober 006 Jam kerja : 9 jam dari pukul Interval pengamatan : 6 menit No. Bilangan Random Jam Kunjungan Bekerja Bekerja Bekerja Bekerja Bekerja Bekerja Bekerja Bekerja Bekerja Bekerja Bekerja Bekerja Bekerja Bekerja Bekerja Bekerja Bekerja Bekerja Bekerja Bekerja Bekerja Bekerja Bekerja Bekerja Kegiatan OIU Jenis Jumlah

53 Lampiran 5 L Bekerja Bekerja Bekerja Bekerja Bekerja Bekerja Stasiun pemasangan cape Pengamatan hari ke-1 Waktu Pengamatan : Senin, 9 Oktober 006 Jam kerja : 9 jam dari pukul Interval pengamatan : 6 menit No. Bilangan Random Jam Kunjungan Bekerja Bekerja Bekerja Bekerja Bekerja Bekerja Bekerja Bekerja Bekerja Bekerja Bekerja Bekerja Bekerja Bekerja Bekerja Bekerja Bekerja Bekerja Bekerja Bekerja Bekerja Bekerja Bekerja Bekerja Bekerja Kegiatan OIU Jenis Jumlah

54 Lampiran 5 L Bekerja Bekerja Bekerja Bekerja Bekerja Pengamatan hari ke- Waktu Pengamatan : Selasa, 10 Oktober 006 Jam kerja : 9 jam dari pukul Interval pengamatan : 6 menit No. Bilangan Random Jam Kunjungan Bekerja Bekerja Bekerja Bekerja Bekerja Bekerja Bekerja Bekerja Bekerja Bekerja Bekerja Bekerja Bekerja Bekerja Bekerja Bekerja Bekerja Bekerja Bekerja Bekerja Bekerja Bekerja Bekerja Bekerja Bekerja Bekerja Bekerja Bekerja Bekerja Bekerja Kegiatan OIU Jenis Jumlah

55 Lampiran 5 L5-1 Pengamatan hari ke-3 Waktu Pengamatan : Rabu, 11 Oktober 006 Jam kerja : 9 jam dari pukul Interval pengamatan : 6 menit No. Bilangan Random Jam Kunjungan Bekerja Bekerja Bekerja Bekerja Bekerja Bekerja Bekerja Bekerja Bekerja Bekerja Bekerja Bekerja Bekerja Bekerja Bekerja Bekerja Bekerja Bekerja Bekerja Bekerja Bekerja Bekerja Bekerja Bekerja Bekerja Bekerja Bekerja Bekerja Bekerja Bekerja Kegiatan OIU Jenis Jumlah

56 Lampiran 5 L5-13 Pengamatan hari ke-4 Waktu Pengamatan : Kamis, 1 Oktober 006 Jam kerja : 9 jam dari pukul Interval pengamatan : 6 menit No. Bilangan Random Jam Kunjungan Bekerja Bekerja Bekerja Bekerja Bekerja Bekerja Bekerja Bekerja Bekerja Bekerja Bekerja Bekerja Bekerja Bekerja Bekerja Bekerja Bekerja Bekerja Bekerja Bekerja Bekerja Bekerja Bekerja Bekerja Bekerja Bekerja Bekerja Bekerja Bekerja Bekerja Kegiatan OIU Jenis Jumlah Pengamatan hari ke-5 Waktu Pengamatan : Jumat, 13 Oktober 006 Jam kerja : 9 jam dari pukul

LAMPIRAN 1. (Tabel Pengujian Kenormalan Data)

LAMPIRAN 1. (Tabel Pengujian Kenormalan Data) LAMPIRAN 1 (Tabel Pengujian Kenormalan Data) Tabel Pengujian Kenormalan Data Stasiun Forming A Tabel Pengujian Kenormalan Data Stasiun Forming B Tabel Pengujian Kenormalan Data Stasiun Machining Pengujian

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Dewasa ini persaingan di dunia usaha semakin meningkat seiring dengan semakin pesatnya perkembangan industri. Setiap perusahaan sudah pasti ingin mempertahankan keberadaannya di dunia usaha dan

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 PPO DIAGRAM ALIR PPM

LAMPIRAN 1 PPO DIAGRAM ALIR PPM LAMPIRAN 1 PPO DIAGRAM ALIR PPM LAMPIRAN BAGAN ANALISA LAMPIRAN 3 UJI KENORMALAN DATA UJI KESERAGAMAN DATA UJI KECUKUPAN DATA Tabel Pengujian Kenormalan Data untuk Stasiun

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Bab 1. Pendahuluan

BAB 1 PENDAHULUAN. Bab 1. Pendahuluan Bab 1. Pendahuluan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini persaingan di dunia usaha semakin meningkat seiring dengan semakin pesatnya perkembangan industri. Setiap perusahaan sudah pasti

Lebih terperinci

ANALISA USULAN PERBAIKAN GERAKAN OPERATOR PADA LINE INJECTION DI PT. XYZ MENGGUNAKAN METODE MTM-1 (Basic Methods Time Measurement)

ANALISA USULAN PERBAIKAN GERAKAN OPERATOR PADA LINE INJECTION DI PT. XYZ MENGGUNAKAN METODE MTM-1 (Basic Methods Time Measurement) ANALISA USULAN PERBAIKAN GERAKAN OPERATOR PADA LINE INJECTION DI PT. XYZ MENGGUNAKAN METODE MTM-1 (Basic Methods Time Measurement) Disusun Oleh: Aditya Kurnia (30411223) Pembimbing: Dr. Ir. Dian Kemala

Lebih terperinci

BAB 4 PENGUMPULAN DAN ANALISA DATA

BAB 4 PENGUMPULAN DAN ANALISA DATA BAB 4 PENGUMPULAN DAN ANALISA DATA 4.1 Pengumpulan Data Berikut ini adalah data-data yang dapat dikumpulkan pada stasiun-stasiun kerja yang ada di bagian produksi bedak wajah (two way cake powder), data-data

Lebih terperinci

LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM ANALISIS DAN PENGUKURAN KERJA PETA-PETA KERJA (WORK CHARTS)

LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM ANALISIS DAN PENGUKURAN KERJA PETA-PETA KERJA (WORK CHARTS) LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM ANALISIS DAN PENGUKURAN KERJA PETA-PETA KERJA (WORK CHARTS) Font 6, bold, center Disusun Oleh : Font, bold, center Nama / NPM :.... / NPM.... / NPM Kelompok : Hari / Tanggal : Shift

Lebih terperinci

BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN Bab 7. Kesimpulan dan Saran BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN 7.1 Kesimpulan Berdasarkan pengolahan data dan analisis yang telah dilakukan pada bab 4 dan 5, maka penulis memberikan kesimpulan sebagai berikut

Lebih terperinci

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN. Pada dasarnya pengumpulan data yang dilakukan pada lantai produksi trolly

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN. Pada dasarnya pengumpulan data yang dilakukan pada lantai produksi trolly BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Ekstrasi Hasil Pengumpulan Data Pada dasarnya pengumpulan data yang dilakukan pada lantai produksi trolly adalah digunakan untuk pengukuran waktu dimana pengukuran waktu

Lebih terperinci

Lampiran Perhitungan Uji Keseragaman dan Kecukupan Data

Lampiran Perhitungan Uji Keseragaman dan Kecukupan Data 96 Lampiran Perhitungan Uji Keseragaman dan Kecukupan Data Uji keseragaman data 1. waktu setup bagian pencetakan Subgroup No (i) Waktu (detik) (detik) (detik) BKA BKB 1 712 2 564 1 3 534 603,4 4 602 5

Lebih terperinci

PENGUJIAN KENORMALAN, KESERAGAMAN, KECUKUPAN DATA Stasiun 1 : Obras bahu Tabel L.1.1 Data Mentah Stasiun 1

PENGUJIAN KENORMALAN, KESERAGAMAN, KECUKUPAN DATA Stasiun 1 : Obras bahu Tabel L.1.1 Data Mentah Stasiun 1 PENGUJIAN KENORMALAN, KESERAGAMAN, KECUKUPAN DATA Stasun 1 : Obras bahu Tabel L.1.1 Data Mentah Stasun 1 data keobras bahu kr obras bahu kanan (detk) (detk) total (detk) 1 3,0 1,48 3,08 0,94 1,58 33,5

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Studi Gerak dan Waktu ( Barnes h.257 ) Studi Gerak dan Waktu merupakan suatu ilmu yang terdiri dari teknik-teknik dan prinsip-prinsip untuk mendapatkan

Lebih terperinci

KOMENTAR DOSEN PENGUJI

KOMENTAR DOSEN PENGUJI DATA PENULIS Nama : I Made Sumaryana Alamat di Bandung : Jl. Cibogo Atas Gg. Siti Murgi No.24C, Bandung Alamat Asal : Jl. Gatot Subroto II No.4 Denpasar, Bali No. Telp Bandung : 022 2008468 No. Telp Asal

Lebih terperinci

MODUL PRAKTIKUM ANALISIS DAN PENGUKURAN KERJA

MODUL PRAKTIKUM ANALISIS DAN PENGUKURAN KERJA MODUL PRAKTIKUM ANALISIS DAN PENGUKURAN KERJA LABORATORIUM MENENGAH TEKNIK INDUSTRI JURUSAN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS GUNADARMA DEPOK/KALIMALANG 05 Modul Peta Peta Kerja (Work

Lebih terperinci

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Pengaturan Jam Kerja Berikut adalah kebijakan jam kerja di PT. XX Tabel 4.1 Jam Kerja Reguler Reguler Hari Jam Kerja Istirahat Total Waktu Kerja Senin - Kamis

Lebih terperinci

Kuesioner Pendahuluan Kuesioner Penelitian Awal Kuesioner Penelitian Akhir

Kuesioner Pendahuluan Kuesioner Penelitian Awal Kuesioner Penelitian Akhir Kuesioner Pendahuluan Kuesioner Penelitian Awal Kuesioner Penelitian Akhir L1-1 L1- KUISIONER PENDAHULUAN Responden yang terhormat, Saya mahasiswa Jurusan Teknik Industri Universitas Kristen Maranatha

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Perkembangan ekonomi nasional saat ini tak terlepas dari adanya peningkatan teknologi dan globalisasi yang sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan perindustrian dalam negeri, baik itu industri

Lebih terperinci

Method Time Measurement (MTM-1) Nurjannah

Method Time Measurement (MTM-1) Nurjannah Method Time Measurement (MTM-1) Nurjannah Definisi Basic Methods Time Measurement (MTM-1) adalah suatu sistem penetapan awal waktu baku yang dikembangkan berdasarkan studi gambar gerakan - gerakan kerja

Lebih terperinci

Tabel Uji Keseragaman Data Pada Work Center Pengukuran dan Pemotongan

Tabel Uji Keseragaman Data Pada Work Center Pengukuran dan Pemotongan Uji Keseragaman Data Tabel Uji Keseragaman Data Pada Work Center Pengukuran dan Pemotongan Pengamatan (Menit) No Kegiatan Rata rata sigma (Xirata)^2 S BKA BKB Keterangan 1 Plat MS di ukur, digambar dan

Lebih terperinci

BAB 6 USULAN DAN ANALISIS

BAB 6 USULAN DAN ANALISIS BAB 6 USULAN DAN ANALISIS 6.1 Stasiun Kerja Usulan Berikut merupakan nama-nama stasiun kerja usulan yang digunakan untuk memproduksi toy Nxxxx. Pada usulan ini terdapat 27 stasiun kerja, berikut merupakan

Lebih terperinci

TUGAS PENDAHULUAN PRAKTIKUM KOMPUTER INDUSTRI 1 MODUL TRANSPORTASI TIPE SOAL D

TUGAS PENDAHULUAN PRAKTIKUM KOMPUTER INDUSTRI 1 MODUL TRANSPORTASI TIPE SOAL D TUGAS PENDAHULUAN PRAKTIKUM KOMPUTER INDUSTRI 1 MODUL TRANSPORTASI TIPE SOAL D Pabrik Sukajaya memiliki 3 buah gudang yang terletak di tiga tempat berlainan. Pabrik ini ingin melakukan pendistribusian

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Hasil Penelitian. Persiapan Pelaksanaan Penelitian Kegiatan penelitian ini dimulai Desember dengan mendata namanama peserta didik dan nilai sebelum eksperimen,

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 20 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Teknik Pengukuran Data Waktu Jam Henti Di dalam penelitian ini, pengukuran waktu setiap proses operasi sangat dibutuhkan dalam penentuan waktu baku setiap

Lebih terperinci

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... LEMBAR PENGESAHAN... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR TABEL... ABSTRACT...

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... LEMBAR PENGESAHAN... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR TABEL... ABSTRACT... DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... LEMBAR PENGESAHAN... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR TABEL... ABSTRAK... ABSTRACT... i ii iii v viii ix xii xiii BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Lebih terperinci

BAB 3 PEMBAHASAN. Tabel 3.1 Data Jumlah dan Rata-Rata Waktu Pelayanan Pasien (menit) Waktu Pengamatan

BAB 3 PEMBAHASAN. Tabel 3.1 Data Jumlah dan Rata-Rata Waktu Pelayanan Pasien (menit) Waktu Pengamatan BAB 3 PEMBAHASAN 3.1. Uji Kesesuaian Distribusi Dalam penelitian ini kedatangan pasien diasumsikan berdistribusi Poisson dan waktu pelayanan diasumsikan berdistribusi Eksponensial. Untuk menguji kebenarannya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan industri sekarang ini sangat pesat ditandai dengan semakin dinamisnya kegiatan kegiatan pembangunan yang menandai pertumbuhan ekonomi yang selalu

Lebih terperinci

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA Bab IV - Pengumpulan dan Pengolahan Data BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1. Data Umum PT STI PT STI adalah sebuah perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa pembuatan spare part, machinery, engineering,

Lebih terperinci

Nama : Johanes Susanto NIM : Tugas online #4 TKT313 Metodologi Penelitian. Work Sampling

Nama : Johanes Susanto NIM : Tugas online #4 TKT313 Metodologi Penelitian. Work Sampling Nama : Johanes Susanto NIM : 2012-21-046 Tugas online #4 TKT313 Metodologi Penelitian Work Sampling Sampling Pekerjaan (Work Sampling) adalah suatu teknik untuk mengadakan sejumlah besar pengamatan terhadap

Lebih terperinci

STUDI WAKTU DAN PROSES PEMBUATAN TERALIS JENDELA DI PT X

STUDI WAKTU DAN PROSES PEMBUATAN TERALIS JENDELA DI PT X STUDI WAKTU DAN PROSES PEMBUATAN TERALIS JENDELA DI PT X I Wayan Sukania 1), Oktaviangel 2), Julita 3) Program Studi Teknik Industri, Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik Universitas Tarumanagara 1) Program

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 65 BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Pengumpulan Data 4.1.1 Data Kebutuhan Komponen Dalam pembuatan cat, diperlukan beberapa komponen yang menyusun terbentuknya cat tersebut menjadi produk jadi. Data

Lebih terperinci

MODUL 1 PERANCANGAN PRODUK MODUL 1 ANALISA DAN PERANCANGAN KERJA (MOTION AND WORK MEASUREMENT)

MODUL 1 PERANCANGAN PRODUK MODUL 1 ANALISA DAN PERANCANGAN KERJA (MOTION AND WORK MEASUREMENT) MODUL 1 PERANCANGAN PRODUK MODUL 1 ANALISA DAN PERANCANGAN KERJA (MOTION AND WORK MEASUREMENT) 1.1. TUJUAN PRAKTIKUM Untuk meningkatkan pengetahuan mahasiswa jurusan Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Halaman. viii

DAFTAR ISI. Halaman. viii DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PENGESAHAN DOSEN PEMBIMBING... ii HALAMAN PENGESAHAN DOSEN PENGUJI... iii HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN... iv KATA PENGANTAR... v DAFTAR ISI... vi DAFTAR TABEL...

Lebih terperinci

PETA PETA KERJA. Nurjannah

PETA PETA KERJA. Nurjannah PETA PETA KERJA Nurjannah Peta Kerja Peta kerja merupakan suatu alat yang menggambarkan kegiatan kerja secara sistematis dan jelas (Sutalaksana, 2006) Peta kerja merupakan alat komunikasi yang sistematis

Lebih terperinci

ABSTRAK. iv Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. iv Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK CV.Motekar merupakan salah satu perusahaan home industry yang memproduksi berbagai jenis boneka. Perusahaan ingin mengetahui apakah sistem kerja yang diterapkan dalam perusahaan ini sudah baik

Lebih terperinci

practicum apk industrial engineering 2012

practicum apk industrial engineering 2012 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada zaman modern seperti saat ini, sebagai pekerja yang baik harus mampu menciptakan suatu sistem kerja yang baik dalam melakukan pekerjaan agar pekerjaan tersebut

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI Bab 2 ini merupakan dasar pengembangan peneliti dalam melakukan penelitian agar menjadi suatu yang terarah. Tinjauan pustaka berisi mengenai studi penelitian terdahulu

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Studi Kerja Studi kerja adalah penelaahan secara sistematik terhadap pekerjaan, dengan maksud untuk : (Barnes, 1980, Halaman 6) 1. Mengembangkan sistem dan metode kerja yang lebih

Lebih terperinci

LAPORAN RESMI PRAKTIKUM ANALISIS PERANCANGAN KERJA DAN ERGONOMI ACARA 1 PENGUKURAN WAKTU KERJA DENGAN JAM HENTI

LAPORAN RESMI PRAKTIKUM ANALISIS PERANCANGAN KERJA DAN ERGONOMI ACARA 1 PENGUKURAN WAKTU KERJA DENGAN JAM HENTI LAPORAN RESMI PRAKTIKUM ANALISIS PERANCANGAN KERJA DAN ERGONOMI ACARA 1 PENGUKURAN WAKTU KERJA DENGAN JAM HENTI OLEH: Marianus T. Dengi 122080139 LABORATORIUM ANALISIS PERANCANGAN KERJA & ERGONOMI JURUSAN

Lebih terperinci

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Ekstraksi Hasil Pengumpulan Data 5.1.1 Data Umum Produk Perusahaan menggunakan batch sebagai satuan dalam produksi, dimana 1 batch adalah sebesar : 1. Spon untuk ukuran 9

Lebih terperinci

DEFINISI. Peta kerja untuk kegiatan setempat digunakan untuk menganalisa suatu stasiun kerja. Peta pekerja & mesin Peta tangan kanan dan tangan kiri

DEFINISI. Peta kerja untuk kegiatan setempat digunakan untuk menganalisa suatu stasiun kerja. Peta pekerja & mesin Peta tangan kanan dan tangan kiri DEFINISI Peta kerja untuk kegiatan setempat digunakan untuk menganalisa suatu stasiun kerja MACAM Peta pekerja & mesin Peta tangan kanan dan tangan kiri Peta Pekerja dan Mesin : Menggambarkan Koordinasi

Lebih terperinci

MEMPELAJARI PROSES PRODUKSI DAN PEMBUATAN PETA KERJA PADA G025 1X5 DI CV. KARYA ROOF METAL. Disusun Oleh: Iyan Nugraha/

MEMPELAJARI PROSES PRODUKSI DAN PEMBUATAN PETA KERJA PADA G025 1X5 DI CV. KARYA ROOF METAL. Disusun Oleh: Iyan Nugraha/ MEMPELAJARI PROSES PRODUKSI DAN PEMBUATAN PETA KERJA PADA PRODUKSI GENTENG METAL TIPE G025 1X5 DI CV. KARYA ROOF METAL Disusun Oleh: Iyan Nugraha/33411765 Latar Belakang Operator Cara Kerja Peta Kerja

Lebih terperinci

BAB IV DATA DAN PENGOLAHAN DATA

BAB IV DATA DAN PENGOLAHAN DATA BAB IV DATA DAN PENGOLAHAN DATA. Lokasi Kerja Lokasi kami berada di selat mahakam, tepatnya di daerah samarindabalikpapan. Kami memiliki project di salah satu operator company multinasional. Mereka memiliki

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metodologi penelitian adalah suatu kerangka yang memuat langkah-langkah yang ditempuh dalam menyelesaikan permasalahan yang dihadapi. Pada bagian ini akan dijelaskan secara

Lebih terperinci

ANALISA PENYEIMBANGAN LINTASAN PRODUKSI CELANA NIKE STYLE X BERDASARKAN PENGUKURAN WAKTU BAKU PADA PT. XYZ. Benny Winandri, M.

ANALISA PENYEIMBANGAN LINTASAN PRODUKSI CELANA NIKE STYLE X BERDASARKAN PENGUKURAN WAKTU BAKU PADA PT. XYZ. Benny Winandri, M. ANALISA PENYEIMBANGAN LINTASAN PRODUKSI CELANA NIKE STYLE X BERDASARKAN PENGUKURAN WAKTU BAKU PADA PT. XYZ Benny Winandri, M.Sc, MM ABSTRAK: PT. XYZ adalah industri yang memproduksi pakaian jadi. Seperti

Lebih terperinci

BAB V HASIL DAN ANALISA

BAB V HASIL DAN ANALISA BAB V HASIL DAN ANALISA Dari hasil pengamatan dan perhitungan data langkah selanjutnya adalah menganalisa hasil yang diperoleh dari pengumpulan dan perhitungan data, yang berupa waktu baku yang dihasilkan

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1. Pembagian tugas dan tanggung jawab dari masing-masing jabatan dalam. PT. Toba Surimi Industries dapat dilihat pada uraian berikut.

LAMPIRAN 1. Pembagian tugas dan tanggung jawab dari masing-masing jabatan dalam. PT. Toba Surimi Industries dapat dilihat pada uraian berikut. L-1 LAMPIRAN 1 Uraian Tugas dan Tanggung Jawab Pembagian tugas dan tanggung jawab dari masing-masing jabatan dalam PT. Toba Surimi Industries dapat dilihat pada uraian berikut. 1. Direktur a. Merencanakan

Lebih terperinci

PENGUKURAN WAKTU TIDAK LANGSUNG DATA WAKTU GERAKAN

PENGUKURAN WAKTU TIDAK LANGSUNG DATA WAKTU GERAKAN PENGUKURAN WAKTU TIDAK LANGSUNG DATA WAKTU GERAKAN Kegunaan/Kelebihan data waktu gerakan 1. waktu baku pekerjaan dapat diketahui sebelum pekerjaan tsb dijalankan 2. waktu baku pekerjaan dapat diketahui

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Menentukan Waktu Siklus Tiap Proses. 4.1.1 Proses Pemasangan Komponen (Setting Part) 4.1.1.1 Elemen operasi pada proses ini adalah : 1. Setting holder magnet ke rotor dan

Lebih terperinci

ANALISIS PENGUKURAN KERJA

ANALISIS PENGUKURAN KERJA ANALISIS PENGUKURAN KERJA Disusun oleh: Subodro (135060700111043) Siti Astrid Meidiani (135060700111044) Armelynda Beverly S (135060701111056) Andini Sulviana (135060701111065) Dzaky Falakhi (135060701111082)

Lebih terperinci

MA3231 Analisis Real

MA3231 Analisis Real MA3231 Analisis Real Hendra Gunawan* *http://hgunawan82.wordpress.com Analysis and Geometry Group Bandung Institute of Technology Bandung, INDONESIA Program Studi S1 Matematika ITB, Semester II 2016/2017

Lebih terperinci

BAB IV PROSES PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

BAB IV PROSES PEMBUATAN DAN PENGUJIAN BAB IV PROSES PEMBUATAN DAN PENGUJIAN 4.1 Alat Dan Bahan Alat dan bahan yang digunakan untuk pembuatan bagian rangka, pengaduk adonan bakso dan pengunci pengaduk adonan bakso adalah : 4.1.1 Alat Alat yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. rutinitas menjadikan setiap kegiatan harus terlaksana seefisien mungkin untuk

BAB I PENDAHULUAN. rutinitas menjadikan setiap kegiatan harus terlaksana seefisien mungkin untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam kehidupan sehari-hari yang dipenuhi dengan berbagai aktivitas untuk memenuhi kebutuhan, waktu merupakan suatu aspek penting dan berharga. Padatnya rutinitas

Lebih terperinci

5. BAB V ANALISIS PEMECAHAN MASALAH

5. BAB V ANALISIS PEMECAHAN MASALAH 5. BAB V ANALISIS PEMECAHAN MASALAH 5.1 Pengaturan Kapasitas Dari hasil pengolahan data yang telah dilakukan diketahui bahwa ada kebutuhan produksi yang tidak mampu dipenuhi oleh PT United Can Company

Lebih terperinci

Pengukuran Waktu Work Sampling TEKNIK TATA CARA KERJA

Pengukuran Waktu Work Sampling TEKNIK TATA CARA KERJA Pengukuran Waktu Work Sampling TEKNIK TATA CARA KERJA Pengertian Sampling pekerjaan adalah suatu prosedur pengukuran cara langsung yang dilakukan pada waktu-waktu yang ditentukan secara acak. Standar pekerja

Lebih terperinci

Tabel 2.4 Penyesuaian menurut Westinghouse

Tabel 2.4 Penyesuaian menurut Westinghouse Tabel 2.4 Penyesuaian menurut Westinghouse 32 33 Tabel 2.5 Kelonggaran Tabel 2.5 Kelonggaran ( Lanjutan ) 34 Tabel 2.5 Kelonggaran ( Lanjutan ) 35 36 2.2 Peta Kerja 2.2.1 Pengertian Peta Kerja Peta kerja

Lebih terperinci

BAB 3 LANDASAN TEORI

BAB 3 LANDASAN TEORI BAB 3 LANDASAN TEORI 3.1. Keseimbangan Lintasan Keseimbangan lintasan adalah lintasan produksi dimana material berpindah secara kontinyu dengan laju rata-rata yang sama melalui sejumlah stasiun kerja,

Lebih terperinci

BAB IV PROSES PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

BAB IV PROSES PEMBUATAN DAN PENGUJIAN BAB IV PROSES PEMBUATAN DAN PENGUJIAN 4.1 Alat Dan Bahan Alat dan bahan yang digunakan untuk pembuatan bagian rangka, pengaduk adonan bakso dan pengunci pengaduk adonan bakso adalah : 4.1.1 Alat Alat yang

Lebih terperinci

ABSTRAK. iii Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. iii Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Counter Fiesta Steak Restaurant adalah sebuah restaurant cepat saji yang menjual makanan hotplate dan hanya memiliki 1 jalur antrian dengan 1 buah loket pemesanan sekaligus pembayaran yang dilayani

Lebih terperinci

PENENTUAN WAKTU BAKU PRODUKSI KERUPUK RAMBAK IKAN LAUT SARI ENAK DI SUKOHARJO

PENENTUAN WAKTU BAKU PRODUKSI KERUPUK RAMBAK IKAN LAUT SARI ENAK DI SUKOHARJO PENENTUAN WAKTU BAKU PRODUKSI KERUPUK RAMBAK IKAN LAUT SARI ENAK DI SUKOHARJO Darsini Program Studi Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Veteran Bangun Nusantara Sukoharjo E-mail : dearsiny@yahoo.com

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 1 Marisa. Sekolah ini terletak di Jalan Trans Sulawesi, Desa Teratai,

Lebih terperinci

Lamp n (menit) x/n

Lamp n (menit) x/n BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Data Hasil Pengukuran Waktu Dibawah ini merupakan hasil pengukuran langsung (menggunakan stopwatch) waktu rakit panel. Box n (menit) x/n 1 2 3 4 5 1 11.9 12.5

Lebih terperinci

BAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA

BAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA BAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA 4.1 Sejarah Perusahaan (Sumber: Company Profil PT.IGP) Gambar 4.1 Layout IGP Group IGP Group dimulai dengan berdirinya PT.GKD pada tahun 1980 dengan frame

Lebih terperinci

Lampiran 1. Prosedur Pemeliharaan Kelinci Lokal Koloni dan Individu. 1. Pembuatan kandang untuk 2 perlakuan, yaitu koloni dan individu.

Lampiran 1. Prosedur Pemeliharaan Kelinci Lokal Koloni dan Individu. 1. Pembuatan kandang untuk 2 perlakuan, yaitu koloni dan individu. Lampiran. Prosedur Pemeliharaan Kelinci Lokal Koloni dan Individu. Pembuatan kandang untuk perlakuan, yaitu koloni dan individu.. Persiapan kandang dan peralatan yang akan digunakan dalam penelitian dibersihkan.

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1. WAKTU DAN TEMPAT Kegiatan Penelitian ini dilaksanakan mulai bulan Juni hingga Desember 2011 dan dilaksanakan di laboratorium lapang Siswadhi Soepardjo (Leuwikopo), Departemen

Lebih terperinci

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Model Diagram Metodologi Gambar 4.1 Metodologi Penelitian 47 Gambar 4.2 Metodologi Penelitian (lanjutan) 48 4.2 Penelitian Pendahuluan Penelitian dilakukan di PT. Refconindo

Lebih terperinci

Predetermined Motion Time System (PMTS)

Predetermined Motion Time System (PMTS) Teknik Industri Predetermined Motion Time System (PMTS) Analisis dan Pengukuran Kerja Authors Farah Tsanyna ila (135060707111024) Yussy Fatma Rosyita (135060701111051) Mita Puspitasari 135060701111128

Lebih terperinci

Ummu Kalsum UNIVERSITAS GUNADARMA

Ummu Kalsum UNIVERSITAS GUNADARMA Ummu Kalsum UNIVERSITAS GUNADARMA 2016 Inferensia Statistika : Mencakup semua metode yang digunakan untuk penarikan kesimpulan atau generalisasi mengenai populasi dengan melakukan pengambilan sampel (sampling)

Lebih terperinci

PERANCANGAN STANDARD OPERATING PROSEDURES (SOP) KEGIATAN GENERAL CLEANING DAN SET UP MESIN PADA BAGIAN PENGEMASAN DI PT.

PERANCANGAN STANDARD OPERATING PROSEDURES (SOP) KEGIATAN GENERAL CLEANING DAN SET UP MESIN PADA BAGIAN PENGEMASAN DI PT. PERANCANGAN STANDARD OPERATING PROSEDURES (SOP) KEGIATAN GENERAL CLEANING DAN SET UP MESIN PADA BAGIAN PENGEMASAN DI PT. BAYER INDONESIA IID FELIX AGUSTONY DAN HARI MOEKTIWIBOWO Program Studi Teknik Industri,

Lebih terperinci

ERGONOMI & APK - I KULIAH 7: PETA KERJA (LANJUTAN)

ERGONOMI & APK - I KULIAH 7: PETA KERJA (LANJUTAN) ERGONOMI & APK - I KULIAH 7: PETA KERJA (LANJUTAN) By: Rini Halila Nasution, ST, MT CONTOH KASUS Berapakah jumlah mesin yang seharusnya bisa dilayani oleh seorang operator bilamana diketahui data sebagai

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pembahasan selanjutnya yang berhubungan dengan kepentingan pemecahan masalah itu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pembahasan selanjutnya yang berhubungan dengan kepentingan pemecahan masalah itu BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemecahan Masalah Untuk melakukan pemecahan masalah dan analisa pengolahan data, maka pada bab ini dikumpulkan data-data sebagai sumber ataupun input yang dibutuhkan

Lebih terperinci

ANALISIS BEBAN KERJA PEGAWAI DI SEKSI VERSAIGAMONANG DEVISI DEPRODUGAMONANG PERUM PERURI KARAWANG

ANALISIS BEBAN KERJA PEGAWAI DI SEKSI VERSAIGAMONANG DEVISI DEPRODUGAMONANG PERUM PERURI KARAWANG Journal Industrial Manufacturing Vol. 2, No. 2, Juli 2017, pp.1-9 P-ISSN: 2502-4582, E-ISSN: 2580-3794 ANALISIS BEBAN KERJA PEGAWAI DI SEKSI VERSAIGAMONANG DEVISI DEPRODUGAMONANG PERUM PERURI KARAWANG

Lebih terperinci

Perancangan ulang alat penekuk pipa untuk mendukung proses produksi pada industri las. Sulistiawan I BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

Perancangan ulang alat penekuk pipa untuk mendukung proses produksi pada industri las. Sulistiawan I BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA Perancangan ulang alat penekuk pipa untuk mendukung proses produksi pada industri las Sulistiawan I 1303010 BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA Pada bab ini akan diuraikan proses pengumpulan dan pengolahan

Lebih terperinci

Menganggur Independent Kerja Kombinasi

Menganggur Independent Kerja Kombinasi PETA KERJA SETEMPAT PETA PEKERJA-MESIN Menganggur Independent Kerja Kombinasi Contoh Kasus Berapakah jumlah mesin yang seharusnya bisa dilayani oleh seorang operator bilamana diketahui data sebagai berikut

Lebih terperinci

Pengukuran Kerja Langsung (Direct Work Measurement)

Pengukuran Kerja Langsung (Direct Work Measurement) Pengukuran Kerja Langsung (Direct Work Measurement) Pengukuran Kerja (Studi Waktu / Time Study) Perbaikan postur Perbaikan proses Perbaikan tata letak Perbaikan metode /cara kerja Data harus baik, representasi

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Data Umum Perusahaan 4.1.1 Profil Perusahaan PT. Carvil Abadi adalah perusahaan yang bergerak di bidang manufaktur pembuatan sepatu dan sandal yang mulai berdiri pada bulan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. ABSTRAK i. KATA PENGANTAR.. ii. DAFTAR ISI. iv. DAFTAR TABEL. vii. DAFTAR GAMBAR. viii BAB I PENDAHULUAN.. 1

DAFTAR ISI. ABSTRAK i. KATA PENGANTAR.. ii. DAFTAR ISI. iv. DAFTAR TABEL. vii. DAFTAR GAMBAR. viii BAB I PENDAHULUAN.. 1 ABSTRAK PT. Mitas Firsta Garmen adalah sebuah perusahaan manufaktur yang bergerak di bidang pembuatan pakaian jadi. Perusahaan ini berusaha untuk menghasilkan produk yang dapat memenuhi kebutuhan konsumen

Lebih terperinci

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1. Ekstraksi Hasil Pengumpulan Data 5.1.1 Data Permintaan (demand) Konsumen Pengumpulan data permintaan konsumen pada PT. Sinar Jaya Prakarsa diambil mulai dari bulan Agustus

Lebih terperinci

EVALUASI KINERJA OPERASI BUS KOBUTRI JURUSAN KPAD-ANTAPANI ABSTRAK

EVALUASI KINERJA OPERASI BUS KOBUTRI JURUSAN KPAD-ANTAPANI ABSTRAK EVALUASI KINERJA OPERASI BUS KOBUTRI JURUSAN KPAD-ANTAPANI Agnes Dewi Afriani NRP : 0421008 Pembimbing : Ir. Budi Hartanto Susilo, M.Sc FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

Lebih terperinci

PERANCANGAN SISTEM KERJA PADA PROSES PENGERINGAN JAGUNG DITINJAU DARI SEGI ERGONOMI (Studi kasus di PT. Surya Alam Rekananda, Bandar Lampung)

PERANCANGAN SISTEM KERJA PADA PROSES PENGERINGAN JAGUNG DITINJAU DARI SEGI ERGONOMI (Studi kasus di PT. Surya Alam Rekananda, Bandar Lampung) PERANCANGAN SISTEM KERJA PADA PROSES PENGERINGAN JAGUNG DITINJAU DARI SEGI ERGONOMI (Studi kasus di PT. Surya Alam Rekananda, Bandar Lampung) WORK SYSTEM DESIGN IN DRY-CORN PROCESSING REFER TO ERGONOMIC

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI 2.1. Tinjauan Pustaka Sejumlah penelitian yang berkaitan dengan penjadwalan produksi telah dilakukan, antara lain oleh Wigaswara (2013) di PT Bejana Mas Perkasa.

Lebih terperinci

EVALUASI JUMLAH TENAGA KERJA YANG OPTIMAL DENGAN METODE WORK LOAD ANALYSIS (WLA) DAN WORK FORCE ANALYSIS (WFA) DI PT.

EVALUASI JUMLAH TENAGA KERJA YANG OPTIMAL DENGAN METODE WORK LOAD ANALYSIS (WLA) DAN WORK FORCE ANALYSIS (WFA) DI PT. EVALUASI JUMLAH TENAGA KERJA YANG OPTIMAL DENGAN METODE WORK LOAD ANALYSIS (WLA) DAN WORK FORCE ANALYSIS (WFA) DI PT. TRIKARTIKA MEGAH NASKAH PUBLIKASI Diajukan Guna Memenuhi dan Melengkapi Syarat Gelar

Lebih terperinci

PEMETAAN TINGKAT KEBISINGAN AKIBAT AKTIVITAS TRANSPORTASI DI JALAN KALIWARON-KALIKEPITING SURABAYA

PEMETAAN TINGKAT KEBISINGAN AKIBAT AKTIVITAS TRANSPORTASI DI JALAN KALIWARON-KALIKEPITING SURABAYA SEMINAR TUGAS AKHIR PEMETAAN TINGKAT KEBISINGAN AKIBAT AKTIVITAS TRANSPORTASI DI JALAN KALIWARON-KALIKEPITING SURABAYA Masmulki Daniro J. NRP. 3307 100 037 Dosen Pembimbing: Ir. M. Razif, MM Semakin pesatnya

Lebih terperinci

BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN. Sejarah singkat berdirinya CV. Catur tunggal Jaya Gorontalo, seiring

BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN. Sejarah singkat berdirinya CV. Catur tunggal Jaya Gorontalo, seiring 38 BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN 3.1 Deskripsi Objek Penelitian 3.1.1 Sejarah Perkembangan Perusahaan Sejarah singkat berdirinya CV. Catur tunggal Jaya Gorontalo, seiring dengan adanya tuntunan jaman yang

Lebih terperinci

Kata Kunci: SMED, MOST, Setup Mesin, Perakitan, Manufacturing Lead Time

Kata Kunci: SMED, MOST, Setup Mesin, Perakitan, Manufacturing Lead Time USULAN PENGURANGAN WAKTU SETUP MENGGUNAKAN METODE SMED SERTA PENGURANGAN WAKTU PROSES PRODUKSI DAN PERAKITAN MENGGUNAKAN METODE MOST DI PT. PANASONIC MANUFACTURING INDONESIA Rizki Nurul Fathia, Sumiharni

Lebih terperinci

PENGUKURAN BEBAN KERJA TENAGA KERJA DENGAN METODE WORK SAMPLING (Studi Kasus di PT. XY Yogyakarta)

PENGUKURAN BEBAN KERJA TENAGA KERJA DENGAN METODE WORK SAMPLING (Studi Kasus di PT. XY Yogyakarta) PENGUKURAN BEBAN KERJA TENAGA KERJA DENGAN METODE WORK SAMPLING (Studi Kasus di PT. XY Yogyakarta) Jono Jurusan Teknik Industri Universitas Widya Mataram Yogyakarta Yonuwm@yahoo.co.id ABSTRAK PT XY sebagai

Lebih terperinci

PROGRAM PENDIDIKAN SARJANA EKSTENSI DEPARTEMEN TEKNIK INDUSTRI F A K U L T A S T E K N I K UNIVERSITAS SUMATERA UTARA M E D A N

PROGRAM PENDIDIKAN SARJANA EKSTENSI DEPARTEMEN TEKNIK INDUSTRI F A K U L T A S T E K N I K UNIVERSITAS SUMATERA UTARA M E D A N ANALISA EFISIENSI DAN UTILISASI PENGGUNAAN WAKTU PRODUKSI UNTUK MENENTUKAN JUMLAH TENAGA KERJA DENGAN PENGUKURAN WAKTU STANDAR MENGGUNAKAN METODE STOPWATCH TIME STUDY PADA PT. CAHAYA BINTANG MEDAN TUGAS

Lebih terperinci

BAB 3 PEMBAHASAN DAN HASIL

BAB 3 PEMBAHASAN DAN HASIL BAB 3 PEMBAHASAN DAN HASIL Pengumpulan Data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data yang diperoleh dari pengamatan langsung pada PT. Bank BRI Cabang Medan Putri Unit Medan Labuhan. Pengamatan

Lebih terperinci

LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM ANALISIS DAN PENGUKURAN KERJA METODE DASAR PENGUKURAN WAKTU (METHOD TIME MEASUREMENT- 1)

LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM ANALISIS DAN PENGUKURAN KERJA METODE DASAR PENGUKURAN WAKTU (METHOD TIME MEASUREMENT- 1) TNR, Font 16 pt Bold, Center LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM ANALISIS DAN PENGUKURAN KERJA METODE DASAR PENGUKURAN WAKTU (METHOD TIME MEASUREMENT- 1) Disusun Oleh : Font 12, bold, center Nama / NPM : 1.... / NPM

Lebih terperinci

LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM ANALISIS DAN PENGUKURAN KERJA METODE DASAR PENGUKURAN WAKTU (METHOD TIME MEASUREMENT- 1)

LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM ANALISIS DAN PENGUKURAN KERJA METODE DASAR PENGUKURAN WAKTU (METHOD TIME MEASUREMENT- 1) TNR, Font 16 pt Bold, Center LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM ANALISIS DAN PENGUKURAN KERJA METODE DASAR PENGUKURAN WAKTU (METHOD TIME MEASUREMENT- 1) Disusun Oleh : Font 12, bold, center Nama / NPM : 1.... / NPM

Lebih terperinci

BAB 4 PENGUMPULAN DAN ANALISA DATA

BAB 4 PENGUMPULAN DAN ANALISA DATA BAB 4 PENGUMPULAN DAN ANALISA DATA 4.1 Pengumpulan Data 4.1.1 Data untuk Peramalan Permintaan Untuk peramalan permintaan pada bulan Januari April 2007 diperlukan data penjualan selama bulan Mei 2005 Desember

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 SMED (Single Minute Exchange Die) Salah satu masalah yang dihadapi oleh industri manufaktur adalah seringnya keterlambatan dalam menyelesaian pekerjaan sehingga tidak sesuai dengan

Lebih terperinci

EVALUASI KINERJA SIMPANG BERSINYAL ANTARA JALAN BANDA JALAN ACEH, BANDUNG, DENGAN MENGGUNAKAN PERANGKAT LUNAK KAJI

EVALUASI KINERJA SIMPANG BERSINYAL ANTARA JALAN BANDA JALAN ACEH, BANDUNG, DENGAN MENGGUNAKAN PERANGKAT LUNAK KAJI EVALUASI KINERJA SIMPANG BERSINYAL ANTARA JALAN BANDA JALAN ACEH, BANDUNG, DENGAN MENGGUNAKAN PERANGKAT LUNAK KAJI Resha Gunadhi NRP : 9921038 Pembimbing : Tan Lie Ing, ST.,MT. FAKULTAS TEKNIK JURUSAN

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 8 BAB II LANDASAN TEORI Keseimbangan lini produksi bermula dari lini produksi masal, dimana tugas-tugas yang dikerjakan dalam proses harus dibagi kepada seluruh operator agar beban kerja dari para operator

Lebih terperinci

Teller 1. Teller 2. Teller 7. Gambar 3.1 Proses antrian pada sistem antrian teller BRI Cik Ditiro

Teller 1. Teller 2. Teller 7. Gambar 3.1 Proses antrian pada sistem antrian teller BRI Cik Ditiro Berikut ini adalah pembahasan mengenai sistem antrian teller BRI Cik Ditiro dan optimasinya berdasarkan model tingkat aspirasi. Deskripsi mengenai sistem antrian teller BRI Cik Ditiro dapat diuraikan sebagai

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN Metodologi penelitian adalah tata cara yang lebih terperinci mengenai tahaptahap melakukan penelitian. Penelitian yang dilakukan pada Marlan Collection adalah untuk mengurangi

Lebih terperinci

ABSTRAK. iii. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. iii. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Perusahaan jasa konstruksi EPS, PT X merupakan perusahaan yang bergerak dibidang jasa konstruksi dan pembuatan bahan bangunannya sendiri. Bahan bakunya lebih dikenal dengan nama EPS kepanjangan

Lebih terperinci

1. Diketahui fungsi : f mempunyai sifat f x 1 1 f x untuk setiap x. Jika f 2. 2, maka nilai fungsi f B. 2 C. 3 D E.

1. Diketahui fungsi : f mempunyai sifat f x 1 1 f x untuk setiap x. Jika f 2. 2, maka nilai fungsi f B. 2 C. 3 D E. f x f mempunyai sifat f x f x untuk setiap x. Jika f, maka nilai fungsi f 06. Diketahui fungsi : 06 06. Perhatikan gambar berikut ini! Berapakah ukuran luas daerah yang diarsir jika diketahui ukuran luas

Lebih terperinci

PERANCANGAN STANDAR PROSEDUR KERJA DALAM PROSES PERAKITAN SPEAKER TOWER DI PT. HARTONO ISTANA TEKNOLOGI, KUDUS SKRIPSI

PERANCANGAN STANDAR PROSEDUR KERJA DALAM PROSES PERAKITAN SPEAKER TOWER DI PT. HARTONO ISTANA TEKNOLOGI, KUDUS SKRIPSI PERANCANGAN STANDAR PROSEDUR KERJA DALAM PROSES PERAKITAN SPEAKER TOWER DI PT. HARTONO ISTANA TEKNOLOGI, KUDUS SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana Teknik Industri

Lebih terperinci

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN 7. Kesimpulan 7.. Waktu baku perusahaan. Waktu baku perusahaan yang merupakan waktu baku yang sudah dihitung dengan menambahkan faktor penyesuaian dan faktor kelonggaran di

Lebih terperinci

Abstrak. Sakijo 1, Abdullah Merjani 2

Abstrak. Sakijo 1, Abdullah Merjani 2 Peningkatan Produktivitas dengan Peubahan Lay Out Line di Departemen Step Motor PT.Japan Servo Batam Sakijo 1, Abdullah Merjani 2 1 Program Studi Teknik Industri, Universitas Riau Kepulauan Batam 2, Staf

Lebih terperinci