BAB 4 PENGUMPULAN DAN ANALISA DATA
|
|
- Hendra Sudirman
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB 4 PENGUMPULAN DAN ANALISA DATA 4.1 Pengumpulan Data Data untuk Peramalan Permintaan Untuk peramalan permintaan pada bulan Januari April 2007 diperlukan data penjualan selama bulan Mei 2005 Desember Data penjualan dapat dilihat pada tabel Data untuk Perencanaan Agregat Untuk perencanaan agregat diperlukan beberapa data, yaitu : 1. Data Kapasitas Melalui data- data kapasitas dapat diketahui kemampuan perusahaan dalam berproduksi setiap bulannya. Data-data kapasitas ini terdiri dari data kapasitas tenaga kerja dan data kapasitas hari kerja tiap bulannya. Jumlah tenaga kerja yang berkaitan langsung dengan departemen sewing yaitu sebanyak 46 orang dengan rincian jumlah tenaga kerja setiap proses dapat dilihat pada tebel 4.4
2 51 Tabel 4.1 Data Penjualan bulan Mei 2005 Desember 2007 Bulan Periode (t) Data Penjualan (Unit) (dt) Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember Total Sumber : Data Penjualan, Kemeja Wanita Solid D-chow PT Dasa Busana Sakti
3 52 Tabel 4.2 Data Produksi Bulan Mei 2005 Desember 2007 Bulan Periode (t) Data produksi (Unit) (dt) Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember Total Sumber : Data Produksi, Kemeja Wanita Solid D-chow PT Dasa Busana Sakti
4 53 Tabel 4.3 Kelebihan Produksi Bulan Mei 2005 Desember 2007 Bulan Periode (t) Data Kelebihan produksi (Unit) (dt) Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember Total Kelebihan Produksi 41600
5 54 Tabel 4.4 Data Jumlah Tenaga Kerja Tiap Proses dan Devisi Proses Jumlah Tenaga Kerja Sewing 40 Button 2 Trimming 2 QC 2 Total 46 Sumber PT Dasa Busana Sakti Jam kerja dalam perusahaan dimulai dari pukul (hari Senin Jumat), dengan pembagian waktu kerja sebagai berikut a. Hari Senin kamis, jam kerja produktif = 8 jam, dengan waktu istirahat untuk makan siang b. Hari Jumat, jam kerja produktif = 8 jam, dengan waktu istirahat untuk makan siang dan sholat jumat c. Total jam kerja lembur maximum yang diperbolehkan tiap bulannya adalah 25% dari jam kerja reguler Data jumlah hari kerja selama periode perencanaan dapat dilihat pada tabel berikut :
6 55 Tabel 4.5 Data Jumlah Hari Kerja Bulan Jumlah Hari Kerja Januari Februari Maret April Data Biaya Pada tabel 4.6, disajikan beberapa biaya yang mempengaruhi perencanaan agregat. Tabel 4.6 Data Biaya Jenis Biaya Jumlah Biaya Reguler Time tiap jam Rp Biaya Overtime tiap Jam Rp Biaya Persediaan per unit Rp Biaya Produksi diluar tenaga kerja per unit Rp Sumber data biaya PT Dasa Busana Sakti 3. Data persedian awal kemeja wanita solid D-chow pada awal bulan januari 2007 sebesar 1500 unit 4. Data waktu baku proses produksi kemeja wanita solid D-chow, dapat dilihat pada tabel 4.7
7 56 Tabel 4.7 Data Waktu Baku Proses Produksi Kemeja Wanita Solid D-Chow No Nama Part Proses Waktu Baku (detik) 1 Sewing Daun Kerah 5.02 Kaki Kerah 4.16 Badan Belakang 4.42 Badan Kanan 4.22 Kantong 2.04 Badan Kiri Button Lubang Kancing 4.45 Pasang Kancing Trimming Soum QC Inspeksi Sewing 7.24 Sumber : Data Waktu Baku Departemen Sewing PT Dasa Busana Sakti Pada penelitian ini, total waktu baku proses produksi di departemen sewing adalah detik. Dikarenakan pola kerja yang pararel maka waktu siklus yang digunakan per operasi yang terbesar yaitu Sewing = 24.4 detik Button = 7.46 detik Trimming = 3.44 detik QC = 7.24 detik Untuk waktu yang dipilih ialah waktu siklus yang terbesar yaitu operasi sewing dengan waktu 24.4 detik = jam = jam Peramalan Permintaan berikut: Langkah langkah dalam melakukan proses peramalan adalah sebagai
8 57 1. Memplot data penjualan selama bulan Mei 2005 Desember Plot data dapat dilihat pada gambar berikut. Jumlah Penjualan (Unit) Mei'05 Juni'05 Juli'05 Agustus'05 September'05 Oktober'05 November'05 Desember'05 Januari'06 Februari'06 Maret'06 April'06 Mei'06 Juni'06 Juli'06 Agustus'06 September'06 Oktober'06 November'06 Desember'06 Periode Data Penjualan Gambar 4.1 Plot Data Penjualan Kemeja Wanita Solid D-chow 2. Menentukan metode peramalan yang akan digunakan. pola data berbentuk pola data musiman yang berkecenderungan Trend, maka metode peramalan yang digunakan adalah : Metode Regresi Linier Metode DES dengan α = Metode Winter dengan α = , β = dan γ 3. Melakukan pengukuran kesalahan peramalan dengan menggunakan MSE (perhitungan nilai MSE dapat dilihat pasa lampiran). Nilai MSE dari masing-
9 58 masing metode peramalan untuk item kemeja wanita solid D-chow dapat dilihat pada tabel 4.8 Tabel 4.8 Nilai MSE untuk tiap Nilai Peramalan Metode Nilai Mse Regresi Linier DES (α=0.1) DES (α=0.2) DES (α=0.3) DES (α=0.4) DES (α=0.5) DES (α=0.6) DES (α=0.7) DES (α=0.8) DES (α=0.9) Winter (α=0.1,β=0.2 dan γ = 0) Winter (α=0.2,β=0.3 dan γ = 0.1) Winter (α=0.3,β=0.4 dan γ = 0.2) Winter (α=0.4,β=0.5 dan γ = 0.3) Winter (α=0.5,β=0.6 dan γ = 0.4) Winter (α=0.6,β=0.7 dan γ = 0.5) Winter (α=0.7,β=0.8 dan γ = 0.6)
10 59 Winter (α=0.8,β=0.9 dan γ = 0.7) Winter (α=0.9,β=1 dan γ = 0.8) Metode Peralaman yang dipilih adalah metode peramalan dengan nilai MSE terkecil yaitu Metode Regresi Linier. 4 Menghitung peramalan permintaan untuk bulan Januari 2007 April Cara perhitungan peramalan permintaan : Menggunakan persamaan : y = a + b(x), dimana a = dan b = 665 Tabel 4.9 Perhitungan Jumlah Permintaan Bulan Proses Perhitungan Permintaan (Unit) Januari (665x21) = Februari (665x22) = Maret (665x23) = April (665x24) = Perencanaan Produksi Agregat Data peramalan permintaan Kemeja Wanita Solid D-Chow yang telah diperoleh, akan digunakan menyusun suatu perencanaan agregat. Langkah-langkah dalam menyusun perencanaan agregat adalah : 1. Menyusun data permintaan hasil peramalan sebagai produk agregat
11 60 Tabel 4.10 Data Permintaan Hasil Peramalan (Produk Agregat) Bulan Permintaan (unit) Januari Februari Maret April Mengkonversikan waktu siklus dalam satuan jam Waktu baku = 24.4 detik = jam = jam 3. Mengkonversikan persediaan awal ke unit produk agregat Data produk agregat dikonversikan kedalam satuan jam dengan cara mengalikan unit produk agregat dengan waktu baku, yaitu jam hasil perhitungan dapat dilihat dari tabel 4.10 berikut. Tabel 4.11 Konversi Unit Produk Agregat ke dalam Satuan Waktu Bulan Produk Agregat (unit) Produk Agregat (jam) Januari Februari Maret Apr Total Jumlah persediaan awal Juga dikonversikan ke unit produk agregat dalam satuan jam, dengan cara mengalikan jumlah persedian awal dengan waktu siklus yang terbesar
12 61 Produk agregat (jam) = persediaan x Ws maks = 1500 x = 10.5 jam 4. Kapasitas Jam Kerja Tiap Bulan Jumlah tenaga kerja yang terlibat langsung dalam proses produksi adalah 46 orang. Selama periode perencanaan, perusahaan memiliki kebijaksanaan untuk tidak melakukan pemecatan maupun perekrutan karyawan. Untuk memenuhi variasi permintaan, maka perusahaan menggunakan sistem persediaan jam lembur. Cara perhitungan total jam kerja reguler tiap bulan adalah : Jam kerja reguler (Senin-Jumat) = jumlah hari kerja x 8 jam Total jam kerja reguler (46 orang) = total jam kerja reguler x 46 orang Cara perhitungan jam kerja lembur maksimum tiap bulan : Jam kerja lembur = total jam kerja reguler x 25 % Hasil perhitungan kapasitas jam kerja yang tersedia dapat dilihat pada tabel 4.12 Tabel 4.12 Kapasitas Jam Kerja yang Tersedia (Jam) Keterangan Januari Februari Maret April Hari kerja reguler Jam kerja reguler Total Jam kerja reguler (46 pekerja) Jam kerja lembur maksimum
13 62 5. Perencanaan produksi agregat dengan Metode Trial & Error a. Kombinasi level strategy dengan lembur Perusahaan akan berproduksi sesuai dengan jumlah permintaan. Tujuannya adalah untuk menghindari adanya persediaan, sehingga biaya persediaan dapat dihilangkan dari biaya produksi. Permintaan yang bervariasi diatasi dengan jam lembur. Perhitungan agregat dengan metode ini dapat dilihat pada tabel 4.11 berikut. Tabel 4.13 Perhitungan Agregat dengan Metode Kombinasi Level Strategy dengan Lembur (dalam Jam) Keterangan Januari Februari Maret April Total Jam kerja yang dibutuhkan Jam kerja yang tersedia Jam produksi lembur Tabel 4.14 Biaya Produksi Metode Kombinasi Level Strategy dengan Lembur (dalam Jam) Jenis Biaya Jam Biaya Total Biaya produksi Rp Rp diluar tenaga kerja Biaya tenaga kerja Rp Rp Total biaya produksi Rp
14 63 b. Kombinasi Level Strategy dengan Persediaan Tingkat produksi ditentukan tetap selama periode perencanaan dan variasi permintaan diatasi dengan persediaan. Bulan Januari Total permintaan bulan Januari = Total persediaan awal bulan Januari 2007 = 15 jam Jumlah hari kerja bulan januari = 23 Tingkat produksi per hari = ( ) jam / 23 hari = jam / hari Bulan Februari Total permintaan bulan Februari = Jumlah hari kerja bulan Februari = 20 Tingkat produksi per hari = (7360 )/ 20 hari = 368 jam / hari Bulan Maret Total permintaan bulan Maret = Jumlah hari kerja bulan Maret = 21 Tingkat produksi per hari = (7728 )/ 21 hari = 368 jam / hari
15 64 Bulan April Total permintaan bulan April = Jumlah hari kerja bulan Maret = 20 Tingkat produksi per hari = (7360 )/ 20 hari = 368 jam / hari Tabel 4.15 Perhitungan Agregat dengan Metode Kombinasi Lavel Strategy dengan Persediaan (dalam Jam) Keterangan Januari Februari Maret April Total Jumlah hari kerja (hari) Tingkat produksi (jam/hari) Jam kerja yang tersedia Jam produksi yang dibutuhkan Jam produksi lembur (jam) Persediaan awal (jam) Persediaan akhir (jam) Rata-rata persediaan (jam)
16 65 Tabel 4.16 Biaya Produksi Metode Kombinasi Level Strategy dengan Persediaan Jenis Biaya Jam Biaya Total Biaya Persediaan Rp Rp Biaya produksi Rp Rp diluar tenaga kerja Total biaya produksi Rp c. Mixed Strategy Metode ini merupakan kombinasi dari metode kombinasi level strategy dengan lembur dan metode kombinasi level strategy dengan persediaan. Variasi permintaan diatasi dengan jam kerja lembur maupun persediaan. Perusahaan berproduksi dengan dua tingkat produksi yang berbeda selama periode perencanaan. Tingkat produksi selama bulan Januari-Februari 2007 Total permintaan bulan Januari Februari 2007 Total persediaan awal bulan Januari Februari 2007 Jumlah hari kerja bulan Januari Februari 2007 = Jam = 15 Jam = 43 hari Tingkat produksi per hari = /43 hari Tingkat produksi selama bulan Maret-April 2007 = hari Total permintaan bulan Maret-April 2007 Total persediaan awal bulan Maret-April 2007 = Jam = 15 Jam
17 66 Jumlah hari kerja bulan Maret-April 2007 Tingkat produksi per hari = 41 hari = /41 hari = hari Tabel 4.17 Perhitungan Agregat dengan Metode Mixed Strategy Keterangan Januari Februari Maret April Total Jumlah hari kerja (hari) Tingkat produksi (jam/hari) Jam kerja yang tersedia Jam produksi yang dibutuhkan Jam produksi lembur (jam) Persediaan awal (jam) Persediaan akhir (jam) Rata-rata persediaan (jam) Tabel 4.18 Biaya Produksi Metode Mixed Strategy Jenis Biaya Jam Biaya Total Biaya Lembur 0 Rp Biaya Persediaan Rp Rp Biaya produksi Rp Rp diluar tenaga kerja Total biaya produksi Rp
18 Analisa Pengumpulan Data Analisa Peramalan Dari hasil plot data penjualan selama bulan Mei 2005 April 2007, terlihat pola data untuk kemeja wanita solid D-chow membentuk suatu pola yaitu trend/linier, maka metode peramalan yang digunakan adalah metode regresi linier, metode double exponential smoothing (DES) dengan α= 0,1-0,9 dan Metode Winter dengan α = , β = dan γ dari hasil perhitungan dipilih salah satu metode peramalan yang terbaik dengan kriteria pemilihan berdasarkan pada nilai Mean Square Error (MSE) terkecil Analisa Perncanaan Agregat Perencanaan agregat bertujuan untuk menentukan tingkat produksi tiap periodenya berdasarkan jumlah tenaga kerja yang ada. Perencanaan agregat dilakukan dengan metode trial & error yaitu Kombinasi Level Strategy dengan lembur, Kombinasi Level Strategy dengan persediaan, dan Mixed Strategy. a. Kombinasi Level Strategy dengan lembur Kombinasi Level Strategy dengan lembur adalah strategi berproduksi dengan tingkat produksi ditentukan secara konstan selama periode perencanaan. Variasi permintaan diatasi dengan lembur tujuannya adalah untuk menghindari adanya persediaan di akhir periode. permintaan yang bervariasi dapat diatasi dengan jam lembur, hal ini dilakukan kerena adanyakebijaksaan dari pihak perusahaan untuk tidak melakukan pemecatan maupun perekrutan karyawan selama periode perencanaan.
19 68 Pada bulan Januari jam kerja yang dibutuhkan adalah jam untuk memenuhi permintaan bulan januari. Pada bulan Februari jam kerja yang dibutuhkan jam, sedangkan bulan Maret dan April jam kerja yang dibutuhkan adalah sebesar jam dan 276.9jam. Keuntungan dari kombinasi level strategy dengan lembur adalah perusahaan tidak perlu mengeluarkan biaya produksi terlalu besar karena jumlah permintaan diatasi dengan lembur tanpa adanya biaya persediaan. Sedangkan total biaya produksi dari pemakaian kombinasi level strategy dengan jam lembur sebesar Rp b. Kombinasi Level Strategy dengan Persediaan Kombinasi Level Strategy dengan persediaan adalah strategi berproduksi dengan tingkat produksi ditentukan secara konstan selama periode perencanaan. Variasi permintaan diatasi dengan persediaan yang ada. Berproduksi dengan strategi ini dilakukan dengan mengakumulasikan persediaan selama periode dengan kebutuhan jam kerjanya rendah untuk digunakan selama periode dengan kebutuhan jam kerjanya tinggi, dimana jam kerja yang tersedia tidak dapat memenuhi kebutuhan. Tingkat produksi selama bulan januari adalah sebesar jam / hari, bulan Februari-April = 368. Pada bulan Januari terjadi persediaan jam sedangkan pada bulan Februari 2007 perusahaan harus mengeluarkan biaya persediaan sebesar jam. sedangkan bulan Maret dan April persediaan yang dibutuhkan adalah sebesar jam dan jam.
20 69 Keuntungan dari strategi ini adalah perusahaan lebih mudah dalam membuat jadwal produksi, sedangkan dari sisi pekerja keuntungannya adalah pekerja dapat bekerja dengan stabil. Hal ini dikarenakan tingkat produksi yang ditentukan tetap tiap harinya. Total biaya produksi dengan pemakain strategi ini adalah sebesar Rp c. Mixed Strategy Mixed Strategy merupakan gabungan dari kedua strategi sebelumnya. Variasi permintaan dapat diatasi dengan jam kerja lembur dan persediaan. Tingkat produksi bulan Januari dan Februari adalah sebesar jam/hari sedangkan untuk bulan Maret dan April adala sebesar jam/hari selama perencanaan yang telah diteliti, pada bulan Januari dan Februari terjadi penambahan persediaan sebenyak 8193 jam dan jam sedangkan untuk bulan Maret dan April terjadi penamahan persediaan sebesar jam jam. Total produksi untuk pemakaian strategi ini adalah sebesar Rp
21 Hasil Penelitian Hasil dari analisa data, diperoleh hasil sebagai berikut : 1. Metode peramalan yang terpilih berdasarkan nilai MSE yang terkecil. Metode peramalan yang digunakan adalah Regresi linier dengan nilai sebesar Dengan pemakaian kombinasi level strategy dengan lembur diperoleh total biaya produksi sebesar Rp hasil ini didapat dari pengalian jumlah jam kerja yang tersedia dengan biaya produksi diluar tenaga kerja per unit 3. Dengan pemakaian kombinasi level strategy dengan persediaan diperoleh total biaya produksi sebesar Rp Hasil ini didapat dari penjumlahan biaya Persediaan dengan biaya produksi diluar tenaga kerja. 4. Dengan pemakaian mixed strategy diperoleh total biaya produksi sebesar Rp. Rp Hasil ini didapat dari penjumlahan biaya lembur, biaya persediaan dengan biaya produksi diluar tenaga kerja. 5. Strategi yang digunakan oleh perusahaan adalah strategi dengan optomasi biaya produksi terkecil.
LAMPIRAN 1 CONTOH PERHITUNGAN PERAMALAN. 1. Contoh perhitungan peramalan permintaan dengan metode regresi linier, regresi
LAMPIRAN 1 CONTOH PERHITUNGAN PERAMALAN 1. Contoh perhitungan peramalan permintaan dengan metode regresi linier, regresi kuadratis, double moving average, double exponential smoothing, dan siklis untuk
Lebih terperinciPENERAPAN METODE EXPONENTIAL SMOOTHING UNTUK PERAMALAN PENGGUNAAN WAKTU TELEPON DI PT TELKOMSEL Divre 3 SURABAYA
SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENERAPAN METODE EXPONENTIAL SMOOTHING UNTUK PERAMALAN PENGGUNAAN WAKTU TELEPON DI PT TELKOMSEL Divre 3 SURABAYA Alda Raharja - 5206 100 008! Wiwik Anggraeni, S.Si, M.Kom! Retno
Lebih terperinciBAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN
BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN 4.1 Profil Perusahaan PT. LG Electronics Indonesia adalah perusahaan elektronik asal Korea Selatan yang menjadi salah satu bagian dari LG Group yang didirikan di Korea pada tahun
Lebih terperinciPENENTUAN JADWAL INDUK PRODUKSI DI PT SALIM IVOMAS PRATAMA TBK
PENENTUAN JADWAL INDUK PRODUKSI DI PT SALIM IVOMAS PRATAMA TBK Nama : Fadly Hazman NPM : 32412636 Jurusan : Teknik Industri Dosen Pembimbing 1 : Dr. Ir. Asep Mohamad Noor, MT. Dosen Pembimbing 2: Nanih
Lebih terperinciHASIL DAN ANALISIS DATA. Berikut ini adalah data penjualan besi Wiremesh selama 4 tahun berturutturut.
BAB 5 HASIL DAN ANALISIS DATA 5.1 Penyajian Data Penelitian Berikut ini adalah data penjualan besi Wiremesh selama 4 tahun berturutturut. Data berikut merupakan data aktual untuk diramalkan penjualannya
Lebih terperinciIII. MATEMATIKA DAN STATISTIKA APLIKASI (S.1) EFEK PERUBAHAN POLA CUACA PADA DEBIT AIR MASUK DI WADUK SAGULING
III. MATEMATIKA DAN STATISTIKA APLIKASI (S.1) EFEK PERUBAHAN POLA CUACA PADA DEBIT AIR MASUK DI WADUK SAGULING Yurian Yudanto (yurian.yudanto@yahoo.com) Jurusan Statistika, Fakultas Matematika dan Ilmu
Lebih terperinciBAB 4 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH
BAB 4 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH 4.1 Model Rumusan Masalah dan Pengambilan Keputusan Untuk melakukan pemecahan masalah yang berkaitan dengan perencanaan bahan baku di PT. Mitra Manis Sentosa, maka dibawah
Lebih terperinciBAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Pengumpulan Data 5.1.1 Pembuatan Daftar Pemesan Rutin ke Perusahaan Berdasarkan data yang diterima dari perusahaan, terdapat total delapan perusahaan yang secara rutin per
Lebih terperinciBAB 3 PRAKIRAAAN dan PERAMALAN PRODUKSI. Dalam Manajemen Operasional, mengapa perlu ada peramalan produksi?
BAB 3 PRAKIRAAAN dan PERAMALAN PRODUKSI Dalam Manajemen Operasional, mengapa perlu ada peramalan produksi? a. Ada ketidak-pastian aktivitas produksi di masa yag akan datang b. Kemampuan & sumber daya perusahaan
Lebih terperinciSEMINAR NASIONAL MESIN DAN INDUSTRI (SNMI6) 2010
PENENTUAN JUMLAH TENAGA KERJA DAN ONGKOS PRODUKSI MINIMUM PADA PERUSAHAAN ABC Ahmad Staf Pengajar Program Studi Teknik Industri Universitas Tarumanagara, Jakarta e-mail: ahmad_industri@tarumanagara.ac.id
Lebih terperinciANALISIS PERAMALAN PENJUALAN DAN KAITANNYA DALAM PERAMALAN LABA PADA PD. RAMATEX. Nama : Desty Trisnayannis NPM :
ANALISIS PERAMALAN PENJUALAN DAN KAITANNYA DALAM PERAMALAN LABA PADA PD. RAMATEX Nama : Desty Trisnayannis NPM : 21210860 Latar Belakang Dalam dunia usaha, perusahaan harus memperkirakan hal-hal yang terjadi
Lebih terperinciBAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1. Ekstraksi Hasil Pengumpulan Data 5.1.1 Data Permintaan (demand) Konsumen Pengumpulan data permintaan konsumen pada PT. Sinar Jaya Prakarsa diambil mulai dari bulan Agustus
Lebih terperinciBAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Ekstraksi Hasil Pengumpulan Data 5.1.1 Data Umum Produk Perusahaan menggunakan batch sebagai satuan dalam produksi, dimana 1 batch adalah sebesar : 1. Spon untuk ukuran 9
Lebih terperinciDian Kristanti 1) 1 Prodi Pendidikan Matematika, STKIP Bina Bangsa Meulaboh.
PERAMALAN JUMLAH PENDISTRIBUSIAN BAHAN BAKAR MINYAK DI PT. PERTAMINA (PERSERO) REGION III DEPOT MALANG MENGGUNAKAN METODE WINTER DAN METODE DEKOMPOSISI Dian Kristanti 1) 1 Prodi Pendidikan Matematika,
Lebih terperinciUNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Program Ganda Teknik Informatika dan Statistika Skripsi Sarjana Program Ganda Semester Ganjil 2006/2007
UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Program Ganda Teknik Informatika dan Statistika Skripsi Sarjana Program Ganda Semester Ganjil 2006/2007 ANALISIS PERBANDINGAN KEAKURATAN PERAMALAN ANTARA METODE TRIGG AND LEACH
Lebih terperinciBAB V ANALISA DAN PENYELESAIAN MASALAH
67 BAB V ANALISA DAN PENYELESAIAN MASALAH 5.1 Analisa Plot Data Analisa plot data merupakan suatu cara yang dilakukan untuk mengetahui bentuk dari permintaan terhadap suatu barang/jasa setiap bulannya.
Lebih terperinciVI PERAMALAN PENJUALAN AYAM BROILER DAN PERAMALAN HARGA AYAM BROILER
VI PERAMALAN PENJUALAN AYAM BROILER DAN PERAMALAN HARGA AYAM BROILER 6.1. Analisis Pola Data Penjualan Ayam Broiler Data penjualan ayam broiler adalah data bulanan yang diperoleh dari bulan Januari 2006
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN TEORITIS. yang akan datang. Ramalan adalah situasi dan kondisi yang diperkirakan akan terjadi
BAB 2 TINJAUAN TEORITIS 2.1 Pengertian Peramalan Peramalan adalah kegiatan untuk memperkirakan apa yang akan terjadi pada masa yang akan datang. Ramalan adalah situasi dan kondisi yang diperkirakan akan
Lebih terperinciBAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Pengumpulan Data 4.1.1 Data Penjualan Data penjualan grout tipe Fix pada PT.Graha Citra Mandiri mulai dari Januari 2004 sampai dengan Oktober 2006 ditunjukkan pada
Lebih terperinciPERAMALAN PENJUALAN TIKET PESAWAT PADA CV. VIDO JAYA TOUR DAN TRAVEL
PERAMALAN PENJUALAN TIKET PESAWAT PADA CV. VIDO JAYA TOUR DAN TRAVEL Nama : Awalludin Ma rifatullah Idhofi NPM : 11212269 Jurusan : Manajemen Pembimbing : Dr. Dra. Peni Sawitri, MM PENDAHULUAN Latar Belakang
Lebih terperinciBAB 3 ANALISIS PERUSAHAAN. merupakan perusahaan yang bergerak di bidang industri pakaian. Perusahaan yang
87 BAB 3 ANALISIS PERUSAHAAN 3.1 Latar Belakang Perusahaan CV. Orlena yang berlokasi di Jln. K.H.Moh.Mansyur No.32A, Jakarta Barat merupakan perusahaan yang bergerak di bidang industri pakaian. Perusahaan
Lebih terperinciANALISIS PERAMALAN PENJUALAN PAKAIAN PADA TOKO KARTINI BUSANA. Nama : SUCI MUTIARA NPM : Kelas : 3 EA 14
ANALISIS PERAMALAN PENJUALAN PAKAIAN PADA TOKO KARTINI BUSANA Nama : SUCI MUTIARA NPM : 16210708 Kelas : 3 EA 14 LATAR BELAKANG Persaingan usaha dewasa ini menuntut pengusaha agar lebih peka terhadap keinginan
Lebih terperinciBAB V ANALISA DAN PEMBAHASAN
BAB V ANALISA DAN PEMBAHASAN 5.1 Peramalan Kebutuhan Bahan Baku Pada bab ini berisikan tentang analisa hasil dari pengolahan data dalam perhitungan Forecasting dan MRP tepung terigu untuk 12 bulan yang
Lebih terperinciPENENTUAN METODE PERAMALAN SEBAGAI DASAR PENENTUAN TINGKAT KEBUTUHAN PERSEDIAAN PENGAMAN PADA PRODUK KARET REMAH SIR 20
PENENTUAN METODE PERAMALAN SEBAGAI DASAR PENENTUAN TINGKAT KEBUTUHAN PERSEDIAAN PENGAMAN PADA PRODUK KARET REMAH SIR 20 Theresia Oshin Rosmaria Pasaribu 1 Rossi Septy Wahyuni 2 Jurusan Teknik Industri,
Lebih terperinciPeramalan Jumlah Penumpang Pada Siluet Tour And Travel Kota Malang Menggunakan Metode Triple Exponential Smoothing
Jurnal Ilmiah Teknologi dan Informasi ASIA (JITIKA) Vol.11, No.1, Februari 2017 ISSN: 0852-730X Peramalan Jumlah Penumpang Pada Siluet Tour And Travel Kota Malang Menggunakan Metode Triple Exponential
Lebih terperinciUSULAN RENCANA PRODUKSI AGREGAT PADA PT JAYA ABADI MANUFAKTUR - TANGERANG
USULAN RENCANA PRODUKSI AGREGAT PADA PT JAYA ABADI MANUFAKTUR - TANGERANG Hendi Dwi Hardiman Jurusan Teknik dan Manajemen Industri - Sekolah Tinggi Manajemen Industri Jl. Letjen Suprapto No. 26 Jakarta
Lebih terperinciBAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Pengumpulan Data Pengumpulan data yang dilakukan dengan cara pengamatan dari dokumen perusahaan. Data yang di perlukan meliputi data penjualan produk Jamur Shiitake,
Lebih terperinciU K D W BAB I PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam pengelolaan suatu minimarket tidak pernah lepas dari yang namanya persediaan barang. Persediaan barang menjadi bagian yang sangat vital dalam tumbuh kembangnya
Lebih terperinciBAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.. Plotting Data Bahan baku komponen yang dipakai untuk membuat panel listrik jumlahnya cukup banyak dan beragam untuk masing-masing panel listrik yang dibuat. Jadi, penggunaan
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. PengertianPeramalan Peramalan adalah kegiatan untuk memperkirakan apa yang akan terjadi pada masa yang akan datang. Dalam usaha mengetahui atau melihat perkembangan di masa depan,
Lebih terperinciSeminar Nasional IENACO ISSN PENGELOMPOKAN STASIUN KERJA UNTUK MENYEIMBANGKAN BEBAN KERJA DENGAN METODE LINE BALANCING
PENGELOMPOKAN STASIUN KERJA UNTUK MENYEIMBANGKAN BEBAN KERJA DENGAN METODE LINE BALANCING Joko Susetyo, Imam Sodikin, Adityo Nugroho Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknologi Industri, Institut Sains
Lebih terperinciTEKNIK PERAMALAN KUANTITATIF (TEKNIK STATISTIK) Astrid Lestari Tungadi, S.Kom., M.TI.
TEKNIK PERAMALAN KUANTITATIF (TEKNIK STATISTIK) Astrid Lestari Tungadi, S.Kom., M.TI. PENERAPAN TEKNIK Keakuratan data yang dimiliki Asumsi yang disepakati bersama Kondisi perusahaan yang terdiri dari
Lebih terperinciBAB 3 METODE PENELITIAN
BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1. Penetapan Kriteria Optimasi Kriteria optimasi yang digunakan dalam menganalisis perencanaan agregat yang tepat pada PT. LG Electronics adalah sebagai berikut : 1. Peramalan
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
7 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Peramalan Peramalan sering dipandang sebagai seni dan ilmu dalam memprediksikan kejadian yang mungkin dihadapi pada masa yang akan datang. Secara teoritis peramalan
Lebih terperinciOPTIMASI PERENCANAAN PENGENDALIAN BAHAN BAKU CAPROLACTAM
OPTIMASI PERENCANAAN PENGENDALIAN BAHAN BAKU CAPROLACTAM PABRIK NYLON PT. ITS Dyah Lintang Trenggonowati 1), Wisnu Broto Darmawan 2) 1),2 ) Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
Lebih terperinciUNIVERSITAS BINA NUSANTARA
3 UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Program Studi Ganda Teknik Industri Sistem Informasi Skripsi Sarjana Program Ganda Semester Ganjil 2006/2007 Analisa dan Perancangan Sistem Informasi Perencanaan Produksi Agregat
Lebih terperinciBAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Data Perusahaan PT.YPP adalah salah satu perusahaan nasional yang bergerak di bidang obatobatan (Jamu). Terletak di jalan Pulo Buaran Raya Blok X no.6 Kawasan
Lebih terperinciPERENCANAAN KEBUTUHAN BAHAN BAKU KEMASAN MINUMAN RINGAN UNTUK MEMINIMUMKAN BIAYA PERSEDIAAN. Mila Faila Sufa 1*, Rizky Novitasari 2
PERENCANAAN KEBUTUHAN BAHAN BAKU KEMASAN MINUMAN RINGAN UNTUK MEMINIMUMKAN BIAYA PERSEDIAAN Mila Faila Sufa 1*, Rizky Novitasari 2 1,2 Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah
Lebih terperinciBAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA
BAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA 4.1 Pengumpulan Data Data-data yang dikumpulkan digunakan untuk mendukung pengolahan data yang dilakukan ataupun sebagai input dari setiap metode-metode
Lebih terperinciL Lampiran 1. Diagram Alir Pemrosesan Pesanan Pelanggan. Mulai. Pembeli memesan produk dengan jumlah, waktu, dan harga yang diinginkan
L. 297 Lampiran 1 Diagram Alir Pemrosesan Pesanan Pelanggan Mulai Pembeli memesan produk dengan jumlah, waktu, dan harga yang diinginkan Harga OK? Ya Bag. Pemasaran membuat Sales Order A Tidak Bag. Pemasaran
Lebih terperinciABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK Penelitian ini ditujukan untuk memperoleh gambaran mengenai strategi penerapan pengendalian persediaan dalam meningkatkan efisiensi biaya persediaan Abstract Photography yang berlokasi di Jalan
Lebih terperinciBAB 4 HASIL DAN BAHASAN
BAB 4 HASIL DAN BAHASAN 4.1 Hasil dan Bahasan 4.1.1 Penentuan Suku Cadang Prioritas Untuk menentukan suku cadang prioritas pada penulisan tugas akhir ini diperlukan data aktual permintaan filter fleetguard
Lebih terperinciBAB IV METODE PENELITIAN
BAB IV METODE PENELITIAN 4.1. Desain Penelitian Dari uraian latar belakang masalah, penelitian ini dikategorikan ke dalam penelitian kasus dan penelitian lapangan. Menurut Rianse dan Abdi dalam Surip (2012:33)
Lebih terperinciJadwal Shalat Bulan Januari, 2015 M Denpasar, Bali, Indonesia
Jadwal Shalat Bulan Januari, 2015 M 01 04:29 04:39 06:01 06:27 12:24 15:51 18:44 19:59 (9:16) 02 04:30 04:40 06:01 06:27 12:24 15:51 18:45 19:59 (9:18) 03 04:30 04:40 06:02 06:28 12:25 15:51 18:45 20:00
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN Terdapat beberapa tahapan yang harus dilakukan dalam memecahkan permasalahan penelitian ini. Tahapan tersebut terdiri dari kajian pendahuluan, identifikasi dan merumuskan masalah,
Lebih terperinciABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK Perkembangan perekonomian saat ini menuntut setiap perusahaan untuk selalu bersaing secara global. Perusahaan harus memiliki strategi tertentu agar dapat mempertahankan kelangsungan hidupnya. Salah
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIKUM MODUL I PERAMALAN
LAPORAN PRAKTIKUM MODUL I PERAMALAN Disusun oleh: Kelompok II 1. Ari Handayani (4409216094) 2. Caecilia Eka A.W.S. (4409216097) 3. Dwi Darmawan Saputra (4409216100) LABORATORIUM SISTEM PRODUKSI FAKULTAS
Lebih terperinciBAB III LANDASAN TEORI
BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Definisi Peramalan Peramalan adalah suatu proses dalam menggunakan data historis yang telah dimiliki untuk diproyeksikan ke dalam suatu model peramalan. Dengan model peramalan
Lebih terperinciEvelina Padang, Gim Tarigan, Ujian Sinulingga
Saintia Matematika Vol. 1, No. 2 (2013), pp. 161 174. PERAMALAN JUMLAH PENUMPANG KERETA API MEDAN-RANTAU PRAPAT DENGAN METODE PEMULUSAN EKSPONENSIAL HOLT-WINTERS Evelina Padang, Gim Tarigan, Ujian Sinulingga
Lebih terperinciBAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH
49 BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH 3.1 Penetapan Standar Optimasi Dasar evaluasi untuk mengoptimalkan supply chain management pada Honda Tebet (PT. Setianita Megah Motor) dari proses bisnis perusahaan
Lebih terperinciBAB 4 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH
BAB 4 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH 4.1 Model Rumusan Masalah dan Pengambilan Keputusan Langkah-langkah dalam pemecahan masalah dan pengambilan keputusan dalam membuat sistem untuk menghasilkan suatu perencanaan
Lebih terperinciBAB V ANALISA HASIL. Pada bab sebelumnya telah dilakukan pengolahan data-data yang
BAB V ANALISA HASIL Pada bab sebelumnya telah dilakukan pengolahan data-data yang dikumpulkan untuk pembuatan perencanaan kebutuhan material (MRP). Kemudian dalam bab ini berisikan analisa berdasarkan
Lebih terperinciPERAMALAN PENJUALAN GAS LPG PADA TOKO UPAYA TETAP BERKARYA
PERAMALAN PENJUALAN GAS LPG PADA TOKO UPAYA TETAP BERKARYA Nama : Liza Indriani NPM : 14210058 Jurusan : Manajemen Pembimbing : Lies Handrijaningsih, SE,.MM LATAR BELAKANG MASALAH Perkembangan penggunaan
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN TEORITIS
BAB 2 TINJAUAN TEORITIS 2.1. Peramalan 2.1.1. Pengertian dan Kegunaan Peramalan Peramalan (forecasting) menurut Sofjan Assauri (1984) adalah kegiatan memperkirakan apa yang akan terjadi pada masa yang
Lebih terperinciHasil Peramalan dengan Menggunakan Software Minitab
71 Lampiran 1. Hasil Peramalan dengan Menggunakan Software Minitab Moving Average Data C1 Length 12 NMissing 0 Moving Average Length 4 Accuracy Measures MAPE 25 MAD 54372 MSD 4819232571 Time C1 MA Predict
Lebih terperinciANALISIS PERAMALAN PENJUALAN KANTOR PERCETAKAN DAN PERDAGANGAN UMUM CV AGUNG BEKASI TIMUR
ANALISIS PERAMALAN PENJUALAN KANTOR PERCETAKAN DAN PERDAGANGAN UMUM CV AGUNG BEKASI TIMUR NAMA : GALANG INDRAS SUWANTO NPM : 12210908 JURUSAN : MANAJEMEN PEMBIMBING : SUPRIYO HARTADI, W. SE. MM LATAR BELAKANG
Lebih terperinciBAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN
64 4.1 Pengumpulan Data 4.1.1 Data Penjualan BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN PT. Surya Toto Indonesia bergerak di bidang ceramic sanitary wares and plumbing hardware., salah satu produknya yaitu kloset tipe
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Manajemen operasi merupakan suatu kegiatan yang berhubungan dengan penciptaan atau pembuatan barang, jasa, atau kombinasinya, melalui transformasi dari masukan
Lebih terperinciUSULAN PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN BAHAN BAKU BOKS PANEL DENGAN MENGGUNAKAN METODE MATERIAL REQUIREMENTS PLANNING (MRP)
Profesionalisme Akuntan Menuju Sustainable Business Practice PROCEEDINGS USULAN PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN BAHAN BAKU BOKS PANEL DENGAN MENGGUNAKAN METODE MATERIAL REQUIREMENTS PLANNING (MRP) Gidion
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perkembangan perekonomian dewasa ini semakin menuju pasar global, hal ini
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan perekonomian dewasa ini semakin menuju pasar global, hal ini mendorong perusahaan untuk semakin mempersiapkan diri dalam menghadapi persaingan
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI. Peramalan (Forecasting) adalah suatu kegiatan untuk memperkirakan apa yang akan
BAB 2 LADASA TEORI 2.1 Pengertian Peramalan (Forecasting) Peramalan (Forecasting) adalah suatu kegiatan untuk memperkirakan apa yang akan terjadi pada masa mendatang. Peramalan penjualan adalah peramalan
Lebih terperinciMembuat keputusan yang baik
Membuat keputusan yang baik Apakah yang dapat membuat suatu perusahaan sukses? Keputusan yang dibuat baik Bagaimana kita dapat yakin bahwa keputusan yang dibuat baik? Akurasi prediksi masa yang akan datang
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
20 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Peramalan 2.1.1 Pengertian Peramalan Peramalan adalah pemikiran terhadap suatu besaran, misalnya permintaan terhadap satu atau beberapa produk pada periode yang akan datang.
Lebih terperinciBAB V ANALISIS. Tabel 5.1. Kesalahan Estimasi Peramalan Metode Linear Regression
BAB V ANALISIS 5.1. Analisis Peramalan Peramalan merupakan suatu cara untuk memperkirakan permasalahan dimasa yang akan datang berdasarkan pada data penjualan masa lalu. Dari bulan januari 2010 sampai
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN
III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian Pada dasarnya setiap perusahaan memiliki tujuan yang sama yaitu mendapatkan keuntungan untuk kelancaraan kontinuitas usahanya dan mampu bersaing
Lebih terperinciBAB III LANGKAH PEMECAHAN MASALAH
BAB III LANGKAH PEMECAHAN MASALAH 3.1 Penetapan Kriteria Optimasi Koperasi Niaga Abadi Ridhotullah (KNAR) adalah badan usaha yang bergerak dalam bidang distributor makanan dan minuman ringan (snack). Koperasi
Lebih terperinciBAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH. Seiring dengan meningkatknya pangsa pasar, permintaan konsumen juga menjadi
BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH 3.1 Penetapan Kriteria Optimasi Seiring dengan meningkatknya pangsa pasar, permintaan konsumen juga menjadi semakin sulit untuk diperkirakan. Selama ini, manajer PT. Focus
Lebih terperinciMETODE PEMULUSAN EKSPONENSIAL WINTER UNTUK PERAMALAN ABSTRACT
METODE PEMULUSAN EKSPONENSIAL WINTER UNTUK PERAMALAN Arganata Manurung 1, Bustami 2, M.D.H. Gamal 2 1 Mahasiswa Program Studi S1 Matematika 2 Dosen Jurusan Matematika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI Pada bab ini akan dijelaskan teori-teori yang menjadi dasar dan landasan dalam penelitian sehingga membantu mempermudah pembahasan selanjutnya. Teori tersebut meliputi arti dan peranan
Lebih terperinciPENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU BAJA MS DI DIREKTORAT PRODUKSI ATMI CIKARANG
PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU BAJA MS DI DIREKTORAT PRODUKSI ATMI CIKARANG Siti Rohana Nasution 1, Temotius Agung Lukito 2 1,2) Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Pancasila 1) nasutionana@yahoo.co.id,
Lebih terperinciEVALUASI JUMLAH TENAGA KERJA YANG OPTIMAL DENGAN METODE WORK LOAD ANALYSIS (WLA) DAN WORK FORCE ANALYSIS (WFA) DI PT.
EVALUASI JUMLAH TENAGA KERJA YANG OPTIMAL DENGAN METODE WORK LOAD ANALYSIS (WLA) DAN WORK FORCE ANALYSIS (WFA) DI PT. TRIKARTIKA MEGAH NASKAH PUBLIKASI Diajukan Guna Memenuhi dan Melengkapi Syarat Gelar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sejak kondisi ekonomi dan bisnis selalu berubah setiap waktu, maka para
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sejak kondisi ekonomi dan bisnis selalu berubah setiap waktu, maka para pimpinan suatu perusahaan atau para pelaku bisnis harus menemukan cara untuk terus
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
10 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Peramalan Peramalan (forecasting) adalah kegiatan mengestimasi apa yang akan terjadi pada masa yang akan datang. Peramalan diperlukan karena adanya kesenjaan waktu
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN TEORITIS. 2.1 Produk Domestik Regional Bruto
18 BAB 2 TINJAUAN TEORITIS 2.1 Produk Domestik Regional Bruto Dalam menghitung pendapatan regional, dipakai konsep domestik. Berarti seluruh nilai tambah yang ditimbulkan oleh berbagai sektor atau lapangan
Lebih terperinciPRESENTASI SIDANG PENULISAN ILMIAH
PRESENTASI SIDANG PENULISAN ILMIAH METODE PERAMALAN PENJUALAN TAHU PADA USAHA KECIL MENENGAH (UKM) MAKMUR JAYA NAMA : Tia Mutiara NPM : 16210881 JURUSAN : Ekonomi Manajemen PENDAHULUAN Peramalan digunakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Peramalan merupakan suatu kegiatan memprediksi nilai dari suatu
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Peramalan merupakan suatu kegiatan memprediksi nilai dari suatu variabel berdasarkan nilai yang diketahui dari variabel tersebut pada masa lalu atau variabel yang berhubungan.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tetap bertahan menghadapi persaingan yang semakin ketat. beli masyarakat. Sehingga harga yang ditawarkan menjadi tinggi, dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Keadaan perekonomian dunia saat ini sedang mengalami penurunan, termasuk negara Indonesia. Hal ini karena terjadinya krisis global yang menerpa di semua
Lebih terperinciBAB IV METODE PERAMALAN
Metode Peramalan 15 BAB METODE PERAMALAN 4.1 Model Sederhana Data deret waktu Nilai-nilai yang disusun dari waktu ke waktu tersebut disebut dengan data deret waktu (time series). Di dunia bisnis, data
Lebih terperinciBAB 4 METODOLOGI PENELITIAN
BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Model Perumusan Masalah Metodologi penelitian penting dilakukan untuk menentukan pola pikir dalam mengindentifikasi masalah dan melakukan pemecahannya. Untuk melakukan pemecahan
Lebih terperinciANALISIS PERAMALAN PENJUALAN SERAGAM PADA KONVEKSI JEDRICO
ANALISIS PERAMALAN PENJUALAN SERAGAM PADA KONVEKSI JEDRICO NAMA : OLIVIA RONITASARI NPM : 15211464 JURUSAN : MANAJEMEN PEMBIMBING : Dr. LIES HANDRIJANINGSIH LATAR BELAKANG Salah satu usaha yang cukup berkembang
Lebih terperinciPeramalan Deret Waktu Menggunakan S-Curve dan Quadratic Trend Model
Konferensi Nasional Sistem & Informatika 2015 STMIK STIKOM Bali, 9 10 Oktober 2015 Peramalan Deret Waktu Menggunakan S-Curve dan Quadratic Trend Model Ni Kadek Sukerti STMIK STIKOM Bali Jl. Raya Puputan
Lebih terperinciANALISIS BIAYA PERENCANAAN PRODUKSI DENGAN MENGGUNAKAN METODE HEURISTIC PADA PROSES PRODUKSI ATTACK SACHET 23 GRAM DI PT KAO INDONESIA
ANALISIS BIAYA PERENCANAAN PRODUKSI DENGAN MENGGUNAKAN METODE HEURISTIC PADA PROSES PRODUKSI ATTACK SACHET 23 GRAM DI PT KAO INDONESIA Harun Indra Kusuma 1), Ahmad Chirzun 2) 1),2) Teknik Industri, Universitas
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. dari UD. Wingko Babat Pak Moel sebagai berikut: a. Data permintaan wingko pada tahun 2016.
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Pengumpulan dan Pengolahan Data Untuk menganalisi permasalahan pengoptimalan produksi, diperlukan data dari UD. Wingko Babat Pak Moel sebagai berikut: a. Data permintaan
Lebih terperinciBAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN
BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan pembahasan hasil penelitian yang telah tersaji, maka diperoleh pokok-pokok kesimpulan sebagai berikut : 1. Dalam membuat anggaran kas yang diharapkan
Lebih terperinciPeramalan (Forecasting)
Peramalan (Forecasting) Peramalan (forecasting) merupakan suatu proses perkiraan keadaan pada masa yang akan datang dengan menggunakan data di masa lalu (Adam dan Ebert, 1982). Awat (1990) menjelaskan
Lebih terperinciPERENCANAAN PRODUKSI
PERENCANAAN PRODUKSI Membuat keputusan yang baik Apakah yang dapat membuat suatu perusahaan sukses? Keputusan yang dibuat baik Bagaimana kita dapat yakin bahwa keputusan yang dibuat baik? Akurasi prediksi
Lebih terperinciAbstract. Keywords : fluctuating demand, aggregate planning, strategy. Universitas Kristen Maranatha
Abstract Setia Bakery Company is a private company engaged in the field of home industry. The type of products manufactured and sales are fresh bread. Increasing number of companies engaged in the food
Lebih terperinciJURNAL REKAYASA DAN MANAJEMEN SISTEM INDUSTRI VOL 2 NO 6 TEKNIK INDUSTRI UNIVERSITAS BRAWIJAYA
PERENCANAAN AGREGAT CHASE STRATEGY DENGAN ANALISIS KEBUTUHAN OPERATOR DAN SESUAI FLUKTUASI PERMINTAAN ROKOK (Studi Kasus: PR. Adi Bungsu, Malang) CHASE STRATEGY AGGREGATE PLANNING WITH ANALYSIS FOR THE
Lebih terperinciBAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN
BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN 4.1. ANALISA PERGERAKAN PESAWAT 4.1.1. Data pergerakan pesawat Data yang digunakan dalam menganalisa kebutuhan apron adalah data pergerakan pesawat dimana idealnya disesuaikan
Lebih terperinciPerkapalan Negeri Surabaya, Surabaya Program Studi Teknik Otomasi, Jurusan Teknik Kelistrikan Kapal, Politeknik Perkapalan Negeri
Perbandingan Metode Autoregressive Integrated Moving Average (ARIMA) dan Exponential Smoothing pada Peramalan Penjualan Klip (Studi Kasus PT. Indoprima Gemilang Engineering) Aditia Rizki Sudrajat 1, Renanda
Lebih terperinciPRESENSI DOSEN DIPEKERJAKAN KOPERTIS WILAYAH V
Pangkat/Gol. : Perguruan Tinggi : Universitas Ahmad Dahlan Jabatan Fungsional : Bulan : Januari 2014 No. HARI TANGGAL DATANG PULANG. DATANG PULANG 1 Rabu 01-Jan-14 Libur Libur Libur 2 Kamis 02-Jan-14 1.
Lebih terperinciANALISIS PERAMALAN PENJUALAN PAKAIAN MUSLIM MEREK RABBANI DI NAFA COLLECTION
ANALISIS PERAMALAN PENJUALAN PAKAIAN MUSLIM MEREK RABBANI DI NAFA COLLECTION Nama : Ulfah Indriyani NPM : 18210318 Kelas : 3EA18 Fakultas : Ekonomi Jenjang/Jurusan : S1/Manajemen LATAR BELAKANG Semakin
Lebih terperinciFebriyanto, S.E., M.M.
METODE PERAMALAN PERMINTAAN Metode bebas (freehand method) Metode setengah ratarata (semi average method) Metode ratarata bergerak (moving average method) Metode kwadrat terkecil (least quares method)
Lebih terperinciABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK PT X merupakan industri makanan di Depok yang memproduksi roti dengan 23 varian roti. Masalah yang dihadapi perusahaan saat ini adalah sering terjadinya over stock dan terkadang lost sales yang
Lebih terperinciBAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1. Pengumpulan Data 4.1.1. Sejarah Perusahaan CV. Mitra Abadi Teknik merupakan sebuah perusahaan yang bergerak dalam bidang perancangan dan manufaktur untuk peralatan
Lebih terperinciANALISIS PERAMALAN PENJUALAN JASA PADA BENGKEL SERVICE MOTOR
ANALISIS PERAMALAN PENJUALAN JASA PADA BENGKEL SERVICE MOTOR Nama : Ahmad Fuad Sobirin NPM : 10210380 Jurusan : Manajemen Pembimbing : Irfan Ardiansyah, SE., MM. Latar Belakang Banyaknya pengusaha bengkel
Lebih terperinciSALES FORECASTING UNTUK PENGENDALIAN PERSEDIAAN
BAB IV SALES FORECASTING UNTUK PENGENDALIAN PERSEDIAAN A. Identifikasi Peramalan Penjualan oleh UD. Jaya Abadi Dari hasil wawancara yang menyebutkan bahwa setiap pengambilan keputusan untuk estimasi penjualan
Lebih terperinciANALISIS PERAMALAN VOLUME PENJUALAN UD. AMER DENGAN METODE SMOOTHING NAMA : MUHAMMAD IQBAL NPM : KELAS : 3EA01 JURUSAN : MANAJEMEN
ANALISIS PERAMALAN VOLUME PENJUALAN UD. AMER DENGAN METODE SMOOTHING NAMA : MUHAMMAD IQBAL NPM : 11209226 KELAS : 3EA01 JURUSAN : MANAJEMEN LATAR BELAKANG MASALAH Perkembangan usaha dalam bidang sandang
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Variabel Berikut merupakan variabel yang digunakan dalam pemecahan masalah pada penelitian ini yaitu sebagai berikut : Data historis penjualan yang akan digunakan untuk
Lebih terperinciANALISIS PENGARUH BIAYA PROMOSI DAN BIAYA PERSEDIAAN TERHADAP TINGKAT PENJUALAN SEPEDA MOTOR MERK HONDA PADA PT. CATUR ANUGERAH MANDIRI
ANALISIS PENGARUH BIAYA PROMOSI DAN BIAYA PERSEDIAAN TERHADAP TINGKAT PENJUALAN SEPEDA MOTOR MERK HONDA PADA PT. CATUR ANUGERAH MANDIRI Nama : Donna Sita NPM : 12210145 Jurusan : Manajemen Pembimbing :
Lebih terperinci