BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN"

Transkripsi

1 65 BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Pengumpulan Data Data Kebutuhan Komponen Dalam pembuatan cat, diperlukan beberapa komponen yang menyusun terbentuknya cat tersebut menjadi produk jadi. Data kebutuhan komponen dapat dilihat pada tabel 4.1 dibawah ini Tabel 4.1 Data Komposisi Kebutuhan Komponen Produk Komponen Metrolite Metrogold Jatilux Filler 80% 80% 82% Additive 0.5% 0.5% 0.5% Resin 4.5% 4.5% 2.5% Pigmen 0.5% 0.5% 0.5% Air 15% 15% 5% Sumber : Data Pacific Paint Data Persediaan Bahan Jumlah persediaan untuk setiap komponen produk dapat bervariasi setiap bulannya. Ada persediaan dengan jumlah terbatas dan ada pula persediaan dengan jumlah tak terbatas. Jumlah persediaan yang terbatas inilah yang akan dijadikan salah satu batasan masalah dalam Linear Programming.

2 66 Contoh komponen yang tak terbatas disini adalah air. Sedangkan macammacam komponen yang terbatas disini adalah filler, additive, resin, pigmen, dan jumlah kaleng. Data persediaan komponen yang terbatas pada akhir bulan Desember 2005 dapat dilihat pada tabel 4.2 dibawah ini. Tabel 4.2 Data persediaan komponen terbatas pada akhir bulan Desember 2005 Komponen Jumlah Persediaan Satuan Filler 37341,12 Kg Additive ,30 Kg Resin ,13 Kg Pigmen Kg Air 97492,75 Kg Kaleng Metrolite buah Kaleng Metrogold 382 buah Kaleng Jatilux 220 buah Sumber : Data Pacific Paint

3 Data Harga Dari hasil pengamatan terdapat 2 jenis data harga yang dibutuhkan untuk kasus Linear Programming, yaitu harga pokok produksi dan harga jual. 1. Data Harga Pokok Produksi Harga Pokok Produksi (HPP) diperoleh dari hasil perhitungan yang dilakukan oleh pihak perusahaan. Data Harga Pokok Produksi perusahaan dapat dilihat pada tabel 4.3. Tabel 4.3 Data Harga Pokok Produksi produk cat (per peel) Tipe Produk Harga Jual Metrolite Rp ,00 Metrogold Rp ,00 Jatilux Rp ,00 Sumber : Data Pacific Paint 2. Data Harga jual Berbagai macam produk cat dijual dengan harga yang bervariasi. Harga jual disini adalah harga pokok produksi ditambahkan dengan profit yang diinginkan perusahaan. Perusahaan menetapkan suatu kebijakan dimana profit yang diperoleh perusahaan adalah sebesar 30% dari Harga Pokok Produksi. Data Harga jual dapat dilihat pada tabel 4.4

4 68 Tabel 4.4 Data Harga berbagai produk cat (per peel) Tipe Produk Harga Jual Metrolite Rp ,00 Metrogold Rp ,00 Jatilux Rp ,00 Sumber : Data Pacific Paint Data Waktu Data Waktu Siklus Metrolite Pengamatan data waktu siklus dilakukan sebanyak 36 kali, lalu dibagi menjadi 6 subgroup. Tabel 4.5 Pengamatan Waktu siklus Metrolite Subgroup Waktu (dalam detik)

5 Data Waktu Siklus Metrogold Pengamatan data waktu siklus dilakukan sebanyak 36 kali, lalu dibagi menjadi 6 subgroup. Tabel 4.6 Waktu siklus Metrogold Subgroup Waktu (dalam detik) Data Waktu Siklus Jatilux Pengamatan data waktu siklus dilakukan sebanyak 36 kali, lalu dibagi menjadi 6 subgroup. Tabel 4.7 Waktu siklus Jatilux Subgroup Waktu (dalam detik)

6 Data Permintaan Data permintaan yang diamati adalah data permintaan masing-masing produk cat (Metrolite, Metrogold dan Jatilux) selama 3 tahun dimulai dari bulan Januari 2003 sampai Desember Untuk mengetahui jumlah permintaan yang terjadi pada bulan Januari 2006, maka dilakukan peramalan. Data permintaan produk cat Metrolite Tabel 4.8 Data permintaan produk cat Metrolite Data Permintaan cat Metrolite (dalam Kg) Tahun 2003 Tahun 2004 Tahun

7 71 Data permintaan produk cat Metrogold Tabel 4.9 Data permintaan produk cat Metrogold Data Permintaan cat Metrogold (dalam Kg) Tahun 2003 Tahun 2004 Tahun Data permintaan produk cat Jatilux Tabel 4.10 Data permintaan produk cat Jatilux Data Permintaan cat Jatilux (dalam Kg) Tahun 2003 Tahun 2004 Tahun

8 Pembahasan Uji Keseragaman dan Kecukupan Data Uji Keseragaman dan Kecukupan data pengamatan waktu siklus untuk produk Metrolite Tabel 4.11 Pengamatan Waktu siklus Metrolite Subgroup Waktu (dalam detik) a. Menghitung rata-rata untuk tiap subgroup Misalnya untuk subgroup pertama : X k Xi = = = = n 6 6 b. Menghitung X (rata-rata dari rata-rata tiap subgroup) Xk X = k = = =

9 73 c. Menghitung standar deviasi dari waktu pernyelesaian (σ) σ 2 Xi X 2 2 ( ) ( ) = = N = 233,5622 d. Menghitung standar deviasi dari distribusi harga rata-rata subgroup ( σ x ) σ X = σ n = 233, = 95,35 e. Menghitung Batas Kontrol Atas (BKA) dan Batas Kontrol Bawah (BKB) BKA = x + ( Zσ ) = x (1,96x 95,35) = X BKB = x ( Zσ ) = x (1,96 x 95,35) = X f. Kesimpulan : oleh karena tidak ada data pengamatan yang keluar dari BKA dan BKB, maka data dinyatakan seragam. g. Menghitung jumlah kecukupan data pengamatan Nilai Z diperoleh dari tabel kurva normal, besar tingkat kepercayaan yang diambil adalah sebesar 0,95. Dengan melihat tabel kurva normal diperoleh nilai Z sebesar 1,96. Menghitung N Z N' = s N Xi 2 Xi ( Xi) 2 2

10 74 2 1,96 2 (36 x ) - (( ) ' 0,05 N = = Kesimpulan: Bahwa data pengamatan dinyatakan cukup, karena nilai ' N < N (0.097 < 36) Uji Keseragaman dan Kecukupan data waktu siklus untuk produk Metrogold Tabel 4.12 Waktu siklus Metrogold Subgroup Waktu (dalam detik) a. Menghitung rata-rata untuk tiap subgroup Misalnya untuk subgroup pertama : Xi X = = = = k n 6 6

11 75 b. Menghitung X (rata-rata dari rata-rata tiap subgroup) Xk X = k = 6 = = c. Menghitung standar deviasi dari waktu pernyelesaian (σ) 2 Xi X 2 2 ( )... ( ) σ + + = = N = d. Menghitung standar deviasi dari distribusi harga rata-rata subgroup ( σ x ) σ X = σ n = = b. Menghitung Batas Kontrol Atas (BKA) dan Batas Kontrol Bawah (BKB) BKA = x + ( Zσ ) = x (1,96x 130,84) = 44017,35 X BKB = x ( Zσ ) = x (1,96 x 130,84) = 42478,65 X c. Kesimpulan : oleh karena tidak ada data pengamatan yang keluar dari BKA dan BKB, maka data dinyatakan seragam.

12 76 d. Menghitung jumlah kecukupan data pengamatan Nilai Z diperoleh dari tabel kurva normal, besar tingkat kepercayaan yang diambil adalah sebesar 0,95. Dengan melihat tabel kurva normal diperoleh nilai Z sebesar 1,96. Menghitung N Z N' = s N Xi 2 Xi ( Xi) ,96 (36 x ) - ( ) 2 ' 0,05 N = = Kesimpulan: Bahwa data pengamatan dinyatakan cukup, karena nilai ' N < N (0.082 < 36).

13 Uji Keseragaman dan Kecukupan data waktu siklus untuk produk Jatilux Tabel 4.13 Waktu siklus Jatilux Subgroup Waktu (dalam detik) b. Menghitung rata-rata untuk tiap subgroup Misalnya untuk subgroup pertama : Xi X = = = = k n 6 6 c. Menghitung X (rata-rata dari rata-rata tiap subgroup) Xk X = k = 6 = = d. Menghitung standar deviasi dari waktu pernyelesaian (σ) 2 Xi X 2 2 ( ) ( ) σ = = N =

14 78 e. Menghitung standar deviasi dari distribusi harga rata-rata subgroup ( σ x ) σ X = σ n = = f. Menghitung Batas Kontrol Atas (BKA) dan Batas Kontrol Bawah (BKB) BKA = x + ( Zσ ) = x (1,96x 106,74) = 33147,6 X BKB = x ( Zσ ) = x (1,96 x 106,74) = 31892,4 X g. Kesimpulan : oleh karena tidak ada data pengamatan yang keluar dari BKA dan BKB, maka data dinyatakan seragam. h. Menghitung jumlah kecukupan data pengamatan Nilai Z diperoleh dari tabel kurva normal, besar tingkat kepercayaan yang diambil adalah sebesar 0,95. Dengan melihat tabel kurva normal diperoleh nilai Z sebesar 1,96. Menghitung N Z N' = s N Xi 2 Xi ( Xi) ,96 (36 x ) - ( ) 2 ' 0,05 N = =

15 79 Kesimpulan: Bahwa data pengamatan dinyatakan cukup, karena nilai ' N < N (0.097 < 36) Peramalan Peramalan data permintaan produk cat Metrolite Grafik pola data permintaan produk cat Metrolite Data permintaan cat Metrolite Data produksi Periode Data permintaan cat Metrolite Gambar 4.1 Pola data permintaan produk cat Metrolite Oleh karena pola datanya stasioner, maka metode peramalan yang paling baik digunakan adalah metode Single Exponential Smoothing. Dari hasil peramalan (lihat di lampiran) diperoleh jumlah permintaan cat Metrolite bulan Januari 2006 adalah sebesar ,91 Kg

16 Peramalan data permintaan produk cat Metrogold Grafik pola data permintaan produk cat Metrogold Data permintaan cat Metrogold Data produksi Periode Data permintaan cat Metrogold Gambar 4.2 Pola data permintaan produk cat Metrogold Oleh karena pola datanya stasioner, maka metode peramalan yang paling baik digunakan adalah metode Single Exponential Smoothing. Dari hasil peramalan (lihat di lampiran) diperoleh jumlah permintaan cat Metrogold bulan Januari 2006 adalah sebesar 10777,60 Kg

17 Peramalan data permintaan produk cat Jatilux Grafik pola data permintaan produk cat Jatilux Data perm intaan cat Jatilux Data produksi Data permintaan cat Jatilux Periode Gambar 4.3 Pola data permintaan produk cat Jatilux Oleh karena pola datanya stasioner, maka metode peramalan yang paling baik digunakan adalah metode single exponential smoothing. Dari hasil peramalan (lihat di lampiran) diperoleh jumlah permintaan cat Jatilux bulan Januari 2006 adalah sebesar 2447,02 Kg

18 Pemecahan Masalah dengan Linear Programming Variabel keputusan Variabel keputusan dalam persoalan ini adalah menentukan berapa banyak (Kg) yang harus diproduksi setiap bulannya. Variabel keputusannya adalah sebagai berikut : X 1 = Banyaknya jumlah cat Metrolite yang diproduksi setiap bulan X 2 = Banyaknya jumlah cat Metrogold yang diproduksi setiap bulan X 3 = Banyaknya jumlah cat Jatilux yang diproduksi setiap bulan Fungsi Tujuan Fungsi tujuan untuk kasus ini adalah Fungsi maksimasi, yaitu memaksimumkan pendapatan atau keuntungan perusahaan dimana keuntungan yang diperoleh adalah selisih dari harga jual dengan harga pokok produksi. Untuk Harga jual, formulasinya adalah sebagai berikut : X X X 3 Sedangkan untuk Harga Pokok Produksi, formulasinya adalah sebagai berikut: X X X 3

19 83 Sehingga yang akan dimaksimumkan adalah : ( X X X 3 )- ( X X X 3 ) = X X X 3 (per peel atau per 25 Kg) = 2308X X X 3 (per Kg) Untuk menyatakan nilai fungsi tujuan ini akan digunakan variable Z sehingga fungsi tujuannya menjadi : Maksimumkan Z = 2308X X X Pembatas a. Pembatas kapasitas komponen. Dalam formulasi, ruas kiri menyatakan jumlah komponen bahan baku dari masing-masing produk, sedangkan ruas kanan menyatakan jumlah persediaan komponen bahan baku tersebut. Formulasi : 1) Filler 0,80X 1 + 0,80X 2 + 0,82X ,12 2) Additive 0,005X 1 + 0,005X 2 + 0,005X ,30 3) Resin 0,45X 1 + 0,45X 2 + 0,25X

20 84 4) Pigmen 0,005X 1 + 0,005X 2 + 0,005X b. Pembatas persediaan jumlah kaleng Oleh karena satuan kaleng masih dalam buah, maka dikonversikan terlebih dulu kedalam Kg. Dimana 1 kaleng memiliki kapasitas cat sebesar 25 Kg dan diasumsikan semua kaleng dapat digunakan untuk ketiga jenis cat (belum diberi merk). Formulasi : X 1 + X 2 + X c. Pembatas kapasitas tenaga kerja Dalam pembatas kapasitas tenaga kerja, ruas kiri menyatakan waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan 1 kali produksi (10 ton).sedangkan ruas kanan menyatakan jumlah jam kerja karyawan selama 1 bulan. Jumlah waktu siklus cat metrolite (10 ton) = detik Jumlah waktu siklus cat metrolite per Kg = = ,89 detik Jumlah waktu siklus cat metrogold (10 ton) = menit Jumlah waktu siklus cat metrogold per Kg = = ,32 detik Jumlah waktu siklus cat jatilux (10 ton) = menit Jumlah waktu siklus cat jatilux per Kg = = ,25 detik

21 85 Jumlah jam kerja per bulan = 8 jam x 3600 detik x 22= detik Formulasi : 2,89X 1 + 4,32X 2 + 3,25X d. Pembatas permintaan Permintaan yang dilakukan konsumen beranekaragam dan tidak tetap. Terkadang di bulan yang satu permintaan meningkat, sedangkan di bulan kedua permintaan menurun. Untuk mengantisipasi kelebihan produksi, maka perusahaan menetapkan kebijakan bahwa permintaan konsumen adalah target maksimal yang harus dicapai. Formulasi : X ,91 X ,60 X ,02 e. Pembatas tanda Pada kasus ini, ketiga variabel keputusan harus berharga nonnegatif sehingga harus dinyatakan bahwa X 1 0, X 2 0, X 3 0

22 Model Matematis Dengan menggabungkan fungsi tujuan dan fungsi pembatas yang ada, maka bentuk dari model matematis Linear Programming untuk menentukan jumlah produksi optimal adalah : Maksimumkan Z = 2308X X X 3 Batasan-batasan : 0,80X 1 + 0,80X 2 + 0,80X ,12 0,005X 1 + 0,005X 2 + 0,005X ,30 0,45X 1 + 0,45X 2 + 0,25X ,005X 1 + 0,005X 2 + 0,005X X 1 + X 2 + X ,89X 1 + 4,32X 2 + 3,25X X ,91 X ,60 X ,02 X 1 0, X 2 0, X 3 0

23 Pemecahan masalah dengan metode simpleks Untuk menyelesaikan persoalan Linear Programming dengan menggunakan metode simpleks dilakukan langkah-langkah berikut ini : Langkah 1: Konversi pada bentuk standar Maksimumkan : Z = 2308X X X 3 + 0S 1 + 0S 2 + 0S 3 + 0S 4 + 0S 5 + 0S 6 + 0S 7 + 0S 8 + 0S 9 Berdasarkan pembatas: 0,8X 1 + 0,8X 2 + 0,82X 3 + S 1 = 37341,12 0,005X 1 + 0,005X 2 + 0,005X 3 + S 2 = ,30 0,45X 1 + 0,45X 2 + 0,25X 3 + S 3 = ,005X 1 + 0,005X 2 + 0,005X 3 + S 4 = X 1 + X 2 + X 3 + S 5 = ,89X 1 + 4,32 X 2 + 3,25X 3 + S 6 = X 1 + S 7 = ,91 X 2 + S 8 =10777,60 X 3 + S 9 = 2447,02 X 1, X 2, X 3, S 1, S 2, S 3, S 4, S 5, S 6, S 7, S 8, S 9 0

24 88 Formulasi tersebut dapat juga ditulis dalam bentuk kanonik sebagai berikut : Baris 0 Z 2308X X X 3 + 0S 1 + 0S 2 + 0S 3 + 0S 4 + 0S 5 +0S 6 + 0S 7 + 0S 8 + 0S 9 = 0 Baris 1 0,8X 1 + 0,8X 2 + 0,82X 3 + S 1 = 37341,12 Baris 2 0,005X 1 + 0,005X 2 + 0,005X 3 + S 2 = ,30 Baris 3 0,45X 1 + 0,45X 2 + 0,25X 3 + S 3 = Baris 4 0,005X 1 + 0,005X 2 + 0,005X 3 + S 4 = Baris 5 X 1 + X 2 + X 3 + S 5 = Baris 6 2,89X 1 + 4,32 X 2 + 3,25X 3 + S 6 = Baris 7 X 1 + S 7 = ,91 Baris 8 X 2 + S 8 =10777,60 Baris 9 X 3 + S 9 = 2447,02 X 1, X 2, X 3, S 1, S 2, S 3, S 4, S 5, S 6, S 7, S 8, S 9, 0

25 89 Langkah 2: Mentabulasikan persamaan-persamaan yang diperoleh pada langkah 1. Tabel 4.14 Simpleks awal Iterasi Iterasi Basis Z X1 X2 X3 S1 S2 S3 S4 S5 S6 S7 S8 S9 Solusi Z S S S S S S S S S Kolom basis menunjukkan variabel yang sedang menjadi basis, yaitu S 1, S 2, S 3 S 4, S 5, S 6, S 7, S 8, S 9, S 10, S 11, yang nilainya ditunjukkan oleh kolom solusi. Secara tidak langsung ini menunjukkan bahwa variabel non basis (X 1, X 2, dan X 3 ) sama dengan nol, karena belum ada kegiatan.

26 90 Langkah 3: Menentukan entering variable Entering Variable (kolom kunci) adalah kolom yang merupakan dasar untuk mengubah nilai tabel. Pilih kolom pada baris fungsi tujuan yang mempunyai nilai negatif dengan angka terbesar. Tabel 4.15 Penentuan Entering Variable EV Iterasi Basis Z X1 X2 X3 S1 S2 S3 S4 S5 S6 S7 S8 S9 Solusi Z S S S S S S S S S Langkah 4: Menentukan leaving variable Leaving variable (baris kunci) dipilih dari rasio yang nilainya positif terkecil. Rasio diperoleh dengan cara membagi nilai solusi dengan koefisien pada entering variabel yang sebaris. NilaiSolusi Rasio = Koefisien kolom enteringnya

27 91 Tabel 4.16 Penentuan Leaving Variable EV Iterasi Basis Z X1 X2 X3 S1 S2 S3 S4 S5 S6 S7 S8 S9 Solusi Rasio Z S S S S S S S ~ S LV S ~ Keterangan : X 2 = kolom Entering Variable S 8 = Baris pivot 1 = Elemen pivot Langkah 5: Menentukan persamaan pivot baru Persamaan pivot baru = persamaan pivot lama : elemen pivot Nilai basis persamaan pivot baru diganti dengan nama entering variablenya. Persamaan pivot lama = S Elemen pivot = 1 Persamaan pivot baru = X

28 92 Tabel 4.17 Persamaan pivot baru Iterasi Basis Z X1 X2 X3 S1 S2 S3 S4 S5 S6 S7 S8 S9 Solusi Z 1 pers Z S1 S2 S3 S4 S5 S6 S7 X S9 Langkah 6: Menentukan persamaan-persamaan baru selain persamaan Persamaan baru : pivot baru (persamaan lama) (koefisien kolom entering x persamaan pivot baru) persamaan lama(a) koef (b) pers baru (c) bxc a-c S1 persamaan lama(a) koef (b) 0.8 pers baru (c) bxc a-c

29 93 S2 persamaan lama(a) koef (b) 0.50 pers baru (c) bxc a-c S3 persamaan lama(a) koef (b) 4.50 pers baru (c) bxc a-c S4 persamaan lama(a) koef (b) 0.50 pers baru (c) bxc a-c S5 persamaan lama(a) koef (b) 1 pers baru (c) bxc a-c S6 persamaan lama(a) koef (b) 4.32 pers baru (c) bxc a-c

30 94 S7 persamaan lama(a) koef (b) 0 pers baru (c) bxc a-c S9 persamaan lama(a) koef (b) 0 pers baru (c) bxc a-c Hasil dari persamaan-persamaan baru yang didapat dimasukan ke dalam tabel yang dinamakan dengan tabel iterasi ke-1 Tabel 4.18 Iterasi ke-1 Iterasi Basis Z X1 X2 X3 S1 S2 S3 S4 S5 S6 S7 S8 S9 Solusi Z S S S S S S S X S Langkah 6: Lanjutkan perbaikan-perbaikan Lakukan langkah perbaikan dengan cara mengulang langkah 3 sampai langkah 6 hingga diperoleh hasil optimal. Iterasi baru berhenti setelah pada baris fungsi tujuan sudah tidak ada yang bernilai negatif.

31 95 Tabel 4.19 Penentuan EV dan LV iterasi ke-1 EV Iterasi Basis Z X1 X2 X3 S1 S2 S3 S4 S5 S6 S7 S8 S9 Solusi Rasio Z S LV S S S S S S X ~ S ~ Keterangan : X 1 = kolom Entering Variable S 1 = Baris pivot 0,8 = Elemen pivot Persamaan pivot lama = S Elemen pivot = 0,8 Persamaan pivot baru = X

32 96 Persamaan baru yang lain : pers z persamaan lama(a) koef (b) pers baru (c) bxc a-c S2 persamaan lama(a) koef (b) 0.50 pers baru (c) bxc a-c S3 persamaan lama(a) koef (b) 4.50 pers baru (c) bxc a-c S4 persamaan lama(a) koef (b) 0.50 pers baru (c) bxc a-c

33 97 S5 persamaan lama(a) koef (b) 1 pers baru (c) bxc a-c S6 persamaan lama(a) koef (b) 2.89 pers baru (c) bxc a-c S7 persamaan lama(a) koef (b) 1 pers baru (c) bxc a-c X2 persamaan lama(a) koef (b) 0 pers baru (c) bxc a-c S9 persamaan lama(a) koef (b) 0 pers baru (c) bxc a-c

34 98 Tabel 4.20 Iterasi ke-2 Iterasi Basis Z X1 X2 X3 S1 S2 S3 S4 S5 S6 S7 S8 S9 Solusi Z X S S S S S S X S Analisa Solusi optimum tercapai pada iterasi ke-2, karena pada iterasi ke-2 koefisien dari seluruh variabel pada baris ke 0 sudah berharga positif. Hasil optimum yang dicapai dengan menggunakan metode simpleks ini adalah : X1 = 35898,8 Kg, X2 = 10777,6 Kg, dan X3 = 0 Kg. Dari hasil tersebut, maka terlihat bahwa pengalokasian sumber daya terjadi pada produk cat Metrolite dan cat Metrogold. Fungsi tujuan dimana dalam hal ini adalah keuntungan yang akan diperoleh perusahaan adalah sebesar : Z = 2308X X X 3 = 2308 (35898,8 ) (10777,6) (0) = Rp ,-

35 Usulan Penerapan Usulan yang akan diajukan oleh penulis adalah menyelesaikan kasus Linear Programming dengan menggunakan software Quantitative Management For Window (QM For Window). Penggunaan software QM For Window disini bertujuan untuk meminimasi waktu dalam menyelesaikan masalah Linear Programming, selain itu juga dengan menggunakan software ini persentase keakuratan perhitungannya pun lebih tinggi dibandingkan dengan menghitung manual.

36 100 Langkah-langkah dalam penggunaan software QM For Window adalah sebagai berikut : Langkah 1 : Pilih module yang diinginkan Oleh karena dalam hal ini kasusnya menggunakan Linear Programming maka pilih module Linear Programming Gambar 4.4 Form pemilihan module Linear Programming

37 101 Langkah 2 : Membuka menu baru Setelah menekan perintah File-New kemudian akan muncul sebuah form. Dalam form tersebut user diperintahkan untuk memasukan jumlah pembatas (constraint), jumlah variabel yang diinginkan, dan fungsi tujuaan yang diinginkan yang dalam hal ini adalah kasus maksimasi. Gambar 4.5 Form untuk menginput jumlah variabel keputusan, pembatas dan fungsi tujuan

38 102 Langkah 3 : Memasukan semua formulasi ke dalam tabel yang disediakan Gambar 4.6 Form untuk menginput semua formulasi

39 103 Langkah 4 : Memilih icon bertulisan solve untuk menampilkan hasil akhir (solusi optimal) Gambar 4.7 Form solusi akhir (solusi optimum)

40 104 Langkah 5 : Menampilkan ringkasan dari hasil solusi optimum Untuk menampilkan ringkasan hasil yang sudah optimum, klik menu windows lalu pilih solution list Gambar 4.8 Form Ringkasan solusi akhir (solusi optimum)

41 Analisa Usulan Dengan menggunakan software QM For Window, maka penyelesaian kasus Linear Programming pun dapat dengan mudah diselesaikan, menghemat waktu kerja, dan tingkat keakuratannya pun lebih tinggi dibandingkan dengan perhitungan manual. Selain untuk kasus Linear Programming, software QM For Window juga dapat digunakan untuk permasalahan programa bilangan bulat (Integer Programming). Akan tetapi dalam kasus ini, penulis hanya menggunakan software QM For Window untuk membandingkan dengan hasil perhitungan manual saja. Hasil yang diperoleh antara perhitungan secara manual dan software tidak berbeda jauh. Perbedaan ini kemungkinan terjadi karena adanya faktor pembulatan yang dilakukan oleh penulis.

Universitas Bina Nusantara. Optimalisasi Pengalokasian Sumber Daya Terbatas Dengan Pendekatan Metode Simpleks Di Pacific Paint

Universitas Bina Nusantara. Optimalisasi Pengalokasian Sumber Daya Terbatas Dengan Pendekatan Metode Simpleks Di Pacific Paint Universitas Bina Nusantara Jurusan Teknik Industri Skripsi Sarjana Teknik Industri Semester ganjil 2005/2006 Optimalisasi Pengalokasian Sumber Daya Terbatas Dengan Pendekatan Metode Simpleks Di Pacific

Lebih terperinci

Team Dosen Riset Operasional Program Studi Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia

Team Dosen Riset Operasional Program Studi Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia Team Dosen Riset Operasional Program Studi Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia 1 Metode simpleks merupakan sebuah prosedur matematis berulang untuk menemukan penyelesaian optimal soal programa

Lebih terperinci

METODE SIMPLEKS MATAKULIAH RISET OPERASIONAL Pertemuan Ke-3. Riani Lubis Program Studi Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia

METODE SIMPLEKS MATAKULIAH RISET OPERASIONAL Pertemuan Ke-3. Riani Lubis Program Studi Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia METODE SIMPLEKS MATAKULIAH RISET OPERASIONAL Pertemuan Ke-3 Riani Lubis Program Studi Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia 1 Pendahuluan (1) Metode simpleks merupakan sebuah prosedur matematis

Lebih terperinci

mempunyai tak berhingga banyak solusi.

mempunyai tak berhingga banyak solusi. Lecture 4: A. Introduction Jika suatu masalah LP hanya melibatkan 2 kegiatan (variabel keputu-san) saja, maka dapat diselesaikan dengan metode grafik. Tetapi, jika melibatkan lebih dari 2 kegiatan, maka

Lebih terperinci

PRAKTIKUM II PEMROGRAMAN LINIER (METODE SIMPLEKS)

PRAKTIKUM II PEMROGRAMAN LINIER (METODE SIMPLEKS) PRAKTIKUM II PEMROGRAMAN LINIER (METODE SIMPLEKS) A. Tujuan Praktikum 1. Memahami bagaimana merumuskan/ memformulasikan permasalahan yang terdapat dalam dunia nyata. 2. Memahami dan dapat memformulasikan

Lebih terperinci

METODE SIMPLEKS MATAKULIAH RISET OPERASIONAL Pertemuan Ke-5

METODE SIMPLEKS MATAKULIAH RISET OPERASIONAL Pertemuan Ke-5 METODE SIMPLEKS MATAKULIAH RISET OPERASIONAL Pertemuan Ke-5 Riani Lubis JurusanTeknik Informatika Universitas Komputer Indonesia 1 Pendahuluan (1) Metode simpleks merupakan sebuah prosedur matematis berulang

Lebih terperinci

Metode Simpleks M U H L I S T A H I R

Metode Simpleks M U H L I S T A H I R Metode Simpleks M U H L I S T A H I R PENDAHULUAN Metode Simpleks adalah metode penentuan solusi optimal menggunakan simpleks didasarkan pada teknik eliminasi Gauss Jordan. Penentuan solusi optimal dilakukan

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH 57 BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH 3.1 Diagram Alir dan Penjelasannya Sebelum memecahkan masalah didalam penelitian ini, maka tahapan-tahapan penelitian harus ditetapkan terlebih dahulu sehingga penelitian

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 21 Perencanaan Produksi 211 Arti dan Pentingnya Perencanaan Produksi Perencanaan produksi merupakan aktifitas untuk menetapkan produk yang akan diprodksi untuk periode selanjutnyatujuan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI Pada bagian ini diberikan beberapa konsep dasar yang menjadi landasan berpikir dalam penelitian ini, seperti pengertian persediaan, metode program linier. 2.1. Persediaan 2.1.1. Pengertian

Lebih terperinci

LAMPIRAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

LAMPIRAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA LAMPIRAN LAMPIRAN 1 Tabel Rating Factor Westinghouse Faktor Kelas Lambang Penyesuaian Superskill A1 + 0,15 A + 0,13 Excellent B1 + 0,11 B + 0,08 C1 + 0,06 Good Keterampilan C + 0,03 Average D 0,00 Fair

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Ekstraksi Hasil Pengumpulan Data 4.1.1. Data Waktu Siklus Waktu siklus adalah waktu yang dibutuhkan operator untuk melakukan pekerjaan dalam kondisi sewajarnya. Waktu siklus

Lebih terperinci

BAB V PROGRAMA LINIER : METODE SIMPLEKS

BAB V PROGRAMA LINIER : METODE SIMPLEKS BAB V PROGRAMA LINIER : METODE SIMPLEKS 5.1 Metode Simpleks Metode simpleks ialah suatu cara penyelesaian masalah programa linier yang diperkenalkan pertama kali oleh Dantzig pada tahun 1947, yakni suatu

Lebih terperinci

OPTIMALISASI PRODUKSI MENGGUNAKAN MODEL LINEAR PROGRAMMING (Studi Kasus : Usaha Kecil Menengah Kue Semprong)

OPTIMALISASI PRODUKSI MENGGUNAKAN MODEL LINEAR PROGRAMMING (Studi Kasus : Usaha Kecil Menengah Kue Semprong) OPTIMALISASI PRODUKSI MENGGUNAKAN MODEL LINEAR PROGRAMMING (Studi Kasus : Usaha Kecil Menengah Kue Semprong) Ai Nurhayati 1, Sri Setyaningsih 2,dan Embay Rohaeti 2. Program Studi Matematika Fakultas Matematika

Lebih terperinci

Metode Simpleks dalam Bentuk Tabel (Simplex Method in Tabular Form) Materi Bahasan

Metode Simpleks dalam Bentuk Tabel (Simplex Method in Tabular Form) Materi Bahasan Metode Simpleks dalam Bentuk Tabel (Simplex Method in Tabular Form) Kuliah 04 TI2231 Penelitian Operasional I 1 Materi Bahasan 1 Metode simpleks dalam bentuk tabel 2 Pemecahan untuk masalah minimisasi

Lebih terperinci

Pengubahan Model Ketidaksamaan Persamaan

Pengubahan Model Ketidaksamaan Persamaan METODA SIMPLEKS Metoda Simpleks Suatu metoda yang menggunakan prosedur aljabar untuk menyelesaikan programa linier. Proses penyelesaiannya dengan melakukan iterasi dari fungsi pembatasnya untuk mencapai

Lebih terperinci

Riset Operasional LINEAR PROGRAMMING

Riset Operasional LINEAR PROGRAMMING Bahan Kuliah Riset Operasional LINEAR PROGRAMMING Oleh: Darmansyah Tjitradi, MT. PROGRAM MAGISTER TEKNIK SIPIL UNLAM 25 1 ANALISA SISTEM Agar lebih mendekati langkah-langkah operasional, Hall & Dracup

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 51 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Perencanaan Produksi 2.1.1 Arti dan Pentingnya Perencanaan Produksi Perencanaan produksi merupakan penentuan arah awal dari tindakan yang harus dilakukan di masa yang akan datang,

Lebih terperinci

BAB VI PROGRAMA LINIER : DUALITAS DAN ANALISIS SENSITIVITAS

BAB VI PROGRAMA LINIER : DUALITAS DAN ANALISIS SENSITIVITAS BAB VI PROGRAMA LINIER : DUALITAS DAN ANALISIS SENSITIVITAS 6.1 Teori Dualitas Teori dualitas merupakan salah satu konsep programa linier yang penting dan menarik ditinjau dari segi teori dan praktisnya.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Manajemen Produksi dan Operasi Manajemen Produksi dan Operasi terdiri dari kata manajemen, produksi dan operasi. Terdapat beberapa pengertian untuk kata manajemen

Lebih terperinci

METODE dan TABEL SIMPLEX

METODE dan TABEL SIMPLEX METODE dan TABEL SIMPLEX Mengubah bentuk baku model LP ke dalam bentuk tabel akan memudahkan proses perhitungan simplex. Langkah-langkah perhitungan dalam algoritma simplex adalah :. Berdasarkan bentuk

Lebih terperinci

BAB III. METODE SIMPLEKS

BAB III. METODE SIMPLEKS BAB III. METODE SIMPLEKS 3.1. PENGANTAR Metode grafik tidak dapat menyelesaikan persoalan linear program yang memilki variabel keputusan yang cukup besar atau lebih dari dua, maka untuk menyelesaikannya

Lebih terperinci

Operations Management

Operations Management 6s-1 LP Metode Simpleks Operations Management MANAJEMEN SAINS William J. Stevenson 8 th edition 6s-2 LP Metode Simpleks Bentuk Matematis Maksimumkan Z = 3X 1 + 5X 2 Batasan (constrain) (1) 2X 1 8 (2) 3X

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. PT Selamat Sempana Perkasa sebagai perusahaan manufaktur memproduksi

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. PT Selamat Sempana Perkasa sebagai perusahaan manufaktur memproduksi 86 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Pengumpulan Data 4.1.1 Data Komponen / produk Urgent. PT Selamat Sempana Perkasa sebagai perusahaan manufaktur memproduksi banyak tipe produk dengan spesifikasi

Lebih terperinci

BAB IV. METODE SIMPLEKS

BAB IV. METODE SIMPLEKS BAB IV. METODE SIMPLEKS Penentuan solusi optimal menggunakan simpleks didasarkan pada teknik eliminasi Gauss Jordan. Penentuan solusi optimal dilakukan dengan memeriksa titik ekstrim (ingat kembali solusi

Lebih terperinci

Algoritma Simplex. Algoritma Simplex adalah algoritma yang digunakan untuk mengoptimalkan fungsi objektif dan memperhatikan semua persamaan

Algoritma Simplex. Algoritma Simplex adalah algoritma yang digunakan untuk mengoptimalkan fungsi objektif dan memperhatikan semua persamaan Algoritma Simplex Algoritma Simplex adalah algoritma yang digunakan untuk mengoptimalkan fungsi objektif dan memperhatikan semua persamaan kendala. (George Dantizg, USA, 1950) Contoh Kasus Suatu perusahaan

Lebih terperinci

BAB II METODE SIMPLEKS

BAB II METODE SIMPLEKS BAB II METODE SIMPLEKS 2.1 Pengantar Salah satu teknik penentuan solusi optimal yang digunakan dalam pemrograman linier adalah metode simpleks. Penentuan solusi optimal menggunakan metode simpleks didasarkan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 26 BAB 2 LANDASAN TEORI 21 Tinjauan Pustaka 211 Pengumpulan Data Statistika Deskriptif adalah metode-metode yang berkaitan dengan pengumpulan dan penyajian suatu gugus data sehingga memberikan informasi

Lebih terperinci

Model umum metode simpleks

Model umum metode simpleks Model umum metode simpleks Fungsi Tujuan: Z C X C 2 X 2 C n X n S S 2 S n = NK FungsiPembatas: a X + a 2 X 2 + + a n X n + S + S 2 + + S n = b a 2 X + a 22 X 2 + + a 2n X n + S + S 2 + + S n = b 2 a m

Lebih terperinci

BAB III LANGKAH PEMECAHAN MASALAH

BAB III LANGKAH PEMECAHAN MASALAH BAB III LANGKAH PEMECAHAN MASALAH 3.1 Penetapan Kriteria Optimasi Kriteria optimasi yang digunakan untuk menganalisis faktor-faktor kendala pada PT. Primajaya Pantes Garment dengan tujuan untuk memaksimalkan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI Dalam bab ini akan diuraikan mengenai metode-metode ilmiah dari teori-teori yang digunakan dalam penyelesaian persoalan untuk menentukan model program linier dalam produksi.. 2.1 Teori

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Manajemen Produksi dan Operasi Menurut Heizer dan Render (2006:4) manajemen operasi (operation management-om) adalah serangkaian aktivitas yang menghasilkan nilai

Lebih terperinci

PEMROGRAMAN LINIER. Metode Simpleks

PEMROGRAMAN LINIER. Metode Simpleks PEMROGRAMAN LINIER Metode Simpleks Metode Simpleks Metode simpleks digunakan untuk memecahkan permasalahan PL dengan dua atau lebih variabel keputusan. Prosedur Metode Simpleks: Kasus Maksimisasi a. Formulasi

Lebih terperinci

PROGRAM LINIER METODE SIMPLEKS

PROGRAM LINIER METODE SIMPLEKS PROGRAM LINIER METODE SIMPLEKS Merupakan metode yang biasanya digunakan untuk memecahkan setiap permasalahan pada pemrogramman linear yang kombinasi variabelnya terdiri dari tiga variabel atau lebih. Metode

Lebih terperinci

kita menggunakan variabel semu untuk memulai pemecahan, dan meninggalkannya setelah misi terpenuhi

kita menggunakan variabel semu untuk memulai pemecahan, dan meninggalkannya setelah misi terpenuhi Lecture 4: (B) Supaya terdapat penyelesaian basis awal yang fisibel, pada kendala berbentuk = dan perlu ditambahkan variabel semu (artificial variable) pada ruas kiri bentuk standarnya, untuk siap ke tabel

Lebih terperinci

PENYELESAIAN MODEL LINEAR PROGRAMMING SECARA MATEMATIK (METODE SIMPLEKS)

PENYELESAIAN MODEL LINEAR PROGRAMMING SECARA MATEMATIK (METODE SIMPLEKS) Maximize or Minimize Subject to: Z = f (x,y) g (x,y) = c S1 60 4 2 1 0 S2 48 2 4 0 1 Zj 0-8 -6 0 0 PENYELESAIAN MODEL LINEAR PROGRAMMING SECARA MATEMATIK (METODE SIMPLEKS) Prof. Dr. Ir. ZULKIFLI ALAMSYAH,

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Perencanaan Produksi 1. Pengertian Perencanaan Produksi Perencanaan produksi merupakan perencanaan tentang produk apa dan berapa yang akan diproduksi oleh perusahaan yang bersangkutan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. maupun kronik, penulis akan menguraikan perencanaan diet DM di RS PKU

BAB II KAJIAN TEORI. maupun kronik, penulis akan menguraikan perencanaan diet DM di RS PKU BAB II KAJIAN TEORI A. Perencanaan Menu Diet 1. Pengertian Perencanaan Menu Diet. Mengingat bahwa diet merupakan obat utama yang dapat menekan timbulnya diabetes mellitus (DM) dan dapat menekan kemungkinan

Lebih terperinci

PENERAPAN PROGRAM LINIER DALAM OPTIMASI BIAYA PAKAN IKAN DENGAN METODE SIMPLEKS (STUDI KASUS PT. INDOJAYA AGRINUSA MEDAN)

PENERAPAN PROGRAM LINIER DALAM OPTIMASI BIAYA PAKAN IKAN DENGAN METODE SIMPLEKS (STUDI KASUS PT. INDOJAYA AGRINUSA MEDAN) PENERAPAN PROGRAM LINIER DALAM OPTIMASI BIAYA PAKAN IKAN DENGAN METODE SIMPLEKS (STUDI KASUS PT. INDOJAYA AGRINUSA MEDAN) Beby Sundary (1011297) Mahasiswa Program Studi Teknik Informatika STMIK Budi Darma

Lebih terperinci

Ada beberapa kasus khusus dalam simpleks. Kadangkala kita akan menemukan bahwa iterasi tidak berhenti, karena syarat optimalitas atau syarat

Ada beberapa kasus khusus dalam simpleks. Kadangkala kita akan menemukan bahwa iterasi tidak berhenti, karena syarat optimalitas atau syarat Muhlis Tahir Ada beberapa kasus khusus dalam simpleks. Kadangkala kita akan menemukan bahwa iterasi tidak berhenti, karena syarat optimalitas atau syarat kelayakan tidak pernah dapat terpenuhi. Adakalanya

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Efektivitas Efektivitas berasal dari kata efektif, yang merupakan kata serapan dari bahasa Inggris yaitu effective yang artinya berhasil. Menurut kamus ilmiah popular, efektivitas

Lebih terperinci

Maximize or Minimize Z = f (x,y) Subject to: g (x,y) = c

Maximize or Minimize Z = f (x,y) Subject to: g (x,y) = c Maximize or Minimize Z = f (x,y) Subject to: g (x,y) = c PROGRAM MAGISTER AGRIBISNIS UNIVERSITAS JAMBI Prof. Dr. Ir. ZULKIFLI ALAMSYAH, M.Sc. Metode Simpleks adlh suatu metode yg secara matematis dimulai

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Program Linier Program linier adalah suatu cara untuk menyelesaikan persoalan pengalokasian sumber-sumber yang terbatas di antara beberapa aktivitas yang bersaing, dengan cara

Lebih terperinci

Fungsi kendala tidak hanya dibentuk oleh pertidaksamaan tetapi juga oleh pertidaksamaan dan/atau persamaan =. Fungsi kendala dengan pertidaksamaan

Fungsi kendala tidak hanya dibentuk oleh pertidaksamaan tetapi juga oleh pertidaksamaan dan/atau persamaan =. Fungsi kendala dengan pertidaksamaan Fungsi kendala tidak hanya dibentuk oleh pertidaksamaan tetapi juga oleh pertidaksamaan dan/atau persamaan =. Fungsi kendala dengan pertidaksamaan mempunyai variabel surplus, tidak ada variabel slack.

Lebih terperinci

PROGRAM LINEAR: METODE SIMPLEX

PROGRAM LINEAR: METODE SIMPLEX PROGRAM LINEAR: METODE SIMPLEX Latar Belakang Sulitnya menggambarkan grafik berdimensi banyak atau kombinasi lebih dari dua variabel. Metode grafik tidak mungkin dapat dilakukan untuk menyelesaikan masalah

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. masalah fuzzy linear programming untuk optimasi hasil produksi pada bab

BAB II KAJIAN TEORI. masalah fuzzy linear programming untuk optimasi hasil produksi pada bab BAB II KAJIAN TEORI Berikut diberikan landasan teori mengenai program linear, konsep himpunan fuzzy, program linear fuzzy dan metode Mehar untuk membahas penyelesaian masalah fuzzy linear programming untuk

Lebih terperinci

BAB III PEMBAHASAN. linear yang dinyatakan dengan fungsi tujuan dan fungsi kendala yang memiliki

BAB III PEMBAHASAN. linear yang dinyatakan dengan fungsi tujuan dan fungsi kendala yang memiliki BAB III PEMBAHASAN Masalah Fuzzy Linear Programming (FLP) merupakan masalah program linear yang dinyatakan dengan fungsi tujuan dan fungsi kendala yang memiliki parameter fuzzy dan ketidaksamaan fuzzy

Lebih terperinci

Metode Simpleks (Simplex Method) Materi Bahasan

Metode Simpleks (Simplex Method) Materi Bahasan Metode Simpleks (Simplex Method) Kuliah 03 TI2231 Penelitian Operasional I 1 Materi Bahasan 1 Rumusan Pemrograman linier dalam bentuk baku 2 Pemecahan sistem persamaan linier 3 Prinsip-prinsip metode simpleks

Lebih terperinci

Bab 2 LANDASAN TEORI

Bab 2 LANDASAN TEORI Bab 2 LANDASAN TEORI 2.1 Perencanaan Produksi Perencanaan produksi merupakan perencanaan tentang produk apa dan berapa yang akan diproduksi oleh perusahaan yang bersangkutan dalam satu periode yang akan

Lebih terperinci

BAB III SOLUSI GRAFIK DAN METODE PRIMAL SIMPLEKS

BAB III SOLUSI GRAFIK DAN METODE PRIMAL SIMPLEKS BAB III SOLUSI GRAFIK DAN METODE PRIMAL SIMPLEKS A. Metode Simpleks Metode simpleks yang sudah kita pelajari, menunjukkan bahwa setiap perpindahan tabel baru selalu membawa semua elemen yang terdapat dalam

Lebih terperinci

Metode Simpleks Dengan Tabel. Tabel metode simpleks Tabel metode simpleks bentuk standar

Metode Simpleks Dengan Tabel. Tabel metode simpleks Tabel metode simpleks bentuk standar Metode Simpleks Dengan Tabel Tabel metode simpleks Tabel metode simpleks bentuk standar Pendahuluan Pada pembahasan ini akan dibahas mekanisme metode simpleks yang diformulasikan dengan sebuah tabel. Tabel

Lebih terperinci

SOFTWARE LINDO I KOMANG SUGIARTHA

SOFTWARE LINDO I KOMANG SUGIARTHA SOFTWARE LINDO I KOMANG SUGIARTHA PENGERTIAN LINDO LINDO (Linear Interaktive Discrete Optimizer) merupakan software yang dapat digunakan untuk mencari penyelesaian dari masalah pemrograman linear. Prinsip

Lebih terperinci

Pemrograman Linier (2)

Pemrograman Linier (2) Solusi model PL dengan metode simpleks Ahmad Sabri Universitas Gunadarma, Indonesia 2 Bentuk umum model PL Ingat kembali bentuk umum model PL maksimum Maks Z = c x + c 2 x 2 +... + c n x n Dengan kendala:

Lebih terperinci

METODE SIMPLEKS. Obyektif 1. Memahami cara menyelesaikan permasalahan menggunakan solusi grafik 2. Mengetahui fungsi kendala dan fungsi tujuan

METODE SIMPLEKS. Obyektif 1. Memahami cara menyelesaikan permasalahan menggunakan solusi grafik 2. Mengetahui fungsi kendala dan fungsi tujuan METODE SIMPLEKS 2 Obyektif 1. Memahami cara menyelesaikan permasalahan menggunakan solusi grafik 2. Mengetahui fungsi kendala dan fungsi tujuan Untuk menggunakan Metode Simpleks dalam masalah Program Linier

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Dasar Teori 2.1.1 Produksi Produksi secara umum adalah semua kegiatan yang bertujuan untuk menciptakan atau menambah nilai guna suatu barang untuk memenuhi kebutuhan kepuasan

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI OPTIMALISASI PRODUKSI UNTUK MEMAKSIMALKAN LABA PADA PT.

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI OPTIMALISASI PRODUKSI UNTUK MEMAKSIMALKAN LABA PADA PT. UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Program Ganda TEKNIK INDUSTRI SISTEM INFORMASI Skripsi Sarjana Program Ganda Semester Ganjil 2005/2006 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI OPTIMALISASI PRODUKSI UNTUK MEMAKSIMALKAN

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2. Program linier (Linier Programming) Pemrograman linier merupakan metode matematik dalam mengalokasikan sumber daya yang terbatas untuk mencapai suatu tujuan seperti memaksimumkan

Lebih terperinci

Teori permainan mula-mula dikembangkan oleh ilmuan Prancis bernama Emile Borel, secara umum digunakan untuk menyelesaikan masalah yang

Teori permainan mula-mula dikembangkan oleh ilmuan Prancis bernama Emile Borel, secara umum digunakan untuk menyelesaikan masalah yang BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Strategi Pemasaran Strategi pemasaran adalah pola pikir pemasaran yang akan digunakan untuk mencapai tujuan pemasarannya. Strategi pemasaran berisi strategi spesifik untuk pasar

Lebih terperinci

Bab 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Pengantar Proses Stokastik

Bab 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Pengantar Proses Stokastik Bab 2 LANDASAN TEORI Pada bab ini akan diberikan penjelasan singkat mengenai pengantar proses stokastik dan rantai Markov, yang akan digunakan untuk analisis pada bab-bab selanjutnya. 2.1 Pengantar Proses

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Pemrograman linear (PL) ialah salah satu teknik dari riset operasi untuk

BAB II LANDASAN TEORI. Pemrograman linear (PL) ialah salah satu teknik dari riset operasi untuk BAB II LANDASAN TEORI A. Pemrograman Linear Pemrograman linear (PL) ialah salah satu teknik dari riset operasi untuk memecahkan persoalan optimasi (maksimum atau minimum) dengan menggunakan persamaan dan

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN Pada bab ini, akan dijelaskan metode-metode yang penulis gunakan dalam penelitian ini. Adapun metode yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah Metode Simpleks dan Metode Branch

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Program Linier Program linier merupakan suatu model matematika untuk mendapatkan alternatif penggunaan terbaik atas sumber-sumber yang tersedia. Kata linier digunakan untuk menunjukkan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. pemrograman nonlinear, fungsi konveks dan konkaf, pengali lagrange, dan

BAB II KAJIAN PUSTAKA. pemrograman nonlinear, fungsi konveks dan konkaf, pengali lagrange, dan BAB II KAJIAN PUSTAKA Kajian pustaka pada bab ini akan membahas tentang pengertian dan penjelasan yang berkaitan dengan fungsi, turunan parsial, pemrograman linear, pemrograman nonlinear, fungsi konveks

Lebih terperinci

TEORI DUALITAS. Pertemuan Ke-9. Riani Lubis JurusanTeknik Informatika Universitas Komputer Indonesia

TEORI DUALITAS. Pertemuan Ke-9. Riani Lubis JurusanTeknik Informatika Universitas Komputer Indonesia TEORI DUALITAS MATAKULIAH RISET OPERASIONAL Pertemuan Ke-9 Riani Lubis JurusanTeknik Informatika Universitas Komputer Indonesia 1 PENGANTAR Diperlukan sebagai dasar interpretasi ekonomis suatu persoalan

Lebih terperinci

Danang Triagus Setiyawan ST.,MT

Danang Triagus Setiyawan ST.,MT Danang Triagus Setiyawan ST.,MT Metode ini didasari atas gagasan pergerakan dari satu titik ekstrim ke titik ekstrim yang lain pada satu susunan konvek yang dibentuk oleh set fungsi kendala dan kondisi

Lebih terperinci

contoh soal metode simplex dengan minimum

contoh soal metode simplex dengan minimum contoh soal metode simplex dengan minimum Perusahaan Maju Terus merencanakan untuk menginvestasikan uang paling banyak $ 1.200.000. uang ini akan ditanamkan pada 2 buah cabang usaha yaitu P dan Q. setiap

Lebih terperinci

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN, UNIVERSITAS ANDALAS BAHAN AJAR. Simpleks

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN, UNIVERSITAS ANDALAS BAHAN AJAR. Simpleks PROGRAM STUDI AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN, UNIVERSITAS ANDALAS Mata Kuliah : RISET OPERASI AGRIBISNIS Semester : V Pertemuan Ke : 4 BAHAN AJAR Pokok Bahasan : Penyelesaian PL dengan Metode Dosen : Prof.

Lebih terperinci

Pemodelan dalam RO. Sesi XIV PEMODELAN. (Modeling)

Pemodelan dalam RO. Sesi XIV PEMODELAN. (Modeling) Mata Kuliah :: Riset Operasi Kode MK : TKS 4019 Pengampu : Achfas Zacoeb Sesi XIV PEMODELAN (Modeling) e-mail : zacoeb@ub.ac.id www.zacoeb.lecture.ub.ac.id Hp. 081233978339 Pemodelan dalam RO Outline:

Lebih terperinci

Pemrograman Linier (2)

Pemrograman Linier (2) Solusi model PL dengan metode simpleks Ahmad Sabri Universitas Gunadarma, Indonesia 2 Bentuk umum model PL Ingat kembali bentuk umum model PL maksimum Maks Z = c 1 x 1 + c 2 x 2 +... + c n x n Dengan kendala:

Lebih terperinci

ALGORITMA METODE SIMPLEKS (PRIMAL)

ALGORITMA METODE SIMPLEKS (PRIMAL) ALGORITMA METODE SIMPLEKS (PRIMAL) Artificial Variable Algoritma Simpleks Metode M (Method of penalty) Metode dua fase Tabel Simpleks dalam bentuk matriks Artificial Variable (AV) Apabila terdapat satu

Lebih terperinci

PROGRAM LINEAR DENGAN METODE SIMPLEX

PROGRAM LINEAR DENGAN METODE SIMPLEX PROGRAM LINEAR DENGAN METODE SIMPLEX PENDAHULUAN Metode simpleks ini adalah suatu prosedur aljabar yang bukan secara grafik untuk mencari nilai optimal dari fungsi tujuan dalam masalah-masalah optimisasi

Lebih terperinci

Metode Simpleks Dalam Optimalisasi Hasil Produksi

Metode Simpleks Dalam Optimalisasi Hasil Produksi INFORMATICS FOR EDUCATORS AND PROFESSIONALS, Vol.1, No. 1, Desember 2016, 27 36 E-ISSN: 2548-3412 27 Metode Simpleks Dalam Optimalisasi Hasil Produksi Andi Saryoko 1.* 1 Teknik Informatika; Sekolah Tinggi

Lebih terperinci

Teknik Riset Operasi. Oleh : A. AfrinaRamadhani H. Teknik Riset Operasi

Teknik Riset Operasi. Oleh : A. AfrinaRamadhani H. Teknik Riset Operasi Oleh : A. AfrinaRamadhani H. 1 PERTEMUAN 7 2 METODE BIG M Sering kita menemukan bahwa fungsi kendala tidak hanya dibentuk oleh pertidaksamaan tapi juga oleh pertidakasamaan dan/atau persamaan (=). Fungsi

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Program Linier Menurut Aminudin (2005), program linier merupakan suatu model matematika untuk mendapatkan alternatif penggunaan terbaik atas sumber-sumber yang tersedia. Kata linier

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Perencanaan Produksi

BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Perencanaan Produksi BAB 2 LANDASAN TEORI 21 Perencanaan Produksi Produksi yang dalam bahasa inggris disebut production adalah keseluruhan proses yang dilakukan untuk menghasilkan produk atau jasa Produk yang dihasilkan sebagai

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Program POM program komputer yang digunakan untuk

PENDAHULUAN. Program POM program komputer yang digunakan untuk PENDAHULUAN Program POM program komputer yang digunakan untuk memecahkan masalah dalam bidang produksi dan operasi yang bersifat kuantitatif. Tampilan grafis yang menarik dan mudahan pengoperasiannya membantu

Lebih terperinci

Taufiqurrahman 1

Taufiqurrahman 1 PROGRAM LINEAR: METODE SIMPLEX Latar Belakang Sulitnya menggambarkan grafik berdimensi banyak atau kombinasi lebih dari dua variabel. Metode grafik tidak mungkin dapat dilakukan untuk menyelesaikan masalah

Lebih terperinci

MANAJEMEN PENGEMBILAN KEPUTUSAN

MANAJEMEN PENGEMBILAN KEPUTUSAN Julian Adam Ridjal PS Agribinis Universitas Jember www.adamjulian.net Penjelasan singkat tentang linear programming dapat dilihat di : www.adamjulian.net 1. Penyelesaian LP dengan metode Grafik Contoh

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis dan Metode Penelitian Metode penelitian yang akan dilakukan di dalam penelitian ini yaitu dengan metode deskriptif eksploratif. Penelitian deskriptif eksploratif adalah

Lebih terperinci

MATA KULIAH RISET OPERASIONAL

MATA KULIAH RISET OPERASIONAL MATA KULIAH RISET OPERASIONAL [KODE/SKS : KK023311/ 2 SKS] METODE SIMPLEKS Pengubahan ke dalam bentuk baku Untuk menyempurnakan metode grafik. Diperkenalkan oleh : George B Dantzig Ciri ciri : 1. Semua

Lebih terperinci

Manajemen Sains. Eko Prasetyo. Teknik Informatika UMG Modul 3 PEMROGRAMAN LINIER METODE SIMPLEKS

Manajemen Sains. Eko Prasetyo. Teknik Informatika UMG Modul 3 PEMROGRAMAN LINIER METODE SIMPLEKS Modul 3 PEMROGRAMAN LINIER METODE SIMPLEKS Dalam menggunakan metode simpleks, hal yang perlu diperhatikan adalah mengonversi constraint yang masih dalam bentuk pertidaksamaan menjadi persamaan menggunakan

Lebih terperinci

Optimalisasi Produksi Di Industri Garment Dengan Menggunakan Metode Simpleks

Optimalisasi Produksi Di Industri Garment Dengan Menggunakan Metode Simpleks JURNAL INFORMATIKA, Vol.4 No.1 April 2017, pp. 12~20 ISSN: 2355-6579 E-ISSN: 2528-2247 12 Optimalisasi Produksi Di Industri Garment Dengan Menggunakan Metode Simpleks Rizal Rachman STMIK Nusa Mandiri Jakarta

Lebih terperinci

PENYEDERHANAAN OPERASI PERHITUNGAN PADA METODE SIMPLEKS

PENYEDERHANAAN OPERASI PERHITUNGAN PADA METODE SIMPLEKS PENYEDERHANAAN OPERASI PERHITUNGAN PADA METODE SIMPLEKS Yulia Yudihartanti ABSTRAKSI Metode simpleks merupakan salah satu teknik penyelesaian programasi linear dengan beberapa cara operasi perhitungan

Lebih terperinci

PERANGKAT PEMBELAJARAN

PERANGKAT PEMBELAJARAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATA KULIAH : PROGRAM LINEAR KODE : MKK206515 DOSEN : ERIKA LARAS ASTUTININGTYAS, M.Pd. PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS VETERAN

Lebih terperinci

Minimumkan: Z = 4X 1 + X 2 Batasan: 3X 1 + X 2 = 3 4X 1 + 3X 2 6 X 1 + 2X 2 4

Minimumkan: Z = 4X 1 + X 2 Batasan: 3X 1 + X 2 = 3 4X 1 + 3X 2 6 X 1 + 2X 2 4 TEKNIK DUA TAHAP Tahap I. Tambahkan variable buatan sebagaimana diperlukan untuk memperoleh pemecahan awal. Bentuklah fungsi tujuan baru yang mengusahakan minimalisasi jumlah variable buatan dengan batasan

Lebih terperinci

Analisis Sensitivitas dalam Optimalisasi Keuntungan Produksi Busana dengan Metode Simpleks

Analisis Sensitivitas dalam Optimalisasi Keuntungan Produksi Busana dengan Metode Simpleks Jurnal Matematika Vol. 4 No. 2, Desember 2014. ISSN: 1693-1394 Analisis Sensitivitas dalam Optimalisasi Keuntungan Produksi Busana dengan Metode Simpleks A.A.Sri Desiana Shintya Dewi Jurusan Matematika,

Lebih terperinci

1) Formulasikan dan standarisasikan modelnya 2) Bentuk tabel awal simpleks berdasarkan informasi model di atas 3) Tentukan kolom kunci di antara

1) Formulasikan dan standarisasikan modelnya 2) Bentuk tabel awal simpleks berdasarkan informasi model di atas 3) Tentukan kolom kunci di antara 1) Formulasikan dan standarisasikan modelnya 2) Bentuk tabel awal simpleks berdasarkan informasi model di atas 3) Tentukan kolom kunci di antara kolom-kolom variabel yang ada, yaitu kolom yang mengandung

Lebih terperinci

METODE BIG M. Metode Simpleks, oleh Hotniar Siringoringo, 1

METODE BIG M. Metode Simpleks, oleh Hotniar Siringoringo, 1 METODE BIG M Sering kita menemukan bahwa fungsi kendala tidak hanya dibentuk oleh pertidaksamaan tapi juga oleh pertidakasamaan dan/atau persamaan (=). Fungsi kendala dengan pertidaksamaan mempunyai surplus

Lebih terperinci

OPTIMASI TARGET PRODUKSI FINGERJOINT di PT. KM

OPTIMASI TARGET PRODUKSI FINGERJOINT di PT. KM OPTIMASI TARGET PRODUKSI FINGERJOINT di PT. KM Niken Parwati¹, Erwin Kurnia Iwan¹ ¹Program Studi Teknik Industri Universitas Al Azhar Indonesia, Jakarta Jl. Sisingamangaraja, Kebayoran Baru Jakarta Selatan

Lebih terperinci

METODE SIMPLEKS DALAM PROGRAM LINIER

METODE SIMPLEKS DALAM PROGRAM LINIER Staf Gunadarma Gunadarma University METODE SIMPLEKS DALAM PROGRAM LINIER Metode Simpleks merupakan salah satu teknik pengambilan keputusan dalam permasalahan yang berkaitan dengan pengalokasian sumber

Lebih terperinci

Bab 2 LANDASAN TEORI

Bab 2 LANDASAN TEORI Bab 2 LANDASAN TEORI 2.1 Program Linear Menurut Sitorus, Parlin (1997), Program Linier merupakan suatu teknik penyelesaian optimal atas suatu problema keputusan dengan cara menentukan terlebih dahulu suatu

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. variabel dalam persamaan tersebut adalah satu (Ayres, 2004).

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. variabel dalam persamaan tersebut adalah satu (Ayres, 2004). 5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Persamaan dan Pertidaksamaan Linier Persamaan linier adalah suatu persamaan dengan pangkat tertinggi dari variabel dalam persamaan tersebut adalah satu (Ayres, 2004). Suatu

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA OPTIMASI SUMBERDAYA PRODUKSI DENGAN MODEL LINIER PROGRAMING UNTUK MAKSIMASI LABA DI PT SSP

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA OPTIMASI SUMBERDAYA PRODUKSI DENGAN MODEL LINIER PROGRAMING UNTUK MAKSIMASI LABA DI PT SSP UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Teknik Industri Skripsi Sarjana Semester Genap 2007 OPTIMASI SUMBERDAYA PRODUKSI DENGAN MODEL LINIER PROGRAMING UNTUK MAKSIMASI LABA DI PT SSP 0700732334 Eka Prasetia

Lebih terperinci

III KERANGKA PEMIKIRAN

III KERANGKA PEMIKIRAN III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1 Produksi Menurut Salvatore (2001), produksi merujuk pada transformasi dari berbagai input atau sumberdaya menjadi output berupa barang atau

Lebih terperinci

METODE SIMPLEKS DALAM PROGRAM LINIER

METODE SIMPLEKS DALAM PROGRAM LINIER METODE SIMPLEKS DALAM PROGRAM LINIER Metode Simpleks merupakan salah satu teknik penyelesaian dalam program linier yang digunakan sebagai teknik pengambilan keputusan dalam permasalahn yang berhubungan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. Berikut diberikan landasan teori mengenai teori himpunan fuzzy, program

BAB II KAJIAN TEORI. Berikut diberikan landasan teori mengenai teori himpunan fuzzy, program BAB II KAJIAN TEORI Berikut diberikan landasan teori mengenai teori himpunan fuzzy, program linear, metode simpleks, dan program linear fuzzy untuk membahas penyelesaian masalah menggunakan metode fuzzy

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 21 Teori Himpunan Fuzzy Pada himpunan tegas (crisp), nilai keanggotaan suatu item x dalam himpunan A, yang sering ditulis dengan memiliki dua kemungkinan, yaitu: 1 Nol (0), yang berarti

Lebih terperinci

Metode Simpleks dengan Big M dan 2 Phase

Metode Simpleks dengan Big M dan 2 Phase Metode Simpleks dengan Big M dan 2 Phase Metode Simpleks Vs. Simpleks Big-M Perbedaan metode simpleks dengan metode simpleks Big-M adalah munculnya variabel artificial (variabel buatan), sedangkan metode

Lebih terperinci

Pemrograman Linier (3)

Pemrograman Linier (3) Pemrograman Linier () Metode Big-M Ahmad Sabri Universitas Gunadarma, Indonesia Pada model PL di mana semua kendala memiliki relasi, variabel basis pada solusi awal (tabel simpleks awal) adalah Z dan semua

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Variabel Berikut merupakan variabel yang digunakan dalam pemecahan masalah pada penelitian ini yaitu sebagai berikut : Data historis penjualan yang akan digunakan untuk

Lebih terperinci