DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA DIREKTORAT KETERPADUAN INFRASTRUKTUR PERMUKIMAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA DIREKTORAT KETERPADUAN INFRASTRUKTUR PERMUKIMAN"

Transkripsi

1 DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA DIREKTORAT KETERPADUAN INFRASTRUKTUR PERMUKIMAN 1

2 2 LaPORAN Kinerja

3 DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA DIREKTORAT KETERPADUAN INFRASTRUKTUR PERMUKIMAN 3 Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2017 sebagai wujud pertanggungjawaban kinerja Direktorat Keterpaduan Infrastruktur Permukiman

4 4 LaPORAN Kinerja Kata Pengantar Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas segala rahmat dan karunia-nya, sehingga tersusunnya Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LaKIP) Direktorat Keterpaduan Infrastruktur Permukiman tahun Laporan ini merupakan wujud pertanggungjawaban kinerja Direktorat Keterpaduan Infrastruktur Permukiman dalam melaksanakan fungsi dan kewajibannya dalam rangka mendukung pencapaian tujuan unit organisasi secara transparan, serta memenuhi ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. Penyusunan laporan ini dilakukan dengan mengacu pada Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Penyusunan Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja, dan Tata Cara Review atas Laporan Kinerja. LaKIP Direktorat Keterpaduan Infrastruktur Permukiman menyajikan berbagai keberhasilan

5 DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA DIREKTORAT KETERPADUAN INFRASTRUKTUR PERMUKIMAN 5 atas capaian sasaran strategis Direktorat Keterpaduan Infrastruktur Permukiman, kendala serta langkah perubahan, dan rencana ke depan agar dapat memberikan gambaran yang obyektif terkait kinerja Direktorat Keterpaduan Infrastruktur Permukiman Tahun Capaian sasaran kegiatan dapat tercermin dalam analisis indikator kinerja yang diukur atas dasar penilaian indikator keberhasilan, sebagaimana telah ditetapkan dalam Perjanjian Kinerja (PK) Direktorat Keterpaduan Infrastruktur Permukiman Tahun Dengan tersusunnya LaKIP ini, kami sampaikan penghargaan dan ucapan terima kasih kepada seluruh jajaran dan pemangku kepentingan pada Direktorat Keterpaduan Infrastruktur Permukiman yang telah bekerjasama melaksanakan dan menyelesaikan kegiatan hingga tercapaianya kinerja Direktorat Keterpaduan Infrastruktur Permukiman. Semoga laporan kinerja akuntabilitas ini dapat memberikan manfaat dan memberikan informasi pertanggung jawaban kepada publik atas penyelenggaraan fungsi unit kerja Pemerintah dalam rangka terwujudnya good government. Jakarta, Januari 2018 Direktur Keterpaduan Infrastruktur Permukiman Dwityo A. Soeranto NIP

6 6 LaPORAN Kinerja

7 DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA DIREKTORAT KETERPADUAN INFRASTRUKTUR PERMUKIMAN 7 Daftar Isi

8 8 LaPORAN Kinerja Daftar Isi KATA PENGANTAR 4 DAFTAR ISI 8 DAFTAR GAMBAR 10 DAFTAR TABEL 11 BAB I PENDAHULUAN Tugas Dan Fungsi Struktur Organisasi 15 BAB II PERENCANAAN KINERJA Perencanaan Strategis Perjanjian Kinerja Metode Pengukuran 26 BAB III KAPASITAS ORGANISASI Sumber Daya Manusia Sarana dan Prasarana Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran 33 BAB IV AKUNTABILITAS KINERJA Dukungan Sumber Daya Peningkatan Kualitas SDM Direktorat KIP Peningkatan Kualitas Tata Laksana Peningkatan Kualitas Tata Kelola Keuangan dan BMN Peningkatan Kualitas Tata Kelola Teknologi dan Sistem Informasi 41

9 DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA DIREKTORAT KETERPADUAN INFRASTRUKTUR PERMUKIMAN Capaian Kinerja Jumlah Kab./Kota yang Mempunyai Program Sesuai RPIJM Konsistensi Penyelenggaraan Infrastruktur Permukiman Terhadap RPIJM Tingkat Akuntabilitas Kinerja Capaian Lainnya Realisasi Anggaran Penyerapan Anggaran Konsistensi Antara Perencanaan dan Implementasi Pencapaian Keluaran Efisiensi Aspek Manfaat 61 BAB V PENUTUP Kesimpulan Rencana Tindak Lanjut 65 LAMPIRAN 67

10 10 LaPORAN Kinerja Daftar Gambar Gambar 1.1 Struktur Organisasi Direktorat KIP 17 Gambar 1.2 Struktur Organisasi Satker. P2PIP Pusat 19 Gambar 2.1 Peta Strategi Ditjen. Cipta Karya 22 Gambar 3.1 Komposisi ASN Direktorat KIP Berdasarkan Status Kepegawaian 30 Gambar 3.2 Komposisi ASN berstatus PNS Berdasarkan Jabatan dan Pendidikan Pada Direktorat KIP 31 Gambar 3.3 Komposisi ASN berstatus Non PNS Berdasarkan Jabatan dan Pendidikan Pada Direktorat KIP 31 Gambar 3.4 Komposisi Total ASN Direktorat KIP Berdasarkan Jabatan dan Pendidikan 31 Gambar 4.1 Tingkat Kehadiran Pegawai Direktorat KIP Tahun Gambar 4.2 Tingkat Kepulangan Pegawai Direktorat KIP Tahun Gambar 4.3 Rencana Induk Pengembangan Sistem Informasi Ditjen. Cipta Karya Tahun Gambar 4.4 Tingkat Akuntabilitas Kinerja Ditjen. Cipta Karya Tahun Gambar 4.5 Hasil Pemantauan Keterpaduan Infrastruktur Permukiman di 19 Lokasi Tahun Gambar 4.6 Kinerja Output Pendukung Indikator Jumlah Kab/Kota yang Mempunyai Program Sesuai RPIJM Tahun Gambar 4.7 Kinerja Output Pendukung Indikator Konsistensi Penyelenggaraan Infrastruktur Permukiman Terhadap RPIJM Tahun Gambar 4.8 Kinerja Output Pendukung Peningkatan Pengendalian dan Pengawasan Tahun Gambar 5.1 Capaian Kinerja Pelaksanaan Output Direktorat KIP Tahun

11 DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA DIREKTORAT KETERPADUAN INFRASTRUKTUR PERMUKIMAN 11 Daftar Tabel Tabel 2.1 Perjanjian Kinerja Tahun 2017 Direktorat KIP 24 Tabel 2.2 Cakupan Evaluasi 27 Tabel 3.1 Barang Milik Negara Direktorat KIP 32 Tabel 3.2 Rincian Pagu Awal Direktorat KIP 33 Tabel 3.3 Riwayat Alokasi Dana Direktorat KIP TA Tabel 4.1 Workshop/Pelatihan yang Diselenggarakan Sub Bagian Tata Usaha Direktorat KIP Tahun Tabel 4.2 Rincian Keikutsertaan SDM Direktorat KIP pada Pendidikan/Diklat Tahun Tabel 4.3 Rincian Penerima Manfaat Pelaksanaan Workshop Persiapan Pelaksanaan Kegiatan P2PIP Provinsi Tahun Tabel 4.4 Pedoman Pendukung Tata Laksana Direktorat KIP Tahun Tabel 4.5 Daftar Arsip Inaktif 40 Tabel 4.6 Pelaksanaan Program Hibah Air Minum dan Sanitasi TA Tabel 4.7 Pagu dan Realisasi Output dan Anggaran Tahun 2017 Direktorat KIP 57 Tabel 4.8 Pagu dan Realisasi Output dan Anggaran Tahun 2017 Direktorat KIP 57 Tabel 4.9 Penyerapan Anggaran Terhadap Pencapaian Indikator Kinerja Outcome Direktorat KIP Tahun Tabel 4.10 Sandingan Capaian Output Direktorat KIP Tahun 2017 terhadap Renstra Ditjen. Cipta Karya Tabel 4.11 Sandingan Capaian Output Direktorat KIP Tahun 2017 terhadap Renstra Ditjen. Cipta Karya Tabel 4.12 Sandingan Capaian Output Direktorat KIP Tahun 2017 terhadap Renstra Ditjen. Cipta Karya

12 12 LaPORAN Kinerja

13 DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA DIREKTORAT KETERPADUAN INFRASTRUKTUR PERMUKIMAN 13 Bab I Pendahuluan

14 14 LaPORAN Kinerja Pendahuluan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LaKIP) Direktorat KIP disusun untuk memberikan gambaran yang jelas dan transparan sebagai bentuk pertanggungjawaban atas pelaksanaan kegiatan dan capaian kinerja yang telah dilaksanakan selama 1 (satu) tahun, serta sebagai alat untuk mengkomunikasi kan pencapaian kinerja Direktorat KIP kepada masyarakat dan stakeholders lainnya. Rencana Strategis Ditjen. Cipta Karya mengamanatkan bahwa Ditjen. Cipta Karya melaksanakan Program Pembinaan dan Pengembangan Infrastruktur Permukiman, dengan tingkat keberhasilan pelaksanaan program yang dijabarkan dalam 3 (tiga) sasaran program, yaitu: 1. Meningkatnya kontribusi terhadap pemenuhan kebutuhan air minum bagi masyarakat dengan indikator kinerja cakupan pelayanan akses air minum; 2. Meningkatnya kontribusi terhadap pemenuhan kebutuhan hunian dan permukiman yang layak dengan indikator kinerja penurunan luasan permukiman kumuh; 3. Meningkatnya kontribusi terhadap pemenuhan akses sanitasi bagi masyarakat dengan indikator kinerja cakupan pelayanan akses sanitasi. Berdasarkan arahan kebijakan dalam Renstra Ditjen. Cipta Karya tahun serta memperhatikan peluang dan tantangan yang ada dalam pembangunan infrastruktur permukiman, maka misi yang akan dicapai oleh Ditjen. Cipta Karya dalam periode lima tahun ke depan adalah: 1. Melaksanakan fungsi pengaturan, pembinaan, dan pengawasan dalam bidang Cipta Karya dengan mengedepankan prinsip keterpaduan, inklusifitas, dan berkelanjutan; 2. Melaksanakan keterpaduan pembangunan infrastruktur permukiman serta penataan bangunan dan lingkungan berdasarkan penataan ruang dan Wilayah Pengembangan Strategis (WPS); 3. Menyediakan infrastruktur air minum dan sanitasi di perkotaan dan perdesaan dalam rangka pemenuhan target RPJMN ; 4. Meningkatkan kemandirian pemerintah daerah serta mendorong kemitraan dengan masyarakat dan dunia usaha dalam penyelenggaraan pembangunan infrastruktur permukiman; 5. Mewujudkan organisasi yang efisien, tata laksana yang efektif dan SDM yang profesional dengan menerapkan prinsip good governance. Dalam rangka pencapaian sasaran program tersebut di atas, Unit Organisasi Ditjen. Cipta Karya melaksanakan beberapa beberapa fungsi sebagai berikut: 1. Pengaturan, Pembinaan dan Pelaksanaan Pengembangan Permukiman. 2. Pengaturan, Pembinaan, Pengawasan dan Pelaksanaan Penataan Bangunan Gedung. 3. Pengaturan, Pembinaan dan Pengembangan Sumber Pembiayaan dan Pola Investasi, serta Pengelolaan Pengembangan Infrastruktur Sanitasi dan Persampahan. 4. Pengaturan, Pembinaan, Pengawasan dan Pengembangan Sumber Pembiayaan dan Pola Investasi, serta Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum. 5. Dukungan Manajemen Bidang Permukiman.

15 DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA DIREKTORAT KETERPADUAN INFRASTRUKTUR PERMUKIMAN Penyusunan Kebijakan Program dan Anggaran, Kerjasama Luar Negeri, Data Informasi serta Evaluasi Kinerja Infrastruktur Bidang Permukiman. Sebagai salah satu unit kerja Ditjen. Cipta Karya, Direktorat KIP mendukung Ditjen. Cipta Karya dalam pencapaian sasaran program tersebut dengan melaksanakan kegiatan-kegiatan berupa Penyusunan Kebijakan, Program dan Anggaran, Kerjasama Luar Negeri, Data Informasi serta Evaluasi Kinerja Infrastruktur Bidang Permukiman yang dilaksanakan oleh Direktorat KIP. Unit kerja Direktorat KIP melaksanakan kewajiban untuk melaporkan pelaksanaan akuntabilitas kinerjanya, sesuai dengan Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah serta Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Penyusunan Perjanjian Kinerja, Laporan Kinerja dan Reviu atas Laporan Kinerja Tugas dan Fungsi Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 15/PRT/M/2015, tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat pada bagian keempat, pasal 498 mengamanatkan bahwa Direktorat Keterpaduan Infrastruktur Permukiman mempunyai tugas melaksanakan penyusunan kebijakan dan strategi keterpaduan perencanaan dan kemitraan, pembiayaan, pelaksanaan, pengelolaan data dan sistem informasi, serta pemantauan dan evaluasi kinerja keterpaduan program pembangunan infrastruktur permukiman yang meliputi pengembangan kawasan permukiman, pembinaan penataan bangunan, pengembangan sistem penyediaan air minum serta penyehatan lingkungan permukiman. Dalam rangka pelaksanaan tugas tersebut, Direktorat KIP menyelenggarakan fungsi sebagai berikut: 1. Penyusunan kebijakan dan strategi pembangunan infrastruktur permukiman; 2. Penyusunan keterpaduan perencanaan dan kemitraan pembangunan infrastruktur permukiman; 3. Penyusunan keterpaduan program, pembiayaan tahunan yang bersumber dari APBN dan pembiayaan lainnya; 4. Pemantauan keterpaduan pelaksanaan pembangunan infrastruktur permukiman; 5. Pengelolaan data dan sistem teknologi informasi; 6. Pemantauan dan evaluasi kinerja keterpaduan program kegiatan dan pembangunan infrastruktur permukiman; dan 7. Pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga direktorat. 1.2 Struktur Organisasi Berdasarkan Peraturan Menteri PUPR Nomor 15/ PRT/M/2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Direktorat KIP dalam melaksanakan tugas dan fungsinya didukung oleh 6 (enam) sub-unit kerja, meliputi: 1. Sub Direktorat Keterpaduan Perencanaan dan Kemitraan, bertugas melaksanakan penyusunan kebijakan dan strategi, keterpaduan perencanaan pembangunan infrastruktur permukiman dan fasilitasi kemitraan melalui penyelenggaraan fungsi: a. Penyusunan kebijakan dan strategi pembangunan infrastruktur permukiman; b. Penyusunan keterpaduan perencanaan jangka panjang dan menengah, serta rencana strategis pembangunan infrastruktur permukiman; c. Penyusunan pedoman dan manual keterpaduan rencana pembangunan infrastruktur permukiman; dan

16 16 LaPORAN Kinerja d. Fasilitasi penyiapan program jangka menengah pembangunan infrastruktur permukiman dan fasilitasi kemitraan. Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, Sub Direktorat Keterpaduan Perencanaan dan Kemitraan didukung oleh dua seksi, yaitu Seksi Keterpaduan Perencanaan dan Seksi Fasilitasi Kemitraan. 2. Sub Direktorat Keterpaduan Pembiayaan, bertugas melaksanakan penyusunan keterpaduan program pembiayaan tahunan yang bersumber dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) dan pembiayaan lainnya melalui penyelenggaraan fungsi: a. Penyusunan keterpaduan program dan pembiayaan tahunan yang bersumber dari APBN dan pembiayaan lainnya; b. Penyusunan pedoman dan manual keterpaduan pembiayaan pembangunan infrastruktur permukiman; c. Fasilitasi penyiapan program keterpaduan pembiayaan anggaran tahunan; dan d. Fasilitasi pengembangan pembiayaan lainnya. Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, Sub Direktorat Keterpaduan Pembiayaan dan Kemitraan Program, didukung oleh dua seksi, yaitu Seksi Keterpaduan Pembiayaan I dan Seksi Keterpaduan Pembiayaan II. 3. Sub Direktorat Keterpaduan Pelaksanaan bertugas melaksanakan pembinaan keterpaduan pelaksanaan pembangunan infrastruktur permukiman melalui penyelenggaraan fungsi: a. Penyusunan petunjuk teknis pelaksanaan pembangunan infrastruktur permukiman; b. Fasilitasi keterpaduan pelaksanaan pembangunan dan anggaran tahun berjalan; c. Penyusunan pedoman pelaksanaan pembangunan infrastruktur permukiman; dan d. Pemantauan dan pelaporan keterpaduan pelaksanaan pembangunan infrastruktur permukiman. Dalam menyelenggarakan tugas dan fungsinya, Sub Direktorat Keterpaduan Pelaksanaan didu kung dua seksi yaitu Seksi Keterpaduan Pelaksanaan I dan Seksi Keterpaduan Pelaksanaan II. 4. Sub Direktorat Pengelolaan Data dan Sistem Informasi bertugas melaksanakan pengelolaan data dan sistem teknologi informasi bidang pembangunan infrastruktur permukiman melalui penyelenggaraan fungsi: a. Penyusunan pedoman pengelolaan data, sistem dan teknologi informasi bidang pembangunan infrastruktur permukiman; b. Penyelenggaraan dan pengelolaan data bidang pembangunan infrastruktur permukiman; c. Penyelenggaraan dan pengembangan sistem dan teknologi informasi; dan d. Fasilitasi pengelolaan data, sistem dan teknologi informasi. Dalam menyelenggarakan tugas dan fungsinya, Sub Direktorat Pengelolaan Data dan Sistem Informasi didukung oleh dua seksi, yaitu Seksi Pengelolaan Data dan Seksi Pengembangan Sistem Informasi. 5. Sub Direktorat Pemantauan dan Evaluasi bertugas melaksanakan pemantauan dan evaluasi kinerja keterpaduan program pembangunan infrastruktur permukiman melalui penyelenggaraan fungsi: a. Penyusunan pedoman evaluasi kinerja keterpaduan program pembangunan infrastruktur permukiman; b. Pemantauan dan evaluasi kinerja keterpaduan program pembangunan infrastruktur permukiman; c. Fasilitasi evaluasi kinerja keterpaduan

17 DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA DIREKTORAT KETERPADUAN INFRASTRUKTUR PERMUKIMAN 17 program pembangunan infrastruktur permukiman; dan d. Penyusunan laporan kinerja keterpaduan program pembangunan infrastruktur permukiman. Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, Sub Direktorat Pemantauan dan Evaluasi didukung oleh dua seksi, yaitu Seksi Pemantauan dan Evaluasi I serta Seksi Pemantauan dan Evaluasi II. 6. Sub Bagian Tata Usaha bertugas melakukan urusan kepegawaian, keuangan, penyelesaian administrasi laporan hasil pemeriksaan (LHP) dan tuntutan ganti rugi, perlengkapan, rumah tangga, pengelolaan barang milik negara, tata persuratan dan kearsipan serta koordinasi administrasi direktorat. Diagram struktur organisasi Direktorat KIP, dapat dilihat pada Gambar 1.1. Dalam rangka melaksanakan tugas dan fungsi Direktorat KIP secara bertanggung jawab, maka dilaksanakan proses internal yang memadukan sistem infratruktur permukiman sejak tahap perencanaan, program dan anggaran, pelaksanaan hingga evaluasi capaian terhadap proses tersebut, Direktorat KIP didukung oleh Satuan Kerja Direktorat KIP dan Satuan Kerja Perencanaan dan Pengendalian Program Infrastruktur Permukiman (Satker. P2PIP), dengan struktur sebagai berikut: 1. Kuasa Pengguna Anggaran (KPA)/Kepala Satuan Kerja Direktorat KIP dibantu oleh 5 (lima) Pejabat Pembuat Komitmen (PPK), yaitu: a. PPK Keterpaduan Perencanaan dan Kemitraan; b. PPK Keterpaduan Pembiayaan; c. PPK Keterpaduan Pelaksanaan; d. PPK Pengelolaan Data dan Sistem Informasi; e. PPK Pemantauan dan Evaluasi. Gambar 1.1. Struktur Organisasi Direktorat KIP Direktorat Keterpaduan Infrastruktur Permukiman Sub Bagian Tata Usaha Sub Direktorat Keterpaduan Perencanaan dan Kemitraan Sub Direktorat Keterpaduan Pembiayaan Sub Direktorat Keterpaduan Pelaksanaan Sub Direktorat Pengelolaan Data dan Sistem Informasi Sub Direktorat Pemantauan dan Evaluasi Seksi Keterpaduan Perencanaan Seksi Keterpaduan Pembiayaan I Seksi Keterpaduan Pelaksanaan I Seksi Pengolahan Data Seksi Pemantauan Evaluasi I Seksi Fasilitas Kemitraan Seksi Keterpaduan Pembiayaan II Seksi Keterpaduan Pelaksanaan II Seksi Pengembangan Sistem Informasi Seksi Pemantauan Evaluasi II Sumber: Peraturan Menteri PUPR Nomor 15/PRT/M/2015

18 18 LaPORAN Kinerja 2. Kuasa Pengguna Anggaran (KPA)/Kepala Satker. P2PIP Pusat dibantu oleh 4 (empat) PPK, yaitu: a. PPK Pembinaan Teknis; b. PPK Perencanaan; c. PPK Pengendalian; d. PPK Pengelolaan Hibah; e. PPK Perencanaan dan Pengendalian Provinsi Struktur satuan kerja tersebut tertuang dalam Keputusan Menteri PUPR Nomor 1059/KPTS/M/2016 tanggal 30 Desember 2016, tentang Pengakatan Atasan/Atasan Langsung/Pembantu Atasan Langsung Kuasa Pengguna Anggaran/Barang dan Pejabat Perbendaharaan Satuan Kerja di Lingkungan Kementerian PUPR. Sesuai Surat Edaran (SE) Direktur Jenderal Cipta Karya No. 02/SE/DC/2016, tentang Pedoman Penetapan Struktur Organisasi Satuan Kerja di Ditjen. Cipta Karya, Kuasa Pengguna Anggaran (KPA)/Kepala Satuan Kerja dan PPK P2PIP melaksanakan tugas teknis sebagai berikut: a. Sinkronisasi program-program Keciptakaryaan; b. Melakukan fasilitasi kepada pemerintah daerah (Pemda) dalam penguatan kapasitas perencanaan dan penyusunan program; c. Mendampingi pelaksanaan penyusunan Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2JM) Kabupaten/Kota Bidang Cipta Karya serta melakukan fasilitasi reviu RPI2JM Kab/Kota Bidang Cipta Karya dan menyampaikan kepada Direktorat KIP; d. Menyampaikan informasi program yang berpotensi untuk didanai oleh Pinjaman dan Hibah Luar Negeri (PHLN) dan sumber dana lainnya serta memfasilitasi penyiapan pelaksanaannya; e. Fasilitasi pelaksanaan kegiatan DAK Sanitasi dan Air Minum dan Standar Pelayanan Minimal (SPM); f. Melakukan verifikasi usulan berdasarkan prioritas dan pemutakhiran data usulan program Cipta Karya tahun berikutnya dengan mengacu pada RPI2JM serta melakukan pemutakhiran data hasil pembangunan bidang Cipta Karya; g. Memantau dan melaporkan pemenuhan komtimen pemerintah daerah (DDUB, ketersediaan lahan, dsb) untuk kepentingan pembangunan infrastruktur permukiman; h. Melakukan koordinasi dan pemantauan secara berkala terhadap pelaksanaan pembangunan fisik tahun berjalan dari seluruh satuan kerja di tingkat provinsi dan kabupaten / kota secara berkala; i. Memfasilitasi tersedianya data pelaporan e-procurement, e-monitoring, Sistem Akuntansi Indonesia (SAI), dan SIMAK BMN, SIMEK, serta pelaporan lainnya di tingkat satuan kerja Provinsi dan Kabupaten / Kota; j. Memfasilitasi publikasi dan informasi kegiatan Ditjen. Cipta Karya di Provinsi dan Kabupaten / Kota. Struktur organisasi pada Satker P2PIP digambarkan sebagai berikut:

19 DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA DIREKTORAT KETERPADUAN INFRASTRUKTUR PERMUKIMAN 19 Gambar 1.2 Struktur Organisasi Satker. P2PIP Pusat Struktur Organisasi SatUAN kerja Pusat NON STRUKTURAL SATKER PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN PROGRAM INFRASTRUKTUR PERMUKIMAN KUASA PENGGUNA ANGGARAN/BARANG/ KEPALA SATUAN KERJA Penelaah Bangunan Gedung dan Permukiman (Jabatan Fungsional Teknik) Penelaah Keuangan Bendahara Penelaah Publikasi Penyusunan Monev & Pelaporan Penelaah BMN Pejabat PenandatangananSurat Perintah Membayar (PPSPM) Pengadministrasian Umum Penyusunan Program & Anggaran Arsiparis PPK Pembinaan Teknis PPK Randal I PPK Randal II PPK Pengelolaan Hibah PPK Randal Aceh PPK Randal Jabar PPK Randal Sulteng PPK Randal Sumut PPK Randal Jateng PPK Randal Sulsel PPK Randal Sumbar PPK Randal DIY PPK Randal Sulbar Perencana Program dan Kegiatan Penyusunan Monev & Pelaporan Penyusunan Monev & Pelaporan Perencana Program dan Kegiatan PPK Randal Riau PPK Randal Jatim PPK Randal Sultra PPK Randal Kepri PPK Randal Kalbar PPK Randal Bali PPK Randal Jambi PPK Randal Kalteng PPK Randal NTB PPK Randal Bengkulu PPK Randal Kalsel PPK Randal NTT Pengolah Monev & Pelaporan Pengolah Monev & Pelaporan Pengolah Monev & Pelaporan Pengolah Monev & Pelaporan PPK Randal Sumsel PPK Randal Kaltim PPK Randal Maluku PPK Randal Babel PPK Randal Kaltara PPK Randal Maluku Utara PPK Randal Lampung PPK Randal Sulut PPK Randal Papua Pemantau Kinerja Pengolah Data Monev Pengolah Data Monev Pemantau Kinerja PPK Randal Banten PPK Randal Gorontalo PPK Randal Papua Barat Pengolah Data Monev Pengadministrasi Umum Pengadministrasi Umum Pengolah Data Monev Penata Teknis (33 Provinsi) Perencana Program dan Kegiatan (33 Provinsi) Pengadministrasi Umum Pengadministrasi Umum Penata Keuangan (33 Provinsi) Pengolah Monev & Pelaporan (33 Provinsi) Pengolah Data Publikasi (33 Provinsi) Pengolah Data Monev (33 Provinsi) Pengadministrasi Umum (33 Provinsi) Sumber: Petunjuk Teknis Pedoman Tata Kelola Randal 2017

20 20 LaPORAN Kinerja

21 DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA DIREKTORAT KETERPADUAN INFRASTRUKTUR PERMUKIMAN 21 Bab II Perencanaan Kinerja

22 22 LaPORAN Kinerja Perencanaan Kinerja Perencanaan Kinerja merupakan salah satu aspek dari penyelenggaraan Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP). Aspek ini menggambarkan kualitas dokumen perencanaan yang berorientasi pada hasil yang harus dicapai dalam kurun waktu 1-5 tahun, sesuai dengan tugas dan fungsi unit organisasi, dengan mempertimbangkan perkembangan lingkungan strategis organisasi bersangkutan. Perencanaan kinerja Direktorat KIP, dituangkan dalam bentuk Rencana Anggaran dan pelaksanaannya diwujudkan dalam bentuk Perjanjian Kinerja (PK) yang ditandatangani oleh Direktur KIP dan Direktur Jenderal Cipta Karya. 2.1 Rencana Strategis Berdasarkan Rencana Strategis (Renstra) Kementerian PUPR , Ditjen. Cipta Karya mendukung pencapaian sasaran strategis (SS 9) Meningkatnya dukungan layanan infrastruktur dasar permukiman dimana pada pelaksanaannya, sasaran strategis tersebut selanjutnya menjadi sasaran dari Program Pembinaan dan Pengembangan Infrastruktur Permukiman, yaitu Meningkatnya cakupan pelayanan dan akses permukiman yang layak 1. Gambar 2.1. Peta Strategi Ditjen. Cipta Karya Learning & Growth Internal Process Customers/ Stakeholders Sumber: Rencana Strategi Ditjen Cipta Karya Berdasarkan Surat Edaran Direktur Jenderal Cipta Karya Nomor 50/SE/Dc/2016 Tentang Renstra Ditjen. Cipta Karya

23 DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA DIREKTORAT KETERPADUAN INFRASTRUKTUR PERMUKIMAN 23 Dalam mendukung pencapaian sasaran program tersebut, Ditjen Cipta Karya menyelenggarakan internal process yang efektif dan efisien dengan dukungan proses learning and growth yang berkelanjutan. Sasaran kegiatan Ditjen. Cipta Karya pada tahap internal process dan learning and growth diturunkan dari sasaran strategis (SS) 5, SS 11, SS 12, dan SS 15 yang terdapat pada Renstra Kementerian PUPR. Berkaitan dengan itu, maka sasaran kegiatan internal process yang dilakukan oleh Ditjen. Cipta Karya adalah: 1. Meningkatnya keterpaduan perencanaan, pemrograman, dan penganggaran (SS 5) 2. Meningkatnya pengendalian dan pengawasan (SS 11) Pada tahap learning and growth, terdapat 2 sasaran yang dituju oleh Ditjen. Cipta Karya, yaitu: 1. Meningkatnya SDM yang kompeten dan berintegritas (SS 12) 2. Meningkatnya pengelolaan sarana dan prasarana dan teknologi informasi (SS 15) Sasaran-sasaran kegiatan tersebut selanjutnya didistribusikan secara merata kepada seluruh unit kerja dan SDM di lingkungan Ditjen. Cipta Karya. Pada Direktorat KIP di tahap internal process, sasaran kegiatan meningkatnya keterpaduan perencanaan, pemrograman, dan penganggaran (SS 5) dilaksanakan oleh Sub Direktorat Keterpaduan Perencanaan dan Kemitraan, Sub Direktorat Keterpaduan Pembiayaan, dan Satker. P2PIP. Sasaran kegiatan meningkatnya pengendalian dan pengawasan (SS 11) dilaksanakan oleh Sub direktorat Keterpaduan Pelaksanaan dan Sub Direktorat Pemantauan dan Evaluasi. Pada tahap learning and growth, sasaran kegiatan Meningkatnya SDM yang kompeten dan berintegritas (SS 12) dilaksanakan oleh Sub Bagian Tata Usaha, sedangkan Meningkatnya pengelolaan sarana dan prasarana dan teknologi informasi (SS 15) dilaksanakan oleh Sub Bagian Tata Usaha dan Sub Direktorat Pengelolaan Data dan Sistem Informasi. Pencapaian sasaran kegiatan tersebut diukur dengan 3 (tiga) indikator kinerja yang dapat dicapai melalui output sebagai berikut: a. Indikator kinerja Jumlah Kab./Kota yang mempunyai program sesuai RPIJM dicapai melalui output perencanaan dan kemitraan infrastruktur permukiman serta perencanaan dan pengendalian program bidang permukiman; b. Indikator kinerja Konsistensi Penyelenggaraan Infrastruktur Permukiman terhadap RPIJM dicapai melalui pencapaian output sebagai berikut: Pembiayaan Infrastruktur Permukiman; Pelaksanaan Infrastruktur Permukiman; Perencanaan dan Pengendalian Program Bidang Permukiman. c. Indikator kinerja Tingkat Akuntabilitas Kinerja dicapai melalui output sebagai berikut: Pemantauan dan Evaluasi Pembangunan Bidang Permukiman; Pengelolaan Data dan Sistem Informasi Bidang Permukiman. 2.2 Perjanjian Kinerja Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah menyebutkan bahwa Perjanjian Kinerja (PK) merupakan dokumen yang berisikan penugasan dari pimpinan instansi yang lebih tinggi kepada pimpinan instansi yang lebih rendah untuk melaksanakan program/kegiatan, disertai dengan indikator kinerja pada satu tahun anggaran. PK Direktorat KIP Tahun Anggaran 2017 disusun untuk memenuhi target sasaran kegiatan yang tertuang di dalam Renstra Ditjen. Cipta Karya dengan pembiayaan yang bersumber dari APBN TA

24 24 LaPORAN Kinerja Setelah ditetapkannya Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) sebagai landasan pelaksanaan kegiatan tahun 2017, Bapak Direktur KIP bersama dengan Bapak Direktur Jenderal Cipta Karya menandatangani PK sebagai bentuk komitmen Direktorat KIP dalam mewujudkan tata kelola pemerintahan yang efektif, transparan, dan akutabel, serta berorientasi hasil, yang diimplementasikan melalui pemanfaatan alokasi anggaran untuk pelaksanaan perencanaan, pemantauan, dan pengendalian, serta evaluasi kinerja penyelenggaraan infrastruktur bidang permukiman. Pada awal tahun anggaran 2017, besaran dana yang dialokasikan untuk melaksanakan kegiatan dan menjadi tanggung jawab Direktorat KIP adalah sebesar Rp ,-. Pemanfaatan anggaran tersebut untuk memenuhi komitmen Direktorat KIP dalam memenuhi pencapaian sasaran strategis yang berorientasi hasil, yaitu Mendukung terjadinya peningkatan kontribusi terhadap pemenuhan kebutuhan hunian dan permukiman yang layak, dengan target outcome 500 kab/kota mempunyai program sesuai RPIJM, konsistensi penyelenggaraan infrastruktur permukiman terhadap RPIJM sebesar 78%, dan tingkat akuntabilitas kinerja sebesar 84%. Dokumen PK tahun anggaran 2017 yang disusun oleh Direktorat KIP telah selaras dengan dokumen Renstra Ditjen. Cipta Karya, dan menjadi acuan penyusunan sasaran kerja eselon III, dan eselon IV, hingga staf di lingkungan Direktorat KIP. Pada tahun 2017, Direktorat KIP menyelenggarakan beberapa kegiatan dan komponen rinci tertuang dalam Rencana Aksi atas rencana kinerja selama tahun berjalan, termasuk target capaian secara periodik. Selain itu, rencana aksi digunakan sebagai arahan dan pengorganisasian kegiatan Direktorat KIP, selanjutnya diselenggarakan pemantauan pencapaian secara berkala terhadap target dalam rencana aksi tersebut. Tabel 2.1 Perjanjian Kinerja Tahun 2017 Direktorat KIP No Sasaran Strategis Indikator Kinerja target volume SATUAN PROGRAM PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR PERMUKIMAN 1 Mendukung Outcome terjadinya peningkatan - Jumlah kab/kota yang mempunyai program sesuai RPIJM 500 kab/kota kontribusi - Konsistensi penyelenggaraan infrastruktur permukiman terhadap RPIJM 78 % terhadap pemenuhan - Tingkat Akuntabilitas Kinerja 84 % kebutuhan Output hunian dan permukiman 1 Layanan Perkantoran 12 Bulan yang layak 2 Perencanaan dan Kemitraan Infrastruktur Permukiman 7 Laporan huni 3 Pembiayaan Infrastruktur Permukiman 7 Laporan 4 Pelaksanaan Infrastruktur Permukiman 9 Laporan 5 Pemantauan dan Evaluasi Infrastruktur Permukiman 6 Laporan 6 Pengelolaan Data dan Sistem Informasi Infrastruktur Permukiman 8 Laporan 7 Perencanaan dan Pengendalian Program Bidang Permukiman 64 Laporan Output Tambahan 8 Pengelolaan Administrasi Perkantoran 6 Laporan 9 Layanan Internal (Overhead) 1 Layanan Sumber: Perjanjian Kinerja Direktorat KIP, 2017

25 DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA DIREKTORAT KETERPADUAN INFRASTRUKTUR PERMUKIMAN 25 Rincian masing-masing target indikator kinerja dan komponen dari setiap output Direktorat KIP adalah sebagai berikut : 1. Output Subdit. Keterpaduan Perencanaan dan Kemitraan Penyelenggaraan keterpaduan Perencanaan dan Kemitraan Infrastruktur Permukiman merupakan salah satu fungsi Direktorat KIP yang menjadi tugas Subdit Keterpaduan Perencanaan dan Kemitraan. Subdit ini memiliki output Perencanaan dan Kemitraan Infrastruktur Permukiman dengan sub-output sebanyak 7 laporan, yang terdiri dari: Keterpaduan Perencanaan Jangka Panjang dan Menengah sebanyak 2 laporan Pedoman Manual Keterpaduan Infrastruktur Permukiman sebanyak 3 laporan Fasilitasi Kemitraan Infrastruktur Permukiman sebanyak 2 laporan Output tersebut dihasilkan dari pelaksanaan beberapa paket kegiatan dengan memanfaatkan anggaran sebesar Rp ,-. 2. Output Subdit. Keterpaduan Pembiayaan Penyelenggaraan keterpaduan Pembiayaan Infrastruktur Permukiman merupakan salah satu fungsi Direktorat KIP yang menjadi tugas Subdit Keterpaduan Pembiayaan. Subdit ini memiliki output yaitu Pembiayaan Infrastruktur Permukiman dengan sub-output sebanyak 7 laporan, yang terdiri dari : Penyusunan Keterpaduan Program dan Pembiayaan Tahunan sebanyak 4 laporan Penyusunan Pedoman dan Manual Keterpaduan Pembiayaan sebanyak 3 laporan Output tersebut dihasilkan dari pelaksanaan beberapa paket kegiatan dengan memanfaaatkan anggaran sebesar Rp ,- 3. Rincian Output Subdit. Keterpaduan Pelaksanaan Penyelenggaraan keterpaduan Pelaksanaan Infrastruktur Permukiman merupakan salah satu fungsi Direktorat KIP yang menjadi tugas Subdit Keterpaduan Pelaksanaan. Subdit ini memiliki output yaitu Pelaksanaan Infrastruktur Permukiman dengan sub-output sebanyak 8 laporan, yang terdiri dari : Identifikasi Kebutuhan dan Penyusunan Pedoman/Juknis Keterpaduan Pelaksanaan Bantuan Manajemen Pengendalian Pelaksanaan sebanyak 1 laporan Fasilitasi Keterpaduan Pelaksanaan Anggaran sebanyak 5 laporan Pemantauan Keterpaduan Pelaksanaan sebanyak 2 laporan Output tersebut dihasilkan dari pelaksanaan beberapa paket kegiatan dengan memanfaatkan anggaran sebesar Rp ,- 4. Rincian Output Subdit. Pemantauan dan Evaluasi Penyelenggaraan Pemantuan dan Evaluasi Infrastruktur Permukiman merupakan salah satu fungsi Direktorat KIP yang menjadi tugas Subdit Pemantauan dan Evaluasi. Subdit ini memiliki output yaitu Pemantauan dan Evaluasi Infrastruktur Permukiman dengan sub-output sebanyak 6 laporan yang terdiri dari : Pemantuan dan Evaluasi sebanyak 3 laporan Fasilitasi Evaluasi sebanyak 1 laporan Penyusunan Laporan Kinerja Bidang Cipta Karya sebanyak 2 laporan Output tersebut dihasilkan dari pelaksanaan beberapa paket kegiatan dengan memanfaatkan anggaran sebesar Rp ,-

26 26 LaPORAN Kinerja 5. Rincian Output Subdit. Pengelolaan Data dan Sistem Informasi Penyelenggaraan Pengelolaan Data dan Sistem Informasi Infrastruktur Permukiman merupakan salah satu fungsi Direktorat KIP yang menjadi tugas Subdit Pengelolaan Data dan Sistem Informasi. Subdit ini memiliki output yaitu Pengelolaan Data dan Sistem Informasi dengan sub-output sebanyak 8 laporan yang terdiri dari: Pengelolaan Data sebanyak 5 laporan Pengembangan Sistem Informasi sebanyak 3 laporan, Output tersebut dihasilkan dari pelaksanaan beberapa paket dengan memanfaatkan anggaran sebesar Rp ,- 6. Rincian output unit Satker. P2PIP Penyelenggaraan Perencanaan dan Pengendalian Bidang Infrastruktur Permukiman merupakan salah satu fungsi Direktorat KIP yang menjadi tugas Unit Satker. P2PIP. Unit satker ini memiliki output yaitu Perencanaan dan Pengendalian program pembinaan dan pengembangan infrastruktur permukiman dengan sub-output Perencanaan dan Pengendalian Program Bidang Permukiman adalah 64 laporan yang terdiri dari : Perencanaan Program Infrastruktur Permukiman Bidang Cipta Karya Pengendalian Program Infrastruktur Permukiman Bidang Cipta Karya Output tersebut dihasilkan dari pelaksanaan beberapa paket kegiatan dengan memanfaatkan anggaran sebesar Rp , Metode Pengukuran Penentuan target kinerja Direktorat KIP menggunakan metode pengukuran yang telah dirumuskan sebelumnya guna mempermudah proses pengukurannya. Hal tersebut bertujuan untuk menjamin konsistensi penggunaan indikator kinerja yang terukur (measurable). Metode pengukuran sasaran kegiatan prioritas adalah sebagai berikut: 1. Indikator kinerja Jumlah Kab./Kota yang mempunyai program sesuai RPIJM merupakan turunan Peta Strategi Ditjen. Cipta Karya (cascade) yang diukur dari jumlah Kab./Kota yang memiliki kesesuaian RKAKL terhadap RPIJM Bidang Cipta Karya Kab./Kota Pada tahun 2017, Direktorat KIP melalui unit satuan kerja P2PIP memberikan pembekalan dan pemahaman bagi seluruh personil dalam penyusunan Memorandum Program Provinsi serta Kab./Kota. Direktorat KIP, melalui subdit. Keterpaduan Perencaaan dan Kemitraan melakukan konsolidasi melalui proses updating dan verifikasi dokumen RPIJM Kab./ Kota Bidang Cipta Karya, serta merumuskan program prioritas bidang Cipta Karya di tingkat Pusat, Provinsi maupun Kab./Kota dalam Memorandum Program Provinsi, sehingga dapat diketahui jumlah Kab./Kota yang memiliki kesesuaian RKAKL terhadap RPIJM Bidang Cipta Karya Kab./Kota. 2. Indikator kinerja Konsistensi Penyelenggaraan Infrastruktur Permukiman terhadap RPIJM diukur dengan membandingkan jumlah kegiatan yang berasal dari RPIJM Kab./Kota terhadap jumlah kegiatan yang ada di dalam DIPA/RKAKL, dengan rumus sebagai berikut: 3. Indikator kinerja tingkat akuntabilitas kinerja merupakan turunan Peta Strategi Ditjen. Cipta Karya, yang diukur berdasarkan perkiraan atas

27 DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA DIREKTORAT KETERPADUAN INFRASTRUKTUR PERMUKIMAN 27 penilaian yang diberikan oleh Inspektorat Jenderal (Itjen.) Kementerian PUPR, terhadap penyelenggaraan SAKIP Ditjen. Cipta Karya. Tahun 2017 diperkirakan tingkat akuntabilitas kinerja Ditjen. Cipta Karya adalah sebesar 84%. Angka ini ditetapkan berdasarkan proyeksi atas penilaian yang dilakukan oleh Itjen. pada penyelenggaraan SAKIP Tahun 2016 dengan asumsi: a. Adanya perbaikan atas kualitas pelaporan kinerja, terutama dalam menyajikan informasi kinerja; b. Adanya upaya peningkatan kualitas evaluasi; c. Adanya peningkatan kinerja organisasi. Pada tahun 2017, Direktorat KIP melalui Sub Direktorat Pemantauan dan Evaluasi telah mengembangkan SIMEKA untuk mengumpulkan data dan informasi dalam rangka memperbaiki kualitas pelaporan kinerja. Komponen evaluasi dokumen LaKIP sesuai dengan Permen PAN RB Nomor 12 Tahun 2015 tentang Pedoman Evaluasi atas Implementasi SAKIP adalah sebagai berikut: Tabel 2.2 Cakupan Evaluasi No Komponen Sub Komponen Bobot (%) 1. Perencanaan Kinerja a. Renstra (Pemenuhan Renstra, Kualitas Renstra, dan Implementasi Renstra) b. Perencanaan Kinerja Tahunan (Pemenuhan RKT, Kualitas RKT, dan Implementasi RKT) Pengukuran Kinerja a. Pemenuhan Pengukuran b. Kualitas Pengukuran c. Implementasi Pengukuran Pelaporan Kinerja a. Pemenuhan Pelaporan b. Penyajian Pelaporan c. Pemanfaatan Pelaporan Evaluasi Kinerja a. Pemenuhan Evaluasi b. Kualitas Evaluasi c. Pemanfaatan Hasil Evaluasi Capaian Kinerja a. Kinerja yang dilaporkan (output) b. Kinerja yang dilaporkan (outcome) c. Kinerja lainnya Sumber: Permen PAN RB Nomor 12 Tahun 2015 tentang Pedoman Evaluasi atas Implementasi SAKIP

28 28 LaPORAN Kinerja

29 DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA DIREKTORAT KETERPADUAN INFRASTRUKTUR PERMUKIMAN 29 Bab III Kapasitas Organisasi

30 30 LaPORAN Kinerja Kapasitas Organisasi Dalam rangka melaksanakan tugas dan fungsinya, Unit kerja direktorat Keterpaduan Infrastruktur Permukiman didukung oleh unsur manajerial yang terdiri dari sumber daya manusia (man), modal (money), bahan (material), alat (machines), dan metode (method) untuk mencapai tujuan dan sasaran kinerja dalam rangka mendukung capaian sasaran strategis unit organisasi Direktorat Jenderal Cipta Karya. 3.1 Sumber Daya Manusia Pada tahun 2017, pelaksanaan tugas dan fungsi Direktorat KIP telah didukung oleh 882 orang Aparatur Sipil Negara (ASN) baik yang berkantor di Kementerian PUPR Pusat maupun di Satker. P2PIP di 33 Provinsi. Berdasarkan status kepegawaian, ASN yang terdapat di Direktorat KIP terdiri dari 2 (dua) kelompok, yaitu kelompok dengan status Pegawai Negari Sipil (PNS) sebanyak 288 orang (32,65%) dan kelompok dengan status Non Pegawai Negeri Sipil (Non-PNS) sebanyak 594 orang (67,35%). Direktorat KIP telah memiliki Sumber Daya Manusia (SDM) sesuai dengan kebutuhan dalam melaksanakan tugas dan fungsinya. Hal tersebut karena adanya dukungan Non-PNS yang mengisi kebutuhan sumberdaya pada jabatan tertentu. Adapun Jabatan tersebut dapat dilihat pada pohon jabatan masing-masing sub unit Kerja Direktorat KIP. Gambar 3.1 Komposisi ASN Direktorat KIP Berdasarkan Status Kepegawaian Non PNS di Pusat 6% PNS Pusat 26% PNS Daerah 7% Non PNS di Daerah 61% Sumber: Subag. Tata Usaha KIP, 2017 dan SIMEKA, 2017

31 DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA DIREKTORAT KETERPADUAN INFRASTRUKTUR PERMUKIMAN 31 Gambar 3.2 Komposisi ASN berstatus PNS Berdasarkan Jabatan dan Pendidikan Pada Direktorat KIP Gambar 3.3 Komposisi ASN berstatus Non PNS Berdasarkan Jabatan dan Pendidikan Pada Direktorat KIP Gambar 3.4 Komposisi Total ASN Direktorat KIP Berdasarkan Jabatan dan Pendidikan Pada tahun 2017, jenis jabatan yang dibutuhkan Direktorat KIP diklasifikasikan menjadi kelompok Jabatan Teknis, Non Teknis, dan Penunjang. Jabatan Teknis berjumlah 395 orang (44,78%), Non Teknis berjumlah 350 orang (39,68%). Kelompok Jabatan Penunjang terdiri dari Sekretaris, Pengemudi, Pramubakti, dan Satpam, berjumlah 21 orang (2,38%). Selain itu masih terdapat individu yang tidak teridentifikasi jabatannya sebanyak 116 orang (13,15%). Pegawai dengan status PNS terdistribusi pada Jabatan Teknis, Non Teknis dan Penunjang. PNS dengan pendidikan Non Sarjana memiliki jumlah yang cukup besar dan mendominasi kelompok jabatan Non Teknis. Hal tersebut merupakan tantangan Direktorat KIP untuk memaksimalkan kapasitas SDM yang dimiliki. Pegawai dengan status Non-PNS mendukung ke-empat kelompok jabatan tersebut dengan tingkat pendidikan Non Sarjana, S1, dan S2. Non-PNS dengan pendidikan Non Sarjana terdapat pada seluruh kelompok jabatan, termasuk Jabatan Teknis. Jabatan tersebut adalah Pengolah Data dan Informasi yang memiliki kualifikasi pendidikan minimal Diploma III Teknik Informatika dengan tugas jabatan melakukan kegiatan pengumpulan, pendokumentasian atau penginputan serta pengolahan di bidang data informasi dan hukum. Jumlah Non-PNS yang cukup besar terdapat pada jabatan Pengolah Data dan Informasi serta Pengadministrasi Umum, khususnya pada Unit Satker P2PIP. Tingkat pendidikan yang beragam mendukung Jabatan Pengadministrasi Umum, mulai dari SD sampai dengan S2 dengan Sasaran Kinerja Pegawai (SKP) yang sama. Sedangkan kualifikasi yang dibutuhkan untuk jabatan tersebut adalah minimal SMA dan Non Sarjana dengan tugas melakukan kegiatan yang meliputi penerimaan, pencatatan, dan pendokumentasian administrasi.

32 32 LaPORAN Kinerja Selain itu, Jabatan Penyusun Bahan Publikasi juga memiliki SDM beragam namun memiliki SKP yang sama. Hal tersebut dikarenakan tidak tertibnya penetapan nama jabatan dengan peraturan yang berlaku dan penempatan SDM tidak sesuai dengan tingkat pendidikannya. Ketidaktertiban penetapan nama jabatan tersebut berakibat pula pada tidak teridentifikasinya jabatan Non-PNS dengan jumlah yang cukup besar. 3.2 Sarana dan Prasarana Sarana dan prasarana yang menunjang pelaksanaan tugas dan fungsi Direktorat KIP merupakan aset Barang Milik Negara (BMN). Sarana dan prasarana tersebut dalam keadaan layak pakai dan sudah sesuai dengan kebutuhan Direktorat untuk melaksanakan fungsinya. Direktorat KIP melalui Sub bagian Tata Usaha melaporkan aset BMN yang dimiliki kepada Ditjen. Kekayaan Negara, Kementerian Keuangan tiap semester. Pelaporan tersebut dilakukan secara online melalui aplikasi Sistem Informasi Manajemen dan Akuntansi Barang Milik Negara (SIMAK BMN). Laporan BMN merupakan salah satu wujud transparansi dan akuntabilitas Direktorat KIP dalam mewujudkan tata kelola yang baik. Direktorat KIP memiliki aset tetap yang sudah tidak digunakan lagi sebanyak unit/buah, berupa alat angkutan darat bermotor, alat kantor, alat rumah tangga, alat studio, dan lain-lain yang akan dihapus karena sudah tidak layak pakai. Pada tahun 2017, aset yang sudah dihapus adalah alat angkutan darat bermotor dalam bentuk mobil sebanyak 3 unit, sedangkan lainnya masih dalam proses penghapusan. Selain Sarana dan Prasarana yang tergolong dalam BMN, Direktorat KIP memiliki sembilan (9) sistem aplikasi yang dibangun untuk menunjang pelaksanaan tugas dan fungsinya. Sistem aplikasi tersebut adalah Data Ware House (DWH) KIP, Website KIP, Aplikasi Sistem Informasi Perencanaan dan Penganggaran (SIPPa), Aplikasi Sistem Manajemen Kinerja (SIMEKA), Aplikasi Program Hibah Air Minum dan Sanitasi (Prohamsan), Aplikasi Monitoring Sistem Informasi Manajemen (SIM), SIM Revisi Anggaran, SIM Pinjaman dan Hibah Luar Negeri (PHLN) CK, No Tabel 3.1 Barang Milik Negara Direktorat KIP Sarana dan Prasarana 1. Peralatan Dan Mesin - Alat Angkutan Darat Bermotor - Alat Bengkel Tak Bermesin Satker. KIP Jumlah Satker. P2PIP Satuan Unit 7 - Buah - Alat Ukur 1 1 Buah - Alat Pengolahan 13 2 Buah - Alat Kantor Alat Rumah Tangga Buah - Alat Studio Buah - Alat Komunikasi Peralatan Pemancar 14 2 Buah - Alat Kedokteran 42 - Unit Alat Laboratorium - Alat Laboratorium Fisika Nuklir/ Elektronik - Peralatan Laboratorium Hydrodinamica - Alat Khusus Kepolisian 46 9 Buah 1 - Buah 5 - Buah 12 Buah - Komputer Unit Unit - Peralatan Komputer Buah - Alat Eksplorasi Topografi - Alat Eksplorasi Geofisika 1 - Buah - 6 Buah - Alat SAR - 6 Buah - Alat Peraga Pelatihan dan Percontohan - 6 Buah

33 DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA DIREKTORAT KETERPADUAN INFRASTRUKTUR PERMUKIMAN 33 No Sarana dan Prasarana Aset Tetap Dalam Renovasi - Jalan, Irigasi dan Jaringan Dalam Renovasi - Gedung dan Bangunan dalam Renovasi - Aset Tetap Lainnya dalam Renovasi Aset Tetap Yang Tidak Digunakan - Alat Angkutan Darat Bermotor Satker. KIP Jumlah Satker. P2PIP Satuan 3 - Unit - Alat Kantor Alat Rumah Tangga Buah - Alat Studio 8 7 Buah - Alat Komunikasi 5 - Buah - Komputer Unit Buah - Peralatan Komputer 1 6 Buah - Bahan Perpustakaan Tercetak Sumber : Bagian Tata Usaha Dit. KIP Buah dan Knowledge Manajement DJCK. Aplikasi tersebut dapat mempermudah pemantauan pelaksanaan tugas Direktorat KIP. 3.3 Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Direktorat KIP merupakan dokumen pelaksanaan anggaran yang disusun oleh Pengguna Anggaran/ Kuasa Pengguna Anggaran yang menjadi dasar Direktorat KIP dalam pelaksanaan anggaran setelah mendapat pengesahan dari Menteri Keuangan. Alokasi anggaran yang dibutuhkan untuk kegiatan Direktorat KIP TA adalah sebesar Rp ,- yang selanjutnya menjadi acuan da lam penyusunan Penetapan Kinerja (PK) awal Dalam perkembangannya, terjadi beberapa kali penyesuaian anggaran (Revisi) untuk mengakomodasi kebutuhan pemotongan belanja negara sesuai instruksi Kementerian Keuangan dengan memperhatikan kondisi fiskal negara yang Tabel 3.2 Rincian Pagu Awal Direktorat KIP No output Volume satuan dana I Satker Keterpaduan Infrastruktur Permukiman Output Penting a. Perencanaan dan Kemitraan Infrastruktur Permukiman 7 Laporan b. Pembiayaan Infrastruktur Permukiman 7 Laporan c. Pelaksanaan Infrastruktur Permukiman 9 Laporan d. Pemantauan dan Evaluasi Infrastruktur Permukiman 6 Laporan e. Pengeloaan Data dan Sistem Informasi Permukiman 8 Laporan f. Pengelolaan Administrasi Perkantoran 6 Laporan Output Tambahan a. Layanan Perkantoran b. Perangkat Pengolah Data dan Komunikasi c. Peralatan dan Fasilitas Perkantoran II. Satker Perencanaan dan Pengendalian Program Infrastruktur Permukiman 64 Laporan Total Sumber : DIPA Direktorat KIP TA. 2017

34 34 LaPORAN Kinerja terbatas. Selama tahun 2017, Direktorat KIP yang terdiri dari Satker. KIP dan Satker. P2PIP mengalami empat kali revisi. Pada revisi terakhir pagu anggaran mengalami perubahan semula (pagu awal) Rp ,- menjadi Rp ,. Pagu tersebut terdiri dari Satker KIP sebesar Rp ,- dan Satker P2PIP sebesar Rp ,-. Perubahan pagu tersebut tidak mempengaruhi output Direktorat KIP. Riwayat pagu Direktorat KIP TA dapat dilihat pada Tabel 3.3. Tabel 3.3 Riwayat Alokasi Dana Direktorat KIP TA Alokasi Dana 2017 (x1.000) No Satker / Output Pagu Awal Revisi 1 Revisi 2 Revisi 3 Revisi 4 (1 Agustus) (14 Agustus) (14 November) (5 Desember) I Satker KIP 91,746,082 91,746,082 86,499,169 93,127,814 94,133,629 Output Penting 1. Perencanaan dan Kemitraan Infrastruktur Permukiman 8,651,696 8,651,696 7,795,892 7,795,892 7,795, Pembiayaan Infrastruktur Permukiman 10,025,223 10,025,223 9,033,189 9,033,189 9,283, Pelaksanaan Infrastruktur Permukiman 9,793,558 9,793,558 8,824,188 15,452,833 16,208, Pemantauan dan Evaluasi Infrastruktur Permukiman 9,250,000 9,250,000 8,334,672 8,334,672 8,334, Pengeloaan Data dan Sistem Informasi Permukiman Pengelolaan 12,767,497 12,767,497 11,751,165 11,751,165 11,751,165 6 Administrasi 3,788,067 3,788,067 3,413,222 3,413,222 3,413,222 Output Tambahan (Layanan Perkantoran, Perangkat Pengolah Data dan Komunikasi, Peralatan dan Fasilitas Perkantoran 37,470,041 37,470,041 37,346,841 37,346,841 37,346,841 II Satker Perencanaan dan Pengendalian Program Infrastruktur Permukiman 154,906, ,906, ,906, ,520, ,320,768 TOTAL 246,652, ,652, ,405, ,648, ,454,397 Sumber : SIMEKA, 2017

35 DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA DIREKTORAT KETERPADUAN INFRASTRUKTUR PERMUKIMAN 35 Bab IV Akuntabilitas Kinerja

36 36 LaPORAN Kinerja Akuntabilitas Kinerja Akuntabilitas kinerja adalah perwujudan kewajiban suatu instansi pemerintah untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan/kegagalan pelaksanaan program dan kegiatan yang telah diamanatkan para pemangku kepentingan, dalam rangka mencapai misi organisasi secara terukur dengan sasaran/target kinerja yang telah ditetapkan melalui laporan kinerja instansi pemerintah yang disusun secara periodik. Setiap entitas akuntabilitas kinerja menyusun dokumen perjanjian kinerja kemudian melakukan pengukuran capaian kinerjanya. Direktorat KIP sebagai salah satu entitas akuntabilitas kinerja melakukan pemantauan kinerjanya secara berkala dengan menggunakan beberapa alat antara lain, Surat Edaran Dirjen Cipta Karya Nomor 82/ SE/DC/2016 tentang Pedoman Evaluasi Manfaat Infrastruktur Permukiman Bidang Keciptakaryaan, Surat Edaran Dirjen Cipta Karya Nomor 83/ SE/DC/2016 tentang Pedoman Pemantauan Keterpaduan Infrastruktur Bidang Keciptakaryaan, Surat Edaran Dirjen Cipta Karya Nomor 85/SE/ DC/2016 tentang Pedoman Evaluasi Kinerja Satuan Kerja pada Ditjen. Cipta Karya, serta didukung sistem informasi manajemen Evaluasi Kinerja (SIMEKA) dan E-Monitoring. Analisis dan evaluasi kinerja dilakukan secara berjenjang, mulai dari penggunaan sumber daya sebagai input atau modal organisasi (learning and growth perspective), hingga proses bisnis dalam menghasilkan output (internal perspective) yang mendukung capaian sasaran program kegiatan yang dihasilkan oleh unit organisasi Ditjen. Cipta Karya (customer/stakeholder perspective). 4.1 Dukungan Sumber Daya Direktorat KIP sebagai salah satu direktorat dalam organisasi Ditjen. Cipta Karya, melaksanakan kegiatan terkait modal organisasi dengan sasaran kegiatan Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya. Sasaran kegiatan tersebut juga harus dicapai oleh seluruh unit kerja dalam organisasi Ditjen. Cipta Karya. Dalam rangka pencapaian sasaran kegiatan tersebut, pelaksanaan dan output yang dicapai oleh Direktorat KIP akan dijelaskan lebih lanjut pada sub bab berikut ini Peningkatan Kualitas SDM Direktorat KIP Pada tahun 2017 Direktorat KIP telah melaksanakan berbagai kegiatan dalam upaya peningkatan kualitas SDM dalam rangka mendukung pencapaian tujuan organisasi seperti dijelaskan pada bagian berikut. A. Pemberlakuan Aplikasi Sistem Informasi Kehadiran Upaya peningkatan kualitas tata kelola pemerintahan yang baik memerlukan penegakkan disiplin melalui pemberlakuan bukti kehadiran dengan menggunakan presensi elektronik yang terintegrasi dengan jaringan internet dan peralatan biometric finger print secara elektronik. Presensi elektronik tersebut berlaku bagi seluruh ASN Direktorat KIP, baik yang berkantor di Kementerian PUPR Pusat maupun unit Satker. P2PIP di 33 Provinsi. Biometric Finger print merupakan sarana presensi elektronik yang bekerja secara

37 DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA DIREKTORAT KETERPADUAN INFRASTRUKTUR PERMUKIMAN 37 online dan digunakan untuk memantau tingkat kehadiran dan kedisiplinan SDM Direktorat KIP. Data yang dihasilkan alat tersebut, digunakan untuk memberikan hak dan hukuman pada SDM bersangkutan, melalui perhitungan tunjangan kinerja. Penggunaan sistem presensi dengan menggunakan sistem tersebut telah diberlakukan Direktorat KIP sejak tahun 2016, bertujuan untuk mencatat tingkat ketaatan SDM dalam mematuhi ketentuan jam kerja. Pemberlakuan presensi elektronik tersebut tertuang dalam Surat Edaran Dirjen Cipta Karya No. 80 Tahun 2016 tentang Pedoman Pengelolaan Sistem Informasi Kehadiran Pegawai Ditjen. Cipta Karya. Sistem presensi/kehadiran dengan biometric finger print dapat mengantisipasi tingkat kecurangan yang sering terjadi seperti manipulasi dan kecurangan data kehadiran SDM. Gambar 4.1 Tingkat Kehadiran Pegawai Direktorat KIP Tahun 2017 Direktorat KIP melalui Subdit. Pengelolaan Data dan Sistem Informasi mengelola sistem tersebut. Dengan menggunakan alat tersebut, data pola kehadiran SDM dalam rangka pelaksanaan fungsi Direktorat KIP dan pencapaian sasaran kegiatan KIP pada tahun 2017 menunjukan bahwa tingkat kehadiran Pegawai negeri sipil (PNS) Direktorat KIP sangat beragam. Secara garis besar, pola kehadiran terlihat sama (berbanding lurus) dengan pola waktu meninggalkan kantor (pulang). Diagram pada Gambar 4.1 dan 4.2 menunjukan bahwa pada bulan Mei-Juni, kehadiran PNS rata-rata melebihi ketentuan waktu yang telah diatur, dan tingkat kepulangan di atas pukul rendah karena merupakan bulan Ramadhan. Sedangkan pada bulan tertentu, tingkat kepulangan di atas pukul cenderung tinggi karena adanya peningkatan aktivitas pekerjaan. Gambar 4.2 Tingkat Kepulangan Pegawai Direktorat KIP Tahun 2017 diatas Pukul Sumber : Subdit Pengelolaan Data dan Sistem Informasi, Direktorat KIP, 2017 Sumber : Subdit Pengelolaan Data dan Sistem Informasi, Direktorat KIP, 2017

38 38 LaPORAN Kinerja B. Peningkatan Kapasitas SDM Dalam rangka meningkatkan kinerja unit kerja Direktorat KIP, selama periode tahun 2017, telah diselenggarakan beberapa kegiatan yang bertujuan mendorong peningkatan kapasitas dan kompetensi SDM, antara lain adalah diskusi pagi (coffee morning) yang melibatkan para profesional muda dan profesional yang lebih berpengalaman, berbagai diskusi untuk membahas beberapa topik terkait pelaksanaan kegiatan Direktorat KIP, rapat kerja, sosialisasi, pendampingan dan rapat koordinasi yang melibatkan seluruh ASN Direktorat KIP, baik di Provinsi maupun di kantor Kementerian PUPR Pusat dalam rangka meningkatkan kapasitas SDM. Selain itu, keterlibatan beberapa SDM Direktorat KIP dalam berbagai pelatihan dan pertemuan yang diselenggarakan oleh pihak eksternal telah berperan dalam peningkatan kapasitas unit kerja, melalui koordinasi dan kerjasama dan pertukaran pendapat dalam rangka pencapaian target dan sasaran organisasi. Direktorat KIP melakukan workshop dan pelatihan untuk 187 orang, dengan penjelasan lebih detail pada Tabel 4.1. Tabel 4.1. Workshop/Pelatihan yang Diselenggarakan Sub Bagian Tata Usaha Direktorat KIP Tahun 2017 No Nama Workshop/Pelatihan 1 Workshop Sosialisasi ISO 90001: Pelatihan Auditor Internal SMM dan Pengendali Dokumen SMM 3 Peningkatan Kapasitas Petugas Pengelola TNDE 4 Workshop Penyusunan Sasaran Kerja Pegawai Tahun 2017 Jumlah Sumber: Sub Bagian Tata Usaha Direktorat KIP, 2017 Jumlah 15 orang 12 orang 80 orang 80 orang 187 orang No Selain itu Direktorat KIP telah mengirimkan sebanyak 44 orang untuk mengikuti berbagai kegiatan pemetaan potensi dan kompetensi PNS yang diselenggarakan oleh Badan Pengembangan SDM Kementerian PUPR, dengan hasil rekomendasi terhadap kompetensi PNS yang perlu ditingkatkan melalui pelatihan oleh badan diklat Kementerian PUPR. Tabel 4.2. Rincian Keikutsertaan SDM Direktorat KIP pada Pendidikan/Diklat Tahun 2017 Nama Pelatihan 1 Pemetaan Potensi dan Kompetensi PNS Angkatan di lingkungan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat 2 Pemetaan Potensi dan Kompetensi Pejabat Administrator (Eselon III.a) di lingkungan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat 3 Pemetaan Potensi dan Kompetensi Pejabat Perbendaharaan di lingkungan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat 4 Pemetaan Potensi dan Kompetensi PNS Angkatan Tahun Bidang Pendukung Teknis Gelombang XVII PUPR Sumber: Sub Bagian Tata Usaha Direktorat KIP, 2017 Jumlah Peserta 20 orang 1 orang 19 orang 4 orang Peningkatan kapasitas SDM dilakukan pula oleh unit Satker. P2PIP yang mempunyai atasan langsung Direktur KIP. Peningkatan kapasitas tersebut bertujuan untuk memberikan pembekalan pengetahuan dan penerapan teori dalam rangka melaksanakan tugas dan fungsi kegiatan perencanaan, pengendalian, serta pengelolaan data dan sistem informasi. Pada tahun 2017 telah dilakukan kegiatan Workshop Peningkatan Kualitas Perencanaan dan Pengendalian Bidang Cipta Karya untuk meningkatkan pemahaman dan peningkatan kapasitas SDM Satker. P2PIP. Kegiatan tersebut melibatkan 476 orang sebagaimana terdapat pada Tabel 4.3.

39 DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA DIREKTORAT KETERPADUAN INFRASTRUKTUR PERMUKIMAN 39 Tabel 4.3. Rincian Penerima Manfaat Pelaksanaan Workshop Persiapan Pelaksanaan Kegiatan P2PIP Provinsi Tahun 2017 No Nama Workshop/Pelatihan Jumlah 1 PPK Randal Provinsi 33 orang 2 KI Database 34 orang 3 KI Operator Data Entri 49 orang 4 KI Pemantauan dan Evaluasi 52 orang 5 KI Pengelola Arsip dan Persuratan 52 orang 6 KI Pengelola Dokumentasi dan Informasi Publik 49 orang 7 KI Pengelola Sistem Jaringan 34 orang 8 KI Perencanaan dan Pemrograman 53 orang 9 KI Sistem Administrasi Keuangan (SAK) 51 orang 10 KI Sistem Informasi Geografis (SIG) 33 orang 11 Penata Teknis 12 orang 12 Penata Keuangan 14 orang 13 Staf Operasional 10 orang Sumber: Satker. Perencanaan dan Pengendalian Infrastruktur Permukiman, 2017 Peningkatan kapasitas SDM tersebut mendukung Direktorat KIP dalam melaksanakan tugasnya. Upaya Direktorat KIP dalam meningkatkan kualitas SDM melalui keikutsertaan pendidikan/diklat masih memiliki tantangan besar karena kurangnya minat SDM untuk mengikuti kegiatan tersebut. C. Penyusunan SKP Berbasis Kinerja Organisasi Upaya peningkatan kualitas SDM Direktorat KIP lainnya adalah melalui penyusunan Sasaran Kinerja Pegawai (SKP) yang berbasis kinerja organisasi, sehingga setiap individu akan memiliki kinerja yang lebih jelas dan terselaraskan dengan kinerja Direktorat KIP. Indikator Kinerja masing-masing pejabat administratur dan pejabat pengawas merupakan turunan dari kinerja pejabat di atasnya. Keberhasilan pelaksanaan kegiatan tersebut terlihat dari jumlah SKP tahun 2017 yang terkumpul dengan nilai ratarata kinerja individu sebesar 88,44% (atau berkinerja baik). Nilai tersebut mengalami kenaikan sebesar 1,28 % dari tahun Keberhasilan upaya peningkatan kualitas SDM Direktorat KIP karena adanya pelaksanaan workshop terkait pemahaman penyusunan Sasaran Kerja Pegawai, yang disampaikan kepada seluruh SDM baik di kantor Kementerian PUPR di Jakarta maupun di Provinsi Peningkatan Kualitas Tata Laksana Pada tahun 2017, Direktorat KIP telah melaksanakan beberapa kegiatan dalam rangka peningkatan kualitas tata laksana, yaitu: 1. Pengembangan terhadap 14 (empat belas) Standar Operasional Prosedur (SOP) Pengembangan tersebut dalam rangka penyesuaian terhadap Permen. PUPR No. 15 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian PUPR serta pemenuhan persyaratan ISO 90001:2005. Pengembangan SOP pada Direktorat KIP telah berpedoman pada Permen. PAN RB Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pedoman Penataan Tatalaksana (Business Process), serta Permen. PAN RB Nomor 35 Tahun 2012 tentang Pedoman Penyusunan Standar Operasional Prosedur Administrasi Pemerintahan. 2. Penyusunan pedoman terkait tata laksana proses bisnis Direktorat KIP Direktorat KIP telah menyusun 10 (sepuluh) pedoman terkait tata laksana,

40 40 LaPORAN Kinerja Tabel 4.4. Pedoman Pendukung Tata Laksana Direktorat KIP Tahun 2017 No Unit Kerja Subdit. Keterpaduan Perencanaan dan Kemitraan Subdit. Keterpaduan Pelaksanaan Subdit. Pengelolaan Data dan Sistem Informasi Satker. P2PIP Satker. P2PIP dengan status 9 (sembilan) dalam proses legalisasi menjadi SE Dirjen Cipta Karya dan 1 (satu) sudah disahkan menjadi SE Dirjen Cipta Karya, yaitu Rencana Induk Pengembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam rangka memperkuat pelaksanaan proses bisnis Direktorat KIP. Judul pedoman tersebut dapat dilihat pada Tabel 4.4. Judul Pedoman 1. Panduan Umum Kemitraan dalam Mendorong Gerakan Bidang Cipta Karya 2. Panduan Umum Kemitraan Antar Pemerintah Daerah 3. Panduan Umum Kemitraan Pusat- Pemerintah Desa 4. Panduan Umum Kemitraan Melalui Corporate Social Responcibility (CSR) 5. Panduan Umum Kemitraan Melalui Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU) 6. Panduan Umum Kemitraan Melalui Kerjasama Pemerintah dalam Kedermawanan Sosial 1. Petunjuk Teknis Pelaksanaan Anggaran Tahun Berjalan Ditjen Cipta Karya Sumber: Sub Bagian Tata Usaha Direktorat KIP, Rencana Induk Pengembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi 1. Pedoman Tata Kelola Perencanaan dan Pengendalian Program Infrastruktur Permukiman 2. Petunjuk Teknis Administrasi Keuangan dan Pengelolaan BMN KetERANGAN Konsep Konsep Konsep Konsep Konsep Konsep Konsep SE Konsep Konsep 3. Penataan Arsip Direktorat KIP Salah satu tantangan dalam pengelolaan No berkas arsip Direktorat KIP adalah terbatasnya ruang penyimpanan berkas arsip, serta belum tersedianya tenaga pengelola arsip. Untuk mengatasi masalah tersebut, Subbag. Tata Usaha telah memanfaatkan gedung arsip Kintaka yang berlokasi di Citereup, Jawa Barat, sebagai tempat penyimpanan arsip Direktorat KIP, sedangkan tenaga pengelola arsip disediakan melalui melalui pemberdayaan dan peningkatan kompetensi SDM dengan jabatan Pengadministrasi Umum. Pada bulan Maret 2017, Subbag. Tata Usaha telah melakukan koordinasi penataan arsip Direktorat KIP, dan telah menghasilkan daftar arsip inaktif yang tersimpan di gedung arsip Kintaka, dengan rincian sebagaimana terdapat pada Tabel 4.5. Tabel 4.5. Daftar Arsip Inaktif Unit Kerja Jumlah Daftar Arsip inaktif 1 Subdit. Keterpaduan Perencanaan dan Kemitraan 2 Subdit. Keterpaduan Pemrograman dan Penganggaran 3 Subdit. Keterpaduan Pelaksanaan 4 Subdit. Pengelolaan Data dan Sistem Informasi 5 Subdit. Pemantauan dan Evaluasi 6 Subbag. Tata Usaha 7 Satker. Perencanaan & Pengendalian Infrastruktur Permukiman Sumber: Sub Bagian Tata Usaha Direktorat KIP, , ,633 4, Konsolidasi Penyusunan SKP Direktorat KIP merupakan koordinator penyusunan SKP berbasis kinerja pada Unit Organisasi Ditjen. Cipta Karya, pelaksanaannya dilakukan oleh Subdit.

41 DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA DIREKTORAT KETERPADUAN INFRASTRUKTUR PERMUKIMAN 41 Pemantauan dan Evaluasi, Direktorat KIP. Koordinasi penyusunan SKP tersebut dilaksanakan melalui konsolidasi, diskusi dan pedoman penyusunan SKP di lingkungan Ditjen. Cipta Karya. Kegiatan tersebut membahas uraian kegiatan tugas untuk setiap nama jabatan, sehingga dapat menjadi acuan dalam penyusunan SKP pada tahun berikutnya. Namun masih terjadi kendala dalam pelaksanaannya, diantaranya adalah tidak tertibnya penetapan nama jabatan dengan peraturan yang berlaku Peningkatan Kualitas Tata Kelola Keuangan dan BMN Peningkatan kualitas tata kelola keuangan melalui SAIBA dan SIMAK BMN pada Direktorat KIP dilakukan untuk mendukung upaya pencapaian Laporan Keuangan Ditjen. Cipta Karya, dengan opini WTP (Wajar Tanpa Pengecualian). Saldo awal pada TA berupa aset peralatan dan mesin sebesar Rp ,- mengalami mutasi tambah sebesar Rp ,- dan mutasi kurang sebesar Rp ,-, sehingga saldo aset berupa peralatan dan mesin sampai dengan 31 Desember 2017 sebesar Rp ,-. Tahun 2017 Direktorat KIP telah melakukan penghapusan barang berupa kendaraan dinas operasional sebanyak 3 unit pada aset tetap yang tidak digunakan senilai Rp ,-. Rekonsiliasi antara Satker. Direktorat KIP sebagai unit Akuntansi Kuasa Pengguna Anggaran dengan Kantor Pengelolaan Kekayaan Negara KPKNL-Jakarta III, telah menghasilkan Berita Acara Rekonsiliasi No. BAR-068/WKN.07/KNL.03/T/2017 yang menyatakan bahwa tidak ada perbedaan data antara SAIBA dengan SIMAK BMN Peningkatan Kualitas Tata Kelola Teknologi dan Sistem Informasi Upaya peningkatan kualitas tata kelola teknologi dan sistem informasi di lingkungan Direktorat KIP berpedoman pada Rencana Induk Pengembangan Sistem Informasi Ditjen. Cipta Karya sebagaimana tergambar pada Gambar 4.3. Gambar 4.3. Rencana Induk Pengembangan Sistem Informasi Ditjen. Cipta Karya PENGELOLAAN DATA 1. Melakukan kegiatan Standarisasi Data. 2. Penyusunan instrumen pengumpulan data infrastruktur Bidang Cipta Karya. 3. Pengembangan Data Warehouse Cipta Karya. 1. Identifikasi Produsen Data untuk pengumpulan data sesuai dengan instrumen pengumpulan data. 2. Penyusunan Meta data menuju Satu data. 3. Konsolidasi Kebijakan Satu Data di tingkat Pusat sampai ke Daerah. 1. Pengembangan lanjutan Perangkat Bussiness Intelligence dalam Data Warehouse. 2. Pembangunan Database Standarisasi Data dan Metadata. 3. Penyusunan Tata Kelola data infrastruktur permukiman Bidang Cipta Karya. 4. Konsolidasi Kebijakan Satu data statistik dan data spasial di tingkat Pusat sampai ke Daerah. 1. Membangun geoportal untuk mendukung Satu Peta. 2. Pembangunan Database dalam rangka Big Data di Direktorat Jenderal Cipta karya. 3. Interoperabilitas data infrastruktur permukiman Bidang Cipta Karya. 4. Konsolidasi Kebijakan Satu data statistik dan data spasial di tingkat Pusat sampai ke Daerah. APLIKASI 1. Pengembangan Aplikasi SIMEKA. 2. Pembangunan Aplikasi PHLN. 3. Pembangunan Aplikasi Revisi Anggaran. 4. Pembangunan Aplikasi SIMPLP. 5. Sinkronisasi SIMSPAM 6. Pengembangan Aplikasi SIPPA. 7. Pembangunan SIM Knowledge Management. 8. Pengembangan SIM Kehadiran Pegawai Ditjen Cipta Karya. 1. Pengembangan SIMSPAM, SIMPLP, SIPKP, SIBPB. 2. Pengembangan SIM Kehadiran Pegawai Ditjen Cipta Karya. 3. Pembangunan Digital Filing. 4. Pembangunan Sistem Sinkronisasi Server. 5. Integrasi Aplikasi ke dalam Data Warehouse Cipta Karya. 1. Pengembangan Aplikasi SIMSPAM, SIMPLP, SIPKP, SIBPB. 2. SIM Kehadiran Pegawai Ditjen Cipta Karya diintegrasikan dengan e-kinerja. 3. Pengembangan Sistem Sinkronisasi Server. 4. Integrasi Aplikasi ke dalam Data Warehouse Cipta Karya. 5. Pembuatan aplikasi Monitoring dan Controlling perangkat keras dan lunak di Unit Kerja dan 33 Provinsi DItjen Cipta Karya. 1. Pengembangan Aplikasi SIMSPAM, SIMPLP, SIPKP, SIBPB. 2. Pengembangan SIM Kehadiran Pegawai Ditjen Cipta Karya. 3. Pengembangan Sistem Sinkronisasi Server. 4. Integrasi Aplikasi ke dalam Data Warehouse Cipta Karya.

42 42 LaPORAN Kinerja PERINGKAT TIK 1. Pemasangan CCTV di 9 lokasi Strategis. 2. Pemeliharaan jaringan Komunikasi data. 1. Optimalisasi Jaringan fiber optik. 2. Pemasangan alat pengendali jaringan komunikasi data. 3. Penambahan kapasitas bandwitch jaringan komunikasi data. 4. Pemeliharaan jaringan komunikasi data untuk Finger Print. 5. Pemasangan jaringan komunikasi data untuk Sistem Sinkronisasi. 6. Pemasangan jaringan Video Conference di Unit Kerja dan 33 provinsi di Ditjen Cipta Karya. 7. Pemasangan CCTV di 2 lokasi Venue Asian Games. 8. Pemeliharaan perangkat CCTV di 9 lokasi strategis. 9. Penyediaan perangkat keras untuk mendukung Situation Room Ditjen CIpta Karya. 10. Pemasangan firewall untuk keamanan jaringan komunikasi data. 11. Rehabilitasi Ruang Network Operating Center (NOC). 12. Peremajaan jaringan komunikasi data di Ditjen Cipta Karya. 1. Pemeliharaan Jaringan fiber optik. 2. Pemeliharaan alat pengendali jaringan komunikasi data. 3. Penambahan kapasitas bandwitch jaringan komunikasi data. 4. Pemeliharaan jaringan komunikasi data untuk Finger Print. 5. Pemeliharaan jaringan komunikasi data untuk Sistem Sinkronisasi. 6. Pemeliharaan jaringan Video Conference di Unit Kerja dan 33 provinsi di Ditjen Cipta Karya. 7. Pemeliharaan CCTV di 2 lokasi Venue Asian Games. 8. Pemeliharaan perangkat keras untuk mendukung Situation Room Ditjen CIpta Karya. 9. Pemeliharaan firewall untuk keamanan jaringan komunikasi data. 10. Pemeliharaan Ruang Network Operating Center (NOC). 11. Pemeliharaan jaringan komunikasi data di Ditjen Cipta Karya. 1. Pemeliharaan Jaringan fiber optik. 2. Pemeliharaan alat pengendali jaringan komunikasi data. 3. Penambahan kapasitas bandwitch jaringan komunikasi data. 4. Pemeliharaan jaringan komunikasi data untuk Finger Print. 5. Pemeliharaan jaringan komunikasi data untuk Sistem Sinkronisasi. 6. Pemeliharaan jaringan Video Conference di Unit Kerja dan 33 provinsi di Ditjen Cipta Karya. 7. Pemeliharaan CCTV di 2 lokasi Venue Asian Games. 8. Pemeliharaan perangkat keras untuk mendukung Situation Room Ditjen CIpta Karya. 9. Pemeliharaan firewall untuk keamanan jaringan komunikasi data. 10. Pemeliharaan Ruang Network Operating Center (NOC). 11. Pemeliharaan jaringan komunikasi data di Ditjen Cipta Karya. SDM MANAJEMEN TIK 1. Surat Edaran Dirjen CIpta karya tentang Tata Kelola TIK. 2. Peningkatan kualitas Manajemen SDM TIK. 3. Pendampingan Teknis TIK. 1. Sosialisasi Surat Edaran Dirjen Cipta Karya tentang Tata Kelola TIK. 2. Penyusunan Rencana Induk Pengembangan TIK Peningkatan kualitas manajemen SDM TIK. 4. Pendampingan Teknis TIK. 1. Sosialisasi Rencana Induk Pengembangan TIK Review Surat Edaran Dirjen Cipta Karya tentang Tata Kelola TIK. (untuk Kebijakan Satu Data) 3. Peningkatan kualitas manajemen SDM TIK. 4. Pendampingan Teknis TIK. Sumber: SE Dirjen Cipta Karya No. 21/SE/DC/2017 tentang Rencana Induk Pengembangan Teknologi Informasi Komunikasi Ditjen. Cipta Karya Tahun Sosialisasi Review Surat Edaran Dirjen Cipta Karya tentang Tata Kelola TIK. (untuk Kebijakan Satu Data) 2. Peningkatan kualitas manajemen SDM TIK. 3. Pendampingan Teknis TIK. 4. Audit Internal Tata Kelola TIK. 5. Penyusunan Rencana Induk Pengembangan TIK Berdasarkan Rencana Induk tersebut, Direktorat KIP melalui Subdit. Pengelolaan Data dan Sistem Informasi melaksanakan pengelolaan TIK dengan mengembangkan hal-hal sebagai berikut: 1. Pengelolaan Sistem lnformasi Direktorat KIP, yaitu: a. Pendampingan pada pembangunan/ pengembangan aplikasi/sistem informasi Unit Kerja di lingkungan Ditjen. Cipta Karya. b. Fasilitasi Hosting, uji keamanan dan uji fungsi aplikasi/sistem informasi Unit Kerja di lingkungan Ditjen. Cipta Karya. c. Penguatan keandalan sistem informasi pada Direktorat KIP dilaksanakan dengan melakukan pengembangan terhadap aplikasi yang sudah ada, yaitu: o Pengembangan terhadap apli kasi SIMEKA oleh Subdit. Pemantauan dan Evaluasi dengan melakukan adopsi Grand Design Penyelenggaraan Sistem Akuntabilitas Kinerja lnstansi Pemerintah (SAKIP) Unit Organisasi Ditjen. Cipta Karya. o Pengembangan terhadap aplikasi SlPPa pada Subdit. Keterpaduan Pembiayaan dalam mendukung penyiapan usulan program dan anggaran, dengan melakukan input data dokumen RPIJM Kab./ Kota ke dalam SIPPa. o Penyusunan aplikasi Sistem Manajemen Baseline dan Verifikasi Prohamsan yang dibangun oleh Satker. P2PIP dalam rangka mendukung proses

43 DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA DIREKTORAT KETERPADUAN INFRASTRUKTUR PERMUKIMAN 43 survei verifikasi sebagai dasar penerbitan rekomendasi pencairan dana hibah oleh Ditjen. Cipta Karya. o Pengembangan aplikasi Revisi Anggaran untuk mendukung dan mendokumentasikan setiap proses perubahan dan/atau pergeseran rincian anggaran di tahun berjalan. o Pengembangan SIM PHLN sebagai alat bagi para pengelola kegiatan dalam melaksanakan perencaaan dan pemantauan semua ketentuan yang berhubungan dengan administrasi pengelolaan pinjaman dan hibah luar negeri pada Unit Satuan Kerja lingkup Ditjen. Cipta Karya, agar pengelolaannya dapat dilakukan dengan akuntabel. o Pengembangan Data Warehouse Cipta Karya, yang merupakan kumpulan aplikasi di lingkungan Ditjen. Cipta Karya yang terintegrasi untuk mendukung proses pengambilan keputusan. 2. Pengelolaan infrastruktur Teknologi lnformasi dan Komunikasi (TIK) di lingkungan Ditjen. Cipta Karya, Direktorat KIP melakukan: a. Pendampingan peremajaan jaringan komunikasi data unit kerja. b. Fasilitasi dan peningkatan keandalan perangkat teknologi informasi di lingkungan Ditjen. Cipta Karya, Direktorat KIP melakukan: o lnstalasi Sistem Sinkronisasi Server untuk pertukaran data bidang lnfrastruktur Permukiman antara pusat dan 33 provinsi. o Pemasangan video conference untuk melakukan komunikasi/ rapat jarak jauh secara serentak antara pusat dan 33 provinsi. o Pemindahan CCTV untuk memantau pembangunan tahap kedua kegiatan strategis di 7 Perbatasan dan 2 TPA Regional. o Peningkatan jaringan finger print di pusat dan 33 provinsi dalam rangka kedisiplinan pegawai Ditjen. Cipta Karya. o Pemasangan Firewall untuk meningkatkan keamanan penggunaan internet Ditjen. Cipta Karya. 4.2 Capaian Kinerja Direktorat KIP bertanggung jawab atas sasaran kegiatan Perencanaan, Penganggaran, dan Pemrograman pada proses internal peta strategi Ditjen. Cipta Karya. Direktorat KIP memiliki PK yang memiliki outcome untuk mewujudkan sasaran kegiatan tersebut, diantaranya adalah: 1. Jumlah Kab./Kota yang Mempunyai Program Sesuai RPIJM. 2. Konsistensi Penyelenggaraan Infrastruktur Permukiman Terhadap RPIJM. 3. Tingkat Akuntabilitas Kinerja Jumlah Kab./Kota yang Mempunyai Program Sesuai RPIJM Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) merupakan dokumen perencanaan pemrograman pembangunan infrastruktur bidang Cipta Karya yang disusun oleh Pemerintah Kab./Kota, dan dilaksanakan secara multi-aktor (pemerintah pusat, pemerintah provinsi, pemerintah Kab./Kota, masyarakat, dan dunia usaha), multi-sektor (Pengembangan Kawasan Permukiman, Bina Penataan Bangunan, Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum, Dan Pengembangan

44 44 LaPORAN Kinerja Penyehatan Lingkungan Permukiman), multi pendanaan (APBN, APBD, Swasta, masyarakat dan lainnya), serta multitahun pelaksanaan (sesuai dengan waktu berlakunya perencanaan, maksimal lima tahun). Dokumen RPIJM tersebut merupakan acuan program pembangunan infrastruktur permukiman yang dimiliki oleh Kab./Kota dan menjadi acuan penyusunan alokasi anggaran kegiatan APBN tahunan pada Ditjen. Cipta Karya. Pada tahun 2017, Direktorat KIP melalui pelaksanaan output Perencanaan dan Kemitraan Infrastruktur Permukiman serta Satker. P2PIP mentargetkan 500 Kab./Kota memiliki program sesuai dengan RPIJM. Berdasarkan data yang diperoleh, sebanyak 473 Kab./Kota sudah memiliki dokumen RPIJM dan sebesar 77,32% (366 Kab./ Kota) dokumen RPIJM yang disusun telah diverifikasi oleh Provinsi atau Pusat. Pencapaian target jumlah Kab./Kota yang mempunyai program sesuai RPIJM menghadapi tantangan yang cukup besar, terutama untuk mewujudkan asas keterpaduan yang multi stakeholder, multi pendanaan, multi strategi terhadap penyelenggaraan perumahan dan kawasan permukiman pasca terbitnya PP No. 14/2016 tentang Penyelenggaraan Perumahan dan Kawasan Permukiman serta Permen. PUPR No. 2 tahun 2016 tentang Rencana Pencegahan dan Peningkatan Kawasan Permukiman Kumuh Perkotaan Konsistensi Penyelenggaraan Infrastruktur Permukiman Terhadap RPIJM Indikator kinerja penyelenggaraan infrastruktur permukiman terhadap RPIJM yang konsisten menggambarkan kesesuaian pengalokasian anggaran pada RKAKL terhadap usulan pemerintah Kab./Kota dalam RPIJM. Pada tahun 2017, Direktorat KIP mentargetkan minimal sebanyak 78,0% usulan RPIJM akan teralokasi dalam RKAKL TA. 2017, dan dalam pelaksanaannya terealisasi sebesar 73,0%. Tingkat konsistensi tersebut menunjukkan bahwa RPIJM belum efektif untuk dimanfaatkan sebagai alat programming dan budgeting penyelenggaraan infrastruktur permukiman. Apabila dibandingkan dengan tahun 2016, realisasi tahun 2017 mengalami kenaikan sebesar 17,0%. Tidak maksimalnya realisasi konsistensi penyelenggaraan infrastruktur permukiman terhadap RPIJM tahun 2017, dikarenakan: 1. Readiness criteria sebagai persyaratan usulan RKAKL belum dipenuhi hingga batas waktu yang ditentukan; 2. Terdapat kegiatan penanganan kawasan strategis nasional yang menjadi prioritas, yang tidak/belum terdapat dalam RPIJM seperti: a. Pembangunan pos lintas batas Negara (PLBN); b. Kawasan Perbatasan; c. Kawasan Strategis Pariwisata Nasional; d. Dukungan Asean Games XVIII; e. Pembangunan sistem penyediaan air minum (SPAM) regional skala kawasan; f. Pembangunan bangunan gedung hijau; g. SPAM di Kota Binaaan; h. SPAM di pulau terluar dan/atau pelabuhan perikanan;

45 DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA DIREKTORAT KETERPADUAN INFRASTRUKTUR PERMUKIMAN 45 i. Tempat pemrosesan akhir (TPA) Sampah Regional skala kawasan; j. Pembangunan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) Regional; k. Pembangunan infrastruktur permukiman di kawasan kampung nelayan; l. Penanganan permukiman kumuh; dan m. Program PISEW di 400 kecamatan. 3. Masih diperlukan penyesuaian nomenklatur dalam dokumen RPIJM dengan nomenklatur dalam DIPA/RKAKL 2017; 4. Koordinasi antara Satker. P2PIP Provinsi, Satker. Sektor Provinsi dan Pemerintah Daerah belum maksimal. Konsistensi penyelenggaraan infrastruktur permukiman terhadap RPIJM dilaksanakan Direktorat KIP melalui output Pembiayaan Infrastruktur Permukiman, Pelaksanaan Infrastruktur Permukiman, serta Perencanaan dan Pengendalian Program Bidang Permukiman dengan realisasi fisik output di akhir triwulan 4 sebesar 100%. Upaya peningkatan efektifivitas tingkat konsistensi penyelenggaraan infrastruktur permukiman terhadap RPIJM pada tahun 2017, telah dilakukan melalui pelaksanaan beberapa kegiatan sebagai berikut: 1. Melaksanakan Workshop Sinkronisasi Program/ Kegiatan Bidang Cipta Karya oleh Satker. P2PIP; 2. Pendampingan kepada Kab./Kota dalam menginput RPIJM ke dalam SIPPa dan mendorong tersedianya readiness criteria; 3. Memaksimalkan peran SIPPa yang telah terbangun sebagai wujud pengendalian terhadap konsistensi penyelenggaraan infrastruktur permukiman terhadap RPIJM; 4. Mengoptimalkan peran Satker. P2PIP sebagai quality assurance, yang mengawal usulan RPIJM; 5. Optimalisasi pelaksanaan Hibah Air Minum dan Sanitasi untuk mendorong percepatan penambahan jumlah sambungan rumah (SR) baru melalui penerapan output based atau berdasarkan kinerja yang terukur. Pada tahun 2017, beberapa pencapaian pembangunan infrastruktur dengan dana hibah adalah sebagai berikut: a. Pembangunan SR Air Minum Perkotaan di 154 kota/kabupaten dengan anggaran sebesar Rp ,-; b. Pembangunan SR Air Minum Perdesaan di 74 kota/kabupaten dengan biaya sebesar Rp ,; Tingkat Akuntabilitas Kinerja Pada tahun 2016, tingkat akuntabilitas kinerja yang diukur adalah tingkat akuntabilitas kinerja Unit Organisasi Ditjen. Cipta Karya, dimana pengukuran dilakukan oleh Inspektorat Jenderal Kementerian PUPR, sementara tingkat akuntabilitas kinerja unit kerja Direktorat KIP belum dapat diukur dikarenakan belum adanya Petunjuk Teknis Evaluasi Sistem Akuntabilitas Kinerja (SAKIP) Eselon II. Pada tahun 2017, Direktorat KIP melalui pelaksanaan output Pemantauan dan Evaluasi Infrastruktur Permukiman serta Pengelolaan Data dan Sistem Informasi Infrastruktur Permukiman mentargetkan Tingkat Akuntabilitas Kinerja sebesar 84%.

46 46 LaPORAN Kinerja Realisasi kinerja Ditjen. Cipta Karya Tahun 2016 adalah 75,65% (BB), lebih rendah dari target 84,00%. Realisasi kinerja tersebut menunjukkan bahwa kinerja organisasi Ditjen. Cipta Karya sangat baik, dengan intepretasi bahwa Organisasi Ditjen. Cipta Karya telah akuntabel, berkinerja baik dan telah memiliki sistem manajemen kinerja yang sangat baik. Apabila dibandingkan dengan realisasi kinerja tahun 2015, capaian tahun 2016 lebih tinggi sebesar 2,84%. Pada lingkungan Direktorat KIP, upaya peningkatan akuntabilitas kinerja pada tahun 2017, dilakukan diantaranya melalui kegiatan: 1. Sosialisasi terkait SAKIP dan fasilitasi tata cara penyusunan Laporan Kinerja (LaKIP) kepada seluruh entitas akuntabilitas kinerja. 2. Pengembangan SIMEKA sebagai aplikasi dalam pelaksanaan SAKIP pada unit organisasi Ditjen. Cipta Karya. 3. Mendorong penyelesaian reviu Renstra Ditjen. Cipta Karya, dengan memperhatikan: a. indikator kinerja yang berbasis outcome; b. penyelarasan antara Renstra dengan kegiatan pemrograman dan penganggaran; c. cascading kinerja dari tingkat manajerial hingga tingkat individu. 4. Menyediakan data yang akurat atas selisih realisasi terhadap target Renstra 2015 yang merupakan kontribusi non- APBN. 5. Pemantauan pelaksanaan pelelangan dini. Pada periode , tingkat akuntabilitas kinerja Ditjen. Cipta Karya memiliki nilai yang beragam yang dapat dilihat pada Gambar 4.4. Gambar 4.4. Tingkat AKuntabilitas Kinerja Ditjen. Cipta Karya Tahun Tingkat Akuntabilitas Kinerja Sumber: Hasil evaluasi Itjen. Kementerian PUPR, Tingkat akuntabilitas tahun 2016 lebih rendah apabila dibandingkan dengan tahun 2014, hal tersebut karena belum terselesaikannya reviu Renstra Ditjen. Cipta Karya dan belum terjabarkannya cascading kinerja dari tingkat manajerial hingga individu, serta belum tersusun petunjuk pelaksanaan reward and punishment. Berdasarkan permasalahan tersebut, berikut adalah rencana tindak lanjut yang direkomendasikan oleh Itjen. Kementerian PUPR untuk meningkatkan nilai penyelenggaraan SAKIP Ditjen. Cipta karya: 1. Perencanaan Kinerja Mengesahkan Revisi Rencana Strategis Ditjen. Cipta Karya hasil reviu. 2. Pengukuran Kinerja a. Berkoordinasi dengan Satminkal lain yang terhubung dalam sistem SIMEKA sehingga aplikasi SIMEKA dapat berjalan optimal untuk mengukur kinerja di lingkungan Ditjen. Cipta Karya; b. Melakukan reviu atas indikator kinerja kegiatan pada tiap unit Eselon ll yang

47 DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA DIREKTORAT KETERPADUAN INFRASTRUKTUR PERMUKIMAN 47 berorientasi outcome sehingga dapat di ukur keberhasilannya; c. Menyusun SOP atau mekanisme yang jelas tentang reward & punishment atas hasil Pengukuran Kinerja mulai dari tingkat eselon lv ke atas; d. Melengkapi Rencana Aksi dengan hasil tindak lanjut dari setiap rekomendasi yang telah dijalankan sehingga dapat dijadikan sebagai bahan pengendalian; dan e. Pemantauan kinerja di lingkungan Ditjen. Cipta Karya. 3. Pelaporan Kinerja Memperbaiki cara penilaian terhadap efisiensi dan efektifitas capaian kinerja, sehingga dapat tergambarkan secara jelas efisiensi dan efektifitas yang telah terlaksanakan pada tahun anggaran yang dilaporkan. 4. Capaian Kinerja Memperbaiki pencapaian kinerja terkait capaian kinerja, penyajian informasi, dan bukti terhadap adanya inisiatif pemberantasan korupsi dilingkungan Ditjen. Cipta Karya Capaian Lainnya A. Pemantauan Keterpaduan Infrastruktur Permukiman Berdasarkan SE Dirjen Cipta Karya No. 83/SE/DC/2016 tentang Pedoman Pemantauan Keterpaduan Infrastruktur Permukiman, pemantauan keterpaduan memiliki tujuan untuk menjamin keterpaduan infrastruktur permukiman dalam mewujudkan permukiman layak huni. Tahapan pemahaman pemantauan keterpaduan dan perencanaan keterpaduan dilakukan dengan telaah dokumen perencanaan (SIAP, RPIJM, RKPKP, RPKPP, dan RPJMND) serta wawancara. Sedangkan tahap pelaksanaan keterpaduan dan pemanfaatan infrastruktur dilakukan dengan pemantauan infrastruktur permukiman yang dibangun pada tahun Pada tahun 2017, Direktorat KIP melalui Subdirektorat Pemantauan dan Evaluasi melakukan pemantauan pada 19 lokasi kawasan permukiman kumuh, yaitu: 1. Kota Banda Aceh 2. Kota Padang 3. Kota Bengkulu 4. Kota Bandar Lampung 5. Kabupaten Sukoharjo 6. Kabupaten Bantul 7. Kota Malang 8. Kota Pontianak 9. Kota Palangkaraya 10. Kota Samarinda 11. Kota Banjarbaru 12. Kota Denpasar 13. Kota Kupang 14. Kota Manado 15. Kota Makassar 16. Kota Ambon 17. Kota Ternate 18. Kabupaten Manokwari 19. Kota Jayapura Dari hasil pemantauan keterpaduan tersebut, infrastruktur yang dibangun pada 17 Kab./ Kota telah berfungsi dan dimanfaatkan oleh masyarakat, sedangkan pada 2 Kab./Kota (Kabupaten Manokwari dan Kota Ambon) telah berfungsi namun kurang dimanfaatkan karena jauh dari kawasan permukiman. Untuk lebih detail per tahapan dapat dilihat pada Gambar 4.5.

48 48 LaPORAN Kinerja Gambar 4.5. Hasil Pemantauan Keterpaduan Infrastruktur Permukiman di 19 Lokasi Tahun 2017 KEBUTUHAN KETERPADUAN Pemahaman pentingnya keterpaduan infrastruktur permukiman Upaya Merencanakan Keterpaduan Upaya merencanakan keterpaduan menjadi dokumen perencanaan Rencana KEGIATAN Gabungan 19 Kawasan di Kab/Kota Rencana PEMBIAYAAN perencanaan keterpaduan Pertimbangan 3 dari 4 Faktor 1. Efisiensi 1. Anggaran 2. Teknis 2. Partisipasi 3. Manfaat 3. Sinergy 4. Diskresi 4. Percepatan 5. Lainnya 5. Lainnya Pelaksanaan KEGIATAN Dokumen Perencanaan Kurdang Diacu Pelaksanaan PEMBIAYAAN PELAKSANAAN keterpaduan rendah tinggi Sumber pembiayaan sesuai perencanaan, namun masih banyak tergantung pembiayaan dari Pusat Keberfungsian Infrastruktur Permukiman Pemanfaatan Infrastruktur Permukiman Kondisi infrastruktur berfungsi dan terawat serta sering/rutin (intensif) dimanfaatkan Keberlanjutan Peran organisasi pengelola dan partisipasi masyarakat rendah dan tergantung biaya OP pemda Keterkaitan Fungsi dengan Infrastruktur PUPR lain Keterkaitan Fungsi dengan Infrastruktur Non-PUPR Infrastruktur permukiman terkait fungsi dengan (1) Infrastruktur PUPR lain: jalan, drainase premer, perumahan (2) Infrastruktur non-pupr: kesehatan, pendidikan, ekonomi, sosial, agama,dll rendah tinggi Sumber: Hasil Analisis, 2017 Berdasarkan grafik dari hasil analisis tahun 2017, dapat disimpulkan bahwa pemahaman keterpaduan stakeholder sangat tinggi dengan upaya dalam menuangkan keterpaduan dalam dokumen perencanaan. Namun pada rencana kegiatan, rencana pembiayaan, hingga pelaksanaan pembiayaan memiliki nilai yang terus menurun. Hal tersebut mengindikasikan belum terpadunya rencana dan pelaksanaan pembangunan infrastruktur permukiman secara keseluruhan. Dalam hal pelaksanaan pembiayaan, sumber pembiayaan telah sesuai dengan perencanaan. Sumber pembiayaan sebagian besar masih menggunakan sumber dana APBN, namun sudah terdapat upaya untuk

49 DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA DIREKTORAT KETERPADUAN INFRASTRUKTUR PERMUKIMAN 49 menggunakan sumber pendanaan non- APBN seperti APBD dan CSR dari pihak swasta. Keberfungsian dan pemanfaatan infrastruktur sudah cukup tinggi, namun untuk keberlanjutan rendah, karena peran organisasi dan partisipasi masyarakat masih rendah dan biaya operasionalnya tergantung dari pemerintah daerah setempat. Rekomendasi dari hasil pemantauan keterpaduan tersebut adalah sebagai berikut: Tahap Perencanaan 1. Pemetaan situasi dan kondisi kehidupan masyarakat serta infastruktur permukiman dan infrastruktur lain yang terkait. 2. Mengidentifikasi kebutuhan keterpaduan pada tingkat pelaksanaan dan pemanfaatannya. 3. Konsolidasi dokumen perencanaan kawasan permukiman Bidang Cipta Karya dengan dokumen perencanaan daerah serta dokumen infrastruktur lainnya. 4. Ketersediaan lahan untuk pembangunan infrastruktur permukiman sebagai salah satu readiness criteria harus dipersiapkan secara matang oleh Pemerintah Kab./ Kota sebelum membuat dokumen perencanaan kawasan permukiman. Tahap Pelaksanaan 1. Meningkatkan konsistensi pemanfaatan dokumen perencanaan kawasan permukiman Kab./Kota sebagai dasar acuan dan pertimbangan pelaksanaan kegiatan pembangunan infrastruktur permukiman. 2. Mendukung prioritas pembiayaan pada kegiatan yang membutuhkan keterpaduan pembiayaan tinggi agar pembangunan dapat optimal. Selain itu, dalam rangka meningkatkan efektivitas pemantauan keterpaduan infrastruktur permukiman bidang keciptakaryaan, perlu dilakukan: 1. Sosialisasi Surat Edaran Dirjen Cipta Karya Nomor 83/SE/DC/2016 tentang Pedoman Pemantauan Keterpaduan Infrastruktur Bidang Keciptakaryaan. 2. Mengidentifikasi infrastruktur yang potensial untuk terpadu, berdasarkan dokumen perencanaan dan identifikasi lokasi di lapangan, agar proses tinjauan lapangan efektif dan efisien. 3. Memanfaatkan informasi e-planning, yang dikembangkan Kemendagri terkait penyusunan RPJMD, serta membangun kemitraan untuk dapat mengakses informasi pembangunan daerah dengan Kementerian Dalam Negeri. 4. Menguatkan fungsi Satker di provinsi untuk implementasi pemantauan keterpaduan infrastruktur permukiman. B. Evaluasi Manfaat Infrastruktur Permukiman Pada tahun 2017, Direktorat KIP melalui Subdirektorat Pemantauan dan Evaluasi melakukan evaluasi terhadap manfaat pembangunan infrastruktur permukiman yang telah dibangun dan difasilitasi oleh Ditjen. Cipta Karya. Kegiatan tersebut diselenggarakan untuk mengevaluasi perencanaan dan pelaksanaan tahun berikutnya. Selanjutnya, keterkaitan hasil analisis dengan tingkat akses infrastruktur permukiman (indikator outcome) akan dievaluasi. Outcome yang tinggi menunjukkan bahwa

50 50 LaPORAN Kinerja infrastruktur permukiman telah diakses, digunakan atau dimanfaatkan. Hal tersebut menunjukkan bahwa infrastruktur tersebut sudah ada pemanfaatan (outcome). Setelah ada pemanfaatan, diharapkan akan diperoleh manfaat (benefit/impact) dalam berbagai bentuk indikator. Pengukuran tersebut dapat memunculkan indikasi seberapa besar kontribusi infrastruktur permukiman dalam memberikan manfaat bagi kehidupan masyarakat. Selain itu akan dilakukan pula analisis manfaat infrastruktur permukiman terhadap kualitas hidup dalam berbagai indikator, seperti Indeks Pembangunan Manusia dan Indeks Kebahagiaan. Sumber data untuk melakukan pengukuran tersebut menggunakan data sekunder dari BPS. Indikator manfaat untuk pemantauan kinerja terhadap infrastruktur permukiman sesuai dengan Pedoman Evaluasi Manfaat bidang Keciptakaryaan terdiri dari: Indikator Manfaat (Variabel Terikat): 1. Angka Harapan Hidup (Y1) 2. Pendapatan per Kapita (Y2) 3. Persentase Penduduk Miskin (Y3) 4. Indeks Pembangunan Manusian (Y4) 5. Indeks Kebahagiaan (Y5) Indikator Outcome (Variabel Bebas): 1. Cakupan sanitasi layak (X1) 2. Cakupan air minum aman (X2) 3. Persentase Jalan lingkungan (X3) 4. Persentase sampah diangkut ke TPA (X4) Setelah dilakukan analisis kontribusi dan keterkaitan antar indikator manfaat dengan indikator outcome, maka diperoleh hasil: 1. Cakupan Sanitasi Layak berkorelasi tinggi dengan peningkatan kualitas hidup (IPM) dan berkorelasi sedang dengan peningkatan Angka Harapan Hidup dan penurunan Angka Kemiskinan. 2. Cakupan Air Minum Aman berkorelasi cukup tinggi dengan peningkatan kualitas hidup (IPM) dan berkorelasi sedang dengan peningkatan Angka Harapan Hidup dan penurunan Angka Kemiskinan. 3. Persentase Rumah Kumuh berkorelasi tinggi dengan peningkatan kualitas hidup (IPM), peningkatan Angka Harapan Hidup dan penurunan Angka Kemiskinan. 4. Persentase Sampah Diangkut berkorelasi sangat kecil dengan peningkatan kualitas hidup (IPM), peningkatan Angka Harapan Hidup dan penurunan Angka Kemiskinan. 5. Cakupan Sanitasi Layak, Cakupan Air Minum Aman dan Persentase Rumah Kumuh, saling berkorelasi Sedang- Kuat terkait karakteristik infrastruktur permukiman sebagai kebutuhan dasar. 6. Rendahnya korelasi Sampah Diangkut dengan indikator lain, disebabkan kualitas data belum handal, yaitu yang dihitung hanya pada Ibu Kota Provinsi. Selain itu akurasi angka kurang, karena dihimpun dari data kantor dinas daerah yang pencatatannya juga belum cukup handal. 7. Berbagai infrastruktur permukiman (sanitasi, air minum, pengelolaan sampah dan pengurangan kumuh) secara simultan lebih mempengaruhi Indeks Pembangunan Manusia (kesejahteraan) dan Angka Harapan Hidup serta Penurunan Kemiskinan, apabila dibandingkan dengan pengaruhnya pada Indeks Kebahagiaan. 8. Infrastruktur permukiman menjadi faktor penting untuk mendukung Tingkat Kesejahteraan Penduduk (IPM) dan

51 DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA DIREKTORAT KETERPADUAN INFRASTRUKTUR PERMUKIMAN 51 meningkatkan Angka Harapan Hidup dan mendukung Tingkat Kebahagiaan penduduk. C. Dukungan Perencanaan dan Pengendalian Program Infrastruktur Permukiman Satker. P2PIP diangkat dan ditetapkan oleh Menteri Pekerjaan Umum. Satker. P2PIP sampai dengan tahun 2016 terdiri dari Satker Randal di Pusat dan Satker Randal di 33 provinsi. Pada tahun 2017, struktur berubah menjadi 1 (satu) Satker. di Pusat dan memiliki PPK Pembinaan Teknis, PPK Pengelolaan Hibah, PPK Randal Wilayah I, PPK Randal Wilayah II, serta 33 PPK Perencanaan dan Pengendalian di Provinsi. Tugas dan fungsi Satker. P2PIP adalah mendukung tugas dan fungsi Direktorat KIP, melalui: 1. Koordinasi dan konsolidasi keterpaduan perencanaan pembangunan bidang Cipta Karya; 2. Sinkronisasi program dan pembiayaan tahunan kegiatan ke-cipta Karya-an; 3. Konsolidasi evaluasi hasil pembangunan infrastruktur permukiman; 4. Konsolidasi data dan pengelolaan Sistem Informasi penyelenggaraan pembangunan bidang ke-cipta Karya-an di provinsi; 5. Mendukung pelaksanaan Program Hibah Air Minum dan Sanitasi, yang meliputi : a. Pemantauan Pelaksanaan Kegiatan TA 2017; b. Identifikasi peminatan Kab./Kota di TA Satker. P2PIP berkomitmen mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan, dan akuntabel serta berorientasi pada hasil melalui penyelenggaraan program Pembinaan dan Pengembangan Infrastruktur Permukiman dengan output 64 Laporan dengan outcome terfasilitasinya kegiatan perencanaan dan pengendalian, dan besaran anggaran tahun 2017 sebesar Rp ,-. Berdasarkan PK yang telah ditandatangani oleh Direktur KIP dengan KaSatker P2PIP, ditetapkan target kinerja tahun 2017, yaitu terfasilitasinya kegiatan Perencanaan dan Pengendalian di 33 Provinsi. Secara umum penyelenggaraan kegiatan Satker. P2PIP dibagi atas 2 kegiatan utama, yaitu kegiatan perencanaan dan pengendalian. Kegiatan Perencanaan terdiri dari: 1. Pembinaan Kapasitas Kelembagaan Satker Randal terkait Kegiatan Perencanaan Dukungan Satker P2PIP terkait kegiatan pengendalian di 33 Unit Kerja PPK Perencanaan dan Pengendalian Provin si terdiri atas: (1) Rapat Koordinasi Triwulanan Satker P2PIP TA 2017; (2) Kegiat an Pembekalan Bagi Penata Keuang an di Lingkungan Satker. P2PIP TA Berikut hasil kegiatan yang dilakukan oleh unit kerja PPK Perencanaan dan Pengendalian Provinsi terkait pengendalian terkait status verifikasi dokumen RPIJM: a. 67 Dokumen (14%) Belum terverifikasi oleh provinsi b. 265 Dokumen (56%) Sudah terverfikasi oleh provinsi c. 140 Dokumen (30%) Sudah terverfikasi

52 52 LaPORAN Kinerja 2. Fasilitasi Penyusunan Dokumen Rencana Kawasan Permukiman (RKP) Direktorat KIP melalui Sarker P2PIP melakukan fasilitasi penyusunan RKP TA di 3 Kota, yaitu Kota Banda Aceh, Pontianak dan Mataram. 3. Dukungan Manajemen Perencanaan dan Pengendalian di Tingkat Pusat (Pulau Sumatera dan Sulawesi) Berdasarkan hasil capaian alat ukur/ tools kinerja (Instrumen Randal) dan pengamatan situasional di Provinsi Pulau Sumatera dan Sulawesi, maka dapat disimpulkan bahwa dengan capaian keseluruhan Instrumen Randal sebesar 74% dari total 60 Instrumen, masih diperlukan penguatan kerjasama dan sinergitas antara pusat, provinsi, kota/kab maupun sektor terkait dalam sinkronisasi kebutuhan data 4. Dukungan Kegiatan Perencanaan di 33 Unit Kerja Randal Provinsi Hasil Kegiatan-kegiatan adalah sebagai berikut: a. Kesesuaian RKAKL Tahun 2018 terhadap RPIJM Bidang CIpta Karya Kab./Kota adalah 73%. b. Sebanyak 472/508 Kab./Kota (93%) telah melakukan inputting dokumen RPIJM dalam aplikasi SIPPa; c. Sebanyak 36 dari 508 Kab./Kota (7%) belum melakukan inputting dokumen RPIJM dalam aplikasi SIPPa; d. Jumlah usulan pada KPJM TA sebanyak kegiatan; e. Kebutuhan dana pada KPJM TA sebesar Rp. 33,1 T. Sedangkan Kegiatan Pengendalian terdiri atas: 1. Pembinaan Kapasitas Kelembagaan Satker. P2PIP terkait Kegiatan Pengendalian Dukungan Satker. P2PIP terkait kegiatan pengendalian di 33 Unit Kerja PPK Perencanaan dan Pengendalian Provinsi yang terdiri dari: (1) Rapat Koordinasi Triwulanan Satker. P2PIP TA 2017; (2) Kegiatan Pembekalan Bagi Penata Keuangan di Lingkungan Satker. P2PIP TA Berikut hasil kegiatan yang dilakukan oleh unit kerja PPK Perencanaan dan Pengendalian Provinsi terkait pengendalian Pencairan SPM: a. Total penerbitan SPM dalam Tahun 2017 yaitu SPM b. 13 SPM (4,61%) di tolak dan 269 SPM (95,39%) diterima pada Triwulan I c. 415 SPM (14,74%) di tolak dan SPM (85,26%) diterima pada Triwulan II d. 373 SPM (13,01%) di tolak dan SPM (86,99%) diterima pada Triwulan III 2. Dukungan Manajemen Perencanaan dan Pengendalian di Tingkat Pusat (Pulau Jawa, Kalimantan, Bali, Nusa Tenggara, Maluku, dan Papua) Berdasarkan hasil capaian alat ukur/ tools kinerja (Instrumen Randal) dan pengamatan situasional di Wilayah Pulau Pulau Jawa, Kalimantan, Bali, Nusa Tenggara, Maluku, dan Papua, maka dapat disimpulkan bahwa dengan capaian keseluruhan Instrumen Randal

53 DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA DIREKTORAT KETERPADUAN INFRASTRUKTUR PERMUKIMAN 53 sebesar 82% dari total 60 Instrumen, masih diperlukan penguatan kerjasama dan sinergitas antara pusat, provinsi, kota/kab maupun sektor terkait dalam sinkronisasi kebutuhan data. 3. Dukungan Kegiatan Pengendalian di 33 Unit Kerja PPK Perencanaan dan Pengendalian Provinsi Beberapa dukungan Satker. P2PIP terhadap kegiatan pengendalian di 33 Provinsi terhadap Hasil Pelaksanaan Kegiatan IBM, adalah sebagai berikut: a. Sebanyak 69% Kegiatan IBM bermasalah di Pulau Sumatera b. Sebanyak 96% Kegiatan IBM bermasalah di Pulau Jawa c. Sebanyak 60% Kegiatan IBM bermasalah di Pulau Kalimantan & Bali d. Sebanyak 45% Kegiatan IBM yang bermasalah di Pulau Sulawesi, dan e. Sebanyak 47% Kegiatan IBM bermasalah di Nustra, Maluku, dan Papua. 4. Dukungan Hibah Air Minum dan Sanitasi Pada tahun 2017, telah ditetapkan total anggaran kegiatan untuk Program Hibah Air Minum dan Sanitasi sebesar Rp. 850 Miliar serta alokasi anggaran untuk pelaksanaan Program Hibah Air Limbah Setempat sebesar Rp. 150 Milyar. Mengacu pada alokasi anggaran kegiatan tersebut, Ditjen. Cipta Karya telah mengusulkan Pemerintah Daerah penerima hibah air minum perkotaan sebesar Rp 679,72 Milyar untuk SR di 154 Kabupaten/Kota, sebesar Rp 80,70 Milyar untuk SR di 74 Kabupaten/Kota untuk hibah air minum Sumber : Prohamsan, 2016 perdesaan, dan sebesar Rp.148,851 Milyar untuk RT di 52 Kabupaten/Kota untuk hibah air limbah setempat. Adapun profil pelaksanaan Program Hibah Air Minum dan Sanitasi TA 2017 adalah sebagai berikut : Tabel 4.6. Pelaksanaan Program Hibah Air Minum dan Sanitasi TA 2017 No Uraian Target SPPH SR Terpasang Dana Hibah Yang Cair Air Minum Perkotaan SR (154 Kab/ Kota) SR (142 Kab/ Kota) Rp 562,765 Milyar (82,8% dari SPPH) Air Limbah Perdesaan SR (74 Kab/ Kota) SR (71 Kab/ Kota) Rp 56,553 Milyar (70% dari SPPH) Air Limbah Setempat (52 Kab/Kota) ( 18 Kab/ Kota) 46,439 Milyar (31,2% dari SPPH) Selama pelaksanaan hibah air minum dan sanitasi TA. 2017, terdapat beberapa tantangan yang perlu menjadi perhatian terkait pelaksanaan program, yaitu : a. Terdapat Pemerintah Daerah yang menyampaikan data calon penerima manfaat yang tidak valid sehingga dinyatakan ineligible dalam proses survey baseline (sudah memiliki sambungan air minum, daya listrik diatas 1300 kwh, tidak bersedia disambung SR, alamat tidak ditemukan, rumah kosong, tidak ada rumah, fasilitas umum); b. Keterlambatan pelaksanaan pemasangan SR akibat keterlambatan pembangunan jaringan dari sumber pendanaan lain atau pelaksanaan lelang yang terlambat; c. Pembangunan yang dilakukan tidak mengikuti kaidah tata kelola program, seperti spesifikasi teknis yang tidak sesuai, perpindahan calon penerima

54 54 LaPORAN Kinerja manfaat dan lain sebagainya; d. Rekomendasi teknis yang diterbitkan oleh Ditjen. Cipta Karya tidak diikuti oleh permintaan pencairan dana hibah kepada Kementerian Keuangan akibat tidak terealisasinya Penyertaan Modal Pemerintah hingga akhir tahun. Hal tersebut terjadi pada Kabupaten Polewali Mandar; e. Beberapa Pemerintah Daerah tidak dapat menyelesaikan pelaksanaan konstruksi sesuai dengan jadwal yang ditetapkan pada akhir Oktober 2017 sehingga tidak diverifikasi (sebanyak 2 Pemerintah Daerah); f. Anggaran yang tidak dialokasikan di DPA Tahun 2017 atau dialokasikan di APBDP 2017 mengakibatkan tidak terealisasinya pelaksanaan Program oleh Pemerintah Daerah (sebanyak 3 Pemerintah Daerah); g. OPD teknis di beberapa Pemerintah Daerah masih ada yang kurang memahami mekanisme pengelolaan program, sehingga menyebabkan pelaksanaan tidak sesuai dengan ketentuan yang ada (spesifikasi teknis tidak sesuai, melewati batas waktu, pelelangan yang dilakukan terlambat); h. BPSPAM tidak mendukung pemasangan SR yang dilaksanakan Pemerintah Daerah atau penyedia jasa yang ditunjuk oleh Pemerintah Daerah; i. Proses pelaksanaan reviu BPKP beririsan dengan pelaksanaan konstruksi dan proses verifikasi oleh Konsultan. Adapun dalam pelaksanaan Program Hibah Air Minum dan Sanitasi akan dilakukan survei baseline Program Hibah Air Minum dan Sanitasi Tahun 2018, diantaranya adalah sebagai berikut: a. Program Hibah Air Minum Perkotaan Tahun 2018, Survei Baseline dilaksanakan di 152 kabupaten/kota dan Pemasangan Sambungan Rumah mencapai SR di 142 kabupaten/kota; b. Program Hibah Air Minum Perdesaan Tahun 2018, Survei Baseline dilaksanakan di 74 kabupaten dan Pemasangan Sambungan Rumah mencapai SR di 71 kabupaten; c. Program Hibah Air Limbah Setempat Tahun 2018, Survei Baseline dilaksanakan di 51 Kab/Kota dan Pemasangan tangki septik mencapai RT di 44 Kab/ Kota. D. Penghargaan TNDE Direktorat KIP Kementerian PUPR menyelenggarakan Penghargaan Pemanfaatan TNDE Kementerian PUPR Tahun Berdasarkan Keputusan Menteri PUPR Nomor: 934/ KTPS/M/2017, Direktorat KIP Ditjen. Cipta Karya meraih juara 1 Lomba Pemanfaatan TNDE Kementerian PUPR Tahun Penghargaan tersebut didapatkan pada tanggal 30 November E. Kemitraan Sesuai dengan Renstra Ditjen. Cipta Karya , adanya keterbatasan APBN dalam mewujudkan gerakan mengharuskan Ditjen. Cipta Karya terus berupaya maksimal untuk mendorong sumber pendanaan non-apbn. Salah satu kebijakan strategisnya adalah mendorong perusahaan untuk ikut serta dalam pembangunan infrastruktur permukiman dengan memaksimalkan penggunaan dana Corporate Sosial Responsibility (CSR). CSR Bidang Cipta Karya yang terlaksana

55 DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA DIREKTORAT KETERPADUAN INFRASTRUKTUR PERMUKIMAN 55 pada tahun 2017 adalah penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS) dan Kesepakatan Bersama (KSB) antara Pemerintah Daerah Kabupaten Minahasa Utara, PT. Meares Soputan Mining (PT. MSM), dan Ditjen. Cipta Karya tentang pembangunan prasarana dan sarana Sistem Penyediaan Air Minum melalui kerjasama kemitraan multi pihak di Kabupaten Minahasa Utara, Provinsi Sulawesi Utara. Ruang lingkup kesepakatan bersama tersebut adalah kerja sama dalam: 1. Penyelenggaraan Sistem Penyediaan Air Minum Berbasis Masyarakat di wilayah perdesaan (PAMSIMAS); 2. Peningkatan kualitas sumber daya masyarakat melalui pelatihan aspek non-teknis seperti kelembagaan dan keuangan, serta aspek teknis untuk mengimplementasikan penyelenggaraan Sistem Penyediaan Air Minum Berbasis Masyarakat di wilayah perdesaan (PAMSIMAS); 3. Pemantauan dan evaluasi program Penyelenggaraan Sistem Penyediaan Air Minum di wilayah perdesaan, meliputi tahap perencanaan, pembangunan, pengoperasian, dan pemeliharaan sesuai tugas dan tanggung jawab para pihak. Adapun rincian lokasi kegiatan CSR tahun 2017 dalam pelaksanaan kegiatan pembangunan infrastruktur SPAM di wilayah Kab. Minahasa Utara yaitu: 1. Sumber Air Permukaan Aliran Sungai Maen, meliputi Desa Maen, Desa Winuri, Desa Wineru. 2. Sumber Air Sumur Bor Dalam, meliputi Desa Rinondoran, Desa Kalinaun, Desa Kinunang (Diusulkan untuk APBN Pamsimas), Desa Resetlement (Diusulkan untuk APBN Pamsimas), Desa Pinenek, Desa Pulisan, dan Desa Marinso. 3. Pembinaan lembaga pengelola perdesaan di 10 desa sasaran, yaitu Desa Winuri, Desa Maen, Desa Wineru, Desa Marinsow, Desa Pulisan, Desa Kalinaun, Desa Rinondoran, Desa Pinenek, Desa Kinunang, Desa Resetlement. Pembangunan fisik program CSR di Kabupaten Minahasa Utara diharapkan dapat menjadi pemicu atau best practice bagi perusahaan lain untuk turut serta dalam pembangunan infrastruktur permukiman. Selain itu diharapkan Pemerintah Kabupaten Minahasa Utara dapat mengembangkan pelayanan air minum perdesaan untuk mencapai target 100% akses aman air minum di wilayah setempat. F. Proyek Strategis Nasional Pada tahun 2017, Direktorat KIP berperan dalam proses pemantauan dan evaluasi Proyek Strategis Nasional (PSN) yang tertuang dalam Keputusan Menteri PUPR Nomor 316/ KPTS/M/2017 tentang Tim Pemantauan dan Evaluasi Proyek Strategis Nasional (TPE- PSN) Kementerian PUPR. Keputusan Menteri PUPR tersebut menyatakan bahwa Direktur KIP bertugas sebagai Wakil Koordinator Sekretariat, dan Kepala Subdirektorat Pemantauan dan Evaluasi Direktorat KIP sebagai anggota Sekretariat. Lokasi PSN yang dipantau pada tahun 2017 terdiri dari Program Prioritas Nasional yang dipantau oleh Kantor Staf Presiden (KSP), PSN sesuai dengan Perpres No. 3 Tahun 2016 tentang Percepatan Pelaksanaan PSN, dan Proyek Strategis Kementerian PUPR Bidang Cipta Karya. Direktorat KIP melalui Kepala Subdirektorat Pemantauan dan Evaluasi berperan langsung, baik dalam pertemuan rutin

56 56 LaPORAN Kinerja maupun kunjungan lapangan ke beberapa lokasi PSN terkait bidang Cipta Karya. Salah satunya adalah kunjungan lapangan ke PSN Proyek Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU) Sistem Pengembangan Air Minum (SPAM) Umbulan di Pasuruan Jawa Timur bersama dengan TPE-PSN. Hasil dari pertemuan rutin maupun kunjungan lapangan tersebut menjadi laporan langsung yang diserahkan kepada Menteri PUPR sebagai tindak lanjut percepatan PSN. Kunjungan lapangan akan dilanjutkan pada tahun 2018 dengan sasaran lokasi PSN yang merupakan proyek prioritas. Proyek prioritas tersebut meliputi Pembangunan PLBN Terpadu dan Infrastruktur Permukiman di Kawasan Perbatasan sesuai dengan Inpres No. 6 Tahun 2015 serta Dukungan Pengembangan Kawasan Pariwisata (KSPN) dan Pembangunan SPAM Regional sesuai dengan Inpres No. 3 Tahun 2016 tentang Percepatan Pelaksanaan PSN. 4.3 Realisasi Anggaran Untuk memudahkan analisis terhadap pelaksanaan anggaran, maka digunakan pendekatan Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 249 Tahun 2011 tentang Pengukuran dan Evaluasi Kinerja Atas Pelaksanaan Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian Negeri/Lembaga. Berdasarkan peraturan tersebut, evaluasi dan analisis anggaran dapat dilihat dari aspek implementasi yang meliputi penyerapan anggaran; konsistensi antara perencanaan dan implementasi; pencapaian keluaran; dan efisiensi; serta aspek manfaat. Hasil analisa menggunakan PMK tersebut, didapatkan nilai hasil evaluasi sebesar 89,70% dengan intepretasi baik. Nilai tersebut diperoleh dari pencapaian indikator pada aspek implementasi dan manfaat Penyerapan Anggaran Pada tahun anggaran 2017, realisasi penyerapan anggaran terhadap pagu APBNP adalah sebesar 95,39%, dan realisasi penyerapan anggaran terhadap pagu efektif adalah 94,77%. Perhitungan PMK tersebut dilakukan dengan menggunakan data yang terdapat pada laporan e-monitoring per tanggal 31 Desember Pelaksanaan DIPA/RKAKL 2017 Direktorat KIP, terdapat perubahan anggaran (revisi) sebanyak 4 (empat) periode sehingga pagu awal Direktorat KIP sebesar Rp ,- berubah menjadi Rp ,- (penurunan 0,24% dari pagu awal). Perubahan pagu anggaran tersebut terjadi karena adanya penghematan berdasarkan dengan Inpres No. 4 tahun 2017 tentang Efisiensi Belanja Barang K/L dalam Pelaksanaan APBN TA Efisiensi belanja barang terdiri dari perjalanan dinas, paket meeting, honorarium tim/ kegiatan, belanja operasional perkantoran, belanja jasa, belanja pemeliharaan, serta belanja barang operasional, dan non operasional lainnya. Direktorat KIP mengalami self blocking sebesar Rp ,- pada bulan Juli Agustus, sehingga besaran pagu Direktorat KIP per tanggal 14 Agustus mengalami penurunan sebesar Rp ,- dengan rincian sebagaimana dijelaskan pada tabel 4.7 di bawah ini.

57 DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA DIREKTORAT KETERPADUAN INFRASTRUKTUR PERMUKIMAN 57 Tabel 4.7 Pagu dan Realisasi Output dan Anggaran Tahun 2017 Direktorat KIP No Subdit Nilai Penghematan 1. Perencanaan dan Kemitraan Keterpaduan Pembiayaan Keterpaduan Pelaksanaan Pemantauan dan Evaluasi Pengelolaan Data dan Sistem Informasi Perencanaan dan Pengendalian Tata Usaha Sumber : Prohamsan, 2016 Pada bulan September November terdapat penambahan anggaran pada Direktorat KIP sebesar Rp ,- dengan rincian sebagai berikut : 1. Percepatan penarikan PHLN sebesar Rp ,- ; 2. Revisi Reguler terbagi Direktorat KIP sebesar Rp ,- dan Satker P2PIP sebesar Rp ,-. Perubahan tersebut menjadikan pagu akhir (revisi keempat) Direktorat KIP sebesar Rp ,-. Pelaksanaan DIPA/RKAKL tahun 2017, terdapat anggaran yang tidak terserap, karena adanya sisa dana swakelola, kegiatan pembayaran gaji dan tunjangan sebesar Rp pada: 1. Satker. KIP sebesar Rp ,- 2. Satker. P2PIP sebesar Rp ,- Perubahan pagu tersebut tidak mempengaruhi target output pada Direktorat KIP. Realisasi output dan anggaran Direktorat KIP tertinggi adalah pada output Pengelolaan Data dan Sistem Informasi Infrastruktur Permukiman sebesar 99,83% dan output Pembiayaan Infrastruktur Permukiman sebesar 99,36% sementara penyerapan anggaran terendah adalah output Perencanaan dan Kemitraan Infrastruktur Permukiman sebesar 88,81%. Hal tersebut disebabkan karena Subdit. Keterpaduan Perencanaan dan Kemitraan tidak dapat melakukan penyerapan secara maksimal, terutama pada komponen perjalanan dinas dan honorarium. Persentase realisasi per output dapat dilihat pada Tabel 4.8 di bawah ini. Tabel 4.8 Pagu dan Realisasi Output dan Anggaran Tahun 2017 Direktorat KIP Output Output Penting Perencanaan dan Kemitraan Infrastruktur Permukiman Pembiayaan Infrastruktur Permukiman Pelaksanaan Infrastruktur Permukiman Pemantauan dan Evaluasi Infrastruktur Permukiman Pengelolaan Data dan Sistem Informasi Infrastruktur Permukiman Perencanaan dan Pengendalian Program Bidang Permukiman Output Tambahan Pengelolaan Administrasi Perkantoran Layanan Internal (Overhead) Layanan Perkantoran TOTAL PAGU Sumber : Hasil olahan e-monitoring, status 31 Desember 2017 PK Output Realisasi Satuan Pagu Awal Dana (dalam ribu) Pagu Realisasi 7 7 Laporan , Laporan , Laporan , Laporan , Laporan , Laporan , Laporan , Layanan , Bulan , ,39 %

58 58 LaPORAN Kinerja Komposisi penyerapan anggaran terhadap pencapaian 3 (tiga) indikator kinerja outcome Direktorat KIP, terlihat pada Tabel Pelaksanaan kegiatan yang cenderung dilakukan di akhir tahun anggaran. Tabel 4.9 Penyerapan Anggaran Terhadap Pencapaian Indikator Kinerja Outcome Direktorat KIP Tahun 2017 Realisasi no Sasaran Kegiatan/IKU Indikator Kinerja Output Pagu Dana Dana (Rp.) % Perencanaan, Pemrograman, dan Pengendalian Infrastruktur Bidang Keciptakaryaan 1 Jumlah Kebupaten/Kota yang memiliki Perencanaan dan Kemitraan Infrastruktur Permukiman RPIJM Berkualitas 2 Konsistensi Penyelenggaraan Infrastruktur Permukiman terhadap RPIJM Perencanaan dan Pengendalian Bidang Permukiman Pembiayaan Infrastruktur Permukiman Pelaksanaan Infrastruktur Permukiman 3 Tingkat Akuntabilitas Kinerja Pemantauan dan Evaluasi Infrastruktur Permukiman Pengelolaan Data dan Sistem Informasi Infrastruktur Permukiman Sumber : Hasil Olahan e-monitoring (Status 31 Desember 2017) , , , , , , Konsistensi Antara Perencanaan dan Implementasi Tingkat konsistensi antara perencanaan dan implementasi Direktorat KIP Tahun 2017 adalah sebesar 83,64%. Nilai tersebut menunjukkan bahwa secara umum kinerja Direktorat KIP dalam mengimplementasikan kegiatan sesuai dengan perencanaan yang telah disusun sebelumnya dalam Kurva-S baik. Namun apabila dibandingkan dengan angka penyerapan anggaran (baik pada pagu APBNP maupun pagu efektif), terdapat selisih antara rencana penarikan dana dengan realisasi penarikan dana setiap bulannya. Beberapa hal yang menyebabkan selisih antara rencana dan realisasi penyerapan, yaitu: 1. Adanya penghematan dan self blocking, sehingga perlu ada penyesuaian terhadap Kurva S; 2. Terdapat beberapa kegiatan yang mengalami kemunduran timeline (waktu pelaksanaan); Pencapaian Keluaran Pencapaian keluaran (output) Direktorat KIP tahun 2017 menunjukkan angka yang sangat baik, yaitu sebesar 100%. Hal ini membuktikan bahwa Direktorat KIP dapat melaksanakan seluruh target yang terdapat dalam Perjanjian Kinerja (PK). Output tersebut mendukung pencapaian sasaran kegiatan pada proses internal. 1. Jumlah Kab/Kota yang mempunyai program sesuai RPIJM Indikator kinerja tersebut didukung oleh pelaksanaan output Perencanaan dan Kemitraan Infrastruktur Permukiman serta Satker. P2PIP dengan realisasi fisik output di akhir triwulan 4 sebesar 100,0% (Status 29 Desember 2017). Tren kinerja output pendukung sebagaimana terdapat pada Gambar 4.6 menunjukkan kinerja yang stabil pada setiap triwulan, sehingga selisih

59 DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA DIREKTORAT KETERPADUAN INFRASTRUKTUR PERMUKIMAN 59 antara rencana dan realisasi cukup kecil pada setiap triwulannya. Selisih antara rencana dan realisasi yang paling besar terjadi pada akhir triwulan III (akhir bulan September) sebesar 4,12%. Apabila dibandingkan terhadap target Renstra Direktorat KIP sebagaimana tergambar dalam Renstra Ditjen. Cipta Karya periode , kinerja pelaksanaan output Keterpaduan Perencanaan dan Kemitraan hingga tahun 2017 adalah sebanyak 30 Laporan atau sebesar 94,0% dari target 32 Laporan selama 5 (lima) tahun. Gambar 4.6. Kinerja Output Pendukung Indikator Jumlah Kab/Kota yang Mempunyai Program Sesuai RPIJM Tahun 2017 capaian Direktorat KIP hingga tahun 2017 telah berkontribusi sebesar 64,3%. 2. Konsistensi Penyelenggaraan Infrastruktur Permukiman terhadap RPIJM Indikator kinerja tersebut didukung oleh pelaksanaan output Pembiayaan Infrastruktur Permukiman, Pelaksanaan Infrastruktur Permukiman, serta Perencanaan dan Pengendalian Program Bidang Permukiman dengan realisasi fisik output di akhir triwulan 4 sebesar 95,6% (Status 29 Desember 2017). Gambar 4.7. Kinerja Output Pendukung Indikator Konsistensi Penyelenggaraan Infrastruktur Permukiman Terhadap RPIJM Tahun 2017 Sumber: E-Monitoring, status: 29 Desember 2017 pukul Berdasarkan tabel tersebut, hingga tahun 2017 Direktorat KIP telah menghasilkan 234 laporan terkait dengan indikator kinerja Jumlah Kab./Kota yang mempunyai Program sesuai RPIJM. Apabila dibandingkan dengan target Renstra sebanyak 364 Laporan, maka Tren kinerja output pendukung sebagaimana terdapat pada Gambar 4.7 menunjukkan kinerja yang beragam pada setiap triwulan. Pada triwulan III terjadi perubahan anggaran berupa penghematan, namun tidak mengurangi target output kegiatan (85 laporan). Tabel Sandingan Capaian Output Direktorat KIP Tahun 2017 terhadap Renstra Ditjen. Cipta Karya Capaian 2017 Target Output Satuan 2016 Target Capaian Kinerja Perencanaan dan Kemitraan Infrastruktur Permukiman Sumber: E-Monitoring, status: 29 Desember 2017 pukul Laporan % 44

60 60 LaPORAN Kinerja Penghematan anggaran dilakukan pada belanja cadangan penghematan/self blocking sebesar Rp ,-. Apabila dibandingkan terhadap target Renstra Direktorat KIP sebagaimana tergambar dalam Renstra Ditjen. Cipta Karya periode , kinerja pelaksanaan output Perencanaan dan Pengendalian Bidang Permukiman, output Keterpaduan Pembiayaan dan Pemrograman serta output Keterpaduan Pelaksanaan adalah sebagaimana terdapat pada Tabel realisasi fisik output di akhir triwulan 4 sebesar 93,67% (Status Januari 2017). Gambar 4.8. Kinerja Output Pendukung Peningkatan Pengendalian dan Pengawasan Tahun 2017 Tabel Sandingan Capaian Output Direktorat KIP Tahun 2017 terhadap Renstra Ditjen. Cipta Karya Output Sumber: E-Monitoring, status: 29 Desember 2017 pukul Satuan Sumber: E-Monitoring, status: 29 Desember 2017 pukul Capaian Target Target Capaian Kinerja Pembiayaan Infrastruktur Permukiman Laporan % 44 Pelaksanaan Infrastruktur Permukiman Laporan % 35 Perencanaan & Pengendalian Program Bidang Permukiman Laporan % 320 Berdasarkan tabel tersebut, dapat terlihat bahwa hingga tahun 2017 Direktorat KIP telah menghasilkan 270 laporan terkait dengan indikator kinerja Konsistensi Penyelenggaraan Infrastruktur Permu kim an dengan RPI2JM. Apabila dibandingkan dengan target Renstra sebanyak 395 laporan, maka capaian Direktorat KIP hingga tahun 2017 telah berkontribusi sebesar 68,35%. 3. Tingkat Akuntabilitas Kinerja Indikator kinerja tersebut didukung oleh pelaksanaan output Pemantauan dan Evaluasi Infrastruktur Permukiman serta Pengelolaan Data dan Sistem Informasi Infrastruktur Permukiman dengan Tren kinerja output pendukung sebagaimana terdapat pada Gambar 4.8 menunjukkan kinerja yang bervariasi pada setiap triwulan. Target kinerja output Pemantauan dan Evaluasi Infrastruktur Permukiman kurang tercapai pada triwulan II (33,2%) dan III (57,9%) disebabkan karena output kegiatan kontraktual pada Subdit. Pemantauan dan Evaluasi di setiap paketnya hanya dalam bentuk 3 laporan, yaitu Laporan Pendahuluan, Laporan Antara, dan Laporan Akhir, menjadikan pencapaian output hanya terbagi menjadi 3 tahap, sehingga tidak ada pencapaian output di Triwulan III.

61 DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA DIREKTORAT KETERPADUAN INFRASTRUKTUR PERMUKIMAN 61 Apabila dibandingkan terhadap target Renstra Direktorat KIP sebagaimana tergambar dalam Renstra Ditjen. Cipta Karya periode , kinerja pelaksanaan output Pemantauan dan Evaluasi serta output Pengelolaan Data dan Sistem Informasi terdapat pada Tabel berikut ini. efisiensi sebesar 3,51% atau sebesar Rp. 861,037,401,- dengan realisasi 64 laporan. Lebih rinci penjelasan mengenai hal ini dapat dilihat pada lampiran Peraturan Menteri Keuangan Aspek Manfaat Pencapaian kinerja sasaran Direktorat KIP Tabel Sandingan Capaian Output Direktorat KIP Tahun 2017 terhadap Renstra Ditjen. Cipta Karya Output Satuan Capaian Target Target Capaian Kinerja Pemantauan dan Evaluasi Infrastruktur Permukiman Laporan % 40 Pengelolaan Data dan Sistem Informasi Infrastruktur Permukiman Laporan % 35 Sumber: E-Monitoring, status: 29 Desember 2017 pukul Berdasarkan tabel tersebut, dalam mendukung sasaran kegiatan Tingkat Akuntabilitas Kinerja, hingga tahun 2017 Direktorat KIP telah menghasilkan 54 Laporan. Apabila dibandingkan dengan target Renstra sebanyak 75 Laporan, maka capaian Direktorat KIP hingga tahun 2017 telah berkontribusi sebesar 72,0% Efisiensi Berdasarkan penggunaan anggaran dalam menghasilkan output, dapat disampaikan bahwa nilai efisiensi Direktorat KIP adalah sebesar 58,77%. Angka tersebut menunjukkan bahwa selama tahun 2017 Direktorat KIP telah berhasil melakukan tahun 2017 dalam mendukung peningkatan kontribusi terhadap pemenuhan kebutuhan hunian dan permukiman yang layak adalah sebesar 92,15%. Secara lebih detail, pencapaian kinerja untuk masing-masing indikator kinerja adalah sebagai berikut: 1. Jumlah Kab./Kota yang mempunyai program sesuai RPIJM sebanyak dengan target 500 Kab./Kota, telah tercapai 77,32%; 2. Konsistensi penyelenggaraan infrastruktur permukiman terhadap RPIJM dengan target sebesar 78%, telah tercapai 73%; 3. Tingkat akuntabilitas kinerja dengan target sebesar 84%, telah tercapai 75,56%.

62 62 LaPORAN Kinerja

63 DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA DIREKTORAT KETERPADUAN INFRASTRUKTUR PERMUKIMAN 63 Bab V Penutup

64 64 LaPORAN Kinerja Penutup Direktorat KIP merupakan salah satu unit kerja di lingkungan Ditjen. Cipta Karya yang memiliki tugas dan fungsi sebagaimana tercantum dalam Peraturan Menteri PUPR No.15 tahun 2015 tentang Organsasi dan Tata Kerja Kementerian PUPR yang dilaksanakan untuk mewujudkan sasaran strategis Ditjen. Cipta Karya dalam program pembinaan dan pengembangan infrastruktur permukiman, yaitu meningkatnya cakupan pelayanan dan akses permukiman yang layak. Kontribusi Direktorat KIP terhadap Sasaran strategis tersebut selanjutnya didistribusikan secara merata kepada seluruh SDM Direktorat KIP, melalui penyusunan indikator kinerja individu. Sasaran kegiatan meningkatnya keterpaduan perencanaan, pemrograman dan penganggaran dilaksanakan oleh Sub Direktorat Keterpaduan Perencanaan dan Kemitraan, Sub Direktorat Keterpaduan Pembiayaan, dan Satker P2PIP. Sasaran kegiatan meningkatnya pengendalian dan pengawasan dilaksanakan oleh Sub Direktorat Keterpaduan Pelaksanaan dan Sub Direktorat Pemantauan dan Evaluasi. Sasaran kegiatan Meningkatnya SDM yang kompeten dan berintegritas dilaksanakan oleh Sub Bagian Tata Usaha, sedangkan Meningkatnya pengelolaan sarana dan prasarana dan teknologi informasi dilaksanakan oleh Sub Bagian Tata Usaha dan Sub Direktorat Pengelolaan Data dan Sistem Informasi. Direktorat KIP bertanggung jawab atas sasaran kegiatan Perencanaan, Penganggaran, dan Pemrograman pada proses internal peta strategi Ditjen. Cipta Karya. Realisasi pencapaian sasaran kegiatan tersebut adalah: 1. Jumlah Kab./Kota yang mempunyai program sesuai RPIJM sebanyak dengan target 500 Kab./ Kota, telah tercapai 77,32%; 2. Tingkat konsistensi penyelenggaraan infrastruktur permukiman terhadap RPIJM sebesar 73,0% dari target 78,0%; 3. Tingkat Akuntabilitas Kinerja sebesar 75,65% dari target 84,0%. Sementara, Realiasasi anggaran Direktorat KIP adalah sebesar Rp ,- (95,39%) dari pagu efektif sebesar Rp ,-. Beberapa kendala/permasalahan yang muncul dalam upaya pencapaian sasaran tersebut diantaranya adalah sebagai berikut: 1. Beberapa Kab/Kota pemekaran baru belum memiliki RPIJM; 2. Pemerintah Daerah belum seluruhnya dapat melakukan reviu RPI2JM, karena belum tersedia dana APBD II untuk kegiatan tersebut; 3. Ketersediaan Sumber Daya Manusia masih kurang untuk beberapa kompetensi yang dibutuhkan; 4. Readiness criteria sebagai persyaratan usulan RKAKL belum dipenuhi hingga batas waktu yang ditentukan; 5. Terdapat kegiatan penanganan kawasan strategis nasional yang menjadi prioritas, yang tidak/belum terdapat dalam RPIJM seperti: a. Pembangunan pos lintas batas Negara (PLBN);

65 DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA DIREKTORAT KETERPADUAN INFRASTRUKTUR PERMUKIMAN 65 b. Kawasan Perbatasan; c. Kawasan Strategis Pariwisata Nasional; d. Dukungan Asean Games XVIII; e. Pembangunan sistem penyediaan air minum (SPAM) regional; f. Pembangunan bangunan gedung hijau; g. SPAM di Kota Binaaan; h. SPAM di pulau terluar dan/atau pelabuhan perikanan; i. Tempat pemrosesan akhir (TPA) Sampah Regional; j. Pembangunan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) Regional; k. Pembangunan infrastruktur permukiman di kawasan kampung nelayan; l. Penanganan permukiman kumuh; dan m. Program PISEW di 400 kecamatan; n. Program Padat Karya 6. Masih diperlukan penyesuaian nomenklatur dalam dokumen RPIJM dengan nomenklatur dalam DIPA/RKAKL 2017; 7. Koordinasi antara Satker. P2PIP Provinsi, Satker. Sektor Provinsi dan Pemerintah Daerah belum maksimal; 8. Anggaran pembangunan belum dapat memenuhi usulan kegiatan sesuai dokumen RPIJM Kabupaten/Kota, karena sebagian kegiatan tahun 2017 diprioritaskan pada kebijakan Direktif Presiden, sehingga tingkat konsistensi penyelenggaraan infrastruktur permukiman atau kesesuaian RKAKL dengan RPIJM Kabupaten/Kota TA belum sesuai dengan target sasaran. 5.1 Kesimpulan Capaian kinerja sasaran kegiatan Direktorat KIP tahun 2017 adalah sangat memuaskan, dengan ratarata capaian fisik sebesar 100% dan rata-rata capaian anggaran sebesar 92,08%. Hal ini didukung oleh kinerja pelaksanaan output seluruh unit kerja pada Direktorat KIP. Capaian kinerja pelaksanaan output terdistribusi sebagai berikut: Tabel 5.1. Capaian Kinerja Pelaksanaan Output Direktorat KIP Tahun 2017 Sumber: Renstra Ditjen. Cipta Karya dan LaKIP Dit. KIP Tahun 2015 Secara umum, seluruh unit kerja Direktorat KIP Tahun 2017 mampu menyelesaikan target outputnya. 5.2 Rencana Tindak Lanjut Sebagai upaya peningkatan kinerja pada tahun berikutnya, maka perlu memperhatikan dan menindaklanjuti hal-hal sebagai berikut: 1. RPIJM perlu diperbaiki melalui penguatan Pemda serta sosialisasi; 2. Meningkatkan pengawalan readiness criteria sehingga penyelenggaraan infrastruktur permukiman dalam RKAKL dapat konsisten terhadap RPIJM Kabupaten/Kota; 3. Dukungan sistem database Kabupaten/Kota terkait penyelenggaraan infrastruktur permukiman secara online, sehingga dapat terintegra si ke dalam SIPPa; 4. Mengembangkan indikator kinerja individu (pegawai) unit kerja Direktorat KIP sebagai ukuran kontri busi dalam mendukung pencapaian indikator kinerja kegiatan Direktorat KIP; 5. Meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia melalui pemetaan kompetensi pegawai, penyeragaman job description atau penetapan indikator kinerja individu; 6. Meningkatkan kapasitas Satker. P2PIP Provinsi dalam berkoordinasi dan mengkonsolidasikan perencanaan dan pengendalian penyelenggaraan infrastruktur permukiman.

66 66 LaPORAN Kinerja

67 DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA DIREKTORAT KETERPADUAN INFRASTRUKTUR PERMUKIMAN 67 Lampiran

68 68 LaPORAN Kinerja

69 DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA DIREKTORAT KETERPADUAN INFRASTRUKTUR PERMUKIMAN 69 Daftar Isi Lampiran 1. Perjanjian Kinerja Tahun 2017 (DIPA Awal) Realisasi Perjanjian Kinerja PMK Keterpaduan Infrastruktur Permukiman Peta Strategi Penyelarasan Kinerja Direktorat Keterpaduan Infrastruktur Permukiman Petunjuk Pelaksanaan di Direktorat Keterpaduan Infrastruktur Permukiman Sertifikasi Dokumentasi Kegiatan di Direktorat Keterpaduan Infrastruktur Permukiman Hasil Pelaksanaan Evaluasi Kinerja Unit Satuan Kerja di Lingkungan Direktorat Jenderal Cipta Karya Hasil Pemantauan Keterpaduan Infrastruktur Permukiman Tahun Hasil Pelaksanaan Evaluasi Manfaat Infrastruktur Permukiman 109

70 70 LaPORAN Kinerja 1. Perjanjian Kinerja Tahun 2017 (DIPA Awal)

71 DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA DIREKTORAT KETERPADUAN INFRASTRUKTUR PERMUKIMAN Realisasi PK 2017 NO Kode Program/Kegiatan/Output Target Keterpaduan Infrastruktur Permukiman Perencanaan dan Kemitraan Infrastruktur Permukiman Pembiayaan Infrastruktur Permukiman Pelaksanaan Infrastruktur Permukiman Pemantauan dan Evaluasi Infrastruktur Permukiman Pengelolaan Data dan Sistem Informasi Infrastruktur Permukiman Perencanaan dan Pengendalian Program Bidang Permukiman Pengelolaan Administrasi Perkantoran Layanan Internal (Overhead) Layanan Perkantoran 7,00 Laporan 7,00 Laporan 9,00 Laporan 6,00 Laporan 8,00 Laporan 64,00 Laporan 6,00 Laporan 2,00 Layanan 12 Bulan Pagu (Rp Ribu) Realisasi (Rp Ribu) Realisasi Keuangan Fisik 95,39 88,81 99,36 97,78 95,73 99,83 99,34 99,22 97,31 82,40 98,97 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 99,78 100,00 99,86 95,45 Kinerja 98,97 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 99,78 100,00 99,86 95,45 3. PMK Keterpaduan Infrastruktur Permukiman ASPEK IMPLEMENTASI PENYERAPAN ANGGARAN ESELON II Keterpaduan Infrastruktur Permukiman Akumulasi realisasi anggaran (RA) Akumulasi pagu anggaran (PA) 234,146, ,454,397 penyerapan anggaran (P) KONSISTENSI ANTARA PERENCANAAN DAN IMPLEMENTASI januari februari maret april mei juni juli agustus september oktober nopember desember bulan Rencana Penyerapan Dana (RPD) 3,939,543 8,848,631 14,960,445 18,531,807 13,180,901 18,114,534 28,595,437 17,869,080 20,900,442 25,465,894 32,976,798 42,070,884 Rencana Penyerapan Dana kumulatif (RPDK) 3,939,543 12,788,174 27,748,620 46,280,427 59,461,328 77,575, ,171, ,040, ,940, ,406, ,383, ,454,397 realisasi anggaran (RA) 2,859,544 4,749,543 12,604,083 19,685,443 22,864,077 18,249,534 20,078,170 17,586,808 23,747,713 20,667,260 31,111,345 38,413,613 realisasi anggaran kumulatif (RAK) 2,859,544 7,609,086 20,213,170 39,898,612 62,762,689 81,012, ,090, ,677, ,424, ,092, ,203, ,617,132 Tingkat penyerapan tiap bulan Konsistensi antara perencanaan dan implementasi (K) PENCAPAIAN KELUARAN (output) No indikator kinerja keluaran (output) IKK target output (TKK) Realisasi output (RKK) RKK / TKK Pencapaian keluaran Perencanaan dan Kemitraan Infrastruktur Permukiman (Laporan) Pembiyaan Infrastruktur Permukiman (Laporan) Pelaksanaan Infrastruktur Permukiman (Laporan) Pemantauan dan Evaluasi Infrastruktur Permukiman (Laporan) Pengelolaan Data dan Sistem Informasi Infrastruktur Permukiman (Laporan) Perencanaan Dan Pengendalian Program Bidang Permukiman (Laporan)

72 72 LaPORAN Kinerja EFISIENSI ASPEK MANFAAT CAPAIAN HASIL (outcome) Volume Anggaran keluaran Target Realisasi Pagu per Realisasi RAK/RVK PAK/TVK (TVK) (RVK) Outout per Output (PAK) (RAK) Perencanaan dan Kemitraan 7 7 7,795,892 6,923, ,033 1,113,699 Infrastruktur Permukiman (Laporan) Pembiyaan Infrastruktur Permukiman 7 7 9,283,189 9,223,584 1,317,655 1,326,170 (Laporan) Pelaksanaan Infrastruktur Permukiman ,208,648 15,848,489 1,760,943 1,800,961 (Laporan) Pemantauan dan Evaluasi Infrastruktur 6 6 8,334,672 7,978,399 1,329,733 1,389,112 Permukiman (Laporan) Pengelolaan Data dan Sistem Informasi ,751,165 11,730,944 1,466,368 1,468,896 Infrastruktur Permukiman (Laporan) Perencanaan Dan Pengendalian ,320, ,472,752 2,304,262 2,364,387 Program Bidang Permukiman (Laporan) KIP Direktorat Outcome Jumlah Kab/kota yang memiliki RPI2JM berkualitas (Kab/kota) Konsistensi penyelenggaraan infrastruktur permukiman permukiman terhadap RPI2JM (%) Tingkat akuntabilitas kinerja (%) (RAK/ RVK)/ (PAK/ TVK) target outcome [ 1- (RAK/ RVK)/ (PAK/TVK) ]* realisasi outcome EFISIENSI (%) 3.51 NILAI EFISIENSI realisasi / target capaian hasil KIP Direktorat ASPEK IMPLEMENTASI ASPEK MANFAAT NILAI ASPEK IMPLEMENTASI NILAI ASPEK EVALUASI P K PK NE ch (I) (NK) W I W CH W P W K W PK W E Hasil penilaian dikelompokan kedalam kategori sbb: 90% > NK = 100% : Sangat Baik 80% > NK = 90% : Baik 60% > NK = 80% : Cukup atau Normal 50% > NK = 60% : Kurang NK = 50% : Sangat Kurang

73 DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA DIREKTORAT KETERPADUAN INFRASTRUKTUR PERMUKIMAN Peta Strategi Peta Strategi Direktorat Keterpaduan Infrastruktur Permukiman Harapan stakeholders dan customer yang harus dipenuhi: Customers/Stakeholders Meningkatnya kehandalan infratsruktur Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat dalam mewujudkan: kedaulatan pangan, ketahanan air, dan kedaulatan energi; konektivitas bagi penguatan daya saing; layanan infrastruktur dasar; dan keseimbangan pembangunan antar daerah, antar sektor dan antar tingkatan pemerintah sehingga dapat memenuhi kesejahteraan masyarakat. Meningkatnya dukungan layanan infrastruktur dasar permukiman SP 2. Meningkatnya kontribusi terhadap pemenuhan kebutuhan hunian dan permukiman yang layak Harapan stakeholders dan customer dapat dipenuhi melalui proses internal: Internal Process KETERPADUAN PERENCANAAN, PENGANGGARAN DAN PEMROGRAMAN SK 1. Meningkatnya keterpaduan perencanaan, penganggaran dan pemrograman PENGENDALIAN DAN PENGAWASAN SK 2. Meningkatnya kualitas pengendalian dan pengawasan Learning & Growth SK 3. Meningkatnya kualitas SDM yang berkompeten dan berintegritas Untuk melaksanakan internal proses diperlukan: SK 4. Meningkatnya kualitas tata laksana, dan tata kelola keuangan dan BMN SK 5. Meningkatnya kehandalan sistem dan teknologi informasi

74 74 LaPORAN Kinerja SASARAN STRATEGIS DAN INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) DIREKTORAT KETERPADUAN INFRASTRUKTUR PERMUKIMAN SASARAN STRATEGIS (SS) KODE SK URAIAN SK-1. SK-2 Meningkatnya keterpaduan perencanaan, penganggaran dan pemrograman Meningkatnya kualitas pengendalian dan pengawasan INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) DIREKTORAT KODE IKU URAIAN SAT SK-1.1 SK-1.2 SK-2.1 SK-2.2 SK-2.3 Persentase dalam RPIJM yang terakomodasi di dalam DIPA Persentase penyerapan anggaran dan pencapaian output belanja Tingkat akuntabilitas kinerja Tingkat kepatuhan pelaporan pelaksanaan kegiatan Persentase LHP yg ditindaklanjuti % % % % % PELAKSANA Subdirektorat Keterpaduan Perencanaan dan Kemitraan Subdirektorat Keterpaduan Pembiayaan Subdirektorat Pemantauan dan Evaluasi Subdirektorat Keterpaduan Pelaksanaan Subbaggian Tata Usaha IKU SUBDIReKTORAT DAN SEKSI/SUBBAG TU Seksi Keterpaduan Perencanaan Seksi Kemitraan Seksi Keterpaduan Pembiayaan I Seksi Keterpaduan Pembiayaan II Seksi Pemantauan dan Evaluasi I Seksi Pemantauan dan Evaluasi II Seksi Keterpaduan Pelaksanaan I Seksi Keterpaduan Pelaksanaan II Persentase dalam RPIJM yang terakomodasi di dalam DIPA Jumlah pedoman dan manual keterpaduan rencana pembangunan unfrastruktur permukiman yang tersusun Jumlah kemitraan pembangunan infrastruktur yang direalisasikan Jumlah pedoman dan manual keterpaduan perencanaan dan kemitraan yang tersusun Persentase penyerapananggaran dan pencapaianoutput belanja bidang PKP dan PBL Persentase realisasi pembiyaan lainnya bidang pengembangan kawasan permukiman dan penataan bangunan dan lingkungan Persentase penyerapan anggaran dan pencapaian output belanja bidang SPAM dan PPLP Persentase realisasi pembiayaan lainnya bidang pengembangan SPAM dan PPLP Persentase rata-rata capaian Tingkat akuntabilitas kinerja Direktorat PSPAM dan PPLP serta Satker terkait Jumlah pedoman evaluasi kinerja bidang SPAM dan PPLP yang tersusun Persentase rata-rata capaian Tingkat akuntabilitas kinerja Direktorat PKP dan BPB serta Satker terkait. Jumlah pedoman evaluasi kinerja bidang PKP dan BPB yang tersusun Jumlah petunjuk teknis keterpaduan pelaksanaan yang tersusun Jumlah fasilitasi keterpaduan yang dilksanakan Tingkat kepatuhan pelaporan pelaksanaan kegiatan Jumlah pedoman pelaksanaan keterpaduan yang tersusun

75 DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA DIREKTORAT KETERPADUAN INFRASTRUKTUR PERMUKIMAN 75 SASARAN STRATEGIS (SS) KODE SS URAIAN SK-3 SK-4 SK-5 Meningkatnya SDM yang kompeten dan berintegritas Meningkatnya kualitas tata laksana dan tata kelola keuangan dan BMN Meningkatnya kualitas layanan sistem dan teknologi informasi INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) DIREKTORAT KODE IKU URAIAN SAT SK-3.1 SK-3.2 SK-4.1 SK-4.2 SK-5.1 SK-5.2 Persentase ketepatan waktu penyelesaian usulan keputusan kepegawaian Persentase tingkat pelaksanaan pengelolaan dan penilaian kinerja pejabat dan pegawai Tingkat ketepatan waktu penyampaian Laporan Keuangan (SAI) Tingkat ketepatan waktu penyampaian Laporan pengelolaan BMN Persentase penyelesaiantahapan integrasi sistem informasi DJCK Persentase kelengkapan data base per sektor pengembangan dan pembangunan infrastruktur permukiman % % % % % % UNIT IN CHARGE (PENANGGUNG JAWAB) Subbaggian Tata Usaha Subbaggian Tata Usaha Subbaggian Tata Usaha Subbaggian Tata Usaha Sub Direktorat Pengelolaan Data dan Informasi Sub Direktorat Pengelolaan Data dan Informasi IKU SUBDIReKTORAT DAN SEKSI/SUBBAG TU Seksi Pengembangan Sistem Informasi Seksi Pengelolaan Data Persentase penyelesaiantahapan integrasi sistem informasi DJCK Jumlah fasilitasi sistem dan teknologi informasi bidang pembangunan infrastruktur permukiman Persentase kelengkapan data base per sektor pengembangan dan pembangunan infrastruktur permukiman Jumlah Pedoman Pengelolaan data bidang pembangunan infrastruktur permukiman yang tersusun

76 76 LaPORAN Kinerja Penjabaran IKU Direktorat Keterpaduan Infrastruktur Permukiman Direktur Keterpaduan Infrastruktur Permukiman Persentase dalam RPIJM yang terakomodasi di dalam DIPA Persentase penyerapan anggaran dan pencapaian output belanja Persentase ketidak patuhan pelaporan pelaksanaan kegiatan yg ditindaklanjuti Persentase penyelesaian tahapan integrasi sistem informasi DJCK Persentase kelengkapan data base per sektor Tingkat akuntabilitas kinerja DJCK Tingkat akuntabilitas kinerja Direktorat KIP Persentase LHP yg ditindaklanjuti Persentase ketepatan waktu penyelesaian usulan keputusan kepegawaian Kasubdit. Keterpaduan Perencanaan dan Kemitraan Persentase dalam RPIJM yang terakomodasi di dalam DIPA Jumlah kemitraan pembangunan infrastruktur yang direalisasikan Kasi Keterpaduan Perencanaan Persentase dalam RPIJM yang terakomodasi di dalam DIPA Jumlah pedoman dan manual keterpaduan rencana pembangunan unfrastruktur permukiman yang tersusun Kasi Fasilitas Kemitraan Jumlah kemitraan pembangunan infrastruktur yang direalisasikan Jumlah pedoman dan manual keterpaduan perencanaan dan kemitraan yang tersusun. Kasubdit. Keterpaduan Pembiayaan Persentase penyerapan anggaran dan pencapaian output belanja Persentase realisasi pembiyaan lainnya pembangunan infrastruktur permukiman Kasi Keterpaduan Pembiayaan I Persentase penyerapan anggaran dan pencapaian output belanja bidang PKP dan PBL Persentase realisasi pembiyaan lainnya bidang PKP dan PBL Kasi Keterpaduan Pembiayaan II Persentase penyerapan anggaran dan pencapaian output belanja bidang SPAM dan PPLP Persentase realisasi pembiyaan lainnya bidang pengembangan SPAM dan PPLP Kasubdit Keterpaduan Pelaksanaan Persentase ketidak patuhan pelaporan pelaksanaan kegiatan yg ditindaklanjuti Jumlah pedoman dan juknis yang tersusun Kasi Keterpaduan Pelaksanaan I Jumlah petunjuk teknis keterpaduan pelaksanaan yang tersusun Jumlah fasilitasi keterpaduan yang dilksanakan Kasi Keterpaduan Pelaksanaan II Persentase ketidak patuhan pelaporan pelaksanaan kegiatan yg ditindaklanjuti Jumlah pedoman pelaksanaan keterpaduan yang tersusun Kasubdit. Pengelolaan Data dan Sistem Informasi Persentase penyelesaian tahapan integrasi sistem informasi DJCK Persentase kelengkapan data base per sektor Kasi Pengembangan Sistem Informasi Persentase penyelesaian tahapan integrasi sistem informasi DJCK Jumlah fasilitasi sistem dan teknologi informasi Kasi Pengelolaan Data Persentase kelengkapan data base per sektor Jumlah Pedoman Pengelolaan data Kasubdit. Pemantauan dan Evaluasi Tingkat akuntabilitas kinerja DJCK Tingkat akuntabilitas kinerja Direktorat KIP Kasi Pemantauan dan Evaluasi I Tingkat akuntabilitas kinerja DJCK Persentase rata-rata capaian Tingkat akuntabilitas kinerja Direktorat PKP dan BPB serta Satker terkait Kasi Pemantauan dan Evaluasi II Tingkat akuntabilitas kinerja Direktorat KIP Persentase rata-rata capaian Tingkat akuntabilitas kinerja Direktorat PSPAM dan PPLP serta Satker terkait Tingkat ketepatan waktu penyampaian Laporan Keuangan (SAI) Kasubbag Tata Usaha Persentase LHP yg ditindaklanjuti Persentase ketepatan waktu penyelesaian usulan keputusan kepegawaian Tingkat ketepatan waktu penyampaian Laporan Keuangan (SAI) Tingkat ketepatan waktu penyampaian Laporan pengelolaan BMN Persentase penyelesaian tatalaksana kearsipan Persentase pemenuhan sarana dan prasana perkantoran IKU Direktur KIP yang menjadi IKU Direktur Jenderal CK IKU Direktur KIP yang TIDAK menjadi IKU Direktur Jenderal IKU Kasi yang TIDAK menjadi IKU Kasubdit IKU Kasubdit/Kasubbag yang menjadi IKU Direktur KIP IKU Kasubdit/Kasubbag yang TIDAK menjadi IKU IKU Kasi yang menjadi IKU Kasubdit (Dari Satu Kasi) IKU Kasi yang menjadi IKU Kasubdit (Gabungan IKU Kasi-Kasi)

77 DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA DIREKTORAT KETERPADUAN INFRASTRUKTUR PERMUKIMAN Penyelarasan Kinerja Direktorat Keterpaduan Infrastruktur Permukiman NO. PEJABAT STRUKTURAL BAGIAN/ SUBBAGIAN NAMA JABATAN IKU NAMA JABATAN PELAKSANA IKU KETERANGAN 1 SUBDIT KETERPADUAN PERENCANAAN DAN KEMITRAAN 1.1. Kasi Keterpaduan Perencanaan (1). Persentase dalam RPIJM yang terakomodasi di dalam DIPA Penelaah Kebijakan dan Strategi Jumlah konsep Jakstra yang disusun Satuan: Konsep (2). Jumlah pedoman dan manual keterpaduan rencana pembangunan unfrastruktur permukiman yang tersusun Jumlah berkas kegiatan pembahasan Jakstra yang disiapkan Satuan: Berkas Pengintegrasi Perencanaan Program Penelaah Kebijakan dan Strategi Jumlah konsep sinkronisasai rencana pembangunan dengan RPI2JM yang disusun Satuan: Konsep Jumlah berkas kegiatan pembahasan Jakstra yang disiapkan Satuan: Berkas Pengintegrasi Perencanaan Program 1.2. Kasi Fasilitas Kemitraan (1). Jumlah kemitraan pembangunan infrastruktur yang direalisasikan Penyusun Program dan Rencana Anggaran Persentase berkas bahan investasi yang disiapkan tepat waktu Satuan: berkas (2). Jumlah pedoman dan manual keterpaduan perencanaan dan kemitraan yang tersusun Jumlah berkas bahan kerjasama luar negeri yang disiapkan Satuan: berkas Jumlah dokumen usulan program dalam MP yang diperiksa Satuan: Dokumen Jumlah berkas bahan Rakor Pinjaman dan Hibah LN yang disiapkan Satuan: berkas Jumlah konsep MoU yang disusun Satuan: Konsep 2 SUBDIT KETERPADUAN PEMBIAYAAN 2.1 Kasi Keterpaduan Pembiayaan I (1). Persentase penyerapan anggaran dan pencapaian output belanja bidang PKP dan PBL Pengolah Pengembangan Investasi Jumlah berkas bahan investasi yang disiapkan Satuan: berkas (2). Persentase realisasi pembiyaan lainnya bidang PKP dan PBL. Jumlah berkas bahan kerjasama luar negeri yang disiapkan Jumlah dokumen usulan program dalam MP yang diperiksa Satuan: berkas Satuan: Dokumen Jumlah berkas bahan Rakor Pinjaman dan Hibah LN yang disiapkan Satuan: berkas Jumlah konsep MoU yang disusun Satuan: Konsep

78 78 LaPORAN Kinerja NO. PEJABAT STRUKTURAL BAGIAN/ SUBBAGIAN NAMA JABATAN IKU NAMA JABATAN PELAKSANA IKU KETERANGAN Penyusun Program dan Rencana Anggaran Jumlah berkas bahan investasi yang disiapkan Satuan: berkas Jumlah berkas bahan kerjasama luar negeri yang disiapkan Satuan: berkas Jumlah dokumen usulan program dalam MP yang diperiksa Satuan: Dokumen Jumlah berkas bahan Rakor Pinjaman dan Hibah LN yang disiapkan Satuan: berkas Jumlah konsep MoU yang disusun Satuan: Konsep 2.2 Kasi Keterpaduan Pembiayaan II Pengolah Pengembangan Investasi Jumlah berkas bahan investasi yang disiapkan Satuan: berkas Jumlah seberkas bahan kerjasama luar negeri yang disiapkan Satuan: berkas Jumlah dokumen usulan program dalam MP yang diperiksa Satuan: Dokumen Jumlah berkas bahan Rakor Pinjaman dan Hibah LN yang disiapkan Satuan: berkas Jumlah konsep MoU yang disusun Satuan: Konsep 3 SUBDIT KETERPADUAN PELAKSANAAN 3.1. Kasi Keterpaduan Pelaksanaan I (1). Jumlah petunjuk teknis keterpaduan pelaksanaan yang tersusun Penyusun Program dan Rencana Anggaran Jumlah berkas bahan fasilitasi penyiapan program CSR yang disiapkan Satuan: berkas (2). Jumlah fasilitasi keterpaduan yang dilaksanakan Penyusun Program dan Rencana Anggaran Jumlah konsep MoU yang disusun Jumlah berkas bahan fasilitasi penyiapan program CSR yang disiapkan Satuan: Konsep Satuan: berkas Penyusun Program dan Rencana Anggaran Jumlah dokumen laporan Konsolidasi Data MP yang diperiksa Satuan: dokumen Jumlah konsep Pembahasan Pengintegrasian SIPPA DJCK yang disiapkan Satuan: Konsep Jumlah konsep Pembahasan pedoman yang disiapkan Satuan: Konsep Jumlah dokumen usulan program dan anggaran tahunan dalam konreg yang diolah Satuan: Dokumen Jumlah dokumen usulan program dan anggaran tahunan dalam Musrenbang yang diolah Satuan: Dokumen Persentase berkas Kertas Kerja RKAKL yang disiapkan tepat waktu Satuan: berkas Jumlah berkas bahan dokumen DIPA yang disiapkan Satuan: berkas Jumlah berkas bahan Revisi RKAKL/ DIPA/POK yang disiapkan Satuan: berkas

79 DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA DIREKTORAT KETERPADUAN INFRASTRUKTUR PERMUKIMAN 79 NO. PEJABAT STRUKTURAL BAGIAN/ SUBBAGIAN NAMA JABATAN IKU NAMA JABATAN PELAKSANA IKU KETERANGAN Jumlah berkas bahan evaluasi pelaksanaan anggaran yang disiapkan Satuan: berkas Jumlah konsep profil kegiatan CK yang disusun Satuan: Konsep Pengolah Data dan Anggaran Jumlah konsep kontrak yang disusun Jumlah konsep SK yang disusun Satuan: Konsep surat Satuan: Konsep surat Jumlah konsep SPK jasa konsultasi yang disusun Satuan: Konsep surat 3.2. Kasi Keterpaduan Pelaksanaan II (1). Persentase ketidak patuhan pelaporan pelaksanaan kegiatan yg ditindaklanjuti Penyusun Program dan Rencana Anggaran Jumlah dokumen laporan Konsolidasi Data MP yang diperiksa Satuan: dokumen (2). Jumlah pedoman pelaksanaan keterpaduan yang tersusun Jumlah konsep Pembahasan Pengintegrasian SIPPA DJCK yang disiapkan Jumlah konsep Pembahasan pedoman yang disiapkan Satuan: Konsep Satuan: Konsep Jumlah dokumen usulan program dan anggaran tahunan dalam konreg yang diolah Satuan: Dokumen Jumlah dokumen usulan program dan anggaran tahunan dalam Musrenbang yang diolah Satuan: Dokumen Jumlah berkas Kertas Kerja RKAKL yang disiapkan Satuan: berkas Jumlah berkas bahan dokumen DIPA yang disiapkan Satuan: berkas Jumlah berkas bahan Revisi RKAKL/ DIPA/POK yang disiapkan Satuan: berkas Jumlah berkas bahan evaluasi pelaksanaan anggaran yang disiapkan Satuan: berkas Jumlah konsep profil kegiatan CK yang disusun Satuan: Konsep Pengolah Data dan Anggaran Jumlah konsep kontrak yang disusun Jumlah konsep SK yang disusun Satuan: Konsep surat Satuan: Konsep surat Jumlah konsep SPK jasa konsultasi yang disusun Satuan: Konsep surat

80 80 LaPORAN Kinerja NO. PEJABAT STRUKTURAL BAGIAN/ SUBBAGIAN NAMA JABATAN IKU NAMA JABATAN PELAKSANA IKU KETERANGAN 4 SUBDIT PENGELOLAAN DATA DAN SISTEM INFORMASI 4.1. Seksi Pengelolaan Data (1). Persentase kelengkapan data base per sektor Pengolah Data dan Informasi Jumlah konsep laporan 2 mingguan pemantauan kegiatan yang disusun Satuan: Konsep Laporan (2). Jumlah Pedoman Pengelolaan data yang diterbitkan Jumlah konsep laporan 3 bulanan pemantauan kegiatan yang disusun Jumlah konsep laporan monitoring pelaksanaan pembangunan yang disusun Satuan: Konsep Laporan Pengolah Data dan Informasi Jumlah konsep laporan peta tematik dan GIS yang disusun Satuan: Konsep Laporan Jumlah bahan pengelolaan aplikasi dan situs web yang dikumpulkan Satuan: Jumlah laporan pengaduan layanan yang disusun Satuan: Laporan Jumlah laporan penyelesaian tindakan perbaikan yang disusun Satuan: Laporan 4.2. Seksi Pengembangan Sistem Informasi (1). Persentase penyelesaian tahapan integrasi sistem informasi DJCK Pengolah Data dan Informasi Jumlah konsep artikel yang disusun untuk buletin Satuan: Konsep Artikel (2). Jumlah fasilitasi sistem dan teknologi informasi Jumlah konsep naskah hasil peliputan yang disusun untuk buletin Jumlah konsep naskah produk publikasi yang disusun Satuan: Konsep Berita Satuan: Konsep Pengolah Data dan Informasi Jumlah naskah yang di upload di website Satuan: Naskah Jumlah konsep yang disusun Satuan: Konsep 5 SUBDIT PEMANTAUAN DAN EVALUASI 5.1. Kasi Pemantauan dan Evaluasi I (1). Tingkat akuntabilitas kinerja DJCK Pengevaluasi Program dan Kebijakan Jumlah dokumen laporan kinerja yang diperiksa Dokumen LAKIP dan PK dari Unit/UKM (2). Persentase rata-rata capaian Tingkat akuntabilitas kinerja Direktorat PKP dan BPB serta Satker terkait Pengevaluasi Program dan Kebijakan Pengevaluasi Program dan Kinerja Pengolah Data dan Sistem Informasi Jumlah konsep laporan kinerja yang disusun Jumlah dokumen laporan kinerja yang diperiksa Jumlah konsep laporan kinerja yang disusun Jumlah konsep pedoman evaluasi yang disusun Jumlah konsep laporan hasil evaluasi yang disusun Jumlah berkas data kinerja yang diperiksa Jumlah berkas data yang diinput ke dalam SIMEKA Konsep PK dan LAKIP DJCK Dokumen kinerja dari Subdit/Subbag/Satker. Konsep PK dan LAKIP Bina Program

81 DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA DIREKTORAT KETERPADUAN INFRASTRUKTUR PERMUKIMAN 81 NO. PEJABAT STRUKTURAL BAGIAN/ SUBBAGIAN NAMA JABATAN IKU NAMA JABATAN PELAKSANA IKU KETERANGAN 5.2. Kasi Pemantauan dan Evaluasi II (1). Tingkat akuntabilitas kinerja Direktorat KIP Pengevaluasi Program dan Kinerja Jumlah konsep pedoman evaluasi yang disusun (2). Persentase rata-rata capaian Tingkat akuntabilitas kinerja Direktorat PSPAM dan PPLP serta Satker terkait Pengolah Data dan Sistem Informasi Jumlah konsep laporan hasil evaluasi yang disusun Jumlah berkas data kinerja yang diperiksa Jumlah berkas data yang diinput ke dalam SIMEKA 6 Subbag Tata Usaha 6. Subbag Tata Usaha (1). Persentase LHP yg ditindaklanjuti Analis Kepegawaian Jumlah berkas daftar gaji dan gaji terusan yang disiapkan Satuan: Berkas; 1 (satu) pegawai = 1 (satu) berkas (2). Persentase ketepatan waktu penyelesaian usulan keputusan kepegawaian Jumlah berkas daftar lembur yang disiapkan Satuan: Berkas; 1 (satu) pegawai = 1 (satu) berkas (3). Tingkat ketepatan waktu penyampaian Laporan Keuangan (SAI) Jumlah berkas daftar honor, TKK, dan Uang Makan yang disiapkan Satuan: Berkas; 1 (satu) pegawai = 1 (satu) berkas (4). Tingkat ketepatan waktu penyampaian Laporan pengelolaan BMN Jumlah berkas daftar gaji susulan, gaji terusan dan uang duka/wafat yang disiapkan Satuan: Berkas; 1 (satu) pegawai = 1 (satu) berkas (5). Persentase penyelesaian tatalaksana kearsipan Jumlah konsep surat SKPP Pegawai, pensiun dan pegawai pindah yang disusun Satuan: Konsep surat (6). Persentase pemenuhan sarana dan prasana perkantoran Jumlah berkas daftar rapel gaji, kenaikan gaji berkala, tunjangan beras, kenaikan pangkat yang disiapkan Jumlah konsep usulan rencana anggaran gaji pegawai yang disusun Satuan: Berkas; 1 (satu) pegawai = 1 (satu) berkas Satuan: konsep Penata Keuangan Jumlah berkas daftar gaji dan gaji terusan yang disiapkan Jumlah berkas daftar lembur yang disiapkan Jumlah berkas daftar honor, TKK, dan Uang Makan yang disiapkan Jumlah berkas daftar gaji susulan, gaji terusan dan uang duka/wafat yang disiapkan Jumlah konsep surat SKPP Pegawai, pensiun dan pegawai pindah yang disusun tepat waktu Satuan: Berkas; 1 (satu) pegawai = 1 (satu) berkas Satuan: Berkas; 1 (satu) pegawai = 1 (satu) berkas Satuan: Berkas; 1 (satu) pegawai = 1 (satu) berkas Satuan: Berkas; 1 (satu) pegawai = 1 (satu) berkas Satuan: Konsep surat Jumlah berkas daftar rapel gaji, kenaikan gaji berkala, tunjangan beras, kenaikan pangkat yang disiapkan Satuan: Berkas; 1 (satu) pegawai = 1 (satu) berkas Jumlah konsep usulan rencana anggaran gaji pegawai yang disusun Satuan: konsep

82 82 LaPORAN Kinerja NO. PEJABAT STRUKTURAL BAGIAN/ SUBBAGIAN NAMA JABATAN IKU NAMA JABATAN PELAKSANA IKU KETERANGAN Pengelola BMN Jumlah konsep surat usulan penghapusan barang yang disusun Satuan: konsep surat Jumlah konsep laporan kondisi barang yang disusun Satuan: konsep laporan Jumlah konsep lapoan Catatan Atas Laporan BMN (CaLBMN) yang disusun Satuan: konsep laporan Persentase konsep laporan Rekon Internal Bulanan yang disusun tepat waktu Satuan: konsep laporan Jumlah konsep laporan rekonsiliasi Eksternal dengan DJKN yang disusun Satuan: konsep laporan Jumlah konsep laporan barang persediaan yang disusun Satuan: konsep laporan Jumlah konsep usulan renovasi / pengamanan asset yang disusun Satuan: konsep Jumlah konsep Kartu Inventaris Barang yang disusun Satuan: konsep Jumlah konsep Buku Laporan Tahunan yang disusun Satuan: konsep laporan 6. Petunjuk Pelaksanaan di Direktorat KIP No Judul Petunjuk Pelaksanaan 1 Petunjuk Pelaksanaan Penyusunan Rencana Strategis Direktorat Jenderal Cipta Karya 2 Petunjuk Pelaksanaan Fisilitasi Penyusunan Rencana Program Investasi Infranstruktur Jangka Menengah 3 Petunjuk Pelaksanaan Fasilitasi Penyusunan Memorandum Program Direktorat Jenderal Cipta Karya 4 Petunjuk Pelaksanaan Fasilitasi Penyusunan Rencana Kerja (RENJA) Direktorat Jenderal Cipta Karya 5 Petunjuk Pelaksanaan Fasilitasi Penyusunan Rencana Keraja dan Anggaran (RKA) Direktorat Jenderal Cipta Karya 6 Petunjuk Pelaksanaan Pemantauan Kemajuan Pelaksanaan Pembangunan Infrastruktur Permukiman 7 Petunjuk Pelaksanaan Pengelolaan Data 8 Petunjuk Pelaksanaan Pembangunan dan Pengembangan Sistem/Aplikasi 9 Petunjuk Pelaksanaan Penyusunan Perjanjian Kinerja Direktorat Jenderal Cipta Karya 10 Petunjuk Pelaksanaan Penyusunan Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Cipta Karya 11 Petunjuk Pelaksanaan Kearsipan 12 Petunjuk Pelaksanaan Pelatihan 13 Petunjuk Pelaksanaan Pemeliharaan Sarana Prasarana

83 DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA DIREKTORAT KETERPADUAN INFRASTRUKTUR PERMUKIMAN Sertifikasi

84 84 LaPORAN Kinerja Sertifikat ISO 9001 Direktorat KIP

85 DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA DIREKTORAT KETERPADUAN INFRASTRUKTUR PERMUKIMAN Dokumentasi Kegiatan Di Lingkungan Direktorat Keterpaduan Infrastruktur Permukiman a. Kegiatan Subdit Keterpaduan Perencanaan dan Kemitraan Cipta Karya Libatkan Seluruh Pemangku Kepentingan Capai SDGs Sustainable Development Goals (SDGs) atau yang dikenal sebagai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) merupakan agenda pembangunan yang menjaga peningkatan kesejahteraan ekonomi masyarakat, keberlanjutan kehidupan sosial masyarakat, serta kualitas lingkungan hidup. SDGs ini juga lebih menekankan pembangunan yang melibatkan dengan prinsip no one left behind, dengan maksud tidak ada masyarakat yang terpinggirkan dan tidak menjadi bagian dari pembangunan berkelanjutan.

86 86 LaPORAN Kinerja Hal tersebut diungkapkan Direktur Keterpaduan Infrastruktur Permukiman (KIP) Ditjen Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) yang diwakili Kasubdit Keterpaduan Perencanaan dan Kemitraan Edward Abdurrahman dalam acara Workshop Kebijakan dan Strategi Pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) Bidang Cipta Karya Berbasis Rencana Aksi Daerah (RAD) di Yogyakarta, Selasa (17/10/2017). Untuk mendukung pelaksanaan pembangunan berkelanjutan, maka sesuai amanah Peraturan Presiden Nomor 59 Tahun 2017, Pemerintah Provinsi diminta untuk menyusun RAD SDGs tingkat provinsi sebagai acuan dalam melaksanakan berbagai kegiatan yang mendukung pencapaian SDGs sebagai dokumen rencana kerja 5 tahunan yang sesuai dengan sasaran pembangunan daerah. RAD SDGs ini disusun dengan melibatkan organisasi masyarakat, filantropi, dunia usaha, akademisi, dan pihak terkait lainnya, ujar Edward. Menurut Edward, substansi RAD SDGs tersebut terkait juga dengan RAD Oleh karena itu, RAD yang telah disusun dapat terintegrasi ke dalam penyusunan RAD SDGs. Data dasar, rencana kebijakan, maupun rencana program terkait infrastruktur permukiman dari RAD sekiranya dapat menjadi bahan masukan dalam merumuskan kebijakan, strategi, dan rencana pencapaian SDGs, yaitu Goal 6 yakni menjamin ketersediaan dan pengelolaan berkelanjutan air dan sanitasi bagi semua, yang terdiri dari 6 indikator utama dan Goal 11 yaitu mewujudkan perkotaan dan kawasan permukiman yang inklusif, aman, berketahanan, dan berkelanjutan, yang terdiri dari 7 indikator utama. Kami harap dengan workshop ini akan mempermudah identifikasi kondisi infrastruktur bidang Cipta Karya serta kesiapan pendanaan, kelembagaan, dan regulasi sebagai masukan dalam penyusunan RAD SDGs berbasis RAD Selain itu dapat menguatkan sinergi pencapaian Gerakan dengan pencapaian SDGs untuk menjamin ketersediaan air minum dan sanitasi serta kota dan permukiman yang berkelanjutan, harap Edward. Workshop tersebut diikuti 111 peserta dan narasumber dari Direktorat KIP Ditjen Cipta Karya Kementerian PUPR dan Kementerian PPN/Bappenas, Wali Kota Padang, Wali Kota Yogyakarta dan Bupati Kulonprogo sebagai narasumber karena telah dinilai berhasil dalam melakukan terobosan inovatif dalam penyediaan akses aman air minum dan sanitasi yang layak, serta dalam peningkatan kualitas permukiman kumuh. (didik-randaldiy/bns) Sumber:

87 DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA DIREKTORAT KETERPADUAN INFRASTRUKTUR PERMUKIMAN 87 Cipta Karya Libatkan Lembaga Filantropi Bangun Perkotaan Berkelanjutan Direktorat Jenderal Cipta Karya mendorong kolaborasi dan kemitraan pembangunan infrastruktur permukiman dengan multipihak yaitu melalui, fasilitasi, dialog, pihak-pihak diluar pemerintahan untuk berkontribusi lebih besar dalam pembangunan infrastruktur permukiman serta mendorong kolaborasi dan kemitraan dalam membangun infrastruktur permukiman dengan pihak-pihak yang peduli pada peningkatan kesejahteraan dan keadilan sosial.

88 88 LaPORAN Kinerja Hal tersebut diungkapkan Direktur Keterpaduan Infrastruktur Permukiman (KIP), Ditjen Cipta Karya Dwityo A. Soeranto saat membuka Forum Kemitraan Investasi Pembangunan Infrastruktur Permukiman di Tangerang, Kamis (28/12/2017). Sampai akhir tahun 2017 capaian cakupan pelayanan air minum baru 72,04% penduduk yang memiliki akses aman air minum, sanitasi baru 78,04% penduduk yang memiliki akses sanitasi layak serta Hektar luas permukiman kumuh yang dapat ditangani dari Hektar permukiman kumuh yang terdapat di perkotaan, ujar Dwityo Dwityo mengatakan, dalam RPJMN untuk mencapai gerakan pemerintah memiliki dana sebesar 124,9 triliun sementara target dalam 2019 membutuhkan dana sebesar 751,8 triliun. Terdapat gap pendanaan, oleh karena itu dibutuhkan kolaborasi dari semua pihak untuk mendukung tercapainya gerakan Terdapat potensi filantropi dalam membangun infrastruktur permukiman antara lain, semakin banyak perusahaan yang mencari peluang cara penyalurannya, semakin banyak perusahaan yang memerlukan mitra yang kompeten, dan pemahaman perusahaan semakin baik atas kewajiban CSR, tutur Dwityo. yang potensial dilaksanakan melalui multipihak atau CSR, menyusun pedoman untuk acuan perusahaan yang ingin menyalurkan dana CSR guna membiayai pembangunan infrastruktur bidang Cipta Karya, serta menandatangani dan menindaklanjuti nota kesepahaman (MOU) atara Ditjen Cipta Karya dengan CFCD (Corporate Forum for Community Development). Sementara, Kasubdit Keterpaduan Perencanaan dan Kemitraan Direktorat KIP Edward Abdurrahman mengatakan, keterlibatan lembaga filantropi dan swasta dalam pembangunan telah mengalami pergeseran paradigma from giving to impact investing yang tidak lagi menggunakan dalam proses pembangunan. Hal tersebut mendasari Ditjen Cipta Karya bekerjasama dengan filantropi Indonesia membentuk filantropi cluster permukiman dan perktaan agar menjadi platform kolaborasi antara pemerintah dengan lembaga filantropi dan swasta dalam membangun kota berkelanjutan. Diharapkan dengan area kolaborasi tersebut dapat menjadi show window pembangunan permukiman dan perkotaan yang berkelanjutan dan inklusif, serta dapat direplikasi di kabupaten/kota lain dalam mencapat SDGs 11 dan NUA di tingkat lokal, harap Edward (dewi/bns) Lebih lanjut upaya menurut Dwityo, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) berupaya untuk menggali potensi filantropi dengan berbagai cara diantaranya mendorong tiap kabupaten/kota menyusun daftar kegiatan bidang Cipta Karya Sumber:

89 DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA DIREKTORAT KETERPADUAN INFRASTRUKTUR PERMUKIMAN 89 b. Kegiatan Subdit Pengelolaan Data Dan Sistem Informasi Direktorat KIP Tingkatkan Kapasitas Petugas TNDE Randal Seluruh Provinsi Tahun 2017 ini, Direktorat Keterpaduan Infrastruktur Permukiman (KIP) mendapat peringkat pertama dalam lomba penggunaan aplikasi Tata Naskah Dinas Elektronik (TNDE) untuk Kementerian PUPR. Oleh karena itu, perlu ditingkatkan penggunaannya melalui Satker Perencanaan dan Pengendalian (Randal) dan 33 PPK Randal seluruh provinsi di Indonesia. Hal tersebut diungkapkan oleh Kasubdit Pengelolaan Data dan Sistem Informasi, Ditjen Cipta Karya Kementerian PUPR, Sri Murni Edi, pada acara Peningkatan Kapasitas Petugas Pengelolaan TNDE di lingkungan Direktorat Keterpaduan Infrastruktur Permukiman, di Bandung, Rabu (06/12/2017). Di KIP kita sudah seluruhnya menggunakan aplikasi TNDE dalam pengelolaan data surat masuk dan surat keluar. Hal tersebut perlu dicontoh dan dilanjutkan oleh Randal agar dapat diimplementasikan dengan baik, kata Sri Murni dalam sambutannya. Sri Murni menegaskan, sangat terbantu dengan adanya aplikasi TNDE ini karena bisa menyampaikan disposisi di mana pun dan kapan pun dengan akses internet saja. Lanjut Sri Murni, dengan aplikasi TNDE kinerja kita bisa lebih efesien dan optimal dalam segi administrasi. Dalam acara ini hadir pula narasumber dari Biro Umum, Sekretariat Jenderal Kementerian PUPR, Budi Hermawan yang menjelaskan mengenai kebijakan TNDE di Kementerian PUPR. Budi sangat mengapresiasi prestasi Direktorat KIP sebagai peringkat pertama dalam penggunaan TNDE. (tym/danang/randaljabar/ari).

90 90 LaPORAN Kinerja 9. Hasil Pelaksanaan Evaluasi Kinerja Unit Satuan Kerja di Lingkungan Direktorat Jenderal Cipta Karya Penilaian Evaluasi Kinerja Unit Satuan Kerja di Lingkungan Direktorat Jenderal Cipta Karya dilakukan terhadap PPK Randal dan 4 Unit Satker Provinsi yang meliputi Satker PKP, PBL, PSPAM, dan PSPLP pada masing-masing provinsi. Setelah dilakukan pengisian melalui SIMEKA selama bulan Agustus hingga Desember tahun 2017 dan diselenggarakannya workshop di 5 wilayah, maka didapatkan hasil penilaian evaluasi satuan kerja sebagai berikut. Gambar 1 Evaluasi PPK Randal Sumber: SIMEKA, 2017

91 DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA DIREKTORAT KETERPADUAN INFRASTRUKTUR PERMUKIMAN 91 Gambar 2 Evaluasi Satker PKP Sumber: SIMEKA, 2017 Gambar 3 Evaluasi Satker PBL Sumber: SIMEKA, 2017

92 92 LaPORAN Kinerja Gambar 4 Evaluasi Satker PSPAM Sumber: SIMEKA, 2017 Gambar 5 Evaluasi Satker PSPLP Sumber: SIMEKA, 2017

93 DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA DIREKTORAT KETERPADUAN INFRASTRUKTUR PERMUKIMAN 93 Gambar 6 Evaluasi PPK Randal dan Unit Satker Provinsi Wilayah Sumatera Sumber: SIMEKA, 2017 Gambar 7 Evaluasi PPK Randal dan Unit Satker Provinsi Wilayah Jawa Sumber: SIMEKA, 2017

94 94 LaPORAN Kinerja Gambar 8 Evaluasi PPK Randal dan Unit Satker Provinsi Wilayah Bali dan Kalimantan Sumber: SIMEKA, 2017 Gambar 9 Evaluasi PPK Randal dan Unit Satker Provinsi Wilayah Sulawesi Sumber: SIMEKA, 2017

95 DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA DIREKTORAT KETERPADUAN INFRASTRUKTUR PERMUKIMAN 95 Gambar 10 Evaluasi PPK Randal dan Unit Satker Provinsi Wilayah Nusa Tenggara, Maluku, dan Papua Sumber: SIMEKA, 2017 Berdasarkan analisis yang telah dilakukan terhadap hasil penilaian evaluasi satuan kerja, terdapat beberapa kesimpulan yang dapat ditarik, yaitu sebagai berikut: a. Berdasarkan aspek pengisian data, rata-rata pengisian data PPK Randal dan Unit Satker Provinsi seluruh Indonesia termasuk tinggi, yaitu sebesar 93,8%. Sebanyak 27 provinsi memiliki rata-rata keterisian sangat memuaskan dengan nilai lebih dari 90% dan terdapat 6 provinsi yang memiliki rata-rata keterisian memuaskan dengan interval keterisian 70% hingga 90%. Sebanyak 150 dari 165 Unit Satuan Kerja telah menginput seluruh data sehingga terdapat 15 Unit Satuan Kerja perlu melengkapi data dalam SIMEKA. Selain itu terdapat satu Unit Satker Provinsi yang masih belum melakukan penginputan data yaitu PSPLP Kalimantan Timur. b. Berdasarkan nilai evaluasi, secara umum PPK Randal dan Unit Satker Provinsi memiliki nilai yang baik, dengan rata-rata nasional sebesar 80,68%. Nilai tersebut dapat dikatakan memuaskan karena interval ambang batas memuaskan diatas 70%. Seluruh provinsi memiliki rata-rata nilai evaluasi baik dengan interval nilai diatas 64,32% hingga 97,55%. Terdapat 34 Unit Satuan Kerja memiliki nilai sangat memuaskan dengan nilai diatas 90%. Diperlukan perhatian khusus kepada 2 Provinsi yang memiliki nilai rata-rata seluruh Unit Satker Provinsi dibawah 70% yaitu Aceh sebesar 64,69% dan Kalimantan Tengah sebesar 64,32%. c. Berdasarkan tahapan manajemen dan indikator, hal-hal yang perlu diperhatikan untuk perbaikan ke depan adalah aspek-aspek dengan nilai cukup rendah, yaitu: a) Pemenuhan readiness criteria; b) Kondisi prasarana kerja; serta c) Pelaksanaan pelelangan, progres pelaksanaan fisik dan progres penyerapan keuangan.

96 96 LaPORAN Kinerja 10. Hasil Pemantauan Keterpaduan Infrastruktur Permukiman Tahun 2017 Berkaitan dengan tugas Sub Direktorat Pemantauan dan Evaluasi yaitu melaksanakan pemantauan dan evaluasi kinerja keterpaduan program pembangunan infrastruktur permukiman, maka pada tahun 2017 telah dilaksanakan pemantauan keterpaduan infrastruktur permukiman dengan menggunakan Surat Edaran Dirjen. Cipta Karya Nomor 83/ SE/DC/2016 tentang Pedoman Pemantauan Keterpaduan Infrasruktur Permukiman Bidang Keciptakaryaan sebagai acuan pelaksanaan pemantauan. Lokasi Pemantauan Keterpaduan dilaksanakan di 19 provinsi, yaitu: 1. Nangroe Aceh Darussalam 2. Sumatera Barat 3. Bengkulu 4. Lampung 5. Jawa Tengah 6. D.I Yogyakarta 7. Jawa Timur 8. Kalimantan Barat 9. Kalimantan Tengah 10. Kalimantan Selatan 11. Kalimantan Timur 12. Sulawesi Utara 13. Sulawesi Selatan 14. Nusa Tenggara Timur 15. Bali 16. Maluku Utara 17. Maluku 18. Papua 19. Papua Barat Hasil dari pemantauan tersebut adalah sebagai berikut. a. Hasil tahapan perencanaan keterpaduan di 19 kab/kota lokasi tinjauan lapangan menunjukkan bahwa pemerintah daerah kabupaten/kota sudah mengetahui pentingnya kebutuhan perencanaan keterpaduan infrastruktur permukiman (pemahaman keterpaduan) dalam penanganan kumuh berdasarkan prioritas kebutuhan wilayah. Hal tersebut dapat dilihat dari telah disusunnya rencana keterpaduan kegiatan penanganan permukiman kumuh berdasarkan SK Kumuh Walikota Tahun Secara teknis rencana tersebut dituangkan ke dalam berbagai nama Dokumen Rencana sesuai dengan arahan dokumen rencana dari Pemerintah, seperti RPKPKP, RP2KPKP dan sejenisnya. Perencanaan yang sudah berupaya melibatkan stakeholder terkait Bidang Keciptakaryaan dan lintas SKPD. Upaya perencanaan keterpaduan di daerah di koordinasikan oleh Bappeda kabupaten/ kota melalui sinkronisasi rencana dengan SKPD terkait penanganan kumuh agar selaras dengan program yang tercantum dalam RPJMD. b. Hasil pelaksanaan keterpaduan di 19 lokasi menunjukkan bahwa penanganan kawasan kumuh relatif masih belum terpadu atau masih dilakukan oleh masing-masing sektor. Beberapa penyebab belum optimalnya pelaksanaan keterpaduan dalam kawasan kumuh ialah (1) kesulitan dalam bekoordinasi antar sektor dalam melaksanakan dokumen perencanaan keterpaduan; (2) keterbatasan pembiayaan APBD menyebabkan belum terlaksananya keterpaduan di kawasan kumuh, sehingga penanganannya belum tuntas. Saat ini, kegiatan penanganan kumuh di daerah umumnya masih bergantung pada dana APBN; (3) adanya kebijakan politis pemerintah pusat maupun daerah yang tidak tercantum dalam dokumen rencana, sehingga ada pengalihan alokasi anggaran dan lokasi kegiatan. Hal ini sering

97 DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA DIREKTORAT KETERPADUAN INFRASTRUKTUR PERMUKIMAN 97 di jumpai di tengah berlangsungnya kegiatan pembangunan. Akibatnya beberapa kegiatan mengalami penyesuaian bahkan di tunda karena keterbatasan sumber pembiayaan yang di alihkan; (4) perubahan nomenklatur SKPD di daerah semenjak UU No. 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah, membuat hambatan untuk mendidentifikasi pihak yang terkait dalam penanganan kumuh khususnya di bidang keciptakaryaan. Akibanya, SDM yang menangani kegiatan bidang keciptakaryaan sering berganti dengan dengan orang yang baru, sehingga mereka kerap menemui kesulitan untuk menjelaskan keterpaduan kegiatan di kawasan kumuh Tahun c. Outcome kegiatan di 19 lokasi survei kawasan kumuh menunjukkan bahwa infrastruktur dalam kondisi masih berfungsi, terawat dan dimanfaatkan oleh warga secara intensif. Infrastruktur permukiman yang belum optimal dimanfaatkan, karena lokasinya relatif jauh dari permukiman. Walaupun infrastruktur tersebut dimanfaatkan masyarakat, namun keberlanjutan fungsinya masih rendah, karena rendahnya tingkat partisipasi masyarakat dalam pengoperasioan pemeliharaan. Infrastruktur permukiman yang telah dibangun di kawasan kumuh pada 19 lokasi menunjukkan keterkaitan fungsi dengan infrastruktur PUPR lain seperti keterkaitan dengan infrastruktur jalan dan drainase primer-sekunder. Selanjutnya dalam keterkaitannya dengan infrastruktur non- PUPR, terdapat 16 dari 19 lokasi pemantauan yang menunjukkan keterkaitan tinggi, seperti: telekomunikasi, energi, sarana pendidikan, sarana kesehatan, dan sarana peribadatan. Hasil dari pemantauan keterpaduan infrastruktur permukiman secara detail dijelaskan dalam bentuk gambar dan tabel yang dapat dilihat di bawah ini. Gambar 1. Hasil Penilaian Proses Keterpaduan Sumber: Hasil Analisis, 2017

98 98 LaPORAN Kinerja Gambar 2. Keterpaduan Rencana Kegiatan Sumber: Hasil Analisis, 2017

99 DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA DIREKTORAT KETERPADUAN INFRASTRUKTUR PERMUKIMAN 99 Gambar 3. Keterpaduan Rencana Pembiayaan Sumber: Hasil Analisis, 2017

100 100 LaPORAN Kinerja Gambar 4. Keterpaduan Pelaksanaan Kegiatan Sumber: Hasil Analisis, 2017

101 DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA DIREKTORAT KETERPADUAN INFRASTRUKTUR PERMUKIMAN 101 Gambar 5. Keterpaduan Pelaksanaan Pembiayaan Sumber: Hasil Analisis, 2017

102 102 LaPORAN Kinerja PROVINSI Kabupaten/Kota Permasalahan Sulawesi Selatan Kalimantan Timur Kalimantan Tengah Bengkulu Kalimantan Barat Aceh DI. Yogyakarta Jawa Tengah Lampung Sumatera Barat Kalimantan Selatan Sulawesi Utara Nusa Tenggara Timur Maluku Utara Bali Maluku Papua Papua Barat Sumber: Hasil Pemantauan Keterpaduan, 2017 Tabel 1. Permasalahan Pelaksanaan Kegiatan Keterpaduan Kota Makassar Kota Samarinda Kota Palangkaraya Kota Bengkulu Kota Pontianak Kota Banda Aceh Kab. Bantul Kab. Sukoharjo Kota Bandar Lampung Kota Padang Kota Banjar Baru Kota Manado Kota Kupang Kota Ternate Kota Denpasar Kota Ambon Kota Jayapura Kab. Manokwari Keterbatasan lahan untuk pembangunan infrastruktur; dan Keterbatasan pembiayaan. Keterbatasan lahan untuk pembangunan infrastruktur; Koordinasi tidak efektif karena mutasi pejabat; dan Masalah legalitas lahan. Masalah legalitas lahan yang untuk lokasi infrastruktur. Keterbatasan pembiayaan. Masalah legalitas lahan lahan yang untuk lokasi infrastruktur. Keterbatasan pembiayaan; dan Dokumen teknis yang tidak sesuai standar. Keterbatasan pembiayaan. Keterbatasan pembiayaan; dan Kesulitan untuk sosialisasi dokumen perencanaan. Keterbatasan lahan untuk pembangunan infrastruktur; dan Koordinasi tidak efektif mutasi pejabat. Koordinasi tidak efektif mutasi pejabat. Kesulitan untuk sosialisasi dokumen perencanaan. Kesulitan untuk sosialisasi dokumen perencanaan. Kesulitan untuk sosialisasi dokumen perencanaan; dan Setiap sektor sudah punya prioritas kegiatan tersendiri. Setiap sektor sudah punya prioritas kegiatan tersendiri. Keterbatasan lahan untuk pembangunan infrastruktur; dan Koordinasi tidak efektif antar sektor. Tumpang tindih penanganan kumuh dengan kegiatan lain dalam 1 delineasi yang sama; Adanya intervensi secara politis di luar rencana yang terdapat dalam dokumen rencana; dan Koordinasi tidak efektif antar sektor. Kondisi geografis wilayah menyulitkan pembangunan; dan Adanya kebijakan politis dari pusat yang tidak sinergis dengan dokumen rencana penanganan kumuh. Keterbatasan pembiayaan; Kesulitan untuk sosialisasi dokumen perencanaan; dan Setiap sektor sudah punya prioritas kegiatan tersendiri.

103 DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA DIREKTORAT KETERPADUAN INFRASTRUKTUR PERMUKIMAN 103 NO PROVINSI Kabupaten/Kota Permasalahan Padang Bandar Lampung Sukoharjo Bantul Banda Aceh Bengkulu Pontianak Palangkaraya Samarinda Makassar Kota Banjar Baru Kota Manado Kota Kupang Kota Ternate Kota Denpasar Kota Malang Kota Ambon Kabupaten Manokwari Kota Jayapura Sumber: Hasil Survei Pemantauan Keterpaduan 2017 Tabel 2. Pemantauan Outcome Infrastruktur Permukiman di Lokasi Survei Kawasan Lubuk Lintah Kawasan Campang Jaya Kawasan Sonorejo Kawasan Sonorejo Kawasan Aleu Naga dan lembaro Skep Kawasan Rawa Makmur Kawasan Tambelahan Sampit Kawasan Danau Seha Kawasan Sungai Karang Mumus Kawasan Pampang Kawasan Kemuning Kawasan Maasing Kawasan Oesapa Kawasan Dufa-Dufa Kawasan Sidakara Kawasan Sukun Kawasan Nusaniwe Kawasan Sawaibu Kawasan Imbi Jalan Lingkungan. Jalan Lingkungan; dan Drainase. Jalan lingkungan; dan Drainase. Jalan Lingkungan; Drainase; dan Air Limbah IPAL Komunal. Jalan Lingkungan; dan Drainase. Jalan Lingkungan; Drainase; Air Limbah IPAL Komunal; dan SR. Jalan lingkungan. Jalan Lingkungan; Tempat pembuangan sampah sementara; dan Sarana penanggulangan kebakaran. Jalan Lingkungan. Jalan Lingkungan; dan Drainase. Jalan Lingkungan; dan Tempat Sampah. Jalan Lingkungan. Jalan Lingkungan. RTH; dan Jalan Lingkungan. Jalan Lingkungan; dan Drainase Lingkungan. Jalan Lingkungan; Drainase Lingkungan; RTH; Jembatan; IPAL; dan Air Minum. Jalan Lingkungan; MCK Komunal; Talud; dan Drainase. RTH; Jalan Lingkungan; dan MCK Komunal. Jalan Lingkungan; dan Air Bersih.

104 104 LaPORAN Kinerja Gambar 6. Hasil Penilaian Pemantauan Outcome Sumber: Hasil Analisis, 2017

105 DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA DIREKTORAT KETERPADUAN INFRASTRUKTUR PERMUKIMAN 105 Gambar 7. Keberfungsian Infrastruktur Permukiman Sumber: Hasil Analisis, 2017

106 106 LaPORAN Kinerja Gambar 8. Penggunaan Infrastruktur Permukiman Sumber: Hasil Analisis, 2017

107 DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA DIREKTORAT KETERPADUAN INFRASTRUKTUR PERMUKIMAN 107 Gambar 9. Keberlanjutan Infrastruktur Permukiman Sumber: Hasil Analisis, 2017

108 108 LaPORAN Kinerja Gambar 10. Keterkaitan dengan Infrastruktur Non-PUPR Sumber: Hasil Analisis, 2017

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA LAPORAN KINERJA DIREKTORAT KETERPADUAN INFRASTRUKTUR PERMUKIMAN

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA LAPORAN KINERJA DIREKTORAT KETERPADUAN INFRASTRUKTUR PERMUKIMAN KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA KINERJA 205 DIREKTORAT KETERPADUAN INFRASTRUKTUR PERMUKIMAN 2 KINERJA 205 KINERJA 205 DIREKTORAT KETERPADUAN INFRASTRUKTUR

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016 SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN JAKARTA, JANUARI 2017 Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Inspektorat

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT DITJEN KESEHATAN MASYARAKAT TAHUN 2016

LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT DITJEN KESEHATAN MASYARAKAT TAHUN 2016 LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT DITJEN KESEHATAN MASYARAKAT TAHUN 2016 DIREKTORAT JENDERAL KESEHATAN MASYARAKAT KEMENTERIAN KESEHATAN TAHUN 2017 1 KATA PENGANTAR Sekretariat Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat

Lebih terperinci

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2018 NOMOR : SP DIPA /2018

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2018 NOMOR : SP DIPA /2018 SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK NOMOR : SP DIPA-33.1-/218 A. DASAR HUKUM : 1. 2. 3. UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. UU No. 1 Tahun 24 tentang Perbendaharaan

Lebih terperinci

PENGELOLAAN PERBENDAHARAAN NEGARA DAN KESIAPAN PENYALURAN DAK FISIK DAN DANA DESA MELALUI KPPN

PENGELOLAAN PERBENDAHARAAN NEGARA DAN KESIAPAN PENYALURAN DAK FISIK DAN DANA DESA MELALUI KPPN KEMENTERIAN KEUANGAN DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN PENGELOLAAN PERBENDAHARAAN NEGARA DAN KESIAPAN PENYALURAN DAK FISIK DAN DANA DESA MELALUI DISAMPAIKAN DIREKTUR JENDERAL PERBENDAHARAAN DALAM SOSIALISASI

Lebih terperinci

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA 2 LaPORAN Kinerja DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA 3 Laporan Kinerja Tahun 2017 sebagai wujud pertanggungjawaban kinerja Direktorat

Lebih terperinci

Jakarta, Desember Direktur Rumah Umum dan Komersial

Jakarta, Desember Direktur Rumah Umum dan Komersial Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan berkah dan hidayahnya sehingga Laporan Kinerja Direktorat Rumah Umum dan Komersial Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan

Lebih terperinci

AGENDA KEGIATAN DIREKTORAT KETERPADUAN INFRASTRUKTUR PERMUKIMAN TAHUN ANGGARAN 2017

AGENDA KEGIATAN DIREKTORAT KETERPADUAN INFRASTRUKTUR PERMUKIMAN TAHUN ANGGARAN 2017 Subdirektorat Keterduan Perencanaan dan Kemitraan 1 Penyusunan Rancangan Peraturan Menteri PUPR tentang Pedoman dan Standar Kawasan Layak Huni 2 Sosialisasi dan Evaluasi Pencapaian SDG Berbasis RAD (Rencana

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA BIRO PERENCANAAN ANGGARAN DAN KLN

LAPORAN KINERJA BIRO PERENCANAAN ANGGARAN DAN KLN TA 2015 LAPORAN KINERJA BIRO PERENCANAAN ANGGARAN DAN KLN SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT RINGKASAN EKSEKUTIF Biro Perencanaan Anggaran dan Kerjasama Luar Negeri yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. LAKIP tersebut

BAB I PENDAHULUAN. Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. LAKIP tersebut BAB I PENDAHULUAN I.1 LATAR BELAKANG S etiap instansi Pemerintah mempunyai kewajiban menyusun Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) atau Laporan Kinerja pada akhir periode anggaran.

Lebih terperinci

[RENCANA AKSI DIREKTORAT RUMAH SWADAYA]

[RENCANA AKSI DIREKTORAT RUMAH SWADAYA] TAHUN 2016 0 KATA PENGANTAR Rencana Aksi merupakan kegiatan yang wajib dilaksanakan oleh masing-masing unit organisasi dan unit kerja sebelum melaksanakan tugas dan kegiatannya. Direktorat Rumah, sebagai

Lebih terperinci

PENYALURAN DAK FISIK DAN DANA DESA TA 2017

PENYALURAN DAK FISIK DAN DANA DESA TA 2017 PENYALURAN DAK FISIK DAN DANA DESA TA 2017 PELAKSANAAN PENYALURAN 1. Penyaluran melalui KPPN dilaksanakan berdasarkan PMK nomor 112/PMK.07/2017 tentang Perubahan PMK nomor 50/PMK.07/2017 tentang Pengelolaan

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN

RENCANA KINERJA TAHUNAN RENCANA KINERJA TAHUNAN SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN TAHUN 2013 DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN Jakarta, 2012 Direktorat Jenderal Tanaman

Lebih terperinci

- 2 - MEMUTUSKAN: BAB I KEDUDUKAN, TUGAS DAN FUNGSI, DAN SUSUNAN ORGANISASI. Bagian Kesatu Kedudukan, Tugas dan Fungsi. Pasal 1

- 2 - MEMUTUSKAN: BAB I KEDUDUKAN, TUGAS DAN FUNGSI, DAN SUSUNAN ORGANISASI. Bagian Kesatu Kedudukan, Tugas dan Fungsi. Pasal 1 - 2-5. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82); 6. Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2012 tentang Pengadaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tahun 2015 merupakan awal dari implementasi Rencana Strategis (Renstra) Kementerian Kesehatan Tahun 2015-2019 yang ditetapkan dengan Peraturan Menteri Kesehatan Republik

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN

RENCANA KINERJA TAHUNAN RENCANA KINERJA TAHUNAN SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN TAHUN 2013 DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN Jakarta, 2012 Direktorat Jenderal Tanaman

Lebih terperinci

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2017 NOMOR : SP DIPA /2017

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2017 NOMOR : SP DIPA /2017 SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 21 MOR SP DIPA-32.1-/21 DS553-54-8921-629 A. DASAR HUKUM 1. 2. 3. UU No. 1 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. UU No. 1 Tahun

Lebih terperinci

TA 2016 LAPORAN KINERJA DIREKTORAT PERENCANAAN PENYEDIAAN PERUMAHAN KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

TA 2016 LAPORAN KINERJA DIREKTORAT PERENCANAAN PENYEDIAAN PERUMAHAN KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT LAPORAN KINERJA DIREKTORAT PERENCANAAN PENYEDIAAN PERUMAHAN TA 2016 DIREKTORAT JENDERAL PENYEDIAAN PERUMAHAN KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT KATA PENGANTAR Puji Syukur kita panjatkan kehadirat

Lebih terperinci

ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT NOMOR : 15/PRT/M/2015 TANGGAL 21 APRIL 2015 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN 2015

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN 2015 RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN 2015 DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN KEMENTERIAN PERTANIAN KATA PENGANTAR Sesuai dengan INPRES

Lebih terperinci

1.2 TUGAS, FUNGSI DAN STRUKTUR ORGANISASI DIREKTORAT JENDERAL PENGENDALIAN PEMANFAATAN RUANG DAN PENGUASAAN TANAH

1.2 TUGAS, FUNGSI DAN STRUKTUR ORGANISASI DIREKTORAT JENDERAL PENGENDALIAN PEMANFAATAN RUANG DAN PENGUASAAN TANAH BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Laporan Kinerja Ditjen Pengendalian Pemanfaatan Ruang dan Penguasaan Tanah merupakan laporan yang disusun untuk menyajikan informasi capaian kinerja unit organisasi

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI AGRARIA DAN TATA RUANG/KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI AGRARIA DAN TATA RUANG/KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL, PERATURAN MENTERI AGRARIA DAN TATA RUANG/ KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL NOMOR 8 TAHUN 2015 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/BADAN PERTANAHAN NASIONAL DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

Kata Pengantar. Semarang, Pebruari 2016 Kepala Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Tengah

Kata Pengantar. Semarang, Pebruari 2016 Kepala Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Tengah P E M E R I N T A H P R O V I N S I J A W A T E N G A H LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN 2016 DINAS BINA MARGA PROVINSI JAWA TENGAH Semarang 2017 Kata Pengantar Dengan mengucapkan puji

Lebih terperinci

2 2. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tamba

2 2. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tamba BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.491, 2015 KEMENKOMINFO. Akuntabilitas Kinerja. Pemerintah. Sistem. Penyelenggaraan. Pedoman. PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13

Lebih terperinci

1.2 TUGAS, FUNGSI DAN STRUKTUR ORGANISASI DIREKTORAT JENDERAL PENGENDALIAN PEMANFAATAN RUANG DAN PENGUASAAN TANAH

1.2 TUGAS, FUNGSI DAN STRUKTUR ORGANISASI DIREKTORAT JENDERAL PENGENDALIAN PEMANFAATAN RUANG DAN PENGUASAAN TANAH BAB 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Laporan Kinerja Ditjen dan Penguasaan Tanah Tahun merupakan media untuk mempertanggungjawabkan capaian kinerja Direktorat Jenderal selama tahun, dalam melaksanakan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI PENGANTAR DAFTAR TABEL DAFTAR DIAGRAM DAFTAR LAMPIRAN RINGKASAN EKSEKUTIF

DAFTAR ISI PENGANTAR DAFTAR TABEL DAFTAR DIAGRAM DAFTAR LAMPIRAN RINGKASAN EKSEKUTIF DAFTAR ISI PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR DIAGRAM DAFTAR LAMPIRAN RINGKASAN EKSEKUTIF i ii iii iv v vi BAB I BAB II BAB III PENDAHULUAN 1.1. TUGAS, FUNGSI DAN STRUKTUR ORGANISASI I 1 1.2. KONDISI

Lebih terperinci

Kata Pengantar. Semarang, Maret 2015 Kepala Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Tengah

Kata Pengantar. Semarang, Maret 2015 Kepala Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Tengah P E M E R I N T A H P R O V I N S I J A W A T E N G A H LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN 2014 DINAS BINA MARGA PROVINSI JAWA TENGAH Semarang 2015 Kata Pengantar Dengan mengucapkan puji

Lebih terperinci

Penerapan Tata Naskah Dinas Elektronik (TNDE) PUPR Tingkat Satker di Lingkungan Ditjen Cipta Karya

Penerapan Tata Naskah Dinas Elektronik (TNDE) PUPR Tingkat Satker di Lingkungan Ditjen Cipta Karya Direktorat Jenderal Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat M E N U J U Penerapan Tata Naskah Dinas Elektronik (TNDE) PUPR Tingkat Satker di Lingkungan Ditjen Cipta Karya Kasubdit Pengelolaan

Lebih terperinci

2016, No Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 216 Tambahan Lembaran Negara Republik IndonesiaNomor 5584); 4. Undang-Undang Nomor 23 Tah

2016, No Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 216 Tambahan Lembaran Negara Republik IndonesiaNomor 5584); 4. Undang-Undang Nomor 23 Tah No.1183, 2016 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BSN. SAKIP. Pelaksanaan. Pedoman. PERATURAN KEPALA BADAN STANDARDISASI NASIONAL NOMOR 5 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN SISTEM AKUNTABILITAS INSTANSI

Lebih terperinci

PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN DUKUNGAN MANAJEMEN DAN TEKNIS LAINNYA PADA DITJEN TANAMAN PANGAN TRIWULAN I 2016

PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN DUKUNGAN MANAJEMEN DAN TEKNIS LAINNYA PADA DITJEN TANAMAN PANGAN TRIWULAN I 2016 PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN DUKUNGAN MANAJEMEN DAN TEKNIS LAINNYA PADA DITJEN TANAMAN PANGAN TRIWULAN I 2016 KEMENTERIAN PERTANIAN-RI DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN SEKRETARIAT

Lebih terperinci

ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM

ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM MENTERI PEKERJAAN UMUM REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM NOMOR : 08/PRT/M/2010 TANGGAL 8 JULI 2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM

Lebih terperinci

PENGANTAR. Jakarta, Januari 2014 Direktur Bina Program. Ir. Antonius Budiono MCM NIP i - 1

PENGANTAR. Jakarta, Januari 2014 Direktur Bina Program. Ir. Antonius Budiono MCM NIP i - 1 PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas perkenan-nya maka LAKIP Direktorat Bina Program Tahun 2013 ini dapat disusun dan diselesaikan tepat pada waktunya. LAKIP ini disusun

Lebih terperinci

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : SP DIPA /2016

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : SP DIPA /2016 SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 216 MOR SP DIPA-33.-/216 DS334-938-12-823 A. DASAR HUKUM 1. 2. 3. UU No. 1 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. UU No. 1 Tahun

Lebih terperinci

KEMENTERIAN SEKRETARIAT NEGARA RI SEKRETARIAT DEWAN PERTIMBANGAN PRESIDEN LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT DEWAN PERTIMBANGAN PRESIDEN TAHUN 2015

KEMENTERIAN SEKRETARIAT NEGARA RI SEKRETARIAT DEWAN PERTIMBANGAN PRESIDEN LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT DEWAN PERTIMBANGAN PRESIDEN TAHUN 2015 KEMENTERIAN SEKRETARIAT NEGARA RI SEKRETARIAT DEWAN PERTIMBANGAN PRESIDEN LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT DEWAN PERTIMBANGAN PRESIDEN TAHUN 2015 JAKARTA, FEBRUARI 2016 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... i DAFTAR

Lebih terperinci

kementerian pekerjaan umum Direktorat Jenderal Cipta Karya PROGRAM KERJA DIREKTORAT BINA PROGRAM2011 PROGRAM KERJA

kementerian pekerjaan umum Direktorat Jenderal Cipta Karya PROGRAM KERJA DIREKTORAT BINA PROGRAM2011 PROGRAM KERJA kementerian pekerjaan umum Direktorat Jenderal Cipta Karya PROGRAM KERJA DIREKTORAT BINA PROGRAM PROGRAM KERJA 1 2 PROGRAM KERJA PROGRAM KERJA DIREKTORAT BINA PROGRAM PROGRAM KERJA 3 Kata Pengantar Keterpaduan

Lebih terperinci

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : SP DIPA /2016

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : SP DIPA /2016 SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 216 NOMOR SP DIPA-33.1-/216 DS2286-196-725-318 A. DASAR HUKUM 1. 2. 3. UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. UU No.

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN TA. 2014

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN TA. 2014 RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN TA. 2014 DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN KEMENTERIAN PERTANIAN 2013 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR...

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) BIRO HUKUM DAN ORGANISASI

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) BIRO HUKUM DAN ORGANISASI RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) BIRO HUKUM DAN ORGANISASI 2015-2019 SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN 2015 KATA PENGANTAR Rencana strategis (Renstra) 2015 2019 Biro Hukum dan Organisasi

Lebih terperinci

- 1 - PERATURAN MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI

- 1 - PERATURAN MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI - 1 - MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2015 TENTANG

Lebih terperinci

PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN DUKUNGAN MANAJEMEN DAN TEKNIS LAINNYA PADA DITJEN TANAMAN PANGAN TRIWULAN II 2016

PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN DUKUNGAN MANAJEMEN DAN TEKNIS LAINNYA PADA DITJEN TANAMAN PANGAN TRIWULAN II 2016 PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN DUKUNGAN MANAJEMEN DAN TEKNIS LAINNYA PADA DITJEN TANAMAN PANGAN TRIWULAN II 2016 KEMENTERIAN PERTANIAN-RI DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN SEKRETARIAT

Lebih terperinci

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tam

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tam No.1809, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMEN-DPDTT. SAKIP. PERATURAN MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2017 TENTANG PEDOMAN PENERAPAN

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Semoga laporan ini bermanfaat. Jakarta, 30 Januari Plt. Kepala Biro Perencanaan. Suharyono NIP

KATA PENGANTAR. Semoga laporan ini bermanfaat. Jakarta, 30 Januari Plt. Kepala Biro Perencanaan. Suharyono NIP KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) adalah laporan kinerja tahunan yang berisi pertanggungjawaban kinerja suatu instansi dalam mencapai tujuan/sasaran strategis instansi.

Lebih terperinci

STANDAR EVALUASI DAN PELAPORAN

STANDAR EVALUASI DAN PELAPORAN STANDAR EVALUASI DAN PELAPORAN A. Latar Belakang B. Norma dan Dasar Hukum C. Definisi Global dan Detail Standar D. Maksud dan Tujuan E. Kebutuhan Sumber Daya Manusia F. Kebutuhan Sarana dan Prasarana G.

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS BIRO PERENCANAAN ANGGARAN DAN KERJASAMA LUAR NEGERI TAHUN

RENCANA STRATEGIS BIRO PERENCANAAN ANGGARAN DAN KERJASAMA LUAR NEGERI TAHUN RENCANA STRATEGIS BIRO PERENCANAAN ANGGARAN DAN KERJASAMA LUAR NEGERI TAHUN 2015-2019 SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT DAFTAR ISI Kata Pengantar...... Daftar Isi......

Lebih terperinci

PEMANTAUAN CAPAIAN PROGRAM & KEGIATAN KEMENKES TA 2015 OLEH: BIRO PERENCANAAN & ANGGARAN JAKARTA, 7 DESEMBER 2015

PEMANTAUAN CAPAIAN PROGRAM & KEGIATAN KEMENKES TA 2015 OLEH: BIRO PERENCANAAN & ANGGARAN JAKARTA, 7 DESEMBER 2015 PEMANTAUAN CAPAIAN PROGRAM & KEGIATAN KEMENKES TA 2015 OLEH: BIRO PERENCANAAN & ANGGARAN JAKARTA, 7 DESEMBER 2015 Penilaian Status Capaian Pelaksanaan Kegiatan/ Program Menurut e-monev DJA CAPAIAN KINERJA

Lebih terperinci

PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN DUKUNGAN MANAJEMEN DAN TEKNIS LAINNYA PADA DITJEN TANAMAN PANGAN TRIWULAN III 2016

PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN DUKUNGAN MANAJEMEN DAN TEKNIS LAINNYA PADA DITJEN TANAMAN PANGAN TRIWULAN III 2016 PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN DUKUNGAN MANAJEMEN DAN TEKNIS LAINNYA PADA DITJEN TANAMAN PANGAN TRIWULAN III 2016 KEMENTERIAN PERTANIAN-RI DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN SEKRETARIAT

Lebih terperinci

K A T A P E N G A N T A R

K A T A P E N G A N T A R K A T A P E N G A N T A R Puji Syukur ke hadirat Allah S.W.T yang telah melimpahkan rahmat dan Hidayah-Nya, sehingga Bagian Keuangan dapat menyelesaikan penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Bagian

Lebih terperinci

PEDOMAN PENYUSUNAN SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (SAKIP) DI LINGKUNGAN BADAN STANDARDISASI NASIONAL

PEDOMAN PENYUSUNAN SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (SAKIP) DI LINGKUNGAN BADAN STANDARDISASI NASIONAL PEDOMAN PENYUSUNAN SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (SAKIP) DI LINGKUNGAN BADAN STANDARDISASI NASIONAL Menimbang : a. bahwa untuk meningkatkan pelaksanaan pemerintahan yang lebih berdaya

Lebih terperinci

MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR

MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 31/M-DAG/PER/7/2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN PERDAGANGAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK

Lebih terperinci

PANDUAN PENGGUNAAN Aplikasi SIM Persampahan

PANDUAN PENGGUNAAN Aplikasi SIM Persampahan PANDUAN PENGGUNAAN Aplikasi SIM Persampahan Subdit Pengelolaan Persampahan Direktorat Pengembangan PLP DIREKTORAT JENDRAL CIPTA KARYA KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT Aplikasi SIM PERSAMPAHAN...(1)

Lebih terperinci

PROGRAM KERJA 2017 DIREKTORAT KETERPADUAN INFRASTRUKTUR PERMUKIMAN KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA

PROGRAM KERJA 2017 DIREKTORAT KETERPADUAN INFRASTRUKTUR PERMUKIMAN KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA PROGRAM KERJA 2017 DIREKTORAT KETERPADUAN INFRASTRUKTUR PERMUKIMAN KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA Direktorat mempunyai tugas melaksanakan penyusunan kebijakan

Lebih terperinci

PROGRAM KERJA 2016 Direktorat Keterpaduan Infrastruktur Permukiman

PROGRAM KERJA 2016 Direktorat Keterpaduan Infrastruktur Permukiman 2 Tugas dan fungsi Direktorat 2016 dituangkan dalam Buku Program Kerja 2016 demi mewujudkan perkotaan dan perdesaan yang layak huni, produktif dan berkelanjutan 3 Kata Pengantar Program Kerja 2016, merupakan

Lebih terperinci

2017, No Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan L

2017, No Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan L No.1236, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENKO-KEMARITIMAN. SAKIP. PERATURAN MENTERI KOORDINATOR BIDANG KEMARITIMAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2017 TENTANG SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA DI

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PM 189 TAHUN 2015 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN PERHUBUNGAN

PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PM 189 TAHUN 2015 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN PERHUBUNGAN PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PM 189 TAHUN 2015 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN PERHUBUNGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA,

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 09/PRT/M/2018 TENTANG PENYELENGGARAAN SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH DI KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN

Lebih terperinci

INSPEKTORAT IV INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN KESEHATAN

INSPEKTORAT IV INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN KESEHATAN INSPEKTORAT IV INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN KESEHATAN BAB I PENDAHULUAN A. UMUM Memasuki awal tahun 2016 sesuai dengan Program Kerja Pengawasan Tahunan (PKPT) Inspektorat IV melakukan kegiatan yang

Lebih terperinci

SINERGITAS KOORDINASI PEMBINANAAN DAN PENGAWASAN BPKP DALAM PENGEMBANGAN SIMDA TERINTEGRASI e-budgeting

SINERGITAS KOORDINASI PEMBINANAAN DAN PENGAWASAN BPKP DALAM PENGEMBANGAN SIMDA TERINTEGRASI e-budgeting SINERGITAS KOORDINASI PEMBINANAAN DAN PENGAWASAN BPKP DALAM PENGEMBANGAN SIMDA TERINTEGRASI e-budgeting EMPAT FOKUS PENGAWASAN BPKP Integritas Inovasi Independen 2 PERAN BPKP Regulasi Berperan aktif dalam

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN

RENCANA STRATEGIS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN RENCANA STRATEGIS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2016-2021 Kata Pengantar Alhamdulillah, puji syukur kehadirat ALLAH SWT, atas limpahan rahmat, berkat dan hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Bandung, Januari 2015 KEPALA BADAN PENANAMAN MODAL DAN PERIJINAN TERPADU PROVINSI JAWA BARAT

KATA PENGANTAR. Bandung, Januari 2015 KEPALA BADAN PENANAMAN MODAL DAN PERIJINAN TERPADU PROVINSI JAWA BARAT KATA PENGANTAR Sebagai tindaklanjut dari Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 Tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, yang mewajibkan bagi setiap pimpinan instansi pemerintah untuk mempertanggungjawabkan

Lebih terperinci

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA. Laporan Kinerja. Direktorat Jenderal Cipta Karya

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA. Laporan Kinerja. Direktorat Jenderal Cipta Karya KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA 1 Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Cipta Karya 2016 2 laporan kinerja Kinerja Direktorat Jenderal Cipta Karya T.A 2016Laporan

Lebih terperinci

Laporan Kinerja KPPN Bandar Lampung 2015

Laporan Kinerja KPPN Bandar Lampung 2015 BAB I PENDAHULUAN A. Penjelasan Umum Organisasi Laporan Kinerja KPPN Bandar Lampung tahun 2015 disusun sebagai bentuk perwujudan pertanggungjawaban pelaksanaan kinerja dalam mencapai sasaran strategis

Lebih terperinci

PEDOMAN PENYUSUNAN PERJANJIAN KINERJA DAN PELAPORAN KINERJA DI LINGKUNGAN KOMISI PEMILIHAN UMUM

PEDOMAN PENYUSUNAN PERJANJIAN KINERJA DAN PELAPORAN KINERJA DI LINGKUNGAN KOMISI PEMILIHAN UMUM - 2 - Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2016 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2015 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2014 tentang Pemilihan

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.2, 2012 KEMENTERIAN DALAM NEGERI. Urusan Pemerintah. Pelimpahan dan Penugasan. Tahun Anggaran 2012. PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 69 TAHUN

Lebih terperinci

Biro Perencanaan KATA PENGANTAR

Biro Perencanaan KATA PENGANTAR RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) BIRO PERENCANAAN 2014 BIRO PERENCANAAN SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PERTANIAN 2013 KATA PENGANTAR Sesuai dengan INPRES Nomor 7 Tahun 1999, tentang Akuntabilits Kinerja

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL REPUBLIK INDONESIA, SALINAN PERATURAN BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL NOMOR 15 TAHUN 2017 TENTANG PELIMPAHAN DAN PEDOMAN PENYELENGGARAAN DEKONSENTRASI BIDANG PENGENDALIAN PELAKSANAAN PENANAMAN MODAL TAHUN ANGGARAN 2018 DENGAN

Lebih terperinci

RINGKASAN EKSEKUTIF menjadi unit kerja yang mampu mewujudkan pelayanan administrasi dan manajemen yang tertib, cepat, transparan dan akuntabel.

RINGKASAN EKSEKUTIF menjadi unit kerja yang mampu mewujudkan pelayanan administrasi dan manajemen yang tertib, cepat, transparan dan akuntabel. RINGKASAN EKSEKUTIF Berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian Nomor: 61/Permentan/OT.140/10/2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pertanian, Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KESEHATAN. Organisasi. Tata Kerja.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KESEHATAN. Organisasi. Tata Kerja. No.585, 2010 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KESEHATAN. Organisasi. Tata Kerja. PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1144/MENKES/PER/VIII/2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA

Lebih terperinci

BAB I. PENDAHULUAN. Rencana Strategis Biro Perencanaan dan Keuangan

BAB I. PENDAHULUAN. Rencana Strategis Biro Perencanaan dan Keuangan DAFTAR ISI DAFTAR ISI... i KATA PENGANTAR... ii BAB I. PENDAHULUAN... 1 1.1 Kondisi Umum... 2 1.1.1 Profil Biro Perencanaan dan Keuangan/Biro Perencanaan dan Organisasi... 2 1.1.2 Capaian Biro Perencanaan

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT PERLUASAN DAN PENGELOLAAN LAHAN TA. 2014

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT PERLUASAN DAN PENGELOLAAN LAHAN TA. 2014 RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT PERLUASAN DAN PENGELOLAAN LAHAN TA. 2014 DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN KEMENTERIAN PERTANIAN 2013 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI...

Lebih terperinci

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 67, Tam

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 67, Tam No. 2005, 2016 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BKPM. Dekonsentrasi. Pelimpahan dan Pedoman. TA 2017. Pencabutan. PERATURAN KEPALA BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2016

Lebih terperinci

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK NOMOR DIPA-.06-0/2013 DS 0367-9073-0044-7104 A. DASAR HUKUM 1. 2. 3. UU No. 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara. UU No. 1 Tahun 2004

Lebih terperinci

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: bahwa dengan

Lebih terperinci

PERATURAN GUBERNUR RIAU NOMOR 100 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN GUBERNUR RIAU NOMOR 100 TAHUN 2016 TENTANG PERATURAN GUBERNUR RIAU NOMOR 100 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA INSPEKTORAT DAERAH PROVINSI RIAU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR RIAU,

Lebih terperinci

PENGANTAR WORKSHOP PEMUTAKHIRAN, VALIDASI DAN EVALUASI DATA SIMLUHKP TAHAP I TAHUN BPPP Banyuwangi, 4 Februari 2015

PENGANTAR WORKSHOP PEMUTAKHIRAN, VALIDASI DAN EVALUASI DATA SIMLUHKP TAHAP I TAHUN BPPP Banyuwangi, 4 Februari 2015 PENGANTAR WORKSHOP PEMUTAKHIRAN, VALIDASI DAN EVALUASI DATA SIMLUHKP TAHAP I TAHUN 2015 BPPP Banyuwangi, 4 Februari 2015 PUSAT PENYULUHAN KELAUTAN DAN PERIKANAN BADAN PENGEMBANGAN SDM KELAUTAN DAN PERIKANAN

Lebih terperinci

2 Nomor 26, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4614); 3. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2006 tentang Tata Cara Pengendalian dan Ev

2 Nomor 26, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4614); 3. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2006 tentang Tata Cara Pengendalian dan Ev BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1040, 2014 KEMENPOLHUKAM. Kinerja Instansi Pemerintah. Akuntabilitas. Sistem. Pedoman. PERATURAN MENTERI KOORDINATOR BIDANG POLITIK, HUKUM, DAN KEAMANAN REPUBLIK INDONESIA

Lebih terperinci

KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2006 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN PERTANAHAN NASIONAL REPUBLIK

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT PENGELOLAAN AIR IRIGASI TA. 2014

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT PENGELOLAAN AIR IRIGASI TA. 2014 RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT PENGELOLAAN AIR IRIGASI TA. 2014 DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN KEMENTERIAN PERTANIAN 2013 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... ii

Lebih terperinci

SELAYANG PANDANG SIMLUH KP

SELAYANG PANDANG SIMLUH KP SELAYANG PANDANG SIMLUH KP Jakarta, 29 April 2014 PUSAT PENYULUHAN KELAUTAN DAN PERIKANAN BADAN PENGEMBANGAN SDM KELAUTAN DAN PERIKANAN KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN 2014 IMPLEMENTASI SISTEM PENYULUHAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Pengawasan Intern pemerintah merupakan unsur manajemen yang penting dalam rangka mewujudkan kepemerintahan yang baik. Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP) sebagai pelaksana pengawasan

Lebih terperinci

Renstra 2014 H a l a m a n 1 BAB I PENDAHULUAN

Renstra 2014 H a l a m a n 1 BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pembangunan daerah merupakan satu kesatuan dengan pembangunan nasional, yang pelaksanaannya tetap dan senantiasa memperhatikan kondisi, potensi dan sumber daya daerah

Lebih terperinci

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2017 NOMOR : SP DIPA /2017

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2017 NOMOR : SP DIPA /2017 SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 217 MOR SP DIPA-115.1-/217 DS887-83-754-948 A. DASAR HUKUM 1. 2. 3. UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. UU No.

Lebih terperinci

Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya

Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya PROGRAM DAN RENCANA KINERJA KPU KABUPATEN PURBALINGGA TAHUN ANGGARAN 2016 AKUN PROGRAM KEGIATAN / SUB-SUB KEGIATAN RINCIAN KEGIATAN 076.01.01 Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya 2.022.409.000

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL REPUBLIK INDONESIA, SALINAN PERATURAN KEPALA BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2016 TENTANG PELIMPAHAN DAN PEDOMAN PENYELENGGARAAN DEKONSENTRASI BIDANG PENGENDALIAN PELAKSANAAN PENANAMAN MODAL

Lebih terperinci

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK NOMOR DIPA--0/2013 DS 0310-1636-8566-5090 A. DASAR HUKUM 1. 2. 3. UU No. 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara. UU No. 1 Tahun 2004 tentang

Lebih terperinci

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA BAB III AKUNTABILITAS KINERJA Akuntabilitas Kinerja RSUD dr Hasri Ainun Habibie Provinsi Gorontalo merupakan wujud pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugas sesuai visi dan misi yang dibebankan kepada

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN SEKRETARIAT BPPSDMP TAHUN 2013

RENCANA KINERJA TAHUNAN SEKRETARIAT BPPSDMP TAHUN 2013 RENCANA KINERJA TAHUNAN SEKRETARIAT BPPSDMP TAHUN 2013 BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PERTANIAN JAKARTA - 2012 KATA PENGANTAR Rencana Kinerja Sekretariat Badan Pengembangan Sumber

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) INSPEKTORAT KABUPATEN PANDEGLANG TAHUN 2017

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) INSPEKTORAT KABUPATEN PANDEGLANG TAHUN 2017 RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) INSPEKTORAT KABUPATEN PANDEGLANG TAHUN 2017 KABUPATEN PANDEGLANG TAHUN 2016 KEPUTUSAN INSPEKTUR KABUPATEN PANDEGLANG Nomor : 700/Kep. 87 Insp/2016 Tentang PENETAPAN RENCANA

Lebih terperinci

DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA. Laporan Kinerja. Direktorat Jenderal Cipta Karya

DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA. Laporan Kinerja. Direktorat Jenderal Cipta Karya DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA 1 Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Cipta Karya 2015 2 LAPORAN KINERJA DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA 3 Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Cipta Karya 2015 4 LAPORAN

Lebih terperinci

LAPORAN TAHUNAN INSPEKTORAT II KEMENTERIAN KESEHATAN TAHUN 2016

LAPORAN TAHUNAN INSPEKTORAT II KEMENTERIAN KESEHATAN TAHUN 2016 LAPORAN TAHUNAN INSPEKTORAT II KEMENTERIAN KESEHATAN TAHUN 2016 BAB I PENDAHULUAN A. UMUM Pengawasan intern pemerintah merupakan fungsi manajemen yang penting dalam penyelenggaraan pemerintah. Melalui

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 42 TAHUN 2012 TENTANG

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 42 TAHUN 2012 TENTANG SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 42 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN PEMANFAATAN SISTEM E-MONITORING SERAPAN ANGGARAN UNTUK PEMANTAUAN DAN PENGENDALIAN PELAKSANAAN

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2015

LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2015 LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2015 INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN JAKARTA, JANUARI 2016. KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Inspektorat Jenderal

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) INSPEKTORAT KABUPATEN PANDEGLANG TAHUN 2016

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) INSPEKTORAT KABUPATEN PANDEGLANG TAHUN 2016 RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) INSPEKTORAT KABUPATEN PANDEGLANG TAHUN 2016 KABUPATEN PANDEGLANG TAHUN 2015 KEPUTUSAN INSPEKTUR INSPEKTORAT KABUPATEN PANDEGLANG Nomor : 800/Kep.859 Insp/2015 Tentang PENETAPAN

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Jakarta, Agustus 2015 Sekretaris Direktorat Jenderal, Abdul Madjid

KATA PENGANTAR. Jakarta, Agustus 2015 Sekretaris Direktorat Jenderal, Abdul Madjid KATA PENGANTAR Puji dan Syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa dengan telah selesainya penyusunan Rencana Strategis Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian Periode 2015-2019. Dalam rangka

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH DINAS KOPERASI USAHA KECIL DAN MENENGAH TAHUN 2016

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH DINAS KOPERASI USAHA KECIL DAN MENENGAH TAHUN 2016 LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH DINAS KOPERASI USAHA KECIL DAN MENENGAH PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2016 DINAS KOPERASI USAHA KECIL DAN MENENGAH PROVINSI JAWA TENGAH KATA PENGANTAR Dengan mengucapkan

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS DAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 2016 KATA PENGANTAR. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) merupakan wujud

LAPORAN AKUNTABILITAS DAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 2016 KATA PENGANTAR. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) merupakan wujud KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) merupakan wujud pertanggung jawaban dalam mencapai visi dan misi serta tujuan instansi pemerintah dalam rangka perwujudan penyelenggaraan

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2017

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2017 RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2017 DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA PROVINSI JAWA BARAT Jalan Tamansari No. 55 Telepon (022) 2502898 Fax. (022) 2511505 http:// diskominfo.jabarprov.go.id/ e-mail

Lebih terperinci

Evaluasi Kegiatan TA 2016 dan Rancangan Kegiatan TA 2017 Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian *)

Evaluasi Kegiatan TA 2016 dan Rancangan Kegiatan TA 2017 Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian *) Evaluasi Kegiatan TA 2016 dan Rancangan Kegiatan TA 2017 Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian *) Oleh : Dr. Ir. Sumarjo Gatot Irianto, MS, DAA Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian *) Disampaikan

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 08/M-DAG/PER/2/2016 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN PERDAGANGAN

PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 08/M-DAG/PER/2/2016 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN PERDAGANGAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 08/M-DAG/PER/2/2016 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN PERDAGANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

BUPATI BANDUNG PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI BANDUNG NOMOR 76 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BANDUNG PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI BANDUNG NOMOR 76 TAHUN 2016 TENTANG BUPATI BANDUNG PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI BANDUNG NOMOR 76 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS, FUNGSI, DAN TATA KERJA DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANDUNG,

Lebih terperinci

KATA PENGNTAR RKT INSPEKTORAT

KATA PENGNTAR RKT INSPEKTORAT KATA PENGNTAR Dengan rahmat Allah,SWT, Rencana Kerja Tahunan (RKT) Inspektorat Kabupaten Lingga Tahun 2017 ini selain berisi tentang Struktur, Tugas dan Fungsi Inspektorat, Program dan Kegiatan, Rencana

Lebih terperinci