STANDAR EVALUASI DAN PELAPORAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "STANDAR EVALUASI DAN PELAPORAN"

Transkripsi

1

2

3 STANDAR EVALUASI DAN PELAPORAN A. Latar Belakang B. Norma dan Dasar Hukum C. Definisi Global dan Detail Standar D. Maksud dan Tujuan E. Kebutuhan Sumber Daya Manusia F. Kebutuhan Sarana dan Prasarana G. Kebutuhan Biaya Pelaksanaan H. Sistem, Mekanisme, dan Prosedur I. Kebutuhan Biaya Pelaksanaan J. Instrumen Penilaian Kinerja

4 A. Latar Belakang Dalam rangka menciptakan pemerintahan yang bersih dan baik ditandai dengan tiga pilar utama yang merupakan elemen dasar yang saling berkaitan yaitu partisipasi, transparansi dan akuntabilitas. Tentu saja hal ini harus selalu ditingkatkan dan didukung oleh pembenahan sistem manajemen kinerja pada Direktorat Jenderal Pemasyarakatan. Sesuai dengan Peraturan Presiden Nomor 29 tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, Setiap Unit Kerja diwajibkan untuk melakukan penyusunan laporan kinerja dan laporan keuangan. Laporan kinerja dan laporan keuangan merupakan wujud pertanggungjawaban atas segala tugas dan kewajiban yang diamanatkan. Pertanggungjawaban dimaksud selanjutnya dilaporkan kepada pemberi tugas dan wewenang (amanat) melalui suatu media yaitu Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP). Melalui LAKIP, Pemasyarakatan diharapkan dapat mengevaluasi dan memperbaiki kinerja secara berkelanjutan agar bisa bekerja secara efektif, efisien dan ekonomis. Hal tersebut diharapkan agar terdapat kesamaan arah dan tujuan pelaksanaan evaluasi LAKIP di lingkungan Pemasyarakatan dan jaminan terhadap mutu hasil evaluasi LAKIP sesuai dengan peraturan yang berlaku, maka perlu dilakukan Evaluasi Kinerja Pemasyarakatan. Pada pelaksanaan Evaluasi Kinerja Pemasyarakatan secara tepat dan bersinergi maka niscaya akan terdapat peningkatan kinerja dan akuntabilitas dalam pelaksanaan tugas dan fungsi pemasyarakatan untuk menunjang tercapainya tujuan Pemasyarakatan yang tertuang di dalam Keputusan Direktur Jenderal Pemasyarakatan Nomor PAS-19.PR Tahun 2015 tentang Rencana Strategis Direktorat Jenderal Pemasyarakatan tahun Evaluasi Kinerja Pemasyarakatan juga merupakan kegiatan upaya peningkatan kinerja seluruh Satuan Kerja Pemasyarakatan melalui sistem pelaporan kinerja. Oleh karena itu, standar evaluasi dan pelaporan ini dibuat sebagai rancangan dan desain mekanisme evaluasi dan pelaporan kinerja pemasyarakatan yang dapat membantu di dalam proses penyusunan dokumen rencana kinerja, perjanjian kinerja, pengukuran kinerja, pengelolaan data kinerja, pelaporan kinerja, dan evaluasi kinerja sesuai yang tertuang dalam Peraturan Presiden Nomor 29 tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.

5 B. Dasar Hukum Dalam pelaksanaan pelaporan kinerja yang diselenggarakan oleh masing-masing entitas organisasi diatur dalam : 1) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme diatur dalam pasal 3 ayat (7) bahwa salah satu asas penyelenggaraan negara adalah asas akuntabilitas yang dibutuhkan dalam pelaksanaan evaluasi dan pelaporan kinerja; 2) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2004 tentang perbendaharaan negara disinggung mengenai laporan kinerja terutama dalam Pasal 55 ayat (5) yang menyatakan bahwa ketentuan lebih lanjut mengenai laporan keuangan dan kinerja instansi pemerintah diatur dengan peraturan pemerintah; 3) Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2006 Tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah : a. Terdapat pada BAB II PELAPORAN KEUANGAN DAN KINERJA yaitu Pasal 2. Dalam rangka pertanggungjawaban pelaksanaan APBN/APBD, setiap Entitas Pelaporan wajib menyusun dan menyajikan: Laporan Keuangan; dan Laporan Kinerja. b. Terdapat pada BAB V LAPORAN KINERJA yaitu Pasal 17 (1). Laporan Kinerja sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2, berisi ringkasan tentang keluaran dari masing-masing kegiatan dan hasil yang dicapai dari masingmasing program sebagaimana ditetapkan dalam dokumen pelaksanaan APBN/APBD. 4) Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2014 Tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah : a. Pasal 3 penyelenggaraan SAKIP pada Kementerian Negara/Lembaga dilaksanakan oleh entitas Akuntabilitas Kinerja secara berjenjang dengan tingkatan sebagai berikut : a). Entitas Akuntabilitas Kinerja Satuan Kerja b). Entitas Akuntabilitas Kinerja Unit Organisasi c). Entitas Akuntabilitas Kinerja Kementerian Negara/Lembaga Kementerian Negara/Lembaga yang memiliki instansi vertikal di daerah menetapkan entitas selaku koordinator penyusunan laporan kinerja satuan kerja di wilayah yang bersangkutan. b. Pasal 5 penyelenggaraan SAKIP meliputi

6 Rencana strategis, perjanjian kinerja, pengukuran kinerja, pengelolaan data kinerja, pelaporan kinerja dan reviu dan evaluasi kinerja. c. Bagian keenam pelaporan kinerja dalam Pasal 18 ayat (1) berbunyi setiap entitas akuntabilitas kinerja sebagaimana dimaksud dalam pasal 3 dan 4, menyusun dan menyajikan laporan kinerja atas prestasi kerja yang dicapai berdasarkan penggunaan anggaran yang telah dialokasikan. Pada ayat (2) berbunyi Laporan kinerja sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri dari Laporan Kinerja interim dan laporan kinerja tahunan. 5) Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun Pada Matriks Kementerian dan Lembaga menjelaskan tentang Indikator Kinerja Utama dan Indikator Kinerja Kegiatan yang merupakan tanggung jawab dan acuan Direktorat Jenderal Pemasyarakatan dalam pelaksanaan capaian kinerja; 6) Peraturan Menteri Hukum dan HAM Nomor M.HH-05.OT Tahun 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Hukum dan HAM. Diatur dala BAB VI menjelaskan tugas dan fungsi Direktorat Jenderal Pemasyarakatan dalam melaksanakan kinerja; 7) Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2014 Tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah. Pada Lampiran 1 terdapat secara detil petunjuk penyusunan perjanjian kinerja yang merupakan bagian dari mekanisme evaluasi dan pelaporan. 8) Keputusan Direktur Jenderal Pemasyarakatan Nomor PAS-19.PR Tahun 2015 tanggal 11 Juni 2015 Tentang Rencana Strategis Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Tahun Terdapat pada Matrik Target dan Pendanaan Indikator Kinerja Direktorat Jenderal Pemasyarakatan sebagai Turunan dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional yang dijadikan sebagai indikator tanggung jawab yang perlu diemban oleh Direktorat Jenderal Pemasyarakatan; 9) Keputusan Direktur Jenderal Pemasyarakatan Nomor PAS-20.PR Tahun 2015 tanggal 18 Juni 2015 Tentang Pedoman Pelaksanaan Manajemen Kinerja Pemasyarakatan. Pada Diktum KESATU menyebutkan bahwa Pedoman Pelaksanaan Manajemen Kinerja wajib dilaksanakan oleh Direktorat Jenderal Pemasyarakatan, Divisi Pemasyarakatan, dan Unit Pelaksana Teknis Pemasyarakatan untuk meningkatkan akuntabilitas kinerja.

7 C. Definisi Global dan Detail Standar 1. Standar adalah ketentuan atau karakteristik teknis tentang suatu kegiatan atau hasil kegiatan yang dirumuskan dan disepakati bersama oleh pihak-pihak yang berkepentingan sebagai acuan baku bagi kegiatan dan transaksi yang mereka lakukan (Badan Standarisasi Nasional, 2000) 2. Evaluasi adalah rangkaian kegiatan membandingkan realisasi masukan (input), keluaran (output), dan hasil (outcome) terhadap rencana dan standar (Pasal 1 Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2006 tentang Tata Cara Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan) 3. Laporan Kinerja adalah ikhtisar yang menjelaskan secara ringkas dan lengkap tentang capaian kinerja yang disusun berdasarkan rencana kerja yang ditetapkan dalam rangka pelaksanaan anggaran pendapatan dan belanja negara/anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBN/APBD) (Perpres nomor 29 Tahun 2014 tentang SAKIP); 4. Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah yang selanjutnya disebut SAKIP adalah rangkaian sistematik dan berbagai aktivitas, alat dan prosedur yang dirancang untuk tujuan penetapan pengukuran, pengumpulan dan pelaporan kinerja pada instansi pemerintah, dalam rangka pertanggungjawaban dan peningkatan kinerja instansi pemerintah (Perpres nomor 29 Tahun 2014 tentang SAKIP); 5. Asas Akuntabilitas adalah asas yang menentukan bahwa setiap kegiatan dan hasil akhir dari kegiatan penyelenggaraan negara harus dapat dipertanggungjawabkan kepada masyarakat atau rakyat sebagai pemegang kedaulatan tertinggi negara sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku (UU no 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara Bebas Korupsi, Kolusi dan Nepotisme); 6. Kinerja adalah tampilan obyektif dari kompetensi penilaian berupa nilai kuantitatif dan kualitatif yang diukur mulai dari persiapan kerja, proses kerja dan hasil kerja (Perpres nomor 29 Tahun 2014 tentang SAKIP); 7. Keluaran (output) adalah barang atau jasa yang dihasilkan oleh kegiatan yang dilaksanakan untuk mendukung pencapaian sasaran strategis dan tujuan program dan kebijakan (Perpres nomor 29 Tahun 2014 tentang SAKIP); 8. Hasil (outcome) adalah segala sesuatu yang mencerminkan berfungsinya keluaran dari kegiatan-kegiatan dalam satu program (Perpres nomor 29 Tahun 2014 tentang SAKIP);

8 9. Kegiatan adalah bagian dari program yang dilaksanakan oleh satu atau beberapa unit kerja sebagai bagian dari pencapaian sasaran terukur pada suatu program, terdiri dari sekumpulan tindakan pengerahan sumber daya berupa personil (Sumber Daya Manusia), barang modal termasuk peralatan dan teknologi, dana, atau kombinasi dari berberapa atau semua jenis sumber daya tersebut (Perpres nomor 29 Tahun 2014 tentang SAKIP); 10. Program adalah penjabaran kebijakan kementerian negara/lembaga atau SKPD dalam bentuk upaya yang berisi satu atau beberapa kegiatan dengan menggunakan sumberdaya yang disediakan untuk mencapai hasil yang terukur sesuai dengan misi kementerian negara/lembaga atau SKPD (Perpres nomor 29 Tahun 2014 tentang SAKIP); 11. Akuntabilitas Kinerja adalah perwujudan kewajiban suatu instansi pemerintah untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan/kegagalan pelaksanaan program dan kegiatan yang telah diamanatkan para pemangku kepentingan dalam rangka mencapai misi organisasi secara terukur, dengan sasaran/target kinerja yang disusun secara periodik (Perpres nomor 29 Tahun 2014 tentang SAKIP); 12. Indikator Kinerja adalah ukuran keberhasilan yang akan dicapai dari kinerja program dan kegiatan yang telah direncanakan (Perpres nomor 29 Tahun 2014 tentang SAKIP); 13. Indikator Kinerja Program adalah ukuran atas hasil (outcome) dari suatu program yang merupakan pelaksanaan tugas pokok dan fungsi suatu Kementerian Negara/Lembaga dan Pemerintah Daerah yang dilaksanakan oleh Satuan Kerja/SKPD (Perpres nomor 29 Tahun 2014 tentang SAKIP); 14. Indikator Kinerja Kegiatan adalah ukuran atas keluaran (output) dari suatu kegiatan yang terkait secara logis dengan indikator kinerja program (Perpres nomor 29 Tahun 2014 tentang SAKIP); 15. Indikator Kinerja Utama adalah ukuran keberhasilan organisasi dalam mencapai tujuan dan merupakan ikhtisar hasil berbagai program dan kegiatan sebagai penjabaran tugas dan fungsi organisasi (Perpres nomor 29 Tahun 2014 tentang SAKIP); 16. Rencana Kinerja adalah proses penetapan kegiatan tahunan dan indikator kinerja berdasarkan program, kebijakan, dan sasaran yang telah ditetapkan dalam Rencana Strategis;

9 17. Perjanjian kinerja adalah lembar/dokumen yang berisikan penugasan dari pimpinan instansi yang lebih tinggi kepada pimpinan instansi yang lebih rendah untuk melakukan program atau kegiatan yang disertai dengan indikator kinerja (Perpres nomor 29 Tahun 2014 tentang SAKIP); 18. Sasaran (target) adalah hasil yang diharapkan dari suatu program atau keluaran yang diharapkan dari suatu kegiatan (Perpres nomor 29 Tahun 2014 tentang SAKIP); 19. Kriteria Penilaian Kinerja adalah Indikator Kinerja Utama yang telah memenuhi kriteria (Specific, Measurable, Attainable, Time bound, Trackable); 20. Pengukuran Kinerja adalah suatu metode atau alat yang digunakan untuk mencatat dan menilai pencapaian pelaksanaan kegiatan berdasarkan tujuan, sasaran, dan strategi sehingga dapat diketahui kemajuan organisasi serta meningkatkan kualitas pengambilan keputusan dan akuntabilitas;

10 D. Maksud dan Tujuan Maksud dari penyusunan standar evaluasi dan pelaporan ini adalah untuk melakukan evaluasi dan pemanfaatan informasi kinerja yang dapat memberikan gambaran pencapaian kinerja serta pemanfaatan hasil evaluasi dalam penyusunan program dan kebijakan Pemasyarakatan agar terdapat kesamaan arah dan tujuan pelaksanaan evaluasi dan jaminan terhadap mutu hasil evaluasi terhadap Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP). Tujuan dari penyusunan standar evaluasi dan pelaporan adalah : a. Menilai penerapan Sistem Akuntabilitas Kinerja Pemasyarakatan (Sistem AKIP); b. Menilai pelaksanaan program dan kegiatan; c. Memberikan informasi kinerja organisasi; d. Memberikan saran dan perbaikan terhadap Sistem AKIP; e. Memberikan saran dan perbaikan peningkatan kinerja dan akuntabilitas; f. Meningkatkan efisiensi dan efektifitas pengelolaan sumber daya; g. Meningkatkan akuntabilitas kinerja.

11 E. Kebutuhan Sumber Daya Manusia 1. Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Tabel 1. Kebutuhan Jumlah dan Pelaksana Evaluasi dan Pelaporan No Kegiatan Jumlah Kompetensi Pelaksana Objek Pelaksana Pendidikan Pelatihan Pelaksanaan 1. Pengumpulan 7 Orang Diploma III Komputer, Data kinerja data kinerja Petugas (1 bimbingan teknis orang per Direktorat) aplikasi manajemen kinerja 2 Mengukur, 7 Orang Strata I Komputer, 7 Laporan kinerja menganalisa, dan Petugas (1 bimbingan teknis yang berisi menyusun laporan kinerja orang per Direktorat) aplikasi manajemen kinerja capaian kinerja (satu laporan kinerja per direktorat) Kebutuhan petugas untuk Pelaksanaan Evaluasi dan Pelaporan di Direktorat Jenderal Pemasyarakatan adalah: - 7 (enam) orang petugas (bukan pejabat struktural) untuk melaksanakan pengumpulan data pengukuran indikator dengan pendidikan terakhir minimal Diploma III dan memiliki kemampuan mengoperasikan computer serta telah mengikuti bimbingan teknis aplikasi manajemen kinerja. - 7 (enam) orang petugas (Kasi/Kasubbag Evaluasi dan Pelaporan) untuk mengukur, menganalisa, dan membuat laporan kinerja yang diperoleh dari kegiatan pengukuran indikator (pada aplikasi manajemen kinerja) dengan pendidikan terakhir minimal Strata I dan memiliki kemampuan mengoperasikan computer serta telah mengikuti bimbingan teknis aplikasi manajemen kinerja.

12 2. Divisi Pemasyarakatan Tabel 2. Kebutuhan Jumlah dan Pelaksana Evaluasi dan Pelaporan pada Divisi Pemasyarakatan No Kegiatan Jumlah Kompetensi Pelaksana Objek Pelaksanaan Pelaksana Pendidikan Pelatihan 1. Verifikasi dan validasi data isian input kinerja organisasi oleh UPT di wilayahnya 3 Orang Strata 1 Petugas (Kasubbid, Kabid, dan Kadiv PAS) Kepemimpinan IV/Adum, bimbingan Verifikasi pada aplikasi manajemen kinerja (memberikan teknis aplikasi checklist) manajemen kinerja Kebutuhan petugas untuk Pelaksanaan Evaluasi dan Pelaporan di Divisi Pemasyarakatan adalah: - 3 (tiga) orang petugas (jabatan struktural) yang melaksanakan verifikasi dan validasi data isian input kinerja organisasi oleh UPT di wilayahnya dengan pendidikan minimal terakhir adalah Sarjana Strata I dan telah mengikuti pendidikan dan pelatihan kepemimpinan serta telah mengikuti bimbingan teknis aplikasi manajemen kinerja. 3. Unit Pelaksana Teknis Pemasyarakatan Tabel 3. Kebutuhan Jumlah dan Pelaksana Evaluasi dan Pelaporan pada UPT Pemasyarakatan No Kegiatan Jumlah Kompetensi Pelaksana Objek Pelaksana Pendidikan Pelatihan Pelaksanaan 1. Pengumpulan dan 2 Orang SMA Komputer, Data kinerja penyajian data Petugas Bimbingan teknis UPT, Laporan kinerja aplikasi manajemen kinerja Kinerja (LAKIP) 2. Analisa data kinerja 1 Orang Petugas Strata I Bimbingan teknis aplikasi manajemen kinerja Dokumen analisa capaian kinerja tiap standard

13 Penjelasan Kebutuhan petugas untuk Pelaksanaan Evaluasi dan Pelaporan di UPT Pemasyarakatan sesuai standar adalah : - 1 (satu) orang petugas pemasyarakatan melaksanakan pengumpulan, penginputan dan penyajian data kinerja dengan pendidikan minimal terakhir adalah SMA dan memiliki kemampuan mengoperasikan computer serta telah mengikuti bimbingan teknis pengoperasian aplikasi manajemen kinerja sehingga menghasilkan data kinerja yang dapat menggambarkan capaian masing-masing indikator. - 1 (satu) orang petugas pemasyarakatan atau pejabat struktural yang melakukan analisa data kinerja, dengan pendidikan minimal terakhir adalah Strata I dan telah mengikuti bimbingan teknis pengoperasian aplikasi manajemen kinerja serta memiliki kemampuan melakukan analisa terhadap suatu permasalahan, kondisi atau kejadian sehingga dapat menghasilkan dokumen analisa yang transparan dan akuntabel dari tiap-tiap capaian indikator. F. Kebutuhan Sarana dan Prasarana Tabel 4. Kebutuhan Sarana dan Prasarana Kegiatan Evaluasi dan Pelaporan: No Sarana dan prasarana Jumlah Keterangan 1 Perangkat Komputer 1 (Unit) Untuk melaksanakan pengumpulan, pengukuran dan menganalisis data kinerja. 2 Jaringan Internet 1 Mbps Untuk mengakses aplikasi manajemen kinerja berbasis Web 3 Printer 1 (Unit) Untuk mencetak data kinerja 4 Scanner 1 (Unit) Untuk melakukan scanning data kinerja sebagai data dukung pelaksanaan standar Penjelasan Kebutuhan sarana dan prasarana yang dibutuhkan untuk kegiatan evaluasi dan pelaporan : - Perangkat Komputer digunakan untuk mengumpulkan data kinerja dan membantu dalam proses pengukuran capaian kinerja baik pada Unit Pelaksana Teknis Pemasyarakatan, Divisi Pemasyarakatan, dan Direktorat Jenderal Pemasyarakatan. Selain itu, perangkat komputer juga dibutuhkan dalam proses analisis terhadap

14 capaian kinerja yang telah dihitung oleh aplikasi manajemen kinerja terutamanya dalam pengetikan. - Jaringan internet dibutuhkan untuk menyampaikan LAKIP Unit Pelaksana Teknis Pemasyarakatan kepada Divisi Pemasyarakatan dan Direktorat Jenderal Pemasyarakatan melalui dan juga untuk akses aplikasi manajemen kinerja berbasis Web. - Printer digunakan untuk memudahkan penganalisis data dalam memeriksa dokumen LAKIP yang dicetak; - Scanner digunakan untuk menyiapkan data dukung dalam bentuk softcopy laporan pelaksanaan kinerja dan realisasi anggaran pada Unit Pelaksana Teknis Pemasyarakatan. G. Kebutuhan Biaya Pelaksanaan Tabel 5. Kebutuhan Biaya Pelaksanaan Evaluasi dan Pelaporan No Kegiatan Jumlah Kegiatan Kebutuhan Biaya Keterangan 1 Pengumpulan data kinerja Rapat pembahasan Minimal 1 x rapat Rp per orang Rp (per kegiatan rapat) 2 Pengukuran data kinerja Rapat pembahasan Minimal 1 x rapat Rp per orang Rp (per kegiatan rapat) 3 Analisa dan Penyajian data kinerja Rapat diselenggarakan oleh operator dan pejabat struktural (UPT PAS / Divisi PAS / Ditjen PAS) Rapat diselenggarakan oleh operator dan pejabat struktural (UPT PAS / Divisi PAS / Ditjen PAS) Rapat pembahasan Minimal 1 x rapat Rp per orang Rp (per kegiatan rapat) Rapat diselenggarakan oleh operator dan pejabat struktural (UPT PAS / Divisi PAS / Ditjen PAS) *catatan: Harga sewaktu-waktu berubah menyesuaikan harga standar biaya keluaran kemenkeu

15 Penjelasan Kebutuhan biaya pelaksanaan untuk kegiatan evaluasi dan pelaporan adalah: 1. Pada kegiatan pengumpulan data kinerja yang dilakukan oleh operator penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah membutuhkan minimal 1 (satu) kegiatan rapat pembahasan yang membutuhkan anggaran Rp per orang, Rp (per kegiatan rapat); 2. Pada kegiatan pengukuran data kinerja yang dilakukan oleh operator penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah membutuhkan minimal 1 (satu) kegiatan rapat pembahasan yang membutuhkan anggaran Rp per orang, Rp (per kegiatan rapat); 3. Pada kegiatan analisa dan penyajian data kinerja yang dilakukan oleh operator penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah membutuhkan minimal 1 (satu) kegiatan rapat pembahasan yang membutuhkan anggaran Rp per orang, Rp (per kegiatan rapat). H. Sistem, Mekanisme dan Prosedur Ruang lingkup sistem mekanisme dan prosedur standar evaluasi dan pelaporan meliputi pengumpulan data, pengukuran data kinerja, analisa dan penyajian data terhadap capaian indikator. Pengumpulan Data Kinerja Pengukuran Data Kinerja Analisa dan Penyajian Data Kinerja 1. Pengumpulan data kinerja Melakukan pengumpulan data kinerja keseluruhan tugas dan fungsi Unit Pelaksana Teknis Pemasyarakatan, Divisi Pemasyarakatan, dan Direktorat Jenderal Pemasyarakatan. Teknik pengumpulan dan pemilahan data kinerja yang dilakukan menggunakan teknik quisioner. Menurut Sugiyono (2013:194), Kuesioner (angket) merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya. Teknik pengumpulan data kinerja ini merupakan rangkaian kegiatan dalam pelaksanaan evaluasi dan pelaporan kinerja pemasyarakatan. Data kinerja yang dikumpulkan dan adalah data kinerja yang mendukung dalam pencapaian indikator

16 yang menjadi tanggung jawab baik di Unit Pelaksana Teknis Pemasyarakatan, Divisi Pemasyarakatan, dan Direktorat Jenderal Pemasyarakatan. 2. Pengukuran data kinerja Melakukan pengukuran data kinerja dengan cara membandingkan pelaksanaan kinerja (eksisting) dengan standar yang telah ditetapkan. Pengukuran meliputi komponen sebagai berikut : NO KOMPONEN (bobot) SUB KOMPONEN (bobot) 1. Input (10%) a. SDM (5%), meliputi : Pemenuhan SDM (2%) dan Kualitas SDM (3%) b. Sarana Prasarana (3%), meliputi : Pemenuhan Sarpras (2%) dan Kualitas Sarpras (1%) c. Anggaran (2%), meliputi : Pemenuhan Anggaran (1%) dan Penyerapan Anggaran (1%) 2. Proses (70%) a. Persiapan (20%) b. Pelaksanaan (40%) c. Pelaporan (10%) 3. Output (20%) a. Pencapaian Output (10%) b. Kualitas Output (10%) 3. Analisa dan penyajian data kinerja Menganalisa hasil pengukuran data kinerja dengan analisis deskriptif berupa pokok permasalahan, argumentasi, kesimpulan, dan rekomendasi atas capaian kinerja yang tertuang dalam aplikasi manajemen kinerja berupa laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah (LAKIP). I. Jangka Waktu Penyelesaian 1. Direktorat Jenderal Pemasyarakatan No. Kegiatan Output Waktu 1. Pengumpulan data kinerja Data kinerja 5 Hari kerja 2. Mengukur, menganalisa, dan Dokumen capaian Maksimal 15 membuat laporan kinerja kinerja (LAKIP) hari kerja

17 2. Divisi Pemasyarakatan No. Kegiatan Output Waktu 1. Verifikasi dan validasi data isian input kinerja organisasi oleh UPT di wilayahnya Data kinerja Maksimal 5 hari kerja 3. Unit Pelaksana Teknis Pemasyarakatan No. Kegiatan Output Waktu 1. Pengumpulan data kinerja Data kinerja (sesuai dengan indikator) Maksimal 5 hari kerja 2. Analisa data kinerja Dokumen analisis Maksimal 5 hari kerja 3. Penyajian data kinerja Laporan capaian kinerja (LAKIP) Maksimal 10 hari kerja Jangka waktu penyelesaian penyusunan hasil evaluasi dan pelaporan pada program pembinaan dan penyelenggaraan sistem pemasyarakatan disesuaikan dengan Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. Pada pasal 20 mengamanatkan bahwa pelaporan kinerja disampaikan paling lambat 2 bulan setelah tahun anggaran berakhir kepada Kementerian keuangan, Bapennas, dan Kementerian PAN-RB. Oleh karena itu, mengingat indikator kinerja yang diemban oleh Pemasyarakatan adalah capaian kinerja baik pada Unit Pelaksana Teknis Pemasyarakatan, Divisi Pemasyarakatan dan Direktorat Jenderal Pemasyarakatan sehingga perlu adanya percepatan dalam pelaksanaan evaluasi dan pelaporan capaian kinerja agar laporan kinerja pemasyarakatan dapat disusun. Berikut ini adalah Standar Operasional Prosedur Teknis pelaksanaan evaluasi dan pelaporan :

18 A. UNIT PELAKSANA TEKNIS PEMASYARAKATAN PENGUMPULAN DATA KINERJA

19 B. DIVISI PEMASYARAKATAN

20 C. DITJEN PEMASYARAKATAN

21 A. UNIT PELAKSANA TEKNIS PEMASYARAKATAN ANALISA DAN PENYAJIAN DATA KINERJA

22 B. DIVISI PEMASYARAKATAN

23 C. DIREKTORAT JENDERAL PEMASYARAKATAN

24 INSTRUMEN STANDAR EVALUASI DAN PELAPORAN DIREKTORAT JENDERAL PEMASYARAKATAN A. PERTANYAAN INPUT (10) I. SUMBER DAYA MANUSIA (5) 1 KUANTITAS (2) 1 Apakah ada petugas yang melaksanakan pengumpulan dan penyajian data kinerja a. tidak tersedia b. tersedia kurang dari 2 orang c. tersedia 2 orang atau lebih 2 Apakah ada petugas yang melaksanakan analisa data kinerja a. tidak tersedia (0) b. tersedia berjumlah 1 orang atau lebih (1) 2 KUALITAS (3) 1 Apakah kualifikasi pendidikan petugas pemasyarakatan yang melakukan pengumpulan data kinerja sudah sesuai dengan standar a. sudah sesuai standar b. sudah sesuai standar tetapi belum memahami c. belum sesuai standar 2 Apakah kualifikasi pendidikan petugas pemasyarakatan yang melakukan analisa data kinerja sudah sesuai dengan standar 3 Apakah kualifikasi pendidikan petugas pemasyarakatan yang melakukan penyajian data kinerja sudah sesuai dengan standar 4 Apakah petugas pemasyarakatan yang melakukan pengumpulan data kinerja pernah mengikuti diklat untuk optimalisasi pelaksanaan layanan 5 Apakah kualifikasi pendidikan petugas pemasyarakatan yang melakukan analisa data kinerja pernah mengikuti diklat untuk optimalisasi pelaksanaan layanan 6 Apakah kualifikasi pendidikan petugas pemasyarakatan yang melakukan penyajian data kinerja pernah mengikuti diklat untuk optimalisasi pelaksanaan layanan 7 Apakah kualifikasi pendidikan petugas pemasyarakatan yang melakukan pengumpulan data kinerja telah memahami pelaksanaan standar 8 Apakah kualifikasi pendidikan petugas pemasyarakatan yang melakukan analisa data kinerja telah memahami pelaksanaan standar 9 Apakah kualifikasi pendidikan petugas pemasyarakatan yang melakukan penyajian data kinerja telah memahami pelaksanaan standar 10 Apakah kualifikasi pendidikan petugas pemasyarakatan yang melakukan pengumpulan data kinerja telah mendapatkan sosialisasi mekanisme pelaksanaan layanan PILIHAN JAWABAN a. sudah sesuai standar b. sudah sesuai standar tetapi belum memahami c. belum sesuai standar a. sudah sesuai standar b. sudah sesuai standar tetapi belum memahami c. belum sesuai standar a. pernah mengikuti diklat b. pernah mengikuti diklat namun belum menginplementasikannya c. pernah mengikuti diklat namun hanya diklat LAKIP d. belum pernah mengikuti diklat a. pernah mengikuti diklat b. pernah mengikuti diklat namun belum menginplementasikannya c. pernah mengikuti diklat namun hanya diklat LAKIP d. belum pernah mengikuti diklat a. pernah mengikuti diklat b. pernah mengikuti diklat namun belum menginplementasikannya c. pernah mengikuti diklat namun hanya diklat LAKIP d. belum pernah mengikuti diklat a. memahami dan mengimplementasikannya b. memahami tetapi belum mengimplementasikannya c. belum memahami a. memahami dan mengimplementasikannya b. memahami tetapi belum mengimplementasikannya c. belum memahami a. memahami dan mengimplementasikannya b. memahami tetapi belum mengimplementasikannya c. belum memahami a. pernah mendapatkan sosialisasi dan mengimplementasikannya b. pernah mendapatkan sosialisasi dan belum mengimplementasikannya c. belum pernah mendapatkan sosialisasi 1

25 PERTANYAAN 11 Apakah kualifikasi pendidikan petugas pemasyarakatan yang melakukan analisa data kinerja telah mendapatkan sosialisasi mekanisme pelaksanaan layanan 12 Apakah kualifikasi pendidikan petugas pemasyarakatan yang melakukan penyajian data kinerja telah mendapatkan sosialisasi mekanisme pelaksanaan layanan 13 Berapa jumlah pegawai yang mengikuti pelatihan LAKIP dalam kurun waktu 5 (lima) tahun terakhir PILIHAN JAWABAN a. pernah mendapatkan sosialisasi dan mengimplementasikannya b. pernah mendapatkan sosialisasi dan belum mengimplementasikannya c. belum pernah mendapatkan sosialisasi a. pernah mendapatkan sosialisasi dan mengimplementasikannya b. pernah mendapatkan sosialisasi dan belum mengimplementasikannya c. belum pernah mendapatkan sosialisasi a. > 5 Orang b. 1-5 Orang c. tidak ada II. SARANA DAN PRASARANA (3) 1 KUANTITAS (1,5) 1 Apakah terdapat komputer untuk melakukan evaluasi dan pelaporan a. ada b. ada tetapi tidak berfungsi c. menggunakan milik pribadi d. tidak ada 2 Apakah terdapat jaringan internet a. ada b. ada tetapi tidak stabil (jaringan lemah) c. menggunakan milik pribadi d. tidak ada 3 Apakah terdapat printer a. ada b. ada tetapi tidak berfungsi c. menggunakan milik pribadi d. tidak ada 4 Apakah terdapat scanner a. ada b. ada tetapi tidak berfungsi c. menggunakan milik pribadi d. tidak ada 5 Dalam hal tidak terpenuhinya kuantitas sarana dan prasarana apakah ada upaya lain untuk memenuhi kuantitas tersebut a. terlaksananya upaya yang optimal b. terlaksananya upaya namun belum optimal c. tidak terdapat upaya pemenuhan kuantitas 2 KUALITAS (1,5) 1 Apakah komputer yang digunakan dapat mengoperasikan aplikasi manajemen kinerja 2 Apakah komputer yang digunakan sudah sesuai dengan spesifikasi teknis yang tertera dalam standar a. dapat beroperasi dan merupakan aset BMN b. dapat beroperasi tetapi bukan merupakan aset BMN c. tidak mampu (tidak support) a. sudah sesuai dan merupakan aset BMN b. sesuai tetapi bukan merupakan aset BMN c. tidak sesuai tapi beroperasi d. tidak support 3 Apakah memiliki jaringan internet a. kondisi stabil b. ada tetapi jaringan tidak stabil c. ada jaringan internet tapi jaraknya jauh dari kantor d. tidak ada jaringan internet 4 Apakah jaringan internet sudah optimal dalam mendukung pelaksanaan standar a. kondisi stabil dan merupakan aset BMN b. stabil tetapi bukan merupakan aset BMN c. tidak stabil tapi beroperasi d. tidak support 5 Apakah printer dapat mencetak a. ya b. tidak 2

26 PERTANYAAN PILIHAN JAWABAN 6 Apakah scanner dapat beroperasi dengan baik a. dapat beroperasi dan merupakan aset BMN b. dapat beroperasi tetapi bukan merupakan aset BMN c. beroperasi tetapi terkadang tidak beroperasi d. tidak beroperasi 7 Apakah komputer untuk pelaksanaan standar dirawat dengan baik a. setiap minggu dilakukan pengecekan oleh vendor/jasa service komputer/ tenaga IT b. setiap bulan dilakukan pengecekan oleh vendor/jasa service komputer/ tenaga IT c. dilakukan pengecekan apabila hanya rusak saja d. tidak pernah dilakukan pengecekan 8 Apakah printer untuk pelaksanaan standar dirawat dengan baik a. setiap minggu dilakukan pengecekan oleh vendor/jasa service komputer/ tenaga IT b. setiap bulan dilakukan pengecekan oleh vendor/jasa service komputer/ tenaga IT c. dilakukan pengecekan apabila hanya rusak saja d. tidak pernah dilakukan pengecekan 9 Apakah jaringan internet untuk pelaksanaan standar dirawat dengan baik a. setiap minggu dilakukan pengecekan oleh vendor/jasa service komputer/ tenaga IT b. setiap bulan dilakukan pengecekan oleh vendor/jasa service komputer/ tenaga IT c. dilakukan pengecekan apabila hanya rusak saja d. tidak pernah dilakukan pengecekan 10 Apakah scanner untuk pelaksanaan standar dirawat dengan baik a. setiap minggu dilakukan pengecekan oleh vendor/jasa service komputer/ tenaga IT b. setiap bulan dilakukan pengecekan oleh vendor/jasa service komputer/ tenaga IT c. dilakukan pengecekan apabila hanya rusak saja d. tidak pernah dilakukan pengecekan III. ANGGARAN (2) 1. PEMENUHAN (1) 1 Apakah besaran anggaran yang diberikan sudah sesuai dengan standar yang ditetapkan a. ya b. tidak 2. PENYERAPAN (1) 1 Apakah ketersediaan anggaran pelaksanaan standar dapat diserap secara optimal a. Terserap secara optimal b. Terdapat sisa anggaran dan di optimalisasikan ke kegiatan lain c. Tidak terserap secara optimal TOTAL B. PROSES (70) I. PERSIAPAN (15) 1 Apakah petugas pemasyarakatan telah melakukan koordinasi dengan bagian lain untuk pengumpulan data kinerja 2 Aapakah petugas pemasyarakatan telah mempersiapkan hasil capaian indikator kinerja untuk melakukan analisa data kinerja 3 Apakah petugas pemasyarakatan telah menentukan format penyajian laporan kinerja 4 Apakah petugas pemasyarakatan siap untuk melakukan evaluasi dan pelaporan kinerja a. sudah berkoordinasi dengan baik dan seluruh bagian mengirimkan kepada petugas b. sudah berkoordinasi dengan baik tetapi data belum diolah dengan baik oleh masing-masing bagian c. data dikumpulkan oleh petugas secara langsung ke masing-masing bagian tanpa koordinasi a. capaian indikator kinerja sudah dipersiapkan untuk dianalisis b. capaian indikator kinerja tidak tersedia seluruhnya c. capaian indikator kinerja sulit untuk dianalisa d. capaian indikator kinerja tidak tersedia a. telah menentukan format laporan kinerja seperti tahun sebelumnya b. telah menentukan format laporan kinerja sesuai dengan Peraturan Menteri PAN-RB c. telah menentukan format laporan kinerja sesuai dengan instansi lain a. sudah siap dan sesuai dengan standar evaluasi dan pelaporan b. sudah siap akan tetapi pada tahap kegiatan terdapat kendala dalam menganalisa dan evaluasi c. belum siap karena belum pernah mendapatkan pelatihan LAKIP d. tidak siap 3

27 PERTANYAAN II. PELAKSANAAN (40) 1 Apakah petugas telah menginput data kinerja melalui aplikasi manajemen kinerja 2 Apakah telah dilakukan verifikasi terhadap data yang diinput pada aplikasi manajemen kinerja 3 Apakah Ka. Satuan Kerja telah melakukan verifikasi, validasi, dan penandatanganan pada data kinerja PILIHAN JAWABAN a. petugas telah melaksanakan b. petugas telah melaksanakan namun belum memahami sepenuhnya c. petugas belum melaksanakan d. petugas tidak melaksanakan a. petugas telah melaksanakan b. petugas telah melaksanakan namun belum memahami sepenuhnya c. petugas belum melaksanakan d. petugas tidak melaksanakan a. petugas telah melaksanakan b. petugas telah melaksanakan namun belum memahami sepenuhnya c. petugas belum melaksanakan d. petugas tidak melaksanakan 4 Apakah data kinerja yang diiisi sesuai dengan capaian indikator kinerja a. petugas telah melaksanakan b. petugas telah melaksanakan namun belum memahami sepenuhnya c. petugas belum melaksanakan d. petugas tidak melaksanakan 5 Apakah petugas telah melakukan analisa terhadap tiap pencapaian kinerja pada standar 6 Apakah petugas telah mengidentifikasi dan mengevaluasi permasalahanpermasalahan, kesempatan-kesempatan, hambatan-hambatan terhadap pencapaian standar 7 Apakah petugas telah melakukan rekapitulasi terhadap keseluruhan capaian pelaksanaan standar 8 Apakah petugas telah menetapkan rekomendasi terhadap penyempurnaan pelaksanaan standar 9 apakah petugas telah melakukan pemenuhan sarana dan prasarana sebagai upaya optimalisasi pelaksanaan standar a. petugas telah melaksanakan b. petugas telah melaksanakan namun belum memahami sepenuhnya c. petugas belum melaksanakan d. petugas tidak melaksanakan a. petugas telah melaksanakan b. petugas telah melaksanakan namun belum memahami sepenuhnya c. petugas belum melaksanakan d. petugas tidak melaksanakan a. petugas telah melaksanakan b. petugas telah melaksanakan namun belum memahami sepenuhnya c. petugas belum melaksanakan d. petugas tidak melaksanakan a. petugas telah melaksanakan b. petugas telah melaksanakan namun belum memahami sepenuhnya c. petugas belum melaksanakan d. petugas tidak melaksanakan a. petugas telah melaksanakan b. petugas telah melaksanakan namun belum memahami sepenuhnya c. petugas belum melaksanakan d. petugas tidak melaksanakan III. PELAPORAN (15) 1 Apakah satuan kerja pemasyarakatan telah menyusun laporan kinerja (LAKIP) a. LAKIP telah disusun menggunakan format tahun sebelumnya b. LAKIP telah disusun sesuai dengan format yang telah ditetapkan Kementerian PAN-RB c. LAKIP telah disusun menggunakan format lainnya d. belum ada penyusunan LAKIP 2 Apakah substansi LAKIP menggambarkan capaian program yang diemban a. LAKIP telah disusun hanya menggambarkan realisasi anggaran tidak menjelaskan proses kinerja b. LAKIP telah disusun menggambarkan tugas dan fungsi satuan kerja yang mendukung capaian program, terdapat analisa target dan capaian, analisa standar dengan kondisi yang ada c. LAKIP hanya berisikan laporan kegiatan d. LAKIP belum disusun 4

28 PERTANYAAN PILIHAN JAWABAN 3 Apakah satuan kerja pemasyarakatan telah menyampaikan LAKIP tepat waktu a. LAKIP telah disampaikan sesuai dengan SOP penyajian data kinerja b. LAKIP telah disampaikan melebihi waktu yang terdapat pada SOP penyajian data kinerja c. LAKIP belum disampaikan TOTAL PROSES B. OUTPUT (20) I. PENCAPAIAN OUTPUT (10) 1 Apakah capaian indikator satuan kerja sesuai dengan target a. Capaian indikator > 70% b. Capaian indikator 60% s.d 70% c. Capaian indikator 50% s.d 60% d. Tidak ada hasil 2 Apakah keseluruhan indikator telah tercapai a. Seluruhnya tercapai b. 80% telah tercapai c. 60% telah tercapai d. Seluruhnya tidak tercapai II. KUALITAS (10) 1 Apakah Satuan Kerja anda Evaluasi Kinerja (Lakip) telah dinilai oleh APIP? a. Sudah b. Belum 2 Apakah jaringan internet yang tersedia dalam penggunaan aplikasi SDP? a. Sudah b. Belum 3 Bagaimana kualitas hasil Evaluasi Kinerja Satuan Kerja anda menurut APIP? a. Baik b. Cukup c. Kurang 5

2 Nomor 26, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4614); 3. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2006 tentang Tata Cara Pengendalian dan Ev

2 Nomor 26, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4614); 3. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2006 tentang Tata Cara Pengendalian dan Ev BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1040, 2014 KEMENPOLHUKAM. Kinerja Instansi Pemerintah. Akuntabilitas. Sistem. Pedoman. PERATURAN MENTERI KOORDINATOR BIDANG POLITIK, HUKUM, DAN KEAMANAN REPUBLIK INDONESIA

Lebih terperinci

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.80, 2014 ADMINISTRASI. Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. Pelaporan. Keuangan. Kinerja. PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 29 TAHUN 2014 TENTANG

Lebih terperinci

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 29 TAHUN 2014 TENTANG SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 29 TAHUN 2014 TENTANG SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 29 TAHUN 2014 TENTANG SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa untuk

Lebih terperinci

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 29 TAHUN 2014 TENTANG SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 29 TAHUN 2014 TENTANG SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 29 TAHUN 2014 TENTANG SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: bahwa untuk

Lebih terperinci

S A L I N A N BERITA DAERAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT NOMOR 91 TAHUN No. 91, 2016 TENTANG

S A L I N A N BERITA DAERAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT NOMOR 91 TAHUN No. 91, 2016 TENTANG - 1 - S A L I N A N BERITA DAERAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT NOMOR 91 TAHUN 2016 NOMOR 91 TAHUN 2016 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN BARAT NOMOR 852 TAHUN 2006 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI SIAK NOMOR TAHUN 2015 TENTANG

PERATURAN BUPATI SIAK NOMOR TAHUN 2015 TENTANG PROVINSI RIAU PERATURAN BUPATI SIAK NOMOR TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN DOKUMEN SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN SIAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

2 2. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tamba

2 2. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tamba BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.491, 2015 KEMENKOMINFO. Akuntabilitas Kinerja. Pemerintah. Sistem. Penyelenggaraan. Pedoman. PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13

Lebih terperinci

PEDOMAN PENYUSUNAN SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (SAKIP) DI LINGKUNGAN BADAN STANDARDISASI NASIONAL

PEDOMAN PENYUSUNAN SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (SAKIP) DI LINGKUNGAN BADAN STANDARDISASI NASIONAL PEDOMAN PENYUSUNAN SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (SAKIP) DI LINGKUNGAN BADAN STANDARDISASI NASIONAL Menimbang : a. bahwa untuk meningkatkan pelaksanaan pemerintahan yang lebih berdaya

Lebih terperinci

BUPATI BINTAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN BUPATI BINTAN NOMOR 27 TAHUN 2014 TENTANG SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH

BUPATI BINTAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN BUPATI BINTAN NOMOR 27 TAHUN 2014 TENTANG SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BUPATI BINTAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN BUPATI BINTAN NOMOR 27 TAHUN 2014 TENTANG SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN BINTAN DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI SIAK NOMOR 35 TAHUN 2015 TENTANG

PERATURAN BUPATI SIAK NOMOR 35 TAHUN 2015 TENTANG PROVINSI RIAU PERATURAN BUPATI SIAK NOMOR 35 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN DOKUMEN SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN SIAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

2016, No Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 216 Tambahan Lembaran Negara Republik IndonesiaNomor 5584); 4. Undang-Undang Nomor 23 Tah

2016, No Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 216 Tambahan Lembaran Negara Republik IndonesiaNomor 5584); 4. Undang-Undang Nomor 23 Tah No.1183, 2016 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BSN. SAKIP. Pelaksanaan. Pedoman. PERATURAN KEPALA BADAN STANDARDISASI NASIONAL NOMOR 5 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN SISTEM AKUNTABILITAS INSTANSI

Lebih terperinci

I. Pengertian BAB I PENDAHULUAN

I. Pengertian BAB I PENDAHULUAN LAMPIRAN PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH PADA LINGKUNGAN KEMENTERIAN

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 09/PRT/M/2018 TENTANG PENYELENGGARAAN SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH DI KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN

Lebih terperinci

2017, No Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan L

2017, No Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan L No.1236, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENKO-KEMARITIMAN. SAKIP. PERATURAN MENTERI KOORDINATOR BIDANG KEMARITIMAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2017 TENTANG SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA DI

Lebih terperinci

PEDOMAN PENYUSUNAN PERJANJIAN KINERJA DAN PELAPORAN KINERJA DI LINGKUNGAN KOMISI PEMILIHAN UMUM

PEDOMAN PENYUSUNAN PERJANJIAN KINERJA DAN PELAPORAN KINERJA DI LINGKUNGAN KOMISI PEMILIHAN UMUM - 2 - Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2016 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2015 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2014 tentang Pemilihan

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2015 NOMOR 14

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2015 NOMOR 14 BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2015 NOMOR 14 PERATURAN BUPATI BANJARNEGARA NOMOR 14 TAHUN 2015 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PERJANJIAN KINERJA, PELAPORAN KINERJA DAN TATA CARA REVIU ATAS LAPORAN

Lebih terperinci

2016, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Menteri Pendidikan dan Ke

2016, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Menteri Pendidikan dan Ke No. 426, 2016 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENDIKBUD. Akuntabilitas Kinerja. Sistem. Pencabutan. PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 2015 TENTANG SISTEM AKUNTABILITAS

Lebih terperinci

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tam

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tam No.1809, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMEN-DPDTT. SAKIP. PERATURAN MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2017 TENTANG PEDOMAN PENERAPAN

Lebih terperinci

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi, dan Nepo

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi, dan Nepo No.1452, 2016 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENRISTEK-DIKTI. SAKIP. Pelaksanaan. PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 51 TAHUN 2016 TENTANG PELAKSANAAN

Lebih terperinci

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA SALINAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 51 TAHUN 2016 TENTANG PELAKSANAAN SISTEM AKUNTABILITAS

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MADIUN,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MADIUN, BUPATI MADIUN PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 25 TAHUN 2015 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENERAPAN SISTIM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN

Lebih terperinci

2016, No Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2014 tentang Pencarian dan Pertolongan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 267, Tamba

2016, No Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2014 tentang Pencarian dan Pertolongan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 267, Tamba No.904, 2016 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BASARNAS. SAKIP. Pedoman. PERATURAN KEPALA BADAN SAR NASIONAL NOMOR PK. 4 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN IMPLEMENTASI SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2016

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2016 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2016 BAGIAN PEMBANGUNAN SEKRETARIAT DAERAH KOTA PADANG TAHUN 2017 D A F T A R I S I KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... ii I. PENDAHULUAN 1.1

Lebih terperinci

SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (SAKIP) DAN LAPORAN AKUNTANTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP)

SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (SAKIP) DAN LAPORAN AKUNTANTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (SAKIP) DAN LAPORAN AKUNTANTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) SAKIP adalah rangkaitan sistematik dari berbagai aktivitas, alat, dan prosedur

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA, SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 2015 TENTANG SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 8 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN PERJANJIAN DAN PELAPORAN KINERJA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 8 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN PERJANJIAN DAN PELAPORAN KINERJA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA SALINAN NOMOR 8, 2015 PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 8 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN PERJANJIAN DAN PELAPORAN KINERJA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MALANG, Menimbang : a. bahwa pedoman

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT PUPUK DAN PESTISIDA TA. 2014

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT PUPUK DAN PESTISIDA TA. 2014 RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT PUPUK DAN PESTISIDA TA. 2014 DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN KEMENTERIAN PERTANIAN 2013 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... ii BAB

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016 SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN JAKARTA, JANUARI 2017 Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Inspektorat

Lebih terperinci

P a g e 21. Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Lingga BAB. AKUNTABILITAS KINERJA

P a g e 21. Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Lingga BAB. AKUNTABILITAS KINERJA . AKUNTABILITAS KINERJA Kewajiban untuk menjawab dari perorangan badan hukum atau pimpinan kolektif secara transparan mengenai keberhasilan atau kegagalan dalam melaksanakan misi organisasi kepada pihak-pihak

Lebih terperinci

PENYUSUNAN LAPORAN KINERJA

PENYUSUNAN LAPORAN KINERJA LAMPIRAN IV PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 09 /PRT/M/2018 TENTANG PENYELENGGARAAN SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH DI KEMENTERIAN PEKERJAAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. An evaluation version of novapdf was used to create this PDF file. Purchase a license to generate PDF files without this notice.

BAB I PENDAHULUAN. An evaluation version of novapdf was used to create this PDF file. Purchase a license to generate PDF files without this notice. BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Setiap pelaksanaan urusan kepemerintahan akan selalu dikaitkan dengan pengelolaan kepemrintahan yang baik (good governance) dengan tiga pilar utama yaitu, Partisipasi,

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT PENGELOLAAN AIR IRIGASI TA. 2014

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT PENGELOLAAN AIR IRIGASI TA. 2014 RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT PENGELOLAAN AIR IRIGASI TA. 2014 DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN KEMENTERIAN PERTANIAN 2013 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... ii

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. LKjIP BAPPEDA Tahun 2015 I / LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. LKjIP BAPPEDA Tahun 2015 I / LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Dalam rangka mewujudkan pelaksanaan Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP), diperlukan pengembangan

Lebih terperinci

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA BAB III AKUNTABILITAS KINERJA Akuntabilitas kinerja adalah kewajiban untuk menjawab dari perorangan, badan hukum atau pimpinan kolektif secara transparan mengenai keberhasilan atau kegagalan dalam melaksanakan

Lebih terperinci

KPU Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Sumedang BAB I PENDAHULUAN

KPU Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Sumedang BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pemilihan Umum adalah sarana pelaksanaan kedaulatan rakyat yang diselenggarakan secara demokratis, Langsung Umum Bebas Rahasia, Jujur dan Adil dalam Negara Kesatuan

Lebih terperinci

EVALUASI IMPLEMENTASI SAKIP. c. Memberikan saran perbaikan untuk peningkatan implementasi SAKIP.

EVALUASI IMPLEMENTASI SAKIP. c. Memberikan saran perbaikan untuk peningkatan implementasi SAKIP. LAMPIRAN VI PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 09/PRT/M/2018 TENTANG PENYELENGGARAAN SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH DI KEMENTERIAN PEKERJAAN

Lebih terperinci

DR. ASROPI, SIP, MSi SEKOLAH TINGGI ILMU ADMINISTRASI LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA

DR. ASROPI, SIP, MSi SEKOLAH TINGGI ILMU ADMINISTRASI LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA DR. ASROPI, SIP, MSi asropi0703@gmail.com 081386099760 SEKOLAH TINGGI ILMU ADMINISTRASI LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA Dr. Asropi, SIP, MSi- Lembaga Administrasi Negara Curriculum Vitae Nama : Dr. Asropi,

Lebih terperinci

2016, No Kinerja Instansi Pemerintah di Lingkungan Kementerian Keuangan, yang diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor 42/PMK.01/2012 ten

2016, No Kinerja Instansi Pemerintah di Lingkungan Kementerian Keuangan, yang diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor 42/PMK.01/2012 ten BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.2165, 2016 KEMENKEU. Sistem Akuntabilitas Kinerja. Instansi Pemerintah. Evaluasi. Perubahan. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 239/PMK.09/2016 TENTANG

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. akuntabel serta penyelenggaraan negara yang bersih dari unsur-unsur KKN untuk

BAB I PENDAHULUAN. akuntabel serta penyelenggaraan negara yang bersih dari unsur-unsur KKN untuk 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Reformasi birokrasi dengan tekad mewujudkan pemerintah yang transparan dan akuntabel serta penyelenggaraan negara yang bersih dari unsur-unsur KKN untuk mewujudkan

Lebih terperinci

REFORMASI BIROKRASI. Pengantar

REFORMASI BIROKRASI. Pengantar REFORMASI BIROKRASI Pengantar Keterpihakan serta dukungan terhadap pelaksanaan Reformasi Birokrasi di lingkungan Lembaga Administrasi Negara merupakan suatu amanah yang harus diikuti dengan akuntabilitas

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT ALAT DAN MESIN PERTANIAN TA. 2014

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT ALAT DAN MESIN PERTANIAN TA. 2014 RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT ALAT DAN MESIN PERTANIAN TA. 2014 DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN KEMENTERIAN PERTANIAN 2013 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... ii

Lebih terperinci

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA Pada penyusunan Laporan Akuntabilias Kinerja Tahun 2013 ini, mengacu pada Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor

Lebih terperinci

1.2 TUGAS, FUNGSI DAN STRUKTUR ORGANISASI DIREKTORAT JENDERAL PENGENDALIAN PEMANFAATAN RUANG DAN PENGUASAAN TANAH

1.2 TUGAS, FUNGSI DAN STRUKTUR ORGANISASI DIREKTORAT JENDERAL PENGENDALIAN PEMANFAATAN RUANG DAN PENGUASAAN TANAH BAB 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Laporan Kinerja Ditjen dan Penguasaan Tanah Tahun merupakan media untuk mempertanggungjawabkan capaian kinerja Direktorat Jenderal selama tahun, dalam melaksanakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Terselenggaranya Good Governance merupakan prasyarat utama untuk mewujudkan aspirasi masyarakat dalam mencapai tujuan dan cita-cita bangsa dan negara. Dalam rangka itu

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN TA. 2014

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN TA. 2014 RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN TA. 2014 DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN KEMENTERIAN PERTANIAN 2013 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR...

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. pemerintahan yang bersih dan bebas dari korupsi, serta untuk meningkatkan

PENDAHULUAN. pemerintahan yang bersih dan bebas dari korupsi, serta untuk meningkatkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam rangka pelaksanaan reformasi birokrasi guna mewujudkan tata pemerintahan yang bersih dan bebas dari korupsi, serta untuk meningkatkan kualitas pelayanan publik

Lebih terperinci

PETUNJUK TEKNIS EVALUASI SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH DI LINGKUNGAN BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA

PETUNJUK TEKNIS EVALUASI SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH DI LINGKUNGAN BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA 2013, No.1436 4 LAMPIRAN PERATURAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR 31 TAHUN 2013 TENTANG PETUNJUK TEKNIS EVALUASI SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH DI LINGKUNGAN BADAN KEPEGAWAIAN

Lebih terperinci

PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI TEMANGGUNG NOMOR 25 TAHUN 2015

PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI TEMANGGUNG NOMOR 25 TAHUN 2015 PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI TEMANGGUNG NOMOR 25 TAHUN 2015 TENTANG INDIKATOR KINERJA UTAMA PEMERINTAH KABUPATEN TEMANGGUNG DAN INDIKATOR KINERJA UTAMA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH KABUPATEN

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 39 TAHUN 2006 TENTANG TATA CARA PENGENDALIAN DAN EVALUASI PELAKSANAAN RENCANA PEMBANGUNAN

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 39 TAHUN 2006 TENTANG TATA CARA PENGENDALIAN DAN EVALUASI PELAKSANAAN RENCANA PEMBANGUNAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 39 TAHUN 2006 TENTANG TATA CARA PENGENDALIAN DAN EVALUASI PELAKSANAAN RENCANA PEMBANGUNAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang:

Lebih terperinci

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA Teks tidak dalam format asli. Kembali: tekan backspace LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No. 96, 2006 (Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4663) PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA, Jalan Ampera Raya No. 7, Jakarta Selatan 12560, Indonesia Telp. 62 21 7805851, Fax. 62 21 7810280 http://www.anri.go.id, e-mail: info@anri.go.id PERATURAN KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Jakarta, 10 Maret 2014 Sekretaris Direktorat Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan. Dr. Ir. Syafril Fauzi, M.

KATA PENGANTAR. Jakarta, 10 Maret 2014 Sekretaris Direktorat Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan. Dr. Ir. Syafril Fauzi, M. KATA PENGANTAR Laporan akuntabilitas kinerja merupakan wujud pertanggungjawaban kepada stakeholders dan memenuhi Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 yang mengamanatkan setiap instansi pemerintah/lembaga

Lebih terperinci

BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Keberhasilan pembangunan pertanian bukan hanya ditentukan oleh kondisi sumberdaya pertanian, tetapi juga ditentukan oleh peran penyuluh pertanian yang sangat strategis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. LAKIP tersebut

BAB I PENDAHULUAN. Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. LAKIP tersebut BAB I PENDAHULUAN I.1 LATAR BELAKANG S etiap instansi Pemerintah mempunyai kewajiban menyusun Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) atau Laporan Kinerja pada akhir periode anggaran.

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT PERLUASAN DAN PENGELOLAAN LAHAN TA. 2014

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT PERLUASAN DAN PENGELOLAAN LAHAN TA. 2014 RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT PERLUASAN DAN PENGELOLAAN LAHAN TA. 2014 DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN KEMENTERIAN PERTANIAN 2013 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI...

Lebih terperinci

BMKG BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI, DAN GEOFISIKA LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH INSPEKTORAT TAHUN 2015

BMKG BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI, DAN GEOFISIKA LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH INSPEKTORAT TAHUN 2015 BMKG BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI, DAN GEOFISIKA LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH INSPEKTORAT TAHUN 2015 Jl. Angkasa I No. 2 Kemayoran, Jakarta 10720 Phone : (62 21) 65866230, 65866231, Fax : (62

Lebih terperinci

Laporan Kinerja KPPN Bandar Lampung 2015

Laporan Kinerja KPPN Bandar Lampung 2015 BAB I PENDAHULUAN A. Penjelasan Umum Organisasi Laporan Kinerja KPPN Bandar Lampung tahun 2015 disusun sebagai bentuk perwujudan pertanggungjawaban pelaksanaan kinerja dalam mencapai sasaran strategis

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.317, 2013 KEMENTERIAN PERHUBUNGAN. Indikator Kinerja. Pengukuran. Pedoman. PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PM. 12 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PENGUKURAN

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH DINAS KOPERASI USAHA KECIL DAN MENENGAH TAHUN 2016

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH DINAS KOPERASI USAHA KECIL DAN MENENGAH TAHUN 2016 LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH DINAS KOPERASI USAHA KECIL DAN MENENGAH PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2016 DINAS KOPERASI USAHA KECIL DAN MENENGAH PROVINSI JAWA TENGAH KATA PENGANTAR Dengan mengucapkan

Lebih terperinci

Arsip Nasional Republik Indonesia

Arsip Nasional Republik Indonesia Arsip Nasional Republik Indonesia LEMBAR PERSETUJUAN Substansi Prosedur Tetap tentang Penyusunan Bahan Nota Keuangan dan RAPBN telah saya setujui. Disetujui di Jakarta pada tanggal Juni 2010 Plt. SEKRETARIS

Lebih terperinci

KABUPATEN BADUNG LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN TAHUN 2014

KABUPATEN BADUNG LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN TAHUN 2014 KABUPATEN BADUNG LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN TAHUN 2014 BAPPEDA LITBANG KABUPATEN BADUNG TAHUN 2015 DAFTAR ISI Hal DAFTAR ISI...

Lebih terperinci

Arsip Nasional Republik Indonesia

Arsip Nasional Republik Indonesia Arsip Nasional Republik Indonesia LEMBAR PERSEJUAN Substansi Prosedur Tetap tentang Penyusunan Penetapan Kinerja telah saya setujui. Disetujui di Jakarta pada tanggal Juni 2010 Plt. SEKRETARIS UTAMA, GINA

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) DINAS KOPERASI DAN UMKM PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2015

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) DINAS KOPERASI DAN UMKM PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2015 LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) DINAS KOPERASI DAN UMKM PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2015 DINAS KOPERASI DAN UMKM PROVINSI JAWA TENGAH Semarang, 29 Februari 2016 KATA PENGANTAR Dengan mengucapkan

Lebih terperinci

BUPATI SOPPENG BUPATI SOPPENG,

BUPATI SOPPENG BUPATI SOPPENG, BUPATI SOPPENG PERATURAN BUPATI SOPPENG NOMOR : 35 TAHUN 2017 TAHUN TENTANG PEDOMAN EVALUASI ATAS IMPLEMENTASI SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH DI LINGKUP PEMERINTAH KABUPATEN SOPPENG DENGAN

Lebih terperinci

LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM

LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM NOMOR 17/PRT/M/2012 PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH DAN PENETAPAN KINERJA DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAFTAR

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.116, 2013 KEMENTERIAN PERTAHANAN. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. Penyusunan. Pedoman. PERATURAN MENTERI PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 50 TAHUN

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KOTA SAMARINDA SALINAN

BERITA DAERAH KOTA SAMARINDA SALINAN BERITA DAERAH KOTA SAMARINDA SALINAN WALIKOTA SAMARINDA PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN WALIKOTA SAMARINDA NOMOR 23 TAHUN 2014 TENTANG PIAGAM AUDIT INTERNAL DENGAN RAHMAT YANG MAHA ESA WALIKOTA SAMARINDA,

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2015 TENTANG

PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2015 TENTANG SALINAN PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH PADA KEMENTERIAN KOMUNIKASI

Lebih terperinci

-2- C. Ruang Lingkup Ruang lingkup surat edaran meliputi pentingnya implementasi SAKIP di lingkungan Badan Litbang dan Diklat guna meningkatkan kualit

-2- C. Ruang Lingkup Ruang lingkup surat edaran meliputi pentingnya implementasi SAKIP di lingkungan Badan Litbang dan Diklat guna meningkatkan kualit KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN DAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN Gedung Kementerian Agama Lantai. 17. Jalan M.H. Thamrin No.6 Jakarta Pusat Telepon/Faksimili : (021)

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. penerapan sistem pertanggung jawaban yang tepat, jelas, terukur, dan legitimate

BAB 1 PENDAHULUAN. penerapan sistem pertanggung jawaban yang tepat, jelas, terukur, dan legitimate BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Terselenggaranya good governance merupakan prasyarat bagi setiap pemerintahan untuk mewujudkan aspirasi masyarakat dan mencapai tujuan serta cita-cita bangsa

Lebih terperinci

LAKIP 2015 BALAI PELATIHAN KESEHATAN BATAM LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH

LAKIP 2015 BALAI PELATIHAN KESEHATAN BATAM LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH LAKIP 2015 BALAI PELATIHAN KESEHATAN BATAM LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 1 KATA PENGANTAR Assalamu alaikum.wr.wb Alhamdulillah, kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, yang telah memberikan

Lebih terperinci

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kantor Camat Kandis Kabupaten Siak Tahun 2016

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kantor Camat Kandis Kabupaten Siak Tahun 2016 BAB I PENDAHULUAN 1. GAMBARAN UMUM a. Kondisi Umum 1. Kedudukan Kecamatan Kandis merupakan bagian dari Kabupaten Siak, yang dibentuk berdasarkan pemekaran dari kecamatan Minas yang diundangkan sesuai Perda

Lebih terperinci

1 Pendahuluan. Badan Pemberdayaan Masyarakat (Bapemas) Kab. Pasuruan 1

1 Pendahuluan. Badan Pemberdayaan Masyarakat (Bapemas) Kab. Pasuruan 1 1 Pendahuluan D alam rangka pertanggungjawaban atas pengelolaan kinerjanya sebagaimana diamanatkan dalam inpres Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP), seluruh instansi

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : P. 22/MENHUT-II/2010 TENTANG PEDOMAN AUDIT KINERJA LINGKUP KEMENTERIAN KEHUTANAN

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : P. 22/MENHUT-II/2010 TENTANG PEDOMAN AUDIT KINERJA LINGKUP KEMENTERIAN KEHUTANAN PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : P. 22/MENHUT-II/2010 TENTANG PEDOMAN AUDIT KINERJA LINGKUP KEMENTERIAN KEHUTANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA,

Lebih terperinci

2016, No Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah (Lembaran Negara Republik Indon

2016, No Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah (Lembaran Negara Republik Indon BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1747, 2016 KEMENKO-KEMARITIMAN. SAKIP. Evaluasi. Juklak. PERATURAN MENTERI KOORDINATOR BIDANG KEMARITIMAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 2016 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN

Lebih terperinci

PENYUSUNAN DOKUMEN SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (SAKIP)

PENYUSUNAN DOKUMEN SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (SAKIP) PEDOMAN PENYUSUNAN DOKUMEN SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (SAKIP) DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN PERDAGANGAN (Berdasarkan Kepmendag Nomor 794 / 2015) KEMENTERIAN PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KEHUTANAN. Audit Kinerja. Pedoman.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KEHUTANAN. Audit Kinerja. Pedoman. No.237, 2010 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KEHUTANAN. Audit Kinerja. Pedoman. PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR P.22/MENHUT-II/2010 TENTANG PEDOMAN AUDIT KINERJA LINGKUP

Lebih terperinci

RINGKASAN EKSEKUTIF menjadi unit kerja yang mampu mewujudkan pelayanan administrasi dan manajemen yang tertib, cepat, transparan dan akuntabel.

RINGKASAN EKSEKUTIF menjadi unit kerja yang mampu mewujudkan pelayanan administrasi dan manajemen yang tertib, cepat, transparan dan akuntabel. RINGKASAN EKSEKUTIF Berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian Nomor: 61/Permentan/OT.140/10/2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pertanian, Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1213, 2013 KEMENTERIAN SOSIAL. Kinerja. Rencana Tahunan. Rencana Aksi. LAKIP. Penyusunan. Pedoman. Pencabutan. PERATURAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN

Lebih terperinci

Pada hakekatnya reformasi birokrasi pemerintah merupakan proses

Pada hakekatnya reformasi birokrasi pemerintah merupakan proses B A B I P E N D A H U L UA N A. LATAR BELAKANG Pada hakekatnya reformasi birokrasi pemerintah merupakan proses pembaharuan yang dilakukan secara bertahap dan berkelanjutan melalui langkah-langkah strategis

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Page i. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Direktorat Jenderal Badan Peradilan Umum Mahkamah Agung RI Tahun 2014

KATA PENGANTAR. Page i. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Direktorat Jenderal Badan Peradilan Umum Mahkamah Agung RI Tahun 2014 KATA PENGANTAR Penyusunan Laporan Akuntabilitasi Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Direktorat Jenderal Badan Peradilan Umum Tahun 2014 mengacu pada Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem

Lebih terperinci

PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN DUKUNGAN MANAJEMEN DAN TEKNIS LAINNYA PADA DITJEN TANAMAN PANGAN TRIWULAN III 2016

PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN DUKUNGAN MANAJEMEN DAN TEKNIS LAINNYA PADA DITJEN TANAMAN PANGAN TRIWULAN III 2016 PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN DUKUNGAN MANAJEMEN DAN TEKNIS LAINNYA PADA DITJEN TANAMAN PANGAN TRIWULAN III 2016 KEMENTERIAN PERTANIAN-RI DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN SEKRETARIAT

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANYUWANGI,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANYUWANGI, 1 BUPATI BANYUWANGI PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 38 TAHUN 2017 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENYUSUNAN LAPORAN KINERJA PEJABAT ADMINISTRATOR, PEJABAT PENGAWAS DAN PEJABAT PELAKSANA

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.116, 2013 KEMENTERIAN PERTAHANAN. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. Penyusunan. Pedoman. PERATURAN MENTERI PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 50 TAHUN

Lebih terperinci

BAB VII RINGKASAN, SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN REKOMENDASI. Bab ke tujuh sebagai penutup penelitian ini berisi ringkasan, simpulan,

BAB VII RINGKASAN, SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN REKOMENDASI. Bab ke tujuh sebagai penutup penelitian ini berisi ringkasan, simpulan, BAB VII RINGKASAN, SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN REKOMENDASI Bab ke tujuh sebagai penutup penelitian ini berisi ringkasan, simpulan, keterbatasan dan rekomendasi hasil penelitian. Ringkasan berisi gambaran

Lebih terperinci

Biro Perencanaan KATA PENGANTAR

Biro Perencanaan KATA PENGANTAR RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) BIRO PERENCANAAN 2014 BIRO PERENCANAAN SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PERTANIAN 2013 KATA PENGANTAR Sesuai dengan INPRES Nomor 7 Tahun 1999, tentang Akuntabilits Kinerja

Lebih terperinci

BUPATI KAPUAS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI KAPUAS NOMOR 35 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI KAPUAS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI KAPUAS NOMOR 35 TAHUN 2015 TENTANG SALINAN BUPATI KAPUAS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI KAPUAS NOMOR 35 TAHUN 2015 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PERJANJIAN KINERJA, PELAPORAN KINERJA DAN TATA CARA REVIU ATAS LAPORAN KINERJA INSTANSI

Lebih terperinci

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi, dan Nepotis

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi, dan Nepotis BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.88. 2016 KEMENLH-KEHUTANAN. Pengawasan Intern. Penyelenggaraan. Pencabutan. PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR P.83/MENLHK-SETJEN/2015

Lebih terperinci

WALIKOTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 88 TAHUN 2011 TENTANG

WALIKOTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 88 TAHUN 2011 TENTANG PERATURAN NOMOR 88 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN PENETAPAN KINERJA DAN LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, Menimbang : a. bahwa dalam rangka penyusunan

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA NOMOR M.HH-18.KP.05.02 TAHUN 2011 TENTANG SASARAN KERJA PEGAWAI DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

Kata Pengantar. Semarang, Pebruari 2016 Kepala Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Tengah

Kata Pengantar. Semarang, Pebruari 2016 Kepala Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Tengah P E M E R I N T A H P R O V I N S I J A W A T E N G A H LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN 2016 DINAS BINA MARGA PROVINSI JAWA TENGAH Semarang 2017 Kata Pengantar Dengan mengucapkan puji

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2013 TENTANG

PERATURAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2013 TENTANG SALINAN PERATURAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN RENCANA KINERJA TAHUNAN, PENETAPAN KINERJA, RENCANA AKSI, DAN LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA DI LINGKUNGAN

Lebih terperinci

LAKIP KPU KOTA BUKITTINGGI

LAKIP KPU KOTA BUKITTINGGI KATA PENGANTAR Alhamdulillah, Puji dan Syukur kami panjatkan kehadirat Allah Tuhan Yang Maha Esa, berkat Rahmat dan KaruniaNya sehingga kami dapat menyusun dan membuat Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. salah satu cita cita yang ingin dicapai oleh instansi pemerintah maupun bagi

BAB I PENDAHULUAN. salah satu cita cita yang ingin dicapai oleh instansi pemerintah maupun bagi BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pemerintah yang transparan, partisipatif, akuntabel dan berorientasi pada hasil, yaitu peningkatan kualitas pelayanan publik dan kesejahteraan rakyat menjadi salah

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KEDUTAAN BESAR REPUBLIK INDONESIA BERLIN TAHUN 2016 KEDUTAAN BESAR REPUBLIK INDONESIA BERLIN FEBRUARI 2017 KBRI Berlin 2/81 DAFTAR ISI DAFTAR ISI ii KATA PENGANTAR iii

Lebih terperinci

BAB I P E N D A H U L U A N

BAB I P E N D A H U L U A N 1 BAB I P E N D A H U L U A N 1.1. Latar Belakang Arah kebijakan Inspektorat Kabupaten Bandung adalah Pembangunan Budaya Organisasi Pemerintah yang bersih, akuntabel, efektif dan Profesional dan Peningkatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Selanjutnya dengan tersusunnya LAKIP Bagian Hukum, maka diharapkan dapat :

BAB I PENDAHULUAN. Selanjutnya dengan tersusunnya LAKIP Bagian Hukum, maka diharapkan dapat : BAB I PENDAHULUAN I.1 KONDISI UMUM ORGANISASI B agian Hukum dibentuk berdasarkan Keputusan Kepala BSN Nomor 965/BSN-I/HK.35/05/2001 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Standardisasi Nasional. Bagian

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.51, 2013 KEMENTERIAN PERHUBUNGAN. Indikator Kinerja Utama. Penetapan. PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PM. 68 TAHUN 2012 TENTANG PENETAPAN INDIKATOR

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN 2015

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN 2015 RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN 2015 DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN KEMENTERIAN PERTANIAN KATA PENGANTAR Sesuai dengan INPRES

Lebih terperinci

PERJANJIAN KINERJA DAN LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH OLEH: WIGIT JATMIKO KEPALA SUBBAGIAN AKUNTABILITAS DAN PELAPORAN I

PERJANJIAN KINERJA DAN LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH OLEH: WIGIT JATMIKO KEPALA SUBBAGIAN AKUNTABILITAS DAN PELAPORAN I PERJANJIAN KINERJA DAN LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH OLEH: WIGIT JATMIKO KEPALA SUBBAGIAN AKUNTABILITAS DAN PELAPORAN I BAGIAN AKUNTABILITAS DAN PELAPORAN, BIRO PERENCANAAN 29 JUNI 2016 1 PERPRES

Lebih terperinci