5. Penilaian Saham Perseroan
|
|
- Hartono Sanjaya
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 5. Penilaian Saham Perseroan 5.1 Pendekatan Aset Pendekatan ini disebut juga dengan balance sheet approach, karena menghitung nilai perusahaan atau ekuitas melalui penyesuaian nilai buku menjadi nilai pasar wajar dari angka-angka yang ada pada neraca, sehingga selisih nilai antara nilai aset dan liabilitas yang telah disesuaikan dianggap menunjukkan indikasi nilai pasar wajar ekuitas (net worth). Untuk mencari nilai pasar wajar dari net worth, dilakukan metode penyesuaian nilai buku (adjusted book value method), dimana nilai dari semua komponen aset dan liabilitas dalam neraca dilakukan penyesuaian, kecuali telah menunjukkan nilai wajar seperti akun kas/bank dan hutang bank dan sejenisnya Penyesuaian Nilai Buku Penyesuaian Nilai Buku yang dilakukan adalah pada Pos Aset Tetap, yang dinilai ulang berdasarkan hasil penilaian ekuitas yang dilakukan oleh KJPP Syukrial, Setiawan & Rekan No.Esesco.BV , yang diterbitkan pada tanggal 31 Oktober Uraian mengenai penilai bisnis : Nama : KJPP Syukrial, Setiawan & Rekan Alamat : Komplek Perkantoran Kebayoran Mall Blok 10 Jl. Kebayoran Baru No. 1-2, Jakarta Signing Valuer : Ir.Setiawan,MAPPI (Cert) STTD Bapepam : 07/BL/STTD-P/AB/2006 Nomor MAPPI : 95-S Tanggal Laporan : 31 Oktober 2011 Objek Penilaian : Aset berupa Investasi pada J. Resources Gold Ltd Metode Penilaian : Pendekatan Pendapatan dan Pendekatan Pasar Kesimpulan Nilai : USD Sehingga berdasarkan penyesuaian tersebut diperoleh nilai ekuitas Perseroan sebesar : Laporan Penilaian Saham J. Resources Netherland B.V. V-1
2 Tabel. 5.1 Neraca Penyesuaian KETERANGAN SEBELUM PENYESUAIAN Penyesuaian SETELAH PENYESUAIAN ASET Aset Lancar Kas di Bank Aset Tetap Investasi (Avocet Gold Limited) TOTAL ASET KEWAJIBAN & EKUITAS KEWAJIBAN LANCAR Hutang Hubungan Istimewa Hutang Usaha Hutang Pajak Biaya Yang Masih Harus Dibayar KEWAJIBAN TIDAK LANCAR Estimasi Biaya Penutupan Tambang Kewajiban Pajak Tangguhan TOTAL KEWAJIBAN EKUITAS Modal Saham Tambahan Modal Disetor Pemakaian Cadangan (4.000) - (4.000) Legal Reserve Saldo Laba Laba Tahun Berjalan Penyesuaian Penilaian TOTAL EKUITAS TOTAL KEWAJIBAN & EKUITAS Discount for Lack of Marketability (DLOM) Diskon Likuiditas Pasar (Discount For Lack of Marketability) suatu jumlah atau persentase tertentu yang merupakan pengurang dari nilai suatu ekuitas sebagai cerminan dari kurangnya likuiditas Obyek Penilaian. (Bapepam LK, VIII.C.3 Butir 1.a.27/2009). DLOM merupakan potongan yang diaplikasikan kepada suatu indikasi nilai ekuitas dari suatu perusahaan karena keterbatasan ekuitas tersebut untuk ditukarkan secara cepat menjadi uang tunai (SPI ). Laporan Penilaian Saham J. Resources Netherland B.V. V-2
3 DLOM mencerminkan pengurangan terhadap nilai dari penyertaan di perusahaan sebagai pengaruh dari tidak likuidnya obyek penilaian untuk diperdagangkan. Karena saham perusahaan merupakan saham dari perusahaan tertutup yang untuk penjualannya membutuhkan waktu. Dalam hal Obyek penilaian bukan merupakan perusahaan terbuka, maka : Diskon Likuiditas Pasar (Discount for Lack of Marketability) bagi pemegang saham mayoritas adalah antara 20% (dua puluh perseratus) sampai dengan 40% (empat puluh perseratus) dari indikasi nilai. Secara teoritis pendekatan penyesuaian nilai buku akan menghasilkan indikasi nilai mayoritas, sehingga untuk menilai penyertaan yang bersifat mayoritas ESESCO tidak mengaplikasikan Premium Kontrol. Namun karena objek penilaian merupakan perusahaan tertutup dan memiliki keterbatasan untuk dijual secara cepat di pasar saham maka ESESCO mengaplikasikan Discount Lack Of Marketability (DLOM) sebesar 30%, yang merupakan angka rata-rata yang diperkenankan dalam peraturan Bapepam LK tersebut diatas, selain itu juga dengan pertimbangan bahwa perusahaan yang menjadi Obyek Penilaian berada pada bidang industri yang relatife dikenal baik oleh masyarakat luas Indikasi Nilai Saham Obyek Penilaian Adapun indikasi nilai obyek penilaian adalah seperti terlihat pada tabel berikut ini (dalam USD) : Tabel. 5.2 Indikasi Nilai Saham Berdasarkan hasil perhitungan penilaian bisnis melalui Pendekatan Aset (Asset Approach) berdasarkan penyesuaian nilai buku (adjusted book value method) maka diperoleh indikasi nilai pasar wajar Perseroan per 30 Juni 2011 adalah sebesar USD (Seratus Tujuh Puluh Tiga Juta Empat Ratus Delapan Puluh Empat Ribu Tujuh Ratus Tujuh Puluh Tujuh Dollar Amerika). Laporan Penilaian Saham J. Resources Netherland B.V. V-3
4 5.2 Pendekatan Pasar Perusahaan Pembanding Pendekatan ini melakukan komparasi antara perusahaan yang dinilai dengan perusahaan sebanding dari bidang (sub bidang) industri sejenis yang sahamnya telah diperdagangkan di bursa dunia. Metode dalam pendekatan pasar ini menggunakan multiple industri sejenis sebagai basis untuk menkonversi nilai buku variabel nilai yang relevan menjadi indikasi nilai pasar ekuitas. Multiple industri yang digunakan antara lain harga saham, Price to Book Value Ratio (PBV), Market Value Invested Capital per Book Value Invested Capital (MVIC/BVIC) dan Market Value per Resources (MV/Resources). Sebagai informasi, terdapat 743 perusahaan terbuka yang tercatat dalam kelompok industri pertambangan emas di bursa dunia per tanggal penilaian. Dari 743 perusahaan terbuka ini, digunakan 8 (delapan) perusahaan untuk pembanding dalam penilaian ini. Adapun kriteria-kriteria yang digunakan dalam menemukan pembanding Perseroan (sesuai dengan Bapepam LK, VIII C.3.Butir 15.a.5.26/2009) adalah sebagai berikut : 1. Industri, kegiatan usaha, produk, dan risiko usaha adalah sejenis; 2. Karakteristik pertumbuhan (growth in sales and earnings) dan struktur permodalan (capital structure) adalah sebanding; 3. Kinerja keuangan historis selama 5 (lima) tahun terakhir adalah sebanding. 4. Ukuran perusahaan (total assets) adalah sebanding; dan 5. Pangsa pasar (market share) adalah sejenis. Dari kelima kriteria tersebut hanya ada tiga kriteria yang memiliki kemiripan dengan Perseroan (Kriteria 1, Kriteria 4 dan Kriteria 5). Berdasarkan Peraturan VIII.C.3 butir 15.b.6), maka metode ini dapat digunakan untuk menilai saham JRNBV. Berdasarkan Laporan Snowden Report PT Bara Kutai Energi (PT J Resources Nusantara): Project Trophy Project No tentang Due Diligence Report untuk Aset Avocet Mining Ltd di Malaysia dan di Indonesia, kondisi Ore Reserve Perseroan diperoleh data Net Attributable sebesar tonnes. Berikut adalah data harga saham, Price to Book Value Ratio (PBV), Market Value Invested Capital per Book Value Invested Capital (MVIC/BVIC) dan Market Value per Resources (MV/Resources), perusahaan pembanding per 30 Juni Laporan Penilaian Saham J. Resources Netherland B.V. V-4
5 Company Negara PRICES PBV Market Value Invested Capital / Book Value Invested Capital (MVIC/BVIC) MV/Resources (Tonnes) Westgold Resources AUS 0,22 1,88 1,88 4,59 Chalige Gold Mines AUS 0,33 2,39 2,39 16,50 Troy Resources AUS 3,48 2,37 2,35 22,49 ST Barbara AUS 1,96 1,83 1,81 13,41 Kingsgate Consolidated AUS 8,00 3,43 3,43 13,25 Perseus Mining AUS 2,62 3,47 3,47 4,81 Newcrest Mining AUS 37,71 5,82 5,45 5,03 Catalpa Resources AUS 1,44 1,85 1,66 4,73 AVERAGE 2,80 10,60 Sumber: Reuters Estimasi Faktor Pengali Estimasi faktor pengali Perseroan dilakukan dengan menggunakan rata-rata market multiple, dimana dari hasil perhitungan nilai average MVIC/BVIC 2,80, MV/Resources 10,60. Mengingat kondisi spesifik yang melekat pada Obyek Penilaian dimana sumberdaya tambang emas dan cadangan emas memberikan kontribusi yang signifikan terhadap pendapatan Perseroan, berdasarkan kondisi tersebut maka, ESESCO memberikan bobot 70% pada market multiple MVIC/BVIC, 30% untuk market multiple MV/Resources untuk menghasilkan indikasi nilai pasar wajar (fair market value) Perseroan Discount for Lack of Marketability (DLOM) Diskon Likuiditas Pasar (Discount For Lack of Marketability) suatu jumlah atau persentase tertentu yang merupakan pengurang dari nilai suatu ekuitas sebagai cerminan dari kurangnya likuiditas Obyek Penilaian. (Bapepam LK, VIII.C.3 Butir 1.a.27/2009). DLOM merupakan potongan yang diaplikasikan kepada suatu indikasi nilai ekuitas dari suatu perusahaan karena keterbatasan ekuitas tersebut untuk ditukarkan secara cepat menjadi uang tunai (SPI ). DLOM mencerminkan pengurangan terhadap nilai dari penyertaan di perusahaan sebagai pengaruh dari tidak likuidnya obyek penilaian untuk diperdagangkan. Karena saham perusahaan merupakan saham dari perusahaan tertutup yang untuk penjualannya membutuhkan waktu. Dalam hal Obyek penilaian bukan merupakan perusahaan terbuka, maka : Diskon Likuiditas Pasar (discount for Lack of Marketability) bagi pemegang saham mayoritas adalah antara 20% (dua puluh perseratus) sampai dengan 40% (empat puluh perseratus) dari indikasi nilai. Besarnya DLOM yang diaplikasikan pada pendekatan ini, yaitu sebesar 30%. Laporan Penilaian Saham J. Resources Netherland B.V. V-5
6 Premium for Control (Premi Pengendalian) Dalam penerapan Premium for Control (Premi Pengendalian) ini kami mengacu pada Keputusan Ketua Bapepam dan LK Nomor 340/BL/2009 tentang Pedoman dan Penyajian Laporan Penilaian Usaha di Pasar Modal, yang menyatakan bahwa: Dalam hal Obyek penilaian bukan merupakan perusahaan terbuka, maka; Premium for Control (Premi Pengendalian) bagi pemegang saham mayoritas adalah antara 30% (tigapuluh perseratus) sampai dengan 70% (tujuh puluh perseratus) dari Indikasi Nilai. Objek penilaian yaitu saham Perseroan sebesar 100% merupakan saham mayoritas, sehingga untuk menghasilkan nilai pasar wajar harus diterapkan Premium for Control (Premi Pengendalian). Dalam analisis penilaian ini ESESCO mengimplementasikan Premium for Control (Premi Pengendalian) sebesar 30% dengan pertimbangan bahwa pendekatan yang digunakan menghasilkan indikasi nilai minoritas, hal ini tercermin dari penentuan proyeksi yang berdasarkan asumsi pertumbuhan pasar dan tidak terdapat rencana strategis manajemen dalam meningkatkan pangsa pasar Indikasi Nilai Saham Perseroan Berdasarkan asumsi-asumsi yang telah dibuat maka pembentukan faktor pengali MVIC/BVIC dan MV/Resources untuk Perseroan secara detail dapat dilihat pada bagian lampiran laporan ini. Adapun hasil perhitungan nilai 100% saham Perseroan menggunakan metode Guideline Publicly Traded Company (GPTC) adalah sebagai berikut : Tabel. 5.3 Ringkasan Penilaian Saham Metode GPTC per 30 Juni 2011 (dalam USD) Uraian Indikasi nilai dari MV/Resources (70%) Indikasi nilai dari MVIC/BVIC (30%) Nilai (+)Premium for Control (30%) ( )Discount for Lack of Marketability (30%) Indikasi Nilai Pasar Wajar Berdasarkan perhitungan seperti yang telah dipaparkan diatas maka, indikasi nilai pasar wajar Perseroan untuk 100% kepemilikan adalah USD (Seratus Lima Puluh Delapan Miliar Empat Ratus Lima Puluh Tujuh Ribu Tujuh Ratus Enam Puluh Dua Dollar Amerika) Laporan Penilaian Saham J. Resources Netherland B.V. V-6
7 5.3. Rekonsiliasi Nilai Saham ESESCO memberikan bobot pada pendekatan aset sebesar 50%, sedangkan penilaian dengan menggunakan pendekatan pasar ESESCO beri bobot 50%. Penentuan pembobotan nilai berdasarkan karakteristik metode penilaian, hasil penilaian dan data yang diperoleh dalam menghasilkan kesimpulan nilai beberapa pertimbangan tersebut adalah sebagai berikut : 1. Aset Perseroan sebagian besar merupakan aset yang diperoleh dari investasi ke anak perusahaan (J.Recources Netherlands B.V.), dimana pendapatan Perseroan holding company sangat bergantung dengan pendapatan dari anak perusahaan tersebut, 2. Terdapat beberapa perusahaan dari pasar yang memiliki karakteristik yang mirip dengan Perseroan. Berikut ini adalah rekonsiliasi hasil penilaian untuk mendapatkan nilai pasar wajar 100% saham J. Resources Netherlands B.V. : Tabel. 5.4 Rekonsiliasi Nilai Pasar Wajar per 30 Juni 2011 Keterangan Indikasi Nilai (USD) Bobot Nilai (USD) Metode Penyesuaian Nilai Buku (Asset Based Approach) % Metode GPTC (Market Based Approach) % Nilai Pasar Wajar Pembulatan Laporan Penilaian Saham J. Resources Netherland B.V. V-7
8 Bab VI Kesimpulan 6. Kesimpulan Berdasarkan hasil penilaian yang ESESCO lakukan, ESESCO berpendapat bahwa nilai pasar wajar (fair market value) dari 100% saham pada Perseroan per tanggal efektif penilaian 30 Juni 2011, nilai pasar wajar (fair market value) 100% saham Perseroan adalah sebesar : USD (Seratus Enam Puluh Enam Juta Dollar Amerika) atau Rp ,- ** (Satu Triliun Empat Ratus Dua Puluh Enam Miliar Delapan Ratus Lima Puluh Lima Juta Rupiah) **dengan kurs tengah Bank Indonesia pada tanggal 30 Juni 2011, 1 USD=Rp Laporan Penilaian Saham J. Resources Netherland B.V. VI-1
5. Penilaian Saham Perseroan
5. Penilaian Saham Perseroan Bab V Penilaian Saham Perseroan 5.1 Pendekatan Aset Pendekatan ini disebut juga dengan balance sheet approach, karena menghitung nilai perusahaan atau ekuitas melalui penyesuaian
Lebih terperinci5. Penilaian Saham Perseroan
5. Penilaian Saham Perseroan 5.1 Pendekatan Aset Penilaian dengan Pendekatan Aset dilakukan dengan menilai Perseroan berdasarkan metode penyesuaian nilai buku (adjusted book value method) atas Neraca Perseroan
Lebih terperinci5. Penilaian Saham Perseroan
5. Penilaian Saham Perseroan 5.1 Pendekatan Pendapatan 5.1.1. Penyesuaian Laporan Keuangan Penyesuaian laporan keuangan meliputi normalizing adjustment atau penyesuaian pencatatan akuntansi dan eliminasi
Lebih terperinci5. Penilaian Saham atau Nilai Pasar Wajar Perseroan
5. Penilaian Saham atau Nilai Pasar Wajar Perseroan 5.1 Pendekatan Aset Pendekatan ini disebut juga dengan balance sheet approach, karena menghitung nilai perusahaan atau ekuitas melalui penyesuaian nilai
Lebih terperinci5. Penilaian Saham Perseroan
5. Penilaian Saham Perseroan 5.1 Pendekatan Pendapatan 5.1.1. Penyesuaian Laporan Keuangan Penyesuaian laporan keuangan meliputi normalizing adjustment atau penyesuaian pencatatan akuntansi dan eliminasi
Lebih terperinci5. Penilaian Saham Perseroan
5. Penilaian Saham Perseroan 5.1 Pendekatan Pendapatan 5.1.1. Penyesuaian Laporan Keuangan Penyesuaian laporan keuangan meliputi normalizing adjustment atau penyesuaian pencatatan akuntansi dan eliminasi
Lebih terperinci1. Latar Belakang Penugasan
File No. : Esesco.BV.11.10.138 Jakarta, 31Oktober 2011. Kepada Yth. Direksi, Komisaris & Pemegang Saham PT Pelita Sejahtera Abadi Tbk Jl. Soekarno Hatta KM 32, Harjosari, Bawen Kabupaten Semarang, 50661
Lebih terperinciBAB I PENGANTAR. 1.1 Latar Belakang Masalah. berlalu ditandai dengan jatuhnya perusahaan-perusahaan kelas dunia,
BAB I PENGANTAR 1.1 Latar Belakang Masalah Krisis ekonomi dan keuangan global tahun 1997 dan 2008 yang telah berlalu ditandai dengan jatuhnya perusahaan-perusahaan kelas dunia, mempengaruhi menurunnya
Lebih terperinci1 PENDAHULUAN. 1.1 Identitas Pemberi Tugas
1 PENDAHULUAN 1.1 Identitas Pemberi Tugas KANTOR JASA PENILAI PUBLIK YANUAR BEY DAN REKAN ( Y&R ) ditunjuk oleh [ ] berdasarkan persetujuan atas Surat Penawaran [ ] tanggal [ ] dengan maksud untuk melakukan
Lebih terperinciDAFTAR ISI... Halaman HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PENGESAHAN... HALAMAN PERNYATAAN... PRAKATA...
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PENGESAHAN... HALAMAN PERNYATAAN... PRAKATA... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR PERSAMAAN... DAFTAR LAMPIRAN... INTISARI... ABSTRACT... BAB I
Lebih terperinciDAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... i. HALAMAN PENGESAHAN... ii. HALAMAN PERNYATAAN... iii. PRAKATA... iv. DAFTAR ISI... vi. DAFTAR TABEL...
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PENGESAHAN... ii HALAMAN PERNYATAAN... iii PRAKATA... iv DAFTAR ISI... vi DAFTAR TABEL... ix DAFTAR GAMBAR... x DAFTAR LAMPIRAN... xi INTISARI... xii ABSTRACT... xiii
Lebih terperinciKEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN SALINAN KEPUTUSAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN NOMOR: KEP- 196/BL/2012 TENTANG PEDOMAN PENILAIAN
Lebih terperinci2. Tanggal Inspeksi, Pengumpulan dan Analisis Informasi
File No. : Esesco.BV.11.10.137 Jakarta, 31 Oktober 2011 Kepada Yth. Direksi, Komisaris & Pemegang Saham PT Pelita Sejahtera Abadi Tbk Jl. Soekarno Hatta KM 32, Harjosari, Bawen Kabupaten Semarang, 50661
Lebih terperinciPT SARASA NUGRAHA Tbk NERACA Per 31 Desember 2004 dan 2003 (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Data Saham)
NERACA Per 31 Desember 2004 dan 2003 (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Data Saham) AKTIVA AKTIVA LANCAR Kas dan Bank 2.b, 4 7.079.491 4.389.630 Investasi Jangka Pendek 2.d, 5 6.150 6.150 Piutang Usaha 2.b,
Lebih terperinciCARA MEMBACA PROSPEKTUS DAN LAPORAN KEUANGAN
CARA MEMBACA PROSPEKTUS DAN LAPORAN KEUANGAN PROSPEKTUS Prospektus merupakan informasi atau dokumen penting dalam proses penawaran umum, baik saham maupun obligasi. Dalam prospektus terdapat banyak informasi
Lebih terperinciPT JEMBO CABLE COMPANY Tbk NERACA 31 Desember 2003 dan 2002 (dalam Ribuan Rupiah, kecuali di nyatakan lain)
NERACA 31 Desember 2003 dan 2002 AKTIVA LANCAR K E T E R A N G A N 2003 2002 Kas dan setara kas 5,048,154 5,040,625 Piutang usaha Pihak yang mempunyai hubungan istimewa 19,943,324 21,928,185 Pihak ketiga-setelah
Lebih terperinciBAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan mulai dari bulan 30 Juni 2009 sampai 30 Juni 2014, untuk
64 BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Objek Penelitian Penelitian ini dilakukan pada 2 (dua) Badan Usaha Milik Negara bidang perbankan yang terdaftar di BEI yaitu PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk.. Penelitian
Lebih terperinciJUMLAH AKTIVA
NERACA 31 DESEMBER 2007 AKTIVA AKTIVA LANCAR Kas dan bank 3 866.121.482 3.038.748.917 Piutang usaha - bersih Hubungan istimewa 2b, 2c, 4, 5, 8 2.635.991.416 328.548.410 Pihak ketiga - setelah dikurangi
Lebih terperinciDAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN DAFTAR ISTILAH
DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN DAFTAR ISTILAH xi xi xii xii 1 PENDAHULUAN 1 Latar Belakang 1 Rumusan Masalah 8 Tujuan Penelitian 10 Manfaat Penelitian 10 Ruang Lingkup Penelitian
Lebih terperinciMetode Kapitalisasi Kelebihan Pendapatan. Capitalized Excess Earning Method
Metode Kapitalisasi Kelebihan Pendapatan Capitalized Excess Earning Method Konsep Dasar Aktiva berwujud suatu perusahaan memberikan balikan (return) tertentu kepada pemilik sesuai dengan resiko yang melekat
Lebih terperinciBAB IV METODE PENELITIAN
BAB IV METODE PENELITIAN 4.1. Desain Penelitian Berdasarkan jenisnya, data yang disajikan dalam penelitian ini adalah data aplikatif kuantitatif. Seperti disampaikan oleh peneliti dimuka bahwa penelitian
Lebih terperinciBAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Analisa Perlakuan Akuntansi pada Penggabungan Usaha
BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisa Perlakuan Akuntansi pada Penggabungan Usaha 1. Bentuk Penggabungan Usaha Penggabungan usaha yang dilakukan oleh PT MB Tbk, PT KS, PT MS dan PT TS, merupakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN JENIS USAHA MAKSUD DAN TUJUAN PENILAIAN
BAB I PENDAHULUAN I.1. JENIS USAHA ( Perseroan ) didirikan dengan nama PT Pacific Utama Tbk berdasarkan Akta Notaris Misahardi Wilamarta, S.H., No. 2 tanggal 1 April 1982. Akta pendirian ini telah disahkan
Lebih terperinciLampiran 1. Perhitungan Nilai CAR BRI periode
LAMPIRAN 61 62 Lampiran 1. Perhitungan Nilai CAR BRI periode 2006-2011 NO Deskripsi 2006 2007 2008 2009 2010 2011 I Komponen Modal A. Modal Inti 13,104,120 15,448,235 17,795,610 21,137,919 27,673,231 38,214,079
Lebih terperinciANALISIS LAPORAN KEUANGAN DENGAN METODE COMMON SIZE PADA PT. HOLCIM INDONESIA Tbk.
ANALISIS LAPORAN KEUANGAN DENGAN METODE COMMON SIZE PADA PT. HOLCIM INDONESIA Tbk. Nama : Syarif Saefullah NPM : 26210788 Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Silvia Avira SE.,MM. bab1 Latar Belakang Banyak
Lebih terperinciBAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 5.1. Analisa Kinerja Operasi PT. Acset Indonusa Tbk Depresiasi dari Rupiah telah menyebabkan memburuknya defisit neraca berjalan. Bank Indonesia memprediksi defisit
Lebih terperinciSSIA MERENCANAKAN MELAKUKAN PEMBELIAN KEMBALI SAHAM SENILAI Rp 200 MILIAR
SSIA MERENCANAKAN MELAKUKAN PEMBELIAN KEMBALI SAHAM SENILAI Rp 200 MILIAR Sehubungan dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 2/POJK.04/2013 Tahun 2013 tentang Pembelian Kembali Saham Yang Dikeluarkan
Lebih terperinciBAB IV METODE PENELITIAN
BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Objek Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk menghitung nilai akuisisi PT. Indosat Tbk jika dibuyback oleh pemerintah. Dengan menggunakan Empat metode yang saling keterkaitan
Lebih terperinciBAB I PENGANTAR. 1.1 Latar Belakang. tumbuh berkembang dan meningkatkan nilai perusahaan, namun upaya ini
BAB I PENGANTAR 1.1 Latar Belakang Pengembangan usaha sangat diperlukan perusahaaan untuk dapat terus tumbuh berkembang dan meningkatkan nilai perusahaan, namun upaya ini seringkali menghadapi kendala
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORITIS
BAB II LANDASAN TEORITIS A. Laporan Keuangan 1. Pengertian dan Tujuan Laporan Keuangan Definisi laporan keuangan menurut Kieso (2002 : 3) adalah sarana pengkomunikasian informasi keuangan utama kepada
Lebih terperinciPT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASI 31 Maret 2010 dan 2009 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Ekshibit A NERACA KONSOLIDASI 31 Maret 2010 dan 2009 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) A S E T ASET LANCAR Kas dan setara kas 2c,2p,3,25 1,349,564,406,813 1,205,030,845,882 Investasi jangka
Lebih terperinciJUMLAH ASET LANCAR
LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) KONSOLIDASI 30 September 2011 dan 31 Desember 2010 30 September 2011 31Desember 2010 ASET ASET LANCAR Kas dan setara kas 50948250925 80968763439 Investasi 1963117500 2016231750
Lebih terperinciCatatan 31 Maret Maret 2010
NERACA KONSOLIDASI ASET Catatan 31 Maret 2011 31 Maret 2010 ASET LANCAR Kas dan setara kas 2f, 3 220.361.019.579 10.981.803.022 Piutang usaha - setelah dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu Pihak yang
Lebih terperinciANALISIS PROSPEKTIF LAPORAN KEUANGAN PT. GUDANG GARAM Tbk. Tugas Mata Kuliah Analisis Laporan Keuangan
ANALISIS PROSPEKTIF LAPORAN KEUANGAN PT. GUDANG GARAM Tbk. Tugas Mata Kuliah Analisis Laporan Keuangan JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA SURABAYA 2016 Lapora Laba Rugi PT Gudang
Lebih terperinciANALISA LAPORAN KEUANGAN ERDIKHA ELIT
ANALISA LAPORAN KEUANGAN www.mercubuana.ac.id LAPORAN KEUANGAN Laporan keuangan adalah catatan informasi keuangan suatu perusahaan pada suatu periode akuntansi yang dapat digunakan untuk menggambarkan
Lebih terperinciANALISIS EKONOMI, KEUANGAN PERUSAHAAN & INVESTASI ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN
ANALISIS EKONOMI, KEUANGAN PERUSAHAAN & INVESTASI ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN Didukung Gedung Bursa Efek Indonesia, Tower II Lantai 1, Jl. Jend. Sudirman Kav 52-53, Jakarta Selatan 12190 Telp
Lebih terperinciLampiran 1 DATA ANALISIS RASIO AKTIVITAS. A. Inventory Turnover Periode Tahun (Dalam Jutaan Rupiah) 2007 DESCRIPTION TMS SIK TMS SIK
Lampiran 1 DATA ANALISIS RASIO AKTIVITAS A. Inventory Turnover Periode Tahun Harga Pokok Penjualan 3.722.189 1.437.527 4.289.118 1.451.990 Persediaan Rata-rata 208.299 123.812 199.601 111.474 Inventory
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Tingkat Solvabilitas Seperti dijelaskan dalam Bab III sebelumnya, bahwa setiap perusahaan asuransi dan perusahaan reasuransi setiap saat wajib memenuhi tingkat
Lebih terperinciPERUBAHAN DAN/ATAU TAMBAHAN KETERBUKAAN INFORMASI KEPADA PEMEGANG SAHAM PT J RESOURCES ASIA PASIFIK
PERUBAHAN DAN/ATAU TAMBAHAN KETERBUKAAN INFORMASI KEPADA PEMEGANG SAHAM PT J RESOURCES ASIA PASIFIK Tbk. Dalam rangka memenuhi Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 32/POJK.04/2015 tentang Penambahan Modal
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. industri ini akan memilki prospek yang baik. Dengan pertimbangan tersebut,
BAB II TINJAUAN PUSTAKA Investasi saham property dan real estate adalah salah satu pilihan investasi yang menarik. Industri property memiliki supply lahan yang terbatas sementara demand-nya terus bertambah.
Lebih terperinciPERATURAN NOMOR I-D: TENTANG PENCATATAN SERTIFIKAT PENITIPAN EFEK INDONESIA (SPEI) DI BURSA
LAMPIRAN Keputusan Direksi PT Bursa Efek Indonesia Nomor : Kep-00389/BEI/06-2009 Tanggal dikeluarkan :12 Juni 2009 Tanggal diberlakukan : 12 Juni 2009 PERATURAN NOMOR I-D: TENTANG PENCATATAN SERTIFIKAT
Lebih terperinci1,111,984, ,724,096 Persediaan 12 8,546,596, f, ,137, ,402,286 2h, 9 3,134,250,000 24,564,101,900
NERACA KONSOLIDASI` PER 30 SEPTEMBER 2009 DAN 2008 3 CATATAN ASET ASET LANCAR Kas dan setara kas 2c, 2l, 4, 24 Rp 3,111,393,145 Rp 1,677,351,069 Investasi jangka pendek 2d, 5 5,348,940,000 6,606,593,125
Lebih terperinciBAB IV METODE PENELITIAN
BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Jenis/Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif. Hermawan (2009 :17), penelitian deskriptif adalah penelitian yang memusatkan perhatian
Lebih terperinciCatatan 31 Desember Desember Piutang usaha 2e, Piutang lain-lain
NERACA KONSOLIDASI Per 31 Desember 2010 (Dengan Angka Perbandingan Per 31 Desember 2009 Tidak Kondolidasi) Catatan 31 Desember 2010 31 Desember 2009 ASET Kas dan bank 2d,c; 3 917.504.791 20.951.613.722
Lebih terperinciPosisi per 31 Desember Tahun 2016 Tahun 2015 a. Modal Saham b. Agio Saham c. Laba Ditahan
LAMPIRAN PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR : PER-25/PJ/2017 TENTANG : PELAKSANAAN PENENTUAN BESARNYA PERBANDINGAN ANTARA UTANG DAN MODAL PERUSAHAAN UNTUK KEPERLUAN PENGHITUNGAN PAJAK PENGHASILAN
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN DAN SARAN. Tbk dari tahun 2002 hingga tahun 2004 dengan menggunakan metode analisis horizontal
BAB V SIMPULAN DAN SARAN V.1. Simpulan Berdasarkan hasil analisis terhadap neraca dan laporan laba-rugi PT Astra Otoparts Tbk dari tahun 2002 hingga tahun 2004 dengan menggunakan metode analisis horizontal
Lebih terperinciBAB I PENGANTAR. 1.1 Latar Belakang. mengakibatkan perusahaan dituntut untuk meningkatkatkan daya saingnya dalam
1 BAB I PENGANTAR 1.1 Latar Belakang Kondisi persaingan usaha yang semakin ketat dan kompetitif, mengakibatkan perusahaan dituntut untuk meningkatkatkan daya saingnya dalam industri maupun strategi keunggulan
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN IV.1. Analisis Rasio Keuangan Sebelum Merger Pada tahun 2006 PT. Energi Mega Persada, Tbk memberitahukan kepada publik tentang rencana perusahaan untuk melakukan merger dengan
Lebih terperinciOPTIMASI CAPITAL STRUCTURE UNTUK PENINGKATAN NILAI PERUSAHAAN PADA PT. X DENGAN PENDEKATAN FUZZY GOAL PROGRAMMING
OPTIMASI CAPITAL STRUCTURE UNTUK PENINGKATAN NILAI PERUSAHAAN PADA PT. X DENGAN PENDEKATAN FUZZY GOAL PROGRAMMING AULIA RIZAL WALUYO 2510100114 Pembimbing: Dr. Ir. I Ketut Gunarta, M.T. BAB 1 PENDAHULUAN
Lebih terperinciBAB IV ANALISA MASALAH DAN PEMBAHASAN. PT. PLN P3B sesuai Keputusan Direksi memiliki peran dan tugas untuk
30 BAB IV ANALISA MASALAH DAN PEMBAHASAN 4.1 Penyajian Laporan Keuangan PT. PLN P3B sesuai Keputusan Direksi memiliki peran dan tugas untuk mengelola operasi sistem tenaga listrik Jawa Bali, mengelola
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. sehingga dapat meningkatkan nilai perusahaan.
BAB II KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS A. Kajian Pustaka 1. Nilai Perusahaan Nilai perusahaan merupakan persepsi investor terhadap perusahaan, yang sering dikaitkan dengan harga saham.
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. dapat digunakan sebagai dasar untuk melakukan penilaian terhadap kondisi. Pengertian laporan keuangan menurut beberapa ahli :
BAB II LANDASAN TEORI II.1 Laporan Keuangan II.1.1 Definisi Laporan Keuangan Laporan keuangan adalah laporan yang berisi informasi keuangan yang dapat digunakan sebagai dasar untuk melakukan penilaian
Lebih terperinciPedoman Tugas Akhir AKL2
Pedoman Tugas Akhir AKL2 Berikut adalah pedoman dalam penyusunan tugas akhir AKL2: 1. Tugas disusun dalam bentuk format berikut ini: No Perihal LK Emiten Analisis 1 Pengungkapan Pihak Berelasi (PSAK 7)
Lebih terperinciKETERBUKAAN INFORMASI SEHUBUNGAN DENGAN TRANSAKSI AFILIASI
KETERBUKAAN INFORMASI SEHUBUNGAN DENGAN TRANSAKSI AFILIASI DALAM RANGKA MEMENUHI KETENTUAN PERATURAN NOMOR IX.E.1. TENTANG TRANSAKSI AFILIASI DAN BENTURAN KEPENTINGAN TRANSAKSI TERTENTU, YANG MERUPAKAN
Lebih terperinciPT RIMO INTERNATIONAL LESTARI Tbk.
TAMBAHAN DAN/ATAU PERUBAHAN ATAS KETERBUKAAN INFORMASI MENGENAI RENCANA PENAMBAHAN MODAL DENGAN MEMBERIKAN HAK MEMESAN EFEK TERLEBIH DAHULU KEPADA PEMEGANG SAHAM PT RIMO INTERNATIONAL LESTARI Tbk. INFORMASI
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian yang dilakukan adalah penelitian yang didasarkan pada teori yang mendukung dengan perbandingan PSAK 1 dan IAS 1 tentang penyajian laporan keuangan.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kesejahteraan bagi para pemiliknya. Untuk mencapai tujuannya perusahaan harus selalu
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perusahaan merupakan suatu organisasi yang bertujuan memberikan tambahan kesejahteraan bagi para pemiliknya. Untuk mencapai tujuannya perusahaan harus selalu tumbuh
Lebih terperinciMATERI 10 ANALISIS PERUSAHAAN
MATERI 10 ANALISIS PERUSAHAAN Prof. DR. H. DEDEN MULYANA, SE., M.Si. OVERVIEW Analisis sekuritas berdasarkan analisis fundamental. Analisis perusahaan merupakan tahap ketiga dari analisis fundamental,
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN. Pada bab ini penulis akan melakukan pembahasan atas laporan keuangan PT Sari
BAB IV PEMBAHASAN Pada bab ini penulis akan melakukan pembahasan atas laporan keuangan PT Sari Husada Tbk dengan menggunakan analisis rasio, analisis horizontal dan vertikal. Analisis horizontal dan vertikal
Lebih terperinciINFORMASI PENAWARAN UMUM TERBATAS V ( PUT V ) KEPADA PARA PEMEGANG SAHAM PERSEROAN DALAM RANGKA HAK MEMESAN EFEK TERLEBIH DAHULU ( HMETD )
INFORMASI PENAWARAN UMUM TERBATAS V ( PUT V ) KEPADA PARA PEMEGANG SAHAM PERSEROAN DALAM RANGKA HAK MEMESAN EFEK TERLEBIH DAHULU ( HMETD ) PERNYATAAN PENDAFTARAN PENAWARAN UMUM TEBATAS V INI TELAH DISAMPAIKAN
Lebih terperinciPT JAYA REAL PROPERTY TBK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN Per 30 Juni 2011 dan 31 Desember 2010 (Dalam Ribuan Rupiah) 31 Desember 2010
LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN Per 30 Juni 2011 dan 31 Desember 2010 ASET Catatan 30 Juni 2011 31 Desember 2010 Kas dan Setara Kas 2.d, 2.e.,2.n, 3, 29 887.194.955 758.054.399 Investasi Saham 2.c,
Lebih terperinciCalon Perusahaan Tercatat yang diatur dalam Peraturan ini adalah: perusahaan yang bergerak dalam bidang usaha pertambangan mineral dan batubara; atau
LAMPIRAN Keputusan Direksi PT Bursa Efek Indonesia Nomor : Kep-00100/BEI/10-2014 Tanggal dikeluarkan : 20 Oktober 2014 Tanggal diberlakukan : 1 November 2014 PERATURAN NOMOR I-A.1. TENTANG PENCATATAN SAHAM
Lebih terperinciPSAK 21 Akuntansi Ekuitas (Accounting for Equity)
PSAK 21 Akuntansi Ekuitas (Accounting for Equity) Akuntansi Ekuitas 9. Ekuitas sebagai bagian hak pemilik dalam perusahaan harus dilaporkan sedemikian rupa seingga memberikan informasi mengenai sumbernya
Lebih terperinciKETERBUKAAN INFORMASI
KETERBUKAAN INFORMASI Dalam rangka memenuhi ketentuan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 31/POJK.04/2015 tanggal 16 Desember 2015 tentang Keterbukaan Atas Informasi atau Fakta Material oleh Emiten atau
Lebih terperinciPENGUMUMAN TENTANG KETERBUKAAN INFORMASI PT MITRABAHTERA SEGARA SEJATI Tbk
PENGUMUMAN TENTANG KETERBUKAAN INFORMASI PT MITRABAHTERA SEGARA SEJATI Tbk Keterbukaan Informasi ini ditujukan kepada Pemegang Saham Perseroan dalam rangka memenuhi Peraturan IX.E.2 Lampiran Keputusan
Lebih terperinciManajemen Keuangan. Perencanaan Keuangan Jangka Panjang Perusahaan. Basharat Ahmad. Modul ke: Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Program Studi Manajemen
Manajemen Keuangan Modul ke: Perencanaan Keuangan Jangka Panjang Perusahaan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Basharat Ahmad Program Studi Manajemen www.mercubuana.ac.id Perencanaan Keuangan Berkaitan dengan
Lebih terperinciINFORMASI UNTUK PEMEGANG SAHAM Sehubungan dengan Mata Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) PT Provident Agro Tbk ( Perseroan )
INFORMASI UNTUK PEMEGANG SAHAM Sehubungan dengan Mata Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) Persetujuan atas rencana pengurangan modal dasar, modal ditempatkan dan disetor Perseroan melalui
Lebih terperinciKuartal III 2015 TINS Membukukan Kenaikan Pendapatan 17,95% YoY
UNTUK SEGERA DISIARKAN Untuk keterangan lebih lanjut hubungi: Agung Nugroho, Sekretaris Perusahaan telepon : +62 (21) 2352 8000 faksimili : +62 (21) 344 4012 e mail : corporatesecretary@pttimah.co.id website
Lebih terperinciNo.8/27/DPNP Jakarta, 27 November 2006 S U R A T E D A R A N. Kepada SEMUA BANK UMUM DI INDONESIA
No.8/27/DPNP Jakarta, 27 November 2006 S U R A T E D A R A N Kepada SEMUA BANK UMUM DI INDONESIA Perihal: Prinsip Kehati-hatian dan Laporan dalam rangka Penerapan Manajemen Risiko secara Konsolidasi bagi
Lebih terperinciFlow Chart PT. Asiaplast Industries Tbk tahun 2009
LAMPIRAN 1 Flow Chart PT. Asiaplast Industries Tbk tahun 2009 Usaha 284.538.777.148 Laba Bersih 301.789.482.234 - Lain-lain 17.250.705.086 NPM 9.99% 30.142.714.633 Total Beban 271.646.767.601 HPP 236.846.781.482
Lebih terperinciINFORMASI KEPADA PEMEGANG SAHAM SEHUBUNGAN DENGAN RENCANA PEMBELIAN KEMBALI SAHAM PT PROVIDENT AGRO TBK ( PERSEROAN )
INFORMASI KEPADA PEMEGANG SAHAM SEHUBUNGAN DENGAN RENCANA PEMBELIAN KEMBALI SAHAM PT PROVIDENT AGRO TBK ( PERSEROAN ) Informasi ini penting untuk diperhatikan oleh Pemegang Saham Perseroan. Jika Anda mengalami
Lebih terperinciCAKUPAN PEMBAHASAN 1/23
http://www.deden08m.wordpress.com Estimasi nilai intrinsik saham Price Earning Ratio EPS dan laporan keuangan perusahaan Overview analisis perusahaan CAKUPAN PEMBAHASAN 1/23 Analisis perusahaan dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. untuk memperoleh tingkat keuntungan (return) yang tinggi. Tinggi rendahnya
1 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Pasar modal merupakan salah satu sarana investasi yang banyak diminati para investor. Salah satu tujuan investor membeli saham adalah untuk memperoleh tingkat keuntungan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. tertentu untuk mencapai suatu tingkat pengembalian (rate of return) yang. dan dampaknya terhadap harga surat berharga tersebut.
BAB II LANDASAN TEORI II.1 Valuasi II.1.1 Konsep Investasi merupakan suatu komitmen penempatan dana pada periode waktu tertentu untuk mencapai suatu tingkat pengembalian (rate of return) yang diinginkan.
Lebih terperinciBab 2 Arus Kas, Laporan Keuangan dan Nilai Tambah Perusahaan
M a n a j e m e n K e u a n g a n & P r a k 20 Bab 2 Arus Kas, Laporan Keuangan dan Nilai Tambah Perusahaan Mahasiswa dapat memahami dan menyebutkan laporan keuangan dasar dalam laporan keuangan tahunan,
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTAJAKARTA NOMOR 6 TAHUN 2008 TENTANG
PERATURAN DAERAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTAJAKARTA NOMOR 6 TAHUN 2008 TENTANG PERHITUNGAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2007 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR PROVINSI
Lebih terperinci23. Peraturan Daerah Nomor 10 Tahun 1999 tentang Dana Cadangan Daerah (Lembaran Daerah Propinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta Tahun 1999 Nomor 27);
12. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2007 tentang Pemerintahan Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta sebagai Ibukota Negara Kesatuan Republik Indonesia (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor
Lebih terperinciBAB IV. ANALISIS LAPORAN KEUANGAN PT GUDANG GARAM Tbk. modal kerja yang paling tinggi tingkat likuiditasnya. Hal ini berarti bahwa
BAB IV ANALISIS LAPORAN KEUANGAN PT GUDANG GARAM Tbk IV.1 Analisis Laporan Arus Kas Kas merupakan aktiva yang paling likuid atau merupakan salah satu unsur modal kerja yang paling tinggi tingkat likuiditasnya.
Lebih terperincimenggunakan asumsi bahwa penghitungan jumlah laba rugi
BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Penentuan Kebijakan Mata Uang Fungsional Dan Pengukuran Kembali Laporan Keuangan 1. Asumsi-asumsi Sebelum dilakukan analisis faktor penentu mata uang fungsional
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. modal. Modal merupakan salah satu faktor terpenting untuk menjalankan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap individu atau kelompok yang akan memulai usaha pasti membutuhkan modal. Modal merupakan salah satu faktor terpenting untuk menjalankan sebuah usaha. Menurut
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Terdapat beberapa pengertian mengenai analisis, yaitu : 1. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2002) :
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Analisis Terdapat beberapa pengertian mengenai analisis, yaitu : 1. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2002) : Analisis adalah penyelidikan terhadap suatu peristiwa
Lebih terperinciAkuntansi untuk investasi dengan metode ekuitas ilustrasi
Akuntansi untuk investasi dengan metode ekuitas ilustrasi PT Investor mengakuisisi 40% saham biasa (ordinary share) PT Asosiasi pada tanggal 1 Januari 20x2. PT Investor dianggap memiliki pengaruh signifikan
Lebih terperinciMATERI 10 ANALISIS PERUSAHAAN. Prof. DR. DEDEN MULYANA, SE., M.Si. CAKUPAN PEMBAHASAN
MATERI 10 ANALISIS PERUSAHAAN Prof. DR. DEDEN MULYANA, SE., M.Si. CAKUPAN PEMBAHASAN Overview analisis perusahaan EPS dan laporan keuangan perusahaan Price Earning Ratio Estimasi nilai intrinsik saham
Lebih terperinciSusunan Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan pada tanggal 30 September 2011 dan 31 Desember 2010 adalah sebagai berikut: Tahun 2011 Tahun 2010
1. UMUM a. Pendirian dan Informasi Umum PT. Primarindo Asia Infrastructure, Tbk. (Perusahaan) didirikan di Bandung berdasarkan Akta No. 7 tanggal 1 Juli 1988 dan Notaris Nany Sukarja, S. H. Akta Pendirian
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. keuangan yang pada akhirnya akan berpengaruh terhadap laporan keuangan.
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Perlakuan Akuntansi Perlakuan akuntansi adalah standar yang melandasi pencatatan suatu transaksi yang meliputi pengakuan, pengukuran atau penilaian
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS
BAB II KAJIAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Konsep Saham dan Return Saham Pada sebuah perusahaan publik, tujuan dari manajemen adalah memaksimalkan harga saham perusahaan,
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. Suatu unit usaha atau kesatuan akuntansi, dengan aktifitas atau kegiatan ekonomi dari
BAB II LANDASAN TEORI II.1 Rerangka Teori dan Literatur II.1.1. Pengertian Entitas Suatu unit usaha atau kesatuan akuntansi, dengan aktifitas atau kegiatan ekonomi dari unit tersebut sebagai fokusnya.
Lebih terperinci2009 Catatan Piutang pihak yang mempunyai hubungan istimewa d,2g,
Neraca Konsolidasi 30 Juni 2009 dan 2008 ASET 2009 Catatan 2008 Investasi 2f,3 Deposito berjangka 147.379.881.024 2c,31 111.631.639.513 Obligasi dimiliki hingga jatuh tempo 4.000.000.000 1.000.000.000
Lebih terperinciANDRI HELMI M, SE., MM ANALISIS INVESTASI DAN PORTOFOLIO ANALISIS PERUSAHAAN
ANDRI HELMI M, SE., MM ANALISIS INVESTASI DAN PORTOFOLIO ANALISIS PERUSAHAAN CAKUPAN PEMBAHASAN Overview analisis perusahaan EPS dan laporan keuangan perusahaan Price Earning Ratio Estimasi nilai intrinsik
Lebih terperinciLaporan Posisi Keuangan Bukan Konsolidasi TriwulanITahun 2018 (dalam jutaan rupiah) Uraian Rincian Tradisional PAYDI Jurnal Eliminasi
LPKJ_1 ASET Investasi Deposito Berjangka Sertifikat Deposito Saham Laporan Posisi Keuangan Bukan Konsolidasi TriwulanITahun 2018 Uraian Rincian Tradisional PAYDI Jurnal Eliminasi Gabungan Saldo SAK Saldo
Lebih terperinciBAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN. Perbandingan Perlakuan Akuntansi PT Aman Investama dengan
BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN IV.1 Perbandingan Perlakuan Akuntansi PT Aman Investama dengan Perlakuan Akuntansi SAK ETAP Setelah mendapatkan gambaran detail mengenai objek penelitian, yaitu PT Aman Investama.
Lebih terperinciMATERI 10 ANALISIS PERUSAHAAN. Prof. DR. DEDEN MULYANA, SE., M.Si.
MATERI 10 ANALISIS PERUSAHAAN Prof. DR. DEDEN MULYANA, SE., M.Si. CAKUPAN PEMBAHASAN Overview analisis perusahaan EPS dan laporan keuangan perusahaan Price Earning Ratio Estimasi nilai intrinsik saham
Lebih terperinciBAGIAN X EKUITAS X.1. PENDAHULUAN
BAGIAN X EKUITAS X.1. PENDAHULUAN 01. Ekuitas adalah hak residual atas aset Bank setelah dikurangi semua kewajiban. 02. Unsur ekuitas dapat disubklasifikasikan dalam neraca menjadi pos-pos ekuitas, misalnya
Lebih terperinciPETUNJUK PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN PERUSAHAAN ASURANSI JIWA
Hal. 1 PETUNJUK PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN PERUSAHAAN ASURANSI JIWA I. UMUM 1. Laporan keuangan ini dibuat khusus untuk kepentingan pembinaan dan pengawasan usaha perasuransian. Untuk itu, bentuk, isi,
Lebih terperinciMANAJEMEN MERGER PERBANKAN. /
MANAJEMEN MERGER PERBANKAN Daya Tarik Merger 1. Meningkatkan skala ekonomi (economies of scale) penggunaan sumberdaya yang ada menjadi semakin ekonomis, yang pada gilirannya profitabilitas perbankan meningkat.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Berdirinya suatu perusahaan tentunya memiliki tujuan, baik tujuan jangka pendek
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Berdirinya suatu perusahaan tentunya memiliki tujuan, baik tujuan jangka pendek maupun tujuan jangka panjang. Tujuan jangka pendek pada umumnya adalah mendapatkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mempunyai konsekuensi finansial yang berbeda-beda (Christianti, 2006).
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sebagian besar keputusan keuangan yang dibuat oleh perusahaan dalam rangka memaksimalkan nilai perusahaan dan kesejahteraan pemegang saham. Keputusan keuangan yang
Lebih terperinciANALISIS KEUANGAN PT. PLN (Persero)
ANALISIS KEUANGAN PT. PLN (Persero) I. Pendahuluan PT. Perusahaan Listrik Negara (PLN) (Persero) merupakan penyedia listrik utama di Indonesia. Oleh karena itu, pemerintah berkepentingan menjaga kelayakan
Lebih terperinciPT GARUDA METALINDO Tbk
LAPORAN KEUANGAN INTERIM 31 MARET 2016 DAN 31 DESEMBER 2015 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2016 DAN 2015 (MATA UANG INDONESIA) LAPORAN KEUANGAN INTERIM 31 MARET 2016
Lebih terperinciLaporan Posisi Keuangan Bukan Konsolidasi TriwulanIV Tahun 2017 (dalam jutaan rupiah) Uraian Rincian Tradisional PAYDI Jurnal Eliminasi
LPKJ_1 ASET Investasi Deposito Berjangka Sertifikat Deposito Aset Tetap Lain Aset Lain Jumlah Bukan Investasi JUMLAH ASET LIABILITAS DAN EKUITAS Liabilitas Utang Utang Klaim Utang Koasuransi Utang Reasuransi
Lebih terperinci