BAB IV. ANALISIS LAPORAN KEUANGAN PT GUDANG GARAM Tbk. modal kerja yang paling tinggi tingkat likuiditasnya. Hal ini berarti bahwa

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV. ANALISIS LAPORAN KEUANGAN PT GUDANG GARAM Tbk. modal kerja yang paling tinggi tingkat likuiditasnya. Hal ini berarti bahwa"

Transkripsi

1 BAB IV ANALISIS LAPORAN KEUANGAN PT GUDANG GARAM Tbk IV.1 Analisis Laporan Arus Kas Kas merupakan aktiva yang paling likuid atau merupakan salah satu unsur modal kerja yang paling tinggi tingkat likuiditasnya. Hal ini berarti bahwa semakin besar jumlah kas yang dimiliki oleh perusahaan, akan semakin tinggi pula tingkat likuiditas dari perusahaan tersebut. Tetapi, suatu perusahaan yang mempunyai tingkat likuiditas yang tinggi karena adanya kas dalam jumlah yang besar, menunjukkan bahwa perusahaan tersebut mempunyai perputaran kas yang rendah, dan mencerminkan adanya over investment dalam kas, dan berarti pula bahwa perusahaan kurang efektif dalam mengelola kas yang dimilikinya. Dari uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa kas sangat berperan penting dalam menentukan kelancaran kegiatan perusahaan, oleh karena itu kas harus direncanakan dan diawasi dengan baik, dalam penerimaannya (sumber-sumbernya) maupun penggunaannya (pengeluarannya). 49

2 Tabel IV.1 PT Gudang Garam Tbk Laporan Arus Kas Konsolidasi (audited) Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir 31 Desember 2005, 2004, 2003 (dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan khusus) ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI: Penerimaan kas dari pelanggan Pembayaran kas kepada pemasok dan karyawan Kas dihasilkan dari operasi Penerimaan bunga Pembayaran bunga Pembayaran pajak penghasilan badan Kas bersih diperoleh dari aktivitas operasi ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Perolehan aktiva tetap Hasil penjualan aktiva tetap Hasil penjualan saham tersedia untuk dijual Penyetoran modal saham anak perusahaan oleh pemegang saham minoritas Pembayaran uang muka pembelian aktiva tetap Kas bersih digunakan untuk aktivitas investasi ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Kenaikan pinjaman jangka pendek Pembayaran pinjaman jangka pendek Pembayaran deviden kas Kas bersih diperoleh dari (digunakan untuk) aktivitas pendanaan Laba (Rugi) kurs atas kas dan setara kas Kenaikan (Penurunan) bersih kas dan setara kas Kas dan setara kas awal tahun Kas dan setara kas akhir tahun Sumber: Annual reports PT Gudang Garam Tbk ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ========= ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ========= ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) (10.270) - (2.088) - (51.264) ========= 50

3 Tahun 2003 Pada tahun 2003, arus kas pada aktivitas operasi yang dimiliki oleh Perseroan cukup baik, dalam arti Perseroan mempunyai arus kas yang positif dari aktivitas operasi. Kas bersih yang diperoleh dari aktivitas ini adalah sebesar Rp juta. Walaupun penerimaan yang diterima dari pelanggan, yaitu sebesar Rp juta, lebih kecil daripada penjualannya, yaitu sebesar Rp juta, yang berarti ada penjualan yang belum dibayar sehingga mengakibatkan meningkatnya piutang usaha, tetapi penerimaan kas dari aktivitas operasi ini masih mencukupi untuk membayar beban-beban operasi Perseroan yang terjadi pada tahun Beban-beban operasi yang dibayarkan, selain pembayaran kas untuk bahan baku kepada pemasok dan pembayaran gaji dan upah karyawan sebesar Rp juta, berasal dari pembayaran untuk bunga kepada kreditur sebesar Rp juta, dan pembayaran pajak penghasilan badan kepada pemerintah sebesar Rp juta. Pada aktivitas investasi, Perseroan mempunyai arus kas yang negatif. Walaupun pada aktivitas ini terdapat arus kas masuk yang berasal dari hasil penjualan aktiva tetap sebesar Rp juta, dan dari hasil penjualan saham tersedia untuk dijual sebesar Rp juta, tetapi arus kas keluar pada aktivitas investasi ini jauh lebih besar. Arus kas keluar ini digunakan untuk biaya perolehan aktiva tetap baru berupa tanah, bangunan, mesin, dan peralatan, yang jumlahnya sebesar Rp juta, dan juga untuk pembayaran uang muka pembelian aktiva tetap sebesar Rp juta. Kas bersih yang digunakan pada aktivitas investasi adalah sebesar Rp juta. 51

4 Aktivitas pendanaan Perseroan pada tahun 2003 juga mengalami arus kas yang negatif. Arus kas masuk pada aktivitas ini berasal dari kenaikan pinjaman jangka pendek sebesar Rp juta. Sedangkan arus kas keluar pada aktivitas pendanaan digunakan untuk pembayaran pinjaman jangka pendek sebesar Rp juta, dan juga pembayaran deviden kas kepada para pemegang saham Perseroan, yang jumlahnya sebesar Rp juta. Kas bersih yang digunakan pada aktivitas pendanaan adalah sebesar Rp juta. Selain dari ketiga aktivitas diatas, pada tahun 2003 juga terdapat arus kas keluar yang berasal dari kerugian akibat selisih kurs mata uang asing yang dialami oleh Perseroan, yang jumlahnya sebesar Rp juta. Secara keseluruhan, pada tahun 2003 Perseroan mengalami penurunan kas dan setara kas sebesar Rp juta. Walaupun arus kas yang dihasilkan dari aktivitas operasi masih bersifat positif, tetapi Perseroan juga melakukan investasi dalam bentuk aktiva tetap, dan adanya pembayaran pinjaman jangka pendek dan deviden kas pada aktivitas pendanaan. Tahun 2004 Pada tahun 2004, kas bersih yang diperoleh dari aktivitas operasi adalah sebesar Rp juta. Walaupun masih bersifat positif, namun jumlahnya jauh dibawah kas yang dihasilkan dari aktivitas operasi pada tahun 2003, yaitu sebesar Rp juta. Penurunan ini disebabkan oleh adanya kenaikan sebesar Rp juta, yang digunakan untuk pembayaran kepada pemasok dan karyawan, bila dibandingkan dengan pembayaran kepada pemasok dan karyawan pada tahun Walaupun penerimaan kas dari pelanggan ada 52

5 peningkatan sebesar Rp juta, bila dibandingkan dengan tahun 2003, namun peningkatan penerimaan kas ini masih dibawah peningkatan pembayaran kepada pemasok dan karyawan. Disamping itu, penurunan ini juga disebabkan oleh adanya peningkatan pembayaran pajak penghasilan badan kepada pemerintah, yaitu sebesar Rp juta, yang meningkat sebesar Rp juta bila dibandingkan dengan tahun Pada aktivitas investasi, Perseroan juga masih memiliki arus kas yang negatif, namun jumlahnya tidak sebesar kas yang digunakan untuk kegiatan investasi pada tahun Jumlah kas yang digunakan untuk aktivitas investasi pada tahun 2004 adalah sebesar Rp juta. Arus kas dan setara kas keluar pada aktivitas investasi ini masih didominasi oleh adanya pembelian aktiva tetap yang dilakukan oleh Perseroan, yang jumlahnya adalah sebesar Rp juta. Disamping adanya pembelian aktiva tetap, pada aktivitas ini juga dilakukan pembayaran uang muka untuk pembelian aktiva tetap, yang jumlahnya sebesar Rp juta, meningkat lebih dari dua kali lipat apabila dibandingkan dengan pembayaran uang muka aktiva tetap pada tahun Jumlah kas bersih yang digunakan untuk aktivitas investasi pada tahun 2004 adalah sebesar Rp juta. Berbeda dengan tahun 2003, aktivitas pendanaan pada tahun 2004 mempunyai arus kas yang positif. Arus kas yang positif ini disebabkan oleh adanya kenaikan pinjaman jangka pendek yang diterima oleh Perseroan yang jumlahnya cukup besar, yaitu sebesar Rp juta. Walaupun pada tahun 2004 juga ada arus kas keluar, yang digunakan untuk membayar pinjaman jangka pendek sebesar Rp juta, dan pembayaran deviden kas kepada para 53

6 pemegang saham sebesar Rp juta, namun jumlah arus kas keluar tersebut masih dibawah kenaikan arus kas masuk yang berasal dari kenaikan pinjaman jangka pendek. Jumlah kas bersih yang diperoleh dari aktivitas pendanaan adalah sebesar Rp juta. Selain dari ketiga aktivitas diatas, pada tahun 2004 Perseroan juga mempunyai arus kas masuk yang berasal dari laba atas kas dan setara kas yang jumlahnya sebesar Rp juta. Secara keseluruhan, pada tahun 2004 terdapat kenaikan kas dan setara kas sebesar Rp juta. Walaupun terdapat penurunan kas pada aktivitas operasi bila dibandingkan dengan tahun 2003, tetapi jumlah kas bersih yang digunakan pada aktivitas investasi tahun 2004 tidak sebesar yang digunakan pada tahun Kenaikan kas dan setara kas ini juga disebabkan adanya kas bersih yang diperoleh dari aktivitas pendanaan. Tahun 2005 Pada tahun 2005, arus kas yang dihasilkan dari aktivitas operasi Perseroan jumlahnya kembali meningkat bila dibandingkan dengan tahun 2004, yaitu sebesar Rp juta. Hal ini disebabkan penerimaan dari pemasok pada tahun 2005, sebesar Rp juta, jumlahnya meningkat sebesar Rp juta bila dibandingkan dengan tahun 2004, sedangkan pembayaran kepada pemasok dan karyawan justru menurun jumlahnya bila dibandingkan tahun 2004, yaitu sebesar Rp juta pada tahun Arus kas masuk pada aktivitas investasi Perseroan pada tahun 2005 juga masih bersifat negatif. Hal ini disebabkan Perseroan terus melakukan investasi 54

7 dalam bentuk aktiva tetap. Kas pada aktivitas ini digunakan untuk perolehan aktiva tetap sebesar Rp juta dan pembayaran uang muka pembelian aktiva tetap sebesar Rp juta. Namun bila dibandingkan dengan tahun 2003 dan tahun 2004, kas bersih yang digunakan untuk aktivitas investasi dalam bentuk aktiva tetap ini jumlahnya lebih rendah daripada tahun-tahun tersebut, yaitu sebesar Rp juta. Pada aktivitas pendanaan, arus kas yang dihasilkan kembali bersifat negatif. Walaupun ada arus kas masuk yang berasal dari kenaikan pinjaman jangka pendek sebesar Rp , namun Perseroan juga harus membayar pinjaman jangka pendek yang telah jatuh tempo, yaitu sebesar Rp juta, serta melakukan pembayaran deviden kas kepada pemegang saham Perseroan, sebesar Rp juta. Kas bersih yang digunakan untuk aktivitas pendanaan pada tahun 2005 adalah sebesar Rp juta. Selain dari ketiga aktivitas diatas, juga terdapat arus kas masuk yang berasal dari laba kas dan setara kas atas selisih kurs mata uang asing yang berjumlah Rp juta. Secara keseluruhan, pada tahun 2005 Perseroan mengalami penurunan kas dan setara kas sebesar Rp juta. Walaupun terdapat kenaikan kas bersih yang diperoleh dari aktivitas operasi, namun adanya kas yang digunakan pada aktivitas investasi dan pendanaan mengakibatkan adanya penurunan kas dan setara kas pada tahun Dari hasil analisis diatas, dapat disimpulkan bahwa pada tahun 2003 sampai dengan tahun 2005, arus kas dari aktivitas operasi Perseroan masih baik, dalam arti masih bersifat positif. Hal ini juga berarti bahwa hasil penerimaan 55

8 dari pelanggan masih dapat membiayai ataupun membayar beban-beban operasional yang terjadi pada tahun 2003, 2004, dan Adanya penurunan atas kas dan setara kas pada tahun 2003 dan 2005 disebabkan oleh adanya pengeluaran kas yang cukup besar, yang digunakan untuk membeli atau memperoleh aktiva tetap dalam aktivitas investasi, dan juga adanya pembayaran pinjaman jangka pendek dan pembayaran deviden kas kepada para pemegang saham Perseroan dalam aktivitas pendanaan. Sedangkan kenaikan kas dan setara kas pada tahun 2004 disebabkan adanya peningkatan penerimaan kas dari pelanggan, dan penurunan atas pembayaran yang dilakukan kepada pemasok dan karyawan. Hal tersebut juga disebabkan adanya arus kas masuk pada aktivitas pendanaan yang berasal dari pinjaman jangka pendek. 56

9 IV.2 Analisis Horisontal dan Vertikal Atas Pos Pada Neraca Untuk menggambarkan dan menganalisis posisi keuangannya, berikut ini akan disajikan neraca konsolidasi perbandingan dari PT Gudang Garam Tbk pada tanggal 31 Desember 2005, 2004, dan Juga akan disajikan neraca konsolidasi dari PT Gudang Garam Tbk dalam bentuk persentase. Tabel IV.2 PT Gudang Garam Tbk Neraca Konsolidasi 31 Desember 2005,2004,2003 (dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan khusus) Naik (Turun) dengan dasar tahun sebelumnya AKTIVA dibanding dibanding 2003 Rp % Rp % AKTIVA LANCAR KAS DAN SETARA KAS 420, , ,718 (119,665) (22.15) 126, PIUTANG USAHA: Pihak ketiga 139, ,259 95,388 (48,988) (26.02) 92, Pihak istimewa 1,809,962 1,568,917 1,591, , (22,757) (1.43) PIUTANG LAIN-LAIN 52,846 55,368 44,122 (2,522) (4.55) 11, PERSEDIAAN 12,043,159 10,875,860 9,528,579 1,167, ,347, PAJAK DIBAYAR DIMUKA 40,307 64,952 36,500 (24,645) (37.94) 28, BIAYA DIBAYAR DIMUKA 76,189 71,084 41,156 5, , AKTIVA LANCAR LAIN-LAIN 127, , ,526 1, (46,644) (27.04) JUMLAH AKTIVA LANCAR 14,709,465 13,490,458 11,923,663 1,219, ,566, AKTIVA TIDAK LANCAR PIUTANG HUBUNGAN ISTIMEWA 9,454 7,103 15,280 2, (8,177) (53.51) INVESTASI JANGKA PANJANG 6,439 6,439 6, AKTIVA TETAP, bersih 7,314,532 6,927,897 4,936, , ,991, GOODWILL, bersih 2,471 2,780 3,089 (309) (11.12) (309) (10.00) AKTIVA TIDAK LANCAR LAIN-LAIN 86, , ,015 (70,222) (44.81) (297,303) (65.48) JUMLAH AKTIVA TIDAK LANCAR 7,419,386 7,100,931 5,415, , ,685, JUMLAH AKTIVA 22,128,851 20,591,389 17,338,899 1,537, ,252,

10 Naik (Turun) dengan dasar tahun sebelumnya KEWAJIBAN DAN EKUITAS dibanding dibanding 2003 Rp % Rp % KEWAJIBAN LANCAR PINJAMAN JANGKA PENDEK 5,681,893 5,361,046 3,595, , ,765, HUTANG USAHA: Pihak ketiga 176, , ,584 29, , Pihak istimewa 20,967 21,747 46,029 (780) (3.59) (24,282) (52.75) HUTANG PAJAK 12,441 22, ,250 (9,800) (44.06) (94,009) (80.87) HUTANG CUKAI DAN PPN ROKOK 2,387,154 1,878,244 1,758, , , BEBAN YANG MASIH HARUS DIBAYAR 151, , ,763 (66,127) (30.35) 6, KEWAJIBAN LANCAR LAIN-LAIN 58, , ,535 (300,707) (83.80) 135, JUMLAH KEWAJIBAN LANCAR 8,488,549 8,006,773 6,057, , ,949, KEWAJIBAN TIDAK LANCAR KEWAJIBAN IMBALAN PASCA-KERJA 227, ,935 82,343 68, , HUTANG HUBUNGAN ISTIMEWA 1,755 1, KEWAJIBAN PAJAK TANGGUHAN, bersih 283, , ,615 56, (526) (0.23) JUMLAH KEWAJIBAN TIDAK LANCAR 513, , , , , HAK MINORITAS 15,700 13, , ,465 EKUITAS MODAL SAHAM 962, , , AGIO SAHAM 53,700 53,700 53, SELISIH PENILAIAN KEMBALI AKTIVA TETAP 93,129 93,129 93, SALDO LABA 12,002,582 11,074,980 9,861, , ,212, JUMLAH EKUITAS 13,111,455 12,183,853 10,970, , ,212, JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS 22,128,851 20,591,389 17,388,899 1,537, ,202, Sumber: Annual reports PT Gudang Garam Tbk 58

11 Tabel IV.3 PT Gudang Garam Tbk Neraca Konsolidasi 31 Desember 2005, 2004, 2003 (dalam persentase) AKTIVA AKTIVA LANCAR KAS DAN SETARA KAS PIUTANG USAHA: Pihak ketiga Pihak yang mempunyai hubungan istimewa PIUTANG LAIN-LAIN PERSEDIAAN PAJAK DIBAYAR DIMUKA BIAYA DIBAYAR DIMUKA AKTIVA LANCAR LAIN-LAIN 1,90 0,63 8,18 0,24 54,42 0,18 0,34 0,58 2,62 0,91 7,62 0,27 52,82 0,32 0,35 0,61 2,39 0,55 9,18 0,25 54,95 0,21 0,24 1,00 JUMLAH AKTIVA LANCAR AKTIVA TIDAK LANCAR PIUTANG HUBUNGAN ISTIMEWA INVESTASI JANGKA PANJANG AKTIVA TETAP Setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp juta pada tahun 2005, Rp juta pada tahun 2004, dan sebesar Rp juta pada tahun 2003 GOODWILL Setelah dikurangi akumulasi amortisasi sebesar Rp juta pada tahun 2005, Rp juta pada tahun 2004, dan sebesar Rp juta pada tahun ,47 0,04 0,03 33,05 0,02 65,52 0,03 0,03 33,64 0,02 68,77 0,09 0,04 28,47 0,02 AKTIVA TIDAK LANCAR LAIN-LAIN JUMLAH AKTIVA TIDAK LANCAR JUMLAH AKTIVA 0,39 33, ======== 0,76 34, ======== 2,61 31, ======== 59

12 KEWAJIBAN DAN EKUITAS KEWAJIBAN LANCAR PINJAMAN JANGKA PENDEK HUTANG USAHA: Pihak ketiga Pihak yang mempunyai hubungan istimewa HUTANG PAJAK HUTANG CUKAI DAN PPN ROKOK BEBAN YANG MASIH HARUS DIBAYAR KEWAJIBAN LANCAR LAIN-LAIN JUMLAH KEWAJIBAN LANCAR 25,68 0,80 0,09 0,06 10,79 0,69 0,25 38,36 26,04 0,71 0,11 0,11 9,12 1,06 1,74 38,89 KEWAJIBAN TIDAK LANCAR KEWAJIBAN IMBALAN PASCA-KERJA HUTANG HUBUNGAN ISTIMEWA KEWAJIBAN PAJAK TANGGUHAN, bersih JUMLAH KEWAJIBAN TIDAK LANCAR HAK MINORITAS EKUITAS MODAL SAHAM, nilai nominal Rp 500 (rupiah penuh) per saham: Modal dasar: saham Modal ditempatkan dan disetor penuh: saham AGIO SAHAM SELISIH PENILAIAN KEMBALI AKTIVA TETAP SALDO LABA JUMLAH EKUITAS JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS Sumber: Annual reports PT Gudang Garam Tbk 1,03 0,01 1,28 2,32 0,07 4,35 0,24 0,42 54,24 59, ======== 0,77 0,01 1,10 1,88 0,07 4,67 0,26 0,45 53,78 59, ======== 20,74 0,61 0,27 0,67 10,14 1,22 1,29 34,94 0,47 0,01 1,31 1,79 0,01 5,55 0,31 0,53 56,87 63, ======== 60

13 Kas dan setara kas Secara horisontal kas dan setara kas yang dimiliki oleh Perseroan jumlahnya adalah sebesar Rp juta pada tahun 2003, lalu pada tahun 2004 naik 30,56 % menjadi Rp juta, tetapi pada tahun 2005 turun sebesar 22,15 % menjadi Rp juta. Walaupun pada tahun 2004, kas dan setara kas dari aktivitas operasi mengalami penurunan yang cukup besar bila dibandingkan dengan tahun 2003, dan terdapat arus kas keluar pada aktivitas investasi, tetapi terdapat arus kas masuk yang cukup besar dari aktivitas pendanaan, yang berupa pinjaman jangka pendek, sehingga mengakibatkan adanya kenaikan kas dan setara kas pada tahun Penurunan kas dan setara kas pada tahun 2005 terutama disebabkan oleh adanya arus kas keluar dari kegiatan investasi dan pendanaan. Walaupun ada kenaikan kas dan setara kas dari aktivitas operasi Perseroan, namun jumlahnya masih dibawah arus kas keluar dari aktivitas investasi dan pendanaan. Apabila dianalisis secara vertikal, persentase kas terhadap total aktiva juga mengalami penurunan. Persentasenya adalah sebesar 2,39 % pada tahun 2003, sebesar 2,62 % pada tahun 2004, dan sebesar 1,90 % pada tahun Piutang usaha Berdasarkan analisis horisontal piutang usaha yang dimiliki Perseroan jumlahnya terus meningkat. Pada tahun 2003 jumlahnya adalah sebesar Rp juta, lalu naik sebesar 4,16 % menjadi Rp juta pada tahun 2004, lalu meningkat kembali sebesar 10,93 % menjadi Rp juta pada 61

14 tahun Kenaikan pada piutang usaha ini terutama disebabkan adanya hasil penjualan dari tahun sebelumnya yang belum diterima Perseroan atau belum dibayarkan oleh pelanggan. Tetapi jika dianalisis secara vertikal persentase piutang sempat mengalami penurunan pada tahun Persentasenya adalah sebesar 9,73 % pada tahun 2003, tahun 2004 sebesar 8,53 %, dan tahun 2005 sebesar 8,81 %. Persediaan Persediaan yang dimiliki oleh Perseroan jumlahnya semakin meningkat dari tahun ke tahun. Pada tahun 2003 jumlahnya adalah sebesar Rp juta, tahun 2004 meningkat menjadi sebesar Rp juta, dan meningkat menjadi Rp juta pada tahun Kenaikan pada persediaan ini disebabkan oleh meningkatnya jumlah seluruh persediaan yang dimiliki oleh Perseroan, apakah itu yang berupa barang jadi/barang dagangan, barang dalam pengolahan, bahan baku dan bahan pembantu, pita cukai dan PPN rokok, dan juga suku cadang dan keperluan pabrik. Kenaikan yang cukup besar terjadi pada persediaan bahan baku dan bahan pembantu. Hal ini diakibatkan Perseroan melakukan pembelian bahan baku dan bahan pembantu yang cukup banyak dari para pemasok. Secara vertikal, persediaan mempunyai persentase terbesar dalam aktiva Perseroan. Persentase persediaan jika dibandingkan dengan total aktiva adalah sebesar 54,95 % pada tahun 2003, pada tahun 2004 sebesar 52,82 %, dan 54,42 % pada tahun

15 Pajak dibayar dimuka Pajak dibayar dimuka ini berjumlah Rp juta pada tahun 2003, naik sebesar 77,95 % sehingga berjumlah Rp juta pada tahun 2004, dan turun sebesar 37,94 % sehingga berjumlah Rp juta pada tahun Kenaikan pajak ini disebabkan oleh adanya kenaikan pajak pertambahan nilai dan pajak penghasilan badan yang lebih bayar. Bila dianalisis secara vertilkal persentasenya adalah sebesar 0,21 % pada tahun 2003, sebesar 0,32 % pada tahun 2004, sebesar 0,18 % pada tahun Aktiva lancar lain-lain PT Gudang Garam Tbk mempunyai aktiva lancar lain-lain sebesar Rp juta pada tahun 2003, Rp juta pada tahun 2004, dan Rp juta pada tahun Adanya kenaikan aktiva lancar lain-lain ini disebabkan oleh adanya pembayaran uang muka pembelian persediaan yang dilakukan oleh Perseroan. Persentase secara vertikal adalah sebesar 1 % untuk tahun 2003, untuk tahun 2004 sebesar 0,61 %, dan tahun 2005 sebesar 0,58 %. Piutang hubungan istimewa Piutang hubungan istimewa yang dimiliki oleh Perseroan jumlahnya sempat menurun menjadi Rp juta atau sebesar 53,51 % pada tahun 2004, dari sebelumnya sebesar Rp juta pada tahun 2003, dan meningkat kembali sebesar 33,10 % pada tahun 2005 menjadi sebesar Rp juta. 63

16 Kenaikan piutang hubungan istimewa ini disebabkan oleh meningkatnya piutang Perseroan kepada perusahaan afiliasinya. Jumlah piutang hubungan intimewa ini tidak terlalu besar jika dibandingkan dengan total aktiva, yaitu sebesar 0,09 %, sebesar 0,03 %, dan sebesar 0,04 %, masing-masing untuk tahun 2003, 2004, dan Aktiva tetap Jumlah aktiva tetap yang dimiliki oleh Perseroan jumlahnya terus meningkat dari tahun ke tahun, yaitu berjumlah Rp juta pada tahun 2003, pada tahun 2004 berjumlah Rp juta, dan berjumlah Rp juta pada tahun Kenaikan jumlah aktiva tetap ini disebabkan karena Perseroan selalu melakukan pembelian atau melakukan perolehan aktiva tetap setiap tahunnya. Secara vertikal persentasenya adalah sebesar 28,47 % untuk tahun 2003, tahun 2004 sebesar 33,64 %, dan 33,05 % pada tahun Aktiva tidak lancar lain-lain Menurunnya aktiva tidak lancar lain-lain yang dimiliki oleh Perseroan disebabkan menurunnya uang muka pembelian aktiva tetap, uang jaminan, dan biaya dibayar dimuka (bagian jangka panjang). Jumlahnya adalah sebesar Rp juta pada tahun 2003, sebesar Rp juta pada tahun 2004, dan pada tahun 2005 sebesar Rp juta. 64

17 Secara vertikal, persentase aktiva tidak lancar lain-lain ini, jika dibandingkan dengan total aktiva, juga terus menurun dari tahun ke tahun, yaitu dari 2,61 % untuk tahun 2003, lalu turun menjadi 0,76 % untuk tahun 2004, dan turun kembali menjadi 0,39 % untuk tahun Pinjaman jangka pendek Dalam memenuhi kebutuhan modal kerja dalam kegiatan usahanya, Perseroan melakukan pinjaman jangka pendek kepada kreditur. Jumlahnya adalah sebesar Rp juta pada tahun 2003, sebesar Rp juta untuk tahun 2004, dan sebesar Rp juta pada tahun Pinjaman jangka pendek ini ada yang dijamin dengan aktiva tetap yang dimiliki oleh Perseroan, dan ada yang tidak menggunakan jaminan. Secara vertikal, persentasenya apabila dibandingkan dengan total pasiva adalah sebesar 20,74 % pada tahun 2003, naik menjadi 26,04 % tahun 2004, dan turun menjadi 25,68 % pada tahun Hutang usaha Secara horisontal, hutang usaha yang dimiliki oleh Perseroan jumlahnya selalu meningkat dari tahun ke tahun. Jumlahnya adalah sebesar Rp juta pada tahun 2003, sebesar Rp juta untuk tahun 2004, dan Rp juta pada tahun Kenaikan hutang usaha disebabkan adanya pembelian bahan baku yang belum dibayar Perseroan kepada pemasok. 65

18 Secara vertikal, persentasenya adalah sebesar 0,88 % pada tahun 2003, sebesar 0,82 % pada tahun 2004, dan 0,89 % pada tahun Beban yang masih harus dibayar Beban yang masih harus dibayar terdiri dari beban pemasaran, beban bunga, dan beban lain-lain. Beban ini berjumlah Rp juta pada tahun 2003, naik sebesar 2,90 % menjadi Rp juta pada tahun 2004, dan turun menjadi Rp juta atau sebesar 30,35 % untuk tahun Namun secara vertikal, jumlahnya terus mengalami penurunan. Pada tahun 2003 persentasenya adalah 1,22 %, pada tahun 2004 sebesar 1,06 %, dan pada tahun 2005 sebesar 0.69 %. Kewajiban lancar lain-lain Kewajiban lancar lain-lain ini merupakan hutang atas pembelian aktiva tetap Perseroan. Jumlahnya sebesar Rp juta pada tahun 2003, naik sebesar 60,53 % menjadi Rp juta pada tahun 2004, dan turun sebesar 83,80 % menjadi Rp juta pada tahun Secara vertikal, persentasenya adalah sebesar 1,29 % pada tahun 2003, sebesar 1,74 % untuk tahun 2004, dan pada tahun 2005 sebesar 0,25 %. Kewajiban imbalan pasca-kerja Kewajiban imbalan pasca-kerja merupakan imbalan pasca-kerja kepada karyawan pada saat pemutusan hubungan kerja atau pada saat karyawan tersebut 66

19 memasuki masa pensiun. Imbalan pasca-kerja ini diberikan berdasarkan masa kerja dan kompensasi karyawan pada saat pensiun dan pemutusan hubungan kerja. Jumlahnya adalah sebesar Rp juta pada tahun 2003, sebesar Rp juta pada tahun 2004 atau meningkat sebesar 93,02 %, dan meningkat kembali sebesar 43,39 % menjadi Rp juta pada tahun Secara vertikal, persentasenya adalah sebesar 0,47 % pada tahun 2003, sebesar 0,77 % pada tahun 2004, dan sebesar 1,03 % pada tahun

20 IV.3 Analisis Horisontal dan Vertikal Atas Pos Pada Laporan Laba Rugi Untuk menganalisis kinerja keuangannya, berikut ini akan disajikan laporan laba rugi konsolidasi PT Gudang Garam Tbk untuk tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2005, 2004, dan Tabel IV.4 PT Gudang Garam Tbk Laporan Laba Rugi Konsolidasi Untuk Tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2005, 2004, 2003 (dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan khusus) Naik (Turun) dengan dasar tahun sebelumnya dengan dasar dengan dasar 2003 Rp % Rp % PENJUALAN/PENDAPATAN USAHA 24,847,345 24,291,692 23,137, , ,154, BEBAN POKOK PENJUALAN (19,704,705) (19,457,427) (18,615,630) 247, , LABA KOTOR 5,142,640 4,834,265 4,521, , , BEBAN USAHA: Beban penjualan (1,316,808) (1,309,479) (1,023,296) 7, , Beban umum dan administrasi (677,140) (606,526) (567,803) 70, , LABA USAHA 3,148,692 2,918,260 2,930, , (12,387) (0.42) PENGHASILAN (BEBAN LAIN-LAIN): Laba penjualan aktiva tetap 4,023 3,212 3, (732) (18.56) Pendapatan bunga 14,927 11,182 12,273 3, (1,091) (8.89) Beban bunga (520,855) (329,208) (338,744) 191, (9,536) (2.82) Laba (Rugi) kurs, bersih 42,182 (58,193) (19,683) 100, (38,510) (195.65) Laba penjualan saham tersedia untuk dijual 3,710 Rugi pelepasan anak perusahaan - PT Pandya Perkasa (720) Pendapatan lainnya, bersih 21,495 25,747 37,720 (4,252) (16.51) (11,973) (31.74) (438,228) (347,980) (301,230) 90, , LABA SEBELUM PAJAK 2,710,464 2,570,280 2,629, , (59,137) (2.25) BEBAN PAJAK: Pajak kini (763,186) (779,624) (778,436) (16,438) (2,11) 1, Pajak tangguhan (56,405) 526 (12,306) (56,931) (10.823,38) 12, ,27 (819,591) (779,098) (790,742) 40, (11,644) (1.47) LABA SEBELUM HAK MINORITAS 1,890,873 1,791,182 1,838,675 99, (47,493) (2.58) HAK MINORITAS ATAS LABA BERSIH ANAK PERUSAHAAN (1,227) (973) (2) LABA BERSIH 1,889,646 1,790,209 1,838,673 99, (48,464) (2.64) Laba per saham (dalam rupiah penuh) Laba usaha 1,636 1,517 1, (6) (0.39) Laba bersih (26) (2.72) Sumber: Annual reports PT Gudang Garam Tbk 68

21 Tabel IV.5 PT Gudang Garam Tbk Laporan Laba Rugi Konsolidasi Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir 31 Desember 2005, 2004, 2003 (dalam persentase) PENJUALAN/PENDAPATAN USAHA BEBAN POKOK PENJUALAN LABA KOTOR BEBAN USAHA: Beban penjualan Beban umum dan administrasi LABA USAHA PENGHASILAN (BEBAN) LAIN-LAIN: Laba penjualan aktiva tetap Pendapatan bunga Beban bunga Laba (Rugi) kurs, bersih Laba penjualan saham tersedia untuk dijual Rugi pelepasan anak perusahaan - PT Pandya Perkasa Pendapatan lainnya, bersih 100 (79,30) 20,70 (5,30) (2,73) (8,03) 12,67-0,04 0,08 (2,16) 0,19-0,09 (1,76) 100 (80,10) (5,39) (2,50) (7,89) 12,01-0,01 0,05 (1,36) (0,24) 0,00 0,11 (1,43) 100 (80,46) 19,54 (4,42) (2,45) (6,87) 12,67 0,02 0,05 (1,46) (0,09) 0,02-0,16 (1,30) LABA SEBELUM PAJAK BEBAN PAJAK: Pajak kini Pajak tangguhan LABA SEBELUM HAK MINORITAS HAK MINORITAS ATAS LABA BERSIH ANAK PERUSAHAAN LABA BERSIH 10,91 (3,07) (0,23) (3,30) 7,61 0,00 7,61 ========= 10,58 (3,21) 0,00 (3,21) 7,37 0,00 7,37 ========= 11,37 (3,36) (0,06) (3,42) 7,95 0,00 7,95 ========= Sumber: Annual reports PT Gudang Garam Tbk 69

22 Pada umumnya pos-pos pada laporan laba rugi Perseroan selalu mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Misalnya penjualan tahun 2005, yaitu sebesar Rp juta, naik sebesar 2,29 % bila dibandingkan dengan penjualan tahun 2004 yang sebesar Rp juta, sedangkan penjualan tahun 2004 meningkat sebesar 4,99 % bila dibandingkan dengan tahun 2003, yang sebesar Rp juta. Penjualan yang dilakukan oleh Perseroan dilakukan untuk pasar lokal (dalam negeri) dan untuk pasar ekspor (luar negeri). Penjualan untuk kedua pasar tersebut terus mengalami peningkatan jumlahnya dari tahun 2003 sampai tahun Sebagian besar penjualan yang dilakukan oleh Perseroan dilakukan kepada perusahaan afiliasinya. Kenaikan pada pos penjualan mengakibatkan meningkatnya beban pokok penjualan dari tahun 2003 sampai tahun Jumlahnya adalah sebesar Rp juta, Rp juta, dan Rp juta, masing-masing untuk tahun 2003, 2004, dan Hal ini tentu saja berkaitan dengan adanya peningkatan dari penjualan produk yang terjadi. Kenaikan yang cukup besar terjadi pada beban produksi tak langsung, namun beban yang terjadi pada itemitem beban pokok penjualan yang lain relatif cukup stabil jumlahnya. Beban pokok penjualan ini juga termasuk beban untuk barang jadi yang diberikan kepada karyawan, dan juga barang jadi yang diberikan dalam rangka promosi. Adanya kenaikan penjualan yang lebih besar daripada kenaikan beban pokok penjualan mengakibatkan meningkatnya laba kotor yang diperoleh oleh Perseroan. Kenaikan juga terjadi pada pos beban usaha, yaitu sebesar Rp juta pada tahun 2003, Rp juta untuk tahun 2004, dan sebesar Rp juta pada tahun Beban usaha ini terdiri dari beban penjualan dan beban 70

23 umum dan administrasi. Kenaikan beban penjualan, selain dipicu oleh meningkatnya beban penyusutan aktiva tetap, terutama disebabkan oleh meningkatnya beban keperluan kantor dan juga meningkatnya biaya perbaikan dan biaya pemeliharaan aktiva tetap yang dimiliki oleh Perseroan. Sedangkan pada beban umum dan administrasi, kenaikan terutama disebabkan adanya peningkatan kompensasi karyawan yang diberikan oleh Perseroan kepada karyawan. Pada pos penghasilan dan beban lain-lain terjadi peningkatan beban yang cukup tinggi. Walaupun pendapatan lain-lain (pendapatan bunga dari investasi yang dimiliki oleh Perseroan) jumlahnya terus meningkat, namun jumlahnya jauh dibawah peningkatan yang terjadi pada beban lain-lain yang harus ditanggung oleh Perseroan. Peningkatan beban lain-lain ini terutama disebabkan oleh meningkatnya beban bunga kepada kreditur yang harus ditanggung oleh Perseroan. Selain itu kenaikan beban lain-lain ini juga disebabkan karena Perseroan mengalami kerugian atas selisih kurs pada mata uang asing. Secara vertikal, pos-pos pada laporan laba rugi Perseroan relatif cukup stabil, dalam arti tidak ada kenaikan ataupun penurunan yang cukup signifikan, kecuali pada item beban bunga yang jumlah proporsinya meningkat cukup tinggi pada tahun Kenaikan beban bunga ini disebabkan adanya kenaikan pinjaman jangka pendek yang dimiliki oleh Perseroan. Kenaikan yang cukup tinggi juga terjadi pada item hak minoritas atas laba bersih anak perusahaan. Hal ini disebabkan oleh meningkatnya proporsi kepemilikan pemegang saham minoritas pada anak perusahaan Perseroan. 71

24 IV.4 Penurunan Laba Bersih Pada Tahun 2004 Pada tahun 2004, Perseroan mengalami penurunan laba bersih pada kegiatan usahanya. Hal ini disebabkan adanya peningkatan yang cukup tinggi pada pos beban usaha tahun 2004 bila dibandingkan dengan tahun Jumlah beban usaha pada tahun 2004 adalah sebesar Rp juta, naik sebesar Rp juta, bila dibandingkan dengan beban usaha pada tahun 2003 yang jumlahnya sebesar Rp juta. Kenaikan beban usaha ini diakibatkan oleh meningkatnya beban kompensasi kepada karyawan, yaitu adanya kompensasi yang diberikan kepada karyawan karena adanya pemutusan hubungan kerja kepada karyawan, dan juga adanya kompensasi yang diberikan kepada karyawan yang telah memasuki masa pensiun. Disamping itu, kenaikan beban usaha juga disebabkan oleh adanya peningkatan pada beban untuk melakukan perbaikan dan pemeliharaan aktiva tetap Perseroan. Kenaikan beban ini disebabkan oleh adanya kenaikan jumlah aktiva tetap yang dimiliki oleh Perseroan, dari sebesar Rp juta pada tahun 2003, menjadi sebesar Rp juta pada tahun Selain kenaikan pada beban usaha, pada tahun 2004 Perseroan juga mengalami kerugian yang diakibatkan selisih kurs atas mata uang asing, yang jumlahnya cukup besar, yaitu sebesar Rp juta. Kerugian akibat selisih kurs mata uang asing ini mengakibatkan meningkatnya beban lain-lain Perseroan sebesar Rp juta. Secara keseluruhan, pada tahun 2004 Perseroan mengalami penurunan laba bersih sebesar Rp juta, jika dibandingkan dengan laba bersih tahun 2003 yang sebesar Rp juta. Adanya penurunan laba bersih tahun 2004 ini 72

25 juga mengakibatkan turunnya laba bersih per lembar saham yang dimiliki oleh Perseroan, dari sebesar Rp 956 pada tahun 2003 menjadi Rp 930 untuk tahun

Catatan 31 Maret Maret 2010

Catatan 31 Maret Maret 2010 NERACA KONSOLIDASI ASET Catatan 31 Maret 2011 31 Maret 2010 ASET LANCAR Kas dan setara kas 2f, 3 220.361.019.579 10.981.803.022 Piutang usaha - setelah dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu Pihak yang

Lebih terperinci

1,111,984, ,724,096 Persediaan 12 8,546,596, f, ,137, ,402,286 2h, 9 3,134,250,000 24,564,101,900

1,111,984, ,724,096 Persediaan 12 8,546,596, f, ,137, ,402,286 2h, 9 3,134,250,000 24,564,101,900 NERACA KONSOLIDASI` PER 30 SEPTEMBER 2009 DAN 2008 3 CATATAN ASET ASET LANCAR Kas dan setara kas 2c, 2l, 4, 24 Rp 3,111,393,145 Rp 1,677,351,069 Investasi jangka pendek 2d, 5 5,348,940,000 6,606,593,125

Lebih terperinci

PT ASTRA GRAPHIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN. Catatan 2009*) Kas dan setara kas 2d,

PT ASTRA GRAPHIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN. Catatan 2009*) Kas dan setara kas 2d, NERACA KONSOLIDASIAN AKTIVA LANCAR Kas dan setara kas 2d,4 121.433.163.880 119.658.017.889 Deposito berjangka 5 2.135.930.652 2.424.600.790 Piutang usaha 2e (setelah dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu

Lebih terperinci

P.T. SURYA SEMESTA INTERNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 30 JUNI 2008 DAN 2007

P.T. SURYA SEMESTA INTERNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 30 JUNI 2008 DAN 2007 P.T. SURYA SEMESTA INTERNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 30 JUNI 2008 DAN 2007 P.T. SURYA SEMESTA INTERNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN DAFTAR ISI Halaman

Lebih terperinci

JUMLAH AKTIVA

JUMLAH AKTIVA NERACA 31 DESEMBER 2007 AKTIVA AKTIVA LANCAR Kas dan bank 3 866.121.482 3.038.748.917 Piutang usaha - bersih Hubungan istimewa 2b, 2c, 4, 5, 8 2.635.991.416 328.548.410 Pihak ketiga - setelah dikurangi

Lebih terperinci

PT ASTRA GRAPHIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

PT ASTRA GRAPHIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASIAN AKTIVA LANCAR Kas dan setara kas 2a,2c,3,27 103.317.329.165 92.942.187.030 Deposito berjangka 2a,4 1.971.891.997 2.643.566.861 Piutang usaha (setelah dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu

Lebih terperinci

PT ASTRA GRAPHIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN. Catatan 2009*) Kas dan setara kas 2d,

PT ASTRA GRAPHIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN. Catatan 2009*) Kas dan setara kas 2d, NERACA KONSOLIDASIAN AKTIVA LANCAR Kas dan setara kas 2d,4 70.490.918.058 100.111.129.147 Deposito berjangka 5 2.062.615.652 2.179.143.834 Piutang usaha 2e (setelah dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu

Lebih terperinci

PT SARASA NUGRAHA Tbk NERACA Per 31 Desember 2004 dan 2003 (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Data Saham)

PT SARASA NUGRAHA Tbk NERACA Per 31 Desember 2004 dan 2003 (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Data Saham) NERACA Per 31 Desember 2004 dan 2003 (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Data Saham) AKTIVA AKTIVA LANCAR Kas dan Bank 2.b, 4 7.079.491 4.389.630 Investasi Jangka Pendek 2.d, 5 6.150 6.150 Piutang Usaha 2.b,

Lebih terperinci

JUMLAH ASET LANCAR

JUMLAH ASET LANCAR LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) KONSOLIDASI 30 September 2011 dan 31 Desember 2010 30 September 2011 31Desember 2010 ASET ASET LANCAR Kas dan setara kas 50948250925 80968763439 Investasi 1963117500 2016231750

Lebih terperinci

PT MUSTIKA RATU Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

PT MUSTIKA RATU Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN PT MUSTIKA RATU Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2007 (DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TAHUN 2006) (MATA UANG INDONESIA) 1 MUSTIKA

Lebih terperinci

PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASI 31 Maret 2010 dan 2009 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASI 31 Maret 2010 dan 2009 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) Ekshibit A NERACA KONSOLIDASI 31 Maret 2010 dan 2009 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) A S E T ASET LANCAR Kas dan setara kas 2c,2p,3,25 1,349,564,406,813 1,205,030,845,882 Investasi jangka

Lebih terperinci

PT Argo Pantes Tbk dan Anak Perusahaan Neraca Konsolidasi Per tanggal 31 Desember 2007, 2006, dan

PT Argo Pantes Tbk dan Anak Perusahaan Neraca Konsolidasi Per tanggal 31 Desember 2007, 2006, dan L1 AKTIVA Aktiva Lancar : Kas dan setara kas Piutang usaha setelah dikurangi penyisihan piutang raguragu sebesar Rp 2.293.762 (2005), Rp 5.920.887 (2006), Rp 3.627.125 (2007) Piutang lainlain Persediaan

Lebih terperinci

30 Juni 31 Desember

30 Juni 31 Desember LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011 30 Juni 31 Desember ASET ASET LANCAR Kas dan setara kas 73102500927 63710521871 Investasi 2072565000 1964636608 Piutang usaha - setelah

Lebih terperinci

AKTIVA LANCAR Kas dan setara kas 2c,2e,4, Penyertaan sementara 2c,2f,

AKTIVA LANCAR Kas dan setara kas 2c,2e,4, Penyertaan sementara 2c,2f, NERACA KONSOLIDASIAN (UNAUDITED) AKTIVA Catatan 2008 2007 AKTIVA LANCAR Kas dan setara kas 2c,2e,4,43 10.942.829 10.828.433 Penyertaan sementara 2c,2f,43 182.685 188.139 Piutang usaha 2c,2g,5,36,43 Pihak

Lebih terperinci

PT JEMBO CABLE COMPANY Tbk NERACA 31 Desember 2003 dan 2002 (dalam Ribuan Rupiah, kecuali di nyatakan lain)

PT JEMBO CABLE COMPANY Tbk NERACA 31 Desember 2003 dan 2002 (dalam Ribuan Rupiah, kecuali di nyatakan lain) NERACA 31 Desember 2003 dan 2002 AKTIVA LANCAR K E T E R A N G A N 2003 2002 Kas dan setara kas 5,048,154 5,040,625 Piutang usaha Pihak yang mempunyai hubungan istimewa 19,943,324 21,928,185 Pihak ketiga-setelah

Lebih terperinci

ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASI

ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASI P.T. PEMBANGUNAN JAYA ANCOL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2004 DAN 2003 AKTIVA 2004 2003 (Disajikan Rental' - Catatan 38) AKTIVA LANCAR Kas dan setara kas 161.020.965.269 41.211.323.789

Lebih terperinci

LAPORAN KEUANGAN (Tidak Diaudit) 30 September 2008 dan PT Asahimas Flat Glass Tbk

LAPORAN KEUANGAN (Tidak Diaudit) 30 September 2008 dan PT Asahimas Flat Glass Tbk LAPORAN KEUANGAN (Tidak Diaudit) 30 September 2008 dan 2007 PT Asahimas Flat Glass Tbk Rusli Pranadi Manager Corporate Finance Samuel Rumbajan Direktur Keuangan NERACA (Tidak diaudit) 30 September 2008

Lebih terperinci

Lampiran 1. Neraca Konsolidasi PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk

Lampiran 1. Neraca Konsolidasi PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk Lampiran 1. Neraca Konsolidasi PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk L1 ASET PT GARUDA INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2008, 2009, DAN 2010 Periode Analisis Horizontal

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Tbk dari tahun 2002 hingga tahun 2004 dengan menggunakan metode analisis horizontal

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Tbk dari tahun 2002 hingga tahun 2004 dengan menggunakan metode analisis horizontal BAB V SIMPULAN DAN SARAN V.1. Simpulan Berdasarkan hasil analisis terhadap neraca dan laporan laba-rugi PT Astra Otoparts Tbk dari tahun 2002 hingga tahun 2004 dengan menggunakan metode analisis horizontal

Lebih terperinci

PT ASTRA GRAPHIA Tbk

PT ASTRA GRAPHIA Tbk N E R A C A Catatan 2008 2007 AKTIVA LANCAR Kas dan setara kas 2a,2c,3,23 119.658.017.889 126.580.527.261 Deposito berjangka 2a,4 2.424.600.790 2.904.735.723 Piutang usaha (setelah dikurangi penyisihan

Lebih terperinci

ANALISIS PROSPEKTIF LAPORAN KEUANGAN PT. GUDANG GARAM Tbk. Tugas Mata Kuliah Analisis Laporan Keuangan

ANALISIS PROSPEKTIF LAPORAN KEUANGAN PT. GUDANG GARAM Tbk. Tugas Mata Kuliah Analisis Laporan Keuangan ANALISIS PROSPEKTIF LAPORAN KEUANGAN PT. GUDANG GARAM Tbk. Tugas Mata Kuliah Analisis Laporan Keuangan JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA SURABAYA 2016 Lapora Laba Rugi PT Gudang

Lebih terperinci

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi yang merupakan Bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan ini

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi yang merupakan Bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan ini LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASI Per (Tidak Diaudit) ASET 31 Desember 2010 ASET LANCAR Kas dan Setara Kas Piutang Usaha Pihak Ketiga Piutang Lainlain Pihak Ketiga Persediaan Bersih Biaya Dibayar di

Lebih terperinci

PT ASTRA GRAPHIA Tbk

PT ASTRA GRAPHIA Tbk N E R A C A Tidak AKTIVA LANCAR Kas dan setara kas 2a,3,23 126.580.527.261 136.152.760.743 Deposito berjangka 2a,4 2.904.735.723 1.467.734.629 Piutang usaha (setelah dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu

Lebih terperinci

L2

L2 L1 L2 L3 L4 L5 L6 L7 L8 L9 L10 L11 L12 L13 L14 L15 L16 L17 L18 L19 Tabel 4.1 PT KALBE FARMA, Tbk LAPORAN PERUBAHAN MODAL KERJA TAHUN 2006-2007 Dalam Rupiah (Rp) 31 Desember Perubahan Modal Kerja 2006 2007

Lebih terperinci

Neraca Konsolidasi PT. GUDANG GARAM, Tbk.

Neraca Konsolidasi PT. GUDANG GARAM, Tbk. L1 Neraca Konsolidasi PT. GUDANG GARAM, Tbk. Periode Analisis Horisontal Analisis Vertikal 2006 2007 2008 2009 2010 2006 2007 2008 2009 2010 2006 2007 2008 2009 2010 ASET ASET LANCAR Kas dan Setara Kas

Lebih terperinci

LAPORAN KEUANGAN PT ULTRAJAYA MILK TBK AKTIVA AKTIVA LANCAR

LAPORAN KEUANGAN PT ULTRAJAYA MILK TBK AKTIVA AKTIVA LANCAR LAPORAN KEUANGAN PT ULTRAJAYA MILK TBK AKTIVA 2008 2009 2010 2011 2012 AKTIVA LANCAR Kas dan Setara Kas 162,869,889,775.00 214,879,968,612.00 383,120,307,358.00 242,776,108,938.00 535,889,526,748.00 Investasi

Lebih terperinci

30 September 31 Desember Catatan

30 September 31 Desember Catatan LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 September 2012 dan 31 Desember 2011 30 September 31 Desember ASET ASET LANCAR Kas dan setara kas 2e, 4, 30, 33 59998597270 63710521871 Investasi 2c, 5, 30, 33 2068611000

Lebih terperinci

PT RICKY PUTRA GLOBALINDO Tbk dan ANAK PERUSAHAAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI. Pada tanggal 30 Maret 2012 dan 2011 (Tidak Diaudit)

PT RICKY PUTRA GLOBALINDO Tbk dan ANAK PERUSAHAAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI. Pada tanggal 30 Maret 2012 dan 2011 (Tidak Diaudit) PT RICKY PUTRA GLOBALINDO Tbk dan ANAK PERUSAHAAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Pada tanggal 30 Maret 2012 dan 2011 (Tidak Diaudit) DAFTAR ISI Halaman Surat Pernyataan Direksi Laporan Auditor Independen

Lebih terperinci

1 Januari 2010/ 31 Desember 31 Desember 31 Desember (Disajikan kembali)

1 Januari 2010/ 31 Desember 31 Desember 31 Desember (Disajikan kembali) LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2011, 2010 dan 1 Januari 2010/ 31 Desember 2009 1 Januari 2010/ 31 Desember 31 Desember 31 Desember 2009 2011 2010 (Disajikan kembali) ASET ASET LANCAR

Lebih terperinci

PT ASTRA GRAPHIA Tbk

PT ASTRA GRAPHIA Tbk N E R A C A Catatan 2007 2006 AKTIVA LANCAR Kas dan setara kas 2a,2d,3,24 92.942.187.030 136.752.706.763 Deposito berjangka 2a,4 2.643.566.861 2.398.641.980 Piutang usaha (setelah dikurangi penyisihan

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. Pada bab ini penulis akan melakukan pembahasan atas laporan keuangan PT Sari

BAB IV PEMBAHASAN. Pada bab ini penulis akan melakukan pembahasan atas laporan keuangan PT Sari BAB IV PEMBAHASAN Pada bab ini penulis akan melakukan pembahasan atas laporan keuangan PT Sari Husada Tbk dengan menggunakan analisis rasio, analisis horizontal dan vertikal. Analisis horizontal dan vertikal

Lebih terperinci

PT CAHAYA KALBAR Tbk NERACA KONSOLIDASI Periode 30 Juni 2009 Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2008 (Dinyatakan dalam Rupiah)

PT CAHAYA KALBAR Tbk NERACA KONSOLIDASI Periode 30 Juni 2009 Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2008 (Dinyatakan dalam Rupiah) NERACA KONSOLDAS A K T V A AKTVA LANCAR Kas dan setara kas 1 10,264,140,286 9,274,151,738 Piutang usaha Pihak ketiga 2 48,931,283,192 72,845,416,242 Pihak yang mempunyai hubungan istimewa 9a 15,532,633,661

Lebih terperinci

MEMBACA LAPORAN KEUANGAN

MEMBACA LAPORAN KEUANGAN MEMBACA LAPORAN KEUANGAN Denny S. Halim Jakarta, 31 Juli 2008 1 Outline Pengertian Akuntansi Proses Akuntansi Laporan Keuangan Neraca Laporan Rugi Laba Laporan Arus Kas Pentingnya Laporan Keuangan Keterbatasan

Lebih terperinci

ASET ASET LANCAR Kas dan setara kas Rp Penyertaan sementara Rp Piutang usaha

ASET ASET LANCAR Kas dan setara kas Rp Penyertaan sementara Rp Piutang usaha PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT. TELKOM INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Angka dinyatakan dalam jutaan Rupiah) 2010 2009 ASET ASET LANCAR Kas dan setara

Lebih terperinci

PT CAHAYA KALBAR Tbk NERACA KONSOLIDASI Periode 30 September 2008 Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2007 (Dinyatakan dalam Rupiah)

PT CAHAYA KALBAR Tbk NERACA KONSOLIDASI Periode 30 September 2008 Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2007 (Dinyatakan dalam Rupiah) A K T V A AKTVA LANCAR Kas dan setara kas 1 8,879,411,493 44,654,595,681 Piutang usaha Pihak ketiga 2 69,570,751,515 26,107,275,031 Pihak yang mempunyai hubungan istimewa 9a 47,590,973,499 6,465,761,829

Lebih terperinci

PT JAYA REAL PROPERTY TBK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN Per 30 Juni 2011 dan 31 Desember 2010 (Dalam Ribuan Rupiah) 31 Desember 2010

PT JAYA REAL PROPERTY TBK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN Per 30 Juni 2011 dan 31 Desember 2010 (Dalam Ribuan Rupiah) 31 Desember 2010 LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN Per 30 Juni 2011 dan 31 Desember 2010 ASET Catatan 30 Juni 2011 31 Desember 2010 Kas dan Setara Kas 2.d, 2.e.,2.n, 3, 29 887.194.955 758.054.399 Investasi Saham 2.c,

Lebih terperinci

PT BENTOEL INTER LAPORAN POSISI KE 200 KETERANGAN 2009 ASSET ASSET LANCAR kas dan setara kas 84,310,801,719 piutang usaha pihak ketiga

PT BENTOEL INTER LAPORAN POSISI KE 200 KETERANGAN 2009 ASSET ASSET LANCAR kas dan setara kas 84,310,801,719 piutang usaha pihak ketiga PT BENTOEL INTER LAPORAN POSISI KE 200 KETERANGAN 2009 ASSET ASSET LANCAR kas dan setara kas 84,310,801,719 piutang usaha pihak ketiga 174,309,061,823 pihak relasi piutang lain - lain pihak hubungan istimewa

Lebih terperinci

PT SKYBEE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

PT SKYBEE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN PT SKYBEE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL SERTA POSISI KEUANGAN PADA TANGGAL 30 JUNI 2011 (TIDAK DIAUDIT) LAPORAN KEUANGAN

Lebih terperinci

PT CAHAYA KALBAR Tbk NERACA Periode 30 Juni 2010 Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2009 (Dinyatakan dalam Rupiah)

PT CAHAYA KALBAR Tbk NERACA Periode 30 Juni 2010 Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2009 (Dinyatakan dalam Rupiah) NERACA ASET ASET LANCAR Kas dan setara kas 1 7,772,101,920 10,254,363,550 Piutang usaha Pihak ketiga 2 78,166,068,433 48,931,283,192 Pihak yang mempunyai hubungan istimewa 9a 2,840,614,575 15,532,633,661

Lebih terperinci

PT INDOSAT Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASI 30 September 2010 dan 2009 (Tidak Diaudit) (Disajikan dalam jutaan rupiah, kecuali data saham)

PT INDOSAT Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASI 30 September 2010 dan 2009 (Tidak Diaudit) (Disajikan dalam jutaan rupiah, kecuali data saham) NERACA KONSOLIDASI ASET ASET LANCAR Kas dan setara kas 2c,2q,2v, 3,17,26,34 6.185.065 2.237.212 Investasi jangka pendek - setelah dikurangi penyisihan penurunan nilai sejumlah Rp25.395 pada tahun 2010

Lebih terperinci

PT GARUDA METALINDO Tbk

PT GARUDA METALINDO Tbk LAPORAN KEUANGAN INTERIM 31 MARET 2016 DAN 31 DESEMBER 2015 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2016 DAN 2015 (MATA UANG INDONESIA) LAPORAN KEUANGAN INTERIM 31 MARET 2016

Lebih terperinci

LAMPIRAN. 1. Ikhtisar Laporan Keuangan PT. Holcim Indonesia Tbk

LAMPIRAN. 1. Ikhtisar Laporan Keuangan PT. Holcim Indonesia Tbk LAMPIRAN 1. Ikhtisar Laporan Keuangan PT. Holcim Indonesia Tbk Tabel 1.1 Neraca Konsolidasi PT. Holcim Indonesia Tbk dan Anak Perusahaan (Disajikan dalam Jutaan Rupiah) AKTIVA ASET LANCAR Kas dan Setara

Lebih terperinci

Lampiran 1 DATA ANALISIS RASIO AKTIVITAS. A. Inventory Turnover Periode Tahun (Dalam Jutaan Rupiah) 2007 DESCRIPTION TMS SIK TMS SIK

Lampiran 1 DATA ANALISIS RASIO AKTIVITAS. A. Inventory Turnover Periode Tahun (Dalam Jutaan Rupiah) 2007 DESCRIPTION TMS SIK TMS SIK Lampiran 1 DATA ANALISIS RASIO AKTIVITAS A. Inventory Turnover Periode Tahun Harga Pokok Penjualan 3.722.189 1.437.527 4.289.118 1.451.990 Persediaan Rata-rata 208.299 123.812 199.601 111.474 Inventory

Lebih terperinci

LAMPIRAN STRUKTUR ORGANISASI PT ANGKASA PURA II (PERSERO)

LAMPIRAN STRUKTUR ORGANISASI PT ANGKASA PURA II (PERSERO) LAMPIRAN STRUKTUR ORGANISASI PT ANGKASA PURA II (PERSERO) Lampiran i Lampiran ii PT ANGKASA PURA II NERACA 31 DESEMBER 2006-2009 Rp 2009 2008 2007 2006 ASET ASET LANCAR Kas dan setara kas 2.185.119.290.152

Lebih terperinci

Catatan 31 Desember Desember Piutang usaha 2e, Piutang lain-lain

Catatan 31 Desember Desember Piutang usaha 2e, Piutang lain-lain NERACA KONSOLIDASI Per 31 Desember 2010 (Dengan Angka Perbandingan Per 31 Desember 2009 Tidak Kondolidasi) Catatan 31 Desember 2010 31 Desember 2009 ASET Kas dan bank 2d,c; 3 917.504.791 20.951.613.722

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN. dan interprestasi terhadap laporan keuangan badan yang bersangkutan.

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN. dan interprestasi terhadap laporan keuangan badan yang bersangkutan. BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN Pada bab sebelumnya di jelaskan bahwa laporan keuangan merupkan sumber informasi yang penting dan dapat dipercaya untuk menilai kondisi keuangan dan hasil usaha suatu badan

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Laporan Keuangan PT Astra Graphia Tbk

LAMPIRAN. Laporan Keuangan PT Astra Graphia Tbk L1 LAMPIRAN Laporan Keuangan PT Astra Graphia Tbk Aset Aset lancar PT ASTRA GRAPHIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2007, 2008 DAN 2009 Kas dan setara kas 151.020.114 132.737.259

Lebih terperinci

ASET Aset Lancar Kas dan setara kas 1.429.755 1.314.091 1.020.730 Investasi jangka pendek 83.865 47.822 38.657 Investasi mudharabah - - 352.512 Piutang usaha Pihak berelasi 14.397 20.413 30.670 Pihak ketiga

Lebih terperinci

ASET Catatan 31 Maret Desember 2012

ASET Catatan 31 Maret Desember 2012 LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 MARET 2013 DAN 31 DESEMBER 2012 Exhibit A ASET Catatan 31 Maret 2013 31 Desember 2012 ASET LANCAR Kas dan setara kas 2d,f,4,32 81,718,963,534 66,142,222,074 Piutang

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Sartono, Agus Manajemen Keuangan : Teori dan Aplikasi. Edisi Keempat.

DAFTAR PUSTAKA. Sartono, Agus Manajemen Keuangan : Teori dan Aplikasi. Edisi Keempat. DAFTAR PUSTAKA Sartono, Agus. 2001. Manajemen Keuangan : Teori dan Aplikasi. Edisi Keempat. Cetakan Pertama. Yogyakarta. BPFE. James, Gill dan Chatton, Moira. (2003). Dasar-Dasar Analisis Keuangan. Jakarta

Lebih terperinci

Catatan. 2d,2h,3 2d,2h,4,17 2h,5 2i,6, r,8 2k. 2e 2r,26 2j,9. 21,2m,20,10, 17 2n 2h 2h,21,20,11

Catatan. 2d,2h,3 2d,2h,4,17 2h,5 2i,6, r,8 2k. 2e 2r,26 2j,9. 21,2m,20,10, 17 2n 2h 2h,21,20,11 LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLlDASI PADA AKHIR PERIODE 30 SEPTEMBER 2011 DAN 2010 ASET Catatan 30 SEPTEMBER 2011 30 SEPTEMBER 2010 ASETLANCAR Kas dan setara kas Piutang Usaha Piutang lain-lain Persediaan

Lebih terperinci

d1/march 28, sign: Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan

d1/march 28, sign: Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN Per 31 Desember 2012 dan 2011, serta 1 Januari 2011/31 Desember 2010 serta 1 Januari 2010/31 Dese 2009 1 Januari 2011 / Catatan 2012 2011 *) 31 Desember 2010 *) ASET

Lebih terperinci

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN DENGAN METODE COMMON SIZE PADA PT. HOLCIM INDONESIA Tbk.

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN DENGAN METODE COMMON SIZE PADA PT. HOLCIM INDONESIA Tbk. ANALISIS LAPORAN KEUANGAN DENGAN METODE COMMON SIZE PADA PT. HOLCIM INDONESIA Tbk. Nama : Syarif Saefullah NPM : 26210788 Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Silvia Avira SE.,MM. bab1 Latar Belakang Banyak

Lebih terperinci

Flow Chart PT. Asiaplast Industries Tbk tahun 2009

Flow Chart PT. Asiaplast Industries Tbk tahun 2009 LAMPIRAN 1 Flow Chart PT. Asiaplast Industries Tbk tahun 2009 Usaha 284.538.777.148 Laba Bersih 301.789.482.234 - Lain-lain 17.250.705.086 NPM 9.99% 30.142.714.633 Total Beban 271.646.767.601 HPP 236.846.781.482

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Bandung.

DAFTAR PUSTAKA. Bandung. DAFTAR PUSTAKA 1. Damodaran, Aswath, 2001, Corporate Finance Theory and Practise (2 nd ed.), New York: Wiley. 2. Lease, Ronald C., 1999, Dividend Policy: Its impact on firm value, Boston, Massachussets:

Lebih terperinci

Lampiran 1 PT. Matahari Putra Prima Tbk dan Entitas Anak Laporan Arus Kas Konsolidasian Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011,2012,2013 (Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia) 2011

Lebih terperinci

ANALISIS SUMBER DAN PENGGUNAAN MODAL KERJA PADA PT. TELEKOMUNIKASI INDONESIA, TBK PERIODE TAHUN

ANALISIS SUMBER DAN PENGGUNAAN MODAL KERJA PADA PT. TELEKOMUNIKASI INDONESIA, TBK PERIODE TAHUN ANALISIS SUMBER DAN PENGGUNAAN MODAL KERJA PADA PT. TELEKOMUNIKASI INDONESIA, TBK PERIODE TAHUN 2008-2012 Disusun Oleh: RIANTO PURBA Dosen Pembimbing: Sulastri, SE., MM. Latar Belakang Masalah 1. Untuk

Lebih terperinci

PT. BPRS PUDUARTA INSANI NERACA 31 DESEMBER 2014 dan 2013

PT. BPRS PUDUARTA INSANI NERACA 31 DESEMBER 2014 dan 2013 Catatan 31 Desember 2014 31 Desember 2013 AKTIVA Aktiva Lancar Kas 1 393,356,550 474,788,750 Penempatan Pada Bank Lain 2 12,477,079,745 11,223,260,746 Piutang 3 31,488,397,366 30,580,798,958 Penyisihan

Lebih terperinci

LABA/(RUGI) KONSOLIDASIAN TAHUN

LABA/(RUGI) KONSOLIDASIAN TAHUN Hasil Penjualan Uraian LABA/(RUGI) KONSOLIDASIAN TAHUN 2011 2012 Tahun 2012 Tahun 2011 1 2 4 Penjualan 21.694.257,72 16.195.196,22 Harga Pokok Penjualan (17.202.941,16) (12.982.513,98) Laba kotor 4.491.316,56

Lebih terperinci

LAPORAN KEUANGAN UNTUK TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2011

LAPORAN KEUANGAN UNTUK TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2011 LAPORAN KEUANGAN UNTUK TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2011 ( Dengan angka perbandingan untuk tiga bulan yang berakhir Pada tanggal 31 Maret 2010 ) Hall Ruko Blok R Jl. Hartono Raya Kota

Lebih terperinci

ASET Catatan Januari 2014 Disajikan Kembali- Catatan 6 Rp Rp Rp

ASET Catatan Januari 2014 Disajikan Kembali- Catatan 6 Rp Rp Rp BADAN PENYELENGGARA JAMINAN SOSIAL KETENAGAKERJAAN LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN Per 31 Desember 2015 dan 2014 serta 1 Januari 2014 ASET Catatan 2015 2014 1 Januari 2014 Rp Rp Rp ASET LANCAR Kas

Lebih terperinci

PT Timah (Persero) Tbk Membukukan Laba Bersih Triwulan I 2012 Sebesar Rp 207,7 Miliyar

PT Timah (Persero) Tbk Membukukan Laba Bersih Triwulan I 2012 Sebesar Rp 207,7 Miliyar UNTUK SEGERA DISIARKAN Keterangan lebih lanjut, hubungi: Abrun Abubakar, Sekretaris Korporat Tel : +62 21 2352 8000 Fax: +62 21 344 4012 Email: corsec@pttimah.co.id www.timah.com PT Timah (Persero) Tbk

Lebih terperinci

Deposito Berjangka. Cadangan Piutang Ragu-ragu. Piutang Lain-lain - Penjualan Aktiva Tetap. Piutang Lain-lain - Lainnya

Deposito Berjangka. Cadangan Piutang Ragu-ragu. Piutang Lain-lain - Penjualan Aktiva Tetap. Piutang Lain-lain - Lainnya Kelompok 2 (29C): 1. Agatha Nike Primarini Widhi M 2. Fitria Melynsyah Yusuf 3. Intanika Wahyu Hidayati 4. Lestari Suci Karyani Tugas Sistem Informasi Akuntansi Contoh Coding pada PT. Industri Krupuk Renyah

Lebih terperinci

PT Timah (Persero) Tbk Membukukan Laba per 31 Maret 2011 Sebesar Rp 354,7 Miliar

PT Timah (Persero) Tbk Membukukan Laba per 31 Maret 2011 Sebesar Rp 354,7 Miliar UNTUK SEGERA DISIARKAN Keterangan lebih lanjut, hubungi: Abrun Abubakar, Sekretaris Korporat Tel : +62 21 2352 8000 Fax: +62 21 344 4012 Email: corsec@pttimah.co.id www.timah.com PT Timah (Persero) Tbk

Lebih terperinci

Laba Bersih PT Timah (Persero) Tbk 2010 Sebesar 947,9 Milyar

Laba Bersih PT Timah (Persero) Tbk 2010 Sebesar 947,9 Milyar UNTUK SEGERA DISIARKAN Untuk keterangan lebih lanjut hubungi: Abrun Abubakar, Sekretaris Korporat Telepon : +62 (21) 2352 8000 Faksimili : +62 (21) 344 4012 e-mail : corsec@pttimah.co.id Website : www.timah.com

Lebih terperinci

LAPORAN SEMESTER I Jakarta, 30 Agustus 2010, PT Timah (Persero) Tbk hari ini melaporkan kinerja Perseroan pada semester pertama 2010

LAPORAN SEMESTER I Jakarta, 30 Agustus 2010, PT Timah (Persero) Tbk hari ini melaporkan kinerja Perseroan pada semester pertama 2010 Untuk keterangan lebih lanjut hubungi: Abrun Abubakar, Sekretaris Korporat tel : +62 21 2352 8000 fax : + 62 21 344 4012 email: corsec@pttimah.co.id www.timah.com PT Timah (Persero) Tbk Membukukan Laba

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. pada tanggal 16 Januari 1985 berdasarkan akta notaris Ridwan Suselo, S.H., No. 27.

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. pada tanggal 16 Januari 1985 berdasarkan akta notaris Ridwan Suselo, S.H., No. 27. BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN III.1 Sejarah Perusahaan PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. ( Perusahaan ) didirikan di Indonesia pada tanggal 16 Januari 1985 berdasarkan akta notaris Ridwan Suselo,

Lebih terperinci

Laporan Keuangan. Laporan Laba/ Rugi. Laporan Perubahan Modal. Neraca. Laporan Arus Kas

Laporan Keuangan. Laporan Laba/ Rugi. Laporan Perubahan Modal. Neraca. Laporan Arus Kas MATERI K.D 1.5 Kompetensi Dasar : 1.5 Menyusun Laporan Keuangan Perusahaan Dagang Kegiatan akhir dari proses akuntansi perusahaan dagang di antaranya adalah membuat laporan keuangan. Secara umum komponen

Lebih terperinci

Jumlah Aktiva Lancar

Jumlah Aktiva Lancar 1. Neraca AKTIVA PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASI 31 Desember 2004, 2005 dan 2006 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Data per Saham ) 2004 2005 2006 AKTIVA LANCAR

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Laporan Keuangan Salah satu ciri dari kegiatan perusahaan yaitu adanya transaksi-transaksi. Transaksi-transaksi tersebut dapat mengakibatkan perubahan terhadap aktiva, hutang,

Lebih terperinci

BAB II PEMBAHASAN. 2.1 PT Gudang Garam Tbk Profil Perusahaan

BAB II PEMBAHASAN. 2.1 PT Gudang Garam Tbk Profil Perusahaan BAB II PEMBAHASAN 2. PT Gudang Garam Tbk 2.. Profil Perusahaan PT. Gudang Garam Tbk semula bernama PT Perusahaan Rokok Tjap Gudang Garam didirikan pada 30 Juni 97 di Kediri oleh Surya Wonowidjojo dengan

Lebih terperinci

PT PETA DAFTAR JURNAL KOREKSI DAN REKLASIFIKASI TAHUN 2012 No. Keterangan Ref. KK Debit 1 Bank BINI C 13,500,000 Piutang dagang

PT PETA DAFTAR JURNAL KOREKSI DAN REKLASIFIKASI TAHUN 2012 No. Keterangan Ref. KK Debit 1 Bank BINI C 13,500,000 Piutang dagang PT PETA DAFTAR JURNAL KOREKSI DAN REKLASIFIKASI TAHUN 2012 No. Keterangan Ref. KK Debit 1 Bank BINI C 13,500,000 Piutang dagang E1 2 Penjualan PL1 96,000,000 PPN Keluaran M2 9,600,000 Piutang dagang E1

Lebih terperinci

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara LAMPIRAN Tabel 3. 1 Lampiran Neraca PT. Kimia Farma Medan Periode 2003 NERACA PER 31 DESEMBER 2003 LANCAR K a s 75,900.00 Pihak yg mempunyai hub.istimewa Jumlah Kas 75,900.00 PT. (Persero) Indo Farma 7,718,415,530.00

Lebih terperinci

fax : + 62 PT 2010 mencata logam timah di LME Selama terendah ton. Produksi bijih timah tercatat halaman 1 dari 7

fax : + 62 PT 2010 mencata logam timah di LME Selama terendah ton. Produksi bijih timah tercatat halaman 1 dari 7 PT Timah (Persero) Tbk Rilis Berita Untuk keterangan lebih lanjut hubungi: Abrun Abubakar, Sekretaris Korporat tel : +62 21 2352 8000 fax : + 62 21 344 4012 email: corsec@pttimah.co.id www.timah.com PT

Lebih terperinci

Manajemen Keuangan LAPORAN KEUANGAN. Bentuk Bentuk Laporan Keuangan. Idik Sodikin,SE,MBA,MM. Modul ke: Fakultas EKONOMI DAN BISNIS

Manajemen Keuangan LAPORAN KEUANGAN. Bentuk Bentuk Laporan Keuangan. Idik Sodikin,SE,MBA,MM. Modul ke: Fakultas EKONOMI DAN BISNIS Modul ke: 02 Manajemen Keuangan LAPORAN KEUANGAN Bentuk Bentuk Laporan Keuangan Fakultas EKONOMI DAN BISNIS Program Studi Akuntansi Idik Sodikin,SE,MBA,MM Pendahuluan Apa yang yang dimaksud Laporan Keuangan

Lebih terperinci

PT SIANTAR TOP Tbk LAPORAN KEUANGAN UNTUK ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2007 DAN 2006 (TIDAK DIAUDIT)

PT SIANTAR TOP Tbk LAPORAN KEUANGAN UNTUK ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2007 DAN 2006 (TIDAK DIAUDIT) PT SIANTAR TOP Tbk LAPORAN KEUANGAN UNTUK ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2007 DAN 2006 (TIDAK DIAUDIT) 1 PT SIANTAR TOP Tbk NERACA PER TANGGAL 30 JUNI 2007 DAN 2006 (TIDAK DIAUDIT) Catatan

Lebih terperinci

ANALISIS SUMBER DAN PENGGUNAAN KAS (STUDI KASUS PT.XL AXIATA TBK PERIODE )

ANALISIS SUMBER DAN PENGGUNAAN KAS (STUDI KASUS PT.XL AXIATA TBK PERIODE ) ANALISIS SUMBER DAN PENGGUNAAN KAS (STUDI KASUS PT.XL AXIATA TBK PERIODE 2013-2015) Nama :Gita Febria Ramadani NPM : 23213752 Jurusan : Akuntansi Dosen Pembimbing: Anne Dahliawati SE, MM. Latar Belakang

Lebih terperinci

PT Timah (Persero) Tbk Menyampaikan Laporan Keuangan Tengah Tahunan Tahun 2012

PT Timah (Persero) Tbk Menyampaikan Laporan Keuangan Tengah Tahunan Tahun 2012 Untuk keterangan lebih lanjut hubungi: Agung Nugroho, Sekretaris Perusahaan tel : + 62 2352 8000 fax : 62 21 3444012 email : corsec@pttimah.co.id www.timah.com PT Timah (Persero) Tbk Menyampaikan Laporan

Lebih terperinci

PT BANK MUTIARA Tbk LAPORAN POSISI KEUANGAN Per 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011 (Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT BANK MUTIARA Tbk LAPORAN POSISI KEUANGAN Per 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011 (Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) LAPORAN POSISI KEUANGAN Per 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011 A S E T Catatan 31 Maret 2012 31 Desember 2011 Kas 3.c, 3.e, 3.f, 4, 44 198,875 140,997 Giro pada Bank Indonesia 3.c, 3.e, 3.g,5, 44 949,568

Lebih terperinci

PT HARTADINATA ABADI, Tbk LAPORAN KEUANGAN. Untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2017 dan 2016

PT HARTADINATA ABADI, Tbk LAPORAN KEUANGAN. Untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2017 dan 2016 PT HARTADINATA ABADI, Tbk LAPORAN KEUANGAN Untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2017 dan 2016 serta tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 PT HARTADINATA ABADI, Tbk DAFTAR

Lebih terperinci

PT HARTADINATA ABADI, Tbk LAPORAN KEUANGAN. Untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2017 dan 2016

PT HARTADINATA ABADI, Tbk LAPORAN KEUANGAN. Untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2017 dan 2016 PT HARTADINATA ABADI, Tbk LAPORAN KEUANGAN Untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2017 dan 2016 serta tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 PT HARTADINATA ABADI, Tbk DAFTAR

Lebih terperinci

SPT TAHUNAN PAJAK PENGHASILAN WAJIB PAJAK BADAN PERNYATAAN

SPT TAHUNAN PAJAK PENGHASILAN WAJIB PAJAK BADAN PERNYATAAN 8A-1 PERUSAHAAN INDUSTRI LAMPIRAN KHUSUS 8A-1 MANUFAKTUR 1. KAS DAN SETARA KAS 1. HUTANG USAHA PIHAK KETIGA 2. INVESTASI SEMENTARA 2. 3. PIUTANG USAHA PIHAK KETIGA 3. HUTANG BUNGA PIUTANG USAHA PIHAK YANG

Lebih terperinci

Alur Pikir. Lampiran 1. Alur Pikir 73. Analisis Trend Analis Forecasting Analisis Common Size Analisis Rasio Analisis Du pont

Alur Pikir. Lampiran 1. Alur Pikir 73. Analisis Trend Analis Forecasting Analisis Common Size Analisis Rasio Analisis Du pont LAMPIRAN 72 73 Faktor-faktor internal yg berpengaruh Dapat dikendalikan : HPP, Hutang perusahaan Existing Problem Kinerja keuangan yang fluktuatif Faktor-faktor eksternal yg berpengaruh & tidak dpt dikendalikan

Lebih terperinci

ANALISIS LAPORAN ARUS KAS PADA PT INDOMOBIL SUKSES INTERNASIONAL TBK. Adistha Swasti Fidelia

ANALISIS LAPORAN ARUS KAS PADA PT INDOMOBIL SUKSES INTERNASIONAL TBK. Adistha Swasti Fidelia ANALISIS LAPORAN ARUS KAS PADA PT INDOMOBIL SUKSES INTERNASIONAL TBK Adistha Swasti Fidelia 20210172 LATAR BELAKANG Setiap perusahaan diwajibkan menyusun laporan arus kas dan menjadikan laporan tersebut

Lebih terperinci

Pernyataan ini dimaksudkan untuk meningkatkan mutu laporan keuangan yang disajikan sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan melalui:

Pernyataan ini dimaksudkan untuk meningkatkan mutu laporan keuangan yang disajikan sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan melalui: 0 0 PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN NO. (REVISI ) PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN Paragraf-paragraf yang dicetak dengan huruf tebal dan miring (bold italic) adalah paragraf standar, yang harus dibaca

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. keuangan, jadi laporan keuangan merupakan suatu ringkasan transaksi yang

BAB II LANDASAN TEORI. keuangan, jadi laporan keuangan merupakan suatu ringkasan transaksi yang BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Laporan Keuangan Hasil akhir dari proses pencatatan akuntansi disebut dengan laporan keuangan, jadi laporan keuangan merupakan suatu ringkasan transaksi yang dilakukan

Lebih terperinci

Laba Bersih PT Timah (Persero) Tbk 2010 Sebesar 947,9 Milyar

Laba Bersih PT Timah (Persero) Tbk 2010 Sebesar 947,9 Milyar UNTUK SEGERA DISIARKAN Untuk keterangan lebih lanjut hubungi: Abrun Abubakar, Sekretaris Korporat Telepon : +62 (21) 2352 8000 Faksimili : +62 (21) 344 4012 e-mail : corsec@pttimah.co.id Website : www.timah.com

Lebih terperinci

PT Timah (Persero) Tbk Membukukan Laba Periode Berjalan Pada 30 September 2011 sebesar Rp 860 Miliar

PT Timah (Persero) Tbk Membukukan Laba Periode Berjalan Pada 30 September 2011 sebesar Rp 860 Miliar PT Timah (Persero) Tbk Rilis Berita Untuk keterangan lebih lanjut hubungi: Abrun Abubakar, Sekretaris Korporat tel : +62 21 2352 8000 fax : + 62 21 344 4012 email: corsec@pttimah.co.id www.timah.com PT

Lebih terperinci

DAFTAR PENYUSUTAN DAN AMORTISASI FISKAL TAHUN PAJAK 2 0 NPWP : NAMA WAJIB PAJAK : BULAN / TAHUN PEROLEHAN HARGA PEROLEHAN (US$)

DAFTAR PENYUSUTAN DAN AMORTISASI FISKAL TAHUN PAJAK 2 0 NPWP : NAMA WAJIB PAJAK : BULAN / TAHUN PEROLEHAN HARGA PEROLEHAN (US$) 2 0 DAFTAR PENYUSUTAN DAN AMORTISASI FISKAL 1B KELOMPOK / JENIS HARTA BULAN / TAHUN PEROLEHAN HARGA PEROLEHAN (US$) NILAI SISA BUKU FISKAL AWAL TAHUN PENYUSUTAN / AMORTISASI KOMERSIAL METODE HARTA BERWUJUD

Lebih terperinci

ANALISIS LAPORAN ARUS KAS PADA PT. NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk

ANALISIS LAPORAN ARUS KAS PADA PT. NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk ANALISIS LAPORAN ARUS KAS PADA PT. NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk NAMA : APRILIA ENDAH SUSANTY NPM : 21211018 JURUSAN : AKUNTANSI PEMBIMBING : HARYONO, SE., MM PENDAHULUAN LATAR BELAKANG MASALAH : 1. Laporan

Lebih terperinci

ANALISIS SUMBER DAN PENGGUNAAN MODAL KERJA PERUSAHAAN TELEKOMUNIKASI YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

ANALISIS SUMBER DAN PENGGUNAAN MODAL KERJA PERUSAHAAN TELEKOMUNIKASI YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA ANALISIS SUMBER DAN PENGGUNAAN MODAL KERJA PERUSAHAAN TELEKOMUNIKASI YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA FITRIANI SARAGIH Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara email : f_saragih31@yahoo.com

Lebih terperinci

5.1.2 Simpulan Atas Penerapan Analisis Common size 1. Common Size neraca

5.1.2 Simpulan Atas Penerapan Analisis Common size 1. Common Size neraca BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan 5.1.1 Simpulan Atas Penyajian Laporan Keuangan Penyajian atas laporan keuangan yang dilakukan PD. Jasa dan Kepariwisataan Pemerintah Propinsi Jawa Barat telah memadai,

Lebih terperinci

ANALISIS SUMBER DAN PENGGUNAAN MODAL KERJA PADA PT. SEPATU BATA Tbk. Di Susun oleh : DENNIS 3 EB

ANALISIS SUMBER DAN PENGGUNAAN MODAL KERJA PADA PT. SEPATU BATA Tbk. Di Susun oleh : DENNIS 3 EB ANALISIS SUMBER DAN PENGGUNAAN MODAL KERJA PADA PT. SEPATU BATA Tbk. Di Susun oleh : DENNIS 3 EB 21 21210796 Latar Belakang Masalah Dengan perkembangan teknologi dan semakin meningkatnya spesialisasi dalam

Lebih terperinci

menggunakan asumsi bahwa penghitungan jumlah laba rugi

menggunakan asumsi bahwa penghitungan jumlah laba rugi BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Penentuan Kebijakan Mata Uang Fungsional Dan Pengukuran Kembali Laporan Keuangan 1. Asumsi-asumsi Sebelum dilakukan analisis faktor penentu mata uang fungsional

Lebih terperinci

PT CATUR SENTOSA ADIPRANA Tbk DAN ENTITAS ANAK. Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Maret 2012 (Tidak Diaudit)

PT CATUR SENTOSA ADIPRANA Tbk DAN ENTITAS ANAK. Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Maret 2012 (Tidak Diaudit) PT CATUR SENTOSA ADIPRANA Tbk DAN ENTITAS ANAK Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Maret 2012 (Tidak Diaudit) Daftar Isi Halaman Neraca Konsolidasi... 1-3 Laporan Laba Rugi Konsolidasi... 4 Laporan Perubahan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS SUMBER DAN PENGGUNAAN KAS

BAB III ANALISIS SUMBER DAN PENGGUNAAN KAS BAB III ANALISIS SUMBER DAN PENGGUNAAN KAS 1. Sifat Laporan Sumber Dan Penggunan Kas Sifat laporan perubahan modal kerja adalah memberikan ringkasan transaksi keuangan selama satu periode dengan menunjukan

Lebih terperinci

Assalamualaikum... Welcome to my blog... Do not forget to give comment. Always Good Morning. ANALISIS LAPORAN KEUANGAN PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk

Assalamualaikum... Welcome to my blog... Do not forget to give comment. Always Good Morning. ANALISIS LAPORAN KEUANGAN PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk Tri Hariyana SELAMAT DATANG 歡迎 Assalamualaikum... Welcome to my blog... Do not forget to give comment. Always Good Morning Selasa, 28 Juni 2011 ANALISIS LAPORAN KEUANGAN PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk A.

Lebih terperinci

PEMAKAI DAN KEBUTUHAN INFORMASI

PEMAKAI DAN KEBUTUHAN INFORMASI LAPORAN KEUANGAN Analisa laporan keuangan merupakan suatu proses analisis terhadap laporan keuangan dengan tujuan untuk memberikan tambahan informasi kepada para pemakai laporan keuangan untuk pengambilan

Lebih terperinci

ANALISIS SUMBER DAN PENGGUNAAN MODAL KERJA PADA PT. UNILEVER INDONESIA Tbk. Oleh Elsa Restiyanti

ANALISIS SUMBER DAN PENGGUNAAN MODAL KERJA PADA PT. UNILEVER INDONESIA Tbk. Oleh Elsa Restiyanti ANALISIS SUMBER DAN PENGGUNAAN MODAL KERJA PADA PT. UNILEVER INDONESIA Tbk Oleh Elsa Restiyanti 22210345 LATAR BELAKANG Perkembangan pertumbuhan perusahaan dewasa ini akan menumbuhkan persaingan diantara

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, HIPOTESIS

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, HIPOTESIS BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, HIPOTESIS 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Analisis Laporan Keuangan 2.1.1.1 Pengertian Analisis Laporan Keuangan Analisis terhadap laporan keuangan pada dasarnya karena

Lebih terperinci