Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia"

Transkripsi

1 Direktori Putusan M P U T U S A N Nomor 1077 K/Pdt.Sus-BPSK/2016 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus sengketa konsumen pada tingkat kasasi memutus sebagai berikut dalam perkara antara: ZAINAL EFENDI CHANDRA, bertempat tinggal di Simpang D 2 Desa Rambah, Kecamatan Rambah Hilir, Kabupaten Rokan Hulu Provinsi Riau; Pemohon Kasasi dahulu Termohon Keberatan; L a w a n PT. BANK TABUNGAN PENSIUNAN NASIONAL, Tbk, Kantor UMK Cabang Pasir Pengaraian, diwakili oleh Direktur, Anika Faisal dan Arief Harris Tandjung, dalam hal ini memberi kuasa kepada Villger Silpana, dan kawan-kawan, Para karyawan pada PT. Bank Tabungan Pensiunan Nasional, Tbk., berkantor di Jalan Diponegoro, Nomor 219, Kelurahan Pasir Pangaraian, Kecamatan Rambah, Kabupaten Rokan Hulu, Provinsi Riau, Surat Kuasa Khusus tanggal 8 September 2016; Termohon Kasasi dahulu Pemohon Keberatan; Mahkamah Agung tersebut; Membaca surat-surat yang bersangkutan; berdasarkan Menimbang, bahwa dari surat-surat tersebut ternyata bahwa sekarang Termohon Kasasi dahulu sebagai Pemohon Keberatan telah mengajukan keberatan terhadap Putusan Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen Nomor 270/Pts/Arbitrase/BPSK-BB/III/2016 tanggal 20 Juni 2016 yang amarnya sebagai berikut: 1. Mengabulkan gugatan Konsumen untuk seluruhnya; 2. Menyatakan Konsumen adalah beritikad baik dan ada kerugian dipihak Konsumen; 3. Menyatakan Pelaku Usaha tidak pernah hadir persidangan BPSK walaupun telah dipanggil dengan patut; 4. Menyatakan Batal Demi Hukum dan Tidak Sah Permintaan Lelang maupun Lelang yang telah dilakukan terhadap SHM Nomor 129, SHM Nomor 136, SHM Nomor 74 yang ketiganya atas nama Zainal Efendi Chandra/atau surat keterangan tanah lainnya yang saat ini menjadi agunan kepada Pelaku Halaman 1 dari 42 hal. Put. Nomor 1077 K/Pdt.Sus-BPSK/2016 h Agung Republi Telp : (ext.318) Halaman 1

2 Direktori Putusan M Usaha, serta segala akibat hukum yang timbul karenanya seperti membalik nama atau menerbitkan sertifikat atas nama orang lain; 5. Menyatakan batal demi hukum Perjanjian Perubahan Terhadap Perjanjian Kredit Nomor ADDPK tertanggal 29 April 2013 beserta syarat dan ketentuan umum pemberian fasilitas kredit yang penuh dengan Klausula Baku; 6. Menghukum Pelaku Usaha untuk mengembalikan SHM Nomor 129, SHM Nomor 136, SHM Nomor 74 dan SHM Nomor 62 yang ke 4 (empat)nya atas nama Zainal Efendi Chandra serta 1 (satu) SKRPT No 852/SKRPT/CRH/2012 atas nama Upik Suriani kepada Konsumen; 7. Menghukum Pelaku Usaha dengan denda sebesar Rp ,00 (lima ratus ribu rupiah) perhari, selama tidak menjalani putusan Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen Kab. Batu Bara pada point 6 setelah putusan ini berkekuatan Hukum Tetap (in kracht); Bahwa, terhadap amar Putusan Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen tersebut, Pemohon Keberatan telah mengajukan keberatan di depan persidangan Pengadilan Negeri Pasir Pengaraian yang pada pokoknya sebagai berikut: A. BPSK Kabupaten Batu Bara Tidak Berwenang Memeriksa dan Mengadili Perkara/Sengketa Antara Pemohon Keberatan dengan Termohon Keberatan; - Kompetensi Absolut : 1. Bahwa hubungan hukum antara Pemohon Keberatan dengan Termohon Keberatan diawali dari Perjanjian Kredit Nomor SPK tertanggal 28 Oktober 2011 beserta syarat dan Ketentuan Umum Pemberian Fasilitas Kredit ( SKUPK ) yang juga ditandatangani oleh Termohon Keberatan beserta dengan Isteri Termohon Keberatan (Upik Suriani); Bahwa berdasarkan Pasal 5 Perjanjian Kredit Nomor SPK tertanggal 28 Oktober 2011 yang ditandatangani serta disepakati oleh dan antara Termohon Keberatan dengan Pemohon Keberatan menyatakan sebagai berikut:... Perjanjian ini tunduk pada dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Syarat dan Ketentuan Umum Pemberian Fasilitas Kredit... (selanjutnya berikut segala perubahan-perubahannya dan penambahanpenambahannya disebut SKUPK ); Halaman 2 dari 42 hal. Put. Nomor 1077 K/Pdt.Sus-BPSK/2016 h Agung Republi Telp : (ext.318) Halaman 2

3 Direktori Putusan M Bahwa, Pasal 11 ayat (16) (Ketentuan Penutup) SKUPK menyatakan sebagai berikut: Kecuali ditetapkan lain dalam Perjanjian Kredit, maka kedua belah pihak memilih tempat kedudukan hukum yang tetap dan seumumnya di Kantor Kepaniteraan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan... Bahwa, merujuk Pasal 1338 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata ( KUHPer ) yang menyatakan sebagai berikut: Semua perjanjian yang dibuat secara sah berlaku sebagai undang-undang bagi mereka yang membuatnya. Suatu Perjanjian tidak dapat ditarik kembali selain dengan sepakat kedua belah pihak, atau karena alasan-alasan yang oleh undang-undang dinyatakan cukup untuk itu. Suatu perjanjian harus dilaksanakan dengan itikad baik. Selanjutnya Pasal 1338 KUHPer tersebut menyatakan dan mengatur bagi pihak-pihak yang membuat dan mengikatkan dalam perjanjian, maka segala isi yang disepakati dalam perjanjian tersebut berlaku sebagai Undang- Undang bagi mereka yang membuatnya. Dengan demikian, segala perjanjian yang disepakati antara Termohon Keberatan dengan Pemohon Keberatan berlaku sebagai Undang-undang yang tidak dapat ditarik kembali serta harus dilaksanakan dengan itikad baik; Bahwa, sesuai dengan Pasal 118 HIR ayat (4) bahwa apabila sudah diperjanjikan dalam suatu akta tentang domisili hukum, maka gugatan diajukan pada pengadilan Negeri yang ditunjuk dalam perjanjian tersebut, ketentuan tersebut juga telah diatur dalam Buku II Pedoman Pelaksanaan Tugas dan Administrasi Pengadilan dalam Empat Lingkungan Peradilan, Edisi 2007 terbitan Mahkamah Agung RI 2009, halaman tentang wewenang relatif, yang menyatakan sebagai berikut : g. Jika ada pilihan domisili yang tertulis dalam akta, maka gugatan diajukan di tempat domisili yang dipilih itu Bahwa berdasarkan fakta-fakta hukum tersebut diatas, memberikan kaidah hukum bahwa demi hukum Termohon Keberatan telah salah dalam mengajukan Gugatan/Permohonan Sengketa Konsumen melalui BPSK Kabupaten Batu Bara dikarenakan tidak memiliki kewenangan mengadili. Hal ini juga telah Pemohon Keberatan sampaikan pada saat hadir di pra sidang pada tanggal 19 April 2016 dengan menyampaikan dan membacakan secara langsung penyelesaian permasalahan/sengketa ini dihadapan Majelis BPSK Kabupaten Batu Bara sebagaimana yang termuat dalam surat Nomor 001/btpn/7563/0416, tertanggal 19 April 2016, Perihal: Halaman 3 dari 42 hal. Put. Nomor 1077 K/Pdt.Sus-BPSK/2016 h Agung Republi Telp : (ext.318) Halaman 3

4 Direktori Putusan M Penyelesaian Sengketa di BPSK Kabupaten Batu Bara Melalui Proses Mediasi, dan dilampiri dengan Surat dari Direktorat Jenderal Standardisasi dan Perlindungan Konsumen kepada Ketua Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen (BPSK) Kabupaten Batubara, Perihal: Penyelesaian Sengketa Konsumen Nomor 688/SPK.3.2/SD/12/2015 tertanggal 31 Desember 2015, yang ditandatangani oleh Direktur Pemberdayaan Konsumen, dimana BPSK tidak memiliki wewenang (Kompetensi Absolut) untuk memeriksa dan memutus sengketa antara Pemohon Keberatan dengan Termohon Keberatan, sebagaimana disebutkan dalam pasal 3 point a, yang menerangkan bahwa: berdasarkan pasal 1338 KUHPerdata yang menyatakan bahwa perjanjian yang dibuat secara sah berlaku sebagai undang-undang bagi para pihak yang membuatnya. Oleh karena itu, jika di dalam perjanjian terdapat klausula yang menyatakan secara tegas bahwa apabila terjadi sengketa akan diselesaikan di Pengadilan Negeri maka para pihak dalam perjanjian harus menaati ketentuan tersebut seperti menaati undang-undang. Dengan demikian BPSK secara absolut tidak memiliki wewenang (kompetensi absolut) untuk menyelesaikan sengketa atas perjanjian tersebut, serta diperkuat juga dengan Surat dari Badan Perlindungan Konsumen Nasional Republia Nomor 06/BPKN/K.3/1/2016, tertanggal 19 Januari 2016, Perihal: Tanggapan Penganduan Bank BTPN tentang Penyelesaian Sengketa di BPSK Kabupaten Batu Bara, yang pada intinya isi surat tersebut adalah Badan Perlindungan Konsumen Nasional Republia telah menegur/mengingatkan kepada Ketua BPSK Kabupaten Batu Bara yang pada pokoknya mengenai dalam melaksanakan penanganan sengketa konsumen agar berpedoman kepada Peraturan perundang-undangan. Dengan demikian, berdasarkan fakta-fakta dan dasar hukum tersebut diatas, mohon Yang Mulia Majelis Hakim Pengadilan Negeri Halaman 4 dari 42 hal. Put. Nomor 1077 K/Pdt.Sus-BPSK/2016 h Agung Republi Pasir Pangaraian yang memeriksa dan mengadili perkara a quo untuk menyatakan membatalkan Putusan Arbitrase BPSK Kabupaten Batu Bara Nomor 270/Pts/Arbitrase/BPSK-BB/III/2016 Tanggal 20 Juni 2016; - BPSK Kabupaten Batu Bara tidak Berwenang memeriksa perkara a quo karena tidak ada sengketa konsumen Bahwa, Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan Republik Indonesia Nomor 350/MPP/Kep/12/2001, Pasal 1 poin 8, menyatakan sebagai berikut: Sengketa konsumen adalah sengketa antara Pelaku Usaha dengan Konsumen yang menuntut ganti rugi atas kerusakan, pencemaran dan/atau Telp : (ext.318) Halaman 4

5 Direktori Putusan M yang menderita kerugian akibat mengkonsumsi barang atau memanfaatkan jasa. Dalam perkara a quo Termohon Keberatan (Debitur) harus diuji terlebih dahulu, yaitu : a. Apakah ada tuntutan ganti rugi atas pencemaran barang yang dikonsumsi? Dalam hubungan hukum antara Termohon Keberatan (Debitur) dengan Pemohon Keberatan (Kreditur) adalah hubungan hukum pinjam meminjam uang dengan jaminan yang disepakati dalam Perjanjian Kredit dan pemberian hak tanggungan sehingga jelas tidak ada kerusakan atau pencemaran dari pemanfaatan uang pinjaman; b. Apakah Termohon Keberatan (Debitur) menderita kerugian akibat mengkonsumsi barang atau memanfaatkan jasa? Dalam memanfaatkan dana pinjaman jelas tidak mengakibatkan kerugian pada Termohon Keberatan (Debitur) karena dana yang ada sudah digunakan oleh Termohon Keberatan dan tidak ada kerugian sama sekali, untuk lebih jelas kriteria menderita kerugian akibat mengkonsumsi barang akan diberikan contoh sebagai berikut: - Konsumen membeli produk kosmetik dan menggunakan kosmetik tersebut. Setelah kosmetik digunakan pada wajahnya menimbulkan bengkak dan melepuh seluruh wajahnya dan hasil uji klinis dan ahli medis menyatakan bahwa bengkak dan melepuh tersebut disebabkan oleh kandungan kosmetik yang digunakannya mengandung bahan berbahaya; dan; - Konsumen memanfaatkan pengiriman uang melalui jasa transfer Bank dan uang yang dikirim tersebut tidak diterima oleh rekening yang dituju, namun dalam rekening Pengirim sudah berkurang atau terdebet, hal ini dikarenakan adanya kesalahan dalam system Bank sehingga kiriman tidak sampai, dan konsumen menderita kerugian karena uangnya berkurang sebesar jumlah kiriman; Bahwa dari kedua contoh di atas sangat jelas kerugian yang diakibatkan mengkonsumsi barang atau memanfaatkan jasa, sedangkan dalam hubungan hubungan hukum pinjam meminjam uang yang secara nyata sudah digunakan oleh Debitur tidak ada kerugian setelah digunakannya uang pinjaman tersebut, sehingga jelas karena tidak memenuhi kriteria sebagai Sengketa Konsumen, maka BPSK harus menolak gugatan debitur tersebut. Dengan demikian, berdasarkan fakta-fakta dan dasar hukum tersebut diatas, mohon Yang Mulia Majelis Hakim Pengadilan Negeri Pasir Halaman 5 dari 42 hal. Put. Nomor 1077 K/Pdt.Sus-BPSK/2016 h Agung Republi Telp : (ext.318) Halaman 5

6 Direktori Putusan M Pangaraian yang memeriksa dan mengadili perkara a quo untuk menyatakan membatalkan Putusan Arbitrase BPSK Kabupaten Batu Bara Nomor 270/Pts/Arbitrase/BPSK-BB/III/2016 Tanggal 20 Juni 2016; - Gugatan Termohon Keberatan yang Diajukan kepada BPSK Kabupaten Batu Bara merupakan Kewenangan Lembaga Alternatif Merupakan Kewenangan Lembaga Alternatif Penyelesaian Sengketa Sektor Jasa Keuangan. 2. Bahwa, Peraturan Otoritas Jasa keuangan (POJK) Nomor 1/POJK.07/2014 tentang Alternatif Penyelesaian Sengketa di Sektor Jasa Keuangan, jelas merupakan ketentuan khusus ( lex spesialis) apabila terjadi perselisihan antara Konsumen Sektor Jasa Keuangan dengan Kreditur, dikarenakan disamping kriteria Konsumen lebih tepat juga kriteria sengketa yang dimaksud karena jelas berada dalam ruang lingkup sektor jasa keuangan sedangkan BPSK lebih tepat untuk sengketa konsumen dalam ruang lingkup perindustrian dan perdagangan. Oleh karenanya, ketentuan teknis sengketa konsumen di BPSK diatur oleh Kementerian Perindustrian dan perdagangan sebagaimana diatur dalam Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan Republia Nomor 350/MPP/Kep/12/2001; Bahwa, Pasal 1 poin 13 Peraturan Otoritas Jasa keuangan (POJK) Nomor 1/POJK.07/2014 tentang Alternatif Penyelesaian Sengketa di Sektor Jasa Keuangan, dinyatakan sebagai berikut: Sengketa adalah perselisihan antara konsumen dengan lembaga jasa keuangan dalam kegiatan penempatan dana oleh konsumen pada Lembaga Jasa Keuangan dan/atau pemanfaatan pelayanan dan/atau produk lembaga jasa keuangan setelah melalui proses penyelesaian Pengaduan pda Lembaga Jasa Keuangan. Bahwa, seharusnya Termohon Keberatan mengajukan Pengaduan melalui proses Pengaduan kepada Pemohon Keberatan terlebih dahulu dan apabila tidak terselesaikan, jika hendak dilanjutkan melalui proses diluar Pengadilan, maka diselesaikanlah melalui proses Alternatif Penyelesaian Sengketa di Sektor Jasa Keuangan bukan kepada BPSK; Bahwa, pengertian konsumen dalam POJK nomor 1/POJK.07/2013 jo Nomor 1/POJK.07/2014 lebih khusus kepada konsumen pada sektor jasa keuangan, dikarenakan lebih spesifik dan memang sudah seharusnya peraturan yang lebih spesifik ( Lex Spesialis) inilah yang seharusnya digunakan dan bukan menggunakan dasar Undang-Undang Perlindungan Konsumen, sehingga secara sadar dan mengetahui seharusnya Majelis BPSK Kabupaten Batu Bara menolak dan tidak berwenang memeriksa Halaman 6 dari 42 hal. Put. Nomor 1077 K/Pdt.Sus-BPSK/2016 h Agung Republi Telp : (ext.318) Halaman 6

7 Direktori Putusan M Pengaduan atau gugatan dari Termohon Keberatan (Debitur) yang nyata - nyata adalah hubungan konsumen dengan lembaga jasa keuangan sesuai dengan azas hukum Lex Spesialis Derogat Lex Generalis. Dengan demikian, berdasarkan fakta-fakta dan dasar hukum tersebut diatas, mohon Yang Mulia Majelis Hakim Pengadilan Negeri Pasir Pangaraian yang memeriksa dan mengadili perkara a quo untuk menyatakan membatalkan Putusan Arbitrase BPSK Kabupaten Batu Bara Nomor 270/Pts/Arbitrase/BPSK-BB/III/2016 Tanggal 20 Juni 2016; B. Putusan Arbitrase BPSK Kabupaten Batu Bara Nomor 270/Pts/Arbitrase/BPSK-BB/III/2016 Tanggal 20 Juni 2016 Cacat Hukum Bahwa, Majelis BPSK Kabupaten Batu Bara telah membuat kesalahan didalam diktum Putusannya Nomor 270/Pts/Arbitrase/BPSK-BB/III/2016 Tanggal 20 Juni 2016, berdasarkan Pasal 4 ayat (1) Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan RI Nomor 350/MPP/KEP/12/2001 Tentang Pelaksanaan Tugas dan Wewenang Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen mengatur Penyelesaian sengketa konsumen oleh BPSK dengan cara Mediasi atau, Konsiliasi atau Arbitarse sebagaimana dimaksud Pasal 3 huruf a dilakukan atas dasar pilihan dan persetujuan para pihak yang bersangkutan., sehingga pilihan Termohon Keberatan untuk menyelesaikan sengketa melalui Arbitrase di BPSK Kabupaten Batu Bara adalah cacat hukum karena tidak ada persetujuan terlebih dahulu dari Pemohon Keberatan baik secara lisan maupun tertulis kepada BPSK Kabupaten Batu Bara untuk menyelesaikan permasalahan/perselisihan dengan Termohon Keberatan secara Arbitrase dan juga Majelis BPSK Kabupaten Batu Bara hanya dapat menyelesaikan sengketa yang memang menjadi wewenangnya berdasarkan pilihan Penyelesaian sengketa yang disetujui atau disepakati oleh Para Pihak yang bersengketa; 1. Bahwa, Ketentuan pasal 4 ayat (1) Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan RI Nomor 350/MPP/KEP/12/2001 tentang Pelaksanaan Tugas dan Wewenang Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen tersebut sejalan dengan Peraturan Mahkamah Agung Nomor 1 Tahun 2006 tentang Tata Cara Pengajuan Keberatan Atas Putusan BPSK, dimana dalam kosideran mengingat poin 4 mendasarkan pada Undang-Undang Nomor 30 Tahun 1999 tentang Arbitrase dan Alternative Penyelesaian Sengketa, artinya Arbitrase yang dimaksud dalam pandangan PERMA tersebut maupun Peraturan Menteri Perindustrian dan Perdagangan nomor 350/MPP/KEP/12/2001 tentang Halaman 7 dari 42 hal. Put. Nomor 1077 K/Pdt.Sus-BPSK/2016 h Agung Republi Telp : (ext.318) Halaman 7

8 Direktori Putusan M Pelaksanaan Tugas dan Wewenang Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen tersebut adalah sama, adapaun Arbitrase dalam UU Nomor 30 tahun 1999, sebagai berikut: Pasal 1 poin 1: Arbitrase adalah cara Penyelesaian sengketa perdata diluar peradilan umum yang didasarkan pada perjanjian arbitrase yang dibuat secara tertulis oleh para pihak yang bersengketa. Pasal 1 poin 3 : Perjanjian Arbitrase adalah suatu kesepakatan klausula arbitrase yang tercantum dalam perjanjian tertulis yang dibuat para pihak sebelum terjadi sengketa atau perjanjian arbitrase tersendiri yang dibuat para pihak setelah terjadi sengketa. Bahwa, pada kenyataannya proses penyelesaian arbitrase sebagaimana telah diputus melalui Putusan BPSK Nomor 270/Pts/Arbitrase/BPSK-BB/III/2016 Tanggal 20 Juni 2016 tidak didasarkan adanya persetujuan para pihak yang bersengketa (Pemohon Keberatan tidak pernah memberikan persetujuan baik secara lisan maupun tertulis kepada BPSK Kabupaten Batu Bara untuk menyelesaikan permasalahan/perselisihan dengan Termohon Keberatan secara Arbitrase), sehingga putusan Arbitrase tersebut tidak sah/cacat hukum. Dengan demikian, mohon Yang Mulia Majelis Hakim Pengadilan Negeri Pasir Pangaraian yang memeriksa dan mengadili perkara a quo untuk mengenyampingkan pertimbangan hukum tersebut diatas dan selanjutnya menyatakan membatalkan Putusan BPSK Nomor 270/Pts/Arbitrase/BPSK-BB/III/2016 Tanggal 20 Juni 2016; C. Pemohon Keberatan Tidak Pernah Menerima Copy Permohonan Penyelesaian Sengketa Termohon Keberatan Sebagai Lampiran Dalam Semua Surat Panggilannya. 3. Bahwa, Putusan Arbitrase BPSK Kabupaten Batu Bara Nomor 270/Pts/Arbitrase/BPSK-BB/III/2016 Tanggal 20 Juni 2016 lahir/terbit dari proses yang tidak benar dan tidak berdasarkan hukum, karena pada faktanya Pemohon Keberatan tidak pernah sama sekali menerima copy permohonan penyelesaian sengketa konsumen sebagai lampiran dalam semua Surat Panggilannya, sehingga proses pemeriksaan perkara yang dilakukan oleh BPSK Kabupaten Batu Bara telah melanggar ketentuan Pasal 26 ayat (1) Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan RI Nomor 350/MPP/KEP/12/2001 Tentang Halaman 8 dari 42 hal. Put. Nomor 1077 K/Pdt.Sus-BPSK/2016 h Agung Republi Telp : (ext.318) Halaman 8

9 Direktori Putusan M Pelaksanaan Tugas dan Wewenang Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen yaitu: Ketua BPSK memanggil pelaku usaha secara tertulis disertai dengan copy permohonan penyelesaian sengketa konsumen, selambatlambatnya dalam waktu 3 (tiga) hari kerja sejak permohonan penyelesaian sengketa diterima secara benar dan lengkap sebagaimana dimaksud dalam Pasal 16. Dengan demikian, berdasarkan fakta-fakta dan dasar hukum tersebut diatas, mohon Yang Mulia Majelis Hakim Pengadilan Negeri Pasir Pangaraian yang memeriksa dan mengadili perkara a quo untuk menyatakan membatalkan Putusan Arbitrase BPSK Kabupaten Batu Bara Nomor 270/Pts/Arbitrase/BPSK-BB/III/2016 Tanggal 20 Juni 2016; D. Tentang Duduk Perkara Dalam Putusan BPSK Kabupaten Batu Bara Nomor 270/Pts/Arbitrase/BPSK-BB/III/2016 Tanggal 20 Juni 2016 Tidak Benar Dan Tidak Berdasarkan Hukum 4. Bahwa, berdasarkan Duduk Perkara, Pemohon Keberatan menolak dengan tegas seluruh dalil-dalil yang disampaikan dalam Gugatan Termohon Keberatan tertanggal 8 Maret 2016 yang disampaikan ke Majelis BPSK Kabupaten Batu Bata, terkecuali yang secara tegas dan nyata telah diakui dan dibahas kebenarannya oleh Pemohon Keberatan dalam bagian Pertimbangan Hukum Majelis BPSK Kabupaten Batu Bara dan Fakta Hukumnya yang dikarenakan maksud dan tujuannya dalam perkara a quo adalah sama; 5. Bahwa, tidak benar dan tidak berdasarkan hukum sama sekali pada paragraf 2 halaman 2 Putusan Arbitrase BPSK Nomor 270/Pts/Arbitrase/BPSK-BB/III/2016 Tanggal 20 Juni 2016 yang pada pokoknya mengenai Termohon Keberatan merupakan Konsumen yang dimaksud dalam Pasal 1 ayat (2) UUPK Nomor 8 Tahun 1999, dikarenakan jika hendak dilanjutkan melalui proses diluar Pengadilan, maka dalam perkara aquo merupakan kewenangan lembaga alternatif penyelesaian sengketa sektor jasa keuangan yang dimana telah Pemohon Keberatan jelaskan dalam Bagian II, huruf A, point 5, halaman 5 dan 6 Permohonan Keberatan ini; 6. Bahwa, didalam diktum Putusan Arbitrase BPSK Kabupaten Batu Bara Nomor 270/Pts/Arbitrase/BPSK-BB/III/2016 Tanggal 20 Juni 2016, dalil Duduk Perkara butir 4 dan 5 halaman 3, yang pada pokoknya mengenai konsumen mulai macet sejak bulan Juni 2014 adalah secara nyata dan Halaman 9 dari 42 hal. Put. Nomor 1077 K/Pdt.Sus-BPSK/2016 h Agung Republi Telp : (ext.318) Halaman 9

10 Direktori Putusan M jelas Termohon Keberatan telah melakukan Perbuatan Ingkar Janji (Wanprestasi) yaitu tidak membayar angsuran kepada Pemohon Keberatan sesuai kesepakatan yang sudah tertuang dalam Perjanjian Kredit dan Syarat dan Ketentuan Umum Pemberian Fasilitas Kredit; Bahwa, perbuatan ingkar janji ( Wanprestasi) tersebut dan dikaitkan dengan Yurisprudensi Mahkamah Agung RI Nomor 42K/Pdt.Sus/2013, Putusan Mahkamah Agung Nomor 94K/Pdt.Sus/2012 dan Putusan Mahkamah Agung Nomor 208K/Pdt.Sus/2012 mengandung kaidah hukum bahwa BPSK tidak berwenang untuk mengadili sengketa Perdata tentang Wanprestasi (ingkar janji) karena terhadap sengketa Perdata yang berkaitan dengan Wanprestasi bukan termasuk dalam ruang lingkup tugas dan kewenangan BPSK untuk menyelesaikannya sebagaimana termuat dalam ketentuan Pasal 52 UU Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen Jo. Pasal 3 Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan Republia Nomor 350/MPP/Kep/12/2001, sehingga semakin memperjelas bahwa Majelis BPSK Kabupaten Batu Bara tidak berwenang untuk memeriksa dan mengadili perkara/sengketa a quo; 7. Bahwa, tidak benar dan tidak berdasarkan sama sekali diktum Putusan Arbitrase BPSK Kabupaten Batu Bara Nomor 270/Pts/Arbitrase/BPSK- BB/III/2016 Tanggal 20 Juni 2016, dalil Duduk Perkara butir 5 halaman 3 sampai dengan butir 13 halaman 5, yang pada pokoknya mengenai SHM Nomor 129, SHM Nomor 136 dan SHM Nomor 74 yang dijadikan jaminan oleh Termohon Keberatan dijual oleh Pemohon Keberatan tanpa sepengetahuan Termohon Keberatan, Termohon Keberatan dipaksa untuk menandatangani surat oleh Pemohon Keberatan, Pemohon Keberatan mengambil buku tabungan dan kwitansi pembayaran milik Termohon Keberatan, Pemohon Keberatan tidak memberikan informasi yang lengkap kepada Termohon Keberatan dan Pemohon Keberatan menjual obyek jaminan hutang milik Termohon Keberatan dengan cara tidak benar dikarenakan pada faktanya Termohon Keberatan melakukan penjualan sendiri sebagian jaminannya yaitu jaminan dengan SHM Nomor 129, SHM Nomor 136 dan SHM Nomor 74 guna melakukan pelunasan sebagian hutangnya kepada Pemohon Keberatan akibat tidak melaksanakan kewajibannya untuk menunaikan prestasinya (lalai) dalam hal membayar sisa kewajiban kredit yang harus dilunasi; Halaman 10 dari 42 hal. Put. Nomor 1077 K/Pdt.Sus-BPSK/2016 h Agung Republi Telp : (ext.318) Halaman 10

11 Direktori Putusan M Dengan demikian, Pemohon Keberatan tidak melanggar peraturan Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1996 tentang Hak Tanggungan sebagaimana yang didalilkan oleh Termohon Keberatan dikarenakan Pemohon Keberatan tidak melakukan Eksekusi Hak Tanggungan, melainkan Termohon Keberatan sendirilah yang melakukan penjualan atas sebagian jaminannya yaitu jaminan dengan SHM Nomor 129, SHM Nomor 136 dan SHM Nomor 74; 8. Bahwa, tidak benar dan tidak berdasarkan sama sekali diktum Putusan Arbitrase BPSK Kabupaten Batu Bara Nomor 270/Pts/Arbitrase/BPSK- BB/III/2016 Tanggal 20 Juni 2016, dalil Duduk Perkara butir 14 halaman 5, yang menyatakan Bahwa menurut Pelaku Usaha kedua SKT atas nama Suriani tersebut hanya dijadikan pendamping saja, namun nyatanya kedua surat keterangan tanah itu ditingkat menjadi SHM dimana biaya peningkatan statusnya dipotong dari pencairan pinjaman sebesar lebih kurang Rp ,00 (tiga puluh lima juta rupiah) namun hanya 1 (satu) saja yang berhasil dirubah menjadi SHM Nomor 62 atas nama Suriani... karena pada kenyataannya SHM Nomor 62 yang merupakan salah satu jaminan kredit sudah berbentuk Sertipikat Hak Milik pada saat Termohon Keberatan pertama kali mengajukan fasilitas kredit sebesar Rp ,00 (satu miliar empat ratus juta rupiah) kepada Pemohon Keberatan (Vide: Pasal 2 Perjanjian Kredit Nomor SPK tanggal 28 Oktober 2011), sehingga yang hanya berbentuk SKT adalah Surat Keterangan Riwayat Pemilikan/Penguasaan Tanah ( SKRPT ) Nomor 852/SKRPT/CRH2012 atas nama Upik Suriani; Selanjutnya, jaminan dalam bentuk SKRPT Nomor 852/SKRPT/CRH2012 atas nama Upik Suriani tersebut, baru diberikan oleh Termohon Keberatan kepada Pemohon Keberatan sebagai tambahan jaminan kredit pada saat Termohon Keberatan mengajukan tambahan fasilitas kredit ( Top Up) dari sebesar Rp ,00 (satu miliar empat ratus juta rupiah) menjadi sebesar Rp ,00 (satu miliar sembilan ratus juta rupiah) sebagaimana tertuang dalam Perjanjian Perubahan Terhadap Perjanjian Kredit Nomor ADDPK tanggal 29 Juni 2012; Halaman 11 dari 42 hal. Put. Nomor 1077 K/Pdt.Sus-BPSK/2016 h Agung Republi Telp : (ext.318) Halaman 11

12 Direktori Putusan M 9. Bahwa, Majelis BPSK Kabupaten Batu Bara yang memeriksa perkara a quo diduga telah melakukan kecurangan dan tidak terbuka didalam diktum Putusannya Nomor 270/Pts/Arbitrase/BPSK-BB/III/2016 Tanggal 20 Juni 2016 pada point 2 halaman 6, dikarenakan tidak dijelaskan secara rinci hasil pra sidang pada tanggal 19 April Atas panggilan pra sidang pada tanggal 19 April 2016 tersebut Pemohon Keberatan telah hadir di pra sidang dengan menyampaikan, membacakan dan menyerahkan secara langsung penyelesaian permasalahan/sengketa ini di hadapan Majelis BPSK Kabupaten Batu Bara sebagaimana yang termuat dalam surat Nomor 001/btpn/7563/0416, tertanggal 19 April 2016, Perihal: Penyelesaian Sengketa di BPSK Kabupaten Batu Bara Melalui Proses Mediasi, dan dilampiri dengan Surat dari Direktorat Jenderal Standardisasi dan Perlindungan Konsumen kepada Ketua Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen (BPSK) Kabupaten Batubara, Perihal: Penyelesaian Sengketa Konsumen Nomor 688/SPK.3.2/SD/12/ 2015 tertanggal 31 Desember 2015, yang ditandatangani oleh Direktur Pemberdayaan Konsumen, dimana BPSK tidak memiliki wewenang (Kompetensi Absolut) untuk memeriksa dan memutus sengketa antara Pemohon Keberatan dengan Termohon Keberatan, sebagaimana disebutkan dalam pasal 3 point a, yang menerangkan bahwa: berdasarkan pasal 1338 KUHPerdata yang menyatakan bahwa perjanjian yang dibuat secara sah berlaku sebagai undang-undang bagi para pihak yang membuatnya. Oleh karena itu, jika di dalam perjanjian terdapat klausula yang menyatakan secara tegas bahwa apabila terjadi sengketa akan diselesaikan di Pengadilan Negeri maka para pihak dalam perjanjian harus menaati ketentuan tersebut seperti menaati undang-undang. Dengan demikian BPSK secara absolut tidak memiliki wewenang (kompetensi absolut) untuk menyelesaikan sengketa at as perjanjian tersebut; Selain itu, diperkuat juga dengan Surat dari Badan Perlindungan Konsumen Nasional Republia Nomor 06/BPKN/K.3/1/2016, tertanggal 19 Januari 2016, Perihal: Tanggapan Penganduan Bank BTPN tentang Penyelesaian Sengketa di BPSK Kabupaten Batu Bara, yang pada intinya isi surat tersebut adalah Badan Perlindungan Konsumen Nasional Republia telah menegur/mengingatkan kepada Ketua BPSK Kabupaten Batu Bara yang pada pokoknya Halaman 12 dari 42 hal. Put. Nomor 1077 K/Pdt.Sus-BPSK/2016 h Agung Republi Telp : (ext.318) Halaman 12

13 Direktori Putusan M mengenai dalam melaksanakan penanganan sengketa konsumen agar berpedoman kepada peraturan perundang-undangan; Namun, penyelesaian sengketa ini tidak mendapatkan tanggapan atau perhatian yang baik dari Majelis BPSK Kabupaten Batu Bara, bahkan dalam pertimbangan hukum sama sekali tidak disinggung adanya surat yang nyata-nyata telah diterima oleh Majelis BPSK Kabupaten Batubara. Hal ini sangat jelas menunjukkan dan memperlihatkan bahwa Majelis BPSK Kabupaten Batu Bara tidak serius dalam menangani sengketa dan patut diduga seakan-akan terdapat suatu konspirasi yang menghendaki untuk menguntungkan pihak-pihak tertentu; 10. Bahwa, didalam diktum Putusannya Nomor 270/Pts/Arbitrase/BPSK- BB/III/2016 Tanggal 20 Juni 2016 pada point 3 halaman 6, yang menyatakan Bahwa, Konsumen telah memilih penyelesaian sengketa dengan cara Arbitrase pada tanggal 28 April Halaman 13 dari 42 hal. Put. Nomor 1077 K/Pdt.Sus-BPSK/2016 h Agung Republi telah membuktikan secara fakta bahwa pemilihan cara penyelesaian sengketa konsumen telah dilakukan tanpa dihadiri oleh Pemohon Keberatan dan hanya mendapatkan persetujuan dari Termohon Keberatan saja yang memilih penyelesaian sengketa konsumen melalui Arbitrase, sehingga dalam Putusan Arbitrase BPSK Kabupaten Batu Bara Nomor 270/Pts/Arbitrase/BPSK-BB/III/2016 Tanggal 20 Juni 2016 tersebut tidak terdapat fakta bahwa Pemohon Keberatan telah memilih atau memberikan persetujuan atas cara Arbitrase untuk menyelesaikan sengketa konsumen tersebut, hal ini telah melanggar ketentuan yang diatur dalam Pasal 4 ayat (1) Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan RI Nomor 350/MPP/KEP/12/2001 Tentang Pelaksanaan Tugas dan Wewenang Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen. Sehingga pilihan Termohon Keberatan untuk menyelesaikan sengketa melalui Arbitrase di BPSK Kabupaten Batu Bara adalah cacat hukum; Dengan demikian, berdasarkan fakta-fakta dan dasar hukum tersebut diatas, mohon Yang Mulia Majelis Hakim Pengadilan Negeri Pasir Pangaraian yang memeriksa dan mengadili perkara a quo untuk menyatakan membatalkan Putusan Arbitrase BPSK Kabupaten Batu Bara Nomor 270/Pts/Arbitrase/BPSK-BB/III/2016 Tanggal 20 Juni 2016; E. Bukti-Bukti Tertulis yang diajukan oleh Termohon Keberatan Tidak Mempunyai Nilai Kekuatan Pembuktian Dalam Perkara A Quo 11. Bahwa, bukti yang diajukan ke Majelis BPSK Kabupaten Batu Bara dari Termohon Keberatan yang diberi tanda K 1 dan K 2 tidak ada satupun Telp : (ext.318) Halaman 13

14 Direktori Putusan M bukti yang menguatkan mengenai Pemohon Keberatan telah menjual obyek jaminan Termohon Keberatan secara tidak benar dan tanpa sepengetahuannya, mengancam Termohon Keberatan, pemaksaan tandatangan dan pengambilan buku tabungan; Berdasarkan fakta-fakta dan dasar-dasar hukum tersebut diatas, mohon Yang Mulia Majelis Hakim Pengadilan Negeri Pasir Pangaraian yang memeriksa dan mengadili perkara a quo untuk menyatakan secara tegas bukti-bukti tertulis sebagaimana diberi tanda K 1 dan K 2 yang diajukan oleh Termohon Keberatan tidak mempunyai nilai kekuatan pembuktian dalam perkara a quo; Dengan demikian, berdasarkan fakta-fakta dan dasar hukum tersebut diatas, mohon Yang Mulia Majelis Hakim Pengadilan Negeri Pasir Pangaraian yang memeriksa dan mengadili perkara a quo untuk menyatakan membatalkan Putusan Arbitrase BPSK Kabupaten Batu Bara Nomor 270/Pts/Arbitrase/BPSK-BB/III/2016 Tanggal 20 Juni 2016; F. Pertimbangan Hukum Majelis BPSK Kabupaten Batu Bara Dalam Putusan Arbitrase BPSK Kabupaten Batu Bara Nomor 270/Pts/Arbitrase/BPSK- BB/III/2016 Tanggal 20 Juni 2016 Tidak Cermat, Keliru Dan Bertentangan Dengan Hukum. 12. Bahwa, tidak benar dan tidak berdasarkan hukum sama sekali pertimbangan hukum Majelis BPSK Kabupaten Batu Bara dalam Putusan Arbitrase BPSK Nomor 270/Pts/Arbitrase/BPSK-BB/III/2016 Tanggal 20 Juni 2016, sebagai berikut: - pada paragraf 2 halaman 7 yang menyatakan:... Majelis BPSK Kabupaten Batu Bara berpendapat bahwa Konsumen adalah pihak yang berkepentingan dan berhak untuk mendapatkan advokasi perlindungan konsumen secara patut sebagaimana dimaksud pada Pasal 1 ayat (2) dan Pasal 4 huruf (e) dan begitu juga Pelaku Usaha tidak mematuhi kewajibannya sebagaimana dimaksud Pasal 7 huruf (c) Undang-undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen, sehingga majelis mempunyai kewenangan untuk memutus perkara ini ; - pada paragraf 5 halaman 8 yang menyatakan: Menimbang, bahwa berdasarkan bunyi Pasal 7 huruf (c) Undang - Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen yang berbunyi kewajiban Pelaku Usaha adalah memperlakukan Halaman 14 dari 42 hal. Put. Nomor 1077 K/Pdt.Sus-BPSK/2016 h Agung Republi Telp : (ext.318) Halaman 14

15 Direktori Putusan M atau melayani Konsumen secara benar dan jujur serta tidak diskriminatif ; karena pada kenyataannya konsumen yang berhak untuk mendapatkan advokasi, perlindungan dan upaya Penyelesaian sengketa perlindungan konsumen secara patut adalah konsumen yang mempunyai itikad baik. Dimana konsumen tersebut telah melaksanakan seluruh kewajibannya, tetapi hak-haknya tidak diberikan oleh Pelaku Usaha. Namun, dalam perkara ini, pada faktanya Termohon Keberatan (Konsumen) tidak melaksanakan kewajibannya sebagaimana telah diperjanjikan dalam Perjanjian Kredit, sehingga tidak termasuk dalam konsumen yang beritikad baik, sehingga sangat naif dan mengada-ada serta tidak berdasarkan hukum apabila BPSK Kabupaten Batu Bara berpendapat Termohon Keberatan (Konsumen) tersebut perlu mendapatkan advokasi dan perlindungan, padahal Pasal 6 huruf b Undang-undang Nomor 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen, memberikan perlindungan hukum kepada Pelaku Usaha ( Pemohon Keberatan/ Penggugat) dari tindakan Konsumen (Termohon Keberatan/Tergugat) yang beritikad tidak baik; Selanjutnya, Pemohon Keberatan telah memperlakukan/melayani Termohon Keberatan secara benar dan jujur dimana pada saat pengajuan permohonan kredit, perubahan terhadap perjanjian kredit (Top Up maupun Restrukturisasi) telah dipelajari, diteliti terlebih dahulu dan telah disepakati serta ditandatangani oleh Termohon Keberatan (tidak ada catatan dari Termohon Keberatan). Selain itu, Pemohon Keberatan juga tidak pernah membeda-bedakan (diskriminatif) terhadap semua konsumen/debiturnya termasuk kepada Termohon Keberatan/ Konsumen, hal ini dapat dilihat dari tindakan Pemohon Keberatan terhadap seluruh debitur/konsumennya yang telah wanprestasi, dimana Pemohon Keberatan/Pelaku Usaha terhadap objek Jaminan kredit; akan melakukan pelelangan Dengan demikian, berdasarkan fakta-fakta dan dasar hukum tersebut diatas, mohon Yang Mulia Majelis Hakim Pengadilan Negeri Pasir Pangaraian yang memeriksa dan mengadili perkara a quo untuk menyatakan membatalkan Putusan Arbitrase BPSK Kabupaten Batu Bara Nomor 270/Pts/Arbitrase/BPSK-BB/III/2016 Tanggal 20 Juni 2016; Halaman 15 dari 42 hal. Put. Nomor 1077 K/Pdt.Sus-BPSK/2016 h Agung Republi Telp : (ext.318) Halaman 15

16 Direktori Putusan M 13. Bahwa, tidak benar dan tidak berdasarkan hukum sama sekali pertimbangan hukum Majelis BPSK Kabupaten Batu Bara dalam Putusan Arbitrase BPSK Nomor 270/Pts/Arbitrase/BPSK-BB/III/2016 Tanggal 20 Juni 2016, sebagai berikut: - pada paragraf 3 halaman 7 yang menyatakan: Bahwa Pelaku Usaha tidak menghadiri persidangan Arbitrase pertama (I) dan kedua (II), walaupun telah dipanggil dengan Patut pada persidangan Arbitrase, sesuai Pasal 52 Huruf (g) Undang - Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen, sehingga Majelis berpendapat bahwa Pelaku Usaha telah melepaskan haknya untuk bersidang di BPSK Kabupaten Batu Bara - pada paragraf 4 halaman 7 dan 8, yang menyatakan: Menimbang, bahwa tugas dan wewenang BPSK adalah melaksanakan penanganan dan Penyelesaian sengketa Konsumen dengan cara Mediasi atau Arbitrase atau Konsiliasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 52 huruf (a) dan huruf (c) Undang -Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen serta dihubungkankan dengan Pasal 54 ayat (4) UU Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen Jo. Pasal 36 ayat 3 Kepmenperindag Nomor 350/MPP/Kep/12/2001 tentang pelaksanaan tugas dan wewenang BPSK, maka Majelis BPSK berwenang menyelesaikan sengketa ini walaupun tanpa kehadiran Pelaku Usaha dan tidak menandatangani Formulir Arbitrase tersebut, karena pada faktanya Pemohon Keberatan telah hadir di pra sidang dengan menyampaikan, membacakan dan menyerahkan secara langsung penyelesaian permasalahan/sengketa ini di hadapan Majelis BPSK Kabupaten Batu Bara sebagaimana yang termuat dalam surat Nomor 001/btpn/7563/0416, tertanggal 19 April 2016, Perihal: Penyelesaian Sengketa di BPSK Kabupaten Batu Bara Melalui Proses Mediasi, dan dilampiri dengan Surat dari Direktorat Jenderal Standardisasi dan Perlindungan Konsumen kepada Ketua Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen (BPSK) Kabupaten Batubara, Perihal: Penyelesaian Sengketa Konsumen Nomor 688/SPK.3.2/SD/12/2015 tertanggal 31 Desember 2015, yang ditandatangani oleh Direktur Pemberdayaan Konsumen, dimana BPSK tidak memiliki wewenang (Kompetensi Absolut) untuk memeriksa dan memutus sengketa antara Pemohon Keberatan Halaman 16 dari 42 hal. Put. Nomor 1077 K/Pdt.Sus-BPSK/2016 h Agung Republi Telp : (ext.318) Halaman 16

17 Direktori Putusan M dengan Termohon Keberatan, sebagaimana disebutkan dalam pasal 3 point a, yang menerangkan bahwa: berdasarkan pasal 1338 KUH.Perdata yang menyatakan bahwa perjanjian yang dibuat secara sah berlaku sebagai undang-undang bagi para pihak yang membuatnya. Oleh karena itu, jika di dalam perjanjian terdapat klausula yang menyatakan secara tegas bahwa apabila terjadi sengketa akan diselesaikan di Pengadilan Negeri, maka para pihak dalam perjanjian harus menaati ketentuan tersebut seperti menaati undang-undang. Dengan demikian BPSK secara absolut tidak memiliki wewenang (kompetensi absolut) untuk menyelesa ikan sengketa atas perjanjian tersebut, serta diperkuat juga dengan Surat dari Badan Perlindungan Konsumen Nasional Republia Nomor 06/BPKN/K.3/1/2016, tertanggal 19 Januari 2016, Perihal: Tanggapan Penganduan Bank BTPN tentang Penyelesaian Sengketa di BPSK Kabupaten Batu Bara, yang pada intinya isi surat tersebut adalah Badan Perlindungan Konsumen Nasional Republik Indonesia telah menegur/mengingatkan kepada Ketua BPSK Kabupaten Batu Bara yang pada pokoknya mengenai dalam melaksanakan penanganan sengketa konsumen agar berpedoman kepada peraturan perundang-undangan; Selain itu, Surat Panggilan Sidang Arbitrase tersebut menunjukkan bahwa majelis BPSK Kabupaten Batu Bara telah melanggar ketentuan yang diatur dalam Pasal 4 ayat (1) Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan RI Nomor 350/MPP/KEP/12/2001 Tentang Pelaksanaan Tugas dan Wewenang Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen, sehingga pilihan Termohon Keberatan untuk menyelesaikan sengketa melalui Arbitrase di BPSK Kabupaten Batu Bara adalah cacat hukum karena tidak ada persetujuan terlebih dahulu dari Pemohon Keberatan dan juga Majelis BPSK Kabupaten Batu Bara hanya dapat menyelesaikan sengketa yang memang menjadi wewenangnya berdasarkan pilihan Penyelesaian sengketa yang disetujui atau disepakati oleh Para Pihak yang bersengketa; Bahwa, patut diduga penanganan perkara a quo seakan-akan terdapat suatu konspirasi yang menghendaki untuk menguntungkan pihak-pihak tertentu, sehingga Majelis BPSK Kabupaten Batu Bara melanjutkan pemeriksaan perkara ini secara arbitrase padahal syarat Penyelesaian melalui Arbitrase harus disetujui oleh kedua Halaman 17 dari 42 hal. Put. Nomor 1077 K/Pdt.Sus-BPSK/2016 h Agung Republi Telp : (ext.318) Halaman 17

18 Direktori Putusan M belah pihak yang bersengketa yang dalam hal ini tidak mendapatkan persetujuan dari Pemohon Keberatan; Dengan demikian, berdasarkan fakta-fakta dan dasar hukum tersebut diatas, mohon Yang Mulia Majelis Hakim Pengadilan Negeri Pasir Pangaraian yang memeriksa dan mengadili perkara a quo untuk menyatakan membatalkan Putusan Arbitrase BPSK Kabupaten Batu Bara Nomor 270/Pts/Arbitrase/BPSK-BB/III/2016 Tanggal 20 Juni 2016; 14. Bahwa, tidak benar dan tidak berdasarkan hukum sama sekali pertimbangan hukum Majelis BPSK Kabupaten Batu Bara dalam Putusan Arbitrase BPSK Nomor 270/Pts/Arbitrase/BPSK-BB/III/2016 Tanggal 20 Juni 2016 pada paragraf 6 halaman 8, yang menyatakan... sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 huruf g Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen... dan lagi pula dihubungkan dengan bunyi Pasal 54 ayat (4) UU Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen Jo. Pasal 36 ayat 3 Kepmenperindag Nomor 350/MPP/Kep/12/ sehingga gugatan Konsumen patut dikabulkan seluruhnya dikarenakan pada kenyataannya penyelesaian sengketa melalui Arbitrase di BPSK Kabupaten Batu Bara tersebut adalah cacat hukum karena tidak ada persetujuan terlebih dahulu dari Pemohon Keberatan dan selain itu, kedua pasal tersebut diatas tidak ada korelasinya dan mengatur hal yang saling berbeda. Selanjutnya seperti yang telah Pemohon Keberatan jelaskan di dalil-dalil sebelumnya bahwa dengan tidak ditanggapinya pertimbangan melalui surat dari Pemohon Keberatan tersebut dan bahkan meneruskan pemeriksaan perkara secara arbitrase yang tidak mendapatkan persetujuan dari Pemohon Keberatan, maka seakan-akan terdapat suatu konspirasi yang menghendaki untuk menguntungkan pihak-pihak tertentu; Bahwa, pertimbangan Majelis BPSK Kabupaten Batu Bara tersebut di atas khususnya mengenai fakta riil adanya perjanjian kredit dengan jaminan adalah keliru dan nyata-nyata tidak sempurna didalam mempertimbangkan hukum terkait dan yang melingkupinya. Majelis BPSK Kabupaten Batu Bara tidak mempertimbangkan adanya kenyataan peristiwa, perbuatan dan hubungan hukum Perjanjian Kredit beserta Syarat dan Ketentuan Umum Pemberian Fasilitas Kredit ( SKUPK ). Selain itu, Majelis BPSK Kabupaten Batu Bara juga tidak Halaman 18 dari 42 hal. Put. Nomor 1077 K/Pdt.Sus-BPSK/2016 h Agung Republi Telp : (ext.318) Halaman 18

19 Direktori Putusan M mempertimbangkan bahwa permasalahan antara Termohon Keberatan/ Konsumen dengan Pemohon Keberatan/Pelaku Usaha merupakan sengketa keperdataan murni yang terdapat adanya peristiwa dan perbuatan hukum pemberian kredit dengan jaminan yang ternyata telah terdapat kualifikasi debitur wanprestasi. Berdasarkan Duduk Perkara yang disampaikan oleh Termohon Keberatan/Konsumen yaitu Konsumen mulai macet sejak bulan Juni 2014 adalah secara nyata dan jelas Termohon Keberatan telah melakukan Perbuatan Ingkar Janji (Wanprestasi) yaitu tidak membayar angsuran kepada Pemohon Keberatan sesuai kesepakatan yang sudah tertuang dalam Perjanjian Kredit dan Syarat dan Ketentuan Umum Pemberian Fasilitas Kredit dan selain itu jika dikaitkan dengan Yurisprudensi Mahkamah Agung RI Nomor 42K/Pdt.Sus/2013, Putusan Mahkamah Agung Nomor 94K/Pdt.Sus/2012 dan Putusan Mahkamah Agung Nomor 208K/Pdt.Sus/2012 yang mengandung kaidah hukum bahwa BPSK tidak berwenang untuk mengadili sengketa Perdata tentang Wanprestasi (ingkar janji) karena terhadap sengketa Perdata yang berkaitan dengan Wanprestasi bukan termasuk dalam ruang lingkup tugas dan kewenangan BPSK untuk menyelesaikannya sebagaimana termuat dalam ketentuan Pasal 52 UU Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen Jo. Pasal 3 Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan Republia Nomor 350/MPP/Kep/12/2001, Atas hal tersebut diatas, semakin memperjelas bahwa BPSK Kabupaten Batu Bara tidak berwenang untuk memeriksa dan mengadili perkara/sengketa aquo, maka ketentuan penjualan atas barang jaminan menjadi melekat, di samping itu juga tidak dipertimbangan nilai suatu azas hukum dari perikatan yang timbul karena perjanjian memiliki konsekuensi hukum adanya azas konsensualisme bagi yang membuatnya (Pemohon Keberatan/Konsumen); Keberatan/Pelaku Usaha dengan Termohon Bahwa, pertimbangan Majelis BPSK Kabupaten Batu Bara dalam perkara a quo yang demikian nyata nyata bertentangan dengan azas keabsahan suatu akta outentik (Presumptio Iustae Causa Vermoeden van rechtmatigheid). Nyata nyata Perjanjian Kredit beserta Syarat dan Ketentuan Umum Pemberian Fasilitas Kredit telah ditandatangani secara sadar dan disepakati oleh para pihak, sehingga sah pula pernyataan kehendak bersama tersebut dan perbuatan hukumnya telah Halaman 19 dari 42 hal. Put. Nomor 1077 K/Pdt.Sus-BPSK/2016 h Agung Republi Telp : (ext.318) Halaman 19

20 Direktori Putusan M berlangsung. Karenanya Termohon Keberatan hanyalah mencari-cari alasan dan keuntungan semata yang bertentangan dengan prinsip keadilan, kemanfaatan dan kepastian hukum sehingga untuk dikategorikan sebagai pihak Konsumen yang dirugikan adalah tidak benar. Dalil pertimbangan hukum Majelis BPSK Kabupaten Batu Bara tersebut tidak dapat dipergunakan untuk membatalkan perjanjian kredit (Vide: Yurisprudensi Mahkamah Agung RI. Nomor 702 K/Sip/1973 Tanggal 5 September 1973); Dengan demikian, berdasarkan fakta-fakta dan dasar hukum tersebut diatas, mohon Yang Mulia Majelis Hakim Pengadilan Negeri Pasir Pangaraian yang memeriksa dan mengadili perkara a quo untuk menyatakan membatalkan Putusan Arbitrase BPSK Kabupaten Batu Bara Nomor 270/Pts/Arbitrase/BPSK-BB/III/2016 Tanggal 20 Juni 2016; 15. Bahwa, tidak benar dan tidak berdasarkan hukum sama sekali pertimbangan hukum Majelis BPSK Kabupaten Batu Bara dalam Putusan Arbitrase BPSK Nomor 270/Pts/Arbitrase/BPSK-BB/III/2016 Tanggal 20 Juni 2016, pada paragraf 7 halaman 8, yang menyatakan...harus ada penyelesaian atau keputusan oleh BPSK, apalagi konsumen telah memilih arbitrase berdasarkan surat pernyataan memilih penyelesaian sengketa melalui Arbitrase pada tanggal 16 Oktober 2015 karena bagaimana mungkin berdasarkan Duduk Perkara dalam Putusan Arbitrase BPSK Nomor 270/Pts/Arbitrase/BPSK- BB/III/2016 Tanggal 20 Juni 2016, Termohon Keberatan/Konsumen mengajukan Gugatan pada tanggal 8 Maret 2016, namun Termohon Keberatan/konsumen telah memilih arbitrase berdasarkan surat pernyataan memilih penyelesaian sengketa melalui Arbitrase pada tanggal 16 Oktober Hal ini patut diduga adanya rekayasa Kasus yang merupakan suatu kebohongan yang menyesatkan dan sesuatu penyesatan yang ada dalam sengketa ini dan dan patut diduga juga seakan-akan terdapat suatu konspirasi yang menghendaki untuk menguntungkan pihak-pihak tertentu; Bahwa, disisi lain berdasarkan Pasal 4 ayat (1) Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan RI Nomor 350/MPP/KEP/12/2001 Tentang Pelaksanaan Tugas dan Wewenang Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen mengatur Penyelesaian sengketa konsumen oleh BPSK dengan cara Mediasi atau, Konsiliasi atau Arbitarse sebagaimana dimaksud Pasal 3 huruf a dilakukan atas dasar pilihan dan persetujuan Halaman 20 dari 42 hal. Put. Nomor 1077 K/Pdt.Sus-BPSK/2016 h Agung Republi Telp : (ext.318) Halaman 20

21 Direktori Putusan M para pihak yang bersangkutan., sehingga pilihan Konsumen untuk menyelesaikan sengketa melalui arbitrase cacat hukum karena tidak ada persetujuan terlebih dahulu dari Pemohon Keberatan dan juga BPSK hanya dapat menyelesaikan sengketa yang memang menjadi wewenangnya berdasarkan pilihan Penyelesaian sengketa yang disetujui atau disepakati oleh Para Pihak yang bersengketa; Dengan demikian, berdasarkan fakta-fakta dan dasar hukum tersebut diatas, mohon Yang Mulia Majelis Hakim Pengadilan Negeri Pasir Pangaraian yang memeriksa dan mengadili perkara a quo untuk menyatakan membatalkan Putusan Arbitrase BPSK Kabupaten Batu Bara Nomor 270/Pts/Arbitrase/BPSK-BB/III/2016 Tanggal 20 Juni 2016; 16. Bahwa, tidak benar dan tidak berdasarkan hukum sama sekali pertimbangan hukum Majelis BPSK Kabupaten Batu Bara dalam Putusan Arbitrase BPSK Nomor 270/Pts/Arbitrase/BPSK-BB/III/2016 Tanggal 20 Juni 2016, pada paragraf 8 halaman 8 s/d paragraf 14 halaman 12 dan paragraf 19 halaman 15 s/d paragraf 21 halaman 15, yang pada pokoknya menyatakan Perjanjian Kredit beserta Syarat dan Ketentuan Umum Pemberian Fasilitas Kredit isinya penuh dengan klausula baku sehingga patut untuk dinyatakan Batal Demi Hukum karena pada kenyataannya tidak ada ketentuan/klausula baku yang terdapat dalam Perjanjian Kredit beserta Syarat dan Ketentuan Umum Pemberian Fasilitas Kredit ( SKUPK ) terlebih klausula baku yang dilarang oleh Undang-undang Perlindungan Konsumen, karena Perjanjian Kredit beserta SKUPK ditanda tangani berdasarkan kesepakatan dan persetujuan bersama antara Pemohon Keberatan dengan Termohon Keberatan (Para Pihak) secara sadar tanpa adanya paksaan dari pihak manapun; Bahwa, Perjanjian Kredit beserta SKUPK tersebut dibuat sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan prinsip kehati-hatian Bank karena telah menghimpun dana dari masyarakat dan mempertanggungjawabkannya kepada masyarakat, disamping itu terdapat korelasi antara pengaturan klausul Perjanjian Kredit dan SKUPK dengan bentuk perlindungan hukum kepada Termohon Keberatan dalam pemberian kredit oleh Pemohon Keberatan, yaitu pelaku usaha sebagai institusi Bank telah tunduk dan patuh terhadap ketentuan Undang-Undang Perbankan, Undang-Undang Perlindungan Konsumen serta peraturan dari Bank Indonesia, dimana ketentuan- Halaman 21 dari 42 hal. Put. Nomor 1077 K/Pdt.Sus-BPSK/2016 h Agung Republi Telp : (ext.318) Halaman 21

22 Direktori Putusan M ketentuan tersebut selain melindungi Termohon Keberatan juga melindungi Pemohon Keberatan dan ketentuan-ketentuan tersebut menjadi dasar dalam pembuatan SKUPK; Selanjutnya, dalam hubungan hukum yang seimbang dalam Perjanjian Kredit Perbankan, Undang-Undang bukan saja mengatur melindungi nasabah/debitur/konsumen, akan tetapi juga mengatur, menjamin dan melindungi hak-hak kreditur/pelaku usaha yang dalam perkara ini adalah Pemohon Keberatan, karena di samping terdapat hak-hak debitur dalam pemberian kredit, juga menyangkut keselamatan dan kesehatan dunia perbankan berikut asset masyarakat; Bahwa, dengan dasar-dasar hukum yang diuraikan diatas sangat jelas tidak ada klausula baku dilarang baik dalam Perjanjian Kredit maupun SKUPK yang dibuat dihadapan Notaris Mardiana Karlini Hutagalung, S.H. yang berkedudukan di Jakarta Selatan tidak bertentangan dengan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen, karena tidak ada Klausula Baku yang dibuat dalam SKUPK tersebut sebagaimana dimaksud Pasal 18 ayat 1 dan 2 Undang-undang Nomor 8 Tahun Oleh karena tidak ada pelanggaran, maka tidak berdasar jika Perjanjian Kredit dan SKUPK dibatalkan; Dengan demikian, berdasarkan fakta-fakta dan dasar hukum tersebut diatas, mohon Yang Mulia Majelis Hakim Pengadilan Negeri Pasir Pangaraian yang memeriksa dan mengadili perkara a quo untuk menyatakan membatalkan Putusan Arbitrase BPSK Kabupaten Batu Bara Nomor 270/Pts/Arbitrase/BPSK-BB/III/2016 Tanggal 20 Juni 2016; 17. Bahwa, tidak benar dan tidak berdasarkan hukum sama sekali pertimbangan hukum Majelis BPSK Kabupaten Batu Bara dalam Putusan Arbitrase BPSK Nomor 270/Pts/Arbitrase/BPSK-BB/III/2016 Tanggal 20 Juni 2016, pada paragraf 15 halaman 13 s/d paragraf 18 halaman 14, yang pada pokoknya menyatakan menyatakan : - pertimbangan putusan Arbitrase BPSK Kabupaten Batu Bara bahwa lelang yang dilakukan oleh Pelaku Usaha tidak didasari oleh hukum yang benar maka Majelis BPSK berpendapat harus menyatakan batal demi hukum lelang/penjualan asset yang dilakukan oleh Pelaku Usaha atas SHM Nomor 129, SHM Nomor 136, SHM Nomor 74 beserta akibat hukum yang timbul karena lelang tersebut, seperti menjual kepada siapa saja, membalik namakan dan penguasaan obyek lelang oleh siapapun, sebab bertentangan dengan: Halaman 22 dari 42 hal. Put. Nomor 1077 K/Pdt.Sus-BPSK/2016 h Agung Republi Telp : (ext.318) Halaman 22

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamaa P U T U S A N Nomor 313 K/Pdt.Sus-BPSK/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus sengketa konsumen pada

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan M P U T U S A N Nomor 1513 K/Pdt.Sus-BPSK/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus tentang alasan atas putusan

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan M P U T U S A N Nomor 124 K/Pdt.Sus-BPSK/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus sengketa konsumen pada tingkat

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan M P U T U S A N Nomor 187 K/Pdt.Sus-BPSK/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus sengketa konsumen pada tingkat

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Maia P U T U S A N Nomor 414 K/Pdt.Sus-BPSK/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus tentang keberatan atas putusan

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Maia P U T U S A N Nomor 103 K/Pdt.Sus-BPSK/2016 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus sengketa konsumen pada tingkat

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan M P U T U S A N Nomor 291 K/Pdt.Sus-BPSK/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus tentang keberatan atas putusan

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan M P U T U S A N Nomor 1273 K/Pdt.Sus-BPSK/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus sengketa konsumen pada tingkat

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamaa P U T U S A N Nomor 813 K/Pdt.Sus-BPSK/2015 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A HA G U N G memeriksa perkara perdata khusus sengketa konsumen pada

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamaa P U T U S A N Nomor 354 K/Pdt.Sus-BPSK/2016 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus sengketa konsumen pada

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan M P U T U S A N Nomor 623 K/Pdt.Sus-BPSK/2016 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus sengketa konsumen pada tingkat

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Maia P U T U S A N Nomor 1062 K/Pdt.Sus-BPSK/2016 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus sengketa konsumen pada tingkat

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Maia P U T U S A N Nomor 399 K/Pdt.Sus-BPSK/2016 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus sengketa konsumen pada tingkat

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Maia P U T U S A N Nomor 1087 K/Pdt.Sus-BPSK/2016 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus sengketa konsumen pada tingkat

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Maia P U T U S A N Nomor 752 K/Pdt.Sus-BPSK/2015 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus sengketa konsumen pada tingkat

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan M P U T U S A N Nomor 667 K/Pdt.Sus-BPSK/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G Memeriksa perkara perdata khusus sengketa konsumen pada tingkat

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. peraturan-peraturan dan teori-teori yang ada, dapat ditarik kesimpulan sebagai

BAB V PENUTUP. peraturan-peraturan dan teori-teori yang ada, dapat ditarik kesimpulan sebagai BAB V PENUTUP A. KESIMPULAN Setelah membahas lebih mendalam mengenai pertanggungjawaban pihak perbankan atas hilangnya dokumen agunan nasabah melalui komparasi peraturan-peraturan dan teori-teori yang

Lebih terperinci

Jl. Jend. Ahmad Yani No.30 KARAWANG Telp. (0267) Fax. (0267) P U T U S A N

Jl. Jend. Ahmad Yani No.30 KARAWANG Telp. (0267) Fax. (0267) P U T U S A N BADAN PENYELESAIAN SENGKETA KONSUMEN ( B P S K ) KABUPATEN KARAWANG Jl. Jend. Ahmad Yani No.30 KARAWANG 41315 Telp. (0267) 8490995 Fax. (0267) 8490995 P U T U S A N Nomor : / BPSK KRW / VIII / 2013 Tanggal

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamaa P U T U S A N Nomor 738 K/Pdt.Sus-BPSK/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus tentang keberatan atas

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamaa P U T U S A N Nomor 958 K/Pdt.Sus-BPSK/2016 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus sengketa konsumen pada

Lebih terperinci

Hal. 1 dari 9 hal. Put. No.62 K/TUN/06

Hal. 1 dari 9 hal. Put. No.62 K/TUN/06 P U T U S A N No. 62 K/TUN/2006 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara Tata Usaha Negara dalam tingkat kasasi telah memutuskan sebagai berikut dalam

Lebih terperinci

KEPUTUSAN MENTERI PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN. REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 350/MPP/Kep/12/2001 TENTANG PELAKSANAAN TUGAS DAN WEWENANG

KEPUTUSAN MENTERI PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN. REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 350/MPP/Kep/12/2001 TENTANG PELAKSANAAN TUGAS DAN WEWENANG KEPUTUSAN MENTERI PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 350/MPP/Kep/12/2001 TENTANG PELAKSANAAN TUGAS DAN WEWENANG BADAN PENYELESAIAN SENGKETA KONSUMEN MENTERI PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN

Lebih terperinci

BAB IV PENUTUP. 1. Latar belakang terjadinya perkara perdata No. 38/Pdt.G/2012/PN.PBR diawali Ny Ernawati

BAB IV PENUTUP. 1. Latar belakang terjadinya perkara perdata No. 38/Pdt.G/2012/PN.PBR diawali Ny Ernawati BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan 1. Latar belakang terjadinya perkara perdata No. 38/Pdt.G/2012/PN.PBR diawali Ny Ernawati Bahar yang merupakan nasabah dari PT Bank Danamon Tbk Pekanbaru meminjam uang dengan

Lebih terperinci

P U T U S A N Nomor 461/Pdt/2013/PT.Bdg.

P U T U S A N Nomor 461/Pdt/2013/PT.Bdg. P U T U S A N Nomor 461/Pdt/2013/PT.Bdg. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA PENGADILAN TINGGI BANDUNG yang memeriksa dan mengadili perkara perdata dalam tingkat banding, telah menjatuhkan

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Maia P U T U S A N Nomor 1010 K/Pdt.Sus-BPSK/2016 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus sengketa konsumen pada tingkat

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Maia P U T U S A N Nomor 934 K/Pdt.Sus-BPSK/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus sengketa konsumen pada tingkat

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS PENCANTUMAN KLAUSULA BAKU DALAM PERJANJIAN KREDIT YANG DIBAKUKAN OLEH PT. BANK X

BAB 4 ANALISIS PENCANTUMAN KLAUSULA BAKU DALAM PERJANJIAN KREDIT YANG DIBAKUKAN OLEH PT. BANK X 44 BAB 4 ANALISIS PENCANTUMAN KLAUSULA BAKU DALAM PERJANJIAN KREDIT YANG DIBAKUKAN OLEH PT. BANK X 4.1 Kedudukan Para Pihak dalam Perjanjian Kredit Perjanjian yang akan dianalisis di dalam penulisan skripsi

Lebih terperinci

P U T U S A N. Nomor : 126/PDT/2014/PT.PBR DEMI KEADIILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P U T U S A N. Nomor : 126/PDT/2014/PT.PBR DEMI KEADIILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA P U T U S A N Nomor : 126/PDT/2014/PT.PBR DEMI KEADIILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Pekanbaru yang memeriksa dan mengadili perkara perkara perdata dalam tingkat banding, telah

Lebih terperinci

Melawan

Melawan JAWABAN TERMOHON KEBERATAN terhadap Keberatan yang diajukan oleh Pemohon Keberatan atas Putusan Arbitrase Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen Kabupaten Probolinggo Nomor 06/AK/BPSK/426.111/2014 antara

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Maia P U T U S A N NOMOR : 34/PDT.G/2011/PN.Kdr DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Perdata pada Pengadilan Negeri Kediri yang memeriksa dan mengadili perkara Peradilan

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamaa P U T U S A N Nomor 38 K/Pdt.Sus-BPSK/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus keberatan atas Putusan

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamaa P U T U S A N Nomor 1351 K/Pdt.Sus-PHI/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Maia P U T U S A N Nomor 729 K/Pdt.Sus-BPSK/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G Memeriksa perkara perdata khusus sengketa konsumen pada tingkat

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamaa P U T U S A N Nomor 418 K/Pdt.Sus-BPSK/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus sengketa konsumen pada

Lebih terperinci

P U T U S A N Nomor 271/Pdt/2013/PT.Bdg. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA L A W A N D A N

P U T U S A N Nomor 271/Pdt/2013/PT.Bdg. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA L A W A N D A N P U T U S A N Nomor 271/Pdt/2013/PT.Bdg. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA PENGADILAN TINGGI BANDUNG yang memeriksa dan mengadili perkara-perkara perdata dalam peradilan tingkat banding,

Lebih terperinci

PUTUSAN Nomor 1278/Pdt.G/2015/PA.Pas BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM

PUTUSAN Nomor 1278/Pdt.G/2015/PA.Pas BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM PUTUSAN Nomor 1278/Pdt.G/2015/PA.Pas BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Agama Pasuruan yang memeriksa dan mengadili perkara tertentu dalam tingkat pertama

Lebih terperinci

SYARAT DAN KETENTUAN

SYARAT DAN KETENTUAN SYARAT DAN KETENTUAN 1. DEFINISI (1) Bank adalah PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk., yang berkantor pusat di Bandung, dan dalam hal ini bertindak melalui kantor-kantor cabangnya, meliputi kantor cabang,

Lebih terperinci

PUTUSAN Nomor 0050/Pdt.G/2015/PA. Pas

PUTUSAN Nomor 0050/Pdt.G/2015/PA. Pas PUTUSAN Nomor 0050/Pdt.G/2015/PA. Pas BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Agama Pasuruan yang memeriksa dan mengadili perkara perdata pada tingkat pertama,

Lebih terperinci

- 1 - P U T U S A N. Nomor : 347 / PDT / 2013 / PT-MDN. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA.

- 1 - P U T U S A N. Nomor : 347 / PDT / 2013 / PT-MDN. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA. - 1 - P U T U S A N Nomor : 347 / PDT / 2013 / PT-MDN. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA. PENGADILAN TINGGI MEDAN, yang mengadili perkara perdata dalam tingkat banding, telah menjatuhkan

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Maia PUTUSAN No. 326 K/TUN/2009 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara Tata Usaha Negara dalam tingkat kasasi telah memutuskan sebagai

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan M P U T U S A N No. 755 K/Pdt.Sus/2012 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus tentang keberatan atas putusan Badan

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Maia P U T U S A N Nomor 327 K/Pdt.Sus-BPSK/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus sengketa konsumen pada tingkat

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan M P U T U S A N No. 605 K/Pdt.Sus-BPSK/2012 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus tentang keberatan atas putusan

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan M P U T U S A N Nomor 101/Pdt.G/2016/PTA.Mks DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Agama Makassar, yang memeriksa dan mengadili perkara Ekonomi Syariah pada

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan M P U T U S A N Nomor 967 K/Pdt.Sus-BPSK/2016 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus sengketa konsumen pada tingkat

Lebih terperinci

P U T U S A N No. 237 K/TUN/2004 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G

P U T U S A N No. 237 K/TUN/2004 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G P U T U S A N No. 237 K/TUN/2004 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara Tata Usaha Negara dalam tingkat kasasi telah mengambil putusan sebagai berikut

Lebih terperinci

Nomor 1054/Pdt.G/2015/PA.Pas. BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA. m e l a w a n

Nomor 1054/Pdt.G/2015/PA.Pas. BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA. m e l a w a n SALINAN P U T U S A N Nomor 1054/Pdt.G/2015/PA.Pas. BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Agama Pasuruan yang memeriksa dan mengadili perkara tertentu pada

Lebih terperinci

BAB III KLAUSULA BAKU PADA PERJANJIAN KREDIT BANK. A. Klausula baku yang memberatkan nasabah pada perjanjian kredit

BAB III KLAUSULA BAKU PADA PERJANJIAN KREDIT BANK. A. Klausula baku yang memberatkan nasabah pada perjanjian kredit BAB III KLAUSULA BAKU PADA PERJANJIAN KREDIT BANK A. Klausula baku yang memberatkan nasabah pada perjanjian kredit Kehadiran bank dirasakan semakin penting di tengah masyarakat. Masyarakat selalu membutuhkan

Lebih terperinci

BAB III DESKRIPSI DUALISME AKAD DALAM PUTUSAN MAHKAMAH. AGUNG No. 272 K/Ag/2015

BAB III DESKRIPSI DUALISME AKAD DALAM PUTUSAN MAHKAMAH. AGUNG No. 272 K/Ag/2015 BAB III DESKRIPSI DUALISME AKAD DALAM PUTUSAN MAHKAMAH AGUNG No. 272 K/Ag/2015 A. Gambaran Dualisme Akad Dalam Putusan Mahkamah Agung No. 272 K/Ag/2015 Perkara wanprestasi dalam putusan Mahkamah Agung

Lebih terperinci

PEMBANDING, semula TERGUGAT;

PEMBANDING, semula TERGUGAT; PUTUSAN Nomor 337/Pdt/2016/PT.BDG. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA PENGADILAN TINGGI JAWA BARAT di BANDUNG, yang memeriksa dan mengadili perkara perdata dalam tingkat banding telah menjatuhkan

Lebih terperinci

BAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1

BAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1 LAMPIRAN : Keputusan Badan Arbitrase Pasar Modal Indonesia Nomor : Kep-04/BAPMI/11.2002 Tanggal : 15 Nopember 2002 Nomor : Kep-01/BAPMI/10.2002 Tanggal : 28 Oktober 2002 PERATURAN DAN ACARA BADAN ARBITRASE

Lebih terperinci

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA UNDANG-UNDANG NOMOR 2 TAHUN 2004 TENTANG PENYELESAIAN PERSELISIHAN HUBUNGAN INDUSTRIAL

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA UNDANG-UNDANG NOMOR 2 TAHUN 2004 TENTANG PENYELESAIAN PERSELISIHAN HUBUNGAN INDUSTRIAL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA UNDANG-UNDANG NOMOR 2 TAHUN 2004 TENTANG PENYELESAIAN PERSELISIHAN HUBUNGAN INDUSTRIAL III - 1 III - 2 Daftar Isi BAB I KETENTUAN UMUM III-9 BAB II TATACARA PENYELESAIAN PERSELISIHAN

Lebih terperinci

P U T U S A N Nomor 00/Pdt.G/2014/PTA.Btn DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P U T U S A N Nomor 00/Pdt.G/2014/PTA.Btn DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA P U T U S A N Nomor 00/Pdt.G/2014/PTA.Btn DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Agama Banten yang memeriksa dan mengadili perkara-perkara perdata pada tingkat banding, dalam

Lebih terperinci

KEPUTUSAN BADAN ARBITRASE PASAR MODAL INDONESIA NOMOR : KEP 02/BAPMI/ TENTANG PERATURAN DAN ACARA BADAN ARBITRASE PASAR MODAL INDONESIA

KEPUTUSAN BADAN ARBITRASE PASAR MODAL INDONESIA NOMOR : KEP 02/BAPMI/ TENTANG PERATURAN DAN ACARA BADAN ARBITRASE PASAR MODAL INDONESIA KEPUTUSAN BADAN ARBITRASE PASAR MODAL INDONESIA NOMOR : KEP 02/BAPMI/11.2009 TENTANG PERATURAN DAN ACARA BADAN ARBITRASE PASAR MODAL INDONESIA BADAN ARBITRASE PASAR MODAL INDONESIA Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

PUTUSAN Nomor 0036/Pdt.G/2015/PA. Pas

PUTUSAN Nomor 0036/Pdt.G/2015/PA. Pas PUTUSAN Nomor 0036/Pdt.G/2015/PA. Pas BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Agama Pasuruan yang memeriksa dan mengadili perkara perdata pada tingkat pertama,

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan M PUTUSAN Nomor 793 K/Pdt/2013 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata dalam tingkat kasasi telah memutuskan sebagai berikut

Lebih terperinci

PANDUAN WAWANCARA. proses mediasi terhadap perkara perceraian? b. Apa ada kesulitan dalam menerapkan model-model pendekatan agama?

PANDUAN WAWANCARA. proses mediasi terhadap perkara perceraian? b. Apa ada kesulitan dalam menerapkan model-model pendekatan agama? PANDUAN WAWANCARA Mediator: 1. Apa saja model-model Pendekatan Agama dalam proses mediasi terhadap perkara perceraian? a. Bagaimana cara menerapkan model-model pendekatan agama dalam proses mediasi terhadap

Lebih terperinci

PUTUSAN Nomor 267/PDT/2017/PT.BDG. Pengadilan Tinggi Jawa Barat, yang memeriksa dan mengadili

PUTUSAN Nomor 267/PDT/2017/PT.BDG. Pengadilan Tinggi Jawa Barat, yang memeriksa dan mengadili PUTUSAN Nomor 267/PDT/2017/PT.BDG. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA. Pengadilan Tinggi Jawa Barat, yang memeriksa dan mengadili perkara-perkara perdata dalam Peradilan Tingkat Banding,

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan M P U T U S A N No. 38 K/TUN/1997 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara Tata Usaha Negara dalam tingkat kasasi telah memutuskan

Lebih terperinci

P U T U S A N No. 177 K/TUN/2002

P U T U S A N No. 177 K/TUN/2002 P U T U S A N No. 177 K/TUN/2002 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara Tata Usaha Negara dalam tingkat kasasi telah memutuskan sebagai berikut dalam

Lebih terperinci

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 31 T a h u n Tentang Desain Industri

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 31 T a h u n Tentang Desain Industri Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 31 T a h u n 2 000 Tentang Desain Industri DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa untuk memajukan industri yang mampu

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 31 TAHUN 2000 TENTANG DESAIN INDUSTRI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 31 TAHUN 2000 TENTANG DESAIN INDUSTRI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 31 TAHUN 2000 TENTANG DESAIN INDUSTRI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa untuk memajukan industri yang mampu bersaing

Lebih terperinci

P U T U S A N NOMOR: 109/PDT/ 2012/PTR.

P U T U S A N NOMOR: 109/PDT/ 2012/PTR. P U T U S A N NOMOR: 109/PDT/ 2012/PTR. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Pekanbaru, yang memeriksa dan mengadili perkara - perkara perdata dalam Tingkat Banding, dalam

Lebih terperinci

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA Teks tidak dalam format asli. Kembali: tekan backspace LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No. 243, 2000 (Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4045) UNDANG-UNDANG REPUBLIK

Lebih terperinci

P U T U S A N Nomor : 52/Pdt.G/2010/PA.Sgr.

P U T U S A N Nomor : 52/Pdt.G/2010/PA.Sgr. SALINAN P U T U S A N Nomor : 52/Pdt.G/2010/PA.Sgr. BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Agama Singaraja yang mengadili perkara tertentu pada tingkat pertama

Lebih terperinci

PERATURAN MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 01 TAHUN 2008 Tentang PROSEDUR MEDIASI DI PENGADILAN MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 01 TAHUN 2008 Tentang PROSEDUR MEDIASI DI PENGADILAN MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 01 TAHUN 2008 Tentang PROSEDUR MEDIASI DI PENGADILAN MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA Menimbang: a. Bahwa mediasi merupakan salah satu proses penyelesaian

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamaa P U T U S A N Nomor 718 K/Pdt.Sus-BPSK/2016 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus sengketa konsumen pada

Lebih terperinci

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga BAB III PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP TERTANGGUNG ASURANSI MIKRO KETIKA TERJADI PERISTIWA TIDAK PASTI

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga BAB III PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP TERTANGGUNG ASURANSI MIKRO KETIKA TERJADI PERISTIWA TIDAK PASTI BAB III PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP TERTANGGUNG ASURANSI MIKRO KETIKA TERJADI PERISTIWA TIDAK PASTI 3.1 Tanggung Jawab Para Pihak Dalam Asuransi Mikro Asuransi adalah perjanjian timbal balik yang menimbulkan

Lebih terperinci

BAB III KEKUATAN PUTUSAN BADAN PENYELESAIAN SENGKETA KONSUMEN DALAM PRAKTEK

BAB III KEKUATAN PUTUSAN BADAN PENYELESAIAN SENGKETA KONSUMEN DALAM PRAKTEK BAB III KEKUATAN PUTUSAN BADAN PENYELESAIAN SENGKETA KONSUMEN DALAM PRAKTEK A. Penyelesaian Sengketa Oleh Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen 1. Ketentuan Berproses Di Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen

Lebih terperinci

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA BAB I PENDAHULUAN. Lelang menurut sejarahnya berasal dari bahasa latin yaitu action yang berarti

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA BAB I PENDAHULUAN. Lelang menurut sejarahnya berasal dari bahasa latin yaitu action yang berarti BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Masalah Hak milik, atas suatu barang dapat diperoleh melalui berbagai macam cara, salah satu di antaranya membeli di pelelangan. Lelang sebagai suatu lembaga hukum mempunyai

Lebih terperinci

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 02 TAHUN 2004 TENTANG PENYELESAIAN PERSELISIHAN HUBUNGAN INDUSTRIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA; Menimbang

Lebih terperinci

P U T U S A N REG.NO : 317/PDT/2014/PT.BDG DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA.

P U T U S A N REG.NO : 317/PDT/2014/PT.BDG DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA. P U T U S A N REG.NO : 317/PDT/2014/PT.BDG DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA. Pengadilan Tinggi Bandung yang memeriksa dan mengadili perkara-perkara perdata dalam tingkat banding telah

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DUALISME AKAD PEMBIAYAAN MUD{ARABAH MUQAYYADAH DAN AKIBAT HUKUMNYA

BAB IV ANALISIS DUALISME AKAD PEMBIAYAAN MUD{ARABAH MUQAYYADAH DAN AKIBAT HUKUMNYA BAB IV ANALISIS DUALISME AKAD PEMBIAYAAN MUD{ARABAH MUQAYYADAH DAN AKIBAT HUKUMNYA A. Analisis Dualisme Akad Pembiayaan Mud{arabah Muqayyadah Keberadaaan suatu akad atau perjanjian adalah sesuatu yang

Lebih terperinci

memperhatikan pula proses pada saat sertipikat hak atas tanah tersebut peraturan perundang-undangan yang berlaku.

memperhatikan pula proses pada saat sertipikat hak atas tanah tersebut peraturan perundang-undangan yang berlaku. 101 kepemilikannya, bertujuan untuk memberikan kepastian hukum terhadap sertipikat hak atas tanah dan perlindungan terhadap pemegang sertipikat hak atas tanah tersebut. Namun kepastian hukum dan perlindungan

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan M Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put.43000/PP/M.XIII/99/2013 Jenis Pajak : Gugatan Tahun Pajak : 2008 Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah gugatan terhadap Keputusan

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KETUA MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KETUA MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2016 TENTANG TATA CARA PENGAJUAN KEBERATAN DAN PENITIPAN GANTI KERUGIAN KE PENGADILAN NEGERI DALAM PENGADAAN TANAH BAGI PEMBANGUNAN UNTUK KEPENTINGAN

Lebih terperinci

PUTUSAN NOMOR /Pdt.G/2014/PA Ppg BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

PUTUSAN NOMOR /Pdt.G/2014/PA Ppg BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA PUTUSAN NOMOR /Pdt.G/2014/PA Ppg BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Agama Pasir Pengaraian yang memeriksa dan mengadili perkara tertentu pada tingkat

Lebih terperinci

P U T U S A N. Nomor 1881/Pdt.G/2014/PA.Pas BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P U T U S A N. Nomor 1881/Pdt.G/2014/PA.Pas BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA P U T U S A N Nomor 1881/Pdt.G/2014/PA.Pas BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Agama Pasuruan yang memeriksa dan mengadili perkara tertentu pada tingkat

Lebih terperinci

BAB II MEKANISME PERMOHONAN PENYELESAIAN DAN PENGAMBILAN PUTUSAN SENGKETA KONSUMEN. A. Tata Cara Permohonan Penyelesaian Sengketa Konsumen

BAB II MEKANISME PERMOHONAN PENYELESAIAN DAN PENGAMBILAN PUTUSAN SENGKETA KONSUMEN. A. Tata Cara Permohonan Penyelesaian Sengketa Konsumen BAB II MEKANISME PERMOHONAN PENYELESAIAN DAN PENGAMBILAN PUTUSAN SENGKETA KONSUMEN A. Tata Cara Permohonan Penyelesaian Sengketa Konsumen Konsumen yang merasa hak-haknya telah dirugikan dapat mengajukan

Lebih terperinci

KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 301/KMK.01/2002 TENTANG PENGURUSAN PIUTANG NEGARA KREDIT PERUMAHAN BANK TABUNGAN NEGARA

KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 301/KMK.01/2002 TENTANG PENGURUSAN PIUTANG NEGARA KREDIT PERUMAHAN BANK TABUNGAN NEGARA KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 301/KMK.01/2002 TENTANG PENGURUSAN PIUTANG NEGARA KREDIT PERUMAHAN BANK TABUNGAN NEGARA Menimbang : MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA, a. bahwa Piutang

Lebih terperinci

P U T U S A N. Nomor : 139/PDT/2015/PT-MDN DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P U T U S A N. Nomor : 139/PDT/2015/PT-MDN DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA P U T U S A N Nomor : 139/PDT/2015/PT-MDN DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Medan yang memeriksa dan mengadili perkara-perkara perdata dalam peradilan tingkat banding,

Lebih terperinci

PUTUSAN Nomor /Pdt.G/2013/PA.Ppg BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

PUTUSAN Nomor /Pdt.G/2013/PA.Ppg BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA PUTUSAN Nomor /Pdt.G/2013/PA.Ppg BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Agama Pasir Pengaraian yang memeriksa dan mengadili perkara tertentu pada tingkat

Lebih terperinci

PUTUSAN Nomor 0705/Pdt.G/2015/PA. Pas

PUTUSAN Nomor 0705/Pdt.G/2015/PA. Pas PUTUSAN Nomor 0705/Pdt.G/2015/PA. Pas BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Agama Pasuruan yang memeriksa dan mengadili perkara perdata pada tingkat pertama,

Lebih terperinci

BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA SALINAN P U T U S A N Nomor : 64/Pdt.G/2012/PA.Sgr. BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Agama Singaraja yang memeriksa dan mengadili perkara-perkara tertentu

Lebih terperinci

P U T U S A N. No. 126/PDT/2012/PTR. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P U T U S A N. No. 126/PDT/2012/PTR. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA P U T U S A N No. 126/PDT/2012/PTR. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Pekanbaru yang memeriksa dan mengadili perkaraperkara perdata dalam tingkat banding, menjatuhkan

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan M P U T U S A N Nomor 221 K/Pdt.Sus-PHI/2018 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan industrial

Lebih terperinci

PUTUSAN Nomor /Pdt.G/2014/PA.Ppg BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

PUTUSAN Nomor /Pdt.G/2014/PA.Ppg BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA PUTUSAN Nomor /Pdt.G/2014/PA.Ppg BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Agama Pasir Pengaraian yang memeriksa dan mengadili perkara tertentu pada tingkat

Lebih terperinci

SALINAN PUTUSAN Nomor 4/Pdt.G/2017/PTA.AB

SALINAN PUTUSAN Nomor 4/Pdt.G/2017/PTA.AB SALINAN PUTUSAN Nomor 4/Pdt.G/2017/PTA.AB DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA PENGADILAN TINGGI AGAMA AMBON Dalam tingkat banding telah memeriksa, mengadili dan menjatuhkan putusan dengan

Lebih terperinci

P U T U S A N. L a w a n :

P U T U S A N. L a w a n : P U T U S A N Nomor 406/Pdt/2015/PT BDG DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Bandung yang memeriksa dan mengadili perkara perdata dalam tingkat banding, telah menjatuhkan

Lebih terperinci

P U T U S A N Nomor <No Prk>/Pdt.G/2017/PTA.Bdg. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P U T U S A N Nomor <No Prk>/Pdt.G/2017/PTA.Bdg. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA P U T U S A N Nomor /Pdt.G/2017/PTA.Bdg. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA PENGADILAN TINGGI AGAMA BANDUNG Dalam tingkat banding telah memeriksa, mengadili dan menjatuhkan putusan

Lebih terperinci

DRAFT 16 SEPT 2009 PERATURAN KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA NOMOR TAHUN 2009 TENTANG TATA CARA PENANGANAN PERKARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

DRAFT 16 SEPT 2009 PERATURAN KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA NOMOR TAHUN 2009 TENTANG TATA CARA PENANGANAN PERKARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DRAFT 16 SEPT 2009 PERATURAN KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA NOMOR TAHUN 2009 TENTANG TATA CARA PENANGANAN PERKARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA, Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

Makalah Peradilan Tata Usaha Negara BAB I PENDAHULUAN

Makalah Peradilan Tata Usaha Negara BAB I PENDAHULUAN Makalah Peradilan Tata Usaha Negara BAB I PENDAHULUAN Peradilan Tata Usaha Negara merupakan salah satu peradilan di Indonesia yang berwenang untuk menangani sengketa Tata Usaha Negara. Berdasarkan Undang-Undang

Lebih terperinci

salinan P U T U S A N Nomor : 10/Pdt.G/2011/PTA Bdg.

salinan P U T U S A N Nomor : 10/Pdt.G/2011/PTA Bdg. salinan P U T U S A N Nomor : 10/Pdt.G/2011/PTA Bdg. BISMILLAHIRROHMANIRROHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA ----------PENGADILAN TINGGI AGAMA DI BANDUNG, dalam persidangan Majelis untuk

Lebih terperinci

PUTUSAN Nomor 0930/Pdt.G/2015/PA.Pas BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA. melawan

PUTUSAN Nomor 0930/Pdt.G/2015/PA.Pas BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA. melawan PUTUSAN Nomor 0930/Pdt.G/2015/PA.Pas BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Agama Pasuruan yang memeriksa dan mengadili perkara perdata tertentu pada tingkat

Lebih terperinci

P U T U S A N Nomor 278/PDT/2015/PT.Bdg.

P U T U S A N Nomor 278/PDT/2015/PT.Bdg. P U T U S A N Nomor 278/PDT/2015/PT.Bdg. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA PENGADILAN TINGGI BANDUNG, yang memeriksa dan memutus perkara-perkara perdata dalam Peradilan Tingkat Banding,

Lebih terperinci

P U T U S A N 37/Pdt.G/2012/PA.Dgl BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P U T U S A N 37/Pdt.G/2012/PA.Dgl BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Salinan Nomor : P U T U S A N 37/Pdt.G/2012/PA.Dgl BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Agama Donggala yang memeriksa dan mengadili perkara tertentu pada

Lebih terperinci

PERATURAN MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 01 TAHUN Tentang PROSEDUR MEDIASI DI PENGADILAN MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 01 TAHUN Tentang PROSEDUR MEDIASI DI PENGADILAN MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 01 TAHUN 2008 Tentang PROSEDUR MEDIASI DI PENGADILAN MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA Menimbang : a. Bahwa mediasi merupakan salah satu proses penyelesaian

Lebih terperinci

PUTUSAN NOMOR 150/PDT/2017/PT.BDG.

PUTUSAN NOMOR 150/PDT/2017/PT.BDG. PUTUSAN NOMOR 150/PDT/2017/PT.BDG. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA. Pengadilan Tinggi Jawa Barat di Bandung, yang memeriksa dan mengadili perkara perdata dalam tingkat banding telah menjatuhkan

Lebih terperinci

P U T U S A N. Nomor 0199/Pdt.G/2015/PA.Pas BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA. melawan

P U T U S A N. Nomor 0199/Pdt.G/2015/PA.Pas BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA. melawan P U T U S A N Nomor 0199/Pdt.G/2015/PA.Pas BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Agama Pasuruan yang memeriksa dan mengadili perkara tertentu pada tingkat

Lebih terperinci

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN TENTANG HUKUM ACARA PIDANA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN TENTANG HUKUM ACARA PIDANA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN TENTANG HUKUM ACARA PIDANA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa negara Republik Indonesia adalah

Lebih terperinci