Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia"

Transkripsi

1 Direktori Putusan Mahkamaa P U T U S A N Nomor 718 K/Pdt.Sus-BPSK/2016 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus sengketa konsumen pada tingkat kasasi memutus sebagai berikut dalam perkara antara: HARSALUDDIN NASUTION, bertempat tinggal di Dusun Jalan WR. Supratman Nomor 191, Desa Padang Matinggi, Kecamatan Rantau Utara, Kabupaten Labuhan Batu; Pemohon Kasasi dahulu Termohon Keberatan; PT. CIMB NIAGA L a w a n AUTO FINANCE, berkedudukan di Menara Sentraya Lt. 28, Jalan Iskandarsyah Raya, Nomor 1 A Kebayoran Baru, Jakarta Selatan dan mempunyai Kantor Cabang di Jalan Jenderal Ahmad Yani Nomor 114 B, Kelurahan Bakaran Batu, Kecamatan Rantau Selatan, Kabupaten Labuhan Batu, diwakili oleh Purwadi Indra Martono, selaku Direktur, dalam hal ini memberi kuasa kepada Bambang Nurdiansyah, S.H., dan kawan, Advokat pada Kantor Bambang Nurdiansyah, S.H., & Fam, beralamat di Jalan Medan Tenggara II Jermal I Nomor 19, Kota Medan, berdasarkan Surat Kuasa Khusus 25 April 2016; Termohon Kasasi dahulu Pemohon Keberatan; Mahkamah Agung tersebut; Membaca surat-surat yang bersangkutan; Menimbang, bahwa dari surat-surat tersebut ternyata bahwa sekarang Termohon Kasasi dahulu sebagai Pemohon Keberatan telah mengajukan keberatan terhadap putusan Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen Nomor 568/Arbitrase/BPSK-BB/XII/2015 tanggal 11 Januari 2016 yang amarnya sebagai berikut: 1. Mengabulkan permohonan Konsumen seluruhnya; 2. Menyatakan ada kerugian di pihak Konsumen; 3. Menyatakan Pelaku Usaha yang tidak memberikan dokumen yang mengikat diri dalam Perjanjian kepada Konsumen/almarhumah Sainah, ahkamaa seperti Perjanjian Pembiayaan Konsumen, Polis Asuransi, Akta Jaminan Fidusia dan Sertifikat Fidusia yang berbentuk salinan/fotocopy saja adalah Perbuatan Halaman 1 dari 24 hal Put. Nomor 718 K/Pdt.Sus-BPSK/2016 Kepaniteraan Mahkamaa berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Telp : (ext.318) Halaman 1

2 Direktori Putusan Mahkamaa Melawan Hukum dan Bertentangan dengan Undang Undang Nomor 8 Tahun 1999 Perlindungan Konsumen. 4. Menyatakan Perjanjian Pembiayaan Konsumen Nomor tanggal 25 Januari 2013 yang telah dibuat dan ditandatangani antara Konsumen/almarhumah Sainah dengan Pelaku Usaha adalah batal demi hukum atau tidak mempunyai kekuatan hukum; 5. Menyatakan Konsumen/Harsaluddin Nasution (Ahli Waris/Anak dari Almarhumah Sainah) dibebaskan dari hutang atas fasilitas pembiayaan yang telah diberikan oleh Pelaku Usaha kepada Konsumen/almarhumah Sainah, disebabkan Konsumen/almarhumah Sainah selaku pembuat dan penandatangan Perjanjian Pembiayaan Konsumen Nomor tanggal 25 Januari 2013 telah meninggal dunia. 6. Menghukum Pelaku Usaha Untuk mengembalikan BPKB (Bukti Pemilik Kendaraan Bermotor) Mobil Merk Toyota Avanza, type 1.5 S M/TWTI/MPV, Nomor Rangka MHFM1CA4J7K006626, Nomor Mesin DAF3617, Tahun Pembuatan 2007, Nomor Polisi (Registrasi) F 1239 BW, yang menjadi jaminan/agunan Konsumen/Almarhumah Sainah kepada Konsumen/ Harsaluddin Nasution ( ahli waris/anak dari almarhumah Sainah) dan serta mengembalikan uang angsuran yang telah dibayarkan oleh Konsumen /Harsaluddin Nasution ( ahli waris/anak dari almarhumah Sainah) yaitu sebanyak 3 bulan ( tiga) kali angsuran atau setara dengan Rp ,00 (sepuluh juta delapan ratus ribu rupiah). Disebabkan Konsumen/almarhumah Sainah selaku Pembuat dan Penandatangan Perjanjian Pembiayaan Konsumen Nomor tanggal 25 Januari 2013 telah meninggal dunia; 7. Menghukum Pelaku Usaha untuk menghapus biaya denda tunggakan keterlambatan pembayaran angsuran per-bulannya, biaya finalti, bunga berjalan maupun lainnya yang bertentangan dengan peraturan. 8. Menghukum Pelaku Usaha untuk membayar uang denda sebesar Rp ,00 (satu juta rupiah) setiap harinya, apabila lalai atau tidak mau mematuhi keputusan pada butir 6 (enam) dan 7 (tujuh) tersebut diatas, terhitung sejak keputusan ini berkekuatan hukum tetap (In Kracht). Bahwa, terhadap amar putusan Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen tersebut, Pemohon Keberatan telah mengajukan keberatan di depan ahkamaa persidangan Pengadilan Negeri Rantau Prapat yang pada pokoknya sebagai berikut: Halaman 2 dari 24 hal Put. Nomor 718 K/Pdt.Sus-BPSK/2016 Kepaniteraan Mahkamaa berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Telp : (ext.318) Halaman 2

3 Direktori Putusan Mahkamaa 1. Tentang Kewenangan Pengadilan Negeri Rantau Prapat Dalam Memeriksa Dan Mengadili Perkara Keberatan a quo. Bahwa berdasarkan Pasal 3 PERMA Nomor 1 Tahun 2006 tentang Tata Cara Pengajuan Keberatan terhadap Putusan Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen telah menyebutkan bahwa keberatan terhadap putusan BPSK dapat diajukan baik oleh pelaku usaha dan/atau konsumen kepada Pengadilan Negeri ditempat kedudukan hukum konsumen tersebut ; Bahwa berdasarkan isi surat Permohonan Penyelesaian Konsumen dari Termohon Keberatan kepada BPSK Kabupaten Batubara, jelas menyebutkan bahwa Termohon Keberatan beralamat di Jalan WR Supratman Nomor 191, Desa Patang Matinggi, Kecamatan Rantau Utara, Kabupaten Labuhan Batu yang berarti secara hukum Termohon keberatan adalah memiliki tempat kedudukan hukum di Pengadilan Negeri Rantau Prapat dan adapun alamat tersebut adalah sebagai bentuk pengakuan Termohon Keberatan dan merupakan bukti yang sempurna dan secara hukum tidak perlu dibuktikan lagi kebenarannya ; Bahwa begitu pula berdasarkan data dan dokumen KTP dan Kartu Keluarga yang ada pada Pemohon keberatan, Almh. Sainah selaku Konsumen pada Pemohon Keberatan adalah beralamat di Jalan WR Supratman, Desa Patang Matinggi, Kecamatan Rantau Utara, Kabupaten Labuhan Batu; Bahwa oleh karena itu pengajuan keberatan yang Pemohon Keberatan ajukan ke Pengadilan Negeri Rantau Prapat telah sesuai dengan ketentuan yang diatur di dalam Pasal 3 PERMA Nomor 1 Tahun 2006 tentang Tata Cara Pengajuan Keberatan terhadap Putusan Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen; 2. Tentang Tenggang Waktu Mengajukan Keberatan Terhadap Putusan BPSK. Bahwa berdasarkan Pasal 5 ayat 1 PERMA Nomor 1 Tahun 2006 tentang Tata Cara Pengajuan Keberatan terhadap Putusan Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen telah menyebutkan bahwa keberatan diajukan dalam tenggang waktu 14 hari kerja terhitung ahkamaa sejak konsumen atau pelaku putusan BPSK ; usaha menerima pemberitahuan Halaman 3 dari 24 hal Put. Nomor 718 K/Pdt.Sus-BPSK/2016 Kepaniteraan Mahkamaa berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Telp : (ext.318) Halaman 3

4 Direktori Putusan Mahkamaa Bahwa Putusan BPSK Kabupaten Batubara Nomor 568/Arbitrase/ BPSK-BB/XII/2015 diputuskan pada tanggal 11 Januari 2016, dan diterima oleh Pemohon Keberatan pada tanggal 12 Januari 2016, maka dengan demikian keberatan yang Pemohon Keberatan ajukan secara formal masih dalam tenggang waktu yang ditentukan oleh Pasal 5 ayat 1 PERMA Nomor 1 Tahun 2006 tentang Tata Cara Pengajuan Keberatan terhadap Putusan Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen, yaitu masih dalam tenggang waktu 14 (empat belas) hari kerja sehingga b eralasan hukum kiranya Majelis Hakim Pengadilan Negeri Rantau Prapat menerima keberatan dari Pemohon Keberatan dalam perkara ini; Bahwa setelah membaca, mempelajari dan meneliti secara saksama putusan Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen (BPSK) Kabupaten Batubara Nomor 568/Arbitrase/BPSK-BB/XII/2015 tanggal 11 Januari 2016, nyata-nyata Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen (BPSK) Kabupaten Batubara telah salah, lalai dan tidak mentaati aturan perundang-undangan yang berlaku serta terlalu jauh melampaui kewenangannya dengan menerima, memeriksa dan memutus perkara antara Termohon Keberatan dengan Pemohon Keberatan; Bahwa untuk lebih jelasnya kesalahan-kesalahan dan kelalaian Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen (BP SK) Kabupaten Batubara tersebut, berikut ini kami sampaikan uraian-uraian keberatannya, yakni sebagai berikut : 1. Permohonan Penyelesaian Sengketa Konsumen Diajukan Bukan Oleh Ahli Waris Yang Sah Dari Almarhumah Sainah. Bahwa sengketa antara Pemohon Keberatan dengan Termohon Keberatan yang diajukan oleh Termohon Keberatan ke BPSK Kabupaten Batubara adalah bersumber dari Perjanjian Pembiayaan Konsumen antara Pemohon Keberatan dengan Sdra. Sainah yang tertuang ke dalam Perjanjian Pembiayaan Konsumen Nomor tanggal 17 Januari 2013, dan oleh karena Sdra. Sainah telah meninggal dunia pada tanggal 12 Januari 2015, maka selanjutnya Termohon Keberatan/ Harsaluddin Nasution yang mengaku sebagai anak/ahli waris dari Sdra Sainah telah mengajukan permohonan penyelesaian sengketa perkara ahkamaa a quo ke BPSK Kabupaten Batubara pada tanggal 2 November 2015 ; Bahwa mengenai tata cara permohonan penyelesaian sengketa konsumen ini telah diatur di dalam Pasal 15 Kepmendag RI Nomor Halaman 4 dari 24 hal Put. Nomor 718 K/Pdt.Sus-BPSK/2016 Kepaniteraan Mahkamaa berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Telp : (ext.318) Halaman 4

5 Direktori Putusan Mahkamaa 350/MPP/Kep/12/2001 tentang Pelaksanaan Tugas Dan Wewenang Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen, yakni : Pasal Setiap konsumen yang dirugikan dapat mengajukan permohonan penyelesaian sengketa konsumen kepada BPSK baik secara tertulis maupun lisan melalui Sekretariat BPSK; 2. Permohonan penyelesaian sengketa konsumen sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dapat juga diajukan oleh ahli waris atau kuasanya; 3. Permohonan penyelesaian sengketa konsumen yang diajukan oleh ahli waris atau kuasanya sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) dilakukan apabila konsumen: a. Meninggal dunia; b. Sakit atau telah berusia lanjut sehingga tidak dapat mengajukan pengaduan sendiri baik secara tertulis maupun lisan, sebagaimana dibuktikan dengan surat keterangan dokter dan Bukti Kartu Tanda Penduduk (KTP); c. Belum dewasa sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku; atau d. Orang Asing (Warga Negara Asing). 4. Dst... Bahwa berdasarkan ketentuan di atas jelas diatur dalam hal konsumen yang bersangkutan telah meninggal dunia maka permohonan penyelesaian konsumen ke Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen dapat diajukan oleh ahli waris yang bersangkutan; Bahwa akan tetapi pada kenyataanya permohonan sengketa konsumen dalam perkara a quo yang telah diputus oleh BPSK Kabupaten Batubara dengan Nomor 568/Arbitrase/BPSK- BB/XII/2015 tanggal 11 Januari 2016 yang diajukan keberatannya ini, ternyata diajukan oleh Sdra. Harsaluddin Nasution yang secara hukum bukanlah merupakan ahli waris yang sah dari Almarhumah Sainah selaku Konsumen PT. CIMB Niaga Auto Finance/Pemohon ahkamaa Keberatan berdasarkan Perjanjian Pembiayaan Konsumen Nomor tanggal 17 Januari 2013; Halaman 5 dari 24 hal Put. Nomor 718 K/Pdt.Sus-BPSK/2016 Kepaniteraan Mahkamaa berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Telp : (ext.318) Halaman 5

6 Direktori Putusan Mahkamaa Bahwa fakta Sdra. Harsaluddin Nasution bukanlah sebagai ahli waris yang sah dari Almarhumah Sainah tersebut terbukti dimana didalam pemeriksaan BPSK Kabupaten Batubara, sama sekali Sdra. Harsaluddin Nasution tidak ada mengajukan bukti yang menunjukkan ianya benar secara hukum adalah sebagai ahli waris yang sah dari almarhumah Sainah (vide putusan BPSK halaman 8 dan 9), karena itu maka nyatalah pengajuan permohonan penyelesaian sengketa konsumen oleh Termohon Keberatan tersebut tidak sah secara hukum, dan mengenai keabsahan Sdra. Harsaluddin Nasution yang seakan-akan bertindak sebagai ahli waris yang sah dari Almarhumah Sainah ini sama sekali juga diabaikan pemeriksaannya oleh BPSK Kabupaten Batubara, maka karena itu nyatalah tindakan BPSK Batubara dan pengajuan penyelesaian konsumen oleh Termohon Keberatan/Harsaluddin Nasution tersebut telah bertentangan dengan ketentuan Pasal 15 Kepmendag Republia Nomor 350/MPP/Kep/12/2001 tentang Pelaksanaan Tugas Dan Wewenang Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen, hal mana cukup alasan Majelis Hakim Pengadilan Negeri Rantau Prapat untuk membatalkan putusan BPSK Kabupaten Batubara yang dimohonkan keberatannya dalam perkara a quo ; 2. Tentang Kompetensi Absolut, Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen (BPSK) Kabupaten Batubara Tidak Berwenang Untuk Memeriksa Dan Mengadili Perkara a quo. Bahwa berdasarkan Perjanjian Pembiayaan Konsumen Nomor tanggal 17 Januari 2013, yang selanjutnya telah didaftarkan kepada Kantor Pendaftaran Fidusia Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Sumatera Utara pada tanggal 23 April 2013 sesuai dengan Sertifkat Jaminan Fidusia Nomor W AH Tahun 2013, dimana berdasarkan perjanjian pembiayaan bersama tersebut jelas secara hukum antara Pemohon Keberatan dengan Sdra. Sainah telah terikat secara hukum di dalam suatu perikatan/perjanjian, dan sesuai dengan ketentuan pasal 1338 ahkamaa KUHPerdata, bahwa semua perjanjian yang dibuat secara sah dan mengikat sebagai undang-undang bagi mereka yang membuatnya ; Halaman 6 dari 24 hal Put. Nomor 718 K/Pdt.Sus-BPSK/2016 Kepaniteraan Mahkamaa berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Telp : (ext.318) Halaman 6

7 Direktori Putusan Mahkamaa Bahwa di dalam Perjanjian Pembiayaan Konsumen Nomor tanggal 17 Januari 2013, yang selanjutnya telah didaftarkan kepada Kantor Pendaftaran Fidusia Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan ahkamaa Halaman 7 dari 24 hal Put. Nomor 718 K/Pdt.Sus-BPSK/2016 HAM Sumatera Utara pada tanggal 23 April 2013 sesuai dengan Sertifkat Jaminan Fidusia Nomor W AH Tahun 2013, telah disepakati bersama oleh Pemohon Keberatan dan Sdra. Sainah, para pihak telah setuju dan telah menyepakati suatu pemilihan tempat penyelesaian hukum secara tersendiri ; Bahwa tempat pemilihan hukum dimaksud dalam Perjanjian Pembiayaan yang mengikat Pemohon Keberatan dan Sdra. Sainah adalah di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, vide pasal 18 ayat (2) Ketentuan dan Syarat Umum Perjanjian Pembiayaan Konsumen, yang berbunyi sebagai berikut : Untuk perjanjian ini dengan segala akibat dan pelaksanaannya kedua belah pihak memilih domisili di Kantor Panitera Pengadilan Jakarta Selatan di Jakarta dengan tidak mengurangi hak Kreditur untuk mengajukan tuntutan-tuntutan hukum terhadap debitur di Pengadilan lain ; Bahwa dengan demikian, karena pada kenyataannya pemilihan penyelesaian hukum ( choice of law) tersebut sudah dilakukan oleh Pemohon Keberatan dan Sdra. Sainah untuk penyelesaian hukum melalui Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, maka jelaslah bahwa para pihak, harus tunduk pada pemilihan penyelesaian hukum tersebut di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, sesuai dengan apa-apa yang telah disepakatinya atas Perjanjian Pembiayaan dengan Jaminan Fidusia tersebut ; Bahwa sehingga persoalan yang terjadi antara Pemohon Keberatan dengan Sdra. Sainah tentunya adalah bukan kewenangan BPSK Kabupaten Batubara Jakarta Selatan ; tetapi adalah kewenangan Pengadilan Negeri Bahwa pilihan hukum sebagaimana tersebut diatas adalah suatu kepastian hukum yang dipilih yang tidak dapat diinterpretasikan macammacam secara subyektif, karena hal tersebut justru akan menghilangkan esensi kepastian hukum suatu kesepakatan dalam perjanjian; Bahwa karena itu jelaslah pemilihan penyelesaian hukum yang telah dilakukan oleh para pihak yang bersengketa harus dihormati oleh siapapun, termasuk oleh Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen Kabupaten Batubara sehingga oleh karenanya sangat beralasan hukum bagi Pengadilan Negeri Rantau Prapat untuk menyatakan Badan Penyelesaian Kepaniteraan Mahkamaa berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Telp : (ext.318) Halaman 7

8 Direktori Putusan Mahkamaa Sengketa Konsumen Kabupaten Batubara tidak mempunyai kewenangan untuk memeriksa dan memutus sengketa dalam perkara ini ; 3. Tentang Majelis Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen Kabupaten Batubara tidak berwenang memeriksa perkara a quo secara arbitrase. Bahwa di dalam putusannya halaman 12 alinea kelima, Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen Kabupaten Batubara telah memberikan pertimbangan hukum, yang dikutip sebagai berikut : Menimbang, bahwa Konsumen telah memilih arbitrase sebagai alternatif penyelesaian sengketa berdasarkan surat pernyataan memilih penyelesaian sengketa konsumen dengan cara Arbitrase tanggal 19 Oktober 2015 ; Bahwa pertimbangan hukum majelis Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen Kabupaten Batubara tersebut diatas adalah suatu pertimbangan hukum yang keliru dan bertentangan dengan peraturan perundang-undangan dan meremehkan syarat-syarat penyelesaian sengketa melalui Arbitrase, sebagaimana yang telah diatur di dalam aturan perundang-undangan yakni : Pasal 1 ayat 1 Undang Undang Nomor 30 Tahun 1999 tentang Arbitrase dan Alternatif Penyelesaian Sengketa, yang menyebutkan : Arbitrase adalah cara penyelesaian suatu sengketa perdata di luar peradilan umum yang didasarkan pada perjanjian arbitrase yang dibuat secara tertulis oleh para pihak yang bersengketa ; Pasal 4 ayat 1 Undang Undang Nomor 30 Tahun 1999 tentang Arbitrase dan Alternatif Penyelesaian Sengketa, yang menyebutkan : Dalam hal para pihak telah menyetujui bahwa sengketa di antara mereka akan diselesaikan melalui arbitrase dan para pihak telah memberikan wewenang, maka arbiter berwenang menentukan dalam putusannya mengenai hak dan kewajiban para pihak jika hal ini tidak diatur dalam perjanjian mereka ; Pasal 4 ayat 2 Undang Undang Nomor 30 Tahun 1999 tentang Arbitrase dan Alternatif Penyelesaian Sengketa, yang menyebutkan : Persetujuan untuk menyelesaikan sengketa melalui arbitrase sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dimuat dalam suatu dokumen yang ditandatangani oleh para pihak ; ahkamaa Pasal 9 ayat 1 Undang Undang Nomor 30 Tahun 1999 tentang Arbitrase dan Alternatif Penyelesaian Sengketa, yang menyebutkan : Dalam hal para pihak memilih penyelesaian sengketa melalui arbitrase setelah Halaman 8 dari 24 hal Put. Nomor 718 K/Pdt.Sus-BPSK/2016 Kepaniteraan Mahkamaa berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Telp : (ext.318) Halaman 8

9 Direktori Putusan Mahkamaa sengketa terjadi, persetujuan mengenai hal tersebut harus dibuat dalam suatu perjanjian tertulis yang ditandatangani oleh para pihak. Pasal 45 Undang Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen, yang menyebutkan : Penyelesaian sengketa konsumen dapat ditempuh melalui Pengadilan atau di luar Pengadilan berdasarkan pilihan sukarela para pihak yang bersengketa ; Pasal 4 ayat 1 Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan Republia Nomor 350/MPP/Kep/12/2001 tentang Pelaksanaan Tugas dan Wewenang Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen, yang menegaskan : Penyelesian sengketa konsumen oleh BPSK melalui konsiliasi atau mediasi atau arbitrase sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 huruf a, dilakukan atas dasar pilihan persetujuan para pihak yang bersangkutan ; Bahwa dengan merujuk kepada aturan perundang-undangan sebagaimana yang disebutkan di atas, sangat terang dan jelas Majelis BPSK Kabupaten Batubara yang di dalam pertimbangan hukumnya pada halaman 16 alinea terakhir putusan yang menyebutkan Menimbang, bahwa Konsumen/Harsaluddin Nasution (ahli waris dari Almarhumah Sainah) telah memilih arbitrase sebagai alternatif penyelesaian sengketa berdasarkan surat pernyataan memilih penyelesaian sengketa konsumen dengan cara Arbitrase tanggal 2 November 2015, adalah pertimbangan hukum yang keliru dan sebagai bentuk kesewenang-wenangan oleh Majelis BPSK Kabupaten Batubara yang seenaknya saja mengambil jalan pintas dan secara sepihak untuk mengalihkan penyelesaian sengketa secara arbitrase tanpa adanya persetujuan dari Pemohon Keberatan selakusalah satu pihak yang bersengketa, hal mana secara hukum tindakan Majelis BPSK Kabupaten Batubara perkara a quo nyata-nyata telah bertentangan dengan peraturan perundang-undangan sebagaimana yang telah disebutkan di atas, yang secara hukum dapat dijadikan alasan untuk membatalkan putusan BPSK yang dimohonkan didalam keberatan ini ; Bahwa disamping itu sesuai dengan ketentuan Pasal 32 ayat 1 Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan Republia Nomor 350/MPP/Kep/12/2001 tentang Pelaksanaan Tugas dan Wewenang Badan ahkamaa Penyelesaian Sengketa Konsumen, disebutkan pula : Halaman 9 dari 24 hal Put. Nomor 718 K/Pdt.Sus-BPSK/2016 Kepaniteraan Mahkamaa berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Telp : (ext.318) Halaman 9

10 Direktori Putusan Mahkamaa Dalam penyelesaian sengketa konsumen dengan cara Arbitrase, para pihak memilih arbiter dari anggota BPSK yang berasal dari unsur-unsur pelaku usaha dan konsumen sebagai anggota Majelis ; Bahwa akan tetapi kenyataannya ketentuan Pasal 32 ayat 1 Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan Republia Nomor 350/MPP/Kep/12/2001 tentang Pelaksanaan Tugas dan Wewenang Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen tersebut lagi-lagi dilanggar oleh Majelis BPSK Kabupaten Batubara, karena nyata-nyata terbukti Majelis BPSK Kabupaten Batubara perkara a quo secara sepihak telah menunjuk dirinya sendiri sebagai yang berwenang untuk memutus sengketa antara Pemohon Keberatan dengan Termohon Keberatan a quo, sehingga semakin jelas bahwa pembentukan Majelis Arbiter oleh Majelis BPSK a quo adalah cacat secara yuridis yang lebih lanjut sesungguhnya Majelis arbiter BPSK Kabupaten Batubara perkara a quo tidak mempunyai kewenangan apapun untuk memeriksa sengketa antara Pemohon Keberatan dengan Termohon Keberatan ; 4. Tentang Pemeriksaan Perkara Dalam Putusan Bpsk Kabupaten Batubara Perkara A Quo Telah Melebihi Batas Waktu 21 (Dua Puluh Satu) Hari Kerja. Bahwa Pasal 38 Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan Republia Nomor 350/MPP/Kep/12/2001 tentang Pelaksanaan Tugas dan Wewenang Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen, sudah menentukan batas waktu bagi Majelis BPSK dalam memeriksa dan menyelesaikan setiap sengketa konsumen yakni selambat-lambatnya 21 (dua puluh satu) hari kerja terhitung sejak gugatan diterima oleh BPSK ; Bahwa sebagaimana surat pengaduan dan putusan Mejelis BPSK Kabupaten Batubara perkara mengajukan a quo, nyata Termohon Keberatan gugatannya ke BPSK Kabupaten Batubara adalah pada tanggal 2 November 2015 dan Majelis BPSK Kabupaten Batubara perkara a quo baru memberikan putusan pada tanggal 11 Januari 2016; Bahwa apabila dihitung berdasarkan Kalender Masehi resmi yang berlaku secara nasional, sejak tanggal 2 November 2015 sampai dengan tanggal 11 Januari 2015 terdapat 48 hari kerja, oleh karena itu nyatalah pemeriksaan perkara a quo oleh Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen Batubara telah melewati waktu 21 hari kerja sebagaimana ahkamaa yang ditentukan oleh ketentuan Pasal 38 Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan Republia Nomor Halaman 10 dari 24 hal Put. Nomor 718 K/Pdt.Sus-BPSK/2016 Kepaniteraan Mahkamaa berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Telp : (ext.318) Halaman 10

11 Direktori Putusan Mahkamaa 350/MPP/Kep/12/2001 tentang Pelaksanaan Tugas dan Wewenang Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen ; 5. Tentang Putusan BPSK Kabupaten Batubara Telah Melampaui Kewenangan. Bahwa sebagaimana yang tercantum dan tertulis jelas di dalam putusan BPSK Kabupaten Batubara Nomor 568/Arbitrase/BPSK-BB/XII/2015 tanggal 11 Januari 2016 yang telah menjatuhkan putusan perkara a quo yang didalam memberikan putusan tersebut nyata-nyata telah melampaui kewenangannya dengan pemberian irah-irah Demi Keadilan Berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa, dengan alasan-alasan sebagai berikut : 1. Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen bukanlah merupakan bahagian dari lembaga Peradilan; 2. Dari seluruh aturan-aturan hukum yang menjadi dasar kewenangan Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen, baik itu Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen maupun Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan Republik Indonesia Nomor 350/MPP/Kep/12/2001 tentang Pelaksanaan Tugas dan Wewenang Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen, tidak ada satupun dasar hukum, yang memberikan kewenangan kepada Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen untuk memuat irah-irah Demi Keadilan Berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa di dalam putusannya, karena secara hukum agar putusan BPSK tersebut memiliki fiat eksekusi maka putusan BPSK tersebut harus dimintakan penetepannya eksekusinya terlebih dahulu ke Pengadilan; Bahwa berdasarkan alasan-alasan tersebut di atas nyata BPSK Kabupaten Batubara yang telah memberikan putusan Nomor 568/Arbitrase/BPSK-BB/XII/2015 tanggal 11 Januari 2016, dengan memuat irah-irah Demi Keadilan Berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa didalam putusannya adalah suatu tindakan yang melampui kewenangannya dan bertentangan dengan Undang- Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen maupun Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan Republik Indonesia Nomor 350/MPP/Kep/12/2001 tentang Pelaksanaan Tugas dan Wewenang Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen; ahkamaa 6. Keberatan Atas Pertimbangan Hukum BPSK Kabupaten Batubara Yang Menyatakan Pelaku Usaha Telah Memberlakukan 8 (Delapan) Daftar Negatif Klausula Baku Pada Dokumen Perjanjian. Halaman 11 dari 24 hal Put. Nomor 718 K/Pdt.Sus-BPSK/2016 Kepaniteraan Mahkamaa berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Telp : (ext.318) Halaman 11

12 Direktori Putusan Mahkamaa Bahwa didalam putusannya pada halaman 15 alinea ketiga dan halaman 16 alinea keempat BPSK telah memberikan pertimbangan hukum yang dikutip sebagai berikut : Halaman 15 alinea ketiga : Menimbang, bahwa Pelaku Usaha yang tidak memberikan dokumen yang lengkap kepada Majelis Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen (BPSK) Kabupaten Batubara khususnya Perjanjian Pembiayaan Konsumen, Polis Asuransi, Akta Jaminan Fidusia dan Sertifikat Fidusia dan ketika Majelis Penyelesaian Sengketa Konsumen (BPSK) Kabupaten Batubara membaca dan memeriksa perkara ini juga masih ditemukannya frase dalam kalimat yang merupakan 8 (de lapan) daftar negatif klausula baku yang dilarang dalampasal 18 ayat (1) Undang Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen sehingga Majelis berpendapat bahwa Pelaku Usaha telah memberlakukan beberapa 8 (delapan) daftar negatif klausula baku pada dokumen atau perjanjian sehingga layaklah bila Pelaku Usaha mendapatkan sanksi yang telah ditetapkan oleh undang-undang berupa batalnya perjanjian konsumen dan Pelaku Usaha tersebut ; Halaman 16 alinea keempat : Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan di atas, maka Majelis BPSK Kabupaten Batubara berpendapat bahwa perjanjian yang telah dibuat dan ditanda tangani oleh Konsumen/almarhumah Sainah dengan Pelaku Usaha terdapat ketentuan yang tidak memberikan kedudukan yang seimbang antara Konsumen dengan Pelaku Usaha, dan didalamnya mengandung pemanfaatan posisi Konsumen yang lemah. Maka ketentuan tersebut harus dinyatakan tidak mempunyai ketentuan hukum yang mengikat. Bahwa pertimbangan hukum yang dijadikan dasar oleh BPSK Kabupaten Batubara untuk membatalkan perjanjian pembiayaan konsumen antara Pemohon Keberatan dan Termohon Keberatan tersebut nyata-nyata adalah tidak berdasar, aneh, kontradiktif dan terlalu mengada-ada karena faktanya bagaimana mungkin dan dari mana serta dengan dasar bukti apa BPSK Kabupaten Batubara ahkamaa mengetahui adanya 8 (de lapan) daftar negatif klausula baku yang dilarang oleh undang-undang tersebut, sedangkan perjanjian pembiayaan konsumen yang menurut BPSK Kabupaten Batubara Halaman 12 dari 24 hal Put. Nomor 718 K/Pdt.Sus-BPSK/2016 Kepaniteraan Mahkamaa berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Telp : (ext.318) Halaman 12

13 Direktori Putusan Mahkamaa terdapat 8 (delapan) daftar negatif klausula ba ku tersebut faktanya sama sekali tidak pernah sekalipun muncul dan tidak pernah diperiksa di dalam persidangan BPSK Kabupaten Batu Bara tersebut, lantas timbul pertanyaan, klausula baku perjanjian mana yang dimaksud oleh BPSK Kabupaten Batu Bara tersebut; Bahwa setelah Pemohon Keberatan membaca dan mempelajari putusan BPSK Kabupaten Batubara, nyatalah pertimbangan hukum BPSK Kabupaten Batubara tersebut hanyalah didasarkan kepada keterangan sepihak saja dari Termohon Keberatan yang mendalilkan pada saat penandatanganan perjanjian tidak ada penjelasan dari Pemohon Keberatan dan apalagi bentuk dan hurufnya kecil-kecil, tanpa disertai dengan bukti dan alasan hukum yang benar Majelis BPSK Kabupaten Batubara telah secara sewenang-wenang memberikan pertimbangan dan pendapat hukum bahwa Pemohon Keberatan telah memberlakukan 8 (delapan) daftar negatif klausula baku pada dokumen perjanjian antara Pemohon Keberatan dengan Sdra. Sainah sehingga layak bila Pelaku Usaha/Pemohon Keberatan mendapatkan sanksi berupa batalnya perjanjian konsumen dan pelaku usaha tersebut ; Bahwa selanjutnya pada halaman 16 alinea ketiga, ahkamaa Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen Kabupaten Batubara juga memberikan pertimbangan hukum, yang dikutip sebagai berikut : Menimbang, bahwa dalam putusan Mahkamah Agung RI Nomor 2356 K/Pdt/2008 tanggal 18 Februari 2009 terdapat suatu kaidah hukum yang pada pokoknya menyatakan bahwa suatu perjanjian yang merupakan Misbruik van omstandigheiden dapat mengakibatkan perjanjian dapat dibatalkan karena tidak lagi memenuhi unsur-unsur Pasal 1320 KUHPerdata yaitu tidak ada kehendak bebas. Bahwa mengenai kontrak baku ini, pakar hukum perbankan Indah Wahyuni berpendapat : Meskipun terdapat syarat eksonerasi, kata sepakat dalam perjanjian baku tetap terjadi, alasan syarat eksonerasi dalam perjanjian baku bukan merupakan unsur pokok ( essensialia), tetapi hanya unsur tambahan ( naturalia). Perjanjian pokok telah disepakati kedua belah pihak, sehingga dapat dikatakan telah terjadi kesepakatan meski ada syarat tambahan (eksonerasi) yang dibuat sepihak. Hal ini sejalan pula dengan pendapat Mariam Darius Halaman 13 dari 24 hal Put. Nomor 718 K/Pdt.Sus-BPSK/2016 Kepaniteraan Mahkamaa berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Telp : (ext.318) Halaman 13

14 Direktori Putusan Mahkamaa Badrulzaman yang mengemukakan sebagai berikut : Perjanjian baku dapat diterima sebagai perjanjian berdasarkan fiksi adanya kemauan dan kepercayaan ( fiche van wil en verrouwen) yang membangkitkan kepercayaan bahwa para pihak mengikatkan diri pada perjanjian itu ; Bahwa dengan sadarnya Sdra. Sainah membubuhkan tanda tangan pada suatu formulir perjanjian baku, tanda tangan itu menunjukkan kepercayaan bahwa yang bertandatangan mengetahui dan menghendaki isi formulir yang ditandatanganinya karena tidak mungkin seseorang menandatangani apa yang tidak diketahui isinya; - Bahwa karena itu perjanjian pembiayaan konsumen antara Pemohon Keberatan dengan Sdra. Sainah secara hukum telah memenuhi syarat sahnya suatu perjanjian sebagaimana yang telah ditentukan oleh Pasal 1320 KUHPerdata dimana baik itu Pemohon Keberatan maupun Sdra. Sainah saling membubuhkan tanda tangan dalam dokumen perjanjian pembiayaan tersebut, dengan demikian berarti para pihak secara suka rela setuju pada isi perjanjian tersebut dan bertanggung jawab atas perjanjian yang mereka sepakati bersama, maka dengan demikian pencantuman klausul baku tidaklah mengakibatkan batalnya perjanjian, dengan demikian Perjanjian Pembiayaan Konsumen Nomor tanggal 17 Januari 2013, yang selanjutnya telah didaftarkan kepada Kantor Pendaftaran Fidusia Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Sumatera Utara pada tanggal 23 April 2013 sesuai dengan Sertifkat Jaminan Fidusia Nomor W AH Tahun 2013 berlaku/eksis dan mengikat bagi para pihak ; Bahwa sedangkan mengenai dalil yang disampaikan oleh Termohon Keberatan didalam gugatannya di BPSK Kabupaten Batubara, yang selanjutnya telah dijadikan pertimbangan hukum dan putusan oleh Majelis BPSK Kabupaten Batubara, yang menyatakan Pelaku Usaha/Pemohon Keberatan tidak tidak ada menyerahkan copy salinan perjanjian pembiayaan Konsumen Nomor tanggal 17 Januari 2013 serta polis asuransi kepada Sdra. Sainah adalah pertimbangan dan putusan yang tidak benar, karena pada kenyataannya setelah penanda tanganan Perjanjian Pembiayaan ahkamaa Konsumen tersebut Sdra. Sainah telah menerima salinan perjanjian dan Polis asuransi tersebut, dengan tujuan utama agar Sdra. Sainah mengetahui dengan pasti jumlah/kewajiban setiap bulannya yang Halaman 14 dari 24 hal Put. Nomor 718 K/Pdt.Sus-BPSK/2016 Kepaniteraan Mahkamaa berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Telp : (ext.318) Halaman 14

15 Direktori Putusan Mahkamaa harus dibayarkannya kepada Pemohon Keberatan, dan faktanya Sdra. Sainah tahu persis dan telah melakukan pembayaran angsuran mobil yang disepakati dengan Pemohon Keberatan, oleh karena itu aneh apabila Termohon Keberatan mendalilkan tidak ada menerima salinan perjanjian pembiayaan antara Pemohon Keberatan dengan Sdra. Sainah sedangkan ianya mengaku dan sempat beberapa kali melakukan pembayaran kepada Pemohon Keberatan, dari pengakuan Termohon Keberatan yang telah sempat melakukan pembayaran tersebut nyata terbukti Sdra. Sainah sebenarnya mengetahui dan memahami dengan betul kewajibannya kepada Pemohon Keberatan sebagaimana yang telah disepakati didalam Perjanjian Pembiayaan Konsumen tersebut ; Bahwa begitu pula dengan polis asuransi, tidak benar dalil Termohon Keberatan tidak ada menerima dan mengetahui Polis Asuransi tersebut, karena faktanya menurut data Laporan Penyelesaian Klaim yang diterima oleh Pemohon Keberatan dari asuransi yang bersangkutan yakni Laporan dari Asuransi Jasindo tanggal 25 Januari 2016, Sdra. Sainah maupun keluarga Sdra. Sainah telah 5 (lima) kali menerima penyelesaian klaim ganti kerugian dari Asuransi Jasindo, yakni : Akibat ditabrak pada tanggal 31 Maret 2013 dan diserempet pada tanggal 1 April 2013, Termohon Keberatan telah menerima klaim ganti kerugian sebesar Rp ,00 ; Akibat menabrak dinding tembok pembatas jalan pada tanggal 8 Desember 2013, Termohon Keberatan telah menerima klaim ganti kerugian sebesar Rp ,00; Akibat diserempet betor pada tanggal 9 Maret 2014 dan ditabrak mobil lain pada tanggal 11 Maret 2014, Termohon Keberatan telah menerima klaim ganti kerugian sebesar Rp ,00 ; Akibat menyerempet mobil pick up pada tanggal 20 April 2014, Termohon Keberatan telah menerima klaim ganti kerugian sebesar Rp ,00 ; Akibat menyerempet pintu garasi rumah pada tanggal 19 Maret 2015 dan menabrak pot bunga batu pada tanggal 22 Maret 2015, ahkamaa Termohon Keberatan telah menerima ganti kerugian sebesar Rp ,00 ; Halaman 15 dari 24 hal Put. Nomor 718 K/Pdt.Sus-BPSK/2016 Kepaniteraan Mahkamaa berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Telp : (ext.318) Halaman 15

16 Direktori Putusan Mahkamaa Bahwa berdasarkan fakta telah berulang kalinya Sdra. Sainah maupun keluarganya menerima klaim ganti kerugian dari Asuransi Jasindo sebagaimana tersebut di atas, semakin membuktikan ketidak benaran dalil Termohon Keberatan yang menyebutkan tidak ada menerima polis asuransi dari Pemohon Keberatan ; Bahwa oleh karena itu berdasarkan uraian-uraian hukum yang Pemohon Keberatan sampaikan di atas maka patut dan beralasan hukum kiranya bagi Majelis Hakim Pengadilan Rantau Prapat untuk menganulir pertimbangan hukum Majelis BPSK Kabupaten Batubara yang secara nyata dengan tanpa disertai dasar hukum dan alasan hukum yang jelas dan terperinci secara sewenang-wenang telah membatalkan Perjanjian Pembiayaan Konsumen Nomor tanggal 17Januari 2013 antara Pemohon Keberatan dengan Sdra. Sainah ; 7. Keberatan atas Putusan BPSK Kabupaten Batubara Pada Angka 5 Putusan, yang menyatakan Konsumen/Harsaluddin Nasution ( ahli waris/anak dari almarhumah Sainah) dibebaskan dari hutang atas fasilitas pembiayaan yang telah diberikan oleh Pelaku Usaha kepada Konsumen/Almarhumah Sainah, disebabkan konsumen/almarhumah Sainah Selaku Pembuat Dan Penandatangan Perjanjian Pembiayaan Konsumen Nomor tanggal 25 Januari 2013 telah meninggal dunia; Bahwa BPSK Kabupaten Batubara telah memberikan putusan pada halaman 17 angka 5 yang pada pokoknya membebaskan hutang/sisa angsuran kenderaan bermotor yang fasiltas pembiayaanya diberikan oleh Pemohon Keberatan kepada Sdra. Sainah dengan alasan hanya karena Sdra.Sainah selaku Pembuat dan Penandatangan Perjanjian Pembiayaan Konsumen Nomor tanggal 25 Januari 2013 telah meninggal dunia, tanpa disertai alasan-alasan hukum yang jelas,nyatanyata tidak dapat dibenarkan secara hukum ; Bahwa alasan BPSK Kabupaten Batubara dalam memberikan putusan tersebut hanya di dasarkan karena Sdra Sainah telah meninggal dunia adalah alasan hukum yang rapuh, keliru, sangat mengada-ngada dan merupakan bentuk kesewenang-wenangan BPSK Kabupaten Batubara kepada Pemohon Keberatan, karena selain harus memuat alasan dan ahkamaa dasar hukum yang jelas putusan tersebut BPSK Kabupaten Batubara haruslah memuat pula pasal tertentu dari peraturan perundang-undangan yang bersangkutan ataupun dengan berdasarkan kepada bukti-bukti Halaman 16 dari 24 hal Put. Nomor 718 K/Pdt.Sus-BPSK/2016 Kepaniteraan Mahkamaa berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Telp : (ext.318) Halaman 16

17 Direktori Putusan Mahkamaa tertentu, akan tetapi dalam seluruh putusan BPSK Kabupaten Batubara tidak satupun menyebut pasal peraturan tertentu maupun bukti yang mana yang menjadi dasar putusan tersebut ; Bahwa, berdasarkan alasan-alasan tersebut di atas, Pemohon Keberatan mohon kepada Pengadilan Negeri Rantau Prapat agar memberikan putusan sebagai berikut: 1. Menerima dan mengabulkan keberatan Pemohon Keberatan untuk seluruhnya ; 2. Menyatakan Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen Kabupaten Batubara tidak berwenang memeriksa dan mengadili sengketa antara Termohon Keberatan dengan Pemohon Keberatan dalam perkara ini; 3. Menyatakan batal dan tidak berkekuatan hukum Putusan BPSK Kabupaten Batubara Nomor 568/Arbitrase/BPSK-BB/XII/2015 tanggal 11 Januari 2016; 4. Menghukum Termohon Keberatan untuk membayar segala biaya yang timbul dalam perkara ini ; Atau : Apabila Majelis Hakim berpendapat lain, mohon putusan yang seadil-adilnya (ex aequo et bono); Bahwa, terhadap keberatan tersebut, Pengadilan Negeri Rantau Prapat telah memberikan putusan Nomor 05/Pdt.Sus-BPSK/2016/PN.RAP. tanggal 7 Maret 2016 yang amarnya sebagai berikut: - Mengabulkan Permohonan Pemohon Keberatan untuk sebagian; - Menyatakan perjanjian pembiayaan konsumen tanggal 25 Januari 2013 sah dan mengikat secara hukum; - Menyatakan Termohon Keberatan telah melakukan wanprestasi/cidera janji; - Menyatakan putusan Arbitrase BPSK Kabupaten Batu Bara Nomor 568/Arbitrase/BPSK-BB/XII/2015 tanggal 11 Januari 2016 tidak berkekuatan hukum; - Menghukum Termohon Keberatan untuk membayar biaya perkara yang sampai hari ini ditetapkan sejumlah Rp ,00 satu ribu rupiah); (dua ratus enam puluh Menimbang, bahwa putusan Pengadilan Negeri Rantau Prapat tersebut telah diberitahukan kepada Pemohon Kasasi/Termohon Keberatan pada tanggal 18 Maret 2016, terhadap putusan tersebut, Pemohon Kasasi/Termohon ahkamaa Keberatan, mengajukan permohonan kasasi pada tanggal 23 Maret 2016, sebagaimana ternyata dari Akta Permohonan Kasasi Nomor 05/Pdt.Sus- BPSK/2016/PN.Rap. yang dibuat oleh Panitera Pengadilan Negeri Rantau Halaman 17 dari 24 hal Put. Nomor 718 K/Pdt.Sus-BPSK/2016 Kepaniteraan Mahkamaa berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Telp : (ext.318) Halaman 17

18 Direktori Putusan Mahkamaa Prapat, permohonan tersebut diikuti dengan memori kasasi yang diterima di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Rantau Prapat pada tanggal 5 April 2016; Bahwa memori kasasi telah disampaikan kepada Pemohon Kasasi/Termohon Keberatan pada tanggal 9 Mei 2016, kemudian Termohon Kasasi/Pemohon Keberatan mengajukan kontra memori kasasi yang diterima di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Rantau Prapat pada tanggal 19 Mei 2016; Menimbang, bahwa permohonan kasasi a quo beserta alasan-alasannya telah diberitahukan kepada pihak lawan dengan saksama, diajukan dalam tenggang waktu dan dengan cara yang ditentukan dalam undang-undang, oleh karena itu permohonan kasasi tersebut secara formal dapat diterima; Menimbang, bahwa keberatan-keberatan kasasi yang diajukan oleh Pemohon Kasasi dalam memori kasasinya adalah: I. Tentang Keberatan. - Tentang tidak berwenang atau melampaui wewenang; - Bahwa Judex Facti telah membatalkan keputusan arbitrase Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen (BPSK) Pemerintah Kabupaten Batu Bara dalam perkara a quo, sedangkan menurut Pasal 6 ayat (3) Peraturan Mahkamah Agung RI Nomor 01 Tahun 2006 tentang tata cara pengajuan keberatan terhadap putusan Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen (BPSK) disebutkan (3) keberatan terhadap putusan Arbitrase Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen (BPSK) dapat diajukan apabila memenuhi pernyataan Pembatalan Putusan Arbitrase sebagaimana diatur dalam Pasal 70 Undang Undang Nomor 30 Tahun 1999 tentang Arbitrase dan Alternatif Penyelesaian Sengketa yaitu : a) Surat atau dokumen yang diajukan dalam pemeriksaan setelah putusan dijatuhkan diakui palsu atau dinyatakan palsu. b) Setelah Putusan Arbitrase BPSK diambil, ditemukan dokumen yang bersifat menentukan yang disembunyikan pihak lawan; Putusan diambil dari hasil tipu muslihat yang dilakukan salah satu pihak dalam pemeriksaan sengketa sedangkan, Judex Facti membatalkan keputusan BPSK tanpa (tidak menyebutkan alat bukti tersebut dalam keputusannya) Apalagi pada ayat (5) yang menyatakan dalam hal keberatan diajukan atas dasar alasan lain, diluar ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (3) Majelis Hakim ahkamaa dapat mengadili sendiri sengketa ; c) Konsumen yang bersangkutan, akan tetapi Judex Facti tidak membuat Mengadili Sendiri dalam keputusannya dalam halaman Halaman 18 dari 24 hal Put. Nomor 718 K/Pdt.Sus-BPSK/2016 Kepaniteraan Mahkamaa berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Telp : (ext.318) Halaman 18

19 Direktori Putusan Mahkamaa 33. Sehingga Judex Facti tidak berwenang atau telah melampaui wewenangnya - Bahwa menurut Undang Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen Kewenangan Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen (BPSK) adalah : Undang Undang Nomor Konsumen : 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan a) Menurut Pasal 45 ayat (1) berb unyi Setiap konsumen yang dirugikan dapat menggugat pelaku usaha melalui Lembaga yang bertugas menyelesaikan sengketa konsumen dan pelaku usaha atau melalui peradilan yang berada di lingkungan peradilan umum ; b) Bahwa menurut Pasal 52 tentang Tugas dan Wewenang Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen (BPSK) yang menyatakan : a. Melaksanakan penanganan dan penyelesaian sengketa konsumen, dengan cara melalui mediasi atau arbitrase atau konsiliasi; b. Memberikan konsultasi perlindungan konsumen; c. Melakukan pengawasan terhadap pencantuman klausula baku; d. Melaporkan kepada penyidik umum apabila terjadi pelanggaran ketentuan dalam undang-undang ini; e. Menerima pengaduan baik tertulis maupun tidak tertulis, dari konsumen tentang terjadinya pelanggaran terhadap perlindungan konsumen; f. Melakukan penelitian dan pemeriksaan sengketa perlindungan konsumen; g. Memanggil pelaku usaha yang diduga telah melakukan pelanggaran terhadap perlindungan konsumen; h. Memanggil dan menghadirkan saksi, saksi ahli dan/atau setiap orang yang dianggap mengetahui pelanggaran terhadap undang-undang ini; i. Meminta bantuan penyidik untuk menghadirkan pelaku usaha, saksi, saksi ahli, atau setiap orang sebagaimana dimaksud pada huruf g dan huruf h, yang tidak bersedia memenuhi panggilan badan penyelesaian sengketa konsumen; ahkamaa j. Mendapatkan, meneliti dan/atau menilai surat, dokumen, atau alat bukti lain guna penyelidikan dan/atau pemeriksaan; Halaman 19 dari 24 hal Put. Nomor 718 K/Pdt.Sus-BPSK/2016 Kepaniteraan Mahkamaa berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Telp : (ext.318) Halaman 19

20 Direktori Putusan Mahkamaa k. Memutuskan dan menetapkan ada atau tidak adanya kerugian di pihak konsumen; l. Memberitahukan putusan kepada pelaku usaha yang melakukan pelanggaran terhadap perlindungan konsumen; m.menjatuhkan sanksi administratif kepada pelaku usaha yang melanggar ketentuan undang-undang ini. c) Keputusan Presiden Nomor 18 Tahun 2010 yang pada Pasal (2) nya menyatakan : Setiap konsumen yang dirugikan atau ahli warisnya dapat mengajukan gugatan kepada Pelaku Usaha di Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen (BPSK) tempat berdomisili konsumen atau pada Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen (BPSK) terdekat. d) Bahwa dalam beberapa Pasal Undang Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen yang menjelaskan dan/atau menjawab pertanyaan tersebut atas, yaitu : Pasal 1 angka 1 Undang Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen yang berbunyi : Bahwa - Perlindungan konsumen adalah segala upaya yang menjamin adanya kepastian hukum untuk memberikan perlindungan kepada konsumen. - Pasal 1 angka 2 Undang Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen yang berbunyi : Bahwa konsumen adalah setiap orang pemakai barang dan/atau jasa yang tersedia dalam masyarakat, baik bagi kepentingan diri sendiri, keluarga, orang lain maupun mahluk hidup lain dan tidak untuk diperdagangkan; - Pasal 1 angka 3 Undang Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen yang berbunyi : Bahwa pelaku usaha adalah setiap orang perseorangan atau badan usaha, baik berbentuk Badan Hukum maupun bukan Badan Hukum yang didirikan dan berkedudukan atau melakukan kegiatan dalam wilayah Hukum Negara Republia, baik sendiri maupun bersama-sama melalui perjanjian dalam menyelenggarakan kegiatan usaha dalam berbagai bidang ahkamaa ekonomi. - Pasal 1 angka 4 Undang Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen yang berbunyi : Bahwa Halaman 20 dari 24 hal Put. Nomor 718 K/Pdt.Sus-BPSK/2016 Kepaniteraan Mahkamaa berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Telp : (ext.318) Halaman 20

21 Direktori Putusan Mahkamaa dalam setiap benda baik berwujud maupun tidak berwujud, baik bergerak maupun tidak bergerak, dapat dihabiskan maupun tidak dapat dihabiskan, yang dapat untuk diperdagangkan, dipakai, dipergunakan, atau dimanfaatkan oleh konsumen; Pasal 7 Undang Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen yang berbunyi usaha Kewajiban pelaku adalah beretikat baik dalam melakukan kegiatan usahanya, memberikan informasi yang benar, jelas dan jujur mengenai kondisi dan jaminan barang dan/atau jasa serta memberi penjelasan penggunaan, perbaikan, dan pemeliharaan, melakukan atau melayani konsumen secara benar dan jujur serta tidak diskriminatif, menjamin mutu barang dan/atau jasa yang diproduksi dan/atau diperdagangkan berdasarkan ketentuan standar mutu barang dan/atau jasa yang berlaku, memberi kesempatan kepada konsumen untuk menguji, dan/atau mencoba barang dan/atau jasa tertentu serta memberi jaminan dan/atau garansi atas barang yang dibuat dan/atau yang diperdagangkan, memberi kompensasi, ganti rugi dan/atau penggantian atas kerugian akibat penggunaan, pemakaian dan pemanfaatan barang dan/atau jasa yang diperdagangkan, memberi kompensasi, ganti rugi dan/atau penggantian apabila barang dan/atau jasa yang diterima atau dimanfaatkan tidak sesuai dengan perjanjian. - Pasal 45 ayat (1 ) Undang Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen yang berbunyi : Setiap konsumen yang dirugikan dapat menggugat pelaku usaha melalui lembaga yang bertugas menyelesaikan sengketa antara konsumen dan pelaku usaha atau merlalui peradilan yang berada dilingkungan peradilan umum. e) Bahwa dari bunyi beberapa Pasal tersebut di atas, dapat diperoleh suatu petunjuk atau kesimpulan bahwa Pelaku Usaha berkewajiban melindungi terhadap setiap orang yang atau memakai barang dan/atau jasa dari hasil kegiatan usahanya; ahkamaa a) Bahwa oleh karena itu Pelaku Usaha berkewajiban melindungi setiap orang yang memakai barang dan/atau jasa dari hasil usahanya, maka Pelaku Usaha dilarang melakukan suatu Halaman 21 dari 24 hal Put. Nomor 718 K/Pdt.Sus-BPSK/2016 Kepaniteraan Mahkamaa berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Telp : (ext.318) Halaman 21

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Maia P U T U S A N Nomor 399 K/Pdt.Sus-BPSK/2016 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus sengketa konsumen pada tingkat

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Maia P U T U S A N Nomor 103 K/Pdt.Sus-BPSK/2016 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus sengketa konsumen pada tingkat

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamaa P U T U S A N Nomor 354 K/Pdt.Sus-BPSK/2016 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus sengketa konsumen pada

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan M P U T U S A N Nomor 1513 K/Pdt.Sus-BPSK/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus tentang alasan atas putusan

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Maia P U T U S A N Nomor 934 K/Pdt.Sus-BPSK/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus sengketa konsumen pada tingkat

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan M P U T U S A N Nomor 187 K/Pdt.Sus-BPSK/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus sengketa konsumen pada tingkat

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Maia P U T U S A N Nomor 1087 K/Pdt.Sus-BPSK/2016 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus sengketa konsumen pada tingkat

Lebih terperinci

KEPUTUSAN MENTERI PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN. REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 350/MPP/Kep/12/2001 TENTANG PELAKSANAAN TUGAS DAN WEWENANG

KEPUTUSAN MENTERI PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN. REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 350/MPP/Kep/12/2001 TENTANG PELAKSANAAN TUGAS DAN WEWENANG KEPUTUSAN MENTERI PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 350/MPP/Kep/12/2001 TENTANG PELAKSANAAN TUGAS DAN WEWENANG BADAN PENYELESAIAN SENGKETA KONSUMEN MENTERI PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamaa P U T U S A N Nomor 813 K/Pdt.Sus-BPSK/2015 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A HA G U N G memeriksa perkara perdata khusus sengketa konsumen pada

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamaa PUTUSAN Nomor 37 PK/TUN/2018 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH AGUNG memeriksa perkara tata usaha negara pada peninjauan kembali telah memutus dalam

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Maia P U T U S A N Nomor 752 K/Pdt.Sus-BPSK/2015 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus sengketa konsumen pada tingkat

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamaa P U T U S A N Nomor 418 K/Pdt.Sus-BPSK/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus sengketa konsumen pada

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan M P U T U S A N Nomor 221 K/Pdt.Sus-PHI/2018 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan industrial

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamaa P U T U S A N Nomor 38 K/Pdt.Sus-BPSK/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus keberatan atas Putusan

Lebih terperinci

Jl. Jend. Ahmad Yani No.30 KARAWANG Telp. (0267) Fax. (0267) P U T U S A N

Jl. Jend. Ahmad Yani No.30 KARAWANG Telp. (0267) Fax. (0267) P U T U S A N BADAN PENYELESAIAN SENGKETA KONSUMEN ( B P S K ) KABUPATEN KARAWANG Jl. Jend. Ahmad Yani No.30 KARAWANG 41315 Telp. (0267) 8490995 Fax. (0267) 8490995 P U T U S A N Nomor : / BPSK KRW / VIII / 2013 Tanggal

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan M P U T U S A N Nomor 1273 K/Pdt.Sus-BPSK/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus sengketa konsumen pada tingkat

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan M P U T U S A N Nomor 667 K/Pdt.Sus-BPSK/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G Memeriksa perkara perdata khusus sengketa konsumen pada tingkat

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamaa P U T U S A N Nomor 958 K/Pdt.Sus-BPSK/2016 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus sengketa konsumen pada

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamaa PUTUSAN Nomor 4 K/TUN/2018 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH AGUNG memeriksa perkara tata usaha negara pada tingkat kasasi telah memutus sebagai berikut

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Maia P U T U S A N Nomor 1062 K/Pdt.Sus-BPSK/2016 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus sengketa konsumen pada tingkat

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamaa P U T U S A N Nomor 1351 K/Pdt.Sus-PHI/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan M PUTUSAN Nomor 793 K/Pdt/2013 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata dalam tingkat kasasi telah memutuskan sebagai berikut

Lebih terperinci

BAB III KEKUATAN PUTUSAN BADAN PENYELESAIAN SENGKETA KONSUMEN DALAM PRAKTEK

BAB III KEKUATAN PUTUSAN BADAN PENYELESAIAN SENGKETA KONSUMEN DALAM PRAKTEK BAB III KEKUATAN PUTUSAN BADAN PENYELESAIAN SENGKETA KONSUMEN DALAM PRAKTEK A. Penyelesaian Sengketa Oleh Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen 1. Ketentuan Berproses Di Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Maia P U T U S A N Nomor 977 K/Pdt/2015 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata dalam tingkat kasasi telah memutuskan sebagai

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan M P U T U S A N No. 605 K/Pdt.Sus-BPSK/2012 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus tentang keberatan atas putusan

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan M P U T U S A N Nomor 546 K/Pdt.Sus-PHI/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan industrial

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2004 TENTANG PENYELESAIAN PERSELISIHAN HUBUNGAN INDUSTRIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2004 TENTANG PENYELESAIAN PERSELISIHAN HUBUNGAN INDUSTRIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA UNDANG-UNDANG NOMOR 2 TAHUN 2004 TENTANG PENYELESAIAN PERSELISIHAN HUBUNGAN INDUSTRIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN, Menimbang : a. bahwa hubungan industrial yang harmonis, dinamis, dan berkeadilan

Lebih terperinci

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA UNDANG-UNDANG NOMOR 2 TAHUN 2004 TENTANG PENYELESAIAN PERSELISIHAN HUBUNGAN INDUSTRIAL

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA UNDANG-UNDANG NOMOR 2 TAHUN 2004 TENTANG PENYELESAIAN PERSELISIHAN HUBUNGAN INDUSTRIAL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA UNDANG-UNDANG NOMOR 2 TAHUN 2004 TENTANG PENYELESAIAN PERSELISIHAN HUBUNGAN INDUSTRIAL III - 1 III - 2 Daftar Isi BAB I KETENTUAN UMUM III-9 BAB II TATACARA PENYELESAIAN PERSELISIHAN

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan M P U T U S A N Nomor 124 K/Pdt.Sus-BPSK/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus sengketa konsumen pada tingkat

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2004 TENTANG PENYELESAIAN PERSELISIHAN HUBUNGAN INDUSTRIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2004 TENTANG PENYELESAIAN PERSELISIHAN HUBUNGAN INDUSTRIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2004 TENTANG PENYELESAIAN PERSELISIHAN HUBUNGAN INDUSTRIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa hubungan industrial

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan M P U T U S A N Nomor 967 K/Pdt.Sus-BPSK/2016 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus sengketa konsumen pada tingkat

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 1985 TENTANG MAHKAMAH AGUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 1985 TENTANG MAHKAMAH AGUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No. 73, 1985 (ADMINISTRASI. KEHAKIMAN. LEMBAGA NEGARA. Mahkamah Agung. Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3316) UNDANG-UNDANG REPUBLIK

Lebih terperinci

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 02 TAHUN 2004 TENTANG PENYELESAIAN PERSELISIHAN HUBUNGAN INDUSTRIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA; Menimbang

Lebih terperinci

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 22

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 22 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.291, 2017 KEMENDAG. Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen. Pencabutan. PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 06/M-DAG/PER/2/2017 TENTANG BADAN PENYELESAIAN

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Maia PUTUSAN Nomor 247 K/TUN/2018 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH AGUNG memeriksa perkara tata usaha negara pada tingkat kasasi telah memutus sebagai berikut

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia P U T U S A N Nomor 119 K/Pdt.Sus-PHI/2018 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan industrial pada tingkat kasasi

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan M PUTUSAN Nomor 237 K/TUN/2018 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH AGUNG memeriksa perkara tata usaha negara pada tingkat kasasi telah memutus sebagai berikut dalam

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Maia P U T U S A N Nomor 120 K/Pdt.Sus-PHI/2018 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan industrial

Lebih terperinci

Melawan

Melawan JAWABAN TERMOHON KEBERATAN terhadap Keberatan yang diajukan oleh Pemohon Keberatan atas Putusan Arbitrase Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen Kabupaten Probolinggo Nomor 06/AK/BPSK/426.111/2014 antara

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamaa P U T U S A N Nomor 313 K/Pdt.Sus-BPSK/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus sengketa konsumen pada

Lebih terperinci

BAB II MEKANISME PERMOHONAN PENYELESAIAN DAN PENGAMBILAN PUTUSAN SENGKETA KONSUMEN. A. Tata Cara Permohonan Penyelesaian Sengketa Konsumen

BAB II MEKANISME PERMOHONAN PENYELESAIAN DAN PENGAMBILAN PUTUSAN SENGKETA KONSUMEN. A. Tata Cara Permohonan Penyelesaian Sengketa Konsumen BAB II MEKANISME PERMOHONAN PENYELESAIAN DAN PENGAMBILAN PUTUSAN SENGKETA KONSUMEN A. Tata Cara Permohonan Penyelesaian Sengketa Konsumen Konsumen yang merasa hak-haknya telah dirugikan dapat mengajukan

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamaa P U T U S A N Nomor 744 K/Pdt.Sus/2012 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan industrial

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamaa S A L I N A N P U T U S A N Nomor : 75/Pdt.G/2010/PTA.Sby BISMILLAAHIRRAHMAANIRRAHIIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Agama Surabaya yang

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Maia P U T U S A N NOMOR : 34/PDT.G/2011/PN.Kdr DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Perdata pada Pengadilan Negeri Kediri yang memeriksa dan mengadili perkara Peradilan

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan M P U T U S A N Nomor 1077 K/Pdt.Sus-BPSK/2016 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus sengketa konsumen pada tingkat

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan M P U T U S A N Nomor 1170 K/Pdt/2016 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata pada tingkat kasasi telah memutus sebagai berikut

Lebih terperinci

Undang Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2000 Tentang Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu

Undang Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2000 Tentang Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu Undang Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2000 Tentang Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa untuk memajukan industri

Lebih terperinci

P U T U S A N No. 83 K/AG/2006 BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara

P U T U S A N No. 83 K/AG/2006 BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara P U T U S A N No. 83 K/AG/2006 BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata agama dalam tingkat kasasi telah memutuskan

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 1999 TENTANG ARBITRASE DAN ALTERNATIF PENYELESAIAN SENGKETA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 1999 TENTANG ARBITRASE DAN ALTERNATIF PENYELESAIAN SENGKETA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 1999 TENTANG ARBITRASE DAN ALTERNATIF PENYELESAIAN SENGKETA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa berdasarkan peraturan perundang-undangan yang

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KETUA MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KETUA MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2016 TENTANG TATA CARA PENGAJUAN KEBERATAN DAN PENITIPAN GANTI KERUGIAN KE PENGADILAN NEGERI DALAM PENGADAAN TANAH BAGI PEMBANGUNAN UNTUK KEPENTINGAN

Lebih terperinci

Hal. 1 dari 9 hal. Put. No.62 K/TUN/06

Hal. 1 dari 9 hal. Put. No.62 K/TUN/06 P U T U S A N No. 62 K/TUN/2006 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara Tata Usaha Negara dalam tingkat kasasi telah memutuskan sebagai berikut dalam

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamaa P U T U S A N No. 2135 K/Pdt/2010 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G Memeriksa perkara perdata dalam tingkat kasasi telah memutuskan

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamaa P U T U S A N Nomor 738 K/Pdt.Sus-BPSK/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus tentang keberatan atas

Lebih terperinci

BAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1

BAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1 LAMPIRAN : Keputusan Badan Arbitrase Pasar Modal Indonesia Nomor : Kep-04/BAPMI/11.2002 Tanggal : 15 Nopember 2002 Nomor : Kep-01/BAPMI/10.2002 Tanggal : 28 Oktober 2002 PERATURAN DAN ACARA BADAN ARBITRASE

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamaa P U T U S A N Nomor 293 K/Pdt.Sus-BPSK/2016 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus tentang keberatan atas

Lebih terperinci

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA Direktorat Jenderal Peraturan Perundang-undangan Teks tidak dalam format asli. LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.6,2004 KESRA Pemerintah Pusat. Pemerintah Daerah.Tenaga Kerja. Ketenagakerjaan. Perjanjian

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Maia PUTUSAN Nomor 500/B/PK/Pjk/2018 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH AGUNG memeriksa perkara pajak pada peninjauan kembali telah memutus dalam perkara: DIREKTUR

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamaa P U T U S A N No. 313 K/TUN/2000.- DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara Tata Usaha Negara dalam tingkat kasasi telah

Lebih terperinci

P U T U S A N No. 177 K/TUN/2002

P U T U S A N No. 177 K/TUN/2002 P U T U S A N No. 177 K/TUN/2002 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara Tata Usaha Negara dalam tingkat kasasi telah memutuskan sebagai berikut dalam

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2004 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 14 TAHUN 1985 TENTANG MAHKAMAH AGUNG

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2004 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 14 TAHUN 1985 TENTANG MAHKAMAH AGUNG UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2004 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 14 TAHUN 1985 TENTANG MAHKAMAH AGUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang:

Lebih terperinci

- 1 - P U T U S A N. Nomor : 347 / PDT / 2013 / PT-MDN. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA.

- 1 - P U T U S A N. Nomor : 347 / PDT / 2013 / PT-MDN. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA. - 1 - P U T U S A N Nomor : 347 / PDT / 2013 / PT-MDN. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA. PENGADILAN TINGGI MEDAN, yang mengadili perkara perdata dalam tingkat banding, telah menjatuhkan

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Maia PUTUSAN Nomor 1714/B/PK/PJK/2016 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH AGUNG Memeriksa permohonan peninjauan kembali perkara pajak telah memutuskan sebagai berikut

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2004 TENTANG PENYELESAIAN PERSELISIHAN HUBUNGAN INDUSTRIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2004 TENTANG PENYELESAIAN PERSELISIHAN HUBUNGAN INDUSTRIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2004 TENTANG PENYELESAIAN PERSELISIHAN HUBUNGAN INDUSTRIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa hubungan industrial

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id Direktori Putusan Mahkamaa P U T U S A N Nomor : 259/B/2017/PT.TUN.JKT DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara Jakarta yang memeriksa dan memutus sengketa

Lebih terperinci

P U T U S A N NOMOR : 90 K/AG/2006 BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G

P U T U S A N NOMOR : 90 K/AG/2006 BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G P U T U S A N NOMOR : 90 K/AG/2006 BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata agama dalam tingkat kasasi telah memutuskan

Lebih terperinci

DRAFT 16 SEPT 2009 PERATURAN KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA NOMOR TAHUN 2009 TENTANG TATA CARA PENANGANAN PERKARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

DRAFT 16 SEPT 2009 PERATURAN KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA NOMOR TAHUN 2009 TENTANG TATA CARA PENANGANAN PERKARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DRAFT 16 SEPT 2009 PERATURAN KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA NOMOR TAHUN 2009 TENTANG TATA CARA PENANGANAN PERKARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA, Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

PERATURAN KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA NOMOR 1 TAHUN 2006 TENTANG TATA CARA PENANGANAN PERKARA DI KPPU KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA

PERATURAN KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA NOMOR 1 TAHUN 2006 TENTANG TATA CARA PENANGANAN PERKARA DI KPPU KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA PERATURAN KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA NOMOR 1 TAHUN 2006 TENTANG TATA CARA PENANGANAN PERKARA DI KPPU KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA Menimbang : a. bahwa dalam rangka meningkatkan transparansi dan

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Maia P U T U S A N Nomor 458 K/Pdt.Sus-BPSK/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus sengketa konsumen pada tingkat

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Maia P U T U S A N Nomor 327 K/Pdt.Sus-BPSK/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus sengketa konsumen pada tingkat

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2004 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 14 TAHUN 1985 TENTANG MAHKAMAH AGUNG

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2004 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 14 TAHUN 1985 TENTANG MAHKAMAH AGUNG UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2004 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 14 TAHUN 1985 TENTANG MAHKAMAH AGUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2003 TENTANG MAHKAMAH KONSTITUSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2003 TENTANG MAHKAMAH KONSTITUSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2003 TENTANG MAHKAMAH KONSTITUSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa Negara Kesatuan Republik Indonesia merupakan

Lebih terperinci

BADAN PENYELESAIAN SENGKETA KONSUMEN

BADAN PENYELESAIAN SENGKETA KONSUMEN BADAN PENYELESAIAN SENGKETA KONSUMEN Oleh : FAUZUL A FAKULTAS HUKUM UPN VETERAN JAWA TIMUR kamis, 13 April 2011 BAHASAN Keanggotaan Badan Penyelesaian sengketa konsumen Tugas dan wewenang badan penyelesaian

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG DEWAN PERWAKILAN MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2009 TENTANG MAHKAMAH MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA

UNDANG-UNDANG DEWAN PERWAKILAN MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2009 TENTANG MAHKAMAH MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA UNDANG-UNDANG DEWAN PERWAKILAN MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2009 TENTANG MAHKAMAH MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN PERWAKILAN MAHASISWA UNIVERSITAS

Lebih terperinci

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 31 T a h u n Tentang Desain Industri

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 31 T a h u n Tentang Desain Industri Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 31 T a h u n 2 000 Tentang Desain Industri DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa untuk memajukan industri yang mampu

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 31 TAHUN 2000 TENTANG DESAIN INDUSTRI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 31 TAHUN 2000 TENTANG DESAIN INDUSTRI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 31 TAHUN 2000 TENTANG DESAIN INDUSTRI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa untuk memajukan industri yang mampu bersaing

Lebih terperinci

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA TENTANG MAHKAMAH AGUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA TENTANG MAHKAMAH AGUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN TENTANG MAHKAMAH AGUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa negara Republik Indonesia sebagai negara

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan M P U T U S A N Nomor 2789 K/Pdt/2016 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata pada tingkat kasasi telah memutus sebagai berikut

Lebih terperinci

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA Teks tidak dalam format asli. Kembali: tekan backspace LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No. 243, 2000 (Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4045) UNDANG-UNDANG REPUBLIK

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan M PUTUSAN Nomor 238/B/PK/Pjk/2018 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH AGUNG memeriksa perkara pajak pada peninjauan kembali telah memutus dalam perkara: DIREKTUR

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamaa PUTUSAN NOMOR 569 K/PID/2016 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH AGUNG memeriksa dan mengadili perkara pidana memutuskan sebagai berikut dalam perkara

Lebih terperinci

TUGAS KELOMPOK HUKUM ASURANSI

TUGAS KELOMPOK HUKUM ASURANSI TUGAS KELOMPOK HUKUM ASURANSI NAMA: GITTY NOVITRI (2013200009) VICKY QINTHARA (2013200108) PRINCESSA YASSENIA ANI KAROLINA (2013200108) KELAS: B DOSEN: TETI MARSAULINA, S.H., LL.M. 2016 0 I. KASUS POSISI

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan M P U T U S A N Nomor 2 K/Pdt.Sus-Pailit/2018 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus kepailitan prosedur renvoi pada

Lebih terperinci

P U T U S A N NOMOR : 146/PDT/2013/PTR

P U T U S A N NOMOR : 146/PDT/2013/PTR P U T U S A N NOMOR : 146/PDT/2013/PTR DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Pekanbaru yang memeriksa dan mengadili perkara perdata dalam tingkat banding telah menjatuhkan

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamaa P U T U S A N Nomor 658 K/Pdt.Sus-Pailit/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus kepailitan (prosedur

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan M P U T U S A N NOMOR 1290 K/PDT/2004 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata dalam tingkat kasasi telah memutuskan sebagai

Lebih terperinci

file://\\ \web\prokum\uu\2004\uu htm

file://\\ \web\prokum\uu\2004\uu htm Page 1 of 38 UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2004 TENTANG PENYELESAIAN PERSELISIHAN HUBUNGAN INDUSTRIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

*12398 UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA (UU) NOMOR 32 TAHUN 2000 (32/2000) TENTANG DESAIN TATA LETAK SIRKUIT TERPADU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

*12398 UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA (UU) NOMOR 32 TAHUN 2000 (32/2000) TENTANG DESAIN TATA LETAK SIRKUIT TERPADU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA Copyright (C) 2000 BPHN UU 32/2000, DESAIN TATA LETAK SIRKUIT TERPADU *12398 UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA (UU) NOMOR 32 TAHUN 2000 (32/2000) TENTANG DESAIN TATA LETAK SIRKUIT TERPADU DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM. A. Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen (BPSK) kota Pekanbaru

BAB II GAMBARAN UMUM. A. Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen (BPSK) kota Pekanbaru BAB II GAMBARAN UMUM A. Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen (BPSK) kota Pekanbaru Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen sedapat mungkin akan didirikan di setiap kabupaten/kota, yang keanggotaannya terdiri

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2003 TENTANG MAHKAMAH KONSTITUSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2003 TENTANG MAHKAMAH KONSTITUSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, 1 of 24 UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2003 TENTANG MAHKAMAH KONSTITUSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa Negara Kesatuan Republik Indonesia

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Maia P U T U S A N Nomor 414 K/Pdt.Sus-BPSK/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus tentang keberatan atas putusan

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamaa P U T U S A N Nomor 285 K/Pdt.Sus-PHI/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Maia P U T U S A N Nomor 92 PK/Pdt.Sus-PHI/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan industrial

Lebih terperinci

P U T U S A N Nomor 100/Pdt.G/2013/PTA.Mks BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P U T U S A N Nomor 100/Pdt.G/2013/PTA.Mks BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA P U T U S A N Nomor 100/Pdt.G/2013/PTA.Mks BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Agama Makassar yang memeriksa dan mengadili perkara tertentu pada

Lebih terperinci

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 1 TAHUN 2017 TENTANG BANTUAN HUKUM UNTUK MASYARAKAT MISKIN

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 1 TAHUN 2017 TENTANG BANTUAN HUKUM UNTUK MASYARAKAT MISKIN SALINAN BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 1 TAHUN 2017 TENTANG BANTUAN HUKUM UNTUK MASYARAKAT MISKIN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PURBALINGGA,

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan M P U T U S A N Nomor 209 K/PDT.SUS-PHI/2016 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan industrial

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 2000 TENTANG DESAIN TATA LETAK SIRKUIT TERPADU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 2000 TENTANG DESAIN TATA LETAK SIRKUIT TERPADU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 2000 TENTANG DESAIN TATA LETAK SIRKUIT TERPADU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa untuk memajukan industri

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamaa P U T U S A N Nomor: 87/PDT/2016/PT.DKI DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Jakarta yang memeriksa dan mengadili perkara-perkara perdata dalam

Lebih terperinci

NOMOR 5 TAHUN 2004 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 14 TAHUN 1985 TENTANG MAHKAMAH AGUNG

NOMOR 5 TAHUN 2004 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 14 TAHUN 1985 TENTANG MAHKAMAH AGUNG UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2004 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 14 TAHUN 1985 TENTANG MAHKAMAH AGUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang:

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamaa P U T U S A N Nomor : 13/ PDT/G/2013/ PN.JKT.IM. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA. Pengadilan Negeri Jakarta Timur yang mengadili perkara perdata pada peradilan

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2004 TENTANG PENYELESAIAN PERSELISIHAN HUBUNGAN INDUSTRIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2004 TENTANG PENYELESAIAN PERSELISIHAN HUBUNGAN INDUSTRIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2004 TENTANG PENYELESAIAN PERSELISIHAN HUBUNGAN INDUSTRIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa hubungan industrial

Lebih terperinci