Rough Cut Capacity Planning
|
|
- Djaja Irawan
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Rough Cut Capacity Planning Kuliah 5 LSiPro FT Untirta 3 rd Edition 2014
2 Tujuan Pembelajaran Mahasiswa mampu memvalidasi MPS. Mahasiswa mampu memahami perencanaan kapasitas. Mahasiswa mampu memahami peran pekerja terhadap perhitungan RCCP.
3 Perencanaan Kapasitas
4 RCCP Definition Rough-cut capacity planning is an approximate type of capacity planning using some load profiles (sometimes called representative routings ) defined for the product families, focused on key or critical work centers, lines, departments, cells, suppliers, and support areas (engineering, distribution, shipping). For rough-cut capacity planning, key or critical resources are ones that are important, although not necessarily constant bottlenecks.
5 Perspective RCCP Tujuan RCCP adalah untuk mengkonversikan rencana level atas (high level plan) ke dalam kebutuhan sumber daya yang dibutuhkan (misalnya jumlah mesin) untuk melaksanakan rencana tersebut. Mengkoversi penjualan dan rencana operasi ke dalam kebutuhan kapasitas ( kira-kira ) untuk bulan ke depan.
6 Alasan Perlunya RCCP Untuk menggambarkan view/gambaran kedepan untuk kebutuhan kapasitas, sehingga rencana tersebut dapat divalidasi. Untuk mengatur perubahan sebagai akibat dari perubahan pasar dan kondisi manufaktur, serta juga akibat performansi aktual yang mungkin berubah dari rencana. Untuk mengkoneksikan cara perusahaan untuk beroperasi dengan sumber daya yang ada.
7 Fungsi RCCP Secara sederhana RCCP adalah menjawab pertanyaan: 1. Apakah kapasitas cukup? 2. Apakah rencana yang diinginkan feasible untuk dilaksanakan sesuai dengan kapasitas terpasang?
8 Dampak Jika Tidak RCCP Jika rencana tidak dicek validitasnya, sistem perencanaan tersebut akan menyebabkan proses yang terputus. Satu bagian organisasi akan cenderung berpegang pada interest-nya saja, tanpa melihat interest pihak lain. The only way to have a company game plan that everyone operates to is to have a valid game plan from the start.
9 Resume tentang RCCP Finally, rough-cut capacity planning is the key function for driving medium-term capital planning. Here the basic idea is to predict when additional capacity will be required in advance of that need becoming crisis, and then use the basic numbers and the process that predicted that need to justify capital expenditures. Capital Planning is something every company does: rough-cut capacity planning ensure that the way the company wants to operate and the capital plan that guarantees that it is possible are consistent with each other.
10 Teknik RCCP Capacity Planning with Overall Factors (CPOF) Bill of Labor Approach (BOLA) Region Profile Approach (RPA)
11 Capacity Planning with Overall Kebutuhan data: Factors MPS (merupakan output dari Disagregasi dan atau Aggregate Plan) Waktu proses setiap operasi dan mesin Proporsi waktu proses di setiap mesin
12 Langkah-langkah RCCP dengan CPOF 1. Hitung alokasi waktu mesin untuk sebuah produk (atau komponen) pada setiap mesin, lalu hitung total waktunya. 2. Hitung proporsi waktu proses untuk setiap mesin. 3. Tentukan nilai waktu yang dibutuhkan untuk mengerjakan produk/komponen sesuai dengan jumlah rencana produksi (MPS) 4. Tentukan nilai waktu pada masing-masing mesin berdasarkan proporsi waktu prosesnya. 5. Hitung kapasitas waktu tersedia yang mungkin untuk setiap mesin (pertimbangkan, maintenance, libur, dll) 6. Buat grafik, lalu cek apakah seluruh periode (bulan) nilai waktu (poin 4) semuanya dibawah kapasitas tersedia (poin 5), jika ya, maka MPS valid, jika tidak MPS perlu direvisi.
13 CPOF Data MPS Diketahui bahwa setelah melalui proses peramalan (dengan menggunakan data penjualan) dan aggregate plan (dengan strategi chase), maka diperoleh MPS sebagai berikut: Demand Forecast MPS Jan Feb Mar Apr Mei Jun Produk A Produk B Produk C Family X Dengan data ini, maka dapat ditentukan berapa kebutuhan waktu secara total.
14 CPOF Waktu Proses Work Center Waktu Proses (menit) Prod A Prod B Prod C Total Drilling Cutting Milling Assembly Finishing Packaging TOTAL Langkah 1: Menghitung alokasi waktu untuk satu unit produk dan menentukan nilai totalnya Karena total 2224,38 untuk 3 item produk, maka 1 item produk membutuhkan 2224,38/3 = 741,45 menit
15 CPOF - Perhitungan Proporsi & waktu per mesin Work Center Waktu Proses (menit) Prod A Prod B Prod C Total Proporsi Jan Feb Mar Apr Mei Jun Drilling , , , , , , Cutting , , , , , , Milling , , , , , , Assembly , , , , , , Finishing , , , , , , Packaging , , , , , , Kapasitas dibutuhkan per bulan 148, , , , , , Kapasitas tersedia per bulan 224, , , , , , Langkah 2: Menghitung proporsi waktu untuk setiap mesin. Langkah 3: Mengalikan waktu total per unit (1) dengan jumlah unit produksi Per Januari: 741,45 menit x 200 unit = ,67 menit Langkah 4: Hitung waktu per mesin untuk 200 unit (Jan) berdasarkan proporsinya Per Januari (Drilling): ,67 menit x 0,1356 = ,00 menit
16 Keterangan Kapasitas Tersedia Keterangan Kerja Nilai Tenaga Kerja Tersedia 6 Shift/hari 3 Jam/shift 8 jam/hari 24 Menit/hari 1440 Hari maintenance/bulan 4 Hari/bulan 30 Hari kerja/bulan 26 Menit/bulan Langkah 5: Menghitung kapasitas tersedia 3 shift = 1.440,00 menit 1 bulan = ,00 menit Maintenance = 4 hari 4 hari = 4 x 3 x 8 x 60 = 5.760,00 menit Maka jumlah menit tersedia untuk satu bulan untuk sebuah mesin adalah: = ,00 menit Sementara waktu tersedia total seluruh mesin adalah: x 6 (jumlah operator mesin) = menit
17 CPOF - Grafik 400, , Capacity Needed Capacity Available 200, , Jan Feb Mar Apr Mei Jun Capacity Available Capacity Needed Pada bulan Maret dan Mei, diketahui dari grafik kapasitas tersedia (capacity available) tidak mampu memenuhi kebutuhan untuk produksi MPS bulan Maret dan Mei tersebut. Lalu apa solusinya?
18 CPOF Kelemahan 50, , Kebutuhan Mesin Kapasitas per mesin 30, , , Drilling Cutting Milling Assembly Finishing Packaging Kapasitas per mesin Kebutuhan Mesin Misal: bulan Januari, konsumsi waktu setiap mesin berbeda. Terlihat dari grafik bahwa Cutting Machine melampaui kapasitas tersedia 43, > Dalam konteks RCCP hal detail per bulan maupun per mesin tidak diperhatikan, sehingga keputusan MPS valid, hanya didasarkan pada nilai rata-rata kapasitas dibutuhkan seluruh periode perencanaan harus lebih kecil dari rata-rata kapasitas tersedia. Karena rata-rata kapasitas tersedia ( ) > rata-rata kapasitas dibutuhkan ( ) maka MPS dapat dinyatakan valid, perencanaan dapat dilanjutkan ke MRP.
19 Bill of Labor Approach - BOLA Diperlukan data yang sama dengan CPOF, hanya berbeda urutan perhitungannya. CPOF = MPS (agregat) x waktu total waktu diperlukan per mesin dst BOLA = waktu diperlukan per mesin waktu total dst BOLA menggunakan konsep matriks dalam perhitungannya.
20 Kapasitas yang Diperlukan C ij = =
21 BOLA - Data MPS Demand Forecast MPS Jan Feb Mar Apr Mei Jun Produk A Produk B Produk C Family X
22 BOLA - Data Waktu Proses Mesin Prod A Prod B Prod C Drilling Cutting Milling Assembly Finishing Packaging
23 Waktu Proses BOLA - Perkalian Matriks Mesin Prod A Prod B Prod C Drilling Cutting Milling Assembly Finishing Packaging Demand Forecast MPS MPS Jan Feb Mar Apr Mei Jun Produk A Produk B Produk C Mesin Jan Feb Mar Apr Mei Jun Drilling 22, , , , , , Cutting 44, , , , , , Milling 34, , , , , , Assembly 19, , , , , , Finishing 32, , , , , , Packaging 1, , , , , , Total 154, , , , , , Kapasitas Tersedia 224, , , , , ,640.00
24 BOLA - Grafik Capacity Needed Capacity Available 400, , , , Jan Feb Mar Apr Mei Jun Capacity Available Capacity Needed Analisa: diketahui dari grafik bahwa bulan Maret dan Mei kapasitas tersedia tidak mencukupi untuk produksi. Namun karena ini masih merupakan RCCP, maka keputusan validitas MPS hanya didasarkan pada rata-rata nilai kapasitas tersedia harus lebih besar sama dengan (>=) rata-rata nilai kapasitas dibutuhkan. Karena rata-rata kapasitas tersedia ( ) < rata-rata kapasitas dibutuhkan ( ), maka MPS harus direvisi.
25 BOLA - Analisa Periode (Januari) 50, , Kapasitas Dibutuhkan Kapasitas Tersedia 30, , , Drilling Cutting Milling Assembly Finishing Packaging Kapasitas Tersedia Kapasitas Dibutuhkan Misal: bulan Januari, konsumsi waktu setiap mesin berbeda. Terlihat dari grafik bahwa Cutting Machine melampaui kapasitas tersedia 44, > Dalam konteks RCCP hal detail per bulan maupun per mesin tidak diperhatikan, sehingga keputusan MPS valid, hanya didasarkan pada nilai rata-rata kapasitas dibutuhkan seluruh periode perencanaan harus lebih kecil dari rata-rata kapasitas tersedia.
26 Resource Profile Approach Mirip seperti BOLA Memperhatikan Lead Time Offset
27 Pemahaman Lead Time Offset Dalam perencanaan material, semua komponen yang dibutuhkan biasanya sudah siap sesaat sebelum waktu duedate-nya (atau kurang sedikit dari waktu lead time-nya). Perlu dipahami bahwa seluruh komponen tidak perlu diproduksi dari awal secara bersama-sama. Misalnya, jika ada komponen yang biaya inventori-nya sangat tinggi, maka sebaiknya produk tersebut belum dipesan sebelum waktu yang tepat. Oleh karena itulah, dibutuhkan lead time offset. Dimana komponen yang memiliki lead time offset tidak mesti dikerjakan dari awal atau tidak selalu dikerjakan pada saat duedate-nya. Komponen yang harus selesai sebelum duedate-nya biasanya memiliki lead time yanglebih pendek.
28 So? What is Lead time? The amount of time between the placing of an order and the receipt of the goods order. Jumlah waktu di antara saat pesanan dilakukan dan saat penerimaan produk jadinya.
29 Kebutuhan Data Pada RPF Data MPS Data Lead Time Offset Waktu Proses
30 Data MPS Produk Jan Feb Mar Apr Mei Jun Produk A Produk B Produk C Produk A Mesin Bulan Sebelum Due Date Drilling Cutting Milling Assembly Finishing Packaging Produk B Mesin Bulan Sebelum Due Date Drilling Cutting Milling Assembly Finishing Packaging Produk C Mesin Bulan Sebelum Due Date Drilling Cutting Milling Assembly Finishing Packaging
31 Perhitungan RPA Mesin Jan Feb Mar Apr Mei Jun Drilling 40, , , , , Cutting 70, , , , , Milling 51, , , , , Assembly 19, , , , , , Finishing 32, , , , , , Packaging 1, , , , , , Total 216, , , , , , Kapasitas Tersedia 224, , , , , ,640.00
32 RPA - Grafik Kapasitas Dibutuhkan Kapasitas Tersedia 300, , , , , , Jan Feb Mar Apr Mei Jun Kapasitas Tersedia Kapasitas Dibutuhkan
33 RPA Kapasitas Mesin Bulan Januari Kapasitas Tersedia 80, Kapasitas Tersedia 70, , , , , , , Drilling Cutting Milling Assembly Finishing Packaging Kapasitas Tersedia Kapasitas Tersedia
34 Any Question?
35 Saya yang bertanya 1. Mana yang lebih akurat? 2. Kapan atau apa alasan CPOF, BOLA, dan RPA digunakan?
ROUGH CUT CAPASITY PLANNING
ROUGH CUT CAPASITY PLANNING Oleh: Mega Inayati Rif ah, S.T., M.Sc. Institut Sains & Teknologi AKPRIND Yogyakarta Jl. Kalisahak No. 28, Komplek Balapan, Yogyakarta DEFINISI Capasity (available capasity)
Lebih terperinciPERENCANAAN KAPASITAS WAKTU PRODUKSI YANG OPTIMAL DENGAN MENGGUNAKAN METODE CAPACITY REQUIREMENT PLANNING DI PT. SPI SURABAYA
PERENCANAAN KAPASITAS WAKTU PRODUKSI YANG OPTIMAL DENGAN MENGGUNAKAN METODE CAPACITY REQUIREMENT PLANNING DI PT. SPI SURABAYA Erlina P Teknik Industri FTI-UPNV Jawa Timur Abstraks Penelitian ini bertujuan
Lebih terperinciUSULAN PERBAIKAN SISTEM KERJA UNIT PENGANTONGAN PUPUK UREA PT. PUPUK KUJANG DENGAN METODE ROUGH CUT CAPACITY PLANNING (RCCP)
USULAN PERBAIKAN SISTEM KERJA UNIT PENGANTONGAN PUPUK UREA PT. PUPUK KUJANG DENGAN METODE ROUGH CUT CAPACITY PLANNING (RCCP) Ahmad Kholis, Iphov Kumala S Jurusan Teknik Industri Universitas Esa Unggul,
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH
61 BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH 3.1 Flow Chart Pemecahan Masalah Gambar 3.1 Flow Chart Metodologi Pemecahan 62 3.2 Penjelasan Flow Chart Metodologi Pemecahan Masalah Dari flow chart metodologi pemcahan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah
I-1 BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Bagi industri manufaktur masalah perencanaan kapasitas merupakan salah satu kegiatan yang sangat penting dalam upaya mewujudkan keberhasilan untuk menyerap
Lebih terperinciPerencanaan Kebutuhan Material (MRP)
Perencanaan Kebutuhan Material (MRP) Komponen-komponen: 1. Sistem penjadwalan produksi menghasilkan master jadwal produksi yang mencakup lead time terpanjang ditambah waktu produksi terpanjang. 2. Sistem
Lebih terperinciKata kunci: tenaga kerja musiman, permintaan konsumen, alokasi waktu lembur dan produksi periode sebelumnya.
ABSTRAK Purnomo Batik Art & Handicraft merupakan suatu perusahaan penghasil batik tulis make to stock dengan tenaga kerja bersifat tetap. Pada masa-masa musiman di pedesaan, misalnya musim tanam padi,
Lebih terperinciRencana Produksi & Rencana Induk
Rencana Produksi & Rencana Induk Pokok Bahasan: I. Struktur PPIC II. Strategi Dasar Produksi III. Perhitungan Rencana Produksi IV. Contoh Rencana Produksi dengan MTS V. Contoh Rencana Produksi dengan MTO
Lebih terperinciCAPACITY PLANNING. Zulfa Fitri Ikatrinasari, MT., Dr. / Euis Nina S. Y., ST, MT
CAPACITY PLANNING Modul ke: Definisi Kapasitas, Manajemen Kapasitas, Capacity Planning Factors, Bill of Capacity, dan Capacity Requirement Planning. Fakultas Pascasarjana Zulfa Fitri Ikatrinasari, MT.,
Lebih terperinciBAB 4 PENGUMPULAN DAN ANALISA DATA
69 BAB 4 PENGUMPULAN DAN ANALISA DATA 4.1 Pengumpulan Data 4.1.1 Data Penjualan Pipa PVC Pada bab ini ditampilkan data-data penjualan pipa PVC yang diambil pada saat pengamatan dilakukan. Data yang ditampilkan
Lebih terperinciMODUL 7 PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN PRODUKSI
2013 MODUL 7 PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN PRODUKSI TI 3002 Praktikum Perancangan Sistem Terintegrasi II Laboratorium Sistem Produksi Program Studi Teknik Industri Institut Teknologi Bandung TI 3002 Praktikum
Lebih terperinciAnalisa Perencanaan Sistem Produksi Pada Rumah Makan Stallo
Analisa Perencanaan Sistem Produksi Pada Rumah Makan Stallo Pinta Imanda *1), Akhmad Nidhomuz Zaman 2), Harnan Haryono Saputra 3) 1) Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Pembangunan Nasional
Lebih terperinciMRP. Master Production. Bill of. Lead. Inventory. planning programs. Purchasing MODUL 11 JIT DAN MRP
MODUL 11 MRP adalah suatu teknik yang menggunakan BOM (bill of materials), inventory dan master schedule untuk mengetahui kebutuhan suatu part pada suatu waktu. Struktur MRP MRP membutuhkan data dari Bill
Lebih terperinciPerencanaan Produksi Yarn Divisi Spinning 2 PT ABC
Perencanaan Produksi Yarn Divisi Spinning 2 PT ABC Wakhid Ahmad Jauhari *1) dan Namrotul Uela Fatakunul Imamah *2) 1) Dosen Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Sebelas Maret, Ir Sutami
Lebih terperinciPerencanaan Sumber Daya
MODUL PERKULIAHAN Perencanaan Sumber Daya Production & Material Management Fakultas Program Studi TatapMuka Kode MK DisusunOleh Program Magister Teknik B11536BA Pascasarjana Industri (M-203) 06 Abstract
Lebih terperinciBAB 5 ANALISIS 5.1. Analisis Forecasting (Peramalan)
BAB 5 ANALISIS 5.1. Analisis Forecasting (Peramalan) Peramalan merupakan upaya untuk memperkirakan apa yang akan terjadi pada masa yang akan datang. Peramalan digunakan untuk melihat atau memperkirakan
Lebih terperinciPerencanaan Produksi dengan Mempertimbangkan Kapasitas Produksi pada CV. X
Perencanaan Produksi dengan Mempertimbangkan Kapasitas Produksi pada CV. X Daniel Kurniawan 1, Tanti Octavia 2 Abstract: Production planning, capacity determination and objective value on CV. X only refers
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. keterbatasan kapasitas produksi dan ketersediaan bahan.
V-21 BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Perkembangan industri manufaktur di Indonesia semakin pesat, masing-masing perusahaan dituntut untuk memiliki keunggulan bila dibandingkan dengan perusahaan pesaing
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
28 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen Pengertian manajemen menurut T H Handoko (2005, hal 3) adalah proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan usaha-usaha para anggota organisasi dan
Lebih terperinciPERENCANAAN PRODUKSI F I T H R O T I N M A U L I D I Y A H A L F A I D A H
PERENCANAAN PRODUKSI F I T H R O T I N M A U L I D I Y A H A L F A I D A H Proses Bisnis dalam ERP 6 bagian utama dalam ERP menurut SAP-ERP Pengertian Production Planning Menurut KBBI: perencanaan merupakan
Lebih terperinciBiaya Perencanaan Agregat Metode-Metode Perencanaan Agregat Linear Programming Pengertian Linear
x DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i SURAT PERNYATAAN KEASLIAN TUGAS AKHIR... ii SURAT KETERANGAN SELESAI PENELITIAN TUGAS AKHIR... iii LEMBAR PENGESAHAN DOSEN PEMBIMBING... iv LEMBAR PENGESAHAN DOSEN PENGUJI...
Lebih terperinciREZAFANI ALFIN NPM
PERENCANAAN KAPASITAS WAKTU PRODUKSI KURSI DENGAN METODE ROUGHT CUT CAPACITY PLANNING ( RCCP ) DI PT. KHARISMA ESA ARDI--SURABAYA SKRIPSI Diajukan Oleh : REZAFANI ALFIN NPM.0732010101 JURUSAN TEKNIK INDUSTRI
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH
BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH 3.1 Metodologi Penelitian 3.1.1 Studi Pendahuluan Dalam memulai penelitian ini, mula-mula dilakukan studi pendahuluan yang terdiri dari studi lapangan dan studi kepustakaan
Lebih terperinciRENCANA INDUK PRODUKSI (MASTER PRODUCTION SCHEDULE)
RENCANA INDUK PRODUKSI (MASTER PRODUCTION SCHEDULE) Pokok Bahasan: I. MPS II. Hubungan Production Plan dengan MPS III. Contoh MPS IV. Available to Promise (ATP) V. Perubahan MPS & Time Fences VI. Projected
Lebih terperinciBAB 4 PENGUMPULAN DAN ANALISA DATA
69 BAB 4 PENGUMPULAN DAN ANALISA DATA 4.1 Pengumpulan Data Pengumpulan data merupakan tahap pendahuluan sebelum memasuki bagian pengolahan data. Data yang dibutuhkan untuk pengolahan terlebih dahulu didokumentasikan.
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Flowchart Pemecahan Masalah Untuk lebih mempermudah melihat urutan atau tahapan-tahapan pemecahan masalah, maka pada gambar flowchart dibawah ini akan merangkum semua
Lebih terperinciPerencanaan Produksi SAP ERP
Materi #8 Perencanaan Produksi SAP ERP 2 6623 - Taufiqur Rachman 1 Sales Forecasting 3 Peramalan Penjualan dapat menggunakan data tahun lalu dikombinasikan dengan target keuangan dan inisiatif marketing
Lebih terperinciAnalisis Kapasitas Produksi Menggunakan Metode Rough Cut Capacity Planning Di Workcenter
Analisis Kapasitas Produksi Menggunakan Metode Rough Cut Capacity Planning Di Workcenter 1 Departemen Produksi 2 Divisi Alat Berat PT. Pindad (Persero) Bandung Nurul Mu minin Herawati Y. 1, Anda Iviana
Lebih terperinciPERENCANAAN KAPASITAS WAKTU PRODUKSI BOGIE DENGAN METODE CAPACITY REQUIREMENT PLANNING (CRP) DI PT. BARATA INDONESIA GRESIK SKRIPSI
PERENCANAAN KAPASITAS WAKTU PRODUKSI BOGIE DENGAN METODE CAPACITY REQUIREMENT PLANNING (CRP) DI PT. BARATA INDONESIA GRESIK SKRIPSI Diajukan Oleh : APRIANA KARTIKA PUTRI 0732010026 JURUSAN TEKNIK INDUSTRI
Lebih terperinciUSULAN SISTEM PERENCANAAN PRODUKSI RAK-RAK STDI DI PT. INTI DENGAN MENGGUNAKAN SISTEM MRP TUGAS SISTEM PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN PRODUKSI
USULAN SISTEM PERENCANAAN PRODUKSI RAK-RAK STDI DI PT. INTI DENGAN MENGGUNAKAN SISTEM MRP TUGAS SISTEM PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN PRODUKSI Dosen Pengampu: Prof. Dr. Ir. Abdul Hakim Halim, M.Sc Oleh:
Lebih terperinciPERENCANAAN KAPASITAS PRODUKSI UNTUK MEMENUHI PERMINTAAN KONSUMEN DENGAN MENGGUNAKAN METODE ROUGH CUT CAPACITY PLANNING (RCCP) DIDIK KHUSNA AJI
PERENCANAAN KAPASITAS PRODUKSI UNTUK MEMENUHI PERMINTAAN KONSUMEN DENGAN MENGGUNAKAN METODE ROUGH CUT CAPACITY PLANNING (RCCP) DIDIK KHUSNA AJI Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Dian Nuswantoro
Lebih terperinciBAB 4 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH
BAB 4 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH 4.1. Model Rumusan Masalah dan Pengambilan Keputusan Dibawah ini merupakan diagram alir yang menggambarkan langkahlangkah dalam melakukan penelitian di PT. Dankos Laboratorioes
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 VARIABEL PENELITIAN DAN DEFINISI OPERASIONAL VARIABEL Variabel Penelitian di sini merupakan suatu atribut atau nilai atau sifat dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai
Lebih terperinciBAB V ANALISIS. Tabel 5.1. Kesalahan Estimasi Peramalan Metode Linear Regression
BAB V ANALISIS 5.1. Analisis Peramalan Peramalan merupakan suatu cara untuk memperkirakan permasalahan dimasa yang akan datang berdasarkan pada data penjualan masa lalu. Dari bulan januari 2010 sampai
Lebih terperinciUSULAN PENERAPAN MANUFACTURING RESOURCE PLANNING (MRP II) DI PT KSP
USULAN PENERAPAN MANUFACTURING RESOURCE PLANNING (MRP II) DI PT KSP Anggara Hayun 1 ; Johanda 2 1 Peneliti BPPT, Cibinong Science Center LIPI, Jln. Raya Bogor KM 46, Cibinong PO BOX 422, Bogor 43253 2
Lebih terperinciUSULAN ALAT BANTU HITUNG PENERIMAAN ORDER PADA PERUSAHAAN HOME INDUSTRY PD. TALLY SKRIPSI
USULAN ALAT BANTU HITUNG PENERIMAAN ORDER PADA PERUSAHAAN HOME INDUSTRY PD. TALLY SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat guna mencapai gelar Sarjana dalam bidang ilmu Teknik Industri Disusun
Lebih terperinciDAFTAR ISI HALAMAN JUDUL...
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PENGESAHAN... ii KATA PENGANTAR... iii DAFTAR ISI... v DAFTAR TABEL... vii DAFTAR GAMBAR... viii ABSTRAK... ix ABSTRACT... x BAB I PENDAHULUAN... I-1 1.1. Latar Belakang
Lebih terperinciUSULAN RENCANA KAPASITAS PRODUKSI MENGGUNAKAN METODE RCCP DAN PENDEKATAN SISTEM DINAMIS PADA PT. DELLIFOOD SENTOSA CORPINDO - TANGERANG
USULAN RENCANA KAPASITAS PRODUKSI MENGGUNAKAN METODE RCCP DAN PENDEKATAN SISTEM DINAMIS PADA PT. DELLIFOOD SENTOSA CORPINDO - TANGERANG Nofi Erni, Santi Rafrianti Teknik Industri Universitas Indonusa Esa
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Material Requirements Planning 2.1.1 Definisi MRP MRP adalah dasar komputer mengenai perencanaan produksi dan inventory control. MRP juga dikenal sebagai tahapan waktu perencanaan
Lebih terperinciPerencanaan Agregat. Perencanaa & Pengendalian Produksi_TI-UG
Perencanaan Agregat (Aggregate Planning) 1 PENDAHULUAN Pokok bahasan ini merupakan pokok bahasan yang mengkaji perencanaan faktor-faktor produksi secara terintegrasi, dengan mempertimbangkan bahan baku,
Lebih terperinciK E L O M P O K S O Y A : I N D A N A S A R A M I T A R A C H M A N
K E L O M P O K S O Y A : A H M A D M U K T I A L M A N S U R B A T A R A M A N U R U N G I K A N O V I I N D R I A T I I N D A N A S A R A M I T A R A C H M A N S A L I S U B A K T I T R I W U L A N D
Lebih terperinciSistem Produksi. Produksi. Sistem Produksi. Sistem Produksi
Sistem Produksi Sistem Produksi 84 Produksi Produksi disebut juga dengan istilah manufaktur merupakan salah satu fungsi dalam perusahaan (fungsi lainnya a.l pemasaran, personalia, dan finansial). Produksi
Lebih terperinciUNIT SCRAP. Astrid Lestari Tungadi, S.Kom., M.TI.
UNIT SCRAP Astrid Lestari Tungadi, S.Kom., M.TI. PERENCANAAN PRODUKSI RENCANA JANGKA PENDEK Dalam proses produksi dapat diperoleh unit scrap Unit yang rusak dalam proses produksi Mengurangi output Mempertimbangkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Permasalahan. Perkembangan bisnis dan industri sejalan dengan persaingan yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan Perkembangan bisnis dan industri sejalan dengan persaingan yang semakin ketat antar perusahaan dalam memberikan inovasi dan memuaskan konsumen agar mampu
Lebih terperinciBAB III KERANGKA PEMECAHAN MASALAH
BAB III KERANGKA PEMECAHAN MASALAH 3.1 Pengembangan Kerangka Kerja Secara garis besar terdapat beberapa langkah yang harus dilakukan dalam menyelesaikan penelitian ini. Langkah-langkah tersebut yaitu studi
Lebih terperinciPerencanaan & Pengendalian Produksi (Production Planning and Control)
Perencanaan & Pengendalian Produksi (Production Planning and Control) Pengantar Pokok Bahasan: I. Kedudukan Planning & Control dalam Keputusan Operasional II. Manufacturing Strategy III. Konflik Sistem
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI Untuk memecahkan masalah yang diuraikan pada sub bab 1.2 diperlukan beberapa terori pendukung yang relevan. 2.1 Inventory Control Pengawasan persediaan digunakan untuk mengatur tersedianya
Lebih terperinciMaterial Requirements Planning (MRP)
Material Requirements Planning (MRP) Pokok Bahasan: I. Tujuan MRP II. Input & Output MRP III. Contoh Logika MRP & Struktur Produk IV. Contoh MRP Kereta Dorong V. Sistem Informasi MR Kuliah ke-4: Rabu,
Lebih terperinciJurusan Teknik Industri, Universitas Brawijaya Jalan MT. Haryono 167, Malang, 65145, Indonesia (1)
Petunjuk Sitasi: Setyanto, N. W., Herdianto, B., & Eunike, A. (2017). Analisa Kapasitas Produksi Pembuatan Rokok Sigaret Keretek Mesin (SKM) Menggunakan Metode Rougt Cut Capacity Planning (RCCP). Prosiding
Lebih terperinciBAB 3 METODE PEMECAHAN MASALAH
BAB 3 METODE PEMECAHAN MASALAH 3.1 Metodologi Pemecahan Masalah Metodologi yang dipakai dalam pemecahan masalah merupakan penerapan dari metode perbaikan proses berkesinambungan (Continuous Prosess Improvement)
Lebih terperinciRUDI SUSANTO NPM
PERENCANAAN KAPASITAS PRODUKSI GENTENG DENGAN METODE ROUGHT CUT CAPACITY PLANNING ( RCCP ) DI PT. KIA KERAMIK MAS SKRIPSI Diajukan Oleh : RUDI SUSANTO NPM.0632010146 JURUSAN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNOLOGI
Lebih terperinciBAB 3 DATA UNTUK PENJADWALAN JOB SHOP
BAB 3 DATA UNTUK PENJADWALAN JOB SHOP Bab ini berisi data yang diperoleh dari perusahaan, seperti waktu kerja, pesanan, waktu proses tiap job pada tiap mesin, aliran proses dan rekaman jadwal produksi
Lebih terperinciPERENCANAAN KEBUTUHAN KAPASITAS (ROUGH CUT CAPACITY PLANNING) INDUSTRI PENGOLAHAN PERALATAN RUMAH TANGGA DI PT. X
PERENCANAAN KEBUTUHAN KAPASITAS (ROUGH CUT CAPACITY PLANNING) INDUSTRI PENGOLAHAN PERALATAN RUMAH TANGGA DI PT. X Marta Elissa Sirait 1, Sukaria Sinulingga 2, Aulia Ishak 3 Departemen Teknik Industri,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan dunia industri menyebabkan terjadinya persaingan yang cukup ketat antar perusahaan. Kualitas merupakan faktor dasar konsumen terhadap
Lebih terperinciTUGAS AKHIR. Perencanaan Kapasitas Produksi dengan Metode ROUGH CUT CAPACITY PLANNING (RCCP) Pada PT.XYZ
TUGAS AKHIR Perencanaan Kapasitas Produksi dengan Metode ROUGH CUT CAPACITY PLANNING (RCCP) Pada PT.XYZ Diajukan guna melengkapi sebagian syarat dalam mencapai gelar Sarjana Strata Satu (S1) Disusun Oleh
Lebih terperinciPERENCANAAN PRODUKSI DAN KAPASITAS JANGKA MENENGAH PADA PT X
PERENCANAAN PRODUKSI DAN KAPASITAS JANGKA MENENGAH PADA PT X David Hartanto 1, Dini Wahyuni 2, Ikhsan Siregar 3 Departemen Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Sumatera Utara Jl. Almamater Kampus
Lebih terperinciUNIVERSITAS BINA NUSANTARA
UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Skripsi Sarjana Jurusan Teknik Industri Semester Ganjil 2005/2006 ANALISIS USULAN PENERAPAN MANUFACTURING REQUIREMENT PLANNING (MRP II) DI PT. HARAPAN WIDYATAMA PERTIWI ABSTRAK
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1. Material Requirement Planning (MRP) Menurut Heryanto (1997, p193), persediaan adalah bahan baku atau barang yang disimpan yang akan digunakan untuk memenuhi
Lebih terperinciPERENCANAAN TEKNOLOGI OLEH: MEGA INAYATI RIF AH, ST., M.SC.
I N S T I T U T S A I N S & T E K N O L O G I A K P R I N D Y O G Y A K A R T A Jl. Kalisahak No. 28, Komplek Balapan, Kota Yogyakarta PERENCANAAN TEKNOLOGI OLEH: MEGA INAYATI RIF AH, ST., M.SC. PENDAHULUAN
Lebih terperinciPERENCANAAN KEBUTUHAN MATERIAL DENGAN METODE MATERIAL REQUIREMENT PLANNING
PERENCANAAN KEBUTUHAN MATERIAL DENGAN METODE MATERIAL REQUIREMENT PLANNING Jaka Purnama dan Suhartini Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknologi Industri, Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya Jl. Arif
Lebih terperinciPenentuan Waktu Produksi Optimal dengan Metode Rougt Cut Capacity Planning Guna Memenuhi Permintaan Konsumen (Studi Kasus PT. Adhitama Abadi Surabaya)
Penentuan Waktu Produksi Optimal dengan Metode Rougt Cut Capacity Planning Guna Memenuhi Permintaan Konsumen (Studi Kasus PT. Adhitama Abadi Surabaya) Dira Ernawati Teknik Industri FTI UPN Veteran Jatim
Lebih terperinciPENGEMBANGAN MODEL OPTIMASI TANGGUH PERENCANAAN KAPASITAS PRODUKSI PADA LINGKUNGAN MAKE-TO-ORDER SKRIPSI
PENGEMBANGAN MODEL OPTIMASI TANGGUH PERENCANAAN KAPASITAS PRODUKSI PADA LINGKUNGAN MAKE-TO-ORDER SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat guna mencapai gelar Sarjana dalam bidang ilmu Teknik Industri
Lebih terperinciINTEGRASI PERENCANAAN PRIORITAS DAN KAPASITAS SISTEM MRP II DENGAN SISTEM KANBAN MENGGUNAKAN PROMODEL
INTEGRASI PERENCANAAN PRIORITAS DAN KAPASITAS SISTEM MRP II DENGAN SISTEM KANBAN MENGGUNAKAN PROMODEL Budi Aribowo 1 ; Natasari 2 1 Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Al Azhar Indonesia
Lebih terperinciBAB V ANALISA HASIL. periode April 2015 Maret 2016 menghasilkan kurva trend positif (trend meningkat)
102 BAB V ANALISA HASIL 5.1 Peramalan Metode peramalan yang digunakan dalam penelitian ini adalah proyeksi trend yang terdiri dari linier trend model, quadratic trend model, exponential growth curve trend
Lebih terperinciDAFTAR ISI. repository.unisba.ac.id
DAFTAR ISI ABSTRAK... i ABSTRACT... ii PERUNTUKAN... iii AYAT AL-QURAN... iv PEDOMAN PENGGUNAAN TUGAS AKHIR... vi KATA PENGANTAR... vii DAFTAR ISI... x DAFTAR TABEL... xiii DAFTAR GAMBAR... xv BAB I PENDAHULUAN...
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH
26 BAB III METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH 3.1 METODOLOGI PENELITIAN Dalam pembuatan Tugas Akhir diperlukan tahapan yang terstruktur yaitu tahapan metodologi penelitian. Metodologi penelitian merupakan penggambaran
Lebih terperinciBab 5-6. Perencanaan Kapasitas
Bab 5-6 Perencanaan Kapasitas Capacity Planning Menetapkan tingkat keseluruhan sumber daya produktif Mempengaruhi respon lead time, biaya & daya saing Menentukan kapan dan berapa banyak untuk meningkatkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. semakin ketat. Dengan meningkatnya persaingan antar perusahaan, pelanggan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi ini, tingkat persaingan antar perusahaan manufaktur semakin ketat. Dengan meningkatnya persaingan antar perusahaan, pelanggan semakin
Lebih terperinciMaterial Requirements Planning (MRP) & ERP
Chapter 14 Material Requirements Planning (MRP) & ERP Dependent demand: permintaan dari suatu barang berhubungan dan dipengaruhi oleh permintaan terhadap barang lain. MRP: sebuah tehnik yang digunakan
Lebih terperinciABSTRAK. Kata Kunci: Proyeksi Permintaan, Optimasi, Integer Linear Programming.
ABSTRAK Saat ini terdapat banyak UMKM yang berkembang di Yogyakarta. Salah satunya adalah usaha Phia Deva yang memproduksi penganan phia dengan berbagai macam varian rasa. Phia Deva adalah industri kecil
Lebih terperinciPERENCANAAN KAPASITAS WAKTU PRODUKSI ROLLING DOOR DENGAN METODE CAPACITY REQUIREMENT PLANNING (CRP) DI CV. TRIYUDA MAJU SURABAYA SKRIPSI
PERENCANAAN KAPASITAS WAKTU PRODUKSI ROLLING DOOR DENGAN METODE CAPACITY REQUIREMENT PLANNING (CRP) DI CV. TRIYUDA MAJU SURABAYA SKRIPSI Oleh : FIRMAN DWI ANTONY 0632010145 JURUSAN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS
Lebih terperinciBAB 4 METODOLOGI PENELITIAN
BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Model Perumusan Masalah Metodologi penelitian penting dilakukan untuk menentukan pola pikir dalam mengindentifikasi masalah dan melakukan pemecahannya. Untuk melakukan pemecahan
Lebih terperinciABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK CV Setia Jaya Socks merupakan perusahaan yang memproduksi kaos kaki. Perusahaan ini berlokasi di Jl. Kopo Permai II, Blok A no 2-6, Bandung dan memiliki lebih dari 50 tenaga kerja langsung. Perusahaan
Lebih terperinciBAB 4 PENGUMPULAN DAN ANALISA DATA
60 BAB 4 PENGUMPULAN DAN ANALISA DATA 4.1 Pengumpulan Data Data-data yang diperlukan untuk penelitian ini adalah : 1. Data Kapasitas Produksi Adapun kapasitas produksi reguler perhari untuk satu lini produksi
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
20 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka Menurut Biegel (referensi 3), persediaan adalah bahan yang disimpan di dalam gudang yang kemudian akan digunakan untuk kelangsungan suatu proses produksi (bahan
Lebih terperinciIMPLEMENTASI ROUGH CUT CAPACITY PLANNING (RCCP) DENGAN PENDEKATAN TOTAL FAKTOR UNTUK PERENCANAAN KAPASITAS PRODUKSI PT. XYY
IMPLEMENTASI ROUGH CUT CAPACITY PLANNING (RCCP) DENGAN PENDEKATAN TOTAL FAKTOR UNTUK PERENCANAAN KAPASITAS PRODUKSI PT. XYY Arif Ariansyah Program Studi Teknik Industri Jurusan Teknik Elektro, Fakultas
Lebih terperinciSAP FUNDAMENTALS LOGISTICS PART 2
SAP FUNDAMENTALS LOGISTICS PART 2 Manufacture Proses produksi berdasarkan material (bahan baku) yang telah didapatkan pada proses procurement, dan berdasarkan Bill of Material (BOM) yang telah dibuat Hasil
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.2. Manajemen Persediaan Persediaan adalah bahan atau barang yang disimpan yang akan digunakan untuk memenuhi tujuan tertentu, misalnya untuk proses produksi atau perakitan untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pertumbuhan penduduk yang semakin meningkat setiap tahunnya akan berdampak pada kebutuhan pelayanan kesehatan dan kebutuhan alat medis yang semakin tahun akan
Lebih terperinciSISTEM INFORMASI PRODUKSI ( SINPROD ) Tujuan: Memberikan pemahaman aspek sistem produksi,sistem manufaktur dalam informasi perusahaan
SISTEM INFORMASI PRODUKSI ( SINPROD ) Tujuan: Memberikan pemahaman aspek sistem produksi,sistem manufaktur dalam informasi perusahaan Definisi Sistem Informasi Produksi Sistem Sekelompok elemen-elemen
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. komponen otomotif dituntut meningkatkan inovasi sehingga produk bisa menjadi
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Menghadapi pasar bebas masyarakat ekonomi Asean pada 2015, pabrikan komponen otomotif dituntut meningkatkan inovasi sehingga produk bisa menjadi lebih kompetitif,
Lebih terperinciPENINGKATAN KAPASITAS PRODUKSI PETI ALUMUNIUM UNTUK MEMENUHI KEBUTUHAN PERMINTAAN MELALUI OPTIMALISASI JADWAL INDUK PRODUKSI DI PT.
ISSN 2338-8102 PENINGKATAN KAPASITAS PRODUKSI PETI ALUMUNIUM UNTUK MEMENUHI KEBUTUHAN PERMINTAAN MELALUI OPTIMALISASI JADWAL INDUK PRODUKSI DI PT. BJK Harini FT. Universitas 17 Agustus 1945 E-mail: harini_rahardjo@yahoo.com
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Industri Modern 2.1.1 Konsep Deming tentang Sistem Industri Modern (Gazperz,Vincent.1998) Proses industri harus dipandang sebagai suatu perbaikan terus-menerus (continuous
Lebih terperinciBAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1. Pengumpulan Data 4.1.1. Sejarah Perusahaan CV. Mitra Abadi Teknik merupakan sebuah perusahaan yang bergerak dalam bidang perancangan dan manufaktur untuk peralatan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Penelitian ini dilaksanakan melalui beberapa tahapan sistematis dan saling berkaitan satu tahapan dengan tahapan lainnya. Tahapan dimulai dari identifikasi masalah, pengolahan,
Lebih terperinciIntroduction to. Chapter 9. Production Management. MultiMedia by Stephen M. Peters South-Western College Publishing
Introduction to Chapter 9 Production Management Sasaran Pembelajaran Identifikasi sumber daya kunci yang digunakan untuk produksi. Identifikasi faktor yang mempengaruhi keputusan lokasi pabrik. Uraikan
Lebih terperinciABSTRACT. Keywords: Job orders, production scheduling, CDS, FCFS, makespan efficiency. Universitas Kristen Maranatha
v ABSTRACT Competition in the manufacturing companies continue to increase along times. Every company always tries to produce a quality product and match with consumer desire. Especially companies based
Lebih terperinciWeek 11 SIA SIKLUS PRODUKSI. Awalludiyah Ambarwati
Week 11 SIA SIKLUS PRODUKSI Awalludiyah Ambarwati Production Methods Continuous Processing creates a homogeneous product through a continuous series of standard procedures. Batch Processing produces discrete
Lebih terperinciABSTRACT. Key Words : Raw Materials, Material Requirement Planning, Lot for Lot. Universitas Kristen Maranatha
ABSTRACT In running a manufacturing company, the company need several steps to transform raw materials into finished goods. The process starts from ordering raw materials until distribution to the consumer.
Lebih terperinciUNIVERSITAS BINA NUSANTARA
UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Teknik Industri Tugas Akhir Sarjana Semester Genap 2006/2007 ANALISIS USULAN PENERAPAN MANUFACTURING RESOURCE PLANNING (MRP II) DI PT. KARA SANTAN PERTAMA ABSTRAK JOHANDA
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. suatu paradigma baru bagi perusahaan dalam menjalankan bisnisnya. Berbeda dengan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi yang terjadi pada akhir abad ke-20 telah membawa suatu paradigma baru bagi perusahaan dalam menjalankan bisnisnya. Berbeda dengan pandangan para
Lebih terperinciMANAJEMEN PERSEDIAAN. Persediaan Surplus Persediaan Mati. Prepared by: Dr. Sawarni Hasibuan. Modul ke: Fakultas FEB. Program Studi Manajemen
MANAJEMEN PERSEDIAAN Modul ke: Persediaan Surplus Persediaan Mati Fakultas FEB Prepared by: Dr. Sawarni Hasibuan Program Studi Manajemen www.mercubuana.ac.id PENGAWASAN PERSEDIAAN Pengawasan Fisik Pengawasan
Lebih terperinciPERENCANAAN SISTEM MANAJEMEN PERSEDIAAN INGREDIENT DARI MARGARIN DAN SHORTENING DENGAN MENGGUNAKAN METODE PERAMALAN DAN EOQ DI PT SMART TBK.
PERENCANAAN SISTEM MANAJEMEN PERSEDIAAN INGREDIENT DARI MARGARIN DAN SHORTENING DENGAN MENGGUNAKAN METODE PERAMALAN DAN EOQ DI PT SMART TBK. Hartono Santoso 1, Bobby Oedy P. Soepangkat 2, dan Sony Sunaryo
Lebih terperinciABSTRACT. viii. Universitas Kristen Maranatha
ABSTRACT Aggregate production planning is planning and organizing earlier regarding the people, materials, machines, and other equipment as well as capital goods which is necessary to produce the goods
Lebih terperinciBAB 4 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH
BAB 4 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH 4.1 Model Rumusan Masalah dan Pengambilan Keputusan Langkah-langkah dalam pemecahan masalah dan pengambilan keputusan dalam membuat sistem untuk menghasilkan suatu perencanaan
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH
126 BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH 3.1 Flow Diagram Pemecahan Masalah Gambar 3.1 Flow Diagram Pemecahan Masalah 127 1 PENGUMPULAN DATA - Data spesifikasi produk - Data bahan baku - Data jumlah mesin
Lebih terperinciPERENCANAAN KEBUTUHAN KAPASITAS PRODUKSI PADA SP ALUMINIUM
PERENCANAAN KEBUTUHAN KAPASITAS PRODUKSI PADA SP ALUMINIUM Wawan K Risal, Puryani, dan Eko Nursubiyantoro Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknik Industri Universitas Pembangunan Nasional Veteran Yogyakarta
Lebih terperinci1. BAB I PENDAHULUAN
1. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di era globalisasi saat ini keinginan konsumen merupakan faktor terpenting yang diperhatikan oleh produsen di berbagai sektor industri. Keinginan konsumen
Lebih terperinciSoal Latihan Ujian MPO (MRP, Scheduling, Layout, Aggregate Planning and AHP)
Soal Latihan Ujian MPO (MRP, Scheduling, Layout, Aggregate Planning and AHP) Mata Kuliah Dosen Nama Mahasiswa NRP : Manajemen Produksi dan Operasi (MPO) : Dr. Ir. Yandra Arkeman, M.Eng : M. Maulana Hamzah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perusahaan harus mampu bersaing dalam memenuhi keinginan customer. Salah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Persaingan industri yang sangat ketat pada saat ini menyebabkan perusahaan harus mampu bersaing dalam memenuhi keinginan customer. Salah satu keinginan customer mendapatkan
Lebih terperinci