IMPLEMENTASI ROUGH CUT CAPACITY PLANNING (RCCP) DENGAN PENDEKATAN TOTAL FAKTOR UNTUK PERENCANAAN KAPASITAS PRODUKSI PT. XYY

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "IMPLEMENTASI ROUGH CUT CAPACITY PLANNING (RCCP) DENGAN PENDEKATAN TOTAL FAKTOR UNTUK PERENCANAAN KAPASITAS PRODUKSI PT. XYY"

Transkripsi

1 IMPLEMENTASI ROUGH CUT CAPACITY PLANNING (RCCP) DENGAN PENDEKATAN TOTAL FAKTOR UNTUK PERENCANAAN KAPASITAS PRODUKSI PT. XYY Arif Ariansyah Program Studi Teknik Industri Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Tanjungpura Abstract-PT. XYY is a private company engaged in the forestry industry, started its business since PT. XYY produce plywood until In 2013 the company management decided to produce veneer, it is semi-finished materials that are used as raw material for the plywood market demand at domestic and abroad. Products produced in semifinished materials are veneer face, veneer core and veneer back. At a certain period PT. XYY has not been able to meet the demand of employees overall. It is necessary for capacity planning of production with Rough Cut Capacity Plannng. The focus of this research is production capacity planning that to know the availability of installed capacity and capacity required for the production planning capacity on Production planning capacity made avaliable with forecasting and the results become master production scheduling plan that will be validated by Rough Cut Capacity Planning. Results obtained by using the approach of total factor (with Overall Capacity Planning Factors) indicates that in January, February and March are still experiencing a shortage of capacity. In January a shortage of production capacity is hours, in February hours and March experienced a shortage of capacity hours. Lack of capacity at three months are in the work center dryer, selection, and packing operations. Scenarios that have made to improve and increase the production capacity of the deficient capacity are to do a re-adjustment workload on the work center reparations, selection, and packing operations and add overtime and adding shifts at the work center dryer. After the scenario have been made, enhacement production capacity for Januari 2569,78 hours, February hours and March 2689,89 hours, and consumer demand can be met in its entirety. Keywords-Production Capacity Planning, forcasting, RCCP 1. Pendahuluan PT. XYY adalah perusahaan swasta nasional yang bergerak dalam bidang industri kehutanan, memulai usahanya sejak tahun 1982 PT. XYY memproduksi plywood hingga tahun Tahun 2013 manajemen perusahan memutuskan untuk memproduksi veneer, yaitu bahan setengah jadi yang digunakan sebagai bahan baku plywood untuk kebutuhan pasar di dalam dan luar negeri. Produk yang dihasilkan berupa bahan setengah jadi yaitu veneer face, veneer back dan veneer core. PT. XYY menganut sistem make to order dalam hal strategi respon terhadap permintaan konsumennya. Periode bulan Januari, Maret, April, dan Juli perusahaan belum mampu memenuhi permintaan konsumen secara keseluruhan. Ketidakmampuan tersebut dikarenakan tidak tercapainya target produksi oleh perusahaan, hal ini dikarenakan perusahaan tidak membuat peramalan rencana produksi, target produksi hanya dilakukan dan dibebankan pada work center log cutting yang merupakan proses awal produksi veneer, sehingga terdapat work center kritis yang mengalami kekurangan kapasitas produksi. Rencana produksi PT. XYY hanya disusun atas dasar pertimbangan jumlah tenaga kerja tanpa memperhitungkan kapasitas produksi yang ada, sehingga mengakibatkan produksi pada bulan-bulan tertentu tidak terpenuhi secara keseluruhan. Sebagai salah satu contoh pada periode bulan Januari, permintaan sebanyak Jumlah produksi sebesar 3.727, sehingga permintaan tidak dapat terpenuhi sebesar 6,83 %. Faktor lain yang menjadi pemicu tidak terpenuhinya permintaan konsumen adalah penambahan jumlah pesanan oleh konsumen di tengah-tengah periode perencanaan produksi, hal ini dapat mengubah jadwal induk produksi yang telah disusun dan harus menambah jumlah produk yang harus diproduksi. Perusahaan yang tidak mampu memenuhi permintaan konsumen secara penuh biasanya akan mendapat pinalti dan kehilangan kepercayaan manajemen dari konsumennya. 12

2 Hutagalung dkk. (2013), men yatakan permintaan konsumen dapat terealisasi seluruhnya di dalam jadwal induk produksi jika didukung oleh kapasitas produksi yang sesuai dengan kebutuhan produksi di dalam menghasilkan persediaan produk jadi, oleh karena itu, integrasi antara rencana produksi dan rencana kapasitas perlu dilakukan agar diperoleh rencana produksi yang realistis sehingga perusahaan akan selalu mampu memenuhi permintaan konsumen. Berdasarkan permasalahan yang ditemui pada PT. XYY, maka perlu dilakukan perencanaan kapasitas produksi agar permintaan konsumen dapat terpenuhi seluruhnya. Perecanaan kapasitas produksi dimulai dengan melakukan peramalan permintaan, peramalan diperlukan untuk mengetahui perkiraan permintaan konsumen. Perencanaan kapasitas produksi dapat dilakukan dengan metode Rough Cut Capacity Planning (RCCP). RCCP digunakan untuk mengetahui work centre kritis yang mengalami kekurangan kapasitas produksi dan untuk memvalidasi apakah jadwal induk produksi PT. XYY feasible untuk dilaksanakan sesuai dengan kapasitas terpasang. 2. Teori Dasar Pengukuran Kerja Pengukuran kerja ( Work Measurement) adalah penentuan daya hasil yang seharusnya atau yang semestinya dimiliki sumber daya manusia pada kegiatan pengolahan. Pengukuran kerja dapat dilakukan dengan berbagai cara, yaitu (Pardede, 2005 : ) : 1. Prestasi kerja rata-rata ( average worker approach) 2. Prestasi masa lampau 3. Studi waktu langsung ( direct time study approach) 4. Studi waktu dengan ukuran yang sudah ada (predetermined time study approach) 5. Pemilihan pewakil pekerjaan ( work sampling approach) Perencanaan dan Pengendalian Produksi Perencanaan dan pengendalian produksi (PPC) adalah aktivitas bagaimana mengelola proses produksi dan merupakan tindakan manajemen yang sifatnya abstrak. Perencanaan dan pengendalian produksi merupakan proses kegiatan untuk merencanakan dan mengendalikan aliran material yang masuk, mengalir dan keluar dari sistem produksi sehingga permintaan pasar dapat dipenuhi dengan jumlah yang tepat, waktu penyerahan yang tepat dan biaya produksi yang minimum (Baroto, 2002). Produksi produksi merupakan jumlah maksimum output yang dapat diproduksi dalam satuan waktu tertentu, yang ditentukan oleh kapasitas sumberdaya yang dimiliki, seperti kapasitas mesin, kapasitas tenaga kerja, kapasitas bahan baku dan kapasitas modal (Yamit, 2003). Peramalan Menurut Sofyan Assauri (1984) dalam Ginting (2007:31), peramalan adalah pemikiran terhadap suatu besaran, misalnya permintaan terhadap satu atau beberapa produk pada periode yang akan datang. Pada hakikatnya peramalan hanya merupakan suatu perkiraan (guess), tetapi dengan menggunakan teknik-teknik tertentu, maka peramalan menjadi lebih dari sekedar perkiraan. Peramalan dapat dikatakan perkiraan yang ilmiah (educated guess). Setiap pengambilan keputusan yang menyangkut keadaan di masa yang akan datang, maka pasti ada peramalan yang melandasi pengambilan keputusan tersebut. Metode yang digunakan dalam peramalan ini merupakan metode time series. Metode peramalan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu sebagai berikut : a. Metode Moving Average Rumus matematis metode mooving average adalah : = b. Metode Weight Moving Average Formula metode weight moving average = c. Metode Single Eksponensial Smoothing Formula untuk metode single exponential smooting adalah : = + (1- ) d. Metode Double Exponential Smoothing (DES) Formula DES adalah : = e. Metode Winters Metode Winters didasari atas tiga persamaan pemulusan yaitu satu unsur stasioner, trend dan musiman. Metode ini hampir sama dengan metode Holt, hanya dengan menambah satu persamaan tambahan untuk mengatasi musiman. Persamaan matematik untuk metode winters adalah sebagai berikut : ( 1- )( ( )+(1- Forcast = ( + i * ) * f. Metode Regresi Linier.t a^ = 13

3 b^ Harus dipahami bahwa tidak ada metode terbaik untuk peramalan. Metode yang memberikan hasil peramalan secara tepat belum tentu tepat untuk meramalkan data yang lain, dalam peramalan time series metode peramalan terbaik adalah metode yang memiliki kriteria ketepatan ramalan. Kriteria ini berupa mean absolute deviation (MAD), mean square of error (MSE) dan mean absolut processing error (MAPE) (Baroto,2002). Adapun formulasi MAD, MSE dan MAPE adalah sebagai berikut : MAD = MSE = MAPE = ( ) - Verifikasi Peramalan Proses verifikasi digunakan untuk melihat apakah metode peramalan yang diperoleh representatif terhadap data, proses verifikasi dilakukan dengan menggunakan moving range chart (MRC). Grafik moving range chart dapat dilihat pada gambar 1 berikut : Gambar 1. moving range chart Diadopsi dari : (Ginting, 2007:61) Hubungan JIP dan Rough Cut Capacity Planning Tujuan jadwal induk produksi adalah mewujudkan perencanaan agregat menjadi satu perencanaan terpisah untuk masing-masing item individu, selain itu jadwal induk produksi dapat mengevaluasi jadwal-jadwal alternatif dalam hal kebutuhan kapasitas, menyediakan input untuk sistem MRP. Ketidaklayakan dari Jadwal induk produksi akan diperbaiki dengan suatu proses yang disebut RCCP, dimana RCCP akan mengkonversi Jadwal induk produksi menjadi kebutuhan-kebutuhan kapasitas untuk sumberdaya-sumberdaya utama dan kemudian menentukan apakah jadwal induk produksi tersebut layak dengan keterbatasan-keterbatasan kapasitas yang ada (Nasution dan Prasetyawan, 2008). Rought Cut Capacity Planning (RCCP) Menurut Sirait et al. (2013), RCCP merupakan perencanaan kebutuhan kapasitas pada perencanaan jangka menengah untuk menguji kewajaran atau kelayakan jadwal induk produksi (JIP) yang disusun. Kebutuhan kapasitas untuk mengimplementasikan jadwal produksi akan dihitung dengan RCCP dan diusulkan alternatif tindakan yang diperlukan terhadap tingkat kapasitas atau rencana produksi apabila ditemukan adanya ketidaksesuaian. Forgati et al. (1991) menyatakan validating the MPS with respect to capacity is an extremenly important step in MRP. This validation exercise has been termed rough cut capacity planning Teknik RCCP Pendekatan Total Faktor ( Capacity Planning with Overall Factors = CPOF) Menurut Nasution dan Prastyawan (2008), Teknik pendekatan total faktor mengalokasikan kebutuhan-kebutuhan kapasitas untuk departemendepartemen, individu atau pusat-pusat kerja berdasarkan beban kerja dimasa lalu. Pendekatan total faktor (Capacity Planning Using Overall Factor Approach) membutuhkan tiga masukan yaitu (Ilham, 2014): a) MPS (merupakan output dari Disagregasi dan atau Aggregate Plan) Diketahui bahwa setelah melalui proses peramalan (dengan menggunakan data penjualan) dan aggregate plan (dengan strategi chase). b) Waktu proses setiap operasi dan mesin c) Proporsi waktu proses di setiap mesin Formulasi kapasitas waktu yang dibutuhkan dapat dihitung dengan persamaan sebagai berikut : Kebutuhan Total = Total Produksi x Total Waktu Operasi Proporsi Penggunaan Sumber = Waktu yang diperlukan Stasiun Kerja x Proporsi. = Kebutuhan 3. Hasil Eksperimen Hasil peramalan dengan menggunakan metode regresi linier berikut merupakan hasil peramalan dengan kesalahan terkecil dengan mengacu pada hasil MAD, MSE dan MAPE. Hasil Peramalan menggunakan metode regresi linier permintaan veneer PT. XYY tahun 2016 sebagai berikut : 14

4 Tabel 1. Hasil Peramalan Permintaan Venner tahun 2016 Menggunakan Metode Regresi Linier Bulan Peramalan Tahun 2016( ) Januari 3974 Februari 3918 Maret 3862 April 3806 Mei 3750 Juni 3694 Juli 3638 Agustus 3582 September 3526 Oktober 3471 November 3415 Desember 3359 Hasil peramalan dengan menggunakan metode regresi linier ditetapkan sebagai rencana jadwal induk produksi. Pada penelitian ini data yang diperoleh sudah dalam bentuk data agregat, maka hasil peramalan ditetapkan sebagai rencana jadwal induk produksi veneer PT. XYY Tahun Tabel 2. Perhitungan Proporsi Penggunaan Sumber Work Center Waktu Proses Proporsi Log Cutting 0,033 0,001 Log Cleaner 0,033 0,001 Rotary Lathe 0,067 0,002 Dryer 1,356 0,043 Seleksi 2,368 0,075 Reparasi 6,296 0,198 Operasi 19,956 0,628 Packing 1,657 0,052 Total 31,767 1 Tabel 3. Hasil Perhitungan Kebutuhan Waktu Produksi Bulan yang dibutuhkan Januari ,72 Februari ,36 Maret ,99 April ,63 Mei ,26 Juni ,90 Juli ,53 Agustus ,17 September ,80 Oktober ,44 November ,08 Desember ,71 Bulan Tabel 4. Waktu Tersedia Tabel 5. Hasil RCCP Setiap Bulan Work Center Kebutuhan Tersedia Tersedia Setiap work center Log Cutting 586,50 Log Cleaner 576 Rotary Lathe 1440 Dryer 3456 Seleksi 1408 Reparasi Operasi Packing 3520 Total ,50 Berdasarkan Tabel 5 terlihat bahwa selisih kapasitas tersedia dan kapasitas yang dibutuhkan bulan Januari sampai dengan Maret bertanda negatif ( -) itu artinya kapasitas yang tersedia pada bulan Januari sampai dengan Maret mengalami kekurangan kapasitas. Agar terlihat jelas perbandingan antara kapasitas yang dibutuhkan dan kapasitas tersedia setiap bulan dapat dilihat dalam bentuk diagram berikut: Gambar 2. Profil Beban Work Center Selisih Januari , , ,22 Februari , , ,86 Maret , ,50-822,49 April , ,50 954,87 Mei , , ,24 Juni , , ,60 Juli , , ,97 Agustus , , ,33 September , , ,70 Oktober , , ,06 November , , ,42 Desember , , ,79 Berdasarkan Gambar 2, diketahui terdapat tiga bulan rencana produksi yang mengalami kekurangan 15

5 kapasitas waktu produksi, yaitu bulan Januari, Februari dan Maret. Hal ini mengindikasikan bahwa jadwal induk produksi hasil peramalan tahun 2016 belum feasible secara keseluruhan untuk dapat dilaksanakan. Terhadap tiga bulan yang mengalami kekurangan kapasitas produksi dapat dilakukan tindakan skenario usulan perencanaan kapasitas waktu produksi agar kapasitas waktu tersedia mampu memenuhi kapasitas waktu produksi yang diperlukan. Agar lebih tepat usulan skenario perbaikan kapasitas produksi yang mengalami kekurangan kapasitas waktu produksi pada bulan Januari sampai dengan Maret perlu diketahui work center mana yang mengalami kekurangan kapasitas dan kritis. Hasil skenario perbaikan kapasitas kritis bulan Januari, Februari dan Maret setelah dilakukan perbaikan dan penambahan kapasitas produksi dengan melakukan re-adjusment, over time dan penambahan shift signifikan mampu memenuhi kebutuhan kapasitas waktu produksi yang mengalami kekurangan kapasitas dibeberapa work center tersebut. Gambar 4 merupakan profil beban work center setelah dilakukan perbaikan kapasitas produksi. Tabel 6 Work Center Kritis Gambar 4. Profil Beban Work Center Setelah Perbaikan Produksi Tabel 7. Rencana Produksi Feasible Tahun 2016 Berdasarkan Tabel 6 diketahui bahwa kapasitas kritis atau work center yang mengalami kekurangan kapasitas produksi yang terjadi antara bulan Januari sampai dengan bulan Maret terdapat pada work center Dryer, Seleksi, Operasi,dan Packing. Usulan skenario yang dapat dilakukan untuk menambah kapasitas produksi yaitu dengan melakukan readjustment (penyesuaian beban), over time (lembur), dan penambahan shift. Pada work center dryer dilakukan penambahan shift, sedangkan pada work center seleksi, reparasi, operasi dan packing dilakukan re-adjustment dan melakukan over time. Gambar 3 berikut ini merupakan grafik profil beban dari setiap work center. Bulan Kebutuhan Tersedia Januari , ,50 Februari , ,25 Maret , ,66 April , ,50 Mei , ,50 Juni , ,50 Juli , ,50 Agustus , ,50 September , ,50 Oktober , ,50 November , ,50 Desember , ,50 Gambar 3. Profil beban work center kritis Periode Januari-Maret Gambar 5. Profil Beban Setiap Bulan Setelah Perbaikan Produks 16

6 4. Kesimpulan Penelitian ini bertujuan untuk merencanakan kapasitas produksi PT. XYY. Berdasarkan hasil pengolahan dan analisis data, maka dapat ambil kesimpulan sebagai berikut : 1. Perencanaan kapasitas produksi (eksisting) PT. XYY masih belum feasible untuk dilaksanakan agar dapat memenuhi seluruh permintaan konsumen secara keseluruhan. Hal ini terjadi karena masih terdapat kekurangan kapasitas produksi pada bulan-bulan tertentu. Oleh karena itu perlu dilakukan perencanaan kapasitas produksi dengan cara menentukan pada bulan apa dan work center mana yang mengalami kekurangan kapasitas produksi, kemudian melakukan perencanaan kapasitas produksi pada bulan dan work center kritis tersebut dengan Rough Cut Capacity Planning. Work center yang mengalami kekurangan kapasitas produksi pada bulan Januari sebesar jam atau setara dengan 137, 79, bulan Februari sebesar 2.599,86 jam atau setara dengan 81, 84, dan bulan Maret sebesar 822,49 jam atau setara dengan 25, Rencana kapasitas produksi yang diperoleh dari hasil peramalan dengan tingkat error terkecil dan melakukan verifikasi dengan beberapa faktor fundamental serta setelah dilakukan validasi dengan RCCP kemudian dilakukan skenario usulan perbaikan kapasitas produksi maka diperoleh rencana kapasitas produksi PT. Suka Jaya Makmur untuk tahun 2016 adalah seperti pada tabel 7 dan gambar 4 serta gambar 5 3. Rekomendasi yang diberikan berupa tools RCCP user friendly yang dapat diaplikasikan untuk mengetahui fisibilitas antara kapasitas yang tersedia dan kapasitas yang dibutuhkan, sehingga mempermudah perusahaan dalam menyusun jadwal induk produksi feasible. [6] Nasution, A.H dan Prasetyawan, Y Perencanaan & Pengendalian Produksi Graha Ilmu. Yogyakarta. [7] Pardede, PM Manajemen Operasi dan Produksi : Teori, Model, dan Kebijakan. Yogyakarta. Andi Yogyakarta. [8] Yamit, Zulian Manajemen Produksi dan Operasi. Penerbit Ekonesia.Yogyakarta Biografi Arif Ariansyah lahir di Ketapang pada tanggal 30 Mei Anak pertama dari Bpk. Saidi, dan Ibu Halijah. Penulis memulai pendidikan dasar di SD Negeri 47 Matan Hilir Utara dan lulus pada tahun 2003, kemudian melanjutkan pendidikan menengah di SLTP Negeri 08 Ketapang, lulus pada tahun Tahun 2007 Penulis kemudian melanjutkan pendidikan menengah atas di SMA Muhammadiyah Ketapang dan lulus pada tahun Penulis melanjutkan pendidikan keperguruan tinggi pada tahun 2012 dan diterima menjadi mahasiswa Universitas Tanjungpura, pada program studi Teknik Industri, jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik. Referensi [1] Baroto, Teguh Perencanaan dan Pengendalian Produksi.Ghalia Indonesia. Jakarta. [2] Fogarty, D.W., Blackstone, J.H., Hoffman, T.R Production & Inventory Management. Ohio: South- Western Publishing Co. [3] Ginting, Rosnani Sistem Produksi.Graha Ilmu. Yogyakarta. [4] Hutagalung, I.R.,Rambe, A.J.M dan Nazlina Perencanaan Kebutuhan Produksi Pada PT. XYZ. Medan. Departemen Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Sumatra Utara. [5] Ilham, Muhammad Adha Rough Cut capacity Planing. LsiPro - FT Untirta. 17

Kata kunci: tenaga kerja musiman, permintaan konsumen, alokasi waktu lembur dan produksi periode sebelumnya.

Kata kunci: tenaga kerja musiman, permintaan konsumen, alokasi waktu lembur dan produksi periode sebelumnya. ABSTRAK Purnomo Batik Art & Handicraft merupakan suatu perusahaan penghasil batik tulis make to stock dengan tenaga kerja bersifat tetap. Pada masa-masa musiman di pedesaan, misalnya musim tanam padi,

Lebih terperinci

PERENCANAAN JADWAL INDUK PRODUKSI DENGAN MENGGUNAKAN LINIER PROGRAMMING PADA INDUSTRI MANUFAKTUR PT X

PERENCANAAN JADWAL INDUK PRODUKSI DENGAN MENGGUNAKAN LINIER PROGRAMMING PADA INDUSTRI MANUFAKTUR PT X PERENCANAAN JADWAL INDUK PRODUKSI DENGAN MENGGUNAKAN LINIER PROGRAMMING PADA INDUSTRI MANUFAKTUR PT X Yusuf Eko Nurcahyo Politeknik 17 Agustus 1945 Surabaya Email : yusufekonurcahyo@gmail.com Abstrak Permintaan

Lebih terperinci

BAB V ANALISIS. Tabel 5.1. Kesalahan Estimasi Peramalan Metode Linear Regression

BAB V ANALISIS. Tabel 5.1. Kesalahan Estimasi Peramalan Metode Linear Regression BAB V ANALISIS 5.1. Analisis Peramalan Peramalan merupakan suatu cara untuk memperkirakan permasalahan dimasa yang akan datang berdasarkan pada data penjualan masa lalu. Dari bulan januari 2010 sampai

Lebih terperinci

PERENCANAAN KEBUTUHAN KAPASITAS (ROUGH CUT CAPACITY PLANNING) INDUSTRI PENGOLAHAN PERALATAN RUMAH TANGGA DI PT. X

PERENCANAAN KEBUTUHAN KAPASITAS (ROUGH CUT CAPACITY PLANNING) INDUSTRI PENGOLAHAN PERALATAN RUMAH TANGGA DI PT. X PERENCANAAN KEBUTUHAN KAPASITAS (ROUGH CUT CAPACITY PLANNING) INDUSTRI PENGOLAHAN PERALATAN RUMAH TANGGA DI PT. X Marta Elissa Sirait 1, Sukaria Sinulingga 2, Aulia Ishak 3 Departemen Teknik Industri,

Lebih terperinci

ABSTRACT. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT. Universitas Kristen Maranatha ABSTRACT PT. X is a private company engaged in the food production. PT. X produces 3 types of raw crackers such as onion crackers, yellow crackers and tongue crackers. Increase in number of food production

Lebih terperinci

PERENCANAAN KAPASITAS PRODUKSI UNTUK MEMENUHI PERMINTAAN KONSUMEN DENGAN MENGGUNAKAN METODE ROUGH CUT CAPACITY PLANNING (RCCP) DIDIK KHUSNA AJI

PERENCANAAN KAPASITAS PRODUKSI UNTUK MEMENUHI PERMINTAAN KONSUMEN DENGAN MENGGUNAKAN METODE ROUGH CUT CAPACITY PLANNING (RCCP) DIDIK KHUSNA AJI PERENCANAAN KAPASITAS PRODUKSI UNTUK MEMENUHI PERMINTAAN KONSUMEN DENGAN MENGGUNAKAN METODE ROUGH CUT CAPACITY PLANNING (RCCP) DIDIK KHUSNA AJI Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Dian Nuswantoro

Lebih terperinci

Perencanaan Produksi dengan Mempertimbangkan Kapasitas Produksi pada CV. X

Perencanaan Produksi dengan Mempertimbangkan Kapasitas Produksi pada CV. X Perencanaan Produksi dengan Mempertimbangkan Kapasitas Produksi pada CV. X Daniel Kurniawan 1, Tanti Octavia 2 Abstract: Production planning, capacity determination and objective value on CV. X only refers

Lebih terperinci

ABSTRACT. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT. Universitas Kristen Maranatha ABSTRACT CV Indo Karya is a semi-finished cloth manufacturing company to be treated by consumer. The company is having a difficulty with fluctuative demand that lead to unstable goods produced. This research

Lebih terperinci

ABSTRAK. iii. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. iii. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK PD.X merupakan perusahaan yang bergerak di bidang pembuatan kulit pangsit dan mie mentah, selama ini perencanaan produksi yang diterapkan di dalam perusahaan hanya berdasarkan aturan pemilik perusahaan

Lebih terperinci

ABSTRACT. Key words: production, aggregate planning, cost efficiency. vii. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT. Key words: production, aggregate planning, cost efficiency. vii. Universitas Kristen Maranatha ABSTRACT P.T Senayan Sandang Makmur is a company engaged in the manufacturing industry. In the course of its operations, the company is always striving to achieve its objectives, namely to meet consumer

Lebih terperinci

PERENCANAAN KEBUTUHAN KAPASITAS PRODUKSI PADA PT XYZ

PERENCANAAN KEBUTUHAN KAPASITAS PRODUKSI PADA PT XYZ e-jurnal Teknik Industri FT USU Vol 2, No. 1, Mei pp. 15-23 PERENCANAAN KEBUTUHAN KAPASITAS PRODUKSI PADA PT XYZ Ira Rumiris Hutagalung 1, A. Jabbar M. Rambe 2 & Nazlina 2 Departemen Teknik Industri, Fakultas

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Skripsi Sarjana Jurusan Teknik Industri Semester Ganjil 2005/2006 ANALISIS USULAN PENERAPAN MANUFACTURING REQUIREMENT PLANNING (MRP II) DI PT. HARAPAN WIDYATAMA PERTIWI ABSTRAK

Lebih terperinci

Analisa Perencanaan Sistem Produksi Pada Rumah Makan Stallo

Analisa Perencanaan Sistem Produksi Pada Rumah Makan Stallo Analisa Perencanaan Sistem Produksi Pada Rumah Makan Stallo Pinta Imanda *1), Akhmad Nidhomuz Zaman 2), Harnan Haryono Saputra 3) 1) Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Pembangunan Nasional

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Terdapat beberapa tahapan yang harus dilakukan dalam memecahkan permasalahan penelitian ini. Tahapan tersebut terdiri dari kajian pendahuluan, identifikasi dan merumuskan masalah,

Lebih terperinci

PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU BAJA MS DI DIREKTORAT PRODUKSI ATMI CIKARANG

PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU BAJA MS DI DIREKTORAT PRODUKSI ATMI CIKARANG PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU BAJA MS DI DIREKTORAT PRODUKSI ATMI CIKARANG Siti Rohana Nasution 1, Temotius Agung Lukito 2 1,2) Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Pancasila 1) nasutionana@yahoo.co.id,

Lebih terperinci

ABSTRACT. viii. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT. viii. Universitas Kristen Maranatha ABSTRACT Aggregate production planning is planning and organizing earlier regarding the people, materials, machines, and other equipment as well as capital goods which is necessary to produce the goods

Lebih terperinci

BAB V ANALISA HASIL. Pada bab sebelumnya telah dilakukan pengolahan data-data yang

BAB V ANALISA HASIL. Pada bab sebelumnya telah dilakukan pengolahan data-data yang BAB V ANALISA HASIL Pada bab sebelumnya telah dilakukan pengolahan data-data yang dikumpulkan untuk pembuatan perencanaan kebutuhan material (MRP). Kemudian dalam bab ini berisikan analisa berdasarkan

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata Kunci: Proyeksi Permintaan, Optimasi, Integer Linear Programming.

ABSTRAK. Kata Kunci: Proyeksi Permintaan, Optimasi, Integer Linear Programming. ABSTRAK Saat ini terdapat banyak UMKM yang berkembang di Yogyakarta. Salah satunya adalah usaha Phia Deva yang memproduksi penganan phia dengan berbagai macam varian rasa. Phia Deva adalah industri kecil

Lebih terperinci

ABSTRACT. Keywords : aggregation plan, cost minimizing. iv Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT. Keywords : aggregation plan, cost minimizing. iv Universitas Kristen Maranatha ABSTRACT Planning is an organization reference for reaching it's goals. A good business plan needed to maintain production process keep in track. Production planning could be done by applying aggregation

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN PUSTAKA

BAB III TINJAUAN PUSTAKA BAB III TINJAUAN PUSTAKA 3.1 Teori Dunia industri biasanya tak lepas dari suatu peramalan, hal ini disebabkan bahwa peramalan dapat memprediksi kejadian di masa yang akan datang untuk mengambil keputusan

Lebih terperinci

Abstract. Keywords : fluctuating demand, aggregate planning, strategy. Universitas Kristen Maranatha

Abstract. Keywords : fluctuating demand, aggregate planning, strategy. Universitas Kristen Maranatha Abstract Setia Bakery Company is a private company engaged in the field of home industry. The type of products manufactured and sales are fresh bread. Increasing number of companies engaged in the food

Lebih terperinci

PERENCANAAN PRODUKSI AGREGAT PRODUK FLOORING PADA PERUM PERHUTANI INDUSTRI KAYU BRUMBUNG

PERENCANAAN PRODUKSI AGREGAT PRODUK FLOORING PADA PERUM PERHUTANI INDUSTRI KAYU BRUMBUNG PERENCANAAN PRODUKSI AGREGAT PRODUK FLOORING PADA PERUM PERHUTANI INDUSTRI KAYU BRUMBUNG Dwi Rizkiyani*, Rani Rumita Email : dwirizkiyani.dr@gmail.com Program Studi Teknik Industri Universitas Diponegoro

Lebih terperinci

METODE KUANTITATIF, MENGGUNAKAN BERBAGAI MODEL MATEMATIS YANG MENGGUNAKAN DATA HISTORIES DAN ATAU VARIABLE-VARIABEL KAUSAL UNTUK MERAMALKAN

METODE KUANTITATIF, MENGGUNAKAN BERBAGAI MODEL MATEMATIS YANG MENGGUNAKAN DATA HISTORIES DAN ATAU VARIABLE-VARIABEL KAUSAL UNTUK MERAMALKAN METODE KUANTITATIF, MENGGUNAKAN BERBAGAI MODEL MATEMATIS YANG MENGGUNAKAN DATA HISTORIES DAN ATAU VARIABLE-VARIABEL KAUSAL UNTUK MERAMALKAN Peramalan kuantitatif hanya dapat digunakan apabila terdapat

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

BAB III METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH 26 BAB III METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH 3.1 METODOLOGI PENELITIAN Dalam pembuatan Tugas Akhir diperlukan tahapan yang terstruktur yaitu tahapan metodologi penelitian. Metodologi penelitian merupakan penggambaran

Lebih terperinci

SEMINAR NASIONAL MESIN DAN INDUSTRI (SNMI6) 2010

SEMINAR NASIONAL MESIN DAN INDUSTRI (SNMI6) 2010 PENENTUAN JUMLAH TENAGA KERJA DAN ONGKOS PRODUKSI MINIMUM PADA PERUSAHAAN ABC Ahmad Staf Pengajar Program Studi Teknik Industri Universitas Tarumanagara, Jakarta e-mail: ahmad_industri@tarumanagara.ac.id

Lebih terperinci

ABSTRAK Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK Universitas Kristen Maranatha iii ABSTRAK Dalam menghadapi era globalisasi yang semakin pesat, persaingan antar perusahaan juga semakin ketat. Keadaan seperti ini membuat perusahaan terus melakukan perbaikan terutama dalam mengefisienkan

Lebih terperinci

OPTIMASI PERENCANAAN PENGENDALIAN BAHAN BAKU CAPROLACTAM

OPTIMASI PERENCANAAN PENGENDALIAN BAHAN BAKU CAPROLACTAM OPTIMASI PERENCANAAN PENGENDALIAN BAHAN BAKU CAPROLACTAM PABRIK NYLON PT. ITS Dyah Lintang Trenggonowati 1), Wisnu Broto Darmawan 2) 1),2 ) Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK CV Setia Jaya Socks merupakan perusahaan yang memproduksi kaos kaki. Perusahaan ini berlokasi di Jl. Kopo Permai II, Blok A no 2-6, Bandung dan memiliki lebih dari 50 tenaga kerja langsung. Perusahaan

Lebih terperinci

Devie Oktarini 2)

Devie Oktarini 2) Jurnal Desiminasi Teknologi, Volume 1, No. 2, Juli 2013 PERENCANAAN PRODUKSI DALAM USAHA PENCAPAIAN TARGET PRODUKSI DENGAN LINEAR PROGRAMMING 1) (Studi Kasus di Unit si Urea dan Amonia IB PT.Pusri Palembang)

Lebih terperinci

Jurusan Teknik Industri, Universitas Brawijaya Jalan MT. Haryono 167, Malang, 65145, Indonesia (1)

Jurusan Teknik Industri, Universitas Brawijaya Jalan MT. Haryono 167, Malang, 65145, Indonesia (1) Petunjuk Sitasi: Setyanto, N. W., Herdianto, B., & Eunike, A. (2017). Analisa Kapasitas Produksi Pembuatan Rokok Sigaret Keretek Mesin (SKM) Menggunakan Metode Rougt Cut Capacity Planning (RCCP). Prosiding

Lebih terperinci

Penentuan Waktu Produksi Optimal dengan Metode Rougt Cut Capacity Planning Guna Memenuhi Permintaan Konsumen (Studi Kasus PT. Adhitama Abadi Surabaya)

Penentuan Waktu Produksi Optimal dengan Metode Rougt Cut Capacity Planning Guna Memenuhi Permintaan Konsumen (Studi Kasus PT. Adhitama Abadi Surabaya) Penentuan Waktu Produksi Optimal dengan Metode Rougt Cut Capacity Planning Guna Memenuhi Permintaan Konsumen (Studi Kasus PT. Adhitama Abadi Surabaya) Dira Ernawati Teknik Industri FTI UPN Veteran Jatim

Lebih terperinci

ANALISIS PERENCANAAN WAKTU KAPASITAS PRODUKSI MENGGUNAKAN METODE RCCP (ROUGHT CUT CAPACITY PLANNING) DI PT. LASER JAYA SAKTI GEMPOL PASURUAN SKRIPSI

ANALISIS PERENCANAAN WAKTU KAPASITAS PRODUKSI MENGGUNAKAN METODE RCCP (ROUGHT CUT CAPACITY PLANNING) DI PT. LASER JAYA SAKTI GEMPOL PASURUAN SKRIPSI ANALISIS PERENCANAAN WAKTU KAPASITAS PRODUKSI MENGGUNAKAN METODE RCCP (ROUGHT CUT CAPACITY PLANNING) DI PT. LASER JAYA SAKTI GEMPOL PASURUAN SKRIPSI Oleh : ANUGERAH YUDHA PRASETYA NPM. 0632010103 JURUSAN

Lebih terperinci

BAB 4 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

BAB 4 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH BAB 4 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH 4.1 Model Rumusan Masalah dan Pengambilan Keputusan Untuk melakukan pemecahan masalah yang berkaitan dengan perencanaan bahan baku di PT. Mitra Manis Sentosa, maka dibawah

Lebih terperinci

REZAFANI ALFIN NPM

REZAFANI ALFIN NPM PERENCANAAN KAPASITAS WAKTU PRODUKSI KURSI DENGAN METODE ROUGHT CUT CAPACITY PLANNING ( RCCP ) DI PT. KHARISMA ESA ARDI--SURABAYA SKRIPSI Diajukan Oleh : REZAFANI ALFIN NPM.0732010101 JURUSAN TEKNIK INDUSTRI

Lebih terperinci

4.10 Minimum Order Struktur Produk BAB 5 ANALISA 5.1 Pengolahan Data Perhitungan Coefficient of Variance

4.10 Minimum Order Struktur Produk BAB 5 ANALISA 5.1 Pengolahan Data Perhitungan Coefficient of Variance ABSTRAK Dalam industri manufaktur, ketersediaan bahan baku merupakan salah satu bagian yang penting dalam menunjang kelancaran operasi. Dengan ketersediaan bahan baku yang memadai, maka kegiatan produksi

Lebih terperinci

BAB 5 ANALISIS 5.1. Analisis Forecasting (Peramalan)

BAB 5 ANALISIS 5.1. Analisis Forecasting (Peramalan) BAB 5 ANALISIS 5.1. Analisis Forecasting (Peramalan) Peramalan merupakan upaya untuk memperkirakan apa yang akan terjadi pada masa yang akan datang. Peramalan digunakan untuk melihat atau memperkirakan

Lebih terperinci

PERENCANAAN KEBUTUHAN KOMPONEN PRODUK DAN KAPASITAS PRODUKSI

PERENCANAAN KEBUTUHAN KOMPONEN PRODUK DAN KAPASITAS PRODUKSI PERENCANAAN KEBUTUHAN KOMPONEN PRODUK DAN KAPASITAS PRODUKSI (Studi Kasus di Home Industri Kendedes, Malang Indonesia) SKRIPSI Diajukan Kepada Universitas Muhammadiyah Malang Untuk Memenuhi Salah Satu

Lebih terperinci

ANALISIS PERAMALAN PENJUALAN PRODUK KECAP PADA PERUSAHAAN KECAP MANALAGI DENPASAR BALI.

ANALISIS PERAMALAN PENJUALAN PRODUK KECAP PADA PERUSAHAAN KECAP MANALAGI DENPASAR BALI. ANALISIS PERAMALAN PENJUALAN PRODUK KECAP PADA PERUSAHAAN KECAP MANALAGI DENPASAR BALI Ni Putu Lisna Padma Yanti 1, I.A Mahatma Tuningrat 2, A.A.P. Agung Suryawan Wiranatha 2 1 Mahasiswa Jurusan Teknologi

Lebih terperinci

PERENCANAAN KEBUTUHAN KAPASITAS PRODUKSI PADA PT. BANDAR BUNDER IRA RUMIRIS HUTAGALUNG

PERENCANAAN KEBUTUHAN KAPASITAS PRODUKSI PADA PT. BANDAR BUNDER IRA RUMIRIS HUTAGALUNG PERENCANAAN KEBUTUHAN KAPASITAS PRODUKSI PADA PT. BANDAR BUNDER TUGAS SARJANA Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat-syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik Oleh IRA RUMIRIS HUTAGALUNG 0 8 0 4 0 3

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS BAB 2 TINJAUAN TEORITIS 2.1. Peramalan 2.1.1. Pengertian dan Kegunaan Peramalan Peramalan (forecasting) menurut Sofjan Assauri (1984) adalah kegiatan memperkirakan apa yang akan terjadi pada masa yang

Lebih terperinci

Biaya Perencanaan Agregat Metode-Metode Perencanaan Agregat Linear Programming Pengertian Linear

Biaya Perencanaan Agregat Metode-Metode Perencanaan Agregat Linear Programming Pengertian Linear x DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i SURAT PERNYATAAN KEASLIAN TUGAS AKHIR... ii SURAT KETERANGAN SELESAI PENELITIAN TUGAS AKHIR... iii LEMBAR PENGESAHAN DOSEN PEMBIMBING... iv LEMBAR PENGESAHAN DOSEN PENGUJI...

Lebih terperinci

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Model Perumusan Masalah Metodologi penelitian penting dilakukan untuk menentukan pola pikir dalam mengindentifikasi masalah dan melakukan pemecahannya. Untuk melakukan pemecahan

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata Kunci: peramalan, single exponential smoothing, single moving average, Economic Order Quantity (EOQ). ABSTRACT

ABSTRAK. Kata Kunci: peramalan, single exponential smoothing, single moving average, Economic Order Quantity (EOQ). ABSTRACT PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PERENCANAAN PRODUKSI DAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU TINTA MENGGUNAKAN METODE EOQ (ECONOMIC ORDER QUANTITY) (Studi Kasus Di PT Inktech Indahmulya) *M. Arif Rahman, *Yeni Kustiyahningsih,

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Kemajuan suatu perusahaan dapat dilihat dari kemampuan perusahaan tersebut untuk memenuhi kebutuhan permintaan konsumen dan juga kemampuan untuk dapat bersaing dengan perusahaan sejenis. Oleh karena

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Kehidupan modern kini menuntut segala sesuatunya serba instan dan cepat. Baik dalam aktivitas pekerjaan, kehidupan rumah tangga dan makanan sehari-hari. Hal tersebut menimbulkan kecenderungan terjadinya

Lebih terperinci

RUDI SUSANTO NPM

RUDI SUSANTO NPM PERENCANAAN KAPASITAS PRODUKSI GENTENG DENGAN METODE ROUGHT CUT CAPACITY PLANNING ( RCCP ) DI PT. KIA KERAMIK MAS SKRIPSI Diajukan Oleh : RUDI SUSANTO NPM.0632010146 JURUSAN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNOLOGI

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR. Perencanaan Kapasitas Produksi dengan Metode ROUGH CUT CAPACITY PLANNING (RCCP) Pada PT.XYZ

TUGAS AKHIR. Perencanaan Kapasitas Produksi dengan Metode ROUGH CUT CAPACITY PLANNING (RCCP) Pada PT.XYZ TUGAS AKHIR Perencanaan Kapasitas Produksi dengan Metode ROUGH CUT CAPACITY PLANNING (RCCP) Pada PT.XYZ Diajukan guna melengkapi sebagian syarat dalam mencapai gelar Sarjana Strata Satu (S1) Disusun Oleh

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA II.1 Peramalan...7

TINJAUAN PUSTAKA II.1 Peramalan...7 DAFTAR ISI Halaman Lembar Judul...i Lembar Pengesahan...ii Lembar Pernyataan...iii Kata Pengantar...iv Daftar Isi...vi Daftar Tabel...x Daftar Gambar...xii Daftar Persamaan...xiii Daftar Lampiran...xv

Lebih terperinci

Rough Cut Capacity Planning

Rough Cut Capacity Planning Rough Cut Capacity Planning Kuliah 5 LSiPro FT Untirta 3 rd Edition 2014 Tujuan Pembelajaran Mahasiswa mampu memvalidasi MPS. Mahasiswa mampu memahami perencanaan kapasitas. Mahasiswa mampu memahami peran

Lebih terperinci

PERENCANAAN KAPASITAS PRODUKSI DENGAN MENGGUNAKAN METODE ROUGH CUT CAPACITY PLANNING (RCCP) UNTUK MEMENUHI PERMINTAAN KONSUMEN PADA PT

PERENCANAAN KAPASITAS PRODUKSI DENGAN MENGGUNAKAN METODE ROUGH CUT CAPACITY PLANNING (RCCP) UNTUK MEMENUHI PERMINTAAN KONSUMEN PADA PT PERENCANAAN KAPASITAS PRODUKSI DENGAN MENGGUNAKAN METODE ROUGH CUT CAPACITY PLANNING (RCCP) UNTUK MEMENUHI PERMINTAAN KONSUMEN PADA PT. JASON KARYA INDUSTRI SURABAYA SKIRPSI DISUSUN OLEH : TATIT WIDHIAKASA

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK PT X merupakan industri makanan di Depok yang memproduksi roti dengan 23 varian roti. Masalah yang dihadapi perusahaan saat ini adalah sering terjadinya over stock dan terkadang lost sales yang

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH 3.1 Metodologi Penelitian 3.1.1 Studi Pendahuluan Dalam memulai penelitian ini, mula-mula dilakukan studi pendahuluan yang terdiri dari studi lapangan dan studi kepustakaan

Lebih terperinci

PERAMALAN (FORECASTING)

PERAMALAN (FORECASTING) #3 - Peramalan (Forecasting) #1 1 PERAMALAN (FORECASTING) EMA302 Manajemen Operasional Pengertian (1) 2 Oxford Dictionary, Forecast is a statement about what will happen in the future, based on information

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PEMECAHAN MASALAH

BAB 3 METODE PEMECAHAN MASALAH BAB 3 METODE PEMECAHAN MASALAH 3.1 Kerangka Pikir Pemecahan Masalah Adapun kerangka pemikiran pemecahan masalah dalam bentuk diagram, adalah sebagai berikut: Gambar 3.1 Flow Diagram Kerangka Pikir Pemecahan

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Teknik Industri Tugas Akhir Sarjana Semester Genap 2006/2007 ANALISIS USULAN PENERAPAN MANUFACTURING RESOURCE PLANNING (MRP II) DI PT. KARA SANTAN PERTAMA ABSTRAK JOHANDA

Lebih terperinci

ANALISIS KEBUTUHAN KAPASITAS UNTUK MEMENUHI PENYELESAIAN ORDER DI PT. APINDOWAJA AMPUH PERSADA

ANALISIS KEBUTUHAN KAPASITAS UNTUK MEMENUHI PENYELESAIAN ORDER DI PT. APINDOWAJA AMPUH PERSADA ANALISIS KEBUTUHAN KAPASITAS UNTUK MEMENUHI PENYELESAIAN ORDER DI PT. APINDOWAJA AMPUH PERSADA Fakhrurrozy P. Lubis 1, Prof. Dr. Ir. Sukaria Sinulingga, M.Eng 2, Ikhsan Siregar, ST. M.Eng 2 Departemen

Lebih terperinci

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Data Perusahaan PT.YPP adalah salah satu perusahaan nasional yang bergerak di bidang obatobatan (Jamu). Terletak di jalan Pulo Buaran Raya Blok X no.6 Kawasan

Lebih terperinci

BAB 4 PENGUMPULAN DAN ANALISA DATA

BAB 4 PENGUMPULAN DAN ANALISA DATA 69 BAB 4 PENGUMPULAN DAN ANALISA DATA 4.1 Pengumpulan Data 4.1.1 Data Penjualan Pipa PVC Pada bab ini ditampilkan data-data penjualan pipa PVC yang diambil pada saat pengamatan dilakukan. Data yang ditampilkan

Lebih terperinci

Analisa Peramalan Permintaan Produk Pipa PVC AW1/2 SC 4M pada PT. WDJ. Demand Forecasting Analysis Products PVC Pipe AW1/2 "SC 4M in PT.

Analisa Peramalan Permintaan Produk Pipa PVC AW1/2 SC 4M pada PT. WDJ. Demand Forecasting Analysis Products PVC Pipe AW1/2 SC 4M in PT. Analisa Peramalan Permintaan Produk Pipa PVC AW1/2 SC 4M pada PT. WDJ Demand Forecasting Analysis Products PVC Pipe AW1/2 "SC 4M in PT. WDJ Miftah Gufron Nur Ihsan, Muhammad Kholil Program Studi Teknik

Lebih terperinci

Perencanaan Produksi Yarn Divisi Spinning 2 PT ABC

Perencanaan Produksi Yarn Divisi Spinning 2 PT ABC Perencanaan Produksi Yarn Divisi Spinning 2 PT ABC Wakhid Ahmad Jauhari *1) dan Namrotul Uela Fatakunul Imamah *2) 1) Dosen Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Sebelas Maret, Ir Sutami

Lebih terperinci

BAB V ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB V ANALISA DAN PEMBAHASAN BAB V ANALISA DAN PEMBAHASAN 5.1 Peramalan Kebutuhan Bahan Baku Pada bab ini berisikan tentang analisa hasil dari pengolahan data dalam perhitungan Forecasting dan MRP tepung terigu untuk 12 bulan yang

Lebih terperinci

ANALISIS PERAMALAN PENJUALAN DAN KAITANNYA DALAM PERAMALAN LABA PADA PD. RAMATEX. Nama : Desty Trisnayannis NPM :

ANALISIS PERAMALAN PENJUALAN DAN KAITANNYA DALAM PERAMALAN LABA PADA PD. RAMATEX. Nama : Desty Trisnayannis NPM : ANALISIS PERAMALAN PENJUALAN DAN KAITANNYA DALAM PERAMALAN LABA PADA PD. RAMATEX Nama : Desty Trisnayannis NPM : 21210860 Latar Belakang Dalam dunia usaha, perusahaan harus memperkirakan hal-hal yang terjadi

Lebih terperinci

Perkapalan Negeri Surabaya, Surabaya Program Studi Teknik Otomasi, Jurusan Teknik Kelistrikan Kapal, Politeknik Perkapalan Negeri

Perkapalan Negeri Surabaya, Surabaya Program Studi Teknik Otomasi, Jurusan Teknik Kelistrikan Kapal, Politeknik Perkapalan Negeri Perbandingan Metode Autoregressive Integrated Moving Average (ARIMA) dan Exponential Smoothing pada Peramalan Penjualan Klip (Studi Kasus PT. Indoprima Gemilang Engineering) Aditia Rizki Sudrajat 1, Renanda

Lebih terperinci

BAB V ANALISA HASIL. periode April 2015 Maret 2016 menghasilkan kurva trend positif (trend meningkat)

BAB V ANALISA HASIL. periode April 2015 Maret 2016 menghasilkan kurva trend positif (trend meningkat) 102 BAB V ANALISA HASIL 5.1 Peramalan Metode peramalan yang digunakan dalam penelitian ini adalah proyeksi trend yang terdiri dari linier trend model, quadratic trend model, exponential growth curve trend

Lebih terperinci

USULAN PERENCANAAN PRODUKSI DAN PERSEDIAAN TERINTEGRASI PT P&P LEMBAH KARET TUGAS AKHIR. Oleh FERDIAN REFTA AFRA YUDHA

USULAN PERENCANAAN PRODUKSI DAN PERSEDIAAN TERINTEGRASI PT P&P LEMBAH KARET TUGAS AKHIR. Oleh FERDIAN REFTA AFRA YUDHA USULAN PERENCANAAN PRODUKSI DAN PERSEDIAAN TERINTEGRASI PT P&P LEMBAH KARET TUGAS AKHIR Oleh FERDIAN REFTA AFRA YUDHA 1110931016 Pembimbing : Ir. JONRINALDI Ph.D, IPM JURUSAN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK

Lebih terperinci

BAB V ANALISA HASIL. Berdasarkan data permintaan produk Dolly aktual yang didapat (permintaan

BAB V ANALISA HASIL. Berdasarkan data permintaan produk Dolly aktual yang didapat (permintaan BAB V ANALISA HASIL Bab ini berisikan mengenai analisa hasil dari pengolahan data dalam perhitungan MRP Dolly pada satu tahun yang akan datang yang telah dibahas pada bab sebelumnya. 5.1 Analisa Peramalan

Lebih terperinci

ABSTRACT. Keywords: forecasting, forecasting method, production planning, and the strategy of production planning. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT. Keywords: forecasting, forecasting method, production planning, and the strategy of production planning. Universitas Kristen Maranatha ABSTRACT Planning on any type of business is needed. Planning itself can be distinguished based of its duration; there are short term, medium term and long term planning. Planning is prepared for the future

Lebih terperinci

Pembahasan Materi #7

Pembahasan Materi #7 1 EMA402 Manajemen Rantai Pasokan Pembahasan 2 Pengertian Moving Average Alasan Tujuan Jenis Validitas Taksonomi Metode Kualitatif Metode Kuantitatif Time Series Metode Peramalan Permintaan Weighted Woving

Lebih terperinci

Perhitungan Waktu Siklus Perhitungan Waktu Normal Perhitungan Waktu Baku Tingkat Efisiensi...

Perhitungan Waktu Siklus Perhitungan Waktu Normal Perhitungan Waktu Baku Tingkat Efisiensi... ABSTRAK Perusahaan Biskuit X merupakan perusahaan swasta yang berdiri pada tahun 1995 dan memproduksi biskuit marie yang dipasarkan ke beberapa kota di Pulau Jawa. Permasalahan yang terjadi saat ini adalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan dunia industri menyebabkan terjadinya persaingan yang cukup ketat antar perusahaan. Kualitas merupakan faktor dasar konsumen terhadap

Lebih terperinci

PERENCANAAN KEBUTUHAN KAPASITAS UNTUK MEMAKSIMISASI UTILITAS PADA INDUSTRI PENGOLAHAN PLYWOOD PT. TJIPTA RIMBA DJAJA LISKE FRANCISKA NIM.

PERENCANAAN KEBUTUHAN KAPASITAS UNTUK MEMAKSIMISASI UTILITAS PADA INDUSTRI PENGOLAHAN PLYWOOD PT. TJIPTA RIMBA DJAJA LISKE FRANCISKA NIM. PERENCANAAN KEBUTUHAN KAPASITAS UNTUK MEMAKSIMISASI UTILITAS PADA INDUSTRI PENGOLAHAN PLYWOOD PT. TJIPTA RIMBA DJAJA T U G A S S A R J A N A Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat-Syarat Memperoleh

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Peramalan Peramalan ( forecasting) merupakan alat bantu yang penting dalam perencanaan yang efektif dan efisien khususnya dalam bidang ekonomi. Dalam organisasi modern

Lebih terperinci

PERENCANAAN KEBUTUHAN BAHAN BAKU KEMASAN MINUMAN RINGAN UNTUK MEMINIMUMKAN BIAYA PERSEDIAAN. Mila Faila Sufa 1*, Rizky Novitasari 2

PERENCANAAN KEBUTUHAN BAHAN BAKU KEMASAN MINUMAN RINGAN UNTUK MEMINIMUMKAN BIAYA PERSEDIAAN. Mila Faila Sufa 1*, Rizky Novitasari 2 PERENCANAAN KEBUTUHAN BAHAN BAKU KEMASAN MINUMAN RINGAN UNTUK MEMINIMUMKAN BIAYA PERSEDIAAN Mila Faila Sufa 1*, Rizky Novitasari 2 1,2 Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah

Lebih terperinci

Analisis Penerapan MRP Terhadap Perencanaan Dan Pengendalian Persediaan Bahan Baku Pada PT. Latif Di Kediri

Analisis Penerapan MRP Terhadap Perencanaan Dan Pengendalian Persediaan Bahan Baku Pada PT. Latif Di Kediri Analisis Penerapan MRP Terhadap Perencanaan Dan Pengendalian Persediaan Bahan Baku Pada PT. Latif Di Kediri Gunawan Wibisono 1*, Sri Rahayuningsih 2, Heribertus Budi Santoso 3 1,2,3) Jurusan Teknik Industri,

Lebih terperinci

EMA302 Manajemen Operasional

EMA302 Manajemen Operasional 1 PERAMALAN (FORECASTING) EMA302 Manajemen Operasional Pengertian (1) 2 Oxford Dictionary, Forecast is a statement about what will happen in the future, based on information that is available now. (Peramalan

Lebih terperinci

Bab 3 Metodologi Penelitian

Bab 3 Metodologi Penelitian Bab 3 Metodologi Penelitian 3.1. Flowchart Pemecahan Masalah Flowchart pemecahan masalah merupakan tahapan-tahapan yang dilakukan pada saat melakukan penelitian. Dimulai dari tahap observasi di PT. Agronesia

Lebih terperinci

BAB III PERAMALAN 3.1 Landasan Teori Peramalan

BAB III PERAMALAN 3.1 Landasan Teori Peramalan BAB III PERAMALAN 3.1 Landasan Teori Peramalan Menurut Gaspersz (2004), aktivitas peramalan merupakan suatu fungsi bisnis yang berusaha memperkirakan permintaan dan penggunaan produk sehingga produk-produk

Lebih terperinci

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 32 BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Perencanaan Produksi Perencanaan produksi diperlukan karena didalam setiap unit produksi ada manusia, mesin, dan material yang dimanfaatkan sebaik baiknya,

Lebih terperinci

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Pengumpulan Data 4.1.1 Sejarah Perusahaan CV. Kurnia Teknik adalah sebuah CV spesialis moulding dan juga menerima jasa CNC, EDM, INJECT, dan DIGIT. CV. Kurnia

Lebih terperinci

PERAMALAN PENJUALAN TIKET PESAWAT PADA CV. VIDO JAYA TOUR DAN TRAVEL

PERAMALAN PENJUALAN TIKET PESAWAT PADA CV. VIDO JAYA TOUR DAN TRAVEL PERAMALAN PENJUALAN TIKET PESAWAT PADA CV. VIDO JAYA TOUR DAN TRAVEL Nama : Awalludin Ma rifatullah Idhofi NPM : 11212269 Jurusan : Manajemen Pembimbing : Dr. Dra. Peni Sawitri, MM PENDAHULUAN Latar Belakang

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Pengumpulan Data 4.1.1 Data Penjualan Data penjualan grout tipe Fix pada PT.Graha Citra Mandiri mulai dari Januari 2004 sampai dengan Oktober 2006 ditunjukkan pada

Lebih terperinci

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Pengumpulan Data Pengumpulan data yang dilakukan dengan cara pengamatan dari dokumen perusahaan. Data yang di perlukan meliputi data penjualan produk Jamur Shiitake,

Lebih terperinci

ANALISIS PERENCANAAN PRODUKSI DAN PERAMALAN PERMINTAAN DENGAN METODE TIME SERIES Sudarto 7

ANALISIS PERENCANAAN PRODUKSI DAN PERAMALAN PERMINTAAN DENGAN METODE TIME SERIES Sudarto 7 ANALISIS PERENCANAAN PRODUKSI DAN PERAMALAN PERMINTAAN DENGAN METODE TIME SERIES Sudarto 7 Abstrak: Proses manufaktur pada PT Kastex Textile Kasrie adalah berupa proses pembuatan Handuk, Selimut, Kimono,Keset,

Lebih terperinci

BAB V ANALISA HASIL. Januari 2008 sampai dengan Desember 2008 rata-rata permintaan semakin

BAB V ANALISA HASIL. Januari 2008 sampai dengan Desember 2008 rata-rata permintaan semakin BAB V ANALISA HASIL Pada bab sebelumnya telah dilakukan pengolahan data-data yang dikumpulkan untuk pembuatan Perencanaan Kebutuhan Material (MRP). Kemudian dalam bab ini berisikan analisa berdasarkan

Lebih terperinci

BAB V ANALISA HASIL. dikumpulkan untuk pembuatan Perencanaan Kebutuhan Material (MRP.

BAB V ANALISA HASIL. dikumpulkan untuk pembuatan Perencanaan Kebutuhan Material (MRP. BAB V ANALISA HASIL Pada bab sebelumnya telah dilakukan pengolahan data data yang dikumpulkan untuk pembuatan Perencanaan Kebutuhan Material (MRP. Kemudian dalam bab ini berisikan analisa berdasarkan hasil

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH 61 BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH 3.1 Flow Chart Pemecahan Masalah Gambar 3.1 Flow Chart Metodologi Pemecahan 62 3.2 Penjelasan Flow Chart Metodologi Pemecahan Masalah Dari flow chart metodologi pemcahan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 7 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Peramalan Peramalan sering dipandang sebagai seni dan ilmu dalam memprediksikan kejadian yang mungkin dihadapi pada masa yang akan datang. Secara teoritis peramalan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Praktikum Sistem Produksi ATA 2014/2015

BAB 1 PENDAHULUAN. Praktikum Sistem Produksi ATA 2014/2015 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Aktifitas produksi yang terjadi pada sebuah perusahaan tidak hanya terbatas pada hal yang berkaitan dengan menghasilkan produk saja, namun kegiatan tersebut erat kaitannya

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Perkembangan perekonomian saat ini menuntut setiap perusahaan untuk selalu bersaing secara global. Perusahaan harus memiliki strategi tertentu agar dapat mempertahankan kelangsungan hidupnya. Salah

Lebih terperinci

OPTIMASI PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN BAHAN BAKU DI PT. SIANTAR TOP TBK ABSTRAK

OPTIMASI PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN BAHAN BAKU DI PT. SIANTAR TOP TBK ABSTRAK OPTIMASI PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN BAHAN BAKU DI PT. SIANTAR TOP TBK Robby Hidayat, Moses L.Singih, Mahasiswa MMT ITS Manajemen Industri Email : Robbie_First@Yahoo.Com ABSTRAK PT. Siantar Top Tbk adalah

Lebih terperinci

PERENCANAAN PRODUKSI DAN KAPASITAS JANGKA MENENGAH PADA PT X

PERENCANAAN PRODUKSI DAN KAPASITAS JANGKA MENENGAH PADA PT X PERENCANAAN PRODUKSI DAN KAPASITAS JANGKA MENENGAH PADA PT X David Hartanto 1, Dini Wahyuni 2, Ikhsan Siregar 3 Departemen Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Sumatera Utara Jl. Almamater Kampus

Lebih terperinci

Penggunaan Material Requirement Planning (MRP) Untuk Perencanaan Kebutuhan Bahan Baku Pada PT. XYZ

Penggunaan Material Requirement Planning (MRP) Untuk Perencanaan Kebutuhan Bahan Baku Pada PT. XYZ Malikussaleh Industrial Engineering Journal Vol.4 No.2 (2015) 11-16 ISSN 2302 934X Planning and Production System Penggunaan Material Requirement Planning (MRP) Untuk Perencanaan Kebutuhan Bahan Baku Pada

Lebih terperinci

ROUGH CUT CAPASITY PLANNING

ROUGH CUT CAPASITY PLANNING ROUGH CUT CAPASITY PLANNING Oleh: Mega Inayati Rif ah, S.T., M.Sc. Institut Sains & Teknologi AKPRIND Yogyakarta Jl. Kalisahak No. 28, Komplek Balapan, Yogyakarta DEFINISI Capasity (available capasity)

Lebih terperinci

PERENCANAAN JADWAL INDUK PRODUKSI DENGAN MENGGUNAKAN LINIER PROGRAMING PADA PERUSAHAAN PUPUK ORGANIK XYZ. Abstract

PERENCANAAN JADWAL INDUK PRODUKSI DENGAN MENGGUNAKAN LINIER PROGRAMING PADA PERUSAHAAN PUPUK ORGANIK XYZ. Abstract PERENCANAAN JADWAL INDUK PRODUKSI DENGAN MENGGUNAKAN LINIER PROGRAMING PADA PERUSAHAAN PUPUK ORGANIK XYZ Marcahyono Jurusan Teknik Elektro Politeknik Negeri Malang Jl. Soekarno Hatta no. 9 Malang e-mail

Lebih terperinci

Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang

Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang terjadi dengan sangat cepat membawa dampak beragam pada kegiatan ekonomi dan industri.salah satunya yaitu persaingan

Lebih terperinci

ANALISIS KAPASITAS PRODUKSI PADA PT. MOUNT DREAMS INDONESIA DENGAN METODE ROUGHT CUT CAPACITY PLANNING (RCCP)

ANALISIS KAPASITAS PRODUKSI PADA PT. MOUNT DREAMS INDONESIA DENGAN METODE ROUGHT CUT CAPACITY PLANNING (RCCP) Analisis Produksi Dengan Metode Rought Cut Capacity Planning (RCCP) ANALISIS KAPASITAS PRODUKSI PADA PT. MOUNT DREAMS INDONESIA DENGAN METODE ROUGHT CUT CAPACITY PLANNING (RCCP) Akbar Nugraha S1 Teknik

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA 3 UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Program Studi Ganda Teknik Industri Sistem Informasi Skripsi Sarjana Program Ganda Semester Ganjil 2006/2007 Analisa dan Perancangan Sistem Informasi Perencanaan Produksi Agregat

Lebih terperinci

ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU TEMPE \MENGGUNAKAN MATERIAL REQUIREMENT PLANNING

ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU TEMPE \MENGGUNAKAN MATERIAL REQUIREMENT PLANNING ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU TEMPE \MENGGUNAKAN MATERIAL REQUIREMENT PLANNING Kusumawati, Aulia Jurusan Teknik Industri Universitas Serang Raya Jl Jalan Raya Serang, Cilegon KM. 5 Taman

Lebih terperinci

PERENCANAAN KAPASITAS PRODUKSI LEMARI DENGAN METODE ROUGHT CUT CAPACITY PLANNING (RCCP) DI CV. EMWE RONA JAYA BUDURAN - SIDOARJO SKRIPSI.

PERENCANAAN KAPASITAS PRODUKSI LEMARI DENGAN METODE ROUGHT CUT CAPACITY PLANNING (RCCP) DI CV. EMWE RONA JAYA BUDURAN - SIDOARJO SKRIPSI. PERENCANAAN KAPASITAS PRODUKSI LEMARI DENGAN METODE ROUGHT CUT CAPACITY PLANNING (RCCP) DI CV. EMWE RONA JAYA BUDURAN - SIDOARJO SKRIPSI Oleh : ADDO PERMANA PUTRA NPM : 0932010029 JURUSAN TEKNIK INDUSTRI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Alat kesehatan merupakan salah satu komponen penting disamping tenaga dan obat dalam sarana pelayanan kesehatan. Sebagai komitmen Pemerintah Indonesia pedoman

Lebih terperinci