Lampiran 1 PEDOMAN WAWANCARA. Pedoman ini adalah alat untuk memperoleh data-data tentang kemampuan

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Lampiran 1 PEDOMAN WAWANCARA. Pedoman ini adalah alat untuk memperoleh data-data tentang kemampuan"

Transkripsi

1 75 Lampiran 1 PEDOMAN WAWANCARA Pedoman ini adalah alat untuk memperoleh data-data tentang kemampuan guru Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) dalam memilih materi pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) Terpadu di Sekolah Menengah Kejuruan Kota Salatiga, Jawa Tengah. Perkenankanlah dengan ini kami memohon kesediaan Bapak dan Ibu untuk memberikan jawaban kepada setiap pertanyaan yang kami ajukan dengan keadaan yang sebenarnya. Kami berharap Bapak dan Ibu memberikan informasi melalui wawacara ini dengan keadaan yang sebenarnya. Hormat Kami, Penulis

2 76 Identitas Responden Nama :... Usia :... tahun SMP : Negeri 1 Salatiga Negeri 2 Salatiga Negeri 3 Salatiga Negeri 4 Salatiga Sudirman tingkir Salatiga Kristen 1 Salatiga Kristen 2 Salatiga Kristen 4 Salatiga 4 Negeri 5 Salatiga Kristen Matutina Salatiga Negeri 6 Salatiga Pangudi Luhur Salatiga Negeri 7 Salatiga Sultan Fattah Salatiga Negeri 8 Salatiga Al Azhar 18 Salatiga Negeri 9 Salatiga Laboratorium Salatiga Negeri 10 Salatiga Muhamadiyah Salatiga MTs Negeri Salatiga Darma Lestari Salatiga Guru mata pelajaran : Ekonomi Geografi Sejarah 5 Sosiologi

3 77 Guru Kelas : VII VIII IX 6 Jenis kelamin : Pria Wanita 7

4 78 Menentukan indikator dengan menggunakan kata kerja operasional (KKO) ranah kognitif pada taksonomi Bloom. 1. Menurut Bapak/Ibu, apakah yang dimaksud dengan Y kompetensi dasar? Menurut Bapak/Ibu, komponen penting apa saja yang Y terdapat dalam penyusunan kompetensi dasar? Menurut Bapak/Ibu, apakah dalam penyusunan indikator terdapat kata kerja operasional ( KKO ) yang sesuai dengan kompetensi dasar pada taksonomi Bloom? Y

5 79 Jenjang pada ranah kognitif taksonomi Bloom yang dikehendaki 4. Menurut Bapak/Ibu, apakah pengertian taksonomi bloom ranah kognitif? Y Menurut Bapak/Ibu, apakah saja bunyi tingkatan taksonomi Bloom ranah kognitif? Y Menurut Bapak/Ibu,apakah dalam pembuatan indikator sudah menggunakan jenjang taksonomi Bloom yang dikehendaki yang sesuai dengan kompetensi dasar? Y Menurut Bapak/Ibu, apakah apakah setiap indikator yang dibuat sudah sesuai dengan tingkat taksonomi Bloom ranah kognitif yang dikehendaki? Y

6 80 Lampiran 2 Tabel 2. Pedoman Pengisian Wawancara Dilakukan Dengan Guru Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) Ekonomi di Sekolah Menengah Pertama Se Kota Salatiga, Jawa Tengah. o Koding Indikator Defenisi Operasional Pengambilan Data Keterangan Angka 1. Y 1 Menentukan indikator 3. Kesesuaian deskripsi kata 1 digit dengan menggunakan kata kerja operasional (KKO) 0=TidakSesuai kerja operasional (KKO) yang ada pada indikator 1 = Sesuai ranah kognitif pada sesuai dengan materi ajar. taksonomi Bloom. - KKO ( Kata Kerja Operasional ) : kata kerja yang mengandung pengertian jelas, dapat terukur, dan dapat diamati. - Indikator merupakan pencapaian yang disusun untuk menentukan pencapaian kompetensi dasar. Indikator pembelajaran dapat mengambarkan hasil penyusunan standar kompetensi (SK) dan kompetensi dasar (KD). Data diambil di SMP: Negeri 1 Salatiga Negeri 2 Salatiga Negeri 3 Salatiga Negeri 4 Salatiga Negeri 5 Salatiga Negeri 6 Salatiga Negeri 7 Salatiga Negeri 8 Salatiga Negeri 9 Salatiga Negeri 10 Salatiga MTs Negeri Salatiga Sudirman Tingkir Salatiga Kristen 1 Salatiga Kristen 2 Salatiga Kristen 4 Salatiga Kristen Matutina Salatiga Pangudi Luhur Salatiga Sultan Fattah Salatiga Al Azhar 18 Salatiga Laboratorium Salatiga Muhamadiyah Salatiga Darma Lestari Salatiga Kolom 8-10 yang terdiri dari Y 1. 1 Y 1. 2 Y 1. 3

7 81 Y Kesesuaian deskripsi oleh guru tentang pengetian kompetensi dasar pada kurikulum mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) ekonomi. Data diambil di SMP: Negeri 1 Salatiga Negeri 2 Salatiga Negeri 3 Salatiga Negeri 4 Salatiga Negeri 5 Salatiga Negeri 6 Salatiga Negeri 7 Salatiga Negeri 8 Salatiga Negeri 9 Salatiga Negeri 10 Salatiga MTs Negeri Salatiga Sudirman Tingkir Salatiga Kristen 1 Salatiga Kristen 2 Salatiga Kristen 4 Salatiga Kristen Matutina Salatiga Pangudi Luhur Salatiga Sultan Fattah Salatiga Al Azhar 18 Salatiga Laboratorium Salatiga Muhamadiyah Salatiga Darma Lestari Salatiga 1 digit 0 = Tidak Sesuai 1 = Sesuia 8 Y Kesesuaian deskripsi oleh guru tentang komponen penting yang terdapat dalam penyusunan kompetensi dasar yang ada pada kurikulum mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) ekonomi. Data diambil di SMP: Negeri 1 Salatiga Negeri 2 Salatiga Negeri 3 Salatiga Negeri 4 Salatiga Negeri 5 Salatiga Negeri 6 Salatiga 1 digit 0 = Tidak Sesuai 1 = Sesuia 9

8 82 Negeri 7 Salatiga Negeri 8 Salatiga Negeri 9 Salatiga Negeri 10 Salatiga MTs Negeri Salatiga Sudirman Tingkir Salatiga Kristen 1 Salatiga Kristen 2 Salatiga Kristen 4 Salatiga Kristen Matutina Salatiga Pangudi Luhur Salatiga Sultan Fattah Salatiga Al Azhar 18 Salatiga Laboratorium Salatiga Muhamadiyah Salatiga Darma Lestari Salatiga Y 1. 3 Kesesuaian antara kata kerja operasional ( KKO) dengan kompetensi dasar pada taksonomi Bloom dalam penyusunan indikator pada kurikulum mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) Terpadu yaitu pada mata pelajaran Ekonomi, Data diambil di SMP: Negeri 1 Salatiga Negeri 2 Salatiga Negeri 3 Salatiga Negeri 4 Salatiga Negeri 5 Salatiga Negeri 6 Salatiga Negeri 7 Salatiga Negeri 8 Salatiga Negeri 9 Salatiga Negeri 10 Salatiga MTs Negeri Salatiga Sudirman Tingkir Salatiga Kristen 1 Salatiga 1 digit 0 = Tidak Sesuai 1 = Sesuia 10

9 83 Kristen 2 Salatiga Kristen 4 Salatiga Kristen Matutina Salatiga Pangudi Luhur Salatiga Sultan Fattah Salatiga Al Azhar 18 Salatiga Laboratorium Salatiga Muhamadiyah Salatiga Darma Lestari Salatiga Y 1 Kemampuan Guru IPS Dalam menentukan indikator dengan kata kerja operasional (KKO) pada taksonomi Bloom IPS ekonomi di SMP Se Kota Salatiga Kesesuaian menentukan indikator dengan mengunakan kata kerja operasional ( KKO) yang sesuai dengan kompetensi dasar pada taksonomi Bloom. Data diambil di SMP: Negeri 1 Salatiga Negeri 2 Salatiga Negeri 3 Salatiga Negeri 4 Salatiga Negeri 5 Salatiga Negeri 6 Salatiga Negeri 7 Salatiga Negeri 8 Salatiga Negeri 9 Salatiga Negeri 10 Salatiga MTs Negeri Salatiga Sudirman Tingkir Salatiga Kristen 1 Salatiga Kristen 2 Salatiga Kristen 4 Salatiga Kristen Matutina Salatiga Pangudi Luhur Salatiga Sultan Fattah Salatiga Al Azhar 18 Salatiga Laboratorium Salatiga 1 digit 11

10 84 Muhamadiyah Salatiga Darma Lestari Salatiga Y 2. 1 Kesesuaian deskripsi oleh guru tentang pengertian taksonomi Bloom Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) ekonomi. Data diambil di SMP: Negeri 1 Salatiga Negeri 2 Salatiga Negeri 3 Salatiga Negeri 4 Salatiga Negeri 5 Salatiga Negeri 6 Salatiga Negeri 7 Salatiga Negeri 8 Salatiga Negeri 9 Salatiga Negeri 10 Salatiga MTs Negeri Salatiga Sudirman Tingkir Salatiga Kristen 1 Salatiga Kristen 2 Salatiga Kristen 4 Salatiga Kristen Matutina Salatiga Pangudi Luhur Salatiga Sultan Fattah Salatiga Al Azhar 18 Salatiga Laboratorium Salatiga Muhamadiyah Salatiga Darma Lestari Salatiga 1 digit 0 = Tidak Sesuai 1 = Sesuia 12 Y Kesesuaian deskripsi oleh guru tentang bunyi tingkatan taksonomi Bloom ranah kognitif Ilmu Pengetahuan Data diambil di SMP: Negeri 1 Salatiga Negeri 2 Salatiga Negeri 3 Salatiga 1 digit 0 = Tidak Sesuai 1 = Sesuia 13

11 85 Sosial (IPS) ekonomi. Negeri 4 Salatiga Negeri 5 Salatiga Negeri 6 Salatiga Negeri 7 Salatiga Negeri 8 Salatiga Negeri 9 Salatiga Negeri 10 Salatiga MTs Negeri Salatiga Sudirman Tingkir Salatiga Kristen 1 Salatiga Kristen 2 Salatiga Kristen 4 Salatiga Kristen Matutina Salatiga Pangudi Luhur Salatiga Sultan Fattah Salatiga Al Azhar 18 Salatiga Laboratorium Salatiga Muhamadiyah Salatiga Darma Lestari Salatiga Y Kesesuaian deskripsi oleh guru tentang pembuatan indikator yang dikehendaki dengan menggunakan jenjang taksonomi Bloom yang sesuai dengan Kompetensi dasar pada IPS Ekonomi. Data diambil di SMP: Negeri 1 Salatiga Negeri 2 Salatiga Negeri 3 Salatiga Negeri 4 Salatiga Negeri 5 Salatiga Negeri 6 Salatiga Negeri 7 Salatiga Negeri 8 Salatiga Negeri 9 Salatiga Negeri 10 Salatiga 1 digit 0 = Tidak Sesuai 1 = Sesuia 14

12 86 MTs Negeri Salatiga Sudirman Tingkir Salatiga Kristen 1 Salatiga Kristen 2 Salatiga Kristen 4 Salatiga Kristen Matutina Salatiga Pangudi Luhur Salatiga Sultan Fattah Salatiga Al Azhar 18 Salatiga Laboratorium Salatiga Muhamadiyah Salatiga Darma Lestari Salatiga Y 2.4. Kesesuaian deskripsi oleh guru apakah setiap indikator yang dibuat sudah sesuai dengan tingkat taksonomi Bloom ranah kognitif yang dikendaki pada IPS ekonomi. Data diambil di SMP: Negeri 1 Salatiga Negeri 2 Salatiga Negeri 3 Salatiga Negeri 4 Salatiga Negeri 5 Salatiga Negeri 6 Salatiga Negeri 7 Salatiga Negeri 8 Salatiga Negeri 9 Salatiga Negeri 10 Salatiga MTs Negeri Salatiga Sudirman Tingkir Salatiga Kristen 1 Salatiga Kristen 2 Salatiga Kristen 4 Salatiga Kristen Matutina Salatiga Pangudi Luhur Salatiga 1 digit 0 = Tidak Sesuai 1 = Sesuia 15

13 87 Sultan Fattah Salatiga Al Azhar 18 Salatiga Laboratorium Salatiga Muhamadiyah Salatiga Darma Lestari Salatiga Y 2 Jenjang ranah Kognitif pada Taksonomi Bloom yang dikehendaki oleh guru Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) Data diambil di SMP: Negeri 1 Salatiga Negeri 2 Salatiga Negeri 3 Salatiga Negeri 4 Salatiga Negeri 5 Salatiga Negeri 6 Salatiga Negeri 7 Salatiga Negeri 8 Salatiga Negeri 9 Salatiga Negeri 10 Salatiga MTs Negeri Salatiga Sudirman Tingkir Salatiga Kristen 1 Salatiga Kristen 2 Salatiga Kristen 4 Salatiga Kristen Matutina Salatiga Pangudi Luhur Salatiga Sultan Fattah Salatiga Al Azhar 18 Salatiga Laboratorium Salatiga Muhamadiyah Salatiga Darma Lestari Salatiga

14 88 Lampiran 3 Tabel 3. Master Sheet Kemampuan Guru Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) Dalam Menentukan Indikator Dengan Menggunakan Kata Kerja Operasioanal (KKO) Ranah Kognitif Pada Taksonomi Bloom di Sekolah Menengah Pertama (SMP) Se Kota Salatiga, jawa tengah. Data Responden Y No 1 Y 2 Jns Usia Sekolah Mapel Kls Y Klmn 1. 1 Y 1. 2 Y 1. 3 Y 2. 1 Y 2. 2 Y 2. 3 Y Jumlah Sesuai Prosentase 59% 31,8% 86,4% 9,1% 18,2% 36,4% 68,4%

15 89 Lampiran 3.1. Masther Sheet Kemampuan Guru Dalam Menentukan Indikator Dengan Menggunakan Kata Kerja Operasional (KKO) Ranah Kognitif Pada Taksonomi Bloom di Sekolah Menengah Pertama (SMP) Se Kota Salatiga, Jawa Tengah. Data Responden Y No 1 Y 2 Jns Y 1 Y 2 Usia Sekolah Mapel Kls Y Klmn 1. 1 Y 1. 2 Y 1. 3 Y 2. 1 Y 2. 2 Y 2. 3 Y Jumlah Sesuai Prosentase 59% 31,8% 86,4% 9,1% 18,2% 36,4% 68,4% 54,5% 36,4%

16 90 Keterangan Koding: Y : Kemampuan Guru IPS Dalam menentukan indikator dengan menggunakan kata kerja operasional (KKO) ranah kognitif pada taksonomi Bloom Y 1 : Kesesuaian kata kerja operasional yang ada pada indikator dengan materi ajar Y 2 : Kesesuaian jenjang pada ranah kognitif pada taksonomi Bloom yang dikehendaki Kolom 0 : Penomoran Puluhan Kolom 1 : Penomoran Satuan Kolom 2: Usia Puluhan Kolom 3 : Usia Satuan Kolom 4 : Nama SMP Se Kota Salatiga, Jawa Tengah Kolom 5 : Mata Pelajaran Yang Diampu Kolom 6 : Kelas Mengajar Mata Pelajaran IPS Kolom 7 : Jenis Kelamin Kolom 8 : Y : Pengertian kompetensi dasar Kolom 9 : Y : penyusunan kompetensi dasar Kolom 10 : Y : penyusunan indikator dengan KKO 0 = Tidak Sesuai 1 = Sesuai Kolom 13 : Y : Pengertian taksonomi Bloom ranah kognitif Kolom 14 : Y : pengertian bunyio tingkatan taksonomi Bloom ranah kognitif Kolom 15 : Y : Pembuatan indikator yang sesuai dengan taksonomi Bloom ranah kognitif pada kompetennsi dasar Kolom 16 ; Y : Tingkatan taksonomi Bloom ranah kognitif yang dikehendaki pada indikator 1 = Ekonomi 2 = Sosiologi 3 = Sejarah 1= Kelas X 2= KelasXI 3 = KelasXI 4 = Geografi 5 = Semua Mata Pelajaran 1= Pria 2 =Wanita

17 91 SMP : 1 Negeri 1 Salatiga 12 Islam Sudirman Tingkir 2 Negeri 2 salatiga 13 Kristen 2 Salatiga 3 Negeri 3 Salatiga 14 Kristen 4 Salatiga 4 Negeri 4 Salatiga 15 Stella Mattutina Salatiga 5 Negeri 5 Salatiga 16 Kristen Satya Wacana 6 Negeri 6 Salatiga 17 Kristen 1 Salatiga 7 Negeri 7 Salatiga 18 Muhamadiyah Salatiga 8 Negeri 8 Salatiga 19 Islam Sultan Fattah Salatiga 9 Negeri 9 Salatiga 20 Pangudi Luhur Salatiga 10 Negeri 10 Salatiga 21 Al Azhar 18 Salatiga 11 MTs Negeri Salatiga 22 Dharma Lestari Tingkatan taksonomi Bloom Ranah Kognitif C C.1 C.2 C.3 C.4 C.5 C.6 Mengingat Memahami Menerapkan Menganalisis Mengevaluasi Berkreasi /Mencipta C : Kognitif C.1 : Tingkat kognitif Satu C.4 : Tingkat Kognitif Empat C.2 : Tingkat Kognitif dua C.5. : Tingkat Kognitif Lima C.3 : Tingkat Kognitif tiga C.6 : Tingkat Kognitif Enam

18 92 Lampiran 4. Tabel 4. Masther Sheet Kesesuaian Kata Kerja Operasional (KKO) Yang ada Pada Indikator Dengan Materi Ajar dan Tingkatan Taksonomi Bloom Ranah Kognitif Yang Terdapat Dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran. No SEKOLAH INDIKATOR 1 2 SMP N 1 SALATIGA SMP N 2 SALATIGA TINGKATAN TAKSONOMI BLOOM KESESUAIAN DALAM KD C.1. C.2. C.3. C.4. C.5. C Menyebutkan pengertian ilmu ekonomi Mengidentifikasi masalah masalah ekonomi Memberi contoh masalah masalah ekonomi disekitar masyarakat Menemukan faktor penyebab terjadinya masalah2 ekonomi yang terjadi di masyarakat. Memberi pendapatan alternatif cara mengatasi masalah masalah ekonomi yang terjadi di masyarakat. Meningkatkan kemampuan kerjasama, kerja keras, disiplin, berpikir logis, kritis, kreatif dan inovatif. Mendeskripsikan macam macam badan usaha. Mengidentifikasi tujuan badan usaha Mengidentifikasi beberapa pertimbanagan yang perlu diperhatikan dalam berbisnis. Mengidentifikasi badan usaha yang dikelola secara professional dan manusiawi. Mendeskripsikan peranan pemerintah sebagai pelaku dan pengatur kegiatan ekonomi.

19 SMP N 3 SALATIGA SMP N 4 SALATIGA SMP N 5 SALATIGA SMP N 6 SALATIGA Mendeskripsikan arti kebutuhan Mengidentifikasi penggolongan kebutuhan Mendeskripsikan alas pemuas kebutuhan / sumber daya. Mengidentifikasi arti kelangkaan dalam upaya memenuhi kebutuhan. Mengidentifikasi hubungan kelangkaan dengan kebutuhan manusia yang tidak terbatas. Menjelaskan pengertian interaksi social Menjelaskan pengertian proses sosial Menjelaskan kaitan interaksi sosial dan proses sosial dalam kehidupan sehari hari dilingkungan terdekat. Membedakan antara interaksi sosial dan proses sosial. Menyebutkan pengaruh interaksi sosial terhadap keselarasan social. Menjelaskan pengertian interaksi social Menjelaskan pengertian sosial Membedakan antara interaksi sosial dan proses sosial. Mendeskripsikan berbagai tindakan ekonomi rasional yang dilakukan manusia. Mendeskripsikan berbagai tindakan ekonomi rasional yang dilakukan manusia. Mengidentifikasi macam macam motif dan

20 SMP N 7 SALATIGA SMP N 8 SALATIGA SMP N 9 SALATIGA prinsip ekonomi. Mengidentifikasi pengertian motif dan prinsip ekonomi. Mengidentifikasi manfaat / pentingnya prinsip ekonomi dalam kehidupan sehari hari. Mendeskripsikan hakekat manusia sebagai mahluk sosial dan ekonomi yang bermoral. Mengidentifikasi makna manusia sebagai mahluk sosial dan mahluk ekonomi yang bermoral. Mengidentifikasi ciri ciri mahluk sosial dan mahluk ekonomi yang bermoral. Mewujudkan hubungan yang harmonis antar manusia sebagai mahluk sosial dan ekonomi yang bermoral. Mendeskripsikan manusia sebagai mahluk sosial dan ekonomi yang bermoral. Mendeskripsikan perilaku manusia dalam pemanfaatan sumber daya untuk memenuhi kebutuhanya. Mendeskripsikan perilaku manusia dalam memanfaatkan sumber daya yang terbatas dalam kegiatan sehari hari. Menjelaskan tindakan ekonomi yang rasional dalam kehidupan sehari hari. Menjelaskan pengertian tentang motif ekonomi dan prinsip ekonomi. Menyebutkan macam macam motif ekonomi

21 SMP N 10 SALATIGA MTs NEGERI SALATIGA dan prinsip ekonomi Mengamati kegiatan penduduk dan sekitarnya berdasarkan motif ekonomi dan prinsip ekonomi. Menyebutkan 5 macam kegiatan ekonomi dalam kehidupan sehari hari yang berdasarkan prinsip ekonomi. Menyebutkan manfaat / pentingya prinsip ekonomi dalam kehidupan sehari hari. Mendeskripsikan proses alam endogen yang menyebabklan terjadinya berbagai bentuk di permukaan bumi. Mendeskripsikan disatropisme dan vulkanisme serta sebaran tipe gunung api. Mendeskripsikan faktor faktor penyebab terjadinya gempa bumi dan akibat yang ditimbulkan. Mengidentifikasi jenis batuan berdasarkan proses pembentukanya. Mendeskripsikan pengertian kegiatan ekonomi. Mendefinisikan pengertian konsumsi dan jenis barang yang dikonsumsi siswa dan keluarga ( harian, mingguan bulanan) Menyusun skala prioritas dalam memenuhi kebutuhan sebagai siswa Mengidentifikasi sebagai aspek aspek positif dan negatif perilaku konsumtif seseorang. Mengidentifikasi faktor faktor yang

22 SMP SUDIRMAN TINGKIR SMP KRISTEN 2 SALATIGA SMP KRISTEN 4 SALATIGA SMP MUHAMADIYAH mempengaruhi konsumsi seseorang. Mengidentifikasi arti kebutuhan Mengidentifikasi faktor faktor yang mempengaruhi kebutuhan Mengidentifikasi jenis jenis kebutuhan. Menjelaskan pengertian interaksi social Menjelaskan pengertian proses sosial Menjelaskan kaitan interaksi sosial dan proses sosial dalam kehidupan sehari hari. Membedakan antara interaksi sosial dan proses sosial. Menyebutkan pengaruh interaksi sosial terhadap keselarasan social. Mendeskripsikan arti tindakan ekonomi yang dilakukan manusia Mengidentifikasi 3 kegiatan ekonomi yangh dilakukan oleh manusia. Mengidentifikasi ciri ciri tindakan ekonomi yang rasional Mendskripsikan pengertian motif ekonomi. Mendeskripsikan macam macam motif ekonomi Mengidentifikasi pengertian prinsip ekonomi Mengaplikasikan prinsip ekonomi dalam kegiatan sehari hari. Mendeskripsikan pengertian manusia sebagai mahluk sosial.

23 SALATIGA SMP STELLA MATTUTINA SMP KRISTEN SATYA WACANA Mendeskripsikan pengertian manusia sebagai mahluk ekonomi. Mengidentifikasi makna manusia sebagai mahluk sosial. Mengidentifikasi makna manusia sebagai mahluk ekonomi. Mengidentifikasi ciri ciri manusia sebagai mahluk sosial. Mengidentifikasi ciri ciri manusia sebagai mahluk ekonomi. Mendeskripsikan hakekat manusia sebagai mahluk sosial dan ekonomi yang bermoral. Mengidentifikasi makna manusia sebagai mahluk sosial dan ekonomi yang bermoral. Mengidentifikasi ciri ciri mahluk sosial dan mahluk ekonomi yang bermoral. Mewujudkan hubungan yang harmonis antara manusia sebagai mahluk sosial dan ekonomi yang bermoral. Mendeskripsikan hakekat manusia sebagai mahluk sosial dan ekonomi yang bermoral. Mengidentifikasi hakekat manusia sebagai mahluk sosial dan ekonomi yang bermoral. Mengidentifikasi ciri ciri mahluk sosial dan mahluk ekonomi yang bermoral. Mewujudkan hubungan yang harmonis antara manusia sebagai mahluk sosial dan ekonomi yang

24 SMP KRISTEN 1 SALATIGA SMP ISLAM SULTAN FATTAH SMP PANGUDI LUHUR bermoral. Menjelaskan proses alam endogen Menjelaskan gejala diastropisme dan vulkanisme. Membedakan gunung menurut bentuknya. Mengidentifikasi bentuk muka bumi, daratan, dan dasar laut. Mendeskripsikan proses alam endogen yang menyebabkan terjadinya bentuk muka bumi. Mendeskripsikan gejala diastropisme dan vulkanisme serta sebaran tipe gunung api. Mendeskripsikan faktor faktor penyebab terjadinya gempa bumi dan akibat yang ditimbulkan. Mendeskripsikan proses pelapukan. Memberi contoh terjadinya perubahan sosial budaya Menjelaskan faktor faktor pendorong perubahan.sosial budaya. Menjelaskan faktor faktor penghambat perubahan Memberi contoh perilaku masyarakat sebagai akibat adanya perubahan sosial budaya. Mengembangkan sikap kritis terhadap pengaruh perubahan sosial budaya. 21 SMP AL AZHAR 18 Menunjukkan letak geografis (posisi geografis,

25 99 22 SALATIGA SMP DHARMA LESTARI letak geografis) indonesia. Menganalisis hubungan posisi geografis dengan perubahan musim di indonesia. Menyajikan informasi tentang arah angin muson di indonesia. Mendeskripsikan persebaran jenis tanah dan pemanfaatanya di indonesia. Mendeskripsikan arti tindakan ekonomi yang dilakukan manusia. Mengidentifikasi 3 kegiatan ekonomi yang dilakukan manusia. Mengidentifikasi ciri ciri ekonomi yang rasional Mendeskripsikan pengertian motif ekonomi Mengidentifikasi macam macam motif ekonomi. Mendeskripsikan pengertian prinsip ekonomi. Mengidentifikasi macam macam prinsip ekonomi. Mengaplikasikan prinsip ekonomi dalam kegiatan sehari.

26 100 Lampiran 4 No Tabel 4.1. Master Sheet Kemampuan Guru Ilmu Pengatahuan Sosial (IPS) Dalam Menentukan Indikator Dengan Menggunakan Kata Kerja Operasional (KKO) Ranah Kognitif Pada Taksonomi Bloom di Sekolah Menengah Pertama (SMP) Se Kota Salatiga, Jawa Tengah Data Responden Y 1 Y 1 Y 2 % Sekolah Indikator 0 1 % C.1 C.2 C.3 C.4 C.5 C.6 C.1 C.2 C.3 C.4 C.5 C

27 101 Lampiran 5 1. Distribusi Frekuensi ANALISIS PENDAHULUAN Tabel 1. Y Distribusi frekuensi kesesuian deskripsi oleh guru tentang pengertian kompetensi dasar pada kurikulum mata pelajaran ilmu pengetahuan sosial (IPS) Sekolah Menengah Pertama (SMP) Se Kota Salatiga. No Kesesuaian Fi % 1. Sesuai % 2. Tidak sesuai 9 41 % Jumlah % Tabel 1. Y Distribusi frekuensi kesesuian deskripsi oleh guru tentang komponen penting yang terdapat dalam penyusunan kompetensi dasar pada kurikulum mata pelajaran ilmu pengetahuan sosial (IPS) Sekolah Menengah Pertama (SMP) Se Kota Salatiga. No Kesesuaian Fi % 1. Sesuai 7 31,8 % 2. Tidak sesuai 15 68,2 % Jumlah % Tabel 1. Y Distribusi frekuensi kesesuian deskripsi oleh guru tentang kesesuian kata kerja operasional (KKO) dengan kompetensi dasar pada taksonomi Bloom dalam penyusunan indikator pada kurikulum mata pelajaran ilmu pengetahuan sosial (IPS) Sekolah Menengah Pertama (SMP) Se Kota Salatiga. No Kesesuaian Fi % 1. Sesuai 19 86,4 % 2. Tidak sesuai 3 13,6 % Jumlah %

28 102 Tabel 1.Y 1 Distribusi Frekuensi Kesesuian Deskripsi oleh Guru Tentang Kesesuian Dalam Menentukan Indikator Dengan Menggunakan Kata Kerja Operasional (KKO) Dengan Materi Ajar Ranah Kognitif Pada Taksonomi Bloom Pada Kurikulum Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) Sekolah Menengah Pertama (SMP) Se Kota Salatiga. No Kesesuaian fi % 1. Sesuai 12 54,5% 2. Tidak sesuai 10 45,5% Jumlah % Tabel 1.Y Distribusi Frekuensi Kesesuian Deskripsi Oleh Guru Tentang Pengertian Taksonomi Bloom Ranah Kognitif Pada Kurikulum Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) Sekolah Menengah Pertama (SMP) Se Kota Salatiga. No Kesesuaian fi % 1. Sesuai 2 9,1% 2. Tidak sesuai 20 90,9 % Jumlah % Tabel 1.Y Distribusi Frekuensi Kesesuian Deskripsi Oleh Guru Tentang Bunyi Tingkatan Taksonomi Bloom Ranah Kognitif Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) Sekolah Menengah Pertama (SMP) Se Kota Salatiga. No Kesesuaian fi % 1. Sesuai 4 18,2% 2. Tidak sesuai 18 81,8 % Jumlah %

29 103 Tabel 1.Y Distribusi Frekuensi Kesesuian Deskripsi Oleh Guru Tentang Pembuatan Indikator Yang Dikehendaki Dengan Menggunakan Jenjang Taksonomi Bloom Yang Sesuai Dengan Kompetensi Dasar Pada Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) Sekolah Menengah Pertama (SMP) Se Kota Salatiga. Tabel No Kesesuaian Fi % 1. Sesuai 8 36,4% 2. Tidak sesuai 14 63,6% Jumlah % 1.Y Distribusi Frekuensi Kesesuian Deskripsi Oleh Guru Apakah Setiap Indikator Yang Dibuat Sudah Sesuia Dengan Tingkat Taksonomi Bloom Ranah Kognitif Yang Dikehendaki Pada Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) Sekolah Menengah Pertama (SMP) Se Kota Salatiga. No Kesesuaian Fi % 1. Sesuai 15 68,2% 2. Tidak sesuai 7 31,8 % Jumlah % Tabel 1.Y 2. Distribusi Frekuensi Kesesuian Deskripsi Oleh Guru Jenjang Pada Ranah Kognitif Taksonomi Bloom Yang Dikehendaki Oleh Guru Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) Sekolah Menengah Pertama (SMP) Se Kota Salatiga. No Kesesuaian Fi % 1. Sesuai 8 36,4% 2. Tidak sesuai 14 63,6% Jumlah %

30 Histrogram frekuensi fi % 41% sesuai tidak sesuai kesesuian Tabel 2.Y Histrogram Frekuensi Kesesuian Deskripsi Oleh Guru Tentang Pengertian Kompetensi Dasar Pada Kurikulum Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) Sekolah Menengah Pertama (SMP) Se Kota Salatiga, Jawa Tengah. fi ,8% 68,2% sesuai tidak sesuai kesesuain Tabel 2.Y Histrogram Frekuensi Kesesuian Deskripsi Oleh Guru Tentang Komponen Penting Yang Terdapat Dalam Penyusunan Kompetensi Dasar Pada Kurikulum Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) Sekolah Menengah Pertama (SMP) Se Kota Salatiga, Jawa Tengah.

31 ,4% 15 fi ,6% 0 sesuai tidak sesuai kesesuaian Tabel 2.Y Histrogram Frekuensi Kesesuian Deskripsi oleh Guru Tentang Kesesuian Kata Kerja Operasional (KKO) Dengan Kompetensi Dasar pada Taksonomi Bloom Dalam Penyusunan Indikator Pada Kurikulum Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) Sekolah Menengah Pertama (SMP) Se Kota Salatiga, Jawa Tengah fi ,5% 45,5% sesuai tidak sesuai kesesuaian Tabel 1.Y 1 Histogram Frekuensi Kesesuian Deskripsi Oleh Guru Tentang Kesesuian Dalam Menentukan Indikator Dengan Menggunakan Kata Kerja Operasional (KKO) Dengan Materi Ajar Ranah Kognitif Pada Taksonomi Bloom Pada Kurikulum Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) Sekolah Menengah Pertama (SMP) Se Kota Salatiga Jawa Tengah.

32 106 fi ,1% sesuai 90,9% tidak sesuai kesesuaian Tabel 2. Y Histrogram Frekuensi Kesesuian Deskripsi Oleh Guru Tentang Pengertian Taksonomi Bloom Ranah Kognitif Pada Kurikulum Mata Pelajaran Ilmu pengetahuan sosial (IPS) Sekolah Menengah Pertama (SMP) Se Kota Salatiga Jawa Tengah ,8% fi ,2% 0 sesuai tidak sesuai kesesuian Tabel 2. Y Histogram Frekuensi Kesesuian Deskripsi Oleh Guru Tentang Bunyi Tingkatan Taksonomi Bloom Ranah Kognitif Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) Sekolah Menengah Pertama (SMP) Se Kota Salatiga, Jawa Tengah.

33 107 fi ,6% 36,4% sesuai tidak sesuai kesesuian Tabel 2.Y Histrogram Frekuensi Kesesuian Deskripsi Oleh Guru Tentang Pembuatan Indikator Yang Dikehendaki Dengan Menggunakan Jenjang Taksonomi Bloom Yang Sesuai Dengan Kompetensi Dasar Pada Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) Sekolah Menengah Pertama (SMP) Se Kota Salatiga, Jawa Tengah. fi 16 68,2% sesuai 31,8% tidak sesuai kesesuaian Tabel 2.Y Histrogram Frekuensi Kesesuian Deskripsi Oleh Guru Apakah Setiap Indikator Yang Dibuat Sudah Sesuia Dengan Tingkat Taksonomi Bloom Ranah Kognitif Yang Dikehendaki Pada Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) Sekolah Menengah Pertama (SMP) Se Kota Salatiga, Jawa Tengah.

34 fi 36,4% 63,6% sesuai tidak sesuai kesesuian Tabel 1. Y 2. Histogram Frekuensi Kesesuian Deskripsi Oleh Guru Jenjang Pada Ranah Kognitif Taksonomi Bloom Yang Dikehendaki Oleh Guru Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) Sekolah Menengah Pertama (SMP) Se Kota Salatiga, Jawa Tengah.

35 109 1 Tendensi Pusat Tabel 3.1. Tendensi Pusat Kemampuan Guru Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS ) Dalam Menentukan Indikator Dengan Menggunakan Kata Kerja Operasional Ranah Kognitif Pada Taksonomi Bloom di Sekolah Menengah Pertama (SMP) Se Kota Salatiga, Jawa Tengah. No Koding Indikator Modus N % 1. Y Kesesuaian kompetensi dasar Sesuai % 2. Y Komponen penting yang terdapat Tidak Sesuai 15 68,2 % dalam penyusunan kompetensi dasar. 3. Y Kesesuaian kata kerja operasional (KKO) dengan kompetensi dasar pada taksonomi Bloom dalam penyusunan indikator. Sesuai 19 86,4% 4. Y 1. Kesesuian menentukan indikator Sesuai 12 54,5% dengan menggunakan kata kerja (KKO) ranah kognitif pada Taksonomi Bloom sesuai dengan materi ajar. 5. Y Kesesuaian tentang pengertian Tidak sesuai 20 90,9% taksonomi Bloom ranah kognitif. 6. Y Kesesuian bunyi tingkatan taksonomi Tidak sesuai 18 81,8% Bloom ranah kognitif. 7. Y Kesesuaian pembuatan indikator yang Tidak sesuai 14 63,6% dikehendaki dengan menggumakan jenjang Taksonomi Bloom yang sesuai dengan kompetensi dasar. 8. Y Kesesuaian setiap indikator yang Sesuai 15 68,2% dibuat sudah sesuai dengan taksonomi Bloom ranah kognitif yang dikehendaki. 9. Y. 2. Kesesuaian jenjang ranah kognitif taksonomi Bloom yang dikehendaki oleh guru. Tidak Sesuai 8 36,4%

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pada taksonomi Bloom Se kota Salatiga, Jawa Tengah.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pada taksonomi Bloom Se kota Salatiga, Jawa Tengah. 42 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Bab ini menjelaskan jenis penelitian, tempat dan waktu penelitian, metode pengumpulan data, populasi dan sampel, tehnik analisis data, definisi operasional, dan instrument

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian tentang hubungan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian tentang hubungan BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian tentang hubungan kualifikasi akademik dan program studi dengan penguasaan kompetensi profesional dikalangan

Lebih terperinci

Lampiran 1. Slamet Widodo Mahasiswa ( ) Dr. Bambang Ismanto Kaprogdi Pendidikan Ekonomi

Lampiran 1. Slamet Widodo Mahasiswa ( ) Dr. Bambang Ismanto Kaprogdi Pendidikan Ekonomi Lampiran 1 KUESIONER PENELITIAN Kepada Yth. Bapak/Ibu guru SMA Negeri 2 Salatiga Di Tempat Dengan Hormat, Perkenankan dengan ini, saya selaku mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi FKIP UKSW sedang

Lebih terperinci

Lampiran 1 KUESIONER PENELITIAN. Kepada Yth. Bapak/Ibu guru SMP Negeri 1Salatiga

Lampiran 1 KUESIONER PENELITIAN. Kepada Yth. Bapak/Ibu guru SMP Negeri 1Salatiga Lampiran 1 Kepada Yth. Bapak/Ibu guru SMP Negeri 1Salatiga KUESIONER PENELITIAN Di Tempat Dengan Hormat, Perkenankan dengan ini saya selaku mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi FKIP UKSW yang tenlah

Lebih terperinci

Lampiran 1. No 1-2. No.:..1.

Lampiran 1. No 1-2. No.:..1. Lampiran No.:... No -2 0 KEMAMPUAN PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN DI KALANGAN GURU ILMU PENGETAHUAN SOSIAL (IPS) TERPADU SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP) NEGERI SE KECAMATAN AMBARAWA. Dalam rangka penyusunan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat saja, tetapi terjadi juga di sekolah. berhasil dengan lancar dan baik. Undang Undang Republik Indonesia No.

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat saja, tetapi terjadi juga di sekolah. berhasil dengan lancar dan baik. Undang Undang Republik Indonesia No. 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan pembelajaran agar peserta didik aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki

Lebih terperinci

Bloom di Sekolah Menengah Pertama Se Kota Salatiga, Jawa Tengah Kesesuaian Kata Kerja Operasional (KKO) Yang Terdapat Pada

Bloom di Sekolah Menengah Pertama Se Kota Salatiga, Jawa Tengah Kesesuaian Kata Kerja Operasional (KKO) Yang Terdapat Pada 49 BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN Bab ini akan membahas tentang hasil penelitian yang telah diperoleh saat peneliti melakukan penelitian di lapangan sekaligus pembahasannya. Hasil penelitian ini menjawab

Lebih terperinci

Oleh Astutik Handayani

Oleh Astutik Handayani i KEMAMPUAN GURU ILMU PENGETAHUAN SOSIAL (IPS) DALAM MENENTUKAN INDIKATOR DENGAN MENGGUNAKAN KATA KERJA OPERASIONAL (KKO) RANAH KOGNITIF PADA TAKSONOMI BLOOM SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP ) SE-KOTA SALATIGA

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut Mudrajad Kuncoro (2003:72) penelitian eksploratif bertujuan untuk

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut Mudrajad Kuncoro (2003:72) penelitian eksploratif bertujuan untuk 33 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan penulis adalah penelitian eksploratif. Menurut Mudrajad Kuncoro (2003:72) penelitian eksploratif bertujuan untuk mengembangkan

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAA PEMBELAJARAN ( RPP )

RENCANA PELAKSANAA PEMBELAJARAN ( RPP ) SMP/MTs Mata Pelajaran RENCANA PELAKSANAA PEMBELAJARAN ( RPP ) : MTs. Al-Hidayah Cibadak : Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) Kelas/Semester : VII / 1 Standar Kompetensi : 1. Memahami lingkungan kehidupan manusia.

Lebih terperinci

DATA PENCAIRAN DANA BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH (BOS) KOTA SALATIGA PENCAIRAN TRIWULAN 1 PERIODE JANUARI-MARET TAHUN 2017

DATA PENCAIRAN DANA BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH (BOS) KOTA SALATIGA PENCAIRAN TRIWULAN 1 PERIODE JANUARI-MARET TAHUN 2017 SD NO NAMA SEKOLAH KECAMATAN NAMA REKENING (BUKAN NAMA PRIBADI) NOMOR REKENING NAMA BANK 1 SD NEGERI TEGALREJO 04 Kec. Argomulyo SD NEGERI TEGALREJO 04 2033062195 Bank Jateng 185 29.600.000 2 SD NEGERI

Lebih terperinci

Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial ( IPS ) Satuan Pendidikan : SMP 1 Karangdadap Kelas/Semester : VII s/d IX /1-2

Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial ( IPS ) Satuan Pendidikan : SMP 1 Karangdadap Kelas/Semester : VII s/d IX /1-2 PERANGKAT PEMBELAJARAN STANDAR KOMPETENSI DAN KOMPETENSI DASAR Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial ( IPS ) Satuan Pendidikan : SMP 1 Karangdadap Kelas/Semester : VII s/d IX /1-2 Nama Guru : Rina Suryati,

Lebih terperinci

SILABUS PEMBELAJARAN

SILABUS PEMBELAJARAN SILABUS PEMBELAJARAN Sekolah : SMP... Kelas : VII(tujuh) Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial Semester : 1 (satu) Standar : 1. Memahami lingkungan kehidupan manusia. 1.1 Mendeskripsik an keragaman

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penyelenggaraan sistem pendidikan. Menurut Undang Undang Republik

BAB I PENDAHULUAN. penyelenggaraan sistem pendidikan. Menurut Undang Undang Republik 1 1.1. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Kurikulum merupakan suatu rencana yang dijadikan sebagai acuan dalam penyelenggaraan sistem pendidikan. Menurut Undang Undang Republik Indonesia No. 20 tahun

Lebih terperinci

KISIKISI MATA PELAJARAN IPS

KISIKISI MATA PELAJARAN IPS KISIKISI MATA PELAJARAN IPS Kompetensi Utama PEDAGOGIK SI/SK 1. Menguasai karakteristik peserta didik dari aspek fisik,moral, spiritual, sosial, kultural,emosio nal, dan intelektual. Standar Kompetensi

Lebih terperinci

PROGRAM TAHUNAN (PROTA) TAHUN PELAJARAN 2013 / 2014

PROGRAM TAHUNAN (PROTA) TAHUN PELAJARAN 2013 / 2014 PROGRAM TAHUNAN (PROTA) TAHUN PELAJARAN 2013 / 2014 Nama Sekolah : SMP Brigjend Katamso I Mata Pelajaran : Geografi Kelas : VII Semester : 1 2 STANDAR MATERI PEMBELAJARAN ALOKASI WAKTU KET 1. Memahami

Lebih terperinci

54. Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial untuk Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa Tunadaksa (SMPLB D) A. Latar Belakang Ilmu Pengetahuan Sosial

54. Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial untuk Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa Tunadaksa (SMPLB D) A. Latar Belakang Ilmu Pengetahuan Sosial 437 54. Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial untuk Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa Tunadaksa (SMPLB D) A. Latar Belakang Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan salah satu mata pelajaran yang disusun

Lebih terperinci

55. Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial untuk Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa Tunalaras (SMPLB E) A. Latar Belakang Ilmu Pengetahuan Sosial

55. Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial untuk Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa Tunalaras (SMPLB E) A. Latar Belakang Ilmu Pengetahuan Sosial 55. Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial untuk Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa Tunalaras (SMPLB E) A. Latar Belakang Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan salah satu mata pelajaran yang disusun

Lebih terperinci

SKRIPSI Disusun dan Diajukan untuk Melengkapi Syarat Syarat Guna memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada Program Studi Pendidikan Ekonomi

SKRIPSI Disusun dan Diajukan untuk Melengkapi Syarat Syarat Guna memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada Program Studi Pendidikan Ekonomi HUBUNGAN KUALIFIKASI AKADEMIK DAN PROGRAM STUDI DENGAN PENGUASAAN KOMPETENSI PROFESIONAL DI KALANGAN GURU ILMU PENGETAHUAN SOSIAL (IPS) TERPADU SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP) DAN MADRASAH TSANAWIYAH (MTs)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Belajar pada hakikatnya adalah proses interaksi terhadap semua situasi yang ada di

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Belajar pada hakikatnya adalah proses interaksi terhadap semua situasi yang ada di BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Belajar pada hakikatnya adalah proses interaksi terhadap semua situasi yang ada di sekitar individu. Belajar dapat dipandang sebagai proses yang diarahkan kepada tujuan

Lebih terperinci

52. Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial untuk Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa Tunanetra (SMPLB A) A. Latar Belakang Ilmu Pengetahuan Sosial

52. Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial untuk Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa Tunanetra (SMPLB A) A. Latar Belakang Ilmu Pengetahuan Sosial 52. Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial untuk Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa Tunanetra (SMPLB A) A. Latar Belakang Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan salah satu mata pelajaran yang disusun

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. negeri dan swasta se-kota Salatiga Sebanyak 42 orang. Tabel 4.1 Deskripsi jumlah subyek No SMP Guru BK

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. negeri dan swasta se-kota Salatiga Sebanyak 42 orang. Tabel 4.1 Deskripsi jumlah subyek No SMP Guru BK BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Subyek Penelitian 4.1.1 Lokasi Penelitian Dalam penelitian ini penulis memilih guru BK SMP negeri dan swasta se-kota Salatiga. 4.1.2 Subyek Penelitian

Lebih terperinci

Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial ( IPS ) Satuan Pendidikan : SMP/MTs. Kelas/Semester : VII s/d IX /1-2

Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial ( IPS ) Satuan Pendidikan : SMP/MTs. Kelas/Semester : VII s/d IX /1-2 PERANGKAT PEMBELAJARAN STANDAR KOMPETENSI DAN KOMPETENSI DASAR Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial ( IPS ) Satuan Pendidikan : SMP/MTs. Kelas/Semester : VII s/d IX /1-2 Nama Guru :... NIP/NIK :...

Lebih terperinci

1. PENDAHULUAN. dikarenakan sasaran dari pendidikan adalah peningkatan kualitas sumber daya

1. PENDAHULUAN. dikarenakan sasaran dari pendidikan adalah peningkatan kualitas sumber daya 1 1. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan peranan penting dalam membangun sebuah negara, hal ini dikarenakan sasaran dari pendidikan adalah peningkatan kualitas sumber daya manusia.

Lebih terperinci

SKRIPSI. Disusun dan Diajukan Kepada Program Studi Pendidikan Ekonomi Untuk Memenuhi Persyaratan Guna Memperoleh Sarjana Pendidikan

SKRIPSI. Disusun dan Diajukan Kepada Program Studi Pendidikan Ekonomi Untuk Memenuhi Persyaratan Guna Memperoleh Sarjana Pendidikan KEMAMPUAN MENYUSUN BAHAN AJAR ILMU PENGETAHUAN SOSIAL (IPS) TERPADU DIKALANGAN GURU YANG BERLATAR BELAKANG PENDIDIKAN EKONOMI DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP) NEGERI DI KOTA SALATIGA SKRIPSI Disusun dan

Lebih terperinci

SILABUS PEMBELAJARAN

SILABUS PEMBELAJARAN Sekolah : SMP Muhammadiyah 2 Depok Kelas : VII(tujuh) Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial Semester : 1 (satu) Standar : 1. Memahami lingkungan kehidupan manusia. SILABUS PEMBELAJARAN 1.1 Mendeskripsik

Lebih terperinci

BAB II Kajian Pustaka

BAB II Kajian Pustaka 4 BAB II Kajian Pustaka 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Hasil Belajar 2.1.2.1 Pengertian Hasil Belajar Belajar adalah proses kegiatan dan bukan hasil suatu tujuan (Oemar Hamalik, 2008). Hasil belajar menunjukkan

Lebih terperinci

Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial ( IPS ) Satuan Pendidikan : SMP Kelas/Semester : VII /1 Tahun Pelajaran :

Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial ( IPS ) Satuan Pendidikan : SMP Kelas/Semester : VII /1 Tahun Pelajaran : PERANGKAT SILABUS Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial ( IPS ) Satuan Pendidikan : SMP Kelas/Semester : VII /1 Tahun Pelajaran : 2012-2013 Nama Guru :......... Sekolah : SMPK Santo Yoseph, Denpasar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sebagaimana tercantum di dalam Undang-undang Republik Indonesia Nomor

BAB I PENDAHULUAN. sebagaimana tercantum di dalam Undang-undang Republik Indonesia Nomor BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan mempunyai peranan yang penting dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang mendukung kemajuan bangsa dan Negara sebagaimana tercantum di

Lebih terperinci

53. Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial untuk Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa Tunarungu (SMPLB B) A. Latar Belakang Ilmu Pengetahuan Sosial

53. Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial untuk Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa Tunarungu (SMPLB B) A. Latar Belakang Ilmu Pengetahuan Sosial 53. Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial untuk Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa Tunarungu (SMPLB B) A. Latar Belakang Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan salah satu mata pelajaran yang disusun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sesuai dengan paparan mengenai pendidikan tersebut maka guru. mengembangkan seluruh potensi yang ada dalam dirinya.

BAB I PENDAHULUAN. Sesuai dengan paparan mengenai pendidikan tersebut maka guru. mengembangkan seluruh potensi yang ada dalam dirinya. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam Undang-undang No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, dinyatakan bahwa : Pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan

Lebih terperinci

KISI- KISI UJI KOMPETENSI GURU (UKG)

KISI- KISI UJI KOMPETENSI GURU (UKG) KISI- KISI UJI KOMPETENSI GURU (UKG) MATA PELAJARAN : IPS JENJANG PENDIDIKAN : SMP Pedagogik Standar guru Guru Inti Menguasai karakteristik peserta didik Mengidentifikasi potensi dari aspek fisik, moral,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat, bangsa dan Negara (UUSPN No.20 tahun 2003).

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat, bangsa dan Negara (UUSPN No.20 tahun 2003). 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Masalah Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 DESAIN PENELITIAN Jenis penelitian pada penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif. Penelitian deskriptif merupakan penelitian yang bertujuan memaparkan variabel

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Undang-Undang (UU) Republik Indonesia (RI) Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar

Lebih terperinci

Farida Nurhasanah. Universitas Sebelas Maret Surakarta 2011

Farida Nurhasanah. Universitas Sebelas Maret Surakarta 2011 Farida Nurhasanah Universitas Sebelas Maret Surakarta 2011 PERMEN NOMOR 22 TAHUN 2006 TENTANG STANDAR ISI Materi minimal dan Tingkat kompetensi minimal untuk mencapai Kompetensi Lulusan Minimal 2 Memuat

Lebih terperinci

atribut handphone dalam proses pembelian handphone produk china yang tersebut. Kuesioner ini saya tujukan kepada konsumen handphone produk China

atribut handphone dalam proses pembelian handphone produk china yang tersebut. Kuesioner ini saya tujukan kepada konsumen handphone produk China Lampiran 1 KUESIONER PENELITIAN I. PENGANTAR Instrumen ini berisi penelitian yang berusaha menggali pertanyaan mengenai atribut handphone dalam proses pembelian handphone produk china yang diprioritaskan

Lebih terperinci

51. Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Madrasah Tsanawiyah (MTs)

51. Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Madrasah Tsanawiyah (MTs) 51. Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Madrasah Tsanawiyah (MTs) A. Latar Belakang Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan salah satu mata pelajaran yang diberikan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Bab III ini menjelaskan jenis penelitian, tempat dan waktu penelitian, populasi dan sampel, teknik pengumpulan data, definisi operasional, instrumentasi dan teknik analisis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Nana Sutarna, 2015

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Nana Sutarna, 2015 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Proses pembelajaran yang bermakna sangat menentukan terwujudnya pendidikan yang berkualitas. Pendidikan merupakan suatu proses dalam rangka mempengaruhi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. prestasi siswa dapat dilihat dengan menggunakan tolak ukur batas kelulusan

BAB I PENDAHULUAN. prestasi siswa dapat dilihat dengan menggunakan tolak ukur batas kelulusan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Berbagai indikator menunjukkan bahwa mutu pendidikan di Indonesia saat ini masih belum mengalami peningkatan secara signifikan. Secara kuantitas, prestasi siswa dapat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Nasional, mendefinisikan pendidikan sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Nasional, mendefinisikan pendidikan sebagai berikut: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan salah satu faktor kunci dalam meningkatkan kesejahteraan suatu bangsa, yakni dengan cara menciptakan SDM yang berkualitas

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. makhluk individu dan makhluk sosial, sehingga siswa dapat hidup secara

I. PENDAHULUAN. makhluk individu dan makhluk sosial, sehingga siswa dapat hidup secara 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan upaya untuk membantu perkembangan siswa sebagai makhluk individu dan makhluk sosial, sehingga siswa dapat hidup secara layak dalam kehidupannya.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMABAHASAN. beralamatkan di Jalan Diponegoro Salatiga.Penelitian ini dilakukan pada

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMABAHASAN. beralamatkan di Jalan Diponegoro Salatiga.Penelitian ini dilakukan pada BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMABAHASAN Bab IV ini menyajikan hasil penelitian dan pembahasan berdasarkan data yang telah diperoleh penulis di lapangan. 4.1 Gambaran Umum Penelitian Penelitian ini dilakukan

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( R P P )

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( R P P ) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( R P P ) Sekolah : SMP Muhammadiyah 2 Depok Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial Kelas /Semester : VII / 1 Standar Kompetensi : 1. Memahami Lingkungan Kehidupan Manusia

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Dari hasil penelitian yang dilakukan di beberapa SMA di Salatiga

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Dari hasil penelitian yang dilakukan di beberapa SMA di Salatiga 39 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Dari hasil penelitian yang dilakukan di beberapa SMA di Salatiga diperoleh data sebagaimana di paparkan berikut ini : 4.1.1 Sekolah dan Keadaan

Lebih terperinci

KISI PLPG 2013 MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

KISI PLPG 2013 MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL KISI PLPG 2013 MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL Kompetensi Utama Standar Kompetensi Guru Kompetensi Inti Kompetensi Guru Mapel/Kelas karakteristik karakteristik peserta peserta didik dari didik yang

Lebih terperinci

PENGARUH PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN INQUIRY

PENGARUH PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN INQUIRY PENGARUH PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN INQUIRY TERHADAP HASIL BELAJAR IPS PADA SISWA KELAS 4 SD N MUDAL KECAMATAN BOYOLALI KABUPATEN BOYOLALI SEMESTER II TAHUN PELAJARAN 2013/2014 SKRIPSI di susun untuk

Lebih terperinci

STANDAR KOMPETENSI GURU KOMPETENSI GURU MATA PELAJARAN/KELAS/KEAHLIAN

STANDAR KOMPETENSI GURU KOMPETENSI GURU MATA PELAJARAN/KELAS/KEAHLIAN No Kompetensi Utama KOMPETENSI INTI GURU STANDAR KOMPETENSI GURU KOMPETENSI GURU MATA PELAJARAN/KELAS/KEAHLIAN Indikator Esensial/ Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK) a b c d e 21.2 Memahami kompetensi

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Kajian Teori Pada sub bab ini, peneliti akan membahas mengenai teori - teori yang berkaitan dengan variabel yang sudah ditentukan. Adapaun teori yang berkaitan dengan variabel

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN BAB V SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan Simpulan penelitian secara keseluruhan sesuai dengan fokus permasalahan penelitian adalah sebagai berikut. 1. Model Ecopedagogy BMLHL lebih efektif meningkatkan kompetensi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Unsur terpenting dalam mengajar adalah merangsang serta mengarahkan siswa belajar. Mengajar pada hakikatnya tidak lebih dari sekedar menolong para siswa untuk

Lebih terperinci

KISI KISI PROFESIONAL UKG 2015 IPS STANDAR KOMPETENSI GURU

KISI KISI PROFESIONAL UKG 2015 IPS STANDAR KOMPETENSI GURU No Kompetensi Utama 2 PROFESIONAL 3 PROFESIONAL 11 PROFESIONAL 12 PROFESIONAL 19 PROFESIONAL 25 PROFESIONAL 31 PROFESIONAL 37 PROFESIONAL 43 PROFESIONAL KOMPETENSI INTI GURU KISI KISI PROFESIONAL UKG 2015

Lebih terperinci

I. Kata Pengantar Kepada Yth. Bapak/Ibu Guru Kelompok Mata Pelajaran Ilmu Sosial Jurusan IPS Di Tempat

I. Kata Pengantar Kepada Yth. Bapak/Ibu Guru Kelompok Mata Pelajaran Ilmu Sosial Jurusan IPS Di Tempat 64 65 I. Kata Pengantar Kepada Yth. Bapak/Ibu Guru Kelompok Mata Pelajaran Ilmu Sosial Jurusan IPS Di Tempat Dengan hormat. Guna melengkapi tugas akhir skripsi di Pendidikan Ekonomi Fakultas Ilmu Keguruan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH 1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Ilum Pengetahuan Alam merupakan ilmu yang berkaitan dengan cara mencari tahu tentang fenomena alam secara sistematis, sehingga IPA bukan hanya penguasaan kumpulan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. rendah. Hal ini dapat dilihat dari beberapa indikator. Pertama, lulusan dari

BAB I PENDAHULUAN. rendah. Hal ini dapat dilihat dari beberapa indikator. Pertama, lulusan dari BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan salah satu hal penting dalam menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas. Menurut Quisumbing (Kunandar, 2011:10), pendidikan memiliki

Lebih terperinci

ANGKET PENELITIAN KEMAMPULABAAN PETANI SAYUR. Di Desa Jubelan Dusun Jubelan Kecamatan Sumowono. Kabupaten Semarang

ANGKET PENELITIAN KEMAMPULABAAN PETANI SAYUR. Di Desa Jubelan Dusun Jubelan Kecamatan Sumowono. Kabupaten Semarang No. Responden: ANGKET PENELITIAN KEMAMPULABAAN PETANI SAYUR Di Desa Jubelan Dusun Jubelan Kecamatan Sumowono Kabupaten Semarang Kepada: Yth. Kepala Desa Jubelan Kecamatan Sumowono Guna melengkapi tugas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Upi Supriatna, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Upi Supriatna, 2013 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan memegang peranan sangat penting dalam dinamika kehidupan suatu bangsa. Dapat dikatakan bahwa pendidikan merupakan agen pembangunan dan perubahan. Tanpa

Lebih terperinci

Pedoman Studi Dokumentasi Komunitas Belajar Qaryah Thayyibah

Pedoman Studi Dokumentasi Komunitas Belajar Qaryah Thayyibah C. Pedoman Dokumentasi Pedoman Studi Dokumentasi Komunitas Belajar Qaryah Thayyibah Aspek Komponen Sub Komponen Indikator sasaran Hasil Perencanaan Silabus/ RPP Rencana kegiatan adanya buku/ Dokumen Tidak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Persoalan krusial sumberdaya manusia Indonesia saat ini adalah rendahnya daya saing yang sangat bergantung dengan mutu proses pendidikan. Pada tataran global, dari

Lebih terperinci

BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN. menjawab permasalahan penelitian pada BAB 1 yaitu: - Hubungan antara kualifikasi akademik dengan penguasaan kompetensi

BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN. menjawab permasalahan penelitian pada BAB 1 yaitu: - Hubungan antara kualifikasi akademik dengan penguasaan kompetensi BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN Bab ini membahas hasil penelitian yang telah diperoleh saat peneliti melakukan penelitian di lapangan sekaligus pembahasannya. Hasil penelitian menjawab permasalahan penelitian

Lebih terperinci

Kisi Dokumen Tentang Penyusunan Silabus

Kisi Dokumen Tentang Penyusunan Silabus Lampiran 1. No. Aspek yang Diamati Kisi Dokumen Tentang Penyusunan Silabus 1. Uraian Materi Materi yang diberikan aktual dan memberikan kontribusi untuk peningkatan pemahaman Adanya kesesuaian antara materi

Lebih terperinci

PENGANTAR. Atas kerja sama dan kesediaan saudara/i menjawab setiap pernyataan, saya mengucapkan terima kasih. Hormat saya.

PENGANTAR. Atas kerja sama dan kesediaan saudara/i menjawab setiap pernyataan, saya mengucapkan terima kasih. Hormat saya. PENGANTAR Perkenankan saya mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi, Falkutas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga yang akan mengadakan penelitian tentang Hubungan antara

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. mahasiswa yang mengalami stres dengan kategori sebagai berikut: Tabel 4.1 Kategori Variabel Stres (N = 61)

BAB IV HASIL PENELITIAN. mahasiswa yang mengalami stres dengan kategori sebagai berikut: Tabel 4.1 Kategori Variabel Stres (N = 61) BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1. Deskripsi Subjek Penelitian Mahasiswa Bimbingan dan Konseling yang sedang menyusun skripsi berjumlah 66 orang mahasiswa, dari 66 orang mahasiswa hanya 61 orang mahasiswa yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Dalam kehidupan, pendidikan memegang peranan penting karena

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Dalam kehidupan, pendidikan memegang peranan penting karena 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dalam kehidupan, pendidikan memegang peranan penting karena pendidikan merupakan tempat untuk meningkatkan dan mengembangkan kualitas sumber daya manusia.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan bangsa. Perwujudan dari amanat Undang-Undang Dasar 1945

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan bangsa. Perwujudan dari amanat Undang-Undang Dasar 1945 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 mengamanatkan bahwa pembentukan Pemerintah Negara Indonesia antara lain untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Perwujudan dari

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI DAN PENELITIAN YANG RELEVAN

BAB II KAJIAN TEORI DAN PENELITIAN YANG RELEVAN BAB II KAJIAN TEORI DAN PENELITIAN YANG RELEVAN A. KAJIAN TEORI 1. Belajar Belajar bukanlah sekedar mengumpulkan pengetahuan, tetapi belajar adalah proses mental yang terjadi dalam diri seseorang sehingga

Lebih terperinci

DRAFT AS OF 15/03/2016

DRAFT AS OF 15/03/2016 Ide Kurikulum TERIMA KASIH Learning to KNOW Learning to DO Learning to BE Learning to LIVE TOGETHER Learning to LEARN Learning to INNOVATE (UNESCO) Kemampuan Belajar dan Berinovasi Literasi Digital Karakter

Lebih terperinci

51. Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Madrasah Tsanawiyah (MTs)

51. Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Madrasah Tsanawiyah (MTs) 51. Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Madrasah Tsanawiyah (MTs) A. Latar Belakang Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan salah satu mata pelajaran yang diberikan

Lebih terperinci

2015 PEMBELAJARAN GITAR DALAM KEGIATAN EKSTRAKURIKULER DI SMP AL-AZHAR SYIFA BUDI PARAHYANGAN PADALARANG

2015 PEMBELAJARAN GITAR DALAM KEGIATAN EKSTRAKURIKULER DI SMP AL-AZHAR SYIFA BUDI PARAHYANGAN PADALARANG BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pentingnya pendidikan bagi pembinaan sumber daya manusia sangat diharapkan oleh setiap orang, Melalui pendidikan akan tercipta seorang manusia yang cakap,terampil,

Lebih terperinci

Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional

Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional i Hak Cipta pada Departemen Pendidikan Nasional Dilindungi Undang-undang Pengetahuan Sosial 1 UNTUK SMP/MTs KELAS VII Penulis : Didang Setiawan Desain Cover

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA. A. Standar Isi BSNP yang diterapkan di SD Kreatif The naff

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA. A. Standar Isi BSNP yang diterapkan di SD Kreatif The naff BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA A. Standar Isi BSNP yang diterapkan di SD Kreatif The naff Deskripsi dan analisis data penelitian ini menggambarkan data yang diperoleh di lapangan melalui instrumen

Lebih terperinci

DAFTAR ISI PERNYATAAN... ABSTRAK.. KATA PENGANTAR DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL.. DAFTAR GAMBAR.. DAFTAR LAMPIRAN..

DAFTAR ISI PERNYATAAN... ABSTRAK.. KATA PENGANTAR DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL.. DAFTAR GAMBAR.. DAFTAR LAMPIRAN.. DAFTAR ISI PERNYATAAN... ABSTRAK.. KATA PENGANTAR DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL.. DAFTAR GAMBAR.. DAFTAR LAMPIRAN.. i ii iii v vii viii ix BAB I PENDAHULUAN... A. Latar Belakang Masalah..... B. Rumusan Masalah......

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengintegrasikan disiplin ilmu-ilmu sosial ke dalam satu bidang studi.

BAB I PENDAHULUAN. mengintegrasikan disiplin ilmu-ilmu sosial ke dalam satu bidang studi. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan mata pelajaran terpadu yang mengintegrasikan disiplin ilmu-ilmu sosial ke dalam satu bidang studi. Permendiknas No. 20

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Dalam bab ini menjelaskan tentang latar belakang maslah yang diambil dalam penelitian. Selain itu menjelaskan tentang rumusan

BAB I PENDAHULUAN Dalam bab ini menjelaskan tentang latar belakang maslah yang diambil dalam penelitian. Selain itu menjelaskan tentang rumusan BAB I PENDAHULUAN Dalam bab ini menjelaskan tentang latar belakang maslah yang diambil dalam penelitian. Selain itu menjelaskan tentang rumusan masalah yang telah diuraikan dari latar belakang, tujuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan ekonomi diarahkan untuk mempercepat pemulihan ekonomi dan

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan ekonomi diarahkan untuk mempercepat pemulihan ekonomi dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pembangunan ekonomi diarahkan untuk mempercepat pemulihan ekonomi dan mewujudkan landasan pembangunan berkelanjutan yang berdasarkan ekonomi kerakyatan. Tujuan

Lebih terperinci

2016 PERANAN PROGRAM ADIWIYATA DALAM MENINGKATKAN ECOLITERACY SISWA DI SMP NEGERI 48 BANDUNG

2016 PERANAN PROGRAM ADIWIYATA DALAM MENINGKATKAN ECOLITERACY SISWA DI SMP NEGERI 48 BANDUNG LAMPIRAN FOTO 1. Foto-foto Observasi 2. Foto-foto Kegiatan Adiwiyata a. Sosialisasi Program Adiwiyata b. Pelaksanaan Kegiatan Kurikulum Program Adiwiyata c. Kegiatan Lingkungan Partisipatif d. Pengelola

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka. Keberhasilan pendidikan dipengaruhi oleh perubahan dan

BAB I PENDAHULUAN. membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka. Keberhasilan pendidikan dipengaruhi oleh perubahan dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa (UU RI No.

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Upaya pemerintah dalam menanamkan kembali nilai-nilai karakter (luhur) dilatar

I. PENDAHULUAN. Upaya pemerintah dalam menanamkan kembali nilai-nilai karakter (luhur) dilatar I. PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah Upaya pemerintah dalam menanamkan kembali nilai-nilai karakter (luhur) dilatar belakangi oleh realita permasalahan kebangsaan yang berkembang saat ini, seperti

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. Penelitian dilakukan di SMA Swasta se-kota Salatiga, dengan subyek

BAB IV PEMBAHASAN. Penelitian dilakukan di SMA Swasta se-kota Salatiga, dengan subyek BAB IV PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Subyek Penelitian Penelitian dilakukan di SMA Swasta se-kota Salatiga, dengan subyek penelitian adalah seluruh guru SMA swasta yang berjumlah 131 guru yang terdiri dari

Lebih terperinci

PERKUMPULAN DHARMAPUTRI SMP KATOLIK STELLA MARIS SURABAYA KISI-KISI PENULISAN SOAL UJIAN SEKOLAH TULIS TAHUN PELAJARAN 2015/2016

PERKUMPULAN DHARMAPUTRI SMP KATOLIK STELLA MARIS SURABAYA KISI-KISI PENULISAN SOAL UJIAN SEKOLAH TULIS TAHUN PELAJARAN 2015/2016 PERKUMPULAN DHARMAPUTRI SMP KATOLIK STELLA MARIS SURABAYA KISI-KISI PENULISAN SOAL UJIAN SEKOLAH TULIS TAHUN PELAJARAN 2015/2016 Jenjang Pendidikan : SMP Mata Pelajaran : IPS Kurikulum : KTSP 2006 Jumlah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) khususnya Fisika berhubungan dengan cara

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) khususnya Fisika berhubungan dengan cara 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) khususnya Fisika berhubungan dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis, sehingga bukanlah hanya penugasan

Lebih terperinci

PENCAPAIAN KKM KOMPETENSI. Membedakan peta, atlas, dan globe. Mengidentifikasi jenis,bentuk dan pemanfaatan peta.

PENCAPAIAN KKM KOMPETENSI. Membedakan peta, atlas, dan globe. Mengidentifikasi jenis,bentuk dan pemanfaatan peta. PEMETAAN SK DAN KD TAHUN PELAJARAN 2014-2015 Nma Sekolah ;SMP ISLAM KUNIR Kelas/semester :VII / 2 Mata Pelajaran :IPS Nilai KKM :70 STANDAR KOMPETENSI INDIKATOR KOMPETENSI DASAR PENCAPAIAN KKM 4. Memahami

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1: KUESIONER PENELITIAN

LAMPIRAN 1: KUESIONER PENELITIAN 155 LAMPIRAN 1: KUESIONER PENELITIAN KUESIONER ANALISIS KEPUASAN PELANGGAN BENGKEL SALAK FRISMA MOTOR --------------------------------------------------------------------------------------------- Nama

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sistem pendidikan di sekolah dasar menganut sistem guru kelas dan guru

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sistem pendidikan di sekolah dasar menganut sistem guru kelas dan guru BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sistem pendidikan di sekolah dasar menganut sistem guru kelas dan guru mapel. Guru kelas pada sekolah dasar harus menguasai kompetensi pedagogik dan profesional semua

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Bab V ini berisi mengenai kesimpulan dan rekomendasi dari penelitian yang telah dilakukan. Rekomendasi bertujuan sebagai bahan kajian baik untuk pihak sekolah, guru, peserta

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Bab pendahuluan ini akan difokuskan pada beberapa hal pokok berupa latar

I. PENDAHULUAN. Bab pendahuluan ini akan difokuskan pada beberapa hal pokok berupa latar I. PENDAHULUAN Bab pendahuluan ini akan difokuskan pada beberapa hal pokok berupa latar belakang masalah, identifikasi masalah, pembatasan masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian,

Lebih terperinci

2015 KONTRIBUSI PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL TERHADAP KEPEDULIAN SOSIAL DI KALANGAN SISWA SMA.

2015 KONTRIBUSI PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL TERHADAP KEPEDULIAN SOSIAL DI KALANGAN SISWA SMA. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang masalah UU Sisdiknas No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional bertujuan agar pendidikan tidak hanya membentuk insan manusia yang pintar namun juga berkepribadian,

Lebih terperinci

Pembelajaran Geografi di Sekolah Dasar ( SD ) Oleh : Bhian Rangga J.R Prodi Geografi FKIP UNS

Pembelajaran Geografi di Sekolah Dasar ( SD ) Oleh : Bhian Rangga J.R Prodi Geografi FKIP UNS Pembelajaran Geografi di Sekolah Dasar ( SD ) Oleh : Bhian Rangga J.R Prodi Geografi FKIP UNS A. Pendahuluan Seiring dengan perkembangan masyarakat dalam era informasi dan teknologi, tuntutan kebutuhan

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN BROSUR SEBAGAI SUMBER BELAJAR PADA MATA PELAJARAN IPS SMP KELAS VII DENGAN MATERI KEADAAN ALAM DAN AKTIVITAS PENDUDUK INDONESIA

PENGEMBANGAN BROSUR SEBAGAI SUMBER BELAJAR PADA MATA PELAJARAN IPS SMP KELAS VII DENGAN MATERI KEADAAN ALAM DAN AKTIVITAS PENDUDUK INDONESIA PENGEMBANGAN BROSUR SEBAGAI SUMBER BELAJAR PADA MATA PELAJARAN IPS SMP KELAS VII DENGAN MATERI KEADAAN ALAM DAN AKTIVITAS PENDUDUK INDONESIA RINGKASAN SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Sosial Universitas

Lebih terperinci

KISI- KISI SOAL UJI KOMPETENSI GURU (UKG)

KISI- KISI SOAL UJI KOMPETENSI GURU (UKG) KISI- KISI SOAL UJI KOMPETENSI GURU (UKG) MATA PELAJARAN : PENDIDIKAN JASMANI, OLAHRAGA, DAN KESEHATAN JENJANG PENDIDIKAN : SD / SMP / SMA Kompetensi Utama Standar Kompetensi Guru Standar Isi Indikator

Lebih terperinci

MATA PELAJARAN : PENDIDIKAN JASMANI, OLAHRAGA, DAN KESEHATAN JENJANG PENDIDIKAN : SEKOLAH MENENGAH ATAS

MATA PELAJARAN : PENDIDIKAN JASMANI, OLAHRAGA, DAN KESEHATAN JENJANG PENDIDIKAN : SEKOLAH MENENGAH ATAS KISI- KISI UJI KOMPETENSI GURU (UKG) MATA PELAJARAN : PENDIDIKAN JASMANI, OLAHRAGA, DAN KESEHATAN JENJANG PENDIDIKAN : SEKOLAH MENENGAH ATAS Utama Profesional Menguasai materi, struktur, konsep, dan pola

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. merupakan mata pelajaran yang membosankan. Tidak heran jika sampai

BAB I PENDAHULUAN. merupakan mata pelajaran yang membosankan. Tidak heran jika sampai BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Masyarakat pada umumnya masih mempunyai persepsi bahwa sejarah merupakan mata pelajaran yang membosankan. Tidak heran jika sampai sekarang pendidikan sejarah

Lebih terperinci

Perencanaan : Pengambilan keputusan tentang apa yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan

Perencanaan : Pengambilan keputusan tentang apa yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan Perencanaan : Pengambilan keputusan tentang apa yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan Perencanaan Pembelajaran: Proses pengambilan keputusan hasil berfikir secara rasional tentang sasaran dan tujuan

Lebih terperinci

بسم االله الرحمن الرحیم

بسم االله الرحمن الرحیم بسم االله الرحمن الرحیم PERANGKAT PEMBELAJARAN PEMETAAN SK, KD DAN ASPEK Mata Pelajaran : Geografi Program : ILMU PENGETAHUAN SOSIAL (IPS) Satuan Pendidikan : MA Kelas/Semester : X / 1 Nama Guru : NIP/NIK

Lebih terperinci

KISI UJI KOMPETENSI 2014 MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL (IPS)

KISI UJI KOMPETENSI 2014 MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL (IPS) KISI UJI KOMPETENSI 2014 MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL (IPS) Kompetensi Utama PEDAGOGIK Standar Kompetensi Guru Kompetensi Inti Kompetensi Guru Mapel/Kelas Menguasai karakteristik peserta didik

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. karakter dan akhlak mulia peserta didik secara utuh, terpadu, dan seimbang.

I. PENDAHULUAN. karakter dan akhlak mulia peserta didik secara utuh, terpadu, dan seimbang. 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan karakter bertujuan untuk meningkatkan mutu penyelenggaraan dan hasil pendidikan di sekolah yang mengarah pada pencapaian pembentukan karakter dan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Deskripsi Hasil. biologi berbasis STS disertai MM. Bahan Kajian yang dikembangkan adalah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Deskripsi Hasil. biologi berbasis STS disertai MM. Bahan Kajian yang dikembangkan adalah digilib.uns.ac.id BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Hasil Hasil dari penelitian dan pengembangan adalah modul pembelajaran biologi berbasis STS disertai MM. Bahan Kajian yang dikembangkan

Lebih terperinci

SKRIPSI. Disusun dan diajukan untuk melengkapi syarat syarat. Guna memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan. Pada Program Studi Pendidikan Ekonomi.

SKRIPSI. Disusun dan diajukan untuk melengkapi syarat syarat. Guna memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan. Pada Program Studi Pendidikan Ekonomi. KERAGAMAN SUMBER BAHAN AJAR DAN INTENSITAS PENGGUNAANNYA DALAM IMPLEMENTASI KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP) PADA KELOMPOK MATA PELAJARAN ILMU SOSIAL PADA JURUSAN IPS DI SMA KOTA SALATIGA SKRIPSI

Lebih terperinci

KISI UJI KOMPETENSI 2013 MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL (IPS)

KISI UJI KOMPETENSI 2013 MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL (IPS) KISI UJI KOMPETENSI 2013 MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL () Kompetensi Utama PEDAGOGIK Standar Kompetensi Guru Standar Isi Kompetensi Inti Kompetensi Guru Standar Kompetensi Dasar Mapel/Kelas Kompetensi

Lebih terperinci