PROSES PENGOLAHAN LIMBAH CAIR DI CV CITA NASIONAL

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PROSES PENGOLAHAN LIMBAH CAIR DI CV CITA NASIONAL"

Transkripsi

1 PROSES PENGOLAHAN LIMBAH CAIR DI CV CITA NASIONAL LAPORAN KERJA PRAKTEK Diajukan untuk memenuhi sebagian dari syarat-syarat guna memperoleh gelar Sarjana Teknologi Pangan Oleh : Irawati Febriyana 14.I PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN UNIVERSITAS KATOLIK SOEGIJAPRANATA SEMARANG 2017

2 PROSES PENGOLAHAN LIMBAH CAIR DI CV CITA NASIONAL LAPORAN KERJA PRAKTEK Diajukan untuk memenuhi sebagian dari syarat-syarat guna memperoleh gelar Sarjana Teknologi Pangan Oleh : Irawati Febriyana 14.I PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN UNIVERSITAS KATOLIK SOEGIJAPRANATA SEMARANG 2017 i

3 ii

4 KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan pada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-nya laporan kerja praktek yang berjudul Proses Pengolahan Limbah Cair di CV Cita Nasional. Selain sebagai salah satu cara pengaplikasian teori yang diberikan pada saat kuliah, kerja praktek ini dilakukan untuk memenuhi syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Teknologi Pertanian. Laporan ini disusun sebagai bukti pelaksanaan kerja praktek di CV. Cita Nasional selama 25 hari yang dimulai pada tanggal 17 Juli 2017 hingga 15 Agustus Dalam pelaksanaan kerja praktek dan penyusunan laporan ini pastinya penulis mendapat bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis ingin mengucapkan termakasih kepada : 1. Bapak Dr. R. Probo Y. Nugrahedi., STP., M.Sc selaku Dekan Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Soegijapranata yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan kerja praktek. 2. Ibu Inneke Hantoro, S.T.P., M.Sc selaku dosen pembimbing kerja praktek yang telah memberikan bimbingan kepada penulis dalam menyusun laporan kerja praktek. 3. Bapak Nur Ali selaku Supervisor Research & Development CV Cita Nasional yang sekaligus menjadi pembimbing lapangan yang telah mendampingi penulis selama kerja praktek. 4. Seluruh karyawan CV. Cita Nasional yang telah membimbing dan memberikan informasi selama penulis kerja praktek. 5. Orang tua dan segenap kegeluarga penulis yang selalu memberikan dukungan dan motivasi selama kerja praktek dan penyusunan laporan kerja praktek. 6. Teman-teman yang memberikan dukungan kepada penulis dalam menyusun laporan kerja praktek. Demikian penulis berharap supaya laporan kerja praktek ini bermanfaat untuk memberikan informasi bagi semua pihak yang membaca. Penulis menyadari bahwa laporan ini masih banyak kekurangan dan jauh dari kata sempurna baik dalam hal materi serta penulisan, sehingga kritik dan saran dari segala pihak yang membaca laporan kerja praktek ini sangat bermanfaat bagi penulis. Terimakasih. Semarang, 18 Desember 2017 Penulis, Irawati Febriyana iii

5 DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PENGESAHAN... ii KATA PENGANTAR... iii DAFTAR ISI... iv DAFTAR GAMBAR... vi DAFTAR TABEL... vii DAFTAR LAMPIRAN... viii 1. PENDAHULUAN Latar Belakang Tujuan Kerja Praktek Tempat dan Waktu Pelaksanaan Kegiatan Kerja Praktek SEJARAH PERUSAHAAN Sejarah Perusahaan Visi dan Misi Perusahaan Lokasi Perusahaan Susunan Personalia Ketenagakerjaan Kapasitas Produksi Pemasaran SPESIFIKASI BAHAN DAN PRODUK Spesifikasi Bahan Spesifikasi Produk PROSES PRODUKSI SUSU PASTEURISASI DAN HOMOGENISASI Alur Bahan Baku Alur Produksi Pengisian dan Pengemasan Penyimpanan Kontrol Mutu Produk Sanitasi PENGOLAHAN LIMBAH Jenis Limbah Parameter Limbah Pengolahan Limbah PEMBAHASAN Jenis Limbah Parameter Limbah Pengolahan Limbah iv

6 v 7. KESIMPULAN DAN SARAN DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN... 48

7 DAFTAR GAMBAR Gambar 1. Logo CV Cita Nasional... 3 Gambar 2. Bagian Struktural Organisasi CV Cita Nasional... 5 Gambar 3. Produk Susu Pasteurisasi dan Homogenisasi (Cup) Gambar 4. Produk Susu Pasteurisasi dan Homogenisasi (Prepack) Gambar 5. Produk Yoghurt Kemasan Cup dan Botol Gambar 6. Produk Milk Juice Gambar 7. Alur Penerimaan Susu Segar Gambar 8. Proses pemindahan susu segar ke tangki intermediate Gambar 9. Pengunjian di Laboratorium Gambar 10. Tangki Proses Produksi Gambar 11. Diagram Alir Proses Produksi Susu Pasteurisasi Gambar 12. Proses Penambahan Bahan Penunjang Gambar 13. Mesin Pasteurisasi dan Homogenisasi Gambar 14. Mesin Pengisian dan Penyegelan Gambar 15. Kemasan Susu Pasteurisasi dan Homogenisasi Gambar 16. Tempat Penyimpanan Susu Dingin Gambar 17. Kolam Dipping Sebelum Memasuki Ruang Proses Gambar 18. Limbah Padat CV Cita Nasional Gambar 19. Instalasi Pengolahan Air Limbah Gambar 20. Proses Pengolahan Limbah Gambar 21. Tangki Penampungan Awal Gambar 22. Tahap Aerasi I Gambar 23. Pengembangan Mikroorganisme Pengurai Gambar 24. Tahap Aerasi II Gambar 25. Kolam Sedimentasi Gambar 26. Kolam Mediasi Gambar 27. Tangki Penampungan Akhir vi

8 DAFTAR TABEL Tabel 1. Tabel Susunan Personalia CV Cita Nasional... 5 Tabel 2. Jumlah Karyawan CV Cita Nasional... 9 Tabel 3. Uji Kualitas Susu Segar Tabel 4. Standar Kualitas Bahan Baku Tabel 5. Hasil Analisa Air Limbah CV Cita Nasional vii

9 DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1. Alur Proses Produksi Susu Pasteurisasi dan Homogenisasi Lampiran 2. Proses Standar Analisa Lampiran 4. Hasil Pengujian Limbah Cair CV Cita Nasional viii

10 BAB I PENDAHULUAN 1. PEDAHULUAN 1.1. Latar Belakang CV. Cita Nasional merupakan industri pangan yang bergerak di bidang pengolahan susu berupa seperti susu pasteurisasi dan homogenisasi, juice milk serta yoghurt. Pada mulanya, CV Cita Nasional memproduksi susu pasteurisasi dan homogenisasi dalam bentuk cup dengan beberapa varian rasa yaitu coklat, stoberi dan moka dengan merk dagang Susu Nasional. Seiring dengan perkembangan industri pangan, saat ini CV Cita Nasional telah memiliki berbagai produk lain seperti yoghurt dengan varian rasa tawar, stoberi, dan anggur serta juice milk dengan varian rasa jeruk. Selain itu untuk memperluas pangsa pasar CV Cita Nasional mengembangkan susu pasteurisasi dan homogenisasi dalam kemasan mini pack (kemasan bantal) rasa coklat, moka, dan stoberi. Perkembangan dunia pangan yang semakin pesat terutama di bidang pengolahan susu yang diimbangi dengan tingginya daya konsumsi produk olahan susu di masyarakat menjadi dasar dari pemilihan CV Cita Nasional sebagai tempat kerja praktek. Selain itu, produk olahan dari CV Cita Nasional yang banyak dipasarkan di Semarang dan sekitarnya. Oleh karena itu, diharapkan dari kegiatan kerja praktek ini dapat memberikan pengalaman dan pengetahuan dalam hal pengolahan pengolahan susu mulai dari bahan baku hingga produk jadi, pengendalian mutu produk, serta pengolahan limbah yang diterapkan. Industri pangan yang tidak terlepas dari limbah yang merupakan hasil samping dari setiap prosesnya. Limbah tersebut dapat mengakibatkan terjadinya pencemaran terhadap lingkungan. Dampak dari pencemaran lingkungan tersebut secara langsung maupun tidak langsung dirasakan oleh manusia seperti terhadap daya dukung alam terhadap kelangsungan hidup manusia menjadi berkurang. CV Cita Nasional yang menghasilkan hasil buangan atau limbah setiap harinya yang akan dibuang ke lingkungan menyadari akan pentingnya proses pengolahan limbah cair sebelum dibuang ke lingkungan. Sehingga penulis tertarik untuk mengangkat topik pengolahan limbah cair pada CV Cita Nasional yang dihasilkan setiap harinya agar memenuhi baku mutu air limbah agar tidak mencemari lingkungan sekitar pabrik. 1

11 Tujuan Tujuan dari pelaksanaan kerja praktek pada CV Cita Nasional antara lain untuk mengetahui gambaran umum dari kondisi perusahaan dan proses pengolahan susu dari mulai bahan baku hingga siap konsumsi serta mempelajari proses pengolahan limbah cair Tempat dan Waktu Pelaksanaan Kegiatan kerja praktek dimulai pada 18 Juli 2017 sampai 15 Agustus Lokasi kerja praktek di CV Cita Nasional Jawa Tengah. Jadwal hari dan jam kerja yang dilakukan yaitu hari Senin hingga hari Jumat mulai pukul hingga pukul WIB dan hari Sabtu mulai pukul hingga pukul WIB Kegiatan Kerja Praktek Kegiatan kerja praktek dilakukan selama 26 hari. Penempatan bagian dilakukan perputaran setiap 1 minggu sekali. Kegiatan yang dilakukan yaitu pada minggu pertama mengetahui tentang proses produksi susu, lalu dilanjutkan minggu kedua di bagian pengolahan limbah cair yang dilakukan di CV Cita Nasional, selanjutnya pada minggu ketiga beralih ke bagian pengemasan mini pack dan cup, dan minggu keempat di bagian laboratorium yang melakukan proses kotrol kualitas dari proses produksi susu mulai dari bahan baku hingga susu siap konsumsi. Selama kerja praktek mahasiswa diharapkan dapat membantu pekerjaan yang ada seperti dibagian pengemasan untuk mengemas produk, di bagian laboratorium membantu pengujian sampel susu murni hingga susu siap konsumsi. Mahasiswa dibebaskan dalam menentukan topik kerja praktek yang akan dibantu oleh pembimbing lapangan. Dalam pengumpulan data dan informasi mahasiswa dapat mencari informasi melalui karyawan maupun langsung berdiskusi dengan pembimbing lapangan untuk dapat disusun menjadi laporan resmi kerja praktek.

12 BAB II SEJARAH PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Perusahaan CV. Cita Nasional adalah sebuah perusahaan pangan pengolahan susu murni menjadi susu pasteurisasi cair. Tujuan awal didirikannya perusahaan CV Cita Nasional ialah untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) di Indonesia yang sedang tumbuh menyiapkan generasi penerus bangsa dan turut menjadi bagian dalam progam pemerintah untuk mencerdaskan dan meningkatkan kesehatan masyarakat. Atas dasar itulah pemilik perusahaan yang sekaligus pendiri CV Cita Nasional merasa tertantang untuk mendirikan perusahaan yang menghasilkan produk yang bermanfaat untuk masyarakat dengan harga yang terjangkau oleh berbagai kalangan masyarakat. Didirikan pada tanggal 10 November 2000 oleh Bapak H. Rudi Kurnia Danuwijaya, CV Cita Nasional diresmikan Prof. Dr. Ir. Bungaran Saragih Mec yang saat itu menjabat sebagai Menteri Pertanian dan Perkebunan Republik Indonesia. Berawal dari produksi 5000 liter susu murni dalam kemasan cup dan menghasilan cup. CV Cita Nasional merupakan perusahaan milik perseorangan yang bergerak dalam bidang pengolahan susu murni menjadi susu segar Pasteurisasi dan Homogenisasi yang dikemas dalam kemasan cup dan prepack dengan merk dagang SUSU SEGAR NASIONAL. Pemasaran CV Cita Nasional awalnya dilakukan di kota Surabaya dan sekitarnya hingga Susu Segar Nasional mulai dikenal konsumen dan meluas hingga ke wilayah Yogyakarta, Solo, Semarang, Salatiga, Kendal, Pati, Pekalongan, Purwokerto, Purworejo, Temanggung, magelang, bandung dan JABODETABEK. Pemasaran Susu Segar Nasional menggunakan becak dan loper yang langsung mendatangi konsumen maupun langsung ke beberapa industri di Jakarta dan sekitarnya. Bahan baku susu murni awal mulanya berasal KUD Andini Luhur dan Koperasi Sidodadi yang berada dalam satu kecamatan. Gambar 1. Logo CV Cita Nasional Sumber : Dokumentasi CV Cita Nasional 3

13 4 2.2 Visi dan Misi Perusahaan Visi dari CV Cita Nasional yaitu menjadi pelopor industri pengolahan susu (IPS) pasteurisasi yang dapat menjangkau seluruh wilayah dengan harga terjangkau bagi semua lapisan masyarakat. Sedangkan misinya ialah meningkatkan gizi masyarakat agar masyarakat menjadi sehat, cerdas, dan kuat. 2.3 Lokasi Perusahaan Lokasi Pabrik terletak di Jalan Raya Salatiga Kopeng Km 5 Desa Sumogawe, kecamatan Getasan, kabupaten Semarang. Keadaan wilayah mempunyai topografi yang berbukit dengan ketinggian dpl dan suhu udara rata-rata 25 o C serta kelembaban %. Pemilihan tersebut berdasarkan faktor kedekatan dengan bahan baku utama yaitu susu murni. Bahan baku berasal dari KUD sekitar Jawa Tengah yang merupakan salah satu wilayah penghasil susu murni. Luas area CV. Cita Nasional sekitar 4000 m 2 sedangkan untuk lahan yang digunakan sebagai bagunan pabrik dan lainnya hanya sekitar 700m 2. CV Cita Nasional memiliki batas wilayah pada bagian utara berbatasan dengan KUD Getasan, bagian selatan dan barat berbatasan dengan perkebunan, sedangkan bagian timur berbatasan dengan pemukiman warga. Dalam pemilihan lokasi pabrik, CV Cita Nasional memiliki beberapa pertimbangan antara lain : a. Lokasi pabrik memiliki letak yang strategis karena CV Cita Nasional terletak pada kecamatan Getasan di Kabupaten Semarang yang berdekatan dengan Kabupaten Boyolali sebagai sentral pemasok bahan baku utama yang cukup besar. b. Ketersediaan tenaga kerja yang cukup, dimana bagian timur dari CV Cita Nasional berbatasan langsung dengan pemukiman warga yang dapat mencukupi tenaga kerja yang ada. Sedangkan untuk tenaga kerja ahli dapat diperoleh dari lulusan-lulusan universitas di Jawa Tengah dan DIY. c. Pemasaran CV Cita Nasional sendiri tersebar merata di daerah pulau Jawa terutama kotakota kecil di daerah Jawa Tengah. 2.4 Susunan Personalia CV Cita Nasional merupakan badan usaha yang berbentuk CV dengan surat ijin perusahaan No. 155/KWDPP.11/3.1/XI/2000 berdasarkan surat keputusan Dinas Perindustrian dan perdagangan No. 160/11.16/PK/VII/2000 berdasarkan Surat Ijin Usaha Perusahaan (SIUP). CV. Cita Nasional memiliki beberapa bagian yaitu direktur yang membawahi general

14 5 manager, sedangkan general manager membawahi beberapa kepala divisi. Divisi yang ada di CV Cita Nasional ialah sebanyak enam departemen yaitu departemen personalia, departemen Quality Control dan Research and Development, departemen mekanik, departemen administrasi, departemen produksi, departemen gudang, serta departemen kebersihan dan krat. Dalam setiap divisi yang ada dikepalai oleh kepala bagian yang membawahi langsung staff dan tenaga kerja pada masing-masing divisi. Gambar 2. Bagian struktural organisasi CV Cita Nasional Sumber : Data CV Nasional Susunan personalia pada CV Cita Nasional dapat dilihat pada Tabel 1. Tabel 1. Tabel Susunan Personalia CV Cita Nasional Jabatan Nama Direktur Utama Rudi Kurnia Danuwijaya Plan Manager Ir. Iskandar Muhklas Asisten Manager Enang Komara Kepala Quality Control dan R&D Moh. Nur Ali Muslim, S.Pt Kepala Engineering Ade Herman Kepala Gudang Atang S. Ass. Supervisor Proses Nur Haryanto Ass. Supervisor QC dan R&D Agung Tri Kuncoro, S.Pt Ass. Supervisor Pengisian dan Penyegelan Santosa Administrasi Administrasi Administrasi Supriyati Bukari Suci Wijayanti Sumber : Data CV Cita Nasional

15 6 Pada setiap jabatan di CV Cita Nasional memiliki tugas dan wewenang sebagai berikut. a. Direktur Utama Direktur utama yang merupakan pimpinan utama dalam perusahaan yang memiliki tugas memimpin dan tanggungjawab penuh terhadap segala sesuatu yang terjadi di perusahaan. Dalam CV Cita Nasional, direktur utama ialah pemilik perusahaan sedangkan dalam praktek dilapangan kendali perusahaan sepenuhnya berada pada tangan manajer pabrik. b. Manajer Pabrik Manajer pabrik ialah orang yang memiliki tugas membantu pimpinan utama perusahaan dalam mengatur dan menjalankan perusahaan. Manajer pabrik memiliki tanggungjawab atas segala kegiatan yang berjalan maupun segala keadaan yang terjadi dalam perusahaan. Dalam sebuah perusahaan, seorang manajer pabrik memiliki tugas memberikan pengarahan, pengawasan, dan mengadakan kontrol terhadap segala pelaksanaan pekerjaan yang ada. c. Asisten Manajer Asisten manajer merupakan orang yang bertugas membantu manajer dalam mengawasi dan mengontrol aktivitas yang dilakukan dalam perusahaan. Dalam beberapa kodisi, asisten manajer juga bertanggungjawab atas segala hal yang terjadi pada perusahaan. d. Departemen Keuangan Departemen keuangan memiliki tugas antara lain menyusun rencana anggaran belanja (RAB) perusahaan agar tercapai dengan efisien, bertanggung jawab pada semua keuangan perusahaan termasuk dalam pengeluaran dana untuk produksi (seperti pembayaran bahan baku, dll) serta penggajian karyawan, menandatangani serta mengesahkan surat berharga seperti perjanjian maupun kontrol pengeluaran uang dari bank atau pihak lain yang berhubungan dengan perusahaan bersama manager, membuat laporan pertanggung jawaban keuangan serta memberikan segala bukti dan catatan tentang keuangan, bertanggung jawab pada pengeluaran dan pemasukan serta keuangan perusahaan, dan dapat bertanggung jawab pada Manajer Pabrik. e. Departemen Personalia Tugas dari departemen personalia antara lain membuat catatan tentang semua kegiatan termasuk pendataan karyawan yang masuk dan keluar dari perusahaan, bertanggung jawab dalam hal kepegawaian seperti penerimaan, pengangkatan, penggajian serta pemberhentian

16 7 karyawan, bertanggung jawab dalam keamanan dalam hal karyawan maupun segala kebutuhan karyawan, serta bertanggung jawab pada Manajer Pabrik. f. Departemen Research and Development (R&D) dan Quality Control (QC) Dalam pelaksanaannya, tugas QC dibantu oleh asisten dan bagian operator analisa. Tugas dari supervisor QC ialah bertanggung jawab dalam pelaksanaan dan mengevaluasi pekerjaan yang termasuk dalam standart mutu yang ditetapkan, mencegah terjadi ketidaksesuaian produk terhadap sistem mutu yang ada, mengumpulkan dan mengidentifikasi masalah yang berkaitan dengan produk dan mencari solusi permasalahan yang ada, mengadakan percobaan formulasi untuk inovasi produk baru, memberikan bimbingan dan petunjuk kepada karyawan, dan bertanggung jawab terhadap Manajer Pabrik. Operator analisa QC memiliki tugas untuk menguji dan melakukan analisa terhadap bahan baku dari KUD, bahan setengah jadi, bahan jadi, dan saldo harian produk. Selain itu, operator analisa bertanggungjawab untuk menyiapkan bahan-bahan tambahan yang sesuai dengan formula yang ada. g. Departemen Produksi Supervisor produksi dalam melaksanakan tugasnya dibantu oleh senior operator dan operator. Tugas dari supervisor produksi ialah merencanakan dan melaksanakan proses produksi dengan baik, bertanggung jawab atas semua proses produksi yang ada, memberi arahan dan nasehat pada karyawan bagian produksi, merekap data pelaksanaan kegiatan produksi secara teratur, bertanggung jawab terhadap Manajer Pabrik. Sedangkan operator produksi wajib bertanggung jawab terhadap supervisor produksi serta dapat bertanggung jawab terhadap segala kegiatan produksi mulai dari proses awal (penerimaan bahan baku) hingga hasil akhir susu yang siap dikemas. h. Departemen Pengemasan Dalam menjalankan tugasnya supervisor pengisian dan penyegelan dibantu oleh asisten dan operator pengisian dan penyegelan. Tugas dari supervisor pengisian dan penyegelan ialah bertanggung jawab atas proses pengisian, penyegelan dan pengemasan mampu memberikan arahan dan nasehat pada operator pengisian maupun penyegelan, dan bertanggung jawab kepada plan manager. Sedangkan asisten pengisian dan penyegelan memiliki tugas untuk membantu supervisor pengisian dan penyegelan dalam mengawasi dan mengontrol kegiatan

17 8 yang dilakukan oleh operator pengisian & penyegelan. Untuk operator pengisian & penyegelan bertugas mengoperasikan jalannya mesin pengisian & penyegelan, melakukan pemasangan cup pada mesin, mengganti dan mengecek tanggal kadaluarsa, melakukan pengemasan produk jadi, serta menjaga kebersihan di sekitar lingkungan pengemaasan. i. Departemen Mekanik dan Elektrik Dalam menjalankan tugasnya, supervisor mekanik dan eletrik dibantu oleh operator mekanik dan elektrik. Tugas dari supervisor mekanik dan elektrik antara lain memiliki tanggung jawab atas kesiapan mesin yang digunakan dalam proses produksi, menjaga dan mengontrol mesin dan peralatan serta mengecek ketersediaan bahan-bahan kimia dan bahan bakar yang diperlukan, lalu memonitor pekerjaan dari operator mekanik dan elektrik. j. Departemen Gudang Bagian gudang memiliki tugas antara lain bertanggung jawab atas barang-barang yang berada dalam gudang, mengetahui jumlah dari barang persediaan di gudang, menyiapkan barang yang dibutuhkan untuk proses produksi, melakukan pencatatan keluar masuknya barang, serta bertanggung jawab terhadap Manajer Pabrik. k. Departemen Kebersihan dan Krat Bagian kebersihan memiliki tanggung jawab terhadap kebersihan dari lingkungan pabrik dan dapur, serta menyiapkan minum untuk para karyawan pabrik. Sedangkan bagian krat memiliki tugas untuk membersihkan dan menyiapkan krat yang dibutuhkan, lalu membereskan dan menata krat yang sudah selesai digunakan, serta bertanggung jawab untuk menjaga dan memelihara krat agar tidak rusak. 2.5 Ketenagakerjaan Kegiatan yang sehari-hari dilakukan pada CV Cita Nasional meliputi proses produksi maupun admintrasi perusahaan dikerjakan oleh 90 tenaga kerja yang terdiri atas 86 orang karyawan dan 4 orang karyawati. Detail jumlah tenaga kerja di CV Cita Nasional dapat dilihat di Tabel 2.

18 9 Tabel 2. Jumlah Karyawan CV Cita Nasionl Jenis Pekerjaan Jumlah 1. Manager Personalia 1 a. Staf Personalia 1 b. Satuan Pengaman 6 c. Supir Kantor 1 d. Kebersihan 4 2. Manager Produksi - a. Ass. Supervisor Proses 1 Operator 9 b. Supervisor QC 1 Operator 3 c. Ass. Supervisor Pengisian& Penyegelan 1 Operator 39 Pencuci Krat 4 3. Manager Engineering 1 a. Supervisor Elektrik 1 Operator 4 b. Supervisor Mekanik 1 Operator 5 4. Manager Keuangan dan Adm. Gudang 1 a. Staf Administrasi 3 b. Operator Gudang 4 Jumlah 90 orang Sumber : Data CV Cita Nasional Dari tabel 2, dapat dilihat jabatan yang ada di CV Cita Nasional beserta jumlah karyawan yang menjabat. Jumlah total karyawan sebanyak 90 orang. Masing-masing departemen dikepalai seorang kepala bagian dan beberapa orang staf. Pembagian gaji dilakukan dengan standar minimal yang telah ditetapkan Departemen Tenaga Kerja wilayah Jawa Tengah, dan upah lembur diberikan pada keryawan yang melakukan pekerjaan melebihi jam kerja yang telah ditetapkan. Setiap karyawan di CV Cita Nasional telah dilindungi keselamatan kerja dan kesejahteraannya dengan mendaftarkan semua karyawan menjadi peserta ke asuransi yang dahulunya menggunakan jaminan sosial tenaga kerja (JAMSOSTEK) namun kini telah diperbarui menjadi BPJS tenaga kerja. Pembagian jam kerja di CV Cita Nasional mengguakan sistem shift yang dibagi menjadi 2 shift dengan 2 kelompok kerja, dimana pada masing-masing shift memiliki jam kerja sebanyak 15 hari kerja selama sebulan dengan waktu istirahat 60 menit yaitu pukul sampai WIB. Sehingga masing-masing shift bekerja dengan jadwal sehari bekerja dan

19 10 sehari tidak. Sedangkan untuk proses produksi memerlukan persiapan lebih awal, sehingga karyawan bagian proses produksi memiliki jam kerja lebih awal yaitu pukul Selain itu, jam kerja yang diterapkan untuk staf kantor CV Cita Nasional memiliki jam kerja yang berbeda yaitu senin-jumat pukul WIB dan sabtu pukul WIB. 2.6 Kapasitas Produksi Bahan baku yang dibutuhkan CV Cita Nasional ialah susu sapi murni, sehingga untuk memenuhi kebutuhan bakan baku tersebut dilakukan kerja sama dengan beberapa koperasi uit desa (KUD) di sekitar wilayah pabrik antara lain : - KUD Andini - KUD Cempogo - KUD Wahyu Agung - KUD Sidodadi - Dan KUD-KUD lain seperti KUD Getasan, KUD Banyu Aji, KUD Blancir, dan KUD Musuk. Dengan sistem kerjasama seperti itu, jumlah susu yang datang setiap harinya dapat mencukupi kebutuhan produksi. Kapasitas tangki penyimpanan yang ada di CV Cita Nasional ialah Liter. Jumlah susu yang diproduksi setiap harinya bergantung pada jumlah permintaan pasar yang ada. 2.7 Pemasaran Pemasaran produk Susu Segar Nasional tidak dilakukan oleh CV Cita Nasional, namun bekerja sama dengan pihak pemasaran CV Cita Karsa Bersama yang memiliki kantor pusat di Jakarta. Sehingga CV Cita Nasional hanya fokus pada proses produksi dan pendistribusian sesuai dengan pesanan yang diberikan pihak pemasarannya CV Cita Karsa Bersama. Wilayah pemasaran dari produk Susu Segar Nasional meliputi kota Jakarta, Surabaya, Yogyakarta, Solo, dan Semarang. Dalam proses perkembangan pemasaran susu segar nasional terjadi dalam berapa tahapan, antara lain : - Bulan November 2000, pemasaran mulai di wilayah Surabaya - Bulan Desember 2000, berkembang ke wilayah Yogyakarta dan Solo - Bulan Febuari 2001, meluas hingga ke wilayah Jakarta - Bulan April 2001, memasarkan ke wilayah Semarang

20 BAB III SPESIFIKASI BAHAN DAN PRODUK 3.1. Spesifikasi Bahan Bahan-bahan yang digunakan dalam pembuatan susu pasteurisasi dan homogenisasi di CV Cita Nasional antara lain : a. Susu Sapi Segar Bahan baku utama yang digunakan ialah susu sapi segar yang didapatkan dari berbagai tempat yang tergabung dalam KUD dengan standar susu yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan dalam memproduksi susu pasteurisasi dan homogennisasi. Susu segar akan mengalami pengujian mutu sebelum diterima oleh perusahaan, pengujian dilakukan di Laboratorium CV Cita Nasional. Pengujian susu dilakukan secara kimia dan fisik. Uji kimia terhadap susu segar yang dilakukan antara lain uji akohol, uji lemak, ph, dan total padatan pada susu. Uji fisik yang dilakukan pada bahan baku susu tersebut antara lain uji organoleptik (bau, rasa, dan warna), suhu, serta berat jenis susu. Pengujian terhadap bahan baku susu bertujuan untuk menjaga kualitas produk yang akan dihasilkan. Susu yang telah memenuhi standar kualitas akan dialirkan ke dalam tangki sedangkan yang tidak memenuhi standar akan ditolak dan dikembalikan. b. Flavor Agent Flavor agent yang digunakan pada produk susu pasteurisasi dan homogenisasi ialah flavoring agent bermerk QUEST yang memiliki bentuk cair yang diperoleh dari Quest International Indonesia maupun yang berasal dari PT Cipta Karya Aroma di Semarang. Untuk flavoring agent pada masing-masing rasa susu memiliki kode yang berbeda. Seperti flavor stoberi memiliki kode D , rasa coklat dengan kode D , dll. Tujuan penambahan flavor pada susu pasteurisasi dan homogenisasi adalah memberikan aroma dan cita rasa yang spesifik dalam produk, serta memperoleh tiruan aroma yang khas dari suatu jenis bahan. c. Stabilizer CV Cita Nasional menggunakan stabilizer berupa carboxy methyl cellulose (CMC) yang berbentuk serbuk berwarna putih kekuningan yang larut dalam air bersuhu 60 o C bermerk Azko Nobel Cellulose Gum kode AF Stabilizer tersebut diperoleh dari Belanda yang telah memiliki sertifikasi halal dan spesifikasi produknya. Tujuan dari penambahan stabilizer 11

21 12 pada produk susu pasteurisasi dan homogenisasi adalah menyatukan semua bahan tambahan seperti bubuk coklat dan pewarna serta mencegah adanya pengumpalan pada produk selama proses. d. Pemanis Pemanis yag digunakan dalam produk ialah gula pasir. Standarisasi yang digunakan untuk gula pasir sebagai pemanis pada proses produksi susu pasteurisasi dan homogenisasi ialah uji organoleptik dan uji ph dengan menggunakan ph meter, dimana gula yang dibutuhkan sebanyak 7 kg dalam 100 liter susu. e. Pewarna Zat pewarna yang digunakan dalam pembuatan susu pasteuriasasi dan homogenisasi ialah Ponceau 4R bermerk Idacol. Pewarna yang ditambahkan merupakan pewarna yang aman untuk ditambahkan dalam makanan maupun minuman yang diperoleh dari PT Roha Lautan Pewarna di Semarang Spesifikasi Produk Produk yang dihasilkan oleh CV Cita Nasional merupakan produk olahan susu. Beberapa produk olahan susu yang dihasilkan antara lain : Susu Pasteurisasi dan Homogenisasi Produk susu yang diproduksi CV Cita Nasional ialah produk olahan dari susu sapi segar yang telah diberikan berbagai bahan tambahan makanan serta melalui proses pasteurisasi dan homogenisasi. Kemasan yang digunakan memiliki 2 bentuk yaitu kemasan cup dan prepack. Setiap kemasan memiliki varian rasa yang berbeda dan beragam. Pada susu kemasan cup 150 ml memiliki varian rasa coklat, stoberi, dan moka. Selain kemasan yang ada dipasaran tersebut, terdapat kemasan dan rasa khusus yang diberikan untuk memenuhi pesanan industri yaitu kemasan cup 180 ml dengan varian rasa coklat, stoberi, dan moka.

22 13 Gambar 3. Produk Susu Pasteurisasi dan Homogenisasi Kemasan Cup Sumber : Dokumetasi CV Cita Nasional Kemasan prepack dibagi menjadi 2 jenis yaitu pure pack dan mini pack. Kemasan pure pack 500 ml memiliki varian rasa coklat, stoberi, putih manis serta pure pack 1000 ml dengan rasa original (tanpa rasa). Pada kemasan mini pack 90 ml memiliki varian rasa coklat, stoberi dan putih manis. Gambar 4. Produk Susu Pasteurisasi dan Homogenisasi Kemasan Prepack Sumber : Dokumentasitasi CV Cita Nasional Yoghurt Yoghurt merupakan salah satu produk olahan dari CV Cita Nasional yang berasal dari susu murni yang melalui proses pengasaman dan pengumpalan dengan proses fermentasi terkontrol oleh bakteri asam laktat. Yoghurt yang diproduksi terdapat 2 jenis yaitu set yoghurt dan stirred yoghurt. Set yoghurt dikemas menggunakan kemasan seperti ember bervolume 2,5 liter dengan rasa original. Sedangkan kemasan stirred yoghurt terdiri dari 2 jenis yaitu kemasan cup 150 ml dan botol 250 ml. Varian rasa pada kemasan cup 150 ml adalah anggur dan stoberi. Sedangkan varian rasa untuk kemasan boto 250 ml ada rasa stoberi dan original.

23 14 Gambar 5. Produk Yoghurt Kemasan Cup dan Botol Sumber : Dokumentasitasi CV Cita Nasional Milk Juice Olahan lainnya yang diproduksi CV Cita Nasional adalah susu asam dimana bahan baku susu segar mengalami proses penambahan asam, aging, pasteurisasi, dan homogenisasi. Penambahan asam menggunakan bahan asam laktat dan asam nitrit. Memiliki varian rasa buah jeruk dan dikemas dengan kemasan cup dengan volume 150 ml. Gambar 6. Produk Milk Juice Sumber : Dokumentasitasi CV Cita Nasional

24 BAB IV PROSES PRODUKSI SUSU PASTEURISASI 4.1. Alur Bahan Baku Penyediaan Bahan Baku Susu Segar Bahan baku yang diperlukan ialah susu segar yang diperoleh dari KUD (Koperasi Unit Desa) yang berasal dari berbagai wilayah di sekitaran pabrik CV Cita Nasional. Suplai bahan baku dilakukan setiap hari mulai pukul Kapasitas pengiriman masing-masing KUD antara lain KUD Andini sebanyak liter/hari, KUD Cempogo sebanyak liter/hari, KUD Wahyu Agung sebanyak liter/hari, KUD Sidodadi sebanyak liter/hari serta KUD lainnya yang bergantian setiap harinya. Alur penerimaan susu dari peternakan hingga tiba di CV Cita Nasional dapat dilihat pada gambar 6. Peternak KUD CV Cita Nasional Gambar 7. Alur Penerimaan Susu Segar Dalam proses penyediaan bahan baku susu segar setiap harinya, dari KUD ke CV Cita Nasional menggunakan alat transportasi berupa truk dengan tangki yang berbentuk silinder dan memuat susu sapi segar. Tangki telah dilengkapi dengan pendingin untuk menjaga suhu susu agar tidak rusak saat tiba di CV Cita Nasional. Tangki yang memuat susu tersebut terbuat dari stainless steel yang memiliki 2 dinding yaitu dinding bagian luar dan dinding bagian dalam yang telah dilengkapi dengan isolator yang dapat menghambat kenaikan suhu. Susu yang tiba akan diuji kualitasnya dengan pengambilan sampel sebanyak kurang lebih 2 liter. Sebelum sampel diambil, susu yang masih berada dalam tangki diaduk dengan alat pengaduk panjang berbahan stainless steel hingga dasar tangki. Tujuannya ialah agar sampel susu merata sehingga sampel yang diambil dapat mewakili semuanya. Apabila pengadukan susu tidak sampai dasar tangki akan diperoleh hasil pengujian lemak yang sangat tinggi, lemak akan cenderung berada dipermukaan disebabkan berat jenis dari lemak yang lebih rendah dari air. 15

25 16 Gambar 8. Proses pemindahan susu segar ke tangki intermediate Sumber : Dokumentasitasi CV Cita Nasional Sampel diuji di Laboratorium CV Cita Nasional untuk mengetahui ada atau tidaknya penyimpangan pada kualitas susu yang ada. Pengujian yang dilakukan meliputi uji suhu, uji alkohol, uji ph, uji organoleptik (warna, rasa, dan bau), uji kadar lemak, uji total solid (TS), uji methylen blue reduction test (MBRT). Rerata dari pengujian kualitas susu segar yang diterima CV Cita Nasional dapat dilihat pada Tabel 3. Hasil pengujian yang tidak sesuai dengan standar mutu yang telah ditetapkan akan ditolak. Pengujian yang dilakukan memiliki standar operasional yang terdapat pada lampiran 2. Tabel 3. Uji Kualiatas Susu Segar yang Diterima CV Cita Nasional No. Hasil Pengujian KUD Andini Luhur Cempogo Getasan 1. Suhu 50 o C 50 o C 50 o C 2. Alkohol ph 7,11 7,08 7,10 4. BJ 1,025 1,024 1, Fat 3,8% 3,5% 3,3% 6. Karbonat TS 11,52 10,52 10,65 8. Organoleptik Standar Standar Standar Sumber : Data CV Cita Nasional

26 17 Susu segar yang ditolak akan diberikan surat keterangan yang diberitahukan kepada KUD yang bersangkutan dan berita acara penolakan untuk arsip perusahaan. Surat keterangan penolakan susu segar terdapat pada lampiran 3. CV Cita Nasional juga memberikan bimbingan berupa pembinaan pada KUD yang belum mampu memenuhi standar penerimaan susu yang ditetapkan. Selain itu CV Cita Nasional melakukan pengecekan langsung ke KUD- KUD dan peternak untuk mengamati proses akumulasi susu segar dari peternak ke KUD setempat hingga siap kirim ke perusahaan Penanganan Bahan Baku Pengujian Susu Penanganan bahan baku di CV Cita Nasional melalui proses pengujian bahan baku berupa susu segar di Laboratorium. Pengujian baku susu segar merupakan hal penting dalam indutri pengolahan susu seperti CV Cita Nasional yang dapat berdampak langsung pada kualitas produk yang akan dihasilkan. Parameter utama yang dilakukan ialah uji alkohol 73% dan uji orgenoleptik berupa rasa, bau, dan aroma susu. Apabila uji alkohol menujukkan hasil susu yang pecah dan hasil uji organoleptik yang tidak sesuai standar maka susu akan ditolak. Dalam menentukan mutu susu, CV Cita Nasional memiliki standar kualitas penerimaan susu segar yang dapat dilihat pada Tabel 4. Tabel 4. Standar Kualitas Bahan Baku Susu CV Cita Nasional Parameter Analisa Batas Penetapan Fisik dan Kimia Fat (%) Min 3,3% 3,2 % ditolak Alkohol Test (37%) Negatif Temperatur ( o C) 4-6 ph Min 6,7 Maks 6,85 Organoleptik Normal Uji Keasaman 0,14-0,18 Total Solid 10,5% Uji Pemalsuan Penambahan karbonat Negatif Maks +3 Penambahan gula Negatif Penambahan pati Negatif Penambahan lemak nabati Negatif Sumber : Data CV Cita Nasional Uji pemalsuan pada susu segar perlu dilakukan untuk mencegah adanya penambahan bahan lain yang dapat membuat susu terlihat memiliki kualitas baik. Selain membahayakan, adanya

27 18 penambahan bahan-bahan tambahan pada bahan baku susu segar seperti itu dapat mempengaruhi kualitas akhir dari produk. Uji pemalsuan yang dilakukan meiputi penambahan glukosa, pati, karbonat, dan lemak nabati. Susu yang telah diuji dan telah dinyatakan diterima akan dialirkan menuju tangki penampungan susu melalui selang yang dilengkapi dengan pompa dan alat penyaring. Gambar 9. Pengujian Laboratorium Sumber : Dokumentasitasi CV Cita Nasional Penampungan Susu Sebelum mengalami proses lebih lanjut, susu yang telah melalui proses penerimaan dialirkan ke tangki penyimpanan. Susu yang berada di truk penampungan dialirkan menggunakan selang dengan pompa melalui filter dan flowmeter dahulu. Filter yang digunakan bertujuan sebagai alat penyaring kontaminan fisik yang mungkin ada dalam susu segar, sedangkan flowmeter digunakan untuk mengontrol volume susu yang diterima. Setelah itu susu akan dialirkan menuju ke plate heat excanger (PHE) yang bertujuan untuk membuat suhu susu tetap stabil yaitu sekitar 4 o C agar susu tidak mudah rusak dan dapat bertahan hingga 48 jam. Selanjutnya, susu akan ditampung dalam tangki T.301 yang merupakan tangki penampungan. Kapasitas dari tangki penyimpanan T.301 ± liter. Tangki penampungan tersebut memiliki fungsi untuk menjaga suhu susu dan dapat mencegah kontaminasi. Dalam tangki penyimpanan tersebut terdapat 2 buah agitator yang digunakan sebagai pengaduk agar partikel-partikel dalam susu menjadi homogen dan tidak terjadi pengumpalan.

28 19 Gambar 10. Tangki Proses Produksi Sumber : Dokumentasitasi CV Cita Nasional 4.2. Alur Produksi Proses produksi di CV Cita Nasional dilakukan sesuai dengan jumlah permintaan yang ada sehingga jumlah susu yang diolah setiap harinya berbeda-beda. Proses pengolahan susu pasteurisasi dan homogenisasi di CV Cita Nasional meliputi beberapa tahap yaitu penerimaan bahan baku, pengujian bahan baku, proses pendinginan awal, pemasanan awal, mixing, homogenisasi, pasteurisasi, pendinginan akhir, pengisian dan pengemasan. Alur proses produksi susu pasteurisasi dan homogenisasi CV Cita Nasional dapat dilihat dalam alur proses pada Gambar 10.

29 20 Susu Segar Analisa Laboratorium TOLAK TERIMA Pendinginan PHE (6 o C) 15 menit Gula, bubuk coklat, stabilizer Pewarna dan Flavor Pemanasan PHE (60 o C) 15 menit Mixing (60 o C) 15 menit Homogenisasi (± Psi) Analisa Laboratorium Pasteurisasi (85 o C ± 15 detik) Pendinginan PHE (± 4 o C) 15 menit Pengisian dan Pengemasan Produk Jadi (± 6-8 o C) Gambar 11. Diagram Alir Proses Produksi Susu Pasteurisasi

30 Mixing Proses awal dalam tahap pencampuran (mixing I) digunakan susu yang mulanya ditampung dalam tangki penyimpanan T.301 lalu dialirkan ke tangki pencampuran (mixing tank) T.201. Tidak semua susu yang akan diproduksi dialirkan ke tangki pencampuran T.201, tetapi hanya 25% susu dari total produksi yang dialirkan dan sisanya sebanyak 75% susu dialirkan ke tangki antara (intermediet tank). Untuk tangki pencampuran T.201 memiliki kapasitas 4000 liter yang berbentuk silinder dan terbuat dari bahan stainless steel. Di dalam tangki pencampuran T.201 terdapat agitator yang berfungsi sebagai pengaduk susu selama proses pencampuran (mixing) agar susu tercampur merata. Dalam proses pencampuran susu, dilakukan pemasanan susu pada plate heat exchanger (PHE) dengan menggunakan suhu o C selama 15 menit yang bertujuan untuk menginaktif enzim dan mengurangi jumlah bakteri pada susu. PHE yang digunakan berbentuk persegi panjang dan berbahan stainless steel. Pemanasan awal yang dilakukan dapat membantu mempercepat proses mixing antara susu dengan bahan penunjang lainnya seperti bubuk coklat, gula, dan stabilizer. Bahan penunjang dimasukkan melalui corong mixing yang dialirkan ke tangki pencampuran T.201. Proses pencampuran pada susu rasa coklat perlu dilakukan dengan suhu pemanasan yang lebih tinggi yaitu mencapai 60 o C karena bubuk coklat sebagai salah satu bahan penunjang memerlukan suhu yang lebih tinggi agar mudah tercampur dengan susu dan bahan lain. Gambar 12. Proses Penambahan Bahan Penunjang Melalui Corong Mixing Sumber : Dokumentasi pribadi

31 Pendinginan I Susu yang telah tercampur dengan bahan penunjang pada tangki pencampuran T.201 akan didinginkan dengan suhu 15 o C sebelum dialirkan menuju tangki antara (intermediet tank) T.202 selama 5 menit. Proses pendinginan dibutuhkan untuk menyamakan suhu susu yang dialirkan dengan suhu susu yang telah ada di tangki antara T.202. Kapasitas dari tangki antara (intermediet tank) T.202 ialah liter dengan bahan stainless steel. Proses pendinginan dilakukan dengan mengalirkan susu menuju ke plate cooler. Susu yang berada di intermediet tank kembali ditambahkan bahan penunjang seperti flavor dan pewarna. Waktu yang dibutuhkan dalam proses penyaluran susu dari mixing tank T.201 ke intermediet tank T.202 ialah 15 menit Pasteurisasi dan Homogenisasi Susu dari tangki antara T.202 akan dialirkan menuju tangki sirkulasi (balance tank) yang dilakukan untuk mengendalikan kecepatan aliran dari susu sebelum dihomogenisasi dan pasteurisasi agar aliran susu yang masuk dan keluar seimbang. Susu yang dialirkan menuju ke balance tank dipompa melalui pipa dengan suhu pada balance tank 6-10 o C. Susu yang telah ada di dalam balance tank kemudian dilewatkan filtter yang berfungsi untuk menyaring benda-benda asing yang mungkin ada didalam susu. Setelah itu susu dipanaskan dengan PHE regeneratif I pada suhu ± 60 o C.Selanjutnya, susu akan dipommpa ke tangki homogenisasi yang bertujuan untuk menyeragamkan globula lemak pada susu sehingga dapat berukuran seragam. Homogenizer yang ada di CV Cita Nasional berbahan dasar stainless steel dan bertekanan Psi. Proses selanjutnya, susu akan melalui PHE untuk proses pasteurisasi dan mengalami pemanasan selama 15 detik dengan suhu o C. PHE yang digunakan berbahan dasar stainless steel dan memiliki sistem regeneratif. Sistem regeneratif dari PHE tersebut terbagi menjadi 3 bagian antara lain PHE regeneratif, PHE pasteurisasi, dan plate cooler. Pemanasan susu dilakukan dengan menggunakan pipa holding tube yang menggunakan media panas berupa air yang bersuhu tinggi dari proses perebusan. Pipa holding tube sendiri memiliki fungsi untuk mempertahankan suhu dalam proses pemanasan susu (82-85 o C) dalam waktu tertentu (15 detik). Proses pasteurisasi dilakukan untuk membunuh mikroorganisme patogen yang ada dalam susu agar umur simpan susu menjadi lebih panjang.

32 23 (A) Gambar 13. Mesin Pasteurisasi dan Homogenisasi di CV Cita Nasional : (a) Plate Heat Exchanger dan (b) Homogenizer Sumber : Dokumentasi CV Cita Nasional (B) Proses Pendinginan II Proses pendinginan kedua dilakukan setelah susu di mixing dan mengalami proses pasteurisasi dan homogenisasi. Susu akan kembali dialirkan ke PHE regeneratif hingga suhu mencapai 21 o C. Setelah itu, susu akan dialirkan ke alat pendingin atau disebut dengan plate cooler. Plate cooler merupakan plat-plat yang berbahan dasar stainless steel dan berfungsi untuk menurunkan suhu susu hingga mencapai 4 o C dengan bantuan lempengan berisi air es yang bergesekan dengan lempengan berisi susu. Proses ini dilakukan untuk mencegah adanya bakteri yang masih hidup setelah proses pasteurisasi pada susu. Susu yang telah melalui proses pendinginan kedua akan dialirkan menuju tangki penampungan produk jadi (storage tank) T.401 dan T.402 dengaan kapasitas total dari kedua tangki sebesar liter. Pada tangki penyimpanan T.401 dan T.402 susu akan dijaga dalam suhu rendah (4 o C). Pengujian kualitas produk akan diuji di laboratorium CV Cita Nasional sebagai bahan setengah jadi, apabila susu sesuai dengan standar maka akan dipompa ke mesin pengisian & penyegelan untuk dikemas menjadi kemasan cup dan kemasan pack. Jika susu tidak memenuhi standar akan dilakukan tindakan penambahan bahan, reproses, atau dibuang apabila susu tidak layak konsumsi Pengisian dan Penyegelan Susu akan dialirkan menuju mesin pengisian dan penyegelan dengan menggunakan pompa dari tangki penampungan produk jadi T.401 dan T.402. Pengisian and penyegelan digunakan dengan alat filomatic in-line cup pengisian untuk mengisi susu ke dalam kemasan cup dan

33 24 penyegelan untuk menutup kemasan cup. Suhu yang digunakan pada mesin penyegelan tersebut mencapai 200 o C. Selain itu, alat yang digunakan yaitu mesin pure pack machine yang berfungsi untuk pengisian dan pengemasan susu dengan jenis pure pack dan mini pack. Produk susu pasteurisasi dan homogenisasi yang telah dikemas dengan kemasan primer kemudian ditata dalam krat yang merupakan kemasan sekunder produk. Proses pemindahan produk dari mesin menuju ke penataan dalam krat menggunakan conveyor. Setelah selesai ditatas, produk akan langsung dinaikan ke dalam truk-truk yang akan mengantarkan produk ke tempat tujuan. (A) Gambar 14. Mesin Pengisian & Penyegelan : (a) Kemasan Cup dan (b) Kemasan Pure Pack Sumber : Dokumentasitasi CV Cita Nasional (B) 4.3. Pengisian dan Pengemasan Produk susu pasteurisasi dan homogenisasi Susu Segar Nasional memiliki 2 jenis kemasan yaitu kemasan cup dan kemasan prepack. Pengemasan cup menggunakan alat fillomatic (automatic in line cup pengisian and penyegelan) yang dibagi menjadi 3 unit yaitu pengisian, penyegelan, dan pemotong. Kapasitas dari alat pengemasan cup ini ialah 5000 cup per jam. Pengisian memiliki fungsi sebagai tempat penyiapan cup, dan penyegelan yang memiliki conveyor sebagai tempat berjalannya cup yang terisi secara otomatis sedangkan pemotong berfungsi sebagai alat pengepresan yang secara otomatis memiliki alat pemotong plastik penutup cup. Kemasan cup memiliki bahan dasar plastik dengan jenis PP. Penutup kemasan cup yang digunakan lidcup yang menggunakan bahan dasar PE. Dalam memenuhi kebutuhan kemasan cup dan lidcup, CV Cita Nasional disuplai oleh PT Innopack, Surabaya. Sedangkan kemasan prepack, alat yang digunakan ialah pengemasan otomatis yang memiliki kapasitas 1500 bungkus per jam dengan total 9 unit. Jenis kemasan prepack yang digunakan memiliki

34 25 bahan dasar PE yang disuplai oleh PT Innopack, Surabaya dalam bentuk gulungan. Setelah dikemas dengan kemasan primer, cup dan prepack akan melalui conveyor dan ditata menggunakan kemasan sekunder berupa krat terbuat dari polyvinyl chloride (PVC) yang memiliki sifat kuat dan kaku. Kapasitas penampungan dalam 1 krat adalah 108 cup dengan volume 180 ml atau 250 buah kemasan minipack dengan volume 90 ml. Kemasan sekunder ini melalui proses pembersihan dengan penyemprotan dengan air agar steril dan tidak menjadi kontaminasi terhadap produk. (A) Gambar 15. Kemasan Susu Pasteurisasi dan Homogenisasi : (a) Bahan Kemasan Prepack, dan (b) Kemasan Sekunder (Krat) Sumber : Dokumentasi CV Cita Nasional (B) 4.4. Penyimpanan Produk jadi yang telah dikemas dalam kemasan primer dan sekunder akan didinginkan dengan menggunakan es batu balok sebelum dinaikkan ke dalam truk dan dikirim ke kota tujuan sesuai dengan jumlah pesanan pada hari tersebut. Sedangkan untuk produk sisa yang akan dikirim keesokan harinya akan disimpan dalam kontainer besar (cool room) dengan suhu 4-6 o C yang memiliki sistem pendinginan untuk menjaga produk dari kerusakan. Adanya sistem saldo atau penyimpanan produk dalam kontainer untuk menyiapkan pesanan keesokan harinya yang terlalu banyak ataupun harus dikirim pagi hari.

35 26 Gambar 16. Tempat Penyimpanan Suhu Dingin (Cool Room) Sumber : Dokumentasi CV Cita Nasional 4.5. Kontrol Mutu Pengolahan Produk Dalam proses pengolahan produk dilakukan pengawasan mutu terhadap kualitas terhadap produk setengah jadi dan produk akhir. Pengujian kualitas pada produk setengah jadi meliputi uji alkohol, uji kadar lemak, uji brix (tingkat kemanisan), uji suhu, organoleptik, dan uji ph. Selain itu, dilakukan juga pengujian terhadap produk jadi sebelum dikirim ke kota-kota tujuan. Standar kontrol terhadap kualitas produk jadi dapat dilihat pada Tabel 4.1. Tabel 4.1. Hasil Pengujian Produk Akhir No. Nama Produk Alkohol Brix Fat (%) Temperatur ( o C) Organoleptik 1 Yoghurt ,5 8 Standar 2 Coklat ,7 8 Standar 3 Stoberi ,6 8 Standar 4 Moka ,7 8 Standar 5 Industri Stoberi ,1 9 Standar 6 Industri Coklat ,2 9 Standar 7 Mini Pack ,7 8 Standar 8 Pure Pack - - 3,4 7 Standar 9 Plain - - 3,2 8 Standar 10 Milk Juice Jeruk ,5 7 Standar Sumber : Data Cita Nasional Dapat dilihat pada Tabel 4.1., bahwa pengujian produk jadi meliputi uji alkohol, uji brix, uji lemak, uji suhu, dan uji organoleptik. Masing-masing uji memiliki batas standar untuk

36 27 menentukan kualitas susu yang dihasilkan baik dan aman didistribusikan. Apabila ada ketidaksesuaian dengan standar maka produk akan ditahan dan dibuang. Selain itu, dilakukan pengujian batas kadaluarsa terhadap produk jadi. Setiap hari diambil sampel-sampel dalam jumlah tertentu untuk disimpan dan uji batas kadaluarsa setiap hari. Pengujian dilakukan pada sampel dengan tanggal kadaluarsa yang berbeda-beda yang mewakili sampel pada suatu tanggal tertentu. Uji yang dilakukan ialah uji ph terhadap produk. Masa kadaluarsa susu pasteurisasi dan homogenisasi adalah 7 hari, sedangkan pada produk yoghurt adalah 14 hari. Produk susu pasteurisasi pada CV Cita Nasional telah memiliki sertifikat yang melalui pengujian kualitas dan kelayakan konsumsi oleh SUCOFINDO serta telah memiliki sertifikat halal oleh BPOM Sanitasi Sanitasi yang telah diterapkan di CV Cita Nasional meliputi sanitasi ruangan, sanitasi peralatan, serta sanitasi pekerja. Sanitasi ruangan yang diterapkan antara lain pembersihan seluruh ruangan pabrik mulai dari laboratorium, ruang produksi, ruang pengemasan yang dilakukan rutin sebelum proses produksi, selama proses produksi, dan setelah proses produksi. Ruangan dibersihkan secara fisik seperti menyikat dan menyemprotkan air serta perlakuan pembersihan secara kimia meliputi dengan menggunakan pembersih seperti epol dan kaporit. Dalam melakukan sanitasi peralatan dilakukan dengan dua metode yaitu Cleaning Out Place (COP) dan Cleaning In Place (CIP). Metode COP ialah pembersihan dengan menyikat maupun mengelap bagian dari luar peralatan. Sedangkan metode CIP merupakan cara pembersihan alat bagian dalam seperti tangki dan pipa tanpa melakukan pembongkaran mesin namun dengan menggunaan asam nitrat, soda abu, air panas, dan air dingin. Selain itu, sanitasi yang penting dilakukan ialah sanitasi pekerja atau keryawan dengan dibuat aturan-aturan pada karyawan CV Cita Nasional dalam berpakaian kerja (seragam, hairnet, masker, dan sepatu boot). Karyawan diharuskan merendam sepatu boot dalam kolam dipping sebelum memasuki ruang produksi serta mencuci tangan. Karyawan dilarang untuk makan, minum, dan merokok selama berada dalam ruang proses (laboratorium, produksi, dan

37 28 pengemasan). Dalam hal itu, perusahaan menyiapkan perlengkapan kerja baru yang diperbaharui setiap tahunnya. Gambar 17. Kolam Dipping Sebelum Memasuki Ruang Proses Sumber : Dokumentasi CV Cita Nasional

38 BAB V PROSES PENGOLAHAN LIMBAH 5.1. Jenis Limbah Dalam setiap proses produksi akan dihasilkan produk samping yang disebut limbah. Limbah tidak bisa langsung dibuang ke alam karena dalam jangka panjang akan mencemari lingkungan sekitar. Limbah pada CV Cita Nasional berasal dari sisa dari proses produksi setiap harinya yang dapat mencemari lingkungan dan tidak memiliki harga ekonomis. Oleh karena itu CV Cita Nasional mengolah limbah yang dihasilkan setiap harinya agar tidak menumpuk dan menjadi pencemaran lingkungan sekitar pabrik. Pengolahan limbah yang dilakukan ialah dengan memanfaatkan kembali limbah yang telah diolah dengan tahap pengolahan yang sesuai degan karakteristik limbah. Limbah cair yang dihasilkan setiap ahrinya oleh CV Cita Nasional ± liter/hari. Tujuan dari pengolahan limbah ialah untuk mengurangi pencemaran lingkungan yang secara tidak langsung berdampak terhadap keberlangsungan hidup manusia. Pada CV Cita Nasional, limbah yang dihasilkan terdiri dari 2 jenis limbah yaitu : a. Limbah Padat Limbah padat merupakan hasil buangan yang berasal dari proses produksi seperti kardus bekas yang digunakan untuk tempat botol dan cup yang digunakan untuk mengemas produk, karton bekas gulungan dari kemasan prepack dan penutup kemasan cup, plastik-plastik dan karung yang merupakan kemasan dari bahan tambahan produk, serta kemasan yang rusak. Setiap harinya ada banyak limbah padat yang dihasilkan CV Cita Nasional. Sehingga diperlukan tindakan agar limbah padat tersebut tidak menumpuk dan menimbulkan bau. Terdapat tempat khusus yang digunakan untuk menampung limbah padat tersebut sebelum dipilah dan diproses. Pengolahan limbah padat di CV Cita Nasional dilakukan dengan memilah limbah yang masih memiliki tingkat ekonomis seperti kardus atau karton akan disimpan di gudang yang telah disediakan, setiap bulannya limbah tersebut akan dijual kepada pihak lain (pemasok). Sedangkan limbah padat lain seperti kemasan yang tidak lolos uji, sisa kemasan plastik prepack dan penutup cup akan dibakar agar tidak menumpuk. 29

39 30 Gambar 18. Limbah Padat CV Cita Nasional Sumber : Dokumentasi CV Cita Nasional b. Limbah Cair Limbah cair merupakan hasil buangan dari proses produksi yang mengandung bahan organik dan anorganik terlarut maupun tersuspensi. Pembuangan limbah cair ke lingkungan akan mencemari perairan dan merusak ekosistem di alam. Limbah cair memiliki komposisi yang sangat bervariasi tergantung dari asal limbah tersebut. Limbah cair yang dihasilkan oleh CV Cita Nasional terdiri dari beberapa jenis antara lain : - Limbah cair yang berasal dari hasil pengujian laboratorium pada saat penerimaan bahan baku susu - Limbah cair yang berasal dari tumpahan susu saat proses produksi dan pengemasan - Limbah cair yang berasal dari pencucian dan sanitasi alat serta mesin produksi 5.2. Parameter Limbah CV Cita Nasional memiliki beberapa karakteristik terhadap limbah antara lain karakteristik fisika dan kimia. Karakteristik fisika yang dimiliki antara lain total suspended solid (TSS), karakteristik fisik dan temperatur. Sedangkan karateristik kimia yang dimiliki antara lain nilai ph, COD dan BOD. Dalam pengujian air limbah, CV Cita Nasional bekerja sama dengan Balai Besar Teknologi Pencegahan Pencemaran Industri oleh Badan Penelitian dan Pengembangan Industri Semarang yang dilakukan setiap satu bulan sekali. Pengolahan air limbah yang dilakukan oleh CV Cita Nasional berdasarkan pada Baku Mutu Air Limbah

40 31 Industri Susu Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah No.5 Tahun Hasil pengujian kualitas air limbah CV Cita Nasional dapat dilihat pada tabel 5. Tabel 5. Hasil Analisa Air Limbah CV Cita Nasional pada Bulan Maret 2017 No Parameter Kualitas (mg/l) Hasil Analisa Beban (kg/hari) Baku Mutu Air Limbah Industri Susu Perda Prov. Jateng No.5 Tahun 2012 Beban Pencemaran Maks Kadar Pabrik Susu Maks Terpadu (Kg/hari) (mg/l) (kg/ton) I. Fisika 1 TSS 32 0, ,075 3 II. Kimia 1 BOD s 26,35 0, ,06 2,4 2 COD 90,05 1, , ph 6,5-6,0-9,0 - III. Debit Sumber : Data CV Cita Nasional Pengukuran (m 3 /hari) Debit Maksimum (m 3 /hari) 20 1,5 L/kg produk Pengolahan Limbah Dalam proses pengolahan limbah cair pada CV Cita Nasional digunakan sistem kombinasi antara lain secara fisika, kimia dan biologi. Karakteristik khusus dari limbah cair pada industri pengolahan susu memiliki kerentanan terhadap pertumbuhan mikroorganisme yang mudah mengalami pembusukan dan dapat membahayakan lingkungan industri. Proses yang digunakan dalam pengolahan limbah dengan menambahkan bakteri yang dapat mengurangi kadar limbah yang membahayakan lingkungan. Dalam pelaksanaannya, CV Cita Nasional memiliki instalasi pengolahan limbah cair. Adapun diagram alat instalasi dari pengolahan limbah cair yang digunakan CV Cita Nasional dapat dilihat pada Gambar 12.

41 32 Keterangan : Gambar 19. Instalasi Pengolahan Air Limbah Sumber : Dokumentasi CV Cita Nasional 1. Tangki Penampungan 12. Sedimentation Tank I 2. Flow Control 13. Coagulan 3. Filter kasar 14. Sedimentation Tank I 4. Compressor 15. Filter Tank I 5. Aqualising I 16. Filter Tank II 6. Fat and Oil Filter Tank 17. Filter Tank III 7. Surface Aeration I 18. Filter Tank IV 8. Aerator I 19. Flow Control Pump 9. Aqualising Pump 20. Sand Filter 10. Aeration Tank 21. Carbon Filter 11. Aerator II 22. Product

42 33 Secara umum proses pengolahan limbah di CV Cita Nasional dibagi menjadi 9 proses utama yaitu penampungan awal, penyaringan minyak, aqualising, aerasi I, aerasi 2, sedimentation tank I, sedimentation II, filtering, dan penampungan akhir. Berikut ialah diagram alir instalasi pengolahan limbah cair pada CV Cita Nasional yang dapat dilihat di Gambar 5.2. Air limbah masuk (inlet) Panampungan Awal Penyaringan Minyak Aqualising I Aerasi I Aerasi II Sedimentation Tank I Sedimentation II Filtering Penampungan Akhir Outlet Gambar 20. Instalasi Pengolahan Air Limbah

43 Penampungan Awal Semua air limbah yang berasal dari hasil proses produksi dialirkan menuju bak penampungan. Dalam tahap penampungan awal, ditambahkan soda api pada bak penampungan untuk menetralkan limbah cair tersebut. Terdapat agitator yang berfungsi untuk mengaduk limbah dalam bak penampung agar diperoleh kondisi yang homogen. Gambar 21. Tangki Penampungan Awal Sumber : Dokumentasi Pribadi Penyaringan Minyak Limbah berada dalam bak penampungan kemudian dialirkan menuju ke tangki penyaringan minyak kasar. Proses pengaliran dilakukan dengan flowmeter agar laju aliran dari limbah dapat diatur besar kecilnya. Dari tangki penyaringan minyak, air limbah akan di pompa masuk ke tahap aqualising Aqualising Dalam proses aqualising dilakukan proses pemisahan air dan minyak yang terdapat dalam air limbah. Minyak yang ada akan membentuk buih karena adanya proses aqualising yang akan dipisahkan secara otomatis ke tangki penampungan minyak. Proses aqualising dilakukan dengan tujuan untuk memeperoleh kondisi air limbah yang homogen dan cair agar proses selanjutnya berjalan dengan lancar Aerasi I Limbah cair yang telah terpisah dari kandungan lemak dan homogen akan masuk ke tahap aerasi I. Dalam proses ini dilakukan penambahan bakteri pengurai secara aerob. Penambahan bakteri terdiri atas Aerobacter sp, Nitrobacter sp, Nitrosomonas sp, Lactobacillus sp, dan Saccaromyces sp. Bakteri dikembangkan dalam bak yang berbeda sehingga bahan yang ditambahkan dalam tahap aerasi ialah lumpur aktif. Lumpur aktif

44 35 mengandung berbagai macam jenis mikroorganisme mengingat karakteristik limbah yang heterogen. Sisa bahan organik yang masih terdapat dalam air limbah akan diuraikan secara biokimia dan menghasilkan gas CO 2 serta sel baru. Bakteri tersebut akan berkembang biak dengan baik apabila jumlah makanannya tercukupi. Sehingga pertumbuhan bakteri tersebut dapat dipertahankan agar dalam keadaan konstan. Pada tahap ini, limbah cair akan mengalami pemutaran dengan cepat menggunakan aerator yang digunakan untuk membantu menguraikan komponen yang terdapat dalam air limbah sehinngga dapat membentuk flok biomassa dengan ukuran besar agar mempermudah proses sedimentasi. Gambar 22. Tahap Aerasi I Sumber : Dokumentasi Pribadi Gambar 23. Pengembangbiakan Mikroorganisme Pengurai Sumber : Dokumentasi Pribadi

45 Aerasi II Limbah yang ada dalam tangki aerasi I akan dialirkan ke aerasi II dengan bantuan dari pompa aqualising. Dalam tahap aerasi II ini, limbah akan mengalami pemutaran dengan aerator namun dengan kecepatan yang relatif lebih kecil dengan tujuan untuk menyempurnakan tahap aerasi I. Gambar 24. Tahap Aerasi II Sumber : Dokumentasi Pribadi Tangki Sedimentasi I Limbah yang berasal dari tahap aerasi II akan menuju ke tahap sedimentasi I yaitu proses pemisahan padatan yang terdapat dalam air limbah dengan metode pengendapan. Padatan yang telah terpisah dengan air akan masuk ke tangki penampungan sementara cairan akan diberikan tambahan koagulan berupa PAC Sedimentasi II Setelah air limbah diberi tambahan koagulan PAC pada tahap tangki sedimentasi I, air limbah akan masuk ke tahap sedimentasi II. Pada tahap ini cairan akan melalui alat fat trap yang digunakan untuk menyaring lemak dalam air limbah. Sehingga air limbah yang dihasilkan dari tahap ini memiliki kandungan lemak yang relatif rendah. Hasil sedimentasi berupa endapan yang mengandung lemak dan padatan akan dipisahkan ke bak penampungan yang akan dimanfaatkan sebagai pupuk untuk tanaman disekitar tempat pengolahan limbah cair di CV Cita Nasional.

46 37 Gambar 25. Kolam Sedimentasi Sumber : Dokumentasi Pribadi Penyaringan Tahap selanjutnya ialah penyaringan, air limbah akan mengalami proses penyaringan dengan melalui 4 tangki secara berurutan agar diperoleh kondisi cairan yang jernih. Dalam tahap penyaringan terakhir (keempat), dilakukan proses mediasi. Proses mediasi dilakukan untuk memastikan bahwa air limbah tidak mengandung bahan berbahaya. Hal tersebut dapat dilakukan dengan menambahkan makhluk hidup seperti ikan atau eceng gondok dalam proses penyaringan pada tangki atau kolam. Apabila mediator yang digunakan dapat hidup, dapat dipastikan air limbah tidak mengandung berbahaya. Setelah itu, air limbah akan melalui flow control pump yang dialirkan ke sand filter. Sand filter merupakan proses penyaringan dengan menggunakan pasir lembut secara berturutan. Gambar 26. Kolam Mediasi Sumber : Dokumentasi Pribadi

47 Penampungan Akhir Air limbah yang telah melalui proses pengolahan akan ditampung ke tangki penampungan akhir. Limbah yang dihasilkan sudah melalui proses mediasi dan tidak mengandung bahan berbahaya. Umumnya air limbah yang terdapat dalam penampungan akhir cenderung memiliki ph netral (6-7). Sehingga aman untuk dibuang ke lingkungan sekitar pabrik maupun dimanfaatkan kembali. Gambar 27. Tangki Penampungan Akhir Sumber : Dokumentasi Pribadi Dalam penerapannya, CV Cita Nasional menggunakan kombinasi antara ketiganya. Pengolahan limbah dengan menggunakan kombinasi fisikokimia dengan mikroorganisme pengurai. Hasil dari pengolahan limbah cair yang diperoleh aman untuk dibuang ke lingkungan maupun digunakan kembali. Dalam pemanfaatannya, CV Cita Nasional biasanya menggunakan air limbah yang telah diproses sebagai sanitasi lingkungan maupun sebagai penyiraman tanaman di sekitar pabrik sedangkan untuk padatan yang dihasilkan dari proses pengolahan digunakan sebagai pupuk tanaman.

48 BAB VI PEMBAHASAN 6.1. Jenis Limbah Limbah merupakan sisa atau bahan buangan dari sisa hasil produksi yang berasal dari skala kecil hingga besar (Ibrahim, 2005). Limbah terbagi menjadi 4 bagian antara lain limbah padat, limbah cair, limbah gas, dan limbah B3. Limbah memiliki karakteristik yang berbedabeda sehingga dalam pengolahannya membutuhkan perlakuan yang berbeda pula agar buangan limbah tidak merusak lingkungan sekitar tempat industri tersebut berada (Jenie, 1993 dalam Sudaryati et al., 2012). Pada CV Cita Nasional limbah yang dihasilkan dikelompokkan menjadi 2 jenis yaitu limbah padat dan limbah cair. Limbah padat yang dihasilkan CV Cita Nasional meliputi hasil buangan yang diperoleh dari kardus bekas dari kemasan cup, karton bekas gulungan dari kemasan prepack maupun penutup kemasan cup, karung bekas dari kemasan bahan-bahan tambahan produk, serta kemasan yang tidak lolos uji kelayakan. Sehingga hasil limbah padat yang dihasilkan setiap harinya tidak menentu. Limbah padat akan dikumpulkan dalam sebuah ruangan khusus dan akan melalui proses pemilahan untuk memisahkan limbah yang masih memiliki nilai ekonomis dan tidak. Limbah padat yang masih memiliki nilai ekonomis seperti kardus, karton, dan karung goni akan dipisahkan untuk dimanfaatkan kembali. Limbah tersebut akan dijual kepada pihak lain. Sedangkan limbah padat lainnya yang tidak memiliki nilai ekonomis akan dibakar. Menurut (Jenie, 1993 dalam Sudaryati et al., 2012) pengolahan perlu dilakukan pada limbah padar agar tidak terjadi penumpukan dan mencemari lingkungan. Limbah cair yang dihasilkan CV Cita Nasional meliputi hasil yang diperoleh proses produksi yang mengandung bahan organik dan anorganik. Limbah cair memiliki komposisi yang sangat bervariasi tergantung dari asal limbah tersebut, kualitas dari limbah cair menunjukkan spesifikasi limbah yang diukur dari jumlah kandungan bahan pencemar dalam limbah cair (Andies, 2011). Limbah cair berasal dari beberapa sumber yaitu dari pengujian laboratorium, dari tumpahan susu saat proses produksi, dan dari pencucian serta proses sanitasi alat mesin produksi. Produk susu memiliki karakteristik limbah cair yang rentan terhadap mikroorganisme sehingga mudah mengalami kebusukan (Agus, 2000 dalam Wagini et al., 2002). 39

49 Parameter Limbah Limbah cair memiliki karakteristik fisis, kimia, dan biologi (Tarigan & Edward., 2003). Terdapat berbagai kontaminan penting yang terkandung dalam air limbah meliputi padatan tersuspensi, bahan organik yang dapat mengalami degradasi secara biologis, mikroorganisme bersifat patogen, bahan makanan sebagai nutrien mikroorganisme, polutan, logam berat, serta bahan organik terlaut yang perlu diperhatikan dalam pengolahan air limbah. Menurut Wagini (2002) karakteristik fisis yaitu perubahan yang ditimbulkan oleh parameter fisis seperti suhu, zat padat terlarut, zat padat tersuspensi, kekeruhan, warna, rasa, serta bau. Karakteristik kimia dari air limbah ditentukan oleh kandungan dari unsur yang membentuk sifat kimia seperti BOD, COD, ph, alkalinitas, kadar besi, mangan, logam berat, fenol, lemak dan minyak. Sedangkan karakteristik biologi ditentukan oleh kandungan dari mikroorganisme dalam air seperti bakteri coliform. CV Cita Nasional memiliki karateristik secara fisika dan kimia sebagai parameter yang diuji untuk mengetahui karakteristik dari proses pengolahan limbah yang ada. Karakteristik fisika yang dimiliki antara lain zat padat terlarut (TS), zat padat tersuspensi (TSS), karakteristik fisik dan temperatur. Sedangkan karakteristik secara kimia meliputi ph, COD dan BOD. Pengujian air limbah tidak dilakukan dilaboratorium CV Cita Nasional melainkan oleh Balai Besar Teknologi Pencegahan Pencemaran Industri yang merupakan Badan Penelitian dan Pengembangan Industri Semarang. Dalam menjaga hasil pengolahan limbah cair pada CV Nasional tidak mencemari lingkungan sekitar pabrik, dilakukan pengujian setiap satu bulan sekali dengan mengambil sampel secara langsung di CV Cita Nasional. Hasil dari pengujian air limbah pada bulan maret 2017 menunjukkan bahwa air limbah CV Nasional yang telah melalui proses pengolahan telah memenuhi standar baku mutu air limbah industri susu pada Peraturan Daerag Provinsi Jawa Tengah No 5 tahun Parameter yang diuji ialah fisika, kimia dan debit. Hasil pengujian parameter fisika menunjukkan hasil TSS 32 mg/l dengan beban pencemaran 0,64 kg/hari. Parameter kimia meliputi BOD 26,35 mg/l dengan beban pencemaran 0,527 kg/hari, COD 90,05 mg/l dengan beban pencemaran 1,081 kg/hari, dan ph 6,5. Menurut Wagini (2002) hasil pengujian air limbah yang memiliki nilai dibawah batas maksimal baku mutu air limbah industri susu sehingga memenuhi syarat dan aman untuk dibuang ke lingkungan.

50 41 Nilai TSS yang terkandung dalam air limbah CV Cita Nasional ialah 32 mg/l. Menurut Sugiarto (1987) TSS merupakan berat kering padatan yang terdapat dalam air setelah megalami penyaringan dengan membran 0,45 mikron. Nilai TTS dapat dipegaruhi oleh lama waktu tinggan yang digunakan. Menurut Sugiharto (1987), waktu yang baik selama 2 jam dalam bak pengendapan. Sedangkan pada CV Cita Nasional pengujian dilakukan oleh pihak lain yang mengambil sampel dan pengujian berada di laboratorium pihak lain tersebut sehingga pengujian TSS yang dilakukan tidak memiliki waktu tinggal yang sama. BOD dari air limbah CV Cita Nasional yang telah melalui proses pengolahan pada uji sampel bulan maret 2017 menunjukkan hasil yang relatif tinggi yaitu 26,35 mg/l. Nilai BOD dalam air berbanding lurus dengan aktivitas mikroorganisme yang ada. Nilai BOD menunjukkan banyaknya oksigen yang diperlukan oleh mikroorganisme untuk proses dekomposisi zat pencemar organik (Priyambada, 2008). Namun menurut baku mutu air limbah industri susu yang ditetapkan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Tengah No 5 tahun 2002, nilai BOD air limbah CV Cita Nasional memenuhi syarat. Nilai COD dari air limbah setelah pengolahan ialah 90,65 mg/l sedangkan nilai COD yang ditetapkan baku mutu air limbah maksimal 100 mg/l. COD merupakan jumlah dari oksigen yang diperlukan untuk proses oksidasi zat-zat organik yang terkandung dalam 1 liter air limbah (G. Alerts dan SS Santika, 1987 dalam Wagini & Bambang, Menurut Rahmawati (2005) yang mempengaruhi nilai COD dan BOD adalah proses pengolahan air limbah yang efektif. Sehingga adanya nilai BOD dan COD yang tinggi disebabkan karena adanya proses yang berlangsung tidak sempurna salah satunya adalah proses aerasi. Jumlah oksigen yang tidak mencukupi kebutuhan selama proses aerasi akan menyebabkan zat yang terkandung dalam air limbah tidak terurai dengan sempurna. Parameter lain yang digunakan oleh CV Cita Nasional ialah makhluk hidup seperti ikan dan eceng gondok yang dikembangkan dalam sebuah kolam. Adanya pengujian yang hanya dilakukan satu kali dalam sebulan sedangkan pengolahan air limbah dilakukan setiap hari selama 24 jam dengan kapasitas L/hari air limbah yang masuk ke tangki penampungan, pengolahan limbah pada CV Cita Nasional menggunakan paramater ikan dengan berbagai ukuran sebagai parameter. Jika ikan tetap hidup dengan baik maka air limbah yang dihasilkan aman sedangkan apabila ikan mati berarti pengolahan air limbah tidak berjalan dengan baik dan masih mengandung zat berbahaya. Menurut Triyatmo (2002) ikan dapat menjadi indikasi bahwa air yang mengalir ke kolam memiliki kandungan oksigen

51 42 yang cukup karena bahan organik dan anorganik telah berkurang setelah mengalami proses pengolahan. Apabila ikan mati, maka kadar oksigen dalam air tidak cukup karena kandungan bahan organik dan anorganik yang masih tinggi Pengolahan Limbah Proses pengolahan limbah yang lakukan oleh CV Cita Nasional ialah pengolahan limbah cair. Proses dilakukan secara fisika, kimia dan biologi. Menurut Wagini (2002) masing-masing proses dapat digunakan secara tunggal maupun dikombinasikan. Proses fisika digunakan untuk merubah kualitas air limbah dengan menggunakan proses fisis seperti flotasi, filtrasi, sedimentasi dan absorosi. Proses kimia digunakan untuk memisahkan partikel dengan penambahan koagulan. Sementara proses biologi yag merupakan proses oksidasi dengan memanfaatkan aktivitas mikroorganisme, dapat dilakukan secara aerob dan anaerob. CV Cita Nasional menerapkan instalasi dengan metode kombinasi fisika, kimia dan biologi. Sesuai dengan pendapat Wagini (2002) bahwa karakteristik air limbah cair industri susu memerlukan kombinasi proses fisika, kimia dan biologi. Proses fisika yang digunakan ialah penyaringan, aqualising, dan sedimentasi. Tahap awal yang dilakukan dalam pengolahan limbah cair dengan penyaringan minyak pada air limbah yang berada pada tangki penampungan dengan dialirkan menuju tangki penyaringan minyak kasar dengan menggunakan flowmeter. Penyaringan tahap ini dilakukan untuk memisahkan air limbah dari padatan yang berukuran besar. Sementara penggunaan flowmeter untuk mengatur besar kecilnya laju aliran. Tahap selanjutnya ialah aqualising dimana proses ini digunakan untuk memisahkan air limbah dan minyak. Susu banyak mengandung lemak, sehingga air limbah dari pabrik olahan susu cederung memiliki kadar lemak yang tinggi. Menurut Wagini (2002) tujuan dari proses aqualising ialah air limbah menjadi homogen dan cair agar memudahkan proses aerob. Sementara tahap sedimentasi dilakukan setelah proses aerasi dimana dilakukan pengendapan terhadap padatan. Sedimetasi tahap kedua dilakukan untuk memisahkan lemak dan air dalam air limbah sehingga dihasikan air limbah dengan kadar lemak yang rendah. Menurut Wagini (2002) proses sedimentasi dilakukan dengan mengendapkan partikel padatan pada air limbah agar dapat dipisahkan. Menurut Rahwamati (2005) proses pengendapan dapat mempengaruhi nilai TSS dalam pengujian air limbah. Proses kimia yang digunakan dalam pengolahan limbah cair CV Cita Nasional ialah koagulasi yang akan dilakukan sesudah proses pengendapan partikel pada sedimentation tank

52 43 I. Menurut Wagini (2002) proses koagulasi dilakukan dengan menambahkan koagulan. Dalam pengolahan limbah ini digunakan koagulan berupa PAC. PAC akan ditambahkan pada tangki penampungan yang berisi air limbah yang telah terpisah dari padatan pada proses sebelumnya. Menurut Ramadhani (2013), PAC memiliki keunggulan dibandingkan koagulan lain seperti : a. Kandungan klorida akan optimal pada fase cair yang memiliki muaan negatif sehingga cepat bereaksi dan mampu merusak ikatan organik terutama ikatan karbon nitrogen yang akan membentuk makromolekul. b. PAC tidak memerlukan ketepatan dosis sehingga apabila diberikan dalam jumlah berlebih tidak akan menyebabkan kekeruhan pada air limbah sementara beberapa koagulan lain (alumunium sulfida, besi klorida, dll) akan mengalami kekeruhan apabila dosis yang diberikan berlebih. c. PAC memiliki kandungan polimer dengan struktur polielektrolite yang dapat mengurangi bahkan tidak meemrlukan bahan tambahan lain. Proses biologi yang digunakan ialah aerasi aerob dengan penambahan mikroorganisme pengurai. Menurut Wagini (2002) proses aerob dapat menurunkan bahan-bahan organik terlarut dan senyawa organik lainnya dengan bantuan mikroorganisme pengurai. Sistem aerasi dengan aerator dapat berfungsi sebagai penambah oksigen dalam proses aerob. Wagini (2002) kembali menambahkan bahwa aerasi dapat memasukkan oksigen yang dibutuhkan dalam proses aerob. Selain itu aerasi dengan alat aerator dapat membantu menguraikan komponen yang terdapat dalam air limbah. Dalam proses biologi ini digunakan beberapa jenis bakteri pengurai seperti Aerobacter sp, Nitrobacter sp, Nitrosomonas sp, Lactobacillus sp, Saccaromyces sp. Menurut Lukito (2013) air limbah industri pengolahan susu merupakan produk heterogen yang membutuhkan kombinasi dari bakteri pengurai yang sesuai dengan kandungan dalam limbah. Menurut Wagini (2002) proses biologi berpengaruh terhadap nilai BOD dalam pengujian air limbah. Aktivitas bakteri pengurai menjadi kurang efektif apabila suplai oksigen dari aerator tidak mencukupi. Pengolahan limbah cair yang dilakukan oleh CV Cita Nasional dengan mengkombinasikan proses secara fisika, kimia, dan biologi mampu mengurangi pencemaran air limbah. Dari hasil pengujian menunjukkan pengolahan limbah yang ada mampu menghasilkan air buangan limbah yang memenuhi baku mutu air limbah industri susu pada Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah No.5 tahun Menurut Sugiarto (1987) adanya proses aerasi dalam

53 44 pengolahan limbah menjadi salah satu usaha dari pengambilan zat pencemar, sehingga konsentrasi zat pencemaran akan berkurang maupun hiang. Menurut Wagini (2002), hasil pengolahan yang telah diuji dan mampu memenuhi standar baku mutu air limbah dapat dikatakan efisien sehingga air hasil pengolahan cukup aman untuk dibuang ke lingkungan.

54 BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN 6.4. Kesimpulan Banyaknya limbah cair yang dihasilkan dari proses produksi setiap harinya ialah ± liter yang dihasilkan dari tumpahan susu saat produksi, buangan air cucian alat dan mesin, serta dari susu yang tidak lolos uji kemasan. Pengolahan limbah menggunakan perlakuan fisika, kimia dan biologi. Tahapan pengolahan menggunakan lumpur aktif dalam proses aerasi merupakan tahapan penting untuk menurunkan BOD dan COD limbah cair. Nilai TTS dipengaruhi oleh lama waktu pengendapan yang digunakan. Hasil pengolahan limbah cair CV Cita Nasional telah memenuhi standar baku mutu air limbah industri susu sesuai Peraturan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah No.5 tahun Saran Sebaiknya perusahaan lebih mengawasi kinerja staff limbah pada saat proses pengolahan limbah dan memiliki prosedur standar dalam pengolahan limbah cair. Sebaiknya kesadaran dan disiplin pekerja terhadap keselamatan lebih diperhatikan seperti pemakaian masker dan sarung tangan pada staff limbah karena terus terpapar saat pengolahan limbah yang terus menerus dapat berdampak bagi kesehatan pekerja. Sebaiknya perlu dilakukan pengujian limbah secara sederhana yang dilakukan setiap hari sehingga dapat memastikan kualitas mutu air limbah karena proses pembuangan limbah ke lingkungan dilakukan setiap hari dengan jumlah yang besar. 45

55 DAFTAR PUSTAKA Andiese, V, W Pengolahan Limbah Cair Rumah Tangga dengan Metode Kolam Okdidasi. INFRASTRUKTUR 1(2); Retrived from Ibrahim, B Kaji Ulang Sistem Pengolahan Limbah Cair Industri Hasil Perikanan Secara Biologis Dengan Lumpur Aktif. Teknologi Hasil Perikanan Vol. VIII No. 1. Retrived from journal.ui.ac.id/index.php/science/article/download/362/358. Lukito, A., Purwanto, M., & Goeltom, M Pertumbuhan Bakteri Pseudomonas aeruginosa dan Dekolorasi Senyawa Pewarna Stoberi Red dan Orange Yellow Dalam Kondisi Curah. Caliptra, Hal Retrived from Priyambada, I. B., Wiharyanto, O., Ratih, P, E, S Analisa Pengaruh Perbedaan Fungsi Tata Guna Lahan Terhadap Beban Cemaran BOD Sungai. Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro, Semarang. Retrived from Rahmawati, A. R, & R, Azizah Perbedaan Kadar BOD, COD, TSS, dan MPN Coliform pada Air Limbah, Sebelum dan Sesudah Pengolahan di RSUD Nganjuk. Jurnal Kesehatan Lingkungan, FKM Unair. Retrived from Sudaryati, N.L.G., I.W. Kasa., dan I.W.B. Suyasa Pemanfaatan Sedimen Perairan Tercemar Sebagai Bahan Lumpur Aktif Dalam Pengolahan Limbah Cair Industri Tahu. Universitas Udayana, Bali. Retrived from Sugiharto. (1987). Dasar-dasar Pengelolaan Air Limbah. Jakarta: UIP: 6-7. Retrieved from +limbah.pdf Tarigan, M. S., dan Edward Kandungan Total Zat Padat Tersuspensi (Total Suspended Solid) di Perairan Raha Sulawesi Tenggara. Makara, Sains, Vol. 7 No. 3. Retrived from journal.ui.ac.id/index.php/science/article/download/362/

56 47 Triyatmo, B Kualitas dan Kesuburan Air Budidaya Lele Dumbo (Clarias gariepinus) Dengan Volume Pergantian Air Berbeda. Retrived from Wagini, R., Karyono., Agus, S, B Pengolahan Limbah Cair Industri Susu (Liquid Waste Management in Milk Factory). Pusat Studi Lingkungan Hidup, FMIPA, UGM, Yogyakarta. Retrived from Wagini, R., dan Bambang M Pengolahan Limbah Cair Industri Batik. Gama Sains VI (1). Retrivied from Yachya, A., & E, Sulistyawan Pengaruh Air Limbah Industri Susu Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanam Tanaman Bawang Merah. FMIPA, Universitas Adi Buana, Surabaya. Retrived from

57 LAMPIRAN Lampiran 1. Alur Proses Produksi Susu Pasteurisasi dan Homogenisasi 48

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Sejarah Singkat CV.CITA NASIONAL. dengan merk dagang Susu Segar Nasional, produk lainnya yaitu yogurt

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Sejarah Singkat CV.CITA NASIONAL. dengan merk dagang Susu Segar Nasional, produk lainnya yaitu yogurt BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum 4.1.1 Sejarah Singkat CV.CITA NASIONAL Perusahaan CV Cita nasional adalah perusahaan milik perseorangan yang bergerak dalam pengelolaan susu murni

Lebih terperinci

PROSES PRODUKSI SUSU PASTEURISASI DAN HOMOGENISASI DI CV. CITA NASIONAL SALATIGA

PROSES PRODUKSI SUSU PASTEURISASI DAN HOMOGENISASI DI CV. CITA NASIONAL SALATIGA PROSES PRODUKSI SUSU PASTEURISASI DAN HOMOGENISASI DI CV. CITA NASIONAL SALATIGA LAPORAN KERJA PRAKTEK Diajukan untuk memenuhi sebagian syarat-syarat guna memperoleh gelar Sarjana Teknologi Pertanian Oleh

Lebih terperinci

PROSES PRODUKSI SUSU & PENGEMASAN CUP SUSU PASTEURISASI DAN HOMOGENISASI DI CV. CITA NASIONAL, SALATIGA

PROSES PRODUKSI SUSU & PENGEMASAN CUP SUSU PASTEURISASI DAN HOMOGENISASI DI CV. CITA NASIONAL, SALATIGA PROSES PRODUKSI SUSU & PENGEMASAN CUP SUSU PASTEURISASI DAN HOMOGENISASI DI CV. CITA NASIONAL, SALATIGA LAPORAN KERJA PRAKTEK Diajukan untuk memenuhi sebagian dari syarat-syarat guna memperoleh gelar Sarjana

Lebih terperinci

V. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

V. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN V. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 5.1 Sejarah dan Perkembangan Rinadya Yoghurt Rinadya Yoghurt merupakan usaha rumahtangga yang bergerak dalam bidang pengolahan susu segar yaitu memproduksi yoghurt. Usaha ini

Lebih terperinci

FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN UNIVERSITAS KATOLIK SOEGIJAPRANATA SEMARANG

FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN UNIVERSITAS KATOLIK SOEGIJAPRANATA SEMARANG PROSES PENGOLAHAN SUSU PASTEURISASI DAN HOMOGENISASI SERTA SANITASI YANG DI TERAPKAN DI CV. CITA NASIONAL SALATIGA LAPORAN KERJA PRAKTEK Diajukan untuk memenuhi sebagian dari syarat-syarat guna memperoleh

Lebih terperinci

BAB III METODA PENELITIAN. Rancangan analisis data pada penelitian ini menggunakan faktorial dalam

BAB III METODA PENELITIAN. Rancangan analisis data pada penelitian ini menggunakan faktorial dalam BAB III METODA PENELITIAN 3.1 Metoda Percobaan Rancangan analisis data pada penelitian ini menggunakan faktorial dalam Rancangan Acak Kelompok (RAK), desain faktorialnya 4 x 4 dengan tiga kali ulangan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tersebut dapat diraih apabila suatu perusahaan bisa mengambil keputusan secara

BAB I PENDAHULUAN. tersebut dapat diraih apabila suatu perusahaan bisa mengambil keputusan secara BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendistribusian adalah salah satu kegiatan pemasaran yang bertujuan untuk mempermudah penyampaian barang dan jasa dari produsen kepada konsumen sehingga penggunaannya

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN V-29 BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT. Sinar Utama Nusantara (PT. SUN) merupakan perusahaan yang berlokasi di jalan Batang kuis Km 3,8 Desa Telaga Sari, Tanjung Morawa yang didirikan

Lebih terperinci

BAB VII LAMPIRAN. Perhitungan Neraca Massa pada Proses Pengolahan Sari Buah Jambu Biji Merah:

BAB VII LAMPIRAN. Perhitungan Neraca Massa pada Proses Pengolahan Sari Buah Jambu Biji Merah: BAB VII LAMPIRAN Perhitungan Neraca Massa pada Proses Pengolahan Sari Buah Jambu Biji Merah: Ukuran buah jambu biji merah: - Diameter = + 10 cm - 1kg = 7-8 buah jambu biji merah (berdasarkan hasil pengukuran)

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN Bab ini menjelaskan beberapa hal mengenai perusahaan yang menjadi tempat penelitian, yaitu PT. XYZ. Beberapa hal tersebut adalah sejarah perusahaan, ruang lingkup bidang

Lebih terperinci

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 TEKNOLOGI PROSES PRODUKSI Proses produksi PT Amanah Prima Indonesia dimulai dari adanya permintaan dari konsumen melalui Departemen Pemasaran yang dicatat sebagai pesanan dan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 27 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Keadaan Umum Perusahaan 1. Sejarah dan Perkembangan Perusahaan CV CITA NASIONAL didirikan pada tanggal 10 November 2000 dan diresmikan oleh Prof. Dr. Ir. Bungaran Saragih

Lebih terperinci

Pembuatan Yogurt. 1. Pendahuluan

Pembuatan Yogurt. 1. Pendahuluan Pembuatan Yogurt 1. Pendahuluan Yoghurt merupakan salah satu olahan susu yang diproses melalui proses fermentasi dengan penambahan kultur organisme yang baik, salah satunya yaitu bakteri asam laktat. Melalui

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan UD. Tiga Bawang merupakan sebuah industri kecil menengah yang bergerak dibidang pembuatan keripik dengan bahan baku ubi kayu. UD. Tiga Bawang adalah

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Perusahaan PT. Tirta Sibayakindo PT. Tirta Sibayakindo adalah perusahaan swasta nasional yang bergerak di bidang produksi air minum dalam kemasan (AMDK) bermerek

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT. Sinar Utama Nusantara merupakan perusahaan yang berlokasi di jalan Batangkuis Km 3,8 Desa Telaga Sari, Tanjung Morawa yang didirikan melalui

Lebih terperinci

VIII. SISTEM MANAJEMEN DAN ORGANISASI PERUSAHAAN

VIII. SISTEM MANAJEMEN DAN ORGANISASI PERUSAHAAN VIII. SISTEM MANAJEMEN DAN ORGANISASI PERUSAHAAN Keberhasilan suatu perusahaan sangat bergantung pada bentuk dan struktur organisasinya. Sistem pengelolaan (manajemen) organisasi perusahaan bertugas untuk

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT. Salix Bintama Prima adalah perusahaan yang bergerak di bidang pengolahan limbah kayu menjadi bahan bakar pelet kayu (wood pellet). Perusahaan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk mengetahui pengaruh penambahan DHA terhadap ketahanan susu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk mengetahui pengaruh penambahan DHA terhadap ketahanan susu BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3. 1 Metode Penelitian 3. 1. 1 Rancangan Penelitian Untuk mengetahui pengaruh penambahan DHA terhadap ketahanan susu pasteurisasi rasa cokelat diperlukan rancangan penelitian

Lebih terperinci

ASPEK NONFINANSIAL 6.1. Aspek Pasar Potensi Pasar

ASPEK NONFINANSIAL 6.1. Aspek Pasar Potensi Pasar VI ASPEK NONFINANSIAL Pada penelitian ini, kelayakan usaha diteliti dari dua aspek yaitu aspek nonfinansial dan aspek finansial. Aspek nonfinansial yang dibahas pada bagian ini adalah aspek pasar, aspek

Lebih terperinci

EFISIENSI PEMASARAN SUSU PASTEURISASI DI CV. CITA NASIONAL KABUPATEN SEMARANG. P. S.A. Sihombing, T. Ekowati, W. Sumekar

EFISIENSI PEMASARAN SUSU PASTEURISASI DI CV. CITA NASIONAL KABUPATEN SEMARANG. P. S.A. Sihombing, T. Ekowati, W. Sumekar Sihombing, P.S.A., dkk. Efisiensi Pemasaran Susu... EFISIENSI PEMASARAN SUSU PASTEURISASI DI CV. CITA NASIONAL KABUPATEN SEMARANG P. S.A. Sihombing, T. Ekowati, W. Sumekar Fakultas Peternakan dan Pertanian

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Umum Perusahaan CV. Makmur Palas merupakan sebuah perusahaan yang bergerak di bidang pendaur ulangan sampah plastik menjadi kantong plastik. Perusahaan ini

Lebih terperinci

V. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

V. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN V. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN Sejarah dan Perkembangan Perusahaan Perusahaan Terbatas Amico mulai didirikan tahun 2000 oleh Bapak Krisman. Pada awal berdiri, perusahaan bergerak sebagai distributor produk

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Susu Kambing. Dipasteurisasi 70 o C. Didinginkan 40 o C. Diinokulasi. Diinkubasi (sampai menggumpal) Yoghurt.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Susu Kambing. Dipasteurisasi 70 o C. Didinginkan 40 o C. Diinokulasi. Diinkubasi (sampai menggumpal) Yoghurt. BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Berdasarkan hasil pengamatan diperoleh bahwa proses pengolahan susu kambing menjadi yoghurt. Melalui beberapa tahapan yang digambarkan melalui bagan alir dbawah ini

Lebih terperinci

BAB 2 GAMBARAN UMUM OBJEK. maka para pengusaha AMDK berusaha mengemas tempat untuk air agar konsumen

BAB 2 GAMBARAN UMUM OBJEK. maka para pengusaha AMDK berusaha mengemas tempat untuk air agar konsumen BAB 2 GAMBARAN UMUM OBJEK 2.1 Air Minum dalam Kemasan Ketika perkembangan zaman semakin menuntut segalanya harus lebih praktis, maka para pengusaha AMDK berusaha mengemas tempat untuk air agar konsumen

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT Sumatra Industri Cat merupakan perusahaan swasta yang bergerak dalam bidang produksi cat. PT Sumatra Industri Cat didirikan pada bulan Juni tahun

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Perusahaan PT. Kurnia Aneka Gemilang berdiri sejak tahun 1969, dengan nama UD. Kurnia. Perusahaan ini menjalankan usaha yang bergerak dibidang produksi sirup

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT. Sinar Sanata Electronic Industry merupakan perusahaan yang bergerak di bidang produksi bola lampu untuk kebutuhan rumah tangga (merk Dai-ichi)

Lebih terperinci

BAB 2 GAMBARAN UMUM OBJEK

BAB 2 GAMBARAN UMUM OBJEK BAB 2 GAMBARAN UMUM OBJEK 2.1 Sejarah Umum Perusahaan PT. Mitra Manis Sentosa merupakan produsen makanan ringan yang didirikan pada tahun 1986. Bentuk badan hukum dari perusahaan ini adalah perseroan terbatas

Lebih terperinci

Makalah Manajemen Kewirausahaan USAHA PRODUKSI MINUMAN YOGURT KACANG MERAH. Disusun Oleh : Mega Ayu Puspitasari ( )

Makalah Manajemen Kewirausahaan USAHA PRODUKSI MINUMAN YOGURT KACANG MERAH. Disusun Oleh : Mega Ayu Puspitasari ( ) Makalah Manajemen Kewirausahaan USAHA PRODUKSI MINUMAN YOGURT KACANG MERAH Disusun Oleh : Mega Ayu Puspitasari ( 08307144033 ) PROGRAM STUDI KIMIA JURDIK KIMIA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGATAHUAN

Lebih terperinci

ANALISA KEAMANAN PANGAN DAN PENGAWASAN MUTU PRODUK SUSU CAIR DI CV. CITA NASIONAL, SALATIGA

ANALISA KEAMANAN PANGAN DAN PENGAWASAN MUTU PRODUK SUSU CAIR DI CV. CITA NASIONAL, SALATIGA ANALISA KEAMANAN PANGAN DAN PENGAWASAN MUTU PRODUK SUSU CAIR DI CV. CITA NASIONAL, SALATIGA LAPORAN KERJA PRAKTEK Diajukan untuk memenuhi sebagian syarat-syarat guna memperoleh gelar Sarjana Teknologi

Lebih terperinci

BAB 2 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB 2 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 1 BAB 2 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Berdirinya Perusahaan PT. Sinar Sosro adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang minuman teh dalam kemasan. Perusahaan ini terletak di Jalan Raya Bekasi

Lebih terperinci

IV. TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN

IV. TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN IV. TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN PT. Libe Bumi Abadi yang didirikan pada tanggal 28 Oktober 2005 adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang budi daya, industri pengolahan, pemasaran produk industri siap

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah PT. Ocean Centra Furnindo PT. Ocean Centra Furnindo merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di bidang manufaktur khususnya industri spring bed. Tempat

Lebih terperinci

KONTROL KUALITAS SUSU SEGAR DI CV. CITA NASIONAL SALATIGA

KONTROL KUALITAS SUSU SEGAR DI CV. CITA NASIONAL SALATIGA KONTROL KUALITAS SUSU SEGAR DI CV. CITA NASIONAL SALATIGA LAPORAN KERJA PRAKTEK Diajukan untuk memenuhi sebagian syarat-syarat guna memperoleh gelar Sarjana Teknologi Pertanian Oleh : GLORIANA NOVITA DEWI

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. dalam bidang industri pengolahan minyak goreng. Perusahaan Permata Hijau

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. dalam bidang industri pengolahan minyak goreng. Perusahaan Permata Hijau BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan Perusahaan Permata Hijau Group (PHG) adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang industri pengolahan minyak goreng. Perusahaan Permata Hijau Group

Lebih terperinci

PENGOLAHAN AIR MINUM DALAM KEMASAN (AMDK) PT.ATLANTIC BIRURAYA LAPORAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI PENGOLAHAN PANGAN

PENGOLAHAN AIR MINUM DALAM KEMASAN (AMDK) PT.ATLANTIC BIRURAYA LAPORAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI PENGOLAHAN PANGAN PENGOLAHAN AIR MINUM DALAM KEMASAN (AMDK) PT.ATLANTIC BIRURAYA LAPORAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI PENGOLAHAN PANGAN OLEH : MARCELIA LEMBONO (6103008014) ISABELLA GUNAWAN (6103008024) STEPHANNIE (6103008078)

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Susu

TINJAUAN PUSTAKA. Susu TINJAUAN PUSTAKA Susu segar Susu adalah susu murni yang belum mendapat perlakuan apapun kecuali proses pendinginan tanpa mempengaruhi kemurniannya. Susu murni adalah cairan yang berasal dari ambing sapi

Lebih terperinci

BAB VIII. SISTEM MANAJEMEN DAN ORGANISASI PERUSAHAAN

BAB VIII. SISTEM MANAJEMEN DAN ORGANISASI PERUSAHAAN 128 BAB VIII. SISTEM MANAJEMEN DAN ORGANISASI PERUSAHAAN Keberhasilan suatu perusahaan sangat bergantung pada bentuk dan struktur organisasinya. Sistem pengelolaan (manajemen) organisasi perusahaan bertugas

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan Keluarga Sosrodjojo memulai usaha dengan menjual teh wangi pada tahun 1940 di Slawi, Jawa Tengah. Pada tahun 1965 keluarga Sosrodjojo melakukan ekspansi

Lebih terperinci

PEMBUATAN ES KRIM SIRSAK (Annona muricata L.) dan ANALISA EKONOMI PRODUKNYA

PEMBUATAN ES KRIM SIRSAK (Annona muricata L.) dan ANALISA EKONOMI PRODUKNYA LAPORAN TUGAS AKHIR PEMBUATAN ES KRIM SIRSAK (Annona muricata L.) dan ANALISA EKONOMI PRODUKNYA Making Soursop (Annona muricata L.) Ice Cream and Product Economy Analysis Diajukan sebagai salah satu syarat

Lebih terperinci

LAPORAN KERJA PRAKTEK

LAPORAN KERJA PRAKTEK LAPORAN KERJA PRAKTEK PT. MARIMAS PUTERA KENCANA Diajukan Oleh : Vania Kurniawan NRP : 5203013024 JURUSAN TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS KATOLIK WIDYA MANDALA SURABAYA 2016 LEMBAR PENGESAHAN

Lebih terperinci

PENERAPAN SANITASI INDUSTRI PENGOLAHAN SUSU CV.CITA NASIONAL SALATIGA

PENERAPAN SANITASI INDUSTRI PENGOLAHAN SUSU CV.CITA NASIONAL SALATIGA PENERAPAN SANITASI INDUSTRI PENGOLAHAN SUSU CV.CITA NASIONAL SALATIGA LAPORAN KERJA PRAKTEK Diajukan untuk memenuhi sebagian syarat-syarat guna memperoleh gelar Sarjana Teknologi Pertanian Oleh : WASKITO

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan Berdirinya UD. Ponimin pada tahun 1998, UD. Ponimin merupakan industri rumah tangga yang memproduksi tahu. UD. Ponimin ini milik Bapak Ponimin. Awalnya

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. negara. Dampak negatif dari hal tersebut adalah banyaknya warga negara yang

BAB 1 PENDAHULUAN. negara. Dampak negatif dari hal tersebut adalah banyaknya warga negara yang 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jakarta merupakan kota terpadat di Indonesia dengan berbagai aktifitas setiap harinya. Hal ini terbilang wajar sehubungan dengan statusnya sebagai ibukota negara.

Lebih terperinci

BAB 2 GAMBARAN UMUM OBJEK

BAB 2 GAMBARAN UMUM OBJEK BAB 2 GAMBARAN UMUM OBJEK 2.1. Gambaran Umum Perusahaan PT. Jasa Putra Plastik merupakan salah satu perusahaan yang bergerak dalam bidang industri pembuatan plastik padat. Perusahan ini telah dibangun

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN UMUM INDUSTRI FARMASI. Lembaga Farmasi Direktorat Kesehatan Angkatan Darat (Lafi Ditkesad)

BAB II TINJAUAN UMUM INDUSTRI FARMASI. Lembaga Farmasi Direktorat Kesehatan Angkatan Darat (Lafi Ditkesad) BAB II TINJAUAN UMUM INDUSTRI FARMASI 2.1 Perkembangan Lafi Ditkesad Lembaga Farmasi Direktorat Kesehatan Angkatan Darat (Lafi Ditkesad) merupakan lembaga yang telah ada sejak zaman penjajahan Belanda.

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 PEMBAGIAN TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB

LAMPIRAN 1 PEMBAGIAN TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB LAMPIRAN 1 PEMBAGIAN TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB 1. General Manager Menentukan dan merumuskan kegiatan utama dalam perusahaan untuk pencapaian tujuan umum perusahaan. Mengkoordinir dan mengawasi tugas-tugas

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. proses produksi plastik kantongan dari bijih plastik. PT. Megah Plastik didirikan

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. proses produksi plastik kantongan dari bijih plastik. PT. Megah Plastik didirikan BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Perusahaan PT. Megah Plastik merupakan perusahaan yang bergerak pada bidang proses produksi plastik kantongan dari bijih plastik. PT. Megah Plastik didirikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Untuk memenuhi kebutuhan protein hewani, salah satu bahan pangan asal ternak yang dapat digunakan adalah susu. Susu merupakan bahan makanan yang istimewa bagi manusia

Lebih terperinci

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 3.1 Perkembangan Perusahaan PT Anugrah Plastindo Lestari adalah suatu Perseroan Terbatas yang didirikan pada tanggal 01 Desember 1994 dengan nomor akte pendirian 02-2185.HT.01.01.

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT. Sinar Sanata Electronic Industry adalah sebuah perusahaan yang bergerak di bidang pembuatan bola lampu untuk kebutuhan rumah tangga dan kendaraan

Lebih terperinci

SUSU EVAPORASI, SUSU KENTAL, SUSU BUBUK

SUSU EVAPORASI, SUSU KENTAL, SUSU BUBUK PENGOLAHAN SUSU SUSU EVAPORASI, SUSU KENTAL, SUSU BUBUK Materi 11 TATAP MUKA KE-11 Semester Genap 2015-2016 BAHAN KULIAH TEKNOLOGI HASIL TERNAK Laboratorium Teknologi Hasil Ternak Fakultas Peternakan Universitas

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan Kelapa sawit merupakan salah satu komoditas ekspor non migas yang sangat potensial di Indonesia terutama untuk meningkatkan pendapatan negara. Saat

Lebih terperinci

V. GAMBARAN UMUM. 5.1 Sejarah Perusahaan

V. GAMBARAN UMUM. 5.1 Sejarah Perusahaan V. GAMBARAN UMUM 5.1 Sejarah Perusahaan PT. Bumi Energi Equatorial (PT. BEE) merupakan suatu usaha yang membuat dan mengembangkan pembaharuan energi, khusunya energi yang dibutuhkan untuk industri. PT.

Lebih terperinci

PROSES PRODUKSI DAN PENGAWASAN MUTU YOGHURT PADA CV. CITA NASIONAL SALATIGA

PROSES PRODUKSI DAN PENGAWASAN MUTU YOGHURT PADA CV. CITA NASIONAL SALATIGA PROSES PRODUKSI DAN PENGAWASAN MUTU YOGHURT PADA CV. CITA NASIONAL SALATIGA LAPORAN KERJA PRAKTEK Diajukan untuk memenuhi sebagian dari syarat-syarat guna memperoleh gelar Sarjana Teknologi Pangan Oleh

Lebih terperinci

4.1.2 Struktur Organisasi Milkfood Barokah

4.1.2 Struktur Organisasi Milkfood Barokah 30 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Perusahaan 4.1.1 Sejarah Milkfood Barokah Milkfood Barokah merupakan usaha mikro yang memiliki kegiatan usaha memproduksi minuman susu olahan. Milkfood Barokah

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN A. TEMPAT DAN WAKTU Tempat pelaksanaan penelitian adalah di Laboratorium Balai Besar Industri Agro (BBIA) Cikaret, Bogor dan Laboratorium Teknik Pengolahan Pangan dan Hasil Pertanian

Lebih terperinci

MENINGKATKAN PENDAPATAN PETERNAK SAPI PERAH MELALUI OLAHAN MAKANAN BERBASIS SUSU DI KABUPATEN BOYOLALI

MENINGKATKAN PENDAPATAN PETERNAK SAPI PERAH MELALUI OLAHAN MAKANAN BERBASIS SUSU DI KABUPATEN BOYOLALI MENINGKATKAN PENDAPATAN PETERNAK SAPI PERAH MELALUI OLAHAN MAKANAN BERBASIS SUSU DI KABUPATEN BOYOLALI Wahyuningsih1, Isti Pudjihastuti2), Fahmi Arifan3) Program Studi D III Teknik Kimia Fakultas Teknik,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. JenisPenelitian, Rancangan Penelitian atau Metode Pendekatan Jenis penelitian ini adalah quasi experiment (eksperimen semu) dengan rancangan penelitian non randomized pretest-postest

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT. Sari Tani Jaya Sumatera merupakan suatu perusahaan yang bergerak di bidang pengolahan ubi kayu untuk menghasilkan produk tepung tapioka yang

Lebih terperinci

b. Bahan pangan hewani bersifat lunak dan lembek sehingga mudah terpenetrasi oleh faktor tekanan dari luar.

b. Bahan pangan hewani bersifat lunak dan lembek sehingga mudah terpenetrasi oleh faktor tekanan dari luar. pengertian Bahan Pangan Hewani dan Nabati dan pengolahannya Secara garis besar, bahan pangan dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu bahan pangan asal tumbuhan (nabati) dan bahan pangan asal hewan (hewani).

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PELAKSANAAN A. Tempat dan Waktu Pelaksanaan Kegiatan penyusunan dan penelitian tugas akhir ini dilakukan di Usaha Kecil Menengah

BAB III METODOLOGI PELAKSANAAN A. Tempat dan Waktu Pelaksanaan Kegiatan penyusunan dan penelitian tugas akhir ini dilakukan di Usaha Kecil Menengah 20 BAB III METODOLOGI PELAKSANAAN A. Tempat dan Waktu Pelaksanaan Kegiatan penyusunan dan penelitian tugas akhir ini dilakukan di Usaha Kecil Menengah (UKM) Chrisna Snack, Perumahan Josroyo 19 RT 7 RW

Lebih terperinci

PENJABARAN RENCANA KEGIATAN PEMBELAJARAN MINGGUAN Mingguke-5

PENJABARAN RENCANA KEGIATAN PEMBELAJARAN MINGGUAN Mingguke-5 PENJABARAN RENCANA KEGIATAN PEMBELAJARAN MINGGUAN Mingguke-5 Teknologi Pengawetan dan Produk Susu Cair (Lanjutan). Pengaruh Pasteurisasi (pemanasan) terhadap sifat fisik dan kimia susu Pemanasan dapat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. upaya untuk menyelamatkan harga jual buah jambu getas merah terutama

BAB I PENDAHULUAN. upaya untuk menyelamatkan harga jual buah jambu getas merah terutama 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Buah jambu getas merah merupakan buah-buahan tropis yang mudah sekali mengalami kerusakan dan secara nyata kerusakannya terjadi pada saat penanganan, transportasi,

Lebih terperinci

VI. ANALISIS ASPEK-ASPEK NON FINANSIAL

VI. ANALISIS ASPEK-ASPEK NON FINANSIAL VI. ANALISIS ASPEK-ASPEK NON FINANSIAL 6.1. Aspek Pasar Analisis mengenai aspek pasar digunakan untuk mengkaji potensi pasar dari produk yoghurt Dafarm baik dari sisi permintaan, penawaran serta harga

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Latar Belakang. laktasi oleh hewan dengan tujuan sebagai sumber nutrisi dan memberikan

PENDAHULUAN. Latar Belakang. laktasi oleh hewan dengan tujuan sebagai sumber nutrisi dan memberikan PENDAHULUAN Latar Belakang Susu merupakan bahan pangan yang dihasilkan selama periode laktasi oleh hewan dengan tujuan sebagai sumber nutrisi dan memberikan sistem kekebalan bagi anak yang baru dilahirkan

Lebih terperinci

PROSES PRODUKSI DAN PENGEMASAN YOGHURTDICV. CITA NASIONAL SALATIGA

PROSES PRODUKSI DAN PENGEMASAN YOGHURTDICV. CITA NASIONAL SALATIGA PROSES PRODUKSI DAN PENGEMASAN YOGHURTDICV. CITA NASIONAL SALATIGA LAPORAN KERJA PRAKTEK Diajukan untuk memenuhi sebagian dari syarat syarat guna memperoleh gelar Sarjana Teknologi Pangan Oleh : Monica

Lebih terperinci

Chemistry In Our Daily Life

Chemistry In Our Daily Life Chemistry In Our Daily Life Pembuatan Yogurt 1. Pendahuluan Yoghurt merupakan salah satu olahan susu yang diproses melalui proses fermentasi dengan penambahan kultur organisme yang baik, salah satunya

Lebih terperinci

ASPEK FINANSIAL Skenario I

ASPEK FINANSIAL Skenario I VII ASPEK FINANSIAL Setelah menganalisis kelayakan usaha dari beberapa aspek nonfinansial, analisis dilanjutkan dengan melakukan analisis kelayakan pada aspek finansial yaitu dari aspek keuangan usaha

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan produk plastik pada saat ini cukup pesat dimana semakin

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan produk plastik pada saat ini cukup pesat dimana semakin 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan produk plastik pada saat ini cukup pesat dimana semakin meningkatnya pemesanan oleh masyarakat. Oleh karena itu PT. PANCA BUDI IDAMAN lebih meningkatkan

Lebih terperinci

III. METODE PELAKSANAAN. bulan April 2013 sampai dengan pertengahan Juni 2013.

III. METODE PELAKSANAAN. bulan April 2013 sampai dengan pertengahan Juni 2013. III. METODE PELAKSANAAN 3.1. Tempat dan Waktu Pelaksanaan Pengalaman kerja praktek mahasiswa (PKPM) ini dilakukan di perusahaan bakpia pathok 25 Yogyakarta, dan dilakukan selama 2,5 bulan yaitu dimulai

Lebih terperinci

Prinsip-prinsip Penanganan dan Pengolahan Bahan Agroindustri

Prinsip-prinsip Penanganan dan Pengolahan Bahan Agroindustri Prinsip-prinsip Penanganan dan Pengolahan Bahan Agroindustri PENANGANAN Jenis Kerusakan Bahan Pangan Kerusakan mikrobiologis Kerusakan mekanis Kerusakan fisik Kerusakan biologis Kerusakan kimia Kerusakan

Lebih terperinci

NAMA KELOMPOK : PUTRI FEBRIANTANIA M ( ) R

NAMA KELOMPOK : PUTRI FEBRIANTANIA M ( ) R USAHA TELUR ASIN NAMA KELOMPOK : PUTRI FEBRIANTANIA M (0610963043) R. YISKA DEVIARANI S (0610963045) SHANTY MESURINGTYAS (0610963059) WIDIA NUR D (0610963067) YOLANDA KUMALASARI (0610963071) PROGRAM STUDI

Lebih terperinci

PT Karya Murni Perkasa didirikan pada tanggal 4 Februari 1978 dengan. nama CV. Karya Murni Perkasa yang berlokasi di jalan Sei Musi NO.

PT Karya Murni Perkasa didirikan pada tanggal 4 Februari 1978 dengan. nama CV. Karya Murni Perkasa yang berlokasi di jalan Sei Musi NO. 2.1 Sejarah Perusahaan PT Karya Murni Perkasa didirikan pada tanggal 4 Februari 1978 dengan nama CV. Karya Murni Perkasa yang berlokasi di jalan Sei Musi NO. 21 A dengan pendirian dihadapan Notaris Walter

Lebih terperinci

Lampiran 1. Mesin dan Peralatan. - Mesin. - Bagian Water Treatment. a. Sand Filter. Diameter Tangki : 81 cm

Lampiran 1. Mesin dan Peralatan. - Mesin. - Bagian Water Treatment. a. Sand Filter. Diameter Tangki : 81 cm Lampiran 1 Mesin dan Peralatan - Mesin - Bagian Water Treatment a. Sand Filter Tinggi Tangki : 180 cm Diameter Tangki : 81 cm Isi Media : Pasir kuarsa : Untuk menyaring material berat dari air sumur :

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teknologi yang digunakan dalam pengolahan susu oleh sebagian besar peternak sapi perah adalah proses homogenisasi dan proses pendinginan. Proses homogenisasi adalah

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT. Asahan Crumb Rubber merupakan suatu badan usaha yang bergerak dalam bidang usaha pengolahan karet, yaitu mengolah bahan baku karet yang berasal

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. aroma spesifik dan mempunyai nilai gizi cukup tinggi. Bagian kepala beratnya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. aroma spesifik dan mempunyai nilai gizi cukup tinggi. Bagian kepala beratnya 2.1 Komposisi Kimia Udang BAB II TINJAUAN PUSTAKA Udang merupakan salah satu produk perikanan yang istimewa, memiliki aroma spesifik dan mempunyai nilai gizi cukup tinggi. Bagian kepala beratnya lebih

Lebih terperinci

PENENTUAN WAKTU TINGGAL OPTIMUM PASTEURISASI SUSU DENGAN PLATE HEAT EXCHANGER

PENENTUAN WAKTU TINGGAL OPTIMUM PASTEURISASI SUSU DENGAN PLATE HEAT EXCHANGER PENENTUAN WAKTU TINGGAL OPTIMUM PASTEURISASI SUSU DENGAN PLATE HEAT EXCHANGER Ninik Lintang Edi Wahyuni Teknik Kimia - Politeknik Negeri Bandung Jl Gegerkalong Hilir Ciwaruga, Bandung 40012 Telp/fax :

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan pertanian berbasis peternakan merupakan bagian pembangunan nasional yang sangat penting, karena salah satu tujuan pembangunan peternakan adalah meningkatkan

Lebih terperinci

Tugas dan tanggungjawab Quality Assurance (QA) / Jaminan Mutu

Tugas dan tanggungjawab Quality Assurance (QA) / Jaminan Mutu Tugas dan tanggungjawab Quality Assurance (QA) / Jaminan Mutu Departemen QA merupakan departemen yang bertanggung jawab antara lain : a) Audit internal QA melakukan evaluasi kerja kesemua bagian/departemen

Lebih terperinci

I PENDAHULUAN. sehat juga semakin meningkat. Produk-produk fermentasi bisa berasal dari berbagai

I PENDAHULUAN. sehat juga semakin meningkat. Produk-produk fermentasi bisa berasal dari berbagai I PENDAHULUAN Bab ini menguraikan mengenai: (1) Latar Belakang Masalah, (2) Identifikasi Masalah, (3) Maksud dan Tujuan Penelitian, (4) Manfaat Penelitian, (5) Kerangka Penelitian, dan (6) Hipotesis Penelitian.

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara LAMPIRAN Lampiran 1 Daftar spesifikasi mesin produksi di PT. Sinar Sosro Bagian Water Treatment a. Sand Filter Tinggi Tangki : 180 cm Diameter Tangki : 81 cm Kapsitas Tangki : 3000 liter Isi Media Cara

Lebih terperinci

TINGKAT PENDAPATAN UNIT USAHA SUSU PASTEURISASI PADA KOPERASI SUSU WARGA MULYA KABUPATEN SLEMAN YOGYAKARTA

TINGKAT PENDAPATAN UNIT USAHA SUSU PASTEURISASI PADA KOPERASI SUSU WARGA MULYA KABUPATEN SLEMAN YOGYAKARTA TINGKAT PENDAPATAN UNIT USAHA SUSU PASTEURISASI PADA KOPERASI SUSU WARGA MULYA KABUPATEN SLEMAN YOGYAKARTA (Revenue Rate of Pasteurized Milk Unit of "Warga Mulya" Economic Enterprise Sleman Regency Yogyakarta)

Lebih terperinci

Mentega dan Es Krim. Materi 13 TATAP MUKA KE-13 Semester Genap BAHAN KULIAH TEKNOLOGI HASIL TERNAK

Mentega dan Es Krim. Materi 13 TATAP MUKA KE-13 Semester Genap BAHAN KULIAH TEKNOLOGI HASIL TERNAK PENGOLAHAN SUSU Mentega dan Es Krim Materi 13 TATAP MUKA KE-13 Semester Genap 2015-2016 BAHAN KULIAH TEKNOLOGI HASIL TERNAK Laboratorium Teknologi Hasil Ternak Fakultas Peternakan Universitas Jenderal

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT. Sri Intan Karplas Industry berdiri pada tahun 1982 di Kecamatan Medan Sunggal. Perusahaan ini bergerak pada pengolahan biji plastik menjadi karung

Lebih terperinci

PENGUJIAN KUALITAS BAHAN BAKU DALAM PEMBUATAN SUSU PASTEURISASI DAN HOMEGENISASI CV. CITA NASIONAL

PENGUJIAN KUALITAS BAHAN BAKU DALAM PEMBUATAN SUSU PASTEURISASI DAN HOMEGENISASI CV. CITA NASIONAL PENGUJIAN KUALITAS BAHAN BAKU DALAM PEMBUATAN SUSU PASTEURISASI DAN HOMEGENISASI CV. CITA NASIONAL LAPORAN KERJA PRAKTEK Diajukan untuk memenuhi sebagian syarat-syarat guna memperoleh gelar Sarjana Teknologi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 5, , , , ,

BAB I PENDAHULUAN 5, , , , , BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Peningkatan pemerataan penyediaan protein nabati dan hewani serta penganekaragaman jenis bahan makanan terus dilakukan dalam rangka memenuhi kebutuhan konsumsi pangan

Lebih terperinci

BAB III MATERI DAN METODE. pada Ransum Sapi FH dilakukan pada tanggal 4 Juli - 21 Agustus Penelitian

BAB III MATERI DAN METODE. pada Ransum Sapi FH dilakukan pada tanggal 4 Juli - 21 Agustus Penelitian 14 BAB III MATERI DAN METODE Penelitan dengan judul Tampilan Protein Darah Laktosa dan Urea Susu akibat Pemberian Asam Lemak Tidak Jenuh Terproteksi dan Suplementasi Urea pada Ransum Sapi FH dilakukan

Lebih terperinci

PENGOLAHAN LIMBAH PEWARNAAN KONVEKSI DENGAN BANTUAN ADSORBEN AMPAS TEBU DAN ACTIVATED SLUDGE

PENGOLAHAN LIMBAH PEWARNAAN KONVEKSI DENGAN BANTUAN ADSORBEN AMPAS TEBU DAN ACTIVATED SLUDGE PENGOLAHAN LIMBAH PEWARNAAN KONVEKSI DENGAN BANTUAN ADSORBEN AMPAS TEBU DAN ACTIVATED SLUDGE Deddy Kurniawan W, Fahmi Arifan, Tri Yuni Kusharharyati Jurusan Teknik Kimia PSD III Teknik, UNDIP Semarang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Singkat Perusahaan PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk ( ICBP ) merupakan produsen berbagai produk konsumen bermerek yang mapan dan terkemuka dengan berbagai

Lebih terperinci

BAB IV UNIT PENDUKUNG PROSES DAN LABORATORIUM

BAB IV UNIT PENDUKUNG PROSES DAN LABORATORIUM BAB IV UNIT PENDUKUNG PROSES DAN LABORATORIUM Unit pendukung proses (utilitas) merupakan bagian penting penunjang proses produksi. Utilitas yang tersedia di pabrik metil tersier butil eter adalah unit

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Botol botol yang digunakan oleh PT. Bangun Wenang Beverage

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Botol botol yang digunakan oleh PT. Bangun Wenang Beverage BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Persiapan Bahan Pengemas Botol botol yang digunakan oleh PT. Bangun Wenang Beverage Company merupakan Returnable Glass Bottle (RGB). Botol yang digunakan adalah botol baru

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia. Pemanfaatan sumber daya alam ini banyak diolah oleh industri. - industri dari skala kecil hingga skala besar.

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia. Pemanfaatan sumber daya alam ini banyak diolah oleh industri. - industri dari skala kecil hingga skala besar. BAB I PENDAHULUAN A. Sejarah Perusahaan Indonesia merupakan negara agraris yang kaya akan berbagai macam flora dan fauna. Kekayaan flora dan fauna ini banyak dimanfaatkan untuk berbagai kebutuhan manusia

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan CV. Topaz Profile and Frame didirikan pada bulan Agustus 2011, pendiri sekaligus pemilik pabrik ini adalah Bapak Tanib S. Cjolia. Pabrik ini didirikan

Lebih terperinci

BAB V PRAKTEK PRODUKSI YANG BAIK

BAB V PRAKTEK PRODUKSI YANG BAIK BAB V PRAKTEK PRODUKSI YANG BAIK Good Manufacturing Practice (GMP) adalah cara berproduksi yang baik dan benar untuk menghasilkan produk yang memenuhi persyaratan mutu dan keamanan. Telah dijelaskan sebelumnya

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT. Coca-cola Bottling Indonesia Unit Medan merupakan pengembangan dari penemuan Dr. John Styth Pemberton secara industri. John Styth Pemberton,

Lebih terperinci

Pengolahan, Pengemasan dan Penyimpanan Hasil Pertanian

Pengolahan, Pengemasan dan Penyimpanan Hasil Pertanian Pengolahan, Pengemasan dan Penyimpanan Hasil Pertanian Teknologi Penanganan dan Pengolahan Hasil Pertanian Mas ud Effendi Tahap Awal Proses Pengolahan (1) Kualitas produk olahan yang dihasilkan sangat

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT. Putra Sejahtera Mandiri adalah perusahaan yang bergerak di bidang pendaurulangan (vulkanisir) ban. Vulkanisir ban adalah suatu proses perbaikan

Lebih terperinci