VI. ANALISIS ASPEK-ASPEK NON FINANSIAL

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "VI. ANALISIS ASPEK-ASPEK NON FINANSIAL"

Transkripsi

1 VI. ANALISIS ASPEK-ASPEK NON FINANSIAL 6.1. Aspek Pasar Analisis mengenai aspek pasar digunakan untuk mengkaji potensi pasar dari produk yoghurt Dafarm baik dari sisi permintaan, penawaran serta harga yang berlaku, dan strategi pemasaran yang dilakukan perusahaan menyangkut bauran pemasaran yaitu harga, tempat, promosi dan distribusi Potensi Pasar Potensi pasar untuk produk yoghurt saat ini tergolong cukup tinggi. Tingginya potensi pasar yoghurt tersebut didukung oleh data perbandingan impor dan ekspor yoghurt nasional, dimana sejak tahun 2006 volume impor yoghurt selalu lebih besar dari volume ekspornya. Hal ini menunjukkan bahwa permintaan dalam negeri terhadap yoghurt cukup besar sedangkan produsen dalam negeri belum mampu memenuhi semua kebutuhan tersebut. Selain itu, potensi pengembangan atau peningkatan produksi yoghurt di Dafarm sendiri juga masih terbuka lebar. Hal ini terbukti dari permintaan yoghurt oleh para distributor yang setiap minggu rata-rata meminta sebanyak stik atau sebanyak stik per bulan. Sedangkan selama lima bulan pertama di tahun 2009 Dafarm baru bisa memproduksi rata-rata stik setiap bulannya. Artinya Dafarm sejauh ini baru mampu memenuhi sekitar 40% dari total permintaan yang ada. Disini terlihat adanya gap yang besar antara permintaan dan pemunuhan permintan. Ketidakseimbangan antara permintaan dan penawaran produk yoghurt Dafarm tersebut memberikan keuntungan tersendiri bagi perusahaan. Dengan demikian, pasar dapat menyerap seluruh yoghurt yang diproduksi oleh perusahaan. Saat ini permintaan yang ada lebih banyak datang dari para distributor untuk dipasarkan ke beberapa daerah seperti Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi, sedangkan yang langsung di pasarkan ke konsumen hanya sekitar 5% saja.

2 Strategi Pemasaran Ciri khas atau pembeda yoghurt buatan Dafarm dengan yoghurt yang lainnya adalah adanya tambahan nata de coco di dalam yoghurt yang berbentuk irisan tipis seperti korek api. Yoghurt tersebut ditawarkan dalam dua ukuran yaitu kemasan 45 ml dan 80 ml. Produk tersebut dikemas dalam plastik berukuran 20x3 cm untuk kemasan 45 ml dan plastik berukuran 20x5 cm untuk kemasan 80 ml. Pada kemasan primer tersebut belum ada label. Kemudian produk dikemas dalam kemasan sekunder yang telah diberi label dengan isi sebanyak 20 stik untuk yoghurt dengan kemasan 45 ml dan masing-masing 10 stik untuk yoghurt dengan kemasan 80 ml. Dalam mendistribusikan produknya ke konsumen, Dafarm dibantu oleh beberapa agen. Ada 3 saluran distribusi yang terdapat dalam alur distribusi produk Dafarm. Saluran pertama memberikan kontribusi kurang lebih 60%, saluran kedua berkontribusi sebesar 35% dan saluran ketiga yang merupakan pemasaran langsung ke konsumen berkontribusi sebanyak 5%. Saluran distribusi tersebut bisa dilihat pada Gambar 2. 1 Agen Sub Agen Retailer Konsumen Dafarm 2 Agen Retailer Konsumen 3 Konsumen Gambar 2. Saluran Distribusi Yoghurt Dafarm Saluran distribusi pertama terdiri dari 1 agen besar yang membawahi 5 sub agen. Permintaan masing-masing agen tersebut setiap bulannya adalah stik yoghurt. Sedangkan pada saluran distribusi kedua yang terdiri dari 4 orang agen, permintaan masing-masingnya adalah 500 stik yoghurt setiap bulannya. Harga yang ditetapkan untuk masing-masing saluran distribusi berbedabeda. Untuk saluran pertama, harga untuk agen adalah Rp 300 untuk produk yang netto 45 ml dan Rp 600 untuk produk netto 80 ml. Sedangkan harga untuk agen 45

3 pada saluran kedua adalah Rp 350 dan Rp 700 untuk produk netto 45 ml dan 80 ml. Sedangkan harga yang diterima konsumen sama untuk ketiga saluran tersebut, yaitu sebesar Rp 500 untuk produk netto 45 ml dan Rp 1000 untuk produk netto 80 ml. Adanya margin harga yang cukup besar ini dimaksudkan untuk menarik minat para agen agar mau menjual yoghurt yang dihasilkan oleh Dafarm. Pada saat ini promosi yoghurt Dafarm dilakukan melalui informasi dari mulut ke mulut yang dilakukan oleh distributor Dafarm dan juga dengan mengikuti pameran yang diadakan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan. Meskipun begitu, pada awal pendiriannya, Dafarm pernah melakukan promosi produk dengan menggunakan brosur dan leaflet Hasil Analisis Aspek Pasar Berdasarkan analisis potensi dan strategi pasar yoghurt diatas, dapat disimpulkan bahwa usaha pembuatan yoghurt ini layak untuk diusahakan dan dikembangkan. Hal ini dikarenakan besarnya potensi pasar untuk produk yoghurt bila dilihat dari sisi permintaan, penawaran dan harga. Jumlah permintaan yang tidak diimbangi oleh jumlah penawaran menciptakan peluang pasar yang besar pada usaha pembuatan yoghurt. Disamping itu, harga jual yang bersaing juga cukup menjanjikan bahwa usaha pembuatan yoghurt dapat mendatangkan keuntungan Aspek Teknis Analisis dalam aspek teknis mencakup lokasi didirikannya suatu usaha, besarnya skala usaha, jenis pemilihan mesin produksi, dan ketepatan teknologi yang digunakan. Berikut ini adalah hasil analisis terhadap beberapa kriteria aspek teknis Lokasi Usaha Lokasi Unit Peternakan Darul Fallah (Dafarm) terletak di komplek Pesantren Pertanian Darul Fallah, Desa Cibanteng, Kecamatan Ciampea, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Lokasi ini dipilih karena Dafarm merupakan bagian dari PP Darul Fallah itu sendiri. Beberapa pertimbangan yang diperhitungkan dalam pemilihan lokasi produksi adalah sebagai berikut : 46

4 1) Ketersediaan bahan baku Bahan baku utama yang digunakan oleh Dafarm dalam memproduksi yoghurt adalah susu sapi. Susu sapi murni yang digunakan Dafarm dalam proses produksi ada yang berasal dari Unit Peternakan Darul Fallah dan juga dari peternak mitra yang berlokasi di Kunak, Pamijahan. Meskipun Unit Peternakan Darul Fallah mampu menghasilkan susu sapi murni rata-rata 70 liter per hari, tetapi karena sebagian besar susu tersebut dialokasikan untuk memenuhi permintaan konsumen susu murni, maka Dafarm membeli kekurangan susu tersebut dari peternak mitra yang merupakan anggota KPS Bogor dengan harga Rp per liter. Bahan penolong dalam produksi yoghurt seperti gula, nata de coco esense/flafor, dan starter Lactobacillus bulgarius dan Streptococcus thermophilus masing-masing diperoleh dari toko langganan, unit usaha lain di lingkungan PP Darul Fallah, dan Balai Penelitian Bioteknologi Tanaman Pangan dan Sumberdaya Genetik yang berlokasi di Cimanggu, Bogor. 2) Letak pasar yang dituju Dafarm memasarkan yoghurt buatannya ke beberapa daerah seperti Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi. Dalam proses pemasarannya Dafarm dibantu oleh para distributor. Distributor merupakan pihak yang membantu perusahaan untuk mempromosikan, menjual, dan mendistribusikan hasil produksi Dafarm kepada pembeli akhir. Saat ini sebesar 95% yoghurt Dafarm dipasarkan melalui para agen dan sub agen. Sedangkan 5% sisanya dipasarkan langsung kepada konsumen akhir. Sistem penjualan yang diberlakukan bagi para distributor adalah sistem putus. Artinya, produk yang telah dibeli tidak dapat dikembalikan namun dapat ditukar apabila terjadi ketidaksesuaian dan kekeliruan. Demikian juga halnya dengan barang yang rusak atau tidak laku terjual sepenuhnya menjadi risiko distributor. Distributor harus melunasi seluruh pesanannya pada pengiriman produk selanjutnya. 3) Tenaga listrik dan air Untuk tenaga listrik, daerah produksi yoghurt Dafarm telah dijangkau oleh aliran listrik sehingga untuk kebutuhan listrik, tidak ada masalah dalam hal ini. Sementara itu, ketersediaan air di daearah produksi sangat melimpah karena 47

5 lokasinya berada di daerah yang masih asri dan dialiri oleh dua sungai besar. Saat ini Dafarm menggunakan air yang berasal dari sumber mata air langsung untuk keperluan usahanya. Hal ini sangat membantu perusahaan dalam masalah ketersediaan air. Keuntungan lainnya dengan menggunakan air yang langsung dari sumbernya adalah Dafarm tidak perlu mengeluarkan biaya untuk penggunaan air dan listrik yang seyogyanya harus dikeluarkan perusahaan jika menggunakan sumur pompa atau air PAM. Selain bersih, air yang digunakan pun tidak mengandung bahan kimia atau logam sehingga perusahaan tidak perlu melakukan proses penyaringan air untuk menghilangkan kandungan bahan kimia dan logam. 4) Suplai tenaga kerja Perusahaan tidak mengalami kesulitan dalam memenuhi kebutuhan tenaga kerja. Untuk suplai tenaga kerja, Dafarm lebih cenderung memberdayakan masyarakat lingkungan pesantren dan beberapa santri lulusan pesantren. Pada bagian teknis, karyawan bagian produksi dan distribusi berlatar belakang pendidikan SMA. Sedangkan pekerja borongan terdiri dari remaja wanita dan ibu-ibu yang memiliki latar belakang pendidikan sederajat SD dan SMP. 5) Fasilitas transportasi Lokasi perusahaan yang terletak di dekat Kampus IPB Darmaga telah memiliki fasilitas jalan aspal dengan kondisi baik. Untuk alat transportasi yang digunakan dalam membantu proses produksi baik untuk pendistribusian produk maupun akses untuk menuju sumber bahan baku Dafarm menggunakan mobil milik perusahaan. Tidak ada kesulitan untuk menuju lokasi perusahaan karena fasilitas jalan yang telah memadai sehingga dapat diakses dengan menggunakan kendaraan beroda dua maupun beroda empat. 6) Hukum dan peraturan yang berlaku Sejauh ini, tidak ada hambatan hukum dan peraturan lokal yang melarang kegiatan usaha Dafarm. Perusahaan juga telah memiliki izin TDI (Tanda Daftar Industri) yang diperoleh dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Bogor dengan nomor 53/21/TDI-Agro&HH/B/X/08. selain itu, Dafarm juga telah memiliki sertifikat halal yang diperoleh dari MUI Propinsi Jawa Barat dengan nomor Kondisi sosial budaya 48

6 masyarakat setempat pun tidak ada yang menentang kegiatan usaha ini, meskipun sebagian besar mata pencaharian masyarakat sekitar adalah petani. 7) Sikap masyarakat Sikap masyarakat sangat terbuka dan mendukung adanya usaha pembuatan yoghurt ini. Karena dengan adanya usaha ini mampu menyerap tenaga kerja dari masyarakat lingkungan sekitar pesantren. Selain itu, masyarakat sekitar juga bisa ikut menjadi agen atau distributor yoghurt buatan Dafarm. Tetapi masyarakat sekitar Dafarm masih belum ada yang ikut membuka usaha pembuatan yoghurt. Hal ini kemungkinan disebabkan oleh kurangnya modal dan terbatasnya pengetahuan untuk membuat yoghurt. 8) Rencana untuk perluasan usaha Dafarm berencana untuk melakukan pengembangan usaha dengan menambah meningkatkan kapasitas produksi. Kapasitas produksi terpasang berdasarkan akta TDI (Tanda Daftar Industri) yang dimiliki oleh Dafarm adalah sebesar liter per tahun atau sekitar liter per bulan. Sedangkan kapasitas terpakai saat ini berada jauh di bawah kapasitas terpasang, yaitu baru mencapai 952,71 liter per bulan. Untuk merealisasikan harapan tersebut, kendala yang dihadapi adalah adanya pesaing baik perusahaan menengah, kecil maupun usaha skala rumah tangga yang juga memproduksi yoghurt. 9) Layout Layout adalah keseluruhan proses penentuan dan penempatan fasilitasfasilitas yang dimiliki suatu perusahaan. Layout perusahaan disesuaikan dengan sifat proses produksi yang direncanakan untuk proyek yang dilaksanakan oleh perusahaan. Dafarm memiliki luas ruang produksi sebesar 16 m 2. Struktur ruangan untuk proses produksi ditata sesuai dengan alur proses produksi. Di dalam ruangan produksi ini terdapat mesin inkubator, mesin pasteurisasi, freezer, kulkas, kompor gas, peralatan dapur, dan peralatan lainnya yang dibutuhkan untuk memproduksi yoghurt.. Untuk lebih lengkapnya, layout Dafarm dapat dilihat pada lampiran Skala Usaha Saat ini Dafarm masih beroperasi dalam skala kecil. Produksinya baru dapat dipasarkan ke beberapa daerah seperti Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang 49

7 dan Bekasi. Jumlah produksi yang dilakukan saat ini masih belum optimal. Kapasitas produksi yang terpakai saat ini masih jauh di bawah kapasitas produksi terpasang. Akibatnya dari seluruh permintaan yang ada, Dafarm baru bisa memenuhi sekitar 40% dari jumlah yang ada. Untuk mengatasi masalah ini, maka Dafarm harus memanfaatkan seluruh kapasitas produksinya supaya permintaan yoghurt yang 60% lagi dapat terpenuhi. Dengan demikian, tidak ada lagi pembeli atau agen yang tidak mendapatkan yoghurt. Karena permintaan yoghurt masih terbilang cukup tinggi, maka peluang untuk meraih keuntungan besar dapat diperoleh dengan mengembangkan kapasitas produksi dan memperluas skala usaha. Dapat dikatakan bahwa Dafarm masih sangat berpotensi untuk meningkatkan skala usahanya untuk mencapai skala ekonomis Proses Produksi Pada proses produksi yoghurt diperlukan beberapa persiapan dan pengolahan awal sampai didapatkan susu yang siap difermentasi dan menghasilkan yoghurt. Proses poduksi yang dilakukan Dafarm dapat dilihat pada Gambar 3. Berikut adalah beberapa tahapan dalam memproduksi yoghurt di Dafarm : 1) Pemanasan susu Pemanasan susu dilakukan dengan cara memasukkan susu ke dalam wadah kemudian dipanaskan sampai suhunya mencapai 85 o C selama kurang lebih lima menit. Perlakuan pemanasan tersebut diperlukan sebagai proses pemanasan awal sebelum masuk ke tahapan selanjutnya. 2) Pendinginan Pendinginan dilakukan untuk menurunkan suhu susu secara cepat dan menyiapkan suhu susu untuk proses fermentasi yaitu antara o C. Suhu tersebut merupakan suhu yang paling optimum untuk media pertumbuhan starter yoghurt. Setelah suhunya sesuai dengan yang diinginkan, lalu masukkan susu tersebut ke dalam wadah berukuran 22 liter untuk ditambahkan starter. 3) Penambahan kultur starter Penambahan kultur starter ke dalam susu menggunakan dosis yang telah ditentukan. Dosis yang dipakai adalah sebanyak 3-5 persen dari volume susu. 50

8 Kultur starter yang ditambahkan merupakan kultur campuran yang terdiri dari Lactobacilus bulgarius dan Streptococcus thermophilus. 4) Inkubasi Inkubasi merupakan proses fermentasi yang dilakukan di dalam inkubator yang suhunya diatur pada kisaran o C. Proses fermentasi (inkubasi) ini dilakukan selama minimal 12 jam. 5) Penambahan gula Susu yang telah difermentasi menjadi yoghurt kemudian ditambahkan dengan larutan gula lalu diaduk dan disaring agar menyatu. 6) Penambahan nata de coco Proses berikutnya adalah penambahan nata de coco ke dalam larutan yoghurt agar yoghurt yang diproduksi memiliki rasa nata de coco. 7) Proses finishing Proses akhir dari pembuatan yoghurt aalah dengan mengemasnya ke dalam plastik lalu dibekukan di dalam lemari es selama satu malam dan barulah kemudian yoghurt tersebut siap untuk dipasarkan. Pemanasan susu Pendinginan susu Penambahan kultur starter Inkubasi Penambahan gula Penambahan nata de coco Finishing Gambar 3. Proses Produksi Yoghurt Dafarm 51

9 Saat ini, kondisi manajemen produksi yoghurt di Dafarm belum berjalan dengan baik, hal ini terlihat dari belum adanya penjadwalan produksi. Permasalahan yang sering timbul akibat produksi yang tidak terjadwal tersebut adalah ketersediaan stok barang yang kurang terkontrol. Hal ini menyebabkan Dafarm tidak dapat memenuhi seluruh kebutuhan pesanan yang datang Hasil Analisis Aspek Teknis Dari hasil analisis terhadap aspek teknis, dapat dikatakan bahwa usaha pembuatan yoghurt yang dilakukan oleh Dafarm adalah layak untuk dijalankan. Tidak ada masalah yang dapat menghambat jalannya kegiatan usaha pembuatan yoghurt ini. Usaha ini pun telah mendapatkan izin dari Departemen Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Bogor dan juga telah memperoleh sertifikat halal yang dikeluarkan oleh MUI Propinsi Jawa Barat Aspek Manajemen Aspek manajemen mengkaji beberapa hal mulai dari perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengendalian di dalam perusahaan. Suatu bisnis dapat dikatakan layak secara manajemen apabila empat hal tersebut dapat terlaksana dengan baik sehingga program kerja perusahaan dapat berjalan dengan lancar dan mendapatkan hasil sesuai dengan yang direncanakan Manajemen Organisasi Perusahaan Salah satu cara untuk mencapai kemampuan mengelola suatu organisasi yang baik adalah dengan menentukan struktur formal organisasi. Hal ini diperlukan untuk memudahkan para anggota organisasi melihat bagaimana organisasi disusun, sehingga masing-masing anggota mengetahui tugas dan wewenang serta tanggung jawabnya secara jelas. Struktur organisasi formal merupakan hubungan yang saling terkait antara tugas, wewenang dan tanggung jawab sehingga struktur organisasi tersebut sangat penting untuk dibuat dan dijalankan. Sejak didirikan pada tahun 2007, Dafarm telah mempunyai struktur organisasi formal karena perusahaan tersebut merupakan bagian dari Unit Peternakan Darul Fallah yang telah ada sejak lama. Struktur organisasi yang 52

10 terdapat di Dafarm merupakan struktur organisasi fungsional. Model struktur organisasi seperti ini membagi tugas ke spesialisasi fungsional, sehingga memungkinkan setiap bagian yang ada untuk fokus terhadap tanggung jawab dari tugas yang ditetapkan. Untuk melihat sistem koordinasi yang ada di Dafarm, dapat dilihat pada Gambar 4. Pemilik Unit Peternakan (Pengurus Yayasan PP Darul Fallah) Manajer Unit Peternakan (Ir. H. Nursyamsu Mahyuddin, MSi) Wakil Manajer Unit Peternakan (Ir. Iman Hilman, MM) Supervisor Unit Peternakan (Nurul Rachmawati) Usaha budidaya sapi perah dan kambing perah Usaha pengolahan susu Karyawan bagian budidaya Karyawan bagian produksi Karyawan bagian distribusi Tenaga kerja borongan Gambar 4. Struktur Organisasi Unit Peternakan PP Darul Fallah Manajemen Sumberdaya Manusia Dafarm yang merupakan bagian dari Unit Peternakan Darul Fallah dipimpin oleh seorang manajer yang dibantu oleh wakil manajer. Latar belakang pendidikan manajer dan wakil manajer tersebut adalah pasca sarjana. Tugas 53

11 mereka berdua adalah mengatur dan melakukan kontrol serta evaluasi terhadap kinerja perusahaan. Dalam pelaksanaan tugas di lapangan, manajer dan wakil manajer dibantu oleh seorang supervisor yang membawahi bagian budidaya dan unit pengolahan susu. Latar belakang pendidikan supervisor adalah SMU. Sampai sejauh ini, Dafarm telah mengalami pergantian supervisor sebanyak tiga kali dalam dua tahun, hal ini sedikit banyaknya tentu berpengaruh terhadap kegiatan operasional perusahaan. Dalam perekrutan tenaga kerja, Dafarm lebih cenderung memberdayakan masyarakat sekitar pesantren dan juga beberapa santri lulusan pesantren untuk bekerja pada bagian unit usaha pengolahan susu. Oleh karena itu Dafarm tidak menetapkan kualifikasi pendidikan tertentu untuk tenaga kerjanya. Pada bagian teknis, karyawan bagian produksi dan distribusi berlatar belakang pendidikan SMU. Kemampuan mereka sudah cukup memadai karena telah memiliki keterampilan teknis yang baik. Sedangkan untuk tenaga kerja borongan yang berjumlah delapan orang memiliki latar belakang pendidikan sederajat SD dan SMP. Mereka terdiri dari ibu-ibu dan remaja putri sekitar pesantren. Tugas tenaga kerja borongan ini adalah untuk melakukan pengemasan yoghurt secara manual Hasil Analisis Aspek Manajemen Hasil dari analisis aspek manajemen yang terdiri dari manajemen organisasi dan manajemen sumberdaya manusia, dapat dikatakan bahwa usaha pembuatan yoghurt yang dilakukan oleh Dafarm tidak terdapat masalah manajemen yang dapat menghambat jalannya usaha meskipun ketika terjadi pergantian kepemimpinan produksi dafarm agak terganggu. Usaha pembuatan yoghurt telah memiliki struktur organisasi formal dan juga pembagian tugas yang jelas antara pemimpin dan karyawan, sehingga dapat dikatakan usaha tersebut layak untuk dijalankan Aspek Hukum Perusahaan yang berbentuk badan usaha atau memiliki perizinan usaha akan lebih diakui keberadaannya baik oleh pemerintah maupun oleh masyarakat. Suatu perusahaan dikatakan apabila telah memenuhi persyaratan legalitas agar 54

12 mempermudah hubungan ke luar perusahaan, memiliki kekuatan hukum, dan diakui serta terikat dengan hukum yang berlaku Bentuk Badan Usaha Dafarm memiliki bentuk badan usaha berupa usaha perorangan. Modal awal pendirian usaha pembuatan yoghurt tersebut berasal dari anggaran Yayasan PP Darul Fallah. Dalam perjalanannya Dafarm memperoleh dana hibah untuk pengembangan usaha dari LM3 (Lembaga Mandiri dan Mengakar di Masyarakat) yang diberikan oleh Departemen Pertanian RI. Dana tersebut berjumlah seratus juta rupiah dan digunakan untuk pembelian investasi berupa mesin pengolahan serta kendaraan untuk distribusi. Keuntungan dari bentuk badan usaha perorangan adalah dapat menikmati seluruh keuntungan yang diperoleh dari kegiatan usaha. Sedangkan kelemahannya adalah semua bentuk kerugian atau beban usaha harus menjadi tanggung jawab pemilik perusahan itu sendiri Izin Usaha Usaha pembuatan yoghurt yang dijalankan oleh Dafarm telah memperoleh izin TDI (Tanda Daftar Industri) yang diperoleh dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Bogor dengan nomor 53/21/TDI-Agro&HH/B/X/08. nomor TDI tersebut telah tercantum pada kemasan sekunder produk. Selain itu, usaha pembuatan yoghurt Dafarm juga telah memperoleh sertifikat halal dari MUI Provinsi Jawa Barat dengan nomor Aspek Sosial Ekonomi dan Lingkungan Pembangunan suatu usaha atau perusahaan seharusnya memperhatikan kepentingan lingkungan sekitarnya, baik lingkungan alam maupun lingkungan sosial ekonomi. Pembangunan usaha yang baik adalah pembangunan yang berwawasan lingkungan. Hal tersebut dapat terwujud apabila semua komponen dalam perusahaan mengerti pentingnya menjaga keseimbangan lingkungan dalam setiap tahapan produksinya. Usaha pembuatan yoghurt yang dijalankan oleh Dafarm telah membuka kesempatan kerja bagi penduduk sekitar pesantren. Dafarm memiliki tenaga kerja borongan yang berasal dari penduduk sekitar sebanyak delapan orang. Selain itu, 55

13 usaha yang dijalankan Dafarm ini juga memberikan pengaruh bagi pendapatan negara atau pemerintah daerah berupa pajak dari keuntungan usaha Dafarm. Keberadaan usaha Dafarm tidak memberikan dampak buruk bagi kondisi lingkungan di sekitar tempat usaha. Berbeda dengan kegiatan usaha perindustrian yang menghasilkan limbah berbahaya, kegiatan usaha pembuatan yoghurt yang dilakukan Dafarm ini tidak menghasilkan limbah yang dapat berdampak buruk bagi keseimbangan lingkungan. Jika dilihat dari aspek sosial ekonomi dan lingkungan, usaha pembuatan yoghurt ini layak untuk dijalankan. Selain tidak menimbulkan limbah yang dapat merusak lingkungan, kegiatan usaha ini juga dapat menambah kesempatan kerja bagi masyarakat sekitar dan memberikan kontribusi bagi negara berupa pajak. 56

V. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

V. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN V. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 5.1 Sejarah dan Perkembangan Rinadya Yoghurt Rinadya Yoghurt merupakan usaha rumahtangga yang bergerak dalam bidang pengolahan susu segar yaitu memproduksi yoghurt. Usaha ini

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Susu Kambing. Dipasteurisasi 70 o C. Didinginkan 40 o C. Diinokulasi. Diinkubasi (sampai menggumpal) Yoghurt.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Susu Kambing. Dipasteurisasi 70 o C. Didinginkan 40 o C. Diinokulasi. Diinkubasi (sampai menggumpal) Yoghurt. BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Berdasarkan hasil pengamatan diperoleh bahwa proses pengolahan susu kambing menjadi yoghurt. Melalui beberapa tahapan yang digambarkan melalui bagan alir dbawah ini

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN 18 HASIL DAN PEMBAHASAN Aspek Hukum Perusahaan Yoghurt Hade belum berbadan hukum. Namun Yoghurt Hade sudah memiliki izin usaha dari kantor desa setempat berupa Surat Keterangan Domisili Usaha (SKDU). Yoghurt

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. 1 (diakses Agustus 2009)

I. PENDAHULUAN. 1  (diakses Agustus 2009) I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan teknologi mengakibatkan perubahan dalam masyarakat mulai dari gaya hidup sampai pada pola berpikir. Perubahan ini akan terus terjadi sejalan dengan dinamika

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Proses pembuatan starter di pondok pesantren pertanian Darul Fallah

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Proses pembuatan starter di pondok pesantren pertanian Darul Fallah BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Proses Pembuatan Starter Proses pembuatan starter di pondok pesantren pertanian Darul Fallah bogor meliputi langkah-langkah sebagai berikut, dapat dilihat pada Gambar 1.

Lebih terperinci

VI. ANALISIS ASPEK-ASPEK NON FINANSIAL

VI. ANALISIS ASPEK-ASPEK NON FINANSIAL VI. ANALISIS ASPEK-ASPEK NON FINANSIAL 6.1 Aspek Pasar Dalam menjalankan usaha sebaiknya terlebih dahulu mengetahui aspek pasar yang akan dimasuki oleh produk yang akan dihasilkan oleh usaha yang akan

Lebih terperinci

Inovasi Olahan dan Limbah Meningkatkan SDM dan Ekonomi Petani

Inovasi Olahan dan Limbah Meningkatkan SDM dan Ekonomi Petani Agro inovasi Inovasi Olahan dan Limbah Meningkatkan SDM dan Ekonomi Petani Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Jl. Ragunan No.29 Pasar Minggu Jakarta Selatan www.litbang.deptan.go.id 2 AgroinovasI

Lebih terperinci

VI. ANALISIS KELAYAKAN ASPEK NON FINANSIAL

VI. ANALISIS KELAYAKAN ASPEK NON FINANSIAL VI. ANALISIS KELAYAKAN ASPEK NON FINANSIAL 6.1 Aspek Pasar Aspek pasar merupakan aspek yang sangat penting dalam keberlangsungan suatu usaha. Aspek pasar antara lain mengkaji potensi pasar baik dari sisi

Lebih terperinci

Bisnis Keripik Singkong, Labanya Penuhi Kantong

Bisnis Keripik Singkong, Labanya Penuhi Kantong Bisnis Keripik Singkong, Labanya Penuhi Kantong Gurih dan renyahnya keripik singkong begitu banyak digemari masyarakat. Tak heran bila belakangan ini banyak pemula maupun pelaku bisnis camilan yang saling

Lebih terperinci

Bisnis Kerupuk Udang, Renyah Menguntungkan

Bisnis Kerupuk Udang, Renyah Menguntungkan Bisnis Kerupuk Udang, Renyah Menguntungkan Kerupuk merupakan salah satu makanan ringan yang banyak diburu para konsumen. Rasanya yang gurih dan teksturnya yang sangat renyah, menjadikan kerupuk sebagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tersebut dapat diraih apabila suatu perusahaan bisa mengambil keputusan secara

BAB I PENDAHULUAN. tersebut dapat diraih apabila suatu perusahaan bisa mengambil keputusan secara BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendistribusian adalah salah satu kegiatan pemasaran yang bertujuan untuk mempermudah penyampaian barang dan jasa dari produsen kepada konsumen sehingga penggunaannya

Lebih terperinci

VI. ANALISIS ASPEK ASPEK NON FINANSIAL

VI. ANALISIS ASPEK ASPEK NON FINANSIAL VI. ANALISIS ASPEK ASPEK NON FINANSIAL 6.1 Analsis Aspek Pasar Dalam aspek pasar akan dikaji mengenai potensi pasar ikan hias air tawar dan bauran pemasaran yang dilakukan perusahaan menyangkut bauran

Lebih terperinci

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 5.1. Sejarah Singkat Pondok Pesantren Pertanian Darul Fallah Pondok Pesantren Pertanian Darul Fallah merupakan sebuah yayasan yang terletak di Jalan Raya Bogor Ciampea

Lebih terperinci

GUBERNUR JAWA TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TIMUR,

GUBERNUR JAWA TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TIMUR, GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 68 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, URAIAN TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN PROVINSI JAWA TIMUR

Lebih terperinci

NATA DE SOYA. a) Pemeliharaan Biakan Murni Acetobacter xylinum.

NATA DE SOYA. a) Pemeliharaan Biakan Murni Acetobacter xylinum. NATA DE SOYA 1. PENDAHULUAN Nata adalah biomassa yang sebagian besar terdiri dari selulosa, berbentuk agar dan berwarna putih. Massa ini berasal pertumbuhan Acetobacter xylinum pada permukaan media cair

Lebih terperinci

Makalah Manajemen Kewirausahaan USAHA PRODUKSI MINUMAN YOGURT KACANG MERAH. Disusun Oleh : Mega Ayu Puspitasari ( )

Makalah Manajemen Kewirausahaan USAHA PRODUKSI MINUMAN YOGURT KACANG MERAH. Disusun Oleh : Mega Ayu Puspitasari ( ) Makalah Manajemen Kewirausahaan USAHA PRODUKSI MINUMAN YOGURT KACANG MERAH Disusun Oleh : Mega Ayu Puspitasari ( 08307144033 ) PROGRAM STUDI KIMIA JURDIK KIMIA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGATAHUAN

Lebih terperinci

V. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

V. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN V. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN Sejarah dan Perkembangan Perusahaan Perusahaan Terbatas Amico mulai didirikan tahun 2000 oleh Bapak Krisman. Pada awal berdiri, perusahaan bergerak sebagai distributor produk

Lebih terperinci

NATA DE COCO 1. PENDAHULUAN

NATA DE COCO 1. PENDAHULUAN NATA DE COCO 1. PENDAHULUAN Nata adalah biomassa yang sebagian besar terdiri dari sellulosa, berbentuk agar dan berwarna putih. Massa ini berasal dari pertumbuhan Acetobacter xylinum pada permukaan media

Lebih terperinci

ASPEK FINANSIAL Skenario I

ASPEK FINANSIAL Skenario I VII ASPEK FINANSIAL Setelah menganalisis kelayakan usaha dari beberapa aspek nonfinansial, analisis dilanjutkan dengan melakukan analisis kelayakan pada aspek finansial yaitu dari aspek keuangan usaha

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan UD. Tiga Bawang merupakan sebuah industri kecil menengah yang bergerak dibidang pembuatan keripik dengan bahan baku ubi kayu. UD. Tiga Bawang adalah

Lebih terperinci

VII. ANALISIS KELAYAKAN ASPEK FINANSIAL

VII. ANALISIS KELAYAKAN ASPEK FINANSIAL VII. ANALISIS KELAYAKAN ASPEK FINANSIAL Analisis finansial dilakukan untuk melihat sejauh mana Peternakan Maju Bersama dapat dikatakan layak dari aspek finansial. Untuk menilai layak atau tidak usaha tersebut

Lebih terperinci

LAMPIRAN PENELITIAN. Dengan Judul : ANALISIS RANTAI NILAI (VALUE CHAIN ANALYSIS) DALAM MENCIPTAKAN KEUNGGULAN KOMPETITIF PADA PENGRAJIN

LAMPIRAN PENELITIAN. Dengan Judul : ANALISIS RANTAI NILAI (VALUE CHAIN ANALYSIS) DALAM MENCIPTAKAN KEUNGGULAN KOMPETITIF PADA PENGRAJIN LAMPIRAN PENELITIAN Dengan Judul : ANALISIS RANTAI NILAI (VALUE CHAIN ANALYSIS) DALAM MENCIPTAKAN KEUNGGULAN KOMPETITIF PADA PENGRAJIN BATIK MUKTI RAHAYU DIKABUPATEN MAGETAN LAMPIRAN 1 FORMULA WAWANCARA

Lebih terperinci

Menimbang : Mengingat :

Menimbang : Mengingat : KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR HK.00.5.1.2569 TENTANG KRITERIA DAN TATA LAKSANA PENILAIAN PRODUK PANGAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN, Menimbang : Mengingat

Lebih terperinci

4.1.2 Struktur Organisasi Milkfood Barokah

4.1.2 Struktur Organisasi Milkfood Barokah 30 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Perusahaan 4.1.1 Sejarah Milkfood Barokah Milkfood Barokah merupakan usaha mikro yang memiliki kegiatan usaha memproduksi minuman susu olahan. Milkfood Barokah

Lebih terperinci

PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tabel 1. Data populasi sapi perah dan produksi susu

PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tabel 1. Data populasi sapi perah dan produksi susu I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam perkembangan gaya hidup masyarakat pada saat ini tak terkecuali masyarakat Indonesia yang lebih mengutamakan kesehatan maka banyak produk kesehatan yang menjadi

Lebih terperinci

PERATURAN BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN NOMOR 27 TAHUN 2017 TENTANG PENDAFTARAN PANGAN OLAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN NOMOR 27 TAHUN 2017 TENTANG PENDAFTARAN PANGAN OLAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN NOMOR 27 TAHUN 2017 TENTANG PENDAFTARAN PANGAN OLAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN PENGAWAS

Lebih terperinci

IV. INDUSTRI NATA DE COCO DI KOTA BOGOR

IV. INDUSTRI NATA DE COCO DI KOTA BOGOR IV. INDUSTRI NATA DE COCO DI KOTA BOGOR 5.1. Gambaran Umum Industri Nata de Coco di Kota Bogor Bibit nata de coco Acetobacter xylinum pertama kali berasal dari Philipina yang dibawa ke Indonesia pada tahun

Lebih terperinci

BAB I. PENDAHULUAN. [Januari, 2010] Jumlah Penduduk Indonesia 2009.

BAB I. PENDAHULUAN.  [Januari, 2010] Jumlah Penduduk Indonesia 2009. BAB I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan peternakan merupakan bagian integral dari pembangunan pertanian di Indonesia. Subsektor peternakan sebagai bagian dari pertanian dalam arti luas merupakan

Lebih terperinci

PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2016 TENTANG PENDAFTARAN PANGAN OLAHAN

PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2016 TENTANG PENDAFTARAN PANGAN OLAHAN BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2016 TENTANG PENDAFTARAN PANGAN OLAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

ETAWA BEAUTY SOAP PRODUK SABUN MANDI SUSU KAMBING ETAWA DESA KALIGESING

ETAWA BEAUTY SOAP PRODUK SABUN MANDI SUSU KAMBING ETAWA DESA KALIGESING PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM ETAWA BEAUTY SOAP PRODUK SABUN MANDI SUSU KAMBING ETAWA DESA KALIGESING BIDANG KEGIATAN: PKM KEWIRAUSAHAAN Diusulkan oleh: 1. WITRI SETIYANI (D0114105/2014)

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Rinadya Yoghurt yang berlokasi di Bukit Asri Ciomas Blok A5 No. 9, Kecamatan Ciomas, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Pemilihan

Lebih terperinci

Peningkatan Produktivitas Usaha Briket dan Tungku di Daerah Sleman Guna Mendukung Penyediaan Bahan Bakar Alternatif yang Ramah Lingkungan

Peningkatan Produktivitas Usaha Briket dan Tungku di Daerah Sleman Guna Mendukung Penyediaan Bahan Bakar Alternatif yang Ramah Lingkungan Peningkatan Produktivitas Usaha Briket dan Tungku di Daerah Sleman Guna Mendukung Penyediaan Bahan Bakar Alternatif yang Ramah Lingkungan I. Pendahuluan Dewasa ini harga bahan bakar minyak dunia cenderung

Lebih terperinci

LAMPIRAN FOTO-FOTO RISET

LAMPIRAN FOTO-FOTO RISET LAMPIRAN FOTO-FOTO RISET DENAH LOKASI PEMBUATAN TEMPE Jalan Besar Belok kiri Jalan Lurus Lokasi Pembuatan Tempe Bagian Sebelah Kiri Lokasi LIMBAH CAIR PEMBUATAN TEMPE Tempat Limbah Mengalir PROSES SINGKAT

Lebih terperinci

VI. ANALISIS MANAJEMEN

VI. ANALISIS MANAJEMEN VI. ANALISIS MANAJEMEN A. KEBUTUHAN TENAGA KERJA Analisis kebutuhan tenaga kerja merupakan salah satu aspek dalam manajemen operasi yang perlu direncanakan pada awal proyek. Proses produksi katekin dan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Proses Pengolahan Keripik Pisang Mocca Tahapan-tahapan proses pengolahan keripik pisang mocca di UKM FLAMBOYAN terdiri atas : 1. Penyiapan bahan baku Adapun jenis pisang

Lebih terperinci

V GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

V GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN V GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 5.1 Gambaran Umum Desa Sukadamai Usaha peternakan ayam ras petelur ini terletak di Kampung Kahuripan, Desa Sukadamai, Kecamatan Darmaga, Kabupaten Bogor. Desa Sukadamai merupakan

Lebih terperinci

Wawancara dengan Informan Kunci. 2. Bagaimana sejarah berdirinya perusahaan ini? percontohan pertanian terpadu

Wawancara dengan Informan Kunci. 2. Bagaimana sejarah berdirinya perusahaan ini? percontohan pertanian terpadu Lampiran 1 : Foto Lampiran 2 : hasil Wawancara Wawancara dengan Informan Kunci 1. Sejak kapan perusahaan ini berdiri? Sejak Tahun 2006 2. Bagaimana sejarah berdirinya perusahaan ini? Perusahaan ini

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 18 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan dari bulan Juli sampai dengan bulan Oktober 2015 di Laboratorium Kimia Riset Makanan dan Laboratorium Kimia Instrumen

Lebih terperinci

MANAJEMEN PENYIMPANAN SUSU KAMBING MURNI DI PT. BONCAH UTAMA KABUPATEN TANAH DATAR

MANAJEMEN PENYIMPANAN SUSU KAMBING MURNI DI PT. BONCAH UTAMA KABUPATEN TANAH DATAR MANAJEMEN PENYIMPANAN SUSU KAMBING MURNI DI PT. BONCAH UTAMA KABUPATEN TANAH DATAR Wiwi Nesla Sari 1 Indria Ukrita 2 Abstrak Setiap usaha dari yang paling kecil sekalipun membutuhkan manajemen yang baik.

Lebih terperinci

I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sektor peternakan merupakan salah satu pilar dalam pembangunan agribisnis di Indonesia yang masih memiliki potensi untuk terus dikembangkan. Komoditi peternakan mempunyai

Lebih terperinci

Gambaran Umum Perusahaan

Gambaran Umum Perusahaan Lampiran 1 Daftar Pertanyaan (wawancara) Daftar Pertanyaan Penelitian Dampak Penerapan Etika Bisnis Islam Terhadap Kemajuan Bisnis Home Industry di Era Global: Studi Pada Perusahaan Bandeng Montok di Pemalang

Lebih terperinci

ANALISIS KINERJA KUALITAS PRODUK

ANALISIS KINERJA KUALITAS PRODUK 45 ANALISIS KINERJA KUALITAS PRODUK Perilaku konsumen dalam mengkonsumsi dangke dipengaruhi oleh faktor budaya masyarakat setempat. Konsumsi dangke sudah menjadi kebiasaan masyarakat dan bersifat turun

Lebih terperinci

VII FORMULASI DAN PEMILIHAN STRATEGI

VII FORMULASI DAN PEMILIHAN STRATEGI VII FORMULASI DAN PEMILIHAN STRATEGI 7.1. Identifikasi Faktor Internal Berdasarkan aspek-aspek yang ditinjau untuk mengidentifikasi faktor kekuatan dan kelemahan internal perusahaan antara lain: faktor

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 36 TAHUN 2004 TENTANG KEGIATAN USAHA HILIR MINYAK DAN GAS BUMI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 36 TAHUN 2004 TENTANG KEGIATAN USAHA HILIR MINYAK DAN GAS BUMI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, pres-lambang01.gif (3256 bytes) PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 36 TAHUN 2004 TENTANG KEGIATAN USAHA HILIR MINYAK DAN GAS BUMI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: bahwa untuk melaksanakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan manusia. Dalam kehidupan keseharian manusia tidak bisa lepas

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan manusia. Dalam kehidupan keseharian manusia tidak bisa lepas BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pangan merupakan salah satu kebutuhan pokok yang sangat penting bagi kehidupan manusia. Dalam kehidupan keseharian manusia tidak bisa lepas dari pangan. Oleh karena

Lebih terperinci

BUPATI BOYOLALI PROVINSI JAWA TENGAH

BUPATI BOYOLALI PROVINSI JAWA TENGAH BUPATI BOYOLALI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI BOYOLALI NOMOR 73 TAHUN 2016 TENTANG URAIAN TUGAS JABATAN ESELON PADA DINAS PERDAGANGAN DAN PERINDUSTRIAN KABUPATEN BOYOLALI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

BERITA NEGARA. KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN. Obat Ikan. Peredaran. Mekanisme. Pencabutan. PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN

BERITA NEGARA. KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN. Obat Ikan. Peredaran. Mekanisme. Pencabutan. PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN No.893, 2013 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN. Obat Ikan. Peredaran. Mekanisme. Pencabutan. PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14/PERMEN-KP/2013

Lebih terperinci

dan produktivitasnya sehingga mampu memenuhi kebutuhan IPS. Usaha

dan produktivitasnya sehingga mampu memenuhi kebutuhan IPS. Usaha III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Teoritis 3.1.1 Manajemen Usaha Ternak Saragih (1998) menyatakan susu merupakan produk asal ternak yang memiliki kandungan gizi yang tinggi. Kandungan yang ada didalamnya

Lebih terperinci

III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN

III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN A. TEMPAT DAN WAKTU PENELITIAN Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pasca Panen, Departemen Pertanian, Cimanggu, Bogor. Waktu

Lebih terperinci

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA BAB II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Peran Koperasi Dalam Perkembangan Agribisnis Persusuan Koperasi memiliki peran penting bagi perkembangan agribisnis persusuan di beberapa negara di dunia termasuk Indonesia.

Lebih terperinci

VI. RENCANA MANAJEMEN DAN ORGANISASI

VI. RENCANA MANAJEMEN DAN ORGANISASI VI. RENCANA MANAJEMEN DAN ORGANISASI 6.1. Aspek Legalitas Suatu industri yang didirikan perlu mendapatkan legalitas dari pihak yang terkait, dalam hal ini adalah pemerintah. Hal ini bertujuan untuk mengetahui

Lebih terperinci

PEDOMAN KOORDINASI PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN PERSUSUAN NASIONAL BAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1. Dalam Instruksi Presiden ini yang dimaksud dengan:

PEDOMAN KOORDINASI PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN PERSUSUAN NASIONAL BAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1. Dalam Instruksi Presiden ini yang dimaksud dengan: NOMOR 2 TAHUN 1985 TANGGAL 15 Januari 1985 PEDOMAN KOORDINASI PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN PERSUSUAN NASIONAL BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Instruksi Presiden ini yang dimaksud dengan: 1. Susu adalah

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 36 TAHUN 2004 TENTANG KEGIATAN USAHA HILIR MINYAK DAN GAS BUMI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 36 TAHUN 2004 TENTANG KEGIATAN USAHA HILIR MINYAK DAN GAS BUMI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 36 TAHUN 2004 TENTANG KEGIATAN USAHA HILIR MINYAK DAN GAS BUMI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 8 ayat (1),

Lebih terperinci

ANALISIS EKONOMI USAHA VIRGIN COCONUT OIL

ANALISIS EKONOMI USAHA VIRGIN COCONUT OIL A. Pendahuluan ANALISIS EKONOMI USAHA VIRGIN COCONUT OIL Oleh: Cahyorini Kusumawardani Jurusan Pendidikan Kimia, Universitas Negeri Yogyakarta Email: cahyorini.k@uny.ac.id Minyak kelapa murni atau biasa

Lebih terperinci

Suplemen Majalah SAINS Indonesia

Suplemen Majalah SAINS Indonesia Suplemen Majalah SAINS Indonesia Edisi November 2016 Suplemen Agrotek Pertanian (MSI 1 1 10/26/2016 7:19:48 PM 2 Edisi November 2016 Suplemen Majalah SAINS Indonesia Suplemen Agrotek Pertanian (MSI 2 2

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menurut Payaman Simanjuntak (2005 : 198), pertanian merupakan sektor yang dominan dalam kegiatan ekonomi di Indonesia. Syaifuddin (2005 : 9) menyatakan bahwa, pembangunan

Lebih terperinci

Rencana Bisnis [BIDANG USAHA] [tempat dan tanggal penyusunan] disusun oleh: [Nama Penyusun] [Jabatan Penyusun]

Rencana Bisnis [BIDANG USAHA] [tempat dan tanggal penyusunan] disusun oleh: [Nama Penyusun] [Jabatan Penyusun] Rencana Bisnis [Nama Perusahaan] [BIDANG USAHA] [tempat dan tanggal penyusunan] disusun oleh: [Nama Penyusun] [Jabatan Penyusun] [Alamat Lengkap Perusahaan] No. Telepon [Nomor Telepon] No. Fax [Nomor Fax]

Lebih terperinci

Mengemas Laba Usaha Kacang Mete Di Musim Lebaran

Mengemas Laba Usaha Kacang Mete Di Musim Lebaran Mengemas Laba Usaha Kacang Mete Di Musim Lebaran Peluang bisnis musiman yang menjanjikan untung besar bagi para pelakunya, salah satunya saja seperti bisnis camilan kacang mete yang labanya semakin gurih

Lebih terperinci

TUGAS INDIVIDU PENGANTAR MIKROBIOLOGI. Penerapan HACCP pada Proses Produksi Yoghurt

TUGAS INDIVIDU PENGANTAR MIKROBIOLOGI. Penerapan HACCP pada Proses Produksi Yoghurt TUGAS INDIVIDU PENGANTAR MIKROBIOLOGI Penerapan HACCP pada Proses Produksi Yoghurt Disusun Oleh : Yatin Dwi Rahayu 1006578 JURUSAN PENDIDIKAN TEKNOLOGI AGROINDUSTRI FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI KEJURUAN

Lebih terperinci

Yoghurt Sinbiotik - Minuman Fungsional Kaya Serat Berbasis Tepung Pisang

Yoghurt Sinbiotik - Minuman Fungsional Kaya Serat Berbasis Tepung Pisang AgroinovasI Yoghurt Sinbiotik - Minuman Fungsional Kaya Serat Berbasis Tepung Pisang Pisang kaya akan karbohidrat dan mempunyai kandungan gizi yang baik yaitu vitamin (provitamin A, B dan C) dan mineral

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 36 TAHUN 2004 TENTANG KEGIATAN USAHA HILIR MINYAK DAN GAS BUMI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 36 TAHUN 2004 TENTANG KEGIATAN USAHA HILIR MINYAK DAN GAS BUMI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 36 TAHUN 2004 TENTANG KEGIATAN USAHA HILIR MINYAK DAN GAS BUMI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 8 ayat (1),

Lebih terperinci

V. GAMBARAN UMUM PETERNAKAN MAJU BERSAMA. 5.1.Gambaran Umum Desa Cikarawang

V. GAMBARAN UMUM PETERNAKAN MAJU BERSAMA. 5.1.Gambaran Umum Desa Cikarawang V. GAMBARAN UMUM PETERNAKAN MAJU BERSAMA 5.1.Gambaran Umum Desa Cikarawang Desa Cikarawang merupakan salah satu desa yang yang berada dalam wilayah administrasi Kecamatan Dramaga Kabupaten Bogor Jawa Barat.

Lebih terperinci

NAMA KELOMPOK : PUTRI FEBRIANTANIA M ( ) R

NAMA KELOMPOK : PUTRI FEBRIANTANIA M ( ) R USAHA TELUR ASIN NAMA KELOMPOK : PUTRI FEBRIANTANIA M (0610963043) R. YISKA DEVIARANI S (0610963045) SHANTY MESURINGTYAS (0610963059) WIDIA NUR D (0610963067) YOLANDA KUMALASARI (0610963071) PROGRAM STUDI

Lebih terperinci

KEPUTUSAN MENTERI PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR

KEPUTUSAN MENTERI PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR KEPUTUSAN MENTERI PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 547/MPP/Kep/7/2002 TENTANG PEDOMAN PENDAFTARAN PETUNJUK PENGGUNAAN (MANUAL) DAN KARTU JAMINAN/GARANSI DALAM BAHASA INDONESIA BAGI

Lebih terperinci

WALIKOTA DEPOK PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALIKOTA DEPOK NOMOR 86 TAHUN 2016

WALIKOTA DEPOK PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALIKOTA DEPOK NOMOR 86 TAHUN 2016 SALINAN WALIKOTA DEPOK PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALIKOTA DEPOK NOMOR 86 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PERDAGANGAN DAN PERINDUSTRIAN DENGAN

Lebih terperinci

I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Koperasi primer adalah koperasi yang anggotanya menghasilkan satu atau lebih komoditi. Salah satu contoh koperasi primer yang memproduksi komoditi pertanian adalah koperasi

Lebih terperinci

NAMA : WIRO FANSURI PUTRA

NAMA : WIRO FANSURI PUTRA Peluang bisnis INDUSTRI SERAT SABUT KELAPA OLEH : NAMA : WIRO FANSURI PUTRA NIM : 11.12.6300 KELAS : 11-S1SI-13 STMIK AMIKOM YOGYAKARTA Tahun 2011/2012 Industri Serat Sabut Kelapa PENDAHULUAN LATAR BELAKANG

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Usaha 4.1.1 Sejarah Perusahaan UKM Flamboyan adalah salah satu usaha kecil menengah yang mengolah bahan pertanian menjadi berbagai macam produk makanan olahan.

Lebih terperinci

WALIKOTA TANGERANG SELATAN

WALIKOTA TANGERANG SELATAN SALINAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN PERATURAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN KOTA TANGERANG SELATAN DENGAN

Lebih terperinci

PENGUATAN USAHA PENGASAPAN IKAN SIDO MAKMUR KETAPANG KABUPATEN KENDAL. Jalan Menoreh Tengah X no 22 Semarang

PENGUATAN USAHA PENGASAPAN IKAN SIDO MAKMUR KETAPANG KABUPATEN KENDAL. Jalan Menoreh Tengah X no 22 Semarang PENGUATAN USAHA PENGASAPAN IKAN SIDO MAKMUR KETAPANG KABUPATEN KENDAL Indah Hartati 1, Laeli Kurniasari 1, Darmanto 2, Hasan 3 1 Jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas Wahid Hasyim 2 Jurusan

Lebih terperinci

GUBERNUR GORONTALO PERATURAN DAERAH PROVINSI GORONTALO NOMOR 6 TAHUN 2014 TENTANG

GUBERNUR GORONTALO PERATURAN DAERAH PROVINSI GORONTALO NOMOR 6 TAHUN 2014 TENTANG GUBERNUR GORONTALO PERATURAN DAERAH PROVINSI GORONTALO NOMOR 6 TAHUN 2014 TENTANG PEMBINAAN DAN PENGAWASAN INDUSTRI RUMAH TANGGA PANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR GORONTALO, Menimbang Mengingat

Lebih terperinci

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA TAS SERUT DUA SISI SEBAGAI TREN BARU YANG EKONOMIS SEKALIGUS MEDIA KAMPANYE CINTA LINGKUNGAN BIDANG KEGIATAN: PKM-AI Diusulkan oleh : Edo Natunas Tria (H44060876 / 2006) Muhammad

Lebih terperinci

Lampiran 1. Areal Panen, Produktivitas Rata-Rata, dan Produksi Padi Indonesia Tahun Areal Panen (Ha)

Lampiran 1. Areal Panen, Produktivitas Rata-Rata, dan Produksi Padi Indonesia Tahun Areal Panen (Ha) LAMPIRAN Lampiran 1. Areal Panen, Produktivitas Rata-Rata, dan Produksi Padi Indonesia 2003-2009 Tahun Areal Panen (Ha) Produktivitas Rata- Rata (Kuintal/Ha) Produksi (Ton) 2003 11.488.034 45,38 52.137.604

Lebih terperinci

ASPEK NONFINANSIAL 6.1. Aspek Pasar Potensi Pasar

ASPEK NONFINANSIAL 6.1. Aspek Pasar Potensi Pasar VI ASPEK NONFINANSIAL Pada penelitian ini, kelayakan usaha diteliti dari dua aspek yaitu aspek nonfinansial dan aspek finansial. Aspek nonfinansial yang dibahas pada bagian ini adalah aspek pasar, aspek

Lebih terperinci

VI. STRATEGI BAURAN PEMASARAN AIROX

VI. STRATEGI BAURAN PEMASARAN AIROX VI. STRATEGI BAURAN PEMASARAN AIROX Terdapat empat faktor dalam strategi bauran pemasaran yang menjadi sasaran utama, yaitu strategi produk, strategi harga, strategi tempat, dan strategi promosi. Keempat

Lebih terperinci

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM. SEMAR CETAR (Selimut Mangga Rasa Cepat Antar) BIDANG KEGIATAN PKM KEWIRAUSAHAAN DIUSULKAN OLEH:

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM. SEMAR CETAR (Selimut Mangga Rasa Cepat Antar) BIDANG KEGIATAN PKM KEWIRAUSAHAAN DIUSULKAN OLEH: PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM SEMAR CETAR (Selimut Mangga Rasa Cepat Antar) BIDANG KEGIATAN PKM KEWIRAUSAHAAN DIUSULKAN OLEH: Ketua : Ranti Ayu Mustikawati F0215090 / Angkatan 2015

Lebih terperinci

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 5.1. Gambaran Umum Wilayah 5.1.1. Kondisi Fisik Wilayah Kecamatan Ciampea adalah salah satu kecamatan yang ada di Kabupaten Bogor tepatnya di bagian barat Kabupaten Bogor.

Lebih terperinci

Proceeding Lokakarya Nasional Pemberdayaan Potensi Keluarga Tani Untuk Pengentasan Kemiskinan, 6-7 Juli 2011

Proceeding Lokakarya Nasional Pemberdayaan Potensi Keluarga Tani Untuk Pengentasan Kemiskinan, 6-7 Juli 2011 STUDI KELAYAKAN PENDIRIAN UNIT PENGOLAHAN GULA SEMUT DENGAN PENGOLAHAN SISTEM REPROSESING PADA SKALA INDUSTRI MENENGAH DI KABUPATEN BLITAR Arie Febrianto M Jurusan Teknologi Industri Pertanian, Fakultas

Lebih terperinci

VI. ANALISIS MANAJEMEN DAN ORGANISASI

VI. ANALISIS MANAJEMEN DAN ORGANISASI VI. ANALISIS MANAJEMEN DAN ORGANISASI A. Kebutuhan Tenaga Kerja Salah satu aspek dalam manajemen operasi yang perlu direncanakan pada awal proyek adalah analisis kebutuhan tenaga kerja. Proses produksi

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. pada tahun 1962 yang berlokasi dijalan Rajawali No 86 Pekanbaru. Usaha. memperkenalkan produk mie basah dipekanbaru.

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. pada tahun 1962 yang berlokasi dijalan Rajawali No 86 Pekanbaru. Usaha. memperkenalkan produk mie basah dipekanbaru. 1 BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN III.1. Sejarah Perusahaan Usaha agroindustri Mie Musbar didirikan oleh Bapak Saidi (Alm) pada tahun 1962 yang berlokasi dijalan Rajawali No 86 Pekanbaru. Usaha ini merupakan

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28/PERMENTAN/SR.130/5/2009 TAHUN 2009 TENTANG PUPUK ORGANIK, PUPUK HAYATI DAN PEMBENAH TANAH

PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28/PERMENTAN/SR.130/5/2009 TAHUN 2009 TENTANG PUPUK ORGANIK, PUPUK HAYATI DAN PEMBENAH TANAH PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28/PERMENTAN/SR.130/5/2009 TAHUN 2009 TENTANG PUPUK ORGANIK, PUPUK HAYATI DAN PEMBENAH TANAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERTANIAN, Menimbang:

Lebih terperinci

III. MATERI DAN METODE PENELITIAN

III. MATERI DAN METODE PENELITIAN 12 III. MATERI DAN METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini telah dilaksanakan di Laboratorium Industri Pengolahan Hasil Ternak, Jurusan Peternakan, Fakultas Pertanian, Laboratorium

Lebih terperinci

ANALISA KELAYAKAN INDUSTRI FILLET IKAN PATIN BEKU. (Pangasius hypophthalmus) DI KABUPATEN BOGOR. Oleh RONNY MARTHA FO

ANALISA KELAYAKAN INDUSTRI FILLET IKAN PATIN BEKU. (Pangasius hypophthalmus) DI KABUPATEN BOGOR. Oleh RONNY MARTHA FO ANALISA KELAYAKAN INDUSTRI FILLET IKAN PATIN BEKU (Pangasius hypophthalmus) DI KABUPATEN BOGOR Oleh RONNY MARTHA FO3496087 2006 FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 1 I. PENDAHULUAN

Lebih terperinci

VII ANALISIS ASPEK FINANSIAL

VII ANALISIS ASPEK FINANSIAL VII ANALISIS ASPEK FINANSIAL Aspek finansial merupakan aspek yang dikaji melalui kondisi finansial suatu usaha dimana kelayakan aspek finansial dilihat dari pengeluaran dan pemasukan usaha tersebut selama

Lebih terperinci

KERANGKA ACUAN KEGIATAN (KAK) FASILITASI PENERAPAN SISTEM SNI PADA INDUSTRI ANEKA DI JAWA TENGAH

KERANGKA ACUAN KEGIATAN (KAK) FASILITASI PENERAPAN SISTEM SNI PADA INDUSTRI ANEKA DI JAWA TENGAH KERANGKA ACUAN KEGIATAN (KAK) FASILITASI PENERAPAN SISTEM SNI PADA INDUSTRI ANEKA DI JAWA TENGAH Melalui Kegiatan: FASILITASI STANDARISASI PRODUK INDUSTRI ALAT TRANSPORTASI, ELEKTRONIKA TELEMATIKA DAN

Lebih terperinci

I b M KELOMPOK TERNAK SAPI: PEMBUATAN YOGHURT DARI SUSU SAPI SKALA RUMAH TANGGA

I b M KELOMPOK TERNAK SAPI: PEMBUATAN YOGHURT DARI SUSU SAPI SKALA RUMAH TANGGA I b M KELOMPOK TERNAK SAPI: PEMBUATAN YOGHURT DARI SUSU SAPI SKALA RUMAH TANGGA Khairunnisa Rangkuti Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara Email: khairunnisarangkuti@ymail.com ABSTRAK

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA Pemasaran

TINJAUAN PUSTAKA Pemasaran 6 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pemasaran Keberhasilan keuangan sering tergantung pada kemampuan pemasaran. Pemasaran pada umumnya dipandang sebagai tugas untuk menciptakan, memperkenalkan dan menyerahkan

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM. Usaha yang mengolah jahe menjadi minuman bandrek ini berdiri resmi

IV. GAMBARAN UMUM. Usaha yang mengolah jahe menjadi minuman bandrek ini berdiri resmi 54 IV. GAMBARAN UMUM 4.1. Gambaran Umum Usaha Usaha yang mengolah jahe menjadi minuman bandrek ini berdiri resmi bersertifikat sejak tahun 2008. Produk bermerek dagang Bandrek Lampung memperoleh sertifikat

Lebih terperinci

V GAMBARAN UMUM PENELITIAN

V GAMBARAN UMUM PENELITIAN V GAMBARAN UMUM PENELITIAN 5.1 Profil Rumah Makan Nasi Timbel Saung Merak Bogor Rumah Makan Nasi Timbel Saung Merak Bogor merupakan salah satu rumah makan yang menyajikan menu masakan sunda dengan menu

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan UD. Kreasi Lutvi merupakan sebuah perusahaan yang memproduksi makanan ringan keripik singkong. UD. Kreasi Lutvi berdiri pada tahun 1999. Sejarah

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Industri nasional memiliki visi pembangunan untuk membawa Indonesia

I. PENDAHULUAN. Industri nasional memiliki visi pembangunan untuk membawa Indonesia 1 I. PENDAHULUAN A. Latar belakang dan masalah Industri nasional memiliki visi pembangunan untuk membawa Indonesia menjadi sebuah negara industri yang tangguh dalam jangka panjang. Hal ini mendukung Peraturan

Lebih terperinci

PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR HK TAHUN 2011 TENTANG PENDAFTARAN PANGAN OLAHAN

PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR HK TAHUN 2011 TENTANG PENDAFTARAN PANGAN OLAHAN PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN NOMOR HK.03.1.5.12.11.09955 TAHUN 2011 TENTANG PENDAFTARAN PANGAN OLAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN, Menimbang

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 70 Tahun : 2016

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 70 Tahun : 2016 BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 70 Tahun : 2016 PERATURAN BUPATI GUNUNGKIDUL NOMOR 70 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS,

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH PROVINSI SUMATERA SELATAN NOMOR 10 TAHUN 2011 TENTANG PENGAWASAN, PENERTIBAN DAN PENGENDALIAN PEREDARAN MINUMAN BERALKOHOL

PERATURAN DAERAH PROVINSI SUMATERA SELATAN NOMOR 10 TAHUN 2011 TENTANG PENGAWASAN, PENERTIBAN DAN PENGENDALIAN PEREDARAN MINUMAN BERALKOHOL PERATURAN DAERAH PROVINSI SUMATERA SELATAN NOMOR 10 TAHUN 2011 TENTANG PENGAWASAN, PENERTIBAN DAN PENGENDALIAN PEREDARAN MINUMAN BERALKOHOL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR SUMATERA SELATAN,

Lebih terperinci

KARAKTERISTIK YOGHURT TERSUBTITUSI SARI BUAH NAGA (Hylocereus polyrhizus) DENGAN JENIS DAN KONSENTRASI STARTER YANG BERBEDA-BEDA

KARAKTERISTIK YOGHURT TERSUBTITUSI SARI BUAH NAGA (Hylocereus polyrhizus) DENGAN JENIS DAN KONSENTRASI STARTER YANG BERBEDA-BEDA KARAKTERISTIK YOGHURT TERSUBTITUSI SARI BUAH NAGA (Hylocereus polyrhizus) DENGAN JENIS DAN KONSENTRASI STARTER YANG BERBEDA-BEDA Muhammad Saeful Afwan 123020103 Pembimbing Utama (Ir. H. Thomas Gozali,

Lebih terperinci

PENINGKATAN PENDAPATAN ANGGOTA PKK MELALUI USAHA PEMBUATAN YOGHURT DI DESA WISATA MULYOREJO KECAMATAN NGANTANG KABUPATEN MALANG

PENINGKATAN PENDAPATAN ANGGOTA PKK MELALUI USAHA PEMBUATAN YOGHURT DI DESA WISATA MULYOREJO KECAMATAN NGANTANG KABUPATEN MALANG 18 Jurnal Akses Pengabdian Indonesia Vol 1 No 2: 18-22, 2017 PENINGKATAN PENDAPATAN ANGGOTA PKK MELALUI USAHA PEMBUATAN YOGHURT DI DESA WISATA MULYOREJO KECAMATAN NGANTANG KABUPATEN MALANG Lorine Tantalu,

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14/PERMEN-KP/2013 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN NOMOR PER.04/MEN/2012 TENTANG OBAT IKAN DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

PROPOSAL STUDI KELAYAKAN BISNIS SERVICE AC, KULKAS, DAN DISPENSER. Jurusan : Teknik Mesin

PROPOSAL STUDI KELAYAKAN BISNIS SERVICE AC, KULKAS, DAN DISPENSER. Jurusan : Teknik Mesin PROPOSAL STUDI KELAYAKAN BISNIS SERVICE AC, KULKAS, DAN DISPENSER Jurusan : Teknik Mesin Disusun Oleh : SANDY SURYADY 22409817 FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS GUNADARMA DEPOK 2012 BAB I PENDAHULUAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Keberadaan supply chain atau rantai pasok dalam proses produksi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Keberadaan supply chain atau rantai pasok dalam proses produksi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Keberadaan supply chain atau rantai pasok dalam proses produksi suatu industri sangat penting demi memberikan nilai tambah baik bagi industri itu sendiri maupun bagi

Lebih terperinci

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 29 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Sejarah Singkat Perusahaan PD. Galuh Sari merupakan perusahaan yang didirikan oleh Bapak Amir dan Istrinya yang bernama Ibu Maemunah pada tahun 2001 yang berlokasi di Jl.

Lebih terperinci