BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB III METODOLOGI PENELITIAN"

Transkripsi

1 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Deskripsi Lokasi Penelitian Sejarah PT Inalum (Persero) Pada masa pemerintahan Hindia Belanda, pemerintah Republik Indonesia bertekad mewujudkan pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) di sungai Asahan yang mengalir dari Danau Toba di Provinsi Sumatera Utara. tahun 1972 pemerintah menerima laporan dari Nippon Koei, sebuah perusahaan konsultan Jepang tentang studi kelaikan Proyek PLTA dan Aluminium Asahan. Laporan tersebut menyatakan bahwa PLTA layak untuk dibangun dengan sebuah peleburan aluminium sebagai pemakai utama dari listrik yang dihasilkannya. Tanggal 7 Juli 1975 di Tokyo, setelah melalui perundingan-perundingan yang panjang dan dengan bantuan ekonomi dari pemerintah jepang untuk proyek ini, pemerintah Republik Indonesia dan 12 Perusahaan Penanam Modal Jepang menandatangani Perjanjian Induk untuk PLTA dan Pabrik Peleburan Aluminium Asahan yang kemudian dikenal dengan sebutan Proyek Asahan. PT INALUM (Persero) resmi menjadi BUMN ke-141 pada tanggal 21 April 2014 sesuai dengan Peraturan Pemerintah No. 26 Tahun Visi dan Misi PT Inalum (Persero) a. Visi Menjadi Perusahaan Global Terkemuka Berbasis Aluminium Terpadu Ramah Lingkungan. b. Misi 1. Menjalankan Operasi Peleburan Aluminium terpadu yang menguntungkan, aman dan ramah lingkungan untuk meningkatkan nilai bagi pemangku kepentingan. 2. Memberikan sumbangsih kepada pertumbuhan ekonomi daerah dan nasional melalui kegiatan operasional dan pengembangan usaha berkesinambungan. 3. Berpartisipasi dalam memberdayakan masyarakat dan lingkungan sekitar melalui program CSR dan PKBL (Program Kemitraan dan Bina Lingkungan) yang tepat sasaran.

2 4. Meningkatkan kompetensi SDM (Sumber Daya Manusia) secara terencana dan berkesinambungan untuk kelancaran operasional dan pengembangan industri aluminium Struktur Organisai PT Inalum (Persero) SEKRETARIS PERUSAHAAN ICS LEGAL & KEPATUHAN ILC AUDITOR INTERNAL IIA DIREKTUR OPERASI REDUKSI & PENUANGAN SRC KARBON SCB PEMELIHARAAN SGM ENGINEERING SED RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM OPERASI & SIPIL PLTA POC PEMELIHARAAN & ENGINEERING KOMITE PENUNJANG DEWAN KOMISARIS: KOMITE AUDIT DEWAN KOMISARIS WAKIL MANAJEMEN UNTUK ISO & SMK3 PENGAWASAN INTERNAL IIC DIREKSI DIREKTUR PENGEMBANGAN & BISNIS PERENCANAAN STRATEGIS SSP MARKETING & SALES SMS DIREKTUR UTAMA DIREKTUR KEUANGAN PEMBANGUNAN PLTU SPP TREASURY STR BUDGETING & ACCOUNTING SBA DIREKTUR UMUM & SDM LOGISTIK SMW PKBL & CSR ICR PENGADAAN IPM ADMINISTRASI (PLTA) PAD UMUM SGN PENGEMBANGAN SDM SHR Gambar 3.1: Struktur Organisasi PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) Per 1 November 2016 Sumber: Corporate Social Responsibility PT Inalum (Persero) Sebagai satu-satunya pabrik peleburan aluminium di Indonesia yang telah dioperasikan selama 3 dekade, secara sosial PT Inalum (Persero) mempertimbangkan untuk berperan serta untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan sosial masyarakat sekitar

3 perusahaan, sebab perusahaan menyadari bahwa kelancaran pembangunan dan keberhasilan operasi tidak dapat dipisahkan dari semua pemangku amanah. Keberhasilan Perusahaan dan kemandirian masyarakat sekitar diharapkan dapat tercipta dan tumbuh bersama-sama. Kegiatan CSR PT Inalum (Persero) dilaksanakan oleh PKBL (Program Kemitraan dan Bina Lingkungan) dan CSR. Berikut ini adalah contoh bentuk kegiatan CSR perusahaan terhadap masyarakat sekitarnya: a. Bidang Pendidikan Untuk meningkatkan pendidikan dan meningkatkan daya saing masyarakat sekitar, khususnya untuk masyarakat sekitar perusahaan yang mayoritas berprofesi sebagai nelayan (Pabrik Peleburan) dan petani (PLTA), maka PT Inalum (Persero) melakukan perbaikan gedung-gedung sekolah, bantuan alat pendukung belajar, mobiler, dan membangun 1 unit SMA yang bernama SMA Mitra. Sebagai bentuk kepedulian terhadap dunia pendidikan, PT Inalum (Persero) juga memberikan bantuan komputer dan multimedia projector kepada universitas-universitas yang ada di Sumatera Utara. Perusahaan juga memberikan bantuan pendidikan kepada guru dan siswa yang berprestasi, pelatihan guru, manajemen sekolah, dan beasiswa kepada guru-guru yang belum mempunyai akta IV. PT Inalum (Persero) juga menerima siswa dan mahasiswa untuk melaksanakan Kerja Praktek dan Riset di Perusahaan. b. Bidang Pemberdayaan Masyarakat Perusahaan tidak dapat menampung seluruh masyarakat yang ada di sekitarnya untuk bekerja kepada mereka. Oleh karena itu, sejak perusahaan berdiri, PT Inalum (Persero) telah melakukan pelatihan-pelatihan keterampilan kepada masyarakat sekitar seperti sablon, menjahit, bordir, rias pengantin, bengkel, las, dan lain sebagainya. Perusahaan juga memberikan modal bergulir. Kegiatan ini diharapkan agar masyarakat menjadi lebih mandiri. c. Bidang Olahraga dan Kebudayaan Untuk memajukan olah raga di Sumatera Utara dan khususnya disekitar PT Inalum (Persero), Perusahaan mengadakan kegiatan-kegiatan olah raga seperti Turnamen Sepak Bola, Turnamen Bola Volley, dan lain sebagainya. PT Inalum (Persero) juga aktif menjadi sponsor dalam kegiatan Arung Jeram di Sungai Asahan,

4 Lomba mendayung di Danau Toba, Karate, dan lain sebagainya. Perusahaan juga berupaya untuk melestarikan budaya bangsa yang dilakukan melalui Festival budaya yang diselenggarakan satu tahun sekali. d. Bidang Agama Perusahaan membantu dalam perbaikan rumah ibadah seperti mesjid dan gereja beserta fasilitasnya. PT Inalum (Persero) juga melakukan kegiatan lain seperti safari Ramadhan, bantuan Idul Fitri, Idul Adha, Natal dan Paskah, dan bentuk kegiatan lainnya. e. Fasilitas Umum Fasilitas umum yang telah dibangun PT Inalum (Persero) yang paling nyata dan sangat berdampak pada pertumbuhan ekonomi masyarakat sekitar adalah Access Road (Jalan Penghubung) yang telah dibangun oleh perusahaan di kedua Pabrik, Pabrik Peleburan Aluminium dan PLTA. Hal tersebut menyebabkan pertumbuhan ekonomi di sekitar PT Inalum (Persero) berkembang dengan pesat. Perusahaan juga membangun sarana umum lainnya seperti sumur bor, jalan lingkar, Posyandu, Balai Umum, dan lain sebagainya. PT Inalum (Persero) sejak tahun 2014 juga memberikan bantuan bedah rumah kepada masyarakat kurang mampu dan veteran TNI yang berada di sekitar perusahaan. Setiap tahunnya PT Inalum (Persero) merenovasi sebanyak puluhan rumah di berbagai wilayah di Indonesia. Biaya yang dihabiskan oleh perusahaan kurang lebih Rp ,- per satu rumah. Penerima bantuan bedah rumah merupakan Veteran TNI dan masyarakat kurang mampu. Pemilihan penerima bantuan dipilih berdasarkan hasil survey tim CSR dan PKBL dari PT Inalum (Persero) dan dari dinas sosial setempat. Lama pengerjaan renovasi rumah kurang lebih satu bulan. 3.2 Metode Penelitian Metode Penelitian yang digunakan adalah metode korelasional. Metode korelasional bertujuan meneliti sejauh mana variasi pada suatu variabel berkaitan dengan variasi variabel yang lain (Rakhmat, 2004 : 27). Dalam hal ini adalah hubungan antara program CSR Bedah Rumah oleh PT Inalum (Persero) kepada masyarakat Kabupaten Batubara terhadap pembentukan citra perusahaan. Metode ini bertujuan untuk menemukan ada tidaknya hubungan dan berarti

5 tidaknya hubungan itu serta untuk menemukan seberapa besar program CSR Bedah Rumah tersebut mempengaruhi pembentukan citra perusahaan Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di beberapa wilayah Kecamatan di Kabupaten Batubara, Provinsi Sumatera Utara, yaitu meliputi Kecamatan Sei Suka, Kecamatan Air Putih, Kecamatan Medang Deras, Kecamatan Talawi, dan Kecamatan Lima Puluh. Waktu pelaksanaan penelitian berlangsung mulai tanggal 1 Agustus 2017 sampai dengan 4 Agustus Populasi dan Sampel 1. Populasi Populasi adalah jumlah keseluruhan unit analisis, yaitu objek yang akan diteliti. Populasi merupakan keseluruhan dari objek penelitian yang dapat berupa manusia, hewan, tumbuh-tumbuhan, udara, gejala, nilai, peristiwa, sikap hidup, dan sebagainya. Sehingga objek-objek ini dapat menjadi sumber data penelitian (Bungin, 2001 : 101). Populasi dalam penelitian ini ialah penerima bantuan program CSR Bedah Rumah pada tahun 2016 yaitu warga kurang mampu dan veteran Tentara Nasional Indonesia (TNI) yang berjumlah 45 keluarga. 2. Sampel Teknik sampling adalah teknik pengambilan sampel (Sugiyono, 2001: 56). Margono (2004: 125) menyatakan bahwa yang dimaksud dengan teknik sampling adalah cara untuk menentukan sampel yang jumlahnya sesuai dengan ukuran sampel yang akan dijadikan sumber data sebenarnya, dengan memperhatikan sifat-sifat dan penyebaran populasi agar diperoleh sampel yang representatif. Untuk menentukan sampel yang akan digunakan dalam penelitian, terdapat berbagai teknik sampling yang digunakan. Berdasarkan jumlah populasi dalam penelitian ini yang tidak terlalu besar, maka peneliti menggunakan total sampling atau menggunakan populasi sebagai sampel sekaligus. Teknik total sampling atau sampling jenuh yaitu tehnik penentuan sampel

6 dengan mengambil semua anggota populasi untuk dijadikan sampel (Sugiyono, 2007). Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 45 responden. 3.4 Teknik Pengumpulan Data Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian lapangan (Field Research). Penelitian lapangan (Field Research) yaitu mengumpulkan data dari penelitian yang dilakukan dengan cara menyebarkan kuesioner. Penyebaran kuesioner adalah salah satu teknik pengumpulan data terhadap subjek penelitian dengan cara mengajukan pertanyaan terstruktur yang digunakan dalam bentuk Projective Questioner, yaitu model pertanyaan yang diajukan kepada responden dengan cara memilih jawaban yang telah disediakan. 3.5 Teknik Analisis Data Analisis data adalah proses penyederhanaan data ke dalam bentuk yang lebih mudah dibaca dan dipresentasikan (Singarimbun, 2006: 263). Data yang diperoleh dari hasil penelitian akan dianalisa dalam beberapa tahap analisis, yaitu: 1. Analisa tabel tunggal. Analisa tabel tunggal merupakan suatu analisa yang dilakukan dengan membagi-bagikan variabel penelitian ke dalam kategori-kategori yang dilakukan atas dasar frekuensi. Tabel tunggal merupakan langkah awal dalam menganalisa data yang terdiri dari dua kolom, yaitu sejumlah frekuensi dan persentase untuk setiap kategori (Singarimbun, 2006: 266). 2. Analisa tabel silang. Analisa tabel silang merupakan teknik yang digunakan untuk menganalisa dan mengetahui variabel yang satu memiliki hubungan dengan variabel lainnya, sehingga dapat diketahui apakah variabel tersebut bernilai positif dan negatif (Singarimbun, 2006: 273). 3. Uji Hipotesis. Uji Hipotesis adalah pengujian data statistik untuk mengetahui data hipotesis yang diajukan dapat diterima atau ditolak. Untuk menguji hubungan diantara kedua variabel yang dikorelasikan maka peneliti menggunakan rumus koefisien korelasi tata jenjang oleh Spearman (Spearman s Rho Rank-Order correlations). Dalam teknik ini setiap data dari variabel variabel yang diteliti harus ditetapkan peringkatnya dari yang terkecil sampai terbesar (di ranking).

7 Rumus koefisien korelasinya adalah (Arikunto, 2006: 278): Keterangan : Rs (rho) = koefisien korelasi rank-order Angka 1 = bilangan konstan 6 = bilangan konstan d N = perbedaan antarra pasangan jenjang = sigma atau jumlah = jumlah individu dalam sampel Korelasi tata jenjang juga disebut dengan rank-difference correlation atau rankorder correlation. Korelasi tata jenjang digunakan untuk menentukan hubungan dua gejala yang kedua-duanya merupakan skala ordinal atau tata jenjang. Selanjutnya, untuk melihat tinggi rendahnya korelasi digunakan rumus skala Guilford (Kriyantono, 2007: 169). < 0,20 : Hubungan rendah sekali, lemah sekali 0,20 0,39 : Hubungan rendah tapi pasti 0,40 0,70 : Hubungan yang cukup berarti 0,71 0,90 : Hubungan yang tinggi; kuat > 0,90 : Hubungan yang sangat tinggi; kuat sekali; dapat diandalkan

8 Berdasarkan nilai Rho (r s ) untuk mengetahui pengaruh vaariabel X terhadap variabel Y maka dilakukan uji determinasi. Pada penelitian ini. Uji determinasi dilakukan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh Program CSR Bedah Rumah PT Inalum (Persero) terhadap Citra Perusahaan di Masyarakat Kabupaten Batubara. KD= (Rho) % Ket: K Rho : Kekuatan Determinan (kekuatan prediksi) : Korelasi Spearman

9 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Pengumpulan Data Peneliti mengumpulkan data dari berbagai bahan bacaan seperti buku, jurnal, dan bahan bacaan lainnya yang diperoleh dari berbagai situs di internet. Tidak hanya bacaan tersebut, peneliti juga mencari data valid dari press release di media internet yang membahas tentang Program CSR Bedah Rumah PT Inalum (Persero) tahun Kemudian peneliti mempelajari berbagai bahan bacaan tersebut sehingga diperoleh data-data yang relevan dan dapat mendukung penelitian ini. Untuk memperoleh data jumlah penerima bantuan Program CSR Bedah Rumah PT Inalum (Persero) pada tahun 2016 di Kabupaten Batubara, peneliti melakukan pra penelitian di kantor utama PT Inalum (Persero) di Kuala Tanjung, Sumatera Utara. Peneliti menemui seksi SCD (Social Community Development) PT Inalum (Persero) yang merupakan pelaksana Program CSR Bedah Rumah. Peneliti mengambil beberapa data dan referensi untuk menulis proposal penelitian yang kemudian akan diseminarkan. Peneliti yang telah menyelesaikan seminar proposal kemudian melanjutkannya dengan pengumpulan data ke lapangan. Peneliti melakukan penyebaran kuesioner kepada responden pada tanggal 1 Agustus sampai dengan 4 Agustus Peneliti menyebarkan kuesioner sebanyak 45 eksemplar kepada 45 responden di lima kecamatan yang terdapat di Kabupaten Batubara, yaitu kecamatan di Kabupaten Batubara, yaitu Kecamatan Sei Suka, Kecamatan Air Putih, Kecamatan Medang Deras, Kecamatan Talawi, dan Kecamatan Lima Puluh. 4.2 Teknik Pengolahan Data Peneliti yang telah berhasil mengumpulkan data dari 45 orang responden, selanjutnya melakukan proses pengolahan data dari kuesioner yang telah diisi. Berikut ini adalah beberapa tahapan yang dilakukan peneliti dalam pengolahan data:

10 1. Penomoran Kuesioner Penomoran kuesioner yaitu kuesioner kuesioner yang telah diisi oleh responden dikumpulkan kemudian diberi nomor urut sebagai tanda pengenal (01-45). 2. Editing Editing yaitu proses pengeditan jawaban dari para responden yang bertujuan untuk memperjelas setiap jawaban yang meragukan dan menghindari terjadinya kesalahan dalam pengisian data dalam kotak kode yang telah disediakan. 3. Coding Coding yaitu proses pemindahan jawaban-jawaban dari para responden kedalam kotak kode yang telah tersedia dalam kuesioner berupa nilai atau skor dalam bentuk angka. 4. Inventarisasi Tabel Data mentah yang diperoleh dimasukkan ke dalam lembar Foltron Cobol (FC) sehingga memuat seluruh data dalam satu kesatuan. 5. Tabulasi Data Dalam tahap ini, data dari lembar Foltron Cobol dimasukkan ke dalam tabel tunggal. 4.3 Analisis Tabel Tunggal Analisis data tunggal adalah teknik analisis yang dilakukan dengan membagi-bagi variabel kedalam beberapa kategori yang dilakukan atas dasar frekuensi. Analisis ini merupakan langkah awal dalam menganalisis data yang terdiri dari kolom, yaitu sejumlah frekuensi dan presentasi untuk setiap kategori yang muncul Identitas Responden Identitas responden dalam penelitian ini meliputi jenis kelamin, umur, pekerjaan, pendidikan terakhir, wilayah tempat tinggal, dan rata-rata pendapatan per bulan.

11 Tabel 4.1 Identitas Responden Berdasarkan Jenis Kelamin 1. Laki-laki Perempuan Sumber: P.1/FC.1 Tabel diatas ialah data identitas responden berdasarkan jenis kelamin. Responden yang berjenis kelamin laki-laki berjumlah 26 orang (57.8%), dan responden berjenis kelamin perempuan berjumlah 19 orang (42.2%). Dari data tersebut dapat kita lihat bahwa responden berjenis kelamin laki-laki lebih dominan dari pada perempuan. Hal ini sesuai dengan pembatasan masalah peneliti yaitu responden merupakan kepala keluarga penerima bantuan bedah rumah. Kepala keluarga adalah orang yang menandatangani surat perjanjian Program CSR Bedah Rumah PT Inalum (Persero) melalui bantuan Kepala Desa tempat tinggalnya. Dari data diatas dapat dilihat bahwa hanya 42,2% kepala keluarga penerima bantuan bedah rumah yang berjenis kelamin perempuan. Hal tersebut dikarenakan sebagian keluarga dikepalai oleh seorang ibu atau anak perempuan dari seorang yang sudah lanjut usia. Tabel 4.2 Identitas Responden Berdasarkan Umur > Sumber: P.2/FC.2 Tabel diatas menunjukkan umur responden pada saat mengisi kuesioner. Berdasarkan data tersebut dapat kita lihat bahwa tidak terdapat responden yang berumur 17 sampai 25 tahun (0%). Terdapat 3 orang responden yang berumur antara 26 sampai 35 tahun

12 (6.6%), 9 orang responden berumur 36 sampai 45 tahun (20%), kemudian terdapat 12 orang responden yang berumur antara 46 sampai dengan 55 tahun (26.7%), dan responden yang berumur lebih dari 56 tahun terdapat sebanyak 21 orang (46.7%). Dari data yang diperoleh di atas diketahui bahwa jumlah responden didominasi oleh responden yang berusia lanjut yaitu usia 56 tahun keatas. Sementara jumlah responden yang paling sedikit ialah usia 17 sampai 25 tahun. Hal ini sesuai dengan pembatasan masalah penelitian yaitu responden merupakan kepala keluarga penerima bantuan Program CSR Bedah Rumah PT Inalum (Persero). Perusahaan dan balai desa dominan memilih target penerima bantuan CSR kepada keluarga yang dikepalai oleh seseorang yang sudah lanjut usia. Tabel 4.3 Identitas Responden Berdasarkan Pekerjaan 1. Pegawai Guru Wiraswasta Ibu Rumah Tangga Veteran Lain-lain Sumber: P.3/FC.3 Tabel diatas menunjukkan identitas responden berdasarkan pekerjaan. Dari data tersebut dapat kita lihat bahwa tidak ada responden yang bekerja sebagai pegawai dan guru (0%). Responden yang bekerja sebagai wiraswasta terdapat 7 orang (15,6%), responden yang merupakan ibu rumah tangga terdapat sebanyak 18 orang (40%), responden yang merupakan seorang veteran terdapat sebanyak 5 orang (11.1%), dan responden yang bekerja dengan kategori lain terdapat sebanyak 15 orang (33.3%). Data pada tabel diatas menunjukkan responden yang didominasi oleh ibu rumah tangga yaitu sebanyak 18 orang dari 45 responden. Responden yang paling sedikit atau tidak ada ialah pekerjaan guru dan pegawai. Hal ini sesuai dengan target PT Inalum (Persero) untuk menjadikan masyarakat kurang mampu sebagai penerima Program CSR Bedah

13 Rumah. Data tersebut sesuai dengan persepsi bahwa masyarakat kurang mampu di Indonesia rata-rata ialah ibu rumah tangga yang konotasinya sulit memenuhi kebutuhan hidup. Tabel 4.4 Identitas Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir 1. SD SMP SMA Diploma/Sarjana Lain-lain Sumber: P.4/FC.4 Tabel diatas menunjukkan data identitas responden berdasarkan pendidikan terakhir. Dari data tersebut dapat kita lihat responden yang berpendidikan terakhir SD sebanyak 30 orang (66,8%), responden yang berpendidikan terakhir SMP sebanyak 6 orang (13,35), dan responden yang berpendidikan terakhir SMA sebanyak 5 orang (11,1%). Kemudian responden yang pendidikan terakhirnya diploma atau sarjana terdapat sebanyak 2 orang (4,4%), dan responden yang pendidikan terakhirnya lain-lain yaitu tidak sekolah terdapat sebanyak 2 orang (4,4%). Responden pada data diatas didominasi oleh pendidikan terakhir SD yaitu sebanyak 30 orang. Hal ini sesuai dengan keadaan lingkungan sekitar PT Inalum (Persero) yang masih berpendidikan rendah. Rendahnya pendidikan membuat rendahnya juga perekonomian dan kesejahteraan. Target penerima Program CSR Bedah Rumah PT Inalum (Persero) memang ditujukan kepada masyarakat kurang mampu. Dan berdasarkan data yang diperoleh peneliti, masyarakat kurang mampu tersebut memiliki tingkat pendidikan yang rendah. Tabel 4.5 Identitas Responden Berdasarkan Wilayah 1. Kecamatan Sei Suka Kecamatan Air Putih Kecamatan Medang Deras

14 4. Kecamatan Talawi Kecamatan Lima Puluh Lain-lain Sumber: P.5/FC.5 Tabel diatas menunjukkan identitas responden berdasarkan wilayah tempat tinggal mereka saat pelaksanaan Program CSR Bedah Rumah PT Inalum (Persero) dan saat mereka mengisi kuesioner. Terdapat sebanyak 23 orang responden yang berasal dari Kecamatan Sei Suka (51,1%), 6 orang responden berasal dari Kecamatan Air Putih (13,3%), 5 orang responden berasal dari Kecamatan Medang Deras (11,1%), dan dari Kecamatan Talawi terdapat sebanyak 4 orang responden (9%). Kemudian terdapat 5 orang responden yang bertempat tinggal di Kecamatan Lima Puluh (11,1%). Terdapat 2 orang responden yang berbeda wilayah tempat tinggal dengan lima kecamatan lainnya (4,4%). Data pada tabel tersebut menunjukkan Kecamatan Sei Suka sebagai dominan dari wilayah tempat tinggal responden yaitu sebanyak 23 orang (51,1%). Hal tersebut menunjukkan bahwa PT Inalum (Persero) sangat mengutamakan lingkungan sekitar pabrik peleburan aluminium dan kantor utama. Karena kantor utama dan pabrik peleburan alumiunium berada di Kecamatan Sei Suka Kabupaten Batubara. Tabel 4.6 Identitas Responden Berdasarkan Rata-rata Pendapatan 1. < > Sumber: P.6/FC.6 Tabel diatas menunjukkan identitas responden berdasarkan rata-rata pendapatan per bulan. Berdasarkan data yang diperoleh terdapat sebanyak 22 responden yang pendapatan per bulannya kurang dari Rp ,00 (48,9%), kemudian terdapat sebanyak 18 responden dengan pendapatan per bulannya antara Rp ,00 sampai dengan Rp ,00

15 (40%). Responden dengan pendapatan antara Rp ,00 sampai dengan Rp ,00 terdapat sebanyak 4 orang (8,9%). Dan responden dengan pendapatan per bulan melebihi Rp ,00 ada sebanyak 1 orang (2,2%). Data yang terdapat pada tabel diatas menunjukkan responden yang lebih dominan dengan pendapatan per bulannya ialah kurang dari Rp ,00 dengan frekuensi 22 orang. Hal ini sesuai dengan konteks masyarakat kurang mampu, dimana dengan pendapatan tersebut mereka belum dapat memenuhi kebutuhan sehari-hari keluarganya. Sulitnya mereka memenuhi kebutuhan sehari-hari membuat mereka tidak memperhatikan tempat tinggal mereka sendiri. Maka dari itu data pada tabel tersebut sudah sesuai dengan target sasaran PT Inalum (Persero) untuk Program CSR Bedah Rumah Penilaian Program CSR Bedah Rumah PT Inalum (Persero) Tabel 4.7 Organizing PT Inalum (Persero) sebagai Pelaksana Program CSR 2. Tidak Setuju Netral Setuju Sangat Setuju Sumber: P.7/FC.7 Tabel diatas menunjukkan pengetahuan responden mengenai siapa pelaksana Program CSR Bedah Rumah. Responden yang mengetahui dan setuju bahwa PT Inalum (Persero) merupakan pelaksana dari Program CSR Bedah Rumah terdapat sebanyak 40 orang (88,9%). Responden yang sangat setuju bahwa PT Inalum (Persero) merupakan pelaksana dari Program CSR Bedah Rumah terdapat sebanyak 5 orang (11,1%). Tidak terdapat responden yang berpendapat netral, tidak setuju, maupun sangat tidak setuju untuk pernyataan diatas (0%). Dari data yang diperoleh tersebut, dapat disimpulkan bahwa secara keseluruhan responden mengetahui dan menyetujui bahwa PT Inalum (Persero) merupakan pelaksana

16 Program CSR Bedah Rumah. Tidak terdapat responden yang tidak mengetahui dan tidak menyetujui bahwa PT Inalum (Persero) adalah pelaksana Program CSR Bedah Rumah. Sebanyak 11,1% responden sangat menyetujui bahwa PT Inalum (Persero) ialah perusahaan BUMN yang melaksanakan kegiatan tersebut. Jika ditinjau berdasarkan wilayah kantor utama dan pabrik peleburan aluminium, di wilayah tersebut banyak juga terdapat pabrik dan kantor perusahaan lain. Namun hal tersebut tidak mempengaruhi responden atas pengetahuannya tentang PT Inalum (Persero). Tabel 4.8 Organizing PT Inalum (Persero) Memberdayakan Masyarakat untuk Pembangunan 2. Tidak Setuju Netral Setuju Sangat Setuju Sumber: P.8/FC.8 Data pada tabel diatas menunjukkan pengetahuan responden tentang PT Inalum (Persero) yang memberdayakan masyarakat setempat untuk pembangunan rumah melalui Program CSR Bedah Rumah. Terdapat sebanyak 5 orang responden yang sangat setuju bahwa PT Inalum (Persero) memberdayakan masyarakat setempat untuk pembangunan rumah melalui Program CSR Bedah Rumah (11.1%). Kemudian terdapat 40 orang responden mengatakan setuju tentang pernyataan PT Inalum (Persero) memberdayakan masyarakat setempat (88.9%). Tidak terdapat responden yang mengatakan netral, tidak setuju, maupun sangat tidak setuju. Tabel diatas menunjukkan responden yang didominasi oleh jawaban setuju dengan persentase 88.9%. Berdasarkan data tersebut maka dapat disimpulkan bahwa keseluruhan responden mengetahui bahwasannya PT Inalum (Persero) memberdayakan masyarakat setempat untuk pembangunan rumah melalui Program CSR Bedah Rumah. Hal tersebut berarti PT Inalum (Persero) memberikan lapangan pekerjaan kepada masyarakat setempat untuk merenovasi rumah kerabat dekat mereka. Dan hal tersebut diketahui oleh responden yang merupakan penerima bantuan Program CSR Bedah Rumah.

17 Tabel 4.9 Organizing Pemberian Material Bangunan yang Bermutu 2. Tidak Setuju Netral Setuju Sangat Setuju Sumber: P.9/FC.9 Tabel diatas menunjukkan pendapat responden mengenai pemberian bahan atau material bangunan yang bermutu untuk Program CSR Bedah Rumah oleh PT Inalum (Persero). Terdapat 12 orang responden yang sangat setuju terhadap pernyataan tersebut (26,8%). Kemudian terdapat 29 orang responden yang berpendapat setuju dengan pernyataan tersebut (64.4%), 2 orang responden berpendapat netral (4,4%), dan 2 orang responden berpendapat tidak setuju pada pernyataan tersebut. Data pada tabel diatas menunjukkan persentase dominan yang terletak pada pendapat setuju. Terdapat 64,4% responden mengatakan setuju atas pemberian material atau bahan bangunan yang bermutu untuk Program CSR Bedah Rumah oleh PT Inalum (Persero). Pelaksanaan Program CSR Bedah Rumah setiap desa/kecamatan tergantung kepada masing-masing kebijakan balai desa. Beberapa kecamatan seperti pada Kecamatan Sei Suka, Kecamatan Air Putih, dan Kecamatan Talawi merupakan kecamatan yang melaksanakan pembelian bahan bangunan oleh balai desa dan kuli bangunan. Sedangkan Kecamatan Medang Deras dan Kecamatan Lima Puluh pembelian bahan bangunan dilaksanakan oleh kepala keluarga. Sehingga bahan bangunan yang mereka gunakan ialah bahan-bahan bermutu, sebab rata-rata responden mengetahui sendiri bagaimana mutu dan kualitas material tersebut. Hal ini dapat disimpulkan bahwa responden menyetujui bahwa material atau bahan bangunan pada Program CSR Bedah Rumah memiliki mutu atau kualitas yang bagus. Dengan demikian PT Inalum (Persero) telah melakukan jobdesk yang sebenar-benarnya untuk program CSR tersebut.

18 Tabel 4.10 Staffing Banyak Pertimbangan untuk Memutuskan sasaran 2. Tidak Setuju Netral Setuju Sangat Setuju Sumber: P.10/FC.10 Tabel diatas menunjukkan data mengenai PT Inalum (Persero) memiliki banyak pertimbangan sebelum memutuskan sasaran yang menjadi target Program CSR Bedah Rumah. Terdapat 5 orang responden mengatakan sangat setuju dengan pernyataan tersebut (11,1%), kemudian terdapat 36 responden mengatakan setuju dengan uraian pernyataan tersebut (80%). 4 responden mengatakan netral mengenai pertimbangan yang dilakukan oleh PT Inalum (Persero) untuk memutuskan sasaran yang menjadi target Program CSR Bedah Rumah (8,9%). Tidak terdapat responden yang mengatakan tidak setuju maupun sangat tidak setuju tentang pernyataan tersebut (0%). Data pada tabel tersebut 80% didominasi oleh pendapat responden yang mengatakan setuju bahwa PT Inalum (Persero) memiliki banyak pertimbangan sebelum memutuskan sasaran yang menjadi target Program CSR Bedah Rumah. Hal ini dapat disimpulkan bahwa responden telah melewati tahap dan pertimbangan yang panjang untuk dapat menjadi penerima Program CSR Bedah Rumah PT Inalum (Persero). Dengan demikian data tersebut sesuai dengan PT Inalum (Persero) yang memiliki persyaratan khusus untuk menentukan target penerima Program CSR Bedah Rumah. Persyaratan tersebut dibaca dan ditandatangani oleh kepala keluarga sebagai calon penerima Program CSR Bedah Rumah.

19 Tabel 4.11 Staffing PT Inalum (Persero) Bekerja Sama dengan Dinas Sosial No. Uraian Frekuensi Persentase (%) (f) 2. Tidak Setuju Netral Setuju Sangat Setuju Sumber: P.11/FC.11 Data pada tabel diatas menunjukkan pengetahuan responden mengenai PT Inalum (Persero) yang bekerja sama dengan dinas sosial untuk menentukan target sasaran Program CSR Bedah Rumah. Dari data tersebut terdapat 44 orang responden mengetahui dan mengatakan setuju untuk pernyataan diatas (97,8%) dan terdapat 1 orang responden yang mengatakan sangat setuju dengan pernyataan tersebut (2,2%). Tidak terdapat responden yang menyatakan netral, tidak setuju, dan sangat tidak setuju (0%). Tabel diatas menunjukkan responden yang lebih dominan kepada tanggapan setuju sebanyak 97,8%. Hal ini dapat disimpulkan bahwa secara keseluruhan responden mengetahui bahwa PT Inalum (Persero) benar adanya melakukan kerja sama dengan dinas sosial setempat untuk menentukan target yang menjadi sasaran Program CSR Bedah Rumah. Sesuai dengan pernyataan sebelumnya mengenai pertimbangan yang PT Inalum (Persero) lakukan terhadap calon penerima bantuan, bekerja sama dengan dinas sosial merupakan salah satu tahap perusahaan untuk mempertimbangkan dan memutuskan sasaran yang menjadi target penerima bantuan Program CSR Bedah Rumah PT Inalum (Persero). Setelah dilakukan wawancara tidak mendalam terhadap responden, bantuan Program CSR Bedah Rumah PT Inalum (Persero) dilaksanakan sesuai dengan kebijakan balai desa masing-masing wilayah. Perusahaan memberikan bantuan berupa uang tunai kepada balai desa dan kemudian balai desa yang melakukan penyusunan (staffing) sesuai dengan aturanaturan yang berlaku.

20 Tabel 4.12 Staffing Pemberitahuan Jadwal Pelaksanaan Program CSR Bedah Rumah 2. Tidak Setuju Netral Setuju Sangat Setuju Sumber: P.12/FC.12 Tabel diatas merupakan pengetahuan responden mengenai PT Inalum (Persero) yang memberitahukan jadwal pelaksanaan Program CSR Bedah Rumah kepada masyarakat. Data diatas menunjukkan terdapat 39 responden mengatakan setuju dan mengetahui bahwa PT Inalum (Persero) mengadakan pemberitahuan jadwal terlebih dahulu kepada masyarakat tentang pelaksanaan Program CSR Bedah Rumah (86,7%). Kemudian terdapat 6 orang responden mengatakan sangat setuju dan sangat mengetahui tentang pernyataan tersebut. Tidak terdapat responden yang berpendapat netral, tidak setuju, maupun sangat tidak setuju dengan pernyataan tersebut (0%). Data pada tabel diatas menunjukkan persentase 86,7% dominan setuju terhadap pernyataan pemberitahuan jadwal pelaksanaan Program CSR Bedah Rumah PT Inalum (Persero). Hal ini dapat disimpulkan bahwa secara keseluruhan responden sudah mengetahui jadwal pelaksanaan Program CSR Bedah Rumah PT Inalum (Persero). Dengan demikian dapat dikatakan bahwa PT Inalum (Persero) telah mengadakan pemberitahuan dari sebelum pelaksanaan Program CSR Bedah Rumah. Hal tersebut berarti PT Inalum (Persero) telah melakukan penyusunan (staffing) dengan baik dan benar.

21 Tabel 4.13 Staffing Pelaksanaan dilakukan secara Tersusun dan Terkonsep 2. Tidak Setuju Netral Setuju Sangat Setuju 9 20 Sumber: P.13/FC.13 Tabel diatas menunjukkan tanggapan responden mengenai Program CSR Bedah Rumah PT Inalum (Persero) yang dilaksanakan secara tersusun dan terkonsep. Terdapat 9 orang responden mengatakan sangat setuju dengan pernyataan tersebut (20%). 27 orang responden mengatakan setuju dengan tersusunnya secara matang dan terkonsep Program CSR Bedah Rumah tersebut (60%). Kemudian terdapat 9 orang responden mengatakan netral mengenai pernyataan tersebut (20%). Tidak terdapat responden yang berpendapat tidak setuju maupun sangat tidak setuju (0%). Data pada tabel diatas menunjukkan persentase dominan pada tanggapan responden setuju sebesar 60%. Hal tersebut dapat diartikan bahwa lebih dari setengah responden menyetujui bahwa PT Inalum (Persero) telah melaksanakan Program CSR Bedah Rumah dengan baik, dilaksanakan secara tersusun dan terkonsep. Penyusunan Program CSR Bedah Rumah oleh PT Inalum menurut responden merupakan hal yang penting dan harus diketahui oleh masyarakat. Berdasarkan pernyataan mengenai penyusunan dalam pelaksanaan Program CSR Bedah Rumah ini dapat kita simpulkan bahwa masyarakat menilai PT Inalum (Persero) telah melakukan penyusunan (staffing) sebagaimana mestinya.

22 Tabel 4.14 Direction Tepatnya Target Sasaran 2. Tidak Setuju Netral Setuju Sangat Setuju Sumber: P.14/FC.14 Data pada tabel diatas menunjukkan tanggapan responden mengenai target Program CSR Bedah Rumah PT Inalum (Persero) yang sudah tepat sasaran. Berdasarkan data dari tabel tersebut terdapat 5 orang responden berpendapat sangat setuju dengan pernyataan tersebut (11,1%). 36 orang responden mengatakan setuju dengan PT Inalum (Persero) yang sudah tepat dalam menentukan target sasaran Program CSR Bedah Rumah (80%). Kemudian terdapat 4 orang responden yang berpendapat netral mengenai pernyataan tersebut. Pada pernyataan tersebut diatas tidak ditemukan responden yang menanggapi tidak setuju ataupun sangat tidak setuju (0%). Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa sebanyak 80% pendapat responden didominasi oleh pendapat setuju mengenai target Program CSR Bedah Rumah PT Inalum (Persero) yang sudah tepat sasaran. Hal ini dapat disimpulkan bahwa secara keseluruhan pandangan masyarakat mengenai target sasaran Program CSR Bedah Rumah PT Inalum (Persero) sudah tepat. Pengarahan (direction) yang dilakukan oleh PT Inalum (Persero) dalam hal target penerima Program CSR Bedah Rumah sudah maksimal.

23 Tabel 4.15 Direction Masyarakat menjadi Lebih Produktif 2. Tidak Setuju Netral Setuju Sangat Setuju Sumber: P.15/FC.15 Data pada tabel diatas menunjukkan tanggapan responden mengenai Program CSR Bedah Rumah PT Inalum (Persero) yang membuat masyarakat menjadi lebih produktif. Berdasarkan tabel diatas terdapat 10 orang responden mengatakan sangat setuju dengan pernyataan tersebut (22,2%). Kemudian terdapat 35 orang responden mengatakan setuju terhadap pernyataan produktifnya masyarakat dikarenakan Program CSR Bedah Rumah PT Inalum (Persero) (77,8%). Tidak terdapat responden yang berpendapat netral, tidak setuju, maupun sangat tidak setuju terhadap pernyataan tersebut (0%). Tabel diatas menunjukkan tanggapan responden sebanyak 77,8% didominasi oleh pendapat setuju dengan pernyataan Program CSR Bedah Rumah PT Inalum (Persero) membuat masyarakat menjadi lebih produktif. Hal ini dapat disimpulkan bahwa masyarakat telah mengerti keproduktifan mereka yang bertambah dengan adanya Program CSR Bedah Rumah PT Inalum (Persero). PT Inalum (Persero) membuat pengarahan (direction) kepada masyarakat agar kehidupan dimasa yang akan datang menjadi lebih produktif. Masyarakat telah mengerti keproduktifan mereka yang telah dirasakan sendiri setelah pelaksanaan Program CSR Bedah Rumah PT Inalum (Persero). Masyarakat menjadi lebih rajin dalam bekerja, lebih termotivasi untuk menjadikan keluarganya sejahtera, dan lebih banyak bersyukur kepada Tuhan.

24 Tabel 4.16 Controlling Peninjauan terhadap Pembangunan 2. Tidak Setuju Netral Setuju Sangat Setuju Sumber: P.16/FC.16 Tabel diatas menunjukkan tanggapan responden mengenai PT Inalum (Persero) melakukan peninjauan terhadap pembangunan Program CSR Bedah Rumah. Terdapat 10 orang responden berpendapat sangat setuju dengan pernyataan tersebut (22,2%). 35 orang responden mengatakan setuju dengan pernyataan bahwa PT Inalum (Persero) melakukan peninjauan terhadap pembangunan Program CSR Bedah Rumah (77,8%). Tidak terdapat responden yang mengatakan netral, tidak setuju, maupun sangat tidak setuju dengan pernyataan tersebut (0%). Data pada tabel diatas didominasi oleh pendapat setuju oleh responden yaitu sebanyak 77,8% mengenai pelaksanaan peninjauan Program CSR Bedah Rumah PT Inalum (Persero). Hal ini dapat disimpulkan bahwa secara keseluruhan responden mengetahui adanya kedatangan PT Inalum (Persero) ditengah-tengah pelaksanaan Program CSR Bedah Rumah untuk melakukan peninjauan dalam pembangunan rumah masyarakat yang sedang direnovasi. PT Inalum (Persero) melakukan pengawasan (controlling) guna meninjau pekerjaan yang sedang dilakukan masyarakat setempat dalam merenovasi rumah penerima bantuan Program CSR Bedah Rumah.

25 Tabel 4.17 Controlling Peninjauan dilakukan Lebih dari Satu Kali 2. Tidak Setuju Netral Setuju Sangat Setuju Sumber: P.17/FC.17 Tabel diatas menunjukkan tanggapan responden mengenai pernyataan peninjauan pembangunan Program CSR Bedah Rumah yang dilakukan lebih dari satu kali. Terdapat 12 responden mengatakan sangat setuju dengan pernyataan tersebut (26,7%). 33 responden mengatakan setuju dengan pernyataan bahwa PT Inalum (Persero) melakukan lebih dari satu kali peninjauan dalam pembangunan Program CSR Bedah Rumah (73,3%). Tidak terdapat responden yang mengatakan netral, tidak setuju, dan sangat tidak setuju terhadap pernyataan tersebut (0%). Data pada tabel diatas didominasi oleh tanggapan setuju oleh responden sebanyak 73,3% mengenai PT Inalum (Persero) yang melakukan peninjauan lebih dari satu kali dalam pelaksanaan pembangunan Program CSR Bedah Rumah. Hal ini dapat disimpulkan bahwa responden mengerti dan mengetahui adanya pengawasan (controlling) sebanyak lebih dari satu kali yang dilakukan oleh PT Inalum dalam pembangunan Program CSR Bedah Rumah tersebut. Dengan begitu dapat dikatakan bahwa controlling yang dilakukan oleh PT Inalum dalam pelaksanaan Program CSR benar-benar terlaksana dengan baik dan maksimal.

26 Tabel 4.18 Pelaksanaan Dilaksanakan dalam Waktu Enam Minggu 2. Tidak Setuju Netral Setuju Sangat Setuju Sumber: P.18/FC.18 Data pada tabel diatas menunjukkan tanggapan responden mengenai pernyataan bahwa pelaksanaan Program CSR Bedah Rumah PT Inalum (Persero) dilakukan dalam kurun waktu enam minggu. Terdapat 1 responden mengatakan sangat setuju dengan pernyataan tersebut (2,2%). 25 responden mengatakan setuju dengan pernyataan mengenai pelaksanaan Program CSR Bedah Rumah PT Inalum (Persero) dilakukan dalam kurun waktu enam minggu (55,6%). Terdapat 16 responden mengatakan netral (35,6%) dan 3 responden mengatakan tidak setuju dengan pernyataan tersebut (6,6%). Tidak terdapat responden yang mengatakan sangat tidak setuju dengan pernyataan tersebut diatas (0%). Tabel diatas menunjukkan persentase dominan terhadap tanggapan setuju mengenai pelaksanaan Program CSR Bedah Rumah PT Inalum (Persero) dilakukan dalam kurun waktu enam minggu yaitu sebanyak 55,6%. Kurang lebih setengah dari keseluruhan responden mengatakan setuju bahwa pelaksanaan Program CSR Bedah Rumah PT Inalum (Persero) dilakukan dalam kurun waktu enam minggu. Hal ini dapat disimpulkan bahwa ratarata responden mengalami bahwa pelaksanaan renovasi rumah mulai dari sosialisasi sampai dengan serah terima dilaksanakan selama enam minggu. Sebanyak 35,6% responden mengatakan netral mengenai pernyataan pelaksanaan Program CSR Bedah Rumah PT Inalum (Persero) dilakukan dalam kurun waktu enam minggu. 35,6% responden tersebut mengatakan bahwa pembangunan rumah dilaksanakan cepat dan tidak lebih dari 4 minggu atau 1 bulan.

27 Tabel 4.19 Pelaksanaan Pelaksanaan Tepat Waktu Sesuai Perencanaan 2. Tidak Setuju Netral Setuju Sangat Setuju Sumber: P.19/FC.19 Data pada tabel diatas menunjukkan tanggapan responden terhadap pernyataan mengenai PT Inalum (Persero) yang menyelesaikan Program CSR Bedah Rumah tepat waktu sesuai perencanaan. Terdapat 10 responden mengatakan sangat setuju dengan pernyataan tersebut (22,2%). 35 responden mengatakan setuju dengan pernyataan bahwa PT Inalum (Persero) yang telah menyelesaikan Program CSR Bedah Rumah tepat waktu sesuai perencanaan awal (77,8%). Tidak terdapat responden yang mengatakan netral, tidak setuju, maupun sangat tidak setuju dengan pernyataan tersebut (0%). Tabel diatas menunjukkan angka persentase dominan pada pendapat setuju sebanyak 77,8% dari keseluruhan responden. Hal ini dapat disimpulkan bahwa hampir seluruh responden mengetahui bahwa PT Inalum (Persero) dalam pelaksanaan Program CSR Bedah Rumah sudah menyelesaikan pembangunan tepat waktu sesuai dengan perencanaan awal. Dalam hal ini PT Inalum (Persero) dalam pelaksanaan program CSR, perusahaan sangat bertanggung jawab dengan perencanaan yang sudah disosialisasikan terlebih dahulu kepada masyarakat setempat, sesuai dengan wilayah responden masing-masing.

28 Tabel 4.20 Pelaksanaan PT Inalum (Persero) Membangun Sarana Lain 2. Tidak Setuju Netral Setuju Sangat Setuju Sumber: P.20/FC.20 Data pada tabel diatas menunjukkan pendapat responden mengenai pernyataan bahwa PT Inalum (Persero) melakukan pembangunan sarana lain seperti sekolah dan rumah ibadah. Terdapat 5 responden mengatakan sangat setuju (11,1%) dan 34 responden mengatakan setuju dengan pernyataan tersebut (75,6%). 5 orang responden mengatakan netral terhadap pernyataan bahwa PT Inalum membangun sarana lain (11,1%). 1 responden mengatakan tidak setuju dengan pernyataan tersebut (2,2%). Tidak terdapat responden yang mengatakan sangat tidak setuju dengan pernyataan mengenai pembangunan sarana lain oleh PT Inalum (Persero) tersebut (0%). Tabel diatas menunjukkan persentase yang didominasi oleh pendapat setuju sebanyak 75,6% mengenai pernyataan bahwa PT Inalum (Persero) melakukan pembangunan sarana lain seperti sekolah dan rumah ibadah. Hal ini dapat disimpulkan bahwa hampir keseluruhan responden menyetujui dan mengetahui adanya sarana lain yang dibangun oleh PT Inalum (Persero) diluar dari Program CSR Bedah Rumah. Dengan demikian PT Inalum dalam pelaksanaan program CSR tidak hanya memandang kesejahteraan sosial, melainkan juga memandang kebutuhan sarana dan pra sarana umum untuk kepentingan masyarakat setempat.

29 Tabel 4.21 Evaluation PT Inalum (Persero) Melakukan Serah Terima 2. Tidak Setuju Netral Setuju Sangat Setuju Sumber: P.21/FC.21 Data pada tabel diatas merupakan tanggapan responden mengenai pernyataan PT Inalum (Persero) melakukan serah terima kepada penerima bantuan Program CSR Bedah Rumah. Terdapat 5 responden mengatakan sangat setuju (11,1%) dan 35 responden mengatakan setuju dengan pernyataan tersebut (77,8%). Kemudian terdapat 5 responden yang mengatakan netral terhadap pernyataan bahwa PT Inalum (Persero) melakukan serah terima kepada penerima bantuan (11,1%). Tidak terdapat responden yang mengatakan tidak setuju maupun sangat tidak setuju terhadapat pernyataan tersebut (0%). Tabel diatas menunjukkan persentase dominan oleh pendapat setuju yaitu sebanyak 77,8% atas pernyataan mengenai PT Inalum (Persero) yang telah melakukan serah terima kepada penerima bantuan Program CSR Bedah Rumah. Hal ini dapat disimpulkan bahwa hampir keseluruhan responden menyetujui dan mengalami acara serah terima secara simbolik antara perusahaan dan masyarakat. PT Inalum (Persero) mengadakan penilaian (evaluation) atas Program CSR Bedah Rumah dengan cara serah terima secara resmi dengan masyarakat.

30 Tabel 4.22 Evaluation PT Inalum (Persero) Membagikan Cindera Mata 2. Tidak Setuju Netral Setuju Sangat Setuju Sumber: P.22/FC.22 Data pada tabel diatas menunjukkan tanggapan responden mengenai pernyataan PT Inalum (Persero) membagikan cindera mata kepada penerima bantuan Program CSR Bedah Rumah. Terdapat 5 responden sangat setuju (11,1%) dan 4 responden setuju dengan pernyataan tersebut (8,9%). 27 responden berpendapat netral terhadap pernyataan pembagian cindera mata oleh PT Inalum (Persero) terhadap penerima bantuan Program CSR Bedah Rumah (60%). Terdapat 9 responden tidak setuju dengan pernyataan tersebut (20%). Tidak terdapat responden yang berpendapat sangat tidak setuju dengan pernyataan diatas (0%). Tabel diatas menunjukkan pendapat responden netral yang mendominasi terhadap pernyataan pembagian cindera mata yang dilakukan oleh PT Inalum (Persero) terhadap penerima bantuan Program CSR Bedah Rumah yaitu sebanyak 60%. Hal ini dapat disimpulkan bahwa lebih dari separuh responden mengatakan bahwa pembagian cindera mata tersebut merupakan hal yang meragukan. Sementara responden yang mengatakan sangat setuju dan setuju merupakan responden yang mendapatkan cindera mata dari PT Inalum (Persero). Dominasi responden yang berpendapat netral sebab beberapa dari mereka tidak mendapatkan cindera mata tersebut. Hal ini sesuai dengan kebijakan Balai Desa atau Kecamatan masing-masing. PT Inalum (Persero) mengadakan evaluation sebagian dengan serah terima rumah, dan sebagian lagi dengan pemberian cindera mata.

31 4.3.3 Pengujian Sikap Responden Terhadap Citra PT Inalum (Persero) Tabel 4.23 Persepsi Pengetahuan tentang Pra-survei oleh PT Inalum (Persero) 2. Tidak Setuju Netral Setuju Sangat Setuju Sumber: P.23/FC.23 Tabel diatas menunjukkan tanggapan responden mengenai pernyataan pengetahuan masyarakat tentang adanya pra-survei Program CSR Bedah Rumah yang dilakukan oleh PT Inalum (Persero). Terdapat 6 responden berpendapat sangat setuju dengan pernyataan tersebut (13,3%). 39 responden mengatakan setuju dengan pra-survei yang telah dilakukan oleh PT Inalum (Persero) (86,7%). Tidak terdapat responden yang mengatakan netral, tidak setuju, maupun sangat tidak setuju dengan pernyataan tersebut (0%). Pendapat setuju merupakan pendapat responden yang dominan terhadap pernyataan masyarakat mengetahui adanya pra-survei Program CSR Bedah Rumah yang dilakukan oleh PT Inalum (Persero) dengan persentase sebanyak 86,7%. Hal ini dapat disimpulkan bahwa hampir keseluruhan responden menyetujui dan mengetahui adanya pra-survei tersebut. Dengan demikian PT Inalum telah melaksanakan pra-survei Program CSR Bedah Rumah secara terbuka. Pra-survei yang dilakukan oleh perusahaan merupakan salah satu upaya PT Inalum (Persero) untuk membentuk persepsi masyarakat maupun responden mengenai citra PT Inalum (Persero) khususnya pada Program CSR Bedah Rumah.

32 Tabel 4.24 Persepsi Pelopor Kegiatan CSR oleh Perusahaan BUMN di Indonesia 2. Tidak Setuju Netral Setuju Sangat Setuju Sumber: P.24/FC.24 Tabel diatas menunjukkan pendapat responden mengenai pernyataan bahwa Program CSR Bedah Rumah PT Inalum (Persero) merupakan pelopor kegiatan CSR oleh perusahaan BUMN di Indonesia. Berdasarkan tabel diatas terdapat 5 responden berpendapat sangat setuju dengan pernyataan tersebut (11,1%). Kemudian terdapat 40 responden mengatakan setuju dengan pernyataan bahwa PT Inalum (Persero) melalui Program CSR Bedah Rumah merupakan pelopor kegiatan CSR oleh perusahaan BUMN di Indonesia (88,9%). Tidak terdapat responden yang berpendapat netral, tidak setuju, maupun sangat tidak setuju dengan pernyataan tersebut (0%). Data pada tabel diatas didominasi oleh pendapat responden dengan jawaban setuju sebanyak 88,9% untuk pernyataan bahwa Program CSR Bedah Rumah PT Inalum (Persero) merupakan pelopor kegiatan CSR oleh perusahaan BUMN di Indonesia. Responden berarti mengerti dan menyetujui apa yang dimaksud dengan perusahaan BUMN dan bagaimana perusahaan tersebut menjalankan tugas yang menguntungkan baik untuk internal maupun hubungan keluar perusahaan. Hal ini dapat disimpulkan bahwa PT Inalum telah membuat persepsi responden mengenai perusahaan telah mendapatkan respon yang baik dari masyarakat melalui Program CSR Bedah Rumah.

33 Tabel 4.25 Persepsi Perusahaan Memiliki Nama Baik 2. Tidak Setuju Netral Setuju Sangat Setuju Sumber: P.25/FC.25 Data pada tabel diatas menunjukkan tanggapan responden terhadap pernyataan bahwa melalui Program CSR Bedah Rumah PT Inalum (Persero), perusahaan memiliki nama baik di mata masyarakat. Terdapat 5 responden mengatakan sangat setuju dengan pernyataan tersebut (11,1%). 40 responden mengatakan setuju terhadap kepemilikan nama baik perusahaan di mata masyarakat melalui Program CSR Bedah Rumah (88,9%). Tidak terdapat responden yang mengatakan netral, tidak setuju, maupun sangat tidak setuju terhadap pernyataan tersebut (0%). Pendapat responden didominasi dengan pendapat setuju mengenai pernyataan bahwa melalui Program CSR Bedah Rumah PT Inalum (Persero), perusahaan memiliki nama baik di mata masyarakat dengan persentase sebanyak 88,9%. Hal ini dapat disimpulkan bahwa hampir keseluruhan responden melihat dan mempersepsikan bahwa PT Inalum (Persero) mempunyai nama baik di kehidupan masyarakat sekitarnya. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa PT Inalum (Persero) berhasil menciptakan citra perusahaan yang baik di lingkungan masyarakat. Program CSR Bedah Rumah merupakan salah satu upaya yang dilakukan oleh PT Inalum (Persero) dalam menciptakan citra baik perusahaan.

34 Tabel 4.26 Persepsi Mensejahterakan Kehidupan Sosial 2. Tidak Setuju Netral Setuju Sangat Setuju Sumber: P.26/FC.26 Data pada tabel diatas menunjukkan tanggapan responden mengenai pernyataan bahwa PT Inalum (Persero) telah menunjukkan kinerja yang optimal dengan atau tanpa bekerjasama dengan organisasi atau lembaga lain dalam mensejahterakan kehidupan sosial melalui Program CSR Bedah Rumah. Berdasarkan tabel tersebut terdapat 4 responden mengatakan sangat setuju (8,9%) dan 36 responden mengatakan sangat setuju dengan pernyataan tersebut (80%). Kemudian terdapat 4 responden berpendapat netral (8,9%) dan 1 responden mengatakan tidak setuju (2,2%) terhadap pernyataan diatas mengenai kinerja PT Inalum (Persero) yang telah optimal dengan atau tanpa bekerjasama dengan organisasi atau lembaga lain dalam mensejahterakan kehidupan sosial melalui Program CSR Bedah Rumah. Tidak terdapat responden yang mengatakan sangat tidak setuju dengan pernyataan tersebut. Tabel diatas menunjukkan persentase dominan oleh pendapat setuju dari responden sebanyak 80%. Hal ini dapat disimpulkan bahwa hampir keseluruhan responden menyetujui bahwa PT Inalum (Persero) telah berhasil mensejahterakan kehidupan sosial melalui Program CSR Bedah Rumah dengan atau tanpa bekerjasama dengan organisasi atau lembaga lain. Dimata masyarakat perusahaan telah berhasil membuat persepsi bahwa PT Inalum (Persero) mampu berdiri sendiri dan telah menunjukkan kinerja yang optimal dalam hal kesejahteraan kehidupan sosial.

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara LAMPIRAN KUESIONER PROGRAM CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY DAN CITRA PERUSAHAAN ( Studi Korelasional tentang Program Bedah Rumah PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) terhadap Citra Perusahaan di Masyarakat

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PT. INDONESIA ASAHAN ALUMINIUM. A. Sejarah Singkat dan Perkembangan PT. Indonesia Asahan Aluminium

BAB II GAMBARAN UMUM PT. INDONESIA ASAHAN ALUMINIUM. A. Sejarah Singkat dan Perkembangan PT. Indonesia Asahan Aluminium BAB II GAMBARAN UMUM PT. INDONESIA ASAHAN ALUMINIUM A. Sejarah Singkat dan Perkembangan PT. Indonesia Asahan Aluminium Setelah upaya memanfaatkan potensi Sungai Asahan yang mengalir dari Danau Toba di

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Serdang Bedagai dan di sebelah Timur dengan Kabupaten Asahan.

BAB I PENDAHULUAN. Serdang Bedagai dan di sebelah Timur dengan Kabupaten Asahan. 1 1.1. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Kabupaten Batu Bara merupakan salah satu Kabupaten yang terletak di Provinsi Sumatera Utara dengan letak Ibu Kota Limah Puluh. Kabupaten Batu Bara disebelah

Lebih terperinci

BAB II METODOLOGI PENELITIAN. Adapun jenis penelitian ini adalah penenlitian kuantitatif dengan metode

BAB II METODOLOGI PENELITIAN. Adapun jenis penelitian ini adalah penenlitian kuantitatif dengan metode BAB II METODOLOGI PENELITIAN 2. 1. Jenis Penelitian Adapun jenis penelitian ini adalah penenlitian kuantitatif dengan metode pendekatan korelasional, yaitu motede yang berusaha untuk meneliti sejauhmana

Lebih terperinci

BAB II METODE PENELITIAN. berkaitan pada variasi faktor lain (Rakhmat, 2002 : 27). Penelitian korelasi adalah penelitian

BAB II METODE PENELITIAN. berkaitan pada variasi faktor lain (Rakhmat, 2002 : 27). Penelitian korelasi adalah penelitian BAB II METODE PENELITIAN 2.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif dengan pendekatan korelasi, yaitu metode yang bertujuan meneliti sejauh mana

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Keuntungan metode ini adalah kemampuannya memberikan bukti nyata mengenai

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Keuntungan metode ini adalah kemampuannya memberikan bukti nyata mengenai BAB III METODOLOGI PENELITIAN III.1. Metode Penelitian Metode korelasional meneliti hubungan atau pengaruh sebab akibat. Keuntungan metode ini adalah kemampuannya memberikan bukti nyata mengenai hubungan

Lebih terperinci

Peranan Kegiatan Kehumasan Terhadap Pencitraan Positif anggota DPRDSU. M. Fattahilla Siregar

Peranan Kegiatan Kehumasan Terhadap Pencitraan Positif anggota DPRDSU. M. Fattahilla Siregar Peranan Kegiatan Kehumasan Terhadap Pencitraan Positif anggota DPRDSU M. Fattahilla Siregar ABSTRAK Penelitian ini berjudul Peranan Kegiatan Kehumasan Terhadap Pencitraan PositifAnggota DPRDSU. Penelitian

Lebih terperinci

EKSTERNAL PUBLIC RELATIONS

EKSTERNAL PUBLIC RELATIONS EKSTERNAL PUBLIC RELATIONS DAN CITRA PERUSAHAAN (Studi korelasional tentang Pengaruh Eksternal Public Relations dalam Meningkatkan Citra Perusahaan di Kalangan Nasabah Bank Sumut Cabang Marendal Kota Medan)

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif atau sering juga disebut metode korelasional. Metode korelasional yaitu suatu metode yang mencoba meneliti

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Pemilihan lokasi penelitian dilakukan secara sengaja (purposive), yaitu di Desa Kembang Kuning, Kecamatan Klapanunggal, Bogor yang merupakan kawasan

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. kolektif dari responden dengan mempergunakan kuesioner. Penelitian survei adalah

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. kolektif dari responden dengan mempergunakan kuesioner. Penelitian survei adalah BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Pendekatan Metodologi Penelitian ini merupakan penelitian survei, dimana data diperoleh secara kolektif dari responden dengan mempergunakan kuesioner. Penelitian survei

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan adalah Cross Sectional yaitu metode

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan adalah Cross Sectional yaitu metode BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan rancangan penelitian Jenis penelitian ini adalah analitik korelasional yang bertujuan untuk menemukan ada tidaknya hubungan diantara variabel-variabel yang diteliti.

Lebih terperinci

BAB III PENDEKATAN LAPANGAN

BAB III PENDEKATAN LAPANGAN BAB III PENDEKATAN LAPANGAN 3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Desa Sidakaton, Kecamatan Dukuhturi, Kabupaten Tegal, Propinsi Jawa Tengah (Lampiran 1). Lokasi penelitian ditentukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan rancangan penelitian Penelitian ini menggunakan jenis penelitian analitik. Penelitian analitik adalah survey atau penelitian yang mencoba menggali bagaimana dan mengapa

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Bab ini membahas mengenai uraian dan analisis data-data yang diperoleh

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Bab ini membahas mengenai uraian dan analisis data-data yang diperoleh BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Bab ini membahas mengenai uraian dan analisis data-data yang diperoleh dari data primer dan sekunder penelitian. Data primer penelitian ini adalah hasil kuesioner

Lebih terperinci

SIKAP PETANI TERHADAP KONVERSI LAHAN PERTANIAN

SIKAP PETANI TERHADAP KONVERSI LAHAN PERTANIAN 55 SIKAP PETANI TERHADAP KONVERSI LAHAN PERTANIAN terhadap konversi lahan adalah penilaian positif atau negatif yang diberikan oleh petani terhadap adanya konversi lahan pertanian yang ada di Desa Cihideung

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Waktu penelitian direncanakan akan dilaksanakan Tanggal 17 Mei-03 Juni

BAB III METODE PENELITIAN. Waktu penelitian direncanakan akan dilaksanakan Tanggal 17 Mei-03 Juni 38 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Dan Waktu Penelitian 3.1.1 Lokasi Penelitian Lokasi penelitian ini dilaksanakan di Wilayah Kerja Puskesmas Tilote Kecamatan Tilango Kabupaten Gorontalo. 3.1.2 Waktu

Lebih terperinci

BAB VI PENILAIAN IMPLEMENTASI PROGRAM CSR

BAB VI PENILAIAN IMPLEMENTASI PROGRAM CSR 54 BAB VI PENILAIAN IMPLEMENTASI PROGRAM CSR 6.1 Karakteristik Responden Penelitian ini memiliki responden sebanyak 30 orang, jumlah ini didapatkan dari banyaknya aparatur Desa Bantarjati, dari mulai anggota

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. bertujuan untuk mendiskripsikan (memaparkan) peristiwa peristiwa yang

BAB III METODE PENELITIAN. bertujuan untuk mendiskripsikan (memaparkan) peristiwa peristiwa yang BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini adalah penelitian deskriptif, yaitu penelitian yang bertujuan untuk mendiskripsikan (memaparkan) peristiwa peristiwa yang terjadi pada masa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. metode deskriptif dengan pendekatan survei (Arikunto, 2013). intervensi (Nursalam, 2013). Seperti pada penelitian gambaran

BAB III METODE PENELITIAN. metode deskriptif dengan pendekatan survei (Arikunto, 2013). intervensi (Nursalam, 2013). Seperti pada penelitian gambaran BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan survei (Arikunto, 2013). Survei pada penelitian ini yaitu

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian Upaya perusahaan untuk meningkatkan kemajuannya lebih banyak diorientasikan kepada manusia sebagai salah satu sumber daya yang penting bagi perusahaan.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 28 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Sesuai dengan tujuan penelitian, penulis ingin mengetahui Daya tarik dan Kepuasan menonton Program acara Talkshow Show Imah di Trans TV terhadap

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan rancangan penelitian Rancangan penelitian merupakan hasil akhir dari suatu tahap keputusan yang dibuat oleh peneliti berhubungan dengan bagaimana diterapkan (Nursalam,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Para pelaku usaha di Indonesia begitu maraknya mengkampanyekan

BAB I PENDAHULUAN. Para pelaku usaha di Indonesia begitu maraknya mengkampanyekan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Para pelaku usaha di Indonesia begitu maraknya mengkampanyekan pentingnya program Corporate Social Responsibility (CSR). CSR dapat diartikan sebagai komitmen

Lebih terperinci

II. HASIL DAN PEMBAHASAN

II. HASIL DAN PEMBAHASAN II. HASIL DAN PEMBAHASAN 2.1 Karakteristik Responden Berdasarkan jawaban responden yang telah diklasifikasikan menurut jenis kelamin, umur, pendidikan, jenis pekerjaan, dan pengeluaran dalam satu bulan,

Lebih terperinci

Bab III METODOLOGI PENELITIAN. SMK Dewi Sartika terletak di Jl. Tanjung Duren Barat 1 Komplek Green

Bab III METODOLOGI PENELITIAN. SMK Dewi Sartika terletak di Jl. Tanjung Duren Barat 1 Komplek Green Bab III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Gambaran Umum 3.1.1 Tinjauan Tentang SMK Dewi Sartika SMK Dewi Sartika terletak di Jl. Tanjung Duren Barat 1 Komplek Green Ville blok AY no.1 Jakarta Barat. Situasi SMK

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini adalah deskriptif, yaitu suatu metode penelitian yang mengarahkan untuk mendeskripsikan atau menggambarkan tentang suatu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 25 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian 3.1.1 Metodologi Penelitian ini menggunakan pendekatan atau metodologi kuantitatif. Rachmat Kriyantono (2009:55) menjelaskan riset kuantitatif adalah

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. mengadakan studi kelayakan proyek, dan tahun 1939 perusahaan Belanda, MEWA

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. mengadakan studi kelayakan proyek, dan tahun 1939 perusahaan Belanda, MEWA BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan Sungai Asahan merupakan satu-satunya sungai yang mengalir dari Danau Toba dan memiliki potensi yang besar sebagai penghasil listrik tenaga air. Gagasan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dengan rancangan cross sectional (belah lintang), yaitu menganalisis

BAB III METODE PENELITIAN. dengan rancangan cross sectional (belah lintang), yaitu menganalisis BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian korelasional dengan rancangan cross sectional (belah lintang), yaitu menganalisis hubungan antara variabel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan desain penelitian deskriptif korelatif yaitu untuk

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan desain penelitian deskriptif korelatif yaitu untuk BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif dengan menggunakan desain penelitian deskriptif korelatif yaitu untuk menggambarkan hubungan antara

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian explanatory research yaitu suatu penelitian yang bertujuan untuk menjelaskan hubungan antara variabel-variabel melalui

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis penelitian deskriptif pendekatan survey. B. Populasi dan sampel 1. Populasi Populasi adalah wilayah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. (independent variable) dan variabel terikat (dependent variable). Yang menjadi

BAB III METODE PENELITIAN. (independent variable) dan variabel terikat (dependent variable). Yang menjadi BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek dalam penelitian ini tergolong dalam dua variabel, yaitu variabel bebas (independent variable) dan variabel terikat (dependent variable). Yang menjadi

Lebih terperinci

BAB 5 ANALISIS HASIL PENELITIAN. Dari hasil penelitian ini diperoleh gambaran umum penelitian yang

BAB 5 ANALISIS HASIL PENELITIAN. Dari hasil penelitian ini diperoleh gambaran umum penelitian yang 4 BAB 5 ANALISIS HASIL PENELITIAN 5.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian Dari hasil penelitian ini diperoleh gambaran umum penelitian yang meliputi lokasi penelitian dan aktivitas orang lanjut usia di kelurahan

Lebih terperinci

Lampiran 1 KUESIONER PENELITIAN

Lampiran 1 KUESIONER PENELITIAN 63 Lampiran 1 KUESIONER PENELITIAN Persepsi Masyarakat terhadap Pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus Sei Mangkei sebagai Klaster Industri Kepada : Yth. Bapak/Ibu/Saudara/Saudari Warga Kecamatan Bosar maligas,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Adapun data yang terkumpul dilakukan dengan cara menyebarkan angket

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Adapun data yang terkumpul dilakukan dengan cara menyebarkan angket BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab VI ini peneliti akan menganalisa dan membahas hasil penelitian yang telah dilakukan yaitu mengenai " Pemahaman Bahasa Jurnalistik Wartawan Non-Sarjana jurnalistik

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. nikah, peneliti menggunakan tipe penelitian eksplanatori dengan metode

METODE PENELITIAN. nikah, peneliti menggunakan tipe penelitian eksplanatori dengan metode 50 III. METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitian Pada penelitian hubungan virginitas dengan intensitas melakukan seks pra nikah, peneliti menggunakan tipe penelitian eksplanatori dengan metode kuantitatif.

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Desain Penelitian Lokasi dan Waktu Penelitian Populasi dan Sampel

METODE PENELITIAN Desain Penelitian Lokasi dan Waktu Penelitian Populasi dan Sampel METODE PENELITIAN Desain Penelitian Penelitian didesain sebagai penelitian survei yang bersifat deskriptif korelasional. Menurut Singarimbun dan Effendi (2006) desain penelitian survei adalah penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN BAB III METODELOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Pada penelitian ini, desain penelitian yang digunakan adalah survei dengan cara membagikan kuesioner kepada responden. Penelitian survei merupakan penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan kuantitatif dalam upaya menggambarkan bagaimana kegiatan pengembangan dan pemberdayaan masyarakat

Lebih terperinci

BAB III OBJEK PENELITIAN. pada pemerintahan Hindia Belanda tahun1817. Nama perusahaan ini awalnya adalah NV

BAB III OBJEK PENELITIAN. pada pemerintahan Hindia Belanda tahun1817. Nama perusahaan ini awalnya adalah NV BAB III OBJEK PENELITIAN III.1 Objek Penelitian III.1.1 Sejarah Singkat PT KF adalah perusahaan industri farmasi pertama di Indonesia yang didirikan pada pemerintahan Hindia Belanda tahun1817. Nama perusahaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Yang Digunakan Penelitian ini menggunakan metode deskriptif. Nasir (1999:64), menjelaskan bahwa metode deskriptif adalah suatu metode dalam meneliti status

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Lokasi dan waktu Penelitian Desain Penelitian Populasi dan Sampel

METODE PENELITIAN Lokasi dan waktu Penelitian Desain Penelitian Populasi dan Sampel 31 METODE PENELITIAN Lokasi dan waktu Penelitian Lokasi penelitian di RW 08 Kelurahan Lenteng Agung, Jagakarsa, Jakarta Selatan. Lokasi ini dipilih secara purposif (sengaja). Adapun pertimbangan memilih

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Analisis Karakteristik Karyawan Didalam penelitian ini karyawan PT. HM sampoerna Tbk Bagian Distribusi disertakan dalam menjawab setiap pertanyaan atau kuesioner

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian mengenai Pengaruh Peer Group Terhadap Timbulnya Perilaku Menyimpang Remaja akan dilakukan di Kota Bandung,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3. 1 Rancangan Penelitian Penelitian yang dilakukan merupakan penelitian korelasional. Menurut Suharsimi Arikunto (2005) penelitian korelasional merupakan penelitian yang dimaksudkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. correlative (hubungan) dengan menggunakan pendekatan cross sectional.

BAB III METODE PENELITIAN. correlative (hubungan) dengan menggunakan pendekatan cross sectional. BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan rancangan correlative (hubungan) dengan menggunakan pendekatan cross sectional. Penelitian korelasi

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. fakta yang di teliti. Pendekan kuantitatif yaitu pendekatan yang bertolak dari suatu

METODE PENELITIAN. fakta yang di teliti. Pendekan kuantitatif yaitu pendekatan yang bertolak dari suatu 41 III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Penelitian ini berdasarkan pendekatannya termasuk dalam penelitian kuantitatif dimana tujuan utamanya adalah untuk menjelaskan atau memahami makna di balik

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan tipe penelitian deskriptif dengan pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan tipe penelitian deskriptif dengan pendekatan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Penelitian ini menggunakan tipe penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Isaac dan Michael menjelaskan penelitian deskriptif adalah melukiskan

Lebih terperinci

Nama : Anes Ika Murti Menyetujui, NRP : H A. Data Responden (Petunjuk: Berilah tanda (X) pada setiap jawaban yang anda dimaksud)

Nama : Anes Ika Murti Menyetujui, NRP : H A. Data Responden (Petunjuk: Berilah tanda (X) pada setiap jawaban yang anda dimaksud) 84 LAMPIRAN 84 85 Lampiran 1. Kuesioner Penelitian Kajian Penerapan Good Corporate Governance melalui Audit Internal terhadap Kemajuan Perkembangan Perusahaan PT Krakatau Industrial Estate Cilegon (KIEC)

Lebih terperinci

PT LIPPO KARAWACI Tbk Piagam Direksi

PT LIPPO KARAWACI Tbk Piagam Direksi PT LIPPO KARAWACI Tbk Piagam Direksi BAB I PENDAHULUAN Pasal 1 Definisi 1. Rapat Umum Pemegang Saham ( RUPS ) berarti Organ Perusahaan yang memiliki wewenang yang tidak diberikan kepada Direksi maupun

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL dan PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL dan PEMBAHASAN 54 BAB 4 HASIL dan PEMBAHASAN 4.1 Profil Responden Setelah upaya memanfaatkan potensi Sungai Asahan yang mengalir dari Danau Toba di propinsi Sumatera Utara untuk menghasilkan tenaga listrik mengalami

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. deskriptif karena data yang kami ambil dalam bentuk angka dan akan

BAB III METODE PENELITIAN. deskriptif karena data yang kami ambil dalam bentuk angka dan akan 82 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan penelitian Pendekatan penelitan ini menggunakan pendekatan kuantitatif deskriptif karena data yang kami ambil dalam bentuk angka dan akan diproses secara

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian dan Metode Penelitian. variabel. Peneliti dapat mencari, menjelaskan suatu hubungan,

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian dan Metode Penelitian. variabel. Peneliti dapat mencari, menjelaskan suatu hubungan, BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian dan Metode Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif korelatif. Ciri penelitian korelasional mengkaji hubungan antar

Lebih terperinci

BAB 3 KERANGKA KONSEPTUAL. gambaran pengetahuan dan sikap remaja tentang infeksi menular seksual.

BAB 3 KERANGKA KONSEPTUAL. gambaran pengetahuan dan sikap remaja tentang infeksi menular seksual. BAB 3 KERANGKA KONSEPTUAL 3.1 Kerangka Konsep Penelitian Kerangka konsep dalam penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran pengetahuan dan sikap remaja tentang infeksi menular seksual. Langkah pertama

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian 1. Sejarah Singkat PT. PLN (Persero) Berawal di akhir abad ke 19, perkembangan ketenagalistrikan di Indonesia mulai ditingkatkan saat beberapa

Lebih terperinci

PENGARUH RUBRIK WISATA DAN MINAT BERWISATA

PENGARUH RUBRIK WISATA DAN MINAT BERWISATA 1 PENGARUH RUBRIK WISATA DAN MINAT BERWISATA ( Studi Korelasional Tentang Pengaruh Rubrik Wisata Harian Analisa Terhadap Minat Berwisata Masyarakat Kota Medan ) Shindy Zara Syafira ABSTRAK Penelitian ini

Lebih terperinci

PEDOMAN TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK PT SURYA CITRA MEDIA Tbk

PEDOMAN TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK PT SURYA CITRA MEDIA Tbk PEDOMAN TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK PT SURYA CITRA MEDIA Tbk Perseroan meyakini bahwa pembentukan dan penerapan Pedoman Tata Kelola Perusahan Yang Baik ( Pedoman GCG ) secara konsisten dan berkesinambungan

Lebih terperinci

BAB III METODA PENELITIAN

BAB III METODA PENELITIAN BAB III METODA PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan pendekatan analitik. Rancangan penelitian yang digunakan yaitu cross sectional dimana

Lebih terperinci

BUDAYA ORGANISASI DAN MOTIVASI KERJA

BUDAYA ORGANISASI DAN MOTIVASI KERJA BUDAYA ORGANISASI DAN MOTIVASI KERJA (Studi Korelasional Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Motivasi Kerja Karyawan di Seksi Smelter Reduction Operation PT Indonesia Asahan Aluminium, Kuala Tanjung, Batu

Lebih terperinci

PT INDONESIA ASAHAN ALUMINIUM (PERSERO) PEDOMAN TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK (GOOD CORPORATE GOVERNANCE)

PT INDONESIA ASAHAN ALUMINIUM (PERSERO) PEDOMAN TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK (GOOD CORPORATE GOVERNANCE) PT INDONESIA ASAHAN ALUMINIUM (PERSERO) PEDOMAN TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK (GOOD CORPORATE GOVERNANCE) PERNYATAAN BERSAMA DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI PT INDONESIA ASAHAN ALUMINIUM (PERSERO) PEDOMAN

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Desain Penelitian Lokasi dan Waktu Penelitian Populasi dan Sampel

METODE PENELITIAN Desain Penelitian Lokasi dan Waktu Penelitian Populasi dan Sampel 29 METODE PENELITIAN Desain Penelitian Penelitian ini dirancang sebagai penelitian deskriptif korelasional. Menurut Rakhmat (2007) metode korelasi bertujuan meneliti sejauh mana variasi pada satu faktor

Lebih terperinci

KUESIONER SURVEI TERKAIT PELAKSANAAN PROGRAM KEMITRAAN DAN BINA LINGKUNGAN (PKBL) BADAN USAHA MILIK NEGARA

KUESIONER SURVEI TERKAIT PELAKSANAAN PROGRAM KEMITRAAN DAN BINA LINGKUNGAN (PKBL) BADAN USAHA MILIK NEGARA KEMENTERIAN BADAN USAHA MILIK NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPUTI BIDANG INFRASTRUKTUR BISNIS ASDEP TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN LINGKUNGAN Jl. Medan Merdeka Selatan No. 13 Jakarta 10110 Indonesia Telp. 021-29935678

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. ABSTRAK...i KATA PENGANTAR...ii DAFTAR ISI...v DAFTAR TABEL...viii DAFTAR GAMBAR...x

DAFTAR ISI. ABSTRAK...i KATA PENGANTAR...ii DAFTAR ISI...v DAFTAR TABEL...viii DAFTAR GAMBAR...x DAFTAR ISI ABSTRAK...i KATA PENGANTAR...ii DAFTAR ISI...v DAFTAR TABEL...viii DAFTAR GAMBAR...x BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang...1 1.2 Identifikasi Masalah...5 1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian...5

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian lapangan (Field Research), yaitu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian lapangan (Field Research), yaitu BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis penelitian lapangan (Field Research), yaitu penelitian yang dilakukan dengan terjun ke lapangan untuk menggali,

Lebih terperinci

TANGGUNG JAWAB SOSIAL PT PAP DALAM BIDANG PENDIDIKAN PADA MASYARAKAT DESA MADAK

TANGGUNG JAWAB SOSIAL PT PAP DALAM BIDANG PENDIDIKAN PADA MASYARAKAT DESA MADAK TANGGUNG JAWAB SOSIAL PT PAP DALAM BIDANG PENDIDIKAN PADA MASYARAKAT DESA MADAK Mertika, Yohanes Bahari, Nuraini Asriati Program Studi Pendidikan Sosiologi FKIP Untan Email: mertika_pensos@yahoo.com Abstrak:

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dengan tujuan utama untuk membuat gambaran atau deskriptif tentang suatu. Di Puskesmas Tlogosari Kulon Semarang.

BAB III METODE PENELITIAN. dengan tujuan utama untuk membuat gambaran atau deskriptif tentang suatu. Di Puskesmas Tlogosari Kulon Semarang. BAB III METODE PENELITIAN A. JENIS DAN RANCANGAN PENELITIAN Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif. Metode penelitian deskriptif adalah suatu metode penelitian yang dilakukan

Lebih terperinci

SITUS WASPADA.CO.ID DAN PEMENUHAN KEBUTUHAN INFORMASI

SITUS WASPADA.CO.ID DAN PEMENUHAN KEBUTUHAN INFORMASI SITUS WASPADA.CO.ID DAN PEMENUHAN KEBUTUHAN INFORMASI (Studi Korelasional Penggunaan Situs Portal Berita Online Waspada.co.id Terhadap Pemenuhan Kebutuhan Informasi Di Kalangan Mahasiswa Ikatan Pemuda

Lebih terperinci

BAB III PENDEKATAN LAPANGAN

BAB III PENDEKATAN LAPANGAN BAB III PENDEKATAN LAPANGAN 3.1 Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode survei deskriptif korelasional yang didukung dengan penelitian eksperimental. Penelitian eksperimental merupakan penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Kerangka Konsep Efikasi diri penderita TB Gambar 3.1 Kerangka Konsep B. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan desain deskriptif

Lebih terperinci

METODE Metode Penelitian Lokasi dan Waktu Penelitian

METODE Metode Penelitian Lokasi dan Waktu Penelitian METODE Metode Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan kuantitatif yang didukung dengan data kualitatif untuk memperkaya analisis. Penelitian kuantitatif ini menggunakan metode

Lebih terperinci

METODOLOGI. Lokasi dan Waktu Penelitian

METODOLOGI. Lokasi dan Waktu Penelitian METODOLOGI Desain Penelitian Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif dengan teknik survei dalam bentuk penelitian deskriptif korelasional. Penelitian ini berusaha menggambarkan karakteristik

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. bagian, jenis kelamin, usia, pendidikan dan lama bekerja. responden atas kuesioner yang dibagikan.

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. bagian, jenis kelamin, usia, pendidikan dan lama bekerja. responden atas kuesioner yang dibagikan. BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Data Kartakteristik Responden Untuk memperoleh gambaran tentang karakteristik individu karyawan Hard Rock Café Jakata. Berikut ini akan dikemukakan identitas responden

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN 40 METODOLOGI PENELITIAN Rancangan Penelitian Penelitian dirancang sebagai penelitian survei yang bersifat deskriptif korelasional. Singarimbun dan Effendi (2006) mengatakan, desain penelitian survei adalah

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini menganalisis mengenai Pengaruh Disiplin Kerja terhadap

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini menganalisis mengenai Pengaruh Disiplin Kerja terhadap BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Penelitian ini menganalisis mengenai Pengaruh Disiplin Kerja terhadap Kinerja Karyawan Direktorat Surat dan Paket pada PT. Pos Indonesia (Persero)

Lebih terperinci

PROPOSAL PENELITIAN PROGRAM CORPORATE SOSIAL RESPONSIBILITY DAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT

PROPOSAL PENELITIAN PROGRAM CORPORATE SOSIAL RESPONSIBILITY DAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT PROPOSAL PENELITIAN PROGRAM CORPORATE SOSIAL RESPONSIBILITY DAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT (Studi Korelasional Peranan Program Corporate Social Responsibility Bidang Pemberdayaan Masyarakat PT Indonesia

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS HUBUNGAN GAYA KEPEMIMPINAN SITUASIONAL SUPERVISOR

BAB 4 ANALISIS HUBUNGAN GAYA KEPEMIMPINAN SITUASIONAL SUPERVISOR BAB 4 ANALISIS HUBUNGAN GAYA KEPEMIMPINAN SITUASIONAL SUPERVISOR DENGAN KINERJA KARYAWAN BAGIAN PERAWATAN BANGUNAN DAN FASILITAS PT FAJAR MEKAR INDAH AREA GEDUNG BIDAKARA Pada bab ini dipaparkan hasil

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis / Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis / Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis / Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan Berdasarkan permasalahan dan tujuan yang direncanakan, maka jenis penelitian ini adalah jenis penelitian kuantitatif, yaitu

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Dalam skripsi ini penulis menggunakan divisi marketing research pada PT. Herlina Indah yang beralamat di Jl. Rawa Sumur II blok DD no. 16 Kawasan Industri

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. tujuan dalam penelitian. Objek penelitian dalam skripsi ini adalah pengaruh

BAB III METODE PENELITIAN. tujuan dalam penelitian. Objek penelitian dalam skripsi ini adalah pengaruh 35 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek penelitian merupakan hal yang mendasari pemilihan, pengolahan dan penafsiran semua data dan keterangan yang berkaitan dengan apa yang menjadi tujuan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. penelitian yang dilakukan tentang Daya Tarik Isi Motto Serve With Heart Oleh

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. penelitian yang dilakukan tentang Daya Tarik Isi Motto Serve With Heart Oleh 90 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Dalam bab ini peneliti akan menguraikan dan menganalisa data hasil penelitian yang dilakukan tentang Daya Tarik Isi Motto Serve With Heart Oleh Humas Hotel Savoy

Lebih terperinci

Kata Kunci : Blog, Catatan Harian, Konsep Diri, Keterbukaan Diri.

Kata Kunci : Blog, Catatan Harian, Konsep Diri, Keterbukaan Diri. BLOG DAN TINGKAT KETERBUKAAN DIRI (Studi Korelasional Tentang Penggunaan Fasilitas Blog Di Internet Terhadap Tingkat Keterbukaan Diri Pada Mahasiswa Ilmu Komunikasi 203 FISIP Universitas Sumatera Utara)

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research) dengan menggunakan pendekatan penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Uraian berikut berisi hasil dari pengujian (try-out) dari kuesioner dalam penelitian

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Uraian berikut berisi hasil dari pengujian (try-out) dari kuesioner dalam penelitian BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil 4.1.1 Hasil Pengujian Kuesioner Penelitian Uraian berikut berisi hasil dari pengujian (try-out) dari kuesioner dalam penelitian ini. Pengujian ini meliputi analisis

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. merupakan suatu jenis penelitian di mana periset menghubungkan atau mencari

METODE PENELITIAN. merupakan suatu jenis penelitian di mana periset menghubungkan atau mencari 33 III. METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitian Tipe penelitian yang digunakan adalah eksplanatif. Tipe penelitian eksplanatif merupakan suatu jenis penelitian di mana periset menghubungkan atau mencari sebab

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode survey dan analisis

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode survey dan analisis 46 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode survey dan analisis deskriptif. Metode survey menurut Tika (2005:06) adalah Suatu penelitian yang bertujuan

Lebih terperinci

Abstrak. iii. Universitas Kristen Maranatha

Abstrak. iii. Universitas Kristen Maranatha Abstrak Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif mengenai derajat prokrastinasi akademik pada siswa kelas 8 SMP X Bandung. Teknik pengambilan data yang digunakan adalah teknik survei. Tujuan dari

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 1 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis atau Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan Rancangan penelitian ini adalah discriptive correlation yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengungkapkan hubungan

Lebih terperinci

Kata Kunci: Efektivitas Komunikasi Antarpribadi, Motivasi Belajar, Konseling, SMA Sutomo I Medan

Kata Kunci: Efektivitas Komunikasi Antarpribadi, Motivasi Belajar, Konseling, SMA Sutomo I Medan EFEKTIVITAS KOMUNIKASI ANTARPRIBADI DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA (Studi Korelasional Pengaruh Efektivitas Komunikasi Antarpribadi dalam Bimbingan Konseling terhadap Motivasi Belajar Siswa/I SMA Yayasan Perguruan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian diskriptif yaitu suatu metode penelitian yang dilakukan dengan tujuan utama untuk menerangkan atau membuat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Isaac dan Michael menjelaskan penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Isaac dan Michael menjelaskan penelitian BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Tipe Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran tentang model adopsi internet oleh guru SMA Negeri. Karena itu, tipe penelitian ini termasuk pada penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. peneliti pada suatu kebenaran yang dapat dibuktikan. Menurut Sugiyono (2013:3)

BAB III METODE PENELITIAN. peneliti pada suatu kebenaran yang dapat dibuktikan. Menurut Sugiyono (2013:3) BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian yang Digunakan Metode penelitian dibutuhkan dalam penelitian agar dapat mengarahkan peneliti pada suatu kebenaran yang dapat dibuktikan. Menurut Sugiyono

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif yaitu tentang data

III. METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif yaitu tentang data III. METODE PENELITIAN Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif yaitu suatu metode dalam meneliti status kelompok manusia, suatu objek, suatu kondisi, suatu sistem pemikiran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 36 BAB III METODE PENELITIAN Bab III membahas mengenai lokasi, populasi, sampel, desain penelitian, metode penelitian, variabel penelitian, definisi operasional, instrumen penelitian, proses pengembangan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. mempunyai luas 4.051,92 km². Sebelah Barat berbatasan dengan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. mempunyai luas 4.051,92 km². Sebelah Barat berbatasan dengan BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 4.1.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian Kabupaten Sumba Barat beribukota Waikabubak, mempunyai luas 4.051,92 km². Sebelah Barat berbatasan

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN 16 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran PT. Coca Cola Botling, Co adalah salah satu perusahaaan yang telah menerapkan program keselamatan dan kesehatan kerja, hal ini menunujukkan bahwa PT.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 39 BAB III METODE PENELITIAN A. Kerangka Konsep Kerangka konsep merupakan landasan berfikir dalam melakukan penelitian yang dikembangkan berdasarkan teori. 40 Variabel yang akan diteliti adalah faktor-faktor

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 38 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. GAMBARAN UMUM PT. TIKI PT TIKI dulunya dikenal sebagai CV Titipan KILAT. Didirikan pada tanggal 1 September 1970 dengan Soeprapto dan Ny Nuraini Soeprapto

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini merupakan penelitian descriptive correlation dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini merupakan penelitian descriptive correlation dengan BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian ini merupakan penelitian descriptive correlation dengan pendekatan cross sectional dan menggunakan data kuantitatif. Pendekatan merupakan

Lebih terperinci