MODUL PERKULIAHAN. Komunikasi Bisnis. Negosiasi Bisnis. Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "MODUL PERKULIAHAN. Komunikasi Bisnis. Negosiasi Bisnis. Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh"

Transkripsi

1 MODUL PERKULIAHAN Komunikasi Bisnis Negosiasi Bisnis Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh Ekonomi dan Bisnis S-1 Akuntansi Abstract Pada modul ini akan mempelajari mengenai negosiasi bisnis. Kompetensi Mahasiswa setelah selesai mempelajari modul ini diharapkan mampu untuk memahami negosiasi bisnis. 1

2 A. Latar Belakang Negosiasi Bisnis, suatu proses komunikasi antara dua pihak, yang masingmasing mempunyai tujuan dan sudut pandang mereka sendiri, yang berusaha mencapai kesepakatan yang memuaskan kedua belah pihak mengenai masalah yang sama. Negosiasi berlangsung secara kontinu atau terus menerus hingga tercapai suatu kesepakatan. Dimana tujuan negosiasi adalah menemukan suatu kesepakatan kedua belah pihak secara adil dan memenuhi harapan dan keinginan kedua belah pihak. Selain itu juga untuk mendapatkan sebuah keuntungan atau menghindari kerugian atau memecahkan masalah (Kesavan, Bernacchi, & Mascarenhas, 2013). Tujuan bernegosiasi: Menemukan suatu kesepakatan kedua belah pihak secara adil dan dapat memenuhi harapan / keinginan kedua belah pihak. Untuk mendapatkan sebuah keuntungan atau menghindari kerugian atau memecahkan problem yang lain. Untuk mendapatkan suatu kesepakatan kedua belah pihak, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, antara lain: - Persiapan yang cermat - Presentasi dan evaluasi yang jelas mengenai posisi kedua belah pihak - Ketrampilan, pengalaman, motivasi, pikiran yang terbuka - Pendekatan yang logis (masuk akal) untuk menciptakan dan mempertahankan hubungan yang baik dan saling menguntungkan serta saling menghormati. - Kemauan untuk membuat konsesi untuk mencapai kesepakatan melalui kompromi bila terjadi kemacetan. B. Proses Bernegosiasi Ada 3(tiga) tahapan dalam proses bernegosiasi: 1. Tahap Perencanaan (Planning phase) A. Sasaran Negosiasi, Apa hasil yang diharapkan dalam bernegosiasi. Ada 2 jenis sasaran dalam bernegosiasi, yaitu sasaran ideal dan sasaran dasar (batas minimal yang dapat dicapai) B. Strategi Negosiasi, Merupakan cara atau teknik untuk mencapai tujuan bernegosiasi. Ada 2

3 beberapa strategi negosiasi yang dapat digunakan dalam bernegosiasi, antara lain: o Strategi Kooperatif, Sasarannya mencapai kesepakatan kedua belah pihak Semboyan win-win solution (saling menguntungkan) Mempercayai pihak lawan Melakukan kompromi jika diperlukan dan timbal balik Menciptakan landasan dan kepentingan bersama o Strategi Kompetitif, Sasaran strategi ini adalah mengalahkan lawan Tidak mempercayai lawan dan siap bertarung Menurut sebuah konsesi, menegaskan posisi dan melancarkan tekanan Tidak memberikan apa-apa dan menghabiskan semuanya o Strategi Analitis, Pemecah masalah Negosiasi sbg latihan dlm memecahkan masalah Kreatif dan bersama-sama mencari solusi Kriteria yang obyektif dlm mengambil kepututsan Memberikan alasan yang rasional C. Proses Negosiasi, Merupakan proses tawar menawar yang diharapkan mampu menghasilkan suatu kesepakatan di kedua belah pihak yang saling menguntungkan. Ada 6 tahapan dalam proses begosiasi: a) Persiapan, Berkaitan dengan pengumpulan informasi secukupnya dan penentuan tim negosiasi yang sebaik-baiknya yang akan diikut sertakan dalam proses negosiasi. b) Kontak pertama, Tahap pertemuan secara langsung antara kedua belah pihak yang terlibat dalam proses negosiasi. c) Konfrontasi, Tahap saling berargumentasi terhadap segala sesuatu yang akan dinegosiasikan. 3

4 d) Konsiliasi, Tahap untuk saling melakukan proses tawar menawar e) Solusi, f) Tahap dimana kedua belah pihak mulai saling menerima dan memberi. g) Pasca Negosiasi, Tahap untuk melakukan konsolidasi bagi kedua belah pihak. Pelaku dalam negosiasi disebut negosiator. Pada tahap perencanaan ini seorang negosiator dapat melakukan berbagai peran penting dalam bernegosiasi. Adapun peran negosiator sebagai berikut: Pemimpin (leader roles) o Mampu bertanggung jawab o Mampu mengambil keputusan dan menentukan strategi secara efektif o Mampu mengelola dan mengevaluasi proses negosiasi Faktual (factual roles) o Mampu mendokumentasikan o Mampu menjawab setiap pertanyaan o Memberikan informasi tambahan o Menyediakan informasi yang akurat dan dapat dipertanggung jawabkan Analitis (analytical roles) o Mampu menampilkan argumen secara logis o Memastikan strategi yang diterapkan o Menegosiasi agenda pertemuan o Menetapkan aturan main Relasional (relational roles) o Memperlancar hubungan antar tim o Memelihara relasi o Peka terhadap reaksi negosiator o Membangiun kepercayaan o Melihat kekuatan dan kelemahan pihak lawan Intuitif (intuitive roles) o Mampu memunculkan ide-ide o Menunjukkan yg penting dan yg kurang penting 4

5 o o Implementasi kedepan Mengantisipasi apa yang akan dilakukan oleh pihak lawan 2. Tahap Implementasi (Implementation phase) Tahapan penerapan atau tindakan yang diperlukan agar mencapai sukses dalam bernegosiasi. Implementasi negosiasi memiliki beberapa komponen penting, anatar lain: a) Taktik Negosiasi Taktik cara Anda Taktik bekerja sama Taktik tidak bertindak apa-apa (salah satu trik utntuk mengulur waktu) Taktik melangkah ke tujuan lain (menggeser suatu persoalan ke persoalan lain) b) Ketrampilan Negosiasi c) Perilaku Negosiasi 3. Tahap Peninjauan (Reviewing negosiasi) Kegunaan tahap peninjauan adalah: Untuk memeriksa apakah sudah sesuai dengan tujuan Jika tidak, maka harus dijadikan pelajaran Jika ya, maka pastikan sudah dilakukan dengan baik dan bangun kesuksesan C. Ketrampilan Bernegosiasi Menurut Hartman, ada beberapa hal penting yang perlu diperhatikan dalam ketrampilan bernegosiasi (negotiation skills) antara lain: Persiapan, Persiapan yang baik merupakan kunci sukses dalam bernegosiasi. Memulai Negosiasi, Mulai dari memilih waktu yang tepat, tempat yang tepat, pengaturan tempat duduk yang tepat, menciptakan suasana yang positif dan santai, menetapkan agenda, merumuskan tawaran / posisi pembuka, menghadapi konflik, berkomunikasi secara efektif, meningkatkan ketrampilan mendengarkan, peringatan, mencapai kesepakatan dengan lebih cepat. 5

6 Strategi dan Teknik Baik strategi maupun taktik menuntut ketrampilan khusus dalam bernegosiasi. Negosiasi yang sukses bukan saja hasil dari perencanaan atau persiapan yang baik, tetapi juga implementasi yang baik dari sebuah negosiasi. Kompromi Kompromi merupakan salah satu upaya menuju pencapaian kesepakatan kedua belah pihak dalam bernegosiasi. Menghindar Kesalahan Taktis Beberapa hal yang perlu dihindari dalam melakukan negosiasi, antara lain: o Mengajukan permintaan awal yang tidak logis (permintaan tinggi untuk penjual dan permintaan rendah untuk pembeli) o Membuat konsesi bebas o Memulai tanpa daftar penawaran o Melakukan negosiasi terlalu cepat o Bernegosiasi saat terkejut o Menghargai tawaran yang tidak masuk akal o Takut diam o Marah o Tidak menuliskan hasil negosiasi o Bernegosiasi pada saat lelah o Mengecewakan bos Anda o Memaksakan bernegosiasi Menurut Casse, ketrampilan bernegosiasi dapat dibedakan ke dalam dua kelompok besar, yaitu: ketrampilan konvensional / conventional skills (untuk negosiator konvensional) dan non konvensional / nonconventional skills (untuk negosiator non konvensional) 6

7 Ketrampilan Negosiasi Konvensional Definisi Keuntungan Kerugian 1. Menggunakan pertanyaan Sangat efektif untuk Dapat dianggap sebagai terbuka mengumpulkan informasi dari ancaman oleh negosiator pihak lawan, memperjelas posisi dimana memfokuskan diskusi lawan 2. Menafsirkan atau Memampukan Anda untuk: Dapat memperlambat proses merumuskan kembali Menunjukkan minat negosiasi dan memberi perkataan negosiator Memeriksa pengertian Anda kesan bahwa Anda tidak lawan, dengan kata-kata tentang perkataan pihak terlibat aktif. Dapat membuat sendiri lawan frustasi. Mengulur waktu untuk menyiapkan jawaban Anda Memberi kesempatan pada lawan untuk menambahkan sesuatu 3. Diam setelah sesuatu Sangat baik diterapkan oleh Dapat dianggap pertanyaan atau tepat negosiator Anda. Memaksa menyinggung, sehingga setelah suatu pertanyaan dibuat oleh pihak lawan. (jika anda tidak berbicara ada kemungkinan ia akan mengatakannya lagi) pihak lawan untuk berbagi lebih banyak informasi dengan Anda. memancing reaksi negative dan kecemasan. 4. Menyimpulkan dari waktu Dapat digunakan dengan Hal ini akan memaksa Anda ke waktu untuk mencatat poin-poin penting yang berbagai titik pandang untuk mengukur kemajuan negosiasi untuk kembali ke poin-poin tertentu yang tidak perlu tersamar selama negosiasi. 5. Menyatakan perasaan dan emosi untuk meredakan ketegangan dan membentuk rasa percaya dan mengembangkan Anda tututpi lagi. kesepakatan terdahulu. Terlibat dengan dimensi Abda tahu dari mana kemanusiaan dalam negosiasi, memulainya, tetapi tidak hal ini tak boleh diremehkan. pernah tahu kapan akan selesai (negosiasi bukan latihan psikoterapi) 7

8 Ketrampilan Negosiasi Nonkonvensional Definisi Keuntungan Kerugian 1. Menunjukkan salah Negosiator lawan terpaksa Dapat menyebabkan pengertian tentang maksud pihak lawan, dengan perumusan ulang, pertanyaan atau kesimpulan yang salah 2. Membesar-besarkan apa yang dikatakan negosiator lawan. Katakata yang digunakan adalah, selalu, tidak pernah, tidak mungkin, tak seorangpun, semua orang, sangat. 3. Gerakan yang tak terduga. Anda mengatakan atau melakukan sesuatu yang tidak sesuai dengan hal yang sedang memperjelas posisinya dan ambiguitas dan frustasi menambahkan beberapa informasi. Sangat baik untuk menempati Jika digunakan dengan lebih dahulu posisi ekstern yang kurang halus, ketrampilan ini Anda tahu diincar pihak lawan akan tampak seperti manipulasi murni dan menciptakan jalan buntu Menciptakan efek kejutan yang Berbahaya. Mungkin saja pada akhirnya akan pernah berhasil, tetapi dapat menguntungkan Anda. menimbulkan penolakan dan Negosiator lawan berusaha sikap agresif mengerti apa yang Anda inginkan. Ia kehilangan logika didiskusikan. Anda dari argumentasi beralih ke hal lain, tanpa diduga 4. Bersikap kasar. Dapat memicu reaksi yang Pihak lawan mungkin akan Menggunakan ejekan emosional dan perilaku ofensif meninggalkan Anda begitu yang mengorbankan saja negosiator lawan 5. Menghujani pihak lawan Negosiator harus mengerti, Keberhasilan dengan dengan banyak menimbang dan memutuskan ketrampilan ini tergantung pertanyaan atau terlalu bagaimana menggunakan pada kapasitas pihak lawan banyak informasi informasi tersebut. Ia ada untuk menyerap informasi. 8

9 diposisi lemah. Anda dapat menolongnya. Dapat kecurigaan. menimbulkan Menurut Oliver, ada enam kunci dasar yang perlu diperhatikan dalam bernegosiasi, antara lain: Persiapan yang baik, Negosiasi yang disertai persiapan yang baik, tidak akan mampu menghasilkan kesepakatan secara optimal. Semakin penting negosiasi, maka semakin banyak persiapan yang harus dilakukan. Berlatih, Sering berlatih dan selalu memperbaiki diri setiap terjadi kekeliruan akan menjadikan modal dasar yang berharga menuju kesuksesan. Menggambarkan Posisi Anda Memberikan kesempatan kepada pihak lawan untuk berbicara tentang berbagai hal yang berkaitan dengan apa, bagaimana, kapan dimana dan mengapa negosiasi perlu dilakukan. Anda harus dapat mengendalikan apa yang seharusnya Anda lakukan dan jangan terpengaruh oleh pihak lawan Anda. Semakin banyak pihak lawan berbicara, semakin baik untuk mengetahui tentang pihak lawan. Berikan umpan pertanyaan yang memungkinkan pihak lawan terus berbicara tentang apa dan bagaimana posisi dia dalam bernegosiasi. Membuat suatu Usulan / Proposal Jika pihak lawan mengisyaratkan tidak membuat suatu usulan / proposal yang ingin diajukan dalam bernegosiasi, saatnya bagi Anda untuk mengusulkannya. Penawaran Proses bernegosiasi tidak terlepas dengan proses penawaran. Gunakan kesempatan proses penawaran ini dengan sebaik-baiknya. Persetujuan Sasaran dari setiap negosiasi adalah mencapai suatu kesepakatan. D. Hal yang diinginkan pihak lain saat negosiasi merasa nyaman Merasa nyaman akan dirinya sendiri 9

10 Tidak merasa dibohongi Sekutu yang kekal Mengetahui dan memahami lebih banyak Menyelesaikan negosiasi tanpa harus bekerja terlalu keras Mendapatkan harapan uang, barang dan pelayanan yang bagus Mendapatkan perlakuan yang ramah Mendapatkan kondisi dapat disenangi Mendapatkan komunikasi yang jelas Mengetahui kemampuan dan usahanya E. Tipe Negosiator Pemahaman yang baik terhadap karakteristik atau ciri-ciri berbagai macam negosiator akan membantu mempermudah Anda dalam menentukan strategi bernegosiasi. 1. Negosiator Curang Berhati-hati berhadapan dengan negosiator yang curang karena pada dasarnya yang terlintas dalam benaknya adalah bagaimana memenangkan negosiasi dan mengalahkan lawan. Bukanlah mustahil dapat menghalalkan segala cara. 2. Negosiator Profesional Negosiator professional memiliki pengetahuan dan ketrampilan bernegosiasi yang baik. Tahu banyak hal tentang lawan negosiasinya dan tahu bagaimana cara memperoleh apa yang diinginkan. 3. Negosiator Bodoh Negosiator ini cenderung menghendaki kekalahan di kedua belah pihak. Dia berusaha sekuat tenaga agar tidak ada yang keluar menjadi pemenang. 4. Negosiator Naif Negosiator yang tidak siap bernegosiasi, tidak tahu pokok perseoalan yang akan dinegosiasikan, bahkan cenderung percaya begitu saja pada pihak lawan negosiasinya. Kalau perlu dia bersedia memberikan apa saja yang diminta oleh pihak lawan negosiasinya. Dengan negosiator naïf, pihak lawan dapat dengan mudah memenangkan negosiasi. Tetapi pihak 10

11 lawan sebaiknya berhati-hati, karena mungkin dia sedang menyembunyikan sesuatu yang tidak diketahui pihak lawan negosiasinya. DAFTAR PUSTAKA Adler, Ronald B. and Jeanne M. Elmhorst Communicating at Work: Principles and Practices for Business and Professions. Fifth Edition. New York: McGrawH-Hill. Bratawidjaja, Thomas Wiyasa Korespondensi Bisnis. Jakarta: PT. Pustaka Binaman Pressindo. Curtis, Dan B., James J. Floyd and Jerry L. Winsor Business and Professional Communication. (Terjemahan). Jakarta: PT. Rosda Jayaputra Katz, Bernard Turning Practical Communication into Business Power. (Terjemahan). Jakarta: PT. Pustaka Binaman Pressindo. Luthans, Fred Organizational Behavior. New York: McGraw-Hill. Pace, R. Wayne and Don F. Faules Komunikasi Organisasi: Strategi Meningkatkan Kinerja Perusahaan. (Terjemahan). Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Purwanto, Djoko Jakarta: Penerbit Erlangga. Rakhmat, Jalaluddin Psikologi Komunikasi. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Robbins, Stephen P Organizational Behavior: Concepts, Controversies, Applications. (Terjemahan). Seventh edition. Jakarta: PT. Prenhallindo. Tubbs, Stewart L. and Sylvia Moss. Human Communication. (Terjemahan). Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Kesavan, R., Bernacchi, M. D., & Mascarenhas, O. a J. (2013). Word of Mouse : CSR Communication and the Social Media. International Management Review, 9(1),

MAKALAH NEGOSIASI DISUSUN GUNA MEMENUHI MATA KULIAH KOMUNIKASI BISNIS. DOSEN PENGAMPU : DR. AHYAR YUNIAWAN, SE., MSi EISHA LATARUVA, SE,.

MAKALAH NEGOSIASI DISUSUN GUNA MEMENUHI MATA KULIAH KOMUNIKASI BISNIS. DOSEN PENGAMPU : DR. AHYAR YUNIAWAN, SE., MSi EISHA LATARUVA, SE,. MAKALAH NEGOSIASI DISUSUN GUNA MEMENUHI MATA KULIAH KOMUNIKASI BISNIS DOSEN PENGAMPU : DR. AHYAR YUNIAWAN, SE., MSi EISHA LATARUVA, SE,. MM DISUSUN OLEH : 1. Maria Aditya K C2C008084 2. Metha Kartika C

Lebih terperinci

MAKALAH KOMUNIKASI BISNIS Negosiasi. Dosen : Widya Astuti C. SE,. MSM

MAKALAH KOMUNIKASI BISNIS Negosiasi. Dosen : Widya Astuti C. SE,. MSM MAKALAH KOMUNIKASI BISNIS Negosiasi Dosen : Widya Astuti C. SE,. MSM Disusun oleh : Kelompok 12 1. Ahmad Sodiq (12401010002) 2. Musdalifah (12401010013) MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS BORNEO TARAKAN

Lebih terperinci

KOMUNIKASI BISNIS NEGOSIASI BISNIS. Drs. Agung Sigit Santoso, M.Si, Psi. FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MERCU BUANA.

KOMUNIKASI BISNIS NEGOSIASI BISNIS. Drs. Agung Sigit Santoso, M.Si, Psi. FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MERCU BUANA. KOMUNIKASI BISNIS Modul ke: NEGOSIASI BISNIS Drs. Agung Sigit Santoso, M.Si, Psi. FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MERCU BUANA www.mercubuana.ac.id TUJUAN PEMBELAJARAN Tujuan Instruksional Umum

Lebih terperinci

LATAR BELAKANG KISAH. 1. Menunjuk Ketua Suku dan Dukun. 2. Mendandani Ketua Suku dan Dukun sesuai Adat Suku. 3. Membuat Yel-yel Suku.

LATAR BELAKANG KISAH. 1. Menunjuk Ketua Suku dan Dukun. 2. Mendandani Ketua Suku dan Dukun sesuai Adat Suku. 3. Membuat Yel-yel Suku. LATAR BELAKANG KISAH 1. Menunjuk Ketua Suku dan Dukun (syaratnya : harus mempunyai kemampuan negosiasi dan mengartikulasikan pendapat dengan baik) 2. Mendandani Ketua Suku dan Dukun sesuai Adat Suku (bahan

Lebih terperinci

TOPIK KHUSUS DALAM KORESPONDENSI BISNIS

TOPIK KHUSUS DALAM KORESPONDENSI BISNIS Modul Seri 6 TOPIK KHUSUS DALAM KORESPONDENSI BISNIS DOSEN PROGRAM KELAS KARYAWAN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS MERCU BUANA 2008 MODUL 6 TOPIK KHUSUS DALAM KORESPONDENSI Tujuan Instruksional Khusus : mahasiswa

Lebih terperinci

KOMUNIKASI BISNIS PERENCANAAN, PENGORGANISASIAN DAN PEREVISIAN PESAN BISNIS. Dosen : Fitria Nursanti SE., MPd. S1 Akuntansi.

KOMUNIKASI BISNIS PERENCANAAN, PENGORGANISASIAN DAN PEREVISIAN PESAN BISNIS. Dosen : Fitria Nursanti SE., MPd. S1 Akuntansi. KOMUNIKASI BISNIS Modul ke: Fakultas Ekonomi dan Bisnis PERENCANAAN, PENGORGANISASIAN DAN PEREVISIAN PESAN BISNIS Dosen : Fitria Nursanti SE., MPd. Program Studi S1 Akuntansi www.mercubuana.ac.id MATERI

Lebih terperinci

Strategi dan Seni dalam NEGOSIASI. Lucky B Pangau,SSos MM HP : Lucky B Pangau.

Strategi dan Seni dalam NEGOSIASI. Lucky B Pangau,SSos MM   HP : Lucky B Pangau. Strategi dan Seni dalam NEGOSIASI Lucky B Pangau,SSos MM E-mail : lucky_pangau@yahoo.com HP : 0877 3940 4649 Lucky B Pangau Seni Negosiasi 1 NEGOSIASI Adalah proses komunikasi yang gunakan untuk memenuhi

Lebih terperinci

merasa perlu untuk menawar kembali

merasa perlu untuk menawar kembali Negosiasi merupakan kata serapan bahasa inggris yang berasal dari kata negotiate yang berarti : merundingkan, bermusyawarah. Negosiasi adalah suatu cara untuk mencapai kesepakatan melalui diskusi. Negosiator

Lebih terperinci

kegiatan yang dilakukan untuk mencapai suatu keadaan yang dapat diterima kedua belah pihak

kegiatan yang dilakukan untuk mencapai suatu keadaan yang dapat diterima kedua belah pihak NEGOSIASI BISNIS Negosiasi sebuah proses usaha untuk menemukan kesepakatan di antara dua pihak atau lebih yang memiliki perbedaan pandangan atau harapan tentang masalah tertentu pembicaran dengan orang

Lebih terperinci

KOMUNIKASI BISNIS PESAN BISNIS RUTIN DAN POSITIF. Dosen : Fitria Nursanti SE., MPd. S1 Akuntansi. Modul ke: Fakultas Ekonomi dan Bisnis.

KOMUNIKASI BISNIS PESAN BISNIS RUTIN DAN POSITIF. Dosen : Fitria Nursanti SE., MPd. S1 Akuntansi. Modul ke: Fakultas Ekonomi dan Bisnis. KOMUNIKASI BISNIS Modul ke: PESAN BISNIS RUTIN DAN POSITIF Fakultas Ekonomi dan Bisnis Dosen : Fitria Nursanti SE., MPd. Program Studi S1 Akuntansi www.mercubuana.ac.id Routine Messages (Pesan Rutin) Pembuka

Lebih terperinci

Interpersonal Communication Skill

Interpersonal Communication Skill MODUL PERKULIAHAN Interpersonal Communication Skill Introduksi Umpan Balik dan Membujuk Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh Fakultas Ilmu Komunikasi Bidang Studi Advertising and Marketing

Lebih terperinci

Konflik dan Negosiasi

Konflik dan Negosiasi Konflik dan Negosiasi Afid Burhanuddin, M.Pd. STKIP PGRI PACITAN Konflik? Pertentangan dengan hati nurani sendiri Pertentangan antara dua atau lebih terhadap satu hal atau lebih dengan sesama anggota organisasi

Lebih terperinci

Strategi dan Seni dalam

Strategi dan Seni dalam Strategi dan Seni dalam NEGOSIASI Lucky B Pangau,SSos MM E-mail : lucky_pangau@yahoo.com HP : 0877 3940 4649 Lucky B Pangau Seni Negosiasi 1 NEGOSIASI Adalah proses komunikasi yang gunakan untuk memenuhi

Lebih terperinci

03FIKOM. Teknik Lobby, Negosiasi dan Diplomasi. Prinsip Prinsip dan Dimensi Negosiasi. Radityo Muhammad, SH.MA. Modul ke: Fakultas

03FIKOM. Teknik Lobby, Negosiasi dan Diplomasi. Prinsip Prinsip dan Dimensi Negosiasi. Radityo Muhammad, SH.MA. Modul ke: Fakultas Modul ke: Teknik Lobby, Negosiasi dan Diplomasi Prinsip Prinsip dan Dimensi Negosiasi Fakultas 03FIKOM Radityo Muhammad, SH.MA Program Studi Public Relations Negosiasi atau Yang Lain? Alternatif Penyelesaian

Lebih terperinci

ANALISIS PELATIHAN NEGOSIASI PENJUALAN PADA PENGUSAHA MIKRO

ANALISIS PELATIHAN NEGOSIASI PENJUALAN PADA PENGUSAHA MIKRO Prosiding SNaPP2016 Sosial, Ekonomi, dan Humaniora ISSN 2089-3590 EISSN 2303-2472 ANALISIS PELATIHAN NEGOSIASI PENJUALAN PADA PENGUSAHA MIKRO 1 Yusuf Hamdan, 2 Anne Ratnasari 1,2,Fakultas Ilmu Komunikasi,

Lebih terperinci

Human Relations. Faktor Manusia dalam Human Relations (Learning how to Learn)-Lanjutan. Ervan Ismail. S.Sos., M.Si. Modul ke: Fakultas FIKOM

Human Relations. Faktor Manusia dalam Human Relations (Learning how to Learn)-Lanjutan. Ervan Ismail. S.Sos., M.Si. Modul ke: Fakultas FIKOM Modul ke: Human Relations Faktor Manusia dalam Human Relations (Learning how to Learn)-Lanjutan Fakultas FIKOM Ervan Ismail. S.Sos., M.Si. Program Studi Public Relations http://www.mercubuana.ac.id Isi

Lebih terperinci

Bahan Ajar Komunikasi Bisnis Dosen : Gumgum Gumilar, S.Sos., M.Si.

Bahan Ajar Komunikasi Bisnis Dosen : Gumgum Gumilar, S.Sos., M.Si. Bahan Ajar Komunikasi Bisnis Dosen : Gumgum Gumilar, S.Sos., M.Si. Oxford Dictionary : Negosiasi didefinisikan sebagai : pembicaran dengan orang lain dengan maksud untuk mencapai kompromi atau kesepakatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Didalam kehidupan sehari-hari di dalam melakukan aktivitas dengan berbagai pihak tanpa disadari kita melakukan negosiasi. Negosiasi dilakukan dari hal yang paling kecil

Lebih terperinci

KETERAMPILAN BERBICARA DALAM NEGOSIASI

KETERAMPILAN BERBICARA DALAM NEGOSIASI KETERAMPILAN BERBICARA DALAM NEGOSIASI Oleh : Aster Pujaning Ati, S.S, M.Pd Dosen Pendidikan Ekonomi, Universitas Indraprasta PGRI Jakarta E-mail: asterpujaningati@ymail.com ABSTRAK Dalam dunia bisnis,

Lebih terperinci

EMOTIONAL INTELLIGENCE MENGENALI DAN MENGELOLA EMOSI DIRI SENDIRI DAN ORANG LAIN Hogan Assessment Systems Inc.

EMOTIONAL INTELLIGENCE MENGENALI DAN MENGELOLA EMOSI DIRI SENDIRI DAN ORANG LAIN Hogan Assessment Systems Inc. EQ KEMAMPUAN EMOTIONAL INTELLIGENCE UNTUK MENGENALI DAN MENGELOLA EMOSI DIRI SENDIRI DAN ORANG LAIN. Laporan untuk Sam Poole ID HC560419 Tanggal 23 Februari 2017 2013 Hogan Assessment Systems Inc. Pendahuluan

Lebih terperinci

DINAMIKA PERUBAHAN & RESOLUSI KONFLIK

DINAMIKA PERUBAHAN & RESOLUSI KONFLIK DINAMIKA PERUBAHAN & RESOLUSI KONFLIK Resolusi dan Alternatif Resolusi Konflik (1) Dr. Teguh Kismantoroadji Dr. Eko Murdiyanto 1 Kompetensi Khusus: Mahasiswa mampu menentukan alternatif resolusi konflik

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN BAB V SIMPULAN DAN SARAN V.1 Kesimpulan Penelitian ini adalah penelitian survei downward communication di PT. Jago Rental Sidoarjo yang dilihat dari jenis informasi dan metode yang digunakan dalam menyampaikan

Lebih terperinci

Interpersonal Communication Skill

Interpersonal Communication Skill Modul ke: 04Fakultas Eppstian Fakultas Ilmu Komunikasi Interpersonal Communication Skill Umpan Balik dan Membujuk Syah As'ari, M.Si Program Studi Periklanan dan Komunikasi Pemasaran Umpan Balik Interpersonal

Lebih terperinci

SILABUS MATAKULIAH NEGOSIASI DAN ADVOKASI BISNIS

SILABUS MATAKULIAH NEGOSIASI DAN ADVOKASI BISNIS SILABUS MATAKULIAH NEGOSIASI DAN ADVOKASI BISNIS Matakuliah : Negosiasi dan Advokasi Bisnis Kode Matakuliah/sks : AGB 224/ 2(2-0) Semester : 4 (Genap) Prasyarat Deskripsi Singkat : : - Matakuliah ini memberikan

Lebih terperinci

TEKNIK NEGOSIASI S. BUDI PRAYITNO. Universitas Diponegoro Semarang

TEKNIK NEGOSIASI S. BUDI PRAYITNO. Universitas Diponegoro Semarang 1 TEKNIK NEGOSIASI Oleh : S. BUDI PRAYITNO Universitas Diponegoro Semarang Leadership Training Proficiency Integrated Water Resource Management Solo, 22 24 November 2011 2 NEGOSIASI : - adalah suatu proses

Lebih terperinci

Negosiasi : This is how we do it!

Negosiasi : This is how we do it! Negosiasi : This is how we do it! disusun oleh : Praluki Herliawan Universitas Islam Bandung Pengurus Harian Wilayah Kajian & Strategis ISMKI Wilayah 2 Negosiasi Pengertian Negosiasi Negosiasi menurut

Lebih terperinci

Tips Menangani Pertanyaan Peserta Diklat. Oleh: Wakhyudi. Widyaiswara Madya Pusdiklatwas BPKP. Abstrak

Tips Menangani Pertanyaan Peserta Diklat. Oleh: Wakhyudi. Widyaiswara Madya Pusdiklatwas BPKP. Abstrak Tips Menangani Pertanyaan Peserta Diklat Oleh: Wakhyudi Widyaiswara Madya Pusdiklatwas BPKP Abstrak Dalam proses belajar mengajar, terdapat berbagai dinamika yang dialami, baik oleh widyaiswara maupun

Lebih terperinci

PENYUSUNAN PESAN BISNIS

PENYUSUNAN PESAN BISNIS 1 MODUL 4 ISI MODUL 4 TUJUAN MODUL A. B. C. Perencanaan Pesan Bisnis Pengorganisasian Pesan Bisnis Revisi Pesan Bisnis Setelah mempelajari modul 4 mahasiswa diharapkan mampu Mendiskusikan perencanaan pesanpesan

Lebih terperinci

Psikologi Konseling Agustini, M.Psi., Psikolog MODUL PERKULIAHAN. Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh

Psikologi Konseling Agustini, M.Psi., Psikolog MODUL PERKULIAHAN. Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh MODUL PERKULIAHAN Psikologi Konseling Psikologi Konseling Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh Psikologi Psikologi 13 61033 Agustini, M.Psi., Psikolog Abstract Dalam perkuliahan ini akan

Lebih terperinci

Kamar Kecil. Merokok. Agenda. Telepon selular

Kamar Kecil. Merokok. Agenda. Telepon selular 1 Kamar Kecil Merokok Agenda Telepon selular 2 Menjelaskan manfaat dari negosiasi yang efektif. Menjelaskan lima tahap negosiasi. Menekankan persiapan dan negosiasi berbasiskepentingan Menjelaskan bagaimana

Lebih terperinci

Menjadi Penjual Profesional

Menjadi Penjual Profesional Menjadi Penjual Profesional 1. Menjadi Penjual Profesional Kenalilah produk yang Anda jual dan kompetitornya: pelajarilah produk yang Anda jual, perusahaan, pasar, produk kompetitor, dan pelanggan Kumpulkanlah

Lebih terperinci

KETERAMPILAN NEGOSIASI

KETERAMPILAN NEGOSIASI MODUL 04 KETERAMPILAN NEGOSIASI 10 JP ( 450 menit) Pengantar Modul keterampilan negosiasi dibahas dengan tujuan agar peserta pelatihan memahami dan terampil melakukan negosiasi. Standar Kompetensi Memahami

Lebih terperinci

BAB IX KETERAMPILAN BERNEGOSIASI. Ahmad Sumiyanto, SE MSI Program Studi D3 TI Fakultas Ilmu Komputer Universitas Amikom Yogyakarta

BAB IX KETERAMPILAN BERNEGOSIASI. Ahmad Sumiyanto, SE MSI Program Studi D3 TI Fakultas Ilmu Komputer Universitas Amikom Yogyakarta BAB IX KETERAMPILAN BERNEGOSIASI Ahmad Sumiyanto, SE MSI Program Studi D3 TI Fakultas Ilmu Komputer Universitas Amikom Yogyakarta NEGOSIASI Adalah sebuah proses usaha untuk menemukan kesepakatan diantara

Lebih terperinci

. Memilih Strategi Perubahan di Organisasi atau Perusahaan

. Memilih Strategi Perubahan di Organisasi atau Perusahaan . Memilih Strategi Perubahan di Organisasi atau Perusahaan Oleh: Wahyu Saripudin (A student of Master of Management Universitas Gadjah Mada)... A. Pendahuluan Perubahan merupakan keniscayaan bagi semua

Lebih terperinci

FAKTOR PENYEBAB KONFLIK SECARA UMUM

FAKTOR PENYEBAB KONFLIK SECARA UMUM 6/8/2010 Anita lestari/ Psikologi UGM 1 FAKTOR PENYEBAB KONFLIK SECARA UMUM Peran yang harus dijalankan Kebutuhan yang Berbeda Perbedaan nilai Perbedaan tujuan Perbedaan Perilaku Informasi yang kurang

Lebih terperinci

PENGERTIAN NEGOSIASI

PENGERTIAN NEGOSIASI PENGERTIAN NEGOSIASI 1. Adalah suatu proses dimana dua belah pihak atau lebih dengan keadaan biasa atau dengan adanya konflik kepentingan, masing-masing duduk bersama dengan keinginan untuk mencapai PERSETUJUAN

Lebih terperinci

STRATEGI PESAN DALAM PERENCANAAN KOMUNIKASI P E R E N C A N A A N P E S A N D A N M E D I A M O D U L 4

STRATEGI PESAN DALAM PERENCANAAN KOMUNIKASI P E R E N C A N A A N P E S A N D A N M E D I A M O D U L 4 STRATEGI PESAN DALAM PERENCANAAN KOMUNIKASI P E R E N C A N A A N P E S A N D A N M E D I A M O D U L 4 PERENCANAAN PESAN K E G I A T A N B E L A J A R 1 Poin-Poin Pokok Perencanaan Pesan A. Bagaimana

Lebih terperinci

TEKNIK LOBBY, NEGOSIASI DAN DIPLOMASI. Prinsip-Prinsip dan Dimensi Dalam Proses Negosiasi. Public Relations. Drs. Dwi Prijono Soesanto M.Ikom.

TEKNIK LOBBY, NEGOSIASI DAN DIPLOMASI. Prinsip-Prinsip dan Dimensi Dalam Proses Negosiasi. Public Relations. Drs. Dwi Prijono Soesanto M.Ikom. TEKNIK LOBBY, NEGOSIASI DAN Modul ke: DIPLOMASI Prinsip-Prinsip dan Dimensi Dalam Proses Negosiasi Fakultas Ilmu Komunikasi Program Studi Public Relations www.mercubuana.ac.id Drs. Dwi Prijono Soesanto

Lebih terperinci

Persiapan untuk Wawancara Disiplin Mulailah untuk mempersiapkan diri dengan memperbarui bagaimana Anda tahu karyawan tersebut telah melakukan suatu

Persiapan untuk Wawancara Disiplin Mulailah untuk mempersiapkan diri dengan memperbarui bagaimana Anda tahu karyawan tersebut telah melakukan suatu Persiapan untuk Wawancara Disiplin Mulailah untuk mempersiapkan diri dengan memperbarui bagaimana Anda tahu karyawan tersebut telah melakukan suatu pelanggaran yang menjamin sebuah wawancara disipliner.

Lebih terperinci

MYERSS BRIGGS TYPE INDICATOR

MYERSS BRIGGS TYPE INDICATOR MYERSS BRIGGS TYPE INDICATOR Personality Questionaire PANDUAN PENGISIAN MBTI NO. A 1. Isilah dengan jujur & refleksikan setiap pernyataan yang ada ke dalam keseharian Anda 2. JANGAN terlalu banyak berpikir,

Lebih terperinci

ETIKA BISNIS, TEKNIK LOBBY DAN NEGOSIASI

ETIKA BISNIS, TEKNIK LOBBY DAN NEGOSIASI ETIKA BISNIS, TEKNIK LOBBY DAN NEGOSIASI BA-MKU Kwu UNS- Solo 2008 MEDIA PRESENTASI MK. KEWIRAUSAHAAN Universitas Sebelas Maret Solo 2008 ETIKA : sama artinya dengan MORAL, yang berarti adat kebiasaan

Lebih terperinci

LATIHAN KEPEMIMPINAN TINGKAT LANJUT (LKTL) LGM FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS ISLAM MALANG Tanggal, 10 s/d 12 April 2015 MANAJEMEN KONFLIK

LATIHAN KEPEMIMPINAN TINGKAT LANJUT (LKTL) LGM FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS ISLAM MALANG Tanggal, 10 s/d 12 April 2015 MANAJEMEN KONFLIK LATIHAN KEPEMIMPINAN TINGKAT LANJUT (LKTL) LGM FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS ISLAM MALANG Tanggal, 10 s/d 12 April 2015 MANAJEMEN KONFLIK Afifudin, SE., M.SA., Ak. (Fakultas Ekonomi Universitas Islam Malang)

Lebih terperinci

Campaign objective : we want to influence our audience to accept, modify, abandon, reject (menerima, memodifikasi, meninggalkan, menolak) 1.

Campaign objective : we want to influence our audience to accept, modify, abandon, reject (menerima, memodifikasi, meninggalkan, menolak) 1. RETNO BUDI LESTARI Campaign objective : we want to influence our audience to accept, modify, abandon, reject (menerima, memodifikasi, meninggalkan, menolak) 1. Behavior Objective : agar audiens kita melakukan

Lebih terperinci

Pengantar Negosiasi. Wiwiek Awiati & Fatahillah. Indonesian Institute for Conflict Transformation (IICT

Pengantar Negosiasi. Wiwiek Awiati & Fatahillah. Indonesian Institute for Conflict Transformation (IICT Pengantar Negosiasi Wiwiek Awiati & Fatahillah Indonesian Institute for Conflict Transformation (IICT Negosiasi - Pengertiannya Metode penyelesaian sengketa yang paling dasar, sederhana, dan tidak formal.

Lebih terperinci

EMOTIONAL INTELLIGENCE MENGENALI DAN MENGELOLA EMOSI DIRI SENDIRI DAN ORANG LAIN Hogan Assessment Systems Inc.

EMOTIONAL INTELLIGENCE MENGENALI DAN MENGELOLA EMOSI DIRI SENDIRI DAN ORANG LAIN Hogan Assessment Systems Inc. EQ KEMAMPUAN EMOTIONAL INTELLIGENCE UNTUK MENGENALI DAN MENGELOLA EMOSI DIRI SENDIRI DAN ORANG LAIN. Laporan untuk John Doe ID UH555438 Tanggal Oktober 20, 2014 2013 Hogan Assessment Systems Inc. Pendahuluan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk saling membantu dan mengadakan interaksi. berbagai sarana komunikasi salah satunya adalah Blackberry.

BAB I PENDAHULUAN. untuk saling membantu dan mengadakan interaksi. berbagai sarana komunikasi salah satunya adalah Blackberry. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Komunikasi memegang peranan penting bagi kehidupan suatu perusahaan, baik swasta maupun negeri. Komunikasi sangat penting untuk menjalin hubungan kerjasama

Lebih terperinci

Negosiasi dengan Hati

Negosiasi dengan Hati Negosiasi Tanpa kita sadari, setiap hari kita sesungguhnya selalu melakukan negosiasi. Negosiasi adalah sesuatu yang kita lakukan setiap saat dan terjadi hampir di setiap aspek kehidupan kita. Selain itu

Lebih terperinci

TERMOTIVASI UNTUK MENGELUARKAN IDE-IDENYA DAN MENGUJINYA SERTA MENULARKAN DAN MENGEMBANGKAN POTENSI DIRINYA SECARA MAKSIMAL.

TERMOTIVASI UNTUK MENGELUARKAN IDE-IDENYA DAN MENGUJINYA SERTA MENULARKAN DAN MENGEMBANGKAN POTENSI DIRINYA SECARA MAKSIMAL. 9. TIM DIHARGAI ATAS HASIL YANG SANGAT BAIK, DAN SETIAP Anggota DIPUJI ATAS KONTRIBUSI PRIBADINYA. 10. Anggota KELOMPOK TERMOTIVASI UNTUK MENGELUARKAN IDE-IDENYA DAN MENGUJINYA SERTA MENULARKAN DAN MENGEMBANGKAN

Lebih terperinci

Panduan Sukses Menjalani Assessment Centre. Copyright Andin Andiyasari Mei 2008

Panduan Sukses Menjalani Assessment Centre. Copyright Andin Andiyasari Mei 2008 Panduan Sukses Menjalani Assessment Centre Copyright Andin Andiyasari Mei 2008 Assessment Centre Sebuah proses penilaian yang dilakukan oleh lebih dari satu penilai (multi-rater) dengan lebih dari satu

Lebih terperinci

Teknik Informatika S1

Teknik Informatika S1 Teknik Informatika S1 Software Requirement Engineering Requirements Negotiation Disusun Oleh: Egia Rosi Subhiyakto, M.Kom, M.CS Teknik Informatika UDINUS egia@dsn.dinus.ac.id +6285740278021 SILABUS MATA

Lebih terperinci

Lampiran 1 Kuesioner Keahlian Ketua PENGANTAR

Lampiran 1 Kuesioner Keahlian Ketua PENGANTAR Lampiran 1 Kuesioner Keahlian Ketua PENGANTAR Sebagai salah satu syarat kelulusan seorang mahasiswa Fakultas Psikologi UKM Bandung, saya sebagai peneliti bermaksud untuk mengadakan suatu penelitian sebagai

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. Mahasiswa IAIN Tulungagung sebagai berikut:

BAB V PENUTUP. Mahasiswa IAIN Tulungagung sebagai berikut: 95 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan paparan pembahasan masalah dan hasil penelitian yang telah dilakukan, makadapatdisimpulkan mengenai Kecemasan dalam Penyusunan Skripsi Pasca Mengikuti KKN-PPL

Lebih terperinci

TEKNIK NEGOSIASI dan PENYELESAIAN KONFLIK

TEKNIK NEGOSIASI dan PENYELESAIAN KONFLIK TEKNIK NEGOSIASI dan PENYELESAIAN KONFLIK TUJUAN : Peserta dapat melihat, memahami dan menempatkan dirinya secara proporsional, sebagai konselor, konsultan, dan resolver terhadap berbagai potensi konflik

Lebih terperinci

KETERAMPILAN KONSELING : KLARIFIKASI, MEMBUKA DIRI, MEMBERIKAN DORONGAN, MEMBERIKAN DUKUNGAN, PEMECAHAN MASALAH DAN MENUTUP PERCAKAPAN

KETERAMPILAN KONSELING : KLARIFIKASI, MEMBUKA DIRI, MEMBERIKAN DORONGAN, MEMBERIKAN DUKUNGAN, PEMECAHAN MASALAH DAN MENUTUP PERCAKAPAN KETERAMPILAN KONSELING : KLARIFIKASI, MEMBUKA DIRI, MEMBERIKAN DORONGAN, MEMBERIKAN DUKUNGAN, PEMECAHAN MASALAH DAN MENUTUP PERCAKAPAN oleh Rosita E.K., M.Si Konsep dasar dari konseling adalah mengerti

Lebih terperinci

Majamenen Konflik Dalam Sebuah Organisasi

Majamenen Konflik Dalam Sebuah Organisasi Majamenen Konflik Dalam Sebuah Organisasi (Perspektif Komunikasi Organisasi) Oleh : Anita Septiani Rosana*) Abstraksi Munculnya konflik dalam sebuah organisasi tidak selalu bersifat negatif. Konflik bisa

Lebih terperinci

KONFLIK DAN NEGOSIASI

KONFLIK DAN NEGOSIASI BAB XI KONFLIK DAN NEGOSIASI Konflik Definisi Konflik Proses yang dimulai ketika satu pihak menganggap pihak lain secara negatif mempengaruhi atau akan secara negatif mempengaruhi sesuatu yang menjadi

Lebih terperinci

MANAJEMEN KONFLIK ENI WIDIASTUTI

MANAJEMEN KONFLIK ENI WIDIASTUTI MANAJEMEN KONFLIK ENI WIDIASTUTI Definisi: Perselisihan internal maupun eksternal akibat adanya perbedaan gagasan, nilai atau perasaan antar 2 orang atau lebih. (Marquis dan Huston, 2010) Konflik merupakan

Lebih terperinci

TEKNIK LOBBY, NEGOSIASI DAN DIPLOMASI. Tahap Pelaksanaan Negosiasi. Public Relations. Drs. Dwi Prijono Soesanto M.Ikom., MPM.

TEKNIK LOBBY, NEGOSIASI DAN DIPLOMASI. Tahap Pelaksanaan Negosiasi. Public Relations. Drs. Dwi Prijono Soesanto M.Ikom., MPM. TEKNIK LOBBY, NEGOSIASI DAN Modul ke: DIPLOMASI Tahap Pelaksanaan Negosiasi Fakultas Ilmu Komunikasi Program Studi Public Relations www.mercubuana.ac.id Drs. Dwi Prijono Soesanto M.Ikom., MPM Sasaran Mahasiswa

Lebih terperinci

Bab 2 TINJAUAN PUSTAKA. Kondisi psikis atau mental akan mempengaruhi performa atlet baik saat latihan

Bab 2 TINJAUAN PUSTAKA. Kondisi psikis atau mental akan mempengaruhi performa atlet baik saat latihan Bab 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kecerdasan emosi Kondisi psikis atau mental akan mempengaruhi performa atlet baik saat latihan maupun saat bertanding. Menurut Suranto (2005, dalam Anggraeni, 2013) mengatakan

Lebih terperinci

TEKNIK LOBBY, NEGOSIASI DAN DIPLOMASI

TEKNIK LOBBY, NEGOSIASI DAN DIPLOMASI TEKNIK LOBBY, NEGOSIASI DAN Modul ke: DIPLOMASI Metode Pertarungan dan Penutupan Negosiasi: 1.Mengenal metode pertarungan dan taktik negosiasi. 2.Menghadapi metode pertarungan. 3.Penutupan negosiasi Fakultas

Lebih terperinci

KOMUNIKASI BISNIS KOMUNIKASI BISNIS LINTAS BUDAYA / ANTAR BUDAYA. Dosen : Fitria Nursanti SE., MPd. S1 Akuntansi. Modul ke:

KOMUNIKASI BISNIS KOMUNIKASI BISNIS LINTAS BUDAYA / ANTAR BUDAYA. Dosen : Fitria Nursanti SE., MPd. S1 Akuntansi. Modul ke: KOMUNIKASI BISNIS Modul ke: KOMUNIKASI BISNIS LINTAS BUDAYA / ANTAR BUDAYA Fakultas Ekonomi dan Bisnis Dosen : Fitria Nursanti SE., MPd. Program Studi S1 Akuntansi www.mercubuana.ac.id MATERI KOMUNIKASI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi dalam kehidupan sehari-hari sangatlah penting. Manusia tidak

BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi dalam kehidupan sehari-hari sangatlah penting. Manusia tidak BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Komunikasi dalam kehidupan sehari-hari sangatlah penting. Manusia tidak dapat menghindari berbagai macam bentuk komunikasi karena dengan komunikasi manusia dapat

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP I. KESIMPULAN

BAB V PENUTUP I. KESIMPULAN BAB V PENUTUP I. KESIMPULAN Pada bagian awal penelitian ini peneliti sudah menjelaskan bahwa melalui penelitian ini peneliti ingin mencari tahu bagaimana komunikasi resolusi konflik yang dilakukan oleh

Lebih terperinci

SMA/MA IPA kelas 10 - BAHASA INDONESIA IPA BAB 8. TEKS NEGOSIASILatihan Soal 8.3

SMA/MA IPA kelas 10 - BAHASA INDONESIA IPA BAB 8. TEKS NEGOSIASILatihan Soal 8.3 SMA/MA IPA kelas 10 - BAHASA INDONESIA IPA BAB 8. TEKS NEGOSIASILatihan Soal 8.3 1. Perhatikan langkah-langkah berikut ini. (1) permintaan, (2) persetujuan, (3) penawaran, (4) orientasi, (5) pembelian,

Lebih terperinci

3. Emosi subyek ketika menjawab pertanyaan interview. 4. Bagaimana kebudayaan etnis Cina dalam keluarga subyek?

3. Emosi subyek ketika menjawab pertanyaan interview. 4. Bagaimana kebudayaan etnis Cina dalam keluarga subyek? Pedoman Observasi 1. Kesan umum subyek secara fisik dan penampilan 2. Relasi sosial subyek dengan teman-temannya 3. Emosi subyek ketika menjawab pertanyaan interview Pedoman Wawancara 1. Bagaimana hubungan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. maka ia akan berusaha untuk mengetahui lebih banyak tentang kesenian. Begitu juga terhadap mata pelajaran PKn.

BAB II KAJIAN TEORI. maka ia akan berusaha untuk mengetahui lebih banyak tentang kesenian. Begitu juga terhadap mata pelajaran PKn. BAB II KAJIAN TEORI A. Hasil Belajar PKn Kondisi belajar mengajar yang efekif adalah adanya minat perhatian siswa dalam belajar mata pelajaran PKn. Minat merupakan suatu sifat yang relatif menetap pada

Lebih terperinci

note BUILDING AGREEMENT AQUARIUS note Learn More in Less Time D08 AQUARIUS

note BUILDING AGREEMENT AQUARIUS note Learn More in Less Time D08 AQUARIUS Learn More in Less Time BUILDING AGREEMENT USING EMOTION AS YOU NEGOTIATE OLEH : ROGER FISHER RANDOM HOUSE BUSINESS BOOKS 244 HALAMAN ISBN-13 : 978-1905211081 Kita tidak dapat berhenti memiliki emosi,

Lebih terperinci

RANCANGAN PEMBELAJARAN PROGRAM STUDI S1 MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI

RANCANGAN PEMBELAJARAN PROGRAM STUDI S1 MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI RANCANGAN PROGRAM STUDI S1 MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI Q No. Dokumen 12-2-1.2.05.00 Tgl. Efektif 01 Maret 2014 Mata Kuliah : Manajemen Perubahan Semester : V Sks : 3 sks Kode : 31005 Dosen/Team Teaching

Lebih terperinci

Membangun Ketrampilan Memfasilitasi

Membangun Ketrampilan Memfasilitasi Membangun Ketrampilan Memfasilitasi Fasilitasi menjelaskan proses membawa satu kelompok melalui cara pembelajaran, atau berubah dengan cara yang mendorong semua anggota kelompok tersebut, untuk berpartisipasi.

Lebih terperinci

Negosiasi Bisnis. Minggu-11: Agen, Konstituen, dan Khalayak. By: Dra. Ai Lili Yuliati, MM, Mobail: ,

Negosiasi Bisnis. Minggu-11: Agen, Konstituen, dan Khalayak. By: Dra. Ai Lili Yuliati, MM, Mobail: , Negosiasi Bisnis Minggu-11: Agen, Konstituen, dan Khalayak By: Dra. Ai Lili Yuliati, MM, Mobail: 08122035131, Email: ailili1955@gmail.co.id Jumlah Pihak Dalam Negosiasi Negosiasi antar dua orang negosiator.

Lebih terperinci

Nama: Anton Rahmat Riyadi NIM :

Nama: Anton Rahmat Riyadi NIM : Nama: Anton Rahmat Riyadi NIM : 14122059 1. Jelaskan pengertian konflik dan cara pandang konflik 2. Jelaskan jenis, sebab, dan proses terjadinya konflik 3. Jelaskan hubungan konflik dan kinerja di perusahaan

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Universitas Kristen Maranatha

LAMPIRAN. Universitas Kristen Maranatha LAMPIRAN KATA PENGANTAR Saya adalah mahasiswa Psikologi. Saat ini saya sedang melakukan suatu penelitian untuk tugas akhir saya (skripsi) mengenai kecerdasan dari Pemimpin Kelompok Kecil (PKK) Persekutuan

Lebih terperinci

Psikologi Konseling. Psikologi Konseling. Psikologi Psikologi

Psikologi Konseling. Psikologi Konseling. Psikologi Psikologi MODUL PERKULIAHAN Psikologi Konseling Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh Psikologi Psikologi 05 61033 Abstract Dalam perkuliahan ini akan didiskusikan mengenai Ketrampilan Dasar Konseling:

Lebih terperinci

DINAMIKA PERUBAHAN & RESOLUSI KONFLIK

DINAMIKA PERUBAHAN & RESOLUSI KONFLIK DINAMIKA PERUBAHAN & RESOLUSI KONFLIK Resolusi dan Alternatif Resolusi Konflik (3) Dr. Teguh Kismantoroadji Dr. Eko Murdiyanto 1 Kompetensi Khusus: Mahasiswa mampu menentukan alternatif resolusi konflik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Persaingan yang terjadi antar perusahaan-perusahaan berkembang di

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Persaingan yang terjadi antar perusahaan-perusahaan berkembang di BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Persaingan yang terjadi antar perusahaan-perusahaan berkembang di Indonesia saat ini sudah semakin ketat. Hal tersebut dapat terlihat dengan semakin gencarnya

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Saya mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Kristen Maranatha Bandung

KATA PENGANTAR. Saya mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Kristen Maranatha Bandung LAMPIRAN 1 Alat Ukur KATA PENGANTAR Saya mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Kristen Maranatha Bandung sedang melakukan penelitian mengenai Model Kompetensi pada reporter. Kuesioner ini terdiri dari

Lebih terperinci

PANDUAN PENJURIAN DEBAT BAHASA INDONESIA. Disusun oleh: Rachmat Nurcahyo, M.A

PANDUAN PENJURIAN DEBAT BAHASA INDONESIA. Disusun oleh: Rachmat Nurcahyo, M.A PANDUAN PENJURIAN DEBAT BAHASA INDONESIA Disusun oleh: Rachmat Nurcahyo, M.A DAFTAR ISI Pengantar: Lomba Debat Nasional Indonesia 1. Lembar Penilaian hal.4 a. Isi hal. 4 b. Gaya hal.5 c. Strategi hal.5

Lebih terperinci

Implementasi PFA pada Anak dan Remaja di Satuan Pendidikan

Implementasi PFA pada Anak dan Remaja di Satuan Pendidikan Implementasi PFA pada Anak dan Remaja di Satuan Pendidikan Yogyakarta, 11 Februari 2017 Wahyu Cahyono hanyasatukata@yahoo.com Pusat Krisis Fakultas Psikologi UI Diskusi Jika kita mengalami situasi sulit

Lebih terperinci

STAYING TRUE TO YOUR MORAL COMPASS

STAYING TRUE TO YOUR MORAL COMPASS MORAL INTELLIGENCE Nilai, filosofi, dan kumpulan kecerdasan moral memiliki pengaruh yang sangat penting terhadap bisnis. Hal tersebut merupakan dasar dari visi, tujuan, dan budaya organisasi. Tantangan

Lebih terperinci

dimengerti oleh penerima, dan secara nyata dapat dilaksanakan, sehingga tercipta interaksi dua arah.

dimengerti oleh penerima, dan secara nyata dapat dilaksanakan, sehingga tercipta interaksi dua arah. Sekalipun Anda memiliki produk unggulan, konsep layanan prima dan gagasan-gagasan kreatif, tetapi tidak Anda komunikasikan kepada orang lain, tidak ada gunanya. Sehebat apa pun ilmu dan jurus-jurus bisnis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. akan selalu membutuhkan komunikasi. Pace & Faules dalam bukunya

BAB I PENDAHULUAN. akan selalu membutuhkan komunikasi. Pace & Faules dalam bukunya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam berbagai aspek kehidupan sebagai makhluk sosial, manusia akan selalu membutuhkan komunikasi. Pace & Faules dalam bukunya Komunikasi Organisasi: Strategi

Lebih terperinci

Kemampuan Mendengarkan dan Kepemimpinan. Oleh: Egrita Buntara Widyaiswara Muda Balai Diklat Kepemimpinan

Kemampuan Mendengarkan dan Kepemimpinan. Oleh: Egrita Buntara Widyaiswara Muda Balai Diklat Kepemimpinan Kemampuan Mendengarkan dan Kepemimpinan Oleh: Egrita Buntara Widyaiswara Muda Balai Diklat Kepemimpinan www.bppk.depkeu.go.id/bdpimmagelang Seseorang akan bisa menulis dengan baik kalau ia banyak membaca.

Lebih terperinci

SILABUS MATA KULIAH. Alat/Bahan/ Sumber Belajar. Pengalaman Pembelajaran. Penilaian

SILABUS MATA KULIAH. Alat/Bahan/ Sumber Belajar. Pengalaman Pembelajaran. Penilaian SILABUS MATA KULIAH Program Studi : Teknik Industri Kode Mata Kuliah : TKI-308 Nama Mata Kuliah : Komunikasi Profesional Jumlah SKS : 1 Semester : V Mata Kuliah Pra Syarat : TKI-231 Metodologi Penelitian

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Tentang Komunikasi 2.1.1 Pengertian Komunikasi Manusia merupakan makhluk sosial yang tidak luput dari bantuan orang lain. Atas dasar itulah, maka manusia harus dapat

Lebih terperinci

Sistem Interpersonal. By Ita Mutiara Dewi

Sistem Interpersonal. By Ita Mutiara Dewi Sistem Interpersonal By Ita Mutiara Dewi Sistem komunikasi interpersonal Persepsi Interpersonal Konsep Diri Atraksi Interpersonal Hubungan Interpersonal. Persepsi interpersonal Persepsi adalah memberikan

Lebih terperinci

SILABUS. A. Wajib Boone et al. (1997). Contemporary Business Communication. New Jersey : Prentice Hall (B)

SILABUS. A. Wajib Boone et al. (1997). Contemporary Business Communication. New Jersey : Prentice Hall (B) UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN EKONOMI FRM/FISE/46-01 12 Januari 2009 SILABUS Fakultas : Ilmu Sosial dan Ekonomi Jurusan/Program Studi : Manajemen Mata Kuliah : Komunikasi Bisnis

Lebih terperinci

Pertemuan 12 Manajemen Komunikasi

Pertemuan 12 Manajemen Komunikasi Pertemuan 12 Manajemen Komunikasi Tujuan Memahami proses-proses yang dilakukan dalam Manajemen Komunikasi. Mengerti manfaat melakukan Manajemen Komunikasi dalam proyek sistem informasi. Memahami dokumen-dokumen

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Nobonnizar, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Nobonnizar, 2013 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bicara tentang matematika tidak lepas dari bagaimana kesan siswa terhadap matematika itu sendiri, banyak yang menyukainya tapi tidak sedikit pula yang tidak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk terus meningkatkan kemampuannya dengan menuntut ilmu. Berbagai macam lembaga

BAB I PENDAHULUAN. untuk terus meningkatkan kemampuannya dengan menuntut ilmu. Berbagai macam lembaga BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam kurun waktu terdekat ini kemajuan disegala aspek kehidupan menuntut masyarakat untuk terus meningkatkan kemampuannya dengan menuntut ilmu. Berbagai macam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Keterampilan Membimbing Diskusi Kelompok Kecil 1

BAB I PENDAHULUAN. Keterampilan Membimbing Diskusi Kelompok Kecil 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Dalam proses belajar-mengajar, guru tidak hanya menjelaskan materi di depan kelas dengan metode ceramah saja (teacher center), namun guru juga dituntut mampu menciptakan

Lebih terperinci

KONFLIK DALAM KELOMPOK. Sepanjang individu berinteraksi dengan individu lain, konflik tidak mungkin terhindarkan. Konflik dapat terjadi dalam

KONFLIK DALAM KELOMPOK. Sepanjang individu berinteraksi dengan individu lain, konflik tidak mungkin terhindarkan. Konflik dapat terjadi dalam KONFLIK DALAM KELOMPOK. Sepanjang individu berinteraksi dengan individu lain, konflik tidak mungkin terhindarkan. Konflik dapat terjadi dalam menentukan suatu tujuan atau dalam menentukan metode yang akan

Lebih terperinci

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER F-0653 Issue/Revisi : A1 Tanggal Berlaku : 1 Juli 2017 Untuk Tahun Akademik : 2017/2018 Masa Berlaku : 4 (empat) tahun Jml Halaman : 19 halaman Mata Kuliah : Perilaku Organisasional

Lebih terperinci

NEGOSIASI BISNIS DALAM PERSAINGAN GLOBAL

NEGOSIASI BISNIS DALAM PERSAINGAN GLOBAL Majalah Bisnis dan Iptek Lasmaya, Vol.7, Negosiasi No. 1, April Bisnis 2014, Dalam 13-17 Persaingan 2014 NEGOSIASI BISNIS DALAM PERSAINGAN GLOBAL S. Mia Lasmaya STIE Pasundan Bandung Email: mia@stiepas.ac.id

Lebih terperinci

TEKNIK LOBBY, NEGOSIASI DAN DIPLOMASI. Pembukaan Negosiasi dan Iklim Negosiasi. Public Relations. Drs. Dwi Prijono Soesanto M.Ikom., MPM.

TEKNIK LOBBY, NEGOSIASI DAN DIPLOMASI. Pembukaan Negosiasi dan Iklim Negosiasi. Public Relations. Drs. Dwi Prijono Soesanto M.Ikom., MPM. TEKNIK LOBBY, NEGOSIASI DAN Modul ke: DIPLOMASI Pembukaan Negosiasi dan Iklim Negosiasi Fakultas Ilmu Komunikasi Program Studi Public Relations www.mercubuana.ac.id Drs. Dwi Prijono Soesanto M.Ikom., MPM

Lebih terperinci

PERAN KEPEMIMPINAN DALAM KONFLIK

PERAN KEPEMIMPINAN DALAM KONFLIK PERAN KEPEMIMPINAN DALAM KONFLIK PENGERTIAN KONFLIK Konflik (menurut bahasa) adalah perbedaan, pertentangan dan perselisihan. Konflik pertentangan dalam hubungan kemanusiaan (intrapersonal dan interpersonal)

Lebih terperinci

LATAR BELAKANG. diekspresikan pada waktu yang salah dapat mengurangi kinerja karyawan. Tetapi ini tidak emosional ke tempat kerja setiap hari.

LATAR BELAKANG. diekspresikan pada waktu yang salah dapat mengurangi kinerja karyawan. Tetapi ini tidak emosional ke tempat kerja setiap hari. EMOSI DAN SUASANA HATI Prof. Dr. Umi Narimawati, M.Si. LATAR BELAKANG Adanya keyakinan bahwa segala jenis emosi bersifat mengganggu. Mereka beranggapan bahwa emosi negative yang kuat khususnya sn kemarahan,

Lebih terperinci

: Fitria Rahmi, M. Psi., Psikolog

: Fitria Rahmi, M. Psi., Psikolog DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL UNIVERSITAS ANDALAS FAKULTAS KEDOKTERAN PRODI PSIKOLOGI RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS) Nama Mata Kuliah Jumlah SKS Semester Fakultas Program Studi

Lebih terperinci

JARINGAN KOMUNIKASI. Pokok Bahasan MODUL PERKULIAHAN. 1. Jaringan Komunikasi Organisasi. Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh

JARINGAN KOMUNIKASI. Pokok Bahasan MODUL PERKULIAHAN. 1. Jaringan Komunikasi Organisasi. Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh MODUL PERKULIAHAN JARINGAN KOMUNIKASI Pokok Bahasan 1. Jaringan Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh Ilmu Komunikasi Public Relations 09 42008 Abstrak Modul ini menjelaskan tentang jaringan

Lebih terperinci

DASAR PRESENTASI. Kunci presentasi yang sukses adalah persiapan yang baik.

DASAR PRESENTASI. Kunci presentasi yang sukses adalah persiapan yang baik. DASAR PRESENTASI PERSIAPAN Kunci presentasi yang sukses adalah persiapan yang baik. Persiapan Dasar Persiapan yang baik bisa dimulai dengan menganalisis tiga faktor di bawah ini: - pada acara apa kita

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dinamis dalam diri (inner drive) yang mendorong seseorang. arti tidak memerlukan rangsangan (stimulus) dari luar dirinya,

BAB 1 PENDAHULUAN. dinamis dalam diri (inner drive) yang mendorong seseorang. arti tidak memerlukan rangsangan (stimulus) dari luar dirinya, 1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Motivasi berasal dari kata motif. Motif artinya keadaan dinamis dalam diri (inner drive) yang mendorong seseorang berbuat sesuatu untuk memenuhi kebutuhannya.

Lebih terperinci