Ringkasan Materi Bahasa Indonesia

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Ringkasan Materi Bahasa Indonesia"

Transkripsi

1 Ringkasan Materi Bahasa Indonesia 1

2 Pelajaran 1 Paragraf Kelas X, Semester 1 Kelas X, Semester 2 Membaca 3. Memahami berbagai teks bacaan nonsastra dengan berbagai teknik membaca. Menulis 4. Mengungkapkan informasi dalam berbagai paragraf (naratif, deskriptif, ekspositif). 3.1 Menemukan ide pokok berbagai teks nonsastra dengan teknik membaca cepat (250 kata/menit). 3.2 Mengidentifikasi ide teks nonsastra dari berbagai sumber melalui teknik membaca ekstensif. 4.1 Menulis gagasan dengan menggunakan pola urutan waktu dan tempat dalam bentuk paragraf naratif. 4.2 Menulis hasil observasi dalam bentuk paragraf deskriptif. 4.3 Menulis gagasan secara logis dan sistematis dalam bentuk ragam paragraf ekspositif. Menulis 12. Mengungkapkan informasi melalui penulisan paragraf. Kelas XI, Semester 1 Membaca 3. Memahami ragam wacana tulis dengan membaca intensif dan membaca nyaring Menulis gagasan untuk mendukung suatu pendapat dalam bentuk paragraf argumentatif Menulis gagasan untuk meyakinkan atau mengajak pembaca bersikap atau melakukan sesuatu dalam bentuk paragraf persuasif. 3.1 Menemukan perbedaan paragraf induktif dan deduktif melalui kegiatan membaca intensif. 2

3 Kelas XI, Semester 2 Membaca 11. Memahami ragam wacana tulis dengan membaca cepat dan membaca intensif Mengungkapkan pokok-pokok isi teks dengan membaca cepat 300 kata per menit. Ringkasan Materi 12.2 Menulis esai berdasarkan topik tertentu dengan pola pengembangan pembuka, isi, dan penutup. Kelas XII, Semester 1 Membaca 3. Memahami artikel dan teks pidato. 3.1 Menemukan ide pokok dan permasalahan dalam artikel melalui kegiatan membaca intensif. A. Pengertian Paragraf Paragraf merupakan bagian suatu tulisan yang terdiri atas kumpulan kalimat secara padu yang memiliki satu ide pikiran. Fungsi utama paragraf adalah menandai awal gagasan baru. Suatu kumpulan kalimat dikatakan paragraf apabila kalimat tersebut memiliki kesatuan, kelengkapan, koherensi, dan urutan pikiran yang runtut dengan kalimat lainnya. Kelas XII, Semester 2 Membaca 11. Memahami ragam wacana tulis melalui kegiatan membaca cepat dan membaca intensif Menemukan ide pokok suatu teks dengan membaca cepat kata per menit Menentukan kalimat kesimpulan (ide pokok) dari berbagai pola paragraf induksi, deduksi dengan membaca intensif. B. Kerangka Paragraf Kerangka paragraf terdiri atas : 1. Gagasan utama merupakan ide, pokok pikiran yang menjadi dasar pengembangan paragraf. Gagasan utama biasanya berupa kalimat yang merangkum seluruh isi kalimatkalimat lain dalam sebuah paragraf; 2. Gagasan penjelas merupakan gagasan yang menjelaskan gagasan utama. Gagasan penjelas biasanya menjelaskan kalimat utama. Menulis 12. Mengungkapkan pikiran, pendapat, dan informasi dalam penulisan karangan berpola Menulis karangan berdasarkan topik tertentu dengan pola pengembangan deduktif dan induktif. C. Macam-Macam Paragraf 1. Berdasarkan Tujuannya a. Paragraf deskriptif merupakan paragraf yang menggambarkan suatu objek dengan tujuan pembaca seakan bisa melihat, mendengar, atau merasa objek yang digambarkan dalam paragraf tersebut. Objek yang dideskripsikan dapat berupa orang, benda, atau tempat. 3

4 b. Paragraf narasi merupakan paragraf b. Paragraf induktif adalah paragraf yang yang menceritakan suatu kejadian yang letak gagasan utamanya terletak di bertujuan agar pembaca seolah-olah akhir paragraf. mengalami kejadian yang diceritakan. Ada beberapa jenis paragraf induktif, c. Paragraf argumentasi merupakan antara lain: paragraf yang mengemukakan suatu 1) Paragraf analogi merupakan bentuk pendapat beserta alasannya. Paragraf ini penyusunan paragraf yang berisi bertujuan agar pembaca mempercayai perbandingan dua hal yang kebenaran yang diungkapkan oleh memiliki sifat sama. penulis. 2) Paragraf generalisasi merupakan d. Paragraf eksposisi merupakan paragraf ben tuk penyusunan paragraf yang menginformasikan suatu teori, yang menggunakan beberapa teknik, kiat, atau petunjuk dengan tujuan fakta khusus untuk mendapatkan pembaca dapat menambah wawasan. kesimpulan yang bersifat umum. e. Paragraf persuasi merupakan paragraf 3) Paragraf kausal merupakan yang mengajak, membujuk, atau bentuk penyusunan paragraf memengaruhi pembaca dengan tujuan yang menggambarkan hubungan pembaca mengikuti pendapat penulis. ketergantungan antara dua kalimat 2. Berdasarkan letak gagasan utama atau lebih dimana suatu akibat a. Paragraf deduktif merupakan paragraf akan terjadi jika ada sebab. yang gagasan utamanya terletak pada c. Paragraf campuran adalah paragraf awal paragraf kemudian diikuti oleh yang gagasan utamanya tersebar pada kalimat penjelas. seluruh kalimat atau gagasan utamanya terletak di akhir dan awal kalimat. 4

5 Pelajaran 2 Berita, Fakta, dan Opini Kelas X, Semester 1 Mendengarkan 1. Memahami siaran atau cerita yang disampaikan secara langsung/ tidak langsung. 1.1 Menanggapi siaran atau informasi dari media elektronik (berita atau nonberita) 1.2 Mengidentifikasi unsur sastra (intrinsik dan ekstrinsik) suatu cerita yang disampaikan secara langsung/ melalui rekaman Berbicara 10. Mengungkapkan komentar terhadap informasi dari berbagai sumber. Kelas XI, Semester Memberikan kritikan terhadap informasi dari media cetak dan atau elektronik Memberikan persetujuan/ dukungan terhadap artikel yang terdapat dalam media cetak dan atau elektronik. Kelas X, Semester 2 Mendengarkan 9. Memahami informasi melalui tuturan. 9.1 Menyimpulkan isi informasi yang disampaikan melalui tuturan langsung. 9.2 Menyimpulkan isi informasi yang didengar melalui tuturan tidak langsung (rekaman atau teks yang dibacakan). Membaca 3. Memahami ragam wacana tulis dengan membaca intensif dan membaca nyaring. Kelas XI, Semester 2 Membaca 11. Memahami ragam wacana tulis dengan membaca cepat dan membaca intensif. 3.2 Membacakan berita dengan intonasi, lafal, dan sikap membaca yang baik Membedakan fakta dan opini pada editorial dengan membaca intensif. 5

6 Kelas XII, Semester 1 Mendengarkan 1.1 Membedakan 1. Memahami informasi dari berbagai laporan. antara fakta dan opini dari berbagai laporan lisan. 1.2 Mengomentari berbagai laporan lisan dengan memberikan kritik dan saran. Kelas XII, Semester 2 Membaca 9.1 Mengajukan 9. Memahami informasi dari berbagai sumber yang disampaikan secara lisan. saran perbaikan tentang informasi yang disampaikan secara langsung. 9.2 Mengajukan saran perbaikan tentang informasi yang disampaikan melalui radio/ televisi. A. Berita Berita merupakan laporan peristiwa sesuai fakta. Laporan ini disusun dengan menggunakan bahasa yang menarik dan aktual sehingga pendengar dapat memahami isi laporan yang disampaikan. Adapun syarat suatu laporan fakta dikatakan berita adalah sebagai berikut. a. Ditulis atau disusun berdasarkan fakta; b. Berita tersebut disiarkan berdekatan dengan jarak waktu kejadiannya; c. Dapat menarik perhatian orang yang menyimak atau mendengarkan berita tersebut; 6 d. Berita harus bersifat objektif (ditampil kan tanpa prasangka dan tanpa usaha untuk memengaruhi pembaca); e. Sistematis; f. Lengkap dan mampu menjawab per tanyaan apa, siapa, kapan, di mana, mengapa, dan bagaimana. Dalam penyusunan naskah berita ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, adalah sebagai berikut. a. Judul harus mencerminkan isi, singkat, lengkap,mudah dipahami, menarik, dan tidak memiliki makna ganda; b. Bersifat logis; c. Menggunakan struktur tata bahasa yang benar; d. Tidak ambigu (mengandung makna ganda); e. Menggunakan pilihan kata yang tepat. B. Fakta dan Opini Fakta merupakan peristiwa yang benar-benar terjadi. Opini merupakan gagasan, pendapat, harapan seseorang tentang suatu hal atau peristiwa dengan pembuktian di lapangan untuk menyatakan kebenarannya. Ciri-ciri opini adalah sebagai berikut. a. bersifat belum pasti; b. bersifat pengandaian; c. kalimat yang digunakan berupa saran, usul, atau nasihat; d. kalimat yang mengandung subjektivitas pribadi; e. Biasanya terdapat keterangan penya ngatan; f. Menyatakan hubungan sebab akibat. Untuk lebih mudah menentukan fakta dan opini, perlu mengingat hal-hal berikut ini : a. Pahamilah inti persoalan (topik) yang dibahas; b. Catatlah bukti-bukti yang mendukung topik yang dibahas; c. Rincilah pendapat redaktur tentang topik yang dibahas.

7 Pelajaran 3 Pidato Kelas X, Semester 2 Menulis 12. Mengungkapkan informasi melalui penulisan paragraf dan teks pidato. Kelas XI, Semester 1 Mendengarkan 1. Memahami berbagai informasi dari sambutan/khotbah dan wawancara. Kelas XII, Semester 1 Membaca 3. Memahami artikel dan teks pidato. Kelas XII, Semester 2 Berbicara 10. Mengungkapkan informasi melalui presentasi program/proposal dan pidato tanpa teks Menyusun teks pidato. 1.1 Menemukan pokok-pokok isi sambutan khotbah yang didengar. 3.2 Membaca nyaring teks pidato dengan intonasi yang tepat Mempresentasi - kan program kegiatan/proposal Berpidato tanpa teks dengan lafal, intonasi,nada, dan sikap yang tepat. A. Pengertian Pidato Pidato merupakan kegiatan berbicara di depan umum atau orang banyak untuk menyatakan pendapatnya tentang suatu hal. B. Jenis Pidato Pidato dapat dibedakan menjadi: a. Pidato informatif adalah pidato yang bertujuan untuk menginformasikan suatu wawasan baru kepada pendengar. b. Pidato persuasif adalah pidato yang bertujuan agar pendengar melakukan sesuatu atau termotivasi melakukan sesuatu yang bermanfaat bagi pendengar dengan kata lain pidato persuasif bersifat memengaruhi pendengar. c. Pidato rekreatif adalah pidato yang bertujuan untuk menghibur pendengar. C. Ciri-Ciri Pidato Adapun ciri-ciri pidato adalah sebagai berikut. a. Isi materi harus jelas dan mudah dimengerti oleh pendengar; b. Materi yang disampaikan harus objektif; c. Berisi wawasan-wawasan baru yang mampu untuk menarik perhatian pendengar; d. Menciptakan klimaks atau penutup pidato dengan uraian penting; e. Memiliki tujuan yang jelas. D. Fungsi pidato Adapun fungsi pidato adalah untuk: 1. mempermudah komunikasi antaratasan dan bawahan; 2. mempermudah komunikasi antarsesama anggota organisasi. 7

8 Pelajaran 4 Diskusi dan Karya Tulis Kelas XI, Semester 2 Mendengarkan 9. Memahami pendapat dan informasi dari berbagai sumber dalam diskusi dan seminar. Berbicara 10. Menyampaikan laporan hasil penelitian dalam diskusi atau seminar. Kelas XII, Semester 1 Berbicara 2. Mengungkapkan gagasan, tanggapan, dan informasi dalam diskusi. 9.1 Merangkum isi pembicaraan dalam suatu diskusi atau seminar. 9.2 Mengomentari pendapat seseorang dalam suatu diskusi atau seminar Mempresentasikan hasil penelitian secara runtut dengan menggunakan bahasa yang baik dan benar Mengomentari tanggapan orang lain terhadap presentasi hasil penelitian. 2.1 Menyampaikan gagasan dan tanggapan dengan alasan yang logis dalam diskusi. A. Pengertian Diskusi 2.2 Menyampaikan intisari buku nonfiksi dengan menggunakan bahasa yang efektif dalam diskusi. Diskusi merupakan pembicaraan antara dua orang atau lebih yang bertujuan untuk mendapatkan kesepakatan atau keputusan bersama yang berkaitan dengan suatu masalah. Biasanya dalam diskusi terdapat pimpinan diskusi, notulis (bertugas mencatat hasil diskusi), dan peserta diskusi. B. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam diskusi a. Mengemukakan pendapat dengan menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar. b. Menyampaikan pendapat dengan kalimat yang singkat dan jelas. c. Menolak pendapat harus disampaikan dengan alasan yang logis. d. Menolak pendapat dengan tanpa menghina dan menyinggung perasaan. e. Menyampaikan pertanyaan dengan singkat dan jelas. C. Laporan Hasil Diskusi Dalam menyusun laporan diskusi, kamu harus memperhatikan hal-hal sebagai berikut. 8

9 a. Laporan disusun secara sistematis; b. Penyajian laporan harus objektif, aktual dan faktual c. Penyusunan laporan harus menggunakan bahasa yang singkat dan jelas. Penyusunan laporan diskusi harus sistematis, seperti berikut ini. a. Judul laporan harus mewakili isi laporan b. Kata pengantar c. Daftar isi d. Bab perencanaan diskusi e. Bab pelaksanaan diskusi f. Bab kesimpulan diskusi g. Lampiran, biasanya berisi foto-foto hasil diskusi atau materi yang mendukung isi laporan. D. Pengertian Karya Tulis Karya tulis adalah karangan ilmiah yang bersifat ilmu pengetahuan, tidak berprasangka, sistematis dan didasarkan pada suatu penelitian dalam hubungannya dengan sebuah teori. Ciri-ciri karya tulis adalah sebagai berikut. a. Hasil kajian dari laporan penelitian atau kegiatan di lapangan; b. Mengkaji masalah secara teoritis dengan menerapkan prinsip dan teori; c. Memperoleh data dari berbagai sumber yang akurat. E. Susunan Karya Tulis a. Pendahuluan, berisi masalah yang akan dibahas, latar belakang masalah, dan cara pemecahan masalah. b. Isi dan pembahasan, berisi tentang kemampuan penulis dalam menjawab masalah-masalah dalam bab pendahuluan. c. Kesimpulan, berisi tentang uraian yang tidak dijelaskan dalam bab isi. 9

10 Pelajaran 5 Resensi dan Ringkasan Kelas X, Semester 2 Membaca 11. Memahami ragam wacana tulis dengan membaca memindai. Kelas XI, Semester 1 Menulis 8. Mengungkapkan informasi melalui penulisan resensi Merangkum seluruh isi informasi teks buku ke dalam beberapa kalimat dengan membaca memindai. 8.1 mengungkapkan prinsip-prinsip penulisan resensi. 8.2 mengaplikasikan prinsip-prinsip penulisan resensi. Kelas XII, Semester 1 Menulis 4. Mengungkapkan informasi dalam bentuk surat dinas, laporan, resensi. 8. Mengungkapkan pendapat, informasi, dan pengalaman dalam bentuk resensi dan cerpen Menulis karya ilmiah seperti hasil pengamatan dan penelitian. 4.3 Menulis laporan diskusi dengan melampirkan notulen dan daftar hadir. 4.4 menulis resensi buku pengetahuan berdasarkan format baku. 8.1 menulis resensi buku kumpulan cerpen berdasarkan unsur-unsur resensi. Kelas XI, Semester 2 Menulis 12. Mengungkapkan informasi dalam bentuk rangkuman/ ringkasan, notulen rapat, dan karya ilmiah Menulis rangkuman/ ringkasan isi buku Menulis notulen rapat sesuai dengan pola penulisannya. A. Pengertian Resensi Resensi merupakan ulasan yang berisi tentang penilaian terhadap buku yang telah dibaca. Biasanya resensi dibuat untuk menyampaikan keunggulan dan kelemahan buku, karya sastra, atau karya seni kepada pembaca. Dalam penulisan resensi harus memperhatikan beberapa hal yaitu singkat, menyeluruh, objektif, dan tepat sasaran. 10

11 B. Unsur-Unsur Resensi Unsur-unsur resensi terdiri atas: 1. Jenis buku, dalam hal ini penulis resensi terlebih dahulu harus mengklasifikasikan golongan buku yang diresensi termasuk fiksi atau nonfiksi. 2. latar belakang buku, berisi tentang format buku, gambar, cover, kertas yang dipakai, jenis huruf, tebal buku, dan informasi yang mendukung tentang fisik buku atau karya seni yang akan diresensi. 3. Bahasa yang digunakan, dalam hal ini penulis resensi harus memperhatikan struktur kalimat, gaya bahasa, ungkapan,dan lain sebagainya yang berhubungan dengan tata bahasa. 4. Nilai-nilai buku, meliputi gambaran umum isi buku, dalam hal ini penulis resensi buku dapat membandingkan karya yang diresensi dengan karya lain dari pengarang lain. 5. Kesimpulan,berisi tentang simpulan dari resensi buku yang memuat tentang layak tidaknya karya tersebut untuk dinikamati, dilihat, ataupun dibaca oleh peminatnya. 11

12 Pelajaran 6 Tabel dan Grafik Kelas X, Semester 2 Membaca 11. Memahami ragam wacana tulis dengan membaca memindai. Pengertian Grafik dan Tabel 11.2 Merangkum seluruh isi informasi dari suatu tabel dan atau grafik ke dalam beberapa kalimat dengan membaca memindai. Grafik merupakan gambar yang menerangkan naik turunnya suatu hasil, statistik, dan sebagainya. Tabel merupakan daftar infor masi berupa nama atau bilangan yang disusun secara kronologis sehingga mudah dipahami. Grafik dan tabel biasanya untuk menyaji kan data berupa angka agar ringkas dan lebih mudah dipahami. Berikut adalah hal-hal yang perlu diperhatikan untuk memahami grafik dan tabel. a. Judul Melalui judul dapat diperkirakan isi atau data yang akan diungkapkan. b. Satuan Jenis satuan yang digunakan, misalnya jiwa, buah, dalam ribuan/jutaan, ekor, dan sebagainya. c. Isian kolom Kolom-kolom berisi rincian data. Kolom sangat penting untuk membantu kita membuat kesimpulan dari isi tabel. d. Sumber perlu dicantumkan, hal ini untuk memudahkan kita dalam menentukan keakuratan data dari tabel dan grafik. 12

13 Pelajaran Puisi 7 Kelas X, Semester 1 Kelas X, Semester 2 Mendengarkan 5. Memahami puisi yang disampaikan secara langsung/ tidak langsung. Membaca 7.Memahami wacana sastra melalui kegiatan membaca puisi dan cerpen. 5.1 mengidentifikasi unsur-unsur bentuk suatu puisi yang disampaikan secara langsung ataupun melalui rekaman. 5.2 mengungkapkan isi suatu puisi yang disampaikan secara langsung ataupun melalui rekaman. 7.1 Membacakan puisi dengan lafal, nada, tekanan dan intonasi yang tepat. Berbicara 14. mengungkapkan pendapat terhadap puisi melalui diskusi. Kelas XII, Semester membahas isi puisi berkenaan dengan gambaran penginderaan, pikiran, dan imajinasi melalui diskusi menghubungkan isi puisi dengan realitas alam, sosial budaya, dan masyarakat melalui diskusi. Menulis 8.mengungkapkan pikiran, dan perasaan melalui kegiatan menulis puisi. 8.1 menulis puisi lama dengan memperhatikan bait, irama, dan rima. 8.2 menulis puisi baru dengan memperhatikan bait, irama, dan rima. Berbicara 6. Mengungkapkan pendapat tentang pembacaan puisi. 6.1 menanggapi pembacaan puisi lama tentang lafal, intonasi, dan ekspresi yang tepat. 6.2 mengomentari pembacaan puisi baru tentang lafal, intonasi, dan ekspresi yang tepat. 13

14 Kelas XII, Semester 2 Berbicara 15. Memahami buku kumpulan puisi kontemporer dan karya sastra yang dianggap penting pada tiap periode. A. Pengertian Puisi Mengidentifikasi tema dan ciri-ciri puisi kontemporer melalui kegiatan membaca buku kumpulan puisi kontemporer menemukan perbedaan karakteristik angkatan melalui membaca karya sastra yang dianggap penting pada setiap periode. Puisi merupakan karya sastra yang diungkapkan dengan bahasa konotatif penuh makna, perbandingan, kata kiasan, perlambangan sehingga nampak indah didengar dan merdu untuk dilantunkan. B. Unsur Puisi 1. Unsur bentuk Unsur bentuk meliputi bunyi yang terdiri atas rima dan irama. Rima merupakan sajak yang bunyinya berselang-seling, atau berulang baik dari awal, tengah maupun akhir baris. Irama merupakan paduan bahasa yang menimbulkan unsur musikal, berupa alunan tinggi-rendah,kuat lemah yang mampu menimbulkan kemerduan, kesan dan suasana tertentu. 2. Unsur Diksi dan Bahasa Kias Disksi merupakan pilihan kata atau frase dalam karya sastra. Bahasa kias merupakan rangkaian kata yang bermakna dengan tujuan mencapai efek tertentu. Seperti : a. Personifikasi, bentuk kiasan yang menyamakan benda dengan manusia; b. Metafora, bentuk kiasan yang menyatakan sesuatu sebanding dengan benda lain; c. Perumpamaan, bentuk kiasan yang menyatakan suatu hal dengan hal lain dengan menggunakan kata-kata pembanding. 3. Unsur Citraan Citraan merupakan gambaran yang berkaitan dengan penglihatan, pendengaran, rabaan, pengecapan, penciuman, dan gerak. 4. Unsur makna Unsur makna merupakan unsur puisi yang bisa ditangkap melalui kepekaan batin dan daya kritis pembaca. C. Jenis Puisi Ada tiga jenis puisi, antara lain: 1. Puisi lama, merupakan puisi rakyat yang tanpa pengarang atau anonim. Biasanya pengarang sangat terikat dengan aturan-aturan tertentu. Yang tergolong puisi lama adalah pantun, syair, dan gurindam; 2. Puisi baru, merupakan puisi yang muncul pada tahun 1930-an. Yang tergolong puisi baru adalah sonata, oktaf, septima, sekstet, kuin, terzina, distikon, kuatren; 3. Puisi bebas merupakan puisi yang tidak terikat kaidah-kaidah penulisan puisi. D. Langkah-Langkah Menulis Prosa Puisi dapat ditafsirkan dalam bentuk prosa. Langkahlangkah yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut. 1. Memparafrasekan puisi, dengan cara memberi penanda makna pada setiap kata yang digunakan oleh penyair; 2. Menghubungkan kata-kata secara lugas, kias, dan lambang dengan tidak hanya mengandalkan pikiran; 3. Memperhatikan penggunaan kata-kata abstrak, lukisan yang hidup dan nilai-nilai yang dikandung.

15 Pelajaran 8 Novel dan Cerpen Kelas X, Semester 1 Berbicara 6. Membahas cerita pendek melalui kegiatan diskusi. Kelas X, Semester 2 Berbicara 16. Mengungkapkan pengalaman diri sendiri dan orang lain ke dalam cerpen. 6.1 mengemukakan hal-hal yang menarik atau mengesankan dari cerita pendek melalui kegiatan diskusi. 6.2 menemukan nilainilai cerita pendek melalui kegiatan diskusi menulis karangan berdasarkan kehidupan diri sendiri dalam cerpen (pelaku, peristiwa, latar) 16.2 Menulis karangan berdasarkan pengalaman orang lain dalam cerpen (pelaku, peristiwa, latar) Kelas XI, Semester 1 Berbicara 8. Memahami berbagai hikayat, novel Indonesia/ novel terjemahan. Kelas XI, Semester 2 Membaca 15. Memahami buku,biografi, novel, dan hikayat. A. Pengertian Novel dan Cerpen 7.1 menemukan unsur-unsur intrinsik dan ekstrinsik hikayat. 7.2 menganalisis unsur-unsur instrinsik dan ekstrinsik novel Indonesia/ terjemahan Mengungkapkan hal-hal yang menarik dan dapat diteladani dari tokoh membandingkan unsur intrinsik dan ekstrinsik novel Indonesia/ terjemahan dengan hikayat. Novel merupakan karya sastra dalam bentuk prosa biasanya menceritakan kehidupan seseorang. Cerpen merupakan cerita pendek dalam prosa yang menyajikan kejadian yang berfokus pada satu aspek cerita pada kehidupan nyata. 15

16 B. Unsur Intrinsik Novel dan Cerpen Tema merupakan ide pokok yang menjalin isi cerita. Dalam hal ini, tema menyangkut dendam,kehidupan kerohanian, cinta kasih, keadilan, kesetiaan, persahabatan, dan lain sebagainya. Alur merupakan urutan kejadian yang sesuai dengan jalannya cerita. Latar dan setting merupakan hubungan waktu, tempat, dan lingkungan sekitar yang mendasari suatu cerita. Penokohan merupakan gambaran yang jelas tentang seseorang yang ditampilkan dalam sebuah cerita. Sudut pandang merupakan posisi pengarang dalam menceritakan suatu peristiwa. Amanat merupakan sesuatu yang berisi nasihat yang ingin disampaikan oleh pengarang kepada pembaca. C. Unsur Ekstrinsik Novel dan cerpen Unsur ekstrinsik dapat berupa sikap, keyakinan, dan pandangan hidup pengarang yang memengaruhi karya yang ditulisnya. 16

17 Pelajaran 9 Surat Kelas XI, Semester 1 Menulis 4. Mengungkapkan informasi dalam bentuk proposal, surat dagang, karangan ilmiah. Kelas XII, Semester 1 Menulis 4. Mengungkapkan informasi dalam bentuk surat dinas, laporan, resensi. 4.2 Menulis surat dagang dan surat kuasa. 4.1 Menulis surat lamaran pekerjaan berdasarkan unsur-unsur dan struktur. 4.2 Menulis surat dinas berdasarkan isi, bahasa, dan format baku. B. Bagian Surat Bagian-bagian surat terdiri atas: 1. Kepala surat; 2. Pembukaan surat,yang meliputi tanggal surat, nomor surat, lampiran surat, perihal surat, dan alamat surat; 3. Isi surat; 4. Penutup surat, meliputi salam penutup, tanda tangan dan nama terang, jabatan, tembusan jika ada. C. Jenis jenis surat Surat terdiri atas: 1. Surat resmi yaitu surat yang digunakan dalam situasi resmi, misalnya surat dinas dan perdagangan; 2. Surat tidak resmi yaitu surat yang digunakan untuk kepentingan tidak resmi, seperti surat anak kepada orang tuanya. A. Pengertian Surat Surat merupakan komunikasi tertulis antara seseorang atau lembaga dengan orang lain atau lembaga lain. 17

18 Pelajaran 10 Drama Kelas XI, Semester 1 Mendengarkan 5. Memahami pementasan drama. Kelas XI, Semester 2 Menulis 16. menulis naskah drama. 5.1 mengidentifikasi peristiwa, pelaku dan perwatakannya, dialog, dan konflik pada pementasan drama. 5.2 menganalisis pementasan drama berdasarkan teknik pementasan mendeskripsikan perilaku manusia melalui dialog naskah drama menarasikan pengalaman manusia dalam bentuk adegan dan latar pada naskah drama. A. Pengertian Drama Drama merupakan cerita yang ditampilkan dalam bentuk dialog atau percakapan disertai dengan aksi dalam pementasan. B. Unsur-unsur Drama Unsur-unsur drama antara lain: 1. Tema adalah pokok pikiran yang mendasari suatu cerita yang akan di perankan dalam drama tersebut; 2. Tokoh adalah pelaku sebagai pemeran dalam dialog yang mengekspresikan isi cerita dan jalannya peristiwa; 3. Latar adalah tempat atau lingkungan untuk mengekspresikan diri tokoh sesuai dengan kronologis peristiwa berdasarkan ide cerita tersebut; 4. Plot adalah pengembangan peristiwa dramatis dengan cara munculnya motivasi-motivasi berkenaan dengan karakter tokoh. C. Unsur Intrinsik dan Ekstrinsik Drama Cerita drama juga terdapat tema, amanat, karakteristik tokoh, alur, latar cerita. Dalam drama tidak terdapat unsur sudut pandang karena drama merupakan seni bertutur langsung. Ciri khas drama biasanya dilakukan secara dramatis melalui akting pemain, kostum, dan dekorasi panggung. 18

19 Ringkasan Materi Bahasa Inggris 19

20 Chapter 1 Percakapan Dalam Ujian Nasional, kamu tentunya akan sering menjumpai percakapan atau dialog. Di bagian ini, kamu akan mendengarkan dialog. Masing-masing dialog akan diperdengarkan hanya dua kali sehingga kamu harus menyimak baik-baik agar dapat memahami apa yang sedang dibicarakan. Berikut adalah trik dalam menjawab pertanyaan pertanyaan pada bagian ini, adalah sebagai berikut. 1. Pada saat narator membacakan Direction, kamu harus segera membaca pertanyaan berserta pilihan jawaban yang ada pada soal. Sehingga kamu sudah memahami terhadap soal apa saja yang diperkirakan nanti akan ditanyakan pada soal. 2. Biasanya dialog dibaca dua kali, ini merupakan kesempatan k amu untuk meyak ink an jawabanmu benar. 3. Pada saat membaca pilihan jawaban, kamu harus dapat menentukan kata tanya yang akan digunakan narator? Apakah what, who, when, where, why, how, how long, how much, how many, dll... So, kamu dapat menentukan jawabannya, itu merupakan modal kamu bahwa jawaban kamu benar. 4. Kamu harus mengetahui dimana pembicaraan tersebut dilakukan, siapa mereka, apa hubungan mereka, atau apa yang mereka kerjakan. Hal ini merupakan modalmu dalam membuat analisa jawaban yang tepat. Perhatikan contoh dialog berikut! MICHAEL : Excuse me. COUNTER CLERK : Yes? MICHAEL : I want to send this parcel, please. COUNTER CLERK : Do you want to send it by letter post or parcel post? It d be three rupees fifty paise1 by letter post, and two rupees twenty-five paise by parcel post. MICHAEL : You d better send it by letter post. It might be quicker. COUNTER CLERK : All right. Anything else I can do for you? MICHAEL : Yes. Could you weigh this letter, please? COUNTER CLERK : It s just over twenty grams. It ll cost you one rupee forty paise. Here re the stamps for the parcel and the letter. Will you affix them,? MICHAEL : Yes, I also want twenty inland letter sheets and ten stamped envelopes. COUNTER CLERK : By all means. But wait a minute, please. Let me first give you the receipt for the parcel. Here s the receipt. And here s the postal stationery. 20

21 MICHAEL : Thank you very much. Can I leave the parcel there on the desk in front of you? COUNTER CLERK : Yes. But put the letter in the box over there. MICHAEL : Oh, yes. Thank you very much. Sumber: Menurut pendapatmu? Dimanakah dialog tersebut terjadi! Ya, betul dialog tersebut terjadi di Post Office atau di kantor pos. Jadi, perbanyaklah berlatih membaca dialog atau mendengarkan dialog berbahasa inggris. Hal ini akan mempermudah kamu, dalam memahami percakapan bahasa Inggris. 21

22 Chapter 2 Ungkapan dan Respon Ungkapan dan responnya sering muncul dalam Ujian Nasional. Percakapan-percakapan tersebut akan diperdengarkan hanya dua kali. Kamu harus menyimak dengan cermat untuk memahami apa yang diucapkan oleh masing-masing anggota percakapan. Kamu harus memilih respon/ungkapan yang paling tepat untuk melengkapi percakapan tersebut. Berikut adalah beberapa strategi yang dapat diterapkan dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan pada bagian ini. 1. Konsentrasikan perhatianmu pada makna dari percakapan tersebut. 2. Perhatikan pilihan-pilihan jawaban yang tersedia. 3. Ingat bahwa pilihan jawaban yang benar adalah respon yang paling tepat untuk melengkapi percakapan. 4. Bila kamu tidak memahami makna percakapan, kamu dapat menebak pilihan jawaban yang benar dengan cara memilih pilihan jawaban yang disediakan. Α. Ungkapan Berkenalan Allow me to introduce myself. My name s. Hello. My name is... Hi, I m... Untuk meresponnya gunakan kata-kata berikut. It s a pleasure to make your acquaintance. My name is. Hello. It s nice to meet you. My name s. Hello. I m pleased to meet you, too. Apabila kita ingin memperkenalkan orang lain, berikut adalah ungkapan-ungkapan yang dapat digunakan. I d like to introduce... Allow me to introduce. Let me introduce. It s my pleasure to introduce. I d like you to meet. Have you met? B. Ungkapan Simpati dan Perhatian Ungkapan simpati dan perhatian diekspresikan ketika kita mengetahui seseorang mengalami sesuatu yang tidak menyenangkan. Kita mengungkapkan rasa simpati kita dengan mengatakan ungkapanungkapan sebagai berikut. I m sorry that. I m sorry to hear that. Let me tell you how sorry I am to hear about. You must feel terrible about. I m sorry. How terrible 22

23 C. Ungkapan Nasihat Berikut adalah ungkapan-ungkapan yang digunakan untuk meminta nasihat adalah sebagai berikut. Do you think I ought to? What do you think if I should? Do you have any ideas about? Should I? If you were me, what would you? If you were in my situation, would you? Do you have any advice for me? Can you give me some advice? Do you have any recommendation about? Can you recommend? D. Ungkapan Keharusan dan Ketidakharusan Pada saat kamu ingin mengungkapkan keharusan, kita dapat menggunakan ungkapan berikut ini. I am afraid/i think... is compulsory/obligatory. I am afraid/i think... is/are obliged to/i think you have to. I think... is/are supposed to. I m afraid must. I m afraid... should. Sementara untuk menyatakan ketidakharusan dapat menggunakan ungkapan-ungkapan berikut ini. is/are not supposed to. is/are not allowed. You shouldn t. I don t think should/ought to. E. Ungkapan Suka dan Tidak Suka Untuk mengungkapkan rasa suka, kita dapat menggunakan ungkapan-ungkapan sebagai berikut. I like. I enjoy. I really like. I love.... is/are OK. Apabila kita tidak suka akan sesuatu/seseorang, kita dapat mengungkapkannya dengan ungkapanungka pan berikut ini. I don t like. I hate. I think... is/are disgusting. I can t stand. It bothers me when. F. Ungkapan Terkejut Ungkapan-ungkapan yang digunakan untuk mengungkapkan rasa terkejut adalah sebagai berikut. No, I don t believe it. Are you serious? Are you joking? Are you kidding? You must be joking. Wow! Oh, no. That s not true. Really? It s surprising that. What a surprise! This is really a surprise! Incredible! Goodness! What? G. Ungkapan Rasa Bangga Untuk mengungkapkan rasa bangga kita dapat menggunakan ungkapan sebagai berikut. I m proud of it. I think I did it. H. Ungkapan Kemampuan dan Ketidakmampuan Untuk mengungkapkan bahwa kita mampu untuk melakukan sesuatu kita dapat menggunakan salah satu dari ungkapan-ungkapan berikut ini. I m capable of... I m able to... 23

24 I feel capable of/able to... I can is/are not difficult. I know how to. I know something about. I m not too bad at. No problem. I m pretty good at. A piece of cake. Sedangkan untuk mengungkapkan bahwa kita tidak mampu melakukan sesuatu, kita dapat menggunakan ungkapan berikut ini. (I m afraid) I can t cope with... I don t think I have the ability. I don t feel able to/capable of. I m not sure I am capable. I can t. I m not sure I know how to. I ve no idea how. I m no good at. I. Ungkapan Permintaan Maaf Untuk mengungkapkan permintaan maaf biasanya menggunakan kalimat sebagai berikut. May I offer you my sincere apologies for. I (really) do/must apologize for. I can t tell you how sorry I am for. I m extremely/very/really/awfully sorry for. Please forgive me for. Please accept my apologies. I am sorry. I am sorry for. Sorry about. Sorry. Ketika kita menerima permintaan maaf seseorang kita dapat menggunakan ungkapan-ungkapan berikut ini. That s quite all right. Think nothing of it. It s all right. Don t worry about it. Please don t worry. That s okay. That s fine. Forget it. Not to worry. No problem. Let s forget it. J. Ungkapan Penawaran Jasa/Bantuan Untuk menawarkan jasa/bantuan kepada seseorang, berikut adalah ungkapan-ungkapan yang dapat digunakan. Can I help you? Let me help you. Shall I? If you like I could. I ll. What can I do to help? Would you like any help? Would you like me to? Is there anything I can do? Need some help? Want a hand? Might I help at all? Perhaps I could assist in some way? K. Ungkapan Undangan Ungkapan-ungkapan yang dapat digunakan untuk mengundang/mengajak seseorang adalah sebagai berikut. I d like you to. I d like to ask you to. Would you like to? How/What about? Let s. 24

25 Apabila kita menerima undangan ajakan/undangan seseorang kita dapat menyatakannya dengan ungkapan berikut ini. Thank you, I d be glad to. Yes, thank you. I d be happy to. Thank you so much for inviting me. Let s meet at. Yes, I d love to. Sure. Great. All right. Sedangkan untuk menolak suatu undangan/ajakan kita dapat menggunakan ungkapan-ungkapan sebagai beri kut. I m so sorry, I ll. I m afraid that s not good for me, what about? L. Ungkapan Permintaan/Pemberian dan Penolakan Ijin Berikut adalah ungkapan-ungkapan yang dapat digu nakan untuk meminta ijin. Can I..., please? Please let me. May I, please? Do you mind if I? Would you mind if I? May I have your permission to? Is it all right if I? Untuk memberikan ijin kita dapat menggunakan ung kapan-ungkapan sebagai berikut. Sure, go ahead. It s okay with me. No, I don t mind. Why not? You have my permission. I won t stop you. Certainly. Sedangkan apabila kita ingin menolak untuk memberi kan ijin, kita dapat menggunakan ungkapan-ungkapan berikut ini. No, you may not. You can t. Yes, I do mind. I don t think so. I will not permit you. I absolutely forbid you. M. Mengungkapkan Rasa Senang/tidak Senang Banyak sekali ungkapan yang dapat kita gunakan untuk mengungkapkan rasa senang/rasa tidak senang. Berikut ini adalah ungkapan untuk menyatakan rasa senang. I am very glad to. I am very glad/delighted that. I m very pleased with. I m very pleased. It gives me great pleasure. I can t say how pleased/delighted I am. How nice/marvellous/wonderful! I m/i feel so happy/glad. It s good/splendid news. It s the best thing I ve ever heard. Oh, it s wonderful. Great! Fantastic! Smashing! Terrific! N. Ungkapan persetujuan dan ketidak setujuan Berikut adalah ungkapan untuk persetujuan. I agree with you. So do I. Me too. You can say that again. Who wouldn t? I ll second that. Is/Was/Has? It ever! 25

26 You bet! I couldn t agree with you more. I feel the same way you do about it. Berikut ini adalah ungkapan untuk menyatakan ketidaksetujuan. I don t agree with you. I don t think so. That s not what I think. That s not the way I see it. I can t say I agree. I couldn t agree with you less. I m afraid I don t agree. I m afraid I can t say the same. Probably not. Not really. I m afraid not. I m not so sure. O. Ungkapan Kepuasan/Ketidakpuasan Ungkapan-ungkapan berikut digunakan untuk menanyakan tentang kepuasan/ketidakpuasan. How do you like? Is everything OK? Is everything satisfactory? Are you satisfied? Do you find satisfactory? Do you want to complain about something? Was something not to your satisfaction? Are you dissatisfied with something? Untuk menyatakan kepuasan kita dapat menggunakan ungkapan-ungkapan berikut ini. I really like. I m completely satisfied with. It was satisfactory. Everything is fine, thank you. Everything was just perfect. I m happy enough with. It was okay. Not too bad. Good enough. Untuk menyatakan ketidakpuasan, ungkapanungkapan yang dapat digunakan adalah sebagai berikut. I am a little/a bit dissatisfied with. was lousy. I m tired of. I don t like. I have a complaint. I m very dissatisfied with. I want to make a complaint. Untuk menanggapi pernyataan ketidakpuasan kita dapat menggunakan ungkapan berikut ini. I see I m sorry to hear that I ll look into it I ll see what I can do about it I ll try and take care of it 26

27 Chapter 3 Monolog Pada bagian chapter III ini, kamu akan mendengarkan monolog. Monolog tersebut akan diperde n garkan hanya dua kali. Oleh karena itu, kamu harus menyimak baik-baik untuk memahaminya. Setelah kamu mendengarkan monolog, kamu akan menemu kan pertanyaan-pertanyaan tentang isi monolog tersebut. Baca lima pilihan jawaban dan tentukan pilihan jawaban yang paling sesuai untuk pertanyaan yang sudah kamu dengarkan. Berikut adalah trik yang dapat digunakan dalam mengerjakan bagian monolog ini. 1. Apabila ada waktu, bacalah pilihan-pilihan jawaban yang ada pada bagian ini. 2. Konsentrasi pada monolog, terutama pada bagian awal karena biasanya bagian tersebut memuat gagasan utama, atau topik monolog. 3. Konsentrasi pada informasi detil monolog (apa yang dibicarakan, siapa yang berbicara, di mana terjadinya, dan sebagainya). 4. Konsentrasi pada isi dan konteks monolog. Semua informasi yang diperlukan untuk menjawab pertanyaan ada dalam monolog. Cobalah untuk mengingat detil isi monolog. 5. Konsentrasi juga pada pertanyaan. Ingat kembali pertanyaannya ketika kamu membaca pilihan-pilihan jawaban. 6. Gunakan intuisimu apabila kamu tidak tahu pilihan jawaban mana yang benar 7. Manfaatkan waktu sebaik-baiknya. 8. Jawab pertanyaan dengan cepat dan siap untuk membaca pertanyaan selanjutnya. 9. Perbanyaklah berlatih sebelum kamu menghadapi Ujian Nasional. Perhatikan contoh monolog narrative berikut ini. BAWANG Putih lived with her step mother and her step sister, Bawang Merah. Bawang Putih s mother died when she was a baby. Her father remarried another woman and later her step sister was born. Unfortunately, not long after that her father died. Since then, Bawang Putih s life was sad. Her step mother and her step sister treated Bawang Putih badly and always asked her to do all the household chores. 27

28 Ringkasan Materi Matematika 28

29 Pelajaran 1 Bentuk Pangkat, Akar, dan Logaritma Kelas X Semester 1 Memecahkan masalah yang berkaitan dengan bentuk pangkat, akar, dan logaritma. Menggunakan aturan pangkat, akar, dan logaritma. Melakukan manipulasi aljabar dalam perhitungan yang melibatkan pangkat, akar, dan logaritma. 5) n a a = b b 6) a 0 = 1 7) n a = 1 n a B. Bentuk Akar Pada bentuk akar berlaku: 1) n a m = m n a n n 2) m a n b = m n a b A. Bentuk Pangkat Bentuk pangkat meliputi: pangkat bulat positif, pangkat bulat negatif, dan pangkat nol. Secara umum perpangkatan bulat positif suatu bilangan real didefinisikan: a n = a a a... a sebanyak n faktor Sifat-sifat bilangan berpangkat bilangan bulat untuk a, b R; m, n B ; a 0, b 0 (R = himpunan bilangan real dan B = himpunan bilangan bulat) berikut. 1) a m a n = a m +n m 2) a m n = a n a 3) (a m ) n = a m n 4) (ab) n = a n b n m a m a 3) = n b n b m n 4) a a = a a m a 5) = n b mn a a mn n m n m C. Logaritma Logaritma merupakan invers (kebalikan) dari perpangkatan, sehingga dapat didefinisikan sebagai berikut. x = a n a log x = n untuk a > 0, a 1 dan x > 0. Keterangan: a x n = bilangan pokok atau basis logaritma = numerus, bilangan yang dicari logaritmanya, x > 0 = hasil logaritma, nilainya dapat positif, nol, atau negatif 29

30 Sifat-sifat logaritma: 1) a log a = 1 2) a log 1 = 0 3) a log x + a log y = a log (x. y) 4) a log x a log y = a log x y 5) a log x n = n. a log x 6) a log x = 7) a log x = a log x 8) a = x c c log x log a 1 x loga n a m m a 9) log x =. log x n 1 10) a a log = log x x 1 a a 11) log x = log x 12) a log x. x log y = a log y 13) a log a n = n 14) log 2 x = log x. log x 1 15) log -1 x = log x 30

31 Pelajaran 2 Persamaan kuadrat dan Fungsi Kelas X Semester 1 Memecahkan masalah yang berkaitan dengan fungsi, persamaan dan fungsi kuadrat serta pertidaksamaan kuadrat. A. Pengertian Relasi dan Fungsi Memahami konsep fungsi. Menggambar grafik fungsi aljabar sederhana dan fungsi kuadrat. Relasi dari himpunan A ke himpunan B adalah pemasangan ang gota-anggota himpunan A dengan anggota-anggota himpunan B. Sedangkan suatu fungsi dari himpunan A ke himpunan B adalah suatu relasi yang memasangkan setiap anggota A dengan tepat satu anggota B. Fungsi f dari himpunan A ke B ditulis: f : A B (dibaca: fungsi f memetakan A ke B) Pada fungsi f : A B berlaku: 1) Himpunan A disebut daerah asal (domain) dari f, ditulis D f. 2) Himpunan B disebut daerah kawan (kodomain) dari f. 3) Himpunan dari semua peta f di B disebut daerah hasil (range) dari fungsi tersebut, ditulis R f. B. Persamaan Kuadrat Bentuk umum persamaan kuadrat: ax 2 + bx + c = 0 ; a, b, c R, a 0 Akar-akar persamaan kuadrat dapat ditentukan dengan: memfaktorkan; melengkapkan bentuk kuadrat sempurna; menggunakan rumus abc: x 1,2 b ± b 4ac = 2a 2 Jumlah dan hasil kali akar-akar persamaan kuadrat: 1) jumlah akar-akar persamaan kuadrat: x 1 + x 2 = b a 2) hasil kali akar-akar persamaan kuadrat: x 1. x 2 = c a C. Fungsi Kuadrat Bentuk umum fungsi kuadrat: f(x) = ax 2 + bx + c, a 0, a, b, c R Cara-cara menentukan fungsi kuadrat: a. jika diketahui titik potong dengan sumbu x di (x 1, 0) dan (x 2, 0)maka y = f(x) = a (x x 1 ) (x x 2 ); b. jika diketahui koordinat titik puncak (titik balik) nya P (p,q), maka y = f(x) = a(x p) 2 + q; c. jika melalui tiga titik yang diketahui, digunakan y = ax 2 + bx + c. 31

32 Pelajaran 3 Sistem Persamaan Kelas X Semester 1 Memecahkan masalah yang berkaitan dengan sistem persamaan linear dan pertidaksamaan satu variabel. A. Sistem Persamaan Linear Menyelesaikan sistem persamaan linear dan sistem persamaan campuran linear dan kuadrat dalam dua variabel. Merancang model matematika dari masalah yang berkaitan dengan sistem persamaan linear. Menyelesaikan model matematika dari masalah yang berkaitan dengan sistem persamaan linear dan penafsirannya. Sistem persamaan linear terdiri atas dua atau lebih persamaan linear. Sistem persamaan linear terbagi atas: 1) Sistem persamaan linear dengan dua variabel. Bentuk umumnya: 2) Sistem persamaan linear dengan tiga variabel. Bentuk umumnya: ax + by + cz = d kx + ly + mz = n ; px + qy + rz = s a, b, c, d, k, l, m, n, p, q, r, s = bilangan real. Sistem persamaan linear dengan persamaan kuadrat. Bentuk umumnya: y = ax + b = 2 y px + qx + r ; a, b, p, q, r = bilangan real. Sistem persamaan kuadrat dengan dua variabel. Bentuk umumnya: 2 y = ax + bx + c = 2 y px + qx + r ; a, b, c, p, q, r = bilangan real. B. Himpunan Penyelesaian Sistem Persamaan Untuk mencari himpunan penyelesaian sistem persamaan linear dengan dua variabel dan persamaan kuadrat dapat dilakukan dengan beberapa cara, yaitu: 1) substitusi, 2) eliminasi, dan 3) gabungan substitusi dan eliminasi. ax + by = c px + qy = r ; a, b, c, p, q, r = bilangan real. 32

33 Pelajaran 4 Pertidaksamaan Kelas X Semester 1 Memecahkan masalah yang berkaitan dengan fungsi, persamaan dan fungsi kuadrat serta pertidaksamaan kuadrat. A. Pengertian Pertidaksamaan Menyelesaikan pertidaksamaan satu variabel yang melibatkan bentuk pecahan aljabar. Merancang model matematika dari masalah yang berkaitan dengan pertidaksamaan satu variabel. Menyelesaikan model matematika dari masalah yang berkaitan dengan pertidaksamaan satu variabel dan penafsirannya. Pertidaksamaan adalah suatu kalimat terbuka yang memuat satu variabel (peubah) atau lebih dan tandatanda ketidaksamaan (<, >,, atau ). B. Jenis-Jenis Pertidaksamaan dan Penyelesaiannya Berdasarkan pangkat dari variabelnya (bentuk pertidaksamaan), pertidaksamaan dapat dibagi atas: 1) Pertidaksamaan linear, yaitu suatu pertidaksamaan yang mempunyai variabel pangkat satu. Contoh: x + 4 < 2x + 7 2) Pertidaksamaan kuadrat, yaitu suatu pertidaksamaan yang mempunyai variabel pangkat dua. Contoh: x 2 2x + 4 < 7 3) Pertidaksamaan pecahan, yaitu suatu pertidaksamaan yang mempunyai bentuk pecahan dan mengandung variabel x pada penyebutnya. Contoh: 2 x + 3 > 0 1 2x 4) Pertidaksamaan nilai mutlak (harga mutlak), yaitu suatu pertidaksamaan yang mempunyai tanda mutlak. Pada pertidaksamaan nilai mutlak berlaku: x > 0 sama artinya a < x < a. x < 0 sama artinya x < a atau x > a. 5) Pertidaksamaan bentuk akar, yaitu pertidaksamaan yang variabelnya terletak di bawah tanda akar. Cara penyelesaiannya diawali dengan menguadratkan kedua ruas. Contoh: x 1< 0 33

34 Pelajaran 5 Logika Matematika Kelas X Semester 2 Menggunakan logika matematika dalam pemecahan masalah yang berkaitan dengan pernyataan majemuk dan pernyataan berkuantor. Memahami pernyataan dalam matematika dan ingkaran atau negasinya. Menentukan nilai kebenaran dari suatu pernyataan majemuk dan pernyataan berkuantor. Merumuskan pernyataan yang setara dengan pernyataan majemuk atau pernyataan berkuantor yang diberikan. Menggunakan prinsip logika matematika yang berkaitan dengan pernyataan majemuk dan pernyataan berkuantor dalam penarikan kesimpulan dan pemecahan masalah A. Kalimat Terbuka, Pernyataan, dan Negasinya Kalimat terbuka adalah suatu kalimat yang memuat variabel, nilai kebenarannya belum dapat ditentukan, apakah bernilai benar atau salah. Pernyataan adalah suatu kalimat yang dapat ditentukan nilai kebenarannya, yaitu benar atau salah, tetapi tidak dapat terjadi benar dan salah bersamaan. Ingkaran pernyataan (negasi penyataan) adalah kebalikan dari penyataan. Jika pernyataan benar, ingkarannya salah, dan sebaliknya. Ingkaran dari p dinotasikan dengan ~p, dibaca: tidak p atau bukan p atau tidak benar bahwa p atau non-p. Contoh: p = Bandung adalah ibu kota Provinsi Jawa Barat. (benar/b) Ingkarannya: ~ p = Bandung bukan ibu kota Provinsi Jawa Barat. (salah/s) ~ p = Tidak benar bahwa Bandung adalah ibu kota Provinsi Jawa Barat. (salah/s) Penyataan Majemuk Pernyataan majemuk adalah penyataan yang terdiri dari dua pernyataan atau lebih dapat 34

35 dihubungkan dengan kata hubung, yaitu:... dan...,... atau..., jika... maka..., dan... jika dan hanya jika.... Contoh: Hari ini mendung atau langit berwarna biru. Jenis-Jenis Kalimat Majemuk Ada empat pernyataan majemuk, yaitu: 1) Konjungsi, yaitu gabungan antara dua pernyataan dengan memakai kata hubung dan, dinotasikan: p q dibaca: p dan q Tabel kebenaran konjungsi: p q p q B B B B S S S B S S S S 2) Disjungsi, yaitu gabungan antara dua pernyataan dengan memakai kata hubung atau, dinotasikan: p q dibaca: p atau q. Tabel kebenaran disjungsi: p q p q B B B B S B S B B S S S 3) Implikasi, yaitu gabungan antara dua pernyataan dengan memakai kata hubung jika maka, dinotasikan: p q dibaca: jika p maka q, p hanya jika q,p syarat cukup untuk q, q syarat perlu untuk p, atau q jika p Tabel kebenaran implikasi: p q p q B B B B S S S B B S S B 4) Biimplikasi, dibentuk dari (p q) (q p), dinotasikan: p q dibaca: p jika dan hanya jika q, p syarat cukup dan perlu untuk q, p ekuivalen dengan q Tabel kebenaran biimplikasi: p q p q q p p q B B B B B B S S B S S B B S S S S B B B B. Ingkaran Pernyataan Majemuk Ingkaran pernyataan majemuk terbagi atas. 1) Ingkaran dari konjungsi, berlaku: ~(p q) ~p ~q 2) Ingkaran dari disjungsi, berlaku: ~(p q) ~p ~q 3) Ingkaran dari implikasi, berlaku: ~(p q) p ~q 4) Ingkaran dari biimplikasi, berlaku: ~(p q) (p ~q) (q ~p) C. Konvers, Invers, dan Kontraposisi Dari implikasi p q dapat dibentuk implikasi baru, yaitu: Konvers: q p Invers: ~p ~q dan Kontraposisi: ~q ~p 35

36 D. Pernyataan Berkuantor dan Ingkarannya Pernyataan berkuantor terdiri atas: 1) Pernyataan berkuantor universal, dinotasikan: p(x) (dibaca: Untuk semua x, berlaku- lah p(x) ) Ingkarannya: ~( p(x)) x ~p(x) (dibaca: ingkaran untuk semua x yang berlaku p(x) adalah ada x yang bukan p(x) ). 2) Pernyataan berkuantor eksistensial, dinotasikan: (x) p(x) (dibaca: Ada x sehingga berlaku p(x) ) Ingkarannya: ~( x p(x)) x ~p(x) (dibaca: ingkaran beberapa x berlaku p(x) adalah semua x bukan p(x) ). E. Penarikan Kesimpulan Penarikan kesimpulan terbagi atas: 1) Penarikan kesimpulan dari pernyataan majemuk, dengan aturan: a) Modus Ponens, berlaku: Jika p q benar dan p benar maka pernyataan q bernilai benar. p q p q b) Aturan Tollens, berlaku: Jika p q benar dan ~q benar maka pernyataan ~p bernilai benar. p q ~p ~q c) Silogisme, berlaku: Jika p q dan q r keduanya benar maka p r juga benar. p q q r p r 2) Penarikan kesimpulan dari pernyataan berkuantor Contoh: p(x) : Jika suatu segitiga merupakan segitiga sama kaki maka mempunyai dua sudut sama besar. Setiap segitiga sama kaki mempunyai dua sudut sama besar. 36

37 Pelajaran 6 Trigonometri Kelas X Semester 2 Menggunakan perbandingan, fungsi, persamaan, dan identitas trigonometri dalam pemecahan masalah. Melakukan manipulasi aljabar dalam perhitungan teknis yang berkaitan dengan perbandingan, fungsi, persamaan dan identitas trigonometri. Merancang model matematika dari masalah yang berkaitan dengan perbandingan, fungsi, persamaan dan identitas trigonometri. Menyelesaikan model matematika dari masalah yang berkaitan dengan perbandingan, fungsi, persamaan dan identitas trigonometri, dan penafsirannya. A. Perbandingan Trigonometri Rumus-rumus perbandingan trigonometri panjang sisi depan 1) sin α = = y panjang sisi miring r cos α = tan α = 2) sec α = cotan α = panjang sisi apit panjang sisi miring = x r panjang sisi depan = y panjang sisi apit x 1 cos α ; cosec α = 1 sin α ; 1 cos α ; cosec α = tan α sin α ; Perbandingan trigonometri sudut α dengan (90 o α) 3) sin (90 α) = cos α cos (90 α) = sin α tan (90 α) = cotan α cotan (90 α) = tan α cosec (90 α) = sec α sec (90 α) = cosec α Perbandingan trigonometri sudut α dengan (180 o α) 4) sin (180 α) = sin α cos (180 α) = cos α tan (180 α) = tan α cotan (180 α) = cotan α cosec (180 α) = sec α sec (180 α) = -cot α y x r α 37

38 Perbandingan trigonometri sudut α dengan (180 o + α) 5) sin (180 + α) = sin α cos (180 + α) = cos α tan (180 + α) = tan α cotan (180 + α) = cotan α cosec (180 + α) = -cosec α sec (180 + α) = -sec α 180 Kuadran II sinus positif Kuadran III tangan positif Kuadran I semua positif Kuadran IV kosinus positif 0 C. Identitas Trigonometri Contoh identitas trigonometri: 1) sin 2 a + cos 2 a = 1 2) 1 + tan 2 a = sec 2 a D. Persamaan Trigonometri Untuk k B (B = himpunan bilangan bulat), diperoleh persamaan sebagai berikut. 1) Jika sin x = sin a, maka: x 1 = a + k. 360 x 2 = (180 a) + k ) Jika cos x = cos a, maka: x 1 = a + k. 360 x 2 = a + k ) Jika tan x = tan a, maka: x = a + k ) Jika cotan x = cotan a, maka: x = a + k. 180 B. Fungsi Trigonometri Fungsi trigonometri dapat berbentuk sebagai berikut. 1) f(x) = a sin (kx + b) 360 2p periode = = k k nilai maksimum = a nilai minimum = a 2) f(x) = a cos (kx + b) E. Aturan Sinus, Aturan Kosinus, dan Rumus Segitiga Aturan sinus: a b c = = sin A sin B sin C Aturan kosinus: 1) a 2 = b 2 + c 2 2bc cos A 2) b 2 = a 2 + c 2 2ac cos B 3) c 2 = a 2 + b 2 2ab cos C A b C c a B 360 2p periode = = k k nilai maksimum = a 3) f(x) = a tan (kx + b) nilai minimum = a Luas segitiga: 1 1 L ABC = b. csin A L ABC = acsin B L ABC = a. b sin C 2 periode = 180 = k p k Tidak ada nilai maksimum dan minimum. 38

39 Pelajaran 7 Ruang Dimensi Tiga Kelas X Semester 2 Menentukan kedudukan, jarak, dan besar sudut yang melibatkan titik, garis, dan bidang dalam ruang dimensi tiga. Menentukan kedudukan titik, garis, dan bidang dalam ruang dimensi tiga. Menentukan jarak dari titik ke garis dan dari titik ke bidang dalam ruang dimensi tiga. Menentukan besar sudut antara garis dan bidang dan antara dua bidang dalam ruang dimensi tiga. Kedudukan suatu garis terhadap garis lain (dua garis) dibedakan atas: 1) Berimpit 3) berpotongan 2) Sejajar 4) bersilangan Kedudukan suatu bidang terhadap bidang lain (dua bidang) dibedakan atas: 1) Berimpit 2) Sejajar 3) Berpotongan A. Kedudukan Titik, Garis, dan Bidang pada Bangun Ruang Kedudukan titik dibedakan atas: 1) Titik terletak pada garis 2) Titik terletak di luar garis 3) Titik terletak pada bidang 4) Titik terletak di luar bidang B. Proyeksi Ruang Proyeksi ruang meliputi: 1) Proyeksi titik pada garis. 2) Proyeksi titik pada bidang. 3) Proyeksi garis pada bidang. 39

40 Pelajaran 8 Statistika dan Peluang Kelas XI Semester 1 Menentukan kedudukan, jarak, dan besar sudut yang melibatkan titik, garis, dan bidang dalam ruang dimensi tiga. Membaca data dalam bentuk tabel dan diagram batang, garis, lingkaran, dan ogive. Menyajikan data dalam bentuk tabel dan diagram batang, garis, lingkaran, dan ogive serta penafsirannya. Menghitung ukuran pemusatan, ukuran letak, dan ukuran penyebaran data, serta penafsirannya. Menggunakan aturan perkalian, permutasi, dan kombinasi dalam pemecahan masalah. Menentukan ruang sampel suatu percobaan. Menentukan peluang suatu kejadian dan penafsirannya. A. Statistika Perbedaan Pengertian Statistik dengan Statistika Statistik merupakan kumpulan angka-angka dari suatu permasalahan, sehingga dapat memberikan gambaran mengenai masalah tersebut. Sedangkan statistika adalah cara ilmiah yang mem pelajari pengumpulan, pengaturan, perhitungan, penggambaran, dan penganalisisan data, serta penarikan kesimpulan yang valid berdasarkan penganalisisan yang dilakukan, dan pembuatan kesimpulan yang rasional. Penyajian Data Tunggal Penyajian data dapat berupa: 1) Diagram batang, yaitu penyajian data dengan menggunakan batang-batang berbentuk persegi panjang dengan lebar batang yang sama dan dilengkapi dengan skala tertentu untuk menyatakan banyaknya tiap jenis data. 2) Diagram lingkaran, yaitu penyajian data statistik dengan menggunakan gambar yang berbentuk lingkaran, yang dibagi atas juring-juring. 3) Diagram garis, yaitu penyajian data pada bidang Cartesius dengan menghubungkan titik-titik data pada bidang Cartesius (sumbu x dan sumbu y), sehingga diperoleh suatu grafik berupa garis. 4) Diagram Batang daun, yaitu penyajian data yang dibagi atas dua bagian, yaitu bagian batang dan 40

41 daun. Bagian batang memuat angka puluhan, sedangkan bagian daun memuat angka satuan. 5) Diagram kotak garis, yaitu penyajian data dalam bentuk kotak garis. Penyajian Data Berkelompok Apabila data cukup banyak maka data dikelompokkan dalam beberapa kelompok, kemudian data tersebut disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi. Langkah-langkah membuat tabel distribusi frekuensi adalah sebagai berikut. 1) Urutkan data dari data terkecil ke data terbesar. 2) Tentukan banyak kelas pada tabel distribusi frekuensi, dengan menggunakan metode Sturges: k = 1 + 3,3 log n Keterangan: k = banyak kelas n = banyak data 3) Tentukan interval kelas dengan rumus: I = R k Keterangan: I = interval kelas k = banyak kelas R = range = jangkauan = data tertinggi data terendah 4) Tentukan batas atas kelas (Ba) dan batas bawah kelas (Bb). Tabel distribusi frekuensi dapat dibedakan atas: 1) Tabel distribusi frekuensi relatif: mempunyai frekuensi relatif dalam bentuk persentase (%). Besarnya frekuensi relatif dapat ditentukan dengan rumus: Fungsi relatif kelas ke-k = frekuensi kelas ke-k 100% banyak data 2) Tabel distribusi frekuensi kumulatif, meru pakan tabel frekuensi yang berisikan frekuensi kumulatif (frekuensi hasil akumulasi). Fre kuensi kumulatif adalah frekuensi yang dijumlahkan, yaitu frekuensi suatu kelas di jumlahkan dengan frekuensi kelas sebelumnya. Ukuran Data Statistik a. Ukuran Pemusatan Data (Ukuran Tendensi Sentral) Ada tiga macam ukuran tendensi sentral, yaitu: a) Rata-rata atau mean ( x ), yaitu jumlah seluruh nilai-nilai data dibagi dengan banyaknya data. 1) Rata-rata untuk data tunggal (tidak berkelompok), rumusnya: x x1+ x2 + x xn i= 1 x = = n n 2) Rata-rata untuk data berkelompok, rumusnya: i i n n i= 1 n f1+ f2 + f fn fi i= 1 f x f x f x f x x = = n n i 3) Rata-rata sesungguhnya, rumusnya: x = x + 0 n i i= 1 n f d f i i= 1 i f x 4) Rata-rata sesungguhnya dengan memfaktorkan interval kelasnya, rumusnya: n f u x x I i i i= 1 = + 0 n f i i= 1 41

42 Keterangan: x (eksbar) = rata-rata data n = jumlah semua bobot data x 0 = rata-rata sementara f i = bobot untuk nilai-nilai x i x i = nilai data ke-i I = interval kelas d u = = faktor interval I b) Median (Md), yaitu nilai yang terletak di tengah deretan data setelah diurutkan dari yang ter kecil. Rumus median untuk data berkelompok: 1 = 2 n fk Md Tb + I f Keterangan: Md = median Tb = tepi bawah kelas fk = frekuensi kumulatif c) Modus (Mo), yaitu data yang paling sering muncul atau yang mempunyai frekuensi terbanyak. Rumus modus data kelompok adalah d 1 Mo = Tb + I d1+ d2 Keterangan: Mo = modus d 1 = selisih antara frekuensi kelas modus dengan frekuensi kelas sebelumnya d 2 = selisih antara frekuensi kelas modus dengan frekuensi kelas sesudahnya b. Ukuran Letak Ukuran letak suatu data dapat dinyatakan dalam bentuk fraktil. Fraktil adalah nilai-nilai yang membagi seperangkat data yang telah berurutan menjadi beberapa bagian yang sama, yaitu: a) Kuartil, yaitu ukuran letak yang membagi sekumpulan data tersebut menjadi 4 bagian yang sama. Kuartil terbagi atas: Kuartil bawah (Q 1 ), terletak pada data urutan ke-¼ (n + 1) Kuartil tengah (Q 2 ), terletak pada data urutan ke-½ (n + 1) Kuartil atas (Q 3 ), terletak pada data urutan ke-¾ (n + 1) Rumus kuartil untuk data berkelompok: j n fk Q j Q = 4 j TbQ + I j fq j Keterangan: Q j = kuartil ke-j (j = 1, 2, 3) Tb Qi = tepi bawah kelas yang memuat Q j n = jumlah seluruh frekuensi fk Qi = frekuensi kumulatif kurang dari di bawah kelas yang memuat Q j f Qi = frekuensi kelas yang memuat Q j I = lebar atau panjang kelas (interval kelas) b) Desil, yaitu ukuran letak yang membagi sekumpulan data menjadi 10 bagian. Rumus desil untuk data berkelompok: j n fkd j D = 10 j TbD + I j fd j Keterangan: Dj = desil ke-j (j = 1, 2, 3,, 9) Tb Di = tepi bawah kelas yang memuat Dj n = jumlah seluruh frekuensi fk Di = frekuensi kumulatif kurang dari di bawah kelas yang memuat Dj f Di I = frekuensi kelas yang memuat Dj = lebar atau panjang kelas (interval kelas) c) Persentil, yaitu ukuran letak yang membagi sekumpulan data menjadi 100 bagian. Rumus kuartil untuk data berkelompok: 42

43 j n fk Pj P = 4 j TbP + I j fp j Keterangan: P j = kuartil ke-j (j = 1, 2, 3,, 99) Tb Pi = tepi bawah kelas yang memuat P j n = jumlah seluruh frekuensi fk Pi = frekuensi kumulatif kurang dari di bawah kelas yang memuat P j f Pi = frekuensi kelas yang memuat P j I = lebar atau panjang kelas (interval kelas) c. Ukuran Penyebaran Data (Dispersi) Ukuran penyebaran data terbagi atas: a) jangkauan atau range (R), berlaku: R = X maks X min b) simpangan rata-rata atau deviasi rata-rata (SR), rumusnya: SR = n i= 1 x x i n atau c) simpangan baku/standar deviasi/deviasi standar (SD), rumusnya: SD SD n 2 ( xi x) = i= n > 1 jika 30 n n 2 ( xi x) = i= n 1 jika 30 n 1 d) simpangan kuartil atau jangkauan semi interkuartil (Q d ), rumusnya: Keterangan: 1 Q Qd = ( Q3 Q1) d = simpangan kuartil 2 Q 3 = simpangan atas = simpangan bawah Q 1 1 n i i n i = 1 R = f x x B. Peluang Permutasi Permutasi adalah urutan yang mungkin dari sejumlah unsur yang berbeda tanpa adanya pengulangan. Rumusnya: n! n! P( n, r) = atau P =!! Di mana k n n r ( n r) ( n r) Permutasi terbagi atas: 1) Permutasi dengan beberapa objek sama, berlaku: a) Banyaknya permutasi dari n objek dengan r objek sama (r < n) adalah n n P =! r r! b) Banyaknya permutasi dari n objek, di mana ada beberapa objek sama, misalnya ada m 1 objek yang sama, ada m 2 objek yang sama serta m 3 objek yang sama, dan seterusnya adalah P n m1, m2, m3,... 2) Permutasi siklis, berlaku: n! = m! m! m! Banyaknya permutasi siklis dari n objek = (n 1)! Kombinasi Banyaknya kombinasi r objek dari n objek ditulis dengan n C r atau C r n adalah n n! Cr = r! n r! ( ) Peluang Suatu Kejadian Peluang (P) merupakan ukuran mengenai kemungkinan suatu kejadian tertentu akan terjadi dalam suatu percobaan. Jika hasil suatu percobaan yang 43

44 mungkin itu dihimpun dalam suatu himpunan maka himpunan itu disebut ruang sampel yang dilambangkan dengan S. Peluang P untuk terjadinya suatu kejadian E adalah n ( ) = ( E P E ) n( S) Keterangan: P(E) = peluang kejadian yang diharapkan sukses n(e) = banyaknya anggota kejadian E n(s) = banyaknya anggota ruang sampel (banyaknya kejadian yang mungkin terjadi) Peluang komplemen suatu kejadian berlaku: P(E C ) = 1 P(E) Keterangan: P(E C ) = peluang komplemen suatu kejadian P(E) = peluang yang diharapkan sukses Kejadian Majemuk Pada kejadian majemuk berlaku: Peluang kejadian saling asing atau kejadian saling lepas: P(A B) = P(A) + P(B) Untuk peluang kejadian sembarang A dan B ber laku: P(A B) = P(A) + P(B) P(A B) Pada kejadian A dan B saling bebas, kejadian A tidak memengaruhi kejadian B atau kejadian B tidak memengaruhi kejadian A, sehingga berlaku: P(A B) = P(A) P(B) Dua buah kejadian disebut kejadian tidak saling bebas berlaku: Frekuensi Harapan Jika suatu percobaan dilakukan n kali maka peluang kejadian yang diharapkan adalah P(E). Perkalian antara berapa kali percobaan dilakukan dengan peluang kejadian itu dinamakan frekuensi harapan (f h ), ditulis dengan: P(A B) = P(A) P(B A) Peluang bersyarat P(B A) artinya peluang terjadinya B setelah A terjadi f h (E) = n P(E) Keterangan: f h (E) = frekuensi harapan P(E) = peluang kejadian E n = banyak kejadian 44

45 Pelajaran 9 Kompisisi Dua Fungsi dan Invers Kelas XI Semester 2 Menentukan komposisi dua fungsi dan invers suatu fungsi. A. Pengertian Relasi dan Fungsi 1. Produk Cartesius Menentukan komposisi fungsi dari dua fungsi. Menentukan invers suatu fungsi. Jika terdapat himpunan P dan Q yang tidak kosong, produk cartesius dari himpunan P dan Q adalah himpunan pasangan terurut (x, y) dengan x P, y Q, ditulis sebagai berikut. 2. Relasi P Q = {(x, y) x P dan y Q} Relasi atau hubungan R dari himpunan P ke himpunan Q adalah sembarang himpunan bagian dari produk cartesius P Q dengan x P, y Q, ditulis sebagai berikut: 3) Fungsi R = {(x, y) x P dan y Q} Suatu fungsi f atau pemetaan f dari himpunan P ke himpunan Q adalah suatu relasi khusus yang memetakan setiap elemen dari P (domain) dengan tepat satu elemen dari Q (kodomain). Jika f memetakan suatu elemen x P ke suatu elemen y Q, fungsi f dari A ke B dapat ditulis y = f(x) dengan x sebagai peubah bebas dan y sebagai peubah terikat. Daerah asal (domain) fungsi y = f(x) adalah nilainilai x supaya y = f(x) ada nilainya (terdefinisi). Syarat agar suatu fungsi terdefinisi : f( ) * y = log ( ) ( ) ( x) ( ) ( x) x ( x) ( ) ( ) ( ) * y = f x syarat f x 0 f * y = g x 0 g syarat g x > 0 dan f x > 0, f x 1 Daerah hasil (range) fungsi y = f(x) adalah nilai-nilai y yang dipengaruhi oleh domain fungsi (D f ). Menentukan range (daerah hasil) dari fungsi kuadrat y = f(x) = ax 2 + bx + c adalah sebagai berikut. Untuk D f = {x x R} - Jika a > 0, daerah hasilnya R f = {y y > y e, y R} - Jika a < 0, daerah hasilnya R f = {y y < y e, y R} dengan y e 2 b 4ac = 4a 45

46 Untuk D f = {x p < x < q, x R} - Jika absis titik puncaknya b x = e 2a di dalam interval domain, tentukan f(x e ), f(p), dan f(q), sehingga: R f = {y f min < y < f maks, y R} - Jika absis titik puncaknya (x e ) di luar B. Sifat-sifat Fungsi interval domain, tentukan f(p), dan f(q), sehingga: R f = {y f min < y < f maks, y R}. Fungsi dari himpunan P ke Q disebut satu-satu (one-one / injektif) jika setiap elemen dari P hanya mempunyai satu peta di Q dan tidak harus semua elemen dari Q terpetakan dari P. Fungsi dari himpunan P ke himpunan Q disebut pada (onto / surjektif) jika setiap elemen dari himpunan Q habis terpetakan (mempunyai minimal satu pasangan dengan elemen himpunan P). Fungsi dari himpunan P ke himpunan Q disebut korespondensi satu-satu (one-one onto / bijektif) jika fungsi itu injektif dan onto). C. Aljabar Fungsi Jika f dan g adalah dua fungsi yang diketahui, maka fungsi yang merupakan jumlah, selisih, hasil kali, dan hasil bagi kedua fungsi tersebut masing-masing sebagai berikut. ( )( ) ( ) ( ) ( f + g) ( )( ) ( ) ( ) ( f g) ( )( ) ( ) ( ) ( f. g) f f f( x) ( ) f f g g g( x) * f + g x = f x + g x, dengan D = D D * f g x = f x g x, dengan D = D D * f. g x = f x. g x, dengan D = D D g ( ) * x =, dengan D = D D dan g x 0 f f g g g D. Komposisi Fungsi Jika fungsi f: A B dan fungsi g: B C, fungsi h: A C disebut fungsi komposisi yang ditentukan oleh rumus sebagai berikut. h = g o f = g o f(x) = g o {f(x)} = (g o f)(x) Syarat agar fungsi g dan fungsi f dapat dikomposisikan menjadi (g o f) adalah sebagai berikut. - Irisan antara daerah hasil fungsi dengan daerah asal fungsi g bukan himpunan kosong. (R f R g ) 0 - Daerah asal fungsi komposisi (g o f) adalah himpunan bagian dari daerah asal fungsi f. D( ) D gof f - Daerah hasil fungsi komposisi (g o f) adalah himpunan bagian dari daerah hasil fungsi g. R( ) R gof f Sifat fungsi komposisi: tidak komutatif g o f(x) f o g(x). E. Fungsi Invers Tidak semua fungsi invers merupakan fungsi invers dan invers fungsi yang merupakan fungsi disebut fungsi invers. Suatu fungsi f : A B mempunyai fungsi invers f -1 : B A jika semua elemen himpunan A dan elemen himpunan B berkorespondensi satusatu. Notasi fungsi invers adalah jika f(x) = y, f -1 (y) = x atau y -1 = f -1 (x). Langkah menentukan fungsi invers dari y = f(x) adalah: - Mengubah fungsi y = f(x) dalam bentuk x sebagai fungsi y. - Mengganti y pada f -1 (y) dengan x untuk mendapatkan f -1 (x). Sifat komposisi fungsi invers : f -1 o g-1 = (g o f) -1 46

47 F. Hubungan komposisi dan invers Jika (g o f)(x) = h(x), maka diperoleh: 1. h -1 (x) = (g o f) -1 (x) = (f -1 o g-1 )(x) = f -1 (g -1 (x)) 2. (f o g) -1 (x) = (g -1 o f-1 )(x) = g -1 (f -1 (x)) 3. g(x) = (h o f -1 )(x) 4. f(x) = (g -1 o h)(x) G. Rumus-rumus 1. (f ± g) (x) = f(x) ± g(x) 2. (f g) (x) = f(x) g(x) 3. f f( x) ( x) x = g( x) dengan g(x) 0 4. f n ( x ) = { f ( x ) } n n -1 x b f ( x) = ax + b f ( x) = a n n -1 x b f ( x) = ax + b f ( x) = ax+ b -1 -dx+ b a f( x) = f ( x) = ; x cx + d cx a c a 1 n 47

48 Pelajaran 10 Limit Fungsi Kelas XI Semester 2 Menggunakan konsep limit fungsi dan turunan fungsi dalam pemecahan masalah. 48 Menghitung limit fungsi aljabar sederhana di suatu titik. Menggunakan sifat limit fungsi untuk menghitung bentuk tak tentu fungsi aljabar. Menggunakan sifat dan aturan turunan dalam perhitungan turunan fungsi aljabar. Menggunakan turunan untuk menentukan karakteristik suatu fungsi aljabar dan memecahkan masalah. Merancang model matematika dari masalah yang berkaitan dengan ekstrem fungsi aljabar. Menyelesaikan model matematika dari masalah yang berkaitan dengan ekstrem fungsi aljabar dan penafsirannya. A. Pengertian Limit 1. Limit suatu fungsi f(x) untuk x mendekati nilai a adalah harga yang paling dekat dari f(x) pada saat x mendekati nilai a. 2. Jika lim f( x) = L, artinya L adalah nilai pendekatan x a untuk x di sekitar a. B. Teorema Limit 1. Jika f(x) = x, maka lim f ( x ) = a x a 2. Jika c konstanta, maka lim c. f( x) = c. lim f( x) 3. { } x a x a x a x a x a lim f( x) ± g( x) = lim f( x) ± lim g( x) lim f( x). g( x) = lim f( x). lim g( x) 4. { } 5. x a x a x a f( x) lim f( x) x a lim =, untuk lim g ( x ) 0 x a g ( x ) lim g ( x ) x a x a n 6. lim f ( x) lim { f( x) } ( lim ( )) n f x n = =, x a x a x a untuk n bilangan asli C. Limit Fungsi Aljabar Langkah umum penyelesaian limit fungsi aljabar lim f( x ) adalah sebagai berikut. x a 1. Substitusi nilai x = a ke f(x). 2. Jika hasilnya bentuk tak tentu 0,,,, 0 f(x) harus diuraikan. 3. Jika hasilnya bentuk tertentu, itulah nilai limitnya.

49 D. Jenis Limit untuk x c 1. Jika x c dan c adalah konstanta, fungsi f(x) diuraikan dengan cara faktorisasi. 2. Untuk fungsi f(x) yang mengandung bentuk akar, kalikan dengan sekawannya terlebih dahulu, baru masukkan nilai limitnya. E. Jika x dan hasilnya atau 0 0, fungsi f(x) diuraikan dengan cara membagi pembilang dan penyebut dengan x pangkat tertinggi., untuk m > n m m 1 a1x + a2x +... a1 lim =, = 1 untuk m n x n n b1x + b2 x +... b1 0, untuk m < n F. Jika x dengan hasil, fungsi f(x) diurai kan dengan cara dikali sekawan untuk fungsi yang mengandung bentuk akar, kemudian membagi pembilang dan penyebut dengan x pangkat tertinggi. Rumus jumlah dan selisih akar ( ), untuk a> c lim ax + b + cx + d = 0, untuk a= c x, untuk a< c ( ), untuk a> c lim ax + b cx + d = 0, untuk a= c x, untuk a< c Rumus selisih akar kuadrat ( ), untuk a> 2 2 b q 2 a lim ax + bx + c px + qx + r =, untuk a= p x, untuk a< p p 49

50 Pelajaran 11 Integral Kelas XII Semester 1 Menggunakan konsep integral dalam pemecahan masalah sederhana. A. Integral Tak Tentu 1. dx = x + c 2. df( x) = f( x) + c Memahami konsep integral tak tentu dan integral tentu. Menghitung integral tak tentu dan integral tentu dari fungsi aljabar sederhana. Menggunakan integral untuk menghitung luas daerah di bawah kurva. 3. adx = ax + c n 1 n x dx = x + c dengan n 1 n + 1 n a n ax dx = x + c dengan n 1 n + 1 n+ 1 n ( ax + b) 6. ( ax + b) dx = + c dengan a 0 an ( + 1) C. Penerapan Integral Tentu 1. S = 2. V = v dt a dt D. Integral Tertentu b ( ) = ( ) b f x dx F x a = F ( b ) F ( a ) a F( x) = antiturunan f( x) a = batas bawah b = batas atas E. Sifat-Sifat Integral Tertetu b 1. k dx = k( b a) a a 2. f ( x) dx = 0 a b 3. k f ( x) dx = k f ( x) dx a b 4. f ( x) dx = f ( x) dx a a b 5. f ( x) dx + f ( x) dx = f ( x) dx b b c c a b a a B. Sifat-Sifat Integral 1. kf ( x) dx = k f ( x) dx 2. ( f ( x) ± g( x)) dx = f ( x) dx + g ( x) dx 50

51 F. Luas Bidang Datar 1. Dibatasi Oleh Kurva dan Sumbu X b Luas D 1 = f ( x) dx Luas D 2 = f ( x) dx = f ( x) dx a 2. Luas Antara Dua Kurva b a b a H. Integral Fungsi Trigonometri 1. sin x dx= - cos x + c 2. cos x dx = sin x + c 3. sec 2 x dx = tan x + c 4. cosec 2 x dx = - cot x + c 5. sec x tan x dx = sec x + c 6. cosec x cot x dx = - cosec x + c I. Integral Substitusi Trigonometri Fungsi Integral Substitusi dengan Hasil Substitusi D 1 b Luas D 1 = [ f ( x) g( x)] dx a 2 2 a x x = a sin α a cosα 2 2 a + x x = a tan α a sec α G. Volume Benda Putar 1. Mengelilingi Sumbu X 2 2 x a x = a sec α a tan α J. Panjang Busur x=b 2 Volume = [ f ( x)] dx b a 2. Mengelilingi Sumbu Y Volume = π b a 2 [ f ( y)] dy S= b a 2 dy 1+ dx dx 51

52 Pelajaran 12 Program Linear Kelas XII Semester 1 Menyelesaikan masalah program linear. Menyelesaikan sistem pertidaksamaan linear dua variabel. Merancang model matematika dari masalah program linear. Menyelesaikan model matematika dari masalah program linear dan penafsirannya. B. Himpunan penyelesaian dari pertidaksamaan linear Daerah penyelesaian dari masalah program linear, yaitu model matematika yang berbentuk pertidaksamaan linear ax + by < ab atau ax + by > ab. Daerah penyelesaian dapat ditentukan dengan cara: 1. Jika ax + by < ab maka daerah penyelesaian berada di sebelah kiri garis, dengan syarat koefisien x positif (a > 0). 2. Jika ax + by > ab maka daerah penyelesaian berada di sebelah kanan garis, dengan syarat koefisien x positif (a > 0). A. Persamaan garis lurus 1. Persamaan garis yang bergradien m dan melalui titik (x 1, y 1 ) adalah: y y 1 = m(x x 1 ) 2. Persamaan garis yang melalui dua titik (x 1, y 1 ) dan (x 2, y 2 ) adalah: y y1 x x1 = y y x x Persamaan garis yang melalui titik (0, a) dan (b, 0) adalah: ax + by = ab Letak kiri dan kanan daerah penyelesaian, dengan syarat koefisien x positif ( a > 0 ) kiri ( ) kanan ( ) kiri ( ) kanan ( ) kiri ( ) kanan ( ) kanan ( ) kiri ( ) C. Fungsi Tujuan (Objektif /Sasaran), Nilai Maksi mum, dan Nilai Minimum 1. Fungsi tujuan adalah nilai f untuk x dan y tertentu dari suatu program linear, dan dinyatakan f(x, y) 2. Nilai fungsi sasaran yang dikehendaki adalah kondisi x dan y yang menyebabkan maksimum atau minimum 3. Pada gambar HP program linear, titik-titik sudut merupakan titik-titik kritis, dimana nilai minimum atau maksimum berada. Apabila 52

53 sistem pertidaksamaannya terdiri dari dari dua pertidaksamaan, maka titik-titik kritisnya bisa ditentukan tanpa harus digambar grafiknya. Titik kritis ada 3: (0, a), (x, y), dan (n, 0) Berdasarkan kedua grafik di atas dapat disimpulkan cara penentuan titik kritis sebagai berikut. 1. Pilih titik potong kurva dengan sumbu Y atau sumbu X yang terkecil (0, a) dan (q, 0) jika tujuannya maksimumkan atau yang terbesar (0, p), (b, 0) jika tujuannya minimumkan. 2. Titik potong antara kedua kurva (x, y) Titik kritis ada 3 : (0, m), (x, y), dan (b, 0) 53

54 Pelajaran 13 Matriks Kelas XII Semester 1 Menggunakan matriks dalam pemecahan masalah. 1. Pengertian matriks Menggunakan sifatsifat dan operasi matriks untuk menunjukkan bahwa suatu matrik persegi merupakan invers dari matriks persegi lain. Menentukan determinan dan invers matriks 2 x 2. Menggunakan determinan dan invers dalam penyelesaian sistem persamaan linear dua variabel. a) Matriks merupakan susunan kumpulan bilangan dalam bentuk persegi atau persegi panjang yang diatur menurut baris dan kolom; b) Baris suatu matriks adalah susunan bilanganbilangan yang mendatar dalam matriks; c) Kolom suatu matriks adalah susunan bilanganbilangan yang tegak dalam matriks. 2. Operasi hitung matriks a) Penjumlahan atau pengurangan matriks Matriks A dan B dapat dijumlahkan atau dikurangkan jika ordo A = ordo B a b c A = d e f dan B = p q r s t u a+ p b+ q c+ r A + B = d+ s e+ t f + u 1) Sifat penjumlahan matriks Jika A, B, dan C matriks-matriks berordo sama, berlaku: (a) Sifat Komutatif: A + B = B + A; (b Sifat Asosiatif: (A + B) + C = A + (B + C); (c) Terdapat matriks Identitas, yaitu matriks nol, sehingga: A + 0 = 0 + A = A; (d) Setiap matriks A mempunyai invers penjumlahan yaitu matriks A, sehingga: A + ( A ) = ( A ) + A = 0 2) Pada pengurangan matriks bersifat: (a) Tidak Komutatif (b) Tidak Asosiatif (c) Tidak terdapat unsur Identitas b) Perkalian Matriks Dua matriks A dan B dapat dikalikan bila banyak kolom matriks pertama (kiri) sama dengan banyak baris matriks kedua (kanan) 1) A m x n. B n x k = C m x k 2) B n x k. A m x n tidak dapat dikalikan 54

55 3. Transpos Matriks Transpos matriks A ( A t ) adalah sebuah matriks yang disusun dengan cara menuliskan baris ke-i matriks A menjadi kolom ke-i matriks A t. a d a b c t A = b e d e f c f Beberapa sifat matriks transpos: a) (A + B) t = A t + B t b) ( A t ) t = A c) (AB) t = B t A t d) (KA) t = KA t, k merupakan konstanta 4. Determinan dan invers matriks a b 1) Jika A = c d, maka determinan matriks A = a b A = c d = ad bc a b 2) Jika A = c d, maka invers matriks A = 1 1 d b A = A c a Apabila A = 0 A = 0, maka matriks A tidak mempunyai invers dan disebut matriks singular. Apabila A 0 A 0, maka matriks A mempunyai invers dan disebut matriks non singular. 3) Sifat-sifat invers matriks (1) A A -1 = A -1 A = I = (2) (A B) -1 = B -1 A Penggunaan matriks dalam sistem persamaan linear 1) Cara Matriks Jika persamaan AX = B, maka X = A -1 B Jika persamaan XA = B, maka X = B A -1 2) Cara determinan ax + by = p cx + dy = q Dx maka x = dan y= Dy d D dengan a b p b a p D =, Dx =, Dy = c d q d c q 55

56 Pelajaran 14 Barisan dan Deret Kelas XII Semester 2 Menggunakan konsep barisan dan deret dalam pemecahan masalah. Menentukan suku ke-n barisan dan jumlah n suku deret aritmetika dan geometri. Merancang model matematika dari masalah yang berkaitan dengan deret. Menyelesaikan model matematika dari masalah yang berkaitan dengan deret dan menafsirkan solusinya. d. Jumlah n suku pertama (S n ) S n = U 1 + U 2 + U 3 + U U n 1 + U n n Sn a U 2 = ( + ) atau n = 2 + ( 1) n n S a n b 2 { } e. Hubungan suku pertama (a), suku tengah (U t ), dan suku ke-n (U n ) ( 2k 1) 1 Ut = a + U, 2 k letak suku tengah, banyaknya suku 2k 1 S n = n. U t f. Sisipan b baru b = k Barisan dan Deret Geometri a. Bentuk umum barisan: 1. Barisan dan Deret Aritmatika a. Bentuk umum barisan: U 1, U 2, U 3, U 4,..., U n a, a + b, a + 2b, a + 3b,..., a + (n 1)b b. Beda (selisih) = b b = U 2 U 1 = U 3 U 2 = U 4 U 3 =... = U n U n 1 c. Suku ke-n (U n ) U n = a + (n 1)b U n = S n S n 1 U 1, U 2, U 3, U 4,..., U n r, ar, ar 2, ar 3,..., ar n 1 b. Rasio (perbandingan) = r r U U U Un... U U U U = = = = = c. Suku ke-n (U n ) U n = ar n 1 U n = S n S n n 1 56

57 d. Jumlah n suku pertama (S n ) S n = U 1 + U 2 + U 3 + U U n 1 + U n S S n n n ( r ) a 1 =, r > 1 atau r 1 n ( 1 r ) a =, r < 1 1 r e. Hubungan suku pertama (a), suku tengah (U t ), dan suku ke-n (U n ) U 2 t = au. n 3. Deret Geometri Tak Hingga a. Konvergen (semakin mengecil), apabila limit jumlah untuk n dapat ditentukan. Jumlah sampai tak hingga: = a S, -1 < r < 1, r 0. 1 r b. Divergen (semakin menyebar/membesar), apabila limit jumlah untuk n tidak dapat ditentukan. Jumlah sampai tak hingga: S = ±, r < -1 atau r > 1. f. Sisipan rbaru = k+ 1 r 57

58 Ringkasan Materi Ekonomi 58

59 Pelajaran 1 Masalah Ekonomi Memahami permasalahan ekonomi dalam kaitannya dengan kebutuhan manusia, kelangkaan dan sistem ekonomi. Mengidentifikasi kebutuhan manusia Mendeskripsikan berbagai sumber ekonomi yang langka dan kebutuhan manusia yang tidak terbatas Mengidentifikasi masalah pokok ekonomi, yaitu tentang apa, bagaimana, dan untuk siapa barang diproduksi Mengidentifikasi hilangnya kesempatan pada tenaga kerja bila melakukan produksi di bidang lain Mengidentifikasi sistem ekonomi untuk memecahkan masalah ekonomi. 1. Apa dan berapa barang/jasa yang dihasilkan? 2. Bagaimana cara memproduksi barang/jasa tersebut? 3. Siapakah pelaku produksi tersebut? 4. Untuk siapa barang atau jasa tersebut diproduksi? B. Kebutuhan Manusia Kebutuhan manusia yang beraneka ragam dapat digolongkan menjadi: 1. Menurut Tingkat Kepentingannya (Intensitasnya) a. Kebutuhan Primer b. Kebutuhan Sekunder c. Kebutuhan Tersier 2. Menurut Sifatnya a. Kebutuhan Jasmani b. Kebutuhan Rohani 3. Menurut Subjeknya a. Kebutuhan Individu (Perorangan) b. Kebutuhan Sosial (Masyarakat) 4. Menurut Waktu Pemenuhannya a. Kebutuhan Sekarang b. Kebutuhan Masa Datang A. Masalah Pokok Ekonomi Masalah pokok ekonomi berkenaan dengan beberapa pertanyaan dalam kehidupan sehari-hari. Adapun masalah pokok ekonomi adalah sebagai berikut. C Penyebab Kelangkaan Kebutuhan 1. Terbatasnya persediaan sumber daya alam. 2. Terbatasnya kemampuan manusia untuk mengo lah. 3. Keserakahan manusia. 59

60 4. Kebutuhan manusia meningkat lebih cepat dari pada kemampuan untuk menemukan sumber/ pemuas kebutuhan yang baru. D. Sistem Ekonomi 1. Sistem Ekonomi Komando adalah sistem ekonomi dimana seluruh kegiatan ekonomi dise lenggarakan oleh pemerintah pusat. Ciri-ciri sistem ekonomi komando adalah: Sumber daya ekonomi dikuasai oleh negara; Masyarakat tidak memiliki kebebasan untuk melaksanakan kegiatan ekonomi Kegiatan ekonomi sangat ditentukan oleh pemerintah; Pemenuhan kebutuhan masyarakat menggunakan prinsip sama rasa dan sama rata; Pemerintah menentukan harga-harga dan pendistribusian barang dan jasa; Adanya prinsip kebersamaan (kolektivisme) sehingga tidak adanya persaingan dalam kegiatan ekonomi. 2. Sistem Ekonomi Liberal adalah sistem ekonomi dimana setiap individu bebas untuk berusaha dan memiliki benda. Ciri-ciri sistem ekonomi liberal adalah: adanya kebebasan memiliki alat produksi; kebebasan memilih lapangan pekerjaan; kebebasan bagi para produsen untuk menentukan apa dan berapa yang akan diproduksi; pasar merupakan kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh setiap produsen; harga dibentuk oleh mekanisme pasar melalui permintaan dan penawaran; adanya persaingan bebas di antara para pelaku kegiatan ekonomi; campur tangan dan peran pemerintah dibatasi; setiap pelaku kegiatan ekonomi dianggap sebagai homo economicus yang selalu berusaha mencapai laba dan kepuasan maksimum. 3. Sistem Ekonomi Campuran merupakan perpaduan antara sistem ekono mi terpusat dan liberal. Ciri-ciri sistem ekonomi campuran adalah: ada campur tangan pemerintah dalam perekonomian; pengakuan hak kepemilikan pribadi; kepemilikan faktor produksi yang menyangkut kepentingan bersama diatur atau diawasi oleh negara; harga-harga ditentukan oleh mekanisme pasar dan diawasi oleh negara; kesempatan kerja penuh (full employment); pemerintah memberikan jaminan sosial dan mengupayakan pemerataan distribusi pendapatan. 4. Sistem Ekonomi Tradisional adalah sistem ekonomi dimana setiap keluarga memproduksi sendiri barang-barang kebutuhannya. Ciri-ciri sistem ekonomi ini adalah seluruh kegiatan ekonomi berlandaskan pada adat istiadat, keyakinan, kebiasaan, kepercayaan, dan agama yang dianut oleh masyarakat. E. Motif Ekonomi Motif ekonomi merupakan dorongan seseorang untuk melakukan kegiatan ekonomi. Motif ekonomi dapat berupa: 1. dorongan ingin makmur; 2. ingin menguasai sektor-sektor ekonomi; 3. ingin terpandang di masyarakat; 4. ingin berbakti terhadap sesama manusia (berbuat sosial). 60

61 Pelajaran 2 Perilaku Konsumen dan Produsen Memahami konsep ekonomi dalam kaitannya dengan kegiatan ekonomi konsumen dan produsen. Mendeskripsikan pola perilaku konsumen dan produsen dalam kegiatan ekonomi Mendeskripsikan Circulair Flow Diagram Mendeskripsikan peran konsumen dan produsen A. Perilaku Konsumen dalam Kegiatan Ekonomi Kegiatan konsumen adalah membeli atau mengonsumsi barang dan jasa dengan tujuan memperoleh kepuasan (utility). Keseimbangan konsumen terjadi apabila konsumen mengonsumsi kombinasi barangbarang yang menghasilkan kepuasan maksimum dengan pendapatan yang dimiliki. Nilai guna total dan marginal yang semakin menurun(the Law of Diminishing Marginal Utility), sesuai dengan Hukum Gossen I: kepuasan saat mengkonsumsi suatu barang/jasa yang dilakukan terus menerus mula-mula akan meningkat sampai pada kepuasan maksimum dan akhirnya akan terjadi kejenuhan dan penu runan kepuasan. Sementara Hukum Gossen II : seluruh kebutuhan dipuaskan pada tingkat yang sama. Kepuasan Marginal (MU) adalah tingkat bertambahnya kepuasan apabila konsumen dapat menambah satu unit pemuas kebutuhannya. dtu MU = MU = Marginal utility dq Sementara kepuasan maksimum adalah MU = P B. Faktor yang memengaruhi Tingkat Konsumsi Berikut beberapa faktor yang mempengaruhi tingkat konsumsi yaitu: 1) Pendapatan, Y = C + S, Y = pendapatan, C = konsumsi, dan S = tabungan; 2) Harga barang itu sendiri; 3) Barang substitusi; 4) Kebiasaan konsumen; 5) Adat istiadat; 6) Model barang C. Perilaku Produsen dalam Kegiatan Ekonomi 1. Produsen adalah orang/lembabaga yang mempunyai peranan penting dalam proses produksi. Dalam proses produksi, faktor produksi memiliki hubungan yang sangat erat dengan produk yang dihasilkan. 2. Barang produksi merupakan output (keluaran) dari proses produksi yang sangat bergantung pada faktor produksi sebagai input (masukan). 61

62 Semakin besar jumlah faktor produksi (input) yang masuk dalam proses produksi, semakin besar pula jumlah produk (output) yang dihasilkan. 3. Teori Produsen dan Fungsi Produksi Teori produsen merupakan teori yang membahas hubungan antara tingkat produksi dengan jumlah faktor-faktor produksi dan hasil penjualan outputnya. Fungsi produksi merupakan suatu fungsi atau persamaan yang menunjukkan hubungan fisik antara jumlah faktorfaktor produksi yang dipergunakan dengan jumlah produk yang dihasilkan per satuan waktu, tanpa memperhatikan harga-harga, baik harga faktor-faktor produksi maupun harga produk. Dalam teori ekonomi, fungsi produksi diasumsikan tunduk pada suatu hukum yang disebut: The Law of Diminishing Returns (Hukum Kenaikan Hasil Berkurang; yang artinya apabila penggunaan satu macam input ditambah sedang input-input yang lain tetap maka tambahan output yang dihasilkan dari setiap tambahan satu unit input yang ditambahkan tadi mulamula naik, tetapi kemudian terus-menerus akan menurun jika input tersebut terus ditambahkan. Secara Matematis Hukum The Law of Diminishing Returns (Hukum Kenaikan Hasil Berkurang, adalah sebagai berikut. Marginal Physical Product (MPP) Faktor-faktor yang mempengaruhi produksi, adalah sebagai berikut. 1) Sumber daya alam, seperti tanah, air, hewan, dan tumbuhan; 2) Sumber daya manusia, seperti tingkat pendidikan, skill (keterampilan yang dimiliki oleh manusia tersebut); 3) Sumber daya modal; 4) Sumber daya pengusaha, seperti planning, organizing, controlling, dan actuating. D. Peran Konsumen dan Produsen dalam Circular Flow 1. Circular Flow Model Dua Sektor Dalam model ini terdapat dua pelaku ekonomi yaitu: 1) Konsumen (Rumah Tangga) sebagai pelaku ekonomi pertama, berperan sebagai penyedia faktor produksi (tenaga kerja, tanah, dan modal) bagi produsen. 2) Produsen sebagai pelaku ekonomi kedua, berperan sebagai pengelola berbagai faktor produksi yang ditawarkan oleh konsumen untuk diproses dalam proses produksi menjadi barang dan jasa. Barang dan jasa ini, kemudian akan dijual kepada rumah tangga konsumen melalui pasar barang. Perhatikan gambar berikut. TP MPPx = X Keterangan: TP adalah Total Product/Output Total X adalah Input variable yang digunakan 62

63 2. Circular Flow Model Tiga Sektor Dalam model ini terdapat tiga pelaku ekonomi, yaitu: 1) Konsumen (rumah tangga) sebagai pelaku ekonomi pertama, berperan sebagai penyedia faktor produksi (tenaga kerja, tanah, dan modal) bagi produsen. 2) Produsen sebagai pelaku ekonomi kedua, berperan sebagai pengelola berbagai faktor produksi yang ditawarkan oleh konsumen untuk diproses dalam proses produksi menjadi barang dan jasa. Barang dan jasa ini, kemudian akan dijual kepada rumah tangga konsumen melalui pasar barang. 3) Pemerintah, berperan sebagai pengontrol kerja sama antara produsen dan konsumen. Dalam hal ini pemerintah memberikan subsidi dan pajak terhadap barang dan jasa. Perhatikan diagram berikut. 3. Circular Flow Model Empat Sektor Dalam model ini terdapat empat pelaku ekonomi, yaitu: 1) Konsumen (Rumah Tangga) sebagai pelaku ekonomi pertama, berperan sebagai penyedia faktor produksi (tenaga kerja, tanah, dan modal) bagi produsen. 2) Produsen sebagai pelaku ekonomi kedua, berperan sebagai pengelola berbagai faktor produksi yang ditawarkan oleh konsumen untuk diproses dalam proses produksi menjadi barang dan jasa. Barang dan jasa ini, kemudian akan dijual kepada rumah tangga konsumen melalui pasar barang. 3) Pemerintah, berperan sebagai pengontrol kerja sama antara produsen dan konsumen. Dalam hal ini pemerintah memberikan subsidi dan pajak terhadap barang dan jasa. 4) Luar Negeri, adanya hubungan internasional memungkinkan pemerintah, konsumen,dan produsen untuk melakukan ekspor dan impor. Perhatikan gambar berikut. 63

64 Pelajaran 3 Permintaan dan Penawaran Memahami konsep ekonomi dalam kaitannya dengan permintaan, penawaran, harga keseimbangan, dan pasar. A. Permintaan Mengidentifikasi faktor-faktor yang memengaruhi permintaan dan penawaran. Menjelaskan hukum permintaan dan hukum penawaran serta asumsi yang mendasarinya. Mendeskripsikan pengertian harga dan jumlah keseimbangan. 1. Permintaan adalah jumlah kesanggupan konsumen untuk membeli barang atau jasa pada berbagai tingkat harga tertentu dan waktu tertentu. 2. Kurva Permintaan P O D Q 3. Hukum Permintaan Apabila harga suatu jenis barang atau jasa naik, maka jumlah yang diminta akan berkurang dan sebaliknya, apabila harga turun, maka jumlah yang diminta akan bertambah. 4. Dalam Permintaan dikenal dengan istilah Ceteris Paribus yang artinya hal-hal yang memengaruhi permintaan barang selain harga barang yang bersangkutan dianggap tetap atau sama. 5. Faktor-faktor yang memengaruhi permintaan barang dan jasa adalah sebagai berikut. 1) Pendapatan masyarakat; 2) Selera konsumen; 3) Barang pengganti/barang subtitusi; 4) Intensitas kebutuhan; 5) Ramalan konsumen; 6) Harga barang komplementer. 6. Fungsi Permintaan adalah persamaan yang menggambarkan hubungan antara variabel harga dengan jumlah barang yang diminta. Persamaannya adalah sebagai berikut. Q = -ap + b B. Penawaran Penawaran adalah jumlah yang menggambarkan kesanggupan produsen untuk menjual barang 64

65 atau jasa pada berbagai kemungkinan harga barang atau jasa pada suatu periode waktu tertentu. Kurva Penawaran Fungsi Penawaran adalah persamaan yang menggambarkan hubungan antara variabel harga dengan jumlah barang yang ditawarkan. Persamaannya adalah sebagai berikut. P S Q = -ap b O Q Hukum Penawaran Apabila harga barang tertentu naik maka penawaran barang yang bersangkutan akan meningkat. Faktor-faktor yang memengaruhi pena waran, adalah sebagai berikut. 1) Ramalan produsen; 2) Harga faktor produksi; 3) Munculnya produk baru; 4) Teknologi; 5) Biaya produksi; 6) Adanya pajak dan subsidi. C. Harga Keseimbangan Harga keseimbangan adalah keadaan dimana tingkat harga pada saat jumlah barang yang diminta pembeli sama persis dengan jumlah yang ditawarkan penjual. Perhatikan gambar kurva berikut. S Titik Keseimbangan D 65

66 Pelajaran 4 Pasar Memahami konsep ekonomi dalam kaitannya dengan permintaan, penawaran, harga keseimbangan, dan pasar. A. Pasar Barang Mendeskripsikan berbagai bentuk pasar barang. Mendeskripsikan pasar input, pengertian harga dan jumlah keseimbangan. Penggolongan pasar menurut banyaknya Penjual terbagi atas: 1) Pasar Persaingan Sempurna a) Ciri-ciri pasar persaingan sempurna Ada banyak penjual; Barang dan jasa yang diperjualbelikan bersifat homogen; Produsen bebas keluar masuk pasar; Ada informasi sempurna. b) Keseimbangan Produsen di Pasar Persaingan Sempurna Keseimbangan produsen tercapai bila: 1. MR=MC 2. MC Menaik MR (Marginal Revenue) adalah tambahan pendapatan (revenue) yang diperoleh produsen setiap kali menambah output sebesar satu satuan. MC (Marginal Cost) adalah tambahan biaya (cost) yang dibayar produsen setiap kali menambah output sebesar satu satuan. Dalam bentuk persamaan matematis, MR dan MC dapat dinyatakan sebagai berikut. TC TR MC = MR = Q Q 2) Pasar Monopoli a) Ciri-ciri pasar monopoli Ciri-ciri pasar monopoli adalah sebagai berikut: hanya satu penjual; barang yang diproduksi langka; barriers to entry b) Keseimbangan produsen di pasar monopoli hampir sama dengan produsen di pasar persaingan sempurna, monopolis ak an mencapai keseimbangan jik a ia memproduksi tingkat output yang menghasilkan keuntungan maksimum atau kerugian minimum. Syarat tercapainya keseimbangan adalah: 1. MR = MC; 2 Pada saat MC menaik. 3) Pasar Oligopoli a) Ciri-Ciri Pasar Oligopoli Ciri-ciri pasar oligopoli adalah sebagai berikut. ada beberapa produsen yang menguasai pasar; 66

67 output yang diproduksi sejenis; masing-masing penjual mempunyai kekuatan untuk menentukan harga jual output; ada hambatan bagi produsen baru untuk memasuki pasar. Dapat disimpulkan pasar oligopoli adalah model pasar di mana ada beberapa produsen yang memproduksi output sejenis dan masing-masing penjual mempunyai kekuatan untuk menentukan harga outputnya. b) Keseimbangan produsen di pasar oligopoli akan tercapai jika keseimbangan produsen di pasar oligopoli sama dengan syarat di pasar persaingan sempurna dan monopoli. 1. MR = MC 2. Pada saat MC menaik 4) Pasar Persaingan Monopolistik a) Ciri-Ciri Pasar Persaingan Monopolistik ada banyak penjual/produsen, tetapi seorang produsen masih memiliki kekuatan untuk menetapkan harga jualnya; barang dan jasa bersifat homogen terdiferensiasi; tidak ada hambatan bagi produsen baru untuk memasuki pasar. b) Keseimbangan Produsen di Pasar Persaingan Monopolistik Keseimbangan produsen tercapai bila: 1. MR = MC; 2. Pada saat MC menaik. B. Pasar Input a. Permintaan Input merupakan perhitungan berapa banyak input yang diminta produsen bergantung pada berapa besar output yang direncanakan untuk diproduksi. Berapa banyak output yang direncanakan untuk diproduksi bergantung pada perhitungan mengenai tingkat output yang akan menghasilkan keuntungan maksimum. b. Penawaran Input merupakan penawaran tenaga kerja. Penawaran ini memiliki karakteristik khusus. Apabila tingkat upah sudah sangat tinggi, tenaga kerja akan cenderung lebih suka menggunakan waktu yang dimiliki untuk bersantai daripada bekerja. c. Keseimbangan Pasar Input Keseimbangan pasar input terbentuk dari kekuatan tarik-menarik permintaan input dan penawaran input. 67

68 Pelajaran 5 Kebijakan Ekonomi Memahami kebijakan pemerintah dalam bidang ekonomi. Mendeskripsikan perbedaan antara ekonomi mikro dan ekonomi makro. Mendeskripsikan masalah-masalah yang dihadapi pemerintah di bidang ekonomi. 1. Pengeluaran rumah tangga (konsumsi rumah tangga); 2. Pengeluaran pemerintah ; 3. Pengeluaran perusahaan (investasi); 4. Ekspor dan impor. A. Teori Ekonomi Mikro Teori mikro ekonomi merupakan salah satu bidang studi dalam ilmu ekonomi yang menganalisis mengenai bagian-bagian kecil dari keseluruhan kegiatan perekonomian. Dalam teori mikro ekonomi masalah ekonomi dibedakan menjadi 3 yaitu: 1. Apakah jenis-jenis barang dan jasa yang perlu diproduksi? 2. Bagaimanakah barang dan jasa yang diperlukan masyarakat akan dihasilkan? 3. Untuk siapakah barang dan jasa perlu dihasilkan? B. Teori Ekonomi Makro Teori makro ekonomi adalah teori yang menganalisis masalah tentang keseluruhan kegiatan per ekonomian. Dalam makro ekonomi menganalisis mengenai pengeluaran agregat yang terdiri dari 4 komponen yaitu: C. Kebijakan Ekonomi Sumber gambar : Berkas:Circulation_in_macroeconomics.svg Langkah-langkah pemerintah untuk mengatasi masalah pengangguran dan inflasi dibedakan menjadi 2 bentuk yaitu: 1. Kebijakan Fiskal Yaitu kebijakan ekonomi yang digunakan pemerintah untuk mengolah/mengarahkan perekonomian ke kondisi yang lebih baik atau diinginkan dengan cara mengubah-ubah penerimaan dan pengeluaran pemerintah. 68

69 2. Kebijakan Moneter adalah upaya mengendalikan perekonomian makro ke kondisi yang lebih baik dengan cara mengatur jumlah uang yang beredar. Melalui kebijakan moneter, pemerintah dapat mempertahankan, menambah atau mengurangi jumlah uang yang beredar dalam upaya mempertahankan kemampuan ekonomi bertumbuh, sekaligus mengendalikan inflasi. 69

70 Pelajaran 6 PDB, PDRB, PNB, dan Pendapatan Nasional Memahami Produk Domestik Bruto (PDB), Produk Domestik Regional Bruto (PDRB), Pendapatan Nasional Bruto (PNB), Pendapatan Nasional (PN). A. Produk Domestik Bruto (PDB) Menjelaskan konsep PDB, PDRB, PNB, PN. Menjelaskan manfaat perhitungan pendapatan nasional. Membandingkan PDB dan pendapatan per kapita Indonesia dengan negara lain. Mendeskripsikan indeks harga dan inflasi. adalah nilai pasar semua barang dan jasa yang diproduksi oleh suatu negara pada periode tertentu. PDB digunakan untuk menghitung pendapatan nasional. B. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) adalah total nilai produki barang dan jasa yang diproduksi di wilayah (regional) tertentu dalam kurun waktu tertentu. Ada tiga pendekatan dalam penghitungan PDRB antara lain: a. Pendekatan Produksi adalah jumlah nilai barang dan jasa akhir yang dihasilkan oleh berbagai unit produksi di suatu wilayah dalam jangka waktu tertentu. b. Pendekatan Pendapatan adalah total keseluruhan pendapatan dari seluruh lapisan masyarakat yang berasal dari penggunan faktor produksi. Secara Matematis dapat dirumuskan sebagai berikut. Y = upah + sewa + bunga + keuntungan c. Pendekatan Pengeluaran adalah total keseluruhan pengeluaran untuk membeli barang dan jasa akhir oleh: 1) Pengeluaran konsumsi rumah tangga dan lembaga swasta yang tidak mencari untung. 2) Konsumsi pemerintah. 3) Pembentukan modal tetap domestik bruto. 4) Perubahan stok. 5) Ekspor neto, dalam jangka waktu tertentu (biasanya satu tahun). Ekspor neto adalah ekspor dikurangi impor. Secara matematis dapat dirumuskan sebagai berikut. Y= C + I + G + (X M) C. Produk Nasional Bruto (PNB) adalah jumlah barang dan jasa yang dihasilkan oleh faktor-faktor produksi milik warga negara 70

71 baik yang tinggal di dalam negeri maupun di luar negeri, tetapi tidak termasuk warga negara asing yang tinggal di negara tersebut. D. Pendapatan Nasional disebut juga dengan Net National Product atas dasar harga pasar yaitu GNP dikurangi depresiasi/penyusutan atas barang modal dalam proses produksi selama satu tahun. Secara matematis dapat dirumuskan sebagai berikut. NNP = GNP Depresiasi E. Kelemahan Perhitungan Pendapatan Nasional Berikut adalah kelemahan dalam perhitungan pendapatan nasional yaitu: 1. Terjadinya double counting atau perhitungan ganda sehingga jumlah nilai pendapatan nampak lebih besar dari yang sebenarnya; 2. Kesulitan dalam memisahkan antara final goods (barang akhir) dan intermediate goods (barang antara: barang yang masih dalam proses). 3. Keterbatasan data yang lengkap di semua sektor ekonomi sehingga sulit dalam menentukan jumlah produk secara tepat. F. Komponen Perhitungan Pendapatan Nasional 1. Produk Nasional Bruto GNP = GDP produk netto terhadap luar negeri 2. NNP (Netto National Product) NNP = GNP penyusutan 4. PI (Personal Income) PI = NNI (laba ditahan jaminan sosial + transfer payment) 5. DI (Disposable Income) DI = PI pajak langsung 6. Pendapatan per kapita = GNP/jumlah penduduk G. Manfaat Perhitungan Pendapatan Nasional 1. Mengetahui tingkat kemakmuran; 2. Mengevaluasi kinerja perekonomian; 3. Membandingkan kinerja ekonomi antarsektor; 4. Sebgai indikator perbandingan kualitas standar hidup suatu negara; 5. Sebagai ukuran dan perbandingan pertumbuhan ekonomi dan kekayaan suatu negara; 6. Sebagai perbandingan kualitas standar hidup satu negara dengan negara lain. H. Inflasi adalah suatu proses meningkatnya harga-harga secara umum dan terus-menerus yang berkaitan dengan mekanisme pasar. Hal ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor, antara lain adalah konsumsi masyarakat yang meningkat, berlebihnya likuiditas di pasar yang memicu konsumsi atau bahkan spekulasi, adanya ketidaklancaran distribusi barang. Cara menghitung Inflasi: IHK = P Q t 0 P Q NNI (Net National Income) NNI = NNP pajak tidak langsung 71

72 Pelajaran 7 Konsumsi dan Tabungan Memahami konsumsi dan investasi. A. Konsumsi (Consumption) Mendeskripsikan fungsi konsumsi dan fungsi tabungan. Mendeskripsikan kurva permintaan investasi. Adalah suatu kegiatan yang bertujuan mengurangi atau menghabiskan daya guna suatu benda, baik berupa barang maupun jasa, untuk memenuhi kebutuhan dan kepuasan secara langsung. Biasanya tingkat konsumsi dipengaruhi secara langsung oleh besarnya pendapatan yang siap dibelanjakan. Jadi, Semakin besar pendapatan yang siap untuk dibelanjakan (disposable income), maka akan semakin besar pula tingkat kensumsinya. Secara matematis, dapat ditunjukkan dalam persamaan berikut ini. di mana: C = a = C = a + by atau C = a + mpcy tingkat konsumsi konsumsi otonomus b atau mpc = marginal propensity to consume Y = pendapatan yang siap dibelanjakan disposable income B. Tabungan (Saving) adalah pendapatan disposable yang disimpan atau dengan kata lain tidak digunakan dalam pengeluaran konsumsi. Secara matematis dapat dirumuskan sebagai berikut. Y = C + S atau S = Y C Kemudian didapatkan: S = -a + (1 b) Y Keterangan : S = besarnya tabungan (saving) A = konsumsi yang harus dipenuhi pada saat pendapatan nol 1 b = marginal prospensity to save Y = pendapatan nasional C. Investasi Besar kecilnya investasi dipengaruhi oleh motif dan profit. Kurva permintaan investasi bentuknya berlereng menurun dari kiri atas ke kanan bawah atau berlereng negatif. Jadi dapat ditarik kesimpulan dari hubungan antara investasi dan tingkat suku bunga bahwa permintaan investasi merupakan fungsi dari suku bunga dan hubungan antara dua variabel tersebut merupakan hubungan yang negatif. 72

73 Pelajaran 8 Uang dan Bank Memahami uang dan perbankan. A. Uang Menjelaskan konsep permintaan dan penawaran uang. Membedakan peran bank umum dan bank sentral. Mendeskripsikan kebijakan pemerintah di bidang moneter. Adalah alat pembayaran yang sah yang diterima secara umum di masyarakat. B. Fungsi Uang 1. Penimbun kekayaan; 2. Alat tukar; 3. Alat pembayaran untuk kegiatan ekonomi; 4. Satuan hitung; 5. Pengalihan nilai. C. Faktor-Faktor yang Memengaruhi Permintaan dan Penawaran Uang Faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan uang adalah: 1. Untuk transaksi; 2. Untuk berjaga-jaga; 3. Untuk spekulasi. Faktor-faktor yang memengaruhi penawaran uang adalah: 1. Pendapatan; 2. Tingkat suku bunga; 3. Harga barang; 4. Selera; 5. Tingkat inflasi tingkat produksi dan pendapatan nasional. D. Bank Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lain dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. Jenis-jenis Bank 1. Bank Sentral Bank Sentral adalah Bank Indonesia yang memiliki tugas pokok sebagai berikut. a. menetapkan dan melaksanakan kebijakan moneter; b. mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran; c. mengatur dan mengawasi bank umum. 2. Bank Umum Adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional dan atau berdasarkan prinsip syariah, yang dalam kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. 73

74 Tugas Bank Umum adalah: a. Menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan berupa giro, deposito berjangka, sertifikat deposito, tabungan, dan bentuk lainnya; b. Memberi kredit kepada masyarakat; c. Menyediakan jasa-jasa bank lainnya (services). 3. Bank Perkreditan adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya tidak memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. 74

75 Pelajaran 9 Tenaga Kerja Memahami kondisi ketenagakerjaan dan dampaknya terhadap pembangunan ekonomi. A. Tenaga Kerja Mengklasifikasi ketenagakerjaan. Mendeskripsikan tujuan pembangunan. Mendeskripsikan proses pertumbuhan ekonomi. Mendeskripsikan pengangguran beserta dampaknya terhadap pembangunan nasional. Adalah penduduk yang ada dalam batas usia kerja, sedangkan penduduk di luar batas usia kerja tidak termasuk tenaga kerja. Tenaga kerja terdiri atas: 1) Angkatan Kerja Adalah golongan penduduk dalam batas usia kerja yang sedang bekerja atau sedang mencari pekerjaan, mempunyai pekerjaan tetap, tetapi untuk sementara tidak bekerja dan tidak mempunyai pekerjaan sama sekali, tetapi aktif mencari pekerjaan. 2) Bukan Angkatan Kerja Bukan angkatan kerja adalah penduduk dalam usia kerja yang tidak bekerja, tidak mempunyai pekerjaan, dan tidak sedang mencari pekerjaan (pelajar, mahasiswa, ibu-ibu rumah tangga), serta menerima pendapatan, tetapi bukan merupakan imbalan langsung atas suatu kegiatan produktif (pensiunan, veteran perang, dan penderita cacat yang menerima santunan). B. Pengangguran Adalah orang yang tidak memiliki pekerjaan atau orang yang sedang mencari pekerjaan. Penganggur semacam ini dikategorikan sebagai penganggur terbuka. Pengangguran menurut penyebabnya dibedakan menjadi: a. Pengangguran Normal Pengangguran normal adalah pengangguran sementara yang terjadi karena adanya keinginan pekerja untuk memperoleh pekerjaan yang lebih baik. b. Pengangguran Struktural Pengangguran struktural adalah pengangguran yang terjadi karena perubahan dalam struktur atau komposisi perekonomian. c. Pengangguran Friksional Pengangguran yang terjadi karena kesulitan temporer dalam mempertemukan pencari kerja dan kesempatan kerja yang tersedia akibat terbatasnya informasi kerja atau ada informasi kerja, tetapi tidak dapat tersampaikan pada pencari kerja. 75

76 d. Pengangguran Teknologi Pengangguran yang disebabkan oleh penggunaan mesin dan kemajuan teknologi disebut pengangguran teknologi. e. Pengangguran Musiman Pengangguran yang terjadi karena adanya perubahan musim yang memaksa tenaga kerja tidak bisa bekerja. Pengangguran menurut lamanya jam kerja, dibedakan menjadi: a. Pengangguran Terbuka Pengangguran terbuka terjadi karena pertambahan lowongan pekerjaan lebih rendah dari pertambahan tenaga kerja. b. Pengangguran Tersembunyi Pengangguran yang terjadi karena kelebihan tenaga kerja dalam kegiatan produksi semacam disebut pengangguran tersembunyi. c. Setengah Pengangguran Setengah pengangguran adalah pengangguran yang terjadi karena tenaga kerja bekerja di bawah jam kerja normal atau bekerja penuh waktu, tetapi produktivitasnya rendah. C. Dampak Pengangguran Dampak Pengangguran terhadap pembangunan ekonomi adalah: a. rendahnya pendapatan nasional; b. rendahnya tingkat kemakmuran nasional; c. rendahnya tingkat akumulasi modal; d. rendahnya pertumbuhan ekonomi; e. rendahnya kualitas hidup; f. meningkatnya tindak kriminal; g. rendahnya stabilitas nasional. D. Upaya Pemerintah dalam Mengatasi Pengang guran a. melakukan penanaman modal; b. membuka lowongan kerja untuk mengurangi pengangguran; c. program pendidikan dan pelatihan kerja; d. melatih penduduk untuk berjiwa wirausaha. 76

77 Pelajaran 10 Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) Memahami APBN dan APBD. Menjelaskan pengertian, fungsi, tujuan APBN dan APBD. Mengidentifikasi sumber-sumber penerimaan pemerintah pusa dan pemerintah daerah. Mendeskripsikan kebijakan pemerintah di bidang fiskal. Mengidentifikasi jenis-jenis pengeluaran pemerintah pusat dan pemerintah daerah. A. Anggaran Pendapatan Belanja Negara APBN terdiri atas: 1. anggaran pendapatan bersumber dari penerimaan pajak, penerimaan bukan pajak, dan hibah; 2. anggaran belanja digunakan untuk keperluan penyelenggaraan tugas pemerintahan pusat dan pelaksanaan perimbangan keuangan antara pemerintah pusat dan daerah; 3. pembiayaan merupakan setiap penerimaan yang perlu dibayar kembali dan/atau pengeluaran yang akan diterima kembali, baik pada tahun anggaran yang bersangkutan maupun tahun-tahun anggaran berikutnya. B. Anggaran Pendapatan Belanja Daerah Adalah rencana keuangan pemerintah daerah di Indonesia yang disetujui oleh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah dalam masa satu tahun. APBD terdiri atas: 1. Anggaran pendapatan, meliputi Pendapatan Asli Daerah/PAD (berupa pajak daerah, retribusi daerah, hasil pengelolaan kekayaan daerah, dan penerimaan lainnya), dana perimbangan (meliputi Dana Bagi Hasil, Dana Alokasi Umum (DAU), dan Dana Alokasi Khusus (DAK), dan pendapatan lainlain termasuk di dalamnya hibah atau dana darurat. 2. Anggaran belanja, digunakan untuk keperluan penyelenggaraan tugas pemerintahan di daerah. 3. Pembiayaan, adalah setiap penerimaan yang perlu dibayar kembali dan/atau pengeluaran yang akan diterima kembali, baik pada tahun anggaran yang bersangkutan maupun tahuntahun anggaran berikutnya. 77

78 C. Fungsi APBN dan APBD APBN dan APBD memiliki fungsi sebagai berikut. 1. Fungsi Otorisasi, bahwa anggaran negara/ daerah menjadi dasar untuk melaksanakan pendapatan dan belanja pada tahun yang bersangkutan. 2. Fungsi perencanaan, mengandung arti bahwa anggaran negara menjadi pedoman dalam merencanakan kegiatan pada tahun yang bersangkutan. 3. Fungsi pengawasan, artinya bahwa anggaran negara daerah menjadi pedoman dalam menilai apakah kegiatan penyelenggaraan pemerintahan negara sesuai dengan ketentuan atau tidak. 4. Fungsi alokasi, bertujuan untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas perekonomian. 5. Fungsi distribusi, bertujuan untuk pemerataan anggaran negara berdasar kebijakan negara. 6. Fungsi stabilisasi, APBN atau APBD sebagai alat untuk memelihara dan mengupayakan keseimbangan fundamental perekonomian. 78

79 Pelajaran 11 Pasar Modal Mengenal Pasar modal. A. Pasar Modal Mengenal jenis produk dalam bursa efek. Mendeskripsikan mekanisme kerja bursa efek. Adalah suatu pasar yang memperdagangkan saham, obligasi, dan jenis surat berharga lainnya dengan memakai jasa para perantara pedagang efek. B. Peran dan Fungsi Pasar Modal Peran atau fungsi pasar modal adalah sebagai berikut. 1. fungsi tabungan (savings function); 2. fungsi kekayaan (wealth function); 3. fungsi likuiditas (liquidity function); 4. fungsi pinjaman (credit function). C. Manfaat Pasar Modal Manfaat pasar modal adalah sebagai berikut. 1. Pasar modal sebagai pengalokasian dana. 2. Pasar modal sebagai alternatif investasi. 3. Mendukung para investor untuk memiliki perusahaan yang sehat. 4. Peningkatan aktivitas ekonomi nasional. Produk Pasar Modal Indonesia adalah sebagai berikut. 1. Saham adalah sertifikat yang menunjukkan bukti kepemilikan suatu perusahaan. Saham ditentukan dalam satuan perdagangan saham (round lot). Dilihat dari jenisnya, saham dapat dibedakan menjadi saham biasa (common stock) dan saham preferen (preferred stock). 2. Obligasi (Bond) adalah sertifikat yang berisi kontrak antara investor dan perusahaan, yang menyatakan bahwa investor tersebut atau pemegang obligasi telah meminjamkan sejumlah uang kepada perusahaan. 3. Derivatif adalah efek yang diturunkan dari instrumen efek lain yang disebut underlying. 4. Bukti Right adalah surat berharga yang memberikan hak bagi investor untuk membeli saham baru yang dikeluarkan oleh emiten. 5. Waran adalah hak untuk membeli saham biasa pada waktu dan harga yang sudah ditentukan. 6. Reksa Dana adalah sekumpulan saham, obligasi, serta efek lain yang dibeli oleh sekelompok investor dan dikelola oleh sebuah perusahaan investasi yang profesional. 79

80 Pelajaran 12 Perdagangan Internasional Memahami perekonomian terbuka. A. Perdagangan Internasional 80 Mengidentifikasi manfaat, keuntungan, dan faktor-faktor pendorong perdagangan internasional. Mengidentifikasi kurs tukar valuta asing dan neraca pembayaran. Menjelaskan konsep tarif, kuota, larangan ekspor, larangan impor subsidi, premi, diskriminasi harga, dan dumping. Menjelaskan pengertian devisa, fungsi sumber-sumber devisa, dan tujuan penggunaannya. Perdagangan internasional adalah perdagangan yang dilakukan oleh penduduk suatu negara dengan penduduk negara lain atas dasar kesepakatan bersama. Ada dua macam perdagangan internasional, yaitu ekspor dan impor. Ekspor adalah kegiatan menjual barang atau jasa dari dalam negeri ke luar negeri. Impor adalah kegiatan membeli barang atau jasa dari luar negeri ke dalam negeri. B. Faktor Penyebab Terjadinya Perdagangan Internasional Faktor penyebab terjadinya perdagangan internasional adalah sebagai berikut. 1) Untuk memenuhi kebutuhan barang dan jasa dalam negeri; 2) Motivasi suatu negara untuk memperoleh keuntungan dan meningkatkan pendapatan negara; 3) Perbedaan kemampuan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam mengolah sumber daya ekonomi; 4) Kelebihan produk dalam negeri; 5) Perbedaan sumber daya alam, iklim, tenaga kerja, budaya, dan jumlah penduduk yang menye babkan adanya perbedaan hasil produksi dan adanya keterbatasan produksi; 6) Adanya kesamaan selera terhadap suatu barang; 7) Terjadinya era globalisasi. C. Manfaat Perdagangan Internasional Menurut Sadono Sukirno, manfaat perdagangan internasional adalah sebagai berikut. 1) Memperoleh barang yang tidak dapat diproduksi di negeri sendiri; 2) Memperoleh keuntungan dari spesialisasi; 3) Memperluas pasar dan menambah keuntungan;

81 4) Dengan Perdagangan luar negeri memungkinkan suatu negara untuk mempelajari teknik produksi yang lebih efesien dan caracara manajemen yang lebih modern. D. Tujuan Kebijakan Perdagangan Internasional Perhatikan tujuan kebijakan Perdagangan Internasional berikut ini. 1) Meningkatkan diversifikasi produksi. 2) Membuka kesempatan kerja. 3) Menambah pendapatan negara 4) Melindungi industri dalam negeri yang sedang berkembang 5) Memperbaiki neraca pembayaran internasional 6) Menghindarkan efek politik dumping E. Kebijakan Pembatasan Perdagangan Internasional 1) Tarif merupakan pajak yang dikenakan atas barang-barang yang melewati batas suatu negara. 2) Kuota merupakan batas maksimum barang yang diizinkan melewati batas suatu negara. 3) Subsidi adalah bantuan keuangan dari pemerintah atau lembaga negara 4) Larangan ekspor dan larangan impor 5) Diskriminasi harga adalah penetapan harga yang berbeda untuk barang yang sama biasanya digunakan oleh suatu negara pada saat menetapkan kebijakan perdagangan internasional 6) Politik Dumping adalah sistem perdagangan dengan cara menjual barang di luar negeri dengan harga yang lebih murah dibandingkan harga di dalam negeri. F. Pembayaran Internasional Neraca Pembayaran Internasional adalah ikhtisar yang mencatat semua transaksi ekonomi yang dilakukan penduduk satu negara dengan penduduk negara lain pada waktu tertentu. 1. Manfaat neraca pembayaran internasional adalah sebagai berikut. 1) Membantu dalam melakukan evaluasi dan menentukan kebijakan ekonomi; 2) Mengetahui keadaan keuangan negara yang terkait dengan pembayaran luar negeri; 3) Mengetahui dinamika perdagangan luar negeri; 4) Mengetahui berapa besarnya sumbangan dari perdagangan internasional kepada penerimaan negara. 2. Komponen neraca pembayaran internasional, adalah sebagai berikut. 1) Neraca Transaksi sedang Berjalan (Current Account) merupakan jumlah saldo dari neraca perdagangan barang ekspor dan impor, neraca perdagangan jasa ekspor dan impor, dan transaksi yang tidak menimbulkan hak atau kewajiban secara yuridis bagi negara yang menerimanya. 2) Neraca Lalu Lintas Modal (Capital Account) merupakan neraca yang mencatat arus modal pemerintah dan swasta yang keluar dan masuk dari dan dalam negeri. Valuta Asing adalah alat pembayaran yang digunakan dalam transaksi internasional. Pasar Valuta Asing adalah tempat terjadinya transaksi jual beli berbagai jenis mata uang asing. Sumber perolehan devisa negara adalah ekspor barang dan jasa, penanaman modal ke luar negeri, pinjaman luar negeri, dan hibah atau grant. 81

82 Pelajaran 13 Perusahaan Jasa dan Dagang Memahami penyusunan siklus akuntansi perusahaan jasa. Memahami penyusunan siklus akuntansi perusahaan jasa Memahami penyusunan siklus akuntansi perusahaan dagang Memahami penutupan siklus akuntansi perusahaan dagang 82 Mendeskripsikan akuntansi sebagai sistem informasi. Menafsirkan persamaan akuntansi. Mencatat transaksi berdasarkan mekanisme debit dan kredit. Mencatat transaksi/ dokumen ke dalam jurnal umum. Melakukan posting dari jurnal ke buku besar. Membuat ikhtisar siklus akuntansi perusahaan jasa. Menyusun laporan keuangan perusahaan jasa. Mencatat transaksi/ dokumen ke dalam jurnal khusus. Melakukan posting dari jurnal khusus ke buku besar. Menghitung harga pokok penjualan. Membuat ikhtisar siklus akuntansi perusahaan dagang. Menyusun laporan keuangan perusahaan dagang. A. Pengertian Akuntansi Membuat jurnal penutupan. Melakukan posting jurnal penutupan ke buku besar. Membuat neraca saldo setelah penutupan buku. Akuntansi merupakan seni pencatatan, penggolongan, dan ikhtisar transaksi dan kejadian yang bersifat keuangan yang mempunyai nilai daya guna dan efisiensi sehingga mudah dimengerti. B. Prinsip-Prinsip Akuntansi Berikut beberapa prinsip akuntansi. 1. Entitas Bisnis (Bussiness Entity) adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan keuangan yang menyangkut suatu kesatuan usaha, tidak boleh dicampur dengan kesatuan usaha lain atau dengan pemiliknya, dan sebaliknya.

83 2. Objektivitas memiliki maksud bahwa catatan dan laporan akuntansi harus berdasarkan pada data yang dapat dipercaya sebagai laporan yang menyajikan informasi yang tepat dan berguna. 3. Biaya (Cost) artinya bahwa menetapkan bahwa harta atau jasa yang dibeli atau diperoleh dicatat atas dasar biaya yang sesungguhnya disepakati dalam transaksi. C. Perusahaan Jasa Perusahaan jasa adalah perusahaan yang memproduksi produksi yang tidak berwujud. Karak teristik perusahaan jasa adalah sebagai berikut. 1) Kesulitan dalam menilai kualitas; 2) Penggunaan tenaga kerja yang intensif; 3) Tidak ada persediaan penyangga. Persamaan Dasar Akuntansi adalah H = M H = U + M Keterangan : H = utang M = Modal U = Utang Dalam persamaan akuntansi akan menimbulkan hal-hal sebagai berikut. 1) Setiap transaksi akan memengaruhi dua sisi pada persamaan akuntansi; 2) Transaksi yang dilakukan secara tunai akan langsung berpengaruh pada kas; 3) Kedua sisi persamaan harus selalu seimbang. Laporan Laba Rugi a. Pendapatan usaha b. Beban usaha c. Pendapatan di luar usaha d. Beban di luar usaha Laporan perubahan modal merupakan daftar yang berisi tentang perubahan modal setelah perusahaan melakukan kegiatan selama perode tertentu.unsur-unsur dalam laporan perubahan modal adalah modal awal, prive (penarikan pribadi, saldo laba rugi, modal akhir). Neraca Unsur-unsur neraca, adalah: a. Harta yang terdiri dari harta lancar antara lain adalah investasi jangka panjang, harta tetap, dan harta tak berwujud. b. Utang terdiri dari utang jangka panjang dan utang jangka pendek. c. Modal. Jurnal adalah media dalam proses akuntansi yang menjadi dasar bagi penentuan ke akun mana suatu transaksi dicatat, beberapa jumlah uang yang dicatat, di sisi mana dicatat, dan keterangan singkat tentang transaksi. Setelah dicatat pada jurnal, transaksi dimasukkan ke dalam buku besar. Neraca saldo adalah daftar yang memuat saldo dari akun-akun yang terdapat dalam buku besar. Jurnal penyesuaian berfungsi untuk mengubah sedemikian rupa nilai akun sehingga neraca saldo memperlihatkan saldo sebenarnya dari harta, utang, pendapatan, dan beban. Akun-akun yang disesuaikan pada akhir periode akuntansi adalah: 1) Pendapatan diterima di muka; 2) Beban dibayar di muka; 3) Piutang penghasilan; 4) Beban yang masih harus dibayar; 5) Penyusutan aktiva tetap; 6) Pemakaian perlengkapan. Kertas kerja adalah media pencatatan neraca saldo, jurnal penyesuaian laporan laba rugi dan neraca yang disusun secara logis untuk mempermudah penyusunan laporan keuangan. 83

84 Jurnal penutup adalah jurnal yang dibuat pada akhir periode akuntansi untuk menutup akun pada laporan laba-rugi dan akun prive. D. Perusahaan Dagang Perusahaan dagang adalah perusahaan yang kegiatannya melakukan pembelian barang kemudian dijual kembali tanpa merubah bentuk barang tersebut. 1. Ciri-ciri perusahaan dagang adalah sebagai berikut: 1) Pendapatan pokok berasal dari penjualan barang; 2) Melakukan pembelian barang untuk dijual kembali tanpa diolah; 3) Harga pokok penjualan adalah selisih antara persediaan awal ditambah pembelian bersih dikurangi persediaan akhir atau; 4) Harga pokok penjualan = persediaan awal + pembelian bersih persediaan akhir Laba kotor = penjualan bersih harga pokok penjualan. 2. Akun-akun Perusahaan Dagang Akun yang dicatat di sisi Debet Pembelian Potongan penjualan Retur penjualan Biaya angkut pembelian Persediaan barang dagangan Biaya pengiriman Piutang Usaha Harga Pokok Penjualan Akun yang dicatat di sisi Kredit Penjualan Potongan penjualan Retur pembelian Utang usaha 3. Perbedaan Jurnal Umum dan Jurnal Khusus No. Jurnal Umum Jurnal Khusus 1. Untuk mencatat semua transaksi. 2. Jurnal berbentuk dua kolom. 3. Posting dilakukan setiap transaksi Pencatatan dilakukan oleh satu orang. Tidak menciptakan pengendalian intern. Untuk mencatat transaksi sejenis. Jurnal berbentuk banyak kolom. Posting dilakukan secara periodik. Pencatatan dilakukan oleh banyak orang. Dapat menciptakan pengendalian intern. 4. Tahap pengikhisaran akuntansi perusahaan dagang. Neraca saldo, bermanfaat untuk mempermudah laporan keuangan, mengontrol jumlah saldo dari seluruh akun pada buku besar Jurnal penyesuaian, dibuat untuk menyesuaikan agar dalam akun-akun yang ada menunjukkan aktiva, kewajiban, ekuitas, beban, dan pendapatan yang sebenarnya. Kertas kerja berisi kolom-kolom neraca sisa jurnal penyesuaian dan laporan keuangan Jurnal penutup Neraca saldo setelah penutupan 84

85 Pelajaran 14 Manajemen Badan Usaha Memahami manajemen badan usaha dalam perekonomian nasional. A. Jenis Badan Usaha 1. Badan Usaha Koperasi Menjelaskan unsurunsur manajemen. Menjelaskan fungsi manajemen dalam pengelolaan badan usaha. Mendeskripsikan peran badan usaha dalam perekonomian Indonesia. Menurut UU No. 25 Tahun 1992, badan usaha koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang perorang atau badan hukum koperasi dengan melandask an kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasar atas asas kekeluargaan. 2. Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Badan Usaha Milik Negara adalah badan usaha yang seluruh atau sebagian besar modalnya dimiliki oleh negara melalui penyertaan secara langsung yang berasal dari kekayaan negara yang dipisahkan dan jumlah pemegang sahamnya memenuhi kriteria tertentu atau persero yang melakukan penawaran umum sesuai dengan peraturan perundang-undangan di bidang pasar modal. 3. Badan Usaha Milik Swasta (BUMS) Badan Usaha Milik Swasta adalah badan usaha yang seluruh atau sebagian besar modalnya dimiliki oleh swasta. a. Perusahaan Perorangan disingkat Po Perusahaan jenis ini dimiliki, diawasi oleh seseorang, dan orang tersebut memperoleh semua keuntungan dan menanggung risiko yang terjadi. b. Firma disingkat Fa Firma adalah suatu persekutuan anggota firma untuk menjalankan perusahaan atas nama bersama. c. Persekutuan komanditer atau Commandi - taire Vennotschap disingkat CV Persekutuan komanditer adalah suatu bentuk perjanjian bersama untuk berusaha bersama antara orang-orang yang bersedia memimpin perusahaan dan bertanggung jawab penuh dengan kekayaan pribadinya dengan orang-orang yang tidak bersedia memimpin perusahaan dan bertanggung jawab terbatas pada kekayaan yang diikutsertakan dalam perusahaan tersebut. d. Perseroan Terbatas disingkat PT Jenis perusahaan ini sering pula dikenal dengan corporation (Co), limited (Ltd), atau Naamloze Vennotscap (NV). 85

86 B. Fungsi Manajemen 1. Perencanaan (Planning) Berikut adalah merupakan kegiatan perencanaan a. menetapkan tujuan perusahaan, baik jangka panjang maupun jangka pendek; b. memformulasikan kebijakan bisnis, prosedur, dan programnya; c. menyediakan metode pengawasan keuangan, termasuk penggunaan anggaran dan prosedur pengawasannya. 2. Pengorganisasian (Organizing and Staffing) Berikut kegiatan pengorganisasian a. mengoordinasi dan menentukan sumber daya serta kegiatan yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan organisasi; b. perancangan dan pengembangan suatu organisasi kerja yang dapat mengarah ke tujuan organisasi; c. penugasan tanggung jawab tertentu; d. pendelegasian wewenang yang diperlukan kepada individu-individu agar tujuan organisasi dapat dicapai dengan cara yang efisien dan efektif. 3. Pengarahan (Leading) Pengarahan merupakan fungsi manajemen yang bersifat mengarahkan, memengaruhi orang lain, dan memberi motivasi orang tersebut agar bekerja dengan baik dan sesuai dengan tujuan organisasi. 4. Koordinasi (Coordinating) Fungsi ini menyangkut pengintegrasian berbagai unit yang berbeda. 5. Pengawasan (Controling) Pengawasan merupakan proses dalam menetapkan ukuran kinerja dan pengambilan tindakan yang dapat mendukung pencapaian hasil yang diharapkan sesuai dengan kinerja yang telah ditetapkan tersebut. C. Koperasi Berikut adalah fungsi dan peran koperasi bagi perekonomian nasional. a. membangun dan mengembangkan potensi dan kemampuan ekonomi untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan sosialnya; b. berperan serta secara aktif dalam upaya mempertinggi kualitas kehidupan manusia dan masyarakat; c. memperkokoh perekonomian rakyat sebagai dasar kekuatan dan ketahanan perekonomian nasional d. berusaha untuk mewujudkan dan mengem bangkan perekonomian nasional yang berdasarkan asas kekeluargaan dan demokrasi ekonomi. Menurut UU Perkoperasian No. 25 Tahun 1992, terdapat tujuh prinsip koperasi, yaitu sebagai berikut. 1. keanggotaan bersifat sukarela dan terbuka; 2. pengelolaan dilakukan secara demokratis; 3. pembagian Sisa Hasil Usaha (SHU) dilakukan secara adil sebanding dengan besarnya jasa usaha masing-masing anggota (andil anggota tersebut dalam koperasi); 4. pemberian balas jasa yang terbatas terhadap modal; 5. kemandirian; 6. pendidikan perkoperasian; 7. kerja sama antarkoperasi. 86

87 Ringkasan Materi Geografi 87

88 Pelajaran 1 Konsep Geografi Kelas X Semester 1 Memahami konsep, pendekatan, prinsip, dan aspek geografi. A. Pengertian Geografi Menjelaskan konsep geografi. Menjelaskan pendekatan geografi. Menjelaskan prinsip geografi. Menjelaskan aspek geografi. Geografi berasal dari kata geographein yang artinya gambaran muka bumi. Jadi geografi adalah suatu ilmu yang mempelajari persamaan dan perbedaan fenomena geosfer dengan menggunakan sudut pandang wilayah dan lingkungan dalam konsep keruangan. Objek ilmu geografi dibagi dua yaitu: 1. Objek Formal: pendekatan keruangan, pendekatan kewilayahan, dan pendekatan kelingkungan; dan 2. Objek Material: macam-macam fenomena geosfer (atmosfer, hidrosfer, litosfer, biosfer, dan antro posfer). B. Aspek Geografi Ada 2 aspek utama yang dipelajari dalam geografi, yaitu sebagai berikut. 1. Aspek fisik merupakan fenomena geosfer yang berhubungan dengan keadaan alamiah, keadaan bentuk muka bumi, perairan, keadaan udara, potensi muka bumi, tumbuhan, dan hewan; dan 2. Aspek sosial merupakan permasalahan yang berhubungan dengan aktivitas manusia sebagai makhluk sosial. C. Pendekatan Geografi Pendekatan geografi terbagi menjadi tiga, antara lain sebagai berikut. 1. Pendekatan Keruangan merupakan ciri khas ilmu geografi. Analisis dalam sudut pandang keruangan ini dibagi 3 aspek, yaitu pendekatan topik, pendekatan aktivitas manusia, dan pendekatan regional; 2. Pendekatan Kelingkungan berhubungan erat dengan lingkungan tempat tinggal manusia; dan 3. Pendekatan Kompleks Kewilayahan merupakan pendekatan yang menekankan adanya hubungan antarwilayah. Contohnya adalah perdagangan antarnegara timbul karena perbedaan kebutuhan antarnegara dan komoditas. D. Konsep Geografi Lokasi adalah letak, berhubungan dengan tempat. Jarak adalah jarak antara suatu wilayah dengan wilayah lain. 88

89 Keterjangkauan adalah kondisi medan, ketersediaan sa rana transportasi, dan komunikasi suatu wilayah. Pola adalah susunan, bentuk, dan persebaran fenomena (alami/sosial budaya). Morfologi adalah bentuk lahan. Aglomerasi adalah persebaran yang cenderung menge lompok. Nilai kegunaan adalah nilai guna. Interaksi/interdependensi adalah hubungan, saling memengaruhi, timbal-balik. Diferensiasi areal adalah perbedaan wilayah. Keterkaitan ruang adalah keterkaitan persebaran antar fenomena. E. Prinsip Dasar Geografi Distribusi adalah persebaran fenomena geografi. Interelasi adalah keterkaitan antara manusia dengan alarm Deskripsi adalah penjelasan fenomena yang ada di bumi. Korologi adalah kondisi suatu wilayah (perpaduan distribusi, interelasi, deskripsi). F. Cabang Ilmu Geografi Antropologi adalah ilmu yang mempelajari manusia dan kehidup annya (ras, budaya). Botani adalah ilmu yang mempelajari tumbuhtumbuhan. Demografi adalah ilmu yang mempelajari perkembangan pendu duk (persebaran, susunan). Geologi adalah ilmu yang mempelajari bumi secara keseluruhan (lapisan, struktur). Geomorfologi adalah ilmu yang mempelajari bentuk muka bumi dan prosesnya. Hidrologi adalah ilmu yang mempelajari air permukaan (sungai, rawa, danau) dan air tanah. Klimatologi adalah ilmu yang mempelajari iklim. Meteorologi adalah ilmu yang mempelajari cuaca. Oseanografi adalah ilmu yang mempelajari lautan. Zoologi adalah ilmu yang mempelajari hewan. 89

90 Pelajaran 2 Sejarah Pembentukan Bumi Kelas X Semester 1 Memahami sejarah pembentukan bumi. A. Proses Terjadinya Bumi Menjelaskan sejarah pembentukan bumi. Mendeskripsikan tata surya dan jagad raya. 1. Teori Pergeseran Benua menjelaskan bahwa semua benua berasal dari satu daratan yang disebut pangea yang terpecah akibat pergeseran secara perlahan ke arah ekuator dan barat benua. Teori ini dikemukakan oleh Wagener dengan asumsi sebagai berikut. a. Sebagian belahan bumi selatan tertutup es (seperti di wilayah Afrika Selatan, India, dan Selandia Baru). b. Kesamaan struktur geologi batuan di Eropa Barat dengan Amerika Utara, dan Afrika Barat dengan Afrika bagian selatan timur. c. Greenland semakin mendekat ke Amerika Utara. 2. Teori Kontraksi menjelaskan bahwa bumi mengalami penyusutan dan pengkerutan akibat pendinginan. Dalam kurun waktu yang lama terbentuk pegunungan dan lembah. Teori ini dikemukakan oleh Descartes. 3. Teori pegunungan menjelaskan bahwa bumi terbentuk bukan karena bencana alam. Teori ini dikemukakan oleh Edwar Suess. 4. Teori James Dana menjelaskan pemandangan alam yang terjadi akibat pelapukan dan erosi. B. Lapisan Bumi 1. Litosfer (kerak bumi), memiliki ciri-ciri sebagai berikut. a. Lapisan terluar; b. Terdiri atas batuan: lapisan silisium dan aluminium (SiAl) dan lapisan silisium dan magnesium (SiMg); c. Tebal ± km, berat jenis 2,8 gram/ cm 3 d. Terdiri dari kerak benua dan kerak samudra. 2. Astenosfer (Mantel Bumi), memiliki ciri-ciri sebagai berikut. a. Berada di bawah litosfer; b. Tebal ± km, berat jenis 5 gram/cm 3 c. Berwujud bahan cair dan berpijar; d. Suhu C. 3. Barisfer (Inti Bumi), memiliki ciri-ciri sebagai berikut. a. Berbahan padat tersusun atas nikel dan besi (NiFe); b. Jari-jari km; c. Inti dalam: padat, suhu ± C, diameter km; d. Inti luar: cair, suhu ± C, tebal km. 90

91 C. Proses Terjadinya Tata Surya Berikut ini adalah beberapa teori mengenai proses terjadinya tata surya. 1. Teori Kabut oleh Immanuel Kant Teori ini mengungkapkan bahwa tata surya pada awalnya terdapat gumpalan kabut yang lama kelamaan di bagian tengahnya membentuk gumpalan gas yang kemudian membentuk matahari dan planet lainnya. 2. Teori Planetesimal oleh Thomas Chamberlin Teori ini menjelaskan bahwa matahari telah ada pada awalnya, lalu ada bintang yang mendekat dan terjadilah penarikan massa matahari oleh bintang. Massa matahari yang terhambur inilah yang nantinya membentuk planet. 3. Teori Pasang Surut oleh Jeans dan Jefreys Teori ini memiliki kesamaan dengan teori planetesimal, bedanya massa matahari yang tertarik bintang membentuk tonjolan dan membeku yang nantinya menjadi planet. 4. Teori Awan Debu oleh Weizsaeker dan Kniper Teori ini menyatakan bahwa tata surya berasal dari gumpalan gas dan debu yang membentuk cakram di bagian tengah dan tipis di pinggirnya. Bagian tengah membentuk matahari (karena menekan sehingga panas dan pijar) sementara pinggirnya membentuk planet (karena berputar dengan cepat). 5. Teori Nebula oleh Laplace Laplace menyatakan bahwa tata surya berasal dari gumpalan gas yang bersuhu tinggi dan berputar sangat cepat sehingga menyebabkan sebagian darinya terlempar dan membeku membentuk planet. D. Teori tentang Tata Surya Berikut adalah beberapa teori tentang tata surya. 1. Teori Geosentris oleh Ptolomeus Teori ini menyatakan bahwa semua benda angkasa termasuk matahari beredar mengelilingi bumi sebagai pusat tata surya/porosnya. 2. Teori Heliosentris oleh Copernicus Teori ini menyatakan bahwa matahari merupakan pusat tata surya dan planet-planet mengelilingi matahari. 3. Teori Kepler yang biasa dikenal dengan Hukum Kepler 4. Kepler membagi teorinya menjadi 3 yaitu sebagai berikut. a. Hukum Kepler I menyatakan bahwa semua planet beredar me ngelilingi matahari dengan lintasan berbentuk elips dan matahari berada di salah satu titik apinya; b. Hukum Kepler II menyatakan bahwa dalam periode yang sama, garis hubung antara matahari dengan planet membentuk bidangbidang yang sama luas nya; c. Hukum Kepler III menyatakan bahwa pangkat dua periode sebuah planet mengelilingi matahari, berbanding lurus dengan pangkat tiga jarak rata- rata ke matahari. E. Benda Angkasa 1. Galaksi Bimasakti (Milkyway), terdiri atas: a. Matahari sebagai pusat tata surya. Matahari memiliki tiga bagian yaitu inti matahari, fotosfer (bola matahari), dan atmosfer matahari; b. Planet dalam, yang terdiri dari: Merkurius, Venus, Bumi; c. Planet luar, yang terdiri dari: Mars, Jupiter, Saturnus, Uranus, Neptunus. 2. Bintang adalah benda langit yang mengeluarkan cahaya sendiri. 3. Komet adalah bintang berekor. 4. Meteor adalah pecahan planet/bintang yang melayang di angkasa. 91

92 F. Revolusi dan Rotasi 1. Revolusi merupakan periode suatu planet mengelilingi matahari. Kala revolusi bumi adalah satu tahun, tepatnya 365 hari 6 jam 9 menit 10 detik. Akibat revolusi bumi adalah sebagai berikut. a. perbedaan panjang siang dan malam; b. pergantian musim; c. gerak semu tahunan matahari. 2. Rotasi merupakan periode perputaran sebuah planet pada porosnya. Kala rotasi bumi adalah 24 jam. Akibat rotasi bumi adalah sebagai berikut. a. terjadinya siang dan malam; b. peredaran semu benda angkasa; c. perbedaan waktu; d. pembelokan arah angin. 92

93 Pelajaran 3 Unsur-unsur Geosfer Kelas X Semester 1 Menganalisis unsurunsur geosfer. Menganalisis dinamika dan kecenderungan perubahan litosfer dan pedosfer serta dampaknya terhadap kehidupan di muka bumi. Menganalisis atmosfer dan dampaknya terhadap kehidupan di muka bumi. Menganalisis hidrosfer dan dampaknya terhadap kehidupan di muka bumi. Litosfer merupakan lapisan terluar kulit bumi, memiliki ketebalan ± km dan terdiri atas lapisan Silisium dan Aluminium (SiAl) serta Silisium dan Magne sium (SiMg). Litosfer tersusun atas berbagai jenis batuan. A. Batuan dalam Litosfer 1. Batuan Beku terbentuk karena adanya pembekuan magma yang keluar akibat proses pendinginan. Jenis Batuan Sumber: bp.blogspot.com Batuan beku terdiri atas tiga macam, antara lain. a. Batuan beku dalam (abisis, plutonis) terjadi karena pem bekuan magma di dalam kulit bumi. Contoh: batu granit, diorit, gabro, dan perodotit. b. Batuan beku korok (hypoabisis) terjadi karena pembekuan magma di celah-celah/ retakan bumi. Contoh: batu granit porfirit, seinit porfirit, dan porfir gabro. c. Batuan beku luar (effusif) terjadi pem bekuan magma setelah mencapai permukaan. Contoh: andesit, basalt, riolit, obsidian. 2. Batuan sedimen terbentuk karena terjadinya pelapukan batuan yang kemudian terendapkan hingga membentuk batuan. a. Berdasarkan proses terjadinya, dibagi menjadi: 1) Sedimen klastik/mekanik adalah diangkut dari tempat asal kemudian diendapkan tanpa mengalami proses kimiawi. Misalnya: batu breksi (kerikil dengan sudut tajam), konglomerat (kerikil dengan sudut tumpul); 2) Sedimen kimiawi adalah endapan hasil pelarutan kimiawi. Misalnya: batu garam; 3) Sedimen organik adalah batuan yang dipengaruhi unsur organik. Contoh: batu bara dan batu gamping; 93

94 b. Berdasarkan tenaga pengangkutnya, dibagi menjadi: 1) Sedimen aquatic terjadi karena diendapkan oleh air. Contoh: batu pasir, lumpur; Sedimen Aeolis terjadi karena diendapkan oleh angin. Contoh: tanah loss, pasir; 2) Sedimen glacial terjadi karena tenaga gletser. Contoh: morena, tanah lim; 3) Sedimen marine terjadi karena oleh air laut. Contoh: delta. c. Berdasarkan tempat diendapkannya, dibagi menjadi: 1) Sedimen teritis terjadi di darat, contoh: tanah loss, batu tuff, breksi; 2) Sedimen fluvial terjadi di dasar sungai, contoh: pasir; 3) Sedimen marine terjadi di dasar laut, contoh: batu karang, batu garam; 4) Sedimen palludal/limnis terjadi di rawa/ danau, contoh: gambut, tanah lim; 5) Sedimen glacial terjadi di daerah es, contoh: batu morena; 6) Sedimen marginal terjadi di pantai. 3. Batuan metamorf/malihan adalah batuan beku endapan yang berubah sifatnya karena pengaruh suhu tinggi, tekanan, dan waktu. a. Batuan metamorf kontak terjadi karena adanya kontak atau pengaruh suhu tinggi atau dekat dengan magma. Contoh: marmer dari batu kapur. b. Batuan metamorf dinamo terjadi karena adanya tekanan lapisan di atasnya dalam waktu lama. Contoh: batu sabak dari tanah liat antrasit. c. Batuan metamorf pneumatolistis terjadi karena pengaruh suhu tinggi, tekanan di sekitarnya dan waktu yang lama serta masuknya unsur lain. Contoh: batu permata. B. Tenaga Pembentuk Muka Bumi 1. Tenaga endogen adalah tenaga yang berasal dari dalam bumi. Tenaga endogen meliputi vulkanisme dan tektonisme. a. Vulkanisme adalah peristiwa naiknya magma dari perut bumi, baik disebut intrusi magma maupun ekstrusi magma. 1) Intrusi magma terjadi bila naiknya magma masih berada di dalam lapisan kulit bumi. Intrusi magma menghasilkan bentuk sebagai berikut. Batolit adalah batuan beku terbentuk di dapur magma; Lakokit adalah magma menerobos lapisan kulit bumi dan mendesak lapisan atasnya, berbentuk cembung dan datar di bawahnya; Sill adalah magma masuk di antara dua lapisan dan membeku membentuk lempeng memanjang; Diatrema adalah magma yang membeku pada pipa/gang, berbentuk silinder memanjang dari dapur magma ke mulut kawah; Gang (korok) adalah magma yang memotong lapisan kulit bumi dengan bentuk pipa/ lempeng setelah membeku; dan Apolisa adalah cabang gang. Intrusi magma yang memotong perlapisan batuan di atasnya menghasilkan bentuk sebagai berikut. Dike adalah pluton yang memotong tegak lurus perlapisan batuan sedimen di atasnya; 94

95 Vein volkanik (neck = plug) adalah akar gunung api yang telah tererosi; Ring dike (dike yang melingkar). 2) Ekstrusi magma terjadi bila naiknya magma sudah mencapai permukaan. Bentuk ekstrusi magma adalah sebagai berikut. Ekstrusi magma berdasarkan erupsi (letusan), terdiri atas: - Erupsi eksplosif adalah magma yang keluar dengan menimbulkan ledakan; - Erupsi efusif adalah magma yang keluar hanya meleleh. Erupsi berdasarkan bentuk lubang, terdiri atas: - Erupsi linear adalah erupsi yang terjadi pada lubang yang memanjang; - Erupsi sentral adalah erupsi akibat magma keluar melalui lubang yang kecil; - Erupsi areal adalah erupsi yang membentuk kawah yang sangat luas. b. Tektonisme adalah tenaga yang berasal dari dalam bumi baik mendatar maupun vertikal sehingga menyebabkan perubahan muka bumi. Tenaga endogen dibedakan menjadi: 1. Epirogenesa merupakan gerakan pengangkatan dan penu runan benua yang relatif lambat terjadi pada areal yang sangat luas; 2. Orogenesa (gerakan pembentukan pegunungan) merupakan terbentuknya lipatan, patah an, dan rekahan yang relatif cepat pada areal yang sempit. c. Gempa bumi (seisme) adalah getaran kulit bumi akibat dari pelepasan energi dari dalam bumi. Berdasarkan faktor penyebab terdiri atas: 1. Gempa tektonik adalah gempa yang terjadi akibat tenaga tektonik seperti pergeseran sesar, tumbukan lempeng; 2. Gempa vulkanik adalah gempa yang terjadi karena letusan gunung berapi; 3. Gempa runtuhan adalah gempa akibat dislokasi dalam perut bumi. Berdasarkan episentrumnya terdiri atas: 1. Gempa linier merupakan gempa yang memiliki episentrum pada garis; 2. Gempa sentral merupakan gempa yang memiliki episentrum pada titik. Berdasarkan letak episentrum terdiri atas: 1. Gempa laut adalah gempa yang terjadi di dasar laut; 2. Gempa darat adalah gempa yang terjadi di darat. Rumus Laska untuk menentukan letak episentrum. = {(S P) r} x 1000 Keterangan: : jarak gempa ke episentrum 95

96 S : ketika tibanya gelombang sekunder (S) pada seismograf P : ketika tibanya gelombang primer (P) pada seismograf r : 1 menit Berdasarkan letak hiposentrum terdiri atas: 1. Gempa dangkal adalah gempa dengan kedalaman hiposentrum < 100 km; 2. Gempa menengah adalah gempa dengan kedalaman hiposentrum km; 3. Gempa dalam adalah gempa dengan kedalaman hiposentrum 300 m. Berdasarkan jarak hiposentrum terdiri atas: 1. Gempa lokal terjadi pada jarak < km 2. Gempa jauh terjadi pada jarak ± km 3. Gempa sangat jauh terjadi pada jarak > km 2. Tenaga eksogen adalah tenaga yang berasal dari luar bumi. Tenaga eksogen antara lain sebagai berikut. a. Pelapukan merupakan penghancuran massa batuan yang dipengaruhi oleh struktur batuan, iklim, topo grafi, dan faktor biologis. Pelapukan meliputi: 1) Pelapukan fisik merupakan pelapuk an pengaruh tenaga eksogen (suhu, sinar matahari, curah hujan) yang berulang-ulang dalam waktu lama. Contoh tanah vulkanis; 2) Pelapukan kimiawi merupakan penghancuran batuan melalui proses kimiawi. Contoh pelapukan batuan kapur yang akan membentuk stalaktit yang menggantung pada lubang gua; 3) pelapukan organik merupakan pelapukan yang disebabkan oleh tumbuhan, hewan, dan manusia. b. Erosi adalah hilangnya atau terkikisnya tanah dari suatu tempat yang diangkut oleh air, angin, atau gletser ke tempat lain. Jenis-jenis erosi dibagi menjadi 3, yaitu sebagai berikut. 1) Erosi oleh air hujan(ablasi), ada 7 macam antara lain sebagai berikut. Erosi percik (splash erosion) ter jadi karena percikan air (hujan); Erosi lembar (sheet erosion) yaitu proses pengangkutan lapisan tanah yang hampir merata di tanah permukaan; Erosi alur (rill erosion), terjadi karena air terkonsentrasi meng alir pada tempat-tempat tertentu di permukaan tanah sehingga membentuk alur; Erosi, parit (gully erosion), proses terjadinya sama dengan erosi alur tetapi tenaga erosinya berupa aliran limpasan dan alur-alur terbentuk V parit atau U yang tidak hilang. Erosi mudik (headward erosion), erosi yang menyebabkan lembah parit menjadi panjang ke arah hulu; Erosi vertikal (subsurface erosion), erosi yang menyebabkan lembah menjadi bertambah dalam; dan Erosi lateral, erosi yang mengikis tepi sungai, melebarkan lembah dan menyebabkan meandering. 96

97 1) Erosi yang terjadi oleh air laut disebut abrasi. 2) Erosi yang terjadi oleh es/gletser disebut eksarasi. 3) Erosi yang terjadi oleh angin biasa nya terjadi di daerah gurun disebut deflasi. C. Bentuk Muka Bumi 1. Relief daratan berupa a. Gunung adalah bentuk tanah yang menonjol di atas wilayah sekitarnya. b. Pegunungan adalah jajaran gunung yang membentang di atas wilayah sekitarnya. c. Dataran tinggi/plato adalah dataran yang memiliki tinggi antara m. d. Peneplain adalah puncak gunung yang baru terbentuk karena tenaga eksogen, berupa pegunungan yang hampir datar. e Dataran rendah adalah dataran yang memiliki tinggi antara < 200 m. f. Bukit adalah bentang alam yang memiliki permukaan tanah yang lebih tinggi dari permukaan tanah di sekelilingnya. g. Lembah adalah wilayah bentang alam yang dikelilingi oleh pegunungan atau perbukitan biasanya luasnya dari beberapa kilometer persegi sampai mencapai ribuan kilometer persegi. 2. Relief dasar laut a. Continental shelf/paparan benua merupakan dataran yang sempit pada dasar laut dengan kedalaman ± 200 m. b. Continental slop merupakan berbatasan dengan continental shelf, berupa dataran luas. c. Gunung laut adalah gunung yang muncul di permukaan laut. d. Ridge (Punggung laut) merupakan dasar laut dimana di sebelah kanan dan kirinya berupa laut dalam. e. Trench (palung laut) merupakan lembah yang terletak di dasar!aut. f. Lubuk (basin laut) merupakan dasar laut yang dalam. g. Ambang laut merupakan bukit yang terletak di dasar laut. D. Jenis-jenis Gunung Api Gunung api dapat dibedakan berdasarkan bentuknya. Berikut adalah bentuk-bentuk gunung api. 1. Berdasarkan tipe letusan, antara lain sebagai berikut. a. Tipe Hawaii, memiliki ciri-ciri berupa letusan berupa letupan dan lelehan, dapur magma dangkal, tekanan gas rendah dan lava cair; b. Tipe Stromboli, memiliki ciri-ciri berupa letusan berupa letupan dan lelehan, tekanan gas sedang, biasanya meletus secara periodik, dan mengeluarkan lava disertai born dan lapili. Contohnya adalah Gunung Raung yang terletak di Jawa Timur; c. Tipe vulkano, ada dua macam yaitu: 1) vulkano lemah, memiliki ciri-ciri berupa tekanan gas sedang, dapur magma dangkal, letusan mengeluarkan material padat. Contohnya adalah Gunung Semeru di Jawa Timur; 2) vulkano kuat, memiliki ciri-ciri berupa tekanan gas tinggi, dapur magma dalam, letusan kuat. d. Tipe merapi, memiliki ciri-ciri berupa letusan berupa hembusan gas, lava kental, dapur magma dangkal, dan tekanan gas rendah; e. Tipe perret, memiliki ciri-ciri antara lain letusan paling hebat, dapur magma sangat dalam, tekanan gas sangat tinggi, lava yang keluar biasanya kental. Contohnya adalah letusan Gunung Krakatau pada tahun 1883; 97

98 f. Tipe pelle, memiliki ciri-ciri; sumbat kawah tinggi, dapur magma dalam, dan tekanan gas tinggi, dan biasanya memancarkan gas pijar bersuhu 200 C. Contohnya adalah Gunung Montagna Pelle di Amerika Tengah; g. Tipe st. Vincent, memiliki ciri-ciri antara lain lava cair liat dan letusan hebat. 2. Berdasarkan sifat erupsinya, antara lain dapat dibagi sebagai berikut. a. Gunung api strato, memiliki ciri-ciri antara lain berbentuk kerucut, badannya berlapis, biasanya letusan dan lelehan silih berganti, maaterial hasil erupsi tertimbun di sekitar kepundan; b. Gunung api perisai, memiliki ciri-ciri antara lain berbentuk landai seperti perisai, lava yang dikeluarkan sangat cair, tekanan gas rendah, dapur magma dangkal, dan magma keluar secara efusif. Contohnya adalah Gunung Kilanea dan Gunung Mauna Kea di Kepulauan Hawaii; c. Gunung api maar, memiliki ciri-ciri antara lain biasanya letusan hanya sekali, material letusan membentuk tanggul di sekitar kepundan sehingga membentuk danau dan bersifat eksplosif. Contohnya adalah Ranu Klakah yang terbentuk dari kepundan Gunung Lamongan di Jawa Timur. 98

99 Pelajaran 4 Sumber Daya Alam dan Pemanfaatannya Kelas XI Semester 1 Menganalisis fenomena biosfer dan antroposfer. Memahami sumber daya alam. Kelas XI Semester 2 Menganalisis pemanfaatan dan pelestarian lingkungan hidup. Menjelaskan pengertian fenomena biosfer. Menganalisis sebaran hewan dan tumbuhan. Menjelaskan pengertian fenomena antroposfer. Menganalisis aspek kependudukan. Menjelaskan pengertian sumber daya alam. Mengidentifikasi jenis-jenis sumber daya alam. Menjelaskan pemanfaatan sumber daya alam secara arif. Mendeskripsikan pemanfaatan lingkungan hidup dalam kaitannya dengan pembangunan berkelanjutan. A. Pengertian Biosfer Menganalisis pelestarian lingkungan hidup dalam kaitannya dengan pembangunan berkelanjutan. Biosfer merupakan tempat tinggal makhluk hidup (hewan dan tumbuhan) dalam berinteraksi dengan lingkungannya B. Faktor yang Memengaruhi Persebaran Flora dan Fauna 1. Faktor penyebab persebaran, terdiri atas: a. tekanan populasi, terjadi persaingan dalam biofer sehingga mengakibatkan hewan melakukan migrasi untuk bertahan hidup; b. adanya habitat baru bagi hewan dan tumbuhan. 2. Sarana persebaran terdiri atas angin, udara, dan air; 3. Hal-hal yang menghambat persebaran flora dan fauna antara lain adalah: a. iklim, berhubungan dengan kemampuan adaptasi makhluk hidup pada suhu udara, kelembapan udara, dan curah hujan; b. tanah, berhubungan dengan kesuburan tanah, hidrologi, dan aerasi tanah; c. geografi/topografi muka bumi; dan d. biologis, berhubungan dengan ketersediaan makanan dan persaingan antarmakhluk hidup. 99

100 C. Persebaran Flora dan Fauna di Indonesia dan Dunia 1. Persebaran Flora di Indonesia a. Hutan hujan tropis, biasanya terdapat di daerah dengan curah hujan tinggi. Flora jenis ini tersebar di Sumatra, Kalimantan, dan Papua. b. Hutan musim, ada di daerah yang dipengaruhi iklim musim. Biasanya dikenal dengan nama hutan homogen(hutan yang terdiri atas satu tumbuhan). Flora jenis ini tersebar di Jawa Tengah, Jawa Timur, Sulawesi, dan Nusa Tenggara Barat. c. Hutan bakau, terdapat di daerah dataran rendah dan daerah pantai yang banyak lumpur. Flora ini tersebar di pantai utara Jawa, pantai Kalimantan, pantai timur Sumatra, dan pantai selatan Papua. d. Hutan stepa atau sabana, terdapat di daerah dengan curah hujan rendah. Hutan sabana adalah padang rumput (stepa). Flora jenis ini tersebar di daerah Nusa Tenggara. 2. Persebaran Fauna di Indonesia a. Fauna Asiatik/Fauna oriental terdapat di wilayah barat. Fauna ini memi liki kesamaan dengan fauna Asiatik. Contohnya adalah harimau, gajah, badak. b. Fauna Wallacea/Fauna peralihan terdapat di wilayah tengah merupakan campuran Asiatik dan Australis. Contohnya adalah komodo, anoa, babi rusa. c. Fauna Australian terdapat di wilayah timur. Fauna ini memiliki kesamaan dengan fauna Australis. Contohnya adalah cenderawasih, kasuari, binatang berkantung. Klasifikasi persebaran flora di dunia dipengaruhi oleh cahaya, curah hujan, suhu, angin,dan sifat hujan. 3. Persebaran Flora di Dunia a. Padang rumput (grassland) pada umumnya terdapat di daerah tropika dan subtropika, flora ini tersebar di Australia, Afrika, dan Amerika Selatan. b. Hutan hujan (rain forest) pada umumnya terdapat di daerah khatulistiwa, flora ini tersebar di Malaysia, Indonesia, dan Amerika Selatan. c. Gurun/padang rumput pada umumnya terdapat pada daerah dengan curah hujan yang rendah. Tersebar di tengah benua. Contohnya adalah Gurun Sahara di Afrika, dan Gurun Nevada di Amerika Serikat. d. Tundra/padang lumut terdapat di belahan bumi utara daerah kutub. Flora ini tersebar di Amerika Utara, Siberia, dan Eropa Utara. e. Taiga, biasanya terdapat di belahan bumi utara. Flora tersebar di Eurasia dan Amerika Utara. 4. Persebaran Fauna di Dunia a. Kawasan Australis tersebar di Australia, Selandia Baru, Indonesia bagian timur. Co ntoh: k a n g u r u, k a s u a r i, h e wan berkantung. b. Kawasan Neotropik tersebar di Amerika Selatan, Amerika Tengah. Contoh: kera, tapir. c. Kawasan Paleartik tersebar di Eropa, Asia, Afrika. Contoh: sapi, kambing, robin. d. Kawasan Ethiopia tersebar di selatan Gurun Sahara, Madagaskar. Contoh: jerapah, zebra, kuda nil, badak. e. Kawasan Oriental/Asiatik tersebar di India, Sri Lanka, Indocina, Indonesia. Contoh: gajah, harimau, orang utan. f. Kawasan Neartik tersebar di Amerika Utara. Contoh: kelelawar, tupai, tikus berkantung. D. Perlindungan Flora dan Fauna Beberapa cara melindungi flora dan fauna, adalah sebagai berikut. 100

101 1. Suaka margasatwa dan cagar alam a. Suaka margasatwa merupakan perlindungan terhadap jenis-jenis hewan tertentu yang hampir punah dan dilaksanakan berdasarkan undang-undang pemerintah. Contoh suaka margasatwa di Indonesia adalah suaka margasatwa Ujung Kulon (badak bercula satu), suaka margasatwa Baluran (banteng, harimau jawa, dan rusa), suaka margasatwa Pulau Komodo (komodo), suaka margasatwa Tanjung Puting (orang utan). b. Cagar alam adalah hutan untuk melindungi kelestarian flora dan fauna. Contoh cagar alam di Indonesia antara lain cagar alam Nusakambangan di Jawa Tengah, cagar alam Lorenz dan Wasur di Papua, dan cagar alam Cibodas di Jawa Barat c. Penyuluhan kepada masyarakat akan pentingnya pelestarian flora dan fauna. d. Penegakan hukum bagi yang merusak kelestarian flora dan fauna. E. Dinamika Penduduk Dinamika penduduk atau perubahan penduduk dapat dipengaruhi oleh hal-hal berikut. 1. Kelahiran (fertilitas) Untuk menghitung angka kelahiran dapat dihitung dengan 2 cara, antara lain sebagai berikut. a. Angka kelahiran kasar (CBR) merupakan jumlah kelahiran (B) tiap 1000 penduduk (P) per tahun. Dengan menggunakan rumus berikut. B CBR = 1000 P b. Angka kelahiran menurut umur (ASFR) merupakan jumlah kelahiran wanita umur tertentu B x tiap 1000 wanita pada kelompok umur tertentu P x per tahun. Dihitung dengan menggunakan rumus berikut. Bx ASFR = 1000 P 2. Kematian (mortalitas) x Untuk menghitung angka kematian dapat dihitung dengan 3 cara, antara lain sebagai berikut. a. Angka kematian kasar (CDR) merupakan jumlah kematian D tiap 1000 penduduk P per tahun. Dapat diketahui dengan menggunakan rumus berikut. D CDR = 1000 P b. Angka kematian bayi (IMR) merupakan jumlah kematian bayi D 0 tiap 1000 kelahiran B per tahun. Dapat dihitung dengan menggunakan rumus berikut. D IMR = B c. Angka kematian menurut umur (ASDR) merupakan jumlah kematian penduduk umur tertentu D x tiap 1000 penduduk umur tertentu P x per tahun. Dapat dihitung dengan menggunakan rumus. Dx ASDR = 1000 P x 3. Adanya transmigrasi, urbanisasi, emigrasi, dan imigrasi. F. Pertumbuhan Penduduk Untuk menghitung pertumbuhan penduduk, dapat dilakukan dengan cara: 1. Pertumbuhan penduduk alami P a adalah selisih antara jumlah kelahiran L dengan kematian M. Rumus : Pa = L M 2 Pertumbuhan penduduk total P t adalah selisih antara jumlah kelahiran L dengan kematian M, 101

102 dan selisih jumlah penduduk masuk I dengan penduduk keluar E. Rumus : P = ( L M) + ( I E) G. Komposisi Penduduk a Dapat dibedakan menjadi dua jenis yaitu: 1. Menurut umur dan jenis kelamin, dapat dihitung menggunakan 2 cara sebagai berikut. a. DR = beban ketergantunga penduduk (0 14 tahun) + penduduk (>64 tahun) DR = 100 penduduk(15 64) SR = rasio jenis kelamin penduduk laki laki SR = 100% penduduk perempuan 2. Piramida penduduk, terbagi atas 3 piramida: a. Piramida penduduk muda, memiliki ciri-ciri yaitu kelahiran > kematian, usia muda > usia tua, berbentuk limas/segitiga. b. Piramida penduduk stasioner, memiliki ciriciri yaitu kelahiran = kematian, usia muda = usia tua, biasanya berbentuk segiempat. c. Piramida penduduk tua, memiliki ciri-ciri yaitu kelahiran < kematian, usia muda < usia tua, berbentuk seperti nisan. H. Kepadatan Penduduk jumlah penduduk 1. kepadatan penduduk kasar = luas lahan jumlah penduduk 2. kepadatan penduduk fisiografi = luas lahanpertanian 3. kepadatan penduduk agraris I. Industri jumlahpetanian = luas lahanpertanian Industri merupakan kegiatan ekonomi yang mengolah bahan mentah menjadi bahan setengah jadi, termasuk rancang bangun industri dan perekayasaan industri. 1. Berdasarkan modal dan tenaga kerja, industri dibedakan atas: a. Industri rumah tangga, memiliki ciri-ciri yaitu modal kecil, tenaga kerja dari keluarga atau kurang dari 4 orang. b. Industri kecil, memiliki ciri-ciri yaitu modal lebih besar daripada industri rumah tangga, tenaga kerja terdiri atas 5 9 orang. c. Industri sedang, memiliki ciri-ciri yaitu modal lebih besar dari industri kecil, tenaga kerja antara orang. d. Industri besar, memilki ciri-ciri yaitu modal besar, tenaga kerja lebih dari 100 orang, menggunakan teknologi modern. 2. Berdasarkan bahan baku dibedakan atas: a. Industri ekstraktif biasanya menggunakan bahan baku langsung dari alam; b. Industri nonekstraktif, ciri-cirinya adalah bahan baku tidak didapat langsung dari alam/ perantara/industri lain; c. Industri fasilitatif adalah industri yang bergerak di bidang penjualan jasa. 3. Berdasarkan proses produksi dibedakan atas: a. Industri hulu adalah industri yang mengolah barang mentah menjadi barang setengah jadi. b. Industri hilir adalah industri yang mengolah barang setengah jadi menjadi barang jadi. J. Faktor Penentu Lokasi Industri Berikut adalah faktor penentu lokasi industri sebagai berikut. 1. Ketersediaan bahan baku; 2. Jarak dengan konsumen dan biaya angkut; 3. Modal dan tenaga kerja; 4. Sarana transportasi; 5, Kondisi ekonomi dan teknologi; 6. Kemiringan lereng; 7. lklim dan ketersediaan air; dan 8. Peraturan pemerintah. 102

103 K. Wilayah Pusat Pertumbuhan Industri (WPPI) 1. WPPI Sumatra bagian Utara memiliki potensi sumber alam. 2. WPPI Sumatra bagian Selatan memiliki potensi ekonomi batu bara, minyak bumi, timah. 3. WPPI Jawa dan Bali, memiliki ciri-ciri berupa pasar yang baik, tenaga kerja terampil, sumber energi, pertanian maju. 4. WPPI Kalimantan bagian Timur memiliki potensi gas dan batu bara. 5. WPPI Sulawesi memiliki potensi pertanian, perikanan, nikel, aspal, kapur, kayu. 6. WPPI Kalimantan Barat dan Batam memiliki potensi hasil laut, gas alam, letak strategis. 7. WPPI Indonesia Timur bagian Selatan memiliki potensi sumber daya alam, budaya. 8. WPPI Indonesia Timur bagian Utara memiliki potensi hutan, mineral dan hasil laut. L. Pertanian Kegiatan pertanian adalah usaha manusia untuk mengelola tanah. Berikut adalah faktor yang memengaruhi kegiatan pertanian. 1. Faktor alami, meliputi; iklim, tanah, topografi; 2. Faktor ekonomi dan manusia, meliputi; manusia, modal, teknologi, pasar, kebijakan (policy) pemerintah. 103

104 Pelajaran 5 Sumber Daya Alam dan Pemanfaatannya Kelas XII Semester 1 Mempraktikan keterampilan dasar peta dan pemetaan. Memahami pemanfaatan citra penginderaan jauh dan Sistem Informasi Geografi SIG. Mendeskripsikan prinsip-prinsip dasar peta dan pemetaan. Mempraktikkan keterampilan dasar peta dan pemetaan. Menganalisis lokasi industri dan pertanian dengan memanfaatkan peta. Menjelaskan pemanfaatan citra penginderaan jauh. Menjelaskan pemanfaatan Sistem Informasi Geografi (SIG). A. Peta Peta adalah gambaran keseluruhan permukaan bumi pada bidang datar yang diperkecil dengan skala tertentu. Ilmu yang mempelajari tentang peta disebut kartografi. Menunjukkan lokasi suatu tempat. Menyimpan informasi. Menggambarkan bentuk permukaan bumi. Menyajikan jumlah dan persebaran kenampakan sosial dan budaya. B. Penggolongan Peta 1. Berdasarkan isinya: a. Peta umum menggambarkan kenampakan bumi secara umum. Meliputi peta topografi, peta korografi, dan peta dunia. b. Peta tematik menggambarkan wilayah tertentu untuk tujuan tertentu. Contohnya adalah peta kepadatan penduduk, peta persebaran flora dan fauna. 2. Berdasarkan skalanya: a. Peta skala kadaster memiliki skala 1:100 sampai1:5.000; b. Peta skala besar memiliki skala 1:5.000 sampai 1: ; c. Peta skala sedang memiliki skala 1: sampai 1: ; d. Peta skala kecil memiliki skala 1: sampai 1: ; e. Peta skala geografis memiliki skala lebih kecil dari 1: C. Unsur Peta Unsur-unsur peta adalah sebagai berikut. Judul menunjukkan isi/gambar peta Garis tepi Garis astronomis menunjukkan letak suatu wilayah pada peta (letak lintang dan bujur) Skala 0 104

105 Simbol (misalnya simbol titik, garis, dot/wilayah) Orientasi sebagai penunjuk arah. Letering Legenda berisi keterangan simbol peta. Inset Sumber dan tahun pembuatan D. Skala Peta Skala adalah perbandingan antara jarak yang terdapat pada peta dengan jarak yang sebenarnya. Skala dibedakan atas: 1. skala numerik/angka adalah skala yang berupa angka. Contoh: 1: skala batang/garis adalah skala yang ditunjukkan dengan membuat garis linear skala verbal/kalimat adalah skala yang menggunakan kalimat baku sebagai petunjuk skala. Cara menentukan skala pada peta adalah: d1 P = P d Keterangan: P 1 = penyebut skala yang diketahui P 2 = penyebut skala yang dicari d 1 = jarak pada peta yang sudah diketahui skalanya d 2 = jarak pada peta yang akan dicari skalanya E. Sistem Informasi Geografi Sistem Informasi Geografi (SIG) adalah suatu sistem yang didasarkan pada cara kerja komputer yang bertugas untuk mengumpulkan, memilih, mengatur, mengelola, dan menyimpan serta menyajikan data (informasi) yang berkaitan dengan geografi. Manfaat SIG Manfaat SIG adalah sebagai berikut. 1. Perencanaan tata ruang dan pengembangan wilayah; 2. Pemantauan gejala alam; 3. Inventarisasi sumber daya alam. 105

106 Pelajaran 6 Wilayah dan Perwilayahan Kelas XII Semester 2 Menganalisis wilayah dan perwilayahan.. A. Desa Menganalisis pola persebaran, spasial, hubungan, serta interaksi spasial antara desa dan kota. Menganalisis kaitan antara konsep wilayah dan perwilayahan dengan perencanaan pembangunan wilayah. Menganalisis wilayah dan perwilayahan negara maju dan berkembang. Desa adalah suatu wilayah yang ditempati oleh sejumlah penduduk dan merupakan suatu kesatuan dengan memiliki pemerintahan sendiri untuk menciptakan suatu peraturan/tata kehidupan yang dikepalai oleh kepala desa. 1. Ciri-ciri desa adalah sebagai berikut. a. Memiliki hubungan yang erat antara desa, masyarakat, dan lingkungan alamnya; b. Keluarga desa merupakan unit sosial dan unit kerja; c. Jumlah penduduk dan luas wilayah desa tidak begitu besar; d. Kegiatan ekonomi mayoritas agraris sehingga penduduk desa sangat bergantung pada keadaan iklim dan cuaca; e. Masyarakat desa merupakan suatu paguyuban; f. Proses sosial di desa umumnya berjalan lambat; g. Taraf pendidikan penduduk desa masih rendah. 2. Potensi Desa adalah kemampuan suatu desa dalam usaha memenuhi kebutuhan warganya. Potensi desa terbagi atas dua yaitu sebagai berikut. a. Potensi fisik: manusia, hewan dan tumbuhan, air, dan iklim; dan b. Potensi nonfisik: masyarakat desa, lembaga masyarakat, dan perangkat desa. 3. Desa sebagai Hinterland Fungsi desa sebagai penyokong atau penyedia kebutuhan penduduk kota. Memiliki fungsi sebagai penyedia sumber bahan pangan, tenaga kerja, pusat industri kecil dan rumah tangga, serta daerah tujuan wisata. Faktor yang Memengaruhi Pola Persebaran Desa, adalah sebagai berikut. a. Lokasi desa; b. Iklim; c. Kesuburan tanah; d. Tata air; e. Keadaan ekonomi; f. Keadaan budaya. 106

107 4. Pola Pemukiman Desa Desa memiliki tiga bentuk umum pola pemukiman, yaitu sebagai berikut. a. Bentuk perkampungan linier adalah bentuk perkampungan memanjang mengikuti sepanjang sungai, jalan, pantai, atau rel kereta api. Pola Pemukiman Memanjang Sumber: b. Bentuk perkampungan memusat/ menge lompok adalah perkampungan yang mengelompok (agglomerated rural settlement) biasanya terdapat pada daerah subur, sumber air, fasilitas umum. Pola Pemukiman Mengelompok Sumber: c. Bentuk perkampungan menyebar adalah bentuk perkampungan yang terpencar/ menyendiri (disseminate rural settlement), biasanya terdapat pegunungan. 5. Penggolongan Desa di daerah karst/ a. Berdasarkan potensi desa,desa dapat digolongkan sebagai berikut. 1) Desa berpotensi rendah, memiliki ciriciri berupa topografi berbukit, air sulit diperoleh, pertanian dengan sistem tadah hujan, lahan tidak subur; 2) Desa berpotensi sedang, memiliki ciri-ciri berupa topografi tidak rata, pertanian dengan sistem irigasi semitek nis, lahan kurang subur; 3) Desa berpotensi tinggi, memiliki ciri-ciri berupa topografi datar, perta nian dengan sistem irigasi teknis, lahan produktif. b. Berdasarkan tingkat perkembangan, desa dapat digolongkan sebagai berikut. 1) Desa swadaya adalah desa yang sebagian besar masyarakatnya memenuhi kebutuhan pokoknya sendiri atau hasil buatan penduduk desa sendiri. Desa tipe ini memiliki ciri-ciri sebagai berikut. Lokasi terpencil dengan sedikit jumlah penduduk/jarang; Tergantung pada alam; Topografi kasar sehingga produktivitas rendah (pertanian); Tingkat pendidikan penduduk rendah; Terbatasnya sarana dan prasarana; Adat istiadat masih kental; dan Lembaga pemerintahan sederhana. 2) Desa swakarya adalah desa dimana keadaan desanya sudah lebih maju dibandingkan desa swadaya. Desa tipe ini memiliki ciri-ciri sebagai berikut. Tingkat perekonomian agak maju dan beragam; Tingkat pendidikan mayoritas tamat SD; Mulai masuknya teknologi; Adat istiadat mulai pudar/longgar; dan Lembaga pemerintahan mulai teratur/berkembang. 107

108 3) Desa swasembada adalah desa yang sudah memiliki kemampuan mengembangkan semua potensi yang dimilikinya secara optimal atau maksimal. Desa tipe ini memiliki ciri-ciri sebagai berikut. Tingkat perekonomian telah maju; Mata pencaharian penduduk heterogen; Tingkat pendidikan dasar 9 tahun cukup tinggi; Penggunaan teknologi dan sarana prasarana yang memadai; Modernisasi, muncul home industry; Lembaga pemerintahan berjalan de ngan baik B. Kota Pengertian kota menurut Peraturan Menteri Dalam Negeri RI No 4 tahun 1980 menyebutkan bahwa kota terdiri atas dua bagian. Pertama, kota sebagai suatu wadah yang memiliki batasan administratif sebagaimana diatur dalam perundang-undangan. Kedua, kota sebagai lingkungan kehidupan perkotaan yang mempunyai ciri non-agraris, misalnya ibu kota kabupaten, ibu kota kecamatan, serta berfungsi sebagai pusat pertumbuhan dan pemukiman. 1. Ciri-ciri kota adalah: a. Sistem perekonomian bersifat nonagraris. b. Kehidupan masyarakatnya heterogen dan individualis. c. Norma dan adat istiadat mulai pudar. d. Pola pikir masyarakat realistis dan rasio nalis. e. Sarana prasarana tersedia dan lengkap (pasar, per-tokoan, sarana oiah raga, tempat parka khusus, dll). 2. Penggolongan Kota a. Berdasarkan jumlah penduduk, kota dapat digolongkan sebagai berikut. 1) Kota kecamatan biasanya dihuni oleh penduduk; 2) Kota kecil biasanya dihuni oleh penduduk; 3) Kota sedang biasanya dihuni oleh penduduk; 4) Kota besar biasanya dihuni oleh penduduk; 5) Kota metropolitan biasanya dihuni oleh penduduk; dan 6) Kota megapolitan biasanya dihuni lebih besar dari penduduk. b. Berdasarkan tingkat perkembangan terdiri atas beberapa tahap sebagai berikut. 1) Tahap eopolis adalah desa yang sudah mulai teratur dan mengarah ke kota; 2) Tahap polis adalah bentuk kota yang memiliki ciri bermata pencaharian agraris; 3) Tahap metropolis adalah bentuk kota yang mengalami perpindahan ke arah industri; 4) Tahap megapolis merupakan ben t uk kota gabungan beberapa metropolis; 5) Tahap tiranopolis merupakan bentuk kota yang mulai muncul adanya kejahatan dan kekacauan, karena pada tahap ini kebanyakan penduduk kota sudah mencapai kemakmuran; dan 6) Tahap necropolis adalah bentuk kota mati. 3. Fungsi Kota Berikut ini adalah beberapa fungsi kota, antara lain: a. sebagai pusat kegiatan penduduk; b. sebagai pusat pemasaran dan kegiatan ekonomi; 108

109 c. sebagai pusat pelayanan sosial, politik, dan budaya; d. sebagai pusat pendorong perkembangan daerah dan nasional; e. sebagai pusat penyediaan fasilitas penunjang pertumbuhannya dan daerah belakangnya. 4. Faktor yang Memengaruhi Perkembangan Kota a. Faktor alamiah bergantung pada lokasi, fisiografi, dan kekayaan alam; dan b. Faktor sosial bergantung pada pen duduk dan kebijaksanaan pemerintah. 5. Perkembangan Kota Bentuk kota yang sempurna adalah bentuk kota yang dapat mengakomodasikan antara aktivitas masyarakat dan bentuk penggunaan lahan. Berikut teori-teori tentang konsep kota. a. Teori Konsentris oleh Ernest W.Burgess Menyatakan bahwa teori konsentris (memusat) terbagi atas enam zona, yaitu: 1) zona pusat merupakan daerah kegiatan (Central Business District) 2) zona peralihan (transisi) merupakan daerah transisi dimana di zona ini sering ditemui kawasan pemukiman kumuh (slum), karena zona ini dihuni penduduk miskin. 3) zona pemukiman kelas proletar pada zona ini perumahanya sedikit lebih baik. 4) zona pemukiman kelas menengah (residential zone) merupakan kompleks perumahan para karyawan kelas menengah yang memiliki keahlian tertentu. 5) zona penglaju (commuters) merupakan daerah yang memasuk i daerah belakang (hinterland) atau batas desakota. Perhatikan gambar berikut. Keterangan : 1. Zona pusat kegiatan 2. Zona transisi/peralihan 3. Zona pemukiman kelas proletar 4. Zona pemukiman kelas menengah 5. Wilayah tempat tinggal masyarakat berpenghasilan tinggi 6. Zona penglaju b. Teori Sektoral oleh Homer Hoyt Pada teori ini kota terbagi berdasarkan sektor-sektor berdasarkan lingkaranlingkaran konsentrik. Susunan kota menurut teori sektoral adalah sebagai berikut. 1) Sektor pusat kegiatan bisnis yang terdiri atas bangunan-bangunan kontor, hotel, bank, bioskop, pasar, dan pusat perbelanjaan; 2) Sektor kawasan industri ringan dan perdagangan; 3) Sektor kaum buruh atau kaum murba, yaitu kawasan permukiman kaum buruh; 4) Sektor permukiman kaum menengah atau sektor madya wisma; dan 5) Sektor permukiman adi wisma, yaitu kawasan tempat tinggal golongan atas yang terdiri dari para eksekutif dan pejabat. Perhatikan gambar berikut ini. Teori Konsentris Sumber: bp.blogspot.com Teori Sektoral Sumber: 109

Ringkasan Materi Bahasa Indonesia

Ringkasan Materi Bahasa Indonesia Ringkasan Materi Bahasa Indonesia 1 1 Paragraf Kelas X, Semester 1 Kelas X, Semester 2 3. Memahami berbagai teks bacaan nonsastra dengan berbagai teknik membaca. 4. Mengungkapkan informasi dalam berbagai

Lebih terperinci

Ringkasan Materi Bahasa Inggris

Ringkasan Materi Bahasa Inggris Ringkasan Materi Bahasa Inggris 19 Chapter 1 Percakapan Dalam Ujian Nasional, kamu tentunya akan sering menjumpai percakapan atau dialog. Di bagian ini, kamu akan mendengarkan dialog. Masing-masing dialog

Lebih terperinci

32. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/ Madrasah Aliyah (MA)

32. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/ Madrasah Aliyah (MA) 32. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/ Madrasah Aliyah (MA) A. Latar Belakang Bahasa memiliki peran sentral dalam perkembangan intelektual, sosial, dan emosional peserta

Lebih terperinci

33. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia untuk Sekolah Menengah Atas Luar Biasa Tunanetra (SMALB A)

33. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia untuk Sekolah Menengah Atas Luar Biasa Tunanetra (SMALB A) 271 33. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia untuk Sekolah Menengah Atas Luar Biasa Tunanetra (SMALB A) A. Latar Belakang Bahasa memiliki peran sentral dalam perkembangan intelektual, sosial, dan emosional

Lebih terperinci

07. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia

07. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia 07. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia A. Latar Belakang Bahasa memiliki peran sentral dalam perkembangan intelektual, sosial, dan emosional peserta didik dan merupakan penunjang keberhasilan dalam mempelajari

Lebih terperinci

34. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia untuk Sekolah Menengah Atas Luar Biasa Tunarungu (SMALB B)

34. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia untuk Sekolah Menengah Atas Luar Biasa Tunarungu (SMALB B) 279 34. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia untuk Sekolah Menengah Atas Luar Biasa Tunarungu (SMALB B) A. Latar Belakang Bahasa memiliki peran sentral dalam perkembangan intelektual, sosial, dan emosional

Lebih terperinci

SILABUS. Kegiatan Pembelajaran

SILABUS. Kegiatan Pembelajaran KELAS XII SEMESTER 1 SILABUS Semester : 1 Standar : Mendengarkan 1. Memahami informasi dari berbagai laporan 1.1 Membedakan antara fakta dan opini dari berbagai laporan lisan Laporan laporan kegiatan OSIS

Lebih terperinci

KISI-KISI SOAL KOMPETENSI PROFESIONAL BIDANG STUDI BAHASA INDONESIA

KISI-KISI SOAL KOMPETENSI PROFESIONAL BIDANG STUDI BAHASA INDONESIA KISI-KISI SOAL KOMPETENSI PROFESIONAL BIDANG STUDI BAHASA INDONESIA Kompetensi Utama Pedagogik St. Inti/SK Menguasai karakteristik peserta didik dari aspek fisik, moral, spiritual, sosial, kultural, emosional,

Lebih terperinci

SILABUS. Kompetensi Dasar Materi Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran Indikator Penilaian Alokasi Waktu

SILABUS. Kompetensi Dasar Materi Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran Indikator Penilaian Alokasi Waktu KELAS XII SEMESTER 1 SILABUS Semester : 1 Standar Kompetensi : Mendengarkan 1. Memahami informasi dari berbagai laporan 1.1 Membedakan Laporan Mencatat pokok-pokok antara fakta Laporan kegiatan isi laporan

Lebih terperinci

SILABUS. Jenis Tagihan: pokok-pokok isi. Mendengarkan sambutan atau khotbah. tugas individu sambutan/ isi sambutan. khotbah yang didengarkan

SILABUS. Jenis Tagihan: pokok-pokok isi. Mendengarkan sambutan atau khotbah. tugas individu sambutan/ isi sambutan. khotbah yang didengarkan KELAS XI SEMESTER 1 SILABUS Semester : 1 Standar Kompetensi : Mendengarkan 1. Memahami berbagai informasi dari sambutan/khotbah dan wawancara 1.1 Menemukan pokok-pokok isi sambutan/ khotbah yang didengar

Lebih terperinci

SILABUS. Semester : 1 Standar Kompetensi : Mendengarkan 1. Memahami siaran atau cerita yang disampaikan secara langsung /tidak langsung

SILABUS. Semester : 1 Standar Kompetensi : Mendengarkan 1. Memahami siaran atau cerita yang disampaikan secara langsung /tidak langsung KELAS X SEMESTER 1 SILABUS Nama Sekolah : SMA / MA... Semester : 1 Standar Kompetensi : Mendengarkan 1. Memahami siaran atau cerita yang disampaikan secara langsung /tidak langsung 1.1 Menanggapi siaran

Lebih terperinci

SILABUS. Nama Sekolah : SMA Negeri 3 Medan Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia Kelas/Semester : XII / 1 Alokasi Waktu : 4 x 45 Menit

SILABUS. Nama Sekolah : SMA Negeri 3 Medan Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia Kelas/Semester : XII / 1 Alokasi Waktu : 4 x 45 Menit Alokasi Waktu : 4 x 45 Menit Mendengarkan : 1. Memahami informasi dari berbagai laporan PEMAN KEGIATAN PEMAN INDIKATOR PENILAIAN WAKTU 1.1 Membedakan antara fakta dan opini dari berbagai laporan/ informasi

Lebih terperinci

SILABUS PEMBELAJARAN

SILABUS PEMBELAJARAN SILABUS PEMBELAJARAN Nama Sekolah : Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia Kelas : XII Semester : 2 Standar : Mendengarkan 9. Memahami dari berbagai sumber secara lisan Dasar 9.1Mengajukan saran perbaikan tentang

Lebih terperinci

31. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Madrasah Tsanawiyah (MTs)

31. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Madrasah Tsanawiyah (MTs) 31. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Madrasah Tsanawiyah (MTs) A. Latar Belakang Bahasa memiliki peran sentral dalam perkembangan intelektual, sosial, dan emosional

Lebih terperinci

SILABUS. Mendengarkan diskusi Merangkum seluruh isi pembicaraan. Menanggapi rangkuman yang dibuat teman. Mendengarkan pendapat seseorang

SILABUS. Mendengarkan diskusi Merangkum seluruh isi pembicaraan. Menanggapi rangkuman yang dibuat teman. Mendengarkan pendapat seseorang Alokasi Waktu : 4 x 45 Menit Mendengarkan Standar si : 9. Memahami pendapat dan informasi dari berbagai sumber dalam diskusi atau seminar PEMAN KEGIATAN PEMAN INDIKATOR PENILAIAN WAKTU 9.1. Merangkum isi

Lebih terperinci

SILABUS. Nama Sekolah : SMA Negeri 78 Jakarta Mata Pelajaan : Bahasa Indonesia 2 (IND 2) Beban Belajar : 4 sks. Materi Pembelajaran.

SILABUS. Nama Sekolah : SMA Negeri 78 Jakarta Mata Pelajaan : Bahasa Indonesia 2 (IND 2) Beban Belajar : 4 sks. Materi Pembelajaran. SILABUS Nama Sekolah : SMA Negeri 78 Jakarta Mata Pelajaan : Bahasa Indonesia 2 (IND 2) Beban Belajar : 4 sks Aspek Standar : Mendengarkan : 1. Memahami informasi melalui tuturan Dasar 1.1. Menyimpulkan

Lebih terperinci

SILABUS. Nama Sekolah : SMA Negeri 78 Jakarta Mata Pelajaan : Bahasa Indonesia 3 Beban belajar : 4 SKS. Materi Pembelajaran

SILABUS. Nama Sekolah : SMA Negeri 78 Jakarta Mata Pelajaan : Bahasa Indonesia 3 Beban belajar : 4 SKS. Materi Pembelajaran SILABUS Nama Sekolah : SMA Negeri 78 Jakarta Mata Pelajaan : Bahasa Indonesia 3 Beban belajar : 4 SKS Aspek : Mendengarkan Standar : 1. Memahami pendapat dan informasi dari berbagai sumber dalam diskusi

Lebih terperinci

KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP)

KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP) KTSP Perangkat Pembelajaran Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Madrasah Tsanawiyah (MTs) PERANGKAT PEMBELAJARAN STANDAR KOMPETENSI DAN KOMPETENSI DASAR Mata Pelajaran Satuan Pendidikan Kelas/Semester : Bahasa

Lebih terperinci

07. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia. A. Latar Belakang

07. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia. A. Latar Belakang 07. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia A. Latar Belakang Bahasa memiliki peran sentral dalam perkembangan intelektual, sosial, dan emosional peserta didik dan merupakan penunjang keberhasian dalam mempelajari

Lebih terperinci

SILABUS PEMBELAJARAN

SILABUS PEMBELAJARAN SILABUS PEMBELAJARAN Nama Sekolah : Standar : Mendengarkan 9. Memahami pendapat dan informasi dari berbagai sumber dalam diskusi atau seminar 9.1 Merangkum isi pembicaraa n dalam suatu diskusi atau seminar

Lebih terperinci

Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siswanto MODEL Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) for Grade X of Senior High School and Islamic Senior High School Berdasarkan Permendiknas Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi dan Permendiknas

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Nomor 1

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Nomor 1 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Nomor 1 Sekolah : SMA Titian Teras Jambi Mata pelajaran : Bahasa Indonesia Kelas : XI Semester : 1 Tahun pelajaran : 2009/2010 A. STANDAR KOMPETENSI : Mendengarkan

Lebih terperinci

KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP)

KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP) PERANGKAT PEMBELAJARAN STANDAR KOMPETENSI DAN KOMPETENSI DASAR Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia Satuan Pendidikan : SMP/MTs. Kelas : VII, VIII, IX Nama Guru : Dwi Agus Yunianto, S.Pd. NIP/NIK : 19650628

Lebih terperinci

STANDAR KOMPETENSI LULUSAN (SKL)

STANDAR KOMPETENSI LULUSAN (SKL) 24. Bahasa Indonesia SMK 1. Siswa mampu memahami isi berbagai bentuk wacana nonsastra dan menanggapi secara kritis isi berbagai ragam wacana, seperti tabel, grafik, laporan pengamatan/percobaan, artikel

Lebih terperinci

RAGAM TULISAN KREATIF. Muhamad Husni Mubarok, S.Pd., M.IKom

RAGAM TULISAN KREATIF. Muhamad Husni Mubarok, S.Pd., M.IKom RAGAM TULISAN KREATIF C Muhamad Husni Mubarok, S.Pd., M.IKom HAKIKAT MENULIS Menulis merupakan salah satu dari empat aspek keterampilan berbahasa. Menulis merupakan kemampuan menggunakan pola-pola bahasa

Lebih terperinci

SILABUS PEMBELAJARAN

SILABUS PEMBELAJARAN Nama Sekolah : Kelas/Program : XII/IPS Standar : Mendengarkan 1. Memahami informasi dari berbagai laporan SILABUS PEMBELAJARAN 1.1 Membedakan antara fakta dan opini dari berbagai laporan lisan Laporan

Lebih terperinci

31. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Madrasah Tsanawiyah (MTs)

31. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Madrasah Tsanawiyah (MTs) 31. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Madrasah Tsanawiyah (MTs) A. Latar Belakang Bahasa memiliki peran sentral dalam perkembangan intelektual, sosial, dan emosional

Lebih terperinci

C. Kisi-Kisi Soal Ujian Nasional SMK 23. BAHASA INDONESIA SMK

C. Kisi-Kisi Soal Ujian Nasional SMK 23. BAHASA INDONESIA SMK C. Kisi-Kisi Soal Ujian Nasional SMK 23. BAHASA INDONESIA SMK 1. Memahami isi berbagai bentuk wacana nonsastra seperti berbagai teks bacaan dari media cetak, laporan, petunjuk kerja, aturan, otobiografi,

Lebih terperinci

Kisi-Kisi Uji Kompetensi Awal Sertifikasi Guru Tahun 2012

Kisi-Kisi Uji Kompetensi Awal Sertifikasi Guru Tahun 2012 Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia Jenjang : SMP/SMA Kisi-Kisi Uji Kompetensi Awal Sertifikasi Guru Tahun 2012 1. Mengungkapkan secara lisan wacana nonsastra 2. Mengungkapkan wacana tulis nonsastra 1.1

Lebih terperinci

SILABUS PEMBELAJARAN

SILABUS PEMBELAJARAN SILABUS PEMBELAJARAN Nama Sekolah : Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia Kelas : XI Semester : 1 Standar : Mendengarkan 1. Memahami berbagai informasi dari sambutan/khotbah dan 1.1 Menemukan pokok-pokok isi

Lebih terperinci

Kisi-Kisi Uji Kompetensi Guru Tahun 2012

Kisi-Kisi Uji Kompetensi Guru Tahun 2012 Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia Jenjang : SMP/SMA Kisi-Kisi Uji Kompetensi Guru Tahun 2012 1. Mengungkapkan secara lisan wacana nonsastra 1.1 Menggunakan wacana lisan untuk wawancara 1.1.1 Disajikan

Lebih terperinci

SILABUS PEMBELAJARAN. Kewirausahaan/ Ekonomi Kreatif. Pengalaman Belajar

SILABUS PEMBELAJARAN. Kewirausahaan/ Ekonomi Kreatif. Pengalaman Belajar Nama Sekolah : SMA Negeri 4 Purworejo Kelas/Program : XII/ IPA IPS Standar : Mendengarkan 1. Memahami informasi dari berbagai laporan SILABUS PEMBELAJARAN 1.1 Membedakan antara fakta dan opini dari berbagai

Lebih terperinci

34. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia untuk Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa Tunadaksa(SMPLB D)

34. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia untuk Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa Tunadaksa(SMPLB D) 34. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia untuk Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa Tunadaksa(SMPLB D) A. Latar Belakang Bahasa memiliki peran sentral dalam perkembangan intelektual, sosial, dan emosional peserta

Lebih terperinci

90. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/ Madrasah Aliyah (MA) Program Bahasa

90. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/ Madrasah Aliyah (MA) Program Bahasa 90. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/ Madrasah Aliyah (MA) Program Bahasa A. Latar Belakang Mata pelajaran Bahasa Indonesia untuk Program Bahasa ini berorientasi pada hakikat

Lebih terperinci

E VA D A E L U M M A H K H O I R, M. A B. P E R T E M U A N 2 A N A

E VA D A E L U M M A H K H O I R, M. A B. P E R T E M U A N 2 A N A HANDLING TAMU E VA D A E L U M M A H K H O I R, M. A B. P E R T E M U A N 2 A N A CARA PENERIMAAN TAMU Menanyakan nama dan keperluan (RESEPSIONIS) Good Morning. What can I do for you? Good morning, can

Lebih terperinci

SEKOLAH DASAR (SD) / MADRASAH IBTIDAIYAH (MI)

SEKOLAH DASAR (SD) / MADRASAH IBTIDAIYAH (MI) MATA PELAJARAN : BAHASA INDONESIA KELAS IV SEMESTER 1 SEKOLAH DASAR (SD) / MADRASAH IBTIDAIYAH (MI) PROGRAM TAHUNAN Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia Satuan Pendidikan : Tahun Pelajaran : Kelas : IV Smt

Lebih terperinci

KISI UJI KOMPETENSI 2014 MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA

KISI UJI KOMPETENSI 2014 MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA KISI UJI KOMPETENSI 2014 MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA Standar Guru C C2 C3 C4 C5 C6 Menggunakan secara lisan wacana wacana lisan untuk wawancara Menggunakan wacana lisan untuk wawancara Disajikan penggalan

Lebih terperinci

Kata Pengantar. Terima kasih atas kesediaan Bapak atau Ibu guru yang menggunakan buku Matematika Aplikasi SMA Kelas X XII. Hormat kami, Tim Penyusun

Kata Pengantar. Terima kasih atas kesediaan Bapak atau Ibu guru yang menggunakan buku Matematika Aplikasi SMA Kelas X XII. Hormat kami, Tim Penyusun Kata Pengantar Perjalanan panjang proses penilaian buku Matematika SMA oleh Pusat Perbukuan dan Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) Departemen Pendidikan Nasional telah usai bersamaan dengan diterbitkannya

Lebih terperinci

MODULE 1 GRADE XI VARIATION OF EXPRESSIONS

MODULE 1 GRADE XI VARIATION OF EXPRESSIONS MODULE 1 GRADE XI VARIATION OF EXPRESSIONS Compiled by: Theresia Riya Vernalita H., S.Pd. Kompetensi Dasar 3.1 Menganalisis fungsi sosial, struktur teks, dan unsur kebahasaan pada ungkapan memberi saran

Lebih terperinci

SILABUS MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA KURIKULUM SMA NEGERI 3 MEDAN TAHUN PELAJARAN 2011/2012

SILABUS MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA KURIKULUM SMA NEGERI 3 MEDAN TAHUN PELAJARAN 2011/2012 SILABUS MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA KURIKULUM SMA NEGERI 3 MEDAN TAHUN PELAJARAN 2011/2012 DINAS PENDIDIKAN KOTA MEDAN SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 3 MEDAN Jl. Budi Kemasyarakatan No. 3, Kel. Pulo

Lebih terperinci

Atep Tatang, Maman, Nenden Lilis Aisyah, Euis Susilawati. Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Atep Tatang, Maman, Nenden Lilis Aisyah, Euis Susilawati. Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Atep Tatang, Maman, Nenden Lilis Aisyah, Euis Susilawati MODEL Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Bahasa Indonesiaku BAHASA NEGERIKU untuk Kelas XII SMA dan MA Program Studi Bahasa 3 Berdasarkan

Lebih terperinci

SILABUS PEMBELAJARAN

SILABUS PEMBELAJARAN Nama Sekolah : Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia Kelas : X Semester : 2 Standar : Mendengarkan 9. Memahami informasi melalui tuturan. SILABUS PEMBELAJARAN 9.1 Menyimpulkan isi informasi yang disampaikan

Lebih terperinci

KRITERIA KETUNTASAN MINIMAL ( KKM ) MATA PELAJARAN MATEMATIKA KELAS X ( 1 ) SEMESTER I

KRITERIA KETUNTASAN MINIMAL ( KKM ) MATA PELAJARAN MATEMATIKA KELAS X ( 1 ) SEMESTER I KRITERIA KETUNTASAN MINIMAL ( KKM ) MATA PELAJARAN MATEMATIKA KELAS X ( 1 ) SEMESTER I KRITERIA KETUNTASAN MINIMAL ( KKM ) MATA PELAJARAN: MATEMATIKA Sekolah : SMA/MA... Kelas : X Semester : I (SATU) KKM

Lebih terperinci

PERATURAN BADAN STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN NOMOR: 013/P/BSNP/XII/2011 TENTANG

PERATURAN BADAN STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN NOMOR: 013/P/BSNP/XII/2011 TENTANG PERATURAN BADAN STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN NOMOR: 013/P/BSNP/XII/2011 TENTANG KISI-KISI UJIAN NASIONAL UNTUK SATUAN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH TAHUN PELAJARAN 2011/2012 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

1untuk Kelas X SMA dan MA

1untuk Kelas X SMA dan MA Rosihan Ari Y. Indriyastuti MODEL Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) KHAZANAH MATEMATIKA 1untuk Kelas X SMA dan MA Berdasarkan Permendiknas Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi dan Permendiknas

Lebih terperinci

SALINAN LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 75 TAHUN 2009 TANGGAL 13 OKTOBER 2009 KISI-KISI UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2009/2010

SALINAN LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 75 TAHUN 2009 TANGGAL 13 OKTOBER 2009 KISI-KISI UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2009/2010 SALINAN LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 75 TAHUN 2009 TANGGAL 13 OKTOBER 2009 KISI-KISI UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2009/2010 A. Kisi-Kisi Soal Ujian Nasional SMA/MA 1. BAHASA INDONESIA

Lebih terperinci

35. BAHASA INDONESIA SMALB - A, D, DAN E (TUNANETRA, TUNA DAKSA RINGAN, DAN TUNA LARAS)

35. BAHASA INDONESIA SMALB - A, D, DAN E (TUNANETRA, TUNA DAKSA RINGAN, DAN TUNA LARAS) D. KISI-KISI UJIAN NASIONAL SMALB 35. BAHASA INDONESIA SMALB - A, D, DAN E (TUNANETRA, TUNA DAKSA RINGAN, DAN TUNA LARAS) 1. Membaca dan memahami berbagai teks bacaan sastra dan non sastra. Memahami ragam

Lebih terperinci

PROGRAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA SEKOLAH DASAR KELAS VI SEMESTER 2

PROGRAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA SEKOLAH DASAR KELAS VI SEMESTER 2 PROGRAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA SEKOLAH DASAR KELAS VI SEMESTER 2 1 PROGRAM SEMESTER TAHUN PELAJARAN 20 / 20 MATA PELAJARAN : Bahasa Indonesia KELAS / SEMESTER : VI (Enam) / 2 (dua) Standar Kompetensi

Lebih terperinci

Soal UTS Bahasa Indonesia Kelas VI Semester 2

Soal UTS Bahasa Indonesia Kelas VI Semester 2 Soal UTS Bahasa Indonesia Kelas VI Semester 2 www.juraganles.com I. Berilah tanda silang (X) pada huruf a, b, c atau d di depan jawaban yang paling benar! 1. Bacalah penggalan pidato berikut! Hadirin yang

Lebih terperinci

Mata pelajaran Bahasa Indonesia bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut :

Mata pelajaran Bahasa Indonesia bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut : 07. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia A. Latar Belakang Bahasa memiliki peran sentral dalam perkembangan intelektual, sosial, dan emosional peserta didik dan merupakan penunjang keberhasilan dalam mempelajari

Lebih terperinci

31. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia untuk Sekolah Dasar (SD)/Madrasah Ibtidaiyah (MI)

31. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia untuk Sekolah Dasar (SD)/Madrasah Ibtidaiyah (MI) 31. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia untuk Sekolah Dasar (SD)/Madrasah Ibtidaiyah (MI) A. Latar Belakang Bahasa memiliki peran sentral dalam perkembangan intelektual, sosial, dan emosional peserta didik

Lebih terperinci

ANALISIS KRITERIA KETUNTASAN MINIMAL (KKM) SMK DIPONEGORO LEBAKSIU TAHUN PELAJARAN 2012/2013

ANALISIS KRITERIA KETUNTASAN MINIMAL (KKM) SMK DIPONEGORO LEBAKSIU TAHUN PELAJARAN 2012/2013 Kompetensi Keahlian : TKR dan Farmasi Kelas : X Semester : 1 ANALISIS KRITERIA KETUNTASAN MINIMAL () SMK DIPONEGORO LEBAKSIU TAHUN PELAJARAN 2012/2013 Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Indikator Memecahkan

Lebih terperinci

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Pertemuan Ke- : 1, 2, 3, 4 Alokasi Waktu : 4 40 menit Standar Kompetensi : Memahami pembacaan puisi Kompetensi Dasar : Menanggapi cara pembacaan puisi 1. mengungkapkan isi puisi 2. menangkap isi puisi

Lebih terperinci

Bahasa Indonesia SMA/MA/SMK/MAK. Kelas XI Semester 1. Meita Sandra Santhi Apriyanto Dwi Santoso Ika Yuliana Putri

Bahasa Indonesia SMA/MA/SMK/MAK. Kelas XI Semester 1. Meita Sandra Santhi Apriyanto Dwi Santoso Ika Yuliana Putri Bahasa Indonesia SMA/MA/SMK/MAK Kelas XI Semester 1 Penulis: Editor: Ika Setiyaningsih Meita Sandra Santhi Apriyanto Dwi Santoso Ika Yuliana Putri DISKLAIMER Powerpoint pembelajaran ini dibuat sebagai

Lebih terperinci

Prakata. iii. Bandung, September Penulis

Prakata. iii. Bandung, September Penulis Prakata Bahasa tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Bahasa digunakan oleh manusia untuk berkomunikasi dengan manusia lain. Bahasa mempunyai fungsi intelektual, sosial, dan emosional. Selain itu,

Lebih terperinci

89. Mata Pelajaran Sastra Indonesia untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/Madrasah Aliyah (MA) Program Bahasa

89. Mata Pelajaran Sastra Indonesia untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/Madrasah Aliyah (MA) Program Bahasa 89. Mata Pelajaran Sastra Indonesia untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/Madrasah Aliyah (MA) Program Bahasa A. Latar Belakang Mata pelajaran Sastra Indonesia berorientasi pada hakikat pembelajaran sastra

Lebih terperinci

PROGRAM SEMESTER GANJIL TAHUN PELAJARAN 2016/ 2017

PROGRAM SEMESTER GANJIL TAHUN PELAJARAN 2016/ 2017 PROGRAM SEMESTER GANJIL TAHUN PELAJARAN 01/ 017 SEKOLAH : SMP NEGERI CIPANAS MATA PELAJARAN : BAHASA DAN SASTRA INDONESIA KELAS / SEMESTER : IX / 1 (GANJIL) Kompetensi Dasar/ Materi Pokok Waktu 1 3 1 3

Lebih terperinci

34. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia untuk Sekolah Dasar Luar Biasa Tunadaksa (SDLB-D)

34. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia untuk Sekolah Dasar Luar Biasa Tunadaksa (SDLB-D) 34. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia untuk Sekolah Dasar Luar Biasa Tunadaksa (SDLB-D) A. Latar Belakang Bahasa memiliki peran sentral dalam perkembangan intelektual, sosial, dan emosional peserta didik

Lebih terperinci

35. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia untuk Sekolah Dasar Luar Biasa Tunalaras (SDLB-E)

35. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia untuk Sekolah Dasar Luar Biasa Tunalaras (SDLB-E) 35. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia untuk Sekolah Dasar Luar Biasa Tunalaras (SDLB-E) A. Latar Belakang Bahasa memiliki peran sentral dalam perkembangan intelektual, sosial, dan emosional peserta didik

Lebih terperinci

32. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia untuk Sekolah Dasar Luar Biasa Tunanetra (SDLB-A)

32. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia untuk Sekolah Dasar Luar Biasa Tunanetra (SDLB-A) 32. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia untuk Sekolah Dasar Luar Biasa Tunanetra (SDLB-A) A. Latar Belakang Bahasa memiliki peran sentral dalam perkembangan intelektual, sosial, dan emosional peserta didik

Lebih terperinci

SMA/MA IPA kelas 10 - BAHASA INGGRIS IPA CHAPTER 9Latihan Soal 9.1

SMA/MA IPA kelas 10 - BAHASA INGGRIS IPA CHAPTER 9Latihan Soal 9.1 SMA/MA IPA kelas 10 - BAHASA INGGRIS IPA CHAPTER 9Latihan Soal 9.1 1. Aldy : Hi, Ben. I havent seen you for a long time where have you been? Beny : Ive been to Batam. Ive got a job there. Ive been working

Lebih terperinci

SILABUS PEMBELAJARAN

SILABUS PEMBELAJARAN SILABUS PEMBELAJARAN Nama Madrasah Kelas Mata Pelajaran Semester Standar : MI IMAMI : V (Lima) : BAHASA INGGRIS : 1 (Satu) : Mendengarkan 1. Memahami instruksi dengan tindakan dalam konteks sekolah Materi

Lebih terperinci

KISI-KISI SOAL. Tahun Pelajaran : 2014/ Menentukan persamaan isi berita.

KISI-KISI SOAL. Tahun Pelajaran : 2014/ Menentukan persamaan isi berita. KISI-KISI Satuan Pendidikan Mata Pelajaran Jumlah soal Kurikulum Acuan : Madrasah Tsanawiyah : Bahasa Indonesia : 50 soal : KTSP /Kurikulum 2006 (Membaca) Tahun Pelajaran : 2014/2015 1 Membaca Membaca

Lebih terperinci

KISI-KISI SOAL UJIAN SEKOLAH SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK)

KISI-KISI SOAL UJIAN SEKOLAH SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) 0 KISI-KISI UJIAN SEKOLAH SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) MATA PELAJARAN : MATEMATIKA KELAS : XII KELOMPOK : TEKNOLOGI, PERTANIAN DAN KESEHATAN BENTUK & JMl : PILIHAN GANDA = 35 DAN URAIAN = 5 WAKTU :

Lebih terperinci

PROSIDING ISBN

PROSIDING ISBN METODE TUTOR TEMAN SEBAYA DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA SMA Sjech Dullah NIP 195206111987031002 Abstrak Aktivitas pembelajaran metode tutor teman sebaya, seseorang atau beberapa orang siswa yang

Lebih terperinci

SILABUS. Menyimak pemahaman tentang bentuk pangkat, akar dan logaritma beserta keterkaitannya. Mendefinisikan bentuk pangkat, akar dan logaritma.

SILABUS. Menyimak pemahaman tentang bentuk pangkat, akar dan logaritma beserta keterkaitannya. Mendefinisikan bentuk pangkat, akar dan logaritma. SILABUS Nama Sekolah : SMA NEGERI 6 PONTIANAK Mata Pelajaran : MATEMATIKA Kelas/Program : X Semester : 1 STANDAR KOMPETENSI: 1. Memecahkan masalah yang berkaitan dengan bentuk pangkat, akar, dan logaritma.

Lebih terperinci

SILABUS. Menyimak pemahaman tentang bentuk pangkat, akar dan logaritma beserta keterkaitannya. Mendefinisikan bentuk pangkat, akar dan logaritma.

SILABUS. Menyimak pemahaman tentang bentuk pangkat, akar dan logaritma beserta keterkaitannya. Mendefinisikan bentuk pangkat, akar dan logaritma. SILABUS Nama Sekolah : SMA PGRI 1 AMLAPURA Mata Pelajaran : MATEMATIKA Kelas/Program : X Semester : 1 STANDAR KOMPETENSI: 1. Memecahkan masalah yang berkaitan dengan bentuk pangkat, akar, dan logaritma.

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN SILABUS TAHUN PELAJARAN 2012/2013

PENGEMBANGAN SILABUS TAHUN PELAJARAN 2012/2013 PENGEMBANGAN SILABUS TAHUN PELAJARAN 01/013 NAMA SEKOLAH : SMK DIPONEGORO LEBAKSIU MATA PELAJARAN : MATEMATIKA KELAS / SEMESTER : X / 1 STANDAR KOMPETENSI : MEMECAHKAN MASALAH BERKAITAN DENGAN KONSEP OPERASI

Lebih terperinci

Oleh Justianus Tarigan Dr. Abdurahman A., M.Hum.

Oleh Justianus Tarigan Dr. Abdurahman A., M.Hum. ANALISIS VALIDITAS ISI DAN KETEPATAN KONSTRUKSI BUTIR TES SOAL UJIAN AKHIR SEKOLAH BAHASA INDONESIA TAHUN 2013/2014 KELAS XII SMA SWASTA BERSAMA BERASTAGI Oleh Justianus Tarigan Dr. Abdurahman A., M.Hum.

Lebih terperinci

Atep Tatang, Maman, Nenden Lilis Aisyah, Euis Susilawati. Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Atep Tatang, Maman, Nenden Lilis Aisyah, Euis Susilawati. Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Atep Tatang, Maman, Nenden Lilis Aisyah, Euis Susilawati MODEL Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Bahasa Indonesiaku BAHASA NEGERIKU untuk Kelas X SMA dan MA Program Studi Bahasa 1 Berdasarkan

Lebih terperinci

PROGRAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA SEKOLAH DASAR KELAS V SEMESTER 2

PROGRAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA SEKOLAH DASAR KELAS V SEMESTER 2 PROGRAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA SEKOLAH DASAR KELAS V SEMESTER 2 1 PROGRAM SEMESTER TAHUN PELAJARAN 20 / 20 MATA PELAJARAN : Bahasa Indonesia KELAS / SEMESTER : V (Lima) / 2 (dua) Standar Kompetensi

Lebih terperinci

DINAS PENDIDIKAN KOTA SURABAYA KISI-KISI PENULISAN SOAL UJIAN SEKOLAH TULIS TAHUN PELAJARAN 2014/2015

DINAS PENDIDIKAN KOTA SURABAYA KISI-KISI PENULISAN SOAL UJIAN SEKOLAH TULIS TAHUN PELAJARAN 2014/2015 DINAS PENDIDIKAN KOTA SURABAYA KISI-KISI PENULISAN SOAL UJIAN SEKOLAH TULIS TAHUN PELAJARAN 2014/2015 Jenjang Pendidikan : SMP Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia Kurikulum : KTSP 2006 Jumlah Soal : 50 Butir

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) SEMESTER : 1

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) SEMESTER : 1 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) SEKOLAH : SMA N 1 Teras MATA PELAJARAN : Bahasa Indonesia KELAS : X SEMESTER : 1 A. STANDAR KOMPETENSI Mendengarkan : 1. Memahami siaran atau cerita yang disampaikan

Lebih terperinci

DURASI PEMELAJARAN KURIKULUM SMK EDISI 2004

DURASI PEMELAJARAN KURIKULUM SMK EDISI 2004 DESKRIPSI PEMELAJARAN MATA DIKLAT TUJUAN : MATEMATIKA : Melatih berfikir dan bernalar secara logis dan kritis serta mengembangkan aktifitas kreatif dalam memecahkan masalah dan mengkomunikasikan ide/gagasan

Lebih terperinci

SMP kelas 7 - BAHASA INGGRIS CHAPTER 11Latihan Soal 11.1

SMP kelas 7 - BAHASA INGGRIS CHAPTER 11Latihan Soal 11.1 SMP kelas 7 - BAHASA INGGRIS CHAPTER 11Latihan Soal 11.1 1. Manager : You look very exhausted.... to take a rest? Tina : OK, thanks, Sir. What about Are you like Do you order Would you like Kunci Jawaban

Lebih terperinci

MATERI PELAJARAN MATEMATIKA SMA KELAS X BAB I: BENTUK PANGKAT, AKAR, DAN LOGARITMA. 1.1 Pangkat Bulat. A. Pangkat Bulat Positif

MATERI PELAJARAN MATEMATIKA SMA KELAS X BAB I: BENTUK PANGKAT, AKAR, DAN LOGARITMA. 1.1 Pangkat Bulat. A. Pangkat Bulat Positif MATERI PELAJARAN MATEMATIKA SMA KELAS X BAB I: BENTUK PANGKAT, AKAR, DAN LOGARITMA 1.1 Pangkat Bulat A. Pangkat Bulat Positif B. Pangkat Bulat Negatif dan Nol C. Notasi Ilmiah D. Sifat-Sifat Bilangan Berpangkat

Lebih terperinci

UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2007/2008

UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2007/2008 UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 007/008 PANDUAN MATERI MATEMATIKA Kelompok Teknologi, Kesehatan, dan Pertanian PUSAT PENILAIAN PENDIDIKAN BALITBANG DEPDIKNAS Hak Cipta pada Pusat Penilaian Pendidikan BALITBANG

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Nama Sekolah : SMK... Mata Pelajaran : Matematika Kelas : XI Program Keahlian : Akuntansi dan Penjualan

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Nama Sekolah : SMK... Mata Pelajaran : Matematika Kelas : XI Program Keahlian : Akuntansi dan Penjualan RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Nama Sekolah : SMK... Mata Pelajaran : Matematika Kelas : XI Program Keahlian : Akuntansi dan Penjualan Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Indikator Alokasi Waktu

Lebih terperinci

KISI KISI LOMBA KOMPETENSI SISWA SMK TINGKAT PROVINSI JAWA TIMUR 2014

KISI KISI LOMBA KOMPETENSI SISWA SMK TINGKAT PROVINSI JAWA TIMUR 2014 LKS SMK 214 Bidang : Matematika Teknologi KISI KISI LOMBA KOMPETENSI SISWA SMK TINGKAT PROVINSI JAWA TIMUR 214 1 Memecahkan masalah berkaitan dengan konsep aljabar memaham, mengaplikasikan, menganalisai

Lebih terperinci

MODUL CETAK EXPRESSING SATISFACTION AND DISSATISFACTION

MODUL CETAK EXPRESSING SATISFACTION AND DISSATISFACTION MODUL CETAK EXPRESSING SATISFACTION AND DISSATISFACTION STANDAR KOMPETENSI 3. Mengungkapkan makna dalam teks percakapan transaksional dan interpersonal resmi dan berlanjut (sustained) dalam konteks kehidupan

Lebih terperinci

51. Mata Pelajaran Matematika Kelompok Teknologi, Kesehatan dan Pertanian untuk Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)/Madrasah Aliyah Kejuruan (MAK) A.

51. Mata Pelajaran Matematika Kelompok Teknologi, Kesehatan dan Pertanian untuk Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)/Madrasah Aliyah Kejuruan (MAK) A. 51. Mata Pelajaran Matematika Kelompok Teknologi, Kesehatan dan Pertanian untuk Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)/Madrasah Aliyah Kejuruan (MAK) A. Latar Belakang Matematika merupakan ilmu universal yang

Lebih terperinci

Atikah Anindyarini Yuwono Suhartanto

Atikah Anindyarini Yuwono Suhartanto Atikah Anindyarini Yuwono Suhartanto Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional Hak Cipta pada Departemen Pendidikan Nasional Dilindungi Undang-undang Hak Cipta Buku ini dibeli Departemen Pendidikan

Lebih terperinci

2. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR BAHASA INDONESIA SMP/MTs

2. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR BAHASA INDONESIA SMP/MTs 2. KOMPETENSI INTI DAN BAHASA INDONESIA SMP/MTs KELAS: VII Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual, (2) sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi

Lebih terperinci

3. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR BAHASA INDONESIA SMA/SMK/MA/MAK

3. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR BAHASA INDONESIA SMA/SMK/MA/MAK 3. KOMPETENSI INTI DAN BAHASA INDONESIA SMA/SMK/MA/MAK KELAS: X Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual, (2) sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan.

Lebih terperinci

giving opinion asking for help asking for an opinion E. Kunci Jawaban : D Pembahasan Teks :

giving opinion asking for help asking for an opinion E. Kunci Jawaban : D Pembahasan Teks : 1. SMP kelas 7 - BAHASA INGGRIS CHAPTER 10Latihan Soal 10.2 Lira:Dery, what do you think about our new English teacher? Dery: I think she smart. She explained the lesson clearly Lira: I think so. I also

Lebih terperinci

DESKRIPSI PEMELAJARAN - MATEMATIKA

DESKRIPSI PEMELAJARAN - MATEMATIKA DESKRIPSI PEMELAJARAN MATA DIKLAT : MATEMATIKA TUJUAN : Melatih berfikir dan bernalar secara logis dan kritis serta mengembangkan aktifitas kreatif dalam memecahkan masalah dan mengkomunikasikan ide/gagasan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORITIS Kedudukan Pembelajaran Menyimpulkan Isi Bacaan dalam KTSP

BAB II KAJIAN TEORITIS Kedudukan Pembelajaran Menyimpulkan Isi Bacaan dalam KTSP BAB II KAJIAN TEORITIS 2.1. Kedudukan Pembelajaran Menyimpulkan Isi Bacaan dalam KTSP 2.1.1 Standar Kompetensi Standar kompetensi mata pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia merupakan kualifikasi kemampuan

Lebih terperinci

Silabus. Tugas individu, tugas kelompok, kuis.

Silabus. Tugas individu, tugas kelompok, kuis. Silabus Nama Sekolah : SMK Mata Pelajaran : MATEMATIKA Kelas / Program : X / TEKNOLOGI, KESEHATAN, DAN PERTANIAN Semester : GANJIL Sandar Kompetensi: 1. Memecahkan masalah berkaitan dengan konsep operasi

Lebih terperinci

KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN SILABUS

KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN SILABUS KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN SILABUS MATA PELAJARAN : BAHASA INGGRIS KELAS : X ( SEPULUH) SMA NEGERI 1 BUMIAYU TAHUN PELAJARAN 2007 / 2008 -g- 1 Nama Sekolah : SMA NEGERI 1 BUMIAYU Mata Pelajaran

Lebih terperinci

B. Tujuan Mata pelajaran Matematika bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut.

B. Tujuan Mata pelajaran Matematika bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut. 49. Mata Pelajaran Matematika Kelompok Seni, Pariwisata, Sosial, Administrasi Perkantoran, dan Teknologi Kerumahtanggaan untuk Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)/Madrasah Aliyah Kejuruan (MAK) A. Latar Belakang

Lebih terperinci

English for Tourism Lesson 25 A job interview

English for Tourism Lesson 25 A job interview English for Tourism Lesson 25 A job interview Pelajaran 25: Wawancara Pekerjaan L1 Juni Tampi: Bahasa Inggris Pariwisata English for Tourism L1: Pelajaran ke-25. Wawancara Pekerjaan. Lesson 25. A Job Interview.

Lebih terperinci

KISI-KISI PENULISAN SOAL UJIAN SEKOLAH TAHUN PELAJARAN 2012/2013

KISI-KISI PENULISAN SOAL UJIAN SEKOLAH TAHUN PELAJARAN 2012/2013 KISI-KISI PENULISAN SOAL UJIAN SEKOLAH TAHUN PELAJARAN 2012/2013 Penulis: Listiya Susilawati SMP Negeri 161 Jakarta Jenis Sekolah : SMP Bentuk Soal : Pilihan Ganda + Uraian Mata Pelajaran : BAHASA INDONESIA

Lebih terperinci

DESKRIPSI PEMELAJARAN

DESKRIPSI PEMELAJARAN DESKRIPSI PEMELAJARAN MATA DIKLAT : Matematika TUJUAN : Melatih berfikir dan bernalar secara logis dan kritis serta mengembangkan aktifitas kreatif dalam memecahkan masalah dan mengkomunikasikan ide/gagasan

Lebih terperinci

44. Mata Pelajaran Matematika untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/ Madrasah Aliyah (MA)

44. Mata Pelajaran Matematika untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/ Madrasah Aliyah (MA) 44. Mata Pelajaran Matematika untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/ Madrasah Aliyah (MA) A. Latar Belakang Matematika merupakan ilmu universal yang mendasari perkembangan teknologi modern, mempunyai peran

Lebih terperinci

English for Tourism Lesson 12 Shopping (continued)

English for Tourism Lesson 12 Shopping (continued) English for Tourism Lesson 12 Shopping (continued) Pelajaran 12: Berbelanja (lanjutan) L1 Juni Tampi: Eng: Bahasa Inggris Pariwisata English for Tourism L1: Halo, Saya Juni Tampi dari Radio Australia.

Lebih terperinci

Bagi siswa, buku ajar menjadi sumber belajar utama. Bagi guru, berfungsi sebagai salahsatu sumber pembelajaran. Menyediakan struktur dan penerapan

Bagi siswa, buku ajar menjadi sumber belajar utama. Bagi guru, berfungsi sebagai salahsatu sumber pembelajaran. Menyediakan struktur dan penerapan Kholid A.Harras Bagi siswa, buku ajar menjadi sumber belajar utama. Bagi guru, berfungsi sebagai salahsatu sumber pembelajaran. Menyediakan struktur dan penerapan silabi program pembelajaran. Menjadi

Lebih terperinci

NO KOMPETENSI INDIKATOR 1. Membaca berbagai informasi tertulis dalam konteks bermasyarakat dan berbagai bentuk teks.

NO KOMPETENSI INDIKATOR 1. Membaca berbagai informasi tertulis dalam konteks bermasyarakat dan berbagai bentuk teks. E. KISI-KISI UJIAN NASIONAL SMK 41. BAHASA INDONESIA SMK NO KOMPETENSI INDIKATOR 1. Membaca berbagai informasi tertulis dalam konteks bermasyarakat dan berbagai bentuk teks. 2. Menulis berbagai teks dalam

Lebih terperinci

Kelas Tema Materi Waktu P1 Diri sendiri Mendengarkan

Kelas Tema Materi Waktu P1 Diri sendiri Mendengarkan Kelas Tema Materi Waktu P1 Diri sendiri Juli Membedakan berbagai bunyi bahasa Memperkenalkan diri sendiri dengan kalimat sederhana dengan bahasa yang santun nyaring suku kata dengan lafal Menyalin berbagai

Lebih terperinci

KISI-KISI PENULISAN SOAL UJIAN SEKOLAH SMP KABUPATEN WONOGIRI TAHUN PELAJARAN

KISI-KISI PENULISAN SOAL UJIAN SEKOLAH SMP KABUPATEN WONOGIRI TAHUN PELAJARAN KISI-KISI PENULISAN UJIAN SEKOLAH SMP KABUPATEN WONOGIRI TAHUN PELAJARAN 2013/2014 MATA PELAJARAN KELAS WAKTU : BAHASA INDONESIA : IX : 120 MENIT 1. Membaca dan memahami berbagai teks nonsastra (biografi,

Lebih terperinci

KISI-KISI PENULISAN SOAL UJIAN SEKOLAH SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) DINAS PENDIDIKAN PROVINSI DKI JAKARTA MATA PELAJARAN : MATEMATIKA

KISI-KISI PENULISAN SOAL UJIAN SEKOLAH SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) DINAS PENDIDIKAN PROVINSI DKI JAKARTA MATA PELAJARAN : MATEMATIKA KISI-KISI PENLISAN JIAN SEKOLAH SEKOLAH MENENGAH KEJRAN (SMK) MATA PELAJARAN : MATEMATIKA KELAS : XII KELOMPOK : TEKLOGI, PERTANIAN DAN KESEHATAN KRIKLM : KTSP & JML : PILIHAN GANDA = 40, RAIAN = 5 BTIR

Lebih terperinci