BAB II LANDASAN TEORI
|
|
- Ari Iskandar
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Perencanaan dan Pengendalian Produksi Perencanaan dan pengendalian produksi dalam suatu perusahaan merupakan kegiatan untuk merencanakan kegiatan-kegiatan produksi, agar apa yang telah direncanakan dapat terlaksana dengan baik. 1. Perencanaan produksi, adalah aktivitas untuk menetapkan produk yang diproduksi, jumlah yang dibutuhkan, kapan produk tersebut harus selesai dan sumber-sumber yang dibutuhkan. 2. Pengendalian produksi, adalah aktivitas yang menetapkan kemampuan sumber-sumber yang digunakan dalam memenuhi rencana, kemampuan produksi berjalan sesuai rencana, melakukan perbaikan rencana Tujuan dan Fungsi Perencanaan & Pengendalian Produksi Secara umum tujuan perencanaan dan pengendalian produksi dalam suatu perusahaan adalah: 1. Mengusahakan agar perusahaan dapat berproduksi secara efisien dan efektif. 2. Mengusahakan agar perusahaan dapat menggunakan modal seoptimal mungkin. 3. Mengusahakan agar pabrik dapat menguasai pasar yang luas. 4. Untuk dapat memperoleh keuntungan yang cukup bagi perusahaan.
2 Fungsi umum perencanaan dan pengendalian produksi dalam suatu perusahaan adalah: 1. Meramalkan permintaan produk yang dinyatakan dalam jumlah produk sebagai fungsi dari waktu. 2. Memonitor permintaan yang aktual, membandingkannya dengan ramalan permintaan sebelumnya dan melakukan revisi atas ramalan tersebut jika terjadi penyimpangan. 3. Menetapkan ukuran pemesanan barang yang ekonomis atas bahan baku yang akan dibeli. 4. Menetapkan sistem persediaan yang ekonomis. 5. Menetapkan kebutuhan produksi dan tingkat persediaan pada saat tertentu. 6. Memonitor tingkat persediaan, membandingkannya dengan rencana persediaan, dan melakukan revisi rencana produksi pada saat yang ditentukan. 7. Membuat jadwal produksi, penugasan, serta pembebanan mesin dan tenaga kerja yang terperinci Tingkatan Perencanaan dan Pengendalian Produksi Dalam merencanakan dan mengendalikan produksi, suatu perusahaan pada umumnya menggolongkannya dalam tiga tingkatan, yaitu perencanaan dan pengendalian produksi jangka panjang, menengah dan pendek.
3 1. Perencanaan jangka panjang; mencakup kegiatan peramalan usaha, perencanaan jumlah produk dan penjualan, perencanaan produksi, perencanaan kebutuhan bahan, dan perencanaan finansial. 2. Perencanaan jangka menengah; mencakup Perencanaan kebutuhan kapasitas, perencanaan kebutuhan material, jadwal induk produksi, dan perencanaan kebutuhan distribusi. 3. Perencanaan jangka pendek; mencakup Kegiatan penjadwalan perakitan produk akhir, perencanaan dan pengendalian inputoutput, pengendalian kegiatan produksi, perencanaan dan pengendalian purchase, dan manajemen proyek Kegiatan perencanaan dan pengendalian produksi Yang termasuk dalam kegiatan-kegiatan perencanaan dan pengendalian produksi, antara lain: 1. Peramalan kuantitas permintaan 2. Perencanaan pembelian/pengadaan: jenis, jumlah, dan waktu 3. Perencanaan persediaan: jenis, jumlah, dan waktu 4. Perencanaan kapasitas: tenaga kerja, mesin, fasilitas 5. Penjadwalan produksi dan tenaga kerja 6. Penjaminan kualitas 7. Monitoring aktivitas produksi 8. Pengendalian produksi 9. Pelaporan dan pendataan
4 Uraian tersebut diatas menyiratkan bahwa Analisis Pengendalian Kualitas Proses Produksi Permen Bontea di PT. Agel Langgeng, hanyalah merupakan penelitian sebagian kecil kegiatan perencanaan dan pengendalian produksi yang terkait dengan penjaminan kualitas hasil produksi. 2.2 Pengendalian Kualitas (mutu) Kotler (2002) mendefinisikan mutu sebagai keseluruhan ciri serta sifat dari suatu produk yang berpengaruh pada kemampuan untuk memuaskan kebutuhan yang dinyatakan / yang tersirat. Sedangkan Render dan Heizer (2001) menyatakan bahwa mutu adalah keseluruhan fitur dan karakteristik produk / jasa yang mampu memuaskan kebutuhan yang terlibat / yang tersirat. Uraian tersebut mengandung pengertian bahwa suatu barang dikatakan bermutu baik, kurang, atau buruk berdasarkan kriteria-kriteria yang terkandung dalam barang dimaksud, sesuai dengan tujuan untuk apa barang tersebut dihasilkan. Menurut Garvin dalam Nasution (2005), faktor-faktor yang mempengaruhi mutu suatu produk antara lain: 1. Performa (performance); yaitu aspek fungsional dari produk dan karakteristik utama yang dipertimbangkan pelanggan ketika ingin membeli suatu produk. 2. Fitur (features); yaitu pilihan-pilihan dan pengembangan yang merupakan ciri-ciri atau keistimewaan tambahan atau pelengkap fungsi dasar.
5 3. Kehandalan (Reliability); yaitu penggunaan suatu produk berfungsi secara berhasil dalam periode waktu tertentu dibawah kondisi tertentu. 4. Konformasi (conformance); yaitu tingkat kesesuaian produk terhadap spesifikasi yang telah ditetapkan sebelumnya berdasarkan keinginan pelanggan. 5. Daya tahan (durability); daya tahan dari ukuran masa pakai suatu produk 6. Kemampuan pelayanan (service ability); yaitu kecepatan atau kesopanan, kompetensi, kemudahan, serta akurasi dalam perbaikan. 7. Estetika (aesthetics); yaitu keindahan yang bersifat subyektif mengenai pertimbangan pribadi dan refleksi dari preferensi atau pilihan individual. 8. Kualitas yang dipersepsikan (perceived quality); yaitu perasaan pelanggan dalam mengkonsumsi produk seperti meningkatkan harga diri. Pengendalian mutu merupakan alat bagi manajemen untuk memperbaiki produk bila diperlukan, mempertahankan kualitas yang sudah tinggi dan mengurangi jumlah bahan yang rusak. (Reksohadiprodjo dan Gito Sudarmo, 2000). Diharapkan dengan adanya kegiatan pengendalian mutu, produk yang dihasilkan dapat sesuai dengan baku mutu yang telah ditetapkan dan dapat dihindari terjadinya pemborosan-pemborosan. Pengendalian mutu merupakan kegiatan terpadu dalam perusahaan dalam rangka menjaga dan mengarahkan agar mutu produk yang dihasilkan dapat dipertahankan. Kegiatan pengendalian mutu mempunyai lingkup yang luas, dimana semua segi yang berpengaruh terhadap mutu perlu diperhatikan
6 dan dianalisis. Assauri (2008) menyatakan ruang lingkup pengendalian mutu meliputi: 1. Pengendalian mutu pada bahan baku Pengendalian mutu pada bahan baku sangat penting dilakukan untuk menjaga mutu produk. Hal-hal yang perlu diperhatikan untuk menjaga mutu bahan baku yang digunakan, antara lain: a. Seleksi sumber bahan baku b. Pemeriksaan dokumen pembelian c. Pemeriksaan penerimaan bahan baku 2. Pengendalian proses produksi Pengendalian mutu yang dilakukan selama proses produksi berlangsung, dengan cara mengambil sampel hasil produksi pada jarak waktu tertentu, kemudian dilanjutkan dengan pengecekan statistik untuk melihat apakah proses dimulai dengan baik atau tidak. Pengendalian suatu proses haruslah dilakukan secara teratur dan berurutan; pengendalian yang hanya dilakukan terhadap suatu bagian dari proses tidak akan ada artinya jika tidak diikuti dengan pengendalian pada bagian yang lain. 3. Pengendalian produk akhir. Untuk menjaga agar produk yang dihasilkan dari suatu proses tidak sampai lolos keluar pabrik, diperlukan adanya pengendalian mutu hasil akhir atau produk akhir. Pengendalian kualitas statistik (statistical quality control (SQC)) merupakan suatu metode statistik dalam kegiatan pengendalian mutu,
7 dengan cara mencatat semua data penyimpangan yang terjadi pada sampel, kemudian mengambil kesimpulan akan karakteristik populasi dari sampel tersebut. SQC dapat digunakan untuk mengawasi proses produksi, mutu produk yang dikerjakan dan menerima atau menolak produk akhir. Perlu diketahui, SQC tidak menghilangkan resiko, dan juga tidak menciptakan resiko. Karena pada dasarnya dengan atau tanpa SQC resiko akan tetap ada. SQC hanya membantu pihak manajemen agar dapat melakukan tindakan korektif apabila diketahui telah terjadi kesalahan, juga dapat melakukan tindakan-tindakan untuk mempertahankan keadaan yang lebih baik. Handoko (2008) menyatakan, pengendalian proses produksi secara statistik merupakan aplikasi teknik statistik yang digunakan untuk mengawasi dan memastikan pelaksanaan proses produksi telah berjalan sesuai dengan spesifikasinya. SQC mempunyai tiga penggunaan umum, yaitu: 1. Untuk mengawasi pelaksanaan kerja sebagai operasi-operasi individual selama pekerjaan sedang dilakukan 2. Untuk memutuskan apakah menerima atau menolak sejumlah produk yang telah diproduksi 3. Untuk melengkapi manajemen dengan audit kualitas produk perusahaan. Uraian tersebut diatas menyiratkan bahwa pengendalian mutu umumnya dilakukan pada seluruh rangkaian proses produksi sebagaimana gambar berikut: Gambar 2.1 Rangkaian Proses Produksi
8 Gambar diatas adalah gambar rangkaian suatu proses produksi, dimana salah satu fungsi dari proses produksi adalah Pengendalian Proses. Pengendalian Proses dilakukan dengan metode Pengendalian Kualitas Statistik yang dikenal dengan istilah Statistik proses kontrol Dalam penelitian ini, pengendalian mutu dilakukan mulai dari bahan baku, selama proses pengerjaan dan produk akhir, produksi permen Bontea. 2.3 Statistical Process Control (SPC) Pengendalian kualitas statistik (statistical quality control) dapat dibagi dua golongan menurut jenis datanya, yaitu data variable dan data atribut. Data variabel memberikan lebih banyak informasi dari pada data atribut. Namum demikian, data variabel tidak dapat digunakan untuk mengetahui karakteristik kualitas seperti banyaknya kesalahan atau persentase kesalahan suatu proses. Data variabel dapat menunjukan seberapa jauh penyimpangan dari standar proses, sementara data atribut tidak dapat menunjukan informasi tersebut. (Ariani, 2004)
9 Diagram kendali juga disebut diagram kendali proses atau diagram kendali mutu. Diagram kendali pada dewasa ini digunakan dengan sangat luas yaitu untuk mendeteksi variasi yang terkendali dan variasi yang tidak terkendali. Sehingga sekaligus dapat memonitor suatu proses. Diagram kendali adalah suatu tampilan grafik (graphic display) yang membandingkan data yang dihasilkan oleh proses yang sedang berlangsung saat ini terhadap suatu batas-batas kendali yang stabil yang telah ditentukan dari data unjuk-kerja (performance data) sebelumnya. Diagram kendali berfungsi sebagai suatu alat untuk mengkomunikasikan informasi mengenai unjuk kerja sebuah proses antara kelompok produksi antara supplier atau antara operator mesin. Unsur-unsur yang dimiliki dalam diagram Diagram Kendali adalah sebagai berikut: 1. Batas Kendali Atas (Upper Control Limit/UCL) 2. Garis Tengah (Center Line/CL) 3. Batas Kendali Bawah (Lower Control Limit/LCL) Garis tengah (Center Line/CL) bersesuaian dengan mean populasi yang diperkirakan dari nilai yang diamati dalam proses. Daerah antara batas kendali atas (UCL) dan batas kendali bawah (LCL) menunjukkan variasi yang terkontrol. Namun jika pengamatan berada di luar daerah lersebut (di atas UCL atau di bawah LCL) hal ini menunjukkan terdapatnya suatu variasi yang tak terkontrol atau variasi karena sebab khusus. Diagram Nilai Individu adalah diagram yang digunakan memonitor setiap nilai yang diamati dalam sebuah proses. Sebuah diagram yang
10 mengontrol nilai-nilai individu didasarkan pada probabilitas dengan distribusi normal. Unsur-unsur pada diagramnya adalah sebagai berikut: 1. Batas Kendali Atas (Upper Control Limit/UCL) UCL = μ + 3σ 2. Garis Tengah (Center Line/CL) CL = μ 3. Batas Kendali Bawah (Lower Control Limit/LCL) LCL = μ - 3σ di mana: μ = rata-rata (mean) populasi σ = standard deviasi populasi Standar deviasi populasi dihitung dengan rumus: σ = Σ (x i x) 2 (n 1) di mana: xi = data pengamatan x = rata-rata sampel n = jumlah sampel Diagram kendali nilai individu tersebut diatas dapat dibuat dengan program SPSS.
11 2.4 Perencanaan baku mutu Pangan merupakan kebutuhan dasar manusia yang pemenuhannya menjadi hak asasi manusia, dalam mewujudkan sumber daya manusia berkualitas. Pangan yang aman, bermutu, bergizi, beragam dan tersedia secara cukup merupakan prasyarat utama yang harus dipenuhi oleh pengusaha bagi kepentingan kesehatan manusia. Pangan sebagai komoditas dagang memerlukan sistem perdagangan yang jujur dan bertanggung-jawab, sehingga tersedianya pangan yang terjangkau daya beli masyarakat dan berperan dalam peningkatan pertumbuhan ekonomi nasional. Perencanaan baku mutu diperlukan agar diperoleh: 1. Kepastian mutu spesifik 2. Kepuasan pelanggan 3. Meningkatkan daya saing pasar 4. Membentuk budaya mutu 5. Meningkatkan sumber daya manusia 6. Efisiensi dalam proses 7. Melindungi konsumen Schroeder (1997) menyatakan bahwa perencanaan pengendalian mutu harus selalu dimulai dengan sifat-sifat produk. Perencana mutu menentukan sifat mana yang penting, supaya produk/jasa cocok untuk digunakan dan mana yang tidak. Tiga atribut mutu yang penting bagi produk, yaitu kenyamanan, penampilan yang menarik, dan umur pemakaian yang dianggap wajar oleh pelanggan. Setelah memutuskan teknik pengukuran yang akan digunakan, perencana mutu harus menetapkan
12 standar yang menggambarkan jumlah mutu yang diperlukan pada setiap atribut. Biasanya standar ini dinyatakan sebagai batas toleransi (jumlah plus dan minus) atau batas minimum dan maksimum yang dapat diterima. Standar dapat juga ditetapkan sebagai sasaran pengendalian mutu yang diinginkan. PTAL dalam memproduksi permen Bontea menetapkan persyaratan kelengketan dan bentuk permen sebagai salah satu baku mutu barang jadinya. Kelengketan dan perubahan bentuk permen tersebut dapat disebabkan oleh beberapa penyebab, antara lain: 1. Kadar air yang melebihi 2% - 3.5%; 2. Kebocoran pillow pack yang disebabkan oleh: a. Bocor pada end seal meliputi seal kepotong dan bocor ngempos b. Bocor karena crack c. Bocor body (posisi kebocoran di luar area end seal dan back seal) d. Bocor back seal Baku mutu lainnya seperti persentase isi permen dalam kemasan, pillow pack gandeng atau pillow pack kosong, dalam penelitian ini tidak dibahas. 2.5 Alat Pengendali Mutu Pengendalian mutu secara statitistik membedakan dua cara pengukuran, yaitu pengukuran dengan cara sampling dan pengukuran secara keseluruhan. Dengan pengukuran secara keseluruhan, akan didapat hasil pengujian dengan tingkat ketelitian yang tinggi; tetapi dengan keterbatasan
13 biaya, waktu dan tenaga untuk melakukan pengujian secara keseluruhan, maka dilakukan pengujian dengan mengambil sampel dengan suatu tingkat ketelitian tertentu yang telah disepakati terlebih dahulu. Gaspersz (2003) menyatakan bahwa pengukuran atau pengujian mutu dengan cara sampling dibedakan menjadi dua kategori, yaitu: 1. Pengendalian atribut (attribute control) Atribut adalah karakteristik suatu produk yang berhubungan dengan pengukuran apakah produk tersebut baik atau buruk, diterima atau ditolak. Pengukuran atribut bersifat kualitatif, yaitu hanya merupakan penentuan memuaskan atau tidak. Bagan kendali yang umumnya digunakan pada pengendalian atribut adalah: a. Bagan proporsi kerusakan (p charts) Gambar 2.2 Contoh p Charts
14 b. Bagan bagian jumlah kerusakan (c charts) Gambar 2.3 Contoh c Chart 2. Pengendalian variabel (variable control) Pengendalian ini digunakan untuk mengukur variabel yang sering digunakan secara bersama-sama. Bagan kendali yang umum digunakan adalah: a. Bagan rata-rata atau average charts (X charts), yaitu suatu bagan yang memperhitungkan rata-rata karakteristik mutu suatu produk dalam sampel.
15 Gambar 2.4 Contoh X Chart b. Bagan rentang atau range charts (R charts), yaitu bagan yang memperhitungkan rentang antara data sampel yang terbesar dan yang terkecil. Gambar 2.5 Contoh R Chart
16 Dasar pembuatan dari alat pengendali mutu tersebut diatas adalah peta Shewhart 2.6 Piranti (alat) Perbaikan Kualitas Gaspersz (2003) membedakan piranti perbaikan kualitas berdasarkan data yang digunakan, yaitu piranti yang menggunakan data numerik dan piranti yang menggunakan data verbal. 1. Piranti data numerik Untuk mengolah data numerik atau data kuantitatif, terdapat lima piranti yang dapat digunakan, yaitu: kertas periksa (check sheet); diagram Pareto (Pareto chart); histogram; diagram pencar; dan diagram perjalanan (run chart). Kelima piranti ini digunakan untuk mengethaui apa masalah utama terjadinya penyimpangan. a. Lembar periksa (check sheet) Lembar periksa adalah suatu piranti yang paling mudah untuk menghitung seberapa sering suatu terjadi. Dengan demikian, kertas periksa adalah piranti yang sederhana tetapi teratur untuk pengumpulan dan pencatatan data. Dalam menyusun kertas periksa, perlu diperhatikan beberapa hal sebagai berikut: 1) Bentuk lajur-lajur untuk mencatat data harus jelas; 2) Data yang hendak dikumpulkan dan dicatat harus jelas tujuannya; 3) Saat (kapan) data dikumpulkan harus dicantumkan; dan 4) Data harus dikumpulkan secara jujur.
17 Gambar 2.6 Contoh Lembar Periksa b. Diagram Pareto (Pareto chart) Diagram Pareto adalah diagram yang dikembangkan oleh seorang ahli ekonomi berkebangsaan Italia bernama Vilvredo Pareto pada abad ke 19. Diagram ini digunakan untuk membandingkan berbagai kategori kejadian yang disusun menurut ukurannya, dari yang paling besar di ujung sebelah kiri hingga yang paling kecil di ujung sebelah kanan. Berbagai diagram Pareto dapat digambarkan dengan menggunakan data yang sama, tetapi digambarkan secara berlainan. Dengan cara menunjukkan data menurut frekuensi terjadinya, biaya dan waktu terjadinya, dapat diungkapkan berbagai prioritas penanganannya, tergantung pada kebutuhan yang spesifik. Dengan demikian, kita dapat menentukan bar yang paling besar dalam diagram Pareto sebagai persoalan yang terbesar. Diagram Pareto dapat disusun dengan menggunakan diagram sebab akibat. Sesudah
18 sebab-sebab potensial diketahui dari diagram sebab akibat tersebut, diagram Pareto dapat disusun untuk merasionalisasi data yang diperoleh dari diagram sebab akibat. Gambar 2.7 Contoh diagram Pareto Webpage Traffic on PHD - Pareto Analysis % 25 80% Home Page Downloads Gantt Charts Chart Templates Cond. Formatting Dashboards 100 Excel Tips KPI Dashboards Time Sheets Time Lines 60% 40% 20% 0% Visits in '000s Cumulative % Cut off % c. Histogram Histogram adalah piranti untuk menunjukkan variasi data pengukuran, seperti berat badan sekelompok orang, tebal plat besi dan sebagainya. Sebagaimana diagram Pareto, histogram berbentuk bar graph menunjukkan distribusi frekuensi. Tetapi, histogram berbeda dengan diagram Pareto karena penyusunannya tidak digambar menurun dari kiri ke kanan. Histogram disusun sepanjang jangkauan data pengukurannya. Jika diagram Pareto hanya menunjukkan karakteristik produk atau jasa, seperti jenis cacat, kecelakaan, kerusakan dan sebagainya, histogram menunjukkan data
19 pengukuran seperti berat, temperatur, tinggi dan lainnya. Histogram sebagai suatu piranti dapat digunakan untuk menunjukkan variasi setiap proses. Gambar 2.8 Contoh Histogram d. Diagram pencar (scatter diagram) Diagram pencar adalah gambaran yang menunjukkan kemungkinan hubungan (korelasi) antara pasangan dua macam variabel. Meskipun terdapat hubungan, tidak berarti bahwa suatu variabel menjadi penyebab timbulnya variabel yang lain.
20 Gambar 2.9 Contoh Diagram Pencar e. Diagram perjalanan (run chart) Diagram perjalanan adalah grafik yang menunjukkan variasi ukuran sepanjang waktu. Sumbu horisontal diagram perjalanan adalah ukuran waktu; interval waktunya dapat tahun, bulan, minggu, hari, jam dan sebagainya. Dengan adanya skala waktu, maka piranti ini lebih bersifat dinamis dibandingkan dengan piranti yang lainnya.
21 Gambar 2.10 Contoh Diagram Perjalanan 2. Piranti data verbal Piranti yang menggunakan data verbal adalah bagan alur (flow chart), brainstorming, diagram sebab akibat atau disebut juga dengan diagram tulang ikan (fishbone diagram), diagram gabungan (affinity diagram), dan diagram pohon keputusan (decision tree diagram). Kelima piranti ini dapat digunakan untuk mengetahui apa penyebab utama terjadinya suatu masalah. a. Diagram alur (flow chart) Diagram alur adalah gambaran skematik atau diagram yang menunjukkan seluruh langkah dalam suatu proses dan menunjukkan bagaimana langkah itu saling mengadakan interaksi satu sama lain. Setiap orang yang bertanggung jawab untuk memperbaiki suatu proses haruslah mengetahui seluruh langkah dalam proses tersebut.
22 Diagram alur dibuat dengan menggunakan berbagai simbol yang melambangkan tiap-tiap proses. Gambar 2.11 Contoh Diagram Alur
23 b. Brainstorming Brainstorming adalah suatu cara untuk memacu pemikiran kreatif guna mengumpulkan gagasan-gagasan dari suatu kelompok orang dalam waktu yang relative singkat. c. Diagram tulang ikan Diagram sebab akibat (cause and effect diagram) atau diagram tulang ikan (fishbone diagram) atau disebut juga sebagai diagram Ishikawa sesuai dengan nama Prof.Kaoru Ishikawa dari Jepang yang memperkenalkan diagram ini; adalah suatu pendekatan terstruktur yang memungkinkan dilakukannya suatu analisis lebih terperinci dalam menemukan penyebab-penyebab terjadinya masalah atau ketidak-sesuaian atau kesenjangan yang ada. Diagram ini baik untuk digunakan dalam situasi dimana: 1) terdapat pertemuan diskusi dengan menggunakan brainstorming untuk mengidentifikasi mengapa suatu masalah terjadi; 2) diperlukan analisis lebih terperinci terhadap suatu masalah; dan 3) terdapat kesulitan untuk memisahkan penyebab dari akibatnya.
24 Gambar 2.12 Contoh Diagram Tulang Ikan d. Diagram gabungan (affinity diagram) Diagram ini merupakan hasil kerja kelompok orang yang bekerjasama secara kreatif untuk menganalisis data, terutama dalam situasi data yang berjumlah besar yang masih tercampur aduk dan belum tertata. Situasi tersebut dapat terjadi apabila sekelompok orang dengan pengalaman yang sangat beragam membentuk suatu tim, atau apabila orang-orang tersebut mempunyai pengetahuan yang tidak lengkap mengenai bidang yang akan dianalisis. (Nasution, 2005)
25 Gambar 2.13 Contoh Diagram Gabungan e. Diagram pohon keputusan (decision tree diagram) Diagram ini umumnya digunakan untuk menggambarkan hubungan antara tujuan dengan tugas yang harus dilaksanakan untuk mencapai tujuan tersebut. Diagram pohon keputusan berbentuk seperti bagan struktur organisasi yang digulingkan. Diagram ini merupakan piranti yang berguna bagi manajer puncak dan manajer menengah untuk membuat rencana perbaikan proses berdasarkan masukan dari pelanggan. (Nasution, 2004). Dengan menyatakan tujuan utama yang hendak dicapai, maka dalam pembuatan diagram pohon keputusan, tujuan utama tersebut dipecah menjadi sasaran antara dan tugas yang perlu dilakukan.
26 Gambar 2.14 Contoh Diagram Pohon Keputusan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA. oleh para konsumen dalam memenuhi kebutuhannya. Kualitas yang baik
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Kualitas Kualitas merupakan aspek yang harus diperhatikan oleh perusahaan, karena kualitas merupakan aspek utama yang diperhatikan oleh para konsumen dalam memenuhi
Lebih terperinci7 Basic Quality Tools. 14 Oktober 2016
7 Basic Quality Tools 14 Oktober 2016 Dr. Kaoru Ishikawa (1915 1989) Adalah seorang ahli pengendalian kualitas statistik dari Jepang. As much as 95% of quality related problems in the factory can be solved
Lebih terperinci2. Pengawasan atas barang hasil yang telah diselesaikan. proses, tetapi hal ini tidak dapat menjamin bahwa tidak ada hasil yang
27 2. Pengawasan atas barang hasil yang telah diselesaikan Walaupun telah diadakan pengawasan kualitas dalam tingkat-tingkat proses, tetapi hal ini tidak dapat menjamin bahwa tidak ada hasil yang rusak
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
8 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Dasar dari Kualitas Kata kualitas memiliki banyak definisi yang berbeda, dan bervariasi dari yang konvensional sampai yang lebih strategik. Definisi konvensional dari
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Manajemen Operasi Untuk mengelola suatu perusahaan atau organisasi selalu dibutuhkan sistem manajemen agar tujuan dari perusahaan atau organisasi tersebut dapat tercapai.
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
5 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian dan Tujuan Manajemen Produksi dan Operasi Manajemen Produksi dan Operasi menurut Handoko adalah : Manajemen Produksi dan Operasi merupakan usaha-usaha pengelolaan
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
6 BAB 2 LANDASAN TEORI Kualitas adalah segala sesuatu yang mampu memenuhi keinginan atau kebutuhan pelanggan (meeting the needs of customers) (Gasperz, 2006). Pengendalian kualitas secara statistik dengan
Lebih terperinciABSTRAK UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA
ABSTRAK PT Sahabat Buana adalah perusahaan yang memproduksi bijih-bijih plastik dimana terdapat banyak pesaing, untuk itu perusahaan harus mempertahankan dan meningkatkan kualitas produknya yang semakin
Lebih terperinciBAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH. PT. Citra Tunas Baru Gramindo adalah sebuah perusahaan garmen yang
BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH 3.1 Penetapan Kriteria Optimasi PT. Citra Tunas Baru Gramindo adalah sebuah perusahaan garmen yang memproduksi kemeja pria dewasa dengan harga Rp. 41.000 Rp. 42.500 perkemeja.
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Statistic Quality Control (SQC) Statistik merupakan teknik pengambilan keputusan tentang suatu proses atau populasi berdasarkan pada suatu analisa informasi yang terkandung di
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Manajemen Operasi Dalam mengelolah suatu perusahaan atau organisasi dibutuhkan sistem manajemen agar tujuan dari perusahaan atau organisasi dapat tercapai. Manajemen
Lebih terperinciStatistical Process Control
Statistical Process Control Sachbudi Abbas Ras abbasras@yahoo.com Lembar 1 Flow Chart (dengan Stratifikasi): Grafik dari tahapan proses yang membedakan data berdasarkan sumbernya. Lembar Pengumpulan Data:
Lebih terperinciABSTRAK. iii. Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK Dewasa ini tuntutan pelanggan terhadap kualitas produk semakin meningkat, sehingga perusahaan perlu memperhatikan kualitas produk yang dihasilkannya agar mampu bersaing di pasar dan mempertahankan
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Riset Operasi 2.1.1 Pengertian Riset Operasi Menurut Mulyono, riset adalah proses untuk mencari kebenaran suatu masalah atau hipotesa, sedangkan operasi didefinisikan sebagai penerapan
Lebih terperinciSTATISTICAL PROCESS CONTROL
STATISTICAL PROCESS CONTROL Sejarah Statistical Process Control Sebelum tahun 1900-an, industri AS umumnya memiliki karakteristik dengan banyaknya toko kecil menghasilkan produk-produk sederhana, seperti
Lebih terperinciBAB III TINJAUAN PUSTAKA
BAB III TINJAUAN PUSTAKA 3.1 Pengendalian Kualitas 3.1.1 Definisi Kualitas Tinggi rendahnya kualitas suatu produk yang dihasilkan oleh suatu perusahaan, berhubungan langsung dengan kepuasan dan kepercayaan
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
23 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Definisi mengenai Kualitas Saat kata kualitas digunakan, kita mengartikannya sebagai suatu produk atau jasa yang baik yang dapat memenuhi keinginan kita. Menurut ANSI/ASQC Standard
Lebih terperinciStatistical Process Control
Natasya Christy Mukuan 1701344251 LD21 Statistical Process Control Sejarah Statistical Process Control (SPC) Sebelum tahun 1900-an, industri AS umumnya memiliki karakteristik dengan banyaknya toko kecil
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. persaingan ketat antar industri khususnya industri rumahan atau home industry.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Era globalisasi ini telah membawa banyak dampak ke semua negara, termasuk Indonesia khususnya karena banyak sekali industri baik yang berskala besar maupun
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. pasar nasional negara lain. Dalam menjaga konsistensinya perusahaan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Kualitas Banyaknya perusahaan di era globalisasi memicu keberadaan produk lokal dan nasional tidak akan luput dari tuntutan persaingan, selain itu juga mempunyai peluang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Pada kondisi saat ini, salah satu sektor pembangunan yang harus diperhatikan oleh suatu negara adalah perekonomian. Maka pertumbuhan industri sangatlah
Lebih terperinciBAB III LANGKAH PEMECAHAN MASALAH
BAB III LANGKAH PEMECAHAN MASALAH 3.1 Penetapan Kriteria Optimasi Setelah mengevaluasi berbagai data-data kegiatan produksi, penulis mengusulkan dasar evaluasi untuk mengoptimalkan sistem produksi produk
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 PENGERTIAN KUALITAS Kualitas merupakan faktor dasar yang mempengaruhi pilihan konsumen untuk berbagai jenis produk dan jasa yang berkembang pesat dewasa ini. Kualitas secara langsung
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Kualitas Pengertian Kualitas Dimensi Kualitas
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Kualitas 2.1.1. Pengertian Kualitas Dalam buku yang berjudul Manajemen Operasi, Heizer & Render (2009:301) mendefinisikan pengertian kualitas sebagaimana dijelaskan oleh American
Lebih terperinciBAB 3 METODE PENELITIAN
BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Penelitian dilakukan pada PT Tirta Agung Wijaya yang merupakan salah satu perusahaan yang memproduksi air minum dalam kemasan di area Jawa Tengah. Pengamatan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1. PENGERTIAN PENGENDALIAN KUALITAS 2.1.1 Pengertian Pengendalian Kegiatan pengendalian dilaksanakan dengan cara memonitor keluaran (output), membandingkan dengan standart - standart,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
1 BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan gambaran dari tahapan yang dilalui dalam menyelesaikan suatu masalah yang ditemui dalam sebuah penelitian, dimana dibuat berdasarkan latar belakang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam sebuah kegiatan usaha peranan manajemen sangatlah penting, karena
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam sebuah kegiatan usaha peranan manajemen sangatlah penting, karena berguna untuk membantu usaha tersebut untuk mencapai tujuannya yaitu memberikan keuntungan
Lebih terperinciBAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN
38 BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Pengumpulan Data Untuk mendukung perhitungan statistikal pengendalian proses maka diperlukan data. Data adalah informasi tentang sesuatu, baik yang bersifat kualitatif
Lebih terperinciBAB III LANDASAN TEORI
BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Pengertian Kualitas Dalam kehidupan sehari-hari seringkali kita mendengar orang membicarakan masalah kualitas, misalnya: mengenai kualitas sebagian besar produk buatan luar negeri
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Sejarah Pengendalian Kualitas Pada tahun 1924, W.A. Shewart dari Bell Telephone Laboratories mengembangkan diagram atau grafik statistik untuk mengendalikan
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen Operasional Menurut Heizer dan Render (2010:4) manajemen operasi (Operation Management) adalah serangkaian aktivitas yang menghasilkan nilai dalam bentuk barang dan jasa
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel 3.1.1 Variabel Penelitian Variabel penelitian merupakan suatu atribut atau sifat yang mempunyai variasi tertentu yang
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. dan juga produk jadi Crude Palm Oil (CPO) PT Kalimantan Sanggar Pusaka
BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek/Subyek Penelitian 1. Obyek Penelitian. Penelitian ini akan dilakukan pada proses bahan baku, proses produksi, dan juga produk jadi Crude Palm Oil (CPO) PT Kalimantan
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
35 A. Metode Dasar Penelitian III. METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan metode dasar analisis deskriptif analitis. Metode ini berkaitan dengan pengumpulan data yang berguna untuk memberikan gambaran
Lebih terperinciAnalisis Pengendalian Kualitas Coca-Cola Kaleng Menggunakan Statistical Process Control pada PT CCAI Central Java
Analisis Pengendalian Kualitas Coca-Cola Kaleng Menggunakan Statistical Process Control pada PT CCAI Central Java Arkan Addien 1), Pringgo Widyo Laksono 2) 1,2) Program Studi Teknik Industri, Fakultas
Lebih terperinciKULIAH 4-6 PENGENDALIAN KUALITAS STATISTIKA UNTUK DATA VARIABEL
KULIAH 4-6 PENGENDALIAN KUALITAS STATISTIKA UNTUK DATA VARIABEL KOMPETENSI Mahasiswa dapat menyusun peta pengendali kualitas proses statistika untuk data variabel dengan menggunakan software statistika,
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
5 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Pengendalian Pengendalian merupakan suatu proses dalam mengarahkan sekumpulan variabel untuk mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan sebelumnya. Dasar
Lebih terperinciDAFTAR ISI. 1.1 Latar Belakang Penelitian Identifikasi Masalah Tujuan Penelitian Kegunaan Penelitian Kerangka Pemikiran 6
ABSTRAK PT Dhaya Tuhumitra adalah perusahaan penghasil sepatu sandal wanita dengan orientasi pasar ekspor sehingga harus dapat mempertahankan dan meningkatkan kualitas produknya agar dapat memenangkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Zaman sekarang ini terdapat persaingan yang semakin ketat dalam dunia usaha
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Zaman sekarang ini terdapat persaingan yang semakin ketat dalam dunia usaha dan cara-cara yang dikembangkan untuk mencapai tujuan, sasaran oleh perusahaan
Lebih terperinciV. METODOLOGI A. KERANGKA PEMIKIRAN B. TAHAP-TAHAP PENELITIAN. 1. Observasi Lapang. 2. Pengumpulan Data Kuantitatif
V. METODOLOGI A. KERANGKA PEMIKIRAN Kegiatan magang yang dilakukan di PT Kemang Food Industries dimaksudkan untuk mengevaluasi bobot bersih dan membandingkan kesesuaian antara data bobot bersih yang didapat
Lebih terperinciBAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Pengumpulan Data Pengambilan data yang dilakukan penulis menggunakan data primer dan sekunder yang didapatkan pada Lini 2 bagian produksi Consumer Pack, yang
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI 2.1. Tinjauan Pustaka Penelitian yang dilakukan Tisnowati, Henny, et al (2008) untuk menganalisis pengendalian mutu produksi roti dengan menggunakan metode SQC (Statistical
Lebih terperinciPengendalian Kualitas Statistik. Lely Riawati
1 Pengendalian Kualitas Statistik Lely Riawati 2 SQC DAN SPC SPC dan SQC bagian penting dari TQM (Total Quality Management) Ada beberapa pendapat : SPC merupakan bagian dari SQC Mayelett (1994) cakupan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. B. Rumusan masalah Bagaimana cara pengendalian kualitas proses statistik pada data variabel.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pengendalian Kualitas Statistik (Statistical Quality Control) secara garis besar digolongkan menjadi dua, yakni pengendalian proses statistik (statistical process control)
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI 2.1. Tinjauan Pustaka Tisnowati, et al (2008) memfokuskan penelitiannya pada analisis pengendalian mutu produksi roti dengan menggunakan metode SQC dalam mengamati
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen 2.1.1 Pengertian Manajemen Menurut Dyck dan Neubert, dalam buku Principles of Management (2011:7-9) management adalah proses perencanaan, pengorganisasian, memimpin,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sistem kualitas begitu penting dan diperlukan dalam dunia usaha untuk dapat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Sistem kualitas begitu penting dan diperlukan dalam dunia usaha untuk dapat bersaing dan meningkatkan keunggulan kompetitif dengan perusahaan lain yang sejenis,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Sampel merupakan sebagian anggota dari populasi yang dipilih dengan
26 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Identifikasi Sampel Penelitian Sampel merupakan sebagian anggota dari populasi yang dipilih dengan suatu prosedur tertentu dan diharapkan dapat mewakili suatu populasi
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pada era globalisasi ini semakin marak bemunculan perusahaan-perusahaan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Manajemen Operasi Pada era globalisasi ini semakin marak bemunculan perusahaan-perusahaan yang bergerak di bidang manufaktur maupun jasa. Perusahaan tersebut melakukan aktivitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Hasil dari suatu proses produksi yang diterima oleh konsumen diharapkan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Masalah Hasil dari suatu proses produksi yang diterima oleh konsumen diharapkan memenuhi spesifikasi produsen. Karena produk yang mahal, tidak efisien, dan tidak sesuai
Lebih terperinciBAB IV METODE PENELITIAN. Perspektif pendekatan penelitian yang digunakan adalah dengan metode
BAB IV METODE PENELITIAN 4.1. Jenis Desain Penelitian Penelitian ini adalah penelitian deskriptif analistis yakni suatu penelitian yang bertujuan untuk memberikan gambaran tentang realitas pada obyek yang
Lebih terperinciBAB III METODE CONTROL CHART. sebagai metode grafik yang di gunakan untuk mengevaluasi apakah suatu proses
BAB III METODE CONTROL CHART 3.1 Control Chart Peta kendali atau Control Chart merupakan suatu teknik yang dikenal sebagai metode grafik yang di gunakan untuk mengevaluasi apakah suatu proses berada dalam
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel 3.1.1 Variabel Penelitian Variabel penelitian merupakan suatu atribut atau sifat yang mempunyai variasi tertentu
Lebih terperinciABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK Pengetahuan, teknologi dan pertumbuhan ekonomi pada sektor industri Pangan di Indonesia menyebabkan persaingan antara industri-industri yang menghasilkan produk sejenis harus lebih kreatif dan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Objek dan Subjek Penelitian Objek penelitian ini adalah perusahaan produksi kemasan makanan dari kertas karton CV. Yogyakartas yang berlokasi di Jl. Nyi Ageng Nis No. 20 B,
Lebih terperinciDefinisi II. TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Mutu
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Mutu 2.1.1. Definisi Sebuah perusahaan akan berfokus pada bagaimana memberikan kepuasan kepada para pelanggannya, dimana hal tersebut hanya didapatkan apabila perusahaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini perkembangan bisnis meningkat semakin ketat meskipun
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini perkembangan bisnis meningkat semakin ketat meskipun berada dalam kondisi perekonomian yang cenderung tidak stabil. Hal tersebut memberikan dampak
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian adalah suatu ilmu pengetahuan yang memuat berbagai cara kerja di dalam melaksanakan penelitian dari awal hingga akhir. Metode penelitian juga merupakan suatu
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. Penelitian Fouad dan Mukattash (2010) yang berjudul Statistical Process
BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Penelitian Terdahulu Penelitian Fouad dan Mukattash (2010) yang berjudul Statistical Process Control Tools: A Practical guide for Jordanian Industrial Organizations. Penelitian
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
34 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Menurut Sugiyono (2009, hlm.38), menyatakan bahwa objek penelitian merupakan suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek atau kegiatan yang mempunyai
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. beberapa pakar, di antaranya adalah Menurut stevenson (2014:4) manajemen
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Manajemen Operasi 2.1.1 Pengertian Manajemen Operasi Sehubungan dengan permasalahan yang terdapat dalam penelitian ini maka diperlukan adanya teori-teori atau konsep-konsep
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. Pengendalian merupakan suatu proses dalam mengarahkan sekumpulan
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Pengendalian Pengendalian merupakan suatu proses dalam mengarahkan sekumpulan variabel untuk mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan sebelumnya. Dasar dari
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Manajemen operasi merupakan salah satu dari tiga fungsi utama pada
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Manajemen operasi merupakan salah satu dari tiga fungsi utama pada setiap organisasi, ketiga fungsi tersebut adalah pemasaran, operasi, dan keuangan. Kerja
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kualitas produk merupakan faktor penting yang mempengaruhi tingkat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kualitas produk merupakan faktor penting yang mempengaruhi tingkat perkembangan dan kemajuan suatu perusahaan. Perusahaan yang beroperasi tanpa memperhatikan
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian Produksi merupakan sebuah siklus yang dilakukan oleh perusahaan dalam penyediaan barang atau jasa yang akan ditawarkan kepada pasar demi keberlangsungan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. statistik, secara singkat akan diuraikan asal mula perangkat-perangkat tersebut.
8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Konsep Dasar Pengendalian Mutu Sebelum meninjau beberapa perangkat dasar pengendalian mutu secara statistik, secara singkat akan diuraikan asal mula perangkat-perangkat tersebut.
Lebih terperinciABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK PT Djarum adalah salah satu perusahaan rokok terbesar di Indonesia. Untuk tetap mempertahankan predikatnya, PT Djarum berusaha untuk selalu memberikan produk yang bermutu dan memiliki karakteristik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sebuah perusahaan, baik perusahaan besar maupun kecil, pasti. membutuhkan manajemen operasi. Teknik manajemen operasi diterapkan di
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sebuah perusahaan, baik perusahaan besar maupun kecil, pasti membutuhkan manajemen operasi. Teknik manajemen operasi diterapkan di seluruh dunia pada seluruh
Lebih terperinci2. 7 Tools of Quality 3. New 7 Tools of Quality
Materi ke 2 1. Review 2. 7 Tools of Quality 3. New 7 Tools of Quality Review Apa yang anda ketahui tentang variabilitas? Apa perbedaan konsep antara Pengendalian Kualitas Statistik, Desain Eksperimen dan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Mutu Karakteristik lingkungan dunia usaha saat ini ditandai oleh perkembangan yang cepat disegala bidang yang menuntut kepiawaian manajemen dalam mengantisipasi setiap
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Kualitas (Quality)
BAB 2 LANDASAN TEORI Dalam dunia industri banyak sekali hal-hal yang dapat mempengaruhi proses produksi, salah satunya yang menjadikan penentu suatu keberhasilan produksi adalah kualitas dari barang yang
Lebih terperinciSKRIPSI ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK DENGAN MENGGUNAKAN STATISTICAL PROCESS CONTROL (SPC) PADA PT. NGK
SKRIPSI ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK DENGAN MENGGUNAKAN STATISTICAL PROCESS CONTROL (SPC) PADA PT. NGK Disusun Oleh : Nama : Asep Suryadi NPM : 201210215039 PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. terigu, dibuat dengan proses pemanggangan. Biskuit memiliki kadar air kurang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Biskuit merupakan salah satu produk pangan yang berbahan dasar tepung terigu, dibuat dengan proses pemanggangan. Biskuit memiliki kadar air kurang dari 5%, kondisi
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI. Kualitas atau mutu merupakan salah satu tujuan penting sebagian besar organisasi
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian kualitas Kualitas atau mutu merupakan salah satu tujuan penting sebagian besar organisasi mengingat mutu menyangkut organisasi secara keseluruhan maka pasti operasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan kemajuan yang cukup signifikan. Hal ini bisa terjadi karena adanya niat serta
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kondisi industri manufaktur Indonesia saat ini mengalami perkembangan dan kemajuan yang cukup signifikan. Hal ini bisa terjadi karena adanya niat serta tekad yang begitu
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI. karena apabila diterapkan secara rinci antara produsen dan konsumen akan terjadi
8 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Kualitas Kualitas merupakan ukuran yang tidak dapat didefinisikan secara umum, karena apabila diterapkan secara rinci antara produsen dan konsumen akan terjadi perspektif yang
Lebih terperinciMANAJEMEN OPERASIONAL M. KURNIAWAN. DP BAB 3 MANAJEMEN KUALITAS
MANAJEMEN OPERASIONAL M. KURNIAWAN. DP BAB 3 MANAJEMEN KUALITAS DEFINISI KUALITAS Fitur dan karakteristik produk yang mempengaruhi kepuasan pelanggan, cocok untuk digunakan Pengguna: Apa kata pelanggan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Dewasa ini perkembangan perekonomian Indonesia berada pada tingkat
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dewasa ini perkembangan perekonomian Indonesia berada pada tingkat pertumbuhan yang kurang menggembirakan, hal ini merupakan dampak dari adanya resesi perekonomian
Lebih terperinciProsiding Manajemen ISSN:
Prosiding Manajemen ISSN: 2460-6545 Analisis Pengendalian Kualitas dengan Menggunakan Metode Statistical Quality Control (SQC) Produk Kue Astor untuk Meminimumkan Produk Rusak Pada PT. Prima Jaya A.M.
Lebih terperinciAnalisis Tingkat ph Air Produksi Menggunakan Grafik Kendali pada PDAM Tirta Keumuning Kota Langsa
Analisis Tingkat ph Air Produksi Menggunakan Grafik Kendali pada PDAM Tirta Keumuning Kota Langsa Yusri Nadya 1, Wiky Sabardi 2, Dewiyana 3, Suriadi 4 1,2,3,4) Jurusan Teknik Industri, Universitas Samudra,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di PT. Agronesia Divisi Industri Plastik
47 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Penelitian ini dilakukan di PT. Agronesia Divisi Industri Plastik (Agroplas). Variabel yang diteliti adalah metode pengendalian kualitas yang diterapkan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep dan Teori 2.1.1 Pengertian Kualitas Banyak pakar bidang kualitas yang mencoba mendefinisikan kualitas berdasarkan sudut pandangannya masing-masing. Beberapa definisi
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. merupakan UKM yang bergerak dibidang produksi furniture.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besarnya dan faktor penyebab banyaknya re-work dari proses produksi kursi pada PT. SUBUR MANDIRI, yang merupakan
Lebih terperinciABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK Ketatnya persaingan dalam usaha textil akhir-akhir ini membuat banyak perusahaan textil bekerja keras untuk bertahan dalam persaingan. Faktor kualitas menjadi point yang paling diperhatikan agar
Lebih terperinciSumber : PQM Consultant QC Tools Workshop module.
Sumber : PQM Consultant. 2011. 7QC Tools Workshop module. 1. Diagram Pareto 2. Fish Bone Diagram 3. Stratifikasi 4. Check Sheet / Lembar Pengecekan 5. Scatter Diagram / Diagram sebar 6. Histogram 7. Control
Lebih terperinciABSTRAK ABSTRAK. Kata Kunci : Pengendalian Kualitas, Peta kendali P, Histogram, Pareto, diagram sebab- akibat. vii. Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK ABSTRAK PD Jaya Sentosa adalah perusahaan manufaktur yang harus berjuang untuk mempertahankan produknya laku dipasaran. Upaya yang dilakukan selama ini adalah dengan mempertahankan kualitas produk
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian adalah suatu ilmu pengetahuan yang memuat berbagai cara kerja di dalam melaksanakan penelitian dari awal hingga akhir. Metode penelitian juga merupakan suatu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan kemajuan teknologi, pertumbuhan industri berkembang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring dengan kemajuan teknologi, pertumbuhan industri berkembang semakin pesat. Dampaknya adalah persaingan antar industri semakin ketat, terutama industri
Lebih terperinciBAB III LANDASAN TEORI
BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Pengertian Kualitas Kualitas merupakan suatu istilah relatif dan tergantung pada situasi. Kualitas pun tidak hanya tercipta dalam bentuk suatu produk tapi bisa juga dalam bentuk
Lebih terperinciSeminar Nasional IENACO 2014 ISSN
Seminar Nasional IENACO 204 ISSN 2337-4349 PENGENDALIAN KUALITAS PADA MESIN INJEKSI PLASTIK DENGAN METODE PETA KENDALI PETA P DI DIVISI TOSSA WORKSHOP Much. Djunaidi *, Rachmad Adi Nugroho 2,2 Jurusan
Lebih terperinciANALISIS PRODUKSI KAYU LAPIS MENGGUNAKAN STATISTICAL QUALITY CONTROL
Buletin Ilmiah Mat. Stat. dan Terapannya (Bimaster) Volume 05, No. 1 (2016), hal 1-8 ANALISIS PRODUKSI KAYU LAPIS MENGGUNAKAN STATISTICAL QUALITY CONTROL Awaliyah, M. Novitasari Mara, Shantika Martha INTISARI
Lebih terperinciEVALUASI PENGAWASAN KUALITAS PRODUK KAYU LAPIS PADA CV CIPTA USAHA MANDIRI JURNAL PENELITIAN
EVALUASI PENGAWASAN KUALITAS PRODUK KAYU LAPIS PADA CV CIPTA USAHA MANDIRI JURNAL PENELITIAN Ditulis Oleh : Nama : Dhika Nur Rofiq Nomor Mahasiswa : 10311014 Jurusan Bidang Konsentrasi : Manajemen : Operasional
Lebih terperinciII.TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pupuk Urea
II.TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pupuk Urea Pupuk adalah suatu bahan yang mengandung satu atau lebih unsur hara bagi tanaman. Bahan tersebut berupa mineral atau organik, dihasilkan oleh kegiatan alam atau diolah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Krisis ekonomi yang melanda bangsa Indonesia pada tahun 1998 membuat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Krisis ekonomi yang melanda bangsa Indonesia pada tahun 1998 membuat keadaan perekonomian di Indonesia menjadi tidak menentu. Nilai mata uang rupiah yang
Lebih terperincimanagement is defined as the design, operation, and improvement of the system that
BAB 2 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PENELITIAN 2.1 Pengertian Manajemen Operasi Menurut Jay Heizer dan Barry Render (2006, p4), manajemen operasi adalah serangkaian aktivitas yang menghasilkan nilai dalam
Lebih terperinciANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK BAKERY BOX MENGGUNAKAN METODE STATISTICAL PROCESS CONTROL (STUDI KASUS PT. X)
ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK BAKERY BOX MENGGUNAKAN METODE STATISTICAL PROCESS CONTROL (STUDI KASUS PT. X) Rika Gracia *), Arfan Bakhtiar Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Daya saing dalam era globalisasi pada perusahaan dan industri yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Daya saing dalam era globalisasi pada perusahaan dan industri yang semakin maju, industri konveksi pun semakin berkembang pesat mengikuti irama pembangunan ekonomi
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI Bab ini terdiri dari 3 bagian. Pada bagian pertama diberikan tinjauan pustaka dari penelitian sebelumnya. Pada bagian kedua diberikan teori penunjang untuk mencapai tujuan penelitian
Lebih terperinciBAB III TINJAUAN PUSTAKA
BAB III TINJAUAN PUSTAKA 3.1 Kualitas Berdasarkan perspektif TQM (Total Quality Management), kualitas dipandang secara lebih komprehensif atau Holistik, dimana bukan hanya aspek hasil saja yang ditekankan,
Lebih terperinci