PELATIHAN KEPERAWATAN MEDICAL RSUD DR. MOEWARDI
|
|
- Hadian Santoso
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 PELATIHAN KEPERAWATAN MEDICAL RSUD DR. MOEWARDI RSUD Dr. Moewardi (RSDM) dengan visi Menjadi Rumah Sakit Terkemuka Berkelas Dunia saat ini giat berupaya mewujudkan visi tersebut. Joint Comission International Acreditation (JCIA) adalah salah satu upaya nyata rumah sakit dalam mewujudkan visi untuk menjadi rumah sakit dengan kualitas dan standar berkelas Dunia. Peningkatan Sumber Daya Manusia merupakan amanat JCIA dalam parameter SQE (Staf Qualification and Education) dimana dalam parameter tersebut terdapat standart yang mewajibkan bahwa seluruh staf harus memiliki kompetensi dalam melaksanakan tugas (sesuai uraian tugas yang telah disusun). Perawat dengan jumlah sekitar 805 staf menempati urutan tertinggi dari jumlah sumber daya manusia di RSDM. Dari 805 perawat telah dikelompokkan dalam enam besar seminat ( Satuan Perawat Fungsional) yaitu Medikal, Bedah, Anak, Maternitas, Anak dan Kritis. Setiap SPF dipimpin oleh seorang ketua yang bertanggung jawab langsung kepada ketua komite keperawatan. Sekitar 230 perawat tergabung dalam Satuan Perawat Fungsional (SPF) Medical/penyakit dalam. Saat ini perawat yang kompeten merupakan tuntutan mutlak yang harus dipenuhi oleh rumah sakit guna mewujudkan pelayanan yang berkualitas. Dalam rangka memfasilitasi peningkatan kualitas perawat maka komite keperawatan bekerja sama dengan bidang diklit mengadakan Pelatihan Kompetensi Dasar Keperawatan untuk keenam seminat. SPF Medical sendiri sampai saat ini telah empat kali melaksanakan pelatihan selama kurun waktu 5 bulan (April-Agustus 2013 ) dengan jumlah peserta peserta setiap kali pelatihan selama 5 hari dengan jumlah 50 jam pelajaran meliputi materi teori dan praktek. Seluruh materi yang disampaikan merupakan bentuk aplikasi dari parameter akreditasi baik dari KARS maupun JCIA dan disesuaikan dengan kompetensi jenjang karir perawat yang dibakukan di rumah sakit. Pelatihan ini sebagai langkah awal pembekalan bagi seluruh perawat yang tergabung dalam Satuan Perawat Fungsional memiliki tujuan yaitu :
2 Umum Menyelenggarakan pelatihan perawatan dasar bagi perawat Satuan Perawat Fungsional (SPF) Medical secara profesional dengan mengedepankan aspek legalitas dan nilai jual dalam rangka menciptakan lulusan pelatihan yang kompeten. Khusus : 1. Menganalisa kebutuhan pelayanan perawatan kasus Medical 2. Mempraktekkan keterampilan dalam pemeriksaan fisik head to toe dan psikologis pasien berfokus pada kasus medical 3. Melakukan pemahaman tentang Nutrisi pasien dengan kasus medical / diit khusus 4. Mempraktekkan penatalaksanaan terapi oksigen pada kasus- kasus medical 5. Mempraktekkan penatalaksanaan terapi cairan pada kasus- kasus pasien medical 6. Mempraktekkan penanganan pada kasus pasien DM dan kasus Endokrin Lain 7. Mempraktekkan penanganan pada pasien Stroke dan gangguan Neurologis lain 8. Mempraktekkan penanganan pada pasien CKD dan kasus Nefrologi lain 9. Mempraktekkan penanganan pada pasien dengan kasus Kardiologi 10. Mempraktekkan penanganan pada pasien dengan kasus Pulmonologi 11. Mempraktekkan penanganan pada pasien dengan kasus saluran pencernaan 12. Mempraktekkan penanganan pasien psikotik akut dan kasus kejiwaan lain Pelatihan dilaksanakan di ruang Diklit dengan target kehadiran 100% dan target kelulusan 100%. Dan hasil akhir dapat memenuhi Nilai Batas Lulus (NBL) minimal 75 dan dinyatakan lulus. Pelatihan SPF Medical ini diharapkan 100 % anggota SPF mengikuti dan bersertifikasi dari bidang diklit. Demikian sekedar sharing untuk teman sejawat perawat semoga dengan pelatihan ini diharapkan pelayanan khususnya keperawatan lebih berkualitas dengan zero complain dapat diwujudkan. SPF MEDICAL...MAJU TERUS... SUKSES BERSAMA... HIDUP PERAWAT!!! Ka SPF Medikal
3
4 HARI I PELATIHAN PERAWAT SPF MEDICAL Pretest Panitia Pembukaan Panitia Building Learning Commitment Diklat Coffee Break Hospitalisasi Pety Dwi N, S Komunikasi terapiutik Sri Martuti, SKp. M Kes ISHOMA Plebotomi Laboratorium Pemeriksaan fisik medikal Kusmiyati,S Bio medik Keperawatan Wardiyatmi,S Kebutuhan Dasar Manusia Wiwik Setyowati,S 10 JP HARI II REFLEKSI Panitia Penangananpadapasiendengankasus system respirasi Coffee Break Penanganan pasien dengan gangguan sistem endokrin Penangananpadapasiendengankasus system Integumen ISHOMA Kusmiyati,S Pety Dwi Nuraini,S Ahlifi NA,S Kebutuhan Nutrisi Entereal Parenteral dan Cairan Komite Keperawatan Penangananpadapasiendengankasus system imun Lin Marhamah,S Penangananpadapasiendengankasus system Ariyani, S
5 10 JP Hari III kardiovaskulerdanhematologi REFLEKSI Panitia Penangananpadapasiendengankasus system Coffee Break neurology dan muskuloskeletal Penangananpadapasiendengankasus system perkemihan Evi Pramudyaningsih,S Bagyo Rahmanto,S Kemoterapi Triyono, SsiT Manajemen Nyeri Kusmiyati,S ISHOMA Pengelolaan Pasien dg kasus Sistem Pencernaan Wardiyatmi,S Skill Pemeriksaan fisik Kusmiyati, S Kep, Ns Skill mengukur GCS Evi P,S 9 JP HARI IV REFLEKSI Panitia Skill EKG Ariyani,S Skill EKG Ariyani, S Coffee break Skill Pengaturan Posisi, ROM Evi Pramudya,S Perawatan Luka ulkus diabetik, luka dekubitus Giyanto, AMK Injeksi insulin, titrasi, sliding scale Pety Dwi N, S Skill napas dalam, batuk efektif, fisioterapi dada Kusmiyati,S ISHOMA Suction Wardiyatmi, S Skill Inhalasi, nasal mayo tube Lin Marhamah,S Punksi arteri,interpretasi AGD Wardiyatmi, S
6 Tehnik relaksasi, distraksi Triyono, SsiT 10 JP HARI V REFLEKSI Panitia NGT(nutrisi, lavage, dekompresi), Lavement Lin Marhamah, S DC Irigasi, Balance cairan Bagyo R, S Coffee break APD (Kemoterapi, Airborn Desease, kontak) Wiwik S, S Kep,NS Bladder Training (Kateter klem, intermiten) Evi P,S Komunikasi terapiutik Sri Martuti, SKp,M Kes JVP Ariyani, S ISHOMA Memberi makan melalui NGT Pety Dwi N,S Terapi Oksigen Wiwik S,S Path Test,RL, Skin test Ahlifi NA,S Posttest Penutup Diklat JP
KEGIATAN PENGAMPU WAKTU KMB -- Bedah Keperawatan Komunitas KMB -- Dalam Keperawatan Maternitas Keperawatan Anak Keperawatan Jiwa
JADWAL PENGKAYAAN UAP UJI TULIS AKPER PEMKOT TEGAL TAHUN AJARAN 2010/2011 HARI /TANGGAL Sabtu Juni 2011 Minggu 5 Juni 2011 KEGIATAN PENGAMPU WAKTU KMB -- Bedah Keperawatan Komunitas KMB -- Dalam Keperawatan
Lebih terperinciNama Pelamar: FORMULIR ASESMEN MANDIRI. :1. Ilmu Biomedik Dasar ( 4 SKS)
III. FORMULIR ASESMEN MANDIRI Nama : Program Studi: Diploma III Keperawatan_ Peserta diharapkan mengisi setiap pertanyaan pada dibawah ini sebagai bentuk asesmen mandiri. Peserta harusmemberi tanda X pada
Lebih terperinciHOME HEALTH CARE. Perawatan Kesehatan Rumah Diterjemahkan dari handout materi keperawatan komunitas oleh Bapak Sigit Mulyono, MN
HOME HEALTH CARE Perawatan Kesehatan Rumah Diterjemahkan dari handout materi keperawatan komunitas oleh Bapak Sigit Mulyono, MN Target Pembelajaran Menggambarkan perawatan pasien berkelanjutan Eksplorasi
Lebih terperinciSATUAN ACARA PERKULIAHAN
SATUAN ACARA PERKULIAHAN Mata Kuliah : Sistem Perkemihan Kode Mata Kuliah / SKS : KEP 544 / 2 SKS Tingkat / Semester : II / IV Pertemuan Ke : 1 Waktu pertemuan : 1 x 2 jam A. Kompetensi 1. Kompetensi Dasar
Lebih terperinciKISI-KISI UJIAN AKHIR PROGRAM METODE OSCA TAHUN 2011/2012 SET BIDANG KOGNITIF KETRAMPILAN 1 KETRAMPILAN 2
KISI-KISI UJIAN AKHIR PROGRAM METODE OSCA TAHUN 2011/2012 SET BIDANG KOGNITIF KETRAMPILAN 1 KETRAMPILAN 2 1 BEDAH ENDOKRIN : askep Tiroidektomi JIWA Imun: Askep HIV AIDS (mahasiswa mampu melakukan pengkajian,
Lebih terperinciNO MACAM KETRAMPILAN/ TARGET RUANG CARA MELAKUKAN
A KEBUTUHAN PSIKO-SOSIO-SPIRITUAL 1. Menerima Pasien Baru a. Komunikasi 5x b. Orientasi ruangan pada pasien 5x 2. Spiritual a. Menuntun wudlu dan tayamum 3x b. Tuntunan sholat 3x c. Tuntunan doa bagi pasien
Lebih terperinciKISI-KISI UJIAN AKHIR PROGRAM METODE OSCA PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2011/2012 SET BIDANG KOGNITIF KETRAMPILAN 1 KETRAMPILAN 2
KISI-KISI UJIAN AKHIR PROGRAM METODE OSCA PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2011/2012 SET BIDANG KOGNITIF KETRAMPILAN 1 KETRAMPILAN 2 1 BEDAH ENDOKRIN : askep Tiroidektomi (Pengkajian, Anamnesa post Perawatan
Lebih terperinciTARGET KOMPETENSI PRAKTIK KLINIK KEPERAWATAN DASAR PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN STIKES MUHAMMADIYAH KLATEN TH. 2015/2016
NO MACAM KETRAMPILAN/ TARGET RUANG CARA MELAKUKAN JUMLAH PARAF A KEBUTUHAN PSIKO-SOSIO-SPIRITUAL 1. menerima Pasien Baru a. Komunikasi 5x b. Orientasi ruangan pada pasien 5x 2. Spiritual a. Menuntun wudlu
Lebih terperinciPELAYANAN PASIEN RISIKO TINGGI DAN PENYEDIAAN PELAYANAN RISIKO TINGGI. ( dr. Syukri, SpJP, Ns.Martalena,Skep, Ns.Syahlinda,Skep )
PELAYANAN PASIEN RISIKO TINGGI DAN PENYEDIAAN PELAYANAN RISIKO TINGGI. ( dr. Syukri, SpJP, Ns.Martalena,Skep, Ns.Syahlinda,Skep ) Standar PP.3 Kebijakan dan prosedur mengarahkan asuhan pasien risiko tinggi
Lebih terperinciK E P U T U S A N KONGRES NASIONAL I (KONAS I) HIMPUNAN PERAWAT MEDIKAL BEDAH INDONESIA NOMOR : K/I/026/IV/2010
K E P U T U S A N KONGRES NASIONAL I (KONAS I) HIMPUNAN PERAWAT MEDIKAL BEDAH INDONESIA NOMOR : K/I/026/IV/2010 Tentang PENETAPAN REKOMENDASI HASIL KONAS I TENTANG PRAKTEK MANDIRI HIMPUNAN PERAWAT MEDIKAL
Lebih terperinciLangkah-langkah Implementasi Bab - KPS KARS
Langkah-langkah Implementasi Bab - KPS KARS Konsep-pokok KPS Rumah sakit membutuhkan berbagai ketrampilan dan kualifikasi staf untuk melaksanakan misi rumah sakit dan memenuhi kebutuhan pasien RS harus
Lebih terperinciDENA DENITA, S.KEP, NERS
YN DENA DENITA, S.KEP, NERS S1 STIKES UNJANI DENADJAELANI@GMAIL.COM PHONE : 085794969096 OBJECTIVE DATA PERSONAL Dapat bekerja secara individu maupun tim KEGEMARAN Membaca & mendengarkan musik JENIS KELAMIN
Lebih terperinciMODUL PEMBELAJARAN MATA KULIAH: KEPERAWATAN GAWAT DARURAT
MODUL PEMBELAJARAN MATA KULIAH: KEPERAWATAN GAWAT DARURAT (PROGRAM B 2014) Koordinator Ko-Koordinator :, S.Kp, MN : Ns., M.Kep Ns. Rahmadevita, M.Kep, SpKepA Fakultas Keperawatan Universitas Andalas LEMBAR
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. care and acritical component of quality management.. Keselamatan pasien
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Organisasi kesehatan dunia (WHO) telah menegaskan pentingnya keselamatan dalam pelayanan kepada pasien : Safety is a fundamental principle of patient care and acritical
Lebih terperinciK E P U T U S A N KONGRES NASIONAL II (KONAS II) HIMPUNAN PERAWAT MEDIKAL BEDAH INDONESIA NOMOR : K/II/012/X/2016
K E P U T U S A N KONGRES NASIONAL II (KONAS II) HIMPUNAN PERAWAT MEDIKAL BEDAH INDONESIA NOMOR : K/II/012/X/2016 Tentang PENETAPAN REKOMENDASI HASIL KONAS II TENTANG PRAKTEK MANDIRI HIMPUNAN PERAWAT MEDIKAL
Lebih terperinciGARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN
GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN 1. Nama Mata Kuliah : Keperawatan Medikal Bedah III Kode Mata Kuliah : WAT 3.09 Jumlah SKS : 4 SKS (T=2, P=2) Prasyarat : KDM I, KDM II, KMB I, KMB II Koordinator Mata Ajar
Lebih terperinciLaboratorium Keperawatan
Laboratorium Keperawatan Laboratorium Keperawatan merupakan laboratorium terpadu yang merupakan tempat praktikum yang memberikan gambaran tentang hospital image sehingga bias diakses oleh keperawatan maupun
Lebih terperinciMODUL PEMBELAJARAN MATA KULIAH : PRAKTEK KETRAMPILAN DASAR DALAM KEPERAWATAN. Program A. 11
MODUL PEMBELAJARAN MATA KULIAH : PRAKTEK KETRAMPILAN DASAR DALAM KEPERAWATAN Program A. 11 Tim Dosen pengajar INSTITUSI FAKULTAS PRODI : Ns. Meri Neherta, S. Kep., M.Biomed Ns Vetty Pricilla, S.Kp.,M.Kep.,Sp
Lebih terperinciMetodologi Asuhan Keperawatan
Metodologi Asuhan Keperawatan A. Pendahuluan Peran sebagai pemberi asuhan keperawatan dapat dilakukan perawat dengan memperhatikan keadaan kebutuhan dasar manusia yang dibutuhkan melalui pemberian pelayanan
Lebih terperinciKEPERAWAT AN ANA K Edisi 1 Tahun 2016
BUKU KOMPETENSI (LOG KEPERAWAT AN BOOK) ANA K Edisi Tahun 0 NAMA :...... UNIT KERJA :... TANGGAL :...... RUMAH SAKIT MUTIARA BUNDA KOMITE KEPERAWATAN - SUB KOMITE KREDENSIAL JL. Lintas Timur Unit II No.
Lebih terperinciDaftar Pokok Bahasan. Lampiran 4 SKDI. Pokja Standar Pendidikan Dokter Indonesia. Asosiasi Institusi Pendidikan Kedokteran Indonesia
Daftar Pokok Bahasan Lampiran 4 SKDI Pokja Standar Pendidikan Dokter Indonesia Asosiasi Institusi Pendidikan Kedokteran Indonesia 2012 Pendahuluan Lampiran 4 Daftar Pokok Bahasan Standar Kompetensi Dokter
Lebih terperinciPW212 KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH 1 (Praktikum)
RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) PW22 KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH () Dosen: Suci Tuty Putri, S.Kep.,Ners., M.Kep Upik Rahmi,S.Kp., M.Kep Sri Sumartini, S.Kp.,M.Kep Budi Rustandi, S.Kep.,Ners.,M.Kep PROGRAM
Lebih terperinciLAPORAN PENDAHULUAN. PADA PASIEN DENGAN KASUS CKR (Cedera Kepala Ringan) DI RUANG ICU 3 RSUD Dr. ISKAK TULUNGAGUNG
LAPORAN PENDAHULUAN PADA PASIEN DENGAN KASUS CKR (Cedera Kepala Ringan) DI RUANG ICU 3 RSUD Dr. ISKAK TULUNGAGUNG A. DEFINISI CKR (Cedera Kepala Ringan) merupakan cedera yang dapat mengakibatkan kerusakan
Lebih terperinciBAB II RUMAH SAKIT MARTHA FRISKA BRAYAN. dengan Type Madya.Kapasitas Rawat Inap 270 Bed. Sakit Martha Friska Brayan adalah sebagai berikut :
BAB II RUMAH SAKIT MARTHA FRISKA BRAYAN A. Sejarah Ringkas Rumah Sakit Martha Friska berdiri sejak tanggal 2 Maret 1981 beralamat di jalan Komodor Laut Yos Sudarso No. 91 Medan, Sumatera Utara.Dengan status
Lebih terperinciPENILAIAN KINERJA PERAWAT DAN STAF KLINIS LAINNYA
PENILAIAN KINERJA PERAWAT DAN STAF KLINIS LAINNYA Dr.dr.Sutoto.,M.Kes KARS TEMPAT/TGL LAHIR :PURWOKERTO, 21 JULI 1952 Curiculum Vitae: Dr.dr.Sutoto,MKes JABATAN SEKARANG: 1. Ketua KARS Th 2011-2014/2014-2018
Lebih terperinciIsi Praktika/Praktik klinik/ kom.
5.1.2.2 Tuliskan substansi praktika/praktik klinik/komunitas yang mandiri ataupun yang merupakan bagian dari mata kuliah tertentu, dengan mengikuti format di bawah ini: Nama Isi Praktika/Praktik klinik/
Lebih terperinciPraktik Laboratorium Keperawatan Jilid 1 & 2
Buku Praktik Laboratorium Keperawatan ini berperan sebagai penuntun praktikum skill keperawatan yang disusun dengan tujuan untuk membantu mahasiswa keperawatan dan praktisi perawat dalam melaksanakan setiap
Lebih terperinciHOTEL SANTIKA PREMIERE BINTARO TANGERANG SELATAN
PELATIHAN ASUHAN KEPERAWATAN BAYI DAN ANAK SAKIT KRITIS HOTEL SANTIKA PREMIERE BINTARO TANGERANG SELATAN LATAR BELAKANG Perawatan pasien anak sakit kritis membutuhkan pengetahuan yang konseptual pemahaman
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pankreas tidak lagi memproduksi insulin atau ketika sel-sel tubuh resisten
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Diabetes Melitus (DM) merupakan penyakit kronis yang terjadi ketika pankreas tidak lagi memproduksi insulin atau ketika sel-sel tubuh resisten terhadap kerja insulin
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pembedahan merupakan suatu tindakan pengobatan yang menggunakan. cara invasif dengan membuka dan menampilkan bagian tubuh yang akan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembedahan merupakan suatu tindakan pengobatan yang menggunakan cara invasif dengan membuka dan menampilkan bagian tubuh yang akan ditangani. Pembukaan bagian tubuh
Lebih terperinciKONSEP DAN PERSPEKTIF KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH. Ns. Meilita Enggune, S.Kep.,M.Kep
KONSEP DAN PERSPEKTIF KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH Ns. Meilita Enggune, S.Kep.,M.Kep Definisi Keperawatan Medikal Bedah Keperawatan Medikal Bedah adalah pelayanan profesional yang berdasarkan pada ilmu keperawatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Papyrus Ebers (1550 SM), dengan terapi menggunakan buah beri untuk
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kebocoran urin merupakan keluhan terbanyak yang tercatat pada Papyrus Ebers (1550 SM), dengan terapi menggunakan buah beri untuk mengatasinya. Pada tahun 2001 Asia Pacific
Lebih terperinciSILABUS. Kode Mata Kuliah : WAT 3.09 : 4 SKS (2 SKS: T, 2 SKS :P) : KDM I, KDM II, KMB I, KMB II
SILABUS Nama Mata Kuliah : Keperawatan Medikal Bedah III Kode Mata Kuliah : WAT 3.09 Jumlah SKS : 4 SKS (2 SKS: T, 2 SKS :P) Prasyarat : KDM I, KDM II, KMB I, KMB II Penempatan : Semester IV Koordinator
Lebih terperinciMODUL PEMBELAJARAN MATA KULIAH : MATA KULIAH PRA SYARAT : KDM, KDK, Anatomi-Fisiologi dan Pathology
MODUL PEMBELAJARAN MATA KULIAH : MATA KULIAH PRA SYARAT : KDM, KDK, Anatomi-Fisiologi dan Pathology Nama : Puguh Widiyanto, S.Kp (Ns) Institusi : Universitas Muhammadiyah Magelang Fakultas : Fakultas Ilmu
Lebih terperinciTERAPI INHALASI MODUL PULMONOLOGI DAN KEDOKTERAN RESPIRASI. : Prosedur Tidakan pada Kelainan Paru. I. Waktu. Mengembangkan kompetensi.
MODUL PULMONOLOGI DAN KEDOKTERAN RESPIRASI NOMOR MODUL TOPIK SUB TOPIK I. Waktu : B02 : Prosedur Tidakan pada Kelainan Paru : Terapi Inhalasi TERAPI INHALASI Mengembangkan kompetensi Sesi Tutorial Diskusi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dekubitus adalah kerusakan struktur anatomis dan fungsi kulit normal
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dekubitus adalah kerusakan struktur anatomis dan fungsi kulit normal akibat dari tekanan eksternal yang berhubungan dengan penonjolan tulang dan tidak sembuh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Pengetahuan diperlukan sebagai dorongan pikir dalam menumbuhkan kepercayaan diri maupun dorongan sikap dan perilaku, sehingga dapat dikatakan bahwa pengetahuan merupakan
Lebih terperinciGARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN
GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN 1. Nama Mata Kuliah : Patofisiologi Kode Mata Kuliah : IAD-3 Jumlah SKS : 2 SKS Teori Prasyarat : Anatomi dan fisiologi Koordinator Mata Ajar : Masykur Khair, S.Kep., Ns.
Lebih terperinciBAB I DEFENISI. Tujuan Discharge Planning :
BAB I DEFENISI Pelayanan yang diberikan kepada pasien di unit pelayanan kesehatan rumah sakit misalnya haruslah mencakup pelayanan yang komprehensif (bio-psiko-sosial dan spiritual). Disamping itu pelayanan
Lebih terperinciPANDUAN PROSES EVALUASI KINERJA STAF MEDIS RUMAH SAKIT UMUM AMINAH BLITAR TAHUN
PANDUAN PROSES EVALUASI KINERJA STAF MEDIS RUMAH SAKIT UMUM AMINAH BLITAR TAHUN 2014-2016 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rumah sakit adalah lembaga yang memberikan pelayanan klinik dengan badan dan
Lebih terperinciPROGRAM KERJA SUB KOMITE MUTU KEPERAWATAN RUMAH SAKIT LNG BADAK TAHUN 2016
PROGRAM KERJA SUB KOMITE MUTU KEPERAWATAN RUMAH SAKIT LNG BADAK TAHUN 2016 I. PENDAHULUAN Pelayanan yang berkualitas merupakan cerminan dari sebuah proses yang berkesinambungan dengan berorientasi pada
Lebih terperinciKEBIJAKAN DAN PROSEDUR MANAGEMEN NYERI DI RUMAH SAKIT
KEBIJAKAN DAN PROSEDUR MANAGEMEN NYERI DI RUMAH SAKIT OLEH: LIDYA FITRIANA, SKEP Disampaikan pada Seminar & Workshop Pain Managemen Dalam Akreditasi JCIA versi 2012 Siloam Hospitals Group 13-14 juni 2013
Lebih terperinciPERATURAN BUPATI LANDAK NOMOR 34 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI, STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN LANDAK
PERATURAN BUPATI LANDAK NOMOR 34 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI, STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN LANDAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LANDAK, Menimbang
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN UMUM RUMAH SAKIT. rumah sakit. Rumah sakit adalah suatu organisasi yang kompleks, menggunakan
BAB II TINJAUAN UMUM RUMAH SAKIT 2.1 Definisi Rumah Sakit Salah satu sarana untuk penyelenggaraan pembangunan kesehatan adalah rumah sakit. Rumah sakit adalah suatu organisasi yang kompleks, menggunakan
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Lamongan, Penyusun
KATA PENGANTAR Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas segala rahmat yang telah dikaruniakan kepada penyusun, sehingga Pedoman Unit Hemodialisis RSUD Dr. Soegiri Lamongan ini dapat selesai disusun.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Adanya kekhawatiran mengenai keselamatan pasien, telah meningkat secara
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Adanya kekhawatiran mengenai keselamatan pasien, telah meningkat secara signifikan selama dekade terakhir (Silverstone, 2013), sehingga Organisasi Kesehatan Dunia (WHO)
Lebih terperinciASUHAN KEPERAWATAN PADA NY.W DENGAN PRE DAN POST MASTEKTOMI CA. MAMMAE SINISTRA DI RUANG MAWAR 3 RSUD.Dr. MOEWARDI SURAKARTA KARYA TULIS ILMIAH
ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY.W DENGAN PRE DAN POST MASTEKTOMI CA. MAMMAE SINISTRA DI RUANG MAWAR 3 RSUD.Dr. MOEWARDI SURAKARTA KARYA TULIS ILMIAH Diajukan sebagai salah satu syarat Mendapatkan gelar Ahli
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Rumah sakit adalah salah satu sarana kesehatan tempat menyelenggarakan upaya kesehatan dengan memberdayakan berbagai kesatuan personil terlatih dan terdidik
Lebih terperinciANALISIS RASIONALITAS PENGGUNAAN KORTIKOSTEROID PADA PENYAKIT ASMA PASIEN RAWAT INAP DI RSUD Dr. MOEWARDI SURAKARTA TAHUN 2012 SKRIPSI
ANALISIS RASIONALITAS PENGGUNAAN KORTIKOSTEROID PADA PENYAKIT ASMA PASIEN RAWAT INAP DI RSUD Dr. MOEWARDI SURAKARTA TAHUN 2012 SKRIPSI Oleh : ARUM NURIL HIDAYAH K 100 090 008 FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menurun dan setelah dibawa ke rumah sakit lalu di periksa kadar glukosa
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penyakit Tidak Menular (PTM) menjadi penyebab kematian secara global. Diabetes mellitus merupakan salah satu penyakit tidak menular yang prevalensi semakin meningkat
Lebih terperinci: Permohonan Surat Penugasan Klinis dan Rincian Kewenangan Klinis
Nomor : Perihal : Permohonan Surat Penugasan Klinis dan Rincian Kewenangan Klinis Perawat Lampiran : 1 berkas Kepada yth: Direktur RSU Sembiring Delitua Di-Tempat. Dengan hormat, Dengan ini kami mengajukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Diabetes Melitus adalah penyakit yang sering diderita masyarakat
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Diabetes Melitus adalah penyakit yang sering diderita masyarakat saat ini. Prevalensi Diabetes Melitus terus meningkat setiap tahunnya. International Diabetes Federation
Lebih terperinciPROGRAM PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PEGAWAI RUMAH SAKIT
I. PENDAHULUAN Pengetahuan adalah informasi yang dapat dipelajari dari membaca, mendengarkan perkataan seorang ahli atau dari pengamatan yang cermat. Keterampilan, kemampuan untuk melaksanakan suatu tindakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Salah satu keterampilan yang harus dikuasai perawat adalah mampu
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pemasangan Nasogastric tube (NGT) adalah metode pemenuhan nutrisi yang dilakukan dengan menggunakan selang yang dimasukkan melalui hidung melewati esofagus menuju ke
Lebih terperinciKEPUTUSAN DIREKTUR UTAMA RSIA KEMANG NOMOR : 056/SK/DIR/5/2017 TENTANG PEMBERLAKUAN PANDUAN ASESMEN PASIEN RSIA KEMANG
KEPUTUSAN DIREKTUR UTAMA RSIA KEMANG NOMOR : 056/SK/DIR/5/2017 TENTANG PEMBERLAKUAN PANDUAN ASESMEN PASIEN RSIA KEMANG Menimbang : a. Bahwa semua pasien yang dilayani di RSIA Kemang harus diidentifikasi
Lebih terperinciBAB III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan uji klinis dengan metode Quasi Experimental dan
BAB III. METODE PENELITIAN A. RANCANGAN PENELITIAN Penelitian ini merupakan uji klinis dengan metode Quasi Experimental dan menggunakan Pretest and posttest design pada kelompok intervensi dan kontrol.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Penderita Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK) akan mengalami peningkatan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penderita Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK) akan mengalami peningkatan beban kerja pernafasan, yang menimbulkan sesak nafas, sehingga pasien mengalami penurunan
Lebih terperinciPENERAPAN KURIKULUM PROGRAM D. IV KEPERAWATAN PADA JURUSAN KEPERAWATAN POLTEKKES KEMENKES BANDUNG
PENERAPAN KURIKULUM PROGRAM D. IV KEPERAWATAN PADA JURUSAN KEPERAWATAN POLTEKKES KEMENKES BANDUNG Sekilas Tentang Jurusan Keperawatan Bandung Jurusan Keperawatan Bandung merupakan salah satu Jurusan dari
Lebih terperinciTELAAH KOMPETENSI LULUSAN DAN KURIKULUM DIII KEPERAWATAN. ASOSIASI INSTITUSI PENDIDIKAN DIPLOMA III KEPERAWATAN (AIPDiKI)
TELAAH KOMPETENSI LULUSAN DAN KURIKULUM DIII KEPERAWATAN ASOSIASI INSTITUSI PENDIDIKAN DIPLOMA III KEPERAWATAN (AIPDiKI) PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DIII KEPERAWATAN MENGGNAKAN KURIKULUM NASIONAL YG DITETAPKAN
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN UMUM RUMAH SAKIT. Rumah sakit adalah salah satu dari sarana kesehatan tempat
BAB II TINJAUAN UMUM RUMAH SAKIT 2.1 Definisi Rumah Sakit Rumah sakit adalah salah satu dari sarana kesehatan tempat menyelenggarakan upaya kesehatan dan difungsikan oleh berbagai kesatuan personel terlatih
Lebih terperinciPANDUAN KEPERAWATAN ANAK PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS ALIH JALUR STIKES MUHAMMADIYAH KLATEN TAHUN 2017/2018
A. PENDAHULUAN PANDUAN KEPERAWATAN ANAK PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS ALIH JALUR STIKES MUHAMMADIYAH KLATEN TAHUN 2017/2018 Keperawatan anak adalah pelayanan profesional yang didasarkan pada ilmu keperawatan
Lebih terperinciINDIKATOR KINERJA UTAMA
Instansi Visi Misi Tujuan Tugas Fungsi : RS Jiwa Menur : RS Jiwa kelas A pendidikan dengan pelayanan prima : 1. Mewujudkan pelayanan kesehatan jiwa subspesialistik yang prima dan paripurna serta pelayanan
Lebih terperinciINTERNATIONAL SEMINAR:
INTERNATIONAL SEMINAR: FORENSIC NURSING FOR HEALTH PROFESSIONAL INDONESIA IN GLOBALIZATION ERA (KEPERAWATAN FORENSIK BAGI TENAGA KEPERAWATAN PROFESIONAL INDONESIA DI ERA GLOBALISASI) JURUSAN KEPERAWATAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. banyak terjadi pada orang dewasa, salah satu manifestasi klinis penyakit jantung
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penyakit jantung koroner (PJK) merupakan tipe penyakit jantung yang paling banyak terjadi pada orang dewasa, salah satu manifestasi klinis penyakit jantung koroner
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Diabetes Mellitus (DM) yang umum dikenal sebagai kencing manis adalah penyakit yang ditandai dengan hiperglikemia (peningkatan kadar gula darah) yang terus-menerus dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. terhadap pengalaman sakit, yang disebabkan karena faktor lingkungan,
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Anak-anak usia sekolah adalah kelompok usia yang sangat rentan terhadap pengalaman sakit, yang disebabkan karena faktor lingkungan, kebersihan, gizi yang buruk ataupun
Lebih terperinciSURAT KEPUTUSAN PEMIMPIN BLUD RSUD PROVINSI KEPULAUAN RIAU TANJUNGPINANG NOMOR : / SK-RSUD PROV / X / 2016 T E N T A N G
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH PROVINSI KEPULAUAN RIAU TANJUNGPINANG Jalan W.R. Supratman No.100 KM. 8 Tanjungpinang Telp/ Fax. 0771-733 5203 E-mail: sekretariat@rsudtpi.kepriprov.go.id SURAT KEPUTUSAN PEMIMPIN
Lebih terperinciPELATIHAN PENDAMPING AKREDITASI FASILITAS KESEHATAN TINGKAT PERTAMA
PELATIHAN PENDAMPING AKREDITASI FASILITAS KESEHATAN TINGKAT PERTAMA I. PENDAHULUAN Untuk meningkatkan pelayanan sarana kesehatan dasar khususnya Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) kepada masyarakat,
Lebih terperinciFK (AIPKI) SMF-DEPT-INST PASIEN TERAKREDITASI TEACHING HOSPITAL (ARSPI) KOLEGIUM 1. PEMILIK 2. DIREKSI 3. PROFESIONAL 4.KARYAWAN BAN-PT AKR-KOL KARS
FK (AIPKI) 1. BUKU PANDUAN 2. SUMBERDAYA - SDM - SARANA - DANA 3. TRAMPIL DASAR (SKILL LAB ) DM BAN-PT NURSE stds etc PPDS TERAKREDITASI KARS TEACHING HOSPITAL (ARSPI) 1. PEMILIK 2. DIREKSI 3. PROFESIONAL
Lebih terperinciPERSIAPAN BIDANG PELAYANAN KEPERAWATAN TERKAIT UU KEPERAWATAN DALAM STANDAR AKREDITASI RS VERSI 2012
PERSIAPAN BIDANG PELAYANAN KEPERAWATAN TERKAIT UU KEPERAWATAN DALAM STANDAR AKREDITASI RS VERSI 2012 I.DASAR HUKUM UU RI No. 29 Tahun 2004 Ttg Praktik Kedokteran UU RI No. 36 Tahun 2009 Ttg Kesehatan UU
Lebih terperinciKOMPETENSI PERAWAT KLINIK MEDIKAL BEDAH
KOMPETENSI PERAWAT KLINIK MEDIKAL BEDAH Penyusunan kompetensi perawat klinik didasarkan pada tiga ranah kompetensi yang mencakup : A. Praktik professional, etis, legal, dan peka budaya adalah kemampuan
Lebih terperinciPEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR DINAS KESEHATAN UPT RUMAH SAKIT KUSTA SUMBERGLAGAH
PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR DINAS KESEHATAN UPT RUMAH SAKIT KUSTA SUMBERGLAGAH Dsn. Sumberglagah, Ds. Tanjungkenongo, Pacet, Mojokerto, Pos 61374 Telp. (0321) 690441, 690106 Fax (0321) 690137 KEPUTUSAN
Lebih terperinciFORMULIR INFORMASI JABATAN
FORMULIR INFORMASI JABATAN 1. Nama Jabatan : Perawat Pelaksana 2. Kode Jabatan : 3. Unit Kerja : IGD. RSUD. Dr. M. Saleh Probolinggo Eselon I : Direktur Eselon II : Wa. Dir. Yan. Med Eselon III : Ka.Bid
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN UMUM RUMAH SAKIT DAN INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT 2.1 Rumah Sakit
BAB II TINJAUAN UMUM RUMAH SAKIT DAN INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT 2.1 Rumah Sakit 2.1.1 Definisi Rumah Sakit Menurut Undang-Undang RI Nomor 44 tahun 2009, rumah sakit adalah Institusi pelayanan kesehatan
Lebih terperinciASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. Y DENGAN GASTRITIS EROSIF DI RUANG BOUGENVILE RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BANYUMAS
ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. Y DENGAN GASTRITIS EROSIF DI RUANG BOUGENVILE RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BANYUMAS TUGAS AKHIR Diajukan untuk memenuhi sebagai syarat mencapai derajat Ahli Madya Oleh : WISNU DWI
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dibahas dalam pelayanan kesehatan. Menurut World Health Organization
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Isu keselamatan pasien atau patient safety merupakan salah satu isu yang dibahas dalam pelayanan kesehatan. Menurut World Health Organization (WHO) pada tahun 2004 mengumpulkan
Lebih terperinciBUPATI PURBALINGGA PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 23 TAHUN 2010 TENTANG
BUPATI PURBALINGGA PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 23 TAHUN 2010 TENTANG PENJABARAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH dr. R. GOETENG TAROENADIBRATA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. diperkirakan akan terus meningkat prevalensinya dan memerlukan
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah Saat ini Diabetes Mellitus (DM) merupakan penyakit degeneratif yang diperkirakan akan terus meningkat prevalensinya dan memerlukan penanganan yang tepat dan
Lebih terperinciPENGARUH LATIHAN MENELAN TERHADAP STATUS FUNGSI MENELAN PASIEN STROKE DENGAN DISFAGIA DI RSUP HAJI ADAM MALIK MEDAN SKRIPSI. Oleh.
PENGARUH LATIHAN MENELAN TERHADAP STATUS FUNGSI MENELAN PASIEN STROKE DENGAN DISFAGIA DI RSUP HAJI ADAM MALIK MEDAN SKRIPSI Oleh Rianty Saragih 141121076 FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. meningkat, sehingga resiko kecelakaan lalu lintas juga ikut meningkat. 1,2
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penduduk Kota Padang mencapai jumlah 876.678 jiwa pada tahun 2013, meningkat sejumlah 22.342 jiwa dibandingkan tahun sebelumnya. Seiring dengan meningkatnya mobilitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. diatasi. Bagi anak usia prasekolah (3-5 tahun) menjalani hospitalisasi dan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kondisi cemas yang terjadi pada anak yang menjalani hospitalisasi dan mendapatkan tindakan invasif harus mendapat perhatian khusus dan segera diatasi. Bagi anak usia
Lebih terperinciTUGAS MADIRI BLADDER TRAINING
TUGAS MADIRI BLADDER TRAINING Disusun untuk memenuhi tugas Blok Urinary Oleh: Puput Lifvaria Panta A 135070201111004 Kelompok 3 Reguler 2 PROGAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA
Lebih terperinciPENGALAMAN KELUARGA DALAM MERAWAT PASIEN DENGAN DIABETIC FOOT. Di Kelurahan Pandanwangi Tahun 2015 STUDI KASUS
PENGALAMAN KELUARGA DALAM MERAWAT PASIEN DENGAN DIABETIC FOOT Di Kelurahan Pandanwangi Tahun 2015 STUDI KASUS Oleh : DEDIT BUDIANTO 201210300511083 PROGRAM DIPLOMA III KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU KESEHATAN
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat (Sumijatun, 2009). Salah satu bagian integral dari pelayanan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rumah Sakit adalah salah satu sarana yang memberikan pelayanan kesehatan yang memiliki peran dalam peningkatan derajat kesehatan kepada masyarakat (Sumijatun, 2009).
Lebih terperinciBABI PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BABI PENDAHULUAN A. Latar Belakang Terjadinyainsiden patient safety disuatu rumah sakit, akan memberikan dampak yang merugikan bagi pihak rumah sakit, staf, dan pasien pada khususnya karena sebagai pemberi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. DM suatu penyakit dimana metabolisme glukosa yang tidak normal, yang terjadi
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Diabetes melitus (DM) adalah gangguan metabolisme karbohidrat, protein, lemak akibat penurunan sekresi insulin atau resistensi insulin (Dorland, 2010). DM suatu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berkembang, penyakit ini dapat mengenai semua umur baik laki-laki maupun
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Apendicitis adalah peradangan dari apendiks vermiformis dan merupakan penyebab penyakit abdomen akut yang sering terjadi di negara berkembang, penyakit ini dapat mengenai
Lebih terperinciINDIKATOR KINERJA UTAMA
Instansi Visi Misi Tujuan Tugas Fungsi : RS Jiwa Menur : RS Jiwa kelas A pendidikan dengan pelayanan prima : 1. Mewujudkan pelayanan kesehatan jiwa subspesialistik yang prima paripurna serta pelayanan
Lebih terperinciKURIKULUM PELATIHAN JABATAN FUNGSIONAL EPIDEMIOLOG KESEHATAN PENGANGKATAN PERTAMA JENJANG AHLI DI BALAI BESAR PELATIHAN KESEHATAN CILOTO TAHUN 2015
KURIKULUM PELATIHAN JABATAN FUNGSIONAL EPIDEMIOLOG KESEHATAN PENGANGKATAN PERTAMA JENJANG AHLI DI BALAI BESAR PELATIHAN KESEHATAN CILOTO TAHUN 015 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perubahan tata pemerintahan
Lebih terperinciTUGAS MANDIRI 1 Bladder Training. Oleh : Adelita Dwi Aprilia Reguler 1 Kelompok 1
TUGAS MANDIRI 1 Bladder Training Oleh : Adelita Dwi Aprilia 135070201111005 Reguler 1 Kelompok 1 PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2015 1. Definisi Bladder
Lebih terperinciNURSING CARE PLAN. Respiratory status : Airway patency setelah perawatan selama niminal 3x24 jam, pasien menunjukkan :
NURSING CARE PLAN No Hari/Tgl Dx Kep. NOC NIC 1 Senin, 16 Juni Bersihan Jalan Nafas Tidak Efektif berhubungan dengan mukus dalam jumlah berlebih Respiratory status : Airway patency setelah perawatan selama
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perawatan intensif merupakan pelayanan keperawatan yang saat ini sangat perlu
BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Perawatan intensif merupakan pelayanan keperawatan yang saat ini sangat perlu dikembangkan di Indonesia. Berbagai pemberian pelayanan keperawatan intensif bertujuan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. di negara berkembang. Di negara miskin, sekitar 25-50% kematian wanita subur
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Mortalitas dan morbiditas pada wanita hamil dan bersalin adalah masalah besar di negara berkembang. Di negara miskin, sekitar 25-50% kematian wanita subur disebabkan
Lebih terperinciGuntur Prasetya*) Maria Suryani**) Mamat Supriyono***)
PERBEDAAN INTENSITAS NYERI PADA PASIEN PERAWATAN LUKA ULKUS DIABETIK SEBELUM DAN SESUDAH DIBERIKAN TEKNIK RELAKSASI NAFAS DALAM DI RSUD TUGUREJO SEMARANG Guntur Prasetya*) Maria Suryani**) Mamat Supriyono***)
Lebih terperincikepatuhan dan menjalankan self care individu lanjut usia dengan Diabetes Melitus selama menjalani terapi hipoglikemi oral dan insulin?.
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Diabetes Melitus (DM) merupakan penyakit metabolik yang mengakibatkan gangguan metabolisme glukosa dan disebabkan oleh kurangnya sekresi insulin dari sel beta pankres
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Okupasi terapi (OT) adalah suatu upaya terapi yang melibatkan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Okupasi terapi (OT) adalah suatu upaya terapi yang melibatkan penggunaan aktivitas terapetik dan diterapkan kepada pasien dengan gangguan fisik maupun mental
Lebih terperinciJADWAL PERKULIAHAN TA. 2009/ 2010 MAHASISWA PSIK FKp PROGRAM A ANGKATAN VIII (2008) SEMESTER III
MAHASISWA PSIK FKp PROGRAM A ANGKATAN VIII (2008) SEMESTER III 08.00 08.50 Sensori Persepsi Kardiovaskuler II Respirasi II Imun & Hematologi Pencernaan II 08.50 09.40 s.d.a s.d.a s.d.a s.d.a s.d.a 09.40
Lebih terperinciKONSEP DASAR KEPERAWATAN GAWAT DARURAT
KONSEP DASAR KEPERAWATAN GAWAT DARURAT Pengertian Keperawatan Gawat Darurat (Emergency Nursing) merupakan pelayanan keperawatan yang komprehensif diberikan kepada pasien dengan injuri akut atau sakit yang
Lebih terperinciBAB 3 METODE PENELITIAN
30 BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Intensive Cardiovascular Care Unit dan bangsal perawatan departemen Kardiologi dan Kedokteran Vaskuler RSUD Dr. Moewardi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang memproses penyembuhan pasien agar menjadi sehat seperti sediakala.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pelayanan keperawatan adalah bagian integral dari pelayanan kesehatan, sehingga jelas pelayanan keperawatan di Rumah sakit (RS) merupakan pelayanan yang terintegrasi
Lebih terperinci