VI HASIL DAN PEMBAHASAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "VI HASIL DAN PEMBAHASAN"

Transkripsi

1 VI HASIL DAN PEMBAHASAN 6.1. Penggambaran Situasi Industri Minuman Teh Siap Saji Faktor-faktor Kompetisi Your tea merupakan bisnis minuman teh siap saji yang dijalankan dengan konsep dan sistem waralaba. Konsep dan sistem ini menimbulkan persaingan pada dua titik, yaitu persaingan antar franchisor sebagai pemilik waralaba didalam mendapat franchisee untuk membuka outlet di berbagai tempat dan persaingan di dalam memperebutkan market share pada konsumen akhir yang akan mengkonsumsi produk dari franchisor dalam hal ini adalah minuman teh siap saji Faktor-Faktor Kompetisi pada Tataran Franchisee Faktor-faktor kompetisi ini didapat dari formulasi data primer yang di dapat dari responden dari 14 faktor kompetisi yang di ajukan maka di dapat sembilan (9) faktor kompetisi yang menjadi kunci persaingan pada tataran ini. Keempat belas faktor yang diajukan adalah track record perusahaan waralaba, harga paket penawaran, jenis teh yang digunakan (contoh: teh hitam dan teh melati), merek teh yang digunakan, fasilitas yang diberikan, variasi rasa teh yang disediakan (contoh: original dan buah), bantuan penentuan lokasi usaha, keberadaan royalti/ management fee, sistem pendukung (support system), desain dan bahan outlet, harga bahan baku, distribusi bahan baku, paket-paket promosi dan pelatihan. Lima faktor yang di hapuskan karena bukan merupakan preferensi responden adalah faktor variasi rasa teh yang disediakan (contoh: original dan buah), bantuan penentuan lokasi usaha, keberadaan royalti/management fee, paket-paket promosi dan pelatihan. Berikut adalah penjelasan dari sembilan (9) faktor yang menjadi faktor-faktor kompetisi pada tataran franchisee: a. Track Record Perusahaan Waralaba Track record perusahaan waralaba merupakan faktor yang menunjukkan bagaimana pengalaman perusahaan waralaba dalam industri minuman teh siap saji. Faktor ini juga menunjukkan seberapa dikenal sebuah perusahaan waralaba dalam industri minuman teh siap saji. Penilaian yang tinggi pada faktor ini menunjukkan bahwa pengalaman perusahaan waralaba tersebut 54

2 sudah tinggi dibuktikan dengan jumlah outlet yang sudah dibuka dan hal-hal yang membuar perusahaan tersebut menjadi dikenal. Penilaian yang rendah pada faktor ini menunjukkan hal yang sebaliknya, yaitu perusahaan waralaba kurang dikenal pada industri ini. b. Harga Paket Penawaran Faktor ini menunjukkan tingkat harga yang ditawarkan pada masingmasing perusahaan waralaba dan industri. Penilaian yang tinggi pada faktor ini menunjukkan bahwa harga yang ditawarkan oleh perusahaan semakin rendah, karena dengan semakin rendah harga yang ditawarkan maka perusahaan mendapatkan penilaian lebih baik pada faktor ini. Sebaliknya, penilain yang rendah pada faktor ini menunjukkan bahwa harga yang ditawarkan oleh perusahaan masih relatif cukup tinggi di bandingkan dengan pesaing yang lain pada industri. c. Fasilitas yang Diberikan Faktor ini menunjukkan kesesuaian antara harga paket yang ditawarkan dengan berbagai macam fasilitas yang diberikan perusahaan kepada franchisee. Penilaian yang tinggi pada faktor ini menunjukkan bahwa harga yang diberikan sesuai dengan fasilitas yang didapat oleh franchisee. Penilaian yang rendah pada faktor ini menunjukkan harga yang ditawarkan kurang sesuai dengan fasilitas yang diberikan. d. Sistem Pendukung / Support System Faktor ini menunjukkan kinerja dan kontribusi sistem pendukung yang diberikan perusahaan kepada franchisee, seperti monitoring, kontrol, konsultasi dan aktivitas yang lain yang berkaitan dengan sistem pendukung. Penilaian yang tinggi pada faktor ini menunjukkan bahwa sistem pendukung yang diberikan oleh perusahaan sudah memberikan kontribusi yang baik. Dan penilaian yang rendah pada faktor ini menunjukkan kurangnya kontribusi yang dirasakan oleh franchisee. e. Desain dan Bahan Outlet Faktor ini menunjukkan penilaian terhadap kualitas dari design serta bahan baku yang digunakan untuk outlet waralaba. Penilaian yang tinggi pada faktor ini menunjukkan kualitas yang sudah cukup baik pada desain dan bahan 55

3 outlet. Sedangkan penilaian yang rendah pada faktor ini menunjukkan penilaian yang kurang baik pada desain dan bahan outlet. f. Jenis Teh yang Digunakan Faktor ini menunjukkan penilaian terhadap kualitas teh yang digunakan. Penilaian yang tinggi pada faktor ini menunjukkan kualitas teh yang digunakan perusahaan waralaba dipandang sudah baik sedangkan penilaian yang rendah menunjukkan bahwa teh yang digunakan relatif tidak lebih baik dibandingkan dengan pesaing dalam industri. g. Merek Teh yang Digunakan Faktor ini menunjukkan track record merek teh yang digunakan pada perusahaan waralaba tersebut. Penilaian yang tinggi pada faktor ini menunjukkan bahwa merek teh yang digunakan perusahaan tersebut memiliki track record yang bagus dan cukup dikenal. Penilaian yang rendah pada faktor ini menunjukkan bahwa merek teh yang digunakan cukup tidak dikenal. h. Harga Bahan Baku Faktor ini menunjukkan penilaian terhadap harga bahan baku yang ditawarkan oleh perusahaan kepada franchisee. Penilaian yang tinggi terhadap faktor ini menunjukkan harga bahan baku yang diberikan perusahaan relatif lebih rendah sehingga franchisee lebih diuntungkan. Penilaian yang rendah terhadap faktor ini menunjukkan harga bahan baku yang ditawarkan perusahaan relatif mahal kepada franchisee. i. Distribusi Bahan Baku Faktor ini menunjukkan penilaian terhadap kelancaran distribusi bahan baku kepada franchisee. Penilaian yang tinggi terhadap faktor ini menunjukkan bahwa proses distribusi bahan baku lancar dan penilaian yang rendah dari faktor ini menunjukkan distribusi yang kurang lancar Faktor-Faktor Kompetisi Pada Tataran Konsumen Faktor-faktor kompetisi ini didapat dari formulasi data primer yang di dapat dari responden dari 13 faktor kompetisi yang di ajukan maka di dapat empat (4) faktor kompetisi yang menjadi kunci persaingan pada tataran ini. Ketigabelas 56

4 faktor tersebut adalah : manfaat meminum teh siap saji, harga, rasa, variasi rasa teh yang disediakan (contoh: original, susu, dan buah), keramahan penjual, lokasi outlet, desain outlet, kemasan dan desain cup, kecepatan penyajian, paket-paket promosi, informasi produk (label, sertifikasi, dan nama perusahaan) dan jenis batu es. Terdapat empat (4) faktor yang menjadi preferensi konsumen yaitu rasa, lokasi outlet, keramahan penjual, dan kecepatan penyajian. Berikut adalah penjelasan dari kelima faktor tersebut adalah: a. Rasa Faktor ini menunjukkan penilaian terhadap kualitas dan rasa teh dari perusahaan waralaba. Faktor ini juga dipengaruhi oleh cara menyajikan dari masing-masing franchisee disuatu tempat. Hal ini membutuhkan control dari pihak franchisor untuk selalu memastikan cara dan teknis penyajian sesuai dengan SOP yang ditetapkan. Penilaian yang tinggi terhadap faktor ini menunjukkan penilaian terhadap kualitas dan rasa yang tinggi pada produk yang dinikmati oleh konsumen. Penilaian yang rendah terhadap faktor ini menunjukkan penilaian yang rendah terhadap kualitas dan rasa yang rendah pada produk yang dinikmati konsumen. b. Lokasi Outlet Faktor ini menunjukkan penilaian terhadap keberadaan dan kestrategisan lokasi outlet masing-masing franchisee. Lokasi yang strategis akan berbanding lurus dengan biaya dan usaha yang dikeluarkan masing-masing franchisee. Penilaian yang tinggi terhadap faktor ini menunjukkan semakin strategisnya lokasi outlet yang dijumpai oleh konsumen. Penilaian yang rendah dari faktor ini menunjukkan kekurangterjangkauan lokasi dari konsumen. c. Keramahan Penjual Faktor ini menunjukkan penilaian terhadap keramahan karyawan yang menyajikan produk pada masing-masing outlet franchisee. Penilaian yang tinggi pada faktor ini menunjukkan keramahan pegawai yang baik dan penilaian yang rendah menunjukkan kekurangramahan pegawai yang menyajikan produk. 57

5 d. Kecepatan Penyajian Faktor ini menunjukkan penilaian terhadap kecepatan pegawai didalam menyajikan produk kepada konsumen. Penilaian yang tinggi dari faktor ini menunjukkan kecepatan penyajian yang tinggi dan sebaliknya penilaian yang rendah dari faktor ini menunjukkan penyajian yang relatif tidak cepat Kanvas Strategi pada Your Tea, Teh Poci dan Industri Minuman Teh Siap Saji pada Umumnya Penggambaran situasi terkini dari industri minuman teh siap saji maka memerlukan adanya pembanding dengan situasi pesaing dan pemain didalam industry maka dalam penelitian ini akan ditampilkan penggambaran kanvas strategi Your Tea, Teh Poci dan industri pada umumnya. Pemilihan waralaba minuman teh siap saji Teh Poci dikarenakan karena Teh Poci dianggap sebagai pesaing utama dan leader didalam industri ini. Sedangkan penggambaran kanvas strategi industri secara umum didapat dari penilaian terhadap Your Tea, Teh Poci dan beberapa pemain lainnya dalam industri ini. Proses penilaian pada kanvas strategi dilakukan dengan penilaian kinerja perusahaan terhadap faktor-faktor kompetisi pada industri minuman teh siap saji Kanvas Strategi pada Tataran Franchisee Hasil penilaian kinerja perusahaan terhadap faktor-faktor kompetisi pada perusahaan waralaba Your Tea, Teh Poci dan industri pada umumnya terlihat pada tabel berikut: Tabel 10. Kinerja Perusahaan Terhadap Faktor-Faktor Kompetisi pada Tataran Franchisee Perusahaan Faktor-faktor kompetisi / industri Your Tea 6,1 7,9 7,9 3,0 8,3 9,3 9,3 6,0 8,0 Teh Poci 9,0 3,6 8,8 6,6 8,5 9,1 9,0 3,6 8,1 Industri 7,8 5,0 8,1 4,6 8,1 9,2 9,0 4,4 8,2 Sumber: Data Primer, diolah Juni

6 Kanvas strategi pada tataran franchisee dapat dilihat pada penggambaran kurva nilai berikut: Gambar 11. Kanvas Strategi pada Tataran Franchisee Sumber: Data Primer, diolah Juni 2010 Keterangan Faktor-faktor kompetisi 1. Track record perusahaan 2. Harga paket penawaran 3. Fasilitas yang diberikan 4. Sistem pendukung / support system 5. Desain dan bahan outlet 6. Jenis teh yang digunakan 7. Merek teh yang digunakan 8. Harga bahan baku 9. Distribusi bahan baku Berdasarkan kurva nilai yang ada pada kanvas strategi pada tataran franchisee diatas, dapat dijelaskan sebagai berikut: a. Track Record Perusahaan Waralaba Dari kurva nilai dapat dilihat bahwa posisi Your Tea terhadap faktor masih relatif lebih rendah dibanding dengan industri dan pesaing utama yaitu Teh Poci. Hal ini dapat menja di pertimbangan apakah didalam faktor ini perlu 59

7 ditingkatkan lagi kinerja perusahaan. Peningkatan kinerja ini dapat ditempuh dengan promosi yang lebih gencar sehingga lebih banyak orang mengetahui Your Tea. b. Harga Paket Penawaran Pada kurva nilai diatas kinerja Your Tea sudah cukup pada faktor ini karena harga paket penawaran Your Tea dipandang lebih murah daripada harga paket dari waralaba lainnya. Namun, rentang jarak yang cukup jauh dibanding dengan harga paket yang ditawarkan industri dan pesaing Teh Poci, Your Tea dapat sedikit menurunkan kinerja pada faktor ini dengan menaikan harga sedikit mendekati industri. Dengan menaikan harga tersebut membuat margin keuntungan Your Tea atas pembukaan outlet bertambah atau dapat menjadi marketing fee kepada marketer. c. Fasilitas yang Diberikan Pada kurva nilai di kanvas strategi diatas terlihat penilaian kinerja yang sudah cukup baik pada ketiganya. Namun Your Tea masih perlu sedikit meningkatkan fasilitas yang diberikan yang tidak harus terpaku dengan pemberian barang dan dapat juga berupa jasa yang lain. d. Sistem Pendukung/ Support System Penilaian pada faktor ini terhadap Your Tea terlihat masih cukup rendah dibandingkan dengan industri dan pesaing Teh Poci. Berdasarkan kurva nilai maka kinerja Your Tea pada faktor ini perlu ditingkatkan dengan memberikan kontrol yang lebih baik terhadap franchisee, memberikan konsultasi yang lebih rutin atau menciptakan sistem pendukung yang lain yang nantinya akan berakibat kepada peningkatan kinerja outlet franchisee. e. Desain dan Bahan Outlet Pada faktor ini terjadi penilaian yang relatif tinggi pada Your Tea, Teh Poci dan industri pada umumnya. Hal ini menunjukkan bahwa pada industri ini perusahaan-perusahaan waralaba sudah memberikan desain dan bahan outlet yang berkualitas. Persaingan pada faktor ini dapat menjadi pertimbangan untuk dihapuskan pada kanvas strategi karena penilaian yang sudah cukup baik. Namun penggunaan bahan baku outlet yang lebih murah dan tetap berkualitas nantinya dapat menjadi alternatif di dalam membuat outlet, serta 60

8 pemberian informasi yang lebih banyak pada dilakukan untuk meningkatkan pengetahuan konsumen akan produk Your Tea. f. Jenis Teh yang Digunakan Penilaian pada faktor ini relatif tinggi pada Your Tea, Teh Poci dan industri pada umumnya. Hal ini menunjukkan bahwa pada industri ini perusahaanperusahaan waralaba sudah menggunakan jenis teh yang berkualitas. Persaingan pada faktor ini dapat menjadi pertimbangan untuk dihapuskan pada kanvas strategi karena penilaian yang sudah cukup baik yang harus selalu dijaga jenis teh yang berkualitas untuk masa yang akan datang. g. Merek Teh yang Digunakan Penilaian yang relatif tinggi terjadi pada Your Tea, Teh Poci dan industri pada umumnya. Hal ini menunjukkan bahwa pada industri ini perusahaanperusahaan waralaba sudah menggunakan merek teh yang berkualitas. Persaingan pada faktor ini dapat menjadi pertimbangan untuk dihapuskan pada kanvas strategi karena penilaian yang sudah cukup baik yang harus selalu dijaga merek teh yang digunakan untuk masa yang akan datang. h. Harga Bahan Baku Pada kurva nilai diatas kinerja Your Tea sudah cukup pada faktor ini karena harga Your Tea dipandang lebih murah daripada harga bahan baku dari waralaba lainnya. Kinerja perusahaan terhadap faktor ini perlu dipertahankan dan bila memungkinkan diturunkan dengan meningkatkan harga bahan baku sedikit diatas industri namun tetap dibawah pesaing utama. i. Distribusi Bahan Baku Penilaian kinerja perusahaan baik Your Tea, Teh Poci dan industri pada umumnya sudah cukup baik karena ketiganya dipandang memiliki kelancaran didalam mendistribusikan bahan baku kepada franchisee. Persaingan pada faktor ini dapat dipertimbangkan untuk dihapuskan dengan tetap mencari alternatif-alternatif sistem distribusi yang lebih efisien sehingga dapat menurunkan biaya tanpa harus merubah kelancaran distribusi kepada franchisee. 61

9 Kanvas Strategi pada Tataran Konsumen Hasil penilaian kinerja perusahaan terhadap faktor-faktor kompetisi pada perusahaan waralaba Your Tea, Teh Poci dan industri pada umumnya terlihat pada tabel berikut: Tabel 11. Kinerja Perusahaan terhadap faktor-faktor kompetisi pada tataran konsumen Perusahaan Faktor-faktor kompetisi /industri Your Tea Teh Poci Industri Sumber: Data Primer, diolah Juni 2010 Kanvas strategi pada tataran konsumen dapat dilihat pada penggambaran kurva nilai berikut: Gambar 12. Kanvas Strategi pada Tataran Konsumen Sumber: Data Primer, diolah Juni 2010 Keterangan Faktor-faktor kompetisi: 1. Rasa 2. Lokasi outlet 3. Keramahan penjual 4. Kecepatan penyajian 62

10 Berdasarkan kurva nilai yang ada pada kanvas strategi pada tataran konsumen diatas, dapat dijelaskan sebagai berikut: a. Rasa Faktor ini menunjukkan bagaimana kualitas sebuah outlet minuman teh siap saji didalam menyajikan produknya. Faktor ini sangat berpengaruh didalam preferensi konsumen karena dengan mengetahui outlet minuman mana yang memiliki rasa yang enak mereka akan melakukan pembelian. Penilaian terhadap faktor ini kepada kedua perusahaan dan industri termasuk kedalam penilaian yang ketat dan cukup tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa adanya kemiripan rasa yang disajikan dari ketiganya, sehingga pada faktor ini dapat dipertimbangkan untuk adanya penciptaan rasa yang dapat dikenali secara khas oleh konsumen. Namun penilaian terhadap Your Tea masih berada dibawah industri dan Teh Poci hal ini menunjukkan bahwa perlu peningkatan jumlah konsumen yang suka terhadap produkyour Tea dan peningkatan jumlah pengetahuan konsumen terhadap produk Your Tea. b. Lokasi Outlet Lokasi merupakan faktor kompetisi yang berpotensi menghasilkan biaya yang tinggi didalam mendapatkan lokasi yang strategis karena pencarian lokasi yang strategis tentunya akan berbanding lurus dengan biaya sewa atau biaya membeli suatu lokasi. Penilaian terhadap faktor ini kepada kedua perusahaan dan industri pada umumnya sudah cukup tinggi dan ketat, hal ini menunjukkan ketiganya sangat bersaing didalam mendapatkan lokasi yang bagus dan cenderung menghabiskan biaya yang tinggi untuk itu. Faktor ini dapat mendorong untuk menciptakan faktor-faktor baru yang membuat perusahaan waralaba tidak selalu bergantung hanya pada penentuan lokasi. Bagi Your Tea peningkatan kinerja pada faktor ini masih diperlukan karena beberapa lokasi outlet Your Tea dipandang cukup tidak strategis, peningkatan kinerja dapat dilakukan dengan memberikan bantuan pencarian lokasi bagi franchisee. c. Keramahan Penjual Faktor ini menunjukkan bagaimana penilaian konsumen terhadap kualitas pelayanan yang diberikan sebuah outlet dalam menyajikan produk mereka. 63

11 Pada kurva nilai diatas, penilaian keramahan penjual cenderung ketat namun penilaian terhadap keramahan pegawai pada outlet Your Tea masih berada dibawah keramahan pegawai rata-rata pada industri dan Teh Poci. Hal ini menunjukkan bahwa perlu ditingkatkannya keramahan pegawai melalui pemilihan karakter pegawai, traning dan SOP yang jelas kepada pegawai. Pemilik outlet yaitu franchisee Your Tea yang menggunakan pegawai untuk menjalankan usahanya perlu menilai langsung kinerja dari pegawainya didalam melayani konsumen, sehingga dapat menentukan langkah yang jelas untuk memperbaiki kualitas pelayanan. d. Kecepatan Penyajian Faktor ini menunjukkan bagaimana kinerja pegawai didalam melayani konsumen. Semakin tinggi kecepatan didalam penyajian maka secara tidak langsung dapat meningkatkan efisiensi didalam pelayanan. Pada kurva nilai penilaian terhadap faktor ini pada kedua perusahaan dan industri cenderung tinggi dan ketat. Penilaian terhadap kinerja Your Tea pada faktor ini masih sedikit lebih rendah dibanding dengan industri dan Teh Poci. Sehingga kinerja Your Tea pada faktor ini harus ditingkatkan dengan melakukan kontrol terhadap pegawai, memberikan pelatihan teknis, memberikan SOP yang jelas dan memberikan bantuan untuk hal-hal teknis yang lebih praktis seperti sistem pencatatan yang lebih cepat dan sederhana dan hal teknis seperti penyediaan peralatan pembantu Pemaparan dan Pembacaan Kanvas Strategi Gabungan Berdasarkan penilaian terhadap semua faktor kompetisi pada tataran franchisee dan konsumen maka didapatkan hasil seperti pada Tabel 12 dan penggambaran kurva nilai pada kanvas strategi terlihat Gambar

12 Tabel 12.Penilaian kinerja perusahaan terhadap faktor-faktor kompetisi pada tataran franchisee dan konsumen. Faktor-faktor kompetisi Perusahaan Franchisee Konsumen /industri Your Tea 6,1 7,9 7,9 3,0 8,3 9,3 9,3 6,0 8,0 7,3 7,0 6,3 6,7 Teh Poci 9,0 3,6 8,8 6,6 8,5 9,1 9,0 3,6 8,1 7,5 7,3 7,0 7,4 Industri 7,8 5,0 8,1 4,6 8,1 9,2 9,0 4,4 8,2 7,4 7,2 6,6 7,0 Sumber: Data Primer, diolah Juni 2010 Gambar13. Kanvas Strategi pada Tataran Franchisee dan Konsumen Sumber: Data Primer, diolah Juni

13 Keterangan Faktor-faktor kompetisi: 1. Track Record Perusahaan 2. Harga Paket Penawaran 3. Fasilitas yang diberikan 4. Sistem pendukung / Support system 5. Desain dan bahan outlet 6. Jenis Teh yang digunakan 7. Merek Teh yang digunakan 8. Harga bahan baku 9. Distribusi bahan baku 10. Rasa 11. Lokasi outlet 12. Keramahan penjual 13. Kecepatan penyajian Berdasarkan pendekatan blue ocean strategy pembacaan kurva nilai Your Tea pada kanvas strategi tersebut adalah: 1. Kenampakan kurva nilai pada kanvas strategi diatas menunjukkan penilaian yang cenderung tinggi, ketat dan terjadi pertemuan kurva nilai Your Tea terhadap industri dan Teh Poci di beberapa faktor yaitu jenis teh, merek teh, desain dan bahan outlet, distribusi bahan baku dan rasa yang ditawarkan kepada konsumen. Ketika kurva nilai suatu perusahaan bertemu dengan kurva nilai pesaingnya, hal ini menandakan bahwa perusahaan tersebut cenderung terperangkap dalam samudra merah kompetisi. Situasi samudera merah kompetisi menyebabkan Your Tea bersaing untuk memperebutkan pangsa pasar yang semakin mengecil. Pangsa pasar yang semakin mengecil ini mendorong penciptaan ruang pasar baru yang didefinisikan sebagai samudera biru sehingga Your Tea tidak tergantung kepada ruang pasar yang sudah ada melainkan menciptakan sendiri ruang pasarnya. 2. Terdapat kemungkinan terjadinya kontradiksi strategi, kontradiksi strategi merupakan area dimana suatu perusahaan memberikan penawaran tinggi pada suatu faktor kompetisi, sementara perusahaan tersebut memiliki kecenderungan untuk mengabaikan faktor yang lain. Hal ini dapat terlihat 65

14 tingkat penawaran faktor harga paket penawaran dan harga bahan baku yang relatif tinggi karena dapat memberikan harga yang murah, namun disisi yang lain tingkat penawaran pada faktor support system yang cukup rendah. Hal ini menyebabkan kemungkinan perputaran repeat order bahan baku yang cepat cukup membutuhkan waktu untuk berlangsung. Hal lain yang mungkin terjadi karena kontradiksi tersebut adalah membuat semakin kecil kemungkinan seorang franchisee merekomendasikan untuk membuka outlet Your Tea kepada orang lain. Kontradiksi dapat terjadi juga pada faktor keramahan dan kecepatan penyajian yang dilakukan oleh pegawai tidak terdukung oleh pemilihan lokasi outlet yang strategis, hal ini cukup membuat efek kinerja pegawai yang baik terhadap perusahaan menjadi tidak optimal. 6.2 Merekontruksi Batasan-Batasan Pasar melalui Kerangka Kerja Enam Jalan Permintaan dalam pembentukan samudera biru adalah diciptakan bukan semata-mata diperebutkan, oleh karena itu Your Tea perlu melakukan rekontruksi ulang terhadap batasan-batasan pasar yang sudah terdefinisi saat ini. Terdapat enam alternatif jalan untuk melakukan rekontruksi batasan pasar melalui kerangka kerja enam jalan. Kerangka kerja enam jalan tersebut adalah mencermati industri alternatif, kelompok-kelompok strategis dalam industri, rantai pembeli, penawaran produk dan jasa pelengkap, daya tarik emosional-fungsional dan waktu. Rekontruksi ulang batasan pasar Your Tea ditempuh melalui mencermati industri alternatif, kelompok-kelompok strategis, penawaran produk dan jasa pelengkap serta daya tarik emosional-fungsional. Dua alternatif jalan yaitu mencermati rantai pembeli dan mencermati waktu tidak terdefinisi sebagai alternatif jalan untuk merekontruksi batasan-batasan pasar Your Tea. Rantai pembeli Your Tea untuk distribusi produk minuman teh siap saji dan jasa penyedia alternatif memulai sebuah usaha adalah rantai yang sangat pendek. Rantai pembeli untuk produk minuman teh siap saji hanya melalui outletoutlet Your Tea yang tersebar diberbagai tempat sedangkan rantai pembeli jasa untuk penyedia alternatif memulai sebuah usaha tidak terdapat rantai karena 66

15 calon-calon franchisee langsung berhubungan dengan Your Tea sebagai franchisor. Berdasarkan uraian tersebut, maka didalam merekontruksi batasan pasar Your Tea tidak melalui alternatif jalan mencermati rantai pembeli. Semua industri mengalami tren eksternal yang mempengaruhi bisnis mereka sepanjang waktu. Industri minuman teh siap saji tercipta akibat memperhatikan sebuah tren untuk mengkonsumsi teh secara cepat namun mengkonsumsi teh siap saji dalam kemasan identik dengan penggunaan bahan pengawet atau sebaliknya teh yang disajikan segar yang dijual di warung-warung disajikan dengan kualitas yang rendah mulai dari rasa sampai pada penyajiannya. Berdasarkan tren tersebut maka terciptalah industri minuman teh siap saji yang disajikan segar dan dalam kualitas penyajian yang tinggi. Terciptanya industri baru tersebut mendorong orang untuk menciptakan waralaba-waralaba minuman teh siap saji yang ditujukan untuk orang yang ingin memulai sebuah usaha dengan modal dan pengelolaan risiko yang kecil. Industri ini tercipta karena terdapat kelompok-kelompok yang mencermati waktu maka didalam merekontruksi batasa-batasan pasar tidak difokuskan untuk mencermati waktu. Keempat alternatif jalan dalam merekontruksi batasan pasar Your Tea dapat terlihat dalam penjelasan selanjutnya Mencermati Industri Alternatif Industri alternatif adalah produk dan jasa yang memiliki bentuk yang berbeda tetapi memiliki fungsi yang sama, seringkali merupakan pengganti satu sama lain namun pengertian alternatif lebih luas dari subtitusi dari produk dan jasa. Dalam industri minuman teh siap saji pada tataran franchisee memiliki fungsi sebagai alternatif didalam memulai sebuah usaha dengan modal dan pengelolaan risiko yang relatif kecil sedangkan pada tataran konsumen memiliki fungsi utama untuk memenuhi pilihan pasar minuman penghilang haus. Penulis mencermati industri alternatif yang ada disekitar outlet Your Tea melalui kerja sama saling menguntungkan seperti kepada industri jasa warung internet, rental Play Station dan oulet makanan siap saji. Kerja sama tersebut memungkinkan franchisee Your Tea yang berada disekitar usaha-usaha tersebut untuk tidak terpaku kepada karakter utama konsumen yang hanya mengkonsumsi 67

16 produk minuman teh siap saji karena haus dan sedang melewati outlet Your Tea. Melalui kerja sama tersebut franchisee Your Tea meningkatkan faktor kali dari pemasaran produk minuman teh siap saji. Menurut Waringin (2008) faktor kali merupakan orang, perusahaan, yayasan, teknologi atau media massa yang memiliki efek multiplier didalam memasarkan sebuah produk. Penggambaran faktor kali outlet Your Tea sebelum melakukan kerja sama pada Gambar 14. Konsumen Outlet Your Tea Konsumen Konsumen Konsumen Gambar 14. Faktor kali outlet Your Tea sebelum melakukan kerja sama Sumber: Data Primer, diolah Juni 2010 Sedangkan setelah melalui kerja sama tersebut terlihat pada ilustrasi Gambar 15. Warung Internet Konsumen Konsumen Kerja sama Konsumen Konsumen Outlet Your Tea Kerja sama Rental PS Konsumen Kerja sama Konsumen Konsumen Makanan Siap saji Konsumen Konsumen Konsumen Konsumen Gambar 15. Faktor kali outlet Your Tea setelah melakukan kerja sama Sumber: Data Primer, diolah Juni

17 Berdasarkan Gambar 15 outlet Your Tea yang melakukan kerja sama dapat mendapatkan tambahan calon konsumen baru yang beralih dari jenis nonkonsumen tingkat tiga yang semula hanya memiliki kebutuhan untuk mengkonsumsi fungsi dari industri alternatif dapat meningkatkan kebutuhannya mengkonsumsi produk dari Your Tea. Kerja sama yang nantinya dijalin harus memiliki efek saling menguntungkan diantara keduanya. Alternatif skenario kerja sama dapat digunakan adalah dengan memberikan sebagaian margin keuntungan yang didapat oleh outlet Your Tea kepada pihak yang diajak kerja sama. Harga pokok penjualan per cup Your Tea adalah Rp 1.200,00; harga jual akhir adalah Rp 2.500,00 sehingga keuntungan yang diperoleh outlet Your Tea adalah Rp 1.300,00. Berdasarkan perhitungan tersebut maka outlet Your Tea dapat memberikan komisi kepada pihak yang diajakan kerja sama sebesar Rp 500,00 per cup yang mereka dapatkan. Pemasukan pihak yang diajak kerja sama sebesar Rp 500,00 tersebut dapat digunakan sebagai tambahan pemasukan usaha atau diberikan kepada karyawan yang sedang bekerja pada saat terjadi permintaan produkyour Tea sehingga dapat meningkatkan motivasi untuk menawarkan produk Your Tea. Bagi Your Tea kehilangan margin tersebut dapat diasumsikan sebagai biaya didalam melakukan kerja sama namun secara keseluruhan tidak merubah pola pembiayaan yang sudah ada. Berkurangnya margin tersebut dapat tergantikan oleh faktor kali baru yang terbentuk akibat kerja sama tersebut. Skenario tambahan adalah dengan memberikan bonus terhadap jumlah permintaan tertentu dan pada waktu tertentu kepada pihak yang diajak kerja sama. Kerja sama yang dilakukan dalam rangka mencermati industri alternatif ini dapat disesuaikan dengan karakteristik usaha yang akan diajak kerja sama dan juga hal-hal yang bersifat non teknis lainnya. Mencermati industri alternatif melalui mekanisme kerja sama yang saling menguntungkan ini outlet Your Tea dapat meningkatkan penjualan dalam waktu yang relatif sama, penggunaan biaya kerja sama yang relatif rendah dan penciptaan faktor kali bagi pemasaran pada outlet Your Tea. 69

18 6.2.2 Mencermati Kelompok-Kelompok Strategis dalam Industri Kelompok-kelompok strategis adalah sekelompok perusahaan yang mengejar strategi yang sama. Pada tataran pencarian calon franchisee, Your Tea dapat mencermati kelompok perusahaan penyedia waralaba minuman teh siap saji, kelompok penyedia waralaba lainnya dan kelompok perusahaan multi level marketing (MLM) didalam mendapatkan calon franchisee atau anggota dalam bisnis MLM. Kelompok perusahaan penyedia waralaba minuman teh siap saji didalam mendapatkan franchisee cenderung menggunakan promosi-promosi konvensional melalui media massa, brosur, dan internet yang memiliki karakteristik untuk menunggu datangnya calon franchisee. Kelompok-kelompok penyedia waralaba lainnya mempunyai karakteristik yang hampir sama didalam mendapatkan franchisee bahkan terkadang menggunakan dana yang cukup besar untuk melakukan promosi di media massa. Berbeda dengan kedua kelompok strategis tersebut, perusahaan MLM mempunyai cara yang unik didalam memasarkan produknya melalui penciptaan jaringan anggota yang sekaligus sebagai konsumen produk dari MLM dan memiliki fungsi untuk merekomendasikan produk atau keanggotaan dari MLM tersebut. Dari situasi tersebut perusahaan MLM memiliki faktor kali yang cukup besar melalui anggotanya, perusahaan memberikan komisi kepada anggota yang dapat merekrut anggota baru, memberikan jenjang karir seperti pada perusahaan konvensional dan memberikan dukungan yang kuat melalui support system mereka. Your Tea didalam mendapatkan calon franchisee dapat mencermati kelompok-kelompok strategis tersebut. Your Tea dapat mengadopsi apa yang dilakukan oleh perusahaan MLM melalui penciptaan refferal. Refferal menurut Waringin (2008) adalah pihak lainnya yang berfungsi sebagai pihak yang menyentuh pasar selain perusahaan sendiri. Refferal dapat merupakan orang-orang diluar struktut perusahaan atau franchisee yang telah ada yang memiliki fungsi untuk memberikan rekomendasi kepada orang lain untuk memilih Your Tea sebagai alternatif usaha yang akan dijalankan. Refferal ini mendapatkan komisi dari pihak Your Tea selaku franchisor sebagai timbal balik atas fungsi yang dilakukannya dan Your Tea dapat memberikan program-program promo terhadap pencapaian refferal pada target dan periode tertentu. Refferal didalam 70

19 menjalankan fungsinya harus didukung oleh peningkatan kinerja dari faktor support system dari Your Tea. Peningkatan yang dapat mendukung refferal dalam menjalankan fungsinya adalah dengan menciptakan alat-alat bantu seperti proposal penawaran kerja sama yang didesain sedemikian rupa sehingga dapat mengakomodir semua informasi yang dibutuhkan orang lain yang memulai usaha bersama Your Tea, serta diadakannya pertemuan-pertemuan yang dapat membantu refferal dalam mendapatkan calon franchisee. Penggambaran fungsi refferal ini dapat dilihat pada Gambar 16 Calon franchise (tanpa refferal) Your Tea Support system Your Refferal diluar struktur Franchisee sebagai refferal Calon franchise Calon franchise Keterangan: = fungsi Your Tea sebagai franchisor = fungsi support system Your Tea Gambar 16. Fungsi refferal Sumber: Data Primer, diolah Juni 2010 Didalam mencermati kelompok strategis pada tataran konsumen akhir yang mengkonsumsi produk minuman teh siap saji, perusahaan waralaba minuman teh siap saji terbentuk akibat mencermati kelompok strategis yaitu kelompok perusahaan yang bergerak dibidang rumah makan dimana memandang teh sebagai komoditas cadangan, walaupun telah disajikan segar namun tidak memperhatikan kualitas dalam penyajiannya. Kelompok strategis yang lain adalah kelompok perusahaan besar yang memproduksi minuman teh siap saji dalam kemasan namun tidak disajika segar dan cenderung menggunakan bahan pengawet. Industri minuman teh siap saji yang disajikan segar telah memperhatikan kedua jenis kelompok strategis tersebut, sehingga didalam mencermati kelompok strategis lebih difokuskan untuk pencarian calon franchisee. 71

20 6.2.3 Mencermati Penawaran Produk dan Jasa Pelengkap Mencermati penawaran produk dan jasa pelengkap dapat meningkatkan nilai yang akan didapat oleh konsumen karena konsume mendapatkan kemudahan untuk mencari fungsi yang ditawarkan pada produk dan jasa pelengkap tersebut. Pada tataran franchisee, produk dan jasa pelengkap pada industri ini dapat berupa jasa pelatihan di dalam mengelola sebuah usaha dan penjualan produk-produk pendukung penjualan CD pelatihan, kaset, dan buku. Hal tersebut tergolong sebagai produk dan jasa pelengkap pada tataran franchisee karena memiliki tujuan yang komplementer terhadap tujuan seorang franchisee didalam membuka sebuah outlet Your Tea. Penawaran terhadap produk dan jasa pelengkap dapat dapat juga digunakan untuk meningkatkan kinerja faktor fasilitas yang diberikan. Pada tataran konsumen, produk pelengkap yang dapat dijual kepada konsumen pada tiap-tiap outlet adalah produk makanan ringan, seperti snack dan kue-kue. Hal ini menjadi pelengkap karena dengan mengkonsumsi produk pelengkap mereka akan lebih dapat merasakan manfaat dari produk teh Your Tea sebagai penghilang haus maupun sebaliknya Mencermati Daya Tarik Emosional atau Fungsional bagi Pembeli Your Tea sebagai sebuah waralaba minuman teh siap saji merupakan suatu perusahaan yang memberikan alternatif bagi orang yang menjalankan sebuah usaha dan mendistrbusikan produk minuman teh siap saji melalui franchisee. Kedua hal tersebut berjalan berdasarkan pada daya tarik fungsional yaitu pada tataran pencarian franchisee Your Tea hanya menekankan pada sebuah usaha yang membutuhkan modal dan pengelolaan risiko yang relatif kecil serta dalam mendistribusikan produk minuman teh siap saji hanya menekankan fungsi sebagai minuman penghilang haus yang cepat dan murah. Mencermati daya tarik fungsional menjadi daya tarik emosional atau sebaliknya adalah upaya untuk meningkatkan nilai yang diterima oleh pembeli dan untuk merubah non-konsumen tingkat tiga menjadi konsumen. Pada tataran pencarian franchisee dapat mencermati jenis non-konsumen tingkat tiga dimana memiliki usaha dengan modal dan risiko yang relatif kecil bukan menjadi kebutuhan karena return yang dihasilkan juga relatif tidak besar dibandingkan 72

21 dengan status sosial mereka. Your Tea dapat menciptakan suatu paket penawaran eksklusif yang membutuhkan investasi yang lebih besar namun diposisikan untuk mendapatkan daya tarik emosional calon pembeli dan berlokasi pada tempattempat yang juga memiliki daya tarik emosional yang tinggi seperti pusat perbelanjaan, mall, area perkantoran dan hunian mewah. Paket eksklusif tidak bertujuan untuk menghilangkan fungsi penjualan minuman teh siap saji yang berharga murah namun dapat menjadi saluran dalam menjual produk dan jasa pelengkap seperti makanan dan minuman variasi yang memiliki nilai jual yang mahal. Penciptaan paket eksklusif ini juga dapat digunakan untuk mencermati non-konsumen tingkat tiga pada tataran konsumen pengkonsumsi produk yang menyukai tempat-tempat yang nyaman dan eksklusif dalam mengkonsumsi sebuah produk makanan atau minuman. Merekontrusi batasan-batasan pasar melalui kerangka kerja enam jalan dengan mencermati keempat alternatif jalan secara ringkas dapat dilihat pada Tabel 13. Tabel 13.Kerangka Kerja Enam Jalan Industri alternatif Industri jasa disekitar outlet Your Tea Kelompok strategis Mencermati kelompok perusahaan penyedia waralaba minuman teh siap saji, kelompok perusahaan penyedia waralaba yang lain dan perusahaan MLM melalui penciptaan refferal. Rantai Pembeli Tidak terdefinisi Produk dan jasa pelengkap Pada tataran franchisee, jasa pelatihan dan produk-produk pendukung seperti CD dan kaset. Pada tataran konsumen, produk makanan ringan, dan kue. Orientasi Fungsional-emosional Mencermati penciptaan paket penawaran eksklusif Waktu Tidak terdefinisi Sumber:data primer, diolah Juni

22 6.3 Perumusan Blue Ocean Strategy pada Waralaba Your Tea melalui Kerangka Kerja Empat Langkah Eliminate (Menghilangkan) Langkah Menghilangkan adalah meniadakan persaingan faktor-faktor yang diterima begitu saja oleh industri. Pada kanvas strategi Your Tea penilaian terhadap beberapa faktor begitu ketat dan penilaian yang cukup tinggi seperti pada faktor jenis teh yang digunakan, merek teh yang digunakan serta desain dan bahan outlet. Hal positif dari kondisi tersebut adalah bahwa penilaian terhadap kualitas teh yang digunakan Your Tea sudah baik merek teh yang digunakan juga dinilai baik serta desain dan bahan outlet yang diberikan juga sudah baik, namun hal tersebut juga menunjukkan bahwa perusahaan bersaing cukup ketat untuk mendapatkan penilaian baik tersebut karena penilaian terhadap Teh Poci dan industri pada umumnya juga menunjukkan hal yang sama. Berdasarkan uraian tersebut maka faktor yang akan dihilangkan persaingannya pada langkah ini adalah faktor jenis dan merek teh yang digunakan serta desain dan bahan outlet yang digunakan. Penghapusan persaingan pada faktor tidak berarti tidak diberikannya investasi pada faktor tersebut namun tidak memberikan fokus pada persaingan yang terjadi. 1. Faktor Jenis dan Merek Teh yang Digunakan Kedua faktor ini akan diterima begitu saja bagi seorang franchisee yang akan membeli franchise karena mereka akan terikat ke dalam sebuah perjanjian yang membuat mereka akan memesan bahan baku dari franchisor. Penghilangan kedua faktor ini dari kanvas strategi bukan berarti membuat franchisor tidak memberikan produk yang berkualitas namun lebih memiliki fokus kepada meningkatkan loyalitas kepada supplier yang sudah ada dan juga lebih menekankan merek Your Tea sebagai sebuah merek waralaba minuman teh siap saji bukan menekankan jenis dan merek teh yang digunakan oleh Your Tea. 74

23 2. Faktor Desain dan Bahan Outlet Faktor ini dapat dipertimbangkan untuk dihilangkan dari kanvas strategi karena persaingan didalam menciptakan desain outlet akan membutuhkan biaya dan dengan meningkatkan loyalitas kepada supplier yang sudah ada akan dapat menurunkan biaya. Perusahaan dapat berfokus kepada satu bentuk desain outlet yang lebih ergonomis dengan pemilihan baku yang lebih ringan dan pemberian informasi produk yang lebih banyak Reduce (Mengurangi) Langkah mengurangi dilakukan pada faktor-faktor yang dinilai berlebihan didalam memberikan penawaran maka pada kanvas strategi Your Tea faktorfaktor yang dikurangi tingkat penawarannya adalah: 1. Faktor Harga Paket Penawaran Faktor ini dapat menjadi pertimbangan untuk dikurangi tingkat penawarannya dengan cara meningkatkan harga paket penawaran karena rentang yang cukup jauh dengan industri dan pesaing utama. Peningkatan harga paket penawaran dapat digunakan untuk meningkatkan margin bagi Your Tea, meningkatkan kinerja faktor track record perusahaan, fasilitas yang diberikan, dan support system serta untuk mendukung penciptaan faktor kerja sama, rekruitmen, gathering, dan program-program promo pada langkah menciptakan. 2. Faktor Harga Bahan Baku Faktor ini dapat menjadi pertimbangan untuk dikurangi tingkat penawarannya dengan cara meningkatkan harga bahan baku karena memberikan keleluasaan perusahaan didalam mengambil margin dari harga yang diberikan oleh supplier dan juga mengantisipasi peningkatan harga bahan baku oleh supplier di kemudian hari. 75

24 6.3.3 Raise (Meningkatkan) Langkah meningkatkan ditujukan kepada faktor-faktor yang memiliki kinerja yang rendah pada kurva nilai yang terlihat pada kanvas strategi, oleh karena itu faktor-faktor yang akan ditingkatkan kinerjanya adalah: 1. Faktor Track Record Perusahaan Faktor ini sangat perlu ditingkatkan kinerjanya karena dengan peningkatan track record perusahaan maka Your Tea akan lebih dikenal. Peningkatan ini dapat ditempuh dengan cara: a. Publisitas dari perusahaan. Menurut Waringin (2008) dalam buku Marketing Revolution, publisitas sebuah perusahaan adalah salah satu 12 pilar utama didalam menjalan aktivitas marketing sebuah perusahaan. Peningkatan publisitas dapat ditempuh dengan cara-cara yang tidak menimbulkan biaya yang tinggi seperti press release, mengisi kolom berita, mengikuti pameran, menciptakan sebuah aktivitas yang memiliki nilai berita dan menjadi pendukung sebuah acara. b. Proses rekruitmen yang lebih gencar sehingga pembukaan outlet akan lebih banyak dengan memperluas areal ekspansi perusahaan. 2. Faktor Fasilitas yang Diberikan Berdasarkan hasil mencermati penawaran produk dan jasa pelengkap maka didalam meningkatkan pemberian fasilitas Your Tea dapat mencermati produk dan jasa pelengkap. Menurut Waringin (2008) dalam Marketing Revolution memberikan penawaran terhadap suatu produk dan jasa perusahaan perlu memberikan sensational offer yaitu penawaran yang sensasional yang secara kejiwaan akan mempengaruhi preferensi pembeli untuk memilih produk yang ditawarkan suatu perusahaan. Prinsip penawaran yang sensasional ini dapat diadopsi pada faktor kompetisi ini yaitu dengan memberikan fasilitas-fasilitas yang tidak menimbulkan biaya yang tinggi namun dapat memberikan tambahan nilai kepada franchisee. Fasilitas ini dapat berupa panduan mengelola keuangan, mengelola SDM dan mengelola sebuah usaha ini melalui 76

25 CD atau kaset, memberikan merchandize dimana perusahaan mendapatkan dengan harga yang rendah bahkan gratis atau dengan memberikan e-book kepada franchisee. Peningkatan kinerja faktor ini berpotensi menimbulkan biaya tambahan namun hal tersebut dapat diantisipasi oleh peningkatan harga paket penawaran. 3. Faktor Sistem Pendukung / Support System Menurut Kiyosaki (2001) bisnis akan jaringan akan dapat bertahan dengan situasi industri apabila memiliki sistem pendukung yang baik. Kinerja Your Tea pada faktor ini dinilai masih cukup rendah, oleh karena itu peningkatan faktor ini sangat diperlukan agar franchisee didalam menjalankan aktivitas usahanya tidak merasa sendirian karena masih didampingi oleh franchisor sehingga repeat order franchisee dapat terus ditingkatkan. Peningkatan kinerja faktor ini dapat ditingkatkan dengan cara: a. Memberikan perhatian yang lebih kepada franchisee, diantaranya dengan meningkatkan monitoring dengan berbagai media seperti , jejaring sosial, hubungan telepon dan surat. b. Memberikan motivasi supaya motivasi berusaha franchisee tetap tumbuh bahkan dapat merekomendasikan kepada orang lain. Hal ini dapat ditempuh dengan cara memberikan informasi-informasi positif secara berkala kepada franchisee. c. Memberikan informasi tentang perkembangan perusahaan seperti berbagi kisah sukses franchisee lain yang berhasil mengembangkan bisnis ini. 4. Faktor Keramahan Penjual dan Kecepatan Penyajian Faktor ini akan secara langsung mempengaruhi kinerja perusahaan waralaba di mata konsumen akhir yang mengkonsumsi produk teh Your Tea. Peningkatan kinerja dari pegawai dapat ditempuh dengan beberapa cara: a. Menciptakan SOP yang jelas didalam hal-hal teknis dan memberikan parameter-parameter yang jelas dari masing SOP. b. Memberikan bonus atas kinerja dari pegawai. c. Memberikan feedback dari konsumen atas kinerja pegawai. 77

26 6.3.4 Create (Menciptakan) Langkah menciptakan ditujukan untuk memberikan faktor yang belum pernah diberikan oleh industri dan menjadi kekhasan bagi Your Tea dalam menciptakan samudera biru dan meciptakan inovasi nilai. Penciptaan faktor-faktor baru dalam kanvas strategi Your Tea merupakan hasil mencermati industri alternatif, mencermati kelompok strategis, penawaran produk dan jasa pelengkap serta daya tarik emosional-fungsional pembeli dalam merekonstruksi batasanbatasan pasar pada kerangka kerja enam jalan. Berdasarkan uraian tersebut maka faktor-faktor yang diciptakan adalah sebagai berikut: 1. Faktor Kerja Sama Faktor kerja sama merupakan fokus kepada penciptaan ruang pasar baru yang ingin merubah non-konsumen tingkat tiga dimana non-konsumen jenis ini menurut Kim dan Mauborgne (2005) adalah merasa tidak memiliki kebutuhan untuk mengkonsumsi produk perusahaan. Faktor ini merupakan hasil dari mencermati industri alternatif. Faktor kerjsa sama ini dapat dilakukan dengan cara: a. Menjalin kerja sama kepada tempat penyedia jasa seperti rental PS, warnet, dan outlet penjual makanan yang tidak menyediakan minuman seperti toko kue. b. Menjalin kerja sama dengan sebuah event organizer atau kepanitaan suatu acara. c. Menjalin kerja sama dengan komunitas sosial seperti organisasi mahasiswa, unit kegiatan kampus dan komunitas yang lain. 2. Faktor Rekruitmen Penciptaan faktor ini merupakan hasil dari mencermati kelompokkelompok strategis yang ada dalam industri. Langkah yang ditempuh dalam penciptaan faktor ini adalah menciptakan refferal yang mempunyai fungsi untuk merekomendasikan Your Tea sebagai pilihan usaha yang akan dijalankan. Refferal dapat dibentuk melalui beberapa alternatif yaitu: 78

27 a. Refferal yang berada diluar struktur Refferal jenis dibekali informasi yang ingin disampaikan Your Tea kepada calon franchisee dan diberikan komisi berdasarkan hasil kerjanya. b. Franchisee sebagai refferal Franchisee dapat berperan sebagai refferal yang cukup efektif karena mereka telah mengerti Your Tea dan telah merasakan manfaat dari waralaba Your Tea sebagai usaha mereka. 3. Faktor Program-Program Promo Faktor ini bertujuan untuk meningkatkan repeat order dan penciptaan permintaan baru yang lebih besar. Faktor ini dapat diterapkan oleh franchisor Your Tea didalam memperlakukan franchisee dan refferal maupun dilakukan franchisee untuk mendapatkan konsumen. Bagi Your Tea untuk memperlakukan franchisee dapat dilakukan dengan: a. Memberikan undian kepada franchisee yang berhasil melakukan repeat order dengan jumlah, waktu maupun intensitas yang ditentukan oleh Your Tea. b. Memberikan bonus atas pencapaian franchisee. Bagi Your Tea dalam memperlakukan refferal dapat dilakukan dengan: a. Memberikan komisi yang progresif berdasarkan banyaknya capaian dan waktu tertenu. b. Memberikan satu paket usaha Your Tea dengan syarat dan ketentuan yang telah diatur oleh Your Tea. Bagi franchisee untuk mendapatkan pelanggan yang lebih banyak dapat dengan cara: a. Memberikan kupon, memberikan diskon dengan ketentuan tertentu. b. Memberikan bonus pembelian. 79

28 4. Faktor Gathering Faktor ini bertujuan untuk menjaga hubungan baik kepada franchisee, meningkatkan kinerja support system dan membantu proses perekrutan. Faktor ini dilakukan dengan cara mengadakan pertemuan rutin yang dihadiri oleh franchisee maupun orang umum yang ingin mengetahui potensi usaha minuman teh siap saji. 5. Faktor Paket Penawaran Eksklusif Faktor ini merupakan hasil mencermati produk dan jasa pelengkap serta mencermati daya tarik emosional dan fungsional dari pembeli. Melalui penciptaan faktor paket penawaran eksklusif ini maka Your Tea dapat mengubah non-konsumen tingkat tiga pada tataran franchisee maupun konsumen serta dapat mengakomodir produk-produk alternatif dan pelengkap seperti makanan utama dan minuman variasi yang memiliki daya emosional yang tinggi sehingga dapat diberikan harga yang tinggi namun tetap diberikan analisis usaha yang baik. Pemberian harga untuk paket eksklusif ini berkisar antara Rp ,00 hingga Rp ,00. Kisaran harga strategis ini jauh meninggalkan kisaran harga paket pada industri, karena calon-calon franchisee untuk paket ini diarahkan kepada menengah keatas yang bukan sekedar fungsional namun mendapatkan emosional atas usahanya. Paket eksklusif ini dapat ditempuh dengan mengambil positioning produk masyarakat kelas menengah atas dan berlokasi yang memiliki daya tarik emosional yang tinggi seperti pusat perbelanjaan, mall, areal perkantoran dan hunian mewah. Didalam mendapatkan calon franchisee yang akan memilih paket ini dapat menggunakan refferal yang diberikan komisi yang lebih tinggi dari paket-paket yang sudah ada atau dari franchisee yang ingin berpindah dari daya tarik fungsional menjadi daya tarik emosional. Perumusan BOS melalui kerangka kerja empat langkah tersebut secara ringkas dapat dilihat pada Tabel

29 Tabel 14.Kerangka Kerja Empat Langkah Eliminate (Menghapuskan) Jenis teh, merek teh, desain dan bahan outlet Reduce (Mengurangi) Harga Paket penawaran, Harga Bahan baku Raise ( Meningkatkan) Track record perusahaan, fasilitas yang diberikan, support system, keramahan penjual dan kecepatan penyajian Create (Menciptakan) Kerja sama, Gathering, Program-program promo, rekruitmen dan paket penawaran eksklusif Sumber: data primer, diolah Juni Pengujian Ide Blue Ocean Strategy Tiga Unsur Strategy yang Baik pada Kanvas Strategi Your Tea Menurut Kim dan Mauborgne (2005), didalam pembentukkan blue ocean strategy sebuah strategi yang baik harus memiliki tiga elemen dasar yaitu fokus, divergensi dan motto yang memikat pada saat diimplementasikan pada kanvas strategi. Fokus yang akan diambil dalam perumusan strategi ini adalah peningkatan kinerja faktor-faktor yang memiliki penilaian rendah serta penciptaan faktor-faktor baru yang akan menjadi keunikan bagi Your Tea dalam industri minuman teh siap saji. Pemberian fokus kepada penciptaan faktor-faktor baru tersebut akan membuat perumusan strategi yang akan diterapkan oleh Your Tea tidak terpaku pada situasi yang sudah ada sehingga perumusan strategi tersebut memenuhi kriteria divergen. Divergen yaitu gerak menjauh dari situasi persaingan yang telah tercipta. Motto memikat bertujuan untuk mengkomunikasikan strategi yang akan diterapkan Your Tea pada tataran franchisee adalah Your Tea, investasi mudah dan potensial untuk pilihan usaha anda serta pada tataran konsumen adalah Ini teh, rasa pilihan kamu artinya Your Tea memberikan produk yang menjadi kesukaan dari para konsumennya. Tiga unsur itu secara ringkas pada Tabel 15 berikut. 81

30 Tabel 15. Fokus, Divergen dan Motto yang memikat Fokus Peningkatan kinerja faktor yang penilaian rendah dan penciptaan faktor baru yang menjadi keunikan Your Tea Divergen Penciptaan faktor baru membuat Your Tea menjauhi situasi persaingan. Motto Franchisee: Your Tea, investasi mudah dan potensial untuk memikat pilihan usaha anda Konsumen: Ini teh, rasa pilihan kamu Sumber: Data Primer, diolah Juni Pengujian Ide Blue Ocean Strategy Terhadap Utilitas Pembeli, Harga, Biaya dan Pengadopsian Pengujian terhadap Utilitas Pembeli Ketika Your Tea menerapkan BOS maka franchisee akan mendapatkan utilitas istimewa sebagai berikut: a. Franchisee mendapatkan kemudahan untuk informasi sebuah unit usaha yang memiliki potensi tinggi dengan tingkat investasi yang dapat disesuaikan dengan kemampuan, kemudahan ini didapat akibat penciptaan faktor rekruitmen yaitu refferal. b. Franchisee mendapatkan pelayanan yang lebih baik melalui peningkatan kinerja support system dan penciptaan faktor gathering. c. Franchisee mendapatkan fasilitas usaha yang lebih banyak melalui peningkatan kinerja faktor fasilitas yang diberikan. d. Franchisee dapat memilih paket penawaran eksklusif yang memiliki daya tarik emosional bukan sekedar daya tarik fungsional. Konsumen akhir yang mengkonsumsi produk minuman teh siap saji Your Tea akan mendapatkan utilitas istimewa sebagai berikut: a. Konsumen akan mendapatkan produk teh yang memiliki kualitas stabil, karena Your Tea meningkatkan loyalitas terhadap supplier yang sudah ada. b. Kemudahan mendapatkan produk menjadi meningkat karena adanya faktor kerja sama yang dijalin dengan industri alternatif. c. Pelayanan yang baik, ramah dan cepat dari pegawai Your Tea. d. Konsumen mendapatkan daya tarik emosional yaitu mengkonsumsi produkproduk alternatif yang melengkapi produk minuman teh siap saji pada outlet 82

III KERANGKA PEMIKIRAN

III KERANGKA PEMIKIRAN III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1 Penggambaran Situasi Industri Penggambaran situasi industri dilakukan dengan menggunakan alat analisis yaitu kanvas strategi dan kurva nilai.

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Analisis Deskriptif Metode analisis deskriptif adalah suatu metode dalam meneliti status sekelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi,

Lebih terperinci

VII. FORMULASI BLUE OCEAN STRATEGY (BOS) PADA PRODUK DAFA YOGHURT

VII. FORMULASI BLUE OCEAN STRATEGY (BOS) PADA PRODUK DAFA YOGHURT VII. FORMULASI BLUE OCEAN STRATEGY (BOS) PADA PRODUK DAFA YOGHURT 7.1. Formulasi Blue Ocean Strategy (BOS) Kim dan Mauborgne (2005) menyebutkan dalam bukunya, Blue Ocean Strategy, bahwa terdapat enam prinsip

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN. 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian

IV METODE PENELITIAN. 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan pada Waralaba Minuman Teh Siap Saji Your Tea dengan perusahaan franchisor adalah CV. Sari Hijau Lestari di Perumahan Pakuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan (%)

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan (%) BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di Indonesia teh dikonsumsi baik disektor rumah tangga maupun bukan sektor rumah tangga seperti hotel, restoran, rumah makan, kantin dan kedai minuman. Indonesia sudah

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Strategi Samudra Biru (Blue Ocean Strategy) yang tidak berhasil adalah pada pendekatan strateginya.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Strategi Samudra Biru (Blue Ocean Strategy) yang tidak berhasil adalah pada pendekatan strateginya. BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Strategi Samudra Biru (Blue Ocean Strategy) Perbedaan antara perusahaan yang berhasil dengan perusahaan yang tidak berhasil adalah pada pendekatan strateginya. Perusahaan pada

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kontekstual terhadap situasi yang mirip dalam organisasi lain, di mana

BAB III METODE PENELITIAN. kontekstual terhadap situasi yang mirip dalam organisasi lain, di mana BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif dengan metode studi kasus. Metode studi kasus meliputi analisis mendalam dan kontekstual terhadap

Lebih terperinci

III KERANGKA PEMIKIRAN

III KERANGKA PEMIKIRAN III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Formulasi Strategi Kata strategi berasal dari bahasa Yunani yaitu strategos. Strategos terbentuk dari kata stratos yang berarti militer dan

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Jenis dan Sumber Data

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Jenis dan Sumber Data IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan pada Kebun Raya Bogor dengan pengelolanya adalah Pusat Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Bogor (PKT-KRB), LIPI. Lokasi penelitian

Lebih terperinci

V GAMBARAN UMUM USAHA

V GAMBARAN UMUM USAHA V GAMBARAN UMUM USAHA 5.1. Sejarah Singkat CV. Sari Hijau Lestari dan Your Tea CV. Sari Hijau Lestari didirikan pada pertengahan tahun 2008 oleh Bapak Agung Wibowo yang merupakan alumni IPB pada tahun

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Analisis Deskriptif Metode analisis deskriptif adalah suatu metode dalam meneliti sekelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu

Lebih terperinci

pilihan produsen - produsen loenpia baru yang berada di Kota Semarang karena kualitas rasa loenpianya memiliki perbedaan tersendiri. 4.2 Gambaran Umum

pilihan produsen - produsen loenpia baru yang berada di Kota Semarang karena kualitas rasa loenpianya memiliki perbedaan tersendiri. 4.2 Gambaran Umum BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Loenpia Mataram 481 4.1.1 Sejarah Loenpia Mataram 481 Sejarah berdirinya Loenpia Mataram 481 ini bermula ketika itu pemilik melihat bahwa makanan khas Kota

Lebih terperinci

3.3 Populasi dan Sampel Istilah populasi dalam penelitian ini sendiri tidak digunakan karena jenis dalam penelitian ini sendiri adalah penelitian kual

3.3 Populasi dan Sampel Istilah populasi dalam penelitian ini sendiri tidak digunakan karena jenis dalam penelitian ini sendiri adalah penelitian kual BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan dan Jenis Penelitian Di dalam penelitian ini, penelitian yang digunakan adalah dengan menggunakan penelitian kualitatif selain itu untuk melakukan analisis dalam

Lebih terperinci

Analisis lingkungan eksternal terdiri dari lingkungan makro dan lingkungan industri. Lingkungan makro terdiri dari ekonomi, alam, teknologi, politik

Analisis lingkungan eksternal terdiri dari lingkungan makro dan lingkungan industri. Lingkungan makro terdiri dari ekonomi, alam, teknologi, politik Analisis lingkungan eksternal terdiri dari lingkungan makro dan lingkungan industri. Lingkungan makro terdiri dari ekonomi, alam, teknologi, politik dan hukum serta sosial budaya. Sedangkan lingkungan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kusumadmo (2013), kata strategi secara etimologis berasal dari kata Strategos

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kusumadmo (2013), kata strategi secara etimologis berasal dari kata Strategos BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Definisi strategi Dalam buku Manajemen Strategik-Pengetahuan yang dikutip oleh Kusumadmo (2013), kata strategi secara etimologis berasal dari kata Strategos dalam bahasa yunani

Lebih terperinci

VII. FORMULASI BLUE OCEAN STRATEGY (BOS) PADA RESTORAN GURIH 7

VII. FORMULASI BLUE OCEAN STRATEGY (BOS) PADA RESTORAN GURIH 7 VII. FORMULASI BLUE OCEAN STRATEGY (BOS) PADA RESTORAN GURIH 7 7.1. Merekonstruksi Batasan-Batasan Pasar Untuk menciptakan samudera biru, Restoran Gurih 7 perlu melakukan rekonstruksi terhadap batasan-batasan

Lebih terperinci

ANALISIS VALUE INNOVATION PADA PT.WIJAYA PANCA SENTOSA FOOD MELALUI STRATEGI BLUE OCEAN

ANALISIS VALUE INNOVATION PADA PT.WIJAYA PANCA SENTOSA FOOD MELALUI STRATEGI BLUE OCEAN ANALISIS VALUE INNOVATION PADA PT.WIJAYA PANCA SENTOSA FOOD MELALUI STRATEGI BLUE OCEAN 691 Andyka Kurniawan Susanto Program Manajemen Bisnis, Program Studi Manajemen, Universitas Kristen Petra Jl. Siwalankerto

Lebih terperinci

BISNIS TEH YANG HASILNYA MENGGIURKAN

BISNIS TEH YANG HASILNYA MENGGIURKAN BISNIS TEH YANG HASILNYA MENGGIURKAN VISI Menjadi perusahaan minuman yang unggul di Jawa Timur dan digemari oleh masyarakat luas. MISI - Memberikan harga yang sesuai bagi masayarakat - Memilih bahan baku

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Strategi Samudra Biru (Blue Ocean Strategy) Pengertian Strategi Samudra Biru (Blue Ocean Strategy)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Strategi Samudra Biru (Blue Ocean Strategy) Pengertian Strategi Samudra Biru (Blue Ocean Strategy) 8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Strategi Samudra Biru (Blue Ocean Strategy) 2.1.1. Pengertian Strategi Samudra Biru (Blue Ocean Strategy) Strategi samudra biru ( Blue Ocean Strategy ) ditandai oleh ruang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dari kemiskinan. Pembangunan yang dilakukan oleh bangsa indonesia tidak hanya sebatas dalam

BAB I PENDAHULUAN. dari kemiskinan. Pembangunan yang dilakukan oleh bangsa indonesia tidak hanya sebatas dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia sebagai negara berkembang senantiasa giat meningkatkan perekonomian negara dalam segala bidang guna mensejahterakan masyarakat untuk mencapai kemakmuran dan

Lebih terperinci

NASI KEBULI MBAH SOLEH

NASI KEBULI MBAH SOLEH NASI KEBULI MBAH SOLEH Merupakan brand asli Indonesia yang menawarkan konsep peluang usaha dengan produk Nasi Kebuli Khas Timur Tengah, dengan disesuaikan lidah Nusantara. Kenikmatan dari racikan rempah-remah

Lebih terperinci

Pengembangan Marketing Mix untuk Mendukung Kinerja Pemasaran UKM

Pengembangan Marketing Mix untuk Mendukung Kinerja Pemasaran UKM MAKALAH KEGIATAN PPM Pengembangan Marketing Mix untuk Mendukung Kinerja Pemasaran UKM Oleh: Muniya Alteza, M.Si 1 Disampaikan pada Pelatihan Pengelolaan Usaha bagi UKM di Desa Sriharjo, Bantul Dalam Rangka

Lebih terperinci

SEKAPUR SIRIH DARI SAYA

SEKAPUR SIRIH DARI SAYA SEKAPUR SIRIH DARI SAYA Halo salam kenal.. Perkenalkan nama saya Indra Thamrin. Sebelumnya saya mengucapkan terima kasih karena Sobat telah mendownload Ebook "Membongkar Rahasia Sukses MULTIJUTAWAN dari

Lebih terperinci

LANDASAN TEORI. memberikan informasi mengenai barang atau jasa dalam kaitannya dengan. memuaskan kebutuhan dan keinginan manusia.

LANDASAN TEORI. memberikan informasi mengenai barang atau jasa dalam kaitannya dengan. memuaskan kebutuhan dan keinginan manusia. II. LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Pemasaran Pemasaran adalah proses penyusunan komunikasi terpadu yang bertujuan untuk memberikan informasi mengenai barang atau jasa dalam kaitannya dengan memuaskan kebutuhan

Lebih terperinci

BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN 5.1 Penentuan Competing Factors Pada tahap pertama, dilakukan business analysis dengan melakukan indepth interview kepada 9 (sembilan) partisipan untuk menentukan competing

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia bisnis semakin pesat membuat orang berpikir lebih

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia bisnis semakin pesat membuat orang berpikir lebih 48 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan dunia bisnis semakin pesat membuat orang berpikir lebih kreatif untuk membuat cara yang lebih efektif dalam memajukan perekonomian guna meningkatkan

Lebih terperinci

BAB VIII ANALISIS TINGKAT KEPENTINGAN DAN KINERJA

BAB VIII ANALISIS TINGKAT KEPENTINGAN DAN KINERJA BAB VIII ANALISIS TINGKAT KEPENTINGAN DAN KINERJA 8.1 Analisis Tingkat Kepentingan dan Kinerja Produk Sarimurni dan Sosro Pada bab ini akan dijelaskan analisis tingkat kepentingan dan kinerja atribut produk

Lebih terperinci

Silakan jawab pertanyaan di bawah ini disertai alasan dari jawaban Anda.

Silakan jawab pertanyaan di bawah ini disertai alasan dari jawaban Anda. LAMPIRAN KUESIONER IDENTITAS RESPONDEN Nama : Afid Putra F. Jabatan : Owner Usia : 27 tahun Investasi usaha : Coffee Shop Alamat : Jl. Lesanpuro III No. 25 No. Telpon : 085 7777 400 57 Mulai bergabung

Lebih terperinci

PELUANG BISNIS DALAM BISNIS WARALABA (FRANCHISE) Erwandy S1-SI-2L STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

PELUANG BISNIS DALAM BISNIS WARALABA (FRANCHISE) Erwandy S1-SI-2L STMIK AMIKOM YOGYAKARTA PELUANG BISNIS DALAM BISNIS WARALABA (FRANCHISE) Erwandy 10.12.5252 S1-SI-2L STMIK AMIKOM YOGYAKARTA Abstraksi Peluang bisnis dapat kita temukan di mana-mana. Salah satunya yaitu Franchise. Bisnis Franchise

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kota Bandung dikenal memiliki kekayaan kuliner yang luar biasa. Ada

BAB I PENDAHULUAN. Kota Bandung dikenal memiliki kekayaan kuliner yang luar biasa. Ada BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kota Bandung dikenal memiliki kekayaan kuliner yang luar biasa. Ada saja tren-tren baru yang dilahirkan di kota ini, ditambah dengan pertumbuhan industri bakery,

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN. loyalitas pelanggan untuk restoran dengan konsep swalayan dengan dukungan

BAB V KESIMPULAN. loyalitas pelanggan untuk restoran dengan konsep swalayan dengan dukungan BAB V KESIMPULAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian ini, maka dapat disimpulkan bahwa pengaruh pengalaman merek, kepribadian merek, kepuasan pelanggan, dan loyalitas pelanggan untuk restoran

Lebih terperinci

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Dalam menghadapi persaingan yang semakin ketat, yakni dengan adanya kompetitor yang memiliki produk dan desain outlet yang sama, seperti Kebab Kings, Kebab Abror

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 56 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Analisa STP (Segmentasi, Target, Positioning) Dalam melakukan manajemen pemasaran diperlukan suatu analisa untuk mengetahui hal hal mengenai segmentasi konsumen, target

Lebih terperinci

FORMULASI STRATEGI WARALABA MINUMAN TEH SIAP SAJI YOUR TEA DENGAN PENDEKATAN BLUE OCEAN STRATEGY

FORMULASI STRATEGI WARALABA MINUMAN TEH SIAP SAJI YOUR TEA DENGAN PENDEKATAN BLUE OCEAN STRATEGY FORMULASI STRATEGI WARALABA MINUMAN TEH SIAP SAJI YOUR TEA DENGAN PENDEKATAN BLUE OCEAN STRATEGY SKRIPSI NUGROHO BAGUS UTOMO H34060457 DEPARTEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN

Lebih terperinci

RUMUSAN DASAR STRATEGI BISNIS PADA USAHA SEPATU DENGAN MENGGUNAKAN KERANGKA KERJA DAN ALAT ANALISIS METODE BLUE OCEAN STRATEGY

RUMUSAN DASAR STRATEGI BISNIS PADA USAHA SEPATU DENGAN MENGGUNAKAN KERANGKA KERJA DAN ALAT ANALISIS METODE BLUE OCEAN STRATEGY Reka Integra ISSN: 2338-5081 Jurusan Teknik Industri Itenas No.01 Vol.4 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional Januari 2016 RUMUSAN DASAR STRATEGI BISNIS PADA USAHA SEPATU DENGAN MENGGUNAKAN KERANGKA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terhadap PDB (Produk Domestik Bruto) pada 2011 atau sekitar Rp169,62

BAB I PENDAHULUAN. terhadap PDB (Produk Domestik Bruto) pada 2011 atau sekitar Rp169,62 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pangan merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia. Pemenuhan terhadap kebutuhan dasar tersebut menjadi hal yang mutlak jika manusia ingin tetap menjaga keberlangsungan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. toko yang menjual bakpia di jalan KS.Tubun, Ngampilan dapat menjadi

BAB I PENDAHULUAN. toko yang menjual bakpia di jalan KS.Tubun, Ngampilan dapat menjadi 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Makanan merupakan kebutuhan primer, sehingga bagi sebagian orang bisnis tersebut sangat berpotensi untuk dijadikan peluang usaha. Saat ini bisnis makanan sangat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Semakin maju perkembangan teknologi, semakin marak pula

BAB I PENDAHULUAN. Semakin maju perkembangan teknologi, semakin marak pula BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Semakin maju perkembangan teknologi, semakin marak pula keanekaragaman produk yang dihasilkan. Produk dengan jenis, kemasan, manfaat, rasa, dan tampilan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang ditandai dengan semakin banyaknya perusahaan-perusahaan yang turut

BAB I PENDAHULUAN. yang ditandai dengan semakin banyaknya perusahaan-perusahaan yang turut BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan bisnis di Abad ke-21 telah berkembang sangat pesat dan mengalami metamorfosis yang berkesinambungan. Tidak terkecuali di Indonesia yang ditandai

Lebih terperinci

LAMPIRAN INTERVIEW LAMPIRAN 1 I. INTERVIEW GUIDE KEPADA PEMILIK PP. Kabel Listrik, dan Senter bagi Pasar Domestik.

LAMPIRAN INTERVIEW LAMPIRAN 1 I. INTERVIEW GUIDE KEPADA PEMILIK PP. Kabel Listrik, dan Senter bagi Pasar Domestik. LAMPIRAN LAMPIRAN INTERVIEW LAMPIRAN 1 INTERVIEW GUIDE KEPADA INTERNAL PP I. INTERVIEW GUIDE KEPADA PEMILIK PP 1. Apa visi dan misi perusahaan? - Visi perusahaan: Menjadi Distributor Lampu, Kabel Listrik,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dilihat dari banyaknya ragam bisnis restoran yang mulai bermunculan yang tersebar di Jawa

BAB I PENDAHULUAN. dilihat dari banyaknya ragam bisnis restoran yang mulai bermunculan yang tersebar di Jawa BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pertumbuhan bisnis kuliner semakin berkembang dari waktu ke waktu, hal ini dapat dilihat dari banyaknya ragam bisnis restoran yang mulai bermunculan yang tersebar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memutuskan untuk hidup berkeluarga. Setiap calon pasangan yang akan menikah

BAB I PENDAHULUAN. memutuskan untuk hidup berkeluarga. Setiap calon pasangan yang akan menikah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pernikahan merupakan sebuah fase yang akan dialami oleh setiap manusia yang memutuskan untuk hidup berkeluarga. Setiap calon pasangan yang akan menikah berusaha menjadikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Segi kepraktisan merupakan hal penting yang menjadi pertimbangan dalam

BAB I PENDAHULUAN. Segi kepraktisan merupakan hal penting yang menjadi pertimbangan dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan penduduk dan pola hidup masyarakat serta perubahan ekonomi mempengaruhi tingkat konsumsi masyarakat yang semakin meningkat. Segi kepraktisan merupakan hal

Lebih terperinci

Pertumbuhan yang menakjubkan.

Pertumbuhan yang menakjubkan. 1 2 Inspirasi Kim.. Cirque Du Soleil Didirikan 1984 oleh sekolompok pementas jalanan, dipimpin oleh Guy Laliberte. Karyanya disaksikan hampir 40 juta orang di 40 negara Tingkat pemasukan dalam kurun kurang

Lebih terperinci

I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini makanan bukan hanya kebutuhan melainkan juga menjadi bagian dari gaya hidup seseorang. Peningkatan minat masyarakat untuk mengunjungi restoran disebabkan oleh

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan Bisnis waralaba telah berkembang dengan pesat pada saat ini. Hal tersebut memberikan pengaruh besar bagi perekonomian negara dan terlebih lagi dengan semakin

Lebih terperinci

Blue Ocean Strategy dan Kano Model dalam Pengembangan Produk Sukses

Blue Ocean Strategy dan Kano Model dalam Pengembangan Produk Sukses 11 Blue Ocean Strategy dan Kano Model dalam Pengembangan Produk Sukses Anita Indrasari Program Studi Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Setia Budi J1. Letjen Sutoyo Mojosongo Surakarta 57127 E-mail

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan dan Jenis Penelitian Metode penelitian dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif. Menurut Sugiyono (2014), metode penelitian kualitatif dapat diartikan

Lebih terperinci

MERINTIS USAHA DAN MODEL PENGEMBANGANNYA

MERINTIS USAHA DAN MODEL PENGEMBANGANNYA MERINTIS USAHA DAN MODEL PENGEMBANGANNYA 1 CARA MEMASUKI DUNIA USAHA Ada empat cara yang dapat dilakukan untuk memulai suatu usaha atau memasuki dunia usaha, yaitu : 1. Merintis usaha baru (starting),

Lebih terperinci

MERINTIS USAHA DAN MODEL PENGEMBANGANNYA. Tatap muka ke /03/2015 KwuAgroind/MerintisUsaha.2013

MERINTIS USAHA DAN MODEL PENGEMBANGANNYA. Tatap muka ke /03/2015 KwuAgroind/MerintisUsaha.2013 MERINTIS USAHA DAN MODEL PENGEMBANGANNYA Tatap muka ke 11 1 KOMPETENSI WIRAUSAHA Kebutuhkan kompetensi Wirausahawan : Kemampuan Teknik, yaitu kemampuan tentang bagaimana memproduksi barang dan jasa serta

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN UKDW. bervariasi dan semakin selektif. Melihat hal ini perusahaan pun berlomba

BAB I PENDAHULUAN UKDW. bervariasi dan semakin selektif. Melihat hal ini perusahaan pun berlomba 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada zaman yang perkembangannya begitu cepat seperti saat ini banyak perusahaan yang berlomba - lomba menghasilkan produk yang berkualitas, hal ini terjadi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. rantai yang saling berkaitan satu dengan yang lainnya, di mana perdagangan

BAB I PENDAHULUAN. rantai yang saling berkaitan satu dengan yang lainnya, di mana perdagangan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam era globalisasi dewasa ini, perdagangan internasional merupakan mata rantai yang saling berkaitan satu dengan yang lainnya, di mana perdagangan internasional

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. retail food dan non-food dengan konsep convenience store yang berasal dari

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. retail food dan non-food dengan konsep convenience store yang berasal dari BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian Franchise Circkle K adalah waralaba yang bergerak di bidang industri retail food dan non-food dengan konsep convenience store yang

Lebih terperinci

BAB V RENCANA BISNIS. pada tabel di bawah, dimana kegiatan yang akan dilakukan terbagi menjadi rencana

BAB V RENCANA BISNIS. pada tabel di bawah, dimana kegiatan yang akan dilakukan terbagi menjadi rencana BAB V RENCANA BISNIS 5.1. Waktu dan Kegiatan Kegiatan implementasi untuk rencana bisnis ini dibuat dalam kurun waktu terlampir pada tabel di bawah, dimana kegiatan yang akan dilakukan terbagi menjadi rencana

Lebih terperinci

II. LANDASAN TEORI. Menurut Basu Swasstha DH dan Ibnu Sukotjo (2002:179) pemasaran adalah:

II. LANDASAN TEORI. Menurut Basu Swasstha DH dan Ibnu Sukotjo (2002:179) pemasaran adalah: 11 II. LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Pemasaran Pengertian Pemasaran pada mulanya difokuskan pada produk barang, kemudian pada lembaga-lembaga yang melaksanakan proses pemasaran dan terakhir yang dilaksanakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. incaran pelaku bisnis dan merupakan pilihan investasi yang diminati meski

BAB I PENDAHULUAN. incaran pelaku bisnis dan merupakan pilihan investasi yang diminati meski BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Bisnis penyewaan ruangan merupakan jenis usaha yang memiliki prospek keuntungan yang menjanjikan. Hal ini menyebabkan bisnis di bidang ini menjadi incaran pelaku

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dengan kondisi persaingan yang semakin banyak antar perusahaan,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dengan kondisi persaingan yang semakin banyak antar perusahaan, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dengan kondisi persaingan yang semakin banyak antar perusahaan, setiap perusahaan saling berpacu untuk memperluas pasar. Harapan dari adanya perluasan pasar secara langsung

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Bisnis usaha kuliner di Indonesia semakin hari semakin diminati dengan melihat semakin banyaknya masyarakat yang gemar memburu beberapa aneka menu makanan baik makanan

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUASAN KONSUMEN DALAM MEMAKAI JASA INTERNET PADA WARNET ELITE DI GRESIK SKRIPSI

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUASAN KONSUMEN DALAM MEMAKAI JASA INTERNET PADA WARNET ELITE DI GRESIK SKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUASAN KONSUMEN DALAM MEMAKAI JASA INTERNET PADA WARNET ELITE DI GRESIK SKRIPSI LAILY IZZATI 0742010066 YAYASAN KESEJAHTERAAN PENDIDIKAN DAN PERUMAHAN UNIVERSITAS PEMBANGUNAN

Lebih terperinci

PERUMUSAN STRATEGI BERSAING PT. HIGH VOLT TECHNOLOGY BERDASARKAN BLUE OCEAN STRATEGY

PERUMUSAN STRATEGI BERSAING PT. HIGH VOLT TECHNOLOGY BERDASARKAN BLUE OCEAN STRATEGY PERUMUSAN STRATEGI BERSAING PT. HIGH VOLT TECHNOLOGY BERDASARKAN BLUE OCEAN STRATEGY Rosetta Dilla Prabowo dan Eddy Madiono Sutanto Program Manajemen Bisnis, Program Studi Manajemen, Universitas Kristen

Lebih terperinci

BAB V RENCANA AKSI. model bisnis makanan sehat cepat saji Manahipun sebagaimana telah dirancang. tanggung jawab, dan evaluasi pengukuran kinerja.

BAB V RENCANA AKSI. model bisnis makanan sehat cepat saji Manahipun sebagaimana telah dirancang. tanggung jawab, dan evaluasi pengukuran kinerja. BAB V RENCANA AKSI Bab V berisi tentang rencana aksi yang dilakukan untuk merealisasikan model bisnis makanan sehat cepat saji Manahipun sebagaimana telah dirancang. Untuk mendukung realisasi rancangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Beberapa tahun ini bisnis di bidang usaha makanan mengalami perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. Beberapa tahun ini bisnis di bidang usaha makanan mengalami perkembangan BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Beberapa tahun ini bisnis di bidang usaha makanan mengalami perkembangan yang sangat pesat, seiring dengan besarnya kebutuhan masyarakat akan makanan sebagai kebutuhan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Definisi Marketing 2.1.1 Barang Konsumsi Barang Konsumsi (consumer goods) adalah produk yang ditujukan untuk pengguna akhir. Dasar klasifikasi barang konsumsi yang biasa digunakan

Lebih terperinci

2016 MODEL KEMITRAAN BISNIS DONAT MADU CIHANJUANG

2016 MODEL KEMITRAAN BISNIS DONAT MADU CIHANJUANG BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pembangunan ekonomi suatu negara tidak terlepas dari keikutsertaan masyarakatnya dalam melakukan sebuah usaha demi tercapainya kemakmuran dan kesejahteraan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan Kemajuan perekonomian mempengaruhi kehidupan masyarakat. Peningkatan status sosial dan ekonomi masyarakat berakibat pada perubahan perilaku dan gaya hidup

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk melakukan pembelian atas produk ataupun jasa tertentu. Minat konsumen

BAB I PENDAHULUAN. untuk melakukan pembelian atas produk ataupun jasa tertentu. Minat konsumen BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Minat untuk mengunjungi suatu tempat didasari dari rencana konsumen untuk melakukan pembelian atas produk ataupun jasa tertentu. Minat konsumen untuk berkunjung ke

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. cepat saji yang bermerek asing, seperti McDonald, Kentucky Fried Chicken. banyak membidik target pasarnya kalangan keluarga.

BAB 1 PENDAHULUAN. cepat saji yang bermerek asing, seperti McDonald, Kentucky Fried Chicken. banyak membidik target pasarnya kalangan keluarga. 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di kota-kota besar di Indonesia semakin banyak kita jumpai restoran cepat saji yang bermerek asing, seperti McDonald, Kentucky Fried Chicken (KFC), Texas Chicken,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bisnis eceran ( Retail Businesses ) atau yang juga populer dengan sebutan

BAB I PENDAHULUAN. Bisnis eceran ( Retail Businesses ) atau yang juga populer dengan sebutan 1 BAB I PENDAHULUAN 1. Latar belakang Bisnis eceran ( Retail Businesses ) atau yang juga populer dengan sebutan Peoples Businesses merupakan salah satu cabang kegiatan perdagangan jasa yang berkembang

Lebih terperinci

PROPOSAL FRANCHISE MACHO BARBER

PROPOSAL FRANCHISE MACHO BARBER PROPOSAL FRANCHISE MACHO BARBER PROFIL MACHO BARBER MACHO! Barber didirikan pada tahun 2008 di Yogyakarta. MACHO! Barber kependekan dari MACHO! Barbershop yaitu tempat potong rambut dan perawatan rambut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bisnis untuk bisa tetap eksis di bidang usahanya. Secara umum tujuan dari pelaku

BAB I PENDAHULUAN. bisnis untuk bisa tetap eksis di bidang usahanya. Secara umum tujuan dari pelaku BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi saat ini ketatnya persaingan pasar dan tingginya pertumbuhan jumlah bisnis di Indonesia setiap tahun tentu menuntut para pelaku bisnis

Lebih terperinci

DESAIN STRATEGI PENGEMBANGAN UKM DENGAN KOMBINASI METODE BENCHMARKING DAN BLUE OCEAN STRATEGY

DESAIN STRATEGI PENGEMBANGAN UKM DENGAN KOMBINASI METODE BENCHMARKING DAN BLUE OCEAN STRATEGY DESAIN STRATEGI PENGEMBANGAN UKM DENGAN KOMBINASI METODE BENCHMARKING DAN BLUE OCEAN STRATEGY Firman Bani Albar 1 *, Angga Wisudianto 2, Ghaida Fatcha Mubiena3, Agus Mansur 4 Jurusan Teknik Industri, Fakultas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam usaha untuk melakukan pembelian, konsumen tidak terlepas dari

BAB I PENDAHULUAN. Dalam usaha untuk melakukan pembelian, konsumen tidak terlepas dari BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam usaha untuk melakukan pembelian, konsumen tidak terlepas dari karakteristik produk baik mengenai penampilan, gaya, dan mutu dari produk tersebut. Perusahaan yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN UKDW. banyak bermunculan perusahaan dagang yang bergerak dibidang

BAB I PENDAHULUAN UKDW. banyak bermunculan perusahaan dagang yang bergerak dibidang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kemajuan di bidang perekonomian selama ini telah banyak membawa akibat perkembangan yang pesat dalam bidang usaha. Sejalan dengan itu banyak bermunculan perusahaan

Lebih terperinci

V. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN DAN KONSUMEN

V. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN DAN KONSUMEN V. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN DAN KONSUMEN 5.1. Sejarah dan Perkembangan Perusahaan Pia Apple Pie didirikan pada tanggal 28 September 1999 oleh tiga orang wanita yang telah lama bersahabat yaitu Dr. Baby

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terhadap pemenuhan kebutuhan pelanggan yang cukup besar. Hingga saat ini

BAB I PENDAHULUAN. terhadap pemenuhan kebutuhan pelanggan yang cukup besar. Hingga saat ini BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pertumbuhan bisnis ritel di indonesia khususnya swalayan menunjukkan angka yang cukup signifikan sejalan dengan meningkatnya kebutuhan terhadap pemenuhan kebutuhan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pilihan lainnya. Oleh karena itu konsumen sering menghadapi kebingungan untuk

BAB I PENDAHULUAN. pilihan lainnya. Oleh karena itu konsumen sering menghadapi kebingungan untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Minat beli merupakan sesuatu yang berhubungan dengan rencana konsumen untuk membeli produk tertentu, serta berapa banyak unit produk yang dibutuhkan pada periode tertentu.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan bisnis ritel di Indonesia pada saat ini semakin cepat salah

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan bisnis ritel di Indonesia pada saat ini semakin cepat salah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan bisnis ritel di Indonesia pada saat ini semakin cepat salah satunya disebabkan oleh kebutuhan masyarakat yang jumlahnya terus meningkat. Salah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Percetakan Sinar Pandawa Usaha percetakan Sinar Pandawa dimulai pada tahun 1995. Percetakan ini didirikan oleh Bp Nicodemus Raharja bersama istrinya

Lebih terperinci

Peluang Usaha Buka Bengkel Untuk Penghasilan

Peluang Usaha Buka Bengkel Untuk Penghasilan Peluang Usaha Buka Bengkel Untuk Penghasilan Membuka usaha bengkel biasanya memerlukan tempat dan lokasi yang strategis dan dan butuh tempat yang luas untuk menampung kendaraan yang akan anda service,

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Perekonomian di Indonesia pada saat ini masih berjalan dengan berbagai ketidakpastian dan persaingan yang ketat. Hal ini menyebabkan perusahaan memikirkan berbagai langkah dan strategi yang tepat

Lebih terperinci

Kanvas Strategi Awal

Kanvas Strategi Awal BAB V PEMBAHASAN 5.1 Uji Reliabilitas Uji reliabilitas digunakan untuk mengetahui adanya konsistensi alat ukur dalam penggunaannya, atau dengan kata lain alat ukur tersebut mempunyai hasil yang konsisten

Lebih terperinci

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN Bab 6 Kesimpulan dan Saran BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Dari hasil penelitian yang telah dilakukan terhadap Toko Harum, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Faktor-faktor yang

Lebih terperinci

Mau bisnis Makanan Cepat Saji? Ya D-PIZZA aja. Modal kecil, resiko kecil, untung besar dan cepat balik modal

Mau bisnis Makanan Cepat Saji? Ya D-PIZZA aja. Modal kecil, resiko kecil, untung besar dan cepat balik modal Mau bisnis Makanan Cepat Saji? Ya D-PIZZA aja. Modal kecil, resiko kecil, untung besar dan cepat balik modal D-PIZZA berdiri pada tanggal 8 Juli 2009, dimana outlet pertama dibuka di Pondok Kelapa Jakarta

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. usaha organisasi atau perusahaan dalam mendesain, promosi, harga dan distribusi

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. usaha organisasi atau perusahaan dalam mendesain, promosi, harga dan distribusi BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Green marketing Green marketing (pemasaran hijau) sebagai salah satu usaha strategis dalam menciptakan suatu bisnis yang berbasis

Lebih terperinci

Dalam rangka untuk mengatur dasar pemasaran olahraga, ada empat istilah penting untuk memahami: harga, nilai, pendapatan, dan Laba.

Dalam rangka untuk mengatur dasar pemasaran olahraga, ada empat istilah penting untuk memahami: harga, nilai, pendapatan, dan Laba. Dalam rangka untuk mengatur dasar pemasaran olahraga, ada empat istilah penting untuk memahami: harga, nilai, pendapatan, dan Laba. Harga tidak hanya mempengaruhi profitabilitas produk olahraga, itu mengkomunikasikan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Produk adalah penawaran nyata perusahaan pada dasarnya mereknya dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Produk adalah penawaran nyata perusahaan pada dasarnya mereknya dan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Uraian Teoritis 2.1.1 Pengertian Produk Produk adalah penawaran nyata perusahaan pada dasarnya mereknya dan penyajiannya (Kotler, 2001:126). Produk adalah suatu sifat yang kompleks

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. harus dihadapi dengan kesiapan yang matang dari berbagai faktor-faktor

BAB 1 PENDAHULUAN. harus dihadapi dengan kesiapan yang matang dari berbagai faktor-faktor BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era globalisasi, perdagangan bebas menjadi suatu fenomena yang harus dihadapi dengan kesiapan yang matang dari berbagai faktor-faktor prooduksi yang dimiliki perusahaan.

Lebih terperinci

Ramlan Ruvendi Strategi Samudera Biru

Ramlan Ruvendi Strategi Samudera Biru Ramlan Ruvendi Strategi Samudera Biru Bagaimana menciptakan ruang pasar tanpa pesaing dan membuat kompetisi tidak relevan Strategi Samudera Biru Vs Strategi Samudera Merah STRATEGI SAMUDERA MERAH Bersaing

Lebih terperinci

AUDIT ORGANISASI PEMASARAN

AUDIT ORGANISASI PEMASARAN AUDIT ORGANISASI PEMASARAN Pemasaran pada dasarnya adalah keseluruhan dari perusahaan karena pemenuhan kepuasan pelanggan adalah tanggung jawab keseluruhan bagian atau fungsi yang terdapat di perusahaan.konsep

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berbagai macam keunggulan dan manfaatnya masing-masing. Salah satu

BAB I PENDAHULUAN. berbagai macam keunggulan dan manfaatnya masing-masing. Salah satu BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dunia bisnis menghadapi era baru dan persaingan bisnis sekarang banyak sekali produk instan yang beredar dipasaran dengan menawarkan berbagai macam keunggulan

Lebih terperinci

Contoh dari ukuran waktu tertentu diidentifikasi termasuk siklus pengembangan produk, untuk pengiriman siklus, dan layanan siklus.

Contoh dari ukuran waktu tertentu diidentifikasi termasuk siklus pengembangan produk, untuk pengiriman siklus, dan layanan siklus. Sebagai kompetisi mengintensifkan, perusahaan harus menjadi lebih responsif terhadap pelanggan. strategi yang paling efektif untuk meningkatkan responsivitas adalah untuk menghilangkan. non kontribusi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN 25 BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Perusahaan 4.1.1. TAKOYAKINA JAVA MALL Takoyakina Java Mall merupakan merupakan salah satu outlet franchise Takoyakina. Takoyakina menjual produk

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Berkembangnya kebutuhan manusia modern secara tidak sadar membentuk perusahaan di dunia saat ini semakin emosional artinya perusahaan berusaha untuk memenuhi

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dengan perkembangan zaman dan teknologi bertambahnya limbah di masyarakat karena masyarakat pada masa kini hanya bisa menggunakan, mengonsumsi, dan menikmati barangbarang

Lebih terperinci

Entrepreneurship and Inovation Management

Entrepreneurship and Inovation Management Modul ke: Entrepreneurship and Inovation Management Memulai bisnis dengan membeli bisnis yang sudah ada, bisnis keluarga, atau Franchise Fakultas Ekonomi Dr Dendi Anggi Gumilang,SE,MM Program Studi Pasca

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Perubahan lingkungan bisnis yang semakin tidak menentu dan situasi bisnis

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Perubahan lingkungan bisnis yang semakin tidak menentu dan situasi bisnis BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Perubahan lingkungan bisnis yang semakin tidak menentu dan situasi bisnis yang semakin kompetitif menimbulkan persaingan yang semakin tajam, ini ditandai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Persaingan bisnis dewasa ini menunjukkan intensitas yang semakin

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Persaingan bisnis dewasa ini menunjukkan intensitas yang semakin BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Persaingan bisnis dewasa ini menunjukkan intensitas yang semakin tinggi diberbagai bidang industri. Industri elektronik merupakan salah satu industri yang saat ini

Lebih terperinci

BABI. Seiring dengan globalisasi dan pasar bebas, dunia pemasaran secara

BABI. Seiring dengan globalisasi dan pasar bebas, dunia pemasaran secara BABI PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Seiring dengan globalisasi dan pasar bebas, dunia pemasaran secara otomatis akan dihadapkan pada persaingan yang sangat ketat. Selain itu kondisi pasar juga semakin

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perdagangan bisnis retail (perdagangan eceran) di Indonesia pada akhirakhir

BAB I PENDAHULUAN. Perdagangan bisnis retail (perdagangan eceran) di Indonesia pada akhirakhir BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perdagangan bisnis retail (perdagangan eceran) di Indonesia pada akhirakhir ini semakin berkembang. Hal ini ditandai dengan semakin banyak investor yang melakukan investasi

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara LAMPIRAN Lampiran 1 Tabel Jawaban Pemiliki CUTE Butik No. Faktor Pertanyaan Jawaban 1 SWOT Indikator: Kekuatan Apa yang menjadi kekuatan yang dimiliki CUTE Butik dalam menjalankan usahanya? Harga produk

Lebih terperinci