Pertumbuhan yang menakjubkan.
|
|
- Bambang Agusalim
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 1
2 2 Inspirasi Kim..
3 Cirque Du Soleil Didirikan 1984 oleh sekolompok pementas jalanan, dipimpin oleh Guy Laliberte. Karyanya disaksikan hampir 40 juta orang di 40 negara Tingkat pemasukan dalam kurun kurang dari 20 tahun setara dengan pemasukan Barnum & Bailey selama 100 tahun 3
4 Pertumbuhan yang menakjubkan. 4 Terjadi pada sebuah industri yang boleh dibilang tidak menarik Industri sirkus pada saat itu sedang menurun dan pertumbuhan industri tersebut terbatas. Daya pasok dan daya beli rendah Bentuk hiburan alternatif mengepung (hiburan live urban, olahraga dan home entertaiment) dan anak-anak lebih suka main play station
5 Kenyataan.. Industri sirkus mengalami penurunan penonton, yang berakibat pada penurunan pemasukan dan laba. Ringling Bros, Barnum & Bailey menciptakan standar dan kompetitor mengekor dengan skala lebih kecil. Dari perspektif strategi berbasiskan kompetensi, industri sirkus tampak tidak menarik Untuk berjaya di masa depan, perusahaan harus berhenti bersaing satu sama lain. Satu-satunya cara memenangkan kompetisi adalah berhenti berusaha memenangkan kompetisi 5
6 Aspek menarik Cirque du Soleil Tidak mendapatkan hasil dengan cara mengambil konsumen dari industri sirkus yag sudah menyusut, yang secara tradisional membidik anak-anak. Tidak bersaing dengan market leader, melainkan menciptakan ruang pasar baru tanpa persaingan, yang menjadikan kompetisi tidak relevan Merangkul kelompok pelanggan baru; orang dewasa dan pelanggan korporat yang bersedia membayar lebih untuk sebuah sensasi hiburan yang tidak pernah ada sebelumnya. Repositioning : We Reinvent the circus 6
7 RED OCEAN. Semua industri yang ada saat ini, ruang pasar sudah dikenal. Batasan-batasan dalam industri telah didefinisikan dan diterima, serta aturan-aturan persaingan sudah diketahui Perusahaan berusaha mengalahkan pesaing untuk menguasai pangsa pasar. Ketika ruang pasar semakin sesak, prospek akan laba dan pertumbuhan pun berkurang Produk menjadi komuditas dan kompetisi menjadi tidak sehat, mengubah samudera merah menjadi samudera penuh darah 7
8 BLUE OCEAN Industri yang belum ada, ruang pasar tidak dikenal. Ditandai ruang pasar yang belum terjelajahi, penciptaan permintaan dan peluang pertumbuhan yang sangat menguntungkan. Dibuat dari dalam samudera merah, dengan memperluas batasan-batasan yang ada Kompetisi menjadi tidak relevan karena aturanaturan permainan baru akan dibentuk 8
9 RED OCEAN FACT. Mengalahkan pesaing merupakan hal penting dan menjadi fakta di dunia bisnis. Kondisi pasokan > permintaan industri berkompetisi meraih pangsa dari pasar yang berkontraksi tidak akan memadai untuk mendukung kinerja prima perusahaan perlu melampaui kompetisi. Untuk meraih laba dan kesempatan pertumbuhan baru menciptakan samudera biru 9
10 10 Dampak Penciptaan Blue Ocean Terhadap Laba dan Pertumbuhan
11 11 Inovasi Nilai : Landasan Strategi Samudera Biru
12 12 Strategi Samudera Merah VS Samudera Biru
13 13 Enam Prinsip Strategi Samudera Biru
14 14 Kerangka Kerja Empat Langkah
15 Manfaat Skema 4 Langkah Ia mendorong perusahaan untuk mengejar diferensiasi dan biaya murah secara bersamaan untuk mendobrak pertukaran nilai biaya Ia segera menghantam perusahaan yang hanya berfokus pada upaya meningkatkan dan menciptakan, sehingga meningkatkan struktur biaya mereka, serta menghantam perusahaan yang sering memodifikasi produk dan jasa secara berlebihan, yang selama ini merupakan kesalahan umum dalam banyak perusahaan. Skema ini dengan mudah dipahami oleh manajer di level apapun, sehingga menciptakan keterlibatn yang tinggi dalam penerapannya. Karena penuntasan upaya-upaya dalam skema ini merupakan tugas menantang, skema ini mendorong perusahan untuk bersemangat dalam menganalisis setiap faktor industri yang menjadi ajang kompetisi, sehingga menemukan berbagai asumsi implisit yang mereka buat secara tidak sadar dalam berkompetisi. 15
16 16 Skema H-K-T-C : Kasus Cirque du Soleil
17 17 Skema H-K-T-C : Kasus Cirque du Soleil
18 Faktor apa saja yang harus dihapuskan dari faktorfaktor yang diterima begitu saja oleh industri? Memaksa kita mempertimbangkan penghilangan faktorfaktor yang sudah lama menjadi ajang persaingan bagi perusahaan dalam industri kita. Seringkali faktor-faktor ini diterima begitu saja, meskipun faktor-faktor tersebut tidak lagi memiliki nilai, atau bahkan mungkin mengurangi nilai Terkadang ada perubahan fundamental dalam apa yang dihargai sebagai nilai oleh pembeli 18 Perusahaan yang fokus pada benchmark satu sama lain tidak menanggapi, bahkan tidak melihat perubahan itu.
19 Faktor-Faktor apa saja yang harus dikurangi hingga dibawah standar industri? Memaksa kita menentukan apakah produk kita selama ini dirancang terlalu berlebihan untuk mengikuti irama kompetisi dan mengalahkannya Perusahaan terlalu berlebihan dalam melayani konsumen dan meningkatkan struktur biaya tanpa menghasilkan apa-apa 19
20 Faktor-Faktor apa saja yang harus ditingkatkan hingga diatas standar industri? Mendorong kita untuk menguak dan menghilangkan kompromikompromi yang dipaksakan industri kepada konsumen 20
21 Faktor-Faktor apa saja yang pernah ditawarkan industri sehingga harus diciptakan? Membantu kita menemukan sumbersumber nilai yang sepenuhnya baru bagi pembeli dan menciptakan permintaan baru Mengubah pemberian harga strategis industri 21
22 MAKNA 4 PERTANYAAN Memungkinkan kita secara sistematis mengeksplorasi cara kita merekonstruksi elemen-elemen nilai pembeli disepanjang industri alternatif Secara bersamaan mempertahankan struktur biaya kita pada level rendah Sangat penting tindakan membuang dan menciptakan, yang mendorong perusahaan untuk melangkah melampaui praktik maksimalisasi nilai dari faktor-faktor yang ada dalam kompetisi. Tindakan membuang dan menciptakan mendorong perusahaan untuk mengubah faktor-faktor tersebut. 22 Akibatnya aturan-aturan yang ada dalam kompetisi menjadi tidak relevan
23 Merekonstruksi Batasan Pasar 23 Tujuan menjauh dari kompetisi dan menciptakan samudera biru Prinsip ini menangani resiko pencarian yang dihadapi banyak perusahaan Tantangannya adalah bisa mengientifikasi peluang-peluang samudera biru yang secara komersil menarik Tantangan ini menjadi penting karena manajer tidak bisa menjadi penjudi yang mempertaruhkan strategi mereka pada intuisi (pengambilan acak)
24 Enam Asumsi Dasar Industri Terperangkap Dalam Samudera Merah Mendefinisikan industri mereka secara serupa dan berfokus untuk menjadi yang terbaik dalam definisi itu Melihat industri mereka melalui lensa kelompok-kelompok strategis yang sudah diterima secara umum dan berusaha untuk menonjolkan dalam kelompok strategis tempat mereka bermain Memiliki fokus pada pembeli yang sama, baik purchaser, user dan influencer Mendefinisikan secara sama cakupan produk dan jada yang ditawarkanpada industri mereka Menerima begitu saja orientasi fungsional atau emosional dari industri mereka Memiliki fokus pada titik yang sama pada waktu yang sama dalam merumuskan strategi 24
25 Melepaskan Diri Dari Samudera Merah Perusahaan harus mendobrak natasan-batasan umum mengenai cara mereka berkompetisi Manajer perlu mengkaji secara sistematis batasanbatasan ini untuk menciptakan samudera biru Manajer perlu mencermati industri-industri alternatif, kelompok strategis, kelompok pembeli, penawaran produk dan jasa pelengkap, orientasi fungsionalemosional suatu industri dan waktu Hal ini akan memberikan perusahaan pengetahuan mengenai bagaimana merekonstruksi realitas-realitas pasar untuk membuka samudera biru 25
26 ALTERNATIF I Mencermati Industri Alternatif 26 Sebuah perusahaan berkompetisi tidak hanya dengan perusahaan-perusahaan lain dalam industrinya Produk atau jasa yang memiliki bentuk berbeda, tetapi menawarkan fungsi yang sama, seringkali menjadi pengganti satu sama lain Alternatif lebih luas dari sekedar pengganti namun mencakup produk/jasa yang memiliki fungsi dan bentuk berbeda, tapi tujuannya sama
27 Pertanyaan Buat Kita Apa industri-industri alternatif dalam industri kita? Kenapa konsumen berpindah-pindah dalam menggunakan alternatif itu? Dengan fokus pada faktor-faktor utama yang menuntun pembeli untuk bertukar melintasi industri-industri alternatif, kemudian menghilangkan dan mengurangi elemenelemen lain, kita bisa menciptakan smudera biru ruang pasar baru 27
28 ALTERNATIF II Mencermati Kelompok Strategis Dalam Industri Merujuk pada sekelompok perusahaan yang mengejar strategi yang sama. Pada sebagian besar industri, perbedaan strategis mendasar diantara pemain dalam industri hanya dimiliki oleh sebagian kecil kelompok strategis. Kelompok-kelompok strategis biasanya diperingkatkan pada tatanan hirakis kasar yang dibangun berdasarkan dimensi harga dan kinerja. Setiap kenaikan harga cenderung meningkatkan sejumlah dimensi kerja Sebagian besar perusahaan lebih fokus pada memperbaiki kompetisi mereka pada kelompok strategis Kunci untuk menciptakan samudera biru, yang melintasi kelompok strategis yang ada adalah mendobrak turnel vision ini dengan memahami berbagai faktor yang merubah keputusan konsumen untuk berpindah dari satu kelompok ke kelompok lain 28
29 Pertanyaan Buat Kita Apakah kelompok-kelompok strategis dalam industri anda? Kenapa konsumen melakukan konsumsi naik ke kelompok yang lebih tinggi? Kenapa mereka melakukan konsumsi turun ke kelompok yang lebih rendah? 29
30 ALTERNATIF III Mencermati Rantai Pembeli Pada kebanyakan industri, kompetitor memiliki kesamaan industri mengenai siapa target market mereka Dalam prakteknya, ada rantai buyers yang secara langsung ataupun tidak langsung terlibat dalam keputusan pembelian. Pembeli yang membeli produk atau jasa mungkin berbeda dari pengguna yang sesungguhnya, dan pada sejumlah kasus ada pembeli pengaruh yang penting Menentang kebijakkan konvensional suatu industri mengenai kelompok pembeli mana yang harus dibidik bisa mengiring pada penciptaan samudera biru yang baru Dengan mencermati kelompok pembeli, perusahaan memperoleh pengetahuan baru tentang cara men-desain ulang kurva nilai mereka, dan memfokuskan pada kelompok pembeli yang selama ini diabaikan 30
31 Pertanyaan Buat Kita Apa saja rantai pembeli dari industri kita? Kelompok pembeli mana yang menjadi fokus industri kita? Jika kita mengubah kelompok pembeli industri kita, bagaimana kita bisa membuka nilai baru? 31
32 ALTERNATIF IV Mencermati Penawaran Produk dan Jasa Pelengkap Hanya sedikit dari produk dan jasa yang luput dari pengaruh Nilai yang belum tereksploitasi sering tersembunyi dalam produk dan jasa pelengkap. Kuncinya adalah mendefinisikan solusi total yang dicari pembeli ketika mereka memilih sebuah produk dan jasa Cara sederhana melakukannya adalah dengan memikirkan apa yang terjadi sebelum, selama dan sesudah produk digunakan 32
33 Pertanyaan Buat Kita 33 Apa konteks tempat produk kita digunakan? Apa yang terjadi sebelum, selama dan sesudah produk kita digunakan? Bisakah kita mengidentifikasi faktor-faktor masalahnya? Bagaimana kita bisa menghilangkan faktorfaktor masalah itu melalui penawaran produk dan jasa pelengkap?
34 ALTERNATIF V Mencermati Daya Tarik Fungsional Atau Emosional Bagi Pembeli Kompetisi dalam suatu industri cenderung berfokus tidak hanya pada konsep umum mengenai cakupan produk dan jasanya, melainkan juga pada salah satu dari dua kemungkinan landasan daya tarik Sejumlah industri berkompetisi terutama pada harga dan berfungsi berdasarkan manfaat, yaitu daya tarik rasional Industri-industri lain berkompetisi terutama pada perasaan, yaitu daya tarik emosional 34
35 ALTERNATIF V Mencermati Daya Tarik Fungsional Atau Emosional Bagi Pembeli Daya tarik dari sebagian besar barang dan jasa jarang sekali bersifat intrinsik dan Daya tarik merupakan hasil dari cara perusahaan berkompetisi di masa lalu, yang secara tidak sadar mengedukasi konsumen Perilaku perusahaan mempengaruhi ekspektasi pembeli dalam suatu siklus yang saling menguatkan Ketika perusahaan bersedia menentang orientasi fungsional-emosional industri, mereka sering menemukan ruang pasar baru 35
36 Dua Pola Industri. Industri berorientasi emosional Menawarkan banyak kelebihan yang meningkatkan harga tanpa meningkatkan fungsionalitas Mengurangi kelebihan-kelebihan itu mungkin bisa menciptakan suatu model bisnis yang lebih sederhana dengan biaya dan harga yang lebih murah Suatu model yang disambut hangat oleh konsumen Industri berorientasi fungsional Sering dapat menyuntikkan jiwa baru kepada produk-produk komoditas dengan menambahkan emosi Dapat merangsang permintaan baru 36
37 Pertanyaan Buat Kita Apakah industri kita berkompetisi pada daya tarik emosional atau fungsional? Jika kita berkompetisi pada tarik emosional, elemen-elemen mana yang bisa kita buang untuk menjadikan fungsional? Jika kita berkompetisi pada fungsionalitas, elemen-elemen mana yang dapat ditambahkan untuk menjadikannya emosional? 37
38 ALTERNATIF VI Mencermati Waktu Sebagian besar perusahaan beradaptasi secara bertahap, terkadang pasif Manajer cenderung fokus pada memproyeksikan trend, apakah tentang kemunculan teknologi baru atau perubahan besar dalam regulasi Manajer menyesuaikan tindakan mereka untuk mengikuti perkembangan trend Kearah mana teknologi akan berkembang? Bagaimana teknologi itu akan diadopsi? Apakah teknologi itu akan tersedia dalam jumlah massal hingga harganya terjangkau Pengetahuan tentang BOS jarang diperoleh dari memproyeksikan trend Pengetahuan-pengetahuan penting BOS dari pengetahuan bisnis mengenai bagaimana trend tersebut akan mengubah nilai bagi konsumen dan mempengaruhi model bisnis Dengan mencermati waktu, manajer dapat secara aktif membentuk masa depan mereka dan membuka samudera biru baru 38
39 Pertanyaan Buat Kita Trend-trend apa yang kemungkinan besar akan mempengaruhi industri kita, yang tidak bisa di putar-balik, dan yang berkembang dalam satu lintasan yang jelas? Bagaimana trend-trend ini akan mempengaruhi industri kita? Berdasarkan hal itu, bagaimana kita bisa membuat manfaat yang belum pernah ada sebelumnya bagi konsumen? 39
40 40 DARI SAMUDERA MERAH MENUJU SAMUDERA BIRU
41 TIGA TINGKATAN NON-KONSUMEN Tingkatan pertama : calon non knsumen yang berada pada target market, siap berpindah Tingkatan kedua : non konsumen penolak yang secara sadar memilih untuk berada di luar pasar kita Tingkatan ketiga : Non konsumen yang belum dijajaki yang berada di pasar yang letaknya jauh dari pasar kita 41
42 NON-KONSUMEN LEVEL PERTAMA Kelompok yang minimal menggunakan produk yan ditawarkan pasar untuk saat ini untuk sementara karena kebutuhan, sambil mencari sesuatu yang lebih baik. Mereka adalah pembeli yang meski melakukan pembelian atas produk sebuah industri karena kebutuhan, akan tetapi secara mental merupakan non konsumen dari industri Mereka akan meninggalkan industri itu dengan segera jika ada peluang, namun jika diberi lompatan nilai, mereka tidak hanya akn tetap tinggal, melainkan juga meningkatkan frekuensi pembelian mereka sekaligus mendobrak permintaan laten yang besar Suatu asar menjadi stagnan dan menimbulkan masalah pertumbuhan ketika jumlah kelompok nonkonsumen meningkat Pada dasarnya, di dalam nonkonsumen level pertama terdapat sebuah samudera yan mengandung permintaan potensial yang menunggu diwujudkan 42
43 NON-KONSUMEN LEVEL KEDUA 43 Mereka adalah non-konsumen yang menolak membeli penawaran produk industri anda Mereka adalah pembeli yang melihat penawaran dari industri anda sebagai suatu pilihan untuk memenuhi kebutuhan, tetapi tetap saja mereka menolak untuk membeli Kebutuhan-kebutuhan mereka dipuaskan oleh sarana lain atau diabaikan Namun, menangani non-konsumen yang menolak adalah sebuah samudera permintaan potensial yang menunggu untuk dibuka
44 NON-KONSUMEN LEVEL KETIGA Non-konsumen terjauh dari konsumen yang sudah ada dalam suatu industri Umumnya adalah non-konsumen yang belum dijelajahi dan belum dibidik, atau dianggap sebagi konsumen potensial oleh pemain maupun dalam industri Ini terjadi karena kebutuhan mereka dan peluang bisnis yang terkait dengan kebutuhan itu selalu dianggap telah menjadi milik pasar-pasar yang lain 44
45 Hambatan Untuk Meniru Strategi Samudera Biru Inovasi nilai tidak masuk akal bagi logika konvensioanl suatu perusahaan Strategi samudera biru bisa berkonflik dengan citra merek perusahaan lain Monopoli alamiah, dimana pasar kerap tidak bisa mendukung pemain kedua Paten atau izin hukum menghalangi peniruan Volume tinggi menghasilkan keunggulan biaya yang cepat bagi sang inovator nilai, mengecilkan niat follower, untuk memasuki pasar Eksternalitas jaringan menghambat perusahaan untuk melakukan peniruan Peniruan kerap menuntut perubahan politik, operasional dan kultural yang signifikan Perusahaan yang melakukan inovasi nilai mendapatkan popularitas dari konsumen ke konsumen loyalis, yang cenderung bisa membuat follower dalam industri mundur 45
46 46
47 Amerta Menuju Blue Ocean. Audit lingkungan internal dan lingkungan eksternal perusahaan Buat portfolio produk secara internal dan eksternal Buat formulasi strategi Buat prioritas strategi dan implikasi jangka pendek, jangka menengah dan jangka panjang Buat laporan penerapan implementasi strategi pada semua departemen 47
48 48
49 49 This is the end of the PRESENTATION
III. KERANGKA PEMIKIRAN
III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Analisis Deskriptif Metode analisis deskriptif adalah suatu metode dalam meneliti status sekelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi,
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Strategi Samudra Biru (Blue Ocean Strategy) yang tidak berhasil adalah pada pendekatan strateginya.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Strategi Samudra Biru (Blue Ocean Strategy) Perbedaan antara perusahaan yang berhasil dengan perusahaan yang tidak berhasil adalah pada pendekatan strateginya. Perusahaan pada
Lebih terperinciIII KERANGKA PEMIKIRAN
III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1 Penggambaran Situasi Industri Penggambaran situasi industri dilakukan dengan menggunakan alat analisis yaitu kanvas strategi dan kurva nilai.
Lebih terperinciIII. KERANGKA PEMIKIRAN
III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Analisis Deskriptif Metode analisis deskriptif adalah suatu metode dalam meneliti sekelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kusumadmo (2013), kata strategi secara etimologis berasal dari kata Strategos
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Definisi strategi Dalam buku Manajemen Strategik-Pengetahuan yang dikutip oleh Kusumadmo (2013), kata strategi secara etimologis berasal dari kata Strategos dalam bahasa yunani
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA Strategi Samudra Biru (Blue Ocean Strategy) Pengertian Strategi Samudra Biru (Blue Ocean Strategy)
8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Strategi Samudra Biru (Blue Ocean Strategy) 2.1.1. Pengertian Strategi Samudra Biru (Blue Ocean Strategy) Strategi samudra biru ( Blue Ocean Strategy ) ditandai oleh ruang
Lebih terperinciRamlan Ruvendi Strategi Samudera Biru
Ramlan Ruvendi Strategi Samudera Biru Bagaimana menciptakan ruang pasar tanpa pesaing dan membuat kompetisi tidak relevan Strategi Samudera Biru Vs Strategi Samudera Merah STRATEGI SAMUDERA MERAH Bersaing
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. kontekstual terhadap situasi yang mirip dalam organisasi lain, di mana
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif dengan metode studi kasus. Metode studi kasus meliputi analisis mendalam dan kontekstual terhadap
Lebih terperinciIII KERANGKA PEMIKIRAN
III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Formulasi Strategi Kata strategi berasal dari bahasa Yunani yaitu strategos. Strategos terbentuk dari kata stratos yang berarti militer dan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. berbeda dari pemasaran berbasis barang. Ada beberapa perbedaan utama dalam
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pemasaran Pendidikan Pemasaran pendidikan adalah usaha berbasis pemasaran jasa yang itu berbeda dari pemasaran berbasis barang. Ada beberapa perbedaan utama dalam pemasaran barang
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Manajemen Strategik-Pengetahuan, Strategi berasal dari kata Yunani strategos
9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Strategi 2.1.1. Definisi Strategi Di dalam kutipan buku karangan Kusumadmo (2013) yang berjudul Manajemen Strategik-Pengetahuan, Strategi berasal dari kata Yunani strategos
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1-1
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dunia industri berjalan seperti layaknya roda baik itu perusahaan yang bergerak di industri produk maupun jasa. Umumnya ketika roda waktu sedang berada di atas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. toko yang menjual bakpia di jalan KS.Tubun, Ngampilan dapat menjadi
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Makanan merupakan kebutuhan primer, sehingga bagi sebagian orang bisnis tersebut sangat berpotensi untuk dijadikan peluang usaha. Saat ini bisnis makanan sangat
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. pendek, tetapi disisi lain akan sulit dijangkau pelanggan. Marjin laba yang besar
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Harga Harga merupakan salah satu penentu keberhasilan suatu perusahaan karena harga menentukan seberapa besar keuntungan yang akan diperoleh perusahaan dari penjualan produknya.
Lebih terperinciBAB II KAJIAN LITERATUR
BAB II KAJIAN LITERATUR 2.1 Penelitian Terdahulu Kajian penelitian terdahulu disebut juga dengan kajian induktif. Kajian ini dimaksudkan untuk mencari kajian dari peneliti terdahulu, sehingga dapat diketahui
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Dewasa ini persaingan bisnis diantara perusahaan sejenis semakin kompetitif
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini persaingan bisnis diantara perusahaan sejenis semakin kompetitif dan semakin sengit. Persaingan diantara perusahaan-perusahaan tersebut muncul karena perusahaan-perusahaan
Lebih terperinciIV. METODE PENELITIAN
IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan kasus pada salah satu usaha bisnis yoghurt yang cukup besar di Kabupaten Bogor, yakni di Unit Pengolahan
Lebih terperinciIMPLEMENTASI BLUE OCEAN STRATEGY DI INDONESIA. Yustina Chrismardani
IMPLEMENTASI BLUE OCEAN STRATEGY DI INDONESIA Yustina Chrismardani Abstract Blue Ocean Strategy was a strategy to create uncontested market and make competition irrelevant. In blue ocean, demand is created
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. terhadap PDB (Produk Domestik Bruto) pada 2011 atau sekitar Rp169,62
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pangan merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia. Pemenuhan terhadap kebutuhan dasar tersebut menjadi hal yang mutlak jika manusia ingin tetap menjaga keberlangsungan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tahun 2016 Indonesia memasuki era baru, AEC (ASEAN Economic Community),mengakibatkan akan meningkatnya persaingan dalam segala bidang di dalam negeri. Pasar bebas
Lebih terperinciANALISIS VALUE INNOVATION PADA PT.WIJAYA PANCA SENTOSA FOOD MELALUI STRATEGI BLUE OCEAN
ANALISIS VALUE INNOVATION PADA PT.WIJAYA PANCA SENTOSA FOOD MELALUI STRATEGI BLUE OCEAN 691 Andyka Kurniawan Susanto Program Manajemen Bisnis, Program Studi Manajemen, Universitas Kristen Petra Jl. Siwalankerto
Lebih terperinciIII. KERANGKA PEMIKIRAN
III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Konsep Pemasaran Menurut Parkinson (1991), pemasaran merupakan suatu cara berpikir baru tentang bagaimana perusahaan atau suatu organisasi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. tajam antar perusahaan. Dengan adanya kemajuan teknologi yang juga terus
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pengaruh pasar global yang melanda dunia memberikan peluang dan tantangan bisnis bagi perusahaan yang beroperasi di Indonesia. Pasar global akan terus memperluas produk
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. konsep mengenai strategi terus berkembang. Hal ini dapat ditujukkan oleh adanya
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Uraian Teoritis 2.1.1. Konsep Strategis Strategi merupakan alat untuk mencapai tujuan dan dalam perkembangannya konsep mengenai strategi terus berkembang. Hal ini dapat ditujukkan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI Penyelesaian masalah yang diteliti dalam penelitian ini memerlukan teoriteori atau tinjauan pustaka yang dapat mendukung pengolahan data.beberapa teori tersebut digunakan sebagai
Lebih terperinciPERUMUSAN STRATEGI BERSAING PT. HIGH VOLT TECHNOLOGY BERDASARKAN BLUE OCEAN STRATEGY
PERUMUSAN STRATEGI BERSAING PT. HIGH VOLT TECHNOLOGY BERDASARKAN BLUE OCEAN STRATEGY Rosetta Dilla Prabowo dan Eddy Madiono Sutanto Program Manajemen Bisnis, Program Studi Manajemen, Universitas Kristen
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menjadi pertimbangan bagi calon konsumen dalam memilih sebuah brand. Sebagai
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan ekonomi di Indonesia yang semakin membaik, mendorong timbulnya laju persaingan dunia usaha. Hal ini menuntut perusahaan untuk semakin kreatif dan inovatif
Lebih terperinciVII. FORMULASI BLUE OCEAN STRATEGY (BOS) PADA PRODUK DAFA YOGHURT
VII. FORMULASI BLUE OCEAN STRATEGY (BOS) PADA PRODUK DAFA YOGHURT 7.1. Formulasi Blue Ocean Strategy (BOS) Kim dan Mauborgne (2005) menyebutkan dalam bukunya, Blue Ocean Strategy, bahwa terdapat enam prinsip
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA Konsep Strategi Manajemen Pemasaran. bersaing (Wheelen dan Hunger, 2012).
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Konsep Strategi Manajemen Pemasaran 2.1.1 Strategi Strategi perusahaan merupakan perencanaan komprehensif tentang bagaimana perusahaan akan mencapai misi dan tujuannya. Strategi
Lebih terperinciTEKNIK PENGOLAHAN HASIL PERTANIAN
SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN TEKNIK PENGOLAHAN HASIL PERTANIAN BAB XXV MERENCANAKAN KEGIATAN USAHA PENGOLAHAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan dunia usaha pada dewasa ini telah diwarnai oleh
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan dunia usaha pada dewasa ini telah diwarnai oleh persaingan yang semakin ketat. Timbulnya persaingan tersebut menyebabkan kalangan dunia usaha saling
Lebih terperinciStrategi Pemasaran yang Digerakkan oleh Pelanggan Menciptakan Nilai Bagi Pelanggan Sasaran
Strategi Pemasaran yang Digerakkan oleh Pelanggan Menciptakan Nilai Bagi Pelanggan Sasaran Market segmentation membagi pasar menjadi kelompok-kelompok kecil dengan kebutuhan, karakteristik atau perilaku
Lebih terperinciDistinctive Strategic Management
Modul ke: 07 Distinctive Strategic Management Strategik Plan and Business Model Flatform Fakultas Sekolah Pasca Sarjana Dr. Chaerudin, MM Program Studi Magister Manajemen Program Kelas Karyawan (PKK) www.mercubuana.ac.id
Lebih terperinciBAB II KERANGKA TEORI
BAB II KERANGKA TEORI 2.1 Landasan Teori Landasan teori merupakan dasar-dasar teori dari berbagai penjelasan para ahli yang digunakan sebagai dasar untuk melakukan pengkajian terhadap fenomena ataupun
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. strategic triangle, pasar oligopoli, serta red ocean strategy dan blue ocean. strategy yang sesuai dengan topik penelitian ini.
BAB II LANDASAN TEORI Bab ini membahas mengenai teori-teori yang mendukung dalam konteks penelitian ini, meliputi pelanggan, tanggapan pelanggan, bauran pemasaran, the strategic triangle, pasar oligopoli,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Semakin maju perkembangan teknologi, semakin marak pula
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Semakin maju perkembangan teknologi, semakin marak pula keanekaragaman produk yang dihasilkan. Produk dengan jenis, kemasan, manfaat, rasa, dan tampilan
Lebih terperinciAUDIT ORGANISASI PEMASARAN
AUDIT ORGANISASI PEMASARAN Pemasaran pada dasarnya adalah keseluruhan dari perusahaan karena pemenuhan kepuasan pelanggan adalah tanggung jawab keseluruhan bagian atau fungsi yang terdapat di perusahaan.konsep
Lebih terperinci3.3 Populasi dan Sampel Istilah populasi dalam penelitian ini sendiri tidak digunakan karena jenis dalam penelitian ini sendiri adalah penelitian kual
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan dan Jenis Penelitian Di dalam penelitian ini, penelitian yang digunakan adalah dengan menggunakan penelitian kualitatif selain itu untuk melakukan analisis dalam
Lebih terperinciPORTER 5 FORCES. Analisis potensi..., Dian Lestari, FT UI, 2007
BAB 3. PORTER 5 FORCES Pemodelan Porter 5 Forces dikembangkan pertama kali oleh Michael Porter. Porter 5 Forces adalah tool yang digunakan untuk menganalisis bagaimana lingkungan yang kompetitif akan berpengaruh
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Pemasaran Pengertian pemasaran mengandung pengertian yang lebih luas dari sekedar penjualan dan periklanan. Tjiptono (2002) memberikan definisi
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Landasan Teori Pengertian Strategi Menurut David (2013), Strategi adalah alat untuk mencapai tujuan jangka panjang.
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Strategi Menurut David (2013), Strategi adalah alat untuk mencapai tujuan jangka panjang. Strategi bisnis dapat mencakup ekspansi geografis, diversifikasi,
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Produk adalah penawaran nyata perusahaan pada dasarnya mereknya dan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Uraian Teoritis 2.1.1 Pengertian Produk Produk adalah penawaran nyata perusahaan pada dasarnya mereknya dan penyajiannya (Kotler, 2001:126). Produk adalah suatu sifat yang kompleks
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN UKDW. dan program pemasaran yang digunakan untuk melayani pasar sasaran tersebut.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Strategi pemasaran merupakan sebagian dari strategi bisnis yang diupayakan setiap perusahaan untuk meningkatkan laba demi menaikkan nilai perusahaan. Strategi pemasaran
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. apapun, baik itu skala usaha yang besar, maupun skala usaha yang kecil.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di dalam dunia bisnis pasti tidak akan terlepas dari yang namanya persaingan. Persaingan akan selalu ada di segala macam bisnis dan bentuk usaha apapun, baik itu skala
Lebih terperinciDalam rangka untuk mengatur dasar pemasaran olahraga, ada empat istilah penting untuk memahami: harga, nilai, pendapatan, dan Laba.
Dalam rangka untuk mengatur dasar pemasaran olahraga, ada empat istilah penting untuk memahami: harga, nilai, pendapatan, dan Laba. Harga tidak hanya mempengaruhi profitabilitas produk olahraga, itu mengkomunikasikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini perkembangan perekonomian dunia ditandai oleh semakin
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dewasa ini perkembangan perekonomian dunia ditandai oleh semakin cepatnya arus komunikasi sebagai konsekuensi dari liberalisasi dan globalisasi dunia. Liberalisasi
Lebih terperinciBAB I PENGERTIAN, KONSEP, DEFINISI PEMASARAN DAN MANAJEMEN PEMASARAN
A. Pengertian Pemasaran BAB I PENGERTIAN, KONSEP, DEFINISI PEMASARAN DAN MANAJEMEN PEMASARAN Ada beberapa definisi mengenai pemasaran diantaranya adalah : a. Philip Kotler (Marketing) pemasaran adalah
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan Perkembangan dunia bisnis saat ini semakin pesat, persaingan yang semakin ketat menjadi tantangan maupun ancaman bagi pelaku bisnis. Agar dapat memenangkan
Lebih terperinciBab Enam Pendekatan Baru Membangun
Bab Enam Pendekatan Baru Membangun Brand Salience Bab ini membahas pendekatan baru tentang pengaruh promosiharga, promosi-premium dan periklanan serta pengaruh moderasi peubah negara asal, reputasi perusahaan,
Lebih terperinciVI HASIL DAN PEMBAHASAN
VI HASIL DAN PEMBAHASAN 6.1. Penggambaran Situasi Industri Minuman Teh Siap Saji 6.1.1. Faktor-faktor Kompetisi Your tea merupakan bisnis minuman teh siap saji yang dijalankan dengan konsep dan sistem
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Persaingan antar industri sejenis maupun tidak sejenis semakin ketat sehingga untuk
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Persaingan antar industri sejenis maupun tidak sejenis semakin ketat sehingga untuk dapat memenangkan persaingan, perusahaan harus mampu meningkatkan kinerja
Lebih terperinciTiga komponen barang yang ditawarkan. bab 12
MENENTUKAN STRATEGI PRODUK DAN MEREK M a n a j e m e n P e m a s a r a n bab 12 Produk didefinisikan sebagai segala sesuatu yang ditawarkan perusahaan ke pasar yang dapat memberikan kepuasan atas kebutuhan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Konsumsi sayuran per kapita Indonesia saat ini 35 kg/tahun sehingga total kebutuhan sayuran 230 juta penduduk Indonesia adalah sekitar 7 juta ton/tahun. Angka konsumsi
Lebih terperinciBAB IV STRATEGI PEMBANGUNAN DAERAH
BAB IV STRATEGI PEMBANGUNAN DAERAH 4.1. Strategi dan Tiga Agenda Utama Strategi pembangunan daerah disusun dengan memperhatikan dua hal yakni permasalahan nyata yang dihadapi oleh Kota Samarinda dan visi
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN HIPOTESIS. penjualan dan periklanan. Tjiptono (2007 : 37) memberikan definisi pemasaran
BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN HIPOTESIS 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Pengertian Pemasaran Pengertian pemasaran mengandung pengertian yang lebih luas dari sekedar penjualan dan periklanan. Tjiptono (2007 :
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang. Fenomena persaingan yang ada telah membuat para pengusaha
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Fenomena persaingan yang ada telah membuat para pengusaha menyadari suatu kebutuhan untuk mengeksploitasi sepenuhnya aset-aset mereka demi memaksimalkan kinerja
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian (Porter Wachjuni 2014) (Departemen Perdagangan 2007). (Suaramerdeka, 2013)
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam industri apapun, industri nasional ataupun internasional yang menghasilkan barang dan jasa, aturan persaingan tercakup dalam lima kekuatan bersaing
Lebih terperinciLANDASAN TEORI. Enterprise Resource Planning (ERP) adalah sebuah aplikasi bisnis yang
BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Enterprise Resource Planning Enterprise Resource Planning (ERP) adalah sebuah aplikasi bisnis yang didisain untuk dapat menyediakan lingkungan yang terintegrasi dan sistematis
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pada zaman sekarang pengembangan dibidang industri yang sangat pesat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada zaman sekarang pengembangan dibidang industri yang sangat pesat dan melihat persaingan industri yang ada serta peran yang sangat penting bagi pembangunan di suatu
Lebih terperinciII. LANDASAN TEORI. Sebagian besar produk konsumen dan industrial memiliki merek. Merek-merek
II. LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Merek (Brand) Sebagian besar produk konsumen dan industrial memiliki merek. Merek-merek dibubuhkan pada produk yang dijual untuk memberikan identifikasi khusus pada suatu
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan bahwa jumlah populasi
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan bahwa jumlah populasi penduduk Indonesia, baik dilihat secara nasional maupun pada tingkat regional, termasuk penduduk
Lebih terperinciBAB III LANDASAN TEORI
BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Segmentasi, Targetting, dan Positioning Segmentasi, targeting dan positioning bertujuan untuk menetapkan dan membidik pasar sasaran serta memprediksi kecenderungan perilaku konsumen
Lebih terperinciBab I Mendefinisikan Pemasaran untuk Abad ke- 21
Bab I Mendefinisikan Pemasaran untuk Abad ke- 21 Ruang Lingkup Definisi pemasaran : Fungsi organisasi dan serangkaian proses untuk menciptakan, mengomunikasikan, dan memberi nilai kepada pelanggan dan
Lebih terperinciMateri Minggu 3. Pengambilan Keputusan dalam Organisasi
T e o r i O r g a n i s a s i U m u m 2 11 Materi Minggu 3 Pengambilan Keputusan dalam Organisasi 3.1 Definisi dan Dasar Pengambilan Keputusan Pengambilan keputusan dibutuhkan ketika kita memiliki masalah
Lebih terperinciPertemuan 4 STRATEGI PEMASARAN DALAM BERBAGAI POSISI PERSAINGAN
Pertemuan 4 STRATEGI PEMASARAN DALAM BERBAGAI POSISI PERSAINGAN I. PENDAHULUAN Setiap perusahaan selalu berupaya, menempatkan posisi produknya dalam persaingan pasar. Kedudukan perusahaan secara keseluruhan
Lebih terperinciANALISIS INOVASI NILAI STUDI KASUS PADA COKELAT NDALEM. Theresia Harista Kurniastuti E.Kusumadmo, MM., Ph.D.
ANALISIS INOVASI NILAI STUDI KASUS PADA COKELAT NDALEM Theresia Harista Kurniastuti E.Kusumadmo, MM., Ph.D. Program Studi Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Atma Jaya Yogyakarta Jalan Babarsari 43-44,
Lebih terperinciIII. KERANGKA PEMIKIRAN
III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Manajemen Manajemen merupakan proses pengkoordinasian kegiatan-kegiatan pekerjaan sehingga pekerjaan tersebut terselesaikan secara efisien
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Pemasaran BAB II TINJAUAN PUSTAKA Menurut Kotler dan Armstrong (2008:10), Pemasaran sebagai suatu proses sosial dan manajerial yang membuat individu dan kelompok memperoleh apa yang mereka
Lebih terperinciIII. KERANGKA PEMIKIRAN
III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Konsep Manajemen Strategi Strategi banyak digunakan untuk masa jangka panjang dalam menjalankan serangkaian kegiatan baik dalam hal bisnis
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. tak hanya mencakup penjualan terhadap barang atau jasa yang dihasilkan
9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pemasaran 2.1.1 Pengertian Pemasaran Pemasaran ( Marketing ) merupakan suatu rangkaian proses kegiatan yang tak hanya mencakup penjualan terhadap barang atau jasa yang dihasilkan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. jangka panjang adalah mempertahankan para pelanggan setia agar tetap loyal
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perusahaan pertama kali didirikan mempunyai tujuan. Masyarakat umum mengenalnya dengan istilah visi dan misi. Dalam upaya mencapai tujuan tersebut, perusahaan juga
Lebih terperinciPENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN PEMBERDAYAAN KARYAWAN TERHADAP PENINGKATAN KEPUASAN PELANGGAN PADA PT. TUNGGAL DARA INDONESIA DI WONOGIRI SKRIPSI
PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN PEMBERDAYAAN KARYAWAN TERHADAP PENINGKATAN KEPUASAN PELANGGAN PADA PT. TUNGGAL DARA INDONESIA DI WONOGIRI SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat
Lebih terperinciLANDASAN TEORI. memberikan informasi mengenai barang atau jasa dalam kaitannya dengan. memuaskan kebutuhan dan keinginan manusia.
II. LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Pemasaran Pemasaran adalah proses penyusunan komunikasi terpadu yang bertujuan untuk memberikan informasi mengenai barang atau jasa dalam kaitannya dengan memuaskan kebutuhan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. dicapai pada suatu periode tertentu dan mengukur seberapa jauh terjadinya
BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengukuran Kinerja Pengukuran merupakan upaya mencari informasi mengenai hasil yang dicapai pada suatu periode tertentu dan mengukur seberapa jauh terjadinya penyimpangan akibat
Lebih terperinciBab 2 Identifikasi Peluang Usaha Baru
K e w i r a u s a h a a n 8 Bab 2 Identifikasi Peluang Usaha Baru Mahasiswa diharapkan dapat memahami dan menguasai terkait pengidentifikasian peluang usaha baru B anyak peluang di dalam mengidentifikasi
Lebih terperinciPesaing adalah perusahaan yang mampu memenuhi kebutuhan pelanggan yang sama
BY : DIANA MA RIFAH Pesaing adalah perusahaan yang mampu memenuhi kebutuhan pelanggan yang sama Salah satu cara yang baik untuk menghadapi persaingan adalah melalui program pemasaran yang dirancang secara
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Tabel 1. Produk Domestik Bruto Berdasarkan Harga Konstan menurut Lapangan Usaha Tahun 2009
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu negara dengan pertumbuhan penduduk yang terus meningkat setiap tahunnya. Menurut data dari Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah penduduk
Lebih terperinciBAB VIII PENETAPAN HARGA
BAB VIII PENETAPAN HARGA Sebagai perusahaan berusaha untuk menumbuh keuntungan mereka, mereka sering fokus pada penurunan biaya produksi atau peningkatan permintaan produk. Dengan demikian, perusahaan-perusahaan
Lebih terperinciANALISIS KEBIJAKAN PERUSAHAAN DALAM MENENTUKAN STRATEGI PEMASARAN PADA PENERBIT PT. PABELAN DI SURAKARTA SKRIPSI
ANALISIS KEBIJAKAN PERUSAHAAN DALAM MENENTUKAN STRATEGI PEMASARAN PADA PENERBIT PT. PABELAN DI SURAKARTA SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan dalam Mencapai Derajat Sarjana-S1 Bidang Pendidikan
Lebih terperinciMarkets, Segments and Customer Value Lili Adi Wibowo Oce Ridwanudin
BB Markets, Segments and Customer Value Lili Adi Wibowo boswie2005@yahoo.com Oce Ridwanudin ocereeves@gmail.com Market & Competitive Space 1. Market and Strategies 2. Matching Need with Product Benefits
Lebih terperinciANALISIS LINGKUNGAN ORGANISASI
Smart In Leadership 1 ANALISIS LINGKUNGAN ORGANISASI 3.1. ALAT ANALISIS ORGANISASI Alat analisis yang masih cukup ampuh untuk mengetahui jatuh bangunnya suatu negara dikemukakan oleh Ibnu Khaldun pada
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Manajemen strategis adalah seperangkat keputusan manajerial dan tindakan yang menentukan kinerja jangka panjang dari perusahaani. Ini mencakup pemindaian lingkungan
Lebih terperinciMANAJEMEN PEMASARAN. Oleh kelompok 4: Amalya Liputo Juli Eka Pardede Afner Mengi Meify Pontororing. Published By Stefanikha69
MANAJEMEN PEMASARAN Oleh kelompok 4: Amalya Liputo Juli Eka Pardede Afner Mengi Meify Pontororing A. PENGERTIAN PEMASARAN Ada beberapa definisi mengenai pemasaran diantaranya adalah : a. Philip Kotler
Lebih terperinciBAB 2 KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS
BAB 2 KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS 2.1 Pemasaran (Marketing) Pemasaran adalah proses penyusunan komunikasi terpadu yang bertujuan untuk memberikan informasimengenai barang atau jasa dalam kaitannya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perusahaan dalam memasarkan produknya untuk mencari cara yang baru,
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perubahan cepat yang sering terjadi di dunia bisnis memaksa setiap perusahaan dalam memasarkan produknya untuk mencari cara yang baru, kreatif dan fleksibel dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang memiliki sumber daya yang terkuatlah yang akan bertahan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dewasa ini di dunia bisnis yang semakin maju dan berkembang, serta tingginya tingkat persaingan mengantarkan kepada suatu paradigma bahwa perusahaan yang memiliki
Lebih terperinciBAB II URAIAN TEORITIS. Fajrinur (2007) melakukan penelitian dengan judul Analisis Faktor-faktor
BAB II URAIAN TEORITIS A. Penelitian Terdahulu Fajrinur (2007) melakukan penelitian dengan judul Analisis Faktor-faktor yang Mendorong Wirausahawan Memulai Usaha Kecil (Studi Kasus Pada Pajak USU Kampus
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Perilaku Konsumen Perilaku konsumen merupakan interaksi dinamis antara afeksi dan kognisi, perilaku, dan lingkungannya dimana manusia melakukan kegiatan pertukaran dalam hidup
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Perencanaan Strategi Sistem dan Teknologi Informasi 2.1.1 Pengertian Perencanaan Strategis Perencanaan strategis, menurut Ward dan Peppard (2002, p462) adalah analisa
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. kesimpulan untuk menjawab tujuan pembelajaran studi kasus ini, yaitu :
BAB V PENUTUP 5.1. Kesimpulan Berdasarkan analisis pada bab sebelumnya, dapat ditarik beberapa kesimpulan untuk menjawab tujuan pembelajaran studi kasus ini, yaitu : 1. Mengenai situasi kompetisi dalam
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kemajuan teknologi informasi dan komunikasi di era globalisasi merupakan sebuah fenomena yang memberikan tantangan besar pagi perusahaan untuk terus bertumbuh
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI II.1. Strategi Pertumbuhan Pertumbuhan perusahaan tidak saja memiliki potensi pangsa pasar untuk meningkatkan profitabilitas perusahaan, tetapi juga mampu meningkatkan vitalitas perusahaan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Indonesia. 1 Mendiola B. Wiyawan, Kamus Brand, (Jakarta: Red & White Publishing, 2008), hal. 32
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemasaran modern dewasa ini tidak lagi hanya memasarkan produk yang berkualitas, menjual produk dengan harga yang murah, dan menempatkan produk yang mudah dijangkau
Lebih terperinciBERMAIN SEBAGAI SARANA PENGEMBANGAN KREATIVITAS ANAK USIA DINI
BERMAIN SEBAGAI SARANA PENGEMBANGAN KREATIVITAS ANAK USIA DINI Asep Ardiyanto PGSD FIP Universitas PGRI Semarang ardiyanto.hernanda@gmail.com Abstrak Bermain bagi anak usia dini adalah sesuatu yang sangat
Lebih terperincipilihan produsen - produsen loenpia baru yang berada di Kota Semarang karena kualitas rasa loenpianya memiliki perbedaan tersendiri. 4.2 Gambaran Umum
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Loenpia Mataram 481 4.1.1 Sejarah Loenpia Mataram 481 Sejarah berdirinya Loenpia Mataram 481 ini bermula ketika itu pemilik melihat bahwa makanan khas Kota
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. teknologi komunikasi dan informasi yang sentral. Usaha dalam bidang. serta guna memperoleh kualitas yang baik.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam memasuki era globalisasi yang semakin berkembang pesat maka persaingan yang terjadi di dalam dunia telekomunikasi juga semakin meningkat. Hal ini membawa
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
37 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Fokus Kajian dan Lokasi Penelitian Fokus kajian penelitian adalah mengevaluasi posisi perusahaan dibandingkan perusahaan pesaing dan mendapatkan strategi pemasaran
Lebih terperinciBAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis data di atas, kesimpulan dari analisis strategi yang
BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis data di atas, kesimpulan dari analisis strategi yang telah dilakukan adalah sebagai berikut: 1. Secara keseluruhan industri ini kurang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan dunia usaha dalam era globalisasi ekonomi sekarang ini, telah memicu suatu persaingan yang ketat dan sengit diantara perusahaanperusahaan yang
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan Kemajuan perekonomian mempengaruhi kehidupan masyarakat. Peningkatan status sosial dan ekonomi masyarakat berakibat pada perubahan perilaku dan gaya hidup
Lebih terperinci