PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MENULIS CERPEN DENGAN MEMANFAATKAN UNGKAPAN PROSES KREATIF SASTRAWAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MENULIS CERPEN DENGAN MEMANFAATKAN UNGKAPAN PROSES KREATIF SASTRAWAN"

Transkripsi

1 PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MENULIS CERPEN DENGAN MEMANFAATKAN UNGKAPAN PROSES KREATIF SASTRAWAN Arina Rohmawati 1) Wahyudi Siswanto 2) Roekhan 2) Jalan Semarang 5, Malang Telpon ABSTRAK: Secara umum, penelitian ini dilakukan untuk menghasilkan produk berupa bahan ajar menulis cerpen dengan memanfaatkan ungkapan proses kreatif sastrawan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui wujud, kemenarikan, dan kelayakan produk. Penelitian ini menggunakan metode penelitian pengembangan. Desain penelitian ini diadaptasi dari model penelitian Borg and Gall. Skor ratarata yang diperoleh mengenai kemenarikan yaitu 74,55%. Skor rata-rata yang diperoleh mengenai kelayakan bahan ajar sebesar 77,27%. Kata kunci: pengembangan bahan ajar, menulis cerpen, proses kreatif ABSTRACK: In general, this research is done to create a product in the form of short story writing instructional media by utilizing author s creative process expression. The aims of this research are knowing the form, the attractiveness, and the eligibility of the product. This research employs developmental research method. The research design is adapted from the Borg and Gall s research design model. Mean score of the attractiveness of short story instructional media equal to 74,55%. Mean score of the eligibility of the short story writing instructional media equal to 77,27%. Keyword: development of instructional media, short story writing, creative process Ahmadi (dalam Aminuddin, 1990: 156) menyatakan bahwa di dalam lingkup pendidikan dan pengajarannya, sastra dapat memberikan sejumlah hal yang menarik untuk kesempatan-kesempatan menulis esai, kritik, dan penulisan krearif. Pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) untuk jenjang SMA, terdapat kompetensi menulis cerpen berdasarkan pengalaman pribadi. Kompetensi tersebut harus dikuasai siswa kelas X pada semester 2. Diperlukan bahan ajar yang mendukung untuk mencapai kompetensi tersebut. Pada kegiatan menulis cerpen, siswa membutuhkan rangsangan untuk memunculkan ide. Pada kesempatan kali ini, peneliti berusaha menghasilkan produk yang bisa membuat siswa lebih mudah menulis, khususnya menulis cerpen. Hal ini dilatarbelakangi oleh pernyataan Siswanto (2008: 171) bahwa di lembaga pendidikan, penulisan kreatif sastra kurang mendapat perhatian khusus. Menulis karya sastra bagi siswa merupakan kegiatan yang sangat berat. Selain itu, Roekhan (1991: 5 14) juga menyebutkan bahwa daya kreativitas ditentukan oleh perpaduan tiga unsur penting, yaitu kemampuan berpikir kritis, kepekaan emosi, bakat, dan daya imajinasi. Ada empat tahapan kreativitas: (a) pemunculan ide, (b) pengembangan ide, (c) pelahiran ide, dan (d) penyempurnaan ide. Penelitian pengembangan bahan ajar ini mengacu pada landasan pemikiran pengembangan bahan ajar Mbulu dan Suhartono (2004: 2), yaitu (a) untuk 1) Arina Rohmawati adalah mahasiswa Universitas Negeri Malang (UM), Malang. Artikel ini diangkat dari Skripsi Sarjana Pendidikan, Program Sarjana Universitas Negeri Malang tahun ) Wahyudi Siswanto dan Roekhan adalah dosen di Jurusan Sastra Indonesia Universitas Negeri Malang sekaligus dosen pembimbing skripsi.

2 pembentukan kompetensi personel dan sosial, (b) kewajiban dan kewenangan pembelajar, (c) perkembangan IPTEK yang harus selalu diikuti, dan (d) adanya pengembangan kurikulum menuntut pula pengembangan bahan ajar. Selanjutnya, Pangarsa (2011) menyatakan bahwa bahan ajar atau materi pembelajaran (instructional materials) secara garis besar terdiri dari pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang harus dipelajari siswa dalam rangka mencapai standar kompetensi yang telah ditentukan. Berdsarkan hasil observasi pada tahap prapengembangan yang dilakukan pada subjek penelitian, yaitu siswa SMA Laboratorium UM kelas X, diketahui bahwa selama ini minat siswa terhadap pembelajaran menulis cerpen masih rendah. Hal itu disebabkan kelas tersebut adalah kelas heterogen. Di dalam kelas heterogen itu, hanya sebagian kecil siswa yang menaruh minat pada pembelajaran menulis cerpen. Dilihat dari minat siswa yang masih tergolong rendah, hasil belajar siswa pun kurang memuaskan. Oleh karena itu, peneliti melakukan pengembangan bahan ajar menulis cerpen untuk membantu siswa mencapai kompetensi dasar yang dimaksud. Secara umum, penelitian ini dilakukan untuk menghasilkan produk berupa bahan ajar menulis cerpen dengan memanfaatkan ungkapan proses kreatif sastrawan. Ungkapan proses kreatif sastrawan adalah pengakuan-pengakuan sastrawan mengenai tahap yang dilaluinya dalam menciptakan karya sastra, mulai dari mencari ide, mengembangkan ide menjadi cerpen, hingga memperbaiki karyanya. Ungkapan proses kreatif sastrawan Indonesia dapat diambil manfaatnya untuk pembelajaran sastra di sekolah. Manfaat tersebut berupa langkah-langkah atau teknik menulis cerpen. Langkah-langkah atau teknik menulis cerpen dari ungkapan proses kreatif sastrawan tersebut selanjutnya dipilah-pilah berdasarkan kegiatan sebelum menulis, kegiatan saat menulis, dan kegiatan setelah menulis. Langkah-langkah inilah yang kemudian diterapkan pada bahan ajar. Mengacu pada uraian di atas, maka penelitian ini bertujuan (1) menjelaskan wujud produk bahan ajar menulis cerpen berdasarkan ungkapan proses kreatif sastrawan, (2) mengetahui kemenarikan hasil pengembangan bahan ajar menulis cerpen untuk SMA kelas X Semester 2, dan (3) mengetahui kelayakan hasil pengembangan bahan ajar menulis cerpen untuk SMA kelas X Semester 2. METODE Penelitian ini menggunakan metode pengembangan. Model pengembangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah model prosedural atau bertahap yang mengadaptasi model desain penelitiann Borg and Gall. Seperti yang dikatakan oleh tim Puslitjaknov (2008: 8), model prosedural merupakan model yang bersifat deskriptif yaitu menunjukkan langkah-langkah yang harus diikuti untuk menghasilkan produk. Tahapan dalam metode penelitian pengembangan ini meliputi (1) tahap prapengembangan, (2) tahap pengembangan produk, (3) tahap uji coba, dan (4) tahap revisi akhir. Desain uji coba yang digunakan dalam penelitian pengembangan ini adalah desain uji ahli, uji praktisi,dan uji lapangan. Ahli yang dipilih dalam uji produk ini terdiri atas dua orang ahli dalam bidangnya, yaitu ahli penulisan cerpen dan ahli bahan ajar. Penentuan subjek ahli didasarkan pada kriteria (1) memiliki latar pendidikan Bahasa Indonesia, (2) bidang ahli yang dikuasai adalah penulisan

3 kreatif cerpen (ahli 1), dan (3) bidang ahli yang dikuasai adalah bahan ajar (ahli 2), dan (4) berpengalaman dalam bidang materi dan perancangan/pengembangan produk bahan ajar (ahli 2). Uji praktisi dilakukan pada guru mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas X SMA Laboratorium UM. Penentuan guru sebagai subjek uji coba praktisi dipilih melalui kriteria tertentu, yakni (1) memiliki latar pendidikan Bahasa Indonesia, dan (2) memiliki kompetensi di bidang pengajaran bahasa Indonesia. Selanjutnya uji coba dilakukan dengan siswa kelas X.1 SMA Laboratorium UM. Kegiatan uji coba dengan siswa bertujuan untuk mendapatkan komentar tentang kemenarikan dan kelayakan bahan ajar yang mereka baca. Data hasil uji coba berupa data deskriptif kualitatif dan kuantitatif. Data deskriptif kualitatif berupa data verbal mengenai komentar, saran/kritik dalam angket dan catatan ketika uji coba. Sedangkan data kuantitatif berupa skor yang terdapat pada angket terkait kelayakan dan kemenarikan bahan ajar yang dikembangkan. Data dikumpulkan dengan angket uji coba untuk ahli, praktisi, dan siswa terkait kelayakan dan kemenarikan bahan ajar. Selain itu, wawancara tidak terstruktur juga dilakukan untuk memperoleh data verbal berupa catatan dan komentar dari subjek uji coba. Data dianalisis dengan cara (1) mengumpulkan data verbal tertulis yang diperoleh dari angket penilaian, (2) mentranskrip data verbal lisan, (3) menghimpun, menyeleksi, dan mengklasifikasi data verbal tulis dan verbal lisan berdasarkan kelompok uji, dan (4) menganalisis data dan merumuskan simpulan analisis sebagai dasar untuk melakukan tindakan terhadap produk yang dikembangkan, yaitu direvisi atau diimplementasi. HASIL Deskripsi Produk Produk yang dihasilkan pada penelitian ini yaitu bahan ajar menulis cerpen berbentuk cetak untuk siswa SMA kelas X. Bahan ajar tersebut berisi materi, contoh, latihan, rangkuman, dan evaluasi. Materi yang disajikan cukup menarik karena diangkat dari ungkapan proses kreatif sastrawan. Urutan bab dalam bahan ajar tersebut diadaptasi dari langkah-langkah menulis kreatif sastrawan. Dilihat dari segi bahasa, bahan ajar ini menggunakan bahasa yang benar, komunikatif, dan dapat memotivasi siswa untuk membaca dan mempelajari bahan ajar. Dalam bahan ajar ini juga digunakan kata sapaan yang biasa digunakan siswa SMA. Kata-kata yang digunakan diusahakan yang dapat memotivasi siswa untuk belajar menulis cerpen. Kegrafikan bahan ajar meliputi sistematika dan tampilan bahan ajar. Komponen utama bahan ajar disusun secara berurutan. Urutan komponen tersebut yaitu mulai dari halaman sampul, kata pengantar, daftar isi, peta konsep, petunjuk penggunaan bahan ajar, materi, daftar rujukan, dan diakhiri dengan riwayat penulis. Tampilan bahan ajar berupa desain mengenai ukuran huruf, ukuran kertas, warna, dan gambar-gambar yang mendukung. Hasil Uji Coba Setelah produk awal selesai, langkah selanjutnya adalah melakukan validasi atau uji coba kepada ahli, praktisi, dan siswa. Uji coba ini melibatkan dua validator, yaitu ahli penulisan cerpen dan ahli bahan ajar. Ahli penulisan cerpen

4 yaitu dosen Sastra Indonesia yang memiliki gelar S2 dan berpengalaman mengajar selama 6 tahun. Sedangkan ahli bahan ajar yaitu dosen Sastra Indonesia yang memiliki gelar S3 dan berpengalaman mengajar selama 22 tahun. Uji coba dengan praktisi (guru) dilakukan dengan guru bahasa Indonesia di SMA Laboratorium UM. Praktisi memiliki gelar S1 dan berpengalaman mengajar selama 12 tahun. Sedangkan siswa adalah siswa kelas X.1 SMA Laboratorium UM. Kemenarikan bahan ajar dapat dilihat dari aspek tampilan bahan ajar dan aspek kebahasaan. Setelah diujicobakan kepada ahli, praktisi dan siswa, diperoleh skor dan beberapa catatan tentang kemenarikan bahan ajar yang dikembangkan. Berdasarkan hasil uji coba, dapat diketahui bahwa dari aspek kebahasaan masih memperoleh persentase rata-rata 68,74%. Artinya, bahasa bahan ajar tergolong cukup layak dan perlu direvisi. Kemenarikan bahan ajar juga dilihat dari aspek tampilan. Persentase rata-rata yang diperoleh sebesar 75,96%. Walaupun tergolong layak, tetapi masih perlu direvisi berdasarkan catatan-catatan yang diperoleh. Jika digabungkan dengan aspek kebahasaan, maka persentase rata-rata kemenarikan bahan ajar yaitu 74,55%. Berikut adalah catatan-catatan dari subjek uji coba. Ada beberapa hal yang harus direvsi dari aspek kemenarikan bahasa dan tampilan bahan ajar. Bahasa yang digunakan pada contoh-contoh, petunjuk, dan latihan seharusnya komunikatif. Kata kamu masih banyak digunakan sebagai sapaan kepada siswa. Sapaan tersebut terkesan kurang sopan. Untuk latihan, kalimat yang digunakan masih terkesan kaku karena selalu memamkai tanda seru. Tampilan bahan ajar ini masih perlu ditingkatkan kemenarikannya. Perlu diperbanyak visualnya karena siswa SMA lebih tertarik dengan gambar-gambar daripada deretan tulisan. Mereka lebih suka dengan bahan ajar yang berwarna. Selain itu, sampul juga perlu ditambah gambar siswa SMA agar menggambarkan bahwa pemakainya adalah siswa SMA. Gambar sastrawan juga perlu ditampilkan pada sampul untuk mendukung judul bahan ajar. Sedangkan ukuran dan jenis huruf belum standar. Artinya, jenis huruf terlalu indah sehingga sulit dibaca. Selain itu, ukuran huruf yang dipakai ada yang terlalu kecil. Dalam bahan ajar juga belum ada peta konsep mengenai subbab sehingga pembaca tidak bisa mengetahui gambaran isi tiap bab. Data hasil uji coba kelayakan bahan ajar dilihat dari beberapa aspek. Aspek-aspek tersebut yaitu (1) kelengkapan materi, (2) kedalaman materi, (3) keakuratan materi, (4) efektivitas dan efisiensi bahan ajar, (5) kebahasaan, (6) sistematika penulisan, dan (7) tampilan bahan ajar. Aspek kelengkapan materi memperoleh persentase rata-rata 75%. Aspek kedalaman materi memiliki persentase rata-rata kelayakan 71,29%. Persentase rata-rata yang diperoleh pada aspek keakuratan materi sebesar 68,75%. Aspek efektivitas dan efisiensi bahan ajar memperoleh persentase rata-rata 87,5%. Aspek kebahasaan memiliki persentase rata-rata kelayakan 71,52%. Persentase rata-rata yang diperoleh pada aspek sistematika penulisan sebesar 80,2%. Aspek tampilan bahan ajar memiliki persentase rata-rata kelayakan 75,96%. Jadi, persentase rata-rata yang diperoleh mengenai kelayakan bahan ajar sebesar 77,27%. Berikut adalah catatan-catatan yang diperoleh dari subjek uji coba. Catatan yang diperoleh pada aspek ini digunakan sebagai pedoman untuk memperbaiki kelayakan bahan ajar. Beberapa catatan tersebut, yaitu (a) isi kurang mendalam, (b) belajar menulis cerpen dari sastrawan terasa kurang karena hanya

5 dari satu sastrawan saja dan itu pun kurang diulas secara mendalam, (c) contoh yang disediakan cukup sulit dipahami tetapi penuh inspirasi dan motivasi, (d) langkah-langkah mengikuti langkah-langkah sastrawan, dan (e) latihan sebaiknya disajikan dari tingkat yang mudah ke sulit. Berdasarkan saran perbaikan dari ahli, praktisi, dan siswa, ada sejumlah revisi yang harus dilakukan. Revisi tersebut meliputi kemenarikan dan kelayakan bahan ajar. Revisi kemenarikan bahan ajar dilakukan pada aspek kebahasaan dan tampilan. Revisi kelayakan bahan ajar dilakukan pada aspek (1) kelengkapan materi, (2) kedalaman materi, (3) keakuratan materi, (4) kebahasaan, (5) sistematika penulisan, dan (6) tampilan bahan ajar. KAJIAN DAN SARAN Kajian Produk yang Telah Direvisi Bahan ajar yang dikembangkan berisi materi, contoh, latihan, rangkuman, dan evaluasi. Sesuai dengan kompetensi dasar, materi yang terdapat pada bahan ajar yaitu unsur intrinsik cerpen dan ungkapan proses kreatif sastrawan yang diambil manfaatnya sebagai langkah-langkah menulis cerpen. Materi yang disajikan yaitu tentang unsur intrinsik cerpen, pengertian, kutipan, dan manfaat ungkapan proses kreatif sastrawan. Unsur intrinsik cerpen perlu disajikan dalam bahan ajar karena berguna sebagai dasar menulis cerpen. Walaupun tidak dikupas mendalam, tetapi sudah cukup untuk bekal siswa. Pengertian ungkapan proses kreatif sastrawan juga disajikan untuk pemahaman awal agar siswa bisa menguasai materi berikutnya. Kutipan ungkapan proses kreatif yang disajikan dalam bahan ajar berfungsi sebagai pengetahuan siswa mengenai hal-hal yang dilakukan sastrawan selama proses menulis cerpen. Berdasarkan kutipan itu diperoleh manfaat berupa langkah-langkah menulis cerpen. Contoh yang disajikan dalam bahan ajar ada dua macam. Pertama, contoh yang disajikan sebelum latihan-latihan. Contoh tersebut bertujuan untuk memudahkan siswa mengerjakan latihan. Kedua, berupa contoh cerpen. Contoh cerpen yang disajikan diambil dari karya salah satu sastrawan Indonesia. contoh cerpen tersebut dipilih yang mudah dipahami siswa kelas X dan tidak mengandung SARA. Berdasarkan contoh cerpen itu, diharapkan siswa memiliki gambaran mengenai cerpen yang baik. Di dalam bahan ajar yang dikembangkan juga disertai latihan-latihan. Latihan-latihan tersebut diletakkan setelah materi dan contoh. Latihan digunakan untuk mengaplikasikan materi yang telah dikuasai. Pada setiap akhir bab dalam bahan ajar selalu disertai rangkuman. Rangkuman berisi tentang ringkasan materi yang harus dikuasai siswa pada setiap bab. Rangkuman tersebut dibentuk poin-poin yang berupa garis besar isi bab. Di dalam bahan ajar juga disajikan evaluasi. Evaluasi diletakkan pada bab terakhir. Evaluasi merupakan kegiatan menilai karya sendiri dan teman. Siswa bisa meminta komentar dari temannya mengenai cerpen yang telah mereka buat. Demikianlah isi dari bahan ajar yang dikembangkan. Isi bahan ajar tersebut dipilih dengan mengacu pada pernyataan Pangarsa (2011) bahwa bahan ajar atau materi pembelajaran (instructional materials) secara garis besar terdiri dari pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang harus dipelajari siswa dalam rangka mencapai standar kompetensi yang telah ditentukan.

6 Bahasa yang digunakan pun menggunakan bahasa Indonesia ragam formal yang komunikatif dan dapat memotivasi siswa. Kalimat yang digunakan disesuaikan dengan perkembangan siswa. Kata-kata motivasi juga disuguhkan pada bahan ajar. Kata sapaan yang digunakan tergolong sopan dan tidak memberi kesan ada jarak antara penulis dengan pembaca. Kata-kata motivasi disajikan secara menyeluruh. Di kata pengantar, katakata motivasi disajikan untuk merangsang semangat siswa untuk memulai membaca bahan ajar. Jika siswa sudah bersemangat ketika membaca halaman awal, maka mereka akan tertarik membaca halaman berikutnya. Pada latihanlatihan juga digunakan kata-kata yang memotivasi. Kata-kata motivasi ini bertujuan agar siswa merasa percaya diri bahwa mereka mampu menulis cerpen seperti sastrawan. Kata sapaan yang digunakan disesuaikan dengan perkembangan siswa SMA kelas X. Kata sapaan yang digunakan yaitu kalian. Berdasarkan saran yang diperoleh, sapaan ini lebih terkesan sopan daripada kata kamu. Pada contoh pun disajikan kata sapaan yang tidak mengandung unsur SARA. Kegrafikan bahan ajar terdiri atas sistematika dan tampilan bahan ajar. Sistematika penulisan, komponen utama bahan ajar disusun secara berurutan. Komponen tersebut dikategorikan sebagai bagian pendahuluan, bagian inti, dan bagian penutup. Tampilan bahan ajar berupa ukuran huruf, ukuran bidang cetak, warna, dan gambar-gambar yang mendukung bahan ajar. Penulisan bahan ajar harus sistematis agar dapat memudahkan proses pembelajaran. Sistematika penyajian bahan ajar terdiri atas (1) bagian pendahuluan yang meliputi sampul luar, sampul dalam, salam penulis, tinjauan kompetensi (standar kompetensi, kompetensi dasar, dan indikator), daftar isi, dan peta konsep, (2) bagian inti/isi bahan ajar yang berisi materi, teknik menulis cerpen, dan kegiatan siswa menulis cerpen berdasarkan tahapan dalam bahan ajar, (3) bagian penutup berisi penyuntingan cerpen, refleksi, evaluasi pembelajaran menulis cerpen, daftar rujukan, dan tentang penulis. Bagian pendahuluan bahan ajar dibuat menarik dan bermakna. Pada sampul luar terdapat foto ketujuh sastrawan dan ada gambar siswa SMA sedang menulis. Foto ketujuh sastrawan bertujuan untuk menunjukkan bahwa bahan ajar mengandung materi dari ungkapan proses kreatif ketujuh sastrawan itu. Sedangkan gambar siswa SMA yang sedang menulis menunjukkan bahwa pemakai bahan ajar ini adalah siswa SMA. Sampul dalam berisi judul bahan ajar dan sasaran pemakai produk. Salam penulis merupakan kata pengantar dari penulis. Di dalamnya terdapat kata-kata motivasi yang diambil dari sebuah iklan. Ada Apa dalam Bahan Ajar memuat tinjauan kompetensi, yaitu standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator, dan manfaat bahan ajar. Tinjauan kompetensi merupakan tahap pertama dalam penulisan bahan ajar. Daftar isi berisi nama bab dan subbab dalam bahan ajar yang disertai dengan nomor halaman untuk memudahkan pembaca mencari langsung bagian yang akan dibaca/dipelajari. Peta konsep berisi gambaran isi bahan ajar. Gambaran tersebut meliputi gambaran isi bab dan subbab. Dari peta konsep, pembaca dapat mengetahui inti dari bahan ajar yang dikembangkan. Setelah peta konsep, ada petunjuk penggunaan bahan ajar. Petunjuk ini berguna untuk pembaca agar dapat menggunakan bahan ajar dan mencapai target yang ada dalam bahan ajar.

7 Di bagian inti ada lima bab yang harus dikuasai siswa. Pada tiap bab itu ada kegiatan awal, inti, dan akhir, kecuali pada bab 1. Tiap bab itu diberi nama Bab karena merupakan nama standar pada buku teks. Untuk isi tiap bab sudah dijelaskan di atas. Kegiatan awal berupa kegiatan apersepsi sebagai dasar untuk menerima materi pada kegiatan inti. Kegiatan inti berupa kegiatan pokok yang sangat penting dilakukan. Di kegiatan inti inilah siswa dituntut menguasai materi lebih dalam beserta praktiknya. Sedangkan kegiatan lanjutan merupakan kegiatan yang dilakukan sebagai pijakan untuk melangkah ke bab berikutnya. Bagian penutup pada bahan ajar ini berisi penyuntingan cerpen, refleksi, dan evaluasi pembelajaran. Siswa melakukan kegiatan memperbaiki cerpen. Setelah itu, siswa melakukan refleksi dan evaluasi dengan guru mengenai pembelajaran yang dilakukan. Selain itu, gambar sastrawan juga diletakkan di sampul belakang. Hal ini juga bertujuan agar orang yang melihat dapat mengetahui bahwa buku tersebut berkaitan erat dengan ketujuh sastrawan tersebut. Selain gambar sastrawan, pada sampul belakang ada sedikit uraian mengenai isi bahan ajar. Jenis dan ukuran huruf yang dipakai untuk menyajian materi adalah Book Antiqua dengan ukuran 11 pt dan JustOldFashion 12 pt yang terkesan menarik tetapi masih memperhatikan standar BSNP (2007). Ukuran ini tidak terlalu besar dan tidak terlalu kecil. Jenis huruf ini dipilih yang mudah dibaca dan tidak terlalu indah atau artistik. Huruf yang terlalu indah sulit untuk dibaca sehingga menghalangi penyampaian materi. Hal ini sesuai dengan pernyataan Arsyad (2009: 91) bahwa beberapa cara yang digunakan untuk menarik perhatian pada media berbasis teks adalah warna, huruf, dan kotak. Huruf yang dicetak tebal atau yang dicetak miring memberikan penekanan pada kata-kata kunci atau judul. Bahan ajar ini ditampilkan secara verbal dan visual. Tujuannya untuk membantu penyampaian materi dengan lebih menarik dan mudah ditangkap oleh siswa. Hal ini sesuai dengan pendapat Muslich (2010: 229) bahwa penyajian visual ini selain dapat membantu penyajian verbal juga dapat mempercepat pemahaman siswa sasaran secara utuh. Oleh karena itu, penyajian visual ini harus sistematis, cermat, dan sederhana sehingga benar-benar bisa mencerminkan permasalahan yang sedang dibicarakan. Visual yang disajikan dalam bahan ajar ini yaitu gambar-gambar, tabel, dan bagan yang mengilustrasikan dan mendukung materi. Ukuran kertas yang digunakan untuk mencetak bahan ajar ini adalah A4 (210 mm x 297 mm). Penggunaan ukuran A4 ini dengan alasan kemenarikan dan efisiensi. Ukuran kertas ini juga sesuai dengan standar dari BSNP (2007). Pemilihan ini juga didasarkan atas pertimbangan penambahan ilustrasi, tabel, bagan dan sebagainya. Ukuran ini juga berpengaruh terhadap tata letak penulisan yang dibuat harmonis. Kombinasi warna dalam bahan ajar ini secara umum didominasi oleh warna biru. Pertimbangan warna biru tersebut adalah peneliti menganggap warna tersebut dapat mewakili warna seragam SMA/MA sehingga menarik siswa untuk membaca dan mempelajari bahan ajar ini. Warna bahan ajar dipiih dengan mempertimbangkan pendapat Arsyad (2009: 112) bahwa warna merupakan unsur visual yang penting, tetapi ia harus digunkan dengan hati-hati untuk memperoleh dampak yang baik. Warna digunakan untuk memberi kesan pemisahan atau penekanan, atau untuk membangun keterpaduan.

8 Berdasarkan hasil uji coba, kemenarikan bahan ajar tergolong cukup dan perlu direvisi. Kemenarikan bahan ajar dilihat dari aspek kebahasaan dan aspek tampilan bahan ajar. Skor rata-rata yang diperoleh mengenai kemenarikan yaitu 74,55%. Catatan yang diperoleh dari subjek uji coba perlu diterapkan untuk perbaikan bahan ajar. Catatan mengenai kemenarikan bahan ajar tersebut yiatu mengenai kebahasaan dan tampilan. Berdasarkan catatan dari subjek uji coba, maka bahan ajar pun diperbaiki. Perbaikan pada aspek kebahasaan dilakukan agar materi bisa tersampaikan dengan lancar. Pada aspek tampilan juga diperbaiki untuk memotivasi siswa untuk mempelajari bahan ajar. Perbaikan-perbaikan tersebut dilakukan dengan tujuan menyempurnakan bahan ajar yang dikembangkan sebelum diterapkan ke lapangan. Kelayakan bahan ajar dilihat dari aspek kelengkapan materi, kedalaman materi, keakuratan materi, efektivitas dan efisiensi bahan ajar, kebahasaan, sistematika penulisan, dan tampilan bahan ajar. Skor rata-rata yang diperoleh mengenai kelayakan bahan ajar sebesar 77,27%. Artinya, bahan ajar tergolong layak dan dapat diimplementasikan. Selain skor, juga didapat saran perbaikan mengenai kemenarikan dan kelayakan bahan ajar. Saran perbaikan itu digunakan sebagai landasan menyempurnakan bahan ajar. Walaupun tergolong layak, bahan ajar perlu diperbaiki pada beberapa aspek. Subaspek yang memperoleh skor kurang dari 75% harus direvisi berdasarkan catatan-catatan yang diperoleh dari subjek uji coba. Subaspek yang perlu direvisi yaitu (a) kesesuaian contoh-contoh dan latihan-latihan dengan kebutuhan siswa, (b) kesesuaian contoh dengan prinsip penulisan cerpen, (c) bahasa yang digunakan dalam contoh, dan (d) desain sampul. Berdasarkan catatan yang diperoleh, bahan ajar perlu diperbaiki agar lebih layak. Perbaikan yang paling menonjol terletak pada tampilan. Produk awal yang diujikan mendapat kritikan bahwa visual kurang ditata secara harmonis. Ukuran dan jenis huruf pun masih tergolong sulit untuk dibaca. Bahasa yang digunakan juga masih ada yang kaku. Kelayakan contoh dan latihan juga perlu diperbaiki. Oleh karena itu, bahan ajar diperbaiki dengan mengacu dari komentar dan saran yang diperoleh dari subjek uji coba. Bahan ajar yang dikembangkan memiliki kelebihan dan kelemahan. Kelebihan bahan ajar ini adalah terdapat kata-kata motivasi yang bisa membangkitkan semangat siswa. Bahan ajar ini berbeda dengan bahan ajar lainnya yang telah dikembangkan sebelumnya. Bahan ajar ini dikembangkan dengan memanfaatkan ungkapan proses kreatif sastrawan. Siswa bisa menulis cerpen dengan meniru teknik yang digunakan sastrawan. Manfaat ungkapan proses kreatif sastrawan itu selanjutnya dijadikan langkah-langkah menulis cerpen bagi siswa. Kelemahan bahan ajar ini yaitu hanya terbatas pada satu kompetensi dasar. Sasarannya pun hanya siswa SMA kelas X. Selain itu, bahan ajar ini juga belum dicobakan kepada siswa. Jadi, untuk kelayakan bahan ajar masih terbatas pada aspek kelengkapan materi, kedalaman materi, keakuratan materi, efektivitas dan efisiensi bahan ajar, kebahasaan, sistematika penulisan, dan tampilan bahan ajar. Oleh karena itu, belum diketahui mengenai kemudahan atau kesulitan siswa mempelajari bahan ajar ini.

9 Saran Berkaitan dengan penelitian pengembangan bahan ajar yang dilakukan oleh peneliti, terdapat saran-saran yang ditujukan kepada beberapa pihak. Guru disarankan untuk dapat memanfaatkan bahan ajar menulis cerpen berjudul Belajar Menulis Cerpen dari Sastrawan dengan optimal. Guru dapat membaca dan mempelajari bahan ajar terlebih dahulu sebelum dierikan kepada siswa. Peneliti lain bisa merevisi atau menyempurnakan lebih lanjut jika ditemukan kelemahankelemahan. Peneliti lain dan penulis bahan ajar diharapkan mampu mengembangkan bahan ajar bahasa Indonesia menjadi lebih baik untuk memenuhi kebutuhan siswa yang semakin banyak dan sesuai dengan tuntutan perkembangan kurikulum yang ada. Selain itu, peneliti lain juga disarankan melihat sampai ke keefektivitasan bahan ajar yang dikembangkan. Oleh karen itu, perlu adanya uji coba lapangan dengan cara menerapkan bahan ajar kepada siswa. Bahan ajar menulis cerpen dengan memanfaatkan ungkapan proses kreatif sastrawan dapat disebarluaskan melalui jurnal penelitian, dan forum MGMP Bahasa Indonesia. Bahan ajar ini juga bisa ditambahi dengan strategi pembelajaran yang efektif dengan nuansa baru atau pendekatan baru. Bahan ajar juga bisa dibuat lebih interaktif dan lebih menarik lagi. Untuk alokasi waktu pembelajaran juga perlu diperhatikan kesesuaiannya dengan kedalaman materi. Produk yang dikembangkan juga sebaiknya diterapkan pada siswa untuk mengetahui kesulitankesulitan yang dihadapi siswa saat memakai produk. DAFTAR RUJUKAN Aminuddin Sekitar Masalah Sastra: Beberapa Prinsip dan Pengembangannya. Malang: Yayasan Asih Asah Asuh Malang. Arsyad, Azhar Media Pembelajaran. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada. BSNP Instrumen 3 Butir Penilaian Kegrafikan SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA, SMK. BSNP (CD-ROM: BSNP, 2007). Mbulu, Joseph & Suhartono Pengembangan Bahan Ajar. Malang: Elang Mas. Muslich, Masnur Text Book Writing: Dasar-Dasar Pemahaman, Penulisan, dan Pemakaian Buku Teks. Jogyakarta: Ar-Ruzz Media. Pangarsa, Azis Tata Pengembangan Bahan Ajar. (Online), ( diakses 25 September Roekhan Menulis Kreatif: Dasar-dasar dan Petunjuk Penerapannya. Malang: Yayasan Asah Asih Asuh Malang. Siswanto, Wahyudi Pengantar Teori Sastra. Jakarta: PT Gramedia. Tim Puslitjaknov Metode Penelitian Pengembangan. (Online), ( b_pembelajaran.pdf), diakses 21 September 2011.

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MENULIS KREATIF CERPEN UNTUK SISWA SMA

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MENULIS KREATIF CERPEN UNTUK SISWA SMA PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MENULIS KREATIF CERPEN UNTUK SISWA SMA Oleh Deasy Mayasari 1 Abdul Syukur Ghazali 2 Bustanul Arifin 2 E-mail: deasym@ymail.com Universitas Negeri Malang, Jalan Semarang No. 5 Malang

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MEMBACA DAN MENULIS TEKS PERCAKAPAN UNTUK SISWA KELAS V SD ARTIKEL OLEH SITI NURHASANAH NIM

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MEMBACA DAN MENULIS TEKS PERCAKAPAN UNTUK SISWA KELAS V SD ARTIKEL OLEH SITI NURHASANAH NIM PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MEMBACA DAN MENULIS TEKS PERCAKAPAN UNTUK SISWA KELAS V SD ARTIKEL OLEH SITI NURHASANAH NIM 107211402893 UNIVERSITAS NEGERI MALANG FAKULTAS SASTRA JURUSAN SASTRA INDONESIA PRODI

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL BERMUATAN KARAKTER PADA MATERI JURNAL KHUSUS

PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL BERMUATAN KARAKTER PADA MATERI JURNAL KHUSUS PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL BERMUATAN KARAKTER PADA MATERI JURNAL KHUSUS Ike Evi Yunita Program Studi Pendidikan Akuntansi, Jurusan Pendidikan Ekonomi, Fakultas Ekonomi, Universitas

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MENULIS CERPEN DENGAN KONVERSI TEKS UNTUK SISWA KELAS VII SMP

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MENULIS CERPEN DENGAN KONVERSI TEKS UNTUK SISWA KELAS VII SMP Tersedia secara online EISSN: 2502-471X Jurnal Pendidikan: Teori, Penelitian, dan Pengembangan Volume: 1 Nomor: 7 Bulan Juli Tahun 2016 Halaman: 1330 1336 PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MENULIS CERPEN DENGAN

Lebih terperinci

Ika Santia 1, Jatmiko 2 Pendidikan matematika, Universitas Nusantara PGRI Kediri 1 2.

Ika Santia 1, Jatmiko 2 Pendidikan matematika, Universitas Nusantara PGRI Kediri 1 2. Santia dan Jatmiko, Pengembangan Modul Pembelajaran Matematika... 11 Pengembangan Modul Pembelajaran Matematika Berdasarkan Proses Berpikir Relasional Dalam Upaya Meningkatkan Kemampuan Menyelesaikan Masalah

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MEMAHAMI CERPEN DENGAN ADAPTASI STRATEGI SQ3R UNTUK SISWA KELAS X SMA

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MEMAHAMI CERPEN DENGAN ADAPTASI STRATEGI SQ3R UNTUK SISWA KELAS X SMA PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MEMAHAMI CERPEN DENGAN ADAPTASI STRATEGI SQ3R UNTUK SISWA KELAS X SMA Lailatul Magfiroh 1 Wahyudi Siswanto 2 Yuni Pratiwi 2 Email: lailatul_m4gfiroh@yahoo.com Universitas Negeri

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BUKU BERJENDELA SEBAGAI PENDUKUNG IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN BERBASIS SCIENTIFIC APPROACH PADA MATERI JURNAL KHUSUS

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BUKU BERJENDELA SEBAGAI PENDUKUNG IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN BERBASIS SCIENTIFIC APPROACH PADA MATERI JURNAL KHUSUS PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BUKU BERJENDELA SEBAGAI PENDUKUNG IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN BERBASIS SCIENTIFIC APPROACH PADA MATERI JURNAL KHUSUS Elvas Sugianto Efendhi Program Studi Pendidikan Akuntansi, Jurusan

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MEMBACA DAN MENULIS NASKAH DRAMA TERINTEGRASI SISWA SMP/MTs KELAS VIII

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MEMBACA DAN MENULIS NASKAH DRAMA TERINTEGRASI SISWA SMP/MTs KELAS VIII PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MEMBACA DAN MENULIS NASKAH DRAMA TERINTEGRASI SISWA SMP/MTs KELAS VIII Ratna Mega Sari 1 Nurhadi 2 Kusubakti Andajani 2 Email: nana.hehe@rocketmail.com Universitas Negeri Malang

Lebih terperinci

Dina Merdeka Citraningrum. Pengembangan Bahan Ajar... Halaman Volume 1, No. 2, September 2016

Dina Merdeka Citraningrum. Pengembangan Bahan Ajar... Halaman Volume 1, No. 2, September 2016 Dina Merdeka Citraningrum. Pengembangan Bahan Ajar... Halaman 130 139 Volume 1, No. 2, September 2016 PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MENYIMAK-BERBICARA UNTUK SISWA SMP DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL Dina Merdeka

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR FISIKA BERBASIS SAINS TEKNOLOGI MASYARAKAT POKOK BAHASAN GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK UNTUK KELAS X SMAN 10 MALANG

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR FISIKA BERBASIS SAINS TEKNOLOGI MASYARAKAT POKOK BAHASAN GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK UNTUK KELAS X SMAN 10 MALANG PENGEMBANGAN BAHAN AJAR FISIKA BERBASIS SAINS TEKNOLOGI MASYARAKAT POKOK BAHASAN GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK UNTUK KELAS X SMAN 10 MALANG Ratri Agustina, Kadim Masjkur, dan Subani Universitas Negeri Malang

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MENULIS PUISI BERBASIS TAYANGAN ACARA TELEVISI UNTUK SISWA KELAS VIII

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MENULIS PUISI BERBASIS TAYANGAN ACARA TELEVISI UNTUK SISWA KELAS VIII PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MENULIS PUISI BERBASIS TAYANGAN ACARA TELEVISI UNTUK SISWA KELAS VIII Oleh: Idrus Nasinha 1 Wahyudi Siswanto 2 Muakibatul Hasanah 3 Email: naszinsky@gmail.com Universitas

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN BILANGAN BULAT DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL UNTUK SISWA KELAS IV SD/MI

PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN BILANGAN BULAT DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL UNTUK SISWA KELAS IV SD/MI PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN BILANGAN BULAT DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL UNTUK SISWA KELAS IV SD/MI Moh. Shofan 1 Cholis Sa dijah 2 Slamet 3 FMIPA, Universitas Negeri Malang, Jalan Semarang No 5 Malang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENGEMBANGAN DAN PEMBAHASAN. prosedur pengembangan Borg dan Gall. Adapun langkah-langkah yang digunakan

BAB IV HASIL PENGEMBANGAN DAN PEMBAHASAN. prosedur pengembangan Borg dan Gall. Adapun langkah-langkah yang digunakan 42 BAB IV HASIL PENGEMBANGAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Pengembangan Penelitian dan pengembangan yang dilakukan peneliti menggunakan prosedur pengembangan Borg dan Gall. Adapun langkah-langkah yang digunakan

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MENULIS PUISI UNTUK SISWA SMP KELAS VIII BERBASIS MULTIMEDIA INTERAKTIF

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MENULIS PUISI UNTUK SISWA SMP KELAS VIII BERBASIS MULTIMEDIA INTERAKTIF PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MENULIS PUISI UNTUK SISWA SMP KELAS VIII BERBASIS MULTIMEDIA INTERAKTIF Zeny Dwi Cahyanto 1) Maryaeni 2) Azizatuz Zahro 2) E-mail zenyreog@gmail.com Universitas Negeri Malang

Lebih terperinci

Nikmatu Rohma Universitas Negeri Malang

Nikmatu Rohma Universitas Negeri Malang PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN KUIS INTERAKTIF BERBASIS KOMPUTER UNTUK KETERAMPILAN MEMBACA BAHASA JERMAN KELAS XI IPS 4 SMA NEGERI 1 DAMPIT TAHUN AJARAN 2011/2012 Nikmatu Rohma Universitas Negeri Malang

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA UNTUK MODEL PEMBELAJARAN GRUP INVESTIGASI PADA MATERI TRIGONOMETRI KELAS XI IPA MA MUHAMMADIYAH I MALANG

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA UNTUK MODEL PEMBELAJARAN GRUP INVESTIGASI PADA MATERI TRIGONOMETRI KELAS XI IPA MA MUHAMMADIYAH I MALANG PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA UNTUK MODEL PEMBELAJARAN GRUP INVESTIGASI PADA MATERI TRIGONOMETRI KELAS XI IPA MA MUHAMMADIYAH I MALANG Supiatun, Sri Mulyati, Erry Hidayanto Universitas Negeri Malang

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN MEMPRODUKSI TEKS CERPEN BERSUMBER DARI MAJALAH REMAJA UNTUK SISWA SMA/SMK

PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN MEMPRODUKSI TEKS CERPEN BERSUMBER DARI MAJALAH REMAJA UNTUK SISWA SMA/SMK Tersedia secara online EISSN: 2502-471X Jurnal Pendidikan: Teori, Penelitian, dan Pengembangan Volume: 1 Nomor: 4 Bulan April Tahun 2016 Halaman: 717 725 PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN MEMPRODUKSI TEKS

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MENULIS TEKS FABEL DENGAN MACROMEDIA FLASH BAGI SISWA SMP

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MENULIS TEKS FABEL DENGAN MACROMEDIA FLASH BAGI SISWA SMP Tersedia secara online EISSN: 2502-471X Jurnal Pendidikan: Teori, Penelitian, dan Pengembangan Volume: 1 Nomor: 7 Bulan Juli Tahun 2016 Halaman: 1323 1329 PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MENULIS TEKS FABEL

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN PEMBELAJARAN MEMBACA KELAS VII SMP

PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN PEMBELAJARAN MEMBACA KELAS VII SMP PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN PEMBELAJARAN MEMBACA KELAS VII SMP Nila Maulana 1 Imam Agus Basuki 2 Bustanul Arifin 3 Universitas Negeri Malang Jalan Semarang No. 5 Malang Email: nila_maulana@yahoo.co.id

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS EXE PADA TEKS EKSPLANASI SISWA KELAS VIII SMP DI K0TA MALANG

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS EXE PADA TEKS EKSPLANASI SISWA KELAS VIII SMP DI K0TA MALANG PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS EXE PADA TEKS EKSPLANASI SISWA KELAS VIII SMP DI K0TA MALANG Lyna Fajriyatul Aini Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indnesia Abstrak:Pada zaman ini bidang pembejalaran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 16 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode dan Pendekatan Penelitian Metode yang akan digunakan pada penelitian ini adalah metode kuantitatif. Pada penelitian ini digunakan instrumen penelitian yang menghasilkan

Lebih terperinci

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI DENGAN MEDIA GAMBAR PADA SISWA KELAS V SDN SAWOJAJAR V KOTA MALANG

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI DENGAN MEDIA GAMBAR PADA SISWA KELAS V SDN SAWOJAJAR V KOTA MALANG PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI DENGAN MEDIA GAMBAR PADA SISWA KELAS V SDN SAWOJAJAR V KOTA MALANG Dwi Sulistyorini Abstrak: Dalam kegiatan pembelajaran menulis, siswa masih banyak mengalami kesulitan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian dilakukan dengan menerapkan pendekatan penelitian dan pengembangan (Research and Development). Menurut Halimah (2009) dalam proses pelaksanaannya,

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA UNTUK PEMBELAJARAN YANG MENGGUNAKAN MODEL GROUP INVESTIGATION PADA MATERI RELASI DAN FUNGSI

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA UNTUK PEMBELAJARAN YANG MENGGUNAKAN MODEL GROUP INVESTIGATION PADA MATERI RELASI DAN FUNGSI PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA UNTUK PEMBELAJARAN YANG MENGGUNAKAN MODEL GROUP INVESTIGATION PADA MATERI RELASI DAN FUNGSI Furintasari Setya Astuti, Sri Mulyati Universitas Negeri Malang E-mail: furintasari.sa@gmail.com

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULISKAN KEMBALI CERITA YANG PERNAH DIBACA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 01 TUREN DENGAN MEDIA KOMIK

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULISKAN KEMBALI CERITA YANG PERNAH DIBACA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 01 TUREN DENGAN MEDIA KOMIK PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULISKAN KEMBALI CERITA YANG PERNAH DIBACA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 01 TUREN DENGAN MEDIA KOMIK Oleh: Rahmat Mahmudi 1 Mudjianto 2 Heri Suwignyo 3 Email: Sastra_ground2@yahoo.co.id

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MENULIS TEKS EKSPOSISI BERBASIS STRATEGI PEMODELAN UNTUK SISWA KELAS X SMA

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MENULIS TEKS EKSPOSISI BERBASIS STRATEGI PEMODELAN UNTUK SISWA KELAS X SMA PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MENULIS TEKS EKSPOSISI BERBASIS STRATEGI PEMODELAN UNTUK SISWA KELAS X SMA Konradus Silvester Jenahut Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia Pascasarjana Unisma silvesterjenahut@gmail.com

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF UNTUK PEMBELAJARAN MENULIS TEKS CERPEN

PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF UNTUK PEMBELAJARAN MENULIS TEKS CERPEN PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF UNTUK PEMBELAJARAN MENULIS TEKS CERPEN Anisa Ulfah (Corresponding Author) PBSI Universitas Islam Darul Ulum Lamongan Jl. Airlangga 03, Sukodadi, Lamongan, Kabupaten Lamongan,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Kajian Pengembangan Modul Pembelajaran Fisika

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Kajian Pengembangan Modul Pembelajaran Fisika 59 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Kajian Pengembangan Modul Pembelajaran Fisika Penelitian pengembangan modul pembelajaran Fisika berbasis scientific approach yang dilakukan meliputi tahapan:

Lebih terperinci

Seminar Nasional Hasil Penelitian Universitas Kanjuruhan Malang 2017

Seminar Nasional Hasil Penelitian Universitas Kanjuruhan Malang 2017 PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MATERI MENCERNA (MENYIMAK CERITA ANAK) BERBASIS CERITA ANAK MAJALAH BOBO PADA SISWA KELAS VI MI DARUN NAJAH 1 JATIREJO MOJOKERTO Eka Nurjanah, Dhikrul Hakim Universitas Pesantren

Lebih terperinci

BAB III METODE PENGEMBANGAN

BAB III METODE PENGEMBANGAN BAB III METODE PENGEMBANGAN A. Metode Pengembangan Metode yang digunakan dalam pengembangan ini adalah metode penelitian dan pengembangan atau Research and Development (R&D). Metode penelitian dan pengembangan

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERPIDATO UNTUK SISWA SMP/MTs. Sriwijayanti *

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERPIDATO UNTUK SISWA SMP/MTs. Sriwijayanti * PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERPIDATO UNTUK SISWA SMP/MTs Sriwijayanti * Abstract : This research and development is motivated by the facts. One of them is writing and speaking is a productive and expressive

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Dalam penelitian diperlukan suatu metode dan teknik penelitian yang sesuai dengan masalah yang diteliti sehingga hasil penelitian dapat dipertanggungjawabkan.

Lebih terperinci

Pengembangan Lembar Kerja Siswa (LKS) IPA Berbasis Multiple Intelligences Pada Materi Suhu dan Perubahannya di Kelas VII

Pengembangan Lembar Kerja Siswa (LKS) IPA Berbasis Multiple Intelligences Pada Materi Suhu dan Perubahannya di Kelas VII Pengembangan Lembar Kerja Siswa (LKS) IPA Berbasis Multiple Intelligences Pada Materi Suhu dan Perubahannya di Kelas VII Maria Silalahi 1), Hidayat ), Wawan Kurniawan 3) 1 Mahasiswa S1 Pendidikan Fisika

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MODEL BAHAN AJAR TEKS LAPORAN HASIL OBSERVASI UNTUK SISWA SMK KELAS X

PENGEMBANGAN MODEL BAHAN AJAR TEKS LAPORAN HASIL OBSERVASI UNTUK SISWA SMK KELAS X PENGEMBANGAN MODEL BAHAN AJAR TEKS LAPORAN HASIL OBSERVASI UNTUK SISWA SMK KELAS X Eva Dewi Purwitasari Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia ABSTRAK:. Tujuan penelitian ini adalah menghasilkan

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MODUL PENGAYAAN TEMA SELALU BERHEMAT ENERGI BAGI SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR SE GUGUS 2 KECAMATAN NGANTANG

PENGEMBANGAN MODUL PENGAYAAN TEMA SELALU BERHEMAT ENERGI BAGI SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR SE GUGUS 2 KECAMATAN NGANTANG PENGEMBANGAN MODUL PENGAYAAN TEMA SELALU BERHEMAT ENERGI BAGI SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR SE GUGUS 2 KECAMATAN NGANTANG Sisca Wulandari 1, Sukamti 2, dan Dimyati 3 Mahasiswa S2 Pendidikan Dasar Pascasarjana

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. SMA mencakup beberapa prosedur pengembangan. Langkah-langkah. pengembangan bahan ajar adalah sebagai berikut:

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. SMA mencakup beberapa prosedur pengembangan. Langkah-langkah. pengembangan bahan ajar adalah sebagai berikut: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Cara Pengembangan Penelitian pengembangan modul Hidrosfer sebagai Sumber Kehidupan dengan pendekatan saintifik untuk pembelajaran geografi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kemanusiaan untuk bermasyarakat dan menjadi manusia yang sempurna. Menurut

BAB I PENDAHULUAN. kemanusiaan untuk bermasyarakat dan menjadi manusia yang sempurna. Menurut BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan sarana menumbuh kembangkan potensi kemanusiaan untuk bermasyarakat dan menjadi manusia yang sempurna. Menurut Sahertian (2008: 26) pendidik

Lebih terperinci

Muhammad Sugiantoro* Dra. Arbaiyah Prantiasih, M.Si.** Hj. Yuniastuti, SH.M.Pd.**

Muhammad Sugiantoro* Dra. Arbaiyah Prantiasih, M.Si.** Hj. Yuniastuti, SH.M.Pd.** Pengembangan Media CD Interaktif pada Materi Ajar Substansi Konstitusi Negara Kesatuan Republik Indonesia dalam Upaya Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Kelas X KPR di SMK Negeri 11 Malang The development

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MANDIRI BERBASIS MULTIMEDIA POKOK BAHASAN GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA SMA KELAS X

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MANDIRI BERBASIS MULTIMEDIA POKOK BAHASAN GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA SMA KELAS X PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MANDIRI BERBASIS MULTIMEDIA POKOK BAHASAN GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA SMA KELAS X Cahya Prasetya, Widjianto, Mudjihartono Universitas Negeri

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR KETERAMPILAN BERBAHASA INDONESIA UNTUK SISWA SMA KELAS X ABSTRACT PENDAHULUAN

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR KETERAMPILAN BERBAHASA INDONESIA UNTUK SISWA SMA KELAS X ABSTRACT PENDAHULUAN PENGEMBANGAN BAHAN AJAR KETERAMPILAN BERBAHASA INDONESIA UNTUK SISWA SMA KELAS X Farida Haryati 1, Mujiyono Wiryotinoyo 2, Sudaryono 2 1 SMA N 1 Kota Jambi, 2 Universitas Jambi ABSTRACT This article is

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) IPA BERBASIS PENDEKATAN SCIENTIFIC. Norma Dewi Shalikhah

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) IPA BERBASIS PENDEKATAN SCIENTIFIC. Norma Dewi Shalikhah PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) IPA BERBASIS PENDEKATAN SCIENTIFIC Norma Dewi Shalikhah ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk: 1) mengembangkan LKS IPA berbasis pendekatan scientific pada materi

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan model materi ajar sintaksis

BAB 3 METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan model materi ajar sintaksis 103 BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan model materi ajar sintaksis berbasis linguistik fungsional yang cocok bagi mahasiswa Jurusan Bahasa dan Sastra

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN. model pengembangan Research and Development (R&D) yang dikembangkan

BAB III METODE PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN. model pengembangan Research and Development (R&D) yang dikembangkan 39 BAB III METODE PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN 3.1 Model Penelitian Pengembangan Penelitian yang dilakukan berupa penelitian dan pengembangan, model yang akan dikembangkan dalam pengembangan penelitian

Lebih terperinci

Pengembangan Bahan Ajar Teks Anekdot Untuk Sekolah Menengah Kejuruan Kelas X. Sri Utami 1

Pengembangan Bahan Ajar Teks Anekdot Untuk Sekolah Menengah Kejuruan Kelas X. Sri Utami 1 Pengembangan Bahan Ajar Teks Anekdot Untuk Sekolah Menengah Kejuruan Kelas X Sri Utami 1 1 Dosen Prodi Pendidikan Bahasa Indonesia, Universitas Nahdlatul Ulama Blitar Email: 1 utami3215@gmail.com Tersedia

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. representasi kimia ini adalah metode penelitian dan pengembangan (Research

III. METODOLOGI PENELITIAN. representasi kimia ini adalah metode penelitian dan pengembangan (Research 31 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam pengembangan buku ajar kimia berbasis representasi kimia ini adalah metode penelitian dan pengembangan (Research

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembelajaran pada dasarnya dibutuhkan oleh setiap manusia untuk keberlangsungan hidupnya. Seiring berkembangnya zaman pembelajaran di dunia pendidikanpun semakin

Lebih terperinci

Pengembangan Bahan Ajar Berbasis Multimedia Pembelajaran Interaktif Model Borg And Gall Materi Listrik Dinamis Kelas X SMA Negeri 1 Marawola

Pengembangan Bahan Ajar Berbasis Multimedia Pembelajaran Interaktif Model Borg And Gall Materi Listrik Dinamis Kelas X SMA Negeri 1 Marawola Pengembangan Bahan Ajar Berbasis Multimedia Pembelajaran Interaktif Model Borg And Gall Materi Listrik Dinamis Kelas X SMA Negeri 1 Marawola Luhur Agus Utomo, Muslimin, Darsikin Email: luhur.utomo93@gmail.com

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitan Betta Anugrah Setiani, 2013

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitan Betta Anugrah Setiani, 2013 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitan Menulis merupakan keterampilan berbahasa produktif yang paling sedikit digunakan di antara empat keterampilan yang kita miliki; mendengarkan, berbicara, membaca

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menulis seseorang dapat menyampaikan hal yang ada dalam pikirannya.

BAB I PENDAHULUAN. menulis seseorang dapat menyampaikan hal yang ada dalam pikirannya. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menulis merupakan kebutuhan dalam kehidupan manusia. Kegiatan menulis merupakan suatu keterampilan berbahasa yang dipergunakan untuk berkomunikasi secara tidak langsung.

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MODUL KOMPUTER AKUNTANSI MYOB BERBASIS PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL PADA KOMPETENSI DASAR PENCATATAN TRANSAKSI

PENGEMBANGAN MODUL KOMPUTER AKUNTANSI MYOB BERBASIS PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL PADA KOMPETENSI DASAR PENCATATAN TRANSAKSI PENGEMBANGAN MODUL KOMPUTER AKUNTANSI MYOB BERBASIS PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL PADA KOMPETENSI DASAR PENCATATAN TRANSAKSI Ida Kurnia Wati Program Studi S1 Pendidikan Akuntansi, Jurusan Pendidikan Ekonomi,

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan yaitu research and development atau

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan yaitu research and development atau III. METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan yaitu research and development atau penelitian pengembangan. Metode penelitian pengembangan adalah metode penelitian yang digunakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada umumnya siswa menghadapi masalah dalam menggunakan bahasa

BAB I PENDAHULUAN. Pada umumnya siswa menghadapi masalah dalam menggunakan bahasa BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada umumnya siswa menghadapi masalah dalam menggunakan bahasa Indonesia, khususnya bahasa tulis, termasuk siswa kelas XI Program Percepatan Belajar (Akselerasi)

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. untuk meningkatkan prestasi belajar matematika siswa SMP kelas VIII ini

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. untuk meningkatkan prestasi belajar matematika siswa SMP kelas VIII ini BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Pengembangan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) dan lembar kegiatan siswa (LKS) berbasis pendekatan saintifik pada materi lingkaran untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENGEMBANGAN. ADDIE (Analysis-Design-Development-Implementation-Evaluation). Model

BAB III METODE PENGEMBANGAN. ADDIE (Analysis-Design-Development-Implementation-Evaluation). Model 3.1 Model Pengembangan BAB III METODE PENGEMBANGAN Model pengembangan yang akan peneliti gunakan adalah model ADDIE (Analysis-Design-Development-Implementation-Evaluation). Model ini dikembangkan oleh

Lebih terperinci

TELAAH BAHAN AJAR KETERAMPILAN MENULIS DALAM BUKU SEKOLAH ELEKTRONIK (BSE) BAHASA DAN SASTRA INDONESIA KELAS VII

TELAAH BAHAN AJAR KETERAMPILAN MENULIS DALAM BUKU SEKOLAH ELEKTRONIK (BSE) BAHASA DAN SASTRA INDONESIA KELAS VII TELAAH BAHAN AJAR KETERAMPILAN MENULIS DALAM BUKU SEKOLAH ELEKTRONIK (BSE) BAHASA DAN SASTRA INDONESIA KELAS VII Nur Aminatus Sholichah, Kusubakti Andajani, Indra Suherjanto Universitas Negeri Malang E-mail:

Lebih terperinci

FILM PENDEK SEBAGAI MEDIA UNTUK MENINGKATKAN PEMBELAJARAN MENULIS CERPEN BERDASARKAN PENGALAMAN ORANG LAIN DI KELAS X-4 SMAN 02 BATU

FILM PENDEK SEBAGAI MEDIA UNTUK MENINGKATKAN PEMBELAJARAN MENULIS CERPEN BERDASARKAN PENGALAMAN ORANG LAIN DI KELAS X-4 SMAN 02 BATU FILM PENDEK SEBAGAI MEDIA UNTUK MENINGKATKAN PEMBELAJARAN MENULIS CERPEN BERDASARKAN PENGALAMAN ORANG LAIN DI KELAS X-4 SMAN 02 BATU Rizki Mertyn Palupi 1 Yuni Pratiwi 2 Indra Suherjanto 3 Universitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kehidupan manusia tidak pernah lepas dari bahasa. Bahasa merupakan sarana untuk berkomunikasi antarsesama manusia. Bahasa sebagai sarana komunikasi dapat berupa

Lebih terperinci

40 Jurnal Kajian Bimbingan dan Konseling Vol 1, No. 1, 2016, hlm 40-46

40 Jurnal Kajian Bimbingan dan Konseling Vol 1, No. 1, 2016, hlm 40-46 40 Jurnal Kajian Bimbingan dan Konseling Vol 1, No. 1, 2016, hlm 40-46 Jurnal Kajian Bimbingan dan Konseling Vol. 1, No. 1, 2016, hlm. 40-46 Tersedia Online di http://journal.um.ac.id/index.php/bk JKBK

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN KIT PEMBELAJARAN DENGAN LKS MENGGUNAKAN LANGKAH 5M UNTUK PEMBELAJARAN BIOLOGI SISTEM REGULASI MANUSIA KELAS XI SMAN 1 PAKEL TULUNGAGUNG

PENGEMBANGAN KIT PEMBELAJARAN DENGAN LKS MENGGUNAKAN LANGKAH 5M UNTUK PEMBELAJARAN BIOLOGI SISTEM REGULASI MANUSIA KELAS XI SMAN 1 PAKEL TULUNGAGUNG PENGEMBANGAN KIT PEMBELAJARAN DENGAN LKS MENGGUNAKAN LANGKAH 5M UNTUK PEMBELAJARAN BIOLOGI SISTEM REGULASI MANUSIA KELAS XI SMAN 1 PAKEL TULUNGAGUNG Dwi Retno Pintarti, Hadi Suwono, dan Noviar Darkuni

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Hasil Pengembangan Produk Produk yang dikembangkan dalam penelitian ini adalah sumber belajar berbentuk komik yang diberi nama KOMIKA (Komik

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN LKS MATEMATIKA MENGGUNAKAN STRATEGI PEMECAHAN MASALAH POLYA MATERI KELILING DAN LUAS LINGKARAN KELAS VIII SEMESTER II SMP

PENGEMBANGAN LKS MATEMATIKA MENGGUNAKAN STRATEGI PEMECAHAN MASALAH POLYA MATERI KELILING DAN LUAS LINGKARAN KELAS VIII SEMESTER II SMP PENGEMBANGAN LKS MATEMATIKA MENGGUNAKAN STRATEGI PEMECAHAN MASALAH POLYA MATERI KELILING DAN LUAS LINGKARAN KELAS VIII SEMESTER II SMP Nurneyla Hadrotul Ula *, Cholis Sa dijah ** Universitas Negeri Malang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan, penelitian ini

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan, penelitian ini BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan, penelitian ini tergolong penelitian pengembangan modul pembelajaran pada pokok bahasan segi empat untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENGEMBANGAN. experiential learning ini termasuk ke dalam jenis penelitian Research and

BAB III METODE PENGEMBANGAN. experiential learning ini termasuk ke dalam jenis penelitian Research and 24 BAB III METODE PENGEMBANGAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian pengembangan modul pembelajaran menulis puisi berbasis experiential learning ini termasuk ke dalam jenis penelitian Research and Development

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBEJARAN BONEKA KAUS KAKI BERBASIS LESSON STUDI UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA SEKOLAH DASAR

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBEJARAN BONEKA KAUS KAKI BERBASIS LESSON STUDI UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA SEKOLAH DASAR PENGEMBANGAN MEDIA PEMBEJARAN BONEKA KAUS KAKI BERBASIS LESSON STUDI UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA SEKOLAH DASAR Erwin Putera Permana Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. mengembangkan perangkat pembelajaran matematika berupa RPP dan LKS pada

BAB III METODE PENELITIAN. mengembangkan perangkat pembelajaran matematika berupa RPP dan LKS pada A. Jenis Penelitian BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan yang bertujuan mengembangkan perangkat pembelajaran matematika berupa RPP dan LKS

Lebih terperinci

Vol. 1 No. 1 Th. Jan-Des 2016 ISSN: PENGEMBANGAN BUKU TEKS MENULIS PUISI KEINDAHAN ALAM SISWA KELAS VII

Vol. 1 No. 1 Th. Jan-Des 2016 ISSN: PENGEMBANGAN BUKU TEKS MENULIS PUISI KEINDAHAN ALAM SISWA KELAS VII PENGEMBANGAN BUKU TEKS MENULIS PUISI KEINDAHAN ALAM SISWA KELAS VII Henny Nopriani STKIP Muhammadiyah Pagaralam Email: nopriani_henny@yahoo.com Abstrak Penelitian bertujuan untuk mendeskripsikan hasil

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENGEMBANGAN DAN PEMBAHASAN. Hasil dari penelitian ini berupa (1) sebuah LKS berbasis creative problem

BAB IV HASIL PENGEMBANGAN DAN PEMBAHASAN. Hasil dari penelitian ini berupa (1) sebuah LKS berbasis creative problem BAB IV HASIL PENGEMBANGAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Hasil Pengembangan Hasil dari penelitian ini berupa (1) sebuah LKS berbasis creative problem solving pada materi barisan dan deret tak hingga, (2)

Lebih terperinci

B. Model Pengembangan Model yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian pengembangan (research and development/r&d) yang mengacu pada model

B. Model Pengembangan Model yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian pengembangan (research and development/r&d) yang mengacu pada model BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di program studi Pendidikan Fisika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas

Lebih terperinci

Peningkatan Kemampuan Siswa Menulis Puisi Melalui Media Gambar di Kelas III SDN 2 Bilo Kecamatan Ogodeide

Peningkatan Kemampuan Siswa Menulis Puisi Melalui Media Gambar di Kelas III SDN 2 Bilo Kecamatan Ogodeide Peningkatan Kemampuan Siswa Menulis Puisi Melalui Media Gambar di Kelas III SDN 2 Bilo Kecamatan Ogodeide Hersiana Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. terdiri dari lima tahap yaitu Analysis (Analisis), Design (Perancangan),

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. terdiri dari lima tahap yaitu Analysis (Analisis), Design (Perancangan), BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Pengembangan perangkat pembelajaran matematika materi Bangun Ruang Sisi Lengkung dengan pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia telah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Hasil utama dari penelitian dan pengembangan ini adalah modul berbantuan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Hasil utama dari penelitian dan pengembangan ini adalah modul berbantuan 37 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian dan Pembahasan Hasil utama dari penelitian dan pengembangan ini adalah modul berbantuan Al-Qur an materi himpunan. Penelitian dan pengembangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pengembangan bahan ajar kimia inovatif berbasis multimedia perlu mendapatkan perhatian karena penyediaan bahan ajar yang berkualitas baik sesuai kurikulum

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. mata pelajaran ekonomi ini dilaksanakan di SMA Negeri 2 Ngaglik pada akhir

BAB III METODE PENELITIAN. mata pelajaran ekonomi ini dilaksanakan di SMA Negeri 2 Ngaglik pada akhir BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian pengembangan media pembelajaran modul interaktif pada mata pelajaran ekonomi ini dilaksanakan di SMA Negeri 2 Ngaglik pada akhir semester

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MEMBACA KRITIS KREATIF TEKS SASTRA UNTUK SISWA KELAS IX SMP. Suwardoyo Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MEMBACA KRITIS KREATIF TEKS SASTRA UNTUK SISWA KELAS IX SMP. Suwardoyo Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MEMBACA KRITIS KREATIF TEKS SASTRA UNTUK SISWA KELAS IX SMP Suwardoyo Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia Abstrak: Membaca kritis kreatif merupakan keterampilan membaca

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini yaitu research and development atau penelitian

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini yaitu research and development atau penelitian 37 III. METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian ini yaitu research and development atau penelitian pengembangan. Pada penelitian pengembangan ini dikembangkan modul pembelajaran fisika

Lebih terperinci

Miftahur Rohmah dan Ety Tejo Dwi Cahyowati Universitas Negeri Malang

Miftahur Rohmah dan Ety Tejo Dwi Cahyowati Universitas Negeri Malang PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) MATERI KESEBANGUNAN DAN KEKONGRUENAN BANGUN DATAR MENGGUNAKAN MASALAH KONTEKSTUAL UNTUK SISWA KELAS IX SMPN 15 MALANG Miftahur Rohmah dan Ety Tejo Dwi Cahyowati Universitas

Lebih terperinci

PEMBELAJARAN MENULIS PUISI PADA SISWA KELASV IIIA SEMESTER II SMP TAHUN PELAJARAN 2013/2014

PEMBELAJARAN MENULIS PUISI PADA SISWA KELASV IIIA SEMESTER II SMP TAHUN PELAJARAN 2013/2014 PEMBELAJARAN MENULIS PUISI PADA SISWA KELASV IIIA SEMESTER II SMP TAHUN PELAJARAN 2013/2014 Marisa, Syambasril, Deden Ramdani Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP Untan Email: Fernata_marisa@yahoo.com

Lebih terperinci

LAMPIRAN SKRIPSI PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN MENULIS PUISI BERBASIS EXPERIENTIAL LEARNING UNTUK SISWA KELAS VIII SMP

LAMPIRAN SKRIPSI PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN MENULIS PUISI BERBASIS EXPERIENTIAL LEARNING UNTUK SISWA KELAS VIII SMP 93 LAMPIRAN SKRIPSI PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN MENULIS PUISI BERBASIS EXPERIENTIAL LEARNING UNTUK SISWA KELAS VIII SMP Lampiran 1: Angket Observasi untuk Siswa PENGALAMAN MEMBACA DAN MENULIS PUISI

Lebih terperinci

PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI SISWA KELAS IIIB MI ALMAARIF 03 LANGLANG SINGOSARI

PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI SISWA KELAS IIIB MI ALMAARIF 03 LANGLANG SINGOSARI PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI SISWA KELAS IIIB MI ALMAARIF 03 LANGLANG SINGOSARI Arlita Agustina 1 Muakibatul Hasanah 2 Heri Suwignyo 2 Email: arlitaagustina@ymail.com

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN INSTRUMEN ASESMEN MEMBACA KRITIS UNTUK SISWA SMA/SMK KELAS X DAN XI

PENGEMBANGAN INSTRUMEN ASESMEN MEMBACA KRITIS UNTUK SISWA SMA/SMK KELAS X DAN XI Tersedia secara online EISSN: 2502-471X Jurnal Pendidikan: Teori, Penelitian, dan Pengembangan Volume: 1 Nomor: 5 Bulan: Mei Tahun: 2016 Halaman: 780 784 PENGEMBANGAN INSTRUMEN ASESMEN MEMBACA KRITIS UNTUK

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MEDIA BERBASIS ADOBE FLASH CC

PENGEMBANGAN MEDIA BERBASIS ADOBE FLASH CC PENGEMBANGAN MEDIA BERBASIS ADOBE FLASH CC DENGAN METODE PROBLEM POSING LEARNING UNTUK PEMBELAJARAN MEMPRODUKSI TEKS ULASAN FILM/DRAMA DI KELAS XI SMA MUHAMMADIYAH 2 YOGYAKARTA ARTIKEL E-JOURNAL Diajukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian pengembangan atau disebut juga Research and Development

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian pengembangan atau disebut juga Research and Development BAB III METODE PENELITIAN A. Model Penelitian Model penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian pengembangan atau disebut juga Research and Development (R&D). Model penelitian pengembangan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini merupakan jenis penelitian dan pengembangan (Research and Development). Produk yang dikembangkan dalam penelitian ini berupa e-module pembelajaran

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN BUKU INTISARI MATEMATIKA JENJANG SEKOLAH DASAR DITINJAU DARI ASPEK KELAYAKAN ISI, PENYAJIAN, BAHASA, DAN KEGRAFIKAN

PENGEMBANGAN BUKU INTISARI MATEMATIKA JENJANG SEKOLAH DASAR DITINJAU DARI ASPEK KELAYAKAN ISI, PENYAJIAN, BAHASA, DAN KEGRAFIKAN JURNAL BUANA MATEMATIKA. Vol. 7, No. 2, Tahun 2017 ISSN 2088-3021 (media cetak) ISSN 2598-8077 (media online) PENGEMBANGAN BUKU INTISARI MATEMATIKA JENJANG SEKOLAH DASAR DITINJAU DARI ASPEK KELAYAKAN ISI,

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Halaman HALAMAN SAMPUL... i. PENGESAHAN KELULUSAN... ii. PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN... iii. MOTTO DAN PERSEMBAHAN... iv. SARI...

DAFTAR ISI. Halaman HALAMAN SAMPUL... i. PENGESAHAN KELULUSAN... ii. PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN... iii. MOTTO DAN PERSEMBAHAN... iv. SARI... DAFTAR ISI Halaman HALAMAN SAMPUL... i PENGESAHAN KELULUSAN... ii PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN... iii MOTTO DAN PERSEMBAHAN... iv SARI... v ABSTRACT... vi PRAKATA... vii DAFTAR ISI... ix DAFTAR TABEL...

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MODUL FISIKA BERBASIS POTENSI LOKAL KERAJINAN GERABAH KASONGAN YOGYAKARTA PADA MATERI USAHA DAN ENERGI UNTUK SISWA SMA

PENGEMBANGAN MODUL FISIKA BERBASIS POTENSI LOKAL KERAJINAN GERABAH KASONGAN YOGYAKARTA PADA MATERI USAHA DAN ENERGI UNTUK SISWA SMA SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN SAINS Peningkatan Kualitas Pembelajaran Sains dan Kompetensi Guru melalui Penelitian & Pengembangan dalam Menghadapi Tantangan Abad-21 Surakarta, 22 Oktober 2016 PENGEMBANGAN

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN GEOGRAFI BER- BASIS PENDEKATAN SAINTIFIK.

PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN GEOGRAFI BER- BASIS PENDEKATAN SAINTIFIK. TERSEDIA SECARA ONLINE http://journal2.um.ac.id/index.php /jpg/ JURNAL PENDIDIKAN GEOGRAFI: Kajian, Teori, dan Praktek dalam Bidang Pendidikan dan Ilmu Geografi Tahun 22, No. 1, Januari 2017 Halaman: 10-15

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN INSTRUMEN ASESMEN AUTENTIK KETERAMPILAN MENULIS TEKS CERPEN DAN TEKS FABEL UNTUK SISWA SMP/MTS YANG MENGIMPLEMENTASIKAN KURIKULUM 2013

PENGEMBANGAN INSTRUMEN ASESMEN AUTENTIK KETERAMPILAN MENULIS TEKS CERPEN DAN TEKS FABEL UNTUK SISWA SMP/MTS YANG MENGIMPLEMENTASIKAN KURIKULUM 2013 Tersedia secara online EISSN: 2502-471X Jurnal Pendidikan: Teori, Penelitian, dan Pengembangan Volume: 1 Nomor: 3 Bulan Maret Tahun 2016 Halaman: 421 427 PENGEMBANGAN INSTRUMEN ASESMEN AUTENTIK KETERAMPILAN

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pengembangan (R&D). Produk yang disusun dalam penelitian ini adalah bahan

BAB III METODE PENELITIAN. pengembangan (R&D). Produk yang disusun dalam penelitian ini adalah bahan BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini secara keseluruhan adalah jenis penelitian dan pengembangan (R&D). Produk yang disusun dalam penelitian ini adalah bahan ajar berbentuk LKPD

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Diena San Fauzia, 2013

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Diena San Fauzia, 2013 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Bahasa merupakan salah satu modal utama dalam kehidupan. Oleh karena itulah, bahasa menjadi salah satu pelajaran yang wajib dipelajari di setiap jenjang

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN MULTIMEDIA INTERAKTIF PADA KOMPETENSI DASAR MELAKUKAN PERAWATAN PC. Vivin Ayu Lestari, Suwasono

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN MULTIMEDIA INTERAKTIF PADA KOMPETENSI DASAR MELAKUKAN PERAWATAN PC. Vivin Ayu Lestari, Suwasono Ayu Lestari, Suwasono, Pengembangan Media Pembelajaran Menggunakan Multimedia Interaktif PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN MULTIMEDIA INTERAKTIF PADA KOMPETENSI DASAR MELAKUKAN PERAWATAN PC Vivin

Lebih terperinci

Kajian Validitas Konstruk Modul IPA Terpadu Berbasis Scientific Approach Materi Pokok Suhu, Kalor dan Perpindahannya SMP Kelas VII

Kajian Validitas Konstruk Modul IPA Terpadu Berbasis Scientific Approach Materi Pokok Suhu, Kalor dan Perpindahannya SMP Kelas VII Jurnal Materi dan Pembelajaran Fisika (JMPF) 7 Kajian Validitas Konstruk Modul IPA Terpadu Berbasis Scientific Approach Materi Pokok Suhu, Kalor dan Perpindahannya SMP Kelas VII Intan Pratiwi Wardani 1,

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR FISIKA BERBASIS MASALAH PADA MATERI GETARAN DAN GELOMBANG

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR FISIKA BERBASIS MASALAH PADA MATERI GETARAN DAN GELOMBANG PENGEMBANGAN BAHAN AJAR FISIKA BERBASIS MASALAH PADA MATERI GETARAN DAN GELOMBANG Emi Lestari. 1, Endang. 2, Yudyanto. 3 Jurusan Fisika FMIPA, Universitas Negeri Malang e-mail : emy_lee1605@yahoo.com ABSTRAK:

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini termasuk jenis penelitian dan pengembangan (research and

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini termasuk jenis penelitian dan pengembangan (research and BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Pengembangan Penelitian ini termasuk jenis penelitian dan pengembangan (research and development). Menurut Borg & Gall (1983: 772) penelitian dan pengembangan adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Research and Development (Penelitian dan Pengembangan). Hal ini dikarenakan penelitian

Lebih terperinci

BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN PEMBELAJARAN DENGAN MENERAPKAN STRATEGI KREATIF-PRODUKTIF

BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN PEMBELAJARAN DENGAN MENERAPKAN STRATEGI KREATIF-PRODUKTIF BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN PEMBELAJARAN DENGAN MENERAPKAN STRATEGI KREATIF-PRODUKTIF 5.1 Strategi Kreatif-Produktif dalam Pembelajaran Menulis Kritik Sastra Strategi ini disusun berdasarkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran merupakan kunci keberhasilan sumber daya manusia untuk

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran merupakan kunci keberhasilan sumber daya manusia untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembelajaran merupakan kunci keberhasilan sumber daya manusia untuk mengikuti perkembangan zaman. Pembelajaran memiliki peran serta mendidik siswa agar menjadi manusia

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. pengembangan sumber belajar IPS dengan bentuk brosur. Hasil penelitian ini

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. pengembangan sumber belajar IPS dengan bentuk brosur. Hasil penelitian ini BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab ini, disajikan hasil penelitian dan pembahasan dari pengembangan sumber belajar IPS dengan bentuk brosur. Hasil penelitian ini menyajikan data yang diperoleh

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MODUL IPA BERBASIS EKSPERIMEN MATERI PERISTIWA ALAM DI INDONESIA UNTUK SISWA KELAS V SD ARTIKEL

PENGEMBANGAN MODUL IPA BERBASIS EKSPERIMEN MATERI PERISTIWA ALAM DI INDONESIA UNTUK SISWA KELAS V SD ARTIKEL PENGEMBANGAN MODUL IPA BERBASIS EKSPERIMEN MATERI PERISTIWA ALAM DI INDONESIA UNTUK SISWA KELAS V SD ARTIKEL untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Universitas Kristen Satya Wacana oleh Puput Ambaryuni

Lebih terperinci

D030. SMP N 5 Kintap Kalimantan Selatan 2. UIN Sunan Kalijaga - ABSTRAK

D030. SMP N 5 Kintap Kalimantan Selatan 2. UIN Sunan Kalijaga   - ABSTRAK D030 PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BIOLOGI BERBASIS MACROMEDIA FLASH SEBAGAI SUMBER BELAJAR BAGI SISWA SMA/MA KELAS XI SEMESTER 2 MATERI POKOK SISTEM REPRODUKSI MANUSIA Riyana Fathiyati 1, Runtut Prih

Lebih terperinci