PENGEMBANGAN MODUL IPA BERBASIS EKSPERIMEN MATERI PERISTIWA ALAM DI INDONESIA UNTUK SISWA KELAS V SD ARTIKEL

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PENGEMBANGAN MODUL IPA BERBASIS EKSPERIMEN MATERI PERISTIWA ALAM DI INDONESIA UNTUK SISWA KELAS V SD ARTIKEL"

Transkripsi

1 PENGEMBANGAN MODUL IPA BERBASIS EKSPERIMEN MATERI PERISTIWA ALAM DI INDONESIA UNTUK SISWA KELAS V SD ARTIKEL untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Universitas Kristen Satya Wacana oleh Puput Ambaryuni PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA SALATIGA 2016

2 ii

3 iii

4 iv

5 v

6 vi

7 PENGEMBANGAN MODUL IPA BERBASIS EKSPERIMEN MATERI PERISTIWA ALAM DI INDONESIA UNTUK SISWA KELAS V SD Puput Ambaryuni Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga ambaryuni45@gmail.com ABSTRAK Bahan ajar yang digunakan siswa adalah buku paket yang diperoleh dari sekolah. Banyak sekolah yang hanya menggunakan buku paket tanpa ada buku penunjang lainnya. Buku paket dirasa kurang efektif karena didalam buku ini hanya disajikan materi yang mendasar dan kurang lengkap serta tampilan buku kurang menarik. Selain itu belum terdapat juga bahan belajar siswa untuk belajar secara mandiri. Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengembangkan modul IPA berbasis eksperimen materi peristiwa alam di Indonesia untuk siswa kelas V SD dan (2) mengetahui keefektifan modul IPA Berbasis Eksperimen Materi Peristiwa Alam di Indonesia Untuk Siswa Kelas V SD. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan R&D (Research and Development). Desain pengembangan dalam penelitian ini adalah desain model pengembangan Borg and Gall yang telah disederhanakan menjadi empat tahap, yaitu: studi pendahuluan, pengembangan, uji coba dan produk akhir. Pada tahap studi pendahuluan dilakukan studi kepustakaan dan studi lapangan untuk memperoleh data. Setelah data diperoleh, dilakukan pengembangan modul yang dimulai dari penyusunan draft awal yang kemudian divalidasi oleh pakar materi dan pakar kegrafikan. Hasil validasi pakar digunakan untuk merevisi modul sesuai dengan masukan pakar materi dan pakar kegrafikan. Setelah dilakukan revisi, modul diujicobakan secara terbatas. Guru dan siswa diminta untuk memberikan pendapat setelah melakukan pembelajaran dengan modul. Pendapat dari guru dan siswa digunakan untuk revisi akhir modul. Hasil penelitian yang pertama yaitu berhasil dikembangkan Modul IPA Berbasis Eksperimen Materi Peristiwa Alam di Indonesia Untuk Siswa Kelas V SD. Kedua yaitu modul IPA Berbasis Eksperimen Materi Peristiwa Alam di Indonesia Untuk Siswa Kelas V SD efektif digunakan dalam pembelajaran. Hal ini dibuktikan dengan rata-rata hasil belajar siswa meningkat dari nilai rata-rata 65,60 menjadi 76,28. Kata kunci : Modul IPA, Berbasis Eksperimen, Materi Peristiwa Alam di Indonesia PENDAHULUAN Pendidikan merupakan salah satu kebutuhan yang penting bagi manusia, seperti yang telah kita ketahui bahwa mutu pendidikan sangat berpengaruh dalam membentuk Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas. Mengingat pentingnya pendidikan dasar di SD/MI, 1

8 diperlukan upaya peningkatan pendidikan dengan mengembangkan potensi siswa yang tidak terlepas dari peran guru sebagai tenaga pendidik. Guru dapat menggunakan bahan ajar yang berfungsi membantu mempermudah penyampaian suatu informasi terkait dengan materi yang disampaikan. Sehingga siswa lebih termotivasi belajar dan dapat menerima informasi yang disampaikan guru dengan baik, benar dan sistematis. Menurut Ahmad Sudrajad (dalam Prastowo, 2011) bahan ajar adalah seperangkat materi yang disusun secara sistematis baik tertulis maupun tidak sehingga tercipta lingkungan/suasana yang memungkinkan siswa untuk belajar. Bahan ajar yang saat ini digunakan siswa adalah buku paket yang didapatkan dari sekolah tanpa ada buku penunjang lainnya, buku paket kurang mencukupi kebutuhan belajar siswa karena materi yang kurang lengkap, kurangnya soal-soal latihan serta tampilan buku kurang menarik. Buku paket kurang efektif karena masih banyak siswa yang mendapat nilai dibawah KKM pada mata pelajaran IPA. Modul pembelajaran IPA untuk siswa kelas V SD ini akan membuat siswa termotivasi belajar dan mudah memahami materi karena modul akan disajikan dengan tampilan menarik beserta gambar dan latihan-latihan soal. Berdasarkan uraian di atas, penulis mencoba mengembangakan bahan ajar untuk membantu siswa dalam mengingat dan memahami materi, salah satunya dengan Pengembangan Modul IPA Berbasis Eksperimen Materi Peristiwa Alam di Indonesia Untuk Siswa Kelas V SD. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana mengembangkan modul IPA Berbasis Eksperimen Materi Peristiwa Alam di Indonesia Untuk Siswa Kelas V SD? dan apakah modul IPA Berbasis Eksperimen Materi Peristiwa Alam di Indonesia efektif diterapkan pada siswa kelas V SD? Tujuan dari penelitian ini adalah mengembangkan modul IPA Berbasis Eksperimen Materi Peristiwa Alam di Indonesia Untuk Siswa Kelas V SD serta mengetahui keefektifan modul IPA Berbasis Eksperimen Materi Peristiwa Alam di Indonesia Untuk Siswa Kelas V SD. Modul ini diharapkan dapat membantu siswa belajar secara mandiri maupun kelompok dan dapat digunakan oleh guru sebagai bahan ajar alternatif di kelas. Selain itu, model penyajian modul ini diupayakan memberi kemudahan fasilitas kepada siswa dalam memahami dan memperdalam materi yang dipelajari. 2

9 KAJIAN PUSTAKA Kamus Besar Bahasa Indonesia menyatakan pengertian modul adalah program belajar mengajar yang dipelajari siswa dengan bantuan minimal dari guru yang meliputi perencanaan tujuan yang akan dicapai, materi pelajaran, alat untuk penilai, serta pengukur keberhasilan siswa dalam penyelesaian pelajaran. Prastowo (2011) juga berpendapat bahwa modul adalah bahan ajar yang disusun secara sistematis dengan bahasa yang mudah dipahami oleh siswa sesuai tingkat pengetahuan dan usia mereka, agar mereka dapat belajar secara mandiri dengan bimbingan minimal dari pendidik. Kesimpulan dari pengertian modul adalah suatu bahan ajar yang disusun secara sistematis dengan bahasa yang mudah dipahami sebagai sarana belajar yang berisi tujuan, materi latihan soal yang dapat digunakan siswa untuk belajar secara mandiri. Fungsi Modul menurut Prastowo (2011) adalah sebagai berikut: (1) sebagai bahan ajar mandiri; (2) pengganti fungsi pendidik; (3) sebagai alat evaluasi; (4) dan sebagai bahan rujukan bagi siswa. Tujuan dari penyusunan modul adalah sebagai berikut: (1) agar siswa dapat belajar secara mandiri dengan atau tanpa bimbingan pendidik; (2) agar peran pendidik tidak terlalu dominan dalam kegiatan pembelajaran; (3) melatih kejujuran siswa; (4) mengakomodasi tingkat kecepatan belajar siswa; (5) agar siswa mampu mengukur sendiri tingkat pengausaan materi yang telah dipelajari. Kegunaan modul dalam pembelajaran menurut Andriani (dalam Prastowo, 2011) adalah sebagai penyedia informasi dasar; sebagai bahan petunjuk bagi siswa; serta sebagai bahan pelengkap dengan ilustrasi dan foto yang komunikatif. Karakteristik modul menurut Nur Mohammad (dalam Prastowo, 2011) adalah modul dirancang dengan sistem pembelajaran mandiri; pembelajaran disusun secara urut dan sistematis; mengandung tujuan, kegiatan dan evaluasi; diupayakan dapat mengganti beberapa peran pendidik; cakupan bahasan terfokus dan terukur. Unsur modul menurut Surahman adalah sebagai berikut: Judul; petunjuk umum (kompetensi dasar, pokok bahasan, indikator pencapaian, referensi, lembar kegiatan siswa, petunjuk penggunaan, evaluasi); materi modul; dan evaluasi. Langkah-langkah penyusunan modul menurut Prastowo (2011), terdapat empat tahapan yang harus dilakukan. Adapun tahapannya meliputi: (1) Analisis Kurikulum, tahap analisis kurikulum bertujuan untuk menentukan materi apa saja yang membutuhkan bahan ajar. (2) Menentukan judul modul, judul yang akan digunakan dalam modul harus mengacu pada kompetensi dasar atau materi pokok yang ada di dalam kurikulum; (3) Penulisan Modul, 3

10 dalam penulisan modul ada beberapa hal yang harus diperhatikan diantaranya: (a) perumusan kompetensi dasar yang harus dikuasai, rumusan kompetensi dasar pada suatu modul adalah spesifikasi kualitas yang harus dimiliki oleh siswa setelah mereka berhasil menyelesaikan modul tersebut; (2) Penentuan alat evaluasi, evaluasi dapat langsung disusun setelah ditentukan kompetensi dasar yang akan dicapai; (3) Penyusunan materi, materi atau isi modul sangat bergantung pada kompetensi dasar yang akan dicapai. Materi dalam penyusunan modul dapat berasal dari sumber buku, internet, majalah atau jurnal penelitian; (4) Urutan pengajaran, urutan pengajaran diberikan dalam petunjuk menggunakan modul. Dengan adanya petunjuk tersebut, maka siswa tidak perlu banyak bertanya dan pendidik tidak terlalu banyak menjelaskan; (5) Struktur modul, struktur modul tergantung pada karakter materi yang disajikan, ketersediaan sumber daya dan kegiatan belajar yang akan dilaksanakan. Kelebihan modul bagi siswa menurut Hamdani (2011) diantaranya: siswa mendapat kesempatan untuk belajar secara mandiri; proses belajar menjadi lebih menarik; siswa memiliki kesempatan untuk mengekspresikan cara belajarnya. Sedangkan manfaat modul bagi guru diantaranya: Mengurangi ketergantungan terhadap penggunaan buku, dapat memperluas wawasan, membantu membangun komunikasi yang efektif antara guru dan siswa. Modul juga memiliki beberapa kelemahan, seperti yang diungkapkan oleh Nasution (2010). Kesulitan dari siswa adalah siswa belum terbiasa belajar dengan menggunakan modul, siswa sudah terbiasa belajar dengan guru sebagai pusat pengetahuan. Sedangkan kesulitan bagi guru adalah saat menyiapkan modul, modul yang baik membutuhkan banyak waktu, guru membutuhkan keahlian dan keterampilan yang cukup, guru harus mampu menjawab semua pertanyaan dari siswa karena siswa mempelajari materi yang berbeda-beda. Metode pembelajaran eksperimen menurut Roestiyah N.K. (2008) adalah suatu cara mengajar dimana siswa melakukan suatu percobaan tentang suatu hal, mengamati prosesnya, menuliskan hasil percobaan kemudian hasil pengamatan yang diperoleh disampaikan didepan kelas kemudian dilakukan evaluasi oleh guru. Bahri (2006) juga berpendapat bahwa metode eksperimen adalah cara penyajian pelajaran dimana siswa melakukan percobaan dengan mengalami dan membuktikan sendiri sesuatu yang dipelajari. Kesimpulan dari beberapa pendapat diatas, metode eksperimen merupakan suatu metode dimana siswa dilibatkan langsung untuk mengamati suatu peristiwa atau kejadian yang terjadi pada suatu obyek dibawah bimbingan guru. Langkah-langkah pembelajaran eksperimen menurut Moedjiono (dalam Ernawati, 2007) langkah-langkah yang harus dilakukan dalam pembelajaran eksperimen adalah sebagai berikut: (1) Mempersiapkan pemakaian metode eksperimen yang meliputi: menetapkan 4

11 kesesuaian metode terhadap tujuan yang akan dicapai, mempersiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan, mengadakan uji eksperimen untuk mengetahui proses dan hasilnya sebelum memberi tugas kepada siswa, menyediakan lembar kerja. (2) Melaksanakan pemakaian metode eksperimen yang meliputi: berdiskusi bersama tentang prosedur, peralatan dan bahan untuk melakukan eksperimen serta mencatat hal-hal yang perlu dicatat selama eksperimen, guru membantu, membimbing dan mengawasi eksperimen yang dilakukan oleh siswa. Siswa membuat kesimpulan dan menuliskan hasil eksperimen pada lembar kerja. (3) Tindak lanjut terhadap pemakaian metode eksperimen yang meliputi: mendiskusikan hambatan selama eksperimen berlangsung, membersihkan alat dan bahan setelah kegiatan eksperimen berakhir, dan evaluasi oleh guru terhadap eksperimen yang telah dilakukan Kelebihan metode pembelajaran eksperimen menurut Syaiful Sagala (2012) berpendapat kelebihan dari metode pembelajaran eksperimen diantaranya adalah sebagai berikut: (1) Metode ini membuat siswa lebih percaya atas kebenaran atau kesimpulan hasil percobaannya sendiri; (2) Dapat mengembangkan sikap tentang sains dan teknologi; (3) Metode ini didukung oleh asas didaktik modern. Kekurangan metode pembelajaran eksperimen menurut Syaiful Bahri dan Aswan Zain (2010) adalah sebagai berikut: (1) metode ini lebih sesuai dengan bidang-bidang sains dan teknologi; (2) metode ini memerlukan banyak peralatan; (3) metode ini menuntut siswa untuk memiliki ketelitian dan keuletan; (4) setiap percobaan tidak selalu memberikan hasil yang diharapkan karena mungkin ada beberapa faktor yang berada diluar jangkauan kemampuan. Adapun karakteristik modul pembelajaran yang akan dikembangkan: Modul dikemas dengan gambar yang menarik perhatian siswa, menggunakan bahasa yang komunikatif, sehingga mudah dipahami siswa, materi mudah dipahami, pembelajaran disajikan dengan percobaan sederhana yang dibimbing oleh guru, sehingga siswa lebih tertarik untuk mengikuti pembelajaran. Tercapainya tujuan pembelajaran sebagai tolok ukur kefektifan pembelajaran tersebut dapat diukur dari keberhasilan siswa dalam mengerjakan soal evaluasi. Hal ini sesuai dengan pendapat Arifin (2012) bahwa untuk mengetahui keefektifan pembelajaran harus dilaksanakan evaluasi. Keefektifan pembelajaran merupakan ukuran keberhasilan dari proses pembelajaran yang dilakukan, apakah tujuan pembelajaran yang diinginkan dapat tercapai atau tidak. Keberhasilan pencapaian tujuan belajar dapat diketahui melalui pelaksanaan evaluasi/penilaian hasil belajar. Oleh karena itu, dalam penelitian ini keefektifan pembelajaran diukur dari hasil belajar siswa setelah mengikuti pembelajaran menggunakan modul yang dikembangkan. 5

12 METODE PENELITIAN Jenis penelitian ini merupakan penelitian pengembangan atau sering disebut juga dengan Research and Development (R & D). Menurut Sugiyono (2009) penelitian R & D merupakan metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu, dan menguji keefektifan produk tersebut. Subjek Penelitian ini adalah guru kelas V SD Negeri 03 Tunjungan dan siswa kelas V SD Negeri 03 Tunjungan Kabupaten Blora. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain model pengembangan menurut Borg and Gall yang telah disederhanakan oleh Sukmadinata (2012). Desain pengembangan ini meliputi: Studi pendahuluan, pengembangan, uji coba dan produk akhir. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan yang berorientasi pada pengembangan modul IPA berbasis eksperimen materi Peristiwa Alam di Indonesia untuk kelas V SD semester II. Keberhasilan penggunaan modul yang dikembangkan dapat dilihat dari keefektifan pembelajarannya. Keefektifan pembelajaran dilihat dari perolehan skor hasil belajar siswa dalam ranah kognitif yang dapat dilihat berdasarkan KKM yang telah ditentukan. Desain model pengembangan menurut Borg and Gall yang telah disederhanakan oleh Sukmadinata dalam bukunya metode penelitian pendidikan (2012), secara garis besar langkah dari penelitian pengembangan meliputi: (1) Tahap studi pendahuluan, dimana tahap studi pendahuluan merupakan tahapan awal dalam penelitian pengembangan. Tahap ini terdiri dari dari dua langkah diantaranya adalah studi kepustakaan dan studi lapangan; (2) tahap pengembangan, tahap pengembangan dimulai dari membuat draft produk awal yang meliputi penentuan judul modul sampai tahap penulisan modul. draf produk awal modul pembelajaran dibuat sesuai dengan konsep pembelajaran IPA dengan metode eksperimen berdasarkan studi pendahuluan yang telah dilakukan. Draf produk yang telah dibuat kemudian divalidasi oleh pakar, yakni pakar materi dan pakar kegrafikan. Hasil dari validasi akan digunakan sebagai masukan untuk merevisi draft produk awal; (3) tahap uji coba, setelah draft modul direvisi maka langkah selanjutnya adalah melakukan uji coba terbatas yang melibatkan satu SD, yakni siswa kelas V SD Negeri 03 Tunjungan dengan jumlah 25 siswa. Dalam uji coba ini, guru beserta siswa menilai kualitas dari modul yang telah dikembangkan. Hasil penilaian guru dan siswa dijadikan sebagai dasar untuk merevisi produk; (4) produk akhir, produk akhir dari pengembangan modul merupakan hasil akhir revisi produk setelah diuji cobakan secara terbatas di SD negeri 03 Tunjungan. 6

13 Teknik pengumpulan data yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah teknik tes dan non tes. Teknik tes yang digunakan adalah tes tertulis dalam bentuk pilihan ganda. Tes tertulis dilakukan untuk melihat keefektifan modul yang telah dikembangkan. Sedangkan teknik non tes yang digunakan adalah wawancara, angket dan observasi. Wawancara dilakukan untuk melihat bagaimana tanggapan guru terhadap buku yang telah disediakan oleh pemerintah. Angket digunakan untuk mengetahui kualitas modul pembelajaran yang telah dibuat. Angket diberikan kepada pakar materi dan pakar kegrafikan sebelum dilakukan uji coba. Angket juga diberikan kepada guru dan siswa setelah melaksanakan pembelajaran dengan modul. Sedangkan observasi dilakukan untuk mengamati bagaimana guru dan siswa melakukan pembelajaran menggunakan modul yang telah dikembangkan. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret-April 2016 di SD Negeri 03 Tunjungan Kabupaten Blora Tahun Pelajaran 2015/2016. Modul yang telah dibuat merupakan modul yang dikembangkan dari satu Kompetensi Dasar sehingga uji coba terbatas dilakukan selama 2 kali pertemuan dimana 1 kali pertemuan untuk pembelajaran 1 dan 1 kali pertemuan untuk melakukan pembelajaran 2 dan evaluasi. Pertemuan 1 dilaksanakan pada hari Jum at tanggal 22 April 2016, sedangkan pertemuan 2 dilaksanakan pada hari Sabtu tanggal 23 April Data Hasil Penelitian diperoleh dari: (1) Data hasil validasi pakar, tahap validasi pakar diminta untuk memberikan saran perbaikan, pakar juga diminta untuk mengisi angket. Angket yang diberikan kepada pakar berisi tentang butir-butir penilaian yang dirangkum menjadi beberapa indikator penilaian. Hasil validasi pakar materi dapat dilihat pada tabel berikut. No. Indikator Rata-rata Kategori 1. Kesesuaian Materi dengan SK dan KD 3,00 Cukup sesuai 2. Keakuratan Materi 3,40 Sesuai 3. Kemuktahiran Materi 4,00 Sesuai 4. Mendorong Keingintahuan 4,00 Sesuai Rata-rata Keseluruhan 3,60 Sesuai Tahap validasi selain dari materinya, divalidasi pula dari segi kegrafikannya. Hasil validasi oleh pakar kegrafikan dapat dilihat pada tabel berikut. 7

14 No. Indikator Rata-rata Kategori 1. Ukuran atau format buku 4,00 Sesuai 2. Desain sampul modul (cover) 4,00 Sesuai 3. Desain isi modul 4,00 Sesuai Rata-rata Keseluruhan 4,00 Sesuai (2) Data Hasil Respon Guru dan Siswa, setelah pembelajaran dilaksanakan, guru dan siswa memberikan respon terhadap modul yang telah dikembangkan. Hasil dari angket respon guru terhadap modul pembelajaran yang telah dikembangkan dapat dilihat dalam tabel berikut. No. Indikator Skor Kategori 1. Pembelajaran dengan menggunakan modul 5,00 Sangat setuju lebih mudah 2. Modul sangat membantu dalam pembelajaran 4,00 Setuju 3. Pembelajaran dengan menggunakan modul 4,00 Setuju membantu siswa untuk belajar secara mandiri 4. Pembelajaran dengan menggunakan modul 5,00 Sangat setuju membantu siswa dalam memahami materi yang disajikan 5. Pembelajaran dengan menggunakan modul 5,00 Sangat setuju membantu siswa menjadi lebih aktif dan kreatif 6. Pembelajaran dengan menggunakan modul 3,00 Cukup setuju meningkatkan tanggung jawab siswa 7. Pembelajaran dengan menggunakan modul 4,00 Setuju dapat meningkatkan rasa ingin tahu siswa 8. Pembelajaran dengan menggunakan modul 4,00 Setuju membuat evaluasi lebih mudah Rata-rata Keseluruhan 4,25 Sangat setuju Siswa juga memberikan respon terhadap modul yang telah dikembangkan. Modul ini telah direspon oleh 25 siswa. Rata-rata hasil dari respon siswa dapat dilihat pada tabel berikut. 8

15 No. Indikator Skor Kategori 1. Modul ini membuatku lebih semangat belajar 5,00 Sangat setuju 2. Isi modul sesuai lingkungan sekitarku, 4,76 Sangat setuju membuatku lebih mudah memahami materi 3. Gambar-gambar di dalam modul membuatku 4,76 Sangat setuju lebih mudah memahami materi 4. Kegiatan belajar dalam modul membuatku semakin aktif dalam belajar 5,00 Sangat setuju 5. Petunjuk-petunjuk dalam modul mudah 5,00 Sangat setuju dipahami 6. Kalimat-kalimat dalam modul mudah dipahami 4,72 Sangat setuju 7. Soal-soal dalam modul membantuku menguasi 4,68 Sangat setuju materi yang telah dibahas Rata-rata Keseluruhan 4,84 Sangat setuju (3) Data hasil belajar, data hasil belajar terdiri dari data hasil pretest dan posttest. Data dari hasil tes tersebut disajikan dalam tabel distribusi frekuensi dengan tujuan untuk mempermudah dalam membuat interval kelas. Sturges dalam Sugiyono (2013) menunjukkan cara menghitung jumlah kelas interval adalah sebagai berikut. K = 1+ 3,3 log n Rentang data = data terbesar - data terkecil + 1 Panjang kelas = rentang : jumlah kelas Keterangan K = Jumlah kelas interval n = banyaknya data Data hasil pretest diolah berdasarkan rumus yang telah disajikan, sehingga didapatkan hasil perhitungan sebagai berikut. K = 1 + 3,3 log n = 1 + 3,3 log 25 = 1 + 3,3 x 1,397 = 1 + 4,61 = 5,61 = 5 atau 6 9

16 Sedangkan rentang data dihitung dengan rumus sebagai berikut. Rentang data = data terbesar data terkecil + 1 = = 41 Panjang kelas = rentang : jumlah kelas = 41 : 5 = 8,2 = 8 atau 9 Hasil dari perhitungan tersebut kemudian data disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi menggunakan 6 kelas dengan panjang kelas 9. Tabel distribusi frekuensi hasil pretest dapat dilihat pada tabel berikut ini. Kelas Interval Frekuensi (f) Persentase % % % % % % Data hasil posttest juga diolah berdasarkan rumus yang telah disajikan, sehingga didapatkan hasil perhitungan sebagai berikut. K = 1 + 3,3 log n = 1 + 3,3 log 25 = 1 + 3,3 x 1,397 = 1 + 4,61 = 5,61 = 5 atau 6 Sedangkan rentang data dihitung dengan rumus sebagai berikut. Rentang data = data terbesar data terkecil + 1 = = 54 Panjang kelas = rentang : jumlah kelas = 54 : 6 = 9 10

17 Hasil dari perhitungan tersebut, data dapat disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi menggunakan 6 kelas dengan panjang kelas 9. Tabel distribusi frekuensi hasil pretest dapat dilihat pada tabel berikut ini. Kelas Interval Frekuensi (f) Persentase % % % % % % Data Deskriptif Hasil Pretest dan Posttes menampilkan nilai terendah (minimum), nilai tertinggi (maximum), rata-rata (mean) skor hasil pretest daan posttest. Data deskriptif ini diolah dengan bantuan SPSS 16,0 for windows yang disajikan dalam tabel berikut ini. Descriptive Statistics N Minimum Maximum Mean Std. Deviation Pretest Posttest Valid N (listwise) 25 Tabel diatas dapat diketahui bahwa nilai terendah dari pretest adalah 47 dan nilai tertinggi adalah 87 dengan rata-rata 65,60. Sedangkan nilai terendah dalam posttest adalah 53 dan nilai tertinggi adalah 100 dengan rata-rata 76,28. Data ketuntasan hasil pretest dan posttest dimana nilai KKM yang ditetapkan sebesar 60, data ketuntasan tersebut dapat dilihat pada tabel berikut ini. Ketuntasan Pretest Posttest Jumlah Persentase Jumlah Persentase Tuntas 15 60% 21 84% Tidak Tuntas 10 40% 4 16% Tabel diatas dapat diketahui bahwa saat dilakukan pretest jumlah siswa memperoleh nilai di atas 60 sebanyak 15 siswa atau 60% dan yang memperoleh nilai di bawah 60 sebanyak 10 siswa atau 40%. Sedangkan saat dilakukan posttest jumlah siswa yang 11

18 memperoleh nilai di atas 60 sebanyak 21 siswa atau 84% dan yang memperoleh nilai di bawah 60 adalah 4 siswa atau 16%. SIMPULAN DAN SARAN Hasil dari penelitian dan pembahasan, dapat ditarik simpulan antara lain: (1) penyusunan modul IPA menggunakan jenis penelitian pengembangan (Research and Development). Penelitian pengembangan merupakan penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu. Proses penyusunan modul ini menggunakan model pengembangan Borg and Gall (dalam Sukmadinata, 2011). Prosedur penelitiannya meliputi tahap studi pendahuluan, pengembangan, uji coba dan produk akhir. Hasil akhir dari penelitian pengembangan ini adalah Modul IPA Berbasis Eksperimen materi Peristiwa Alam di Indonesia untuk siswa kelas V SD; (2) Berdasarkan analisis hasil penelitian yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa modul IPA Berbasis Eksperimen Materi Peristiwa Alam di Indonesia Untuk Siswa Kelas V SD efektif digunakan dalam pembelajaran. Hal ini dibuktikan dengan rata-rata hasil belajar siswa meningkat dari nilai rata-rata 65,60 menjadi 76,28. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan modul IPA berbasis eksperimen materi Peristiwa Alam di Indonesia untuk siswa kelas V SD. Modul yang telah dikembangkan ini digunakan untuk memfasilitasi siswa dalam kegiatan belajar. Agar pembelajaran dengan modul lebih efektif, maka perlu adanya perbaikan pada beberapa bagian modul, diantaranya: (1) pada bagian petunjuk penggunaan modul, sebaiknya pada bagian judul materi yang akan dipelajari lebih diperbesar agar terlihat lebih jelas dan mempermudah pemahaman siswa; (2) sebaiknya ditambahkan materi tentang tindakan apa saja yang harus dilakukan pada saat peristiwa alam terjadi, agar siswa dapat mengetahui tindakan yang tepat saat peristiwa alam terjadi didaerah mereka; (3) Pada materi percobaan membuat banjir, sebaiknya percobaan yang dilakukan sesuai dengan penyebab banjir yang ditemui siswa dalam kehidupan seharihari. DAFTAR PUSTAKA Arifin, Zainal Evaluasi Pembelajaran. Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama RI. (2 Maret 2016). Bahri, Syaiful D. Dan Azwan Zain Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta Dahlan, Ahmad Pengertian dan Peranan Metode Experimen. 12

19 Hamdani Strategi Belajar Mengajar. Bandung: CV Pustaka Setia. Prastowo, Andi Pengembangan Bahan Ajar Tematik. Yogyakarta: Diva Press Press Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif. Yogyakarta: Diva Roestiyah, N.K Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta. Sagala, Syaiful Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabeta. Sugiyono Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta Statistika untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta. Sukmadinata, Nana S Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya. 13

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Bab ini membahas tentang hasil penelitian dan pembahasan. Hasil penelitian ini meliputi: bagaimana cara mengembangkan multimedia interaktif, kevalidan multimedia

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL BERMUATAN KARAKTER PADA MATERI JURNAL KHUSUS

PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL BERMUATAN KARAKTER PADA MATERI JURNAL KHUSUS PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL BERMUATAN KARAKTER PADA MATERI JURNAL KHUSUS Ike Evi Yunita Program Studi Pendidikan Akuntansi, Jurusan Pendidikan Ekonomi, Fakultas Ekonomi, Universitas

Lebih terperinci

Prosiding Seminar Nasional dan Call for Paper ke-2 Pengintegrasian Nilai Karakter dalam Pembelajaran Kreatif di Era Masyarakat Ekonomi ASEAN

Prosiding Seminar Nasional dan Call for Paper ke-2 Pengintegrasian Nilai Karakter dalam Pembelajaran Kreatif di Era Masyarakat Ekonomi ASEAN PENGEMBANGAN BUKU PANDUAN PRAKTIKUM IPA BIOLOGI PADA MATERI ORGANISASI KEHIDUPAN DENGAN PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES KELAS VII SMP/MTs Aisyah Ferra Anggraini, Sulistiyawati UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Bab ini akan membahas tentang hasil penelitian dan pembahasan. Hasil penelitian yang terdiri atas bagaimana cara mengembangkan komik discovery learning dengan model

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang bersifat analisis kebutuhan dan untuk mengkaji keefektifan

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang bersifat analisis kebutuhan dan untuk mengkaji keefektifan BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan (Research and Development, R&D). Borg & Gall (Sugiyono 2011: 47) menyatakan bahwa research and development

Lebih terperinci

Pengembangan Lembar Kerja Siswa (LKS) IPA Berbasis Multiple Intelligences Pada Materi Suhu dan Perubahannya di Kelas VII

Pengembangan Lembar Kerja Siswa (LKS) IPA Berbasis Multiple Intelligences Pada Materi Suhu dan Perubahannya di Kelas VII Pengembangan Lembar Kerja Siswa (LKS) IPA Berbasis Multiple Intelligences Pada Materi Suhu dan Perubahannya di Kelas VII Maria Silalahi 1), Hidayat ), Wawan Kurniawan 3) 1 Mahasiswa S1 Pendidikan Fisika

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN TEMATIK INTEGRATIF SUBTEMA HUBUNGAN MAKHLUK HIDUP DALAM EKOSISTEM PENDEKATAN SAINTIFIK UNTUK KELAS 5 SD

PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN TEMATIK INTEGRATIF SUBTEMA HUBUNGAN MAKHLUK HIDUP DALAM EKOSISTEM PENDEKATAN SAINTIFIK UNTUK KELAS 5 SD PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN TEMATIK INTEGRATIF SUBTEMA HUBUNGAN MAKHLUK HIDUP DALAM EKOSISTEM PENDEKATAN SAINTIFIK UNTUK KELAS 5 SD Tia Sekar Arum Wahyudi Program Studi PGSD-FKIP, Universitas Kristen

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian Research and Development (R & D). Menurut Sugiyono (2011: 333),

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian Research and Development (R & D). Menurut Sugiyono (2011: 333), BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian yang digunakan peneliti dalam penelitian ini merupakan penelitian Research and Development (R & D). Menurut Sugiyono (2011: 333), tujuan

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN TEMATIK INTEGRATIF SUBTEMA HUBUNGAN MAKHLUK HIDUP DALAM EKOSISTEM PENDEKATAN SAINTIFIK UNTUK KELAS 5 SD

PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN TEMATIK INTEGRATIF SUBTEMA HUBUNGAN MAKHLUK HIDUP DALAM EKOSISTEM PENDEKATAN SAINTIFIK UNTUK KELAS 5 SD PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN TEMATIK INTEGRATIF SUBTEMA HUBUNGAN MAKHLUK HIDUP DALAM EKOSISTEM PENDEKATAN SAINTIFIK UNTUK KELAS 5 SD Tia Sekar Arum tiasekar196@gmail.com Wahyudi yudhi@staff.uksw.edu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Model Pengembangan Pengembangan yang dilakukan dalam penelitian ini mengikuti langkah penelitian dan pengembangan dari Borg dan Gall. Menurut Borg dan Gall (Sukmadinata, 2011)

Lebih terperinci

Retno Ningtyas, Tri Nova Hasti Yunianta, Wahyudi. Abstrak

Retno Ningtyas, Tri Nova Hasti Yunianta, Wahyudi. Abstrak HANDOUT PEMBELAJARAN TEMATIK UNTUK SISWA SEKOLAH DASAR KELAS III Retno Ningtyas, Tri Nova Hasti Yunianta, Wahyudi Program Studi Pendidikan Matematika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Kristen

Lebih terperinci

PENGARUH PENGGUNAAN MODUL SEJARAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VIII DI SMP NEGERI 1 KESAMBEN JOMBANG SEMESTER GASAL TAHUN AJARAN 2011/2012

PENGARUH PENGGUNAAN MODUL SEJARAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VIII DI SMP NEGERI 1 KESAMBEN JOMBANG SEMESTER GASAL TAHUN AJARAN 2011/2012 PENGARUH PENGGUNAAN MODUL SEJARAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VIII DI SMP NEGERI 1 KESAMBEN JOMBANG SEMESTER GASAL TAHUN AJARAN 2011/2012 Tyas Wahyu Ningsih Universitas Negeri Malang Email :

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Bab ini akan membahas tentang jenis penelitian yang digunakan, subyek penelitian, desain pengembangan, sumber data, teknik dan instrument pengumpulan data, serta analisis data.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 21 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Penelitian & Pengembangan (Research and Development) ini terdiri dari tiga tahap, di mana langkah-langkah penelitian mengacu pada model pengembangan

Lebih terperinci

Oleh : AYUNINGTYAS NPM

Oleh : AYUNINGTYAS NPM PENGARUH MEDIA VIDEO TERHADAP KEMAMPUAN MEMBEDAKAN CIRI-CIRI LINGKUNGAN SEHAT DAN LINGKUNGAN TIDAK SEHATPADA SISWA KELAS III SDN BANYUANYAR KEDIRI TAHUN AJARAN 2015/2016 ARTIKEL SKRIPSI Diajukan Untuk

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) IPA BERBASIS PENDEKATAN SCIENTIFIC. Norma Dewi Shalikhah

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) IPA BERBASIS PENDEKATAN SCIENTIFIC. Norma Dewi Shalikhah PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) IPA BERBASIS PENDEKATAN SCIENTIFIC Norma Dewi Shalikhah ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk: 1) mengembangkan LKS IPA berbasis pendekatan scientific pada materi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan modul fisika berbasis inkuiri pada materi listrik dinamis untuk siswa SMA/MA. Metode yang digunakan dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Bab ini akan membahas tentang jenis penelitian yang digunakan, subjek penelitian, desain pengembangan yang dilakukan, teknik dan instrumen pengumpulan data, serta teknik analisis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN. langkah pengembangan yaitu menganalisis kurikulum. digambarkan dalam bentuk bagan sebagai berikut.

BAB III METODE PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN. langkah pengembangan yaitu menganalisis kurikulum. digambarkan dalam bentuk bagan sebagai berikut. BAB III METODE PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN A. Model Penelitian dan Pengembangan Model penelitian pengembangan yang dipilih untuk pengembangan LKS yaitu model penelitian 4-D yang dikemukakan oleh Thiagarajan,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Model Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian pengembangan (Research and Development). Alasan penggunaan jenis metode ini didasarkan pada pemikiran bahwa R&D

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BERBASIS INKUIRI POKOK BAHASAN ENERGI DAN PERUBAHANNYA

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BERBASIS INKUIRI POKOK BAHASAN ENERGI DAN PERUBAHANNYA PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA () BERBASIS INKUIRI POKOK BAHASAN ENERGI DAN PERUBAHANNYA Yanuar Sinatra Dosen Jurusan Teknik Elektro Sekolah Tinggi Teknik Malang Email: ysinatra@yahoo.co.id Abstrak: Penelitian

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April-Agustus di SMP Pembangunan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April-Agustus di SMP Pembangunan III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April-Agustus di SMP Pembangunan Kalianda tahun pelajaran 2015/2016. B. Populasi dan Sampel Populasi dalam uji coba ini

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan project based learning. Bahan ajar yang dikembangkan berupa RPP

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan project based learning. Bahan ajar yang dikembangkan berupa RPP BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan, yaitu suatu penelitian yang bertujuan untuk menghasilkan produk tertentu dan menguji kualitas produk tersebut.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 JENIS PENELITIAN Jenis penelitian ini merupakan penelitian pengembangan (RnD). Pengembangan atau RnD merupakan perbatasan dari pendekatan kualitatif dan kuantitatif dan terutama

Lebih terperinci

BAB III METODE PENGEMBANGAN. experiential learning ini termasuk ke dalam jenis penelitian Research and

BAB III METODE PENGEMBANGAN. experiential learning ini termasuk ke dalam jenis penelitian Research and 24 BAB III METODE PENGEMBANGAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian pengembangan modul pembelajaran menulis puisi berbasis experiential learning ini termasuk ke dalam jenis penelitian Research and Development

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. berpendekatan aunthentic inquiry learning ini merupakan desain Research

BAB III METODE PENELITIAN. berpendekatan aunthentic inquiry learning ini merupakan desain Research BAB III METODE PENELITIAN A. Model Pengembangan Model pengembangan Lembar Kegiatan Peserta Didik (LKPD) berpendekatan aunthentic inquiry learning ini merupakan desain Research and Development (R & D).

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. atau Research and Development (R&D), yang bertujuan untuk

BAB III METODE PENELITIAN. atau Research and Development (R&D), yang bertujuan untuk BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan jenis metode penelitian dan pengembangan atau Research and Development (R&D), yang bertujuan untuk mengembangkan produk yang akan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. LKS kimia model inkuiri terpimpin pada materi pokok kelarutan dan hasil kali

III. METODE PENELITIAN. LKS kimia model inkuiri terpimpin pada materi pokok kelarutan dan hasil kali III. METODE PENELITIAN A. Rencana Pelaksanaan Penelitian Pengembangan yang dilakukan adalah pengembangan media pembelajaran berupa LKS kimia model inkuiri terpimpin pada materi pokok kelarutan dan hasil

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Bab ini akan membahas tentang hasil penelitian dan pembahasan. Hasil penelitian membahas bagaimana cara mengembangkan media papan kartun bilangan dengan model sistem

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini tergolong penelitian dan pengembangan atau Research and

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini tergolong penelitian dan pengembangan atau Research and BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Model Penelitian Penelitian ini tergolong penelitian dan pengembangan atau Research and Development. Menurut Borg and Gall dalam Sugiyono (2015) menjelaskan bahwa penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. No Rombel Jumlah siswa Persentase 1 Kelas IVa 33 50% 2 Kelas IVb 33 50% Jumlah %

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. No Rombel Jumlah siswa Persentase 1 Kelas IVa 33 50% 2 Kelas IVb 33 50% Jumlah % 46 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Todanan 01 Blora yang menjadi subjek penelitian ini adalah 1 SD paralel. Terdapat

Lebih terperinci

BAB IV. Pelaksanaan, Hasil Penelitian, dan Pembahasan

BAB IV. Pelaksanaan, Hasil Penelitian, dan Pembahasan BAB IV Pelaksanaan, Hasil Penelitian, dan Pembahasan 4.1 Pelaksanaan Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Panunggalan 05 Kecamatan Pulokulon Kabupaten Grobogan Provinsi Jawa Tengah. Jumlah

Lebih terperinci

Penerapan Metode Resitasi dengan Teknik Motivasi terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas X SMA N 1 Getasan.

Penerapan Metode Resitasi dengan Teknik Motivasi terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas X SMA N 1 Getasan. Penerapan Metode Resitasi dengan Teknik Motivasi terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas X SMA N 1 Getasan. Sulasmini Sutriyono Inawati Budiono Program Studi Pendidikan Matematika FKIP Universitas

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN HANDOUT PEMBELAJARAN TEMATIK UNTUK SISWA SEKOLAH DASAR KELAS III

PENGEMBANGAN HANDOUT PEMBELAJARAN TEMATIK UNTUK SISWA SEKOLAH DASAR KELAS III Pengembangan Handout Pembelajaran Tematik untuk Siswa SD (Retno Ningtyas,dkk) PENGEMBANGAN HANDOUT PEMBELAJARAN TEMATIK UNTUK SISWA SEKOLAH DASAR KELAS III Retno Ningtyas dan Tri Nova Hasti Yunianta Program

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN PENGGUNAAN DAN PEMELIHARAAN ALAT-ALAT UKUR DI SMK NEGERI 4 PURWOREJO

PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN PENGGUNAAN DAN PEMELIHARAAN ALAT-ALAT UKUR DI SMK NEGERI 4 PURWOREJO PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN PENGGUNAAN DAN PEMELIHARAAN ALAT-ALAT UKUR DI SMK NEGERI 4 PURWOREJO Oleh: Nengah saputra wijaya Program Studi Pendidikan Teknik Otomotif e-mail: nengahsaputrawijaya@gmail.com

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. DESAIN PENELITIAN Penelitian ini menggunakan metode penelitian dan pengembangan. Metode penelitian dan pengembangan atau Research and Development adalah metode penelitian yang

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES PILIHAN GANDA DISTRAKTOR BERMAKNA UNTUK MENGIDENTIFIKASI KARAKTERISTIK KONSEPSI FISIKA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 2 MALANG

PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES PILIHAN GANDA DISTRAKTOR BERMAKNA UNTUK MENGIDENTIFIKASI KARAKTERISTIK KONSEPSI FISIKA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 2 MALANG PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES PILIHAN GANDA DISTRAKTOR BERMAKNA UNTUK MENGIDENTIFIKASI KARAKTERISTIK KONSEPSI FISIKA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 2 MALANG Anita Puspita Handayani 1, Muhardjito 2, Sumarjono 3,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Sugiyono (2010: 297) menyatakan bahwa R&D adalah penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. Sugiyono (2010: 297) menyatakan bahwa R&D adalah penelitian yang BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitan ini merupakan desain Research and Development (R&D). Sugiyono (2010: 297) menyatakan bahwa R&D adalah penelitian yang digunakan untuk menghasilkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini merupakan penelitian pengembangan atau Research and Development dengan model ADDIE (Analysis, Design, Development, Implementation, dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan (Research and Development).

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan (Research and Development). BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitain Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan (Research and Development). Penelitian pengembangan (Research and Development) adalah suatu jenis penelitian

Lebih terperinci

III. METODE PENGEMBANGAN. Metode penelitian yang digunakan yaitu research and development atau

III. METODE PENGEMBANGAN. Metode penelitian yang digunakan yaitu research and development atau III. METODE PENGEMBANGAN A. Model Pengembangan Metode penelitian yang digunakan yaitu research and development atau penelitian pengembangan. Desain (model) pengembangan yang digunakan mengacu pada research

Lebih terperinci

Abstrak PENDAHULUAN.

Abstrak PENDAHULUAN. Jurnal Pendidikan Ekonomi: Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan, Ilmu Ekonomi, dan Ilmu Sosial 51 PENGEMBANGAN MODUL MATA PELAARAN AKUNTANSI KEUANGAN KOMPETENSI DASAR PERSEDIAAN BARANG DAGANGAN PADA SISWA KELAS

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan Penelitian Pembuatan (Research and Development). Penelitian pembuatan sebagai suatu proses untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 1.1 Model Pengembangan Sugiyono (2014) menjelaskan, metode penelitian dan pengembangan adalah penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu dan menguji keefektifan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan atau Research and

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan atau Research and BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan atau Research and Development (R&D). Penelitian dan pengembangan menurut Sugiyono (2013: 297) merupakan penelitian

Lebih terperinci

PENERAPAN SMALL GROUP DISCUSSION UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DAN KEAKTIFAN MAHASISWA PGSD UAD

PENERAPAN SMALL GROUP DISCUSSION UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DAN KEAKTIFAN MAHASISWA PGSD UAD 10 PENERAPAN SMALL GROUP DISCUSSION UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DAN KEAKTIFAN MAHASISWA PGSD UAD Siwi Purwanti, M.Pd Dosen PGSD Universitas Ahmad Dahlan Email: siwi.purwanti@pgsd.uad.ac.id Abstrak

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Bahan Ajar 2.1.1 Pengertian Bahan Ajar Hamdani (2011:218) mengemukakan beberapa pengertian tentang bahan ajar, yaitu sebagai berikut: a. Bahan ajar adalah segala bentuk bahan

Lebih terperinci

PERSEPSI SISWA KELAS XI IPA TENTANG KREATIVITAS GURU DALAM PROSES PEMBELAJARAN BIOLOGI DI SMA NEGERI 5 KOTA JAMBI.

PERSEPSI SISWA KELAS XI IPA TENTANG KREATIVITAS GURU DALAM PROSES PEMBELAJARAN BIOLOGI DI SMA NEGERI 5 KOTA JAMBI. PERSEPSI SISWA KELAS XI IPA TENTANG KREATIVITAS GURU DALAM PROSES PEMBELAJARAN BIOLOGI DI SMA NEGERI 5 KOTA JAMBI Leni MAYASARI 1), Jodion SIBURIAN 1), Retni S. BUDIARTI 1) 1) Program Studi Pendidikan

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS MODEL LEARNING CYCLE 5E UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI PENCEMARAN LINGKUNGAN

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS MODEL LEARNING CYCLE 5E UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI PENCEMARAN LINGKUNGAN PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS MODEL LEARNING CYCLE 5E UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI PENCEMARAN LINGKUNGAN Cica Aisyah Nurlatifah 1, Tuti Kurniati 2, Meti Maspupah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Model penelitian dan Pengembangan Model penelitian dan pengembangan atau Research and Development (R&D) adalah metode yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu, dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan metode Research and Development (R&D). Sugiyono

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan metode Research and Development (R&D). Sugiyono BAB III METODE PENELITIAN A. Model Pengembangan Penelitian pengembangan Subject Spesific Pedagogy (SSP) ini menggunakan metode Research and Development (R&D). Sugiyono (2016:30) mengartikan metode penelitian

Lebih terperinci

Pengembangan Desain Pembelajaran Tematik Terpadu Berbasis Kebutuhan Belajar Siswa Kelas 3 Sekolah Dasar

Pengembangan Desain Pembelajaran Tematik Terpadu Berbasis Kebutuhan Belajar Siswa Kelas 3 Sekolah Dasar Jurnal Penelitian Tindakan dan Pendidikan 3(2)-2017 143 Pengembangan Desain Pembelajaran Tematik Terpadu Berbasis Kebutuhan Belajar Siswa Kelas 3 Sekolah Dasar Oktazella Ayu Puspitawati* & Mawardi Program

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BERBASIS POE (Predict, Observe, Explain) PADA MATERI PROGRAM LINEAR KELAS XII SMA

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BERBASIS POE (Predict, Observe, Explain) PADA MATERI PROGRAM LINEAR KELAS XII SMA PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BERBASIS POE (Predict, Observe, Explain) PADA MATERI PROGRAM LINEAR KELAS XII SMA Oleh : Rizky Dezricha Fannie 1) & Rohati 2) Program Studi Pendidikan Matematika FKIP

Lebih terperinci

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA KARTU BERGAMBAR TERHADAP HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS V SD NEGERI DAYUHARJO

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA KARTU BERGAMBAR TERHADAP HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS V SD NEGERI DAYUHARJO 776 Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar Edisi 8 Tahun ke-5 2016 PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA KARTU BERGAMBAR TERHADAP HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS V SD NEGERI DAYUHARJO THE EFFECT OF USING FLASHCARD ON

Lebih terperinci

III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian dan pengembangan (Research and Development).

III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian dan pengembangan (Research and Development). 67 III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian dan pengembangan (Research and Development). Desain penelitian pengembangan berdasarkan langkah-langkah penelitian pengembangan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Pada bab ini merupakan bagian yang bersifat prosedural. Pada bab ini akan diuraikan mengenai rancangan alur penelitian mulai dari desain penelitian yang digunakan, tahapan pengumpulan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Penelitian ini dilakukan melalui praktik pembelajaran di kelas 6 SD Negeri 2 Getas Kecamatan Kradenan Kabupaten Blora, dengan jumlah siswa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. untuk menghasilkan suatu produk di bidang pendidikan. Sugiyono. menyatakan bahwa penelitian pengembangan adalah

BAB III METODE PENELITIAN. untuk menghasilkan suatu produk di bidang pendidikan. Sugiyono. menyatakan bahwa penelitian pengembangan adalah BAB III METODE PENELITIAN A. Model Pengembangan. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan yang bertujuan untuk menghasilkan suatu produk di bidang pendidikan. Sugiyono menyatakan bahwa penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk memenuhi tujuan penelitian, maka penelitian ini didesain dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk memenuhi tujuan penelitian, maka penelitian ini didesain dengan 67 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Untuk memenuhi tujuan penelitian, maka penelitian ini didesain dengan pendekatan penelitian pengembangan (Research & Development). Pendekatan ini mengacu

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN IPA BERBASIS KARAKTER PADA MATERI PERUBAHAN KENAMPAKAN BUMI DAN BENDA LANGIT

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN IPA BERBASIS KARAKTER PADA MATERI PERUBAHAN KENAMPAKAN BUMI DAN BENDA LANGIT PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN IPA BERBASIS KARAKTER PADA MATERI PERUBAHAN KENAMPAKAN BUMI DAN BENDA LANGIT Sri Mulyani, Cece Rakhmat, Asep Saepulrohman Program S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR FISIKA BERBASIS SAINS TEKNOLOGI MASYARAKAT POKOK BAHASAN GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK UNTUK KELAS X SMAN 10 MALANG

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR FISIKA BERBASIS SAINS TEKNOLOGI MASYARAKAT POKOK BAHASAN GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK UNTUK KELAS X SMAN 10 MALANG PENGEMBANGAN BAHAN AJAR FISIKA BERBASIS SAINS TEKNOLOGI MASYARAKAT POKOK BAHASAN GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK UNTUK KELAS X SMAN 10 MALANG Ratri Agustina, Kadim Masjkur, dan Subani Universitas Negeri Malang

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN PANDUAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR 1 BERBASIS GUIDED INQUIRY

PENGEMBANGAN PANDUAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR 1 BERBASIS GUIDED INQUIRY PENGEMBANGAN PANDUAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR 1 BERBASIS GUIDED INQUIRY UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN HARD SKILL DAN SOFT SKILL MAHASISWA (CALON GURU FISIKA) Suprianto, S. Ida Kholida, Herman Jufri Andi Universitas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Subjek dan Objek Penelitian Sebagai subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas V tahun pelajaran 2013-2014 dengan jumlah siswa sebanyak 35 orang. Sedangkan objek dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian pengembangan atau Research and

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian pengembangan atau Research and BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian pengembangan atau Research and Development (R&D). Produk yang akan dikembangkan dalam penelitian ini adalah perangkat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. atau dalam bahasa Inggris disebut Research and Development (R&D).

BAB III METODE PENELITIAN. atau dalam bahasa Inggris disebut Research and Development (R&D). BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang akan dilakukan yaitu penelitian dan pengembangan atau dalam bahasa Inggris disebut Research and Development (R&D). Menurut Sugiyono (2010:297)

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Model Pengembangan Model pengembangan media pembelajaran modul virtual yang digunakan diadaptasi dari model penelitian dan pengembangan Borg and Gall yang secara skematik tahapan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. diuji kelayakannya dahulu sebelum diberikan kepada peserta didik.

BAB III METODE PENELITIAN. diuji kelayakannya dahulu sebelum diberikan kepada peserta didik. BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian dan pengembangan (Research and Development) yang berorientasi pada produk. Produk yang dikembangan dalam penelitian

Lebih terperinci

PENGARUH BAHAN AJAR MODUL REMEDIAL TERHADAP HASIL BELAJAR KOGNITIF SISWA. (Artikel) Oleh DEWI CITRA HANDAYANI

PENGARUH BAHAN AJAR MODUL REMEDIAL TERHADAP HASIL BELAJAR KOGNITIF SISWA. (Artikel) Oleh DEWI CITRA HANDAYANI PENGARUH BAHAN AJAR MODUL REMEDIAL TERHADAP HASIL BELAJAR KOGNITIF SISWA (Artikel) Oleh DEWI CITRA HANDAYANI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2013 PENGARUH BAHAN

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian dan pengembangan (Research & Development). Menurut Gall, dkk.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian dan pengembangan (Research & Development). Menurut Gall, dkk. BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini yaitu metode penelitian dan pengembangan (Research & Development). Menurut Gall, dkk. dalam Setyosari

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN PENGEMBANGAN. penelitian dan pengembangan atau Research and Development (R&D).

BAB III METODE PENELITIAN PENGEMBANGAN. penelitian dan pengembangan atau Research and Development (R&D). BAB III METODE PENELITIAN PENGEMBANGAN A. Metode Penelitian Pengembangan Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian dan pengembangan atau Research and Development (R&D). Metode

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan, penelitian ini

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan, penelitian ini BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan, penelitian ini tergolong penelitian pengembangan modul pembelajaran pada pokok bahasan segi empat untuk

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BERBASIS Inquiry dan Local material MATERI POKOK SISTEM KOORDINASI KELAS XI IPA 2 MA NEGERI PRAMBON NGANJUK

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BERBASIS Inquiry dan Local material MATERI POKOK SISTEM KOORDINASI KELAS XI IPA 2 MA NEGERI PRAMBON NGANJUK PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BERBASIS Inquiry dan Local material MATERI POKOK SISTEM KOORDINASI KELAS XI IPA 2 MA NEGERI PRAMBON NGANJUK SKRIPSI Diajukan Untuk Penulisan Skripsi Guna Memenuhi

Lebih terperinci

ARTIKEL ILMIAH OLEH : FEBRINA IKA WIDYAWATI

ARTIKEL ILMIAH OLEH : FEBRINA IKA WIDYAWATI PENGARUH METODE DEMONSTRASI DIDUKUNG MEDIA AUDIO VISUAL TERHADAP KEMAMPUAN MEMAHAMI KEGIATAN JUAL BELI DI LINGKUNGAN RUMAH DAN SEKOLAH PADA SISWA KELAS III SEKOLAH DASAR SDN MABUNG 4 TAHUN AJARAN 2014/2015

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Jumlah Siswa Laki-laki Perempuan Eksperimen Kontrol Jumlah Seluruhnya 59

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Jumlah Siswa Laki-laki Perempuan Eksperimen Kontrol Jumlah Seluruhnya 59 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 4 Mulyoharjo dan SD Negeri 5 Mulyoharjo Jepara Kecamatan Jepara Semester 2 Tahun Ajaran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Model Pengembangan Menurut Sugiyono, metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu merupakan jenis penelitian pengembangan (Research & Development). Untuk

Lebih terperinci

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODUL DENGAN PENDEKATAN CTL TERHADAP KEBERHASILAN PENGAJARAN REMEDIAL KELAS VIII

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODUL DENGAN PENDEKATAN CTL TERHADAP KEBERHASILAN PENGAJARAN REMEDIAL KELAS VIII EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODUL DENGAN PENDEKATAN CTL TERHADAP KEBERHASILAN PENGAJARAN REMEDIAL KELAS VIII Dian Susanti, Wignyo Winarko, Nyamik Rahayu S. Universitas Kanjuruhan Malang diansanyen@gmail.com

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Definisi penelitian dan pengembangan (R & D) Penelitian dan pengembangan atau dalam bahasa inggrisnya Research and

BAB III METODE PENELITIAN. A. Definisi penelitian dan pengembangan (R & D) Penelitian dan pengembangan atau dalam bahasa inggrisnya Research and BAB III METODE PENELITIAN A. Definisi penelitian dan pengembangan (R & D) Penelitian dan pengembangan atau dalam bahasa inggrisnya Research and Development (R & D) adalah metode penelitian yang digunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini termasuk ke dalam jenis penelitian R&D (Research and

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini termasuk ke dalam jenis penelitian R&D (Research and BAB III METODE PENELITIAN A. Penyusunan dan Pengembangan Modul 1. Desain Penelitian Penelitian ini termasuk ke dalam jenis penelitian R&D (Research and Development) yaitu penelitian untuk menghasilkan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Bringin 01. Letak sekolah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Bringin 01. Letak sekolah 49 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Bringin 01. Letak sekolah ini berada di Desa Bringin, Kecamatan Bringin,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan pada penelitian pengembangan LKPD berbasis SETS dengan metode outdoor learning untuk menumbuhkan science process skill dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Model Pengembangan Penelitian ini menggunakan metode penelitian dan pengembangan (Research and Development). Penelitian dan pengembangan merupakan metode penelitian yang digunakan

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MODUL PENGAYAAN TEMA SELALU BERHEMAT ENERGI BAGI SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR SE GUGUS 2 KECAMATAN NGANTANG

PENGEMBANGAN MODUL PENGAYAAN TEMA SELALU BERHEMAT ENERGI BAGI SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR SE GUGUS 2 KECAMATAN NGANTANG PENGEMBANGAN MODUL PENGAYAAN TEMA SELALU BERHEMAT ENERGI BAGI SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR SE GUGUS 2 KECAMATAN NGANTANG Sisca Wulandari 1, Sukamti 2, dan Dimyati 3 Mahasiswa S2 Pendidikan Dasar Pascasarjana

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN ALAT PERAGA PADA SISTEM STARTER MOBIL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DI SMK CIPTA KARYA PREMBUN

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN ALAT PERAGA PADA SISTEM STARTER MOBIL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DI SMK CIPTA KARYA PREMBUN ISSN: 2303-3738 Vol.05/No.01/Januari 2015 PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN ALAT PERAGA PADA SISTEM STARTER MOBIL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DI SMK CIPTA KARYA PREMBUN Oleh: Anton Mujahid, Adhetya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran IPA khususnya fisika mencakup tiga aspek, yakni sikap,

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran IPA khususnya fisika mencakup tiga aspek, yakni sikap, BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pembelajaran IPA khususnya fisika mencakup tiga aspek, yakni sikap, proses, dan produk. Sains (fisika) berkaitan dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN

BAB III METODE PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN 1 BAB III METODE PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN A. Model Penelitian Dan Pengembangan Metode yang digunakan dalam pengembangan ini adalah metode penelitian dan pengembangan atau Research and Development (R&D).

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian dan pengembangan adalah langkah langkah untuk mengembangkan

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian dan pengembangan adalah langkah langkah untuk mengembangkan BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian Pengembangan LKPD IPA menggunakan metode Research and Development (R & D). Menurut Nana Syaodih Sukmadinata (2006: 164) penelitian dan pengembangan

Lebih terperinci

Selva Posasi Prodi Pendidikan Matematika UPGRIS

Selva Posasi Prodi Pendidikan Matematika UPGRIS PENGEMBANGAN CD PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBANTUAN SOFTWARE GEOGEBRA DENGAN PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME BERBASIS TEORI JEAN PIAGET PADA MATERI KUBUS DAN BALOK Selva Posasi Prodi Pendidikan Matematika UPGRIS

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. berupa penelitian pengembangan Research and Development (R&D) yang

BAB III METODE PENELITIAN. berupa penelitian pengembangan Research and Development (R&D) yang BAB III METODE PENELITIAN A. Model Penelitian dan Pengembangan Penelitian ini mengembangkan buku ajar pendamping pada tema 5 (pahlawanku) kelas 4 sekolah dasar dengan menggunakan model penelitian berupa

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode penelitian dan pengembangan (Research and

METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode penelitian dan pengembangan (Research and III. METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Pengembangan Penelitian ini menggunakan metode penelitian dan pengembangan (Research and Development). Brog dan Gall dalam Sugiyono (2012: 4) menyatakan bahwa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian dan pengembangan (Research and Development) atau yang sering disebut penelitian R & D. Penelitian Pengembangan adalah metode

Lebih terperinci

Kata Kunci: instrumen penilaian, benar-salah, kemampuan berpikir tingkat tinggi, dinamika rotasi, kesetimbangan tegar

Kata Kunci: instrumen penilaian, benar-salah, kemampuan berpikir tingkat tinggi, dinamika rotasi, kesetimbangan tegar PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES BENAR-SALAH UNTUK MENILAI KEMAMPUAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI SISWA PADA MATERI DINAMIKA ROTASI DAN KESETIMBANGAN BENDA TEGAR Aliyyatus Sa adah, Sugiyanto, S.Pd, M.Si, dan Drs.

Lebih terperinci

SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) pada Program Studi PGSD OLEH :

SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) pada Program Studi PGSD OLEH : Artikel Skripsi PENGARUH METODE PROBLEM SOLVING DIDUKUNG MEDIA VIDEO TERHADAP KEMAMPUAN MENDESKRIPSIKAN BERBAGAI PENYEBAB PERUBAHAN LINGKUNGAN FISIK SISWA KELAS IV SD PAWYATAN DAHA TAHUN 2015-2016 SKRIPSI

Lebih terperinci

BAB III METODE PENGEMBANGAN

BAB III METODE PENGEMBANGAN BAB III METODE PENGEMBANGAN A. Metode Pengembangan Metode yang digunakan dalam pengembangan ini adalah metode penelitian dan pengembangan atau Research and Development (R&D). Metode penelitian dan pengembangan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Model Penelitian 1. Metode Penelitian Menurut Sugiyono (2014:3) mengemukakan bahwaa Secara umum metode peelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pendidikan (educational research and development) menggunakan 4D

BAB III METODE PENELITIAN. pendidikan (educational research and development) menggunakan 4D 51 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Pengembangan bahan ajar khususnya Lembar Kegiatan Siswa (LKS) dalam penelitian ini menggunakan metode penelitian dan pengembangan pendidikan (educational

Lebih terperinci

ARTIKEL ILMIAH FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS JAMBI AGUSTUS, Euis Sugiarti : Mahasiswa FKIP Universitas Jambi Page 1

ARTIKEL ILMIAH FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS JAMBI AGUSTUS, Euis Sugiarti : Mahasiswa FKIP Universitas Jambi Page 1 ARTIKEL ILMIAH PENGEMBANGAN MODUL MENGGUNAKAN STRATEGI PEMBELAJARAN PDEODE (PREDICT-DISCUSS-EXPLAIN-OBSERVE-DISCUSS- EXPLAIN) DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK PADA MATERI PELUANG KELAS IX SMP N 12 TANJABTIM

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Pada bab III metode penelitian akan dipaparkan mengenai jenis dan pendekatan, tempat dan waktu penelitian, populasi dan sampel penelitian, variabel dan indikator penelitian, teknik

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. mengembangkan perangkat pembelajaran matematika berupa RPP dan LKS pada

BAB III METODE PENELITIAN. mengembangkan perangkat pembelajaran matematika berupa RPP dan LKS pada A. Jenis Penelitian BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan yang bertujuan mengembangkan perangkat pembelajaran matematika berupa RPP dan LKS

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MODUL FISIKA BERBASIS POTENSI LOKAL KERAJINAN GERABAH KASONGAN YOGYAKARTA PADA MATERI USAHA DAN ENERGI UNTUK SISWA SMA

PENGEMBANGAN MODUL FISIKA BERBASIS POTENSI LOKAL KERAJINAN GERABAH KASONGAN YOGYAKARTA PADA MATERI USAHA DAN ENERGI UNTUK SISWA SMA SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN SAINS Peningkatan Kualitas Pembelajaran Sains dan Kompetensi Guru melalui Penelitian & Pengembangan dalam Menghadapi Tantangan Abad-21 Surakarta, 22 Oktober 2016 PENGEMBANGAN

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini berjudul Pengembangan Perangkat Pembelajaran IPA Model Webbed pada Tema Pencemaran Air untuk Meningkatkan Kemampuan Kognitif, Sikap Peduli

Lebih terperinci