PENGEMBANGAN KIT PEMBELAJARAN DENGAN LKS MENGGUNAKAN LANGKAH 5M UNTUK PEMBELAJARAN BIOLOGI SISTEM REGULASI MANUSIA KELAS XI SMAN 1 PAKEL TULUNGAGUNG
|
|
- Yuliani Veronika Budiono
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 PENGEMBANGAN KIT PEMBELAJARAN DENGAN LKS MENGGUNAKAN LANGKAH 5M UNTUK PEMBELAJARAN BIOLOGI SISTEM REGULASI MANUSIA KELAS XI SMAN 1 PAKEL TULUNGAGUNG Dwi Retno Pintarti, Hadi Suwono, dan Noviar Darkuni Universitas Negeri Malang E-mai: dwiretnopintarti@yahoo.co.id Abstract: This research aims to produce Kit Learning with Student Worksheet Using Step 5M for Learning Biology of Human Regulatory System Class XI. Research and development based on Borg and Gall model. The try out of prototype was conducted on 28 students in Pakel Tulungagung Senior High School Class XI IPA 3. The result shows that Kit Learning with Student Worksheet Using Step 5M decent used to support Biology learning in Senior High School. Keywords: Kit Learning, LKS, Step 5M Abstrak : Penelitian dan pengembangan ini bertujuan menghasilkan Kit Pembelajaran dengan LKS Menggunakan Langkah 5M untuk Pembelajaran Biologi Sistem Regulasi Manusia Kelas XI. Model penelitian dan pengembangan yang digunakan mengadaptasi model Borg and Gall. Uji coba produk dilakukan terbatas pada 28 siswa SMA Negeri 1 Pakel Tulungagung kelas XI IPA 3. Berdasarkan hasil uji coba menunjukkan bahwa Kit Pembelajaran dengan LKS Menggunakan Langkah 5M layak digunakan sebagai penunjang pembelajaran Biologi di SMA. Kata Kunci: Kit Pembelajaran, LKS, Langkah 5M Pendekatan saintifik sangat sesuai untuk pembelajaran Biologi karena menekankan pada keterampilan proses yang meliputi kegiatan mengamati, mengajukan hipotesis, menggunakan alat dan bahan secara baik dan benar dengan selalu mempertimbangkan keamanan dan keselamatan kerja, mengajukan pertanyaan, menggolongkan dan menafsirkan data, mengakomodasi hasil temuan secara lisan maupun tulisan serta menggali dan memilih informasi faktual dan relevan untuk menguji gagasan dan memecahkan masalah sehari-hari. Kegiatan praktikum dapat meningkatkan peran aktif siswa karena kegiatan ini memerlukan keterampilan proses sehingga siswa dapat membangun pengetahuannya berdasarkan kegiatan yang dilakukannya sendiri. Namun demikian, pelaksanaan pembelajaran Biologi masih terdapat banyak kendala sehingga diperlukan perbaikan-perbaikan dalam pelaksanaannya. Berdasarkan studi awal penulis yaitu hasil wawancara dengan guru mata pelajaran Biologi di SMAN 1 Pakel Tulungagung yaitu Ibu Sukamti, S.Pd pada tanggal 14 November 2014, materi sistem regulasi merupakan salah satu materi yang disajikan pada jenjang SMA kelas XI semester genap. Materi sistem regulasi meliputi tiga materi pokok yaitu sistem saraf, hormon dan sistem indera. Pelaksanaan pembelajaran pada materi sistem regulasi tersebut mengalami
2 kendala yaitu dalam rangka pencapaian ketuntasan materi, ketercapaian tujuan pembelajaran dan pemenuhan tuntutan kurikulum 2013 untuk melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan pendekatan saintifik diperlukan kegiatan praktikum. Kegiatan praktikum memerlukan peran aktif siswa sehingga diperlukan alat praktikum serta peralatan lain yang mendukung proses pembelajaran. Namun demikian, alat praktikum dan peralatan lain yang mendukung proses pembelajaran yang tersedia di sekolah kurang lengkap sehingga dalam pelaksanaannya guru harus menugaskan siswa untuk membawa alat sebagai tugas sebelum kegiatan pembelajaran. Hal ini tidak selalu sesuai harapan guru karena terdapat siswa atau kelompok siswa yang tidak menyediakan alat meskipun sudah ditugaskan oleh guru dan akibatnya kegiatan pembelajaran tidak bisa berjalan sesuai dengan rencana. Hasil wawancara tersebut menunjukkan bahwa pelaksanaan pembelajaran materi sistem regulasi masih terdapat kendala yaitu kurangnya peralatan praktikum dan peralatan lain yang mendukung proses pembelajaran. Untuk mengatasi kendala pembelajaran Biologi pada materi sistem regulasi berdasarkan wawancara tersebut diperlukan penyediaan alat-alat praktikum serta peralatan lain yang mendukung kegiatan pembelajaran dengan keadaan lengkap sesuai dengan jumlah kelompok dalam satu kelas agar semua siswa dapat belajar dengan baik. Seperangkat peralatan baik peralatan praktikum maupun peralatan non praktikum yang mendukung kegiatan pembelajaran ini dikenal sebagai Kit pembelajaran. Kit dapat menanamkan dan memantapkan pemahaman konsep-konsep pembelajaran serta menunjukkan aplikasi konsep dalam kehidupan nyata. Pernyataan ini sesuai dengan pendapat Prihatiningtyas, dkk (2013: 19) bahwa Kit pembelajaran adalah kotak yang berisi peralatan yang digunakan dalam praktikum serta kegiatan lain selama pembelajaran. Wahyudi dan Khanafiyah (2009:114) juga menyatakan bahwa Kit dalam pembelajaran selain dapat dimanfaatkan untuk kegiatan eksperimen atau praktikum dalam laboratorium, juga dapat dimanfaatkan untuk kegiatan demonstrasi dan kegiatan belajar lain di kelas. Ketersediaan Kit pembelajaran dapat membantu proses pembelajaran. Namun penggunaan Kit pembelajaran tentunya kurang efektif jika tidak terdapat petunjuk penggunaan. Dengan demikian, Kit pembelajaran ini perlu dilengkapi dengan Lembar Kegiatan Siswa yang disediakan untuk membimbing siswa dalam menggunakan alat-alat dalam Kit. Lembar kegiatan siswa juga diperlukan untuk membimbing siswa agar berperan aktif dalam kegiatan pembelajaran. Toman, dkk (2013: 174) juga menjelaskan bahwa Lembar Kegiatan Siswa adalah salah satu alat yang digunakan dalam pembelajaran berisi kegiatan siswa yang dapat dikerjakan secara individu maupun secara kelompok untuk menanamkan konsep. Berdasarkan wawancara peneliti tanggal 10 Oktober 2014 dengan guru mata pelajaran Biologi di SMAN 1 Pakel Tulungagung dengan Ibu Sukamti, S.Pd menyatakan pembelajaran Biologi di Kelas XI IPA SMAN 1 Pakel sudah menerapkan kurikulum Bahan ajar yang digunakan untuk pembelajaran Biologi yaitu modul Biologi yang yang merupakan produk dari MGMP. Modul tersebut berisikan ringkasan materi dan soal-soal yang harus dikerjakan oleh siswa dan di dalamnya dilengkapi dengan LKS. LKS di dalam modul tersebut dirancang sesuai dengan pendekatan saintifik namun belum memaksimalkan peran siswa sehingga kegiatan pembelajaran yang meliputi kegiatan 5M sesuai
3 dengan tuntutan kurikulum 2013 belum terlaksana dengan baik. LKS yang kurang memaksimalkan peran siswa dalam kegiatan pembelajaran ini, mengakibatkan siswa kurang aktif dan kurang tertarik dengan pembelajaran Biologi. METODE Langkah-langkah yang dilakukan dalam penelitian pengembangan ini menggunakan langkah penelitian dan pengembangan Borg and Gall (1983: 775) namun dibatasi hanya sampai tahap ke tujuh yaitu Studi Pendahuluan (penelitian dan pengumpulan data), pengembangan produk awal, validasi produk hasil pengembangan, revisi hasil validasi produk, uji lapangan utama, revisi hasil uji lapangan utama. Validasi produk Kit Pembelajaran dengan LKS menggunakan Langkah 5M meliputi penilaian dari ahli pendidikan (Drs. Triastono Imam Prasetyo, M.Pd, Dosen Biologi UM), ahli materi (Nuning Wulandari, S.Si, M.Si, Dosen Biologi UM), praktisi lapangan (Sukamti, S.Pd, Guru Biologi SMAN 1 Pakel Tulungagung). Subjek uji coba adalah siswa SMA Negeri 1 Pakel Tulungagung Kelas XI IPA 3 berjumlah 28 siswa. Instrumen pengumpulan data yang digunakan angket validasi, angket keterlaksanaan pembelajaran oleh observer, angket respon siswa dan soal pretes dan postest. Data angket yang diperoleh dari ahli pendidikan, ahli materi, praktisi lapangan dan angket respon siswa akan dianalisis dengan teknik analisis deskriptif berdasarkan skala Likert (1-4) pada Tabel 1.1 Tabel 1.1 Skor Angket dengan Skala Likert Kriteria Skor Jika sangat layak/ sangat sesuai/ sangat baik 4 Jika layak/ sesuai/ baik 3 Jika tidak layak/ tidak sesuai/ kurang baik 2 Jika sangat tidak layak/ sangat tidak sesuai/ tidak baik 1 Produk hasil pengembangan dinyatakan layak jika validator mengisi ceklist dengan skor 4 atau 3. Sedangkan jika validator mengisi ceklist lembar validasi dengan 2 atau 1 maka perlu dilakukan revisi selanjutnya akan diuraikan berupa uraian penilaian serta alasan-alasan pernyataan layak ataupun tidak layak serta keterlaksanaan ataupun ketidakterlaksanaan hasil pengembangan Kit Pembelajaran dengan LKS Menggunakan Langkah 5M. Data pretes-postes dianalisis menggunakan teknik analisis deskriptif kuantitatif didasarkan pada skor pretes dan postes. Skor pretes dan postes siswa dianalisis menggunakan rumus N-Gain berikut. g = %postes %pretes (100% %pretes) Keterangan: g = nilai n-gain
4 Kriteria tingkat gain dapat dilihat pada Tabel 1.2 berikut. Tabel 1.2 Kriteria Tingkat Gain Nilai Gain Kriteria g 0.70 Tinggi 0.30 < g 0.70 Sedang g < 0.30 Rendah HASIL Produk hasil penelitian dan pengembangan ini adalah Kit Pembelajaran Sistem Regulasi Manusia. Kit Pembelajaran ini merupakan suatu kotak yang berisi berbagai alat yang digunakan dalam pembelajaran Sistem Regulasi Manusia yang dilengkapi dengan LKS dan memuat 5 kegiatan siswa. LKS dikembangkan berdasarkan pendekatan saintifik menggunakan Langkah 5M. LKS yang dikembangkan terdiri dari LKS siswa dan Guru. Validasi Tabel 1.3 berikut menyajikan ringkasan hasil validasi yang dilakukan oleh validator ahli pendidikan. Tabel 1.3 Ringkasan Data Hasil Validasi Kit Pembelajaran dengan LKS oleh Ahli Pendidikan No Media Aspek yang dinilai Skor yang sering muncul (Modus) Kriteria 1 Kit Pembelajaran Nilai Pendidikan 4 Sangat Layak Keamanan Bagi Siswa 4 Sangat layak Kebermanfaatan Media 4 Sangat Layak Efisiensi Media 4 Sangat layak Kotak Kit 4 Sangat Layak 2 LKS Kelayakan Isi 4 Sangat layak Cover 4 Sangat Layak Kata Pengantar 4 Sangat layak Daftar Isi 4 Sangat Layak Petunjuk Penggunaan LKS 4 Sangat Layak Tujuan Pembelajaran 4 Sangat layak Peta Konsep 4 Sangat Layak Kegiatan Belajar 3 Layak Daftar Pustaka 4 Sangat Layak Selain data pengisian berupa skor dari angket oleh validator, juga diperoleh data berupa komentar dan saran yang disajikan dalam tabel 1.4 berikut. Tabel 1.4 Komentar dan Saran dari Validator Ahli Pendidikan No Media Aspek yang dinilai Komentar dan Saran 1 Kit Nilai Pendidikan Pembelajaran Keamanan Bagi Siswa Kebermanfaatan Media Efisiensi Media Kotak Kit
5 Lanjutan Tabel 1.4 Komentar dan Saran dari Validator Ahli Pendidikan 2 LKS Kelayakan Isi Sel saraf sensori diganti sistem saraf sensori Cover Sebaiknya cari gambar yang lebih relevan dan menambah warna Tulisan judul di bagian cover lebih diperbesar Kata Pengantar Tujuan pembelajaran belum ada Judul ditulis miring atau tebal Daftar Isi Tulisan untuk guru diganti untuk siswa Petunjuk Penggunaan LKS Tujuan Pembelajaran Peta Konsep Kegiatan Belajar Sebaiknya semua kegiatan siswa dilengkapi dengan perintah untuk bekerja secara berkelompok Daftar Pustaka Cek penulisan daftar pustaka terkait dengan nama kota terbit Validator ahli pendidikan juga menambahkan saran untuk pertimbangan yaitu sebaiknya materi diletakkan setelah kegiatan siswa agar lebih kontruktivis. Pada akhir penilaian, validator ahli pendidikan memberikan kesimpulan penilaian yaitu Kit Pembelajaran sudah sesuai dengan teori pendidikan dengan memperbaiki Kit Pembelajaran berdasarkan saran dan catatan penilaian validator ahli pendidikan. Berdasarkan hasil validasi oleh ahli materi, pada Tabel 1.5 berikut ini disajikan ringkasan data hasil validasi Kit Pembelajaran oleh ahli materi. Tabel 1.5 Ringkasan Data Hasil Validasi KIT Pembelajaran dengan LKS oleh Ahli Materi No Media Aspek yang dinilai Skor yang sering muncul (Modus) 1 Kit Pembelajaran Keterkaitan dengan Konsep 3 Layak Hubungan dengan Siswa 3 Layak Kebermanfaatan 3 Layak Peralatan Praktikum Gerak Refleks 3 Layak Peralatan Praktikum Bintik Buta, Indera Peraba dan Indera Pembau Peralatan untuk Pembelajaran Materi Indera Pendengaran dan Indera Pengecap 3 Layak 3 Layak Kriteria Gambar Model Dua Dimensi 3 Layak 2 LKS Cover 3 Layak Kata Pengantar 3 Layak Daftar Isi 3 Layak Pendahuluan 3 Layak Petunjuk Penggunaan LKS 3 Layak Kompetensi Dasar 3 Sangat Layak Peta Konsep 3 Layak Kegiatan Belajar 3 Layak Kunci Jawaban 3 Layak Daftar Pustaka 3 Layak
6 Selain diperoleh skor hasil validasi oleh ahli materi, pada Tabel 4.5 berikut disajikan ringkasan data hasil validasi Kit Pembelajaran oleh ahli materi. Tabel 1.6 Komentar dan Saran dari Validator Ahli Materi No Media Aspek yang dinilai Komentar dan Saran 1 Kit Keterkaitan dengan Konsep Pembelajaran Hubungan dengan Siswa Kebermanfaatan Peralatan Praktikum Gerak Refleks Peralatan Praktikum Bintik Buta, Indera Peraba dan Indera Pembau Peralatan Untuk Pembelajaran Materi Indera Pendengaran dan Indera Pengecap Gambar Model Dua Dimensi 2 LKS Cover Kata Pengantar Daftar Isi Pendahuluan Petunjuk Penggunaan LKS Kompetensi Dasar Peta Konsep Kegiatan Belajar Pada kegiatan praktikum gerak refleks yang dipukul adalah ligamentum patelaris bukan patela Terdapat perbedaan antara ligamentum patelaris dan patela Benarkan cara kerja untuk praktikum refleks Kunci Jawaban Daftar Pustaka Validator ahli materi juga memberikan catatan untuk perbaikan Kit Pembelajaran secara keseluruhan yaitu validator ahli materi memberikan saran perbaikan yaitu pada kegiatan praktikum gerak refleks yang dipukul adalah ligamentum patelaris bukan patela, harus diperhatikan bahwa terdapat perbedaan antara ligamentum patelaris dan patela selain itu perlu diperbaiki untuk cara kerja untuk praktikum refleks. Pada akhir penilaian, validator ahli materi memberikan kesimpulan penilaian yaitu Kit Pembelajaran sudah sesuai dengan teori Biologi dengan memperbaiki Kit Pembelajaran berdasarkan saran dan catatan penilaian validator ahli materi. Berdasarkan hasil validasi oleh praktisi lapangan, berikut ini ringkasan data hasil validasi Kit Pembelajaran oleh praktisi lapangan yang disajikan pada Tabel 1.7
7 Tabel 1.7 Ringkasan Data Hasil Validasi Kit Pembelajaran dengan LKS oleh Ahli Praktisi Lapangan No Media Aspek yang dinilai Skor yang sering muncul (Modus) 1 Kit Pembelajaran Kriteria Nilai Pendidikan 4 Sangat Layak Keamanan Bagi Siswa 4 Sangat Layak Kebermanfaatan Media 4 Sangat Layak Efisiensi Media 4 Sangat Layak Kotak Kit 4 Sangat Layak 2 LKS Kelayakan Isi 4 Sangat Layak Cover 4 Sangat Layak Kata Pengantar 4 Sangat Layak Daftar Isi 4 Sangat Layak Petunjuk Penggunaan LKS 4 Sangat Layak Tujuan Pembelajaran 4 Sangat Layak Peta Konsep 4 Sangat Layak Kegiatan Belajar 4 Sangat Layak Daftar Pustaka 4 Sangat Layak Keterpakaian dalam Pembelajaran 4 Sangat Layak Pada akhir penilaian, validator ahli praktisi lapangan memberikan kesimpulan penilaian yaitu Kit Pembelajaran sudah sesuai untuk diterapkan untuk pembelajaran di kelas. Hasil Uji Coba Lapangan Berdasarkan tabel nilai prestes uji coba lapangan tahap utama dari 28 siswa rata-rata kelas untuk nilai pretes adalah 73. Setelah siswa mempelajari sistem Regulasi Manusia dengan menggunakan Kit Pembelajaran yang kemudian dilakukan post-test, didapatkan rata-rata kelas untuk nilai post-test menjadi 91. N-gain yang diperoleh berdasarkan hasil pretes dan postes tersebut adalah Nilai 0.7 termasuk kategori tinggi berdasarkan kriteria tingkat gain atau menunjukkan perbandingan yang tinggi antara nilai pretes dan postes. Kriteria N- gain yang tinggi tersebut menunjukkan bahwa terjadi peningkatan hasil belajar siswa setelah mempelajari materi sistem regulasi manusia menggunakan Kit Pembelajaran. Berdasarkan analisis data angket respon siswa tersebut, skor yang sering muncul adalah 3. Hal ini menunjukkan bahwa siswa memberikan respon yang positif terhadap pembelajaran materi sistem regulasi manusia menggunakan Kit Pembelajaran. Selain itu berdasarkan angket keterlaksanaan pembelajaran diketahui bahwa semua aspek yang diamati yang meliputi kegiatan mengamati, menanya, mencoba, mengasosiasi, dan mengkomunikasikan dalam kegiatan belajar mengajar menggunakan Kit Pembelajaran terlaksana. PEMBAHASAN Hasil Validasi Hasil validasi ahli pendidikan yang berupa penilaian terhadap nilai pendidikan yang terdapat dalam Kit Pembelajaran meliputi lima aspek penilaian. Setiap aspek yaitu terkait dengan nilai pendidikan, tingkat keamanan untuk siswa,
8 kebermanfaatan media bagi siswa, efisiensi media, serta penilaian terhadap kotak Kit mendapatkan skor 4 atau memiliki kriteria yang sangat layak. Hasil penilaian ini menunjukkan bahwa Kit pembelajaran memiliki kriteria sangat layak karena semua aspek mendapatkan skor 4 sehingga tidak memerlukan revisi untuk perbaikan produk hasil pengembangan. Validator ahli pendidikan juga memberikan saran sebagai pertimbangan dalam perbaikan produk hasil pengembangan yaitu untuk menambah jumlah set alat sehingga jumlah alat yang disediakan dalam Kit Pembelajaran Sistem Regulasi Manusia sesuai untuk 7 kelompok siswa. Berdasarkan hasil validasi LKS Sistem Regulasi Manusia ada beberapa aspek yang memerlukan revisi untuk perbaikan yaitu yang pertama terkait kelayakan isi LKS untuk mengganti kalimat sel saraf sensori dengan kalimat sistem saraf sensori serta saran untuk menambahkan tujuan pembelajatan yang berkaitan dengan peran sistem saraf sensori. Pada aspek penilaian yang kedua terkait dengan perbaikan cover disarankan untuk mencari gambar yang lebih relevan dengan materi Sistem Regulasi Manusia dan memperbesar tulisan judul pada cover dan menambah font tulisan sehingga tulisan pada cover lebih besar. Penilaian pada aspek ketiga yaitu penilaian terhadap kata pengantar dengan catatan penilaian saran yaitu tujuan pembelajaran pada kata pengantar belum ada. Selain itu sebaiknya judul LKS pada kata pengantar dicetak miring. Aspek keempat dalam penilaian LKS Sistem Regulasi Manusia adalah daftar isi dengan saran perbaikan untuk mengganti kalimat untuk guru diganti untuk siswa. Aspek kelima dalam penilaian adalah petunjuk penggunaan LKS mendapatkan kriteria sangat layak atau tidak memerlukan revisi. Aspek penilaian keenam berkaitan dengan tujuan pembelajaran dan aspek ketujuh yaitu peta mendapatkan kriteria sangat layak. Aspek kedelapan dalam penilaian adalah penilaian terkait dengan kegiatan belajar validator ahli memberikan saran sebaiknya semua kegiatan siswa dilengkapi dengan perintah untuk bekerja secara berkelompok. Aspek penilaian yang terakhir adalah daftar pustaka disarankan untuk meneliti kembali penulisan kota pada daftar pustaka. Pada akhir penilaian, validator ahli pendidikan memberikan kesimpulan penilaian yaitu Kit Pembelajaran sudah sesuai dengan teori pendidikan dengan memperbaiki Kit Pembelajaran berdasarkan saran dan catatan penilaian validator ahli pendidikan. Berdasarkan hasil validasi ahli materi terdapat saran untuk perbakan produk untuk memperbaiki petunjuk praktikum gerak refleks dengan membedakan antara ligamentum patelaris dengan patela. Pada kegiatan siswa validator ahli materi memberikan saran untuk menambahkan materi tentang sifat permeabilitas saraf. Validator ahli materi juga memberikan catatan untuk perbaikan Kit Pembelajaran secara keseluruhan yaitu perbaikan pada kegiatan praktikum gerak refleks yang dipukul adalah ligamentum patelaris bukan patela, harus diperhatikan bahwa terdapat perbedaan antara ligamentum patelaris dan patela selain itu perlu diperbaiki untuk cara kerja untuk praktikum refleks. Pada akhir penilaian, validator ahli materi memberikan kesimpulan penilaian yaitu Kit Pembelajaran sudah sesuai dengan teori Biologi dengan memperbaiki Kit Pembelajaran berdasarkan saran dan catatan penilaian validator ahli materi. Sedangkan berdasarkan hasil validasi oleh validator praktisi lapangan diketahui bahwa Kit Pembelajaran sudah sesuai untuk diterapkan pada pembelajaran di kelas.
9 Hasil Uji Coba Lapangan Berdasarkan hasil uji coba lapangan yaitu hasil pretes dan postes 28 siswa didapatkan rata-rata kelas untuk nilai pretes adalah 73. Setelah siswa mempelajari sistem Regulasi Manusia dengan menggunakan Kit Pembelajaran yang kemudian dilakukan post-test, didapatkan rata-rata kelas untuk nilai post-test menjadi 91. N-gain yang diperoleh berdasarkan hasil pretes dan postes tersebut adalah 0.70 yaitu termasuk kategori tinggi berdasarkan kriteria tingkat gain atau menunjukkan perbandingan yang tinggi antara nilai pretes dan postes. Kriteria N-gain yang tinggi tersebut menunjukkan bahwa terjadi peningkatan hasil belajar siswa setelah mempelajari materi sistem regulasi manusia menggunakan Kit Pembelajaran. Berdasarkan data yang diperoleh pada angket respon siswa skor yang sering muncul adalah 3. Hal ini menunjukkan bahwa siswa memberikan respon yang positif terhadap pembelajaran materi sistem regulasi manusia menggunakan Kit Pembelajaran. Aspek lain yang dinilai adalah keterlaksanaan pembelajaran dengan menggunakan angket keterlaksanaan pembelajaran. Berdasarkan data yang diperoleh diketahui bahwa semua aspek yang diamati yang meliputi kegiatan mengamati, menanya, mencoba, mengasosiasi, dan mengkomunikasikan dalam kegiatan belajar mengajar menggunakan Kit Pembelajaran kegiatan siswa dan guru terlaksana. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Kit pembelajaran dengan LKS menggunakan langkah 5M dinyatakan layak dan praktis berdasarkan hasil validasi, angket respon siswa, angket keterlaksanaan pembelajaran, dan nilai pretes dan postes. Hal ini didukung oleh hasil validasi oleh validator ahli pendidikan mendapatkan kriteria sangat layak, validator ahli materi mendapatkan kriteria layak dan validator ahli penerapan lapangan mendapatkan kriteria sangat layak. Hasil penilaian keterlaksanaan pembelajaran oleh observer menunjukkan bahwa semua kegiatan yang meliputi kegiatan mengamati, menanya, mencoba, mengasosiasi dan mengkomunikasikan terlaksana. N-gain yang diperoleh berdasarkan hasil pretes dan postes adalah 0.70 yang menunjukkan kategori tinggi berdasarkan kriteria tingkat gain atau menunjukkan terjadinya peningkatan skor yang tinggi berdasarkan hasil pretes dan postes. Saran Beberapa saran yang perlu disampaikan yaitu (1) sebaiknya guru melaksanakan pembelajaran sesuai dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran, (2) guru sebaiknya mengajak siswa aktif menggunakan alat yang tersedia dalam Kit Pembelajaran, (3) sebaiknya guru menerangkan secara runtut sehingga materi lebih mudah dipahami siswa, (4) pada akhir pembelajaran sebaiknya guru memberikan penguatan materi sehingga siswa benar-benar memahami materi yang dipelajari (5) guru sebaiknya memantau siswa saat mengunakan Kit Pembelajaran sistem regulasi manusia agar siswa tidak merusak peralatan sehingga Kit pembelajaran tahan lama.
10 DAFTAR RUJUKAN Borg and Gall Educational Research and Development. New YorkInterstate Book Manufacturers Prihatiningtyas, S., Prastowo, T dan Jatmiko, B Implementasi Simulasi Phet dan Kit Sederhana untuk Mengajarkan Keterampilan Psikomotor Siswa pada Pokok Bahasan Alat Optik, Jurnal Pendidikan IPA Indonesia, (Online), 2(1): 18-22, ( IMLEMENTASI%20SIMULASI%20PhET%20DAN%20KIT%20SEDER HANA%20UNTUK%20MENGAJARKAN%20KETERAMPILAN%20PSI KOMOTOR%20SISWA%20PADA%20POKOK%20BAHASAN%20ALA T%20OPTIK.pdf), diakses tanggal 13 November 2014 Toman, U. Akdeniz, A.R. Cimer, S.O dan Gurbuz, F Ekstended Worksheet Developed According to 5E Model Based on Constructivist Learning Approach. International Journal on New Trens in Education an Their Impilcations, (Online), 4(4): , ( diakses tanggal 5 November Wahyudi dan Khanafiyah Pemanfaatan KIT Optik sebagai Wahana dalam Peningkatan Sikap Ilmiah Siswa. Jurnal Fisika Indonesia, (Online) 5(1): , ( diakses tanggal 10 Desember 2014.
PENGEMBANGAN KIT PEMBELAJARAN BERBANTUAN LKS MATERI SISTEM PERNAPASAN UNTUK SISWA KELAS XI SMA
PENGEMBANGAN KIT PEMBELAJARAN BERBANTUAN LKS MATERI SISTEM PERNAPASAN UNTUK SISWA KELAS XI SMA Dewi Novrina Utami*, Abdul Ghofur, dan Hadi Suwono. Jurusan Biologi, FMIPA, Universitas Negeri Malang. Jalan
Lebih terperinciPENGEMBANGAN MODUL IPA BERBASIS KONSTRUKTIVISME MODEL LEARNING CYCLE 5E
PENGEMBANGAN MODUL IPA BERBASIS KONSTRUKTIVISME MODEL LEARNING CYCLE 5E MATERI ENERGI DALAM SISTEM KEHIDUPAN UNTUK SISWA KELAS VII SMP MUHAMMADIYAH 6 MALANG Peni Handayani 1), Masjhudi 2), Triastono Imam
Lebih terperinciIII. METODE PENGEMBANGAN. Pada penelitian ini, metode yang digunakan adalah research and development
III. METODE PENGEMBANGAN A. Desain Penelitian Pada penelitian ini, metode yang digunakan adalah research and development atau penelitian pengembangan. Pengembangan yang dilakukan adalah pembuatan media
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini yaitu research and development atau penelitian
III. METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Metode penelitian ini yaitu research and development atau penelitian pengembangan. Pengembangan yang dilakukan adalah pembuatan media pembelajaran berupa LKS
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan, yaitu research and development atau
24 III. METODE PENELITIAN A. Desain Pengembangan Metode penelitian yang digunakan, yaitu research and development atau penelitian pengembangan. Pengertian penelitian pengembangan menurut Borg, Gall, &
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian dan pengembangan (Research and Development),
III. METODE PENELITIAN 3.1 Model Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian dan pengembangan (Research and Development), dan penelitian ini mengacu pada model penelitian dan pengembangan Borg and Gall.
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. pengembangan. Penelitian ini menggunakan metode campuran (mixed methods)
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian pengembangan. Penelitian ini menggunakan metode campuran (mixed methods) dengan embedded
Lebih terperinciPENGEMBANGAN BAHAN AJAR FISIKA BERBASIS SAINS TEKNOLOGI MASYARAKAT POKOK BAHASAN GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK UNTUK KELAS X SMAN 10 MALANG
PENGEMBANGAN BAHAN AJAR FISIKA BERBASIS SAINS TEKNOLOGI MASYARAKAT POKOK BAHASAN GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK UNTUK KELAS X SMAN 10 MALANG Ratri Agustina, Kadim Masjkur, dan Subani Universitas Negeri Malang
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Fisika merupakan salah satu pelajaran IPA yang menarik untuk dipelajari karena
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Fisika merupakan salah satu pelajaran IPA yang menarik untuk dipelajari karena fenomena-fenomena fisika terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Beberapa contoh fenomena tersebut
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Prosedur pengembangan ini mengacu pada model pengembangan media
41 III. METODE PENELITIAN Prosedur pengembangan ini mengacu pada model pengembangan media instruksional yang diadaptasi dari Suyanto dan Sartinem. Desain tersebut meliputi tujuh tahapan yang perlu dilakukan,
Lebih terperinciPENGEMBANGAN BUKU PENGAYAAN PENETAHUAN PENERAPAN KONSEP FISIKA PADA PESAWAT TERBANG KOMERSIAL UNTUK SISWA SMA
ISSN: 2338-1027 Februari 2018 Jurnal Wahana Pendidikan Fisika (2018) Vol.3 No.1 : 14-18 PENGEMBANGAN BUKU PENGAYAAN PENETAHUAN PENERAPAN KONSEP FISIKA PADA PESAWAT TERBANG KOMERSIAL UNTUK SISWA SMA D.
Lebih terperinciArwinda Probowati 1, Amy Tenzer 2, dan Siti Imroatul Maslikah 3 Jurusan Biologi, FMIPA, Universitas Negeri Malang
PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA BERBASIS INKUIRI TERBIMBING PADA MATERI SISTEM EKSKRESI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DI SMA NEGERI 1 REJOTANGAN TULUNGAGUNG Arwinda Probowati 1, Amy Tenzer 2,
Lebih terperinciPENGEMBANGAN MODUL EXPERIENTIAL LEARNING YANG DIARAHKAN UNTUK STRATEGI THINK TALK WRITE PADA MATERI SISTEM SARAF
PENGEMBANGAN MODUL EXPERIENTIAL LEARNING YANG DIARAHKAN UNTUK STRATEGI THINK TALK WRITE PADA MATERI SISTEM SARAF Tri Handayani 1, Sajidan 2, Baskoro Adi Prayitno 3 1 Program Studi Magister Pendidikan Sains
Lebih terperinciIMPLEMENTASI MODUL FISIKA KELAS XI SMA PADA MATERI DINAMIKA GETARAN MENGGUNAKAN APLIKASI SPREADSHEET BERBASIS EMPAT PILAR PENDIDIKAN
IMPLEMENTASI MODUL FISIKA KELAS XI SMA PADA MATERI DINAMIKA GETARAN MENGGUNAKAN APLIKASI SPREADSHEET BERBASIS EMPAT PILAR PENDIDIKAN Skripsi Oleh: Dwi Prasetyo K2310030 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
Lebih terperinciPENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF BERPENDAKATAN SCIENTIFIC PADA MATERI SISTEM EKSKRESI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR
PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF BERPENDAKATAN SCIENTIFIC PADA MATERI SISTEM EKSKRESI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR Holifa Cahyo Ning Arif, Mimien Henie Irawati, Susilowati Universitas Negeri Malang
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini yaitu research and development atau penelitian
III. METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Metode penelitian ini yaitu research and development atau penelitian pengembangan. Pengembangan yang dilakukan adalah pembuatan media pembelajaran berupa alat
Lebih terperinciIII. METODE PENGEMBANGAN. Metode penelitian yang digunakan yaitu research and development atau
III. METODE PENGEMBANGAN A. Model Pengembangan Metode penelitian yang digunakan yaitu research and development atau penelitian pengembangan. Desain (model) pengembangan yang digunakan mengacu pada research
Lebih terperinciPENGEMBANGAN HANDOUT BERNUANSA KONTEKSTUAL PADA MATERI SISTEM REGULASI MANUSIA UNTUK SMA
PENGEMBANGAN HANDOUT BERNUANSA KONTEKSTUAL PADA MATERI SISTEM REGULASI MANUSIA UNTUK SMA Oleh: Ditha Amanda Cahyani 1, Ardi 2, Erismar Amri 1 1 Program Studi Pendidikan Biologi STKIP PGRI Sumatera Barat
Lebih terperinciKeywords : Teaching Materials, Student Worksheets, Learning Cycle 5-E
PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BERBASIS LEARNING CYCLE 5-E PADA MATERI SISTEM PERNAPASAN KELAS XI UNTUK SMA Azizah 1, Vivi Fitriani 2, Yosmed Hidayat 2 1 Mahasiswa Program Studi Pendidikan Biologi
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan merupakan penelitian dan pengembangan
32 III. METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan merupakan penelitian dan pengembangan (Research and Development). Research and Development adalah penelitian yang digunakan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Kajian Pengembangan Modul Pembelajaran Fisika
59 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Kajian Pengembangan Modul Pembelajaran Fisika Penelitian pengembangan modul pembelajaran Fisika berbasis scientific approach yang dilakukan meliputi tahapan:
Lebih terperinciPengembangan Alat Praktikum Gelombang Stasioner untuk Melatihkan Keterampilan Proses Siswa SMA Kelas XI
Pengembangan Alat Praktikum Gelombang Stasioner untuk Melatihkan Keterampilan Proses Siswa SMA Kelas XI Khristi Widiastutik, Madlazim Jurusan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas
Lebih terperinciPENGEMBANGAN BAHAN AJAR TEMATIK TEMA INDAHNYA KEBERSAMAAN KELAS IV SD SEMESTER I
PENGEMBANGAN BAHAN AJAR TEMATIK TEMA INDAHNYA KEBERSAMAAN KELAS IV SD SEMESTER I Lilik Suhartatik Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia Fenomena mengenai rendahnya tingkat kemampuan siswa terhadap
Lebih terperinciProgram Studi Pendidikan IPA Program Pascasarjana Universitas Syiah Kuala Banda Aceh
PENGEMBANGAN MODUL PRAKTIKUM BERBASIS INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X DI SMA NEGERI 1 BUKIT BENER MERIAH Hafizul Furqan 1, Yusrizal 2 dan Saminan 2
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. LKS kimia model inkuiri terpimpin pada materi pokok kelarutan dan hasil kali
III. METODE PENELITIAN A. Rencana Pelaksanaan Penelitian Pengembangan yang dilakukan adalah pengembangan media pembelajaran berupa LKS kimia model inkuiri terpimpin pada materi pokok kelarutan dan hasil
Lebih terperinciHASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Berdasarkan hasil dari pedoman siswa mengenai aspek buku-buku pegangan di
IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Data hasil analisis kebutuhan Berdasarkan hasil dari pedoman siswa mengenai aspek buku-buku pegangan di peroleh informasi sebagai berikut banyak
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Paradigma Penelitian Penelitian ini dilaksanakan berdasarkan analisis terhadap beberapa permasalahan dalam mata pelajaran IPA di SMK sebagai kelompok mata pelajaran adaptif.
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Produk yang dikembangkan adalah perangkat pembelajaran berupa LKS berbasis
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan merupakan jenis penelitian pengembangan. Produk yang dikembangkan adalah perangkat pembelajaran berupa LKS berbasis
Lebih terperinciARTIKEL ILMIAH OLEH: FITRIA DWITA A1C411031
ARTIKEL ILMIAH PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN PESERTA DIDIK (LKPD) BERMUATAN PENDIDIKAN KARAKTER DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK PADA MATERI JAMUR UNTUK SISWA SMA KELAS X MIA OLEH: FITRIA DWITA A1C411031 FAKULTAS
Lebih terperinciPENGEMBANGAN HANDOUT BERGAMBAR DISERTAI PETA KONSEP PADA MATERI KINGDOM ANIMALIA UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA) Oleh:
PENGEMBANGAN HANDOUT BERGAMBAR DISERTAI PETA KONSEP PADA MATERI KINGDOM ANIMALIA UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA) Oleh: Jefrianto¹, Sudirman², Siska Nerita¹ ¹Program Studi Pendidikan Biologi STKIP PGRI
Lebih terperinciPENGEMBANGAN BAHAN AJAR FISIKA PADA MATERI FLUIDA DINAMIS BERBASIS SCIENTIFIC INQUIRY UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR
PENGEMBANGAN BAHAN AJAR FISIKA PADA MATERI FLUIDA DINAMIS BERBASIS SCIENTIFIC INQUIRY UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR Jeliana Veronika Sirait 1, Nurdin Bukit 2, Makmur Sirait 2 1 Alumni Mahasiswa Program
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. IPA untuk Meningkatkan Practical skills Siswa SMP. desain penelitian pengembangan (Research and Development).
BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian berjudul Pengembangan Petunjuk Praktikum Pembelajaran IPA untuk Meningkatkan Practical skills Siswa SMP termasuk kedalam desain penelitian pengembangan
Lebih terperinciMahardika Intan Rahmawati
Review Jurnal Pengembangan Modul Berbasis Project Based Learning Untuk Mengoptimalkan Life Skills Pada Siswa Kelas X SMA N 1 Petanahan Tahun Pelajaran 2013/2014. Mahardika Intan Rahmawati (Mahardika.mpe@gmail.com)
Lebih terperinciSTUDENT WORKSHEET DEVELOPMENT IN DIGESTION SYSTEM CONTENT FOR GRADE VIII JUNIOR HIGH SCHOOL WITH SCIENTIFIC APPROACH
1 STUDENT WORKSHEET DEVELOPMENT IN DIGESTION SYSTEM CONTENT FOR GRADE VIII JUNIOR HIGH SCHOOL WITH SCIENTIFIC APPROACH WidyA Astariana*, Wan Syafi i, dan Irda Sayuti e-mail: astarianawidy@ymail.com, wansya_ws@yahoo.com,
Lebih terperinciPENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BIOLOGI BERORIENTASI PENGEMBANGAN KECERDASAN MAJEMUK SISWA PADA KONSEP SEL KELAS XI SMA
PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BIOLOGI BERORIENTASI PENGEMBANGAN KECERDASAN MAJEMUK SISWA PADA KONSEP SEL KELAS XI SMA Vidya Chaerunnisa, Siti Gia Syauqiyah, F., Bambang Ekanara Jurusan Pendidikan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. pendekatan project based learning. Bahan ajar yang dikembangkan berupa RPP
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan, yaitu suatu penelitian yang bertujuan untuk menghasilkan produk tertentu dan menguji kualitas produk tersebut.
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN O 1 X O 2. Gambar 3.1 Desain Penelitian One-Group Pretest-Posttest.
19 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Sampel Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di salah satu SMA negeri di Kota Bandung. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPA pada tahun
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian dan pengembangan
III. METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian dan pengembangan (Research and Development). Metode penelitian pengembangan adalah metode penelitian yang
Lebih terperinciKata Kunci: Pengembangan perangkat, Problem Based Learning (PBL), kompetensi siswa.
PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BERBASIS PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PADA MATA PELAJARAN BIOLOGI MATERI KLASIFIKASI TUMBUHAN UNTUK MENINGKATKAN KOMPETENSI SISWA KELAS X SMA TAMAN HARAPAN MALANG Vivi
Lebih terperinciIII. METODE PENGEMBANGAN. prosedur pengembangan yang terdiri atas (a) studi pendahuluan, (b) desain dan
III. METODE PENGEMBANGAN Bab III ini berisi paparan tentang tiga hal, yakni (1) model pengembangan, (2) prosedur pengembangan yang terdiri atas (a) studi pendahuluan, (b) desain dan pengembangan, dan (c)
Lebih terperinciPENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN APLIKASI BERBASIS WEB PADA MATERI BIOLOGI SEMESTER GENAP UNTUK SISWA KELAS XI SMA NEGERI 1 BATU
PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN APLIKASI BERBASIS WEB PADA MATERI BIOLOGI SEMESTER GENAP UNTUK SISWA KELAS XI SMA NEGERI 1 BATU Cantia Putri, A. Duran Corebima, Sri Rahayu Lestari Fakultas
Lebih terperinciPENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN FISIKA BERBASIS SCIENTIFIC APPROACH PADA MATERI SUHU, KALOR DAN PERPINDAHAN KALOR UNTUK SISWA SMA KELAS X
PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN FISIKA BERBASIS SCIENTIFIC APPROACH PADA MATERI SUHU, KALOR DAN PERPINDAHAN KALOR UNTUK SISWA SMA KELAS X Skripsi Oleh: Apriyanto Budi Utomo K2310012 FAKULTAS KEGURUAN DAN
Lebih terperinciPENGEMBANGAN MODUL FISIKA BERBASIS GUIDED INQUIRY PADA MATERI SUHU DAN KALOR UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA SMA KELAS X
PENGEMBANGAN MODUL FISIKA BERBASIS GUIDED INQUIRY PADA MATERI SUHU DAN KALOR UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA SMA KELAS X Wahyu Dwi Wulansari, Supriyono Koes Handayanto, Sumarjono Jurusan
Lebih terperinciPENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN BIOLOGI BERBASIS READING, QUESTIONING AND ANSWERING (RQA) UNTUK SISWA SMA KELAS XI PADA MATERI SISTEM EKSKRESI
PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN BIOLOGI BERBASIS READING, QUESTIONING AND ANSWERING (RQA) UNTUK SISWA SMA KELAS XI PADA MATERI SISTEM EKSKRESI Nurul Ika Noviyanti, Susriyati Mahanal, dan Nuning Wulandari
Lebih terperinciKata Kunci: mobile learning berbasis android, hasil belajar ranah kognitif, minat belajar
Pengembangan Mobile Learning Berbasis. (Tutut Sari Handayani) 384 PENGEMBANGAN MOBILE LEARNING BERBASIS ANDROID SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN PADA MATERI FLUIDA STATIS UNTUK MENINGKATKAN MINAT DAN HASIL BELAJAR
Lebih terperinciPENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BIOLOGI BERBASIS GAMBAR PADA MATERI SISTEM PENCERNAAN UNTUK SMA
PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BIOLOGI BERBASIS GAMBAR PADA MATERI SISTEM PENCERNAAN UNTUK SMA 1) Kumala Sari 1, Ardi 2, Renny Risdawati 1 Program Studi Pendidikan Biologi STKIP PGRI Sumbar, 2)
Lebih terperinciABSTRAK MENGATASI KESULITAN MEMAHAMI KONSEP SISTEM REGULASI MELALUI STRATEGI METAKOGNITIF PADA SISWA KELAS XI IPA SMA PGRI 6 BANJARMASIN
Jurnal Wahana-Bio Volume XV Juni 2016 ABSTRAK MENGATASI KESULITAN MEMAHAMI KONSEP SISTEM REGULASI MELALUI STRATEGI METAKOGNITIF PADA SISWA KELAS XI IPA SMA PGRI 6 BANJARMASIN Oleh: Sisca Pratiwi Andriani
Lebih terperinciKeywords: scientific approach, constructivist, Environmental Education, module.
PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK BERORIENTASI KONSTRUKTIVISME UNTUK SISWA SMAN 1 KEPANJEN KELAS XI Oleh Mohammad Charisun 1, Mimien Henie Irawati
Lebih terperinciPENGEMBANGAN INSTRUMEN TES LITERASI SAINTIFIK UNTUK SISWA KELAS XI MIA SMA/MA
PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES LITERASI SAINTIFIK UNTUK SISWA KELAS XI MIA SMA/MA Sunarno Prayogo* dan Hadi Suwono Jurusan Biologi, FMIPA, Universitas Negeri Malang Jl. Semarang No. 5 Malang 65145 *Email:
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. merupakan suatu metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan metode penelitian dan pengembangan (research and development). Metode penelitian dan pengembangan merupakan suatu metode penelitian
Lebih terperinciPengembangan Lembar Kerja Siswa (LKS) IPA Berbasis Multiple Intelligences Pada Materi Suhu dan Perubahannya di Kelas VII
Pengembangan Lembar Kerja Siswa (LKS) IPA Berbasis Multiple Intelligences Pada Materi Suhu dan Perubahannya di Kelas VII Maria Silalahi 1), Hidayat ), Wawan Kurniawan 3) 1 Mahasiswa S1 Pendidikan Fisika
Lebih terperinciPENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN GEOGRAFI BER- BASIS PENDEKATAN SAINTIFIK.
TERSEDIA SECARA ONLINE http://journal2.um.ac.id/index.php /jpg/ JURNAL PENDIDIKAN GEOGRAFI: Kajian, Teori, dan Praktek dalam Bidang Pendidikan dan Ilmu Geografi Tahun 22, No. 1, Januari 2017 Halaman: 10-15
Lebih terperinciPENGEMBANGAN BAHAN AJAR FISIKA BERBASIS MASALAH MATERI PEMANASAN GLOBAL UNTUK SMA KELAS XI
PENGEMBANGAN BAHAN AJAR FISIKA BERBASIS MASALAH MATERI PEMANASAN GLOBAL UNTUK SMA KELAS XI Vety Alvionita Saputri, Lia Yuliati, Chusnana I. Y. Universitas Negeri Malang E-mail: vetyalvionita@gmail.com
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Paradigma penelitian merupakan pola pikir yang menunjukkan hubungan. antar variabel yang akan diteliti (Gambar 3.1).
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Paradigma Penelitian Paradigma penelitian merupakan pola pikir yang menunjukkan hubungan antar variabel yang akan diteliti (Gambar 3.1). Kemampuan generik sains yang akan
Lebih terperinciPENGEMBANGAN ALAT PERAGA FISIKA SMA MATERI HUKUM NEWTON DAN APLIKASINYA
PENGEMBANGAN ALAT PERAGA FISIKA SMA MATERI HUKUM NEWTON DAN APLIKASINYA Siti Rochaeni *), Desnita, Raihanati Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Jakarta, Jl. Pemuda No.10 Rawamangun, Jakarta Timur
Lebih terperinciMahasiswa Jurusan Pendidikan Fisika Universitas Negeri Yogyakarta 2)
Pengembangan LKPD Berbasis Conceptual. (Syella Ayunisa Rani) 231 PENGEMBANGAN LKPD BERBASIS CONCEPTUAL ATTAINMENT UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP DAN KETERAMPILAN PROSES SAINS PADA MATERI KESEIMBANGAN
Lebih terperinciVindri Catur Putri Wulandari, Masjhudi, Balqis Universitas Negeri Malang, Jalan Semarang 5
PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS PRAKTIKUM UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS DAN PENGUASAAN KONSEP SISWA KELAS XI IPA 1 DI SMA MUHAMMADIYAH 1 MALANG Vindri Catur Putri Wulandari, Masjhudi, Balqis
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENGEMBANGAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENGEMBANGAN DAN PEMBAHASAN A. Penyajian dan Analisis Data Hasil Penelitian 1. Penelitian dan Pengumpulan Data Penelitian dan pengumpulan data merupakan tahap awal dalam pengembangan media
Lebih terperinciPENGEMBANGAN LKS FISIKA BERBASIS STARTER EXPERIMENT APPROACH (SEA) PADA MATERI KARAKTERISTIK GELOMBANG UNTUK SMA KELAS XI
PENGEMBANGAN LKS FISIKA BERBASIS STARTER EXPERIMENT APPROACH (SEA) PADA MATERI KARAKTERISTIK GELOMBANG UNTUK SMA KELAS XI Ria Asih Mulyani 1*), Vina Serevina 1, Raihanati 1 1 Program Studi Pendidikan Fisika,
Lebih terperinciBioEdu Berkala Ilmiah Pendidikan Biologi
VALIDITAS LKS BERBASIS KETERAMPILAN PROSES BERORIENTASI LINGKUNGAN SEKITAR PADA SUBMATERI ARTHROPODA UNTUK KELAS X VALIDITY OF STUDENT WORKSHEET BASED ON PROCESS SKILLS AND ENVIRONMENT ORIENTED OF SUBSUBJECT
Lebih terperinciPENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN MACROMEDIA FLASH UNTUK MELATIHKAN PENERAPAN KONSEP SISWA SMP
PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN MACROMEDIA FLASH UNTUK MELATIHKAN PENERAPAN KONSEP SISWA SMP Andy Azhari, Mastuang, dan Abdul Salam M Program Studi Pendidikan Fisika FKIP Universitas Lambung
Lebih terperinciJurnal Inovasi Pendidikan Fisika (JIPF) Vol. 03 No. 02 Tahun 2014, ISSN:
Penerapan Pembelajaran Dengan Model Guided Discovery Dengan Lab Virtual PhET Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas XI Di SMAN 1 Tuban Pada Pokok Bahasan Teori Kinetik Gas Rizal Bagus Syaifulloh,
Lebih terperinciAyu Surya Agustin, Supriyono Koes H., dan Purbo Suwasono Universitas Negeri Malang
PENGEMBANGAN PAKET PEMBELAJARAN FISIKA MENGGUNAKAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) DENGAN SCAFFOLDING PADA MATERI IMPULS DAN MOMENTUM UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERFIKIR KREATIF SISWA KELAS XI SMA
Lebih terperinciPENGEMBANGAN BAHAN AJAR FISIKA BERBASIS MASALAH PADA MATERI GETARAN DAN GELOMBANG
PENGEMBANGAN BAHAN AJAR FISIKA BERBASIS MASALAH PADA MATERI GETARAN DAN GELOMBANG Emi Lestari. 1, Endang. 2, Yudyanto. 3 Jurusan Fisika FMIPA, Universitas Negeri Malang e-mail : emy_lee1605@yahoo.com ABSTRAK:
Lebih terperinciPENGEMBANGAN LKS MODEL DISCOVERY LEARNING MELALUI PENDEKATAN SAINTIFIK MATERI SUHU DAN KALOR
PENGEMBANGAN MODEL DISCOVERY LEARNING MELALUI PENDEKATAN SAINTIFIK MATERI SUHU DAN KALOR Rini Sintia 1, Abdurrahman 2, Ismu Wahyudi 2 1 Mahasiswa Pendidikan Fisika FKIP Unila, rinisintia12@gmail.com 2
Lebih terperinciPENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA BERBASIS PENEMUAN TERBIMBING PADA MATERI STRUKTUR DAN FUNGSI JARINGAN TUMBUHAN KELAS XI SMA.
1 PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA BERBASIS PENEMUAN TERBIMBING PADA MATERI STRUKTUR DAN FUNGSI JARINGAN TUMBUHAN KELAS XI SMA. Abdurrahman 1) Gardjito 2) Retni S. Budiarti 2) Program Studi Pendidikan
Lebih terperinciPERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA YANG PROSES PEMBELAJARANNYA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE SCRIPT
PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA YANG PROSES PEMBELAJARANNYA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE SCRIPT DAN TIPE PAIR CHECKS PADA SUB KONSEP SISTEM EKSKRESI MANUSIA (Studi Eksperimen
Lebih terperinciPENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA BERBASIS PENDEKATAN PROBLEM SOLVING PADA MATERI SISTEM KOORDINASI MANUSIA UNTUK SMA ABSTRACT
PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA BERBASIS PENDEKATAN PROBLEM SOLVING PADA MATERI SISTEM KOORDINASI MANUSIA UNTUK SMA Yurike Andamosty 1, Rina Widiana 2, Siska Nerita 2 ¹Mahasiswa Program Studi Pendidikan
Lebih terperinciPENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA FISIKA BERBASIS MODEL EMPIRICAL INDUCTIVE LEARNING CYCLE DI SMA
PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA FISIKA BERBASIS MODEL EMPIRICAL INDUCTIVE LEARNING CYCLE DI SMA 1) Hawin Marlistya, 2) Albertus Djoko Lesmono, 2) Sri Wahyuni, 2) Maryani 1) Maahasiswa Program Studi
Lebih terperinciAtina Nur Faizah, Eko Setyadi Kurniawan, Nurhidayati
Pengembangan Handout Fisika Berbasis Guided Note Taking Guna Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Kelas X Di SMA Negeri 3 Purworejo Tahun Pelajaran 2013/2014 Atina Nur Faizah, Eko Setyadi Kurniawan, Nurhidayati
Lebih terperinciJurnal Inovasi Pendidikan Fisika (JIPF) Vol. 05 No. 02, Mei 2016, 1-5 ISSN:
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING BERBASIS KEGIATAN LABORATORIUM UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI ELASTISITAS KELAS X SMA NEGERI 2 SIDOARJO Jufita Ratnasari, Wasis Jurusan
Lebih terperinciPENGEMBANGAN JOB SHEET MATA PELAJARAN SIMULASI DIGITAL SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN PRAKTIK SISWA KELAS X DKV DI SMK NEGERI 5 YOGYAKARTA
Pengembangan job sheet... (Nabila Sella A.) 1 PENGEMBANGAN JOB SHEET MATA PELAJARAN SIMULASI DIGITAL SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN PRAKTIK SISWA KELAS X DKV DI SMK NEGERI 5 YOGYAKARTA JOB SHEET DEVELOPMENT
Lebih terperinciPENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BERBASIS SEARCH, SOLVE, CREATE AND SHARE (SSCS) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA SUB MATERI ARTHROPODA
Jurnal Skripsi Pendidikan Biologi, Agustus 2017 PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BERBASIS SEARCH, SOLVE, CREATE AND SHARE (SSCS) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA SUB MATERI ARTHROPODA Ririn Mulyawati¹,
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. yang telah dilakukan, diperoleh hasil penelitian dan pembahasan masing-masing
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Berdasarkan penelitian mengenai pengembangan perangkat pembelajaran kalkulus kelas XI semester genap dengan pendekatan saintifik Kurikulum 2013
Lebih terperinciPENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN BIOLOGI BERBASIS DISCOVERY INQUIRY PADA MATERI SISTEM REPRODUKSI UNTUK SISWA KELAS XI SMA
PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN BIOLOGI BERBASIS DISCOVERY INQUIRY PADA MATERI SISTEM REPRODUKSI UNTUK SISWA KELAS XI SMA Bima Dwi Pranata, Susriyati Mahanal, Umie Lestari FMIPA Universitas Negeri Malang,
Lebih terperinci2015 PEMBELAJARAN IPA TERPADU TIPE WEBBED TEMA TEKANAN UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS DAN PENGUASAAN KONSEP SISWA SMP
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i LEMBAR HAK CIPTA... ii HALAMAN PENGESAHAN TESIS... iii DAFTAR ISI... iv DAFTAR TABEL... vi DAFTAR GAMBAR... viii DAFTAR LAMPIRAN... ix ABSTRAK... v BAB I PENDAHULUAN... 1
Lebih terperinciPENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF BERBASIS METAKOGNISI SEBAGAI PENUNJANG PEMAHAMAN KONSEP DAN PENALARAN SISWA SMA POKOK BAHASAN SUHU DAN KALOR
PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF BERBASIS METAKOGNISI SEBAGAI PENUNJANG PEMAHAMAN KONSEP DAN PENALARAN SISWA SMA POKOK BAHASAN SUHU DAN KALOR Wahyu Pramudita Sari (1), Drs. H. Winarto, M.Pd, Drs. Dwi
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini yaitu research and development atau penelitian
27 III. METODE PENELITIAN A. Setting Penelitian Metode penelitian ini yaitu research and development atau penelitian pengembangan.pada penelitian pengembangan ini telah dikembangkan Lembar Kerja Siswa
Lebih terperinciNikmatu Rohma Universitas Negeri Malang
PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN KUIS INTERAKTIF BERBASIS KOMPUTER UNTUK KETERAMPILAN MEMBACA BAHASA JERMAN KELAS XI IPS 4 SMA NEGERI 1 DAMPIT TAHUN AJARAN 2011/2012 Nikmatu Rohma Universitas Negeri Malang
Lebih terperinciPENGEMBANGAN MODUL KESETIMBANGAN KIMIA BERBASIS INKUIRI TERBIMBING (GUIDED INQUIRY) UNTUK SMK
PENGEMBANGAN MODUL KESETIMBANGAN KIMIA BERBASIS INKUIRI TERBIMBING (GUIDED INQUIRY) UNTUK SMK Rizky Kadhafi, Fauziatul Fajaroh, Dermawan Afandy Universitas Negeri Malang E-mail: rizkykadhafi90@gmail.com
Lebih terperinciJournal of Science Education And Practice p-issn X Volume 1 Nomor 1 Tahun 2017 e-issn
PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MODEL INKUIRI TERBIMBING MIND MAPPING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI HIDROLISIS GARAM Luthfi Faza Afina Riza Walida 1) Rudiana Agustini 2), Tukiran
Lebih terperinciPENGARUH PENGGUNAAN BAHAN AJAR BROSUR TERHADAP AKTIVITAS DAN PENGUASAAN MATERI OLEH SISWA. (Artikel) Oleh: Ely Fitri Astuti
PENGARUH PENGGUNAAN BAHAN AJAR BROSUR TERHADAP AKTIVITAS DAN PENGUASAAN MATERI OLEH SISWA (Artikel) Oleh: Ely Fitri Astuti FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2014
Lebih terperinciMillathina Puji Utami et al., Model Pembelajaran Children Learning in Science (CLIS)...
1 Model Pembelajaran Children Learning in Science (CLIS) dalam Pembentukan Konsep Fisika Siswa SMA di Kabupaten Jember (Materi Pokok Elastisitas Zat Padat dan Hukum Hooke) (Children Learning in Science
Lebih terperinciJurnal Inovasi Pendidikan Fisika (JIPF) Vol. 06 No. 03, September 2017, ISSN:
PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) DALAM PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING MENGGUNAKAN AMRITA VIRTUAL LAB UNTUK MELATIH KETERAMPILAN PROSES SAINS PADA SUBMATERI EFEK DOPPLER Ritmayanti, Zainul
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini yaitu research and development atau penelitian
24 III. METODE PENELITIAN A. Setting Pengembangan Metode penelitian ini yaitu research and development atau penelitian pengembangan. Pengembangan yang dilakukan adalah dikembangkan perangkat pembelajaran
Lebih terperinciPENGEMBANGAN PANDUAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR 1 BERBASIS GUIDED INQUIRY
PENGEMBANGAN PANDUAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR 1 BERBASIS GUIDED INQUIRY UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN HARD SKILL DAN SOFT SKILL MAHASISWA (CALON GURU FISIKA) Suprianto, S. Ida Kholida, Herman Jufri Andi Universitas
Lebih terperinciEty Kumala Dewi, Hadi Suwono, Amy Tenzer Universitas Negeri Malang
PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DENGAN BLENDED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS XI SMA NEGERI MALANG Ety Kumala Dewi, Hadi Suwono, Amy Tenzer
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan yaitu research and development atau
23 III. METODE PENELITIAN A. Subjek Penelitian Metode penelitian yang digunakan yaitu research and development atau penelitian pengembangan. Penelitian pengembangan ini dilaksanakan pada semester ganjil
Lebih terperinciPENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK YANG APLIKATIF-INTEGRATIF BERBASIS PENDEKATAN SAINTIFIK PADA MATERI LAJU REAKSI
JKPK (JURNAL KIMIA DAN PENDIDIKAN KIMIA), Vol 3, No 1, Tahun 2018 Program Studi Pendidikan Kimia Universitas Sebelas Maret https://jurnal.uns.ac.id/jkpk Hal. 6-12 ISSN 2503-4146 ISSN 2503-4154 (online)
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan atau Research and
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan atau Research and Development (R&D) dengan menggunakan metode pengembangan model ADDIE (Assume, Design, Development,
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini adalah research and development atau penelitian
21 III. METODE PENELITIAN A. Setting Pengembangan Metode penelitian ini adalah research and development atau penelitian pengembangan. Tujuan pengembangan ini adalah membuat produk berupa LKS berbasis penemuan
Lebih terperinciPENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA BERBASIS STUDENT CENTERED
PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA BERBASIS STUDENT CENTERED UNTUK PEMBELAJARAN KIMIA PADA MATERI ASAM BASA SEBAGAI SUMBER BELAJAR PESERTA DIDIK KELAS XI SMA/MA DEVELOPING STUDENT WORKSHEET BASED ON STUDENT
Lebih terperinciBIOEDUKASI Jurnal Pendidikan Biologi e ISSN Universitas Muhammadiyah Metro p ISSN
BIOEDUKASI Jurnal Pendidikan Biologi e ISSN 2442-9805 Universitas Muhammadiyah Metro p ISSN 2086-4701 PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASIS KONTEKSTUAL PADA MATAKULIAH BIOLOGI UMUM Agil Lepiyanto Dasrieny Pratiwi
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode pra eksperimen
31 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode pra eksperimen dengan one group pre-test and post-test design, (desain kelompok tunggal dengan
Lebih terperinciISSN : X Jurnal Riset dan Praktik Pendidikan Kimia Vol. 1 No. 1 Mei 2013
PENINGKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA SMA MELALUI PEMBELAJARAN PRAKTIKUM BERBASIS INKUIRI PADA MATERI LAJU REAKSI Oleh : Meli Siska B 1, Kurnia 2, Yayan Sunarya 3 Jurusan Pendidikan Kimia FPMIPA
Lebih terperinciPENGEMBANGAN MODUL BIOLOGI DENGAN MODEL SIKLUS BELAJAR UNTUK MENINGKATKAN KOMPETENSI SISWA KELAS X DI SMAN 2 BATU MENGENAI FILUM ARTHROPODA
PENGEMBANGAN MODUL BIOLOGI DENGAN MODEL SIKLUS BELAJAR UNTUK MENINGKATKAN KOMPETENSI SISWA KELAS X DI SMAN 2 BATU MENGENAI FILUM ARTHROPODA Rosy Irmaningtyas, Istamar Syamsuri, dan Susilowati Universitas
Lebih terperinciPENGEMBANGAN BUKU PETUNJUK PRAKTIKUM KIMIA SMA KELAS XII SEMESTER 1 BERBASIS LEARNING CYCLE 5 FASE
PENGEMBANGAN BUKU PETUNJUK PRAKTIKUM KIMIA SMA KELAS XII SEMESTER 1 BERBASIS LEARNING CYCLE 5 FASE Suriya Wulan Sari, Endang Budiasih, Dedek Sukarianingsih Universitas Negeri Malang Email: wulansari30@gmail.com
Lebih terperinciPENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) PENDAMPING IPA UNTUK SMP KELAS VII SEMESTER 2 BERDASARKAN KURIKULUM 2013 NASKAH PUBLIKASI
PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) PENDAMPING IPA UNTUK SMP KELAS VII SEMESTER 2 BERDASARKAN KURIKULUM 2013 NASKAH PUBLIKASI Disusun Oleh : T.KHAIRULLIA A420110136 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
Lebih terperinciPENGEMBANGAN BAHAN AJAR FISIKA DILENGKAPI PROYEK PADA POKOK BAHASAN OPTIKA GEOMETRI UNTUK PESERTA DIDIK SMA/MA KELAS X
PENGEMBANGAN BAHAN AJAR FISIKA DILENGKAPI PROYEK PADA POKOK BAHASAN OPTIKA GEOMETRI UNTUK PESERTA DIDIK SMA/MA KELAS X Siti Asmaul Khusna, Lia Yuliati, Agus Suyudi Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Jenis penelitian yang dilakukan adalah Research and Development (R&D)
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Pengembangan Jenis penelitian yang dilakukan adalah Research and Development (R&D) dengan produk yang dikembangkan berupa perangkat pembelajaran berbasis
Lebih terperinci