PENGEMBANGAN MODEL BAHAN AJAR TEKS LAPORAN HASIL OBSERVASI UNTUK SISWA SMK KELAS X

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PENGEMBANGAN MODEL BAHAN AJAR TEKS LAPORAN HASIL OBSERVASI UNTUK SISWA SMK KELAS X"

Transkripsi

1 PENGEMBANGAN MODEL BAHAN AJAR TEKS LAPORAN HASIL OBSERVASI UNTUK SISWA SMK KELAS X Eva Dewi Purwitasari Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia ABSTRAK:. Tujuan penelitian ini adalah menghasilkan model bahan ajar teks laporan hasil observasi untuk siswa SMK kelas X. Adapun tujuan khususnya yaitu mendeskripsikan kelayakan (1) isi, (2) bahasa, dan (3) penyajian produk. Dari segi isi bahan ajar mengacu KI dan KD Kurikulum Segi bahasa bahan ajar disesu-aikan dengan tingkat perkembangan intelektual dan emosi siswa, komunikatif, sesuai dengan EYD, serta grafika yang ditampilkan sesuai dengan tema. Dari segi penya-jian, bahan ajar ini bervariasi, dilegkapi dengan ilustrasi dan gambar, terdapat pe-ngantar, berkaitan dengan lingkungan siswa, menyediakan contoh konkret dan aktu-al, konsisten, dan sesuai dengan jenjang siswa SMK kelas X. Berdasarkan uji kela-yakan bahan ajar ini divalidasi oleh pakar/ahli dan masukan dari siswa serta uji efek-tivitas produk yang telah dihasilkan, maka dapat disimpulkan bahwa bahan ajar ini efektif dan layak untuk digunakan. Kata Kunci: pengembangan model, bahan ajar, teks laporan hasil observasi Bahasa memegang peranan penting dalam kehidupan manusia. Bahasa Indonesia dipelajari untuk menjadikan peserta didik mampu berkomunikasi dengan baik dan benar. Selain itu, penguasaan berbahasa dengan baik dan benar akan membantu peserta didik dalam menghadapi perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Untuk menghadapi hal tersebut, pemerintah telah menetapkan Kurikulum Jadi dengan adanya pembaharuan seperangkat rencana pembelajaran, bahan pelajaran, dan pedoman penyelenggaraan kegiatan, pemerintah berharap menjadikan bahasa sebagai wahana untuk mengekspresikan perasaan dan pemikiran secara estetis dan logis pada peserta didik. Dalam Maryanto dkk (2013:iii), Muhammad Nuh menyebutkan bahwa bahasa tidak dituntut dapat mengekspresikan sesuatu dengan efisien karena ingin menyampaikannya dengan indah sehingga mampu menggugah perasaan penerimanya. Pada saat yang lain, bahasa dituntut efisen dalam menyampaikan gagasan secara objektif dan logis supaya dapat dicerna dengan mudah oleh penerimanya. Jadi, dalam pembelajaran bahasa Indonesia peserta didik diharapkan mampu menggunakan keindahan dan keefektifan secara seimbang. Sesuai dengan peran pembelajaran bahasa Indonesia tersebut, maka untuk jenjang Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) akan disajikan materi pembelajaran berbasis teks (Maryanto dkk, 2013:v). Didalamnya dijelaskan berbagai cara penyajian perasaan dan pemikiran dalam berbagai macam jenis teks yang dilengkapi dengan kaidah suatu teks. Dengan demikian, peserta didik akan dimudahkan menangkap makna yang terkandung dalam suatu teks dan memproduksi sebuah teks. NOSI Volume 2, Nomor 4, Agustus 2014 Halaman 297

2 Pembelajaran bahasa Indonesia adalah bagian dari Kurikulum 2013 yang menekankan pentingnya keseimbangan kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan (Maryanto dkk, 2013:v). Kemampuan berbahasa dituntut mampu menjadi pembelajaran berkelanjutan karena bahasa Indonesia menjadi ujung tombak mata pelajaran lainnya. Berdasarkan hal tersebut, pembelajaran bahasa Indonesia dimulai dengan meningkatkan pengetahuan tentang jenis, kaidah dan konteks suatu teks, dilanjutkan dengan keterampilan menyajikan suatu teks tulis dan lisan baik. Sebagai salah satu komponen pembelajaran bahasa Indonesia, guru dituntut untuk melaksanakan proses pembelajaran secara optimal. Salah satu upaya guru dalam mengoptimalkan pembelajaran bahasa Indonesia adalah menyiapkan bahan ajar yang bermutu. Bahan ajar yang disusun guru dapat berupa buku, modul, Lembar Kerja Siswa (LKS), dan sebagainya. Saat ini, kendala dalam pembelajaran bahasa Indonesia di SMK adalah sarana pembelajaran yang dilakukan oleh guru tidak memadai. Guru cenderung lebih memfokuskan materi pada teori tanpa disertai praktik yang mengakibatkan melemahnya interaksi guru dan peserta didik. Dalam pembelajaran teks hasil observasi, guru cenderung takut untuk mengeksplorasi pembelajaran karena takut kekurangan waktu. Padahal pembelajaran teks hasil observasi sangat bermanfaat untuk siswa. Pembelajaran teks hasil observasi akan membuat siswa berpikir kritis dan logis terhadap fenomena-fenomena yang terjadi di lingkungan sekitarnya. Menanggapi hal tersebut, diperlukan alternatif-alternatif pengembangan bahan ajar yang mendukung pembelajaran teks hasil observasi berbasis Kurikulum Selain beberapa aspek kebutuhan dari guru, berikut tampak bahwa kebutuhan bahan ajar bagi siswa SMK kelas X. Hasil hasil wawancara dan observasi yang dilakukan di lapangan terlihat beberapa kendala yang menyebabkan siswa kurang memahami pembelajaran teks laporan hasil observasi. Kendala-kendala tersebut adalah (1) materi teks laporan hasil observasi bahasa Indonesia yang banyak dan sulit dipahami oleh siswa tanpa panduan dari guru menjadikan efisiensi dan efektivitas pembelajaran menajdi rendah dan akhirnya pencapaian tujuan pembelajaran kurang optimal. (2) Sumber-sumber pembelajaran teks laporan hasil observasi yang ada belum mengarah pada pencapaian kompetensi dan kebanyakan masih bersifat umum dan kurang terperinci. (3) belum tersedianya bahan ajar teks laporan hasil observasi bahasa Indonesia yang disesuaikan dengan kondisi siswa SMK kelas X. Berdasarkan uraian di atas, maka siswa memerlukan sebuah sumber belajar teks laporan hasil observasi bahasa Indonesia khusus siswa SMK yang bertujuan agar memudahkan mereka dalam pembelajaran bahasa Indonesia. Sesuai dengan Kurikulum 2013 bahasa Indonesia untuk Sekolah Menengah Kejuruan, siswa harus menguasai lima jenis teks. Kelima jenis teks meliputi dua jenis teks faktual, yaitu laporan hasil observasi dan prosedur kompleks; dua jenis teks tanggapan, yaitu teks negosiasi dan teks eksposisi; dan satu jenis teks cerita, yaitu teks anekdot. Jenis-jenis teks tersebut dapat dibedakan berdasarkan fungsi teks, struktur teks, dan ciri-ciri kebahasaan teks-teks tersebut. Sesuai dengan prinsip tersebut, teks yang berbeda tentu memiliki fungsi yang berbeda, struktur teks yang berbeda, dan ciri-ciri kebahasaan yang berbeda. Dengan demikian, pembelajaran bahasa berbasis teks merupakan pembelajaran yang memungkinkan siswa untuk NOSI Volume 2, Nomor 4, Agustus 2014 Halaman 298

3 menguasai dan menggunakan jenis-jenis teks tersebut di masyarakat. Peran guru dalam menggunakan bahan ajar yang tepat akan menentukan tercapainya kompetensi dasar dan hasil belajar siswa dalam semua jenis pembelajaran khusunya pembelajaran teks hasil observasi. Selain itu, penggunaan bahan ajar yang tepat akan memotivasi siwa untuk menciptakan pembelajaran bahasa Indonesia yang menarik dan menyenangkan. Berdasarkan kenyataan tersebut, perlu dirancang bahan ajar khusus untuk pembelajaran teks hasil observasi. Dengan adanya bahan ajar ini diharapkan pembelajaran teks hasil observasi berlangsung secara optimal. Bahan ajar tersebut berjudul Pengembangan Model Bahan Ajar Teks Laporan Hasil Observasi untuk Siswa SMK Kelas X. Berpijak pada uraian di atas, maka penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan produk model bahan ajar teks laporan hasil observasi untuk siswa SMK kelas X. Adapun tujuan khususnya yaitu mendeskripsikan kelayakan (1) isi, (2) bahasa, dan (3) penyajian produk. METODE Model pengembangan yang digunakan dalam adalah memodifikasi dari model desain Research And Development atau yang disingkat dengan R&D. Modifikasi dari model pengembangan ini bertujuan untuk mendapatkan prosedur pengembangan sesuai kebutuhan. Pengembangan diarahkan sebagai a process used to develop and validate aducational product Borg and Gall (dalam Sukmadinata, 2008: 169). Produk yang dimaksud adalah bahan ajar berupa modul menulis laporan untuk siswa SMK kelas X. Selanjutnya menurut Borg and Gall (dalam Sukmadinata, 2005: ) langkah-langkah yang seharusnya ditempuh dalam penelitian pengembangan (research and development) meliputi: (1) studi pendahuluan, (2) perencanaan, (3) pengembangan draf, (4) uji coba lapangan awal, (5) merevisi hasil uji coba, (6) uji coba lapangan, (7) penyempurnaan produk hasil uji coba lapangan, (8) uji pelaksanaan lapangan, (9) penyempurnaan produk akhir, dan (10) diseminasi dan implementasi. Langkah-langkah yang dilakukan dalam penelitian ini hanya sampai pada menghasilkan tahap produk akhir, desiminasi dan implementasi. Hal ini dilakukan karena kedua tahap tersebut lebih banyak terkait dengan kegiatan penerbitan. Peneliti memodifikasi model penelitian dengan menyederhanakan langkah-langkah yang ditempuh. Dengan demikian modifikasi langkahlangkah yang digunakan untuk penelitian pengembangan ini meliputi (1) penelitian pendahuluan dan pengumpulan informasi untuk menganalisis produk yang akan dikembangkan, (2) mengembangkan produk awal, (3) melakukan validasi ahli dan uji kelompok kecil, (4) melakukan revisi produk, dan (5) melakukan uji coba lapangan. Langkah-langkah pengembangan yang dilaksanakan dalam penelitian ini yaitu (1) tahap studi pendahuluan, (2) tahap pengembangan, (3) tahap uji coba produk, (4) tahap revisi produk, dan (5) tahap produk akhir. Pertama, tahap studi pendahuluan dilakukan dengan cara melakukan kajian teori serta kurikulum, analisis bahan ajar yang digunakan di lapangan, wawancara guru, dan observasi kepada siswa sehingga diperoleh data yang otentik tentang kebutuhan pembelajaran di lapangan. Kedua, tahap pengembangan produk merupakan proses mewujudkan produk berdasarkan spesifikasi produk yang dihasilkan pada tahap prapengembangan. Ketiga, tahap uji coba produk dilakukan dengan cara uji ahli, uji praktisi, dan uji lapangan dengan tujuan untuk mengetahui NOSI Volume 2, Nomor 4, Agustus 2014 Halaman 299

4 kelayakan isi materi, bahasa, dan penyajian bahan ajar. Uji ahli/praktisi dilakukan di Universitas Islam Malang terhadap dosen Prodi Pendidikan Bahasa Indonesia. Sementara itu, uji lapangan kelompok terbatas dilakukan terhadap 27 siswa kelas X SMK Ngunut. Pada tahap uji lapangan tersebut, peneliti menggunakan desain penelitian eksperimen semu ( quasy eksperiment) untuk mengetahui perbedaan hasil belajar antara kelas yang menggunakan bahan ajar yang dikembangkan oleh peneliti dengan kelas yang menggunakan bahan ajar lain. Keempat, tahap revisi atau penyempurnaan produk merupakan tindak lanjut dari berbagai rekomendasi perbaikan dari validator pada tahap uji coba produk. Tahap ini menghasilkan produk yang siap diimplementasikan dan diseminasi. Instrumen utama dalam penelitian ini adalah draf produk yang dikembangkan. Dalam pengumpulan data kualitatif peneliti menggunakan instrumen bantu berupa lembar observasi analisis kebutuhan pada saat fokus penetapan, tes, format catatan lapangan, dan angket. Lembar angket digunakan untuk menghimpun data dari ahli, guru, maupun siswa. Data yang diperoleh adalah data verbal berupa catatan, komentar, saran, kritik, dan usulan langsung. Pengumpulan data kuantitatif yang berupa skor tes penguasaan teks laporan hasil observasi, instrumen yang digunakan adalah perangkat penilaian otentik. Data kualitatif dalam penelitian dan pengembangan ini dianalisis secara deskriptif kualitatif dengan langkahlangkah sebagai berikut: (1) mengumpulkan data verbal seperti data identifikasi awal, data analisis kebutuhan siswa, dan data verbal lainnya dari hasil uji validasi oleh ahli dan praktisi dan uji lapangan, (2) mencatat, menghimpun, dan menyeleksi data-data yang telah dikumpulkan, (3) melakukan klarifikasi dan analisis data, dan (4) merumuskan hasil analisis tersebut untuk digunakan dalam merevisi media pembelajaran yang dikembangkan. Data kuantitatif dianalisis secara statistik deskriptif, yaitu untuk data numerikal yang diperoleh dari validasi oleh ahli dan praktisi, serta uji lapangan oleh siswa. Langkah-langkah analisis tersebut adalah sebagai berikut: (1) mengumpulkan data numerikal, (2) mencatat, menghimpun, dan menyeleksi data-data yang telah dikumpulkan, (3) menganalisis data dengan cara memberikan rata-rata nilai, dan (4) menyimpulkan hasil analisis data dalam bentuk persentase. Data yang sudah dianalisis tersebut dijadikan acuan untuk merevisi bahan ajar yang dikembangkan. Analisis data kuantitatif dari hasil penggunaan produk menggunakan analisis data distribusi frekuensi untuk mengetahui keefektifan bahan ajar dengan kriteria SKM SMK bahasa Indonesia yakni 76. HASIL PENGEMBANGAN Deskripsi Produk Produk yang dihasilkan dalam penelitian ini adalah bahan ajar teks laporan hasil observasi. Bahan ajar ini dalam buku ajar yang menggunakan pendekatan scientific Kurikulum Program Microsoft Word 2007 dan Adobe Photoshop CS 2 programprogram yang digunakan dalam menyusun produk ini sebagai program pendukung. Bahan ajar ini dikemas dalam bentuk buku ajar yang dicetak pada kertas berukuran 17 x 25 cm. Bahan ajar teks laporan hasil observasi yang terdiri dari enam komponen utama. Komponenkomponen tersebut adalah (1) tahap pembengunan konteks yang berisi materi pembelajaran yang bersifat teoritis, (2) tahap pemodelan teks yang berisi contoh-contoh, (3) latihan pemahaman yang berisi soal-soal yang NOSI Volume 2, Nomor 4, Agustus 2014 Halaman 300

5 mengacu pada indikator KD, (4) rangkuman yakni bentuk ringkas materi pembelajaran, (5) evaluasi yang berisi soal tes objektif dan subjektif, dan (6) refleksi yang berisi kesan-kesan siswa setelah melaksanakan pembelajaran teks laporan hasil observasi. Untuk mengetahui lebih jelasnya deskripsi produk, dapat dilihat pada lampiran. Data Uji Coba Dalam hasil pengembangan bahan ajar akan dipaparkan tentang (1) penyajian data uji coba, (2) analisis data, dan (3) revisi produk. Hal tersebut akan diuraikan sebagai berikut. Penyajian data uji coba dari segi isi materi yakni sebagai berikut. Pengembangan bahan ajar telah diujicobakan dangan materi yang mengacu pada kompetensi inti yang sesuai dengan Kurikulum 2013 dan disajikan secara bertahap untuk memudahkan siswa belajar secara ilmiah. Pengembangan bahan ajar ini terdiri dari 10 KD. Dari 10 KD dipetakan menjadi dua unit pelajaran. Masing-masing pelajaran terdiri dari lima KD. Penyajian data dari segi bahasa bahan ajar ini dikembangkan dan disesuaikan dengan tingkat perkembangan kognitif siswa SMK. Penggunaan bahasa yang sesuai bertujuan agar siswa dengan mudah memahami setiap kegiatan dalam bahan ajar. Selain itu, terdapat pesanpesan yang disampaikan kepada siswa. Pesan-pesan tersebut juga menggunakan bahasa yang menarik, jelas, dan tidak menimbulkan makna ganda, sehingga siswa dapat memahami pesan-pesan tersebut. Penyajian data dari segi peyajian atau tampilan bahan ajar ini, materi dan tuntutan pengerjaan tugas maupun soal didesain bervariasi dan tidak monoton agar siswa dapat melakukan kegiatankegiatan yang bermanfaat dan dapat meningkatkan minat belajar siswa, serta dalam beberapa bentuk latihan berkelompok dan tugas individu. Dalam bahan ajar ini, disediakan pembangkit motivasi agar siswa dapat lebih bersemangat dalam belajar. Ditampilkan pembangkit motivasi yang berupa ilustrasi, gambar, dan puisi dari lirik lagu agar minat siswa dalam memelajari bahan ajar ini dapat meningkat. membuat siswa tidak bosan. Tuntutan membaca dalam bahan ajar ini divariasikan. Analisis Data Hasil Pengembangan Data hasil pengembangan diperoleh dari validasi ahli/pakar dan masukan dari siswa. Adapun data hasil pengembangan ditinjau dari segi isi materi, bahasa, dan penyajian bahan ajar. Analisis hasil pengembangan segi isi ditinjau dari validasi ahli materi adalah mendapatkan hasil 89,2 %. Dari semua aspek, yang perlu direvisi adalah kesesuaian isi bahan ajar dengan tingkat perkembangan intelektual dan emosional siswa yakni dengan merevisi Soal tes kompetensi perlu direvisi dengan mengembangkan menjadi 3 atau 4 pengecoh serta bersifat positif. Sedangkan dari masukan siswa mendapatkan nilai 92,3%, oleh sebab itu, bahan ajar ini layak untuk diimplementasikan. Analisis hasil pengembangan segi isi ditinjau dari validasi ahli bahasa adalah mendapatkan nilai 78% dari hasil uji pakar. Berdasarkan semua aspek ada aspek yang harus direvisi yakni pilihan kata dan ejaan perlu direvisi sesuai EYD. Sedangkan dari masukan siswa, rata-rata total jumlah siswa yang menjawab ya pada semua kriteria yang diberikan pada penilaian ini adalah 88.8%. Hal tersebut menunjukkan bahwa bahan ajar ini layak untuk diimplementasikan. Analisis hasil pengembangan segi penyajian ditinjau dari validasi ahli tampilan bahan ajar adalah hasil uji ahli didapatkan nilai 82,1%. Namun, aspek yang perlu direvisi yakni ketersediaan konteks yang dekat dengan lingkungan NOSI Volume 2, Nomor 4, Agustus 2014 Halaman 301

6 siswa. Sedangkan dari masukan siswa, rata-rata keseluruhan menunjukkan bahwa siswa yang menjawab ya berjumlah 88% dari 23 siswa. Hal ini menunjukkan bahwa aspek ini sudah baik dan layak untuk diimplementasikan. Analisis Data Hasil Pengembangan Uji Keefektifan Produk Dari hasil statistik uji keefektifan menggunakan distribusi frekuensi terhadap seluruh aspek teks laporan hasil observasi diketahui bahwa pembelajaran teks laporan hasil observasi dengan bahan ajarberpengaruh terhadap penguasaan siswa terhadap beberapa KD teks laporan hasil observasi. Temuan yang menyatakan adanya keberhasilan penguasaan siswa terhadap beberapa KD teks laporan hasil observasi adalah dari nilai siswa yang diakumulasikan dari beberapa KD teks laporan hasil observasi di atas standart kemampuan minimal (SKM) yakni 76. Hal ini wajar karena bahan ajar dengan e-learning ini memang dirancang untuk meningkatkan penguasan dan menumbuhkan gairah memelajari teks laporan hasil observasi belajar bahasa Indonesia. Berdasarkan hasil pretes dan postes, dapat diketahui bahawa frekuensi nilai 80 ada 5 siswa. Frekuensi nilai 85 ada 5 siswa. Frekuensi nilai 90 ada 3 siswa. Frekuensi nilai 95 ada 8 siswa. frekuensi nilai 100 ada 6 siswa. Rata-rata skor hasil uji efektivitas pembelajaran teks laporan hasil observasi dengan bahan ajar adalah Sedangkan seluruh siswa memiliki nilai di atas SKMnya, yakni 76. Jadi, dapat disimpulkan berdasarkan hasil uji efektivitas pembelajaran teks laporan hasil observasi dengan bahan ajar adalah skor seluruh siswa di atas SKM. KAJIAN DAN SARAN Kajian Produk yang telah Direvisi Bahan ajar diperlukan siswa dan sebagai sarana belajar dan mengajar. Bahan ajar merupakan isi pembelajaran yang termuat di dalam buku yang ditulis oleh pengajar atau penulis lain untuk kepentingan pembelajaran (Mbulu dan Suhartono, 2004: 87). Bahan ajar meliputi segala sesuatu yang berfungsi Bahan ajar memiliki jenis yang beragam, mulai dari yang sederhana, murah sampai dengan yang rumit dan mahal. Bahan ajar dapat berupa bahan cetak, alat peraga, dan benda-benda yang berada di sekitar siswa. Selain itu bahan ajar pembelajaran juga terdapat dalam bentuk audio (rekaman, radio, kaset, CD), visual (gambar, foto, maket), audio visual (VCD, film, video), dan multibahan ajar (interaktif, computer based, dan internet). Bahan ajar pembelajaran yang dihasilkan dalam penelitian ini berupa buku ajar teks laporan hasil observasi. Menurut Kamaruddin (1999:1), bahan ajar bukan sekadar alat bagi guru untuk mengajar siswa. Namun, yang lebih penting ialah buku sebagai sumber yang digunakan siswa agar ia belajar. Sehubungan dengan hal tersebut, bahan ajar teks laporan hasil observasi yang dihasilkan dalam penelitian ini dapat digunakan karena di dalamnya dilengkapi dengan materi, contoh, dan alat evaluasi yang dapat digunakann oleh siswa. Selain itu, bahan ajar ini dirancang menarik untuk membangkitkan motivasi belajar dan ketertarikan siswa, mencegah kebosanan siswa dalam proses belajar mengajar, dan mengefektifkan proses belajar mengajar. Penggunaan bahan ajar dalam pembelajaran dipilih berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tertentu. Menurut Sudjana (1990: 4 5), kriteria yang harus diperhatikan dalam memilih bahan ajar pembelajaran, yaitu (1) ketepatan bahan ajar dengan tujuan pengajaran; (2) dukungan terhadap isi bahan pelajaran; (3) kemudahan NOSI Volume 2, Nomor 4, Agustus 2014 Halaman 302

7 memperoleh bahan ajar; (4) keterampilan guru dalam menggunakannya; (5) ketersediaan waktu untuk menggunakannya; dan (6) sesuai dengan taraf berfikir anak. Secara umum, bahan ajar yang dihasilkan dalam penelitian ini telah di rancang dengan memperhatikan beberapa pertimbangan tersebut, sehingga bahan ajar pembelajaran ini layak untuk diimplementasikan dalam pembelajaran. Pengembangan bahan ajar ini terdiri dari 10 KD. Dari 10 KD dipetakan menjadi dua unit pelajaran. Masingmasing pelajaran terdiri dari lima KD. Masing-masing pelajaran terdiri dari materi tiap-tiap KD, rangkuman, evaluasi, dan refleksi. Setiap KD dijabarkan dalam bentuk kegiatan belajar yang terdiri dari pembangunan konteks (materi), tahap pemodelan teks (contoh), dan tahap latihan pemahaman baik mandiri maupun kelompok. Pelajaran 1 berisi pengenalan teks laporan hasil osevasi sedangan teks 2 berisi menulis teks laporan hasil observasi. Isi Bahan Ajar Produk pengembangan isi pada bahan ajar meliputi beberapa kompetensi dasar yang dijabarkan dalam indikator-indikator. Pengembangan isi dalam bahan ajar ini didasarkan pada aspek-aspek, yaitu (1) kesesuaian bahan ajar pembelaja-ran dengan materi, (2) kemudahan isi bahan ajar, (3) kesesuaian isi bahan ajar membacakan cerpen, (4) keak tualan isi bahan ajar membacakan cerpen dilihat dari kebutuhan siswa, dan (5) kejelasan petunjuk yang menyertai bahan ajar, dan (6) kemanfaatan bahan ajar. Bahasa Bahan Ajar Pembelajaran Kelayakan bahasa dalam bahan ajar pembelajaran ini terdiri dari kesesuaian bahasa dengan tingkat perkembangan intelektual siswa, kesesuaian bahasa dengan tingkat emosional siswa, ketepatan penggunaan ejaan dan tanda baca, kesesuaian pilihan kata dengan kaidah bahasa Indonesia yang benar, penyusunan paragraf, kekomunikatifan bahasa, grafika yang ditampilkan dalam bahan ajar pembelajaran, dan kemudahan cara penyampaian pesan. Bahasa yang digunakan disesuaikan dengan kemampuan dan tingkat perkembangan kognitif siswa SMK. Penyajian Bahan Ajar Pembelajaran Produk pengembangan penyajian pada bahan ajar meliputi variasi tuntutan teks laporan hasil observasi untuk siswa, ketersediaan pembangkit motivasi, bagian pendahulu yang memuat materi prasyarat, konteks yang dekat dengan siswa, contoh-contoh konkret dan aktual, dan konsistensi pola urutan dan komponen sajian. Saran Pemanfaatan, Diseminasi, dan Pengembangan Produk Lebih Lanjut Berdasarkan hasil pengembangan dan kajian produk yang telah direvisi di atas, maka dikemukakan saran sebagai berikut. Bahan ajar teks laporan hasil observasi ini telah melalui uji coba oleh pakar yang berkompeten dalam bidangnya dan siswa. Hasil dari uji coba digunakan untuk melengkapi dan menyempurnakan produk yang dihasilkan dalam penelitian. Dengan menggunakan bahan ajar teks laporan hasil observasi ini diharapkan pembelajaran menjadi lebih efektif dan bermakna. Selain itu, siswa dapat lebih berperan aktif dalam pembelajaran teks laporan hasil observasi. Produk hasil pengembangan ini dapat dimanfaatkan secara luas oleh pihak-pihak selain guru dan siswa. Di samping itu, produk ini juga dapat dikembangkan lebih lanjut untuk memaksimalkan manfaat yang diperoleh. Uraian mengenai saran pemanfaatan, diseminasi, dan pengembangan produk lebih lanjut adalah sebagai berikut. Saran NOSI Volume 2, Nomor 4, Agustus 2014 Halaman 303

8 pemanfaatan adalah sebagai berikut (1) menyampaikan produk penelitian kepada guru sebagai alternatif bahan ajar teks laporan hasil observasi dan (2) menyampaikan produk penelitian kepada siswa sebagai alternatif sumber belajar pada materi teks laporan hasil observasi. Desiminasi produk dapat dilakukan dengan dua cara sebagai berikut. (1) Penyebarluasan informasi hasil penelitian melalui jurnal penelitian. informasi mengenai hasil penelitian yang berupa bahan ajar teks laporan hasil observasi ini dapat disebarluaskan melalui jurnal penelitian agar bahan ajar ini dapat dimanfaatan secara lebih luas. (2) Menindaklanjuti pengenalan produk yang telah dihasilkan dengan cara menginformasikan produk kepada guru dan forum MGMP. Hal tersebut dilakukan agar informasi mengenai bahan ajar teks laporan hasil observasi tidak hanya diketahui oleh kalangan tertentu saja, tetapi juga dapat dimanfaatkan oleh para guru dari daerah lain yang tergabung dalam MGMP. Pengembangan bahan ajar juga dapat dilakukan oleh guru melalui forum MGMP. Guru adalah pihak yang memahami betul kebutuhan dalam bidang belajar mengajar. Oleh karena itu, guru dapat mengembangkan bahan ajar yang sesuai dengan kebutuhan siswa, sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan baik. Maryanto, dkk Bahasa Indonesia Ekspresi Diri dan Akademik/Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Mbulu, Joseph & Suhartono Pengembangan Bahan Ajar. Malang: Elang Mas. Sudjana, Nana & Ahmad Rifai Media Pengajaran. Bandung: Sinar Baru. Sukmadinata, Nana Syaodih Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: remaja Rosdakarya DAFTAR RUJUKAN Kamaruddin Beberapa Pertimbangan Penilaian Bahan Ajar Bahasa dan Sastra Indonesia. Makalah disajikan dalam Seminar Nasional dalam rangka Dies Natalis XXXVIII IKIP Ujung Pandang, Juli 1999, di Kampus Gunungsari Baru IKIP Ujung Pandang. Diunduh pada tanggal 10 Mei NOSI Volume 2, Nomor 4, Agustus 2014 Halaman 304

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR TEKS PROSEDUR KOMPLEKS DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA UNTUK KELAS X SMK

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR TEKS PROSEDUR KOMPLEKS DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA UNTUK KELAS X SMK PENGEMBANGAN BAHAN AJAR TEKS PROSEDUR KOMPLEKS DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA UNTUK KELAS X SMK Artifa Sorraya Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia Abstrak: Bahan ajar adalah seperangkat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Model penelitian dan Pengembangan Model penelitian dan pengembangan atau Research and Development (R&D) adalah metode yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu, dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 16 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode dan Pendekatan Penelitian Metode yang akan digunakan pada penelitian ini adalah metode kuantitatif. Pada penelitian ini digunakan instrumen penelitian yang menghasilkan

Lebih terperinci

Dina Merdeka Citraningrum. Pengembangan Bahan Ajar... Halaman Volume 1, No. 2, September 2016

Dina Merdeka Citraningrum. Pengembangan Bahan Ajar... Halaman Volume 1, No. 2, September 2016 Dina Merdeka Citraningrum. Pengembangan Bahan Ajar... Halaman 130 139 Volume 1, No. 2, September 2016 PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MENYIMAK-BERBICARA UNTUK SISWA SMP DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL Dina Merdeka

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MENULIS CERPEN DENGAN MEMANFAATKAN UNGKAPAN PROSES KREATIF SASTRAWAN

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MENULIS CERPEN DENGAN MEMANFAATKAN UNGKAPAN PROSES KREATIF SASTRAWAN PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MENULIS CERPEN DENGAN MEMANFAATKAN UNGKAPAN PROSES KREATIF SASTRAWAN Arina Rohmawati 1) Wahyudi Siswanto 2) Roekhan 2) Jalan Semarang 5, Malang 65145 Telpon 0341-583988 Email: indonesiapoesaka@yahoo.com

Lebih terperinci

Eka Nurjanah Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia. Kata kunci: e-book interaktif, menyimak, unsur-unsur intrinsik cerpen, kearifan lokal

Eka Nurjanah Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia. Kata kunci: e-book interaktif, menyimak, unsur-unsur intrinsik cerpen, kearifan lokal PENGEMBANGAN E-BOOK INTERAKTIF PADA MATERI MENYIMAK UNSUR-UNSUR INTRINSIK CERPEN BERBASIS KEARIFAN LOKAL PANGKALAN BUN PADA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 1 KUMAI Eka Nurjanah Mahasiswa Magister Pendidikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENGEMBANGAN. experiential learning ini termasuk ke dalam jenis penelitian Research and

BAB III METODE PENGEMBANGAN. experiential learning ini termasuk ke dalam jenis penelitian Research and 24 BAB III METODE PENGEMBANGAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian pengembangan modul pembelajaran menulis puisi berbasis experiential learning ini termasuk ke dalam jenis penelitian Research and Development

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) IPA BERBASIS PENDEKATAN SCIENTIFIC. Norma Dewi Shalikhah

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) IPA BERBASIS PENDEKATAN SCIENTIFIC. Norma Dewi Shalikhah PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) IPA BERBASIS PENDEKATAN SCIENTIFIC Norma Dewi Shalikhah ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk: 1) mengembangkan LKS IPA berbasis pendekatan scientific pada materi

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR TEMATIK TEMA INDAHNYA KEBERSAMAAN KELAS IV SD SEMESTER I

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR TEMATIK TEMA INDAHNYA KEBERSAMAAN KELAS IV SD SEMESTER I PENGEMBANGAN BAHAN AJAR TEMATIK TEMA INDAHNYA KEBERSAMAAN KELAS IV SD SEMESTER I Lilik Suhartatik Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia Fenomena mengenai rendahnya tingkat kemampuan siswa terhadap

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini termasuk jenis penelitian dan pengembangan (research and

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini termasuk jenis penelitian dan pengembangan (research and BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Pengembangan Penelitian ini termasuk jenis penelitian dan pengembangan (research and development). Menurut Borg & Gall (1983: 772) penelitian dan pengembangan adalah

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS EXE PADA TEKS EKSPLANASI SISWA KELAS VIII SMP DI K0TA MALANG

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS EXE PADA TEKS EKSPLANASI SISWA KELAS VIII SMP DI K0TA MALANG PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS EXE PADA TEKS EKSPLANASI SISWA KELAS VIII SMP DI K0TA MALANG Lyna Fajriyatul Aini Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indnesia Abstrak:Pada zaman ini bidang pembejalaran

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPOSISI DENGAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING

PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPOSISI DENGAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPOSISI DENGAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING Oleh: Zulfa Hasanah 1, Yasnur Asri 2, Abdurahman 3 Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FBS Universitas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. sangat pesat, tidak hanya berorientasi pada penelitian dasar (basic research) dan

BAB III METODE PENELITIAN. sangat pesat, tidak hanya berorientasi pada penelitian dasar (basic research) dan 49 BAB III METODE PENELITIAN A. Pengertian Penelitian Pengembangan (R & D) Penelitian bidang pendidikan saat ini sudah mengalami perkembangan yang sangat pesat, tidak hanya berorientasi pada penelitian

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MEMBACA INDAH PUISI UNTUK SISWA SMP KELAS VII

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MEMBACA INDAH PUISI UNTUK SISWA SMP KELAS VII KEMBARA: Jurnal Keilmuan Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya, April 2016 Volume 1, Nomor 3, hlm 289-298 PISSN 2442-7632 EISSN 2442-9287 289 http://ejournal.umm.ac.id/index.php/ kembara/index PENGEMBANGAN

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL BERMUATAN KARAKTER PADA MATERI JURNAL KHUSUS

PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL BERMUATAN KARAKTER PADA MATERI JURNAL KHUSUS PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL BERMUATAN KARAKTER PADA MATERI JURNAL KHUSUS Ike Evi Yunita Program Studi Pendidikan Akuntansi, Jurusan Pendidikan Ekonomi, Fakultas Ekonomi, Universitas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan modul fisika berbasis inkuiri pada materi listrik dinamis untuk siswa SMA/MA. Metode yang digunakan dalam penelitian

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MODUL IPA BERBASIS EKSPERIMEN MATERI PERISTIWA ALAM DI INDONESIA UNTUK SISWA KELAS V SD ARTIKEL

PENGEMBANGAN MODUL IPA BERBASIS EKSPERIMEN MATERI PERISTIWA ALAM DI INDONESIA UNTUK SISWA KELAS V SD ARTIKEL PENGEMBANGAN MODUL IPA BERBASIS EKSPERIMEN MATERI PERISTIWA ALAM DI INDONESIA UNTUK SISWA KELAS V SD ARTIKEL untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Universitas Kristen Satya Wacana oleh Puput Ambaryuni

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Model Pengembangan Penelitian ini merupakan jenis penelitian dan pengembangan atau Research and Development (R&D). Menurut Sugiyono (01: 407) penelitian dan pengembangan adalah

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR TEKS ULASAN FILM/DRAMA BERBASIS WEB UNTUK SISWA KELAS XI SMA/MA. Yulli Hariyani Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR TEKS ULASAN FILM/DRAMA BERBASIS WEB UNTUK SISWA KELAS XI SMA/MA. Yulli Hariyani Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia PENGEMBANGAN BAHAN AJAR TEKS ULASAN FILM/DRAMA BERBASIS WEB UNTUK SISWA KELAS XI SMA/MA Yulli Hariyani Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia Abstrak: Teks ulasan film/drama merupakan teks yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian dilakukan dengan menerapkan pendekatan penelitian dan pengembangan (Research and Development). Menurut Halimah (2009) dalam proses pelaksanaannya,

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR PEMBELAJARAN BERBICARA KELAS XI DI SMA. Asiyah Lu lu ul Husna Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR PEMBELAJARAN BERBICARA KELAS XI DI SMA. Asiyah Lu lu ul Husna Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia PENGEMBANGAN BAHAN AJAR PEMBELAJARAN BERBICARA KELAS XI DI SMA Asiyah Lu lu ul Husna Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia Abstrak: Dalam kurikulum KTSP bahasa Indonesia untuk SMA/MA, pembelajaran

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MANDIRI BERBASIS MULTIMEDIA POKOK BAHASAN GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA SMA KELAS X

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MANDIRI BERBASIS MULTIMEDIA POKOK BAHASAN GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA SMA KELAS X PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MANDIRI BERBASIS MULTIMEDIA POKOK BAHASAN GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA SMA KELAS X Cahya Prasetya, Widjianto, Mudjihartono Universitas Negeri

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN DIKTAT MENGGUNAKAN PERKAKAS TANGAN DI SMK MUHAMMADIYAH 1 BANTUL. Artikel. Oleh RIYANTO NIM

PENGEMBANGAN DIKTAT MENGGUNAKAN PERKAKAS TANGAN DI SMK MUHAMMADIYAH 1 BANTUL. Artikel. Oleh RIYANTO NIM PENGEMBANGAN DIKTAT MENGGUNAKAN PERKAKAS TANGAN DI SMK MUHAMMADIYAH 1 BANTUL Artikel Oleh RIYANTO NIM. 08503242008 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA MARET

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 57 BAB III METODE PENELITIAN Ada beberapa hal yang dibahas dalam metode penelitian, diantaranya adalah () lokasi dan subyek penelitian, () metode penelitian, (3) instrumen penelitian, dan (4) teknik analisis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN PENGEMBANGAN. Menurut Borg and Gall (1983) dalam Setyosari (2010), pengertian dari penelitan

BAB III METODE PENELITIAN PENGEMBANGAN. Menurut Borg and Gall (1983) dalam Setyosari (2010), pengertian dari penelitan BAB III METODE PENELITIAN PENGEMBANGAN 3.1 Model Penelitian dan Pengembangan Model yang akan dikembangkan dalam pengembangan penelitian ini mengacu pada model Research and Development (R & D) dari Borg

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Definisi penelitian dan pengembangan (R & D) Penelitian dan pengembangan atau dalam bahasa inggrisnya Research and

BAB III METODE PENELITIAN. A. Definisi penelitian dan pengembangan (R & D) Penelitian dan pengembangan atau dalam bahasa inggrisnya Research and BAB III METODE PENELITIAN A. Definisi penelitian dan pengembangan (R & D) Penelitian dan pengembangan atau dalam bahasa inggrisnya Research and Development (R & D) adalah metode penelitian yang digunakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa memegang peranan penting dalam kehidupan manusia. Bahasa Indonesia dipelajari untuk menjadikan peserta didik mampu berkomunikasi dengan baik dan benar.

Lebih terperinci

Pengembangan Media Komik Matematika Berbasis Pendekatan Scientific pada Materi Bilangan Bulat

Pengembangan Media Komik Matematika Berbasis Pendekatan Scientific pada Materi Bilangan Bulat Pengembangan Media Komik Matematika Berbasis Pendekatan Scientific pada Materi Bilangan Bulat Dian Fitriani *, Edrizon, Yusri Wahyuni, Rita Desfitri Program Studi Pendidikan Matematika FKIP Universitas

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pada bab ini akan dijelaskan secara terperinci mengenai metode penelitian, termasuk beberapa komponen lainnya, yaitu : Berdasarkan rumusan masalah yang telah diuraikan, penelitian

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MENULIS KREATIF CERPEN UNTUK SISWA SMA

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MENULIS KREATIF CERPEN UNTUK SISWA SMA PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MENULIS KREATIF CERPEN UNTUK SISWA SMA Oleh Deasy Mayasari 1 Abdul Syukur Ghazali 2 Bustanul Arifin 2 E-mail: deasym@ymail.com Universitas Negeri Malang, Jalan Semarang No. 5 Malang

Lebih terperinci

JURNAL PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MENULIS KREATIF NASKAH DRAMA BERBASIS KONTEKSTUAL SISWA KELAS VIII MTSN NGLAWAK KERTOSONO NGANJUK

JURNAL PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MENULIS KREATIF NASKAH DRAMA BERBASIS KONTEKSTUAL SISWA KELAS VIII MTSN NGLAWAK KERTOSONO NGANJUK JURNAL PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MENULIS KREATIF NASKAH DRAMA BERBASIS KONTEKSTUAL SISWA KELAS VIII MTSN NGLAWAK KERTOSONO NGANJUK Deveoloping A Creative Writing Teaching Materials Plays Based Contekstual

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MENULIS TEKS EKSPOSISI BERBASIS STRATEGI PEMODELAN UNTUK SISWA KELAS X SMA

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MENULIS TEKS EKSPOSISI BERBASIS STRATEGI PEMODELAN UNTUK SISWA KELAS X SMA PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MENULIS TEKS EKSPOSISI BERBASIS STRATEGI PEMODELAN UNTUK SISWA KELAS X SMA Konradus Silvester Jenahut Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia Pascasarjana Unisma silvesterjenahut@gmail.com

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN. model pengembangan yang disampaikan oleh Borg and Gall dalam (Setyosari,

BAB III METODE PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN. model pengembangan yang disampaikan oleh Borg and Gall dalam (Setyosari, BAB III METODE PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN 3.1 Model Penelitian dan Pengembangan Model yang dikembangkan pada penelitian ini adalah menggunakan model pengembangan yang disampaikan oleh Borg and Gall dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN. langkah pengembangan yaitu menganalisis kurikulum. digambarkan dalam bentuk bagan sebagai berikut.

BAB III METODE PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN. langkah pengembangan yaitu menganalisis kurikulum. digambarkan dalam bentuk bagan sebagai berikut. BAB III METODE PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN A. Model Penelitian dan Pengembangan Model penelitian pengembangan yang dipilih untuk pengembangan LKS yaitu model penelitian 4-D yang dikemukakan oleh Thiagarajan,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. berupa penelitian pengembangan Research and Development (R&D) yang

BAB III METODE PENELITIAN. berupa penelitian pengembangan Research and Development (R&D) yang BAB III METODE PENELITIAN A. Model Penelitian dan Pengembangan Penelitian ini mengembangkan buku ajar pendamping pada tema 5 (pahlawanku) kelas 4 sekolah dasar dengan menggunakan model penelitian berupa

Lebih terperinci

Agung Widodo, Muhammad Thariq Azis Universitas Muhammadiyah Sukabumi Abstrak

Agung Widodo, Muhammad Thariq Azis Universitas Muhammadiyah Sukabumi  Abstrak Volum DOI: PENGEMBANGAN BAHAN AJAR PENDIDIKAN JASMANI OLAHRAGA KESEHATAN (PJOK) TERINTEGRASI DENGAN AL-ISLAM KEMUHAMMADIYAHAN BAHASA ARAB (ISMUBA) DI SD/MI MUHAMMADIYAH Agung Widodo, Muhammad Thariq Azis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam bab ini akan dipaparkan definisi operasional, desain penelitian,

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam bab ini akan dipaparkan definisi operasional, desain penelitian, BAB III METODE PENELITIAN Dalam bab ini akan dipaparkan definisi operasional, desain penelitian, sumber data, waktu penelitian, instrumen penelitian, dan teknik analisis data. 3.1 Definisi Operasional

Lebih terperinci

Pengembangan Bahan Ajar Berbasis 3D ebook sebagai Buku Penunjang Siswa SMP/ MTs Materi Fisika Listrik Dinamis

Pengembangan Bahan Ajar Berbasis 3D ebook sebagai Buku Penunjang Siswa SMP/ MTs Materi Fisika Listrik Dinamis 1 Pengembangan Bahan Ajar Berbasis 3D ebook sebagai Buku Penunjang Siswa SMP/ MTs Materi Fisika Listrik Dinamis Ari Safitri Dani Sukma, Sulur, Widjianto Universitas Negeri Malang E-mail: arry.omoryy@gmail.com;

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 45 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian yang dilakukan merupakan penelitian dan pengembangan (research and development). Metode penelitian dan pengembangan merupakan suatu metode penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian 48 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Tujuan umum penelitian ini adalah untuk menghasilkan model pengembangan soft skills yang dapat meningkatkan kesiapan kerja peserta didik SMK dalam pembelajaran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENGEMBANGAN

BAB III METODE PENGEMBANGAN BAB III METODE PENGEMBANGAN A. Metode Pengembangan Metode yang digunakan dalam pengembangan ini adalah metode penelitian dan pengembangan atau Research and Development (R&D). Metode penelitian dan pengembangan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. adalah penelitian dan pengembangan (Research and Development/ R&D).

BAB III METODE PENELITIAN. adalah penelitian dan pengembangan (Research and Development/ R&D). BAB III METODE PENELITIAN A. Model Pengembangan Model pengembangan produk yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian dan pengembangan (Research and Development/ R&D). Penelitian dan pengembangan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENGEMBANGAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENGEMBANGAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENGEMBANGAN DAN PEMBAHASAN A. Penyajian Data Hasil Penelitian 1. Penelitian dan Pengumpulan Data Tahap awal dalam pengembangan media pembelajaran yaitu penelitian dan pengumpulan data. Penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENGEMBANGAN DAN PEMBAHASAN. prosedur pengembangan Borg dan Gall. Adapun langkah-langkah yang digunakan

BAB IV HASIL PENGEMBANGAN DAN PEMBAHASAN. prosedur pengembangan Borg dan Gall. Adapun langkah-langkah yang digunakan 42 BAB IV HASIL PENGEMBANGAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Pengembangan Penelitian dan pengembangan yang dilakukan peneliti menggunakan prosedur pengembangan Borg dan Gall. Adapun langkah-langkah yang digunakan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. pengembangan sumber belajar IPS dengan bentuk brosur. Hasil penelitian ini

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. pengembangan sumber belajar IPS dengan bentuk brosur. Hasil penelitian ini BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab ini, disajikan hasil penelitian dan pembahasan dari pengembangan sumber belajar IPS dengan bentuk brosur. Hasil penelitian ini menyajikan data yang diperoleh

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. modul IPA ini menggunakan metode Research and Development. (R&D). Penelitian R&D menurut Nana Syaodih Sukmadinata (2012:

BAB III METODE PENELITIAN. modul IPA ini menggunakan metode Research and Development. (R&D). Penelitian R&D menurut Nana Syaodih Sukmadinata (2012: BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan pada penelitian pengembangan modul IPA ini menggunakan metode Research and Development (R&D). Penelitian R&D menurut Nana Syaodih Sukmadinata

Lebih terperinci

BAB III METODE PENGEMBANGAN

BAB III METODE PENGEMBANGAN BAB III METODE PENGEMBANGAN Bab ini membahas tentang model pengembangan, langkah-langkah dalam penelitian pengembangan atau prosedur pengembangan Research and Development (R&D) melalui model Borg and Gall

Lebih terperinci

Kata kunci: media pembelajaran interaktif, swish max-4, gerak melingkar beraturan.

Kata kunci: media pembelajaran interaktif, swish max-4, gerak melingkar beraturan. PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF MENGGUNAKAN SWISHMAX-4 PADA MATERI GERAK MELINGKAR BERATURAN UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA SMA KELAS X Bery Fredy Universitas Negeri Malang Email:beryfredy@gmail.com

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS ADOBE FLASH CS6 PADA MATERI JURNAL PENYESUAIAN PERUSAHAAN DAGANG KELAS X-AK SMK MUHAMMADIYAH 1 TAMAN

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS ADOBE FLASH CS6 PADA MATERI JURNAL PENYESUAIAN PERUSAHAAN DAGANG KELAS X-AK SMK MUHAMMADIYAH 1 TAMAN PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS ADOBE FLASH CS6 PADA MATERI JURNAL PENYESUAIAN PERUSAHAAN DAGANG KELAS X-AK SMK MUHAMMADIYAH 1 TAMAN Rina Izlatul Lailiyah Program Studi Pendidikan Akuntansi, Jurusan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini yaitu research and development atau penelitian

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini yaitu research and development atau penelitian 24 III. METODE PENELITIAN A. Setting Pengembangan Metode penelitian ini yaitu research and development atau penelitian pengembangan. Pengembangan yang dilakukan adalah dikembangkan perangkat pembelajaran

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN VIDEO TERANIMASI PADA MATERI ELASTISITAS UNTUK SISWA KELAS X SMA

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN VIDEO TERANIMASI PADA MATERI ELASTISITAS UNTUK SISWA KELAS X SMA PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN VIDEO TERANIMASI PADA MATERI ELASTISITAS UNTUK SISWA KELAS X SMA Efitra Nindy Frima Yonansa, Sentot Kusairi, dan Purbo Suwasono Universitas Negeri Malang, Malang Email:

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Kajian Pengembangan Modul Pembelajaran Fisika

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Kajian Pengembangan Modul Pembelajaran Fisika 59 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Kajian Pengembangan Modul Pembelajaran Fisika Penelitian pengembangan modul pembelajaran Fisika berbasis scientific approach yang dilakukan meliputi tahapan:

Lebih terperinci

berupa LKS berbasis Creative Problem Solving (CPS) pada pokok bahasan fungsi. Model pengembangan perangkat pembelajaran yang digunakan

berupa LKS berbasis Creative Problem Solving (CPS) pada pokok bahasan fungsi. Model pengembangan perangkat pembelajaran yang digunakan BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan, penelitian ini termasuk penelitian pengembangan yang menghasilkan produk pengembangan berupa LKS berbasis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan 76 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Metode Penelitian 1. Pendekatan Penelitian a. Pendekatan Kualitatif Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan jenis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. mengembangkan sebuah hal yang baru berdasarkan hasil penelitian. Menurut

BAB III METODE PENELITIAN. mengembangkan sebuah hal yang baru berdasarkan hasil penelitian. Menurut BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Metode Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Research and Development (R&D) atau biasa disebut penelitian dan pengembangan yakni mengembangkan sebuah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian dan pengembangan atau Research and Development (R&D). Menurut Sugiyono (2012, hlm. 407) penelitian dan pengembangan

Lebih terperinci

Miftahur Rohmah dan Ety Tejo Dwi Cahyowati Universitas Negeri Malang

Miftahur Rohmah dan Ety Tejo Dwi Cahyowati Universitas Negeri Malang PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) MATERI KESEBANGUNAN DAN KEKONGRUENAN BANGUN DATAR MENGGUNAKAN MASALAH KONTEKSTUAL UNTUK SISWA KELAS IX SMPN 15 MALANG Miftahur Rohmah dan Ety Tejo Dwi Cahyowati Universitas

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan, penelitian ini

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan, penelitian ini BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan, penelitian ini tergolong penelitian pengembangan modul pembelajaran pada pokok bahasan segi empat untuk

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MODUL MATERI FUNGI BERBASIS HASIL PENELITIAN UNTUK SISWA KELAS X SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA)

PENGEMBANGAN MODUL MATERI FUNGI BERBASIS HASIL PENELITIAN UNTUK SISWA KELAS X SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA) PENGEMBANGAN MODUL MATERI FUNGI BERBASIS HASIL PENELITIAN UNTUK SISWA KELAS X SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA) Putri Agustina 1 Program Studi Pendidikan Biologi FKIP Universitas Muhammadiyah Surakarta, Surakarta,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian pengembangan atau disebut juga Research and Development

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian pengembangan atau disebut juga Research and Development BAB III METODE PENELITIAN A. Model Penelitian Model penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian pengembangan atau disebut juga Research and Development (R&D). Model penelitian pengembangan

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR FISIKA BERBASIS SAINS TEKNOLOGI MASYARAKAT POKOK BAHASAN GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK UNTUK KELAS X SMAN 10 MALANG

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR FISIKA BERBASIS SAINS TEKNOLOGI MASYARAKAT POKOK BAHASAN GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK UNTUK KELAS X SMAN 10 MALANG PENGEMBANGAN BAHAN AJAR FISIKA BERBASIS SAINS TEKNOLOGI MASYARAKAT POKOK BAHASAN GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK UNTUK KELAS X SMAN 10 MALANG Ratri Agustina, Kadim Masjkur, dan Subani Universitas Negeri Malang

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF MENULIS TEKS EKSPOSISI DENGAN STRATEGI THINK-TALK-WRITE (TTW) UNTUK SISWA SMK KELAS X

PENGEMBANGAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF MENULIS TEKS EKSPOSISI DENGAN STRATEGI THINK-TALK-WRITE (TTW) UNTUK SISWA SMK KELAS X PENGEMBANGAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF MENULIS TEKS EKSPOSISI DENGAN STRATEGI THINK-TALK-WRITE (TTW) UNTUK SISWA SMK KELAS X Muhammad Yusuf Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia Pascasarjana

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Berdasarkan model pengembangan ADDIE yaitu tahap analysis (analisis),

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Berdasarkan model pengembangan ADDIE yaitu tahap analysis (analisis), BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Berdasarkan model pengembangan ADDIE yaitu tahap analysis (analisis), design (perancangan), development (pengembangan), implementation (implementasi),

Lebih terperinci

peningkatan kualitas kehidupan, serta pertumbuhan tingkat intelektualitas, dimensi pendidikan juga semakin kompleks. Hal ini tentu membutuhkan desain

peningkatan kualitas kehidupan, serta pertumbuhan tingkat intelektualitas, dimensi pendidikan juga semakin kompleks. Hal ini tentu membutuhkan desain Eni Sukaeni, 2012 Penggunaan Model Penemuan Konsep BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penelitian Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, peningkatan kualitas kehidupan, serta

Lebih terperinci

2015 KEEFEKTIFAN MODEL SOMATIS, AUDITORIS, VISUAL, INTELEKTUAL (SAVI) DALAM PEMBELAJARAN MENULIS

2015 KEEFEKTIFAN MODEL SOMATIS, AUDITORIS, VISUAL, INTELEKTUAL (SAVI) DALAM PEMBELAJARAN MENULIS BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penelitian Dalam pembelajaran bahasa Indonesia terdapat empat keterampilan bahasa yang dapat diperoleh siswa, salah satunya adalah keterampilan menulis. Keterampilan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. (educational research and development) yang mengembangkan bahan ajar

BAB III METODE PENELITIAN. (educational research and development) yang mengembangkan bahan ajar BAB III METODE PENELITIAN A. Model Pengembangan Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan pendidikan (educational research and development) yang mengembangkan bahan ajar pada mata pelajaran IPS

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN

BAB III METODE PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN BAB III METODE PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN A. Model Penelitian dan Pengembangan Metode penelitian dan pengembangan adalah metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu, dan menguji

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. satu metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan dan menguji

BAB III METODE PENELITIAN. satu metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan dan menguji BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian dan Pengembangan Penelitian ini menggunakan metode penelitian dan pengembangan (Research and Development). Penelitian dan pengembangan merupakan salah satu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian dan pengembangan (Research and Development/R and D). Sugiyono (2013:297) mendefinisikan bahwa penelitian dan pengembangan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Produk yang dihasilkan dalam penelitian ini berupa media

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Produk yang dihasilkan dalam penelitian ini berupa media A. Hasil Penelitian BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1. Hasil Pengembangan Produk Produk yang dihasilkan dalam penelitian ini berupa media pembalajaran berbasis Adobe Flash CS6 yang didalamnya membahas

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Berdasarkan rumusan masalah dan tujuan yang telah dirumuskan dalam

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Berdasarkan rumusan masalah dan tujuan yang telah dirumuskan dalam 61 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Berdasarkan rumusan masalah dan tujuan yang telah dirumuskan dalam bab 1, penelitian ini secara umum bertujuan mengembangkan software untuk tes kemampuan membaca pemahaman

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. seseorang kepada suatu organisasi tingkah laku yang lebih tinggi berarti

BAB I PENDAHULUAN. seseorang kepada suatu organisasi tingkah laku yang lebih tinggi berarti BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan dapat dilukiskan sebagai suatu proses yang membawa seseorang kepada suatu organisasi tingkah laku yang lebih tinggi berarti lebih banyak diferensiasinya,

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR TEKS EKSPOSISI UNTUK SISWA KELAS VII SMP/MTs

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR TEKS EKSPOSISI UNTUK SISWA KELAS VII SMP/MTs PENGEMBANGAN BAHAN AJAR TEKS EKSPOSISI UNTUK SISWA KELAS VII SMP/MTs Nanik Susilowati Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia Abstrak: Seorang pendidik dituntut kreativitasnya untuk mampu menyusun

Lebih terperinci

Nikmatu Rohma Universitas Negeri Malang

Nikmatu Rohma Universitas Negeri Malang PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN KUIS INTERAKTIF BERBASIS KOMPUTER UNTUK KETERAMPILAN MEMBACA BAHASA JERMAN KELAS XI IPS 4 SMA NEGERI 1 DAMPIT TAHUN AJARAN 2011/2012 Nikmatu Rohma Universitas Negeri Malang

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 40 BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN Berdasarkan rumusan masalah yang telah dipaparkan pada Bab I, secara umum penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan alat evaluasi keterampilan menyimak apresiatif novel.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 51 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif. Pendekatan kualitatif digunakan dalam penelitian ini karena data yang

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA UNTUK PEMBELAJARAN YANG MENGGUNAKAN MODEL GROUP INVESTIGATION PADA MATERI RELASI DAN FUNGSI

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA UNTUK PEMBELAJARAN YANG MENGGUNAKAN MODEL GROUP INVESTIGATION PADA MATERI RELASI DAN FUNGSI PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA UNTUK PEMBELAJARAN YANG MENGGUNAKAN MODEL GROUP INVESTIGATION PADA MATERI RELASI DAN FUNGSI Furintasari Setya Astuti, Sri Mulyati Universitas Negeri Malang E-mail: furintasari.sa@gmail.com

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini adalah pengembangan model bimbingan kelompok berbasis islami yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini adalah pengembangan model bimbingan kelompok berbasis islami yang BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini adalah pengembangan model bimbingan kelompok berbasis islami yang dilaksanakan di SMA 2 Bae Kudus. 3.2 Subjek Penelitian Subjek dalam

Lebih terperinci

Pengembangan Lembar Kerja Siswa (LKS) IPA Berbasis Multiple Intelligences Pada Materi Suhu dan Perubahannya di Kelas VII

Pengembangan Lembar Kerja Siswa (LKS) IPA Berbasis Multiple Intelligences Pada Materi Suhu dan Perubahannya di Kelas VII Pengembangan Lembar Kerja Siswa (LKS) IPA Berbasis Multiple Intelligences Pada Materi Suhu dan Perubahannya di Kelas VII Maria Silalahi 1), Hidayat ), Wawan Kurniawan 3) 1 Mahasiswa S1 Pendidikan Fisika

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Model Pengembangan Menurut Sugiyono, metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu merupakan jenis penelitian pengembangan (Research & Development). Untuk

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN Menulis merupakan bagian yang tidak dapat terpisahkan dalam seluruh proses kegiatan belajar selama menuntut ilmu baik di bangku sekolah dasar, sekolah menengah

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 29 3.1 METODE PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metode penelitian yang digunakan dalam pengembangan media pembelajaran berbasis komik ini adalah penelitian dan pengembangan (Research and Development),

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan project based learning. Bahan ajar yang dikembangkan berupa RPP

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan project based learning. Bahan ajar yang dikembangkan berupa RPP BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan, yaitu suatu penelitian yang bertujuan untuk menghasilkan produk tertentu dan menguji kualitas produk tersebut.

Lebih terperinci

METODE PENGEMBANGAN. Metode penelitian yang digunakan yaitu research and development atau

METODE PENGEMBANGAN. Metode penelitian yang digunakan yaitu research and development atau 24 III. METODE PENGEMBANGAN A. Model Pengembangan Metode penelitian yang digunakan yaitu research and development atau penelitian dan pengembangan. Desain pengembangan dilaksanakan dengan memodifikasi

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Dalam penelitian diperlukan suatu metode dan teknik penelitian yang sesuai dengan masalah yang diteliti sehingga hasil penelitian dapat dipertanggungjawabkan.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENGEMBANGAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENGEMBANGAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENGEMBANGAN DAN PEMBAHASAN A. Penyajian dan Analisis Data Hasil Penelitian 1. Penelitian dan Pengumpulan Data Penelitian dan pengumpulan data merupakan tahap awal dalam pengembangan media

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang tepat untuk penelitian ini adalah metode penelitian dan

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang tepat untuk penelitian ini adalah metode penelitian dan 34 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan suatu media, metode penelitian yang tepat untuk penelitian ini adalah metode penelitian dan pengembangan atau

Lebih terperinci

Triyas Kusumawardhani*, Widjianto, Sulur** Universitas Negeri Malang.

Triyas Kusumawardhani*, Widjianto, Sulur** Universitas Negeri Malang. PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN FISIKA POKOK BAHASAN ALAT-ALAT OPIK BERORIENASI MULTIPLE INTELLIGENCES BILINGUAL BERBANTUAN KOMPUTER UNTUK SISWA SMA KELAS X Triyas Kusumawardhani*, Widjianto, Sulur** Universitas

Lebih terperinci

Kata kunci : Modu Fislika, Model POE, Motivasi Belajar.

Kata kunci : Modu Fislika, Model POE, Motivasi Belajar. PENGEMBANGAN MODUL FISIKA MATERI FLUIDA STATIS DENGAN MODEL POE (PREDICT-OBSERVE-EXPLAIN) BERBANTUAN DIGITAL UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA SMA KELAS X Krista Yohana (1), Kadim Masjkur (2),

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERPIDATO BERBASIS KOOPERATIF- STAD SISWA KELAS VIII SMP

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERPIDATO BERBASIS KOOPERATIF- STAD SISWA KELAS VIII SMP PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERPIDATO BERBASIS KOOPERATIF- STAD SISWA KELAS VIII SMP DEVELOPMENT OF TEACHING MATERIALS BASED COOPERATIVE- STAD SPEECH CLASS VIII SMP Oleh: LAILATUL MUKHARROMAH 12.1.01.07.0108

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Standard Kualifikasi Akademik dan Kompetensi, guru sebagai pendidik

BAB I PENDAHULUAN. Standard Kualifikasi Akademik dan Kompetensi, guru sebagai pendidik 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahan ajar merupakan komponen penting dalam pembelajaran. Bahan ajar diperlukan sebagai pedoman beraktivitas dalam proses pembelajaran sekaligus merupakan

Lebih terperinci

Tim Uji Jumlah Karateristik sampel Proses dan orientasi produk

Tim Uji Jumlah Karateristik sampel Proses dan orientasi produk BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Objek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMK Negeri 1 Cihampelas Jln. Raya Sayuran Desa Mekarmukti Kec. Cihampelas, Kab. Bandung Barat 40562. Dipilihnya lokasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 42 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif. Metode penelitian kualitatif deskriptif adalah suatu metode yang digunakan

Lebih terperinci

III. METODE PENGEMBANGAN. Metode penelitian yang digunakan yaitu research and development atau

III. METODE PENGEMBANGAN. Metode penelitian yang digunakan yaitu research and development atau III. METODE PENGEMBANGAN A. Model Pengembangan Metode penelitian yang digunakan yaitu research and development atau penelitian pengembangan. Desain (model) pengembangan yang digunakan mengacu pada research

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENGEMBANGAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENGEMBANGAN DAN PEMBAHASAN 1 BAB IV HASIL PENGEMBANGAN DAN PEMBAHASAN A. Penyajian Hasil Penelitian dan Pengembangan 1. Penelitian dan Pengumpulan Data Awal Tahap pertama dalam prosedur penelitian dan pengembangan adalah melakukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. atau Research and Development (R&D), yang bertujuan untuk

BAB III METODE PENELITIAN. atau Research and Development (R&D), yang bertujuan untuk BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan jenis metode penelitian dan pengembangan atau Research and Development (R&D), yang bertujuan untuk mengembangkan produk yang akan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 44 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Peneliti menetapkan dua jenis lokasi untuk penelitian ini, lokasi pertama merupakan lokasi pengembangan produk, yaitu di SLB Bina Kasih Kota Bandung. Lokasi

Lebih terperinci

III. METODE PENGEMBANGAN. prosedur pengembangan yang terdiri atas (a) studi pendahuluan, (b) desain dan

III. METODE PENGEMBANGAN. prosedur pengembangan yang terdiri atas (a) studi pendahuluan, (b) desain dan III. METODE PENGEMBANGAN Bab III ini berisi paparan tentang tiga hal, yakni (1) model pengembangan, (2) prosedur pengembangan yang terdiri atas (a) studi pendahuluan, (b) desain dan pengembangan, dan (c)

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Pada bab ini merupakan bagian yang bersifat prosedural. Pada bab ini akan diuraikan mengenai rancangan alur penelitian mulai dari desain penelitian yang digunakan, tahapan pengumpulan

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBEJARAN BONEKA KAUS KAKI BERBASIS LESSON STUDI UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA SEKOLAH DASAR

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBEJARAN BONEKA KAUS KAKI BERBASIS LESSON STUDI UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA SEKOLAH DASAR PENGEMBANGAN MEDIA PEMBEJARAN BONEKA KAUS KAKI BERBASIS LESSON STUDI UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA SEKOLAH DASAR Erwin Putera Permana Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas

Lebih terperinci